UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN MOBILE LEARNING PADA MATERI POKOK SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SEMESTER GASAL SMP NEGERI 2 BALAPULANG-TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Matematika
Oleh: MOHAMAD ALWI NIM: 083511035
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012
i
DEKLARASI
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Mohamad Alwi
NIM
: 083511035
Jurusan/Progam Studi
: Tadris Matematika
menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 29 Mei 2012 Saya yang menyatakan,
Mohamad Alwi NIM: 083511035
ii
iii
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 28 Mei 2012
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang Assalamu’alaikum wr.wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul
: Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Media Pembelajaran Mobile Learning Pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIII Semester Gasal SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012. Nama : Mohamad Alwi NIM : 083511035 Jurusan : Tadris Progam Studi : Matematika Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam Sidang Munaqasyah. Wassalamu’alaikum wr.wb.
Pembimbing I, Saminanto, M. Sc. NIP. 19720604 200312 1002
iv
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 28 Mei 2012
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang Assalamu’alaikum wr.wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi naskah skripsi dengan: : Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Media Pembelajaran Mobile Learning Pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIII Semester Gasal SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012. Nama : Mohamad Alwi NIM : 083511035 Jurusan : Tadris Progam Studi : Matematika Judul
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam Sidang Munaqasyah. Wassalamu’alaikum wr.wb.
Pembimbing II,
Hj. Nur Asiyah, M. SI NIP. 19710926 199803 2002
v
ABSTRAK
Judul
: Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Media Pembelajaran Mobile Learning Pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIII Semester Gasal SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012
Penulis
:Mohamad Alwi
NIM
:083511035
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dapat tidaknya pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII A semester gasal SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII A yang jumlahnya ada 40 peserta didik terdiri dari 22 putra dan 18 putri. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, dokumentasi, observasi, kuesioner, dan metode tes. Metode wawancara digunakan untuk memperoleh datadata tentang permasalahan yang sering dihadapi dalam pembelajaran sebelum pemberian tindakan, metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui berapa jumlah, nama-nama, dan nilai-nilai peserta didik pada materi sistem persamaan linear dua variabel di tahun pelajaran sebelumnya, metode observasi digunakan untuk mengetahui gambaran umum peserta didik, metode kuesioner digunakan untuk memperoleh data mengenai motivasi belajar peserta didik, sedangkan metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar peserta didik pada saat penelitian. Pengumpulan data mengenai motivasi belajar peserta didik menggunakan angket motivasi belajar, sedangkan pengumpulan data mengenai hasil belajar peserta didik menggunakan soal tes evaluasi yang dilakukan di setiap akhir siklusnya. Data yang terkumpul dianalisis deskriptif sederhana. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap prasiklus, siklus I dan siklus II. Pada tahap prasiklus, motivasi belajar peserta didik mempunyai persentase 48,5% dan rata-rata hasil belajar 59,46 dengan ketuntasan klasikal 48,75%. Pada siklus I setelah dilaksanakan tindakan motivasi belajar peserta didik meningkat menjadi 65,11% dan rata-rata hasil belajar 74,43 dengan ketuntasan klasikal 72,5%. Sedangkan pada siklus II motivasi belajar peserta didik mengalami peningkatan yaitu dapat dipersentasekan menjadi 76,3% dan rata-rata hasil belajar peserta didik adalah 79,6 dengan ketuntasan klasikal 92,5%. Dari tiga tahap tersebut jelas bahwa ada peningkatan setelah digunakannya media pembelajaran Mobile Learning jika dibandingkan dengan sebelumnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti membuktikan bahwa ada peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan momentum bagi guru maupun peserta didik bahwa belajar bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun.
vi
PERSEMBAHAN
Perjalan pencarian ilmu telah membawaku ke suatu proses perjalanan hidup. Proses perjalanan hidup itu telah membawa ke jenjang pendewasaan diri, dari situ penulis dapat mengerti arti sebuah pengorbanan, segelintir kasih sayang, dan setetes keringat kesabaran. Kini penulis persembahkan hasil pencarian yang tulus ini kepada: 1. Bapak dan ibu tercinta terima kasih atas do’a, nasihat, dan dukungan serta segala pengorbanan dan kasih sayang selama ini dalam mendidik penulis dengan penuh kesabaran. 2. Kakak-kakakku tersayang yang senantiasa memberikan motivasi dan kasih sayang yang tak ternilai harganya. 3. Sahabat-sahabatku kosan “Day Live” yang selalu menjadi teman untuk bermuhasabah dan bertafakur di dalam menghadapi kehidupan ini. 4. Sahabat-sahabat seperjuangan TM’08 yang menjadi teman bercanda dan belajar penulis, bagiku “Kau Yang Terindah, dan Akan Selalu Terindah”. 5. Keluarga besar pengurus HIMATIKA Walisongo periode 2010/2011, kalian adalah para pendidik-pendidik penulis tentang arti kebijaksanaan, kebersamaan, dan tanggung jawab.
vii
KATA PENGANTAR
ﺑﺴﻢ ﷲ اﻟﺮ ﺣﻤﻦ اﻟﺮ ﺣﯿﻢ Segala puji bagi Allah SWT Tuhan seluruh alam yang telah memberikan beberapa rahmat, taufiq, hidayah, dan kenikmatan kepada penulis berupa kenikmatan jasmani maupun rohani, sehingga penulis dapat menyusun skripsi dengan judul “Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Media Pembelajaran Mobile Learning Pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIII Semester Gasal Smp Negeri 2 Balapulang-Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012” dengan baik. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Agung Muhammad SAW, karena berkat perjuangan beliau yang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang terang benderang ini yaitu zaman Islamiyah. Dengan berbekal keikhlasan dan niat yang tulus serta dengan tanggung jawab, Allah SWT telah meridlai penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Keberhasilan ini tentu saja tidak dapat terwujud tanpa bimbingan, dukungan dan bantuan berbagai pihak, oleh karena dengan rasa hormat yang paling dalam penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak DR. Suja’i, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 2. Bapak Saminanto, M. Sc. selaku Pembimbing I dan ibu Hj. Nur Asiyah, M.S.I. selaku Pembimbing II, yang telah berkenan meluangkan waktunya, tenaga dan pikirannya untuk membimbing, mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai. 3. Dosen Tadris Matematika, dosen dan staf pengajar di IAIN Walisongo Semarang yang membekali berbagai pengetahuan. 4. Kepala perpustakaan IAIN Walisongo Semarang beserta seluruh staf dan karyawan yang telah memberikan pelayanan yang terbaik. 5. Kepala perpustakaan TKPS Semarang beserta seluruh staf dan karyawan yang telah memberikan pelayanan yang terbaik.
viii
6. Bapak Mohamad Sofam, S. Pd. selaku kepala SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian. 7. Guru matematika bapak Kartomoyo, S. Pd., kepala TU beserta staf, karyawan, dan peserta didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal yang selalu membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Bapak dan ibu tercinta terima kasih atas cinta, kasih, do’a, nasihat, dan dukungan serta segala pengorbanan dalam mendidik penulis dengan penuh kesabaran. 9. Teman seperjuangan Tadris Matematika dan sahabat-sahabat TM’08 yang senantiasa menjadi penyemangat penulis. Kepada mereka semua, penulis ucapkan “Jazakumullah Khairal Jaza”. Semoga amal baik dan jasa-jasanya diberikan oleh Allah balasan yang sebaikbaiknya. Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin.
Semarang, 29 Mei 2012 Penulis
Mohamad Alwi NIM. 083511035
ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................ i DEKLARASI .................................................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii NOTA PEMBIMBING ................................................................................... iv ABSTRAK ...................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................... viii DAFTAR ISI.................................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv DAFTAR DIAGRAM ..................................................................................... xiv BAB I
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................... 1 B. Pembatasan Masalah ............................................................. 4 C. Rumusan Masalah ................................................................. 6 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 6
BAB II
: LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Landasan Teori ...................................................................... 9 B. Kajian Pustaka ....................................................................... 39 C. Hasil Belajar .......................................................................... 40
BAB III
: METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian .................................................................. 41 1. Model penelitian ................................................................ 42 2. Subjek penelitian dan jenis data ........................................ 43 3. Kolaborator ....................................................................... 45 4. Waktu dan tempat penelitian ............................................. 45 5. Rancangan penelitian ........................................................ 45 6. Jadwal pelaksanaan penelitian .......................................... 59
x
B. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 50 C. Metode Analisis Data ............................................................ 52 D. Indikator Keberhasilan .......................................................... 55 BAB IV
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ..................................................................... 56 1. Pra Siklus .......................................................................... 56 2. Siklus I .............................................................................. 57 3. Siklus II ............................................................................. 66 B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 71 1. Pra Siklus .......................................................................... 71 2. Siklus I .............................................................................. 72 3. Siklus II ............................................................................. 73
BAB V
: KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A. Simpulan ............................................................................... 76 B. Saran-saran ............................................................................ 77 C. Penutup .................................................................................. 77
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Daftar Peserta Didik kelas VIII A
Lampiran 2
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan Lembar Refleksi
Lampiran 3
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II dan Lembar Motivasi
Lampiran 4
: Lembar Wawancara dan Angket Motivasi Pra Siklus
Lampiran 5
: Angket Motivasi Siklus I dan Siklus II
Lampiran 6
: Daftar Nama Anggota Kelompok
Lampiran 7
: Lembar Kerja Siklus I
Lampiran 8
: Lembar Kerja Siklus II
Lampiran 9
: Soal Tes Evaluasi Siklus I
Lampiran 10 : Jawaban Tes Evaluasi Siklus I Lampiran 11 : Soal Tes Evaluasi Siklus II Lampiran 12 : Jawaban Tes Evaluasi Siklus II Lampiran 13 : Nilai Materi SPLDV Kelas VIII A Tahun Pelajaran 2010/2011 Lampiran 14 : Nilai Materi SPLDV Kelas VIII A Tahun Pelajaran 2009/2010 Lampiran 15 : Hasil Angket Motivasi Pra Siklus Lampiran 16 : Tabel Hasil Belajar Siklus I Lampiran 17 : Tabel Hasil Belajar Siklus II Lampiran 18 : Hasil Angket Motivasi Siklus I Lampiran 19 : Hasil Angket Motivasi Siklus II Lampiran 20 : Dokumentasi Penelitian
xii
DAFTAR TABEL Tabel 1
: Daftar Nama Peserta Didik Kelas VIII A
Tabel 2
: Jadwal Penelitian
Tabel 3
: Jadwal Pelaksanaan Siklus I
Tabel 4
: Jadwal Pelaksanaan Siklus II
Tabel 5
: Perolehan Hasil Belajar, Ketuntasan Klasikal, dan Motivasi Pra Siklus
Tabel 6
: Motivasi dan Hasil Belajar Siklus I
Tabel 7
: Motivasi dan Hasil Belajar Siklus II
Tabel 8
: Perbandingan Perolehan Nilai Pada Pra Siklus dan Siklus I
Tabel 9
: Perbandingan Perolehan Nilai Pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II.
xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1
: Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Gambar 2
: Alur Penelitian Tindakan Kelas
DAFTAR DIARGAM Diagram 1
: Perbandingan Perolehan Nilai Pra Siklus dan Siklus I
Diagram 2
: Perbandingan Perolehan Nilai Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu yang sangat penting. Matematika digunakan oleh semua orang disegala kehidupan, karena matematika merupakan sarana untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Matematika juga merupakan subjek yang sangat penting dalam sistem pendidikan di seluruh dunia. Salah satu materi dalam matematika tersebut adalah materi sistem persamaan linear dua variabel, materi ini merupakan tidak lanjut dari materi persamaan garis di kelas VIII SMP/MTs semester gasal. Di dalam kehidupan sehari-hari materi ini sangat penting terutama dalam kaitannya dengan matematika ekonomi. Materi sistem persamaan linear dua variabel ini merupakan materi yang menjelaskan bagaimana dalam mencari himpunan penyelesaian dari dua persamaan linear atau lebih yang menggunakan variabel-variabel yang sama baik dengan menggunakan metode grafik, subtitusi, eliminasi, dan campuran, serta membahas bagaimana cara membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan materi ini. Penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel ini merupakan pasangan terurut bilangan yang memenuhi semua persamaan dalam sistem tersebut.1 Akan tetapi materi ini sangat berbeda dengan materi matematika lainnya, salah satu yang paling menonjol adalah tidak digunakannya rumus yang pasti, melainkan langkah-langkah yang sistematis dalam mencari penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel tersebut. Sehingga materi ini sangat cocok jika dalam metode pengajarannya melibatkan peserta didik secara langsung, dan menggunakan media pembelajaran yang praktis dan efisien sehingga diharapkan dapat memotivasi peserta didik belajar secara mandiri dimanapun dan kapanpun.
1
Tatag Yuli Eko Siswono dan Netti Lastiningsih, Matematika 2 SMP dan MTs untuk Kelas VIII, (Jakarta: PT. Penerbit Erlangga, 2007), hlm. 104
1
2
Di dalam bukunya Azhar Arsyad menyatakan bahwa dalam suatu proses belajar mengajar, ada dua unsur yang sangat penting, yaitu metode mengajar dan media pembelajaran.2 Metode pembelajaran adalah suatu teknik atau cara untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis guna mencapai tujuan pembelajaran, sedangkan media pembelajaran itu sendiri merupakan alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan guru. Kombinasi metode dan media pembelajaran yang serasi juga akan menimbulkan suasana proses pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik. Sehingga dengan adanya suasana proses pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna tersebut akan menumbuhkan motivasi dan pandangan positif peserta didik terhadap mata pelajaran matematika. Matematika tidak lagi dipandang sebagai suatu mata pelajaran yang sulit dan menyeramkan, peserta didik akan lebih menikmati proses pembelajaran, serta pandangan akan keseraman guru matematika sedikit demi sedikit akan terhapus karena kekreatifan guru dalam meramu metode dan media pembelajaran. Akan tetapi berbeda dengan realita yang terjadi di SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal, karena menurut hasil pengamatan dan wawancara dengan guru matematika kelas VIII A bapak Kartomoyo, S. Pd. ternyata dalam proses belajar-mengajarnya peserta didik hanya bersikap pasif dan terlihat tidak ada upaya dari diri peserta didik tersebut dalam hal mendalami materi yang sudah diajarkan. Hal ini bisa dilihat dalam kasus kesehariannya yaitu masih banyak peserta didik yang belum mengerjakan tugas rumahnya dan masih sering dijumpai buku paket matematika yang ditinggalkan oleh peserta didik di ruang kelas, bagaimana peserta didik mau belajar sedangkan buku paketnya saja tidak dibawa pulang ke rumah. Terlebih lagi menurut bapak Kartomoyo menuturkan bahwa peserta didik sekarang telah menjadi korban kemajuan teknologi, banyak peserta didik tidak lagi menyadari mana waktunya untuk belajar dan mana waktunya bermain, hal ini terlihat jelas dengan masih banyaknya peserta didik 2
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 15.
3
yang ketahuan sedang asyik bermain HP pada jam pelajaran, padahal berbagai upaya pencegahan sudah dilakukan oleh pihak sekolah, akan tetapi hasilnya masih nihil. Sehingga tidak khayal motivasi dan hasil belajar peserta didik pada materi sistem persamaan linear dua variabel pada tahun sebelumnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Setelah melihat realita pembelajaran di SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal tersebut, peneliti melihat ada beberapa masalah yang sangat berpengaruh terhadap menurunnya motivasi dan hasil belajar terutama pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. Masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut: pertama materi ini sangat memerlukan ketekunan dan keaktifan peserta didik dalam mencoba dan belajar mandiri, jadi tidak hanya sekedar menghafal rumus, akan tetapi hal ini belum terlihat jelas dalam proses pembelajarannya. Kedua penggunaan media pembelajaran yang masih monoton dan konvensional seperti papan tulis dan buku paket saja sehingga membuat peserta didik jenuh, ketiga penggunaan telepon seluler/HP yang semakin menyebar ke peserta didik, hal ini dibuktikan dengan hampir 65% peserta didik telah memiliki telepon seluler/HP, keempat penggunaan telepon seluler/HP masih sering disalahgunakan seperti hanya digunakan untuk game atau membuka facebook pada saat jam pelajaran berlangsung. Melihat realita dan permasalahan yang ada peneliti mencoba menawarkan media pembelajaran Mobile Learning. Pemilihan media pembelajaran ini karena melihat Hal ini dapat dilihat dari data statistik bahwa dari 240 juta jumlah penduduk Indonesia 45-50 juta di antaranya adalah pengguna/konsumen seluler.3 Sedangkan sebagian dari jumlah pengguna ini adalah peserta didik, pendidik dan kalangan akademisi. Telepon genggam yang dimiliki para peserta didik inipun konon rata-rata memiliki fitur-fitur yang sudah canggih dan mampu untuk menjalankan aplikasi-aplikasi pembelajaran. Sehingga diharapkan dengan menggunakan media pembelajaran yang begitu praktis ini peserta didik dapat mempelajari materi di-manapun dan kapanpun dia berada.
3
http://m.p4tkmatematika.org. 13 Juli 2011
4
Dari kenyataan ini, timbul sebuah pertanyaan dapatkah kita meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik dengan memanfaatkan teknologi seluler ini pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel?. Sehingga guna menjawab pertanyaan tersebut peneliti mencoba melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN MOBILE LEARNING PADA MATERI POKOK SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SEMESTER GASAL SMP NEGERI 2 BALAPULANG-TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012”. B. Pembatasan Masalah Dari identifikasi masalah di atas dan agar permasalahan tidak terlalu komplek maka peneliti membatasi sasaran penelitian sebagai berikut: 1. Sasaran penelitian terbatas pada peserta didik SMP Negeri 2 BalapulangTegal kelas VIII A semester gasal, tahun pelajaran 2011/2012. 2. Sasaran penelitian terbatas pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. 3. Materi dalam sistem persamaan linear dua variabel ini terbatas hanya pada pengertian dan pembahasan metode-metode dalam menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel. 4. Sasaran motivasi belajar peserta didik terbatas pada motivasi belajar dalam materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. 5. Sasaran hasil belajar terbatas pada hasil belajar dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel. Dan untuk memudahkan dan menghindari salah penafsiran dalam memahami judul skripsi ini, maka penulis menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul skripsi sebagai berikut: 1. Motivasi belajar Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara
5
potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita–cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.4 Meningkatkan motivasi belajar peserta didik menurut peneliti adalah adanya peningkatan motivasi peserta didik yang diperoleh dari angket yang diberikan oleh guru kepada peserta didik setelah evaluasi dilakukan pada setiap siklus. 2. Hasil belajar Penilaian
atau
evaluasi
pada
dasarnya
adalah
memberikan
pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan tertentu. Hasil yang diperoleh dari penilaian dinyatakan dalam bentuk hasil belajar.5 Peningkatan hasil belajar peserta didik menurut peneliti adalah adanya peningkatan nilai peserta didik yang diperoleh dari tes evaluasi di akhir pertemuan siklus. 3. Media pembelajaran Mobile Learning Menurut pendapat Gagne dan Briggs yang dikutip oleh Azhar Arsyad secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape-recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televise, dan kompeter. 6
4
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011),
hlm. 23. 5
Nana Sudjana, Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Sinar Baru Algensindo, 2000), hlm. 111 6
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 3
6
Media pembelajaran Mobile Learning merupakan media pembelajaran yang menggunakan fasilitas-fasilitas yang terdapat dalam HP/telepon seluler, fasilitas-fasilitas tersebut misalnya aplikasi Java, dan WAP. Media pembelajaran yang dimaksud peneliti ini adalah produk yang telah dihasilkan oleh P4TK Matematika, maupun bahan ajar yang dapat diperoleh dari internet melalui WAP. 4. Sistem persamaan linear dua variabel Sistem persamaan linear dua variabel adalah dua persamaan atau lebih yang menggunakan variabel-variabel yang sama.7 Materi ini hanya terbatas pada pengertian sistem persamaaan linear dua variabel dan metode-metode dalam mencari himpunan penyelesaiannya. Materi ini merupakan materi yang diajarkan di kelas VIII SMP/MTs semester gasal tahun pelajaran 2011/2012. Dari beberapa penjelasan di atas maka arti seutuhnya dari judul skripsi ini adalah suatu upaya/usaha meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik kelas VIII A dalam materi sistem persamaan linear dua variabel pokok pembahasan pengertian dan metode-metode dalam menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dari tahun pelajaran sebelumnya. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik ini menurut peneliti adalah peningkatan motivasi belajar yang diperoleh dari angket dan peningkatan hasil belajar yang diperoleh dari tes evaluasi pada setiap siklusnya, sedangkan mengenai media pembelajaran Mobile Learning yang dipakai adalah produk P4TK Matematika dan beberapa Web yang mengandung materi penelitian. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
7
Tatag Yuli Eko Siswono dan Netti Lastiningsih, Matematika 2 SMP dan MTs untuk Kelas VIII, hlm. 104
7
1. Bagaimana implementasi media pembelajaran Mobile Learning pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal? 2. Apakah pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal? 3. Apakah pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian : a. Mengetahui implementasi penggunaan media pembelajaran Mobile Learning pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal. b. Mengetahui dapat tidaknya pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal. c. Mengetahui dapat tidaknya pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. 2. Manfaat Penelitian : a. Bagi Peserta Didik 1) Memotivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran matematika. 2) Peserta didik dapat melakukan proses pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.
8
3) Mengubah sikap dan pemikiran positif peserta didik pada mata pelajaran matematika. 4) Meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam materi pokok persamaan linier dua variabel. 5) Peserta didik dapat belajar kapanpun dan di manapun berada dengan menggunakan telepon seluler yang dimilikinya. b. Bagi Guru 1) Memotivasi guru dalam menumbuhkan kreativitas untuk melakukan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan. 2) Guru dapat memanfaatkan media pembelajaran Mobile Learning pada materi lainnya yang telah disediakan oleh Pusat Pengkajian dan Pemberdayaan
Pendidik
dan
Tenaga
Kependidikan
(P4TK)
Matematika. 3) Dengan meningkatnya hasil belajar dan antusias peserta didik membuat guru lebih senang dan bersemangat dalam mengajar. c. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan bahan kajian untuk sekolah dalam upaya meningkatakan kualitas sekolah. d. Bagi Peneliti Dapat menambah pengalaman secara langsung bagaimana penggunaan model dan media pembelajaran yang baik dan menyenangkan.
9
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kajian Pustaka Pada dasarnya urgensi kajian penelitian adalah sebagai bahan auto kritik terhadap penelitian yang ada, mengenai kelebihan maupun kekurangannya, sekaligus sebagai bahan perbandingan terhadap kajian yang terdahulu. Dan untuk menghindari terjadinya pengulangan hasil temuan yang membahas permasalahan yang sama dan hampir sama dari seseorang, baik dalam bentuk skripsi, buku dan dalam bentuk tulisan lainnya maka penulis akan memaparkan beberapa bentuk tulisan yang suda ada. Ada beberapa bentuk tulisan penelitian yang akan penulis paparkan. Penulis berpendapat bahwa beberapa bentuk tulisan yang penulis temukan, masing-masing menunjukkan perbedaan dari segi pembahasannya dengan skripsi yang akan penulis susun. Beberapa penelitian yang sudah teruji keshahihannya diantaranya meliputi: penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Drs. Khusnul Huda, beliau adalah guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada MTs Hasyimiyah Bungah Gresik yang disahkan pada tanggal 27 november 2007. Dalam penelitian beliau ini yang berjudul “Penggunaan Handphone sebagai Media Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam” menggambarkan bahwa penggunaan Handphone sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik ditandai dengan meningkatnya peserta didik yang mencapai ketuntasan minimal 78% pada siklus I, dan 96% pada siklus II.1 Penelitian yang dilakukan oleh Sri Nurrohmatin (063511018) Mahasiswi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, dengan judul “Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here dengan Menggunakan LKS untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar 1
Khusnul Huda, http://khusnulhuda.wordpress.com/2010/06/29/ptk-penggunaanhandphone-sebagai-media-pembelajaranelajar/. 01 Oktober 2011
9
10
Matematika Pada Materi Pokok Himpunan”. Di dalam penelitiannya dijelaskan bahwa persentase keaktifan meningkat, yaitu 51,79% pada siklus I, dan 75% pada siklus II. Mengenai hasil belajar peserta didik dijelaskan bahwa rata-rata hasil belajar 60,15 dengan ketuntasan klasikal 60,71% pada siklus I, sedangkan pada siklus II rata-rata hasil belajar peserta didik 71,44 dengan ketuntasan klasikal 78,57%.2 Menurut analisa penulis, dari berbagai kajian yang telah penulis sebutkan di atas belum ada yang membahas tentang peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar melalui penerapan media pembelajaran Mobile Learning pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. Oleh karena itu layak kiranya jika penulis mengangkat judul tersebut sebagai bahan kajian yang akan disusun dalam bentuk skripsi, yang nantinya diharapkan dapat memberikan sumbangsih kekayaan wacana dalam dunia pendidikan dan melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti diharapkan menjadi salah satu alternatif dalam pemecahan masalah khususnya pada pelajaran matematika. B. Landasan Teori 1. Belajar a. Pengertian belajar Belajar merupakan keseluruhan proses pendidikan bagi tiap orang yang meliputi pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan sikap dari seseorang. Seseorang dikatakan belajar apabila dapat diasumsikan bahwa pada dirinya terjadi proses perubahan sikap dan tingkah laku. Perubahan ini biasanya berangsur-angsur dan memakan waktu cukup lama. Perubahan ini akan semakin tampak bila ada upaya dari pihak yang terlibat. Tanpa adanya upaya, walaupun terjadi proses perubahan tingkah laku, tidak dapat diartikan sebagai belajar. Ini dapat diartikan bahwa pencapaian tujuan pembelajaran sedikit banyak bergantung kepada cara proses belajar yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri. 2
Sri Nurrohmatin, “Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Dengan Menngunakan LKS Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pokok Himpunan”, Skripsi (Semarang: Progam Strata Satu IAIN Walisongo, 2010), hlm. 60
11
Menurut teori Carl Rogers yang dikutip oleh Mustaqim, mengatakan bahwa belajar yang bermakna diperoleh peserta didik dengan melakukannya, dan belajar atas inisiatif sendiri yang melibatkan peserta didik seutuhnya baik perasaan maupun intelek merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari.3 Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai masalah belajar ini, akan dikemukakan pendapat dari para ahli pendidikan tentang pengertian belajar. 1) Nana Sudjana menyatakan belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat, belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.4 2) Nana Sudjana dan Ahmad R, tujuan pendidikan pada dasarnya mengarahkan pada peserta didik untuk menuju pada perubahanperubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan mahkluk sosial.5 3) Thursan Hakim mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tersebut ditampakkan dalam peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan kemampuan lain.6 4) Slameto menyebutkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam reaksi dengan lingkungannya.7
3
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2008),
hlm. 62 4
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005), hlm. 28. 5
Nana sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2001), hlm. 1 6 7
Thursan Hakim, Balajar Secara Efektif, (Jakarta: Puspa Swara, 2005), hlm. 1.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hlm. 2
12
5) Oemar Hamalik mendeskripsikan belajar sebagai suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku berkat pengalaman dan latihan.8 6) Menurut Hilgard dan Bower, dalam buku karangan Gordon mendefinisikan belajar sebagai berikut. “Learning is the process by which an activity originates or is changed through reacting to an encountered situation, provided that the characteristics of the change in activity cannot be explained on the basis of native response tendencies, maturation, or temporary states of the organism.” 9 (Belajar adalah proses dimana sebuah aktifitas berawal atau dirubah melalui reaksi terhadap situasi yang dihadapi, dengan catatan bahwa karakteristik pada perubahan dalam aktifitas tersebut tidak dapat dijelaskan berdasarkan kecenderungan pribadi seseorang, kedewasaan, atau keadaaan sementara pada seseorang). 7) Syekh Abdul Aziz dan Abdul Majid dalam kitab At-Tarbiyatul wa Thuruqut Tadris mendenifisikan belajar sebagai berikut:
إن اﻟﺘﻌﻠّﻢ ﻫﻮ ﺗﻐﻴﲑ ﰱ ذﻫﻦ اﳌﺘﻌﻠّﻢ ﻳﻄﺮأ ﻋﻠﻰ ﺧﱪة ﺳﺎﺑﻘﺔ ﻓﻴﺤﺪث 10 ﻓﻴﻬﺎ ﺗﻐﻴﲑا ﺟﺪﻳﺪا (Belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku pada diri (jiwa) Si pelajar berdasarkan yang sudah dimiliki menuju perubahan baru). 8) Slameto, belajar yaitu suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.11 Batasan-batasan di atas secara umum bisa disimpulkan, belajar adalah perubahan tingkah laku yang secara relatif tetap yang terjadi karena latihan dan pengalaman. 8
Oemar Hamalik, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, (Bandung: Tarsito, 1990), hlm. 21 9
Gordon H. Bower, Theories of Learning, (Washington, D.C.: National Gallery of Art, 1981), hlm. 2 10 Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid, al-tarbiyah wa Thuruqu al-Tadris, Juz I, (Mesir: Darul Ma’arif, t.th), hlm. 169. 11
Slameto, Belajar dan Faktor – faktor Yang Mempengaruhinya Pendidikan, hlm. 2.
13
Sebagimana sabda Rosulullah SAW:
:ﻗﺎل, ان رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ, رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﻪ,وﻋﻦ أﺑﻰ ﻫﺮﻳﺮة ((ﺳﻬﻞ اﷲ ﻟﻪ ﺑﻪ ﻃﺮﻳﻘﺎ اﻟﻰ اﻟﺠﻨﺔ. ))وﻣﻦ ﺳﻠﻚ ﻃﺮﻳﻘﺎ ﻳﻠﺘﻤﺲ ﻓﻴﻪ ﻋﻠﻤﺎ (12) رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ “Dari Hurairah RA, sesungguhnya Rosulullah SAW bersabda: Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu maka, maka Allah akan memudahkan baginya menuju surga. (HR. Muslim)” Berdasarkan pendapat beberapa tokoh pendidikan di atas, dapat disimpulkan bahwa seseorang dikatakan belajar jika dalam dirinya terjadi perubahan tingkah laku, menuju ke arah yang semakin baik. b. Hasil belajar Menurut kamus umum bahasa Indonesia kata hasil berarti (1) sesuatu yang diadakan oleh usaha; (2) pendapatan, perolehan, buah; (3) akibat kesudahan.13 Sehingga hasil belajar berarti pandangan atau akibat dari proses perubahan tingkah laku akibat interaksi seseorang dengan orang lain atau lingkungannya. Herman Hudaya mengemukakan bahwa belajar menyangkut proses belajar dan hasil belajar itu sendiri.14 Perubahan hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksi, daya penerimaannya dan aspek-aspek lain yang ada pada individu.15 Dengan belajar, seseorang mengalami perubahan tingkah laku. Namun demikian, tidak semua perubahan perubahan tingkah laku itu dapat dikatakan sebagai hasil dari belajar. 12
Imam Abu Zakaria Yahya bin Syaraf AnNawawi, Riyadhus Shalihin, (Libanon : Darul Kutub Al Ilmiah, 676 Hijriyah), hlm. 370. 13 Poerdaminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), hlm. 408 14
Herman Hudaya, Strategi Belajar Matematika, (Malang: Angkasa Raya, 1990), hlm.1.
15
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, hlm. 28
14
Benyamin S. Bloom mengusulkan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.16 Belajar yang berkenaan dengan hasil (dalam pengertian banyak hubungannya dengan tujuan pengajaran), Gagne mengemukakan 5 jenis/ 5 tipe, hasil belajar yakni: 1) Belajar kemahiran intelektual (kognitif). 2) Belajar informasi verbal. 3) Belajar mengatur kegiatan intelektual. 4) Belajar sikap. 5) Belajar ketrampilan motorik. 17 c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik dalam diri (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal) individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu peserta didik dalam mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya. Faktor-faktor intern dan ektern tersebut meliputi:18 1) Faktor internal terdiri dari: a) Faktor jasmaniah meliputi kesehatan dan cacat tubuh. b) Faktor psikologis meliputi intelegensisi, perhatian, minat, bakat, motif/motivasi, kematangan dan kesiapan. c) Faktor kelelahan.
16
Griya Astuti, Model Penilaian Kelas, (Jakarta: Puslitbang, 2006), hlm. 7.
17
Wina Sanjaya, Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media, 2007), hlm. 288. 18
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan, hlm. 21.
15
2) Faktor ekternal terdiri dari: a) Faktor keluarga yang meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keaadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan. b) Faktor sekolah meliputi model pengajaran, kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. c) Faktor masyarakat terdiri dari kegiatan peserta didik dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, serta bentuk kehidupan masyarakat. d) Faktor pendekatan belajar (approach to learning) merupakan cara atau strategi yang digunakan peserta didik untuk menunjang keefektifan dan efisiensi dalam proses pembelajaran materi tertentu. Jadi dapat dinyatakan bahwa faktor diri sendiri, sekolah dan masyarakat serta cara atau strategi pengajaran sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar itu sendiri. 2. Motivasi Belajar a. Pengertian motivasi Setiap individu memiliki kondisi internal, di mana kondisi internal tersebut turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah “motivasi”. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku, dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Secara istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat.
16
Motif secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 1) Motif biogenetis Motif biogenetis adalah motif-motif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan organisme demi kelanjutan hidupnya, misalnya lapar, haus, dan sebagainya. 1) Motif sosiogenetis Motif ini berkembang dari lingkungan kebudayaan tempat orang tersebut berada. Jadi, motif ini tidak berkembang dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan setempat. Misalnya, keinginan mendengarkan musik, makan pecel, makan cokelat, dan lain-lain. 2) Motif teologis Dalam motif ini manusia adalah sebagai makhluk yang berketuhanan, sehingga ada interaksi antara manusia dengan TuhanNya, seperti ibadahnya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya keinginan untuk mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk merealisasikan norma-norma sesuai agamanya.19 Menurut Oemar Hamalik dalam bukunya proses belajar mengajar menerangkan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.20 Sedangkan Martinis Yamin dalam bukunya strategi pembelajaran berbasis kompetensi menjelaskan motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah ketrampilan dan pengalaman. Motivasi mendorong dan mengarah minat belajar untuk tercapainya suatu tujuan.21 19
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan pengukurannya, hlm. 3.
20
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Bumi Aksara, 2001), hlm.158.
21
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2006), hlm. 80.
17
Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang memungkinkan peserta didik untuk bertindak atau melakukan sesuatu. Dorongan itu hanya mungkin muncul dalam diri peserta didik manakala peserta didik merasa membutuhkan (need). Peserta didik yang merasa butuh akan bergerak dengan sendirinya untuk memenuhi kebutuhannya.22 b. Faktor -faktor yang mempengaruhi motivasi belajar Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling berpengaruh. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguat yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar dapat timbul karena ada faktor-faktor sebagai berikut : 1) Faktor intrinsik, yaitu faktor yang berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita masa depan yang lebih baik. 2) Faktor ekstrinsik, yaitu faktor yang dipengaruhi karena adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.23 Ada empat kondisi motivasional yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam usaha menghasilkan pembelajaran yang menarik, bermakna, dan memberikan tantangan. Keempat kondisi motivasional tersebut adalah: 1) Perhatian (Attention) Perhatian peserta didik muncul didorong rasa ingin tahu. Oleh sebab itu, rasa ingin tahu ini perlu mendapat rangsangan, sehingga peserta didik akan memberikan perhatian, dan perhatian tersebut terpelihara selama proses pembelajaran. Rasa ingin tahu ini dapat dirangsang atau dipancing melalui elemen–elemen yang baru, aneh, 22
Wina Sanjaya, Stategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, hlm. 135.
23
Wina Sanjaya, Stategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, hlm. 23
18
lain dengan yang sudah ada, kontradiktif atau kompleks. Apabila elemen-elemen
seperti
itu
dimasukkan
dalam
rancangan
pembelajaran, hal ini dapat menstimulir rasa ingin tahu peserta didik. Namun perlu diperhatikan agar stimulus tersebut tidak berlebihan, sebab akan menjadikan stimulus hal biasa dan kehilangan keefektifannya. 2) Relevansi (Relevance) Relevansi
menunjukkan
adanya
hubungan
materi
pembelajaran dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik. Motivasi peserta didik akan terpelihara apabila mereka menganggap apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi, atau bermanfaat dan sesuai dengan nilai yang dipegang. Kebutuhan pribadi (basic needs) dikelompokkan ke dalam 3 kategori yaitu motif pribadi, motif instrumental dan motif kultural. Nilai motif pribadi (personal motive value), menurut Mc Mlelland mencakup tiga hal, yaitu: a) Kebutuhan untuk berprestasi (needs for achievement), b) Kebutuhan untuk memiliki kuasa (needs for power), dan c) Kebutuhan untuk berfasilisasi (needs for affiliation). 3) Kepercayaan diri (Confidance) Merasa diri kompeten atau mampu, merupakan potensi untuk dapat berinteraksi secara positif dengan lingkungan. Prinsip yang berlaku dalam hal ini adalah motivasi akan meningkat sejalan dengan meningkatnya harapan untuk berhasil. Harapan ini seringkali dipengaruhi oleh pengalaman sukses dimasa yang lampau. Dengan demikian ada hubungan spiral antara pengalaman sukses dan motivasi. Motivasi dapat menghasilkan ketekunan yang membawa keberhasilan (prestasi), dan selanjutnya pengalaman sukses tersebut akan memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas berikutnya. 4) Kepuasan (Satisfaction) Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan, dan peserta didik akan termotivasi untuk terus berusaha
19
untuk mencapai tujuan yang serupa. Kepuasan karena mencapai tujuan dipengaruhi oleh konsekuensi yang diterima, baik yang berasal dari dalam ataupun dari luar peserta didik. Untuk meningkatkan dan memelihara motivasi peserta didik, guru dapat meggunakan pemberian penguatan (reinforcement) berupa pujian, pemberian kesempatan, dsb.24 c. Cara Menggerakkan atau Membangkitkan Motivasi Dalam belajar motivasi sangat berperan penting, karena motivasi dapat merangsang peserta didik untuk lebih giat dalam mencapai tujuan belajar itu sendiri. Sehingga dalam belajar guru seharusnya dapat membangkitkan
motivasi
belajar
peserta
didiknya.
Menurut
Fathurrohman dan Sutikno ada beberapa cara untuk menggerakkan atau membangkitkan motivasi belajar peserta didik, diantaranya adalah sebagai berikut:25 1) Menjelaskan tujuan kepada peserta didik. Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar. 2) Hadiah. Hadiah akan memacu semangat peserta didik untuk bisa belajar lebih giat lagi. Berikan hadiah untuk mereka yang berprestasi. Di samping itu, peserta didik yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar peserta didik lain yang berprestasi. 3) Saingan/kompetisi. Guru berusaha mengadakan persaingan di antara peserta didiknya
untuk
meningkatkan
prestasi
belajarnya,
berusaha
memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya. 24 25
Catharina Tri Anni, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT UNNES, 2006), hlm. 48 http://belajarpsikologi.com/pengertian-motivasi-belajar/ 13 – 12 – 2011
20
4) Pujian. Peserta didik yang berprestasi sudah sewajarnya untuk diberikan penghargaan atau pujian. Pujian yang diberikan bersifat membangun. Dengan pujian peserta didik akan lebih termotivasi untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi. 5) Hukuman. Hukuman akan diberikan kepada peserta didik yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar peserta didik tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. Bentuk hukuman yang diberikan kepada peserta didik adalah hukuman yang bersifat mendidik seperti mencari artikel, mengarang dan lain sebagainya. 6) Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar. Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik. Selain itu, guru juga dapat membuat peserta didik tertarik dengan materi yang disampaikan dengan cara menggunakan metode yang menarik dan mudah dimengerti oleh mereka. 7) Membentuk kebiasaan belajar yang baik. Kebiasaan belajar yang baik dapat dibentuk dengan cara adanya jadwal belajar. 8) Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun kelompok. Membantu kesulitan peserta didik dengan cara memperhatikan proses dan hasil belajarnya. Dalam proses belajar terdapat beberapa unsur antara lain yaitu penggunaan metode untuk mennyampaikan materi kepada para peserta didik. Metode yang menarik yaitu dengan gambar dan tulisan warna-warni akan menarik peserta didik untuk mencatat dan mempelajari materi yang telah disampaikan. 9) Menggunakan metode yang bervariasi. Metode yang bervariasi akan sangat membantu dalam proses belajar dan mengajar. Dengan adanya metode yang baru akan
21
mempermudah guru untuk menyampaikan materi kepada peserta didik. 10) Menggunakan media yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. 3. Pembelajaran Matematika Pembelajaran
adalah
terciptanya pendidikan.
26
usaha
sistematis
yang
memungkinkan
Dalam makalahnya Amin Suyitno menjelaskan
bahwa pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik antara peserta didik dengan peserta didik.27 Menurut
Erman
Suherman,
matematika
adalah
ilmu
yang
dikembangkan untuk matematika itu sendiri. Matematika itu ilmu tentang struktur yang bersifat deduktif atau aksiomatik, akurat, abstrak, ketat dan sebagainya.28 Sedangkan menurut Herman Hudaya matematika adalah suatu yang berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalaran deduktif.29 Jerome Bruner mengemukakan bahwa pembelajaran matematika adalah pembelajaran tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari serta mencari hubunganhubungan antara kosep-konsep dan struktur-struktur matematika itu.30 Sedangkan pendapat ZP. Oine yang dikutip oleh Herman Hudaya menyatakan bahwa setiap konsep atau prinsip matematika dapat dimengerti 26
Kelvin Seifat, Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan, terj. Yunus Anas, (Yokyakarta: IRCisod, 2007) 27 Amin Suyitno, Pemilihan Model-Model Pembelajaran dan Penerapannya Di sekolah, (Bahan Pelatihan Sertifikasi Guru-guru Mata Pelajaran Matematika di SMP, 2007), hlm. 1. 28
Erman Suherman dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Malang: UPI, 2003), hlm. 15. 29
Herman Hudaya, Strategi Belajar Matematika, hlm. 38
30
Herman Hudaya, Strategi Belajar Matematika, hlm. 38.
22
secara sempurna hanya jika pertama-tama disajikan kepada peserta didik dalam bentuk-bentuk konkret.31 Pembelajaran
matematika
sekolah
bertujuan
mengembangkan
kemahiran atau kecakapan matematika yang diharapkan dicapai seperti berikut: a. Menunjukkan
pemahaman
konsep
matematika
yang
dipelajari,
menjelaskan keterkaitan antara konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. b. Memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, grafik atau diagram untuk memperjelas keadaan atau masalah. c. Menggunakan penalaran pada pola, sifat atau melakukan manipulasi matematika
dalam
membuat
generalisasi,
menyusun
bukti
atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. d. Menunjukkan kemampuan strategik dalam membuat (merumuskan), menafsirkan dan menyelesaikan model matematika dalam pemecahan masalah. e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki: 1) rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, 2) sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. 4. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) yang akan dibahas pada penelitian kali ini adalah: Standar Kompetensi : 2. Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar : 2.1 Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel 31
Herman Hudaya, Strategi Belajar Matematika, hlm. 66.
23
Materi ini terdapat pada SMP/MTs semester gasal. Dalam penelitian kali ini yang akan dibahas adalah mengenai definisi SPLDV dan metodemetode yang digunakan dalam mencari himpunan penyelesaian SPLDV. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Sistem persamaan linear dua variabel adalah dua persamaan atau lebih yang menggunakan variabel-variabel yang sama. Penyelesaian dari SPLDV tersebut merupakan pasangan terurut bilangan yang memenuhi semua persamaan dalam sistem tersebut. ax + by = c dx + ey = f Kedua persamaan di atas disebut sebagai sebagai sistem persamaan linear dua variabel, sementara setiap persamaan pembentuk disebut persamaan linear dua variabel. Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dapat menggunakan
cara (metode) grafik, substitusi, eliminasi atau campuran
(eliminasi dan substitusi). a. Metode grafik Pada prinsipnya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dengan metode grafik adalah penggaris, buku petak, dan pen atau pensil. Karena tanpa benda-benda ini (terutama buku petak dan penggaris), maka penggunaan metode ini kurang maksimal. Contoh. 7x + 6y = 84 x + y = 13 Penyelesaian 7x + 6y = 84 X
0
12
Y
14
0
x + y = 13
y 14 13 7
X
0
13
Y
13
0
(6,7)
6
12
13
x
24
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa himpunan penyelesaiannya adalah (6,7). b. Metode substitusi Metode substitusi pada prinsipnya adalah menggantikan variabel satu ke variabel yang lain. Contoh: 7x + 6y = 84 ………. (i) x + y = 13 ……… (ii) Penyelesaian x + y = 13
x = 13 – y (di substitusikan ke persaman i)
7x + 6y = 84 7 (13 – y) + 6y = 84 91 – 7y + 6y = 84 y=7 Sehingga, x + y = 13 x + 7 = 13 x=6 Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (6,7). c. Metode eliminasi Metode eliminasi pada prinsipnya adalah menghilangkan salah satu variabel. Contoh: 7x + 6y = 84 x + y = 13 Penyelasaian 7x + 6y = 84
.1
7x + 6y = 84
x + y = 13
.7
7x + 7y = 91 -y = -7 y=7
25
7x + 6y = 84
.1
7x + 6y = 84
x + y = 13
.6
6x + 6y = 91 -
x
=6
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (6,7). d. Metode campuran (eliminasi dan substitusi) Metode campuran pada prinsipnya adalah perpaduan antara metode substitusi dan eliminasi. Contoh. 7x + 6y = 84 x + y = 13 Penyelasaian Metode eliminasi 7x + 6y = 84
.1
7x + 6y = 84
x + y = 13
.7
7x + 7y = 91 -y = -7 y=7
Metode substitusi x + y = 13
y = 13 – x
disubstitusikan ke persamaan 7x + 6y = 84 7x + 6 (13 – x) = 84 7x + 78 – 6x = 84 x=6 Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (6,7). 5. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Pendapat Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Azhar Arsyad mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun
26
kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Sedangkan pendapat Gagne dan Briggs yang dikutip oleh Azhar Arsyad secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape-recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televise, dan kompeter. 32 Menurut Darhim, nilai atau fungsi khusus media pendidikan matematika antara lain: 1) Untuk mengurangi atau menghidari tejadinya salah komunikasi. 2) Untuk membangkitkan minat atau motivasi belajar peserta didik. 3) Untuk membuat konsep matematika yang abstrak, dapat disajikan dalam bentuk konkret sehingga lebih dapat dipahami, dimengerti, dan dapat disajikan sesuai dengan tingkat-tingkat berpikir peserta didik.33 b. Landasan Teoritis Penggunaan Media Pembelajaran Menurut Bruner ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive), pengalaman piktoral/ gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic). Pengalaman langsung adalah mengerjakan, misalnya arti kata “simpul” dipahami dengan langsung membuat simpul. Pada tingkatan kedua yang diberi label iconic (artinya gambar atau image), kata “simpul” dipelajari dari gambar, lukisan, foto, atau film. Meskipun peserta didik belum pernah mengikat tali untuk membuat simpul mereka dapat mempelajari dan memahaminya dari gambar, lukisan, foto, atau film. Selanjutnya, pada tingkatan simbol, 32
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003 ), hlm. 3
33
Saminanto, Ayo Praktik PTK: Penelitian Tindakan Kelas, (Semarang: RaSAIL Media
Group, 2010), hlm. 96
27
peserta didik membaca (atau mendengar) kata simpul dan mencoba mencocokannya dengan simpul pada image mental atau mencocokannya dengan pengalaman membuat simpul. Ketiga tingkat pengalaman ini saling berinteraksi dalam upaya memperoleh pengalaman (pengetahuan, ketrampilan, atau sikap) yang baru.34 Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan teori penggunaan media dalam proses belajar adalah Dale’s Cone of Experience (kerucut pengalaman Dale) yang dikemukakan oleh Edgar Dale. Kerucut tersebut merupakan elaborasi yang rinci dari konsep tiga tingkatan pengalaman yang dikemukakan oleh Bruner.35 Abstrak
Lambang Kata Lambang Visual Gambar Diam, Rekaman Radio Gambar Hidup Pameran Televisi Karyawisata Dramatisasi Benda Tiruan/ Pengamatan Konkret
Pengalaman Langsung
Gambar 1 : Kerucut Pengalaman Edgar c. Media Pembelajaran Mobile Learning Mobile Learning merupakan bagian dari E-Learning, E-Learning adalah penggunaan teknologi-teknologi 34
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 7
35
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 9
network (jaringan) untuk
28
menciptakan, menumbuhkan, memberikan, dan mendorong pembelajaran kapan pun dan di mana pun.36 Mobile Learning didefinisikan oleh Clark Quinn sebagai : The intersection of mobile computing and e-learning: accessible resources wherever you are, strong search capabilities, rich interaction, powerful support for effective learning, and performance-based assessment. ELearning independent of location in time or space.37 Merujuk dari definisi tersebut maka, Mobile Learning adalah model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Pada konsep pembelajaran tersebut Mobile Learning membawa manfaat ketersediaan materi ajar yang dapat diakses setiap saat dan visualisasi materi yang menarik. Mobile Learning adalah suatu media pembelajaran yang memanfaatkan fasilitas atau aplikasi mobile yang bisa diakses kapanpun dan dimanapun peserta didik berada. Dengan berbagai potensi dan kelebihan yang dimilikinya, Mobile Learning diharapkan akan dapat menjadi sumber belajar alternatif yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses dan hasil belajar peserta didik di Indonesia di masa datang. Hal ini beralasan karena menurut data statistik bahwa dari 240 juta jumlah penduduk Indonesia 45-50 juta diantaranya adalah pengguna/konsumen seluler. Sedangkan secara teknis, perangkat mobile yang beredar saat ini sebenarnya telah memiliki kapabilitas untuk menjalankan konten-konten berupa multimedia maupun aplikasi software untuk proses pembelajaran.38 Mobile Learning yang dimaksud penulis di sini adalah Mobile Learning yang telah disediakan oleh P4TK (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan)
Matematika
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Yogyakarta, di36
Taylor Francis, ELEARNING terj. Robin Mason dan Frank Rennie, ( Yogyakarta: Pustaka Baca, 2010), hlm. xiii 37 http://matematikaonline.ueuo.com/index.php 21 Oktober 2011 38
http://m.p4tkmatematika.org. 13 Juli 2011
29
mana aplikasi tersebut dapat di download secara gratis di alamat http://m.p4tkmatematika.org. Mobile Learning ini hampir menyerupai aplikasi buku digital yang terdapat dalam komputer, hanya saja bedanya adalah aplikasi Mobile Learning ini dapat dijalankan di telepon seluler yang sudah mendukung Java. Akan tetapi karena masih terbatasnya aplikasi tersebut sehingga peneliti mencoba untuk menggabungkannya dengan Mobile Learning tambahan yang memanfaatkan WAP yang tersedia dalam HP/telepon tersebut. Media
pembelajaran
ini
sebenarnya
hampir
menyerupai
LKS/ringkasan buku, hanya saja media pembelajaran ini tampilannya digital dan menyatu dalam HP/telepon seluler. Secara keseluruhan media pembelajaran Mobile Learning materi sistem persamaan linear yang dibuat oleh P4TK Matematika berisi sebagai berikut: 1) Intro/Pengantar Suatu ketika kamu bermain dengan temanmu. Kamu melempar mangga ke atas dan temanmu berusaha ”menembak”mangga tadi dengan batu dari ketapelnya. Mungkin mangga tadi langsung kena, atau mungkin setelah beberapa kali percobaan baru mangga tadi kena ”tertembak”. Permainan ini mengasyikkan ya? Mari kita analisa permainan tadi secara matematis. Kamu melemparkan mangga ke atas. Mangga akan mencapai titik tertinggi, dan akhirnya jatuh ke tanah. Seperti apakah bentuk grafiknya? Ya betul, bentuk grafiknya adalah parabola, yang merupakan grafik dari suatu fungsi kuadrat. Sementara itu, temanmu menembakkan batu dari ketapelnya. Batu akan mencapai titik tertinggi dan akhirnya jatuh ke tanah. Grafiknya juga berbentuk parabola, sehingga juga merupakan grafik dari suatu fungsi kuadrat yang berbeda dengan yang pertama. Tetapi, tentu saja ketika mangga dan batu bertemu di udara, grafik ”perjalanan” mangga dan batu belum membentuk parabola yang sempurna.Ternyata, permainan yang kamu lakukan itu adalah
30
kejadian sehari-hari (bentuk kontekstual) mencari penyelesaian dari suatu sistem persamaan kuadrat. 2) Pers.Linear 2 Variabel
Kedua persamaan di atas merupakan bentuk umum sistem persamaan linear dengan dua variabel dalam x dan y. a1 atau b1 boleh nol, tetapi tidak boleh kedua-duanya nol.
Grafik sistem
persamaan linear a1x + b1y = c1 dan a2x + b2y = c2 berupa dua buah garis yang berpotongan, sejajar atau berhimpit. Ada 3 kemungkinan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear, yaitu: a) Jika (a1/a2) <> (b1/b2) maka hanya mempunyai satu titik potong yang merupakan himpunan penyelesaian. ("<>": tanda tidak sama dengan) Perhatikan gambar di bawah ini.
b) Jika (a1/a2) = (b1/b2) <> (c1/c2) maka kedua garis tersebut sejajar atau tidak mempunyai himpunan penyelesaian. gambar di bawah ini.
Perhatikan
31
c) Jika (a1/a2) = (b1/b2) = (c1/c2) maka kedua garis berhimpit sehingga anggota himpunan penyelesaiannya tak berhingga. Perhatikan gambar di bawah ini.
Untuk mencari himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dengan dua variabel menggunakan 3 cara, yaitu: (1) Substitusi, (2) Eliminasi dan (3) Campuran eliminasi dengan substitusi. 3) Latihan ~Latihan 1 Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear 2x + y = 8 dan x+y= 6. Jawab: a.{(2,3)}
b.{(2,4)}
d.{(3,1)}
e.{(2,1)}
c.{(4,3)}
Jawaban: b ~Latihan 2 Tentukan
himpunan
penyelesaian
sistem
dari
sistem
persamaan linear 5x + 4y = 24 dan 2x - 3y = 5. Jawab: a.{(4,1)} d.{(2,3)}
b.{(2,4)}
c.{(3,4)}
e.{ } Jawaban: a
~Latihan 3 Tentukan himpunan penyelesaian dari system persamaan linear 2x + y = 4 dan 6x + 3y = 18. Jawab: a.{(3,4)}
b.{(1,3)}
c.{(2,5)}
d.{ }
32
e.Setiap titik pada garis 2x + y = 9. Jawaban: d ~Latihan 4 Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear x + 3y = 6 dan 2x + 3y = 12. Jawab: a.{(0,3)}
b.{(3,6)}
c.{(6,0)}
d.{ }
e.Setiap titik pada garis x + 3y + 6. Jawaban: e
~Latihan 5 Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear (1/x) + (1/y) = 5 dan (2/x) - (3/y) = -5. Jawab: a.{(1/4,1/4)}
b.{(1/2,1/4)}
c.{(1/3,1/4)}
d.{(1/2,1/2)}
e.{(1/2,1/3)}. Jawaban: e ~Latihan 6 Diketahui persamaan garis px + qy = 8, tentukan nilai p dan q bila garis tersebut melalui titik (4,2) dan (2,3). Jawab: a. p=2 & q=3 b. P=3 & q=1 c. P=1 & q=2 d. P=2 & q=2 e. p=3 & q=2. Jawaban: c ~Latihan 7 Sebuah pabrik garmen memproduksi pakaian pria dan wanita. Penerimaan dari penjualan 100 pakaian pria dan 140 wanita adalah Rp 8,2 jt.
33
Penerimaan dari penjualan 150 pakaian pria dan 80 pakaian wanita adalah Rp 8,4 jt. Hitunglah harga jual satu potong pakaian pria dan pakaian wanita. Jawab: a. Rp.50rb & Rp.40rb b. Rp.40rb & Rp.30rb c. Rp.30rb & Rp.50rb d. Rp.50rb & Rp.30rb e. Rp.40rb & Rp.50rb. Jawaban: b ~Latihan 8 Jumlah dua bilangan adalah 67 dan selisih bilangan itu adalah 45. Tentukan bilangan terkecil dari bilangan itu. Jawab: a. 9
b. 10
c. 11
d. 12
e. 13. Jawaban: c ~Latihan 9 Jika garis g melalui titik (3,5) dan juga melalui titik potong garis x – 5y = 10 dengan garis 3x + 7y = 8, maka persamaan garis g adalah: a. 3x + 2y -19 =0 b. x + 2y -14 = 0 c. 3x – y – 4 = 0 d. 3x + y + 14 = 0 e. 3x + y -14 = 0. Jawaban: c ~Latihan 10
34
Sepuluh tahun lalu umur kakek 6 kali umur adikku. Lima tahun yang akan datang jumlah umur kakek dan umur adikku 93 tahun. Jika umur nenek enam tahun lebih muda dari umur kakek, berapakah umur umur nenek sekarang? Jawab: a. 0 thn
b.63 thn
c.69 thn
d.70 thn
e.57 thn. Jawaban: e Sebagaimana
kita
ketahui
bersama
bahwa
setiap
media
pembelajaran pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan masingmasing, begitu pula media pembelajaran Mobile Learning yang tidak bisa lepas dari dua hal tersebut. Secara rinci kelebihan dan kekurangan media pembelajaran Mobile Learning tersebut adalah sebagai berikut: 1) Kelebihan media pembelajaran Mobile Learning. a) Dengan ukurannya yang kecil, memudahkan kita membawanya kemana-mana. b) Peserta didik dapat belajar di manapun dan kapanpun, karena begitu mudahnya aplikasi Mobile Learning diakses. c) Dengan dilengkapi soal-soal latihan, peserta didik akan lebih tertantang untuk mencobanya. d) Aplikasi Mobile Learning yang disediakan oleh P4TK mudah didapatkan dan gratis. 2) Kekurangan media pembelajaran Mobile Learning. a) Bagi peserta didik yang mengalami gangguan pada indera penglihatan akan berdampak negatif pada kejelasan tulisan, ini dikarenakan pada umumnya ukuran layar telepon seluler yang kecil. b) Mobile Learning yang telah disediakan oleh P4TK kurang begitu lengkap, terutama pada pembahasan mengenai metode-metode
35
dalam mencari himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel. c) Aplikasi Mobile Learning hanya bisa dijalankan pada telepon seluler yang mendukung Java dan WAP. d. Langkah-Langkah Menginstal Aplikasi Mobile Learning Ke Telepon Seluler/HP 1) Menggunakan perangkat komputer Pastikan komputer dan HP memiliki koneksi bluetooth, Infrared, atau kabel. Pastikan juga HP mendukung instalasi langsung melalui file (Sebagian merk HP keluaran terbaru biasanya sudah mendukung instalasi dengan cara ini). Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a) Download file JAR dari website ke komputer. b) Transfer file tersebut ke HP (baik melalui bluetooth atau kabel data). File ini biasanya masuk sebagai SMS. Buka file ini, jika HP anda mendukung instalasi langsung maka proses instalasi akan berjalan (pilih lanjutkan atau Agree jika ada konfirmasi apakah software ini aman atau tidak. Jangan khawatir, aplikasi ini tidak mengandung virus). c) Jika ada konfirmasi error, maka kemungkinan besar HP Anda hanya mendukung instalasi melalui OTA/GPRS. 2) Menggunakan WAP yang sudah tersedia di telepon seluler/HP a) Pastikan GPRS di HP dan SIM card anda sudah tersetting. b) Buka
WAP
browser
di
HP
dan
masuklah
ke
alamat
http://m.p4tkmatematika.org. c) Pilih (klik) aplikasi yang diinginkan, jika ada dua file (JAD dan JAR) pilih file yang bertipe JAD. d) Jika HP Anda mendukung Java dan memory HP masih cukup, download dan instalasi akan berjalan.
36
e) Anda akan dikenai biaya transfer GPRS (dihitung dari besar file yang didownload). Jangan khawatir, biayanya sangat murah, biasanya hanya ratusan rupiah. e. Langkah-Langkah
Menjalankan
Media
Pembelajaran
Mobile
Learning Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Pastikan telepon seluler/HP yang akan digunakan sudah aktif dan terinstal aplikasi Mobile Learning sebagaimana caranya seperti di atas. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) Buka menu telepon seluler/HP 2) Pilih menu java, bagi sebagian telepon seluler/HP menu ini tersedia dalam menu hiburan atau permainan. 3) Pilih dan buka java PLinear 1, tunggu sebentar sampai mucul menu pers. Linear (1), PLinear 1 merupakan kependekan dari Persamaan Linear bagian 1. 4) Di dalam menu Pers. Linear (1) terdapat berbagai menu, yaitu: a) Pengantar, berisi mengenai contoh kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan persamaan linear maupun persamaan kuadrat. b) PL 2 Variabel, berisi mengenai ringkasan materi sistem persamaan linear dua variabel (definisi, kemungkinan himpunan penyelesaian dan cara-cara dalam mencari himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel). c) Latihan, berisi soal-soal latihan sistem persamaan linear dua variabel. d) PL 3 Variabel, berisi mengenai ringkasan materi sistem persamaan linear tiga variabel. e) Latihan, berisi mengenai soal-soal latihan sistem persamaan linear tiga variabel. f) Selesai, menu ini digunakan untuk mengakhiri aplikasi Mobile Learning.
37
5) Pilihlah salah satu menu dalam Pers. Linear yang ingin anda buka, gunakan arah atas bawah atau kanan kiri untuk membuka halaman berikutnya atau kembali ke halaman sebelumnya. Akan tetapi karena masih ringkasnya materi yang terdapat dalam aplikasi ini sehingga penggunaan WAP yang terdapat dalam HP juga menjadi penambahan sumber materi sistem persamaan linear dua variabel ini. Mengenai cara penggunaannya sama seperti ketika mau menjelajah di internet dalam HP, yaitu dengan cara memasukkan kata yang ingin kita cari di menu dalam WAP, kemudian tunggu WAP mencari alamat tersebut, kemudian kita pilih mana yang sesuai dengan yang kita perlukan. 6. Penerapan Media Pembelajaran Mobile Learning Pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Penggunaan Mobile Learning sebagai media pembelajaran tidak jauh beda dengan buku paket atau LKS (lembar kerja siswa) yang sekarang sudah menjadi barang pokok di berbagai sekolahan. Akan tetapi Mobile Learning lebih diunggulkan, karena penyajian materi yang ringkas dengan tampilan digitalnya menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta didik. Mobile Learning akan menjadi media pembelajaran generasi baru karena menjadi solusi yang bagus sebagai media pembelajaran yang mudah dibawa sehingga memungkinkan peserta didik belajar di manapun dan kapanpun. Langkah-langkah penggunaan media pembelajaran Mobile Learning pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel secara lengkapnya sebagai berikut: 1) Guru memberikan apersepsi dengan cara mengingat kembali pelajaran sebelumnya. 2) Guru memberikan motivasi dengan mengkonstektualkan materi ke dalam kehidupan sehari-hari. 3) Guru membentuk peserta didik dalam kelompok-kelompok dan membagikan lembar kerja.
38
4) Guru menerangkan garis besar materi yang akan dipelajari sekaligus menjelaskan aturan jalannya diskusi. 5) Guru memberikan bimbingan bagi kelompok-kelompok tertentu yang masih mengalami kesulitan-kesulitan dalam mengerjakan lembar kerja. 6) Peserta didik mengerjakan lembar kerja dengan bantuan media pembelajaran Mobile Learning, dan jika diperlukan peserta didik boleh menggunakan aplikasi internet guna mencari jawaban lembar kerjanya. 7) Antar kelompok dibolehkan bekerja sama dengan cara menggunakan fasilitas sms yang terdapat dalam Mobile Learning. 8) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, dan guru sebagai moderator dan fasilitator. 9) Guru Bersama peserta didik mengevaluasi dan menyimpulkan meteri yang telah dipelajari. 10) Memberikan tes evaluasi, angket dan pekerjaan rumah. Nilai tes evaluasi dan angket dijadikan sebagai gambaran kemajuan peserta didik dalam motivasi dan hasil belajarnya di setiap siklusnya. 7. Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Media Pembelajaran Mobile Learning Sebagaimana sudah dijelaskan di atas, bahwa ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi motivasi dan hasil belajar peserta didik. Faktorfaktor tersebut akan sangat berdampak pada berlangsungnya proses belajar mengajar, motivasi dan hasil belajar akan menurun ketika terdapat faktor yang kurang berperan secara maksimal. Motivasi belajar ada dua faktor yang mempengaruhi, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik tersebut, sehingga faktor ini tidak perlu adanya rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor dari luar diri peserta didik, faktor ini akan aktif atau berfungsi jika terdapat rangsangan dari luar, hal ini dapat meliputi lingkungan belajar maupun kegiatan belajar.
39
Lingkungan belajar yang baik dan kegiatan belajar yang menarik akan berdampak positif terhadap motivasi belajar peserta didik. Lingkungan belajar yang baik dan kegiatan belajar yang menarik tidak akan lepas dari peran guru dalam menyajikan pembelajaran tersebut, salah satu caranya adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik. Peserta didik akan antusias dalam mengikuti pembelajaran dan mudah untuk mengingat materi karena pemilihan media pembelajaran yang tepat dan menarik. Sehingga peneliti mencoba menawarkan media pembelajaran Mobile Learning, hal ini sangat beralasan karena media pembelajaran ini masih merupakan hal yang baru walaupun penggunaan telepon seluler/HP sudah menjalar kemana-mana, apalagi dengan tampilan digitalnya yang begitu menarik pasti akan membuat peserta didik kagum dan termotivasi untuk belajar, ditambah lagi dengan ukuran dan praktisnya karena Mobile Learning ini menyatu di dalam telepon seluler/HP sehingga memudahkan untuk dibawa kemana-mana dan dapat dibaca setiap waktu dan dimanapun peserta didik berada. Hasil belajar adalah sesuatu yang diadakan atau diperoleh oleh usaha belajar. Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara dua faktor, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri dan faktor eksternal yang berasal dari luar individu. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi adalah faktor sekolah yang meliputi model pengajaran, kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, media pembelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. Menurut Fyans dan Maers sebagaimana yang dikutip oleh Mustaqim, menyatakan bahwa ada tiga faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu latar belakang keluarga, kondisi sekolah, dan motivasi.39 Penggunaan media pembelajaran Mobile Learning sebagaimana saya sampaikan di atas akan sangat mempengaruhi motivasi belajar, sehingga 39
hlm. 62
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009),
40
secara berkelanjutan akan berdampak terhadap hasil belajar juga, bahkan menurut Mc. Clelland pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar adalah 64%.40 Ditambah lagi karena penggunaannya yang hampir menyerupai buku paket/LKS yang sekarang sudah menjadi barang pokok di berbagai sekolahan. Apalagi bisa dengan mudahnya peserta didik dalam mengakses aplikasi ini, serta begitu mudah dibawa kemana-mana karena aplikasi ini menyatu dalam HP/telepon seluler. Materi yang ditampilkan juga sudah cukup ringkas, bahkan untuk materi sistem persamaan linear dua variabel ada berbagai pilihan, diantaranya mengenai contoh kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi, ringkasan materi, dan soal-soal latihan. C. Hipotesis Tindakan Berdasarkan uraian masalah yang ada di atas, maka hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penggunaan media pembelajaran Mobile Learning pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal. 2. Penggunaan media pembelajaran Mobile Learning pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel dapat meningkatkan hasil belajar belajar peserta didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal.
40
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, hlm. 62
41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR).1 Mengutip definisi yang dikemukakan oleh Stephen Kemmis seperti dikutip dalam D. Hopkins dalam bukunya yang berjudul A Teacher’s Guide To Classroom Research, Bristol, PA, Open University Press, 1993, halaman 44 dapat dijelaskan pengertian PTK adalah sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional
dari
tindakan-tindakan
mereka
dalam
melaksanakan
tugas,
memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, memeperbaiki kondisi di mana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan, serta dilakukan secara kolaboratif.2 PTK dapat diartikan sebagai upaya atau tindakan yang dilakukan oleh guru atau peneliti untuk memecahkan masalah pembelajaran melalui kegiatan penelitian. Upaya ini dilakukan dengan cara merubah kebiasaan (misalnya metode, strategi, media) yang ada dalam kegiatan pembelajaran, perubahan tindakan yang baru ini diharapkan dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran. Pada umumnya PTK dibagi kedalam dua jenis, yakni (1) PTK individual, yakni guru sebagai peneliti, dan (2) PTK kolaborasi, yakni guru bekerjasama dengan orang lain, orang lain ini sebagai sebagai peneliti sekaligus pengamat.3 Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kolaborasi.
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 93. 2
Saminanto, Ayo Praktik PTK: Penelitian Tindakan Kelas, (Semarang: RaSAIL Media Group, 2010), hlm. 2-3. 3
Wahidmurni dan Nur Ali, Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Agama dan Umum Dari Teori Menuju Praktik Disertai Contoh Hasil Penelitian, (Malang: UIN Malang Press, 2008), hlm. 15.
41
42
Sumber data penelitian ini adalah peserta didik dan guru. Jenis data yang diperoleh adalah kuntitatif dan kualitatif. Adapun lokasi penelitiannya yaitu SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal. Penelitian ini mengkaji tentang motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran matematika. 1. Model Penelitian PTK merupakan proses pengkajian melalui sistem bertaraf dari berbagai kegiatan pembelajaran. Secara garis besar prosedur penelitian tindakan mencakup empat taraf: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Secara lebih rinci prosedur pelaksanaan PTK dapat digambarkan sebagai berikut:4 Permasalahan
Alternatif Pemecahan
PelaksanaanTindakan I
Hasil belajar dan motivasi belajar peserta didik pada materi pokok SPLDV masih rendah,peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran
Penerapan media pembelajaran Mobile Learning dalam pembelajaran matematika materi pokok SPLDV
Refleksi I
Analisis Data I
Hasil refleksi siklus 1 digunakan untuk acuan perbaikan pada pelaksanaan siklus II
Menganalisis hasil tes belajar dan hasil angket.
Guru mengadakan proses pembelajaran materi pokok SPLDV dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning
Observasi I Mengobservasi kinerja peserta didik dalam kelompok, memberikan tes hasil belajar matematika materi SPLDV dan memberi angket.
PelaksanaanTindakan II
Alternatif Pemecahan II BELUM
Refleksi II Jika belum berhasil, refleksi siklus II digunakan untuk acuan perbaikan pada pelaksanaan siklus selanjutnya.
Guru mengadakan proses pembelajaran materi pokok SPLDV dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning
Penerapan media pembelajaran Mobile Learning dalam pembelajaran matematika materi pokok SPLDV
Analisis Data II
Observasi II
Menganalisis hasil tes belajar dan hasil angket.
Mengobservasi kinerja peserta didik dalam kelompok, memberikan tes hasil belajar matematika materi SPLDV dan memberi angket.
Masalah terselesaikan?
Berhenti pada siklus ini!
Gambar 2 : Alur Penelitian Tindakan Kelas 4
Saminanto, Ayo Praktik PTK: Penelitian Tindakan Kelas, hlm. 8.
43
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terbagi dalam empat tahap, secara rinci empat tahap tersebut adalah sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dan indikator keberhasilan penelitian. 2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas. 3) Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis proses dan hasil tindakan. b. Pelaksanaan Kegiatan
dalam
tahap
ini
adalah
mengimplementasikan
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel dalam upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik yang telah direncanakan. c. Pengamatan/observasi Pada tahap ini peneliti mengamati terhadap tindakan-tindakan yang sedang dilaksanakan. Peneliti melihat kondisi pembelajaran dan mencatat peserta didik yang aktif dalam pembelajaran. d. Refleksi Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan, dianalisis dan didiskusikan dengan kolaborator yaitu guru pelajaran matematika dan dicari solusi dari permasalahan pembelajaran yang telah berlangsung guna perbaikan pada siklus berikutnya. 2. Subyek penelitian dan Jenis Data a. Subyek yang akan diteliti adalah peserta didik pada kelas VIII A yang berjumlah 40 peserta didik yang terdiri dari 22 putra dan 18 putri.5
5
Dokumen SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal Tahun Ajaran 2011/2012
44
Tabel. 1 Daftar Nama Peserta Didik Kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
NIS 5745 5661 5662 5746 5663 5664 5828 5829 5831 5627 5628 5629 5630 5631 5632 5718 5719 5720 5721 5722 5767 5769 5723 5771 5853 5689 5810 5811 5812 5813 5897 5898 5899 5900 5901 5936 5859 5937 5938 5941
NAMA ALDI SUNARTO ANGGA DWI PERKASA ARIS GUNAWAN ARUM MAULINA ASTRI PUJI RAHAYU AZIZUL HAKIM BRAM YUSWAR DINA SEPTI RESTIA ERLIN IKA NURHAYATI KRIS MUTYA SARIPUTRI M. FUAD DAHLAN MAULIDSA AYU JULI A. MOH. SENDI RESMANA MOHAMAD ALI MUGI BARKAH SETIA AJI MUHAMAD BUDIMAN MUSANNIF EFFENDI NIKI NOVI PANGESTU ARUM PRATAMA RAMADHAN PURIKHATUL JANAH RAGIL AJI RIYANTO RIKI NURHAKIM RISQON KHALALAN RIZKI ADE SAFITRI RIZKI YULIARTO ROIKHATUL JANAH ROY EFENDI SAELI FUJI ASTUTI SASI KARANI SEKHUL RIZQON KHALALAN SEPRIA ABDI WAHONO SRI WIRANTI SUSI ERMAWATI TIKA DIAN CRISTINA TRIO INDRA SOLEHUDIN VINA RAHMAWATI VINCENT MAXIMILIANO GGS YOHAN ADI PRIYATNA
L
P
45
b. Jenis datanya adalah data kuantitatif dan kualitatif yang berupa: (a) Hasil evaluasi (b) Angket motivasi belajar. 3. Kolaborator Dalam penelitian tindakan kelas ini, yang melaksanakan pembelajaran adalah guru matematika kelas VIII A bapak Kartomoyo, S.Pd, sedangkan sebagai kolaborator adalah mohamad alwi selaku peneliti. 4. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan selama 14 hari, dimulai tanggal 7-19 November 2011 di kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal. 5. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang diterapakan disusun dalam 3 tahap/siklus penelitian yaitu pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Pra siklus dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang belum menggunakan media pembelajaran Mobile Learning, sedangkan siklus 1 dan siklus 2 terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang pelaksanaanya sudah menggunakan media pembelajaran Mobile Learning. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif partisipasif antara guru matematika kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang, yaitu bapak Kartomoyo, S. Pd. dengan peneliti. Secara rinci tahap-tahap penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebagai berikut: a. Pra siklus Dalam tahap ini peneliti belum memberikan media pembelajaran yang akan ditawarkan pada guru pelajaran sehingga pengajaran yang di gunakan masih murni belum tercampur oleh peneliti. Media pembelajaran yang dipakai oleh guru kelas adalah media pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan kurang menarik minat peserta didik untuk belajar matematika, seperti papan tulis dan buku paket. Sehingga proses
46
pembelajaran matematika materi pokok sistem persamaan linear dua variabel pada dua tahun sebelumnya belum memperoleh hasil yang memenuhi KKM, yaitu 68. Perolehan ini perlu ditingkatkan menjadi 68 sesuai KKM. Informasi tersebut diperoleh dari bapak Kartomoyo, S. Pd. selaku guru matematika tahun ajaran 2009-2010 dan 2010-2011 di SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal dan juga dokumentasi pada tanggal 25 Oktober 2011. b. Siklus I Pada siklus ini pembelajaran sudah menggunakan media pembelajaran Mobile Learning. Materi yang dibahas adalah mengenai pengertian persamaan linear dua variabel, sistem persamaan linear dua variabel, dan perbedaan antara persamaan linear dua variabel dengan sistem persamaan linear dua variabel. Kegiatan-kegiatan dalam siklus ini secara rinci diuraikan sebagai berikut: 1) Perencanaan a) Menentukan kolaborasi dengan guru mitra. b) Peneliti mengidentifikasi kesulitan peserta didik pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel kemudian peneliti mencari
apa
penyebab
peserta
didik
kurang
aktif
saat
pembelajaran matematika berlangsung. c) Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang telah disiapkan dalam bentuk RPP, lembar kerja, soal evaluasi, dan soal tugas rumah
dengan
meminta
bimbingan
dan
pendapat
dari
kolaborator/guru matematika kelas VIII A. d) Menyusun angket motivasi belajar untuk peserta didik. e) Menginstal aplikasi Mobile Learning pada handphone peserta didik. 2) Pelaksanaan Peneliti meminta didampingi oleh Guru mata pelajaran melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disiapkan
47
oleh peneliti. Adapun langkah-langkah pembelajaran materi pokok sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunkan media pembelajaran Mobile Learning pada siklus 1 ini secara garis besar adalah sebagai berikut: a) Guru memberikan apersepsi tentang materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran c) Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 5 peserta didik yang heterogen. d) Guru menugasi kelompok untuk mempelajari materi sistem persamaan linear dua variabel yang tercantum dalam aplikasi Mobile Learning. e) Jika masih ada yang belum jelas maka dibolehkan bertanya, dan jika diperlukan guru dapat menjelaskan di papan tulis atau memberikan bantuan secara individu. f) Guru membagikan lembar kerja ke setiap kelompok untuk dikerjakan dengan bantuan materi yang ada di dalam Mobile Learning. g) Bagi kelompok yang sudah menyelesaikan lembar kerjanya, maka bisa langsung di tulis di papan tulis, dan kelompok lain menilai. h) Kelompok yang paling banyak maju dan jawabannya betul akan mendapatkan hadiah. i) Guru memberikan tes formatif secara individu. 3) Pengamatan Observer melakukan pengamatan sebagai berikut: a) Peneliti mengawasi aktivitas peserta didik ketika diskusi kelompok dan keberhasilan peserta didik dalam melaksanakan tugas. b) Mengamati aktivitas peserta didik saat mengisi lembar kegiatan.
48
c) Mengamati dan mencatat peserta didik yang aktif, berani bertanya kepada guru, atau berani menjawab pertanyaan dari teman yang belum paham dan berani mengerjakan tugas di papan tulis. d) Pengamatan pada guru kelas dalam menjalankan RPP. 4) Refleksi a) Secara kolaboratif guru mitra dan peneliti menganalisis dan mendiskusikan hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu refleksi yang perlu dipertahankan dan yang perlu diperbaiki untuk siklus 2 nantinya. b) Membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus 1. c. Siklus II Pelaksanaan dalam siklus 2 ini secara teknis sama dengan pelaksanaan siklus 1, hanya saja materi yang dibahas dalam siklus ini adalah mengenai cara-cara dalam mencari himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel. Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam siklus ini adalah sebagai berikut: 1) Perencanaan Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang telah disiapkan untuk siklus 2 dengan melakukan revisi sesuai hasil refleksi siklus 1. 2) Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan
media
pembelajaran Mobile Learning pada siklus 2 ini sama dengan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1. 3) Pengamatan Observer melakukan pengamatan yang sama pada siklus 1. 4) Refleksi Refleksi penyempurnaan
pada
siklus
pembelajaran
2
dilakukan dengan
untuk
melakukan
menggunakan
media
pembelajaran Mobile Learning yang diharapkan dapat menumbuhkan
49
motivasi belajar peserta didik dalam proses pembelajaran, dan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Nilai hasil belajar dikatakan meningkat apabila nilai rata-rata tes akhir ditambah dengan evaluasi akhir pada siklus II lebih besar dari siklus I. Motivasi belajar dikatakan meningkat apabila nilai ratarata angket semua peserta didik pada siklus II lebih tinggi daripada siklus I. 6. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Berikut ini merupakan jadwal kegiatan penelitian tindakan kelas di SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal. Tabel. 2 Jadwal Penelitian No. 1.
Rencana Kegiatan Observasi awal Persiapan
Bulan Oktober November Desember
Menyusun Konsep Pelaksanaan pembelajaran 2.
Menyusun instrumen penelitian. Menyepakati jadwal dan tugas penelitian
Diskusi Konsep pelaksanaan penelitian.
Pelaksanaan
Mempersiapkan bahan pembelajaran. 3.
Pelaksanaan siklus 1.
Melakukan Refleksi tindakan siklus I.
Pelaksanaan Siklus II
Melakukan Refleksi tindakan
50
siklus II.
Pembuatan Laporan Menyusun konsep laporan penelitian.
4.
Penyelesaian laporan B. TEKNIK PENGUMPULAN DATA 1. Wawancara
Interview yang sering disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Interview digunakan untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.6 Metode
ini
dilakukan
untuk
memperoleh
data-data
tentang
permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran sebelum pemberian tindakan, diantaranya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran matematika, motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik sebelum pemberian tindakan pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel di tahun pelajaran sebelumnya. 2. Metode dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu bahan yang tertulis atau berbentuk film.7 Metode ini digunakan untuk memperoleh data berapa jumlah, dan nama-nama peserta didik, serta mengetahui nilai-nilai peserta didik pada materi sistem persamaan linear dua variabel di tahun pelajaran sebelumnya. 3. Metode observasi Observasi diartikan sebagai pengalaman dan pencatatan secara sistematik terhadap segala yang tampak pada obyek penelitian.8 Metode ini
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 155. Lexy J. Moeliong, Metodologi Penelitian Kualitatif ,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 216. 7
8
Amirudidn Hadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), hlm. 137.
51
akan digunakan untuk memperoleh data secara umum atau gambaran umum peserta didik kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal dan hal-hal yang dianggap perlu dalam penelitian ini. 4. Metode Kuesioner (Angket) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.9 Metode ini akan digunakan untuk memperoleh data mengenai motivasi belajar peserta didik pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. Data ini akan digunakan sebagai acuan dalam merancang siklus berikutnya dan digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. 5. Metode Tes Metode ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar peserta didik pada saat penelitian. Data ini digunakan sebagai acuan dalam merancang siklus berikutnya dan digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. C. METODE ANALISIS DATA Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.10 Sebagaimana dalam pelaksanaan PTK, analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
9
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2008), hlm. 142 10 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, hlm. 244.
52
1. Analisis
kualitatif
digunakan
untuk
memberikan
informasi
yang
menggambarkan peningkatan hasil belajar dan motivasi belajar peserta didik dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning. 2. Analisis Kuantitatif digunakan untuk menganalisis nilai hasil belajar peserta didik dan perolehan skor motivasi belajar peserta didik dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning dalam materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. Dalam penelitian ini data hasil kuesioner dan tes evaluasi diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan hasil keberhasilan pembelajaran dengan media pembelajaran Mobile Learning dalam meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik di setiap siklusnya. Metode analisis datanya adalah dengan cara sebagai berikut: 1. Hasil kuesioner (angket) motivasi belajar peserta didik Metode analisis dalam upaya mengetahui motivasi belajar peserta didik terhadap penerapan media pembelajaran Mobile Learning adalah dengan menggunakan teknik diskriptif, yaitu melalui persentase dan rata-rata skor motivasi belajar peserta didik secara klasikal pada instrumen angket. Instrumen angket terdiri dari 23 pertanyaan. Kriteria penilaian untuk tiap 1 pertanyaan adalah sebagai berikut: a. Skor 3 untuk peserta didik yang sangat setuju dengan pertanyaan . b. Skor 2 untuk peserta didik yang setuju dengan pertanyaan. c. Skor 1 untuk peserta didik yang tidak setuju dengan pertanyaan. d. Skor 0 untuk peserta didik yang sangat tidak setuju dengan pertanyaan. Sehingga jumlah skor maksimal adalah 69. Adapun perhitungan prosentase hasil angket motivasi belajar adalah: Persentase (%) =
ns x100% Ns
Keterangan: Ns
= Jumlah seluruh skor
ns
= Jumlah skor yang diperoleh oleh peserta didik
%
= Tingkat persentase yang dicapai
53
Indikator motivasi belajar peserta didik adalah sebagai berikut: Skor 85%
: motivasi belajar peserta didik tinggi.
65% ≤ Skor ≤ 84%
: motivasi belajar peserta didik sedang.
45% ≤ Skor ≤ 64%
: motivasi belajar peserta didik cukup.
Skor ≤ 44%
: motivasi belajar peserta didik kurang.
Adapun rumus yang digunakan untuk rata-rata nilai motivasi belajar semua peserta didik adalah: x
X np
Keterangan:
x
= Rata-rata nilai motivasi peserta didik
X
= Jumlah seluruh nilai
np
= Jumlah peserta didik
Adapun rumus yang digunakan untuk persentase dari rata-rata nilai motivasi belajar peserta didik adalah: Persentase (%) =
nrs x100% Ns
Keterangan: N s = Jumlah seluruh skor nrs = Jumlah rata-rata skor motivasi belajar peserta didik % = Tingkat persentase yang dicapai 2. Hasil evaluasi siklus peserta didik Untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal–soal, metode analisis yang dilakukan adalah dengan cara menghitung rata–rata nilai ketuntasan belajar secara klasikal. Secara rinci tes yang dilaksakan adalah sebagai berikut:
54
a. Siklus I Dalam siklus ini peneliti menggunakan tes tertulis, yang terdiri dari tugas rumah, dan evaluasi. Pada tugas rumah terdiri dari 2 soal essay, dan evaluasi terdiri dari 8 soal essay, sehingga total semuanya adalah 10 soal essay. Penilaian setiap soal essay pada siklus ini adalah jika setiap jawaban benar maka bernilai 10, jika kurang sedikit nilainya 8, mendekati benar bernilai 5, jika jawaban salah bernilai 3, dan bila tidak diisi bernilai 0. b. Siklus II Tes yang digunakan dalam siklus ini adalah tes tertulis, yang hanya terdiri dari tes evaluasi. Pada tes evaluasi ini terdiri dari 5 soal essay. Penilaian setiap soal essay pada siklus ini adalah jika setiap jawaban benar maka bernilai 20, jika mendekati benar nilainya 12, namun jika jawaban salah bernilai 8, bila tidak diisi bernilai 0. Sedangkan untuk rumus dan kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Ketuntasan Individu Dikatakan tuntas belajar jika peserta didik memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan KKM yang ada yaitu 68. b. Ketuntasan Klasikal Data yang diperoleh dari hasil belajar peserta didik dapat menentukan belajar klasikal menggunakan analisis diskriptif persentase, dengan perhitungan: Ketuntasan belajar klasikal = Keterangan:
n pt Np
x100%
N p = Jumlah seluruh peserta didik n pt = Jumlah peserta didik tuntas belajar individu
%
= Tingkat persentase yang dicapai
55
Indikator keberhasilan ketuntasan belajar klasikal ditentukan jika rata–rata nilai yang diperoleh lebih dari nilai KKM dan minimal 75% dari jumlah peserta didik di kelas tersebut mendapatkan 68. D. INDIKATOR KEBERHASILAN Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Motivasi di atas 75%. 2. Nilai rata-rata di atas 68. 3. Ketuntasan klasikal di atas 75%.11
11
Mansur Muskich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstektual, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 36
56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Pada realitanya, ternyata matematika dianggap sebagai sesuatu yang abstrak, menakutkan dan tidaklah menarik di mata sebagian peserta didik pada umumnya. Sehingga hal ini berakibat pada rendahnya motivasi belajar peserta didik untuk menguasai materi matematika yang pada akhirnya berimbas kepada hasil belajar di bawah Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sebenarnya pandangan negatif akan matematika tersebut bisa saja diminimalisir oleh guru dengan cara mengaplikasikan pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan bisa didapat salah satunya jika guru menggunakan media pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal kelas VIII yaitu bapak Kartomoyo S.Pd pada tanggal tanggal 25 Oktober 2011, didapatkan informasi bahwa proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika di SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal masih dirasakan jauh dari kenyataan yang diharapkan, hal ini disebabkan pada waktu guru menjelaskan materi, peserta didik tidak mendengarkan malah cenderung bercanda dengan teman dan ketika peserta didik diberi tugas, peserta didik hanya mencontek tanpa mau memahami langkah-langkah mengerjakannya. Motivasi belajar peserta didik juga sangat rendah untuk mempelajari matematika. Mereka merasa jenuh karena bagi mereka matematika itu merupakan momok dan sulit apalagi dalam materi sistem persamaan linear dua variabel yang di dalamnya tidak hanya berisi rumus tetapi langkah-langkah operasional dalam mencari penyelesaiannya, jadi materi sangat membutuhkan uji coba dari diri peserta didik tersebut. Hal ini juga ditunjukkan dari nilai harian kelas VIII pada tahun pelajaran sebelumnya
56
57
selalu di bawah hasil Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan yaitu 68. Berdasarkan data nilai dari bapak Kartomoyo S.Pd, nilai harian kelas VIII A tahun pelajaran 2010-2011 nilai rata-rata peserta didik untuk materi pokok sistem persamaan linear dua variabel (menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan metode grafik, eliminasi, dan substitusi) masih rendah yaitu 58.79 dengan ketuntasan belajar 40% (lihat lampiran 13). Sedangkan nilai rata-rata untuk materi pokok sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII A pada tahun pelajaran 2009-2010 yaitu 60.13 dengan ketuntasan klasikal 57.5% (lihat lampiran 14), dan untuk motivasi pada 2 tahun sebelumnya juga didapat masih rendah yaitu 48.5% (lihat lampiran 15). 2. Siklus I a. Implementasi tindakan Penelitian yang telah dilakukan akhirnya diperoleh data-data yang dapat diuraikan sebagai berikut. Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Siklus I Hari/ Tanggal
Waktu
Jam ke-
Selasa, 08 November 2011
1 x 40’
3
Jum’at, 11 November 2011
2 x 40’
1&2
Implementasi Tindakan Penginstalan media pembelajaran Mobile Learning. Mengajari cara-cara dalam menggunakan media pembelajaran Mobile Learning. Materi : Pengertian PLDV dan SPLDV Mengerjakan lembar kerja Tes Akhir Pertemuan Pemberian Tugas Rumah
58
Sabtu, 12 November 2011
1 x 40’
3
Tes Evaluasi Siklus I Pengisian Angket Motivasi
Deskripsi pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Pertemuan I Pertemuan I dilaksanakan pada: Hari/Tanggal Waktu
: Selasa, 08 November 2011 : 08.20 – 09.00 WIB
Implementasi Tindakan
: Penginstalan media pembelajaran Mobile Learning. Mengajari cara-cara dalam menggunakan media pembelajaran Mobile Learning. Guru membuka pelajaran dengan salam, peserta didik
menjawab dengan serempak. Guru menanyakan kabar peserta didik, dan semuanya menjawab baik Alhamdulillah. Setelah itu guru menanyakan tugas kemarin (yaitu peserta didik ditugasi untuk membawa HP), dan serempak peserta didik mengangkatkan tangannya sambil memegang HP, pada saat seperti itu Pratama bertanya “apakah HP yang seperti ini bisa digunakan?” dan beberapa peserta didik yang lainpun mengikuti apa yang ditanyakan oleh Pratama, kemudian guru menanyakan balik kepada Pratama dan lainnya “apakah HP tersebut ada aplikasi java atau yang bisa digunakan untuk berinternet?” dan Pratama dan yang lainnya serempak menjawab “ada pak”. Guru kemudian senyum dan menjawab dengan tenang HP tersebut bisa kita gunakan untuk media pembelajaran kali ini. Setelah itu guru meminta perwakilan 10 anak maju ke depan guna pengiriman aplikasi Mobile Learning kepada HP mereka, peserta didik yang sudah mendapatkan aplikasi tersebut langsung mengirimkan ke peserta didik lainnya yang belum, setelah semuanya sudah mendapat maka dilanjutkan penginstalan aplikasi tersebut, guru menuliskan langkah-langkahnya (lihat halaman 33)
59
kemudian peserta didik yang lainnya mengikuti dengan seksama, tapi ada peserta didik yang bertanya “pak HP ini tidak bisa”, kemudian guru mendekati dan mencobanya kembali ternyata tidak bisa, akhirnya guru menjawab “HP ini hanya bisa mendukung buat internet, jadi untuk sementara pakai HP bapak dulu saja yah (sambil mengasih HP yang satunya lagi yang sudah ada aplikasi Mobile Learning)”. Setelah semuanya terinstalkan dengan baik kemudian guru menlanjutkan
menulis
bagaimana
langkah-langkah
dalam
menggunakan media pemebelajaran Mobile Learning (lihat halaman 34) dan antusias peserta didik mengikuti petunjuk guru yang sudah ada, dan sebagian peserta didik kagum misalkan saja Astri dengan begitu polosnya dia mengatakan “wah pak ko bisa seperti ini yah, materi matematika bisa dilihat langsung dengan menggunakan HP, saya jadi lebih bersemangat belajar nih pak”, ada lagi Aldi yang mengatakan “pak ini tidak bayarkan? Terus misalkan kita sudah keluarkan bisa dibuka lagikan pak?” guru langsung menjawab “tidak membayar sepeserpun, karena aplikasi ini seperti game yang ada di HP dan bisa dibuka maupun ditutup kapanpun dan dimanapun”, dan Arum dengan spontan langsung berkata “wah enak nih belajar matematikanya
bisa
dimanapun
aku
mau,
dan
tidak
ribet
membawanya seperti buku paket”. Setelah selesai perbincangan tadi kemudian guru menyuruh menutup dulu aplikasi tersebut dan peserta didik diminta untuk membuka WAP atau OperaMini, guru terus langsung menuliskan sistem persamaan linear dua variabel di papan tulis, kemudian peserta didik disuruh menuliskan kalimat tersebut di halaman Wap atau OperaMini dan setelah terhubung dengan halaman google yang memuat entri kalimat tersebut maka peserta didik dipersilakan untuk memilih mana yang ingin dibuka. Peserta didik terlihat sangat antusias dalam mengikuti petunjuk dan arahan guru. Peserta didikpun
60
merasa senang karena bisa mencari materi tentang matematika menggunakan internet. Akhirnya guru menjelaskan bahwa belajar sekarang lebih mudah karena hanya bisa menggunakan benda yang sekecil ini (HP) kita bisa menemukan materi-materi yang kita butuhkan, dan peserta didik disuruh untuk bersyukur atas kemajuan teknologi dewasa ini, guru lalu mengingatkan kepada peserta didik bahwa pertemuan selanjutnya kita
akan mencoba belajar menggunakan media
pembelajaran Mobile Learning sehingga HP harus dibawa setiap ada pelajaran matematika, dan semua peserta didik menjawab dengan semangatnya “iya pak”. Setelah itu guru mengakhiri pelajaran dengan salam dan dijawab oleh peserta didik. 2) Pertemuan II Pertemuan II dilaksanakan pada: Hari/Tanggal Waktu
: Jum’at, 11 November 2011 : 07.00 – 08.20 WIB
Implementasi Tindakan
: Materi : Pengertian PLDV dan SPLDV Mengerjakan lembar kerja Tes Akhir Pertemuan Pemberian Tugas Rumah
Guru membuka pelajaran dengan salam, peserta didik menjawab dengan serempak. Guru apersepsi materi sebelumnya yaitu mengenai persamaan garis lurus. Guru memberi motivasi kepada peserta didik dengan cara mengkontekstualkan materi relasi dan fungsi dengan kehidupan sehari-hari, hal ini dapat dilakukan dengan menyuruh peserta didik membaca intro yang ada dalam Mobile Learning. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyuruh peserta didik menggambarkan grafik dari persamaan-persamaan 2x + y = 3 dan y = - 3x + 6. Setelah dua persamaan garis tersebut digambar dalam satu grafik ternyata saling berpotongan di x = 3 dan y = - 3.
61
Setelah itu guru menjelaskan bahwa pada bab kali ini akan membahas mengenai bagaimana cara mencari titik potong antara persamaan satu dengan yang lainnya, dua persamaan garis tersebut bisa kita namakan sistem persamaan linear dua variabel dan titik potongnya dinamakan himpunan penyelesaian. Setelah itu guru mengajak peserta didik untuk lebih memahami sistem persamaan linear dengan cara membentuk peserta didik menjadi beberapa kelompok heterogen terdiri dari 4-5 peserta didik (lihat lampiran 6). Guru membagikan lembar kerja (lihat lampiran 7) dan menjelaskan bagaimana jalannya diskusi kelompok. Namun pada saat guru menjelaskan banyak peserta didik yang gaduh sehingga tidak mendengarkan penjelasan guru, suasana kelas menjadi gaduh saat peserta didik berpindah tempat untuk berkelompok, ada yang saling berebut tempat duduk, dan ada yang ribut mencari anggota kelompoknya. Selang beberapa menit akhirnya bisa diatasi dan suasana kondusif kembali, sehingga guru melanjutkan memberi penjelasan bagimana jalannya diskusi sambil membagikan lembar kerja. Dengan bantuan media pembelajaran Mobile Learning peserta didik mengerjakan lembar kerja dalam kelompoknya masing-masing, ada yang saling bekerjasama dalam memecahkan soal namun ada juga kelompok yang hanya orang tertentu yang mengerjakan sedangkan yang lainnya hanya mempelajari lewat Mobile Learning. Setelah waktu yang ditentukan untuk diskusi selesai, maka guru memberikan kesempatan bagi perwakilan setiap kelompok untuk menuliskan hasil diskusinya di papan tulis. Setelah itu guru memberikan penilaian mana yang sudah benar dan yang masih keliru. Pada kesempatan itu ada beberapa peserta didik yang bertanya, misalkan saja Arum, dia bertanya “tolong pak jelaskan kembali mengenai perbedaan persamaan linear dua variabel dengan sistem persamaan linear dua variabel”. Setelah guru menjawab semua
62
pertanyaan peserta didik dan sudah tidak ada lagi yang betanya maka guru menyuruh peserta didik menarik kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari dengan membaca materi yang ada dalam Mobile Learning dengan didampingi oleh guru. Setelah itu guru memberikan tes akhir pertemuan sebagai tes uji coba dan pembelajaran. Guru memberikan tugas rumah sebagai pendalaman sekaligus dilanjutkan dengan mengakhiri pertemuan hari itu dengan do’a dan salam. 3) Pertemuan III Pertemuan II dilaksanakan pada: Hari/Tanggal Waktu
: Sabtu, 12 November 2011 : 08.20 – 09.00 WIB
Implementasi Tindakan
: Tes Evaluasi Siklus I Pengisian Angket Motivasi
Guru membuka pelajaran dengan salam, peserta didik menjawab dengan serempak. Dilanjutkan dengan do’a bersama-sama dan absensi peserta didik. Setelah itu guru membagikan lembar soal dan lembar jawaban tes evaluasi siklus I serta lembar angket motivasi (lihat lampiran 5 dan 9) dengan dibantu oleh beberapa peserta didik. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam menjawab soal dan mengisi angket motivasi tersebut. Peserta didik mengerjakan tes evaluasi dengan tenang. Setelah semuanya selesai kemudian lembar jawaban dan lembar angket motivasi dikumpulkan di meja guru. Guru menutup pertemuan hari itu dengan do’a dan dilanjutkan dengan salam. Adapun hasil tes evaluasi dan angket motivasi belajar peserta didik siklus I adalah sebagaimana terlihat dalam tabel sebagai berikut:
63
Tabel 4. Motivasi dan Hasil Belajar Siklus I Hasil Belajar No.
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Aldi Sunarto Angga Dwi Perkasa Aris Gunawan Arum Maulina Astri Puji Rahayu Azizul Hakim Bram Yuswar Dina Septi Restia Erlin Ika Nurhayati Kris Mutya Sariputri M. Fuad Dahlan Maulidsa Ayu Juli A Moh. Sendi Resmana Mohamad Ali Mugi Barkah Setia A Muhamad Budiman Musannif Effendi Niki Novi Pangestu Arum Pratama Ramadhan Purikhatul Janah Ragil Aji Riyanto Riki Nurhakim Risqon Khalalan Rizki Ade Safitri Rizki Yuliarto Roikhatul Janah Roy Effendi Saeli Fuji Astute Sasi Karani Sekhul Rizqon K. Sepria Abdi Wahono Sri Wiranti Susi Ermawati Tika Dian Cristina Trio Indra Solehudin Vina Rahmawati
Motivasi Belajar
Nilai
Ket.
Skor
Persentase
Ket.
72 74 76 91 79 65 74 74 78 79 74 67 58 82 70 86 65 83 70 65 65 65 79 69 72 81 77 81 64 72 79 67 67 82 81 86 86 65
T T T T T TT T T T T T TT TT T T T TT T T TT TT TT T T T T T T TT T T TT TT T T T T TT
39 48 38 51 38 55 51 47 40 51 32 46 46 45 42 47 49 43 33 43 48 46 47 49 44 48 41 49 52 37 38 28 40 52 51 53 51 54
57 % 70 % 55 % 74 % 55 % 80 % 74 % 68 % 58 % 74 % 46 % 67 % 67 % 65 % 61 % 68 % 71 % 62 % 48 % 62 % 70 % 67 % 68 % 71 % 64 % 70 % 59 % 71 % 75 % 54 % 55 % 41 % 58 % 75 % 74 % 77 % 74 % 78 %
C S C S C S S S C S K S S S C S S C C C S C S S C S C S S C C C C S S S S S
64
39 40
Vincent M. Ggg Yohan Adi Priyatna
74 83
T T
44 41
64 % 59 %
C C
Ket: 1. T : Tuntas
5. S
: Sedang
2. TT : Tidak Tuntas
6. T
: Tinggi
3. K : Kurang 4. C : Cukup Selebihnya lihat lampiran 16 dan 18. b. Hasil observasi Dari pengamatan peneliti selama proses pembelajaran siklus I diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Guru aktif memberikan pengarahan kepada peserta didik yang belum paham, peserta didik yang ramai dan sudah berkeliling memantau kerja kelompok. 2) Guru telah memberikan motivasi dan apersepsi kepada peserta didik. 3) Peserta didik belum sepenuhnya bisa menggunakan waktu yang ada dengan baik. 4) Peserta didik kurang aktif berpendapat dan bertanya kepada teman dalam kelompok ketika diskusi berlangsung, hanya sebagian saja yang sudah berani menjelaskan kepada teman dan bertanya pada guru. c. Hasil Refleksi Pelaksanaan
pembelajaran
dengan
menggunakan
media
pembelajaran Mobile Learning pada siklus I masih banyak kekurangankekurangan yang harus diperbaiki. Berdasarkan data yang diperoleh, maka peneliti dan guru berdiskusi dan menyimpulkan hal-hal yang masih kurang dalam siklus I dan perlu perbaikan adalah: 1) Materi yang telah disediakan dalam aplikasi Mobile Learning kurang begitu lengkap terutama dalam materi metode-metode mencari penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel.
65
2) Masih banyak peserta didik yang ramai sendiri dengan cara berbicara dengan teman kelompok lain, banyak peserta didik belum berani untuk bertanya, aktif mengungkapkan pendapatnya maupun memberi komentar terhadap jawaban teman. Hanya beberapa peserta didik saja yang sudah mulai berani bertanya dan berpendapat. 3) Pengkondisian waktu belum tertata dengan baik, sehingga peserta didik merasa batas waktu yang diberikan kurang lama. 4) Penjelasan yang diberikan oleh guru kepada peserta didik masih kurang, sehingga peserta didik belum cukup paham dengan materi yang diberikan. 5) Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Perencanaan perbaikan yang akan dilakukan oleh peneliti dan guru untuk siklus II berdasarkan kekurangan-kekurangan pada siklus I adalah sebagai berikut: 1) Guru menggunakan fasilitas internet yang ada di HP guna mencari materi pelengkap : http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Sistem_Persamaan_Linear_Du a_Variabel_8.1_(BAB_4) 2) Guru harus memberikan semangat agar peserta didik mau berpendapat dan bertanya kepada guru ataupun teman sekelompok. 3) Guru akan lebih menyesuaikan waktu yang ada dan meminta peserta didik lebih menghargai dan memanfaatkan waktu. 4) Guru membuat strategi agar peserta didik mudah menerima pelajaran dengan waktu yang singkat. 5) Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator keberhasilan sehingga perlu dilakukan siklus II.
66
3. Siklus II Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa tujuan penelitian belum tercapai dan harus dilanjutkan pada siklus ke II. Hal-hal yang belum sempurna di siklus I diperbaiki di siklus II. a. Implementasi Tindakan Tabel 5. Jadwal Pelaksanaan Siklus II Hari/ Tanggal
Waktu
Jam ke-
Senin, 14 November 2011
2 x 40’
1&2
Selasa, 15 November 2011
1 x 40’
3
Implementasi Tindakan Materi : Menyelesaikan SPLDV Mencocokkan tugas rumah Mengerjakan lembar kerja Evaluasi Mengisi angket motivasi belajar
Deskripsi pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Pertemuan I Pertemuan I dilaksanakan pada: Hari/Tanggal Waktu
: Senin, 14 November 2011 : 07.00 – 08.20 WIB
Implementasi Tindakan
: Materi : Menyelesaikan SPLDV Mencocokkan tugas rumah Mengerjakan lembar kerja
Guru membuka pelajaran dengan salam, peserta didik menjawab dengan serempak dilanjutkan dengan doa. Guru mengabsen dan menanyakan kabar peserta didik. Setelah itu guru meminta peserta didik kembali mengelompok seperti kemarin (lihat lampiran 6). Guru menanyakan kesiapan tugas rumah kemarin (setiap kelompok disuruh mencari menggunakan WAP yang ada di HP mengenai cara-cara mencari himpunanan penyelesaian sistem
67
persamaan linear dua variabel), dan peserta didik secara serempak menjawab “siap”. Guru menanyakan “ada berapa carakah dalam mencari himpunan penyelesaian pada sistem persamaan linear dua variabel?”, dan salah satu peserta didik yaitu Arum menjawab “ada tiga pak”, gurupun melanjutkan “apa sajakah itu?”, Risqon langsung menjawab dengan semangat “metode grafik, substitusi, dan eliminasi pak”, gurupun akhirnya tersenyum dan menjawab iya benar. Kemudian Guru membagikan soal/lembar kerja (lihat lampiran 8) untuk setiap kelompok. Setiap anggota kelompok mendapatkan warna kertas soal yang berbeda dan terdiri dari soal-soal yang berbeda pula. Setelah itu dilanjutkan dengan penjelasan mengenai tata aturan dalam mengerjakan soal tersebut, masing-masing anggota kelompok yang mendapatkan warna kertas yang sama membentuk kelompok baru lagi. Di dalam kelompok baru ini kemudian peserta didik berdiskusi mengerjakan soal tersebut dengan bantuan media pembelajaran Mobile Learning. Di saat sela-sela tersebut ada peserta didik yang bernama Susi Ermawati bertanya “pak saya belum paham mengenai cara menyelesaikan soal ini”, kemudian guru langsung menghampiri kelompoknya Susi dan menjelaskan lebih rinci lagi, setelah Susi dan teman-temannya mendengarkan penjelasan dari guru mereka serempak langsung menjawab “baik pak kami sudah paham”, gurupun kemudian melanjutkan keliling dan menanyakan mengenai kesulitan-kesulitan masing-masing kelompok. Setelah semua kelompok sudah menyelesaikan soalnya, maka anggota kelompok baru tadi bubar dan kembali ke kelompok lama dan dilanjutkan dengan setiap anggota kelompok menjelaskan hasil dari diskusinya dengan kelompok baru tadi kepada teman-teman dalam kelompok
lama.
Masing-masing
perwakilan
dari
kelompok
mengerjakan soal tersebut di papan tulis dengan soal yang berbeda antara perwakilan kelompok lainnya.
68
Guru kemudian mengoreksi, dan jika ada yang masih belum benar maka guru membenarkannya dan sekaligus menerangkan kembali. Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan materi yang sudah dipelajari dan dilanjutkan merangkum materi tersebut. Guru mengakhiri pertemuan dengan mengajak peserta didik berdoa, dan dilanjutkan dengan salam. 2) Pertemuan II Pertemuan II dilaksanakan pada: Hari/Tanggal Waktu
: Selasa, 15 November 2011 : 08.20 – 09.00 WIB
Implementasi Tindakan
: Evaluasi Mengisi angket motivasi belajar
Guru membuka pelajaran dengan salam, peserta didik menjawab dengan serempak dilanjutkan dengan doa. Guru mengabsen dan menanyakan kabar peserta didik. Guru kemudian menanyakan kepada peserta didik “ini waktunya apa?” dan peserta didik menjawab dengan serempak “tes evaluasi dan pengisian angket pak”, dan guru bertanya lagi “apakah sudah siap?” dan dibalas dengan jawaban yang penuh semangat “siap pak”. Guru membagikan lembar soal evaluasi (lihat lampiran 11) kepada peserta didik dan mengingatkan bahwa dilarang mencontek dan bekerjasama. Ruangan kelas kemudian menjadi hening dan semua peserta didikpun mengerjakan lembar soal evaluasi tersebut dengan tenang. Setelah semuanya sudah selesai, guru menyuruh peserta didik mengumpulkan lembar jawabannya di meja guru. Dan guru membagikan angket motivasi (lihat lampiran 5) kepada peserta didik dan menyuruhnya mengisi angket tersebut. Setelah selesai kemudian angket tersebut dikumpulkan, guru kemudian mengucapkan terima kasih dan menutup pertemuan dengan doa dan salam.
69
Adapun hasil tes evaluasi siklus I dan angket motivasi belajar peserta didik adalah sebagaimana terlihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 6. Motivasi dan Hasil Belajar Siklus II Hasil Belajar No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Aldi Sunarto Angga Dwi Perkasa Aris Gunawan Arum Maulina Astri Puji Rahayu Azizul Hakim Bram Yuswar Dina Septi Restia Erlin Ika Nurhayati Kris Mutya Sariputri M. Fuad Dahlan Maulidsa Ayu Juli A Moh. Sendi Resmana Mohamad Ali Mugi Barkah Setia A Muhamad Budiman Musannif Effendi Niki Novi Pangestu Arum Pratama Ramadhan Purikhatul Janah Ragil Aji Riyanto Riki Nurhakim Risqon Khalalan Rizki Ade Safitri Rizki Yuliarto Roikhatul Janah Roy Effendi Saeli Fuji Astute Sasi Karani Sekhul Rizqon K. Sepria Abdi Wahono Sri Wiranti Susi Ermawati Tika Dian Cristina
Motivasi Belajar
Nilai
Ket.
Skor
Persentase
Ket.
60 88 92 100 72 80 76 100 88 64 76 80 72 80 72 72 72 92 72 72 60 92 76 84 72 72 76 80 84 72 76 80 80 80 84 92
TT T T T T T T T T TT T T T T T T T T T T TT T T T T T T T T T T T T T T T
48 54 60 42 61 47 61 61 57 45 61 34 51 52 52 47 52 56 55 35 39 54 59 55 50 55 56 54 45 58 54 53 59 57 61 55
70 % 78 % 87 % 61 % 88 % 68 % 88 % 88 % 83 % 65 % 88 % 49 % 74 % 75 % 75 % 68 % 75 % 81 % 80 % 51 % 57 % 78 % 86 % 80 % 72 % 80 % 81 % 78 % 65 % 84 % 78 % 77 % 86 % 83 % 88 % 80 %
S S T C T C T T S S T C S S S T S T S C C S T S S S S S S S S S T S T S
70
37 38 39 40
Trio Indra Solehudin Vina Rahmawati Vincent M. Ggg Yohan Adi Priyatna
100 76 92 76
T T T T
52 62 48 49
75 % 90 % 70 % 71 %
S T S S
Ket: 1. T : Tuntas
5. S
: Sedang
2. TT : Tidak Tuntas
6. T
: Tinggi
3. K : Kurang 4. C : Cukup Selebihnya lihat lampiran 17 dan 19. b. Hasil observasi Dari pengamatan peneliti selama proses pembelajaran siklus II diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Guru telah meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara mengaplikasikan media pembelajaran Mobile Learning dan diskusi kelompok dalam proses belajar mengajarnya. 2) Peserta
didik
lebih
bisa
memahami
materi
ketika
guru
menyampaikannya dengan baik. 3) Guru dan peserta didik dapat menggunakan waktu secara baik dan bermanfaat. 4) Peserta didik sudah dapat aktif berpendapat dan bertanya kepada teman dalam kelompok/guru ketika diskusi berlangsung. c. Hasil Refleksi Pada tahap ini peneliti mengadakan refleksi dengan guru partner, hasil refleksi pada siklus II sebagai berikut: 1) Guru mampu meningkatkan motivasi peserta didik dan memberikan apersepsi kepada peserta didik sehingga peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar. 2) Peserta didik sudah dapat aktif berpendapat dan bertanya kepada teman dalam kelompok ketika diskusi berlangsung.
71
3) Hasil belajar peserta didik sudah mencapai indikator keberhasilan. B. Pembahasan 1. Pra Siklus Untuk pra siklus, peneliti mengumpulkan data awal berupa nilai harian materi pokok sistem persamaan linear dua variabel peserta didik kelas VIII A tahun pelajaran 2009-2010 dan 2010-2011. Peneliti juga meminta guru untuk mengisi angket motivasi peserta didik untuk data pra siklus. Nilai rata-rata kelas VIII A tahun pelajaran 2009-2010 adalah 60.13 dengan ketuntasan kasikal 57.5% sedangkan untuk tahun pelajaran 2010-2011 adalah 58.79 dengan ketuntasan kasikal 40%. Dari kedua tahun pelajaran tersebut didapat nilai rata-rata 59.46 dengan ketuntasan kasikal 48.75%. Sedangkan untuk motivasi belajar peserta didik diperoleh 48.5%. Tabel 7. Perolehan Hasil Belajar, Ketuntasan Klasikal, dan Motivasi Belajar Pada Pra Siklus. Nilai
Pra siklus
Rata-rata hasil belajar
59.46
Ketuntasan klasikal
48.75%
Motivasi belajar
48.5%
Selebihnya lihat lampiran 13, 14, dan 15. 2. Siklus I Pelaksanaan siklus I adalah 3 hari pada hari Selasa, Jum’at, dan Sabtu tanggal 08, 11 dan 12 November 2011. Pada hari pertama yaitu pada tanggal 08 November 2011 guru membagikan aplikasi Mobile Learning milik P4TK Matematika
serta
mengajari
bagimana
cara
menggunakan
media
pembelajaran Mobile Learning untuk menunjang dalam belajar matematika. Pada pertemuan kedua yaitu pada tanggal 11 November 2011 guru mengajarkan materi tentang pengertian PLDV dan SPLDV dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning melalui diskusi kelompok. Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian tugas rumah untuk
72
mencari cara-cara dalam menemukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dan diakhiri dengan memberikan tes akhir pertemuan. Pertemuan ketiga tanggal 12 November 2011 guru melakukan tes evaluasi serta pengisian angket motivasi belajar guna mengetahui hasil dari proses pembelajaran pada siklus I. Dari data-data yang diperoleh didapat nilai rata-rata hasil belajar peserta didik 74.43 dengan persentase ketuntasan klasikal 72,5 % sedangkan motivasi belajar peserta didik pada siklus I kurang optimal. Ini terlihat dari pengamatan dan diperkuat dengan hasil angket motivasi belajar yang telah diisi pada siklus I. Indikator motivasi belajar yang masuk kategori kurang dengan persentase 3%, indikator motivasi belajar yang masuk kategori cukup dengan persentase 42%, dan indikator motivasi belajar yang masuk kategori sedang dengan persentase 55% dengan rata-rata motivasi belajar pada siklus I sebesar 44.93 dan mencapai persentase 65.11 % (lampiran 18). Dari nilai rata-rata hasil belajar dan hasil angket motivasi belajar peserta didik pada siklus I tersebut maka indikator keberhasilan dari peneliti belum tercapai, meskipun nilai rata – rata hasil belajar 68 akan tetapi ketuntasan klasikal belum mencapai 75%, sehingga perlu diadakan siklus II. Selengkapnya bisa dilihat pada tabel dan diagram berikut : Tabel 8. Perbandingan Perolehan Nilai Pada Pra Siklus dan Siklus I Nilai
Pra siklus
Siklus I
Motivasi belajar
48.5%
65.11 %
Rata-rata hasil belajar
59.46
74.43
48.75%
72,5 %
Ketuntasan klasikal
73
80 70 60 50
Motivasi belajar (%)
40
Rata-rata hasil belajar
30
Ketuntasan klasikal (%)
20 10 0
Pra siklus
Siklus I
Diagram 1. Perbandingan Perolehan Nilai Pada Pra Siklus, dan Siklus I Selebihnya lihat lampiran 16 dan 18. 3. Siklus II Pelaksanaan siklus II adalah 2 hari yaitu pada tanggal 14 dan 15 November 2011. Pada hari pertama ini guru memberikan materi tentang caracara dalam menemukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel. Pada pertemuan ini peserta didiklah yang dituntut berperan aktif, dari mulai mencari bahan ajar lewat fasilitas WAP yang dimiliki oleh HP dan dipadukan dengan model pembelajaran diskusi kelompok (Jigsaw). Guru memberikan lembar soal yang berbeda dari anggota-anggota dalam satu kelompok, kemudian berpencar dan mencari anggota kelompok dari kelompok lain yang mendapatkan lembar soal yang sama kemudian membentuk
kelompok
baru.
Setelah
selesai
berdiskusi
dan
cara
menyelesaikan soal tersebut maka anggota kelompok tadi kembali ke kelompok sebelumnya dan saling bertukar hasil diskusi dalam kelompok barunya. Dan dilanjutkan dengan presentasi dari perwakilan anggota kelompok. Pertemuan kedua terjadi pada tanggal 15 November 2011, pada pertemuan kedua ini adalah waktu dilaksanakannya tes evaluasi dan pengisian angket motivasi. Tes evaluasi ini adalah tes untuk mengukur pemahaman peserta didik dalam materi pada pertemuan pertama yaitu
74
mengenai cara-cara dalam menemukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel. Pelaksanaan pada siklus II sudah berlangsung optimal. Ini bisa dilihat dari peningkatan perolehan nilai rata-rata yaitu sebesar 79.6 dengan ketuntasan klasikal sebesar 92.5% dan peningkatan persentase motivasi belajar peserta didik yang telah mencapai. Indikator motivasi belajar yang masuk kategori cukup dengan persentase 13%, indikator motivasi belajar yang masuk kategori sedang dengan persentase 62%, dan indikator motivasi belajar yang masuk kategori tinggi dengan persentase 25% dengan rata-rata motivasi belajar pada siklus II sebesar 52.65 dan mencapai persentase 76.3% (lampiran 17 dan 19). Adapun untuk perbandingan perolehan nilai antar pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel dan diagram berikut ini: Tabel 9. Perbandingan Perolehan Nilai Pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II. Nilai
Pra siklus
Siklus I
Siklus II
Motivasi belajar
48.5%
65.11%
76.3%
Rata-rata hasil belajar
59.46
74.43
79.6
48.75%
72,5%
92.5%
Ketuntasan klasikal
100 80 60
Motivasi belajar (%) Rata-rata hasil belajar
40
Ketuntasan klasikal (%)
20 0
Pra siklus
Siklus I
Siklus II
Diagram 2. Perbandingan Perolehan Nilai Pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
75
Selebihnya lihat lampiran 17 dan 29. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa hasil belajar dan motivasi belajar peserta didik meningkat dan sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti yaitu motivasi belajar 75%, nilai rata-rata hasil belajar 68 dan ketuntasan klasikal 75% sehingga siklus II dipandang sudah cukup. Dan ternyata dengan penerapan media pembelajaran Mobile Learning dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal tahun ajaran 2011/2012.
76
BAB V PENUTUP A. SIMPULAN Berdasarkan deskripsi data dan analisis penelitian tentang penerapan media pembelajaran Mobile Learning dalam materi pokok sistem persamaan linear dua variabel guna meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal semester gasal tahun pelajaran 2011-2012 dari bab I sampai bab V, maka pada akhir skripsi ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Penerapan pembelajaran melalui media pembelajaran Mobile Learning dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal adalah langkah-langkah pembelajaran operasional yang disusun dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2. Dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning dalam pembelajaran matematika ternyata dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal. Hal ini ditunjukkan pada peningkatan hasil akhir tiap siklus yaitu pada pra siklus persentase motivasi belajar peserta didik hanya 47%, pada siklus I motivasi belajar peserta didik sudah meningkat dari pada sebelumnya yaitu 65,11%, dan pada siklus II terjadi peningkatan motivasi belajar menjadi 76,3%. 3. Dengan menggunakan media pembelajaaran Mobile Learning dalam pembelajaran matematika ternyata dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal. Hal ini ditunjukkan pada peninggkatan hasil akhir tiap siklus yaitu pada pra siklus rata-rata hasil belajar sebesar 59,23 dengan ketuntasan belajar 48,5%, pada siklus I hasil belajar sudah meningkat dari pada sebelumnya yaitu nilai rata-rata peserta didik mencapai 74,43 dengan ketuntasan klasikal 72,5%, pada siklus II terjadi
76
77
peningkatan hasil belajar yaitu nilai rata-rata peserta didik mencapai 79,6 dengan ketuntasan klasikal 92,5%. B. SARAN – SARAN Berdasarkan pengamatan peneliti dan hasil penelitian yang diperoleh selama melaksanakan penelitian tindakan kelas di kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal semester gasal peneliti menyajikan saran sebagai berikut: 1. Dalam proses kegiatan pembelajaran guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menerapkan media pembelajaran yang kini telah menjamur sehingga peserta didik tidak akan merasa bosan lagi ketika pelaksanaan proses belajar mengajar berlangsung. 2. Media pembelajaran Mobile Learning sangat perlu diterapkan oleh guru kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal pada khususnya dan guru kelas VIII disekolah lain pada umumnya, karena media pembelajaran ini dapat memacu semangat/motivasi belajar peserta didik dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik ditambah lagi karena semakin menjamurnya penggunaan HP di kalangan peserta didik. C. PENUTUP Puji syukur kepada Allah Swt yang telah melimpahkan taufiq maupun hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, sungguh hanya dengan keagungan dan kebesaran-Nya segalanya bisa lancar tanpa kendala yang berarti,
karena
firman-Nya
“Sesungguhnya
disetiap
kesulitan
terdapat
kemudahan”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S-1) dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Tadris Matematika IAIN Walisongo Semarang. Akhirnya penulis hanya memohon keridlaan Allah Swt, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin…. Sekian dari penulis dan rasa terima kasih selalu tercurahkan kepada semua insan Ilahi.
DAFTAR PUSTAKA Abdul Aziz, Shaleh dan Abdul Aziz Majid. al-Tarbiyah Wa Thuruqu al-Tadris, Juz I. Mesir: Darul Ma’arif. t.th. Abu Zakaria, Imam Yahya bin Syaraf AnNawawi. Riyadhus Shalihin. Libanon : Darul Kutub Al Ilmiah. 676 Hijriyah. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 2006. Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2003. Astuti, Griya. Model Penilaian Kelas. Jakarta: Puslitbang. 2006. Bower, Gordon H. Theories of Learning. Washington D.C.: National Gallery of Art, 1981. Francis, Taylor. ELEARNING terj. Robin Mason dan Frank Rennie. Yogyakarta: Pustaka Baca. 2010. Hadi, Amirudidn dan Haryono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. 1998. Hakim, Thursan. Balajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara. 2005. Hamalik, Oemar. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. 1990. ________. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Bumi Aksara. 2001. Hudaya, Herman. Strategi Belajar Matematika. Malang: Angkasa Raya. 1990. Moeliong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2004. Muhammad ‘Amarat, Mustofa. Jawahirul Bukhori. Libanon: Darul Kitabul Islami. 1940. Murni, wahid dan Nur Ali. Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Agama dan Umum Dari Teori Menuju Praktik Disertai Contoh Hasil Penelitian. Malang: UIN Malang Press. 2008. Muskich, Mansur. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstektual. Jakarta: Bumi Aksara. 2008. Mustaqim. Psikologi Pendidikan. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo. 2008.
Nurrohmatin, Sri. “Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Dengan Menngunakan LKS Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pokok Himpunan”. Skripsi. Semarang: Progam Strata Satu IAIN Walisongo. 2010. Poerdaminto. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2003. Saminanto. Ayo Praktik PTK: Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: RaSAIL Media Group. 2010. Sanjaya, Wina. Stategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media. 2007. Sardiman. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2011. Seifat, Kelvin. Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan. terj. Yunus Anas. Yogyakarta: IRCisod. 2007. Siswono, Tatag Yuli Eko dan Netti Lastiningsih. Matematika 2 SMP dan MTs untuk Kelas VIII. Jakarta: PT. Penerbit Erlangga. 2007. Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2003. Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2001. Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Sinar Baru Algensindo. 2000. ____________. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2005. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta. 2008. Suherman, Erman dkk. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Malang: UPI. 2003. Suyitno, Amin. Pemilihan Model-Model Pembelajaran dan Penerapannya Di Sekolah. Bahan Pelatihan Sertifikasi Guru-guru Mata Pelajaran Matematika di SMP. 2007. Tri, Catharina Anni. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES. 2006. Uno, Hamzah B. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2011. Yamin, Martinis. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press. 2006.
Huda, Khusnul. http://khusnulhuda.wordpress.com/2010/06/29/ptk-penggunaanhandphone-sebagai-media-pembelajaranelajar/. http://belajarpsikologi.com/pengertian-motivasi-belajar/ http://m.p4tkmatematika.org. http://matematikaonline.ueuo.com/index.php
Lampiran 1 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
TABEL NAMA PESERTA DIDIK KELAS VIII A SMP NEGERI 2 BALAPULANG Ket. NIS NAMA L P 5745 ALDI SUNARTO 5661 ANGGA DWI PERKASA 5662 ARIS GUNAWAN 5746 ARUM MAULINA 5663 ASTRI PUJI RAHAYU 5664 AZIZUL HAKIM 5828 BRAM YUSWAR 5829 DINA SEPTI RESTIA 5831 ERLIN 5627 IKA NURHAYATI 5628 KRIS MUTYA SARIPUTRI 5629 M. FUAD DAHLAN 5630 MAULIDSA AYU JULI A. 5631 MOH. SENDI RESMANA 5632 MOHAMAD ALI 5718 MUGI BARKAH SETIA AJI 5719 MUHAMAD BUDIMAN 5720 MUSANNIF EFFENDI 5721 NIKI NOVI 22 Laki-laki 5722 PANGESTU ARUM 5767 PRATAMA RAMADHAN 18 Perempuan 5769 PURIKHATUL JANAH 5723 RAGIL AJI RIYANTO 5771 RIKI NURHAKIM 5853 RISQON KHALALAN 5689 RIZKI ADE SAFITRI 5810 RIZKI YULIARTO 5811 ROIKHATUL JANAH 5812 ROY EFENDI 5813 SAELI FUJI ASTUTI 5897 SASI KARANI 5898 SEKHUL RIZQON KHALALAN 5899 SEPRIA ABDI WAHONO 5900 SRI WIRANTI 5901 SUSI ERMAWATI 5936 TIKA DIAN CRISTINA 5859 TRIO INDRA SOLEHUDIN 5937 VINA RAHMAWATI 5938 VINCENT MAXIMILIANO GGS 5941 YOHAN ADI PRIYATNA
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I Satuan Pendidikan
: SMP Negeri 2 Balapulang.
Mata Pelajaran
: Matematika.
Kelas/Semester
: VIII / Gasal
Alokasi Waktu
: 6 x 40 Menit
Standar Kompetensi
: 2. Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar
: 2.1 Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel
Indikator
: 2.1.1
Peserta didik dapat menyebutkan perbedaan PLDV dan SPLDV.
2.1.2
Peserta didik dapat mengidentifikasi SPLDV dalam berbagai bentuk dan variabel.
I. Tujuan Pembelajaran: Dengan diskusi kelompok dan penggunaan media pembelajaran Mobile Learning, peserta didik dapat membedakan antara PLDV dan SPLDV serta dapat mengidentifikasikan SPLDV berbagai bentuk dan variabel secara benar. II. Materi Ajar: PLDV dan SPLDV 1. Pengertian PLDV Persamaan linear dua variabel adalah persamaan yang memiliki dua variabel dan pangkat masing-masing variabelnya satu. Jika dua variabel tersebut x dan y, maka PLDV-nya dapat dituliskan :
ax + by = c
dengan a, b ≠ 0
Contoh : 1). 2x + 2y = 3 2). y = 3x -2 2. Pengertian SPLDV SPLDV adalah suatu system persamaan yang terdiri atas dua persamaan linear (PLDV) dan setiap persamaan mempunyai dua variabel. Bentuk umum SPLDV adalah: ax + by = c. px + qy = r ; dengan a, b, p, q ≠ 0 Contoh : x – y = 3 dan x + y = -5.
III. Metode Pembelajaran: demonstrasi, diskusi kelompok, inquiry IV. Langkah-langkah Pembelajaran: No
Kegiatan Pembelajaran
Pengorganisasian Siswa
Waktu
Kegiatan Awal 1
Salam, berdoa, dan presensi.
K
2
Apersepsi (dengan mengingat kembali materi tentang
K
5 menit
Persamaan garis lurus) 3
Motivasi (dengan mengkontekstualkan materi relasi
K
dan fungsi dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilakukan dengan menyuruh peserta didik membaca intro yang ada dalam Mobile learning). 4
Menyampaikan tujuan (Dengan diskusi kelompok,
K
peserta didik dapat membedakan antara PLDV dan SPLDV secara benar). Kegiatan Inti Eksplorasi: 5
Guru Membagi peserta didik menjadi beberapa
G
2 menit
kelompok heterogen terdiri dari 4-5 peserta didik. 6
Guru membagikan lembar kerja dan menjelaskan
G
3 menit
G
20 menit
G
15 menit
K
10 menit
jalannya diskusi kelompok Elaborasi: 7
Peserta
didik
bersama
kelompoknya
berdiskusi
mengenai lembar kerja yang sudah dibagikan dengan bantuan media pembelajaran Mobile Learning, dan peserta didik dibolehkan menggunakan internet yang telah tersedia di HP. Guru mengawasi jalannya diskusi dan memberi bimbingan terhadap kelompok yang membutuhkan. Konfirmasi: 8
Masing-masing
kelompok
secara
bergantian
mempersentasikan hasil diskusinya, kelompok yang lain menanggapi. Penutup 9
Peserta didik dipandu oleh guru menyimpulkan tentang definisi dan perbedaan PLDV dengan SPLDV.
10
Evaluasi dan tes akhir
I
15 menit
11
Guru memberikan tugas rumah sebagai pendalaman
I
2 menit
materi dan refleksi untuk merenungi kemajuan teknologi (terlampir) 12
Peserta didik mengisi angket motivasi
I
7 menit
13
Berdoa dan salam
K
1 menit
Keterangan: i = Individual; p = berpasangan; g = group; k = klasikal. V. Bahan ajar: Buku paket matemaika kelas VIII semester gasal, spidol, dan telepon seluler.
VI. Penilaian: 1. Prosedur Tes: -
Tes awal
: ada
-
Tes Proses : ada
-
Tes Akhir : ada
2. Jenis Tes: -
Tes awal
: lisan
-
Tes Proses : Pengamatan
-
Tes Akhir : Tertulis
3. Alat Tes: -
Tes awal: Sebutkan contoh PLSV ?
1. Tes proses NO
Indikator
NILAI 1
1
2
3
4
5
Keaktifan peserta dalam menjawab pertanyaan
2
Keaktifan dalam berdiskusi
3
Keaktifan dalam bertanya 2. Tes akhir: Manakah di antara berikut yang merupakan persamaan linear satu variabel, persamaan linear dua variabel dan SPLDV? a. 3x + 2x = 6 x y 3 b. x y 5 c. i – 3j = 9 2 p q 4 d. p 5q 5 3. Tugas Rumah: 1) Carilah contoh kejadian sehari-hari yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel. (tugas individu)
2) Dengan bantuan mobile learning carilah mengenai cara-cara mencari himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel. (tugas kelompok) Tegal, …………………. Peneliti, Mohamad Alwi NIM : 083511035 Mengetahui, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Balapulang
Guru Mapel Matematika
Mohamad Sofam, S. Pd NIP. 19590630 198403 1 005
Kartomoyo, S. Pd NIP. 19610503 198902 1 005
Lembar Refleksi MERENUNGI KEMAJUAN TEKNOLOGI
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim : 7) Setelah ditemukannya pesawat telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1877, yang dahulu pesawat telepon hanya bisa digunakan untuk menelepon saja, kini di zaman yang serba modern ini perkembangannya sudah jauh berbeda seperti pada awal ditemukannya. Pesawat telepon tidak hanya dijadikan sebagai alat komunikasi yang canggih tapi juga media hiburan bahkan dewasa ini sedang gempargemparnya penggunaan media komunikasi ini untuk membantu pembelajaran. Dengan menyatunya aplikasi Java dan Wap pada telepon modern ini menjadikan manusia bisa menjalankan aplikasi-aplikasi tambahan dan dapat mengetahui informasi dari berbagai penjuru dunia. Oleh karena itu kita sebagai umat Islam sudah sepatutnya bersyukur kepada Allah Swt. atas kemajuan teknologi telepon seluler ini. Cara bersyukur yang paling optimal adalah dengan menggunakan teknologi ini sebagai sarana mendekatkan kepada Sang Kholiq, dengan menggunakannya untuk media belajar, dan media untuk mencari informasi yang bermanfaat. Karena Allah berfirman: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”. “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka”. (QS. Ali Imran : 190-19)
Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS II Satuan Pendidikan
: SMP Negeri 2 Balapulang.
Mata Pelajaran
: Matematika.
Kelas/Semester
: VIII / Gasal
Alokasi Waktu
: 6 x 40 Menit
Standar Kompetensi
: 2. Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar
: 2.1 Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel
Indikator
: 2.1.1
Menentukan penyelesaian SPLDV dengan metode grafik
2.1.2
Menentukan penyelesaian SPLDV dengan metode substitusi
2.1.3
Menentukan penyelesaian SPLDV dengan metode eliminasi
I. Tujuan Pembelajaran: Dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning peserta didik dapat menentukan himpunan penyelesaian SPLDV berturut-turut dengan metode grafik, subtitusi, dan eliminasi dengan benar. II. Materi Ajar: Menyelesaikan SPLDV 1. Metode grafik Prinsip dari metode grafik yaitu mencari koordinat titik potong grafik dari kedua persamaan. Contoh: Tentukan himpunan penyelesaian dari
x y 4 SPLDV berikut: x 2 y 2 Penyelesaian: x y 4
x
0
4
Y
4
0
x+y=4
4
(x,y) (0,4) (4,0)
2
3
x 2 y 2
(2,2)
2
X
0
-2
Y
1
0
(x,y) (0,1)
x – 2y = -2
1
(-2,0) -2
-1
1
2
3
4
Dari grafik terlihat kedua grafik berpotongan di (2,2). Koordinat titik potong (2,2) merupakan penyelesaiannya. Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (2, 2). 2. Metode eliminasi Caranya sebagai berikut : a. Menyamakan salah satu koefisien dan pasangan suku dua persamaan bilangan yang sesuai. b. Jika tanda pasanganan suku sama, kedua persamaan di kurangkan. c. Jika tanda pasangan suku berbeda, kedua suku persamaan ditambahkan. Contoh : Tentukan penyelesaian dari SPLDV : x + y = 4 dan x – 2y = -2 dengan metode eliminasi! Jawab : Mengeliminir peubah x x+y =4
x – 2y = - 2 3y = 6 y=2 Mengeliminir peubah y x+y =4
•2
2x + 2y = 8
x – 2y = - 2
•1
x – 2y = -2 3x
=6
x
=2
Jadi, himpunan penyelesaianya adalah (2, 2). 3. Metode subtitusi Hal ini dilakukan dengan cara memasukkan atau mengganti salah satu variabel dengan variabel dari persamaan kedua. Contoh : Tentukan penyelesaian dari SPLDV : x + y = 4 dan x – 2y = -2 dengan metode substitusi! Jawab :
x+y=4x=4–y
x = 4 – y disubstitusikan pada x – 2y = - 2 akan diperoleh : x – 2y = - 2 (4 – y ) – 2y = - 2 4 – 3y
=-2
-3y
= -6
y
6 2 3
Selanjutnya untuk y =2 disubstitusikan pada salah satu persamaan, misalnya ke persamaan x + y = 4, maka diperoleh : x+y=4 x+2=4 x=4–2=2 Jadi, himpunan penyelesaianya adalah (2, 2).
III. Metode Pembelajaran: ceramah, diskusi kelompok (jigsaw). IV. Langkah-langkah Pembelajaran: No
Pengorganisasian
Kegiatan Pembelajaran
Siswa
Waktu
Kegiatan Awal 1
Mengucapkan salam, berdo’a dan presensi
K
2
Apersepsi dengan menanyakan kembali mengenai tugas
K
6 menit
kemarin 3
Motivasi, mengintegrasikan materi sistem persamaan
K
linear dua variabel dalam aspek islami (terlampir) 4
Menyampaikan tujuan.
K
Kegiatan Inti Eksplorasi: 5
Guru menyuruh peserta didik kumpul kepada kelompok
G
2 menit
G
12 menit
yang kemarin 6
Guru menanyakan tugas kelompok yang kemarin, dan jika perlu guru memberikan penjelasan lebih lanjut dengan memberikan contoh soal.
7
Guru menjelaskan jalannya diskusi selanjutnya
G
1 menit
8
Tiap kelompok diberi tugas atau soal 4-5 (sesuai jumlah
G
1 menit
G
1 menit
peserta didik dalam kelompok). Setiap anggota kelompok mendapat satu tugas atau soal yang berbeda. Elaborasi: 9
Kelompok dibubarkan sementara. Anggota kelompok yang mendapatkan tugas atau soal yang sama, berkumpul
membentuk
kelompok ahli)
kelompok
baru
(disebut
10
Di kelompok ahli, peserta didik berdiskusi untuk
G
15 menit
G
1 menit
G
10 menit
G
10 menit
K
2 menit
menyelesaikan tugas atau soal dengan bantuan media pembelajaran Mobile Learning. Guru sebagai nara sumber dan fasilitator. 11
Kelompok ahli bubar, dan setiap peserta didik kembali ke kelompoknya semula
12
Tiap anggota dari setiap kelompok, menjelaskan penyelesaian tugas atau soal
kepada teman-teman
dalam kelompoknya 13
Konfirmasi : Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, serta mencocokkan hasil jawabannya
14
Penutup Peserta didik dipandu oleh guru menyimpulkan tentang cara menyelesaikan SPLDV
15
Tes Evaluasi
I
12 menit
16
Guru memberikan tugas rumah sebagai pendalaman
K
1 menit
materi 17
Peserta didik mengisi angket motivasi
I
3 menit
18
Pemberian tugas rumah serta mengucapkan salam dan
K
1 menit
do’a Keterangan: i = Individual; p = berpasangan; g = group; k = klasikal. V. Bahan ajar: Buku paket matemaika kelas VIII semester gasal, spidol, dan telepon seluler. VI. Penilaian: 1. Prosedur Tes: o Tes awal
: ada
o Tes Proses : ada o Tes Akhir : ada 2. Jenis Tes: o Tes awal
: lisan
o Tes Proses : Pengamatan o Tes Akhir : Tertulis 3. Alat Tes: o Tes awal: Sebutkan bentuk SPLDV ? o Tes proses NO 1
Indikator
NILAI 1
2
3
4
Keseriusan peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar
2
Keaktifan peserta didik dalam mengikuti instruksi dari guru
3
Keaktifan peserta didik dalam berdiskusi
4
Keaktifaan peserta didik dalam Menjelaskan
5
Kesesuaian peserta didik dalam menjawab soal o Tes akhir: Peserta didik mengerjakan soal latihan yang terdapat di media pembelajaran Mobile Learning (latihan 2). o Tugas Rumah: Kerjakan soal latihan yang ada di media pembelajaran Mobile Learning (latihan 3 dan 4) dengan menggunakan metode grafik, substitusi, dan eliminasi.
5
Lembar Motivasi INTEGRASI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DALAM ISLAM
…….. “Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. (QS. Al-Baqarah 275) Sistem persamaan linear dua variabel sangat erat kaitannya dengan ilmu ekonomi, terutama mengenai jual beli. Dalam ekonomi ada rumus permintaan dan penawaran yang semua itu disajikan dalam bentuk sistem persamaan linear dua variabel. Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan bahwa riba itu haram sedangkan jual beli itu halal. Riba itu ada dua macam: Nasiah dan Fadhl. Riba Nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba Fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. Dan secara jelas di dalam matematika hal ini pun adalah salah karena dalam penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel itu harus sama-sama memenuhi persamaan-persamaan pembentuknya (dalam hal ini sesuai dengan prinsip jual beli). Aspek karakter yang ditanamkan dengan mempelajari materi sistem persamaan linear dua variabel adalah : 1. Jujur (adil)
“Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar (jujur/adil). Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. (QS. Al-Isra’ : 35)
Tegal, …………………. Peneliti, Mohamad Alwi NIM : 083511035 Mengetahui, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Balapulang
Guru Mapel Matematika
Mohamad Sofam, S. Pd NIP. 19590630 198403 1 005
Kartomoyo, S. Pd NIP. 19610503 198902 1 005
Lampiran 4 LEMBAR WAWANCARA 1. Siapakah nama lengkap guru Matematika kelas VIII A? Bapak Kartomoyo : Nama lengkap saya Kartomoyo S.Pd. saya sudah berkeluarga dengan dikarunia 5 anak. 2. Sudah berapa lama bapak mengajar di sekolahan ini? Bapak Kartomoyo : untuk di SMP negeri 2 Balapulang ini saya sudah mengajar sekitar 7 tahun, dan alhamdulilah sekarang dipercaya selain guru matematika kelas VIII A saya juga menjadi wakil kepala bagian kurikulum. 3. Kendala apa saja yang sering dihadapi bapak sebagai guru matematika dalam proses pembelajaran dengan peserta didik? Bapak Kartomoyo : mengenai kendala yang sering dihadapi adalah kurang antusias/termotivasinya peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga ini sangat berpengaruh juga pada hasil belajar peserta didik tersebut. Ibarat pepatah “kalah sebelum bertanding”, hal ini karena menurut peserta didik matematika adalah mata pelajaran yang sulit dan menakutkan. 4. Terutama pada materi pokok apa yang peserta didik terlihat kurang termotivasi/merasa masih kesulitan? Bapak Kartomoyo : mengenai materi jika melihat hasil pembelajaran pada tahun-tahun sebelumnya untuk semester gasal biasanya peserta didik kesulitan pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. Ini mungkin karena karakteristik dari materi ini adalah tidak terlalu banyaknya rumus yang digunakan, akan tetapi langkah-langkah yang sistematis guna menyelesaikannya sehingga membutuhkan kesabaran dan tingkat teliti yang tinggi. 5. Sudah sejauh mana usaha bapak/sekolah dalam mengatasi masalah tersebut? Bapak Kartomoyo : mengenai usaha yang sudah dilakukan adalah dengan disediakannya kelas multimedia yang sebenarnya tujuan utamanya agar pembelajaran bisa dilakukan dengan menyenangkan dan bermakna tapi pada
kenyataannya hal itu belum bisa dirasakan hasilnya karena memang terbatasnya kelas multimedia tersebut, yaitu hanya satu kelas padahal penggunanya juga banyak sehingga dalam seminggu hanya dikasih kesempatan satu kali. 6. Metode dan media apa yang sering digunakan bapak dalam pembelajaran? Bapak Kartomoyo : karena memang masih terbatasnya media pembelajaran terutama untuk mata pelajaran matematika maka saya lebih menekankan ke buku paket yang telah disediakan dan juga LKS sebagai pelengkapnya. Mengenai metode yang sering adalah metode kelompok dan ceramah saja. 7. Menurut bapak apa penyebab utama terjadinya masalah tersebut? Bapak Kartomoyo : penyebab utamanya adalah peserta didik masih belum memahami mana waktunya belajar dan mana waktunya bermain, hal ini terlihat jelas masih banyak peserta didik yang ketahuan sedang asyik main HP disaat jam pelajaran, dan juga malasnya peserta didik untuk mempelajari materi di rumah hal ini tergambar secara jelas dengan masih banyaknya dijumpai buku paket yang ditinggalkan di laci meja dan tidak dirawat atau dibawa pulang pada jam pelajaran telah usai.
ANGKET PENILAIAN TINDAKAN KELAS (PTK) UNTUK MENGETAHUI MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PRA-SIKLUS Bacalah petunjuk terlebih dahulu. Petunjuk : 1. Jawablah pertanyaan ini dengan baik dan sungguh – sungguh 2. Beri tanda (√) pada jawaban yang anda anggap benar. Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Kisi – kisi Indikator Pertanyaan SS 1.Perhatian Kehadiran saat 1.Saya sedih jika tertinggal peserta didik pelajaran mata pelajaran terhadap matematika. pelajaran 2.Saya sangat bersemangat matematika. jika mengikuti mata pelajaran matematika. 3.Saya sangat sedih jika tidak masuk sekolah. Persiapan 4.Saya belajar malam hari Pelajaran jika besoknya ada pelajaran matematika. 5. Saya selalu membawa buku catatan untuk mata pelajaran matematika. Usaha 6.Saya selalu mendalami mengulang/mempelajari pelajaran pelajaran matematika di manapun dan kapanpun. 7. Saya selalu mengaplikasikan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Partisipasi Mendengarkan 8.Saya selalu mendengarkan peserta didik pelajaran penjelasan guru bila dalam pelajaran matematika belajar berlangsung. mengajar. 9.Saya selalu memperhatikan jika guru sedang menerangkan pelajaran matematika.
S
TS STS
Kemauan untuk bertanya
10.Bila ada materi yang tidak saya pahami, saya akan bertanya kepada guru/teman sekelompok. Kemampuan 11.Saya menjawab dengan menjawab benar soal kuis. dalam kuis. 12.Saya mewakili kelompok menulis di papan tulis. Kemauan 13.Saya mencatat apa yang untuk mencatat diterangkan oleh guru. pelajaran 14.Saya mencatat apa yang ditulis di papan tulis. Kemampuan 15.Saya selalu menjelaskan menjelaskan kepada teman-teman bila diantara mereka ada yang belum paham. Penilaian Tanggapan 16.Menurut saya pelajaran peserta didik tentang matematika merupakan terhadap pelajaran pelajaran yang mudah. pelajaran 17.Saya merasa senang saat mengerjakan soal-soal matematika. Tanggapan 18.Saya lebih paham jika tentang media menggunakan media pembelajaran pembelajaran. Sikap Kemauan 19.Bila ada soal yang sulit peserta didik untuk saya akan berusaha terhadap mengerjakan sampai saya bisa tugas dari menyelesaikannya. guru 20.Saya hanya mengerjakan soal yang bisa saya kerjakan. Kemauan 21.Saya berusaha mengumpulkan mengumpulkan tugas tugas dengan tepat waktu meskipun ada beberapa soal yang belum selesai. 22.Saya akan mengumpulkan tugas setelah semua sudah selesai saya kerjakan.
a. b. c. d.
Kriteria penilaian untuk tiap 1 pertanyaan adalah sebagai berikut: Skor 3 untuk peserta didik yang sangat setuju dengan pertanyaan . Skor 2 untuk peserta didik yang setuju dengan pertanyaan. Skor 1 untuk peserta didik yang tidak setuju dengan pertanyaan. Skor 0 untuk peserta didik yang sangat tidak setuju dengan pertanyaan.
Indikator motivasi belajar peserta didik adalah sebagai berikut: Skor 85% : motivasi belajar peserta didik tinggi. 65% ≤ Skor ≤ 84% : motivasi belajar peserta didik sedang. 45% ≤ Skor ≤ 64% : motivasi belajar peserta didik cukup. Skor ≤ 44% : motivasi belajar peserta didik kurang. Adapun rumus yang digunakan untuk rata – rata skor motivasi belajar semua peserta didik adalah: X x P Keterangan: x = Rata – rata skor motivasi peserta didik X = Jumlah seluruh skor P = Jumlah peserta didik
Tegal, …………………. Peneliti, Mohamad Alwi NIM : 083511035 Mengetahui, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Balapulang
Guru Mapel Matematika
Mohamad Sofam, S. Pd NIP. 19590630 198403 1 005
Kartomoyo, S. Pd NIP. 19610503 198902 1 005
Lampiran 5 ANGKET PENILAIAN TINDAKAN KELAS (PTK) UNTUK MENGETAHUI MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA SIKLUS I DAN SIKLUS II Bacalah petunjuk terlebih dahulu. Petunjuk : 1. Jawablah pertanyaan ini dengan baik dan sungguh – sungguh 2. Beri tanda (√) pada jawaban yang anda anggap benar. Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Kisi – kisi 1.Perhatian peserta didik terhadap pelajaran matematika menggunakan media pembelajaran Mobile Learning.
Indikator Kehadiran saat pelajaran
Persiapan Pelajaran
Usaha mendalami pelajaran
Partisipasi Mendengarkan peserta didik pelajaran dalam belajar mengajar menggunakan media pembelajaran Mobile
Pertanyaan 1.Saya sedih jika tertinggal mata pelajaran matematika. 2.Saya sangat bersemangat jika mengikuti mata pelajaran matematika. 3.Saya sangat sedih jika tidak masuk sekolah. 4.Saya belajar malam hari jiak besoknya ada pelajaran matematika. 5. Saya selalu membawa buku catatan untuk mata pelajaran matematika. 6.Saya selalu mengulang pelajaran matematika dirumah. 7. Saya selalu mengaplikasikan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. 8.Saya selalu mendengarkan penjelasan guru bila pelajaran matematika berlangsung. 9.Saya selalu memperhatikan jika guru sedang menerangkan pelajaran matematika.
SS
S
TS STS
Learning.
Kemampuan untuk bertanya
Kemampuan menjawab dalam kuis.
Penilaian peserta didik terhadap pelajaran
Sikap peserta didik terhadap tugas dari guru
Sikap peserta didik terhadap
10.Bila ada materi yang tidak saya pahami, saya akan bertanya kepada guru/teman sekelompok.
11.Saya menjawab dengan benar soal kuis. 12.Saya mewakili kelompok menulis di papan tulis. Kemauan 13.Saya mencatat apa yang untuk mencatat diterangkan oleh guru. pelajaran 14.Saya mencata apa yang ditulis dipapan tulis. Kemampuan 15.Saya selalu menjelaskan menjelaskan kepada teman-teman bila diantara mereka ada yang belum paham. Tanggapan 16.Menurut saya pelajaran tentang matematika merupakan pelajaran pelajaran yang mudah. 17.Saya merasa senang saat mengerjakan soal-soal matematika. Tanggapan 18. Saya lebih paham jika tentang media menggunakan media pembelajaran pembelajaran. Kemauan 19.Bila ada soal yang sulit untuk saya akan berusaha mengerjakan sampai saya bias menyelesaikannya. 20.Saya hanya mengerjakan soal yang bisa saya kerjakan. Kemauan 21.Saya berusaha mengumpulkan mengumpulkan tugas tugas dengan tepat waktu meskipun ada beberapa soal yang belum selesai. 22.Saya akan mengumpulkan tugas setelah semua sudah selesai saya kerjakan. 23.Saya sangat senang jika guru menggunakan media pembelajaran
media pembelajaran Mobile Learning.
a. b. c. d.
Mobile Learning.
Kriteria penilaian untuk tiap 1 pertanyaan adalah sebagai berikut: Skor 3 untuk peserta didik yang sangat setuju dengan pertanyaan . Skor 2 untuk peserta didik yang setuju dengan pertanyaan. Skor 1 untuk peserta didik yang tidak setuju dengan pertanyaan. Skor 0 untuk peserta didik yang sangat tidak setuju dengan pertanyaan.
Indikator motivasi belajar peserta didik adalah sebagai berikut: : motivasi belajar peserta didik tinggi. Skor 85% 65% ≤ Skor ≤ 84% : motivasi belajar peserta didik sedang. 45% ≤ Skor ≤ 64% : motivasi belajar peserta didik cukup. Skor ≤ 44% : motivasi belajar peserta didik kurang. Adapun rumus yang digunakan untuk rata – rata skor motivasi belajar semua peserta didik adalah: X x P Keterangan: x = Rata – rata skor motivasi peserta didik X = Jumlah seluruh skor P = Jumlah peserta didik Tegal, …………………. Peneliti, Mohamad Alwi NIM : 083511035 Mengetahui, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Balapulang
Guru Mapel Matematika
Mohamad Sofam, S. Pd NIP. 19590630 198403 1 005
Kartomoyo, S. Pd NIP. 19610503 198902 1 005
Lampiran 6 DAFTAR NAMA ANGGOTA KELOMPOK 1. 2. 3. 4. 5.
Kelompok 1 Arum maulina Mugi barkah setia aji Musannif effendi Risqon khalalan Rizki ade safitri
1. 2. 3. 4. 5.
Kelompok 4 Angga Dwi perkasa Aris gunawan Vina rahmawati Sasi karani Saeli fuji astute
1. 2. 3. 4. 5.
Kelompok 7 Roy effendi Ragil aji riyanto Maulidsa ayu juli a. Moh. sendi resmana Dina septi restia
1. 2. 3. 4. 5.
Kelompok 2 Aldi Sunarto Erlin Ika nurhayati Vincent m. ggg Sekhul rizqon k.
5.
Kelompok 5 Rizki yuliarto Roikhatul janah Tika dian cristina Trio indra solehudin Yohan adi priyatna
1. 2. 3. 4. 5.
Kelompok 8 Astri puji rahayu Muhamad budiman Riki nurhakim Pratama ramadhan Purikhatul janah
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5.
Kelompok 3 Susi ermawati Sri wiranti Sepria abdi wahono Mohamad ali Bram yuswar Kelompok 6 Niki novi M. fuad dahlan Kris mutya sariputri Ika nurhayati Azizul hakim
Lampiran 7
LEMBAR KERJA SIKLUS I 1. Jelaskan pengertian dari persamaan linear satu variabel dan berikan contohnya ! 2. Jelaskan pengertian dari persamaan linear dua variabel, dan berikan contohnya ! 3. Jelaskan pengertian sistem persamaan linear dua variabel, dan berikan contohnya ! 4. Manakah berikut ini yang merupakan PLSV, PLDV, dan SPLDV ! a. x + y = 4 b. 3x + 4x = 7 c. 9p + 10p = 38 d. 2x + 2y = 10 dan 3x + 5y = 20 e. 3m + 2n = 10 f.
Lampiran 8 LEMBAR KERJA SIKLUS II KARTU SOAL
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear x y 6 dan x y 2 dengan metode Grafik
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear x y 6 dan x y 2 dengan metode Eliminasi
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear x y 6 dan x y 2 dengan metode Substitusi
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear 2 x y 8 dan x y 6 dengan metode Grafik
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear 2 x y 8 dan x y 6 dengan metode Eliminasi
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear 2 x y 8 dan x y 6 dengan metode Substitusi
Lampiran 9
Soal Tes Evaluasi Siklus I 1. Selesaikan persamaan linear satu variabel berikut: a. 5 - x = -3 b. 2m + 8 = 3m 2. Jelaskan pengertian sistem persamaan linear dua variabel ! 3. Nyatakan pernyataan berikut dalam bentuk persamaan linear dua variabel! a. Atira membeli 4 buku tulis dan 3 pensil dengan harga seluruhnya Rp. 10.000,00. b. Keliling sebuah persegi panjang 100 cm2. 4. Manakah persamaan berikut ini yang merupakan persamaan linear satu variabel dan persamaan linear dua variabel ! a. -4 + 8x = 12 b. x + 3 = 6 c. 3x + y = 6 d. y = 2x + 4 5. Manakah persamaan berikut ini yang merupakan sistem persamaan linear dua variabel ! a. a + 3b = 8 b. c. d. 6. Dua kali bilangan pertama ditambah tiga kali bilangan kedua adalah 6. Bilangan pertama adalah bilangan bulat diantara -3 dan 3. Bilangan kedua adalah bilangan asli. Tentukan model matematikanya! Tentukan pula bilangan-bilangan itu!
Lampiran 10
Jawaban Tes Evaluasi SIklus I 1. Selesaikan persamaan linear satu variabel berikut: a. 5 – x = 3 -x = 3 – 5
-x = -2 x =2
(Skor 10)
b. 2 m + 8 = 3m 2m – 3m = - 8
-m = -8 m=8
(Skor 10)
2. Sistem persamaan linear dua variabel adalah dua persamaan atau lebih yang menggunakan variabel-variabel yang sama.
(Skor 10)
3. a. misalkan buku tulis kita lambangkan x, dan pensil dilambangkan dengan y, maka bentuk persamaannya adalah sebagai berikut: 4x + 3y = 10.000 (Skor 10) b. 2p + 2l = 100 cm2 * p Panjang * l Lebar (Skor 10) 4. Manakah berikut ini yang merupakan persamaan linear satu variabel dan persamaan linear dua variabel ! a. b. c. d.
-4 + 8x = 12 x+3=6 3x + y = 6 y = 2x + 4
Persamaan linear satu variabel Persamaan linear satu variabel Persamaan linear dua variabel Persamaan linear dua variabel (Skor 10)
5. Manakah berikut ini yang merupakan sistem persamaan linear dua variabel ! a. a + 3b = 8
b.
Sistem persamaan linear dua variabel
c.
Sistem persamaan linear dua variabel
d. (Skor 10) 6. Misalkan bilangan pertama dilambangkan dengan x dan bilangan kedua y, maka model matematikanya adalah 2x + 3y = 6. Karena bil. pertama antara -3 dan 3 maka bil. pertama hanya bisa diisi oleh -2, -1, 0, 1, 2. Sedangkan bil. kedua adalah bilangan asli. Bilangan tersebut adalah x = 0, maka y = 2 (Skor 10)
Lampiran 11
Soal Tes Evaluasi Siklus II 1. Sebutkan metode-metode dalam mencari himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel. 2. Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel berikut dengan ketentuan sebagai berikut ! a.
(Metode Substitusi)
x y 4 b. (Metode Grafik) x 2 y 2
c.
(Metode Eliminasi)
3. Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel berikut dengan salah satu metode yang anda inginkan !
Lampiran 12
Jawaban Tes Evaluasi SIklus II 1. Metode-metode dalam mencari himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel ada 3, yaitu: a. Metode grafik b. Metode substitusi c. Metode eliminasi (Skor 20)
2. a.
(Metode Substitusi) Hal ini dilakukan dengan cara memasukkan atau mengganti salah satu variabel dengan variabel dari persamaan kedua. Penyelesaian dari SPLDV : 2x + y = 4 dan y = -x dengan metode substitusi adalah sebagai berikut: Jawab :
2x + y = 4
y = -x disubstitusikan pada 2x + y = 4 akan diperoleh : 2x + y = 4 2x + (-x) = 4 2x - x
=4
x
=4
Selanjutnya untuk x = 4 disubstitusikan pada salah satu persamaan, misalnya ke persamaan 2x + y = 4, maka diperoleh : 2x + y = 4 (2*4) + y = 4 8+y
=4
y
=4–8
y
= -4
Jadi, himpunan penyelesaianya adalah (Skor 20)
.
x y 4 b. (Metode Grafik) x 2 y 2 Penyelesaian: x y 4
x
0
4
y
4
0
x+y=4
4
(x,y) (0,4) (4,0)
2
3
x 2 y 2
(2,2)
2
x
0
-2
y
1
0
(x,y) (0,1)
x – 2y = -2
1
(-2,0) -2
-1
1
2
3
4
Dari grafik terlihat kedua grafik berpotongan di (2,2). Koordinat titik potong (2,2) merupakan penyelesaiannya. Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah
.
(Skor 20)
c.
(Metode Eliminasi) Tentukan penyelesaian dari SPLDV : 3x + 2y = 8 dan 2x +2 y = -4 dengan metode eliminasi! Jawab : Mengeliminir peubah y 3x + 2y = 8 2x + 2y = - 4 x + 0 = 12 x
= 12
Mengeliminir peubah x 3x + 2y = 8 • 2
6x + 4y = 16
2x + 2y = - 4 •3
6x + 6y = -12 0 – 2y = 28 y
=
y
= -14
Jadi, himpunan penyelesaianya adalah
.
(Skor 20) 3. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut:
Penyelesaian dari SPLDV tersebut dengan metode substitusi adalah sebagai berikut: Jawab :
2x - y = 2
x = 3 + y disubstitusikan pada 2x - y = 2 akan diperoleh : 2x - y = 2 2(3+y) - y = 2 6 + 2y - y = 2 6+y
=2
y
=2 – 6
y
= -4
Selanjutnya untuk y = -4 disubstitusikan pada salah satu persamaan, misalnya ke persamaan 2x - y = 2, maka diperoleh : 2x - y = 2 2x – (-4) = 2 2x + 4
=2
2x
=2–4
2x
=-2
x
=
x
= -1
Jadi, himpunan penyelesaianya adalah
. Begitu pula dengan
menggunakan metode grafik atau eliminasi hasilnya sama. (Skor 20)
Lampiran 13
Nilai sub materi sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII A pada tahun pelajaran 2010-2011 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Nama Adi Cahyono Andini Gita Cahyani Andri Purwanto Anis Satu Nuroh Atik Mauludi Ayu Kurniasih Ayu Silvia Cipto Sugiarto Danu Wijaya Deni Indra Setiawan Desi Sugiarti Devi Siska Putri Didik Wicaksono Dwi Aji Apriliani P. Febi Widiastuti Gita Isnur Khayatun Indah Fitriyani Indah Hari Untari Indra Aji Pamungkas Jepri Setiawan Joko Darsono Lia Faizah M. Sukroni Moch. Sobirin Muhamad Attabikal Ay Muhamad Ikbal Muhamad Khaeroni Mukhamad Ali Sohibi Musfik Amrulloh Nur Widiyanti Nurfaizah Nurul Aisah Singgih Sinta Maryani Siti Maelatul U. Slamet Riyadin Sufyani Sugiarti Sukheti Syahrizal Agit
Nilai 43 54 35 50 52 75 80 35 72 54 55 72 75 40 75 50 53 54 71 63 42 59 53 75 56 75 73 72 53 71 40 75 51 71 42 43 71 73 71 42
Ket. TT TT TT TT TT T T TT T TT TT T T TT T TT TT TT T TT TT TT TT T TT T T T TT T TT T TT T TT TT T T T TT
41 42
Tia Ade Pani Tri Aji Gunawan Jumlah Nilai Rata-rata Ketuntasan Klasikal
63 40 2469 58.79 40%
TT TT
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Balapulang
Guru Mapel Matematika
Mohamad Sofam, S. Pd NIP. 19590630 198403 1 005
Kartomoyo, S. Pd NIP. 19610503 198902 1 005
Lampiran 14
Nilai sub materi sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII A pada tahun pelajaran 2009-2010 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Nama Akhmad Fauzan F. Akhmad Yazidul Falah Angga Arif Putranto Aries Ginanjar S. Ayu Laelatul Sofa Ayu Larasati Azik Masindo Efi Sulistiawati Febri Ivana Nur I Febri Joko Susanto Fitrotul Umami Ikhri Fitriyani Ipung Sapariyani Iswatun Asaroh Khiqni Assidqi Lilis Arumningsih Linda Pujiarti Liyana Saputri Moh. Ikhsan Febrianto Moh. Syefudin Mohamad Ulul Azmi Muhamad Nazar Muhamad Rosyadi Nella Sofiatun Nurhalimatusy S. Oki Dwi Julianto Pupun Wijayanto Riska Devi Sari Rizki Eka Putra Sab A Riyanto Santi Fuji Lestari Suci Roma Yunita Sugih Yanto Tri Wulandari Triyana Rohmawati Vickri Amarta Widiyaningsih Windy Aprilliani Yunita Alfiani Zulkham Walhudan
Nilai 46 41 74 73 32 71 36 72 75 71 74 75 80 23 42 71 34 51 74 79 43 76 28 73 78 50 75 73 74 45 78 35 77 34 71 50 51 75 72 53
Ket. TT TT T T TT T TT T T T T T T TT TT T TT TT T T TT T TT T T TT T T T TT T TT TT TT T TT TT T T TT
Jumlah Nilai Rata-rata Ketuntasan Klasikal
2405 60.13 57.5%
Dari data 2 tahun pelajaran berturut-turut didapat : Nilai rata-rata pra siklus :
NA NB 58.79 60.13 118.92 59.46 2 2 2
Jadi untuk pra siklus nilai rata-ratanya adalah 59.46 Ketuntasan Klasikal pra siklus :
KKA KKB 40% 57.5% 97.5% 48.75% 2 2 2
Jadi untuk pra siklus ketuntasan klasikalnya adalah 48.75% Keterangan: Ket.
: Keterangan
T
: Tuntas
TT
: Tidak Tuntas
NA
: Nilai rata-rata tahun pelajaran 2010-2011
NB
: Nilai rata-rata tahun pelajaran 2009-2010
KKA
: Ketuntasan Klasikal tahun pelajaran 2010-2011
KKB
: Ketuntasan Klasikal tahun pelajaran 2009-2010
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Balapulang
Guru Mapel Matematika
Mohamad Sofam, S. Pd NIP. 19590630 198403 1 005
Kartomoyo, S. Pd NIP. 19610503 198902 1 005
Lampiran 15 ANGKET DIISI GURU Bacalah petunjuk terlebih dahulu. Petunjuk : 1. Jawablah pertanyaan ini dengan baik dan sungguh – sungguh 2. Beri tanda (√) pada jawaban yang anda anggap benar . Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Kisi – kisi Indikator 1.Perhatian Kehadiran saat peserta pelajaran didik terhadap pelajaran matematika. Persiapan Pelajaran
Usaha mendalami pelajaran
Partisipasi peserta didik dalam belajar mengajar.
Mendengarkan pelajaran
Pertanyaan 1.Saya sedih jika tertinggal mata pelajaran matematika. 2.Saya sangat bersemangat jika mengikuti mata pelajaran matematika. 3.Saya sangat sedih jika tidak masuk sekolah. 4.Saya belajar malam hari jika besoknya ada pelajaran matematika. 5. Saya selalu membawa buku catatan untuk mata pelajaran matematika. 6.Saya selalu mengulang/mempelajari pelajaran matematika di manapun dan kapanpun. 7. Saya selalu mengaplikasikan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. 8.Saya selalu mendengarkan penjelasan guru bila pelajaran matematika berlangsung. 9.Saya selalu memperhatikan jika guru sedang menerangkan pelajaran matematika.
SS
S
TS STS
Kemauan untuk bertanya Kemampuan menjawab dalam kuis. Kemauan untuk mencatat pelajaran Kemampuan menjelaskan Penilaian peserta didik terhadap pelajaran
Sikap peserta didik terhadap tugas dari guru
Tanggapan tentang pelajaran
Tanggapan tentang media pembelajaran Kemauan untuk mengerjakan
Kemauan mengumpulkan tugas
Motivasi belajar : 22 x100% 48.5% 66
10.Bila ada materi yang tidak saya pahami, saya akan bertanya kepada guru/teman sekelompok. 11.Saya menjawab dengan benar soal kuis. 12.Saya mewakili kelompok menulis di papan tulis. 13.Saya mencatat apa yang diterangkan oleh guru. 14.Saya mencatat apa yang ditulis di papan tulis. 15.Saya selalu menjelaskan kepada teman-teman bila diantara mereka ada yang belum paham. 16.Menurut saya pelajaran matematika merupakan pelajaran yang mudah. 17.Saya merasa senang saat mengerjakan soal-soal matematika. 18.Saya lebih paham jika menggunakan media pembelajaran. 19.Bila ada soal yang sulit saya akan berusaha sampai saya bisa menyelesaikannya. 20.Saya hanya mengerjakan soal yang bisa saya kerjakan. 21.Saya berusaha mengumpulkan tugas dengan tepat waktu meskipun ada beberapa soal yang belum selesai. 22.Saya akan mengumpulkan tugas setelah semua sudah selesai saya kerjakan.
Dari angket yang diisi oleh guru pada tahun pelajaran sebelumnya didapat bahwa motivasi peserta didik masih rendah yaitu 48.5%.
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Balapulang
Guru Mapel Matematika
Mohamad Sofam, S. Pd NIP. 19590630 198403 1 005
Kartomoyo, S. Pd NIP. 19610503 198902 1 005
Lampiran 16 TABEL HASIL BELAJAR KELAS VIII A SIKLUS I Nama Sekolah Mata Pelajaran Materi Pelajaran Kelas / Semester Tahun Pelajaran
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
: : : : :
SMP Negeri 2 Balapulang Matematika Sistem Persamaan Linear Dua Variabel VIII A / Gasal 2011 – 2012 Nilai Yang Diperoleh Tugas Nama Evaluasi Rumah 1 2 1 2 3 4 5 6 7 Aldi Sunarto 10 10 10 10 5 5 3 8 8 Angga Dwi Perkasa 10 10 8 5 5 5 8 10 10 Aris Gunawan 10 10 10 10 5 5 3 3 10 Arum Maulina 10 10 10 10 10 5 8 10 10 Astri Puji Rahayu 10 10 10 8 5 5 8 10 10 Azizul Hakim 5 10 8 8 5 5 8 5 8 Bram Yuswar 10 10 5 10 10 5 8 10 3 Dina Septi Restia 10 10 10 10 5 5 10 8 3 Erlin 10 10 10 10 5 5 5 10 10 Ika Nurhayati 10 10 5 10 10 5 8 8 8 Kris Mutya Sariputri 10 10 10 8 5 5 10 10 3 M. Fuad Dahlan 10 10 5 8 5 5 10 8 3 Maulidsa Ayu Juli A 10 10 8 5 5 5 0 10 5 Moh. Sendi Resmana 10 10 10 10 10 10 3 8 8 Mohamad Ali 10 10 10 5 8 5 3 8 8 Mugi Barkah Setia A 10 10 10 10 10 5 8 10 10 Muhamad Budiman 10 10 8 5 5 3 8 10 3 Musannif Effendi 10 10 10 10 5 5 8 10 10 Niki Novi 10 10 3 8 5 5 8 10 8 Pangestu Arum 10 10 8 5 5 3 8 10 3 Pratama Ramadhan 10 10 5 5 8 5 3 8 8 Purikhatul Janah 10 10 8 5 5 3 3 10 8 Ragil Aji Riyanto 10 10 10 8 5 5 8 10 10 Riki Nurhakim 10 10 8 5 5 5 8 5 10 Risqon Khalalan 10 10 10 10 10 5 3 8 3 Rizki Ade Safitri 10 10 5 10 10 5 8 10 10 Rizki Yuliarto 10 10 5 10 5 8 8 10 8 Roikhatul Janah 10 10 10 10 5 5 8 10 10 Roy Effendi 10 10 8 10 5 5 3 10 10 Saeli Fuji Astute 10 10 8 5 3 5 8 10 10 Sasi Karani 10 10 10 10 5 5 8 8 8 Sekhul Rizqon K. 10 10 5 8 5 5 10 8 3
8 3 3 10 8 3 3 3 3 3 5 3 3 0 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3
Nilai
Ket
72 74 76 91 79 65 74 74 78 79 74 67 58 82 70 86 65 83 70 65 65 65 79 69 72 81 77 81 64 72 79 67
T T T T T TT T T T T T TT TT T T T TT T T TT TT TT T T T T T T TT T T TT
33 34 35 36 37 38 39 40
Sepria Abdi Wahono Sri Wiranti Susi Ermawati Tika Dian Cristina Trio Indra Solehudin Vina Rahmawati Vincent M. Ggg Yohan Adi Priyatna
10 10 10 10 10 10 10 10
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 8 5 10 10 10 10 5 10 JUMLAH RATA - RATA
5 8 5 10 10 5 5 10
5 5 5 5 5 3 5 5
3 8 8 8 8 8 8 8
8 8 10 10 10 10 8 10
3 10 10 10 10 3 5 10
3 3 3 3 3 3 3 5
67 82 81 86 86 65 74 83 2977 74.43
Keterangan : T : Tuntas TT : Tidak Tuntas Nilai Hasil Akhir = Nilai Tugas Rumah + Nilai Evaluasi Dengan Kriteria : Jawaban benar sepenuhnya : nilai 10 Jawaban benar kurang sedikit : nilai 8 Jawaban mendekati benar : nilai 5 Jawaban salah : nilai 3 Tidak diisi : nilai 0 Nilai rata – rata = 74.43 Jumlah peserta didik yang tuntas belajar = 29 Ketuntasan Klasikal = 72,5 % Ketuntasan dapat dilihat dari peserta didik yang mampu menyelesaikan / mencapai nilai minimal 68. Tegal, …………………. Peneliti, Mohamad Alwi NIM : 083511035 Mengetahui, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Balapulang
Guru Mapel Matematika
Mohamad Sofam, S. Pd NIP. 19590630 198403 1 005
Kartomoyo, S. Pd NIP. 19610503 198902 1 005
TT T T T T TT T T
Lampiran 17 TABEL HASIL BELAJAR KELAS VIII A SIKLUS II Nama Sekolah Mata Pelajaran Materi Pelajaran Kelas / Semester Tahun Pelajaran No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
: : : : :
SMP Negeri 2 Balapulang Matematika Sistem Persamaan Linear Dua Variabel VIII A / Gasal 2011 – 2012 Nilai Yang Diperoleh Nama Evaluasi Nilai 1 2 3 4 5 Aldi Sunarto 12 20 8 8 12 60 Angga Dwi Perkasa 20 20 8 20 20 88 Aris Gunawan 20 20 12 20 20 92 Arum Maulina 20 20 20 20 20 100 Astri Puji Rahayu 20 12 12 8 20 72 Azizul Hakim 20 20 12 8 20 80 Bram Yuswar 20 20 12 12 12 76 Dina Septi Restia 20 20 20 20 20 100 Erlin 20 20 20 8 20 88 Ika Nurhayati 20 12 12 8 12 64 Kris Mutya Sariputri 20 12 12 12 20 76 M. Fuad Dahlan 20 12 20 8 20 80 Maulidsa Ayu Juli a. 20 20 8 12 12 72 Moh. Sendi Resmana 20 12 8 20 20 80 Mohamad Ali 20 12 12 8 20 72 Mugi Barkah Setia Aji 20 12 12 8 20 72 Muhamad Budiman 20 12 12 8 20 72 Musannif Effendi 20 20 12 20 20 92 Niki Novi 20 20 12 8 12 72 Pangestu Arum 20 12 12 8 20 72 Pratama Ramadhan 20 12 8 8 12 60 Purikhatul Janah 20 20 12 20 20 92 Ragil Aji Riyanto 20 12 12 12 20 76 Riki Nurhakim 20 12 12 20 20 84 Risqon Khalalan 20 12 12 8 20 72 Rizki Ade Safitri 20 20 12 8 12 72 Rizki Yuliarto 20 20 8 8 20 76 Roikhatul Janah 20 20 8 20 12 80 Roy Effendi 20 12 12 20 20 84 Saeli Fuji Astute 20 12 12 8 20 72 Sasi Karani 20 20 8 8 20 76 Sekhul Rizqon k. 20 12 8 20 20 80 Sepria Abdi Wahono 20 20 12 8 20 80
Ket TT T T T T T T T T TT T T T T T T T T T T TT T T T T T T T T T T T T
34 35 36 37 38 39 40
Sri Wiranti Susi Ermawati Tika Dian Cristina Trio Indra Solehudin Vina Rahmawati Vincent M. Ggg Yohan Adi Priyatna
20 20 20 20 20 20 20
20 20 20 20 20 20 12
12 12 12 20 8 12 12
8 20 12 20 20 20 20 20 8 20 20 20 20 12 JUMLAH RATA - RATA
80 84 92 100 76 92 76 3184 79.6
T T T T T T T
Keterangan : T : Tuntas TT : Tidak Tuntas Nilai Hasil Akhir = Nilai Evaluasi Dengan Kriteria : Jawaban benar sepenuhnya : nilai 20 Jawaban benar kurang sedikit : nilai 12 Jawaban salah : nilai 8 Tidak diisi : nilai 0 Nilai rata – rata = 79.6 Jumlah peserta didik yang tuntas belajar = 37 Ketuntasan Klasikal = 92.5 % Ketuntasan dapat dilihat dari peserta didik yang mampu menyelesaikan / mencapai nilai minimal 68. Tegal, …………………. Peneliti, Mohamad Alwi NIM : 083511035 Mengetahui, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Balapulang
Guru Mapel Matematika
Mohamad Sofam, S. Pd NIP. 19590630 198403 1 005
Kartomoyo, S. Pd NIP. 19610503 198902 1 005
Lampiran 18 Hasil Angket Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Siklus I Perolehan Skor
NA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2
1 2 1 2 1 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2
2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2
2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2
2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 1 3 1 3 3 2 1 3 1 2 1 2 2 2
2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2
2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 1 2 2 2 1 2
1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2
1 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 3
2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 3 2
2 2 2 2 1 3 3 3 2 3 1 3 3 3 2 2
1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2
2 2 1 2 1 3 1 2 2 2 0 2 2 1 2 2
1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
1 2 1 2 2 3 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 1 3 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2
1 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2
J
P %
K
39 48 38 51 38 55 51 47 40 51 32 46 46 45 42 47
57 70 55 74 55 80 74 68 58 74 46 67 67 65 61 68
C S C S C S S S C S K S S S C S
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2 3 2
2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 2 2 3
2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 3 3 3 2 1 2 2 3 3 2 2
2 2 1 2 1 2 2 0 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3
2 2 1 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 3 3 3 3 3
2 2 2 2 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 3 2 2 3
2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 2 2 3 3
2 2 1 2 3 2 2 3 2 3 1 2 2 1 2 0 2 2 2 2 2 2
2 1 1 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 3 2
2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2
2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 1 1 2 2 2 3 2 3
2 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 1 2 1 2 3 2 2 2 3
2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2
2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 1 2 2 3 3 2
2 1 1 2 0 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
2 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 1 2 1 2 3 2 2 2 3
3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 3 2 2
2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 1 2 2 2 2 2
2 2 1 2 0 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2
49 43 33 43 48 46 47 49 44 48 41 49 52 37 38 28 40 52 51 53 51 54
71 62 48 62 70 67 68 71 64 70 59 71 75 54 55 41 58 75 74 77 74 78
S C C C S C S S C S C S S C C C C S S S S S
39 2 2 2 1 2 40 2 1 2 2 2 Jumlah Nilai Keseluruhan Rata – rata Persentase
1 1
2 2 2 2 2 2 : 1797 : 44.93 : 65.11 %
2 2
2 2
2 1
2 2
1 2
2 2
3 2
2 1
Keterangan : NA : Nomor Absen J : Jumlah Skor P : Persentase K : Keterangan Keterangan Penilaian: T : Tinggi S : Sedang C : Cukup K : Kurang Indikator motivasi belajar peserta didik adalah sebagai berikut: Skor 85%
: motivasi belajar peserta didik tinggi.
65% ≤ Skor ≤ 84%
: motivasi belajar peserta didik sedang.
45% ≤ Skor ≤ 64%
: motivasi belajar peserta didik cukup.
Skor ≤ 44%
: motivasi belajar peserta didik kurang.
Dari hasil angket motivasi belajar yang diberikan kepada peserta didik didapat:
2 1
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
44 41
64 59
C C
Jumlah skor peserta didik scara keseluruhan adalah 1797 Rata-rata motivasi belajar peserta didik adalah 44.93 dan persentase motivasi belajar peserta didik sebesar 65.11%. Tegal, …………………. Peneliti, Mohamad Alwi NIM : 083511035 Mengetahui, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Balapulang
Guru Mapel Matematika
Mohamad Sofam, S. Pd NIP. 19590630 198403 1 005
Kartomoyo, S. Pd NIP. 19610503 198902 1 005
Lampiran 19 Hasil Angket Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Siklus II NA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
J
Perolehan Skor 1 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3
2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 2 3
4 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 3
5 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3
6 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 3 1 2 1 2 2 2 3
7 2 2 3 2 3 2 3 1 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2
8 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2
9 1 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 1 2 3 2 3 2 2
10 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2
11 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 1 2 2 3 2 2 2
12 2 2 3 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 3 2 2 3 2
13 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2
14 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 3 2
15 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2
16 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 1 3 3 3 2 2 3
17 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 3 2
18 2 2 2 1 2 1 3 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3
19 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 1 1 1 2 2 3 2
20 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3
21 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3
22 2 2 2 2 3 1 3 3 2 2 3 1 3 3 3 2 2 2
23 2 2 2 1 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2
48 54 60 42 61 47 61 61 57 45 61 34 51 52 52 47 52 56
P %
K
70 78 87 61 88 68 88 88 83 65 88 49 74 75 75 68 75 81
S S T C T C T T S S T C S S S T S T
19 3 3 3 2 20 0 2 2 0 21 3 2 1 1 22 2 2 3 3 23 3 3 3 1 24 3 2 2 2 25 3 3 2 3 26 3 3 3 1 27 2 3 3 1 28 2 2 3 3 29 2 2 1 3 30 2 3 3 3 31 2 3 3 2 32 2 2 3 2 33 3 3 2 3 34 3 3 3 3 35 3 3 3 3 36 3 3 2 2 37 2 2 3 2 38 3 3 3 2 39 2 2 2 1 40 2 1 3 2 Jumlah Skor Keseluruhan Rata – rata
3 1 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2
2 2 2 2 1 2 3 2 1 3 2 2 3 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 2 1 3 : 2106 : 52.65
3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3
3 0 1 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2
3 2 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2
2 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2
2 2 1 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1
1 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3
1 1 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3
3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3
2 2 1 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3
2 1 3 2 3 2 3 3 1 2 1 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1
2 2 1 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 1
3 2 1 3 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2
3 2 2 3 3 3 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2
2 1 2 2 3 3 1 3 3 2 1 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2
3 1 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 3 1 3
2 2 2 2 1 3 3 2 3 2 1 3 1 2 3 2 3 2 2 2 3 2
55 35 39 54 59 55 50 55 56 54 45 58 54 53 59 57 61 55 52 62 48 49
80 51 57 78 86 80 72 80 81 78 65 84 78 77 86 83 88 80 75 90 70 71
S C C S T S S S S S S S S S T S T S S T S S
Persentase : 76.3 % Keterangan : NA : Nomor Absen J : Jumlah Skor P : Persentase K : Keterangan Keterangan Penilaian: T : Tinggi S : Sedang C : Cukup K : Kurang Indikator motivasi belajar peserta didik adalah sebagai berikut: Skor 85%
: motivasi belajar peserta didik tinggi.
65% ≤ Skor ≤ 84%
: motivasi belajar peserta didik sedang.
45% ≤ Skor ≤ 64%
: motivasi belajar peserta didik cukup.
Skor ≤ 44%
: motivasi belajar peserta didik kurang.
Dari hasil angket motivasi belajar yang diberikan kepada peserta didik didapat: Jumlah skor peserta didik scara keseluruhan adalah 2106 Rata-rata motivasi belajar peserta didik adalah 52.65 dan persentase motivasi belajar peserta didik sebesar 76.3%. Ternyata terjadi peningkatan motivasi belajar peserta didik setelah menggunakan media pembelajaran Mobile Learning. Dari siklus I yang awalnya 65.11% meningkat menjadi 76.3% pada siklus II.
Tegal, …………………. Peneliti, Mohamad Alwi NIM : 083511035 Mengetahui, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Balapulang
Guru Mapel Matematika
Mohamad Sofam, S. Pd NIP. 19590630 198403 1 005
Kartomoyo, S. Pd NIP. 19610503 198902 1 005
Lampiran 20 DOKUMENTASI SELAMA PENELITIAN
Guru sedang menjelaskan sedikit materi dan peraturan jalannya diskusi kelompok
Peserta didik terlihat antusias dalam mengerjakan lembar kerja dengan memanfaatkan media pembelajaran Mobile Learning
Terlihat perwakilan kelompok sedang menuliskan kembali hasil diskusinya di papan tulis
Guru bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari
RIWAYAT PENDIDIKAN
Nama
: Mohamad Alwi
Tempat/Tanggal Lahir
: Tegal, 30 Agustus 1989
Alamat
: Jl. Flamboyan Rt/Rw: 03/01, Desa Srengseng, Kec. Pagerbarang, Kab. Tegal
Pendidikan
: - SD Negeri 01 Srengseng, lulus tahun 2002 - SMP Negeri 03 Jatibarang, lulus tahun 2005 - MAN Pagerbarang, lulus tahun 2008
Demikian riwayat singkat pendidikan penulis dan dibuat dengan sebenarbenarnya.
Semarang, 19 Maret 2012 Penulis
Mohamad Alwi NIM. 083511035