Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Edisi Perdana 2012 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA ( Study Kasus di Kelurahan Siantan Tengah Kecamatan Pontianak Utara ) IBRAHIM CANDRA E 41108010 Strata (1) Program Studi Ilmu Sosiatri Universitas Tanjungpura
Abstrak Permasalahan sampah bukan hanya permasalahan teknis, Sosial, ekonomi, dan kebudayaan saja, tetapi hampir termasuk keseluruhan aspek kehidupan masyarakat manusia. Di dalam penanggulangannya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja tetapi menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan seluruh masyarakat, sehingga dalam penaggulangannya sudah tentu juga menjadi partisipasi seluruh masyarakat. Konsep partisipasi dapat diukur melalui tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap pemanfaatan. Ketika tahapan tersebut bila dikaitkan dengan pengelolaan sampah maka keikutsertaan masyarakat dalam pengelolaan sampah tidak hanya pengelolaan dilihat dari ikut sertanya masyarakat dalam penampungan sampah rumah tangga, memilah-milah sampah menjadi sampah organik dan non-organik, melakukan kegiatan memulung sampah, membersikan lingkungan dari sampah, mengangkut sampah sampai ke tempat pembuangan sampah sementara dan memanfaatkan sampah menjadi barang-barang yang berguna, ikut serta menjadi anggota organisasi yang berkaitan dengan masalah sampah dan lain-lain. Luas sekali partisipasi masyarakat yang dapat dilakukan, apabila dilihat partisipasi secara menyeluruh. Berdasarkan konsep dan teori yang telah diajukan, maka aspek-aspek penelitian yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah (1) Partisipasi masyarakat terhadap masalah sampah, (2) Bentuk organisasi pengelolaan sampah (3) Teknologi pengelolan sampah yang dipergunakan dan (4) Sampah yang diolah. Tujuan penelitian ini adalah (1) Ingin mengetahui, dan menggambarkan partisipasi masyarakat pengelolaan terhadap masalah sampah. di Kelurahan Siantan Tengah Kecamatan Pontianak Utara Kota Pontianak, (2) Apa saja organisasi pengelolaan sampah yang dikembangkan oleh masyarakat di Kelurahan Siantan Tengah Kecamatan Pontianak Utara Kota Pontianak. (3)Teknologi apa saja yang diterapkan oleh masyarakat dalam upaya pengelolaan sampah diwilayah tersebut dan (4) Menggali dan mengetahui berbagai jenis pengolahan sampah yang mempunyai nilai tambah bagi ekonomi keluarga. Kata Kunci : Sampah, Patisipasi, Pengelolaan sampah rumah tangga.
Ibrahim Candra Program Studi Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
1
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Edisi Perdana 2012 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
Abstract Waste problem is not only technical problems, social, economic, and cultural, but almost all aspects of community life including humans. In the mitigation is not only the responsibility of government alone but a shared responsibility between the government and the whole society, so in handling of course also be the participation of the entire community. The concept of participation can be measured through the planning phase, the implementation phase and the deployment phase. When these stages when associated with the waste management community participation in waste management is not only seen from the public participation in household waste collection, sorting waste into organic and nonorganic waste scavenging activities, cleaning the environment from waste, transporting waste to landfills while and utilize waste into useful items, participate and become a member of an organization that deals with the problem of garbage and others. Broad local participation to do, when seen overall participation. Based on the concepts and theories that have been proposed, the research aspects that can be presented in this study are (1) the participation of the waste problem, (2) The waste management organization (3) The technology used and the management of waste (4) Waste processed. The purpose of this study was (1) Want to know, and describes the participation of the problem of waste management. Central District in the Village Siantan North Pontianak Pontianak, (2) What are the waste management organization developed by the community in the Village of Central Siantan District North Pontianak Pontianak. (3) The technology applied by any community in waste management efforts in the area and (4) explore and know the different types of waste that have economic value to the family. Keywords: Waste, Participation, household waste management.
Ibrahim Candra Program Studi Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
2
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Edisi Perdana 2012 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
PENDAHULUAN e. Manajemen pengelolaan sampah tidak efektif sehingga seringkali menjadi penyebab distoris dengan masyarakat setempat. f. Pengelolaan sampah dirasakan tidak memberikan dampak positif kepada lingungan. g. Kurangnya dukungan kebijakan dari pemerintah, terutama dalam pemanfaatan produk sampingan dari sampah sehingga menyebabkan tertumpuknya produk tersebut di Tempat Pembuangan Ahir (TPA).
A. Identifikasi Masalah Permasalahan
sampah
bila
diindentifikasi memang sangat luas dan bukan lagi hanya menjadi masalah perseorangan, keluarga, suku bangsa, tetapi sudah menjadi permasalahan dari suatu bangsa dan bahkan sudah menjadi permasalahan dari suatu Negara seperti apa
yang dikemukakan
oleh H.R.
Sudradjat (2009:6) sebagai berikut: a.
Volume sampah sangat besar sehingga melebihi kapasitas, daya tampung Tempat Pembuangan sampah Akhir atau TPA. b. Lahan tempat pembuangan Akhir (TPA) semakin sempit karena tergeser tujuan pengunaan lain. c. Teknologi pengelolaan sampah tidak optimal sehingga sampah lambat pembusukannya. Hal ini menyebabkan percepatan peningkatan volume sampah lebih besar dari pembusukannya. Oleh karna itu selalu diperlukan perluasan areal Tempat Pembuangan Ahir (TPA) baru d. Sampah yang telah matang dan telah berubah menjadi kompos tidak dikeluarkan dari tempat pembuangan Ahir (TPA) karena berbagai pertimbangan.
Permasalahan hanya
sampah
bukan
teknis,
Sosial,
permasalahan
ekonomi, dan kebudayaan saja, tetapi hampir termasuk keseluruhan aspek kehidupan
masyarakat
manusia.
Di
dalam penanggulangannya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja tetapi menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan seluruh masyarakat,
sehingga
dalam
penaggulangannya sudah tentu juga menjadi partisipasi seluruh masyarakat.
Ibrahim Candra Program Studi Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
3
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Edisi Perdana 2012 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
Dalam
penanggulangan
sampah dan segala permasalahan
Siantan
Tengah
Pontianak Utara Kota Pontianak. b. Apa saja
sosial yang ditimbulkan olehnya, menjadi
musuh
bersama
menyelesaikannya.
untuk
Pengelolaan
Kecamatan
organisasi
pengelolaan
sampah yang dikembangkan oleh masyarakat di Kelurahan Siantan Tengah Kecamatan Pontianak Utara Kota Pontianak.
sampah dimulai dari rumah tangga sampai pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Hampir setiap waktu,
c. Teknologi apa saja yang diterapkan oleh
masyarakat
pengelolaan
dalam
sampah
upaya
diwilayah
tersebut. sampah atau benda yang terbuang ini selalu menjadi bahan perdebatan yang cukup polimik di kalangan
d. Menggali dan mengetahui berbagai jenis
pengolahan
mempunyai
nilai
sampah
yang
tambah
bagi
ekonomi keluarga. masyarakat maupun instansi terkait. Melihat sampah
permasalahan
sangat
pembatasan
luas,
masalah
C. Metode Penelitian
maka
1. Jenis Penelitian
dalam
Penelitian
termasuk
penelitian dibatasi pada partisipasi
katagori penetian deskriftif yang
masyarakat
bertujuan
dalam
pengelolaan
sampah rumah tangga.
ingin
mendiskripsikan
(mengambarkan) permasalahan apa adanya
B.
ini
sesuai
dengan
keadaan
sebenarnya di lapangan.
Tujuan Penelitian
2. Langkah-langkah Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
Langkah-langkah a. Ingin
mengetahui,
menggambarkan masyarakat masalah
partisipasi
pengelolaan
sampah.
dan
di
terhadap Kelurahan
yang
ditempuh
pada
saat
penjaringan
informasi
baik
primer
maupun
sekunder di lapangan, dilakukan dengan
menerapkan
teknik
bola
salju (Teknik Snow Ball). Dimana
Ibrahim Candra Program Studi Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
4
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Edisi Perdana 2012 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
observasi
dan
Wawancara
awal
5. Metode Pengolahan Informasi Analisis ditempuh melalui 3
(Grand tour abservation and Grand tour guestion) dimulai dari informan
tahap yaitu:
kunci
a. Tahapan
dan
informasi
untuk yang
mendalam
memperoleh
lebih
dan
lengkap, signifikan,
reduksi
klarifikasi
informasi,
informasi
interpretasi
dan
informasi.
penjaringan informasi dilanjutkan
Reduksi impormasi dimaksudkan
secara bergulir pada subjek sasaran
adalah
penelitian.
informasi
menyederhanakan kompleks
diperoleh
3. Subjek Sasaran Penelitian Subjek sasaran penelitian ini terdiri dari seluruh penduduk yang bekerja sebagai pengelola sampah
melalui
supaya
mudah
yang penelitian
dibaca,
dan
dimengerti oleh pembaca. b. Tahapan klarifikasi
informasi
rumah tangga di Kelurahan Siantan
adalah tahapan penyempurnaan
Tengah Kecamatan Pontianak Utara
informasi yaitu menyempurnakan
Kota
informasi yang apabila informasi
Pontianak
dengan
ciri-ciri
sebagai berikut :
berlebihan dan tumpang tindih,
Jenis kelamin responden laki-laki
dieleminasi (dibuang), terutama informasi
dan perempuan Sudah berdomisili di Kelurahan Siantan Tengah minimal 5 Tahun Bekerja
sebagai
pengelola
Sudah berkeluarga
Kelurahan
Siantan
c. Tahapan interpretasi informasi, informasi
yang
melalui
telah tahapan
reduksi dan klarifikasi informasi,
Lokasi penelitian yang dipilih penelitian
ada
penelitian.
terkumpul
4. Lokasi Penelitian dalam
tidak
hubungan dengan permasalahan
yaitu
sampah rumah tangga
yang
ini
adalah Tengah
informasi
diberi
makna
atau
versehen untuk kemudian dapat ditarik
kesimpulan-kesimpulan,
Kecamatan Pontianak Utara Kota
dan
diberi
Pontianak.
perbaikannya.
saran-saran
untuk
Dengan
cara
demikian pengolahan informasi
Ibrahim Candra Program Studi Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
5
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Edisi Perdana 2012 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
dari dapat
permasalahan mengambarkan
penelitian kondisi
permasalahan yang sebenarnya terjadi dilapangan.
Ibrahim Candra Program Studi Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
6
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Edisi Perdana 2012 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
TINJAUAN LITERATUR Menurut Teti Suryati (2011:16) ada
transportasi dan pembuangan akhir sampah
beberapa sumber datangnya sampah yaitu
didominasi
sebagai berikut:
pemerintah.
oleh
institusi
Peran
formal,
yaitu
pada
titik
warga
Rumah tangga Daerah komersial Sampah institusi Sampah indusri Sampah dari fasilitas umum Sampah dari sisa-sisa konstruksi bangunan g. Sampah dari hasil pengelolan air buangan dan sisa-sisa pembukaan dan insineretor h. Sampah pertanian
pengumpulan sampah, sedangkan sector
Berkaitan dengan itu menurut tim
signifikan secara keseluruhan (Tim Penulis
a. b. c. d. e. f.
penulis PS (2008 : 18) : Pertama, tidak semua sampah adalah lawan, melainkan kawan
yang
perdagangan
sampah
layak
jual
saja.
Dibeberapa lokasi ada warga pemukiman yang mulai mengolah
sampah secara
terpadu. Namun, jumlahnya masih sangat sedikit
dan
kurang
memberi
pengaruh
PS : 2008 : 19). Dalam
hubungannya
dengan
pembanguan. Perserikatan Bangsa Bangsa
sebagai bahan baku maupun sebagai sember
(PBB) memberi defininsi partisipasi sebagai
energi. Kedua, perlunya kerja sama semua
keterlibatan aktif dan bermakna dari masa
pihak berdasarkan proporsi tanggung jawab,
penduduk pada tingkatan-tingkatan yang
peran
berbeda:
desepakati.
diperdayakan,
hanya bergerak dalam pengumpulan dan
baik
dan
dapat
informal seperti pemulung dan pegepul
kemampuan Keterlibatan
yang dan
telah
kerjasama
dengan pihak terkait dalam pengelolaan sampah dapat dikatakan tidak hanya menjadi tangung
jawab
pemerintah
menjadi
tanggung
jawab
saja,
tetapi
bersama-sama
antar pemerintahan dan masyarakat. Di Indonesia, sebenarnya pola ini mengikutsertakan
peran
institusi
fomal,
warga pemukiman, dan sektor impormal. Pengumpulan
sampah
sementara,
a. Dalam proses pembentukan keputusan untuk menentukan tujuan-tujuan kemasyarakatan dan pengalokasian sumber-sumber untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. b. Pelaksanaan program-program dan proyek-proyek Secarasukarela. Namun kiranya perlu ditambahkan di sini, sesuai dengan azas tujuan pembangunan adalah pembagian yang merata atas hasil pembangunan, maka perlu dipertimbangkan tingkatan yang
Ibrahim Candra Program Studi Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
7
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Edisi Perdana 2012 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
ketiga dari keterlibatan masa penduduk yaitu c. Pemanfaatan hasil-hasil dari suatu program atau suatu proyek. Penambahan butir c) ini perlu sebab mengingat banyak hasil dari suatu program atau proyek yang ditolak oleh penduduk misalnya program KB pada awal mulanya, penolakan program penggunaan proyek jamban keluarga, penolakan terhadap penggunaan pupuk buatan atau bibit unggul pada awal BIMAS, dan sebagiannya (Y.Slamet : TT : 2).
mengelola
sampah.
Mengikutsertakan
masyarakat dalam kegiatan penanggulangan sampah terdapat 3 tahapan yang dapat ditempuh menurut,Eugen C. Erikson (dalam Y. Slamat : TT:71) dari Conell University di Lembanga
Studi
Perdesaan
dan
Kawasan/P3PK Universitas Gajah Mada, menyatakan
bahwa
3
tahap
partisipasi
sebagai berikut : a. Partisipasi di dalam tahap perencanaan (idea planning stage)
Walaupun saat ini era industry telah berkembang pesat dan semakin maju, hasil akhir terbesar suatu produk tetaplah sampah. Dengan semakin banyak dan beragamnya sampah,
tentu
saja
diperlukan
mengandalkan
menanggulangi sewajarnya
pihak
lain
untuk
yang
telah
tanggung
jawab
masalah
menjadi
masing-masing. Pengelolan sampah melalui pola
pengembangan
sampah
terpadu
memang tidak mudah, bahkan sajak awal diperkenalkan yaitu sekitar tahun 80-an masih banyak hambatan dalam realisasinya baik dalam regulasi, kelembagaan, ekonomi, sosial maupun budaya. (Tim Penulis PS : 2008 : 20).
c. Partisipasi di dalam tahap pemanfaatan (utilization stage) Bertolak dari defenisi yang telah dikemukakan oleh Perserikatan BangsaBangsa, konsep partisipasi dapat diukur melalui
tahap
perencanaan,
tahap
pelaksanaan dan tahap pemanfaatan. Ketika tahapan tersebut bila dikaitkan dengan pengelolaan sampah maka keikutsertaan masyarakat dalam pengelolaan sampah tidak hanya pengelolaan dilihat dari ikut sertanya masyarakat dalam penampungan sampah rumah
tangga,
memilah-milah
sampah
menjadi sampah organik dan non-organik, melakukan kegiatan memulung sampah,
Padahal jika dioptimalkan, kotribusi pemanfaatan sampah signifikan dan dapat mengurangi
(implementation stage)
pola
pengolahan sampah terpadu yang efektif tanpa
b. Partisipasi di dalam tahap pelaksanaan
beban
pemerintah
dalam
membersikan
lingkungan
dari
sampah,
mengangkut sampah sampai ke tempat pembuangan
Ibrahim Candra Program Studi Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
sampah
sementara
dan
8
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Edisi Perdana 2012 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
memanfaatkan
sampah
menjadi
barang-
yang dapat dikemukakan dalam penelitian
barang yang berguna, ikut serta menjadi
ini antara lain sebagai berikut :
anggota organisasi yang berkaitan dengan
a. Partisipasi masyarakat terhadap masalah
masalah sampah dan lain-lain. Luas sekali
sampah
partisipasi masyarakat yang dapat dilakukan,
b. Bentuk organisasi pengelolaan sampah
apabila
c. Teknologi
dilihat
partisipasi
secara
menyeluruh. Berdasarkan konsep dan teori yang
pengelolan
sampah
yang
dipergunakan d. Sampah yang diolah
telah diajukan, maka aspek-aspek penelitian
Ibrahim Candra Program Studi Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
9
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Edisi Perdana 2012 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
PEMBAHASAN
A. Partisipasi
Masyarakat
Terhadap
setiap harinya, jika hal tersebut terus
Masalah Sampah Berdasarkan dengan
dari banyaknya timbunan sampah pada
hasil
wawancara
saja
di
Kelurahan
mengakibatkan
masyarakat
dibiarkan
maka
terjadinya
akan kerusakan
Siantan Tengah khususnya masyarakat
dan pencemaran lingkungan. Salah satu
di RW 18 yang sudah berdomisi di
wilayah
wilayah tersebut bervariasi ada yang 25
Gang Bersama 1,2, dan 3 yang telah
sampai denggan 50 tahun,
menerapkan sistem pengelolaan sampah
Kelurahan
Saintan
Tengah
Permasalahan diwilayah tersebut
berbasis masyarakat yaitu melalui 2
tidak adanya kesadaran masyarakat saat
tahapan kegiatan, yakni: pengumpulan,
itu untuk membuang sampah pada
pengangkutan. Pengumpulan diartikan
tempatnya yang telah disediakan oleh
sebagai pengelolaan sampah organik
Pemerintah yaitu di (TPS), yang mana
dan non-organik dari tempat asalnya
Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
sampai
yang ditempatkan oleh Pemerintah juga
sementara sebelum menuju tahapan
menjadi
masyarakat,
berikutnya. Pada tahapan ini digunakan
karena letaknya sanggat jauh dari
sarana bantuan berupa tong sampah, bak
wilayah RW.18 sehinga masyarakat
sampah,
membuang sampahnya di parit dan di
tempat pembuangan sementara.
tanah
masalah
yang
bagi
lapang
yang
ke
tempat
gerobak
pembuangan
dorong,
maupun
dapat
Sampah juga menjadi kendala
menimbulan bauu yang tidak enak serta
yang harus dihadapi setiap harinya,
parit-parit
dengan
tersumbat
masyarakat
karna
membuang
ulah sampah
sembarangan.
meningkatnya
pertumbuhan
jumlah penduduk setiap tahunnya maka semakin bertambah pula jumlah sampah
Munculnya
partisipasi
yang diproduksi, mulai dari sampah
masyarakat masalah sampah melihat
rumah
wilayah
Khususnya
Apabila kesadaran masyarakat tidak
Kelurahan Siantan Tengah Kecamatan
mulai ditingkatkan mengenai sampah,
Pontianak Utara. Hal ini dapat dilihat
maka
Kota
Pontinak
Ibrahim Candra Program Studi Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
tangga,
pasar,
pencemaran
dan
pabrik.
lingkungan
10
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Edisi Perdana 2012 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
khususnya di Kelurahan tidak akan
berhasilnya
program
terselesaikan. Dalam menyikapi hal
pengelolaan
sampah
tersebut pihak Kelurahan dan pihak
kemampuan setiap orang tanpa berarti
Wahana Visi Indonesia mengadakan
mengorbankan kepentingan diri sendiri.
penyuluhan
kepada
Tanpa
masyarakat
mengenai sampah.
pengembangan sesuai
adanya
dengan
peran
serta
masyarakat semua program pengelolaan
Penyuluhan kepada masyarakat
persampahan yang direncanakan akan
tersebut telah dilakukan oleh Kelurahan
sia-sia.
bersama Wahana Visi di seluruh RW
masyarakat
yang ada di Kelurahan Siantan Tengah
program pemerintah dalam keberhasilan
dan
adalah membiasakan masyarakat pada
saat
ini
melaksanakan
yang
telah
pengelolaan
aktif sampah
Salah
tingkah
satu
untuk
laku
yang
pendekatan
dapat
membantu
sesuai
dengan
berbasis masyarakat hanya di Rw. 18
program persampahan yaitu merubah
Kelurahan Siantan Tengah, sedangkan
persepsi
untuk RW-RW lain yang ada di wilayah
pengelolaan sampah yang tertib, lancar
Kelurahan
dan
masih
melaksanakan sampah
belum
dapat
merubah
kebiasaan
pengelolaan
masyarakat dalam pengelolaan sampah
dan
non-oraganik
yang kurang baik dan faktor-faktor
secara aktif. Maka wilayah tersebut
dinamakan
merata,
terhadap
sistem
organik
terbentuklah
masyarakat
suatu
organisasi
Kelompok
sosial, struktur dan budaya setempat.
yang
Swadaya
Dengan ikut sertanya masyarakat di
dalam
pengelolaan
sampah
di
Masyarakat (KSM ) Usaha Maju,
wilayah tersebut sejak tahun 2010
Dengan program pengelolaan sampah
sampai
berbasis
memicu
pekerjaanya dalam pengelolaan sampah
masyarakat hidup bersih dan sehat,
menyita waktu Bapak-bapak dan Ibu-
sehingga
ibu
masyrakat
untuk
masyarakat
ikut
berperan
sekarang,
yang
mana
selama 5 jam perhari, dalam
menjadi angota lembaga tersebut yang
kegiatan pengelolaan sampah tersebut
dikelola oleh KSM.
maka Bapak-bapak dan Ibu-ibu
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan
sampah
merupakan
kesediaan masyarakat untuk membantu
dapat
merasakan manpaatnya bagi keluarga terutama dibidang ekonomi, kesehatan dan kebersihan lingkungan.
Ibrahim Candra Program Studi Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
11
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Edisi Perdana 2012 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
Partisipasi bagian
merupakan
terpenting
dalam
suatu
hubungan yang saling timbal balik.
konsep
Hubungan tersebut dapat terjadi antara
pemberdayaan masyarakat. Partisipasi
individu
dengan
individu,
masyarakat
diartikan
dengan
kelompok
atau
kelompok
dan
dengan
kelompok.
Pada
umumnya
sering
keikutsertaan,
keterlibatan
individu
kesamaan anggota masyarakat dalam
dapatlah
dikatakan
suatu kegiatan tertentu baik secara
partisipasi
masyarakat,
langsung maupun tidak langsung, sejak
kegiatan pembangunan akan kurang
dari gagasan, perumusan kebijakan,
berhasil.
pelaksanaan
maka
setiap
Tingkat partisipasi untuk setiap
berarti
anggota masyarakat berlainan satu sama
ikut
lain sesuai dengan kemampuan masing-
dalam
masing, dan yang lebih penting adalah
kegiatan yang dilaksanakan. Sedangkan
dorongan untuk berpartisipasi, yaitu
partisipasi tidak langsung dapat berupa
berdasarkan atas motivasi, cita-cita, dan
sumbangan pemikiran, pendanaan dan
kebutuhan
material yang diperlukan.
diwujudkan secara bersama-sama.
anggota
secara
langsung
masyarakat
memberikan
dan
tanpa
evaluasi.
Partisipasi
program
bahwa
bantuan
tersebut tenaga
Dimana lingkungan sosial dapat
individu
Berdasarkan
yang
kemudian
hasil
pengamatan
di
lapangan
mempengaruhi partisipasi masyarakat,
dan
hal tersebut dapat dibedakan antara
menunjukan
lingkungan
terdapat 3 hal yang penting tentang
sosial
primer
dan
wawancara bahwa
setidak-tidaknya
lingkungan sosial sekunder. Dimana
munculnya
dalam partisipasi di lingkungan sosial
dalam pengelolaan sampah tersebu :
primer terdapat hubungan yang erat
1. Sulitnya lapangan pekerjaan sehinga
antara individu satu dengan yang lain,
masyarakat turut serta berpartisipasi
individu satu
dalam
saling kenal
dengan
individu yang lain.
disebabkan
partisipasi masyarakat memiliki
masyarakat
partisipasi
masyarakat
pengelolaan pada
sampah, umumnya
berpartisipasi
hubungan yang erat antara individu satu
sulinya
dengan
atau
sehingga mengelola sampah adalah
adanya
sala satu arternatip yang dapat
individu
sebaliknya,
jadi
yang
lain
terdapat
Ibrahim Candra Program Studi Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
lapangan
karna
pekerjaan,
12
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Edisi Perdana 2012 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
dikerjakan
oleh
masyarakat
setempat.
Agar
program
tingkat
masyarakat
penghasilan
mengikut sertakan seluruh pengurus
menyebabkan
KSM untuk melatih pengurus serta
masyarakat yang berpartisipasi pada
mengembangkan
umumnya adalah masyarakat kurang
bertanggung
mampu (miskin).
menjalankan
sulitnya
produk
sampah
tersebut dapat berjalan dengan baik dan
2. Rendahnya
3. Masih
pengelolaan
menyebabkan
tingkat
jawab,
agar
dapat
jujur,
trampil
tugasnya,
dalam
hasil
pertemuan rutin, juga mengahadirkan
sampah
Kelompok Swasdata Masyarakat dalam
pemasaran
pengelolaan
sistem
penghasilan
pengelolaan
sampah
dengan
tujuan
masyarakat juga masi rendah tetapi
untuk meningkatkan mutu swadaya
ada
masyrakat (SDM)
penggaruh
positip
terhadap
agar produk
tingkat penghasilannya (ada kolerasi
penghasilan pengelolaan sampah dapat
atau hubungan positip antara tingkat
mencapai target produksi dari Bank
partisipasi
dengan
Sampah, yang dikelola yaitu sampah
masyarakat
yang
penghasilan dibentuk
oleh
organisasi KSM)
organik
dan
non-organik,
organik
yaitu sampah
sampah
basah yang
berasal dari dedaunan dan sampah dapur,
B.
Bentuk
Organisasi
Pengelolaan
diperoses
menjadi
Pupuk
sampah
non-organik
masyakarat
organik,
sedangkan
yaitu
sampah
kering yang berupa Karet, Plastik,
Sampah Bentuk
organisasi
Kelompok
Swasdaya Masyarakat (KSM) Usaha Maju
yang
Kaleng dan kertas yang dapat dijadikan kerajinan tangan. Berdasarkan hasil opserpasi dan
yang di kembangkan dalam
wawancara
di
mengembangkan produduknya untuk
organisasi
yang
membangun kerjasama program dengan
masyarakat terdiri atas 10 kelompok
lembaga terkait, pertemuaan rutin yang
yang angotanya terdiri dari 5 sampai 10
dilaksanakan Wahana Visi Indonesia
orang,
besama Pemerintah. Dengan tujuan
menghabiskan waktu untuk melakukan
pengelolaan
sampah
yaitu
Ibrahim Candra Program Studi Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
lapangan di
tiap-tiap
tampak
bentuk
oleh
kelompok
13
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Edisi Perdana 2012 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
kegiatan setiap hari sebanyak 5 jam (
secara kolektif perkelompok melalui
pembagian waktunya berpariasi/tidak
bank sampah. Sampah organik dan non-
tetap ).
organik lainnya dikumpulkan di tong
Berdasarkan hasil opserpasi dan
sampah yang telah disediakan untuk
wawancara di lapangan menunjukan
selanjutnya dibawa ke UPK untuk
bahwa bentuk organisasi yang dibentuk
diolah menjadi kompos.
oleh masyarakat sangat simpel dan sederhana organisasi
yaitu pada
pembentukan umumnya
dibagi
menjadi kelompok-kelompok dan tiap
Tujuan dari program pengelolaan sampah
dan
pembentukan
Unit
Pelayanan Kebersihan adalah: 1. Mengoptimalkan
pengelolaan
kelompok memilih anggotanya masing-
sampah
masing/belum dalam bentuk organisasi
bermanfaat, seperti pupuk cair atau
modern.
padat, serta kerajinan rumah tangga.
menjadi
produk
yang
2. Memberikan penghasilan tambahan C. Teknologi Pengelolan Sampah Yang sampah
yang
dilakukan oleh kelompok Swasdaya Masyarakat (KSM) Usaha Maju adalah sistem
pengolahan
dengan
bantuan
masyarakat
yang
terlibat
langsung dan masyarakat luas pada
Dipergunakan Pengelolaan
bagi
sampah
organik
mikroorganisme
sehingga membentuk pupuk organik
umumnya
dalam
pengelolaan
sampah tersebut. 3. Membantu
menjalankan
program
pemerintah untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat serta meningkatkan kesejahteraan.
(pupuk kompos). Mengolah sampah
Disisi lain pengomposan juga
menjadi kompos (pupuk organik) dapat
berarti menghasilkan sumber daya baru
dilakukan dengan berbagai cara, proses
dari sampah yaitu kompos yang kaya
yang
akan unsur hara mikro. Upaya lain yang
sederhana
pemilahan
sampah,
untuk yaitu
kegiatan sampah
dapat
dilakukan
untuk
mengurangi
organik dan non-organik. Sampah non-
timbulan sampah adalah menciptakan
organik yang bisa dibuat produk daur
metode yang ramah lingkungan dan
ulang dikumpulkan oleh masing-masing
mudah untuk bisa dilakukan di tingkat
rumah tangga kemudian dikumpulkan
kawasan atau rumah tangga, salah
Ibrahim Candra Program Studi Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
14
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Edisi Perdana 2012 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
satunya
adalah
kompos
di
membuat
menunjukan
adanya
hubungan
tingkat
rumah
tangga.
produktipitas
skala
rumah
tangga
dengan nilai ekonomi para angotanya
pengomposan muncul
dengan
sebagai
akibat
pengelolaan
sampah
tingginya
tuntutan untuk menanggulangi problem
D. Sampah Yang Diolah
sampah setiap harinya. Salah satu
Perilaku
masyarakat
terhadap
alternatif yang dapat dilakukan adalah
pengelolaan
dengan
skala
menghasilkan nilai tambah, merupakan
rumah tangga kawasan. Upaya yang
salah satu bentuk kepedulian untuk
dapat
mengurangi
penanganan
dilakukan
sampah
adalah
dengan
sampah
jumlah
untuk
sampah,
salah
ini
satunya adalah dengan pola daur ulang.
merupakan upaya yang murah dan
Saat ini pengurangan sampah hanya
mudah serta hasilnya bermanfaat.
dilakukan melalui kegiatan pemulungan
melakukan
pengomposan.
Namun hasil
demikian
obserpasi
dan
Hal
berdasarkan
wawancara
sampah (oleh pemulung). Sampah kertas adalah kertas yang
di
lapangan menunjukan bahwa teknologi
terbuang
yang dipergunakan masyarakat dalam
aktivitas karena belum memiliki nilai
pengelolaan sampah masih termasuk
ekonomis.
teknologi sederhana atau tradisional.
antara lain adalah kegiatan administrasi
Teknologi
masih
perkantoran, pembungkus, media cetak
dipergunakan oleh semua kelompok dan
dan sebagainya. Volume sampah kertas
sub-sub kelompok didalam melakukan
di beberapa kota besar berkisar antara
kegiatannya.
5-10%
ini
umumnya
Masih
sederhananya
atau
dibuang
Sumber
dari
sampah
hasil
kertas
dari total volume sampah per
maka
hari. Sampah kertas dapat dimanfaatkan
didalam
dengan cara mendaur ulang. Jenis
pengelolaan sampah sangat minim dan
kertas bekas serta produk daur ulang
belim berkembang sebagai pengelola
yang
sampah
pengolahan kertas.
teknologi
yang
dipergunakan
produksi
yang
dihasilkan
yang
produktip
akibatnya
pendapatan masyaakat menjadi belum oktimal. masyarakat
Namun dari
penghasilan
pekerjaan
tersebut
dapat
Sampah
dihasilkan
plastik
dari
yang
hasil
semula
cukup merisaukan itu, dapat diolah menjadi produk baru seperti alat rumah
Ibrahim Candra Program Studi Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
15
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Edisi Perdana 2012 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
tangga atau digunakan kembali seperti
tisu yang cantik dan menarik. Ada pula
pembungkus,
kantong
pot
tanaman,
tempat
plastik
detergen
yang
bumbu, dan sebagai bahan industri daur
kemudian dapat dijadikan dompet dan
ulang seperti pellet, biji plastik. Alat
tas kecil yang unik, Produk dan jasa yang dihasilkan
rumah tangga yang dapat diproduksi dari sampah plastik diantaranya ember,
oleh Kelompok Swadya
Masyarkat
bak tali plastic. Logam yang dihasilkan
berupa barang bekas yang bisa dijual
dari sampah kota dapat dimanfaatkan,
kembali masih mendapatkan hambatan
antara lain digunakan kembali seperti
untuk pemasaran, tidak adanya pesanan
kaleng susu, yang dijadikan produk
produk dari dalam Kota Pontianak
baru yaitu tutup botol kecap dan
maupun luar Kota Pontianak, sehingga
mainan, sebagai bahan tambahan atau
kelompok masyarakat tersebut hasil
bahan baku industri seperti industry
produknya ditampung oleh Wahana
logam.
Visi Indonesia sebagai mittra kerja dari
Semuanya dapat diubah menjadi
KSM Cahaya Maju, untuk kedepannya
barang suveniran yang meliliki nilai
dapat dipasarkan dan mengisi stand
ekonomis, seperti tas, topi, permainan
pameran dengan produk daur ulang. Hasil dari pengelolaan sampah
anak-anak dan lain-lain. Dikatakan, upaya daur ulang dan pengolahan
untuk
barang-barang
bernilai eknomis
limbah
tersebut
kelompok
masyarakat
yang
yang dikelolah oleh
dikerjakan oleh Kelompok Swadaya
KSM bekerjasama dengan Wahana Visi
Masyarakat
Maju.
Indonesia dan Bank Sampah, dapat
Melalui kerja sama dengan Wahana
menambah penghasilan dari kelompok
Visi Indonesia, yayasan yang khusus
masyarakat
menangani masalah sampah.
simpan pinjam ( koprasi )
(KSM)
Usaha
Selain
Beberapa jenis sampah plastik
tersebut
untuk
dengan
mendaur
sistim
ulang
yang di hasilkan masyarakat itu sendiri,
sampah plastik, Bapak Samsudi selaku
melalui keterampilan khusus, nantinya
ketua
berubah
bernilai
dimaksudkan untuk dapat menciptakan
ekonomis. Sebagai contoh, gelas plastik
Kelurahan Siantan Tengah yang bersih,
bekas minuman, dapat dijadikan tempat
sehat,
menjadi
barang
Ibrahim Candra Program Studi Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
RT,
dan
Program
Lisan
perpenghasilan
juga
sejalan
16
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Edisi Perdana 2012 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
dengan nafas religius masyarakatnya.
angotanya,
"Jadi
dua
memuaskan sebab penghasilan dari
yakni
penjualan produk pengelolaan sampah
sekaligus
oleh para angotanya belum meperoleh
lewat
Program
keuntungan
dapat
lingkungan
bersih,
Lisan
diraih, sehat
mendatangkan nilai ekonomis," Dilihat
dari
dukungan
munculnya
sehingga
juga
dari
masih
masyarakat
tingkat
kurang
luas,
penghasilan
dalam
masyarakat pengelolaan sampah juga
pegelolaan sampah, banyak organisasi
termasuk kata gori tipis / kurang
pengelolaan sampah teknologi yang
memuaskan. Masih rendahnya tingakat
dipergunakan
penghasilan
masyarakat
sampah
menyebabkan partisipasi
partisipasi
sampah
masyarakat
didalam
masih
(tradisional).
pengelolaan
sangat
Maka
nilai
sederhana ekonomi
terhadap rumah tangga atau angota-
pengelolaan
masyarakat belum memiliki perubahan yang berarti.
Ibrahim Candra Program Studi Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
17
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Edisi Perdana 2012 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/sociodev
PENUTUP tingkat
A. Kesimpulan 1. Warga
di
lingkungan
dalam
18
pengelolaan sampah sebelum adanya
Kelurahan Siantan Tengah sebagian
program, (5) tingkat pengalaman
besar hanya terlibat dalam proses
dalam pengelolaan sampah sebelum
pelaksanaan dan menikmati hasil.
adanya program, dan (6) manajemen
Partisipasi warga dalam program
program pengelolaan sampah. Sikap
pengelolaan sampah berada pada
terhadap lingkungan dan program,
tahap
motivasi
tokenisme
RW
keterampilan
dalam
tangga
untuk
terlibat
dalam
partisipasi dimana warga diminta
program dan tingkat pengetahuan
konsultasinya atau diberi informasi
dalam pengelolaan sampah memiliki
mengenai suatu keputusan, tetapi
hubungan dengan tingkat partisipasi.
sebenarnya mereka hanya memiliki
Sedangkan
sedikit
tidak
mengelola
untuk
dalam
atau
memiliki
sama
sekali
kekuasaan
keterampilan sampah,
mengelola
dalam
pengalaman sampah
dan
memengaruhi keputusan tesebut. Hal
manajemen
tersebut dikarenakan warga memang
sampah tidak memiliki hubungan
tidak
proses
signifikan dengan tingkat partisipasi.
hanya
Secara kesimpulan, terdapat dua
dilibatkan
perencanaan
dalam
program,
perwakilan dari warga saja yang
faktor
dilibatkan.
dengan
2. Tingkat partisipasi dalam program
tingkat
yang
kemauan,
kesempatan
dan
hubungan
partisipasi,
kemauan
kemampuan.
pengelolaan
memiliki
tingkat
pengelolaan sampah ditentukan oleh kemampuan
program
yaitu
dan
tingkat
Sedangkan
tingkat
tidak
memiliki
kesempatan yang dibagi ke dalam
hubungan dengan tingkat partisipasi.
enam indikator, yaitu (1) sikap
Dari hal tersebut dapat disimpulkan
terhadap lingkungan dan program,
bahwa
(2) motivasi untuk terlibat dalam
menentukan tingkat partisipasinya
program, (3) tingkat pengetahuan
dalam program pengelolaan sampah.
dalam
Sikap yang positif dan motivasi
pengelolaan
sampah,
(4)
Ibrahim Candra Program Studi Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
aspek
psikologis
lebih
18
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Edisi Perdana 2012 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/sociodev
yang
kuat
akan
keinginan
menimbulkan
warga
lingkungan (khusus warga RW 18 Keluarahan Siantan Tengah).
untuk
4. Tingkat
berpartisipasi, begitu pula dengan tingkat
pengetahuan
pengaruh
terhadap
partisipasi
memiliki
mempunyai
hubungan
dengan
keberhasilan
keterlibatan
program. Semakin tinggi tingkat
warga dalam program pengolahan
partisipasi
sampah. Tingkat kesempatan tidak
program pengelolaan sampah maka
memiliki hubungan dengan tingkat
semakin menentukan keberhasilan
partisipasi, hal tersebut dikarenakan
program
sebagian besar warga terlibat dalam
Manfaat
yang
pelaksanaan program dan menikmati
warga
adalah
hasil, namun dalam perencanaan
pengetahuan
program hanya
dari
sampah, sebagai ajang bersosialisasi,
warga saja yang dilibatkan, namun
menjadikan lingkungan bersih dan
hal tersebut tidak menjadi keberatan
indah.
perwakilan
masyarakat
pengelolaan
dalam
sampah.
paling
dirasakan
bertambahnya
dalam
pengelolaan
bagi warga, mereka sudah merasa terwakili
dengan
perwakilan
warga
perencanaan.
beberapa dalam
proses
Sementara
dalam
B.
Saran 1. Untuk
lebih
partisipasi
meningkatkan
masyarakat
dalam
samapah
maka
proses evaluasi, warga RW 18 tidak
penggelolaan
dilibatkan dalam proses evaluasi
organisasi pengelolan sampah yang
formal
telah
bersama
Wahana
Visi
ada.
Kelompok
Swadya
Indonesia. Evaluasi hanya pernah
Masyarakat (KSM) Usaha
dilakukan antara pengurus RT/RW
yang sudah ada tidak hanya dibatasi
dan warga pada rapat tertentu.
pada berapa RT dan RW yang telah
3. Keberhasilan program pengelolaan sampah meningkat tinggi, artinya tujuan
dari
program
berhasil
Maju
ada. Tapi masih dikembangkan lagi pada RT dan RW yang lain. 2. Diperlukan
kesaling-pengertian
dilaksanakan. Program pengelolaan
antara pihak yang terlibat dalam
sampah telah memberikan manfaat
program guna tercipta sinergitas
dan
antara pihak yang terlibat dan juga
juga
bermanfaat
bagi
Ibrahim Candra Program Studi Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
19
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Edisi Perdana 2012 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/sociodev
dalam program, sehingga tidak ada
Yayasan Wahana Visi, Kelompok
saling
saling
Swadaya Masyarakat KSM Cahaya
melemparkan kewajiban antar pihak
Maju dan juga warga RW 18
yang terlibat dalam program.
Kelurahan
3. Masalah
menyalahkan
dan
penggelolaan
sampah
Siantan
mampu
pemerintah saja akan tetapi menjadi
kelebihannya
tangung jawab seluruh masyarakat,
mengungkapkan
oleh
diketahuinya,
itu
Pemerintah
menilai kekurangan
masyarakat dan swasta hendaknya
hambatan
dapat
keberlanjutan
bekerja
sama
untuk
menangulangi permasalahan sampah
Hal
tersebut dilakukan agar setiap pihak
bukan hanya menjadi tangung jawab
karna
Tengah.
dan
masing-masing, apa
yang
manfaat, dan juga yang dan
dirasa
demi
peningkatkan
program pengelolaan sampah.
tersebut. 4. Perlu
dilakukan
evaluasi
rutin
bersama dengan semua pihak, yaitu
Ibrahim Candra Program Studi Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
20
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Edisi Perdana 2012 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/sociodev
DAFTAR PUSTAKA A Guruh Permadi, Judul Menyulap Sampah Jadi Rupiah, Kiat Sukses Meraup Uang Tanpa Modal, Penerbit Mustaz Media, Surabaya 2011. Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman Filosofis dan Metodologis Kearah Penguasaan Model Aplikasi, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta 2006. Departemen Republik Indonesia, Pola Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Penerbit Departemen Sosial RI, Jakarta Indonesia 2003. DP
Budiman Chandra, Metodelogi Kesehatan, Penerbit Buku Kedoktoran ( EGC), Jakarta 2008.
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, Ancangan Metodelogi Persentasi dan Publikasi, Hasil Penelitian Untuk Mahasiswa dan Peneliti-Peneliti Pemula Bidang Ilmu-Ilmu Sosial, Pendidikan dan Humaniora, Penerbit Pustaka Setia, Bandung 2002. Soetomo,
Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta 2006.
Sofiyan, Sukses Membuat Kompos dari Sampah, Penerbit Agro Media Pustaka, Jakarta 2011. Tim Penulis PS, Penanganan & Pengolahan Sampah, Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta 2008.
Indan Entjang, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Penerbit Alumni, Bandung 1986. J.J.J M. Wisman, Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Jilid I Azas-Azas, Penerbit Fakultas Ekonomi Indonesia, Jakarta 1996. Lexy J. Moleong, Metodelogi Kualitatif, Penerbit Resda Karya, Bandung 1993. Sudrajat, Mengolah Sampah Kota, Solusi Mengatasi Masyarakat Sampah Kota Dengan Menejemen Terpadu & Mengolahnya Menjadi Energi Listrik & Kompos, Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta 2009. Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif & RID, Penerbit Alfa Beta (Anggota IKAPI), Bandung 2007.
Ibrahim Candra Program Studi Ilmu Sosiatri FISIP Universitas Tanjungpura
21