PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMA N 1 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: Dyah Pertiwi NIM : 111334052
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk: Tuhan Yesus Krtistus Kedua Orang Tuaku Kakak-kakakku Untuk Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginannu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur (Filipi 4:6)
”Dia Tuhan, tak akan pernah memberi pencobaan dan ujian melebihi kekuatan yang kau punya. Hendaklah bersyukur, Dia melakukan semua karna cinta supaya kau beroleh hikmat dan jadi sempurna seperti Dia.” ῀ Bila Tuhan Mengujimu – Franky Sihombing ῀
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 28 Agustus 2015 Penulis
Dyah Pertiwi
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Dyah Pertiwi
Nomor Mahasiswa
: 111334052
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMA N 1 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian penyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 28 Agustus 2015
Yang menyatakan
Dyah Pertiwi
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMA N 1 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA Dyah Pertiwi Universitas Sanata Dharma 2015 Penelitian ini bertujuan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X MIA 5 SMA N 1 Kasihan Bantul Yogyakarta pada mata pelajaran ekonomi materi koperasi. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas X MIA 5 SMA N 1 Kasihan Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari 21 siswa. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus meliputi 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara, kuesioner, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa kelas X MIA 5 SMA N 1 Kasihan Bantul Yogyakarta pada mata pelajaran ekonomi materi koperasi. Hal ini dibuktikan dengan rerata motivasi belajar sebelum penelitian = 91,57 (33,33% target tercapai); siklus pertama = 91,38 (33,33% target tercapai) dan siklus kedua = 98,28 (80,95% target tercapai). Retara hasil belajar siswa sebelum penelitian = 74,4 (38,09% siswa tuntas); siklus pertama = 81,90 (76,19% siswa tuntas) dan siklus kedua = 88,67 (90,48% siswa tuntas).
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL GAMES TEAMS TOURNAMENT (TGT) TYPE TO INCREASE MOTIVATION AND STUDENT LEARNING OUTCOMES ON ECONOMICS SUBJECTS IN SMA N 1 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA Dyah Pertiwi Sanata Dharma University 2015 This research aims to implement cooperative learning model Teams Games Tournament (TGT) type to increase motivation and learning outcomes of the tenth grade students of MIA 5 of SMA N 1 Kasihan Bantul Yogyakarta in learning economics with the topic cooperation. This research is a classroom action research. The subjects of research were 21 students of the tenth grade of MIA 5 of SMA N 1 Kasihan Bantul Yogyakarta, 2014/2015 academis year. The research was conducted in two cycles, each cycle included four phases there were planning, action, observation, and reflection. The data were collected by observation, interview, questionnaire, conducting test, and documenting. The tehniques of data analysis were descriptive and comparative analysis. The result indicates that the application of cooperative learning model Teams Games Tournament (TGT) type can increase motivation and students’ learning outcomes of the tenth grade students of MIA 5 of SMA N 1 Kasihan Bantul Yogyakarta in learning economics with the topic cooperation. This result can be perceived by the mean of learning motivation before this research = 91,57 (33,33% target has been reached); the first cycle = 91,38 (33,33% target has been reached); and the second cycle = 98,28 (80,95% target has been reached). Mean of students learning outcome before this research = 74,4 (38,09% students passed); the first cycle = 81,90 (76,19% students passed), and the second cycle = 88,67 (90,48% students passed).
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Masa Esa atas berkat dan karunia yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi SMA N 1 Kasihan Bantul Yogyakarta.” Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, kerja sama, dukungan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1.
Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2.
Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu
Pengetahuan
Sosial,
Universitas
Sanata
Dharma
Yogyakarta. 3.
Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4.
Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bimbingan, masukan, motivasi, kesabaran, dan saran
dengan sabar dan
kesungguhan hati untuk kesempurnaan skripsi ini. 5.
Dosen penguji, terima kasih atas saran dan kritik yang telah diberikan sehingga penulisan skripsi ini menjadi lebih baik.
6.
Segenap Bapak – Ibu dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma terima kasih atas ilmu, bimbingan dan pelayanan dalam proses perkuliahan.
7.
Bapak Drs. H. Suharja, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Kasihan Bantul Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
8.
Ibu Sriyati, S.E., M. Acc selaku guru mitra yang telah banyak membantu dalam persiapan dan pelaksanaan penelitian penulis.
9.
Seluruh siswa kelas X MIA 5 SMA N 1 Kaihan Bantul Yogyakarta, terima kasih untuk kerja sama serta bantuannya selama pelaksanaan penelitian.
10. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Sugiyono dan Ibu Nunik Sri Martuti yang tidak pernah lelah memberikan kasih sayang, selalu mendoakan penulis dimanapun dan selalu memberikan semangat, memberikan dukungan untuk selalu berusaha dan selalu mengingatkan penulis untuk bersandar kepada Tuhan. 11. Kakakku Sagung Widhiata dan Heratyo yang selalu memberikan semangat dan mendokan penulis untuk kelancaran proses penyusunan skripsi.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Teman-temanku Rahayu, Angela, Junita, Clara, Bono, Aknes yang telah membantu penelitian. 13. Teman-temanku Wilda, Kristin, Resta, dan Jesika yang telah memberikan semangat dalam proses penyelesaian skripsi. 14. Teman-temanku Angel, Bono, Clara Junita, Rahayu, Rere, terima kasih atas keceriaan dan kebersamaan selama ini. Terima kasih atas bantuannya selama kuliah. 15. Seluruh keluarga PAK angkatan 2011 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas kebersamaan, cerita, pengalaman, kebahagiaan karena menjadi salah satu bagian dari kalian. 16. Keluarga besar yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas semua bantuan, doa dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis. 17. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu penulis mengharapkan masukan serta saran dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca.
Yogyakarta, 28 Agustus 2015 Penulis
Dyah Pertiwi
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. iv HALAMAN MOTTO ............................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................. vii ABSTRAK ............................................................................................... viii ABSTRACT .............................................................................................. ix KATA PENGANTAR ............................................................................. x DAFTAR ISI............................................................................................ xiii DAFTAR TABEL .................................................................................. xviii DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xxi DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xxii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah................................................................
1
B. Batasan Masalah ..........................................................................
6
C. Rumusan Masalah .........................................................................
6
D. Tujuan Penelitian ..........................................................................
6
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Manfaat Penelitian ........................................................................
7
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………….
9
A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ................................................
9
1.
Pengertian PTK .....................................................................
9
2.
Prinsip Dasar PTK ................................................................ 11
3.
Tahap Pelaksanaan PTK ....................................................... 11
4.
Tujuan PTK dilakukan ......................................................... 12
5.
Manfaat yang dapat diperoleh dari PTK .............................. 13
6.
Model Penelitian Tindakan Kelas ........................................ 13
B. Belajar ........................................................................................... 15 1.
Pengertian Belajar .................................................................. 15
2.
Prinsip Belajar ........................................................................ 17
3.
Tujuan Belajar ........................................................................ 18
C. Hasil Belajar .................................................................................. 20 D. Motivasi ........................................................................................ 22 E. Strategi Pembelajaran Kooperatif ................................................. 26 F. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament 29 1. Pengertian TGT ....................................................................... 29 2. Langkah-langkah pembelajaran TGT ...................................... 31 3. Kelebihan dan Kekurangan TGT ............................................ 32 G. Kerangka Berpikir ......................................................................... 33 BAB III METODE PENELITIAN…………………………………… 35 A. Jenis Penelitian.............................................................................. 35
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 35 1.
Tempat Penelitian................................................................... 35
2.
Waktu Penelitian .................................................................... 35
C. Subyek dan Obyek Penelitian ....................................................... 36 1.
Subyek Penelitian ................................................................... 36
2.
Obyek Penelitian .................................................................... 36
D. Prosedur Penelitian ....................................................................... 36 1. Kegiatan Pra Penelitian ........................................................... 36 2. Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 38 E. Instrumen Penelitian ..................................................................... 62 1.
Instrumen Pra Penelitian ........................................................ 62
2.
Instrumen Pelaksanaan Penelitian Siklus I ............................ 62
3.
Instrumen Pelaksanaan Penelitian Siklus II .......................... 63
F. Pengujian Instrumen Penelitian .................................................... 65 1.
Validitas ................................................................................. 65
2.
Reliabititas ............................................................................. 68
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 69 1.
Observasi ............................................................................... 69
2.
Wawancara ............................................................................. 69
3.
Dokumentasi .......................................................................... 70
4.
Kuesioner ............................................................................... 70
5.
Tes .......................................................................................... 71
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. Teknik Analisis Data ..................................................................... 72 1.
Analisis Deskriptif ................................................................. 72
2.
Analisis Komparasi ................................................................ 74
BAB IV GAMBARAN UMUM .............................................................. 75 A. Sejarah SMA Negeri 1 Kasihan Bantul ....................................... 75 B. Visi dan Misi Sekolah .................................................................. 77 C. Tujuan Pendidikan Menengah Atas ............................................. 78 D. Sistem Pendidikan SMA Negeri 1 Kasihan ................................. 79 E. Kurikulum SMA Negeri 1 Kasihan ............................................. 80 F. Sumber Daya Manusia SMA Negeri 1 Kasihan .......................... 83 G. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah SMA Negeri 1 Kasihan
84
H. Proses Belajar Mengajar SMA Negeri 1 Kasihan ........................ 86 I. Fasilitas Pendidikan ..................................................................... 86 BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN .......................... 89 A. Deskripsi Penelitian ..................................................................... 89 1. Observasi Pendahuluan .......................................................... 89 a. Observasi guru ................................................................. 90 b. Observasi siswa ................................................................ 93 c. Observasi kelas ................................................................ 96 d. Wawancara guru .............................................................. 99 e. Wawancara siswa ............................................................. 100 2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I .............................................. 100 a. Perencanaan ..................................................................... 105
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Tindakan .......................................................................... 105 c. Observasi .......................................................................... 114 d. Evaluasi dan refleksi ........................................................ 124 3. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ............................................. 130 a. Perencanaan ..................................................................... 130 b. Tindakan .......................................................................... 134 c. Observasi .......................................................................... 144 d. Evaluasi dan refleksi ........................................................ 154 B. Analisis Data ................................................................................. 159 1. Motivasi belajar ..................................................................... 159 2. Hasil belajar ........................................................................... 165 C. Pembahasan ................................................................................. 174 BAB VI KESIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN .............. 179 A. Kesimpulan .................................................................................. 179 B. Keterbatasan ................................................................................. 180 C. Saran ............................................................................................ 181 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 184 LAMPIRAN ............................................................................................. 186
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Hasil Uji Validitas Kuesioner Motivasi Belajar Siswa .................. 67
Tabel 3.2
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ............... 69
Tabel 3.3
Indikator Motivasi Belajar Siswa ................................................... 70
Tabel 3.4
Tabel Kategori Motivasi Belajar Berdasarkan Penilaian Acuhan Patokan Tipe I (PAP I) ................................................................... 73
Tabel 3.5
Tabel Kategori Hasil Belajar Berdasarkan Penilaian Acuhan Patokan Tipe I (PAP I) ................................................................... 73
Tabel 5.1
Hasil Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran Pra Penelitian ........................................................................................ 91
Tabel 5.2
Hasil Observasi Kegiatan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pra Penelitian .................................................................................. 94
Tabel 5.3
Analisis Tingkat Motivasi Siswa Pra Implementasi Tindakan ....... 96
Tabel 5.4
Hasil Observasi Kegiatan Kelas Dalam Proses Pembelajaran Pra Penelitian ........................................................................................ 97
Tabel 5.5
Pembagian Kelompok Siklus I ....................................................... 101
Tabel 5.6
Pembagian Kelompok Siklus I ....................................................... 106
Tabel 5.7
Pembagian Juara Siklus I ................................................................ 113
Tabel 5.8
Aktivitas Guru Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I ........................................................ 115
Tabel 5.9
Aktivitas Siswa Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I ......................................................... 118
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.10 Analisis Tingkat Motivasi Siswa Implementasi Tindakan SiklusI .............................................................................................. 120 Tabel 5.11 Aktivitas Kelas Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I ........................................................ 121 Tabel 5.12 Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I ........................................................ 126 Tabel 5.13 Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I ........................................................................... 127 Tabel 5.14 Pembagian Kelompok Siklus I ....................................................... 131 Tabel 5.15 Pembagian Kelompok Siklus I ....................................................... 136 Tabel 5.16 Pembagian Juara Siklus I ................................................................ 143 Tabel 5.17 Aktivitas
Guru
Selama
Menerapkan
Model
PembelajaranKooperatif Tipe TGT Siklus II ................................. 145 Tabel 5.18 Aktivitas Siswa Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II ........................................................ 148 Tabel 5.19 Analisis Tingkat Motivasi Siswa Implementasi Tindakan Siklus II ...................................................................................................... 150 Tabel 5.20 Aktivitas Kelas Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II ....................................................... 151 Tabel 5.21 Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II ....................................................... 155 Tabel 5.22 Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II ......................................................................... 157
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.23 Analisis
Tingkat
Motivasi
Siswa
Setelah
Implementasi
Tindakan Siklus I ............................................................................ 160 Tabel 5.24 Analisis
Tingkat
Motivasi
Siswa
Setelah
Implementasi
Tindakan Siklus II .......................................................................... 161 Tabel 5.25 Analisis Perbandingan Motivasi Siswa Sebelum dan Setelah Implementasi Tindakan .................................................................. 162 Tabel 5.26 Analisis Komparasi Motivasi Belajar Siswa .................................. 163 Tabel 5.27 Hasil Belajar Siswa Sebelum Implementasi Tindakan ................... 165 Tabel 5.28 Hasil Belajar Siswa Sebelum Implementasi Tindakan ................... 166 Tabel 5.29 Hasil Belajar Siswa Setelah Implementasi Tindakan Siklus I ........ 167 Tabel 5.30 Hasil Belajar Siswa Setelah Implementasi Tindakan Siklus I ........ 169 Tabel 5.31 Hasil Belajar Siswa Setelah Implementasi Tindakan Siklus II ...... 170 Tabel 5.32 Hasil Belajar Siswa Setelah Implementasi Tindakan Siklus II ...... 171 Tabel 5.33 Analisis Komparasi Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ..... 172
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas ................................................... 14
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Hasil Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran Pra Penelitian ............................................................................. 187
Lampiran 2
Hasil Observasi Kegiatan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pra Penelitian ............................................................................. 189
Lampiran 3
Hasil Observasi Kondisi Kelas Dalam Proses Pembelajaran Pra Penelitian ............................................................................. 190
Lampiran 4
Kuesioner Motivasi Belajar ....................................................... 191
Lampiran 5
Wawancara Guru ........................................................................ 194
Lampiran 6
Wawancara Siswa ....................................................................... 196
Lampiran 7
Hasil Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran Pra Penelitian ............................................................................. 198
Lampiran 8
Hasil Observasi Kegiatan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pra Penelitian ............................................................................. 200
Lampiran 9
Hasil Observasi Kondisi Kelas Dalam Proses Pembelajaran Pra Penelitian ............................................................................. 201
Lampiran 10 Kuesioner Motivasi Belajar Pra Penelitian ................................ 202 Lampiran 11 Kuesioner Motivasi Belajar Pra Penelitian ................................ 205 Lampiran 12 Daftar Pembagian Kelompok Siswa Siklus I ............................. 209 Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I .................. 210 Lampiran 14 Handout ...................................................................................... 231 Lampiran 15 Soal Games ................................................................................ 235
xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 16 Kunci Jawaban Games ............................................................... 237 Lampiran 17 Soal Tournament ........................................................................ 238 Lampiran 18 Soal Diskusi ............................................................................... 240 Lampiran 19 Skenario Pembelajaran ............................................................... 241 Lampiran 20 Soal Posttest ............................................................................... 242 Lampiran 21 Kunci Jawaban Soal Posttest ..................................................... 243 Lampiran 22 Lembar Observasi Aktivitas Guru Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I .................. 245 Lampiran 23 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I .................. 247 Lampiran 24 Lembar Observasi Aktivitas Kelas Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I .................. 249 Lampiran 25 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Pembelajaran dan Model TGT ................................................................................. 251 Lampiran 26 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Pembelajaran dan Model TGT ............................................................................................ 252 Lampiran 27 Kuesioner Motivasi Belajar Siklus I ........................................... 254 Lampiran 28 Prosedur Permainan ................................................................... 257 Lampiran 29 Prosedur Turnamen .................................................................... 258 Lampiran 30 Wawancara Siswa Siklus I ......................................................... 259 Lampiran 31 Wawancara Guru Siklus I .......................................................... 260 Lampiran 32 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Pembelajaran dan Model TGT Siklus I ................................................................................ 261
xxiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 33 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Pembelajaran dan Model TGT Siklus I ................................................................................ 263 Lampiran 34 Lembar Observasi Aktivitas Guru Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I .................. 265 Lampiran 35 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I .................. 267 Lampiran 36 Lembar Observasi Aktivitas Kelas Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I .................. 268 Lampiran 37 Hasil Posttest Siklus I ................................................................ 270 Lampiran 38 Hasil Posttest Siklus I ................................................................ 271 Lampiran 39 Kuesioner Motivasi Belajar Siklus I ........................................... 273 Lampiran 40 Kuesioner Motivasi Belajar Siklus I ........................................... 276 Lampiran 41 Daftar Pembagian Kelompok Siswa Siklus II ........................... 280 Lampiran 42 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ................. 281 Lampiran 43 Handout ...................................................................................... 307 Lampiran 44 Soal Games”Make a Match” ..................................................... 317 Lampiran 45 Soal dan Kunci Jawaban Tournament ........................................ 319 Lampiran 46 Soal Posttest ............................................................................... 321 Lampiran 47 Kunci Jawaban Soal Posttest ..................................................... 322 Lampiran 48 Soal Diskusi ............................................................................... 324 Lampiran 49 Prosedur Permainan ”Make a Match” ....................................... 325 Lampiran 50 Prosedur Turnamen .................................................................... 326 Lampiran 51 Skenario Pembelajaran ............................................................... 327
xxiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 52 Lembar Observasi Aktivitas Guru Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II ................. 328 Lampiran 53 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II ................. 330 Lampiran 54 Lembar Observasi Aktivitas Kelas Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II ................. 332 Lampiran 55 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Pembelajaran dan Model TGT ................................................................................. 334 Lampiran 56 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Pembelajaran dan Model TGT ............................................................................................ 335 Lampiran 57 Kuesioner Motivasi Belajar Siklus II .......................................... 337 Lampiran 58 Wawancara Siswa Siklus II ....................................................... 340 Lampiran 59 Wawancara Guru Siklus II .......................................................... 341 Lampiran 60 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Pembelajaran dan Model TGT Siklus II............................................................................... 342 Lampiran 61 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Pembelajaran dan Model TGT Siklus II............................................................................... 344 Lampiran 62 Lembar Observasi Aktivitas Guru Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II ................. 346 Lampiran 63 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II ................. 348 Lampiran 64 Lembar Observasi Aktivitas Kelas Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II ................. 349
xxv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 65 Hasil Posttest Siklus II ............................................................... 351 Lampiran 66 Hasil Posttest Siklus II ............................................................... 352 Lampiran 67 Kuesioner Motivasi Belajar Siklus II .......................................... 353 Lampiran 68 Kuesioner Motivasi Belajar Siklus II .......................................... 356 Lampiran 69 Perhitungan Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa Dengan PAP I ............................................................................. 359 Lampiran 70 Perhitungan Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Dengan PAP I ............................................................................. 360 Lampiran 71 Output Uji Validitas SPSS 16 .................................................... 361 Lampiran 72 Output Reliabilitas SPSS 16 ........................................................ 362 Lampiran 73 Hasil Tabulasi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Pra Implementasi ............................................................................... 363 Lampiran 74 Hasil Tabulasi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Siklus I ........ 365 Lampiran 75 Hasil Tabulasi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Siklus II ....... 367 Lampiran 76 Surat Perijinan ............................................................................. 369 Lampiran 77 Surat Perijinan ............................................................................. 370 Lampiran 78 Surat Perijinan ............................................................................. 371 Lampiran 79 Surat Perijinan ............................................................................. 372
xxvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga mutu pendidikan dapat diukur dari aspek mutu masukan (input quality), mutu proses (process quality), mutu keluaran (output quality), dan dampak mutu lulusan (outcome quality). Kewajiban pokok seorang siswa adalah belajar, karena belajar merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang siswa. Kegiatan belajar dapat dilakukan baik di luar kelas maupun di dalam kelas. Proses belajar mengajar di sekolah dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor internal (dari dalam diri siswa) dan faktor eksternal (dari luar diri siswa). Pendidikan dewasa ini cenderung menekankan aspek kognitif, dan itu pun aspek kognitif tingkat rendah (hafalan). Pengembangan aspek afektif terabaikan. Sekolah-sekolah tampaknya sudah kurang setia pada tujuannya yaitu membantu peserta didik agar semakin berkembang seutuhnya dan seoptimal mungkin sesuai dengan potensinya masingmasing. Banyak sekolah sudah terkondisi untuk membuat peserta didik unggul dalam menumpuk pengetahuan (hafalan). Selain itu, banyak sekolah-sekolah yang bentuk pengajarannya berfokus pada bahan atau materi pelajaran.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Proses pembelajaran tidak lepas dari kegiatan mengajar. Di sini guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam keberhasilan proses belajar mengajar. Sebagai guru maupun calon guru kita harus mampu melakukan
identifikasi
kekuatan
dan
kelemahan
model-model
pembelajaran secara tepat, mampu memilihnya secara tepat dan mampu mengembangkan serta menerapkannya dalam proses pembelajaran. Guru pada umumnya cenderung mengajar berdasarkan pengalaman dan kebiasaan. Banyak guru menyampaikan pelajaran menggunakan teknik yang sama walaupun materi yang disampaikan berbeda. Hal ini disebabkan karena adanya kecenderungan guru mengejar penyelesaian materi pembelajaran daripada menanamkan konsep yang lebih mendalam pada siswa. Metode ceramah dan diskusi merupakan metode yang paling sering dipakai oleh guru dalam mengajar. Pada saat guru menerapkan metode ceramah ada kecenderungan bahwa siswa tidak mendengarkan, acuh tak acuh dengan materi yang diajarkan, bahkan ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan. Sedangkan pada penerapan metode diskusi, sekilas tampak beberapa siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, tetapi lebih banyak siswa yang tidak aktif karena malu bertanya, kurang percaya diri bahkan bosan dengan metode tersebut. Siswa yang aktif dalam diskusi bisa dihitung dengan jari, sementara yang lainnya malu dan kurang percaya diri dan akhirnya terabaikan atau kurang diperhatikan oleh guru dalam proses pembelajaran. Hal ini menunjukkan metode ceramah dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
diskusi belum sepenuhnya berhasil dan cenderung kurang variatif dalam proses belajar mengajar. Pada penerapan metode mengajar dengan metode kerja kelompok, hasilnya kurang lebih sama yaitu hanya beberapa siswa yang bekerja dalam kelompok tersebut. Siswa yang dianggap mampu oleh kelompok harus mengerjakan, sementara yang lainnya cenderung pasif, tidak mau membantu bahkan siswa tersebut menggantungkan jawaban pada temannya. Akhirnya nilai hasil kerja kelompok tidak menunjukkan nilai keseluruhan anggota kelompok melainkan hanya beberapa siswa saja yang pantas mendapatkan nilai tersebut. Ada berbagai macam model pembelajaran
yang dapat
diterapkan
di
sekolah.
Semua
model
pembelajaran tersebut tidak ada yang paling baik diantara model pembelajaran yang lainnya. Masing-masing model pembelajaran memiliki kelebihan serta kelemahan tersendiri. Oleh karena itu, perlu dilakukan seleksi pada masing-masing model pembelajaran untuk digunakan dalam mengajarkan materi tertentu. Untuk dapat menghasilkan siswa yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Dalam model pembelajaran kooperatif, siswa diberi kesempatan bekerja dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah secara bersama-sama. Bekerja dalam kelompok akan dapat melatih siswa untuk mendengarkan pendapat-pendapat dalam bentuk tulisan-tulisan. Tugas kelompok akan dapat memacu para siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
untuk bekerja sama, saling membantu satu sama lain dalam hal pengetahuan-pengetahuan yang baru. Model pembelajaran kooperatif dalam belajar ekonomi akan dapat membantu para siswa meningkatkan sikap positif dalam hal belajar. Para siswa
secara
individu
membangun
kepercayaan
diri
terhadap
kemampuannya untuk menyelesaikan masalah-masalah pada mata pelajaran ekonomi. Model pembelajaran kooperatif juga bermanfaat bagi para siswa yang heterogen. Dengan menonjolkan interaksi dalam kelompok, model belajar ini dapat membantu para siswa menerima siswa lain yang berkemampuan dan berlatar belakang berbeda. Salah satu tugas guru yang harus dilaksanakan oleh guru di sekolah ialah memberikan pelayanan kepada para siswa dalam memperoleh pengalaman belajar menarik dan menyenangkan. Pengalaman belajar yang menarik tersebut dapat diberikan oleh guru melalui penggunaan model belajar yang dapat menumbuhkan semangat dan gairah belajar siswa guna mencapai hasil belajar yang optimal. Guru harus mampu menciptakan suatu kondisi belajar dengan sebaik-baiknya. Sebaiknya hasil belajar siswa selain dipengaruhi oleh pengalaman belajar yang menarik yang didapat dari model pembelajaran yang digunakan
dalam
kegiatan
pembelajaran
(faktor
eksternal),
juga
dipengaruhi oleh perasaan, sikap, minat dan motivasi (faktor internal). Perasaan seorang siswa berpengaruh terhadap semangat atau gairah belajarnya. Apabila seorang siswa bersikap positif terhadap pengalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
belajar, maka muncul minat terhadap pengalaman belajar tersebut. Siswa yang menaruh minat yang besar terhadap pangalaman belajar yang diperoleh, akan membentuk motivasi untuk belajar. Model kooperatif menuntut siswa untuk aktif dalam
proses pembelajaran, guru banyak
berperan sebagai fasilitator sehingga dalam penyelesaian tugas siswa diminta untuk mencari jalan penyelesaian dan guru hanya mendampingi. Salah satu permasalahan yang sering muncul dalam proses pembelajaran adalah rendahnya motivasi belajar siswa yang berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Rendahnya motivasi belajar dapat terlihat dari keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran rendah, siswa mengobrol dengan teman sebangku, mengantuk, melamun, bermain handphone pada saat pembelajaran berlangsung, sering pergi ke WC. Peneliti menduga, motivasi belajar dan hasil belajar siswa rendah dikarenakan kurangnya variasi model pembelajaran. Berdasarkan paparan di atas, peneliti ingin meneliti mengenai motivasi dan hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran kooperaif tipe TGT ini selain memberikan pengalaman belajar yang lain bagi siswa juga diharapkan
dapat
menumbuhkan
rasa
senang
selama
kegiatan
pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT diharapkan dapat lebih menumbuhkan motivasi dan hasil belajar dalam pelajaran ekonomi. Peneliti berkeyakinan bahwa model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA N 1 Kasihan Bantul Yogyakarta”. B. Batasan Masalah Penelitian ini hanya membatasi pada pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1.
Bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi?
2.
Bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi?
D. Tujuan Penelitian 1.
Untuk mengetahui apakah ada peningkatan motivasi belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT pada mata pelajaran Ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
2.
Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT pada mata pelajaran Ekonomi.
E. Manfaat Penelitan 1.
Bagi peneliti Penelitian ini tentunya akan bermanfaat bagi peneliti, di mana dapat menambah pengetahuan sebagai calon guru dan dapat digunakan pada proses pembelajaran sebagai alternatif penyampaian materi pelajaran sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan terpusat pada siswa.
2.
Bagi guru Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi guru untuk menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan memotivasi siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.
3.
Bagi siswa Penelitian ini dapat menambah pengalaman baru bagi siswa dalam menerima pembelajaran, berguna untuk meningkatkan
motivasi
belajar siswa dan hasil belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran mata pelajaran Ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
4.
Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti berikutnya dalam meneliti penerapan metode pembelajaran di sekolah.
5.
Bagi sekolah Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan bagi sekolah untuk menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan memotivasi siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 1.
Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Penelitian adalah kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah, sedangkan tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa penelitian tindakan adalah suatu pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata berupa siklus melalui proses kemampuan mendeteksi dan memecahkan masalah. Mills dalam Saur (2014:18) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas (classroom action research) adalah penelitian yang dilakukan oleh pendidik di dalam kelasnya sendiri secara kolaboratif/partisipasif
untuk
memperbaiki
kinerja
pendidik
menyangkut kualitas proses pembelajaran, dan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Menurut Mulyasa (2009:10) PTK dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. PTK berfokus pada kelas atau pada proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
Arikunto (2006:2) menjelaskan PTK melalui paparan gabungan definisi dari tiga kata yaitu penelitian, tindakan, dan kelas sebagai berikut: a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data ke informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. b. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan. c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Sebagaimana dikemukakan oleh Kusumah dan Dedi Dwitagama (2009:9) menjelaskan bahwa; PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan berpartisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Dari berbagai pengertian PTK di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru, oleh guru bersama-sama dengan peserta didik, atau oleh peserta didik di bawah bimbingan dan arahan guru, dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
2.
Prinsip Dasar PTK Menurut Kusumah (2009:17), PTK mempunyai beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru di sekolah, diantaranya: a. Tidak mengganggu pekerjaan utama guru yaitu mengajar. b. Metode pengumpulan data tidak menuntut metode yang berlebihan sehingga mengganggu proses pembelajaran. c. Metodologi yang digunakan harus cukup reliable sehingga hipotesis yang dirumuskan ikut meyakinkan. d. Masalah yang diteliti adalah masalah pembelajaran di kelas yang cukup merisaukan guru dan guru memiliki komitmen untuk mencari solusinya. e. Guru harus konsisten terhadap etika pekerjaannya dan mengindahkan tata krama organisasi. Masalah yang diteliti sebaiknya diketahui oleh pimpinan sekolah dan guru sejawat sehingga hasilnya cepat tersosialisasi. f. Masalah tidak hanya berfokus pada konteks kelas, melainkan dalam perpektif misi sekolah secara keseluruhan (perlu kerja sama antara guru dan dosen).
3.
Tahap Pelaksanaan PTK Dalam praktiknya PTK adalah tindakan yang bermakna melalui prosedur penelitian yang mencakup empat tahapan (Kusumah, 2009;15) yaitu: a. Perencanaan (planning) Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran kita. Kegiatan perencanaan mencakup identifikasi masalah, analisis penyebab adanya masalah dan pengembangan untuk tindakan atau aksi sebagai pemecahan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
b. Tindakan (acting) Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan atau acting dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya. c. Pengamatan (observing) Selanjutnya diadakan pengamatan atau observing yang diteliti terhadap proses pelaksanaanya. d. Refleksi (reflecting) Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi atau reflecting dan dapat menyimpulkan apa yang telah terjadi di dalam kelasnya. 4.
Tujuan PTK dilakukan Menurut Susilo (2007:17), tujuan PTK dilakukan adalah sebagai berikut: a. Tujuan utama PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas. b. Perbaikan dan peningkatan pelayanan profesional guru kepada peserta didik dan konteks pembelajaran di kelas. c. Mendapatkan pengalaman tentang keterampilan praktik dalam proses
pembelajaran
secara
reflektif,
dan
bukan
untuk
mendapatkan ilmu baru. d. Pengembangan kemampuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas dalam rangka mengatasi permasalahan actual yang dihadapi sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
e. Adapun tujuan penyerta PTK yang dapat dicapai adalah terjadinya proses pelatihan dalam jabatan selama proses penelitian itu berlangsung. 5.
Manfaat yang dapat diperoleh dari PTK Banyak manfaat yang diperoleh dari dilaksanakanya PTK yang terkait dengan komponen utama pendidikan dan pembelajaran, antara lain (Susilo, 2007:18): a. Inovasi pembelajaran. b. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas. c. Peningkatan profesionalisme guru atau pendidik. d. Akan terciptanya peluang yang luas terhadap terciptanya karya tulis bagi guru. e. Karya tulis ilmiah semakin diperlukan guru di masa depan untuk meningkatkan kariernya dan dalam rangka membuat rancangan PTK yang lebih berbobot sambil mengajar di kelas.
6.
Model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Arikunto (2006:16) secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun model untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Gambar 2.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas Perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan ? Keterangan gambar: Tahap 1 : Menyusun rancangan tindakan (planning) Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Dalam
tahap
menyusun
rancangan
ini,
peneliti
menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian
membuat sebuah
instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Tahap 2 : Pelaksanaan Tindakan (acting) Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa pelaksana guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak di buat-buat. Tahap 3 : Pengamatan (observing) Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan pengamat. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Tahap 4 : Refleksi (reflecting) Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian
berhadapan
dengan
peneliti
untuk
mendiskusikan
implementasi rancangan tindakan. B. Belajar 1.
Pengertian Belajar Dalam buku interaksi dan motivasi belajar mengajar (Sardiman, 2008: 3) dijelaskan bahwa belajar adalah sebagai suatu perubahan tingkah laku karena hasil dari pengalaman yang diperoleh. Dari pengertian tersebut bahwa belajar memiliki beberapa maksud, antara lain yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
a. Mengetahui suatu kepandaian, kecakapan atau konsep yang sebelumnya tidak pernah diketahui. b. Dapat menjelaskan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat berbuat, baik tingkah laku maupun keterampilan. c. Mampu mengkombinasikan dua pengetahuan (atau lebih) ke dalam suatu pengertian baru, baik keterampilan, pengetahuan, konsep maupun sikap/tingkah laku. d. Dapat memahami atau menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh. Dengan melihat beberapa maksud belajar seperti disebut di atas, faktor keaktifan siswa sebagai subjek belajar sangat menentukan. Dalam buku interaksi dan motivasi belajar mengajar (Sardiman, 2008: 20) terdapat 3 definisi tentang belajar , antara lain diuraikan sebagai berikut: a. Cronbach memberikan definisi : Learning is shown by a change in behavior as a result of experience. b. Harold Spears memberikan batasan : Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction. c. Geoch, mengatakan : Learning is a change in performance as a result of practice. Dari ketiga definisi di atas, maka dapat diterangkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
penampilan,
dengan
serangkaian
kegiatan
misalnya
dengan
membaca, mengamati, mendengarkan, dan meniru. Di samping definisi-defisini tersebut, belajar dapat dilihat secara mikro dan makro. Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagaian kegiatan menuju terbentuknya kepribadiaan seutuhnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. 2.
Prinsip Belajar Berikut ini beberapa prinsip-prinsip belajar yang berkaitan dengan belajar, antara lain : a. Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan kelakuannya. b. Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri para siswa. c. Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan motivasi. d. Kemampuan belajar seseorang siswa harus diperhitungkan dalam rangka menentukan isi pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
e. Belajar dapat melakukan tiga cara yaitu : 1) Diajar secara langsung; 2) Kontrol, kontak, penghayatan, pengalaman langsung; 3) Pengenalan dan peniruan. f. Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan lebih efektif mampu membina sikap, keterampilan, cara berpikir kritis bila dibandingkan dengan belajar hafalan saja. g. Perkembangan
pengalaman
anak
didik
akan
banyak
mempengaruhi kemampuan belajar yang bersangkutan. 3.
Tujuan Belajar Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan belajar yang lebih kondusif. Mengajar diartikan sebagai suatu usaha penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan belajar ini sendiri terdiri atau dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing-masing akan saling mempengaruhi. Komponen-komponen itu misalnya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi yang ingin diajarkan, guru dan siswa yang memainkan peranan serta dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana prasarana belajar mengajar yang tersedia. Dengan kata lain, untuk mencapai tujuan belajar tertentu harus diciptakan sistem lingkungan
belajar
pengembangan
nilai
tertentu afektif
pula.
Tujuan
memerlukan
belajar
untuk
penciptaan
sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
lingkungan yang berbeda dengan sistem yang dibutuhkan untuk tujuan belajar pengembangan gerak. Dalam buku interaksi dan motivasi belajar mengajar (Sardiman, 2008:26) terdapat tiga tujuan pembelajaran, yaitu: a. Untuk mendapatkan pengetahuan Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan inilah
yang
memiliki
kecenderungan
lebih
besar
perkembangannya di dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini peranan guru sebagai pengajar lebih menonjol. b. Penanaman konsep dan keterampilan Penanaman
konsep
atau
merumuskan
konsep,
juga
memerlukan suatu keterampilan. Keterampilan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : keterampilan jasmani dan keterampilan rohani.
Keterampilan
jasmani
adalah
keterampilan-
keterampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan menitikberatkan pada keterampilan gerak/penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar. Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalah-masalah keterampilan yang dapat dilihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
bagaimana ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan-persoalan penghayatan, dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep. c. Pembentukan sikap Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik, tidak akan lepas dari soal penanaman nilai-nilai. Oleh karena itu, guru tidak sekedar menjadi pengajar, tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya. Dengan dilandasi nilai-nilai tersebut, anak didik akan tumbuh kesadaran dan kemauannya untuk mempraktikkan segala sesuatu yang sudah dipelajarinya. C. Hasil belajar Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Belajar adalah aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan - perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap (Winkel dalam Purwanto, 2009 : 39). Perubahan itu diperoleh melalui usaha (bukan karena kematangan), menetap dalam waktu yang relatif lama dan merupakan hasil pengalaman. Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan (Purwanto, 2009:54). Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dari proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Hasil belajar diukur untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan sehingga hasil belajar harus sesuai dengan tujuan pendidikan. Proses belajar dapat melibatkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pada belajar kognitif, prosesnya mengakibatkan perubahan dalam aspek kemampuan berpikir, pada belajar afektif mengakibatkan perubahan dalam aspek kemampuan merasakan, sedangkan dalam aspek psikomotorik memberikan hasil belajar berupa keterampilan. Proses belajar merupakan proses yang unik dan komplek. Keunikan tersebut disebabkan karena hasil belajar hanya terjadi pada individu yang belajar, tidak pada orang lain, dan setiap individu menampilkan perilaku belajar yang berbeda. Perbedaan penampilan tersebut disebabkan karena setiap individu mempunyai karakteristik invidualnya yang khas, seperti minat, perhatian dan bakat. Pada umumnya tujuan pendidikan dimasukkan ke dalam salah satu dari tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik (Subino dalam Purwanto, 2009:43). Belajar dimaksudkan untuk menimbulkan perubahan perilaku yaitu perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perubahan-perubahan dalam aspek itu menjadi hasil dari proses belajar. Perubahan perilaku hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang relevan dengan tujuan pengajaran. Oleh karenanya, hasil belajar dapat berupa perubahan dalam kemampuan kognitif, afektif dan psikomotirk, tergantung dari tujuan pengajarannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Hasil
belajar
seringkali
digunakan
sebagai
ukuran
untuk
mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Untuk mengaktualisasikan hasil belajar tersebut diperlukan serangkaian pengukuran menggunakan alat evaluasi yang baik dan memenuhi syarat. Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Begitu pula dalam hal belajar mengajar, setelah mengalami belajar siswa berubah perilakunya dibanding sebelumnya. Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. D. Motivasi Motivasi merupakan faktor kunci bagi kesuksesan pembelajaran (Gavin, 2009:19). Idealnya motivasi haruslah intrinsik, yakni pembelajar memiliki motivasi diri. Akan tetapi, untuk meraihnya pembelajar perlu memiliki sasaran dan keinginan kuat untuk sukses. Anak yang mengalami gangguan belajar akan menganggap motivasi sebagai tantangan sama halnya kegagalan akan berakibat pada penurunan motivasi. Diharapkan, pembelajaran jangan sampai berada dalam keadaan di mana anak mengalami gangguan dalam belajar karena alasan ini perlu kesuksesan awal ketika mengerjakan tugas baru. Penting pula bahwa ekstrinsik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
(penghargaan)
dan
intrinsik
(motivasi)
dipertimbangkan
dalam
merencanakan pembelajaran. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku (Hamzah, 2007:1). Dorongan
ini berada pada diri
seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya. Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha merubah tingkah laku yang lebih baik dalam kelangsungan hidupnya. Motivasi dapat dibagi menjadi 5 antara lain (Gavin, 2009:20): 1. Motivasi karena tugas Bagi banyak orang, pandangan atau pemikiran tentang tipe tugas tertentu
sudah
cukup
mampu
mengurangi
motivasi,
guru
bertanggung jawab untuk mengembangkan tugas yang dapat dikerjakan dengan baik. Pada gilirannya keadaan ini merupakan hambatan utama yang harus diatasi agar dapat mempertahankan motivasi. Beberapa pembelajar, jika mereka punya pengalaman kegagalan berulang kali, akan benar-benar berkurang motivasinya dan sama sekali tidak ingin belajar materi baru dengan cara apapun. Penting anak memiliki kesuksesan, jika tidak memiliki mereka menjadi kurang motivasinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
2. Motivasi karena penghargaan Meskipun penghargaan bermanfaat, panghargaan ini harus dilihat sebagai strategi jangka pendek menuju motivasi diri. Penghargaan biasanya memberi hasil hanya dalam jangka pendek dan dapat membantu anak-anak yang memerlukan peningkatan kemampuan terutama jika mereka mendapati tugas tertentu sangat menantang. 3. Motivasi sosial-pengaruh kelompok teman sebaya Banyak hal
mengenai
gaya belajar menunjukkan beberapa
pembelajar lebih menyukai belajar sendiri, sedangkan pembelajar lain
memerlukan
menguntungkan
interaksi karena
sosial.
dapat
Interaksi
membantu
sosial
sangat
mengembangkan
keterampilan sosial yang penting, seperti menerima, berbagi dan mendengarkan pendapat orang lain. Proses membantu dan bekerja dengan orang lain itu dapat menjadi motivasi. 4. Motivasi karena umpan balik Setiap pembelajaran memerlukan umpan balik untuk meyakinkan bahwa ia berada pada jalan yang tepat, namun umpan balik sering digunakan sebagai sarana menilai atau mengoreksi. 5. Motivasi karena pencapaian prestasi Pencapaian prestasi tidak selalu berupa pencapaian sasaran yang ditetapkan
oleh
guru.
Pencapaian
prestasi
tergantung pada
pembelajaran dan kesiapan mereka mengerjakan tugas. Jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
seseorang tidak sukses, maka tugas perlu direvisi sampai mereka dapat mengerjakannya. Motivasi
dan
belajar
merupakan
dua
hal
yang
sangat
mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi hasil dari praktik atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu (Hamzah, 2007:23). Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat, keinginan berhasil, dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Menurut
Uno
(2007:10) indikator
motivasi
belajar dapat
diklarifikasikan sebagai berikut: 1.
Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
2.
Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
3.
Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
4.
Adanya penghargaan dalam belajar.
5.
Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
6.
Adanya lingkungan yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
adalah keinginan atau dorongan yang timbul dari dalam maupun luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
dalam diri seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan tertentu. E. Strategi Pembelajaran Kooperatif Di dalam dunia pendidikan ada tiga komponen yang perlu disoroti dalam
pembaharuan
pendidikan,
yaitu
pembaharuan
kurikulum,
peningkatan kualitas belajar dan efektivitas metode pembelajaran. Kurikulum harus komprehensif dan responsif terhadap dinamika sosial, relevan dan mampu mengakomodasi keberagaman keperluan serta kemajuan teknologi. Kualitas pembelajaran juga harus ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas hasil pendidikan. Dengan cara penerapan strategi atau metode pembelajaran yang efektif di kelas dan lebih memberdayakan potensi siswa (Isjo, 2009:13). Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat oleh siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang
tingkat
kemampuannya
berbeda
(Isjo,
2009:14).
Dalam
menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. Menurut (Slavin dalam Isjo,2009:15), pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Menurut (Sunal dan Hans dalan Isjo, 2009:15) mengemukakan pembelajaran kooperatif merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses pembelajaran. Menurut
(Stahl dalam Isjo,
2009:15) menyatakan
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan belajar siswa lebih baik dan meningkatkan sikap tolong menolong dalam perilaku sosial. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas belajar dengan model kooperatif dapat diterapkan untuk memotivasi siswa agar berani mengemukakan pendapatnya, menghargai pendapat teman, dan saling memberikan pendapat. Oleh sebab itu, pembelajaran kooperatif sangat baik untuk dilaksanakan karena siswa dapat bekerja sama dan saling tolong menolong mengatasi tugas yang dihadapi. Unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif sebagai berikut (Lungdren dalam Isjo, 2009:16) : 1.
Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka "tenggelam atau berenang bersama".
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
2.
Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.
3.
Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yang sama.
4.
Para siswa membagi tugas dan berbagai tanggung jawab di antara para anggota kelompok.
5.
Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.
6.
Para siswa berbagi kepemimpinan, sementara mereka memperoleh keterampilan bekerja sama selama belajar.
7.
Setiap
siswa
akan
diminta
mempertangungjawabkan
secara
individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Kelemahan pembelajaran kooperatif bersumber pada dua faktor, yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar (Isjo, 2009:18). Faktor dari dalam yaitu sebagai berikut: 1.
Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang.
2.
Agar proses pembelajaran berjalan lancar maka dibutuhkan dukungan fasilitas.
3.
Selama kegiatan diskusi berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluas.
4.
Saat diskusi kelas, terkadang didominasi oleh seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Faktor dari luar erat kaitannya dengan kebijakan pemerintah, yaitu semakin pudarnya kurikulum sejarah, selain itu pelaksanaan tes yang berpusat seperti UAN sehingga kegiatan belajar mengajar di kelas cenderung dipersiapkan untuk keberhasilan perolehan nilai yang maksimal. Pembelajaran kooperatif dapat membuat kemajuan besar pada siswa kearah pengembangan sikap, nilai, dan tingkah laku yang memungkinkan mereka dapat berpartisipasi dalam komunitas mereka dengan cara-cara yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai karena tujuan utama pembelajaran kooperatif adalah untuk memperoleh pengetahuan dari sesama temannya. F. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) 1.
Pengertian TGT Menurut Saco (Rusman, 2012:242) dalam TGT siswa memainkan permainan-permainan dengan anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok (identitas kelompok mereka). Permainan dalam TGT dapat berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditulis pada kartu-kartu yang diberi angka. Tiap siswa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
misalnya akan mengambil sebuah kartu yang diberi angka tadi dan berusaha untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka tersebut. Turnamen harus memungkinkan semua siswa dari siswa semua tingkat kemampuan untuk menyumbangkan point bagi kelompoknya. Prinsipnya, soal sulit untuk siswa yang pintar dan soal yang mudah untuk siswa yang kurang pintar. Hal ini dimaksudkan agar semua anak mempunyai kemungkinan memberi skor bagi kelompoknya. Permainan yang dikemas dalam bentuk turnamen ini dapat berperan sebagai penilaian alternatif atau dapat pula sebagai review materi pelajaran. TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5-6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku kata atau ras yang berbeda. Menurut (Slavin dalam Rusman, 2012:225) pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari lima langkah tahapan, yaitu tahapan penyajian kelas, belajar dalam kelompok, permainan, pertandingan, dan penghargaan kelompok. Berdasarkan apa yang diungkapkan oleh Slavin, maka model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki ciriciri sebagai berikut: a. Siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil b. Games tournament c. Penghargaan kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
2.
Langkah-langkah pembelajaran TGT Dalam metode TGT, para siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang yang berbeda-beda tingkat kecerdasannya, dan jenis kelamin. Setelah itu guru menjelaskan materi seperti biasa. Kemudian guru akan memberikan sebuah turnamen untuk menguji tingkat pemahaman siswa. Menurut Robert E. Slavin (2008:166) deskripsi dari komponen-komponen TGT adalah sebagai berikut: a. Presentasi di kelas Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka. Siswa harus betul-betul memperhatikan presentasi ini karena dalam presentasi terdapat materi yang dapat membantu untuk mengerjakan kuis yang diadakan setelah pembelajaran. b. Tim Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang dimana mereka mengerjakan tugas yang diberikan. Jika ada kesulitan siswa yang merasa mampu membantu siswa yang kesulitan. c. Games Games terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Games tersebut dimainkan di atas meja dengan tiga orang siswa yang masing-masing mewakili tim yang berbeda. Kebanyakan games hanya berupa nomor-nomor pertanyaan yang ditulis pada lembar yang sama. Seorang siswa mengambil sebuah kartu bernomor dan harus menjawab pertanyaan sesuai nomor yang tertera pada kartu tersebut. Sebuah aturan tentang penantang memperbolehkan para pemain saling menantang jawaban masing-masing. d. Tournament Turnamen adalah sebuah struktur dimana games berlangsung. Biasanya berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit, setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar kegiatan. Pada turnamen pertama, guru menunjuk siswa untuk berada pada meja turnamen – tiga siswa berprestasi tinggi sebelumnya pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
meja 1, tiga berikutnya pada meja 2, dan seterusnya. Kompetisi yang seimbang ini, seperti halnya sistem skor kemajuan individual dalam STAD, memungkinkan para siswa dari semua tingkat kinerja sebelumnya berkontribusi secara maksimal terhadap skor tim mereka jika mereka melakukan yang terbaik. Setelah turnamen pertama, para siswa akan bertukar meja tergantung pada kinerja mereka pada turnamen terakhir. Pemenang pada tiap meja “naik tingkat” ke meja berikutnya yang lebih tinggi (misalnya, dari meja 6 ke meja 5); skor tertinggi kedua tetap tinggal pada meja yang sama; dan skornya paling rendah ”diturunkan”. Dengan cara ini, jika pada awalnya siswa sudah salah ditempatkan untuk seterusnya mereka akan terus dinaikkan atau diturunkan sampai mereka mencapai tingkat kinerja mereka yang sesungguhnya. e. Penghargaan Tim Penghargaan diberikan kepada tim yang menang atau mendapat skor tertinggi, skor tersebut pada akhirnya akan dijadikan sebagai tambahan nilai tugas siswa. Selain itu diberikan pula hadiah (reward) sebagai motivasi belajar. 3.
Kelebihan dan kekurangan TGT Metode pembelajaran kooperatif tipe TGT mempunyai kelebihan dan kelemahan. Menurut Harminto (2011:72) kelebihan dari model pembelajaran TGT adalah : a. Dalam kelas kooperatif mahasiwa memiliki kebebasan untuk berinteraksi dan menggunakan pendapatnya; b. Rasa percaya diri mahasiswa menjadi lebih tinggi; c. Perilaku mengganggu terhadap mahasiwa lain menjadi lebih kecil; d. Motivasi belajar mahasiswa bertambah; e. Pemahaman yang lebih mendalam terhadap pokok bahasan pembelaan negara; f. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, toleransi antara mahasiswa dengan mahasiswa dan antara mahasiswa dengan dosen; g. Mahasiswa dapat menelaah sebuah mata kuliah atau pokok bahasan bebas mengaktualisasi diri dengan sebuah potensi yang ada dalam diri mahasiswa tersebut dapat keluar, selain itu kerja sama antar mahasiswa juga dengan dosen akan membuat interaksi belajar dalam kelas menjadi hidup dan tidak membosankan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Sedangkan kelemahan dari pembelajaran TGT ialah: a. Sering terjadi dalam kegiatan pembelajaran tidak semua siswa ikut serta menyumbangkan pendapatnya; b. Kekurangan waktu untuk proses pembelajaran; c. Kemungkinan terjadinya kegaduhan kalau dosen tidak dapat mengelola kelas. G. Kerangka Berpikir Winkel (Uno, 2007:3) yang menyatakan bahwa motivasi berasal dari motif yaitu daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan dorongan dalam dirinya (Uno, 2007:1). Menurut (Uno, 2007:34), ada beberapa teknik untuk meningkatkan motivasi dalam pembelajaran yaitu menggunakan permainan dan membuat suasana persaingan yang sehat diantara siswa. Salah satu indikator dalam motivasi belajar adalah adanya penghargaan yang diberikan kepada siswa dalam proses pembelajaran. Demi mengupayakan motivasi siswa dalam proses belajar mengajar dengan berinteraksi dengan teman sebaya dibutuhkan suatu model pembelajaran yang memberikan kesempatan dan waktu yang cukup bagi siswa untuk berinteraksi dengan teman sebaya. Metode pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan interaksi teman sebaya. Hal ini dapat dimengerti bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengupayakan pemberdayaan teman sebaya dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
pembelajaran.
Pembelajaran
kooperatif
memberikan
waktu
dan
kesempatan yang sangat luas bagi siswa untuk berinteraksi dengan teman sebaya mereka. Siswa akan mencari dan menggali pengetahuan dari teman mereka dan dari diri mereka sendiri. Keberhasilan dari metode ini ditentukan oleh tingkat pemahamam siswa terhadap materi yang diberikan, dan juga menjelaskan materi tersebut pada teman. Pembelajaran kooperatif tipe TGT ini melatih siswa untuk berani bertanya, mengajukan pendapat, dan membantu siswa dalam memahami materi maupun mengerjakan soal latihan. Jika kegiatan tersebut tidak dilakukan, maka selama proses pembelajaran belum terjadi interaksi denga teman sebaya. Akibatnya adalah proses belajar ini belum dapat berlangsung secara optimal. Pencapaian yang diharapkan dalam pembelajaran menggunakan metode kooperatif juga belum dapat dikatakan tepat sasaran. Oleh karena itu, penempatan siswa dalam kelompok TGT adalah kelompok
heterogen sehingga memungkinkan
setiap terlibat aktif dalam diskusi dan saling berkomunikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Ebbut dalam Wiriaatmadja (2005:15), PTK adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dan tindakantindakan tersebut. Sedangkan menurut Wijaya Kusumah (2009:9) PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Dalam penelitian PTK ini, peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada mata pelajaran Ekomoni. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kasihan, Jl. Bugisan Selatan Yogyakarta.
2.
Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April – Juni 2015
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
C. Subjek dan Objek Penelitian 1.
Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 5 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul Yogyakarta.
2.
Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada mata pelajaran Ekonomi.
D. Prosedur Penelitian Dalam tahap PTK dilakukan kegiatan-kegiatan yang membentuk siklus. Tiap-tiap siklus terdiri dari empat langkah sebagai berikut (Susento, 2007:5). 1.
Kegiatan Pra Penelitian Kegiatan pra penelitian merupakan kegiatan awal sebelum penelitian dilakukan. Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan pra penelitian adalah untuk memperoleh data-data yang mendukung dengan kegiatan penelitian yang akan dilangsungkan, sehingga peneliti dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi di kelas. Kegiatan ini meliputi: a. Obsevasi terhadap guru mitra Observasi terhadap perilaku guru dilakukan dengan peneliti mengamati perilaku guru, kemudian peneliti mendeskripsikan perilaku
guru
selama
proses
belajar
mengajar
dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
memberikan skor penilaian sikap guru berdasarkan hasil pengamatannya. Cakupan pengamatan meliputi; persiapan dan kesiapan mengajar, kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. b. Observasi terhadap siswa Observasi terhadap perilaku siswa dilakukan dengan cara peneliti mengamati
perilaku
siswa
selama
proses
pembelajaran
berlangsung dan peneliti menuliskan hasil perilaku siswa dengan memberikan
checklist
pada
lembar
observasi.
Cakupan
pengamatan meliputi kesiapan siswa mengikuti pelajaran, kegiatan siswa saat mengikuti pembelajaran, perhatian siswa saat mengikuti pelajaran, dan sikap siswa saat mengikuti pelajaran. c. Observasi terhadap kelas Observasi terhadap kelas dilakukan dengan cara peneliti mengamati keadaan kelas. Cakupan penelitian meliputi: keadaan fisik kelas, tata letak, fasilitas kelas, dan manajemen kelas. Peneliti akan memberikan checklist pada lembar observasi terhadap kelas. d. Kuesioner siswa Sebelum dilakukan penelitian, peneliti membagikan kuesioner dengan tujuan untuk mendukung perolehan informasi mengenai sejauh mana tingkat motivasi belajar siswa. Kuesioner berisi tentang pernyataan yang disusun berdasarkan indikator antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
lain adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan adanya lingkungan yang kondusif. e. Wawancara pada guru Wawancara guru dilakukan untuk menunjang data penelitian. Wawancara bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi guru saat proses belajar mengajar berlangsung dan wawancara dilakukan saat jam istirahat sekolah. f. Wawancara pada siswa Wawancara
siswa
dilakukan
untuk
mengetahui
berbagai
permasalahan yang dirasakan oleh siswa selama proses pembelajaran ekonomi berlangsung. 2.
Pelaksanaan Penelitian Melaksanakan semua rencana tindakan dalam proses pembelajaran di kelas. Penelitian akan dilaksanakan dalam dua siklus. Satu siklus akan terdiri dari empat langkah, diantaranya: a. Siklus I 1) Perencanaan PTK a) Peneliti bersama guru mitra mengumpulkan data untuk membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil. b) Peneliti bekerja sama dengan guru mitra untuk membagi kemampuan siswa berdasarkan kemampuannya dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
pedoman nilai ulangan terakhir. Dalam satu kelas akan dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompoknya beranggotakan 4-5 siswa heterogen dengan berbagai macam jenis kelamin, suku, agama dan kemampuan. c) Peneliti bekerja sama dengan guru mitra menyusun lembar observasi, diantaranya: (1) Lembar observasi guru Lembar observasi pada guru digunakan untuk melihat apakah selama proses pembelajaran berlangsung guru menggunakan
model
pembelajaran
TGT
sesuai
dengan perencanaan atau tidak. (2) Lembar observasi siswa Lembar observasi pada siswa digunakan untuk mengetahui
perilaku
siswa
selama
proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran TGT. (3) Lembar observasi kelas Lembar observasi kelas digunakan untuk mengetahui kondisi
kelas
selama
proses
pembelajaran
menggunakan model pembelajaran TGT. d) Peneliti bersama guru mitra menyusun lembar evaluasi dan refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Evaluasi adalah kegiatan untuk menetapkan siswa pada suatu materi agar siswa mampu lebih mengingat dan paham pada materi yang telah diberikan oleh guru. Evaluasi dilakukan secara tertulis dan lisan. Bentuk evaluasi tertulis adalah tes sedangkan evaluasi secara lisan
adalah
guru
mitra
mengajak
siswa
untuk
menyimpulkan secara bersama-sama materi yang telah dipelajari. Refleksi adalah kegiatan untuk memahami apa yang telah dilakukan. Refleksi juga sering disebut sebagai istilah memantul, dalam hal ini peneliti memantulkan pengalamannya ke layar kaca sehingga tampak jelas penglihatannya, baik kelemahan dan kekurangan (Suyadi, 2012:24). Berdasarkan hasil refleksi ini digunakan untuk melakukan perbaikan pada siklus berikutnya. e) Perlengkapan pembelajaran (1) Alat dan media pembelajaran Media-media yang dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode TGT adalah spidol, lembar kerja dan kartu pernyataan, amplop, kotak. (2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
RPP digunakan sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Perangkat RPP terdiri dari kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan
pembelajaran,
sumber
dan
media
pembelajaran, serta lembar penilaian. (3) Materi pembelajaran Dalam
mendukung
proses
pembelajaran
siswa
membutuhkan pedoman dalam penyampaian materi, siswa dapat menggunakan buku cetak, modul dan handout dari guru. (4) Kuesioner Kuesioner digunakan untuk mengetahui apakah dengan penggunaan model pembelajaran TGT dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa. 2) Pelaksanaan PTK Pada tahap pelaksanaan, peneliti menerapkan semua perencanaan yang telah dibuat sesuai dengan rencana awal. Adapun pelaksanaan PTK meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
a) Kegiatan Pra Pembelajaran (1) Guru mitra memeriksa kesiapan media dan ruang pembelajaran yang akan digunakan saat proses pembelajaran berlangsung di kelas. (2) Guru mitra memeriksa kesiapan siswa untuk memulai pembelajaran. Kesiapan siswa dapat dilihat dari sikap siswa yang duduk tenang dan menyiapkan alat tulis, buku ekonomi yang diperlukan di meja siswa, serta menyingkirkan buku yang tidak terkait dengan pembelajaran ekonomi. (3) Guru
mitra
membuka
pembelajaran
dengan
mengucapkan salam dan guru mitra melakukan presensi. (4) Guru
mitra
melakukan
apersepsi
pada
materi
pembelajaran sebelumnya. (5) Guru mitra menyampaikan kompetensi yang akan dicapai serta memberikan motivasi pada siswa tentang pentingnya materi pembelajaran yang akan dipelajari. (6) Guru mitra memberikan gambaran singkat tentang model pembelajaran yang akan diterapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
b) Kegiatan Inti Pembelajaran (1) Mengamati Setelah siswa dibagi ke dalam kelompok, guru mitra membagikan handout kepada siswa untuk dipelajari. Dalam kegiatan ini, guru membuka secara luas kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak dan membaca yang diformulasikan dalam proses pembelajaran. Siswa difasilitasi untuk membaca sumber dari buku atau handout yang telah diberikan (mengamati fakta, mengamati konsep, mengamati prinsip, mengamati proses dan mengamati prosedur). Kompetensi yang dikembangkan dalam kegiatan mengamati adalah melatih kesungguhan dan ketelitian siswa dalam mempelajari suatu materi pembelajaran. Dalam kegiatan mengamati ini, siswa diberi kesempatan untuk saling bertukar pendapat mengenai isi materi. (2) Menanya Setelah
guru
memberikan
kesempatan
untuk
mempelajari materi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang telah dipelajari. Dalam kegiatan bertanya siswa dituntut untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran
kritis.
Aktivitas
menanya
merupakan keterampilan yang perlu dilatih. Oleh karena itu, guru harus mendorong dan memberikan peluang kepada peserta didik untuk berani bertanya. Keterampilan menyusun pertanyaan ini sangat penting untuk melatih daya pikir kritis dan kepekaan peserta didik. Dalam kegiatan ini, guru juga memberikan soal untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi nantinya akan dipresentasikan setelah kegiatan games dan tournament selesai. Pada saat kegiatan menanya, peneliti dapat melihat adanya siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran. (3) Mencoba/mengumpulkan informasi Dalam kegiatan ini guru meminta siswa untuk berdiskusi mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber yang diperoleh dari berbagai sumber bacaan. Hasil pengumpulan data tersebut dapat menjadi bahan bagi siswa atau kelompok untuk melakukan penalaran antara suatu data atau informasi yang diperoleh dengan fakta yang ada untuk dikaji ada tidaknya hubungan diantara keduanya. Harapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
guru dengan adanya kegiatan ini agar siswa terlatih untuk berfikir secara logis, mengemukakan pendapat yang akan mendapat penilaian dari anggota lain dan siswa yang pasif dapat dirangsang supaya aktif dalam mengemukakan
pendapat.
Pada
saat
kegiatan
berlangsung, guru mitra membimbing siswa dalam proses pengumpulan informasi. (4) Mengasosiasikan/mengolah informasi Kegiatan mengasosiasi ialah kegiatan mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil
kegiatan
mengumpulkan
informasi
atau
melakukan eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi menjadi bahan dasar mencari kaitan antara keduanya. (a) Permainan (games) Permainan dalam TGT dinamakan ular tangga soal. Dimana setiap kelompok akan berjalan sesuai dadu yang telah dikocok serta menjawab soal pada amplop. Setiap soal diberi waktu 1,5 menit oleh guru untuk menjawab. Skor yang didapat dari kegiatan games ini nantinya akan dipakai guru untuk pengelompokan pada saat turnamen. Langkah awal adalah membagi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Setiap kelompoknya akan menerima papan ular tangga, dadu, alat untuk bermain dan soal.
Setiap
anggota
kelompok
mempunyai
kesempatan untuk bermain atau menjalankan alat yang telah disedikan. Dimulainya pengerjaan soal, yaitu dengan mengocok dadu dan mengambil soal sesuai dengan angka dadu yang di dapat. Setiap kelompok akan didampingi oleh satu fasilitator yang
akan
memberikan
pengarahan
dan
mengamati jalannya games. Waktu yang diberikan untuk
menyelesaikan
satu
soal
mulai
dari
mengocok dadu adalah 1,5 menit. (1,5 menit x 10 soal = 15 menit untuk 10 soal). Jika waktu habis dan siswa yang mendapat kesempatan tidak dapat menjawab soal maka soal akan dilempar kepada teman satu kelompok. Jika jawaban benar maka akan diberikan skor tambahan 100, sedangkan jika salah diberikan skor 0. (b) Pertandingan (tournament) Tahap
selanjutnya
pertandingan
dalam
(tournament).
TGT Penentuan
adalah meja
tournament dalam penelitian ini berdasarkan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
pengamatan guru kelas dan hasil skor siswa pada kegiatan
games.
Langkah
awal
dalam
melaksanakan kegiatan tournament adalah guru menentukan kelompok baru berdasarkan hasil penilaian games ke dalam meja tournament. Guru akan memulai tournament dengan memberi kesempatan kepada kelompok 1 untuk menjawab terlebih dahulu. Guru membacakan soal kepada kelompok 1. Siswa yang akan menjawab harus mengangkat tangan, dan siswa yang mengangkat tangan pertama akan mendapat kesempatan menjawab
terlebih
dahulu
(ada
2
kali
kesempatan). Jika jawaban benar, maka akan diberi skor 100. Jika jawaban salah, maka akan dilempar kepada teman dalam satu kelompok untuk menjawabnya. Jika soal tidak mampu dijawab maka akan dianggap hangus. Untuk kelompok selanjutnya, dilakukan dengan cara yang sama seperti langkah di atas. (c) Penghargaan kelompok Setelah kegiatan tournament dilakukan, guru mengumumkan kelompok yang memperoleh nilai terbaik pada saat games dan tournament. Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
yang telah dikumpulkan, dijumlahkan dan dicari kelompok yang memiliki skor tertinggi. (5) Mengomunikasikan Pada
kegiatan
menunjuk
mengomunikasikan,
beberapa
kelompok
guru
diskusi
mitra untuk
mempresentasikan jawaban atau pendapat mengenai hasil
diskusi
sebelumnya.
kelompok
yang
Keterampilan
telah
dilakukan
menyajikan
atau
mengomunikasikan hasil temuan atau simpulan sangat penting dilatihkan sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran. Dengan kemampuan tersebut, peserta didik dapat mengomunikasikan secara jelas, sistematis,
santun, dan beretika. Kompetensi yang
dikembangkan adalah sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan
singkat
dan
jelas,
dan
mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. c) Kegiatan Penutup Pada kegiatan penutup guru membimbing siswa untuk menyimpulkan mengenai materi yang telah didapat pada proses
pembelajaran
siklus
pertama.
Guru
mitra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
membimbing
siswa
untuk
berefleksi
mengenai
pembelajaran yang telah berlangsung secara tertulis. 3) Observasi tindakan Mengamati
pelaksanaan
tindakan.
Observasi
bertujuan untuk mengumpulkan data yang berisi tentang pelaksanaan tindakan dan dampaknya terhadap proses dan hasil pembelajaran. Dalam melaksanakan observasi, guru bisa dibantu oleh pengamat luar (teman sejawat atau orang yang berkompeten). Observasi akan dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Observasi dilakukan dengan mengamati dari awal sampai akhir proses pembelajaran di kelas, yang meliputi bagaimana proses pembelajaran itu berlangsung, keterlibatan dan interaksi siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan bagaimana kondisi kelas pada saat proses pembelajaran. Untuk mengetahui adanya motivasi belajar dapat dilihat dari membandingkan hasil kuesioner yang dibagi untuk siswa pada saat sebelum dan sesudah TGT diterapkan. Pengamatan juga akan direkam melalui video recorder. a) Refleksi tindakan Memproses data yang diperoleh dari observasi tindakan. Data yang diperoleh ditafsirkan, dianalisis, dan disimpulkan. Refleksi dapat dilakukan guru dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
bantuan pengamat atau orang lain yang berkompeten. Berdasarkan hasil refleksi kemudian dilakukan evaluasi terhadap tindakan, yaitu melalui sejauh mana tindakan telah dapat mengatasi masalah, maka tahap PTK selesai. Jika tindakan belum mengatasi masalah, maka tahap PTK masih dilanjutkan ke siklus kegiatan yang baru. Dalam penelitian ini refleksi dilakukan dengan memberikan lembar refleksi pada semua siswa setelah penerapan model pembelajaran TGT selesai dilakukan. b. Siklus II 1) Perencanaan PTK a) Peneliti bersama guru mitra mengumpulkan data untuk membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil. b) Peneliti bekerja sama dengan guru mitra untuk membagi kemampuan siswa berdasarkan kemampuannya dengan pedoman nilai ulangan terakhir. Dalam satu kelas akan dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompoknya beranggotakan 4-5 siswa heterogen dengan berbagai macam jenis kelamin, suku, agama dan kemampuan. c) Peneliti bekerja sama dengan guru mitra menyusun lembar observasi, diantaranya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
(1) Lembar observasi guru Lembar observasi pada guru digunakan untuk melihat apakah selama proses pembelajaran berlangsung guru menggunakan
model
pembelajaran
TGT
sesuai
dengan perencanaan atau tidak. (2) Lembar observasi siswa Lembar observasi pada siswa digunakan untuk mengetahui
perilaku
siswa
selama
proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran TGT. (3) Lembar observasi kelas Lembar observasi kelas digunakan untuk mengetahui kondisi
kelas
selama
proses
pembelajaran
menggunakan model pembelajaran TGT. d) Peneliti bersama guru mitra menyusun lembar evaluasi dan refleksi. Evaluasi adalah kegiatan untuk menetapkan siswa pada suatu materi agar siswa mampu lebih mengingat dan paham pada materi yang telah diberikan oleh guru. Evaluasi dilakukan secara tertulis dan lisan. Bentuk evaluasi tertulis adalah tes sedangkan evaluasi secara lisan
adalah
guru
mitra
mengajak
siswa
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
menyimpulkan secara bersama-sama materi yang telah dipelajari. Refleksi adalah kegiatan untuk memahami apa yang telah dilakukan. Refleksi juga sering disebut sebagai istilah memantul, dalam hal ini peneliti memantulkan pengalamannya ke layar kaca sehingga tampak jelas penglihatannya, baik kelemahan dan kekurangan (Suyadi, 2012:24). Berdasarkan hasil refleksi ini digunakan untuk melakukan perbaikan pada siklus berikutnya. e) Perlengkapan pembelajaran (1) Alat dan media pembelajaran Media-media yang dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode TGT adalah spidol, lembar kerja dan kertas make a macth, kertas pertanyaan, kertas jawaban. (2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP digunakan sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Perangkat RPP terdiri dari kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan
pembelajaran,
sumber
pembelajaran, serta lembar penilaian.
dan
media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
(3) Materi pembelajaran Dalam
mendukung
proses
pembelajaran
siswa
membutuhkan pedoman dalam penyampaian materi, siswa dapat menggunakan buku cetak, modul dan handout dari guru. (4) Kuesioner Kuesioner digunakan untuk mengetahui apakah dengan penggunaan model pembelajaran TGT dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa. 2) Pelaksanaan PTK Pada tahap pelaksanaan peneliti menerapkan semua perencanaan yang telah dibuat sesuai dengan rencana awal. Adapun pelaksanaan PTK meliputi: a) Kegiatan Pra Pembelajaran (1) Guru mitra memeriksa kesiapan media dan ruang pembelajaran yang akan digunakan saat proses pembelajaran berlangsung di kelas. (2) Guru mitra memeriksa kesiapan siswa untuk memulai pembelajaran. Kesiapan siswa dapat dilihat dari sikap siswa yang duduk tenang dan menyiapkan alat tulis, buku ekonomi yang diperlukan di meja siswa, serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
menyingkirkan buku yang tidak terkait dengan pembelajaran ekonomi. (3) Guru
mitra
membuka
pembelajaran
dengan
mengucapkan salam dan guru mitra melakukan presensi. (4) Guru
mitra
melakukan
apersepsi
pada
materi
pembelajaran sebelumnya. (5) Guru mitra menyampaikan kompetensi yang akan dicapai serta memberikan motivasi pada siswa tentang pentingnya materi pembelajaran yang akan dipelajari. (6) Guru mitra memberikan gambaran singkat tentang model pembelajaran yang akan diterapkan. b) Kegiatan Inti Pembelajaran (1) Mengamati Setelah siswa dibagi ke dalam kelompok, guru mitra membagikan handout kepada siswa untuk dipelajari. Dalam kegiatan ini, guru membuka secara luas kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak dan membaca yang diformulasikan dalam proses pembelajaran. Siswa difasilitasi untuk membaca sumber dari buku atau handout yang telah diberikan (mengamati fakta, mengamati konsep, mengamati prinsip, mengamati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
proses dan mengamati prosedur). Kompetensi yang dikembangkan dalam kegiatan mengamati adalah melatih kesungguhan dan ketelitian siswa dalam mempelajari suatu materi pembelajaran. Dalam kegiatan mengamati ini, siswa diberi kesempatan untuk saling bertukar pendapat mengenai isi materi. (2) Menanya Setelah
guru
memberikan
kesempatan
untuk
mempelajari materi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang telah dipelajari. Dalam kegiatan bertanya siswa dituntut untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran
kritis.
Aktivitas
menanya
merupakan keterampilan yang perlu dilatih. Oleh karena itu, guru harus mendorong dan memberikan peluang kepada peserta didik untuk berani bertanya. Keterampilan menyusun pertanyaan ini sangat penting untuk melatih daya pikir kritis dan peka peserta didik. Dalam kegiatan ini, guru juga memberikan soal untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi nantinya akan dipresentasikan setelah kegiatan games dan tournament selesai. Pada saat kegiatan menanya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
peneliti dapat melihat adanya siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran. (3) Mencoba/mengumpulkan informasi Dalam kegiatan ini guru meminta siswa untuk berdiskusi mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber yang diperoleh dari berbagai sumber bacaan. Hasil pengumpulan data tersebut dapat menjadi bahan bagi siswa atau kelompok untuk melakukan penalaran antara suatu data atau informasi yang diperoleh dengan fakta yang ada untuk dikaji ada tidaknya hubungan diantara keduanya. Harapan guru dengan adanya kegiatan ini agar siswa terlatih untuk berfikir secara logis, mengemukakan pendapat yang akan mendapat penilaian dari anggota lain dan siswa yang pasif dapat dirangsang supaya aktif dalam mengemukakan
pendapat.
Pada
saat
kegiatan
berlangsung, guru mitra membimbing siswa dalam proses pengumpulan informasi. (4) Mengasosiasikan/mengolah informasi Kegiatan mengasosiasi ialah kegiatan mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil
kegiatan
mengumpulkan
informasi
atau
melakukan eksperimen maupun hasil dari kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi menjadi bahan dasar mencari kaitan antara keduanya. (a) Permainan (games) Permainan dalam TGT dinamakan make a macth. Di mana siswa dalam satu kelompok diminta untuk menjodohkan beberapa pernyataan yang dibuat guru dalam bentuk kertas soal. Waktu yang digunakan dalam menjodohkan antara soal dan jawaban 1,5 menit. Skor yang didapat dari kegiatan games ini akan dipakai guru untuk pengelompokan
turnamen.
Langkah
awal
permainan make a macth adalah: Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Setiap kelompok akan menerima kartu soal dan jawaban secara acak, anggota kelompok akan memiliki kesempatan untuk mengerjakan soal secara bergantian sesuai dengan urutan. Dimulainya
pengerjaan
soal,
jika
guru
mengatakan “nomor urut 1 silahkan kerjakan soal”, kemudian ditandai bunyi peluit 1 kali berarti siswa dalam masing-masing kelompok yang bernomor 1 wajib mencari jawaban dan menempelkan soal beserta jawaban di papan make
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
a
macth.
Waktu
yang
diberikan
untuk
menyelesaikan satu soal mulai dari mengambil soal, mencari jawaban dan menempel soal beserta jawaban adalah 1,5 menit (1,5 menit x 10 soal = 15 menit untuk 10 soal). Waktu habis akan ditandai dengan bunyi peluit 2 kali. Jika siswa sudah menempelkan soal dan jawaban, maka fasilitator akan segera mengoreksi. Jika soal dan jawaban benar maka akan diberi skor 100, jika salah akan diberi skor 0. Begitu juga seterusnya sampai siswa dengan nomor terakhir memperoleh kesempatan. (b) Pertandingan (tournament) Tahap
selanjutnya
dalam
TGT
adalah
pertandingan (tournament). Pertandingan siklus kedua sama dengan pertandingan siklus pertama, yaitu
cerdas
cermat.
Sebelum
memulai
tournament, guru meminta siswa untuk berpindah pada meja tournament yang telah disediakan. Penentuan meja tournament dalam penelitian ini didasarkan pada hasil skor siswa pada kegiatan games.
Langkah
awal
dalam
melaksanakan
kegiatan tournament adalah guru menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
kelompok baru berdasarkan hasil penilaian games dan
mengelompokkan
siswa
kedalam
meja
tournament. Guru akan memulai tournament dengan memberi kesempatan kepada kelompok 1 untuk
menjawab
terlebih
dahulu.
Guru
membacakan soal kepada kelompok 1. Siswa yang akan menjawab harus mengangkat tangan, dan siswa yang mengangkat tangan pertama akan mendapat kesempatan menjawab terlebih dahulu (ada 2 kali kesempatan). Jika jawaban benar maka akan diberi skor 100. Jika jawaban salah, maka akan dilempar kepada teman dalam satu kelompok untuk menjawabnya. Jika soal tidak mampu dijawab maka akan dianggap hangus. Untuk kelompok selanjutnya, dilakukan dengan cara yang sama seperti langkah di atas. (c) Penghargaan kelompok Setelah kegiatan tournament dilakukan, guru mengumumkan kelompok yang memperoleh nilai terbaik pada saat games dan tournament. Skor yang telah dikumpulkan, dijumlahkan dan dicari kelompok yang memiliki skor tertinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
(5) Mengomunikasikan Pada
kegiatan
menunjuk
mengomunikasikan,
beberapa
kelompok
guru
diskusi
mitra untuk
mempresentasikan jawaban atau pendapat mengenai hasil
diskusi
sebelumnya.
kelompok
yang
Keterampilan
telah
dilakukan
menyajikan
atau
mengomunikasikan hasil temuan atau simpulan sangat penting dilatihkan sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran. Dengan kemampuan tersebut, peserta didik dapat mengomunikasikan secara jelas, sistematis,
santun, dan beretika. Kompetensi yang
dikembangkan adalah sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan
singkat
dan
jelas,
dan
mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. c) Penutup Pada kegiatan penutup guru membimbing siswa untuk menyimpulkan mengenai materi yang telah didapat pada proses
pembelajaran
membimbing
siswa
siklus
kedua.
Guru
untuk
berefleksi
mitra
mengenai
pembelajaran yang telah berlangsung secara tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
3) Observasi tindakan Mengamati
pelaksanaan
tindakan.
Observasi
bertujuan untuk mengumpulkan data yang berisi tentang pelaksanaan tindakan dan dampaknya terhadap proses dan hasil pembelajaran. Dalam melaksanakan observasi, guru bisa dibantu oleh pengamat luar (teman sejawat atau orang yang berkompeten). Observasi akan dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Observasi dilakukan dengan mengamati dari awal sampai akhir proses pembelajaran di kelas, yang meliputi bagaimana proses pembelajaran itu berlangsung, keterlibatan dan interaksi siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan bagaimana kondisi kelas pada saat proses pembelajaran. Untuk mengetahui adanya motivasi belajar dapat dilihat dari membandingkan hasil kuesioner yang dibagi untuk siswa pada saat siklus satu dan sesudah penerapan TGT siklus kedua. Pengamatan juga akan direkam melalui video recorder. a) Refleksi tindakan Memproses data yang diperoleh dari observasi tindakan. Data yang diperoleh ditafsirkan, dianalisis, dan disimpulkan. Refleksi dapat dilakukan guru dengan bantuan pengamat atau orang lain yang berkompeten. Berdasarkan hasil refleksi kemudian dilakukan evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
terhadap tindakan, yaitu melalui sejauh mana tindakan telah dapat mengatasi masalah, maka tahap PTK selesai. Jika tindakan belum mengatasi masalah, maka tahap PTK masih dilanjutkan ke siklus kegiatan yang baru. Dalam penelitian ini refleksi dilakukan dengan memberikan lembar refleksi pada semua siswa setelah penerapan model pembelajaran TGT selesai dilakukan. E. Instrumen Penelitian Beberapa instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 1. Insrtumen pra penelitian a. Observasi pada guru (lampiran 1, halaman 181). b. Observasi pada siswa (lampiran 2, halaman 183). c. Observasi pada kelas (lampiran 3, halaman 184). d. Kuesioner siswa sebelum pembelajaran TGT (lampiran 4, halaman 185). 2. Instrumen pelaksanaan penelitian siklus pertama a. Perencanaan 1) Daftar pembagian kelompok (lampiran 12, halaman 203). 2) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (lampiran 13, halaman 204). b. Tindakan 1) Handout (lampiran 14, halaman 225). 2) Soal games (lampiran 15, halaman 229).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
3) Soal tournament (lampiran 17, halaman 232). 4) Soal diskusi (lampiran 18, halaman 234). 5) Soal post-test (lampiran 20, halaman 236). c. Observasi 1) Lembar observasi aktivitas guru (lampiran 22, halaman 239). 2) Lembar observasi aktivitas siswa (lampiran 23, halaman 241). 3) Lembar observasi kelas (lampiran 24, halaman 243). 4) Lembar kuesioner motivasi belajar (lampiran 27, halaman 248). d. Evaluasi dan refleksi 1) Evaluasi a) Lembar wawancara siswa (lampiran 30, halaman 253). b) Lembar wawancara guru (lampiran 31, halaman 254). 2) Refleksi a) Lembar refleksi guru (lampiran 25, halaman 245). b) Lembar refleksi siswa (lampiran 26, halaman 246). 3. Instrumen pelaksanaan penelitian siklus kedua a. Perencanaan 1) Daftar pembagian kelompok (lampiran 41, halaman 274). 2) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (lampiran 42, halaman 275). b. Tindakan 1) Handout (lampiran 43, halaman 301). 2) Soal games (lampiran 44, halaman 311).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
3) Soal tournament (lampiran 45, halaman 313). 4) Soal diskusi (lampiran 48, halaman 318). 5) Soal post-test (lampiran 46, halaman 315). c. Observasi 1) Lembar observasi aktivitas guru (lampiran 52, halaman 322). 2) Lembar observasi aktivitas siswa (lampiran 53, halaman 324). 3) Lembar observasi kelas (lampiran 54, halaman 326). 4) Lembar kuesioner motivasi belajar (lampiran 57, halaman 331). d. Evaluasi dan refleksi 1) Evaluasi a) Lembar wawancara siswa (lampiran 58, halaman 334). b) Lembar wawancara guru (lampiran 59, halaman 335). 2) Refleksi a) Lembar refleksi guru (lampiran 55, halaman 328). b) Lembar refleksi siswa (lampiran 56, halaman 329). 4. Motivasi belajar Kuesioner merupakan instrumen pembantu masalah dan tujuan penelitian. Penyusunan kuesioner harus dipastikan bahwa kisi-kisi sudah dibuat. Kisi-kisi tersebut digunakan sebagai dasar penyusunan pernyataan-pernyataan kuesioner sesuai dengan aspek dari gejala di dalam variabel yang akan diungkapkan. Kuesioner digunakan peneliti sebagai alat untuk mengukur tingkat motivasi siswa. Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
dibagikan pada saat sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. 5. Hasil belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan. F. Pengujian Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan menginterprestasikan informasi yang diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama. Untuk dapat dikatakan instrumen penelitian yang baik, paling tidak memenuhi kriteria: 1.
Validitas Validitas adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Syofian, 2013:46). Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen (Arikunto, 2006:170). Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Product Moment sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Keterangan: rxy
= kofisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua
variabel yang dikorelasikan x
= skor butir soal
y
= skor total
uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 for windows. Dengan SPSS 16 for windows, seluruh jawaban kuesioner uji validitas dientry. Data tersebut kemudian diolah sehingga mengahasilkan
output
CORRECTED
ITEM
–
TOTAL
CORRELATION. Corrected item – total correlation pada output tersebut merupakan rhitung yang akan dibandingkan dengan rtabel (lampiran 70, halaman 354). Sementara itu, rtabel didapat dengan cara melihat tabel r dengan taraf signifikan 5% pada n sesuai dengan jumlah data. Selanjutnya rhitung dibandingkan dengan rtabel , jika rhitung lebih besar dari rtabel maka item kuesioner tersebut valid. Sebaliknya, jika rhitung kurang dari rtabel maka item kuesioner tersebut dikatakan tidak valid. Nilai rtabel pada tabel r dengan jumlah data (n) sebanyak 43 adalah 0,301. Berikut data perbandingannya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Kuesioner Motivasi Belajar Siswa No. Item
rhitung
rtabel
Keterangan
Item 1
0,445
0,301
Valid
Item 2
0,389
0,301
Valid
Item 3
0,480
0,301
Valid
Item 4
0,632
0,301
Valid
Item 5
0,553
0,301
Valid
Item 6
0,469
0,301
Valid
Item 7
0,484
0,301
Valid
Item 8
0,544
0,301
Valid
Item 9
0,552
0,301
Valid
Item 10
0,484
0,301
Valid
Item 11
0,544
0,301
Valid
Item 12
0,552
0,301
Valid
Item 13
0,602
0,301
Valid
Item 14
0,445
0,301
Valid
Item 15
0,632
0,301
Valid
Item 16
0,525
0,301
Valid
Item 17
0,632
0,301
Valid
Item 18
0,389
0,301
Valid
Item 19
0,469
0,301
Valid
Item 20
0,484
0,301
Valid
Item 21
0,605
0,301
Valid
Item 22
0,484
0,301
Valid
Item 23
0,469
0,301
Valid
Item 24
0,632
0,301
Valid
Item 25
0,553
0,301
Valid
Item 26
0,632
0,301
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
2.
Reliabilitas Reliabilitas
adalah
untuk
mengetahui
sejauh
mana
hasil
pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama (Syofian, 2013:55). Reliabilitas
menunjukkan
pada
pengertian
bahwa
sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:196).
Pengujian
reliabilitas
dalam
penelitian
ini
menggunakan rumus Alpha, sebagai berikut:
Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai koefisien Alpha > 0,6. Sebaliknya nilai koefisien Alpha < 0,6, maka penelitian tersebut belum reliabel. Uji reliabilitas dilakukan pula dengan program SPSS 16 for windows. Setelah melakukan uji validitas, uji realibilitas cukup dilakukan dengan melihat koefisien cronbach’s alpha
pada output. Jika cronbach’s alpha > dari 0,6, maka
kuesioner tersebut dikatakan reliabel. Dari pengujian reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
pada kolom Cronbach’s Alpha nampak angka 0,917, yang dapat dimaknai sebagai berikut (lampiran 71, halaman 356): Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Variabel
r hitung
r tabel
Motivasi Belajar Siswa
0,917
0,6
Keterangan Reliabel
Dari 26 item kuesioner diperoleh Cronbach’s Alpha rhitung (0,917) yang lebih besar dari rtabel (0,6). Maka item kuesioner motivasi belajar disimpulkan reliabel. G. Teknik Pengumpulan Data Data dari penelitian ini diperoleh dari guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Adapun pegumpulan data dengan cara sebagai berikut: 1.
Observasi Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data kualitatif misalnya perilaku, aktivitas, dan proses lainnya yang terjadi di dalam kelas.
2.
Wawancara Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan yang dianggap perlu. Wawancara pada guru ini, dilakukan untuk mengetahui metode yang digunakan dan hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses pembelajaran serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
motivasi
belajar
siswa
dalam
mengikuti
pembelajaran
jika
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. 3. Dokumentasi Dokumentasi
merupakan
metode
untuk
memperoleh
atau
mengetahui sesuatu dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan masalah yang diselidiki (Arikunto, 2006:135). Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah, data siswa, hasil belajar siswa serta rekaman proses tindakan penelitian. 4.
Kuesioner Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data tentang motivasi belajar siswa. Tabel 3.3 Indikator Motivasi Belajar Siswa No. Item Dimensi
No
1
Indikator
Adanya
hasrat
Positif
Negatif
1,2,3,9
4
8,13,14
5,17,18
dan
keinginan berhasil Intrinsik 2
Adanya
dorongan
dan
kebutuhan dalam belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
No. Item Dimensi
No
3
Indikator Positif
Negatif
6,19
30
11,20,21
22,23
7,12,15
24,25
10,26,27
16,28,29
Adanya harapan dan cita-
Intrinsik cita masa depan 4
Adanya
penghargaan
dalam belajar 5
Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
Ekstrinsik
6
Adanya lingkungan yang kondusif,
sehingga
memungkinkan seseorang siswa
dapat
belajar dengan baik. Sumber : hasil penelitian Uno (2007:23) 5.
Tes Tes adalah alat pengukur yang berharga bagi penelitian pendidikan. Menurut (Arief, 2011:268) tes merupakan seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Tes ini digunakan untuk mengetahui perubahan hasil belajar setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
H. Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan dalam menguji instrumen data penelitian adalah: 1.
Analisis Deskriptif Analisis deskriptif yang dilakukan bertujuan untuk memaparkan tentang informasi atau data yang diamati dalam proses pembelajaran dan tingkat keberhasilan dari model kooperatif tipe Teams Games Tournament
(TGT).
Motivasi
belajar
siswa
dideskripsikan
menggunakan Penilaian Acuhan Patokan (PAP). PAP merupakan acuan penilaian berupa kriteria untuk mengukur pencapaian tujuan intruksional yang telah dirumuskan. PAP dibedakan menjadi dua, yaitu PAP tipe I dan PAP tipe II. Perbedaan kedua tipe tersebut terletak pada batas lulus yang ditetapkan. PAP tipe I batas ketuntasan maksimal adalah 65% (Cukup), sedangkan PAP tipe II memiliki batas ketuntasan minimal sebesar 56% (Cukup). Dalam penelitian ini, acuan penelitian yang digunakan adalah PAP tipe I yaitu (Masidjo, 1995:157). Hal tersebut dikarenakan mengingat input sekolah yang baik dan kemampuan siswa SMA N 1 Kasihan Bantul yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Tabel 3.4 Tabel Kategori Motivasi Belajar Berdasarkan Penilaian Acuhan Patokan Tipe I (PAP I) Tingkat Penguasaan
Kategori Interval
Nilai Huruf
Kompetensi
Kecenderungan Variabel
90% - 100%
120 – 130
A
Sangat Tinggi
80% - 89%
109 – 119
B
Tinggi
65% - 79%
94 – 108
C
Sedang
55% - 64%
83 – 93
D
Rendah
Dibawah 55%
26 - 82
E
Sangat Rendah
Berdasarkan rata-rata skor kuesioner motivasi belajar siswa yang diperoleh sebelum dilaksanakannya TGT yaitu 91 (kategori sedang), maka target skor yang akan dicapai setelah penerapan TGT adalah 94 (kategori sedang). Tabel 3.5 Tabel Kategori Hasil Belajar Berdasarkan Penilaian Acuhan Patokan Tipe I (PAP I) Tingkat Penguasaan
Kategori Interval
Nilai Huruf
Kompetensi
Kecenderungan Variabel
90% - 100%
90 – 100
A
Sangat Tinggi
80% - 89%
80 – 89
B
Tinggi
65% - 79%
65 – 79
C
Sedang
55% - 64%
55 – 64
D
Rendah
Dibawah 55%
0 - 54
E
Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Berdasarkan rata-rata hasil ulangan siswa yang diperoleh sebelum dilaksanakannya TGT yaitu 74 (kategori sedang), maka target hasil belajar siswa aspek kognitif yang akan dicapai adalah 80 (kategori tinggi). 2.
Analisis Komparatif Analisis komparatif yang dilakukan bertujuan untuk melihat perbandingan hasil belajar sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dari perbandingan nilai tersebut apakah terdapat peningkatan motivasi sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran TGT dalam mata pelajaran Ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah SMA Negeri 1 Kasihan Bantul SMA Negeri Kasihan didirikan atas gagasan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Yogyakarta melalui Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. SMA Negeri 1 Kasihan didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0292/0/1978 pada tanggal 2 September 1978 dan TMT 1 pada bulan April 1978. Tujuan didirikannya sekolah adalah untuk menampung siswa/siswi lulusan SLTP yang berada di Yogyakarta khususnya di daerah Kabupaten Bantul. Pada tanggal 1 Januari 1978, berdirilah SMA persiapan yang dalam pengelolaannya diserahkan kepada SMA Negeri 1 Yogyakarta. Selama kurang lebih 2 bulan proses belajar mengajar dilakukan di dalam ruang laboratorium SMA Negeri 1 Yogyakarta. Jumlah siswa dan siswi angkatan pertama sebanyak 80 anak dan dibagi ke dalam 2 kelas, dengan guru tetap sebanyak 7 orang serta dibantu guru-guru dari SMA Negeri 1 Yogyakarta. Karena belum memiliki gedung sendiri, maka gedung SMA Persiapan berada di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Setelah memperoleh lokasi baru di Jalan Bugisan Selatan, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Yogyakarta maka tanggal 11 Maret 1979 SMA Persiapan mulai menempati gedung sendiri. Berdasarkan Surat
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 035/O/1997 tanggal 7 Maret SMA Negeri 1 Tirtonirmolo berubah nama menjadi SMA Negeri 1 Kasihan. Dalam perjalanan mengarungi dunia ilmu, SMA Negeri 1 Kasihan telah banyak mengalami pergantian Kepala Sekolah. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kasihan dari waktu ke waktu sebagai berikut:. 1. Drs. Soemadji
: 1978-1979
2. Drs. Soetopo Darmosasmito
: 1979-1981
3. Drs. A. Sulistyo
: 1981-1984
4. Drs. Soekemi
: 1984-1986
5. Kabid PMU
: 1986-1986
6. Drs. Soejadi
: 1986-1989
7. Moch. Kukuh Hardjono
: 1989-1990
8. Drs. Samidjo
: 1990-1992
9. Drs. Ign. Ramelan
: 1992-1993
10. Drs. Ngabdurrochmin
: 1993-1995
11. R. Suhardjo, B.A
: 1995-1997
12. Dra. Sumarlinah
: 1997-2001
13. Drs. HM. Edy Suhartoyo, MM
: 2001 - Oktober 2008
14. Suwito, M.Pd
: Oktober 2008 - Februari 2009
15. Drs. Suharja, M.Pd
: Februari 2009 - sekarang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
SMA Negeri 1 Kasihan dibatasi oleh perkampungan penduduk di sebelah timur dan utara, sedangkan sebelah selatan dan barat dibatasi oleh jalan kampung. SMA Negeri 1 Kasihan terletak di Dusun Tegal Senggotan RT 02 Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Hingga saat ini SMA Negeri Kasihan beralamat di Jalan Bugisan Selatan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul. B. Visi dan Misi Sekolah 1. Visi ”Bertaqwa, Berprestasi, Berkepribadian dan Ramah Lingkungan”, dengan penjelasan sebagai berikut: a.
Bertaqwa artinya meyakini keberadaan Tuhan Yang Maha Esa dan mengamalkan perintahNya, menjauhi laranganNya sesuai dengan keyakinan agama yang yang dianut.
b.
Berprestasi artinya memiliki keunggulan baik akademik maupun non– akademik di tingkat nasional dan global.
c.
Berkepribadian artinya memilki sikap yang baik sesuai dengan 20 nilai akhlaq mulia baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.
d.
Ramah Lingkungan artinya memiliki sikap yang peduli terhadap lingkungan di sekitar sekolah maupun di masyarakat.
2. Misi Misi sekolah adalah tindakan atau usaha untuk mewujudkan visi dengan rumusan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
a. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan agamanya, sehingga kehidupan beragama di sekolah dapat tercipta manusia yang agamis penuh toleransi. b. Menumbuhkan semangat berprestasi baik akademik maupun non akademik dengan pembinaan, pendampingan, pembimbingan dalam kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat siswa sehingga dapat bersaing di tingkat nasional maupun global. c. Membina, mendidik, mengarahkan, dan memberi contoh implementasi 20 nilai–nilai akhlaq mulia dalam kegiatan sehari-hari di sekolah sehingga siswa dapat memiliki dan menerapkan nilai–nilai akhlaq mulia dalam kehidupan sehari–hari. d. Membina, mendidik, mengarahkan dan memberi contoh implementasi sikap ramah lingkungan dalam kegiatan sehari–hari di sekolah sehingga siswa dapat memiliki dan menerapkan sikap ramah lingkungan dalam kehidupan sehari–hari. C. Tujuan Pendidikan Menengah Atas Tujuan Sekolah Menengah Atas adalah mengembangkan potensi anak agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, cakap, kreatif dan bertanggung jawab serta keterampilan untuk mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
1. Tujuan Umum a. Meningkatkan kualitas pendidikan nasional memberi peluang pada sekolah yang berpotensi untuk mencapai kualitas bertaraf nasional dan internasional. b. Memberi layanan kepada siswa berpotensi untuk mencapai prestasi bertaraf nasional dan internasional. c. Menyiapkan lulusan SMA yang mampu berperan aktif dalam masyarakat global. 2. Tujuan Khusus Menyiapkan lulusan SMA yang memiliki kompetensi seperti di dalam Standar Kompetensi Lulusan yang diperkaya dengan standar kompetensi lulusan yang berciri internasional sehingga lulusannya menjadi : a. individu nasionalis dan berwawasan global. b. individu yang cinta damai dan toleran. c. pemikir yang kritis, kreatif, dan produktif. d. pemecah masalah yang efektif dan inovatif. e. komunikator yang efektif. f. individu yang mampu bekerja sama. g. pembelajar yang mandiri. D. Sistem Pendidikan SMA Negeri 1 Kasihan Sistem pendidikan yang diterapkan di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul sejak tahun 2006 adalah sistem KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) bagi siswa kelas X, XI dan XII. Namun, pada tahun 2013 sistem pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
untuk kelas X menggunakan Kurikulum 2013. Sistem pendidikan KTSP bertujuan untuk mengembangkan kegiatan belajar mengajar yang mampu membentuk pola tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui pengukuran dengan menggunakan tes dan non tes. Sedangkan Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengajak siswa berpikir kritis dalam mengembangan pengetahuan yang dimiliki. E. Kurikulum SMA Negeri 1 Kasihan 1. Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Kasihan Struktur kurikulum SMA Negeri 1 Kasihan meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Untuk XII menggunakan Kurikulum Tingkat satuan Pelajaran (KTSP) yang terdiri dari dua program, yaitu program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). 2. Muatan Kurikulum Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam S1 meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut : a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia. b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian. c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. d. Kelompok mata pelajaran estetika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP. No 19 tahun 2005 Pasal 7. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan sebagai berikut : Kelompok No
Mata
Cakupan
Pelajaran 1.
Agama
dan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Akhlak Mulia
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
2.
Kewarganegaraan
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
dan kepribadian
Kepribadian
dimaksudkan
untuk
peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak,
dan
kewajibannya
dalam
kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Kelompok No
Mata
Cakupan
Pelajaran penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan
bangsa,
pelestarian
lingkungan
hidup, kesetaraan gender, demokratis, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme. 3.
Ilmu
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
Pengetahuan
teknologi pada SMA Negeri 1 Kasihan Bantul
dan Teknologi
dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
serta
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. 4.
Estetika
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan
mengekspresikan mengapresiasikan
sentitivitas, dan
keindahan
kemampuan kemampuan
serta
harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Kelompok No
Mata
Cakupan
Pelajaran kebersamaan yang harmonis. 5.
Jasmani,
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
Olahraga
dan kesehatan pada SMA Negeri 1 Kasihan Bantul
Kesehatan
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti kebebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensi untuk mewabah.
F. Sumber Daya Manusia SMA Negeri 1 Kasihan Dalam melakukan proses belajar mengajar SMA Negeri 1 Kasihan Bantul mempunyai 70 orang guru yang terdiri dari: a. Guru Tetap sebanyak 63 orang b. Guru Tidak Tetap sebanyak 7 orang c. Pegawai sebagai 32 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
G. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah SMA Negeri 1 Kasihan Kondisi fisik lingkungan SMA Negeri 1 Kasihan Bantul, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Lingkungan Sekolah SMA Negeri 1 Kasihan terletak di perbatasan Kabupaten Bantul dengan Yogyakarta, tepatnya di jalan Bugisan Selatan Yogyakarta. Lokasi tersebut berjarak kurang lebih 5 km arah barat daya dari Keraton Yogyakarta. SMA Negeri 1 Kasihan Bantul terletak di sekitar lingkungan penduduk/ perkampungan, yaitu di Tegal Sengotan RT. 02 Tirtonirmolo Kasihan Bantul. 2. Luas Area dan Kondisi Bangunan SMA Negeri 1 Kasihan Bantul memiliki gedung sendiri yang dibangun diatas area tanah seluas 11,138m2. Gedung SMA Negeri 1 Kasihan terdiri dari: a. 27 ruang kelas b. 1 ruang kepala sekolah c. 1 ruang wakil kepala sekolah d. 1 ruang guru e. 1 ruang tata usaha f. 1 ruang pertemuan g. 1 ruang perpustakaan h. 1 ruang UKS i. 1 ruang OSIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
j. 1 ruang BK k. 3 ruang laboratorium IPA l. 1 ruang laboratorium IPS m. 1 ruang laboratorium bahasa n. 1 ruang laboratorium AVA o. 1 ruang laboratorium multimedia p. 1 ruang komputer q. 17 kamar mandi/WC r. 1 ruang gudang s. 3 ruang kantin t. 1 ruang dapur u. 1 ruang koperasi siswa v. 2 ruang piket w. 2 ruang satpam x. 2 tempat parkir untuk guru, karyawan dan siswa Bangunan SMA Negeri 1 Kasihan Bantul adalah milik sendiri dengan kondisi gedungnya permanen dan
layak digunakan sebagai tempat
kegiatan pembelajaran. SMA Negeri 1 Kasihan mempunyai dua halaman sekolah yang cukup luas, yang pertama berada di bagian dalam. Lapangan bagian dalam ini digunakan sebagai tempat upacara bendera dan kegiatan olahraga. Halaman yang kedua digunakan sebagai taman sekolah yang ditanami berbagai macam pohon. Di taman tersebut disediakan beberapa tempat duduk yang sering digunakan oleh siswa untuk belajar atau sekedar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
istirahat. Pada bagian depan SMA Negeri 1 Kasihan telah menggunakan pagar besi yang cukup tinggi dan dilengkapi dengan pos satpam. H. Proses Belajar Mengajar SMA Negeri 1 Kasihan SMA Negeri 1 Kasihan telah menggunakan program MPMBS untuk meningkatkan mutu kualitas sekolah, sehingga setiap siswa baik itu kelas X, kelas XI, maupun kelas XII diwajibkan untuk mengikuti rangkaian kegiatan MPMBS yang berupa tambahan pelajaran pada pukul 14.30 (30 menit setelah pulang sekolah). Penyelenggara pelajaran tambahan dalam rangka MPMBS ini dilaksanakan bergantian antara kelas X dan kelas XI dengan kelas XII. Pelajaran dimulai pada pukul 07.15 WIB dan setiap mata pelajaran berlangsung selama 45 menit. Kegiatan pembelajaran berakhir pada waktu yang sama. Hari Senin sampai hari Kamis kegiatan pembelajaran berakhir pada jam ke-8 yaitu pada pukul 14.00 WIB. Untuk hari Jumat semua siswa melangsungkan pelajaran sampai jam 11.30 WIB, kemudian pada hari Sabtu semua siswa mengikuti pelajaran sampai jam ke-7. I. Fasilitas Pendidikan 1. Fasilitas pendidikan di setiap kelas Untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar yang baik, setiap kelas SMA Negeri 1 Kasihan memiliki fasilitas belajar yang terdiri dari: a.
Papan tulis berupa whiteboard dan dilengkapi juga dengan spidol dan penghapus untuk whiteboard.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
b.
Papan tulis berupa blackboard untuk menempelkan bahan ajar.
c.
Meja dan kursi siswa, tersedia dalam jumlah yang cukup untuk menampung jumlah siswa.
d.
Meja dan kursi guru.
e.
Proyektor beserta layar proyektor.
f.
Buku kemajuan kelas, digunakan untuk memantau atau mengetahui perkembangan para siswa di setiap kelas.
g.
Buku presensi, digunakan untuk mengetahui para siswa yang hadir maupun tidak hadir serta alasan ketidakhadiran mereka.
h.
Papan presensi siswa
i.
AC (Air Conditioner).
j.
Peralatan kebersihan, digunakan siswa untuk menjaga kebersihan setiap kelas.
2. Fasilitas-Fasilitas Sekolah Selain fasilitas pendidikan yang terdapat di setiap kelas, SMA Negeri 1 Kasihan memiliki berbagai macam fasilitas sekolah yang berguna untuk menunjang pendidikan siswa, antara lain: a. Perpustakaan b. Laboratorium c. Unit Kesehatan Sekolah d. Ruang Bimbingan Konseling e. Ruang OSIS f. Ruang Ekstrakurikuler
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
g. Ruang Pendidikan Keagamaan h. Area Hotspot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini telah dilaksanakan di kelas X MIA 5 SMA N 1 Kasihan Bantul Yogyakarta. Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas ini, peneliti telah melakukan observasi pendahuluan (pra penelitian). Observasi pendahuluan (pra penelitian) dilaksanakan pada tanggal 28 April 2015 pada jam ke-6 di kelas X MIA 5. Kegiatan observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang biasa dilakukan guru pada kondisi awal kegiatan pembelajaran di kelas X MIA 5. Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh, selanjutnya peneliti melakukan perancangan penelitian tindakan kelas. Berikut ini adalah uraian hasil observasi yang dilakukan peneliti sebagai pendahuluan penerapan serta penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. 1.
Observasi Pendahuluan Observasi pendahuluan atau observasi sebelum penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT ini dilaksanakan pada hari Selasa, 28 April 2015 pada jam ke-6 (pukul 11.15 – 12.00 WIB). Guru mitra dalam penelitian ini adalah Sriyati, SE, M. Acc, sebagai guru bidang studi ekonomi kelas X dan XI SMA N 1 Kasihan Bantul Yogyakarta. Pada saat observasi, jumlah siswa kelas X MIA 5 pada tahun pelajaran 2014-2015 sebanyak 21 siswa (laki-laki 9 siswa dan 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
perempuan 12 siswa). Materi pelajaran yang diajarkan guru saat itu adalah
unsur-unsur manajemen, bidang-bidang manajemen dan
penerapan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah. Dalam observasi pra penelitian ini, terdapat tiga hal yang di observasi yaitu observasi guru, observasi siswa dan observasi kelas. Berikut uraian mengenai hasil observasi pendahuluan (pra penelitian): a. Observasi Guru Pada kegiatan awal pembelajaran guru mengucapkan salam, memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran seperti melihat kerapian siswa dalam berpakaian dan buku pelajaran siswa, kemudian guru melakukan presensi terhadap siswa satu per satu. Pada awal pembelajaran guru melakukan kegiatan apersepsi dengan mengulang kembali materi yang sebelumnya telah dipelajari oleh siswa. Kegiatan apersepsi ini dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk merangsang siswa dalam menyiapkan materi yang akan dipelajari. Selain itu, apersepsi ini juga dapat melihat kesiapan siswa untuk memulai materi yang akan dipelajari pada saat itu. Selama proses pembahasan ini, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk merangsang pengetahuan mereka. Ada beberapa siswa yang mau menjawab pertanyaan guru. Dalam proses pembelajaran metode yang digunakan adalah diskusi, presentasi dan tanya jawab. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
mendiskusikan materi presentasi yang telah dibagi untuk setiap kelompoknya.
Setelah
mereka
selesai
berdiskusi
dalam
kelompok, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mengenai materi yang telah dipelajari dilanjutkan dengan tanya jawab dari siswa kelompok lain. Terdapat beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan, ada sebagian siswa yang hanya diam. Jika dalam proses tanya jawab terdapat pertanyaan dan kelompok presentasi tidak dapat menjawab maka guru akan membantu pada saat akhir presentasi. Selanjutnya
pada
saat
akhir
pembelajaran
guru
memberikan kesimpulan terhadap pembelajaran yang telah dipelajari, memberikan tugas, dan guru mengucapkan salam penutup. Rangkaian kegiatan guru tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.1 Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran Pra Penelitian No
Deskripsi
Ya
Guru membuka pembelajaran dan √
1 memeriksa kesiapan ruang. 2
Guru memeriksa kesiapan siswa.
√
3
Guru melakukan apersepsi.
√
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
No
Deskripsi
Ya
Tidak
Guru menyampaikan kompetensi yang √
4 akan dicapai dan rencana kegiatannya. Guru
menggunakan
metode √
5 pembelajaran yang bervariasi. Guru
menggunakan
media √
6 pembelajaran. Guru membagi siswa di kelas ke √
7 dalam beberapa kelompok. Guru 8
menumbuhkan
sikap
siswa
untuk mampu bekerja sama di dalam
√
kelompoknya. Guru 9
untuk
menumbuhkan disiplin
sikap
dalam
siswa
mengikuti
√
pembelajaran. 10
√
Guru sering bertanya pada siswa. Pertanyaan
guru
diajukan
ke √
11 perseorangan. 12
Pertanyaan guru diajukan ke kelas.
√
Guru merespon positif partisipasi aktif √
13 siswa untuk terbuka. 14
Guru memberi tugas rumah.
15
Pada saat pembelajaran guru bersikap
√ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
No
Deskripsi
Ya
Tidak
serius. Pada saat pembelajaran guru bersikap √
16 santai. Guru memberi kesimpulan pada akhir √
17 pembelajaran. Guru memberikan evaluasi materi
√
18 terhadap peningkatan pemahaman. Guru melakukan refleksi pembelajaran
√
19 dengan melibatkan siswa. 20
√
Guru menutup pelajaran.
b. Observasi Siswa Ketika
guru
memasuki
kelas
untuk
memulai
pembelajaran terlihat siswa telah mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran dengan mempersiapkan buku, tetapi masih terdapat beberapa siswa yang belum masuk ke dalam ruang kelas. Setelah semua siswa mempersiapkan untuk mengikuti pelajaran, guru mengucapkan salam, memeriksa kesiapan siswa seperti melihat kerapian siswa dalam berpakaian, memeriksa kesiapan ruang, kemudian guru melakukan presensi kepada siswa satu per satu. Setelah itu guru melakukan apersepsi mengenai materi yang telah dipelajari sebelumnya dengan cara mengajukan beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
pertanyaan kepada siswa. Hal ini dilakukan oleh guru dengan tujuan mengingatkan kembali materi pembelajaran sebelumnya dan juga merangsang perhatian siswa untuk memasuki materi yang akan dipelajari. Dalam hal ini masih terdapat siswa yang sibuk dengan kegiatannya sendiri. Pada saat proses pembelajaran inti
yaitu
presentasi
kelompok,
terlihat
bahwa
siswa
memperhatikan dengan baik penjelasan materi dari kelompok presentasi tetapi juga terdapat siswa yang berbincang dengan teman sebangku. Jika terdapat hal penting yang disampaikan oleh kelompok presentasi maka sebagian siswa mencatatnya. Siswa yang berbincang dengan teman sebangku ataupun sibuk dengan kegiatannya sendiri terkadang mendapat teguran dari guru. Saat proses tanya jawab banyak siswa yang mengajukan pertanyaan mengenai materi yang dipelajari, tetapi juga terdapat siswa yang hanya diam. Rangkaian kegiatan siswa tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No 1
2 3
Tabel 5.2 Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Pra Penelitian Deskripsi Ya Tidak Siswa
siap
mengikuti
proses
pembelajaran. Siswa
memperhatikan
penjelasan
guru. Siswa menanggapi pembahasan
√ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
No
Deskripsi
Ya
Tidak
pembelajaran. 4 5 6 7 8 9
√
Siswa mencatat hal-hal penting. Siswa mengerjakan tugas/latihan soal
√
dengan baik. Siswa mendapat teguran dari guru. Siswa
aktif
dalam
√
mengikuti
√
pembelajaran. Siswa menjawab pertanyaan. Siswa mendapat penghargaan dari guru baik verbal maupun non verbal.
√ √
Selain melakukan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan siswa, peneliti juga menggunakan instrumen kuesioner untuk mengukur tingkat motivasi siswa sebelum menerapkan tindakan serta melakukan pengamatan terhadap motivasi siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Penelitian menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa pra implementasi tindakan. Kuesioner tersebut digunakan sebagai alat pengumpulan data, sehingga dapat diketahui data awal siswa. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel motivasi belajar dalam pembelajaran akuntansi di kelas X MIA 5 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul. Tabel disusun berdasarkan Penilaian Acuan Patokan I sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Tabel 5.3 Analisis Tingkat Motivasi Siswa Pra Implementasi Tindakan No
Interval
Frek.
Frek. Relatif (%)
1 2 3 4 5
120-130 109-119 94-108 83-93 26-82 Total
0 7 11 2 1 21
0,00% 33,33% 52,38% 9,52% 4,76% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Dari data tersebut tampak bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi adalah 0% (0 siswa), persentase siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi adalah 33,33% (7 siswa), persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sedang adalah 52,38% (11 siswa), persentase siswa yang memiliki motivasi belajar rendah adalah 9,52% (2 siswa) dan siswa yang memiliki motivasi belajar sangat rendah adalah 4,76% (1 siswa). Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki motivasi belajar dengan kategori sedang. c. Observasi Kelas Secara fisik ruang kelas X MIA 5 sangat baik untuk berlangsungnya kegiatan proses belajar mengajar. Terdapat 1 whiteboard, 1 viewer, sepasang foto presiden dan wakil presiden, 2 air conditioner, 1 papan informasi kelas, 1 kalender, 1 stop
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
kontak, sepasang meja guru dan kursi, 16 meja siswa, dan 32 kursi siswa. Rangkaian kegiatan kelas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.4 Hasil Observasi Kondisi Kelas dalam Proses Pembelajaran Pra Penelitian No Deskripsi Ya Tidak Fasilitas di dalam kelas mendukung 1 √ proses pembelajaran. Kondisi kelas cukup kondusif dalam 2 √ mendukung proses pembelajaran. Siswa membuat kegaduhan atau 3 √ keributan. 4 Siswa mengerjakan latihan soal. √ Siswa aktif bertanya pada guru jika 5 √ mengalami kesulitan. Guru memberikan penghargaan verbal 6 √ dan non verbal. Adanya kegiatan yang menarik dalam 7 √ proses pembelajaran . Guru membantu siswa jika mengalami 8 √ kesulitan.
Dari hasil uraian observasi terhadap guru, siswa dan kelas penerapan tindakan berikut ini akan disajikan analisis situasi pembelajaran dari hasil observasi yang telah dilaksanakan oleh peneliti. Selama proses pembelajaran berlangsung metode yang digunakan adalah diskusi, presentasi dan tanya jawab. Peneliti melihat kurangnya motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Sebagian besar memang aktif, tetapi siswa yang lain kurang termotivasi mengikuti pembelajaran. Terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
sebagian siswa yang berbicara dengan teman sebangku pada saat kelompok presentasi menyajikan materi, bersandar pada dinding. Guru tampak berusaha membagi rata perhatiannya kepada seluruh siswa dengan cara menegur siswa yang sibuk dengan kegiatannya
sendiri.
Peneliti
menduga
berdasarkan
hasil
pengamatan yang dilakukan, akar dari permasalahan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran dipengaruhi karena kurangnya variasi metode pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mencoba mencari
pemecahan
dari
permasalahan
di
atas
dengan
penggunaan metode pembelajaran yang kreatif dan bervariasi sehingga siswa lebih dapat menikmati setiap proses dalam kegiatan pembelajaran dan siswa memiliki motivasi dalam belajar yang akan berdampak pada hasil belajar siswa. Peneliti dan guru mitra akan melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu meningkatkan motivasi siswa dan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar. Teams Games Tournament mengajak siswa belajar dalam kelompok dengan kondisi yang menyenangkan. Siswa belajar sambil bermain dengan cara berlomba dan berkompetisi dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Dalam metode ini ada beberapa tahapan yang dilakukan yaitu pembagian kelompok, permainan, pertandingan dan pemberian
penghargaan
kepada
kelompok.
Pada
awal
pembelajaran peneliti dan guru mitra membagi siswa menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen. Kelompok siswa ini akan berubah pada saat turnamen berlangsung. Siswa diharapkan dapat bekerja sama dengan masing-masing anggota kelompok. Tahap terakhir adalah penghargaan kelompok yang memiliki skor tertinggi di antara kelompok lain. Penerapan model pembelajaran tipe TGT diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Siswa diharapkan lebih semangat dalam belajar. Siswa juga diharapkan lebih aktif pada saat proses pembelajaran. Proses pembelajaran tipe TGT membuat siswa menjadi pusat pembelajaran dan membuat siswa belajar dalam kondisi yang menyenangkan. d. Wawancara pada guru Pada saat wawancara, diketahui bahwa guru sering menggunakan metode diskusi, presentasi, dan tanya jawab. Seringnya penggunaan metode diskusi, presentasi, dan tanya jawab dikarenakan persiapannya tidak membutuhkan waktu yang lama dan siswa dituntut lebih aktif dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
e. Wawancara pada siswa Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa selama kegiatan pembelajaran di kelas setiap pertemuan hanya menggunakan metode pembelajaran yang sama yaitu diskusi secara berkelompok dan dilanjutkan dengan presentasi sehingga terkadang siswa merasa bosan. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi dengan penerapan metode ini juga bermacam-macam. Terdapat siswa yang merasa sudah cukup memahami tetapi juga terdapat siswa yang merasa kurang memahami. 2.
Pelaksanaan Tindakan – Siklus I Pelaksanaan tindakan model pembelajaran tipe TGT untuk siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Mei 2015 jam ke 6-8. Materi pembelajaran yang digunakan saat implementasi TGT adalah pengertian, landasan, asas, tujuan, nilai, prinsip, jenis dan peran koperasi. Peserta pembelajaran adalah siswa kelas X MIA 5. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran adalah 21 siswa. Guru mitra dalam penelitian ini adalah Sriyati, S.E, M. Acc sebagai guru ekonomi kelas X dan kelas XI. Berikut ini diuraikan tahap-tahap implementasi model pembelajaran tipe TGT untuk siklus I. a. Perancanaan Tahap awal proses implementasi model pembelajaran tipe TGT adalah mempersiapkan dan merencanakan pelaksanaan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
tindakan kelas. Berikut langkah-langkah perencanaan yang dipersiapkan: 1) Peneliti berkoordinasi dengan guru mengelompokkan siswa ke dalam kelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin, hasil belajar, serta kemampuan siswa. Daftar kelompok siswa yang telah dibentuk: Tabel 5.5 Pembagian Kelompok – Siklus I No
Jenis
Nama
Kelamin
Kelompok
Nama
1
Dhea Indah Nawangwuri
P
2
Annisa Salma Nabila
P
3
M. Barokah Fretinu
L
4
M. Zulfikar Al Afghani
L
5
Eva Elmiyah
P
6
Melati Ambarsari K
P
1
2 7
Danang Wahyu Broto
L
8
M. Syafiq Hanafi
L
9
Farah Sausan Salsabila
P
10
Della Marlita
P 3
11
Dzikri Khairurrifa Sabath
L
12
Arif Helmi Kurniawan
L
13
Nabila Maharani Widya D
P
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
No
Jenis
Nama
Kelamin
Kelompok
Nama
14
Dhinna Mutia Amini
P
15
Faisal Satriawan Hendra
L
16
M. Shaffanafi
L
17
Kintan Alifia Listiyani S
P
18
Mentari Sukma K
P
19
Agista Rismanda Vandra
L
20
Anisa Puspa Dewi
P
21
Fernanda Sekar Erviansari
P
4
5
2) Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan
pada
implementasi
tindakan.
Perangkat
pembelajaran tersebut mencakup Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, latihan soal, perlengkapan games dan tournament, serta pengahargaan. Berikut ini uraian persiapan implementasi TGT: a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang telah disepakati oleh peneliti bersama dengan guru mitra. Selanjutnya RPP diserahkan kepada guru mitra untuk dipelajari langkahlangkah proses pembelajaran yang dijadikan pedoman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
oleh guru mitra dalam penerapan model pembelajaran tipe TGT dan RPP digunakan untuk 1 pertemuan (3 jam pelajaran). b) Materi Pembelajaran Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah mengenai koperasi. Materi yang disampaikan adalah pengertian, landasan, asas, tujuan, nilai, prinsip, jenis dan peran koperasi. Untuk membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran, peneliti membuat handout. Handout yang telah dibuat oleh peneliti diserahkan kepada guru mitra, yang selanjutnya handout tersebut dibagikan kepada setiap kelompok dan setiap anggota kelompok mendapatkannya. c) Perlengkapan Kelompok Perlengkapan kelompok yang disiapkan adalah sebagai berikut: (1) Papan ular tangga – digunakan saat games (2) Amplop soal - digunakan saat games (3) Hadiah – sebagai wujud penghargaan kepada setiap kelompok d) Instrumen pengumpulan data Peneliti
menyiapkan
serta
menyusun
pengumpulan data yang meliputi:
instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
(1) Lembar observasi kegiatan guru digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan oleh guru di dalam kelas. (2) Lembar observasi kegiatan siswa digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan oleh siswa di dalam kelas. (3) Lembar observasi kegiatan kelas digunakan untuk mencatat kejadian yang terjadi di dalam kelas selama proses pembelajaran. (4) Lembar penilaian kelompok digunakan untuk mencatat skor kelompok pada saat proses turnamen. (5) Kuesioner digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa. Kuesioner diberikan kepada siswa setelah implementasi model pembelajaran tipe TGT dilaksanakan. (6) Lembar refleksi guru digunakan untuk mengetahui refleksi guru terhadap kegiatan guru selama proses pembelajaran. (7) Lembar refleksi siswa digunakan untuk mengetahui refleksi siswa terhadap kegiatan siswa selama proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
(8) Lembar wawancara digunakan untuk mengetahui keadaan kelas baik guru dan siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran. b. Tindakan Tahap ini dimana dilakukannya pembelajaran tipe TGT dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 19 Mei 2015 pada jam pelajaran ke 6-8 yaitu pukul 11.15 - 14.00. Rangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai berikut: 1) Kegiatan awal Awal pembelajaran diawali dengan guru membuka pelajaran dengan memberikan salam, memeriksa kesiapan ruang kelas, alat, dan media pembelajaran, memeriksa kesiapan siswa dan kehadiran siswa. Guru melakukan apersepsi
mengenai
materi
sebelumnya
yang
telah
dipelajari dan mengkaitkannya dengan materi yang akan dipelajari. Kemudian guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai serta memberikan motivasi pada siswa tentang pentingnya materi pembelajaran yang akan dipelajari. Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pembelajaran yang akan dilakukan saat itu adalah model pembelajaran tipe TGT.
Guru
menjelaskan
secara
pembelajaran kooperatif tipe TGT.
singkat
mengenai
Selanjutnya guru
mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok, dimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa. Guru mitra memanggil nama siswa secara urut berdasarkan nama kelompok.
Siswa
yang
disebut
namanya
langsung
berkumpul di meja kelompok yang telah ditentukan. Setiap kelompok
didampingi
oleh
pendamping
kelompok.
Kemudian guru mitra menjelaskan peraturan dan prosedur jalannya TGT. Pengelompokkan siswa ke dalam kelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin, hasil belajar, serta kemampuan siswa. Daftar kelompok siswa yang telah dibentuk: Tabel 5.6 Pembagian Kelompok – Siklus I No
Jenis
Nama
Kelamin
Kelompok
Nama
1
Dhea Indah Nawangwuri
P
2
Annisa Salma Nabila
P 1
3
M. Barokah Fretinu
L
4
M. Zulfikar Al Afghani
L
5
Eva Elmiyah
P
6
Melati Ambarsari K
P
7
Danang Wahyu Broto
L
8
M. Syafiq Hanafi
L
9
Farah Sausan Salsabila
P
2
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
No
Jenis
Nama
Kelamin
Kelompok
Nama
10
Della Marlita
P
11
Dzikri Khairurrifa Sabath
L
12
Arif Helmi Kurniawan
L
13
Nabila Maharani Widya D
P
14
Dhinna Mutia Amini
P
3
4 15
Faisal Satriawan Hendra
L
16
M. Shaffanafi
L
17
Kintan Alifia Listiyani S
P
18
Mentari Sukma K
P
19
Agista Rismanda Vandra
L
20
Anisa Puspa Dewi
P
21
Fernanda Sekar Erviansari
P
5
2) Kegiatan Inti a) Mengamati Setelah siswa dibagi ke dalam kelompok, guru mitra membagikan handout kepada siswa untuk dipelajari. Dalam kegiatan ini, guru membuka secara luas kesempatan
siswa
untuk
melakukan
pengamatan
melalui kegiatan melihat, menyimak dan membaca yang diformulasikan dalam proses pembelajaran. Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
difasilitasi untuk membaca sumber dari buku atau handout yang telah diberikan (mengamati fakta, mengamati konsep, mengamati prinsip, mengamati proses dan mengamati prosedur). Kompetensi yang dikembangkan dalam kegiatan mengamati adalah melatih kesungguhan dan ketelitian siswa dalam mempelajari
suatu
materi
pembelajaran.
Dalam
kegiatan mengamati ini, siswa diberi kesempatan untuk saling bertukar pendapat mengenai isi materi. b) Menanya Setelah
guru
memberikan
kesempatan
untuk
mempelajari materi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang telah dipelajari. Dalam kegiatan bertanya siswa dituntut untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis.
Aktivitas
menanya
merupakan
keterampilan yang perlu dilatih. Oleh karena itu, guru harus mendorong dan memberikan peluang kepada peserta didik untuk berani bertanya. Keterampilan menyusun pertanyaan ini sangat penting untuk melatih daya pikir kritis dan kepekaan peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Dalam kegiatan ini, guru juga memberikan soal untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi nantinya akan dipresentasikan setelah kegiatan games dan tournament selesai. Pada saat kegiatan menanya, peneliti dapat melihat adanya siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran. c) Mencoba/mengumpulkan informasi Dalam kegiatan ini guru meminta siswa untuk berdiskusi mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber yang diperoleh dari berbagai sumber bacaan. Hasil pengumpulan data tersebut dapat menjadi bahan bagi siswa atau kelompok untuk melakukan penalaran antara suatu data atau informasi yang diperoleh dengan fakta yang ada untuk dikaji ada tidaknya hubungan diantara keduanya. Harapan guru dengan adanya kegiatan ini agar siswa terlatih untuk berfikir secara logis, mengemukakan pendapat yang akan mendapat penilaian dari anggota lain dan siswa yang pasif dapat dirangsang supaya aktif dalam mengemukakan
pendapat.
Pada
saat
kegiatan
berlangsung, guru mitra membimbing siswa dalam proses pengumpulan informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
d) Mengasosiasikan/mengolah informasi Kegiatan
mengasosiasi
ialah
kegiatan
mengolah
informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil
kegiatan
mengumpulkan
informasi
atau
melakukan eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi menjadi bahan dasar mencari kaitan antara keduanya. (1) Permainan (games) Permainan dalam TGT dinamakan ular tangga soal. Dimana setiap kelompok akan berjalan sesuai dadu yang telah dikocok serta menjawab soal pada amplop. Setiap soal diberi waktu 1,5 menit oleh guru untuk menjawab. Skor yang di dapat dari kegiatan game ini nantinya akan dipakai guru untuk pengelompokan pada saat turnamen. Berikut ini prosedur permainan. (a) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. (b) Setiap kelompok menerima papan ular tangga, dadu, alat untuk bermain dan soal. (c) Setiap
anggota
kelompok
mempunyai
kesempatan untuk bermain atau menjalankan alat yang telah disedikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
(d) Dimulainya pengerjaan soal, yaitu dengan mengocok dadu dan mengambil soal yang ada di dalam amplop. (e) Setiap kelompok akan didampingi oleh satu fasilitator yang akan memberikan pengarahan dan mengamati jalannya games. (f) Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan satu soal mulai dadi mengocok dadu adalah 1,5 menit. (1,5 menit x 10 soal = 15 menit untuk 10 soal). (g) Jika waktu habis dan siswa yang mendapat kesempatan tidak dapat menjawab soal maka soal
akan
dilempar
kepada
teman
satu
kelompok. (h) Jika jawaban benar maka akan diberikan skor tambahan 100, sedangkan jika salah diberikan skor 0. (2) Pertandingan (tournament) Tahap selanjutnya dalam TGT adalah pertandingan (tournament). Penentuan meja tournament dalam penelitian ini didasarkan pada pengamatan guru kelas dan hasil skor siswa pada kegiatan games.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Prosedur dalam melaksanakan kegiatan tournament adalah sebagai berikut: (a) Guru menentukan kelompok baru berdasarkan hasil penilaian games. (b) Guru mengelompokkan siswa ke dalam meja tournament. (c) Guru
akan
memulai
tournament
dengan
memberi kesempatan kepada kelompok 1 untuk menjawab terlebih dahulu. (d) Guru membacakan soal kepada kelompok 1. Siswa yang akan menjawab harus mengangkat tangan. (e) Siswa yang mengangkat tangan pertama akan mendapat
kesempatan
menjawab
terlebih
dahulu, (ada 2 kali kesempatan). (f) Jika jawaban benar, maka akan diberi skor 100 (g) Jika jawaban salah, maka akan dilempar kepada teman
dalam
satu
kelompok
untuk
menjawabnya. (h) Jika soal tidak mampu dijawab maka akan dianggap hangus. (i) Untuk kelompok selanjutnya, dilakukan dengan cara yang sama seperti di atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
(3) Penghargaan kelompok Setelah
kegiatan
tournament
dilakukan,
guru
mengumumkan kelompok yang memperoleh nilai terbaik pada saat games dan tournament. Skor yang telah
dikumpulkan,
kelompok
yang
dijumlahkan memiliki
dan
skor
dicari
tertinggi.
Berdasarkan ranking, urutan juara kelompok adalah: Tabel 5.7 Pembagian juara – Siklus I Juara
Nama Kelompok
I
Kelompok 5
II
Kelompok 1
III
Kelompok 2
IV
Kelompok 3
V
Kelompok 4
e) Mengomunikasikan Pada
kegiatan
menunjuk
mengomunikasikan,
beberapa
kelompok
guru
diskusi
mitra untuk
mempresentasikan jawaban atau pendapat mengenai hasil
diskusi
sebelumnya.
kelompok
yang
Keterampilan
telah
dilakukan
menyajikan
atau
mengomunikasikan hasil temuan atau simpulan sangat penting dilatihkan sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran. Dengan kemampuan tersebut, peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
didik dapat mengomunikasikan secara jelas, sistematis, santun, dan beretika. Kompetensi yang dikembangkan adalah sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. 3) Kegiatan penutup Pada kegiatan penutup guru membimbing siswa untuk menyimpulkan mengenai materi yang telah didapat pada proses
pembelajaran
membimbing
siswa
siklus
pertama.
untuk
Guru
berefleksi
mitra
mengenai
pembelajaran yang telah berlangsung secara tertulis. c. Observasi Observasi
pembelajaran
dilakukan
bersamaan
dengan
pelaksanaan implementasi model pembelajaran tipe TGT. Peneliti mengamati kegiatan guru, siswa, serta kondisi kelas pada saat penelitian. Berikut uraian hasil observasi selama penelitian: 1) Observasi terhadap guru Observasi
terhadap
kegiatan
guru
dilakukan
saat
implementasi TGT siklus pertama. Kegiatan guru selama pembelajaran disajikan dengan tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Tabel 5.8 Aktivitas Guru Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I No 1
Ya
Deskripsi Guru
menjelaskan
pembelajaran √
kooperatif tipe TGT. 2
Guru memberikan materi yang akan dipelajari
dalam
kegiatan
belajar
√
mengajar melalui presentasi kelas. 3
Guru
ikut
berperan
dalam
pembentukan kelompok TGT. 4
√
Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam
√
diskusi kelompok. 5
Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan soal.
6
√
Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di
√
dalam kelompok diskusinya. 7
Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan
√
diskusi kelompok. 8
Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan
√
siswa secara perseorangan. 9
Guru
memberikan
kesempatan
kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber
√
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
No
Ya
Deskripsi
Tidak
informasi secara mandiri. 10
Guru memberikan kesempatan bagi siswa
untuk
menentukan
peran
anggota
dalam
masing-masing
√
kelompok. 11
Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak
menjelaskan
kelompok,
tugas
cara
kerja
yang
harus
√
dikerjakan dan kerja sana di dalam kelompok. 12
Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan
di
dalam
kelas
dan
berkeliling dari satu kelompok ke
√
kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif. 13
Guru
hanya
memperhatikan
berinteraksi kelompok
dan
tertentu
√
saja yang mengalami kesulitan. 14
Guru dan siswa sama-sama sibuk dengan pekerjaannya masing-masing
√
sehingga suasana kelas menjadi kaku. 15
Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga
√
tidak ada pengawasan. 16
Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran
melalui
permainan
√
dalam tournament. 17
Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
No
Ya
Deskripsi
Tidak
tournament. 18
Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik.
19
√
Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui ulangan pada
√
akhir pokok bahasan. 20
Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan motivasi belajar melalui
√
kuesioner.
Pada
tabel
5.8
tampak
guru
memberikan
materi
pembelajaran dengan presentasi kelompok di depan kelas. Guru
berperan
aktif
mendorong
siswa
agar
lebih
termotivasi dalam pembelajaran. Guru siap membantu jika terdapat siswa yang kurang mengerti. Seluruh kelompok didatangi oleh guru untuk melihat perkembangan kerja kelompok. Beberapa siswa berdiskusi dengan teman sekelompok dan adapula yang bertanya kepada guru mitra. Selama proses pembelajaran dengan tipe TGT guru mitra selalu berada di dalam kelas. Guru mengawasi dan memimpin secara langsung jalannya proses pembelajaran. Penghargaan diberikan kepada siswa setelah selesai sesi turnamen.
Pengukuran
kuesioner
siswa
dilihat
dari
kuesioner yang diisi. Kuesioner dibagikan setelah proses pembelajaran dengan tipe TGT selesai dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Refleksi untuk siklus pertama dilakukan guru secara tertulis. Dapat disimpulkan bahwa guru mitra mengatur dan mengawasi jalannya proses pembelajaran dengan tipe TGT dengan sangat baik. 2) Observasi terhadap siswa Observasi kegiatan kelas dilakukan serentak dengan dilaksanakannya pembelajaran dengan tipe TGT. Kegiatan siswa salam proses pembelajaran disajikan ke dalam tabel berikut: Tabel 5.9 Aktivitas Siswa Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus I No 1
Deskripsi
Ya
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan
dengan
baik
kegiatan
pembelajaran
selama dengan
√
menggunakan metode kooperatif tipe TGT. 2
Seluruh perhatian di arahkan pada materi diskusi dalam kelompok.
3
Siswa saling berbagi tugas dalam pengerjaan tugas.
4
Seluruh
kelompok
√ √
antusias
mengikuti jalannya games dan
√
tournament. 5
Mendengarkan penjelasan teman dalam satu kelompok.
√
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
No 6
Deskripsi Saling
bertukar
Ya
pikiran
dan
pendapat. 7
Mengajukan berkaitan
pertanyaaan
dengan
Tidak
√
yang
pembelajaran
√
kepada guru/teman. 8
Menjawab dengan
pertanyaan maksud
dan
sesuai tujuan
√
pertanyaan. 9
Bertindak sportif dan jujur saat pelaksanaan
games
dan
√
tournament. Siswa mendapat penghargaan dari 10
guru baik verbal maupun non
√
verbal.
Siswa mengikuti proses pembelajaran tipe TGT dengan baik.
Walaupun
pada
awalnya
kelompok
kesulitan
memahami peraturan dan prosedur TGT, siswa dapat memahami
dengan
cepat
dan
menikmati
proses
pembelajaran sampai selesai. Saat games berlangsung siswa tanggap dan langsung mengikuti alur permainan. Dalam kelompok, siswa saling berbagi tugas dalam pengerjaan soal diskusi sehingga seluruh anggota kelompok aktif mengikuti pembelajaran. Siswa berdiskusi dalam kelompok membahas soal yang harus mereka selesaikan. Pada saat turnamen,
siswa
tampak
antusias
dalam
menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
pertanyaan.
Selama
tournament
berlangsung
siswa
bertindak sportif dengan tidak mencontek catatan ataupun buku referensi. Siswa yang dapat menjawab pertanyaan mendapatkan penghargaan dari guru secara verbal ataupun non verbal. Penelitian menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa pada tindakan siklus petama. Kuesioner tersebut digunakan sebagai alat pengumpulan data, sehingga dapat diketahui data awal siswa. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel motivasi belajar dalam pembelajaran akuntansi di kelas X MIA 5 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul. Tabel disusun berdasarkan Penilaian Acuan Patokan I sebagai berikut: Tabel 5.10 Analisis Tingkat Motivasi Siswa Implementasi Tindakan - Siklus I
No 1 2 3 4 5
Interval 120-130 109-119 94-108 83-93 26-82 Total
Frek.
Frek Relatif (%)
0 6 14 1 0 21
0,00% 28,57% 66,67% 4,76% 0,00% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Dari data tersebut tampak bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi adalah 0% (0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
siswa), persentase siswa yang memikili motivasi belajar tinggi adalah 28,57% (7 siswa), persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sedang adalah 66,67% (14 siswa), persentase siswa yang memiliki motivasi belajar rendah adalah 4,76% (1 siswa) dan siswa yang memiliki motivasi belajar sangat rendah adalah 0% (0 siswa). Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki motivasi belajar dengan kategori sedang. 3) Observasi terhadap kelas Observasi kegiatan kelas dilakukan serentak dengan dilaksanakannya proses pembelajaran tipe TGT. Kegiatan di kelas dalam proses pembelajaran disajikan melalui tabel berikut: Tabel 5.11 Aktivitas Kelas Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus I No 1
Deskripsi
Ya
Tidak
Kelas terdiri dari beberapa individu yang
berbeda
dalam
hal
√
kemampuan belajar. 2
Siswa menaati aturan-aturan yang ada di dalam pembelajaran.
3
√
Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
tugas
√
yang
diberikan. 4
Buku-buku dan fasilitas
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
No
Deskripsi
Ya
Tidak
pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas atau di sekolah. 5
Ruang kelas tertata dengan bersih dan rapi.
6
Beberapa
siswa
√
hanya √
mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok. 7
Kerja dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang
√
tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan. 8
Para siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran tipe TGT.
9
Sebagian
√
besar dari siswa telah
memiliki sumber referensi yang
√
digunakan. 10
Banyak
siswa
kepada
guru
yang jika
bertanya
menghadapi
√
kesulitan. 11
Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang lebih.
12
Beberapa
siswa
√
menolak
bergabung dengan siswa yang lain
√
di kelas itu. 13
Siswa-siswa tertentu nampaknya tidak
menghargai
siswa-siswa
√
lainnya. 14
Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
No
Deskripsi
Ya
Tidak
sama lain dengan baik. 15
Hampir semua siswa menganggap √
materi pelajaran yang diberikan mudah. 16
Selama
kegiatan
pembelajaran
berlangsung para memberikan
siswa
saling
pendapat
atau
√
masukan untuk tercapainya tujuan yang diharapkan. 17
Kelas ini terorganisir dengan baik dan efisien .
18
Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
19
Setiap
anggota
kesempatan
kelas
√ √
diberi
keistimewaan
yang
bersaing
untuk
siapa
yang
√
sama. 20
Para
siswa
menunjukkan
melakukan pekerjaan yang paling
√
baik.
Kelas terdiri dari beberapa siswa yang berbeda kemampuan dan pemahaman yang berbeda. Siswa menaati peraturan yang telah disepakati bersama saat pembelajaran di kelas. Sekolah memfasilitasi pembelajaran siswa dengan sangat baik, dengan tersedianya meja, kursi, dan fasilitas yang menunjang pembelajaran termasuk perpustakaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
menyediakan buku-buku bagi siswa maupun guru. Proses pembelajaran tipe TGT membuat siswa berperan lebih aktif. Jika terdapat kesulitan siswa bertanya kepada teman maupun guru. d. Evaluasi dan refleksi Pada tahap ini, guru dan peneliti melakukan evaluasi hasil observasi pembelajaran dengan model TGT. 1) Evaluasi a) Wawancara pada siswa Dari hasil wawancara yang dilakukan pada siswa, diketahui bahwa siswa merasa model pembelajaran yang diterapkan berbeda dari model yang biasa diterapkan guru pada saat mengajar. Hal ini membuat mereka tidak bosan dengan model pembelajaran yang biasa digunakan. Selain itu, siswa dapat belajar berpendapat dengan ide-idenya walaupun terkadang terdapat perbedaan pendapat antar teman dalam satu kelompok. Siswa juga lebih mudah memahami materi yang dipelajari. Kendala yang dirasakan siswa dalam mengikuti pembelajaran adalah terbatasnya waktu yang diberikan sehingga dalam pengerjaan soal tergesa-gesa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
b) Wawancara pada guru Dalam wawancara ini, guru mengungkapkan bahwa model pembelajaran yang digunakan berbeda dengan metode yang sering digunakan guru saat kegiatan belajar. Dengan model ini, siswa lebih bersemangat dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Namun, guru merasa
kerepotan
jika
menyiapkan
pembelajaran
dengan model ini. Secara keseluruhan, pembelajaran berjalan lancar. Hal yang masih perlu diperbaiki adalah pengalokasian waktu, agar sesuai dan tidak
terjadi
kekurangan waktu. 2) Tahap refleksi dilaksanakan untuk melihat kembali apa yang telah terjadi selama proses pembelajaran dengan penerapan model kooperatif tipe TGT. Berdasarkan hasil refleksi kemudian dilakukan evaluasi terhadap tindakan, yaitu sejauh mana tindakan telah dapat mengatasi masalah. Jika tindakan belum mengatasi masalah, maka tahap PTK masih dilanjutkan ke siklus kegiatan yang baru. Refleksi dilakukan oleh guru dan seluruh siswa yang melakukan proses pembelajaran tipe TGT dengan memberikan lembar refleksi. Hasil refleksi siklus pertama dapat dilihat seperti berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
a) Refleksi Guru Mitra Tabel 5.12 Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus I No 1
2
3
4
5
6
7
Uraian Penilaian guru berkaitan dengan komponen pembelajaran seperti materi ajar, contoh RPP, soal, kunci soal, suasana di dalam kelas, cara kerja siswa baik individu maupun kelompok dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan Selama kerja kelompok apakah siswa: a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT Keuntungan yang dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pebelajaran kooperatif tipe TGT Apakah siswa berminat mengikuti KBM kooperatif tipe TGT yang telah dilakukan dan KBM selanjutnya yang akan dilakukan di dalam kelas?
Komentar Semua perangkat sudah lengkap, hanya saja keterbatasan waktu dalam pelaksanaan pembelajaran
Siswa lain
mendengarkan
orang
Waktu kurang, perangkat yang diperlukan banyak Dapat menjadi variasi dalam proses pembelajaran Siswa menjadi senang
aktif
dan
Dalam hal alokasi waktu
Siswa lebih berminat mengikuti pembelajaran dan KBM lebih bervariasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Dari hasil refleksi guru, dapat dilihat bahwa guru melihat komponen pembelajaran yang telah disiapkan sudah baik namun masih kurang persiapan dan waktu yang diperlukan untuk proses pembelajaran kurang. Pada penerapan siklus pertama, manfaat yang dirasakan guru dengan penerapan pembelajaran tipe TGT adalah siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Menurut
guru,
pembelajaran
tipe
TGT
dapat
memberikan variasi dalam proses pembelajaran di kelas sehingga
siswa
tidak
jenuh
dalam
mengikuti
pembelajaran. Namun, yang harus diperhatikan untuk perbaikan dalam siklus kedua adalah perencanaan waktu. b) Refleksi Siswa Tabel 5.13 Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus I No
Aspek yang diamati
Skala Penilaian Sangat Senang Senang
1
Bagaimanakah perasaan anda tentang proses pembelajaran dengan menggunakan metode TGT (topik 23,81% 76,19% pembahasan, media pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru, lingkungan
Tidak Senang
Sangat Tidak Senang
0%
0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
No
Aspek yang diamati
Skala Penilaian Sangat Senang Senang
Sangat Tidak Senang
Tidak Senang
kelas, dll)? 2
3
4
Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode TGT? Apakah selama bekerja dalam kelompok saya: a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-ide saya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun
Hambatan apa yang anda temui selama melaksanakan proses pembelajaran dengan mengunakan TGT
model
5
Keuntungan apa yang telah anda capai ketika diterapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut
6
Menurut anda hal-hal
Berminat
Tidak Berminat
100%
0%
Ya
Tidak
100%
0%
95,24%
4,76%
95,24%
4,76%
100%
0%
0%
100%
42,86%
57,14%
Komentar Hambatan yang ditemui siswa selama melaksanakan proses pembelajaran , antara lain siswa terganggu dengan suasana kelas yang kurang kondusif, Komentar waktu yang diberikan sangat terbatas sementara mereka harus mengerjakan soal dengan cepat. Komentar Keuntungan yang didapat setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT, antara lain siswa dapat menyalurkan ide-idenya dalam diskusi kelompok, materi pembelajaran menjadi lebih mudah dan jelas untuk dipahami, kelas menjadi lebih aktif, dan proses pembelajaran tidak membosankan. Komentar Hal-hal yang masih harus ditingkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
mana saja yang masih harus ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT
Komentar dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT, antara lain alokasi waktu dan penambahan waktu pada saat mengerjakan, kerja sama antar kelompok masih kurang, dan koordinasi mengenai tata cara pembelajaran kurang terperinci.
Dari refleksi siswa di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa merasa
senang
pada
saat
proses
pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Mereka berminat untuk mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran tipe TGT, terlihat pada saat kegiatan diskusi berlangsung. Di dalam kelompok, mereka saling mengutarakan pendapat, mendengarkan pendapat teman dalam satu kelompok, dan menanggapi pendapat dari teman kelompok. Dalam pelaksanaan pembelajaran ini masih terdapat hambatan yang ditemui oleh siswa antara lain siswa merasa terganggu dengan keadaan kelas yang kurang kondusif dan waktu yang diberikan pada saat mengerjakan soal sangat terbatas sehingga mereka harus mengerjakan soal dengan tergesa-gesa. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT terdapat keuntungan yang diperoleh ialah siswa dapat menyampaikan pendapat pada saat kegiatan diskusi berlangsung, materi pembelajaran menjadi lebih mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
dipelajari. Hal-hal yang masih harus ditingkatkan dan diperbaiki
adalah
penambahan
waktu
pada
saat
mengerjakan soal, kerja sama antar anggota kelompok lebih ditingkatkan
dan
koordinasi
dalam
pelaksanaan
pembelajaran lebih diperjelas. 3.
Pelaksanaan Tindakan – Siklus II Pelaksanaan tindakan model pembelajaran tipe TGT untuk siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 21 Mei 2015 jam ke 1-2. Materi pembelajaran yang digunakan saat implementasi TGT adalah organisasi,
pengelolaan,
prosedur
pendirian,
dan
usaha
pengembangan koperasi. Peserta pembelajaran adalah siswa kelas X MIA 5. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran adalah 21 siswa. Guru mitra dalam penelitian ini adalah Sriyati, S.E, M. Acc sebagai guru ekonomi kelas X dan kelas XI. Berikut ini diuraikan tahaptahap implementasi model pembelajaran tipe TGT untuk siklus II. a. Perancanaan Tahap awal proses implementasi model pembelajaran tipe TGT adalah
mempersiapkan
penelitian
tindakan
dan kelas.
merencanakan Berikut
pelaksanaan
langkah-langkah
perencanaan yang dipersiapkan: 1) Peneliti berkoordinasi dengan guru mengelompokkan siswa ke dalam kelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin, hasil belajar, serta kemampuan siswa. Anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
kelompok untuk siklus kedua sama dengan siklus pertama. Daftar kelompok siswa yang telah dibentuk: Tabel 5.14 Pembagian Kelompok – Siklus II No
Nama
Jenis Kelamin P
1
Dhea Indah Nawangwuri
2
Annisa Salma Nabila
P
3
M. Barokah Fretinu
L
4
M. Zulfikar Al Afghani
L
5
Eva Elmiyah
P
6
Melati Ambarsari K
P
7
Danang Wahyu Broto
L
8
M. Syafiq Hanafi
L
9
Farah Sausan Salsabila
P
10
Della Marlita
P
11
Dzikri Khairurrifa Sabath
L
12
Arif Helmi Kurniawan
L
13
Nabila Maharani Widya D
P
14
Dhinna Mutia Amini
P
15
Faisal Satriawan Hendra
L
16
M. Shaffanafi
L
17
Kintan Alifia Listiyani S
P
18
Mentari Sukma K
P
19
Agista Rismanda Vandra
L
20
Anisa Puspa Dewi
P
21
Fernanda Sekar Erviansari
P
Nama Kelompok
1
2
3
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
2) Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan
pada
implementasi
tindakan.
Perangkat
pembelajaran tersebut mencakup Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, latihan soal, perlengkapan games dan tournament, serta penghargaan. Berikut ini uraian persiapan implementasi TGT: a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang telah disepakati oleh peneliti bersama dengan guru mitra. Selanjutnya RPP diserahkan kepada guru mitra untuk dipelajari langkahlangkah proses pembelajaran yang dijadikan pedoman oleh guru mitra dalam penerapan model pembelajaran tipe TGT dan RPP digunakan untuk 1 pertemuan (2 jam pelajaran). b) Materi Pembelajaran Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah mengenai koperasi. Materi yang disampaikan adalah organisasi, pengelolaan, prosedur pendirian
dan
pengembangan
koperasi.
Untuk
membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran, peneliti membuat handout. Handout yang telah dibuat oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
peneliti diserahkan kepada guru mitra, yang selanjutnya handout tersebut dibagikan kepada setiap anggota kelompok. c) Perlengkapan Kelompok Perlengkapan kelompok yang disiapkan adalah sebagai berikut: (1) Papan make a macth (2) Kertas soal dan kertas jawaban (3) Hadiah – sebagai wujud penghargaan kepada setiap kelompok d) Instrumen pengumpulan data Peneliti
menyiapkan
serta
menyusun
instrumen
pengumpulan data yang meliputi: (1) Lembar observasi kegiatan guru digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan oleh guru di dalam kelas. (2) Lembar observasi kegiatan siswa digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan oleh siswa di dalam kelas. (3) Lembar observasi kegiatan kelas digunakan untuk mencatat kejadian yang terjadi di dalam kelas selama proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
(4) Lembar penilaian kelompok digunakan untuk mencatat skor kelompok pada saat proses turnamen. (5) Kuesioner digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa. Kuesioner diberikan kepada siswa setelah implementasi model pembelajaran tipe TGT dilaksanakan. (6) Lembar refleksi guru digunakan untuk mengetahui refleksi guru terhadap kegiatan guru selama proses pembelajaran. (7) Lembar refleksi siswa digunakan untuk mengetahui refleksi siswa terhadap kegiatan siswa selama proses pembelajaran. (8) Lembar wawancara digunakan untuk mengetahui keadaan kelas baik guru dan siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran. b. Tindakan Tahap ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 21 Mei 2015 pada jam pelajaran ke 1-2 yaitu pukul 07.15 - 08.45. Rangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai berikut: 1) Kegiatan awal Awal pembelajaran diawali dengan guru membuka pelajaran dengan memberikan salam, memeriksa kesiapan ruang kelas, alat, dan media pembelajaran, memeriksa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
kesiapan siswa dan kehadiran siswa. Guru melakukan apersepsi
mengenai
materi
sebelumnya
yang
telah
dipelajari dan mengkaitkannya dengan materi yang akan dipelajari. Kemudian guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai serta memberikan motivasi pada siswa tentang pentingnya materi pembelajaran yang akan dipelajari. Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pembelajaran yang akan dilakukan saat itu adalah model pembelajaran tipe TGT.
Guru
menjelaskan
secara
pembelajaran kooperatif tipe TGT.
singkat
mengenai
Selanjutnya guru
mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa. Guru mitra memanggil nama siswa secara urut berdasarkan nama kelompok.
Siswa
yang
disebut
namanya
langsung
berkumpul di meja kelompok yang telah ditentukan. Setiap kelompok
didampingi
oleh
pendamping
kelompok.
Kemudian guru mitra menjelaskan peraturan dan prosedur jalannya TGT. Pengelompokkan siswa ke dalam kelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin, hasil belajar, serta kemampuan siswa. Daftar kelompok siswa yang telah dibentuk:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
Tabel 5.15 Pembagian Kelompok – Siklus II No
Nama
Jenis
Nama
Kelamin
Kelompok
1
Dhea Indah Nawangwuri
P
2
Annisa Salma Nabila
P
3
M. Barokah Fretinu
L
4
M. Zulfikar Al Afghani
L
5
Eva Elmiyah
P
6
Melati Ambarsari K
P
7
Danang Wahyu Broto
L
8
M. Syafiq Hanafi
L
9
Farah Sausan Salsabila
P
10
Della Marlita
P
11
Dzikri Khairurrifa Sabath
L
12
Arif Helmi Kurniawan
L
13
Nabila Maharani Widya D
P
14
Dhinna Mutia Amini
P
15
Faisal Satriawan Hendra
L
16
M. Shaffanafi
L
17
Kintan Alifia Listiyani S
P
18
Mentari Sukma K
P
19
Agista Rismanda Vandra
L
20
Anisa Puspa Dewi
P
21
Fernanda Sekar Erviansari
P
1
2
3
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
2) Kegiatan Inti a) Mengamati Setelah siswa dibagi ke dalam kelompok, guru mitra membagikan handout kepada siswa untuk dipelajari. Dalam kegiatan ini, guru membuka secara luas kesempatan
siswa
untuk
melakukan
pengamatan
melalui kegiatan melihat, menyimak dan membaca yang diformulasikan dalam proses pembelajaran. Siswa difasilitasi untuk membaca sumber dari buku atau handout yang telah diberikan (mengamati fakta, mengamati konsep, mengamati prinsip, mengamati proses dan mengamati prosedur). Kompetensi yang dikembangkan dalam kegiatan mengamati adalah melatih kesungguhan dan ketelitian siswa dalam mempelajari
suatu
materi
pembelajaran.
Dalam
kegiatan mengamati ini, siswa diberi kesempatan untuk saling bertukar pendapat mengenai isi materi. b) Menanya Setelah
guru
memberikan
kesempatan
untuk
mempelajari materi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang telah dipelajari. Dalam kegiatan bertanya siswa dituntut untuk mengembangkan kreatifitas, rasa ingin tahu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis.
Aktivitas
menanya
merupakan
keterampilan yang perlu dilatih. Oleh karena itu, guru harus mendorong dan memberikan peluang kepada peserta didik untuk berani bertanya. Keterampilan menyusun pertanyaan ini sangat penting untuk melatih daya pikir kritis dan peka peserta didik. Dalam kegiatan ini, guru juga memberikan soal untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi nantinya akan dipresentasikan setelah kegiatan games dan tournament selesai. Pada saat kegiatan menanya, peneliti dapat melihat adanya siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran. c) Mencoba/mengumpulkan informasi Dalam kegiatan ini guru meminta siswa untuk berdiskusi mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber yang diperoleh dari berbagai sumber bacaan. Hasil pengumpulan data tersebut dapat menjadi bahan bagi siswa atau kelompok untuk melakukan penalaran antara suatu data atau informasi yang diperoleh dengan fakta yang ada untuk dikaji ada tidaknya hubungan diantara keduanya. Harapan guru dengan adanya kegiatan ini agar siswa terlatih untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
berfikir secara logis, mengemukakan pendapat yang akan mendapat penilaian dari anggota lain dan siswa yang pasif dapat dirangsang supaya aktif dalam mengemukakan
pendapat.
Pada
saat
kegiatan
berlangsung, guru mitra membimbing siswa dalam proses pengumpulan informasi. d) Mengasosiasikan/mengolah informasi Kegiatan
mengasosiasi
ialah
kegiatan
mengolah
informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil
kegiatan
mengumpulkan
informasi
atau
melakukan eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi menjadi bahan dasar mencari kaitan antara keduanya. (1) Permainan (games) Permainan dalam TGT dinamakan make a macth. Dimana siswa dalam satu kelompok diminta untuk menjodohkan beberapa pernyataan yang dibuat guru dalam bentuk kertas soal. Waktu yang digunakan dalam menjodohkan antara soal dan jawaban 1,5 menit. Skor yang didapat dari kegiatan games ini akan
dipakai
guru
untuk
pengelompokkan
turnamen. Berikut ini prosedur permainan make a macth:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
(a) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. (b) Setiap kelompok akan menerima kartu soal dan jawaban secara acak. (c) Setiap
anggota
kelompok
akan
memiliki
kesempatan untuk mengerjakan soal secara bergantian sesuai dengan urutan. (d) Dimulainya
pengerjaan
soal,
jika
guru
mengatakan “nomor urut 1 silahkan kerjakan soal”, kemudian ditandai bunyi peluit 1 kali berarti siswa dalam masing-masing kelompok yang bernomor 1 wajib mencari jawaban dan menempelkan soal beserta jawaban di papan make a macth. (e) Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan satu soal mulai dari mengambil soal, mencari jawaban dan menempel soal beserta jawaban adalah 1,5 menit. (1,5 menit x 10 soal = 15 menit untuk 10 soal). (f) Jika waktu habis akan ditandai dengan bunyi peluit 2 kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
(g) Jika siswa sudah menempelkan soal dan jawaban,
maka
fasilitator
akan
segera
mengoreksi. (h) Jika soal dan jawaban benar maka akan diberi skor 100, jika salah akan diberi skor 0. (i) Begitu juga seterusnya sampai siswa dengan nomor terakhir memperoleh kesempatan. (2) Pertandingan (tournament) Tahap selanjutnya dalam TGT adalah pertandingan (tournament). Pertandingan siklus kedua sama dengan pertandingan siklus pertama, yaitu cerdas cermat.
Sebelum
meminta
siswa
memulai untuk
tournament,
berpindah
pada
guru meja
tournament yang telah disediakan. Penentuan meja tournament dalam penelitian ini didasarkan pada hasil skor siswa pada kegiatan games. Prosedur dalam melaksanakan kegiatan tournament adalah sebagai berikut: (a) Guru menentukan kelompok baru berdasarkan hasil penilaian games. (b) Guru mengelompokkan siswa ke dalam meja tournament.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
(c) Guru
akan
memulai
tournament
dengan
memberi kesempatan kepada kelompok 1 untuk menjawab terlebih dahulu. (d) Guru membacakan soal kepada kelompok 1. Siswa yang akan menjawab harus mengangkat tangan. (e) Siswa yang mengangkat tangan pertama akan mendapat
kesempatan
menjawab
terlebih
dahulu, (ada 2 kali kesempatan). (f) Jika jawaban benar maka akan diberi skor 100. (g) Jika jawaban salah, maka akan dilempar kepada teman
dalam
satu
kelompok
untuk
menjawabnya. (h) Jika soal tidak mampu dijawab maka akan dianggap hangus. (i) Untuk kelompok selanjutnya, dilakukan dengan cara yang sama seperti di atas. (3) Penghargaan kelompok Setelah
kegiatan
tournament
dilakukan,
guru
mengumumkan kelompok yang memperoleh nilai terbaik pada saat games dan tournament. Skor yang telah
dikumpulkan,
dijumlahkan
dan
dicari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
kelompok
yang
memiliki
skor
tertinggi.
Berdasarkan ranking, urutan juara kelompok adalah: Tabel 5.16 Pembagian juara – Siklus II Juara
Nama Kelompok
I
Kelompok 3
II
Kelompok 1
III
Kelompok 5
IV
Kelompok 2
V
Kelompok 4
e) Mengomunikasikan Pada
kegiatan
menunjuk
mengomunikasikan,
beberapa
kelompok
guru
diskusi
mitra untuk
mempresentasikan jawaban atau pendapat mengenai hasil
diskusi
sebelumnya.
kelompok
yang
Keterampilan
telah
dilakukan
menyajikan
atau
mengomunikasikan hasil temuan atau simpulan sangat penting dilatihkan sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran. Dengan kemampuan tersebut, peserta didik dapat mengomunikasikan secara jelas, sistematis, santun, dan beretika. Kompetensi yang dikembangkan adalah sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. 3) Kegiatan penutup Pada kegiatan penutup guru membimbing siswa untuk menyimpulkan mengenai materi yang telah didapat pada proses pembelajaran siklus kedua. Guru mitra membimbing siswa untuk berefleksi mengenai pembelajaran yang telah berlangsung secara tertulis. c. Observasi Observasi
pembelajaran
dilakukan
bersamaan
dengan
pelaksanaan implementasi model pembelajaran tipe TGT. Peneliti mengamati kegiatan guru, siswa, serta kondisi kelas pada saat penelitian. Berikut uraian hasil observasi selama penelitian: 1) Observasi terhadap guru Observasi
terhadap
kegiatan
guru
dilakukan
saat
implementasi TGT Siklus II. Kegiatan guru selama pembelajaran disajikan dengan tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
Tabel 5.17 Aktivitas Guru Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus II No 1
Ya
Deskripsi Guru
menjelaskan
pembelajaran √
kooperatif tipe TGT. 2
Guru memberikan materi yang akan dipelajari
dalam
kegiatan
belajar
√
mengajar melalui presentasi kelas. 3
Guru
ikut
berperan
dalam
pembentukan kelompok TGT. 4
√
Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam
√
diskusi kelompok. 5
Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan soal.
6
√
Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di
√
dalam kelompok diskusinya. 7
Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan
√
diskusi kelompok. 8
Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan
√
siswa secara perseorangan. 9
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara
√
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
No
Ya
Deskripsi
Tidak
mandiri. 10
Guru memberikan kesempatan bagi siswa
untuk
menentukan
peran
anggota
dalam
masing-masing
√
kelompok. 11
Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak
menjelaskan
kelompok,
tugas
cara
kerja
yang
harus
√
dikerjakan dan kerja sama di dalam kelompok. 12
Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan
di
dalam
kelas
dan
berkeliling dari satu kelompok ke
√
kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif. 13
Guru
hanya
berinteraksi
dan
memperhatikan kelompok tertentu saja
√
yang mengalami kesulitan. 14
Guru dan siswa sama-sama sibuk dengan pekerjaannya masing-masing
√
sehingga suasana kelas menjadi kaku. 15
Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga
√
tidak ada pengawasan. 16
Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran
melalui
permainan
√
dalam tournament. 17
Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
No
Ya
Deskripsi
Tidak
tournament. 18
Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik.
19
√
Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui ulangan pada
√
akhir pokok bahasan. 20
Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan motivasi belajar melalui
√
kuesioner.
Pada tabel di atas tampak guru memberikan materi pembelajaran dengan presentasi kelompok di depan kelas. Guru
berperan
aktif
mendorong
siswa
agar
lebih
termotivasi dalam pembelajaran. Guru siap membantu jika terdapat siswa yang kurang mengerti. Seluruh kelompok didatangi oleh guru untuk melihat perkembangan kerja kelompok. Beberapa siswa berdiskusi dengan teman sekelompok dan adapula yang bertanya kepada guru mitra. Selama proses pembelajaran dengan tipe TGT guru mitra selalu berada di dalam kelas. Guru mengawasi dan memimpin secara langsung jalannya proses pembelajaran. Penghargaan diberikan kepada siswa setelah selesai sesi tournament. Pengukuran motivasi siswa dilihat dari kuesioner yang diisi. Kuesioner dibagikan setelah proses pembelajaran dengan tipe TGT selesai dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
Refleksi untuk siklus kedua dilakukan guru secara tertulis. Dapat disimpulkan bahwa guru mitra mengatur dan mengawasi jalannya proses pembelajaran dengan tipe TGT dengan sangat baik. 2) Observasi terhadap siswa Observasi kegiatan kelas dilakukan serentak dengan dilaksanakannya pembelajaran dengan tipe TGT. Kegiatan siswa salam proses pembelajaran disajikan ke dalam tabel berikut: Tabel 5.18 Aktivitas Siswa Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus II No 1
Deskripsi
Ya
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik selama kegiatan
pembelajaran
√
dengan
menggunakan metode kooperatif tipe TGT. 2
3
Seluruh perhatian di arahkan pada materi diskusi dalam kelompok. Siswa saling berbagi tugas dalam pengerjaan tugas. Seluruh
4
kelompok
√ √
antusias
mengikuti jalannya games dan
√
tournament. 5
Mendengarkan penjelasan teman dalam satu kelompok.
√
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
No 6
Deskripsi Saling
bertukar
dan
pendapat. Mengajukan
7
pikiran
Ya
pertanyaaan
Tidak
√
yang
berkaitan dengan pembelajaran
√
kepada guru/teman. Menjawab 8
dengan
pertanyaan maksud
dan
sesuai tujuan
√
pertanyaan. Bertindak sportif dan jujur saat 9
pelaksanaan
games
dan
√
tournament. Siswa mendapat penghargaan dari 10
guru baik verbal maupun non
√
verbal.
Siswa mengikuti proses pembelajaran tipe TGT dengan baik. Siswa dapat memahami dengan cepat dan menikmati proses
pembelajaran
sampai
selesai.
Saat
games
berlangsung siswa tanggap dan langsung mengikuti alur permainan. Dalam kelompok, siswa saling berbagi tugas dalam pengerjaan soal diskusi sehingga seluruh anggota kelompok aktif mengikuti pembelajaran. Siswa berdiskusi dalam kelompok membahas soal yang harus mereka selesaikan. Pada saat games dan tournament, siswa tampak antusias dalam menjawab pertanyan. Selama turnamen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
berlangsung
siswa
bertindak
sportif
dengan
tidak
mencontek catatan ataupun buku referensi. Penelitian menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa pada implementasi tindakan siklus kedua.
Kuesioner
tersebut
digunakan
sebagai
alat
pengumpulan data, sehingga dapat diketahui data mengenai motivasi siswa setelah mengikuti pembelajaran. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel motivasi belajar dalam pembelajaran akuntansi di kelas X MIA 5 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul. Tabel disusun berdasarkan Penilaian Acuan Patokan I sebagai berikut: Tabel 5.19 Analisis Tingkat Motivasi Siswa Implementasi Tindakan - Siklus II
No 1 2 3 4 5
Interval 120-130 109-119 94-108 83-93 26-82 Total
Frek. 2 15 4 0 0 21
Frek. Relatif (%) 9,52% 71,43% 19,05% 0,00% 0,00% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Dari data tersebut tampak bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi adalah 9,52% (2 siswa), persentase siswa yang memiliki motivasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
tinggi adalah 71,43% (15 siswa), persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sedang adalah 19,05% (4 siswa), persentase siswa yang memiliki motivasi belajar rendah adalah 0% (0 siswa) dan siswa yang memiliki motivasi belajar sangat rendah adalah 0% (0 siswa). Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki motivasi belajar dengan kategori tinggi. 3) Observasi terhadap kelas Observasi kegiatan kelas dilakukan serentak dengan dilaksanakannya proses pembelajaran tipe TGT. Kegiatan di kelas dalam proses pembelajaran disajikan melalui tabel berikut: Tabel 5.20 Aktivitas Kelas Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus II No 1
Deskripsi
Ya
Tidak
Kelas terdiri dari beberapa individu yang berbeda dalam hal kemampuan
√
belajar. 2
Siswa menaati aturan-aturan yang ada di dalam pembelajaran.
3
√
Siswa mengalami kesulitan dalam
√
menyelesaikan tugas yang diberikan. 4
Buku-buku
dan
fasilitas
pembelajaran mudah ditemukan
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
No
Deskripsi
Ya
Tidak
siswa di kelas atau di sekolah. 5
Ruang kelas tertata dengan bersih dan rapi.
6
Beberapa
siswa
√
hanya √
mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok. 7
Kerja dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang
√
tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan. 8
Para siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran tipe TGT.
9
Sebagian
√
besar dari siswa telah
memiliki sumber referensi yang
√
digunakan. 10
Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
11
Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang lebih.
12
Beberapa siswa menolak bergabung dengan siswa yang lain di kelas itu.
13
Siswa-siswa tidak
tertentu
menghargai
√ √ √
nampaknya siswa-siswa
√
lainnya. 14
Kelas
ini
terdiri
dari
berbagai
individu yang tidak mengenal satu
√
sama lain dengan baik. 15
Hampir semua siswa menganggap materi pelajaran yang diberikan
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
No
Deskripsi
Ya
Tidak
mudah. 16
Selama
kegiatan
berlangsung
para
pembelajaran siswa
saling
memberikan pendapat atau masukan untuk
tercapainya
tujuan
√
yang
diharapkan. 17
Kelas ini terorganisir dengan baik dan efisien.
18
Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
19
Setiap
anggota
kesempatan
kelas
keistimewaan
√ √
diberi yang
√
sama. 20
Para
siswa
bersaing
untuk
menunjukkan siapa yang melakukan
√
pekerjaan yang paling baik.
Kelas terdiri dari beberapa siswa yang berbeda kemampuan dan pemahaman yang berbeda. Siswa menaati peraturan yang telah disepakati bersama saat pembelajaran di kelas. Sekolah memfasilitasi pembelajaran siswa dengan sangat baik, dengan tersedianya meja, kursi, dan fasilitas yang menunjang pembelajaran termasuk perpustakaan yang menyediakan buku-buku bagi siswa maupun guru. Proses pembelajaran tipe TGT membuat siswa berperan lebih aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
Jika terdapat kesulitan siswa bertanya kepada teman maupun guru. d. Evaluasi dan refleksi 1) Evaluasi a) Wawancara pada siswa Pada wawancara ini, siswa mengatakan berminat mengikuti pembelajaran dengan model ini. Mereka merasa model ini menambah variasi pembelajaran sehingga tidak monoton. b) Wawancara pada guru Pada
wawancara
menyampaikan mampu
bahwa
membuat
kelompoknya.
guru
model
siswa
Siswa
siklus
pembelajaran
bekerja
juga
kedua,
sama
berminat
guru TGT dengan
mengikuti
pembelajaran dengan model ini. 2) Refleksi Tahap refleksi dilaksanakan untuk melihat kembali apa yang telah terjadi selama proses pembelajaran dengan penerapan model kooperatif tipe TGT. Berdasarkan hasil refleksi kemudian dilakukan evaluasi terhadap tindakan, yaitu sejauh mana tindakan telah dapat mengatasi masalah. Refleksi dilakukan oleh guru dan seluruh siswa yang melakukan
proses
pembelajaran
tipe
TGT
dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
memberikan lembar refleksi. Hasil refleksi siklus kedua dapat dilihat seperti berikut: a) Refleksi Guru Mitra Tabel 5.21 Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus II No 1
2
3
4
5
6
7
Uraian Penilaian guru berkaitan dengan komponen pembelajaran seperti materi ajar, contoh RPP, soal, kunci soal, suasana di dalam kelas, cara kerja siswa baik individu maupun kelompok dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan Selama kerja kelompok apakah siswa: a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT
Komentar Semua perangkat sudah lengkap, hanya saja keterbatasan waktu dalam pelaksanaan pembelajaran
Siswa mendengarkan orang lain, mengajukan pertanyaan, mengorganisasikan ide-idenya
Waktu kurang, sedangkan perangkat yang diperlukan banyak dan proses pembelajaran memerlukan waktu yang lama Manfaat yang diperoleh dalam Dapat menjadi variasi dalam merencanakan dan menerapkan proses pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe TGT Keuntungan yang dicapai ketika Siswa menjadi aktif dan diterapkannya pembelajaran senang dengan adanya model kooperatif tipe TGT pembelajaran ini. Hal-hal mana saja yang masih Dalam hal alokasi waktu, perlu ditingkatkan dan diperbaiki karena waktu yang diperlukan dalam pebelajaran kooperatif tipe banyak sedangkan waktu yang TGT tersedia terbatas Apakah siswa berminat mengikuti Siswa lebih berminat KBM kooperatif tipe TGT yang mengikuti pembelajaran dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
No
Uraian Komentar telah dilakukan dan KBM KBM lebih bervariasi dengan selanjutnya yang akan dilakukan model-model pembelajaran di dalam kelas? yang lainnya.
Dari hasil refleksi guru, dapat dilihat bahwa guru melihat komponen pembelajaran yang telah disiapkan sudah baik, namun masih kurang dalam alokasi waktu yang diperlukan untuk proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena waktu yang tersedia sangat terbatas sedangkan pembelajaran ini memerlukan banyak waktu. Pada penerapan siklus kedua, manfaat yang dirasakan guru dengan penerapan pembelajaran tipe TGT adalah siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Menurut
guru,
pembelajaran
tipe
TGT
dapat
memberikan variasi dalam proses pembelajaran di kelas sehingga
siswa
tidak
jenuh
dalam
mengikuti
pembelajaran. Namun, yang harus diperhatikan untuk perbaikan dalam penerapannya adalah perencanaan waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
b) Refleksi Siswa Tabel 5.22 Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus II No
1
2
3
Aspek yang diamati
Bagaimanakah perasaan anda tentang proses pembelajaran dengan menggunakan metode TGT (topik pembahasan, media pembelajaran, situasi kelas, penempilan guru, lingkungan kelas, dll)? Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode TGT? Apakah selama bekerja dalam kelompok saya: a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasika n ide-ide saya d. Mengorganisasika n kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun
4
Hambatan apa yang
Skala Penilaian Sangat Senang
Senang
Tidak Senang
Sangat Tidak Senang
28,57%
71,43%
0%
0%
Berminat
Tidak Berminat
100%
0%
Ya
Tidak
100%
0%
Ya 95,24%
Tidak 4,76%
100%
0%
95,24%
4,76%
0%
100%
4,76%
95,24%
Komentar Hambatan yang ditemui siswa selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
anda temui melaksanakan pembelajaran menggunakan TGT
selama proses dengan metode
5
Keuntungan apa yang telah anda capai ketika diterapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut
6
Menurut anda hal-hal mana saja yang masih harus ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT
Komentar melaksanakan proses pembelajaran , antara lain situasi kelas menjadi tidak kondusif saat games berlangsung dan waktu yang diberikan sangat terbatas. Komentar Keuntungan yang didapat setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT, antara lain proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan, dapat berdiskusi dan menyampaikan pendapat dengan temanteman dalam kelompok, materi yang disampaikan lebih mudah untuk dipahami. Komentar Hal-hal yang masih harus ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT, antara lain alokasi waktu dan penambahan waktu pada saat mengerjakan, kerja sama antar kelompok masih kurang, dan suasana kelas agar lebih kondusif.
Dari refleksi siswa di atas, dapat simpulkan bahwa siswa merasa
senang
pada
saat
proses
pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Mereka berminat untuk mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran tipe TGT, terlihat pada saat kegiatan diskusi berlangsung. Di dalam kelompok, mereka saling mengutarakan pendapat, mendengarkan pendapat teman dalam satu kelompok, dan menanggapi pendapat dari teman kelompok. Dalam pelaksanaan pembelajaran ini masih terdapat hambatan yang ditemui oleh siswa antara lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
siswa merasa terganggu dengan keadaan kelas yang kurang kondusif dan waktu yang diberikan pada saat mengerjakan soal sangat terbatas sehingga mereka harus mengerjakan soal dengan tergesa-gesa. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT terdapat keuntungan yang diperoleh ialah proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan, dapat berdiskusi dan menyampaikan pendapat dengan teman-teman dalam kelompok, materi yang disampaikan lebih mudah untuk dipahami. Hal-hal yang masih harus di tingkatkan dan diperbaiki adalah penambahan waktu pada saat mengerjakan soal, kerja sama antar anggota kelompok lebih ditingkatkan dan suasana kelas agar lebih kondusif. B. Analisis Data 1.
Motivasi Belajar a. Deskripsi motivasi belajar siswa setelah penelitian tindakan 1) Deskripsi Siklus I Berikut ini disajikan tingkat motivasi belajar siswa hasil penelitian siklus I (Selasa, 19 Mei 2015)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
Tabel 5.23 Analisis Tingkat Motivasi Siswa Setelah Implementasi Tindakan Siklus I
No
Interval
Frek.
1 2 3 4 5
120-130 109-119 94-108 83-93 26-82 Total
0 6 14 1 0 21
Frek Relatif (%) 0,00% 28,57% 66,67% 4,76% 0,00% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Implementasi tindakan kelas siklus pertama membawa dampak positif bagi motivasi belajar siswa. Terlihat tabel di atas, motivasi siswa sebagian besar pada posisi sedang – tinggi. Sebelum implementasi tindakan, masih terdapat siswa yang memiliki motivasi belajar dikategori sangat rendah. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi berjumlah 6 siswa, siswa yang memiliki motivasi sedang 14 siswa dan siswa yang memiliki motivasi rendah 1 siswa. 2) Deskripsi Siklus II Berikut ini disajikan tingkat motivasi belajar siswa hasil penelitian siklus II (Kamis, 21 Mei 2015)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
Tabel 5.24 Analisis Tingkat Motivasi Siswa Setelah Implementasi Tindakan Siklus II
No 1 2 3 4 5
Interval 120-130 109-119 94-108 83-93 26-82 Total
Frek. 2 15 4 0 0 21
Frek. Relatif (%) 9,52% 71,43% 19,05% 0,00% 0,00% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Setelah dilakukan implementasi tindakan siklus pertama, siswa belum memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi. Saat implementasi tindakan siklus kedua, didapatkan hasil 2 siswa memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi. Sedangkan siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi naik menjadi 15 siswa. Sedangkan siswa yang memiliki motivasi belajar sedang menurun menjadi 4 siswa. 3) Deskripsi Siklus I dan Siklus II Berikut ini disajikan tingkat motivasi belajar siswa hasil penelitian pada siklus I dan II:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
Tabel 5.25 Analisis Perbandingan Motivasi Siswa Sebelum dan Setelah Implementasi Tindakan
No
Interval
1 2 3 4
120-130 109-119 94-108 83-93
5 26-82 Total
Pra Penelitian Frek. Frek. Relatif (%) 0 0% 7 33,33% 11 52,38% 2 9,52% 1 21
4,76%
Siklus I Frek. Frek. Relatif (%) 0 0% 6 28,57% 14 66,67% 1 4,76% 0 21
0%
Siklus II Frek. Frek. Relatif (%) 2 9,52% 15 71,43% 4 19,05% 0 0% 0 21
0%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Dari data di atas terlihat terjadi peningkatan motivasi belajar dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT. Sebelum penerapan model pembelajaran tipe TGT rata-rata motivasi
belajar
siswa
tergolong
rendah.
Setelah
pembelajaran diganti dengan menggunakan model tipe TGT motivasi belajar siswa mengalami peningkatan. Persentase siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, awalnya 33,33% menurun menjadi 28,57% (7 siswa menjadi 6 siswa). Siswa yang memiliki motivasi belajar sedang, awalnya 52,38% naik menjadi 66,67% (11 siswa menjadi 14 siswa). Siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, awalnya 9,52% menjadi 4,76% (2 siswa menjadi 1 siswa). Siklus pertama tidak terdapat siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
Siklus kedua terdapat 2 siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi dengan persentase sebesar 9,52%. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi untuk siklus kedua sebesar 71,43% (15 siswa). Sedangkan siswa yang memiliki motivasi sedang sebesar 19,05% (4 siswa). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa meningkat. b. Analisis komparasi data motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah penelitian tindakan Analisis komparasi dilakukan untuk melihat perkembangan/ peningkatan motivasi belajar siswa dari waktu ke waktu khususnya pada saat pra penelitian, siklus pertama dan siklus kedua dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Motivasi belajar diukur dengan menggunakan kuesioner yang diberikan pada saat pra penelitian dan setelah penelitian. Hasil peningkatan motivasi belajar pra penelitian dan setelah penelitian akan dibandingkan. Tabel 5.26 Analisis Komparasi Motivasi Belajar Siswa
No 1 2 3 4 5 6 7
Nama Siswa Agista Rismanda V Anisa Puspa Dewi Anissa Salma Nabila Arif Helmi K Danang Wahyu Broto Della Marlita Dhea Indah N
Awal
Siklus I
Siklus II
Target
86 103 84 99 55 91 93
99 93 93 86 87 93 90
97 98 88 101 101 96 99
94 94 94 94 94 94 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
No
Nama Siswa
8 Dhinna Mutia Amini 9 Dzikri Khairurrifa S 10 Eva Elmiyah 11 Faisah Satriawan H 12 Farah Sausan S 13 Fernanda Sekar E 14 Kintan Alifia L S 15 Melati Ambarsari K 16 Mentari Sukma K 17 M. Barokah Fretinu 18 M. Shaffanafi 19 M. Syafiq Hanafi 20 M. Zulfikar Al A 21 Nabila Maharani W Jumlah Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata
Awal
Siklus I
Siklus II
88 100 81 90 90 105 92 108 92 99 79 93 88 107 1923 108 55 91,57
85 88 95 98 97 95 96 90 91 90 82 96 88 87 1919 99 82 91,38
92 100 100 91 102 96 95 88 101 98 97 95 101 102 2064 102 88 98,28
Target 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
Tabel 5.25 menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi koperasi. Rata-rata motivasi belajar siswa pada saat pra penelitian adalah 91,57 dan sebanyak 7 siswa telah mencapai target yang ditetapkan; rata-rata motivasi belajar siswa saat siklus pertama adalah 91,38 dan sebanyak 7 siswa telah mencapai target yang ditetapkan; rata-rata motivasi belajar siswa saat siklus kedua adalah 98,28 dan sebanyak 17 siswa telah mencapai target yang ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
2.
Hasil Belajar a. Deskripsi hasil belajar siswa sebelum dan setelah penelitian tindakan 1) Deskripsi Pra Penelitian Berikut ini disajikan hasil belajar siswa pra penelitian Tabel 5.27 Hasil Belajar Siswa Sebelum Implementasi Tindakan No
Nama
Target
Nilai
Ket.
1 Agisata Risamanda Vandra
80
77
Tidak Tuntas
2 Anisa Puspa Dewi
80
80
Tuntas
3 Anissa Salma Nabila
80
51
Tidak Tuntas
4 Arif Helmi Kurniawan
80
83
Tuntas
5 Danang Wahyu Broto
80
75
Tidak Tuntas
6 Della Marlita
80
75
Tidak Tuntas
7 Dhea Indah Nawangwuri
80
88
Tuntas
8 Dhinna Mutia Amini
80
75
Tidak Tuntas
9 Dzikri Khairurrifa Sabath
80
66
Tidak Tuntas
10 Eva Elmiyah
80
88
Tuntas
11 Faisal Satriawan Hernanda
80
77
Tidak Tuntas
12 Farah Sausan Salsabila
80
57
Tidak Tuntas
13 Fernanda Sekar Erviansari
80
80
Tuntas
14 Kintan Alifia Listiyani S
80
75
Tidak Tuntas
15 Melati Ambarsari K
80
63
Tidak Tuntas
16 Mentari Sukma Karunianissa
80
75
Tidak Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
No
Nama
Target
Nilai
Ket.
17 M. Barokah Fretinu
80
83
Tidak Tuntas
18 M. Shaffanafi
80
69
Tidak Tuntas
19 M. Syafiq Hanafi
80
66
Tidak Tuntas
20 M. Zulfikar Al Afghani
80
80
Tuntas
21 Nabila Maharani Widyadewi
80
80
Tuntas
1563
Jumlah Nilai Tertinggi
88
Nilai Terendah
51 74,4
Rata-rata
Pada pra penelitian terdapat 14 siswa yang memperoleh nilai dibawah target yang telah ditetapkan. Rata-rata nilai pada pra penelitian sebesar 74,4 dengan nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 51. Tabel 5.28 Hasil Belajar Siswa Sebelum Implementasi Tindakan No
Interval
Frek.
1 2 3 4 5
90 – 100 80 – 89 65 – 79 55 – 64 0 – 54 Total
0 8 10 2 1 21
Frek Relatif (%) 0,00% 38,1% 47,62% 9,52% 4,76% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
Dari tabel di atas, hasil belajar siswa pada pra penelitian sebagian besar pada kategori sedang. Tidak terdapat siswa yang berada dikategori belajar sangat tinggi, siswa yang berada dikategori tinggi berjumlah 8 siswa, siswa yang berada dikategori sedang berjumlah 10 siswa, siswa yang berada dikategori rendah berjumlah 2 siswa dan siswa yang berada dikategori sangat rendah berjumlah 1 siswa. 2) Deskripsi Siklus I Berikut ini disajikan hasil belajar siswa pada penelitian siklus I (Selasa, 19 Mei 2015) Tabel 5.29 Hasil Belajar Siswa Setelah Implementasi Tindakan Siklus I No
Nama
Target
Nilai
Ket.
1 Agisata Risamanda Vandra
80
82
Tuntas
2 Anisa Puspa Dewi
80
80
Tuntas
3 Anissa Salma Nabila
80
76
Tidak Tuntas
4 Arif Helmi Kurniawan
80
98
Tuntas
5 Danang Wahyu Broto
80
80
Tuntas
6 Della Marlita
80
84
Tuntas
7 Dhea Indah Nawangwuri
80
92
Tuntas
8 Dhinna Mutia Amini
80
66
Tidak Tuntas
9 Dzikri Khairurrifa Sabath
80
94
Tuntas
10 Eva Elmiyah
80
88
Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
No
Target
Nilai
Ket.
11 Faisal Satriawan Hernanda
80
60
Tidak Tuntas
12 Farah Sausan Salsabila
80
88
Tuntas
13 Fernanda Sekar Erviansari
80
92
Tuntas
14 Kintan Alifia Listiyani S
80
80
Tuntas
15 Melati Ambarsari K
80
82
Tuntas
16 Mentari Sukma Karunianissa
80
90
Tuntas
17 M. Barokah Fretinu
80
70
Tidak Tuntas
18 M. Shaffanafi
80
58
Tidak Tuntas
19 M. Syafiq Hanafi
80
88
Tuntas
20 M. Zulfikar Al Afghani
80
84
Tuntas
21 Nabila Maharani Widyadewi
80
88
Tuntas
Jumlah
Nama
1720
Nilai Tertinggi
98
Nilai Terendah
58
Rata-rata
81,90
Pada implementasi tindakan kelas siklus pertama terdapat 5 siswa yang memperoleh nilai dibawah target yang telah ditetapkan. Rata-rata nilai pada siklus pertama sebesar 81,90 dengan nilai tertinggi 98 dan nilai terendah 58.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
Tabel 5.30 Hasil Belajar Siswa Setelah Implementasi Tindakan Siklus I No
Interval
Frek.
1 2 3 4 5
90 – 100 80 – 89 65 – 79 55 – 64 0 – 54 Total
5 11 3 2 0 21
Frek Relatif (%) 23,81% 52,38% 14,29% 9,52% 0,00% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Implementasi tindakan kelas siklus pertama membawa dampak positif bagi hasil belajar siswa. Terlihat tabel di atas, hasil belajar siswa sebagian besar pada kategori tinggi. Siswa yang berada dikategori belajar sangat tinggi berjumlah 5 siswa, siswa yang berada dikategori tinggi berjumlah 11 siswa, siswa yang berada dikategori sedang berjumlah 3 siswa dan siswa yang berada dikategori rendah berjumlah 2 siswa. 3) Deskripsi Siklus II Berikut ini disajikan hasil belajar siswa pada penelitian siklus II (Kamis, 21 Mei 2015)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
Tabel 5.31 Hasil Belajar Siswa Setelah Implementasi Tindakan Siklus II No
Nama
Target Nilai
Ket.
1 Agisata Risamanda Vandra
80
78
Tidak Tuntas
2 Anisa Puspa Dewi
80
78
Tidak Tuntas
3 Anissa Salma Nabila
80
94
Tuntas
4 Arif Helmi Kurniawan
80
94
Tuntas
5 Danang Wahyu Broto
80
86
Tuntas
6 Della Marlita
80
100
Tuntas
7 Dhea Indah Nawangwuri
80
100
Tuntas
8 Dhinna Mutia Amini
80
86
Tuntas
9 Dzikri Khairurrifa Sabath
80
96
Tuntas
10 Eva Elmiyah
80
90
Tuntas
11 Faisal Satriawan Hernanda
80
80
Tuntas
12 Farah Sausan Salsabila
80
90
Tuntas
13 Fernanda Sekar Erviansari
80
96
Tuntas
14 Kintan Alifia Listiyani S
80
90
Tuntas
15 Melati Ambarsari K
80
90
Tuntas
16 Mentari Sukma Karunianissa
80
86
Tuntas
17 M. Barokah Fretinu
80
84
Tuntas
18 M. Shaffanafi
80
86
Tuntas
19 M. Syafiq Hanafi
80
88
Tuntas
20 M. Zulfikar Al Afghani
80
82
Tuntas
21 Nabila Maharani Widyadewi
80
88
Tuntas
Jumlah
1862
Nilai Tertinggi
100
Nilai Terendah
78
Rata-rata
88,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
Pada implementasi tindakan kelas siklus kedua terdapat 2 siswa yang memperoleh nilai dibawah target yang telah ditetapkan. Rata-rata nilai pada siklus kedua sebesar 88,67 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 78. Tabel 5.32 Hasil Belajar Siswa Setelah Implementasi Tindakan Siklus II No
Interval
Frek.
1 2 3 4 5
90 – 100 80 – 89 65 – 79 55 – 64 0 – 54 Total
10 9 2 0 0 21
Frek Relatif (%) 47,62% 42,86% 9,52% 0,00% 0,00% 100%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Implementasi tindakan kelas siklus kedua membawa dampak positif bagi hasil belajar siswa. Terlihat tabel di atas, hasil belajar siswa sebagian besar pada kategori sangat tinggi. Siswa yang berada dikategori belajar sangat tinggi berjumlah 10 siswa, siswa yang berada dikategori tinggi berjumlah 9 siswa, siswa yang berada dikategori sedang berjumlah 2 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
b. Analisis komparasi data hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penelitian tindakan Analisis komparasi dilakukan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa dari waktu ke waktu khususnya pada saat pra penelitian, siklus pertama dan siklus kedua dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut ini hasil perbandingan nilai pra penelitian, nilai post-test siklus pertama dan post-test siklus kedua dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Tabel 5.33 Analisis Komparasi Hasil Belajar Siswa Pra Penelitian, Siklus I dan Siklus II
N o
Nama Siswa
Pra Pene litia n (a)
Siklus I (b)
Siklus II (c)
Selisih (b-a) (c-b)
Peningkatan (%) (b-a)
(c-b)
Tar get
1
Agista
77
82
78
5
4
1,9%
2,3%
80
2
Anisa
80
80
78
0
2
0,0%
1,1%
80
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Anissa Arif Danang Della Dhea Dhinna Dzikri Eva Faisah Farah Fernanda Kintan Melati Mentari
51 83 75 75 88 75 66 88 77 57 80 75 63 75
76 98 80 84 92 66 94 88 60 88 92 80 82 90
94 94 86 100 100 86 96 90 80 90 96 90 90 86
25 15 5 9 4 9 28 0 17 31 12 5 19 15
18 4 6 16 8 20 2 2 20 2 4 10 8 4
9,7% 5,8% 1,9% 3,5% 1,6% 3,5% 10,9% 0,0% 6,6% 12,1% 4,7% 1,9% 7,4% 5,8%
10,3% 2,3% 3,4% 9,2% 4,6% 11,5% 1,1% 1,1% 11,5% 1,1% 2,3% 5,7% 4,6% 2,3%
80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
Ket.
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
N o
Nama Siswa
M. Barokah M. 18 Shaffanafi 19 M. Syafiq 20 M. Zulfikar 21 Nabila Jumlah Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata 17
Pra Pene litia n (a)
Siklus I (b)
Siklus II (c)
83
70
84
13
69
58
86
66 80 80 1563 88 51 74,4
88 84 88 1720 98 58 81,90
88 82 88 1862 100 78 88,67
Selisih (b-a) (c-b)
Peningkatan (%)
Tar get
Ket.
(b-a)
(c-b)
14
5,1%
8,0%
80
Tuntas
11
28
4,3%
16,1%
80
Tuntas
22 4 8 257 31 4 12,4
0 2 0 174 28 2 8,3
8,6% 1,6% 3,1% 100% 12,6% 1,6% 4,8%
0,0% 1,1% 0,0% 100% 16,1% 1,1% 4,8%
80 80 80
Tuntas Tuntas Tuntas
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran koperasi. Pada pra penelitian rata-rata hasil belajar siswa sebesar 74,4 dan hanya sejumlah 8 siswa atau 38,09 % yang mencapai target yang ditetapkan; ratarata hasil belajar siswa siklus pertama sebesar 81,90 dan hanya 16 siswa atau 76,19 % yang mencapai target yang telah ditetapkan; rata-rata hasil belajar siswa siklus kedua sebesar 88,67 dan sejumlah 19 atau 90,48 % siswa mencapai target yang ditetapkan. Jika dikaji berdasarkan rata-rata maka peningkatan yang terjadi sebesar 7,5 yaitu dari nilai rata-rata pra penelitian sebesar 74,4 menjadi 81,90 pada siklus pertama, sedangkan peningkatan yang terjadi sebesar 6,77 yaitu nilai rata-rata siklus pertama sebesar 81,90 menjadi 88,67 pada siklus kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
C. Pembahasan Kurikulum merupakan sebuah wadah yang akan menentukan arah pendidikan. Berhasil dan tidaknya sebuah pendidikan sangat bergantung dengan kurikulum yang digunakan. Kurikulum adalah dasar terlaksananya kegiatan pendidikan. Tanpa adanya kurikulum mustahil pendidikan akan dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran Kurikulum 2013 ialah pendekatan saintifik dan tematik-integratif. Pendekatan saintifik ialah pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran dilakukan melalui proses ilmiah. Sesuatu yang dipelajari dan diperoleh siswa dilakukan dengan indra dan akal pikiran sendiri sehingga mereka mengalami secara langsung dalam proses mendapatkan ilmu pengetahuan. Melalui pendekatan tersebut, siswa diharapkan mampu menghadapi dan memecahkan masalah yang dihadapi. Pendekatan saintifik ialah pendekatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengomunikasikan. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat membentuk sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa secara maksimal. Kelima proses belajar secara saintifik tersebut diimplementasikan pada saat memasuki kegiatan inti pembelajaran. Pendekatan saintifik juga dapat berpengaruh terhadap peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. Dalam hal ini siswa dituntut untuk belajar secara mandiri dengan melakukan kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengomunikasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
Untuk dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal maka diperlukan kerja keras dan motivasi belajar dalam penerapannya, karena motivasi belajar siswa juga berpengaruh terhadap hasil yang akan diperoleh. Berdasarkan hasil implementasi tindakan pada siklus pertama dan siklus kedua dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi koperasi. Pada pra penelitian rerata motivasi belajar siswa adalah 91,57 dengan jumlah 7 siswa yang telah mencapai target yang ditetapkan; rerata motivasi siswa setelah penerapan TGT siklus pertama sebesar 91,38 dengan jumlah 7 siswa yang telah mencapai target yang ditetapkan, dimana mengalami penurunan sebesar 0,19. Peningkatan motivasi belajar siswa tampak pada rerata setelah penerapan TGT siklus kedua yaitu sebesar 6,9 (91,38 menjadi 98,28) dengan jumlah 17 siswa yang telah mencapai target yang ditetapkan. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, tampak pada ratarata hasil belajar pada pra penelitian, siklus pertama dan siklus kedua. Pada pra penelitaian siswa yang berhasil mencapai target yang ditetapkan 8 siswa atau 38,09% dengan rata-rata hasil belajar 74,4. Pada siklus pertama, siswa yang berhasil mencapai target yang ditetapkan berjumlah 16 siswa atau 76,19% dengan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 81,90. Pada siklus kedua, siswa yang berhasil mencapai target yang ditetapkan berjumlah 19 atau 90,48% dengan rata-rata hasil belajar siswa sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
88,67. Berdasarkan rata-rata maka peningkatan yang terjadi sebesar 7,5 yaitu dari nilai rata-rata pra penelitian sebesar 74,4 menjadi 81,90 pada siklus pertama, sedangkan peningkatan yang terjadi sebesar 6,77 yaitu nilai rata-rata siklus pertama sebesar 81,90 menjadi 88,67 pada siklus kedua. Peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa disebabkan oleh penerapan model pembelajaran yang menarik serta menyenangkan bagi siswa.
Siswa
terlibat
aktif
dalam
pembelajaran
dengan
model
pembelajaran kooperatif. Siswa mengikuti pembelajaran dalam suasana yang
menyenangkan dan menarik. Siswa belajar melalui permainan
sehingga siswa tidak merasa bosan. Dalam kondisi belajar yang menyenangkan siswa menjadi antusias dan lebih memahami materi yang diajarkan. Pada penelitian ini, peningkatan motivasi siswa seiring dengan peningkatan prestasi belajar siswa. Menurut Winkel (Uno, 2007:3) yang menyatakan bahwa motivasi berasal dari motif daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan tertentu. Terdapat beberapa teknik untuk melakukan motivasi dalam pembelajaran yaitu menggunakan permainan dan membuat persaingan yang sehat diantara siswa (Uno, 2007:34). Menurut Etin Solihatin (2007:5) mengatakan bahwa model pembelajaran cooperative learning merupakan suatu model pembelajaran yang membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya, sehingga dengan bekerja bersama-sama di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
antara anggota kelompok akan meningkatkan produktivitas dan perolehan belajar. Model pembelajaran kooperatif yang diterapkan pada saat penelitian ialah pembelajaran kooperatif tipe TGT. TGT adalah suatu tipe pembelajaran yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5-6 orang siswa dengan kemampuan, jenis kelamin yang berbeda. Menurut Harminto (2001:72) kelebihan dari model pembelajaran TGT antara lain motivasi belajar siswa bertambah, untuk itu dalam penerapannya TGT harus dibuat menarik agar siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Tim dibagi berdasarkan latar belakang yang berbeda,
karena
dalam menyelesaikan tugas kelompok setiap anggota harus saling bekerja sama, saling membantu untuk memahami materi pelajaran dan memotivasi siswa agar berani mengemukakan pendapat. Pelaksanaan games bertujuan untuk menguji pengetahuan siswa yang diperoleh dari pelaksanaan kerja tim. Dalam pelaksanaan games siswa dituntut untuk bersaing dengan teman satu kelompok agar dapat mewakili kelompok dalam tournament. Dalam pelaksanaan tournament harus memungkinkan semua siswa dari semua
tingkat
kemampuan
untuk
menyumbangkan
point
bagi
kelompoknya. Prinsipnya soal sulit untuk siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan soal mudah untuk siswa yang mempunyai kemampuan sedang ataupun rendah. Hal ini dimaksudkan agar semua siswa mempunyai kemungkinan memberi skor bagi kelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
Turnamen
ini
dapat
berperan
sebagai
review
materi
pelajaran.
Meningkatnya motivasi belajar siswa sangat dipengaruhi dari pelaksanaan TGT. Jika dalam pelaksanaan TGT kurang menarik maka siswa akan merasa bosan dan dapat mempengaruhi tingkat motivasi belajar siswa. Yovita Arwinda Nugroho (2013) dalam penelitiannya mengatakan adanya peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Berdasarkan pendapat di atas membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa pada materi pembelajaran. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini siswa memiliki kesempatan menggali materi secara mandiri serta siswa akan saling membantu dalam memahami materi di dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) mampu meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa kelas X MIA 5. Peningkatan motivasi belajar siswa tersebut dapat dilihat dari jumlah siswa yang termasuk kategori minimal sedang berdasarkan kuesioner motivasi belajar. Sebelum penerapan pembelajaran tipe TGT terdapat 1 siswa dengan kategori sangat rendah, 2 siswa dengan kategori rendah, 11 siswa dengan kategori sedang dan 7 siswa dengan kategori tinggi masingmasing dengan persentase 4,76%, 9,52%, 52,38% dan 33,33%. Pada siklus pertama, terdapat 6 siswa dengan kategori tinggi, 14 siswa dengan kategori sedang dan 1 siswa dengan kategori rendah masing-masing dengan persentase 28,57%, 66,67% dan 4,76%. Pada siklus kedua kembali mengalami peningkatan, terdapat 2 siswa dengan kategori sangat tinggi, 15 siswa dengan kategori tinggi dan 4 siswa dengan kategori sedang masingmasing dengan presentase 9,52%, 71,43% dan 19,05%. Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa, dapat dilihat dari peningkatan jumlah siswa yang mampu mencapai target yang ditetapkan pada pra penelitian, siklus pertama maupun siklus kedua. Pada pra penelitian, jumlah siswa yang mencapai target yang ditetapkan berjumlah 179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
8 siswa atau 38,09%. Pada siklus pertama, jumlah siswa yang mencapai target yang ditetapkan berjumlah 16 siswa atau 76,19%. Sementara pada siklus kedua, 19 siswa atau 90,48% mampu mencapai target yang ditetapkan. B. Keterbatasan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa keterbatasan terkait dengan penelitian ini, antara lain: 1. Adanya sedikit ketidaksesuaian alokasi waktu yang telah direncanakan dengan
pelaksanaanya.
Ketidaksesuaian
alokasi
waktu
ini
menyebabkan beberapa hal harus dikurangi menyesuaikan waktu yang tersedia. Hal yang disesuaikan adalah refleksi siswa dan pengisian kuesioner. Walaupun terdapat sedikit ketidaksesuaian penerapan model kooperatif tipe TGT dapat berjalan dengan baik. 2. Adanya perbedaan rencana yang ada di dalam skenario dengan pelaksanaanya
terkait
dengan
sistematika
penerapan
model
pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT). Saat games siklus pertama guru menghendaki untuk melakukan games secara serentak yang dilakukan setiap kelompoknya, hal ini dilakukan karena keterbatasan waktu. Pada skenario awal pelaksanaan games dilakukan secara
bergilir
sesuai
nomor
yang
telah
dibagikan
diawal
pembelajaran, siswa dengan nomor tertentu dalam kelompok yang dapat mengangkat tangan pertama akan mendapat kesempatan pertama dalam menjawab pertanyaan. Tetapi pada saat pelaksanaannya setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
kelompok bermain sendiri-sendiri dengan didampingi fasilitator. Dengan perubahan rencana ini, penulis harus berdiskusi dengan fasilitator mengenai rencana baru dalam pelaksanaan games. Hal ini mengakibatkan kehilangan kesempatan untuk mengamati kegiatan setiap siswa untuk beberapa menit. Walaupun terdapat perubahan dalam penerapannya kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik. 3. Dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT tidak semua langkah dapat dijabarkan ke dalam sintak 5M (Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Mengasosiasi, dan Mengomunikasikan) pada pendekatan saintifik. Hal ini membuktikan bahwa tidak semua model pembelajaran kooperatif dapat diterapkan dalam pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik lebih mengarah pada 4 model pembelajaran yaitu inquiry learning, discovery learning, project based learning dan problem based learning. C. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang ditujukan pada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini: 1. Bagi Guru a. Guru
hendaknya
mempertimbangkan
penggunaan
model
pembelajaran yang bervariasi dalam kegiatan proses pembelajaran agar siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Penerapan model pembelajaran yang bervariasi dapat dijadikan alternatif pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh dalam kegiatan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
pembelajaran serta berguna untuk melatih siswa bekerjasama dan berdiskusi sehingga keinginan siswa untuk belajar menjadi meningkat. b. Metode pembelajaran seperti ini memang dianggap sulit dan rumit, karena membutuhkan perangkat pembelajaran yang banyak. Oleh karena itu, bagi guru yang akan menerapkan model pembelajaran tipe TGT ini pada proses pembelajaran hendaknya sangat diperhatikan perangkat yang akan digunakan. Dimana perangkat tersebut merupakan alat bantu siswa dalam belajar. Persiapan yang matang sangat perlu untuk mendukung kegiatan pembelajaran berlangsung. c. Pengelolaan atau manajemen kelas yang baik oleh guru merupakan salah
satu
faktor
yang
mendukung
keberhasilan
proses
pembelajaran. 2. Bagi Penelitian selanjutnya a. Peneliti perlu melakukan komunikasi yang lebih baik dengan guru mitra sehingga dalam pelaksanaan penelitian tidak terjadi perbedaan persepsi. b. Peneliti perlu melakukan pengamat secara seksama pada setiap kelompok dari awal pembelajaran sampai akhir. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui keterlibatan masing-masing siswa dalam kelompok secara lebih mendalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
c. Sangat perlu diperhatikan perencanaan dan pengelolaan waktu sebelum dan selama pelaksanaan tindakan. Hal tersebut perlu dilakukan mengingat kejadian yang tidak terduga sewaktu-waktu dapat terjadi sehingga setiap langkah pembelajaran yang tidak sesuai rencana dapat diatasi dan kegiatan akan berjalan berlangsung dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA A.M, Sardiman. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Arief Furchan. (2011). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.Jakarta : Rajawali Pers. Arikunto, Suharsimi. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta : PT Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta.
Zain.(2010).
Strategi
Belajar
Hamzah.(2007). Toeri Motivasi dan Pengukurannya.Jakarta : PT Bumi Aksara Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. (2009). Mengenai Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT.Indeks. Masidjo, Ignatius. (1995). Penelitian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Prof. Sukardi. (2003). Metodelogi Penelitian Pendidikan.Jakarta : PT Bumi Aksara.Purwanto.(2009). Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Susilo. (2007). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher. Solihatin, Etin. (2007). Cooperative Learning. Jakarta: Bumi Aksara. Reid Gavin. (2007). Memotivasi Siswa di Kelas. Jakarta Barat : PT Indeks Rusman.(2013). Model-Model Pembelajaran.Jakarta : Rajawali Pers. Slavin, Robert e.(2008). Cooperative Learning.Bandung : Nusa Media. Sudjana.(2005). Metoda Statistika.Bandung : PT Tarsito Bandung. Suyadi.(2012). Buku Panduan Guru Profesional Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS).Yogyakarta : Andi.
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
Syofian Siregar, M.M. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana. Uno, H. Hamzah B. (2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Wiriaatmadja, Rochiati. (2007). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
Lampiran Pra Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
Lampiran 1
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN PRA PENELITIAN
Hari, Tanggal
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Observer
:
No
Deskripsi
Ya
Guru membuka pembelajaran dan memeriksa kesiapan 1 ruang 2
Guru memeriksa kesiapan siswa
3
Guru melakukan apersepsi Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
4 dan rencana kegiatannya Guru
menggunakan
metode
pembelajaran
yang
5 bervariasi 6
Guru menggunakan media pembelajaran Guru membagi siswa di kelas ke dalam beberapa
7 kelompok Guru menumbuhkan sikap siswa untuk mampu 8 bekerjasama di dalam kelompoknya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
Guru menumbuhkan sikap siswa untuk disiplin dalam 9 mengikuti pembelajaran 10
Guru sering bertanya pada siswa
11
Pertanyaan guru diajukan ke perseorangan
12
Pertanyaan guru diajukan ke kelas Guru merespon positif partisipasi aktif siswa untuk
13 terbuka 14
Guru memberi tugas rumah
15
Pada saat pembelajaran guru bersikap serius
16
Pada saat pembelajaran guru bersikap santai
17
Guru member kesimpulan pada akhir pembelajaran Guru
memberikan
evaluasi
materi
terhadap
18 peningkatan pemahaman Guru
melakukan
refleksi
19 melibatkan siswa 20
Guru menutup pelajaran
pembelajaran
dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PRA PENELITIAN
Hari,Tanggal
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Observer
:
No
Butir-Butir Sasaran
1
Siswa siap mengikuti proses pembelajaran
2
Siswa memperhatikan penjelasan guru
3
Siswa menganggapi pembahasan pembelajaran
4
Siswa mencatat hal-hal penting
5
Siswa mengerjakan tugas/latihan soal dengan baik
6
Siswa mendapat teguran dari guru
7
Siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran
8
Siswa menjawab pertanyaan
9
Siswa mendapat penghargaan dari guru baik verbal dan non verbal
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI KONDISI KELAS DALAM PROSES PEMBELAJARAN PRA PENELITIAN Hari, Tanggal
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Observer
:
No
Deskripsi
1
Fasilitas di dalam kelas mendukung proses pembelajaran
2
Kondisi kelas cukup kondusif dalam mendukung proses pembelajaran
3
Siswa membuat kegaduhan atau keributan
4
Siswa mengerjakan latihan soal
5
Siswa aktif bertanya pada guru jika mengalami kesulitan
6
Guru memberikan penghargaan verbal dan non verbal
7
Adanya kegiatan yang menarik dalam proses pembelajaran
8
Guru membantu siswa jika mengalami kesulitan
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
Lampiran 4
KUESIONER MOTIVASI BELAJAR (Sebelum penerapan TGT) Nama
: ……………
Kelas
:……………
No Absen
:……………
Petunjuk pengisian: a. Bacalah setiap pernyataan baik-baik sebelum anda memberikan jawaban! b. Tulislah identitas siswa pada kolom yang telah disediakan! c. Berilah tanda (√) pada alternatif jawaban di kolom yang disediakan! Keterangan: SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
R
: Ragu-ragu
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
d. Istilah tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya! No 1
2
3
4
Pernyataan Jika terdapat hal yang kurang dimengerti saya selalu mencari informasi dari teman atau sumber belajar lainnya Saya mengerjakan tugas ekonomi dengan sungguhsungguh Setiap ada tugas ekonomi saya langsung mengerjakannya Saya tidak serius dalam mengerjakan tugas yang
SS
S
RR
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
5
6
7
8 9
10
11
12
13
14
15
16
diberikan oleh guru Saya selalu meminta bantuan teman untuk mengerjakan tugas tanpa harus berusaha lebih dahulu Saya belajar mata pelajaran ekonomi dengan tekun untuk meningkatkan prestasi Saya senang dengan metode yang diterapkan oleh guru saat memberikan pelajaran Belajar sudah menjadi kebutuhan saya Saya merasa gelisah bila saya tidak menguasai pelajaran ekonomi Situasi di kelas sangat kondusif sehingga saya merasa nyaman untuk mengikuti pelajaran Saya termotivasi belajar karena ada penghargaan yang diberikan sekolah berupa beasiswa Saya tertarik untuk mempelajari mata pelajaran ekonomi karena dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari Saya selalu mengikuti pelajaran dan tidak pernah membolos Saya merasa senang pada saat pembelajaran dibentuk kelompok karena temanteman yang enak diajak untuk diskusi Saya sering mengobrol di kelas ketika guru menjelaskan materi pelajaran Saya malas bertanya kepada guru mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
materi yang belum saya pahami Jika ada soal yang sulit maka saya tidak akan mengerjakannya Dengan belajar ilmu ekonomi, saya ingin mengajak orang untuk hidup hemat Saya termotivasi belajar ilmu ekonomi, supaya dapat dipercaya oleh guru untuk mengikuti lomba antar sekolah Saya termotivasi belajar ilmu ekonomi, supaya saya dipercaya oleh guru untuk membantu teman yang kesulitan dalam belajar ekonomi Metode pembelajaran yang digunakan guru saat proses pembelajaran terlalu monoton Saat pembelajaran dikelas, saya merasa nyaman karena kondisi ruang kelas yang bersih Guru dapat membuat kelas menjadi tenang kembali saat kelas mengalami kegaduhan Saya sering mengganggu teman yang sedang mengerjakan soal yang diberikan oleh guru Kondisi kelas kurang nyaman, karena banvak teman- teman yang kurang berbaur dengan teman yang lain Saya belajar mata pelajaran ekonomi dengan tekun agar mendapat pujian dari guru dan teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
Lampiran 5 Wawancara guru Peneliti
: Metode apa yang sering ibu gunakan dalam pembelajaran?
Guru mitra
: Biasanya pada saat pembelajaran kita akan berdiskusi dan dilanjutkan presentasi setiap kelompok, tanya jawab.
Peneliti
: Mengapa ibu memilih menggunakan metode tersebut?
Guru mitra
: Karena persiapannya tidak membutuhkan waktu yang lama dan siswa dituntut lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Peneliti
: Apakah metode tersebut sudah cukup efektif untuk meningkatkan pemahaman dan membuat siswa menjadi aktif pada saat kegiatan belajar berlangsung?
Guru mitra
: Mungkin sejauh ini belum maksimal, karena masih terdapat siswa yang pasif saat kegiatan belajar berlangsung.
Peneliti
: Sejauh mana keberhasilan metode tersebut?
Guru mitra
: Sebagian besar siswa sudah mampu mencapai KKM namun masih terdapat beberapa siswa belum mencapai KKM.
Peneliti
: Menurut Ibu, metode apa yang baik diterapkan pada saat pembelajaran?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
Guru mitra
: metode yang baik jika kita menggunakan berbagai variasi dalam kegiatan belajar, misalnya dalam satu kali pertemuan kita berdiskusi, presentasi, games, pre-test,post-test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
Lampiran 6 Wawancara siswa Peneliti
: Metode apa yang biasanya digunakan oleh guru pada saat kegiatan belajar di kelas?
Siswa
: Biasanya kita akan dibagi kedalam kelompok, berdiskusi dalam kelompok membahas materi, presentasi kelompok dan dilanjutkan tanya jawab mengenai materi yang telah dipresentasikan.
Peneliti
: Bagaimana pendapatmu mengenai metode pembelajaran yang selama ini diterapkan?
Siswa
: Karena setiap pertemuan metode yang digunakan sama, kita merasa bosan.
Peneliti
: Apakah kamu sudah paham dengan materi pelajaran ini dengan menggunakan metode tersebut?
Siswa
: Sejauh ini paham, walaupun terkadang masih sering kesulitan untuk menangkap maksud materi yang disampaikan kelompok presentasi, tetapi karena materi ini teori kita lebih sering untuk memahami sendiri dan jika terdapat kesulitan barulah kita bertanya.
Peneliti
: Metode pembelajaran seperti apa yang kamu harapkan dalam kegiatan belajar di kelas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
Siswa
: Metode yang membuat kita lebih bersemangat dalam belajar dan bervariasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
Lampiran 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
Lampiran 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
Lampiran 9
Lampiran 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
Lampiran 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
SIKLUS I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
Lampiran 12
DAFTAR PEMBAGIAN KELOMPOK SISWA KELAS X MIA 5
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama Dhea Indah Nawangwuri Anissa Salma Nabila M. Barokah Fretinu M. Zulfikar Al Afghani Eva Elmiyah Melati Ambarsari Kusumaningtyas Danang Wahyu Broto M. Syafiq Hanafi Farah Sausan Salsabila Della Marlita Dzikri Khairurrifa Sabath Arif Helmi Kurniawan Nabila Maharani Widya Dewi Dhinna Mutia Amini Faisal Satriawan Hendra M. Shaffanafi Kintan Alifia Listiyani Safitri Mentari Sukma Karunianissa Agista Rismanda Vandra Anisa Puspa Dewi Fernanda Sekar Erviansari
Jenis Kelamin P P L L P P L L P P L L P P L L P P L P P
Nama Kelompok
1
2
3
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
Lampiran 13
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SMAN 1 KASIHAN
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas / Semester
: X MIA 5 / 2
Materi Pokok
: Koperasi
Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit (1 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti : KI 1
: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2
: Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3
: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4
: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator: 1.1 Mensyukuri sumberdaya sebagai karunia Tuhan YME dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Indikator : 1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah belajar 1.1.2 Menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan di kelas / sekolah. 2.1 Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, mandiri, kritis, dan analitis dalam memahami konsep koperasi dan pengelolaan koperasi. Indikator: 2.1.1. Bersikap kritis dalam mengidentifikasi mengenai konsep koperasi. 2.1.2. Memiliki rasa tanggung jawab dalam
berdiskkusi kelompok
mengenai koperasi. 2.1.3. Mampu bekerja sama dalam dalam kelompok. 3. 8 Mendiskripsikan konsep koperasi dan pengelolaan koperasi. Indikator: 3.8. 1 Mendeskripsikan pengertian koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
3.8. 2 Mengidentifikasi landasan koperasi. 3.8. 3 Mengidentifikasi asas koperasi. 3.8. 4 Mendeskripsikan tujuan koperasi. 3.8. 5 Mengidentifikasi nilai koperasi. 3.8. 6 Mengidentifikasi prinsip koperasi. 3.8. 7 Mengidentifikasi jenis dan peran koperasi. 4.8 Menerapkan konsep koperasi dan pengelolaan koperasi. C. Tujuan Pembelajaran 1.1.1 Setelah memahami koperasi, siswa berdoa sebelum dan sesudah belajar. 1.1.2 Setelah memahami koperasi, siswa bersemangat dalam menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan dikelas / sekolah. 2.1.1 Setelah mengetahui koperasi, siswa mampu bersikap kritis dalam mengidentifikasi konsep koperasi. 2.1.2 Setelah memahami koperasi, siswa memiliki rasa tanggung jawab dalam memanfaatkan pelayanan koperasi dan mengelola koperasi. 2.1.3 Setelah memahami koperasi, siswa mampu bekerja sama dalam mengelola koperasi. 3.8.1 Setelah berdiskusi dalam kelompok, siswa mampu mendeskripsikan pengertian koperasi. 3.8.2 Setelah berdiskusi dalam kelompok, siswa mampu mendeskripsikan landasan koperasi. 3.8.3 Setelah berdiskusi dalam kelompok, siswa mampu mendeskripsikan asas koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
3.8.4 Setelah berdiskusi dalam kelompok, siswa mampu mendeskripsikan tujuan koperasi. 3.8.5 Setelah berdiskusi dalam kelompok, siswa mampu mendeskripsikan nilai koperasi. 3.8.6 Setelah berdiskusi dalam kelompok, siswa mampu mendeskripsikan prinsip koperasi. 3.8.7 Setelah berdiskusi dalam kelompok, siswa mampu mendeskripsikan jenis dan peran koperasi. D.
Materi Pembelajaran 1. Pengertian, Landasan, Asas, Tujuan, Nilai, dan Prinsip Koperasi Salah satu tujuan koperasi Indonesia yang tertera dalan UndangUndang Koperasi No.17 Tahun 2012 adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan. Dari tujuan tersebut, dapat dilihat betapa besarnya harapan yang digantungkan pada koperasi. Dalam harapan pemerintah, koperasi dapat menjadi sosok guru perekonomian di Indonesia. Menurut Bapak Mohammad Hatta, Bapak Koperasi Indonesia bahwa koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki menolong.
masib
penghidupan
ekonomi
berdasarkan
tolong-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
a. Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu co dan operation. Co berarti bersama, sedangkan operation berarti usaha. Jika kedua kata dirangkai, maka menjadi usaha bersama. Pengertian tersebut sesuai dengan definisi koperasi menurut Undang-Undang Koperasi No.17 Tahun 2012 pasal 1 yang isinya: “Koperasi adalah badan hokum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekomoni, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
b. Landasan, Asas, Tujuan, Nilai, dan Prinsip Koperasi Asas: Kekeluargaan Tujuan : Landasan : Pancasila dan UUD 1945 Koperasi
Nilai: Nilai yang mendasari kegiatan koperasi, yaitu kekeluargaan,menolong diri sendiri, bertanggung jawab, demokrasi, persamaan, berkeadilan, dan kemandirian. Nilai yang diyakini anggota koperasi, yaitu kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap orang lain.
Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan.
Prinsip : Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan independen Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengawas, pengurus, dan karyawanny, serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati diri kegiatan, dan kemanfaatan koperasi. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat gerakan koperasi dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat local,nasional, regional, dan internasional Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216
2. Jenis dan Peran Koperasi a. Jenis-Jenis Koperasi Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian, jenis-jenis koperasi adalah sebagai berikut: (1) Koperasi Konsumen Koperasi konsumen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang penyediaan barang kebutuhan anggota dan nonanggota. (2) Koperasi Produsen Koperasi produsen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang dihasilkan anggota kepada anggota dan nonanggota. (3) Koperasi Jasa Koperasi jasa menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan jasa nonsimpan pinjam yang diperlukan oleh anggota dan nonanggota. (4) Koperasi Simpan Pinjam Koperasi simpan pinjam menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satu-satunya usaha yang melayani anggota. Koperasi simpan pinjam harus memperoleh izin usaha simpan pinjam dari menteri. Koperasi simpan pinjam meliputi kegiatan, seperti mnghimpun dana dari anggota, memberikan pinjaman kepada anggota, dan menempatkan dana pada koperasi simpan pinjam sekundernya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217
b. Peran Koperasi Peran koperasi menurut Undang-undang Republik Indonesia No.17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian adalah sebagai berikut: a) Koperasi memiliki peran strategis dalam tata ekonomi nasional berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi dalam rangka menciptakan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD Republik Indonesia Tahun 1945. b) Koperasi mendapat misi untuk berperan nyata dalam menyusun perekonomian yang berdasarkan atas asas kekluargaan dan demokrasi ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat bukan kemakmuran individu. c) Koperasi berusaha mengembangkan dan memberdayakan diri agar tumbuh menjadi kuat dan mandiri sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. d) Koperasi juga berusaha berperan nyata dalam mengembangkan dan memberdayakan tata ekonomi nasional yang berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi dalam rangka mewujudkan masyarakat maju, adil, dan makmur. E.
Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan pembelajaran
: Kooperatif
2. Metode Pembelajaran
: Diskusi
3. Model Pembelajaran
: Teams Games Tournament (TGT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218
F.
Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media
: kartu pertanyaan, amplop dan kotak pertanyaan
2. Alat/bahan
: Spidol, kertas ular tangga, dadu
3. Sumber Belajar : Alam, S. 2013. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta: Airlangga G.
Langkah-Langkah Pembelajaran Kegiatan Kegiatan Siswa
Kegiatan Guru
Pembelajaran Kegiatan Awal (15 menit)
Menyiapkan semua peralatan
Memeriksa
dan
ruang kelas, alat dan
buku
pelajaran
yang
diperlukan
media
kesiapan
pembelajaran,
serta kesiapan siswa. Menjawab pertanyaan tentang
Melakukan
apersepsi
materi yang telah dipelajari
dengan
sebelumnya.
materi sebelumnya dan
menanyakan
mengkaitkannya dengan materi
yang
akan
dipelajari. Memperhatikan disampaikan guru.
yang
Memotivasi dengan
siswa
menyampaikan
pentingnya
memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219
mengenai koperasi Siswa
memperhatikan
penjelasan guru.
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
dengan
memberikan
ilustrasi
tentang
model
pembelajaran yang akan diterapkan yaitu Teams Games Tournament Guru
mengelompokkan
siswa
menjadi
kelompok.
5 Setiap
kelompoknya terdiri dari 4 siswa. Kegiatan Inti (100 menit)
Mengamati:
Mengamati:
Membaca modul/handout dan
Memberikan
tugas
berdiskusi secara kelompok
kepada
untuk
(kelompok games) membahas
berdiskusi
secara
mengenai
kelompok
(kelompok
pengertian,
siswa
landasan, asas, tujuan, nilai,
games)
mengenai
prinsip,jenis
pengertian,
landasan,
dan
peran
asas,
tujuan,
nilai,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220
prinsip, jenis dan peran
koperasi.
koperasi. Menanya:
Menanya:
Merumuskan
dan
Memberikan pertanyaan
menyampaikan
pertanyaan
kepada
yang
pengertian,
meminta kelompok untuk
terkait
kelompok
landasan, asas, tujuan, nilai,
menyiapkan
prinsip,
yang
jenis
dan
peran
koperasi.
pertanyaan
terkait
dengan
pengertian, asas,
dan
landasan,
tujuan,
nilai,
prinsip, jenis dan peran koperasi. Mencoba/Mengumpulkan
Mencoba/Mengumpulkan
informasi:
informasi:
Dalam kelompok (kelompok
Memberikan tugas kepada
games) yang telah dirancang
siswa untuk
guru, siswa atau kelompok
mengumpulkan data atau
melakukan penalaran antara
informasi dari berbagai
suatu data atau informasi yang
sumber yang diperoleh
diperoleh dengan fakta yang
dari
ada untuk dikaji ada tidaknya
bacaan.
berbagai
berdiskusi
sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221
hubungan diantara keduanya.
Guru membimbing siswa dalam
proses
pengumpulan informasi. Mengasosiasi/mengolah
Mengaosisiasi/mengolah
informasi:
informasi:
Setiap kelompok game diberi
Mengatur jalannya games.
kesempatan untuk menjawab
Setiap kelompok games
pertanyaan
akan
diberikan
kertas
yang
ular
tangga.
papan
berbentuk Setiap
anggota kelompok diberi kesempatan melakukan
untuk permainan,
dengan cara mengkocok dadu
dan
setelah
itu
mengambil amplop soal sesuai. Mengatur
jalannya
turnamen. Setiap
kelompok
turmamen akan mendapat kesempatan
menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222
Setiap diberi
kelompok
turmamen
kesempatan
untuk
pertanyaan yang diajukan oleh guru.
menjawab pertanyaan Mengkomunikasikan:
Mengkomunikasikan:
Setiap
kelompok
diskusi
diberi
kesempatan
untuk
menyampaikan hasil diskusi.
Memberi
kesempatan
kepada
kelompok
diskusi
untuk
menyampaikan jawaban hasil diskusi kelompok. Kegiatan Penutup (20 menit)
Membuat kesimpulan
Membimbing
Melakukan refleksi
untuk
menyimpulkan
apa
yang
Memperhatikan
penugasan
dari guru.
siswa
telah
dipelajari. Membimbing
siswa
untuk berefleksi Memberi penugasan
H.
Penilaian 1. Sikap Spiritual (KD dari KI 1) a. Jenis penilaian
: Non tes
b. Bentuk penilaian
: Observasi (pengamatan)
c. Instrumen
: Lembar Observasi (terlampir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223
d. Rubrik penilaian
: Rubrik penilaian (terlampir)
2. Sikap Sosial (KD dari KI 2) a.
Jenis penilaian
: Non tes
b.
Bentuk penilaian
: Observasi (pengamatan)
c.
Instrumen
: Lembar Observasi (terlampir)
d.
Rubrik penilaian
: Rubrik penilaian (terlampir)
3. Pengetahuan (KD dari KI 3) a. Jenis penilaian
: Tes
b. Bentuk penilaian
: Tes tertulis (uraian)
c. Instrumen
: Soal Tes (terlampir)
d. Rubrik penilaian
: Rubrik penilaian (terlampir
Yogyakarta, 19 Mei 2015 Guru Mata Pelajaran,
Peneliti ,
Sriyati, SE, M.Acc NIP. 19720203 200501 2 008
Dyah Pertiwi NIM. 111334052
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224
Lampiran LEMBAR OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek ( ) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut: 4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan; 3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadangkadang tidak melakukan; 2= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan; 1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.
Kelas
: ………………………….
Tanggal Pengamatan : …………………………. Materi Pokok
: …………………………. Menjaga Berdoa
Kebersihan
Sebelum dan Lingkungan Jumlah No
Nama Siswa
Sesudah
Hidup di
Belajar
Kelas/ Sekolah
1 1 Agista Rismanda Vandra 2 Anisa Puspa Dewi
2
3
4
1
2
3
4
Kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Anissa Salma Nabila Arif Helmi Kurniawan Danang Wahyu Broto Della Marlita Dhea Indah Nawangwuri Dhinna Mutia Amini Dzikri Khairurrifa Sabath Eva Elmiyah Faisah Satriawan Hernanda Farah Sausan Salsabila Fernanda Sekar Erviansari Kintan Alifia Listiyani Safitri Melati Ambarsari Kusumaningtyas Mentari Sukma Karunianissa Muhammad Barokah Fretinu Muhammad Shaffanafi Muhammad Syafiq Hanafi Muhammad Zulfikar Al Afghani Nabila Maharani Widyadewi
Petunjuk Penskoran : Perhitungan skor akhir menggunakan rumus
x 4 = skor akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah: Sangat Baik
: apabila memperoleh skor : 3,33< skor ≤ 4,00
Baik
: apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup
: apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang
: apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 227
Lampiran LEMBAR OBSERVASI SIKAP SOSIAL Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik. Berilah tanda cek ( ) pada kolom skor sesuai sikap sosial yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut: 4= sangat baik; 3= baik; 2= cukup; 1= tidak pernah.
Kelas
: ………………………….
Tanggal Pengamatan : …………………………. Materi Pokok
: …………………………. Mampu Terlibat bekerja Berpikir
secara
Kritis
aktif dan
sama dan Jumlah Kategori No
Nama Siswa
bertanggu kritis ng jawab 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Agista Rismanda Vandra 2 Anisa Puspa Dewi 3 Anissa Salma Nabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228
4 Arif Helmi Kurniawan 5 Danang Wahyu Broto 6 Della Marlita 7 Dhea Indah Nawangwuri 8 Dhinna Mutia Amini 9 Dzikri Khairurrifa Sabath 10 Eva Elmiyah 11 Faisah Satriawan Hernanda 12 Farah Sausan Salsabila 13 Fernanda Sekar Erviansari 14 Kintan Alifia Listiyani Safitri 15 Melati Ambarsari Kusumaningtyas 16 Mentari Sukma Karunianissa 17 Muhammad Barokah Fretinu 18 Muhammad Shaffanafi 19 Muhammad Syafiq Hanafi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229
20 Muhammad Zulfikar Al Afghani 21 Nabila Maharani Widyadewi
Petunjuk Penskoran : Perhitungan skor akhir menggunakan rumus
x 4 = skor akhir
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah: Sangat Baik
: apabila memperoleh skor : 3,33< skor ≤ 4,00
Baik
: apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup
: apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang
: apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230
Lampiran LEMBAR SOAL PENGETAHUAN Soal 1. Tulislah definisi koperasi menurut UU Koperasi No. 17 Tahun 2012. 2. Sebut dan jelaskan jenis-jenis Koperasi berdasarkan UU RI No. 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian! 3. Sebutkan prinsip-prinsip Koperasi! 4. Sebutkan tujuan didirikannya Koperasi! 5. Sebutkan nilai-nilai yang mendasari kegiatan Koperasi! Jawaban: 1. ...... 2. ...... 3. ...... 4. ...... 5. ...... Petunjuk Penskoran: Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
x 4 = skor akhir
Sesuai Permendikbud No 1A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah: Sangat Baik
: apabila memperoleh skor : 3,33< skor ≤ 4,00
Baik
: apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup
: apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang
: apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231
Lampiran 14
HANDOUT
1. Pengertian, Landasan, Asas, Tujuan, Nilai, dan Prinsip Koperasi Salah satu tujuan koperasi Indonesia yang tertera dalan UndangUndang Koperasi No.17 Tahun 2012 adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan. Dari tujuan tersebut, dapat dilihat betapa besarnya harapan yang digantungkan pada koperasi. Dalam harapan pemerintah, koperasi dapat menjadi sosok guru perekonomian di Indonesia. Menurut Bapak Mohammad Hatta, Bapak Koperasi Indonesia bahwa koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki masib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. a. Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu co dan operation. Co berarti bersama, sedangkan operation berarti usaha. Jika kedua kata dirangkai, maka menjadi usaha bersama. Pengertian tersebut sesuai dengan definisi koperasi menurut Undang-Undang Koperasi No.17 Tahun 2012 pasal 1 yang isinya: “Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 232
usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekomoni, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi”. b. Landasan, Asas, Tujuan, Nilai, dan Prinsip Koperasi Asas: Kekeluargaan Tujuan : Landasan : Pancasila dan UUD 1945 Koperasi
Nilai: Nilai yang mendasari kegiatan koperasi, yaitu kekeluargaan,menolong diri sendiri, bertanggung jawab, demokrasi, persamaan, berkeadilan, dan kemandirian. Nilai yang diyakini anggota koperasi, yaitu kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap orang lain.
Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan.
Prinsip : Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan independen Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengawas, pengurus, dan karyawanny, serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati diri kegiatan, dan kemanfaatan koperasi. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat gerakan koperasi dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat local,nasional, regional, dan internasional Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 233
2. Jenis dan Peran Koperasi a. Jenis-Jenis Koperasi Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian, jenis-jenis koperasi adalah sebagai berikut: 1) Koperasi Konsumen Koperasi konsumen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang penyediaan barang kebutuhan anggota dan nonanggota. 2) Koperasi Produsen Koperasi produsen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang dihasilkan anggota kepada anggota dan nonanggota. 3) Koperasi Jasa Koperasi jasa menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan jasa nonsimpan pinjam yang diperlukan oleh anggota dan nonanggota. 4) Koperasi Simpan Pinjam Koperasi simpan pinjam menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satu-satunya usaha yang melayani anggota. Koperasi simpan pinjam harus memperoleh izin usaha simpan pinjam dari menteri. Koperasi simpan pinjam meliputi kegiatan, seperti mnghimpun dana dari anggota, memberikan pinjaman kepada anggota, dan menempatkan dana pada koperasi simpan pinjam sekundernya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 234
b. Peran Koperasi Peran koperasi menurut Undang-undang Republik Indonesia No.17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian adalah sebagai berikut: 1) Koperasi memiliki peran strategis dalam tata ekonomi nasional berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi dalam rangka menciptakan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD Republik Indonesia Tahun 1945. 2) Koperasi mendapat misi untuk berperan nyata dalam menyusun perekonomian yang berdasarkan atas asas kekluargaan dan demokrasi ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat bukan kemakmuran individu. 3) Koperasi berusaha mengembangkan dan memberdayakan diri agar tumbuh menjadi kuat dan mandiri sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. 4) Koperasi juga berusaha berperan nyata dalam mengembangkan dan memberdayakan tata ekonomi nasional yang berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi dalam rangka mewujudkan masyarakat maju, adil, dan makmur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 235
Lampiran 15 Soal Games
1. Tujuan koperasi Indonesia adalah ….
2. Bapak koperasi Indonesia adalah …
3. Koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang penyediaan barang kebutuhan anggota dan non anggota adalah … 4. Berdasarkan UU RI No.17 Tahun 2012, koperasi dibagi menjadi …., yaitu….
5. Koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang dihasilkan anggota kepada anggota dan non anggota adalah… 6. Landasan koperasi adalah …
7. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat merupakan…koperasi.
8. Koperasi adalah…
9. Koperasi dalam menjalankan kegiatan berdasarkan asas…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 236
10. Koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan jasa nonsimpanan
pinjaman
yang
diperlukan
oleh
anggota
dan
nonanggota adalah… 11. Kata koperasi berasal dari … dan …
12. Sebutkan contoh dari koperasi jasa!
13. Koperasi yang menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satusatunya usaha yang melayani anggota adalah… 14. Dalam perkoperasian terdapat 2 nilai yaitu …dan….
15. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka merupakan ….koperasi.
16. Satu-satunya badan usaha yang mempunyai asas kekeluargaan adalah … 17. Berikut ini jenis-jenis koperasi yang ada di masyarakat. a. Koperasi serba guna b. Koperasi simpan pinjam c. Koperasi unit desa d. Koperasi produsen e. Credit union f. Koperasi konsumen g. Koperasi jasa Jenis-jenis koperasi yang ada di Indonesia sesuai dengan UU Koperasi No.12 Tahun 2012 adalah…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 237
Lampiran 16 Kunci jawaban games No 1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17
Jawaban Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan. Mohammad Hatta Koperasi konsumen 4, yaitu koperasi konsumen, koperasi produsen, koperasi jasa, koperasi simpan pinjam Koperasi produsen Pancasila dan UUD 1945 Peran Koperasi Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekomoni, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi” Kekeluargaan Koperasi jasa co dan operation Koperasi usaha jasa angkutan, koperasi usaha wartel Koperasi simpan pinjam Nilai yang mendasari kegiatan koperasi dan nilai yang diyakini anggota koperasi Prinsip koperasi Koperasi b. koperasi simpan pinjam d. koperasi produsen f. koperasi konsumen g. koperasi jasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 238
Lampiran 17 Soal Tournament 1. Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekomoni, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi”. Definisi koperasi tersebut sesuai dengan …. (UU Koperasi No. 17 Tahun 2012) 2. Koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang penyediaan barang kebutuhan anggota dan non anggota adalah … (koperasi konsumen) 3. Asas koperasi adalah … (kekeluargaan) 4. Keanggotaannya bersifat sukarela dan terbuka. Pernyataan tersebut termasuk dalam ….koperasi (prinsip) 5. Koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang dihasilkan anggota kepada anggota dan non anggota adalah… (koperasi produsen) 6. meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkualitas. Pernyataan tersebut merupakan …. Koperasi. (Tujuan koperasi) 7. Koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan jasa nonsimpanan pinjaman yang diperlukan oleh anggota dan nonanggota adalah… (koperasi jasa) 8. Berikut ini merupakan jenis-jenis koperasi antara lain; koperasi simpan pinjam, koperasi unit desa, koperasi konsumen, koperasi prodesen, koperasi jasa. Yang bukan merupakan jenis-jenis koperasi yang ada di Indonesia adalah ….(koperasi unit desa) 9. Koperasi berusaha mengembangkan dan memberdayakan diri agar tumbuh menjadi kuat dan mandiri sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 239
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Pernyataan tersebut merupakan ….koperasi. (peran koperasi) 10. Koperasi yang menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satu-satunya usaha yang melayani anggota adalah… (koperasi simpan pinjam)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 240
Lampiran 18 Soal Diskusi 1. Dapatkah koperasi di dirikan di kalangan pemulung sampah? Bagaimana caranya? 2. Menurut kelompok anda, dengan berdirinya koperasi di lingkungan masyarakat.
Apakah
sudah
meningkatkan kesejahteraan?
membantu
masyarakat
sekitar
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 241
Lampiran 19 SKENARIO PEMBELAJARAN No 1
2
3
4
5
6
7 8 9 10 11
Kegiatan Guru Guru membuka pelajaran dengan salam kemudian melakukan apersepsi dan menyampaikan pokok materi yang akan dipelajari Guru menjelaskan secara singkat metode pembelajaran TGT yang aan digunakan Guru membagi siswa dalam kelompok belajar berdasarkan daftar yang telah ditentukan, kemudian mempersilahkan siswa duduk secara kelompok di tempat yang telah ditentukan Guru memberi kesempatan kepada kelompok untuk berdiskusi mengenai materi dan menjawab soal yang disampaikan oleh guru Game: kotak soal Guru menjelaskan prosedur dan aturan dalam permainan, kemudian guru memimpin dan mengawasi jalannya permainan Turnamen: cerdas cermat Guru menjelaskan prosedur dan aturan dalam permainan, kemudian guru memimpin dan mengawasi jalannya turnamen Guru mengajak siswa untuk menjawab soal hasil diskusi Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari Guru menuntun siswa untuk berefleksi Guru membagikan soalposttest Guru mengumumkan kelompok terbaik dengan melihat total skor games dan turnamen. Kemudian guru menutup pembelajaran dengan salam.
Waktu 5 menit
5 menit
5 menit
25 mennit
25 menit
25 menit
15 menit 5 menit 10 menit 10 menit 5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 242
Lampiran 20 Soal Post-test 1. Tulislah definisi koperasi menurut UU Koperasi No. 17 Tahun 2012. 2. Sebut dan jelaskan jenis-jenis Koperasi berdasarkan UU RI No. 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian! 3. Sebutkan prinsip-prinsip Koperasi! 4. Sebutkan tujuan didirikannya Koperasi! 5. Sebutkan nilai-nilai yang mendasari kegiatan Koperasi!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 243
Lampiran 21 Kunci Jawaban Post-test No 1
2
Jawaban Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekomoni, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi” a. Koperasi Konsumen Koperasi konsumen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang penyediaan barang kebutuhan anggota dan nonanggota. b. Koperasi Produsen Koperasi produsen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang dihasilkan anggota kepada anggota dan nonanggota. c. Koperasi Jasa Koperasi jasa menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan jasa nonsimpan pinjam yang diperlukan oleh anggota dan nonanggota. d. Koperasi Simpan Pinjam Koperasi simpan pinjam menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satu-satunya usaha yang melayani anggota.
3
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka b. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis c. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 244
d. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan independen e. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengawas, pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati diri kegiatan, dan kemanfaatan koperasi. f. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat gerakan koperasi dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat local,nasional, regional, dan internasional. g. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh anggota. 4
Tujuan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan.
5
Nilai yang mendasari kegiatan koperasi, yaitu kekeluargaan,menolong diri sendiri, bertanggung jawab, demokrasi, persamaan, berkeadilan, dan kemandirian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 245
Lampiran 22 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU SELAMA MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT SIKLUS I
Hari, Tanggal
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Observer
:
No
Ya
Deskripsi
1
Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
2
Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.
3
Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TG.
4
Guru memberikan dorongan moivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok.
5
Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan soal.
6
Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.
7
Guru
mengamati
atau
mengobservasi
proses
pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok. 8
Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perseorangan.
9
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 246
memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri. 10
Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk menentukan peran masing-masing anggota dalam kelompok.
11
Guru
tidak
berinteraksi
dengan
siswa,
tidak
menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasana di dalam kelompok. 12
Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
13
Guru
hanya
berinteraksi
dan
memperhatikan
kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan. 14
Guru
dan
siswa
sama-sama
sibuk
dengan
pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. 15
Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
16
Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran memalui permainan dalam turnamen.
17
Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam turnamen.
18
Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik.
19
Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui ulangan pada akhir pokok bahasan.
20
Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan motivasi belajar melalui kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 247
Lampiran 23 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SELAMA MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT SIKLUS I
Hari,Tanggal
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Observer
:
No 1
Deskripsi
Ya
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe TGT.
2
Seluruh perhatian di arahkan pada materi diskusi dalam kelompok.
3
Siswa saling berbagi tugas dalam pengerjaan tugas.
4
Seluruh kelompok antusias mengikuti jalannya games dan turnamen.
5
Mendengarkan
penjelasan
teman
dalam
satu
kelompok. 6
Saling bertukar pikiran dan pendapat.
7
Mengajukan pertanyaaan yang berkaitan dengan pembelajaran kepada guru/teman.
8
Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.
9
Bertindak sportif dan jujur saat pelaksanaan games dan turnamen.
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 248
10
Siswa mendapat penghargaan dari guru baik verbal maupun non verbal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 249
Lampiran 24 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS KELAS SELAMA MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT SIKLUS I Hari, Tanggal
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Observer
:
No 1
Deskripsi
Ya
Kelas terdiri dari beberapa individu yang berbeda dalam hal kemampuan belajar.
2
Siswa menaati aturan-aturan yang ada di dalam pembelajaran.
3
Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
4
Buku-buku
dan
fasilitas
pembelajaran
mudah
ditemukan siswa di kelas atau di sekolah. 5
Ruang kelas tertata dengan bersih dan rapi.
6
Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
7
Kerja
dalam
kelompok
terhambat
dikarenakan
beberapa siswa yang tidakikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan. 8
Para
siswa
berperan
aktif
dalam
kegiatan
pembelajaran tipe TGT. 9
Sebagian besar dari telah memiliki sumber referensi yang digunakan.
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 250
10
Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
11
Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang lebih.
12
Beberapa siswa menolak bergabung dengan siswa yang lain di kelas itu.
13
Siswa-siswa tertentu nampaknya tidak menghargai siswa-siswa lainnya.
14
Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.
15
Hamper semua siswa menganggap materi pelajaran yang diberikan mudah.
16
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan untuk tercapainya tujuan yang diharapkan.
17
Kelas ini terorganisir dengan baik dan efisien.
18
Para
siswa
tampak
antusias
dengan
kerja
kelompoknya. 19
Setiap anggota kelas diberi kesempatan keistimewaan yang sama.
20
Para siswa bersaing untuk menunjukkan siapa yang melakukan pekerjaan yang paling baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 251
Lampiran 25 Instrumen Refleksi Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model TGT Nama Guru
:
Hari/Tanggal
:
Siklus
:
No 1
2
3 4
5 6
7
Uraian Penilaian guru berkaitan dengan komponen pembelajaran seperti materi ajar, contoh RPP, soal, kunci soal, suasana didalam kelas, cara kerja siswa baik individu maupun kelompok dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan Selama kerja kelompok apakah siswa: g. Mendengarkan orang lain h. Mengajukan pertanyaan i. Mengorganisasikan ide-idenya j. Mengorganisasika kelompok k. Mengacaukan kegiatan l. Melamun Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT Keuntungan yang dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pebelajaran kooperatif tipe TGT Apakah siswa berminat mengikuti KBM kooperatif tipe TGT yang telah dilakukan dan KBM selanjutnya yang akan dilakukan di dalam kelas?
Komentar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 252
Lampiran 26 Instrumen Refleksi Lembar Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Nama
:
No. Absen
:
Hari/Tanggal
:
Kelas
:
No
Aspek yang diamati
Skala Penilaian Sangat Senang
1
Bagaimanakah perasaan anda tentang proses pembelajaran dengan menggunakan metode TGT (topik pembahasan, media pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru, lingkungan kelas, dll)?
2
Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode TGT?
3
Apakah seama bekerja dalam kelompok saya: g. Mendengarkan orang lain h. Menngajukan pertanyaan i. Mengorganisasikan ide-ide saya j. Mengorganisasikan kelompok k. Mengacaukan kegiatan l. Melamun
Senang
Tidak Senang
Sangat Tidak Senang
Berminat
Tidak Berminat
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 253
Komentar 4
Hambatan apa yang anda temui selama melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode TGT Komentar
5
Keuntunga apa yang telah anda capai ketika diterapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut Komentar
6
Menurut anda hal-hal mana saja yang masih harus ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT
7
Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode TGT?
Komentar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 254
Lampiran 27
KUESIONER MOTIVASI BELAJAR (Setelah penerapan TGT) Nama
: ……………
Kelas
:……………
No Absen
:……………
Petunjuk pengisian: a. Bacalah setiap pernyataan baik-baik sebelum anda memberikan jawaban! b. Tulislah identitas siswa pada kolom yang telah disediakan! c. Berilah tanda (√) pada alternatif jawaban di kolom yang disediakan! Keterangan: SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
R
: Ragu-ragu
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
d. Istilah tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya! No 1
2
3
4
Pernyataan Jika terdapat hal yang kurang dimengerti saya selalu mencari informasi dari teman atau sumber belajar lainnya Saya mengerjakan tugas ekonomi dengan sungguhsungguh Setiap ada tugas ekonomi saya langsung mengerjakannya Saya tidak serius dalam mengerjakan tugas yang
SS
S
RR
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 255
5
6
7
8 9
10
11
12
13
14
15
16
diberikan oleh guru Saya selalu meminta bantuan teman untuk mengerjakan tugas tanpa harus berusaha lebih dahulu Saya belajar mata pelajaran ekonomi dengan tekun untuk meningkatkan prestasi Saya senang dengan metode yang diterapkan oleh guru saat memberikan pelajaran Belajar sudah menjadi kebutuhan saya Saya merasa gelisah bila saya tidak menguasai pelajaran ekonomi Situasi di kelas sangat kondusif sehingga saya merasa nyaman untuk mengikuti pelajaran Saya termotivasi belajar karena ada penghargaan yang diberikan sekolah berupa beasiswa Saya tertarik untuk mempelajari mata pelajaran ekonomi karena dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari Saya selalu mengikuti pelajaran dan tidak pernah membolos Saya merasa senang pada saat pembelajaran dibentuk kelompok karena temanteman yang enak diajak untuk diskusi Saya sering mengobrol di kelas ketika guru menjelaskan materi pelajaran Saya malas bertanya kepada guru mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 256
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
materi yang belum saya pahami Jika ada soal yang sulit maka saya tidak akan mengerjakannya Dengan belajar ilmu ekonomi, saya ingin mengajak orang untuk hidup hemat Saya termotivasi belajar ilmu ekonomi, supaya dapat dipercaya oleh guru untuk mengikuti lomba antar sekolah Saya termotivasi belajar ilmu ekonomi, supaya saya dipercaya oleh guru untuk membantu teman yang kesulitan dalam belajar ekonomi Metode pembelajaran yang digunakan guru saat proses pembelajaran terlalu monoton Saat pembelajaran dikelas, saya merasa nyaman karena kondisi ruang kelas yang bersih Guru dapat membuat kelas menjadi tenang kembali saat kelas mengalami kegaduhan Saya sering mengganggu teman yang sedang mengerjakan soal yang diberikan oleh guru Kondisi kelas kurang nyaman, karena banvak teman- teman yang kurang berbaur dengan teman yang lain Saya belajar mata pelajaran ekonomi dengan tekun agar mendapat pujian dari guru dan teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 257
Lampiran 28 Prosedur Permainan No
Prosedur
1
Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang.
2
Setiap kelompok menerima papan ular tangga, dadu, alat untuk bermain dan soal.
3
Setiap anggota kelompok mempunyai kesempatan untuk bermain atau menjalankan alat yang telah disedikan.
4
Dimulainya pengerjaan soal, yaitu dengan mengocok dadu dan mengambil soal yang tersedia di dalam amplop.
5
Setiap kelompok akan di damping oleh satu fasilitator yang akan memberikan pengarahan dan mengamati jalannya games.
6
Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan satu soal mulai dadi mengocok dadu adalah 2 menit. (1,5 menit x 10 soal = 15 menit untuk 10 soal).
7
Jika waktu habis dan siswa yang mendapat kesempatan tidak dapat menjawab soal maka soal akan dilempar kepada teman satu kelompok.
8
Jika jawaban benar maka akan diberikan skor tambahan 100, sedangkan jika salah diberikan skor 0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 258
Lampiran 29
Prosedur dalam Melaksanakan Kegiatan Turnamen No
Prosedur
1
Guru menentukan kelompok baru berdasarkan hasil penilaian games.
2
Guru mengelompokkan siswa ke dalam meja turnamen.
3
Guru akan memulai turnamen dengan memberi kesempatan kepada kelompok 1 untuk menjawab terlebih dahulu.
4
Guru membacakan soal kepada kelompok 1. Siswa yang akan menjawab harus mengangkat tangan.
5
Siswa yang mengangkat tangan pertama akan mendapat kesempatan menjawab terlebih dahulu. (ada 2 kali kesempatan)
6
Jika jawaban benar, maka akan diberi skor 100
7
Jika jawaban salah, maka akan dilempar kepada teman dalam satu kelompok untuk menjawabnya.
8
Jika soal tidak mampu dijawab maka akan dianggap hangus.
9
Untuk kelompok selanjutnya, dilakukan dengan cara yang sama seperti di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 259
Lampiran 30 Wawancara Siswa (Siklus I)
Peneliti
: Bagaimana kesan dan pesan setelah mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif tipe TGT?
Siswa
: Menyenangkan, seru, menarik
karena dapat belajar sambil
bermain. Peneliti
: Apakah dalam proses pembelajaran kalian dapat bekerja sama dengan kelompok?
Siswa
: Ya, kita dapat belajar berpendapat dengan ide-ide kita walaupun terkadang terdapat perbedaan pendapat antar teman kelompok.
Peneliti
: Apakah setelah mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif tipe TGT pemahaman terhadap materi meningkat?
Siswa
: Ya, kita cepat memahami materi
Peneliti
: Apa saran untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe TGT ini?
Siswa
: Waktunya terbatas sehingga kita tergesa-gesa saat mengerjakan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 260
Lampiran 31 Wawancara Guru (Siklus I)
Peneliti
: Bagaimana kesan Ibu setelah melaksanakan pembelajaran dengan model kooperatif tipe TGT?
Guru mitra
: Bagus, menyenangkan. Membuat suasana menjadi lebih bersemangat dan siswa menjadi lebih aktif.
Peneliti
: Apakah model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat membantu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa?
Guru mitra
: Menurut saya mampu, karena jika saya perhatikan siswa-siswa sangat menikmati proses pembelajaran.
Peneliti
: Menurut Ibu, apa hambatan untuk melakkukan model pembelajaran ini?
Guru mitra
: Persiapannya, dari perangkat pembelajarannya, pelaksanaanya, dan waktu yang diperlukan banyak.
Peneliti
: Apa saran untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe TGT ini?
Guru mitra
: Pengalokasian waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 261
Lampiran 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 263
Lampiran 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 265
Lampiran 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 266
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 267
Lampiran 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 268
Lampiran 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 269
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 270
Lampiran 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 271
Lampiran 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 273
Lampiran 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 274
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 275
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 276
Lampiran 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 277
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 278
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 279
SIKLUS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 280
Lampiran 41
DAFTAR PEMBAGIAN KELOMPOK SISWA KELAS X MIA 5
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama Dhea Indah Nawangwuri Anissa Salma Nabila M. Barokah Fretinu M. Zulfikar Al Afghani Eva Elmiyah Melati Ambarsari Kusumaningtyas Danang Wahyu Broto M. Syafiq Hanafi Farah Sausan Salsabila Della Marlita Dzikri Khairurrifa Sabath Arif Helmi Kurniawan Nabila Maharani Widya Dewi Dhinna Mutia Amini Faisal Satriawan Hendra M. Shaffanafi Kintan Alifia Listiyani Safitri Mentari Sukma Karunianissa Agista Rismanda Vandra Anisa Puspa Dewi Fernanda Sekar Erviansari
Jenis Kelamin P P L L P P L L P P L L P P L L P P L P P
Nama Kelompok
1
2
3
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 281
Lampiran 42 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SMAN 1 KASIHAN
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas / Semester
: X MIA 5 / 2
Materi Pokok
: Koperasi
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit (1 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti : KI 1
: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2
: Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3
: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 282
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4
: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator: 1.2 Mensyukuri sumberdaya sebagai karunia Tuhan YME dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Indikator : 1.2.1 Berdoa sebelum dan sesudah belajar 1.2.2 Menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan di kelas / sekolah. 2.1 Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, mandiri, kritis, dan analitis dalam memahami konsep koperasi dan pengelolaan koperasi. Indikator: 2.1.4. Berpikir kritis dalam mengidentifikasi mengenai konsep koperasi. 2.1.5. Memiliki rasa tanggung jawab dalam memanfaatkan pelayanan koperasi dan mengelola koperasi. 2.1.6. Mampu bekerja sama dalam mengelola koperasi sekolah. 3. 8 Mendiskripsikan konsep koperasi dan pengelolaan koperasi. Indikator: 3.8. 8 Mendeskripsikan organisasi koperasi. 3.8. 9 Mendeskripsikan pengelolaan koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 283
3.8. 10 Mendeskripsikan prosedur pendirian koperasi. 3.8. 11 Mendeskripsikan usaha pengembangan koperasi. 4.8 Menerapkan konsep koperasi dan pengelolaan koperasi. Indikator: 4.8.1
Mengidentifikasi peran koperasi di lingkungan sekolah.
4.8.2
Mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam mengelola koperasi sekolah.
C. Tujuan Pembelajaran 1.1.1 Setelah memahami koperasi, siswa berdoa sebelum dan sesudah belajar. 1.1.2 Setelah memahami koperasi, siswa bersemangat dalam menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan dikelas / sekolah. 2.1.1 Setelah mengetahui koperasi, siswa mampu berpikir kritis dalam dalam mengidentifikasi konsep koperasi. 2.1.2 Setelah memahami koperasi, siswa memiliki rasa tanggung jawab dalam memanfaatkan pelayanan koperasi dan mengelola koperasi. 2.1.3 Setelah memahami koperasi, siswa mampu bekerja sama dalam mengelola koperasi. 3.8.1 Setelah berdiskusi dalam kelompok, siswa mampu mendeskripsikan organisasi koperasi. 3.8.2 Setelah berdiskusi dalam kelompok, siswa mampu mendeskripsikan pengelolaan koperasi. 3.8.3 Setelah berdiskusi dalam kelompok, siswa mampu mendeskripsikan prosedur pendirian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 284
3.8.4 Setelah berdiskusi dalam kelompok, siswa mampu mendeskripsikan usaha pengembangan koperasi. 4.8.1 Setelah
mendiskusikan
dalam
kelompok,
siswa
mampu
mengidentifikasi peran koperasi di lingkungan sekolah. 4.8.2Setelah
mendiskusikan
dalam
kelompok,
siswa
mampu
mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam mengelola koperasi sekolah. D.
Materi Pembelajaran 1. Organisasi dan Pengelolaan Koperasi Organisasi
dan
pengelolaan
koperasi
memiliki
cirri
khusus
dibandingkan dengan bentuk badan usaha lainnya. Perangkat organisasi koperasi merupakan alat bagi pengelola untuk mencapai mencapai tujuan organisasi. a. Organisasi koperasi Pengorganisasian menghasilkan suatu pola tugas dan tanggung jawab yang terdiri atas unit-unit yang terintegrasi melalui huungan antarbagian koperasi. Hasil pengorganisasian adalah terjadinya kerja sama antarindividu, antarkelompok, antarbagian. Struktur organisasi koperasi dapat dibentuk dari segi internal dan eksternal organisasi. 1) Struktur internal organisasi koperasi Struktur internal organisasi koperasi melibatkan perangkat organisasi di dalam organisasi itu sendiri. Perangkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 285
organisasi
koperasi
adalah
rapat
anggota,
oengurus,
pengawas, dan pengelola. Di antara rapat anggota, pengurus, dan pengelola terjalin hubungan perintah dan tanggung jawab. Sedangkan pengawas hanya memiliki hubungan satu arah, yaitu bertanggung jawab terhadap rapat anggota, tanpa memberikan perintah pada perangkat organisasi lainnya Rapat Anggota
Pengurus
Pengawas
Pengelola Garis perintah Garis pertanggungjawaban
a. Struktur eksternal organisasi koperasi Struktur eksternal organisasi koperasi berhubungan dengan penggabungan
koperasi
sejenis
suatu
wilayah
tertentu.
Penggabungan itu dibutuhkan untuk pembinaan, pelatihan, kemudahan mendapat modal dan kebutuhan lainnya. Berkaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 286
dengan itu, ada koperasi induk, koperasi gabungan, koperasi pusat, dan koperasi primer.
Koperasi Induk
Koperasi Gabungan
Koperasi Gabungan
Koperasi Gabungan
Koperasi Pusat
Koperasi Pusat
Koperasi Pusat
Koperasi Primer
Koperasi Primer
Koperasi Primer
Koperasi Primer
Koperasi Primer
ANGGOTA KOPERASI PRIMER
b. Modal koperasi Modal koperasi dibutuhkan untuk membiayai usaha dan organisasi koperasi. Modal koperasi terdiri dari setoran pokok dan sertifikat modal koperasi sebagai modal awal. Setoran pokok dibayarkan oleh anggota pada saat yang bersangkutan mengajukan permohonan sebagai anggota. Setoran harus telah disetor penuh dengan bukti penyetoran yang sah dan tidak dapat dikembalikan. Sementara itu sertifikat modal koperasi diterbitkan oleh koperasi dengan nilai nominal per lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 287
maksimum sama dengan nilai setoran pokok. Nilai nominal sertifikat modal koperasi harus dicantumkan dalam mata uang Republik Indonesia. Sertifikat modal koperasi harus dibeli oleh setiap anggota koperasi dengan jumlah minimum sebagaimana ditetapkan dalan Anggaran Dasar. Pembelian sertifikat modalkoperasi merupakan tanda bukti penyertaan modal anggota di koperasi. Selain modal diatas, modal koperasi dapat berasal dari: (a) Hibah Hibah adalah pemberian uang dan/atau barang kepada koperasi sebagai modal usaha dengan sukarela tanpa imbalan jasa. Hibah tidak dapat dibagikan secara langsung atau tidak langsung kepada anggota, pengurus, dan pengawas. Hibah yang diberikan oleh pihak ketiga yang berasal dari sumber modal asing, baik langsung maupun tidak langsung, dapat diterima oleh suatu koperasi dan dilaporkan kepada menteri. (b) Modal penyertaan Modal penyertaan adalah penyetoran mmodal pada koperasi berupa uang dan/atau barang yang dapat dinilai dengan uang yang disetorkan oleh perorangan dan/atau badan
hukum
untuk
menambah
dan
memperkuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 288
permodalan
koperasi
guna
meningkatkan
kegiatan
usahanya. (c) Modal pinjaman yang berasal dari anggota, koperasi lainnya dan/atau anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat utang lainnya; dan/atau Pemerintah dan Pemerintah Daerah. (d) Sumber lain yang sah yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau ketentuan peraturan perundangundangan. 2. Pengelolaan Koperasi Dalam mengelola koperasi, perlu dipikirkan perangkat-perangkat organisasi, yaitu rapat anggota, pengurus, dan pengawas. Rapat anggota menetapkan garis-garis besar pola kebijakan yang harus dikerjakan pengurus. Pengurus bekerja atas dasar pola kebijakan yang ditetapkan rapat anggota dengan rambu-rambu anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Minimal sekali dalam setahun, pengurus menyampaikan laporan pertanggungjawaban pada rapat anggota. Sementara itu, pengawas betugas mengawasi kinerja pengurus dan melaporkan hasilnya secara tertulis pada rapat anggota. 3. Prosedur Pendirian dan Usaha Pengembangan Koperasi 1.
Prosedur Pendirian Koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 289
a. Proses pendirian koperasi dimulai dengan pelaksanaan rapat pembentukan koperasi di mana untuk koperasi primer didirikan oleh paling sedikit 20 orang perseorangan dengan memisahkan sebagian kekayaan pendiri atau anggota sebagai modal awal koperasi. Sementara itu, untuk koperasi sekunder didirikan oleh paling sedikit tiga koperasi primer. b. Rapat pembentukan koperasi dihadir oleh pejabat setempat yang berwenang untuk memberi pengarahan berkenaan dengan pembentukan koperasi, melihat proses pelaksanaan rapat pembentukan, sebagai
narasumber jika ada pertanyaan
berkaitan dengan perkoperasian, dan meneliti isi konsep anggaran dasar yang dibuat oleh para pendiri sebelum anggaran dasar tersebut diaktakan oleh notaris pembuat akta koperasi. c. Jika memungkinkan, rapat pembentukan koperasi dapat dihadiri oleh notaris pembuat akta koperasi, yaitu notaris yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM untuk membantu membuat/menyusun akta pendirian, perubahan anggaran dasar, dan pembubaran koperasi. d. Koperasi mempunyai tempat kedudukan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditentukan dalam Anggaran Dasar. Tempat kedudukan tersebut sekaligus merupakan kantor pusat koperasi. Dalam semua surat-menyurat, pengumuman yang diterbitkan oleh koperasi, barang cetakan, dan akta dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 290
hal koperasi menjadi pihak, harus disebutkan nama dan alamat lengkap koperasi. e. Pendirian koperasi dilakukan dengan akta pendirian koperasi yang dibuat oleh notaris. Jika disuatu kecamatan tidak terdapat notaris, maka akta pendirian koperasi dapat dibuat oleh camat yang telah disahkan sebagai pejabat pembuat akta koperasi oleh menteri. f. Akta pendirian koperasi keterangan
yang
memuat
berkaitan
dengan
anggaran pendirian
dasar dan koperasi.
Keterangan tersebut memuat sekurang-kurangnya hal-hal berikut: 1) nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, temapt tinggal, dan pekerjaan pendiri perseorangan atau nama, tempat kedudukan, dan alamat lengkap, serta nomor dan tanggal pengesahan badan hukum koperasi pendiri bagi koperasi sekunder. 2) susunan, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, tempat tinggal, dan pekerjaan pengawas dan pengurus yang pertama kali diangkat. g. Dalam pembuatan akta pendirian koperasi, seorang pendiri dapat diwakili oleh pendiri lain berdasarkan surat kuasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Permohonan akta pendirian koperasi diajukan secara tertulis oleh para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 291
pendiri secara bersama-sama atau kuasanya kepada menteri untuk mendapatkan pengesahan sebagai badan hukum. Jika permohonan
tidak
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan, maka dalam jangka waktu paling lama 30 hari sejak diterimanya permohonan, menteri harus menolak permohonan secara tertulis disertai alasanya. h. Koperasi memperoleh pengesahan sebagai badan hukum setelah akta pendirian koperasi disahkan oleh menteri. Pengesahan koperasi sebagai badan hukum setelah akta pendirian koperasi disahkan oleh menteri. Pengesahan koperasi sebagai badan hukum diberikan dalam jangka waktu paling lambat 30 hari sejak tanggal permohonan diterima. Jika menteri tidak melakukan pengesahan dalam jangka waktu 30 hari sejak tanggal permohonan diterima, maka akta pendirian koperasi dianggap sah. 2.
Pengembangan Koperasi a. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan koperasi antara lain
adalah
kesadaran
berkoperasi,
pengetahuan
dan
ketrampilan pengurus,modaldan peran pemerintah b. Langkah-langkah untuk mengembangkan koperasi antara lain sebagai berikut: 1) Memberikan penyuluhan teentang koperasi 2) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pengurus 3) Meningkatkan permodalan koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 292
3.
Peran Koperasi Peran pemerintah sangat diperlukan dalam usaha pengembangan koperasi, terutama pada hal-hal berikut: a. Membina dan mengembangkan koperasi secara terpadu melalui kerja sama antarinstansi b. Memberi kesempatan pada koperasi untuk berperan lebih besar dalam pelaksanaan pembengunan ekonomi c. Membentuk koperasi-koperasi pemerintah sebagai patokan bagi koperasi-koperasi lainnya.
E.
Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan pembelajaran
: Kooperatif
2. Metode Pembelajaran
:
a. Diskusi b. Tanya jawab 3. Model Pembelajaran F.
: Teams Games Tournament (TGT)
Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media
: kertas jawaban, kertas soal, papan make a match
2. Alat/bahan
: Spidol, kertas, peluit
3. Sumber Belajar
: Alam, S. 2013. Ekonomi untuk SMA dan MA
Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta: Airlangga G.
Langkah-Langkah Pembelajaran Kegiatan Kegiatan Siswa
Kegiatan Guru
Pembelajaran Kegiatan Awal
Menyiapkan semua peralatan
Memeriksa
kesiapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 293
(5 menit)
dan
buku
pelajaran
yang
diperlukan
ruang kelas, alat dan media
pembelajaran,
serta kesiapan siswa. Menjawab pertanyaan tentang
Melakukan
apersepsi
materi yang telah dipelajari
dengan
sebelumnya.
materi sebelumnya dan
menanyakan
mengkaitkannya dengan materi
yang
akan
dipelajari. Memperhatikan
yang
disampaikan guru.
Memotivasi dengan
siswa
menyampaikan
pentingnya
memahami
mengenai koperasi Siswa
memperhatikan
penjelasan guru.
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
dengan
memberikan
ilustrasi
tentang
model
pembelajaran yang akan diterapkan yaitu Team Games Tournament Kegiatan Inti ( 75 menit)
Mengamati: Membaca modul/handout dan
Mengamati: Memberikan
tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 294
berdiskusi secara kelompok
kepada
siswa
membahas
mengenai
berdiskusi
secara
organisasi
koperasi,
kelompok
mengenai
pengelolaan
koperasi,
organisasi
koperasi,
prosedur pendirian dan usaha
pengelolaan
koperasi,
pengembangan koperasi.
prosedur pendirian dan usaha
untuk
pengembangan
koperasi. Menanya:
Menanya:
Merumuskan
dan
Memberikan pertanyaan
menyampaikan
pertanyaan
kepada
yang
pengertian,
meminta kelompok untuk
terkait
kelompok
landasan, asas, tujuan, nilai,
menyiapkan
prinsip,
yang
jenis
dan
peran
koperasi.
terkait
dan
pertanyaan dengan
organisasi
koperasi,
pengelolaan
koperasi,
prosedur pendirian dan usaha
pengembangan
koperasi. Mencoba/Mengumpulkan
Mencoba/Mengumpulkan
informasi:
informasi:
Dalam kelompok (kelompok
Memberikan tugas kepada
games) yang telah dirancang
siswa untuk
berdiskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 295
guru, siswa atau kelompok
mengumpulkan data atau
melakukan penalaran antara
informasi dari berbagai
suatu data atau informasi yang
sumber yang diperoleh
diperoleh dengan fakta yang
dari
ada untuk dikaji ada tidaknya
bacaan.
hubungan diantara keduanya.
Guru membimbing siswa
berbagai
dalam
sumber
proses
pengumpulan informasi. Mengasosiasi/mengolah
Mengaosisiasi/mengolah
informasi:
informasi:
Setiap kelompok game diberi
Mengatur jalannya game:
kesempatan untuk menjawab
Games yang digunakan
pertanyaan
adalah “make a match”. -
Guru mitra meminta siswa
untuk
tetap
berada
di
dalam
kelompoknya masingmasing. -
Guru akan memanggil nomor
urut
yang
siswa akan
mengerjakan soal ke depan kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 296
-
Siswa
mengerjakan
soal sesuai no urut di bajunya -
Nomor 1, maka siswa dalam kelompok maju wajib
mencari
jawaban
dan
menempelkan
soal
dan jawaban di lembar “make
a
match”
sesuai nama kelompok di papan tulis. Begitu seterusnya. Setiap kelompok turmamen
Mengatur
diberi
turnamen.
kesempatan
menjawab pertanyaan
untuk
jalannya
Fasilitator
akan
membacakan soal pertama dan
dijawab
oleh
kelompok 1. Siswa yang mengangkat terlebih mendapat
tangan
dahulu
akan
kesempatan
pertama untuk menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 297
pertanyaan. Jika waktu yang diberikan habis dan tidak
bisa
dijawab,
pertanyaan
dapat
dialihkan ke kelompok yang lainnya. Mengkomunikasikan:
Mengkomunikasikan:
Setiap kelompok games di beri
Memberi
kesempatan
kepada kelompok games
untuk
menyampaikan hasil diskusi.
untuk
kesempatan
menyampaikan
jawaban hasil diskusi kelompok. Kegiatan Penutup
Membuat kesimpulan
Membimbing
(10 menit)
Melakukan refleksi
untuk
menyimpulkan
apa
yang
Memperhatikan dari guru.
penugasan
siswa
telah
dipelajari. Membimbing
siswa
untuk berefleksi Memberi penugasan
H.
Penilaian 1. Sikap Spiritual (KD dari KI 1) a. Jenis penilaian
: Non tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 298
b. Bentuk penilaian
: Observasi (pengamatan)
c. Instrumen
: Lembar Observasi (terlampir)
d. Rubrik penilaian
: Rubrik penilaian (terlampir)
2. Sikap Sosial (KD dari KI 2) a.
Jenis penilaian
: Non tes
b.
Bentuk penilaian
: Observasi (pengamatan)
c.
Instrumen
: Lembar Observasi (terlampir)
d.
Rubrik penilaian
: Rubrik penilaian (terlampir)
3. Pengetahuan (KD dari KI 3) a. Jenis penilaian
: Tes
b. Bentuk penilaian
: Tes tertulis (uraian)
c. Instrumen
: Soal Tes (terlampir)
d. Rubrik penilaian
: Rubrik penilaian (terlampir)
Yogyakarta, 21 Mei 2015 Guru Mata Pelajaran,
Peneliti ,
Sriyati, SE, M.Acc
Dyah Pertiwi
NIP. 19720203 200501 2 008
NIM. 111334052
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 299
Lampiran LEMBAR OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek ( ) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut: 4= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan; 3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadangkadang tidak melakukan; 2= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan; 1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.
: ………………………….
Kelas
Tanggal Pengamatan : …………………………. Materi Pokok
: …………………………. Menjaga Berdoa Kebersihan Sebelum Lingkunga dan
No
Jumlah n Hidup di
Nama Siswa Sesudah
Kelas/ Belajar Sekolah 1 1
Agista Rismanda Vandra
2
Anisa Puspa Dewi
2
3
4
1
2
3
4
Kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 300
3 Anissa Salma Nabila 4 Arif Helmi Kurniawan 5 Danang Wahyu Broto 6 Della Marlita 7 Dhea Indah Nawangwuri 8 Dhinna Mutia Amini 9 Dzikri Khairurrifa Sabath 10 Eva Elmiyah 11 Faisah Satriawan Hernanda 12 Farah Sausan Salsabila 13 14 15 16 17
Fernanda Sekar Erviansari Kintan Alifia Listiyani Safitri Melati Ambarsari Kusumaningtyas Mentari Sukma Karunianissa Muhammad Barokah Fretinu
18 Muhammad Shaffanafi 19 20 21
Muhammad Syafiq Hanafi Muhammad Zulfikar Al Afghani Nabila Maharani Widyadewi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 301
Petunjuk Penskoran : Perhitungan skor akhir menggunakan rumus
x 4 = skor akhir
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah: Sangat Baik
: apabila memperoleh skor : 3,33< skor ≤ 4,00
Baik
: apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup
: apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang
: apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 302
Lampiran LEMBAR OBSERVASI SIKAP SOSIAL Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik. Berilah tanda cek ( ) pada kolom skor sesuai sikap sosial yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut: 4= sangat baik; 3= baik; 2= cukup; 1= tidak pernah.
: ………………………….
Kelas
Tanggal Pengamatan : …………………………. Materi Pokok
: …………………………. Mampu Terlibat
bekerja
secara
sama
aktif
dan
dan
bertang
kritis
gung
Berpiki No
Nama Siswa
r Kritis
jawab 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Agista Rismanda Vandra 2 Anisa Puspa Dewi 3 Anissa Salma Nabila
Jumlah Kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 303
4 Arif Helmi Kurniawan 5 Danang Wahyu Broto 6 Della Marlita 7 Dhea Indah Nawangwuri 8 Dhinna Mutia Amini 9 Dzikri Khairurrifa Sabath 10 11
Eva Elmiyah Faisah Satriawan Hernanda
12 Farah Sausan Salsabila 13 14 15 16 17
Fernanda Sekar Erviansari Kintan Alifia Listiyani Safitri Melati Ambarsari Kusumaningtyas Mentari Sukma Karunianissa Muhammad Barokah Fretinu
18 Muhammad Shaffanafi 19 20 21
Muhammad Syafiq Hanafi Muhammad Zulfikar Al Afghani Nabila Maharani Widyadewi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 304
Petunjuk Penskoran : Perhitungan skor akhir menggunakan rumus
x 4 = skor akhir
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah: Sangat Baik
: apabila memperoleh skor : 3,33< skor ≤ 4,00
Baik
: apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup
: apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang
: apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 305
Lampiran LEMBAR SOAL PENGETAHUAN Soal 1. Apakah yang dimaksud dengan: a. Setoran pokok b. Sertifikat modal koperasi c. Modal penyertaan 2. Sebutkan peran pemerintah dalammemajukan usaha koperasi! 3. Tuliskanlah faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan koperasi. 4. Tuliskanlah langkah-langkah untuk mengembangkan koperasi. 5. Tuliskanlah sumber-sumber modal koperasi.
Jawaban: 1. ...... 2. ...... 3. ...... 4. ...... 5. ......
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 306
Petunjuk Penskoran: Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
x 4 = skor akhir
Sesuai Permendikbud No 1A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah: Sangat Baik
: apabila memperoleh skor : 3,33< skor ≤ 4,00
Baik
: apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup
: apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang
: apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 307
Lampiran 43
HANDOUT
A. Organisasi dan Pengelolaan Koperasi Organisasi dan pengelolaan koperasi memiliki cirri khusus dibandingkan dengan bentuk badan usaha lainnya. Perangkat organisasi koperasi merupakan alat bagi pengelola untuk mencapai mencapai tujuan organisasi. 1. Organisasi koperasi Pengorganisasian menghasilkan suatu pola tugas dan tanggung jawab yang terdiri atas unit-unit yang terintegrasi melalui huungan antarbagian koperasi. Hasil pengorganisasian adalah terjadinya kerja sama antarindividu, antarkelompok, antarbagian. Struktur organisasi koperasi dapat dibentuk dari segi internal dan eksternal organisasi. a. Struktur internal organisasi koperasi Struktur internal organisasi koperasi melibatkan perangkat organisasi di dalam organisasi itu sendiri. Perangkat organisasi koperasi adalah rapat anggota, pengurus, pengawas, dan pengelola. Di antara rapat anggota, pengurus, dan pengelola terjalin hubungan perintah dan tanggung jawab. Sedangkan pengawas
hanya
memiliki
hubungan
satu
arah,
yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 308
bertanggung jawab terhadap rapat anggota, tanpa memberikan perintah pada perangkat organisasi lainnya. Rapat Anggota
Pengurus
Pengawas
Pengelola Garis perintah Garis pertanggungjawaban Anggota adalah setiap orang yang terdaftar sebagai peserta pemilik koperasi sesuai dengan persyaratan dalam anggaran dasar. Untuk mendirikan satu koperasi primer sedikitnya harus ada 20 orang anggota. Rapat anggota adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi. Rapat anggota mengangkat dan memberhentikan pengurus serta pengawas. Pengurus melaksanakan keputusan-keputusan yang ditetapkan oleh rapat anggota untuk menggerakkan roda organisasi dalam merealisasikan yujuan yang ditetapkan. Pengawas bertugas melaksanakan pengawasan atas pekerjaan pengursus dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 309
membuat
laporan
secara
tertulis
tentang
pelksanaan
pengawasannya. Pengelola adalah pelaksana harian kegiatan koperasi yang diangkat oleh pengurus koperasi atas persetujuan rapat anggota. b. Struktur eksternal organisasi koperasi Struktur eksternal organisasi koperasi berhubungan dengan penggabungan
koperasi
sejenis
suatu
wilayah
tertentu.
Penggabungan itu dibutuhkan untuk pembinaan, pelatihan, kemudahan mendapat modal dan kebutuhan lainnya. Berkaitan dengan itu, ada koperasi induk, koperasi gabungan, koperasi pusat, dan koperasi primer. Koperasi Induk
Koperasi Gabungan
Koperasi Pusat
Koperasi Primer
Koperasi Primer
Koperasi Gabungan
Koperasi Gabungan
Koperasi Pusat
Koperasi Pusat
Koperasi Primer
Koperasi Primer
ANGGOTA KOPERASI PRIMER
Koperasi Primer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 310
Koperasi induk adalah gabungan dari sedikitnya 3 koperasi gabungan
yang
berkedudukan
di
ibukota
Negara.
Misalnya,induk koperasi pegawai negeri. Koperasi gabungan adalah dari sedikitnya 3 koperasi pusat dan berkedudukan di ibukota provinsi. Misalnya, Gabungan Pusat Koperasi Pegawai Negari. Koperasi pusat adalah gbungan dari paling sedikit 5 koperasi primer dan berkedudukan di ibukota kabupaten. Misalnya, Pusat Koperasi Pegawai Negeri. Koperasi rimer adalah koperasi yang merupakan perkumpulan dari sedikitnya 20 orang yang bergabung dengan tujuan yang sama dan mempunyai wilayah kerja di tingkat kecamatan/desa/dalam lembaga pemerintah dan sekolah-sekolah. c. Modal koperasi Modal koperasi dibutuhkan untuk membiayai usaha dan organisasi koperasi. Modal koperasi terdiri dari setoran pokok dan sertifikat modal koperasi sebagai modal awal. Setoran pokok dibayarkan oleh anggota pada saat yang bersangkutan mengajukan permohonan sebagai anggota. Setoran harus telah disetor penuh dengan bukti penyetoran yang sah dan tidak dapat dikembalikan. Sementara itu sertifikat modal koperasi diterbitkan oleh koperasi dengan nilai nominal per lembar maksimum sama dengan nilai setoran pokok. Nilai nominal sertifikat modal koperasi harus dicantumkan dalam mata uang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 311
Republik Indonesia. Sertifikat modal koperasi harus dibeli oleh setiap anggota koperasi dengan jumlah minimum sebagaimana ditetapkan dalan Anggaran Dasar. Pembelian sertifikat modalkoperasi merupakan tanda bukti penyertaan modal anggota di koperasi. Selain modal diatas, modal koperasi dapat berasal dari: 1) Hibah Hibah adalah pemberian uang dan/atau barang kepada koperasi sebagai modal usaha dengan sukarela tanpa imbalan jasa. Hibah tidak dapat dibagikan secara langsung atau tidak langsung kepada anggota, pengurus, dan pengawas. Hibah yang diberikan oleh pihak ketiga yang berasal dari sumber modal asing, baik langsung maupun tidak langsung, dapat diterima oleh suatu koperasi dan dilaporkan kepada menteri. 2) Modal penyertaan Modal penyertaan adalah penyetoran mmodal pada koperasi berupa uang dan/atau barang yang dapat dinilai dengan uang yang disetorkan oleh perorangan dan/atau badan
hukum
permodalan usahanya.
untuk
koperasi
menambah guna
dan
memperkuat
meningkatkan
kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 312
3) Modal pinjaman yang berasal dari anggota, koperasi lainnya dan/atau anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat utang lainnya; dan/atau Pemerintah dan Pemerintah Daerah. 4) Sumber lain yang sah yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau ketentuan peraturan perundangundangan. 2. Pengelolaan Koperasi Dalam mengelola koperasi, perlu dipikirkan perangkat-perangkat organisasi, yaitu rapat anggota, pengurus, dan pengawas. Rapat anggota menetapkan garis-garis besar pola kebijakan yang harus dikerjakan pengurus. Pengurus bekerja atas dasar pola kebijakan yang ditetapkan rapat anggota dengan rambu-rambu anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Minimal sekali dalam setahun, pengurus menyampaikan laporan pertanggungjawaban pada rapat anggota. Sementara itu, pengawas betugas mengawasi kinerja pengurus dan melaporkan hasilnya secara tertulis pada rapat anggota. B. Prosedur Pendirian dan Usaha Pengembangan Koperasi 1.
Prosedur Pendirian Koperasi a. Proses pendirian koperasi dimulai dengan pelaksanaan rapat pembentukan koperasi di mana untuk koperasi primer didirikan oleh paling sedikit 20 orang perseorangan dengan memisahkan sebagian kekayaan pendiri atau anggota sebagai modal awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 313
koperasi. Sementara itu, untuk koperasi sekunder didirikan oleh paling sedikit tiga koperasi primer. b. Rapat pembentukan koperasi dihadir oleh pejabat setempat yang berwenang untuk memberi pengarahan berkenaan dengan pembentukan koperasi, melihat proses pelaksanaan rapat pembentukan, sebagai narasumber jika ada pertanyaan berkaitan dengan perkoperasian, dan meneliti isi konsep anggaran dasar yang dibuat oleh para pendiri sebelum anggaran dasar tersebut diaktakan oleh notaris pembuat akta koperasi. c. Jika memungkinkan, rapat pembentukan koperasi dapat dihadiri oleh notaris pembuat akta koperasi, yaitu notaris yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM untuk membantu
membuat/menyusun
akta
pendirian,
perubahan
anggaran dasar, dan pembubaran koperasi. d. Koperasi mempunyai tempat kedudukan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditentukan dalam Anggaran Dasar. Tempat kedudukan tersebut sekaligus merupakan kantor pusat koperasi. Dalam semua surat-menyurat, pengumuman yang diterbitkan oleh koperasi, barang cetakan, dan akta dalam hal koperasi menjadi pihak, harus disebutkan nama dan alamat lengkap koperasi. e. Pendirian koperasi dilakukan dengan akta pendirian koperasi yang dibuat oleh notaris. Jika disuatu kecamatan tidak terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 314
notaris, maka akta pendirian koperasi dapat dibuat oleh camat yang telah disahkan sebagai pejabat pembuat akta koperasi oleh menteri. f. Akta pendirian koperasi memuat anggaran dasar dan keterangan yang berkaitan dengan pendirian koperasi. Keterangan tersebut memuat sekurang-kurangnya hal-hal berikut: 1) nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, temapt tinggal, dan pekerjaan
pendiri
perseorangan
atau
nama,
tempat
kedudukan, dan alamat lengkap, serta nomor dan tanggal pengesahan badan hukum koperasi pendiri bagi koperasi sekunder. 2) susunan, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, tempat tinggal, dan pekerjaan pengawas dan pengurus yang pertama kali diangkat. g. Dalam pembuatan akta pendirian koperasi, seorang pendiri dapat diwakili oleh pendiri lain berdasarkan surat kuasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Permohonan akta pendirian koperasi diajukan secara tertulis oleh para pendiri secara bersama-sama atau kuasanya kepada menteri untuk mendapatkan permohonan
pengesahan tidak
sesuai
sebagai dengan
badan
hukum.
ketentuan
Jika
peraturan
perundang-undangan, maka dalam jangka waktu paling lama 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 315
hari sejak diterimanya permohonan, menteri harus menolak permohonan secara tertulis disertai alasanya. h. Koperasi memperoleh pengesahan sebagai badan hukum setelah akta pendirian koperasi disahkan oleh menteri. Pengesahan koperasi sebagai badan hukum setelah akta pendirian koperasi disahkan oleh menteri. Pengesahan koperasi sebagai badan hukum diberikan dalam jangka waktu paling lambat 30 hari sejak tanggal permohonan diterima. Jika menteri tidak melakukan pengesahan dalam jangka waktu 30 hari sejak tanggal permohonan diterima, maka akta pendirian koperasi dianggap sah. 2.
Pengembangan Koperasi a. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan koperasi antara lain
adalah
kesadaran
berkoperasi,
pengetahuan
dan
ketrampilan pengurus,modaldan peran pemerintah b. Langkah-langkah untuk mengembangkan koperasi antara lain sebagai berikut: 1) Memberikan penyuluhan teentang koperasi 2) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pengurus 3) Meningkatkan permodalan koperasi 3.
Peran Pemerintah Peran pemerintah sangat diperlukan dalam usaha pengembangan koperasi, terutama pada hal-hal berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 316
a. Membina dan mengembangkan koperasi secara terpadu melalui kerja sama antarinstansi b. Memberi kesempatan pada koperasi untuk berperan lebih besar dalam pelaksanaan pembengunan ekonomi c. Membentuk koperasi-koperasi pemerintah sebagai patokan bagi koperasi-koperasi lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 317
Lampiran 44 Soal Games”make a match” Deskripsi
Pasangan
Struktur organisasi koperasi yang melibatkan perangkat organisasi di dalam organisasi itu
Struktur Internal
sendiri Struktur organisasi yang berhubungan dengan penggabungan koperasi sejenis pada suatu
Struktur Eksternal
wilayah tertentu Setoran yang dibayarkan oleh anggota pada saat yang bersangkutan mengajukan permohonan
Setoran Pokok
sebagai anggota Pemberian
uang
dan/atau
barang
kepada
koperasi sebagai modal usaha dengan sukarela
Hibah
tanpa imbalan jasa Penyetoran mmodal pada koperasi berupa uang dan/atau barang yang dapat dinilai dengan uang yang disetorkan oleh perorangan dan/atau badan
Modal Penyertaan
hukum untuk menambah dan memperkuat permodalan
koperasi
guna
meningkatkan
kegiatan usahanya Kesadaran ketrampilan
berkoperasi,
pengetahuan
pengurus,modaldan
dan peran
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan
pemerintah koperasi Memberikan penyuluhan teentang koperasi, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pengurus, meningkatkan permodalan koperasi
Langkah-langkah mengembangkan koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 318
Membina dan mengembangkan koperasi secara terpadu
melalui
kerja
sama
antarinstansi,
memberi kesempatan pada koperasi untuk berperan
lebih
besar
dalam
pelaksanaan
Peran Pemerintah
pembengunan ekonomi, membentuk koperasikoperasi pemerintah sebagai patokan bagi koperasi-koperasi lainnya Gabungan dari sedikitnya 3 koperasi gabungan
Koperasi Induk
yang berkedudukan di ibukota Negara Gabungan dari sedikitnya 3 koperasi pusat dan Koperasi Gabungan berkedudukan di ibukota provinsi Gabungan dari sedikitnya 3 koperasi primer dan
Koperasi Pusat
berkedudukan di ibukota kabuupaten Perkumpulan dari sedikitnya 20 orang yang bergabung dengan tujuan yang sama dan mempunyai
wilayah
kerja
di
tingkat
Koperasi Primer
kecamatan/desa/dalam lembaga pemerintah dan sekolah-sekolah. Yang
bertugas
melaksanakan
keputusan-
keputusan yang ditetapkan oleh rapat anggota
Pengurus
untuk menggerakkan roda organisasi dalam merealisasikan tujuan yang ditetapkan Yang bertugas melaksanakan pengawasan atas pekerjaan pengurus dan membuat laporan secara
tertulis
tentang
Pengawas
pelaksanaan
pengawasannya Yang
bertugas
sebagai
pelaksana
harian
kegiatan koperasi yang diangkat oleh pengurus koperasi atas persetujuan rapat anggota
Pengelola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 319
Lampiran 45 Soal dan Kunci JawabanTournament Soal Berikut
ini
adalah
Jawaban sumber-sumber
modal koprasi: setoran pokok, hibah, modal penyertaan, sertifikat modal
setoran pokok dan sertifikat modal koperasi
koperasi, modal pinjaman. Yang merupakan modal awal pendirian koperasi adalah …. Syarat
jumlah
minimum
anggota
20 orang
koperasi primer adalah …. Melaksanakan
keputusan-keputusan
yang ditetapkan oleh rapat anggota pengurus koperasi
untuk menggerakkan roda organisasi dalam
merealisasikan
tujuan
yang
ditetapkan merupakan tugas dari … Gabungan dari sedikitnya 3 koperasi koperasi gabungan
pusat dan berkedudukan di ibukota provinsi disebut …. Pemberian Jelaskan definisi hibah!
uang
dan/atau
barang
kepada koperasi sebagai modal usaha dengan sukarela tanpa imbalan jasa hibah,
Sebutkan sumber-sumber modal koperasi selain sumber awal koperasi!
pinjaman
modal dari
penyertaan,
modal
anggota/koperasi
lain/bank, sumber lain yang sah yang tidak bertentangan dengan anggaran
Sebutkan faktor-faktor yang
Kesadaran berkoperasi, pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 320
dan ketrampilan pengurus,modaldan
mempengaruhi kehidupan koperasi!
peran pemerintah Setoran yang dibayarkan oleh anggota Jelaskan definisi setoran awal dalam
pada
saat
mengajukan
pe1rkoperasian!
yang
bersangkutan
permohonan
anggota Yang bertugas sebagai pelaksana harian kegiatan koperasi yang diangkat oleh
pengelola koperasi
pengurus koperasi atas persetujuan rapat anggota adalah …. Gabungan dari sedikitnya 3 koperasi gabungan
yang
berkedudukan
ibukota Negara disebut ….
di
koperasi induk
sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 321
Lampiran 46
Soal Post-test 1. Apakah yang dimaksud dengan: a. Setoran pokok b. Sertifikat modal koperasi c. Modal penyertaan 2. Sebutkan peran pemerintah dalam memajukan usaha koperasi! 3. Tuliskanlah faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan koperasi. 4. Tuliskanlah langkah-langkah untuk mengembangkan koperasi. 5. Tuliskanlah sumber-sumber modal koperasi.
Jawaban:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 322
Lampiran 47 Kunci Jawaban Soal Post-test No. Soal
Jawaban
1
a. Setoran pokok adalah setoran yang dibayarkan oleh anggota pada saat yang bersangkutan mengajukan permohonan sebagai anggota. b. Sertifikat modal koperasi adalah sertifikat yang diterbitkan oleh koperasi dengan nilai nominal per lembar maksimum sama dengan nilai setoran pokok. c. Modal penyertaan adalah penyetoran modal pada koperasi berupa uang dan/atau barang yang dapat dinilai dengan uang yang disetorkan oleh perorangan dan/atau badan hukum untuk menambah
dan
memperkuat
permodalan
koperasi
guna
meningkatkan kegiatan usahanya. 2
Peran pemerintah sangat diperlukan dalam usaha pengembangan koperasi, terutama pada hal-hal berikut: a. Membina dan mengembangkan koperasi secara terpadu melalui kerja sama antarinstansi b. Memberi kesempatan pada koperasi untuk berperan lebih besar dalam pelaksanaan pembengunan ekonomi c. Membentuk koperasi-koperasi pemerintah sebagai patokan bagi koperasi-koperasi lainnya.
3
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan koperasi antara lain: a. kesadaran berkoperasi b. pengetahuan dan ketrampilan pengurus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 323
c. modaldan peran pemerintah 4
Langkah-langkah untuk mengembangkan koperasi antara lain sebagai berikut: a. Memberikan penyuluhan teentang koperasi b. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pengurus c. Meningkatkan permodalan koperasi
5
Sumber-sumber modal koperasi antara lain: a. Setoran pokok b. Sertifikat modal koperasi c. Hibah d. Modal penyertaan e. Modal pinjaman f. Sumber lain yang sah dan tidak bertentangan dengan Anggara Dasar peraturan perundang-undangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 324
Lampiran 48 Soal Diskusi
Setelah mempelajari koperasi, apakah terdapat pengaruh terhadap kehidupan masyarakat sekitar? Dalam bentuk apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 325
Lampiran 49 Prosedur permainan make a macth: No
Prosedur
1
Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
2
Setiap kelompok akan menerima kartu soal dan jawaban secara acak.
3
Setiap anggota kelompok akan memiliki kesempatan untuk mengerjakan soal secara bergantian sesuai dengan urutan.
4
Dimulainya pengerjaan soal, jika guru mengatakan “nomor urut 1 silahkan kerjakan soal”, kemudian ditandai bunyi peliut 1 kali berarti siswa dalam masing-masing kelompok yang bernomor 1 wajib mencari jawaban dan menempelkan soal beserta jawaban di papan make a macth.
5
Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan saru soal mulai dari mengambil soal, mencari jawaban dan menempel soal beserta jawaban adalah 1,5 menit. (1,5 menit x 10 soal = 15 menit untuk 10soal).
6
Jika waktu habis akan ditandai dengan bunyi peluit 2 kali.
7
Jika siswa sudah menempelkan soal dan jawaban, maka fasilitator akan segera mengoreksi.
8
Jika soal dan jawaban benar maka akan diberi skor 100, jika salah akan diberi skor 0.
9
Begitu juga seterusnya sampai siswa dengan nomor terakhir memperoleh kesempatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 326
Lampiran 50 Prosedur dalam Melaksanakan Kegiatan Turnamen No
Prosedur
1
Guru menentukan kelompok baru berdasarkan hasil penilaian games.
2
Guru mengelompokkan siswa ke dalam meja turnamen.
3
Guru akan memulai turnamen dengan memberi kesempatan kepada kelompok 1 untuk menjawab terlebih dahulu.
4
Guru membacakan soal kepada kelompok 1. Siswa yang akan menjawab harus mengangkat tangan.
5
Siswa yang mengangkat tangan pertama akan mendapat kesempatan menjawab terlebih dahulu. (ada 2 kali kesempatan)
6
Jika jawaban benar, maka akan diberi skor 100
7
Jika jawaban salah, maka akan dilempar kepada teman dalam satu kelompok untuk menjawabnya.
8
Jika soal tidak mampu dijawab maka akan dianggap hangus.
9
Untuk kelompok selanjutnya, dilakukan dengan cara yang sama seperti di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 327
Lampiran 51 SKENARIO PEMBELAJARAN No 1
2
3
4
5
6
7 8 9 10 11
Kegiatan Guru Guru membuka pelajaran dengan salam kemudian melakukan apersepsi dan menyampaikan pokok materi yang akan dipelajari Guru menjelaskan secara singkat metode pembelajaran TGT yang aan digunakan Guru membagi siswa dalam kelompok belajar berdasarkan daftar yang telah ditentukan, kemudian mempersilahkan siswa duduk secara kelompok di tempat yang telah ditentukan Guru memberi kesempatan kepada kelompok untuk berdiskusi mengenai materi dan menjawab soal yang disampaikan oleh guru Game: make a match Guru menjelaskan prosedur dan aturan dalam permainan, kemudian guru memimpin dan mengawasi jalannya permainan Turnamen: cerdas cermat Guru menjelaskan prosedur dan aturan dalam permainan, kemudian guru memimpin dan mengawasi jalannya turnamen Guru mengajak siswa untuk menjawab soal hasil diskusi Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari Guru menuntun siswa untuk berefleksi Guru membagikan soal posttest Guru mengumumkan kelompok terbaik dengan melihat total skor games dan turnamen. Kemudian guru menutup pembelajaran dengan salam.
Waktu 5 menit
5 menit
5 menit
10 mennit
15 menit
20 menit
5 menit 5 menit 5 menit 10 menit 5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 328
Lampiran 52 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU SELAMA MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT SIKLUS II
Hari, Tanggal
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Observer
:
No
Ya
Deskripsi
1
Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
2
Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.
3
Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT.
4
Guru memberikan dorongan moivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok.
5
Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan soal.
6
Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.
7
Guru
mengamati
atau
mengobservasi
proses
pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok. 8
Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perseorangan.
9
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 329
memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri. 10
Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk menentukan peran masing-masing anggota dalam kelompok.
11
Guru
tidak
berinteraksi
dengan
siswa,
tidak
menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasana di dalam kelompok. 12
Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
13
Guru
hanya
berinteraksi
dan
memperhatikan
kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan. 14
Guru
dan
siswa
sama-sama
sibuk
dengan
pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. 15
Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
16
Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran memalui permainan dalam turnamen.
17
Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam turnamen.
18
Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik.
19
Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui ulangan pada akhir pokok bahasan.
20
Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan motivasi belajar melalui kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 330
Lampiran 53 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SELAMA MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT SIKLUS II
Hari,Tanggal
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Observer
:
No 1
Deskripsi
Ya
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe TGT.
2
Seluruh perhatian di arahkan pada materi diskusi dalam kelompok.
3
Siswa saling berbagi tugas dalam pengerjaan tugas.
4
Seluruh kelompok antusias mengikuti jalannya games dan turnamen.
5
Mendengarkan
penjelasan
teman
dalam
satu
kelompok. 6
Saling bertukar pikiran dan pendapat.
7
Mengajukan pertanyaaan yang berkaitan dengan pembelajaran kepada guru/teman.
8
Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.
9
Bertindak sportif dan jujur saat pelaksanaan games dan turnamen.
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 331
10
Siswa mendapat penghargaan dari guru baik verbal maupun non verbal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 332
Lampiran 54 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS KELAS SELAMA MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT SIKLUS II Hari, Tanggal
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Observer
:
No 1
Deskripsi
Ya
Kelas terdiri dari beberapa individu yang berbeda dalam hal kemampuan belajar.
2
Siswa menaati aturan-aturan yang ada di dalam pembelajaran.
3
Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
4
Buku-buku
dan
fasilitas
pembelajaran
mudah
ditemukan siswa di kelas atau di sekolah. 5
Ruang kelas tertata dengan bersih dan rapi.
6
Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
7
Kerja
dalam
kelompok
terhambat
dikarenakan
beberapa siswa yang tidakikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan. 8
Para
siswa
berperan
aktif
dalam
kegiatan
pembelajaran tipe TGT. 9
Sebagian besar dari telah memiliki sumber referensi
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 333
yang digunakan. 10
Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
11
Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang lebih.
12
Beberapa siswa menolak bergabung dengan siswa yang lain di kelas itu.
13
Siswa-siswa tertentu nampaknya tidak menghargai siswa-siswa lainnya.
14
Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.
15
Hamper semua siswa menganggap materi pelajaran yang diberikan mudah.
16
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan untuk tercapainya tujuan yang diharapkan.
17
Kelas ini terorganisir dengan baik dan efisien.
18
Para
siswa
tampak
antusias
dengan
kerja
kelompoknya. 19
Setiap anggota kelas diberi kesempatan keistimewaan yang sama.
20
Para siswa bersaing untuk menunjukkan siapa yang melakukan pekerjaan yang paling baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 334
Lampiran 55 Instrumen Refleksi Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model TGT Nama Guru
:
Hari/Tanggal
:
Siklus
:
No 1
2
3 4
5 6
7
Uraian Penilaian guru berkaitan dengan komponen pembelajaran seperti materi ajar, contoh RPP, soal, kunci soal, suasana didalam kelas, cara kerja siswa baik individu maupun kelompok dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan Selama kerja kelompok apakah siswa: m. Mendengarkan orang lain n. Mengajukan pertanyaan o. Mengorganisasikan ide-idenya p. Mengorganisasika kelompok q. Mengacaukan kegiatan r. Melamun Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT Keuntungan yang dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pebelajaran kooperatif tipe TGT Apakah siswa berminat mengikuti KBM kooperatif tipe TGT yang telah dilakukan dan KBM selanjutnya yang akan dilakukan di dalam kelas?
Komentar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 335
Lampiran 56 Instrumen Refleksi Lembar Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Nama
:
No. Absen
:
Hari/Tanggal
:
Kelas
:
No
Aspek yang diamati
Skala Penilaian Sangat Senang
1
Bagaimanakah perasaan anda tentang proses pembelajaran dengan menggunakan metode TGT (topik pembahasan, media pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru, lingkungan kelas, dll)?
2
Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode TGT?
3
Apakah seama bekerja dalam kelompok saya: m. Mendengarkan orang lain n. Menngajukan pertanyaan o. Mengorganisasikan ide-ide saya p. Mengorganisasikan kelompok q. Mengacaukan kegiatan r. Melamun
Senang
Tidak Senang
Sangat Tidak Senang
Berminat
Tidak Berminat
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 336
Komentar 4
Hambatan apa yang anda temui selama melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode TGT Komentar
5
Keuntunga apa yang telah anda capai ketika diterapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut Komentar
6
Menurut anda hal-hal mana saja yang masih harus ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT
7
Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode TGT?
Komentar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 337
Lampiran 57
KUESIONER MOTIVASI BELAJAR (Setelah penerapan TGT) Nama
: ……………
Kelas
:……………
No Absen
:……………
Petunjuk pengisian: a. Bacalah setiap pernyataan baik-baik sebelum anda memberikan jawaban! b. Tulislah identitas siswa pada kolom yang telah disediakan! c. Berilah tanda (√) pada alternatif jawaban di kolom yang disediakan! Keterangan: SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
R
: Ragu-ragu
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
d. Istilah tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya! No 1
2
3
4
Pernyataan Jika terdapat hal yang kurang dimengerti saya selalu mencari informasi dari teman atau sumber belajar lainnya Saya mengerjakan tugas ekonomi dengan sungguhsungguh Setiap ada tugas ekonomi saya langsung mengerjakannya Saya tidak serius dalam mengerjakan tugas yang
SS
S
RR
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 338
5
6
7
8 9
10
11
12
13
14
15
16
diberikan oleh guru Saya selalu meminta bantuan teman untuk mengerjakan tugas tanpa harus berusaha lebih dahulu Saya belajar mata pelajaran ekonomi dengan tekun untuk meningkatkan prestasi Saya senang dengan metode yang diterapkan oleh guru saat memberikan pelajaran Belajar sudah menjadi kebutuhan saya Saya merasa gelisah bila saya tidak menguasai pelajaran ekonomi Situasi di kelas sangat kondusif sehingga saya merasa nyaman untuk mengikuti pelajaran Saya termotivasi belajar karena ada penghargaan yang diberikan sekolah berupa beasiswa Saya tertarik untuk mempelajari mata pelajaran ekonomi karena dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari Saya selalu mengikuti pelajaran dan tidak pernah membolos Saya merasa senang pada saat pembelajaran dibentuk kelompok karena temanteman yang enak diajak untuk diskusi Saya sering mengobrol di kelas ketika guru menjelaskan materi pelajaran Saya malas bertanya kepada guru mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 339
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
materi yang belum saya pahami Jika ada soal yang sulit maka saya tidak akan mengerjakannya Dengan belajar ilmu ekonomi, saya ingin mengajak orang untuk hidup hemat Saya termotivasi belajar ilmu ekonomi, supaya dapat dipercaya oleh guru untuk mengikuti lomba antar sekolah Saya termotivasi belajar ilmu ekonomi, supaya saya dipercaya oleh guru untuk membantu teman yang kesulitan dalam belajar ekonomi Metode pembelajaran yang digunakan guru saat proses pembelajaran terlalu monoton Saat pembelajaran dikelas, saya merasa nyaman karena kondisi ruang kelas yang bersih Guru dapat membuat kelas menjadi tenang kembali saat kelas mengalami kegaduhan Saya sering mengganggu teman yang sedang mengerjakan soal yang diberikan oleh guru Kondisi kelas kurang nyaman, karena banvak teman- teman yang kurang berbaur dengan teman yang lain Saya belajar mata pelajaran ekonomi dengan tekun agar mendapat pujian dari guru dan teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 340
Lampiran 58 Wawancar siswa (Siklus II)
Peneliti
: Bagaimana kesan dan pesan setelah mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif tipe TGT?
Siswa
: Menyenangkan, pembelajaran menjadi tidak monoton.
Peneliti
: Apakah dalam proses pembelajaran kalian dapat bekerja sama dengan kelompok?
Siswa
: Ya, kami saling berdiskusidan bekerja sama.
Peneliti
: Apakah setelah mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif tipe TGT pemahaman terhadap materi meningkat?
Siswa
: Ya, kami dapat memahami materi kopersi dengan mudah.
Peneliti
: Apa saran untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe TGT ini?
Siswa
: Masih mengenai waltu. Waktunya dibuat lebih lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 341
Lampiran 59 WawancaraGuru (Siklus II)
Peneliti
: Bagaimana kesan Ibu setelah melaksanakan pembelajaran dengan model kooperatif tipe TGT?
Guru mitra
: Model ini mampu menambah vasiasi model pembelajaran yang biasanya dilakukan.
Peneliti
: Apakah model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat membantu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa?
Guru mitra
: Untuk motivasi belajar menurut saya sudah berhasil, namun untuk hasil belajar yang maksimal karena waktunya terbatas dapat ditambah penugasan pada siswa untuk belajar mandiri terlebih dahulu.
Peneliti
:
Menurut
Ibu,
apa
hambatan
untuk
melakukan
model
pembelajaran ini? Guru mitra
: Persiapannya, dari perangkat pembelajarannya, pelaksanaanya, dan memerlukan waktu yang banyak.
Peneliti
: Apa saran untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe TGT ini?
Guru mitra
: Persiapan harus matang dan sebaik mungkin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 342
Lampiran 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 343
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 344
Lampiran 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 345
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 346
Lampiran 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 347
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 348
Lampiran 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 349
Lampiran 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 350
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 351
Lampiran 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 352
Lampiran 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 353
Lampiran 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 354
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 355
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 356
Lampiran 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 357
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 358
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 359
Lampiran 69 PERHITUNGAN DISTRIBUSI FREKUENSI MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PAP I Sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Pengkategorian tingggi rendahnya motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut: Pedoman:
120 - 130
= Sangat Tinggi
109 - 119
= Tinggi
94 – 108
= Sedang
83 – 93
= Rendah
26 – 82
= Sangat Rendah
Diketahui item pernyataan pada kuesioner motivasi belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah 26 item pernyataan: a. Skor tertinggi yang dapat dicapai
: (5 x 26)
= 130
b. Skor terendah yang dapat dicapai
: (1 x 26)
= 26
Skor : skor terendah + % kategori (skor tertinggi – skor terendah) Tabel perhitungan PAP I Perhitungan
Rentang Skor
Kategori
26 + 90% (130 – 26) = 110
120 – 130
Sangat Tinggi
26 + 80% (130 – 26) = 95
109 – 119
Tinggi
26 + 65% (130 – 26) = 84
94 – 108
Sedang
26 + 55% (130 – 26) = 74
83 – 93
Rendah
Dibawah 55%
26 – 82
Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 360
Lampiran 70 PERHITUNGAN DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PAP I Sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Pengkategorian tingggi rendahnya hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: Pedoman:
90 - 100
= Sangat Tinggi
80 - 89
= Tinggi
65 – 79
= Sedang
55 – 64
= Rendah
0 - 54
= Sangat Rendah
Diketahui jumlah pertanyaan yang diberikan setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah 5 pertanyaan: c. Skor tertinggi yang dapat dicapai
: (20 x 5)
= 100
d. Skor terendah yang dapat dicapai
: (20 x 0)
=0
Skor : skor terendah + % kategori (skor tertinggi – skor terendah) Tabel perhitungan PAP I Perhitungan
Rentang Skor
Kategori
0 + 90% (100 – 0) = 90
90 – 100
Sangat Tinggi
0 + 80% (100 – 0) = 80
80 – 89
Tinggi
0 + 65% (100 – 0) = 65
65 – 79
Sedang
0 + 55% (100 – 0) = 55
55 – 64
Rendah
Dibawah 55%
0 - 54
Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 361
Lampiran 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 362
Lampiran 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 363
Lampiran 73 Hasil Tabulasi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Pra Penelitian
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Agista Anisa Anissa Arif Danang Della Dhea Dhinna Dzikri Eva Faisah Farah Fernanda Kintan Melati Mentari
1 3 5 4 3 2 5 4 2 5 4 4 4 4 4 5 4
2 3 5 4 3 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 2 4 3 4 3
4 3 2 3 3 3 4 4 3 5 5 4 4 5 4 5 4
5 2 5 3 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 5 4
6 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4
7 4 5 4 5 2 3 3 3 1 3 3 4 4 3 4 3
8 5 5 4 2 1 4 3 5 5 4 5 5 4 4 5 4
9 10 3 4 5 4 1 4 5 2 1 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 3 2 1 2 4 4 3 3 3 2 3 2
Jawaban Kuesioner No Item 11 12 13 14 15 16 4 5 4 4 1 3 5 5 5 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 5 5 5 1 5 2 2 1 1 2 2 3 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 3 3 5 5 3 3 4 4 5 4 4 5 2 4 5 3 4 3 3 4 5 3 4 4 2 4 4 4 1 5 5 4 4 4 3 5 4 4 5 4 3 3 4 4 5 3 5 5 3 4 5 4 3 3
Total 17 1 3 3 3 4 4 4 3 4 1 5 5 5 3 5 3
18 3 5 4 5 2 3 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4
19 4 5 4 4 1 3 4 3 4 3 1 5 5 3 3 3
20 5 5 4 5 1 3 4 3 4 3 2 5 5 3 4 4
21 3 2 1 1 2 2 2 3 1 2 2 1 3 2 5 3
22 4 4 2 5 1 3 3 3 3 3 3 5 4 4 4 4
23 4 4 3 5 2 4 3 3 3 3 3 1 4 4 5 4
24 3 2 2 5 3 4 4 3 4 2 4 5 3 4 3 3
25 3 1 2 5 1 3 2 3 2 2 3 5 4 4 2 3
26 2 2 2 5 3 4 3 3 4 4 4 1 2 3 5 4
86 103 84 99 55 91 93 88 100 81 90 90 105 92 108 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 364
No
Nama
1 17 M. Barokah 5 18 M. Shaffanafi 4 19 M. Syafiq 4 20 M. Zulfikar 4 21 Nabila 5 Total 84 Rata-rata
2 4 5 4 4 5 86
3 3 2 3 3 4 68
4 5 3 3 3 4 79
5 5 5 2 2 3 73
6 5 4 4 3 5 86
7 1 1 4 3 5 68
8 5 4 5 5 4 88
9 3 3 4 3 5 63
10 5 1 5 3 2 63
Jawaban Kuesioner No. Item 11 12 13 14 15 16 3 3 5 3 3 4 5 4 5 4 3 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 5 5 2 5 4 4 75 84 91 80 62 75
Total 17 5 3 4 4 4 76
18 5 4 5 4 5 86
19 3 2 3 3 4 70
20 4 3 4 4 4 79
21 1 1 2 2 4 45
22 3 4 4 3 5 74
23 4 2 5 4 4 74
24 4 1 2 4 1 66
25 5 2 2 3 5 62
26 3 2 4 2 4 66
99 79 93 88 107 1923 91,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 365
Lampiran 74 Hasil Tabulasi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Siklus I
No Nama 1 Agista 2 Anisa 3 Anissa 4 Arif 5 Danang 6 Della 7 Dhea 8 Dhinna 9 Dzikri 10 Eva 11 Faisah 12 Farah 13 Fernanda 14 Kintan 15 Melati 16 Mentari S 17 M. Barokah
1 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4
5 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 5 4 4 4 4 4
6 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
7 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3
8 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 5 4 4 4 4
9 10 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 2 4 3 5 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 2
Jawaban kuesioner No item 11 12 13 14 15 16 5 4 5 4 3 3 3 4 5 4 3 3 5 3 5 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 4 5 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 2 4 2 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 5 4 5 3 4 4 3 4 5 4 3 3
Total 17 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3
18 5 5 5 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 5
19 5 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 2 3
20 5 4 3 3 2 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4
21 2 1 3 2 2 3 2 1 1 1 4 3 2 3 2 2 2
22 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3
23 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 5 3 4 4 4 3 3
24 3 3 4 3 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 3 4 3
25 2 4 3 3 3 4 4 4 5 2 5 1 2 3 3 2 4
26 1 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 3 3 3 4 4
99 93 93 86 87 93 90 85 88 95 98 97 95 96 90 91 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 366
No 18 19 20 21
Nama M. Shaffanafi M. Syafiq M. Zulfikar Nabila Total
1 4 4 4 4 88
2 3 4 4 4 82
3 3 4 3 4 71
4 3 4 4 4 80
5 4 5 4 3 82
6 3 4 4 4 80
7 3 3 3 3 65
8 4 5 5 3 89
9 3 4 2 3 68
10 4 2 4 3 67
Jawaban Kuesioner No. Item 11 12 13 14 15 16 2 3 2 4 3 3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 3 2 3 78 76 91 75 67 69
Total 17 3 4 3 2 69
18 3 4 3 5 83
19 4 2 2 2 60
20 2 3 2 4 70
21 3 1 2 1 43
22 4 5 3 3 71
23 3 3 3 3 73
24 3 3 4 3 75
25 3 4 3 4 68
26 3 5 4 4 79
82 96 88 87 1919
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 367
Lampiran 75 Hasil Tabulasi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Siklus II
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nama Agista Anisa Anissa Arif Danang Della Dhea Dhinna Dzikri Eva Faisah Farah Fernanda Kintan Melati Mentari S M. Barokah
1 5 4 3 4 3 5 5 3 4 4 3 5 3 4 4 5 5
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4
3 4 3 4 5 4 4 5 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4
4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3
5 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 5 5 3 3 4 4
6 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3
8 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 5 4
9 10 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 2 3 2 5 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4
Jawaban kuesioner No item 11 12 13 14 15 16 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 5 2 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 5 5 4 5 4 4 4 3 5 5 2 3 4 4 4 3 4 4 4 5 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4
Total 17 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3
18 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 3 4
20 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4
21 3 3 1 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 1 2 3 2
22 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 3 4 4
23 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4
24 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4
25 3 3 1 3 4 5 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4
26 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4
97 98 88 101 101 111 110 92 100 100 91 102 96 95 88 101 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 368
No
Nama
1 18 M. Shaffanafi 4 19 M. Syafiq 5 20 M. Zulfikar 5 21 Nabila 4 Total 87
2 4 4 4 5 84
3 5 4 3 4 79
4 3 4 5 4 86
5 3 4 4 5 79
6 4 3 4 4 83
7 3 3 3 4 78
8 5 4 5 3 87
9 4 4 4 4 80
10 3 2 4 2 68
Jawaban Kuesioner No. Item 11 12 13 14 15 16 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 5 5 5 4 2 4 84 85 87 81 64 73
Total 17 4 3 4 2 73
18 4 4 5 5 87
19 20 4 3 5 3 3 4 4 4 82 82
21 2 2 3 2 52
22 23 4 4 4 3 4 4 5 5 85 85
24 3 4 3 3 79
25 3 5 4 4 73
26 5 5 4 4 81
97 95 101 102 2064
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 369
Lampiran 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 370
Lampiran 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 371
Lampiran 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 372
Lampiran 79