SKRIPSI
OPTIMALISASI BIAYA DALAM PERENCANAAN KEBUTUHAN KOMPONEN CRANK SHAFT ASSY TYPE NF125 SERIES DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (STUDI KASUS DI PT. XYZ)
Disusun dan Diajukan Guna Melengkapi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Disusun oleh : Jeffri Setyohadi 41605120-017
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI – UNIVERSITAS MERCU BUANA 2009
1
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI – UNIVERSITAS MERCU BUANA
LEMBAR PERSETUJUAN Judul : OPTIMALISASI BIAYA DALAM PERENCANAAN KEBUTUHAN KOMPONEN CRANK SHAFT ASSY TYPE NF125 SERIES DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (STUDI KASUS DI PT. XYZ)
Nama
: JEFFRI SETYOHADI
NIM
: 41605120017
Program Studi
: Teknik Industri
Fakultas
: Teknologi Industri
Tugas ini telah diperiksa dan disetujui : Jakarta,
Juni 2009
Mengetahui, Pembimbing Tugas Akhir
(Ir. Muhammad Kholil, MT)
2
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI – UNIVERSITAS MERCU BUANA
LEMBAR PENGESAHAN Judul : OPTIMALISASI BIAYA DALAM PERENCANAAN KEBUTUHAN KOMPONEN CRANK SHAFT ASSY TYPE NF125 SERIES DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (STUDI KASUS DI PT. XYZ)
Nama
: JEFFRI SETYOHADI
NIM
: 41605120017
Program Studi
: Teknik Industri
Fakultas
: Teknologi Industri
Tugas ini telah diperiksa dan diterima : Jakarta, Mengetahui, Koordinator Tugas Akhir
(Ir. Muhammad Kholil, MT)
3
Juni 2009
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI – UNIVERSITAS MERCU BUANA
LEMBAR PERNYATAAN Judul : OPTIMALISASI BIAYA DALAM PERENCANAAN KEBUTUHAN KOMPONEN CRANK SHAFT ASSY TYPE NF125 SERIES DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (STUDI KASUS DI PT. XYZ)
Nama
: JEFFRI SETYOHADI
NIM
: 41605120017
Program Studi
: Teknik Industri
Fakultas
: Teknologi Industri
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri dan benar keasliannya,kecuali pada bagian yang telah disebutkan sumbernya. Jakarta,
Juni 2009
JEFFRI SETYOHADI
4
“Optimalisasi Biaya Dalam Perencanaan Kebutuhan Komponen Crank Shaft Assy Type NF125 Series Dengan Metode Material Requirement Planning (studi kasus di PT. XYZ) “ JEFFRI SETYOHADI TEKNIK INDUSTRI – FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA ABSTRAK Pada penulisan Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai optimalisasi biaya dalam perencanaan kebutuhan komponen dalam mem-produksi komponen Crank Shaft Assy di PT. XYZ. Optimalisasi yang akan dibahas disini adalah dengan membandingkan strategi pemesanan dan perencanaan kebutuhan komponen menggunakan beberapa metode Material Requirement Planning. Metode MRP yang akan digunakan dalam tulisan ini antara lain adalah Lot for lot, Economic Order Quantity, Fixed Period Quantity dan Akumulasi (1 kali dan 2 kali). Data yang akan dianalisa dalam perencanaan MRP didapatkan dengan melakukan peramalan terhadap permintaan konsumen menggunakan data dari tahun sebelumnya. Metode peramalan yang digunakan disini juga terdiri dari beberapa cara, yang kemudian akan dibandingkan untuk memperoleh metode peramalan dengan nilai akurasi terbaik atau nilai error / kesalahan terkecil. Kata Kunci : MRP, Peramalan, Komponen. ABSTRACT This final assignment will study on Cost Optimalization on Requirement of Crank Shaft Assy Component in Type NF125 Series using Material Requirement Planning (case study at PT. XYZ). Optimalization that will be done here is by comparing order strategy and material requirement planning with few methods. Methods used here includes Lot for lot, Economic Order Quantity, Fixed Period Quantity dan Accumulation (1 x dan 2 x). The data that will be analyzed on MRP was acquired by using Forecasting on consumer demand using data from previous year. Forecasting methods that will be used in this final assignment used several methods, that will be compared to each result to find finest accuration and smallest error. Keywords : MRP, Forecasting, Component.
5
Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur terhadap Allah SWT yang berkenan melimpahkan rahmat-Nya pada setiap hamba yang senantiasa memohon dan berusaha, sehingga skripsi berjudul “Optimalisasi Biaya Dalam Perencanaan Kebutuhan Komponen Crank Shaft Assy Type NF125 Series Dengan Metode Material Requirement Planning (studi kasus di PT. XYZ)”, ini dapat terselesaikan dengan baik. Pengalaman yang didapatkan selama penulisan sangat banyak menjadi pelajaran bagi penulis, baik secara akademis maupun dalam kehidupan. Ucapan terima kasih dan mohon maaf adalah yang penulis rasakan paling tepat untuk disampaikan dalam awal tulisan ini, berikut adalah pihak – pihak yang sangat pantas mendapatkannya : 1. Ir. M. Kholil, MT, memberikan bimbingan dan support luar biasa. 2. Segenap civitas akademika Universitas Mercu Buana (PKSM) 3. Ayah dan bunda, sabar menanti, terus percaya dan senantiasa men-doakan. 4. Rekan – rekan dibagian PPIC PT XYZ, kelancaran data dan sharing yang ikhlas 5. Rekan – rekan se-angkatan VIII, TI – Menteng, akhirnya kita sampai juga.
6
Dengan berharap bahwa tulisan ini akan memberikan manfaat, baik bagi penulis sendiri maupun pihak lain, penulis mengharapkan terus adanya kritik dan saran agar ilmu pengetahuan penulis terus bertambah dan demi kesempurnaan dari Laporan Tugas Akhir ini.
Jakarta, 4 Juni 2009 Penulis
7
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………...
i
Lembar Persetujuan……………………………………………………………...
ii
Lembar Pengesahan……………………………………………………………
iii
Lembar Pernyataan……………………………………………………………
iv
Abstrak…………………………………………………………………………
v
Kata Pengantar…………………………………………………………………
vii
Daftar Isi………………………………………………………………………
ix
Daftar Tabel……………………………………………………………………
xii
Daftar Gambar…………………………………………………………………
xiii
BAB I Pendahuluan……………………………………………………………
1
1.1. Latar Belakang Masalah……………………………………………
1
1.2. Perumusan Masalah…………………………………………………
3
1.3. Ruang Lingkup………………………………………………………
4
1.4. Tujuan dan Manfaat………………………………………………….
4
1.5. Sistematika Pembahasan…………………………………………….
5
BAB II Landasan Teori………………………………………………………….
7
2.1. Pengertian Produksi…………………………………………………
7
2.2. Pengertian Manufaktur………………………………………………
10
2.3. Definisi Perencanaan dan Pengendalian Produksi……………………
11
8
2.4. Peramalan……………………………………………………………
13
2.4.1. Tujuan Peramalan……………………………………………
14
2.4.2. Kegunaan Peramalan…………………………………………
15
2.5. Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule)……………….
23
2.6. Bill Of Material (BOM)………………………………………………
24
2.7. Rencana Kebutuhan Material (MRP)………………………………
26
2.8. Persediaan (Inventory)………………………………………………
29
2.8.1. Catatan Status Persediaan (Inventory Status)………………
29
2.8.2. Biaya Persediaan……………………………………………
31
BAB III Metodologi Penelitian………………………………………………….
34
3.1. Metodologi Penelitian………………………………………………
34
3.2. Menetapkan Ukuran Kinerja………………………………………….
37
3.2.1. Penentuan Pengujian Metode Peramalan……………………
37
3.2.2. Penentuan Pengujian Metode MRP…………………………
37
BAB IV Pengumpulan dan Pengolahan Data…………………………………
40
4.1. Analisa Data…………………………………………………………
40
4.1.1. Analisa Pola Data……………………………………………
41
4.2. Peramalan (Forecasting)……………………………………………
42
4.2.1. Metode Double Moving Average……………………………
42
4.2.2. Metode Double Exponential Smoothing……………………
47
4.2.3. Metode Regresi Linier………………………………………
51
9
4.3. Penyusunan Rencana Kebutuhan Material (MRP)…………………
54
4.3.1. MRP dengan Metode Lot For Lot…………………………….
56
4.3.2. MRP dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ)……
59
4.3.3. MRP dengan Metode Fixed Period Requirement (FPR)……
64
4.3.4. MRP dengan Metode Akumulasi……………………………
66
BAB V Analisa Pembahasan……………………………………………………
70
5.1. Analisa Peramalan Permintaan……………………………………….
70
5.2. Analisa Perencanaan Kebutuhan Material……………………………
71
5.3. Analisa Biaya Penyediaan……………………………………………
73
BAB VI Kesimpulan dan Saran…………………………………………………
78
6.1. Kesimpulan…………………………………………………………
78
6.2. Saran………………………………………………………………….
79
Daftar Pustaka Lampiran
10
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Data Produksi tahun 2008…………………………………………….
40
Tabel 4.2. Struktur Biaya Sub Komponen Crank Shaft Assy……………………
41
Tabel 4.3. Hasil Peramalan dengan Double Moving Average (2 x 2)……………
43
Tabel 4.4. Hasil Peramalan dengan Double Moving Average (2 x 4)……………
46
Tabel 4.5. Hasil Peramalan dengan Double Moving Average (4 x 4)……………
47
Tabel 4.6. Hasil Peramalan dengan Double Exponential Smoothing (α = 0,1)…..
48
Tabel 4.7. Hasil Peramalan dengan Double Exponential Smoothing (α = 0,5)…..
50
Tabel 4.8. Hasil Peramalan dengan Double Exponential Smoothing (α = 0,9)…..
51
Tabel 4.9. Hasil Peramalan dengan Regresi Linier……………………………….
51
Tabel 4.10. Perbandingan Hasil – hasil Peramalan………………………………
53
Tabel 4.11. Tabel Peramalan Produksi ………………………………………….
54
Tabel 4.3.1. Tabel Rencana Induk Produksi……………………………………..
55
Tabel 4.3.2. Tabel Data Subkomponen yang terpasang pada Crank Shaft Assy…
55
Tabel 4.3.3. Tabel MRP dengan metode Lot For Lot……………………………
56
Tabel 4.3.4. Tabel MRP dengan metode EOQ…………………………………..
64
Tabel 4.3.5. Tabel MRP dengan metode FPR……………………………………
65
Tabel 4.3.6. Tabel MRP dengan metode Akumulasi 1 x pemesanan…………….
67
Tabel 4.3.7. Tabel MRP dengan metode Akumulasi 2 x pemesanan……………..
69
Tabel 5.1. Tabel MRP dengan metode Lot For Lot……………………………
72
11
Tabel 5.2. Tabel MRP dengan metode EOQ…………………………………..
72
Tabel 5.3. Tabel MRP dengan metode FPR……………………………………
72
Tabel 5.4. Tabel MRP dengan metode Akumulasi 1 x pemesanan…………….
73
Tabel 5.5. Tabel MRP dengan metode Akumulasi 2 x pemesanan……………..
73
Tabel 5.6. Tabel biaya untuk Lot For Lot………………………………………...
75
Tabel 5.7. Tabel biaya untuk EOQ………………………………………………
75
Tabel 5.8. Tabel biaya untuk FPR……………………………………………….
76
Tabel 5.9. Tabel biaya untuk Akumulasi 1 x pemesanan…………………………
76
Tabel 5.10. Tabel biaya untuk Akumulasi 2 x pemesanan………………………
76
Tabel 5.11. Tabel Perbandingan Total Biaya……………………………………
77
12
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Pola Data Peramalan………………………………………………..
21
Gambar 2.2. Proses Transformasi Produksi………………………………………
28
Gambar 3.1. Metodologi Penelitian………………………………………………
34
Gambar 4.1. Grafik Jumlah Produksi Unit Type NF125 Series – 2008………….
42
Gambar 4.3.1. Bill Of Material…………………………………………………...
55
13
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan
meningkatnya teknologi, pemahaman konsumen terhadap
kualitas dari suatu produk dan jasa juga semakin bertambah. Produsen dalam hal ini sebagai penyedia dari produk dan jasa tersebut dituntut untuk selalu aware terhadap tuntutan dari konsumen, jika hal ini gagal dilakukan oleh produsen maka konsumen akan dengan sangat mudah untuk berpindah ke merek lain (competitor), dimana di era persaingan global ini pesaing atau competitor tidak hanya berasal dari dalam negeri atau pasar domestic namun juga bias berasal dari produsen – produsen dari luar negeri yang sudah bermain di pasar internasional. Kualitas yang menjadi pertimbangan konsumen yang dimaksud diatas tidak hanya terbatas pada usia, jenis dan model dari produk dan jasa yang ditawarkan, akan tetapi juga meliputi aspek dari lingkungan dan manusia dalam proses yang melibatkannya, sebagaimana dijelaskan oleh Stephen Uselac “Kualitas tidak hanya mencakup produk dan jasa, tetapi juga meliputi proses, lingkungan dan manusia.”
14
Kualitas yang telah diuraikan diatas berlaku untuk semua jenis industry yang ada saat ini, termasuk juga industry otomotif. Dengan semakin banyaknya pengusaha yang terjun kedalam industri ini dan juga semakin berkembangnya teknologi dalam penyediaan produk yang sesuai dengan keinginan masyarakat, kini konsumen memilki banyak pilihan dalam memenuhi kebutuhan merekan dalam hal moda transportasi. Hal ini semakin menuntut pengusaha untuk senantiasa meningkatkan kualitas pada tiap lini dalam proses produksinya untuk dapat terus bersaing dalam kompetisi global yang semakin ketat ini. Salah satunya adalah yang penulis ingin angkat sebagai bahan untuk mencapai efisiensi dalam proses dan meningkatkan performa dari perusahaan, yaitu optimalisasi biaya penyediaan barang di salah satu lini produksi dengan menghilangkan inefisiensi dalam pelaksanaannya. Penelitian akan difokuskan pada proses salah satu komponen pada blok mesin kendaraan roda dua jenis NF 125 series yang diproduksi oleh PT XYZ, yaitu Crank Shaft Assy. Dlam proses perakitannya sendiri NF 125 series ini membutuhkan ribuan komponen, dimana sebagian diproduksi sendiri oleh PT XYZ dan sebagian lain dipesan ke supplier yang selanjutnya disebut dengan Sub Contractor.
15
PT XYZ sendiri adalah salah satu produsen kendaraan roda dua terbesar di Indonesia yang total produksinya mencapai 2 juta unit per tahun. Total type yang dipasarkan sendiri mencapai 8 type, salah satu diantaranya adalah type NF 125. Dalam pengelolaannya, tentu untuk jumlah komponen dan sub komponen yang mencapai nilai milyaran rupiah dalam satu hari, diperlukan suatu system yang dapat memenuhi kebutuhan produksi dan juga dapat memberikan manfaat efisiensi terhadap nilai biaya, karena selain berpengaruh langsung terhadap proses produksi, masalah pengadaan komponen dan sub komponen ini berkaitan langsung terhadap biaya yang harus dikeluarkan pengusaha untuk pengadaan dan penyimpanannya.
1.2 Perumusan Masalah Dalam penelitian ini akan dikhususkan untuk masalah pengadaan komponen dam proses Crank Shaft Assy yang terdiri dari 5 sub komponen, yaitu : Key Woodruf 4 mm (jumlah : 1), Rod Assy Connecting (jumlah : 1), Sprocket Timing (jumlah : 1), Street ball 8 mm (jumlah : 1). Perencanaan kebutuhan saat ini menggunakan metode Lot Sizing tanpa diketahui mana yang lebih menguntungkan dan dapat melakukan efisiensi. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan melalui analisa dan perhitungan akan dihasilkan system yang paling sesuai sehingga dapat memnuhi kebutuhan
16
produksi, efisiensi biaya juga dapat dioptimalkan sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. 1.3 Ruang Lingkup Mengingat jumlah komponen dalam satu unit kendaraan roda dua type NF 125 series ini sangat banyak dan tidak mungkin dibahas keseluruhannya dalam waktu singkat, maka dalam penelitian kali ini akan dikhususkan dalam proses Crank Shaft Assy, yang meliputi 5 sub komponen, yaitu : Key Woodruf 4 mm (jumlah : 1), Rod Assy Connecting (jumlah : 1), Sprocket Timing (jumlah : 1), Street ball 8 mm (jumlah : 1). Data yang akan digunakan dalam penelitian ini diambil sejak 01 Januari2008 sampai 31 Desember 2008 (12 bulan).
1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari skripsi ini adalah : 1. Untuk mengetahui metode peramalan yang sesuai untuk peramalan kebutuhan konsumen. 2. Untuk mengetahui waktu dan jumlah pemesanan yang sesuai. 3. Untuk mengetahui metode perencanaan kebutuhan komponen yang paling tepat digunakan.
17
4. Untuk meningkatkan efisiensi dan meng-optimalkan biaya yang dibutuhkan Sedangkan manfaat dari skripsi ini adalah : 1. Bagi mahasiswa adalah untuk menerapkan ilmu mata kuliah yang telah diperoleh dengan aplikasi langsung pada permasalahn pada dunia industry. 2. Bagi jurusan adalah dapat mengetrahui relevansi antara teori dan aplikasinya didunia industry. 3. Bagi perusahaan adalah memperoleh rekomendasi untuk efisiensi perencanaan komponen sehingga didapatkan optimalisasi biaya produksi yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas.
1.5 Sistematika Pembahasan BAB I
Pendahuluan
BAB II
Landasan Teori
BAB III
Metodologi Penelitian
BAB IV
Pengumpulan dan Pengolahan Data
18
BAB V
Analisa Pembahasan
BAB VI
Kesimpulan dan Saran
19
BAB II Landasan Teori
2.1 Pengertian Produksi
Organisasi produksi merupakan salah satu mata rantai dari system perekonomian, karena dia memproduksi dan mendistribusikan suatu produk (barang atau jasa). Produksi merupakan fungsi pokok dari setiap organisasi, yang mencakup aktivitas yang bertanggung jawab untuk menciptakan nilai tambah dari suatu produk, yang merupakan output dari suatu system yang dikembangkan oleh masing - masing organisasi tersebut.
Produksi sendiri adalah bidang yang secara terus menerus berkembang sesuai dengan perkembangan jaman, dimana produksi memiliki kaitan yang sangat erat dengan perkembangan teknologi. Produksi dan teknologi saling berkaitan satu sama lain. Kebutuhan suatu proses produksi untuk menghasilkan suatu output (barang atau jasa) dengan biaya se-efisien mungkin, sekaligus tetap mengedepankan unsur kualitas dalam tiap prosesnya sehingga dihasilkan produk yang berkualitas pula, menuntut para pengembang teknologi untuk terus menghasilkan inovasi di bidang teknologi
20
yang harus mampu menjawab kebutuhan tersebut. Setiap inovasi, pengembangan dan kreasi yang dapat memnuhi kebutuhan suatu produsen akan menjadi suatu proses yang integral dalam perkembangan proses produksi yang juga terus berkembang sesuai dengan tuntutan pelanggan.
Sistem produksi memiliki beberapa karakteristik (Gaspers, 2004:4), antara lain sebagai berikut :
-
Memiliki elemen – elemen yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain dan membentuk satu kesatuan yang utuh
-
Memiliki tujuan yang mendasari keberadaannya, yaitu menghasilkan produk ysng berkualitas yang dapat dijual dengan harga yang kompetitif di pasar.
-
Mempunyai aktivitas berupa proses transformasi nilai tambah input menjadi efektif dan efisien.
-
Mempunyai mekanisme yang mengendalikan pengoperasiannya, berupa optimalisasi pengalokasian sumber – sumber daya.
Proses produksi yang terjadi dalam berbagai macam pabrik saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat cepat sebagai akibat kemajuan yang telah dicapai dibidang teknologi dan computer. Perubahan pada teknologi didalam proses ini akan berakibat langsung pada desain produk sebagai salah satu input yang akan
21
masuk dalam proses produksi, karena harus menyesuaikan dengan karakteristik serta prosedur yang dimiliki oleh proses produk dalam membuat suatu produk. Faktor – factor pendorong kemajuan di bidang gteknologi proses produksi akhir – akhir ini terutama disebabkan oleh tiga hal utama :
1. Usaha untuk meningkatkan kualitas. 2. Usaha untuk meningkatkan produktivitas 3. Usaha untuk meningkatkan flexibilitas
Menghadapi perkembangan teknologi proses produksi, manajer dituntut untuk memiliki dan menentukan bentuk teknologi proses yang akan digunakan termasuk untuk mekanisasi dan otomatisasi adalah upaya yang berkelanjutan untuk memekanisasi pekerjaan, dengan mengganti aktivitas manusia dengan aktivitas mesin. Macam – macam tipe proses produksi antara lain : a. Proses produksi terus – menerus (kontinyu) Adalah proses produksi barang atas dasar aliran produk dari suatu operasi ke operasi berikutnya tanpa adanya penumpukan disuatu titik dlam proses. Perusahaan yang menggunakan tipe ini pada umumnya untuk menghasilkan produk dalam jumlah yang sangat besar.
22
b. Proses Produksi Intermitten Apabila suatu produk sulit untuk dibuat secara besar – besaran, dapat digunakan proses produksi yang intermitten. Dalam jenis produksi seperti ini, produk dip roses dalam kumpulan produk, bukan atas dasar aliran yang terus – menerus.
c. Proses Produksi Campuran Adalah jenis produksi yang merupakan gabungan antara jenis produksi terus – menerus dan intermitten, ini biasanya dilakukan karena perusahaan ingin meningkatkan atau memaksimalkan kapasitas.
2.2 Pengertian Manufaktur Teknik manufaktur mempelajari semua hal yang berhubungan dengan proses produksi, termasuk beberapa fungsi dibawah ini (Turner, 2000:53) yaitu : -
Mengetahui dapat tidaknya suatu produk diproduksi.
-
Memilih jenis dan menentukan parameter dari proses produksi tersebut, seperti komponen yang digunakan, alat potong, kedalaman pemotongan dan lain – lain.
23
-
Merancang peralatan pembantu pekerjaan yang berfungsi untuk menjamin dan mengatur posisi dari benda kerja pada saat berlangsungnya proses produksi.
-
Mengestimasi biaya yang dibutuhkan untuk produksi sebuah komponen dari sebuah produk.
-
Menjamin kualitas dariproduk yang diproduksi.
2.3 Definisi Perencanaan dan Pengendalian Produksi Produksi adalah suatu proses pengubahan bahan baku menjadi produk jadi. Sistem produksi adalah sekumpulan aktivitas untuk membuat suatu produk, dimana dalam proses pembuatan ini melibatkan tenaga kerja, bahan baku, mesin energy, informasi, system , modal dan tindakan manajemen. Dalam prakteknya aktivitas dalam proses produksi ini dapat dikelompokkan kedalam dua kategori, yaitu proses produksi itu sendiri dan bagian selanjutnya adalah yang disebut dengan perencanaan dan pengendalian produksi. Perencanaan dan pengendalian produksi sendiri adalah aktivitas bagaimana mengelola proses produksi tersebut (Baroto, 2002:1). Perencanaan dan pengendalian proses produksi (PPC) pada industry manufaktur apapun akan memiliki fungsi yang sama. Fungsi atau aktivitas – aktivitas yang ditangani oleh bagian PPC secara umum (Teguh, 2002:16) adalah sebagai berikut :
24
-
Mengelola pesanan dari para pelanggan. Para pelanggan memasukkan pesanan – pesanan untuk berbagai produk. Pesanan – pesanan ini dimasukkan dalam jadwal produksi utama, ini bila jenis produksinya adalah made to order.
-
Meramalkan permintaan. Perusahaan biasanya berusaha memproduksi secara lebih independen terhadap fluktuasi permintaan. Perminaan ini perlu diramalkan agar scenario produksi dapat mengantisipasi fluktuasi permintaan tersebut.
-
Mengelola persediaan. Tindakan pengelolaan persediaan, membuat kebijakan persediaan pengaman, kebijakan kuantitas pesanan atau produksi, kebijakan frekuensi dan periode pemesanan, dan mengukur perfomansi keuangan dari kebijakan yang dibuat.
-
Menyusun rencana agregat (penyesuaian permintaan dengan kapasitas). Pesanan pelanggan dan atau ramalan permintaan harus dikompromi dengan sumber daya perusahaan (fasilitas, mesin, tenaga kerja, keuangan dan lain – lain). Rencana agregat bertujuan untuk membuat scenario pembebanan pekerjaan untuk mesin dan tenaga kerja(regular, lembur dan sub kontraktor) secara optimal untuk keseluruhan sumber daya secara terpadu.
-
Membuat jadwal induk produksi (JIP). JIP atau dikenal dengan MPS (Master Production Schedule) adlah suatu rencana terperinci mengenai apa dan berapa unit pada suatu periode tertentu.
25
-
Merencanakan
kebutuhan.
Perencanaan
kebutuhan
bertujuan
untuk
menentukan apa, berapa dan kapan komponen dan bahan penunjang lainnya harus disiapkan. -
Melakukan penjadwalan pada mesin atau fasilitas produksi.
-
Monitoring dan pelaporan pembebanan kerja disbanding kapasitas produksi. Tujuannya adalah untuk mengetahui tahap demi tahap proses yang dijalankan.
-
Evaluasi scenario pembebanan dan kapasitas. Bila terealisasi tidak sesuai rencana, maka rencana agregat, JIP dan penjadwalan dapat diubah atau disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam perencanaan dan pengendalian produksi tersebut, dengan mendasarkan
diri pada data teknis yang ada, akan mampu untuk memutuskan apa dan berapa produk yang akan diproduksi pada waktu tersebut. Perencanaan dan pengendalian produksi harus dilengkapi dengan prosedur yang mempu menjamin bahwa semua komponen dan kebutuhan lain terkait proses produksi akan tersedia dalam jumlah yang sesuai dan tepat waktu pada saat proses produksi dijalankan.
2.4 Peramalan (Forecasting)
26
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa mendatang, yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu, dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang atau jasa. Peramalan tidak selalu dibutuhkan dalam kondisi pasar yang stabil, karena perubahan permintaan relative kecil, tetapi peramalan akan sangat dibutuhkan bila kondisi keadaan pasar bersifat kompleks dan dinamis. Dalam kondisi pasar bebas permintaan pasar lebih banyak bersifat kompleks dan dinamis karena permintaan tersebut akan tergantung dari keadaan social, ekonomi, politik, aspek teknologi, produk pesaing, dan produk substitusi. Oleh karena itu peramalan yang akurat merupakan informasi yang sangat dibutuhkan dalam pengambilan kebutuhan manajemen. Pada dasarnya terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam membuat suatu ramalan untuk menjamin efektifitas dan efisiensi dari system peramalan, yaitu : 1. Menentukan tujuan dari peramalan 2. Memilih item independent demand yang akan diramalkan 3. Menentukan dimensi waktu dari peramalan (jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang) 4. Memilih metode peramalan 5. Membuat peramalan
27
6. Implementasi dari peramalan – peramalan 7. Verifikasi peramalan
2.4.1 Tujuan Peramalan Tujuan utama dari peramalan dalam manajemen permintaan adalah untuk meramalkan permintaan dari item – item independent demand di masa yang akan dating. Selanjutnya mengkombinasikannya dengan pelayan pesanan yang bersifat pasti, kita dapat mengetahui total permintaan dari suatu item atau produk agar memudahkan manajemen dan inventori. Perencanaan produk dan inventori kapasitas dan sumber daya lainnnya dalam industry manufaktur seyogyanya mengacu pada data total permintaan produk dimasa yang akan dating. Dengan demikian jelas bahwa tujuan utama peramalan dalam manajemen permintaan adalah untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dari manajemen produksi dan inventori dalam industry manufaktur.
2.4.2 Kegunaan Peramalan Bila permintaan telah dibuat, maka manfaat dan tujuan harus dapat diperoleh dan dipersiapkan. Dalam hal ini terdapat 3 kegunaan dari peramalan yakni : -
Menentukan apa yang dibutuhkan untuk perluasan pabrik
28
-
Menentukan perencanaan lanjutan bagi produk – produk yang ada untuk dikerjakan dengan fasilitas fasilitas yang ada.
-
Menentukan penjadwalan jangka pendek produk – produk yang ada untuk dikerjakan berdasarkan peramalan yang ada
Dalam setiap ramalan harus dipenuhi salah satu kegunaan diatas, sehingga hal ini akan menimbulkan
tambahan waktu yang diperlukan untuk membuat kebijakan
ditambah dengan tambahan waktu untuk membuat akibat kkebijaksanaan tersebut. Ramalan yang memenuhi tujuan yang pertama diatas dapat dibuat untuk tujuan ramalan jangka panjang. Ramalan perencanaan produksi dan produk, dapat digunakan peramalan yang memenuhi tujuan kedua dan ketiga di atas. Fungsi peramalan adalah untuk mengukur berapa jumlah unit dari masing – masing produk yang akan diminta oleh konsumen dan kapan selama periode perencanaan tersebut permintaan akan terjadi (Turner, 2000 : 242). Sumber data yang akan dijadikan acuan dari suatu peramalan adalah data permintaan yang berasal dari data penjualan dan data pemasaran produk yang berbentuk data historic dari permintaan produk beberapa waktu sebelumnya. Hasil dari sebuah peramalan adalah sebuah pernyataan dari jumlah permintaan yang diharapkan untuk beberapa produk selama periode perencanaan tertentu. Peramalan permintaan itu sendiri digunakan sebagai dasar untuk membantu fungsi fungsi lainnya dalam system manufaktur dalam perencanaan dan pengendalian operasional.
29
Beberapa factor lingkungan yang mempengaruhi peramalan permintaan suatu organisasi yang menghasilkan barang atau jasa (Yammit, 1999:13) adalah : 1. Koalisi umum bisnis dan perekonomian 2. Reaksi dan tindakan pesaing 3. Tindakan pemerintahan 4. Kecenderungan pasar seperti : Product Life Cycle, gaya dan mode, perubahan permintaan konsumen. 5. Inovasi teknologi Peramalan produksi bertujuan untuk membuat anggaran operasional (produksi, material, dan lain – lain) sehingga kita mempunyai pedoman kerja, mengusahakan agar persediaan barang jadi serendah mungkin tetapi tidak mengganggu pesanan – pesanan, mengusahakan pemanfaatan fasilitas produksi yang ada sebaik mungkin, dan menstabilisasi kesempatan kerja (Reksohadiprojo, 1986:234). Berdasarkan kerangka waktu peramalan dapat digolongkan menjadi 3 bagian yaitu peramalan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Peramalan jangka pendek adalah peramalan yang mencakup suatu waktu yang akan dating dalam periode dekat, dengan memperhatikan kegiatan harian suatu perusahaan. Peramalan jangka menengah adalah peramalan yang mencakup suatu waktu yang lebih panjang dari periode waktu jangka pendek biasanya dalam satu atau dua bulan
30
sampai satu tahun, biasanya peramalan jangka menengah ini berkaitan dengan rencana produksi tahunan termasuk permintaan dan kebutuhan sumber daya, peramalan jangka panjang adalah peramalan yang mencakup periode yang lebih lama dari periode waktu jangka menengah dan biasanya dalam satuan tahun. Peramalan jangka panjang adalah jenis peramalan yang berkaitan dengan usaha organisasi untuk merencanakan suatu siklus waktu produk seta merencanakan peluncuran produk baru. Metode Peramalan secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Peramalan Kualitatif 2. Peramalan Kuantitatif Peramalan kualitatif biasa digunakan untuk meramalkan lingkungan dan teknologi, karena kondisi teresebut berbeda dengan kondisi perekonomian dan pemasaran, biasa disebut dengan Technological Forecasting. Sedangkan peramalan kuantitatif biasa digunakan untuk meramalkan beberapa kondisi jika pada kondisi tersebut memiliki :
Informasi mengenai data periode sebelumnya atau data pada masa lalu
Informasi tersebut dapat di-kuantifisir atau dapat dikonversi dalam bentuk angka
Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu yang menyertainya akan terus berlanjut pada periode berikutnya
Jenis peramalan kuantitatif ada dua macam, yaitu :
31
1. Metode Runtut Waktu (Time Series) Metode seri waktu adalah teknik statistic yang menggunakan data historis yang diakumulasikan dalam beberapa periode waktu. Metode ini mengasumsikan bahwa apa yang telah terjadi di masa lalu akan terjadi terus di waktu yang akan dating (Taylor, 2001:469). Tujuannya adalah menentukan pola dalam deret historis dan mengekstrapolasikan pola tersebut ke masa depan. Salah satu metode seri waktu adalah metode pemulusan (Smoothing), yang terdiri dari beberapa cara, yaitu; a. Metode Rata-rata bergerak (Moving Average). Metode rata-rata bergerak peramalan dengan beberapa nilai waktu yang baru berakhir untuk meramalkan periode berikutnya. Sedangkan menurut Turner, 2000 : 237, moving average merupakan teknik peramalan dengan jalan merata – ratakan permintaan actual periode terakhir. Peramalan ini cocok untuk meramalkan item yang relative stabil dan tidak menunjukkan perilaku khusus seperti kecenderungan atau pola musiman. Kelemahan metode ini adalah ia tidak bereaksi dengan baik terhadap variasi yang terjadi untuk suatu alasan, seperti siklus dan efek musiman (Taylor, 2001 : 473). Keuntungan dari metode ini adalah penggunaannya mudah, murah dan
32
cepat. Secara umum metode ini dapat memberikan ramalan yang relative baik untuk waktu dekat, terdiri dari :
Sederhana
Bergerak Tunggal (Single Moving Average)
Bergerak Ganda (Double Moving Average)
b. Metode penghalusan eksponensial (Exponential Smoothing), metode penghalusan eksponensial merupakan metode rata-rata bergerak yang memberikan bobot yang lebih kuat pada data yang lebih terakhir daripada data yang lebih awal (Taylor, 2001 : 474). Hal ini akan menjadi sangat berguna jika perubahan terakhir pada data lebih merupakan akibat dari perubahan actual dari pada hanya fluktuasi acak saja. Keuntungan metode ini adalah cepat, hanya butuh satu data terakhir, mudah dihitung, dan realistic. Sedangkan kelemahannya adalah hanya untuk data stasioner, hanya untuk jangka pendek, dan tidak ada metode untuk menentukan α, hanya berupa trial and error. Metode ini terdiri dari ;
Tunggal (Single Exponential Smoothing)
Ganda Linier
Triple
c. Metode Regresi (kausal) adalah teknik peramalan yang mengukur hubungan antara satu variable terhadap satu atau lebih variable yang lain
33
(Taylor, 2001 : 480). Regresi berusaha untuk menghubungkan ramalanramalan
yang
ada
dengan
factor-faktor
yang
menyebabkan
kecenderungan, siklus, dan pola musiman. Konsep dari peramalan regresi adalah bahwa semua factor yang mempengaruhi system dimasa lalu akan terus berlanjut dimasa yang akan dating (Turner, 2000 : 240). Berikut adalah beberapa jenis peramalan regresi, yaitu : 1. Regresi linier sederhana menghubungkan satu variable independen dengan suatu variable dependen dalam suatu bentuk peramalan linier. 2. Regresi berganda adalah suatu metode yang mencerminkan hubungan antara sejumlah variable. Perhitungan pada persamaan regresi berganda sedikit lebih kompleks daripada perhitungan pada regresi linier sederhana. Peramalan yang didasarkan regresi menghasilkan fungsi peramalan
yang
dinamakan persamaan regresi. Semakin baik persamaan regresi, semakin baik peramalan yang diperoleh. Dasar dari pemilihan peramalan diatas adalah jenis/pola siklus data. Siklus adalah pergerakan ke atas dan ke bawah selama kecenderungan terjadi. Kecenderungan adalah pergerakan jangakan panjang dari apa yang sedang diramalkan. Ada beberapa jenis pola data yaitu:
34
1. Pola Horisontal (Horizontal), terjadi bila nilai data berfluktuasi di sekitar nilai rata – rata yang konstan, deret tersebut disebut stasioner terhadap rata – ratanya. Pola data ini cocok dengan metode peramalan Single Moving Average dan Single Exponential Smoothing. 2. Pola Musiman (Seasonal). Pola Musiman adalah pergerakan yang terjadi secara periodic dan berulang (Taylor, 2001 : 468). Pola data ini cocok dengan menggunakan Exponential Smoothing. 3. Pola Siklik (Cyclic), terjadibilaman datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis. 4. Pola Trend (T), terjadi bilaman terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data. Pola data ini cocok dengan metode peramalan Double Moving Average dan Double Exponential Smoothing.
Pola Data Horisontal
Pola Data Musiman
35
Pola Data Siklus
Pola Data Trend
Gambar 2.1. Pola Data Peramalan Rumusan yang dipakai dalam proses pengujian metode peramalan secara umum adalah : Mean :
x =
x
Ket :
i
n xi
= data actual ke i
n
= jumlah data
Error: e i = X1 - F i Ket :
e i = error ke i X 1 = data actual ke i F i = ramalan ke i
Mean Squared Error :
36
MSE =
e 2i n
Ket :
e i = error ke i n = jumlah data
Percentage error :
X Fi 100 PE i = i Xi Ket :
X 1 = data actual ke i F i = ramalan ke i
Mean absolute Percentage Error : MAPE =
PE i n
2.5 Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule) Master Production Schedule (MPS) adalah satu set perencanaan yang menggambarakan berapa jumlah yang akan dibuat untuk setiap end item pada planning periode tertentu. Jadwal produksi menguraikan rencana produksi bagi seluruh barang jadi (Taylor, 2001 : 520). Input utama dari perencanaan operasi adalah peramaln permintaan, yang merupakan dasar untuk menentukan rencana aktivitas perusahaan selama periode tertentu (Turner, 2000 : 232).
37
Fungsi Jadwal Induk Produksi untuk menjadawalakan jumlah end item yang akan diproduksi, memberikan input bagi MRP (Material Requirement Planning), sebagai dasar bagi pembuatan perencanaan kebutuhan sumber daya, dan merupakan dasar untuk menetapkan janji pengiriman bagi konsumen. Sedangkan tujuan dari jadwal induk produksi adalah memenuhi target tingkat pelayanan terhadap konsumen, efisiensi penggunaan sumber daya produksi, dan mencapai target tingkat produksi tertentu. Kriteria item dalam penyusunan MPS : 1. Jenis item tidak terlalu banyak 2. Kebutuhannya dapat diramalkan 3. Mempunyai BOM (Bill Of Material), sehingga kebutuhan komponennya dapat dihitung. 4. Dapat diperhitungkan dalam penentuan kapasitas. 5. Menyatakan konfigurasi produk yang dapat dikirim.
2.6 Bill Of Material (BOM) BOM adalah daftar dari seluruh bahan baku, bahan – bahan yang lain, komponen – komponen yang lain, komponen – komponen yang diperlukan yang akan dipergunakan untuk memproduksi suatu produk dalam perusahaan (Ahyani, 1986 :
38
14). Dengan adanya BOM maka akan segera diketahui macam dan jumlah bahan – bahan yang akan diperlukan untuk produksi. BOM atau sering disebut catatan struktur produksi.tagihan barang baku/bill of material berisi informasi mengenai seluruh bahan mentah komponen, dan rangkaian yang dibutuhkan untuk setiap barang jadi. Tagihan barang jadi. Tagihan barang baku memberitahu system MRP mengenai setiap hal : jumlah komponennya, gambarnya, serta kualitas yang dibutuhkan barang jadi (Taylor, 2001 : 520). BOM akan secara lengkap memecah – mecah produk dalam berbagai subassembly, komponen – komponen, dan bahan baku produk. Penggunaan : -
Engineering Dibuat sebagai bagian dari perancangan proses produksi, disamping itu juga digunakan untuk menentukan item-item mana saja yang harus dibeli atau dibuat sendiri.
-
PPC (Production Planning & Control) Digabungkan dengan MPS (Jadwal Induk Produksi) digunakan untuk menentukan item dalam daftar pembelian dan pesan produksi yang harus dilepas.
-
Accounting Digunakan untuk menghitung biaya produksi dan harga jual
39
BOM Levels -
Dimulai dengan level 0 untuk produk akhir.
-
Komponen pembentuk produk akhir ditempatkan pada level 1 dan seterusnya, sehingga membentuk sebuah hirarki yang disebut dengan Struktur Produk.
-
BOM Level : 1. Single Level BOM, menggambarkan sebuah induk dengan satu level komponen pembentuk – pembentuknya. 2. Multi Level BOM, menggambarkan struktur produk yang lengkap dari level 0 (produk akhir) sampai level paling bawah. Komponen yang sama dapat digunakan pada level yang berbeda
2.7. Rencana Kebutuhan Material (MRP) Salah satu pengembangan yang sangat penting dalam perencanaan dan pengendalian produksi adalah system perencanaan kebutuhan komponen (MRP) (Turner, 2000:254). Inputan utama dari MRP adalah jadwal induk produksi (MPS), sedangkan inputan yang lain adalah BOM. Perencanaan kebutuhan komponen merupakan system perencanaan dan pengendalian produksi dan persediaan dengan dasar komuter yang digunakan terutama untuk produk – produk dimana produk akhir, atau produk jadi, merupakan suatu rangkaian komponen (Taylor, 2001: 520).
40
Program MRP adalah menghitung jumlah untuk masing – masing subassembly dan komponen yang dibutuhkan untuk memproduksi jumlah tertentu dari produk akhir. Ketika benar – benar diimplementasikan pada produksi manufaktur, system MRP menyediakan pengawasan yang ketat dan akurat untuk berbagai aktivitas yang kompleks dan saling terkait di pabrik. Semua aktivitas tersebut disinkronisasi, seperti komponen – komponen tersebut akan diproduksi tepat ketika mereka dibutuhkan oleh tingkat produksi selanjutnya. Tujuan MRP adalah untuk meyakinkan tersedianya bahan baku dan komponen komponen untuk dirangkai menjadi barang jadi, untuk meminimasi tingkat persediaan, dan untuk merencanakan aktivitas manufaktur, jadwal pengiriman, dan aktivitas persediaan. Tiga masukan utama system MRP adalah jadwal induk produksi,catatan struktur produksi, dan catatan status persediaan. Ada 4 hal yang dapat dilakukan MRP : a. Menentukan kebutuhan pada saat yang tepat, kapan pekerjaan harus selesai atau komponen harus tersedia agar MPS dapat terpenuhi. b. Menentukan kebutuhan minimal setiap item melalui system penjadwalan. c. Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan, kapan pemesanan atau pembatalan harus dilaksanakan. d. Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas suatu jadwal yang sudah direncanakan, berdasarkan pada kapasitas yang ada.
41
Syarat – syarat dalam pembuatan MRP : -
Harus ada MPS/JIS Rencana produksi yang mentapkan jumlah dan waktu suatu produk akhir harus tersedia selama periode perencanaan.
-
Harus ada identifikasi khusus bagi setiap item persediaan. Klasifikasi atas bahan, bagian komponen, perakitan setengah jadi, dan produk akhir harus jelas.
-
Harus ada struktur produk yang jelas Gambar tentang langkah- langkah atau proses pembuatan produk, mulai dari bahan baku sampai produk akhir.
Gambar 2.2. Proses Transformasi Produksi
-
Harus ada catatan tentang persediaan untuk semua item, baik keadaan persediaan saat ini maupun yang direncanakan.
42
Dalam melakukan perhitungan MRP nanti ada beberapa metode yang isa digunakan, antara lain sebagai berikut : 1. MRP dengan metode Lot for lot Sistem pemesanan pada metode ini adalah berdasarkan ukuran lot pada masing – masing komponen. Jumlah pemesanan adalah kelipatan dari besarnya lot tersebut. 2. MRP dengan metode POQ Dalam metode ini system pemesanan adalah secara periodic, yaitu jumlah pemesanan dan waktu pemesanan dilakukan secara konstan sepanjang periode. Waktu pemesanan tetap tergantung pada lead time masing – masing komponen. 3. MRP dengan metode EOQ Pada metode ini jumlah pemesanan didasarkan pada hasil perhitungan jumlah pemesanan ekonomis. Frekuensi pemesanan tergantung pada kelipatan jumlah kebutuhan terhadap jumlah kebutuhan ekonomis.
2.8. Persediaan (Inventory) 2.8.1. Catatan Status Persediaan (Inventory Status)
43
Catatan status persediaan berisi seluruh jenis dalam persediaan baik yang ada maupun yang sedang dipesan beserta informasi mengenai jarak waktu, dan ukuran pemesanan untuk seluruh komponen (Taylor, 2001:520). Pada umumnya fungsi pengendalian persediaan adalah (Harding, 1984:152) menyediakan
informasi
bagi
manajemen
mengenai
keadaaan
persediaan,
mempertahankan suatu tingkat persediaan yang ekonomis, menyediakan persediaan dalam jumlah secukupnya untuk menjaga jangan sampai produksi terhenti bila saat supplier tidak dapat menyerahkan barang tepat pada waktunya, mengalokasikan ruang penyimpanan untuk barang yang sedang diproses serta barang jadi, memungkinkan bagian penjualan beroperasi pada berbagai tingkat melalui penyediaan barang jadi, mengingatkan pemakaian bahan dengan tersedianya keuangan, dan menyediakan penyediaan bahan dengan kontrak jangka panjang berdasarkan program produksi. Menurut pendapat lain fungi persediaan yaitu : i.
Sebagai cadangan, memisahkan kebutuhan dari dua tahap yang berurutan pada system produksi dan distribusi.
ii.
Sebagai penjagaan menghadapi kenaikan harga, inflasi, atau fluktuasi demand.
iii.
Untuk mendapat potongan harga.
Sedangkan tujuan persediaan adalah :
44
1. Agar marketing dapat melayani costumer dalam jumlah yang cukup. 2. Agar purchasing bekerja dengan lebih efisien. 3. Agar produksi dapat beroperasi secara ekonomis. 4. Agar personalia dapat menjaga stabilitas pekerja, dan menghindarkan lay-off. 5. Menentukan kebijakan persediaan yang akan meminimumkan ongkos. Beberapa tipe persediaan berdasarkan fungsinya : Lot size inventories, merupakan persediaan yang terjadi karena replenishment dilakukan dalam ukuran lot yang besar untuk menghemat ongkos set-up, ongkos persiapan produk atau ongkos pesan, ongkos transportasi, dan potongan dari vendor. Safety stock, merupakan persediaan untuk menghadapi situasi yang tidak menentu, seperti kesalahan dalam meramalkan demand, leadtime, jumlah produk yang reject, dan lain – lain. Safety stock ini digunakan sebagai pengaman agar tidak terjadi kegagalan dalam memenuhi pesanan konsumen atau memenuhi kebutuhan produksi. Penyebab timbulnya kehabisan persediaan (stock out) pada umumnya adalah (Reksohadiprodjo, 1986:221):
Penggunaan bahan dasar di dalam proses produksi lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini berakibat persediaan
45
akan habis diproduksi sebelum pembelian / pemesanan berikutnya dating. Hal ini berarti terjadi ketidakpastian dalam pemakaian bahan.
Pesanan / pembelian bahan dasar itu itu tidak dapat dating tepat pada waktunya (mundur). Hal ini berarti lead time tidak tepat pada waktunya.
Anticipation Inventories, merupakan persediaan untuk mengantisipasi berkurangnya supply,
menungkatnya demand, atau kenaikan harga.
Digunakan untuk menjamin kontinuitas supply pada konsumen. Pipeline Inventories, merupakan sejumlah item yang mengalir dari suatu penyimpanan (stock point) ke lokasi penyimpanan yang lain. Jika pada perpindahan itu mengalami perubahan fisik maka disebut WIP. Excess Inventories, merupakan penambahan persediaan tanpa alasan tertentu.
2.8.2. Biaya Persediaan Hampir semua permasalah persediaan mengacu pada suatu pertanyaan berapa besar pesanan yang dibuat pada suatu saat tertentu, dan kapan persedaan harus dibuat. Pada masing – masing permasalah diatas terdapat biaya yang saling berlawanan. Untuk masalah besar pesanan, factor biaya akan terjadi jika pesanan yang dibuat terlalu banya atau terlalu sedikit dalam suatu waktu. Sedangkan untuk masalah waktu pemesanan, factor biaya akan terlibat jika pemesanan terlalu
46
sering atau terlalu jarang (Turner, 2000:246). Tujuan kita secara umum adalah untuk menentukan tindakan yang dapat meminimas total biaya yang harus dikeluarkan. Persamaan total biaya sangat tergantung pada kondisi – kondisi tertentu. Biaya pemeliharan atau penyimpanan adalah biaya yang ditimbulkan atas persediaan yang mencakup biaya penyimpanan langsung, laba investasi yang ditangguhkan, bunga atas investasi dalam persediaan, keusangan produk, penyusutan, pajak dan asuransi. Biaya pemeliharaan biasanya dinyatakan dengan dasar per unit untuk beberapa periode wakt, tetapi kadang kala dinyatakan dalam bentuk prosentase (Taylor, 2001:499).
Metode Total Biaya Secara umum, formulasi biaya yang dipakai adalah : TC = R P + C f + Biaya penyimpanan Ket :
TC
= biaya total atau biaya keseluruhan
R x P = biaya pembelian unit C x f = biaya pemesanan Biaya penyimpanan
= jumlah persediaan x biaya penyimpanan
dimana : R = total kebutuhan komponen P = harga komponen atau ongkos pembelian satu item
47
C = biaya pemesanan satu kali pesan f = frekuensi pemesanan
48
BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metodologi Penelitian Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan – tahapan penelitian yang dilakukan untuk mempermudah dalam pemecahan masalah dalam penelitian ini. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah alur metodologi penelitiannya :
LATAR BELAKANG MASALAH
PERUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
RUANG LINGKUP PENELITIAN
LATAR BELAKANG MASALAH
PENGUMPULAN DATA ANALISA DATA ANALISA BIAYA KESIMPULAN
Gambar 3.1 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian dalam skema diatas dijelaskan sebagai berikut : 1. Studi pendahuluan
49
Merupakan langkah awal berupa pemilihan tema yang sesuai dengan pembelajaran terhadap masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini. 2. Perumusan masalah Merupakan tahapan yang mengkaji segala permasalahan yang muncul dalam tema atau masalah yang dibahas dalam penelitian ini. 3. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan sebagai referensi terhadap permasalahan yang diamati. Tinjauan ini meliputi pengamatan literature – literature pendukung atau dapat berupa apapun yang berkaitan dan dapat membantu dalam proses penyelesaian penelitian ini. 4. Pengumpulan data Data yang diperoleh adalah data actual yang berasal dari data produksi sepanjang tahun 2008 sebagai acuan dalam melakukan peramalan produksi untuk enam periode kedepan. 5. Analisa data Tahapan ini adalah tahapan penganalisaan data yang diperoleh dari data actual produksi untuk mengetahui pola data dan selanjutnya ditentukan metode peramalan yang paling sesuai. Analisa data yang dilakukan meliputi beberapa langkah sebagai berikut : 5.1
Peramalan, dilakukan metode peramalan yang telah ditetapkan setelah didapatkan hasil akan diuji kembali untuk mengetahui nilai error yang
50
paling kecil untuk selanjutnya digunakan sebagai acuan peramalan enam periode kedepan. 5.2
MPS (Master Production Schedule), disusun berdasarkan pada hasil peramalan yang diperoleh, MPS berisi tentang perkiraan atau berapa unit yang akan diproduksi pada periode yang dimaksud.
5.3
Data Persediaan (Inventory), merupakan data yang memuat informasi tentang jumlah persediaan yang sudah ada digudang, dan informasi – informasi yang lain, sebagai patokan dalam menyusun MRP.
5.4
Bill of Material, merupakan susunan komponen – komponen dalam perakitan, termasuk jumlah masing – masing komponen taip jenis produk, yang juga merupakan patokan dalam peyusunan MRP.
5.5
MRP (material Requirement Planning), disusun berdasarkan MPS, BOM, dan inventory status, memuat tentang kebutuhan tiap – tiap jenis komponen, dan kapan komponen harus dipesan untuk produksi.
6. Analisa Biaya Hasil dari perhitungan MRP ini merupakan dasar untuk perhitungan biaya pemesanan dengan system yang paling menguntungkan. 7. Metode MRP yang menghasilkan total biaya yang paling minimum diangkat Sebagai kesimpulan dalam skripsi ini.
51
3.2. Menetapkan Ukuran Kinerja 3.2.1. Penetuan Pengujian Metode Peramalan Metode peramalan yang dipakai dalam pemecahan masalah ini akan ditentukan oleh tipe pola data pada data produksi tahun 2008. Dari hasil peramalan ini nantinya akan dijadikan dasar dalam penyusunan MRP.
3.2.2. Penentuan Pengujian metode MRP Berdasarkan hasil peramalan produksi yang telah dilakukan maka MPS bias ditetapkan. Berdasarkan MPS, data inventory dan BOM yang telah didapatkan, maka perhitungan perencanaan kebutuhan komponen bias dijalankan. Terdapat tiga alternative metode MRp yang bias dibandingkan, yaitu: 1. MRP dengan metode lot sizing Lot for Lot 2. MRP dengan metode lot sizing POQ 3. MRp dengan metode lot sizing EOQ Dari ketiga metode MRP tersebut dihitung total biaya yang diperlukan, kemudian dibandingkan dengan metode apa yang paling menguntungkan, yaitu metode yang memerlukan total biaya paling minimum. Metode yang paling menguntungkan tersebut diangkat sebagai kesimpulan atau pemecahan masalah.
Merumuskan Sistem dan usulan perbaikan
52
Sistem perencanaan kebutuhan komponen yang ada sekarang menggunakan metode lot sizing, dan dari berbagai metode tersebut tidak dapat ditentukan dengan jelas metode yang mana sebenarnya yang paling menguntungkan bagi perusahaan.
Teknik Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam skripsi ini diperoleh dengan beberapa cara, antara lain sebagai berikut ; 1. Pengambilan data secara langsung Pengambilan data secara langsung maksudnya adalah dengan melihat dokumen – dokumen yang ada didalam perusahaan, yaitu dokumen – dokumen tentang data – data produksi di tahun 2008 yang akan digunakan sebagai acuan dalam melakukan peramalan. 2. Wawancara Yaitu mengadakan dialog dengan staf dari berbagai bagian yang terkait, terutama untuk mendapatkan data – data yang tidak diperoleh dari pengamatan dokumen – dokumen yang ada. 3. Mengevaluasi Kinerja Mengevaluasi kinerja disini maksudnya adalah dengan melakukan analisa terthadap system yang berlaku sekarang, yaitu melakukan MRP
53
dengan menerapkan berbagai metode Lot Sizing, yang ternyata dirasakan kurang efektif dan menyebabkan biaya produksi menjadi tinggi.
Evaluasi Ekonomi Evaluasi ekonomi disini adalah dengan menghitung biaya masing – masing komponen berdasarkan metode pemesanan yang diterapkan pada komponen tersebut. Mengingat system yang diterapkan sekarang adalah MRp dengan berbagai metode pemesanan. Pada pembahasan nanti, analisa biaya dilakukan dengan tiga alternative perhitungan, yaitu dengan metode Lot for Lot, metode FPR(Fixed Period Requirement), Akumulasi, dan metode EOQ (Economic Order Quantity). Dari ketiga metode tersebut akan dibahas satu persatu, dan hasil dari perhitungan tersebut dipilih metode yang total biayanya paling kecil kemudian dijadikan kesimpulan bahwa metode tersebut adalah yang paling menguntungkan bagi perusahaan.
54
BAB IV Pengumpulan dan Pengolahan Data 4.1. Analisa Data Data awal yang diperoleh adalah data actual produksi untuk type NF125 series sepanjang tahun 2008 yang nantinya akan dijadikan pedoman untuk dilakukan peramalan. Peramalan tersebut dibutuhkan untuk menentukan jumlah produksi periode berikutnya. Adapun data – data tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 4.1. Data Produksi tahun 2008
55
Perbedaan antara NF 125 dan NF 125D terdapat pada jenis rem yang digunakan, jika pada NF 125 digunakan jenis drum brake sedangkan pada NF 125D digunakan jenis disc brake, tentunya perbedaan juga terdapat pada beberapa komponen lain, namun untuk komponen yang akan kita bahas disina tidak ada perbedaan sama sekali yaitu pada komponen Crank Shaft Assy. Maka data yang akan kita gunakan pada perhitungan peramalan kali ini adalah data total jumlah produksi antara produksi NF 125 dan NF 125D. Untuk penentuan MRP dan analisa biaya yang nantinya akan dibahas didalam bab ini maka berikut adalah table biaya dalam pemesanan dan penyimpanan untuk masing – masing sub komponen dalam pembuatan komponen Crank Shaft Assy. Tabel 4.2. Struktur Biaya Sub Komponen Crank Shaft Assy No 1 2 3 4 5
Nama Sub Komponen Key Woodruf 4 mm Rod Assy Connecting Sprocket Timing Street Ball 8 mm Crank Shaft
Harga/unit (Rp)
8,955 12,112 12,112 2,342 76,890
Ongkos Pemesanan Ongkos Penyimpanan (Rp) (10%) 27.500 896 50.000 1,211 50.000 1,211 17.500 234 65.000 7,689
4.1.1. Analisa Pola Data Data actual diatas selanjutnya akan digambarkan pada pola grafik, yang dapat dilihat pada grafik 4.1. Dari grafik tersebut akan dapat dilihat bahwa data yang telah diperoleh berupa Trend, maka untuk jenis data tersebut maka metode peramalan yang sesuai adalah metode Double Moving Average dan metode Double Eksponensial Smoothing.
56
Gambar 4.1. Grafik jumlah produksi unit type NF 125 Series – 2008
4.2. Peramalan (Forecasting) Selanjutnya seperti yang telah diuraikan sebelumnya data jumlah unit produksi tersebut akan dijadikan pedoman untuk dilakukannya peramalan. Karena pola grafik berbentuk Trend, maka metode peramalan yang paling sesuai untuk digunakan adalah metode Double Moving Average , Metode Double Exponential Smoothing dan metode Regresi Linier. Dari ketiga metode tersebut selanjutnya akan dibandingkan untuk diambil metode dengan error terkecil sehingga diharapkan akan diperoleh hasil peramalan yang akurat.
4.2.1. Metode Double Moving Average
57
Pada metode Double Moving Average berlaku ketetapan sebagai berikut : 1. Prosedur peramalan linier moving average waktu t dinotasikan dengan S`t 2. Penyesuaian adalah selisih antara single dan double moving average pada waktu t, dinotasikan dengan S`t – S``t 3. Penyesuaian untuk trend dari periode t ke periode t+1 (atau periode t + m jika diinginkan untuk m periode) MA (M x N) maksudnya adalah Moving Average dengan M-Periode dari N-Periode. Pada peramalan ini yang dipakai adalah 2 x 2, 2 x 4, dan 4 x 4.
Tabel 4.3. Tabel Perhitungan Peramalan dengan Double Moving Average (2x2)
Dari table peramalan Double Moving Average 2 x 2 ini didapat :
MSE : 8952967, dan
MAPE : 4.89
58
Penjelasan perhitungan dalam table
Xi
: data ke- i
S`t
: Single Moving Average periode ke- t => MA(N)
S`t =
S`4 =
=
x
i
, contoh hitungan sbb:
n
X4 X3 2
44026 43600 2
= 43813
S``t
: Double Moving Average periode ke- t => MA (M x N)
S``t =
S`
t
n
, contoh hitungan sbb:
S``5 =
S `4 S `5 2
S``5 =
43813 45405 2
= 44609
at = S`t + (S`t – S``t) atau at = 2S’t – S`t – N + 1 (S`t – S``t) = Error yang akan dihitung Contoh perhitungannya : a5 = S`5 + (S`5 – S``5)
59
= 45405 + (45405 – 44609) = 46201
bt =
2 (S`t – S``t) N 1
Contoh perhitungannya adalah sebagai berikut : b5 =
2 (45405 – 44609) = 1592 2 1
a + b(m) = a + b (periode sebelumnya) contoh perhitungannya adalah sebagai berikut : a + b(m) = 44385 + 2470 = 46855
ei = Xi - Fi contoh perhitungan : e6 = X6 – F6 = 50175 – 47793 = 2382
X Fi 100 PE i = i Xi Contoh hitungan :
X F6 100 PE6 = 6 X6
60
50175 47793 = 100 = 4.75 50175
e 2i n = 8952967
MSE =
MAPE =
PE i n
= 4.89
Berikut adalah hasil perhitungan peramalan dengan menggunakan metode Double Moving Average : Tabel 4.4. Hasil perhitungan peramalan dengan Metode Double Moving Average (2 x 4)
Dengan cara yang sama dengan metode sebelumnya, maka didapat :
MSE : 12368111, dan
MAPE : 4.74
dan selanjutnya dengan menggunakan metode Double Moving Average (4 x 4)
61
Tabel 4.5. Tabel hasil Peramalan dengan metode Double Moving Average 4 x 4 Periode
Xi
S`
S``
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
39087 42275 44026 43600 47210 50175 53378 52480 53103 57786 59054 59211
42247 44278 46253 48591 50811 52284 54187 55606 57289
45342 47483 49485 51468 53222 54841
a
b
51839 54139 55083 56905 57990 59736
2166 2219 1866 1812 1589 1632
MSE MAPE
a + b(m)
54005 56357 56950 58718 59579
ei
e2i/n
-1525 -3254 836 336 -368
332332 1512645 99907 16138 19344
PEi
|PEi|/n
-2.91 -6.13 1.45 0.57 -0.62
0.32 0.68 0.16 0.06 0.07
1980366 1.30
Dengan cara yang sama dengan metode sebelumnya, maka didapatkan ;
MSE : 1980366
MAPE : 1.30
4.2.2. Metode Double Exponential Smoothing Secara prinsip metode ini hanyalah menghaluskan data historis yang telah didapat dengan tujuan untuk menghilangkan ke-random-an dengan mangasumsikan setiap data memiliki bobot yang berbeda. Untuk peramalan kali ini menggunakan α =
62
0,1 ; α = 0,5 ;dan α = 0,9. Sedangkan nilai α sendiri ditentukan dengan menggunakan system trial and error.
Tabel 4.6. Tabel hasil peramalan dengan Double Exponential Smoothing α = 0.1 Periode
Xi
S`
S``
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
39087 42275 44026 43600 47210 50175 53378 52480 53103 57786 59054 59211
39087 39406 39868 40241 40938 41862 43013 43960 44874 46165 47454
39087 39119 39194 39299 39462 39702 40033 40426 40871 41400
Ft + m
a
b
39725 40617 41288 42577 44261 46324 47886 49322 51460 53508
287 674 943 1475 2159 2980 3534 4003 4765 5449
MSE MAPE
40012 41291 42231 44053 46420 49304 51420 53326 56225
ei
3588 5919 7944 9325 6060 3799 6366 5728 2986
e2i/n
1430799 3892984 7012187 9662029 4080245 1603590 4502476 3645886 990691
PEi
8.23 12.54 15.83 17.47 11.55 7.15 11.02 9.70 5.04
|PEi|/n
0.91 1.39 1.76 1.94 1.28 0.79 1.22 1.08 0.56
36820888 10.95
Penjelasan perhitungan :
Xi
S`t + 1 = α.Xt + (1 – α) S`t
= Data actual ke –i
Contoh perhitungan : S`2
= X1
S`3
= α.X2 + (1 – α) S`2
63
= 0,1 . 42275 + (1 – 0,1) . 39087 = 39406 S``3
= S`2
S``4
= α.S`3 + (1 – α) S``3 = 0,1 . 39406 + (1 – 0,1) . 39087 = 39119
at
= S`t
+ (S`t – S``t)
Contoh perhitungannya : a5
= S`5 + (S`5 – S``5) = 40241+ (40241 – 39194) = 41288
bt
= (1 – α) (S`t –S``t)
contoh perhitungannya adalah sebagai beikut :
b3
= (1 – 0,1) (S`3 –S``3) = 0,9 (39406 – 39087) = 287
Ft+m
= at + bt . m
, dimana m adalah jumlah periode (1)
contoh perhitungan : F4
= a3 + b3 . 1 = 39725 + 287. 1
64
= 40012
ei = Xi - Fi contoh perhitungan : e6 = X6 – F6 = 50175 – 42231 = 3588
X Fi 100 PE i = i Xi Contoh hitungan :
X F6 100 PE6 = 6 X6 50175 42231 = 100 = 15.83 50175
e 2i MSE = = 36820888 n
MAPE =
PE i n
= 10.95
Tabel 4.7. Tabel Perhitungan Peramalan Metode Double Exponential Smoothing (α = 0,5)
65
Periode
Xi
S`
S``
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
39087 42275 44026 43600 47210 50175 53378 52480 53103 57786 59054 59211
39087 40681 42354 42977 45093 47634 50506 51493 52298 55042 57048
39087 39884 41119 42048 43571 45602 48054 49774 51036 53039
Ft + m
a
b
42275 44823 44835 48139 51698 55410 54932 54822 59048 61057
797 1235 929 1523 2032 2452 1719 1262 2003 2005
MSE MAPE
43072 46058 45764 49662 53730 57862 56651 56085 61051
ei
e2i/n
528 1152 4411 3716 -1250 -4759 1135 2969 -1840
30976 147520 2162125 1534450 173507 2516106 143069 979706 376293
PEi
1.21 2.44 8.79 6.96 -2.38 -8.96 1.96 5.03 -3.11
|PEi|/n
0.13 0.27 0.98 0.77 0.26 1.00 0.22 0.56 0.35
8063752 4.54
Dengan cara perhitungan yang sama dengan α = 0,1 ; maka didapatkan
MSE = 8063752, dan
MAPE = 4.54
Sedangkan untuk α = 0,9 ; didapatkan
MSE = 15260636, dan
MAPE = 6.30,
Seperti dapat dilihat pada table berikut Tabel 4.8. Tabel Perhitungan Peramalan Metode Double Exponential Smoothing (α = 0,9)
66
Periode
Xi
S`
S``
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
39087 42275 44026 43600 47210 50175 53378 52480 53103 57786 59054 59211
39087 41956 43819 43622 46851 49843 53024 52534 53046 57312 58880
39087 41669 43604 43620 46528 49511 52673 52548 52996 56880
a
44825 45969 43640 50082 53157 56538 52396 53544 61628 60879
Ft + m
b
287 215 2 323 331 351 -14 50 432 200
45112 46184 43642 50405 53489 56889 52382 53594 62059
ei
e2i/n
-1512 1026 6533 2973 -1009 -3786 5404 5460 -2848
254124 117025 4742895 981836 113032 1592718 3244932 3312694 901381
MSE MAPE
PEi
-3.47 2.17 13.02 5.57 -1.92 -7.13 9.35 9.25 -4.81
|PEi|/n
0.39 0.24 1.45 0.62 0.21 0.79 1.04 1.03 0.53
15260636 6.30
4.2.3. Metode Regresi Linier Konsep dari metode berikut ini adalah bahwa semua factor yang mempengaruhi system pada masa lalu akan terus berlanjut pada masa yang akan datang. Tabel 4.9. Tabel Peramalan dengan metode Regresi Linier No
T
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah Rata-rata MSE MAPE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 78 6.5
Xt
t2
1 4 9 16 25 36 49 64 81 100 121 144 601385 650 50115.42 54.16667 39087 42275 44026 43600 47210 50175 53378 52480 53103 57786 59054 59211
Xt2
t.Xt
1527793569 39087 1787175625 84550 1938288676 132078 1900960000 174400 2228784100 236050 2517530625 301050 2849210884 373646 2754150400 419840 2819928609 477927 3339221796 577860 3487374916 649594 3505942521 710532 30656361721 4176614 2554696810 348051.2
Xt`
ei
e2i/n
|ei|
|PEi|/n
50115.41662 50115.41663 50115.41664 50115.41664 50115.41665 50115.41666 50115.41667 50115.41668 50115.41669 50115.4167 50115.41671 50115.41671 601385
-11028.41662 -7840.416627 -6089.416636 -6515.416645 -2905.416654 59.58333769 3262.583329 2364.58332 2987.583312 7670.583303 8938.583294 9095.583285 -4.71555E-08
10135497.8 5122677.74 3090082.91 3537554.5 703453.828 295.847844 887037.498 465937.857 743804.504 4903154.02 6658189.28 6894136.28 29589496.5
11028.4166 7840.41663 6089.41664 6515.41664 2905.41665 59.5833377 3262.58333 2364.58332 2987.58331 7670.5833 8938.58329 9095.58329 68758.1664
2.35125417 1.54551875 1.15261751 1.24530135 0.51285332 0.00989592 0.50935206 0.37547372 0.46883467 1.10617671 1.2613573 1.28010889 11.8187444
43141822 11.8187444
Penjelasan perhitungan pada table :
67
T
= Periode
Xi
= Data actual ke –i
Xi`
= a + b.t
a
= y - b. x
y
= X t , terdapat dalam table = X t = 50115.42
b
n( t. X t ) ( t )( X t ) = 2 2 n ( X ) ( t ) t
12(4176614) (78)(601385) = 2 12(30656361721) (78) = 0,00000873 a
= 50115,42 – 0,00000873 . 6,5 = 50115,41661
contoh hitungan : X1`
= 50115,41661 + 0,00000873 . 1 = 50115,41662
ei
= Xi – Xi`
contoh hitungan : e1
= X1 – X1` = 39087 – 50115,41662 = -11028,41662
68
e = i Xi
PEi
100
contoh hitungan
e = 1 100 X1
PE1
11028,41662 = . 100 39087 = -28,21505
e 2i n = 43141022
MSE =
MAPE =
PE i n
= 11,82
Berdasarkan perhitungan peramalan dengan berbagai metode diatas berikut table hasil dari masing – masing peramalannya, maka dapat disusun table sebagai berikut : Tabel 4.10. Tabel hasil perbandingan Metode – metode Peramalan
No 1 2 3 4 5 6 7
Metode Peramalan Metode Double Moving Average (2 x 2) Metode Double Moving Average (4 x 2) Metode Double Moving Average (4 x 4) Metode Double Exponential Smoothing, α = 0,1 Metode Double Exponential Smoothing α = 0,5 Metode Double Exponential Smoothing α = 0,9 Metode Regresi Linier
Berdasarkan table diatas, maka dapat disimpulkan : MSE minimal : 1.980.366 69
MSE 8952967 12368111 1980366 36820888 8063752 15260636 41341022
MAPE 4,89 4,74 1,30 10,95 4,54 6,30 11,82
MAPE
: 1,30 ; metode yang digunakan = Double Moving Average (4 x 4) Dari hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode peramalan yang
paling sesuai digunakan untuk pola data pada penilitian kali ini adalah : Double Moving Average (4 x 4). Berikut adalah table peramalan dengan Metode Double Moving Average (4 x 4), untuk periode duabelas bulan yang akan datang : Tabel 4.11. Tabel Peramalan Produksi Xi
S`
S``
a
b
a + b(m)
Tahun 2008
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
39087 42275 44026 43600 47210 50175 53378 52480 53103 57786 59054 59211
42247 44278 46253 48591 50811 52284 54187 55606 57289
45342 47483 49485 51468 53222 54841
51839 54139 55083 56905 57990 59736
2166 2219 1866 1812 1589 1632
54005 56357 56950 58718 59579
Tahun 2009
Periode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
61367.25 63930.6823 65234 66508 68468 70418 71923 73511 75338 77100 78717 80397
59355 60891 62436 64260 66035 67657 69329 71080 72797 74468 76166 77888
56609 58285 59992 61735 63405 65097 66820 68525 70216 71919 73628 75330
62100 63497 64879 66785 68665 70217 71838 73635 75379 77017 78705 80446
1830 1737 1629 1683 1753 1707 1673 1703 1721 1700 1692 1705
61367 63931 65234 66508 68468 70418 71923 73511 75338 77100 78717 80397
4.3. Penyusunan Rencana Kebutuhan Material (MRP)
70
Berdasarkan hasil peramalan jumlah produksi pada sub bab sebelumnya, maka Material Requirement Planning (MRP) untuk periode satu hingga ke-dua belas dapat disusun. Berikut adalah Rencana Induk Produksi (MPS) untuk hasil peramalan tersebut : Tabel 4.3.1. Tabel Rencana Induk Produksi
Periode Jumlah
2009 1 61367
2 63931
3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
Sedangkan berikut ini adalah informasi mengenai kondisi material / komponen sebagai patokan dalam penyusunan Bill Of Material (BOM) serta MRP. Tabel 4.3.2. Tabel Data Subkomponen yang terpasang pada komponen Crank Shaft
Setelah didapatkan rencana produksi untuk periode yang diinginkan, dan informasi tentang kondisi komponen, berikut adalah Bill Of Material yang berisi susunan / struktur komponen yang akan diproduksi sebagai dasar dari penyusunan MRP nantinya. Crank Shaft Assy 1
1
Crank Shaft 1 Key Woodruf 4 mm
Rod Assy Connecting 1
1 Sprocket Timing
Street Ball 8 mm
71
Gambar 4.3.1. Bill Of Material
4.3.1. MRP dengan metode Lot for Lot Sistem pemesanan pada metode berikut ini adalah berdasarkan jumlah kebutuhan masing – masing komponen. Frekeuensi pemesanan adalah sama dengan jumlah periode yang akan dihitung. Berikut ini adalah table MRP untuk masing – masing jumlah komponen dengan metode Lot for Lot. Tabel 4.3.3. Tabel MRP dengan metode Lot for Lot
72
Deskripsi Part : Crank Shaft Assy Quantity Lead time Safety stock Periode Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan Persediaan di tangan
:1 :1 : 5000 1 61367
2 63931
3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 60167 Deskripsi Part : Crank Shaft Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan Persediaan di tangan 200 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 61167 Deskripsi Part : Rod Assy Connection Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan Persediaan di tangan 5500 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 55867 Deskripsi Part : Key Woodruf 4 mm Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan Persediaan di tangan 1200 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 60167 Deskripsi Part : Sprocket Timing Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan Persediaan di tangan 5500 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 55867 Deskripsi Part : Street Ball 8 mm Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan Persediaan di tangan 5500 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 55867
61367 60167 63931
63931 63931 65234
65234 65234 66508
66508 66508 68468
68468 68468 70418
70418 70418 71923
71923 71923 73511
73511 73511 75338
75338 75338 77100
77100 77100 78717
78717 78717 80397
80397 80397
Past due
Stock Lot Size
:0 : 500
:1 :2 : 15000 1 61367
Stock Lot Size
:200 : 50
2 63931
3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
0 61167 61167 63931
0 63931 63931 65234
0 65234 65234 66508
0 66508 66508 68468
0 68468 68468 70418
0 70418 70418 71923
0 71923 71923 73511
0 73511 73511 75338
0 75338 75338 77100
0 77100 77100 78717
0 78717 78717 80397
0 80397 80397
:1 :1 : 15000 1 61367
Stock Lot Size
: 5500 : 50
2 63931
3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
0 55867 55867 63931
0 63931 63931 65234
0 65234 65234 66508
0 66508 66508 68468
0 68468 68468 70418
0 70418 70418 71923
0 71923 71923 73511
0 73511 73511 75338
0 75338 75338 77100
0 77100 77100 78717
0 78717 78717 80397
0 80397 80397
:1 :2 : 5000 1 61367
Stock Lot Size
: 1200 : 500
2 63931
3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
0 60167 60167 63931
0 63931 63931 65234
0 65234 65234 66508
0 66508 66508 68468
0 68468 68468 70418
0 70418 70418 71923
0 71923 71923 73511
0 73511 73511 75338
0 75338 75338 77100
0 77100 77100 78717
0 78717 78717 80397
0 80397 80397
:1 :2 : 15000 1 61367
Stock Lot Size
: 5500 : 50
2 63931
3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
0 55867 55867 63931
0 63931 63931 65234
0 65234 65234 66508
0 66508 66508 68468
0 68468 68468 70418
0 70418 70418 71923
0 71923 71923 73511
0 73511 73511 75338
0 75338 75338 77100
0 77100 77100 78717
0 78717 78717 80397
0 80397 80397
:1 :2 : 15000 1 61367
Stock Lot Size
: 5500 : 50
2 63931
3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
0 55867 55867 63931
0 63931 63931 65234
0 65234 65234 66508
0 66508 66508 68468
0 68468 68468 70418
0 70418 70418 71923
0 71923 71923 73511
0 73511 73511 75338
0 75338 75338 77100
0 77100 77100 78717
0 78717 78717 80397
0 80397 80397
4.3.1.1. Penjelasan table Lot for Lot Tabel MRP tersusun dari 5 subkomponen yaitu : Key Woodruf 4 mm (jumlah : 1), Rod Assy Connecting (jumlah : 1), Sprocket Timing (jumlah : 1), Street ball 8 mm (jumlah : 1) dengan metode lot for lot Adapun keterangan dari masing – masing :
73
a) Kebutuhan kotor atau Gross Requirement didapat dari Master Production Schedule yang disusun berdasarkan peramalan yang telah didapat. b) Jadwal Penerimaan atau Schedule Receipts adalah sub komponen yang sudah akan dterima pada suatu periode tertentu. c) Persediaan di tangan atau Stock In Hand ialah jumlah persediaan yang didapatkan dari Stock dikurangi Safety Stock. d) Jumlah kebutuhan bersih atau Net Requirement, didapatkan dari Kebutuhan Kotor dikurangi dengan persediaan di tangan (jika ada). e) Rencana penerimaan pesanan atau Planned Order Receipt adalah rencana penerimaan pesanan dilihat dari periode waktu dan jumlah yang harus diterima, didapatkan dari data Kebutuhan Bersih dengan pertimbangan ukuran lot. f) Rencana pemesanan atau Planned Order Rleased adalah perencanaan pemesanan dilakukan dari sisi jumlah dan waktu pemesanan dengan pertimbangan lead time.
Penjelasan Tabel MRP untuk Key Woodruf 4 mm dengan metode Lot for Lot: Kebutuhan bersih adalah 60.167 pcs, dalam metode Lot for Lot jumlah pemesanan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan bersih, sehingga biaya
74
penyimpanan dapat dihindari karena tidak terdapat sisa pada tiap periode sama sekali. Rencana penerimaan pesanan pada periode 1 adalah 60.167, karena dari data diketahui bahwa leadtime adalah 2 hari, maka pemesanan harus dilakukan pada periode (bulan) sebelumnya, tepatnya 2 hari sebelum hari terakhir dari bulan bersangkutan.
Penjelasan Tabel MRP untuk Rod Assy Connection dengan metode Lot for Lot : Rencana penerimaan pesanan pada periode 1 adalah 60.167, karena dari data diketahui bahwa leadtime adalah 1 hari, maka pemesanan harus dilakukan pada periode (bulan) sebelumnya, tepatnya 1 hari sebelum hari terakhir dari bulan bersangkutan.
Penjelasan Tabel MRP untuk Sprocket Timing dengan metode Lot for Lot : Rencana penerimaan pesanan pada periode 1 adalah 60.167, karena dari data diketahui bahwa leadtime adalah 2 hari, maka pemesanan harus dilakukan pada periode (bulan) sebelumnya, tepatnya 2 hari sebelum hari terakhir dari bulan bersangkutan.
Penjelasan Tabel MRP untuk Street Ball 8 mm dengan metode Lot for Lot :
75
Rencana penerimaan pesanan pada periode 1 adalah 60.167, karena dari data diketahui bahwa leadtime adalah 2 hari, maka pemesanan harus dilakukan pada periode (bulan) sebelumnya, tepatnya 2 hari sebelum hari terakhir dari bulan bersangkutan.
Penjelasan Tabel MRP untuk Crank Shaft dengan metode Lot for Lot : Rencana penerimaan pesanan pada periode 1 adalah 60.167, karena dari data diketahui bahwa leadtime adalah 1 hari, maka pemesanan harus dilakukan pada periode (bulan) sebelumnya, tepatnya 1 hari sebelum hari terakhir dari bulan bersangkutan.
4.3.2. MRP dengan metode Economic Order Quantity (EOQ) Pada metode ini jumlah pemesanan didasarkan pada hasil perhitungan jumlah pemesanan ekonomis. Frekuensi pemesanan didapat dari jumlah kebutuhan per tahun dibagi dengan jumlah pemesanan ekonomis, sehingga dimungkinkan dilakukan pemesanan lebih dari sekali dalam satu bulan.
EOQ =
2CR PF
Dengan penjelasan : C = Biaya pemesanan tiap kali dilakukan pemesanan
76
R = Kebutuhan dalam satu tahun (unit) P = Harga sub komponen satu unit item F = Biaya penyimpanan tahunan sebagai fraksi dari ongkos per-unit a. Key Woodruf 4 mm dari data telah didapatkan : C = 27.500 sekali pesan R = 852911 unit/tahun F = 12% per tahun, maka dengan persamaan diatas didapatkan; EOQ =
2CR PF
EOQ =
2 x 27500 x852911 8955 x0.12
EOQ = 6607 pcs b. Rod Assy Connecting dari data telah didapatkan : C = 50.000 sekali pesan R = 852911 unit/tahun F = 12% per tahun, maka dengan persamaan diatas didapatkan; EOQ =
2CR PF
77
EOQ =
2 x50000 x852911 12112 x0.12
EOQ = 7660 pcs c. Sprocket Timing dari data telah didapatkan : C = 50.000 sekali pesan R = 852911 unit/tahun F = 12% per tahun, maka dengan persamaan diatas didapatkan; EOQ =
2CR PF
EOQ =
2 x50000 x852911 12112 x0.12
EOQ = 7660 pcs d. Streetball 8 mm dari data telah didapatkan : C = 17.500 sekali pesan R = 852911 unit/tahun F = 12% per tahun, maka dengan persamaan diatas didapatkan;
78
EOQ =
2CR PF
EOQ =
2 x17500 x852911 2342 x0.12
EOQ = 10306 pcs e. Crank Shaft dari data telah didapatkan : C = 65.000 sekali pesan R = 852911 unit/tahun F = 12% per tahun, maka dengan persamaan diatas didapatkan; EOQ =
2CR PF
EOQ =
2 x65000 x852911 76890 x0.12
EOQ = 3467 pcs Maka dari perhitungan diatas maka didapatkan table MRP untuk metode EOQ (table menunjukkan pemesanan akumulasi per bulan, walaupun sangat memungkinkan dilakukan pemesanan lebih dari sekali dalam tiap bulan).
79
Tabel 4.3.4. Tabel MRP dengan menggunakan metode EOQ
80
Deskripsi Part : Crank Shaft Assy Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan Persediaan di tangan I 0 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Jumlah pemesanan (kali) 1 Renc. Pemesanan 3467 Deskripsi Part : Crank Shaft Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan Persediaan di tangan I 200 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Jumlah pemesanan (kali) 1 Renc. Pemesanan 3467 Deskripsi Part : Rod Assy Connection
Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan Persediaan di tangan I 5500 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Jumlah pemesanan (kali) 1 Renc. Pemesanan 7760 Deskripsi Part : Key Woodruf 4 mm Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan Persediaan di tangan I 1200 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Jumlah pemesanan (kali) 1 Renc. Pemesanan 6607 Deskripsi Part : Sprocket Timing Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan Persediaan di tangan I 5500 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Jumlah pemesanan (kali) 1 Renc. Pemesanan 7760 Deskripsi Part : Street Ball 8 mm Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan Persediaan di tangan I 5500 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Jumlah pemesanan (kali) 1 Renc. Pemesanan 10306
:1 :1 : 5000 1 61367
Stock Lot Size
:0 : 500
2 63931
3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
1039 57900 58939 17 58939
2981 62892 65873 19 65873
153 62253 62406 18 62406
2985 66355 69340 20 69340
391 65482 65873 19 65873
2780 70027 72807 21 72807
196 69144 69340 20 69340
2960 73314 76274 22 76274
429 72378 72807 21 72807
3070 76671 79741 23 79741
4094 75647 79741 23 79741
-29 76303 76274 22 76274
:1 :2 : 15000 1 61367
Stock Lot Size 2 63931
3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
1239 57700 58939 17 58939
3181 62692 65873 19 65873
353 62053 62406 18 62406
3185 66155 69340 20 69340
591 65282 65873 19 65873
2980 69827 72807 21 72807
396 68944 69340 20 69340
3160 73114 76274 22 76274
629 72178 72807 21 72807
3270 76471 79741 23 79741
4294 75447 79741 23 79741
171 76103 76274 22 76274
TOTAL
21048 849415 246
: 20500 : 50
:1 :1 : 15000 1 61367
Stock Lot Size 2 63931
3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
6213 48107 54320 7 54320
4362 57718 62080 8 62080
1208 60872 62080 8 62080
4540 65300 69840 9 69840
5913 63927 69840 9 69840
5335 64505 69840 9 69840
3251 66589 69840 9 69840
7341 70259 77600 10 77600
1843 67997 69840 9 69840
2343 75257 77600 10 77600
1226 76374 77600 10 77600
6189 79171 85360 11 85360
TOTAL
23648 849415 246
: 20500 : 50
:1 :2 : 5000 1 61367
Stock Lot Size 2 63931
3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
5903 53560 59463 9 66070
1435 58028 59463 9 59463
2271 63799 66070 10 66070
1833 64237 66070 10 66070
6043 66634 72677 11 72677
1695 64375 66070 10 66070
2448 70229 72677 11 72677
1615 71062 72677 11 72677
5561 73723 79284 12 79284
1138 71539 72677 11 72677
1705 77579 79284 12 79284
1705 78692 80397 12 80397
TOTAL
55263 845840 110
: 6200 : 500
:1 :2 : 15000 1 61367
Stock Lot Size 2 63931
3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
6213 48107 54320 7 54320
4362 57718 62080 8 62080
1208 60872 62080 8 62080
4540 65300 69840 9 69840
5913 63927 69840 9 69840
5335 64505 69840 9 69840
3251 66589 69840 9 69840
7341 70259 77600 10 77600
1843 67997 69840 9 69840
2343 75257 77600 10 77600
1226 76374 77600 10 77600
6189 79171 85360 11 85360
TOTAL
33351 846809 129
: 20500 : 50
:1 :2 : 15000 1 61367
Stock Lot Size 2 63931
3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
5969 45561 51530 5 51530
3874 57962 61836 6 61836
476 61360 61836 6 61836
6380 66032 72412 7 72412
10325 62087 72412 7 72412
1743 60093 61836 6 61836
2231 70181 72412 7 72412
1133 71279 72412 7 72412
8243 74205 82448 8 82448
3555 68857 72412 7 72412
7286 75162 82448 8 82448
9337 73111 82448 8 82448
TOTAL
55263 845840 110
: 20500 : 50 TOTAL
66051 846442 83
4.3.3. MRP dengan metode Fixed Period Requirement (FPR) Metode ini menggunakan konsep pemesanan dengan interval konstan tetapi jumlah yang dipesan ber-variasi, jumlah yang dipesan merupakan penjumlahan dari periode – periode yang tercakup, untuk perhitungan kali ini penulis menggunakan
81
periode konstan setiap 3 bulan sekali atau 4 kali pemesanan dalam setahun, sehingga didapatkan table MRP untuk metode FPR sebagai berikut : Tabel 4.3.5. Tabel MRP menggunakan metode FPR Deskripsi Part : Crank Shaft Assy Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Persediaan di tangan I 0 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 189332 Deskripsi Part : Crank Shaft Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Persediaan di tangan I 200 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 190332 Deskripsi Part : Rod Assy Connection Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Persediaan di tangan I 5500 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 185032 Deskripsi Part : Key Woodruf 4 mm Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Persediaan di tangan I 1200 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 189332 Deskripsi Part : Rod Assy Connection Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Persediaan di tangan I 5500 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 185032 Deskripsi Part : Sprocket Timing Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Persediaan di tangan I 5500 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 185032 Deskripsi Part : Street Ball 8 mm Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Persediaan di tangan I 5500 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 185032 Deskripsi Part : Crank Shaft Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Persediaan di tangan I 200 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 190332
:1 :1 : 5000 1 61367 127964 61367 190532
Stock Lot Size 2 63931 64034 63931
3 65234 -1200 65234
4 66508 138886 66508 205393
5 68468 70418 68468
205393 :1 :2 : 15000 1 61367 129164 61167 190532
Stock Lot Size 2 63931 65234 63931
3 65234 0 65234
4 66508 138886 66508 205393
5 68468 70418 68468
3 65234 0 65234
4 66508 138886 66508 205393
5 68468 70418 68468
3 65234 0 65234
4 66508 138886 66508 205393
5 68468 70418 68468
3 65234 0 65234
5 68468 70418 68468
205393 :1 :2 : 15000 1 61367 129164 55867 190532
3 65234 0 65234
4 66508 138886 66508 205393
5 68468 70418 68468
3 65234 0 65234
5 68468 70418 68468
205393 :1 :2 : 15000 1 61367 129164 61167 190532
6 70418 0 70418
3 65234 0 65234
7 71923 148849 71923 220772
8 73511 75338 73511
5 68468 70418 68468
205393
6 70418 0 70418
11 78717 80397 78717
10 77100 159114 77100 236214
11 78717 80397 78717
10 77100 159114 77100 236214
11 78717 80397 78717
10 77100 159114 77100 236214
11 78717 80397 78717
10 77100 159114 77100 236214
11 78717 80397 78717
10 77100 159114 77100 236214
11 78717 80397 78717
852911
9 75338 0 75338
12 80397 0 80397
TOTAL 867399 852911
9 75338 0 75338
12 80397 0 80397
TOTAL 867399 852911
7 71923 148849 71923 220772
8 73511 75338 73511
9 75338 0 75338
12 80397 0 80397
TOTAL 867399 852911
236214
7 71923 148849 71923 220772
8 73511 75338 73511
9 75338 0 75338
12 80397 0 80397
TOTAL 867399 852911
236214 : 20500 : 50
6 70418 0 70418
7 71923 148849 71923 220772
8 73511 75338 73511
9 75338 0 75338
12 80397 0 80397
TOTAL 867399 852911
236214 : 20500 : 50
6 70418 0 70418
7 71923 148849 71923 220772
8 73511 75338 73511
9 75338 0 75338
12 80397 0 80397
TOTAL 867399 852911
236214 : 20500 : 50
6 70418 0 70418 220772
82
10 77100 159114 77100 236214
863799
236214
220772
4 66508 138886 66508 205393
11 78717 80397 78717
TOTAL
: 20500 : 50
Stock Lot Size 2 63931 65234 63931
10 77100 159114 77100 236214
12 80397 0 80397
236214
220772
4 66508 138886 66508 205393
11 78717 80397 78717
: 6200 : 500
Stock Lot Size 2 63931 65234 63931
8 73511 75338 73511
220772
205393 :1 :2 : 15000 1 61367 129164 55867 190532
6 70418 0 70418
Stock Lot Size 2 63931 65234 63931
7 71923 148849 71923 220772
220772
4 66508 138886 66508 205393
10 77100 159114 77100 236214
: 20500 : 50
Stock Lot Size 2 63931 65234 63931
9 75338 0 75338 236214
220772
205393 :1 :1 : 15000 1 61367 129164 55867 190532
6 70418 0 70418
Stock Lot Size 2 63931 65234 63931
8 73511 75338 73511
: 20500 : 50
Stock Lot Size 2 63931 65234 63931
7 71923 148849 71923 220772
220772
205393 :1 :2 : 5000 1 61367 129164 60167 190532
6 70418 0 70418 220772
205393 :1 :1 : 15000 1 61367 129164 55867 190532
:0 : 500
7 71923 148849 71923 220772
8 73511 75338 73511
9 75338 0 75338 236214
12 80397 0 80397
TOTAL 867399 852911
4.3.4. MRP dengan metode Akumulasi Metode ini menggunakan periode pemesanan yang konstan tetapi dengan asumsi tiap periode pemesanan merupakan jumlah yang tetap dengan membagi kebutuhan kotor dalam setahun menjadi beberapa periode pemesanan sehingga didapatkan jumlah yang tetap. Dengan mengasumsikan bahwa semua sub komponen memiliki jumlah kebutuhan kotor yang sama maka, maka dalam metode akumulasi ini penulis akan menggunakan beberapa periode yang sama untuk tiap sub komponen yaitu 1 kali, dan 2 kali, sehingga didapatkan table sebagai berikut : Perhitungan metode akumulasi dengan 1 kali pemesanan Jumlah pemesanan : 852.911 / 1 = 852.911 unit – stock awal (untuk masing – masing sub komponen)
Tabel 4.3.6. Tabel MRP dengan menggunakan metode Akumulasi 1x pemesanan
83
Deskripsi Part : Crank Shaft Assy Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan Persediaan di tangan I 0 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 852911 Persediaan di tangan II Deskripsi Part : Crank Shaft Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan Persediaan di tangan 200 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 852711 Persediaan di tangan II Deskripsi Part : Rod Assy Connection Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan Persediaan di tangan 5500 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 847411 Persediaan di tangan II Deskripsi Part : Key Woodruf 4 mm Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan Persediaan di tangan I 1200 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 851711 Persediaan di tangan II Deskripsi Part : Sprocket Timing Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan Persediaan di tangan 5500 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 847411 Persediaan di tangan II Deskripsi Part : Street Ball 8 mm Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan Persediaan di tangan 5500 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 847411 Persediaan di tangan II
:1 :1 : 5000 1 61367
Stock Lot Size
:0 : 500
2 63931
3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
0 61367 852911
0 63931 63931
0 65234 65234
0 66508 66508
0 68468 68468
0 70418 70418
0 71923 71923
0 73511 73511
0 75338 75338
0 77100 77100
0 78717 78717
0 80397 80397
1644455
791544
727613
662379
595871
527404
456986
385062
311552
236214
159114
80397
0
4934135
Stock Lot Size
TOTAL
:1 :2 : 15000 1 61367
: 20500 : 50
2 63931
3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
0 61167 852711
0 63931 63931
0 65234 65234
0 66508 66508
0 68468 68468
0 70418 70418
0 71923 71923
0 73511 73511
0 75338 75338
0 77100 77100
0 78717 78717
0 80397 80397
1644255
791544
727613
662379
595871
527404
456986
385062
311552
236214
159114
80397
0
4934135
Stock Lot Size
TOTAL
:1 :1 : 15000 1 61367
: 20500 : 50
2 63931
3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
0 55867 847411
0 63931 63931
0 65234 65234
0 66508 66508
0 68468 68468
0 70418 70418
0 71923 71923
0 73511 73511
0 75338 75338
0 77100 77100
0 78717 78717
0 80397 80397
1638955
791544
727613
662379
595871
527404
456986
385062
311552
236214
159114
80397
0
4934135
Stock Lot Size
TOTAL
:1 :2 : 5000 1 61367
: 6200 : 500
2 63931
3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
0 60167 851711
0 63931 63931
0 65234 65234
0 66508 66508
0 68468 68468
0 70418 70418
0 71923 71923
0 73511 73511
0 75338 75338
0 77100 77100
0 78717 78717
0 80397 80397
1643255
791544
727613
662379
595871
527404
456986
385062
311552
236214
159114
80397
0
4934135
Stock Lot Size
TOTAL
:1 :2 : 15000 1 61367
: 20500 : 50
2 63931
3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
0 55867 847411
0 63931 63931
0 65234 65234
0 66508 66508
0 68468 68468
0 70418 70418
0 71923 71923
0 73511 73511
0 75338 75338
0 77100 77100
0 78717 78717
0 80397 80397
1638955
791544
727613
662379
595871
527404
456986
385062
311552
236214
159114
80397
0
4934135
Stock Lot Size
TOTAL
:1 :2 : 15000 1 61367
: 20500 : 50
2 63931
3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
0 55867 847411
0 63931 63931
0 65234 65234
0 66508 66508
0 68468 68468
0 70418 70418
0 71923 71923
0 73511 73511
0 75338 75338
0 77100 77100
0 78717 78717
0 80397 80397
1638955
791544
727613
662379
595871
527404
456986
385062
311552
236214
159114
80397
0
4934135
TOTAL
Selanjutnya menggunakan metode akumulasi pemesanan 2 kali dengan jumlah masing – masing pemesanan adalah sebagai berikut, dengan kebutuhan satu tahun telah dikurangi dengan jumlah stock awal.
a. Key Woodruf 4 mm
84
Jumlah pemesanan : (852911 – 1200)/2 = 425.855,5 = 425.856 (dibulatkan) b. Rod Assy Connecting Jumlah pemesanan : (852911 – 5500)/2 = 423.705,5 = 423.706 (dibulatkan) c. Sprocket timing Jumlah pemesanan : (852911 – 5500)/2 = 423.705,5 = 423.706 (dibulatkan) d. Street ball 8 mm Jumlah pemesanan : (852911 – 5500)/2 = 423.705,5 = 423.706 (dibulatkan) e. Crank shaft Jumlah pemesanan : (852911 – 200)/2 = 426.355,5 = 426.356 (dibulatkan) Sehingga untuk metode akumulasi dengan 2 kali pemesanan didapatkan table sebagai berikut :
Tabel 4.3.7. Tabel MRP dengan menggunakan metode Akumulasi 2x pemesanan
85
Deskripsi Part : Crank Shaft Assy Quantity Lead time Safety stock Periode Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan Persediaan di tangan I Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan
:1 :1 : 5000 1 61367
Past due
0
0 61367 425856
Stock Lot Size 2 63931
3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
0 63931
0 65234
0 66508
0 68468
0 70418
0 71923 455787
0 73511
0 75338
0 77100
0 78717
0 80397
383863
310353
235015
157915
79198
-1199
425856
Persediaan di tangan II Deskripsi Part : Crank Shaft Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan Persediaan di tangan 200 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 426356 Persediaan di tangan II Deskripsi Part : Rod Assy Connection Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan Persediaan di tangan 5500 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 423706 Persediaan di tangan II Deskripsi Part : Key Woodruf 4 mm Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan Persediaan di tangan I 1200 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 425856 Persediaan di tangan II Deskripsi Part : Sprocket Timing Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan Persediaan di tangan 5500 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 423706 Persediaan di tangan II Deskripsi Part : Street Ball 8 mm Quantity Lead time Safety stock Periode Past due Kebutuhan kotor Jadwal penerimaan Persediaan di tangan 5500 Kebutuhan bersih Renc. Penerimaan pesanan Renc. Pemesanan 423706 Persediaan di tangan II
:0 : 500
881643 851712
425856
364489 :1 :2 : 15000 1 61367
300558
235324
168816
100349
29931
Stock Lot Size 3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
0 61167 426356
0 63931
0 65234
0 66508
0 68468
0 70418
0 71923 456987
0 73511
0 75338
0 77100
0 78717
0 80397
365189
301258
236024
169516
101049
426356 30631
385063
311553
236215
159115
80398
1
Stock Lot Size 3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
0 55867 423706
0 63931
0 65234
0 66508
0 68468
0 70418
0 71923 456987
0 73511
0 75338
0 77100
0 78717
0 80397
367839
303908
238674
172166
103699
423706 33281
385063
311553
236215
159115
80398
1
Stock Lot Size 3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
0 60167 425856
0 63931
0 65234
0 66508
0 68468
0 70418
0 71923 456987
0 73511
0 75338
0 77100
0 78717
0 80397
365689
301758
236524
170016
101549
425856 31131
385063
311553
236215
159115
80398
1
Stock Lot Size 3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
0 55867 423706
0 63931
0 65234
0 66508
0 68468
0 70418
0 71923 456987
0 73511
0 75338
0 77100
0 78717
0 80397
367839
303908
238674
172166
103699
423706 33281
385063
311553
236215
159115
80398
1
Stock Lot Size
880693 847412 2391911
TOTAL
882843 851712 2379011
TOTAL
880693 847412 2391911
: 20500 : 50
2 63931
3 65234
4 66508
5 68468
6 70418
7 71923
8 73511
9 75338
10 77100
11 78717
12 80397
0 55867 423706
0 63931
0 65234
0 66508
0 68468
0 70418
0 71923 456987
0 73511
0 75338
0 77100
0 78717
0 80397
367839
303908
238674
172166
103699
423706 33281
385063
311553
236215
159115
80398
1
86
TOTAL
: 20500 : 50
2 63931
:1 :2 : 15000 1 61367
883343 852712 2376011
: 6200 : 500
2 63931
:1 :2 : 15000 1 61367
TOTAL
: 20500 : 50
2 63931
:1 :2 : 5000 1 61367
2364611
: 20500 : 50
2 63931
:1 :1 : 15000 1 61367
TOTAL
TOTAL
880693 847412 2391911
BAB V Analisa Pembahasan
Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data – data yang dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (Material Requirement Planning / MRP). Kemudian dalam bab ini berisikan analisa data yang telah dilakukan. 5.1. Analisa Peramalan Permintaan Pada grafik permintaan tahun 2008 maka dapat dilihat bahwa data berbentuk trend sehingga penulis menggunakan metode – metode peramalan Double Moving Average 2 x 2 , Double Moving Average 2 x 4 , Double Moving Average 4 x 4 , Metode Double Exponential Smoothing dengan α = 0,1; α = 0,5; α = 0,9;dan metode Regresi Linier. Untuk mendapatkan metode peramalan terbaik dari ketujuh tersebut maka harus dihitung nilai – nilai untuk Mean Absolute Error (MAE) dan Mean Absolute Percentage Error (MAPE) dari masing – masing metode.
87
Setelah melakukan dan perbandingan dari MAE dan MAPE dari masing – masing metode permalan maka didapatkan bahwa Metode Double Moving Average memiliki nilai kesalahan / error terkecil. 5.2. Analisa Perencanaan Kebutuhan Material Dalam melakukan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP) dibutuhkan beberapa data terlebih dahulu, yaitu MPS (Master Production Schedule) yang didapatkan dari peramalan permintaan yang telah dilakukan sebelumnya, selanjutnya adalah data mengenai struktur produk atau yang disebut dengan Bill Of Material atau BOM. Dalam tahap ini sebagaimana telah dilakukan pengolahan data pada bab selanjutnya dengan menggunakan metode – metode sebagai berikut : 1. Lot for Lot (metode existing yang digunakan dalam perusahaan) 2. Economic Order Quantity 3. Fixed Period Requirement, dan 4. Akumulasi dengan jumlah dan periode yang tetap, dengan jumlah pemesanan sebanyak 1 kali dan 2 kali. Maka telah didapatkan data – data sebagai berikut :
88
1. Lot for Lot Tabel 5.1. Tabel MRP untuk Lot for lot Sub Komponen Crank Shaft Assy Crank Shaft Rod Assy Connecting Key Woodruf 4 mm Sprocket Timing Street Ball 8 mm
Total Persediaan
Total Pemesanan
Total Unit dipesan
0 0 0 0 0 0
12 12 12 12 12 12
852911 852911 852911 852911 852911 852911
2. Economic Order Quantity Tabel 5.2. Tabel MRP untuk EOQ
Sub Komponen Crank Shaft Assy Crank Shaft Key Woodruf 4 mm Rod Assy Connecting Sprocket Timing Street Ball 8 mm
Total Persediaan
Total Pemesanan
Total Unit dipesan
24515
247
852882
23648 33351 55263 55263 66051
246 129 110 110 83
849415 846809 845840 845840 846442
3. Fixed Period Quantity Tabel 5.3. Tabel MRP untuk FPR
Sub Komponen Crank Shaft Assy Crank Shaft Rod Assy Connecting Key Woodruf 4 mm Sprocket Timing Street Ball 8 mm
Total Persediaan Total Pemesanan
Total Unit dipesan
863779
4
852911
867339 867339 867339 867339 867339
4 4 4 4 4
852911 852911 852911 852911 852911
89
4. Akumulasi (Pemesanan 1 x) Tabel 5.4. Tabel MRP untuk Akumulasi (1 kali)
Sub Komponen
Total Persediaan Total Pemesanan
Crank Shaft Assy Crank Shaft Rod Assy Connecting Key Woodruf 4 mm Sprocket Timing Street Ball 8 mm
4934135 4934135 4934135 4934135 4934135 4934135
Total Unit dipesan
1
852911
1 1 1 1 1
852711 847411 851711 847411 847411
5. Akumulasi (Pemesanan 2 x) Tabel 5.5. Tabel MRP untuk Akumulasi (2 kali) Sub Komponen Crank Shaft Assy Crank Shaft Rod Assy Connecting Key Woodruf 4 mm Sprocket Timing Street Ball 8 mm
Total Persediaan 2364611
Total Pemesanan 2
Total Unit dipesan 851712
2376011 2391911 2379011 2391911 2391911
2 2 2 2 2
852712 847412 851712 847412 847412
5.3. Analisa Biaya Penyediaan Setelah dilakukan rencana pemesanan dan persediaan menggunakan MRP diatas maka selanjutnya kita masukkan komponen biaya untuk mengetahui metode MRP mana yang bias menawarkan optimalisasi biaya sesuai dengan tema dari tugas akhir ini. Adapun untuk menghitung nilai biaya dari masing – masing metode MRP kita gunakan persamaan berikut :
90
Metode Total Biaya Secara umum, formulasi biaya yang dipakai adalah : TC = R P + C f + Biaya penyimpanan Ket :
TC
= biaya total atau biaya keseluruhan
R x P = biaya pembelian unit C x f = biaya pemesanan Biaya penyimpanan
= jumlah persediaan x biaya penyimpanan
dimana : R = total kebutuhan komponen P = harga komponen atau ongkos pembelian satu item C = biaya pemesanan satu kali pesan f = frekuensi pemesanan sehingga jika kita masukkan dalam metode – metode MRP diatas maka akan kita dapatkan :
91
1. Lot for Lot Tabel 5.6. Tabel biaya untuk LFL
Sub Komponen
Total Persediaan Total Pemesanan Total Unit dipesan Harga/unit (Rp)
Crank Shaft Assy Crank Shaft Rod Assy Connecting Key Woodruf 4 mm Sprocket Timing Street Ball 8 mm
0 0 0 0 0 0
12 12 12 12 12 12
852911 852911 852911 852911 852911 852911
Ongkos Pemesanan (Rp)
120,000 76,890 12,112 8,955 12,112 2,342
0.000 65.000 50.000 27.500 50.000 17.500
Ongkos Penyimpanan (10%) 1,200 7,689 1,211 896 1,211 234
Total biaya
Total Biaya 102,349,320,000 65,580,327,570 10,330,458,632 7,637,818,335 10,330,458,632 1,997,517,772 198,225,900,941
2. Economic Order Quantity Tabel 5.7. Tabel biaya untuk EOQ
Sub Komponen Crank Shaft Assy Crank Shaft Key Woodruf 4 mm Rod Assy Connecting Sprocket Timing Street Ball 8 mm
Total Persediaan Total Pemesanan Total Unit dipesan Harga/unit (Rp) 24515
247
852882
23648 33351 55263 55263 66051
246 129 110 110 83
849415 846809 845840 845840 846442
120000 76890 8955 12112 12112 2342
Total biaya
92
Ongkos Ongkos Penyimpanan Pemesanan (Rp) (10%) 0 1200 65 7689 27.5 895.5 50 1211.2 50 1211.2 17.5 234.2
Total Biaya 102,375,258,000 65,493,364,812 7,613,043,963 10,311,754,126 10,311,754,126 1,997,837,761 198,103,012,787
3. Fixed Period Quantity Tabel 5.8. Tabel biaya untuk FPR
Sub Komponen Crank Shaft Assy Crank Shaft Rod Assy Connecting Key Woodruf 4 mm Sprocket Timing Street Ball 8 mm
Total Persediaan Total Pemesanan Total Unit dipesan 863779
4
852911
867339 867339 867339 867339 867339
4 4 4 4 4
852911 852911 852911 852911 852911
Ongkos Pemesanan Ongkos (Rp) Penyimpanan (10%) 120000 0 1200 76890 65 7689 12112 50 1211.2 8955 27.5 895.5 12112 50 1211.2 2342 17.5 234.2
Harga/unit (Rp)
Total biaya
Total Biaya 103,385,854,800 72,249,296,621 11,380,979,229 8,414,520,190 11,380,979,229 2,200,648,426 209,012,278,494
4. Akumulasi (Pemesanan 1 x) Tabel 5.9. Tabel biaya untuk Akumulasi (1 kali)
Sub Komponen Crank Shaft Assy Crank Shaft Rod Assy Connecting Key Woodruf 4 mm Sprocket Timing Street Ball 8 mm
Total Persediaan Total Pemesanan Total Unit dipesan 4934135 4934135 4934135 4934135 4934135 4934135
1
852911
1 1 1 1 1
852711 847411 851711 847411 847411
Harga/unit (Rp) 120000 76890 12112 8955 12112 2342
Ongkos Pemesanan Ongkos Penyimpanan (Rp) (10%) 0 1200 65 7689 50 1211.2 27.5 895.5 50 1211.2 17.5 234.2
Total biaya
Total Biaya 108,270,282,000 103,503,512,870 16,240,066,394 12,045,589,925 16,240,066,394 3,140,210,997 259,439,728,580
5. Akumulasi (Pemesanan 2 x) Tabel 5.10. Tabel biaya untuk Akumulasi (2 kali)
Sub Komponen Crank Shaft Assy Crank Shaft Rod Assy Connecting Key Woodruf 4 mm Sprocket Timing Street Ball 8 mm
Total Persediaan
Total Pemesanan
Total Unit dipesan
2364611
2
851712
2376011 2391911 2379011 2391911 2391911
2 2 2 2 2
852712 847412 851712 847412 847412
Total biaya
93
Harga/unit (Rp) 120000 76890 12112 8955 12112 2342
Ongkos Pemesanan (Rp) 0 65 50 27.5 50 17.5
Ongkos Penyimpanan (10%) 1200 7689 1211.2 895.5 1211.2 234.2
Total Biaya 105,042,973,200 83,834,174,389 13,160,936,847 9,757,485,366 13,160,936,847 2,544,824,495 227,501,331,144
5. Perbandingan Total Biaya Tabel 5.11. Tabel Perbandingan Total Biaya
94
BAB VI Kesimpulan dan Saran
Pada bab terakhir ini penulis akan menyampaikan secara ringkas kesimpulan apa yang telah didapat dari pengumpulan, pengolahan dan analisa data yang telah dilakukan dalam penulisan tugas akhir ini dan mencoba memberikan saran perbaikan terkait dengan perencanaan produksi dan pemesanan bahan untuk meningkatkan efisiensi biaya dalam perusahaan terkait. 6.1. Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat diambil : 1. Pengolahan data untuk memperkirakan atau meramalkan permintaan yang akan datang dengan menggunakan data permintaan produksi pada tahun 2008 dilakukan dengan menggunakan beberapa metode Double Moving Average 2 x 2 , Double Moving Average 2 x 4 , Double Moving Average 4 x 4 , Metode Double Exponential Smoothing dengan α = 0,1; α = 0,5; α = 0,9;dan metode Regresi Linier. Dari hasil masing – masing metode maka dapat dibandingkan metode mana yang paling akurat dengan melihat nilai MSE dan MAPE-nya.
95
2. Dari hasil peramalan maka akan didapatkan Master Production Schedule (MPS) dan kemudian dapat disusun MRP dengan memperhatikan BOM dan struktur biaya. Dalam menyusun MRP dapat digunakan beberapa metode juga yang semuanya perlu untuk diperbandingkan sehingga akan diperoleh MRP yang optimal. 6.2. Saran Berikut penulis akan menyajikan beberapa saran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh hasil yang maksimal atau optimal baik dalam sisi ketepatan maupun juga dari sisi biaya. 1. Peramalan sangat dibutuhkan dalam rangka perusahaan untuk mampu menyusun strategi dan perencanaan kegiatannya, menentukan jadwal dan investasi dengan tetap efektif namun tetap mampu memenuhi kebutuhan pelanggannya. 2. Hasil peramalan yang diperoleh kemudian juga dapat digunakan untuk menetapkan MRP (Material Requirement Planning), diharapkan dari MRP tersebut perusahaan mampu utuk menentukan system pemesanan dan persediaan yang paling tepat dan efektif dari segi biaya
96
DAFTAR PUSTAKA
Baroto, Teguh. (2002). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Buku I. Edisi 4 Ghalia, Jakarta Handoko, T. Hani. (1984). Dasar – dasar Manajemen Produksi dan Operasi Edisi 1. BPFE, Jogjakarta Mulyani, Sri. (2002). Teknik Riset Operasional. Edisi I. UI Press, Jakarta Yamit, Zulian. (1996). Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi I. Ekonosia, Jogjakarta Yamit, Zulian. (1999). Manajemen Persediaan. Edisi I. Ekonosia, Jogjakarta Gasperz, Vincent. (2001). Production Planning and Inventory Control, Berdasarkan Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT menuju Manufakturing 21 Edisi II, Gramedia Pustaka Utama. PT, Jakarta
97