PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI EFEK ANTIINFLAMASI TOPIKAL EKSTRAK ETANOL BIJI JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP JUMLAH NEUTROFIL DAN EKSPRESI COX-2 PADA KULIT PUNGGUNG MENCIT YANG DIINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI
Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi
Oleh : Amanda Anggraini NIM : 138114005
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI EFEK ANTIINFLAMASI TOPIKAL EKSTRAK ETANOL BIJI JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP JUMLAH NEUTROFIL DAN EKSPRESI COX-2 PADA KULIT PUNGGUNG MENCIT YANG DIINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI
Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi
Oleh : Amanda Anggraini NIM : 138114005
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk : Allah SWT Nabi Muhammad SAW Ibu Fitryani, Ayah Jhoni Latius, dan Adek Akbar tercinta Sahabat-sahabat serta almamaterku
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA Penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan naskah skripsi yang berjudul “Uji Efek Antiiflamasi Topikal Ekstrak Etanol Biji Jintan Hitam (Nigella sativa) terhadap Jumlah Neutrofil dan Ekspresi COX-2 pada Kulit Punggung Mencit yang Diinduksi Karagenin” sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi juga mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt, selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, selaku Dosen Pembimbing akademik, atas semua saran dan dukungan yang membangun.
2.
Ibu drh. Sitarina Widyarini, M.P., Ph.D., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak membimbing, memotivasi, mendukung dan membantu dalam berbagai ilmu, serta bersedia meluangkan waktu membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.
3.
Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt., selaku dosen penguji atas dukungan, saran dan kritik yang membangun, serta masukan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
4.
Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt., selaku dosen penguji atas dukungan, saran dan kritik yang membangun, serta masukan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
5.
Ibu Dr. Dewi Setyaningsih, S.Si., Apt., M.Sc., selaku Kepala Penanggung Jawab Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan izin peneliti untuk menggunakan sarana dan prasarana seperti laboratorium dan alat-alat lainnya dalam penelitian ini.
6.
Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama proses perkuliahan.
7.
Staf laboratorium farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, atas bantuan dan kerja sama selama penelitian yang dilakukan di laboratorium farmasi.
8.
Keluarga tercinta, terutama Ibu Fitryani dan Ayah Jhoni Latius serta Adek Akbar Pribadi dan seluruh keluarga, yang selalu memberika semangat, doa, kasih sayang dan dukungan secara materi maupun non-materi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9.
Teman-teman seperjuangan skripsi “Liana Yudomulyono, Emerentio Renola, Albertin Gilang K, Veronika Lauren, Dian Pratiwi dan Clara Wina Caesaria” yang selalu
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berjuang bersama dan saling memberikan semangat dalam proses penyusunan skripsi ini. 10. Sahabat-sahabatku, Fira Elsa Septiana, Maria Nareswari, Maria Atika Sukmana Dewi, Andyni, dan Resty Zama Andiena, atas motivasi dan dukungan, serta doa, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 11. Tanzil Al Rasjid, yang telah memberikan semangat, motivasi dan dukungan, doa, kritik, saran dan perhatian dalam proses penyusunan skripsi ini hingga selesai. 12. Teman-teman FKK A 2013, dan semua angkatan 2013 yang telah bersama-sama berproses dan berbagi suka duka di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta serta semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan serta masih jauh dari kesempurnaan. Maka, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sehingga membuat karya tulis ini menjadi lebih baik. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca-nya serta bermanfaat dalam bidang ilmu kefarmasian serta perkembangan ilmu pengetahuan. Yogyakarta, 22 November 2016 Penulis
Amanda Anggraini
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI Jintan hitam (Nigella sativa) tumbuh subur di wilayah tropis dan termasuk golongan tanaman gulma yang tumbuh semusim dengan tinggi 20-50 cm, famili Ranunculaceae atau tanaman berbiji. Biji Nigella sativa memiliki kandungan flavonoid. Flavonoid memiliki efek antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan aktivitas antiinflamasi topikal pada biji Nigella sativa yang dibuktikan dengan penurunan sel neutrofil dan penurunan ekspresi COX-2 pada mencit terinduksi karagenin. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental murni dengan rancangan sederhana acak lengkap pola searah. Hewan uji adalah mencit betina galur Swiss, umur 6-8 minggu (2-3 bulan), berat 20-30 gram dan sehat. Pengamatan menggunakan metode pengecatan hematoksilin eosin (HE) untuk migrasi sel neutrofil dan imunohistokimia dengan antibody anti-COX-2 untuk uji persen ekspresi COX2. Data yang dianalisis menggunakan uji Shapiro Wilk, dilanjutkan uji One Way ANOVA (taraf kepercayaan 95%) dilanjutkan dengan Post Hoc Test dengan Scheffe test dan Tamhene test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase rerata sel neutrofil konsentrasi 5; 10; dan 20% berturut-turut yaitu 69,92; 55,76; dan 43,26% dan rerata ekspresi COX-2 yaitu 83,23; 80,32; dan 82,23 %. Konsentrasi optimum dari ekstrak etanol biji Nigella sativa adalah 5%. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji Nigella sativa memiliki aktivitas antiinflamasi dengan menurunkan jumlah sel neutrofil dan menurunkan ekspresi enzim COX-2. Kandungan flavonoid pada biji Nigella sativa berperan sebagai agen antiiflamasi yang dapat menghambat migrasi sel neutrofil dari pembuluh darah menuju daerah peradangan dan menghambat pembentukan enzim COX-2 sehingga metabolism asam arakidonat menjadi mediator prostaglandin terhambat. Kata Kunci: Biji Nigella sativa, topikal, antiinflamasi, neutrofil, ekspresi COX-2
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Black cumin (Nigella sativa) thrives in tropical regions and included weeds plants which grew in one season with 20-50 centimeters (cm), Family Ranunculaceae or seed plants. Nigella sativa seeds contains flavonoids. Flavonoids have anti-inflammatory effects. This research is to know topical anti-inflammatory effects of Nigella sativa seeds by a decrease in neutrophil cell and decrease expression of COX-2 in mice induced karagenin. This research was experimenral study with one way-complete-random design. The animal used were female mice of Swiss strain, 6-8 weeks (2-3 months) of age, 20-30 grams weight and healthy. This observations using hematoxylin eosin staining (HE) for migration of neutrophils cell and immunohistochemistry with antibody anti-COX-2 for percentage of COX-2 expression. Data were analyzed using Shapiro-Wilk test using One Way ANOVA test and Post Hoc Test with Scheffe test and Tamhene test with 95% confidence level. The results showed that the percentage of neutrophil cell by Nigella sativa seeds 5; 10 and 20% concentration were 69.92; 55.76; and 43.26% and the percentage of COX-2 expression were 83.23; 80.32; and 82.23%. The optimum concentration of ethanol extract of Nigella sativa seeds is 5%. The conclusion was The ethanol extract of Nigella sativa seeds have antiinflammatory effect by decreased in neutrophil cells and decreased expression of COX-2. The content of flavonoids in Nigella sativa seeds acted as agents inflammatory that can inhibit migration of neutrophil cells from the blood vessels into areas of inflammation and inhibit the formation of COX-2 so the metabolism of arachidonic acid to prostaglandins mediators inhibited.
Keywords: Nigella sativa seeds, topical, anti-inflammatory, neutrophil, expression of COX2.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv PRAKATA ............................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................................... vii DAFTAR ISI .......................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xi ABSTRACT .......................................................................................................... xiii PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 METODE PENELITIAN ......................................................................................... 2 Desain dan Subjek Penelitian ............................................................................. 2 Alat dan Bahan.................................................................................................... 3 Determinasi Tanaman ........................................................................................ 3 Ekstraksi .............................................................................................................. 3 Uji Flavonoid ....................................................................................................... 4 Uji Kadar Air ........................................................................................................ 4 Pembuatan Larutan Karagenin dan Krim Ekstrak Etanol Nigella sativa ............ 4 Uji Orientasi Karagenin ....................................................................................... 4 Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Biji Nigella sativa ..................................... 4 Pengujian Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Biji Nigella sativa terhadap Jumlah Sel Neutrofil dan Ekspresi COX-2 ............................................................................. 5 Analisis statistik ................................................................................................. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 6 KESIMPULAN ...................................................................................................... 14 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 13 LAMPIRAN .......................................................................................................... 16 BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................... 36
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil uji Scheffe test aktivitas sel neutrofil pada mencit setelah pemberian ekstak etanol Nigella sativa secara topikal .............................................................................................................................. 9 Tabel 2. Rerata persen ekspresi COX-2 dan hasil uji Tamhene test pada kelompok perlakunan beserta kontrol pada mencit setelah pemberian ekstrak etanol Nigella sativa secara topikal .............................................................................................................................. 12
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kurva grafik peningkatan tebal lipat kulit selama enam jam ........... 7 Gambar 2. Mikrofotografi pengecatan HE kulit normal, perlakuan ekstrak etanol biji Nigella sativa konsentrasi 20% beserta kontrol negatif (karagenin) dengan perbesaran 100 kali dan 400 kali. Migrasi sel neutrofil terlihat pada daerah subkutan jaringan kulit (tanda lingkaran merah)........................................................... 8 Gambar 3. Diagram batang aktivitas sel neutrofil pada mencit setelah pemberian ekstak etanol Nigella sativa secara topikal ................................................. 10 Gambar 4. Mikrofotografi pengecatan Immunohistokimia dengan antibodi anti-COX-2 kulit normal, perlakuan Nigella sativa konsentrasi 20% beserta kontrol negatif (karagenin) dengan perbesaran 100 kali dan 400 kali. Migrasi sel neutrofil terlihat pada daerah subkutan jaringan kulit (tanda lingkaran kuning)
11
Gambar 5. Diagram batang persen (%) ekspresi COX-2 pada mencit setelah pemberian ekstak etanol Nigella sativa secara topikal ...................................... 13 Gambar 6. Kontrol Biocream® sebagai basis ekstrak ........................................ 17 Gambar 7. Serbuk karagenin yang digunakan sebagai kontrol negatif .............. 17 Gambar 8. Alat spuit injeksi ............................................................................... 17 Gambar 9. Tumbuhan dan Biji Nigella sativa .................................................... 18 Gambar 10. Biji Nigella sativa yang telah dioven ............................................. 18 Gambar 11. Proses penyerbukan biji Nigella sativa........................................... 18 Gambar 12. Ekstrak Nigella sativa yang sudah dibuat dalam basis Biocream® 19 Gambar 13. Hasil uji flavonoid serbuk biji Nigella sativa ................................ 19 Gambar 14. Mencit betina galur Swiss dan kulit punggung mencit sesudah dicukur 19 Gambar 15. Serbuk simplisia biji Nigella sativa dan ekstrak etanol kental biji Nigella sativa ................................................................................................ 20 Gambar 16. Kulit punggung mencit yang diinjeksikan karagenin ..................... 20 Gambar 17. Kulit punggung mencit yang dioleskan ekstrak Nigella sativa ..... 20 Gambar 18. Pemotongan kulit punggung mencit .............................................. 20 Gambar 19. Kulit mencit yang diawetkan dengan formalin 10% ..................... 21 Gambar 20. Proses pemotongan kulit mencit yang sudah diawetkan ................ 21
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ........................... 17 Lampiran 2. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ................................... 19 Lampiran 3. Pemotongan kulit untuk histopatologi ............................................. 20 Lampiran 4. Surat keterangan hasil determinasi tanaman Nigella sativa............. 22 Lampiran 5. Surat Ethical Clearence ................................................................... 23 Lampiran 6. Surat kalibrasi jangka sorong ........................................................... 24 Lampiran 7.
Hasil analisis statistik perhitungan rata-rata jumlah sel-sel neutrofil pada
masing-masing kelompok .............................................................................................................................. 26 Lampiran 8. Hasil analisis statistik uji normalitas dengan uji Shapiro-Wilk .............................................................................................................................. 28 Lampiran 9. Hasil pengujian ANOVA rata-rata jumlah sel-sel neutrofil pada masing-masing kelompok .............................................................................................................................. 28 Lampiran 10. Hasil pengujian uji Post-Hoc Tests dengan uji Scheffe test .......... 29 Lampiran 11. Hasil analisis statistik perhitungan rata-rata persen (%) ekspresi COX-2 pada masing-masing kelompok .............................................................................................................................. 30 Lampiran 12. Hasil uji normalitas dengan Shapiro-Wilk .................................... 33 Lampiran 13. Hasil pengujian ANOVA rata-rata persen (%) ekspresi COX-2 pada masingmasing kelompok .............................................................................................................................. 33 Lampiran 14. Hasil pengujian uji Post-Hoc Tests dengan uji Tamhane test ....... 34 Lampiran 15. Surat keterangan analisis data statistik di Pusat Kajian CE&BU .............................................................................................................................. 35
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENDAHULUAN Inflamasi merupakan respon protektif yang timbul akibat cedera atau infeksi untuk menghancurkan agen penyebab kerusakan jaringan, menyembuhkan atau memperbaiki jaringan yang rusak. Gejala umum yang timbul saat inflamasi antara lain kemerahan (rubor); rasa panas (kalor); rasa sakit (dolor); pembengkakan (tumor); dan gangguan fungsi dari jaringan (function laesa) (Kumar, Abbas, Fauston, dan Aster, 2005). Saat terjadi reaksi inflamasi, enzim siklooksigenase (COX) berperan sebagai katalisator dalam sintesis pembentukan mediator prostaglandin serta jumlah sel neutrofil dalam darah dan jaringan akan meningkat akibat peningkatan permeabilitas vaskular dan vasodilatasi (Kumar dkk., 2005). Salah satu manifestasi inflamasi adalah meningkatnya persentase kadar neutrofil dalam jaringan yang mengalami peradangan. Neutrofil merupakan leukosit yang berperan dalam pertahanan seluler dan humoral organisme terhadap zat-zat asing (Effendi, 2003). Penghambatan migrasi sel neutrofil akan menekan pelepasan mediator prostaglandin, sehingga substrat bagi jalur sikooksigenase juga akan berkurang (Kumar dkk., 2005). Inflamasi menyebabkan ketidaknyamanan sehingga dapat merugikan dan menggangu aktivitas sehari-hari, oleh karena itulah diperlukan obat untuk mengatasi dan mengobati inflamasi yang terjadi. Obat antiinflamasi berguna untuk mengurangi inflamasi dan meredakan nyeri berdasarkan mekanisme kerjanya dibedakan menjadi dua, yaitu golongan steroid dan golongan non steroid. Terdapat beberapa cara untuk mengobati dan mengatasi gejala yang timbul saat terjadi inflamasi, salah satunya dengan mengkonsumsi obat secara per oral maupun topikal. Pemberian obat secara topikal merupakan pertolongan pertama yang dilakukan dengan mengoleskan obat pada bagian yang mengalami inflamasi (Soeroso, 2008). Efek obat dengan pemberian topikal akan lebih cepat dibandingkan dengan pemberian per oral. Hal ini disebabkan karena obat topikal bekerja langsung pada daerah inflamasi dan tidak melalui sistem pencernaan, sehingga dapat melindungi kemungkinan kerusakan zat aktif obat akibat enzim pencernaan (Ansel, 1989). Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman tanaman yang dapat digunakan sebagai obat herbal. Merfort, Wray, Barakat, Hussein, Nawwar, dan Willuhn, (1997) melaporkan bahwa jintan hitam mengandung senyawa flavonoid dan fenolik yaitu triglikosida flavonoid yang merupakan golongan kuersetin dan asam vanilat (Bourgaou, Ksouri, Bellila, Skandrani, Falleh, dan Marzouk, 2007). Biji Nigella sativa memiliki berbagai kandungan kimia seperti dithymoquinone, steryl-glucoside (Al-Ali, 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Alkhawajah, Randhawa, dan Shaikh, 2008), flavonoids, glycosides, tannins (Tanko dkk., 2007), serta komponen non-kalori yaitu 2 flavonoid golongan camferol seperti diglucoside dan digalactoside (Keyhanmanesh, Baqban, Nazemieh, Mirzaei, dan Alipour, 2013). Stilbenes, antrhaquinones, flavonoids, alkaloids, fatty acids dan terpenoids dilaporkan berperan dalam regulasi enzim siklooksigenase (COX) (Perera, Ringbom, Huss, Vasage, dan Bohlin 2001). Hasil penelitian yang dilakukan Kooti, Noohi, Ahvazi, Samani dan Larky (2016) menunjukkan bahwa ekstrak biji dari Nigella sativa dan thymoquinone memiliki efek antiinflamasi pada peradangan yang diinduksi oleh LPS. Hasil penelitian Aljabre, Alakloby, Randhawa (2015) menyimpulkan bahwa Nigella Sativa menunjukkan efek farmakologis yang potensial dalam dermatologi. Diperlukan metode standar pengembangan obat untuk memformulasikan sediaan yang memiliki efek terapi topikal untuk digunakan dalam dermatologi. Peran penting sel neutrofil dan enzim COX dalam proses reaksi inflamasi dapat dijadikan target aksi dari zat aktif tanaman yang memiliki aktivitas antiinflamasi. Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian apakah ekstrak etanol biji Nigella sativa dapat menurunkan inflamasi pada mencit betina yang diinduksi karagenin 3% secara subkutan didukung dengan pengamatan secara kualitatif gambaran hispatologis kulit mencit terhadap penurunan jumlah sel neutrofil dan penurunan ekspresi protein COX2.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antiinflamasi topikal ekstrak etanol biji Nigella sativa dilihat dari penurunan jumlah sel neutrofil dan penurunan ekspresi COX-2 dan mengetahui konsentrasi optimum ekstrak etanol biji Nigella sativa sebagai antiinflmasi. METODE PENELITIAN Desain dan Subjek Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan eksperimental murni dengan rancangan penelitian acak lengkap pola searah. Subyek pada penelitian ini adalah mencit betina yang diperoleh dari Laboratorium Imono Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, berumur 2-3 bulan dengan berat badan 20-30 gram dan subyek dalam keadaan sehat. Subyek dibagi secara acak menjadi lima kelompok. Kelompok perlakuan terdiri dari lima kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari lima ekor mencit. Penelitian dilakukan dengan menghitung penurunan jumlah sel neutrofil dan penurunan ekspresi COX-2 pada kulit punggung mencit betina yang terinduksi karagenin.
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Prosedur yang digunakan dalam penelitian telah disetujui oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta dengan nomor KE/FK/1111/EC/2016. Keaslian penelitian juga telah disetujui oleh Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Alat dan Bahan Alat yang digunakan yakni mikroskop binokuler (Olympus CX21®), jangka sorong digital (Hardened®), ayakan no. mesh 40, alat maserasi (Innova 2100), vacuum rotary evaporator (Buchi R 201/215), oven (Memmert®), corong Buchner, pompa vakum, alat moisture balance (Halogen Moisture Analyzer HG53), mesin penyerbuk, waterbath, kertas saring, aluminium foil, spuit injeksi, stopwatch, mortir dan stamper, container, papan lilin dan pines, gunting bedah, pinset, karton serta alat – alat gelas (labu ukur, beaker glass, erlenmeyer, gelas ukur, cawan porselen, pipet tetes, batang pengaduk dan kaca arloji). Bahan yang digunakan yakni biji Nigella sativa, etanol 80%, karagenin tipe I (Sigma Chemical Co.), aquades, NaCl 0,9%, Biocream (Merck®), Veet (Reckitt Benckiser®) dan formalin 10%. Determinasi Tanaman Biji Nigella sativa diperoleh dari Toko Obat Bintang Selatan, Jakarta Barat. Bahan yang digunakan terlebih dahulu dilakukan determinasi di Laboratorium Sistematika Tumbuhan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Berdasarkan hasil determinasi yang telah dilakukan pada lampiran 4. maka terbukti bahwa biji yang digunakan dalam penelitian ini adalah benar berasal dari tanaman Nigella sativa. Ekstraksi Tahapan awal yakni memilih biji Nigella sativa yang berwarna hitam berbentuk trigonal (bersudut tiga tak beraturan), pendek (panjang biji sekitar 1-3 mm), serta tidak terdapat kotoran dari binatang kecil kemudiaan dioven hingga benar-benar kering dan diserbukkan. Selanjutnya serbuk diayak menggunakan ayakan no. mesh 40. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu maserasi dengan cara merendam serbuk biji Nigella sativa sebanyak 60 gram dengan 250 mL etanol 80%. Penyarian dilakukan 3 x 24 jam dengan penggantian cairan penyari setiap 1 x 24 jam. Setelah proses maserasi berakhir, selanjutnya hasil filtrat maserasi disatukan dan diuapkan pelarutnya menggunakan rotary evaporator vaccum hingga didapat ekstrak kental. Kemudian ekstrak kental dipindahkan kedalam cawan porselen dan ditimbang massanya lalu diuapkan di atas waterbath dan dioven pada suhu 40 -50°C hingga didapat ekstrak kental dengan bobot tetap. Hasil esktraksi pada ekstrak kental 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
biji nigella sativa mengandung minyak, sehingga ekstrak kental dipisahkan dari lapisan minyak menggunakan pipet tetes sebelum dilanjutkan tahap pembuatan krim ekstrak biji Nigella sativa. Uji Flavonoid Tujuan uji flavonoid untuk membuktikan kandungan flavonoid didalam ekstrak etanol biji Nigella sativa. Ekstrak kental 0,5 gram diteteskan beberapa tetes senyawa FeCl3. Bila terkandung flavonoid maka akan terbentuk warna coklat (Harbone, 1998). Uji Kadar Air Tujuan uji kadar air untuk mengetahui kadar air dalam serbuk biji Nigella sativa sehingga kualitas serbuk tetap dalam keadaan baik. Sebanyak 0,2 gram serbuk biji Nigella sativa dimasukkan kedalam alat moisture balance. Sampel akan dipanaskan hingga suhu 120°C dan berhenti secara otomatis ketika sudah mencapai bobot tetap. Pembuatan Larutan Karagenin dan Krim Ekstrak Etanol Nigella sativa Karagenin 0,3 gram dilarutkan kedalam 10 mL NaCl 0,9% sehingga didapat karagenin konsentrasi 3%. Ekstrak etanol Nigella sativa dibuat menjadi tiga seri konsentrasi yakni 5; 10; dan 20%. Pembuatan krim dilakukan dengan menimbang ekstrak kental Nigella sativa sebanyak 0,5; 1; dan 2 gram kemudian masing-masing ekstrak kental ditambahkan 10 gram basis Biocream® diaduk hingga terbentuk sediaan krim. Uji Orientasi Karagenin Tujuan uji orientasi karagenin untuk menetapkan konsentrasi karagenin paling optimal yang akan digunakan sebagai penginduksi inflamasi pada penelitian ini. Konsentrasi dikatakan optimal saat terjadi peningkatan tebal lipat kulit punggung mencit sekitar 2-3 kali dari tebal kulit normal. Konsentrasi yang digunakan dalam uji ini yaitu 1,5% dan 3%. Uji dilakukan dengan menginjeksikan karagenin pada kulit punggung mencit. Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Biji Nigella sativa Hewan uji sebanyak 25 ekor mencit betina, berumur 2-3 bulan, dengan bobot 20-30 gram dan dalam kondisi sehat. Hewan uji dibagi secara acak menjadi lima kelompok. Kelompok I (kontrol negatif) diinjeksikan karagenin 3%. Kelompok II diinjeksikan karagenin lalu dioles Biocream®. Kelompok III, IV, dan V diinjeksikan karagenin lalu dioles krim ekstrak etanol biji Nigella sativa dengan konsentrasi 5; 10; dan 20% secara topikal. Setiap kelompok perlakuan terdiri dari lima ekor mencit. Hewan uji terlebih dahulu dicukur bulu punggungnya dengan gunting, kemudian dioleskan Veet® untuk merontokkan bulu yang belum tercukur sempurna. Kulit punggung yang telah dicukur bulunya dibiarkan 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
selama dua hari untuk menghindari adanya inflamasi yang disebabkan oleh pencukuran dan pemberian Veet®. Pengujian Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Biji Nigella sativa terhadap Jumlah Sel Neutrofil dan Ekspresi COX-2 Pengujian diawali dengan pembedahan kulit punggung mencit setelah 24 jam diinjeksi karagenin 3% dan dioleskan krim biji Nigella sativa. Pembedahan dilakukan dengan dislokasi tulang leher dan diambil kulit punggung mencit pada daerah edema. Selanjutnya kulit mencit diletakkan diatas karton tebal dan diawetkan dengan merendam kulit dalam larutan formalin 10%. Kemudian dilakukan pengecatan hematoksilin eosin (HE) sesuai prosedur dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan metode imunohistokimia dengan antibodi anti-COX-2 mouse sesuai prosedur dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, dan selanjutnya diamati dengan mikroskop binokuler (Olympus®) untuk setiap lima bidang pandang berbeda dengan perbesaran 400 kali. Selanjutnya dihitung penurunan sel neutrofil menggunakan perhitungan langsung (direct counting) dan persen (%) ekspresi COX-2 yang selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dihitung dengan persamaan: % 𝑒𝑘𝑠𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖 𝐶𝑂𝑋 − 2 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙 𝑒𝑘𝑠𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖 𝑐𝑜𝑥−2 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑙 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
× 100%
(Ikawati, Nugroho, dan Werdhinindah, 2006). Analisis Statistik Seluruh analisis data statistik dilakukan di Pusat Kajian CE&BU dengan menggunakan program IBM SPSS 22 Lisensi Universitas Gajah Mada Yogyakarta dengan taraf kepercayaan 95%. Data yang diperoleh terlebih dahulu dianalisis secara statistik dengan Shapiro-Wilk untuk melihat kenormalan dan homogenitas distribusi data. Data yang terdistribusi dengan normal dan homogenitas sama dilanjutkan dengan uji One Way ANOVA (taraf kepercayaan 95%) karena skala variabel penelitian adalah skala numerik, data tidak berpasangan dan lebih dari dua kelompok. Analisis dilanjutkan dengan Post Hoc Test dengan Scheffe test dan Tamhane test.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HASIL DAN PEMBAHASAN Ekstraksi Biji Nigella sativa yang telah kering selanjutnya dibuat serbuk. Tujuan penyerbukan untuk memperluas kontak antara permukaan serbuk dengan pelarut sehingga mempermudah penyarian kandungan fitokimia. Ekstrak etanol biji Nigella sativa diperoleh dari proses penyarian serbuk simplisia biji Nigella sativa secara maserasi. Hasil ekstrak etanol kental yang didapat yaitu seberat 6,58g ekstrak kental dengan rendemen ekstrak 21,9%. Uji Flavonoid Uji flavonoid untuk membuktikan adanya kandungan flavonoid golongan fenolik dalam ekstrak etanol biji Nigella sativa yang dilakukan dengan meneteskan reagen FeCl3. Hasil uji menunjukkan hasil positif mengandung flavonoid ditandai dengan ekstrak berubah warna menjadi coklat setelah ditetesi reagen FeCl3. Uji Kadar Air Standar kadar air serbuk yang baik adalah ≤10% (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008). Hasil rata-rata uji kadar air serbuk biji Nigella sativa sebesar 6,69%. Sehingga termasuk kedalam standar serbuk yang baik. Uji Orientasi Karagenin Hasil pengukuran uji orientasi karagenin menunjukkan pada kelompok perlakuan konsentrasi karagenin 1,5% mengalami peningkatan tebal lipat kulit sebesar 2,25 kali dari tebal kulit normal yaitu 0,63 mm menjadi 2,8 mm, tetapi edema yang terbentuk tidak dapat bertahan hingga 6 jam. Pada konsentrasi karagenin 3% terjadi peningkatan tebal lipat kulit sebesar 3,13 kali dari tebal kulit normal 0,40 mm menjadi 3,53 mm dan mampu bertahan hingga 6 jam. Sehingga konsentrasi karagenin 3% digunakan sebagai penginduksi inflamasi. Kurva grafik hasil pengukuran peningkatan tebal lipat kulit yang menunjukkan edema yang terjadi pada setiap jam selama 6 jam dapat dilihat pada gambar 1.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 1. Kurva grafik peningkatan tebal lipat kulit selama enam jam. Pengujian Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Biji Nigella sativa terhadap Jumlah Sel Neutrofil Pengujian efek antiinflamasi ekstrak etanol biji Nigella sativa bertujuan untuk mengetahui efek antiinflamasi topikal dan berapa konsentrasi optimum ekstrak etanol biji Nigella sativa sebagai antiinflamasi berdasarkan penurunan jumlah sel neutrofil dan penurunan ekspresi COX-2. Neutrofil bertugas membersihkan jaringan dari agen infeksi atau toksik. Neutrofil memiliki beberapa sifat seperti diapedesis, gerak amuboid, kemotaksis, dan fagositosis (Guyton dan Hall, 2008). Saat terjadi inflamasi, pada 24 jam pertama akan terjadi migrasi neutrofil dari sirkulasi darah yang akan mendominasi jaringan yang mengalami peradangan dan setelah 24 jam hingga 48 jam akan didominasi oleh monosit (Kumar dkk., 2005). Metode pengujian menggunakan pewarnaan hematoksilin dan eosin yang banyak digunakan dalam pewarnaan jaringan. Hematoksilin bekerja sebagai pewarna basa yang akan mewarnai unsur basofilik jaringan dan akan memulas inti serta strukutur asam lainnya dari sel (meliputi, matriks tulang rawan dan bagian sitoplasma yang kaya-RNA) menjadi biru. Sedangkan eosin bersifat asam, yang akan memulas komponen asidofilik jaringan (meliputi mitokondria, granula sekretoris dan kolagen). Eosin akan mewarnai sitoplasma dan kolagen menjadi warna merah muda (Junquera, 2007). Pengujian menggunakan tiga seri konsentrasi yaitu konsentrasi 5; 10; dan 20%. Tujuan pembuatan tiga seri konsentrasi untuk mengetahui apakah ketiga seri konsentrasi memiliki efek antiinflamasi yang berbeda dengan membandingkan khasiatnya terhadap kontrol. Penetapan konsentrasi ditentukan bedasarkan penelitian Abdul-Ameer dan Al-Harcham (2010) dalam Aljabre, Alakloby, dan Randhawa (2015) yang menggunakan biji Nigella sativa dalam sediaan oil lotion 10% yang secara 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
signifikan dapat menurunkan lesi papula dan pustula. Konsentrasi tersebut dijadikan konsentrasi tengah untuk sedian krim ekstrak etanol Nigella sativa. Profil pengecatan hematoksilin dan eosin dan rerata masing-masing kelompok perlakuan dan kontrol dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Mikrofotografi pengecatan HE kulit normal, perlakuan ekstrak etanol biji Nigella sativa konsentrasi 20% beserta kontrol negatif (karagenin) dengan perbesaran 100 kali dan 400 kali. Migrasi sel neutrofil terlihat pada daerah subkutan jaringan kulit (tanda lingkaran merah) Keterangan : 1. Kulit normal dengan perbesaran 100 kali 2. Kulit normal dengan perbesaran 400 kali 3. Kulit kontrol negatif (karagenin) dengan perbesaran 100 kali 4. Kulit kontrol negatif (karagenin) dengan perbesaran 400 kali 5. Kulit ekstrak etanol biji jintan hitam 20% dengan perbesaran 100 kali 6. Kulit ekstrak etanol biji jintan hitam 20% dengan perbesaran 400 kali
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 1. Hasil uji Scheffe test aktivitas sel neutrofil pada mencit setelah pemberian ekstak etanol Nigella sativa secara topikal. Rerata Sel Neutrofil ± SE I II III IV V I II III IV V
183,36±4,19
BTB
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BTB
BB
181,40±4,44
BTB
69,92±4,78
BB
BB
55,76±5,35
BB
BB
BTB
43,26±3,84
BB
BB
BB
BTB BTB
Keterangan : I = Kontrol Negatif (Karagenin 3%) II = Kontrol Biocream® III = Ekstrak etanol biji Nigella sativa 5% IV = Ekstrak etanol biji Nigella sativa 10% V = Ekstraketanol biji Nigella sativa 20% BB = Berbeda bermakna (p<0,05) BTB = Berbeda tidak bermakna (p>0,05) SE = Standart error Secara statistik rerata sel neutrofil pada kelompok kontrol negatif memiliki rerata sel neutrofil berbeda tidak bermakna (p>0,05) dengan kelompok kontrol Biocream®. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok kontrol Biocream® tidak memiliki aktivitas antiinflamasi menurunkan jumlah sel neutrofil. Rerata sel neutrofil kelompok kontrol negatif karagenin 3% berbeda bermakna (p<0,05) dengan rerata kelompok perlakuan ekstrak Nigella sativa konsentrasi 5; 10; dan 20%. Hal ini menunjukkan bahwa karagenin dapat menginduksi terjadinya proses inflamasi. Pada kelompok perlakuan ekstrak Nigella sativa konsentrasi 5; 10; dan 20% menunjukkan penurunan jumlah sel neutrofil pada daerah subkutan dan berbeda bermakna (p<0,05) dengan kontrol negatif karagenin 3% maupun kontrol Biocream®. Hal ini membuktikan bahwa ekstrak memiliki efek antiinflamasi ditandai dengan penurunan jumlah sel neutrofil pada daerah subkutan. Namun ketiga seri konsentrasi berbeda tidak bermakna (p>0,05) yang berarti bahwa ketiga konsentrasi memiliki efek antiinflamasi yang sebanding. Konsentrasi optimum dipilih saat dengan penambahan konsentrasi yang lebih besar tidak memberikan aktivitas antiinflamasi yang lebih besar dari sebelumnya. Sehingga konsentrasi 5% dipilih sebagai konsentrasi optimum karena memiliki aktivititas 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
antiinflamasi yang sebanding dengan konsentrasi 10 dan 20%. Profil rerata jumlah sel neutrofil pada daerah subkutan pada pengukuran 24 jam setelah injeksi karagenin 3% dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Diagram batang aktivitas sel neutrofil pada mencit setelah pemberian ekstak etanol Nigella sativa secara topikal. Pengujian Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Biji Nigella sativa terhadap ekspresi COX-2 Uji imunohistokimia dengan antibodi anti-COX-2 bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol biji Nigella sativa melalui pemeriksaan ekspresi protein COX-2. Imunohistokimia merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mendeteksi adanya protein atau antigen didalam sel maupun jaringan dengan menggunakan antibodi spesifik dengan prinsip reaksi ikatan antigen (Ag) dan antibodi (Ab) (Furuya, Fujiyama, Nagai, Fujiwara, matsumoto, Takagi, dan Kawabata, 2004). Sel yang mengekspresikan protein COX-2 akan memberikan warna coklat/gelap, sedangkan sel yang tidak mengekspresikan protein akan berwarna ungu/biru. Sel yang mengekspresikan protein tertentu dari keseluruhan sel dinyatakan dalam satuan persen (%) (Ikawati, Nugroho, dan Werdhinindah, 2006). Enzim COX-2 biasanya muncul oleh adanya peradangan dan diinduksi oleh sel neutrofil yang distimulasi adanya LPS, TNF-α, dan agonis inflamasi lainnya. Sintesis COX2 juga disertai dengan adanya sintesis mediator PGE2 (Maloney, Kutchera, Albertine, Mcintyre, Prescott, dan Zimmerman, 2006). Salah satu mekanisme flavonoid sebagai antiinflamasi yakni dengan menghambat aktivitas enzim siklooksigenase dan lipooksigenase (Gomes, Fernandes, Lima dan Corvo, 2008). Sehingga penelitian ini akan mengamati aktivitas antiinflamasi kandungan flavonoid pada ekstrak biji Nigella sativa dengan 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengamati penurunan ekspresi COX-2. Ekspresi protein COX-2 pada neutrofil dalam sel radang ditunjukkan melalui hasil pengecatan immunohistokimia dengan antibodi anti COX2 masing-masing perlakuan beserta kontrol dapat dilihat pada gambar 4 dan tabel 2.
Gambar 4. Mikrofotografi pengecatan Immunohistokimia dengan antibodi anti-COX2 kulit normal, perlakuan Nigella sativa konsentrasi 20% beserta kontrol negatif (karagenin) dengan perbesaran 100 kali dan 400 kali. Migrasi sel neutrofil terlihat pada daerah subkutan jaringan kulit (tanda lingkaran kuning) Keterangan : 1. Kulit normal dengan perbesaran 100 kali 2. Kulit normal dengan perbesaran 400 kali 3. Kulit kontrol negatif (karagenin) dengan perbesaran 100 kali 4. Kulit kontrol negatif (karagenin) dengan perbesaran 400 kali 5. Kulit ekstrak Nigella sativa 20% dengan perbesaran 100 kali 6. Kulit ekstrak Nigella sativa 20% dengan perbesaran 400 kali
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 2. Rerata persen ekspresi COX-2 dan hasil uji Tamhene pada kelompok perlakunan beserta kontrol pada mencit setelah pemberian ekstrak etanol Nigella sativa secara topikal. Rerata persen (%) I II III IV V ekspresi ± SE 98,03±0,25 BTB BB BB BB I 95,6±1,27 BTB BB BB BB II BB BB BTB BB III 83,23±40,45 BB BB BTB BTB IV 80,32±0,75 82,23±0,40 BB BB BTB BTB V Keterangan : I = Kontrol Negatif (Karagenin 3%) II = Kontrol Biocream® III = Ekstrak etanol biji Nigella sativa 5% IV = Ekstrak etanol biji Nigella sativa 10% V = Ekstraketanol biji Nigella sativa 20% BB = Berbeda bermakna (p<0,05) BTB = Berbeda tidak bermakna (p>0,05) SE = Standart error Berdasarkan tabel 2, secara statistik kontrol negatif (karagenin 3%) dan kontrol Biocream® berbeda tidak bermakna (p>0,05) sehingga kedua kelompok perlakuan ini samasama tidak memiliki aktifitas menurunkan ekspresi COX-2 yang diekspresikan oleh sel radang. Hasil rerata kontrol negatif (karagenin 3%) dan kontrol Biocream® memiliki rerata paling besar dibandingkan kelompok perlakuan yang lain yaitu sebesar 98,03 dan 95,6%. Pada kelompok perlakuan ekstrak etanol biji Nigella sativa dengan konsentrasi 5; 10; dan 20% rerata persen (%) ekspresi COX-2 menujukkan hasil rerata yang lebih kecil dibandingkan dengan kontrol negatif dan kontrol Biocream® yaitu berturut-turut sebesar 83,23; 80,32; dan 82,23%. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji Nigella sativa memiliki aktifitas menurunkan ekspresi COX-2 yang diekspresikan oleh sel radang. Secara statistik, konsentrasi 5 dan 10% berbeda tidak bermakna (p>0,05), sedangkan konsentrasi 10 dan 20% juga berbeda tidak bermakna (p>0,05) yang berarti bahwa ketiga konsentrasi tersebut memiliki aktifitas menurunkan ekspresi COX-2 yang diekspresikan oleh sel radang yang sebanding. Konsentrasi optimum dipilih saat dimana dengan penambahan konsentrasi yang lebih besar tidak memberikan aktivitas antiinflamasi yang lebih besar dari sebelumnya. Sehingga konsentrasi 5% dipilih sebagai konsentrasi optimum karena memiliki aktivititas antiinflamasi yang sebanding dengan konsentrasi 10 dan 20%. Profil rerata ekspresi protein
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COX-2 pada daerah subkutan pada pengukuran 24 jam setelah diinjeksikan karagenin 3% dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5. Diagram batang persen (%) ekspresi COX-2 pada mencit setelah pemberian ekstak etanol Nigella sativa secara topikal. Kandungan flavonoid pada biji jintan hitam diduga bertanggung jawab dalam memberi efek antiinflamasi. Salah satu mekanisme flavonoid sebagai antiinflamasi yakni dengan menghambat aktivitas enzim siklooksigenase dan lipooksigenase (Gomes dkk., 2008). Ketika pelepasan asam arakidonat terhambat, maka substrat arakidonat bagi jalur siklooksigenase dan lipooksigenase akan berkurang. Sehingga akan menekan produksi prostaglandin, prostasiklin, tromboksan, leukotiern, endoperoksida dan mediator lain (Rahayu, 2009). Flavonoid juga akan mengikat radikal bebas sehingga mencegah kerusakan jaringan yang semakin parah. Proses metabolisme oksigen sel radang akan membuat kerusakan pada jaringan dan sel didalam tubuh. Jumlah ROS yang meningkat akan menyebabkan kerusakan pada jaringan dan dapat memperparah proses peradangan (Gomes dkk., 2008). Merfort dkk., (1997) melaporkan bahwa jintan hitam mengandung senyawa flavonoid yaitu triglikosida flavonoid yang merupakan golongan kuersetin dan asam vanilat (Bourgaou, Ksouri, Bellila, Skandrani, Falleh, dan Marzouk, 2007). Flavonoid glikosida memiliki aktivitas antiinflamasi yang bersifat dose-dependent (Gomes dkk., 2008). Namun hasil penelitian menggunakan ekstrak biji Nigella sativa dengan konsentrasi 5; 10; dan 20% tidak menunjukkan hubungan dose-dependent karena diduga ketiga konsentrasi yang digunakan dalam penelitian sudah termasuk dalam range konsentrasi tertinggi yang memiliki aktivitas antiinflamasi. Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hubungan dose-dependent ekstrak biji Nigella sativa sebagai antiinflamasi dengan menggunakan konsentrasi ekstrak dibawah 5%. Efek farmakologis suatu obat dapat muncul saat adanya ikatan antara reseptor dengan sisi aktif obat. Saat semua reseptor obat telah diduduki oleh obat maka penambahan jumlah obat yang lebih banyak tidak dapat menimbulkan efek farmakologis yang lebih besar (Clark, Finkel, Rey, dan Whalen, 2012). Hasil statistik dalam penelitian membuktikan ekstrak biji Nigella sativa dengan konsentrasi 5; 10; dan 20% memiliki efek antiinflamasi yang sebanding, hal ini diduga akibat semua reseptor telah terduduki oleh bahan aktif flavonoid yang terkandung dalam ekstrak biji Nigella sativa, sehingga penambahan ekstrak dengan konsentrasi yang lebih besar tidak menimbulkan efek antiinflamasi yang lebih besar pula. KESIMPULAN Ekstrak etanol biji Nigella sativa (jintan hitam) memiliki efek antiinflamasi topikal melalui penurunan jumlah sel neutrofil dan penurunan ekspresi enzim COX-2 pada daerah inflamasi pada mencit betina galur Swiss yang terinduksi karageni 3% dengan konsentrasi optimum adalah 5%.
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Al-Ali, A., Alkhawajah, A., Randhawa, M.A., dan Shaikh, N.A., 2008, Oral and Intraperitoneal LD50 of Thymoquinone, An Active Principle of Nigella sativa, in Mice and Rats, J Ayub Med Coll Abbotabad, 20 (2), 25–27. Aljabre S.H.M., Alakloby, O.M., dan Randhawa, M.A., 2015, Dermatological effects of Nigella sativa, Journal of Dermatology & Dermatologic Surgery 19 (2), 92–98. Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi 4, UI Press, Jakarta, pp. 96,147. Bourgou, S., Ksouri, R., Bellila, A., Skandrani, I., Falleh, H., dan Marzouk, B.,2007, Abstrac Phenolic Composition and Biological Activities of Tunisian Nigella sativa L. shoots and roots, Elsevier Masson, 331 (1), 48-55. Clark, M.A., Finkel, R., Rey, J.A., dan Whalen, K., 2012, Pharmacology: Lippincott’s Illustrated Reviews, Edisi 5, Lippincott Williams & Wilkins, Republic of China, pp. 31-32. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008, Farmakope Herbal Indonesia, Edisi I, Departemen Kesehatan republik Indonesia, Jakarta, hal. Xxix. Effendi, Z., 2003, Peranan Leukosit Sebagai Anti Inflamasi Alergik dalam Tubuh, Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara. Furuya, K., Fujiyama, K., Nagai, S., Akikuni, Y., Fujiwara, T., Matsumoto, S., Takagi, K., dan Kawabata,T., 2004, Risk based inspection and maintenance system for steam turbines, Journal of Pressure Vessel and Piping, 81, 825-835 Gomes, A., Fernandes, E., Lima, J.L.F.C., Mira, L., Corvo, M.L., 2008, Molecular Mechanism of Antiinflammatory Activity Mediated by Flavonoids, Current Medical Chemistry, Vol. 15, 1586-1605. Guyton, A.C., dan Hall, J.E., 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11, EGC, Jakarta. Harbone, A.J., 1998, Phytochemical Methods A Guide to Modern Techniques of Plant Analysis, Springer, p. 61. Ikawati, Z., Nugroho, A.E., dan Werdhinindah, W., 2006, Efek Ekstrak Etanol Daun Erythrina
fusca
Lour
(cangkring)
terhadap
penekanan
ekspresi
enzim
siklooksigenase–2 pada kultur sel raji, Majalah Farmasi Indonesia, 17(2), 85-90. Junqueira, L.C., 2007, Persiapan Jaringan untuk Pemeriksaan Mikroskopik. Histology Dasar: Teks dan Atlas, EGC, Jakarta, Hal. 3-5.
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keyhanmanesh. R., Baqban, H., Nazemieh, H., Mirzaei, B.F., dan Alipour M.R., 2013, The Main Relaxant Constituents of Nigella sativa Methanolic Fraction on Guinea Pig Tracheal Chains, Iran J Allergy Asthma Immunol, 12(2), 136-43. Kooti, W., Noohi, Z.H., Ahvazi, N.S., Samani, M.A., dan Larky, D.A., 2016, Phytochemistry, Pharmacology, and Therapeutic Uses of Black Seed (Nigella sativa), Chinese Journal of Natural Medicines, 14(10), 732-745. Kumar, V., Abbas, A.K., dan Fausto, N., 2005, Pathologic basic of disease, Edisi ke-7, Elsavier Saunders, Philadelphia, p. 5. Maloney, C.G., Kutchera, W.S., Albertine, K.H., McIntyre, T.M., Prescott, S.M., dan Zimmerman, G.A., 2016, Infammatory Aginist Induce Cyclooxygenase Type 2 Expression by Human Netrophils, The Journal of Immunology, America, 160, 14021410. Merfort, I., Wray, V., Barakat, H.H., Hussein, S.A.M., Nawwar, M.A.M., dan Willuhn, G., 1997, Flavonol Triglycosides from Seeds of Nigella sativa, Phytochemistry, 46 (2),359-363, http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0031942297002963,
diakses
tanggal 29 Desember 2015. Perera, P., Ringbom, T., Huss, U., Vasage, M., and Bohlin, L., 2001, Search for Natural Product which Affect Cyclooxygenase-2, in Tringali, C., (Ed.), Bioactive Compounds from Natural Sources: Isolation, Characterisation, and Biological Properties, Taylor and Francis, London, pp. 434-465. Rahayu, Yani C., 2009, Respons Antiinflamasi Serbuk Buji Alpukat (Persea Americana mill) terhadap Jumlah PMN Neutrofil Mencit yang Diinduksi Bakteri E. Coli, Jurnal Kedokteran Meditek, 16(42). Soeroso, J., 2008, Pedoman Penggunaan Obat Anti Inflamasi Non Steroid (Abstrak), http://penelitian.unair.ac.id/artikel_dosen, diakses tanggal 30 desember 2015. Tanko, Y., Mohammad, A., Okasha, M.A., Shuaibu, A., Magaji, M.G., dan Yaro, A.H., 2007, Analgesic and anti-inflammatory activities of ethanol seed extract of Nigella sativa (black cumin) in mice and rats, Eur J Sci Res, 18 (2), 277-81.
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN Lampiran 1. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian
Gambar 6. Kontrol Biocream® sebagai basis ekstrak
Gambar 7. Serbuk karagenin yang digunakan sebagai kontrol negatif
Gambar 8. Alat spuit injeksi
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 9. Tumbuhan dan biji Nigella sativa (Kooti dkk., 2016)
Gambar 10. Biji Nigella sativa yang telah dioven
Gambar 11. Proses penyerbukan biji Nigella sativa
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 12. Ekstrak Nigella sativa yang sudah dibuat dalam basis Biocream®
Gambar 13. Hasil uji flavonoid serbuk biji Nigella sativa Lampiran 2. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian
Gambar 14. Mencit betina galur Swiss dan kulit punggung mencit sesudah dicukur
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 15. Serbuk simplisia biji Nigella sativa dan ekstrak etanol kental biji Nigella sativa
Gambar 16. Kulit punggung mencit yang di injeksikan karagenin
Gambar 17. Kulit punggung mencit yang dioleskan ekstrak Nigella sativa Lampiran 3. Pemotongan kulit untuk histopatologi
Gambar 18. Pemotongan kulit punggung mencit
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 19. Kulit mencit yang diawetkan dengan formalin 10%
Gambar 20. Proses pemotongan kulit mencit yang sudah diawetkan
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4. Surat keterangan hasil determinasi tanaman Nigella sativa
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5. Surat Ethical Clearence
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6. Surat kalibrasi jangka sorong
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7. Hasil analisis statistik perhitungan rata-rata jumlah sel-sel neutrofil pada masing-masing kelompok.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8. Hasil analisis statistik uji normalitas dengan uji Shapiro-Wilk Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova
kelompok perlakuan
Statistic
jumlah neutrofil
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Kontrol Karagenin
.247
5
.200*
.884
5
Kontrol Biocream
.219
5
.200*
.932
5
.939
5
Ekstrak Nigella sativa 5%
.203
5
.200*
Ekstrak Nigella sativa 10%
.200
5
.200*
.942
5
Ekstrak Nigella sativa 20%
.339
5
.062
.802
5
Tests of Normality Shapiro-Wilka
kelompok perlakuan
Sig.
jumlah neutrofil
Kontrol Karagenin
.326
Kontrol Biocream
.609
Ekstrak Nigella sativa 5%
.659
Ekstrak Nigella sativa 10%
.678
Ekstrak Nigella sativa 20%
.084
Test of Homogeneity of Variances jumlah neutrofil Levene Statistic
df1
.381
df2 4
Sig. 20
.820
Lampiran 9. Hasil pengujian ANOVA rata-rata jumlah sel-sel neutrofil pada masingmasing kelompok. ANOVA jumlah neutrofil Sum of Squares Between Groups Within Groups Total
df
Mean Square
97158.314
4
24289.578
2070.464
20
103.523
99228.778
24
28
F 234.629
Sig. .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10. Hasil pengujian uji Post-Hoc Tests dengan uji Scheffe test
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11. Hasil analisis statistik perhitungan rata-rata persen (%) ekspresi COX-2 pada masing-masing kelompok.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12. Hasil uji normalitas dengan Shapiro-Wilk
Lampiran 13. Hasil pengujian ANOVA rata-rata persen (%) ekspresi COX-2 pada masing-masing kelompok
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 14. Hasil pengujian uji Post-Hoc Tests dengan uji Tamhane test
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 15. Surat keterangan analisis data statistik di Pusat Kajian CE&BU
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS Penulis skripsi dengan judul “Uji Efek Antiiflamasi Topikal Ekstrak Etanol Biji Jintan Hitam (Nigella sativa) terhadap Jumlah Neutrofil dan Ekspresi COX-2 pada Kulit Punggung Mencit yang Terinduksi Karagenin” bernama lengkap Amanda Anggraini, lahir di Pangkalpinang, 3 Desember 1995, merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Jhoni Latius dan Fitryani. Pendidikan formal yang ditempuh penulis yaitu TK Yamusru (1999-2001), pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 23 Pangkapinang (20012007), pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 7 Pangkapinang (2007-2010), pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Pangkapinang (2010-2013). Penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma pada tahun 2013. Penulis terlibat dalam berbagai organisasi, kepanitiaan dan asisten praktikum, antara lain menjadi anggota Farmasi Islam Sanata Dharma (FISTARA) (2013-2014), anggota divisi Medis pada acara Paingan Festival 2014 (2014), anggota PKM-M didanai DIKTI “PSP Beres (Perkampungan Sosial Pingit Bersih dan Sehat) (2015), dan Volunter Kegiatan Bakti Sosial Pengobatan Gratis yang dilaksanakan Yayasan Persaudaraan Masyarakat Jogja (2015). Selain itu, Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum Peracikan Obat (2015), dan asisten praktikum Farmasetika Dasar (2015-2016).
36