SNIPTEK 2014
ISBN: 978-602-72850-5-7
PERANCANGAN SISTEM MONITORING CONTROL (SMC) IT HELPDESK DAN ASSET MANAGEMENT PT. SIERAD PRODUCE, TBK Sopian Aji STMIK Nusa Mandiri Jakarta
[email protected] ABSTRAK — Manajemen Inventaris barang DSE (Desktop Support Engineering) merupakan bagian yang sangat penting didalam kegiatan operasional perusahaan PT. Sierad Produce, Tbk , karena barang DSE (Desktop Support Engineering) merupakan bagian yang menjadi pendukung semua kegiatan departemen yang ada pada PT. Sierad Produce, Tbk. Sistem Informasi Manajemen Inventaris Barang DSE (Desktop Support Engineering) Pada PT. Sierad Produce, Tbk yang masih menggunakan cara manual menjadi sangat tidak efektif untuk diterapkan didalam kegiatan operasionalnya, karena tidak bisa untuk menyajikan data secara cepat dan akurat. Untuk itu diperlukan suatu Aplikasi komputer yang bisa mengolah data dan menyajikan informasi secara tepat dan akurat untuk diterapkan didalam Manajemen Inventaris barang DSE (Desktop Support Engineering) pada PT.Sierad Produce,Tbk. Sehingga dengan adanya Aplikasi Manajemen Inventaris sebagai pendukung didalam kegiatan operasionalnya, bisa memberikan kemudahan didalam pengolahan dan penyajian data-data Inventaris barang DSE (Desktop Support Engineering) secara tepat dan akurat. Kata Kunci: Inventaris, Manajemen, PT. Sierad Produce,Tbk, DSE PENDAHULUAN “Di Laboratorium SMK Negeri 1 Rembang saat ini sudah menggunakan komputer sebagai sarana untuk mengerjakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan administrasi maupun manajemen, namun masih sebatas untuk mengetik mendata inventaris laboratorium (Meja, Kursi, AC, JPS, CPU, LCD Monitor, Sound, LCD proyektor, Papan tulis dan alat-alat praktikum) dan mengetik laporan-laporan lainya, kegiatan-kegiatan tersebut belum menggunakan program khusus untuk membuat laporan yang berhubungan dengan pengolahan data maupun inventaris sehingga mengakibatkan keterlambatan dalam inventarisasi, maka diperlukan sistem baru dengan menggunakan program khusus untuk mengolah data dan untuk memasukan data yang meliputi data inventaris alat dan bahan, data laporan kegiatan dan perawatan laboratorium. Dengan adanya sistem baru akan
INF-566
Linggom Asido Sinaga STMIK Nusa Mandiri Jakarta
[email protected] mempermudah informasi yang cepat dan akan membantu kepala laboratorium maupun pimpinan lainnya dalam menerima laporan data inventaris serta dapat menyajikan informasi yang cepat dan akurat kepada pengguna lainnya, menurut Luthfi dan Riasti (2012)”. Dari penjelasan diatas dijelaskan bahwa pencatatan barang inventaris sangat diperlukan didalam suatu organisasi terutama suatu perusahaan. Karena barang-barang inventaris merupakan harta atau asset dari suatu perusahaan. Untuk mengatasi masalah pencatatan barang tersebut, bisa menggunakan bantuan teknologi komputer yang berupa program aplikasi. PT. Sierad Produce, Tbk, merupakan perusahaan besar yang bergerak di bidang perunggasan terbaru unit Rumah Potong Ayam (Slaugterhouse Division). Perusahaan ini berdiri lebih dari 25 tahun dan memiliki unit di seluruh Indonesia. Pada PT. Sierad Produce, Tbk, memiliki bagian DSE (Desktop Support Enginering) yang bertugas dalam mengelolah barang inventaris yang ada pada perusahaan tersebut, khususnya barangbarang technical (CPU, monitor, notebook, keyboard, mouse, CCTV, mesin pencetak). Sistem informasi manajemen inventaris yang digunakan pada PT. Sierad Produce, Tbk saat ini, masih menggunakan cara manual dengan menyimpan dan mengolah data menggunakan Microsoft excel. Sistem ini sangat tidak efektif untuk mengolah data barang inventaris yang sangat besar dan banyak pada perusahaan tersebut, sehingga sistem ini banyak menimbulkan banyak permasalahan yang merugikan perusahaan, seperti pencatatan barang yang ada digudang tidak bisa diketahui secara jelas dan detail, pencatatan barang inventaris yang digunakan oleh user tidak bisa diketahui secara detail, sering terjadi pertukaran barang inventaris sesama user, penghapusan barang inventaris sering terjadi kecurangan seperti, pergantian perangkat yang dilakukan oleh user tanpa diketahui oleh perusahaan, pembuatan laporan sering terjadi keterlambatan dan kesalahan dikarenakan data yang kurang akurat dan pembuatan laporan yang masih dengan cara manual. Apabila permasalahan ini terus terjadi, maka perusahaan akan mengalami banyak kerugian. Untuk mengatasi permasalahan yang penulis jelaskan diatas, diperlukan suatu sistem informasi
ISBN: 978-602-72850-5-7 yang bisa menangani permasalahan tersebut secara cepat, tepat dan akurat serta memberikan kemudahan bagi pihak yang terlibat didalam sistem tersebut. Dari penjelasan diatas, maka penulis didalam penelitian ini mengambil tema tentang manajemen inventaris yang berjudul “ Sistem Informasi Manajemen Inventaris Barang Desktop Support Engineering Pada PT. Sierad Produce, Tbk “. Sistem informasi yang penulis rancang, diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan yang ada pada PT. Sierad Produce, Tbk pada saat ini Metode penelitian merupakan cara dan langkah-langkah sistematis yang dilakukan oleh penulis didalam membuat sistem yang penulis rancang. 1. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang sistem informasi manajemen inventaris yang sedang berjalan pada saat ini pada PT. Sierad Produce,Tbk, serta mencari permasalahan dari sistem tersebut. Tehnik pengumpulan data yang penulis lakukan, diantaranya : 1. Observasi (Observation) Metode ini penulis lakukan dengan cara mengamati langsung terhadap sistem informasi manajemen inventaris barang DSE (Desktop Support Engineering) yang sedang berjalan pada saat ini, mulai dari stok barang, pendistribusian barang, sampai dengan penghapusan barang inventaris. Cara ini penulis lakukan untuk mendapatkan informasi secara jelas terhadap sistem yang sedang berjalan. 2. Wawancara (Interview) Wawancara penulis lakukan kepada kepala departemen IT, serta kepada karyawan yang menangani barang inventaris DSE (Desktop Support Engineering) tersebut. Langkah ini penulis lakukan untuk mendapatkan informasi tentanng permasalahan dan kendala yang dialami oleh bagian yang terlibat secara langsung terhadap sistem manajemen inventaris tersebut. 3. Studi Pustaka (libraries) Pencarian informasi tentang manajemen inventaris juga penulis lakukan dengan mencari informasi dari berbagai sumber tulisan seperti buku dan jurnal. Langkah ini penulis lakukan untuk menambah wawasan penulis tentang tema yang penulis ambil didalam perancangan sistem yang penulis lakukan. 2. Model Pengembangan Sistem Model pengembangan sistem yang penulis gunakan didalam memecahkan permasalahan yang ada pada sistem informasi manajemen inventaris pada PT. Sierad Produce Tbk, dengan
SNIPTEK 2014 mennggunakan model pengembangan sistem Waterfall, yang terdiri dari beberapa tahapan pelaksanaan. Berikut penulis jelaskan tentang tahapan model Waterfall yang penulis gunakan didalam pengembangan sistem informasi manajemen inventaris pada PT. Sierad Produce, Tbk: 1. Analisa Kebutuhan Software Analisa kebutuhan software merupakan langkah awal yang penulis lakukan dengan merencanakan pembuatan sistem baru, berdasarkan analisa permasalahan pada sistem informasi manajemen inventaris yang ada pada saat ini. 2. Desain (Design) Pada tahapan ini, penulis melakukan desain terhadap sistem baru yang dapat menyelesaikan permasalahan, berdasarkan analisa yang telah penulis lakukan pada tahapan sebelumnya. Pada tahapan ini penulis melakukan penggambaran terhadap sistem yang penulis rancang kedalam diagram UML (Unifield Modelling language), dan ERD (Entity Relationship Diagram) untuk penggambaran model database yang digunakan untuk program aplikasi yang penulis buat. 3. Code generation Tahapan ini merupakan pengimplementasian desain yang telah penulis rancang kedalam struktur-struktur logika bahasa pemrograman. Pada tahapan ini penulis melakukan pengkodingan kedalam bahasa pemrograman berdasarkan desain yang telah penulis rancang pada tahapan sebelumnya. Hasil dari tahapan ini berupa class diagram yang penulis generate dari coding class-class yang telah penulis tulis didalam program aplikasi yang penulis buat. 4. Testing Pada tahapan ini merupakan langkah untuk menguji coba sistem yang telah selesai dibuat, untuk mengetahui tingkat kerumitan sistem, serta ketepatan sistem didalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Pengujian yang penulis lakukan dengan menggunakan metode blackbox testing, yang merupakan metode pengujian yang dilakukan setelah program aplikasi selesai dibuat 5. Support Tahapan ini merupakan tahapan terakhir yang penulis lakukan untuk mengimplementasikan atau menggantikan sistem lama dengan sistem baru yang telah penulis buat. Pada tahapan ini penulis menyediakan peralatan pendukung seperti spesifikasi hardware dan software. Didalam penulisan skripsi ini, penulis membatasi pembahasan permasalahan yang ada pada PT Sierad Produce, Tbk. Penulis hanya
INF-567
SNIPTEK 2014 membahas tentang manajemen barang inventaris DSE (Desktop Support Engineering) , mulai dari pengontrolan stok yang ada digudang, seperti melakukan permintaan pembelian barang DSE (Desktop Support Engineering) kepada departemen IT (Information Technology), pendistribusian barang kepada user departemen yang akan menggunakan barang inventaris, pengontrolan pemakaian barang inventaris, penghapusan barang inventaris, perawatan barang inventaris yang dipakai oleh user departemen, serta pembuatan laporan tentang kegiatan Manajemen inventaris barang DSE yang akan diserahkan kepada pimpinan departemen IT. BAHAN DAN METODE 1.
Tinjauan Jurnal (Related Research) Pada penulisan skripsi ini, penulis melakukan tinjauan jurnal untuk menambah wawasan penulis tentang tema yang sedang penulis bahas didalam penulisan skripsi ini, penulis mengambil dari jurnal penelitian tentang sistem informasi. “Masalah yang dihadapi perusahaan saat ini ialah sistem pengendalian internalyang kurang baik dalam prosedur pembelian dan pengelolaan persediaan di mana tidak terdapat dokumen pen dukung yang kuat atas transaksi yang terjadi dan tidak terjadi pemisahan fungsi pembelian dan penerimaan sehingga mengakibatkan terjadi ketidaksesuaian pencatatan persediaan dengan bukti fisik persediaan yang ada. Oleh karena itu perlu untuk mengusulkan solusi berupa prosedur baru yang memenuhi seluruh kriteria pengendalian internal yang baik pada perusahaan, menurut Heripracoyo (2009)”. “Sistem persediaan di Universitas Stikubank Semarang yang sebelumnya banyak sekali permasalahan, sistem lama masih menggunakan program aplikasi yaitu Microsoft Excell, menurut Munawaroh (2006)”. Dari kedua kutipan jurnal di atas penulis menyimpulkan bahwa pengendalian persedian barang sangat penting untuk menunjang kegiatan operasional pada suatu perusahaan.Untuk itu pengendalian persediaan barang harus di tangani secra cepat dan tepat demi menunjang tercapainya tujuan dari perusahaan tersebut.Untuk menangani permasalhan tersebut,tidak bias di lakukan secara manual tetapi harus di lakukan secara terkomputerisasi. 2. Konsep Dasar Model Pengembangan Sistem Metode pengembangan System Development Life Cycle dengan model waterfall merupakan cara alami dan klasik yang digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan suatu proyek yang inovatif dan kompleks. Pada model waterfall, proyek
INF-568
ISBN: 978-602-72850-5-7 dijalankan berdasarkan fase-fase yang jelas, diamana suatu fase harus selesai terlebih dahulu sebelum fase berikutnya dimulai. Suatu fase dapat dinyatakan selesai bila output dari fase tersebut sesuai dengan kebutuhan yang didefinisikan pada fase sebelumnya. Fase – fase yang terdapat dalam model waterfall menurut Mc Leod (2008:200), sebagai beikut : 1. Perencanaan 2. Analisis 3. Desain 4. Implementasi 5. Penggunaan 2.1.
Sistem Informasi Menurut Mulyanto (2009:1) “secara umum sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan”. Definisi tersebut merupakan definisi sistem yang menekankan pada elemen atau komponennya. Sebuah sistem secara umum terdiri dari masukan, pengolahan, dan keluaran yang terdiri dari bagianbagian yang selalu terkait dan beroperasi bersamasama untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem dapat terdiri dari sistem–sistem bagian (subsystems) dimana masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem–subsistem yang lebih kecil lagi atau kompone–komponen, yang saling berhubungan dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi (integrated ) sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Komponen-komponen atau sub-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem tersebut saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Menurut Mulyanto (2009:2) “Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, yaitu, komponen atau elemen (component), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment) , penghubung (interface), masukan (input), pengolah (process), keluaran (output), sasaran (objective) atau tujuan (goal)”. Penjeasan dari karakteristik sistem diatas dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Komponen sistem (Component) Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. 2. Batasan sistem (Boundary) Merupakan daerah yang membatasi antara sistem satu dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. 3. Lingkungan luar sistem (Environtment) Environtment merupakan bentuk apapun yang berada di luar ruang lingkup yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar
ISBN: 978-602-72850-5-7
4.
5.
6.
7.
8.
dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan. Jika menguntungkan maka lingkungan luar tersebut harus dijaga, jika merugikan maka lingkungan luar tersebut harus dikendalikan, karena lingkungan luar yang merugikan dapat mengganggu kelangsungan hidup sistem. Penghubung sistem (Interface) Merupakan media yang menghubungkan sistem dengan subsistem. Penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lain. Keluaran subsistem akan menjadi masukan bagi subsistem lainnya. Masukan sistem (Input) masukan merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input) contoh : dalam unit komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi. Keluaran sistem (Output) Yaitu hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi bagi subsistem yang lain. Pengolah sistem (Process) Yaitu proses yang mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh : Sistem akuntansi, sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen. Sasaran sistem (Objective) Suatu sistem harus mempunyai tujuan dan sasaran, kalau tidak maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil jika sudah mengenai tujuan dan sasaran yang telah direncanakan.
2.2. Klasifikasi Sistem Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yangn berbeda untuk setiap kasus yang terjadai dalam sistem tersebut, untuk itu sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, sebagai berikut : 1. Sistem abstrak dan sistem fisik Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. 2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sistem Buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin. 3. Sistem deterministik dan sistem probabilistik
SNIPTEK 2014
4.
Sistem deterministik yaitu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sedangkan sistem probabilitas merupakan suatu sistem yang tidak dapat diprediksi karena mengandung probabilitas. Sistem terbuka dan sistem tertutup Sistem terbuka yaitu sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya. Sistem tertutup yaitu sistem yang tidak berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar.
2.3 Pengertian Informasi “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata” (Mulyanto, 2009:2). Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Informasi ini sangat penting peran dan kedudukannya di dalam sebuah organisasi. Informasi dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu : 1. Informasi strategis Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan dan sebagainya. 2. Informasi taktis Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti informasi trend penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan. 3. Informasi teknis Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari, seperti informasi persediaan stok, retur penjualan dan laporan kas harian. 2.4. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Menurut McLeod dalam Mulyanto (2009:211) “sistem informasi manajemen didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan serupa”. Sistem informasi manajemen supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga sistem informasi manajemenmerupakan sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
INF-569
SNIPTEK 2014 2.5. Barang Inventaris Didalam melaksanakan kegiatan operasionalnya maka setiap perusahaan membutuhkan peralatan atau sarana dan prasarana untuk menunjang di dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Menurut Priansa (2013:13) ”Penggunaan barang meliputi dua kategori,yaitu inventaris yang tidak habis sekali pakai dan inventaris habis pakai,dalam administrasi logistic prinsip efisiensi dan efektivitas merupakan hal yang perlu di pegang menjaga adanya pemborosan,pemborosan terjadi karena ada dua faktor,yaitu sikap dan kurangnya keterampilan menyelesaikan tugas”. Barang inventaris tidak habis pakai merupakan barang yang digunakan untuk mengambil mafaat dari barang tersebut yang memiliki umur masa pakai,apabila masa barang itu habis makan harus di kembalikan kepada perusahaan tersebut. 2.6. Konsep Dasar Pemograman Agar komputer dapat melakukan tindakan tertentu, maka komputer harus diberikan sebuah instruksi yang berbentuk kumpulan perintahperintah dasar. “Proses penerjemahan algoritma kedalam bahasa pemrograman disebut dengan pengkodean (coding), sedangkan statemen-statemen yang dituliskan dalam bahasa pemrograman disebut dengan kode (code) atau program, menurut Wahid (2004:13). Program komputer sebagai sekumpulan instruksi yang dikenal oleh komputer yang disusun secara urut dengan logis untuk dapat menyelesaikan suatu masalah. Didalam program dikenal dengan istilah pemrograman yang merupakan proses mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan bahasa pemrograman, yang dimaksud dengan bahasa pemrograman adalah bahasa yang dapat digunakan menjadi kumpulan perintah-perintah dasar mengenai penulisan program. Bahasa pemrograman memiliki beberapa tingkatan, diantaranya : 1. Bahasa pemrograman tingkat dasar Bahasa pemrograman tingkat dasar umumnya sulit untuk dipelajari, karena sifatnya yang sangat tergantung pada mesinnya itu ( machine dependent ). Untuk menguasai bahasa ini, harus dipelajari dan dikuasai teknologi dan arsitektur komputer, matematika diskrit, elektronika, dan lain-lain. Bahasa ini masih menggunakan simbol yang mudah untuk diingat ( mnemonic ), contohnya : bahasa mesin, bahasa assembly. 2. Bahasa pemrograman tingkat tengah Bahasa pemrograman tingkat tengah, sifatnya sudah lebih mudah daripada bahasa pemrograman tingkat dasar, perintahperintahnya sudah lebih mudah dibaca sebab
INF-570
ISBN: 978-602-72850-5-7 sudah menggunakan huruf-huruf. Contohnya : bahasa C, bahasa FORTH. 3. Bahasa pemrograman tingkat tinggi Bahasa pemrograman tingkat tinggi adalah bahasa komputer yang sudah mirip dengan bahasa manusia. Contohnya : bahasa PASCAL, FORTRAN, COBOL. Bahasa pemrograman memiliki 3 konsep penting, yakni : 1. Sintaks adalah aturan gramatikal atau komposisi suatu program yang mengatur tata cara penulisan huruf, angka dan karakter lainnya. Sintaks ini berhubungan dengan struktur bahasa. 2. Semantik adalah sebuah bahasa yang menggambarkan hubungan antara sintaks dan model komputasi. 3. Pragmatik berhubungan kemudahan implementasi dan efisiensi. Ini berhubungan dengan pengkodingan dalam suatu bahasa pemrograman. 2.7. Pemrograman Berorientasi Objek (OOP) Beberapa karakteristik yang menjadi ciciciri dari pendekatan berorientasi objek menurut Adi nugroho ( 2004 : 12 ) adalah : 1. Pendekatan lebih pada data dan bukannya pada prosedur dan fungsi 2. Program besar dibagi pada apa yang dinamakan objek-objek 3. Struktur data dirancang dan menjadi karakteristik dari objek-objek 4. Fungsi-fungsi yang mengoperasikan data tergabung dalan suatu objek yang sama. 5. Data tersembunyi dan terlindung dari fungsi/prosedur diluar. 6. Objek dapat saling berkomunukasi dengan saling mengirim message (pesan) satu sama lain. 7. Pendekatan dari bawah keatas (bottom up approach) Prinsip-prinsip pemrograman berorientasi objek, dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Objek (Object) Pada dasarnya semua benda yang ada di dunia nyata dapat dianggap sebagai sebuah objek. Jika perhatikan lebih lanjut, pada dasarnya ada duakarakteristik yang utama pada sebuah objek , yaitu : Setiap objek memiliki atribut sebagai status yang kemudian akan disebut sebagai state. Setiap objek memiliki tingkah laku yang kemudian akan disebut sebagai behaviour. Contoh sederhananya adalah : objek sepeda Sepeda memiliki atribut (state) : pedal, roda, jeruji, dan warna. Sepeda memiliki tingkah laku (behaviour) : kecepatannya menaik, kecepatannya menurun, dan perpindahan gigi sepeda. Dalam pengembangan perangkat lunak
ISBN: 978-602-72850-5-7 berorientasi objek, objek dalam perangkat lunak akan menyimpan state-nya dalam variabel dan menyimpan informasi tingkah laku (behaviour) dalam method-method atau fungsifungsi/prosedur. 2. Kelas (Class) Class berbeda dengan objek, class merupakan prototipe yang mendefinisikan variabel-variabel dan method-method secara umum. Sedangkan objek pada sisi yang lain merupakan instansiasi dari suatu kelas. 3. Pembungkusan (Encapsulation) Dalam sebuah objek yang mengandung variabel-variabel dan methodmethod, dapat ditentukan hak akses pada sebuah variabel atau method dari objek. Pembungkusan variabel dan method dalam sebuah objek dalam bagian yang terlindungi inilah yang disebut dengan enkapsulasi. Jadi, enkapsulasi dapat diartikan sebagai bungkusan (wrapper) pelindung program dan data yang sedang diolah. Pembungkus ini mendefinisikan perilaku dan melindungi program dan data yang sedang diolah agar tidak diakses sembarangan oleh program lain. 4. Pewarisan (Inheritance) Class dapat didefinisikan dengan referensi pada class yang lain yang telah terdefinisi. Inheritance merupakan pewarisan atribut dan method pada sebuah class yang diperoleh dari class yang telah terdefinisi tersebut. Setiap subclass akan mewarisi state (variabel-variabel) dan behaviour ( methodmethod ) dari superclass-nya. Subclass kemudian dapat menambahkan state dan behaviour baru yang spesifik dan dapat pula memodifikasi ( override ) state dan behaviour yang diturunkan oleh superclass-nya. 5. Banyak bentuk (Polimorfisme) Kata polimorfisme yang berarti satu objek dengan banyak bentuk yang berbeda, adalah konsep sederhana dalam bahasa pemrograman berorientasi objek yang berarti kemampuan dari suatu variabel referensi objek untuk memiliki aksi berbeda bila method yang sama dipanggil, dimana aksi method tergantung dari tipe objeknya. Kondisi yang harus dipenuhi supaya polimorfisme dapat diimplementasikan adalah : Method yang dipanggil harus melalui variabel dari basis class atau superclass. Method yang dipanggil harus juga menjadi method dari basis class. Signature method harus sama baik pada superclass maupun subclass. Method access attribute pada subclass tidak boleh lebih terbatas dari basis class. 6. Interface Interface bisa dikatakan sebagai protokol komunikasi antar objek tersebut.
SNIPTEK 2014 2.8. Microsoft Visual Basic.NET Visual Basic.NET atau yang biasa disebut VB.NET merupakan salah satu bahasa pemrograman yang populer saat ini. VB.NET berbeda dengan VB.6, perbedaan yang paling mendasar antara VB.6 dengan VB.NET yaitu VB.NET menggunakan framework yang merupakan teknologi inti yang menyediakan berbagai library untuk digunakan oleh aplikasi di atasnya. Komponen inti .NET framework adalah common language runtime ( CLR ) yang menyediakan runtime environment untuk aplikasi yang dibangun menggunakan Visual Studio .NET, terlepas dari jenis bahasa pemrogramannya. Dengan CLR tersebut, programmer dapat menikmati consistent object model dalam mengakses berbagai komponen library. Dengan demikian penggunaan bahasa pemrograman dalam dunia .NET adalah lebih ke masalah selera, dan bukan pada kelebihan maupun kekurangan masing-masing bahasa, karena semua bahasa pemrograman yang mensupport .NET mengakses library yang sama di dalam .NET framework, dengan object model yang konsisten, dengan runtime file yang sama. Bahasa adalah sekedar skin atau theme. Struktur program VB.NET terdiri dari tiga, yaitu : 1. Statement option : digunakan untuk menangani masalah kode di aplikasi. a. Option explicit : option explicit on/off digunakan untuk menangani apakah variabel harus dideklarasi ( on ) atau tidak ( off ). b. Option strict : option strict digunakan untuk memperperbolehkan konversi data dari suatu variabel ke variabel lain. option strict on membolehkan konversi variabel sedangkan Option Strict Off tidak diperbolehkan default nya adalah option strict off. 2. Statement imports : imports berguna untuk mendefinisikan class sehingga memudahkan pengetikan class tanpa harus namespace berulang kali. 3. Class : class merupakan tempat mendefinisikan algoritma yang dibuat. 2.9. Microsoft Access Microsoft Access merupakan program aplikasi data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang memudahkan pengguna. Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle
INF-571
SNIPTEK 2014 Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC. Microsoft Access juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi objek. Fungsi/kegunaan Microsoft Access merupakan salah program pengolah database yang cukup canggih dengan berbagai kemudahan yang ada, seperti pengaturan data, pembuatan form, pembuatan laporan, menyaring data, dan lain-lain. Database merupakan kumpulan data berbentuk tabel yang saling berkaitan untuk menghasilkan informasi. Database yang tersusun didalam Access beberapa komponen yang membentuk suatu kesatuan sistem yang disebut object database, yang secara umum terdiri dari : 1. Tabel (Table) Objek utama dalam Access yang digunakan untuk tempat menyimpan data yang akan diolah dalam format baris dan kolom, dan merupakan komponen terpenting dalam database. 2. Basisdata (Database) Basisdata menurut Stephnes dan Plew dalam Simarmata dan Paryudi (2005:1) “adalah mekanisme yang digunakan untuk menyimpan informasi atau data”. Data berbentuk tabel yang saling berkaitan untuk menghasilkan informasi. Kumpulan data yang dipakai / ada dalam suatu lingkup tertentu, misalkan instansi,perusahaan dan lain-lain atau kasus tertentu. 3. DBMS (Database Management System) menurut Simarmata dan Paryudi (2005:1) ”DBMS adalah kumpulan data yang saling berhubungan dan kumpulan program untuk mengakses data”. DBMS mempunyai fasilitas membuat, mengakses, dan memelihara database. Bertujuan untuk efisien dari kenyamanan dalam memperoleh dan menyimpan informasi ke database. Fungsi-fungsi DBMS : a. Data definition b. Data manipulation c. Data security dan integrity d. Data recovery dan concurrency e. Data dictionary f. Performance 4. RDBMS (Rational Database Management System) Merupakan sekumpulan data yang disimpan sedemikian rupa sehingga mudah diambil informasinya bagi pengguna, dan data tersebut saling berhubungan. RDBMS merupakan suatu paket perangkat lunak yang kompleks, digunakan untuk manipulasi database. Ada tiga prinsip dalam RDBMS : a. Data definition mendefinisikan jenis data yang akan dibuat (dapat berupa angka /
INF-572
ISBN: 978-602-72850-5-7
5.
6.
7.
8.
huruf), cara relasi data, validasi data dan lainnya. b. Data manipulation merupakan data yang telah dibuat dan didefinisikan tersebut akan dilakukan beberapa pengerjaan, seperti menyaring data, melakukan proses query, dan seterusnya. c. Data control bagian ini berkenaan dengan cara mengendalikan data, seperti siapa sajayang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak user,dan seterusnya. Primary key Merupakan field kunci utama dari suatu tabel yang menunjukkan bahwa field yang menjadi kunci tersebut tidak bisa diisi dengan data yang sama, dengan kata lain primary key menjadikan tiap record memiliki identitas sendiri-sendiri yang membedakansatu sama lainnya/unik. Primary key berguna saat menampilkan record hasil pencarian (searching), pengurutan dan proses penampilan data dan lainnya berlangsung lebih cepat. Query Merupakan bahasa untuk melakukan manipulasi terhadap database, yang telah distandarkan dan lebih dikenal dengan nama Structured Query Language (SQL). Query dibedakan menjadi dua, yaitu : a. Untuk membuat mendefinisikan objek-objek database seperti membuat tabel, relasi dan sebagainya. Biasanya disebut dengan Data Definition Language (DDL) b. Untuk memanipulasi data, yang biasanya dikenal dengan Data Manipulation Language (DML). Manipulasi data bisa berupa :Menambah, mengubah atau menghapus data. DDL dan DML a. DDL Skema basis data dispesifikasikan oleh sekumpulan definisi dengan sebuahbahasa khusus yang disebut Data Definition Language (DDL). Hasilkompilasi DDL berupa tabel-tabel yang disimpan dalam sebuah file, disebut Data Dictionary (Kamus Data) atau Data Directory. b. DML (Data Manipulation Language ) Bahasa untuk memanipulasi data yaitu : pengambilan Informasi yang disimpan dalam Basis Data, penyisipan Informasi baru ke Basis Data, penghapusan Informasi dari Basis Data, Modifikasi Informasi ynag disimpan dalam Basis Data. SQL (Structure Query Language) Structured Query Language merupakan bahasa yang digunakan untuk mengakses basisdata yang tergolong relasional. Standar SQL mulamula didefinisikan oleh ISO (International
ISBN: 978-602-72850-5-7
SNIPTEK 2014
Standards Organization) yang dikenal dengan sebutan SQL86. 9. Baris (Record / Tuple) sebuah tipe data yang mengumpulkan beberapa item data dimana masing-masing tipe data dari item data ini berbeda-beda. 10. Field Atribut data yang paling kecil yang merupakan kesatuan terkecil dalam suatu DataBase. 210. Entity Relationship Diagram (ERD) Model entity relationship diperkenalkan pertama kali oleh P.P. Chen pada tahun 1976. Model ini dirancang untuk menggambarkan persepsi dari pemakai dan berisi objek-objek dasar yang disebut entity dan hubungan antar entity-entity tersebut yang disebut relationship. Pada model ER ini semua data yang ada dalam dunia nyata ditransformasikan dengan memanfaatkan perangkat konseptual menjadi sebuah diagram, yaitu diagram ER (entity relationship). Diagram entity relationship melengkapi penggambaran grafik dari struktur logika. Menurut Simarmata dan Paryudi (2006:67) “Entity Relationship Diagram adalah alat pemodelan data utama dan akan membantu mengorganisasi data dalam suatu proyek kedalam entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas”. Tujuan utama dari penggambaran ERD adalah untuk menunjukkan struktur objek data (entity) dan hubungan (relationship) yang ada pada objek tersebut. ERD berguna bagi profesional sistem, karena ERD memperlihatkan hubungan antara data store pada data flow diagram (DFD). Terdapat enam macam konstruksi utama dari ER, yaitu : 1. Entitas (Entity) Entity atau entitas merupakan konsep dasar dalam pemodelan basisdata berupa individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Entitas berupa objek yang dapat diidentifikasikan dan dibedakan dari objek lain serta mempunyai karakteristik tertentu, dimana informasi yang berkaitan dengan objek yang bersangkutan dikumpulkan. Entitas memiliki himpunan yang biasa disebut dengan himpunan entitas. Himpunan entitas adalah sekumpulan entitas sejenis dan berada dalam lingkup yang sama. Namun, beberapa literatur menyingkat himpunan entitas sebagai entitas saja. Entity dinotasikan dengan empat persegi panjang serta pemberian nama, biasanya dengan menggunakan kata benda. 2. Atribut (Atribute) karakteristik suatu entitas yang mendeskripsikan suatu entitas. Atribut dapat juga disebut sebagai karakteristik atau properti dari entitas yang menyediakan penjelasan detail
3.
4.
5.
tentang entitas tersebut. Setiap atribut bisa bersifat wajib (harus diisi, not null) dan bisa pula opsional. Atribut dinotasikan dengan bentuk oval. Atribut memiliki jenis yang bermacam-macam, tergantung dari bentuk, asal, dan isi atribut itu sendiri : a. Kunci (Key) Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik. b. Atribut sederhana (Atribute Simple) atribut yang bernilai tunggal. c. Atribut Bernilai Ganda (Atribut Multivalue) Atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instan entity. d. Atribut Komposit (Atribute Composite) Suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu. e. Atribut Turunan (Derivied Atribute) Suatu atribut yang dihasilkan dari atribut yang lain. Hubungan (Relationship) Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relationship tidak mempunyai keberadaan fisik kecuali yang mewarisi dari hubungan entitas tersebut. Dalam relationship, terdapat istilah relationship set, yaitu kumpulan relationship yang sejenis. Notasi yang digunakan adalah bentuk wajik dan pemberian nama biasanya menggunakan kata kerja. Kardinalitas (Cardinalities) Pemetaan kardinalitas (mapping cardinalities) atau rasio kardinalitas menspesifikasikan jumlah kejadian relationship dimana sebuah entity dapat berpartisipasi. Ada empat macam rasio kardinalitas, yaitu: a. One to One (1:1) : sebuah entity di A terhubung dengan maksimal satu entity di B, dan sebuah entity di B terhubung dengan maksimal satu entity di A. b. One to Many (1:M) : sebuah entity di A terhubung ke sejumlah entity di B, sedangkan sebuah entity di B hanya terhubung dengan maksimal satu entity di A. c. Many to One (M:1) : sebuah entity di A terhubung maksimal hanya dengan satu entity di B, sedangkan satu entity di B bisa terhubung ke sejumlah entity di A. d. Many to Many (N:M) : sebuah entity di A terhubung ke sejumlah entity di B, dan demikian juga sebaliknya. Participation Constraint Participation constraint merupakan batasan yang menjelaskan apakah keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan
INF-573
SNIPTEK 2014 entity lain, terdapat dua macam participation constraint , yaitu :
ISBN: 978-602-72850-5-7 1.
Use case diagram sistem informasi manajemen inventaris DSE
uc use case diagram sistem informasi manaj emen inv entaris DSE
a.
b.
Total Participation Contraints keberadaan suatu entity tergantung kepada hubungannya dengan entity yang lain. Partial Participation Constraints Keberadaan sustu entity tidak tergantung hubungannya dengan entity yang lain.
pembelian barang DSE
Departemen IT
pemasukan barang DSE
«include»
Laporan «extend»
pengeluaran barang DSE
peraw atan barang inv entaris DSE
HASIL DAN PEMBAHASAN
User Departemen
DSE
penghapusan barang inv entaris DSE
1.
Analisa Kebutuhan Software Pada tahapan ini penulis melakukan analisis terhadap kebutuhan dari sistem yang penulis rancang terhadap software atau aplikasi yang akan mendukung proses sistem tersebut. a. Tahapan Analisis Prosedur sistem usulan merupakan sistem baru yang penulis rancang berdasarkan analisa permasalahan yang ada pada sistem berjalan, sistem usulan ini merupakan sistem yang terkomputerisasi berupa aplikasi komputer yang digunakan untuk mengolah data didalam kegiatan manajemen inventaris barang DSE pada PT. Sierad Produce, Tbk. 1. Hak akses pengguna a. Pengguna bisa melakukan pengolahan data pembelian barang yang diminta oleh user departemen, seperti memasukan data pembelian, dan mencetak data pembelian barang. b. Pengguna bisa melakukan pengolahan data pengeluaran barang dari gudang yang diminta oleh user departemen. c. Pengguna bisa melukan pengolahan data penghapusan barang inventaris yang diajukan oleh user departemen. d. Pengguna bisa melakukan pengolahan data perawatan inventaris yang diajukan oleh user departemen. 2. Hak akses admin a. Admin bisa melakuan pengolahan data master seperti data barang, data pengguna, data user departemen, data bagian serta data departemen. b. Admin bisa melakukan pengolahan semua data transaksi permintaan user, seperti transaksi permintaan pembelian barang, permintaan pengeluaran barang, permintaan penghapusan barang serta permintaan perawatan barang. c. Admin bisa menampilkan dan mencetak semua laporan kegiatan manajemen inventaris. b. Use Case Diagram
INF-574
Gambar 1. Use Case Diagram Sistem Informasi Manajemen Inventaris Barang DSE Tabel 1. Tabel Use Case Diagram Sistem Informasi Manajemen Inventaris Use case
Sistem informasi manajemen inventaris
Brief Description
Use case ini menggambarkan kegiatan yang ada pada sistem informasi manajemen inventaris DSE, departemen IT, user departemen
Actor Precondition Main Flow Alternatif Flow Postcondition
2.
User departemen mengajukan permintaan inventaris kepada DSE DSE melakukan pengeluaran barang inventaris DSE yang ada digudang Melakukan pengajuan pengadaan pembelian barang inventaris DSE User departemen memakai barang inventaris DSE
Use case diagram permintaan pembelian barang DSE
uc use case diagram permintaan pembelian barang
mengaj ukan form permintaan user
«i ncl ude» mencatat data permintaan pembelian user
«i ncl ude» DSE mengaj ukan pembelian barang DSE
User
«i ncl ude»
Departemen IT
melakukan pengadaan barang
Gambar 2. Use Case Diagram Permintaan Pembelian Tabel 2. Tabel Use Case Diagram Permintaan Pembelian Use case Permintaan pembelian Brief Description
Use case ini menggambarkan permintaan pembelian barang
ISBN: 978-602-72850-5-7
SNIPTEK 2014
kepada departemen IT Actor
DSE, user departemen
Precondition
User departemen mengajukan permintaan inventaris kepada DSE DSE memasukan data permintaan pembelian barang kedalam aplikasi, dan mengajukan permintaan pembelian barang -
Main Flow
Alternatif Flow Postcondition
Departemen IT pengadaan barang
2.
act usulan activ ity diagram permintaan pembelian barang User departemen
Departemen IT
pengeluaran
DSE
membuat FPU
mengaj ukkan FPU
menerima FPU
melakukan pengeluaran barang
menerima barang inv entaris
memasukan data pengeluaran barang kedalam aplikasi
Gambar 4. Activity Diagram Permintaan Pengeluaran Barang 3.
Activity diagram penghapusan inventaris
N o
2
Elemen Data Kode barang Nama Barang
Akroni m Kd_bara ng Nm_bar ang
3
Satuan
Satuan
1 membuat FPU
permintaan
User Departemen
melaukan
Activity Diagram Activity diagram permintaan pembelian barang DSE
DSE
diagram
act usulan permintaan pengeluaran barang
System Monitoring Control IT Helpdesk dan Asset Management berbasis website ini dimana user bisa melakukan pelaporan keluhan-keluhannya berkaitan dengan seluruh sumber daya IT melalui formulir yang tersedia dalam aplikasi ini yang dapat diakses melalui browser. Berikut ini spesifikasi kebutuhan (system requirement) dari Monitoring Control IT Helpdesk dan Asset Management. c. 1.
Activity barang
Ti pe tex t tex t tex t
Panja ng 5
Keteran gan Primary key
30 10
act usulan penghapusan barang inv entaris
memasukan data permintaan pembelian barang kedalam aplikasi
mengajukan FPU User Departemen
mencetak data permintaan pembelian barang
mengajukan permintaan pembelian barang
DSE
mengecek barang inv entaris yang pakai oleh user departemen
melakukan pengadaan barang
mencetak data barang yang akan dihapus
mengaj ukan barang inv entaris yang akan dihapus
memasukan data penghapusan barang kedalam aplikasi
Gambar 3. Activity Diagram Permintaan Pembelian Barang Gambar 5. Activity Diagram Penghapusan Inventaris
INF-575
SNIPTEK 2014
ISBN: 978-602-72850-5-7 Access File Field Key
: Random : kd_barang Tabel 2 Spesifikasi File Tabel Barang Baru
4. Database Desain database merupakan rancangan tempat untuk penyimpanan data didalam sistem informasi manajemen inventaris yang menunjukan hubungan atau relasi antara tabel-tabel tempat penyimpanan data, desain database dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Entity relationship diagram ( ERD ) Nik
Kd_pengguna
No_permintaan Tg;_permintaan
Kd_bagian Kd_departemen
No_inventaris
Nm_user
Kabag
1
Memiliki
M
1
Tb_bagian
Kd_bagian
NIK
Memiliki
M
1
Tb_user
3
Umur
Jml_barang
Jns_permintaan
Supervisior
Tb_departemen
1
Tgl_exp
Ttl_barang Kd_departmen
2
Kd_barang
Nm_bagian Nm_departemen
Elem en Data Kode Baran g Jumla h Baran g
N o
No_permintaan
M
Melakukan
Tb_permintaan_user
1
Menggunakan
M
Terdiri
1
Tb_pemakaian_inventaris
Tgl_perawatan No_inventaris
Jml_barang Kd_barang
Status
Kd_pengguna
1
No_permintaan No_perawatan
Kd_barang Kd_barang
No_pemasukan
M
Memiliki
1
Tb_pemasukan
1
menggunakan
Tb_permintaa n_pembelian
1
Tb_permintaan_perawatan _inventaris
1
Memiliki
Tb_det_pemasukan
Tipe
Panja ng
Keteran gan
Kd_bara ng
Text
5
Primary key
Numb er Numb er
Intege r Intege r
Jml_bar ang
1
Jml_barang Jml_barang
No_pemasukan
NIK
Akroni m
1 1
Adalah Kd_perawatan
Umur
M Alasan
No_perawatan Kd_barang
1.
1 1
Jml_barang
No_permintaan
M
Memiliki
Tb_det_perawatan
Class diagram
class Class diagram
Tb_permintaan
1
Adalah
N
Kd_perawatan
Kd_barang No_inventaris
1
Jns_perawatan
Jml_barang
M
Tb_perawatan_inventaris No_permintaan
Terdiri
+ departemen: cls_departemen - kabag: String + kdbagian: String +bagian - nmbagian: String
+ bagian: cls_bagian - nama: String + nik: String
+ hapusdepartemen() : Boolean + simpandepartemen() : Boolean
+ hapusbagian() : Boolean + simpanbagian() : Boolean
+ hapuspemohon() : Boolean + simpanuser() : Boolean
«property» + pkddep() : String + pnmdep() : String + psupervisior() : String
«property» + pkabag() : String + pkdbagian() : String + pnmbagian() : String
«property» + pnama() : String + pnik() : String
+ kddep: String - nmdep: String - supervisior: String
+departemen
+ + +
cls_user_dep
cls_departemen
N
N
+user
jenispermintaan: String nopermintaan: String pengguna: cls_pengguna tglpermintaan: Date ttlbarang: Integer user: cls_user_dep
cls_det_pemasukan
Menggunakan
+ barang: cls_barang - jmlbarang: Integer + pemasukan: cls_pemasukan
M
+ batalbarang() : Boolean + simpandetpemasukan() : Boolean
Tb_barang
M
Terdiri
+ batalinventaris() : Boolean + simpaninventaris() : Boolean «property» + pexp() : Date + pjmlbaranng() : Integer + pkategori() : String + pnoinventars() : String +inventaris
cls_pemasukan
Satuan
Kd_barang
Memiliki
+penghapusan
barang: cls_barang exp: Date jmlbarang: String kategori: String noinventaris: String pengeluaran: cls_permintaan_user
Nm_barang
Adalah
1
+ +inventaris + +
«property» + pjenispermintaan() : String + pnopermintaan() : String + ptglpermintaan() : Date + pttlbarang() : Integer +pengeluaran
1
+pengeluaran
+ simpanpermintaan() : Boolean
Alassan
Tb_pengeluaran
cls_pemakaian_inv entaris
cls_permintaan_user cls_bagian
Nm_perawatan
«property» + pjmlbarang() : Integer
Kd_barang
Umur
+pemasukan
+ nopemasukan: String + pengadaan: cls_pengadaan + pengguna: cls_pengguna - tglpemasukan: Date - ttlbarang: Integer + simpanpemasukan() : Boolean «property» + pnopemasukan() : String + ptglpemasukan() : Date + pttlbarang() : Integer
cls_pengadaan +pengadaan
-
cls_permintaan_peraw atan
status: String
+ inventaris: cls_pemakaian_inventaris + noperawatan: String + pengguna: cls_pengguna - tglperawatan: Date + user: cls_user_dep
+ simpanpengadaan() : Boolean «property» + pstatus() : String +pengadaan
+ simpanperawatan() : Boolean «property» + pnoperawatan() : String + ptglperawatan() : Date
Jml_barang
+permintaanperawatan
1 Jml_barang
Kd_barang
cls_det_pengadaan
Tb-barang_baru
1
Adalah
1
+ barang: cls_barang - jmlbarang: Integer + pengadaan: cls_pengadaan
Tb-barang_bekas
cls_det_peraw atan - alasan: String + perawatan: cls_perawatan_inventaris + permintaanperawatan: cls_permintaan_perawatan
+ batalbarang() : Boolean + simpandetpengadaan() : Boolean
Gambar 6. ERD (Entity Relatinship Diagram)
+ batalperawatan() : Boolean + simpandetperawatan() : Boolean
«property» + pjmlbarang() : Integer
«property» + palasan() : String
cls_det_pengeluaran + barang: cls_barang - jmlbarang: Integer + pengeluaran: cls_permintaan_user
+perawatan cls_peraw atan_inv entaris
+ batalbarang() : Boolean + simpandetpengeluaran() : Boolean
- jenisperawatan: String + kdperawatan: String - nmperawatan: String
«property» + pjmlbarang() : Integer
+ hapusperawatan() : Boolean + simpanperawatan() : Boolean
2. a.
Tabel 1. Spesifikasi File Tabel Barang b.
«property» + pjenisperawatan() : String + pkdperawatan() : String + pnmperawatan() : String
Spesifikasi File Spesifikasi file tabel barang Tabel barang digunakan untuk menyimpan data barang kebutuhan inventaris DSE, berikut spesifikasi file tabel barang : Nama database : Db_inventaris Nama file : Tabel barang Akronim : Tb_barang.Mdb Tipe : Tabel Master Record Size : 45 Access File : Random Field Key : kd_barang
Spesifikasi file tabel barang baru Tabel barang baru digunakan untuk menyimpan data jumlah barang kebutuhan inventaris DSE yang ada digudang, berikut spesifikasi file tabel barang baru : Nama database : Db_inventaris Nama file :Tabelbarangbaru Akronim :Tb_barang_baru.Mdb Tipe : Tabel Master Record Size :5
INF-576
cls_det_penghapusan - alasan: String + barang: cls_barang + inventaris: cls_pemakaian_inventaris - jmlbarang: Integer + penghapusan: cls_permintaan_user + batalbarang() : Boolean + simpandetpenghapusan() : Boolean «property» + palasan() : String + pjmlbarang() : Integer
+barang cls_barang + kdbarang: String - nmbarang: String - satuan: String
+barang
+ hapusbarang() : Boolean + simpanbarang() : Boolean «property» + pkdbarang() : String + pnmbarang() : String + psatuan() : String
cls_barang_baru cls_barang_bekas
- jmlbarang: Integer + umur: Integer
-
+ hapusbarangbaru() : Boolean + simpanbarangbaru() : Boolean
+ hapusbarangbaru() : Boolean + simpanbarangbekas() : Boolean
«property» + pjmlbarang() : Integer + pumur() : Integer
«property» + pjmlbarang() : Integer
jmlbarang: Integer
Gambar 7. Class Diagram Sistem Infromasi Manajemen Inventaris 2. a.
Sequence diagram Sequence diagram barang DSE
permintaan
pembelian
ISBN: 978-602-72850-5-7
SNIPTEK 2014
sd sequence diagram permintaan pembelian User departemen
Admin
DSE
sistem
form menu utama
form pembelian barang
Sistem
Departemen IT
mengajukan FPU() Open Ticket
masukan kode pengguna()
masukan password() Pilih pelapor
Menyimpan ticket
validasi login() Pilih problem kategori
tampilkan() Masukkan problem title
pilih menu pembelian barang()
Menampilkan ticket
tampilkan() Masukkan detail problem
masukan kode user departemen()
tampilkan data user departemen()
masukan data pembelian barang()
Upload screen problem
Simpan ticket
simpan data pembelian barang()
simpan transaksi pembelian barang()
Browse ticket
cetak data permintaan pembelian barang() Update ticket
tampilkan data pembelian barang() Update status ticket
menyerahkan data pembelian barang() Update petugas
melakukan pembelian barang() Simpan update ticket
Gambar 8. Sequence Diagram Permintaan Pembelian Barang DSE
Gambar 10 Activity Diagram IT Helpdesk Halaman Admin
A. Activity Diagram IT Helpdesk Halaman User Sistem
User
C. Activity Diagram Halaman Admin
Asset
Management
MEMBUAT TICKET PELAPORAN ATAU OPEN TICKET
Admin
PILIH KATEGORI PROBLEM
MASUKKAN JUDUL PELAPORAN ATAU PROBLEM
Sistem
MENYIMPAN TICKET PELAPORAN
MASUKKAN DETAIL PELAPORAN ATAU PROBLEM
MASUKKAN SCREEN PELAPORAN ATAU PROBLEM
BROWSE TICKET PELPORAN ATAU PROBLEM
Open asset management MENAMPILKAN TICET PELAPORAN ATAU PROBLEM
MERUBAH STATUS PROBLEM
Masukkan data asset N
Y MENUTUP LAPORAN ATAU CLOSE TICKET
MENYIMPAN LAPORAN ATAU CLOSE TICKET
Simpan data asset
Menyimpan data asset
Update data asset
Menempilkan data asset
Gambar 9 Activity Diagram IT Helpdesk Halaman User B. Activity Admin
Diagram
IT
Helpdesk
Halaman
Gambar 11 Activity Diagram Asset Management Halaman Admin C. Activity Diagram Supervisor
IT
Helpdesk
Halaman
INF-577
SNIPTEK 2014
ISBN: 978-602-72850-5-7
Supervisor
deployment deploymen diagram
Sistem
Komputer dan aplikasi manaj emen inv entaris DSE
Menyimpan ticket
Browse ticket
Database inv entaris access 2003
Menampilkan ticket
Update ticket
Update status ticket
Printer dot matrik
Update petugas
Simpan update ticket
Gambar I4 Deployment Diagram
Gambar 12 Activity Diagram IT Helpdesk Halaman Supervisor 1. 3.
Component diagram
cmp komponen diagram
User departemen
permintaan user
Form data barang Form data barang digunakan untuk mengolah data barang yang digunakan dalam kegiatan manajemen inventaris barang DSE, berikut tampilan form barang :
DSE
«use»
Aplikasi manajemen inventaris
«use»
printer dot matrix
«use»
databse access 2003
Gambar I3 Component Diagram 4.
Deployment diagram Gambar 15. Tampilan Form Data Barang KESIMPULAN Dari Sistem Informasi Manajemen Inventais barang DSE (Desktop Support Engineering) yang
INF-578
ISBN: 978-602-72850-5-7 penulis rancang, penulis meniyimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Dengan adanya Aplikasi Manajemen Inventaris, memberi kemudahan bagian DSE (Desktop Support Engineering) untuk mengolah data kegiatan Manajemen Inventaris, seperti memasukan data ataupun melakukan pencarian data. 2. Semua kegiatan yang berkaitan dapat ditangani langsung oleh bagian DSE (Desktop Support Engineering), dengan adanya Sistem Informasi yang penulis rancang. 3. Pembuatan, penyajian serta penditribusian informasi melalui laporan kegiatan Inventaris bisa dilakukan dengan cepat dan akurat dengan menggunakan Aplikasi Manajemen Inventaris, sehingga menjauhkan dari kemungkinan manipulasi data dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. 4. Pencatatan pemakaian barang inventaris bisa dikontrol langsung oleh bagian DSE (Desktop Support Engineering) dengan menerapkan sistem penghapusan pemakaian barang Inventaris, sehingga menjauhkan dari kemungkinan barang Inventaris hilang karena kecurangan dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab. 5. Jumlah barang bekas hasil dari penghapusan pemakaian inventaris dapat diketahui secara jelas, sehingga menjauhkan dari kemungkinan kecurangan manipulasi data barang bekas. 6. Pemakaian inventaris setiap user departemen ataupun setia bagian bisa diketahui secara jelas dan detail
SNIPTEK 2014 Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Munawaroh, Siti. Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang. 2006. ISSN : 08549524. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK. Nugroho, Adi. Pemrograman Berorientasi Objek. 2004. Bandung : Informatika Priansa, Donni Juni dan Agus Garindra. Manajemen Perkantoran Efektif, Efesien dan profesional. 2013. Bandung : Alfabeta Simarmata, Janner dan Iman Paryudi. 2006. Basis Data. Yogyakarta : Andi Offset. Wahid, Fathul. 2004. Dasar-Dasar Algoritma & Pemrograman. Yogyakarta : Andi Offset. Widodo, Prabowo Pudjo dan Herlawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung : Informatika.
UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada orang tua, kerabat, teman dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu sehingga penelitian ini selesai dilakukan. REFERENSI Heripracoyo, Sulistyo. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan Persediaan Pada PT. Oliser Indonesia. 2009. ISSN : 1907-5022. Yogyakarta. Seminar nasional Aplikasi Teknologi Informasi. Luthfi, Hisyam Wahid dan Berliana Kusuma Riasti. Sistem Informasi Perawatan dan Inventaris Laboraturium Pada SMK Negeri 1 Rembang Berbasis Web. 2012. ISSN : 1979-9330. Indonesian Jurnal On Computer Science. Mc Leod, Jr Raymond dan George P.Schell. Sistem Informaasi Manajemen. 2008. Jakarta : Salemba Empat.
INF-579