Sosialisasi Materi Revolusi Mental Badan POM dalam Optimalisasi Kinerja POM
Narasumber Peserta Hari/Tanggal Tempat
: : : :
Kepala Biro Umum (Ema Setyawati, S.Si, Apt, ME) Pegawai di Biro Umum Jumat, 7 Agustus 2015 Aula Gedung C Badan POM
A. Materi Revolusi Mental 1. Latar Belakang : Revolusi Mental bagi Aparatur Sipil Negara dapat diterjemahkan sebagai Reformasi Birokrasi yaitu mengubah sifat birokrat dari ingin dilayani menjadi melayani, contoh : menghadapi pelanggan dengan sikap priyayi/ juragan. - Seringkali pegawai Biro Umum melupakan bahwa pelanggan Biro Umum selain pihak eksternal, terutama juga pihak internal. - Contoh-contoh praktek pelayanan publik yang buruk sebagai dampak feodalisme: Pelanggan membayar untuk mempercepat antrian; Tidak ikhlas dalam melayani; Ingin dihargai / dihormati (jika bukan uang); Mempersulit prosedur pelayanan seperti ungkapan : “Jika bisa dipersulit mengapa dipermudah" Meminta kelengkapan berkas berulang-ulang (ketidakjelasan prosedur pelayanan) “Ping-pong” pelanggan (ketidakjelasan petugas yang melayani) 2. Visi Presiden Jokowi, Mental Birokrat harus berubah - Meninggalkan Mental Feodalisme : Mematikan cara berpikir kritis, contoh : pimpinan selalu benar Melestarikan ketergantungan : merahasiakan pekerjaan sehingga orang lain tidak bisa berkembang, orang lain tidak bisa memberi kritik, akhirnya yang merahasiakan ketinggalan jaman ketinggalan informasi sehingga menimbulkan birokrasi, Menghalangi kemajuan Gila hormat, menjaga jarak dengan pelanggan. -
3. Sasaran Revolusi Mental: - ASN hadir sebagai perwakilan pemerintah setiap rakyat membutuhkan - Pelayanan publik bukan saja di Gedung B (Registrasi) tetapi di setiap area pelayanan.
4. Peran, Tugas dan Fungsi Birokrasi di era reformasi: - Memberikan pelayanan - Melakukan pemberdayaan (bimbingan, pendampingan, konsultasi, mendidik masyarakat) - Pembangunan di tengah masyarakat, membangun sistem pengawasan obat dan makanan yang baik. 5. Pengertian Revolusi Mental Birokrasi: - Perubahan mendasar dalam cara berpikir dan cara merasa yang diterjemahkan dalam perilaku dan tindakan nyata keseharian. - Contoh : Tertanam di pikiran jalan tol keluar jagorawi pintu gerbang cililitan pda jam 5 sore pasti macet; Kedudukan saya (PNS) lebih tinggi; Saya lebih mengerti tentang aturan kepegawaian dari orang lain, sehingga sulit menerima informasi baru, dan sulit menerima kritik. - Makna dari perubahan yang mendasar ini memiliki arti positif dan merupakan gerakan yang cepat yaitu suatu perubahan yang cepat dari cara, perilaku dan tindakan yang kurang baik atau salah menuju cara, perilaku dan tindakan yang baik atau benar. Sehingga, perlu sekali mindset diubah: 1. Cara berpikir dari cara berfikir dan perilaku ingin dilayani menjadi mau melayani; 2. dari cara berfikir dan berperilaku tidak/kurang produktif menjadi produktif; 3. dari cara berfikir dan perilaku koruptif menjadi tidak koruptif, Sehingga akan tumbuh dan berkembang perilaku bekerja dengan etos kerja yang baik dengan ukuran dan target kinerja yang jelas; bersih yaitu tidak melakukan perbuatan yang mengandung unsur Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN); profesional dalam melayani yaitu mampu memberikan pelayanan sesuai standar pelayanan yang baik kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. 6. Tahap-tahap revolusi mental Ada 3 fase untuk melakukan revolusi mental birokrasi secara bersungguhsungguh dan berkesinambungan, yaitu: 1) Fase Melihat, yaitu dengan mengidentifikasikan 2aktor yang menjadi penyebab mental aparatur yang masih belum baik 2) Fase Bergerak, yaitu dengan melakukan perubahan perbaikan mental aparatur birokrasi yang kongkrit dan melaksanakannya secara konsisten 3) Fase Menyelesaikan, atau membiasakan yaitu memastikan bahwa program perubahan yang dilakukan telah dapat menjawab hasil yang
diharapkan dengan melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan program perubahan untuk memberikan umpan balik perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program perubahan berikutnya. 7. Indikator Revolusi Mental -
Contoh indikator Revolusi Mental di Biro Umum (level organisasi): Pegawai BPOM berkinerja baik, kompeten Disipin ditegakkan Target kinerja 100 %, kualitas pekerjaan 100 %
8. Penerapan Revolusi Mental -
Pada level individu, harus ada perubahan dari diri sendiri ke arah yang lebih baik, MULAI SEKARANG. Contoh perubahan mulai dari kecil: Tidak telat atau cepat pulang Mengurangi main game Mengambil jam istirahat terlalu lama (lebih dari 45 menit, kecuali hari Jumat. Efektif menyelesaikan pekerjaan, efisien waktu.
B. Materi Reformasi Birokrasi 1. Sasaran: 1) Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN 2) Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat 3) Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi 2. Area perubahan : Area 1: Penataan Peraturan Perundangan-undangan Area 2 : Penataan Tata Laksana, Penyusunan prosedur-prosedur kerja Area 3 : Penataan Organisasi Area 4 : Penataan SDM Aparatur Area 4 : Pengawasan Area 6 : Akuntabilitas Area 7 : Pelayanan Publik Area 8 : Pola pikir dan budaya kerja (berhubungan dengan Revolusi Mental)