IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW ) DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN MAKANAN KELAS XI SMA YATPI (YAYASAN TAMAN PENDIDIKAN ISLAMIYAH) GODONG - GROBOGAN
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Biologi
Oleh : SITI GUNARTI NIM: 053811087
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010
i
ABSTRAK Siti Gunarti (NIM. 053811087). Implementasi Metode Pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Pencernaan Makanan Kelas XI SMA YATPI (Yayasan Taman Pendidikan Islamiyah) Godong-Grobogan. Skripsi. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu: 1) Apakah implemtasi metode pembelajaran SQ3R dapat meningkatkan hasil belajar biologi di SMA YATPI Godong-Grobogan? 2) Apa yang menjadi hambatan implementasi metode pembelajaran SQ3R terhadap hasil belajar biologi di SMA YATPI Godong-Grobogan? Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui implementasi metode pembelajaran SQ3R terhadap hasil belajar biologi peserta didik kelas XI di SMA YATPI Godong-Grobogan. 2) Untuk mengetahui hambatan implementasi metode pembelajaran SQ3R terhadap hasil biologi di SMA YATPI Godong-Grobogan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI SMA YATPI Godong-Grobogan pada semester genap tahun pelajaran 20092010 dengan jumlah peserta didik sebanyak 33 orang. Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap di setiap siklusnya, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Proses pembelajaran biologi dilaksanakan dengan menggunakan metode pembelajaran SQ3R. Indikator hasil belajar pada penelitian ini berupa tercapainya ketuntasan belajar secara individual maupun klasikal. Pengumpulan datanya dilakukan dengan metode: wawancara, observasi, dokumentasi, diskusi dan tes evaluasi. Data hasil pengamatan nilai diskusi dan nilai evaluasi diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian keberhasilan tiap siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Hasil belajar biologi siswa melalui penerapan metode pembelajaran SQ3R mengalami peningkatan, khususnya pada materi pokok sistem pencernaan makanan. Pada siklus I diperoleh nilai diskusi individu < KKM sebanyak 7 anak sedangkan > KKM 23 anak dengan rata-rata 62,2 dan ketuntasan belajar 76,67% meningkat menjadi 75,73 dengan ketuntasan belajar 90,9% pada siklus II yaitu < KKM sebanyak 3 anak sedangkan > KKM 30 anak . Serta nilai evaluasi dengan rata-rata 66,25 dengan ketuntasan belajar 75,75% dan meningkat menjadi 76,30 dengan ketuntasan belajar 93,93% pada siklus II. Sehingga bisa disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II dan tidak perlu dilakukan siklus ke III. 2) Hambatan pengunaan metode SQ3R yaitu sikap pasif peserta didik serta bergantung pada orang lain dalam proses pembelajaran dan keterbatasan fasilitas pembelajaran seperti sumber belajar dan alat peraga pembelajaran yang tersedia.
ii
iii
iv
MOTTO
Firman Allah SWT. Dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl 114 :
∩⊇⊇⊆∪ ........
«!$# |Myϑ÷èÏΡ (#ρãà6ô©$#uρ $Y7Íh‹sÛ Wξ≈n=ym ª!$# ãΝà6s%y—u‘ $£ϑÏΒ
114. Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah
kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah............ 1
1
Fadhal AR, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Depag RI, 2002), hlm 381.
v
PERSEMBAHAN Dengan segala kerendahan hati, kupersembahkan karya tulis sederhana ini kepada orangorang yang telah memberi arti dalam hidupku. 1. Ayahanda (Nasikin alm) dan ibunda (suriah) tercinta, yang senantiasa memberikan do’a restu dan dukungan baik secara moral maupun material terhadap keberhasilan studi ananda.
2. Pakde Sunardi, bude Fatimah, paklek (Supratno, Nafi’an, Nur Kholis) bulek (Maryatun, Sri Mulyani, Likah), Adik-adikku (Agus Saputro, Winarti dan Adit Saputra) tersayang, yang selalu setia menemaniku di saat suka dan duka serta memberikan dukungan sepenuhnya hingga skripsi ini dapat terselesaikan. 3. Teman-temanku TB ’05 senasib seperjuangan di kampus hijau yang selalu menemaniku dan membuat hidupku lebih berwarna.. 4. Teman-teman kost D1.(Atin, Mb Ulya, Ana, Nafis, Fatma, Mb Yani, Lia, Ida, Ayu,Ismi, Leli) yang turut memberi motivasi dalam pembuatan skripsi ini. 5. Sahabat-sahabatku (Aini, Etik, Nur khamidah,) yang selalu memotivasi dan senantiasa menemaniku dalam pembuatan skripsi ini. 6. Dan semua teman yang tidak dapat kusebutkan satu persatu, thanks for all...
vi
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan sebagai bahan rujukan.
Semarang,
Juni 2010
Deklarator,
Siti Gunarti NIM. 053811087
vii
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepada beliau Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya. Dengan kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada: 1. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M. Ed., Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 2. Lianah, M. Pd., pembimbing satu yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi. 3. Sudja’i, Dr. M. Ag., pembimbing dua yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi. 4. Soediyono, Drs. H.,Wali Studi selama penulis menuntut ilmu di IAIN Walisongo Semarang. 5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali ilmu pengetahuan dan keterampilan serta membantu kelancaran selama kuliah. 6. Bapak Yagus Yuwono, S. Pd, Kepala SMA YATPI Godong– Grobogan, yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian. 7. Ibu Sri Haryanti, A. Md, selaku guru mata pelajaran biologi SMA YATPI Godong – Grobogan, yang telah sabar memberikan pengarahan selama proses penelitian.
viii
Semoga jasa-jasa mereka mendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Demi sempurnanya skripsi ini, saran dan kritik sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat membawa manfaat, amin.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i HALAMAN ABSTRAK............................................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................................ iii PENGESAHAN PENGUJI......................................................................... ................. iv MOTTO...................................................................................................... .................. v PERSEMBAHAN....................................................................................... ................. vi PERNYATAAN.......................................................................................................... vii KATA PENGANTAR................................................................................ ............... viii DAFTAR ISI............................................................................................... ................. ix DAFTAR GAMBAR............ ..................................................................... ................ xii DAFTAR TABEL............ ..................................................................... .................... xiii DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. .............. ..xiv BAB I : PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah........................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah ................................................................................. 4
C.
Pembatasan Masalah. ............................................................................ 4
D.
Penegasan Istilah ................................................................................... 5
E.
Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 6
BAB II : LANDASAN TEORI PENGAJUAN HIPOTESIS A. Landasan teori ....................................................................................... 8 1. Belajar dan pembelajaran a. Pengertian belajar & pembelajaran .............................................. 8 b. Faktor yang mempengaruhi belajar............................................. 10 2. Model pembelajaran SQ3R
ix
a. Pengertian SQ3R ......................................................................... 12 b. Tahap-tahap SQ3R ...................................................................... 13 c. Cara penggunaan metode SQ3R pada materi sistem pencernaan makanan manusia ..................................................... 14 d. Kelebihan dan kelemahan penggunaan metode pembelajaran SQ3R ........................................................................................... 16 e. Faktor yang memepengaruhi penggunaan metode pembelajaran ............................................................................... 16 3. Hasil belajar a. Pengertian hasil belajar ............................................................ 17 b. Macam-macam hasil belajar .................................................... 18 c. Instrumen evaluasi hasil belajar ............................................... 20 d. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar ................................. 22 4. Sistem pencernaan makanan kelas XI semester II a. Zat-zat makanan ....................................................................... 23 b. Sistem pencernaan manusia ..................................................... 29 c. Kelenjar pencernaan ................................................................. 33 d. Kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan manusia ........ 35 e. Peranan metode SQ3R terhadap peningkatan hasil belajar..... 35 B. Kajian Pustaka...................................................................................... 36 C. Hipotesis Tindakan .............................................................................. 38
BAB III: METODE PENELITIAN A. Subyek penelitian ................................................................................ 39 B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 39 C. Kolaborator ......................................................................................... 39 D. Metode pengumpulan data .................................................................. 39 E. Metode penelitian ................................................................................ 41 F. Metode analisis data ............................................................................ 45 G. Indikator keberhasilan ......................................................................... 47
x
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum sekolah 1.
Sejarah berdirinya sekolah ................................................................ 48
2. Visi dan misi sekolah ......................................................................... 48 3. Letak geografis sekolah .................................................................... 48 4.
Struktur organisasi, keadaaan guru dan peserta didik ....................... 48
5.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar ............................................. 50
B. Hasil penelitian tindakan 1. Siklus I ............................................................................................... 50 2. Siklus II .............................................................................................. 54 C. Pembahasan 1. Implementasi metode pembelajaran SQ3R ........................................ 58 2. Hasil belajar ....................................................................................... 59 3. Hambatan penggunaan SQ3R terhadap hasil belajar ......................... 60 BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A.
Simpulan ............................................................................................ 61
B.
Saran................................................................................................... 62
C.
Penutup............................................................................................... 63
DAFTAR KEPUSTAKAAN LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 2.1.
: Organ sistem pencernaan ............................................... 29
2. Gambar 2.2. : Struktur gigi ...................................................................... 30 3. Gambar 2.3. : Lambung ........................................................................... 31 4. Gambar 3.1.
: Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK)............................. 41
xii
DAFTAR TABEL 1. Tabel 2.1. Langkah-langkah penerapan metode SQ3R ...................................... 15 2. Tabel 2.2. Contoh aktivitas peserta didik dalam klasifikasi hasil belajar ........... 19 3. Tabel 2.3. Jenis karbohidrat berdasarkan jumlah gugus gula ............................. 24 4. Tabel 2.4. Klasifikasi lemak ............................................................................... 25 5. Tabel 2.5. Jenis dan sumber protein ................................................................... 26 6. Tabel 2.6. Macam-macam vitamin, rumus kimia, sumber, fungsi dan akibat kekurangannya.......................................................................................... 26 7. Tabel 2.7. Macam-macam mineral, fungsi serta sumbernya ............................. 28 8. Tabel 4.1. Daftar guru mapel SMA YATPI....................................................... 49 9. Tabel. 4.2. Histogram ketuntasan belajar dari nilai diskusi peserta didik dan ketuntasan belajar dari nilai evaluasi peserta didik ...................................... 59 10. Tabel 4.3. Nilai rata-rata kelas pada nilai diskusi dan nilai evaluasi siklus I dan siklus II....................................................................................................... 60
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Struktur organisasi
2.
Denah Lokasi SMA TAYPI Godong-Grobogan
3.
Jadwal Penelitian
4.
Daftar nama subyek penelitian
5.
Daftar nama kelompok siswa siklus I
6.
Daftar nama kelompok siswa siklus II
7.
Silabus sistem pencernaan
8.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I
9.
Pertanyaan diskusi siklus I
10.
Daftar nilai diskusi sklus I
11.
Lembar evaluasi siswa dan kunci jawaban siklus I
12.
Daftar nilai dan analisis evaluasi hasil belajar Siklus I
13.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II
14.
Pertanyaan diskusi siklus II
15.
Daftar nilai diskusi siklus II
16.
Lembar evaluasi siswa dan kunci jawaban siklus II
17.
Daftar nilai dan analisis evaluasi hasil belajar siklus II
18.
Daftar kehadiran siswa siklus I dan siklus II
19.
Daftar nilai diskusi sikkus I dan II
20.
Daftar nilai evaluasi siswa siklus I dan siklus II
21.
Surat Izin Riset
22.
Surat Pengesahan dari Sekolah
23.
Surat Penunjukan Pembimbing
24.
Dokumentasi Penelitian
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan tindakan dan perilaku peserta didik yang komplek. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami peserta didik itu sendiri. Peserta didik adalah penentu terjadi atau tidaknya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat peserta didik memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar, yang berupa alam, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia maupun hal-hal yang dijadikan bahan belajar. 1 Selain itu perlu adanya intreraksi antara guru dan peserta didik. Sedangkan interaksi terjadi saat guru mengajar di kelas. Dimyati dan Mudjiono menyatakan bahwa dalam teori kognitif belajar menunjukkan adanya jiwa yang aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekedar menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi. 2 Hal ini sesuai dengan salah satu prinsip belajar adalah keaktifan. Dengan demikian, belajar hanya dapat terjadi apabila peserta didik aktif mengalami sendiri. Dalam mewujudkan peserta didik aktif maka perlu adanya aktivitas belajar. Aktivitas belajar ini dapat terwujud jika peserta didik dihadapkan pada masalah. Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada proses belajar mengajar yang dialami peserta didik dan guru. Hilgard dan Marquis berpendapat bahwa belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan dan pembelajaran sehingga terjadi perubahan dalam diri sendiri. 3 Untuk itu guru perlu meningkatkan mutu pembelajarannya,
dimulai
rancangan
pembelajaran
yang
baik
dengan
memperhatikan tujuan, karakteristik peserta didik, materi yang diajarkan, dan sumber belajar yang tersedia. Kenyataannya masih banyak ditemui proses pembelajaran yang kurang berkualitas, tidak efisien dan kurang mempunyai daya
1
Dimyati & Mujdiono, Belajar &Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 7. Ibid., hlm. 44. 3 Syaiful Sagala, Konsep dan makna Pembelajaran, (Bandung: CV Alfabeta, 2003), hlm. 13. 2
1
2
tarik, bahkan cenderung membosankan, sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal. Proses pembelajaran yang baik adalah pengajaran yang menyediakan dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengembangkan otak kiri (otak perekam) dan otak kanan (otak pemikir). Peserta didik tidak hanya tahu tentang ”sesuatu” tetapi juga dapat bertanya tentang sesuatu, dapat menyampaikan sesuatu, dan dapat memperagakan sesuatu. 4 Salah satu proses pembelajaran dengan menggunakan otak kanan/otak berfikir adalah mengkritisi apa yang dibaca serta mampu menerangkan apa yang dibaca kepada orang lain dengan kata-katanya sendiri. Peserta didik hanya mungkin dapat belajar dengan baik manakala ada dalam suasana yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari rasa takut. 5 Oleh karena itu guru harus bisa menciptakan iklim belajar yang kondusif karena merupakan faktor pendorong yang dapat memberikan daya tarik tersendiri dalam proses belajar, sebaliknya iklim yang kurang menyenangkan akan menimbulkan kejenuhan
dan
rasa
bosan.
Iklim
belajar
yang
menyenangkan
akan
membangkitkan semangat dan menumbuhkan aktivitas serta kreativitas peserta didik, peserta didik lebih mudah dalam memahami materi pelajaran. Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara tepat guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran. 6 Dalam menggunakan suatu metode pembelajaran, tidak ada suatu metode yang lebih baik dari metode pembelajaran yang lain. Masing-masing metode pembelajaran mempunyai keunggulan dan kelemahan, oleh karena itu guru harus bisa memilih metode pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan. Aktivitas guru dan peserta didik sebagai pelaku utama dalam kegiatan belajar mengajar mutlak diperlukan demi tercapainya tujuan belajar. Aktivitas
4
Ratno Harsanto, Pengelolaan Kelas Yang Dinamis, ( Yogyakarta: Kanisius, 2007), hlm. 38. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), hlm. 30. 6 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar edisi revisi, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hlm. 75. 5
3
guru yang mampu membangkitkan aktivitas dan kreatifitas peserta didik, sehingga kegiatan belajar mengajar berlangsung dinamis. Peserta didik yang aktif mendengar, berfikir, bertanya, menjawab, menanggapi pertanyaan adalah salah satu bukti keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Kerja sama dalam kelompok dapat dikaitkan dengan nilai, sehingga kerja sama peserta didik makin intensif dan peserta didik dapat mencapai kompetensinya. Belajar bersama dalam kelompok adalah suatu cara yang dipakai untuk menyelenggarakan pembelajaran dalam bentuk kelompok belajar yang lebih kecil. 7 Paserta didik dalam satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok belajar yang lebih kecil yang heterogen (campuran) dalam hal kemampuan intelektual, jenis kelamin, dan latar belakang budaya, sehingga terwujud kerjasama untuk saling membantu dalam memahami materi. Dipandang dari tingkat partisipasi aktif peserta didik, keuntungan belajar bersama secara kelompok mempunyai tingkat partisipasi aktif yang tinggi. Supaya memperoleh hasil belajar yang berkualitas, harus dirancang proses pembelajaran yang berkualitas dengan memperhatikan tingkat berpikir yang akan dipelajari dan dilatihkan. Rancangan proses pembelajaran yang baik adalah rancangan pembelajaran yang menggunakan indikator belajar sebagai rambu-rambu dalam pencapaian hasil. 8 Indikator yang dirumuskan sacara baik dapat digunakan untuk mendeteksi sejauh mana hasil belajar dapat dicapai. Mengalami langsung apa yang sedang dipelajari akan mengaktifkan lebih banyak indera daripada hanya mendengarkan guru menerangkan. Hal ini menunjukkan bahwa jika mengajar dengan banyak berceramah, maka tingkat pemahaman peserta didik hanya 20%, tetapi jika peserta didik diminta untuk melakukan sesuatu sambil mengkomunikasikan, tingkat pemahaman peserta didik dapat mencapai sekitar 90%. 9 Pada dasarnya semua anak memiliki potensi untuk mencapai kompetensi sehingga perlu adanya kreatifitas guru untuk membantu mencapainya. 7
Ratno Harsanto, op.cit., hlm. 43. Ibid., hlm. 94. 9 Martinis Yamin dan Maisah, Manajemen Pembelajaran Kelas, (Jakarta: Gaung Persada, 2009), hlm. 192. 8
4
Untuk itu penulis menerapkan metode pembelajaran SQ3R. Metode belajar tersebut adalah cara mempelajari teks (bacaan) kususnya yang terdapat dalam buku, artiket ilmiah, dan laporan penelitian. Peserta didik akan mudah mengingat materi, karena peserta didik belajar secara berkelompok dan diberi kesempatan lebih aktif mencari serta memahami materi dari teks atau buku sehingga terdapat peluang lebih besar untuk meningkatkan hasil belajar biologi pada materi pokok sistem pencernaan makanan. Dari uraian di atas maka penulis berkeinginan mengadakan suatu penelitian tindakan kelas dengan judul “Implementasi Metode Pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Pencernaan Makanan Kelas XI SMA YATPI (Yayasan Taman Pendidikan Islamiyah) Godong– Grobogan”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah imlplementasi metode pembelajaran SQ3R dapat meningkatkan hasil belajar biologi di SMA YATPI Godong-Grobogan materi pokok sistem pencernaan makanan? 2. Apa yang menjadi hambatan implementasi metode pembelajaran SQ3R terhadap hasil belajar biologi di SMA YATPI Godong-Grobogan?
C. Pembatasan Masalah Dalam pembatasan masalah ini, peneliti ingin memberikan pembatasan masalah mengenai materi biologi. Materi yang akan dijadikan sebagai objek penelitian yaitu bukan materi tentang sistem pencernaan secara umum, akan tetapi hanya sistem pencernaan yang terjadi pada manusia, atau “Sistem Pencernaan Pada Manusia”
5
D. Penegasan Istilah Untuk lebih memperjelas judul diatas serta untuk menghindari kesalahan dalam memahami judul skripsi ini, maka penulis perlu membatasi istilah yang berkaitan dengan pembahasan tersebut. Adapun tujuannya agar asumsi yang akan muncul nanti dapat diartikan secara tepat, antara lain : 1. Metode pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) adalah metode membaca buku teks dimulai dengan survey mencari buku-buku yang berkaitan dengan materi ajar, question yang diarahkan untuk membaca (read) kritis yaitu tidak sekedar membaca tapi menemukan jawaban dari pertanyaan peneliti maupun memperkirakan jawaban pertanyaan yang mungkin ditanyakan teman, sedangkan recite dan review adalah penegasan dan pembahasan ulang agar apa yang didapat tidak mudah lupa. 10 Cara yang efektif dalam recite dan review adalah dengan mempresentasikan atau menerangkan ke orang lain dengan menggunakan kata-kata sendiri. Dengan metode tersebut diharapkan keinginan membaca dan belajar peserta didik dapat ditingkatkan sehingga hasil belajar peserta didik juga akan mengalami peningkatan. 2. Upaya meningkatkan Menurut kamus bahasa Indonesia, meningkatkan adalah menaikkan atau menambahkan. 11 Jadi upaya meningkatkan adalah suatu usaha untuk menaikkan, dimana dalam skripsi ini dimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar biologi peserta didik pada materi pokok sistem pencernaan makanan. 3. Hasil Belajar biologi . Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 12
10
Syaiful Sagala, op.cit., hlm. 59. W.J.S Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: PN Balai Pustaka, 1985), hlm. 1078. 12 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1989), hlm. 22. 11
6
Biologi adalah ilmu hayat, ilmu yang mempelajari tentang kehidupan. 13 Kata biologi berasal dari bahasa Yunani, bios = hidup dan logos = ilmu. Biologi adalah cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) atau sains yang mempelajari khusus tentang seluk beluk kehidupan. Cakupan kajian biologi yang akan dibahas khusus pada
zat-zat makanan dan sistem
pencernaan manusia. 4. Materi pokok pencernaan makanan. Sesuai kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), materi pokok sistem pencernaan makanan adalah salah satu materi pokok dalam mata pelajaran biologi kelas XI tingkat menengah atau Madrasah Aliyah (SMA/MA) yang diajarkan pada semester genap. Meliputi zat-zat makanan, dan sistem pencernaan manusia.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran SQ3R terhadap hasil belajar biologi peserta didik di SMA YATPI Godong-Grobogan materi pokok sistem pencernaan makanan. 2. Untuk mengetahui hambatan penggunaan metode Pembelajaran SQ3R terhadap hasil biologi di SMA YATPI Godong-Grobogan. Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain : 1. Bagi peserta didik Peserta didik lebih mudah untuk memahami dan menguasai materi biologi dengan metode pembelajaran SQ3R. 2. Bagi guru Memberikan masukan kepada guru pentingnya penggunaan metode pembelajaran SQ3R untuk meningkatkan hasil belajar biologi khususnya materi pencernaan makanan.
13
C.B. Tarigan T, Kamus Lengkap Biologi Bergambar, (Bandung: Penabur Ilmu, 2005), hlm.
41.
7
3. Bagi penulis Penelitian ini dapat menambah pengalaman yang baru, yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar mendatang. 4. Bagi sekolah Dapat mengetahui hasil belajar peserta didik terhadap mata pelajaran biologi yang disampaikan dengan menggunakan metode pembelajaran SQ3R.
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Landasan teori 1. Belajar dan pembelajaran a. Pengertian belajar dan pembelajaran Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung bagaimana proses belajar mengajar yang dialami peserta didik. 1 Pandangan seseorang tentang belajar akan mempengaruhi tindakan-tindakan yang berhubungan dengan belajar. Belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku dan ketrampilan, dengan cara mengolah bahan ajar. Para ahli psikolog dan guru-guru pada umumnya memandang belajar sebagai kelakuan yang berubah, pandangan ini memisahkan pengertian yang tegas antara pengertian belajar dengan kegiatan yang semata-mata bersifat hapalan. 2 Sebagaimana Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid dalam kitabnya “At-Tarbiyah Wa Turuqu At-Tadrisi”, menyatakan:
ھو تغيير في ذھن المتعلم يطرأ على شيء فبدل: فالتعلم إذا معالمه من حال إلى حل3 (Belajar adalah perubahan ingatan seseorang secara tiba-tiba tentang sesuatu dari satu masalah ke masalah yang lain). Sedangkan menurut Muhammad Muzamil Basyir dan Muhammad Malik Muhammad Said adalah : 1
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: PT Rineke Cipta, 1995), hlm. 1. 2 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: CV Alfabeta, 2003), hlm. 12. 3 Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, At- Tarbiyah Wa Taruqu Tadris, (Mesir: Darul Ma’arif), Hlm. 169.
8
9
التعلم ھوتغير في األداء ينجم عن عملية تدريب4 (Belajar merupakan perubahan dengan mengadakan beberapa pelatihan). Dalam
buku
proses
belajar
mengajar,
Oemar
Hamalik
mendefinisikan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. 5 Pengertian ini menitik beratkan pada interaksi peserta didik dengan lingkungan sehingga tercapai apa yang disebut pembelajaran. Dari definisi-definisi yang dikemukakan diatas dapat dijelaskan adanya beberapa elemen penting yang mencirikan pengertian tentang belajar yaitu bahwa : 1)
Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk. Dalam proses pembelajaran di sekolah, baik secara disadari atau tidak, guru dapat menanamkan sikap tertentu kepada peserta didik melalui proses pembiasaan.
2)
Belajar merupakan perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar, seperti perubahan-perubahan diri seorang bayi.
3)
Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap, harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang. Berapa lama periode waktu itu berlangsung sulit untuk ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang berlangsung.
4)
Tingkah
laku
yang
mengalami
perubahan
karena
belajar
menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis seperti 4
perubahan
dalam
pengertian,
pemecahan
suatu
Muhammad Muzamil Basyir dan Muhammad Malik Muhammad Said, Madkhol ila al manahij wa taruqu al tadris (Mekah: darul liwak), hlm. 64. 5 Oemar Hamalik, Proses Belajar Menagajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), hlm. 28.
10
masalah/berfikir, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap. 6 Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh guru sebagai pendidik sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik. Sebagaimana Arno F. Wittig, Ph. D., menyatakan bahwa learning can be defined as any relatively permanent change in a organism’s behavioral repertoire that occurs as a result of experience. 7 Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai perubahan terjadi secara relatif permanen didalam tingkah laku yang tampak sebagai hasil pengalaman. Pembelajaran pada dasarnya rekayasa untuk membantu peserta didik
agar
dapat
tumbuh
berkembang
sesuai
dengan
maksud
penciptaannya. Mengingat belajar merupakan proses bagi peserta didik membangun gagasan atau pemahaman sendiri, maka kegiatan belajar mengajar hendaknya memberikan kesempatan peserta didik untuk melakukan hal tersebut dengan lancar dan penuh motivasi. b. Faktor yang mempengaruhi balajar Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik dapat kita bedakan tiga macam yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar. 8 1)
Faktor
internal
(faktor
dari
dalam
peserta
didik)
yakni
keadaan/kondisi jasmani dan rohani peserta didik. Faktor yang berasal dari diri peserta didik sendiri meliputi aspek fisiologi, dan aspek psikologis. Faktor fisiologi juga sering disebut dengan kondisi fisik yang berkaitan dengan fungsi organ tubuh yang kurang sehat atau abnormal dapat mempengaruhi proses belajar mengajar. Sebagai contoh kondisi tubuh yang lemah karena
6
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1990), hlm.
85.
7
Arno F. Wittig, Ph. D, Theory And Problems of Psychology of Learning, (New York: Mc. Giaw Hill, 1981), hlm. 2. 8 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 132.
11
kepala pusing dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajari kurang atau tidak berbekas. Faktor psikologi diantaranya adalah tingkat kecerdasaan peserta didik yang akan mempengaruhi tingkat penyerapan pelajaran yang disampaikan guru. Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar, dalam situasi yang sama peserta didik yang mempunyai tingkat inteligensi tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat inteligensi rendah. 9 Ada kemungkinan tingkat inteligensi tinggi tidak berhasil dalam belajar dikarenakan ada faktor penghambat yang lain. Sikap peserta didik yang cenderung negatif akan mempengaruhi tingkat pemahaman contohnya jika peserta didik tidak menyukai mata pelajaran biologi semudah apapun topik bahasan, peserta didik tersebut akan selalu mengatakan sulit dan tidak berusaha belajar untuk bisa memahami. Tetapi jika peserta didik tersebut menyukai mata pelajaran biologi sesulit apapun topik bahasan, peserta didik akan belajar dan akhirnya memahami. 2)
Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik) yakni kondisi lingkungan di sekitar peserta didik. Faktor ini diambil contoh kecil ketika anak yang rajin berangkat ke sekolah berteman dengan anak yang cenderung suka bolos pada mata pelajaran tertentu, dengan berbagai alasan pada akhirnya peserta didik yang rajin juga akan ikut bolos. Latihan dan ulangan juga dapat mempengaruhi, karena seringkali mengulang sesuatu, maka kecakapan dan pengetahuan yang dimiliki dapat menjadi makin dikuasai dan makin mendalam. Sebaliknya, tanpa latihan pengalaman-pengalaman yang telah dimilikinya dapat menjadi hilang atau berkurang. 10 Karena latihan atau seringnya mengalami sesuatu, seseorang dapat timbul minatnya kepada
9
Slameto, op.cit., hlm. 56. M. Ngalim Purwanto, op.cit., hlm. 103.
10
12
sesuatu maka makin besar minat makin besar pula perhatiaanya sehingga keinginan belajar lebih tinggi. 3)
Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yakni jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi metode dan strategi yang digunakan peserta didik dalam menunjang efektivitas dan efesiensi proses pembelajaran materi tertentu. 11 Ada berbagai macam karakter peserta didik dalam upaya memahami atau cara menyimpan materi pelajaran dalam ingatan baik dengan sadar maupun terpaksa. Pembiasan diri peserta didik melalui membaca yang menjadi metode pembelajaran kali ini diharapkan menjadi suatu strategi yang mampu membantu peserta didik meningkatkan hasil belajar.
2. Metode pembelajaran SQ3R a. Pengertian SQ3R Metode SQ3R dikembangkan oleh Francis P. Robinson di Universitas Negeri Ohio Amerika Serikat. Metode tersebut bersifat praktis dan dapat diaplikasikan dalam berbagai pendekatan belajar untuk semua pelajaran. 12 Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) adalah metode membaca buku teks dimulai dengan survey mencari buku-buku yang berkaitan dengan materi ajar, question yang diarahkan untuk membaca (read) kritis yaitu tidak sekedar membaca tapi menemukan jawaban dari pertanyaan peneliti maupun memperkirakan jawaban pertanyaan yang mungkin ditanyakan teman, sedangkan recite dan review adalah penegasan dan pembahasan ulang agar apa yang didapat tidak mudah lupa. 13 Cara yang efektif dalam melaksanakan recite dan review adalah dengan mempresentasikan atau menerangkan ke orang lain dengan menggunakan kata-kata sendiri atau cara tersendiri. 11
Muhibin Syah, op.cit., hlm. 139. Ibid., hlm. 130. 13 Syaiful Ssagala, op.cit., hlm. 59. 12
13
Didalam
ajaran
Islam
dijelaskan
bahwa
Allah
memulai
mengajarkan ilmunya kepada kita dengan cara membaca, baik membaca buku maupun lingkungan sekitar serta mampu menganalisis yaitu sesuai dengan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) sebagaimana firman Allah: ∩⊂∪ ãΠtø.F{$# y7š/‘u uρ ù&tø%$# ∩⊄∪ @,n=tã ô⎯ÏΒ z⎯≈|¡ΣM}$# t,n=y{ ∩⊇∪ t,n=y{ “Ï%©!$# y7În/u‘ ÉΟó™$$Î/ ù&tø%$# . ∩∈∪ ÷Λs>÷ètƒ óΟs9 $tΒ z⎯≈|¡ΣM}$# zΟ¯=tæ ∩⊆∪ ÉΟn=s)ø9$$Î/ zΟ¯=tæ “Ï%©!$# 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4.Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589], 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. 14 [1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca b. Tahap-tahap SQ3R Metode SQ3R memberikan strategi yang diawali dengan membangun
gambaran
umum
tentang
bahan
yang
dipelajari,
menumbuhkan pertanyaan dari judul/subjudul suatu bab dan dilanjutkan dengan membaca untuk mencari jawaban dari pertanyaan. Lima tahap atau langkah dalam penerapan metoda SQ3R. 15 Yaitu : 1)
Survey atau meninjau Dengan
melakukan
peninjauan
dapat
dikumpulkan
informasi yang diperlukan untuk memfokuskan perhatian saat membaca. Peninjauan untuk satu bab memerlukan waktu 5-10 menit. 2)
Question atau bertanya Pada pembahasan ini peserta didik diharapkan mampu membuat pertanyaan berkaitan materi yang dipelajari. Dalam tahap
14
Fadhal AR, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Depag RI, 2002), hlm. 904. Muhibin Syah, op.cit., hlm. 131.
15
14
ini
untuk
mempermudah
pengunaan
metode
pembelajaran
pertanyaan disediakan peneliti. 3)
Read atau membaca Dengan membaca, kita mulai mengisi informasi ke dalam kerangka pemikiran bab yang kita buat pada proses survey. Bacalah suatu subbab dengan tuntas jangan pindah ke subbab lain sebelum kita menyelesaikannya. Pada saat membaca, kita mulai mencari jawaban pertanyaan yang sudah diberikan peneliti maupun pertanyaan yang kita buat pada question. Tuliskan jawaban yang kita peroleh dengan kata-kata sendiri di kertas.
4)
Recite atau menuturkan Pada umumnya kita cepat sekali lupa dengan bahan yang telah dibaca. Dengan melakukan proses recite ini kita bisa melatih pikiran untuk berkonsentrasi dan mengingat bahan yang dibaca. Proses ini dilakukan setelah kita menyelesaikan suatu subbab. Cara melakukan recite adalah dengan melihat pertanyaan-pertanyaan yang tersedia sebelum membaca subbab tersebut dan cobalah jawab pada selembar kertas tanpa melihat buku.
5)
Review atau mengulang Review membantu kita untuk meyempurnakan kerangka pemikiran dalam suatu bab dan membangun daya ingat kita untuk bahan pada bab tersebut. Proses ini dapat dilakukan dengan membaca ulang seluruh subbab, melengkapi catatan atau berdiskusi dengan teman. Cara review yang terbukti efektif adalah dengan menjelaskan kepada orang lain atau dengan presentasi didapan kelas.
c. Cara implementasi metode SQ3R pada materi sistem pencernaan makanan manusia. Langkah-langkah
implementasi
metode
SQ3R
dalam
pembelajaran materi sistem pencernaan makanan manusia diuraikan dalam Tabel 2.1.
15
Tabel 2. 1. Langkah -langkah implementasi metode SQ3R Langkah 1.Guru
merancang
program pembelajaran
2.Aplikasi pembelajaran dikelas
3. Pengarahan
4. Evaluasi
Kegiatan guru 1.1.Guru menetapkan sikap dan ketrampilan sosial yang diharapkan dikembangkan dan diperlihatkan oleh peserta didik dalam proses pembelajaran. 1.2.Guru menetapkan dan mempertimbangkan tujuan pembelajaran.
2.1.Guru membimbing peserta didik untuk membentuk kelompok belajar. 2.2.Guru menjelaskan penggunaan metode pembelajaran SQ3R. 2.3.Guru membagikan soal diskusi sebagai acuan peserta didik membuat rangkuman yang akan dipresentasikan. 2.4.Peserta didik mencari mengkaji / mempelajari referensi / buku tentang sistem pencernaan makanan(survey). 2.5.Peserta didik melakukan diskusi tentang sub bab masing-masing (read) dan membuat kerangka topik untuk dipresentasikan dengan cara menjawab pertanyaan dari peneliti (question). 2.6.Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi (recite dan review). 2.7.Guru menyimpulkan hasil diskusi dan memberikan penjelasan materi yng kurang dipahami peserta didik. 3.1.Guru mengarahkan dan membimbing peserta didik baik secara individu maupun kelompok pada saat mereka melakukan kegiatan pembelajaran dengan SQ3R. 3.2.Guru melakukan observasi (penilain proses) terhadap kegiatan pembelajaran peserta didik. 4.1.Guru membagikan lembar evaluasi siswa. 4.2.Guru mengevaluasi hasil belajar peserta didik tentang materi yang telah dipelajari. 4.3.Hasil evaluasi dapat disebut juga refleksi yang akan dilakukan perbaikan dalam siklus berikutnya.
d. Kelebihan dan kelemahan implementasi metode pembelajaran SQ3R. Masing-masing metode pembelajaran mempunyai keunggulan dan kelemahan, oleh karena itu guru harus bisa memilih metode pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan. Adapun kelebihan metode pembelajaran SQ3R antara lain:
16
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Dengan metode ini kita bisa mendapatkan poin utamanya dengan cepat. Kita tahu dimana kita harus mencari informasi karena organisasi teks sudah kita pahami. Menciptakan suatu ketertarikan pembaca. Memotivasi kita untuk membaca materi-materi yang kurang menarik untuk mendapatkan bahan yang bagus. Pembelajaran akan lebih efektif karena semua panca indera kita bekerja. 16 Kita akan lebih berkonsentrasi karena kita mempunyai kerangka pikiran yang sudah dibentuk. Poin utama akan lebih mudah kita tangkap karena kita telah memahami organisasi menulis pengarang. 17 Kelemahan implementasi metode SQ3R:
1)
Metode ini tidak menjamin kita untuk mendapatkan informasi yang lebih dari teks dalam waktu yang singkat.
2)
Kita hanya mendapatkan poin- poin dari teks yang kita baca. 18
3)
Metode ini kurang bisa mempengaruhi siswa dalam proses pembelajaran mereka. Metode ini hanya berfokus pada informasi yang harus didapatkan dari membaca tersebut. 19
e. Faktor yang mempengaruhi implementasi metode pembelajaran. Dalam suatu pembelajaran, tentunya ada faktor-faktor yang memotivasi seoarang guru harus pandai memilih suatu metode pembelajaran. Adapun faktor yang mempengaruhi penggunaan metode pembelajaran adalah:
1) Tujuan Metode yang digunakan harus mengarah pada tujuan yang ditetapkan, sehingga metode yang digunakan disesuaikan dengan tujuan yang dicapai. 2) Peserta didik dengan berbagai kematangannya 16
http://en.wikibooks.org/wiki/Speed_reading#SQ3R, Kamis, 4 Maret 2010. 10.30. http://www.ncsu.edu/counseling_center/resources/academic/study%20skills/reading/ sq3r.htm, Kamis, 4 Maret 2010. 10.30. 18 http://www.startspeedreading.com. Kamis, 4 Maret 2010. 10.30. 19 http://www.atprima,com/studyout,htm. Kamis, 4 Maret 2010. 11.00. 17
17
Peserta didik mempunyai latar belakang kehidupan, aspek biologis, intelektual dan psikologi yang berbeda-beda, sehingga guru menyesuaikan kondisi atau keadaan tersebut dengan pemilihan metode di kelas. 3) Fasilitas dengan berbagai kualitas dan kuantitas Dalam setiap sekolah mempunyai kelengkapan dan jumlah fasilitas pengajaran yang berbeda-beda, sehingga guru menyesuaikan kondisi dengan pemilihan metode dikelas. 4) Pribadi guru serta kematangan profesional yang berbeda Guru mempunyai latar belakang pendidikan, kepribadian, dan semangat dalam mengajar yang berbeda-beda, sehingga metode apapun yang digunakan kuncinya ada pada guru. 20 Berdasarkan faktor-faktor diatas merode SQ3R dapat menjadi salah satu pilihan metode pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar. 3. Hasil belajar a. Pengertian hasil belajar Menurut Charles E. Skinner mengatakan bahwa measurement and evaluation in education are primarily concerned with the gathering of evidence of pupil growth that will make it posible to evaluate the outcomes of instruction and learning. 21 Pengukuran dan penilaian evaluasi dalam pendidikan adalah hal yang utama mengenai perkiraan bukti perkembangan peserta didik yang mungkin dapat menilai hasil pengajaran dan pembelajaran.
20
Mushobikhatun, “Keefektifan Metode SQ3R Pada Pembelajaran Konsep Sistem Ekskresi Di Madrasah Aliyah Al Asror Gunungpati Semarang”, Skripsi Fakultas MIPA UNNES (Semarang: Perpustakaan UNNES, 2008), hlm. 9. 21 Charles E. Skinner, Essentials Of Educational Psychology, (Tokyo: Maruzen Company, 1958), hlm. 439.
18
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 22 b. Macam-macam hasil belajar Klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yaitu : 1) Ranah Kognitif Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. 23 Sebagai contoh pengetahuan atau ingatan adalah menghapal nama-nama ilmiah dalam biologi. Hasil belajar berupa pemahaman
peserta didik mampu
menjelaskan dengan susunan kalimat sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya. Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongret atau situasi khusus bisa disebut juga penerapakan abstraksi (ide, petunjuk khusus, teori) dalam situasi baru. 24 Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagianbagian sehingga jelas hirarkinya atau susunannya. 2) Ranah Afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar. Reciving/attending yakni semacam kepekaan, kesadaran
dalam menerima rangsang
(stimulan) yang datang dari luar kepada peserta didik dalam bentuk masalah, situasi dan gejala. Responding/ jawaban yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar atau menjawab stimulan yang datang dari luar kepada dirinya. Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai terhadap gejala atau stimulan. Organisasi adalah pengembangan nilai kedalam satu sistem organisasi. 22
Karakteristik
nilai
atau
internalisasi
nilai
yakni
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999), hlm. 22. 23 Ibid. 24 Ibid., hlm. 25.
19
keterpaduan semua sistem yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. 25 Tipe hasil belajar afektif tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku seperti perhatianya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru, kebiasan belajar dan hubungan sosial. 3) Ranah Psikomotoris Tipe hasil belajar ranah psikomotoris berkenaan dengan ketrampilan atau kemampuan bertindak setelah ia menerima pengalaman belajar tertentu. 26 Dari ketiga ranah dapat juga dipaparkan dalam contoh aktifitas peserta didik seperti dalam Tabel 2.2 sebagai berikut: Tabel 2.2. Contoh aktifitas peserta didik dalam klasifikasi hasil belajar No 1.
Kognitif Peserta
didik
Afektif 1. Keinginan
Psikomotoris
untuk
belajar
1. Bertanya kepada
menguasai
lebih tinggi
materi
pelajaran tentang rutininitas
masalah makanan
pencernaan
yang dilakukan sehari-hari
sehat serta dapat
makanan
yaitu
menyusun
manusia seperti
makanan dan minuman.
karena materi
kebutuhan
akan
guru
tentang
menu
seimbang.
zat-zat makanan. 2.
Memahami
Mampu
merawat
fungsi
organ
pencernaan
serta
dalam
sistem
pencegahan
penyakit
pencernaan
ditimbulkan
pada
manusia
pencernaan.
organ
kemampuan yang sistem
Memberikan penyuluhan sosialisasi
yang mungkin terjadi pencernaan.
Ibid., hlm. 30. Ibid., hlm. 31.
26
tentang
pencegahan penyakit pada
25
atau
sistem
20
Hasil belajar yang diukur dalam penelitian kali ini adalah hasil belajar ranah kognitif dari soal evaluasi dan ranah afektif dari penilaian diskusi. c. Instrumen evaluasi hasil belajar Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan guru yang berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peseta didik yang mengikuti proses pembelajaran. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan peserta didik dapat dilakukan beragam teknik, baik berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Adapun macam-macam instrumen evaluasi hasil belajar yaitu: 1) Penilaian unjuk kerja Data penilaian unjuk kerja adalah skor yang diperoleh dari pengamatan yang dilakukan terhadap penampilan peserta didik dari suatu kompetensi. Skor diperoleh dengan cara mengisi format penilaian unjuk kerja yang dapat berupa cek list atau skala penilaian. 2) Penilaian sikap Data penilaian sikap bersumber dari catatan harian peserta didik berdasarkan pengamatan/observasi guru mata pelajaran. Data hasil pengamatan guru dapat dilengkapi dengan hasil penilaian berdasarkan pertanyaan langsung dan laporan pribadi. Catatan guru mata pelajaran menggambarkan sikap atau tingkat penguasan peserta didik berkaitan dengan pelajaran yang ditempuhnya dalam bentuk kalimat nasatif. Demikian juga catatan dalam kolom deskripsi perilaku, menggambarkan perilaku peserta didik yang perlu mendapat penghargaan/pujian atau peringatan. 3) Penilaian tertulis
21
Data penilaian tertulis adalah skor yang diperoleh peserta didik dari hasil berbagia tes tertulis yang diikuti peserta didik. Soal tes tertulis dapat berbentuk pilihan ganda. Skor penilaian yang diperoleh dengan menggunakan berbagai bentuk tes tertulis perlu digabung menjadi satu kesatuan nilai penguasaan kompetensi dasar dan standar kompetensi mata pelajaran. Dalam proses penggabungan dan penyatuan nilai, data yang diperoleh dengan masing-masing bentuk soal tersebut juga perlu diberi bobot, dengan mempertimbangkan tingkat kesukaran dan kompleksitas jawaban. 4) Penilaian proyek Data penilaian proyek meliputi skor yang diperoleh dari tahaptahap: perencanaan/persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian data/laporan. 5) Penilaian produk Data penilaian produk diperoleh dari tiga tahap: yaitu persiapan, tahap pembuatan (produk) dan tahap penilaian (appraisal). Informasi
tentang
data
penilaian
produk
diperoleh
dengan
menggunakan cara holistik atau cara analitik. Cara holistik guru menilai hasil produk peserta didik berdasarkan kesan keseluruhan produk dengan menggunakan kreteria keindahan dan kegunaan produk. Sedangkan analitik guru menilai hasil produk berdasarkan tahap proses pengembangan, yaitu mulai dari tahap persiapan, pembuatan, dan penilaian. 6) Penilaian portofolio Data penilaian portofolio peserta didik berdasarkan dari hasil kumpulan informasi yang telah dilakukan oleh peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Komponen penilaian postofolio meliputi: catatan guru, hasil pekerjan peserta didik, dan profil perkembangan peserta didik. Hasil profil perkembangan peserta didik mampu memberi skor berdasarkan
22
gambaran perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik pada selang waktu tertentu. Ketiga komponen ini dijadikan suatu informasi tentang tingkat kemajuan atau penguasan kompetensi peserta sebagai hasil dari proses pembelajaran. 7) Penilaian diri Data penilaian diri adalah data yang diperoleh dari hasil penilaian
tentang
kemampuan,
kecakapan,
atau
penguasaan
kompetensi tertentu yang dilakukan oleh peserta didik sendiri sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pada taraf
awal, hasil penilaian diri yang dilakukan oleh
peserta didik tidak dapat langsung dipercayai dan digunakan dengan alasan pertama karena peserta didik belum terbiasa dan terlatih, sangat terbuka kemungkinan bahwa peserta didik banyak melakukan kesalahan dalam penilaian dan yang kedua ada kemungkinan peseta didik sangat subjektif dalam melakukan penilaian, karena terdorong oleh keinginan untuk mendapatkan nilai yang baik. 27 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian sikap dalam nilai diskusi dan penilaian tertulis dalam nilai evaluasi. d. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar Pada dasarnya hasil belajar merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu. Beberapa faktor tersebut sangat penting untuk dikenalkan kepada peserta didik dengan tujuan untuk membantu mencapai hasil yang sebaikbaiknya. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Abu Ahmadi yaitu: 1) Faktor-faktor stimulasi belajar. Segala sesuatu di luar individu yang merangsang individu untuk 27
mengadakan
reaksi
atau
perbuatan
belajar.
Yang
Martinis Yamin dan Maisah, Manajemen Pembelajaran Kelas, (Jakarta: Gaung Persada, 2009), hlm. 213-219.
23
dikelompokkan dalam faktor stimulasi belajar antara lain; Panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas, suasana lingkungan eksternal. 2) Faktor-faktor metode balajar. Metode belajar yang dipakai guru sangat mempengaruhi metode belajar yang dipakai oleh peserta didik, faktor-faktor metode belajar menyangkut hal-hal berikut; kegiatan berlatih atau praktek, overlearning dan drill, resitasi belajar, pengenalan tentang hasil belajar, belajar dengan keseluruhan dan dengan bagian-bagian, penggunaan modalitet indera, bimbingan dalam belajar, kondisikondisi intensif. 3) Faktor-faktor individual. Faktor-faktor individu meliputi; kematangan, faktor usia kronologis, perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani, dan motivasi. 28 4. Sistem pencernaan makanan kelas XI semester II a. Zat-zat makanan Zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara
jaringan,
serta
mengatur
proses-proses
kehidupan.
Sedangkan makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukan ke dalam tubuh. 29
1) Karbohidrat
28
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), hlm. 139-144. 29 Sunita Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umat, 2006), hlm. 3.
24
Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung unsur karbon (C), hidrogen ( H), dan oksigen (O). 30 Dalam
Tabel
2.3
akan
dipaparkan
jenis
karbohidrat
berdasarkan gugus gula, contoh serta sumber pada bahan makanan. Tabel 2.3. Jenis karbohidrat berdasarkan jumlah gugus gula. Jenis karbohidrat Berdasarkan Jumlah gugus gula Monosakarida
Disakarida
Polisakarida
Sumber
Nama Glukosa
Gula. Darah
Fruktosa
Buah, madu
Galaktosa
Susu
Sukrosa
Tebu, bit
Laktosa
Susu
Maltosa
Hasil pencernaan
Zat pati, zat tepung
Beras, umbi-umbian
Glikogen
Otot, hati
Beberapa fungsi karbohidrat adalah: a) Sumber energi, karbohidrat adalah sumber utama energi. sebagian karbohidrat dalam sirkulasi darah berbentuk glukosa untuk kebutuhan energi segera, sebagian disimpan dalam bentuk glikogen sebagai cadangan makanan. b) Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, kususnya monosakarida dan disakarida. c) Mengatur metabolisme lemak. 31 d) Menjaga keseimbangan asam dan basa, dan pembentukan struktur sel, jaringan, dan organ tubuh. e) Laktosa membantu penyerapan kalsium f) Ribosa adalah monosakarida yang mempunyai 5 atom karbon yang merupakan komponen penting dalam asam nukleat. 32 30
Kus Irianto, Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis, (Bandung: Yrama Widya, 2004), hlm. 116. 31 Sunita Almatsier, op.cit., hlm. 42-43.
25
2) Lemak Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal lemak berbentuk padat dan minyak berbentuk cair pada suhu ruang. Menurut stuktur kimianya lemak terdiri dari gliserol dan asam lemak. Sedangkan klasifikasi lemak yang terdiri dari lemak sederhana, lemak campuran dan lemak asli akan dipaparkan dalam Tabel 2.4. Tabel 2. 4. Klasifikasi lemak Nama Lemak Jenis
Lemak sederhana Lemak Minyak
Lemak campuran Fosfolifid Lipoprotein
Lemak asli Asam lemak Strerol Kolesterol
Lemak mempunyai beberapa peran penting yaitu : a) Merupakan sumber energi setelah karbohidrat. b) Sebagai cadangan energi berupa jaringan lemak. c) Lapisan lemak dibawah kulit merupakan insulator sehingga tubuh dapat mempertahankan suhu normal. d) Bantal pelindung organ vital seperti bola mata dan ginjal. e) Pelarut vit A, D, E, dan K. 3) Protein Isilah protein berasal dari kata yunani proteos yang berarti yang utama atau yang didahulukan. Diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda Gerardus Mulder (1802-1880) karena ia perpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme. 33 Untuk lebih memudahkan dalam mempelajari protein dikelompokan, sehingga dipaparkan dalam Tabel 2.5 yaitu jenis dan bahan makanan yang mengandung protein. Tabel 2.5. Jenis dan sumber protein.
32 33
Kus Irianto, op.cit., hlm. 117. Sunita Almatsier, op.cit., hlm. 77.
26
Jenis protein
Sumber
Protein hewani
Ikan, daging, telur.
Protein nabati
Kacang-kacangan, kelapa, sayur-sayuran.
Fungsi protein : a) Mensintesis jaringan untuk pertumbuhan dan memperbaiki sel yang rusak. b) Penyusun struktur komponen sel hidup yang terdapat pada otot, syaraf, tulang, gigi, kulit rambut, kuku. c) Pembentukan antibodi untuk melawan infeksi. 4) Vitamin Istilah vitamin pertama kali digunakan oleh Funk pada tahun 1912 yaitu substansi yang diperlukan untuk kehidupan dengan komposisi yang terdiri atas gugus amin. Ada 12 vitamin yang penting dalam nutrisi manusia. Vitaminvitamin ini diberi identifikasi dengan huruf dan juga memiliki namanama kimiawi dapat dilihat pada Tabel 2.6. Tabel 2.6. Macam-macam vitamin, rumus kimia, sumber, fungsi dan akibat kekuranganya. 34 No 1.
2.
Nama Vitamin A
Rumus kimia
Sumber
Fungsi
C 20 H 30 O
Pertumbuhan sel epitel, regenerasi rodopsin diretina.
B1
C 12 H 17 O
Minyak ikan, mentega, hati, sayuran berwarna hijau atau kuning Ragi, kulit ari beras, hati, jantung, wortel, dan gandum.
Metabolisme karbohidrat, penyerapan air dan lemak.
Beri-beri, selera makan berkurang, dan terhentinya pertumbuhan.
Ragi, telur, hati, ginjal, jantung, dan otak.
Metabolisme makanan, pertumbuhan rangsang syaraf mata
Keilosis, katarak, terganggunya pertumbuhan
N4 S
3.
B2
C 12 H 19 O 6 N 4
34
George H. Fried dan George J. Hademenos, Erlangga, 2005), hlm. 191.
Akibat kekurangan Hemerolopia, frinoderma, karato-nalasi, seraftalmia
Teori dan soal-soal Biologi, (Jakarta:
27
4.
B6
C 8 H 12 O 2 N
Sayuran, ragi, hati, ginjal, daging, susu, kuning telur, ikan.
Pembuatan darah, koenzim dalam proses metabolisme.
Anemia, terhadap rangsang
5.
B 11
C 19 H 19 O 6 N
Pembentukan sel darah merah, antianemia pernisiosa.
Anemia pernisiosa.
6.
B 12
C 63 H 90 N 14
Hati, sayuran, ragi, ginjal, daging, biji gandum, lemon pisang. Daging, unggas, ikan, telur, susu, keju, hati, udang. Ragi, hati, ginjal, kuning telur, susu, sayuran
Pertumbuhan dan pembentukan sel darah
Anemia pernisiosa.
Koenzim untuk metabolisme karbohidrat, protein dan lemak Pertumbuhan dan perbanyakan sel, perombakan karbohidrat Pertumbuhan dinding kapiler, pembentukan syaraf kolagen Mengandung kadar kapur dan fosfor, mengatur osifikasi Mencegah pendarahan membantu proses pembelahan sel Pembentukan protombin
Dermatitis, kurang nafsu makan
O 14 Pco 7.
Biotin
C 10 H 16 O 3 N 2
S
8.
Niasin
C 8 H 6 NO 2 N
Kentang, tomat, bayam, hati, ragi
9.
C
CH 8 O 6
Sayuran, buahbuahan, hati ginjal
10.
D
C 28 H 44 O
11.
E
C 29 H 50 O 2
12.
K
C 21 H 46 O 2
Minyak ikan, kuning telur, susu, mentega, ragi Taoge, susu, daging, kuning telur, hati, dan ginjal Bayam, kangkung, kubis, daging, hati, kacang kedelai, taoge, Bakteri usus
Pelagra, dermatitis, diare, dimensia Skorbut perdarahan dibawah kulit Rakitis, gangguan penulangan Kemandulan, keguguran, kematian embrio Darah sukar membeku
5) Mineral dan air Mineral merupakan zat kimia yang terdapat didalam bahan makanan. Mineral dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit. Dalam tubuh manusia membutuhkan berbagai macam mineral baik yang berasal dari bahan makanan hewani maupun nabati, oleh karena itu macam-macam mineral, fungsi serta sumbernya akan dijabarkan dalam Tabel 2.7 sebagai berikut:
peka
28
Tabel 2. 7. Macam-maacam mineraal, fungsi seerta sumberrnya. Mineral
Fungsi
Sumber
Calciuum (Ca), atauu zat kappur
- Untuk membekukan m darah d - Untuk peembentukan tu ulang dan gigi Untuk kesehatan k setiap s jaringan Untuk men ngatur keseimbanngan proses meetabolisme Untuk membeentuk hemoglobiin Untuk meemproduksi energi e otot dan syyaraf
Susu, telur, keju, wortel, dan kkol
Sulphuur (S), atauu beleraang Iodium m (I) Ferrum m (Fe), atauu zat besi Phosppor (P)
Semuua makanan berprootein Hasil laut (ikan)
yang
Daginng, keju, teluur, dan sayurran hijau Susu, telur, dan sayuran hijau
Air berfuungsi sebagai zat pelaarut, menjagga suhu tubbuh dan membbuang zat sisa s dengann melarutkaannya ke daalam bentuuk urine. Dalam m sehari, miinimal kita memerlukaan 4 liter aair, bila kekkurangan air dappat menyebabkan dehiddrasi. b. Sistem peencernaan manusia m Aggar sari maakanan yangg terdapat dalam makkanan berguuna bagi tubuh, maaka makanaan itu harus dicerna teerlebih dahhulu. Selam ma dalam proses penncernaan makanan m dihhancurkan menjadi m zatt-zat sederhhana dan dapat diseerap oleh tubbuh. 1. 2. 2 3. 3 4. 4 5. 6. 7. 7 8. 9. 9 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 2 21. 2
Kelenjar luudah Parotis Submandiibularis (bawah rahang) Sublinguaalis (bawah lidahh) Rongga m mulut Tekak / Faaring Lidah Kerongkonngan / Esofaguus Pankreas Lambung Saluran paankreas Hati Kantung eempedu Usus dua bbelas jari (duoddenum) Saluran em mpedu Usus teball / Kolon Kolon dataar (tranverse) Kolon naikk (ascending) Kolon turuun (descending)) Usus penyyerapan (ileum) Sekum
29
22. Umbai cacing 23. Poros Usus/ Rektum 24. Anus
Gambar 2.1. Organ sistem pencernaan 35 1) Rongga mulut Pada rongga mulut makanan dicerna secara mekanik dan kimiawi. Proses pencernaan didalam mulut dibantu beberapa alat cerna antara lain gigi, lidah, kelanjar ludah (dibahas pada kelenjar pencernaan). a) Gigi Gigi tertanam dalam rahang dan dilindungi oleh gusi. Berdasarkan fungsinya gigi dibedakan menjadi empat yaitu: gigi seri (incicivus), gigi taring (caninus), gigi geraham depan (premolar), dan gigi geraham belakang (molar).
Gambar 2.2. Struktur gigi. 36 Gigi susu berjumlah 20 dengan rumus: P
M
C
I
I
C
M
P
0
2
1
2
2
1
2
0
0
2
1
2
2
1
2
0
P
M
C
I
I
C
M
P
Gigi dewasa berjumlah 32 dengan rumus: 35
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaan Rabu, 16 September 2009 10.00. Http://Images.Google.Co.Id/Imgres?Imgurl=Http://4.Bp.Blogspot.Com. Selasa 5 Januari 2010.10.00. 36
30
P
M
C
I
I
C
M
P
3
2
1
2
2
1
2
3
3
2
1
2
2
1
2
3
P
M
C
I
I
C
M
P
b) Lidah Lidah mempunyai beberapa fungsi yaitu: membantu mengaduk makanan yang ada didalam rongga mulut, membantu mendorong
makanan
pada
waktu
menelan,
membantu
membersihkan mulut, sebagai indra pengecap. 2) Tekak (faring) Merupakan saluran yang panjangnya ± 12 cm. Terletak pada dasar tengkorak yang bergabung ke dalam esofagus setinggi kartilago krikodea. 37 Lubang ini disebut dengan glotis, sedangkan klepnya dinamakan epiglotis yang berfungsi untuk mencegah makanan masuk kedalam saluran pernapasan dan memasukkan makanan kedalam kerongkongan. 3) Kerongkongan ( Esofagus) Panjang ± 25-30 cm. Pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan. Masuknya makanan
dari kerongkongan ke lambung
disebabkan oleh gerak peristaltik, gerak ini ditimbulkan oleh gerakan otot polos memenjang dan otot polos melingkar. 4) Lambung ( ventrikulus) Lambung adalah bagian dari saluran pencernaan berupa kantung besar terletak didalam rongga perut disebelah bawah tulang rusuk terakhir agak ke kiri.
37
Soewolo, Fisiologi Manusia, (Malang: Univ. Negeri Malang ), hlm. 306.
31
Gambar 2.3. Lambung. 38 Fungsi HCl (asam klorida) a) Mengubah pH dalam lambung menjadi lebih asam, hal ini menyebabkan kuman yang masuk bersama makanan akan mati. b) Mengaktifkan enzim yang dihasilkan oleh getah lambung. c) Mengatur, membuka dan menutupnya klep antara lambung dan usus dua belas jari. d) Merangsang sekret getah lambung. 5) Usus halus Panjang usus halus sekitar ± 2,5 m, usus terbagi menjadi tiga bagian yaitu: Usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (yeyenum), usus penyerapan (ileum). 6) Usus besar Usus besar terdiri dari usus tebal (kolon) dan usus poros (rektum). Makanan yang kita makan tidak semua masuk kedalam ilium, makanan yang tidak diserap ini akan masuk kedalam kolon, dan di dalam kolon sisa makanan akan dibusukkan oleh bakteri Escherichia coli selain itu pada kolon juga terjadi pengaturan kadar air. Apabila lambung terisi makanan maka akan timbul rangsangan dari lambung yang diteruskan kekolon yang disebut rangsangan gastrokolik. Rangsangan ini menyebabkan timbulnya dorongan untuk buang air besar (defekasi).
38
http://www.ency.tcv.pl/id/wiki/lambung.html. Selasa, 5 Februari 2010.10.00.
32
7) Rektum (Poros usus) Rektum merupakan bagian akhir dari usus besar. Rektum adalah saluran yang panjangnya 10 cm terbawah dari usus tebal. Sisa-sisa pencernaan yang telah melalui proses reabsorbsi dan pembusukan disebut feses. Feses dari usus besar masuk ke dalam saluran rektum. 8) Anus Anus adalah lubang yang merupakan muara akhir dari saluran pencernaan. Dinding anus terdiri dari otot polos dan otot lurik.
c. Kelenjar pencernaan 1) Kelenjar ludah Kelenjar ludah terdapat di dalam rongga mulut. Kelenjar ini berjumlah tiga pasang yaitu: a) Glandula parotis, kelenjar ludah dekat dengan telinga. Kelenjar ini menghasilkan getah yang mengandung air saja. b) Glandula submaksilaris (kelenjar ludah bawah rahang atas) kelenjar ini menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir. c) Glandula sublingualis (kelenjar ludah bawah lidah) kelenjar ini menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir. 2) Hati Hati merupakan kelenjar pencernaan besar yang terdapat di dalam tubuh. Bobot hati orang dewasa sekitar ± 1,5 kg dengan ketebalan sekitar 5 cm, berwarna coklat kemerahan terletak didalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Fungsi hati antara lain: a) Memproduksi protein plasma (albumen, fibrinogen, protombin). b) Fagositosis mikroorganisme dari eritrosit dan leukosit yang sudah tua dan rusak. c) Memproduksi cairan empedu. 3) Pankreas
33
Kelenjar yang memanjang terdapat dibelakang lambung. Pankreas berfungsi untuk mengekskresikan enzim pencernaan dan hormon serta mengatur kadar glukosa didalam darah. Insulin dapat menurunkan kadar glukosa darah melalui empat cara yaitu: a) Insulin merangsang sel-sel tubuh untuk menyerap lebih banyak glukosa darah. b) Insulin meningkatkan kecepatan reaksi respirasi seluler yang menggunakan glukosa. c) Insulin merangsang hati untuk mengabsorpsi glukosa darah. d) Insulin merangsang sel-sel lemak untuk mengambil glukosa dan mengubahnya menjadi gliserol. Di dalam sistem pencernaan manusia disamping melibatkan organ pencernaan dan kelenjar pencernaan juga melibatkan beberapa enzim yang akan dijelaskan dalam Tabel 2.8 enzim-enzim pencernaan sebagai berikut. Tabel 2.8 Enzim- enzim pencernaan No
Sumber dan enzim
1.
Kelenjar ludah Ptialin (amilase saliva) Lambung Pepsin
2.
3.
Renin Lipase Pankreas Amilase pankreas Lipase Tripsin
Substrat (zat yang diolah)
Tempat kerja Mulut
Hasil
Pati
Maltosa dan Monosakartida
Protein, pepsinogen kaseinogen lemak
Polipeptida ( proteosa dan pepton) Kasein Asam lemak/gliserol
Pati
Disakarida
Lemak
Gliserida, gliserol
Lambung
Usus halus
asam
lemak,
Kimotripsin Protein polipeptida 4. 5.
Hati Empedu (pengemulsi) Usus halus Aminopeptidase Tripeptidase
Globula lemak Polipeptida -
dan
Polipeptida kecil Polipeptida yang lebih kecil Asam amino
Usus halus
Usus halus
34
Dipeptidase Maltase Laktosa Sukrosa Enterokinase Fosfatase
Dipeptida Maltosa Laktosa Sukrosa -
Glukosa Glukosa Galaktosa -
d. Kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan manusia a) Diare; suatu keadaan dimana aliran feses dari perut ke usus terlalu cepat sehingga defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang banyak mengandung air, diare dapat disebabkan karena stres, diet yang jelek dan makanan yang dapat menimbulkan iritasi pada dinding usus. b) Konstipasi (sembelit); terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat sehingga air sudah banyak diserap oleh usus. Menyebabkan feses menjadi keras dan kering. Penyebabnya adalah kurangnya makanan yang berserat atau terlalu banyak mengkonsumsi daging. c) Periontitis (radang selaput rongga perut); yaitu infeksi pada selaput rongga perut (peritonium). d) Apendeksitis; yaitu radang pada umbai cacing (apendiks) e) Kolik; timbulnya rasa nyeri pada lambung karena adanya salah cerna misalkan karena makan terlalu banyak atau pengaruh alkohol dan cabe. f) Ulkus; radang pada dinding lambung yang disebabkan oleh produksi getah lambung (khususnya HCl) tinggi sedangkan makanan yang masuk sedikit. g) Parontitis; infeksi pada kelenjar parotis, sering disebut juga penyakit gondok. 39
e. Peranan metode SQ3R terhadap peningkatan hasil belajar
39
Kus Irianto, op.cit., hlm. 193-196.
35
Berdasarkan hasil penelitian mushobikatun pada materi sistem ekresi metode SQ3R dapat meningkatkan hasil belajar dilihat dari tandatanda sebagai berikut: 1) Kesiapan (readness) untuk belajar. Kesiapan pada dasarnya merupakan kapasitas (kemampuan potensial) fisik maupun mental untuk belajar, disertai harapan ketrampilan yang dimiliki dan latar belakang belajar untuk mengerjakan sesuatu. Jika individu ingin mempelajari sesuatu, ia harus mempunyai latar belakang kemampuan untuk melakukan dan memperoleh harapan ketrampilan tertentu yang akan diambil sesudah. 2) Retensi Retensi adalah semacam kemampuan hasil belajar yang bersifat permanen. Jika individu mempunyai kemampuan yang menempel secara “permanen” maka dapat dikatakan bahwa hasil tersebut mampu retensi. Makin lama kemampuan itu menempel, maka dapat dikatakan bahwa retensinya cukup tinggi. 3) Internalisasi Kemampuan yang dimiliki dalam hasil belajar benar-benar dihayati, sehingga merupakan bagian pada diri sendiri. Hal ini tercermin dalam penampilan yang dipengaruhi oleh hasil belajar tersebut sehingga individu telah menyukai apa yang telah dipelajari. 4) Transfer Transfer adalah semacam kemampuan mengalihkan apa yang telah dipelajari kedalam situasi baru. Jika individu telah memahami suatu prinsip, kemudian dapat mengalihkan kedalam situasi kehidupan, maka ini berarti individu tersebut mampu mentransfer apa yang telah dipelajari. 40
B. Kajian Pustaka
40
Mushobikhatun, op.cit., hlm. 11.
36
Kajian pustaka merupakan penelusuran pustaka berupa buku, hasil penelitian, karya ilmiah ataupun sumber lain yang dijadikan penulis sebagai rujukan atau perbandingan terhadap penelitian yang penulis laksanakan. Dalam hal ini penulis mengambil beberapa sumber sebagai rujukan perbandingan yaitu : 1. Skripsi yang disusun oleh Mushobikhatun (Nim : 4401404035) pada tahun 2008, mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Keefektifan Metode SQ3R Pada Pembelajaran Konsep Sistem Ekskresi Di Madrasah Aliyah Al Asror Gunungpati Semarang”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono, penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap kondisi yang dikendalikan, oleh karena itu, dalam penelitian eksperimen ada perlakuan dan adanya kelompok kontrol. Metode analisis data hasil belajar menggunakan uji normalitas dan uji kesamaan dua varians, keaktifan peserta didik diperoleh melalui lembar observasi sedangkan data hasil kuesioner peserta didik dianalisis secara deskretif presentatif. Hasil belajar peserta didik yang diperoleh melalui tes awal dan tes akhir menunjukkan bahwa selisih tes awal dan tes akhir kedua kelompok tersebut berbeda. Hasil belajar peserta didik pada konsep sistem ekskresi yang pembelajarannya mengunakan SQ3R lebih baik dibandingkan dengan yang menggunakan metode konvensional. 41 2. Skripsi yang disusun oleh Nita Kurniasari NIM 3301403105 pada tahun 2007, mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Dengan judul “Penggunaan Metode
Survey,
Question,
Read,
Recite,
Review,
(SQ3R)
Dalam
Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Pokok Bahasan Sistem Perekonomian Indonesia Pada Peserta didik Kelas VIII SMP NU 01 Muallimin Weleri Tahun Pelajaran 2006/2007”. Metode yang digunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan 41
Mushobikhatun, Keefektifan Metode SQ3R Pada Pembelajaran Konsep Sistem Ekskresi Di Madrasah Aliyah Al Asror Gunungpati Semarang, Skripsi Fakultas MIPA UNNES (Semarang: Perpustakaan UNNES, 2008), t.d.
37
tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih professional. Hasil penggunaan metode
SQ3R yang diperoleh siklus I : 30% ingatan, 35%
pemahaman, 35% aplikasi sedangkan siklus II : 40% ingatan, 30% pemahaman, 30% aplikasi. Metode analisis data deskriptif dengan membandingkan hasil belajar peserta didik sebelum tindakan dengan hasil belajar setelah tindakan, variable yang dianalisis yaitu nila rata-rata tiap peserta didik, ketuntasan belajar secara individual, ketuntasan belajar secara klasial. Pada siklus I nilai rata-rata peserta didik 66,95% dengan presentasi ketuntasan belajar secara klasial 78,05% sedangkan pada siklus II nilai ratarata peserta didik 73,38% dengan presentasi ketuntasan belajar secara klasial 87,80%. 42 C. Hipotesis Tindakan Penerapan metode pembelajaran SQ3R dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA YATPI Godong-Grobogan pada materi pokok sistem pencernaan makanan.
42
Nita Kurniasari, Penggunaan Metode Survey, Question, Read, Recite, Review, (SQ3R) Dalam Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Pokok Bahasan Sistem Perekonomian Indonesia Pada Peserta didik Kelas VIII SMP NU 01 Muallimin Weleri Tahun Pelajaran 2006/2007, Skripsi Fakultas MIPA UNNES (Semarang: Perpustakaan UNNES, 2007), t.d.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMA YATPI Godong - Grobogan dengan jumlah peserta didik 33 orang dengan komposisi 11 anak laki-laki dan 22 anak perempuan.
B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2009/2010 peserta didik kelas XI SMA YATPI Godong-Grobogan. Penulis akan menggunakan waktu penelitian selama 2 bulan yaitu minggu ke empat bulan Desember 2009 s/d minggu ke empat bulan Februari 2010. Waktu penelitian ini terhitung mulai peneliti melakukan observasi dan meminta izin ke pihak sekolah hingga selesainya proses penelitian tindakan kelas dan permohonan surat pengesahan penelitian.
C. Kolaborator Kolaborator dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan orang yang bekerja sama dan membantu mengumpulkan data-data penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti. Pada penelitian ini, yang menjadi kolaborator adalah Ibu Sri Haryanti, selaku guru mata pelajaran biologi kelas XI IPA di SMA YATPI Godong-Grobogan.
D. Metode Pengumpulan Data Dasar untuk tercapainya suatu penelitian, maka diperlukan data yang mempunyai validitas yang tinggi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode yaitu: 1. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip nilai, buku, surat kabar, notulen, rapat, 39
40
agenda dan sebagainya. 1 Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang hasil belajar peserta didik pada materi pokok sistem pencernaan makanan dan menghimpun data yang berkaitan dengan catatan-catatan, seperti data tentang visi dan misi sekolah, struktur organisasi, jadwal pembelajaran biologi, daftar nama
peserta didik yang dijadikan subjek
penelitian, keadaan peserta didik dan guru di SMA YATPI
Godong-
Grobogan serta pengambilan gambar peserta didik dalam pembelajaran menggunakan metode pembelajaran SQ3R. 2. Metode Wawancara Wawancara adalah alat pengumpulan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan lisan untuk dijawab secara lisan pula. 2 Metode ini digunakan untuk memperoleh dan melengkapi data-data yang belum diperoleh dari dokumentasi. 3. Metode Observasi Menurut S. Margono, observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian. 3 Dengan menggunakan metode ini, penulis secara langsung dapat mengetahui tentang gejala atau peristiwa yang diamati, seperti proses belajar mengajar biologi menggunakan metode pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review), keadaan peserta didik, keadaan guru, dan lain-lain. 4. Metode Tes Tes adalah seperangkat rangsangan (stimulan) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. 4 Metode ini digunakan untuk memperoleh hasil belajar peserta didik baik secara individu maupun kelompok.
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), Cet.12, edisi revisi V, hlm. 206. 2 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), hlm. 179. 3 Ibid, hlm. 173. 4 Ibid, hlm. 184.
41
E. Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar peserta didik meningkat. 5 Penelitian tindakan ini dilaksanakan selama dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Model penelitian tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah model spiral dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan. Dimana setiap siklus tersebut terdiri 4 tahapan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. 6
Permasalahan Siklus I
Permasalahan baru hasil refleksi
Perencanaan Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan I
Refleksi I
Pengamatan/ Pengumpulan Data I
Perencanaan Tindakan II
Pelaksanaan Tindakan II
Refleksi II
Pengamatan/ Pengumpulan Data II
Siklus II
Apabila permasalahan belum terselesaikan
Dilanjutkan ke siklus berikutnya
Gambar. 3.1. Siklus penelitian tindakan kelas (PTK) Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini terdiri atas 2 siklus, yaitu:
5
Zaenal Aqib, dkk, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SMP, SMA, SMK, (Bandung: CV. Yrama Widya, 2008), hlm. 3. 6 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), hlm. 74.
42
Siklus I Siklus I ini terdiri atas; Perencanaan 1. Peneliti menerangkan metode SQ3R. 2. Merancang silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran di kelas. 3. Pembentukan kelompok secara acak. 4. Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pembelajaran seperti buku paket dan pertanyaan diskusi. 5. Pengamatan pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode SQ3R. 6. Menyiapkan lembar penilaian pelaksanaan diskusi dan presentasi. 7. Menyiapkan Lembar evaluasi peserta didik beserta kunci jawabannya untuk siklus I. 8. Menyiapkan pendokumentasian selama proses penelitian berlangsung. Pelaksanaan Tindakan 1. Peneliti menjelaskan kepada guru biologi tentang metode pembelajaran SQ3R dan cara pembelajarannya pada materi yang akan diajarkan yaitu zat-zat makanan dan sistem pencernaan manusia. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (Standar Kompetensi) yang ingin dicapai pada materi pokok sistem pencernaan makanan pada manusia. 3. Guru membentuk kelompok-kelompok kecil dengan anggota 6-7 orang pada setiap kelompoknya. Pada siklus I pembentukan kelompok secara acak untuk mengetahui kemampuan masing-masing peserta didik. 4. Guru membagikan buku paket dan pertanyaan diskusi tentang zat-zat makanan sesuai sub bab yang mereka dapat yaitu kelompok 1, membahas karbohidrat, kelompok 2. Lemak, kelompok 3. Protein, kelompok 4. Vitamin, dan kelompok 5. Mineral & air. 5. Peserta didik belajar menggunakan metode SQ3R yaitu langkah survey, question, read. Dimana peserta didik diberi beberapa buku paket untuk
43
mencari, membaca, serta menjawab pertanyaan yang mungkin diberikan kelompok lain maupun pertanyaan dari peneliti. 6. Setiap kelompok melakukan diskusi kecil serta membuat
rangkuman
materi yang nanti akan dipresentasikan di depan kelas. 7. Langkah recite dan review
yaitu pada saat perwakilan kelompok
mempresentasi hasil diskusi, kelompok lain memberikan pertanyaan. 8. Guru memberikan kesimpulan hasil diskusi sehingga peserta didik lebih memahami materi . 9. Peneliti dan guru menilai hasil diskusi dan soal evaluasi sebagai hasil belajar peserta didik. Pengamatan 1. Guru bekerja sama dengan peneliti mengawasi aktivitas kelompok peserta didik dan mengamati tingkat keberhasilan peserta didik dalam menyelesaikan tugas. 2. Guru secara partisipatif mengamati jalannya proses pembelajaran. 3. Mengamati peserta didik saat menyelesaikan pertanyaan diskusi per kelompok. 4. Mengamati komunikasi dan kerjasama peserta didik dalam kelompok. 5. Mengamati keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. 6. Peneliti melakukan diskusi dengan guru berkaitan kelemahan yang mungkin terjadi sehingga tidak terulang di siklus berikutnya serta menemukan solusi perbaikan. Refleksi 1. Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat kesimpulan sementara terhadap pembelajaran yang terjadi pada siklus I. 2. Menganalisis dan mendiskusikan nilai diskusi dan nilai soal evaluasi pada pembelajaran siklus I untuk melakukan perbaikan pada pelaksanaan siklus II.
44
Siklus II Pada prinsipnya, semua kegiatan yang ada pada siklus II hampir sama dengan kegiatan pada siklus I, siklus II merupakan perbaikan dari siklus I, terutama didasarkan pada hasil refleksi pada siklus I. 1. Tahapannya tetap sama yaitu: perencanaan,
pelaksanaan tindakan,
observasi dan refleksi. 2. Materi pelajaran berkelanjutan. 3. Efektivitas kerja kelompok peserta didik diharapkan semakin tinggi. 4. Pada tahap tindakan ada penambahan dan pengurangan kegiatan yang dijabarkan sebagai berikut : a. Pada siklus I pembagian kelompok secara acak tanpa melihat tingkat kecerdasan atau hasil evaluasi peserta didik, sehingga terjadi penumpukan peserta didik yang tergolong pandai. Pada siklus II guru membagi peserta didik menjadi 5 kelompok secara heterogen (campuran)
sesuai
dengan
tingkat
kecerdasannya.
Dengan
mempertimbangkan keharmonisan kerja kelompok serta melihat hasil evaluasi siklus I. b. Pada siklus I guru tidak memberikan gambaran umum tentang materi yang akan dipelajari, sehingga peserta didik belum dapat terfokus saat pembahasan diskusi serta sempat membahas sekilas tentang organ pencernaan mausia. Oleh karena itu pada siklus II guru menjelaskan peta konsep tentang sistem pencernaan makanan pada manusia dan diharapkan peserta didik mampu menjelaskan secara urut proses pencernaan makanan pada manusia mulai dari mulut sampai dengan anus. c. Pada siklus I tanpa ada batasan waktu diskusi dalam kelompok, sehingga pada saat presentasi kelompok, melebihi waktu yang ditentukan. Sedangkan pada siklus II peserta didik dituntut mengatur waktu sesuai rencana pembelajaran yaitu diskusi kelompok 25 menit dan presentasi 15 menit.
45
d. Pada siklus I tidak ada pembagian tugas dalam kelompok untuk presentasi, sehingga hanya didominasi satu atau dua peserta didik dalam kelompok, sedangkan pada siklus II peserta didik diarahkan dalam pembagian tugas dalam presentasi sehingga seluruh peserta didik dalam kelompok mempunyai kesempatan untuk berbicara atau menerangkan hasil diskusi kelompok ke kelompok lain. e. Pada siklus I guru hanya berperan aktif atau memberi penjelasan dan penguatan setelah diskusi selasai, tetapi dalam siklus II guru ikut berperan aktif dalam diskusi serta memberikan informasi yang sebenarnya setelah presentasi selasai. Harapannya peserta didik dapat terinspirasi dan mampu menjawab pertanyaan yang bervariasi yaitu dari guru dan temannya.
F. Metode Analisis Data Data hasil pengamatan dan tes diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran dengan metode pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. 1. Data hasil belajar peserta didik Data hasil belajar peserta didik berupa kemampuan memecahkan masalah di analisis dengan cara menghitung rata-rata nilai dan ketuntasan belajar secara klasikal maupun individu. Adapun rumus yang digunakan adalah : a. Menghitung nilai rata-rata. Untuk menghitung nilai rata-rata menggunakan rumus. 7
x=
7
∑x N
Zaenal Aqib, dkk, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK, (Bandung: CV. Yrama Widya, 2008), hlm. 40.
46
Keterangan :
x
= rata-rata nilai
N
= jumlah peserta didik
∑x
= jumlah seluruh nilai
b. Menghitung ketuntasan belajar klasikal. Untuk
menghitung
ketuntasan
belajar
secara
klasikal,
menggunakan analisis deskriptif prosentase dengan perhitungan. 8 Ketuntasan belajar klasikal = Jumlah peserta didik yang tuntas belajar × 100% Jumlah keseluruhan peserta didik Kriteria : Apabila tingkat ketercapaian < 85% maka penerapan
metode
pembelajaran SQ3R pada materi pokok sistem pencernaan manusia belum bisa dikatakan efektif. Apabila tingkat ketercapaian > 85% maka penerapan
metode pembelajaran SQ3R pada materi pokok
sistem pencernaan manusia bisa dikatakan efektif
G. Indikator Keberhasilan Sebagai indikator keberhasilan dari penelitian tindakan kelas ini adalah jika 85% peserta didik telah memperoleh nilai minimal 62 (sesuai ketentuan KKM dari sekolah). 9 Seorang peserta didik dikatakan telah mencapai ketuntasan belajar secara individu apabila peserta didik tersebut telah mencapai ketentuan belajar secara individual dan mendapat nilai ≥ 62 (sesuai
ketentuan dari
sekolah).
8
Ibid, hlm. 41. Hasil wawancara dengan ibu Sri Haryanti guru biologi SMA YATPI Godong-grobogan, yang diperoeh pada hari Senin tanggal 4 Januari 2010. 9
47
Dari indikator tersebut, maka peneliti berharap agar hasil belajar biologi peserta didik dapat mengalami peningkatan setelah dilakukan tindakan. Dengan adanya peningkatan prosentase hasil belajar biologi peserta didik menjadi 85%, khususnya pada materi pokok sistem pencernaan manusia.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah 1. Sejarah Berdirinya Sekolah SMA YATPI berdiri pada tahun 1980 merupakan kelompok yayasan lembaga pendidikan Ma’arif. Munculnya ide dari yayasan untuk mendirikan SMA yaitu mengingat pentingnya manfaat dan perlunya melanjutkan pendidikan bersifat umum yang berciri khas islam, oleh karena itu pengurus berkeputusan mendirikan sekolah menengah atas atau SMA. 2. Visi dan Misi Sekolah Visi sekolah ”Meningkat dalam ilmu, berkembang dalam prestasi, berakhlakul karimah dalam berprilaku” Misi sekolah a. Menumbuhkan idealisme segenap warga sekolah agar memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai prestasi sekolah yang optimal. b. Meningkatkan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan lainnya agar memiliki keahlian dan tanggung jawab. c. Melaksanakan pembelajaran dan pembimbingan siswa dengan menerapkan pendekatan aktif, kreatif, efektif dan menyeluruh. d. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal. e. Meningkatkan penghayatan dan pengalaman ajaran agama yang dianut sebagai landasan untuk berbudi pekerti luhur. 1 3. Letak geografi sekolah Sekolah ini terletak di jalan
Brigjen. Katamso Km.01 Godong
Kabupaten Grobogan. Dengan bagian utara, timur, selatan dan barat sekolah berbatasan dengan pemukiman warga. 2 (terlampir). 4. Struktur organisasi sekolah, keadaan guru dan peserta didik SMA YATPI Godong-Grobogan sebagai lembaga formal dalam pendidikan mempunyai banyak kegiatan yang harus dilaksanakan dalam 1
Hasil dokumentasi SMA YATPI Godong-grobogan, yang diperoeh pada hari Senin tanggal 4 Januari 2010. 2 Ibid.
48
49
rangka mencapai keberhasilan disekolah maka dibentuklah struktur organisasi sekolah. Adapun struktur organisasi SMA YATPI Godong-Grobogan sebagaimana. 3 (terlampir) Jumlah peserta didik berdasarkan data 2009/2010 adalah 334 peserta didik. Dengan rincian kelas X = 128, Kelas XI = 68, dan kelas XII = 138. 4 Sedangkan para guru yang mengajar di SMA YATPI Godong-Grobogan ini berjumlah 20 guru. Dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda mulai sarjana sampai diploma, daftar nama guru dijabarkan dalam Tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1. Daftar nama guru mapel SMA YATPI. NO
3
GURU MAPEL
1
SRI MULYANI, BA
BP/BK
2
Drs. SUGENG BUDI P
PKn
3
Dra. SITI CHOTIMAH
SEJARAH
4
Ir. ZUHRIYAH
FISIKA
5
YAGUS YUWONO, S.Pd.
PEND.SENI
6
AHMAD ULIL ALBAB, S.Pd.I
PAI
7
SRI HARTATI, S.Pd
B.INGGRIS
8
Drs H. FANDOLI
KIMIA
9
H. PURJONO, S.Pd
B.JAWA
10
SRI HARYANTI, A.Md
BIOLOGI
11
SRI DARYANTI, S.Pd
MATEMATIKA
12
INDAH KUSUMAWATI, S.Pd
MATEMATIKA
13
NUR ABAS ASHARI, S.Pd
PENJASKES
14
HERI SETIYONO, S.Pd
B.INGGRIS
15
DANY MIFTAH M. NUR, S.Pd
GEOGRAFI
16
NUR FAADAH, S.Pd
B.INDONESIA
17
ZAKI NUR FAIQAH, S.Pd.I
B.ARAB
18
NURUL HALIMATUN NISA, S.Pd
SOSIOLOGI
19
MOCAMAD KOMSUL HADI, S.Pd
EKON/AKUN
20
NUR HISYAM, S.S.I
ASWAJA
Ibid Ibid
4
NAMA
50
5. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) 5 Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SMA YATPI dimulai dengan pembiasaan antara lain do’a bersama, membaca Asmaul Husna dimulai pukul 07.00 WIB. Kemudian jam pelajaran pertama dimulai pukul 07.15 WIB sampai pukul 07.45 WIB. Selanjutnya setiap satu jam pelajaran 45 menit. Pada pukul 11.45 WIB peserta didik melaksanakan shalat Dzuhur berjama’ah di mushola dan istirahat. Kemudian pelajaran dilanjutkan kembali hingga pukul 13.30 WIB. Pelajaran diakhiri dengan membaca surat al-Asr dan do’a setelah belajar. Pada hari Selasa, Rabu, Kamis dan Sabtu pada pukul 12.45 WIB sampai dengan 13.30 WIB diadakan tadarus bersama. Khusus untuk setiap hari Senin diadakan upacara bendera pada jam I.
B. Hasil Penelitian Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMA YATPI GodongGrobogan kelas XI IPA yang dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. 1. Siklus I a. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini, peneliti mempersiapkan segala sesuatu
yang
diperlukan
selama
proses
penelitian
berlangsung,
diantaranya yaitu: 1) Membuat Daftar nama siswa (untuk absensi dan penilaian). 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 3) Membuat Pertanyaan diskusi kelompok serta lembar penilaian diskusi 4) Menyiapkan buku paket. 5) Membuat Soal Evaluasi dan kunci jawabannya, untuk siklus I. b. Pelaksanaan tindakan Pembelajaran dengan menggunakan metode SQ3R dicirikan dengan ketelitian peserta didik dalam memahami sebuah teks bacaan dan 5
Ibid
51
mampu mengambil intisari yang dimaksud, untuk mempermudah pemahaman peserta didik dikarenakan bahan materi yang banyak, maka dibentuk kelompok belajar untuk berdiskusi kecil dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang sudah disediakan peneliti. Siklus I dilaksanakan dua pertemuan empat jam pelajaran yaitu pada tanggal 10 Februari 2010 (11.00 s.d 12.45 WIB) dan tanggal 11 Februari 2010 (8.30 s.d 10.15 WIB). 1) Pertemuan pertama (penjelasan materi, pembentukan kelompok & pelaksanaan survey, read, question) Awal pertemuan guru menjelaskan manfaat makanan dan gambaran umum tentang zat-zat makanan. Pembagian kelompok dilakukan secara acak dengan harapan kerjasama sesama peserta didik dalam kelompok dapat terbentuk, tetapi karena pembentukan acak tanpa melihat tingkat kecerdasan terdapat satu kelompok lebih ungul dari kelompok lain dilihat dari presentasi dan tugas rangkuman yang sudah dikerjakan serta hasil evaluasi siklus I. Materi tiap kelompok berbeda, kelompok 1 membahas karbohidrat, kelompok 2 lemak, kelompok 3 protein, kelompok 4 vitamin, dan kelompok 5 mineral dan air. Untuk menentukan giliran presentasi didepan kelas tiap ketua kelompok maju mengambil nomor undian. Urutan presentasi pada siklus I yaitu kelompok 3 (protein), kelompok 2 (lemak), kelompok 5 (mineral dan air), kelompok 1 (karbohidrat), dan kelompok
4
(vitamin). Sedangkan langkah yang harus dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran adalah mencari atau survey bahan/sumber belajar dengan harapan peserta didik lebih kreatif tetapi karena metode pembelajaran yang digunakan termasuk baru bagi peserta didik, maka mereka mengalami kesulitan sehingga peneliti dan guru membantu dengan membagikan buku paket. Langkah selanjutnya adalah pertanyaan (question) dan membaca (read). Peserta didik membaca
52
serta menjawab pertanyaan yang sudah disediakan peneliti, untuk membantu peserta didik memfokuskan materi yang harus dikuasai karena berbentuk kelompok, peserta didik melakukan diskusi kecil serta menyatukan ide dari berbagai buku yang dipegang. 2) Pertemuan kedua (pelaksanaan recite & review ) Pada pelaksanaan recite dan review lebih ditekankan dalam bentuk presentasi karena penguasaan peserta didik akan jelas terlihat ketika mampu menjelaskan kepada orang lain dan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan dari teman dalam kelompok lain. Dalam siklus I juga masih banyak terdapat peserta didik yang bergantung dengan teman satu kelompoknya untuk menyelesaikan tugas atau dapat dikatakan rasa tanggung jawab diri sendiri masih kurang. Terbukti dalam diskusi kelompok kecil maupun presentasi kelompok didepan kelas masih didominasi satu, dua anak yang tergolong pandai sedangkan peserta didik yang lain terlihat lebih pasif. Bahkan dalam pertemuan pertama masih terdapat kegaduhan dari beberapa peserta didik sehingga waktu untuk diskusi kelompok kecil menjadi molor dari waktu yang ditentukan yaitu 1 kelompok 25 menit . Dalam presentasi kelompok didepan kelas belum ada kerjasama antar anggota, pengelolaan waktu dari moderator juga belum ada, serta pembatasan masalah atau materi belum terlaksana sehingga presentasi
melebar sampai membahas sekilas tentang organ
pencernaan pada manusia. Kemudian guru mencoba menengahi dan memngembalikan pada pembahasan materi yaitu zat-zat makanan. c. Observasi dan evaluasi Data peningkatan peserta didik pada pembelajaran biologi dengan menggunakan metode pembelajaran SQ3R, diamati langsung pada saat pelaksanaan tindakan. Peneliti mengamati pelaksanaan pembelajaran yang disajikan oleh guru mata pelajaran dan pada saat peserta didik mengerjakan soal diskusi kelompok. Guru dan peneliti berkeliling
53
mengamati aktifitas, komunikai dan kerja sama sesama peserta didik dalam menyelesaikan langkah-langkah SQ3R. Hasil belajar siklus I terlihat dari nilai diskusi dan nilai evaluasi. Pada saat pelaksanaan pembelajaran mengunakan metode SQ3R sekaligus dilakukan penilaian diskusi oleh guru dan peneliti ada tiga peserta didik yang tidak hadir sehingga nilainya nol. Penilaian diskusi untuk kelompok berdasarkan penguasaan materi yang dipresentasikan, pengelolaan waktu dalam presentasi, pembuatan rangkuman materi sebagai bahan presentasi serta menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok lain. Sedangkan penilaian individu berdasarkan keaktifan dalam proses pembelajaran, kerjasama dalam satu kelompok. Berdasarkan nilai diskusi pada siklus I, peserta didik yang tidak tuntas ada 7 anak. Perolehan rata-rata hasil belajar sebesar 62,2 dengan ketuntasan belajar hanya mencapai 76,67%, dengan rincian (terlampir). Evaluasi dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2010 pukul 11.00 sampai 11.45 WIB. Pada saat evaluasi semua peserta didik hadir. Waktu yang digunakan 45 menit untuk menyelesaikan 15 soal pilihan ganda dan 5 soal esay. Peserta didik yang < KKM dalam menyelesaikan soal evaluasi yaitu 8 anak, nilai tertinggi yaitu 85 dan nilai terendah 30. Dengan perolehan rata-rata hasil belajar sebesar 66,25 dengan ketuntasan belajar hanya mencapai 75,75%, dengan rincian (terlampir). Dari pengamatan peneliti dan guru selama proses pembelajaran siklus I diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Guru kurang menciptakan suasana pembelajaran yang aktif. 2) Guru kurang memotivasi kerjasama sesama peserta didik, sehingga masih ada sebagian kelompok yang terlihat pasif. 3) Dalam kerja kelompok, peserta didik yang pandai cenderung mendominasi kelompoknya, sehingga peserta didik yang lain dalam kelompok tersebut menggantungkan penyelesaian soal diskusi dan presentasi didepan kelas kepada peserta didik yang pandai, serta kurang adanya kesadaran untuk berusaha menguasai materi.
54
4) Dalam presentasi dan menjawab pertanyaan di depan kelas masih ragu-ragu, dikarenakan persiapan belajar peserta didik masih kurang, sehingga hasilnya belum bisa maksimal. d. Refleksi Berdasarkan hasil penelitian siklus I, kemudian dilakukan refleksi terhadap langkah-langkah yang telah dilaksanakan. Hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut: 1) Guru diharapkan mampu meningkatkan pemahaman peserta didik dalam mengelola waktu pembelajaran sehingga diskusi kelompok dan presentasi sesuai waktu yang ditentukan. 2) Untuk mengurangi dominasi siswa yang pandai, maka harus ada pembentukan kelompok baru pada siklus II, serta pengawasan dalam diskusi kelompok kecil sebagai contoh guru memberi pertanyaan diskusi kepada salah satu peserta didik sehingga ketika peserta didik ditanya belum bisa menjawab ada motivasi untuk mencari jawaban. 3) Guru diharapkan lebih maksimal dalam membimbing peserta didik dalam penerapan metode pembelajaran SQ3R sehingga peserta didik dapat memahami tujuan pembelajaran. 4) Guru diharapkan bisa lebih mengkondisikan peserta didik yang terlalu ramai. 5) Guru harus lebih aktif memotivasi dan membimbing peserta didik untuk melakukan interaksi dalam kelompoknya untuk menyelesaikan pertanyaan diskusi. 6) Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator yang ditentukan sehingga perlu dilakukan peningkatan aktivitas belajar di siklus II. 2. Siklus II a. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini, peneliti mempersiapkan segala sesuatu
yang
diperlukan
diantaranya yaitu:
selama
proses
penelitian
berlangsung,
55
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2) Merencanakan penerapan metode pembelajaran SQ3R. 3) Membuat Pertanyaan diskusi kelompok serta lembar penilaian diskusi. 4) Membuat Soal Evaluasi dan kunci jawabannya, untuk siklus II. b. Pelaksanaan tindakan Siklus II dilaksanakan tiga pertemuan, empat jam pelajaran yaitu pada tanggal 17 Februari 2010 (12.00 s.d 12. 45 WIB), 18 Februari 2010 (08.30 s.d 10.15 WIB) dan 24 Februari 2010 (11.00 s.d 11.45 WIB). 1) Pertemuan pertama (penjelasan materi, & pembentukan kelompok) Mengawali siklus II guru mengucapkan salam, memberikan apersepsi dengan pertanyaan proses pencernaaan makanan hingga peserta didik terarahkan untuk mengingat bahwa zat-zat makanan yang diperlukan dalam tubuh harus sudah mengalami proses yang melibatkan organ pencernaan dan kelenjar pencernaan. Pada siklus II guru menyampaikan peta konsep tentang organ sistem pencernaan manusia. Pembagian kelompok secara heterogen (campuran) yaitu dengan melihat nilai diskusi dan nilai evaluasi siklus I. Untuk pembagian
kelompok dan materi yang diperoleh
menggunakan sistem undian tetapi pada saat maju presentasi tidak dapat diacak, misal kelompok 4 maju presentasi didepan kelas lebih dulu karena materi yang harus dipahami dan disampaikan berkesinambungan. Jadi pada saat presentasi kelompok didepan kelas secara urut dari kelompok 1 yang membahas mulut (gigi, lidah), kelompok 2 esofagus, kelompok 3 lambung, kelompok 4 usus halus, dan kelompok 5 membahas kelenjar pencernaan (hati, pankreas, dan kelanjar ludah). Waktu yang digunakan 25 menit diskusi kelompok untuk menyelesaikan pertanyaan diskusi dari peneliti dan membuat rangkuman materi yang akan dipresentasiakan, dan 15 menit waktu untuk presentasi. Setelah semua kelompok selesai presentasi guru menjelaskan secara singkat keseluruhan proses pencernaan, organ
56
yang berperan dari mulut sampai anus serta enzim yang dihasilkan. Macam- macam penyakit sistem pencernaan makanan pada manusia juga diterangkan oleh guru. 2) Pertemuan kedua (pelaksanaan SQ3R) Langkah penerapan metode SQ3R dapat dikatakan berhasil atau sudah dipahami dan dikuasai peserta didik, hal ini ditunjukkan dengan survey atau mencari referensi materi tiap kelompok. Peneliti dan guru tidak menyediakan buku paket tetapi peserta didik sudah membawa dan mencari buku paket serta referensi dari internet sesuai materi yang diperoleh. Read dan question dalam siklus II selain peserta didik membaca untuk menyelesaikan pertanyaan diskusi dari peneliti juga mampu membuat dan menjawab pertanyaan dalam diskusi kelompok kecil untuk memprediksi pertanyaan yang mungkin muncul dari kelompok lain saat presentasi. Presentasi didepan kelas sebagai pelaksanaan ricite dan review sudah mulai tertata dari cara moderator membuka menutup presentasi, menyampaikan materi serta cara membatasi pertanyaan dan menjawab pertanyaan. Penyampaian materi dibagi masing-masing peserta didik dalam satu kelompok. Pada sikus II pertanyaan yang muncul dari kelompok lain sudah mulai banyak hal ini menunjukan antusias peserta didik dalam pembelajaran menggunakan metode SQ3R. Kerjasama dan tanggung jawab peserta didik sudah mulai terbentuk dengan cara pembagian tugas masing-masing peserta didik dalam diskusi kelompok kecil maupun presentasi kelompok didepan kelas sehingga tidak ada dominasi satu, dua peserta didik dalam kelompok serta penguasaan materi yang didapat dalam kelompok. Peserta didik antusias menyelesaikan pertanyaan diskusi dan mempersiapkan makalah atau rangkuman jawaban pertanyaan. yang akan dipresentasikan sehingga tidak terjadi kegaduhan kecuali saling mempertahankan pendapat dalam diskusi kelompok kecil. Cara guru
57
untuk mengetahui tidak terjadi dominasi penguasaan materi pada salah satu peserta didik, sesekali guru mengajukan pertanyaan diskusi yang didapat pada salah satu anggota kelompok pada saat diskusi kelompok. c. Observasi dan evaluasi Hasil belajar siklus II terlihat dari nilai diskusi dan nilai evaluasi. Pada saat pelaksanaan pembelajaran mengunakan metode SQ3R sekaligus penilaian diskusi berdasarkan nilai kelompok dan nilai individu. Penilaian diskusi
untuk
kelompok
berdasarkan
penguasaan
materi
yang
dipresentasikan, pengelolaan waktu dalam presentasi, pembuatan rangkuman materi sebagai bahan presentasi serta menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok lain, kerjasama dalam satu kelompok. Sedangkan penilaian individu berdasarkan keaktifan dalam proses pembelajaran baik mengajukan pertanyaan maupun membantu menjawab pertanyaan apabila presentator tidak mampu menjawab pertnyaan dari kelompok lain, kerjasama dalam satu kelompok. Berdasarkan nilai diskusi pada siklus II, peserta didik yang tidak tuntas ada 3 anak. Perolehan ratarata hasil belajar sebesar 75,73 dengan ketuntasan belajar mencapai 90,9%, dengan rincian (terlampir). Evaluasi dilaksanakan pada tanggal 24 Februari 2010 pukul 11.00 WIB sampai 11.45 WIB, pada saat evaluasi semua peserta didik hadir. Waktu yang digunakan 45 menit untuk menyelesaikan 15 soal pilihan ganda dan 5 soal esay. Peserta didik yang < KKM dalam menyelesaikan soal evaluasi yaitu 2 anak. Dengan perolehan rata-rata hasil belajar sebesar 76,30 dengan ketuntasan belajar mencapai 93,93%, rincian (terlampir). d. Refleksi Berdasarkan hasil penelitian siklus I kemudian dilakukan refleksi terhadap langkah-langkah yang telah diaksanakan. Hasil refleksi tersebut adalah pada pelaksanaan siklus II yang dipandang sudah cukup dalam meningkatkan baik semangat peserta didik, aktivitas belajar maupun hasil
58
belajar peserta didik pada penerapan “Metode pembelajaran SQ3R dalam materi sistem pencernaan makanan pada manusia untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI di SMA YATPI Godong-Grobogan sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan”.
C. Pembahasan Pembahasan yang diuraikan disini lebih banyak didasarkan atas hasil pengamatan yang dilanjutkan dengan kegiatan refleksi. 1. Implementasi metode pembelajaran SQ3R a) Siklus I Dari pengamatan siklus I diperoleh temuan antara lain guru dalam melaksanakan penerapan “Metode pembelajaran SQ3R” diawali dengan tahap pemberian apersepsi terhadap materi di kelas dengan metode konvensional, kemudian membagi kelompok dan selanjutnya pesera didik melaksanakan proses pembelajaran mengunakan metode SQ3R akan tetapi pengelolaan waktu kegiatan pembelajaran kurang baik terlihat molornya waktu diskusi kelompok kecil sehingga waktu presentasi singkat. Selain itu juga dalam memberikan motivasi dan bimbingan terhadap peserta didik baik dalam kelompok maupun individu kurang merata sehingga ada beberapa peserta didik yang merasa kesulitan dalam menyelesaikan pemecahan soal diskusi yang diberikan. b) Siklus II Berdasarkan refleksi pada siklus I, pelaksanaan tindakan pada siklus II oleh guru sudah baik dengan bukti pengelolaan waktu yang sudah sesuai dengan rencana pembelajaran dan pemberian semangat oleh guru kepada peserta didik sudah merata. Disamping itu, peserta didik juga sudah mampu melaksanakan tahapan-tahapan “Metode pembelajaran SQ3R” dengan baik. Terbukti dengan adanya pencarian referensi yang dilakukan peserta didik, diskusi kelompok kecil yang berjalan lancar, presentasi yang cukup memuaskan serta mampu menyelesaikan soal evaluasi
59
2. Hasil belajar Dari nilai diskusi peserta didik dalam proses pembelajaran mengunakan metode SQ3R mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dengan peningkatan ketuntasan belajar klasikal pada nilai diskusi dari 76,67 % pada siklus I menjadi 90,9% disiklus II. Serta ketuntasan belajar klasikal pada nilai evalusi dari 75,75 % pada siklus I menjadi 93,93 % pada siklus II. Peningkatan ketuntasan belajar nilai diskusi, dengan ketuntasan belajar nilai evaluasi dalam pembelajaran dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada histogram dibawah ini: Tabel. 4.2. Histogram ketuntasan belajar dari nilai diskusi Peserta didik dan ketuntasan belajar dari nilai evaluasi peserta didik 90,9 % 93,93%
100
p r o s e t a s e
76,67 % 75,75%
80 60 nilai diskusi 40
nilai evaluasi
20 0 Siklus I
Siklus II
Selain peningkatan yang terjadi terhadap ketuntasan belajar dari nilai diskusi peserta didik dan ketuntasan belajar dari nilai evaluasi peserta didik, dalam penelitian ini juga terjadi peningkatan terhadap rata-rata hasil belajar peserta didik. Dengan bukti jika dalam siklis I nilai rata-rata kelas pada nilai diskusi 62,2 pada siklus II mengalami peningkatan yaitu 75,72. Sedangkan nilai rata-rata evaluasi siklus I 66,25 mengalami peningkatan menjadi 76,30. Dapat dituliskan dalam tabel sebagai berikut :
60
Tabel 4.3. Nilai rata-rata kelas pada nilai diskusi dan nilai evaluasi siklus I dan siklus II Rata-rata
Siklus I
Siklus II
Nilai diskusi
62,2
75,72
Nilai evaluasi
66,25
76,72
3. Hambatan implementasi SQ3R terhadap hasil belajar Metode pembelajaran SQ3R lebih mengutamakan keaktifan dan kreatifitas peserta didik, baik dari mencari sumber/referensi materi, menjawab
pertanyaan
peneliti
yang
dihadapkan
pada
kemampuan
memadukan beberapa pemikiran atau argumen dari peserta didik dalam kelompok, ketelitian membaca serta kreatifitas dalam menyampaikan atau presentasi didepan kelas. Tentunya akan menimbulkan beberapa hambatan apabila peserta didik tidak mampu diajak kerjasama untuk lebik aktif daripada sekedar menunggu diterangkan guru. Kelebihan penggunaan metode akan menjadi sebuah hambatan tanpa adanya motivasi dari diri peserta didik dan guru untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan kooperatif. Hambatan yang terjadi pada siklus I sudah mampu diminimalisir tetapi hambatan yang masih dirasakan dalam siklus II adalah kurangnya sumber bacaan yang tersedia disekolah, motivasi dari peserta didik untuk belajar masih tergolong rendah apalagi ketika guru tidak mampu bersikap tegas dalam pembelajaran maupun pemberian nilai hal tersebut akan sedikit demi sedikit mengalami perubahan apabila mulai didukung dari berbagai pihak yaitu keluarga dan sekolah.
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan tentang penerapan metode pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan hasil belajar pada materi pokok sistem pencernaan manusia di SMA YATPI Godong-Grobogan, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Hasil belajar peserta didik dengan penerapan metode pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) khususnya pada materi pokok sistem pencernaan manusia mengalami peningkatan yaitu dari nilai diskusi siklus I dengan rata-rata 62,2 dengan ketuntasan belajar klasikal (seluruh peserta didik) 76,67%, meningkat menjadi 75,73 dengan ketuntasan belajar klasikal (seluruh peserta didik) 90,9% pada siklus II. Sedangkan nilai evaluasi dengan rata-rata 62,25 dengan ketuntasan belajar klasikal (seluruh peserta didik) 75,75% meningkat menjadi 76,30 dengan ketuntasan belajar klasikal (seluruh peserta didik) 93,93% . Maksudnya, pada siklus I, ada 7 peserta didik yang tidak tuntas dalam nilai diskusi serta 8 peserta didik yang memperoleh nilai evaluasi di bawah KKM (62), sedangkan pada siklus II, hanya ada 3 peserta didik tidak tuntas nilai diskusi dan 2 peserta didik yang nilai evaluasinya di bawah KKM. 2. Hambatan yang dialami dalam proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) untuk meningkatkan hasil belajar pada materi sistem pencernaan makanan manusia antara lain : a. Motivasi dari peserta didik untuk belajar masih tergolong rendah apalagi ketika guru tidak mampu bersikap tegas dalam pembelajaran maupun pemberian nilai hal tersebut akan sedikit demi sedikit mengalami perubahan apabila mulai didukung dari berbagai pihak yaitu keluarga dan sekolah. 61
62
b. Adanya keterbatasan buku disekolah, walaupun didukung referensi dari internet, tetapi tanpa adanya kreatifitas peserta didik untuk mencari sumber materi dari tempat lain, juga akan menjadi hambatan terlaksananya pembelajaran dengan metode SQ3R sehingga hasil belajar tidak mencapai indikator yaitu nilai 62 (sesuai KKM). B. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam upaya meningkatkan hasil belajar, maka peneliti merasa perlu memeberikan saransaran, antara lain : 1. Bagi sekolah, diharapkan sedikit demi sedikit dapat melengkapi sumber belajar (buku/ alat peraga) sehingga peserta didik lebih termotivasi untuk meningkatkan prestasi dengan cara belajar dengan fasilitas yang ada. Atau dengan cara diharapkan kepada para pengajar atau pendidik untuk senantiasa memberikan suatu variasi dalam penyampaian materi pelajaran bagi peserta didik. Mampu memilih suatu metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan berkaitan dengan materi yang akan dibahas. Dengan harapan supaya peserta didik bisa lebih aktif mengikuti jalannya proses pembelajaran di kelas. 2. Bagi guru, sebaiknya guru selalu berusaha untuk membimbing kegiatan peserta didik dalam kerja kelompok. Bertujuan agar setiap peserta didik tidak saling menggantungkan diri dengan peserta didik yang lain dan benar-benar dapat
bekerjasama
dengan
anggota
kelompoknya.
Sehingga
ketika
mengerjakan tugas dengan kerja kelompok ataupun sedang berdiskusi, setiap peserta didik turut aktif dan mengutarakan pendapat di dalam kelompok mereka. 3. Bagi peserta didik, sebaiknya ketika guru menerapkan suatu metode pembelajaran di kelas, mereka dapat mengikuti instruksi guru dengan baik agar hasil yang dicapai bisa sesuai dengan apa yang diharapkan oleh guru. Dengan begitu, akan tercipta kerjasama yang baik antara guru dan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
63
C. PENUTUP Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, peneliti tidak lupa mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya. Peneliti menyadari adanya kekurangan dan kelemahan yang ada dalam skripsi ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak tetap peneliti harapkan. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi peneliti pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Akhirnya tidak lupa peneliti sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sepenuhnya dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Amien.
DAFTAR PUSTAKA Abdul, Shaleh, Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, At- Tarbiyah Wa Taruqu Tadris, Mesir: Darul Ma’arif. Ahmadi , Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004. Almatsier, Sunita, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umat, 2006. Aqib, Zaenal, dkk, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK, Bandung: CV. Yrama Widya, 2008. , dkk, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SMP, SMA, SMK, Bandung: CV. Yrama Widya, 2008. AR, Fadhal, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: Depag RI, 2002. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002. , dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:
PT. Bumi Aksara,
2008. Bahri, Syaiful, Djamarah dan Aswan zain, Strategi Belajar Mengajar edisi revisi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006. Dimyati & Mudjiono, Belajar dan pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Fried, George H. dan George J. Hademenos, Teori dan soal-soal Biologi, Jakarta: Erlangga, 2005. Hamalik, Oemar, Proses Belajar Menagajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003. Harsanto, Ratno, Pengelolaan Kelas Yang Dinamis, Yogyakarta: Kanisius, 2007. Irianto, Kus, Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis, Bandung: Yrama Widya, 2004. Kurniasari, Nita, Penggunaan Metode Survey, Question, Read, Recite, Review, (SQ3R) Dalam Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Pokok Bahasan Sistem Perekonomian Indonesia Pada Peserta didik Kelas VIII SMP NU 01 Muallimin Weleri Tahun Pelajaran
2006/2007, Skripsi Fakultas MIPA UNNES, Semarang: UNNES, 2007.
Perpustakaan
Mushobikhatun, Keefektifan Metode SQ3R Pada Pembelajaran Konsep Sistem Ekskresi Di Madrasah Aliyah Al Asror Gunungpati Semarang, Skripsi Fakultas MIPA UNNES, Semarang: Perpustakaan UNNES, 2008. Muzamil, Muhammad, Basyir dan Muhammad Malik Muhammad Said, Madkhol Ila Al Manahij Wa Taruqu Al Tadris, Mekah: Darul Liwak. Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006. Poerwodarminto, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PN Balai Pustaka, 1985. Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya 1990. Sagala, Syaiful, Konsep dan makna Pembelajaran, Bandung: CV Alfabeta, 2003. Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009. Skinner, Charles E., Essentials Of Educational Psychology, Tokyo: Maruzen Company, 1958. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta: PT Rineke Cipta, 1995. Soewolo, Fisiologi Manusia, Malang: Univ. Negeri Malang. Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1989. Syah, Muhibin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000. Tarigan , C.B. T, Kamus Lengkap Biologi Bergambar, Bandung: Penabur Ilmu, 2005. Wittig, Arno F., Ph. D., Theory And Problems of Psychology of Learning, New York: Mc. Giaw Hill, 1981. Yamin, Martinis, dkk. Manajemen Pembelajaran Kelas, Jakarta: Gaung Persada, 2009.
http://en.wikibooks.org/wiki/Speed_reading#SQ3R, Kamis, 4 Maret 2010. 10.30. http://id.wikipedia.org/wiki/sistem_pencernaan Rabu, 16 September 2009 10.00. http://Images.Google.Co.Id/Imgres?Imgurl=Http://4.Bp.Blogspot.Com. Selasa 5 Januari 2010.10.00. http://www.atprima,com/studyout,htm. Kamis, 4 Maret 2010. 11.00. http://www.ency.tcv.pl/id/wiki/lambung.html. Selasa, 5 Februari 2010.10.00. http://www.ncsu.edu/counseling_center/resources/academic/study%20skills/readi ng/ sq3r.htm, Kamis, 4 Maret 2010. 10.30. http://www.startspeedreading.com. Kamis, 4 Maret 2010. 10.30.
DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN
Yang bertanda tangan dibawah ini Nama
: Siti Gunarti
Tempat/tanggal lahir : Grobogan, 4 Juli 1987 Alamat
: Kayumas Rt.02 Rw.06, Kel. Menawan, Kec. Klambu, Kab.Grobogan 58154 .
Riwayat pendidikan : 1. SDN Menawan III -Grobogan, lulus tahun 1999 2. SLTPN 1 Klambu -Grobogan, lulus tahun 2002 3. MAN 1 Purwodadi-Grogogan, lulus tahun 2005 4. Fakultas Tarbiyah angkatan 2005 jurusan Biologi IAIN Walisongo Semarang. Demikian daftar riwayat pendidikan penulis dibuat dengan sebenar-benarnya.
Semarang,
Juni 2010
Penulis
Siti Gunarti NIM. 053811087
Lampiran 1
STRUKTUR ORGANISASI SMA YATPI GODONG- GROBOGAN TAHUN 2009/2010
DINAS PENDIDIKAN
YATPI
KEPALA SMA
KOMITE
Yagus Yuwono, S.Pd.
GURU BP Sri Mulyani, B A
TATA USAHA Sugiarti
WAKA SARPRAS
WAKA KURIKULUM
WAKA KESISWAAN
WAKA HUMAS
Dra. Siti Chotimah
Ir. Zuhriyah
Drs. Sugeng Budi P.
Dra. Siti Chotimah
WALI KELAS XI.IPA
GURU MAPEL BIOLOGI
Nur Abbas A, S.Pd.
Sri Haryanti, A.Md.
PESERTA DIDIK
Lampiran 10 DAFTAR NILAI DISKUSI SIKLUS I Satuan Pendidikan : SMA YATPI GODONG-GROBOGAN Mata Pelajaran : Biologi Materi Pokok : Sistem pencernaan Sub Materi Pokok : Zat-zat makanan Jumlah Peserta didik yang hadir: 30 anak Tahun Pelajaran : 2009/2010
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
INDUK 08.3241 08.3242 08.3244 08.3250 08.3252 08.3256 08.3259 08.3260 08.3261 08.3262 08.3263 08.3264 08.3265 08.3266 08.3267 08.3268 08.3271 08.3274 08.3275 08.3277 08.3282 08.3283 08.3285 08.3288 08.3289 08.3290 08.3294 08.3295 08.3299 08.3300 08.3304 08.3314 08.3317
NAMA AKHMAD SIDIQ AHMAD ZUHRONI ALI IMRON ARIS BUDIYONO AYU NILA SARI DIYAH RIDHOYANI EKO BUDI PRATOMO ELI NUR CHALIMAH ENDANG RATNA WATI ERRY MARTINI EVITA UMUL KHABIBAH FITRI CAHYANI FITRI SOLIKATUN FITRI WAHYUNINGSIH HERMAN IDA FITRIYANI ISKAHAR MAITIK ANTORIO MARDIAN ROMDHONI MELSA SOFTIANA YULIANI MURTINI NITA ZUNIATI NUR HALIMAH PURWANTI PURWO AGUS SETIAWAN RAHMAWATI P. SITI KHODRIYANAH SITI MAEMONAH SRI WAHYUNI VELLIAN PUJI ASMORO DEWI NIRAWATI LESTARI LINA MARLIYANA
TUGAS KLP INDIVIDU 78 55 50 74 0 0 50 40 67 70 78 68 50 50 0 0 53 33 78 64 67 65 62 36 62 72 67 68 50 20 53 79 50 77 53 73 62 31 67 74 0 0 53 71 67 69 62 64 62 37 78 94 53 73 67 67 78 70 78 65 53 71 62 66 62 64 1872 1860
NILAI 66.5 62 0 45 68.5 73 50 0 43 71 66 49 67 67.5 35 66 63.5 63 46.5 70.5 0 62 68 63 49.5 86 63 67 74 71.5 62 64 63 1866
KET TUNTAS TUNTAS TIDAK MASUK TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK MASUK TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TIDAK MASUK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
•
KRITERIA PENILAIAN 9 Nilai =
•
Nilai kelompok + Nilai Individu 2
KRITERIA HASIL BELAJAR < 62 = Tidak Tuntas, ≥ 62 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar klasikal adalah 85%.
•
ANALISA DATA HASIL SIKLUS Berdasrkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I ini, maka diperoleh: 9 ∑ seluruh nilai ( ∑ x ) = 1866 9 9
∑ peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) = 23 ∑ peserta didik (N ) = 30
Sehingga beberapa nilai hasil belajar sebagai berikut : 1. Nilai rata-rata kelas : x =
∑x N
1866 = = 62 , 2 30
2. Ketuntasan belajar klasikal % ketercapaian =
=
Jumlah peserta didik yang tuntas belajar × 100 Jumlah keseluruhan peserta didik
23 × 100 = 76.67 % 30
Kesimpulan: Pencapaian rata-rata hasil belajar di siklus I ini belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Hal ini terbukti dengan perolehan rata-rata hasil belajar sebesar 62,2 dengan ketuntasan belajar hanya mencapai 76,67%. Oleh karena itu, agar penerapan metode pembelajaran SQ3R dalam materi sistem pencernaan makanan pada manusia untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI di SMA YATPI GodongGrobogan belum berhasil, maka harus dilaksanakan pembelajaran lagi pada siklus II. Pengamat,
Siti Gunarti
Lampiran 11 Nama No.absen
: :
LEMBAR EVALUASI SISWA ZAT-ZAT MAKANAN I. Pilihlah salah satu jawaban yang benar (a, b, c atau d ) ! 1. Unsur-unsur berikut ini yang bukan termasuk penyusun lemak adalah .... a. Karbon (C) c. Belerang / Sulfur (S) b. Hidrogen (H) d. Oksigen (O) 2.
3.
4.
5.
6.
7.
Gambar bahan makanan diatas banyak mengandung zat makanan berupa........ a. Protein c. Lemak b. Karbohidrat d. vitamin Apabila kita makan nasi, maka nasi tersebut akan mengalami penguraian didalam tubuh kita. Proses penguraiannya adalah........ a. Nasi maltosa glukosa energi b. Nasi gliserol glukosa energi c. Nasi asam lemak asam amino energi d. Nasi pepton glikosa energi Kekurangan vitamin..... pada tubuh seseorang akan menunjukkan gejala adanya gangguan pada pertukaran karbohidrat syaraf pusat, jantung, transpor cairan tubuh c. B 6 a. B 1 b. B 2 d. B 12 Zat makanan yang menghasilkan energi tertinggi untuk satuan berat adalah ... a. Karbohidrat c. Protein b. Lemak d.. Mineral Manakah zat makanan yang diperlukan untuk pembentukan tulang... a. Ca dan vitamin D c. Fe dan vitamin D b. Ca dan Fe d. K dan Vitamin C Rasa lapar disebabkan karena ..... a. Tidak adanya makanan dalam lambung b. Berkurangnya zat makanan dalam tubuh c. Menurunnya kadar gula darah d. Menurunnya persediaan energi dalam tubuh
8. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi dari protein, yaitu .... a. Pembentuk sel-sel baru c. Pembentuk enzim b. Sebagai cadangan energi utama d. Pembentuk zat antibodi 9. Berikut ini yang termasuk senyawa Monosakarida yaitu .... a. Glukosa, fruktosa, dan galaktosa c. Glukosa dan maltosa b. Glukosa dan sukrosa d. Glukosa dan laktosa 10. Makanan di samping ini banyak mengandung lemak, yang tersusun dari senyawa .... dan .... a. Asam amino dan Gliserol b. Protein dan karbohidrat c. Asam lemak dan gliserol d. Asam lemak dan Vitamin Tempe goreng
11. Nilai gizi suatu makanan dideskripsikan dari hal-hal dibawah ini kecuali.... a. Kandungan protein, lemak dan karbohidrat. b. Kandungan vitamin dan mineral c. Kandungan serat nabati d. Kandungan zat aditif 12. Fungsi makanan yang paling utama bagi tubuh kita adalah .... a. Hanya mengenyangkan perut c. Sebagai sumber energi b. Penambah nutrisi d. Jawaban b dan c benar 13. Makanan yang mengandung protein akan mengalami proses pencernaan secara mekanis dan kimiawi, kemudian diserap oleh usus dalam bentuk .... a. Glukosa c. Asam lemak b. Asam amino d. Gliserol 14. Gambar disamping banyak mengandung vitamin ....... a. A c. C b. B d. D
15. Kekurangan protein pada makanan menyebabkan busung lapar karena protein selain merupakan penyusun enzim juga berfungsi dalam.... a. Menyusun penimbunan lemak b. Merusak zat yang bersifat racun c. Memelihara keseimbangan tekanan osmosis darah d. Menjaga keseimbangn energi II. Jawablah pertanyan di bawah ini dengan benar! 1. 2. 3. 4. 5.
Jelaskan fungsi makanan bagi tubuh kita? Sebutkan fungsi karbohidrat? Sebutkan fungsi protein? Sebutkan peran lemak di dalam tubuh? Sebutkan 5 (lima) unsur dalam mineral?
☺ .....Good Luck Selamat mengerjakan ..... ☺
Kunci Jawaban zat-zat makanan I Pilihan Ganda 1. C
6. A
11. D
2.
A
7. C
12. D
3.
A
8. B
13. B
4.
A
9. A
14. A
5.
B
10.C
15. C
II Uraian 1. a.Sumber penghasil tenaga atau energi. b. Pengatur proses-proses di dalam tubuh ( ex : mengatur kerja hormon). c. Memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. d. Menjaga pertahanan tubuh dari kuman/penyakit. 2. a. Sumber energi utama. b. Menjaga keseimbangan asam dan basa. c. Laktosa membantu penyerapan kalsium. d. Pembentukan struktur sel, jaringan, dan organ tubuh. e. Ribosa merupakan komponen asam inti yang penting pada pewarisan sifat . 3. a. Menjaga keseimbangan asam basa dan keseimbangan cairan tubuh. b. Mengatur dan melaksanakan metabolisme tubuh . c. Membantu dalam pemeliharaan tekanan osmotik didalam sekat-sekat rongga tubuh. d. Sebagai bahan sintesis substansi penting. 4. a. Penahan lapar. b. Penyedap makanan. c. Menjaga tubuh dari kedinginan. d. Pelindung alat-alat tubuh karena membentuk bantalan lemak . e. Pelarut vitamin A, D , E, dan K. 5. Ca, P, Cl, K, Mg, S, Fe, I, F, Cu, Zn.
Lampiran 12 DAFTAR NILAI DAN ANALISIS EVALUASI HASIL BELAJAR SIKLUS I Satuan Pendidikan : SMA YATPI GODONG-GROBOGAN Mata Pelajaran : Biologi Materi Pokok : Sistem pencernaan Sub Materi Pokok : Zat-zat makanan Jumlah Peserta didik yang hadir: 33 anak Tahun Pelajaran : 2009/2010 NO
INDUK
NAMA
NILAI
KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
08.3241 08.3242 08.3244 08.3250 08.3252 08.3256 08.3259 08.3260 08.3261 08.3262 08.3263 08.3264 08.3265 08.3266 08.3267 08.3268 08.3271 08.3274 08.3275 08.3277 08.3282 08.3283 08.3285 08.3288 08.3289 08.3290 08.3294 08.3295 08.3299 08.3300 08.3304 08.3314 08.3317
AKHMAD SIDIQ AHMAD ZUHRONI ALI IMRON ARIS BUDIYONO AYU NILA SARI DIYAH RIDHOYANI EKO BUDI PRATOMO ELI NUR CHALIMAH ENDANG RATNA WATI ERRY MARTINI EVITA UMUL KHABIBAH FITRI CAHYANI FITRI SOLIKATUN FITRI WAHYUNINGSIH HERMAN IDA FITRIYANI ISKAHAR MAITIK ANTORIO MARDIAN ROMDHONI MELSA SOFTIANA YULIANI MURTINI NITA ZUNIATI NUR HALIMAH PURWANTI PURWO AGUS SETIAWAN RAHMAWATI P. SITI KHODRIYANAH SITI MAEMONAH SRI WAHYUNI VELLIAN PUJI ASMORO DEWI NIRAWATI LESTARI LINA MARLIYANA Jumlah
62 60 47 65 71 73 64 61 63 68 76 65 64 72 69 69 65 60 59 72 30 70 72 74 70 85 72 69 73 70 57 60 79 2186
TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS
•
KRITERIA HASIL BELAJAR < 62 = Tidak Tuntas, ≥ 62 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar klasikal adalah 85%.
•
ANALISA DATA HASIL SIKLUS Berdasrkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I ini, maka diperoleh: 9 ∑ seluruh nilai ( ∑ x ) = 2186
∑ peserta didik yang tuntas ∑ peserta didik ( N ) = 33
9 9
belajar (Ftb) = 25
Sehingga beberapa nilai hasil belajar sebagai berikut : 1.
Nilai rata-rata kelas : x =
=
2.
∑x N
2186 = 66.25 33
Ketuntasan belajar klasikal. % ketercapaian =
=
Jumlah peserta didik yang tuntas belajar × 100 Jumlah keseluruhan peserta didik
25 × 100 = 75.75 % 30
Kesimpulan: Pencapaian rata-rata hasil belajar di siklus I ini belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Hal ini terbukti dengan perolehan rata-rata hasil belajar sebesar 66,25 dengan ketuntasan belajar hanya mencapai 75,75%. Oleh karena itu, agar penerapan ’Metode pembelajaran SQ3R dalam materi sistem pencernaan makanan pada manusia untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI di SMA YATPI Godong-Grobogan” belum berhasil, maka harus dilaksanakan pembelajaran lagi pada siklus II. Pengamat,
Siti Gunarti
Lampiran 13 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus 2 Sekolah Kelas Mata Pelajaran Pertemuan Alokasi waktu Semester Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
: SMA YATPI Godong : XI (Sebelas) : IPA BIOLOGI : 3 dan 4 : 4 x 45 menit ( 4 jam pelajaran) : Genap : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. : 3.3. menjelaskan keterkaitan antara srtuktur, fungsi, dan proses serta kelainan /penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalkan ruminansia).
I. Indikator 1. Menjelaskan fungsi saluran pencernaan. 2. Menjelaskan fungsi kelenjar pencernaan. 3. Menjelaskan proses pencernaan pada masing-masing organ. 4. Menjelaskan jenis sekresi yang terjadi di masing-masing organ. 5. Menyebutkan kelainan/ penyakit pada sistem pencernaan manusia. II. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan fungsi saluran pencernaan. 2. Siswa dapat menjelasakan fungsi kelenjar pencernaan. 3. Siswa dapat menjelaskan proses pencernaan pada masing-masing organ. 4. Siswa dapat menjelaskan jenis sekresi yang terjadi di masing-masing organ. 5. Siswa dapat menyebutkan kelainan/penyakit pada sistem pencernaan manusia. III. Materi Pembelajaran Sistem Pencernaan ( sistem pencernaan makanan manusia) 1. Alat / organ pencernaan manusia. 2. Kelenjar pencernaan. 3. Kelainan/ penyakit pada sistem pencernaan manusia, IV. Metode Pembelajaran 1. Model : 2. Metode : SQ3R
V.
Langkah-langkah Kegiatan Pertemuan 3 (2 jam pertemuan). 1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit) a. Guru mengucapkan salam dan membuka pertemuan. b. Absensi (daftar hadir) siswa. c. Motivasi dan Apersepsi. 2. Kegiatan Inti (70 menit) a. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok secara heterogen. b. Guru menjelaskan peta konsep tentang sistem pencernaan makanan pada manusia. c. Guru membimbing jalannya diskusi dengan cara diberi pertanyaaan (topik bahasan ) sebagai bahan presentasi. d. Setiap kelompok mendiskusikan materi berbeda, yaitu kelompok 1. membahas Mulut (gigi, lidah, ludah), kelompok 2. Esofagus, kelompok 3. lambung, kelompok 4. usus halus,dan kelompok 5. kelenjar pencernaan. e. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya selama 25 menit sesuai topik yang didapat serta membagi tugas masing-masing individu pada saat presentasi . f. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi sesuai pembagian tugas masing-masing siswa pada saat diskusi. g. Presentasi dan tanya jawab masing-masing kelompok selama 15 menit. h. Pada saat perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi, kelompok lain mengajukan pertanyaan. i. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok dan memberikan informasi yang sebenarnya setelah presentasi selasai. 3. Kegiatan Penutup(10 menit) a. Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dibahas. b. Guru memberikan tugas mempelajari materi yang sudah maupun belum dipresentasikan, kemudian mengucapkan salam dan menutup pertemuan. Pertemuan 4 (2 jam pertemuan). 1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit) a. Guru mengucapkan salam dan membuka pertemuan. b. Absensi (daftar hadir) siswa. c. Motivasi dan Apersepsi 2. Kegiatan Inti (70 menit) a. Guru menanyakan serta mereview kembali materi pada pertemuan ke-3 b. Guru membuka pertanyaan untuk siswa tentang sub bab yang sudah dipresentasikan. c. Siswa diberi waktu 15 menit untuk mempelajari materi bagi
kelompok yang belum presentasi dan menyusun pertanyaan bagi kelompok yang sudah presentasi. d. Melanjutkan perwakilan kelompok yang belum mempresentasikan hasil diskusi dilaksanakan selama 15 menit. e. Guru ikut berpartisipasi dalam memberikan pertanyaan bagi kelompok yang presentasi. f. Setelah semua kelompok presentasi guru menanggapi hasil diskusi dan memberikan informasi yang sebenarnya. g. Guru menerangkan tentang kelainan/penyakit yang terjadi dalam sistem peencernaan makanan pada manusia. 3. Kegiatan Penutup (10 menit) a. Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dibahas. b. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik. c. Guru memberikan tugas belajar untuk persiapan evaluasi, kemudian mengucapkan salam dan menutup pertemuan. VI. Sumber Belajar 1. Media Gambar tentang sistem pencernaan manusia. 2. Buku Biologi SMA jilid 2, D.A Pratiwi, dkk 3. Buku Biologi bilingual untuk SMA/MA, Nunung Nurhayati. 4. LKS VII. Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik Penilaian: a. Kerja tim/ kerjasama tim b. Menggapi pertanyaan dari kelompok lain c. Hasil presentasi berupa ringkasan materi 2. Bentuk Instrumen: a. Tes pilihan ganda b. Tes uraian Grobogan, Februari 2010 Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Sri Haryanti, A.Md NIP. -
Siti Gunarti NIM: 053811087 Mengetahui, Kepala SMA.YATPI Godong-Grobongan
Yagus Yuwono, S.Pd NIP. -
Lampiran 14
Pertanyaan diskusi kelompok 1 ( SISTEM PENCERNAAN MANUSIA) 1. 2. 3. 4. 5.
Jelaskan anatomi mulut (gigi, lidah) ? Sebutkan fungsi mulut (gigi, lidah) ? Bagaimanakah proses pencernaan yang terjadi? Sebut dan jelaskan jenis sekresi yang terjadi? Sebutkan dan jelaskan penyakit yang mungkin terjadi?
Tugas: Carilah referensi tentang materi diatas baik dari buku maupun internet ( Survey) Jawablah pertanyaan diatas dengan membaca referensi yang ditemukan ( Questoin, read) Diskusikanlah dengan kelompok untuk dipresentasikan ( ricite) Buatlah paper atau makalah sebelum presentasi ( review)
☺ .....Good Luck Selamat belajar..... ☺
Pertanyaan diskusi kelompok 2 ( SISTEM PENCERNAAN MANUSIA) 1. 2. 3. 4. 5.
Jelaskan anatomi esofagus? Sebutkan fungsi esofagus? Jelaskan proses pencernaan yang terjadi pada esofagus? Sebut dan jelaskan jenis sekresi yang terjadi? Sebutkan dan jelaskan penyakit yang mungkin terjadi?
Tugas: Carilah referensi tentang materi diatas baik dari buku maupun internet ( Survey) Jawablah pertanyaan diatas dengan membaca referensi yang ditemukan ( Questoin, read) Diskusikanlah dengan kelompok untuk dipresentasikan ( ricite) Buatlah paperatau makalah sebelum presentasi ( review)
☺ .....Good Luck Selamat belajar..... ☺
Pertanyaan diskusi kelompok 3 ( SISTEM PENCERNAAN MANUSIA) 1. 2. 3. 4. 5.
Jelaskan anatomi Lambung? Sebutkan fungsi lambung? Jelaskan proses pencernaan pada lambung ? Sebut dan jelaskan jenis sekresi yang terjadi? Sebutkan dan jelaskan penyakit yang mungkin terjadi?
Tugas: Carilah referensi tentang materi diatas baik dari buku maupun internet ( Survey) Jawablah pertanyaan diatas dengan membaca referensi yang ditemukan ( Questoin, read) Diskusikanlah dengan kelompok untuk dipresentasikan ( ricite) Buatlah paper atau makalah sebelum presentasi ( review)
☺ .....Good Luck Selamat belajar..... ☺
Pertanyaan diskusi kelompok 4 ( SISTEM PENCERNAAN MANUSIA) 1. 2. 3. 4. 5.
Jelaskan anatomi usus? Sebutkan fungsi usus ? Jelaskan proses pencernaan yang terjadi pada usus? Sebut dan jelaskan jenis sekresi yang terjadi? Sebutkan penyakit yang mungkin terjadi?
Tugas: Carilah referensi tentang materi diatas baik dari buku maupun internet ( Survey) Jawablah pertanyaan diatas dengan membaca referensi yang ditemukan ( Questoin, read) Diskusikanlah dengan kelompok untuk dipresentasikan ( ricite) Buatlah paper atau makalah sebelum presentasi ( review)
☺ .....Good Luck Selamat belajar..... ☺
Pertanyaan diskusi kelompok 5 ( SISTEM PENCERNAAN MANUSIA) 1. 2. 3. 4.
Apa yang disebut kelenjar pencernaan? Sebutkan fungsi kelenjar pencernaan? Jelaskan anatomi organ yang termasuk kelenjar pencernaan? Sebutkan penyakit yang mungkin terjadi?
Tugas: Carilah referensi tentang materi diatas baik dari buku maupun internet ( Survey) Jawablah pertanyaan diatas dengan membaca referensi yang ditemukan ( Questoin, read) Diskusikanlah dengan kelompok untuk dipresentasikan ( ricite) Buatlah paper atau makalah sebelum presentasi ( review)
☺ .....Good Luck Selamat belajar..... ☺
Lampiran 15 DAFTAR NILAI DISKUSI SIKLUS II Satuan Pendidikan : SMA YATPI GODONG-GROBOGAN Mata Pelajaran : Biologi Materi Pokok : Sistem pencernaan Sub Materi Pokok : Sistem pencernaan pada manusia Jumlah Peserta didik yang hadir: 33 anak Tahun Pelajaran : 2009/2010
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
INDUK 08.3241 08.3242 08.3244 08.3250 08.3252 08.3256 08.3259 08.3260 08.3261 08.3262 08.3263 08.3264 08.3265 08.3266 08.3267 08.3268 08.3271 08.3274 08.3275 08.3277 08.3282 08.3283 08.3285 08.3288 08.3289 08.3290 08.3294 08.3295 08.3299 08.3300 08.3304 08.3314 08.3317
NAMA AKHMAD SIDIQ AHMAD ZUHRONI ALI IMRON ARIS BUDIYONO AYU NILA SARI DIYAH RIDHOYANI EKO BUDI PRATOMO ELI NUR CHALIMAH ENDANG RATNA WATI ERRY MARTINI EVITA UMUL KHABIBAH FITRI CAHYANI FITRI SOLIKATUN FITRI WAHYUNINGSIH HERMAN IDA FITRIYANI ISKAHAR MAITIK ANTORIO MARDIAN ROMDHONI MELSA SOFTIANA YULIANI MURTINI NITA ZUNIATI NUR HALIMAH PURWANTI PURWO AGUS SETIAWAN RAHMAWATI P. SITI KHODRIYANAH SITI MAEMONAH SRI WAHYUNI VELLIAN PUJI ASMORO DEWI NIRAWATI LESTARI LINA MARLIYANA Jumlah
TUGAS KLP INDIVIDU 75 77 75 78 73 45 73 75 80 78 75 84 73 76 72 78 72 73 73 90 74 78 80 84 80 78 74 76 75 67 80 77 74 48 74 46 80 68 74 86 75 65 80 91 72 78 72 73 74 71 75 97 72 82 73 72 73 93 75 80 72 81 80 96 72 86 2471 2527
NILAI 76 76.5 59 74 79 79.5 74.5 75 72.5 81.5 76 82 79 75 71 78.5 61 60 74 80 70 85.5 75 72.5 72.5 86 77 72.5 83 77.5 76.5 88 79 2499
KET TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
•
KRITERIA PENILAIAN 9 Nilai =
•
Nilai kelompok + Nilai Individu 2
KRITERIA HASIL BELAJAR < 62 = Tidak Tuntas, ≥ 62 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar klasikal adalah 85%.
•
ANALISA DATA HASIL SIKLUS Berdasrkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I ini, maka diperoleh: 9 ∑ seluruh nilai ( ∑ x ) = 2499 9 9
∑ peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) = 30 ∑ peserta didik (N ) = 33
Sehingga beberapa nilai hasil belajar sebagai berikut : 1. Nilai rata-rata kelas : x =
∑x N
2499 = = 75.73 33
2. Ketuntasan belajar klasikal % ketercapaian =
=
Jumlah peserta didik yang tuntas belajar × 100 Jumlah keseluruhan peserta didik
30 × 100 = 90.9 % 33
Kesimpulan: Pencapaian hasil belajar di siklus II ini sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Terbukti dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 75,73 dengan ketuntasan belajar yaitu 90,9%. Sehingga penerapan “metode pembelajaran SQ3R dalam materi sistem pencernaan makanan pada manusia untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI di SMA YATPI Godong-Grobogan sudah berhasil yaitu dengan adanya peningkatan hasil belajar dari siklus I. oleh karena itu pembelajaran pada siklus ini dirasa sudah cukup. Pengamat,
Siti Gunarti
Lampiran 16 Nama No.absen
: :
LEMBAR EVALUASI SISWA SISTEM PENCERNAAN I. Pilihlah salah satu jawaban yang benar (a, b, c, atau d )! 1. Proses pencernaan makanan dibedakan menjadi dua, yaitu secara .... dan .... a. Kinetik dan Mekanik c. Alami dan Kimiawi b. Kimiawi dan Kinetik d. Mekanik dan Kimiawi 2. Enzim-enzim di bawah ini yang tidak dihasilkan oleh lambung adalah .... a. Asam klorida (HCl) c. Pepsin b. Asam amino d. Renin 3. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas yang mampu mengubah pepton menjadi asam amino adalah.... a. Amilase c. Tripsin b. Lipase d. Ptialin 4. Bagian usus halus yang paling panjang adalah..... a. Doudenum c. Ileum b. Yeyenum d. Sektum 5. Setelah mengalami proses pencernaan zat makanan akan diangkut oleh darah setelah terlebih dahulu diserap di.... a. Yeyenum c. Lambung b. Ileum d. Sekum 6. Sisa-sisa pencernan dalam usus besar mengalami proses .... dan .... oleh bakteri Escherichia coli, yang akhirnya akan menjadi feses. a. Reabsorbsi dan pembusukan c. Pembusukan dan pemadatan b. Pencernaan dan pembusukan d. Produksi enzim dan pencernaan 7. Organ disamping ini merupakan pencernaan terbesar didalam tubuh yang mempunyai beberapa fungsi, berikut ini fungsi hati yang berkaitan dengan sistem pencernaan adalah..... a. Menghasilkan empedu c. Menghasilkan sel darah b. Menghasilkan zat makanan d. Menghancurkan eritrosit tua 8. Eterokinase yang dihasilkan oleh usus halus berfungsi untuk..... a. Mengubah amilum menjadi glukosa b. Mengemulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserol c. Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin d. Memecah pepton menjadi asam amino
9. Pankreas
Hati
Lambung Kolon
Manakah dari gambar diatas yang merupakan pencerna lemak.. a. Kolon c. Pankreas b. Hati d. Lambung 10. Berikut ini adalah organ-organ pencernaan yang dilewati oleh makanan secara urut, yaitu .... a. Mulut-lambung-kerongkongan-usus besar-usus halus-anus b. Mulut-kerongkongan-lambung-usus besar-usus halus-anus c. Mulut-kerongkongan-lambung-usus halus-usus besar-anus d. Mulut-kerongkongan-usus halus-lambung-usus besar-anus 11. Rasa nyeri pada lambung akibat salah cerna disebut..... a. Parotitis c. Onstipasi b. Peritonitis d. Kolik 12. Lapisan gigi bagian luar yang terdiri dari bahan yang lebih keras dari tulang adalah ..... a. Karang gigi c. Email b. Dentin d. Semen 13. Usus besar
Usus halus
Organ yang dapat terkena penyakit Appendiksitis merupakan peradangan yang terjadi pada .... a. Usus besar c. Lambung b. Usus halus d. Hati 14. Hubungan manakah yang benar antara organ, enzim, yang dihasilkan serta fungsinya dari tabel proses pencernaan di bawah ini? Organ Enzim yang dihasilkan Fungsi mengubah a.Mulut Ptialin Amilum Glukosa b.Lambung Pepesin, renin Protein Glukosa c. Pankreas Lipase Gliserol Asam lemak d.Usus 12 jari Sakarase Sukrosa Asam amino
15. Proses pencernaan yang terjadi di mulut berlangsung secara mekanik dan kimiawi dengan menggunakan enzim sebagai katalisatornya. Zat yang diubah didalam mulut dengan perantara enzim adalah..... a. Protein c. Karbohidrat b. Lemak d. Vitamin II. Jawablah pertanyan di bawah ini dengan benar! 1. Alat pencernaan manusia tersusun atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan terdiri dari? 2. Sebutkan fungsi hati? 3. Apa yang disebut dengan pencernaan kimiawi? 4. sebut dan jelaskan bagian –bagian lambung? 5. Tuliskan dan jelaskan minimal 3 kelainan/penyakit pada sistem pencernaan manusia?
☺ .....Good Luck Selamat mengerjakan ..... ☺
Kunci jawaban sistem pencernaan I .Pilihan Ganda 1. D
6. A
11.D
2. B
7.A
12.C
3. C
8.C
13.A
4. C
9.B
14.A
5. B
10 .C
15. C
II . Uraian 1. Kelenjar ludah, hati dan pankreas. 2. a. Tempat penyimpanan beberapa zat terutama glikogen dan vitamin A, D, E, K. b. Tempat menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh. c. Tempat pembentukan empedu, albumen, globin. 3. Pencernaan kimiawi adalah proses pencernaan yang dibantu enzim. 4. a. Kardiak : Bagian atas dekat dengan hati. b.Fundus : Bagian tengah yang menggantung. c. Pilorus : Bagian bawah dekat dengan usus. 5. a. Diare : Suatu keadaan dimana feses dari perut ke usus terlalu cepat sehingga defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang banyak mengandung air. b. Apendeksitis : Radang pada umbai cacing. c. Kolik : Timbulnya rasa nyeri pada lambung karena adanya salah cerna. d. Ulkus (magg) : Radang pada diding lambung yang disebabkan oleh produksi getah. lambung (HCL) tinggi sedangkan makanan yang masuk sedikit. d. Parotitis : Infeksi pada kelenjar parotis atau sering disebut juga penyakit gondok.
Lampiran 17 DAFTAR NILAI DAN ANALISIS EVALUASI HASIL BELAJAR SIKLUS II Satuan Pendidikan : SMA YATPI GODONG-GROBOGAN Mata Pelajaran : Biologi Materi Pokok : Sistem pencernaan Sub Materi Pokok : Sistem pencernaan pada manusia Jumlah Peserta didik yang hadir: 33 anak Tahun Pelajaran : 2009/2010 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
INDUK 08.3241 08.3242 08.3244 08.3250 08.3252 08.3256 08.3259 08.3260 08.3261 08.3262 08.3263 08.3264 08.3265 08.3266 08.3267 08.3268 08.3271 08.3274 08.3275 08.3277 08.3282 08.3283 08.3285 08.3288 08.3289 08.3290 08.3294 08.3295 08.3299 08.3300 08.3304 08.3314 08.3317
NAMA AKHMAD SIDIQ AHMAD ZUHRONI ALI IMRON ARIS BUDIYONO AYU NILA SARI DIYAH RIDHOYANI EKO BUDI PRATOMO ELI NUR CHALIMAH ENDANG RATNA WATI ERRY MARTINI EVITA UMUL KHABIBAH FITRI CAHYANI FITRI SOLIKATUN FITRI WAHYUNINGSIH HERMAN IDA FITRIYANI ISKAHAR MAITIK ANTORIO MARDIAN ROMDHONI MELSA SOFTIANA YULIANI MURTINI NITA ZUNIATI NUR HALIMAH PURWANTI PURWO AGUS SETIAWAN RAHMAWATI P. SITI KHODRIYANAH SITI MAEMONAH SRI WAHYUNI VELLIAN PUJI ASMORO DEWI NIRAWATI LESTARI LINA MARLIYANA Jumlah
NILAI 71 75 60 77 83 80 79 80 80 77 86 74 77 79 72 74 72 73 74 83 60 76 84 77 76 85 79 86 84 75 70 72 68 2518
KET TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
•
KRITERIA HASIL BELAJAR < 62 = Tidak Tuntas, ≥ 62 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar klasikal adalah 85%.
•
ANALISA DATA HASIL SIKLUS Berdasrkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I ini, maka diperoleh: 9 ∑ seluruh nilai ( ∑ x ) = 2518 9 9
∑ peserta didik yang tuntas ∑ peserta didik ( N ) = 33
belajar (Ftb) = 30
Sehingga beberapa nilai hasil belajar sebagai berikut : 1. Nilai rata-rata kelas : x =
=
∑x N
2518 = 76.30 33
2. Ketuntasan belajar klasikal % ketercapaian =
=
Jumlah peserta didik yang tuntas belajar × 100 Jumlah keseluruhan peserta didik 31 × 100 = 93.93 % 33
Kesimpulan: Pencapaian hasil belajar di siklus II ini sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Terbukti dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 75,73 dengan ketuntasan belajar yaitu 90,9%. Sehingga penerapan “metode pembelajaran SQ3R dalam materi sistem pencernaan makanan pada manusia untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI di SMA YATPI Godong-Grobogan” sudah berhasil yaitu dengan adanya peningkatan hasil belajar dari siklus I. oleh karena itu pembelajaran pada siklus ini dirasa sudah cukup. Pengamat,
Siti Gunarti
Lampiran 18
Daftar Kehadiran peserta didik siklus I dan siklus II NO
NO INDUK
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
08.3241
AKHMAD SIDIQ
08.3242 08.3244
AHMAD ZUHRONI ALI IMRON
08.3250 08.3252 08.3256
ARIS BUDIYONO AYU NILA SARI DIYAH RIDHOYANI
08.3259 08.3260
EKO BUDI PRATOMO ELI NUR CHALIMAH
08.3261
ENDANG RATNA WATI
08.3262 08.3263
ERRY MARTINI EVITA UMUL KHABIBAH
08.3264 08.3265
FITRI CAHYANI FITRI SOLIKATUN
08.3266 08.3267 08.3268
FITRI WAHYUNINGSIH HERMAN IDA FITRIYANI
08.3271 08.3274
ISKAHAR MAITIK ANTORIO
08.3275 08.3277 08.3282
MARDIAN ROMDHONI MELSA SOFTIANA YULIANI MURTINI
ABSENSI SIKLUS I SIKLUS II P1 P2 EV P1 P2 EV 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
9
9 9
-
9 9
9 9 -
9 9 9
9 9 9
9 9 9
9 9
9
-
9 9
9 9
9 9
9
9
9
9
9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 -
9 9
9 9 9
9 9 9
9 9 9
9 9 9
9 9 9
9
9 9
9 9
9 9
9
9 9
9 9 9
9 9
9 9 9
9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
08.3283
NITA ZUNIATI
9 9
08.3285
NUR HALIMAH
9
9
9
-
9
9
08.3288
PURWANTI
9
9
9
9
9
9
08.3289
PURWO AGUS SETIAWAN
9
9
9
9
9
9
08.3290
RAHMAWATI P.
9
9
9
9
9
9
08.3294
SITI KHODRIYANAH
9
9
9
9
9
9
08.3295
SITI MAEMONAH
9
9
9
9
9
9
SRI WAHYUNI
9
9
9
9
9
9
08.3300
VELLIAN PUJI ASMORO
9
9
9
9
9
9
08.3304
DEWI NIRAWATI
9
9
9
9
9
9
08.3314
LESTARI
9
9
9
9
9
9
08.3317
LINA MARLIYANA
9
9
9
9
9
9
08.3299
Keterangan:
(-) (9) (P) (EV)
: Siswa tidak hadir / sakit : Siswa hadir : Pertemuan ke: Evaluasi
9
Lampiran 19 DAFTAR NILAI DISKUSI SIKLUS I dan SIKLUS II Satuan Pendidikan : SMA YATPI GODONG-GROBOGAN Mata Pelajaran : Biologi Materi Pokok : Sistem pencernaan Jumlah Peserta didik yang hadir: 33 anak Tahun Pelajaran : 2009/2010
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
INDUK 08.3241 08.3242 08.3244 08.3250 08.3252 08.3256 08.3259 08.3260 08.3261 08.3262 08.3263 08.3264 08.3265 08.3266 08.3267 08.3268 08.3271 08.3274 08.3275 08.3277 08.3282 08.3283 08.3285 08.3288 08.3289 08.3290 08.3294 08.3295 08.3299 08.3300 08.3304 08.3314 08.3317
NAMA AKHMAD SIDIQ AHMAD ZUHRONI ALI IMRON ARIS BUDIYONO AYU NILA SARI DIYAH RIDHOYANI EKO BUDI PRATOMO ELI NUR CHALIMAH ENDANG RATNA WATI ERRY MARTINI EVITA UMUL KHABIBAH FITRI CAHYANI FITRI SOLIKATUN FITRI WAHYUNINGSIH HERMAN IDA FITRIYANI ISKAHAR MAITIK ANTORIO MARDIAN ROMDHONI MELSA SOFTIANA YULIANI MURTINI NITA ZUNIATI NUR HALIMAH PURWANTI PURWO AGUS SETIAWAN RAHMAWATI P. SITI KHODRIYANAH SITI MAEMONAH SRI WAHYUNI VELLIAN PUJI ASMORO DEWI NIRAWATI LESTARI LINA MARLIYANA Jumlah nilai rata- rata
NILAI DISKUSI Siklus I Siklus II 66.5 76 62 76.5 0 59 45 74 68.5 79 73 79.5 50 74.5 0 75 43 72.5 71 81.5 66 76 49 82 67 79 67.5 75 35 71 66 78.5 63.5 61 63 60 46.5 74 70.5 80 0 70 62 85.5 68 75 63 72.5 49.5 72.5 86 86 63 77 67 72.5 74 83 71.5 77.5 62 76.5 64 88 63 79 1866 2499 62.2 75.72
peningkatan 9.5 14.5 59 29 10.5 6.5 24.5 75 29.5 10.5 10 33 12 7.5 36 12.5 -2.5 -3 27.5 9.5 70 23.5 7 9.5 23 0 14 5.5 9 6 14.5 24 16
Kesimpulan Pencapaian hasil belajar di siklus II ini mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan siklus I. Hal ini terbukti dengan peningkatan hasil belajar di siklus I sebesar 62,2 menjadi 75,72 di siklus II. Sehingga penerapan ”Metode pembelajaran SQ3R dalam materi sistem pencernaan makanan pada manusia untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI di SMA YATPI GodongGrobogan sudah berhasil. Pengamat, Siti Gunarti
Lampiran 2
DENAH LOKASI SMA YATPI GODONG-GROBOGAN
MASJID “Baitussalam “
* LOKASI
Lampiran 20 DAFTAR NILAI EVALUASI SIKLUS I dan SIKLUS II Satuan Pendidikan : SMA YATPI GODONG-GROBOGAN Mata Pelajaran : Biologi Materi Pokok : Sistem pencernaan Jumlah Peserta didik yang hadir: 33 anak Tahun Pelajaran : 2009/2010 NO
INDUK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
08.3241 08.3242 08.3244 08.3250 08.3252 08.3256 08.3259 08.3260 08.3261 08.3262 08.3263 08.3264 08.3265 08.3266 08.3267 08.3268 08.3271 08.3274 08.3275 08.3277 08.3282 08.3283 08.3285 08.3288 08.3289 08.3290 08.3294 08.3295 08.3299 08.3300 08.3304 08.3314 08.3317
NAMA AKHMAD SIDIQ AHMAD ZUHRONI ALI IMRON ARIS BUDIYONO AYU NILA SARI DIYAH RIDHOYANI EKO BUDI PRATOMO ELI NUR CHALIMAH ENDANG RATNA WATI ERRY MARTINI EVITA UMUL KHABIBAH FITRI CAHYANI FITRI SOLIKATUN FITRI WAHYUNINGSIH HERMAN IDA FITRIYANI ISKAHAR MAITIK ANTORIO MARDIAN ROMDHONI MELSA SOFTIANA YULIANI MURTINI NITA ZUNIATI NUR HALIMAH PURWANTI PURWO AGUS SETIAWAN RAHMAWATI P. SITI KHODRIYANAH SITI MAEMONAH SRI WAHYUNI VELLIAN PUJI ASMORO DEWI NIRAWATI LESTARI LINA MARLIYANA
NILAI SIKLUS 1 SIKLUS 2 62 71 60 75 47 60 65 77 71 83 73 80 64 79 61 80 63 80 68 77 76 86 65 74 64 72 69 69 65 60 59 72 30 70 72 74 70 85 72 69 73 70 57 60 79
x
KET
77 79 72 74 72 73 74 83 60 76 84 77 76 85 79 86 84 75 70 72 68
66.5 67.5 53.5 71 77 76.5 71.5 70.5 71.5 72.5 81 69.5 70.5 75.5 70.5 71.5 68.5 66.5 66.5 77.5 45 73 78 75.5 73 85 75.5 77.5 78.5 72.5 63.5 66 73.5
TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
2352
Jumlah
2186
2518
Rata-rata kelas
66.24
76.30
Kesimpulan Pencapaian hasil belajar di siklus II ini mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan siklus I. Hal ini terbukti dengan peningkatan rata-rata kelas di siklus I sebesar 66,24 menjadi 76,30 di siklus II. Sehingga penerapan ”Metode pembelajaran SQ3R dalam materi sistem pencernaan makanan pada manusia untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI di SMA YATPI GodongGrobogan sudah berhasil. Pengamat, Siti Gunarti
Lampiran 24 DOKUMENTASI PENELITIAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R DI SMA YATPI GODONG-GROBOGAN
1.Proses pelaksanaan Metode SQ3R yaitu survey, question,dan read
2. Proses pelaksanaan Metode SQ3R yaitu ricite dan review
3. Proses peserta didik mengerjakan soal evaluasi siklus I dan siklus II
4. Peneliti dan peserta didik setelah penelitian selesai
Lampiran 3 Jadwal Penelitian di SMA YATPI Godong-Grobogan Siklus Siklus I
Siklus II
Hari / Tanggal
Waktu
Ket
1. Rabu, 10 Februari 2010
11.00 – 12.45
Pelaksanan SQ3R
2. Kamis,11 Februari 2010
08.30 – 10.15
Pelaksanan SQ3R
3.Rabu, 17 Februari 2010
11.00 – 11.45
Evaluasi
1. Rabu, 17 Februari 2010
12.00 - 12.45
Pelaksanan SQ3R
2. Kamis, 18 Februari 2010
08.30 – 10.15
Pelaksanan SQ3R
3. Rabu, 24 Februari 2010
11.00 – 12.45
45 menit Evaluasi
Lampiran 4 DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA YATPI GODONG-GROBOGAN Wali Kelas Ketua Kelas
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
: NUR ABBAS A, S.Pd. : AHMAD ZUHRONI
INDUK 08.3241 08.3242 08.3244 08.3250 08.3252 08.3256 08.3259 08.3260 08.3261 08.3262 08.3263 08.3264 08.3265 08.3266 08.3267 08.3268 08.3271 08.3274 08.3275 08.3277 08.3282 08.3283 08.3285 08.3288 08.3289 08.3290 08.3294 08.3295 08.3299 08.3300 08.3304 08.3314 08.3317
NAMA AKHMAD SIDIQ AHMAD ZUHRONI ALI IMRON ARIS BUDIYONO AYU NILA SARI DIYAH RIDHOYANI EKO BUDI PRATOMO ELI NUR CHALIMAH ENDANG RATNA WATI ERRY MARTINI EVITA UMUL KHABIBAH FITRI CAHYANI FITRI SOLIKATUN FITRI WAHYUNINGSIH HERMAN IDA FITRIYANI ISKAHAR MAITIK ANTORIO MARDIAN ROMDHONI MELSA SOFTIANA YULIANI MURTINI NITA ZUNIATI NUR HALIMAH PURWANTI PURWO AGUS SETIAWAN RAHMAWATI P. SITI KHODRIYANAH SITI MAEMONAH SRI WAHYUNI VELLIAN PUJI ASMORO DEWI NIRAWATI LESTARI LINA MARLIYANA
Keterangan: Kelas XI IPA terdiri dari 11 putra dan 22 putri
Lampiran 5 DAFTAR KELOMPOK BELAJAR KELAS XI IPA SMA YATPI GODONG-GROBOGAN SIKLUS I Kelompok I No.
L/P
1.
P
2.
Kelompok II
Nama Anggota
No.
L/P
ERRY MARTINI
1.
P
P
DIYAH RIDHOYANI
2.
P
3.
P
RAHMAWATI P.
3.
P
4.
EVITA UMUL KHABIBAH FITRI WAHYUNINGSIH
P
SRI WAHYUNI
4.
P
AYU NILA SARI
5.
L
AKHMAD SIDIQ
5.
P
6.
L
VELLIAN PUJI ASMORO
MELSA SOFTIANA YULIANI
6.
P
SITI MAEMONAH
P
MURTINI
7.
Kelompok III No.
L/P
P
FITRI SOLIKATUN
2.
P
FITRI CAHYANI
3.
P
PURWANTI
4.
P
LINA MARLIYANA
5.
P
LESTARI
6.
L
7.
L
MARDIAN ROMDHONI PURWO AGUS SETIAWAN
Kelompok V L/P
NUR HALIMAH
Kelompok IV No.
L/P
Nama Anggota
Nama Anggota
1.
No.
Nama Anggota
Nama Anggota
1.
L
ARIS BUDIYONO
2.
L
HERMAN
3.
L
EKO BUDI PRATOMO
4.
L
AHMAD ZUHRONI
5.
L
ALI IMRON
6.
L
ISKAHAR
1.
P
ENDANG RATNA WATI
2.
P
NITA ZUNIATI
3.
P
SITI KHODRIYANAH
4.
P
DEWI NIRAWATI
5.
L
MAITIK ANTORIO
6.
P
IDA FITRIYANI
7.
P
ELI NUR CHALIMAH
Lampiran 6 DAFTAR KELOMPOK BELAJAR KELAS XI IPA SMA YATPI GODONG-GROBOGAN SIKLUS II Kelompok I No.
L/P
1.
L
2.
Kelompok II
Nama Anggota
No.
L/P
AHMAD ZUHRONI
1.
L
P
DIYAH RIDHOYANI
2.
P
3.
P
RAHMAWATI P.
3.
P
4.
L
HERMAN
4.
L
5.
L
AKHMAD SIDIQ
5.
P
6.
L
VELLIAN PUJI ASMORO
EVITA UMUL KHABIBAH FITRI WAHYUNINGSIH PURWO AGUS SETIAWAN MELSA SOFTIANA YULIANI
6.
L
ISKAHAR
P
MURTINI
7.
Nama Anggota MAITIK ANTORIO
Kelompok IV No.
L/P
Nama Anggota
1.
P
ENDANG RATNA WATI
Kelompok III
Nama Anggota
No.
L/P
1.
P
FITRI SOLIKATUN
2.
P
PURWANTI
2.
P
FITRI CAHYANI
3.
P
SITI KHODRIYANAH
3.
P
NITA ZUNIATI
4.
P
DEWI NIRAWATI
4.
P
IDA FITRIYANI
5.
P
NUR HALIMAH
5.
P
LESTARI
6.
P
LINA MARLIYANA
6.
L
MARDIAN ROMDHONI
7.
P
ELI NUR CHALIMAH
7.
P
AYU NILA SARI
Kelompok V No.
L/P
Nama Anggota
1.
L
ARIS BUDIYONO
2.
P
SRI WAHYUNI
3.
L
EKO BUDI PRATOMO
4.
P
ERRY MARTINI
5.
L
ALI IMRON
6.
P
SITI MAEMONAH
Lampiran 7 SILABUS Sekolah Kelas Mata Pelajaran
: SMA YATPI (Yayasan Taman Pendidikan Islamiyah) Godong -Grobogan : XI (Sebelas) : IPA BIOLOGI
Standar Kompetensi : 3.Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan /atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas Penilaian Kompetensi Materi Pokok/ Alokasi Sumber Bentuk Kegiatan pembelajaran Indikator Contoh Dasar Pembelajaran Waktu Belajar Metode Instrumen Instrumen 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan /penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misal ruminansia).
1. Siswa mencari mengkaji 1. Makanan Zat makanan terdiri / mempelajari referensi / buku tentang sistem dari karbohidrat, pencernaan (Survey) lemak, protein, melakukan vitamin, mineral dan 2. Siswa diskusi tentang sub bab air masing-masing (Read) dan membuat kerangka 2. Sistem pencernaan topik untuk makanan manusia dipresentasikan dengan Terdiri dari mulut, cara menjawab (rongga mulut, gigi, pertanyaan dari guru lidah), tekak, (Quesion) kerongkongan, 3. Siswa lambung, usus mempresentasikan hasil halus, usus besar, diskusi (Recite) dan anus serta 4. Menyimpulkan dan kelenjar pembahasan ulang pencernaan materi (Review)
1. Menjelaskan fungsi makanan bagi SQ3R manusia. 2. Menjelaskan fungsi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. 3. Menyebutkan bahan makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. 4. Menyebutkan kelainan yang terjadi karena kekurangan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. 5. Menjelaskan fungsi saluran pencernaan. 6. Menjelaskan fungsi kelenjar pencernaan. 7. Menjelaskan proses pencernaan pada masing-masing organ. 8. Menjelaskan jenis sekresi yang terjadi di masing-masing organ. 9. Menyebutkan kelainan/ penyakit pada sistem pencernaan manusia
1. Tes pilihan ganda 2. Tes uraian
1. Jelaskan 8 x 45 1. Buku fungsi menit Biologi makanan SMA jilid bagi tubuh 2, D.A kita? Pratiwi, 2. Sebutkan dkk fungsi 2. Buku karbohidrat? Biologi 3. Sebutkan bilingual fungsi hati? untuk 4. Apa yang SMA/MA disebut , Nunung dengan Nurhayati pencernaan 3. LKS kimiawi? 4. Tocso 5. Gambar
Grobogan, Guru Mata Pelajaran
Februari 2010 Peneliti
Siti Gunarti NIM: 053811087
Sri Haryanti, A.Md NIP. -
Mengetahui, Kepala SMA.YATPI Godong-Grobongan
Yagus Yuwono, S.Pd NIP. -
Lampiran 8 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus 1 Sekolah : SMA YATPI Godong Kelas : XI (Sebelas) Mata Pelajaran : IPA BIOLOGI Pertemuan : 1 dan 2 Alokasi waktu : 4 x 45 Menit ( 4 jam pelajaran) Semester : Genap Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. Kompetensi Dasar : 3.3. Menjelaskan keterkaitan antara srtuktur, fungsi, dan proses serta kelainan /penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalkan ruminansia).
I. Indikator 1. Menjelaskan fungsi makanan bagi manusia. 2. Menjelaskan fungsi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. 3. Menjelaskan klasifikasi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. 4. Menyebutkan bahan makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. 5. Menyebutkan kelainan yang terjadi karena kekurangan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. II. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan fungsi makanan bagi manusia. 2. Siswa dapat membedakan fungsi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. 3. Siswa dapat menjelaskan klasifikasi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. 4. Siswa dapat menyebutkan bahan makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. 5. Siswa dapat Menyebutkan kelainan yang terjadi karena kekurangan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. III. Materi Pembelajaran Sistem Pencernaan ( zat-zat makanan) 1. Makanan bergizi 2. Karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air
IV. Metode Pembelajaran 1. Model : 2. Metode : SQ3R V. Langkah-langkah Kegiatan Pertemuan 1 ( 2 jam pelajaran) 1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit) a. Guru mengucapkan salam dan membuka pertemuan. b. Absensi (daftar hadir) siswa. c. Motivasi dan Apersepsi. 2. Kegiatan Inti (70 menit) a. Guru menjelaskan tentang metode SQ3R. b. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok secara acak. c. Guru membagikan buku paket. d. Guru menjelaskan fungsi makanan bagi manusia. e. Guru menjelaskan makanan bergizi. f. Guru membimbing jalannya diskusi dengan cara diberi pertanyaan (topik bahasan ) sebagai bahan diskusi dan presentasi. g. Setiap kelompok mendiskusikan materi berbeda, yaitu kelompok 1. membahas karbohidrat, kelompok 2. lemak, kelompok 3. protein, kelompok 4. vitamin, dan kelompok 5. mineral & air. h. Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya sesuai topik yang didapat. i. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi. j. Presentasi dan tanya jawab masing-masing kelompok selama 15 menit. k. Pada saat perwakilan kelompok mempresentasi hasil diskusi, kelompok lain memberikan pertanyaan. l. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok dan memberikan informasi yang sebenarnya. 3. Kegiatan Penutup (10 menit) a. Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dibahas. b. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik. c. Guru memberikan tugas rumah berupa mempelajari materi zat-zat makanan, kemudian mengucapkan salam dan menutup pertemuan. Pertemuan 2 ( 2 jam pelajaran) 1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit) a. Guru mengucapkan salam dan membuka pertemuan. b. Absensi (daftar hadir) siswa. c. Guru memberikan pertanyaan tentang materi dipresentasikan. d. Motivasi dan Apersepsi.
yang
sudah
2. Kegiatan Inti (70 menit) a. Guru menjelaskan materi yang sudah dipresentasikan. b. Presentasi hasil diskusi bagi kelompok yang belum mempresentasikan pada pertemuan 1. c. Presentasi dan tanya jawab masing-masing kelompok selama 15 menit. d. Pada saat perwakilan kelompok mempresentasi hasil diskusi, kelompok lain memberikan pertanyaan. e. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok dan memberikan informasi yang sebenarnya. 3. Kegiatan Penutup (10 menit) a. Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dibahas. b. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik. c. Guru memberikan tugas rumah untuk mempelajari materi sebagai persiapan evaluasi, kemudian mengucapkan salam dan menutup pertemuan. VI.
Sumber Belajar 1. Media Gambar tentang makanan. 2. Buku Biologi SMA jilid 2, D.A Pratiwi, dkk 3. Buku Biologi bilingual untuk SMA/MA, Nunung Nurhayati. 4. LKS
VII. Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik Penilaian: a. Kerja tim/ kerjasama tim. b. Menaggapi atau menjawab pertanyaan dari kelompok lain. c. Hasil diskusi dan presentasi berupa ringkasan materi/ makalah. 2. Bentuk Instrumen: a. Tes pilihan ganda b. Tes uraian Grobogan, Februari 2010 Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Sri Haryanti, A.Md NIP. -
Siti Gunarti NIM: 053811087 Mengetahui, Kepala SMA.YATPI Godong-Grobongan
Yagus Yuwono, S.Pd NIP. -
Lampiran 9
Pertanyaan diskusi kelompok 1 ( ZAT- ZAT MAKANAN) 1. Apa yang disebut karbohidrat? 2. Sebutkan dan Jelaskan pembagian karbohidrat berdasarkan gugus gulanya? 3. Jelaskan fungsi karbohidrat? 4. Sebutkan contoh makanan yang mengandung karbohidrat? 5. Sebutkan kelainan atau penyakit yang disebabkan jika kekurangan /kelebihan? Tugas: Carilah referensi tentang materi diatas baik dari buku maupun internet ( Survey) Jawablah pertanyaan diatas dengan membaca referensi yang ditemukan ( Questoin, read) Diskusikanlah dengan kelompok untuk dipresentasikan ( ricite) Buatlah paper atau makalah sebelum presentasi ( review)
☺ .....Good Luck Selamat belajar..... ☺
Pertanyaan diskusi kelompok 2 ( ZAT- ZAT MAKANAN) 1. Apa yang disebut lemak? 2. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi yang terdapat dalam lemak? 3. Jelaskan fungsi lemak ? 4. Sebutkan contoh makanan yang mengandung lemak? 5. Sebutkan kelainan atau penyakit yang disebabkan jika kekurangan /kelebihan? Tugas: Carilah referensi tentang materi diatas baik dari buku maupun internet ( Survey) Jawablah pertanyaan diatas dengan membaca referensi yang ditemukan ( Questoin, read) Diskusikanlah dengan kelompok untuk dipresentasikan ( ricite) Buatlah paper atau makalah sebelum presentasi ( review)
☺ .....Good Luck Selamat belajar..... ☺
Pertanyaan diskusi kelompok 3 ( ZAT- ZAT MAKANAN) 1. 2. 3. 4. 5.
Apa yang disebut protein? Sebutkan dan jelaskan jenis protein? Jelaskan fungsi protein? Sebutkan contoh makanan yang mengandung protein? Sebutkan kelainan atau penyakit yang disebabkan jika kekurangan /kelebihan?
Tugas: Carilah referensi tentang materi diatas baik dari buku maupun internet ( Survey) Jawablah pertanyaan diatas dengan membaca referensi yang ditemukan ( Questoin, read) Diskusikanlah dengan kelompok untuk dipresentasikan ( ricite) Buatlah paper atau makalah sebelum presentasi ( review)
☺ .....Good Luck Selamat belajar..... ☺
Pertanyaan diskusi kelompok 4 ( ZAT- ZAT MAKANAN) 1. 2. 3. 4. 5.
Apa yang disebut vitamin? Sebutkan dan jelaskan macam-macam vitamin ? Jelaskan fungsi vitamin? Sebutkan contoh makanan yang mengandung vitamin? Sebutkan kelainan atau penyakit yang disebabkan jika kekurangan /kelebihan?
Tugas: Carilah referensi tentang materi diatas baik dari buku maupun internet ( Survey) Jawablah pertanyaan diatas dengan membaca referensi yang ditemukan ( Questoin, read) Diskusikanlah dengan kelompok untuk dipresentasikan ( ricite) Buatlah paper atau makalah sebelum presentasi ( review)
☺ .....Good Luck Selamat belajar..... ☺
Pertanyaan diskusi kelompok 5 ( ZAT- ZAT MAKANAN) 1. 2. 3. 4. 5.
Apa yang disebut mineral dan air? Sebutkan dan jelaskan macam-macam mineral ? Jelaskan fungsi mineral dan air? Sebutkan contoh makanan yang mengandung mineral ? Sebutkan kelainan atau penyakit yang disebabkan jika kekurangan /kelebihan?
Tugas: Carilah referensi tentang materi diatas baik dari buku maupun internet ( Survey) Jawablah pertanyaan diatas dengan membaca referensi yang ditemukan ( Questoin, read) Diskusikanlah dengan kelompok untuk dipresentasikan ( ricite) Buatlah paper atau makalah sebelum presentasi ( review)
☺ .....Good Luck Selamat belajar..... ☺