Jurnal Governance, S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalilmupemerintah
KINERJA PEGAWAI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SAMBAS
Uray Syafriansyah
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, E-mail :
[email protected] Abstrak Skripsi ini berjudul “Kinerja Pegawai Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas”. Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk mengetahui kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas. Adapun skripsi ini diangkat berdasarkan dari permasalahan kinerja pegawai di instansi terkait, permasalahan-permasalahan tersebut adalah mengenai kuantitas kerja dan kualitas kerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kuantitas kerja pegawai masih belum optimal. Hal ini terlihat jelas dari beban kerja, dan penggunaan waktu kerja yang ada dirasakan belum cukup untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan pada Bidang Catatan Sipil. Selanjutnya kualitas kerja pegawai masih belum optimal dapat dilihat dari belum tercapainya sasaran atau tujuan instansi terkait, dan hasil kerja yang dihasilkan pegawai belum memuaskan mengenai Akta Kelahiran. Adapun keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki menjadi kendala dalam menyelesaikan pekerjaannya. Kata Kunci: kinerja pegawai, kuantitas kerja, kualitas kerja.
Abstract This essay is titled “Performance of the Employees of Population and Civil Registry Office in Sambas Regency”. This writing is supposed to know the performance of the employees of population and civil registry office in sambas regency. This essay is brought up based on performance problems of employees in involved instansion. The problems are about work quantity and quality. The results show that the work quantity still not optimal yet. It could be seen from work assessment, and the use in work time which is not enough to finish whole works on civil registry unit. Next, the quality of the employees which is not optimal yet, it could be seen from the target or purpose that is not reached yet, and the result of work is still not satisfying especially about birth certificate. There are also limitations of facilities and infrastructure which being assessment in finishing their works. Keywords: employees’ performance, work quantity, work quality.
Uray Syafriansyah Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
1
Jurnal Governance, S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalilmupemerintah
A.
Sesuai dengan urusan pemerintahan
PENDAHULUAN
yang
Pemerintah berkewajiban dan bertanggung
dilimpahkan tersebut, Dinas Kependudukan Dan
jawab menyelenggarakan administrasi kependudukan
Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas dalam lingkup
sebagaimana telah diatur di dalam UU Nomor 23
tugasnya terbagi dalam beberapa bidang sebagai
Tentang Administrasi Kependudukan. Administrasi
berikut:
kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan
a) Bidang Kependudukan
dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data
Mempunyai
tugas
kependudukan
perumusan
kebijakan
melalui
pendaftaran
penduduk,
penyiapan teknis,
bahan
dan
fasilitasi,
pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi
koordinasi serta pembinaan teknis dibidang
kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk
pendataan
pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. Di
penduduk.
lihat dari kewajiban dan tanggung jawabnya, dapat
penduduk
Mempunyai
tugas
strategis dalam penyelenggaraannya.
perumusan
kebijakan
prakteknya
penyiapan teknis,
bahan
dan
fasilitasi,
menurut
koordinasi serta pembinaan teknis dibidang
Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Nomor 4 Tahun
kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian,
2010
perubahan dan pengelolaan dokumen catatan
Tentang
dilapangan,
pendaftaran
b) Bidang Catatan Sipil
kita sadari peran dan fungsi pemerintah begitu sangat Dalam
dan
Penyelenggaraan
Administrasi
Kependudukan telah dijelaskan Pemerintah Daerah berkewajiban
dan
bertanggung
menyelenggarakan
urusan
kependudukan
dilakukan
Kependudukan
yang dan
Pencatatan
jawab administrasi
oleh Sipil
Dinas
Kabupaten
sipil. c) Bidang Pengelolaan Informasi Kependudukan Mempunyai
tugas
penyiapan
perumusan
kebijakan
teknis,
bahan
dan
fasilitasi,
koordinasi serta pembinaan teknis dibidang
Sambas. Pembentukannya didasarkan pada Peraturan
pengelolaan
Daerah Kabupaten Sambas Nomor 9 Tahun 2008
kependudukan.
Tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, dan Tata
Berdasarkan penjelasan dari ketiga bidang
Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Sambas.
informasi
dan perkembangan
tersebut, Bidang Catatan Sipil adalah bidang yang
Di era reformasi ini tuntutan akan keterbukaan
melakukan tugas pencatatan kelahiran penduduk.
dan pertanggungjawaban publik untuk melaksanakan
Seperti diketahui bahwa Kepemilikan Akta Kelahiran
tugas semakin pesat. Sehingga harus dilaksanakan
di Kabupaten Sambas masih tergolong rendah, yaitu
sesuai dengan penjabaran dari Peraturan Bupati
dari 147.225 lembar blanko Akta Kelahiran yang
Sambas
disiapkan hanya terpakai 55.168 lembar atau baru
Nomor 42 Tahun 2008, Tugas Pokok dan
Fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
38% yang terealisasi berdasarkan data 2011 Dinas
Kabupaten Sambas adalah bertugas melaksanakan
Kependudukan
urusan desentralisasi dan tugas pembantuan di bidang
Sambas.
kependudukan
dan catatan
sipil
sesuai
dengan
lingkup tugasnya.
dan
Pencatatan
Sipil
Kabupaten
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas Berdasarkan LAKIP Tahun 2010 telah menetapkan sasaran tahunan. Adapun salah satu
Uray Syafriansyah Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
2
Jurnal Governance, S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalilmupemerintah
sasarannya
yaitu
terciptanya
penduduk
yang
sehingga
masyarakat
Kabupaten
Sambas
pada
mempunyai KK, KTP Nasional, dan Akta Catatan
umumnya membuat Akta Kelahiran apabila sangat
Sipil yang lebih meningkat. Peningkatan penduduk
dibutuhkan. Melihat realitas di lapangan Dinas
yang mempunyai akta catatan sipil yaitu salah
Kependudukan
satunya adalah kepemilikan Akta Kelahiran. Guna
Sambas memiliki peran yang sangat besar terhadap
mewujudkannya, pencatatan kelahiran merupakan
masyarakat tentang kepemilikan Akta Kelahiran.
sebuah prioritas dari pemerintah Kabupaten Sambas.
Adapun kesadaran masyarakat dalam melakukan
Pentingnya
pembuatan Akta Kelahiran tidak terlepas dari kinerja
kepemilikan
Akta Kelahiran
adalah
dan Pencatatan
sebagai bukti legalitas identitas diri dan status
Dinas
kewarganegaraan. Dengan Demikian, maka tugas
Kabupaten Sambas.
Kependudukan
dan
Sipil
Kabupaten
Pencatatan
Sipil
pada Bidang Catatan Sipil khususnya pada Seksi
Berdasarkan permasalahan di atas penulis
Pencatatan dan Kelahiran dalam hal pelaksanaan
menyimpulkan adanya permasalahan pada kinerja
pembuatan Akta Kelahiran juga bertambah.
pegawai di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sesuai dengan informasi awal yang diperoleh
Sipil Kabupaten Sambas. Oleh karena itu, penulis
penulis dapat dikatakan bahwa Dinas Kependudukan
tertarik untuk mengajukan bentuk judul penelitian
Dan
“Kinerja
Pencatatan
mendapatkan
Sipil
Kabupaten
kendala-kendala
Sambas
internal
dalam
Pegawai
Dinas
Kependudukan
Dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas”.
mencapai apa yang telah ditetapkan organisasi.
Berdasarkan latar belakang di atas mengingat
Adapun kendala pertama yang dihadapi berupa
banyaknya Tupoksi pada Dinas Kependudukan dan
dilihat dari pengoperasian kerjanya, masih terdapat
Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas dan luasnya
pegawai di bidang catatan sipil yang belum terampil
wilayah administratif pemerintahan di Kabupaten
mengoperasikan perangkat kerjanya masing-masing,
Sambas, ruang lingkup lokasi dibatasi pada Bidang
ke
Catatan Sipil dalam pembuatan Akta Kelahiran studi
dua
aldalah
mengatasi
keterbatasan
keterlambatan
masyarakat
terhadap
pegawai
dan
dalam
pengaduan yang
pada Desa Lorong Kecamatan Sambas.
diberikan,
Sementara itu, menurut Menurut Bernadin dan
selanjutnya yang ketiga adalah dalam sehari berkas
Russel untuk mengukur kinerja ditentukan oleh 6
yang
kriteria dasar atau dimensi, antara lain: Quality,
masuk
pelayanan
dari
untuk pembuatan
Akta
Kelahiran
sebanyak 150 berkas. Akan tetapi tidak dapat
Quantity,
diselesaikan
Need for
tersebut,
Supervision, dan Interpersonal Impact. Namun pada
berkas.
Adapun
penelitian ini ruang lingkup permasalahan dibatasi
kendala yang terakhir yaitu berkas-berkas yang telah
pada Quality (kualitas kerja), dan Quantity (kuantitas
diselesaikan
kerja) karena teori yang digunakan relevan terhadap
terjadi
dalam
Cost-Effectiness,
hari
sehingga
sepenuhnya
Timeliness,
penumpukan
tidak sepenuhnya
sempurna,
masih
banyak terdapat kesalahan dalam pengetikan identitas penduduk.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis
Dari tingkat masyarakat adanya anggapan dari sebagian
permasalahan yang diangkat.
masyarakat
bahwa
kepemilikan
Akta
menyusun rumusan permasalahan Bagaimana kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kelahiran bukan sesuatu yang penting untuk dimiliki,
Uray Syafriansyah Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
3
Jurnal Governance, S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalilmupemerintah
Berdasarkan
rumusan
permasalahan
yang
dipaparkan, maka penelitian ini bertujuan antara lain,
pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi tersebut.
sebagai berikut:
Banyak literatur yang membahas mengenai
a) Ingin mengetahui kuantitas kerja pegawai
kinerja
dan
menimbulkan
berbagai
macam
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
pengertian. Sebagaiman yang ditulis Mangkunegara
Kabupaten Sambas dalam pembuatan Akta
(dalam Harbani Pasolong 2008:176), mengatakan
Kelahiran.
bahwa kinerja adalah merupakan hasil kerja secara
b) Ingin
mengetahui
kualitas
kerja pegawai
kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh oleh
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai
Kabupaten Sambas dalam pembuatan Akta
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Joko
Kelahiran.
Widodo
(dalam
Harbani
Pasolong
2008:175) mengatakan Kinerja adalah melakukan
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:
suatu
a) Manfaat Teoritis
kegiatan
dan
menyempurnakannya
sesuai
menjadi
dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang
dan
diharapkan. Lebih lanjut Joko Widodo berpendapat
menjelaskan tentang Kinerja Pegawai Negeri Sipil
kinerja individu perorangan dan organisasi memiliki
bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
keterkaitan yang sangat erat. Tercapainya tujuan
Universitas Tanjungpura khususnya pada mahasiswa
organisasi tidak bisa dilepaskan dari sumber daya
Program Studi Ilmu Pemerintahan.
yang dimiliki oleh organisasi yang digerakkan atau
Diharapkan referensi
penelitian
keilmuan
ini
dalam
dapat
memahami
dijalankan oleh sekelompok orang yang berperan
b) Manfaat Praktis Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran
bagi lembaga yang terkait
yaitu Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas. B. KERANGKA TEORI DAN METODOLOGI 1. Kinerja Pegawai Harbani Pasolong (2008:175), menyatakan
aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi tersebut. Dari beberapa pengertian dari kinerja yang disampaikan
oleh
para
ahli
tersebut,
dapat
disimpulkan bahwa pengertian dari kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh individu sesuai dengan peran atau tugasnya dalam periode tertentu, yang
konsep kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua
dihubungkan
segi, yaitu kinerja pegawai dan kinerja organisasi.
tertentu dari organisasi tempat individu tersebut
Kinerja pegawai adalah hasil kerja perseorangan
bekerja.
dalam suatu organisasi. Sedangkan kinerja organisasi
dengan ukuran
Menurut
Bernadin
nilai atau standar
dan
Russel
(dalam
adalah totalitas hasil kerja yang dicapai suatu
Sudarmanto 2009:12), menyampaikan ada 6 kriteria
organisasi. Kinerja pegawai dan kinerja organisasi
dasar atau dimensi untuk mengukur kinerja, yaitu:
memiliki keterkaitan yang sangat erat. Tercapainya tujuan organisasi tidak bisa dilepaskan dari sumber
Uray Syafriansyah Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
4
Jurnal Governance, S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalilmupemerintah
1.
Quality, terkait dengan proses atau
1.
hasil mendekati sempurna/ideal dalam 2. 3.
4.
5.
Menurut Wungu dan Brotoharsojo (2003:57)
memenuhi maksud dan tujuan.
bahwa Quality (kualitas) adalah segala bentuk satuan
Quantity, terkait denagn satuan jumlah
ukuran yang terkait dengan mutu atau kualitas hasil
atau kuantitas yang dihasilkan.
kerja dan dinyatakan dalam ukuran angka atau yang
Timeliness, terkait dengan waktu yang
dapat dipadankan dengan angka. Sedangkan menurut
diperlukan
Wilson dan Heyel (1987:101) mengatakan bahwa
dalam
menyelesaikan
aktivitas atau menghasilkan produk.
Quality of work (kualitas kerja) menunjukkan sejauh
Cost-Effectiness, terkait dengan tingkat
mana mutu seorang pegawai dalam melaksanakan
penggunaan sumber-sumber organisasi
tugas-tugasnya meliputi ketepatan, kelengkapan, dan
(orang,
kerapian.
uang,
material,
teknologi)
Hal
senanda
disampaikan
Hasibuan
dalam mendapatkan atau memperoleh
(2003:105) yaitu, Kualitas kerja merupakan sikap
hasil atau pengurangan pemborosan
yang ditunjukkan oleh karyawan berupa hasil kerja
dalam
dalam bentuk kerapian, ketelitian, dan keterkaitan
penggunaan
sumber-sumber
organisasi.
hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan
Need for Supervision, terkait dengan
didalam mengerjakan pekerjaan.
dapat
Dari pendapat diatas, jelas bahwa kualitas
menyelesaikan pekerjaan atau fungsi-
kerja dapat diukur melalui ketepatan, kelengkapan,
fungsi
asistensi
dan kerapian. Yang dimaksud ketepatan adalah
pimpinan atau intervensi pengawasan
ketepatan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan,
pimpinan.
artinya terdapat kesesuaian antara rencana kegiatan
Interpersonal Impact, terkait dengan
dengan sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.
kemampuan
Yang
kemampuan
6.
Kualitas Kerja
individu
pekerjaan
tanpa
individu
meningkatkan
perasaan
dalam harga
diri,
dimaksud
kelengkapan
dengan
ketelitian
kelengkapan dalam
adalah
melaksanakan
keinginan baik, dan kerja sama diantara
tugasnya. Yang dimaksud kerapian adalah kerapian
sesama pekerja dan anak buah.
dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya.
Pengukuran kinerja merupakan faktor kunci
2.
Kuantitas Kerja
secara
Menurut Wungu dan Brotoharsojo (2003:56)
efektif dan efisien karena adanya kebijakan atau yang
bahwa Quantity (kuantitas) adalah segala bentuk
lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam
satuan ukuran yang terkait dengan jumlah hasil kerja
organisasi.
dan dinyatakan dalam ukuran angka atau yang dapat
dalam
mengembangkan
suatu
Dengan melihat
organisasi
pengukuran
kinerja
tersebut dapat ditentukan dalam melihat kualitas atau
dipadankan
mutu pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi
Wilson dan Heyyel (1987:101) mengatakan bahwa
dan
jumlah
Quantity of Work (kuantitas kerja) adalah jumlah
pekerjaan yang dapat dilakukan dalam suatu periode
kerja yang dilaksanakan oleh seseorang pegawai
tertentu. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat
dalam suatu periode tertentu. Hal ini dapat dilihat
disimpulkan bahwa kinerja dapat diukur dengan:
dari hasil kerja pegawai dalam kerja penggunaan
dapat
mengetahui
kuantitas
atau
Uray Syafriansyah Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
dengan
angka. Sedangkan
menurut
5
Jurnal Governance, S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalilmupemerintah
waktu tertentu dan kecepatan dalam menyelesaikan
ketercakupan
tugas dan tanggung jawabnya. Kemudian dilanjutkan
informan:
informasi.
Adapun
yang
menjadi
dengan Hasibuan (2003:105) yaitu, Kuantitas kerja
1.
Kepala Bidang Catatan Sipil
merupakan volume kerja yang dihasilkan dibawah
2.
Kasi Pemerintahan Kantor Camat
kondisi normal. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya beban
kerja
dan
atau
3.
Kepala Desa Lorong
dialaminya selama bekerja. Setiap organisasi akan
4.
Tokoh Masyarakat Desa Lorong
selalu
5.
Beberapa Masyarakat Desa Lorong
berusaha
keadaan agar
yang
didapat
Sambas
efektivitas
kerja
dari
karyawannya dapat ditingkatkan.
Objek penelitian berdasarkan judul penelitian
Dengan demikian kuantitas kerja dapat dilihat dari jumlah kerja dan penggunaan waktu. Jumlah kerja adalah banyaknya tugas pekerjaanya, dapat dikerjakan. Penggunaan waktu adalah banyaknya waktu yang digunakan dalam menyelesaikan tugas
yaitu “Kinerja Pegawai Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas”. Teknik
data
yang
akan
digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1.
dan pekerjaan.
Wawancara tidak terstruktur Wawancara tidak terstruktur, adalah
2. Metode Penelitian Penelitian penelitian
pengumpulan
yang
wawancara yang bebas di mana peneliti dilakukan
deskriptif dengan
adalah
metode
jenis
tidak
pendekatan
menggunakan
pedoman
wawancara yang telah tersusun secara
kualitatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang
sistematis
bermaksud memberikan gambaran suatu gejala sosial
pengumpulan
tertentu, sebelumnya sudah ada informasi mengenai
wawancara
gejala sosial tersebut, namun belum memadai (A.
berupa garis-garis besar permasalahan
Tohardi 2008:108). Sedangkan penelitian kualitatif
yang
menurut Denzin dan Lincoln (dalam Moleong
2010:233).
2010:5), menyatakan bahwa penelitian kualitatif
wawancara, pertanyaan yang berupa
adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah,
garis-garis
dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi
dikembangkan
dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai
lapangan.
metode yang ada. Dengan demikian, peneliti dapat
2.
dan
lengkap data.
yang
akan
Pedoman
digunakan
ditanyakan. Pada
untuk
saat
besar
(Sugiyono dilaksanakan
tersebut
sesuai
hanya
akan
kebutuhan
di
Dokumentasi
mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan mengenai
Sugiyono
kuantitas kerja dan kualitas kerja pegawai Dinas
dokumen merupakan catatan peristiwa
Kependudukan
yang sudah berlalu. Dokumen bisa
dan
Pencatatan
Sipil
Kabupaten
Sambas.
menyatakan
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-
Teknik penentuan subjek penelitian dilakukan secara
(2010:240)
purposive
artinya
pengambilan
informan
karya Peneliti
monumental merasa
dari perlu
seseorang. melakukan
sesuai dengan tujuan penelitian. Jumlah informan
pengumpulan dokumen sebagai data
disesuaikan
pendukung hasil
dengan
keperluan
dengan
prinsip
penelitian dari
wawancara.
Uray Syafriansyah Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
6
Jurnal Governance, S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalilmupemerintah
Nasution
(dalam
Sugiyono
2010:245)
didukung dengan tahap reduksi data
menyatakan analisis telah mulai sejak merumuskan
dan display data sehingga kesimpulan
dan
lebih kredibel.
menjelaskan masalah, sebelum
terjun
kelapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan
Teknik keabsahan data pada penelitian ini
hasil penelitian. Namun dalam penelitian kualitatif,
menggunakan teknik Triangulasi Sumber. Sugiyono
analisis data lebih difokuskan selama proses di
(2010:274)
lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.
kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek
Teknik analisis data yang digunakan oleh
menyatakan
bahwa
untuk
menguji
data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
penulis adalah model Miles dan Huberman (dalam
Adapun
Sugiyono 2010:246), bahwa aktivitas dalam analisis
dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan
data
yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari
kualitatif
dilakukan
secara
interaktif
dan
data
dari
berbagai
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
sumber-sumber data tersebut.
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas analisis data
C.
1.
2.
Penelitian ini ditujukan pada kinerja pegawai Dinas
Kependudukan
dan
Pencatatan
Sipil
Reduksi Data
Kabupaten Sambas khususnya mengenai kualitas
Reduksi data dilakukan dengan melalui
kerja, dan kuantitas kerja dalam pembuatan Akta
ringkasan data dan memfokuskan tema
Kelahiran. Berkaitan dengan hal tersebut, maka
dan pola dasar dalam penelitian agar
pembahasan
data yang diambil sesuai kebutuhan.
mendeskripsikan bagaimana kinerja pegawai Dinas
Display Data
Kependudukan
Setelah
di
lakukan
langkah
selanjutnya
reduksi adalah
data, dengan
hubungan,
sehingga
mempermudah
akan
penulis
dalam
dalam
penelitian
dan Pencatatan
ini
Sipil
akan
Kabupaten
Sambas khususnya mengenai kualitas kerja, dan kuantitas kerja dalam pembuatan Akta Kelahiran.
menyajikan data dalam sebuah pola
Mangkunegara 2008:176),
(dalam
mengatakan
Harbani
bahwa
Pasolong
kinerja
adalah
merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
memahami dan menganalisis data yang
yang
telah
melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung
didapat.
Dalam
penelitian
kualitatif, data dapat disajikan dalam bentuk uraian 3.
tersebut
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dalam model ini yaitu reduksi data, display data, dan verifikasi.
sumber
singkat, bagan,
dicapai
oleh
oleh
seseorang
dalam
jawab yang diberikan kepadanya.
dan
Berdasarkan informasi yang penulis peroleh,
sejenisnya.
dalam melaksanakan pekerjaannya pegawai di Dinas
Verifikasi
Kependudukan
Apabila
kesimpulan
bersifat kesimpulan
awal
sementara, pada
akhir
Dan Pencatatan
Sipil Kabupaten
masih
Sambas mengalami hambatan dalam mencapai hasil
penarikan
pekerjaan secara maksimal meliputi kuantitas kerja
penelitian
seperti
jumlah
selanjutnya
kerja
kualitas
dan kerja
penggunaan seperti
waktu,
ketepatan,
kelengkapan, dan kerapian. Kedua hal tersebut dikatakan sebagai masalah dan memberikan pengaruh
Uray Syafriansyah Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
7
Jurnal Governance, S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalilmupemerintah
yang besar dalam pencapaian kinerja pegawai yang
pembuatan Akta Kelahiran. Berkas yang
baik.
masuk dari pemohon untuk pembuatan Akta
1. Kuantitas
Kerja
Kependudukan
Pegawai
dan
Dinas
Pencatatan
Kelahiran dalam sehari bisa mencapai 150
Sipil
berkas
Kabupaten Sambas Bernadin
dan
permohonan.
Sementara
dalam
sehari Akta terselesaikan tidak mencapai
Russel
menyatakan
bahwa
apa yang diajukan dalam sehari. Jika
dimensi untuk mengukur kinerja salah satunya adalah
dibiarkan
Quantity, terkait dengan satuan jumlah atau kuantitas
penumpukan berkas. Sejauh ini pegawai
yang dihasilkan. Kuantitas kerja tersebut meliputi
yang berada pada Bidang Catatan Sipil
jumlah kerja dan penggunaan waktu.
bekerja tidak terikat dengan tupoksi yang
a) Jumlah Kerja/Beban Kerja
ada. Adapun untuk mengatasinya semua
terus
menerus
akan
terjadi
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
pegawai yang berada Bidang Catatan Sipil
Kabupaten Sambas merupakan instansi pelaksana
dilibatkan dalam proses pembuatan Akta
teknis dalam administrasi kependudukan.
Kelahiran.
Sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan
pegawai
Kalau pada
hanya Seksi
mengandalkan
Kelahiran
dan
oleh Kepala Bidang Catatan Sipil pada hari rabu
Kematian pastinya akan kewalahan karena
tanggal 25 Juli 2012, didapatkan informasi saat
hanya 4 pegawai saja”. (Wawancara, Hari
wawancara bahwa bidang catatan sipil tidak hanya
Rabu Tanggal 25 Juli 2012).
melaksanakan tugas sebagai pencatatan data seluruh
Dengan
demikian
dilihat
dari
jumlah
penduduk yang tinggal disuatu daerah, akan tetapi
pekerjaannya bidang catatan sipil memiliki peran
juga dapat melakukan pencatatan penduduk yang
yang begitu besar terhadap keberhasilan terciptanya
melakukan
tertib administrasi kependudukan. Secara teknisnya
perkawinan,
perceraian,
kematian,
kelahiran, pengesahan dan pengangkatan anak, serta
pelaksanaan
pendataan penduduk. Adapun beberapa jenis Akta
dibawah Seksi Kelahiran dan Kematian. Melihat
yang diberikan
kondisi yang ada pada bidang catatan sipil dimana
masyarakat
Bidang
terdiri
dari
Catatan Akta
Sipil
kepada
Kelahiran,
Akta
jumlah
pembuatan
pegawai
Akta
dengan
Kelahiran
beban
berada
kerjanya
tidak
Kematian, Akta Perkawinan, Akta Perceraian, dan
sebanding, sehingga akan dapat berdampak terhadap
Pengakuan Anak.
adanya
pengaduan
dari
Dari penjelasan di atas maka akan sangat perlu
pelayanan yang diberikan.
sekali adanya sebuah akta yang nantinya akan
b) Penggunaan Waktu
menjadi data otentik bahwa suatu peristiwa tersebut adalah
sah dimata hukum. Selanjutnya
Willson
dan
Heyyel
masyarakat
menyatakan
terhadap
bahwa
penulis
kuantitas kerja ditentukan pada penggunaan waktu
melakukan wawancara lebih lanjut kepada Kepala
yang berarti banyaknya waktu yang digunakan dalam
Bidang Catatan Sipil, beliau mengatakan:
menyelesaikan tugas dan pekerjaan. Ketepatan waktu
“Salah
satu
Kelahiran
bagian
Kematian
tugas adalah
dari
Seksi
mengenai
sebagai bukti bahwa pemerintah sebagai pelayan masyarakat.
Uray Syafriansyah Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
penyelesaian tugas dan fungsi dalam memberikan pelayanan sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat Berdasarkan
data
hasil
wawancara
yang
dilakukan dengan Kepala Bidang Catatan Sipil pada
8
Jurnal Governance, S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalilmupemerintah
hari rabu tanggal 25 Juli 2012, dikatakan bahwa
menghindari penumpukan dan keterlambatan dalam
“Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
melaksanakan pekerjaanya. Akan tetapi apabila kita
Kabupaten Sambas berusaha melaksanakan
lihat dari ketentuan tugas dan fungsi masing-masing
pelayanan sesuai jangka waktu yang telah
dari pegawai yang ada, tentunya hal ini membawa
ditetapkan
dampak
(Perda),
yaitu
waktu
yang
penyelesaian Akta Kelahiran paling lambat
Kependudukan
14 hari, asalkan persyaratan yang telah
Sambas.
ditetapkan lengkap”. Dalam
melaksanakan
tidak
baik
terhadap
Dan Pencatatan
Dinas
Sipil Kabupaten
2. Kualitas Kerja Pegawai Dinas Kependudukan tujuan
yang
telah
ditetapkan oleh Dinas Kependudukan Dan Pencatatan
Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas Menurut Bernadin dan Russel dimensi untuk
Sipil Kabupaten Sambas, keberadaan waktu yang
mengukur kinerja adalah dengan
tersedia menjadi sesuatu yang penting terhadap
dengan proses atau hasil mendekati sempurna/ideal
pelaksanaan keseluruhan dari kegiatan yang harus
dalam memenuhi maksud dan tujuan. Sementara
diselenggarakan
Idealnya
menurut Dharma bahwa untuk mengukur kinerja
Sipil
seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya salah
Kabupaten Sambas dalam melaksanakan tupoksinya
satunya adalah kualitas, yaitu mutu yang dihasilkan.
pastinya mengharapkan tercapainya apa yang telah
Kualitas
ditetapkan sebelumnya dari organisasi tersebut.
kelengkapan, dan kerapian.
Dinas
oleh instansi
Kependudukan
Berdasarkan
Dan
tersebut. Pencatatan
wawancara
dengan
Kepala
Bidang Catatan Sipil Dinas Kependudukan Dan
kerja
tersebut
Quality, terkait
meliputi
ketepatan,
a) Ketepatan Willson
dan
Heyyel
menyatakan
bahwa
Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas pada hari rabu
kualitas
tanggal 25 Juli 2012, dikatakan bahwa:
Ketepatan adalah ketepatan dalam melaksanakan
dapat
diukur
melalui
ketepatan.
“Dengan melihat kondisi yang ada, supaya
tugas dan pekerjaan yang artinya terdapat kesesuaian
tidak
antara rencana kegiatan dengan sasaran atau tujuan
terjadi
menghindari
penumpukan keterlambatan
berkas
dan
penyelesaian,
terjadi rangkap tugas pada Bidang Catatan
yang telah ditetapkan. Berdasarkan
LAKIP
Tahun
2010
Dinas
Sipil yang mana demi kelancaran pelayanan
Kependudukan
kepada
Sambas telah menetapkan sasaran tahunan. Salah satu
masyarakat
khususnya
dalam
dan Pencatatan
Sipil
Kabupaten
pembuatan Akta Kelahiran”. (Wawancara,
sasarannya
Hari Rabu Tanggal 25 Juli 2012.)
mempunyai KK, KTP Nasional, dan Akta Catatan
Hasil wawancara di atas memperlihatkan adanya
kerja
upaya
yang
dilakukan
Kependudukan
Dan
Pencatatan
yaitu
terciptanya
penduduk
yang
Sipil yang lebih meningkat. Peningkatan penduduk
dari
Dinas
yang mempunyai Akta Catatan Sipil yaitu salah
Sipil
untuk
satunya adalah kepemilikan Akta Kelahiran. Ketika ditanyakan mengenai sasaran tersebut terutama mengenai kepemilikan Akta Kelahiran, Kepala Bidang Catatan Sipil mengatakan bahwa untuk mengharuskan setiap masyarakat memiliki
Akta Kelahiran adalah sebuah hal yang tidak mudah.
Uray Syafriansyah Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
Mengingat
sebagian besar anggapan masyarakat
9
Jurnal Governance, S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalilmupemerintah
Kabupaten
Sambas
merupakan
sesuatu
bahwa hal
Akta
yang
tidak
Kelahiran
Sipil Kabupaten Sambas pada tahun 2011 jumlah
penting.
blanko yang terpakai hanya sebanyak 54.816 blanko.
Masyarakat pada umumnya membuat Akta Kelahiran
Sementara jumlah blanko Akta Kelahiran yang
apabila memang sangat diperlukan seperti terdapat
tersedia sebanyak 147.225 blangko.
permasalahan
yang memerlukan
Akta Kelahiran
Dengan
demikian
target
yang ditetapkan
misalnya untuk keperluan sekolah, membuat paspor,
melalui sasaran yang tercantum di dalam LAKIP
dan melamar pekerjaan.
2010
Dinas
Kependukan
dan
Pencatatan
Sipil
Dilanjutkan dengan pernyataan dari salah satu
Kabupaten Sambas dirasakan jauh dari apa yang telah
masyarakat dari Desa Lorong Kecamatan Sambas
diharapkan oleh Dinas tersebut. Sehingga Dinas
yang melakukan pembuatan Akta Kelahiran yaitu
terkait masih perlu melakukan terobosan-terobosan
Bapak Safriandi menyatakan bahwa:
baru guna meningkatkan angka kepemilikan Akta
“Saya buat Akta Kelahiran untuk keperluan
Kelahiran di Kabupaten Sambas. Melihat luasnya
pembuatan paspor, karena salah satu syarat
wilayah administratif pemerintahan yaitu terdiri dari
pembuatan
Akta
19 kecamatan dan 194 desa seharusnya penyuluhan
Kelahiran. Kalau tanpa Akta Kelahiran
dilakukan bukan hanya pada tingkat kecamatan saja,
pihak Imigrasi tidak mau memproses paspor
seharusnya pelaksanaan penyuluhan tentang Akta
yang saya buat”. (Wawancara, Hari Senin
Kelahiran
Tanggal 30 Juli 2012).
masyarakat akan pentingnya Akta Kelahiran yang
Berdasarkan
paspor
harus
wawancara
punya
dengan
untuk
menumbuhkan
kesadaran
pada
Kepala
menjadi jaminan hukum pada masyarakat Kabupaten
Bidang Catatan Sipil Dinas Kependudukan Dan
Sambas sosialisasi yang dilakukan haruslah secara
Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas pada hari rabu
intensif kepada semua lapisan masyarakat.
tanggal 25 Juli 2012, bahwa Dinas Kependudukan Dan
Pencatatan
meningkatkan
Sipil
Kabupten
kepemilikan
Sambas
Akta Kelahiran
untuk bagi
b) Kelengkapan Willson kelengkapan
dan
tugasnya.
kecamatan Sehubungan
dalam
kepada
masyarakat
wilayah
dengan
Kabupaten
pelaksanaan
ditingkat Sambas.
Heyyel
menyatakan
bahwa
kualitas kerja dapat diukur dengan kelengkapan, yaitu
masyarakat telah melakukan penyebaran surat edaran penyuluhan
dan
ketelitian
Berdasarkan
dalam
wawancara
melaksanakan dengan
Kepala
kegiatan
Bidang Catatan Sipil Dinas Kependudukan Dan
penyuluhan tentang Akta Kelahiran di 19 Kecamatan
Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas pada hari rabu
yang ada di wilayah Kabupten Sambas.
tanggal 25 Juli 2012, bahwa penerbitan pembuatan
Berkaitan dengan Akta Kelahiran, didapatkan
Akta Kelahiran pada Dinas Kependudukan Dan
informasi dari hasil wawancara pada hari rabu
Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas pada tahun 2011
tanggal 25 Juli 2012 dengan Kepala Bidang Catatan
jumlah blanko yang rusak sebanyak 352 blanko.
Sipil, dikatakan bahwa penerbitan pembuatan Akta
Kerusakan tersebut biasanya disebabkan kesalahan
Kelahiran pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan
pegawai dalam pengisian identitas masyarakat yang membuat
penulisan dan pencantuman nama anak, nama orang
Uray Syafriansyah Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
Akta
Kelahiran
seperti
salah
dalam
tua, dan tanggal lahir. Banyaknya jumlah blanko Akta Kelahiran
10
Jurnal Governance, S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalilmupemerintah
yang rusak pada saat pembuatan Akta Kelahiran
Kependudukan
menunjukkan
ketidaktelitian
SIAK dalam proses pembuatan Akta Kelahiran agar
Kependudukan
Dan Pencatatan
pegawai
Dinas
Sipil Kabupaten
Dinas
(SIAK).
Kependudukan
Dengan Dan
diberlakukannya
Pencatatan
Sipil
Sambas khususnya pada Bidang Catatan Sipil dalam
Kabupaten Sambas dalam pengolahan data lebih
pembuatan Akta Kelahiran. Adapun hal ini di perkuat
mudah, efisien dan pelayanan publik menjadi lebih
dengan
baik. Adapun penerapannya menggunakan sistem
pernyataan
dari
Kepala
Desa
Lorong
Kecamatan Sambas, informasi ini penulis dapatkan
komputerisasi.
pada saat wawancara. Berikut hasil wawancara
Dengan demikian, adanya SIAK diharapkan
penulis dengan Kepala Desa Lorong Kecamatan
tertib administrasi dapat segera terwujud, sehingga
Sambas:
dengan terciptanya tertib administrasi pemerintah “Seperti
biasanya
Lorong
dapat memenuhi hak dan kewajiban bagi setiap
membuatkan surat pengantar untuk warga
masyarakat. Diperlukan ketelitian kerja dari pegawai
yang
agar bisa mengoperasikan sistem SIAK ini. Adapun
ingin
pembuatan
Desa
mengajukan Akta
permohonan
Kelahiran,
sebelumnya
ketelitian
kerja
dalam
menggunakan
sistem
warga harus mengisi formulir yang telah
komputerisasi dapat mengurangi kesalahan yang
kita sediakan. Dilanjutkan pengesahan ke
dilakukan dalam penerbitan Akta Kelahiran.
pihak Kecamatan Sambas, barulah nanti
c) Kerapian
pihak Dinas Kependudukan Dan Pencatatan
Kerapian disini memiliki pengertian bahwa
Sipil memproses lebih lanjut. Baru-baru ini
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya prosedur
terjadi
yang di
beberapa
dalam penerbitan
kesalahan
pengetikan
akta kelahiran
untuk
terapkan
memiliki
kesederhanaan
dan
kemudahan dalam pembuatan Akta Kelahiran. Dinas
warga saya, nama orang tua salah, nama
Kependudukan
anak salah, padahal di surat permohonan
Sambas dalam hal ini memiliki keterbatasan dalam
sudah sesuai. Sehingga perlu dilakukan
pelaksanaannya
yang
perbaikan untuk penerbitan Akta Kelahiran
pemerintahan
yang
tersebut”.
desentralisasi
(Wawancara,
Hari
Kamis
Tanggal 26 Juli 2012). Berdasarkan
dan Pencatatan mana
Sipil
Kabupaten
sebagai
instansi
melaksanakan
urusan
dan tugas pembantuan di bidang
kependudukan dan catatan sipil, kualitas kerja dapat
wawancara
dengan
Kepala
Bidang Catatan Sipil Dinas Kependudukan Dan
dilihat berdasarkan kerapian dalam melaksanakan tugas dan pekerjaanyan.
Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas pada hari rabu
Berdasarkan
wawancara
dengan
Kepala
tanggal 25 Juli 2012, didapatkan informasi bahwa
Bidang Catatan Sipil Dinas Kependudukan Dan
sejak
Dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas pada hari rabu
telah
tanggal 25 Juli 2012, didapatkan informasi bahwa
tahun
Pencatatan menerapkan
2008 Sipil Sistem
Dinas
Kependudukan
Kabupaten Informasi
Sambas
Administrasi
alur
atau
prosedur
yang
kita
lakukan
untuk
pembuatan Akta Kelahiran adalah adanya pengajuan dari masyarakat kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan dengan surat keterangan lahir dari Rumah Sakit atau
Uray Syafriansyah Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
Sipil Kabupaten
Sambas
dilengkapi
Puskesmas, surat pengantar dari desa dan kecamatan
11
Jurnal Governance, S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalilmupemerintah
sehingga Akta Kelahiran yang diajukan bisa diproses.
terlepas dari keberadaan sarana dan prasarana yang
Selanjutnya berikut adalah hasil wawancara
dimiliki. Dalam rangka untuk mendukung terhadap
yang dilakukan penulis kepada pihak kecamatan,
pelaksanaan tugas dan fungsinya terhadap program
yaitu Kasi Pemerintahan Kantor Camat Sambas.
kerjanya adapun sarana dan prasarana yang dimiliki
Berikut
sangat diperlukan untuk mendukung segera proses
adalah
hasil
wawancara
dengan
Kasi
Pemerintahan Kantor Camat Sambas:
kerjanya.
“Kalau dalam proses penerbitan sebuah
Berikut wawancara dengan Kepala Bidang
Akta Kelahiran pihak Kecamatan Sambas
Catatan Sipil Dinas Kependudukan Dan Pencatatan
pastinya mengikuti prosedur yang telah ada,
Sipil Kabupaten Sambas pada hari rabu tanggal 25
karena kalau tanpa pengesahan dari pihak
Juli 2012, bahwa sejak resmi terpisah dari Dinas
Kecamatan Sambas berkas yang masuk ke
Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
2000, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
akan ditolak. Selain itu berkas yang masuk
Kabupaten
ke Kecamatan Sambas, kita periksa kembali
sendiri. Adapun ruang kerja Kasi Kelahiran dan
untuk memastikan kelangkapan persyaratan
Kematian dan Kabid Catatan Sipil tidak memiliki
yang telah di tetapkan dilanjutkan dengan
ruangan sendiri melainkan menyatu dengan ruang
melakukan register oleh pihak Kecamtan
pelayanan. Antara ruang tunggu dan ruang kerja
Sambas”.
hanya dibatasi dengan penyekat setinggi 1 meter.
(Wawancara,
Hari
Jum’at
Tanggal 27 Juli 2012).
Sambas
belum
mempunyai
gedung
Sehingga keterbatasan tersebut banyak masyarakat
Berdasarkan wawancara di atas bahwa warga
yang menunggu di lorong yang ada di luar kantor.
yang ingin melakukan pembuatan Akta Kelahiran
Dilanjutkan dengan pernyataan dari salah satu
dimulai dari desa dengan melakukan pengisian
masyarakat dari Desa Lorong Kecamatan Sambas
formulir dan melengkapi persyaratan yang telah
yang melakukan pembuatan Akta Kelahiran yaitu
ditentukan,
Bapak Safriandi menyatakan bahwa:
dilanjutkan
ke
kecamatan
untuk
dilakukan pengesahan dan register yang dilakukan
“Kondisi yang saya lihat pada saat saya
oleh pihak kecamatan, selanjutnya dilakukan register
buat Akta Kelahiran tempat pelayanan tidak
di kabupaten yaitu pada Dinas Kependudukan Dan
dilengkapi nomor antrian, hanya datang ke
Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas untuk diproses
loket
penerbitan sebuah Akta Kelahiran. Ini membuktikan
masyarakat
bahwa masyarakat yang melakukan pembuatan Akta
pembuatan
Kelahiran sudah melalui prosedur yang sesuai dan
menyebabkan antrian tidak tertib pada saat
jelas.
pengambilan Akta Kelahiran. Belum lagi
pendaftaran
sementara
yang saya lihat Akta
banyak melakukan
Kelahiran.
Ini
Akan tetapi keberhasilan suatu organisasi
ruang tunggu hanya ada di lorong jalan
dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai
gedung sementara masyarakat yang lain
dengan prosedur yang diterapkan tentunya tidak
ramai, sehingga kondisi yang ada membuat kita tidak nyaman”. (Wawancara, Hari Senin Tanggal 30 Juli 2012). Dengan demikian bahwa pelayanan
Uray Syafriansyah Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
yang
12
Jurnal Governance, S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalilmupemerintah
diberikan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan
pekerjaan
pada
Sipil
Sehingga
terjadi
Kabupaten
Sambas
dilaksanakan
dengan
keterbatasan yang ada, dalam arti semua pelaksanaan
Bidang
Catatan
Sipil.
keterlambatan
dalam
penyelesaian pekerjaan.
pendaftaran sampai penyelesaian Akta Kelahiran
b) Hasil kerja yang dihasilkan belum memuaskan
dilakukan oleh masyarakat dalam satu ruangan yang
dapat dilihat dari ketelitian pegawai mengenai
sempit. Penyusunan letak sarana dan prasarana yang
pembuatan
digunakan pada setiap proses pelayanan tidak teratur
tercapainya sasaran atau tujuan instansi dalam
sehingga
menumbuhkan
ruangan
penuh
dengan
pegawai
dan
Akta
Kelahiran
dan
belum
kesadaran masyarakat
akan
masyarakat yang berada pada ruangan yang sama.
pentingnya
Akta
Kelahiran.
Adapun masyarakat yang datang untuk menerima
keterbatasan
sarana
dan
pelayanan berkeliaran di ruang kerja. Bisa kita
dimiliki menjadi kendala dalam mencapainya.
rasakan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada masyarakat
tiap
harinya
pada
saat
jam
kerja
mengingat kondisi yang ada tidak memenuhi standar. Dilihat dari pembahasan tentang prosedur
Adapun
prasarana
yang
2. Keterbatasn Studi Selama
melakukan
penelitian
terdapat
keterbatasan-keterbatasan dalam bentuk kekurangan dan kelemahan yang dialami penulis ketika berada di
dalam peningkatan tugas dan fungsinya maka dapat
lapangan
diketahui
Keterbatasan-keterbatasan tersebut sebagai berikut:
bahwa
Pencatatan
Sipil
Dinas
Kependudukan
dalam
penulisan.
a) Keterbatasan waktu penelitian karena penulis
memerlukan sarana dan prasarana untuk mendukung
hanya diberikan waktu kurang lebih 3 minggu
segala proses administrasi Akta Kelahiran. Sehingga
dalam penelitian, waktu yang sangat singkat
segala sesuatu apabila tidak didukung oleh sarana dan
untuk penelitian kualitatif sehingga penulis
prasarana yang memadai maka pelayanan yang akan
tidak mendapatkan waktu yang lebih untuk
diberikan kepada masyarakat pun akan terhambat.
mendalami
D.
lapangan sehingga dirasakan kurang maksimal
DAN
Sambas
ketika
sangat
SIMPULAN
Kabupaten
dan
maupun
KETERBATASAN
STUDI
permasalahan
yang terjadi
di
dalam menggali informasi.
1. Simpulan
b) Kurangnya
keterbukaan
informan
dalam
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil
memberikan informasi terkait permasalahan
penelitian yang dilakukan di Dinas Kependudukan
yang ada hal ini dikarenakan adanya perasaan
Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas adalah
takut
sebagai berikut :
penilaian
a) Jumlah kerja/beban kerja yang tinggi pada
kepada
atasan
yang
kecurigaan
apabila
negatif.
karena
khawatir
memberikan
Serta
adanya
penulis
akan
Bidang Catatan Sipil berdampak terhadap
menulis
tertundanya
yang
instansi sehingga penulis harus lebih keras
dilaksanakan. Demikian pula halnya dengan
menggali informasi mengenai permasalahan
penggunaan waktu kerja yang ada dirasakan
yang diteliti.
sejumlah
pekerjaan
belum cukup untuk menyelesaikan seluruh
kejelekan-kejelekan
c) Beberapa informan terkesan kurang serius dan memuaskan
Uray Syafriansyah Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
mengenai
dalam
memberikan
jawaban
13
Jurnal Governance, S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalilmupemerintah
mengenai informasi yang diberikan terhadap permasalahan yang diteliti. E.
Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada: Daerah
Kabupaten
Sambas,
Pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas yang telah menerima peneliti
untuk melakukan
penelitian
dan
banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini sehingga bisa terselesaikan dengan baik. 2. Masyarakat
Kabupaten
Sambas
yang
melakukan pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas yang telah meluangkan waktunya untuk penelitian ini. F.
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudarmanto. 2009. Kinerja dan Pengembangan SDM dan
(Teori,
Dimensi
Implementasi
dalam
Organisasi). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono.
2010.
Metode
Wungu dan Brotoharjo. 2003. Tingkatkan Kinerja Perusahaan Anda Dengan Merit Sistem. Jakarta: Raja Grafindo Pustaka. Dokumen Resmi: UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. UU Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan. Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Nomor 9 Tahun 2008
Tentang
Organisasi,
Pembentukan,
dan
Tata
Kerja
Susunan Perangkat
Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Nomor 4 Tahun
Buku:
Pengukuran
Alfabeta.
Daerah Kabupaten Sambas.
DAFTAR PUSTAKA
Kompetensi
Bandung: Alfabeta. ------. 2008. Kepemimpinan Birokrasi. Bandung:
UCAPAN TERIMA KASIH
1. Pemerintah
Pasolong, Harbani. 2008. Teori Administrasi Publik.
Penelitian
Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D. Bandung: Alfabeta. Tohardi, Ahmad. 2008. Petunjuk Praktis Menulis Skripsi. Bandung: Mandar Maju.
Uray Syafriansyah Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
2010 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan. Peraturan Bupati Sambas
Nomor 42 Tahun 2008
Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kependudukan
dan
Pencatatan
Sipil
Kabupaten Sambas. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas Tahun 2010. Rujukan Elektronik: http://ribuanpengunjung.wordpress.com/page/9
14
Jurnal Governance, S-1 Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalilmupemerintah
Uray Syafriansyah Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura
15