ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN TELKOM SPEEDY DI PT.TELKOM KANCATEL NGAWI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Di Bidang Manajemen Pemasaran
Oleh: Elmi F3207112
PROGAM STUDI DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
1
BAB I PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan telekomunikasi di Indonesia sangat di perlukan, karena
memang
Pembangunan.
berperanan
Sejalan
penting
dengan
dalam
pertumbuhan
mewujudkan ekonomi
jasa
telekomunikasi meningkat dengan cepat untuk itu PT. TELKOM dituntut harus meningkatkan kualitas pelayanan. Memasuki Era globalisasi yang semakin meningkat menuntut adanya perkembangan di segala bidang di iringi meningkatnya kebutuhan
masyarakat
dalam
kehidupan
sehari-hari,
termasuk
kebutuhan yang berhubungan dengan telekomunikasi.Diawali dengan perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentukbentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex tranmisi melalui kabel
dan regenerasi yang merupakan aspek
terpenting bagi telegraf. Perkembangan
teknologi
telekomunikasi
telah
mengarah
kepada pemakaian jaringan serta fiber optic yang tidak hanya berfungsi
sebagai
media
tranmisi
antar
sentral
tapi
juga
pengimplementasian sampai pada dengan sisi pelanggan. Kini teknologi semakin canggih dan perkembangannya sangat cepat misalnya internet . Telkom juga tak mau kalah Telkom juga mengeluarkan produk internet, misalnya Telkom NET INSTAN yang
2
kini berubah menjadi TELKOM SPEEDY yang kecepatannya mencapai 3 MB per Second. Sepenting dan secanggih apapun teknologi yang ditawarkan oleh suatu perusahaan tidak akan berguna apabila informasi tersebut tidak tersampaikan kepada pelanggan. Oleh sebab itu hendaknya setiap perusahaan membuka diri terhadap tuntutan perubahan serta berupaya menyusun strategi dan kebijakan yang selaras dengan perubahan yang dimaksud. Sumber daya manusia merupakan salah satu strategi yang menjadi perhatian. Perusahaan yang mampu bersaing adalah perusahaan yang mempunyai sumber daya yang berkualitas dengan berbasis ilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan. Manusia adalah sumber daya yang paling penting dalam usaha suatu perusahaan dalam mencapai keberhasilan. Sumber daya manusia ini menunjang suatu perusahaan dengan karya, bakat, kreativitas dan dorongan karyawan yang pada dasarnya merupakan bagian dari perusahaan yang artinya sebagai bagian dari perusahaan karyawan secara ikut serta memajukan kinerja dan memberikan nilai tambah pada perusahaan dalam setiap aspek dengan kemampuan dan kompetensinya. PT.Telkom
yang
merupakan
perusahaan
penyedia
jasa
informasi dan telekomunikasi. Dalam menarik pelanggan PT.Telkom menerapkan berbagai promosi dan upaya-upaya agar informasi tersebut dapat tersampaikan kepada pelanggan. Dalam
upaya
3
penyampaian tersebut maka PT.Telkom membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk mengamati proses kerja kinerja karyawan divisi speedy pada PT.Telkom Kancatel Ngawi dalam usaha meningkatkan penjualan telkom speedy dan menuliskannya dalam bentuk tugas akhir dengan judul ” ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN
TELKOM SPEEDY DI PT.TELKOM
KANCATEL NGAWI”.
4
B.
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian diatas penulis ingin mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan proses kerja karyawan PT. Telkom Kancatel Ngawi, sehubungan dengan hal itu maka perumusan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana sistem kerja karyawan divisi speedy dalam upaya peningkatan penjualan Telkom Speedy? 2. Bagaimana
upaya-upaya
yang
dilakukan
karyawan
dalam
meningkatkan penjualan Telkom Speedy?
C.
TUJUAN PENELITIAN Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui sistem kerja yang digunakan divisi Speedy di PT.Telkom Kancatel Ngawi. 2. Untuk
mengetahui
bagaimana
upaya-upaya
yang
dilakukan
karyawan divisi speedy dalam upaya peningkatan penjualan Telkom Speedy di PT.Telkom Kancatel Ngawi.
D.
MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Peneliti Penelitian ini merupakan sarana untuk menerapkan teori yang telah diperoleh ke dalam kenyataan yang sebenarnya dan
5
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Diploma Ekonomi pada Universitas Sebelas Maret.
2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi
dan
bahan
pertimbangan
perusahaan
PT.Telkom
Kancatel Ngawi dalam menentukan kebijaksanaan diwaktu yang akan datang khususnya dalam menentukan strategi penjualan yang akan digunakan.
3. Bagi pembaca Memberikan informasi kepada masyarakat dan peneliti lain sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya.
E.
METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan
desain
kasus yang dilakukan untuk
menjawab permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah.
2. Obyek penelitian
6
Penelitian dalam rangka penulisan laporan tugas akhir ini dilaksanakan pada PT.Telkom Kancatel Ngawi yang beralamat di Jl. Jaksa Agung Suprapto no.3 Ngawi.
3. Jenis dan Sumber Data a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari PT.Telkom Kancatel Ngawi yaitu dengan menggambarkan keadaan perusahaan tersebut, struktur organisasi dan data lain yang berhubungan dengan jumlah pelanggan dan promosi yang dilakukan perusahaan.
b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh buksan dari sumber asli atau pertama. Data ini bersumber dari buku-buku dan data perusahaan yang diperoleh lewat internet, dll.
4. Tenik Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk memperoleh data-data yang diperlukan adalah sebagai berikut : a. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung kepada pimpinan atau staf karyawan perusahaan.
7
b. Observasi Dalam penelitian ini penulis melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung mengenai upaya-upaya yang dilakukan karyawan PT.Telkom Kancatel Ngawi.
c. Studi Pustaka Studi Pustaka adalah pengumpulan data dengan cara mempelajari buku referensi atau dokumen perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan data yang akan digunakan sebagai landasan dalam membahas kenyataan
yang
ditemui
mempertanggungjawabkan
selama
evaluasi
penelitian
dalam
dan
pembahasan
masalah.
5. Teknik Pembahasan Model pembahasan yang akan dilakukan dalam penelitian laporan tugas akhir ini adalah pembahasan deskriptif kualitatif yaitu analisis yang menggambarkan keadaan perusahaan dan tidak memerlukan perhitungan statistik. Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap penerapan proses kerja karyawan dalam upaya peningkatan penjualan Telkom Speedy oleh PT.Telkom Kancatel Ngawi dalam meningkatkan jumlah pelanggan Telkom Speedy. Hal
8
ini bisa diketahui dari jumlah pencapaian penjualan berdasarkan target penjualan yang telah ditentukan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
PENGERTIAN PEMASARAN Untuk mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan pemasaran, dapat dikemukakan beberapa defenisi sebagai berikut : Philip Kotler (1994:2) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:6) pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Menurut McDaniel,Jr dan Gate (2001:4) mengemukakan Pemasaran adalah suatu proses merencanakan dan melaksanakan
9
konsep, pemberian harga, melakukan promosi dan mendistribusikan ide, gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi tujuan individu dan oganisasi. Menurut Swastha (2008:1) mengemukakan pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan
harga,
mempromosikan
dan
mndistribusikan barang, jasa, ide kepada pasar saaran agar dapat mencapai tujuan organisasi. Dari defenisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran sebagai rangkaian penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen yang berhubungan erat dengan kepuasan yang akan diperoleh konsumen setelah dia membeli hasil produksi perusahaan. Selanjutnya akan dibahas tiga faktor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep pemasaran (Swastha, 1996 :19) : a. Orientasi konsumen Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen ini, maka : 1) Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi. 2) Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan. 3) Menentukan produk dan program pemasarannya.
10
4) Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka. 5) Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.
b. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan Untuk konsumen,
memberikan semua
kepuasan
elemen
secara
pemasaran
optimal
yang
ada
kepada harus
diintegrasikan. Hindari adanya pertentangan antara perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi masalah koordinasi dan integrasi ini dapat menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer pemasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap orang dan bagian dalam perusahaan turut serta dalam suatu upaya yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
c. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen
11
Salah
satu
tujuan
dari
perusahaan
adalah
untuk
mendapatkan profit atau laba. Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan kemampuan yang lebih besar. Sebenarnya laba merupakan tujuan umum dari sebuah perusahaan. Banyak perusahaan yang mempunyai tujuan lain disamping laba. Dengan menggunakan konsep pemasaran ini, hubungan antara perusahaan dan konsumen akan dapat diperbaiki yang pada akhirnya akan menguntungkan bagi perusahan.
B.
PENGERTIAN PROMOSI 1.Pengertian Promosi
adalah
usaha-usaha
yang
dilakukan
oleh
perusahaan untuk mempengaruhi konsumen supaya membeli produk yang dihasilkan ataupun untuk menyampaikan berita tentang produk tersebut dengan jalan mengadakan komunikasi dengan para pendengar (audience) yang sifatnya membujuk. Ada beberapa pengertian promosi menurut beberapa ahli diantaranya: Menurut Lamb, Hair , dan McDaniel (2001:226).Promosi penjualan adalah kegiatan komunikasi pemasaran, selain dari pada periklanan, penjualan pribadi, dan hubungan masyarakat, dimana
12
insentif jangka pendek memotivasi konsumen dan anggota saluran distribusi untuk membeli barang atau jasa dengan segera, baik dengan harga yang rendah atau dengan menaikkan nilai tambah. Sasaran promosi penjualan biasanya lebih mempengaruhi perilaku dibandingkan dengan sikap. Pembelian segera adalah tujuan dari promosi penjualan, terlepas bentuk apapun yang diambil. Karena itulah, kelihatannya lebih masuk akal ketika merencanakan suatu
kampanye
promosi
penjualan
untuk
target
pelanggan
sehubungan dengan perilaku umum. Misalnya, apakah konsumen loyal terhadap produk anda atau terahadap produk pesaing anda? Apakah konsumen akan berpindah merek guna mencari kesepakatan yang lebih baik? Apakah konsumen hanya akan membeli produk paling kurang mahal saja, tidak peduli apapun? Apakah konsumen membeli setiap produk ketegori produk sama sekali? (Lamb, Hair McDaniel, 2001:226). Promosi penjualan mengacu pada setiap insentif yang digunakan oleh produsen untuk memicu transaksi (pedagang besar dan ritel) dan/atau konsumen untuk membeli suatu merk
serta
mendorong tenaga penjual untuk secara agresif menjualnya. (Terence A.Shimp 2004:111) Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan. Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk
13
membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan.
2. Tujuan Promosi a.
Menyebarkan
informasi
produk
kepada
target
pasar
potensial b.
Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
c.
Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
d.
Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
e.
Membedakan
serta
mengunggulkan
produk
dibanding
produk pesaing f.
Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan
3. Promotional Mix / Bauran Promosi Promotional mix merupakan paduan antara berbagai jenis promosi yang ada yang ada yaitu iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan (Kotler dan Amstrong 2008:116)
14
Bauran promosi adalah kombinasi antara periklanan , penjualan personal, dan alat promosi lain yang merupakan program promosi yang paling efektif untuk mencapai sasaran program pemasaran (Stanton 2006:144) Kesimpulan dari berbagai pendapat para ahli tersebut adalah bauran promosi merupakan gabungan dari berbagai jenis promosi yang ada untuk suatu produk yang sama agar hasil dari kegiatan promo yang dilakukan dapat memberikan hasil yang maksimal dan membangun hubungan pelanggan. Sebelum melakukan promosi sebaiknya dilakukan perencanaan matang yang mencakup bauran promosi sebagai berikut:
a. Periklanan Merupakan bentuk promosi non pribadi tentang ide barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.keberhasilaln dari suatu promosi banyak didukung kegiatan periklanan karena iklan merupakan program kegiatan untuk
mempersiapkan
berita. Iklan merupakan salah satu yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan produk. Fungsi periklanan:
15
1) Memberi informasi Iklan dapat memberi banyak informasi baik tentang produk atau jasa yang ditawarkan baik harganya maupun kualitasnya yang dibutuhkankonsumen.
2) Membujuk atau mempengaruhi Membujuk
konsumen
terutama
konsumen
–
konsumen yang potensial sebagai sasaran perusahaan dalam menciptakan permintaan.
3)
Menciptakan kesan (image) Sebuah iklan yang memberikan kesan kepada konsumen sebagai pemasang iklan selalu berusaha untuk menggunakan warna ilustrasi dan layout yang menarik.
4) Memuaskan keinginan Iklan sebagai suatu alat yang dipakai untuk mencapai tujuan dan itu sendiri berupa pertukaran yang saling memuaskan.
5) Periklanan sebagai alat komunikasi
16
Dimana iklan dapat sebagai alat untuk membuka dua arah alat penjual dan pembeli sehingga keingin mereka dapat terpenuhi.
b. Publisitas Publisitas memiliki kelebihan: 1) Publisitas dapat menjangkau banyak calon konsumen yang memungkinkan menghindari tenaga penjual atau iklan. 2) Pesan yang diterima oleh pembeli adalah sebuah berita bukan komunikasi secara langsung 3) Publisitas merupakan potensi untuk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk maupun jasa yang ditawarkan. 4) Menciptakan serta memperkuat identitas perusahaan.
c. Personal selling / penjualan personil yang dilakukan tatap muka langsung. Berikut adalah pengertian penjualan personal dari beberapa ahli :
Penjualan personal adalah interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan
17
penjualan (kotler dan Susanto 2001:775). Pejualan personal merupakan komunikasi dua arah sehingga dapat diketahui umpan balik dari pembeli. Beberapa langkah dalam proses penjualan, yaitu (Kotler dan Armstrong, 2001:224) 1) Memilih dan menilai prospek Memilih prospek adalah mengidentifikasi orang – orang yang dapat masuk sebagai pelanggan potensial. Tenaga penjual perlu mengetahui cara menilai prospek, yaitu dengan menilai prospek yang bagus dan menyisihkan prospek yang jelek. Dapat
dinilai dengan meneliti
kemampuan keuangan, volume bisnis, kebutuhan spesial, lokasi dan kemungkinan untuk tumbuh.
2) Prapendekatan Merupakan
langkah
dalam
penjualan
yang
mengharuskan seorang tenaga penjual belajar sebanyak mungkin mengenai seorang pelanggan yang prospektif sebelum membuat sebuah kunjungan penjualan. Untuk
mempelajari
sebuah
perusahaan
tenaga
penjual dapat mencari informasi dari sumber – sumber standar , kenalan, dan sumber lainnya. Setelah informasi tersebut
diperoleh
maka
tenaga
penjual
dapat
18
memutuskan pendekatan yang terbaik berupa kunjungan pribadi, telepon atau melalui surat dan menetapkan waktu yang tepat sesuai dengan keleluasaan prospek.
3) Pendekatan Merupakan langkah dalam proses penjualan ketika tenaga penjual bertemu dan menyapa pembeli untuk mendapatkan hubungan atau memulai suatu awal yang baik. Langkah ini memerlukan penampilan yang baik, kata – kata pembukaan dan penjelasan lanjutan.
4) Presentasi dan demo Selama presentasi tenaga penjual mengisahkan tentang produk kepada pembeli , menjelaskan tentang manfaat produk, harga serta kelebihan – kelebihan produk. Presentasi dapat ditujang dengan menggunakan alat bantu demo seperti buku kecil, slide, video dan sampel produk.
5) Menangani keberatan Dalam mengatasi keberatan seorang tenaga penjual harus menggunakan pendekatan positif, meminta pembeli untuk menjelaskan keberatan dan seorang tenaga penjual
19
harus dapat merubah keberatan itu menjadi alasan untuk membeli produk.
6) Menutup penjualan Merupakan langkah yang mengharuskan tenaga penjual menanyakan produk yang akan dipesan oleh pelanngan.
7) Tindak lanjut Tenaga penjual melakukan tindak lanjut setelah penjualan untuk memastikan kepuasan pelanggan dan memungkinkan untuk mengulangi pembelian. Sifat – sifat yang harus dimiliki oleh tenaga penjual agar berhasil dalam melaksanakan tugasnya dengan baik (Sigit, 2002:61) a) Sopan, attentive (suka memperhatikan), setia, jujur. b) Terampil, akurat, informatif, berinisiatif, dan agresif. c) Menarik dan dapat membuat orang krasan. d) Bertampang baik, suara baik dan bicara teratur. e) Antusias dan suka pada pekerjaannya. f) Suka kerja sama dan menolong. g) Mengerti
benar
tenteng
produk
yang
menjadi
tanggungjawabnya (product knowledge).
20
C.
PENGERTIAN MANAJEMEN Manajemen dapat diartikan sebagai proses mengadakan, mengatur dan memanfaatkan berbagai sumber daya penting guna mencapai tujuan suatu organisasi. Salah satu sumber daya yang terpenting dalam organisasi adalah karyawan. Manajemen mempunyai beberapa pengertian diantaranya (Agus Subardi 2001:3): Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi. Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama. Menurut Mary Parker Follet. Manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri. Menurut James A.F.Stoner, Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian
21
upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari berbagai pendapat terebut dapat ditarik kesimpulan manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, keemimpinan, dan pengendalian dan pemanfaatan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan organisasi.
D.
FUNGSI MANAJEMEN 1. Planning Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya
yang
sederhana
saja
merumuskan
bahwa
perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut : a. Tindakan apa yang harus dikerjakan ? b. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ? c. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ? d. kapankah tindakan itu harus dikerjakan ? e. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ? f. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
22
Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi. 2.
Organizing (organisasi) Dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran
3.
Leading Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu : a. Mengambil keputusan b. Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan. c. Memberi
semangat,
inspirasi,
dan
dorongan
kepada
bawahan supaya mereka bertindak. d. Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, e.Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.
4. Directing / Commanding Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintahperintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan
23
tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
5. Motivating Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan. Menurut (Siagian, 2002:102) Daya dorong bagi seorang untuk memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi untuk mencapai tujuannya. Dengan pengertian bahwa tercapainya tujuan organisasi berarti tercapai pula tujuan pribadi para anggota yang bersangkutan. Motivasi dipengaruhi oleh persepsi diri yang dimiliki oleh seseorang. Persepsi akan timbul dari suatu rangkaian proses yang terus – menerus dalam diri seseorang dalam menghadapi lingkungan sekitarnya. Proses interaksi tersebut terjadi secara bertahap mulai dari: a. Perhatian b. Pengamatan c. Tanggapan d. Imajinasi
24
e. Ingatan f. Pemikiran g. Motivasi Teknik aplikasi motivasi (Siagian, 2002:119) 1) Manajemen berdasarkan sasaran Karyawan diikutsertakan para anggota organisasi dalam penentuan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai termasuk tujuan dan sasaran pribadinya. 2) Program penghargaan karyawan Meningkatkan harkat dan martabat karyawan melalui perolehan pengakuan dari orang lain seperti atasan, rekan kerja atau bahkan dari bawahan dalam bentuk promosi, kenaikan pangkat, kenaikan gaji, piagam penghargaan.
3) Program keterlibatan karyawan Suatu program partisipasif untuk memanfaatkan seluruh
kemampuan
dan
mendorong
peningkatan
komitmen demi keberhasilan perusahaan dengan cara berbagi kekuasaan dengan para atasan langsung dalam mengambil keputusan.
4) Program imbalan bervariasi
25
Imbalan tergantung pada kinerja individual dan organisasional, termasuk diantaranya: a) Pemberian imbalan kepada karyawan berdasarkan satuan produk yang dihasilkan. b) Rencana
pembagian
keuntungan.Jika
melebihi
sasaran yang ditentukan kelebihan dibagikan kepada karyawan. c) Pembagian “nilai lebih”. Jika karyawan berhasil meningkatkkan hasil karyanya berdasarkan anggaran yang
dialokasikan
untuk
menghasilkan
produk
tertentu dan memperoleh keuntungan yang lebih besar “nilai lebih” itulah yang akan dibagikan kepada karyawan yang menghasilkan nilai tersebut.
d) Rencana
pemberian
imbalan.
Karyawan
yang
memiliki berbagai ketrampilan memungkinkan mereka melakukan banyak hal dan menyelesaikan banyak jenis pekerjaan, pantas diberikan imbalan.
e) Manfaat yang fleksibel Pendekatan
yang
kini
populer
adalah
pendekatan kafetaria, yang berarti bahwa perusahaan mmeberikan dua jenis imbalan. Pertama yaitu gaji,
26
tunjangan jabatan. Tunjangan istri, tunjangan anak, dll. Yang kedua adalah imbalan berupa bantuan dan jasa – jasa perusahaan yang dapat meringankan beban finansial karyawan.
6. Coordinating Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
7. Controlling Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.
8. Reporting Reporting adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian
27
keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
9. Staffing Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
10. Forecasting Forecasting adalah meramalkan, memproyeksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang lebih pasti dapat dilakukan.
E.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 1. Pengertian sumber daya manusia antara lain: MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja secara efisien dan efektif sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat. Serangkaian
keputusan
ketenagakerjaan (calon pegawai,
untuk
mengelola
hubungan
pegawai & pensiunan) secara
optimal mulai dari rekruitmen, seleksi, penempatan, pemeliharaan
28
(kompensasi & kesejahteraan) dan pengembangan, (karir, pendidikan & pelatihan ) serta terminasi, untuk mencapai tujuan organisasi (memelihara dan meningkatkan performansi).
2. Fungsi Operasional MSDM Fungsi
operasional
dalam
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia merupakan dasar pelaksanaan proses MSDM yang efisien
dan
efektif
dalam
pencapaian
tujuan
organisasi/perusahaan. Fungsi operasional tersebut terbagi 5, secara singkat sebagai berikut:
a. Fungsi Pengadaan Pengadaan
proses
penarikan,
seleksi,
penempatan,
orientasi dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai kebutuhan perusahaa ( the right man in the right place).
b. Fungsi Pengembangan Pengembangan adalah proses peningkatan ketrampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
Pendidikan dan
latihan
yang
diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.
29
c. Fungsi Kompensasi Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak lansung berbentuk uang atau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa (output) yang diberikannya kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung jawab karyawan tersebut.
Reward and Punishment Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan akan sangat mempengaruhi dipengaruhi oleh motivasi, kemauan, dan semangat personel dalam organisasi. Sistem
pengukuran
kinerja
yang
baik
akan
mampu
mendeteksi keberhasilan dan kegagalan secara akurat. Keberhasilan akan mendapatkan insentif positif berupa penghargaan, anugrah, dan imbalan dan sejenisnya yang disebut reward. Sebaliknya kegagalan akan mendapatkan insentif negatif berupa hukuman atau punishment. Sistem kompensasi yang adil dan mensejahterakan akan dapat memacu semangat kerja dan memperbaiki moralitas pegawai.
1) Tujuan manajemen kompensasi Tujuan utama manajemen kompensasi pada dasarnya adalah :
30
a)
Menarik orang – orang yang kompeten, berkualitas dan berkarakter untuk bergabung dalam organisasi
b)
Mempertahankan orang – orang yang memiliki keunggulan,
kompetensi,
berkualitas
dan
berkarakter baik yang sudah bergabung dalam organisasi. c)
Menjaga agar orang – orang dalam organisasi tetap mau bekerja.
d)
Memotivasi karyawan agar mencapai prestasi yang terbaik.
2)
Mekanisme reward and punishment Prinsip penting dalam sistem manajemen kompensasi adalah prestasi yang tinggi harus diberi penghargaan (reward) yang layak, sedangkan kinerja yang buruk harus diberi hukuman (punishment) yang adil dan manusiawi.
1. 2. 3.
Motivasi Kerja
kemampuan keterampilan pengalaman
Hasil (Kinerja)
Penilaian Kinerja
Umpan Balik
Reward and Punishmen t
Kepuasan Kerja
31
Gambar 2.1. Mekanisme penghargaan dan hukuman Pada
gambar
2.1.
menunjukan
siklus
atau
proses
penghargaan dan hukuman. Gambar tersebut menjelaskan bahwa hasil kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh motivasi kerja. Prestasi kerja seseorang merupakan kombinasi dari usaha atau motivasi dengan kemampuan, ketrampilan dan pengalaman.
d. Fungsi Pengintegrasian Pengintegrasian
adalah
kegiatan
untuk
mempersatukan
kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan. Dimana Pengintegrasian adalah hal yang penting dan sulit dalam
MSDM,
karena
mempersatukan
dua
aspirasi/kepentingan yang bertolak belakang antara karyawan dan perusahaan.
e. Fungsi Pemeliharaan
32
Pemeliharaan
adalah
kegiatan
untuk
memelihara
atau
meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan agar tercipta hubungan jangka panjang. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja ) .
F. AKTIVITAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Menurut Robert L.Mathis dan John H.Jackson (2002:11) Fokus utama dari manajemen sumber daya manusia adalah memberikan kontribusi pada suksesnya organisasi. Kunci untuk meningkatkan kinerja organisasi adalah dengan memastikan aktivitas sumber daya manusia mendukung usaha organisasi yang terfokus pada: a. Produktivitas. Diukur dari jumlah output per tenaga kerja, peningkatan tanpa henti produktivitas telah menjadi kompetisi global. Produktivitas tenaga kerja dalam organisasi sangat dipengaruhi oleh usaha, program, dan sistem manajemen. b. Kualitas. Kualitas suatu barang maupun jasa akan sangat mempengaruhi kesuksesan jangka panjang. Jika suatu organisasi mempunyai reputasi menyediakan barang maupun jasa yang kuallitasnya buruk, hal ini akan mengurangi perkembangan dan kinerja organisasi.
33
c. Pelayanan. Sumber daya manusia seringkali terlibat pada proses produksi barang atau jasa, manajemen sumber daya manusia harus diikutsertakan pada saat merancang proses operasi. Pemecahan masalah harus melibatkan semua karyawan, tidak hanya manajer.
G. TIPE – TIPE KARYAWAN Teori X dan Y dari Mc Douglas (2004:25) Teori perilaku adalah teori yang menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu dapat membedakan pemimpin dan bukan pemimpin pada orang-orang. Konsep teori X dan Y dikemukakan oleh Douglas McGregor dalam buku Aspek Manusia Dalam Dunia Usaha di mana para manajer / pemimpin organisasi perusahaan memiliki dua jenis pandangan terhadap para pegawai / karyawan yaitu teori x atau teori y. Teori XY dari Douglas McGregor menyatakan di organisasi ada dua golongan individu: individu yang berperilaku TEORI X dan yang berperilaku Y.
1. Teori X Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang
34
menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Individu yang berperilaku teori X punya sifat : tak suka dan berusaha menghindari kerja, tak punya ambisi, tak suka tanggung jawab, tak suka memimpin, suka jadi pengikut, memikirkan diri tak memikirkan tujuan organisasi, tak suka perubahan, sering kurang cerdas. Contoh Individu dengan teori X : pekerja bangunan. Tabel 2.1 Tabel keuntungan dan kelemahan teori X Keuntungan karyawan bekerja untuk memaksimalkan kebutuhan pribadi
Kelemahan Karyawan malas
Berperasaan irrasional Tidak mampu mengendalikan diri dan disiplin
2. Teori Y Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai
35
tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja. Individu yang berperilaku teori Y punya sifat : suka bekerja, commit pada pekerjaan, suka mengambil tanggung jawab, suka memimpin, biasanya orang pintar. Contoh orang dengan teori Y : manajer yang berorientasi pada kinerja.
Tabel 2.2 Tabel keuntungan dan kelemahan teori Y Keuntungan Kelemahan Pekerja menunjukkan Apresiasi diri akan kemampuan pengaturan diri terhambat berkembang karena karyawan tidak selalu menuntut kepada perusahaan Tanggung jawab Inisiatif tinggi Pekerja akan lebih memotivasi diri dari kebutuhan pekerjaan
Dari deskripsi di atas, kita bisa ambil kesimpulan sementara bahwa sebuah organisasi akan diisi dengan pekerja yang penuh semangat, berdedikasi tinggi (berperilaku teori Y) jika organisasi tersebut berhasil memenuhi kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa kasih sayang, merasa dihargai, dan aktualisasi diri dari seluruh
36
pekerja. Disisi lain, pekerja yang berperilaku Y tidak lagi menuntut pemenuhan kebutuhan fisiologi atau rasa aman. Teori X ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Akibatnya, perkembangan kreativitas karyawan tidak akan berjalan.
BAB III PEMBAHASAN A. GAMBARAN PERUSAHAAN 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT.Telkom Sejarah dari dunia telekomunikasi di Indonesia bermula pada tahun 1882, dimana sebuah badan usaha swasta dengan nama “Post En Telegraafdients” yang menyediakan layanan pos dan telegrap dibentuk oleh pemerintahan kolonial Belanda berdasarkan Staatblad Nomor.52 tahun 1882. Kemudian tahun 1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos,
37
Telegrap dan Telepon (Post Telegraaf En Telefoondienst / PTTDienst) dengan dasar Staatblad Nomor.395 tahun 1906. Tahun 1931 berdasarkan I.B.W ditetapkan sebagai Perusahaan Negara dan pada tahun
1961
Pengganti
pemerintah
mengeluarkan
Undang-undang
Nomor.19
Peraturan tahun
Pemerintah
1960
tentang
persyaratan sebuah perusahaan negara, ternyata PTT memenuhi syarat untuk tetap menjadi Perusahaan Negara (PN) dan dengan Perpu Nomor.20 tahun 1960 berubah menjadi PN. Pos dan Telekomunikasi (PN.Postel) Selanjutnya pada tahun 1965 PN. Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara
Telekomunikasi
(PN.
Telekomunikasi)
berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor.29 dan 30 1965. Selanjutnnya mulai tanggal 28 April 1970 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No.129/U/1970 PN. Telekomunikasi berubah menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi yang disingkat PERUMTEL. Keberadaan Perumtel dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor.36 tahun 1974 yang memetapkan sebagai pengelola telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan luar negeri. Dan pada tahun 1980 pemerintah menggambil kebijaksanaan dengan membeli seluruh saham PT.Indosat, sebuah perusahaan swasta yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing yang kemudian diubah statusnya menjadi sebuah BUMN berbentuk Persero.PT
38
Indonesian
Satellite
Corporation
(Indosat)
didirikan
untuk
menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Selanjutnya untuk lebih meningkatkan pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum, maka dengan Peraturan Pemerintah Nomor.22 tahun 1974 yakni dengan memetapkan Perumtel sebagai Badan
Usaha
yang
diberi
wewenang
menyelenggarakan
telekomunikasi dalam negeri dan PT. Indosat sebagai Badan Usaha yang diberi wewenang menyelanggarakan telekomunikasi untuk umum internasional. Tahun 1989 dikeluarkan Undang-Undang Nomor 3 tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang mengatur mengenai peran serta swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi dalam negeri. Selanjutnya pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia, hal ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1991. Pada tahun 1995 penawaran umum perdana saham Telkom dilakukan pada tanggal 14 November 1995. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listening/POWL) di Tokyo Stock Exchang.
39
Sejak 1 Juli 1995 Telkom telah menghapuskan Struktur Wilayah Usaha Telekomunikasi (Witel) dan secara de facto meresmikan mulainya era Divisi. Sebagai penggnati Witel, bisnis bidang utama dikelola oleh 7 Divisi Regional dan 1 Divisi Network. Divisi Regional (Divre) menyelenggarakan jasa telekomunikasi di wilayah masingmasing,
sedangkan
Divisi
Network
menyelenggarakan
jasa
telekomunikasi jaraj jauh dalam negeri melelui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional. Divisi regional Telkom mencakup wilayah sebagai berikut : a.
Divisi Regional I, Sumatera
b. Divisi Regional II, Jakarta, Bogor, Tanggerang dan Bekasi (Jabotabek) c.
Divisi Regional III, Jawa Barat dan Banten
d.
Divisi Regional IV, Jawa Tengah dan DI. Yogyakarta
e.
Divisi Regional V, Jawa Timur
f.
Divisi Regional VI, Kalimantan
g.
Divisi Regional VII, Kawasan Indonesia Timur yang meliputi Sulawesi, Bali, Nusatenggara, Maluku dan Papua.
Kemudian
Kerja
Sama
Operasi
(KSO)
mulai
di
implementasikan pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi regional I Sumatera, dengan mitra PT.Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo), Divisi regional III Jawa Barat dan Banten dengan mitra PT.Aria West
40
Internasional (AriaWest), Divisi regional IV Jawa Tengah dan DI.Yogyakarta
dengan
mitra
PT.Mitra
Global
Telekomunikasi
Indonesia (MGTI), Divisi Regional VI kalimantan dengan mitra PT.Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra), dan Divisi Regional VII Kawasan Indonesia Timur dengan mitra PT.Bukaka Singtel. Tahun 1999 di syahkan Undang-Undang Nomor 36 tahun 1999, tentang penghapusan
monopoli
penyelenggaraan
telekomunikasi
oleh
PT.Telkom. Selanjutnya tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT. Indosat sebagai dari bagian implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang / cross ownership antara telkom dengan Indosat. Dengan transaksi ini, Telkom menguasai 72,72% saham Telkomsel. PT Telkom membeli 90,32% saham PT Dayamitra ke dalam laporan keuangan Telkom. Dan pada tahun 2002 Telkom membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30% saham pada saat di tandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. Telkom menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom, dengan demikian Telekom tinggal memiliki 65% saham Telkomsel. Direncanakan sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
41
Sebagai sebuah holding company, Telkom memiliki beberapa buah anak perusahaan terafiliasi seperti PT.Telekomunikasi Selular Indonesia yang bergerak sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi bergerak selular, PT Indonusa Telemedia yang menangani bisnis multi
media
penyiaran
dan
Internet
dengan
nama
produk
TELKOMVision dan PT.Infomedia Nusantara yang mengelola bisnis penerbitan Buku Petunjuk Telepon (Yellow Pages) dan Call Center.
2. Visi dan Misi PT.Telkom
a. Visi PT.Telkom
To become a leading InfoCom player in the region
Telkom
berupaya
untuk
menempatkan
diri
sebagai
perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.
b. Misi PT.Telkom
Telkom mempunyai misi memberikan layanan " One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation "
dengan
jaminan
bahwa
pelanggan
akan
mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif. Telkom akan
42
mengelola
bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan
mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.
3. Struktur Organisasi dan Job Description
a. Struktur Organisasi PT. Telkom Cabang Ngawi Struktur organisasai pada PT.Telkom Cabang Ngawi terdiri dari beberapa bagian, mulai dari Manajer sampai dengan staff berikut bagan struktur organisassi PT. Telkom Cabang Ngawi secara jelas :
JM. Catel Wijanarko
AJM.Servis Saturi
SNgawi Suharto
Wlkukun Djuwanto oo
AJM. OMAN M.Santjaka
Jogorogo Wagiman
Krgjati Maryoto
AJM. Support Sulistyono
Magetan Rohmad
Ggr Sujono
Sarangan 43 Suparni
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Divisi Speedy Kancatel Ngawi
b. Job Describtion Pembagian tugas PT.TELKOM, Kancatel Ngawi adalah: 1. JUNIOR MANAGER a) Mengelola produksi POTS & jaringan akses yang mampu memenuhi keinginan pelanggan. b) Mengelola serta membangun citra Kancatel Ngawi sebagai unit organisasi yang professional dan berorientasi pada pemenuhan pelayanan pengguna. c)
Menganalisa & memperbaiki sistem, metode aktivitas SDM.
d) Meningkatkan performansi operasional Kancatel Ngawi.
2. ASISTEN JUNIOR MANAGER SERVICE
44
a) Mengelola pelayanan pelanggan seperti komplain, aktivasi, dan PSB (Pasang Baru) telepon kabel. b) Mengelola dan membangun citra pelayanan telkom sebagai unit organisasi yang profesional dan berorientasi pada pemenuhan pelayanan pengguna.
3. ADMINISTRATION
JUNIOR
MANAGER
OPERATION
&
MAINTENANCE ACCES NETWORK a) Menyelenggarakan operasi dan jasa jaringan access. b) Melaksanakan kegiatan operasi dan maintance jaringan access. c)
Meningkatkan tingkat ketersediaan Kapasitas Siap Jual (KSJ) dan validitas jaringan access.
d)
Manager SLG (Service Level Guarante).
e) Mengelola laporan performansi jaringan access.
4. ASISTEN JUNIOR MANAGER ADMINISTRATION SUPPORT a) Menyelenggarakan Pengelolaan SDM. b) Menyelenggarakan fungsi keuangan. c) Menyelenggarakan fungsi Logistik. d) Menyediakan dukungan untuk seluruh unit kerja PT. Telkom, Kancatel Ngawi.
45
5. UBC (Unit Billing Dan Collection) TELKOM NGAWI Fungsi dari Unit ini adalah untuk menjalankan penagihan yang meliputi pengurusan mutasi fisik tagihan pendistribusian kuitansi dan pengadministrasian tagihan, melakukan koordinasi dengan unit kerja dan instansi terkait untuk mencairkan piutang usaha . Tugas dari UBC adalah : a) Kami dituntut untuk lebih bertanggung jawab . b) Mempelajari bagaimana cara menghadapi pelanggan . c) Cara memberikan informasi dengan baik dan benar . d) Out Bond Call e) Membuat & Mencetak Brosur f) Menyeting internet
Pada bagian ini yang kami lakukan adalah memberi informasi kepada pelanggan tentang tagihan yang dimiliki baik itu tagihan Telpon, Flexi, maupun Speedy dan juga memberikan jawaban apabila ada pelanggan yang ingin bertanya lalu mengecek data-data yang di berikan dan menginformasikan sesuai dengan data yang ada pada sistem komputer
4. Sumber Daya Manajemen
46
Untuk mempermudah pembagian tugas atau wewenang PT. TELKOM Kancatel Ngawi dibagi menjadi 6 bagian yaitu : a. CSR ( CUSTOMER SERVICE REPRESENTATIF) 1)
Menjawab telepon dan merespon permintaan pelanggan.
2)
Menjual Produk dan menempatkan peranan pelanggan di dalam sistem komputer.
3) Menyediakan pelanggan dengan informasi layanan dan produk. 4) Mem- follow up permintaan pelanggan yang tidak bisa diselesaikan dengan segera. 5) Meneliti masalah tagihan.
b. SUPERVISOR
OPERATION
&
MAINTENANCE
ACCESS
NETWORK 1)
Pemeliharaan transaksi sistem rangka jaringan access.
2)
Mengoperasikan perangkat jaringan access.
3)
Memelihara perangkat jaringan access.
c. OFFICER 3 OFFICE ADMINISTRATION 1) Mengelola Administration SDM (Sumber Daya Manusia). 2) Mengelola kesekretariatan. 3) Mengelola Administration KBM (Kendaraan Bermotor). 4) Mengelola Administration Logistik dan Aset.
47
d. SPEEDY 1) Memberikan informasi pada pelanggan mengenai program paket layanan telkom speedy. 2) Mengambil data pelanggan apabila ada pelanggan yang menggunakan jasa telkom speedy.
e. Flexy 1) Memasarkan produk – produk Flexy misalnya handphone, voucer pulsa, pulsa elektrik, modem, dsb. 2) Mendistribusikan produk – produk flexy.
f.
SUPERVISOR PLASA 1) Menyelenggarakan layanan komplain pelanggan telkom. 2) Melayani transaksi PSB (Pasang Baru) POTS atau Telepon kabel.
g.
Daya 1) Mengatur instalasi listrik di kantor telkom kancatel ngawi 2) Memperbaiki instalasi listrik di kantor telkom ngawi
5. Sumber Daya Manusia a. Memiliki dan mengamalkan nilai – nilai “committed 2 U”
48
1) Kejujuran (Jujur dan tulus,dapat dipercaya,satunya kata dengan perbuatan,keteladanan) Memiliki kejujuran berupa integritas,ketulusan,dapat dipercaya dan satu kata dengan perbuatan,disamping itu bersikap dan berperilaku baik sehingga dapat menjadi teladan.
2) Transparan (menyatakan apa adanya. No hidden agenda) Menyampaikan hal – hal yang perlu diketahui orang lain dilingkungan perusahaan sesuai dengan kepentingan dan kewenangannya.
3) Komitmen (memiliki kesatuan tekad dan tujuan, loyal kepada perusahaan, konsisten pada keputusan, dedikasi kepada stakeholder.
Bekerja dengan dedikasi tinggi yang dilandasi dengan kesamaaan
pandang dan tujuan dengan perusahaan.
Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan keputusan yang telah ditetapkan sesuai dengan kewenangan. 4) Kerja sama (Open – minded, menerima perbedaan dan kritik, positive tinking, tidak sektoral, tidak menyalahkan orang lain)
49
Membangun sinergi dan terbentuknya kerja tim yang solid
dengan
menghilangkan
sekat
–
sekat
vertikal,
horizontal dan hubungan antar unit.
5) Disiplin (patuh pada aturan dan sistem)
Bekerja dengan mengikuti sistem peraturan dan perundangan
yang
berlaku
serta
hasil
pencapaian
performasi tidak dilakukan melalui cara – cara jalan pintas demi terciptanya “good governance”
6) Peduli (customer centric, respect for others, emphaty)
Berupaya memahami dan mengharagai kebutuhan stakeholders serta menaruh perhatian yang tulus terahadap permasalahan yang dihadapi dan mengupayakan solusinya.
7) Tanggungjawab
(kepatutan
/“proper”,
exellent
result,
cotinuos improvement)
Bertanggung jawab dalam memberikan hal terbaik bagi stakeholders dengan menjadikan kualitas atau mutu sebaagi tujuan, dengan memenuhi standar – standar proses dan mutu yang telah disepakati dan ditetapkan, tidak puas
50
dengan hasil yang dicapai dan selalu berupaya melakukan perabaikan dan meningkatkan hasil.
b. Melaksanakan Perilaku yang Diamanatkan dalam Budaya TTW 135 Selain dalam memiliki dan mengamalkan nilai – nilai “committed 2 U” setiap insan TELKOM dalam bekerja dan bekerjasama
selalu
berpedoman
pada
lima
perilaku
berdasarkan budaya TTW 135 yaitu :
1) Stretch the goals
Karyawan TELKOM harus memiliki komitmen untuk dapat mencapai target yang lebih tinggi atau diatas rata – rata dari yang diharapkan. 2) SimplifKaryawan TELKOM senantiasa meningkatkan cara – cara
kerja
yang
semakin
baik,
cepat
dan
mudah.
Penyederhanaan dapat dilakukan dalam hal memecahkan masalah dengan tidak menerapkan peraturan yang tidak kaku, mengambil keputusan dan aktifitas/ proses dengan cepat, dan penggunaan teknologi yang sudah diaplikasikan.
3)
Involve everyone
51
Karyawan TELKOM selalu melibatkan setiap orang yang terkait untuk bekerjasama membangun sinergi dan terbentuknya kerja tim yang kuat.
4)
Quality is my job
Karyawan TELKOM selalu mengutamakan kualitas dalam
melaksanakan
pekerjaannya.
kualitas
bukan
pekerjaan atasan melainkan pekerjaan semua karyawan.
5)
Rewards the winner
Karyawan TELKOM harus memiliki sifat menghargai pendapat,
respek
dan
manajemen
memberikan
penghargaan pada karyawan yang berprestasi.
B. LAPORAN MAGANG KERJA 1. Pengertian Magang
kerja
adalah
kegiatan
intrakulikuler
yang
dilaksanakan oleh mahasiswa secara berkelompok dengan terjun langsung ke dunia kerja. Sasarannya adalah perusahaan manufaktur, jasa, koperasi, instansi pemerintah dan kelompok masyarakat umum. Bentuk kegiatannya adalah pelatihan dunia kerja, pelaporan. Sebelum pelaksanaan magang mahasiswa dibekali dengan berbagai pengetahuan praktis sesuai dengan konsentrasi bidang yang diambil.
52
2. Tujuan Magang Kerja a) Agar mahasiswa lebih menguasai dan mendalami materimateri perkuliahan. b) Agar mahasiswa mendapat pengalaman dan ketrampilan mengenai bagaimana bekerja secara profesional dalam dunia kerja nyata. c)
Agar mahasiswa mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dan juga bagaimana cara menyelesaikannya.
d) Membantu mahasiswa dalam menyelesaikan Tugas Akhir.
3. Pelaksanaan Magang Kerja a)
Tempat dan waktu pelaksanaan Magang Kerja 1) Tempat pelaksanaan Magang Kerja adalah PT. Telkom Kancatel Ngawi alamat Jl. Jaksa Agung Suprapto no.3 Ngawi 2) Waktu Magang Kerja dimulai dari tanggal 1 Februari 2010 – 30 Maret 2010. 3) Pelaksanaan Magang Kerja dimulai pukul 08.00 – 16.30 WIB.
53
4) Mahasiswa wajib mengenakan pakaian sopan dan rapi, selain itu mahasiswa magang kerja wajib mematuhi peraturan yang berlaku pada PT. Telkom Kancatel Ngawi b)
Kegiatan Magang Kerja 1)
Minggu I : Perkenalan
bagian
Speedy,
penjelasan
tentang peraturan perusahaan, dan pemberitahuan pada bagian untuk magang. 2) Minggu II :Pengamatan pada bagian speedy langsung dan
penjelasan-penjelsan
yang
terkait
dengan
produk,promosi dan pemasaran. 3) Minggu III : Rotasi ke bagian customer service untuk mengelola data pelanggan baik pelanggan speedy maupun pelanggan telepon rumah. 4) Minggu IV : Kembali
ke
bagian
speedy
untuk
memasarkan produk. Dan seterusnya sampai satu bulan berikutnya.
C.
PEMBAHASAN Didalam pelaksanaan magang kerja penulis ditempatkan pada divisi speedy. Pada divisi ini tugas karyawan
adalah
memasarkan produk speedy yaitu layanan internet. Dalam memasarkan setiap produk tidak dapat terlepas dari beberapa hal, diantaranya :
54
1. Pemasaran Pemasaran yang dilakukan oleh
PT.Telkom kancatel
ngawi selalu berorientasi pada konsumen misalnya saja saat mendekati hari pendidikan nasional PT.Telkom kancatel ngawi membuat paket internet dengan nama “bagimu guru”, pada saat sekolah ajaran baru speedy membuat paket internet untuk siswa berprestasi.
Selain karyawan divisi speedy, karyawan
dari divisi lain juga diperbolehkan untuk memasarkan internet speedy misalnya pada bagian customer service representative atau CSR atau yang lebih akrab disebut plasa Telkom, atau bagian koperasi pegawai (kopegtel) jika ada konsumen yang menanyakan mengenai speedy pada karyawan tersebut maka karyawan tersebut diperbolehkan untuk menawarkan produk internet speedy. 2.
Promosi Promosi yang digunakan oleh PT.Telkom kancatel ngawi diantaranya adalah : a. Periklanan. Dalam
mensosialisasikan
produk
terbarunya
PT.Telkom Kancatel Ngawi menggunakan media periklanan sebagai
alat
untuk
memperkenalkan
produk
internet
terbarunya ke masyarakat. Media yang digunakan dalam
55
upaya
mensosialisasikan
produk
tersebut
diantaranya
melalui: 1) Surat kabar / Koran Koran yang digunakan untuk mengiklankan Telkom Speedy di wilayah Ngawi adalah radar madiun pos yang dapat memberikan informasi tetang Telkom Speedy secara rinci kepada para calon konsumen/ masyarakat di kota Ngawi dengan menggunakan koran. 2) Radio PT. Telkom Kancatel Ngawi mengiklankan produk Telkom Speedy pada Suara Pendidikan dikota Ngawi. Media tersebut cocok untuk menjangkau calon pelanggan Telkom Speedy di wilayah Ngawi dan sekitarnya. Namun terkadang media radio juga dapat menjadi kurang efektif apabila salah dalam pemilihan jam tayang iklan karena penyampaian informasi pada khalayak sasaran tidak dapat tersampaikan.
3) Brosur Brosur merupakan media periklanan yang banyak digunakan
PT
Telkom
Kancatel
Ngawi
dalam
mengiklankan Telkom Speedy. Brosur tersebut memuat gambar dan keterangan mengenai Telkom Speedy.
56
Brosur biasanya diberikan pada saat kunjungan sales force ke rumah calon pelanggan sasaran sehingga informasi yang diberikan benar-benar sampai pada tujuan. Selain itu brosur di letakkan di dekat customer servis bagian pelayanan pelanggan, diberikan langsung pada masyarakat dan disebarkan disekolah – sekolah terutama tingkat SMP dan SLTA dan sederajat.
4) Media Iklan Luar Ruang Media iklan luar ruang digunakan oleh PT.Telkom Kancatel Ngawi sebagai salah satu media periklanan Media iklan luar yang digunakan oleh Telkom Speedy meliputi spanduk, umbul-umbul, dan baliho. Media-media tersebut biasanya dipasang di depan Telkom Ngawi sendiri dan ditempat-tempat strategis penyelanggara acara yang disponsori oleh Telkom Speedy.
5) Internet PT.Telkom membuat suatu website yang dapat diakses melalui internet untuk mendapatkan informasi mengenai Telkom Speedy Website tersebut adalah
57
www.telkomspeedy.com.atau juga di facebook speedy community.
b. Publisitas. PT. Telkom kancatel Ngawi sering mengadakan pelatihan – pelatihan internet bagi guru se – Ngawi, mengadakan kegiatan donor darah, hotspot gratis, dan penanaman
pohon
satu
orang
satu
pohon.
Kegiatan
merupakan bentuk publisitas dari PT.Telkom Kancatel Ngawi agar tercipta hubungan masyarakat yang baik.
c. Penjualan personal Dalam penjualan personal atau personal selling ini karyawan
lebih
sering
menggunakan
media
telepon.
Karyawan biasanya menghubungi pelanggannya disaat bukan jam kerja sehingga tidak mengganggu aktivas pelanggan. Oleh karena itu jam kerja untuk karyawan speedy tidak mengikuti jam kerja perusaahaan melainkan diluar jam kerja karyawan pada umumnya saat itulah pelanggan sudah ada di rumah sehingga peluang untuk mendapatkan pelanggan baru lebih besar.
d. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
58
Pemasaran langsung merupakan sistem pemasaran interktif yang menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan dan transaksi yang dapat diukur
pada
suatu
lokasi.
Program
direct
marketing
merupakan sistem pemasaran interaktif yang menggunakan berbagai media komunikasi untuk meningkatkan respon langsung yang sifatnya spesifik dan terukur. Metode-metode pemasaran langsung yang dilakukan PT.Telkom Kancatel Ngawi meliputi, direct call, internet, dan media dengan tanggapan langsung lain.
3.
Tenaga Kerja Tenaga kerja PT.Telkom Kancatel Ngawi pada divisi speedy berasal dari daerah sekitar perusahaan. Dalam memenuhi tenaga kerja PT. Telkom Ngawi pada divisi speedy tidak menentukan jumlah tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja divisi speedy ada 8 orang, namun jumlah tersebut sering berubah karena dalam penerimaan tenaga kerja tidak ada seleksi seperti pada penerimaan karyawan pada divisi lain. Pada divisi speedy tidak ada karyawan tetap maupun karyawan kontrak.
59
Tipe karyawan PT.Telkom Ngawi pada divisi Speedy pada umumnya kurang
bisa bekerja dengan baik jika
diawasi oleh pimpinan karena suasana menjadi kaku dan penuh tekanan. Karyawan pada umumnya saat melakukan outbond call dan berbicara dengan konsumen dengan suasana santai dan akrab. Oleh karena itu karyawan divisi speedy akan bekerja lebih baik jika tanpa pengawasan pimpinan atau supervisor.
4.
Proses Kerja Karyawan Divisi Speedy Jam
kerja
karyawan
pada
PT.Telkom
Ngawi
sebenarnya dimulai pada pukul 07.30 WIB namun untuk karyawan divisi speedy jam kerja tersebut tidak berlaku. Pada umumnya karyawan divisi speedy datang pada siang hari karena walaupun datang pada pagi hari tidak dapat bekerja dengan maksimal karena jika melakukan outbond call
saat jam kerja tidak dapat berkomunikasi langsung
dengan pemilik rumah karena pemilik rumah biasanya tidak berada dirumah. Karyawan melakukan outbond call khusus ke telepon rumah karena internet speedy hanya bisa dipasang jika pelanggan memiliki telepon rumah karena jaringan internet
60
speedy akan disambungkan secara paralel dengan kabel telepon. Proses
kerja
karyawan
divisi
speedy
cukup
sederhana yaitu hanya sebatas menawarkan produk kepada konsumen yang memiliki telepon rumah sehingga karyawan dapat menghubungi melalui telepon atau out bond call dan menyebarkan brosur ke tempat – tempat yang strategis.
a. Out bond call Out bond call adalah menawarkan produk speedy secara langsung kepada konsumen melalui telepon. Tidak ada batasan berapa jumlah pelanggan yang harus dihubungi oleh karyawan speedy semakin banyak pelanggan yang dihubungi dan semakin banyak pelanggan yang diperoleh akan semakin bagus dan target bisa lebih cepat terpenuhi.
Database konsumen yang harus dihubungi oleh karyawan speedy diperoleh dari : 1) Buku yellow pages. 2) Database pelanggan lama yang telah cabut atau tidak lagi menggunakan telkom speedy. 3) Data pribadi karyawan.
61
Berikut ini contoh standar pelaksanaan out bond call yang benar : 1) Salam. 2) Menyebutkan identitas diri dan dari mana kita. Misal ( PT . TELKOM NGAWI). 3) Menanyakan apakah nama dan nomor yang dituju cocok dengan yang kita hubungi . 4) Menyampaikan maksud dan tujuan kita. 5) Penutup. 6) Salam.
b. Menyebarkan Brosur Karyawan
speedy
PT.Telkom
Ngawi
selain
melakukan out bond call dalam mempromosikan produknya juga menyebarkan brosur ke tempat – tempat tertentu misalnya ke sekolah – sekolah SMP dan SMA dan juga pada saat ada even – even tertentu di Ngawi misalnya saat ada even “bagimu guru” di Ngawi dengan biaya pribadi. Apabila menggunakan
ada
konsumen
speedy
maka
yang
berminat
selanjutnya
tugas
untuk dari
karyawan speedy adalah mengambil data kelengakapan yang akan digunakan untuk pemasangan internet speedy di rumah konsumen atau konsumen bisa datang sendiri ke
62
kantor Telkom. Untuk pemasangan internet speedy ini akan dilakukan
oleh
bagian
Administration
Junior
Manajer
Operation and Maintenance Acces Network. Dengan kata lain
tugas
dari
karyawan
speedy
hanya
sebatas
mempromosikan dan mengambil data konsumen. Data tesebut terdiri dari : 1) Biodata dari PT.Telkom. 2) Foto kopi KTP atau tanda pengenal lain. 3) Materai 6000 yang disediakan sendiri oleh konsumen.
5. Target penjualan Dalam melakukan promosi ini karyawan diberikan target – terget yang harus dipenuhi. Target minimal penjualan internet speedy adalah sebanyak 200 pengguna baru tiap bulan dan yang menentukan target – target tersebut adalah langsung dari PT.Telkom cabang Madiun sendiri. Untuk mempermudah proses kerja karyawan biasanya target – terget tersebut dipecah menjadi target per minggu dan kemudian dipecah lagi menjadi target per hari. Dan apabila mampu memenuhi target akan mendapatkan bonus atau insentif berupa uang. Pembuatan laporan penjualan baik per hari, per minggu maupun perbulan dilakukan oleh supervisor dari divisi speedy sendiri.
63
Target penjualan sering kali tidak dapat terpenuhi karena ada kendala – kendala baik dari intern maupun ekstern perusahaan dan dari karyawan sendiri. Berdasarkan
dari
hasil
pengamatan
dan
wawancara
karyawan divisi speedy kendala – kendala tersebut antara lain: a. Kendala intern perusahaan 1) Perusahaan
tidak
mau
mengeluarkan
biaya
operasional. 2) Kurangnya pengawasan kerja. 3) Kurangnya motivasi kerja. 4) Kurangnya penghargaan.
b. Kendala – kendala ekstern perusahaan. 1) Persaingan usaha. 2) Karakteristik konsumen.
c. Kendala dari karyawan sendiri 1) Karyawan sering malas – malasan. 2) Karyawan sering membolos. 3) Merasa
kurang
mendapat
penghargaan
dari
perusahaan.
64
6. Gaji atau kompensasi Sistem kerja yang digunakan oleh perusahaan untuk penjualan speedy adalah out searcing
sehingga karyawan
memperoleh upah jika karyawan mendapatkan konsumen yang bersedia menggunakan internet speedy. Upah ditentukan dari nilai paket internet speedy yang terjual kepada pelanggan. Semakin besar nilai paket internet speedy yang terjual maka akan semakin besar pula jumlah upah yang didapat. Upah diperoleh berdasarkan jumlah pelanggan yang bisa dperoleh oleh karyawan jadi semakin banyak pelanggan maka akan semakin besar pula upah yang diperoleh karyawan telkom speedy.
Selain
upah,
karyawan
juga
memperoleh
uang
transportasi yaitu sebesar Rp 50.000,00 setiap bulan. Upah karyawan ditentukan secara langsung oleh PT.Telkom cabang Madiun.
7. Insentif atau bonus Bonus atau intensif adalah upah
tambahan yang
diberikan kepada karyawan karena telah bekerja dengan baik. Untuk karyawan speedy intensif diperoleh jika target penjualan
65
terpenuhi. Jumlah dari intensif ini bervariasi karena target tiap bulan juga berbeda – beda. Pada awal bulan atau awal promosi maka intensif akan lebih besar dan semakin menurun pada akhir bulan
atau
akhir
promosi.
Insentif
yang
diberikan
oleh
perusahaan biasanya adalah berupa uang.
8. Motivasi karyawan sangat diperlukan dalam usaha penjualan karena kadangkala seorang karyawan mengalami kejenuhan, stress dan kesulitan – kesulitan dalam penjualan dan hal tersebut
dapat
menyebabkan
turunnya
semangat
kerja
karyawan. PT.Telkom Kancatel Ngawi memberikan motivasi kepada karyawan dengan secara informal dengan berkumpul bersama dengan suasana yang santai kemudian sharing menceritakan permasalahan – permasalahan yang dihadapi kemudian mencari solusi bersama – sama dan mengadakan outbond setiap 3 sampai 4 bulan sekali. Reward and punishment pada karyawan PT.Telkom Ngawi divisi speedy adalah berupa insentif atau bonus kepada karyawan yang berprestasi atau mampu menjual produk dalam jumlah yang banyak. Sedangkan punishment atau hukuman tidak berlaku pada karyawan divisi speedy karena karyawan speedy bukan merupakan karyawan tetap ataupun karyawan
66
kontrak sehingga perusahaan tidak menetapkan punishment pada karyawan divisi speedy.
BAB IV
67
PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analilis data dan penelitian mengenai proses kerja karyawan divisi speedy pada PT.Telkom Kancatel Ngawi, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Sistem kerja yang digunakan untuk divisi speedy kurang baik karena: a.
Jam kerja karyawan speedy tidak mengikuti jam kerja karyawan PT.Telkom lain, karena karyawan
divisi
speedy merupakan
karyawan
freelance
sehingga karyawan merasa tidak perlu mengikuti peraturan yang telah ditetapkan. b. Kurangnya kedisiplinan kerja pada divisi speedy menyebabkan karyawan sering malas – malasan saat bekerja dan sering membolos kerja. c. Kurangnya motivasi dan penghargaan terhadap karyawan divisi speeedy menyebabkan karyawan menjadi kurang semangat dalam melaksanakan pekerjaannya. d. Sistem
upah
dan
penentuan
insentif
yang
digunakan
PT.Telkom kancatel Ngawi bagi karyawan divisi speedy kurang jelas karena hanya supervisor yang mengetahui jumlah dan ketentuannya.
68
e. Pemasaran internet speedy tidak terpusat pada karyawan speedy melainkan seluruh karyawan berhak memasarkan produk internet speedy.
2.
Upaya – upaya yang dilakukan oleh karyawan divisi speedy untuk meningkatkan penjualan produknya berupa internet speedy antara lain melalui : a. Upaya – upaya yang dilakukan antara lain melalui outbond call yaitu karyawan menghubungi calon pelanggan satu per satu melalui telepon rumah. b. Menyebarkan brosur kepada masyarakat umum, sekolah – sekolah SMP, SMA dan sederajat karena jika disebarkan disekolah – sekolah dirasa sangat efektif karena sebagian besar pelanggan menggunakan internet speedy memang untuk anaknya yang masih bersekolah. c. Pada saat ada even – even tertentu di Ngawi misalnya saat adaeven “Bagimu Guru se – Ngawi” namun untuk penyebaran brosur maupun pendirian stand di even – even ini biasanya menggunakan biaya pribadi.
69
B. SARAN 1. PT.Telkom kancatel Ngawi sebaiknya memperbaiki sistem kerja karyawan divisi speedy misalnya dengan : a. Sebaiknya PT.Telkom kancatel Ngawi menetapkan jam kerja bagi karyawan divisi speedy agar karyawan dapat bbekerja lebih teratur dan lebih mudah dalam hal pengawasannya. b. Sebaiknya PT. Telkom kancatel Ngawi lebih meningkatkan kedisiplinan kerja bagi karyawan divisi speedy. Misalnya dengan pengadaan
presensi
bagi
karyawan
divisi
speedy
untuk
mengurangi tingkat absensi dan menetapkan punishment bagi karyawan yang terlalu sering membolos.
c. PT. Telkom kancatel Ngawi sebaiknya lebih meningkatkan motivasi kerja bagi karyawan divisi speedy antara lain dengan : 1) Pengikutsertaan
karyawan
divisi
speedy
dalam
rapat
penentuan tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh perusahaan sehingga karyawan dapat memberikan ide, saran dan kritik dalam upaya mencapai sasaran tersebut. 2) Program imbalan bervariasi diantaranya adalah : a) Pemberian imbalan berdasarkan satuan produk yang terjual.
70
b) Pembagian keuntungan jika karyawan
divisi speedy
dapat mencapai atau melebihi target penjualan. c)
Karyawan divisi speedy sering menggunakan dana pribadi dalam mempromosikan produk internet speedy hal tersebut dapat mengurangi anggaran promosi dan jika karyawan divisi speedy dapat mencapai target penjualan berdasarkan anggaran maka seharusnya karyawan
divisi
speedy
mendapat
keuntungan
berdasarkan “nilai lebih” tersebut. d) Sebaiknya karyawan divisi speedy memperoleh upah berdasarkan manfaat yang fleksibel yaitu karyawan memperoleh
gaji
pokok,
tunjangan
dan
upah
berdasarkan penjualan satuan produk. 3) Program penghargaan Karyawan. Sebaiknya karyawan divisi speedy diikutsertakan dalam pemilihan karyawan terbaik dalam program employee of the month agar karyawan lebih bersemangat dalam bekerja karena merasa mendapat penghargaan dari perusahaan.
d. PT.Telkom kancatel Ngawi sebaiknya dalam penentuan upah dan insentif lebih transparan sehingga ada atau tidaknya upah dan insentif dan besarnya jumlah upah dan insentif dapat diketahui oleh pihak perusahaan dan karyawan.
71
e. PT.Telkom Kancatel Ngawi sebaiknya memusatkan pemasaran internet
speedy
pada
divisi
speedy
agar
dalam
proses
pemasarannya karyawan lebih berpeluang untuk mendapatkan pelanggan baru dan mendapatkan upah karena dalam hal ini karyawan divisi speedy adalah karyawan freelance yang tidak memiliki gaji pokok.
2. PT.Telkom kancatel Ngawi sebaiknya lebih mendukung program pemasaran yang dilakukan oleh karyawan divisi speedy dengan memberikan
biaya
operasional
untuk
mempromosikan
produk.
Misalnya bersedia memberikan biaya opersional untuk mendirikan stand saat karyawan mempromosikan produk pada even – even tertentu sehingga dalam melaksanakan pekerjaannya akan lebih maksimal.
72
73
74
75
76