Spread The Wings TOGETHER
Spread The Wings Together
Bagi SCM kemitraan merupakan langkah strategis dalam industri media yang dapat memadukan keunggulan dan kreatifitas bersama menjadi sinergi dan pondasi utama untuk menghadapi kompetisi global dan berkembang bersama mencapai momentum puncak.
For SCM, partnership is a strategic step in the media industry to combine mutual superiority and creativity into business sinergy. This is the main foundation in facing global competition to expand and to reach the business momentum together.
VISI DAN MISI [Vision And Mission]
Visi
Memposisikan SCM sebagai pemimpin dalam usaha dan jasa multimedia dalam rangka memberikan kontribusi sosial dan kultural yang berharga bagi kesejahteraan bangsa, melalui kreasi inovatif dan integrasi teknologi informasi, media dan telekomunikasi.
Memaksimalkan peluang dalam konvergensi teknologi informasi, media dan telekomunikasi, di antaranya melalui pengenalan jasa penyiaran televisi paling mutakhir di Indonesia dan pencapaian kegiatan operasional yang sempurna serta keuntungan yang berkelanjutan dalam penciptaan nilai bagi stakeholder.
VISION
To position SCM as the leader in the multimedia business and services with the aim of making valuable social and cultural contributions to the welfare of the nation through innovative creations and the integration of information technology, media and telecommunications.
MISSION
To maximize opportunities in the convergence of information technology, media and telecommunications; among other things through the introductions of state-of-the-art television broadcasting services in Indonesia and the achievement of operational excellence as well as sustained profitability in the creation of stakeholder value.
Spread The Wings Together
Misi
3
SEKILAS SCM
Spread The Wings Together
[SCM In Brief]
4
PT Surya Citra Media Tbk (SCM) didirikan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi dan nilai aset usaha PT Surya Citra Televisi (SCTV), stasiun televisi No. 1 di Indonesia saat ini, yang merupakan anak perusahaan dan investasi terbesar SCM. SCM yang dalam usahanya memfokuskan diri di bidang usaha media serta turunan usaha media terkait, bekerjasama dengan induk grupnya yaitu Elang Mahkota Teknologi (EMTEK) melakukan sinergi positif dan interaktif dalam meraih peluang pengembangan usaha bagi Perseroan dan Anak Perusahaan agar makin meningkat semakin luas dan diakui, baik secara nasional maupun internasional.
PT Surya Citra Media Tbk (SCM) was established with the goal of developing the business potential and value of PT Surya Citra Televisi (SCTV), the No. 1 television station in Indonesia, which is a subsidiary company and the biggest investment of SCM. SCM which focuses on media and media-related industries, in cooperation with its parent group, Elang Mahkota Teknologi (EMTEK), builds interactive and positive synergies in developing its business and those of its subsidiary companies for broader scale and recognition, both nationally and internationally.
Perkembangan konvergensi digital new media yang semakin pesat seperti akhir-akhir ini, makin mendorong SCM untuk mengambil peranan yang lebih luas dalam industri baru ini agar dapat memposisikan dirinya secara strategis, sehingga dapat mengoptimalkan upayanya dalam pengembangan usaha ke depan secara keseluruhan, dimana makin melengkapi potensi usaha group karena SCTV tunduk secara hukum terhadap peraturan yang membatasi lingkup kerjanya sesuai peruntukan izin usahanya.
The rapid growth of digital new media convergence lately, motivates SCM to take bigger role in the new industry and position itself strategically in optimizing its efforts to develop future as well as overall business which will create more group business potential as SCTV particularly is legally bound to those prevailing provisions in accordance with its business license.
Namun dengan kapabilitas kedua perusahaan ini, maka keduanya dapat saling menyatu dalam memperluas bidang usahanya. Sementara itu peluang usaha di bidang multimedia yang makin berkembang luas, dapat cepat digarap, sehingga dapat menambah potensi profitabilitas Perseroan ke depan. Dalam pengembangan usaha ini, manajemen memiliki pedoman dan berkomitmen untuk menggarap usaha baru dengan hati-hati, agar hasilnya dapat maksimal dan memberikan profitabilitas jangka panjang.
The combination of the capabilities of the two companies is expected to be mutually beneficial in expanding future business. Through this synergy, business opportunities in the growing multimedia industry may be handled promptly for future profit potential. In this business development, management is committed to adopt prudential principles for maximum achievement and long-term profitability.
Potensi usaha di bidang media ini mendorong SCM untuk terus meningkatkan pengetahuan teknologi dan medianya agar dapat mengikuti perkembangan teknologi yang sedang berjalan maupun yang sedang dipersiapkan secara aktif. Teknologi di bidang media sangat dinamis dan cepat berubah, menandai keinginan penggunanya yang makin kompleks dan makin bervariasi. Untuk itu kemampuan adaptasi teknologi dan sekaligus adaptasi organisatoris menjadi kesuksesan usaha ini.
To grab the future business potential in this media industry motivates SCM to continuously improve its knowledge in the media technology both for current as well as future technologies. Media technology is very dynamic and changing rapidly, following the more complex and increasing needs of its users. Then, organization and technological adaptabilities are the keys of success in this business.
Industri media merupakan salah satu industri yang saat ini sedang berkembang pesat di regional asia juga Indonesia. Dengan tingkat belanja domestik yang tinggi, serta pertumbuhan daya beli masyarakat yang ada, membawa suatu peluang yang tidak mungkin dilepaskan begitu saja oleh group usaha SCM dan SCTV. Untuk itu perusahaan yang tergabung dalam group Elang Mahkota Teknologi (EMTEK) termasuk di dalamnya SCM dan SCTV, melakukan sinergi usaha dan berupaya membantu SCM dan SCTV, untuk menempati posisi terdepan dalam industrinya sekaligus meraih beragam aplikasi media sebagai motor pertumbuhannya.
Media industry constitutes one of those industries which is developing rapidly in the Asian Region and also in Indonesia. High domestic spending and the growth of public purchasing power create big business opportunities that can not be ignored by SCM and SCTV. To preserve this initiative, those companies under Elang Mahkota Teknologi (EMTEK) group build a synergy to support SCM and SCTV in achieving the frontline position in the industry and simultaneously providing various media applications as their growing vehicles.
SCM membeli 100% saham SCTV dalam kurun waktu antara November 2001 dan April 2002, serta menjadi perusahaan publik di bulan Juli 2002.
SCM acquired 100% of SCTV stocks during November 2001 and April 2002, and went public in July 2002.
SCM tercatat di Bursa Efek Indonesia.
SCM is listed on Indonesia Stock Exchange.
IKHTISAR KEUANGAN SCM [Financial Highlights]
Laporan Laba Rugi & Neraca (Statements of Income & Balance Sheets) 2008
2007
2006
2005
Share Performance
2004
In Billion Rupiah (unless otherwise stated)
Pendapatan Iklan Bersih
1,723.9
1,308.6
1,201.6
1,050.1
985.0
Net Advertising Revenue
Biaya Program dan Siaran
881.1
648.0
658.7
535.2
532.4
Programming & Broadcasting Costs
Biaya Umum dan Administrasi
383.6
338.8
313.6
307.1
240.7
General & Administrative expenses
Laba Kotor
842.8
660.6
542.9
514.9
452.6
Gross Profit
Laba Usaha
459.3
321.8
229.3
207.8
211.9
Operating Profit
EBITDA
510.6
362.5
268.6
247.8
252.6
EBITDA
Laba Sebelum Pajak Penghasilan dan Pos Luar Biasa 348.9
208.7
131.9
115.5
101.8
Profit BeforeTax & Extraordinary Items
Pos Luar Biasa
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
Extraordinary Gains
Laba Bersih
208.0
127.0
72.3
65.4
52.1
Net Profit
Saham yang Beredar
1,899,759,000.0 1,893,750,000.0 1,893,750,000.0 1,893,750,000.0
1,893,750,000.0
Outstanding Shares
LPS Dasar (Rp/saham)
109.9
67.1
38.2
34.5
27.5
Basic EPS (Rp/share)
LPS Dilusian (Rp/saham)
108.0
65.8
37.7
34.2
27.4
Diluted EPS (Rp/share)
Modal Kerja Bersih
831.3
757.2
600.3
627.8
620.2
Net Working Capital
Jumlah Aktiva
2,322.3
2,552.2
1,822.2
1,900.7
1,930.3
Total Assets
Jumlah Kewajiban
966.3
1,313.9
681.9
728.2
714.7
Total Liabilities
Jumlah Ekuitas
1,356.0
1,238.3
1,140.3
1,172.5
1,215.6
Total Equity
RASIO KEUANGAN UTAMA (%)
KEY FINANCIAL RATIO (%)
Rasio Laba terhadap Aktiva
9.0
5.0
4.0
3.4
2.7
Return on Assets (%)
Rasio Laba terhadap Ekuitas
15.3
10.3
6.3
5.6
4.3
Return on Equity (%)
Rasio Lancar
318.3
204.9
355.9
328.6
370.0
Current Ratio (%)
Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas
71.3
106.1
59.8
62.1
58.8
Total Liabilities to Total Equity (%)
Rasio Kewajiban terhadap Aktiva
41.6
51.5
37.4
38.3
37.0
Total Liabilities to Total Assets (%)
Marjin Laba Kotor
48.9
50.5
45.2
49.0
45.9
Gross Profit Margin (%)
Marjin Laba Usaha
26.6
24.6
19.1
19.8
21.5
Operating Profit Margin (%)
Marjin EBITDA
29.6
27.7
22.4
23.6
25.6
EBITDA Margin (%)
Marjin Laba Bersih
12.1
9.7
6.0
6.2
5.3
Net Profit Margin (%)
RASIO PERTUMBUHAN (%)
GROWTH RATIO (%)
Pendapatan Bersih dari Iklan
31.7
8.9
14.4
6.6
18.9
Biaya Program dan Siaran
36.0
(1.6)
23.1
0.5
20.7
Biaya Umum dan Administrasi
13.2
8.0
2.1
27.6
14.1
Laba Kotor
27.6
21.7
5.4
13.8
16.9
Laba Usaha
42.7
40.4
10.3
(1.9)
20.3
EBITDA
40.8
35.0
8.4
(1.9)
18.2
Laba Sebelum Pajak Penghasilan dan Pos Luar Biasa 67.2
58.2
14.2
13.5
(23.0)
Laba Bersih
63.7
75.6
10.6
25.6
(24.6)
Jumlah Aktiva
(9.0)
40.1
(4.1)
(1.5)
1.6
Jumlah Kewajiban
(26.5)
92.7
(6.4)
1.9
(1.0)
Jumlah Ekuitas
9.5
8.6
(2.7)
(3.5)
3.2
Net advertising revenue Programming & Broadcasting Costs General & Administrative Expenses Gross Profit Operating Profit EBITDA Profit Before Tax & Extraordinary Items Net Profit Total assets Total liabilities Total equity
Catatan:
Note:
Penulisan angka pada seluruh tabel maupun grafik menggunakan notasi bahasa inggris.
Numerical notations in all tables and graphs are in English
Spread The Wings Together
Konsolidasi Dalam Miliar Rupiah (kecuali disebutkan lain)
5
6 Spread The Wings Together
IKHTISAR SAHAM [Stock Highlights]
Ikhtisar Saham (Stock Kinerja Saham Dividen (dalam juta Rupiah) Jumlah Saham Beredar Total Dividen per Lembar Saham Nilai Buku per Lembar Saham (Dilusian) Laba per Lembar Saham (Dilusian) Rasio Harga terhadap Laba per Lembar Saham (x)
2008
2007
Highlights)
2006
2005
91,203* 53,025 95,000.0 113,625.0 1,899,759,000.0 1,893,750,000.0 1,893,750,000.0 1,893,750,000.0 ** 28.0 8.0 75.2 704.2 641.3 594.3 613.5 108.0 65.8 37.7 34.2 3.84 14.3 21.2 18.7
Consolidated
2004
9,468.8 Outstanding Dividend (in millions of Rupiah) 1,893,750,000.0 Number of Shares 35.0 Total Dividend per Share 644.3 Book Value per Share (Diluted) 27.4 Earnings per Share (diluted) 26.5 Price Earnings Ratio (x)
*
Ini adalah deviden final 2007 yang dibayarkan di 2008 sebesar Rp.8/lembar dan juga dividen interim 2008 sebesar Rp. 40/lembar
*
This is Final dividend 2007 which was paid in 2008 amounting Rp. 8/share and interim dividend 2008 amounting Rp. 40/share
** Akan diputuskan dalam RUPS untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2008 ** Will be decided at the next AGMS for the year ending 31 December 2008
4Q08
3Q08
Bursa efek Indonesia
Harga Tertinggi per Saham (Rp) Harga Terendah per Saham (Rp) Harga Penutupan (Rp) Rata-rata Volume Saham (unit)
880 335 415 163,667
990 660 770 111,714
2Q08 1050 880 940 139,151
1Q08 1180 930 940 198,719
Pemegang Saham
Indonesia Stock Exchange
Highest Share Price (Rp) Lowest Share Price (Rp) Closing Price (Rp) Average Daily volume (units)
Shareholders
(Per 31 Desember 2008)
Pemilik
SCMA’s Share Price (Quarterly)
(As of 31 December 2008)
Jumlah Saham % No. of Shares
PT Elang Mahkota Teknologi Masyarakat Saham yang diperoleh kembali
1,648,322,000.00 86.7% 251,437,000.00 13.2% 1,059,500.00 0.1%
Nilai (Rp) Nilai (Rp) Amount (Rp) Amount (Rp) 412,080,500,000.00 412,080,500,000.00 62,859,250,000.00 62,859,250,000.00 264,875,000.00 264,875,000.00
Total
1,900,818,500.00
475,204,625,000.00 475,204,625,000.00
PT Elang Mahkota Teknologi Public Treasury Stock at par Total
PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA
USE OF INITIAL PUBLIC OFFERING PROCEEDS
Dari total dana perolehan bersih Penawaran Umum Saham Perdana sebesar Rp. 388,24 miliar, hingga 31 Maret 2009, sebesar Rp. 243,5 miliar digunakan untuk pelunasan hutang sehubungan dengan akuisisi saham SCTV oleh SCM, sebesar Rp. 8,6 miliar digunakan untuk modal kerja dan sebesar Rp. 78,5 milliar digunakan untuk pengembangan usaha.
Of the net total proceeds from the IPO which amounted to Rp. 388.24 billion, until 31 March 2009, a total of Rp. 243.5 billion has been used to date for debt repayment in relation to the acquisition of SCTV shares by SCM, Rp. 8.6 billion has been used to support the company’s working capital, and Rp. 78.5 billion has been used for company’s business development.
Sisa dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana sebesar Rp. 57,6 miliar akan digunakan untuk pembiayaan pengembangan usaha dan kebutuhan modal Perseroan dan Anak Perusahaan termasuk antara lain pengadaan alat-alat produksi Perseroan dan Anak Perusahaan.
The remaining balance of Rp. 57.6 billion will be used to finance Company’s business development and capital requirement for The Company and Subsidiary including among others, purchases of production equipments for The Company and Subsidiary.
Program Opsi Kepemilikan Saham Karyawan Tahap A sejumlah 18.750.000 lembar waran telah dialokasikan pada tanggal 11 Nopember 2002 dan dikonversikan menjadi saham pada tanggal 28 Februari 2003. Perseroan juga telah mengalokasikan sebagian program Opsi kepemilikan Saham karyawan tahap B dari jumlah total 56.250.000 lembar waran yang dapat
The Employees Stock Option Program Tranche-A involving 18,750,000 warrants have been allocated on 11 November 2002, and converted into share in its entirety on 28 February 2003. The Company has also allocated part of the Employees Stock Option Program Tranche-B that allowed or the conversion into share of a total of 56,250,000 warrants within the 5 years
Spread The Wings Together
Harga Saham SCMA (Triwulanan)
7
IKHTISAR SAHAM [Stock Highlights]
Grafik Harga Saham SCM Untuk Periode Januari-Desember 2008 Graph Showing SCM Share Price From January-December 2008 Shares
Rp 1,400
3,500,000 LHS: Share Price
1,200
3,000,000
1,000
2,500,000
800
2,000,000
600
1,500,000
400
1,000,000
200
500,000
Spread The Wings Together
0
8
RHS: Volume
0
April-08 May-08 June-08 July-08 March-08 August-08 January-08 October-08 February-08 December-08 September-08 November-08
Volume Price
dikonversikan menjadi saham secepat-cepatnya 5 tahun setelah waran tersebut pertama dialokasikan. Perseroan akan menentukan alokasi dari waran tersebut setiap tahunnya selama 5 tahun. Alokasi pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima telah dilaksanakan masingmasing pada tanggal 11 Mei 2003, 11 Mei 2004, 11 Mei 2005, 11 Mei 2006 dan 11 Mei 2007 dengan jumlah masing-masing 15%, 20%, 20%, 20% dan 25% dari total Program Opsi Kepemilikan Saham Karyawan Tahap B.
period since the warrants were first allocated. The Company will conduct a warrant allocation annually for a period of 5 years. The first, second, third, fourth and fifth warrants allocations have been executed on 11 May 2003, 11 May 2004, 11 May 2005, 11 May 2006 and 11 May 2007 in which were allocated 15%, 20%, 20%, 20% and 25% respectively, from the total number of warrants in the Employee Stock Option Program Tranche-B.
Tahapan pertama dari Program Opsi Kepemilikan Saham Karyawan Tahap B telah dilaksanakan pada 14 Mei 2008 - 25 Juni 2008. Dimana sebanyak 7.068.500 warrant yang telah dikonversi menjadi saham.
The first batch of ESOP Tranche B already had been exercised during 14 May 2008 - 25 June 2008. In this period, the 7.068.500 warrants had been converted in to stocks.
FILOSOFI PERUSAHAAN [Company Philosophy]
Nilai-nilai utama yang dianut SCM dan Anak Perusahaan SCTV, tercermin dalam setiap tindakan Perseroan dalam komitmen kami untuk menjunjung tinggi standar integritas dan pencapaian korporasi maupun pribadi. Nilai-nilai utama itu terangkum dalam slogan “5 TOP”.
Our core values are at the heart of SCM and our Subsidiary SCTV, Stand for, sharing the goals, purpose and action of the entire Organization. They are reflected in our commitment to upholding the highest standards of corporate integrity and personal integrity and achievement. These values are encapsuled in the slogan “5 TOP”.
“5” T yang menggambarkan nilai individual
The 5 Ts represent core individual values
Teachable (Terbuka):
Mengembangkan diri dan terbuka terhadap ide serta inovasi yang dapat menjadikan kami terdepan pada bidang nya.
Thoughtful (Bijaksana):
Setiap langkah dipertimbangkan secara cermat, tanggung jawab, positif, bijak, dan hati-hati.
ber-
Thankful (Bersyukur):
Bersyukur kepada Tuhan YME dan berterima kasih atas dukung an para stakeholder terhadap keberhasilan kami.
Trustworthy (Dipercaya): Integritas merupakan stakeholder.
kunci
kepercayaan
segenap
Triumphant (Unggul):
Menjadi pribadi yang unggul disegala bidang
Teachable: We evolve through a continuous learning process. We are open to new and innovative ideas and processes that place us at the cutting-edge of our industry.
Thoughtful: Everything we do is thought out thoroughly. We act responsibly, positively, wisely and carefully.
Thankful: We are thankful to God and to the support of our stakeholders for our bounties and achievements.
Trustworthy: Our integrity is paramount to establishing trust with our stakeholders.
Triumphant: We work hard to satisfy our customers and prevail over the competition.
“5” O yang menggambarkan nilai kerja kami
The 5 Os constitute core working values
Organised (Teratur):
Organised:
Obedient (Taat):
Patuh dan tunduk pada seluruh undangundang dan peraturan yang berlaku, termasuk prosedur pelaksanaan kerja.
Obliging (Bertanggung Jawab):
Bertanggung jawab atas setiap tindakan dan keputusan yang diambil atas nama perusahaan.
Optimistic (Optimis):
Bersikap dan berperilaku optimis.
We are systematically structured and organized so that our resources are harnessed effectively and creatively.
Obedient: We comply fully to prevailing laws and regulations including our own standard operating procedures.
Obliging: We are accountable for all of our action and decisions taken on behalf of the company.
Optimistic: We are optimistic in our outlook and manner.
Occupied:
Occupied (Berdedikasi):
We occupy ourselves in productive pursuits, managing our working time effectively and efficiently.
“5” P yang menggambarkan nilai keberhasilan
The 5 Ps refer to core achievement values
Bekerja dengan produktif, efektif, dan efisien.
Perform (Berprestasi):
Perform:
Professional (Profesional):
Professional:
Perfect (Sempurna):
Perfect:
Prestigious (Terpandang): Bertekad menjadi perusahaan yang terpandang dan dikenal secara luas.
Prestigious:
Preferred (Terpilih):
Preferred: We aim to be the preferred media company for our customers and other stakeholders.
Kinerja terbaik individu maupun perusahaan dilandasi oleh visi, kreatifitas, dan inovasi. Menyelesaikan seluruh tugas dengan penuh integritas, komitmen serta tanggung jawab. Berupaya mencapai kesempurnaan.
Menjadi perusahaan media pilihan bagi pelanggan maupun para stakeholder lainnya.
Our individual and company performances are driven by vision, creativity and innovation. We undertake our work with integrity, commitment and accountability. We strive for excellence and perfection. We aspire to greatness, gaining the prestige and recognition of a sound and reputable company.
Spread The Wings Together
Sistematis dan teratur dalam bekerja sehingga sumber daya kami dapat digunakan secara efektif maupun kreatif.
9
TINJAUAN TAHUN BERJALAN SCM [SCM Year In Review]
APRIL
Visit Indonesia Year 2008
Visit Indonesia Year 2008
Dalam rangka turut serta mendukung program Pemerintah dalam mempromosikan pariwisata di Indonesia, serta membangkitkan kembali rasa nasionalisme dan cinta tanah air dalam memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional Indonesia, tahun ini Indosat menggandeng SCM untuk bekerjasama melakukan co branding bertemakan “Visit Indonesia Year 2008”. Dalam kerja sama ini, SCM menyediakan program kuis khusus pelanggan Indosat, dengan hadiah kunjungan ke berbagai daerah pariwisata di Indonesia.
To support the Government’s program in promoting tourism in Indonesia, reawakening nationalism and patriotism for the celebration of 100 years Indonesian National Awakening, Indosat invites SCM to cooperate in co branding under the theme of “Visit Indonesia Year 2008”. In this cobranding, SCM organizes special quiz program for Indosat’s customers with prizes in the form of visits to various tourism objects in Indonesia.
MEI
MAY
Konversi Employee Stock Option Program (ESOP) Tranche B tahap I Tahun 2003
2003 Employees Stock Option Program (ESOP) Tranche B Phase I Conversion
Pada Mei 2008 merupakan periode pertama dimana pemegang ESOP Tranche B Tahap I Tahun 2003 dapat melakukan/melaksanakan konversi ESOP-nya. Sesuai Surat Edaran PT Bursa Efek Jakarta, masa konversi ESOP adalah 30 hari Bursa, dimana untuk ESOP SCM ini dimulai pada tanggal 14 Mei 2008 sampai dengan 25 Juni 2008. Jumlah waran yang telah dikonversi oleh karyawan SCM dan SCTV yaitu sebesar 7.068.500 lembar saham.
May 2008 is the first time for 2003 ESOP Tranche B Phase I holders to convert their ESOP. In accordance with PT Bursa Efek Indonesia Circular, ESOP conversion period is 30 trading days, whereas for SCM this ESOP starts on 14 May 2008 and ends on 25 June 2008. Number of warrants converted by SCM and SCTV’s employees are 7,068,500 shares of stock.
JUNI
JUNE
RUPST dan RUPSLB
AGMS and EGMS
Pada RUPST SCM yang dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2008, menetapkan pembagian Dividen Tambahan sebesar Rp. 15,20 Miliar atau Rp. 8,- (Delapan Rupiah) per lembar saham untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 yang merupakan tambahan atas Dividen Interim sebelumnya sebesar Rp. 37,88 Miliar atau Rp. 20,- (Dua puluh Rupiah) per lembar saham yang sudah dibagikan di tahun 2007.
SCM AGMS held on 18 June 2008, decided the distribution of Additional Dividend for Rp. 15.20 Billion or Rp. 8 (Eight Rupiah) per share for the book year ended on 31 December 2007 which is an addition to the Interim Dividend for Rp. 37.88 Billion or Rp. 20,- (Twenty Rupiah) per share distributed in 2007.
Pada RUPSLB, juga menyetujui penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) Nomor IX.J.1
EGMS approved the amendment of the Company’s Articles of Association to comply with Law Number 40 of 2007 regarding Limited Liability Company and Regulation of Capital Market and Financial Institutions Agency (Bapepam dan LK) Number IX.J.1 regarding the
Spread The Wings Together
APRIL
10
Main Points of the Articles of Association of Public Company.
OKTOBER
OCTOBER
Pembelian Kembali Saham (Buy Back) SCM
SCM Stock Buy Back
Pada Oktober 2008, SCM turut serta dalam program Pembelian Kembali Saham Perseroan yang dicanangkan oleh PT Bursa Efek Indonesia. Dalam program ini SCM merencanakan melakukan pembelian kembali saham dengan jumlah maksimal 5% dari total jumlah saham Perseroan. Di akhir periode masa buy back pada tanggal 13 Januari 2009, SCM hanya membeli 0,06% dari total saham Perseroan. Program buy back ini dihentikan karena Pemegang Saham Perseroan cenderung menahan saham-nya dan berharap pada pembagian Dividen yang selalu kontinyu dilakukan oleh Perseroan.
In October 2008, SCM also participated in Stock Buy Back program as appealed by PT Bursa Efek Indonesia. In this program SCM plans to buy back maximum 5% of the issued stocks. By the end of buy back period on 13 January 2009, SCM only buys back 0.06% of the issued stocks. This buy back program is terminated as the Stockholders tend to hold their stocks and prefer receiving Dividend which is consistently distributed by the Company.
NOVEMBER
NOVEMBER
Penandatanganan MOU SCM - TELKOMVision
SCM - TELKOMVision MOU Signing
SCM dan PT Indonusa Telemedia (“TELKOMVision”) telah menandatangani Perjanjian Nota Kesepahaman dalam rangka kerja sama penyediaan konten channel siaran berlangganan TELKOMVision. Dalam kerja sama ini SCM akan menyediakan 3 channel yaitu Surya Citra
SCM and PT Indonusa Telemedia (“TELKOMVision”) have signed a Memorandum of Understanding (“MOU”) in providing TELKOMVision subscription broadcast channel content. For this cooperation, SCM will provide 3 channels namely Surya Citra Entertainment, Surya Citra
Spread The Wings Together
tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.
11
Entertainment, Surya Citra Musik dan Liputan 6 News Channel kepada TELKOMVision. Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dilaksanakan pada tanggal 5 November 2008.
Musik, and Liputan 6 News Channel to TELKOMVision. This Memorandum of Understanding was signed on 5 November 2008.
Kerja Sama SCM – Yahoo! South East Asia
SCM – Yahoo! South East Asia Cooperation
Pada bulan Desember 2008, SCM telah menjalin kerja sama dengan Yahoo! South East Asia untuk berbagai produk yaitu Yahoo! Go, Yahoo! Search Marketing dan sindikasi konten untuk Yahoo.co.id. Kerja sama ini melibatkan portal-portal yang dikembangkan oleh SCM yaitu liputan6.com, liputanbola.com dan sctv.co.id.
In December 2008, SCM concluded an agreement with Yahoo! South East Asia for Yahoo! Go and Yahoo! Search marketing, and Yahoo.co.id content syndication. This cooperation involves those portals of SCM’s namely liputan6.com, liputanbola.com and sctv.co.id.
Spread The Wings Together
12
DESEMBER
DECEMBER
RUPSLB
EGMS
Pada RUPSLB SCM yang dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2008, menyetujui pengunduran diri Bp. Sumantri Slamet dari jabatannya selaku Direktur Perseroan dan menyetujui pengangkatan Ibu Lanny Rahardja sebagai Direktur Perseroan baru, menggantikan Bp. Sumantri Slamet.
SCM EGMS on 17 December 2008 approved the resignation of Mr. Sumantri Slamet as the Director of the Company and appointed Ms. Lanny Rahardja as the new Directress to replace Mr. Sumantri Slamet.
Pembagian Dividen Interim 2008
2008 Interim Dividend Distribution
Dengan performa SCTV dan SCM yang sangat baik di tahun 2008, terutama dengan naiknya performa SCTV ke posisi nomor satu dalam perolehan pangsa pemirsa, sebagai wujud nyata komitmen manajemen kepada seluruh shareholders, manajemen membagikan Dividen Interim sebesar Rp. 40,-/lembar saham kepada seluruh pemegang saham SCM untuk periode tahun buku Januari sampai dengan September 2008.
As SCTV and SCM’s performances reach a new level of excellent in 2008 especially supported by SCTV’s No. 1 position in term of audiences share, as a commitment to the shareholders, management distributes an Interim Dividend for Rp. 40,-/ share for the period of January up to September 2008.
TINJAUAN TAHUN BERJALAN SCTV 2008
[SCTV Year In Review 2008]
JANUARI Liputan 6 & Sigi Penghargaan PJI
JANUARY 30
Menit
SCTV
Raih
SCTV Liputan 6 & Sigi 30 Menit Receive PJI Appreciations
Program Liputan 6 SCTV dan SIGI 30 Menit meraih penghargaan dari Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) karena dinilai memberikan pencerahan kepada publik tentang pemberantasan korupsi dan demokrasi di Indonesia. Penghargaan ini diperoleh pada bulan Januari 2008.
SCTV Liputan 6 and SIGI 30 Menit programs receive Indonesian Journalist Association (IJA) Appreciations for public education on corruption extermination and democracy in Indonesia. These Awards are received in January 2008.
MARET
MARCH
Sigi 30 Menit Meraih Penghargaan Lomba Karya Jurnalistik
Sigi 30 Menit Receives Journalistic Work Competition Award Sigi 30 Menit program receives an award as Second Winner in Journalistic Work Competition under Labor theme held by Independent Journalistic Alliance (IJA) at Gedung Dewan Pers on 26 March 2008. A program titled “The Abandoned Children” of SCTV Liputan 6 receives the award. Judgment criteria are amongst other education, information, and ability to describe labor phenomena from journalistic aspects.
APRIL
APRIL
Spread The Wings Together
Program Sigi 30 Menit meraih penghargaan sebagai Pemenang Kedua Lomba Karya Jurnalistik bertemakan Perburuhan yang digelar Aliansi Jurnalistik Independen (AJI), bertempat di Gedung Dewan Pers pada tanggal 26 Maret 2008. Melalui Karya berjudul “Anak-Anak yang Tercerabut”, mengantarkan program investigasi Liputan 6 SCTV meraih penghargaan tersebut. Penilaian ditentukan dari berbagai kriteria, antara lain aspek edukasi, informasi, dan kemampuan mengupas selukbeluk kaum buruh dari sisi jurnalistik.
SCTV Meraih Penghargaan Departemen Hukum & HAM
13
Jurnalistik
SCTV Receives The Ministry of Legal & Human Rights Award
SCTV meraih penghargaan sebagai pemenang pertama dalam kompetisi jurnalistik untuk kategori Liputan Televisi “Sigi 30 Menit - Menanti Eksekusi di Nusakambangan”. Dalam Sigi 30 Menit yang ditayangkan berhasil mengungkap keseharian tiga terpidana mati Bom Bali di balik penjara. Penghargaan diberikan oleh Departemen Hukum dan HAM (Depkumham) kepada SCTV pada tanggal 9 April 2008.
SCTV receives an award as First Winner in journalistic competition for “Sigi 30 Menit - Menanti Eksekusi di Nusakambangan”. The program shows the daily activities of the three death sentenced Bali Bombers behind bars. The award is granted by the Ministry of Legal and Human Rights to SCTV on 9 April 2008.
MEI
MAY
Sinetron Para Pencari Tuhan Penghargaan Sinetron Terpuji
Meraih
Program Sinetron Para Pencari Tuhan yang ditayangkan oleh SCTV, meraih penghargaan sebagai Sinetron Terpuji dalam Festival Film Bandung ke-21 pada Mei 2008.
Para Pencari Tuhan (God Seekers) Receives Admired Sinetron Award
Sinetron
Para Pencari Tuhan Sinetron brodcasted by SCTV, receives an award as Admired Sinetron in the 21st Indonesian Film Festival in Bandung in Mei 2008.
Spread The Wings Together
14
Kategori penilaian meliputi Sinetron Terpuji, Sutradara Terpuji yang dimenangkan oleh Dedi Mizwar-Kiki ZKR dan Penulis Skenario Terpuji yang dimenangkan oleh Wahyu HS.
Categories won cover Admired Sinetron, Admired Director for Dedi Mizwar-Kiki ZKR, and Admired Script Writer for Wahyu HS.
SCTV Music Awards
SCTV Music Awards
Pada tanggal 23 Mei 2008, SCTV kembali menggelar ajang perhelatan akbar atas penghargaan kepada musisi Indonesia. Penghargaan ini dibagi ke dalam beberapa kategori yang mencakup Album Pop Solo, Album Pop Rock Duo/Group, Album Original Sound Track, Pendatang Baru, Lagu Terfavorit dan Video Klip Terfavorit. Pemenang dipilih langsung oleh pemirsa melalui polling SMS. Musisi yang masuk nominasi adalah yang memiliki penjualan album lebih dari 100 ribu copy sepanjang tahun 2007. Penghargaan khusus tahun 2008 diterima oleh Dewiq sebagai “Hits Maker” (Pencipta Lagu-Lagu Hit).
On 23 May 2008, SCTV again organizes Indonesian Music Awards. The Awards are categorized into Pop Solo Album, Pop Rock Duo/Group Album, Original Sound Track Album, New Comer, The Most Favorite Song, and The Most Favorite Video Clip. The winners are directly decided by the audiences through SMS polling system. Nominated musicians are those who sell their albums for more than 100 thousand copies during 2007. 2008 Special Award goes to Dewiq as “The Hits Maker”.
Peluncuran Studio dan Logo Baru Liputan 6
The Launching of New Studio and Logo of Liputan 6
Bertepatan dengan Ulang Tahun SCTV yang ke-18, SCTV meluncurkan Studio dan Logo Baru Liputan 6. Studio dirancang terintegrasi dengan sistem News Room. Pola integrasi antara studio dan News Room yang dibuat ini merupakan terobosan Liputan 6, dimana dengan adanya perubahan ini memperlihatkan tekad Liputan 6 untuk melanjutkan konvergensi antara Traditional Media dengan Studio baru New Media.
In coincident with SCTV’s 18th Anniversary, SCTV launches new Studio and Logo of Liputan 6. The studio is designed in integration with the News Room system. This integration between studio and News Room is a breaktrough of Liputan 6 which shows the determination to continue the convergence of Traditional Media and New Media.
ISO 9001-2000
ISO 9001-2000
Tahun 2008 merupakan periode ke-II tahun ke-3, dimana sejak tahun 2002 awal, program ini SCTV kembali memperoleh Sertifikat ISO 9001 Versi 2000 dari SGS Indonesia. Pemberitaan SCTV dinilai layak mempertahankan kembali Sertifikat ISO-nya setelah melalui proses audit. Audit ini meliputi seluruh proses kerja mulai dari perencanaan, peliputan, hingga penayangan berita. SCTV akan tetap berkomitmen untuk mengedepankan kualitas siarannya.
2008 is the period II year 3, whereas since the beginning of 2002, SCTV programs have again gained ISO 9001 Certificate 2000 Version from SGS Indonesia. SCTV’s broadcasts succeed to retain their ISO Certificate after an audit process. This audit covers overall work processes starting from news planning, covering, up to broadcasting. SCTV will remain comitting to prioritaze its programs quality.
JUNI
JUNE
RUPST dan RUPSLB (5 Juni 2008)
AGMS and EGMS (5 June 2008)
SCTV mengadakan RUPST yang memutuskan untuk
SCTV holds AGMS which decided to distribute Additional
Dividend to the Shareholders for Rp. 17.25 Billion or Rp. 75,-/share in addition to the Interim Dividend for Rp. 40.02 share or Rp. 174,-/share from the year 2007. Total Dividend for financial year 2007 then was Rp. 57.27 Billion or Rp. 249,-/share.
Pada RUPSLB, telah menyetujui perubahan/penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan UndangUndang Nomor 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) Nomor IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.
EGMS approved the amendments to the Articles of Association for the compliance to Law Number 40 of the year of 2007 regarding Limited Liability Company and the Regulation of Badan Pengawas Pasar Modal and Lembaga Keuangan (Bapepam and LK) Number IX.J.1 regarding the Main Points of the Articles of Asociation of Public Company
Pelunasan Obligasi SCTV I Tahun 2003
SCTV I 2003 Bond Redemption
SCTV telah melakukan pelunasan atas pokok dan bunga ke-20 dari Obligasi SCTV I Tahun 2003 di bulan Juni
SCTV has redeemed the principle of SCTV I 2003 Bond and paid the 20th bond coupon in June 2008. Total
2008. Jumlah pelunasan dana Obligasi SCTV I Tahun 2003 yaitu sebesar Rp. 440 M, dimana Rp. 425 M merupakan jumlah pokok Obligasi SCTV I Tahun 2003, sedang sisanya merupakan kupon/bunga Obligasi SCTV I Tahun 2003.
cash outflow for this transactions is Rp. 440 B, of which Rp. 425 B is for the principle and the remining for the bond coupon.
JULI
JULY
Penobatan Duta Pundi Amal SCTV
The Appopinment SCTV Pundi Amal’s Icons
Pada tanggal 23 Juli 2008, SCTV telah menobatkan dua orang publik figure Indonesia yaitu Leony Vitria Hartanti dan Duma Riris Silalahi yang akan menjadi Duta Pundi Amal SCTV dan akan terlibat langsung secara aktif dan intens dalam semua rangkaian kegiatan program kepedulian sosial Pundi Amal SCTV.
On 23 July 2008, SCTV appoints two Indonesian public figures namely Leony Vitria Hartanti and Duma Riris Silalahi as SCTV Pundi Amal’s Icons who will involve directly, actively, and intensely in all SCTV Pundi Amal’s sosial programs, which also inline with their personal interest in helping other.
AGUSTUS
AUGUST
SCTV Awards
SCTV Awards
Bersamaan dengan HUT SCTV ke-18, SCTV memberikan penghargaan kepada insan industri penyiaran melalui SCTV Awards. Kategori penghargaan meliputi penyanyi terbaik, grup band terbaik, aktor terbaik, aktris terbaik, pembawa acara terbaik, iklan terbaik dan program acara terbaik. Pemenang dipilih melalui sistem pooling SMS. Untuk penghargaan khusus “Life Time Achievement” diterima oleh “Ida Kusumah”.
In SCTV’s 18th Anniversary, SCTV presents appreciations to broadcasting industry community through SCTV Awards. Appreciation categories include best singer, best band, best actor, best actress, best master of ceremony, best advertisement, and best program. Winners are decided through SMS pooling system. “2008 Life Time Achievement” special award goes to “Ida Kusumah”.
Spread The Wings Together
membagikan Deviden Tambahan kepada Pemegang Saham sebesar Rp. 17,25 Miliar atau Rp. 75,-/lembar saham dari Dividen yang telah dibagikan sebelumnya yaitu sebesar Rp. 40,02 Miliar atau sebesar Rp. 174,-/ lembar saham tahun buku 2007. Sehingga total Dividen Perseroan untuk tahun buku 2007 adalah sebesar Rp. 57,270 Miliar atau Rp. 249,-/lembar saham.
15
Spread The Wings Together
16
Penghargaan MURI Kepada Pundi Amal SCTV
MURI Award to SCTV’s Pundi Amal
Pundi Amal dan Liputan 6 SCTV menerima penghargaan MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai penyelenggara operasi katarak terbanyak (tujuh kota secara serentak dengan jumlah pasien sebanyak 369 orang) dalam satu hari. Penyerahan Penghargaan rekor MURI kepada Pundi Amal dan Liputan 6 SCTV ini dilakukan bersamaan dengan Perayaan SCTV Awards di bulan Agustus 2008.
SCTV’s Pundi Amal and Liputan 6 are awarded by MURI (Museum Rekor Indonesia) for cataract operation organizer record holder (simultaneously in seven cities with 369 number of patients) at a day. The presentation of this MURI record to SCTV’s Pundi Amal and Liputan 6 is performed coincidentally with SCTV Awards in August 2008.
Inbox Awards
Inbox Awards
Untuk pertama kalinya SCTV menggelar program Inbox Awards. Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi pencapaian terbaik dalam Industri Musik dan Video Klip, khususnya bagi para musisi yang telah tampil regular di program Inbox SCTV. Pemilihan pemenang favorit dibagi menjadi 7 kategori yaitu Pembawa Acara Terfavorit, Koreografi Klip Terfavorit, Model Klip Pria dan Wanita Terfavorit, Pasangan Klip Terfavorit, Adegan Klip Terfavorit dan Video Klip Terfavorit.
SCTV organizes Inbox program awards for the first time. These awards are presented as an appreciation to best achievements in Music and Video Clip Industries, especially to those who regularly perform in SCTV Inbox program. Favorite winners are divided into 7 categories namely the Most Favorite Master of Ceremony, the Most Favorite Clip Choreography, the Most Favorite Male and Female Clip Models, the Most Favorite Clip Couple, the Most Favorite Clip Scene, and the Most Favorite Video Clip.
Siaran Langsung SCTV Dari Udara Mendapat Penghargaan MURI
SCTV Live On Air Gains MURI Award
Dalam menyambut ulang tahun SCTV ke-18, Liputan SCTV melakukan siaran langsung dari udara dengan menggunakan paralayang di kawasan Pantai Timbis, Nusa Dua, Bali pada tanggal 19 Agustus 2008. SCTV adalah televisi pertama di Indonesia dan dunia, yang melakukan siaran langsung dari udara. Kegiatan ini merupakan penghargaan MURI Museum Rekor Indonesia (MURI) 2008 kepada Liputan 6 SCTV yang ke-5.
In celebrating SCTV’s 18th Anniversary, SCTV Liputan 6 broadcasts live on air through hang gliding at Pantai Timbis, Nusa Dua, Bali on 19 August 2008. SCTV is the first television station in Indonesia and the world broadcasting live on air. This MURI award is the 5th for SCTV Liputan 6 for 2008.
Pengoperasian Master Control Baru SCTV
The Operation of New SCTV Master Control
Pada bulan Agustus 2008 telah dilakukan pelaksanaan pengoperasian master control baru, dimana dalam sistem baru ini dioperasikan sekaligus 2 channel siaran secara bersamaan melalui unit sistem master control yang sama. Ini merupakan kali pertama dimana SCTV bersama salah satu TV lokal menyiarkan tayangan program-programnya dengan menggunakan unit sistem master control yang sama di Indonesia.
The new master control is operated in August 2008. It simultaneously operates 2 broadcasting channels through the same master control system unit. With this facility, SCTV together with a local TV station broadcast their program through one master control system unit for the first time in Indonesia.
SEPTEMBER
SEPTEMBER
Pendirian PT Konsorsium Indonesia (PT KTDI)
Televisi
Digital
Dalam rangka mensukseskan program Departemen Komunikasi dan Informatika melalui Peraturan Menkominfo RI Nomor 27/P/M.KOMINFO/8/2008
The Establishment of PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (PT KTDI) To support the program of the Ministry of Communication and Informatika as reflected by the Regulation of the Minister of Communication and Informatika Number
27/P/M.KOMINFO/8/2008 regarding Digital Television Broadcast Field Trial, on 2 September 2008 SCTV together with 5 other Indonesian National Private Television stations set up PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (PT KTDI). PT KTDI is scheduled to start digital television broadcast trial in February 2009
OKTOBER
OCTOBER
Kick Off SAP
SAP Kick Off
SCTV menerapkan sistem pengoperasian secara modern yang disebut dengan SAP. Tujuan dari perubahan penerapan sistem kerja manual menjadi modern ini, adalah untuk mempermudah kontrol manajemen terhadap fungsi Divisi yang ada di SCTV, sehingga fungsi divisi dapat lebih maksimal, akurat dan terintegrasi menjadi satu kesatuan yang tidak terpecahkan. Kick off SAP dilaksanakan pada bulan Oktober 2008.
SCTV implements a modern operating system called SAP. This migration from manual work system into modern one is intended to improve management control on various Division functions for more maximum, accurate, and integrated functions performance. SAP kick off was held in October 2008.
Sinetron Para Pencari Tuhan Raih Penghargaan di Tokyo (23 Oktober 2008)
Para Pencari Tuhan Sinetron Receives an Award in Tokyo (23 October 2008)
Program sinetron religi yang ditayangkan oleh SCTV berjudul “Para Pencari Tuhan” terpilih sebagai Drama Asing Terbaik pada ajang Internasional Drama Content Festival (ConFesta Japan) untuk kategori Special Award For Foreign Drama, yang diadakan di Tokyo, Jepang. Program ini dinilai unik dan memiliki cerita orisinal sehingga mampu menyedot perhatian publik. Penghargaan diterima pada tanggal 23 Oktober 2008.
Religious sinetron broadcasted by SCTV titled “Para Pencari Tuhan” is awarded the Best Foreign Drama in International Drama Content Festival (ConFesta Japan) held in Tokyo, Japan for the category of Special Award For Foreign Drama. This sinetron is judged to have original and unique story and able to attract public attention. The award is granted on 23 October 2008.
NOVEMBER
NOVEMBER
SCTV Menjadi The Best Partner Award - Penta Platinum Ring Back Tone Award
SCTV Receives The Best Partner Award Penta Platinum Ring Back Tone Award
SCTV terpilih sebagai The Best Partner Award dalam kegiatan Penta Platinum Ring Back Tone Award yang diadakan oleh Sonny BMG Music Entertainment Indonesia pada November 2008. Penghargaan Penta Platinum Award diberikan kepada group band Vagetoz yang memperoleh pencapaian down load ring back tone hingga 5 juta kopi untuk lagu yang berjudul “Sesuatu Yang Beda”. Angka ini merupakan jumlah tertinggi dalam sejarah penjualan pengunduhan Ring Back Tone di industri musik Indonesia, khususnya untuk album perdana dari sebuah grup band baru.
SCTV receives The Best Partner Award in Penta Platinum Ring Back Tone Award held by Sonny BMG Music Entertainment Indonesia in November 2008. This Penta Platinum Award is granted to Vagetoz band for 5 million copies ring back tone download achievement for the song titled “Sesuatu Yang Beda”. This figure is the highest ever for Ring Back Tone download sales in Indonesian music industry, especially for the first album of a new band.
SCTV Memperoleh Penghargaan Citra Pariwara 2008
SCTV Receives 2008 Citra Pariwara Awards
SCTV Memperoleh 2 Penghargaan Citra Pariwara 2008, masing-masing penghargaan diperoleh untuk kategori
SCTV receives two 2008 Citra Pariwara Awards, each award is granted for Inhouse Promo Image “By Request”
Spread The Wings Together
tentang Uji Coba Lapangan Penyelenggaraan Siaran Televisi Digital, maka pada tanggal 2 September 2008 SCTV bersama-sama dengan stasiun Televisi Swasta Nasional Indonesia antara lain MetroTV, TransTV, Trans7, ANTV dan TVONE telah membentuk PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (PT KTDI). PT KTDI direncanakan memulai uji coba siaran digital televisi pada bulan Februari 2009.
17
Spread The Wings Together
18
khusus promo iklan TV Inhouse Promo Image “By Request” yang mendapatkan penghargaan perunggu (Bronze) dan kategori khusus promo iklan “Radio Sport Konser Slank dan Nidji” yang memperoleh penghargaan Silver. Penghargaan Citra Pariwara ini diperoleh pada November 2008.
TV advertisement promo special category (Bronze), and “Radio Sport Konser Slank and Nidji” advertisement promo special category (Silver). These Citra Pariwara Awards are granted in November 2008.
DESEMBER
DECEMBER
Liputan 6 Meraih Kategori Jurnalistik Televisi Terbaik
Liputan 6 Receives The Journalistic Category Award
Liputan 6 SCTV mendapatkan anugerah Adiwarta Sampoerna 2008. Penghargaan diberikan kepada dua kru Liputan 6 SCTV, Anastasya Putri dan Yanto Sukma yang meliput tentang profil Salomina seorang
SCTV Liputan 6 receives 2008 Sampoerna Adiwarta Award. This award is granted to two SCTV Liputan 6 crews, Anastasya Putri and Yanto Sukma who cover the profile of Salomina, a Papuan girl who struggles
gadis Papua yang berjuang demi pendidikan. Liputan ini dinobatkan menjadi karya jurnalistik televisi terbaik dalam penghargaan tersebut.
for education. This coverage is selected as the best television journalistic work.
Penyelenggaraan Festival Film Indonesia (FFI) 2008
2008 Festival Film Indonesia (FFI) Bandung
SCTV sebagai pemegang hak siar penyelenggaraan acara Festifal Film Indonesia (FFI), tahun 2008 yang lalu, menyiarkan acara tersebut di Bandung pada tanggal 12 Desember 2008. Film berjudul “May”, garapan Sineas Viva Westi, meraih 2 nominasi penghargaan Piala Citra dari total 13 nominasi yang diperebutkan. Pemeran Utama Pria Terbaik dimenangkan oleh Vino G. Bastian dan Pemeran Wanita Terbaik dimenangkan oleh Fahrani.
SCTV as the broadcast rightholder for the organization of 2008 Festival Film Indonesia (FFI), broadcasts the program from Bandung on 12 December 2008. A film titled “May”, from Cineast Viva Westi, gains 2 Citra nominations from 13 total nominations competed. Male Best Leading Actor is won by Vino G. Bastian and Female Best Leading Actress by Fahrani.
Miss Celebrity
Miss Celebrity
Untuk pertama kalinya SCTV menggelar ajang “Miss Celebrity Indonesia 2008/Miscel 2008” Ajang ini dibuat untuk mencari bakat-bakat unggul Artis Sinetron atau Pembawa Acara/Presenter Televisi di Indonesia. Kriteria pemilihan pemenang dinilai berdasarkan unsur photogenic, kemampuan berbahasa, bakat modeling dan bakat akting. Dalam pergelaran Grand Final Miss Celebrity 2008 yang diselenggarakan pada tanggal 21 November 2008 telah menetapkan enam orang juara yang masing-masing adalah Miss Celebrity, Miss Celebrity Favorite, Miss Celebrity Photogenic, Miss Celebrity Best Hair, Miss Celebrity Best Skin, dan Miss Celebrity Best Smile. Miss Celebrity 2008 diraih oleh “Stevani Nepa” dari Manado.
For the first time SCTV organizes “2008 Miss Celebrity Indonesia/2008 Miscel” competition. This competition is organized to find new superior talents for Sinetron Artists or Masters of Ceremony/Television Presenters in Indonesia. Selection criteria include photogenic, language ability, modelling talent, and acting talent elements. 2008 Miss Celebrity Grand Final organized on 21 November 2008 selects six winners namely Miss Celebrity, Miss Celebrity Favorite, Miss Celebrity Photogenic, Miss Celebrity Best Hair, Miss Celebrity Best Skin, and Miss Celebrity Best Smile. 2008 Miss Celebrity is won by “Stevani Nepa” from Manado.
Best
Television
Spread The Wings Together
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA [Message From The President Commissioner]
Spread The Wings Together
20
Pertama-tama ijinkanlah kami mengucapkan syukur kepada Tuhan YME bahwasanya tahun 2008 kemarin SCM berserta Anak Perusahaannya SCTV dapat mencapai prestasi yang sangat gemilang terutama dalam pencapaian pangsa pemirsa dan pertumbuhan keuntungan yang cukup besar dimana ini merupakan suatu momentum tersendiri yang sangat penting selama SCM berdiri sejak 7 tahun yang lalu. Upaya dan kerja keras selama 3-4 tahun terakhir ini membuahkan hasil yang tinggi dan membuktikan strategi yang tepat yang dikembangkan oleh seluruh manajemen SCM dan SCTV secara menyeluruh.
I would like to praise the Lord for His blessings, since in 2008 SCM and its subsidiary company, SCTV, have accomplished an impressive achievement, especially in the increase in audience share and a large increase in revenue. This itself is a monumental moment since SCM was first established 7 years ago. The effort and hard work in the last 3 – 4 years have yielded high results, proving that the whole management of SCM and SCTV have properly developed and implemented the appropriate strategy.
Untuk itu, atas pencapaian yang baik sekali ini, atas nama pemegang saham dan seluruh jajaran komisaris, saya mengucapkan selamat dan terima kasih kepada seluruh jajaran manajemen serta karyawan SCM dan SCTV.
Therefore, for this great achievement, on behalf of all shareholders and commissioners, I would like to congratulate and thank the management as well as the employees of SCM and SCTV.
Bisnis dibidang elektronik media memang masih membukukan daya tariknya tersendiri, hal ini dibuktikan dengan pencapaian pangsa pasar yang masih cukup besar dibidang pembelanjaan iklan yaitu sebesar 65% di sektor televisi. Inilah mengapa SCM dan SCTV masih memfokuskan usahanya di bidang ini, walau terus mengembangkan diri seiring dengan akan dimulainya era TV digital di Indonesia di awal tahun 2009 ini. Terutama lagi dengan telah dibentuknya Konsorsium TV Digital dengan SCTV sebagai salah satu anggota untuk memulai uji cobanya di Indonesia.
The business in the electronic media sector still has its own appeal. This was proven by the high audience share achieved in the advertising expenditure, and 65% is in the television sector. For this reason, SCM and SCTV will still focus their business in this sector, though continuously developing themselves in line with the beginning of the digital TV era here in Indonesia starting in 2009. This is further supported by the establishment of the Digital TV Consortium with SCTV as one of the member, which will start its test runs in Indonesia.
Untuk itu, Dewan Komisaris selalu meminta manajemen untuk terus mengevaluasi situasi perkembangan pasar dan teknologi, agar peluang usaha dibidang teknoilogi siaran TV digital dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, dan perusahaan masuk pada jeda waktu usaha yang tepat. Disamping itu dengan berkembangnya industri digital ini maka turunan usaha di bidang TV maupun New Media akan mulai marak di kalangan masyrakat. Dewan Komisaris juga melihat bahwasanya tatanan regulasi dibidang ini masih belum siap. Ini menjadi tugas bersama seluruh komponen industri untuk membantu memberikan masukannya kepada Pemerintah, agar Industri ini menjadi maju dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.
Hence, the Board of Commissioners always request management to continuously evaluate the situation of the market and technology development, so that any business opportunities that come up in the digital TV broadcast technology sector may be seized, and the company will go into business at the correct timing. In addition to that, with the development of the digital industry, businesses influenced by the TV and New Media sector will sprout out in the community. The Board of Commissioners also notice that the regulatory structure in this sector is still not ready. This is a task for all components in the industry to provide inputs to the Government, so that this industry can thrive and be beneficial to the community and the people of Indonesia.
Tantangan lain dari manajemen adalah mempersiapkan profil resiko usaha baru dibidang ini serta struktur/ model usaha yang tepat sebagai pondasi perusahaan ke depan. Saat ini hampir semua negara maju di dunia sedang melakukannya. Belum ada suatu ramuan yang tepat dalam menentukan konsep usaha dibidang New Media ini. Namun Dewan Komisaris melihat bahwa Group Elang Mahkota Teknologi, induk perusahaan SCM dan SCTV, memiliki rentang pengalaman yang panjang dibidang teknologi selular, satelit, telekomunikasi, internet, software, yang mana ini adalah suatu aset yang mungkin tidak dimiliki oleh semua kompetitor. Aset ini menjadi titik awal penting bagi group, dan merupakan tugas manajemen untuk mengembangkannya.
Another challenge for management is to prepare a risk profile for new businesses in this sector, as well as an appropriate business structure from the company’s foundation in the days to come. Currently, almost all developed countries are carrying it out. The correct combination in determining the business concept in the New Media sector is still being determined. However, the Board of Commissioners notice that the Elang Mahkota Teknologi Group, the holding company of SCM and SCTV, has broad experience in sectors such as cellular technology, satellite, telecommunications, internet and software, which are assets that not all competitors may have. This is an important foundation for the group, and it’s the management task to explore it.
The crisis that has started since mid second semester of 2008 was actually anticipated in 2007. However, the implications were greater than expected. For this reason, the Board of Commissioners along with the management will make efforts to increase efficiency and control integrity, as well as ensuring that the current operations pattern will have a more optimal productivity, maintaing as well a high standard in creativity and performance. This is considered important by the whole management, as it is part of the realization of the SCM’s management commitment in the Good Corporate Governance Plus concept, which is a Good Corporate Governance yielding a high, efficient and creative performance. This actions are also very important in mitigating the economic crisis in 2009.
Tantangan lain di 2009 adalah mempersiapkan SCTV, anak perusahaan SCM untuk mengembangkan kegiatan operasionalnya dalam hal sistem siaran berjaringan, dimana akhir tahun 2009 adalah batas waktu Perpanjangan Penerapan Sistem Stasiun Jaringan, yang mana hal ini diatur di dalam UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran dan PP 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta. Perjalanan implementasi UU tersebut sejak 7 (tujuh) tahun yang lalu, dirasakan memang sulit diterapkan secara menyeluruh mengingat implikasi yang luas secara industri maupun Perseroan, terutama dari sisi
Another challenge in 2009 is to prepare SCTV, SCM’s subsidiary company, in developing its operations in the broadcast network system, where at the end of 2009 is the limit to the Network Station System Implementation Extension, as stated in Act No. 32/2002 on Broadcasting and Government Regulation 50/2005 on the Private Broadcasting Institutions. The complete implementation of that act since 7 years ago was hard considering the broad implications to the industry and company, especially in split ownership. However, what must also be considered is the conflict with other acts and regulations that the Company must Spread The Wings Together
Krisis yang mulai terjadi sejak paruh semester kedua tahun 2008 sebenarnya sudah diantisipasi sejak tahun 2007. Namun skala implikasinya ternyata lebih besar dari perkiraan semula. Ini saatnya ketangguhan menajemen di uji kembali. Untuk itu Dewan Komisaris bahu membahu dengan manajemen untuk terus meningkatkan fungsi efisiensi dan internal kontrol serta memastikan bahwa pola operasi yang ada makin optimal produktifitasnya dengan tidak mengurangi kreatifitas dan performanya. Hal ini dirasakan penting oleh seluruh lapisan manajemen sebagai realisasi atas komitmen manajemen SCM di bidang Good Corporate Governance Plus, yaitu GCG dengan performa yang tinggi, efisien dan kreatif. Langkah-langkah ini juga sangat penting guna mengurangi krisis ekonomi di tahun 2009 ini.
21
DEWAN KOMISARIS & DIREKSI/BOARD OF COMMISSIONERS & BOARD OF DIRECTORS:
Dari kiri ke kanan/from left to right : Duduk/Sit : Lanny Rahardja, Fofo Sariaatmadja Berdiri/Stand : Segara Utama, HBL Mantiri, Agus Lasmono, Glenn M.S Yusuf
Spread The Wings Together
22
pemecahan kepemilikan. Namun, yang tidak kalah penting adalah adanya benturan terhadap UndangUndang atau peraturan lain yang juga harus dipatuhi oleh Perseroan, terutama apabila Perseroan tersebut sudah tercatat di bursa, dan telah melakukan penawaran umum, baik itu hutang maupun saham. Komplikasi ini tidak dapat diabaikan begitu saja, mengingat implikasi lain yang juga muncul, khususnya seperti yang diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).
abide, especially if the Company is listed in the stock market, and was given a public offering, whether it is through payables or shares. This complication cannot be ignored, considering other implications will come up, especially those regulated in the Civil Code.
Pembahasan bersama Regulator terus diupayakan untuk menjembatani hal ini sehingga diharapkan para pihak, yaitu pihak yang terkait dengan Industri TV dan regulator, dapat bersama-sama mencari solusi terbaik bagi semua pihak.
Joint discussions with the Regulator are continuously carried out to bridge this matter, so that all the parties, which are the parties related to the TV industry and regulator, can come up with the best solution for all sides.
Sebagai penutup, ijinkan kami mengucapkan terima kasih kepada semua mitra SCM, SCTV dan seluruh pihak yang telah membantu terwujudnya prestasi SCM dan SCTV di tahun 2008 yang lalu. Semoga kerjasama yang baik ini terus dipertahankan di masa yang akan dating, termasuk juga di masa-masa sulit seperti situasi krisis ekonomi di tahun 2009 ini.
Last but not least, we would like to thank all those partners in SCM, SCTV and those who have helped in accomplishing SCM and SCTV’s achievements in 2008. We hope this collaboration may be maintained in the future, including in the times of crisis like in this 2009.
Untuk itu kami semua berharap serta memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga kita semua dapat melewati masa krisis ini dan Tuhan selalu memberkati, memberikan perlindungan dan rahmatNya dalam setiap langkah Perseroan untuk selalu menjadi yang terbaik. Amien.
We pray to God so that we may pass this time of crisis. May God bless us, protect us and give us His grace so that the Company will stay the best. Amen.
Herman Bernhard Leopold Mantiri Komisaris Utama President Commissioner
Spread The Wings Together
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA [Message From The President Director]
Spread The Wings Together
24
Tahun 2008 adalah tahun yang sangat menumental bagi SCM dan SCTV anak perusahaan SCM. Performa pangsa pemirsa SCTV sebesar rata-rata 19% disepanjang tahun 2008, tertinggi sepanjang 5 tahun terakhir, menjadi titik awal pendorong peningkatan penjualan SCM sebesar 32% dan kenaikan laba bersih tahun 2008 sebesar 64%. Ini adalah suatu catatan prestasi tersendiri bagi SCM sekaligus juga SCTV.
The year of 2008 has been very monumental for SCM and its subsidiary company, SCTV. SCTV’s audience share that reached an average of 19% throughout 2008. that is the highest achievement in the last 5 years, and it boosted the sales of SCM by 32% and an increase in net profit in 2008 of 64%. This indeed is an exceptional achievement for SCM as well as SCTV.
Pencapaian posisi No.1 atas pangsa pemirsa untuk siaran SCTV di tahun 2008 dicapai sebanyak 44 kali untuk segmen pemirsa 5+ ABCDE. Hal ini lebih tinggi dibandingkan di tahun 2007 yang mencapai 22 kali pencapaian No. 1 sepanjang tahun. Sebagai core usaha SCM, prestasi SCTV tidaklah lepas dari penataan strategi manajemen SCM dan SCTV yang secara kontinyu bersinergi secara utuh dalam mengantisipasi segala bentuk kompetisi yang ada dan mengimplementasikannya secara hati-hati di kedua level perusahaan agar masing-masing berkembang dan semakin maju menghadapi persaingan yang ada.
SCTV’s broadcast in 2008 has reached the number 1 position in audience share 44 times for the audience segment of 5+ ABCDE. This is far greater than the achievement in 2007 of having reached the number 1 position 22 times. As the core business of SCM, SCTV’s achievement is indeed inseparable from SCM and SCTV’s management strategies, which is continuously in full synergy in anticipating any form of competition that may exist, and cautiously implementing those strategies at both companies to ensure progress, hence prepared to face the competition.
Dengan prestasi ini, SCM pada tahun 2008 mampu membukukan pendapatan bersih konsolidasi sebesar Rp. 1.724 Milyar dibandingkan Rp. 1.309 M pada tahun sebelumnya dan pada sisi laba bersih konsolidasi tahun 2008, SCM membukukan peningkatan yang signifikan menjadi Rp. 208 Milyar dibandingkan Rp. 127 Milyar pada tahun sebelumnya. Dalam situasi kompetisi industri TV yang sangat ketat, ditambah lagi dengan konsolidasi stasiun TV dalam group-group tertentu, serta makin bertambahnya TV lokal, lalu memperhatikan posisi pangsa pemirsa di tahun 2008, maka ini adalah pencapaian yang luar biasa, melebihi dari target yang dicanangkan.
With this achievement, in 2008 SCM was able to obtain a consolidated nett revenue of Rp. 1,724 billion compared to the Rp. 1,309 billion in the previous year. On the consolidated nett profit, in 2008 SCM posted a significant increase to Rp. 208 billion compared to the Rp. 127 billion obtained in the previous year. Considering the tight competition in the TV industry and consolidated TV stations in certain groups, as well as the increase in local TV stations in addition to the audience share position in 2008, this indeed is a remarkable achievement, higher than the target.
Prestasi ini dilengkapi dengan suatu perwujudan kerja tim SCM dan SCTV dalam membentuk 3 kanal siaran konten yaitu SURYA CITRA ENTERTAINMENT, sebuah kanal yang berisi siaran hiburan, sinetron, komedia dan variety show, kemudian SURYA CITRA MUSIK sebuah kanal musik hasil produksi SCTV dan SURYA CITRA NEWS/ Liputan 6 24 jam (baca=24 hours) kanal konten yang berisi kegiatan peliputan dan pemberitaan, yang merupakan versi panjang dan lebih luas dari program Liputan 6.
This achievement is further completed by SCM and SCTV’s teamwork in forming 3 broadcast channels. SURYA CITRA ENTERTAINMENT, a channel that broadcasts entertainment, soap operas, comedies and variety shows. Second is SURYA CITRA MUSIK, a music channel of many varieties of SCTV’s in house productions, and finally SURYA CITRA NEWS/Liputan 6 24 hours, a channel that contains news coverage, an extended and broader version of the Liputan 6 program.
Ini adalah suatu hasil kerja keras yang tiada henti disepanjang tahun 2008 oleh manajemen dan semua karyawan SCM dan SCTV. Untuk itu, mewakili manajemen SCM serta SCTV, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas upayanya, karena tanpa mereka keberhasilan ini tidaklah mungkin tercapai, serta bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih dan karuniaNya kepada kami semua. Hanya dengan petunjukNyalah kami semua dapat mencapai prestasi ini.
This is all due to the endless hardwork throughout the year 2008 by the management and all employees of SCM and SCTV. In this great moment, on behalf of SCM’s management as well as SCTV’s management, I would like to convey my gratitude and appreciation for all the effort given in, because without them, this achievement would have never been accomplished. I would also like to thank God for His blessings. Only with His guidance were we able to accomplish this.
Ke depan tantangan bagi SCM selanjutnya adalah mengembangkan prestasi tahun 2008 menjadi suatu pijakan usaha baru bagi SCM dan SCTV. Persaingan di bidang ini akan makin meningkat mengingat Industri Media memang memiliki daya tarik serta potensi
The future challenge for SCM is to surpass the achievement in 2008, making it a benchmark for SCM and SCTV’s future business. The competition in this industry will surely increase considering that the media industry has its own appeal and benefits, as well as
the large market potential in Indonesia in the new media technology service development sector.
Usaha baru ini bukannya tanpa resiko. Sebagai usaha baru perlu dilakukan pemetaan resiko yang tepat dan berkelanjutan, agar resiko yang ada dapat di ”transfer” menjadi suatu ”potensi” nilai baru yang memberikan nilai tambah bagi usaha serta bagi seluruh stakeholder. Di sisi lain, krisis ekonomi yang muncul di pertengahan semester ke dua tahun 2008 kemungkinan akan berlanjut di tahun 2009. Beruntung SCTV telah menyelesaikan kewajiban hutang-hutangnya di 2007 dan performa yang baik di 2008 mendorong posisi cash mencapai lebih dari Rp. 405 M dimana nilai ini sangat membantu operasional SCTV di masa krisis 2009. Ini merupakan tantangan sendiri bagi manajemen.
This new business indeed has its risks. Hence an accurate and continuous risk assessment has to be pursued so that any risks present may be transformed into new potentials, creating an added value for the business as well as for every stakeholder. On the other hand, the economy crisis in mid second semester of 2008 may continue on in 2009. Fortunately SCTV has cleared all debts in 2007 and the good performance in 2008 has pushed the cash amount to exceed more than Rp. 405 billion. This amount will indeed support SCTV’s operations in the crisis year of 2009. This itself is a challenge for management.
Untuk itu, SCM mengembangkan dirinya bersinergi secara efisien dengan perusahaan-perusahaan dalam Group EMTEK, dimana masing-masing perusahaan memiliki kompetensi yang luas dibidang teknologi informasi dan telekomunikasi yang justru sangat dibutuhkan dalam pengembangan awal kompetensi inti Operator New Media. Selanjutnya SCM akan melakukan kerjasama yang solid dengan mitra kerjanya di dalam dan luar negeri. Kerjasama ini penting karena di dalam usaha New Media diperlukan konsolidasi dan koordinasi dengan partner usaha di dalam industri lain, sehingga diharapkan sinergi operasional ini dapat dicapai dan mencapai target pendapatan Perusahaan. Inilah dasar pengembangan usaha SCM yang paling utama dan merupakan kunci strategis utama dalam pengembangan usaha secara global.
Therefore, SCM will develop itself with efficient synergy with other companies of the EMTEK Group, where each company has significant competence in the information technology and telecommunication sector, which is clearly needed in the early development of the core competence of new media operators. Furthermore, SCM will build a solid collaboration with its partners, both domestic and foreign. This collaboration is important, as in the new media business, consolidation and coordination are necessary with business partners from other industries, so that an operational synergy may be achieved, hence achieving the company’s revenue target. This is the main basis of SCM’s business development in broadening its business globally.
Globalisasi dunia usaha seperti ini sudah menjadi target Group EMTEK sejak lama. Peningkatan prospek usaha, pendapatan sekaligus tingginya perhatian pemirsa Indonesia atas produk media yang dikembangkan menjadi indikator baiknya pemanfaatan kesempatan dalam globaisasi teknologi di bidang media ini.
Making this business global has been EMTEK Group’s target for a long time. The increase in business prospects, revenue as well as the high attention of Indonesia’s audience to the developed media product is an indicator to seize this opportunity in making the technology of this global media sector.
Performa dan motivasi yang tinggi inilah yang akhirnya mendorong YAHOO menggandeng kerjasama dengan SCTV melalui sharing konten Liputan 6 pada website Liputan6.com. Hal ini membuktikan bahwa kosistensi dan komitmen yang tinggi di bidang ini sudah mulai dilirik oleh global player setingkat YAHOO. Ini memperpanjang daftar kerjasama SCM dalam taraf internasional dengan beberapa operator mancanegara di Asia yang sudah melaksanakan kerjasama di tahuntahun sebelumnya.
This high performance of the company and motivation, is what drove YAHOO into collaborating with SCTV through content sharing of Liputan 6 on the Liputan6. com website. This proves that high consistency and commitment in this sector has drawn the attention of global players such as YAHOO. This adds to the long list of SCM’s international collaborations with various foreign operators in Asia that has been started several years ago.
Bagi SCM, SCTV dan Group, upaya ini sekaligus menjadi kontribusi pada Tahun Industri Kreatif Indonesia di 2009 yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia serta diharapkan dapat terus memberikan sumbangan positif kepada perekonomian Nasional Indonesia. Lebih lanjut, Indonesia diharapkan bisa memainkan peran yang lebih luas dalam perkembangan teknologi New Media dunia, serta menarik investor global untuk menanamkan dananya di Indonesia.
For SCM, SCTV and Group, this effort is also a contribution in Indonesia’s Creative Industry Year of 2009 that was proclaimed by the President of the Republic of Indonesia, and is expected to continuously provide a positive contribution to the National Economy of Indonesia. Furthermore, Indonesia is expected to play a greater role in the development of the world’s new media technology, as well as attracting global investors to invest in Indonesia.
Spread The Wings Together
keuntungan tersendiri. Terutama lagi mempertimbangkan potensi pasar di Indonesia yang masih cukup besar dibidang pengembangan layanan teknologi New Media.
25
DEWAN DIREKSI/BOARD of DIRECTORS :
Spread The Wings Together
Dari kiri ke kanan/from left to right : Fofo Sariaatmadja dan Lanny Rahardja
26
Tahun 2009, SCM, SCTV dan perusahaan-perusahaan lain dalam Grup EMTEK akan bersinergi lebih erat melakukan kerjasama untuk meneruskan proyek strategis yang sudah dipersiapkan ditahun-tahun sebelumnya serta memulai proyek-proyek baru yang secara hatihati dipilih menjadi champion program SCM. Hal ini makin dimungkinkan mengingat saat ini semua sudah berkantor pada satu lokasi perkantoran yang sama di Senayan City uyang merupakan salah satu pusat bisnis dan mall paling strategis di Jakarta.
This is a commitment of the management to continously develop the company. In 2009, SCM, SCTV and the other companies in the EMTEK Group will collaborate in synergy in carrying out strategic projects that was prepared years before, as well as starting new projects that was carefully chosen to be SCM’s champion programs. This is increasingly possible considering that now, all companies are situated in one office complex in Senayan City, which is one of the strategic business centers and malls in Jakarta.
Disisi lain proyek pengembangan internal penting di 2009 lainnya adalah penggunaan ERP-SAP dalam peningkatan kontrol, produktifitas dan efisiensi operasional. Ini merupakan komitmen manajemen terhadap pengembangan perseroan.
The other important project in 2009 is ERP-SAP implementation, that enhances control, productivity, efficiency of the company. This shows high commitment from the management in developing the company.
Kami menyadari, bahwa kemajuan dan kebahagiaan yang telah diperoleh SCM dan SCTV serta Group tidaklah terlepas dari peran serta kontribusi masyarakat. Oleh karenanya, SCM dan SCTV serta Group merasa kepada masyarakatlah kita harus membagi, menjadi bagian dan bertanggung jawab untuk meringankan beban mereka sebagai pemirsa yang juga telah menjadi bagian dari kesuksesan SCM dan SCTV hingga saat ini.
We do realize that the progress and gratification achieved by SCM, SCTV and Group is also due to the viewer’s role and contribution. For this reason, SCM, SCTV and Group feel obligated to be a part of the community and play a role in easing their burden, for they have always been a part of SCM and SCTV’s success.
Untuk itu, melalui Program Bantuan Pundi Amal SCTV, dikembangkanlah program-program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam bentuk program bantuan bencana alam, bantuan pendidikan, bantuan kesehatan dan pengembangan lingkungan. Seluruh karyawan
Therefore, through the Pundi Amal SCTV, we develop the other Corporate Social Responsibility (CSR) in the form of natural disaster aid, educational aid, health aid and environmental development. All employees of SCM and SCTV had the opportunity in personally going
to the centers of disaster, re-building the area and training teachers, distributing free medicine as well as providing free healthcare, as well as conveying information on media to educational institutions to prepare a new generation in the national broadcasting sector. An independent accounting firm audits the financial report of Pundi Amal each year.
Sebagai penutup, SCM dan anak perusahaannya, SCTV, ingin mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kerjasama semua pihak yang telah membantu kami sehingga prestasi dan performa ini bisa tercapai seperti saat ini. Mudah-mudahan kerjasama dan pengertian yang telah terjalin, dapat makin berkembang dan semakin luas serta member kesejahteraan bagi seluruh stakeholder industri media.
Finally yet importantly, SCM and its subsidiary company, SCTV, would like to express our gratitude for the attention and collaboration of all parties that have helped us in accomplishing this achievement and performance. We hope that our relationship will continue to thrive and develop as well as bring prosperity to all stakeholders in the media industry.
Semoga Tuhan terus memberkati, melindungi dan memberikan jalan terbaik bagi kita semua. Amien.
May God bless and protect us, and show us the best path to take. Amen.
Fofo Sariaatmadja Direktur Utama President Director
Spread The Wings Together
SCM dan SCTV secara bergantian terjun langsung ke sentra-sentra bencana, membangun dan melatih guru-guru pendidik, membagikan batuan obat-obatan dan pengobatan gratis serta melakukan penyuluhan media ke instansi pendidikan guna mempersiapkan tunas-tunas baru di bidang penyiaran nasional. Hasil pendistribusian Pundi Amal ini diaudit oleh kantor akuntan independent setiap tahunnya.
27
DISKUSI DAN ANALISIS MANAJEMEN
Spread The Wings Together
[Managements Disscussion and Analysis]
28
Pendapatan Bersih Konsolidasi
Consolidated Net Revenue
Tahun 2008, SCM mencatat peningkatan pendapatan bersih konsolidasi sebesar 31,7% menjadi Rp 1.723,9 miliar. Pada level anak perusahaan, pendapatan bersih SCTV meningkat sebesar 32,5% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 1.712,4 miliar dari Rp 1.292,5 miliar di tahun 2007. Pertumbuhan pendapatan bersih SCTV yang cukup besar ini sebagai akibat tercapainya posisi SCTV sebagai TV yang paling banyak ditonton oleh Pemirsa di tahun 2008. Posisi premium dalam pangsa pemirsa di sepanjang tahun 2008 menjadikan SCTV dapat meningkatkan rate cards untuk program-program prime time tertentu. Sebagai akibat dari pemilihan dan pengembangan program yang baik bersama dengan penyedia program SCTV, SCTV memperoleh posisi nomor 1 sebanyak 41 kali dari 53 minggu di sepanjang tahun 2008, dengan perolehan pangsa pemirsa ratarata 18,9%. SCTV berhasil menggunakan posisi sebagai stasiun TV nomor 1 dan memperoleh 15% pangsa pasar dari Adex di tahun lalu.
In 2008, SCM posted net consolidated revenue was up by 31.7% to Rp. 1,723.9bn. At the subsidiary level, SCTV’s net revenue grew by 32.5% YoY to Rp. 1,712.4bn from Rp. 1,292.5bn in 2007. This hefty SCTV’s Net Revenue growth was the impact of being the most watched TV station in 2008. Premium position in audience shares during 2008 has enabled SCTV to raise rate cards for certain prime time programs. As a result of good program selection and development with SCTV’s program suppliers, SCTV took the No. 1 position in term of audience shares in 41 out of 53 weeks throughout 2008, with average audience shares of 18.9%. SCTV has successfully capitalized the advantage of being the No.1 TV station to boost up its revenue and grabbed 15% market share of Adex last year.
Beban Program & Penyiaran
Programming & Broadcasting (P&B) Costs
Biaya Program dan Penyiaran dalam Laporan Keuangan SCM Konsolidasi tahun 2008 meningkat 36,0% menjadi Rp. 881,1 miliar. Namun, peningkatan yang besar pada biaya Program dan Penyiaran ini tergantikan dengan posisi pangsa pemirsa yang unggul di sepanjang tahun 2008. SCTV memperoleh posisi nomor 1 sebanyak 41 kali dari 53 minggu di tahun 2008 dengan ratarata pangsa pemirsa sebesar 18,9%. Program-program SCTV juga mendominasi 20 Program Teratas pada periode Januari – Desember 2008, berdasarkan AGB Nielsen (based on All Time, All Cities, by Day, by TVR), dengan program Cinta Bunga yang berada di posisi nomor 1, Azizah (#3), Suci (#7), Cinta Fitri Season 2 (#8), Breaking News (#9), Chelsea (#14) dan Cinta Fitri Season 3 (#18). Perolehan laba kotor mencapai 842,8 miliar, meningkat 27,6% dibandingkan tahun lalu. Marjin laba kotor menurun dari 50,5% di tahun 2007 menjadi 48,9% di tahun 2008.
SCM‘s FY08 consolidated programming & broadcasting costs went up by 36.0% to Rp. 881.1 billion. However, this hefty growth in P&B Costs was paid off with excellent audience share position during FY08. SCTV was the No. 1 TV station in 41 out of 53 weeks in 2008 with 18.9% average audience shares. SCTV’s programs also dominated Top 20 Programs Period Jan-Dec 08, released by AGB Nielsen (based on All Time, All Cities, by Day, by TVR), with Cinta Bunga at No. 1 position, Azizah (#3), Suci (#7), Cinta Fitri Season 2 (#8), Breaking News (#9), Chelsea (#14) and Cinta Fitri Season 3 (#18).The gross profit stood at Rp. 842.8 bn, increased by 27.6% compared to last year. The gross profit margin slightly declined from 50.5% in 2007 to 48.9% in 2008.
General and Administration (G&A) Expenses
Biaya umum dan administrasi konsolidasi SCM mengalami peningkatan sebesar 13,2% menjadi Rp. 383,6 miliar. Namun persentasi dari biaya umum dan administrasi atas pendapatan bersih menjadi 22,2% dibandingkan tahun lalu yaitu 25,9%.
SCM‘s consolidated general and administrative expenses grew by 13.2% to Rp. 383.6bn. However, G&A expenses as a percentage of net revenue declined to 22.2% compared to 25.9% last year.
Pendapatan Operasional
Income from Operations
Pendapatan operasional konsolidasi mencatat peningkatan sebesar 42,7% dari tahun sebelumnya menjadi Rp. 459,3 miliar di tahun 2008 merupakan fungsi dari lebih tingginya laba kotor. Marjin operasional meningkat menjadi 26,6% di tahun 2008, yang merupakan marjin keuntungan operasional terbesar sejak tahun 2003.
Consolidated income from operations grew by 42.7% YoY to Rp. 459.3bn in 2008 as a function of higher gross profit level. The operating margin went up to 26.6% in 2008, which was the biggest operating profit margin since 2003.
EBITDA Konsolidasi mencapai Rp. 510,6 miliar, menunjukan pertumbuhan sebesar 40,8%, sedangkan marjin EBITDA adalah 29,6% meningkat dari 27,7% pada tahun 2007.
Consolidated EBITDA has reached Rp. 510.6 bn showing 40.8% YoY growth, while the EBITDA margin was at 29.6%, an increase from 27.7% in 2007.
Biaya Lain-Lain – Bersih
Other Charges – Net
Biaya lain-lain bersih tahun 2008 menurun dari Rp. 113,1 miliar di tahun 2007 menjadi Rp. 110,4 miliar menunjukan penurunan 2,4%. Penurunan ini sebagian besar dikarenakan oleh pendapatan bunga dan forex yang meningkat, walaupun ada Rp. 4,6 miliar peningkatan pada biaya lain-lain.
Net other charges 2008 were slightly down from Rp. 113.1bn in 2007 to Rp. 110.4bn showing 2.4% decrease. The decrease was mainly due to higher forex gain & interest income despite Rp. 4.6bn increase in others expenses.
Laba Bersih
Net Income
Laba bersih konsollidasi SCM pada tahun 2008 sebesar Rp 208,0 miliar, pertumbuhan sebesar 63,7% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp. 127,0 miliar. Pada tahun 2008 marjin laba bersih meningkat sebesar 12,1% dari 9,7% di tahun 2007. Laba bersih sebelum amortisasi goodwill pada tahun 2008 naik 48,3% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 248,5 miliar.
SCM’s consolidated net income in 2008 was Rp. 208.0bn, a 63.7% YoY growth compared to Rp. 127.0bn in 2007. The NPAT margin 2008 was up to 12.1% from 9.7% in 2007. NPAT pre-goodwill 2008 rose by 48.3% YoY to Rp. 248.5bn.
Spread The Wings Together
Biaya Umum dan Administrasi
29
Arus Kas
Cash Flow
Dibandingkan tahun 2007, Arus kas operasional pada tahun 2008 meningkat sebesar Rp. 201,6 miliar menjadi Rp. 343,7 miliar. Sebagian besar dipengaruhi oleh jumlah uang kas yang terkumpul dari supplier dan rendahnya pembayaran bunga dan biaya keuangan.
Compared to 2007, the 2008 operating cash flow increased by Rp. 201.6bn to Rp. 343.7bn. This was mostly due to bigger cash collected from suppliers and lower payments for interest and financial charges.
Spread The Wings Together
Belanja modal sepanjang tahun meningkat menjadi Rp. 135,0 miliar, dibandingkan Rp. 65,5 di tahun 2007. Pembayaran Dividen Kas Rp. 91,2 miliar dibandingkan Rp. 53,0 miliar di tahun 2007. Arus Kas keluar sehubungan dengan pelunasan Obligasi SCTV I adalah sebesar Rp. 425 miliar. Faktor-faktor tersebut yang menyebabkan penurunan pos kas bersih dan setara kas sebesar Rp. 320,4 miliar.
30
Capex for the year summed up to Rp. 135.0bn, compared to Rp. 65.5bn in 2007. Cash paid for dividends was Rp. 91.2bn compared to Rp. 53.0bn in 2007. Cash outflow related to maturity of the SCTV bond I was Rp. 425bn. The above-mentioned factors have resulted in SCM posting a net decrease in cash and cash equivalents by Rp. 320.4bn.
Aktiva Lancar
Current Assets
Per 31 Desember 2008, SCM memiliki aktiva lancar sebesar Rp 1.212,1 miliar, sebagian besar terdiri atas kas dan setara kas, piutang dagang, inventaris program dan biaya dibayar dimuka.
As of 31 December 2008, SCM had current assets amounting to Rp. 1,212.1bn, comprising mainly of cash and cash equivalents, trade receivables, program inventory and prepaid expenses.
Aktiva Tidak Lancar
Non Current Assets
Per 31 Desember 2008, SCM memiliki aktiva tidak lancar sebesar Rp 1.110,2 miliar, sebagian besar terdiri dari bangunan dan peralatan sebesar Rp. 394,8 miliar, dan goodwill senilai Rp. 523,3 miliar yang timbul dari akuisisi SCTV oleh SCM.
As of 31 December 2008, SCM carried non-current assets summed up to Rp. 1,110.2bn principally consisting of property and equipment of Rp. 394.8bn, and goodwill valued at Rp. 523.3bn arising from the acquisition of SCTV by SCM.
Kewajiban Lancar
Current Liabilities
Per 31 Desember 2008, SCM memiliki kewajiban lancar senilai Rp. 380,7 miliar, merupakan penurunan sebesar 47,2% dibanding dengan tahun sebelumnya yang disebabkan oleh pelunasan Obligasi SCTV I.
As of 31 December 2008, SCM had total current liabilities of Rp. 380.7bn. A decrease by 47.2% YoY that was mostly due to the maturity of SCTV Bond I.
Non Current Liabilities
Per 31 Desember 2008, kewajiban jangka panjang konsolidasi SCM berjumlah Rp. 585,6 miliar, terutama disebabkan oleh penerbitan obligasi SCTV II tahun 2007.
As of 31 December 2008, SCM consolidated long-term liabilities amounted to Rp. 585.6bn, mainly consisting of SCTV Bond II.
Ekuitas
Equity
Ekuitas SCM naik 9,5% dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp. 1.356,0 miliar per 31 Desember 2008. SCM memiliki hutang bersih sebesar Rp. 166,9 miliar pada akhir 2008, dengan rasio hutang bersih yang terhadap ekuitas sebesar 12,3%.
SCM’s equity grew by 9.5% YoY to Rp. 1,356.0bn as of 31 December 2008. SCM was in a net debt position of Rp. 166.9bn at the end of 2008, with net debt to equity ratio of 12.3%.
Spread The Wings Together
Kewajiban Tidak Lancar
31
Spread The Wings Together
TATA KELOLA PERUSAHAAN
[Good Corporate Governance]
MANAJEMEN Komitmen Manajemen
Management’s Commitment
Perseroan dan Anak Perusahaan bersama-sama berkomitmen tinggi untuk meningkatkan pelaksanaan/ penyelenggaraan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance - GCG), dimana hal ini juga ditetapkan dalam visi Perusahaan.
The Company and its subsidiaries are firmly fully committed to improving the application/sustainable of Good Corporate Governance (GCG) principles, and this is embedded in the vision of the Company.
Pengesahan dan Penerapan Piagam (Charter)
Approval and Application of Charter
Perseroan telah memiliki Piagam Komisaris yang telah disahkan pada tanggal 17 Desember 2004 dan Piagam Komite Audit yang disahkan pada tanggal 22 September 2004. Kedua Piagam tersebut, disusun dengan merujuk kepada undang-undang dan/atau Peraturan Pasar Modal (Peraturan Bapepam-LK dan BEI) serta Anggaran Dasar Perseroan. Selanjutnya pada tahun 2005 telah disahkan juga Piagam Internal Audit masing-masing untuk SCM dan SCTV pada tanggal 30 Mei 2005 dan 14 Mei 2005 serta Piagam Direksi untuk SCM 31 Mei 2005. Piagam tersebut merupakan pilar dalam menegakkan tata kelola yang baik sesuai dengan praktik terbaik international.
The Company already has a Commissioners’ Charter which was approved on 17 December 2004 and an Audit Committee Charter was approved on 22 September 2004. These two Charters were compiled with consideration of the laws and regulations of the capital markets (Regulations of Bapepam-LK and BEI) and the Articles of Association of the Company. In 2005 the Internal Audit Charter for both SCM and SCTV were approved on 30 May 2005 and 14 May 2005 respectively, while the Directors’ Charter for SCM was approved on 31 May of the same year.
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Pembentukan Dewan Komisaris Perseroan telah merujuk dan mematuhi Undang-undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang “Perseroan Terbatas” serta Anggaran Dasar Perseroan. Dan karena Perseroan adalah Perusahaan Publik dan Emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI), pembentukan Dewan Komisaris Perseroan, termasuk penunjukkan Komisaris Independen juga telah merujuk dan mematuhi undang-undang dan/ atau peraturan pasar modal.
The establishment of the Board of Commissioners of the Company already met the requirements of the Law of the Republic of Indonesia No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Companies as well as the Articles of Association of the Company. Since the Company is a public entity listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI), the creation of the Board of Commissioners of the Company including the appointment of Independent Commissioner fulfilled all requirements of the laws and capital markets.
SEKRETARIS PERUSAHAAN :
CORPORATE SECRETARY :
Sekretaris Perusahaan memiliki perananan yang cukup penting bagi Perusahaan, yaitu bertanggung jawab untuk memastikan bahwa peraturan-peraturan Pasar Modal dan Peraturan Pemerintah lainnya yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan di pasar modal telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sekretaris Perusahaan juga memiliki tugas untuk mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal.
Corporate Secretary has an important roles in the Company, especially responsible to ensure any Company’s activity has complied with Capital Market and Government Regulation. Corporate Secretary also responsible in updating any regulation related with the Company particularly Capital Market regulation.
Dalam kaitannya dengan prinsip keterbukaan, SCM sebagai perusahaan publik tunduk kepada UU Pasar Modal, sehingga kewajiban penyampaian informasi perusahaan dilaporkan secara transparan kepada Bapepam dan publik. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua informasi yang relevan dikomunikasikan kepada seluruh stakeholders yang antara lain dilaksanakan melalui siaran pers, pembahasan triwulanan tentang hasil yang telah dicapai bulletin bulanan serta web site.
In relations to transparency principal, SCM as a public company has to be complied with Capital Market Law/Regulation, and has to report any Company’s information transparently to Bapepam-LK and Public. Corporate Secretary responsible to ensure any relevant information to be communicated to all Stakeholders by providing press releases, quarterly discussion of achievements, monthly bulletins and Company’s web site.
Mengutamakan Kepatuhan & Transparansi
Prioritizing Compliance and Transparency
Spread The Wings Together
[Management]
33
KOMITE AUDIT
Spread The Wings Together
[Audit Committee]
34
Menyadari pentingnya posisi Komite Audit sebagai salah satu pilar dalam Good Corporate Governance seperti yang diatur dalam peraturan Bapepam dan Bursa Efek Indonesia, tugas dan tanggung jawab Komite Audit yang dijabarkan dalam Pedoman Pelaksanaan Kerja (Charter) Komite Audit merujuk kepada dua peraturan tersebut serta Manual Komite Audit yang dikeluarkan oleh Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI) yang dapat dianggap sebagai best practice Komite Audit di Indonesia, di samping juga best practice yang menjadi rujukan di tingkat internasional.
Considering the importance of Audit Committee’s position as one of the Good Corporate Governance pillars as provisioned by Bapepam and Bursa Efek Indonesia regulations, the duties and responsibilities of the Audit Committee as contained in Audit Committee Charter, refer to the above regulations. The Audit Committee Charter also adopts Audit Committee Manual issued by Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI) which is regarded as the best audit committee practices in Indonesia in addition to those internationally- referred best practices.
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2008, Komite Audit telah menjalankan semua tugas dan tanggung jawab Komite Audit berdasarkan Komite Audit Charter serta fungsi pengawasan Komisaris Independen yang didelegasikan kepada Komite Audit di dalam koridor Komisaris Independen Charter dan Komite Audit Charter.
For the period ended on 31 December 2008, the Audit Committee has performed all of its duties and responsibilities based on the Audit Committee Charter, as well as the supervision functions of the Independent Commisioners delegated to it in the corridors of the Independent Commisioners and Audit Committee Charters.
Tugas-tugas tersebut meliputi :
Those duties cover:
1. Laporan Keuangan dan Informasi Keuangan
1. Financial Report and Information
• Melakukan diskusi pembahasan dengan Direksi/ Management perihal laporan keuangan triwulan (unaudited) Perseroan sebelum disampaikan kepada Bapepam dan Bursa Efek Indonesia. • Melakukan diskusi pembahasan dengan Direksi/ Management perihal laporan realisasi penggunaan dana hasil emisi efek bersifat ekuitas dan utang sebelum disampaikan kepada Bapepam dan Bursa Efek Indonesia. • Melakukan diskusi pembahasan dengan Direksi/ Management perihal budgeting. 2. Manajemen Risiko dan Sistem Internal Kontrol • Meminta Departemen Internal Audit untuk mengkaji pelaksanaan manajemen risiko serta struktur internal control dan efektifitasnya, apakah telah mencukupi untuk : - Mendukung sistem operasional dan informasi yang dapat dipercaya (reliable). - Meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi di setiap lini. - Mendorong management dan seluruh karyawan untuk mematuhi dan melaksanakan code of conduct. - Mendorong Perseroan untuk mematuhi hukum, undang-undang dan peraturan yang ditetapkan oleh Otoritas Pasar Modal, Otoritas Pajak dan Badan-badan Pemerintah lainnya • Melakukan pembahasan bersama Internal Audit Program atas temuan-temuan audit melalui rapat dengan Internal Audit yang dilakukan setiap bulan. Komite Audit menuangkan hasil pembahasan ini ke dalam Laporan Komite Audit Triwulanan. Komite Audit juga melayangkan surat kepada Direksi terhadap hal-hal yang membutuhkan perhatian serta tindak lanjut secara khusus.
• Un-audited quarterly financial report prior to submission to Bapepam-LK and Bursa Efek Indonesia with the Board of Directors/Management. • To review with the Board of Directors/Management the securties public offering fund realization report prior to submission to Bapepam and Bursa Efek Indonesia. • To review with the Board of Directors/Management the Company’s budget. 2. Risk Management and Internal Control System • To ask the Internal Audit Division to review the implementation of risk management as well as the adequacy of the structure and effectiveness of internal control to: - Support reliable operational and information systems. - Improve operational effectiveness and efficiency in each line. - Encourage the management and all employees to comply with and perform the codes of conduct. - Encourage the Company to comply with the laws and regulations of Capital Market Authority, Tax Authority, and other Government Agencies. • To review audit findings with Internal Audit Division through monthly Internal Audit meetings. The Audit Committee then reports the review in the form of Quarterly Audit Committee Report. The Audit Committee also sends letters to the Board of Directors with regard to those subjects which need BOD’s special attention and follow-up.
• Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris perihal penunjukan Akuntan Publik. • Mengkaji kinerja, independensi dan obyektifitas Akuntan Publik melalui komunikasi/pertemuan dengan Ernst & Young (EY) selaku Akuntan Publik sebanyak empat kali yang masing-masing membahas audit plan, Test of Control (TOC), temuan audit interim sebagai early warning, dan puncaknya adalah pembahasan final audit findings, Audit Issues dan Management Letter (ML) Points yang ditemukan selama proses audit. 4. Corporate Governance • Melakukan rapat dengan Komisaris Independen untuk membahas secara khusus masalah-masalah yang harus mendapat perhatian khusus dari BOD, yang selanjutnya dapat diteruskan dengan perumusan surat yang ditujukan kepada BOD secara formal sebagai salah satu bentuk rekomendasi. • Melakukan rapat dengan Corporate Secretary untuk membahas tingkat ketaatan Perseroan terhadap undang-undang dan/atau peraturan perusahaan (company law), pasar modal dan perpajakan serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan serta code of conduct dan SOP dalam kerangka pelaksanaan Good Corporate Governance oleh Perseroan. • Melakukan rapat dengan Corporate Secretary untuk membahas: a) Pengaduan dan/atau teguran baik yang berasal dari internal maupun eksternal. b) Tanggapan/pertanyaan kami terhadap Laporan Keuangan Triwulan Perseroan s e b e lu m L a p o r a n K e u angan tersebut disampaikan kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia dibandingkan dengan Aspek keterbukaan informasi yang dituntut oleh Regulator.
3. External Audit • To give inputs to the Board of Commissioners with regard to the appoinment of Public Accountant. • To review the performance, independence, and objectivity of Public Accountant through communication/meeting with Ernst & Young (EY) as the Company’s Public Accountant for four times, each reviews audit plan, test of control (TOC), early warning interim audit findings, and the most important things final audit findings review, Audit Issues, and Management Letter (ML) Points, found during the audit process. 4. Corporate Governance • To hold the meetings with the Independent Commissioners to review those problems which need BOD’s special attentions, followed by formal formulation of letters to BOD as one form of recommendations. • To hold the meetings with the Corporate Secretary to review the compliance level of the Company with the prevailing laws and/or regulations regarding corporates, capital market, tax, and others as well as the codes of conduct, and the Company’s Good Corporate Governance SOP implementation.
• To hold the the meetings with the Corporate Secretary to review: a) Complaints and/or warnings from internal as well as external parties. b) Our comments/questions on the Company’s Quarterly Financial Report prior to submission to Bapepam and Bursa Efek Indonesia to fulfill information disclosure aspets as required by the regulators.
5. Komite Audit Charter dan Pengembangan Organisasi Yang Berkelanjutan
5. Audit Committee Charter and Continued Organization Development
Komite Audit juga telah melakukan komunikasi internal secara berkala untuk membahas hal-hal sebagai berikut :
The Audit Committee has also communicated periodically with internal parties to review the related subjects in order to: • Update the Audit Committee Charter for validation and compliance with the prevailing provisions and best practices. • Update the knowledge by actively involved in Indonesia Audit Commitee Association (IKAI).
• Meng-update Komite Audit Charter agar selalu valid mengikuti tuntutan Peraturan serta best practice. • Melakukan updating pengetahuan yang berkaitan langsung dengan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit dengan aktif berkiprah di dalam Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI).
Spread The Wings Together
3. Audit Eksternal
35
DIVISI INTERNAL AUDIT
Spread The Wings Together
[Internal Audit Division]
36
Menjalin Koordinasi Yang Baik Dengan Direktur Utama dan Komite Audit
Good Coordination With The Director and Audit Committee
President
Dalam pelaksanakan tugas pengawasan Internal, Divisi Internal Audit secara periodik melakukan pertemuan informal maupun formal dengan Direktur Utama dan Komite Audit untuk memperoleh masukan yang jelas mengenai setiap aspek bisnis SCM bersama dengan Anak Perusahaannya, SCTV, agar memperoleh kepastian mengenai kesesuaian arah Divisi Internal Audit dengan tujuan, strategi dan kebutuhan korporasi dan stakeholdernya. Selain itu pertemuan juga untuk membahas progress Audit bulanan, berkaitan dengan usaha peningkatan efektifitas dan efisiensi organisasi dan membahas isu-isu penting lainnya yang harus direspon dengan cepat oleh pihak Internal Audit agar dapat diinformasikan ke pihak BOD dan BOC secepatnya.
In performing its internal control duties, Internal Audit Division periodically holds an informal as well as formal meetings with the President Director and Audit Committee to grab necessary inputs on every aspect of SCM and its Holding Company, SCTV’s businesses. This is intended to obtain first-hand information for the harmony between the works of Internal Audit Division and the objectives, strategies, and needs of the company and its stakeholders. Other than that, the meetings are also used to review monthly audit progress in the efforts to improve organization effectiveness and efficiency, and discuss other important issues which should be responded promptly by Internal Audit for BOD and BOC’s timely information.
Menjadi Konsultan Untuk Pihak Operasional Dan Bukan “watchdog”
Consultant For Operational Activities And Not A “Watchdog”
Dalam pelaksanaan tugasnya, Divisi Internal Audit selalu berusaha menjadi mitra yang baik dengan pihak operasional dengan memberikan jasa konsultasi atas setiap permasalahan di lapangan berdasarkan hasil review atas kebijakan dan prosedur di lapangan dan penilaian transaksi (test of control) dengan tetap mengacu pada standard International dari The Institute of internal Audit.
In performing its duties, Internal Audit Division is a good partner for operational divisions and always ready to provide consultancies on every field problem based on the policies and procedures and test of control by referring to The Institute of internal Audit international standards.
Metodologi Yang Digunakan
Implemented Methodology
Untuk memenuhi harapan manajemen atas penyelenggaraan pengawasan internal yang efektif, maka divisi Internal Audit menggunakan pendekatan Risk based Audits (Audit berbasis Resiko) yaitu suatu metodologi yang akan memberikan assurance bahwa resiko dalam setiap aspek kegiatan operasional SCTV dan SCM, telah dikelola dengan baik sampai ke tingkat / level yang ditoleransi oleh korporasi. Dengan demikian setiap saat dapat memberikan masukan ke manajemen atas area-area yang memiliki signifikansi resiko yang perlu secepatnya mendapatkan perhatian dari manajemen.
To fulfill management’s expectation for effective internal control, Internal Audit Division has been adopting Riskbased Audit Approach, a methodology which assures that all risks in every operational aspect of SCM and SCTV activities have been managed properly up to tolerable level. This approach is able to give timely inputs to the management with regard to those areas which have significant risks for management’s quick responses.
Cakupan Audit Di Tahun 2008
2008 Audit Coverage
Seiring dengan semakin meningkatnya otomatisasi proses bisnis di SCM dan juga SCTV, Divisi Internal Audit juga meluaskan cakupan pemeriksaan di bidang IT Audit (selain kegiatan operasional Audit dan Financial Audit), meliputi audit atas Aplikasi yang digunakan di perusahaan, baik di level core business maupun supporting. Hal ini perlu untuk mengetahui kecukupan control di system / Aplikasi yang menentukan keakuratan data, memperkecil penyelewengan, dan adanya Audit Trail, sehingga terekam setiap proses input dan mempermudah penelusuran data. selain. Otomatisasi proses bisnis SCM dan SCTV ini akan terus berkembang sesuai kebutuhan bisnis dan kecepatan data untuk pelaporan ke pihak Manajemen. Untuk itu
In line with the continued automation process in SCM and SCTV’s businesses, Internal Audit Division also expands its audit coverage into IT audit (apart from operational activities audit and financial audit), on the appplications used, both at core business as well as supporting levels. This is needed to assure the adequacy of control in the system/applications which will determine the accuracy of data, mitigate frauds, and provide audit trails. The records of every input process will make data tracking easier. This SCM and SCTV’s businesses automation process will continue in line with the business needs and management data reporting speed. As an anticipation, we will continue to develop the ability of our IT auditors by their inclusion
kami terus meningkatkan kemampuan staff IT Auditor dengan mengikutsertakan dalam program training IT dan mengikutsertakan dalam sertifikasi CISA.
in some IT training and CISA certification programs.
Kebutuhan Pengembangan SDM Divisi Internal Audit
Internal Audit Division HR Development
Untuk menunjang setiap penugasan di atas maka kami juga memperhatikan aspek pengembangan sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan dan pendidikan yang professional baik yang bersifat soft skill maupun audit technical skill minimal 40 jam per tahun kepada setiap staff Internal Audit, sehingga memberikan pemahaman yang baik atas setiap penugasan di lapangan, mengingat kebutuhan yang terus meningkat atas keahlian setiap staff Internal Audit seiring dengan pertumbuhan korporasi.
To support our IT performance of duties, we prioritize our human resources development by providing them with audit soft and technical skills professional training and education, minimum 40 hours per year for each Internal Audit staff. This is intended to provide better understanding on every field duty considering the continued needs for skilled Internal Audit staff to catch up with the company’s growth.
Strategic Business Plan, Divisi Internal Audit
Internal Audit Division’s Strategic Business Plan
Semuanya ini dijalankan sesuai dengan Strategic Business Plan, Divisi Internal Audit, periode 2007 – 2009, yang telah dibuat dan disetujui oleh Direktur Utama dan Komite Audit, dengan target pencapaian sebagai berikut :
All audit works are performed in accordance with the Internal Audit Division’s 2007 – 2009 Strategic Business Plan as approved by the President Director and Audit Committee under the following targets: • To implement Risk Based Audit in Core Process. • To develop Internationally-Scaled Internal Audit Division Work Reference covering Automated Risk Database, Knowledge-Based Audit and Broadcasting, Intranet IAD Internal Audit Manual, and Web-Based Control Self Assessment. • To fulfill stakeholders’ needs on Internal Audit Division’s functions. • To develop Internal Audit Division’s human resources.
Strategic Business Plan ini selalu dibuat secara periodic setiap 3 tahun sekali, untuk Blue Print pencapaian target Divisi Internal Audit.
This Strategic Business Plan is periodically prepared every 3 years for the Internal Audit Division’s target achievement blueprint.
Annual Internal Audit Plan
Annual Internal Audit Plan
Berdasarkan Strategic Business Plan ini, Divisi Internal Audit akan menuangkan ke dalam Annual Audit Plan, sebagai arahan yang jelas untuk kegiatan satu periode, yang mencakup seluruh aspek penugasan, meliputi Jenis Penugasan, Mandays, Resources dan Time Table penyelesaian penugasan, yang semuanya telah dikomunikasikan dan disetujui oleh Komite Audit dan Direktur Utama.
Based on this Strategic Business Plan, Internal Audit Division prepares the Annual Audit Plan as the reference for periodic activities covering aspect of duties, types of assignment, mandays, resources, and timetable of performance of duties, all of which are comunicated to and approved by the Audit Committee and President Director.
Spread The Wings Together
• Penerapan Risk Based Audit di Proses-Proses Utama (Core Process) • Pengembangan Kerangka Kerja Divisi Internal Audit berskala International, meliputi Automated Risk database, Knowledge-Based Audit and Broadcasting, Internal Audit manual dalam Intranet IAD dan Web-based control self Assessment. • Pemenuhan kebutuhan stakeholders atas fungsi Divisi Internal Audit • Pengembangan Sumber daya Manusia Divisi Internal Audit.
37
DIVISI MANAJEMEN RESIKO
Spread The Wings Together
[Risk Management Division]
38
Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya, akan selalu dihadapkan dengan suatu ketidakpastian. Ketidakpastian yang dihadapi perusahaan ini, bisa saja berdampak merugikan.
All companies will always be facing uncertainty within their businesses. Some uncertainties could possibly generate negative impacts toward the companies.
Berangkat dari kesadaran bahwa ketidakpastian dan risiko itu selalu ada dalam setiap gerak langkah Perseroan, maka untuk memastikan bahwa setiap ketidakpastian dan risiko dapat dikelola dengan optimal dan bahkan dapat dijadikan menjadi kesempatan, maka Perseroan mengambil langkah-langkah antisipatif dengan membentuk Divisi Manajemen Risiko & Pengendalian Perusahaan (RMC) pada bulan September 2006.
Coming from the awareness that uncertainties and risks are parts of the Company business, therefore, to ensure that all uncertainties and risks will be optimally managed, therefore SCTV took anticipatory measures by establishing a Risk Management & Corporate Control Division (RMC) in September 2006.
Visi dan misi dari Divisi RMC adalah meningkatkan efektivitas dan efisiensi seluruh proses bisnis Perseroan dan membantu kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk melaksanakan fungsi pengawasan terhadap operasional Perusahaan secara terus menerus tanpa harus terlibat langsung dalam kegiatan operasional tersebut.
The RMC Division vision and mission to improve the effectiveness and efficiency of all Company’s business processes and to provide assistance to the Boards by ensuring that the Boards are constantly kept updated on the Company’s operations in exercising their control function over the Company without having to directly involve in its operational activities.
Dalam mewujudkan visi dan misi Divisi RMC tersebut, untuk tahun 2009 ini, Divisi RMC akan menfokuskan pada hal-hal sebagai berikut:
In actualizing its vision and mission, in 2009, RMC Division will focus on the followings:
1. Peningkatan Kebijakan Perusahaan & Proses Bisnis
1. Continuously Improving the Corporate Policies & Business
Sesuai dengan program-program pada tahun sebelum, Divisi RMC akan terus melanjutkan proses reformulasi, reevaluasi dan revisi kebijakan dan SOP Perseroan untuk memastikan dengan kesesuaian dengan perkembangan usaha Perseroan, perkembangan proses operasional bisnis Perseroan, perkembangan/perubahan struktur organisasi dalam Perseroan dan teknologi baru yang diimplementasikan oleh Perseroan.
Continuing the programs from previous year, RMC Division will continue the process of reformulating, evaluating and revising Company’s policies and SOPs and aligning them with the growth of the Company’s business, the change in Company’s operational process and structure and also the change in technology applied in its processes.
Dalam memformulasikan kebijakan-kebijakan dan SOP ini, Divisi RMC telah melakukan pendekatan holistik, daripada membagi-baginya atas dasar departemen secara individual (pendekatan silo). Kebijakan-kebijakan dan SOP ini disusun berdasarkan hasil dari kegiatan Pemetaan Proses Bisnis yang dilakukan. Pendekatan proses bisnis holistic ini, dimana analisis risiko dan kecukupan pengendalian internal dilakukan berdasarkan pemetaan proses bisnis yang end to end, bermanfaat untuk mencegah duplikasi dan/atau kendali yang berlebihan. Dengan demikian SOP jauh lebih sederhana, lebih efektif dan lebih mampu mengakomodasi fleksibilitas operasional, namun masih menerapkan kendali yang memadai.
In formulating these policies and SOPs, a holistic approach was used, rather than splitting them up on the basis of individual departments (the silo approach). The policies and SOPs were formulated based on the result of an End to End Business Process Mapping. This holistic business process approach, in which the analysis of the risks and of the adequacy of the internal controls is done from an end to end business process mapping, has the advantage of avoiding excessive duplication and/or control. The SOPs are simpler, more effective and better able to accommodate operational flexibility, while controls implemented are still adequate.
Pada saat ini Perseroan sedang dalam tahap proses implementasi sistim akuntansi & keuangan yang baru yaitu sistim SAP. Dalam proses implementasi ini Perseroan kembali mereview seluruh proses-proses bisnis yang terkait dengan implementasi modul-modul SAP supaya lebih efektif dan efisien seta mempunyai tingkat pengendalian internal yang memadai. Implementasi sistim SAP ini diharapkan akan selesai pada pertengahan tahun 2009.
Starting from June 2008, the Company is in the process of implementing a new finance & accounting system, SAP. In this implementation process, RMC Division helps the Company to re-review all its business processes and SOPs related to SAP modules implemented. The goal is to have a more effective and efficient business processes with an adequate internal control within the Company. The project is expected to be completed in the mid of 2009.
Saat ini, Divisi Pemberitaan Perseroan telah mendapatkan
Currently,
the
Company
has
been
granted
with
Sertifikasi ISO 9001:2000 sejak tahun 2002. Target selanjutnya adalah proses-proses bisnis yang sudah didukung oleh SAP untuk mendapatkan sertifikasi ISO.
9001:2000 ISO Certificates for its News Division since 2002. The next closest plan will be having processes that are supported with Company new ERP system – SAP - to be certified with ISO as well.
2. Monitoring Kinerja & Biaya
2.
Divisi RMC akan mencoba mengembangkan sebuah sistim informasi dan pelaporan kinerja manajemen yang akan mendukung proses pengambilan keputusan (sistim pendukung keputusan).
The RMC Division, plans to develop an information and management performance reporting system that would support the decision making process of BOD and BOC (decision support system).
Proses pengembangan sistim informasi dan pelaporan kinerja manajemen ini, akan diselaraskan dengan implementasi dari sistim keuangan & akuntansi Perseroan yang baru, yaitu SAP. Hal ini akan menjadi implementasi tahap II setelah implementasi tahap I yang sekarang dijalankan Perseroan dapat berjalan sukses.
The process of this management performance reporting system will be aligned with the Company’s plan to implement a new accounting and finance system, which is SAP. This project is the phase II of the SAP implementation blueprint in the Company.
Dengan diimplementasikannya sistim SAP, sebagai sistim ERP di SCM dan Anak Perusahaan SCTV, maka proses monitoring kinerja dan biaya ini akan diakomodasikan ke dalam modul dashboard management yang tersedia di dalam sistim SAP tersebut. Dengan demikian, maka dashboard management yang ada akan menjadi on line dengan data yang real time, sehingga hal ini akan mampu memberikan informasi yang akurat dan cepat kepada Manajemen SCM dan SCTV untuk proses pengambilan keputusan. Dengan ini, diharapkan keputusan yang diambil akan lebih tepat sasaran dan tepat waktu.
With the implementation of SAP as the ERP system of the Company, the process of performance and cost monitoring will be accommodated in its management dashboard module. The management dashboard report will be on line with a real time data. With this capability, it will enable the Management to get the all data required more accurate and faster, so that they will be able to make their decisions correctly and timely.
3. Pengendalian Operasional
3. Operational Control
Salah satu alat ukur internasional untuk corporate governance yang baik adalah proses pengadaan yang transparan, akuntabel dan adil/wajar, dan disertai proses pengkajian yang independen.
One of the international yardsticks of good corporate governance is a procurement process that should be transparent, accountable and fair, and is also accompanied by an independent review process.
Oleh karena itu Divisi RMC juga akan tetap berfokus pada pengendalian operasional terhadap proses pengadaan non-program. Untuk proses pengadaan barang/jasa non program, Divisi RMC melakukan tinjauan untuk menilai apakah proses dan metode pengadaan telah transparan dan adil, dan untuk kepentingan Perseroan - bahwa Perseroan telah memperoleh barang dan jasa dengan kualitas, harga dan pengiriman terbaik.
The RMC Division, therefore, will still focus on undertaking control function in the non-program purchasing process. RMC Division conducts a review to assess whether the purchasing process and methods are transparent, fair and in the best interests of the Company - i.e. that the Company was procuring goods and services with the best quality, price and delivery.
Manajemen Risiko
Risk Management
SCTV telah memformulasikan strategi komprehensif untuk mengidentifikasi, memonitor dan mencegah risiko yang berhubungan dengan kegiatan yang dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap bisnis Perseroan. Sementara profil risiko Perseroan berubah dari waktu ke waktu, risiko dapat dibagi menjadi empat kategori luas: risiko operasional, risiko bisnis, risiko finansial dan risiko pasar modal.
SCTV has formulated a comprehensive strategy for identifying, monitoring and avoiding risks related to activities that could have a negative impact to the business of the Company. While the Company’s risk profile changes from time to time, the risks can be divided into four broad categories: operational risks, business risks, financial risks and capital market risks.
Risiko Operasional
Operational Risks
Risiko operasional terkait dengan potensi-potensi kerugian yang dapat ditimbulkan oleh proses
Operational risks is risks related to potential losses in which caused by suboptimal Company’s operational
Spread The Wings Together
Performance & Cost Monitoring
39
Spread The Wings Together
40
operasional Perseroan yang belum optimal, sehingga terjadi ketidakefisiensian atau ketidakefektifan dalam proses tersebut. Hal ini dapat terjadi karena kontrol yang ditetapkan dalam proses-proses tersebut belum optimal.
business processes, that can be in the form of inefficiency and ineffectiveness. Those losses are often due to the inadequacy of internal control being embedded on those operational processes.
Untuk mengelola risiko ini, Divisi RMC terus melakukan proses pengkajian, identifikasi dan penilaian risiko yang terkait dengan setiap proses operasional bisnis di dalam Perseroan dan melakukan pengkinian terhadap kontrol yang diterapkan sesuai dengan hasil penilaian risiko dan toleransi risiko dari Manajemen.
To manage those risks, RMC Division continuously undergoes the process of reviewing, identifying and measuring risks, which relates to Company’s operational processes. After the above process, RMC Division will update the control toward the process evaluated, when it is found to be inadequate, based on the result of risk measurement and the Management risk tolerance.
Selain itu, Divisi Risk Management juga telah membentuk Departement Operational Control untuk memastikan bahwa risiko-risiko operasional di dalam Perseroan, diidentifikasi, dikaji, dinilai, dilaporkan dan dikelola secara optimal oleh Perseroan.
Other than the above, RMC Division has also established the Operational Control Department to ensure that operational risks with the Company are identified, reviewed, measured, reported and managed optimally.
Risiko Bisnis
Business Risks
Risiko bisnis utama yang dihadapi Perseroan adalah menurunnya pangsa pemirsa, yang dapat mempengaruhi penjualan iklan, yang merupakan sumber pendapatan stasiun ini. Akibatnya, Perseroan harus berhati-hati mengelola kualitas program yang disiarkan, strategi penjadwalan program dan kualitas transmisi, yang kesemuanya dapat berdampak pada peringkat dan pangsa pemirsa.
The main business risks the Company are declining audience share, which could influence the volume of the Company’s advertising sales, which is the station’s source of income. As a result, the Company must carefully manage the quality of the programs it broadcasts, the strategy of program scheduling and the transmission quality, all of which can have an impact on ratings and audience share.
Disamping itu, faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi arus pendapatan Perseroan, diantaranya: fluktuasi dalam pembelian iklan televisi, metode yang digunakan oleh lembaga survey independen, perubahan lingkungan perundang-undangan, adanya program bermutu tinggi, dan keterbatasan sumber daya professional media. Risiko dari segi industri meliputi klaim atas pelanggaran hak cipta dan tindakan malpraktek, perlindungan hak cipta untuk swa-produksi, ketergantungan pada perlengkapan teknologi tinggi yang terus berubah dengan cepat, dan pertumbuhan kompetisi dari satelit dan stasiun televisi kabel, termasuk operator terrestrial.
In addition, external factors that can influence the revenue generated by the Company include: fluctuations in television advertising buying, the methods used by independent survey institutions, changes in the regulatory environment, the availability of high-quality programs, and the limited pool of media professionals. Risks from the industry side include claims on violations of copyright and malpractice actions, copyright protection on in-house productions, dependence on high technology equipment that is rapidly changing, and growing competition from satellite and cable television stations, including terrestrial operators
SCTV telah membentuk serangkaian strategi untuk mengelola risiko-risiko ini, yaitu dengan: • Meningkatkan kualitas program, baik melalui pembelian yang lebih selektif terhadap program-program yang bagus atau swa-produksi, dan mengoptimalkan kegiatan dan hasil riset untuk mengidentifikasi program populer yang dapat dipasarkan secara efektif;
SCTV has established a series of strategies to manage these risks, that are by: • Improving program quality, both through more selective buying of excellent programs or in-house productions, and optimalize the process and outcomes of research to identify popular programs that can be marketed effectively; • More strategic program scheduling; • Increasing the proportion of in-house productions to reduce dependence on third parties; • Responding selectively to new technological developments in broadcasting and media; and
• Penjadwalan program yang lebih strategis; • Meningkatkan proporsi swa-produksi untuk mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga; • Merespon secara selektif terhadap perkembangan teknologi baru dalam bidang penyiaran dan media; • Memenuhi semua peraturan dan perundang-undangan yang mengatur bisnis Perseroan serta menjunjung tinggi etika sebagaimana mestinya.
• Complying with all rules and regulations that regulate the Company’s business and ensuring that ethics are properly upheld.
Financial Risks
Risiko finansial utama yang dihadapi oleh Perseroan adalah volatilitas nilai tukar, struktur keuangan yang tidak mendukung, manajemen kas yang lemah, asset yang rusak, material program yang telah berakhir masa penyiarannya, gagal dalam menyesuaikan preferensi pemirsa dan kemungkinan adanya risiko proses penagihan yang tidak efektif.
The main financial risks faced by the Company are exchange rate volatility, an unsupportive financial structure, weak cash management, damaged assets, program materials that have come to the end of their broadcast period, failing to match viewers’ preferences and ineffective collection.
Perseroan telah mengatasi masalah darurat tersebut dengan melaksanakan sejumlah kebijakan untuk meningkatkan susunan finansial, yang meliputi: • Memperketat prosedur manajemen kas; • Menjaga posisi rasio hutang pada pasiva (covenant hutang); • Memastikan bahwa aktiva tetap memiliki perlindungan asuransi yang memadai; • Menjalankan kebijakan pengelolaan piutang nasabah yang konsisten dan berhati-hati, serta • Mengendalikan dan mengawasi tingkat persediaan program.
The Company has overcome such urgent issues by applying a number of policies to improve the financial structure, including: • Tightening up cash management procedures; • Maintaining debt liability ratio positions (debt covenant); • Ensuring that fixed assets have adequate insurance coverage; • Applying a prudent and consistent account receivable management policy to customers; and • Controlling and supervising the level of program inventory.
Risiko Pasar Modal
Capital Market Risks
SCTV dihadapkan pada risiko-risiko tertentu yang berhubungan dengan image dan reputasi Perseroan yang dapat langsung mempengaruhi kinerja saham di bursa efek. Risiko demikian, baik yang timbul dari kesalahan internal atau karena faktor eksternal, secara potensial dapat merusak akses Perseroan pada sumbersumber dana pasar modal. Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan berupaya keras untuk memenuhi seluruh komitmennya kepada pemegang saham sekarang dan yang akan datang, dengan meningkatkan nilai Perseroan dan melaksanakan tata pamong perusahaan yang baik.
SCTV is exposed to certain risks related to the image and reputation of the Company that could directly influence its share performance on the stock exchange. Such risks, whether they arise from internal error or external factors, can potentially damage the Company’s access to sources of financing from the capital market. To reduce these risks, the Company strives to fulfill all its commitments to both current and future shareholders by improving the value of the Company and implementing good corporate governance.
Ukuran-ukuran dan metode-metode yang digunakan oleh Perseroan untuk mengelola setiap jenis risikonya didukung dengan SOP dan Pedoman Kebijakan Perusahaan, yang menetapkan kebijakan, prosedur wajib untuk arus informasi dan dokumen, serta poin-poin risiko penting dalam setiap kegiatan operasionalnya.
The measures and methods that the Company takes to manage all types of its risks are strongly supported by the SOPs and the Corporate Policy Guidelines, which set forth the policies, mandatory procedures for the flow of information and documents, and the critical risk points in each operational activity.
Spread The Wings Together
Risiko Finansial
41
TENTANG SCTV
Spread The Wings Together
[About SCTV]
42
Industri Televisi
Television Industry
Saat ini Industri TV Nasional diperkirakan memiliki sekitar 70 stasiun televisi lokal yang sudah mengudara dari sekitar 200 lebih pemegang ijin penyiaran televisi. Dimana pada saat ini, televisi lokal tersebut telah secara rutin mengudara selama 6 hingga 7 jam per harinya. SCTV, anak perusahaan SCM, sebagai salah satu televisi nasional yang pada saat ini mengudara 24 jam sehari dan bersiaran melalui 46 stasiun relay-nya yang mencakup lebih dari 240 kota dan menjangkau lebih dari 175 juta potensi pemirsa.
Nowadays National Television Industry were predicted around 70 local TV station that has been airing from around more than 200 broadcast license holder. These local TV has been regularly airing for 6 until 7 hours per day. SCTV, the subsidiary of SCM, as one of national TV station which already been airing 24 hours per day through 46 station relay covers more than 240 cities and reach more that 175 million potential viewers.
Industri televisi di Indonesia terus mendapat perhatian yang cukup besar mengingat potensi strategis di masa mendatang apalagi didukung dengan makin berkembangnya industri media secara keseluruhan, khususnya teknologi berbasis digital. Teknologi baru ini akan merubah struktur kehidupan, khususnya struktur ekonomi dan sistem komunikasi yang telah ada saat ini. Namun, penerapan teknologi ini di Indonesia masih harus menunggu kesiapan Regulator untuk menata segala sesuatunya. Pemerintah sendiri telah memutuskan bahwa Indonesia akan mengambil format digital video broadcast (“DVB”) sebagai salah satu pondasi pengembangan industri TV digitalnya.
The television industry in Indonesia continues to receive a high level of attention given its strategic position for the future and supported by the continued development of the media industry as a whole and with the growth of new technologies, especially the digital-based. These new technologies will change the structures of life, especially economy and communication system as they exist today. Nevertheless, the application of these technologies in Indonesia continues to wait for the Regulator to prepare the appropriate groundwork. The Government it self has decided that Indonesia would adopt the digital video broadcast (“DVB”) format as one foundation for digital TV industry development.
Oleh karenanya, SCTV melalui induk perusahaannya, SCM, di tahun 2008 telah mengembangkan 3 (tiga) channel program baru yaitu liputan6 24 jam, Surya Citra Entertainment dan Surya Citra Musik, dimana 3 (tiga) channel ini kemudian dipergunakan sebagai salah satu dasar pengembangan usaha media digital yang akan dikembangkan bersama dengan Group Elang Mahkota Teknologi atau EMTEK. SCM sendiri sudah mengembangkan tontonan atau jasa video on demand yang bekerjasama dengan 3 (tiga) operator telekomunikasi, yang mana program-program SCTV yaitu SCTV Terrestrial dan Liputan6 24 jam telah dapat dinikmati melalui layanan jasa telekomunikasi operator selular. Hal ini menunjukkan langkah yang konkrit, serta komitmen yang tinggi dari manajemen SCTV maupun SCM untuk mengembangkan lebih lanjut potensi usaha ini ke depan.
Therefore, SCTV through its holding company SCM, in 2008 developed 3 (three) new program channels, Liputan 6 24 jam, Surya Citra Entertainment and Surya Citra Music, with these three channels being used as a basis for the further development of digital media business within Group Elang Mahkota Technology or EMTEK. SCM itself has also developed a video-on-demand service in cooperation with three telecommunications operators, in which SCTV programs – SCTV Terrestrial and Liputan 6 24 jam – can be enjoyed through cellular telecommunications operators services . This represents a concrete step and a high level of commitment by the management of both SCTV and SCM toward the further development of potential business in this area in the future.
Konsolidasi industri
Industry Consolidation
Dengan tingkat kompetisi yang tinggi seperti sekarang ini, akibatnya dari 10 (sepuluh) stasiun televisi nasional yang telah beroperasi, diperkirakan hanya beberapa stasiun televisi saja yang telah meraih keuntungan. Inilah yang mendorong munculnya konsolidasi industri.
With the high level of competition that exists at the moment, with 10 operated national television stations, it is estimated that only a number of stations will be able to make a profit. This has produced pressure for industry consolidation.
Dari 10 (sepuluh) stasiun televisi nasional sudah ada 4 (empat) stasiun televisi yang melakukan konsolidasi, yaitu TPI dan GlobalTV bergabung dengan RCTI, Trans7 (sebelumnya TV7) bergabung dengan TransTV, dan terakhir TVOne (sebelumnya Lativi) bergabung dengan ANTV. Dengan demikian, hanya 3 televisi nasional saja yang belum melakukan konsolidasi yaitu Indosiar, MetroTV dan SCTV.
Of the 10 national television stations four have already consolidated: TPI and GlobalTV have joined with RCTI, Trans7 (before TV7) joined with TransTV, while recently TVOne (before Lativi) has joined with ANTV. This leaves Indosiar, MetroTV and SCTV which are yet to consolidate.
Regulatory Environment
Tahun 2009 merupakan suatu tahun penting dalam sejarah industri pertelevisian Indonesia, khususnya dalam hal penerapan Sistem Stasiun Jaringan (SSJ) setelah ditunda selama 2 tahun. Penerapan SSJ di Indonesia saat ini masih menjadi kendala cukup besar, baik bagi stasiun televisi nasional yang sudah ada maupun implikasinya yang sangat luas dengan televisi lokal. Hal ini tercermin dengan belum tuntasnya pelaksanaan penerapan SSJ di lapangan serta belum jelasnya mekanisme yang harus ditempuh menuju konsep televisi berjaringan sesuai dengan UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran maupun PP 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta, mengingat begitu banyaknya benturan dari sisi perundang-undangan maupun peraturan lain yang terjadi, serta kompleksitas dan keterbatasan dari sisi ekonomi dan teknis yang muncul jika hal ini diterapkan.
The year 2009 represented an important one in the history of the Indonesian television industry, especially because of the decision to establish the Station Network System (SSJ) after delaying for 2 years. The introduction of SSJ in Indonesia continues to represent a significant challenge for existing national television stations and has major implications for local television stations. This is reflected by the delay in implementation of SSJ in the field and the unclear mechanism that has to be used to achieve the creation of the network television concept in line with Laws No. 32 of 2002 on Broadcasting and Government Regulation No. 50 year 2005 on the Conduct of a Private Broadcasting Institution, considering the number of conflicts within these and other regulations and limitedness and complexity from economic and technical aspects that will emerge if the system is implemented under the present conditions.
Di bidang media televisi, Pemerintah telah mengeluarkan Surat Edaran Dirjen. Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi No. 541/SE/DJSKDI/KOMINFO/11/2008 tentang Tata Cara Pengawasan Peraturan Penayangan Produk Film Iklan Dan Pengenaan Sanksi Terhadap Lembaga Penyiaran Jasa Penyiaran Televisi. Peraturan ini merupakan penyesuaian dari Peraturan Menteri No. 44/Per/M.Kominfo/12/2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 25/Per/M.Kominfo/5/2007 Tentang Penggunaan Sumber Daya Dalam Negeri Untuk Produk Iklan Yang Disiarkan Melalui Lembaga Penyiaran.
In television media field, Government has issued the Circulation Letter concerning Procedure of Advertising Film Product Broadcasting controlling Regulation And Penalty Exposure to the Television Broadcasting Institution. This Regulation was made to adjust the Ministerial Decree No. No. 44/Per/M.Kominfo/12/2007 concerning Changes of Regulations Issued by the Minister of Communications and Information No: 25/ Per/M.Kominfo/5/2007 Concerning the Use of Domestic Resources for Advertising Material that broadcasts through TV Station.
Dengan dikeluarkannya Peraturan ini, maka seluruh pengiklan yang menayangkan iklan-iklannya di media televisi wajib melaporkannya secara berkala kepada Departemen Komunikasi dan Informatika.
According to the Regulation, all advertisers who have broadcasted their advertisements in television media shall report to the Information and Communication Institution periodically.
Kondisi Makro dan Strategi Perusahaan
Makro Condition and Company Strategy
Dalam perekonomian dunia yang sedang tidak menentu saat ini, yang diakibatkan oleh adanya krisis global dunia, memiliki dampak yang negatif terhadap perekonomian Indonesia dan industri media massa pada khususnya. Namun demikian, manajemen SCTV tetap optimis dalam melihat prospek kemajuan usahanya kedepan. Dengan pencapaian SCTV di tahun 2008 SCTV dan tahun 2009 ini, diharapkan dapat memperkokoh pondasi pendapatan di tahun ini. Selain itu, penerapan strategi penghematan biaya yang telah dilaksanakan sejak tahun 2008 lalu, diharapkan akan dapat memantapkan posisi keuangan SCTV hingga akhir tahun.
In the uncertain world economic situation nowadays, caused by world global crisis has negative impact to Indonesia’s economic and mass media industry particularly. Nonetheless, the Management of SCTV have an optimistic to see the Company’s progress of future business prospect. By the achievement of SCTV in the year 2008 and 2009, it is expected could strengthen the foundation number of Company’s income this year. Besides, the cost efficiency strategy which has implemented since 2008, was expected could strengthen SCTV’s financial position throughout the year.
Dalam hal penayangan program, SCM dan SCTV akan tetap menjaga agar program-program yang disiarkan dapat terus memberikan nilai tambah kepada pemirsanya dengan terus mengembangkan program lokalnya sesuai dengan minat serta kebutuhan pemirsa dan mengembangkan program-program unggulan baru mengikuti trend dan dinamika yang terjadi di masyarakat kini dan masa depan.
SCM and SCTV will maintain its program on air to continuously give a value added to the television viewer by developing its local program suits and fits with viewers preferences and develop new most wanted programs that is in line with dynamics and trends within the public today and in the future.
Spread The Wings Together
Bidang Regulasi
43
Spread The Wings Together
45
SCTV Masa Depan
SCTV In The Future
SCTV akan terus beradaptasi guna memajukan diri secara cepat untuk mengantisipasi perubahan teknologi yang terus bergulir khususnya teknologi di industri media. Untuk itu, manajemen akan terus menata sistem pengembangan sumber daya manusianya serta sistem kontrol atas usahanya. Sistem komputerisasi dengan menggunakan sistem Enterprise Resource Planning (SAP) akan dilakukan secara terintegrasi disemua divisi, dan direncanakan untuk berkembang hingga ke dalam Group.
SCTV will continue to adapt in the anticipation of future technology changes that continue to alter the media industry. Therefore management develop structural human resources system and improve a business control system. An integrated computerized system using Enterprise Resource Planning System (SAP) will be introduced to all divisions and is planned to be implemented throughout the Group.
Diharapkan dengan upaya ini, operasional SCTV mampu terotomatisasi dan terintegrasi dengan baik dengan Group, meningkatkan efisiensi dan produktifitas, meningkatkan koordinasi dan kontrol, dan makin mendorong terciptanya good corporate governance baik di SCTV juga di induk perusahaan, SCM, serta Group.
It is expected that through this effort, the operations of SCTV will be automated and integrated well within the Group, improve efficiencies and productivities, coordination and control, and accelerate good corporate governance initiatives both at SCTV and the holding company, SCM and in the Group.
[Current Facilities And Future Development]
Spread The Wings Together
FASILITAS SAAT INI DAN PENGEMBANGAN KE DEPAN
Spread The Wings Together
46
Aktifitas dan Pencapaian
Activities and Achievement
Tahun 2008 merupakan tahun yang memiliki beberapa tonggak penting khususnya dalam hal pengembangan fasilitas-fasilitas perusahaan guna mempersiapkan diri terhadap perkembangan industri penyiaran dan multimedia yang sangat cepat.
2008 has been a very important year since several notable milestones had been taken place in the development of company facilities to prepare it self in the rapid development of broadcast and multimedia industry.
Tonggak-tonggak ini dapat dikategorikan ke dalam empat pencapaian penting yang ada di dalam tiga area antara lain; Operasi Penyiaran, Operasi Pemberitaan dan Transmisi.
These milestones would be categorized in four main achievements in three important areas; broadcast operations, news operations, transmission
Penyiaran
Broadcast
Tonggak Pertama adalah penyelesaian atas penempatan kembali seluruh fasilitas penyiaran perusahaan di menara SCTV di Senayan City yang dimulai dari pengoperasian ruang master control, studio pemberitaan, dan satelit nasional pada tanggal 2 Februari 2008. Ini segera diikuti dengan relokasi fasilitas-fasilitas pendukung perusahaan pasca produksi dan program. Gedung baru ini memiliki luas 500 m2 area antenna yang terletak di puncak Menara SCTV yang memiliki tinggi 6,5 m antenna atas dan 6 unit antenna bawah untuk mendukung operasi.
The First Milestone is the completion of relocation of company’s entire broadcast facilities at SCTV Tower located at Senayan City which started by the operations of master control play out, news studio, and nationwide satellite distribution on February 2, 2008. These were immediately followed by relocations of company’s post productions and programming support facilities. The new building also has a 500 sqm antenna farm located at the roof top of SCTV Tower which house a new 6.5 m uplink antenna and 6 unit of downlink antennas to support the operations.
Relokasi dilanjutkan dengan Tonggak Kedua melalui penyelesaian sistem master kontrol baru yang memulai operasinya pada akhir Agustus 2008. Sistem ini ditandai dengan teknologi multi-channel canggih, yang terintegrasi dengan channel penyiaran SCTV, O’Channel dan beberapa channel-channel baru lainnya, dan didukung dengan sistem otomatisasi multi-channel, wadah penyiaran, lokomotif pelangsir VTRs digital dan router.
The relocations is continued with The Second Milestone with the completion of a new master control system which start its operations at the end of August 2008. The system is characterized with a new state the art technology of mu!ti-channel operations which integrate the broadcast SCTV channel, O Channel and several other new channels, and it is supported with multi-channel automations system, broadcast servers, digital VTRs, switchers and routers.
Di tempat yang baru ini, fasilitas-fasilitas penyiaran didukung dengan gedung dan infrastruktur kantor yang modern yang meliputi sistem jaringan optik, ruang peralatan terpadu, pembangkit listrik yang Mandiri dan berkelanjutan, penyejuk udara, sistem pemadam kebakaran dan system keamanan. Suatu system otomatis gedung diterapkan untuk memonitor fasilitasfasilitas tersebut.
In the new premises, the broadcast facilities is supported by company’s own state of the art building and office infrastructures which includes fiber optic core network technology, centralized equipment room, independent and continuous electrical power, air conditioning, fire fighting system, and security system.
Pemberitaan
News
Tonggak Ketiga adalah penyelesaian atas peningkatan Avid I-Nesroom System dan penyelesaian 2 studio pemberitaan beserta ruang kontrolnya yang terintegrasi. Studio-studio ini beroperasi penuh sejak 25 Agustus 2008. Dua sistem ini secara bersama-sama akan meningkatkan kapasitas produksi studio pemberitaan untuk mendukung permintaan produksi yang tumbuh dari beberapa pengembangan usaha multimedia baru.
The Third Milestones is the completion of the upgrade of Avid I-News Newsroom System and the completion 2 News Studio and its integrated control room. The studios is fully operational by August 25, 2008. These two system together would improve news production capacity to cope with growing outputs for several new multimedia distribution chain.
Fasilitas-fasilitas pemberitaan dibangun pada ruangan seluas 1850 m2, di jantung fasilitas penyiaran Perusahaan di Menara SCTV. Dua studio yang masing-masing seluas 100 m2 dilengkapi dengan suatu real set dan virtual set yang membuat tim produksi pemberitaan dapat membuat dan memproduksi jenis pemberitaan yang berbeda dan program-program berjenis informasi.
News facilties are built on a 1850 sqm space at the heart of company broadcast facilties at SCTV Tower. The two studio is 100 sqm each equipped with a real set and a virtual set respectively which allow the news productions team to create and produce different type of news and information type programs.
The support facilities for news coverage are equally comprehensive. 2 news vans, 3 satellite vans, a satellite news gathering unit and 5 portable microwave units, along with 45 EFP Camera, 7 Portable editing suites and 10 Non Linear editing, ensure highly responsive unit that delivers top quality broadcasting performance.
Dalam 6 tahun terakhir ini, system ISO 9001-2000 telah menjadi parameter dalam pengoperasian pemberitaan di SCTV. Ini hanyalah salah satu indikasi komitmen Perusahaan untuk tetap menjaga standar yang tinggi atas mutu produksi pemberitaannya yang mandiri, transparan dan sesuai kode etik jurnalistik.
For the last six years, the ISO 9001-2000 system has been the benchmark for SCTV’s news operation, This is just one indication of the Company’s commitment to upholding the highest standards of independence, transparency and journalistic quality in its news production transmission.
Tonggak Keempat adalah penyelesaian atas peningkatan stasiun transmisi di Kediri, Jambi, Lampung, Manado, Samarinda, Balikpapan dengan satu transmitter digital berkekuatan 2 kwt untuk masing-masing stasiun tersebut. Masing-masing transmitter ini mulai beroperasi pada periode April hingga Juni 2008. Peningkatan ini adalah bagian dari peningkatan berkelanjutan system transmisi yang akan dapat membuat Perusahaan untuk menuju ke system transmisi digital yang akan diimplementasikan dalam dekade ini, termasuk makin memperkuat cakupan siaran SCTV.
The Fourth Milestone consist of is the completion of upgrades of transmission stations in Kediri, Jambi, Lampung, Manado, Samarinda, Balikpapan with each a new ‘digital ready” 2 kW transmitters. These new transmitters was starting its operations in the period of April to June 2008. These upgrades is part of continuous upgrade of transmission system which would enable the company to move to a digital transmission system which would be implemented in this decade, included strengthening the SCTV coverage.
Kesiapan dari perusahaan untuk menuju ke sistem transmisi digital juga dipengaruhi oleh kontribusi perusahaan pada percobaan digital terrestrial DVB-T yang dipromosikan oleh Pemerintah dengan mendirikan suatu Konsorsium yang terdiri dari 6 stasiun televisi swasta termasuk SCTV pada bulan Agustus 2008.
The readiness of the company to move to digital transmission also characterized by its contribution of digital terrestrial DVB-T trial promoted by the government by developing a consortium of 6 private terrestrial channels including SCTV on August 2008.
Di bulan September 2008, Perusahaan juga memperpanjang kerjasamanya dengan PT Indosat Tbk untuk meningkatkan kapasitas dan memperluas penggunaan satelit Palapa C-2 dengan satelit Palapa D-2 yang akan diluncurkan di semester kedua 2009
In September 2008, the company also renew its agreement with PT Indosat to increased the capacity and extend the utilization of current Palapa C-2 satelite to a new Palapa-D satellite which would be launch on the second semester of 2009.
Spread The Wings Together
Fasilitas pendukung untuk meliput berita sangatlah lengkap karena dari 2 mobil van pemberitaan, 3 mobil van satelit, 1 unot satelit pengumpul berita, dan 5 unit jinjing microwave, beserta 45 kamera EFP, 7 ruangan editing yang dapat berpindah-pindah dan 10 non linear editing, yang menjamin adanya unit yang cepat tanggap dalam memberikan performa penyiaran yang berkualitas mumpuni.
47
Operasi
Operations
Hasil produksi inhouse dan program-program luar SCTV saat ini tersimpan di dalam 50.000 arsip dalam bentuk kaset. Di masa mendatang perusahaan akan beralih pada sistem penyimpanan arsip dalam bentuk digital, yang mana melalui sistem ini akan menambah daya tampung kapasitas penyimpanan data. Perusahaan memulai sistem digitalisasi ini pada tahun 2009.
SCTV’s inhouse productions as well as outsourced programs are currently stored in a 50,000 cassette capacity program archive. However, the company will eventually transition to digital archiving, which will greatly increase storage capacity. The company would start the digitization process in 2009.
Dubbing dan subtitling merupakan fungsi pendukung penting terhadap produksi dan penyiaran SCTV. Proses subtitling secara komputerisasi sangat memudahkan dalam hal penterjemahan, editing dan sistem review final, fasilitas dubbing, sementara ini, dilengkapi dengan 3 studio dubbing, ruangan efek suara dan 2 studio mix, unit sensor internal yang melengkapi fasilitas operasional.
Dubbing and subtitling are essential support functions for SCTV’s productions and broadcasts. The fully computerized subtitling process takes place in a suite of translating, editing and a final review system, The dubbing facilities, meanwhile, comprise of 3 fully equipped dubbing studios, a sound effects room and 2 mixing studios, An internal censor unit completes the operational facilities.
Spread The Wings Together
KARYAWAN KAMI
[Our People]
Human Resources Role
Di dalam kompetisi bisnis Media dan Televisi di Indonesia yang cukup ketat saat ini, serta semakin berkembangnya teknologi di bidang ini, maka tuntutan akan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan terampil semakin meningkat. Televisi merupakan bidang media yang berkembang cukup cepat dan terus didorong mengikuti konvergensi teknologi, baik di bidang terknologi telekomunikasi maupun multimedia. Oleh karenanya, SCM, bersama dengan Anak Perusahaan SCTV, secara kontinyu mengembangkan infrastrukstur dan sumber daya manusianya, dalam meraih potensi usaha baru ini. Kualitas dan kreatifitas sumber daya manusia yang mengelolanya memiliki peranan yang penting dalam pencapaian rating dan pangsa pemirsa yang tinggi. Sebagai upaya pembinaan SDM unggul diperlukan suatu komitmen dan langkah-langkah strategis yang mencakup: aspek kepuasan kerja, aspek jenjang kerja yang jelas dan transparan, pemenuhan kesejahteraan yang kompetitif dan pengembangan SDM yang terencana.
Under the current condition in Indonesian Media and Television business, as well as the continuation of technological advancement in this field, the need for superior and skilled Human Resources (HR) has been increased. Television business develops very rapidly and is continuously directed towards technological convergence, both for telecommunication as well as multimedia technologies. Consequently, SCTV together with its Parent Company, SCM, consistently develop their infrastructures and human resources in gaining this new business potential. The quality and creativity of its human resources have an important role in realizing the Company’s objectives. Development of superior HR requires commitments and strategic measures covering: job satisfaction, transparent and clear career prospect, competitive remuneration, and integrated plan.
Program Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Development Program
Program pengembangan sumber daya manusia Perseroan adalah sebuah program SDM berbasis kompetensi yang dirancang untuk memastikan para karyawan memiliki kemampuan teknis (hard competency) dan karakteristik perilaku (soft competency) sesuai persyaratan untuk mencapai keunggulan kinerja (superior performance). Perusahaan selalu berusaha meningkatkan kemampuan karyawan dengan cara mengikutsertakan karyawannya pada berbagai kegiatan training yang bertujuan untuk meningkatkan hard & soft competency-nya.
The Company’s human resources development program is a competence-based HR program which is designed to assure that all employees have hard competence and soft competence to gain superior performance. The company continuously upgrades the skill of all employees by sending them to various training programs intended for the improvement of hard & soft competences.
Secara umum tujuan pelatihan adalah sebagai berikut: 1. Mengatasi kesenjangan kompetensi karyawan dengan tuntutan kompetensi pekerjaan/perusahaan.
In general, the purposes of the training are as follows: 1. To reduce the gap between employees competence and that as required by the ob/company.
2. Memutakhirkan pengetahuan dan keterampilan karyawan sesuai dengan perkembangan teknologi, bisnis di Indonesia dan dunia.
2. To update the knowledge and skill of the employees in accordance with business technolocigal development in Indonesia and the world. 3. To develop employees managerial competence
Spread The Wings Together
Peranan Sumber Daya Manusia
49
3. Mengembangkan kompetensi manajerial dan karyawan untuk proyeksi perusahaan di masa yang akan datang. Pada tahun 2009, telah disusun langkah-langkah sebagai berikut:
for the Company’s future needs.
For 2009, the following steps have been planned:
1. Membina dan mengembangkan SDM unggul melalui Manajemen SDM berbasis kompetensi. 2. Meningkatkan mekanisme penilaian kekaryawanan. 3. Mengembangkan budaya kerja dengan dasar hubungan industrial sesuai nilai-nilai Perusahaan 5 TOP. 4. Mengembangkan kebijakan dan ketentuan Perusahaan yang berkaitan dengan SDM agar semakin kompetitif dan unggul. 5. Meningkatkan produktivitas bekerja melalui penataan organisasi dan pemanfaatan SAP. 6. Membina dan mengembangkan berbagai kegiatan karyawan dalam rangka meningkatkan komunikasi dan sinergi. 7. Memfasilitasi kebutuhan karyawan dalam bekerja, kemanan kerja serta kesehatan kerja.
1. To maintain and develop superior HR through HR competence-based management. 2. To improve employees evaluation mechanism. 3. To encourage good work culture based on industrial relationship in accordance with the Company’s 5 TOP values. 4. To set up more competitive and superior Company’s HR work rules and policies.
Disamping itu, HRD juga mempunyai program yang bernama Refreshment Sharing Forum, yang merupakan pelatihan berbentuk seminar, dengan topik pembahasan motivasi, atau manajemen dengan mengundang secara internal pembicara-pembicara terkemuka, termasuk juga Direksi.
In addition, HRD also has a program called Refreshment Sharing Forum, a training seminar with motivation or management as the topic, by inviting prominent speakers including the Board of Directors.
Selama tahun 2008, SCM dan SCTV telah mengadakan 145 judul pelatihan dengan jumlah pelatihan internal yaitu 76 dan jumlah pelatihan eksternal yaitu 69. Pelatihanpelatihan tersebut telah melibatkan 1921 karyawan, dengan total seluruhnya adalah 24.816 jam pelatihan.
For 2008, SCM and SCTV have organized 145 training topics of which 76 are internal and 69 are external trainings. The trainings have involved 1,921 employees covering 24,816 training hours.
Kesejahteraan Karyawan
Employees Welfare
Beberapa upaya yang dilakukan SCM dan SCTV (Anak Perusahaan Perseroan) guna meningkatkan kesejahteraan karyawan serta mengoptimalkan kinerja karyawan. Salah satunya adalah dengan mengadopsi Program Opsi Kepemilikan Saham Karyawan/Employee Stock Option
Various efforts have been taken by SCTV to improve employees welfare and optimize their performance. One of the adoption is the implementation of Employees Stock Option Program (ESOP) that has been, allocated based on annual appraisal performance. ESOP
5. To enhance work productivity through organization rearrangement and SAP use. 6. To facilitate and support various employees activities intended for better communication and sinergy.
Spread The Wings Together
7. To upgrade employees work facilities, safety, and health.
50
constitutes Company ownership program through the acquisition of SCM stock, the Parent Company of SCTV. The implementation of this ESOP program is intended to create the employees sense of belonging that encourage performance achievement, and produce the best result for the Company.
Program Opsi Kepemilikan Saham Karyawan Tahap A dimulai pada tahun 2002 dimana sejumlah 18.750.000 lembar waran telah dialokasikan kepada karyawan SCM dan Anak Perusahaan SCTV. Perseroan juga telah mengalokasikan waran dalam program Opsi Kepemilikan Saham Karyawan Tahap B dengan total sejumlah 56.250.000 lembar waran yang dapat dikonversikan
Employees Stock Option Program Tranche A was started in 2002 by the allocation of 18,750,000 warrant to the SCM and its subsidiary, SCTV employees. The Company has also allocated 56,250,000 warrant for Employees Stock Option Program Tranche B that can be converted into stock in 5 years after first allocation. On 14 May 2008 the first conversion on ESOP Tranche
menjadi saham dalam jangka waktu 5 tahun setelah waran pertama tersebut dialokasikan. Pada tanggal 14 Mei 2008 telah dilaksanakan konversi pertama atas alokasi ESOP Tahap B, dengan jumlah total sebesar 12,6% dari waran ESOP yang telah diterbitkan.
B allocation was exercised covering 12.6% of ESOP issued warrants.
Program haji yang telah berjalan sejak tahun 1999 terus dilanjutkan pada tahun 2008. Bagi karyawan yang telah memiliki masa kerja lebih dari lima (5) tahun berhak untuk mengikuti seleksi haji dengan biaya dari Perseroan. Tahun ini telah dikirim 7 orang ke tanah suci.
Haj Pilgrimage Program, that has been introduced since 1999, was continued in 2008. Those employees having more than 5 (five) years of service are entitled to take part in haj selection at the Company’s expense. This year 7 employees are sent to the holy land.
Unit kegiatan karyawan yang tujuan utamanya untuk menjalin komunikasi internal lintas bagian dan lintas jabatan juga menorehkan berbagai prestasi pada tahun 2008. Unit kegiatan Futsal SCTV misalnya, sepanjang tahun 2008 telah mengikuti sebanyak 6 Kompetisi Antar Media dan Umum, dan berhasil menjadi Juara 1 pada 2 kegiatan turnamen antara lain berhasil mengalahkan TV One dalam turnamen Investor Daily Cup 2008 dan mengalahkan Bank Mandiri dalam Turnamen Antar Media & Korporasi Lihan Cup. Selain kegiatan Futsal unit kegiatan karyawan lainnya adalah Basket, dimana tim Basket Perseroan juga mengukir prestasi dengan
Employees social units intended for inter-section/ position internal communication development, also record various achievements in 2008. SCTV Futsal Unit for instance, during 2008 has participated in 6 Inter Media and Open Competitions, and it gains 1st winner in 2 tournaments amongst other by defeating TV One in Investor Daily Cup 2008 Tournament, and Bank Mandiri in Inter Media & Corporation Lihan Cup Tournament. Besides Futsal, the other employees social unit is Basket-ball which also records an achievement by gaining 2nd Winner in Inter Media Basket Ball Tournament (electronic, print, etc). Meanwhile, the
Spread The Wings Together
Program (”ESOP”), yang dialokasikan berdasarkan performance appraisal setiap tahun. ESOP merupakan program kepemilikan perusahan melalui kepemilikan saham SCM. Dengan program ESOP yang diimplementasikan ini, diharapkan dapat meningkatkan rasa kepemilikan karyawan terhadap Perusahaan yang pada akhirnya akan dapat mendorong semangat berprestasi dan menghasilkan karya yang terbaik bagi Perusahaan.
51
Spread The Wings Together
52
menjadi Juara II dalam turnamen Basket Ball antar media (elektronik, cetak dll). Sedangkan unit kegiatan yang lain seperti bowling, tennis, bulutangkis, sepakbola, fotografi, Motorcycle Brotherhood, billiard, renang dan lain-lain berlomba mengembangkan kreatifitas dan semangatnya sehingga dapat juga mengukir prestasi-prestasi seperti unitunit yang lain.
other units such as bowling, tennis, badminton, football, photography, motorcycle brotherhood, billiard, swimming, etc are competing to develop their creativity and spirit to record such achievements like those of the other units.
Program pembiayaan motor bersubsidi di tahun 2008 masih tetap dilanjutkan, karena masih tingginya kebutuhan karyawan akan sarana transportasi ini, dan juga merupakan bagian dari peningkatan kesejahteraan karyawan. Diharapkan dengan fasilitas transportasi motor ini dapat meningkatkan kinerja dan performa mereka dalam Perusahaan.
Motor-cycle financing program continues in 2008 as the need of employees for this facility is still high, and it also constitutes part of employees welfare improvement. It is expected that with this motor-cycle financing facility, could motivate further to deliver a better performance for the Company.
[Corporate Social Responsibility]
Spread The Wings Together
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Spread The Wings Together
54
Di dalam menjalankan kegiatan usahanya sebagai perusahaan media yang menyebarkan informasi dan hiburan, SCM bersama SCTV juga berperan serta sebagai media komunikasi yang menautkan berbagai kepentingan menjadi satu. Salah satunya adalah menumbuhkan kepedulian dan menularkan semangat berbagi terhadap sesama melalui program kegiatan Pundi Amal SCTV, yang merupakan wujud Kegiatan Sosial Korporat atau Corporate Social Responsibility.
In conducting its business as a media company which distributes information and entertainment, SCM with its subsidiary with its subsidiary has also functioned as a medium of communication which links various interests. As a part of its Corporate Social Responsibility, SCM through SCTV Pundi Amal is active in developing sense of care and raising spirit of sharing.
SCM bersama-sama dengan Anak Perusahaan SCTV, bergandengan tangan dalam mengembangkan kegiatan Pundi Amal, dari yang semula lebih banyak bergerak saat sebuah bencana terjadi menjadi sebuah kegiatan yang berfokus pada tiga pilar: 1) pendidikan; 2) kesehatan dan; 3) lingkungan hidup. Kendati demikian Pundi Amal SCTV tetap menjadikan bencana sebagai prioritas perhatian untuk menyalurkan bantuan, terutama pada tahap tanggap darurat yaitu sesaat setelah sebuah bencana terjadi.
SCM, together with its subsidiary SCTV, transforms SCTV Pundi Amal from its original as a disaster recovery charity into a three-pillar focusing charity: 1) education 2) health and 3) environment. However, SCTV Pundi Amal remains focusing on disaster recovery as its priority in distributing aids, especially at emergency phase namely right after a disaster strikes.
Dalam pelaksanaan pilar 1 yaitu pendidikan, SCM dan SCTV menjalin kemitraan dengan Indonesian Heritage Foundations untuk pengadaan kurikulum dan pelatihan. Sepanjang tahun 2008, SCM melalui Pundi Amal SCTV berhasil memainkan peran dalam pendidikan anak usia dini berbasis karakter Semai Benih Bangsa (SBB) yang tersebar di 198 lokasi yang terdiri dari 18 lokasi SBB dibantu penuh dan 180 lokasi SBB binaan Pundi Amal SCTV. Dua model kemitraan SBB ini dikembangkan Pundi Amal SCTV agar potensi masyarakat dapat lebih banyak berkembang dan tidak selalu menggantungkan pada bantuan dari Pundi Amal SCTV. Hal itu terbukti dari besarnya jumlah bantuan partial atau binaan yang lebih banyak daripada yang dibantu secara penuh oleh Pundi Amal SCTV.
In performing the first pillar, education, SCM and SCTV cooperates with Indonesian Heritage Foundations in setting up the curriculum and organizing the trainings. During 2008, SCM through SCTV Pundi Amal manages to play its role in Semai Benih Bangsa (SBB) characterbased early-aged children education which scatters along 198 locations consisting of SCTV Pundi Amal fully-funded SBB for 18 locations, and SCTV Pundi Amal-guided SBB for 180 locations. These two SBB partnership models are developed by SCTV Pundi Amal to encourage public potential participation and reduce public dependence on SCTV Pundi Amal aids. This is proven effective as the SCTV Pundi Amal partiallyfunded or guided SBB is far bigger than SCTV Pundi Amal fully-funded SBB.
Kedua model kemitraan tersebut di atas berada di 18 kabupaten kota di 8 propinsi. Secara spesifik, Bantuan yang bersifat partial terbanyak berada di Jawa Barat (55 lokasi) diikuti oleh Sumatera Barat (45 lokasi), Jawa Timur (34 lokasi), Kalimantan Selatan (25 lokasi), Kalimantan tengah (15 lokasi). Sedangkan 6 lokasi lainnya merupakan kerjasama langsung dengan Indonesian Heritage Foundations di NAD, Kalimantan
The two partnership models are performed in 8 cities of 8 provinces. Specifically, the biggest partial aid goes to West Java (55 locations), followed by West Sumatera (45 locations), East Java (34 locations), South Kalimantan (25 locations), and Central Kalimantan (15 locations). In 6 other locations SCTV Pundi Amal directly cooperates with Indonesian Heritage Foundations namely in NAD, South Kalimantan, and West Java. Under the partially-
aided partnership scheme, SCTV Pundi Amal is not only responsible for the training of the teachers and the procurement of the training modules, but also for the supply of uniforms for the teachers and the pupils, and individual training equipment.
Ini berbeda dengan pola kemitraan dengan sistem bantuan sepenuhnya dimana Pundi Amal selain memberikan bantuan sama seperti pola kemitraan partial, juga melakukan renovasi terhadap gedung sekolah, meja dan kursi, serta memberikan subsidi bagi tenaga pengajar selama 2 tahun. Tahun 2008 pola kemitraan dengan sistem bantuan penuh seperti ini dilakukan di 18 lokasi: NAD (1), Banten (3), DKI (3), Jawa Barat (3), Jawa Tengah (3), Jawa Timur (2) dan NTB (2) dan NTT (1).
This is different from the fully-aided partnership scheme whereby SCTV Pundi Amal in addition to providing aid, also renovating the building schools, tables, and chairs, as well as subsidizing all the teachers for 2 years. In 2008, this fully-aided partnership scheme is performed in 18 locations: NAD (1), Banten (3), DKI (3), West Java (3), Central Java (3), East Java (2), NTB (2), and NTT (1).
Di daerah-daerah dimana SBB berlokasi, Pundi Amal bekerjasama dengan pemda setempat atau organisasi pemerintah dari mulai Tim Penggerak PKK tingkat Provinsi sampai dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tingkat Kabupaten. Diharapkan kehadiran SBB akan kian memotivasi tumbuh dan berkembangnya pendidikan berbasis karakter di masyarakat.
In the regions where SBBs are located, SCTV Pundi Amal cooperates with local governments or governmental organizations. It is expected that the presence of SBBs will motivate the development of character-based education in the public.
Spread The Wings Together
Selatan dan jawa Barat. Dalam pola kemitraan dengan bantuan partial ini Pundi Amal SCTV bukan hanya bertanggungjawab terhadap pelatihan tenaga pengajar sampai dengan modul pelatihannya saja melainkan juga pengadaan seragam guru dan murid, serta perlengkapan belajar individu.
55
Spread The Wings Together
56
Pala 2, yaitu kesehatan dan lingkungan hidup, telah dilaksanakan secara penuh oleh Pundi Amal SCTV tidak hanya pada saat pasca terjadinya sebuah bencana tapi juga pada saat kondisi normal. di luar pasca terjadinya sebuah bencana. Wilayah-wilayah yang secara ekonomi berkekurangan menjadi lokasi kegiatan ini bekerjasama dengan Obor Berkat Indonesia (OBI), Pundi Amal SCTV menggelar Unit Kesehatan Keliling. Sementara dengan Palang Merah Indonesia (PMI), Pundi Amal SCTV melakukan kegiatan donor darah.
The second and third Pillars, health and environment have been fully performed by SCTV Pundi Amal not only at post-disaster recovery but also under normal condition. Those economically-weak regions are the locations for these activities and in cooperation with Obor Berkat Indonesia (OBI), SCTV Pundi Amal organizes Mobile Health Units. Meanwhile, with Palang Merah Indonesia (PMI), Pundi Amal SCTV organizes blood donor activities.
Sepanjang tahun 2008, Pundi Amal SCTV telah melakukan 55 kali kegiatan kesehatan yang terdiri dari: donor darah, layanan kesehatan, distribusi bantuan, dan operasi kesehatan (katarak dan hernia). Kegiatan tersebut telah melayani sekitar 55.311 pasien, 3908 pendonor dan 1947 korban banjir. Kegiatan kesehatan Pundi Amal SCTV ini tersebar dari Sumatera Utara, Pulau Jawa, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan dan Bali.
During 2008, SCTV Pundi Amal has organized 55 health activities consisting of: blood donor, health service, aid distribution, and health operation (cataract and hernia). Those activities have served around 55,311 patients, 3,908 donors, and 1,947 flood victims. These SCTV Pundi Amal health activities spread out from North Sumatera, Java, South Kalimantan, Central Kalimantan, and South Sulawesi, to Bali.
Melalui Anak Perusahaan SCM, SCTV juga menjalankan peran tanggungjawab sosialnya di wilayah akademik sebagai pilar ke-3. Pada tahun 2008 bekerjasama dengan sejumlah perguran tinggi seperti Institut Pertanian Bogor, Universitas Pelita Harapan dan Insitut Ilmu Sosial Ilmu Politik menyelenggarakan seminar dan workshop mengenai broadcasting. Dengan tetap mempertahankan efisiensi dalam penyelenggaraannya, kegiatan itu memberi peluang bagi mahasiswa mengenal dunia broadcast langsung dari para praktisinya. Melalui kegiatan ini, SCTV memperkaya masukan dari masyarakat terlebih lagi mengingat dalam setiap kegiatan sedikitnya 200 mahasiswa terlibat.
Through SCM subsidary, SCTV, also plays its social responsibility roles in academic society as the thirtd pillar. In 2008 SCTV cooperates with some universities such as Institut Pertanian Bogor, Universitas Pelita Harapan, and Institut Ilmu Sosial Politik in organizing some broadcasting seminars and workshops. Besides they are efficiently-organized, those activities provide opportunities to the students in understanding broadcast activities directly from the practitioners. SCTV was receiving valuable feedbacks from at least 200 students to gain a better understanding in what viewers want and need.
Kenyataan ini menunjukan peran sosial korporat SCTV menjadi dinamisator masyarakat untuk peduli terhadap persoalan-persoalan kemasyarakatan yang terjadi. Pada saat bersamaan peran ini menunjukan kepedulian SCTV terhadap pemirsanya, karena pemirsalah yang menjadikan segala sesuatunya mungkin bagi SCTV.
These facts indicate that SCTV’s corporate social roles have become public motivator for ”Community Aid”. Simultaneously these roles show SCTV’s sense of care to its audiences, who make everything possible for SCTV.
[Financial Report] PT Surya Citra Media Tbk Laporan Keuangan Konsolidasi [Cosolidated Financial Statements]
31 Desember 2008 dan 2007
Spread The Wings Together
LAPORAN KEUANGAN