salam redaksi Assalamu’alaikum wr. wb.
SPIRIT TERBARUKAN
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas izin-Nya, Arba’a Magazine dapat kembali bersilaturrahim di ruang baca pembaca budiman melalui edisi ke-40. Shalawat dan salam kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Pembaca budiman, sebagaimana kita ketahui, pada 18 November 2013, Persyarikatan Muhammadiyah kembali merayakan miladnya yang ke-101 M atau ke-104 H. Sebuah usia yang tak lagi muda bagi sebuah organisasi kemasyarakatan. Tetapi, meski telah memasuki gerbang abad kedua, Persyarikatan Muhammadiyah kian menunjukkan eksistensinya yang prima. Organisasi Islam modern terbesar di dunia ini telah mengukuhkan kiprah dakwahnya tidak hanya di kalangan Islam, tetapi juga di luar Islam. Singkatnya, organisasi ini sekarang telah dierhitungkan secara internasional.
Tema besar milad “Meraih Keunggulan untuk Kemajuan Bangsa” telah menjadi refleksi sekaligus spirit yang terus terbarukan bagi seluruh warga Persyarikatan di mana pun berada. Semuanya bergegap gempita terus meningkatkan kuantitas dan kualitas gerakan dakwahnya demi terwujudnya cita-cita organisasi. Demikian juga dengan majalah ini, sebagai bagian dari dakwah Persyarikatan senantiasa meningkatkan kualitas sajian berita. Semoga setiap kehadiran Arba’a Magazine membawa semangat bagi pembaca budiman untuk terus berpacu meningkatkan keunggulan demi meraih kemajuan di masa depan. Wassalamu’alaikum wr. wb.
content 3 | Kurikulum 2013 14| 4 | Terapkan Kurikulum Baru, Genjot Kualitas Guru 16| 6 | Regenerasi 22| 8 | Urgensi Pendidikan Akhlak 24| 10| Belajar Berpikir Kritis 50| 12| Wawancara Eksklusif: Waspadai Diri Sendiri 52|
Korupsi Bisa Diberantas Brilliant D.A., Raih Juara 1 Tunamen Tenis Nasional Tim Robotika Juara Umum IISRO 2013 Kunjungan dari Slovakia ICP, Embrio Muhammadiyah International School Cakrawala Sains: Kecerdasan Binatang
tajuk rencana
Kurikulum 2013 S
udah jamak diketahui bahwa setiap kali pergantian kementerian pendidikan selalu diiringi dengan perubahan kurikulum. Alih-alih ingin memajukan dunia pendidikan, tapi justru memperburuk kondisi di lapangan. Para guru menjadi berbelok lagi mengganti model, cara, dan strategi pembelajaran. Padahal, kurikulum yang sebelumnya juga belum berjalan maksimal. Ironis memang, tapi memang itulah potret pendidikan di Tanah Air kita tercinta. Namun, bagi kita para stakeholder pendidikan tidak boleh terus “mengutuk kegelapan”. Sebab, yang dikutuk akan tetap saja bergeming karena kritik yang seperti ini sudah biasa dilakukan sebelumsebelumnya. Bagi para pendidik, yang lebih penting adalah mempersiapkan diri dengan kompetensi yang berkualitas. Lalu bagaimana caranya? hal itu bisa dicapai dengan cara berpikir kreatif, atau paling tidak sering mengikuti training-training pendidikan. Tujuannya adalah supaya guru mendapatkan banyak referensi terkait dengan metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Apalagi, kurikulum 2013, yang pada Juli lalu mulai diterapkan, menuntut banyak peran guru untuk menciptakan pola-pola pembelajaran yang inovatif. Sebab, materi kurikulum
Arba’a Magazine
baru tersebut berbasiskan tematik (terpadu), yaitu mengintegrasikan satu disiplin ilmu dengan yang lainnya. Nah, memadukan materi pelajaran ini yang menuntut peran total sosok guru. Jika pada kurikulum sebelumnya, seorang guru harus mempersiapkan rancangan pokok pembelajaran (RPP) dengan satu atau dua model pembelajaran, maka dengan Kurikulum 2013, seorang guru harus mampu menciptakan tiga sampai empat model. Tidak heran jika pada kurikulum ini membebankan tugas seorang guru pada satu sisi. Namun pada sisi yang lain, strategi pembelajaran di kelas dapat lebih berkembang. Persoalannya kemudian adalah apakah kebanyakan guru di Indonesia mampu untuk membuat itu. Nah, ini yang mestinya menjadi pekerjaan awal bagi pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sebelum menerapkan kurikulum ini, kompetensi guru harus digenjot lebih dahulu sehingga tidak membebani mereka. Sebab, jika kemampuan guru tidak cukup mengembannya, maka kinerja kurikulum tersebut juga tak akan ada nilainya. Di lain pihak, kalangan siswa pasti akan menjadi korbannya.
Sayangnya, kurikulum 2013 sudah diterapkan. Yang bisa dilakukan sekarang, sepeti dikatakan redaksi di awal, para guru perlu memusatkan perhatian yang besar pada kecerdasan membuat pola pembelajaran. Apa yang ada di sekitar kita sejatinya dapat menjadi alat pembelajaran yang efisien. Sebab alam telah memberikan segalanya, dan semuanya itu diperuntukkan bagi hamba-Nya yang mengetahui. Alam dapat dijadikan alat pembelajaran yang transformatif bagi anak. Para guru bisa menunjukkan kepada murid-muridnya tentang pendidikan yang berbasis realitas. Tentang lingkungan, kebudayaan, komunikasi sosial, bahkan fisika alam, semuanya menjadi beberapa disiplin ilmu yang bisa diintegrasikan. Dengan itu, kalangan guru yakin tidak akan mengalami kesulitan dengan penerapan Kurukulum 2013 tersebut. Akhirnya, para guru bisa memulainya dengan baik. Dengan kesadaran itu juga, berapa kali pun pergantian kurikulum dilakukan oleh pemerintah, sosok guru akan tetap punya kualitas tinggi. Karena sebenarnya kalau mau jujur, perkembangan ilmu pengetahuan anak tidak dibentuk dari kurukulum pemerintah, tapi dari kompetensi guru yang berkualitas.
Semangat Prestasi Tiada Henti
REDAKSI :
Penerbit: SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya Sekolah Teladan Nasional Pemimpin Umum: Muhammad Sholihin, Wakil Pemimpin Umum: Edy Susanto, Marsudidono, Pemimpin Redaksi/Redaktur Pelaksana: Muhammad Syaikhul Islam, Sekretaris: Anang Pujimanto, Editor: Edy Susanto, B. Mulyana AZ, Staf Redaksi: Sulthon Aziz, Novita Utami, Luqman Nuryadin, Mukhlisin, Bendahara: Ika Lukita Ningrum, Bank Data: Anang Pujimanto, Fotografer: Nurul Hidayat, Reporter Cilik: Shafira Rahmaniar (6-C), Maritza Rakhma Syahrini (6-A), Ghania F (4-C), Diva Natasha Kirana (3-G), Iklan: Ika Lukita N., Sirkulasi: Supriyanto, Kontributor Jakarta: Nafi’ Muthohirin, Desain dan Percetakan: www.grafiokreavisi.com (081553089887) Alamat Redaksi: Jl. Pucang Anom 93 Surabaya 60282, Telepon : (031)5037648 Fax.: (031)5037646 Website: www.sdm4sby.com, e-mail:
[email protected] Redaksi menerima tulisan dalam bentuk opini, cerpen, puisi, pantun, kritik, saran, dan karya lainnya. Untuk opini panjang tulisan 1200 karakter. Sertakan foto (bukan pas foto) dan cantumkan identitas diri (CV). Untuk cerpen, panjang tulisan 600 karakter. Tulisan harus original dan belum pernah dipublikasikan. Karya dapat dikirimkan melalui e-mail atau langsung diserahkan ke redaksi.
SAJIAN UTAMA
Terapkan Kurikulum Baru, Genjot Kualitas Guru
M
eski banyak pengamat pendidikan yang menyoal kurikulum tahun 2013, namun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tetap saja tidak bergeming. Lembaga pemerintahan yang dikepalai Muhammad Nuh tersebut terus ngotot supaya kurikulum berbasis tematik itu diberlakukan dengan segara. Toh, akhirnya pada Mei lalu model pendidikan terpadu itu diterapkan dengan keterpaksaan. Akibatnya, para guru dan tentunya kalangan siswa menjadi korbannya. Sebab, kurikulum baru diterapkan dalam kondisi penuh kritik karena masih sarat kekurangan. Para stakeholder pendidikan menyebut kurikulum tersebut masih terjadi kerancuan di banyak sisi, khususnya dalam konsep perpaduan mata pelajaran dan penambahan jam belajar. Kalangan pendidik masih bingung merelevansikan pelaksanaan kurikulum tersebut dalam aktivitas belajar-mengajar setiap hari. Pasalnya, model ini relatif baru dan belum banyak guru yang mengerti metode tematik. Salah seorang guru SD di sebuah sekolah swasta di Bojonegoro mengeluh karena kurangnya sosialisasi kurikulum 2013 kepada guru. “Saya sendiri masih susah membuat RPP, misalnya memadukan pelajaran Bahasa
4 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
Indonesia dengan IPA atau IPS,” kata Nurul Hidayah, guru SD Muhammadiyah 6 Bojonegoro. Bahkan, Nurul mempertanyakan, kenapa dua mata pelajaran IPA dan IPS harus dihapus. Padahal justru dua materi pengetahuan ini mestinya mendapatkan jam belajar tambahan. Jika harus digabungkan dengan Bahasa Indonesia pun, pelajaran IPA dan IPS tidak akan secara dalam didapat para siswa. Menanggapi banyak kritik itu, Muhammad Nuh membalas balik dengan mengatakan, mereka yang menolak (kurikulum 2013) adalah kalangan yang tidak punya sekolahan. Untuk saat ini, kiranya bukan waktunya mendebatkan penerapan kurikulum tersebut halal atau haram. “Sampai kapan juga pasti terdapat kekurangan,” ujar mantan Rektor ITS tersebut, dikutip dari Kompas.com, (28/3). Dia menambahkan, ketika pergi ke sekolah maka anak-anak sekarang tidak lagi harus membawa buku banyak. Tidak perlu membawa buku IPA atau IPS, karena tahun ajaran baru ini hanya akan memuat di antaranya materi pelajaran Matematika, Agama, Bahasa Indonesia, Olah Raga, dan Seni Budaya. “Pelajaran agama yang ditambahkan di sini,” imbuh Nuh.
Dalam pandangan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Timur, pemberlakuan kurikulum baru membutuhkan waktu supaya kalangan pendidik tersebut dapat menyuasaikan diri. Menurutnya, tidak bisa perubahan kurikulum yang demikian merumitkan, lalu tiba-tiba guru dituntut mengajarkan anak dengan model pembelajaran yang dikonsepkan pemerintah. Sebab, mereka yang ada di kelas lebih mengetahui psikologi anak, sehingga mereka yang paham bagaimana agar peserta didik bisa menyerap pelajaran dengan cepat. Ketua PGRI Jatim Ichwan Sumadi mengatakan, para pengajar perlu beradaptasi dengan kurikulum yang baru. Mereka membutuhkan waktu adaptasi untuk memadukan materi pelajaran yang dihilangkan. Apalagi, pihak sekolah juga akan semakin dipadatkan dengan tuntutan membuat rancangan pembelajaran setiap minggu. “Sebagai konsekwensinya, dengan diterapkannya kurikulum 2013 berarti ujian nasional sebagai standar kelulusan harus dihapus. Pasalnya, ujian nasional tidak bisa mengukur aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik,” lanjut Ichwan, pertengahan Juli lalu di Surabaya. Ikhwan melanjutkan, jika UN tetap diberlakukan berarti pemerintah
inkonsisten. Sebab, kurikulum ini menjanjikan tiga aspek kecerdasan, sementara ujian nasional tidak mengakomodasinya. “Karena itu, dalam hal ini pemerintah harus bisa menunaikan komitmennya jika ingin tetap dihargai,” tegas Ichwan. Melihat kerangka kurikulum 2013 yang berusaha mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu, tentu hal ini menuntut peran yang lebih di pihak guru. Kalangan pendidik harus mampu menjelaskan tiga disiplin ilmu secara langsung ke dalam satu mata pelajaran. “Model kurikulum ini memerlukan kecerdasan yang tinggi di pihak guru. Tinggal apakah kompetensi guru kita mampu atau tidak,” jelas Abdul Mu’ti, Sekretaris PP. Muhammadiyah. Mu’ti menyontohkan, bila guru menyampaikan tema lingkungan, artinya dia harus juga menjelaskan manfaat tema kebersihan atau menjaga alam dari perspektif yang beragam. “Tentu ini akan sulit. Perlu dibuatkan silabus yang rapi dan buku ajar yang benar-benar sesuai dengan standar integrasi ilmu,” ucap Mu’ti.
Guru sebagai Kunci Utama
Jika dicermati seksama, terdapat kecendrungan bahwa setiap kali pergantian menteri pendidikan, terjadi perubahan kurikulum yang mendasar. Pola seperti itu memunculkan kekhawatiran karena kalangan guru dan murid menjadi target korbannya. Setiap kali peralihan kurikulum kelompok pendidik dituntut untuk mengubah model pembelajaran mereka. Padahal, sebenarnya mereka belum lama menemukan bentuk pembelajaran yang cocok bagi anak didiknya. Namun terlepas dari problematika itu semua, keterampilan guru dinilai sebagai kunci utama keberhasilan pendidikan. Mulai saat ini, kiranya pihak sekolah menerapkan program khusus training atau pembekalan kompetensi guru. Materi pelatihan itu bisa diberikan, misalnya berkenaan dengan pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), atau model pembelajaran yang inivotif dan kreatif. Dengan berbagai pelatihan yang memacu peningkatan kompetensi guru, maka mereka tidak akan terlalu kesulitan menghadapi pergantian kurikulum yang terjadi setiap saat. Mu’ti
menjelaskan, strategi ini lebih signifikan daripada mengikuti pola kebijakan pemerintah yang tidak bisa ditebak. Hal ini sekaligus menjadi upaya sekolah untuk terus menggenjot kompetensi para guru, khususnya di sekolah dasar. Rektor Universitas Muhammadiyah Buya Hamka (UHAMKA) Jakarta Suyatno mengatakan, untuk menjembatani berbagai permasalahan pendidikan di Tanah Air, pihak sekolah harus pintar-pintar mencari bentuk dan pola untuk meningkatkan kualitas para pendidiknya. “Fokus itu yang lebih penting dibanding harus dipusingkan dengan penerapan kurikulum 2013,” tegas Suyatno. Menurutnya, meningkatkan kompetensi guru dapat dilakukan sejak mulai perekrutan calon pendidik. Langkah awal ialah dimulai dengan ketika tes seleksi. “Seleksi meliputi semua aspek mulai psikotes, akademik, dan wawancara. Siapa di antara calon guru yang punya minat, cita-cita, panggilan jiwa, keterampilan, dan tujuan menjadi guru. Semua harus ada alat ukurnya,” kata Suyatno. Tidak cukup di situ, menggenjot kualitas guru juga harus dilihat dari performa mereka apakah memiliki fisik sehat, kuat, dan punya ide dan gagasan progresif. “Jadi, guru yang punya jiwa pengabdian tidak saja sebatas tugas mengajar, tetapi juga mengikuti perkembangan psikomotorik, kognitif, dan afektif anak didik. Sehingga mereka terarah, dan tidak lupa dibekali dengan nilai-nilai keagamaan,” sebutnya kepada wartawan Arba’a. Senada dengan Suyatno, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 4 Surabaya Muhammad Sholihin juga mengutarakan perlunya peningkatan kualitas pendidik. Menurutnya, berbagai pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru mutlak dilakukan pihak sekolah. Agenda program itu selain dalam rangka memajukan kualitas, juga mengenalkan berbagai model pembelajaran yang baru. Apalagi lahirnya kurikulum 2013, dianggap menuntut keterlibatan penuh di pihak guru. Panduan pendidikan yang baru ini mengharuskan para guru supaya lebih kreatif dan inovatif dalam mengajar. “Meski masih banyak kekurangan tetapi
k i t a masih bisa mengambil sisi positifnya,” ujar Solihin. Dengan kurikulum baru diharapkan para guru bisa menyesuaikan diri dengan cepat. Mereka dapat menciptakan ragam model pembelajaran yang inovatif, baik di dalam kelas maupun di alam bebas. “Kita tidak boleh terus mengutuk terus-menerus, namun kita bisa menjadikannya sebagai pemicu untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak,” tegas mantan aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) tersebut. Kurikulum 2013 yang berbasiskan tematik kini sudah diterapkan. Kelebihan dan kelemahan akan tetap ada. Di sisi kelemahan, kurikulum ini akan membebankan kinerja guru dalam melakukan proses belajar-mengajar di kelas. Selain itu, model ini menuntut daya serap pengetahuan yang tinggi di pihak anak didik. Sementara di sisi kelebihan, anak tidak lagi terdominasi dengan proses belajar hafalan yang biasa dipraktekkan para guru. Tak hanya itu, sistem ini akan menjadikan para guru lebih kreatif menciptakan model pembelajaran. “Melihat kekurangan dan kelebihan itu satu-satunya cara adalah menghadapinya dengan berbekal kompetensi yang bagus,” imbuh Sholihin. Sementara itu, di pihak pemerintah mestinya tidak hanya bisa membuat kerangka kurikulum, tetapi juga memfasilitasi program berkelanjutan untuk menunjang kualitas para pendidik. Guru merupakan tonggak peradaban bangsa, karena itu mereka perlu dimanjakan dengan berbagai program pengayaan intelektual dan spiritual. nm
Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|5
kabar dari pucang
Regenerasi
M. Sholihin, S.Ag., MPSDM Kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya
“Pemimpin yang baik tidak hanya sukses menjalankan misi kepemimpinannya, tetapi juga sukses menyiapkan generasi penerusnya.” Tak terasa, hampir delapan tahun saya mengemban amanah sebagai kepala di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Artinya, hampir dua periode kepemimpinan telah saya lewati. Sebuah periodisasi maksimal yang telah diregulasikan Persyarikatan Muhammadiyah, terutama di lingkungan Majelis Dikdasmen Kota Surabaya. Menurut agenda, tahun 2014 akan diadakan proses seleksi calon kepala sekolah baru, sekaligus akan ditetapkan secara definitif kepala sekolah penerus saya. Selama delapan tahun memimpin, berbagai macam rasa, baik suka maupun duka telah terlewati bersama kawan-kawan guru dan karyawan. Bahu membahu kami membangun harapan, memacu akselerasi pengembangan, dan menorehkan ragam prestasi. Bersama mengemban amanah tak kenal lelah, demi menggapai citacita memajukan sekolah tercinta dan meraih ridho Ilahi. Apresiasi tertinggi saya sampaikan kepada segenap kawan-kawan yang telah menunjukkan etos terbaik berada di front line memajukan sekolah ini. Dalam ikhtiar di atas, peran siswa dan orangtua tak dapat dipandang sebelah mata. Semua memiliki peran penting dalam upaya membangun sekolah. Para siswa telah menunjukkan pretasi terbaiknya melalui pelbagai even lomba dan olimpiade. Mereka berkompetisi sebagai duta-duta sekolah, dan karena prestasinya, mereka berandil mengharumkan nama
6 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
sekolah, bangsa, dan Persyarikatan. Pun demikian dengan orangtua siswa, kiprah mereka signifikan dalam mendukung upaya-upaya pengembangan sekolah, baik berupa dukungan moral maupun material. Bagi saya pribadi, dua periode kepemimpinan adalah amanah mulia sekaligus tak ringan. Tanpa kerjasama dengan berbagai pihak, saya yakin saya tak akan mampu mengemban kepemimpinan tersebut. Selama memimpin, saya berpedoman bahwa prinsip bahwa pemimpin yang baik tidak hanya sukses menjalankan misi kepemimpinannya, tetapi juga sukses menyiapkan generasi penerusnya. Karenanya, pada saatnya nanti, upaya regenerasi harus berjalan dengan mulus dan akselerasi penyelenggaraan pendidikan di sekolah ini dapat terpelihara dengan stabil. Dalam pengamatan dan evaluasi saya, sistem yang terbangun di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya cukup compatible terhadap proses regenerasi kepemimpinan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek; pertama, sekolah menerapkan sistem distribution of leadership. Sistem tersebut merupakan bentuk pendelegasian tugas-tugas sekolah kepada guru dan karyawan, sekaligus secara implisit terselip misi kaderisasi kepemimpinan. Kedua, sekolah menerapkan struktur kepemimpinan berjenjang yang baik. Secara hierarkis, kepala sekolah dibantu dua orang wakil kepala dan enam kepala urusan. Demikian juga pada level
di bawahnya, dibentuk beberapa koordinator dan penanggung jawab. Ketiga, sekolah dalam melaksanakan pelbagai kegiatan selalu membentuk kepanitiaan yang telah ditentukan pada masa rapat kerja sekolah. Pembagian dan penunjukan para personil kepanitiaan diatur secara merata dengan mempertimbangakan skill personil. Aspek ketiga ini secara langsung maupun tidak telah memosisikan para guru dan karyawan yang mendapat tugas sebagai pemimpin kegiatan yang sekaligus berkewajiban menyiapkan, melaksanakan, dan melaporkan proses kegiatan dengan sebaikbaiknya. Jika kerangka menggapai sukses misi kepemimpinan menjadi tanggung jawab seluruh civitas sekolah, maka kerangka menyiapkan regenerasi yang baik adalah tugas utama saya di penghujung periode ini. Tentu saya berharap kepada para penerus nanti agar terus meningkatkan berbagai capaian positif yang ada, dan terus memperbaiki kekurangankekurangan di pelbagai lini yang masih ada. Sebagaimana kata pepatah, tak ada gading yang tak retak, maka saya menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan pada periode kepemimpinan saya. Semoga pemimpin penerus beserta seluruh pegiat sekolah ini mampu membawa kebaikan-kebaikan bagi sekolah ini dan mendatangkan berkah dari Allah SWT. Amiin.
seni budaya
TARI SAMAN
Tak Lekang Ditelan Zaman Mukhlisin, S.Pd.I. Kaur ISMUBA SD Muhammadiyah 4 Surabaya Di antara beraneka ragam tarian dari pelosok Indonesia, tari saman termasuk dalam kategori seni tari yang sangat menarik. Keunikan tari saman ini terletak pada kekompakan gerakannya yang sangat menakjubkan. Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti irama musik yang harmonis. Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh, terus menari dengan kompak, mengikuti dendang lagu yang dinamis. Sungguh menarik, bukan? Tak salah jika tari saman banyak memikat hati para penikmat seni tari. Bukan hanya dari Indonesia, tapi juga dari mancanegara. Sekarang, mari kita ulas lebih dalam lagi mengenai tarian unik ini. Sejarah mengapa tarian ini dinamakan tari Saman? Tarian ini dinamakan Saman karena diciptakan oleh seorang ulama Aceh bernama Syaikh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Namun, kemudian ditambahkan iringan syair-syair yang berisi pujipujian kepada Allah SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu media dakwah. Pada mulanya, tari saman hanya ditampilkan untuk even-even tertentu, khususnya pada saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Biasanya, tari saman ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung). Namun seiring perkembangan zaman, tari Saman pun ikut berkembang hingga penggunaannya menjadi
semakin sering dilakukan. Kini, tari Saman dapat digolongkan sebagai tari hiburan/pertunjukan, karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu, peristiwa atau upacara tertentu. Tari Saman dapat ditampilkan pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian dan kegembiraan, seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau perayaan-perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan di rumah, lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung. Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syaikh. Penari Saman dan Syaikh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta gerakan yang kompak dan harmonis. Makna dan Fungsi Tari Saman dijadikan sebagai media dakwah. Sebelum Saman dimulai, tampil pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat. Pemuka adat memberikan nasehat-nasehat yang berguna kepada para pemain dan penonton. Syair-syair yang dilantunkan dalam tari Saman juga berisi petuahpetuah dan dakwah. Namun dewasa ini, fungsi tarian saman menjadi bergeser. Tarian ini jadi lebih sering berfungsi sebagai media hiburan pada pesta-pesta, hajatan, dan acara-acara lain. Gerakan Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam
tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika menyebarkan agama Islam, Syaikh Saman mempelajari tarian melayu kuno, kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syairsyair dakwah Islam demi memudahkan dakwahnya. Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan. Tarian Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik, karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo). Selain itu, ada dua baris orang yang menyanyi sambil bertepuk tangan dan semua penari tari Saman harus menari dengan harmonis. Dalam Tari Saman biasanya, temponya makin lama akan makin cepat supaya tari Saman menarik. Tari saman memang sangat menarik. Pertunjukkan tari Saman tidak hanya populer di negeri kita sendiri, namun juga populer di mancanegara seperti di Australia dan Eropa. Barubaru ini Tari Saman dipertunjukkan di Australia untuk memperingati bencana besar tsunami pada 26 Desember 2006 silam. Maka dari itu, kita harus bangga dengan kesenian yang kita miliki, dan melestarikannya agar tidak punah. Sumber: http://ensiklopedi-budayaindonesia.blogspot.com
Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|7
uswah
Urgensi
Pendidikan Akhlak Fajar Riza Ul-Haq
Direktur Eksekutif Ma’arif Institute
H
idup di tengah era teknologi informasi seperti sekarang memiliki banyak tantangan. Apalagi sebagai orang tua, tentu sangat khawatir terhadap perkembangan prilaku dan pola berpikir anak. Sebab, meski pada satu sisi di era “keemasan” ini mendatangkan manfaat, namun juga melahirkan berbagai pengaruh yang buruk bagi pendidikan anak-anak pada sisi yang lain. Belum lama ini, kasus yang menimpah anak bungsu Ahmad Dhani, Abdul Qadir Jailani (Dul), menjadi satu contoh di mana kontrol orang tua sangat penting bagi tumbuh-kembang prilaku anak-anak. Akibat pergaulan yang kelewat batas, Dul mengendarai mobil dan kecelakaan sehingga mengakibatkan 6 orang tewas. Padahal, usia Dul baru 13 tahun. Sungguh ironis, bukan?. Karena itu, kalangan orang tua dituntut untuk berperan penting dalam mengontrol prilaku anak. Pihak orangtua harus mampu melakukan filter terhadap pengaruh yang berkembang di era teknologi seperti sekarang ini. Bagaiamana caranya? Jawaban yang paling cocok adalah dengan memberikan pendidikan akhlak kepada anak-anak kita. Pesan itulah yang ditekankan sosok Fajar Riza Ul-Haq selaku Direktur Ma’arif Institute memandang peran orangtua dalam mendidik anak di era kontemporer saat ini. Menurut dia, hampir di semua sektor kehidupan masyarakat tak bisa melepaskan diri dari peranan teknologi informasi. Untuk berkomunikasi, publik disuguhi dengan bermacam telepon genggam dengan varian fiturnya yang lengkap. Lalu, jika ingin mencari hiburan ada internet, televisi, play station, dan
8 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
lainnya. “Praktis, kita dan anak-anak kita bahkan tidak bisa keluar dari pengaruh teknologi informasi,” ungkap aktifis muda Muhammadiyah tersebut. Dia menambahkan, jika kita tidak bisa membentengi anak-anak dengan pendidikan akhlak, dipastikan mereka akan mudah terpengaruh dengan pergaulan yang buruk. “Pendidikan akidah dan akhlak itu juga juga yang senantiasa diajarkan orangtua saya dahulu,” ujar dia. Sebagai kader muda Persyarikatan, Fajar merasa resah dengan fenomena pergaulan anakanak remaja saat ini. Hampir setiap hari kita disuguhi dengan berita tawuran pelajar, mabuk-mabukan, hingga pergaulan bebas yang berujung pada free sex dan narkoba. “Jika seperti ini terus kondisi remaja, lalu bagaimana masa depan bangsa dan agama kita,” imbuhnya. Fajar mengkritik, sebab musabbab-nya ini karena sebagian besar dipengaruhi akibat sejak masih usia dini mereka tidak diberikan pendidikan moral dan keagamaan. Orangtua sebagai pengontrol justeru sibuk dengan berbagai aktivitasnya sendiri. Sehingga, perkembangan prilaku anak tidak ada yang mengarahkan dengan baik. Mereka mudah terpengaruh dengan pergaulan di lingkungan sekitarnya, apalagi teknologi informasi mempermudah siapa saja untuk mengakses berbagai hal. “Jika tidak difilter dengan baik, maka anak-anak akan kecanduan seperti itu terus,” urainya. Dari itu, penting kiranya bagi para orang tua maupun guru untuk
memberikan waktu yang lebih kepada anak-anak kita. Berikan mereka perhatian yang cukup, pendidikan agama yang utuh, dan ajak mereka berinteraksi dengan lingkungan yang kira-kira dapat memberi pengaruh yang baik bagi pola berpikir dan prilaku mereka ke depan. *** Fajar Riza Ul-Haq merupakan satu dari sekian kader muda Muhammadiyah yang potensial. Berbagai komentarnya kerap mewarnai dinamika keagamaan dan kebangsaan akhir-akhir ini, baik lewat media massa maupun di acara-acara seminar. Beberapa kali, dia juga mulai menyebarkan “dakwah” Islam toleran, humanis, dan cinta damai sebagaimana yang diemban Ma’arif Institute lewat seminar-seminar internasional di sejumlah negara. Pria ini memulai karir organisasinya di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Muhammadiyah Solo (UMS). Setelah lulus dari UMS, beberapa tahun kemudian dia melanjutkan studi magister di Center for Religious and Cross Culture Universitas Gadjah Mada (CRCS UGM) Yogyakarta. Berbagai tulisannya dapat ditemukan di banyak media nasional seperti Kompas, Koran SINDO, Media Indonesia, dan lain-lain.
Mengikis Kemalasan
M
emiliki karakter pribadi yang berkualitas unggulan adalah menjadi tujuan dan incaran para insan yang sehat; sehat jiwa, sehat fisik, sehat pikir, dan sehat dalam aksi. Mereka berlomba-lomba dengan berbagai cara yang kreatif, inovatif dan agamis menjadikan diri mereka, anakanak mereka, keluarga serta lingkungan mereka agar berkarakter unggulan. Apalagi di zaman sekarang yang nilai-nilai moralitas dan kesantunan etika yang cenderung merosot tajam. Sehingga para orang tua dan guru utamanya merasa butuh membentengi para anak dan anak didiknya dengan berbagai kegiatan positif yang kental dengan karakter positif. Karakter pribadi yang berkualitas unggulan itu sendiri merupakan watak, tingkah laku, tabiat, kejiwaan yang sehat yang membedakan antara satu orang dengan orang lain, yang di dalamnya mengandung unsurunsur pembangunan diri, penghargaan terhadap diri, motivasi diri, dan sikap hidup yang bermakna. Sehingga harus diakui bahwa mendidik diri, anak-anak, keluarga dan lingkungan sekitar agar berkarakter unggulan tersebut memang tidak mudah. Butuh perjuangan yang terorganisir, sistematik kesiapan diri yang mapan dan berkelanjutan. Ada beberapa pilar/ pondasi/ asas yang diunggulkan dalam “kehidupan berkarakter ini” yakni: Cinta Tuhan dan alam semesta beserta isinya, Tanggung jawab, Kedisiplinan, dan Kemandirian, Kejujuran, Hormat dan Santun, Kasih Sayang, Kepedulian, dan Kerjasama, Percaya Diri, Kreatif, Kerja Keras, dan Pantang Menyerah, Keadilan dan Kepemimpinan Baik dan Rendah Hati, Toleransi, Cinta Damai, dan Persatuan. Salah satu yang menjadi poin sebagai “manusia berkarakter positif” adalah ketika manusia tersebut mampu melawan “kemalasan diri untuk berbuat” ; melawan diri dari malas untuk menegakkan kedisiplinan, melawan diri dari malas untuk cinta kasih terhadap sesama yang membutuhkan, melawan diri dari malas untuk berbuat jujur,
opini
Dr. Azam Syukur Rahmatullah, SHI, M.Si., MA Penulis buku Psikologi Kemalasan
melawan diri dari malas untuk bersikap dan bertutur kata santun, melawan diri dari malas untuk beribadah kepada illahi rabbi, melawan diri dari malas untuk menuju impian atau citacita, dan lain sebagainya. Karenanya kalau ada pernyataan yang mengatakan “awas hati-hati dengan kemalasan diri”, hal ini perlu diperhatikan secara mendalam, karena pernyataan tersebut mengandung kebenaran yang sah dan mengarah kepada “proteksi diri” agar tidak terbuai dengan yang namanya kemalasan. Memang kemalasan tidak bisa dianggap main-main, kemalasan menjadi penyakit mental yang mematikan dan melumpuhkan sendisendi kesuksesan di masa sekarang dan mendatang, jadi sekali lagi penyakit malas harus dipatahkan dengan pengorbanan yang berkesadaran tinggi, bahkan jika perlu pengorbanan yang dipaksakan. Artinya, adanya pemaksaan diri untuk benar-benar keluar dari kemalasan yang selama ini dipelihara. Ketika seseorang membiarkan dengan sengaja atau tidak disengaja “kemalasan berada dalam dirinya” maka yang terjadi kemalasan akan semakin menguasai diri (orang) tersebut dan merajalela serta mengarahkan kepada perilaku hidup “unresponsibility” (hidup tidak bertanggung jawab). Hidupnya pun akan penuh kepalsuan dan ketidakberdayaan ; tidak berdaya terhadap penyakitnya, nasibnya, dan masa depannya. Kemalasan benarbenar akan melumpuhkan kesalehan seseorang baik kesalehan individual maupun sosial. Terkadang seseorang mengetahui benar bahwa dirinya berpenyakit malas, tetapi rasa tahunya (sense of knowing) tetap tidak mampu mengalahkan penyakit malas yang diderita, mengapa bisa demikian? hal ini disebabkan adanya usaha yang setengah-setengah dalam melawan
kemalasan, atau pula adanya upaya pembebasan diri dari kemalasan yang tidak bulat, sehingga hasil yang didapatkan pun setengah-setengah sehingga cepat atau lambat kemalasan akan datang kembali bahkan bisa mengarah kepada kemalasan akut. Perlu adanya pembebasan diri yang bulat, yang bersifat kontiunitas dan berkelanjutan, tidak lekas putus asa dan berani memaksa diri untuk keluar dari zona kemalasan dan kenyamanan. Keberanian yang bukan dalam tataran teorisasi belaka tetapi benar-benar keberanian dalam tataran praktis (praktek). Selain hal di atas kemalasan akan dapat terkalahkan manakala seseorang memiliki self control yang tinggi, dan seseorang pun akan terjaga diri dari kemalasan apabila mengembangkan self asessment (penilaian diri) yang senantiasa dikembangkan tanpa putus. Penilaian diri dan kontrol diri bisa dilakukan dengan membentuk gank kesuksesan yakni team yang di dalamnya orang-orang yang ingin maju dan sukses yang saling mensupport untuk maju, dan akan memberi hukuman (sanksi) manakala salah satu anggota gank lengah, malas dan putus asa. Sehingga di dalamnya hanya ada semangat, semangat dan semangat untuk maju meski batu sandungan menerpa. Semoga dengan usaha tersebut seseorang bisa terbebas dari kemalasan dan bisa mengarahkan diri menjadi seseorang yang berkarakter mulia. Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|9
pendidikan
BELAJAR BERPIKIR KRITIS I
ngat ketela mukibat? Batang pohon singkong yang disambung dengan ketela tahun dan terbukti menghasilkan umbi singkong yang lebih besar dibanding singkong biasa. Bagaimana cerita awalnya, sehingga Pak Mukibat menemukan ketela mukibat? Saya menduga ide itu tidak datang tiba-tiba, ibarat dapat wangsit. Saya yakin Pak Mukibat menemukan ide itu setelah melalui proses berpikir yang serius. Sangat mungkin itu memerlukan waktu lama, bahkan sangat mungkin berkali-kali melakukan percobaan. Beberapa bulan lalu, stasiun TV swasta menyiarkan peternak kambing di daerah Rungkut Surabaya. Peternak itu memelihara kambing di perkotaan, tetapi kambing maupun kotorannya tidak berbau. Akibatnya peternakan kambing itu banyak dikunjungi orang dan kambingnya laris manis. Mengapa kotoran kambing itu tidak berbau? Karena makanannya diatur secara khusus. Bagaimana awal peternak tersebut menemukan makanan kambing yang dapat membuat kambing dan kotorannya tidak berbau? Saya yakin peternak tersebut tidak serta merta menemukan makanan kambing yang membuat kotorannya tidak berbau. Pasti itu melalui poses yang cukup lama. Saya menduga peternak itu berkalikali melakukan eksperimen sampai menemukan ramuan makanan yang tepat. Berangkat dari simpulan tadi, agar kampus tidak banjir harus punya busem yang dapat menampung air hujan setempat maupun air hujan dari Ketintang Barat dan Karangrejo. Pada musim hujan, air di busem tersebut diupayakan dalam level terendah
10 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
agar mampu menampung Prof. Dr. Muchlas Samani, MA air hujan tadi. Bagaimana Rektor UNESA, caranya? Dengan memompa Tim Ahli Majelis Dikdasmen keluar ke sungai besar di PW Muhammadiyah Jawa Timur. sebelah selatan kampus. Berapa daya tampung busem yang dibutuhkan, berapa penting. Mengapa? Karena tiga kemampuan pompa yang diperlukan tahapan itulah yang menghasilkan dan bagaimana agar air yang sudah gagasan baru. Pada hal gagasan baru dipompa keluar tidak masuk kembali, itulah yang menjadi salah satu faktor menjadi problema baru yang harus penentu kemajuan. Hampir semua dipecahkan. Dan itu memerlukan temuan-temuan dalam industri analisis yang cermat. maupun dalam kehidupan keseharian Saya menduga Pak Mukibat didapatkan melalui proses berpikir dan peternak kambing tanpa bau kritis dan problem solving secara di Rungkut menerapkan pola pikir kreatif. yang mirip dengan penemuan Apakah pola berpikir kritis Ranunesa. Contoh-contoh tersebut juga penting untuk kehidupan menggambarkan bagaimana orang sosial kemasyarakatan? Apakah juga atau sekelompok orang berpikir kritis. bermanfaat untuk memecahkan Mengkritisi sesuatu fenomena yang masalah? Begitu pentingnya ketiga dijumpai. Mengapa fenomena itu pola pikir tersebut (berpikir kritis, terjadi. Dan akhirnya menemukan berpikir kreatif dan memecahkan bagaimana mengatasinya atau bahkan masalah) banyak ahli pendidikan memanfaatkan untuk keperluan menganjurkan agar pendidikan tertentu. Kemampuan berpikir mengutamakan pengembangannya. kritis dilakukan untuk menganalisis Banyak sekolah di negara maju mengapa fenomena itu terjadi, apa yang sudah menerapkannya. Dan penyebabnya. ternyata pengembangan ketiga Dari hasil analisis itu, seringkali pola pikir tersebut sudah dapat memunculkan ide bagaimana dimulai pada tahap anak-anak. Eagle mengatasinya atau bagaimana View Elementary School di negara memanfaatkannya. Tahap kedua bagian Virginia Amerika Serikat ini disebut tahap berpikir problem mengembangkan tiga pola pikir solving (memecahkan masalah). Dan tersebut dan bahkan menjadikannya biasanya pemecahan masalah dan sebagai ikon sekolah, yaitu Be pemanfaatan itu dilakukan secara Critical Thinker, Be Problem Solver kreatif. Dengan begitu tahap kedua and Be Creative. Di Indonesia juga juga disebut berpikir kreatif. Itulah banyak sekolah yang secara khusus sebabnya, berpikir kritis, berpikir menekankan pengembangan problem solving dan berpikir kreatif kemampuan berpikir kritis, berpikir seringkali bergandengan. kreatif dan problem solving, dan bahkan Ketiga jenis berpikir tersebut dibarengi dengan pengembangan tergolong berpikir tingkat tinggi karakter/akhlak. (higher order thinking) yang sangat Salah satu ciri sekolah seperti
pendidikan itu biasanya anak-anak banya diajak untuk mengamati lingkungan atau memperhatikan suatu kejadian. Misalnya lalu lintas yang macet, sungai yang banjir, pasar yang menjual banyak buah, halaman sekolah yang rumputnya tidak tumbuh, tukang becak yang nongkrong menunggu penumpang dan sebagainya. Anakanak kemudian dipancing pertanyaan “mengapa kok macet ya?”, “mengapa kok dapat banjir ya?”, mengapa banyak mangga di pasar ya?”, dan sebagainya. Dari pertanyaan itu dilanjutkan dengan diskusi. Tentu diskusi yang sesuai dengan tingkat perkembangan berpikir anak. Pada sekolah seperti itu biasanya pertanyaan yang diawali dengan kata “apa, siapa, di mana dan kapan”, tidak dianjurkan. Yang dianjurkan adalah pertanyaan yang diawali dengan kata “mengapa dan bagaimana”. Soal-soal pilihan ganda juga tidak dianjurkan. Yang dianjurkan adalah soal cerita yang memberi kesempatan anak untuk menuangkan pikirannya. Pikiran yang mungkin berbeda dengan pikiran guru pembuat soal. Proses pembelajaran yang diharapkan di sekolah seperti itu adalah terjadinya diskusi antar siswa. Tugas guru adalah mengajukan pertanyaan pancingan agar terjadi diskusi. Jika sudah terjadi tugas guru selanjutnya adalah memandu agar diskusi terarah. Guru harus menghindari memberikan jawaban tetapi memandu agar siswa
menemukan jawabannya sendiri. Guru yang baik adalah yang siap “dibantah” atau berdiskusi dengan siswa, yang punya pendapat yang berbeda dengan guru. Bagi yang ingin bagaimana cara berpikir kritis dan bagi guru yang ingin mengajarkan berpikir kritis sekarang sangat banyak tersedia bacaan. Yang paling mudah buka saja Google dan ketika pencarian untuk “berpikir kritis” atau”critical tinking” atau “teaching critical thinking”, maka akan muncul ratus pilihan web yang memuat artikel atau buku atau modul untuk berpikir kritis. Beberapa buku yang dapat ditemukan antara lain: Critical Thinking and Reading: Empowering Leaners to Think and Act, oleh Allan R Neilsen (1989) (sebuah hasil riset yang disponsori oleh Educational Research di Washington); buku untuk guru dengan judul Critical Thinking Across Curriculum: Developing Critical Thinking Skill, Literacy and Philosophy in the Primary Classroom oleh Mal Leicester dan Denise Taylor (2010); buku untuk mahasiswa LPTK dengan judul Critical Thinking Skill for Education Students oleh Brenda Judge, Patric Jones dan Elaine McCreery (2009). Ketiganya dapat diunduh dari internet secara gratis. Apa perbedaan antara berpikir kritis dan orang yang kritis? Dalam kehidupan sehari-hari sering kita mendengar istilah “orang kritis”, yaitu orang yang cenderung mencari kesalahan orang lain, kesalahan konsep atau kekeliruan suatu produk. Seperti halnya setiap aktivitas lain, berpikir kritis dapat dilandasi pikiran positif tetapi juga dapat dilandasi pikiran negatif. Proses berpikirnya relatif sama, namun hasilnya berbeda karena landasan atau tujuannya berbeda. C o n t o h contoh yang disebut di atas, penemuan k e t e l a mukibat d a n
penemuan kotoran kambing tidak berbau adalah hasil berpikir kritis dan kreatif yang dilandasi tujuan dan pikiran positif. Namun juga ada contoh lain yang sering kita baca di koran. Gubernur DKI Jokowi yang senang blusukan dikritik menghabiskan anggaran untuk kegiatan tersebut. Ada orang yang menghitung berapa biaya yang dikeluarkan. Mungkin itu contoh berpikir kritis tetapi dilandari pikiran negatif. Terkait dengan contoh itu, ada kata-kata bijak yang perlu direnungkan. Pada akhirnya ilmu hanyalah alat. Alat untuk mencapai tujuan. Tujuan yang dapat positif atau negatif. Dan itu tergantung kepada hati dan niatnya. Artinya “ilmu berpikir kritis” pada dasarnya netral. Tergantung pikiran dan niat orangnya. Jika niatnya positif akan dapat menghasilkan gagasan baru yang cemerlang. Jika niatnya negatif sangat mungkin menimbulkan fitnah atau paling tidak pikiran suudzon atau kerucigaan yang tidak diperlukan. Apakah berpikir kritis merupakan kosep baru dalam dunia pendidikan dan psikologi? Saya yakin tidak. Kalau kita mencermati taksonomi Bloom, berpikir kritis dapat diidentikkan dengan gabungan berpikir analisis, sintesis dan evaluasi. Tahapan berpikir yag sering disebut berpikir tingkat tinggi. Bukankah berpikir kritis dimulai mempertanyakan mengapa fenomena atau kejadian itu berlangsung? Apa faktor-faktornya? Kemudian digandengkan dengan konsep lain, sehingga kita dapat menyimpulkan fenomena itu terjadi karena begini. Dan jika dilakukan ini dan itu kejadiannya akan menjadi lain. Bukankah itu gabungan berpikir analisis, sintesis dan evaluasi? Bagaimana dengan pola pembelajaran guru-guru kita selama ini? Sudahkah mengarahkan para siswanya berpikir kritis? Jika belum, sekarang saatnya kita memulainya agar di masa depan akan lahir generasi-generasi bangsa yang kritis dan solutif. Semoga.
Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|11
wawancara eksklusif
OKI SETIANADEWI
Pemeran Film Ketika Cinta Bertasbih (KCB) dan Penulis Buku Best Seller
Waspadai Diri Sendiri Momentum penerimaan rapor semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 SD Muhammadiyah 4 Surabaya yang digelar pada Sabtu, 22 Juni 2013 terasa istimewa. Pasalnya, acara yang berlangsung di Convention Hall Arief Rahman Hakim tersebut dihadiri langsung oleh artis nasional yang sekaligus penulis buku best seller, Oki Setianadewi. Kehadiran pemeran film Ketika Cinta Bertasbih tersebut sebagai narasumber dalam Supertalk Pendidikan Karakter yang merupakan rangkaian acara penerimaan rapor. Kunjungan perdana Oki di Sekolah Teladan Nasional itu mendapat sambutan antusias dari seluruh peserta kegiatan, baik siswa, orangtua siswa, maupun guru dan karyawan. Pada kesempatan itu, Wartawan Cilik Arba’a Magazine Shafira Rahmaniar (6-C) dan Maritsa Rakhma Syahrini (6-A) berkesempatan melakukan wawancara ekslusif. Berikut petikannya. Apa saja kesibukan Kak Oki saat ini? Saat ini Kak Oki sedang mengambil kuliah S2 jurusan Pendidikan Anak Usia Dini. Kemudian Kak Oki juga sedang syuting program televisi. Terus Kak Oki menulis buku, sebentar lagi bukunya akan keluar. Apa yang memotivasi Kak Oki menjadi penulis? Kak Oki tidak berpikir bahwa buku Kak Oki menjadi best seller. Tapi Kak Oki berpikir semoga buku yang saya tulis bermanfaat bagi orang lain. Dan alhamdulillah buku Kak Oki bermanfaat. Berapa judul buku yang telah ditulis oleh Kak Oki?
12 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
Buku Kak Oki ada lima judul. Yang pertama judulnya Melukis Pelangi. Buku ini berisi catatancatatan harian atau diare yang Kak Oki tulis, kemudian saya kumpulkan lalu saya jadikan buku, alhamdulillah laku. Buku Kak Oki yang kedua adalah Sejuta Pelangi. Buku ini bercerita ketika Kak Oki mengunjungi rumah sakit jiwa, para penyandang cacat, penderita kanker d a n
sebagainya. Buku yang ketiga berjudul Cahaya di Atas Cahaya. Buku ini menceritakan ketika saya pergi Makkah, bagaimana kehidupan di Makkah saya ceritakan dalam buku ini. Buku keempat adalah Hijab I’m In Love. Buku ini berisi ajakan berjilbab bagi perempuan
wawancara eksklusif
muslim. Kemudian buku saya yang kelima adalah Dekapan Kematian. Banyak teman-teman Kak Oki yang heran kenapa kok diberi judul kematian, mereka menganggap judulnya mengerikan. Tapi bagi Kak Oki kematian adalah suatu kepastian dan harus kita persiapkan. Apa motivasi Kak Oki terjun ke dunia entertainmen? Yang memotivasi Kak Oki terjun
ke dunia entertainmen adalah karena saya suka dengan seni peran atau akting. Waktu kecil Kak Oki suka berbicara sendiri di depan cermin, terus di sekolah saya ikut ekstrakurikuler teater. Untuk m e n g a s a h kemampuan akting Kak Oki waktu itu ikut lombalomba. Dengan begitu kita jadi sejauh mana kemampuan kita. Kalau kalah lomba tidak apa-apa, itu bisa dibuat evalusi terhadap kemampuan kita. Bagaimana pendapat Kak Oki dengan dunia hiburan di Indonesia saat ini? Yang Kak Oki amati, menurut saya sekarang sudah banyak artis-artis di Indonesia yang perempuan menggunakan jilbab. Hal itu bagus, karena dunia entertainmen kan dunia yang dilihat banyak
Al Hakim
orang, jadi penampilan mereka bisa dicontoh oleh masyakat. Dari yang belum menggunakan jilbab, kemudian menggunakan jilbab setelah melihat penampilan artisartis yang berjilbab. Jadi dunia entertaintmen tidak selalu negatif, ada sisi-sisi baiknya tergantung orangnya juga. Apa yang harus diwaspadai dalam menikmati hiburanhiburan di media? Yang harus diwaspadai adalah dari diri kita sendiri. Kita ini siapa, kita ini orang Islam, kan? Sebagai orang Islam harus mengerti identitas sebagai orang Islam, misalnya tentang Nabi Muhammad. Orang Islam harus tahu tentang Nabi Muhammad, jangan sampai orang Islam lebih tahu tentang artis-artis Korea misalnya daripada Nabi Muhammad. Terlalu mengeluelukan bintang idolanya, sampai histeris menangis ketika berjumpa dengan idolanya, sedangkan riwayat Nabi Muhammad saja tidak tahu. Nah, hal seperti itulah yang harus diwaspadai.
Asma’ul Husna
Al-Hakim memiliki arti yang memiliki hikmah yang tinggi dalam penciptaan-Nya dan perintah-perintahNya, Yang memperbagus seluruh makhluk-Nya. Al-Hakim juga bermakna yang memiliki hukum di dunia dan akhirat. Milik-Nyalah tiga macam hukum yang tidak seorangpun menyertai-Nya. Dialah yang menghukumi di antara hamba-Nya, dalam syari’at-Nya, taqdir-Nya, dan pembalasan-Nya. Hikmah artinya meletakkan sesuatu pada tempatnya. Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di mengatakan: “Hikmah Allah ada dua macam. Pertama, hikmah dalam penciptaan-Nya. Karena sesungguhnya Allah menciptakan makhluk-Nya dengan benar dan mengandung kebenaran. Allah menciptakan makhluk seluruhnya dengan sebaik-baik aturan. Allah juga mengaturnya dengan aturan yang paling sempurna. Kedua, hikmah dalam syariat dan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah meletakkan syariat-syariat dan menurunkan kitab-kitab, mengutus para rasul agar mereka memperkenalkan Allah kepada hamba-hamba-Nya dan agar hamba-hamba beribadah kepada-Nya. Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|13
wawancara eksklusif
Korupsi Bisa Dihilangkan
Dr. H. M. Busyro Muqoddas, SH, M.Hum. Pimpinan KPK RI Bidang Pencegahan
Ahad (29/9/2013), SD Muhammadiyah 4 Pucang kedatangan tamu istimewa. Beliau adalah Ustadz Dr. H. M. Busyro Muqoddas, SH, M.Hum., Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) Bidang Pencegahan. Tokoh asal Yogyakarta ini terkenal sebagai praktisi hukum di Indonesia, dan sebelum menjadi pimpinan KPK, beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Yudisial RI. Bagi mantan aktivis IPM ini, pemberantasan korupsi di Indonesia harus terus digalakkan dan melibatkan semua komponen bangsa yang antikorupsi. Karena kejahatan korupsi telah nyata-nyata merusak moral dan menjadi penghalang kemakmuran bangsa Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Wartawan Cilik Arba’a Magazine, Diva Natasha Kirana (3-G) dan Ghania F. (4-C) berkesempatan mewawancarai tokoh disegani tersebut. Berikut petikannya. Apa definisi korupsi itu? Korupsi adalah perbuatan mencuri, merampok uang negara yang seharusnya digunakan untuk mensejahterakan rakyat, tapi dirampok oleh pejabat negara. KPK selalu menyerukan stop korupsi. Menurut KPK berapa batasan nominal yang bisa dikatakan korupsi? Batasan berapa nominal itu tidak ada. Sedikit atau banyak, asalkan itu uang negara yang dirampok itu bisa dikatakan korupsi. Tetapi, kenyataannya uang yang dikorupsi minimal jutaan sampai trilyunan. Kantor KPK berada di Jakarta, sedangkan korupsi juga terjadi di daerah-daerah luar Jakarta. Bagaimana KPK mengatasi hal itu? Caranya KPK bekerjasama dengan kepolisian dan kejaksaan di daerahdaerah. Juga bekerjasama dengan wartawan, dosen-dosen dan guruguru yang ada di daerah-daerah. Banyak yang bilang korupsi di Indonesia sudah akut. Menurut bapak apakah korupsi bisa dihilangkan dari Bumi Pertiwi ini? Insha-Allah korupsi bisa dihilangkan walaupun butuh waktu yang lama. Hal itu bisa dilakukan kalau semua masyarakat berusaha dengan sungguh-sungguh menbentengi
14 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
diri untuk tidak melakukan tindakan korupsi. Misalnya di dalam lingkungan keluarga, orang tua dan anak-anak sebaiknya tidak hidup bermewah-mewah, hidup yang sederhana saja, dilatih memberi kepada orang-orang fakir miskin, orang-orang yang membutuhkan, atau yatim piatu. Kemudian jujur, tidak membawa uang yang bukan haknya. Nah, hal itu dapat dimulai dari lingkungan keluarga.
Perlukah meteri antikorupsi dimasukkan dalam kurikulum tingkat sekolah dasar? Oh perlu sekali, bahkan sampai jenjang perguruan tinggi. Perlu juga korupsi itu dijadikan bahan pembincangan di dalam keluarga, dalam kehidupan sehari-hari agar korupsi dapat dimengerti dan dijauhi. Kalau sudah begitu kita bisa memberantas korupsi.
Mengapa yang melakukan korupsi mayoritas pejabat? Banyak pejabat yang masih jujur, tapi tidak sedikit pejabat yang melakukan pencurian uang negara atau korupsi. Penyebab pejabat korupsi adalah mereka tidak mempunyai pengetahuan dan keyakinan iman serta moral yang baik. Dia tidak takut kalau uang yang dikorupsi itu akan membakar dirinya sendiri kelak hidup akhirat.
Apa pesan dan kesan bapak kepada SD Muhammadiyah 4 Surabaya? Begitu saya masuk ke sini, wah…, bagus sekali sekolah ini. Gedungnya bagus. Saya sering membaca di internet tentang SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Sekolah ini banyak meraih prestasi, muridnya pintarpintar. Orang yang membangun sekolah ini adalah orang yang cerdas dan jujur serta mempunyai visi ke depan, makanya sekolah, guru dan muridnya hebat dan berprestasi.
KPK mempunyai ketua lebih dari satu, siapa yang lebih dominan dalam menetukan keputusan? KPK itu pimpinannya ada 5, saya sebut satu per satu ya. Ketuanya adalah Pak Abraham Samad. Wakil-wakilnya ada 4, yaitu ada Pak Bambang Wijoyanto, Pak Adnan Pandu Praja, Pak Zulkarnaen, dan Pak Busyro Muqoddas. Semua bekerjasama menentukan keputusan.
cermin
M. Syaikhul Islam Pemred Arba’a Magazine, Humas SD Muhammadiyah 4 Surabaya
A
Hanif
khir-akhir ini, istilah hanif kembali menjadi perbincangan menarik di kalangan warga Persyarikatan Muhammadiyah. Tema hanif acapkali diangkat dalam pengajian, tausiyah, dan ceramah. Tentu ada makna yang tak sederhana dibalik kata hanif, sehingga istilah ini demikian seringnya dikaji. Menurut bahasa, hanif berasal dari kata kerja hanafa yang mempunyai arti cenderung dan jamaknya dari hunafa berarti yang lurus atau betul. Dalam bentuk lain berarti lurus. Hanif biasa diartikan setiap orang yang mengikuti agamanya Nabi Ibrahim. Hanif juga diartikan ikhlas, jujur tiada bercampur dengan ingatan yang lain sebab mustahil bahwa ada yang lain yang bersekutu dengan-Nya. Hanif juga dapat diartikan dengan orang yang menyerahkan urusannya kepada Allah dan tidak mengalihkannya pada yang lain. Artinya setiap orang yang berserah diri kepada perintah Allah dan tidak berpaling sedikit pun dinamakan hanif. Selain itu, hanif juga diartikan suatu proses pencarian kebenaran secara tulus dan murni. Sejalan dengan sikap manusia yang memihak pada yang benar dan yang baik (fitrah). Pencarian kebenaran secara tulus dan murni dengan sendirinya menghasilkan sikap pasrah kepada
Aku (Muhammad) diutus membawa al-hanifiyah al-samhah (agama hanif yang mudah). (HR Ahmad)
kebenaran dan sikap keberagaman yang benar akan memberikan kebahagiaan yang sejati. Sedangkan, menurut istilah, hanif memiliki banyak makna, namun dalam hal ini penulis akan mengemukakan pengertian menurut beberapa muffassir, yaitu: (1) orang yang meninggalkan atau menjauhi kesalahan dan mengarahkan dirinya kepada petunjuk, (2) orang yang secara terus menerus mengikuti kepercayaan yang benar tanpa keinginan untuk berpaling dari padanya, (3) seseorang yang cenderung menata perilakunya secara sempurna menurut Islam dan terus menerus mempertahankannnya secara teguh, dan (4) seseorang yang mengikuti agama Nabi Ibrahim. Karena agama Nabi Ibrahim itu disebut juga hanafiyyah atau hanifiyyah. Agama Nabi Ibrahim disebut hanifiyyah karena beliau adalah imam pertama yang melakukan sunnah khitan bagi anak laki-laki. Karena itu siapapun yang mengkhitan dirinya dengan mengikuti sunnah Nabi Ibrahim harus dianggap pengikut Islam Nabi Ibrahim, sehingga ia seorang hanif. Secara historis Nabi Ibrahim tampil lebih dulu dari Nabi Musa dan Nabi Isa, dan ketika disebutkan bahwa Nabi Ibrahim itu seorang hanif dan muslim, maka pengertiannya ialah beliau mengikuti jalan hidup kebenaran yang asli yang tidak berubah sepanjang masa.
Kemudian Nabi Muhammad SAW diperintah untuk mengikuti ajaran Nabi Ibrahim itu. Dan barang siapa membenci agama Ibrahim ia berarti membenci dirinya sendiri. Karena dikatakan dalam sabda Nabi Muhammad SAW bahwa sebaikbaik agama di sisi Allah adalah alhanifiyyah al-samhah. Maka agama Islam disebut disebut juga al-din al-hanif (agama yang haniIf ) karena ia bersih dari segala bentuk kesyirikan. Dalam suatu hadits dinyatakan: Aku (Muhammad) diutus membawa al-hanifiyah alsamhah (agama hanif yang mudah). Menurut Buya Hamka, agama hanif diartikan lurus, maksudnya yaitu menuju Tuhan, tidak musyrik, tidak mempersekutukan yang lain dengan Allah karena yang lain tidak ada. Islam sebagai agama hanif harus dapat diimplementasikan para umatnya agar menjadi pribadi-pribadi yang hanif. Pribadi yang berakidah lurus, bersungguh dalam ibadah, mulia dalam akhlak, dan bekerja dengan sepenuh hati sebagai bentuk kesyukuran kepada Ilahi. Bahkan, menurut Prof. Din Syamsuddin, pribadi yang hanif bekerja dan berbuat kebaikan melebihi dari standar yang dilakukan kebanyakan orang, semata mengharap ridho Allah SWT. Andai bangsa ini memiliki para pemimpin yang hanif. Semoga.
Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|15
ibrah
Belajar dari Khalifah Umar bin Abdul Aziz
D
alam sejarah Islam, ada dua nama Umar yang sangat menonjol karena telah berhasil mengukir perjalanan hidupnya dengan sangat gemilang. Yang pertama adalah Umar bin Khattab, khalifah kedua, pengganti Abu Bakar. Yang kedua adalah Umar bin Abdul Aziz, salah satu khalifah dari dinasti Umayyah. Antara Umar bin Khattab dengan Umar bin Abdul Aziz punya hubungan darah yang dekat karena Umar bin Abdul Aziz merupakan generasi keempat dari Umar bin Khattab. Jadi Umar bin Abdul Aziz adalah cucu buyut dari Umar bin Khattab. Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah menggantikan khalifah Sulaiman yang menuliskan wasiat sebelum ia meninggal. Wasiat itu ditulis karena Sulaiman melihat banyak keluarganya yang berambisi menjadi khalifah. Sedangkan Umar, keponakannya yang cakap dan cerdas justru menghindari jabatan. Negara saat itu dalam kondisi buruk. Umar menangis tersedu-sedu ketika tahu dirinya menerima wasiat. Ia tidak mengucapkan “Alhamdulillah” melainkan “Innalillahi wainna ilaihi rajiun.” Ketika orang berduyunduyun akan memberi baiat (tanda setia) kepadanya, ia naik mimbar lalu menyatakan penunjukannya sebagai khalifah ia batalkan. Rakyat bebas memilih khalifah sesuai keinginannya. Tetapi rakyat justru berteriakteriak meminta Umar jangan mengundurkan diri. Mereka hanya mau berbaiat kepada Umar bin Abdul Aziz, tidak kepada orang lain. Mereka ingin negeri aman, sejahtera, dan
16 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
damai penuh persaudaraan. Kisah khalifah Umar bin Abdul Aziz menarik untuk kita baca kembali karena dia mewarisi negeri yang kacau, penguasa banyak yang korup, masyarakatnya terpecah-belah, kesukuan menonjol, saling curiga, kelompok ekstrem memberontak dan membuat teror, anggaran defisit. Tetapi dalam waktu amat singkat, semua itu dapat dibereskan. Sayang, usianya pendek. Ia memerintah hanya 29 bulan. Untuk mengatasi anggaran defisit, khalifah tidak menaikkan pajak. Malah pajak yang mencekik orang kecil dibebaskan, bahkan mereka yang tidak mampu diberi tunjangan. Sebaliknya, sumber kekayaan negara seperti tanah yang dikuasai perseorangan, misalnya hak istimewa keluarga khalifah, diambil kembali oleh negara. Ternyata jumlah kekayaan negara yang dikuasai perseorangan sangat besar. Maka setelah semua kembali ke negara, dan pos-pos pemborosan dicegah, anggaran menjadi surplus meskipun pajak dikurangi. Yang kehilangan hak istimewa tentu protes, tetapi karena khalifah punya alasan kuat maka jalan terus. Umar bin Abdul Aziz juga membenahi informasi yang sering diputarbalikkan, dijadikan alat melanggengkan kekuasaan, dan menjadi sumber fitnah. Opini publik saat itu ditentukan para penyair. Mereka membuat syair-syair yang menjilat penguasa, membohongi rakyat dan mengutuk orang-orang ynag bersikap kritis. Umar bin Abdul Aziz tak lagi
Drs. H. Nur Cholis Huda, M.Si. Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur
membutuhkan para penyair penjilat. Informasi harus benar supaya opini masyarakat juga benar. Dia menganjurkan rakyat bersikap kritis. Bahkan mereka yang memberikan ide orisinil atau menunjukkan kesalahan sekaligus memberi jalan keluar akan memperoleh hadiah dan penghargaan. Umar menjunjung tinggi musyawarah. Lawan dialog selalu diposisikan sejajar sekalipun rakyat jelata. Kekuatan Umar bin Abdul Aziz ialah selain cerdas, jujur, tegas, dan punya program prioritas, juga penguasa yang zuhud. Ketika ia menarik kembali kekayaan negara dari orang-orang yang memperoleh hak istimewa, ia sendiri telah menyerahkan harta warisnya ke Baitul Maal. Sebelum menjadikan khalifah ia hidup berkecukupan. Setelah menjadi khalifah, ia termasuk khalifah yang paling miskin. Sejak menjadi khalifah ia selalu menolak hadiah karena batas antara hadiah dengan suap ia rasakan sangat tipis. Meskipun sudah demikian banyak kebaikan yang ia lakukan, namun istrinya sering menjumpai ia menangis di malam hari karena takut kepada Allah jangan-jangan ia belum menunaikan amanah yang dipikulnya. Bagaimana dengan kita dan nasib negeri ini? Kita memerlukan orang semacam Umar bin Abdul Aziz unuk menyembuhkan luka-luka yang merata disekujur tubuh republik ini. Bisakah seorang Umar bin Abdul Aziz lahir di sini? Atau mungkin orang itu ada, hanya tidak ada kesempatan untuk muncul memimpin.
tarikh
Zubair bin Awwam Keteguhan sang Pedang Allah
K
etika Zubair bin Awwam sedang berada di rumahnya di Makkah, tiba-tiba dia mendengar suara teriakan yang berbunyi, “Muhammad bin ‘Abdullah telah terbunuh!” Mendengar itu, Zubair pun keluar dalam keadaan telanjang dan tidak mengenakan sesuatu pun yang menutupi tubuhnya. Dia keluar sambil memegang pedangnya guna mencari orang yang telah membunuh Rasulullah SAW karena dia ingin membunuh orang tersebut. Namun betapa bahagia hatinya tatkala dia menemukan Rasulullah SAW masih dalam keadaan hidup dan tidak terluka sedikit pun. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun merasa heran dengan kondisi Zubair yang telanjang itu, maka beliau bertanya, “Ada apa denganmu, wahai Zubair?” Zubair menjawab, “Wahai Rasulullah, tadi aku mendengar berita bahwa engkau telah terbunuh.” Sembari tersenyum Rasulullah SAW bertanya, “Lalu apa yang akan kamu perbuat, wahai Zubair?” Zubair menjawab, “Aku akan membunuh semua penduduk Makkah (maksudnya orang-orang kafir ).” Rasulullah SAW pun merasa gembira mendengar hal itu, lalu beliau berdo’a agar Zubair mendapatkan kebaikan dan pedangnya mendapatkan kemenangan. Pedang Zubair ini merupakan pedang yang pertama kali dihunuskan dalam rangka berjuang di jalan Allah. Sementara tentara Islam pertama yang berjuang di jalan Allah adalah Zubair bin Awwam bin Khuwailid, putra dari bibi Rasulullah
yang bernama Shafiyah binti ‘Abdil Muthalib. Meskipun usia Zubair masih terbilang kecil, tetapi dia telah masuk Islam, yaitu ketika dia masih berada di Makkah. Saat itu usianya masih delapan tahun. Akan tetapi, iman tidak membedakan antara anak kecil dan orang dewasa, karena iman hanya akan masuk ke dalam hati yang suci dan bersih. Seperti yang biasa terjadi di Makkah, di mana seseorang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya akan merasakan berbagai macam siksaan dan penderitaan, maka Zubair pun jatuh ke dalam “api” siksaan yang pedih itu. Ketika paman Zubair mengetahui keislaman Zubair, sang paman pun memasukkan tubuh Zubair ke dalam lipatan tikar yang terbuat dari dedaunan, lalu menyalakan api di bawah gulungan tikar tersebut hingga asap tebal pun naik ke atas. Hal ini menyebabkan Zubair hampir meninggal dunia karena merasa sesak nafas. Akan tetapi, dia tidak akan pernah kembali kepada “api” kekufuran setelah dia dibina di dalam “surga” iman. Maka, api yang telah dinyalakan oleh sang paman itu pun terasa olehnya seperti sebuah naungan yang menaunginya. Sungguh, cahaya iman telah menerangi hatinya, sehingga dia pun tidak lagi peduli dengan berbagai penderitaan dan siksaan yang dihadapinya saat berjuang di jalan Allah . Maka suara keras pun terdengar dari mulut Zubair guna membalas ajakan pamannya itu. Dia berkata, “ Demi Allah, aku tidak akan kembali lagi kepada kekufuran untuk
Ilham, S.Ag.
Kepala MI Muhammadiyah 10 Klepek, Bojonegoro
selama-lamanya.” Zubair tetap bersikukuh untuk mempertahankan ke-islamannya, sehingga siksaan dari orang-orang musyrik yang ditujukan kepadanya semakin hebat. Karenanya, ketika kaum muslimin berhijrah ke Habasyah, Zubair pun ikut berhijrah kesana sebanyak dua kali. Akan tetapi, dia tidak kuat berada jauh dari Rasulullah SAW. Kerinduannya kepada beliau semakin dahsyat, maka dia pun kembali ke Makkah agar bisa merasakan beratnya penderitaan dan cobaan di Makkah bersama Rasulullah. Zubair kemudian berhijrah bersama kaum muslimin ke Madinah dengan tujuan agar dia dapat memulai perjuangannya di jalan Allah melawan pasukan kemusyrikan dan kekafiran. Zubair sangat merindukan derajat gugur sebagai syahid dan mati di jalan Allah. Setiap kali dia memasuki medan peperangan, dia selalu menggenggam ruhnya di telapak tangannya (maksudnya dia telah siap untuk mati). Akan tetapi, selama mengikuti sejumlah peperangan dalam Islam, Zubair tidak pernah terbunuh. Akan tetapi, Zubair akhirnya meninggal akibat dibunuh oleh Ibnu Jurmuz, seorang munafik yang memfitnahnya. Sahabat Ali bin Abi Thalib pergi untuk melihat jenazah Zubair yang telah berlumuran darah. ‘Ali membalikkan jenazah Zubair itu guna menciumnya. Saat itu, dia menangis sambil berkata: “Demi Allah, sungguh dia adalah pedang Allah yang selalu membela Rasulullah SAW.” Peristiwa pembunuhan Zubair bin Awwam ini juga terjadi pada tahun ke-26 Hijriyah.
Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|17
prestasi
Lomba Kreativitas Guru Tingkat Nasional 2013
RUBARU KUBALIMA KARYA IMAM SUHARSO JUARA 3
Satu lagi karya imajinatif guru SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya untuk dunia pendidikan di Indonesia. Yaitu sebuah terobosan pengembangan media pembelajaran yang mengusung konsep geometri yang diberi nama “Rubaru Kubalima.” Karya ini mampu mencuri perhatian juri Lomba Kreativitas Guru (LKG) Tingkat Nasional 2013. LKG Tingkat Nasional 2013 yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan lomba karya ilmiah bergengsi yang pesertanya adalah seluruh guru se-Indonesia dan digelar setiap tahun. Peserta yang telah mengirimkan karya ilmiahnya melalui tahap seleksi di tingkat Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota kemudian diajukan di tingkat pusat. Di tingkat pusat terkumpul ribuan berkas karya ilmiah, karena diikuti mulai jenjang TK, SD, SLB, SMP, dan SMA. Di tingkat SD terdapat 726 berkas yang diseleksi lagi oleh panitia menjadi 8 finalis yang dipertandingkan di
18 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
Jakarta tepatnya di Park Hotel 25-29 November 2013. R u b a r u Kubalima ini adalah hasil racikan ilmiah dari Imam Suharso, S.Si., M.Pd. yang mengedepankan asas mutu dalam pembelajaran yang meliputi; peningkatan proses perencanaan, proses penilaian, hasil pembelajaran, bimbingan dan konseling. Selanjutnya konsep pembelajaran ini terformulasi dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Rubaru Kubalima Dengan Cognitive Style Spasial Terhadap Hasil Belajar Matematika Bab Jaring-Jaring Bangun Ruang Kelas V SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya.” Penelitian tersebut sarat dengan pengubahan makna dalam menyikapi kondisi riil proses pembelajaran di kelas yang berdampak pada peningkatan daya serap lulusan, yang diindikasikan oleh bertambahnya ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman, serta perubahan sikap dan perilaku peserta didik. Dari hasil uji validasi materi, media dan statistik oleh beberapa dosen ahli sebagai validatornya, Rubaru Kubalima (yang berupa software dan hardware) ini diklaim Imam dapat didigunakan sebagai media atau pun alat peraga mulai
dari tingkat SD, SMP dan SMA. Alhasil, karya ilmiah Imam mampu mencuri perhatian para juri dan mengukuhkannya sebagai juara ketiga. Perlu diketahui bahwa karyanya tahun ini memiliki fungsi yang sama dengan alat peraga pembelajaran yang tahun lalu dia kembangkan yaitu ASTI AP3 yang juga diklaim bisa digunakan mulai dari jenjang SD hinga SMA yang meraih Juara 1 LKG Tingkat Nasional 2012 level SD kategori Sains. Pada acara penutupan, Imam Suharso menerima penghargaan berupa piagam dan uang pembinaan yang diberikan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Ir H. Mohammad Nuh, DEA. Menurut Imam, prestasinya kali ini tidak terlepas dari dukungan program sekolah yang membiasakan guru-gurunya melakukan riset dan pengembangan strategi pembelajaran yang berguna meningkatkkan kualiatas akademik dan karakter peserta didik. “Terima kasih atas dukungan kepala sekolah dan kawan-kawan di sekolah,” ujarnya. M. Sholihin, kepala sekolah juga merasa bangga atas prestasi yang telah diraih Imam Suharso. “Prestasi ini membuktikan bahwa guru-guru SD Muhammadiyah 4 Surabaya tidak hanya disibukkan dengan kegiatan pembelajaran, tetapi mereka juga mampu melakukan inovasi pembelajaran yang bermanfaat universal,” ujar Sholihin.
prestasi
Brilliant Deva Aspada (5-C)
Raih Juara 1 Turnamen Tenis Nasional Brilliant saat menerima penghargaan dari Soekarwo, Gubernur Jawa Timur .
B
rilliant Deva Aspada mengukir sejarah lagi di turnamen tenis level nasional. Siswa kelas 5 SD Muhammadiyah 4 Surabaya itu menjuarai Turnamen Nasional Tenis Yunior Kelompok Umur (KU) 10 Putra Bupati Tuban Cup 2013 yang berlangsung pada 5-8 September 2013. Kemenangan kali ini memiliki arti spesial dibanding raihan sukses di turnamen-turnamen sebelumnya. “Pada turnamen ini lengkap diikuti ranking atas nasional , ada Luis Darsono (Kudus) Ranking 1 dan M. Tito (Blora) Ranking 2, saya sendiri rangking 3, sehingga memiliki tantangan tersendiri,” kata Brilliant, panggilan akrabnya. Begitu tahu dari awal bahwa yang akan dihadapi adalah petenis terbaik nasional dari Jawa Tengah tersebut, Brilliant termotivasi untuk latihan lebih keras di Klubnya Britec (Brilliant Tennis Club) di lapangan Wisma Permai Timur Surabaya. “Jika M. Tito sudah beberapa kali saya kalahkan, namun Luis Darsono dalam 2 kali pertemuan saya kalah.Tapi saya bertekad tidak mau kalah lagi,” ucap Brilliant didampingi orangtuanya. Di bawah pantauan dan
motivasi dari ayahnya, Bambang Iswahyudi, Brilliant bersemangat melahap menu latihan yang diberikan pelatihnya, Alek. Orangtuanya, juga masih mendatangkan Sujiono, pelatih yang memiliki “tipe bola slice” untuk menambah variasi permainan Brilliant. Jika hari-hari biasa Brilliant berlatih tiga kali seminggu di sore hari, maka untuk mengikuti turnamen nasional tersebut Brilliant menambah jadwal latihan menjadi lima kali seminggu. Pada hari sabtu dan minggu pagi khusus untuk sparing atau latih tanding dengan petenis di klub-klub Yunior di Surabaya antara lain dengan Klub SGOTECH, Brawijaya Tenis Club (Yunior), Klub Wilson & William di Surabaya Barat. Hasil tour latih tanding tersebut lalu dianalisa pelatihnya untuk dibenahi pada latihannya berikutnya. Di hari pertama, Brilliant dengan mudah mengalahkan Dinul Qoyyim peserta dari tuan rumah Tuban dengan skore 8:0, lalu di hari kedua Brilliant menghempaskan perlawanan Firdaus peserta dari Pekalongan dengan skore 8:1, lalu pada semi final di lapangan Semen Indonesia di Tuban, Brilliant mendapat lawan sesungguhnya yakni Luis Darsono (Kudus). Terjadi reli-reli panjang dan melelahkan, silih berganti meraih poin. Sempat tertinggal 6:3, Brilliant tetap fokus. Justru Luis Darsono yang ingin segera menyudahi pertandingan akhirnya disusul Brilliant dengan skore 6:6 hingga skore 8:8 akhirnya harus tie break. Dengan ketenangannya, akhirnya Brilliant memenangi tie
break 7:3, sehingga Brilliant menang atas Luis dengan skor akhir 9:8. “Karena bola Luis tidak mati-mati, saya harus menahan rasa nyeri di lutut. Alahamdulillah bisa menang,” kenang siswa kelahiran 1 April 2003 tersebut. Pada pertandingan terakhir yang disaksikan Bupati Tuban H. Fathul Huda dan ratusan penonton, Brilliant dan M. Tito saling berkejaran meraih poin yang diikuti tepuk tangan dan teriakan meriah dari penonton. Dan dengan permainannya yang sabar, akhirnya Brilliant menghempaskan ranking 2 nasional M. Tito (Blora) dengan skore 8:6. Maka Brilliant yang selama turnamen tampil beda dengan “head band” seperti idolanya Rafael Nadal ini keluar sebagai Juara 1 mendapat Piagam dan Piala yang diserahkan langsung oleh Bupati Tuban. Prestasi di turnamen tenis 2013 Juara 1 : Ganda Putra New Armada Cup 2013 di Magelang Juara 3 : Tunggal Putra AFR 2013 di Solo Juara 1 : O2SN 2013 di Surabaya Juara 2 : Ganda Putra Piala TUGU MUDA 2013 di Solo Juara 1 : Tunggal Putra AFR 2013 di Surabaya Juara 3 : Tunggal Putra di Gresik Open 2013 Juara 2 : Ganda Putra di Gresik Open 2013 Juara 1 : Bupati Tuban Cup 2013 Penghargaan khusus 2013 Terpilih sebagai Atlet Cilik Berprestasi Jawa Timur 2013
Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|19
prestasi
Tim Robotika
Juara Umum IISRO 2013 P ersaingan kontes robot tingkat internasional kembali digelar melalui International Islamic School Robot Olympiad (IISRO) 2013 yang dilaksanakan pada 1214 November lalu, di Bandung. Perhelatan olimpiade robot antarsekolah Islam internasional tahun ini merupakan yang kedua setelah sebelumnya dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia tahun 2012. Humas panitia penyelenggara Asep Dedi Suhendri menyampaikan, terdapat sekitar 267 peserta dari SDSMA berbagai negara khususnya Malaysia, Mesir, Arab Saudi dan Indonesia, datang untuk mengikuti perhelatan akbar tersebut. “Ajang kompetisi besar ini merupakan salah satu bukti bahwa anak Indonesia pun tidak kalah bersaing dalam perkembangan teknologi maju,”
20 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
terang Asep. Berbagai kategori diperlombakan dalam ajang robot internasional ini yaitu, line tracer, sumo, transporter, soccer, lowcost, rescue, theater, aerial, dan mission challenge. Demikian juga dengan juri, panitia menyiapkan dewan juri dari berbagai negara peserta dan juga dari komunitas robot yang ada di Indonesia. Olimpiade robot ini juga mendapat apresiasi dan ambutan yang hangat dari pemerintah pusat maupun daerah. Terbukti kegiatan ini dibuka oleh Asisten Deputi Produktivitas Riset Iptek Industri Kemenristek Santoso Yudho dan juga Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang mendukung penuh kegiatan besar ini. Pada even bergengsi tersebut, tim robot SD Muhammadiyah
4 Pucang Surabaya tak mau ketinggalan. Kali ini Sekolat Teladan Nasional ini tak tanggung-tanggung memberangkatkan duta-duta ciliknya. Mereka tergabung dalam tim robotika yang beranggotakan 22 siswa. Berkat dukungan yang maksimal dari pihak sekolah, orangtua siswa, dan kesungguhan para siswa, akhirnya tim robotika SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya mampu menyisihkan ratusan peserta dari berbagai negara dan menyabet menyisihkan ratusan peserta lain dan mampu menyabet tiga medali emas, tiga perak dan lima medali perunggu. Dengan raihan medali tersebut, penyelenggara memutuskan bahwa tim robotika SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya meraih juara umum.
prestasi Kategori Robot Rescue: GOLD MEDAL: ICHDAN RASYID (6F), M. Fauzan (6F) dan M. NABIL HADJOE (6B) BRONZE MEDAL: 1. Kaisar Nialzfa (5F), Rizky F. (5F), Nobel al Maududy (4B), 2. Arya Krisna (5B), Alwansyah Muh. M. (4F), 3. Emirtry Rahmad S. (6D),Galen Taris (4B), M. Abdillah (4A), Kategori Robot Transporter: GOLD MEDAL: Emirtry Rahmad S. ((6D), Arya Krisna (5B) Ahmad Rafi’ (5F) SILVER MEDAL: 1. Nizam Burhanuddin (5F), Kaisar Nialfza (5F) 2. M. Ilham S. Arabiy (5C), M. Nabil Hadjoe (6B) BRONZE MEDAL: Firman Fathoni (4F), Sultan Shafirian (4F) Kategori Robot Transporter: GOLD MEDAL: Emirtry Rahmad S. ((6D), Arya Krisna (5B) Ahmad Rafi’ (5F) SILVER MEDAL: 1. Nizam Burhanuddin (5F), Kaisar Nialfza (5F) 2. M. Ilham S. Arabiy (5C), M. Nabil Hadjoe (6B) BRONZE MEDAL: Firman Fathoni (4F), Sultan Shafirian (4F) Kategori Robot Low Cost: GOLD MEDAL: ICHDAN RASYID (6F), M. Fauzan (6F) Dari 22 siswa tersebut, beberapa di antaranya meraih gelar ganda. Seperti Emirtry Rahmad
Wise Word
yang meriah tiga medali yakni satu emas kategori transporter, dan dua medali perunggu di kategori mikrokontroler dan rescue. Demikian juga dengan Ichdan Rasyid. Bagi Emirtry yang saat ini duduk di kelas 6, olimpiade robot di Bandung ini merupakan partisipasinya kali terakhir yang diikutinya di tingkat sekolah dasar. “Setelah ini saya mau fokus belajar untuk ujian nasional. Jadi ekskul robotnya berhenti dulu,” kata bocah yang sebelumnya juga pernah mengoleksi beberapa juara robot tingkat nasional itu. Sementara, Arya yang masih kelas 5 mengaku siap melanjutkan prestasi yang diraih seniornya. Dia pun rajin mengikuti ekskul robot yang digelar sekali dalam seminggu. “Saya masih berobesesi mengikuti lomba-lomba robot berikutnya. Saya akan terus berlatih untuk menjadi juara lagi,” ujarnya. Menurut M. Sholihin, kepala sekolah SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, prestasi tim robotika ini membawa kebanggaan bagi seluruh civitas sekolah. “Alhamdulillah, bersyukur atas prestasi anak-anak. Salut dan bangga kami kepada mereka karena telah mengharumkan nama sekolah, Persyarikatan Muhammadiyah, dan bangsa Indonesia,” ujar Sholihin.
Prestasi tim robotika SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya kali ini terbilang cukup fenomenal. Selain menjadi juara umum, prestasi bocah-bocah hebat tersebut juga memantik berbagai media untuk meliputnya. Selain liputan biasa pada umumnya dari berbagai media (cetak, elektronik, on line, radio), tim robotika juga mendapat undangan khusus menghadiri talkshow di beberapa televisi. Di antaranya undangan talkshow KOMPASTV (20/11), JTV (21/11), dan liputan khusus NET TV (22/11). “Ini prestasi yang membanggakan yang diraih anakanak, juga apresiasi yang besar dari berbagai media, semoga kami terus dapat meningkatkan prestasi yang telah diraih,” terang M. Syaikhul Islam, Kaur Humas. Semoga prestaiti robotika SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan pada ajang perlombaan berikutnya, agar dapat kembali mengharumkan nama sekolah, Persyarikatan Muhammadiyah, bangsa dan negara. Bravo!!
“Janganlah takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah yang tak pernah jatuh. Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal hanyalah orang yang tidak pernah mencoba melangkah. Jangan takut salah, karena dengan kesalahan yang pertama kita mendapat pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah kedua.”
(Buya HAMKA, tokoh Muhammadiyah) Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|21
prestasi
Rizky Ramadhana (6-C)
Runner Up ASMOPS 2013
T
ak sia-sia Rizky Ramadhana belajar keras dua bulan terakhir. Sebuah medali perak dari ajang Asean Science and Mathematics Olympiad for Primary School (ASMOPS) 2013 di Bandung berhasil diraihnya. Dia juga meraih runner up di kategori tim. Pada ASMOPS kali ini, siswa kelas 6-C SD Muhammadiyah 4 Surabaya itu harus bersaing dengan 86 peserta dari banyak negara seperti Malaysia, Filipina, Taiwan dan Nigeria. Anak sulung dari dua bersaudara pasangan Dwi Kusnaryanto-Sukesi Pangestuti sudah menjadi langganan juara di ajang serupa. Tahun 2012, dia berhasil meraih juara ketiga di Kompetisi Matematika Nalariah Realistik ke-8. Dia juga meraih juara di ajang International Mathematic Contest (IMC) di Singapura pada tahun yang sama. Di ASMOPS kali ini, siswa kelas harus bersaing dengan 86 peserta dari banyak negara seperti Malaysia, Filipina, Taiwan dan Nigeria. Ada dua babak yang harus dilaluinya sebelum akhirnya ditetapkan sebagai juara. Di babak pertama dia diharuskan mengisi soal-soal pilihan ganda (multiple choice), isian singkat dan uraian. Sementara di babak kedua, dia harus bergabung dengan peserta lain dari Medan, Nganjuk dan Jember. Di sini, mereka harus mengeksplorasi soal-soal matematika dengan praktek langsung. ”Kami diminta membuat origami sesuai petunjuk yang diberikan,” terang Rizky saat ditemui di sekolahnya, Jumat (15/11/2013). Meski cukup susah, soalsoal itu mampu dipecahkan Rizky baik secara perseorangan maupun
22 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
tim. Dia pun berhak meraih juara dua untuk masing-masing kategori. “Sulitnya memang waktu eksplorasi karena saya kurang latihan. Mungkin kalau banyak latihan bisa juara pertama,”kata Rizky yang kini berdomisi di Wisma Permai, Surabaya. Diakui Rizky, untuk mengikuti kompetisi dia harus melakukan persiapan intensif selama dua minggu. Oleh pihak sekolah biasanya dia diberikan soal-soal pada kompetisi sebelumnya sebagai bahan latihan. Ketika di rumah, dia perdalam lagi dengan orangtuanya. Selama ini Rizky memang memilih belajar di sekolah dan di rumah dibandingkan masuk ke lembaga bimbingan belajar (bimbel). Bahkan untuk persiapan ujian nasional dia belum memiliki rencana masuk bimbel. “Lebih enakan belajar sama orangtua,” aku langganan juara pertama sekolah ini. Meski tak mengikuti bimbel, bukan berarti aktivitas belajar Rizky berkurang. Bahkan dibilang sangat padat. Diceritakan Rizky, usai pulang sekolah pukul 16.00 WIB dia harus tidur siang hingga menjelang maghrib. Setelah itu dia sholat, mandi dan belajar hingga pukul 21.00 WIB. Sebelum tidur, sekitar 15 menit dia baru bisa bermain dengan adiknya yang kini masih kelas 2 sekolah dasar. “Biasanya saya suka main lego, setelah itu baru tidur,” akunya sambil tersenyum. Apakah tidak ingin bermain dengan
tetangganya? Rizky mengaku waktu bermain sudah cukup di sekolah dan di rumah bersama dengan adiknya. Dia pun tidak suka bersepeda atau aktivitas di luar rumah. “Tetangga saya juga tidak ada yang bermain di luar,” kata Rizky yang bercita-cita menjadi dokter. Sebenarnya, sebelum kelas 6, Rizky memiliki kegiatan ekstrakurikuler yang cukup banyak seperti paskibra maupun dokter kecil. Namun aktivitas itu harus ditinggalkan ketika masuk kelas 6 yang tak lama lagi akan mengikuti ujian akhir (Unas). Setelah memenangkan kompetisi ini, Rizky tak lama akan mengikuti kompetisi Matematika dan Studi Islam yang digelar Klinik Pendidikan MIPA Nasional 24 November mendatang. “Semoga juara,” harapnya. Humas SD Muhammadiyah 4 Surabaya M. Syaikhul Islam mengakui bakat dan kemampuan yang dimiliki Rizky komplet. Selain jago matematika dan sains, penguasaan mata pelajaran agama juga bagus. “Dia juga anggota paskibra dan kerapkali menjadi komandan upacara,” pujinya.
prestasi
Glukosa Band Meraih Juara 1 Muhammadiyah Talent Competition Milad Muhammadiyah 101/104 yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya pada 10 November 2013 di Maspion Square Giant Hypermarket Surabaya. Personil: Felia Anisa Indah Farida (6-C, Vokalis), Annisa Abrari (6-B, Vokalis), Andito Yusuf Alkahfie (6-A, Bassist), Zidane Fausta Atthallah (6-C, Drummer), Adelia Ramadhinaputri Alfiansyah (6-A, Keyboardist), dan Ryannata Nagasha Suzena (5-B, Guitarist).
Tim Panahan Meraih 2 medali emas dan 1 medali perak pada Pekan Olahraga (POR) SD Tingkat Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur pada 28 Oktober – 2 November 2013 di Gresik. Pemanah Cilik: Dimas Islami (5-C), Dio Irvandi Akbar (5-D), Raihan Nawfal (5-C), dan Altriska Izzati (5-E).
Tim Futsal Meraih juara 2 Lomba Futsal Tingkat SD Piala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Surabaya di SMP Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya pada 18 23 November 2013. Pemain: Ubay (6D), Alvin (6D), Firman (6C), Rico (6D) Rio (6E), Deni (6E), Faza (5C), Dicky (5C), Rama (5D), Ilham (4F), Yanfa’ (4G), Arsyal (4G), Jiddan (4G)
Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|23
silaturrahim
Kunjungan dari Slovakia
DI sela-sela kegiatan belajar siswa SDM 4 Pucang SUrabaya, sejumlah 100 siswa yang tergabung dalam International Class Programme (ICP) menyambut kedatangan Dana Čapkovičová, salah seorang volunteer peserta pertukaran pemuda global AIESEC tahun 2013berasal dari negara Ceko.slovakia. Tepatnya pada hari Kamis pagi (28/11/2013), tidak lama siswasiswa yang pandai berbahasa Inggris itu menunggu di Auditorium Din Syamsuddin, The Millennium Building lantai 4. Dana yang biasa akrab dipanggil ini hadir di tengah-tengah mereka. Dialog kebudayaan yang dipandu oleh Bapak Edy Susanto, Ibu Dian Ika Ningsih, dan Bapak Tajuzzaky tersebut berlangsung dalam suasana
akrab dan hangat. Para siswa antusias m e n g i k u t i pemaparan Dana tentang kebudayaan di Slovakia dan makananmakanan tradisional khas negara yang bersebelahan dengan Rusia tersebut. Para siswa tak menyianyiakan kesempatan tersebut untuk bertanya berbagai hal, baik tentang negara Slovakia, maupun tentang Dana secara pribadi. “What is your favourit Indonesian’s food?,” tanya Reva, peserta dari kelas 5. “I like soto ayam, mie goreng and gado-gado,” jawab Dana sembari tersenyum. Para siswa dan guru yang hadir menyambut jawaban itu dengan tersenyum dan tepuk tangan. Gadis berambut pirang itu mengaku tidak menyukai makanan cepat saji (junk food) meski di negaranya banyak sekali berdiri restoran yang menyajikannya. Menurutnya, masakan asli Indonesia jauh lebih sehat.
Di Indonesia, Dana menetap di Surabaya selama 6 bulan. Namun demikian, master di bidang Kimia tersebut mengaku telah mengunjungi beberapa kota di Indonesia. “I have visited are Yogyakarta, Batu, Malang, Semarang, Sidoarjo, Jombang, Gresik, Karimunjawa Islands, Sempu Island, Kawah Ijen crater, Bali-Kuta, Ubud and Kintamani,” terang alumnus program magister Slovak University of Technology tersebut. Di Surabaya ada salah satu tempat yang menurutnya sangat menarik yakni house of Sampoerna. Dana mengaku senang dapat berkunjung dan berdialog dengan siswa dan guru di SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Menurutnya, para siswa di sini mempunyai kemampuan berbahasa Inggris dan pengetahuan yang baik. “I think it is very well organized institution. Students are also taught to be hard-working, self-confident and at the same time humble and tolerant,” kisah Dana yang akhir Desember ini akan kembali ke negaranya.
TAMU STUDI BANDING DAN MAGANG NO
WAKTU
ASAL
JUM
TESTIMONI
1
20/8/2013
UM Purwokerto
3
SD yang teratur dengan kegiatan yang sangat bagus
2
24/8/2013
SD Muhammadiyah Bodon
53
Sangat baik, menginspirasi untuk terus maju
3
3/9/2013
Ikatan Guru dan Kepala Muhammadiyah Kudus
44
Sangat terkagum dengan keberadaan SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya
4
5/9/2013
SD Aisyiyah Full Day Pandes, Kledi, Klaten
2
Sangat ramah dan menyenangkan. Semoga kami bias mengambil kebaikan dari sini.
5
5/9/2013
MI Muhammadiyah Meger, Klaten
1
Sangat welcome dan ramah
6
4/10/2013
SMP Muhammadiyah 2 Comal, Pemalang
48
The Excellent school. Semoga kami dapat mencontohnya Terima kasih SDM 4 Pucang.
7
7/10/2013
MI Ponpes Al-Furqon Banjarmain
22
Alhamdulillah mendapat ilmu dan pengalaman berharga untuk Madrasah kami.
8
2/11/2013
BKS Muhammadiyah Kota Yogyakarta
80
Bisa ditiru, penyambutan yang meriah dan ramah
9
9/11/2013
SD Al-Muttaqien Surabaya
50
Luar biasa!
10
12/11/2013
Jurjen Kingma Guru olahraga dari Ferwent City, Netherland
1
It’s an excellent school. I like this school.
11
25/11/2013
Majelis Dikdasmen PDM Kota Palembang
55
Sangat menakjubkan. Semoga kami bisa seperti ini.
12
25/11/2013
PDM Kota Palembang
55
Sangat menakjubkan!
13
28/11/2013
Dana Čapkovičová dari Slovakia
1
I think it is very well organized institution. Students are also taught to be hard-working, self-confident and at the same time humble and tolerant
24 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
silaturrahim
Dana Čapkovičová Indonesia is an Extraordinary Country My name is Dana Čapkovičová. I am from Slovak Republic. I live in a small city named Trnava situated in the west part of my country. I was born in year 1989, therefore I am 24 years old and my hobbies are hiking and reading books. I graduated from Slovak University of Technology in June 2013 in master degree study programme Integrated Safety that consists of Environmental, Chemical and Safety Engineering. The reason was my passion for travelling and interest in getting know other cultures and traditions. Therefore, I considered this season of my life as the best time to take a professional internship, to educate young students, to motivate them, share my experience and knowledge. I would like to be helpful for the students at any time and with any problem they are dealing with. I came here during Ramadan time and my first night was spent in boarding house next to the mosque, so I could hear praying from public speaker whole day. I have never experienced something similar before. I was shocked, but day by day I got used to hear it. Indonesian bathroom was a big challenge for me too. I am used to have a shower with hot water. However I also got used to cold water, which is sometimes very refreshing because of the hot weather. If talking about the food, Indonesian people eat a lot of rise, spicy food and drink too sweet coffee. Despite of this I love Indonesian food, especially soto ayam, mie goreng and gadogado. I am enjoying my stay here also because I can drink fresh coconut water, avocado juice and teh botol everyday and eat mango at any time I want. These products are rarely sold in my country and if so, they are very expensive. I do not think there is any language barrier, because almost all teachers in Muhammadiyah 4 Elementary School can speak English language in sufficient level and if I cannot understand, I use body language. Surabaya is very hot and big city. On the other hand, people here are very kind, warm and always smiling. That is what makes me feel happy all the time! Everyone is saying “Hi” to me while walking to shop, shouting “bule, bule!” and trying to take a picture with me. It is very funny. Indonesia is an extraordinary country with variety of traditions and cultures. Simultaneously its nation is warm, hospitable and friendly unlike European people, who are sometimes
very reserved and formal. Considering all pros and cons that living in this country brings, I have to say I love it and definitely going to miss it after returning back to my homeland! The other places I have visited are Yogyakarta, Batu, Malang, Semarang, Sidoarjo, Jombang, Gresik, Karimunjawa Islands, Sempu Island, Kawah Ijen crater, BaliKuta, Ubud and Kintamani. The special day Ive spent in Surabaya when Mr. Syaikhul and my friend Rimba took me to cigarette museum House of Sampoerna, no one here ever taken me there. It was nice when tere’s also part of Slovak tobacco taken part of tobacco history in Indonesia. I appreciate teaching at Muhammadiyah 4 Elementary School and the time that I can spend there. I am delighted that this school offers top level education, prepares graduates for an international environment by giving them a chance to learn science subject and English language with foreign teachers. I think it is very well organized institution. Students are also taught to be hard-working, self-confident and at the same time humble and tolerant. Muhammadiyah 4 Elementary School and all the people created temporary home for me since they act as I am a part of family, close friend. And they also have a modern building called The Millennium Building that suitable with modernn education nowadays. I saw the kids have more advance English skill than any other kids I know. Although the teacher said that the new curriculum had erased English lesson for primary school but for this school the language still exist. I hope to boost student’s confidence while speaking English language. I would also like to support the mutual understanding between different nations and cultures. I believe that my presence in classes and teaching can really encourage Muhammadiyah 4 Elementary School students to fulfil future plans of university studies, internships and travels to foreign countries. Finally I wish to keep in touch with everyone I have met because my life here, all the people and this amazing six months spent here will always stay in my memories. This internship was surely the right choice for me!
Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|25
konsultasi agama
Sedekah
Diasuh oleh
Sulthon, M.Ag.
Guru Ismuba SD Muhammadiyah 4 Surabaya
Pertanyaan: Assalamu’alaikum wr. wb. Ustadz, saya mau Tanya. Saya sering melihat, banyak sekali orang-orang Islam yang merelakan hartanya disedekahkan untuk kepentingan agama Islam. Secara kasat mata, uang yang disedekahkan itu berkurang, bagaimana Allah akan menggantinya. Terima kasih jawabannya. Dalilah (6-F) Jawaban: Wa’alaikumus salam wr. wb. Ananda Dalilah yang baik, memang benar bahwa uang yang kita sedekahkan itu berkurang, tapi di balik berkurangnya harta kita itu, pasti Allah akan menggantinya dengan rejeki yang lebih banyak. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Mulia lagi Maha Dermawan. Kedermawanan Allah memenuhi kebutuhan setiap hamba-Nya, bahkan melipatgandakan setiap kebaikan yang dilakukan oleh manusia meskipun kecil sekalipun kebaikan itu. Sebagaimana firmanNya.
“Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”. (QS. An Naml : 40)
26 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
Kalau bukan kedermawanan Allah SWT, kita pasti tidak memiliki apa-apa. Tapi terkadang hambaNya teramat lupa, bahkan sengaja melalaikannya. Sifat Allah yang Maha Pemurah sering kali hadir dan menukar kebaikan kita yang sedikit dengan kebaikannya yang tak terhingga. Sedekah adalah amal sukarela, namun Al-Qur’an menyebutkan sedekah lebih sering daripada zakat, mungkin sedekah tidak memerlukan batasan atau target minimal harta yang dimiliki oleh seseorang dan juga tidak dibatasi jumlah yang mesti dikeluarkan. Bersedekah adalah anjuran yang diturunkan Allah SWT kepada kita, siapapun orangnya miskin maupun kaya, sempit atau lapang. Bahkan, sedekah yang paling baik adalah sedekah yang dikeluarkan di saat kita membutuhkan dan memerlukan harta tersebut. Dalam riwayat hadits Imam Al-Bukhari dan Muslim dikisahkan, suatu hari datang seorang laki-laki kepada Rasulullah seraya bertanya: “Wahai Rasul sedekah apa yang paling besar pahalanya? Beliau menjawab: “Kamu bersedekah sedang kamu sendiri sedang dalam kondisi sehat, sangat membutuhkan, takut miskin, punya obsesi menjadi kaya, jangan tunda
keluarkan sedekah sampai ajal mendekat.” Kalau kita tidak ingin harta kita keluar, maka sebaiknya dengan meminjamkan harta itu untuk orang lain bisa mengambil manfaat darinya. Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang memberi manihah (manfaat suatu barang), maka ia seperti bersedekah sepanjang pagi hingga sore. (HR. Muslim). Bersedekah dalam pandangan mata manusia adalah mengeluarkan harta, namun hakekatnya sama saja kita sedang menabung di sisi Allah SWT.” Dialah yang akan menggantinya, sehingga apa yang dikeluarkan tidak seharusnya dihitung-hitung. Allah berfirman: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rejeki) dan kepadaNya-lah kamu dikembalikan.” (QS. AlBaqarah: 245) Janji inilah yang seharusnya selalu diyakini oleh setiap muslim, sehingga tidak akan pernah merasa berat, relakan sesuatu darinya untuk orang lain. Keyakinan seperti ini perlu di tanamkan dalam diri kita. Demikian ananda, semoga bermanfaat.
konsultasi psikologi
KOLABORASIKAN HOBI DAN STUDI
Diasuh oleh
Mulyana AZ, S.Pd., M.Psi.
Ketua Litbang SD Muhammadiyah 4 Surabaya
Pertanyaan: Assalamu’alaikum wr. wb. Ustadz, saya mempunyai seorang anak laki-laki sematang wayang. Sekarang ia duduk di kelas 4 SD. Hampir semua pelajaran nilainya turun, terutama pada nilai Matematika dan Bahasa Inggris. Tulisan ananda sangat susah dibaca dan susah kalau disuruh belajar. Semangat belajarnya turun, pergi ke sekolah ogah-ogahan, kecuali jika hari itu ada pelajaraan olah raga. Kebetulan ananda hobi sepak bola, kalau sudah bermain sepak bola, tidak tahu waktu. Bangun tidur ia sudah mencari bola, lalu bermain bola di lapangan bersama teman-temannya. Ananda pernah bilang ingin menjadi pemain sepak bola yang hebat seperti Evan Dimas Darmono. Mohon bantuannya Ustadz. Terima kasih. Ibu Rumana, Surabaya Jawaban: Wa’alaikumussalam wr. wb. Bu Rumana yang baik, percayalah semua permasalahan pasti ada solusinya, semua keinginan pasti ada jalan keluarnya. Seharusya hari ini ibu tersenyum, berbahagia dan bergembira, karena putra ibu telah memiliki cita-cita besar. Berbicara cita-cita, berarti kita berbicara masa depan yang terencana. Melakukan tindakan yang terencana berarti kita melakukan tindakan nyata. Cita-cita berbeda dengan mimpi, kalau mimpi adalah sesuatu yang ingin kita raih tetapi tidak ada perencanaan maupun tindakan nyata. Sudah semestinya setiap anak memiliki cita-cita. Dari cita-cita yang diinginkan inilah kita akan menjadi lebih mudah untuk mendampingi ananda dalam belajar. Cita-cita menurut John Dewey adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu. Menurut saya, ibu tidak perlu gundah melihat perilaku putranya yang senang bermain sepak bola,
sementara nilai Matematika dan Bahasa Inggrisnya kurang bagus. Karena apa yang dilakukan putra ibu sebenarnya adalah sebuah upaya mewujudkan cita-citanya. Tetapi kalau itu dianggap sebuah permasalahan, maka solusinya tidaklah terlalu sulit. Menurut saya, solusi terbaik adalah dengan mengkolaborasikan keduanya. Kolaborasi yang akan dilakukan bertujuan untuk menyelamatkan keduanya, artinya kesenangan bermain sepak bolanya tetap berkembang, sementara nilai Matematika dan Bahasa Inggrisnya bisa terdongkrak menjadi lebih. Untuk bisa mendongkrak nilai matematikanya, kita bisa berdalih kepada anak kita, kalau bermain bola itu dapat dikatakan menang jika pemain bisa memasukan bola ke gawang lawan. Sebagai orang tua kita bisa menyampaikan kalau ingin pandai bermain bola harus pandai matematika Ketika berhadapan dengan anak, sebagai orang tua kita harus bisa berroleplay yang sekan-akan kita juga mahir Matematika, dan ber-aksioma bahwa bola akan dapat ditendang dengan kencang dan mengarah pada sasaran, maka sudut tendagannya harus 35 derajat. Kalau perlu ananda kita ajak ke halaman rumah dengan membawa penggaris dan busur derajat atau jangka. Lalu kita buat sudut 35 derajat, selanjutnya bola plastik kita letakan dan dari sudut 35 derajat anak
kita suruh untuk menendang bolanya, dan bola akan lari dengan kencang. Bagaimana untuk mendongkrak kemampuan Bahasa Inggrisnya, tentunya kita tidak bisa melarang anak kita bermain bola lalu dipaksa untuk belajar Bahasa Inggris. Kalau hal itu kita lakukan maka, anak pasti berontak, dan kalau seandainya anak kita mau belajar, ia akan belajar dengan keterpaksaan, lalu bagaimana caranya belajar Bahasa Inggris dengan baik? Sebagai orang tua kita harus pandai-pandai memberikan motivasi dalam setiap perintah kita. Sehingga anak tidak merasa diperintah atau disuruh-suruh, tetapi anak dalam melakukan semua aktivitasnya merasa didukung dan didampingi oleh orang tua. Demikian juga menjadikan anak kita senang belajar Bahasa Inggris, padahal dia penghobi berat dalam bermain bola, maka sebagai orang tua kita harus bisa menyampaikan kalau kamu ingin menjadi pemain sepak bola yang hebat, maka kamu harus pandai berbahasa Inggris. Alasanya sederhana, kalau nanti anada menjadi pemain sepak bola yang hebat, dan harus bermain di luar negeri, sementara kemampuan Bahasa Inggrisnya kurang, maka akan kesulitan berkomonikasi dengan orang lain, sehingga akan menghambat karirnya sebagai pesepak bola hebat. Demikian, semoga bermanfaat.
Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|27
konsultasi kesehatan
Manfaat Garam
Diasuh oleh
dr. Hj. Lilik Hartini
Tim UKS SD Muhammadiyah 4 Surabaya
Pertanyaan: Dokter, hampir setiap hari kita mengkonsumsi garam melalui aneka makanan yang kita makan. Mohon penjelasannya tentang manfaat garam bagi tubuh manusia. Terima kasih. Baihaqi Ammar (5-B) Jawaban: Ananda Baihaqi yang pintar, garam adalah hasil bumi yang banyak digunakan orang khususnya untuk menambah rasa pada masakan. Orang akan merasa hambar jika masakan yang dimakannya tidak menggunakan garam, namun jika berlebih pun orang akan merasa terlalu asin, sehingga kurang sedap untuk dikonsumsi. Apapun bentuknya jika berlebih atau kurang pasti tidak akan baik, begitu juga dengan garam. Orang yang terlalu sering mengkonsumsi makanan dengan kadar garam yang tinggi, akan berdampak pada penyakit hipertensi. Begitu juga jika orang yang kekurangan garam, orang tersebut akan menderita sakit gondok. Kedua penyakit ini sama bahayanya.
28 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
Untuk itu kita harus benar-benar cermat dalam menggunakan garam khususnya untuk makanan. Namun apakah garam memiliki manfaat bagi kesehatan? Menurut informasi kesehatan yang kami kutip dari http:// xamthoneplus.biz, dijelaskan kalau garam memiliki manfaat yang cukup vital bagi kesehatan dan kehidupan. Dalam penjelasannya situs tersebut mengatakan, setiap orang pasti tahu apa itu garam, selain disukai karena rasanya yang khas juga disukai karena manfaatnya yang baik untuk kesehatan tubuh kita. Di dalam garam terkandung natrium yang dapat membantu keseimbangan cairan tubuh kita. Selain itu, juga natrium dapat meningkatkan dan membantu otak kita, sehingga banyak orang yang
mengatakan bahwa dengan makan garam kita bisa jadi lebih cerdas. Manfaat yang terkenal atas garam adalah khasiatnya yang dapat membantu kita dalam menyembuhkan penyakit gondok. Penyakit gondok merupakan penyakit yang dapat mengakibatkan bengkak pada leher kita. Penyebab penyakit gondok adalah kekurangan garam atau zat yodium dalam tubuh kita. Untuk itu, sebaiknya kita jangan sampai kekurangan zat yodium. Dari beberapa penelitian, ternyata garam tak hanya bermanfaat sebagai penyedap rasa. Butiran mungil berwarna putih itu juga bisa digunakan untuk kesehatan mata dan gigi. Berikut adalah manfaat garam untuk kesehatan mata dan gigi.
1. Pembasuh Mata Untuk meredakan sakit mata, dalam keadaan darurat gunakan air garam untuk membasuh mata. Bila keluhan tak berkurang, segeralah memeriksakannya ke dokter mata. 2. Obat Kumur Air hangat yang telah dibubuhi sedikit garam merupakan pencuci mulut yang efektif. Begitu juga bila terkena radang tenggorokan. Masukkan sedikit garam ke dalam air panas, aduk perlahan lalu gunakan sebagai obat kumur.
3. Gigi Putih Gigi yang terlihat kusam akan kembali cemerlang dengan cara menaburkan garam kering ke ujung bulu-bulu sikat gigi Anda saat akan menggosok gigi. 4. Sikat Gigi Awet Merendam sikat gigi yang masih baru dalam larutan air garam akan membuat sikat gigi menjadi lebih awet dipakai. Demikian ananda, semoga bermanfaat.
ekstrakurikuler
ICP,
Embrio Muhammadiyah International School
S
elain memiliki 24 macam kegiatan ekstrakurikuler, SD Muhammadiyah 4 Surabaya juga memiliki program pembelajaran khusus, yakni International Class Programme atau yang biasa disingkat ICP. Program khusus ini merupakan metamorfosis dari program sebelumnya, RSBI (2007-2013). Kelas RSBI juga metamorfosis dari program Bilingual Class (2005-2007). Program ini resmi dicanangkan sejak tahun pelajaran 2013/2014. Program yang dapat diikuti oleh siswa kelas 3 sampai 6 semester 1 ini terbilang khusus karena peserta dibatasi sebanyak 50 siswa per level kelas. Selain itu, para peserta juga harus mengikuti tahapan seleksi berupa tes tulis dan interview dengan materi utama kemampuan berbahasa Inggris di bidang Matematika dan Sains. Meski harus melewati tahapan seleksi yang ketat, antusiasme siswa yang berminat setiap tahun terbilang
cukup banyak. “Alhamdulillah, saya diterima sebagai peserta ICP,” ujar Ilham siswa kelas 3-E bangga. Program ICP dilaksanakan setiap hari Jumat pukul 13.3015.00 bertempat di ICP Room dan Laboratorium Bahasa dengan 5 orang staf pengajar dan seorang direktur program. Program kelas dengan pengantar bahasa Inggris ini mengacu standar kurikulum dari Singapura. “Buku Matematika dan Sains yang digunakan juga impor standar Singapura,” jelas Siti Zubaidah, direktur program. Program ICP berlangsung selama 4 bulan di setiap semesternya. Sedangkan, untuk proses evaluasi dilaksanakan sebanyak dua kali, yakni evaluasi tengah semester (middle test) dan evaluasi akhir semester (final test). Hasil evaluasi akan disampaikan kepada orangtua siswa melalui buku rapor khusus. Diadakannya program khu-
sus ini sebagai wadah bagi para siswa yang memiliki kemampuan di bidang Matematika, Sains dan bahasa Inggris yang baik. “Program ini selain berangkat dari ide pengembangan sekolah, juga sebagai bentuk aspirasi minat dan bakat siswa yang mempunyai kualifikasi berbahasa Inggris yang baik,” jelas M. Sholihin, kepala sekolah. Menurut Sholihin, program ICP juga sebagai bentuk embrio dari cita-cita besar merubah branding SD Muhammadiyah 4 Surabaya sebagai Sekolah Teladan Nasional menjadi Muhammadiyah International School. “Branding sebagai Sekolah Teladan Nasional selama ini sudah terimplementasi dengan baik, dan telah menginspirasi banyak sekolah di tanah air, maka ke depan branding sekolah ini harus di up grade menjadi Muhammadiyah International School,” terangnya.
HADITS
Dari Abu Zar, Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman, Mu’az bin Jabal RA dari Rasulullah SAW beliau bersabda: Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya menghapusnya dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik. (HR Turmuzi) Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|29
cakrawala sains
Prof. Dr. (Eng.) IMAM ROBANDI, MT
Guru Besar bidang Rekayasa Kontrol Energi Listrik di ITS, dan pernah menjadi Visiting Professor di Kumamoto University, Tottori University, Doshisa University, dan Sultan Kudarat Islamic Academy, Philippines.
KECERDASAN BINATANG M
anusia tidak dapat berlari secepat cheetah Afrika, 110 km/jam, manusia tidak sekuat gajah dalam merobohkan pohon, dan manusia tidak dapat membuat sarang seindah burung manyar, dan lain-lain. Dari hal ini muncul ide membuat sebuah kecerdasan tiruan (Artificial Intelligence, AI) dari para binatang, untuk mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari agar sistem menjadi lebih efisien, yaitu waktu (time) lebih cepat dan kerugian tenaga (losses) lebih kecil. Kehebatan lebah atau semut dalam mengatasi suatu permasalahannya dapat diadopsi untuk solusi manajamen perusahaan, bisnis, penjadwalan pembangkit listrik agar optimal dalam menyuplai konsumen, memperbaiki metode quick count agar margin error dapat ditekan, dan juga dapat digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan lain yang bersifat pelacakan. Tujuan AI adalah bukan untuk menggantikan sesuatu yang ditiru secara keseluruhan, tetapi mencari bentuk sistem kerja yang efisien untuk fungsi tertentu.
30 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
Sekarang ilmu AI sangat berkembang cepat untuk aplikasi di berbagai bidang, sehingga pekerjaan manusia banyak terselesaikan dalam waktu yang relatif lebih cepat, dan energi yang digunakan menjadi minimal. Hasilnya adalah sangat memuaskan, dan tindakan pemborosan dapat dihindari, sungguh sangat Islami. Produk-produk industri yang menggunakan kecerdasan tiruan pada teknik komputasinya telah melahirkan konsep-konsep kecerdasan tiruan baru yang berdasarkan kehidupan binatang dan juga organisme. Para ilmuwan tertarik dengan teknik pencarian makanan pada bakteri atau dikenal sebagai Bacteria Foraging Algoritm (BFA) yang sekarang menjadi kecenderungan terbaru yang lebih efisien dalam mengoptimais parameter dan variabel sistem. Bakteri dapat bekerja secara matematik yang sangat efisien. BFA bekerja berdasarkan pada perilaku mencari makan dari bakteri Escherichia coli yang berada dalam usus manusia, atau juga dapat dikembangkan untuk bakteri yang lain.
Pengembangan teknik optimisasi berdasarkan pada kumpulan burung telah menjadi dasar konsep Particle Swarm Optimization. Burung bergerombol dalam mencari makan, sungguh sangat matematik, stokastik, dan bahkan nonlinear. Mereka bekerja mencari makan dengan tenaga yang sangat efisien. Perilaku kolektif yang stokastik merupakan hasil interaksi lokal dari individu-individu burung yang satu dengan yang lain, dan juga dengan lingkungannya. Hal ini menggambarkan bahwa burung yang terbang menggunakan persamaanpersamaan yang bersifat matematik dan dapat diselesaikan. Akhir-akhir ini, telah berkembang beberapa penelitian yang berdasarkan pada konsep kumpulan (swarm) yang berbeda (unfixed), sehingga melahirkan ilmu kecerdasan tiruan jenis baru. Terinspirasi perilaku mencari makan pada koloni semut, para ilmuwan melahirkan proses optimisasi Ant Colony Optimization (ACO). Semut menggunakan kecerdasannya melalui peletakan cairan feromon
cakrawala sains pada setiap melintasi jalan. Feromon yang tebal menunjukkan jalan yang paling pendek yang harus dilewati oleh setiap semut. Menempuh jalan yang pendek adalah perilaku hemat dari komunitas semut. Rombongan semut adalah sangat hemat, yaitu selalu mencari jalan yang paling sedikit mengeluarkan energi. ACO banyak digunakan pada pencarian acak, misalnya untuk mengatur sistem penjadwalan mesin-mesin listrik pada sistem kelistrikan skala besar dan juga program para salesman keliling kota. Model kawanan juga terjadi pada lebah madu, yang terdiri dari tiga komponen penting, yaitu: sumber makanan, lebah pekerja, dan lebah unemployed. Jutaan bunga yang akan dilacak, dan tidak semua bunga mengandung nektar (bakal madu). Jika lebah tidak cerdas, maka tenaganya akan habis (mubadzir) untuk hinggap di setiap bunga yang belum tentu ada nektarnya. Lebah memilih bunga bernektar berdasar informasi sebelumnya dari teman-teman mereka. Lebah berjoget setelah berhasil membawa pulang nektar dari jarak yang jauh, dan jogetan lebah membentuk persamaan diferensial matematik. Ini adalah proses pelacakan. Konsep ini dikenal dengan Artificial Bee Colony. Juga, pada perkawinan lebah madu yang unik juga telah melahirkan sebuah algoritma komputasi berupa proses perkawinan ratu sarang yang dikenal dengan Marriage in Honey Bee Optimization. Masih ada lagi kehebatan lebah, mereka dapat membuat sarang madu dari segala penjuru arah, dengan hasil yang sangat gemilang, yaitu semua tempat madu akan berbentuk heksagonal dengan luas volume masing-masing tempat madu adalah
yang sama. Bentuk heksagonal adalah bentuk dengan volume maksimal dan irit bahan baku. Ini adalah proses optimisasi yang sangat matematik, sedikit bahan tetapi volume maksimal. Begitu juga tentang kumpulan ikan, terutama ikan hiu (shark). Ikan memiliki kemampuan mencari makanan, berkumpul, dan mengikuti kawanan tanpa ada perintah dari salah satu individu. Konsep kecerdasan yang menirukan kawanan ikan ini disebut Artificial Fish Swarm Algorithm, begitu juga untuk burung cuckoo (burung gila, dalam Bahasa Malay) yang selalu menitipkan telornya di sarang burung lain, dan kedipan kunang-kunang (firefly) untuk memberi petunjuk jalan
adalah suatu kerja cerdas, dan sekarang sedang banyak diteliti. Manusia sering tidak konsisten dalam memutuskan, bahwa setelah terjadi kesepakatanpun sering tidak memenuhi janji. Ini membuat sebuah keraguan, walaupun manusia sering dikatakan cerdas, tetapi sering tidak konsisten, sehingga para pelaku yaitu komunitas akan mengalami kesulitan dan kerugian. Pada saat menyimpulkan, manusia akan mengeluarkan pernyataan ”ya” atau ”tidak”, ”setuju” atau ”tidak setuju”, ”benar” atau ”salah”, berangkat atau tidak, dan lain-lain. Yang sering
menjadi permasalahan adalah apabila kesimpulan manusia berada diantara ”ya” dan ”tidak”. Apabila diantara “ya” dan “tidak” tidak teridentifikasi, maka manusia jenis ini akan melangkah dengan keraguan. Hal ini adalah sangat merepotkan sistem. Keraguan akan berdampak besar pada sistem, sehingga menghasilkan kinerja yang boros. Boros adalah bukan tipe manusia modern yang berciri fast growing dan high efficient. Ragu adalah bukan karakter semut dan lebah yang cerdas, ragu adalah sangat merugikan. AC di ruangan yang akan mati secara automatik saat tubuh Anda sudah mengalami kedinginan, mobil cerdas yang dapat memarkir dirinya sendiri, autopilot bekerja saat manpilotnya tertidur, mesin cuci, peluru kendali untuk mengejar lawan, satelite untuk melumpuhkan tank-tank lawan, sinyal untuk mendeteksi manusia yang bersembunyi di dalam gua, penyinaran LASER untuk menghancurnya batu ginjal, dan lain-lain sekarang sudah tersentuh oleh AI. Para ilmuwan telah menunjukkan bahwa tingkat kehebatan perilaku kawanan binatang dapat dipahami sebagai hasil dari proses yang terorganisir secara sendiri (self organizing) atau kelompok dengan tidak ada pemimpin yang bertanggung jawab, dan masing-masing gerakan mengacu pada keputusan sematamata dengan informasi yang tersedia. Sungguh sangat hebat, binatang dan organisme dalam mengolah informasi sebagai manajemen informasi modern, yang dapat menginspirasi manusia untuk berbuat lebih optimal, yaitu hemat dalam penggunaan energi. Sungguh akan menambah kualitas beriman untuk setiap orang-orang mukmin, jika mau sedikit merenung dari mana semut, lebah, ikan, dan juga binatang yang lain dapat menjadi cerdas?
Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|31
kalam
Spesies Tikus Baru Ditemukan di Indonesia
S
pesies tikus baru ditemukan di Indonesia dengan ciriciri jumbai keras, berbulu, dan ujung ekor putih. Tikus Mekot Boki Berduri ditemukan di hutan pegunungan Halmahera, di kepulauan Maluku. Dalam laporan BBC, wilayah tersebut dinilai kaya akan keanekaragaman hayati. Sayangnya satwa liar berada di bawah ancaman perusahaan penebangan dan pertambangan. Ilmuwan berharap penemuan mamalia baru akan mendorong eksplorasi yang lebih besar dan konservasi daerah. Temuan mereka dilaporkan dalam Jurnal Zoological Linnean Society. Tikus baru ditemukan di
daerah terpencil, daerah berbukit Halmahera oleh tim ekspedisi dari Universitas Kopenhagen dan Museum Zoologi Bogor. Mereka meletakkan perangkap dengan umpan kelapa bakar dan selai kacang, ditempatkan pada batang pohon dan di depan lubang liang. Di antara temuan mereka adalah tikus yang belum diketahui sebelumnya. Tikus berwarna abuabu kecoklatan pada bulu di punggungnya, dan perut abu-abu keputihan. Dengan analisa DNA tikus dan fitur fisik seperti tengkorak dan gigi, ilmuwan memutuskan tikus tersebut tidak hanya spesies baru, tetapi genus yang sama sekali baru. Ilmuwan menamakannya
Halmaheramys bokimekot. Nama bokimekot merupakan daerah pegunungan yang ekologinya terancam pertambangan dan penggundulan hutan. “Ini hewan pengerat baru yang menyoroti sejumlah besar keanekaragaman hayati tidak ditehui di wilayah ini dan pentingnya konservasi,” ujar pemimpin peneliti Pierre-Henri Fabre dari Pusat Macroecology, Evolosi, dan Iklim di Universitas Copenhagen. “Ini sangat penting ahli zoologi mengunjungi pulau-pulau tersebut untuk menjelajahi lebih lanjut,” ujarnya. Hanya enam tikus baru yang sejauh ini telah ditangkap, tiga jantan dan tiga betina. sumber: republika.co.id
AYAT PILIHAN
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shalih, bagi mereka surga-surga yang penuh kenikmatan. Kekal mereka di dalamnya, sebagai janji Allah yang benar. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS Luqman: 8-9)
32 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
sekolahku
Sosialisasi Tertib Berlalu-Lintas Polrestabes Surabaya
Menjadi Pelopor Tertib Berlalu-Lintas
“Siapa yang bisa mengendarai motor?” tanya Kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya, M. Sholikin kepada siswanya. “Saya..,” jawab siswa serentak sambil mengacungkan tangan. Acungan tangan para siswa SD Muhammadiyah 4 Surabaya membuat aparat kepolisian kaget. Mereka tidak mengira siswa SD sudah bisa mengendari motor. Padahal, mereka tidak diperkenankan mengendarai kendaraan, baik motor maupun mobil. Pasalnya, umur tidak mengizinkan mereka berkendaraan. “Saya sangat kaget atas pengakuan para siswa. Ini di luar perkiraan kami,” kata Aiptu Ali Subagyo, salah satu anggota Satlantas Polrestabes Surabaya yang kemarin memberikan penyuluhan tentang lalu lintas di SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Dengan fakta itu, Ali mengaku semakin bersemangat untuk memberikan pengertian tentang bahaya mengendarai motor bagi orang di bawah umur. Pasalnya, stabilitas pemikiran para siswa tidak bisa diharapkan. Orang seumuran siswa SD akan lebih mengedepankan emosi dari pada pemikiran secara jernih. Dalam penyuluhan ini, anggota Satlantas
Polrestabes ini memberitahuk an tanda-tanda berlalu lintas. Pengertian rambu-rambu lalu lintas mulai tanda menyeberang hingga larangan mengendarai motor ditunjukkan kepada siswa. Bahkan, aparat kepolisian ini meneriakan yel-yel sadar akan lalu lintas, mulai yel-yel bagi pejalan kaki, naik kendaraan motor, dan mobil. Yel-yel ini sebagai upaya sadar berlalu lintas, karena kepolisian sudah bertekad supaya siswa taat terhadap aturan lalu lintas. “Cita-cita polrestabes ingin anak-anak mempunyai ikrar keselamatan berlalu lintas di jalan,” ujar Ali. Ali menuturkan, pelanggaran lalu lintas yang dilakukan anak-anak di bawah umur tidak berdampak hukum. Mereka akan memperoleh hukuman pembinaan rutin. Sedangkan pihak yang harus bertanggung jawab atas pelanggaran anak adalah orang tua. Orang tua dianggap sebagai pihak yang sengaja membiarkan anaknya yang di bawah umur mengendarai motor. Padahal mereka tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). “Kayak kasusnya Dul (Abdul Qodir Jaelani), nanti yang kena bisa Ahmad Dhani, dia akan dihukum pemerintah,” ucap dia di depan siswa. Untuk itu, siswa-siswa ini harus mengetahui tanda-tanda berlalu lintas. Mereka juga harus berani menegur orang tuanya jika melanggar aturan. Banyak orang tua melanggar aturan lalu lintas saat
mengendarai motor. “Sadarkan orang tua yang melanggar ya,” pinta Ali. Kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya, M. Sholikin mengatakan, keputusan untuk memberikan pengertian lalu lintas kepada siswa karena ada rasa prihatin yang menimpa anak Ahmad Dhani, Abdul Qodir Jaelani. Atas kejadian itu, banyak korban yang meninggal. “Kami tidak ingin anak-anak mengendarai motor. Mereka belum diperbolehkan,”katanya. Sholikin sangat kaget saat siswa-siswa mengaku sudah bisa mengendarai motor. Ia menegaskan akan membuat surat kepada orang tua siswa supaya mereka tidak memperbolehkan anak mengendarai motor. Apa yang dilakukan anak akan berdampak buruk terhadap masa depannya. Mereka akan semakin berani jika terus dibiarkan. “Surat edaran akan kami kirimkan ke wali murid,” terang dia. Salah satu siswa SD Muhammadiyah 4 Surabaya, Talita Safria Amalia mengaku senang dengan proses pengenalan rambu-rambu lalu lintas. Menurut dia, dengan cara ini dirinya menjadi lebih mengerti aturan lalu lintas. “Saya bisa mengendarai motor sedikit-sedikit, tetapi dilarang orang tua,” akunya. Talita berjanji akan mentaati aturan dalam berlalu lintas. Semua aturan yang dibuat akan berdampak baik bagi anak. Di akhir acara sosialisasi tersebut, Aiptu Ali Subagyo mengharapkan agar 244 siswa kelas 6 yang mengikuti acara tersebut dapat menjadi pelopor keselamatan berlalulintas. “Semoga kegiatan seperti ini dapat menyadarkan semua pihak untuk tertib berlalu lintas, dan saya berharap anak-anak menjadi pelopor tertib berlalu lintas,” pungkas Ali.
Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|32
Surat Pembaca
Menurut saya Arba’a Magazine sudah keren, tapi perlu ditambah lagi ulasan tentang Iptek. Saya juga menyarankan agar majalah kesayangan ini tampil lebih tebal dengan menambah jumlah halamannya, terutama rubrik karya siswa seperti pantun, agar membantu kami dalam tugas Bahasa Indonesia. Ananda Rizkiah Syahrini (6-E)
Saya sangat senang membaca Arba’a Magazine. Saya juga bangga karena majalah ini pernah mendapat Juara 2 lomba majalah sekolah se-Jatim. Saya menyarankan agar volume penerbitan majalah diperbanyak, misalkan 2 bulan sekali. Juga perlu ditambah soalsoal latihan pelajaran umum ataupun Al-Islam, agar menjadi sarana berlatih para siswa. Semoga Arba’a Magazine semakin keren. Daniella Evita (6-C)
Pengalaman saya membaca Arba’a Magazine cukup menyenangkan. Dengan membacanya saya mendapat tambahan wawasan dan inspirasi. Sayu berharap untuk edisi berikutnya, majalah ini menambah rubrik yang berkaitan dengan cerita-cerita hikmah supaya pembaca semakin semangat membacanya. Maju selalu Arba’a Magazine. Dalila Arianti Prilia (6-F)
Saya selalu menunggu setiap penerbitan Arba’a Magazine. Saya mengusulkan agar diperbanyak ulasan tentang pengetahuan alam dan keislaman semisal ulasan tentang shalat sunnah dan puasa sunnah. Dengan itu para pembaca diharapkan semakin luas pengetahuannya, menjadi anak shalih dan taat beragama. Rifqi Ishami (5-D)
34 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
kreasi
Sampul Buku dari Bekas Majalah
Novita Utami, S.Pd.
Guru SD Muhammadiyah 4 Surabaya
S
ahabat, kali ini kita akan membuat sebuah kerajinan tangan berupa sampul (cover) buku catatan (notebook). Bahan yang dibutuhkan cukup mudah didapatkan, yakni kertas bekas majalah. Mungkin kalian memiliki majalah bekas di rumah yang sudah tak dibaca lagi, manfaatkan saja untuk membuat kerajinan yang satu ini. Kebanyakan majalah menampilkan isi berupa kertas dengan gambar warna dari berbagai iklan yang sangat menarik. Nah warna warni dari kertas majalah inilah yang kali ini akan dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tangan dari kertas. Majalah bekas yang bertumpuk tidak terpakaipun bisa kita manfaatkan untuk menjadi sesuatu yang berguna. Untuk mempraktekkan cara membuat kerajinan tangan dari kertas ini, kita membutuhkan beberapa bahan seperti: 1. Sebuah buku dengan sampul polos. 2. Majalah bekas. 3. Gunting. 4. Lem. 5. Pelapis cat. Cara Membuat 1. Ambil beberapa lembar kertas majalah. Pilihlah yang memiliki gambar-gambar unik, biasanya bagian iklan mempunyai kombinasi warna yang bagus. 2. Potong menggunakan gunting kertas-kertas majalah tersebut membentuk segitiga dengan ukuran sedang. 3. Tempelkan potonganpotongan kertas majalah berbentuk segitiga tersebut dengan menggunakan lem pada permukaan kertas sampul buku. Tempelkan
dan susun dengan serapi mungkin sampai seluruh permukaan sampul buku tertutup dengan kertas majalah. 4. Setelah semua permukaan tertutup potongan kertas majalah, lapisi permukaan kertas dengan pelapis bening. Bisa menggunakan cat semprot bening, atau semacam pernis. Gunanya adalah untuk mencegah ujung-ujung potongan kertas segitiga mengelupas. 5. Biarkan kering sejenak. Sampul buku catatan dari kertas majalah bekas buatan sendiri pun sudah jadi. Sangat mudah dan
sederhana bukan cara membuat kerajinan tangan dari kertas yang satu ini? Nah, dari sini anda masih bisa mengkreasikan lagi dengan cara membuat bentuk kreasi lainnya. Misalnya dengan menggunakan bentuk potongan kertas yang berbeda seperti kotak, atau persegi panjang, atau lainnya. Silahkan mencoba.
Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|35
rehat sejenak
Mewarnai, Yuk...! Teman-teman, pada rubrik Rehat Sejenak edisi ke-40 ini, kita akan mewarnai gambar di bawah ini. Tema gambar kita adalah ”Mari Berhitung.” Siapkan peralatan mewarnai kalian! Selamat bersantai….
Tulislah bagaimana pengalaman kalian belajar Matematika dan manfaatnya! ………………………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………….
36 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
Mencari Perbedaan Gambar
kuis
Kelas 1, 2, 3 Carilah 6 perbedaan pada gambar 1 dan 2 dengan memberi lingkaran!
Kelas 4, 5, 6 Carilah 8 perbedaan pada gambar 1 dan 2 dengan memberi lingkaran!
Cara Mengikuti Kuis • Pilihlah kuis sesuai kelasmu. • Jawablah pertanyaan dengan benar. • Jawaban difoto kopi dan ditempel Kupon Kuis Arba’a Magazine Edisi 40 (asli). • Kirim jawaban ke redaksi Arba’a Magazine (Ust. Anang Pujimanto). • Jawaban yang benar akan diundi untuk menentukan pemenang. • 6 pemenang akan mendapat hadiah menarik. • Nama-nama pemenang akan diumumkan di Arba’a Magazine edisi 41. • Bagi pemenang, hadiah dapat diambil di redaksi.
NAMA-NAMA PEMENANG KUIS ARBA’A MAGAZINE EDISI 38 Kelas 1, 2, 3 1. Firenda Noor Aziz (3-G) 2. Azizah Farah Salsabila (3-F) 3. Almas Muthia Mumtaz (3-E) Kelas 4, 5, 6 1. Gatra Rayhansyah (4-C) 2. Listya Wardhani (5-F) 3. Shafira Rahmaniar (6-D)
KUPON KUIS Arba’a Edisi 40 Nama : Kelas :
Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|37
cita-citaku Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Kejarlah cita-citamu meski sampai di ujung dunia. Karena cita-cita adalah pengharapan terbaik kita di masa depan. Karena cita-cita adalah bukti bahwa hari ini kita masih memiliki optimisme hidup. Berawal dari mimpi dan cita-cita, kita akan menggenggam dunia. Ayo, semua bisa!!
Koki Hebat
Saya terinspirasi dari profesi koki di Jepang. Di negeri Sakura tersebut, Koki merupakan salah satu profesi paling dihargai dan dibayar tinggi. Kelak jika aku besar nanti, aku ingin menjadi koki yang hebat. Sejak sekarang aku terus berlatih memasak sekalian membantu mama di dapur. Jika cita-cita ini terkabul, aku ingin memasak makanan yang enak untuk kedua orang tuaku, dan aku akan mengikuti berbagai lomba masak tingkat dunia untuk mengharumkan nama Indonesia. Doakan ya. Farhan Aqilah (2-E)
Ustadz dan Pakar Sejarah Islam
Aku gemar sekali membaca buku-buku sejarah, terutama sejarah Islam. Ternyata sejarah Islam di masa lampau telah menunjukkan betapa umat Islam memiliki peradaban dan berilmu pengetahuan yang tinggi. Kelak jika besar nanti, aku ingin menjadi ustadz dan pakar sejarah Islam. Aku ingin menjadi seorang professor sejarah Islam di universitas terkemuka di dunia. Dengan menjadi pakar sejarah Islam aku berharap dapat memelihara sejarah umat Islam. Sejak saat ini, aku akan terus giat membaca buku-buku sejarah, dan tak lupa terus membaca Al-Qur’an dan berdo’a. Ghifary Albizanthi (3-D)
Animator Kondang Menikmati film kartun dan film animasi adalah kesukaanku. Tetapi, ketika menonton f i l m - f i l m tersebut saya tidak hanya menikmati apa yang saya lihat, tetapi saya juga belajar bagaimana cara membuatnya. Kebetulan saya juga gemar bermain komputer, terutama programprogram animasi. Di masa mendatang, aku ingin menjadi animator kondang. Aku akan membuat filmfilm animasi Islam yang berkualitas supaya dapat membantu menyampaikan dakwah Islam melalui film-film tersebut. Dukung cita-citaku ya kawan agar nama Indonesia dapat diharumkan. Saskia Abirama (2-E)
Dokter yang Suka Menolong
Aku menggemari pelajaran sains. Alhamdulillah selama ini nilaiku untuk pelajaran tersebut selalu memuaskan. Jika aku besar nanti, aku ingin menjadi seorang dokter. Aku ingin dengan profesi tersebut dapat bermanfaat bagi orang lain. Dapat menolong siapapun yang membutuhkan, terutama mereka yang fakir dan miskin. Jika aku menjadi dokter kelak, aku akan menggratiskan biaya pengobatan orang yang tidak mampu. Mulai saat ini aku akan giat terus belajar dan tak lupa banyak berdoa. Amiin. Daffa Caesar (3-D)
Fotografer Profesional
Meski terkadang narsis, aku suka foto-foto diri. Tapi, aku juga suka mengambil foto obyek apa saja. Ini adalah hobiku dari dulu. Karenanya, ketika besar nanti, aku ingin menjadi seorang fotografer professional. Untuk mewujudkan cita-citaku ini, sekarang aku sudah mempunyai beberapa kamera foto yang aku pakai terus untuk belajar. Aku suka mengambil obyek foto apa saja. Manusia, binatang, pemandangan alam, dan peristiwaperistiwa menarik. Tak lupa aku juga terus berdo’a agar Allah mengabulkan cita-citaku ini. Amiin. Aulia Rizki (6-C)
38 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
resensi
Aku Suka Belajar Ide cerita Teks Tebal Penerbit Indonesia Penerjemah
: Donga Science : Fourth Dimension : 65 halaman : Bhuana Ilmu Populer, Jakarta, 2008 : C. Krismariana W.
Peresensi
: Rifqi Ishami Fasya (5-D)
Di sampul depan buku ini, dituliskan bahwa ini adalah seri educomics–komik yang
berisi edukasi. Mengasyikkan sekali membaca buku ini. Isinya adalah pembelajaran tentang air. Walaupun isinya pembelajaran, buku ini tidak membosankan. Tidak seperti buku-buku pelajaran di sekolah. Di sini materi belajar dikemas dalam bentuk cerita; jadi ada tokoh anak-anaknya. Dalam buku ini, tokohnya ada tiga: Gangsu, Danbi, dan Tetes Air. Danbi dan Gangsu berkenalan dengan Tetes Air ketika air kran mereka macet!
Padahal waktu itu Danbi sedang mencuci muka. Setelah diambilkan air oleh Gangsu, mereka kemudian ikut petualangan dengan Tetes Air. Petualangan mereka sangat mengasyikkan. Lewat petualangan itu mereka jadi tahu tentang siklus air, polusi air, peradaban manusia yang berlangsung di dekat mata air atau sungai. Menurutku, pengemasan ilmu pengetahuan dan cerita dalam buku ini bagus. Karena dikemas dalam bentuk cerita dan disertai gambar-gambar yang bagus, anak-anak jadi lebih mudah memahami tentang air.
Misteri Bunga Matahari Judul Penulis Penerbit Jumlah Halaman Peresensi
: Misteri Bunga Matahari : Erna Fitrini : Dar! Mizan, cetakan 1, tahun 2013 : 140 halaman : Listya Wardhani (5-F)
Sesuai dengan genre buku ini Kecil-kecil Jadi Detektif, Misteri Bunga Matahari berkisah tentang seorang anak yang kehilangan bukunya dan berusaha menemukan pencuri buku tersebut. Menurut saya tema cerita yang diangkat penulis tidak biasa. Tentang anak-anak yang hobi membuat tembikar. Belum pernah saya menemukan buku anak dengan tema ini sebelumnya. Dalam buku ini penulis juga menyisipkan beberapa teknik membuat tembikar seperti teknik coiling dan pinching. Pembaca pasti akan mendapat wawasan baru tentang tembikar. Kisah dimulai dari Afief dan Giana yang sedang latihan membuat tembikar. Mereka akan mengikuti lomba tembikar. Konflik muncul ketika mereka melihat motif bunga matahari yang unik dalam sebuah buku. Afief ingin mengukir motif itu
pada tembikar yang akan dibuatnya. Beberapa kali Afief mencoba menggambar motif tersebut, sayangnya pensil Afief selalu patah. Mereka pun jadi bingung. Layaknya anak-anak, mereka berpikir ada ‘sesuatu’ dengan motif itu. Ketegangan berlanjut ketika Afief mendapat teman baru bernama Bre yang baru pindah ke kampung mereka. Bre anak laki-laki yang misterius sehingga membuat Giana ingin menyelidiki ada apa dibalik sifat misterius Bre. Ada sedikit kekonyolan yang terjadi ketika Giana menyelidiki Bre sehingga membuat pembaca tersenyum di tengah rasa penasaran. Secara keseluruhan novel ini cukup seru bagi saya yang menyukai cerita detektif. Salah satu keunikan novel ini, judul perbab dibuat dengan menggunakan kata ‘misteri’ di awal semua judul.
Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|39
pelesir
Belajar Kedisiplinan dan Kebersihan dari Negeri Jiran Fahmia Nur Fauziah (6-D)
A
lhamdulillah, liburan tahun 2013 lalu sangat berkesan bagi saya. Kebetulan ada tiket pesawat promo maka saya dan keluarga memutuskan tanggal 1719 Oktober pelesir ke Singapura dan Malaysia. Kami tidak menggunakan jasa tour guide tapi mandiri atau backpacker, sehingga harus membuat perencanaan yang matang karena waktu yang sangat pendek. Saya rajin untuk browsing di internet tentang tempat-tempat tujuan wisata, hotel, transportasi, dan berbagai tips bagi backpacker. Tanggal 17 oktober 2013, jam 4 pagi kami sudah bersiap menuju bandara Juanda. Kami datang lebih awal agar tidak ketinggalan pesawat. Pesawat berangkat pukul 07.25 WIB dan tiba pukul 10.55 waktu setempat. Setibanya di bandara Changi Singapura, di sana tersedia kran air yang siap minum. Sebelumnya saya menyediakan botol kosong dari Surabaya sehingga saya bisa mengisi air di kran tersebut. Di Changi terdapat bagian informasi dan brosur-brosur yang memberi petunjuk tempat wisata,
40 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
peta, hotel, dan sebagainya. Di Singapura jangan sekali-kali membuang sampah sembarang, merokok, memakan permen karet, menyeberang jalan sembarangan, bisa-bisa kita akan kenai denda. Berhubung kami cuma sehari di Singapura, maka kami naik taksi saja. Di Singapura semua taksi menggunakan agrometer. Singapura merupakan negara yang bersih, disiplin, tata kotanya bagus, bentuk gedunggedungnya unik, ada lima jenis transportasi darat antara lain taksi, bus, MRT, LRT. Mass Rapid Transit (MRT) adalah jaringan kereta yang meng-cover seluruh jaringan bagian Singapura. Naik MRT lebih cepat, harganya relatif murah, namun untuk naik MRT kita harus jalan jauh, sabar menunggu, dan rela berdiri karena penumpangnya banyak. Berhubung waktu yang sangat singkat maka saya menentukan tujuan wisata ke Marina Bay (lebih dekat dari Changi), Sentosa Island, dan Mustafa Center (tempat berbelanja). Di lokasi Marina Bay banyak bentuk gedung-gedung yang unik,
patung Merlion (patung berkepala singa dan berbadan ikan) yang merupakan maskot negara Singapura. Sopir taksi menurunkan kami di Esplanade Hotel. Jika masuk lewat pintu masuk hotel akan tembus lokasi menuju patung Merlion. Namun terlebih dahulu kami beristirahat sebentar karena di sekitar Expalanad Hotel tempatnya cukup sejuk. Kami membawa bekal makanan dari Indonesia, karena makanan di Singapura harganya mahal. Setelah istirahat cukup kami melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki sambil membawa tas ransel bertroli menuju patung Merlion yang jaraknya tidak terlalu jauh. Setelah puas berfoto dengan latar belakang patung Merlion, Marina Bay Sand Hotel (Hotel mewah yang atapnya seperti kapal), dan Esplanade Hotel (bentuknya seperti durian), kami melanjutkan perjalanan dengan naik taksi menuju Sentosa Island. Di Sentosa Island ada Universal Studios yang lima kali lipat lebih bagus daripada Dufan Ancol dan Trans Studio Bandung. Harga tiket masuk orang dewasa 74
dollar Singapura dan anak-anak 54 dollar Singapura. Kami cukup puas hanya foto di bola dunia Universal Studio karena harga tiket mahal, lagipula anak-anak sudah pernah ke Dufan Ancol dan Trans Studio meskipun tidak sebagus Universal Studio. Perjalanan berikutnya ke Mustofa Center (Little India) di Serangoon Road. Di sini merupakan titik sentral masyarakat India di Singapura. Di sekitar Mustofa Center banyak dijual makanan dengan harga relatif terjangkau. Di Mustofa Center dijual berbagai jenis barang-barang yang lebih murah harganya dibandingkan kita beli barang di mall Singapura. Di depan Mustofa Center ada Masjid Abdul Gafoor. Setelah dari Mustofa Center pukul 20.30 waktu setempat, kami naik taksi menuju terminal bus Singapura, kemudian kami turun untuk menuju imigrasi. Dari imigrasi Singapura kami berjalan cukup jauh menuju imigrasi Johor Bahru Malaysia, kemudian naik bus ke Terminal bus Larkin Johor Bahru yang jaraknya tidak terlalu jauh. Pukul 22.00 waktu setempat kami tiba di Terminal bus Larkin Johor Baru. Di sana kami istirahat, menikmati makanan khas Malaysia. Kami memutuskan naik bus super express executive tujuan Puduraya dengan harga tiket RM 34 per orang dan berangkat pukul 24.00 malam agar bisa tiba di Malaysia pukul 4 pagi. Busnya sangat nyaman sekali sehingga kami bisa menikmati bermalam di bus. Bus berhenti di jalan Pudu Raya. Di sekitar jalan Pudu banyak hotel, ada supermarket, KFC, kedai. Sejenak kami melepas lelah sambil minum teh tarik di kedai yang buka 24 jam itu. Kami menginap di KL City Hotel, yang harganya RM 80, ada fasilitas AC, ada air shower untuk air
panas dan dingin, tempat tidur. Kami berisitirahat sejenak di hotel tersebut. Sekitar pukul 10.00, kami menuju ke KLCC naik LRT yang ada di
seberang hotel KL City Hotel. Di KLCC ada menara Petronas (menara kembar) yang merupakan ikon Malaysia. Ternyata perjalanan menuju LRT berliku-liku dan melelahkan, tapi perlu untuk pengalaman naik LRT. Harga tiket LRT sangat terjangkau, cukup membayar RM 15 untuk 4 orang. Kita cukup membeli tiket di awal saja di mesin-mesin penjualan tiket LRT dengan tujuan ke beberapa tempat. Sesampainya di KLCC kami berfoto di depan Menara Petronas. Di sekitar KLCC banyak gedung perkantoran, hotel, mall, masjid, taksi. Di Malaysia jangan sekali-kali naik taksi tanpa agrometer karena sopirnya akan menentukan harga seenaknya. Kami mencari taksi berargometer untuk mengantarkan kami ke lokasi berikutnya yaitu di Cocoa Boutique, Malaysia Largest Chocolate Paradise. Di sana dijual coklat yang beraneka ragam. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Petaling Street (China Town). Di sana banyak dijual pernik-
pernik d a n makanan khas Malaysia. Banyak wisatawan luar negeri maupun dalam negeri yang berbelanja di Petaling Street. Di sekitar Petaling Street banyak tempat belanja, namun kami sangat lelah. Jarak Hotel KL City ternyata tidak jauh dari Petaling Street sehingga kami hanya jalan kaki saja. Akhirnya kami kembali ke hotel untuk beristirahat karena besok jam 4 pagi kami harus bersiap-siap untuk ke bandara LCCT Kuala Lumpur. Sebenarnya masih banyak sekali tempat-tempat yang belum kita kunjungi dengan naik bus city tour Hop on Hop off. Dari perjalanan kami ke Singapura dan Malaysia dapat diambil manfaat, bahwa kita bisa belajar tentang kedisiplinan, kebersihan, tata kota, jenis-jenis transportasi, tempat wisata yang terawat, belajar bahasa, pemerintahan yang bersih dari korupsi. Di Singapura dan Malaysia tidak ada pengemis di jalan-jalan karena ditampung oleh Dinas Sosial, pedagang kaki lima (PKL) terkoordinir, jalan tidak ada macet, angkutan umum bersih, aman dan nyaman. Kita bersyukur karena merupakan negara yang terdiri dari beberapa pulau, tempat wisata yang sangat menarik, memiliki kekayaan sumber daya alam. Itu semua perlu ditata kembali karena bisa mendatangkan devisa negara untuk kemakmuran rakyatnya.
Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|41
sahabat asuh
Berbagi Mendatangkan Berkah
Segala puji dan syukur hanyalah untuk Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan taufik-Nya, hingga pada edisi ke-40 ini, kami dapat terus mengumpulkan pundi-pundi amal para donatur melalui program sosial Sahabat Asuh Arba’a Magazine. Dengan ini kami sampaikan, bahwa jumlah donatur Sahabat Asuh pada setiap edisinya mengalami peningkatan secara kuantitas, baik jumlah donatur maupun jumlah
NO
NAMA
KELAS
nominal yang diberikan. Mudah-mudahan hal positif ini akan terus meningkat di masa mendatang. Bantuan dari pembaca pada edisi ke-39 dan sebagian pada edisi ke-40 telah kami salurkan kepada para sahabat yang membutuhkan berupa beasiswa pendidikan. Berikut rinciannya.
SEKOLAH
DONASI
1
Putri Hafzah
1
SD Muhammadiyah 7 Wonokromo Surabaya
300.000
2
Ahmad Yusril
2
SD Muhammadiyah 7 Wonokromo Surabaya
300.000
3
Adam Rafli
3
SD Muhammadiyah 7 Wonokromo Surabaya
300.000
4
Sulthon Sholahudin
3
SD Muhammadiyah 7 Wonokromo Surabaya
300.000
5
Aprilia Nur Haliza
4
SD Muhammadiyah 7 Wonokromo Surabaya
300.000
6
Wigutomo
5
SD Muhammadiyah 24 Surabaya
250.000
7
Prananda Bilqis S.
1
SD Muhammadiyah 24 Surabaya
250.000
8
Nashita R. N.
1
SD Muhammadiyah 24 Surabaya
250.000
9
Satria Bayu Gaung
2
SD Muhammadiyah 24 Surabaya
250.000
10
Ahnaf Maulana Fatin
4
SD Muhammadiyah 24 Surabaya
250.000
11
Rio Gunawan
4
SD Muhammadiyah 24 Surabaya
250.000
12
Diana Putri Dewi
1
SD Muhammadiyah 1 Bulu, Bancar, Tuban
250.000
13
Iwan Rahmansyah
6
SD Muhammadiyah 1 Bulu, Bancar, Tuban
250.000
14
Ziaul Haq Akmal
5
SD Negeri 2 Medaeng, Waru, Sidoarjo
250.000
15
Irsyadil Ibad
1
SD Negeri 1 Ngadiluhur, Bojonegoro
250.000
16
Syahzana Batrisyia
1
MI Muhammadiyah 10 Klepek, Bojonegoro
250.000
17
Arya Dwi Anggika
1
SD Muhammadiyah 4 Surabaya
250.000
18
Hasyim Fachris A.
3
SD Muhammadiyah 25 Surabaya
250.000
19
Naufal Arij A.
5
SD Muhammadiyah 25 Surabaya
250.000
JUMLAH 4.750.000
42 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
Pada edisi ke-40 ini, sejumlah donatur telah menyumbangkan bantuannya. Berikut nama-namanya. NO NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61
KELAS DONASI
ALDHIRA IV E SAKIYAH IV F DAMARIO IV F M. RIYAN RAMADHAN IV F M. DIMAS III F REZALDI ANDRIO IV C M RIYAN FAHREZI III C DIVA NATASYA III G RAISSA IZZAH III G FAKHRI E P III G M NABIL M III G ABDUL LATIF III G FASYA ZAHIM III G M IMAM III G AZRUL III G RAISSA SALMA SALSABILA IV D AMILIA NOVA III G RADITYA NAUFAL III F M RIZKI IRHAM III B YANFA’ IV F GADIS IV F AYUNDA IV F AISYA DAVINA IV F SULTAN SAFIRIAN IV F M. IQBAL SATRIA IV F NABILA AMARA SHIFA IV F SABRINA DEWI A IV F AKROMUL HUKKAAMI III B AURELIA AFINA III B M ZIDANE P. Y III B NABINA RAMANIYA III B RADJATHA AKBAR KASIDI III B AISYA KURNIA A.Z III B IDZWAR ALDE BARAN III B GERALDI FRANSLIN MANTIRI IV F MICHAEL NURMANSYAH III B SAFA AGUSTIN INDRIANTO III B RIZQA N ANGGI MASKA PRIA III B MUFIDAH M G III D M AMIRUDDIN III E RASYA FARIANSYA BUSRA III E MACHICHA HASANA IV E NIKE INABAH AKMAL III E RAHMAD DEWA NAUFAL IV F KAYLA AYOE IV F SYAFRIZAL III F RUBEN IV E VALEN PANDU IV E RABBANI ZAKIRIN III C SHAFWA PARSA AZAHIRA III D AZIZ III D RIFKI III G RAFLI ZAIDAN III D EZZA RAFLI NINGRUM III D FAKRI III D M ZUFAR III D NADIA KUN III E INAS MUTIARA HANUM III E NIKE INABAH III E JASMIN III E
Rp 15,000.00 Rp 6,000.00 Rp 7,000.00 Rp 20,000.00 Rp 5,000.00 Rp 10,000.00 Rp 10,000.00 Rp 50,000.00 Rp 50,000.00 Rp 5,000.00 Rp 5,000.00 Rp 10,000.00 Rp 10,000.00 Rp 5,000.00 Rp 100,000.00 Rp 20,000.00 Rp 50,000.00 Rp 10,000.00 Rp 15,000.00 Rp 20,000.00 Rp 5,000.00 Rp 5,000.00 Rp 8,000.00 Rp 5,000.00 Rp 10,000.00 Rp 10,000.00 Rp 50,000.00 Rp 50,000.00 Rp 50,000.00 Rp 20,000.00 Rp 10,000.00 Rp 10,000.00 Rp 20,000.00 Rp 25,000.00 Rp 20,000.00 Rp 10,000.00 Rp 20,000.00 Rp 100,000.00 Rp 20,000.00 Rp 50,000.00 Rp 10,000.00 Rp 100,000.00 Rp 20,000.00 Rp 10,000.00 Rp 5,000.00 Rp 10,000.00 Rp 5,000.00 Rp 10,000.00 Rp 10,000.00 Rp 20,000.00 Rp 100,000.00 Rp 5,000.00 Rp 50,000.00 Rp 10,000.00 Rp 20,000.00 Rp 4,000.00 Rp 5,000.00 Rp 5,000.00 Rp 10,000.00 Rp 5,000.00 Rp 15,000.00
NO NAMA
KELAS DONASI
NO NAMA
KELAS DONASI
62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122
III E III E III E IV C III E III E III A III A III A III A III A III A III A III A III A III A III A III B III B VI D IV D III G III G III G III G III F III F III F IV E IV E IV E IV E IV E IV E IV E IV E IV A IV F IV F IV G IV G IV F IV F IV C IV C IV C IV C IV C IV C IV C IV C IV C IV C IV C IV B IV B IV B IV B IV B IV B IV B
123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183
IV B IV B III C III C III C III C III C III C III C III C III C III C III A III A III A III A III A III A III A III A III A III C III C III C III B III B III B III B III D III D III D III D III E IV A IV A IV A IV A IV B IV B IV B IV B IV B IV B IV B IV B IV B IV B IV C IV C IV C IV C IV C IV D IV D IV D IV F IV F IV F IV G IV G IV B
AFEL ALCARIC RAFIF AYDIN M SAFIR ADINDA QINTANA DEWI JASMINE RAFIF AYDIN AHMAD AZMIYATUL ALIYAH WIRITANAYAH ALYA GR SELSYA AYU VANESSA AMANDA M IRSYAD F M FAWAS D TALITHA K P TARISHA A KHOIRUNNISA SYAWALA NISA ALDZE JASMINE LAILA FITRI A FAHMIA NUR FIKRI YAHYA AYUNDRA SHAFA AURELIA F NOOR AZIZ FACHRI ALFREDA KAYANA ARDHEA AHMAD EKA M AMMAR IBNU ICHA PERMATA AISYA FAKHRI SAHARANI MUFARRIZUL ATHAYA FARABI FARIZA SAHARAN AHMAD SABIR KENZI BLENDA JAVIERIAN A FIEMAS R P M M NAUFAL RAFI RAHMA SAHARA FIKRI ALIF ALBIRA GRENDY ALTHOF ARYA KUSUMA NINIS RAFIF INTAN DEVITO AKMA AUFA HAMZI RAYHAN VERY SYAHRIZAL FARAH IMANINGTIYAS MAIDA AFTA DAVINA TRIXE QUITA ALMIRA MUTIARA AZZAHRA SAFIRA CLARISSA DEWI R ATHALLAH IQBAL F M RIZQY ARSYA SHAFIRA TSABITA HANIFA DZAKIYAH AFIFAH NURHALIZAH
Rp 5,000.00 Rp 25,000.00 Rp 10,000.00 Rp 10,000.00 Rp 15,000.00 Rp 25,000.00 Rp 5,000.00 Rp 10,000.00 Rp 5,000.00 Rp 5,000.00 Rp 5,000.00 Rp 50,000.00 Rp 5,000.00 Rp 50,000.00 Rp 5,000.00 Rp 50,000.00 Rp 100,000.00 Rp 50,000.00 Rp 10,000.00 Rp 10,000.00 Rp 10,000.00 Rp 70,000.00 Rp 5,000.00 Rp 5,000.00 Rp 5,000.00 Rp 50,000.00 Rp 10,000.00 Rp 20,000.00 Rp 50,000.00 Rp 50,000.00 Rp 5,000.00 Rp 10,000.00 Rp 5,000.00 Rp 5,000.00 Rp 5,000.00 Rp 5,000.00 Rp 50,000.00 Rp 10,000.00 Rp 20,000.00 Rp 20,000.00 Rp 100,000.00 Rp 20,000.00 Rp 50,000.00 Rp 50,000.00 Rp 10,000.00 Rp 10,000.00 Rp 10,000.00 Rp 5,000.00 Rp 100,000.00 Rp 10,000.00 Rp 10,000.00 Rp 100,000.00 Rp 20,000.00 Rp 20,000.00 Rp 50,000.00 Rp 20,000.00 Rp 50,000.00 Rp 20,000.00 Rp 20,000.00 Rp 10,000.00 Rp 50,000.00
NADIA P A SEMBRANI AZKAL AZKIAH AQILA LARASATI SHERINA SALMA NAYSWA RAYSA JUNIZAR A H P KANAYLA RAFFA M ALAMSYAH PUTRA RYAN FAREL ROSSA NAYLA AZALIA TIARA NISRINA MASHA UTIMA TSABITA RIZKI Z C FAWWAS KEVIN LUTFI HIDAYAH ANANDA RAJENDRA M SYAHRAZIF KAILLA AZZAHROH DAVINA SYAKIRA BIMO ARYO S NAUFAL EMERY NAUFAL RIZKI ABYAN KAILA ZIDAN M RIZKI IZHFA M ZAIDAN T ADYATMA N M ZUFAR HAFIDZ GHULAM KHAIRAH MICHIKO ROIS MAHZHEBI FAYZAH NATASYA YAS SYAYIDAH ALINA SAFWAH DIAH N M IRZA RAFI IRAWAN RAFIF FAZILA DIWANTY LISA’YIYAH RODIYAH DEBBY A S SAHABAT KU NOBEL AL MAUDUDY GALEN A B FIDEL DAFFA RAHMADANI PUTRA RAMA AZZAM SABRINA BELVA NIKITA ROSALIND ALYA GITA R SABRINA BELVA RAFI FARANDAFI DAFFA D RIZKY A RIZKI ABYAN N K D FITRIANA RAFIALDI R R NAUFAL RENATA CINTA NAUFAL M REZZA SYAHREVI
Rp 25,000.00 Rp 50,000.00 Rp 100,000.00 Rp 100,000.00 Rp 100,000.00 Rp 50,000.00 Rp 50,000.00 Rp 50,000.00 Rp 20,000.00 Rp 20,000.00 Rp 25,000.00 Rp 2,000.00 Rp 50,000.00 Rp 100,000.00 Rp 10,000.00 Rp 5,000.00 Rp 10,000.00 Rp 20,000.00 Rp 10,000.00 Rp 10,000.00 Rp 10,000.00 Rp 100,000.00 Rp 50,000.00 Rp 50,000.00 Rp 50,000.00 Rp 10,000.00 Rp 10,000.00 Rp 5,000.00 Rp 50,000.00 Rp 5,000.00 Rp 5,000.00 Rp 50,000.00 Rp 10,000.00 Rp 15,000.00 Rp 20,000.00 Rp 5,000.00 Rp 10,000.00 Rp 100,000.00 Rp 20,000.00 Rp 15,000.00 Rp 5,000.00 Rp 10,000.00 Rp 50,000.00 Rp 100,000.00 Rp 100,000.00 Rp 20,000.00 Rp 25,000.00 Rp 50,000.00 Rp 50,000.00 Rp 30,000.00 Rp 50,000.00 Rp 50,000.00 Rp 20,000.00 Rp 20,000.00 Rp 50,000.00 Rp 50,000.00 Rp 20,000.00 Rp 20,000.00 Rp 5,000.00 Rp 20,000.00 Rp 10,000.00 Rp 5,097,000.00
Saldo edisi ke-39 Rp 1.929.200,00 Penerimaan edisi ke-40 Rp 5.097.000,00 Jumlah bantuan yang disalurkan Rp 4.750.000,00 Saldo total Rp 2.276.200,00 (Dua juta dua ratus tujuh puluh enam ribu dua ratus rupiah) Kami mengucapkan jazaakumullah khairan katsiiran kepada seluruh donatur yang turut serta mendukung program ini. Semoga amal yang telah diberikan diterima dan mendapatkan balasan terbaik dan mendatangkan berkah dari Allah SWT. Amiin. Bagi pembaca yang ingin bergabung, kami selalu menunggu partisipasinya. Bantuan dapat langsung diserahkan ke redaksi Arba’a Magazine.
Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|43
teknologi
Bahaya Akibat Kemajuan Teknologi Kemajuan teknologi selain memberikan beragam kemudahan ternyata juga bisa membahayakan jiwa terlebih kesehatan para penggunanya. Benarkah? Penelitian telah menemukan ada beberapa gangguan kesehatan akibat penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari mulai dari depresi Facebook hingga sakit kepala karena ponsel. Seperti dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa penyakit yang diakibatkan karena kemajuan teknologi. 1. Depresi Facebook. Awal tahun ini, sebuah kelompok dokter di Amerika Serikat memperingatkan bahwa para remaja dapat menjadi begitu terobsesi dengan Facebook dan mengorbankan kesehatannya. American Academy of Pediatrimenyatakan anak-anak yang diabaikan di situs jejaring sosial akan lebih tertekan daripada diabaikan dalam kehidupan nyata. Organisasi ini memperingatkan risiko kesehatan mental anak yang menjadi korban cyber-bullying dan menegaskan bahwa penggunaan beberapa website dalam jangka panjang dapat mempengaruhi pola tidur dan tingkat harga diri. 2. Sakit kepala akiba tradiasi ponsel. Selama bertahun-tahun, para ahli terlibat dalam perdebatan sengit mengenai apakah ponsel berbahaya atau tidak. Namun penelitian telah menunjukkan ada hubungan antara sakit kepala dan penggunaan ponsel. Riset yang ditugaskan oleh produsen ponsel pada tahun 2008 lalu menemukan bahwa melakukan panggilan telepon sesaat sebelum
44 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
tidur dapat mempengaruhi kualitas tidur yang dapat menyebabkan sakit kepala keesokan harinya. 3. Kecanduan Internet. Banyak psikiater saat ini yang menawarkan pengobatan untuk kecanduan internet dan telah merawat pasien yang mengatakan bahwa dunia online telah mengambil alih kehidupannya. Menurut psikiater Amerika Serikat, Jerald Block, kondisi tersebut harus dilihat sebagai gangguan klinis melihat makin meningkatnya jumlah orang yang kecanduan game dan pornografi di intenet. 4. Narsisisme. Sebuah studi yang diterbitkan awal tahun ini oleh dua akademisi Amerika Serikat yang menemukan siswa yang semakin gemuk semakin egois dibandingkan dengan generasi sebelumnya karena pengaruh teknologi modern. Siswa masa kini juga lebih cenderung menampilkan perilaku narsis dan kurang menunjukkan empati seperti yang ditampilkan dalam perilaku atau kebiasaannya terusmenerus memperbarui situs jaringan sosial.Dalam peneltiian tersebut, pria ditemukan lebih cenderung melakukan hal ini, meskipun mereka diasumsikan tidak lebih sering
menggunakan teknologi dari pada wanita. 5. Hipersensitivitas gelombang elektromagnetik. Dari wi-fi hingga sinyal telepon seluler, orang dikelilingi oleh komunikasi nirkabel. Dan bagi sebagian orang, paparan medan elektromagnetik dapat membuat sakit. Gejalanya berkisar dari sakit kepala akut dan kuli terbakar hingga otot - berkedut dan nyeri parah. Diperkirakan 5 persen warga Amerika percaya bahwa mereka menderita kondisi ini dan beberapa di antaranya telah pindah jauh ke daerah di mana komunikasi nirkabel dapat dikontrol dengan ketat untuk menghindari masalah. 6 .Cedera regangan yang berulang. Biasanya buruh pabrik, penjahit dan musisilah yang paling berisiko mengalami cedera regangan berulang. Tapi,saat ini pekerja kantor dapat menderita masalah yang sama karena menghabiskan terlalu banyak waktu menggunakan keyboard. Penggunaanjari, pergelangantangan, lengan, danbahu secara berulangulang dapat menyebabkan kerusakan yang tidak mampu diperbaiki oleh tubuh dari waktu ke waktu. Langkahlangkah pencegahan seperti istirahat yang teratur sangat disarankan. Sumber: http://palingseru.com
arabic english corner
Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|45
karya siswa-cerpen
Si Kembar yang Selalu Bertengkar Azwa Safrina (5-F) dan Nayla Zahra (5-F) Di rumah yang sederhana ada seorang ayah, ibu, dan dua anak kembar perempuannya yang bernama Viona dan Liona. Mereka berdua selalu saja bertengkar, bahkan sampai setiap hari mereka bertengkar. Di suatu hari, saat Idul Fitri, keluarga Viona dan Liona berkeliling mengunjungi rumah-rumah keluarga besarnya. Mereka berdua sangat senang sekali kerena mendapat uang yang banyak. “Lihat uangku lebih banyak daripada uangmu, huh cupu!”, ejek Viona. “Uangku juga bisa lebih banyak darimu, coba lihat saja pasti di suatu hari nanti uangku akan lebih banyak,” kata Liona yang sepertinya tidak mau kalah. “Ok,coba saja,” kata Viona menantang. Saat di rumah paman Rendra, Liona ingin membuktikan kalau uangnya bisa lebih banyak daripada uang Viona. Saat akan pulang paman Rendra tidak memberi uang apapun kepada mereka berdua. “Kenapa nggak diberi uang ya, hmm...,” keluh Liona dalam hati. “Liona, ayo ke rumah bibi Sumi,” ajak papa. “Iya pa,” jawab Liona. Liona bergegas menuju mobil bersama keluarganya. Saat di dalam mobil, tibatiba handphone papa berdering, “kriinngg… krriinngg...” Papa pun segera mengangkatnya, “Halo, assalamu’alaikum…, ok pak saya akan berangkat…, wa’alaikumussalam,” pungkas papa menutup telepon. “Ada apa, Pa?,” tanya Liona, “Maaf ya, hari ini kita nggak bisa pergi ke rumah bibi Sumi,” jawab papa. “Kenapa?,” tanya Liona lagi. “Papa ada dinas di Jakarta, dan hari ini papa harus berangkat karena hanya ada 1 pesawat yang akan ke Jakarta,” jawab papa menjelaskan. “Jadi kapan kita bisa ke rumah bibi Sumi?,” tanya Viona.
46 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
“Mungkin tahun depan,” jawab papa. Perasaan sedih tertanam di hati si kembar ini, karena mereka tidak mendapatkan uang. Dan akhirnya papa dan mama memutuskan untuk pulang ke rumah. Sesampai di rumah, saat Liona akan masuk ke dalam kamar, tiba-tiba Viona menghalangi pintu masuk. “Nah, mana yang katamu bisa buktikan kalau uangmu lebih banyak?,’’ ejek Viona, tetapi
Liona tidak menjawab apa-apa ia hanya diam dan tertunduk lemas. Dan setelah ia berbaring di kasur sejenak, Liona bangkit dan mengeluh kepada mama. Ma, kenapa sih, selalu saja Viona yang menang?,’’ tanya Liona. “Maksudmu?,’’ tanya mama kembali, “Coba lihat uangnya Viona itu lebih banyak daripada aku, terus kalau sudah gitu selalu saja Viona ngejek aku,” keluh Liona panjang lebar. “Coba kalau rukun dalam sehari aja,” jawab mama, “Semuanya itu kan salah Viona ma, Viona dulu yang pamer, Viona dulu yang sombong, Viona dulu yang bikin aku kesal,” jawab Liona. “Coba kalau rukun dalam sehari,” jawab mama dengan mengulang jawabannya. “Masa mama nggak tahu
yang aku maksud?,” tanya Liona dengan perasaan kesal. “Tahu, tapi semua itu ada hubungannya Li, coba kamu melakukan kebaikan dengan rukun dalam sehari aja pasti kebaikan itu akan kembali. Coba sekarang kamu mita maaf sama Viona,” jelas mama panjang lebar. “Tapi yang mulai duluan kan Viona ma, berarti Viona dulu yang minta maaf,” keluh Liona lagi. “Orang yang pertama kali minta maaf akan mendapat pahala,” jawab mama. Dengan terpaksa Liona yang akan meminta maaf duluan. Saat di kamar Liona melihat Viona sedang menggambar, Liona pun mendekat kearah Viona dengan pelanpelan. “Vi,” kata Liona. “Apa?,” tanya Viona. “Aku mita maaf ya, setiap hari aku sudah bikin kamu kesal dan marah,” kata Liona memberanikan diri dengan mengulurkan tangannya,” ya aku juga minta maaf, tentang soal yang tadi,” kata Viona juga sambil mengulurkan tangannya. “Aku ingin kita nggak bertengkar,” ajak Liona, “setuju,” jawab Viona sambil memeluk Liona. Mereka berdua pun berjanji untuk hidup rukun. Sore harinya, “tingg... tungg…” bel rumah berbunyi, sepertinya ada yang bertamu. Dan setelah dilihatnya ternyata itu adalah bibi Sumi, mama segera membukakan pagar dan mempersilakan masuk. “Bibi Sumi…,’’ sorak Viona dan Liona bersamaan. “Viona, Liona, waah… kalian sudah besar ya,’’ puji bibi Sumi. Saat bibi Sumi akan pulang, bibi Sumi menghentikan langkahnya. “Viona, Liona,” panggil bibi Sumi. ‘Ini uang saku untuk kalian berdua,” kata bibi Sumi. “Terima kasih ya bibi,” kata mereka berdua bersamaan. “Sama-sama, sayang,” jawab bibi. “Ternyata benar ya apa yang dikatakan oleh mama, hemmm…,” kata Liona dalam hati.
karya siswa-cerpen
Surprise untuk Lila
P
agi yang cerah di hari Senin, ada sepasang anak dan ibu di jalan Melati no 9. Di sana ada rumah kecil yang dindingnya terbuat dari anyaman bambu. “Ibu…, belikan aku baju baru bewarna biru dan ada pitanya ya?!,” rayu Lila. “Ih…, kakak minggu kemarin kan sudah dibelikan baju bewarna merah muda, Kok beli lagi?! Kasihan kan, ibu,” kata Lita, sang adik. “Sudah jangan protes!!,” Bentak Lila kasar. Lita langsung terdiam dan mendengus kesal. “Maaf Lila, ibu nggak punya uang lihat tabungan ibu hanya Rp200.000 jadi bulan depan saja ya…,” kata ibu ramah. “Tapi bu, kan cukup buat beli baju, baju aja nggak sampai Rp100.000, kan?,” kata Lila sedikit kasar. “Tapi nak, ini uang buat beli keperluan sehari-hari, jadi bulan depan saja,” kata ibu. Lila mendengus kesal, tiba-tiba Lila keluar rumah. Lita pun berpamitan dan keluar rumah. ibu mulai berjualan kue basah ke jalan Melati no. 1 sampai jalan Induk Sari no 30. Jalan Induk Sari terletak di gang kecil yang bersebelahan dengan sekolah Lila dan Lita, SD Bunga Sari. Satu per satu ibu Lila mengunjungi rumah. Saat di jalan Induk Sari no. 6 kue ibu sudah habis terjual, tidak seperti biasanya. Akhirnya, ibu mengambil kue cadangan sesampai di rumah. “Alhamdulillah, dapat uang
Desnita Mazaya Choirunisa (5-C)
Rp100.000,” kata ibu lega sesampai di depan sekolah anak-anaknya. “Lila..!!,” teriak Ina, temannya memanggil. Lila langsung menyapanya dengan senang. Selanjutnya, mereka ngobrol dengan asyik. Lila bersekolah di SD Bunga Sari sekolah yang sama seperti Lita, tetapi Lita kelas 3. Kalau Lila kelas 4. “Eh, Lila lihat aku kemarin dibelikan ibuku tempat pensil ini lho, bagus, kan?,” Tanya Ina. Melihat itu Lila menjadi iri.“Enak ya Ina dibelikan tempat pensil seperti itu, sedangkan aku beli baju saja tidak bisa,” gumam Lila dalam hati. Teeetttt….. teeetttt…, bel masuk sudah berbunyi semua siswa bergegas menuju kelas. Di rumah, ibu sedang membungkus barang. Besok adalah hari ulang tahun Lila. Ibu sengaja tidak menuruti kemauannya, karena Lila pasti meminta sesuatu pada ibunya. tabungan ibu manjadi Rp300.000. Ibu membelikan baju bewarna biru yang ada pitanya dan sepatu bewarna hitam. hiasannya ada manik-manik bawarna pink yang berbentuk hati, ada gambar beruang memakai pita. Ibu berpikir dalam hati, pasti Lila senang dibelikan baju dan sepatu itu. Tapi sayangnya, tabungan ibu hanya Rp126.000. Tok tok tok …, Lita mengetuk pintu dan masuk. Ibu menyesuaikan rencana besok. Setelah ibu menjelaskan ke Lita, dia mengerti. Lita mengado tempat pensil bewarna hijau bergambar Angry Bird. Lita berpikir dalam hati, pasti kakak senang, tapi kenapa aku masih
shock dengan kejadian tadi pagi, tapi ini memang salahku, baru kali ini kak Lila minta membeli barang menunggu 2 minggu kemudian. Biasanya kak Lila beli barang itu menunggu 1 minggu 2 hari kemudian. Beberapa saat kemudian, tok tok tok…, Lila pulang dan tampangnya cemberut. “Lila kamu kenapa kok murung? nggak biasanya kamu murung seperti ini?,” tanya ibu penasaran. Lila hanya diam dan diam. Lalu Lita mendekati kak Lila. “Kak, aku minta maaf kejadian tadi pagi,” pinta Lita. Lila pun memaafkannya. “Ibu aku berangkat!,” kata Lila agak kasar. jika Lita sudah pergi duluan. “Lila, tunggu nak sebentar, ada apa?,” tanya ibu. “Bu, jangan gitu dong masa ibu L-U-P-A dengan rencana kemarin?,” kata Lita mamakai sedikit bahasa gaul. Ibu hanya tertawa kecil mendengar bahasa gaul Lita. Akhirnya mereka berdua tertawa bersama. Setelah mereka tertawa mereka langsung menulis kartu untuk Lila. mereka berdua sudah siap dengan rencana kemarin. “Surprise….!!!,” kata ibu dan Lita barengan. Lila pun kaget, akhirnya Lila baru ingat kalau hari ini hari ulang tahun Lila. “Lila sayang, ini kadonya kamu pasti suka!,” kata ibu. Lila membuka kadonya itu. “Wah…, baju dan sepatu yang cantik makasih ya ibu sayang…,” kata Lila riang. “Sama-sama,” kata ibu tersenyum. Mereka pun berpelukan.
Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|47
karya siswa-pantun
Amalia Malinda (6-A)
Ghea Sonja Imanda (6-F)
Pakai tas berwarna merah Meranya merah tua Jangan suka membantah Apalagi perintah orangtua. Fika sedang berolahraga Melewati pemandangan yang indah Jika kawan ingin masuk surga Rajinlah kawan beribadah. Rani suka warna hijau tua Kalau Fani suka kuning tua Sayangi olehmu kedua orangtua Agar sahabat masuk surga.
DO’A PILIHAN
Pagi hari jalan di trotoar Malam hari tidur di rumah Kalau ingin jadi anak pintar Maka rajinlah bersekolah. Rumah di seberang memiliki pagar Rumah itu tampak bersih dan bagus Kalau sudah jadi anak pintar Inshaallah nilai ulangan menjadi bagus
Mohon kemudahan atau di saat ditimpa kesulitan
“Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah.Dan apabila Engkau berkehendak, Engkau akan menjadikan kesusahan menjadi kemudahan.”
48 || Arba’a Arba’a Magazine Magazine Edisi Edisi 40 40 || Januari Januari 2014 2014 48
karya siswa-lukisan
Karya Rara Aisyah D. (5F)
“Manusia dan Fauna”
“Pedagang Cilik”
“Rindu Baitullah”
49
Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014 |
outdoor activity
Belajar Menjadi Dokter yang Amanah
E
kstrakurikuler Dokter Kecil (Dokcil) SD Muhammadiyah 4 Surabaya kembali unjuk gigi dengan mengadakan Diklat Dokcil pada Senin (25/11/2013). Tahun ini, Rumah Sakit Darmo Surabaya menjadi tuan rumah pelaksanaan diklat yang diikuti 106 siswa tersebut. Diklat tahun ini mengambil tema “Menjadi Dokter yang Jujur dan Amanah.” Para peserta diklat yang datang dengan mengendarai bus didampingi oleh 13 orang guru disambut dengan hangat oleh direktur RS Darmo Laksma TNI (Purn) Imam Soewono, dr, SpPD beserta seluruh staf yang bertugas menyambut kedatangan peserta. Dalam sambutannya, Imam Soewono merasa senang menjadi tuan rumah pelaksanaan diklat tersebut. “Kami merasa senang dan bangga dipercaya menjadi tuan rumah Dokcil SD Muhammadiyah 4 Surabaya,” ujarnya. Sebelumnya SD Muhammadiyah 4 Surabaya dan
50 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
RS Darmo juga pernah bekerjasama menyelenggarakan seminar bersama tentang kesehatan reproduksi yang dilaksanakan di The Millennium Building pada Agustus 2013. Sehingga pelaksanaan dokcil di rumah sakit yang berdiri pada tahun 1920 tersebut merupakan kerjasama yang kedua. “Semoga kerjasama ini dapat terus dilanjutkan dan ditingkatkan di masa mendatang,” kata M. Sholihin, kepala sekolah. Acara pembukaan diawali dengan sambutan kedua pihak, kemudian penyerahan secara simbolis atribut peserta diklat berupa pemakaian jas putih dan tas yang berisi peralatan belajar. Di antara isi tas tersebut adalah stetoskop yang dibagikan kepada masing-masing peserta. “Keren, rek, pake stetoskop, kayak dokter beneran,” celoteh Rayhan Gatra, salah satu peserta. Agar pelaksanaan diklat berjalan efektif, peserta dikondisikan dalam 8 kelompok. Selanjutnya, para peserta mendapat materi langsung dari ahlinya yang disampaikan
oleh beberapa dokter muda di RS tersebut. Beberapa materi meliputi cara menjaga kesehatan diri, pengenalan beberapa peralatan kedokteran, dan P3K. Setelah semua materi dipaparkan, selanjutnya peserta diajak untuk melakukan hospital tour atau berkeliling mengunjungi tempat-tempat atau ruangruang yang ada di RS tertua di Surabaya tersebut. peserta diajak mengunjungi ruang IGD, pemeriksaan gigi, rontgen, instlansi kardiologi, dan melihat mobil ambulan. Para peserta terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Bahkan hampir mayoritas peserta diklat yang juga peserta ekstrakurikuler Dokter Kecil di Sekolah Teladan Nasional tersebut merasa puas dan berminat mengikuti kegiatan yang sama di tahun depan. “Saya bercita-cita menjadi dokter, makanya harus banyak belajar tentang ilmu kesehatan,” kata Nikita, salah satu peserta.
outdoor activity
Membatik di Museum Mpu Tantular
M
useum Mpu Tantular di Buduran, Sidoarjo (30/9/2013) lebih ramai daripada hari-hari biasa. Sebanyak 260 siswa SD Muhammadiyah 4 Surabaya memenuhi halaman museum milik Pemprov Jatim itu untuk belajar membatik. Kegiatan itu dalam memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober. Dengan kegiatan ini para siswa sejak dini bisa ikut melestarikan batik sebagai kebudayaan nasional. “Belajar membatik ini untuk memotivasi para siswa mencintai karya asli bangsa Indonesia,” ujar Wakil Kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya Edy Susanto. Menurutnya, kegiatan itu sengaja digelar di Museum Mpu Tantular sekaligus menunjukkan kepada siswa jika museum merupakan tempat penyimpanan benda cagar budaya. Seusai membatik bersama,
ratusan siswa ini kemudian diajak berkeliling museum yang menyimpan benda purbakala nasional. Menurut Bapak Edy, yang juga mengajar Bahasa Inggris ini, kegiatan membatik bukan kali ini digelar oleh pihak sekolah. Setiap memperingati Hari Batik Nasional, biasanya pihak sekolah mengajak siswa belajar membatik. Tidak hanya di museum, kegiatan ini juga digelar di beberapa lokasi yang sifatnya mempunyai makna budaya. Sementara dalam kegiatan membatik bersama itu, siswa kelas 4 dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama siswa belajar membatik mulai dari membuat sketsa di kain sampai proses mewarnai kain dan kelompok kedua giliran siswa yang belajar membatik. Ratusan siswa kelas 4 SD itu tampak bersemangat memegang canting dan selembar kain yang sudah bermotif sejumlah
gambar kala belajar membatik. Beberapa siswa tampak ragu kala memegang canting berisi lilin cair. “Ini kali pertama saya belajar membatik,” ujar Valen, salah satu siswa. Saat tiba di museum, siswa sudah membawa kain putih yang terlebih dulu digambar dengan pensil. Kemudian tangan mungilnya memegang canting dan mewarna sesuai gambar yang dibuat. Ada pula batik yang bertulis Love Momy dan gambar lainnya. Meski belum ahli, namun rata-rata mereka sudah bisa memegang canting dan menorehkan ke kain. Setelah proses ini selesai kemudian kain batik dimasukkan ke dalam air panas untuk dibersihkan. Selanjutnya hasil karyanya dijemur agar cepat kering. “Tadi beberapa kali tumpah karena belum terbiasa,” kata Aditya, salah satu siswa lainnya.
Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|51
sahabat baru
MUHAMMAD GHIFARI FADILLAH (5-E)
Assalamu’alaikum…, Hai fren…, namaku Muhammad Ghifari Fadhillah kelas 5-E. Aku siswa pindahan dari SD Muhammadiyah 8-10 Banjarmasin. Lumayan jauh yaa…. Aku kelahiran Bandung, 16 Januari 2003. Di Surabaya aku tinggal bersama papa Edwin Dwijajanto dan mama Yetty Setiawati di jalan Sambas no. 12. Jika teman-teman ada waktu boleh kok main. Aku suka banget nonton film, juga hobi pelajaran Matematika. Nanti kalau sudah besar aku ingin bekerja di bank. Aku senang belajar di SD Muhammadiyah 4 Surabaya, suasananya nyaman dan mempunyai banyak teman. Pesanku buat teman-teman, ayo terus belajar dan jangan lupa perbanyak doa dan ibadah. Aku juga berharap sekolah ini akan semakin maju di masa depan.
NARENDRA WANGSA KUSUMA PUTRA (5-D) Assalamu’alaikum…, Teman-temanku semua…, perkenalkan namaku Narendra Wangsa Kusuma Putra kelas 5-D. Aku ini asli arek Surabaya, karena lahir di kota ini pada 18 Juli 2003. Sebelum pindah di sekolah ini, aku belajar di SD Plus Rahmat Jakarta. Saat ini saya bersama kedua orangtua tinggal di Perum Injoko XII no 12. Ohya kenalkan juga, nama papaku Arief Himawan Kusumanegara dan mamaku Armelia Krisanty. Aku gemar bermain bola, hampir tiap hari aku bermain bola. Kelak jika sudah dewasa, aku bercita-cita menjadi pengusaha yang sukses agar dapat membantu mereka yang membutuhkan. Aku senang bersekolah di SD Muhammadiyah 4 Surabaya karena sekolahnya bagus dengan segudang prestasi. Buat temanteman, mari belajar lebih giat lagi.
ALVINA MAHESWARA ANJANETH (5-A) Assalamu’alaikum…, Hai teman semua, perkenalkan namaku Alvina Naheswara Anjaneth kelas 5-A. Aku lahir di Semarang, 17 April 2003. Aku punya beberapa hobi teman, yaitu dengerin musik, main basket, menyanyi, dan foto-foto pemandangan. Tapi yang paling aku aku gemari adalah hobi yang terakhir karena nanti aku berkeinginan menjadi fotografer professional. Tapi, aku juga pengen jadi dokter anak, hehe… Ohya teman, sekarang aku tinggal di Semolowaru Indah II R-37 bersama papa Suyadi dan mama Fitri Cahyaningsih. Sebelum pindah di sekolah ini, aku belajar di SD Islam Al-Hasanah Ciledug, Tangerang. Di SD Muhammadiyah 4 Surabaya ini aku cepat beradaptasi dan mempunyai banyak teman. Di antara mereka ada yang baik, asik, lucu, tapi juga jahil. Nah, buat teman-teman yang suka jahil, pliss… jangan ganggu aku dengan main kantong plastic, karena aku phobia sama suaranya.
RIZAL RABBANI IBADURRAHMAN (5-A) Assalamu’alaikum…,
Hai teman sekalian, perkenalkan namaku Rizal Rabbani Ibadurrahman kelas 5-A. Aku lahir di Pangandaran, 7 Mei 2003. Nama papaku Adi Kurniawan dan mamaku Uneng Ratna Mulyani. Kami tinggal di Central Park Regency A-6. Sehari-hari aku suka bermain bola, meski begitu cita-citaku bukan pemain bola, tapi arsitek yang hebat. Aku siswa pindahan dari SD Muhammadiyah 8-10 Banjarmasin. Aku senang belajar di sekolah ini, karena sekolahnya terkenal, mempunyai prestasi yang banyak, dan mempunyai teman-teman yang baik. Aku berharap dapat sekolah di sini sampai lulus, tidak pindah-pindah lagi. Ohya teman-teman, jika ingin bersilaturrahim ke rumah aku tunggu ya.
52 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
tanah airku
Anang Pujimanto, A.Md.
Pustakawan SD Muhammadiyah 4 Surabaya
Bromo, Eksotisme Tak Terduakan Gunung Bromo ramai didatangi oleh para wisatawan, baik dari wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara, kerena pemandangan alam gunung tersebut sangat indah, apalagi jika kita melihatnya dari puncak gunung tersebut.
G
unung bromo adalah salah satu daerah wisata yang mempunyai keunikan dan ciri khas tersendiri, Mengapa? Karena Gunung Bromo memiliki ketinggian sekitar dua ribu seratus meter dari permukaan laut. Gunung Bromo juga diperindah dengan lautan pasir yang cukup luas. Dan pada lautan pasir terbagi menjadi beberapa letusan yang berjumlah tujuh buah dan mempunyai posisi yang saling menyilang. Meskipun Gunung Bromo ini masih aktif dan bisa meletus kapan saja, tapi justru Gunung Bromo dijadikan sebagai obyek wisata yang terletak di provinsi Jawa Timur terdiri dari empat kabupaten sekaligus seperti Probolinggo, Lumajang, Malang, dan Pasuruan.
Melihat Sunrise di Gunung Bromo Pada umumnya para pengunjung yang datang ke Gunung Bromo hanya karena ingi menikmati keindahan matahari terbit dari arah timur. Biasanya mereka melakukan pendakian mulai tengah malam, dan sampai di puncak sekitar jam lima pagi. Bila di langit tidak ada mendung atau kabut yang menghalangi, maka pengunjung bisa melihat keeksotisan matahari terbit (sunrise).. Untuk kali pertama yang terlihat adalah satu bulatan yang yang dimulai dari ukuran terkecil, sebesar kelereng. Tapi tidak lama kemudian bulatan matahari tersebut kian lama makin membesar hingga terbentuklah sebuah bulatan yang utuh serta mengeluarkan sinar yang membuat para pendaki bisa menikmati gunung-gunung lain di sekitar wilayah itu.
Bahkan Gunung Bromo yang merupakan gunung paling tinggi di Pulau Jawa bisa di lihat dengan jelas. Maka tidak mengherankan jika mengambil gambar terbitnya matahari pagi ini menjadi tujuan utama dari pesona wisata Gunung Bromo. Lautan Pasir Gunung Bromo Sisi lain yang paling menarik untuk dinikmati adalah kawah Gunung Bromo. Sebelum mencapai Gunung Bromo, kita harus melewati lautan pasir yang sangat luas. Lautan pasir yang luasnya diperkirakan mencapai sepuluh kilo meter ini tampak gersang dan hanya terlihat beberapa rumput kering. Sebaiknya kita memakai mobil sejenis hardtop. Pengelola setempat juga menyediakan mobil jenis tersebut bagi wisatawan yang membutuhkan. Alternatif lainnya adalah menyewa kuda dengan harga yang tergolong mahal. Bila ingin berjalan kaki, sebaiknya melintasi lautan pasir pada pagi hari. Karena saat siang, panas terik matahari cukup menyengat kulit walau udara di sekitar terasa dingin. Keindahan Kawah Gunung Bromo Setelah melewati lautan pasir yang sangat luas, kita akan mulai menikmati kawah Gunung Bromo. Sebelum mencapai bibir kawah, kita harus melewati sekitar 250 anak tangga yang sudah dibangun di sisi gunung. Begitu sampai di bibir kawah, kita bisa melihat bagian tengah Gunung Bromo yang selalu berasap.
Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|53
alumni
dr. Nur Rochmah, SpA
Kenangan Tak Terlupakan
S
ebelum SD Muhammadiyah 4 Surabaya berpindah ke jalan Pucang Anom no. 93, dulunya bertempat di jalan Pucang Anom Timur no. 90. Proses bedol sekolah tersebut ternyata menjadi kenangan tak terlupakan bagi sosok alumni yang satu ini. Ia adalah Nur Rachmah, alumni SD Muhammadiyah 4 Surabaya tahun 1991 silam yang kini berprofesi sebagai dokter spesialis anak di RS dr. Soetomo dan dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. Emma, demikian panggilan akrabnya, adalah putri dari pasangan Prof. Dr. Fasich, Apt. (Rektor Universitas Airlangga Surabaya) dan Ibu Mughnijah. Bersama ketiga saudaranya, Ahmad Chusnul Romdhoni, Muhammad Yasir, dan Nur Hidayati, Emma menerima pendidikan yang disiplin dan religius di keluarganya. Saat ini, penggemar ikan bakar tersebut tinggal di jalan Pucang Anom Timur Surabaya bersama suami dan ketiga buah hatinya. Semasa di bangku SD, Emma terbilang siswi yang rajin dan berprestasi. Terbukti ketika duduk di kelas 5, perempuan berjilbab tersebut terpilih sebagai siswa teladan. Prestasinya pun berlanjut dengan diterimanya di sekolah negeri favorit, SMPN 1 dan SMAN 5 Surabaya. Dia juga berhasil lulus seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru, sehingga namanya tercatat sebagai salah satu mahasiswi di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya pada tahun 1997. Kemudian pendidikan
54 | Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
spesialis anak diselesaaikan perempuan yang hobi membaca tersebut di RS dr. Soetomo pada tahun 2010 lalu. Prestasi terakhir yang diraihnya adalah menjadi juara 1 Young Research Award Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak. Istri dari Raditya Sukmana tersebut terus mengasah keahlian profesi dengan mengikuti beberapa training dan kursus di luar negeri. Di antaranya mengikuti Fellow Pediatric Endocrinology di Vietnam (2011) dan Thailand (2012), serta Fellow Pediatric Diabetes dan Pediatric Endocrinology di India (2013). Ketika mengikuti training di Chulalongkorn Hospital Bangkok Thailand selama sebulan, pengalaman menarik ia dapatkan di negara yang manyoritas penduduknya beragama Budha tersebut. “Sebagai negara dengan populasi mayoritas nonmuslim, perlu kejelian ekstra dalam mencari makanan yang halal,” kisahnya. Beruntung, ia waktu itu sempat bersilaturrahim dengan keluarga putra K.H. Ahmad Dahlan yang menetap di Bangkok dan mengunjungi masjid yang dibangun keluarga tersebut. Ibu tiga anak tersebut diterima dengan hangat dan bersahabat. Semasa belajar di SD Muhamadiyah 4 Surabaya, perempuan kelahiran 34 tahun silam tersebut sangat menggemari pelajaran Matematika. Sedangkan, kegiatan Hizbul Wathan (Pramuka) menjadi kegiatan ekstrakurikuler pilihannya.
Menurutnya, sistem pembelajaran di sekolah ini sangat baik karena siswa tidak hanya diajak belajar di ruangan kelas, tetapi juga dikombinasi dengan outdoor learning. “Saya mengikuti pembelajaran yang bagus dan di-back up dengan evaluasi yang dilaporkan kepada orang tua,” kenangnya Dalam pengamatannya, SD Muhammadiyah 4 Surabaya mampu mempertahankan prestasi dan keunggulan-keunggulan yang telah dicapai, bahkan sekolah ini kini memiliki fasilitas dan sarana pembelajaran yang semakin lengkap. Mungkin karena itu, sehingga ia juga memutuskan menyekolahkan putri pertamanya, Hanifah Dzakiyah (4-E) dan putra keduanya, Muhammad Fachruddin (masuk kelas 1) di almamater yang sama. Perempuan yang doyan tom yam sea food tersebut berharap agar di masa depan, sekolah ini terus mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang telah diraih. Menutup diskusi dengan Arba’a Magazine, ibunda dari Muhammad Azmi tersebut berpesan kepada para juniornya yang masih menuntut ilmu di SD Muhammadiyah 4 Surabaya agar terus giat belajar dan tak lupa tekun beribadah. “Belajar adalah ibadah, maka teruslah adik-adik belajar dengan semangat,” pesan pemilik motto do your best tersebut menutup.
wali murid
Dwi Kusnaryanto, ST, MM
Pilihan Terbaik untuk Buah Hati Ramah, bersahaja, dan cekatan, itulah kesan awak majalah ini ketika kali pertama menghubunginya via telepon untuk mengagendakan wawancara. Pria kelahiran Surabaya, 2 Mei 1976 ini tergolong relatif cukup muda meski berbagai pekerjaan profesional telah dilakoninya. Pak Dwi, demikian panggilan akrab pemilik nama lengkap Dwi Kusnaryanto, adalah orang tua dari Rizky Ramadhana Putra Kusnaryanto (6-C). Pertemuannya dengan Suksesi Pangestuti, mahasiswa praktek yang dibimbingnya di kampus ITS Surabaya, berlanjut ke jenjang pernikahan. Mereka menikah selepas keduanya lulus kuliah. Dari pernikahannya, pasangan yang kini tinggal di Wisma Permai Surabaya tersebut, dikaruniai dua anak; Rizky Ramadhana Putra Kusnaryanto (12 tahun) dan Jasmine Ramadhana Putri Kusnaryanto (8 tahun). Beberapa pekerjaan profesional yang pernah dijalani alumnus Teknik Kimia ITS tersebut di antaranya sebagai Black Belt Six Sigma and IE Manager PT Goodyer Indonesia, kemudian sebagai Senior Production Coordinator PT Ecco Indonesia. Sejak tahun 2012, penghobi jalan sehat dan berenang tersebut melanjutkan karier sebagai Production Manager Adidas Sourching Limited di Sidoarjo. Tugas dari kantor berupa training dan bekerja, menambah pengalaman Pak Dwi terbang ke beberapa negara, di antaranya; Singapura, Malaysia, Thailand, China, Ceko, dan Slovakia. Dalam pelbagai kesempatan itu, Pak Dwi menjadi mengerti tentang berbagai kebudayaan di luar negeri, misalnya di Singapura yang terkenal bersih dan
etos kerja mayarakatnya yang tinggi. “Di China, masyarakatnya terkenal ulet dan tekun, sehingga barang apapun pasti ada dan bisa dibuat di sana,” kisahnya. Beragam prestasi pun telah diraih Pak Dwi sejak usia dini. Penyuka makanan halal tersebut tercatat pernah menjadi siswa SD teladan tingkat Kota Surabaya, mendapat beasiswa PT Djarum dan PT Asahimas selama kuliah, dan juga pernah meraih juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa se-ITS. Ternyata prestasi sang ayah kini menular pada putra pertamanya. Beberapa waktu yang lalu Rizky menorehkan prestasi yang membanggakan dengan menyabet juara 2 Asian Science and Mathematics Olympiad for Primary School (ASMOPS) 2013. Meski jarang bertandang ke sekolah, namun perhatian Pak Dwi terhadap perkembangan pendidikan putra-putrinya di sekolah tetap dipantaunya. Baginya, menyiapkan pendidikan berkualitas untuk kedua buah hatinya merupakan hal prioritas untuk menghadapi zaman yang semakin canggih dan global di masa depan. Itulah salah satu alasan Pak Dwi memilih SD Muhammadiyah 4 Surabaya sebagai tempat belajar bagi ananda. Sebelum memutuskan memasukkan ananda ke SD Muhammadiyah 4 Surabaya, Pak Dwi mengaku mengenal dan mengetahui informasi tentang sekolah favorit ini dari guru TK ananda, saudara, dan media (koran, internet). Dan ternyata keputusan yang diambilnya
tidak keliru. Menurutnya, sekolah ini mempunyai dasar pembelajaran yang kuat, baik pada pebelajaran umum, maupun pendidikan agama, serta ditunjang dengan kegiatan ekstrakurikuler yang baik. “Banyak siswa berprestasi lahir dari sekolah ini, sehingga memantapkan kami memilih sekolah ini sebagai pilihan terbaik bagi putra-putri kami,” ujarnya sembari tersenyum. Menurut Pak Dwi, sekolah ini terus berbenah, baik pada fasilitas sarana, maupun pada sistem pembelajaran dan manajemen sekolah. Demikian pula dengan para guru dan karyawan, menurutnya mereka telah menunjukkan etos kerja yang baik dan telah menunjukkan pelayanan akademik yang prima. “Sekolah juga merangkul keluarga siswa untuk menyamakan persepsi dan mensinergikan dukungan untuk kebaikan belajar ananda,” kesannya. Dalam pengamatan Pak Dwi, banyak sekali perubahan positif yang terjadi pada putranya setelah belajar di SD Muhammadiyah 4 Surabaya. “Anak-anak menjadi lebih mengerti dasar-dasar agama, logika berpikir kuat, mandiri, serta lebih kritis dalam berpikir dan belajar,” pungkasnya. Arba’a Magazine Edisi 40 | Januari 2014
|55
OPINI
Edy Susanto, S.Pd.
Wakil Kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya
RAFTING
Menyambut semester kedua Tahun Pelajaran 2013/2014, guru dan karyawan SD Muhammadiyah 4 Surabaya mengikuti rafting di Songa Adventure, Probolinggo. Hal ini merupakan aktivitas yang kedua dalam rangka meningkatkan SDM. Kegiatan pertama adalah Workshop Implementasi Kurikulum 2013 yang diselenggarakan pihak sekolah bekerjasama dengan IKWAM (Ikatan Wali Murid) dengan narasumber Dr. Najid dan Dr. Martadi dari UNESA. Rafting dalam istilah lain adalah arung jeram. Tempat untuk menguji nyali, untuk memacu adrenalin, membangun kebersamaan/ kekompakkan, komunikasi, dan stamina pesertanya. Tidak semua orang berani menguji nyalinya dengan berrafting, karena medan yang dihadapi adalah alam, yang belum tentu juga bersahabat. Ketidakpastian itulah jawabannya. Sehingga peserta rafting saat mendayung perahu, dalam hatinya bercampur aduk rasa antara senang dan khawatir. Sebelum kegiatan rafting dimulai, semua peserta dikumpulkan, dibentuk kelompok, dan diberi pengarahan. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. Berikutnya, peserta diangkut mobil jenis pick up sejauh 8 km dan dilanjutkan jalan kaki naik turun tebing sejauh kurang lebih 1 km. Ada beberapa peserta yang terpeleset dan terjatuh dikarenakan jalan yang licin dan alas kaki yang tidak sesuai dengan medan. Sampai
di lokasi, sembari menunggu peserta yang lain berkumpul, peserta yang mayoritas baru kali pertama mengikuti rafting agak merasa khawatir tidak bisa menyelesaikan rafting dengan baik dikarenakan arus air yang sangat deras, bebatuan yang besar di pingir dan tengah sungai yang liar, dan jumlah tim guide/ pemandu yang terbatas. Kala itu hujan sudah mulai reda, air pegunungan mengalir dengan deras turun ke bawah mengikuti aliran sungai yang akan digunakan untuk rafting. Bebatuan dengan ukuran kecil, sedang, dan besar siap menyambut kedatangan peserta rafting di sungai. Air yang keruh, tebing bebatuan di tepi sungai bisa berbenturan dengan badan kita setiap saat. Alam di sekitar kita seolah juga ikut menyambut dengan riang kedatangan tim rafting. Satu per satu kelompok bersiap berangkat dan mendapatkan pengarahan yang kedua dari guide. Ada satu kalimat yang menarik dari salah seorang pemandu yang sudah sangat berpengalaman. “Bapak dan ibu, mari kita berdoa agar di perjalanan nanti kita bisa melewati medan dengan tenang, senang, dan tidak ada kejadian yang tidak kita inginkan. Kita berhadapan dengan ketidaskpastian di lintasan.” Dari kalimat tersebut bisa kita maknai bahwa doa bisa menjawab ketidakpastian. Barangkali peserta rafting punya penafsiran yang beda bahwa kalimat itu hanya untuk menakut-nakuti peserta agar lebih berhati-hati atau memang
medan yang kurang bersahabat sehingga kalimat itu terucap. Dalam kehidupan sebenarnya kita juga banyak menghadapi ketidakpastian. Sulit untuk dijelaskan, tetapi bisa dirasakan. Setiap selesai shalat bapak/ Ibu guru selalu menganjurkan siswasiswinya untuk berdzikir dan berdoa. Bagi yang selesai salam, berbicara dengan teman di sebelahnya, atau melakukan aktivitas yang sia-sia pasti akan ditegur oleh guru pendamping. Hal itu dilakukan karena dalam doa terkandung banyak makna. Pertama, doa adalah sebagai pelindung dan senjata kepada setiap orang mukmin dari godaan dan hasutan setan serta dari kejahatan manusia. Kedua, dengan berdoa akan meningkatkan lagi ketaqwaan dan kekuatan iman seseorang mukmin. Ketiga, Allah amat mengasihi dan menyukai terhadap hamba-hamba yang selalu berdoa kepada-Nya. Keempat, dengan berdoa akan menenteramkan jiwa, menjadi penawar dan penenang hati yang bersedih. Firman Allah SWT dalm QS Ar-Ra’d: 28; “Ketahuilah, dengan mengingati Allah, hati akan menjadi tenang.” Semoga dalam rafting kali ini bisa menjadikan guru dan karyawan SD Muhammadiyah 4 Surabaya siap menghadapi ketidakpastian di masa yang akan datang dengan etos kerja keras, cerdas, iklhas, open minded/ selalu terbuka, komunikatif, dan kompak. Amiin.
VISI
Unggul dalam ilmu pengetahuan dan tehnologi, berprestasi, berketrampilan dan beraklaq mulia
MISI
Melaksanakan Pendidikan yang Berbasis Keunggulan Iptek dan Imtaq