PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI PENGAJIAN TERHADAP PELAKSANAAN KEWAJIBAN SEBAGAI IBU RUMAH TANGGA (Studi Terhadap Jama’ ah Pengajian Muslimat Nahdlatul Ulama di Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung Tahun 2011)
SKRIPSI Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh: MUH GHUFRON IKHSANUDDIN NIM 12106021
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2011
ii
PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI PENGAJIAN TERHADAP PELAKSANAAN KEWAJIBAN SEBAGAI IBU RUMAH TANGGA (Studi Terhadap Jama’ ah Pengajian Muslimat Nahdlatul Ulama di Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung Tahun 2011)
SKRIPSI Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh: MUH GHUFRON IKHSANUDDIN NIM 12106021
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2011
iii
iv
v
vi
MOTTO
Hadapi apa yang ada di depan kita walaupun berat, susah, cobaan ringtangan selalu datang bertubi-tubi, yang terpenting dalam hidup ini “berani” melewati apa yang ada di depan kita walaupun hasilnya tak seperti apa yang kita harapkan karena Allah SWT mencintai hambanya yang tidak mudah putus asa dan menyerah
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk: 1. Allah SWT yang selalu memberi pertolongan setiap ku merasa kesulitan. 2. Pa’e dan Mamak, Khoeron (Alm) dan Nok Khoiriyah yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan do’a yang tak pernah putus untuk anak-anaknya. 3. Saudara ku Mbak Lina, Mas Iwan, Mas Mufid yang selalu memberikan dukungan kepadaku dalam keadaan susah maupun senang. 4. Keponanakan kecil ku Malik Azis Nusantara yang memberikan canda tawa. 5. Kyai Almamnuhun Kholid, Simbah Kyai Kholil yang selalu memberikan aku mauidhoh hasanah. 6. Keluarga besar Simbah Suly (Mbak Ach, Mbak Sri, Mbak Tiah, Dek Elsa yang senantiasa menolongku, memberikan kasih sayang selayaknya keluarga. 7. Teman sejati ku Unsy Minan yang selalu menolongku, mensupport, selayaknya saudara kandung. 8. Teman-teman karibku Sunarso, Misbahul Munir, Fahrudin, Fahroni, Irul, Irawan, Abu Chanifah. 9. Teman-teman PAI angkatan 2006 khususnya PAI-D. I love u all….
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Keaktifan Mengikuti Pengajian Terhadap Pelaksanaan Kewajiban Sebagai Ibu Rumah Tangga” (Studi terhadap jama’ ah muslimat NU di desa Mengoro, kecamatan Tembarak, kabupaten Temanggung tahun 2011) dapat terselesaikan. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak bantuan yang telah diberikan dari berbagai pihak, baik berupa material, maupun spiritual. Selanjutnya penulis haturkan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Tarbiyah. 3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si, selaku Ketua Program Studi PAI dan selaku dosen pembimbing skripsi yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 4. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan STAIN Salatiga, yang telah membantu proses penyusunan skripsi ini. 5. Bapak Musafak, selaku Kepala Desa Menggoro, Tembarak, Kabupaten Temanggung yang telah memberikan ijin dalam penelitian ini. Serta tokoh masyarakat dan jama’ah muslimat yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.
ix
6. Pa’e Muh Khoeron (Alm) dan Mamakku Nok Choiriyah serta keluarga besar Mbah Sully, Berkah Komputer, Core Computer , yang selalu kasih dukungan dan dorongan dalam Studyku. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan skripsi ini.
Salatiga, 13 September 2011 Penulis
x
ABSTRAK
Ikhsanuddin, Ghufron, 2011. Pengaruh Keaktifan Mengikuti Pengajian Terhadap Pelaksanaan Kewajiban Sebagai Ibu Rumah Tangga (Studi Kasus Terhadap Jama’ ah Pengajian Muslimat NU di Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung) Tahun 2011.Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh M. Si Kata kunci
: Keaktifan Mengikuti Pengajian dan Pelaksanaan Kewajiban sebagai Ibu Rumah Tangga
Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui tingkat keaktifan mengikuti pengajian terhadap pelaksanaan kewajiban ibu rumah tangga di Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: 1. Bagaimana keaktifan ibu-ibu dalam mengikuti pengajian pada jama’ah pengajian muslimat NU di Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. 2. Bagaimana pelaksanaan kewajiban ibu rumah tangga di kalangan ibu-ibu anggota jama’ah pengajian muslimat NU di Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, kabupaten Temanggung. 3. Adakah pengaruh antara keaktifan mengikuti pengajian terhadap pelaksanaan kewajiban sebagai ibu rumah tangga di kalangan ibu-ibu anggota jama’ah pengajian muslimat NU di Desa Menggoro, Kecamaan Tembarak, Kabupaten Temanggung. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tekhnik angket, metode dokumentasi. Subyek penelitian ini adalah seluruh kelompok jama’ ah pengajian ibu muslimat NU yang aktif mengikuti pengajian di Desa Mengoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung, sebanyak 40 ibu jama’ah muslimat NU. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat keaktifan mengikuti pengajian ibu-ibu muslimat NU tergolong sedang sebanyak 75% (Sebanyak 30 ibuibu). Sedangkan pelaksanaan kewajiban sebagai ibu rumah tangga tergolong dalam kategori tinggi yaitu 45% (Sebanyak 18 ibu-ibu). Setelah dianalisis menggunakan product moment diperoleh nilai rxy sebesar 0,506, pada taraf signifikan antara keaktifan mengikuti pengajian terhadap pelaksanaan kewajiban sebagai ibu rumah tangga. Dengan perhitungan yang di peroleh rxy (0,506) > dari r tabel pada taraf 1%.
xi
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................. i LEMBAR BERLOGO ........................................................................................... ii JUDUL .................................................................................................................. iii PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ v DEKLARASI ....................................................................................................... vi MOTTO ................................................................................................................ vii PERSEMBAHAN ................................................................................................. viii KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix ABSTRAK ........................................................................................................... xi DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5 D. manfaat Penelitian ............................................................................ 5 E. Definisi Operasional ......................................................................... 6 F. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 8 G. Metode Penelitian .............................................................................. 8 H. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 10
xii
1. Angket ......................................................................................... 10 2. Dokumentasi ................................................................................ 11 3. Teknik analisa data ...................................................................... 11 I. Sistematika Penulisan Skripsi ........................................................... 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Aktivitas Pengajian ............................................................................ 15 1. Pengertian jama’ah Pengajian ..................................................... 15 2. Dasar Pengajian .......................................................................... 17 3. Tujuan Pengajian ........................................................................ 19 4. Peranan Pengajian ....................................................................... 20 5. Materi Yang Menjadi Kajian ....................................................... 22 6. Metode Yang Digunakan dalam Pengajian .................................. 23 B. Kewajiban Ibu Rumah Tangga .......................................................... 24 1. Pengertian Kewajiban Sebagai Ibu Rumah Tangga ..................... 22 2. Dasar Kewajiban Ibu Rumah Tangga .......................................... 25 3. Macam-Macam Kewajiban Ibu Rumah Tangga ........................... 28 C. Pengaruh Keaktifan Mengikuti Pengajian Terhadap Pelaksanaan Kewajiban Ibu Rumah Tangga ........................................................... 30 BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Kelompok Pengajian Ibu-Ibu Muslimat NU Desa Menggoro ......................................................................................... 33 1. Sejarah Berdiri Dan Perkembangan ............................................. 33 2. Struktur Organisasi ..................................................................... 37
xiii
3. Pelaksanaan Pengajian ................................................................. 40 B. Laporan Hasil Angket ........................................................................ 41 1. Daftar Nama Responden .............................................................. 41 2. Hasil Jawaban Angket .................................................................. 42 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pertama ............................................................................... 45 1. Analisis Penilaian Data ............................................................... 45 2. Analisis Berdasarkan Skor .......................................................... 48 3. Analisis Mengenai Item-Item Angket ........................................... 49 B. Analisis Kedua ................................................................................. 51 1. Analisis Penilaian Data ................................................................... 51 2. Analisis Berdasarkan Skor .............................................................. 54 3. Analisis Berdasarkan Item-Item ...................................................... 55 C. Analisis Ke Tiga ............................................................................... 56 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................... 62 B. Saran ............................................................................................... 63 C. Penutup ............................................................................................. 64 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 65 LAPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel I Susunan Organisasi Muslimat Nahdlatul Ulama ......................................... 38 Tabel II Susunan Pengurus Pengajian Muslimat Nahdlatul Ulama ......................... 39 Tabel III Data Tabel Nama Responden Ibu-Ibu Yang Mengikuti Pengajian .......... 41 Tabel IV Data Tabel Jawaban Angket Variabel Keaktifan Mengikuti Pengajian .... 43 Tabel V Data Tabel Jawaban Angket Variabel Pelaksanaan Kewajiban Ibu Rumah Tangga ..................................................................................................... 45 Tabel VI Data Tabel Jawaban Angket Variabel Keaktifan Mengikuti Pengajian .... 48 Tabel VII Data Tabel Prosentase Tingkat Keaktifan Mengikuti Pengajian .............. 51 Tabel VIII Data Tabel Angket Variabel Keaktifan Mengikuti Pengajian ............... 52 Tabel IX Data Tabel Jawaban Angket Variabel Pelaksanaan Kewajiban Ibu Rumah Tangga ...................................................................................................... 54 Tabel X Data Tabel Prosentase Tingkat Pelaksanaan Kewajiban Sebagai Ibu Rumah Tangga ...................................................................................................... 57 Tabel XI Data Tabel Angket Tentang Pelaksanaan Kewajiban Ibu Rumah Tangga ................................................................................................................... 58 Tabel XII Data Tabel Pengaruh Keaktifan Mengikuti Pengajian Terhadap Pelaksanaan Kewajiban Ibu Rumah Tangga ........................................................... 60 Tabel XIII Data Tabel Kerja Product Moment Korelasi Pengaruh Keaktifan Mengikuti Pengajian Terhadap Pelaksanaan Kewajiban Sebagai Ibu Rumah Tangga .................................................................................................................. 62
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pengaruh kehidupan modern, wanita semakin hari semakin dirangsang untuk memegang peranan penting di luar rumah, padahal bersamaan dengan itu mereka di tuntut untuk tidak menyalahi kodratnya sebagai wanita dalam hal masalah-masalah yang ada hubunganya dengan keluarga. Bagaimanapun tingginya perkembangan intelek dan kemampuan wanita, baik dalam dunia pendidikan maupun dalam dunia bisnis atau bahkan menduduki kursi strategis dan menentukan dalam jabatan, wanita tidak boleh begitu saja melepas tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga. Hakekat seorang istri yang bisa mendidik anak dan mengurus anak serta suami, tetapi istri yang sehari-hari bekerja ini akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak baik fisiknya, kecerdasan serta sosialnya. Kesehatan mungkin juga tergangu dan pertumbuhan kepribadianya akan mengalami keguncangan yang akibatnya akan terasa sampai ia dewasa bahkan sampai seumur hidupnya. Sebaiknya istri yang sehari-hari bekerja di rumaah maka ia selalu berada ditengah-tengah keluarganya, juga kesibukanya pun hanya mengurus rumah tangga, keadaan dan suasana yang dihadapinya selalu monoton sehingga ia merasa bosan melihat suasana yang tidak pernah berganti. 1
2
Kebosanan itu akan mencengkam terhadap apa saja yang akan menyebabkan jiwanya gelisah. Jika ia seorang yang agresif mungkin saja anakanaknya sering dimarahi, ditegur, dinasehati, karena jiwanya merasa kosong dan bosan (Zakiah, 1998: 77). Kebosanan dan kejenuhan inilah yang menimbulkan wanita muslimah mencari kesibukan untuk menguranggi pikiran yang tegang dalam menghadapi situasi rumah tangga dan kesibukan dalam rumah tangga dan kesibukan dalam pekerjaanya. Untuk itulah wanita ikut serta dalam kegiatan atau perkumpulanperkumpulan yang mengharapkan bisa menguranggi beban kejenuhanya di rumah. Islam tidak melarang kaum wanita untuk ikut serta dalam mencari ilmu, justru disinilah Islam menempatkan kaum wanita sama haknya degan kaum lakilaki dalam masalah belajar mengajar, sebagaimana di jelaskan dalam hadist nabi : Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : “Dari Anas bin Malik dari Ibnu Majah ra. Rasulullah SAW bersabda : Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim”. (Jalaluddinas-suyuthi, 1998: 194). Untuk menghindari hal semacam ini para muslimah dapat menyisihkan waktu untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan kewanitaan seperti organisasi
3
muslimat NU. Dalam kegiatan pengajian mereka memperoleh pergantian suasana yaitu dapat berkumpul
dengan wanita muslimat lainya, disamping tujuan
utamanya mecari bekal untuk hidupnya, bekal mendidik anak-anaknya, mengingat tugas di dalam rumah tangga dan pendidikan anak serta untuk mewujudkan keluarga yang mawaddah warohmah. Untuk dapat mewujudkanya muslimat dituntut adanya kesiapan, persiapan berbagai aspek kehidupan sehingga mampu menjadi orang feminis menurut konsep allah SWT dengan kebutuhan sama haknya (Sya‟ rowi, 1991: 20). Kesiapan dan persiapan inilah yang mendorong muslimat mencari ilmu agama maupun ilmu-ilmu yang lain dimana dalam mencari ilmu ini tidak hanya di peroleh di lembaga pendidikan formal, namun juga bisa di peroleh di lembagalembaga non formal seperti organisasi muslimat NU dengan kegiatan utamanya adalah mengadakan pengajian yang tujuan utamanya adalah sebagai salah satu sarana untuk mendapatkan ilmu. Pengajian muslimat NU umumnya mengunakan metode ceramah walaupun sering juga di selinggi dengan metode-metode yang lain. Di daerah Kabupaten Temanggung, tepatnya di Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung sejak beberapa tahun lalu telah berdiri pengajian muslimat NU. Pengajian ini di dirikan oleh muslimat NU cabang Temanggung dengan jumlah peserta ratusan orang dimana dalam pengajian ini memiliki spesifikasi meningkatkan martabat wanita didunia maupun diakherat.
4
Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti secara mendalam tentang pengaruh keaktifan mengikuti pengajian terhadap pelaksanaan kewajiban ibu rumah tangga yang ada di Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung taun 2011.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana yang di paparkan di atas, maka permasalahan penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana keaktifan ibu-ibu dalam mengikuti pengajian pada jama‟ah pengajian muslimat NU di Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung? 2. Bagaimana pelaksanaan kewajiban ibu rumah tangga dikalangan ibu-ibu anggota jama‟ah pengajian muslimat NU di Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, kabupaten Temanggung? 3. Adakah pengaruh antara keaktifan mengikuti pengajian terhadap pelaksanaan kewajiban rumah tangga dikalangan ibu-ibu anggota jama‟ah pengajian muslimat NU di Desa Menggoro, Kecamaan Tembarak, Kabupaten Temanggung?
5
C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok-pokok masalah yang di ajukan di atas, tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui keaktifan ibu-ibu dalam mengikuti pengajian pada jama‟ah pengajian muslimat NU di Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan kewajiban sebagai ibu rumah tangga di kalangan ibu-ibu anggota jama‟ah pengajian muslimt NU di Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. 3. Untuk mengetahui pengaruh antara keaktifan mengikuti pengajian terhadap pelaksanaan kewajiban sebagai ibu rumah tangga di kalangan ibu-ibu anggota jama‟ah pengajian muslimat NU di Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritik Penelitian ini di harapkan dapat mengembangkan khazanah keilmuan dalam bidang bimbingan dan penyuluhan Islam khususnya yang berhubungan dengan keaktifan muslimat. 2. Manfaat praktis Hasil ini diharapkan memberikan informasi kepada para muslimat pada umumnya dan ibu-ibu yang mengikuti pengajian muslimat NU di Desa
6
Menggoro, Kecamaan Tembarak, Kabupaten Temanggung pada khususnya, untuk lebih memahami kewajiban sebagai ibu rumah tangga sehingga dalam melaksanakan kewajibanya benar-benar di lakukan secara baik.
E. Definisi Operasional 1. Keaktifan mengikuti pengajian a. Keaktifan Keaktifan
berarti
suatu
hal
kegiatan
atau
kesibukan
(Poerwadarminto, 2006: 20). Dalam penelitian ini istilah keaktifan diartikan suatu perbuatan. Yakni tingkah laku berwujud, merupakan perbuatan yang nyata didasari oleh adanya aspek kehendak atau motif. b. Pengajian Secara leksikal istilah pengajian berarti ajaran, pelajaran, pembacaan al-Qur‟an, penyelidikan pelajaran agama Islam yang mendalam (Poerwadarminto, 2006: 433). Dalam penelitian ini istilah pengajian di artikan sebagai kegiatan belajar agama Islam secara non formal dalam masyarakat yang dilakukan 35 hari sekali dalam bahasa jawanya selapanan yang isinya mengkaji ajaran-ajaran agama Islam (ahlisunah wal jama‟ah).
7
Indikator-indikator keaktifan mengikuti pengajian : a. Frekuensi kehadiran dalam pengajian. b. Mengikuti semua kegiatan pengajian. c. Selalu mendengarkan pengajian dengan seksama. d. Pemahaman terhadap materi pengajian. e. Menanyakan sesuatu hal yang belum dimengerti yang berhubungan dengan materi pengajian. 2. Kewajiban sebagai ibu rumah tangga Kata kewajiban berarti sesuatu atau hal-hal yang wajib di amalkan (Poerwadarminto, 1995: 996). Dalam penelitian ini istilah kewajiban di artikan hal-hal yang wajib di tunaikan sesuai dengan kedudukan dan fungsinya. Ibu adalah wanita yang sudah bersuami (Poerwadarminto, 1995: 368). Sedangkan ibu rumah tangga adalah wanita bersuami yang sudah mempuyai anak maupun belum atau tidak punya anak. Adapun yang di maksud dalam judul penelitian ini adalah wanita-wanita yang sudah bersuami yang mengikuti pengajian yang di kelola oleh organisasi muslimat NU Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. Indikator-indikator kewajiban ibu rumah tangga meliputi : a. Dapat menerapkan kerukunan antara anggota keluarga. b. Dapat menjalankan tugas sebagai seorang istri. c. Mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
8
d. Memelihara kesehatan rumah tangga. e. Mengontrol pergaulan anak.. f. Dapat mendidik anak-anaknya dengan baik.
F. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah suatu teori sementara yang kebenaranya dapat di uji (Suharsimi, 1989: 62). Kebenaranya perlu di uji dengan fakta, ukuran atau dasardasar pemikiran tertentu untuk kemudian di terima atau di tolak atau masih di uji lagi. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh positif antara keaktifan mengikuti pengajian terhadap pelaksanaan kewajiban sebagai ibu rumah tangga di kalangan jama‟ah pengajian muslimat NU di Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung tahun 2011.
G. Metode Penelitian Dalam pembahasan metode ada beberapa hal yang di bahas meliputi populasi dan sampel. 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitianya merupakan peneltian populasi (Suharsimi, 1989: 102).
9
Berdasarkan pendapat di atas, maka populasi penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu jama‟ah pengajian muslimat NU di Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung dengan jumlah anggota sebanyak 114 jama‟ah. 2. Sampel Sampel atau contoh adalah sub-unit populasi survai yang oleh peneliti di pandang mewakili populasi target. Dengan kata lain, sampel adalah element-elemet populasi yang di pilih atas dasar kewakilanya. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk mengganalisis hasil penelitian sampel. Dalam penelitian jumlah sampel penulis berpedoman pada pendapat Suharsimi bahwa untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik di ambil semua sehingga penelitianya merupakan populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar atau lebih dari 100 maka dapat di ambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih, tergantung dari kemampuan peneliti di lihat dari (waktu, tenaga, dana), sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya dana, besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti (Suharsimi, 1989: 102). Pendapat di atas, adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu jama‟ah pengajian muslimat NU di Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung dengan jumlah anggot 114 jama‟ah.
10
Dari pendapat di atas maka sampel ini akan penulis gunakan sebagai metode bantu untuk memperoleh data tentang keaktifan mengikuti pengajian dan pelaksanaan kewajiban ibu rumah tangga. Adapun jumlah ibu-ibu muslimat adalah 114 jama‟ah dan jumlah responden yang akan di teliti 40 ibuibu muslimat, yaitu dengan hitungan 35% dari 114 adalah 39,9 jumlah ibu-ibu muslimat, jadi kalau di bulatkan menjadi 40 jumlah ibu-ibu muslimat. 3. Variabel penelitian Ada dua variabel yang menjadi fokus dalam penelitian ini : a. Keaktifan mengikuti pengajian. b. Kewajiban sebagai ibu rumah tangga.
H. Metode Pengumpulan Data 1. Angket Angket adalah suatu daftar pertayaan yang akan di tanyakan kepada responden (obyek penyelidik) terdiri dari baris-baris dan kolom-kolom untuk di isi dengan jawaban yang di tanyakan (Suprapto, 2003: 100). Penulis gunakan sebagai metode pokok (atas) guna untuk mengetahui data tentang keaktifan mengikuti pengajian dan pelaksanaan kewajiban ibu rumah tangga.
11
2. Dokumentasi Dokumentasi berarti kumpulan data verbal yang berbentuk tulisan (Kunconigrat, 1996: 46). Dokumen dalam metode ini bisa berupa daftar hadir dan catatan-catatan ibu muslimat tentang keaktifan mengikuti pengajian serta foto-foto kegiatan ibu-ibu muslimat dalam pengajian muslimat. Metode ini di perlukan sebagai metode bantu dalam mengumpulkan data tentang keaktifan mengikuti pengajian dan pelaksanaan kewajiban sebagai ibu rumah tangga. 3. Teknik analisis data Untuk menganalisis data, penulis mengunakan deskriptif yaitu data yang dikumpulkan mula-mula disusun, di jelaskn kemudian dianalisis, dengak teknik prosentase untuk mengetahui gejala yang muncul. a. Analisis pertama Pada tahap ini digunakan perhitungan awal dari data yang di pisahkan melalui prosentase dan analisis tiap-tiap item yaitu dengan mengunakan rumus untuk meneliti data keaktifan mengikuti pengajian dan pelaksanaan kewajiban ibu rumah tangga sebagai berikut : F P=
x 100 % N
Keterangan : P = prosentase. F = frekuensi. N = jumlah total sampel.
12
b. Analisis kedua Untuk mengetahui adanya pengaruh keaktifan mengikuti pengajian terhadap pelaksanaan kewajiban ibu rumah tangga maka penulis mengunakan analisi product momen. Rumus:
rxy
=
N. ∑XY – (∑X) (∑Y)
{(N.∑X² – (∑X)²)(N.∑Y² – (∑Y)²)}
Keterangan :
r
: koefisien korelasi
∑X
: jumlah skor dalam sebaran X
∑Y
: jumlah skor dalam sebaran Y
∑XY : jumlah hasil kali skor X dengan skor Y yang berpasangan ∑X2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X ∑Y2 : jumlah skor yang dikuadrakan dalam sebaran Y N
: banyaknya subjek skor X dan skor Y yang berpasangan (Suharsimi, 1994 : 142).
13
I. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI BAB I
PENDAHULUAN Pendahuluan terdiri latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, devinisi operasional, hipotesis penelitian, metode penelitian, sistematika penulisan skripsi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis membahas tentang landasan teori yang mencakup : A. Kelompok jama „ah pengajian : Pengertian jama ‟ah pengajian, dasar pengajian, tujuan pengajian, Peranan pengajian, materi yang menjadi kajian, metode yang di gunakan dalam pengajian. B. Kewajiban ibu rumah tangga, yang meliputi : Pengertian kewajiban ibu rumah tangga, dasar kewajiban ibu rumah tangga, macam-macam kewajiban ibu rumah tangga. C. Pengaruh keaktifan mengikuti pengajian terhadap pelaksanaan kewajiban ibu rumah tangga.
BAB III
HASIL PENELITIAN Dalam bab ini berisi hasil penelitian terdiri dari : A. Gambaran umum muslimat NU Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung, yaitu sejarah berdiri dan perkembangan, struktur organisasi, pelaksanaan pengajian.
14
B. Laporan hasil angket meliputi daftar responden, hasil jawaban angket. BAB IV
ANALISIS DATA Dalam bab ini penulis membahas tentang analisis data yang meliputi analisa deskriptif yaitu masing-masing
variabel (analisis pertama),
analisis pengujian hipotesis (analisis kedua), analisis interprestasi data (analisis ketiga). BAB V
PENUTUP Dalam bab penutup ini dicantumkan kesimpulan dan saran yang sifatnya membangun.
15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kelompok Jama’ ah Pengajian Untuk memperoleh batasan dari pengertian jama‟ah pengajian terlebih dahulu dikemukakan :. 1. Pengertian jama’ah pengajian a. Pengertian jama‟ ah Menurut bahasa, kata jama‟ ah berasal dari al-ijtima’ yang bermaksud berkumpul atau bersatu. Ada ulama yang mengatakan, jama‟ah adalah as-SAWadul A‟zham (golongan majoriti). Dalam kitab AnNihayah disebutkan; “Hendaklah kamu mengikuti as-SAWadul A‟zham, yaitu majoriti manusia yang bersepakat dalam mentaati penguasa dan menempuh jalan yang
lurus.” (Sabtu 2-08-2011, http://quran.al-
shia.org/id/makalah “jama’ah dalam kegiatan ibadah”/03.htm). Pendapat tersebut diriwayatkan dari Abi Ghalib yang mengatakan, sesungguhnya as-SAWadul A‟zham ialah orang-orang yang selamat dari perpecahan. Maka urusan agama yang mereka sepakati itulah kebenaran. b. Pengertian Pengajian Pengertian dari pengajian, pengajian berasal dari kata kaji yang artinya
pelajaran
(agama
dsb);
penyelidikan
(tentang
sesuatu);
(Poerwadarminto, 2006:508). Mendapat awalan peng- dan akhiran –an 15
16
menjadi pengajian yang berarti kegiatan untuk melakukan pengajaran (agama Islam), menanamkan norma agama melalui dakwah; pembacaan Al-Qur‟an (Poerwadarminto, 2006:508). Pengertian secara terminologis adalah Penyelenggaraan atau kegiatan belajar agama Islam yang berlangsung dalam kehidupan masyarakat yang dibimbing atau diberikan oleh seorang guru ngaji (da‟i) terhadap beberapa orang. Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam waktu dan tempat tertentu, dengan tujuan agar orang-orang yang mengikuti dapat mengerti, memahami, dan kemudian mengamalkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupannya. (Zein, 1997 : 16) Dengan demikian jamaah pengajian adalah sekelompok atau gabungan dari beberapa orang (muslim) yang menyelenggarakan suatu kegiatan pembelajaran ilmu agama Islam yang di pimpin oleh seorang da‟i melalui berbagai media, seperti ceramah-ceramah agama yang diadakan dirumah-rumah, masjid, perpustakaan dan sebagainya itulah pengajian. Adapun sumber ajaran utamanya adalah Al Qur‟an dan Al Hadist, dimana kegiatan itu akan dapat berupa perbuatan yang dapat dikatakan ibadah atau beribadah yang akan dinilai berdasarkan apa-apa yang telah dijanjikan Allah yang berupa pahala atau surga.
17
2. Dasar Pengajian Pengajian merupakan sarana penyampaian ilmu dari seorang ulama (guru) kepada jamaah, sehingga dapat dikatakan sebagai upaya dakwah. Dalam hal dakwah ini terdapat dasar-dasar yang bersumber pada Al Qur‟an dan hadist atau sunnah, diantaranya sebagai berikut: a. QS. Ali Imron: 104
Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung” (QS. Ali Imron : 104). b. QS. An Nahl: 125
18
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl : 125). c. Hadits Nabi
Artinya: “Apabila kalian berjalan melalui taman-taman surga, maka berhentilah di situ; beliau bertanya, apakah taman surga itu? Beliau menjawab: tempat mengajar ilmu (HR At Thabarani dari Ibnu Abbas ra). Jika secara biologis manusia membutuhkan makanan, pakaian dan papan sebagai kebutuhan pokok. Maka secara psikologis manusia membutuhkan siraman rohani secara kontinyu, kebutuhan tersebut dapat terpenuhi melalui ceramah-ceramah agama, tahlil, pembacaan ayat suci al
19
Qur‟an, pengajian rutin sebagai penyejuk hati dan penentram jiwa agar diperoleh ketenangan jiwa (Serial Khotbah, 1994:159).
3. Tujuan Pengajian Dalam pengajian dilaksanakan sebuah system pengajaran atau penyampaian ilmu berasaskan ajaran Islam. Pengajian ini lebih banyak didominasi oleh unsur - unsur keIslaman, sehingga bisa dikatakan bahwa yang menjadi tujuan dari pengajian yakni membentuk kepribadian seseorang yang menjadi insan kamil yang berpola takwa (Depag RI, 1992:28). Adapun tujuan diadakan kegiatan keagamaan seperti pengajian mempunyai tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan realitas orang yang memaknai atau mengartikannya. Dr. Hj. Tuty Alawiyah merumuskan tujuan pengajian dilihat dari segi fungsinya, adalah sebagai berikut: a. Sebagai tempat belajar, maka tujuan pengajian adalah menambah ilmu dan keyakinan agama Islam yang akan mendorong pengalaman ajaran agama b. Sebagai kontak sosial, maka pengajian mempunyai tujuan sebagai tempat silaturahmi
20
c. Sebagai sarana mewujudkan minat sosial, maka tujuannya adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga serta lingkungan jama‟ahnya (Alawiyah, 1997:78). Selain itu juga ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotismedan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia, lembaga ini ikut serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional. Dilihat dari bentuk dan sifat pendidikannya, lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk langgar, suarau, rangkang (Zuhairi, 1997:19). Jadi penulis menyimpulkan bahwa secara strategis pengajian menjadi tujuan sarana dakwah dan tabligh yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama Islam sesuai tuntunan ajaran agama. Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk, memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial budaya dan alam sekitar masing-masing, menjadikan umat Islam sebagai ummatan wasathan yang meneladani kelompok umat lain. Untuk tujuan itu, maka pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah pencerahan sikap hidup Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional selaku khalifah dibuminya sendiri. Mengokohkan landasan hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral, lahiriah dan batiniahnya, duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan), sesuai
21
tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang kegiatannya. Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita. 4. Peranan Pengajian Dalam Islam, tujuan hidup umat manusia tidak sebatas untuk mencapai kebahagiaan kehidupan dunia semata, namun juga pencapaian kebahagiaan
akhirat.
Islam
merupakan
pencerah
yang
membawa
keseimbangan dalam kehidupan dunia dan akhirat, yakni dalam hal ini adalah “Hablu min Allah” dan “Hablu min An-Naas” (Nashir, 1999:44). Islam memberi penghargaan bagi orang-orang yang mau belajar dan mengajarkan Al Quran seperti tertuang dalam hadist Nabi SAW sebagai berikut:
Artinya: “Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari AlQur’an dan mengamalkannya ((HR. Bukhori dan Muslim). Dilihat dari segi tujuan, pengajian termasuk sarana dakwah Islamiyah yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat untuk kelancaran pelaksanaan pengajian sesuai dengan tuntutan pesertanya. Dilihat dari aspek sejarah sebelum kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia. Disamping peranannya yang ikut
22
menentukan dalam membangkitkan sikap patriotism dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia, lembaga ini ikut serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional. Dilihat dari bentuk dan sifat pendidikannya, lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk langgar, surau, dan mushola (Zuhairi, 1997:19). Pengajian merupakan bentuk lembaga non formal yang fleksibel dan merupakan lembaga pendidikan yang amat besar peranannya dalam menyebarkan risalah Islam, serta merupakan lembaga pendidikan yang berorientasi pada konsep dan pandangan pendidikan secara Islam. 5. Materi Yang Menjadi Kajian Materi dakwah merupakan faktor yang cukup penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya palaksanaan pengajian. Materi yang tidak pas dengan kondisi masyarakat adakalanya kurang diminati oleh jamaah, sehingga akan melahirkan rasa enggan untuk mengikuti pengajian. Materi yang dipelajari dalam pengajian mencakup pembacaan Al Qur‟an dan Tajwidnya serta tafsirnya, Fiqh serta apa saja yang dibutuhkan para jamaah misalnya masalah kewajiban ibu rumah tangga, undang-undang perkawinan, dan lain-lain. Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di pengajian melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang sedang actual dan butuh penanganan yang tepat di masyarakat. Wujud program yang tepat dan actual sesuai dengan kebutuhan jamaah itu sendiri
23
merupakan suatu langkah yang baik agar pengajian tidak terkesan kolot dan terbelakang. Pengajian adalah salah satu struktur kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat, maka selain pelaksanaan secara teratur dan periodik juga harus mampu membawa jamaahnya ke arah yang lebih baik.
6. Metode Yang Digunakan dalam Pengajian Metode sebagai salah satu factor yang perlu dipikirkan dan diupayakan secara cermat dan teliti. Metode yang tidak jelas atau tidak pas dalam penyampaiannya akan berimbas pada para jamaah, sehingga disini perlu dilakukan langkah-langkah kreatif terkait dengan penerapan metode. Metode yang dapat diterapkan dalam pengajian antara lain yaitu: a. Hikmah Metode hikmah ini merupakan metode dakwah dari seorang dai sebagai refleksi dari kemampuanya dalam melaksanakan dakwah dengan jitu karena pengetahuanya yang tuntas lagi tepat tentang liku-liku dakwah. b. Mauidzah khasanah atau nasehat yang baik Metode ini diterapkan dengan pemberian nasehat dengan mengungkapkan sebab akibat atau baik buruknya suatu perbuatan dilakukan, baik itu melalui penuturan kisah-kisah keadaan umat pada masa
lalu,
melalui
pemberian
peringatan
atau
kabar
gembira
24
(ancaman/janji), melalui pelukisan, gambaran surga atau neraka, melalui pengungkapan perumpamaan-perumpamaan (Masyur, 1997:70). c. Dialog yang baik Metode ini dilaksanakan dengan cara berdialog atau bertukar pikiran karena adanya kontradiksi keyakinan dengan dakwah, baik perbedaan pemikiran dengan dakwah atau karena arah dakwah yang berlawanan dengan akidah atau keyakinan mereka (Husain, 1997:49). Jadi metode ini dilaksanakan dalam rangka menjernihkan permasalahan dengan cara pertukaran argument sebagai pemecahan masalah tentunya dilandasi dengan dasar-dasar tertentu.
B. Kewajiban Sebagai Ibu Rumah Tangga 1. Pengertian Kewajiban Ibu Rumah Tangga Menurut konsep fikih dan ushul fikih, hukum wajib adalah tuntutan atas suatu perbuatan dengan tuntutan yang pasti. (Hanafie, 1975:16). Sedangkan perbuatan wajib adalah perbuatan yang diberi pahala bila dikerjakan, dan diberi siksa bila ditingggalkan. (Hanafie, 1975:21). Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia istilah kewajiban diartikan sebagai “sesuatu yang wajib diamalkan”. (Poerwadarminta, 1985:998). Jadi, kewajiban pada dasarnya merupakan perbuatan hukum yang pelaksanaannya, pengerjaan atau pengamalannya dituntut dengan tuntutan
25
yang pasti, sementara pengabaian atau pengingkarannya akan menimbulkan sanksi hukum atau sekurang-kurangnya sanksi moral. Sementara itu, kata ibu berarti wanita yang sudah bersuami. (Poerwadarminta, 1985:368). Seorang wanita atau wanita-wanita yang sudah bersuami kemudian mempunyai anak bersama suaminya, kecuali pasangan suami istri yang karena kondisi tertentu (salah satu atau kedua-keduanya mandul) tidak bisa memperoleh keturunan. Dengan demikian, ibu rumah tangga pada hakekatnya menunjuk kepada kedudukan wanita sebagai istri dan terkadang juga sebagai ibu bagi anak-anaknya. Berdasarkan batasan pengertian kewajiban dan ibu rumah tangga di atas, istilah kewajiban ibu rumah tangga dapat diartikan sebagai perbuatan hubungan yang dituntut (wajib) dikerjakan wanita dalam kedudukannya sebagai istri dan ibu dalam kehidupan keluarga atau rumah tangga. Dalam alQur‟an surah an-Nisa‟ (4): 34, para istri yang menunaikan dengan baik kewajiban sebagai ibu rumah tangga tersebut digambarkan sebagai wanita saleh. Allah berfirman:
Artinya :
26
Sebab itu maka wanita yang saleh ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri dari balik pembelakangan suaminya oleh karena Allah telah memelihara (mereka). (QS An-Nisa:34).
2. Dasar Kewajiban Ibu Rumah Tangga Dari perspektif hukum Islam, setelah berlangsung akad nikah antara seorang laki-laki dengan seorang wanita, maka suami dan istri diikat oleh ketentuan-ketentuan agama yang berhubungan dengan kehidupan rumah tangga. Islam menetapkan bahwa suami bertanggung jawab mengurusi kehidupan istrinya. Di pihak lain, istri sebagai ibu rumah tangga mempunyai kewajiban pula dalam mengelola rumah tangga serta mengasuh dan mendidik anak. (Mukhtar, 1983:20-21). Dalam konsep hukum perkawinan Islam, masalah kewajiban istri sebagai ibu rumah tangga termasuk dalam pembahasan tentang al-muasyarah (pergaulan suami istri), sementara al-muasyarah merupakan bagian dari alhuquq al-musytarakah, yakni hak bersama suami istri yang sifatnya immaterial. (Idhamy, 198:59). Dalam surah an-Nisa‟ (4): 19, al-Qur‟an menegaskan:
Terjemahnya:
27
Dan bergaulah dengan mereka secara patut. (Departemen Agama RI, 2000 : 119). Perintah dalam ayat di atas ditujukan kepada suami. Muasyarah suami kepada istri ialah memperlakukan dengan baik istri dan anak-anaknya, melindungi, menjaga, dan mencukupi kebutuhan mereka, serta berlaku adil. (Idhamy, 1984:60). Sebaliknya, apabila suami telah baik muasyarah-nya kepada istri, pihak istri juga wajib bergaul dengan baik terhadap suaminya, mendidik anakanaknya, menjaga rahasia dan harta suami, menjaga dirinya selalu dalam kesuciannya, menjauhi fitnah, dan patuh serta taat kepada suami. (Idhamy, 1984:61). Menurut Kamal Mukhtar, dalam surah an-Nisa‟ ayat 34 yang merupakan dasar dari kewajiban istri sebagai ibu rumah tangga. tersimpul dua macam kewajiban istri sebagai ibu rumah tangga, yaitu: a. Taat kepada suami dalam melaksanakan urusan-urusan rumah tangga, selama suami masih menjalankan ketentuan-ketentuan Allah yang berhubungan dengan kehidupan suami istri. b. Memelihara dan menjaga rumah tangga (citra dan kredibilitasnya), termasuk memelihara dan mendidik anak. (Mukhtar, 1983:153-154). Dari penegasan Kamal Mukhtar tersebut terlihat bahwa kewajiban istri sebagai ibu rumah tangga pada dasarnya merupakan timbal-balik dari kewajiban suami sebagai kepala rumah tangga. Dengan kata lain, antara suami
28
dan istri memiliki kewajiban timbal-balik dalam kehidupan rumah tangga; realisasi kewajiban suami adalah hak istri, sementara realisasi kewajiban istri adalah hak suami. Kewajiban timbal balik
antara suami dan istri dalah
kehidupan rumah tangga itu terungkap dalam hadits yang diriwayahkan oleh Ahmad, sebagai berikut:
Artinya : Dari Aisyah r.a. dia berkata: Rasulullah SAW. selalu mendahulukan kepentinganku, maka aku pun mendahulukan kepentingannya. (Idhamy, 1984 : 60). Dengan demikian, menjadi jelas bahwa dasar kewajiban istri sebagai ibu rumah tangga telah diatur secara tegas, dalam ketentuan hukum Islam. Atas dasar inilah selanjutnya dikemukakan macam-macam kewajiban ibu rumah tangga.
3. Macam-macam Kewajiban Ibu Rumah Tangga
29
Uraian tentang dasar kewajiban ibu rumah tangga yang dikemukakan sebelumnya secara tidak langsung telah menyinggung beberapa jenis kewajiban ibu rumah tangga. Kamal Mukhtar menyebutkan dua macam kewajiban ibu rumah tangga, yang bila dirinci sebenarnya meliputi tiga macam, yaitu : a. Taat kepada suami dalam melaksanakan urusan-urusan rumah tangga. b. Mengurus dan menjaga rumah tangga. Memelihara dan mendidik anak. (Mukhtar, 1983:153-154). c. Dahlan Idhamy mengemukakan daftar yang lebih rinci tentang macammacam kewajiban ibu rumah tangga. Menurutnya, kewajiban ibu rumah tangga meliputi:
1) Patuh dan taat kepada suami. 2) Melayani suami. 3) Menjaga rahasia dan harta suami. 4) Memelihara diri dan selalu dalam kesucian dan menjauhi fitnah. 5) Mendidik anak. (Idhamy, 1984:61). Berbeda dengan Kamal Mukhtar dan Dahlan Idhamy, Haya binti Mubarak al-Barik, membedakan kewajiban ibu rumah tangga dalam dua kategori, yaitu kewajiban sebagai istri dan kewajiban sebagai pengelola urusan rumah tangga. Kewajiban sebagai istri meliputi: a. Melayani kebutuhan biologis suami.
30
b. Senantiasa berwajah manis di depan suami. c. Menghindari diri dari melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan kecemburuan suami. d. Selalu bersikap dan berkenan di hati suami. e. Menjauhkan diri dari melakukan tindakan meminta cerai dari suami tanpa alasan yang sah. Selanjutnya, kewajiban sebagai pengelola rumah tangga meliputi : a. Menyelenggarakan keperluan sehari-hari dan mengatur keperluan rumah menurut yang semestinya. b. Mendidik anak di rumah. c. Menjaga harta keluarga. (Haya binti Mubarak al-Barik, 246-253). Pandangan lain manambahkan satu kategori lainnya tentang kewajiban ibu rumah tangga, yakni kewajiban sebagai pemelihara kesehatan keluarga, yang meliputi: a. Mengawasi pertumbuhan dan perkembangan anak. b. Mengadakan makanan yang halal dan sehat. c. Mengikuti tuntunan hidup sehat jasmani, rohani, dan sosial. d. Menumbuhkan rasa memiliki dan rasa tanggung jawab bersama dalam penaggulangan masalah gizi dan sanitasi di lingkungan keluarga. e. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya dalam keluarga. (Departemen Agama RI, 1994: 44).
31
Dari pendapat di atas dapat dilihat bahwa tugas dan tanggung jawab wanita dalam keluarga memang sangat penting demi tercapainya sebuah keluarga yang harmonis dan diridhoi Allah SWT. Lebih jelasnya bahwa fungsi dan kedudukan utama wanita adalah sebagai seorang ibu dan pengatur rumah tangga.
C. Pengaruh Keaktifan Mengikuti Pengajian Terhadap Pelaksanaan Kewajiban Ibu Rumah Tangga Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat, dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik. Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir. Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara, antara lain melalui proses pendidikan formal, informal dan non-formal. Apalagi pengaruh pendidikan agama yang memiliki peran yang sangat besar dalam pembentukan perilaku manusia. Dengan pendidikan agama yang kuat, maka akan terbentuk generasi yang mampu bertahan dalam perubahan zaman yang kian dinamis. Pendidikan agama inilah yang harus ditanamkan kepada para ibu-ibu rumah tangga agar tidak terpengaruh oleh pergaulan dilingkungan yang dapat menjerumuskannya. Islam sebagai agama yang menjadi pedoman hidup bagi manusia mencakup seluruh kehidupan manusia. Di samping sebagai pedoman hidup, Islam menurut para pemeluknya juga sebagai ajaran yang harus didakwahkan dan
32
memberikan pemahaman berbagai ajaran yang terkandung di dalamnya. Sarana yang dapat dilakukan dalam mentranspormasikan nilai-nilai agama tersebut antara lain melalui aktivitas pengajian yang berfungsi memberikan pemahaman tentang nilai-nilai ajaran tersebut. Usaha keaktifan mengikuti pengajian dalam membina ibu-ibu rumah tangga sering dilakukan di luar pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat dari pendidikan non formal, salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian ibu-ibu muslimat NU. Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya ibu-ibu rumah tangga yang dinamis serta bermental agamis, Keberadaan pengajian sebagai salah satu cara pendidikan non-formal yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap keagamaan. Di samping itu pengajian sebagai tempat pendidikan agama berlangsung, yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan ajaran agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT. Berbagai aktivitas pengajian yang telah dilakukan merupakan proses pendidikan yang mengarah kepada internalisasi nilai-nilai agama sehingga para ibu-ibu rumah tangga mampu merefleksikan tatanan normatif yang mereka pelajari dalam realitas kehidupan sehari-hari. pengajian adalah wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis yang berfungsi sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktivitas kehidupan umat Islam Indonesia, maka sudah selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islami mendapat perhatian dan dukungan dari
33
masyarakat, sehingga tercipta insan-insan yang memiliki keseimbangan antara potensi intelektual dan mental spiritual dalam upaya menghadapi perubahan zaman yang semakin global dan maju. Uraian di atas, maka diduga terdapat pengaruh positif serta signifikan antara pengaruh keaktifan mengikuti pengajian terhadap pelaksanaan kewajiban ibu rumah tangga.
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM KELOMPOK PENGAJIAN IBU-IBU MUSLIMAT NU DESA MENGGORO 1. Sejarah Berdiri dan Perkembangan Sejarah berdiri dan perkembangan kelompok pengajian ibu-ibu Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Desa Mengoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung pada dasarnya tidak bisa dilepaskan dari sejarah berdiri dan perkembangan organisasi Muslimat NU itu sendiri. Sebab kelompok pengajian ibu-ibu Muslimat NU Desa Menggoro lahir sebagai
34
realisasi dari program kegiatan organisasi Muslimat NU Desa Menggoro. Sebaliknya, dinamika organisasi Muslimat NU Desa Menggoro dalam segisegi tertentu banyak mendapat dukungan berkat berjalannya kegiatan pengajian yang diorganisasikannya. Dengan kata lain, antara organisasi Muslimat NU Desa Menggoro dan kelompok pengajian ibu-ibu yang diorganisasikannya hanya bisa dibedakan tetapi tidak bisa dipisahkan. Dalam sejarahnya, organisasi Muslimat NU Kabupaten Temanggung baru didirikan pada tahun 1987. Sebagai hasil kerja pengurus Wilayah Muslimat NU Temanggung, empat tahun kemudian, tahun 1991, Muslimat NU Cabang Kecamatan Tembarak berhasil didirikan. Sedangkan Muslimat NU Desa Menggoro didirikan pada tahun 1993. Menurut Anggaran Dasarnya, tujuan Muslimat NU sebagai organisasi kaum ibu dari Jam‟iyah NU adalah: a. Terwujudnya wanita Islam yang sadar beragama, berbangsa dan 33
bernegara. b. Terwujudnya wanita Islam Indonesia yang sadar akan kewajiban dan haknya menurut ajaran Islam, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat. c. Terwujudnya wanita Indonesia yang berkualita mandiri dan bertakwa kepada Allah SWT. d. Terwujudnya tujuan Jam‟iyah Nahdlatul Ulama dikalangan wanita sehingga terwujud masyarakat adil dan makmur yang merata dan diridhai
35
Allah SWT. (Dokumentasi Muslimat NU Desa Menggoro, dikutip tanggal 20 Agustus 2011). Untuk mencapai tujuan organisasi sebagaimana dimaksud di atas, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Muslimat NU pada semua tingkatannya adalah: a. Mempersatukan Ahlussunnah
gerak
wal
wanita
Jama‟ah
Indonesia
pada
umumnya
khususnya
dalam
dan
wanita
mewujudkan
masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah SWT. b. Meningkatkan kualitas wanita Indonesia untuk perkuat rasa tanggung jawab terhadap agama, bangsa, dan negara serta menciptakan generasi penerus bangsa yang taat beragama. c. Meningkatkan kualitas wanita Indonesia menjadi istri dan ibu yang baik guna pertumbuhan bangsa yang kuat beragama. d. Bergerak aktif dalam lapangan seperti: 1) Peribadatan 2) Sosial budaya dan lingkungan hidup. 3) Kesehatan dan kependudukan. 4) Pendidikan dan kader. 5) Dakwah dan penerangan. 6) Ekonomi dan koperasi. 7) Penelitian dan pengembangan.
36
8) Usaha kemasyarakatan lainnya yang tidak bertentangan dengan organisasi. e. Membina kerjasama dengan badan-badan atau lembaga atau organisasi lain selama tidak merusak akidah. (Dokumentasi Muslimat NU Desa Menggoro, Dikutip Tanggal 20 Agustus 2011). Sebagaimana sudah dikemukakan di atas, sejarah berdirinya kelompok pengajian Muslimat NU Desa Menggoro terkait erat dengan sejarah berdiri dan perkembangan organisasi Muslimat NU di desa tersebut. Muslimat NU ranting Menggoro, seperti juga sudah dijelaskan sebelumnya, didirikan pada tahun 1993. Sejak awal berdirinya, salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Muslimat NU Desa Menggoro ialah bergerak aktif dalam lapangan dakwah dan penerangan guna meningkatkan kualitas wanita Islam di Desa Menggoro pada umumnya dan wanita Islam anggota Muslimat NU pada khususnya agar menjadi istri yang baik demi pertumbuhan warga yang kuat beragama. Dengan demikian, kelompok pengajian Muslimat NU Desa Menggoro telah berdiri dan aktif menyelenggarakan kegiatannya sejak tahun 1993. Dari uraian di atas menjadi jelas bahwa kelahiran kelompok pengajian ibu-ibu Muslimat NU Desa Menggoro adalah sebagai perwujudan dari program kegiatan untuk mencapai tujuan Muslimat NU sebagaimana yang diamanatkan oleh Anggaran Dasarnya. Keterkaitan langsung antara tujuan dan program kegiatan Muslimat NU di DesaMenggoro.
37
Pada mulanya kegiatan pengajian ibu-ibu Muslimat NU Desa Menggoro hanya melibatkan pengurus dan anggota organisasi. Karena jumlah anggota Muslimat NU Desa Menggoro pada awal berdirinya masih sangat terbatas, maka anggota kelompok pengajian ibu-ibu Muslimat NU juga sangat terbatas. Hal ini ditambah pula oleh kenyataan bahwa ibu-ibu yang benarbenar secara rutin aktif mengikuti kegiatan pengajian hanya dari kalangan organisasi. Sedangkan dari kalangan anggota organisasi, karena berbagai faktor, tidak selalu rutin menghadiri kegiatan pengajian yang diadakan seminggu sekali. Dengan kata lain, faktor-faktor yang menyebabkan ibu-ibu anggota pengajian tidak selalu dapat secara rutin menghadiri pengajian adalah faktor kesibukan kerja. Dalam perjalanan waktu, seiring dengan perkembangan anggota Muslimat NU Desa Menggoro, jumlah anggota jama‟ ah pengajian ibu-ibu Muslimat NU juga kian bertambah. Memanfaatkan kegiatan pengajian yang diadakan rutin sekali dalam seminggu itu sebagai sarana untuk mensosialisasikan organisasi Muslimat NU kepada ibu-ibu warga penduduk Desa Menggoro. ”Kegiatan pengajian yang kita adakan setiap hari Minggu pagi itu kita gunakan untuk menyampaikan kepada ibu-ibu peserta pengajian mengenai organisasi Muslimat. Perkembangan jama‟ah pengajian Muslimat NU di Desa Menggoro tidak hanya berjalan sejajar dengan perkembangan organsiasi Muslimat NU, melainkan membentuk semacam hubungan simbolis antara keduanya. Jamaah
38
pengajian Muslimat NU menjadi semakin banyak jumlah anggotanya berkat semakin luas dan besarnya keanggotaannya organisasisi Muslimat NU. Sebaliknya, perkembangan organisasi Muslimat NU itu sendiri semakin luas dan besar keanggotaannya adalah berkat peran jama‟ ah pengajian Muslimat NU sebagai media sosialisasinya. Tercipta hubungan simbolis antara keduanya bukan semata-mata karena jamaah pengajian Muslimat NU itu menjadi organ dari organisasi Muslimat NU, melainkan juga kepengurusan keduanya pada hakekatnya merupakan suatu kesatuan, sebagaimana yang dikemukakan dalam uraian berikut. 2. Struktur Organisasi Dalam suatu kelompok yang terorganisir selalu diperlukan adanya struktur kepengurusan yang jelas. penentuan struktur organisasi serta hubungan tugas dan tanggung jawab itu dimaksudkan agar tersusun pola kegiatan yang jelas, yaitu tertuju pada tercapainya tujuan-tujuan kelompok bersangkutan. Jamaah pengajian Muslimat NU Desa Menggoro sebagai kelompok yang terorganisir juga memiliki struktur organisasi atau susunan kepengurusan yang jalas menurut caranya sendiri. Struktur organisasi atau susunan pengurus jama‟ ah pengajian Muslimat NU Desa Menggoro, seperti hanya sejarah berdiri dan perkembangannya, berhubungan erat bahkan merupakan suatu kesatuan dengan susunan pengurus Muslimat NU. Susunan Pengurus Muslimat NU Ranting Menggoro
39
Periode 2010-2011 No. 1 3 2 3 4 5 6
Jabatan Ketua I Ketua II Sekretaris I Sekretaris II Bendahara I Bendahara II Seksi organisasi
7
Seksi pendidikan
8
Seksi dakwah
9
Seksi sosial
10
Seksi kesehatan
Nama Hj. zumaroh Barotuttaqiyah Kholis Musbikah Soimatun Liswanti 1. Siti Lailly 2. Choiriyah 1. Mahmudah. 2. Ianah 1. Sundari 2. Herlina 1. Ely Wulandari 2. Eni Setiani 1. Nur Janah 2. Richayati
Sebagai organ dan instrumen kegiatan organisasi, pengurus dan pengkoordinasian jama‟ ah pengajian Muslimat NU langsung ditangani oleh pengurus Muslimat NU sendiri, yakni oleh seksi dakwah. Dalam hal ini koordinator dan wakil koordinator sekdi dakwah bertindak sebagai ketua dan wakil ketua jamaah pengajian Muslimat NU. Sedangkan sekretaris I dan II Muslimat NU bertindak sebagai penasehat jamaah pengajian. (Dokumentasi Muslimat NU Desa Menggoro, dikutip tanggal 8 Agustus 2011). Susunan Pengurus Jama’ ah Pengajian Muslimat NU Desa Menggoro No. Jabatan Nama 1 Penasehat a. Heni S. PdI b. Siti Naimah 2 Ketua Umi Khulsum 3 Wakil ketua Komariyah
40
Dari pertimbangan yang menjadi dasar kebijakan untuk menempatkan pengelolaan jama‟ ah pengajian berada di bawah penanganan langsung pengurus Muslimat NU adalah untuk memudahkan dan menyederhanakan pengkoordinasiannya serta mekanisme pertanggung jawabannya. Sebab kegiatan pengajian yang dikoordinasikan melalui jama‟ ah pengajian Muslimat NU itu adalah pelaksanaan program kerja Muslimat NU untuk mencapai tujuan seperti yang diamanatkan anggaran dasarnya. Karena itu, Pelaksanaannya harus dipertanggung jawabkan oleh seksi dakwah kepada pimpinan Muslimat NU kepada musyawarah ranting. (Dokumentasi Muslimat NU Desa Menggoro, dikutip tanggal 8 Agustus 2011). Jadi alasan dari kebijakan penyatuan pengurus jama‟ ah pengajian Muslimat NU ke dalam satu tangan kepengurusan Muslimat NU lebih merupakan alasan teknis.
3. Pelaksanaan Pengajian Pada mulanya kegiatan pengajian yang dilaksanakan oleh jama‟ ah pengajian Muslimat NU Desa Menggoro jatuh pada hari Minggu pagi. Pada waktu awal berdiri waktu itu. Dalam perjalanan waktu, pilihan mengadakan pengajian pada 35 hari sekali (dalam bahasa jawanya ”selapan dino”) itu ternyata sepenuhnya berhasil melahirkan perkembangan pengajian seperti yang diharapkan. Ibu-ibu
41
yang berprofesi sebagai guru, pedagang, dan petani, yang tadinya diharapkan menjadi peserta aktif pengajian bila pengajian itu dilaksanakan pada 35 hari sekali (dalam bahasa jawanya (”selapan dino”), ternyata benar-benar aktif menghadiri pengajian, bahkan di kalangan ibu-ibu yang tercatat sebagai anggota Muslimat NU.
B. Laporan Hasil Angket 1. Daftar Nama Responden Data nama responden penulis teliti pada penelitian jama‟ah pada ibu-ibu muslimat NU di Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung adalah sebagai berikut
TABEL I DAFTAR NAMA RESPONDEN No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Nama Anggota Atmini Arsih maula Anjarwati Arum susanti amirah Darminah Endang Einggar Fitriyah
Alamat Rt. 06 Rw. 02 Rt. 07 Rw. 02 Rt. 06 Rw. 06 Rt. 03 Rw. 06 Rt. 02 Rw. 03 Rt. 07 Rw. 04 Rt. 05 Rw. 04 Rt. 10 Rw. 02 Rt. 08 Rw. 02
Keterangan pedagang Tani Tani Tani Pedagang pedagang Guru Guru Petani
42
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Hartatik Hanik Hana Asifa Iis Solikhah Isna Islamiyah Kartini Khoriyah Lasmi Lasini Lasmini Lastri Mahmudah Mardiyah Maryati Muslikhatun Puji Astuti Parwati Qurotul ‟ayun Qulsum mujiati Rujiah Rusmini Rondiyah Rasmi Ratemi Sarminah Sumaryati Sariyem Tamami Utami Zahrotul fitri
Rt. 05 Rw. 02 Rt. 06 Rw. 01 Rt. 07 Rw. 01 Rt. 11 Rw. 04 Rt. 03 Rw. 07 Rt. 04 Rw. 01 Rt. 03 Rw. 02 Rt. 01 Rw. 02 Rt. 03 Rw. 04 Rt. 11 Rw. 05 Rt. 08 Rw. 04 Rt. 10 Rw. 04 Rt. 14 Rw. 05 Rt. 12 Rw. 05 Rt. 03 Rw. 07 Rt. 03 Rw. 05 Rt. 05 Rw. 06 Rt. 08 Rw. 06 Rt. 10 Rw. 06 Rt. 08 Rw. 08 Rt. 09 Rw. 08 Rt. 10 Rw. 08 Rt. 12 Rw. 08 Rt. 07 Rw. 08 Rt. 06 Rw. 08 Rt. 01 Rw. 06 Rt. 02 Rw. 05 Rt. 06 Rw. 07 Rt. 04 Rw. 08 Rt. 03 Rw. 08 Rt. 04 Rw. 07
Petani Guru Pedagang Tani Tani Tani Tani Tani Tani Tani Guru Tani Tani Tani Tani Tani tani Tani Tani Tani Tani Tani Tani Tani Tani Tani Tani Tani Guru Tani Pedagang
2. Hasil Jawaban Angket Dalam penelitian ini penulis mengambil dua variabel, adapun variabel tersebut adalah sebagai berikut : a. Keaktifan mengikuti pengajian Adapun data tentang angket keaktifan mengikuti pengajian dapat di lihat pada tabel berikut ini :
43
TABEL II Jawaban Angket Tentang Keaktifan Mengikuti Pengajian Ibu-Ibu Muslimat NU Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung Tahun 2011 No.
Nama Anggota Pengajian
1. AT 2. AM 3. AW 4. AS 5. AM 6. DD 7. ED 8. EG 9. FY 10. HTT 11. HK 12. HA 13. IS 14. IN 15. IY 16. KT 17. KY 18. LM 19. LN 20. LMN 21. LTR Sambungan…. 22. MMH 23. MDYH 24. MY 25. MKHT 26. PA Bersambung… 27. PW 28. QA 29. QM 30. RJH 31. RA 32. RDH 33. RI 34. RTM 35. SMH 36. SYT 37. SYM 38. TMM
Jawaban Soal A B C 2 7 1 4 6 1 8 1 1 8 1 1 9 6 4 1 8 1 1 8 1 1 9 3 7 1 9 2 8 2 6 2 1 9 2 7 1 1 7 2 2 7 1 1 9 1 9 9 1 2 8 1 9 1 9 2 7 1 4 6 4 3 3 3 6 1 3 7 1 8 1 1 8 1 1 9 1 9 1 9 2 8 2 7 1 1 9 1 8 1 1 9 -
Jumlah 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
44
39. UTI 40. ZF Jumlah 40 Anggota
1 61
8 7 310
2 2 29
10 10 400
b. Pelaksanaan kewajiban ibu rumah tangga Adapun data tentang angket pelaksanaan kewajiban ibu rumah tangga dapat di lihat pada tabel berikut ini : TABEL III Jawaban Angket Tentang Pelaksanaan Kewajiban Ibu-Ibu Rumah Tangga Ibu-Ibu Muslimat NU Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung 2011 No.
Nama Anggota Pengajian
1. AT 2. AM 3. AW 4. AS 5. AM 6. DD 7. ED 8. EG 9. FY 10. HTT Sambungan …. 11. HK 12. HA 13. IS 14. IN Bersambung… 15. IY 16. KT 17. KY 18. LM 19. LN 20. LMN 21. LTR 22. MMH 23. MDYH 24. MY 25. MKHT 26. PA
Jawaban Soal A B C 5 4 1 7 3 6 3 1 7 2 1 4 4 2 4 6 7 3 5 4 1 10 4 4 2 7 3 7 2 1 8 2 10 8 2 5 4 1 8 2 5 5 8 2 8 1 1 5 5 8 2 9 1 8 2 7 3 10 -
Jumlah 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
45
27. PW 28. QA 29. QM 30. RJH 31. RA 32. RDH 33. RI 34. RTM 35. SMH 36. SYT 37. SYM 38. TMM 39. UTI 40. ZF Jumlah 40 Anggota
6 9 10 7 7 10 10 6 8 9 7 9 8 8 294
1 1 1 3 4 2 1 3 1 2 1 89
3 2 1 17
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 400
BAB IV ANALISIS DATA
Setelah terkumpul data, maka langkah selanjutnya penulis menganalisis data. Hal ini di maksudkan untuk memperoleh jawaban-jawaban dari pokok permasalahan, sebagaimana yang sudah termuat pada Bab I. Untuk memudahkan
46
dalam menganalisis, maka ada tahap-tahap dalam menganalisis data ini agar bejalan dengan benar sesuai dengan jenis data yang akan diteliti yaitu sebagai berikut : A. Analisis Pertama Dalam analisis pertama yaitu tentang keaktifan mengikuti pengajian, penulis membagi menjadi empat bagian. Adapun bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut : 1. Analisis Penilaian Data Untuk mencari jawaban-jawaban pertayaan angket yang terdiri dari 10 item pertanyaan yang masing-masing jawaban di sediakan alternatif jawaban dengan bobot sebagai berikut : a. Alternatif jawaban A, memiliki bobot nilai 3 b. Alternatif jawaban B, memiliki bobot nilai 2 c. Alternatif jawaban C, memiliki bobot nilai 1 Dalam mencari nominasi yang di dasarkan pada jumlah nilai yang di peroleh dari hasil angket untuk para ibu-ibu, nilai yang diperoleh kemudian di klasifikasikan untuk menkriteriakan45 tingkat keaktifan mengikuti pengajian terhadap pelaksanaan kewajiban Ibu rumah tangga di Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. TABEL IV Nilai Keaktifan Mengikuti Pengajian Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung Tahun 2011 No.
Alternatif Jawaban
Bobot Nilai Tiap Item
Total Nilai
Kategori
47
Resp A B 1. 2 7 2. 4 6 3. 1 8 4. 1 8 5. 1 9 6. 6 7. 1 8 8. 1 8 9. 1 9 10. 3 7 11. 1 9 12. 2 8 13. 2 6 14. 1 9 15. 2 7 16. 1 7 17. 2 7 18. 1 9 19. 1 9 20. 9 21. 2 8 22. 1 9 23. 1 9 24. 2 7 25. 4 6 26. 4 3 27. 3 6 28. 3 7 29. 1 8 Sambungan…. 30. 1 8 31. 1 9 32. 1 9 33. 1 9 34. 2 8 Bersambung… 35. 2 7 36. 1 9 37. 1 8 38. 1 9 39. 8 40. 1 7
C 1 1 1 4 1 1 2 1 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 2
3 6 12 3 1 3 3 3 3 9 3 6 6 3 6 3 6 3 3 6 3 3 6 12 12 9 9 3 2 3 3 3 6 6 3 3 3 3
2 14 12 16 16 18 12 16 16 18 14 18 16 12 18 14 14 14 18 18 18 16 18 18 14 12 6 12 14 16 16 18 18 18 16 14 18 16 18 16 14
Keterangan : a. Alternatif jawaban A, memiliki bobot nilai 3
1 1 1 1 4 1 1 2 1 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 2
Jawaban 21 24 20 18 21 16 20 20 21 23 21 22 20 21 21 19 21 21 21 19 22 21 21 21 24 21 22 23 20 20 21 21 21 22 21 21 21 21 18 19
B A B B B C B B B A B A B B B B B B B B A B B B A B A A B B B B B A B B B B C B
48
b. Alternatif jawaban B, memiliki bobot nilai 2 c. Alternatif jawaban C, memiliki bobot nilai 1 Kemudian untuk mengetahui keaktifan mengikuti pengajian pada kategori (A) tinggi, (B) sedang, (C) rendah, di tempuh dengan jalan mencari interval nilai dengan rumus sebagai berikut : Xt
I
Xr Ki
1
Keterangan : I
= Interval Ideal
Xt = Nilai tertinggi ideal = 24 Xr = Nilai terendah ideal = 16 Ki = Kelas interval Berdasarkan nilai hasil angket pengaruh keaktifan mengikuti pengajian, diperoleh nilai tertinggi 24 dan nilai terendah 16, kemudian ditetapkan menjadi interval dengan rumus di atas : i
24 16 3
i
9 3
i
3
1
2. Analisis Berdasarkan Skor Dalam analisis ini penulis menggunakan teknik prosentase dengan rumus sebagai berikut :
49
P:
F X 100% N
Keterangan : P = Prosentase. F = Frekuensi. N = Jumlah Total Sampel. Adapun langkah-langkah yang penulis gunakan dalam teknik presentase adalah sebagai berikut : a. Mencari tingkat keaktifan mengikuti pengajian ke dalam kategori tinggi (A), sedang (B), dan rendah (C).
Tabel V Prosentase Tingkat Keaktifan Mengikuti Pengajian No. 1. 2. 3.
Tingkat Pengaruh Keaktifan Mengikuti Pengajian Tinggi Sedang Rendah Jumlah
Interval
Frekuensi
Prosentase
22 - 24 19 - 21 16 - 18
8 30 2 40
20% 75% 5% 100 %
Dari tabel V di atas tentang Keaktifan Mengikuti Pengajian adalah sebagai berikut :
50
1) Kategori Baik (kategori A) ada 8 anggota pengajian 2) Kategori sedang (kategori B) ada 30 anggota pengajian 3) Kategori Kurang (kategori C) ada 2 anggota pengajian b. Mencari presentase masing-masing kategori 8 X 100% 40 30 X 100% 2) Kategori B : 40 2 X 100% 3) Kategori C : 40
1) Kategori A :
20% 75%
5%
3. Analisis Mengenai Item-item Angket Dengan analisis ini yang penulis maksudkan adalah untuk melihat lebih jauh jawaban-jawaban ibu-ibu mengenai pengaruh keaktifan mengikuti pengajian. Untuk lebih jelasnya maka dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel VI Jawaban Angket Keaktifan Mengikuti Pengajian Di Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung Tahun 2011 No
1
Item pertanyaan
Apakah ibu mengajak ibu rumah tangga yang lain untuk mengikuti
Jawaban
Prosentase
A
B
C
A
B
C
5
35
-
12,5
87,5
-
51
pengajian ? 2
Apakah ibu mempersiapkan catatan atau pertayaan ketika akan mengikuti pengajian ?
36
3
1
90
7,5
2,5
3
Mengapa
aktif
1
39
-
2,5
97,5
-
Menurut ibu, apa fungsi
2
38
-
5
95
-
7
21
12
17,5
52,5
30
5
34
12,5
85
2,5
1
28
11
2,5
70
27,5
1
39
-
2,5
97,5
-
1
38
1
21,5
95
21,5
6
34
-
15
85
-
ibu
mengikuti pengajian ? 4
pengajian ? 5
Apakah
ibu
mengikuti
semua kegiatan pengajian? 6
Apakah
ibu
sering
mengamalkan
1
hasil
pengajian yang ibu peroleh dalam kehidupan seharihari ? 7
Apakah
ibu
memperhatikan seksama
dengan
setiap
materi
pengajian yang ibu ikuti ? 8
Apa yang ibu lakukan ketika mendengar ceramah pengajian ?
9
Apakah
isi/mauidhoh
kurang di mengerti, apa ibu pernah bertanya ? 10
Apa yang ibu harapkan dengan pengajian ?
mengikuti
52
B. Analisis Kedua Analisis kedua yaitu tentang pelaksanaan kewajiban ibu rumah tangga, dalam analisis ini penulis membaginya menjadi tiga bagian. Adapun bagianbagian tersebut adalah sebagai berikut : 1. Analisis Penilaian Data Dalam penulisan tentang, pelaksanaan kewajiban ibu rumah tangga penulis juga menyediakan tiga alternatif nilai dengan bobot masing-masing item sebagai berikut : a. Alternatif jawaban A, memiliki bobot nilai 3 b. Alternatif jawaban B, memiliki bobot nilai 2 c. Alternatif jawaban C, memiliki bobot nilai 1 Untuk mencari nominasi didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh dari angket yang diajukan kepada ibu-ibu anggota muslimat NU, nilai yang diperoleh kemudian diklasifikasikan sekaligus memberi kriteria tentang perilaku keagamaan siswa dengan menggunakan tabel sebagai berikut : Tabel VII Pelaksanaan Kewajiban Ibu Rumah Tangga Desa Menggoro Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung Tahun 2011 No Resp 1 2 3 4
Alternatif Jawaban Item A B C 5 4 1 7 3 6 3 1 7 2 1
Bobot Nilai Jawaban Tiap Item A B C 15 8 1 21 6 18 6 1 21 4 1
Total Skor Jawaban 24 27 25 26
Kategori
C B B B
53
5 4 6 4 7 7 8 5 9 10 10 4 11 7 12 7 13 8 14 10 15 8 16 5 17 8 18 5 19 8 20 8 21 5 22 8 23 9 24 8 25 7 26 10 27 6 28 9 29 10 30 7 31 7 Bersambung… 32 10 33 10 34 6 35 8 36 9 Sambungan…. 37 7 38 9 39 8 40 8
4 6 3 4 4 3 2 2 2 4 2 5 2 1 5 2 1 2 3 1 1 1 3 4 2 1 3 1 2 1
2 1 2 1 1 1 3 2 1
12 12 21 15 30 12 21 21 24 30 24 15 24 15 24 24 15 24 27 24 21 30 18 27 30 21 21 30 30 18 24 27 21 27 24 24
8 12 6 8 8 6 4 4 4 8 4 10 4 1 10 4 2 4 6 2 2 2 6 8 4 2 6 2 4 2
2 1 2 1 1 1 3 2 1
Keterangan : a) Alternatif jawaban A, memiliki bobot nilai 3 b) Alternatif jawaban B, memiliki bobot nilai 2 c) Alternatif jawaban C, memiliki bobot nilai 1
22 24 27 24 30 22 27 26 28 30 28 24 28 25 28 27 25 28 29 28 27 30 23 29 30 25 27 30 30 26 28 29 27 29 28 27
C C B C A C B B A A A C A B A B B A A A B A C A A B B A A B A A B A A B
54
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 30 dan nilai terendah adalah 22, ditetapkan menjadi interval dengan rumus sebagai berikut: Xt
i
Xr Ki
1
Keterangan : I
= Interval Ideal
Xt = Nilai tertinggi ideal = 30 Xr = Nilai terendah ideal = 22 Ki = Kelas interval
Jadi intervalnya adalah : i i i
30 22 3 9 3
1
3
2. Analisis Berdasarkan Skor
55
Adapun langkah-langkah dalam menganalisis tentang pelaksanaan kewajiban ibu rumah tangga ini adalah sebagai berikut : a. Mencari tingkat pengaruh keaktifan mengikuti pengajian kedalam kategori tinggi (A), sedang (B), dan rendah (C). Tabel VIII Prosentase Tingkat Pelaksanaan Kewajiban Ibu Rumah Tangga No 1 2 3
Pelaksanaan Kewajiban Ibu Rumah Tangga Tinggi Sedang Rendah Jumlah
Interval
Frekuensi
28 – 30 25 – 27 22 – 24
18 15 7 40
Prosentas e 45% 37,5% 17,5% 100 %
Dari tabel VIII diatas tentang pelaksanaan kewajiban ibu rumah tangga adalah sebagai berikut : 1) Tingkat tinggi (kategori A) ada 18 anggota pengajian 2) Tingkat sedang (kategori B) ada 15 anggota pengajian 3) Tingkat rendah (kategori C) ada 7 anggota pengajian b. Mencari prosentase masing-masing kategori ke dalam tiga kategori, yaitu : 18 X 100% 45% 40 15 X 100% 37,5% 2) Kategori B : 40 7 X 100% 17,5% 3) Kategori C : 40
1) Kategori A :
3. Analisis Berdasarkan Item-item
56
Dengan analisis ini penulis ingin melihat lebih jauh hasil angket tentang pelaksanan kewajiban ibu rumah tangga. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel IX Jawaban Angket Tentang Pelaksanaan Kewajiban Ibu Rumah Tangga Di Desa Menggoro, Tembarak, Kabupaten Temanggung Tahun 2011 No
Item Pertanyaan
Jawaban
Prosentase
A
B
C
A
B
C
1
Apakah ibu menerapkan kepada keluarga untuk saling menjaga keharmonisan rumah tangga ?
39
-
1
97,5
-
2,5
2
Apakah ibu mempersiapkan makanan ketika anak berangkat sekolah dan suami bekerja?
39
1
-
97,5
2,5
-
3
Sebagai seorang istri apa yang ibu lakukan ketika suami pulang bekerja?
30
4
6
75
10
15
4
Ketika suami bekerja, apa yang ibu lakukan dirumah?
28
3
9
70
7,5
22,5
5
Apakah ibu memperhatikan kebersihan anggota keluarga ?
28
11
1
70
27,5
2,5
6
Dalam menjalankan perintah
29
11
72,5
27,5
-
kewajiban sebagai ibu rumah tangga, ibu termasuk ibu rumah
tangga
bagaimana ?
yang
-
57
7
Apa yang ibu lakukan bila
16
24
-
40
60
-
39
1
-
97,5
2,5
-
32
7
1
80
17,5
2,5
16
27
-
40
60
-
ada anggota keluarga yang sakit ? 8
Apakah ibu selalu mengawasi atau mengontrol pergaulan anak ?
9
Apa yang ibu lakukan saat menghadapi sebuah masalah atau kesulitan anak ?
10
Apakah ibu sering memberi nasehat
atau
pendidikan
kepada anak ?
C. Analisis Ketiga Dalam analisis ini, yaitu tentang pengaruh keaktifan mengikuti pengajian terhadap pelaksanaan kewajiban ibu rumah tangga akan dikorelasikan dalam bentuk tabel koefisien korelasi, dimana pengaruh Keaktifan Mengikuti Pengajian sebagai variabel X dan Pelaksanaan Kewajiban Ibu Rumah Tangga sebagai variabel Y.
Tabel X Pengaruh Keaktifan Mengikuti Pengajian Terhadap Pelaksanaan Kewajiban Ibu Rumah Tangga Di Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung Tahun 2011 No 1 2 3 4
Variabel X 21 24 20 18
Variabel Y 24 27 25 26
58
5 21 6 16 7 20 4 18 8 20 9 21 10 23 11 21 12 22 13 20 14 21 15 21 16 19 17 21 18 21 19 21 20 19 21 22 22 21 23 21 24 21 25 24 26 21 27 22 28 23 29 20 30 20 31 21 Sambungan…. 32 21 33 21 34 22 35 21 36 21 Bersambung… 37 21 38 21 39 18 40 19
22 24 27 26 24 30 22 27 26 28 30 28 24 28 25 28 27 25 28 29 28 27 30 23 29 30 25 27 30 30 26 28 29 27 29 28 27
Dalam melakukan analisis tentang keaktifan mengikuti pengajian terhadap pelaksanaan kewajiban ibu rumah tangga di desa menggoro, kecamatan tembarak,
59
kabupaten temanggung, penulis mengunakan rumus produc moment. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut : Rumus : N. ∑XY – (∑X) (∑Y)
rxy = {(N.∑X² – (∑X)²)(N.∑Y² – (∑Y)²)} Keterangan :
rx y
= Koefesien korelasi antara x dan y
X
= Variabel pengaruh pola asuh
Y
= Variabel perilaku keagamaan siswa
N
= Jumlah responden
X²
= Hasil kuadrat variabel X
Y²
= Hasil kuadrat variabelY
XY = Produk XY, atau perkalian antara X dan Y ∑
= Jumlah Untuk mengerjakan rumus di atas, terlebih dahulu penulis mencari unsur-
unsur yang mewakili rumus tersebut melalui tabel berikut :
Tabel XI Tabel Kerja Produck Moment Koefisien Korelasi Pengaruh Keaktifan Mengikuti Pengajian Terhadap Pelaksanaan Kewajiban Ibu Rumah Tangga Di Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung Tahun 2011 No
X
Y
X²
Y²
X.Y
60
1 21 2 24 3 20 4 18 5 21 6 16 7 20 8 20 9 21 10 23 11 21 12 22 13 20 14 21 15 21 16 19 17 21 18 21 19 21 20 19 21 22 22 21 23 21 24 21 25 24 26 21 27 22 28 23 29 20 Sambungan…. 30 20 31 21 32 21 33 21 Bersambung… 34 22 35 21 36 21 37 21 38 21 39 18 40 19 Σ 831
24 27 25 26 22 24 27 24 30 22 27 26 28 30 28 24 28 25 28 27 25 28 29 28 27 30 23 29 30 25 27 30 30 26 28 29 27 29 28 27 1077
441 576 400 324 441 256 400 400 441 529 441 484 400 441 441 361 441 441 441 361 484 441 441 441 576 441 484 529 400 400 441 441 441 484 441 441 441 441 324 361 17353
Jadi pada tabel diatas dapat diketahui bahwa :
576 729 625 676 484 576 729 576 900 484 729 676 784 900 784 576 784 625 784 729 625 784 841 784 729 900 529 841 900 625 729 900 900 676 784 841 729 841 784 729 29197
504 648 500 468 462 384 540 480 630 506 567 572 560 630 588 456 588 525 588 513 550 588 609 588 648 630 506 667 600 500 567 630 630 572 588 609 567 667 504 513 22442
61
Σ X = 831
Σ XY = 22442
Σ Y = 1077
Σ
Σ X² = 17353
Σ (X )² = 690561
Σ Y² = 29197
Σ(Y)² =1159
= 40
Maka hasil hitung dari data tersebut adalah sebagai berikut : N. ∑XY – (∑X) (∑Y)
rxy = {(N.∑X² – (∑X)²)(N.∑Y² – (∑Y)²)}
40.22442 (831)(1077) 40.17353 (690561) 40.29197 (1159929) 897680 894987 (694120 690561)(1167880 1159929 2693 (3559)(7951
2693 28297609 2693 5319,54 0,506
Interpretasi Data Setelah data dianalisis mengunakan teknik korelasi product moment diperoleh nilai rxy = 0,506, kemudian dibandingkan dengan r tabel dengan jumlah N = 40. Adapun kaidah yang digunakan adalah sebagai berikut :
62
1. Bila rxy > dari r tabel 1% hasil dinyatakan sangat siknifikan. 2. Bila rxy > dari r tabel 5% hasil dinyatakan siknifikan. 3. Bila rxy < dari r tabel 5% hasil dinyatakan tidak siknifikan. Pada taraf siknifikasi 1 % r tabel menunjukkan sebesar 0,403. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa
rxy lebih basar dari r tabel pada taraf siknifikasi 1 %
sehingga hipotesis nihil (Ho) ditolak. Berdasarkan perhitungan yang diperoleh,
rxy (0,506)
> dari r tabel 1%,
oleh karena itu hasil dinyatakan sangat siknifikan. Dengan kata lain dapat disebutkan bahwa hasil penelitian menunjukan : Ada pengaruh yang sangat signifikan antara keaktifan mengikuti pengajian terhadap pelaksanaan kewajiban ibu rumah tangga. Hasil ini ditunjukkan dengan menggunakan perhitungan product moment.
63
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah penulis menguraikan tentang masalah pengaruh keaktifan mengikuti pengajian terhadap pelaksanaan kewajiban ibu rumah tangga maka penulis dapat mengambil kesimpulan dari uraian yang telah di susun mulai dari BAB I sampai dengan BAB IV, hasilnya adalah : 1. Bahwa tingkat keaktifan mengikuti pengajian tergolong dalam kategori sedang (B) terbukti bahwa
dari 40 ibu-ibu yang menjadi responden
menjawab (B) sebanyak 75 %. Adapun kategori tersebut dapat dikelompokan sebagai berikut : a. Tergolong pada kategori tingkat tinggi sebanyak 8 ibu-ibu atau dalam prosentase 20 %. b. Tergolong pada kategori tingkat sedang sebanyak 30 ibu-ibu atau dalam prosentase 75 %. c. Tergolong pada kategori tingkat rendah sebanyak 2 ibu-ibu atau dalam prosentase 5 %. 2. Bahwa pelaksanaan kewajiban ibu rumah tangga tergolong dalam kategori tingkat tinggi (A) terbukti bahwa dari 40 ibu-ibu yang menjadi responden menjawab (A) sebanyak 45 %. Adapun kategori tersebut dapat dikelompokan sebagai berikut :
62
64
a. Tergolong pada kategori tingkat tinggi sebanyak 18 ibu-ibu atau dalam prosentase 45 %. b. Tergolong pada kategori tingkat sedang sebanyak 15 ibu-ibu atau dalam prosentase 37,5 %. c. Tergolong pada kategori tingkat rendah sebanyak 7 ibu-ibu atau dalam prosentase 17,5 %. 3. Setelah data dianalisis mengunakan teknik korelasi product moment diperoleh nilai
rxy = 0,506 kemudian dibandingkan dengan r tabel dengan
jumlah N = 40. Berdasarkan perhitungan yang diperoleh,
rxy (0,506) > dari r tabel
1%, oleh karena itu hasil dinyatakan sangat signifikan. Pada taraf signifikasi 1 % r tabel menunjukkan sebesar 0,403. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa
rxy lebih besar dari r tabel pada
taraf signifikasi 1 % sehingga hipotesis nihil (Ho) ditolak, dengan kata lain dapat disebutkan bahwa hasil penelitian menunjukkan : Ada hubungan yang sangat signifikan antara pengaruh keaktifan mengikuti pengajian terhadap pelaksanaan kewajiban ibu rumah tangga. Dengan kata lain maka hipotesis diterima.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh dari hasil penelitian, maka peneliti mengajukan saran sebagai berikut :
65
1. Kepada seluruh ibu rumah tangga di Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung hendaknya benar-benar memafaatkan secara
maksimal
dalam
mengikuti
pengajian
sehingga
terwujud
pelaksanaan kewajiban ibu rumah tangga, masyarakat yang berperilaku sesuai dengan syariat yang telah dianjurkan oleh Allah SWT. 2. Kepada para ibu rumah tangga khususnya para ibu rumah tangga di desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung agar tidak bosan dan malu-malu dalam mencari ilmu agama sebagai bekal hidup dan selalu aktif mengikuti pengajian maupun acara-acara keagamaan lainya.
C. Penutup Mengakhiri penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan syukur yang tiada terkira kepada Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak nikmat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tanpa halangan yang berarti dan dapat selesai sesuai waktu yang telah ditetapkan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat berharap adanya saran dan kritik yang
yang membangun dari pembaca sekalian demi kesempurnaan
skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat dijadikan bahan kajian yang lebih lanjut dan dapat membawa manfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya, serta bagi nusa dan bangsa, khususnya masyarakat Islam dan dunia pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI, 1994,Al-Qur’ an Terjemah, Surabaya: Mekar. Al-Barik, Haya Binti Mubarok, Ensiklopedia Wanita Muslimah, Jakarta : t.p. Alawiyah, Tuty, 1997, Strategi Dakwah Di Lingkungan Majelis Ta’lim, Bandung : Mirzan. Amin, Mansur, 1997, Dakwah Islam Dan Peran Moral, Yogyakarta : Al Amin Press. Arikuntho, Suharsimi, 1994, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta. Depag RI, 1992, Ilmu Pendidikan Islam, Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama. Departemen Agama RI, 1994, Motivasi Peningkatan Peranan Wanita Menurut Islam, Jakarta. Departemen Agama RI, 2000, Al-Qur’ an Dan Terjemahnya, Surabaya: Mekar. Hanafie, A, 1992, Usul Fiqh, Jakarta: Wijaya. Husain, Muh, 1997, Metodologi Dakwah Dalam Al-Qur’an, Jakarta : Penerbit Lentera. Idhamy, Dahlan, 1994, Azas-Azas Fiqh Munakahat Hukum Keluarga Islam, Surabaya : Al-Ikhlas. Muktar, Kamal, 1993, Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, Jakarta: Bulan Bintang. Poerwadarminto, WJS, 1995, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka. Poerwadarminto, WJS, 2006, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka. Suyuthi, Jalaluddinas, 1998, Psikologi Agama, Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Sabtu, 2-8-2011, (http://qur’an.alshia.org/id/makalah“jama’ah dalam kegiatan ibadah”//03.htm). Derajat, Zakiah, 1998, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta :Bulan Bintang. Zein, Muhammad, 1997, Metodologi Pendidikan Agama Islam Pada Lembaga Non-Formal, Yogyakarta : Sumbangsih. Zuhairi, DKK, 1997, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta:Bumi Aksara.
ANGKET PENELITIAN PETUNJUK : 1. Ibu-ibu dipersilahkan mengisi angket di bawah ini secara jujur. 2. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang ibu anggap paling benar pada huruf a, b atau c. IDENTITAS : Nama :……………….. Rt/Rw :……………….. A. Variabel keaktifan mengikuti pengajian! 1. Apakah ibu mengajak ibu rumah tangga yang lain untuk mengikuti pengajian ? a. ya b. kadang-kadang c. tidak pernah 2. Apakah ibu mempersiapkan catatan atau pertayaan ketika akan mengikuti pengajian ? a. ya b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 3. apa yang membuat ibu ingin mengikuti pengajian ? a. Karena kebutuhan dan penting untuk bekal hidup b. Karena ikut-ikutan saja c. Karena disuruh tetangga 4. Menurut ibu, apa fungsi pengajian ? a. Ajang silahturahmi dan menimba ilmu b. Ajang kumpul-kumpul saja c. Ajang ikut-ikutan
5. Apakah ibu mengikuti kegiatan pengajian dari awal sampai selesai ? a. Ya, mengikuti dari awal; sholawatan, tahlilan, tausiyah b. Mengikuti tausiyahnya saja c. Sholawatan dan tahlilan saja 6. Apakah ibu sering mengamalkan hasil pengajian yang ibu peroleh dalam kehidupan sehari-hari? a. sering b. kadang-kadang c. tidak pernah 7. Apakah ibu memperhatikan dengan seksama setiap materi pengajian yang ibu ikuti ? a. Ya, mendengarkan dengan seksama b. Kadang-kadang mendengarkan c. Memperhatikan sambil ngobrol 8. Apa yang ibu lakukan ketika mendengar ceramah pengajian ? a. Memperhatikan dan mencatat isi pengajian b. Sesekali mencatat isi pengajian c. Mendengarkan tanpa mencatat 9. Apabila isi/mauidhoh khasanah kurang dimengerti, apa ibu pernah bertanya? a. Iya, bertanya sampai benar mengetahui jawabanya b. Sesekali kalau ada kesempatan c. Tidak pernah sama sekali 10. Apa yang ibu harapkan dengan mengikuti pengajian ? a. Mendapatkan ilmu dan ridho Allah b. Mendapat snack c. Mendapat pujian dari orang lain
B. Variabel aspek pelaksanaan kewajiban sebagai ibu rumah tangga! 1. Apakah ibu menerapkan kepada keluarga keharmonisan rumah tangga ?
untuk saling menjaga
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 2. Apakah ibu mempersiapkan makanan ketika anak berangkat sekolah dan suami bekerja ? a. Ya, Setiap waktu b. Kadang-kadang, Pada saat dibutuhkan anak dan suami c. Tidak pernah 3. Sebagai seorang istri apa yang ibu lakukan ketika suami pulang bekerja? a. Menyiapkan makanan dan minuman b. Hanya duduk-duduk saja c. mendiamkanya 4. Ketika suami bekerja, apa yang ibu lakukan dirumah ? a. membersihkan rumah b. ditinggal tidur c. mengobrol di rumah tetangga 5. Apakah ibu memperhatikan kebersihan anggota keluarga ? a. ya b. kadang-kadang c. tidak pernah
6. Dalam menjalankan perintah kewajiban sebagai ibu rumah tangga, ibu termasuk ibu rumah tangga yang bagaimana? a. Melaksanakan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga dengan senang hati meskipun kadang terasa berat b. Kalau terasa berat melaksanakan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga saya tinggalkan c. kalau saya sempat, saya melaksanakan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga 7. Apa yang ibu lakukan bila ada anggota keluarga sakit? a. Segera rawat b. Merawat bila sempat c. Membiarkan 8. Apakah ibu mengawasi anak ketika belajar dan bermain ? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 9. Apa yang ibu lakukan saat menghadapi sebuah masalah atau kesulitan anak? a. Tabah dan berusaha mencari solusi b. Berkeluh kesah c. Mencari pelarian 10. Apakah ibu sering memberi nasehat atau pendidikan kepada anak ? a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah