SOELEHAN dan CHRISTINA, Analisis Kualitas Pertumbuhan Manajemen dan Pertumbuhan
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 8 No. 1, April 2008 : 59 - 66
ANALISIS KUALITAS MANAJEMEN DAN PERTUMBUHAN LABA TERHADAP KINERJA SAHAM Studi kasus pada PT. Berlian Laju Tanker, Tbk, PT. Bumi Recources, Tbk, dan PT. United Tractors, Tbk. Oleh :
Aan Soelehan* dan Syanti Christina *Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor
ABSTRACT Share performance becomes company measurement in attaining work achievement. The share performance is reflected by share price. Customarily, market doers give appreciation on share based on company prospect for next time. Usually, the company prospect will be reflected by profit growth. Does profit growth raising mean share price raising? Does it mean wealth raising for the owner as well? Theoretically, it will be such as that. In this research, management quality with return on equity proxy obtained from net profit divided by capital average.. In case of profit growth, return on equity proxy multiplied by retention rate (b) where retention rate is fixed up from 1-dpo. Analysis and correlation & inter-variable influence method in this research utilizes correlation coefficient (R) and regression coefficient (B). The purpose of this research is to measure how far the influence of management quality toward company's share performance, how far the influence of profit growth toward share performance, and how the correlation between management quality and profit growth toward share performance will be. The outcome of this research shows that management quality has significant correlation and influence to share performance at BLTA and BUMI, but not such as that at UNTR. It's caused by the fact that UNTR has used more debt than finance capital. Profit growth has significant correlation and influence to BLTA and BUMI as well, but it's not significant to UNTR due to change of share price. The correlation of management quality and profit growth is significant at the three companies. The significance level shows 90,7%, 84,2%, and 98,6% respectively. The main causal factor is bad governance by the management and also by external factor such as some rules from government and competition among the similar companies. Keywords: Profit growth to increase share performance.
PENDAHULUAN Seorang investor bila hendak membeli suatu saham perusahaan harus melakukan analisis atas nilai saham tersebut. Analisis terhadap nilai saham dimaksudkan untuk memprediksi pendapatan di masa yang akan 59
datang. Analisis tersebut sangat penting karena berguna untuk mengetahui harga saham yang akan di beli. Yang terpenting agar mendapatkan saham yang menguntungkan adalah mengetahui kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan dapat diketahui dari sejauh mana emiten dapat menganalisa kemampuan emiten
SOELEHAN dan CHRISTINA, Analisis Kualitas Pertumbuhan Manajemen dan Pertumbuhan
memberikan pendapatan bagi pemegang saham. Salah satu cara yang paling sering digunakan untuk mengetahui kinerja emiten adalah menganalisa rasio keuangan, tetapi yang difokuskan disini adalah pengukuran kinerja saham yang didasarkan pada harga saham perusahaannya. Kinerja saham dapat diukur melalui beberapa metode sesuai keperluan analisis. Metode pengukuran kinerja saham yang paling sederhana adalah Earning Pershare (EPS). EPS mencerminkan pendapatan per lembar saham yang diperoleh dari laba bersih setelah pajak dibagi jumlah saham yang diterbitkan. Metode analisis ini dipakai untuk melihat keuntungan dengan dasar saham dan menggambarkan besarnya pengembalian modal untuk setiap satu lembar saham. Metode lain untuk mengukur kinerja saham adalah dengan cara membandingkan antara dividen per lembar saham dengan harga pasar, ini ditujukan untuk mengetahui besarnya dividen yield. Dividen yield yaitu dividen per lembar saham (DPS) dibagi harga pasar saham per lembar. Bagi investor rasio dividen yield memiliki arti yang penting, karena rasio ini mengukur return dari pendapatan dividen terhadap harga pasar saham. Kalau dividen yield mengukur dividen per lembar saham terhadap harga pasarnya maka Price Earning Ratio melihat bagaimana pasar menghargai kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh EPSnya. Price Earning Ratio atau PER merupakan perbandingan antara harga pasar saham dengan EPS saham tersebut. Semakin kecil PER suatu saham berarti semakin murah. PER yang relatif kecil dibandingkan diantara PER dalam satu industri sejenis akan disukai investor. Dengan pengukuran kinerja saham ini investor dapat mengetahui seberapa besar pendapatan yang akan diperoleh dari pembelian saham tersebut. Pengukuran kinerja saham ini sangat penting bagi investor, dengan mengukur kinerja saham maka investor tidak akan ragu untuk membeli saham di satu perusahaan. Bagi investor kinerja saham yang baik adalah bila di dukung dengan pertumbuhan laba perusahaan yang stabil. Perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan laba tinggi akan memberikan dividen relatif rendah karena bagian dari laba operasi akan diinvestasikan kembali, sehingga saham perusahaan dengan 60
pertumbuhan yang tinggi pada awalnya memiliki dividen yield rendah. Rendahnya dividen yield pada saham perusahaan yang sedang tumbuh juga karena perusahaan itu dianggap mempunyai prospek yang baik sehingga memiliki PER tinggi. Berarti harga sahamnya sudah cukup mahal, inilah yang menjadikan dividen yieldnya rendah. Keuntungan investasi saham tidak saja diandalkan dari dividen melainkan diperoleh juga dari capital gain. Sebaliknya perusahaan yang pertumbuhan labanya rendah dapat memberikan dividen yield tinggi karena harga sahamnya juga lebih murah. Semakin mahal harga saham berarti penghasilan dividen (dividen yield) semakin kecil. Kualitas manajemen juga penting untuk diperhatikan oleh investor di dalam membeli saham suatu perusahaan, karena manajemen keuangan itu akan berkualitas jika dilihat dari asset atau laba yang meningkat atau juga dari seberapa besar manajemen perusahaan dapat meningkatkan pengembalian modal pemegang sahamnya. Kualitas manajemen merupakan hal yang penting karena dapat meningkatkan kinerja saham dan pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan laba. Semakin baik kualitas manajemen maka investor akan semakin suka untuk berinvestasi.
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian adalah melalui studi deskriptif, yakni metode yang dilakukan dengan mengambil data-data yang berkaitan dengan ketiga variabel yang diteliti yakni kualitas manajemen, pertumbuhan laba dan kinerja saham. Dari ketiga variabel tersebut dianalisis kualitas manajemen dan pertumbuhan laba terhadap kinerja saham. 1. Untuk variabel pertama adalah kualitas manajemen (X1) digunakan pendekatan Return On Equity (ROE). ROE merupakan perbandingan antara laba bersih dengan ekuitas yang dapat dinyatakan dalam bentuk presentase; dihitung dengan laba bersih dibagi rata-rata ekuitas. Dapat dihitung dengan rumus : Laba Bersih ROE = Rata − rata Ekuitas 2. Untuk variabel kedua adalah pertumbuhan laba (X2) digunakan pendekatan tingkat pertumbuhan deviden (g)
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 8 No. 1, April 2008
3.
Dapat dihitung dengan rumus : g=ROE x b Untuk variabel ketiga adalah kinerja saham (Y) digunakan pendekatan harga saham yang ada di LQ 45.
Ho: β = 0 Kualitas Manajemen dan pertumbuhan laba tidak berkorelasi terhadap kinerja saham. Ha: β ≠ 0 Kualitas manajemen dan pertumbuhan laba berkorelasi tehadap kinerja saham.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
A. Analisis Hubungan Kualitas Manajemen dan Pertumbuhan Laba terhadap Kinerja Saham. Hipotesis penelitian mengenai hubungan kualitas manajemen dan pertumbuhan laba terhadap kinerja saham adalah sebagai berikut.
PT. Berlian Laju Tanker, Tbk Hasil pengolahan data dengan menggunakan software statistik SPSS Versi 14,0 mengenai hubungan kualitas manajemen dan pertumbuhan laba terhadap kinerja saham pada PT. BLTA tersaji pada tabel berikut.
Tabel 1. Hasil Pengolahan Data Hubungan Kualitas Manajemen dan Pertumbuhan Laba terhadap Kinerja Saham Pada PT. BLTA, Tbk Model Summary
Model R R Square 1 .907(a) .823 a Predictors: (Constant), g, ROE
Adjusted R Square .645
Std. Error of the Estimate 203.40901
ANOVA(b)
Model Sum of Squares 1 Regression 383777.55 Residual 82750.455 Total 466528.00 a Predictors: (Constant), g, ROE b Dependent Variable: Harga Saham
df 2 2 4
Mean Square 191888.773 41375.227
F 4.638
Sig. .177
Coefficients(a) Model 1
(Constant) ROE
Unstandardized Coefficients Std. B Error -46.145 224.337 37.399 105.172
Standardized Coefficients
T
Sig.
Beta .976
-.206 .356
.856 .756 61
SOELEHAN dan CHRISTINA, Analisis Kualitas Pertumbuhan Manajemen dan Pertumbuhan
g -2.982 a Dependent Variable: Harga Saham
117.723
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa secara simultan kualitas manajemen dan pertumbuhan laba berkorelasi cukup tinggi terhadap kinerja saham, yaitu memiliki nilai R dan R2 sebesar 0,907 atau 90,7% dan 0,823 atau 82,3%. Berarti 82,3% variabel kinerja saham dapat dijelaskan oleh variabel kualitas manajemen dan pertumbuhan laba, sedangkan sisanya sebesar 17,7% dipengaruhi oleh variabel lain. Hal ini menunjukkan bahwa pada PT BLTA, pasar melakukan apresiasi yang lebih besar terhadap harga saham yakni dengan pertumbuhan harga saham per tahunnya mencapai pertumbuhan yang sangat tinggi
-.070
-.025
.982
yaitu sebesar 204,73%, jika dibandingkan dengan pertumbuhan ROE dan DPO per tahunnya hanya sebesar 47,7% dan 31,73%. BLTA sebagai perusahaan yang bergerak di bidang transportasi laut selalu berusaha meningkatkan kualitasnya di setiap tahun. 2.
PT. Bumi Recources, Tbk Data diolah dengan menggunakan software statistik SPSS Versi 14,0 mengenai hubungan kualitas manajemen dan pertumbuhan laba terhadap kinerja saham, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2. Hasil Pengolahan Data Hubungan Kualitas Manajemen dan Pertumbuhan Laba terhadap Kinerja Saham PT. Bumi Recources, Tbk Model Summary
Model R R Square 1 .842(a) .709 a Predictors: (Constant), g, ROE
Adjusted R Square .418
Std. Error of the Estimate 286.35168
ANOVA(b) Sum of Squares Regression 399125.43 Residual 163994.57 Total 563120.00 a Predictors: (Constant), g, ROE b Dependent Variable: Harga Saham Model 1
df 2 2 4
Mean Square 199562.713 81997.287
F 2.434
Sig. .291
t
Sig.
Coefficients(a) Model
1
(Constant) ROE g a Dependent Variable: HS 62
Unstandardized Coefficients Std. B Error 90.016 202.102 9.161 14.465 -3.664 14.912
Standardized Coefficients Beta 1.353 -.525
.445 .633 -.246
.700 .591 .829
SOELEHAN dan CHRISTINA, Analisis Kualitas Pertumbuhan Manajemen dan Pertumbuhan
Secara simultan dapat dilihat bahwa antara kualitas manajemen dan pertumbuhan laba terhadap kinerja saham berkorelasi cukup tinggi pada PT. Bumi. Dari data di atas dapat dilihat bahwa nilai R dan R2 sebesar 0,842 atau 84,2% dan 0,709 atau 70,9%. Berarti 70,9% variabel kinerja saham dijelaskan oleh variabel kualitas manajemen dan pertumbuhan laba, sedangkan sisanya 29,1% dijelaskan oleh variabel lain. Hal ini secara statistik dapat
dinyatakan signifikan karena koefisien determinasi berada pada tingkat yang dapat dikatakan cukup tinggi. 3.
PT. United Tractors, Tbk Hasil pengolahan data mengenai hubungan kualitas manajemen dan pertumbuhan laba terhadap kinerja saham dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3. Hasil Pengolahan Data Hubungan Kualitas Manajemen dan Pertumbuhan Laba terhadap Kinerja Saham PT. UNTR, Tbk Model Summary Adjusted R Square .945
Model R R Square 1 .986(a) .973 a Predictors: (Constant), g, ROE
Std. Error of the Estimate 344.02144
ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares Regression 8406787.7 Residual 236701.50 Total 8643489.2 a Predictors: (Constant), g, ROE b Dependent Variable: Harga Saham
df 2 2 4
Mean Square 4203393.848 118350.752
F 35.516
Sig. .027
Coefficients(a) Model
Unstandardized Coefficients
B (Constant) 1132.789 ROE 247.038 g -258.43 a Dependent Variable: Harga saham 1
Std. Error 641.974 42.665 36.675
Dari data di atas menunjukkan nilai R dan R2 sebesar 0,986 atau 98,6% dan 0,973 atau 63
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta 2.937 -3.575
1.765 5.790 -7.047
.220 .029 .020
97,3%, secara simultan pada kasus UNTR kedua variabel bebas tersebut berkorelasi
SOELEHAN dan CHRISTINA, Analisis Kualitas Pertumbuhan Manajemen dan Pertumbuhan
cukup tinggi, walaupun pada nilai alpha di atas nilai kritis namun nilai korelasi yang dihasilkan memperlihatkan bahwa hubungan yang diperlihatkan antara kualitas manajemen dan pertumbuhan laba berkorelasi terhadap kinerja saham. Artinya, 97,3% variabel kinerja saham dapat dijelaskan oleh variabel kualitas manajemen dan pertumbuhan laba.
2.
Pada PT. Bumi Recources, Tbk Bahwa pengaruh kualitas manajemen terhadap kinerja saham pada PT. Bumi secara statistik dinyatakan cukup signifikan, dengan nilai alpha di bawah batas nilai kritis. Pada PT. Bumi kualitas manajemen adalah salah satu variabel yang mempengaruhi kinerja saham. Bahwa pengaruh pertumbuhan laba terhadap kinerja saham pada PT. Bumi juga terbukti memiliki pengaruh, secara statistik nilai alpha Bumi tidak lebih besar dari batas nilai kritis yang berarti signifikan dengan kinerja saham. Bahwa antara kualitas manajemen, pertumbuhan laba terhadap kinerja saham terbukti memiliki hubungan yang cukup besar karena secara statistik nilai korelasi pada PT. Bumi dapat dikatakan pada tingkat yang cukup tinggi.
3.
Pada PT. United Tractors, Tbk Bahwa pengaruh kualitas manajemen terhadap kinerja saham pada UNTR secara statistik tidak signifikan, dengan nilai alpha di atas batas nilai kritis, atau dengan kata lain kualitas manajemen pada UNTR tidak berpengaruh terhadap kinerja saham. Bahwa pengaruh pertumbuhan laba terhadap kinerja saham pada UNTR secara statistik dinyatakan tidak signifikan atau pertumbuhan laba tidak memiliki pengaruh apa-apa terhadap kinerja saham. Dengan nilai alpha diatas batas nilai kritis. Bahwa antara kualitas manajemen, pertumbuhan laba terhadap kinerja saham pada UNTR memiliki hubungan atau berkorelasi cukup tinggi secara statistik. UNTR hanya membagi laba yang didapat selama dua tahun, selebihnya keuntungan yang didapat diinvestasikan kembali oleh perusahaan. Tetapi harga saham pada UNTR tetap menunjukkan peningkatan setiap tahunya.
KESIMPULAN Berdasarkan analisis yang telah dikemukakan dan telah dibuktikan satu per satu hipotesis penelitian yang kemudian dapat disimpulkan seperti berikut ini. 1.
64
Pada PT. Berlian Laju Tanker, Tbk Bahwa pengaruh kualitas manajemen terhadap kinerja saham pada PT. BLTA secara statistik dinyatakan cukup signifikan, dengan nilai alpha yang lebih kecil dari batas nilai kritis atau dengan kata lain kualitas manajemen adalah variabel yang mempengaruhi kinerja saham perusahaan. Bahwa pengaruh pertumbuhan laba terhadap kinerja saham pada PT. BLTA juga memiliki pengaruh, terbukti pada PT. BLTA secara statistik pertumbuhan laba dinyatakan signifikan terhadap kinerja saham. Bahwa antara kualitas manajemen, pertumbuhan laba terhadap kinerja saham pada BLTA cukup memiliki hubungan, secara statistik hubungan kualitas manajemen, pertumbuhan laba secara simultan terhadap kinerja saham memiliki nilai yang cukup besar. BLTA telah dikelola dengan cukup baik oleh pemegang saham maupun manajemennya. Pengelolaan secara professional dengan mengupayakan pertumbuhan laba yang berkesinambungan dan pembagian deviden di setiap tahunnya memperlihatkan bahwa BLTA selalu berusaha membagikan keuntungan yang didapatkannya kepada pemegang saham. Hal ini dibuktikan dengan harga saham yang selalu stabil dengan kecendrungan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA Agnes Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 8 No. 1, April 2008
Agus R. Sartono. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Brealey, Richard A, Stewart C Myers and Alan J Marcus. 1999. Fundamentals of Corporate Finance, The McGraw-Hill Companies Inc, United State of America. Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Andi. Yogyakarta. Dyah Ratih Sulistyastuti. 2002. Saham dan Obligasi, Universitas Atmajaya, Yogyakarta. Eugene F. Brigham, Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Buku I. Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta. Farid Harianto dan Siswono Sudomo. 2001. Perangkat dan Teknik Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia. Revisi 1. PT. Bursa Efek Jakarta. Fina 3770, June 4, 2003, The Sustainable Growth Model, pp 1-3. Gitman, Lawrence J. dan Michael D. Joehnk. 1999. Fundamentals of Investing. Seventh Edition, Addison-Wesley, California. Jones, Charles P. 2000. Investment Analysis Management, Seventh Edition. John Wiley and Son, Inc. New York. Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. Penerbit BPEP, Yogyakarta. Keown, Arthur J., Scott Jr., David F., Martin, John Petty, J. William, 2001, DasarDasar Manajemen Keuangan, Edisi Ketujuh, Terjemahan Chaerul D. Djakman, Salemba Empat, Jakarta. Kleinsteuber, Fritz. 2004. Manajemen Keuangan Untuk Eksekutif Keuangan. Penerjemah: Siswanto Sutojo, PT Damar Mulia Pustaka, Jakarta. Noor Achmad. 2006. Pengaruh Aktiva dan Kualitas Agen Terhadap Kemampulabaan,
Pertumbuhan Laba dan Nilai Perusahaan. Thesis, Universitas Jenderal Soedirman Program Pasca Sarjana, Purwokerto. Ross, Stephen A., Randolph W Westerfield and Jeffrey Jaffe. 1999. Corporate Finance, McGraw-Hill International Editions, United States of America. Ross, Stephen A., Westerfield, Randolph W., Jordan, Bradford D, 2000, Fundamental of Corporate Finance, edisi kelima, edisi standard, Irwin, Massachusetts. Sawidji Widoatmodjo. 2004. Cara Cepat Memulai Investasi Saham, PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Siamat Dahlan. 2001. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Ketiga. Fakultas Ekonomi Universitas, Jakarta. Sofyan Syafri. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. 2002. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Akademi Manajemen Perusahaan, Yogyakarta. Suad Husnan. 2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Suharyadi dan Purwanto SK. 2004. Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Edisi Pertama Buku 2, Penerbit Salemba 4, Jakarta. Susan Irawati. 2006. Manajemen Keuangan, Pustaka, Bandung. Van Horne, James C., dan John M. Wachowicz, Jr. 2005. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, Salemba Empat, Jakarta. Walsh, Ciaran, 2003, Key Management Ratios, edisi ketiga, Erlangga, Jakarta. www. jsx. co. id diakses tanggal 30 Juli 2007.
65