STATUS SOSlAl DAN PERILAKU PETANI DALAM PENYULUHAN PERTANIAN (Studi Kasus di Desa Rende, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung)
OIeh
EDY PRIYONO
A 22 1054
-
JURUSAN ILMU ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1990
RINGKASAN EDY PRIYONO?
S t a t u s S o s i a l dan P e r i l a k u P e t a n i Dalam
Penyuluhan P e r t a n i a n .
S t u d i Kasus d i Desa Rende,
camatan C i k a l o n g Wetan,
Kabupaten Bandung.
Ke-
( D i bawah
b i m b i n g a n GUNCIRDI). Penelitian determinan
i n i
b e r t u j u a n untuk
status sosial d i
m e l i h a t hubungan a n t a r a
k u petani, nian
lokasi
:
(1)
melihat
penelitian,
s t a t u s s o s i a l dengan p e r i l a -
( 3 ) m e l i h a t p e l a k s a n a a n penyuluhan
sehubungan
(2)
dengan p e r a n e l i t e
desa,
pertaddn
(4)
mencari u s u l a n kebijaksanaan b a g i peningkatan e f e k t i fitas
penyuluhan p e r t a n i a n .
Untuk
mencapai
tujuan
t e r s e b u t d i g u n a k a n gabungan a n t a r a metode k u a n t i t a t i f dengan metode k u a l i t a t i f . Determinan dari
s t a t u s s o s i a l d i desa Rende
faktor-faktor
material
terdiri
m a t e r i a l dan i m m a t e r i a l .
terdiri dari
: pendapatan rumah tangga,
penguasaan l a h a n dan keadaan rumah sedangkan faktor
immaterial t e r d i r i d a r i :
s e s u a t u kepada o r a n g l a i n , t o h nyata,
Faktor
kemampuan
luas
faktor-
memberikan
kemampuan memberikan
con-
kemampuan b e r k o m u n i k a s i s e r t a kekuatan-ke-
kuatan
dalam
d i r i pribadi.
faktor
achieved
I n i
l e b i h dominan
menunjukkan
bahwa
dibandingkan
faktor
S t a t u s s o s i a l cenderung berbanding l u r u s
dengan
yang a s c r i b e d .
perilaku Penyebaran
petani
dengan
beberapa
i n o v a s i d i pedesaan
catatan
ternyata
pada
sifat inovasi (kecocokan bagi elite)
pengambilan keputusan
keputusan inovasi
inovasi.
secara
Jika
individu
dan
tipe
pengambilan
lebih
dominan
hubungan positif antara status sosial dengan perilaku dapat diterima, tetapi jika tipe
petani
keputusan inovasi elite
secara kolektif lebih tergantung
desa.
kehendak
kepada
pengambilan
dominan
kecocokan
Jika inovasi yang datang
penyebaran
inovasi
bagi
cocok
dengan
elite inovasi akan menyebar merata,
tetapi
jika inovasi itu tidak berkenan bagi elite yang
akan
terjadi adalah kesamaan dalam tidak mengadopsi. Pelaksanaan ternyata (pemimpin
telah
penyuluhan pertanian di desa didasarkan
informal).
pada
peran
elite
Jika terdapat desa yang
liki kondisi yang relatif sama dengan Rende
Rende desa memi-
(khusus-
nya tipe pelapisan sosialnya) model penyuluhan pertanian
yang dapat dipergunakan adalah yang
kerangkanya pada peran pemimpin informal.
meletakkan
STATUS SOSIAL DAN PERILAKU PETANI DALAM PENYULUHAN PERTANIAN (Studi Kasus di Desa Rende, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung)
oleh : EDY PRIYONO
A 22 1054
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Pertanian
pada
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1 9 9 0
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN ILMU-ILMU
Dengan
ini
SOSIAL EKDNDMI PERTANIAN
rnenyatakan
bahwa
Laporan
Praktek
Lapang yang d i s u s u n o l e h : Narna Mahasiswa
: EDY PRIYONO
Nornor Pokok
: A 22 1054
Judul Laporan
: STATUS SOSIAL DAN
PETANI
DALAM
PERTANIAN
PERILAKU
PENYULUHAN
( S t u d i Kasus
d i
Desa Rende,
Kecarnatan C i k a -
l o n g Wetan,
Kabupaten
Ban-
dung) dapat
d i t e r i m a sebagai persyaratan untuk
rnernperoleh
gelar
Sarjana
Pertanian,
Pertanian
pada
Fakultas
I n s t i t u t P e r t a n i a n Bogor.
Dosen Pernbirnbing
/
I r . Gunardi,
MA
---------------N I P 130 352 567
T a n g g a l L u l u s : 28 M e i 1990
KATA PENGANTAR
Setelah melewati masa yang cukup panjang
akhir-
nya penelitian yang penulis lakukan berhasi 1 memasuki babak
akhir dari sekian banyak proses, yaitu
sunan laporan.
penyu-
Untuk itu tidak ada yang lebih pantas
diucapkan pertama kali selain puji syukur k e
hadirat
Allah subhanallahu wata'ala. Tulisan ini berawal dari minat penulis untuk mengadakan
penelitian tentang berbagai
yang ada di pedesaan.
gejala
sosial
Ide semula berjudul : Hubungan
Status Sosial Dengan Keinovatifan Petani.
Akan teta-
pi, ternyata konsep keinovatifan (innovativeness) hanya berpijak pada penerapan (kecepatan adopsi) inovasi,
tanpa melihat dua aspek perilaku
pengetahuan dan sikap.
lainnya
yakni
Melalui konsultasi dengan do-
sen pembimbing akhirnya judul diubah menjadi : Status Sosial dan Perilaku Petani Dalam Penyuluhan an.
Beberapa
rekan mengusulkan judul
Pertani-
lain
(tanpa
mengubah esensi penelitian) yaitu : Peranan Elite Dalam Pembangunan Pertanian di Pedesaan.
Rasanya
usul
ini cukup baik, tetapi untuk memberi dimensi yang lebih luas biarlah judul laporan ini tetap seperti yang sekarang tercantum di halaman judul. Laporan ini disajikan dalam bentuk tulisan cukup panjang, sembilan bab.
yang
Bab I sampai dengan Bab
IV merupakan pendahuluan, kerangka pemikiran, metodologi penelitian dan gambaran umum lokasi Bab V
khusus menyoroti
penelitian.
pelaksanaan
penyuluhan
pertanian di desa Rende, yang akan digunakan
sebagai
kerangka dasar bagi penyusunan model penyuluhan tanian
di
pedesaan.
sosial
di
lokasi
status
sosial di lokasi tersebut
pergeseran
Bab VI
membahas
penelitian,
stratifikasi
terutama
determinan
serta
di masa yang akan datang.
per-
kemungkinan
Bab ini
dapat
dikatakan sebagai pengantar untuk memasuki pembahasan utama tentang hubungan status sosial dengan petani ya"g
perilaku
terdapat dalam Bab VII.
Selanjutnya
setelah melihat praktek
penyuluhan
pertanian serta membahas hubungan antara status sosia1
dengan
suatu Bab bab
perilku petani penulis
mencoba
model penyuluhan pertanian yang
VIII.
dimuat
Dan seperti biasa, Bab I X yang
terakhir
berisi
kesimpulan
menyusun
dan
dalam
merupakan
saran
dari
penulis. Ucapan terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada : 1.
Bapak, Ibu dan kakak serta semua sanak dara
yang tak pernah lupa berdoa untuk
sauke-
berhasilan saya. 2.
Bapak Ir. Gunardi, M 4 yang telah saya;dan
membimbing
yanq telah memberi kebebasan untuk
mengernbangkan ide.
Bapak Ir. Sumardjo, MS yang bersedia menjadi moderator masukan
sekaligus
memberikan
beberapa
yang sangat berharga pada saat
la-
poran ini diseminarkan. Bapak
dosen
penguji (Ir. Bambang S
MDS) dan Komisi Pendidikan (Ir. E. MS)
Utomo,
Kusumah,
yang telah meluangkan waktunya untuk me-
nguji saya. Kingking Sodikin dan Ibu Kepala
Bapak Rende
Desa
.
Bapak PMP (Lesmana Minar) dan PLP
(Triyono)
d i lokasi penelitian saya. Saudara Ajat Jatnika atas pembahasannya yang 'luar
biasa' pada saat seminar,
juga
atas
kritik dan sarannya. Rianti Setyawasih yang selalu memberi ngat
kepada saya, dan juga atas
sema-
bantuannya
dalam menyelesaikan laporan. Keluarga Bobadesasa (Puni, Rion, Yani,
Joko
dan kawan-kawan) yang telah memberikan
sua-
sand gembira di hati saya. Rekan-rekan Kelompok Diskusi Ciheuleut ry, Yudis, Ucok, Teddy, Dede dan
(Ha-
lain-lain)
yang banyak memberi masukan. Otto
yang telah membantu
pengolahan
data
kuantitatif. Pihak-pihak
lain yang tidak dapat saya
butkan satu persatu.
se-
Penulis
berharap t u l i s a n ini
bagi
yang ingin memanfaatkan.
jika
a d a pihak yang
Saya
dapat
bermanfaat
sangat
'melanjutkan' studi
gembira
ini
dengan
berbagai penyempurnaan.
K o t a H u j a n , M e i 1990
Penulis
DAFTAR IS1
RINGKASAN DAFTAR I S 1 DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB
I.
PENDAHULUAN A B. C.
BAB
BAB
BAB
11.
111.
IV.
................ Permasalahan ................... Tujuan Penelitian .........;....
Latar Belakang
KERANGXA PEMIKIRAN A.
Stratifikasi Sosial dan Status Sosial .........................
B.
Perilaku Petani dan Status Sosial ...........................
METODOLOGI
............... Pengambilan Sarnpel ......
A.
Jenis Penelitian
B.
Metode
C.
Variabel dan Indikator Variabel
D.
Konsep Pengukuran Variabel
E.
Metode
F.
Metode
G.
Lokasi
..... Pengumpulan Data ........ Analisis ................ Penelitian ..............
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
....... ............
A.
Letak dan Tataguna Lahan
B.
Iklim dan Topografi
C.
Penduduk dan Mata Pencaharian
..