SKRIPSI PENERJEMAHAN INDONESIA-ARAB: ANALISIS PENGURANGAN KALIMAT DALAM BUKU TERJEMAHAN QI~AHllUBB WAQI'IYYAH llABiBi WA 'AINUNKARYA
NABILAH LUBIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Rumaniora (S.Rum)
Universitas Islam Negerl
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA '/(I/owfeaoe, Cl'iel}, II/leonl}
0leh:
NURHALIZA PUTRI NIM: 1111024000023
PROGRAM STUDI TARJAMAH FAKULTS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HADAYATULLAH JAKARTA 1438 Hl2017 M
ABSTRAK
NURHALIZA
PUTRI.
1111024000023.
“PENERJEMAHAN
INDONESIA-ARAB:
ANALISIS PENGURANGAN KALIMAT DALAM BUKU TERJEMAHAN QISSAH HUBB WÂQI’IYYAH HABÎBÎ WA ‘AINUN KARYA NABILAH LUBIS”. Jurusan Tarjamah, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.
Tujuan penelitian ini untuk, (1) mengetahui penerjemahan Indonesia-Arab pada buku Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî Wa ‘Ainun, (2) mengetahui adanya pengurangan kalimat dalam buku Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî Wa ‘Ainun, (3) mengetahui dampak dari pengurangan kalimat terhadap hasil terjemahan buku Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî Wa ‘Ainun. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu dengan mendeskripsikan penerjemahan Indonesia-Arab dalam buku Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî Wa ‘Ainun, mendeskripsikan adanya pengurangan kalimat dalam buku Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî Wa ‘Ainun dan mendeskripsikan dampak pengurangan kalimat terhadap hasil terjemahan Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî Wa ‘Ainun. Pengurangan kalimat yang terdapat dalam buku Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî Wa ‘Ainun, ada yang tidak memengaruhi isi dan pesan terjemahan dan ada yang memengaruhi isi dan pesan terjemahan. Pengurangan kalimat yang tidak memengaruhi isi dan pesan terjemahan karena kalimat tersebut dianggap tidak cocok untuk budaya Arab, tidak ada padanannya dalam bahasa Arab, informasi yang tidak diperlukan karena inti pesannya sudah tersampaikan, merupakan kalimat keterangan, dan merupakan acuan yang sudah pasti. Pengurangan kalimat yang memengaruhi isi dan pesan terjemahan karena hanya memberikan sebagian informasi yang seharusnya informasi tersebut disampaikan secara utuh. Pengurangan kalimat tersebut memberi dampak perbedaan pesan yang didapatkan oleh pembaca bahasa sumber dengan pembaca bahasa sasaran dan menyebabkan hilangnya nuansa, situasi, dan suasana yang ingin dideskripsikan dan digambarkan oleh penulis dalam teks sumber.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur, senantiasa peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan nikmat serta pertolongan-Nya kepada peneliti, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam tercurah selalu kepada Baginda Rasulullah SAW, yang telah membawa cahaya terang benderang untuk seluruh alam, dan kepada keluarga, keturunan, sahabatsahabat Beliau hingga ummat Beliau yang senantiasa mengikutinya hingga akhir nanti. Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada civitas academia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terutama kepada Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Prof. Dr. Syukron Kamil, M.Ag; dan kepada Ketua Program Studi Tarjamah, Dr. Moch Syarif Hidayatullah, M.Hum., serta Sekretaris Program Studi Tarjamah, Rizqi Handayani, M.A. Terima kasih yang begitu besar peneliti ucapkan kepada Drs. Ikhwan Azizi, M.A. yang telah membimbing peneliti selama penyusunan skripsi hingga terselesaikannya skripsi ini, dan telah meluangkan waktunya untuk mengoreksi dan memberikan masukan-masukan. Dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada penguji skripsi, yaitu Prof. Dr. Syukron Kamil, M.Ag dan Karlina Helmanita, M.Ag, yang telah menjadi penguji skripsi peneliti serta memberikan masukan yang begitu banyak untuk perbaikan skripsi sehingga skripsi peneliti dapat tersusun lebih baik lagi. Terima kasih juga peneliti ucapkan kepada seluruh dosen program studi Tarjamah yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan memberikan dorongan dan motivasi kepada peneliti. Semoga ilmu yang Bapak/Ibu berikan kepada peneliti akan bernilai manfaat yang besar bagi peneliti.
ii
Selanjutnya peneliti ingin ingin menyampaikan terima kasih kepada kedua orang tua peneliti Ayahanda Abd. Razak dan Ibunda Husnawati Yahya. Meskipun jauh, namun selalu memberikan doa, kasih sayang, pengertian, motivasi serta semangat kepada peneliti. Peneliti juga mengucapkan banyak terima kasih kepada kawan-kawan seperjuangan di Program Studi Tarjamah Angkatan 2011 dan kawan-kawan Bidik Misi Angkatan 2011. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan terutama dalam kajian penerjemahan.
Jakarta, 18 Oktober 2016
Nurhaliza Putri
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ………………………….……………………………………………..
i
KATA PENGANTAR ………………………….…………………………………
ii
DAFTAR ISI ………………………….…………………………………………..
iv
DAFTAR SINGKATAN ………………………….……………………………...
vi
PEDOMAN TRANSLITERASI …………….…………….……………………..
vii
BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Penelitian ………………………….…………
1
B.
Batasan dan Rumusan Penelitian ……………………………..
6
C.
Tujuan Penelitian …………………………………………….
6
D.
Manfaat Penelitian ………………………...……………...…..
7
E.
Penelitian Terdahulu ……….…………….……………………
7
F.
Metodologi Penelitian ………………………….……………. .
8
G.
Sistematika Penulisan ………………………….……………...
12
LANDASAN TEORI A.
Penerjemahan ………………………….……………………
13
B.
Pengurangan Kalimat dalam Penerjemahan ….……….…...…
15
C.
Pengertian Sastra dan Sastra Non-Imajinatif ………………..
22
GAMBARAN UMUM BUKU HABIBIE DAN AINUN SERTA BIOGRAFI PENULIS DAN PENERJEMAH A. Buku Habibie dan Ainun Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab ……
29
B. Biografi B.J. Habibie (penulis) ………………………….………...
30
iv
C. Biografi Prof. Dr. Nabilah Lubis M.A (penerjemah) …………….. BAB IV
BAB V
34
TEMUAN A. Temuan ………………………….………………………………..
38
B. Analisis ………………………….…………...…………..……….
54
1.
Pengurangan Kalimat yang Tidak Memengaruhi Hasil Penerjemahan..54
2.
Pengurangan Kalimat yang Memengaruhi Hasil Penerjemahan
71
PENUTUP A. Kesimpulan ………………………….……………………………
76
B. Rekomendasi ………………….…………………………………..
77
DAFTAR PUSTAKA ………………………….………………………………………
78
LAMPIRAN BUKU HABIBIE DAN AINUN VERSI BAHASA INDONESIA DAN BAHASA ARAB………………………….…..………………………………………..
81
v
SINGKATAN
BSa
: Bahasa Sasaran
BSu
: Bahasa Sumber
TSa
: Teks Sasaran
TSu
: Teks Sumber
B
: Berpengaruh
TB
: Tidak Berpengaruh
KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia
vi
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini merujuk pada pedoman transliterasi pada buku terbitan CEQDA yang berjudul ‘Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)’ cetakan II, April 2007. Berikut daftar aksara Arab dan padanannya dalam aksara latin: 1.
Konsonan Huruf Arab ا
Huruf Latin
ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن
B T Ts J H Kh D Dz R Z S Sy S D T Z ‘ Gh F Q K L M N vii
و ه ء ي
2.
W H ‘ Y
Vokal Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Untuk vokal tunggal ketentuan alih aksaranya adalah sebagai berikut: Tanda Vokal Arab
Tanda Vokal Latin
Keterangan
َ َ َ
Fathah Kasrah Dhammah
A I U
Adapun untuk vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya adalah sebagai berikut:
3.
Tanda Vokal Arab
Tanda Vokal Latin
Keterangan
ﹷي ﹷو
Ai Au
a dan i a dan u
Vokal Panjang Ketentuan aksara vokal panjang (madd), yang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan harakat dan huruf, yaitu: Tanda Vokal Arab
Tanda Vokal Latin
Keterangan
ﹷا
Â
a dengan topi di atas
ﹻي
Î
i dengan topi di atas
viii
ﹹو
4.
Ŭ
u dengan topi di atas
Kata Sandang Kata sandang, yang dalam sistem aksara Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu ال, dialihaksarakan menjadi /I/, baik diikuti huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah. Contoh: al-rijâl bukan ar-rijâl, al-dîwân bukan ad-dîwân.
5.
Syaddah (Tasydîd) Syaddah atau Tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan tanda (fathah), dalam alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah. Misalnya kata " "الض َُّر ْو َرةtidak di tulis ad-darŭrah demikian seterusnya.
6.
Ta Marbŭtah Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta marbŭtah terdapat pada kata yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /h/ (lihat contoh 1 di bawah). Hal yang sama juga berlaku jika ta marbŭtah tersebut diikuti oleh kata sifat (na’t) (lihat contoh 2). Namun, jika huruf ta marbŭtah tersebut diikuti kata benda (ism), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /t/ (lihat contoh 3). Contoh: No.
Kata Arab
Alih Aksara
1
طريقة
Tariqah
2
الجامعة اإلسالمية
Al-jâmi’ah alislâmiyyah ix
3
7.
وحدة الوجود
Wahdat al-wujŭd
Huruf Kapital Meskipun dalam tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam alih aksara ini huruf kapital tersebut juga digunakan, dengan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, antara lain untuk menuliskan permulaan kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan lain-lain. Penting diperhatikan, jika nama diri didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. (Contoh: Abŭ Hâmid al-Ghazâlî bukan Abŭ Hâmid Al- Ghazâlî, al-Kindi bukan Al-Kindi). Beberapa ketentuan lain dalam EYD sebetulnya juga dapat diterapkan dalam aksara ini, misalnya ketentuan mengenai huruf cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold). Jika menurut EYD, judul buku itu ditulis dengan cetak miring, maka demikian halnya dalam alih aksaranya. Demikian seterusnya. Berkaitan dengan penulisan nama, untuk nama-nama tokoh yang berasal dari dunia Nusantara sendiri, tidak dialihaksarakan meskipun akar katanya berasal dari bahasa Arab. Misalnya ditulis Abdussamad al-Palimbani, tidak ‘Abd al-Samad al-Palimbânî; Nuruddin al-Raniri, tidak Nŭr al-Dîn al-Rânîrî.
8.
Cara Penulisan Kata Setiap kata, baik kata kerja (fi’l), kata benda (ism), maupun huruf (harf) ditulis secara terpisah. Berikut adalah beberapa contoh alih aksara atas kalimat-kalimat dalam bahasa Arab, dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan di atas: x
Kata Arab
Alih Aksara
ذهب األستاذ
Dzahaba al-ustâdzu
ثبت األجر
Tsabata al-ajru
الحركة العصرية
Al-harakah al-‘asriyyah
َّ َّأشهد أن ال اله إال اّلل
Asyhadu an lâ ilâha illâ Allâh
مولنا ملك الصالح
Maulânâ Malik al-sâlih
َّ يؤثركم اّلل
Yu’atssirukum Allâh
المظاهر العقلية
al-mazâhir al-‘aqliyyah
اآليات الكونيَّة
al-âyât al-kauniyyah
الضرورة تبيح المحظورات
al-darŭrat tubîhu al-mahzŭrât
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Kalangan masyarakat menganggap bahwa buku Habibie dan Ainun merupakan sebuah novel. Namun, sebenarnya buku tersebut merupakan sebuah autobiografi B.J. Habibie. dimana pembauran antara fakta dan fiksi sudah diakui bahkan oleh ahli sastra, seperti Culler dan Eagleton. Dengan kata lain di dalam sastra pun, kebenaran faktual yang disajikan juga tidak bisa dihindari.1 Dalam KBBI, kata au.to.gra.fi n autograph yang berarti 1 Filol tulisan pribadi, 2 naskah asli yang ditulis tangan oleh pengarangnya sendiri.2 Pada terjemahan buku tersebut tersebut peneliti menemukan beberapa kalimat yang tidak diterjemahkan atau mengalami pengurangan. Menurut Bassnett, once the principle is accepted that sameness cannot exist between two language, it become possible to approach the question of loss and gain in the translation process.3 Prinsip universal yang penting dalam penerjemahan itu ialah bahwa informasi yang diungkapkan dalam satu bahasa harus diungkapkan setepat dan sejelas mungkin dalam
1
M. Misbahul Amri, “Auto/Biografi Indonesia: Sejarah dan Telaah Singkat”, Jurnal Bahasa dan Seni, 2008, h. 56. 2 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), edisi ke-IV, h. 101. 3 Susan Bassnett, Translation Studies, (Routledge: London, New York, 2002), cet. III, h. 36.
1
bahasa lain. Penerjemah bukan hanya menerjemahkan kata-kata saja, tetapi informasilah yang harus disampaikan.4 Menurut Sayogie, kegiatan penerjemahan adalah mentransfer arti dari bahasa sumber (BSu) ke reseptor. Hal ini berarti yang sedang ditransfer harus tetap konstan, hanya perubahan bentuk.5 Catford dalam Zuchridin Suryawinata dan Sugeng Hariyanto menyatakan bahwa di dalam penerjemahan total, teks, atau butir-butir BSu dan BSa adalah padanan terjemahan jika teks-teks atau butir-butir itu bisa saling ditukar dalam situasi yang sama. Jadi, idealnya padanan terjemahan haruslah berkorespondensi satusatu: jika X ada di dalam BSu, maka Y ada di dalam BSa; jika Y ada di dalam BSa, maka X ada di dalam BSu.6 Umumnya, kegiatan penerjemahan dimaksudkan untuk membantu orang-orang yang tidak bisa memahami pesan secara langsung dari bahasa sumbernya. Esensi penerjemahan sesungguhnya menyampaikan amanat (gagasan, pemikiran, perasaan) dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Sejatinya amanat teks sumber terterjemahkan secara utuh, baik ‘bentuk’ maupun ‘makna’ kepada yang berhak, yakni pembaca. Jangan sampai pembaca teks terjemahan menerima amanat sepotong-
4
Sayogie, Frans, Prosedur Penerjemahan dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia, Jurnal Al-Turâṡ, vol. 9, No. 2, Juli 2003, h. 148-149. 5 Alawiyah, N. Lalah, et. al., Terjemahan Teks Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Arabiyat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban [Online], vol. 3, No. 2, 31 Desember 2016, h. 219. 6 Zuchridin Suryawinata dan Sugeng Hariyanto, Translation: Bahasa Teori dan Penuntun Praktis Menerjemahkan (Yogyakarta: Kanisius, 2003), h. 14.
2
sepotong, sehingga menimbulkan kekeliruan dan kesalahpahaman Ini sama artinya dengan pengkhianatan.7 Savory dalam Zuchridin Suryawinata dan Sugeng Hariyanto menyebutkan bahwa yang seharusnya padan adalah buah pikiran atau gagasannya. Yang sangat jelas membahas masalah ini adalah Nida dan Taber yang menyebutkan closest natural equivalent of the SL message. Jadi, menurut kedua ahli itu yang harus padan dulu adalah pesan dari naskah yang diterjemahkan, dan padanannya pun harus yang alami dan semirip mungkin sehingga bisa membawa pesan yang sama.8 Sependek pemahaman peneliti dalam menerjemahkan kita harus mengikuti naskah atau teks yang kita terjemahkan, semua informasi dari bahasa sumber harus diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran. Menurut Az-Zarkani dalam Syihabuddin, menerjemahkan didefinisikan sebagai mengungkapkan makna tuturan suatu bahasa di dalam bahasa lain dengan memenuhi seluruh makna dan maksud tuturan itu.9 Apakah pengurangan dalam penerjemahan diperbolehkan? Jika dibolehkan, sejauh mana hal tersebut dapat dilakukan oleh penerjemah? Mengingat bahwa buku tersebut memang tidak harus diterjemahkan seluruhnya karena ada perbedaan aspek budaya. Nida menyiratkan pentingnya pemahaman akan budaya si pengguna BSa. Bentuk dapat saja berubah karena sistem kebahasaan dan kemasyarakatan yang sangat berbeda antara BSu dan BSa, namun efek yang sepadanlah yang menjadi tujuan utama.
7
M. Zaka, Al-Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 3. 8 Suryawinata dan Hariyanto, loc. Cit. 9 Syihabuddin, penerjemahan Arab Indonesia (Teori dan Praktek), (Bandung: Humaniora, 2005), h. 8.
3
Namun pernyataan berbeda tentang penerjemahan dilontarkan oleh Susan Bassnett, seorang pakar penerjemahan dari Inggris. Bassnett mengatakan bahwa ada pergeseran dalam menyikapi penerjemahan seiring dengan berubahnya sifat hubungan antar manusia di era global sekarang ini. Penerjemahan tidak lagi dituntut untuk mereproduksi kesepadanan sebagai hal yang utama namun justru mengupayakan proses negosiasi dan transaksi antar bahasa dan antar budaya melalui mediasi seorang penerjemah. Konsekuensi dari kenyataan tersebut adalah terjadinya gejala penghilangan dan pengkhianatan karena ada pergeseran atau penggeseran bobot.10 Contoh pengurangan dalam terjemahan Habibie dan Ainun sebagai berikut: TSu – Bahasa Indonesia
TSa - Bahasa Arab
Inilah pertama kalinya saya bertemu Pak Harto setelah beliau َ.َكَانتََهَذَهََأَوَلََمَرَةََأَلَتَقَيَبَالرَئَيَسََسَوَهَارَتَو menjadi presiden. Setelah menjabat َ َابَتَسَمَ َوَهَوَ َيَدَعَوَنَي،َوَبَعَدَ َالمَصَافَحَة tangannya,
beliau
tersenyum
dan
12
.َلَلَجَلَوَس
mempersilakan saya duduk..11
َ Menurut Peneliti َََابَتَسَم،ََوَبَعَدََالمَصَافَحَة.كَانتََهَذَهََأَوَلََمَرَةََأَلَتَقَيَبَالرَئَيَسََسَوَهَارَتَوََبَعَدََأَنََيَصَبَحََرَئَيَسَا
.َوَهَوََيَدَعَوَنَيَلَلَجَلَوَس
10
Bassnett, op. cit., h. 8.
11
Baharuddin Jusuf Habibie, Habibie & Ainun, (Jakarta: THC Mandiri, 2010), h. 60, p. 3.
َ،)2111َ، THCَMandiriَََ:َ(جاكرتا،ََقصةَحبَواقعيةَحبيبيَوعين،بحرالدينَيوسفَحبيبي12 .4ََفقرة،55َ.ص 4
Pada contoh di atas terlihat bahwa klausa setelah beliau menjadi presiden, tidak diterjemahkan. Padahal klausa tersebut mengandung penjelasan bahwa pertemuan tersebut bukan kali pertama, sementara pada teks sasaran memberikan informasi kepada pembaca bahwa pertemuan Habibie dan pak Harto saat itu baru petama kali. Menurut peneliti klausa tersebut jika tidak diterjemahkan akan memberikan pesan yang berbeda kepada pembaca karena menjelaskan bahwa itu bukan pertemuan pertama kali Habibie bersama Pak Harto. Pada teks sasaran menurut peneliti seolaholah memberi penjelasan bahwa pertemuan tersebut adalah pertemuan pertama Habibie bersama Pak Harto, hal tersebut terlihat dengan adanya frasa أولَمرة. Klausa tersebut bukan salah satu dari empat situasi dimana penerjemah harus menggunakan teknik pengurangan. Keempat situasi itu ialah; repetisi yang tidak perlu, acuan yang sudah tentu, konjungsi, dan kata keterangan.13 Menurut peneliti klausa tersebut tidak termasuk. Dari contoh tersebut kita dapat melihat pengurangan yang terdapat dalam buku Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî wa ‘Ainun. Karena pengurangan tersebut, maka peneliti menjadikan terjemahan Habibie dan Ainun sebagai objek penelitian. Berdasarkan latar belakang itulah, peneliti tertarik menulis skripsi dengan judul: PENERJEMAHAN
INDONESIA-ARAB:
ANALISIS
PENGURANGAN
KALIMAT DALAM BUKU TERJEMAHAN QISSAH HUBB WÂQI’IYYAH HABÎBÎ WA ‘AINUN.
13
Donald J. Nababan. Metode, Strategi, dan Teknik Penerjemahan: Sebuah Tinjauan Mendalam. Kongres Linguistic Nasional XII Surakarta. 2007, h. 50-53.
5
B.
Batasan dan Rumusan Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut: 1. Mengapa melakukan penelitian penerjemahan pada buku Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî wa ‘Ainun? 2. Apakah ada pengurangan kalimat dalam buku Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî wa ‘Ainun? 3. Bagaimana dampak dari pengurangan kalimat terhadap hasil terjemahan buku Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî wa ‘Ainun?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang dikemukaan di atas, penelitian ini bertujuan untuk: 1.
Mengetahui penerjemahan Indonesia-Arab pada buku Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî wa ‘Ainun.
2.
Mengetahui adanya pengurangan kalimat dalam buku Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî wa ‘Ainun.
3.
Mengetahui dampak dari pengurangan kalimat terhadap hasil terjemahan buku Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî wa ‘Ainun.
6
D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut: 1.
Memperluas teori penerjemahan yang sudah ada dengan menjadikan teori pengurangan kalimat sebagai fokus penelitian.
2.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi penerjemah pemula, khususnya penerjemahan dengan teknik pengurangan dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Arab.
E. Penelitian Terdahulu Dalam menentukan judul penelitian ini peneliti telah mengadakan tinjauan pustaka ke perpustakaan Universitas Indonesia. Peneliti menemukan skripsi mahasiswa/i yang meneliti tentang teknik penerjemahan, beberapa di antaranya: Skripsi M. Naufal Fahimuddin (2015) yang berjudul Penambahan dan Pengurangan dalam Terjemahan Cerpen Hadza al-Yaumu Sayaji’u dalam Buku Kumpulan Cerpen Yaman Kunta Chabiby. Penelitian ini membahas apa saja bentuk penambahan dan pengurangan serta keakuratan hasil terjemahan dalam cerpen Hadza al-Yaumu Sayaji’u dalam Buku Kumpulan Cerpen Yaman Kunta Chabiby ke dalam bahasa Indonesia. Tesis Margaretha Manuwembun Adisoemarta (2011) dengan judul Strategi Penerjemahan Buku Mother Teresa: Come be My Light ke dalam Bahasa Indonesia: Kritik Terjemahan Berdasarkan Model Analisis Teks yang Berorientasi pada Penerjemahan. Penelitian tersebut membahas kritik terhadap terjemahan Buku Mother 7
Teresa: Come be My Light ke dalam Bahasa Indonesia. Kritik tersebut disusun dengan menggunakan model analisis teks yang berorientasi pada penerjemahan dengan menggunakan pencapaian skopos sebagai kriteria utama keberhasilan penerapan strategi penerjemahan. Skripsi Ni Made Paramesti Rahayu (2012) yang berjudul Analisis Penerjemahan Idiom Bahasa Indonesia dalam Novel Laskar Pelangi ke dalam Bahasa Korea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik apa yang digunakan oleh penerjemah ketika menerjemahkan idiom dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Korea serta menganalisis kesepadanan makna dan pergeseran bentuk. Skripsi Ni Made dan tesis Margaretha melakukan analisis kualitas terjemahan terhadap buku dan novel, sementara skripsi ini akan mencoba menganalisis terjemahan buku Habibie dan Ainun. Dimana buku ini ditulis mirip novel dan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
F.
Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan peneliti dalam skripsi ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan desain analisis deskriptif. yang mana pendekatan kualitatif tersebut dalam pengkajian selanjutnya menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata atau gambar.14
14
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), cet VI, h. 9.
8
1.
Fokus Penelitian Fokus penelitian ini adalah pengurangan kalimat dalam buku terjemahan Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî wa ‘Ainun Habibie, dengan mencantumkan 20 data untuk dianalisis sebagai sampel.
2.
Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah Buku Habibie dan Ainun karya BJ. Habibie yang terbit pada tahun 2010 dan terjemahannya dalam bahasa Arab Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî Wa ‘Ainun yang diterjemahkan oleh Nabilah Lubis pada tahun 2011.
3.
Metode Penyediaan Data Untuk menyediakan data, peneliti harus menggunakan cara yang dalam metodologi penelitian sering disebut dengan metode atau teknik. Metode dan teknik merupakan cara dalam upaya. Metode adalah cara yang harus dilaksanakan, sedangkan teknik adalah cara melaksanakan metode.15 a)
Metode Simak, teknik simak bebas cakap pada teknik ini penulis membaca buku Habibie dan Ainun yang berbahasa Indonesia maupun yang berbahasa Arab dengan memperhatikan pengurangan kalimat yang terjadi dalam TSu.
b)
Metode Catat, pada metode ini penulis mencatat kalimat yang mengalami pengurangan.
15
Muhammad. Metode Penelitian Bahasa. (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 203.
9
4.
Analisis Data Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan cara. Pertama membaca teks sumber dan teks sasaran agar dapat membandingkan makna kalimat bahasa sumber dengan makna kalimat pada bahasa sasaran untuk mengetahui pengurangan terjemahan. Kedua, mengumpulkan data-data yang diduga mengalami pengurangan, melakukan pengecekan pada kamus serta mengategorikan data temuan yang memengaruhi hasil terjemahan dan data yang tidak memengaruhi hasil terjemahan. Ketiga, menganalisis data temuan untuk mengetahui bahwa pengurangan tersebut memengaruhi hasil terjemahan atau tidak.
5.
Metode Penyajian Hasil Analisis Data Hasil analisis data penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode informal. Hasil analisis disajikan melalui perumusan dengan menggunakan kata-kata biasa, termasuk penggunaan terminologi yang bersifat teknis.
Kemudian dalam penyusunan dan teknik penulisan skripsi, penulis berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi). Buku ini dikeluarkan oleh Center of Quality Development and Assurance (CeQDA) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2010.
10
Membaca Teks Bsu
Membaca Teks BSa
Membandingkan Kedua Teks
Mengumpulkan Data Pengurangan Kalimat
Mengecek di Kamus
Analisis Data Pengurangan Kalimat yang Tidak Memengaruhi Terjemahan dan Pengurangan Kalimat yang Menengaruhi Terjemahan
Bagan Analisis Data
11
G.
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang masing-masing dibagi
ke dalam beberapa subbab sebagai berikut: Bab I adalah pendahuluan, memaparkan latar belakang penelitian, batasan dan rumusan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian terdahulu, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II merupakan landasan teori, yakni penerjemahan, pengurangan kalimat dalam penerjemahan, pengertian sastra dan sastra non-imajinatif. Bab III merupakan gambaran umum buku Habibie dan Ainun, biografi penulis B.J. Habibie, dan biografi penerjemah Prof. Dr. Nabilah Lubis M.A. Bab IV memberikan ulasan mengenai temuan dan analisis pengurangan kalimat yang tidak memengaruhi hasil terjemahan dan pengurangan kalimat yang memengaruhi hasil terjemahan serta dampak dari pengurangan kalimat tersebut. Bab V adalah penutup, berisi kesimpulan penelitian ini dan rekomendasi untuk peneliti selanjutnya.
12
BAB II LANDASAN TEORI
A.
Penerjemahan Penerjemahan sebagai suatu seni yakni penerjemahan tidak hanya merupakan
proses pengalihan pesan, melainkan juga “penciptaan” yang biasanya terjadi pada penerjemahan sastra atau tulisan rilis.16 Muhammad Didawy dalam bukunya ‘Ilmu atTarjamah “bayna an-Naẕariyah wa at-Taṯbyq mengatakan bahwa menerjemahkan adalah menafsirkan (at-tafsir), karena menafsirkan sangat penting, orang yang tidak paham tidak bisa membuat orang lain paham ()من َلم َيفهم َال َيمكنه َأن َيفهم َغيره.17 Penerjemahan adalah istilah umum yang mengacu pada proses pengalihan buah pikiran dan gagasan dari satu bahasa (sumber) ke dalam bahasa (sasaran), baik dalam bentuk tulisan maupun lisan; baik kedua bahasa tersebut telah mempunyai sistem penulisan yang telah baku ataupun belum, baik salah satu atau keduanya didasarkan pada isyarat sebagaimana bahasa isyarat orang tuna rungu.18 Selain itu, penerjemahan adalah mengalihkan pesan, banyak yang beranggapan bahwa penerjemah adalah sekadar pengalihbahasaan. Lebih tepat bila dikatakan bahwa penerjemahan adalah pengalihan pesan (message) dari TSu ke dalam TSa. Idealnya
16
Benny H. Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 2006),
h. 16. 17
Muhammad Didawy, ‘Ilmu at-Tarjamah “bayna an-Naẕariyah wa at-Taṯbyq (Tunis: Dar al-Ma’arif, 1992), h. 15. 18 Zuchridin Suryawinata dan Sugeng Hariyanto, Translation: Bahasa Teori dan Penuntun Praktis Menerjemahkan (Yogyakarta: Kanisius, 2003), h. 13.
13
TSa (terjemahan) berisi pesan yang sepadan dengan pesan dalam TSu. 19 Menurut Newmark dalam Alawiyah, et al, terjemahan merupakan suatu keahlian yang meliputi usaha mengganti pesan atau pernyataan tertulis dalam suatu bahasa dengan pesan atau pernyataan yang sama dalam bahasa lain.20 Menurut Nida dalam Maurits Simatupang, menerjemahkan berarti mengalihkan isi pesan yang terdapat dalam BSu ke dalam BSa demikian rupa sehingga orang yang membaca (atau mendengar) pesan itu dalam BSa kesannya sama dengan kesan orang yang membaca (atau mendengar) pesan itu dalam BSu (bahasa aslinya).21 Machali dalam pembahasannya mengenai penerjemahan berkesimpulan bahwa penerjemahan bukanlah sekedar kegiatan “menggantikan” teks bahasa sumber ke dalam teks bahasa sasaran, terbukti dengan perlunya terjadi pergeseran, baik bentuk maupun makna dalam penerjemahan, karena kegiatan menerjemahkan bukanlah kegiatan “penggantian” teks, perlu ada pendekatan khusus yang dapat digunakan untuk membantu penerjemah dalam kegiatan penerjemahan, yakni perlunya kita memandang suatu teks sebagai suatu tindak komunikasi, bukan sekedar kumpulan kata dan kalimat, karena penerjemahan perlu dipandang sebagai suatu tindak komunikasi, kegiatan penerjemahan dapat dilihat melalui dua pendekatan, yakni sebagai proses dan sebagai produk. Keduanya memerlukan pendekatan yang berbeda dalam pelatihan penerjemah
19
Hoed, op cit., h. 24. Alawiyah, N. Lalah, et. al., Terjemahan Teks Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Arabiyat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban [Online], Vol. 3, No. 2, 31 Desember 2016, h. 219. 21 Maurits Simatupang, Enam MAkalah tentang Terjemahan (Jakarta: UKI Press, 1993), h. 3. 20
14
dan penerjemahan dan di samping memiliki cara pandang yang disampaikan di atas, penerjemah perlu memiliki perangkat, baik intelektual maupun praktis yang akan sangat membantunya dalam menerjemahkan.22 Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa menerjemahkan ialah pengalihan pesan bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Bukan hanya itu penerjemahan merupakan ‘penciptaan’ jika naskah yang diterjemahkan merupakan karya sastra.
B.
Pengurangan Kalimat dalam Penerjemahan Teknik terjemahan adalah cara penerjemahan kata dan frasa dengan
memperhatikan konteks kalimatnya.23 Dalam penerjemahan, kita dituntut memecahkan persoalan
penerjemahan
pada
tataran
kata,
kalimat,
atau
paragraf.
Cara
penanggulangan itu disebut teknik.24Dalam bahasa Arab, pengurangan menurut Aḫmad Jauhari yaitu َ الحذفyang artinya membuang, meniadakan, mencoret.25
ََاىَانَالمترجم،الحذفَهيَعكسَالزيادةَانتقالَمنَالظاهرَالىَالضمنيَدونَفقدانَايَمعلوم َيتجاوزَبهذهَالتقنيةَسطحَالنصَاالصلَفيحذفَبعضَالكلماتَدونَانَيشوهَاوَيحرفَمعنى .النصَاعتماداَعلىَبنيةَالجملَالعميقة
26
22 Rochayah Machali, Pedoman Bagi Penerjemah: Panduan Lengkap Bagi Anda yang Ingin Menjadi Penerjemah Profesional (Bandung: Kaifa, 2009), h. 36. 23 M. Zaka Al-Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab-Indonesia, (Bandung: Rosdakarya, 2011), h. 61. 24 Hoed, op. cit., h. 12. 25 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), h. 246. ، دون ناشر: (دون مكان، نحو منهحية متماسكة لديداكتيك الترجمة العلمية: درس الترجمة،جوهري أحمد و آخرون26 .58 . ص،)دون تاريخ
15
Terjemahan bebas menurut peneliti, pengurangan merupakan lawan dari penambahan, pengurangan dilakukan tanpa menghilangkan informasi, dengan kata lain penerjemah menggunakan teknik ini pada teks asal (TSu) kemudian membuang beberapa kata tanpa mengubah bentuk atau makna teks sesuai struktur kalimat TSa. Molina dan Albir dalam Silalahi mendefinisikan teknik penerjemahan sebagai prosedur untuk menganalisis dan mengklasifikasikan bagaimana kesepadanan terjemahan berlangsung dan dapat diterapkan pada berbagai satuan lingual. Terdapat dua puluh teknik penerjemahan yaitu: adaptasi (adaptation), amplifikasi, peminjaman (borrowing), calque, kompensasi (compensation), deskripsi (description), kreasi diskursif
(discursive creation), kesepadanan lazim (established equivalent),
generalisasi (generalization), amplifikasi linguistik, kompresi linguistik (linguistic compression), penerjemahan harfiah (literal translation), modulasi (modulation), partikularisasi (particularization), reduksi (reduction), subtitusi (substitution), variasi (variation), transposisi (transposition), penambahan (addition), dan penghilangan (deletion).27 Dari dua puluh teknik tersebut peneliti hanya akan membahas lebih dalam mengenai teknik penghilangan (deletion). Teknik ini mirip dengan teknik reduksi. Baik teknik reduksi maupun penghilangan menghendaki penerjemah untuk melakukan
27
Roswita Silalahi, Dampak Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan Pada Kualitas Terjemahan Teks Medical-Surgical Nursing dalam Bahasa Indonesia, Disertasi pada PPs Universitas Sumatera Utara: 2009). H. 103-108. Tidak dipublikasikan.
16
penghilangan. Teknik reduksi ditandai oleh penghilangan secara parsial sedangkan teknik penghilangan ditandai oleh adanya penghilangan informasi secara menyeluruh. Penghapusan (Omission atau Deletion) berarti penghapusan kata atau bagian teks BSu di dalam teks BSa. Dengan kata lain, penghapusan berarti tidak diterjemahkannya kata atau bagian teks BSu di dalam teks BSa. Pertimbangannya adalah kata atau bagian teks BSu tersebut tidak begitu penting bagi keseluruhan teks BSa dan biasanya agak sulit untuk diterjemahkan. Jadi mungkin penerjemah berpikir, daripada harus menerjemahkan kata atau bagian teks BSu itu dengan konsekuensi pembaca BSa agak bingung, maka lebih baik lagi penerjemah untuk menghilangkan saja bagian itu karena perbedaan maknanya tidak signifikan. Perhatikan contoh berikut. BSu: “Sama dengan raden ayu ibunya,” katanya lirih. BSa: “Just like her mother,” she whispered.28 Menurut M. Zaka Al-Farisi dalam bukunya Pedoman Penerjemahan Arab-Indonesia menyebut teknik pengurangan dengan istilah teknik pelesapan. Penggunaan teknik pelesapan (deletion atau omission) tidak jauh berbeda dengan teknik reduksi. Keduanya sama-sama meniscayakan adanya penghilangan unsur-unsur linguistik yang ada dalam bahasa sumber. Bedanya, pada teknik reduksi penghilangan bersifat parsial, sedangkan pada teknik pelesapan, informasi yang dihilangkan bersifat menyeluruh. Umumnya, pelesapan unsur linguistik bahasa sumber disebabkan tidak adanya padanan gramatikal yang sesuai dalam bahasa target.
28
Suryawinata dan Hariyanto, op. cit., h. 75.
17
Operasional teknik pelesapan bersifat parsial atau total. Pelesapan parsial berupa penghilangan bagian frase atau klausa. Adapun pelesapan total, sesuai dengan namanya, berupa penghilangan seluruh unsur yang terdapat dalam frase atau klausa. Secara garis besar, terdapat dua macam pelesapan: yang bersifat wajib (obligatory) dan yang bersifat opsional (optional). Yang pertama biasanya digunakan supaya hasil terjemahan tidak menyalahi gramatika bahasa target. Sementara yang kedua bisa digunakan untuk menghindari pengulangan atau pemakaian kata yang sama. Namun, tidak jarang teknik pelesapan ini digunakan penerjemah untuk menyamarkan ketidakmampuannya dalam menemukan padanan yang tepat dalam bahasa target.29 Adapun menurut Nur Mufid dan Kaserun As. Rahman mengistilahkan pengurangan dengan kata penyempitan/Tadlyiq adalah pembuangan atau tidak menerjemahkan satu-dua atau bahkan tiga kata dalam suatu bahasa Arab. Hal ini kita lakukan bukan semata-mata karena alasan penghematan atau karena prinsip elipsis, tetapi karena gaya dan cara bahasa Indonesia memang menghendaki demikian.30 1. Yang boleh atau bahkan harus dibuang dan tidak perlu diterjemahkan adalah huruf-huruf jar, terutama yang berfungsi sebagai kata tambahan (za’idah).31 2. Yang boleh dan sebaiknya dibuang atau tidak perlu diterjemahkan adalah kata sambung waw dan fa juga tsumma sebagai harf ‘athaf (conjunction= kata tugas)
29
Al-Farisi, op. cit., h. 82. Nur Mufid dan Kaserun As. Rahman, Buku Pintar Menerjemahkan Arab-Indonesia (Cara Paling Tepat, Mudah dan Kreatif), (Surabaya: Pustaka Progresif, 2007), h. 65. 31 Ibid., h. 65. 30
18
atau harf isti’naf (rebegining letters). Kata sambung semacam ini sering diterjemahkan menjadi tanda baca koma (,).32 3. Huruf atau kata untuk taukid (emphasis atau penegasan) seperti inna, qod, laqod dan mashdar sebagai maf’ul muthlak (absolut or internal object) serta frasa atau idiom untuk taukid juga tidak perlu diterjemahkan menjadi kata atau frasa yang berbeda dari makna aslinya. Taukid semacam ini kita terjemahkan menjadi kata sangat atau sebenarnya atau hanya dengan kata jadi saja.33 4. Kata ganti (dlamir) berbeda dengan bahasa-bahasa yang lain –termasuk bahasa Indonesia- bahasa Arab sangat banyak menggunakan dlamir (kata ganti). Dalam menerjemahkan dlamir ke dalam bahasa Indonesia, penerjemah seringkali membuang satu-dua dlamir. Hal demikian karena rasa bahasa Indonesia tidak bisa menerima penggunaaan dlamir yang berlebihan tersebut.34 5. Kana, ashbaha dan sejenisnya juga seringkali harus dibuang.35 Hidayatullah dalam bukunya Penerjemahan Arab-Indonesia Kontemporer: Dasar, Teori, dan Masalah, penerjemah tidak boleh menambah atau mengurangi pesan. Penambahan atau pengurangan di sini bukan terkait dengan jumlah kata, tetapi soal pemahaman yang diperoleh dari pesan tersebut.36
32
Ibid., h. 67. Ibid., h. 70. 34 Ibid., h. 72 35 Ibid., h. 73 36 Moch. Syarif Hidayatullah. Penerjemahan Arab-Indonesia Kontemporer: Dasar, Teori, dan Masalah. (Tangerang Selatan: Penerbit Alkitabah, 2014), Cet I, h.18. 33
19
Menurut Hidayatullah strategi penerjemahan yaitu, mengedepankan dan mengakhirkan (Taqdim dan Ta’khir), menambahkan (Ziyadah), membuang (Hadzf), dan mengganti (Tabdil). Pada pembahasan ini peneliti hanya menjelaskan bagian hadzf (membuang) saja. Strategi ini mengharuskan seorang penerjemah untuk membuang kata dalam BSa yang disebut dalam BSu. Contoh:37
َ الس َمك َ َصيَ َد َ َبَأَحَ َم َدَل َ َامَ َذه َ َنَالَي َ فَيََيَ َومََ َم 9
87
6
5
4
3
2
1
Suatu hari, Ahmad (pergi) memancing 1234
6
5
789
Pada contoh tersebut, jumlah kata dalam TSu yang semula berjumlah 9 kata, ketika diterjemahkan menyu-sut menjadi 5 kata. Ada beberapa kata yang tidak diterjemahkan, karena kata-kata itu tidak diperlukan untuk pengalihan TSu ke TSa. Bahkan apabila kata-kataitu dimunculkan dan tidak dibuang, maka mungkin pesannya menjadi menyimpang.38 Menurut Nida dalam Hasibuan, teori transformasi dapat dipecah-pecah menjadi beberapa teori seperti (1) teori tambahan (theory of addition), (2) teori pengurangan (theory of deletion) atau “partial translation”, (3) paraphrase, dan (4) teori perubahan
37 38
Ibid., h.54-56. Ibid., h.56.
20
struktur (structural change).39 Dalam pembahasan tersebut peneliti hanya membahas teori pengurangan saja. Pengurangan kata-kata dalam terjemahan bahasa inggris ke bahasa Indonesia. Beberapa ahli menyebut teori pengurangan tersebut sebagai “partial translation”. “partial” artinya sebagian, “partial translation” maksudnya terjemahan sebagian contoh, frasa “makan malam” dalam bahasa inggris diterjemahkan dengan “dinner”, tidak diterjemahkan menjadi “evening dinner” karena kata “dinner” telah bermakna “makan malam”.40 Menurut Nida dalam Nababan, mencatat empat situasi dimana penerjemah harus menggunakan teknik pengurangan disamping karena tuntutan TSa. Keempat situasi tersebut ialah; repetisi yang tidak perlu, acuan yang sudah tentu, konjungsi, dan kata keterangan.41 Dari berbagai pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan ada beberapa istilah untuk menyebut teknik pengurangan yaitu teknik penghilangan, teknik pelesapan, dan teknik penyempitan. Pada pembahasan ini peneliti menggunakan istilah teknik pengurangan.
39
Sofia Rangkuti Hasibuan, Terjemahan dan Kaitannya dengan Tata Bahasa Inggris, (Jakarta: Dian Rakyat, 1991), h. 114-115. 40 Ibid., h. 119. 41 Donald J. Nababan. Metode, Strategi, dan Teknik Penerjemahan: Sebuah Tinjauan Mendalam. Kumpulan Makalah Ringkas pada Kongres Linguistik Nasional XII Surakarta (PDF). 3-6 September 2007. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Donald%20Jupply,%20S.S.,%20M.Hum/KLN%20XI I%20Metode%20Strategi%20dan%20Teknik%20Penerjemahan.pdf ; internet; diunduh pada 31 Maret 2017. h. 52.
21
Teknik pengurangan terbagi dua yaitu teknik pengurangan sebagian dan total. Teknik pengurangan sebagian dimaksudkan menghilangkan satu-dua bahkan tiga kata sedangkan teknik pengurangan total yaitu menghilangkan keseluruhan informasi. Teknik pengurangan total inilah yang akan digunakan untuk menganalisis temuan pada bab empat.
C. Pengertian Sastra dan Sastra Non-Imajinatif Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa.42 Menurut Kamil dalam bukunya Teori Kritik Sastra Arab: Klasik dan Modern, sastra dalam bahasa Arab disebut adab. Bentuk jamak (plural)nya adalah Adaâb. Secara leksikal, kata adab selain berarti sastra, juga etika (sopan santun), tata cara, filologi, kemanusiaan, kultur, dan ilmu humaniora. Dalam bahasa Indonesia, kata adab ini diserap bukan dengan makna sastra, tetapi sopan santun, budi bahasa, dan kebudayaan, kemajuan, atau kecerdasan.43 Sastra dapat digolongkan menjadi dua kelompok jenisnya, yakni sastra imajinatif dan sastra non-imajinatif. Dalam penggolongan sastra yang pertama, ciri khayali sastra agak kuat dibanding dengan sastra non-imajinatif. Begitu pula dalam penggunaan bahasanya, sastra imajinatif lebih menekankan penggunaan bahasa dalam arti yang
42
Jakob Sumardjo dan Saini K.M, Apresiasi Kesusastraan, cet III, (Jakarta: Gramedia, 1991),
h. 3. 43
Sukron Kamil, Teori Kritik Sastra Arab Klasik dan Modern, cet II, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 3.
22
konotatif (banyak arti) dibandingkan dengan sastra non-imajinatif yang lebih menekankan pada penggunaan bahasa denotatif (tunggal arti). Tentu saja perbedaanperbedaan tadi bersifat ekstrim, sebab pada kenyataannya tidak ada karya sastra imajinatif yang sepenuhnya khayali dan berbahasa konotatif. Juga tidak selamanya karya sastra non-imajinatif tidak bersifat khayali dan berbahasa denotatif. Dalam karya sastra imajinatif maupun non-imajinatif ciri-ciri khayali dan penggunaan bahasa denotatif-konotatif tadi tidak ada ukurannya. Kedua unsur tersebut bercampur baur pada masing-masing jenis karya sastra, hanya bobot penekanannya dapat bergeser dan berbeda-beda. Kalau dalam sebuah karya sastra unsur khayali agak berkurang dan penggunaan bahasa cenderung denotatif, maka karya demikian cenderung digolongkan ke dalam karya sastra non-imajinatif.44 Dengan demikian, ciri sastra imajinatif adalah: karya sastra tersebut lebih banyak bersifat khayali, menggunakan bahasa yang konotatif, dan memenuhi syarat-syarat estetika seni. Sedangkan ciri sastra non-imajinatif adalah: karya sastra tersebut lebih banyak unsur faktualnya daripada khayalinya, menggunakan bahasa yang cenderung denotatif, dan memenuhi syarat-syarat estetika seni.45 Sastra non-imajinatif membahas tentang sastra, tetapi bukan merupakan hasil imajinasi.46 Dalam prakteknya jenis sastra non-imajinatif tadi terdiri dari karya-karya yang berbentuk esai, kritik, biografi, otobiografi, dan sejarah. Dalam jenis sastra non-
44
Sumardjo dan Saini K.M, op. cit., h. 17. Ibid., h. 17. 46 Kamil, op. cit., h. 39. 45
23
imajinatif ini kadang-kadang dimasukkan pula jenis memoar, catatan harian dan suratsurat. Dalam sejarah sastra Indonesia modern, genre sastra yang disebut di atas jarang yang dimasukkan sebagai karya sastra. Apa yang disebut karya sastra di Indonesia selalu genre sastra imajinatif saja. Hanya karya kritik dan esai sering dimasukkan sebagai karya sastra di Indonesia. Hal ini dapat kita maklumi karena sejarah sastra Indonesia modern masih pendek usianya, sehingga genre-genre sastra non-imajinatif belum sempat berkembang.47 Berikut tabel perbedaan sastra imajinatif dan nonimajinatif;48 Sastra Imajinatif 1. Memenuhi estetika seni (unity, balance, harmony, dan right emphasis) 2. Cenderung
mengemukakan
khayali 3. Bahasa cenderung konotatif
Sastra Non-Imajinatif
1. Memenuhi estetika seni (unity, balance, harmony, dan right emphasis) 2. Cenderung mengemukakan fakta 3. Bahasa cenderung denotative
Adapun dalam sastra Arab, adab (sastra) terbagi ke dalam dua bagian besar: aladab al-waṣfî (sastra deskriptif/nonimajinatif/nonfiksi) dan al-adab al-insyâ’i (sastra kreatif/fiksi). Al-adab al- waṣfî sering disebut juga dengan al-‘ulûm al-adabiyyah. Aladab al- waṣfî terdiri dari tiga bagian: sejarah sastra (târîkh adab), kritik sastra (naqd
47 48
Sumardjo dan Saini K.M, loc. cit. Ibid., h. 19.
24
al-adab), dan teori sastra (naẓariyah al-adab).49 Sementara itu, al-adab al-insyâ’i adalah ekspresi bahasa yang indah dalam bentuk puisi, prosa, atau drama yang menggunakan gaya bahasa berbeda dari gaya bahasa biasa, karena mengandung aspek estetika bentuk dan makna (memuat rasa, imajinasi dan pikiran), yang karenanya memengaruhi rasa dan pikiran penikmatnya (pembaca atau pendengar), serta kekuatan isi sebagiannya mengajak mereka pada hal-hal etis. Al-adab al-insyâ’i (sastra kreatif Arab) dibagi dalam tiga bagian besar: puisi (as-syi’ir), prosa (naṡr), dan drama (almasraḥiyyah).50 Pada pembahasan teori ini peneliti membatasi dengan hanya memaparkan sastra non-imajinatif/al-adab al- waṣfî saja. Kadar fakta dalam genre sastra non-imajinatif agak menonjol. Sastrawan bekerja berdasarkan fakta atau kenyataan yang betul-betul ada dan terjadi sepanjang yang mampu diperolehnya. Dengan sendirinya penyajiannya dalam bentuk sastra disertai oleh daya imajinasinya pula, yang memang menjadi ciri khas karya sastra. Sastrawan menggambarkan fakta tadi dalam tafsiran pribadinya yang bebas, sehingga unsur khayalinya akan mengubah makna faktanya. Dengan demikian, meskipun tiga sastrawan menggarap fakta yang sama, mereka akan melahirkan karya sastra yang berbeda-beda.51Jenis-jenis
sastra
non-imajinatif
yaitu
esai,
kritik,
biografi,
autobiografi, sejarah, memoar, catatan harian, dan surat-surat.52 Dari pembagian jenis-
49
Kamil, op. cit., h. 5. Ibid., h. 9. 51 Sumardjo dan Saini K.M, loc. Cit., h. 19. 52 Ibid., h. 19-25 50
25
jenis sastra non-imajinatif tersebut peneliti hanya membahas beberapa saja yaitu terkait biografi dan autobiografi. 1.
Biografi Biografi atau riwayat hidup adalah cerita tentang hidup seseorang yang ditulis oleh
orang lain (sastrawan). Dalam bahasa Arab biografi disebut sebagai sirah artinya kelakuan, perilaku, biografi, riwayat hidup, sejarah hidup,53 dari segi bahasa sirah yaitu ṯariqah (jalan) atau sanah (tahun).54 Tugas penulis biografi adalah menghadirkan kembali jalan hidup seseorang berdasarkan sumber-sumber atau fakta-fakta yang dapat dikumpulkan yang dapat dikumpulkannya. Teknik penyusunan riwayat hidup itu biasanya kronologis: dimulai dari kelahirannya, masa kanak-kanak, masa muda, dewasa, dan akhir hayatnya. Sebuah karya biografi biasanya menyangkut kehidupan tokoh-tokoh penting dalam masyarakat atau tokoh-tokoh sejarah. Ada empat golongan biografi, yakni biografi ilmiah, biografi berat sebelah, biografi populer, dan novel biografi. Biografi ilmiah adalah biografi yang penuh dengan data-data teknis yang menjadi keahlian khusus tokoh tersebut. Kalau dia tokoh politik, maka istilah-istilah politik dan seluk-beluk kehidupan politik banyak diuraikan didalamnya.55
53
Paradox. VerbAce-Pro Kamus Inggris-Arab, Arab-Inggris. Pronounciation data based on the Carnegie Mellon Pronouncing Dictionary, voice pronounciation by www.tfd.com. Versi 2.2. 2 Juli 2013. 54 ‘Abdul Majyd al-Baghdady, “Fannu as-Syrah adz-Dzatiyah wa Anwa’iha fiy al-Adab al‘Araby”, Majallah al-Qism al-‘Arabiy, Pakistan, 2016, h. 190. 55 Ibid., h. 22.
26
Biografi berat sebelah adalah biografi yang banyak menyembunyikan atau menghilangkan segi-segi buruk dari tokoh yang dibicarakannya demi tujuan tertentu. Biografi populer adalah biografi yang menekankan penggambaran riwayat hidup seseorang secara jelas, objektif, hidup dan penuh warna, tidak memuja atau meremehkan perbuatan seseorang tokoh. Dengan penggambaran yang menarik dan penuh simpatik pembaca dapat diajak memahami dan menghargai pribadi tokoh yang dibicarakan. Novel biografi pada dasarnya adalah novel yang lebih mementingkan unsur khayali daripada fakta. dalam Biografi ini, yang dipentingkan adalah makna yang ingin ditonjolkan dari riwayat hidup seseorang. Untuk mencapai efek ini, biasanya pengarang memasukkan kejadian-kejadian yang diperkirakan terjadi dan tidak berdasarkan fakta. Biografi yang biasanya mencapai mutu sastra adalah biografi populer dan novel biografi. Unsur imajinasi pengarang lebih bebas dalam karya-karya ini, sehingga mudah mencapai efek-efek tertentu untuk makna yang hendak disampaikan kepada pembaca.56 2.
Autobiografi Autobiografi adalah biografi yang ditulis oleh tokohnya sendiri, atau kadang-
kadang ditulis oleh orang lain atas penuturan dan sepengetahuan tokohnya. Kelebihan autobiografi adalah bahwa peristiwa-peristiwa kecil yang tidak diketahui orang lain
56
Ibid., h. 23.
27
karena tidak ada buktinya dapat diungkapkan. Begitu pula sikap, pendapat, dan perasaan tokoh yang tak pernah diketahui orang lain dapat diungkapkan. Kelemahan autobiografi adalah tokoh sering menyembunyikan hal-hal yang dapat memberikan citra buruk bagi dirinya57. Autobiografi dan biografi dapat dijadikan satu menjadi auto/biografi.58 Oleh karena itu pada bab landasan teori ini peneliti membahas autobiografi dan biografi.
57
Ibid., h. 23 M. Misbahul Amri, “Auto/Biografi Indonesia: Sejarah dan Telaah Singkat”, Jurnal Bahasa dan Seni, 2008, h. 54. 58
28
BAB III GAMBARAN UMUM BUKU HABIBIE DAN AINUN SERTA BIOGRAFI PENULIS DAN PENERJEMAH
A. Buku Habibie dan Ainun Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab Buku Habibie dan Ainun adalah karya B.J. Habibie sebagai hadiah kepada sang istri almarhumah Hj. Hasri Ainun Habibie. Buku ini lahir sebagai terapi untuk mengobati kerinduan Habibie yang tiba-tiba kehilangan seseorang yang selama 48 tahun 10 hari berada dalam kehidupannya. Buku ini berisi perjalanan hidup Habibie dan Ainun dari segi perjalanan percintaan, perjuangan, dan kehidupan mereka yang diselingi dengan perjalanan karir Habibie dari seorang mahasiswa berprestasi hingga menjadi seorang pembuat pesawat terbang dan menjadi Presiden Republik Indonesia. Habibie dan Ainun merupakan pasangan serasi, mereka berdua cerdas dan taat beragama. B.J. Habibie berharap pembaca dapat lebih jauh mendalami kisah, hikmah dan makna di balik kehidupannya bersama sang istri. Pada versi bahasa Arab buku tersebut diterjemahkan oleh Prof. Dr. Nabilah Lubis M.A., dengan judul Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî wa ‘Ainun. Diterbitkan pada tahun 2011 oleh PT. The Habibie Center, ada 322 halaman. Pada buku terjemahan terdapat biografi penulis, foto pernikahan penulis, dan beberapa foto kegiatan penulis.
29
Menurut peneliti buku tersebut sangat menginspirasi pembaca dan patut diteladani, semangatnya dalam menuntut ilmu, pekerja keras, taat beragama dan memiliki nasionalisme yang tinggi, keberhasilannya dalam pendidikan, karir, dan kehidupan rumah tangganya. B. Biografi B.J. Habibie (penulis) Prof. Dr. Ing.-Dr.Sc.H.C.Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie, lahir di Parepare (Sulawesi Selatan) Indonesia, pada tanggal 25 Juni 1936. Anak ke-4 dari sembilan putra-putri keluarga Alwi Abdul Djalil Habibie dan R.A.Tuti Marini Puspowardoyo. Ia hanya kuliah selama satu tahun di Institut Teknologi Bandung (ITB), karena pada tahun l955, ia dikirim oleh ibunya untuk belajar di Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule, Aachen, Jerman. B.J. Habibie menikah dengan dr. Hasri Ainun Habibie, anak ke-4 dari delapan bersaudara, keluarga Haji Mohammad Besari, pada tanggal 12 Mei l962 dan dikarunia dua putra dan lima cucu. Setelah belajar di Jerman selama lima tahun, B.J.Habibie memperoleh DiplomIngenieur dengan prestasi cum laude dari Fakultas Teknik Mesin jurusan Desain dan Konstruksi pesawat terbang. B.J. Habibie muda, seorang muslim taat yang sering berpuasa sunnah Senin dan Kamis, memperoleh gelar Doctor Ingenieur di fakultas teknik mesin, jurusan Desain dan Konstruksi Pesawat Terbang dengan predikat summa cumlaude. B.J. Habibie mengawali karir di Jerman dengan menjadi Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktur di Hamburger Flugzeugbau Gmbh, Hamburg
30
(1965-1969) kemudian menjabat Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada industri pesawat terbang komersial dan militer di MBB Gmbh, Hamburg dan Munchen (19691973). B.J. Habibie Presiden sekaligus Direktur Teknologi MBB Gmbh, Hamburg dan Munchen (1973-1978), Penasihat Senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB (1978). Sebelumnya, tahun 1977, B.J. Habibie menerima gelar Profesor dari Institut Teknlogi Bandung (ITB) dengan orasi ilmiah mengenai Konstruksi Pesawat Terbang. Dalam rangka memenuhi panggilan tanah airnya, pada tahun 1974 B.J. Habibie kembali ke Indonesia. Dia memulai karirnya sebagai penasihat pemerintah bidang teknologi pesawat terbang dan teknologi tinggi yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. Tugas ini diembannya sampai tahun 1978. Setelah itu, ia diangkat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi sekaligus Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Ia mengemban tugas ini selama lima periode Kabinet Pembangunan yang berakhir pada tahun 1998. Ia juga menjabat sebagai Ketua Dewan Riset Nasional. Sebelum Pemilu 1997, B.J. Habibie menyampaikan kepada keluarga dan sahabatsahabat terdekatnya, bahwa ia berencana mengundurkan diri setelah masa bhakti di Kabinet Pembangunan VI berakhir. Namun, manusia merencanakan Tuhan yang menentukan. Pada tanggal 11 Maret 1998, melalui Sidang Umum MPR, ia diangkat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia yang ke-7. Pada waktu yang bersamaan, krisis ekonomi melanda kawasan Asia termasuk Indonesia. Krisis ini pula mengakibatkan munculnya krisis politik dan kepercayaan di Indonesia. Krisis berlanjut yang lebih parah itu mendorong rakyat Indonesia menuntut 31
reformasi total. Akhirnya 21 Mei 1998, Presiden Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya. Berdasarkan pasal 8 UUD 1945, pada hari yang sama B.J. Habibie diambil sumpahnya sebagai Presiden Republik Indonesia ke-3, di depan Ketua Mahkamah Agung dan seluruh jajarannya. Presiden B.J. Habibie memangku jabatan presiden selama 512 hari. Di bawah kepemimpinannya, Bangsa Indonesia bukan hanya sukses melaksanakan Pemilu multi partai yang bebas dan adil pada 7 Juni 1999, tetapi juga sukses membawa perubahan signifikan pada stabilitas, demokratisasi dan reformasi di Indonesia. B.J. Habibie menerima 17 medali penghargaan dari dalam negeri dan 16 dari dunia internasional. Termasuk yang diterimanya adalah Grand Officer De la Legion D’honneur, penghargaan tertinggi pemerintah Prancis atas jasa-jasa dan kontribusinya pada pengembangan teknologi di Indonesia, 1997; Das Grosskreuz, penghargaan tertinggi pemerintah Jerman atas jasa-jasanya dalam membina hubungan antara Indonesia dan Jerman; Penghargaan Edward Warner Award yang dipersembahkan oleh Dewan Eksekutif organisasi internasional penerbangan sipil (ICAO) pada tahun 1994; Bintang Kehormataan, La Gran Crus de la Orden del Merito Civil, dari pemerintah kerajaan Spanyol pada tahun 1987. Ia juga menerima sejumlah doktor penghargaan (Doctor of Honoris Causa) dari beberapa universitas ternama dunia, antara lain: Cranfield Institute of Technology, Inggris; Chungbuk University, Korea dan beberapa universitas lainnya. Selama kariernya, Habibie memegang 47 jabatan penting seperti : Direktur Utama PT.Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), Direktur Utama Industri Perkapalan 32
PT.PAL, Direktur Utama Industri Senjata Ringan (PINDAD), Kepala Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam, Kepala Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS), Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI). Sejak l997, ia memangku jabatan sebagai Presiden Forum Internasional Islam untuk Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Sumber Daya Manusia (IIFTIHAR), sampai saat ini B.J. Habibie Pendiri dan Ketua Dewan Pembina The Habibie Center, sejak 1999. Sejak 2000, B.J. Habibie juga menjadi sejumlah anggota organisasi internasional non pemerintah, antara lain: The Inter-Action Council sebuah organisasi yang beranggotakan kurang lebih 40 mantan Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan dari berbagai Negara. Ia juga anggota Liga Muslim Dunia (Rabithah ‘Alam Islami) sejak 2001, organisasi ini berkantor pusat di Mekkah, Arab Saudi. Anggota The National Academic of Engineering, Amerika Serikat. Yang terbaru, ia menjadi salah satu pendiri Asosiasi Internasional Bidang Kolegum pakar Etika dan Politik yang didirikan di Bled, Slovenia. Organisasi ini beranggotakan sejumlah pakar dari berbagai Negara. B.J. Habibie terlibat dalam berbagai proyek desain dan konstruksi pesawat terbang antara lain: Fokker F 28, Transall C-130 (transport militer), Hansa Jet 320 (jet eksekutif), Air Bus A-3000, pesawat transport DO-31 (pesawat dengan teknologi mendarat dan lepas landas vertikal), CN-235, N250 (pesawat dengan teknologi fly-by-wire), ia secara tidak langsung terlibat dalam proyek perhitungan dan desain helicopter jenis BO-105, pesawat tempur dengan multi peran, beberapa peluru kendali dan satelit. B.J. Habibie
33
telah mempublikasikan sejumlah karya ilmiah dalam bidang thermodinamika, konstruksi, instalasi aerodinamika dan mekanika fraktur pesawat terbang.59
C. Biografi Prof. Dr. Nabilah Lubis M.A., (penerjemah) Nabilah Lubis, lahir di Kairo, Mesir, 14 Maret 1942. Beliau adalah Alumnus Universitas Kairo pada jurusan keperpustakaan Fakultas Sastra (1963). Meraih Master Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1989). Studi singkat Doktor Universitas Leiden Program Kerja Sama Indonesia-Belanda dalam Islamic Studies melalui INIS (1989-1990) hingga meraih doktor dari UIN Jakarta (1992) Ilmu Filologi dengan disertasi Zubdat al-Asrar karya Syeikh Yusuf al-Taj al-Makassari. Karier dan jabatan yang dipegang, di antaranya: Perintis Perpustakaan UIN Jakarta (1964-1969); Dosen Bahasa Arab Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta (1970-1973); Dosen Luar Biasa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta; Dosen Akademi BahasaBahasa Asing (ABA) Jurusan Bahasa Arab (1963-1969); Dosen Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (1972-1973); Pembantu Rektor Institut Ilmu Al-Quran (1972-1984); Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta (1994), Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta (1994-1988). Kini Guru Besar Sastra Arab dan Filologi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta. Anggota Persahabatan Indonesia-Mesir; Anggota Persahabatan Indonesia-Libya; Anggota 59
B.J. Habibie “Detik-Detik yang Menentukan” diakses pada 30 April 2015 pukul 14:10 WIB,
https://indocropcircles.files.wordpress.com/2013/10/bj-habibie-detik-detik-yangmenentukan.pdf h. 546-549. dari
34
Penasehat Badan Kontak Majelis Ta’lim (BKMT) Indonesia; Pengurus Masyarakat Pernaskahan Nusantara (MANASSA) Pusat-Indonesia; Ketua Forum Kajian Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan HumanioraUIN Jakarta; Ketua Program Pengembangan Wanita ICMI Orsat Ciputat; Penasehat International Muslim Women Union cabang Indonesia; Ketua Umum The International Council of Muslim Women Scholar merangkap Majlis Al-Alimat al-Alami Indonesia (MAAI); Pemimpin Redaksi Majalah Alo Indonesia (1999-sekarang); Anggota Dewan Pakar Agama dan Budaya, ICMI Pusat (2000-sekarang). Beliau menikah dengan pria asli Tapanuli Selatan, H. Burhanuddin Umar Lubis, MA (1963) di Kairo, Nabilah Abdel Fattah berhasil membina keluarga yang harmonis dan mengantar keberhasilan putra-putrinya dalam bidangnya masing-masing: ilmuan, birokrat, entertainer dan pejuang Islam. Mereka adalah: Prof. Dr. Amany Lubis, MA., Sri Ilham Lubis, MPd., Umar Al Fattah Lubis, SE., H. Ahmad Sabri Lubis. Di bidang media, Nabilah menerbitkan dan menjadi Pemimpin Redaksi Majalah berbahasa Arab Alo Indonesia (1999-sekarang); menerjemahkan buku dua Presiden RI (BJ. Habibie dan Susilo Bambang Yudhyono) ke dalam bahasa Arab, belasan buah karyanya juga sudah diterbitkan dalam bentuk buku. Karya-karyanya yang sudah diterbitkan dalam bentuk buku, di antaranya: 1.
Sejarah Perjuangan Bangsa dan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, terjemahan dari Indonesia ke Arab, karya Nugroho Natosusanto (Jakarta: Departemen Penerangan RI)
35
2. Syeikh Yusuf From Indonesia To Cape Town (Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, 2005). 3. Al-Muin fi al-Adab, Tarikh Adab Arabi (buku daras untuk Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora UIN, STAIN dan IAIN, cet. I, 2005). 4. Membendung Liberalisme, pengantar buku, kumpulan makalah, ed. Zaitunah Subhan (Jakarta: MAAI-Republika Press, 2006). 5. Syekh Yusuf al-Taj al-Makassari, Menyingkap Intisari Segala Rahasia (Jakarta: Mizan-Fak Sastra UI-EFEO, 1996). 6. Teks, Naskah, dan Metode Penelitian Filologi (Jakarta: Forum Kajian Bahasa dan Sastra Fak. Adab IAIN Jakarta sebagai buku daras, 1996). 7. Fiqh Puasa, Karya Yusuf Qardhawi, terjemahan (Jakarta: Rajawali Press Sri Gunting, 1996). 8. Dasar-Dasar Akidah Islam, Terjemahan, buku karya Nasir Makarim al-Syiray (Jakarta: Rajawali Pres, 1997). 9. Menyingkap Rahasia Ibadah Haji (Jakarta: Rajawali Pres Sri Gunting, 1999). 10. Badiuzzaman Said al-Nursi dari Turki, Riwayat Hidup dan Karya (Bandung: Grafindo, 2001). 11. Perubahan Sosial di Indonesia, Problema dan Tantangannya (Jakarta: MAAI, 2006); Al-Isysyraq wa al-Mustasyriqun wa A’malihim fi Indonesia (Jakarta: MAAI, 2006).
36
12. Teks, Naskah, dan Metode Filologi, edisi revisi dengan penambahan materi oleh Oman Fathurrrahman dan Sayuti Nasution (Jakarta: Alo Indonesia Press, 2007). Adapun karyanya dalam bidang sastra sebagai berikut; 1. Buku Habibie & Ainun diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, karya B.J. Habibie.60 2. Menerjemahkan puisi Taufik Ismail, berjudul Awan dan Angin di Negeri Khatulistiwa.61 3. Menerjemahkan kumpulan Kumpulan puisi dwibahasa “debu di atas debu”.62
60
Nabilah Lubis, Roman Putri Kairo dan Mozaik Pengabdian di Negeri Khatulistiwa. (Tangerang Selatan: Yayasan Media Alo Indonesia, 2012), h. 413-416. 61 Ibid., h. 379. 62 Nabilah Lubis, “Mari Menerjemahkan”, http://fah.uinjkt.ac.id/prof-dr-nabilah-lubis-mamari-menerjemahkan/ , 22 april 2017.
37
BAB IV TEMUAN
A. Temuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerjemahan Indonesia-Arab pada buku Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî Wa ‘Ainun, mengetahui adanya pengurangan kalimat dalam buku Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî Wa ‘Ainun, dan mengetahui dampak dari pengurangan kalimat terhadap hasil terjemahan buku Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî Wa ‘Ainun. Setelah membaca dan mengumpulkan data, ada dua puluh data yang diduga mengalami pengurangan kalimat dalam teks sasaran. Setelah menganalisis dan melakukan pengecekan dengan menggunakan kamus, ditemukan tujuh belas data pengurangan kalimat yang tidak mempengaruhi hasil terjemahan dari dua puluh data keseluruhan dan ditemukan tiga data pengurangan kalimat yang tidak mempengaruhi pengurangan. Berikut ini adalah tabel pengumpulan data yang mempengaruhi hasil terjemahan dan yang tidak memengaruhi hasil terjemahan.
No
TSu
… 1
ke
Dekan
Kedokteran.
Ke
TSa
Fakultas
َََاَبَتَدَاءََمَنََعَمَيَدََكَلَيَة...
Rektor
Universitas Indonesia yang
Berpengaruh atau Tidak Berpengaruh (B/TB)
B
َََإَلَىَرَئَيَسََجَامَعَة،َالطَب
38
ََإَنَدَوَنَيَسَيَاَفَيَذَلَكََالَوَقَت
pada waktu itu dijabat Pak Syarif Tayeb. Ke Pak Sudjono Djuned
Pusponegoro
َََإَلَىَوَزَيَر،َشَرَيَفََطَيَب
yang 64
waktu
itu
Nasional.
Menteri Ke
Pak
Riset
....الَبَحَثََالَعَلَمَيَالَوَطَنَي
Toyib
Hadiwidjaja selaku Menteri PTIP…63 … sejak September tahun 1969, PT. Indosat bekerjasama dengan
Intelsat
َ1161ََوَمَنَذََسَبَتَمَبَر...
untuk
memanfaatkan
satelit
ََبَدَأَتََإَنَدَوَسَاتََالتَعَاوَنََمَع
Internasional.
Beliau
ََإَنَتَيَلَسَاتََلَلَفَادَةََمَنََالقَمَر
mempertimbangkan
untuk
2 memiliki
َََوَأَضَاف.الصَناعَيَالدَوَلَي
Satelit Indonesia
َأَنَهََيفكرَأنَتمتلكَإندونيسيا
yang bernama “Palapa”, nama
ََقمراَصَناعَيَاَلَلَتَصَاالَت
Telekomunikasi
itu dipilih untuk mengenang “Sumpah
B
66
َ."Palapaَيَسَمَىَ"بَلَبَا
Palapa”
Gajahmada.65
63
Baharuddin Jusuf Habibie, Habibie & Ainun, (Jakarta: THC Mandiri, 2010), h. 10. .1َ.َص.ََقصةَحبَواقعيةَحبيبيَوعين،حبيبي64 65 Habibie, op. cit., h. 61. .56َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي66
39
Di
samping
itu,
peningkatan
3
untuk kualitas
intelektual,
didirikan
CIDES
(Center
pula
ََبَالنَسَبَةََلَتَرَقَيَةََالنوَعَيَة
for
َََفَقَدََأَسَسَتََالجَمَعَيَة،َالَفَكَرَيَة
Information and Development
ََ"مَرَكَزََاالَسَتَعَلَمَات
B
Studies), dan bagi kalangan 68
intelektual Majelis
muda
didirikan
Sinergi
Kalam
."َوَتَطَوَيَرََالدَرَاسَات
(Malasika).67 …biaya
4
pemindahan
dan
perjalanan dari Aachen ke
َوَنفَقَاتَ َاالَنَتَقَالَ َمَنَ َآخَنَ َإَلَى
Hamburg dan apartemen harus
ََ َوَسَكَنَ َفَي َعَمَارَة،َهَامَبَوَرَغ
ditanggung oleh perusahaan.
ََتَكَوَنَ َقَرَيَبَةَ َمَنَ َمَنَطَقَة
TB
Apartemen untuk saya harus di 71
daerah yang aman dan tidak
.َالعَمَل
jauh dari perusahaan.69 “Serahkan pada saya. Semua 5
itu adalah tugas dan kewajiban saya
67 69
ََ َهَذَه:َقَالَ َالرَئَيَسَ َسَوَهَارَتَو
untuk
mendapatkan
TB
َ،كَلَهَا َمَنَ َمَهَامَي َوَوَاجَبَاتَي
Habibie, op. cit., h. 147. .141َ.َص.ََمرجعَالسابقة،حبيبي68 Habibie, op. cit., h. 43.
.18َ.َص.ََمرجعَالسابقة،حبيبي71
40
perhatian
dari rakyat
semuanya
dan
akhirnya
dilaksanakan
َدَعَنَي َأَقَوَمَ َبَالتَرَوَيَجَ َلَهَا ََوَتَفَهَيَمَ َالشَعَبَ َوَكَلَ َمَاَنَرَيَدَه
untuk
kepentingan rakyat. Rakyat
َ،َفَيَالنَهَايَةََلَيَسََإالََمَصَلَحَتَهَم
mau
َإَنَهَمَ َبَلَ َتَرَدَدَ َسَيَتَقَدَمَوَنَ َإَلَى
berkorban
asal
jelas
pengorbanannya untuk masa
َالَمَامَ َوَيَضَحَوَنَ َبَأَغَلَى َمَا
depan anak cucu mereka yang lebih baik. Rakyat itu tidak
ََلَدَيَهَمَ َمَنَ َأَجَلَ َمَسَتَقَبَلَ َأَفَضَل
neko-neko yang susah diatur
ََ وَأَضَاف.َلَبَنائَهَمَ َوَأَحَفَادَهَم
adalah
pimpinannya
para
72
:َالرَئَيَسََسَوَهَارَتَوََقَائَل
politikus”, demikian ucapan pak Harto sambil melanjutkan penjelasannya71: Kesehatan
kami
berdua
َقَبَلَ َالرَحَيَلَ َعَرَضَنا َأَنَفَسَنا
sebelumnya dicek menyeluruh oleh tim dokter di Hamburg. 6
Ainun
َََوَعَيَن َبَصَفَةَ َخَاصَة،َالَلَمَان
diperiksa oleh ginekolog Ibu
ََفَحَصَتَهَا َطَبَيَبَةَ َأَمَرَاض
Khususnya
Dr.
untuk
Annete
TB
Kleinkauf
Haucken, yang mencek Rahim
71
ََلَلَفَحَصَ َعَلَى َيَدَ َالَطَبَاء
َََأَنَيَت
ََالدَكَتَوَرَة
َالنَسَاء
Habibie, op.cit., h. 84. .71َ.َص.َمرجعَالسابقة،َحبيبي72
41
dan
daerah
ovariumnya,
mengingat pada tahun 1968,
ََ َحَيَثَ َكَشَفَت،َكَلَيَنَكَهَوَف ََعَلَيَهَا َلَمَعَرَفَةَ َمَا َإَنَ َكَانت
41 tahun sebelumnya yang tahun
ََ َخَاصَة،َهَناكَ َآثَارَ َجَانَبَيَة
sebelumnya Ainun dioperasi
َ41َََ(مَنَذ1168َوَأَنَهَاَفَيَعَام
tahun
dan
1970,
diambil
39
ovarium-nya.
ََ َتَبَيَن،َسَنةَ) َرَفَعَتَ َالَمَبَيَض
Sejak itu Ainun tidak memiliki ovarium kecuali “akarnya”
ََخَلَوَهَ َمَنَ َآيَةَ َأَعَرَاضَ َبَسَبَب
untuk mengimbangi “neraca
ََ َوَكَانتَ َنَتَيَجَة.َرَفَعَ َالَمَبَيَض
hormon”
Ainun.
Kami
ََالَفَحَصََلَيَوَلَعَيَنََأَنَناَبَصَحَة
diperiksa pula oleh tim MRI dan
Ronsen
di
Hamburg.
Keadaan kami sehat kecuali
َََالَحَسَاسَيَة
َمَاعَدَا 74
،َجَيَدَة
.َبَالنَسَبَةََلَعَيَن
masalah alergi Ainun. Kepada Ainun,
tim
dokter
menyampaikan bahwa tidak perlu memeriksa tiap 6 bulan mengenai kanker, nanti cukup 2 tahun lagi tim dokter akan periksa
kanker,
karena
َ.256َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي74
42
pemeriksaan saat itu tidak ditemukan tanda-tanda dan petunjuk adanya kanker.73 Sudah sejak sepuluh tahun keadaan Ainun seperti ini. Mengapa begitu lama? Ada
ََمَنَذََعَشَرَةََسَنَوَاتََوَحَالَةََعَيَن
apa? Kapan sembuh? Pada Ainun
ََ َلَمَاذَا َهَذَا َالَوَقَت.َكَهَذَه
menyampaikan bahwa ia ada
َالطَوَيَلَ؟ َمَاذَا َبَهَا؟ َوَمَتَى
awal
Januari
masalah pada buangan air
َسَتَشَفَى؟ َفَي َأَوَائَلَ َيَنايَرَ َمَا
besarnya dan apa yang terjadi 7
disampaikannya dengan rinci.
َزَالَتَ َعَيَن َتَتَناوَلَ َ"أَنَتَي
Mendengar
ََبَيَوَتَكَ" َ(المَضَادَاتَ َالَحَيَوَيَة
kebetulan
penjelasannya, keadaan
saya
TB
ََ َحَسَبَ َإَرَشَادَات،)َلَلَجَرَاثَيَم
demikian pula, sehingga kami tidak
mencurigai
adanya
penyakit lain. Ainun masih
ََ َبَرَئَاسَة،َالَطَبَاءَ َفَي َمَيَوَنَيَخ 76
.َالبَرَوَفَيَسَوَرََسَتَيَنََبَيَك
tetap minum obat antibiotika sesuai anjuran tim dokter LMU-Muenchen
73
yang
Habibie, op.cit., h. 261-262. .251َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي76
43
dipimpin
oleh
Profesor
Steinbeck.75 …
Itulah
sebabnya
saya
َهَذَاَهَوََالسَبَبََفَيَعَدَمََإَقَبَالَي
memutuskan menerima hidup 8
pas-pasan.
Tiga
setengah
tahun kami bertiga hidup
ََ َوَالرَضَا َبَالَحَيَاة،َعَلَى َالعَمَل 78
TB
.َبَمَرَتَبََيَكَفَيَبَالَكَاد
begitu.77 … Karena latar belakang Bapak Besari sebagai dosen bidang
perairan
ََوَلَنَ َخَلَفَيَةَ َعَمَلَ َالسَيَد... ََبَيَسَارَيَ َأَنَهَ َكَانَ َمَدَرَس
dan
hydrodinamika dan perhatian
َ َفَكَانَ َيَسَأَلَنَي،هَيَدرَوَدَيَنامَيَكَا
beliau sangat besar dalam
ََبَتَفَصَيَلَ َوَدَقَةَ َشَدَيَدَةَ َبَاللَغَة
segala bidang teknologi, maka 9
ََ َكَمَا َكَنَتَ َأَحَاوَل،َالهَوَلَنَدَيَة
TB
banyak pertanyaan yang rinci dan kritis diajukan dalam
َالَجَابَةَ َعَلَى َأَسَئَلَتَهَ َأَيَضَا
bahasa
ََ َوَلَمَ َنَشَعَر.َبَاللَغَةَ َالَهَوَلَنَدَيَة
Belanda.
menjelaskan
secara
Saya rinci,
ََبَمَرَوَرََالَوَقَتََحَتَىَحَانََوَقَت
dalam bahasa Belanda pula. Tanpa disadari hari mendekati
75 77
Habibie, op.cit., h. 264. Ibid., h. 39.
َََكَانتََعَيَنَتَجَلَسََمَع.َالَعَصَر
.15َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي78
44
shalat Ashar. Ainun yang duduk
bersama
anggota
ََأَحَيَانَا،َأَفَرَادََأَسَرَتَهَاَالَخَرَيَن ََتَسَأَلَنَي َبَعَضَ َالَسَئَلَةَ َوَكَنَت
keluarga yang lain kadang81
kadang
mengajukan
pertanyaan
dan
.َأَجَيَبَهَاَبَلَبَاقَة
pandangan
mengenai budaya dan perilaku orang
Jerman.
Mungkin
karena bapak Besari belum puas dengan jawaban-jawaban atas pertanyaan teknis yang beliau ajukan,79 Tunggu sebentar, saya akan laporkan kepada Bapak Dr.
ََ َسَأَخَبَرَ َالسَيَد،َانَتَظَرَ َلَحَظَة
Ibnu Sutowo”, beberapa detik kemudian, saya berhadapan 10 dengan tokoh bertubuh kecil, langsing, cerah, berwarna kulit
ََ َوَبَعَد،َسَوَتَوَوَ َبَحَضَوَرَك َثَوَانَ َوَقَفَ َأَمَامَي َالسَيَدَ َابَنَو 82
TB
.َسَوَتَوَو
coklat tua dan bermata tajam, kritis, tegas penuh dengan
79
Habibie, op.cit., h. 5. .5َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي81 .66-65َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي52
45
kharisma dan percaya diri yang
tinggi,
Dr.
Ibnu
Sutowo.81 Lalu, apa yang telah terjadi
َوَمَاذَاَبَعَدََذَلَكَ؟َوَمَاذَاَدَارََفَي
dalam konferensi tersebut? Diskusi
sekali
ََالَمَؤَتَمَرَ؟ َمَناقَشَاتَ َطَوَيَلَة
keunggulan-
ََوَكَانَوَاَيَتَحَاوَرَوَنََفَيَأَوَلََمَن
banyak
mengenai
keunggulan yang telah dicapai
ََاخَتَرَعَ َالصَفَرَ َوَالَعَدَاد
umat Islam di masa lampau. Salah
satunya,
mendiskusikan 11
mereka
َ، َإلخ...َ َ َثَلَثَة،َ َاثَنان،َوَاحَد
dan
ََوَقَالَوَا َإَنَ َ َأَوَلَ َمَنَ َاخَتَرَع
memperdebatkan siapa yang pertama
kali
ََالَرَقَامَ َكَانَ َمَنَ َالدَوَل
TB
menemukan
angka nol termasuk angka
َََدَعَوَنَاَمَن:ََفَقَلَتََلَهَم.َالَعَرَبَيَة
satu, dua, tiga dan seterusnya.
َ َعَلَيَنا َأنَ َنَفَكَرَ َفَي،الَمَاضَي
Penemuan dari deretan angka
ََ َفَي َمَسَتَقَبَلَ َالَمَة،َالمَسَتَقَبَل
tersebut ternyata berasal dari Timur Tengah. Saya katakan bahwa bukan masa lampau itu
ََ َوَمَاذَا َعَلَيَنا َأن،َالَسَلَمَيَة 84
.نفَعَلََلَنَعَيَدََمَجَدَهَا
yang harus dipikirkan umat
81
Habibie, op.cit., h. 70. .181َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي84
46
Islam,
namun
kita
harus
melihat ke depan.83 Karena
keadaan
Ainun
َ،َوَلَنَ َحَالَةَ َعَيَن َبَدَأَتَ َتَتَأَزَم
menjadi lebih kritis, saya lari ke luar dan mengajak perawat
ََسَارَعَتَ َإَلَىَالخَارَجَ َونادَيَت
yang saya temui di depan
ََالمَمَرَضَ َالَذَيَ َكَانَ َيَمَرَ َأَمَام
ruang bedah untuk segera
12
membantu.
Kami
mendorong
tempat
َغَرَفَةَ َالجَرَاحَةَ َلَمَسَاعَدَتَنا
berdua tidur
ََ َالبَرَوَفَيَسَوَرَ َكَوَرَبَيَر.فَوَرَا
Ainun masuk ke ICCU yang
ََالَذَيَ َحَضَرَ َبَالصَدَفَةَ َلَيَجَ َهز
letaknya bersebelahan dengan
َنفَسَهَ َلَجَرَاءَ َجَرَاحَةَ َعَلَى
TB
ruang bedah dan Ainun segera mendapat bantuan. Professor
َََقَامََبَفَحَصََعَيَن،َمَرَيَضََآخَر
Koerfer yang kebetulan sudah
ََ َلَمَ َتَعَدَ َتَقَدَرَ َعَيَن.ثَمَ َدَعَانَي
datang untuk mempersiapkan diri
membedah
ََحَالَيَا َعَلَى َالَكَلَمَ َبَصَوَرَة
pasien,
memeriksa Ainun dan setelah itu memanggil saya. Ainun
ََ َفَلَ بَدَ َمَنَ َاتَخَاذ،َطَبَيَعَيَة 86
.َقَرَار
sudah tidak dapat berbicara
83
Habibie, op.cit., h. 187. .215َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي86
47
normal sehingga saya harus memutuskan.85 Dalam
perkembangan
selanjutnya, karena trade mark saya
adalah
bidang
ilmu
pengetahuan dan teknologi
َََنَظَرَاَلَن،َوَفَيَتَطَوَرَ َالَحَق
sehingga
ََعَلَمَتَي َالتَجَارَيَةَ َهَيَ َمَجَال
dimasukkan
juga
masalah diseminasi teknologi sebagai salah satu bidang 13
َََتَمََإَدَرَاج،الَعَلَوَمََوَالتَكَنَوَلَوَجَيَا
kajian THC. Saya juga selalu
ََمَسَأَلَةَ َنشَرَ َالتَكَنَوَلَوَجَيَاَكَأَحَد
menyampaikan
tentang
ََمَجَاالَتَ َالدَرَاسَةَ َفَي َحَبَيَبَي
keunikan
potensi)
(dan
Indonesia sebagai suatu Benua
88
TB
.َسَنَتَر
Maritim, karena itu bidang maritim
dijadikan
sebagai
salah satu kajian THC.87 Coretan pada kertas tersebar di 14
atas tempat tidur dan di lantai bersama
85 87
ََعَلَىَالَوَرَاقََالَمَتَناثَرَةََفَي...
buku-buku
Habibie, op.cit., h. 210. Ibid., h. 247.
dan
TB
ََوَعَلَى،َكَلََمَكَانََعَلَىَالسَرَيَر
.241َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي88
48
majalah ilmiah yang saya sedang baca. Ainun hanya
َََالكَتَب ََالَتَي
ََبَجَانَب ََالَعَلَمَيَة
َالَرَض َوَالَمَجَلَت
melihat, memberi pengertian dan tidak mengganggu atau
َ،َ َعَيَن َفَقَطَ َتَنَظَر.أَتَصَفَحَهَا
berkomentar kecuali memberi
َوَنَظَرَاتَهَاَتَظَهَرَ َفَهَمَهَاَلَمَاَأَنا
vitamin, makan dan minuman
ََ َوَجَهَهَا َيَشَعَ َنَوَرَا َوَكَل.َفَيَه
apa adanya. Wajahnya bahagia 11
dan menenangkan.89
.َطَمَانَيَنة
… Kami berdua suami-isteri dapat menghayati pikiran dan
َأَنا َزَوَجَي َكَنَا َنفَهَمَ َبَعَضَنا
perasaan masing-masing tanpa
15
bicara. Malah antara kami
ََبَلََإنَنَاَكَنَا.َالبَعَضََبَدَوَنََكَلَم
berdua terbentuk komunikasi
ََنبَتَدَعَ َنوَعَا َمَنَ َالتَوَاصَل
tanpa telepati.
bicara,
semacam
Tanpa
diberitahu
sebelumnya, seringkali karena tidak sempat, kami masingmasing
dengan
َََكَل،ََعَلَقةََالَبَاطَن.َبَدَوَنََكَلَم
TB
َ،َمَنَا َيَعَرَفَ َمَاذَا َيَرَيَدَ َالخَر 12
.َوَمَاذَاَيَحَب
sendirinya
melakukan tepat sesuatu yang
89
Habibie, op.cit., h. 34. .11َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي90 .14َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي92
49
diinginkan yang lainnya. Saya membuat makanan yang persis saya butuhkan tetapi lupa untuk
menitipkan
sewaktu
padanya
berangkat
pagi.
Hidup berat tetapi manis.91 Setelah
kami
renungkan
َرَفَضَناَعَرَضَ َبَوَيَنَجَ َوَقَرَرَنا
bersama, tawaran Boeing kami tolak dan kami memutuskan
ََأَنَ َنشَتَغَلَ َفَيَشَرَكَةَ َصَغَيَرَة
agar
ََ َبَمَوَظَفَيَن،َفَي َهَامَبَوَرَغ
saya
melamar
pada
perusahaan kecil di Hamburg
َ َمَوَظَفَ َاسَمَهَا4111َ َحَوَالَي
dengan karyawan sekitar 4000 orang
dan
bernama
.HFB
Hamburger
َ
–
16
TB “Hamburger Flugzeug Bau atau HFB”. Saham terbesar HFB
dimiliki
BLOHM. sedang
Ban
َََوَسَائَل
َتَقَوَم
ََبَتَطَوَيَر
keluarga
Perusahaan bersama
ََ َهَذَهَ َالمَؤَسَسَةFlugzeug
ini
beberapa
perusahaan Jerman VFW di
َََالجَيَش
َمَوَاسَلَت
ََوَالَمَوَاسَلَتَ َالتَجَارَيَةَ َمَن ََنوَعَ َالطَائَرَاتَ َالَتَي َتَقَوَم
Bremen dan Nord Aviation di
91
Habibie, op.cit., h. 38.
50
Prancis
mengembangkan
Transporter Militer Transal
ََبَتَطَوَيَرَهَاَفَيَذَلَكَ َالنَوَعَ َهَي Jet َ َالَجَيَتَ َالمَتَمَيَزَةَ َبَاسَم
dan Transporter Komersial 14
.121َHansajet HFP
F28 bersama Fokker dari Belanda.
Pesawat
yang
dikembangkan sendiri adalah Executive Jet Hansajet HFB 320.93
َ،َ"وَلَدَ َطَارَقَ َفَي َهَامَبَوَرَغ Thareq lahir waktu kami di Hamburg. Anak-anak tumbuh
َ.َالَطَفَالَ َيَنَمَوَنَ َبَسَرَعَة
dengan cepat. Musim pun
َََمَلَبَس
berganti: pakaian anak harus 17
،ََتَتَبَدَل
َالمَوَاسَم
ََالَطَفَالََالَبَدََأَنََتَتَغَيَرََفَيَكَل
TB
diperbaharui setiap musim. sekolah.
َََكَانََالَبَدََأَنََيَذَهَبَاَإَلَى.َمَوَسَم
Keluarga bertambah. Biaya
ََ َوَالَسَرَةَ َيَزَدَاد،َالَمَدَرَسَة
Mereka
harus
asuransi meningkat. 95
16
.عَدَدَهَا
93
Ibid., h. 42. .17َ.َص.َمرجعَالسابقة،َحبيبي94
95
Habibie, op.cit., h. 62. .57َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي16
51
Untuk memperbaiki “Neraca Jam
Kerja”,
perencanaan
ََوَلَتَحَسَيَنَ َمَيَزَانَ َسَاعَات
jangka panjang yang konsisten atau berkesinambungan harus 18 diamankan. Tidak mungkin penyelesaiannya
dapat
dilaksanakan
waktu
dalam
ََالَعَمَلَ َفَإَنَ َالتَخَطَيَطَ َالطَوَيَل ََالمَدَى َوَالمَسَتَدَيَمَ َأَوَ َالمَسَتَمَر 18
TB
.يَجَبََأَنََيَكَوَنََمَضَمَوَنَا
yang singkat.97 Pada tahun 1969 beberapa kader teknologi mulai datang, seperti
Ir.
Pusponegoro, Ramelan,
Harsono Ir.
Ir.
Rahardi
ََالكَوَادَرَ َمَنَ َخَيَرَةَ َالمَهَنَدَسَيَن
Surasno
ََ َوَكَانت،َتَأَتَي َإَلَى َالشَرَكَة
19 Paramayuda,
Ir.
Gayo dan Ir. Jermani Senjaya. kedua
TB
Sofian
Nasution, Ir. Abdul Munaf
Rombongan
ََ َبَدَأَتَ َبَعَض1161َ َفَي َعَام
َََعَام
ََالثَانَيَة
َالمَجَمَوَعَة 111
.1171
datang
pada tahun 1970 seperti Ir.
97
Habibie, op.cit., h. 131. .126َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي18 .54َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي111
52
Sutadi Suparlan, Ir. Gunawan Sakri dan Ir. Oetaryo Diran.99 Ainun, Ilham yang berumur 2 tahun 2 bulan dan saya naik
َََأَناَوَعَيَن َوَإَلَهَامَ َالَذَي،ثَلَثَتَنا َ،َكَانَ َعَمَرَهَ َسَنتَيَنَ َوَشَهَرَيَن
kereta api pertama kalinya ke
20
Hamburg. Perundingan saya
َرَكَبَنا َالقَطَارَ َلَوَلَ َمَرَةَ َإَلَى
dengan Direktur Teknik dan
ََ َكَانتَ َالمَبَاحَثَات.َهَامَبَوَرَغ
Pengembangan
Perusahaan
ََبَيَنَي َوَبَيَنَ َخَبَيَرَ َتَصَمَيَم
TB
HFB adalah seorang tokoh konstruksi
َ،الطَائَرَاتَ َاسَمَهَ َهَيَرَ َوَوَكَي
pesawat terbang bernama Herr
َالَذَيَ َعَادَ َحَدَيَثَا َمَنَ َرَوَسَيَا
dalam
bidang
Wocke yang baru saja kembali dari Rusia …
99
101
112
.…
Habibie, op.cit., h. 59. Ibid., h. 42.
101
.18َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي102
53
B. Analisis Setelah membaca,
mengumpulkan, memeriksa, dan
menganalisis
serta
mengklarifikasikan data dari kedua sumber, ditemukan ada tujuh belas data pengurangan kalimat yang tidak memengaruhi hasil terjemahan dan ada tiga data pengurangan kalimat yang memengaruhi hasil terjemahan. 1. Pengurangan yang Tidak Memengaruhi Hasil Penerjemahan Berikut ini adalah tujuh belas data pengurangan kalimat yang tidak mempengaruhi hasil terjemahan. Berdasarkan teori teknik pengurangan, Menurut Nida dalam Nababan, mencatat empat situasi dimana penerjemah harus menggunakan teknik pengurangan disamping karena tuntutan TSa. Keempat situasi tersebut ialah; repetisi yang tidak perlu, acuan yang sudah tentu, konjungsi, dan kata keterangan.103 Berikut ini tabel pengurangan kalimat yang tidak memengaruhi hasil terjemahan.
103
Donald J. Nababan. Metode, Strategi, dan Teknik Penerjemahan: Sebuah Tinjauan Mendalam. Kumpulan Makalah Ringkas pada Kongres Linguistik Nasional XII Surakarta (PDF). 3-6 September 2007. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Donald%20Jupply,%20S.S.,%20M.Hum/KLN%20XI I%20Metode%20Strategi%20dan%20Teknik%20Penerjemahan.pdf ; internet; diunduh pada 31 Maret 2017. h. 52.
54
Tabel Data Pengurangan Yang Tidak Mempengaruhi Hasil Terjemahan No
TSu
TSa
…biaya pemindahan dan perjalanan dari
Aachen
ke
Hamburg
dan
apartemen harus ditanggung oleh 1
َوَنفَقَاتَ َاالَنَتَقَالَ َمَنَ َآخَنَ َإَلَى
perusahaan. Apartemen untuk saya
ََ َوَسَكَنَ َفَي َعَمَارَةَ َتَكَوَن،َهَامَبَوَرَغ 115
.َقَرَيَبَةََمَنََمَنَطَقَةََالعَمَل
harus di daerah yang aman dan tidak jauh dari perusahaan.104 Kalimat apartemen harus ditanggung oleh perusahaan. Apartemen untuk saya harus di daerah yang aman, tidak diterjemahkan meskipun tidak mengubah isi dan tidak mempengaruhi keseluruhan pesan yang ingin disampaikan dalam teks sumber. Terdapat perbedaan nuansa yang diterima dan dirasakan oleh masyarakat bahasa sumber dan masyarakat bahasa sasaran. “Serahkan pada saya. Semua itu
ََ َهَذَهَ َكَلَهَا َمَن:َقَالَ َالرَئَيَسَ َسَوَهَارَتَو
adalah tugas dan kewajiban saya untuk
ََ َدَعَنَي َأَقَوَم،مَهَامَي َوَوَاجَبَاتَي
mendapatkan perhatian dari rakyat dan 2
104
semuanya
akhirnya
َبَالتَرَوَيَجَ َلَهَا َوَتَفَهَيَمَ َالشَعَبَ َوَكَلَ َمَا
dilaksanakan
untuk kepentingan rakyat. Rakyat mau
َ،َنَرَيَدَهَ َفَيَالنَهَايَةَ َلَيَسَ َإالَ َمَصَلَحَتَهَم
berkorban asal jelas pengorbanannya
ََإَنَهَمَ َبَلَ َتَرَدَدَ َسَيَتَقَدَمَوَنَ َإَلَى َالَمَام
Habibie, op.cit., h. 43.
.18َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي115
55
untuk masa depan anak cucu mereka yang lebih baik. Rakyat itu tidak nekoneko
yang
susah
pimpinannya
diatur
para
ََوَيَضَحَوَنَ َبَأَغَلَى َمَا َلَدَيَهَمَ َمَنَ َأَجَل .َمَسَتَقَبَلَ َأَفَضَلَ َلَبَنائَهَمَ َوَأَحَفَادَهَم
adalah
politikus”,
117
:َوَأَضَافََالرَئَيَسََسَوَهَارَتَوََقَائَل
demikian ucapan pak Harto sambil melanjutkan penjelasannya106: Kalimat rakyat itu tidak neko-neko yang susah diatur adalah pimpinannya para politikus”, demikian ucapan pak Harto, tidak diterjemahkan meskipun tidak diterjemahkan dalam teks sumber tidak mempengaruhi keseluruhan pesan, tidak diterjemahkannya kalimat tersebut menyebabkan hilangnya nuansa, situasi, dan suasana yang ingin dideskripsikan dan digambarkan oleh penulis dalam teks sumber. Kesehatan kami berdua sebelumnya dicek menyeluruh oleh tim dokter di
3
ََقَبَلَ َالرَحَيَلَ َعَرَضَنا َأَنَفَسَنا َلَلَفَحَص
Hamburg. Khususnya untuk Ainun
َََوَعَيَنَبَصَفَة،َعَلَىَيَدََالَطَبَاءََالَلَمَان
diperiksa oleh ginekolog Ibu Dr.
ََخَاصَةََفَحَصَتَهَاَطَبَيَبَةََأَمَرَاضََالنَسَاء
Annete Kleinkauf Haucken, yang mencek
Rahim
dan
daerah
ََ َحَيَث،َالدَكَتَوَرَةَ َأَنَيَتَ َكَلَيَنَكَهَوَف
ovariumnya, mengingat pada tahun
ََكَشَفَتََعَلَيَهَاَلَمَعَرَفَةََمَاَإَنََكَانتََهَناك
1968, 41 tahun sebelumnya yang tahun
َ َخَاصَةَ َوَأَنَهَا َفَي َعَام،َآثَارَ َجَانَبَيَة
1970, 39 tahun sebelumnya Ainun
106
Habibie, op.cit., h. 48. .71َ.َص.َمرجعَالسابقة،َحبيبي107
56
dioperasi dan diambil ovarium-nya. Sejak itu Ainun tidak memiliki
ََ َسَنةَ) َرَفَعَت41َ َ َ(مَنَذ1168 َََتَبَيَنَ َخَلَوَهَ َمَنَ َآيَةَ َأَعَرَاض،َالَمَبَيَض
ovarium kecuali “akarnya” untuk hormon”
ََ َوَكَانتَ َنتَيَجَة.َبَسَبَبَ َرَفَعَ َالَمَبَيَض
Ainun. Kami diperiksa pula oleh tim
َ،َالَفَحَصَ َلَي َوَلَعَيَنَ َأَنَنا َبَصَحَةَ َجَيَدَة
mengimbangi
MRI
dan
“neraca
Ronsen
di
Hamburg.
111
.َمَاعَدَاَالَحَسَاسَيَةََبَالنَسَبَةََلَعَيَن
Keadaan kami sehat kecuali masalah alergi Ainun. Kepada Ainun, tim dokter menyampaikan bahwa tidak perlu
memeriksa
tiap
6
bulan
mengenai kanker, nanti cukup 2 tahun lagi tim dokter akan periksa kanker, karena pemeriksaan saat itu tidak ditemukan tanda-tanda dan petunjuk adanya kanker.108 Kedua kalimat sebelumnya yang tahun 1970, 39 tahun sebelumnya Ainun dioperasi dan diambil ovarium-nya. Sejak itu Ainun tidak memiliki ovarium kecuali “akarnya” untuk mengimbangi “neraca hormon” Ainun. Kami diperiksa pula oleh tim MRI dan Ronsen di Hamburg. dan Kepada Ainun, tim dokter menyampaikan bahwa tidak perlu memeriksa tiap 6 bulan mengenai kanker, nanti cukup 2 tahun
108
Habibie, op.cit., h. 261- 262.
.256َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي111
57
lagi tim dokter akan periksa kanker, karena pemeriksaan saat itu tidak ditemukan tanda-tanda dan petunjuk adanya kanker, tidak diterjemahkan. meskipun tidak diterjemahkan dalam teks sumber tidak mempengaruhi keseluruhan pesan karena inti pesan teks sumber telah tersampaikan. Tidak diterjemahkannya kalimat tersebut menyebabkan hilangnya nuansa, situasi, dan suasana yang ingin dideskripsikan dan digambarkan oleh penulis dalam teks sumber. Sudah sejak sepuluh tahun keadaan Ainun seperti ini. Mengapa begitu lama? Ada apa? Kapan sembuh? Pada
َ.َمَنَذَ َعَشَرَةَ َسَنوَاتَ َوَحَالَةَ َعَيَنَ َكَهَذَه
awal Januari Ainun menyampaikan bahwa ia ada masalah pada buangan
َلَمَاذَا َهَذَا َالَوَقَتَ َالطَوَيَلَ؟ َمَاذَا َبَهَا؟
air besarnya dan apa yang terjadi
َوَمَتَى َسَتَشَفَى؟ َفَي َأَوَائَلَ َيَنايَرَ َمَا
disampaikannya 4
dengan
rinci.
َ"َزَالَتَ َعَيَن َتَتَناوَلَ َ"أَنَتَي َبَيَوَتَك
Mendengar penjelasannya, kebetulan keadaan saya demikian pula, sehingga
َََحَسَب،)َ(المَضَادَاتََالَحَيَوَيَةََلَلَجَرَاثَيَم
kami
َََبَرَئَاسَة،َإَرَشَادَاتََالَطَبَاءََفَيَمَيَوَنَيَخ
tidak
mencurigai
adanya
penyakit lain. Ainun masih tetap
111
.َالبَرَوَفَيَسَوَرََسَتَيَنََبَيَك
minum obat antibiotika sesuai anjuran tim dokter LMU-Muenchen yang dipimpin oleh Profesor Steinbeck.110
110
Habibie, op.cit., h. 264. .2ََفقرة،251ََص.َمرجعَالسابقة،حبيبي111
58
Kalimat Ainun menyampaikan bahwa ia ada masalah pada buangan air besarnya dan apa yang terjadi disampaikannya dengan rinci. Mendengar penjelasannya, kebetulan keadaan saya demikian pula, sehingga kami tidak mencurigai adanya penyakit lain, tidak diterjemahkan. Menurut peneliti kalimat tersebut meskipun tidak diterjemahkan tidak mempengaruhi pesan dalam teks sumber. Tidak diterjemahkannya kalimat tersebut menyebabkan hilangnya situasi dan suasana yang ingin dideskripsikan dan digambarkan oleh penulis dalam teks sumber. … Itulah sebabnya saya memutuskan menerima 5
hidup
pas-pasan.
Tiga
َهَذَا َهَوَ َالسَبَبَ َفَي َعَدَمَ َإَقَبَالَي َعَلَى ََوَالرَضَاَبَالَحَيَاةَ َبَمَرَتَبَ َيَكَفَي،َالعَمَل
setengah tahun kami bertiga hidup 111
begitu.112
.َبَالَكَاد
Kalimat tiga setengah tahun kami bertiga hidup begitu, tidak diterjemahkan. Meski tidak berpengaruh terhadap penyampaian isi atau pesan teks sumber, pengurangan tersebut menyebabkan hilangnya nuansa yang ingin disampaikan dan situasi atau keadaan yang ingin digambarkan dalam cerita. … Karena latar belakang Bapak Besari sebagai dosen bidang perairan 6
ََوَلَنََخَلَفَيَةََعَمَلََالسَيَدََبَيَسَارَيََأَنَه... ََ َفَكَان،كَانَ َمَدَرَسَ َهَيَدرَوَدَيَنامَيَكَا
dan hydrodinamika dan perhatian beliau sangat besar dalam segala
112
Habibie, op.cit., h. 39.
ََيَسَأَلَنَي َبَتَفَصَيَلَ َوَدَقَةَ َشَدَيَدَةَ َبَاللَغَة
.15َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي8
59
bidang
teknologi,
maka
banyak
pertanyaan yang rinci dan kritis
ََ َكَمَا َكَنَتَ َأَحَاوَلَ َالَجَابَة،َالهَوَلَنَدَيَة َََوَلَم.َعَلَىَأَسَئَلَتَهََأَيَضَاَبَاللَغَةََالَهَوَلَنَدَيَة
diajukan dalam bahasa Belanda. Saya dalam
ََنشَعَرَ َبَمَرَوَرَ َالَوَقَتَ َحَتَىَحَانَ َوَقَت
bahasa Belanda pula. Tanpa disadari
ََ َكَانتَ َعَيَن َتَجَلَسَ َمَعَ َأَفَرَاد.َالَعَصَر
menjelaskan
secara
rinci,
hari mendekati shalat Ashar. Ainun
َََأَحَيَانَاَتَسَأَلَنَيَبَعَض،َأَسَرَتَهَاَالَخَرَيَن
yang duduk bersama anggota keluarga 115
yang lain kadang-kadang mengajukan
.َالَسَئَلَةََوَكَنَتََأَجَيَبَهَاَبَلَبَاقَة
pertanyaan dan pandangan mengenai budaya dan perilaku orang Jerman. Mungkin karena bapak Besari belum puas dengan jawaban-jawaban atas pertanyaan
teknis
yang
beliau
ajukan,114 Kalimat dan perhatian beliau sangat besar dalam segala bidang teknologi dan kalimat pandangan mengenai budaya dan perilaku orang Jerman. Mungkin karena bapak Besari belum puas dengan jawaban-jawaban atas pertanyaan teknis yang beliau ajukan, tidak diterjemahkan. Meskipun tidak diterjemahkan, tidak mempengaruhi isi atau pesan yang ingin disampaikan pada teks sasaran. Tetapi
114
Habibie, op.cit., h. 5.
.5َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي115
60
pengurangan tersebut menyebabkan berkurangnya nuansa yang ingin digambarkan dan situasi atau keadaanyang ingin digambarkan dalam cerita. Tunggu sebentar, saya akan laporkan kepada Bapak Dr. Ibnu Sutowo”, beberapa
detik
kemudian,
saya
berhadapan dengan tokoh bertubuh 7
kecil, langsing, cerah, berwarna kulit
ََ َسَأَخَبَرَ َالسَيَدَ َسَوَتَوَو،َانَتَظَرَ َلَحَظَة َ َوَبَعَدَ َثَوَانَ َوَقَفَ َأَمَامَي،َبَحَضَوَرَك
coklat tua dan bermata tajam, kritis,
117
.َالسَيَدََابَنَوَسَوَتَوَو
tegas penuh dengan kharisma dan percaya diri yang tinggi, Dr. Ibnu Sutowo.116 Kalimat dengan tokoh bertubuh kecil, langsing, cerah, berwarna kulit coklat tua dan bermata tajam, kritis, tegas penuh dengan kharisma dan percaya diri yang tinggi, tidak diterjemahkan. Meskipun tidak diterjemahkan, tidak mempengaruhi isi atau pesan yang ingin disampaikan pada teks sasaran. Tetapi pengurangan tersebut menyebabkan berkurangnya nuansa yang ingin digambarkan dan situasi atau keadaanyang ingin digambarkan dalam cerita. Lalu, apa yang telah terjadi dalam 8
konferensi tersebut? Diskusi banyak sekali
116
َمَاذَاَبَعَدََذَلَكَ؟َوَمَاذَاَدَارََفَيَالَمَؤَتَمَرَ؟
mengenai
keunggulan-
َمَناقَشَاتََطَوَيَلَةََوَكَانَوَاَيَتَحَاوَرَوَنََفَي
Habibie, op.cit., h. 70. .66َ-َ65َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي26
61
keunggulan yang telah dicapai umat Islam di masa lampau. Salah satunya, mereka
mendiskusikan
ََأَوَلَ َمَنَ َاخَتَرَعَ َالصَفَرَ َوَالَعَدَاد ََََوَقَالَوَاَإَن،َإلخ...َ ََثَلَثَة،ََاثَنان،َوَاحَد
dan
memperdebatkan siapa yang pertama
ََأَوَلََمَنََاخَتَرَعََالَرَقَامََكَانََمَنََالدَوَل
kali menemukan angka nol termasuk
ََ َدَعَوَنا َمَن:َ َفَقَلَتَ َلَهَم.َالَعَرَبَيَة
angka satu, dua, tiga dan seterusnya.
َ،ََعَلَيَناَأنََنَفَكَرََفَيَالمَسَتَقَبَل،الَمَاضَي
Penemuan dari deretan angka tersebut ternyata berasal dari Timur Tengah. Saya katakan bahwa bukan masa
َ َوَمَاذَا،َفَي َمَسَتَقَبَلَ َالَمَةَ َالَسَلَمَيَة 111
.عَلَيَناَأنََنفَعَلََلَنَعَيَدََمَجَدَهَا
lampau itu yang harus dipikirkan umat Islam, namun kita harus melihat ke depan.118 Kalimat mengenai keunggulan-keunggulan yang telah dicapai umat Islam di masa lampau, tidak diterjemahkan. Menurut peneliti kalimat tersebut tidak perlu diterjemahkan karena tidak mempengaruhi isi atau pesan yang ingin disampaikan. Dan telah terwakili dengan diterjemahkannya kalimat Saya katakan bahwa bukan masa lampau itu yang harus dipikirkan umat Islam, namun kita harus melihat ke depan, pada akhir paragraf tersebut.
118
Habibie, op.cit., h. 187. .181َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي28
62
Karena keadaan Ainun menjadi lebih kritis, saya lari ke luar dan mengajak perawat yang saya temui di depan
َََسَارَعَت،َوَلَنََحَالَةََعَيَنَبَدَأَتََتَتَأَزَم
ruang bedah untuk segera membantu.
ََإَلَى َالخَارَجَ َونادَيَتَ َالمَمَرَضَ َالَذَي
Kami berdua mendorong tempat tidur
ََكَانَ َيَمَرَ َأَمَامَ َغَرَفَةَ َالجَرَاحَة
Ainun masuk ke ICCU yang letaknya bersebelahan dengan ruang bedah dan 9
َََالبَرَوَفَيَسَوَرَ َكَوَرَبَيَر.لَمَسَاعَدَتَناَفَوَرَا
bantuan.
ََالَذَيَ َحَضَرَ َبَالصَدَفَةَ َلَيَجَ َهزَ َنفَسَه
Professor Koerfer yang kebetulan
َََقَام،َلَجَرَاءََجَرَاحَةََعَلَىَمَرَيَضََآخَر
Ainun segera mendapat
sudah datang untuk mempersiapkan diri membedah pasien, memeriksa Ainun dan setelah itu memanggil saya. Ainun sudah tidak dapat berbicara normal
sehingga
saya
ََ َلَمَ َتَعَدَ َتَقَدَر.بَفَحَصَ َعَيَن َثَمَ َدَعَانَي ََعَيَنَ َحَالَيَا َعَلَى َالَكَلَمَ َبَصَوَرَة 121
.ََفَلَ بَدََمَنََاتَخَاذََقَرَار،َطَبَيَعَيَة
harus
memutuskan.120 Kalimat kami berdua mendorong tempat tidur Ainun masuk ke ICCU yang letaknya bersebelahan dengan ruang bedah dan Ainun segera mendapat bantuan, tidak diterjemahkan. Meski tidak diterjemahkan, tidak mempengaruhi isi atau pesan yang ingin disampaikan. Tetapi pengurangan tersebut menyebabkan berkurangnya
120
Habibie, op.cit., h. 210. .215َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي11
63
nuansa yang ingin digambarkan dan situasi atau keadaanyang ingin digambarkan dalam cerita. Dalam
perkembangan
selanjutnya,
karena trade mark saya adalah bidang ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
ََنظَرَاَلَنََعَلَمَتَي،َوَفَيَتَطَوَرََالَحَق
sehingga dimasukkan juga masalah diseminasi teknologi sebagai salah 10
َََالَعَلَوَم
ََمَجَال
ََهَي
َالتَجَارَيَة
satu bidang kajian THC. Saya juga
ََ َتَمَ َإَدَرَاجَ َمَسَأَلَةَ َنشَر،وَالتَكَنَوَلَوَجَيَا
selalu
َالتَكَنَوَلَوَجَيَاَكَأَحَدََمَجَاالَتََالدَرَاسَةََفَي
menyampaikan
tentang
keunikan (dan potensi) Indonesia sebagai suatu Benua Maritim, karena
121
.َحَبَيَبَيََسَنَتَر
itu bidang maritim dijadikan sebagai salah satu kajian THC.122 Kalimat saya juga selalu menyampaikan tentang keunikan (dan potensi) Indonesia sebagai suatu Benua Maritim, karena itu bidang maritim dijadikan sebagai salah satu kajian THC, tidak diterjemahkan. Meski tidak diterjemahkan, tidak mempengaruhi isi atau pesan yang ingin disampaikan. Tetapi pengurangan tersebut menyebabkan berkurangnya informasi yang ingin diasampaikan dalam cerita.
122
Habibie, op.cit., h. 247.
َ.241َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي12
64
Coretan pada kertas tersebar di atas tempat tidur dan di lantai bersama
11
ََ َعَلَى َالَوَرَاقَ َالَمَتَناثَرَةَ َفَي َكَل...
buku-buku dan majalah ilmiah yang
ََ َوَعَلَى َالَرَض،َمَكَانَ َعَلَى َالسَرَيَر
saya sedang baca. Ainun hanya
َبَجَانَبَ َالكَتَبَ َوَالَمَجَلَتَ َالَعَلَمَيَةَ َالَتَي
melihat, memberi pengertian dan tidak mengganggu atau berkomentar kecuali memberi
vitamin,
minuman
apa
makan
adanya.
dan
ََوَنَظَرَاتَهَا،ََعَيَن َفَقَطَ َتَنَظَر.أَتَصَفَحَهَا َََوَجَهَهَاَيَشَع.َتَظَهَرَ َفَهَمَهَاَلَمَاَأَناَفَيَه
Wajahnya
125
.َنَ َورَاَوَكَلََطَمَانَيَنة
bahagia dan menenangkan.124 Kalimat dan tidak mengganggu atau berkomentar kecuali memberi vitamin, makan dan minuman apa adanya., tidak diterjemahkan. Meski tidak diterjemahkan, tidak mempengaruhi isi atau pesan yang ingin disampaikan. Tetapi pengurangan tersebut menyebabkan berkurangnya nuansa dan situasi atau keadaan yang ingin dideskripsikan atau digambarkan dalam cerita. … Kami berdua suami-isteri dapat menghayati pikiran dan perasaan masing-masing tanpa bicara. Malah 12 antara
kami
berdua
ََأَنا َزَوَجَي َكَنَا َنفَهَمَ َبَعَضَنا َالبَعَض َََبَلََإنَناَكَنَاَنَبَتَدَعََنوَعَاَمَن.َبَدَوَنََكَلَم
terbentuk
komunikasi tanpa bicara, semacam
َ،َ َعَلَقةَ َالَبَاطَن.َالتَوَاصَلَ َبَدَوَنَ َكَلَم
telepati. Tanpa diberitahu sebelumnya,
124
Habibie, op.cit., h. 34. .11َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي128
65
seringkali karena tidak sempat, kami masing-masing
dengan
sendirinya
melakukan
tepat
sesuatu
yang
diinginkan
yang
lainnya.
Saya
ََوَمَاذَا،َكَلََمَنَاَيَعَرَفََمَاذَاَيَرَيَدََالخَر 127
.َيَحَب
membuat makanan yang persis saya butuhkan tetapi lupa untuk menitipkan padanya sewaktu berangkat pagi. Hidup berat tetapi manis.126 Kalimat tanpa diberitahu sebelumnya, seringkali karena tidak sempat, kami masing-masing dengan sendirinya melakukan tepat sesuatu yang diinginkan yang lainnya. Saya membuat makanan yang persis saya butuhkan tetapi lupa untuk menitipkan padanya sewaktu berangkat pagi. Hidup berat tetapi manis, tidak diterjemahkan. Meski tidak diterjemahkan, tidak mempengaruhi isi atau pesan yang ingin disampaikan. Tetapi pengurangan tersebut menyebabkan berkurangnya nuansa dan situasi atau keadaan yang ingin dideskripsikan atau digambarkan dalam cerita. Terdapat perbedaan nuansa yang diterima dan dirasakan oleh masyarakat bahasa sumber dan masyarakat bahasa sasaran. Setelah kami renungkan bersama, 13
tawaran Boeing kami tolak dan kami memutuskan agar saya melamar pada
126
ََرَفَضَنا َعَرَضَ َبَوَيَنَجَ َوَقَرَرَنا َأَن َنشَتَغَلَ َفَي َشَرَكَةَ َصَغَيَرَةَ َفَي
Habibie, op.cit., h. 38. .14َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي127
66
perusahaan kecil di Hamburg dengan karyawan sekitar 4000 orang dan
َ4111َ َ َبَمَوَظَفَيَنَ َحَوَالَي،َهَامَبَوَرَغ .HFB Hamburger َ –َ مَوَظَفَ َاسَمَهَا
bernama “Hamburger Flugzeug Bau atau HFB”. Saham terbesar HFB
َََهَذَهَ َالمَؤَسَسَةَ َتَقَوَم
dimiliki
keluarga
ََبَتَطَوَيَرَ َوَسَائَلَ َمَوَاسَلَتَ َالجَيَش
Perusahaan
ini
sedang
BLOHM. bersama
Flugzeug Ban
ََوَالَمَوَاسَلَتَ َالتَجَارَيَةَ َمَنَ َنَوَع
beberapa perusahaan Jerman VFW di Bremen dan Nord Aviation di Prancis
ََالطَائَرَاتََالَتَيَتَقَوَمََبَتَطَوَيَرَهَاَفَيَذَلَك
mengembangkan Transporter Militer
Jet َ َالنوَعَ َهَيَ َالَجَيَتَ َالمَتَمَيَزَةَ َبَاسَم
Transal dan Transporter Komersial
129
.121َHansajet HFP
F28 bersama Fokker dari Belanda. Pesawat yang dikembangkan sendiri adalah Executive Jet Hansajet HFB 320.128 Kalimat yang bercetak miring Saham terbesar HFB dimiliki keluarga BLOHM. Perusahaan ini sedang bersama beberapa perusahaan Jerman VFW di Bremen dan Nord Aviation di Prancis mengembangkan Transporter Militer Transal dan Transporter Komersial F28 bersama Fokker dari Belanda, tidak diterjemahkan. Menurut peneliti kalimat tersebut tidak perlu diterjemahkan karena pembahasannya
128
Habibie, op.cit., h. 42. .17َ.َص.َمرجعَالسابقة،َحبيبي129
67
tidak sinkron dengan kalimat sebelumnya. Meski tidak diterjemahkan, tidak mempengaruhi isi atau pesan yang ingin disampaikan pada teks sasaran. Thareq lahir waktu kami di Hamburg.
ََ َالَطَفَال،َوَلَدَ َطَارَقَ َفَي َهَامَبَوَرَغ
Anak-anak tumbuh dengan cepat. Musim pun berganti: pakaian anak 14
َََمَلَبَس،ََالمَوَاسَمََتَتَبَدَل.َيَنَمَوَنََبَسَرَعَة
harus diperbaharui setiap musim. ََ.َالَطَفَالَ َالَبَدَ َأَنَ َتَتَغَيَرَ َفَيَكَلَ َمَوَسَم Mereka
harus
sekolah.
Keluarga
َ،َكَانَ َالَبَدَ َأَنَ َيَذَهَبَا َإَلَى َالَمَدَرَسَة
bertambah. Biaya asuransi meningkat.
111
130
.َوَالَسَرَةََيَزَدَادََعَدَدَه
Kalimat biaya asuransi meningkat, tidak diterjemahkan. Meski tidak diterjemahkan, tidak mempengaruhi isi atau pesan yang ingin disampaikan. Tetapi pengurangan tersebut menyebabkan berkurangnya nuansa yang ingin digambarkan dan situasi atau keadaan yang ingin digambarkan dalam cerita. Untuk memperbaiki “Neraca Jam Kerja”, perencanaan jangka panjang 15
yang
konsisten
atau
berkesinambungan harus diamankan.
ََوَلَتَحَسَيَنَ َمَيَزَانَ َسَاعَاتَ َالَعَمَلَ َفَإَن ََالتَخَطَيَطَ َالطَوَيَلَ َالمَدَىَوَالمَسَتَدَيَمَ َأَو 111
.المَسَتَمَرََيَجَبََأَنََيَكَوَنََمَضَمَوَنَا
Tidak mungkin penyelesaiannya dapat
130
Habibie, op.cit., h. 62. .57َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي111 .126َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي111
68
dilaksanakan
dalam
waktu
yang
singkat.132 Kalimat tidak mungkin penyelesaiannya dapat dilaksanakan dalam waktu yang singkat, tidak diterjemahkan. Meski tidak diterjemahkan, tidak mempengaruhi atau mengubah isi atau pesan yang ingin disampaikan. Pada tahun 1969 beberapa kader teknologi mulai datang, seperti Ir. Harsono Pusponegoro, Ir. Rahardi
ََ َبَدَأَتَ َبَعَضَ َالكَوَادَر1161َ َفَيَعَام
Ramelan, Ir. Surasno Paramayuda, Ir. Sofian Nasution, Ir. Abdul Munaf
َمَنَ َخَيَرَةَ َالمَهَنَدَسَيَنَ َتَأَتَي َإَلَى
Gayo
َََوَكَانَتََالمَجَمَوَعَةََالثَانَيَةََعَام،َالشَرَكَة
16 dan
Ir.
Jermani
Senjaya.
Rombongan kedua datang pada tahun
115
.1171
1970 seperti Ir. Sutadi Suparlan, Ir. Gunawan Sakri dan Ir. Oetaryo Diran.134 Pada teks sumber nama-nama kader teknologi tidak disebutkan. Pada teks sasaran terlihat penerjemah meringkas terjemahan dengan tidak menyebut namanama kader, penerjemah hanya penyebut tahun kedatangan kedua rombongan kader
132 134
Habibie, op.cit., h. 131. Ibid., h. 59.
.54َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي115
69
teknologi tersebut. Meski tidak diterjemahkan, hal tersebut tidak mempengaruhi terjemahan atau mengubah isi atau pesan yang disampaikan. Ainun, Ilham yang berumur 2 tahun 2 bulan dan saya naik kereta api pertama
ََ َأَنا َوَعَيَن َوَإَلَهَامَ َالَذَيَ َكَان،ثَلَثَتَنا َََرَكَبَناَالقَطَار،َعَمَرَهَ َسَنتَيَنَ َوَشَهَرَيَن
kalinya ke Hamburg. Perundingan
17
saya dengan Direktur Teknik dan
ََ َكَانت.َلَوَلَ َمَرَةَ َإَلَى َهَامَبَوَرَغ
Pengembangan
ََالمَبَاحَثَاتَ َبَيَنَي َوَبَيَنَ َخَبَيَرَ َتَصَمَيَم
Perusahaan
HFB
adalah seorang tokoh dalam bidang
َََالَذَيََعَاد،الطَائَرَاتََاسَمَهََهَيَرََوَوَكَي
konstruksi pesawat terbang bernama Herr Wocke yang baru saja kembali
َ 117.…َحَدَيَثَاَمَنََرَوَسَيَا
dari Rusia …136 Kalimat direktur Teknik dan Pengembangan Perusahaan HFB, tidak diterjemahkan. Meski tidak diterjemahkan, hal tersebut tidak mempengaruhi terjemahan atau mengubah isi atau pesan yang disampaikan.
136
Habibie, op.cit., h. 42. .18َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي137
70
2. Pengurangan Kalimat yang Memengaruhi Hasil Penerjemahan Berikut ini adalah tiga data pengurangan kalimat yang mempengaruhi hasil terjemahan. Menurut Nida dalam Maurits Simatupang, menerjemahkan berarti mengalihkan isi pesan yang terdapat dalam BSu ke dalam BSa demikian rupa sehingga orang yang membaca (atau mendengar) pesan itu dalam BSa kesannya sama dengan kesan orang yang membaca (atau mendengar) pesan itu dalam BSu (bahasa aslinya).138 Berikut ini tabel pengurangan kalimat yang memengaruhi hasil terjemahan.
Tabel Data Pengurangan Yang Mempengaruhi Hasil Terjemahan TSu
No
TSa
… ke Dekan Fakultas Kedokteran. Ke
1
Rektor Universitas Indonesia yang
َ َإَلَى،َ َاَبَتَدَاءَ َمَنَ َعَمَيَدَ َكَلَيَةَ َالطَب...
pada waktu itu dijabat Pak Syarif
ََرَئَيَسََجَامَعَةََإَنَدَوَنَيَسَيَاَفَيَذَلَكََالَوَقَت
Tayeb. Ke Pak Sudjono Djuned Pusponegoro yang waktu itu Menteri Riset
Nasional.
Ke
Pak
Toyib
ََ َإَلَى َوَزَيَرَ َالَبَحَث،َشَرَيَفَ َطَيَب 141
....الَعَلَمَيَالَوَطَنَي
Hadiwidjaja selaku Menteri PTIP…139
138 139
Maurits Simatupang, Enam MAkalah tentang Terjemahan (Jakarta: UKI Press, 1993), h. 3 Habibie, op.cit., h. 10. .1َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي4
71
Terjemahan Peneliti
َََإَلَىَرَئَيَسَ َجَامَعَةَ َإَنَدَ َونَيَسَيَاَفَيَذَلَكَ َالَوَقَتَ َشَرَيَف،ََاَبَتَدَاءَ َمَنَ َعَمَيَدَ َكَلَيَةَ َالطَب... ََ)ََ(التعليمَ َالعالىَوالعلوم
PTIPَإَلَىَوَزَيَرَ َالَبَحَثَ َالَعَلَمَيَالَوَطَنَي َإَلَى َوزير،َطَيَب
...طيبَهاديَويجايا Nama menteri riset nasional tidak disebutkan dalam bahasa sasaran. Meski tidak diterjemahkan, tidak mempengaruhi isi atau pesan yang ingin disampaikan sebab nama jabatan menteri riset nasional menurut peneliti telah mewakili. Nama dan jabatan Ke Pak Toyib Hadiwidjaja selaku Menteri PTIP, tidak diterjemahkan. Dengan tidak diterjemahkan maka pesan yang ingin disampaikan penulis tidak sampai ke pembaca. Menurut peneliti nama dan jabatan tersebut seharusnya diterjemahkan karena merupakan bagian dari mata rantai yang harus dilalui141 Ainun untuk mendapatkan cuti. Untuk singkatan PTIP penulis (Habibie) tidak menulis kepanjangannya. Kepanjangan dari PTIP yaitu Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan. 142peneliti menerjemahkan Perguruan Tinggi dan Ilmu pengetahuan dengan at-ta’lim ‘ali wa al-‘ulum, peneliti menerjemahkan perguruan tinggi dengan at-ta’lim ‘ali dan frasa ilmu pengetahuan peneliti menerjemahkan dengan kata al-‘ulum. Kemudian peneliti menyebut طيبَهاديَويجاياselaku menteri PTIP pada waktu itu.
141
Habibie, op.cit., h. 10. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Menteri_Pertguruan_Tinggi_dan_Ilmu_Pengetahuan_Indonesia. Diakses pada 06 April 2017. 142
72
… sejak September tahun 1969, PT. Indosat bekerjasama dengan Intelsat untuk
memanfaatkan
Internasional. 2
ََ َبَدَأَت1161َ َوَمَنَذَ َسَبَتَمَبَر...
satelit
ََإَنَدَوَسَاتََالتَعَاوَنََمَعََإَنَتَيَلَسَاتََلَلَفَادَة
Beliau
َََوَأَضَاف.مَنَ َالقَمَرَ َالصَناعَيَالدَوَلَي
mempertimbangkan untuk memiliki Satelit Telekomunikasi Indonesia yang bernama “Palapa”, nama itu dipilih
َأَنَهَ َيفكر َأن َتمتلك َإندونيسيا َقمرا َصَناعَيَا َلَلَتَصَاالَتَ َيَسَمَى َ"بَلَبَا
untuk mengenang “Sumpah Palapa”
144
َ."Palapa
Gajahmada.143 Terjemahan Peneliti
ََ َبَدَأَتَ َإَنَدَوَسَاتَ َالتَعَاوَنَ َمَعَ َإَنَتَيَلَسَاتَ َلَلَفَادَةَ َمَنَ َالقَمَر1161َ َوَمَنَذَ َسَبَتَمَبَر... َََوَأَضَافَ َأَنَهَ َيفكر َأن َتمتلك َإندونيسياَقمراَصَناعَيَاَلَلَتَصَاالَت.الصَناعَي َالدَوَلَي َ َ"جَاجَاهَمَادَا145َوَقَدَ َتَمَ َاخَتَيَارَ َاسَمَلَلَحَتَفَالَ َ َ" َقَسَم بَاالَبَا،" Palapaيَسَمَىَ"بَلَبَا َ )Gajah Mada( Kalimat nama itu dipilih untuk mengenang “Sumpah Palapa” Gajahmada, tidak diterjemahkan, menurut peneliti dengan tidak menerjemahkan maka informasi atau pesan teks sumber tidak tersampaikan secara utuh. Padahal pada teks sumber mengandung penjelasan mengapa dinamai “Satelit Palapa”. Mungkin karena
143
Habibie, op.cit., h. 61. .56َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي11 قسم بالبا) قسم التي اتخذها جاجاه ماد: قسم بالبا (اإلندونيسي148
73
penerjemah tidak mengetahui apa itu Sumpah Palapa maka kalimat tersebut tidak diterjemahkan. Menurut peneliti jika diterjemahkan menjadi
)Gajah Mada(ََ"جَاجَاهَمَادَا146وَقَدََتَمََاخَتَيَارََاسَمََلَلَحَتَفَالَََ"َقَسَم بَاالَبَا Nama itu dipilih untuk mengenang peneliti menerjemahkan menjadi َقَدََتَمََاخَتَيَار
اسَم َلَلَحَتَفَال, frasa Sumpah Palapa diterjemahkan menjadi قسم َباالباdengan menambahkan catatan kaki atau memberikan buka dan tutup kurung untuk memberi penjelasan mengenai Sumpah Palapa. Pada terjemahan peneliti memilih memberikan catatan kaki untuk menjelaskan tentang sumpah palapa. Kemudian pada frasa Gajah Mada tetap disebutkan dalam tulisan Arab dan latin. Di samping itu, untuk peningkatan kualitas intelektual, didirikan pula CIDES (Center for Information and 3 Development
Studies),
dan
ََ َفَقَد،َبَالنَسَبَةَ َلَتَرَقَيَةَ َالنوَعَيَةَ َالَفَكَرَيَة ََأَسَسَتَ َالجَمَعَيَةَ َ"مَرَكَزَ َاالَسَتَعَلَمَات
bagi 148
kalangan intelektual muda didirikan
."ََوَتَطَوَيَرََالدَرَاسَات
Majelis Sinergi Kalam (Malasika).147
قسم بالبا) قسم التي اتخذها جاجاه ماد: قسم بالبا (اإلندونيسي146 147
Habibie, op.cit., h. 147. .141َ.َص.َمرجعَالسابقة،حبيبي12
74
Terjemahan Peneliti
َََفَقَدَ َأَسَسَتَ َالجَمَعَيَةَ َ"مَرَكَزَ َاالَسَتَعَلَمَاتَ َوَتَطَوَيَر،َبَالنَسَبَةَ َلَتَرَقَيَةَ َالنوَعَيَةَ َالَفَكَرَيَة َ .(Malasika)ََالدَرَاسَاتََ"َوللمَثَقَفَيَنََالشَبَابََتَأَسَسَتََجَمَعَيَةََالتآزَرََالكَلَم Kalimat dan bagi kalangan intelektual muda didirikan Majelis Sinergi Kalam (Malasika), tidak diterjemahkan. Meskipun pengurangan tersebut tidak merubah pesan teks sumber ke dalam teks sasaran, tetapi sebagian pesan dalam teks sumber tidak tersampaikan secara utuh. Menurut peneliti pengurangan tersebut tidak perlu dilakukan. Dalam teks sumber mengandung pesan untuk meningkatkan kualitas intelektual Habibie mendirikan CIDES dan Malasika, dalam TSa hanya menyebutkan CIDES saja. Menurut peneliti terjemahan dari dan bagi kalangan intelektual muda diterjemahkan menjadi wa lilmutsaqqifin asy-syabab, lil pada kata mutsaqqifin meneurut peneliti telah mewakili terjemahan untuk kata kalangan pada teks sumber. kata didirikan diterjemahkan menjadi ta’assasat, dan majelis sinergi kalam diterjemahkan dengan jam’iyah taazar al-kalam.
75
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan Penelitian terhadap buku terjemahan Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî Wa ‘Ainun
dilakukan karena belum ada yang melakukan penelitian dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Arab, namun pada penelitian ini ditemukan pengurangan kalimat. Terdapat pengurangan kalimat dalam buku terjemahan Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî Wa ‘Ainun, ditemukan dalam penerjemahan bahasa sumber (bahasa Indonesia) ke dalam bahasa sasaran (bahasa Arab) khususnya halaman 60, 10, 61, 147, 43, 84, 261, 264, 39, 5, 70, 187, 210, 247, 34, 38, 42, 62, 131, 59 dan 42 pada bahasa sumber dan halaman 55, 9, 56, 143, 38, 79, 256, 259, 35, 5, 65, 181, 205, 243, 30, 34, 37, 57,126, 54, dan 38 pada bahasa sasaran. Penelitian ini ditemukan dua puluh data pengurangan kalimat dalam penerjemahan buku
pengurangan Qissah Hubb
Wâqi’iyyah Habîbî Wa ‘Ainun, kalimat yang tidak mempengaruhi hasil terjemahan ada tujuh belas data pengurangan kalimat. Pengurangan kalimat yang mempengaruhi hasil terjemahan diperoleh tiga data pengurangan. Namun demikian pengurangan penerjemahan kalimat dalam buku Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî Wa ‘Ainun sebagian memberikan dampak, sebagian lain tidak memberikan dampak pada isi atau pesan penerjemahan. Pengurangan kalimat yang tidak mempengaruhi hasil terjemahan karena kalimat tersebut dianggap tidak cocok
76
untuk budaya Arab, tidak ada padanannya dalam bahasa Arab, informasi yang tidak diperlukan karena inti pesannya sudah tersampaikan, merupakan kalimat keterangan, dan merupakan acuan yang sudah pasti. Pengurangan kalimat yang mempengaruhi hasil terjemahan karena penerjemah hanya memberikan sebagian informasi yang seharusnya informasi tersebut disampaikan secara utuh. Pengurangan kalimat tersebut memberi dampak perbedaan pesan yang didapatkan oleh pembaca bahasa sumber dengan pembaca bahasa sasaran dan menyebabkan hilangnya nuansa, situasi, dan suasana yang ingin dideskripsikan dan digambarkan oleh penulis dalam teks sumber.
B.
Rekomendasi Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, peneliti menyadari masih bahwa masih
terdapat beberapa hal yang belum sempurna. Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman dan bermanfaat bagi pembaca. Peneliti mengimbau kepada penerjemah bahwa pengurangan dalam penerjemahan dapat dilakukan jika tidak memengaruhi isi atau pesan yang ingin disampaikan dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Terkait dengan buku terjemahan Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî Wa ‘Ainun peneliti merekomendasikan bahwa perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap buku tersebut agar mahasiswa Tarjamah atau peneliti yang memiliki minat terhadap penerjemahan dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Arab dapat mengambil pelajaran dari karya terjemahan tersebut. Bukan hanya melalui teori pengurangan, tetapi dapat pula dikembangkan menggunakan teknik penerjemahan, metode penerjemahan, atau idiologi penerjemah. 77
Daftar Pustaka
Alawiyah, N. Lalah, et. al. Terjemahan Teks Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab. Arabiyat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban [Online], Vol. 3, No. 2, 31 Desember 2016. Al-Baghdady, ‘Abdul Majyd, “Fannu as-Syrah adz-Dzatiyah wa Anwa’iha fiy al-Adab al-‘Araby”, Pakistan: Majallah al-Qism al-‘Arabiy, 2016. Al-Farisi, M. Zaka. Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011. Amri, M. Misbahul “Auto/Biografi Indonesia: Sejarah dan Telaah Singkat”, Jurnal Bahasa dan Seni, 2008. Bassnett, Susan. Translation Studies. Routledge: London, New York, 2002. Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Edisi keIV Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008. Didawy, Muhammad. ‘Ilmu at-Tarjamah “Bayna An-Naẕariyah Wa At-Taṯbyq. Tunis:
Dar al-Ma’arif, 1992. Habibie, B.J. “Detik-Detik yang Menentukan”. https://indocropcircles.files.wordpress.com/2013/10/bj-habibie-detik-detikyang-menentukan.pdf . 30 April 2015, pukul 14:10 WIB. Habibie, Baharuddin Jusuf. Habibie dan Ainun. Jakarta: THC Mandiri, 2010. Habibie, Baharuddin Jusuf. Buku Qissah Hubb Wâqi’iyyah Habîbî wa ‘Ainun, Terj.
78
Dari Habibie dan Ainun oleh Nabilah Lubis, Jakarta: THC Mandiri, 2011. Hasibuan, Sofia Rangkuti. Terjemahan dan Kaitannya dengan Tata Bahasa Inggris. Jakarta: Dian Rakyat, 1991. Hidayatullah, Moch. Syarif. Penerjemahan Arab-Indonesia Kontemporer: Dasar, Teori, dan Masalah. Tangerang Selatan: Penerbit Alkitabah, 2014. Hoed, Benny H. Penerjemahan dan Kebudayaan. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 2006. Jauhary, Ahmad, wa Akharun, “Darsu at-Tarjamah: Nahwu Manhajiyah Mutamasikah Lidydaktyk at-Tarjamah al-‘Alamiyah”, tt.p., t.p., t.t. Kamil, Sukron. Teori Kritik Sastra Arab Klasik dan Modern. Jakarta: Rajawali Pers, Cet II, 2012. Lubis, Nabilah. Roman Putri Kairo dan Mozaik Pengabdian di Negeri Khatulistiwa. Tangerang Selatan: Yayasan Media Alo Indonesia, Cet I, 2012. Machali, Rochaya. Pedoman Bagi Penerjemah: Panduan Lengkap Bagi Anda yang Ingin Menjadi Penerjemah Profesional Bandung: Kaifa, 2009. Mufid, Nur dan Rahman, Kaserun As. Buku Pintar Menerjemahkan Arab-Indonesia (Cara Paling Tepat, Mudah dan Kreatif). Surabaya: Pustaka Progresif, 2007. Muhammad. Metode Penelitian Bahasa. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011. Munawwir, Ahmad Warson. Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia. Surabaya: Pustaka Progresif, 1997. Nababan, Donald J. Metode, Strategi, dan Teknik Penerjemahan: Sebuah Tinjauan Mendalam. Kumpulan Makalah Ringkas pada Kongres Linguistik Nasional 79
XII Surakarta (PDF). 3-6 September 2007. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Donald%20Jupply,%20S.S., %20M.Hum/KLN%20XII%20Metode%20Strategi%20dan%20Teknik%20Pe nerjemahan.pdf ; internet; diunduh pada 31 Maret 2017. Sayogie, Frans. Prosedur Penerjemahan dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia, Jurnal Al-Turâṡ, Vol. 9, No. 2, Juli 2003. Silalahi, Roswita. Dampak Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan Pada Kualitas Terjemahan Teks Medical-Surgical Nursing dalam Bahasa Indonesia, Disertasi pada PPs Universitas Sumatera Utara: 2009. tidak dipublikasikan. Simatupang, Maurits. Enam MAkalah tentang Terjemahan. Jakarta: UKI Press, 1993. Sumardjo, Jakob dan K.M., Saini. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia, Cet III, 1991. Suryawinata, Zuchridin dan Hariyanto, Sugeng. Translation: Bahasa Teori dan Penuntun Praktis Menerjemahkan. Yogyakarta: Kanisius, 2003. Syihabuddin, Dr. Penerjemahan Arab Indonesia (Teori dan Praktek). Bandung: Humaniora, 2005. Paradox. VerbAce-Pro Kamus Inggris-Arab Arab-Inggris. Pronounciation data based on the Carnegie Mellon Pronouncing Dictionary, voice pronounciation by www.tfd.com. Versi 2.2. 2 Juli 2013.
80
LAMPIRAN BUKU HABIBI & AINUN VERSI BAHASA INDONESIA DAN BAHASA ARAB
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
83
94
95
96
97
97
98
99
100