SKRIPSI
FARADINA ZULAILI IFA EFENDY
STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN AMINOGLIKOSIDA PADA PASIEN BPH (BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA) (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014
i
ii
iii
KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh Puji syukur tercurahkan kepada ALLAH SWT, tuhan semesta alam karena berkat rahmad dan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN AMINOGLIKOSIDA PADA PASIEN BPH (BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang). Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1.
ALLAH SWT, tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat dan hidayahNYA kepada umatnya, Rosulullah SAW, yang sudah menuntun kita menuju jalan yang lurus.
2.
Ibu Tri Lestari H.M.Kep.Sp.Mat., dan Ibu Siti Rofida, S.Farm.,Apt., selaku Dekan dan pembantu dekan 3 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3.
Ibu Nailis Syifa’,S.Farm.,M.Sc.,Apt., selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi dan kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
4.
Dr. Budi Rahayu MPH selaku Direktur RSU Dr. Saiful Anwar Malang beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian di RSU Dr. Saiful Anwar Malang.
5.
Staf pengawai Diklit dan RMK RSSA Malang Bapak Dadang, Ibu Sari dan Ibu Yuni yang banyak membantu dalam proses pengambilan data skripsi.
iv
6.
Bapak Drs. Didik Hasmono,M.S.,Apt., dan ibu Hidajah Rachmawati, S.Si.,Apt.,Sp.FRS selaku Dosen Pembimbing I dan II, disela kesibukan Bapak dan Ibu masih bisa meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi pengarahan dan dorongan moril sampai terselesaikannya skripsi ini.
7.
Ibu
Dra.
Lilik
Yusetyani,
Syifa’,S.Farm.,M.Sc.,Apt.,
Apt.,
Sp.FRS.,
dan
Nailis
selaku Dosen Penguji I dan II, yang telah
banyak memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini. 8.
Ibu Arina Swastika, S.Farm., Apt., selaku Dosen wali. Terima kasih banyak atas arahan, nasehat, dan bimbingannya selama ini.
9.
Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhamadiyah Malang yang sudah memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat berguna, khususnya kepada Ibu Sendy Lia Yunita, S.Farm., Apt., selaku Dosen penanggung jawab skripsi yang telah susah payah membantu jalanya ujian skripsi sehingga kami dapat melaksanakan ujian skripsi dengan baik.
10. Untuk semua angggota tata usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah banyak membantu untuk kebutuhan administrasi kelengkapan skripsi. 11. Orang Tuaku tercinta Papa dan Mama, Bapak Syamsul Evendy dan Ibu Siti Kholifah, yang tiada hentinya memotivasi dalam segala hal, dengan sabar mendoakan untuk kebaikan dan kesuksesan anak-anaknya. Terima kasih banyak atas didikan dan kerja keras untuk membuat anak-anaknya bahagia serta mendapatkan ilmu yang bemanfaat. 12. Adik-adikku Ria Fransisca Ifa Evendy dan Indra Yuliarta Ifa Evendy, terima kasih buat motivasi dan doanya sehingga skripsi ini dapat selesai tepat waktu. 13. Sekeluarga besar Mama dan Nenekku tercinta, Ibu Maryam, terimakasih atas doa, bantuan, motivasi, dan perhatiannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
v
14. Sahabat seperjuanganku skripsi Karyna Alviyah Malinda, Navila Azra, dan Luluk Fauziah, terima kasih atas kebersamaan, bantuan, motivasi, semangat serta kerja samanya sehingga skripsi ini dapat terwujud. 15. Sahabat tersayang Oktavia Diyah Purnama Sari, Dinnia Imroatul Kharimah, Ika Aries Sandi, Rezki Maulidia Rahmawati, dan Hervita Meivenni dengan keceriaan dan semangat kalian selama ini sebagai sahabat yang membantu dan mendukung saat senang maupun susah. 16. Teman-temanku Rizky Amalia, Roselly Yulianda Kristin, Farisa Diwi Harsiwi, Eflinora Norma Furqia, Laili Ami Sulistio Rini, Luluk Indah Suryaningsih, dan Wury Damayanti, terima kasih atas bantuan dan perhatiannya selama ini sehingga aku dapat menyelesaikan studi kuliahku tepat waktu. 17. Teman-temanku diskusi Enis Dwi Ismayanti, Randy Teja Permana, Angga Isti Ayu Wibowo, dan Dedy Prayogo terimakasih atas kesabarannya menjawab semua pertanyaan-pertanyaanku selama perkuliahan. 18. Teman-teman Farmasi C UMM 2010, terima kasih atas kebersamaan, kekompakan dan kenangan indah dan buruk selama ini, terima kasih atas pelajaran hidup yang diberikan. 19. Teman-teman satu angkatan Farmasi UMM 2010, terima kasih kebersamaan, perhatian dan batuan kalian selama perkuliahan. 20. Teman-teman KKN 07 2010, Lumbang-Probolinggo, atas kebersamaan, dan bantuannya, berkat kalian banyak pelajaran, pengalaman berharga yang tak terlupakan seumur hidupku. 21. Sahabat dan Temanku SMP dan SMA, Dewanti Berlian Rahmawati, Faizzatur Rokhmah, Maya Wijayanti, Rahma Widayanti, Ika Winda, Sarah dan Rheindra Rizky Nalendra, terimakasih atas kebersamaannya di masa lalu yang kini menjadi motivasiku. 22. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput dari bantuan, doa yang telah kalian semua berikan. Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak
vi
mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat berguna bagi penelitian berikutnya, amiin. Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Malang, 4 Juli 2014 Penyusun
(Faradina Zulaili Ifa Efendy)
vii
RINGKASAN STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN AMINOGLIKOSIDA PADA PASIEN BPH (BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang) Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah salah satu penyakit urologi, dengan diagnosis adanya proliferasi sel prostat. Benign Prostatic Hyperplasia atau dalam bahasa umumnya dinyatakan sebagai Pembesaran Prostat Jinak (PPJ) merupakan masalah yang sering terjadi pada kebanyakan pria berusia diatas 50 tahun dan insidennya semakin meningkat dengan bertambahnya usia. Mekanisme penyebab BPH belum diketahui pasti, namun berdasarkan patofisiologi terjadinya BPH berkaitan dengan proses penuaan yang mengakibatkan penurunan kadar hormon testosteron pria. Hormon testosteron dalam kelenjar prostat akan diubah menjadi intraprostatic dihydrotestosterone (DHT) sebagai metabolit aktif. Dihydrotestosterone inilah yang kemudian secara kronis merangsang pertumbuhan kelenjar prostat sehingga membesar. Pilihan pengobatan untuk penyakit BPH mencakup pemantauan penyakit (watchfull waiting), medikametosa dan terapi intervensi. Pilihan pengobatan tersebut dipilih berdasarkan tingkat keadaan pasien dengan skala yang telah ditentukan oleh AUA (American Urological Association). Tujuan terapi BPH adalah untuk mengembalikan kualitas hidup pasien, mencegah terjadinya komplikasi BPH yang lebih berat pada pasien, menekan pertumbuhan bakteri/mikroorganisme, dan mencegah terjadinya infeksi baik pada pasien yang akan dilakukan tidakan pembedahan maupun pasien yang tidak dilakukan intervensi pembedahan, dan mengobati penyakit infeksi penyerta pada pasien BPH seperti infeksi saluran kemih , prostatitis, urosepsis, dan sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik golongan aminoglikosida pada pasien BPH di RSU Dr. Saiful Anwar, serta mengkaji hubungan terapi antibiotik aminoglikosida terkait dosis yang diberikan, rute pemberian, frekuensi pemberian, interval pemberian, dan lama pemberian yang dikaitkan dengan data klinik. Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Rancangan penelitian ini bersifat deskriptif yaitu berupa studi retrospektif dengan metode pengambilan sampel berdasarkan waktu. Kriteria inklusi meliputi pasien dengan diagnosa BPH di Rumah Sakit Umum Dr.Saiful Anwar Malang, dengan data Rekam Medik Kesehatan (RMK) meliputi dengan atau tanpa penyakit penyerta maupun penyakit infeksi, prabedah maupun pasca bedah dan mendapatkan terapi antibiotik golongan aminoglikosida beserta obat lain penyertanya dan kombinasinya dengan data yang lengkap data periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2013 Hasil penelitian ini, diperoleh 25 data RMK yang memenuhi kriteria inklusi dari 307 data populasi, meliputi 12 pasien (48%) pada tahun 2012 dan sebanyak 13 pasien (52%) pada tahun 2013. Insiden BPH memuncak pada pasien umur 6170 tahun sebanyak (56%). Penatalaksanaan terapi BPH berdasarkan RMK didapatkan semua pasien mendapatkan terapi intervensi/bedah. TURP merupakan pilihan operasi yang paling banyak digunakan dalam mengatasi BPH, sebanyak 19 pasien (76%). Pada pasien BPH perlu dilakukan identifikasi mikrobiologi viii
untuk mengetahui pasien telah mengalami infeksi preoperasi BPH akibat terganggunya saluran urinaria atau tidak. Berdasarkan RMK pasien, didapatkan sebanyak 7 pasien (28%), yang dilakukan pemeriksaan mikrobiologi. Mikroorganisme E. coli ditemukan paling banyak penyebab infeksi pada pasien BPH, karena E. coli dalam jumlah normal merupakan flora normal yang hidup dalam usus besar manusia. Terapi antibiotik pada pasien BPH selain sebagai pengobatan infeksi, juga diberikan sebagai profilaksis bedah. Terapi antibiotik yang diterima pasien BPH digolongkan menjadi dua jenis yaitu antibiotik tunggal dan kombinasi dua antibiotik. Terapi antibiotika tunggal sebanyak (91%) sedangkan kombinasi dua antibiotik sebanyak (9%). Distribusi terapi antibiotik aminoglikosida secara tunggal yang paling banyak diterima pasien BPH yaitu sebanyak (65%). Jenis antibiotik golongan aminoglikosida yang digunakan meliputi dua jenis antibiotik saja yaitu gentamisin dan amikasin. Terapi penggunaan gentamisin lebih banyak dibandingkan amikasin dengan persentase masing-masing 53% dan 12%. Pemiliha gentamisin dibandingkan amikasin dikarenakan faktor empiris atau penggalaman praktisi kesehatan lebih lama penggunaan terapi gentamisin dibandingkan amikasin. Selain itu, juga pertimbangan harga gentamisin yang lebih murah.
ix
ABSTRACT DRUG UTILIZATION STUDY OF ANTIBIOTICS AMINOGLYCOSIDE IN PATIENTS WITH BPH (BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA) (Research at Hospital of Dr. Saiful Anwar Malang) Background: Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) is a disease with diagnosis of excessive proliferation in prostate cells. Treatment of BPH disease include watchfull waiting, surgical, and pharmacology therapy. In BPH patients as a prophylactic antibiotic therapy in addition to surgery, is also given as the cause of infectious complications of BPH treatment. Aminoglycoside class of antibiotics is one antibiotics therapy designed to prevent and or treat infection. Objective: The study aims to determine patterns of antibiotics aminoglycoside utilization in patient with BPH and to examine the relationship antibiotics aminoglycoside therapy related to the dose, route of administration, frequency of administration, duration and timing of administration associated with clinical data Methods: The study is a retrospective observational with consecutive sampling method in BPH patient from January 2011 to December 2013. Results & Conclusion: single antibiotic therapy as much (91%), while a combination of two antibiotics as (9%). Distribution of aminoglycoside antibiotic therapy is the single most widely accepted BPH patients as many as 33 patients (65%). Aminoglycoside class of antibiotics used include two types of antibiotics are gentamicin and amikacin. Therapeutic use of antibiotics gentamicin amikacin more than the percentage respectively 53% and 12%. The use of dose, route of administration, intervals of administration, and duration of aminoglycoside class of antibiotics given to patients with BPH is appropriate according to several studies of the existing literature. Keywords: Antibiotics, Aminoglycosides, BPH
x
ABSTRAK STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN AMINOGLIKOSIDA PADA PASIEN BPH (BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA) (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)
Latar Belakang: Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) merupakan penyakit, dengan diagnosis adanya proliferasi secara berlebihan pada sel prostat. Pengobatan BPH meliputi watchfull waiting, terapi farmakologi, dan tindakan pembedahan. Pada pasien BPH terapi antibiotik selain sebagai profilaksis bedah, juga diberikan sebagai pengobatan infeksi penyebab komplikasi BPH. Antibiotik golongan aminoglikosida merupakan salah satu terapi antibotik yang ditujukan untuk mencegah dan atau mengobati infeksi. Tujuan: untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik golongan amnoglikosida pada pasien BPH dan mengkaji hubungan terapi antibiotik aminoglikosida terkait dosis yang diberikan, rute pemberian, frekuensi pemberian, interval pemberian, dan lama pemberian yang dikaitkan dengan data klinik. Metode: Penelitian ini bersifat observasional yaitu berupa studi retrospektif dengan metode consecutive sampling pada pasien BPH periode 1 Januari 2011 sampai dengan 1 Januari 2013 Hasil & Kesimpulan: Terapi antibiotika tunggal sebanyak (91%) sedangkan kombinasi dua antibiotik sebanyak (9%). Distribusi terapi antibiotik aminoglikosida secara tunggal yang paling banyak diterima pasien BPH yaitu sebanyak 33 pasien (65%). Jenis antibiotik golongan aminoglikosida yang digunakan meliputi dua jenis antibiotik saja yaitu gentamisin dan amikasin. Terapi penggunaan antibiotik gentamisin lebih banyak dibandingkan amikasin dengan persentase masing-masing 53% dan 12%. Penggunaan dosis, rute pemberian, interval pemberian, serta lama pemberian antibiotik golongan aminoglikosida yang diberikan pada pasien BPH sudah sesuai menurut beberapa studi literatur yang ada. Kata Kunci: Antibiotik Aminoglikosida, BPH
xi
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii LEMBAR PENGUJIAN .................................................................................... iii KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv RINGKASAN ...................................................................................................... viii ABSTRAK .......................................................................................................... x DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xviii BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1 1.2. Rumusan Masalah ................................................................................. 4 1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4 1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 6 2.1. Prostat ................................................................................................... 6 2.2. Benign Prostatic Hyperplasia ............................................................... 7 2.2.1. Definisi BPH ................................................................................. 7 2.2.2. Epidemiologi BPH ........................................................................ 7 2.2.3. Gejala dan Tanda-tanda BPH ....................................................... 8 2.2.4. Faktor Resiko BPH ....................................................................... 8 2.2.5. Patofisiologi BPH ........................................................................ 9 2.2.6. Manifestasi Klinis BPH ............................................................... 12 2.2.7 Pemeriksaan BPH ........................................................................ 12 2.2.8 Diagnosis BPH .............................................................................. 13 2.2.9 Tujuan Terapi BPH ....................................................................... 13
xii
2.2.10 Pengobatan BPH ......................................................................... 14 2.2.10.1 Watchfull Waiting................................................................. 14 2.2.10.2 Medikamentosa BPH .......................................................... 15 2.2.10.3. Terapi Intervensi ................................................................ 15 2.2.10.3.1 Pembedahan Terbuka (Open prostatectomy) .............. 16 2.2.10.3.2 Transurethral resection of the prostate (TURP) .......... 16 2.2.10.3.3 Transurethral incision of the prostate (TUIP) ............ 17 2.2.10.3.4 Transurethral vaporization of the prostate (TUVP) .... 17 2.2.10.3.5 Transurethral laser prostatectomy ............................... 17 2.2.10.3.6 Transurethral needle ablation (TUNA) ....................... 18 2.2.10.3.7 Transurethral microwave thermotherapy (TUMT) ....................................................................................................... 18 2.3 Infeksi Nosokomial ................................................................................. 18 2.4 Infeksi Luka Operasi (ILO) .................................................................... 19 2.5 Infeksi Saluran Kemih (ISK) ................................................................. 20 2.6 Bedah Urologi dan Resiko Infeksi ......................................................... 21 2.7 Antibiotika pada BPH ............................................................................. 24 2.8 Antibiotika Golongan Aminoglikosida ................................................... 25 2.8.1 Definisi Aminoglikosida ............................................................... 25 2.8.2 Mekanisme Kerja Aminoglikosida ............................................... 25 2.8.3 Spektrum Antibiotika Aminoglikosida ......................................... 29 2.8.4 Mekanisme Resisten Aminoglikosida ........................................... 29 2.8.5 Farmakokinetika Aminoglikosida ................................................. 31 2.8.6 Administrasi Aminoglikosida ....................................................... 32 2.8.7 Interaksi Aminoglikosida .............................................................. 32 2.8.8. Efek Samping Aminoglikosida .................................................... 33 2.8.8.1 Nefrotoksisitas ....................................................................... 33 2.8.8.2 Ototoksisitas .......................................................................... 33 2.8.8.3. Blokade Neuromuskular ....................................................... 34 2.8.9. Antibiotika Aminoglikosida pada BPH ....................................... 35 BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ................................................................ 36 3.1. Kerangka Konseptual ............................................................................ 36
xiii
3.1. Skema Kerangka Konseptual ................................................................ 38 3.2. Skema Kerangka Operasional ............................................................... 39 BAB 4 METODE PENELITIAN ...................................................................... 40 4.1. Rancangan Penelitian ............................................................................ 40 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 40 4.3. Bahan Penelitian .................................................................................... 40 4.4. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ............................................... 40 4.5. Kriteria Inklusi ...................................................................................... 41 4.6. Kriteria Eksklusi .................................................................................... 41 4.7. Populasi ................................................................................................. 42 4.8. Sampel ................................................................................................... 42 4.9. Instrumen Penelitian .............................................................................. 42 4.10. Definisi Operasional Penelitian ........................................................... 42 4.11. Analisa Data ........................................................................................ 43 BAB 5 HASIL ..................................................................................................... 45 5.1. Jumlah Sampel Penelitian ...................................................................... 45 5.2. Data Demografi Pasien BPH .................................................................. 46 5.2.1 Distribusi Berdasarkan Umur ....................................................... 46 5.2.2 Status Pasien BPH ......................................................................... 46 5.3. Jenis Operasi BPH ................................................................................. 47 5.4. Identifikasi Mikrobiologi pada BPH ...................................................... 47 5.5. Terapi Antibiotika yang Diterima Pasien BPH ...................................... 49 5.5.1 Distribusi Terapi Antibiotika Tunggal pada Pasien BPH ............. 50 5.5.2 Distribusi Terapi Kombinasi Dua Antibiotika pada Pasien BPH . 51 5.6. Profil Penggunaan Antibiotik yang Dilakukan Pergantian .................... 52 5.7. Lama Masuk Rumah Sakit (MRS) ......................................................... 53 5.8. Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) Pasien ............................................. 53 BAB 6 PEMBAHASAN ..................................................................................... 54 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 67 7.1. Kesimpulan ............................................................................................... 67 7.2. Saran ......................................................................................................... 67 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 68
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel .......................................................................................................... Halaman II.1 Kelas Operasi dan Penggunaan Antibiotik ................................................. 21 II.2 Rekomendasi Antibiotik Profilaksis Perioperatif Urologi ......................... 22 II.3 Rekomendasi Jenis Antibiotik Profilaksis Perioperatif Urologi ................ 23 II.4 Daftar Jenis Antibiotik Golongan Aminoglikosida .................................... 27 V.1 Distribusi Berdasarkan Umur ..................................................................... 46 V.2 Status Pasien BPH ...................................................................................... 46 V.3 Jenis Operasi BPH ...................................................................................... 47 V.4 Jumlah Pemeriksaan Mikrobiologi pasien BPH......................................... 47 V.5 Distribusi Golongan Mikroorganisme dan Jenis Mikroorganisme yang Ditemukan dari Hasil Pemeriksaan Mikrobiologi pada pasien BPH ........................................................................................................... 48 V.6 Distribusi Jenis Mikroorganisme pada pasien BPH ................................... 48 V.7 Komposisi Terapi Antibiotika yang Diterima Pasien BPH ....................... 49 V.8 Distribusi Terapi Antibiotika Tunggal pada Pasien BPH ......................... 50 V.9 Distribusi Terapi Kombinasi Dua Antibiotika pada Pasien BPH ............. 51 V.10 Profil Penggunaan Antibiotik yang Dilakukan Pergantian ..................... 52 V.11 Lama Masuk Rumah Sakit (MRS) Pasien BPH ...................................... 53 V.12 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) Pasien BPH ................................... 53
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar ..................................................................................................... Halaman 2.1 Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Pria ................................................... 6 2.2 Anatomi Fisiologi Prostat ............................................................................. 7 2.3 Perbedaan Anatomi Prostat Normal dengan Prostat BPH. ........................... 7 2.4 Skema Aktivitas Hormon Testosteron dalam Sel Stroma dan Sel Epitel pada BPH ................................................................................................... 10 2.5 Skema Perubahan Keseimbangan Hormon Estrogen – Testoteron..............10 2.6 Skema Perbandingan Homeostasis pada Kelenjar Prostat Normal dengan Ketidakseimbangan pada BPH ...................................................... 11 2.7 Manifestasi BPH ......................................................................................... 12 2.8 Mekanisme Kerja Antibiotika Golongan Aminoglikosida ......................... 26 2.9 Rumus Struktur Antibiotik Golongan Aminoglikosida .............................. 28 2.10 Mekanisme Resisten Antibiotik Aminoglikosida ..................................... 30 3.2 Skema Kerangka Konseptual pada Benign Prostatic Hyperplasia .............. 38 3.3 Skema Kerangka Operasional pada Benign Prostatic Hyperplasia............. 39 5.1 Skema Inklusi dan Eksklusi Penelitian Pada Pasien BPH ......................... 45
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran ............................................................................................... Halaman 1.Daftar Riwayat Hidup…………………………… ................................... 72 2. Surat Pernyataan....................................................................................... 73 3. Keterangan Kelayakan Etik...................................................................... 74 4. Surat Penghadapan Penelitian .................................................................. 75 5. Daftar Nilai Normal Data Klinikdan Data Laboratorium ........................ 77 6. Lembar Pengumpul Data Pasien BPH di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang ............................................................... 79 7. Data Induk Pasien BPH di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang ........................................................................................ 93
xvii
DAFTAR SINGKATAN
APPT = Activated Partial Throboplastin Time AUA = American Urological Association BAK = Buang Air Kecil BB = Berat Badan BPH = Benign Prostatic Hyperplasia BUN = Blood Urea Nitrogen Chol. HDL = Cholesterol High Density Lipoprotein Chol.LDL = Cholesterol Low Density Lipoprotein CRP = C-Reactive Protein DHT = Dihydrotestosterone DRE = Digital Rectal Examination GCS = Glasgow Coma Scale GD2PP = Gula Darah 2 Jam Post Prandial GDA = Gula Darah Acak GDP = Gula Darah Puasa Hb = Hemoglobin Hct = Hematokrit ILO = Infeksi Luka Operasi IM = InttaMuskular IPSS = International Prostatic Symptom Score ISK = InfeksiSaluran Kemih IV = Intra Vena KRS = Keluar Rumah Sakit LED = Laju Endap Darah LUTS = Lower Urinary Tract Syndrome MCH = Mean Corpuscular Hemoglobin MCHC = Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration MCV = Mean Corpuscular volume
xviii
MIC = Minimum Inhibitory Concentration MPV = Mean Platelet Volume MRS = Masuk Rumah Sakit p.o = Peroral PCT = Procalcitonin PDW = Platelet Distribution Width PLT = Platelet PPT = Plasma Protein Time PSA = Prostate Spesific Antigen RBC = Red Blood Cell RDW = Red Distribution Width RMK = Rekam Medik Kesehatan RR = Respiration Rate RSSA = Rumah Sakit Saiful Anwar RSU = Rumah Sakit Umum SGOT = Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase SGPT = Serum Glutamic Piruvic Transaminase TB = Tinggi Badan TD = Tekanan Darah TUIP = Transurethral Incision of the Prostate TUMT = Transurethral Microwave Thermal Therapy TUNA = Transurethral Resection of the Prostate TURP = Transurethral Resection of the Prostate TUVP = Transurethral of the Prostate WBC = White Blood Cell
xix
DAFTAR PUSTAKA Abdelwahab, O. El-Barky, E. and Khalil, M., 2012. Evaluation of The Resistive Index of Prostatic Blood Flow in Benign Prostatic Hyperplasia. Int Braz J Urol Vol. 3;, No. 2; p.250-257. Amalia, R., 2007. Faktor-Faktor Risiko Terjadinya Pembesaran Prostat Jinak (Studi kasus di RS dr. Kariadi, RS Roemani dan RSI Sultan Agung Semarang), Tesis, Program Studi Magister Epidemiologi, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang. Anonim, 2005. Handbook of Antimicrobial Therapy. Edisi ke-17. New York: The Medical Letter, Inc. Anonim, 2006. Prostate Enlargement: Benign Prostatic Hyperplasia. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease (NIDDK). Anonim, 2011. Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.2406/MENKES/PER/XII/2011. diakses: 12/11/2013 09:02. Anonim, 2011. Prostate Problems. National Institute on Aging. Gaithersburg: National Institutes of Health U.S. Department of Health & Human Services. Anonim, 2012. Alternatif Herbal untuk Kesehatan Prostat, Volume ke-13 edisi 5, hal 3-6, Badan Pengawas Obat dan Makanan. Barrett, K. E., Barman, S. M., Boitano, S., 2010. The Gonads: Development & Function of the Reproductive System. Ganong's Review of Medical Physiology. Edisi ke-23, United States of America: McGraw-Hill, Chapter 25. Chamber, H. F., 2006. Antibiotic. In: Brunton, L. Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basic of Therapeutic. Edisi ke11, New York : McGrawHill, chapter 45. Chan, A., and Gray M., 2006. Antibiotics and Vaccines: A Practical Guide to the Safe Use of Common Drugs in Adults. Canada. Dallmuthe, A., 2009. Interaksi Pada Obat Antimikroba. Medan: Departemen Farmakologi, Universitas Sumatera Utara. Deep, A., Ingle, G., and Kishore, J., 2010. Benign Prostatic Hyperplasia: Health Seeking Behaviour of Patients at a Tertiary Care Hospital. Australasian Medical Journal AMJ 2010, 1, 3, 213-216 Donnell, R., 2004. Management of Benign Prostatic Hypertrophy: Transurethral Incision of the Prostate. Totowa, New Jersey: Humana Press. Dzen, S., et al., 2005. Perbedaan Pola Resistensi Staphylococcus koagulase negative Isolat Darah Terhadap Antibiotika di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2000-2001 dengan 2004-2005. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. XXI, No. 3,hal 127-132. Frymark, T., Leech, H., Mullen, R., et al, 2010. Evidence-Based Systematic Review (EBSR): Drug Induced Hearing Loss—Aminoglycosides. Rockville. National Center for Evidence-Based Practice in Communication Disorders, American Speech-Language-Hearing Association (ASHA’s). Heidelbaugh, J., 2008. Clinical Men’s Health, Evidence In Practice. United State of America. Sauders Elsevier.
xx
Homma, Y., Gotoh, M., Yokoyama, O., et al., 2011. Outline of JUA Clinical Guidelines for Benign Prostatic Hyperplasia. Tokyo:The Japanese Urological Association. International Journal of Urology 18, 741–756. Huth, M., Ricci, A., and Cheng, A., 2011. Mechanisms of Aminoglycoside Ototoxicity and Targets of Hair Cell Protection. International Journal of Otolaryngology. Kapoor, A., 2012. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) Management in Primary care Setting. The Canadian Journal of Urology;19 (Supplement 1); p.10-17. Kasmad, dkk, 2007. Hubungan Antara Kualitas Perawatan Kateter Dengan Kejadian Infeksi Nosokomial Saluran Kemih. Semarang Universitas Diponegoro. Katzung, B.G., 2006. Basic And Clinical Pharmacology. Edisi ke-10, San Francisco : McGraw-Lange, section 7. Leibovici, L., Vidal, L., and Paul, L., 2009. Aminoglycoside Drugs in Clinical Practice: an Evidence-Based Approach. Journal of Antimicrobial Chemotherapy Vol.63; p.246 – 251. Littlejohn, O. J., Kang, M. Y., and Kaplan, A. S., 2004. Management of Benign Prostatic Hypertrophy: Transurethral Vaporizationof the Prostate. Totowa, New Jersey: Humana Press. Marschall, J., Zhang, L., Foxman, B., et al., 2012. Both Host and Pathogen Factors Predispose to Escherichia coli Urinary-Source Bacteremia in Hospitalized Patients. Clinical Infectious Diseases 2012;54(12):1692-1698 McVary, et al., 2010. Guideline:Management of Benign Prostatic Hyperplasia (BPH). San Francisco: American Urological Association Education and Research, Inc 2010. Norma, D. C., 2006. Aminoglycoside: Therapy for Geriatric Patient. Taylor & Francis Group: New York Oliveira, J., F., P., et al., 2009. Prevalence and Risk Factors for Aminoglycoside Nephrotoxicity in Intensive Care Units. Brazil: Antimicrobial Agens And Chemotherapy. Vol. 53, No. 7, hal 2887–2891. Pakasi, R., 2009. Total Prostate Specific Antigen, Prostate Specific Antigen Density and Hisphatologic Analysis on Benign Enlargment of Prostate. Makassar: The Indonesian Journal of Medical Science Volume 1 No.5, hal 263-274. Pangalila, F. J. V., 2012. Antibiotics: Peranan Aminoglikosid Dalam Mengatasi Infeksi Serius. Jakarta: Medicanus, Scientific Journal of Pharmaceutical Develoment and Medical Application. Vol. 25, No.2, Edisi Agustus 2012 Parkinson, R., and Soo, S., 2014. Guideline for Antibiotic Surgcal Prophylaxis in Adult Urology. Cancer and associated specialties directorate. Urology specialty Petri, W.A., 2006. Antibiotic. In: Brunton, L. Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basic of Therapeutic. Edisi ke11, New York : McGrawHill, chapter 44. Pourmand, G., Abedi, A., Karami, A., et al., 2010. Urinary Infection Before and After Prostatectomy. Saudi Journal of Kidney Diseases and Transplantation; 21(2):290-294.
xxi
RISKESDAS., 2007. Laporan Nasional Riskesdas. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Hal: 110-118 Roehrborn, C., 2008. Pathology of benign prostatic hyperplasia. Dallas. International Journal of Impotence Research 20,S11–S18 Roehrborn, C., 2012. BPH Medical Management. San Francisco. American Urological Association. Rosette, J., de la, et al., 2008. Guidelines on Benign Prostatic Hyperplasia. European Association of Urology. Sarma, A., Wei, J., 2012. Benign Prostatic Hyperplasia and Lower Urinary Tract Symptoms. The New England Journal Medicine 2012;367:p.248257. Shigemura, K., Tanaka, K., Haraguchi, T., et al., 2013. Postoperative Infectious Complications in Our Early Experience With Holmium Laser Enucleation of the Prostate for Benign Prostatic Hyperplasia. Korean Journal of Urology2013;54:189-193. Singodimedjo, P., 2008. Peran Urologi untuk Mencapai Visi Indonesia Sehat 2010 Bagi Penduduk Usia Lanjut di Dalam Manajemen Pasien Benign Prostatic Hyperplasia (BPH).Yogyakarta :Medika FK UGM.. Stamatiou, K., 2009. Management of Benign Prostatic Hypertrophy-Related Urinary Retention. Urology Journal Vol. 6,No. 4,P.237-244. Stern, et al., 2004. Management of Benign Prostatic Hypertrophy. Totowa, New Jersey: Humana Press. U.S. Department of Health and Human Services, 2006. Prostate Enlargement: Benign Prostatic Hyperplasia. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease (NIDDK). Widodo, D., Astrawinata, D., 2004. Surveillance of nosocomial infections in Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital, Jakarta, 19992002. Majalah Kedokteran Indonesia;13(02):107-112. Wolf, J. S., Bennett, C. J., Dmochowski, R. R., et al., 2008. Best Practice Policy Statement on Urologic Surgery Antimicrobial Prophylaxis. San Fransisco: American Urological Association (AUA). Diakses: 22/04/14 08.10. Yoshida, M., Kudoh, J., Homma, Y., et al., 2011. Safety and Efficacy of Silodosin for The Treatment of Benign Prostatic Hyperplasia. Clinical Interventions in Aging 2011: Vol.6; p.161–172.
xxii