[I. 181]
STANDARISASI PRODUK PERIKANAN DAN OLAHANNYA DALAM PENGUATAN PASAR EKSPOR Zamroni Salim, Ph.D dan Tim Pusat Penelitian Ekonomi (P2E) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012
LATAR BELAKANG
Latar Belakang Standarisasi produk menjadi isu penting - meningkatkan ekspor - melindungi pasar dalam negeri Wilayah laut yang luas – potensi perikanan Penetrasi pasar ekspor (kualitas dan standarisasi) Kebutuhan pengembangan ilmu pengetahuan Pembuktian ilmiah tentang persyaratan standarisasi yang diajukan oleh negara tujuan ekspor Kebutuhan metode – yang perlu dipenuhi Sosialisasi Standarisasi CODEX HACCP, Bimbingan teknis (processing, storage, delivery) Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN, RUANG LINGKUP, DESAIN PENELITIAN
Pertanyaan Penelitian Bagaimanakah standarisasi produk perikanan dan olahannya dalam memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor dalam upaya untuk meningkatkan jumlah dan akses pasar ekspor? Ruang Lingkup Kegiatan Standarisasi produk perikanan (tangkap) - CODEX Alimentarius dan persyaratan lain di pasar ekspor Fokus Kegiatan Perikanan (Tangkap Desain Penelitian Metode kuantitatif deskriptif, Model Performance, Vision and Strategy (PVS), Indept-interview, CODEX Alimentarius. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
HASIL KEGIATAN
Tahapan –Pelaksanaan Kegiatan Research Design, Kajian Pustaka, Penelitian Lapangan (indepth interview, kuesioner Performance Vision and Strategy, CODEX)
Hasil kegiatan Berdasarkan Model Performance, Vision and Strategy (PVS) Interaksi Sector Publik (Pusat Dan Daerah), Perusahaan Kapasitas Dan Akses Untuk Pasar Internasional: mengacu pada CODEX Alimentarius – Tuna (CODEX STAN 70-1981 ) dan Teri (CODEX STAN 236-2003). Human and Financial Capital: sertifikasi personel untuk standarisasi, pemberian pelatihan gratis oleh pemda/pemerintah Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
HASIL KEGIATAN
Standarisas: ditentukan oleh negara tujuan ekspor (ada catch certificate), harus dipenuhi. Jepang, Amerika, dan Eropa memiliki standar tambahan/sendiri (Standarisasi Eropa yang tersulit). Jepang: inspeksi ke perusahaan Perusahaan pengolahan ikan di Kendari: anak cabang Jakarta dan Surabaya (proses akhir), label dan sertifikat ketelusuran penangkapan dan pengolahan di di Kendari. Kendala PVS: Monitoring dan evaluasi, terbatasnya peralatan/lab uji (tidak up- to- date), SDM dalam proses awal (nelayan), peralatan tangkap yang sederhana Keterbatasan produk yang dihasilkan: belum tersedianya pelabuhan berstandar internasional di Kendari Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
• Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Penerapan standarisasi (CODEX, HACCP, teknis lainnya). Bimbingan teknis: nelayan, pemasok, perusahaan, lembaga uji. • Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan. Masukan: terkait persyaratan dan implementasi standard (CODEX, HACCP), standard minimal….perluasan akses pasar ekspor. • Data pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan Perusahaan pengolahan ikan, jaringan logistik, Pemda, pemerintah pusat (BSN, Kementrian Perdagangan, kementrian Pertanian, Kementrian Kelautan dan Perikanan) 5 Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN
• Rancangan Pengembangan ke depan Standarisasi isu sentral, daya saing perdagangan global. Fasilitas pendukung (peralatan laboratorium uji), (SDM). • Strategi Pengembangan ke depan Kajian untuk produk perikanan lainnya (tuna, gurita dan teri). Pasar ekspor utama dan potensial Peningkatan sarana pengujian, technology upgrading (penangkapan, processing dan delivery). • Tahapan Pengembangan ke depan Penelitian dan pengembangan lanjutan SDM (sosialisasi, training) pengembangan SDM Informasi pasar ekspor (tambahan persyaratan)
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN
7
logo lembaga
TERIMA KASIH Zamroni Salim, PhD Drs. Sukarna Wiranta, MA; Nurlia Listiani, SE, M.EC; Umi Karomah Yaumidin, SE, Mec; Diah Setiari Suhodo, SE, Mstat; Achsanah Hidayatina, SE