EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DISKUSI DENGAN MEDIA AJAR JENIS LEAFLET DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK SISTEM PENCERNAN PADA MANUSIA PADA SISWA KELAS XI SMA SULTAN FATAH WEDUNG DEMAK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Biologi
Disusun oleh: KHUMAIDAH 073811032
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG TAHUN 2010/2011
NOTA PEMBIMBING Semarang, 30 Mei 2011
NOTA PEMBIMBING Semarang, 30 Mei 2011 Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Di Semarang
Assalamu`alaikum wr. wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul
: Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi dengan Media Ajar Jenis Leaflet dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi
Pokok Sistem
Pencernaan pada Manusia pada Siswa Kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak Nama
: Khumaidah
NIM
: 073811032
Jurusan
: Tadris
Program Studi
: Tadris Biologi
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang Munaqasyah
Wassalamu`laikum wr. wb.
Pembimbing I,
Lianah,M.Pd
NOTA PEMBIMBING Semarang, 30 Mei 2011 Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Di Semarang
Assalamu`alaikum wr. wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul
: Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi dengan Media Ajar Jenis Leaflet dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi
Pokok Sistem
Pencernaan pada Manusia pada Siswa Kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak Nama
: Khumaidah
NIM
: 073811032
Jurusan
: Tadris
Program Studi
: Tadris Biologi
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang Munaqasyah
Wassalamu`laikum wr. wb.
Pembimbing II,
Nasirudin, M.Ag
PERNYATAAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa sekripsi ini tidak berisi materi yang telah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga sekripsi ini tidak berisi satu pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang,17 Mei 2011 Deklarator
Khumaidah NIM. 073811032
ABSTRAK Khumaidah (NIM: 073811032). Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Dengan Media Ajar Jenis Leaflet Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Pancernaan Pada Manusia Pada Siswa Kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah menggunakan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet itu efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak pada materi pokok sistem pencernaan pada manusia. Penilitian ini menggunakan metode eksperimen yang didesain dengan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Populasi dari penelitian ini adalah semua kelas XI SMA Sultan Fatah. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi untuk memperoleh data nama peserta didik dan nilai ulangan untuk mengetahui normalitas dan homogenitas sampel, metode tes untuk memperoleh data nilai hasil belajar biologi dengan jumlah 20 butir. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t. Data awal dalam penelitian ini adalah nilai ulangan peserta didik kelas XI semester 1 pada materi pokok sistem peredaran darah pada manusia dari data tersebut diperoleh kedua kelompok baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol mempunyai varians dan rata-rata yang sama secara statistik . setelah kelompok eksperimen diberi perlekuan dan kelompok kontrol dengan tetap menggunakan pembelajaran konvensional, kemudian kedua kelompok diberi tes. Berdasarkan hasil tes pada kedua kelompok, diperoleh rata-rata nilai kelompok kontrol 61,2500 dan rata-rata kelompok eksperimen 70,7813. Berdasatkan uji perbedaan rata-rata dengan uji fihak kiri diperoleh thit=3.9693 sedangkan ttab=1.697, jadi nilai thitung>ttabel sehingga nilai Ho diterima. Dengan kata lain rata-rata hasil ulangan dari kelompok eksperimen lebih baik dari nilai sebelumnya yaitu materi dan nilai hasil ulangan pada kelompok kontrol pada materi pokok sistem pencernaan pada manusia. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa menggunakan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa . Utuk itu peneliti menyarankan agar pembelajaran dengan metode diskusi dapat diterapkan serta dikembangkan dan digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran biologi khususnya dan pembelajaran lain pada umumnya.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat, taufiq, hidayat serta inayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun skripsi dengan judul “Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Dengan Media Ajar Jenis Leaflet dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Biologi Materi
Pokok Sistem Pancernaan Pada Manusia Pada Siswa Kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak’' dengan baik. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Agung Muhammad SAW, karena berkat perjuangan beliau yang telah membawa kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman islamiyah. Dengan berbekal keikhlasan dan niat yang tulus serta dengan tanggung jawab, Allah SWT telah meridloi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Keberhasilan ini tentu saja tidak dapat terwujud tanpa bimbingan, dukungan dan bantuan berbagai pihak, oleh karena dengan rasa hormat yang paling dalam penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak DR. Suja’i, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 2. Ibu Lianah, M.Pd, selaku pembimbing I dan Bapak Nasirrudin, M. pd, selaku pembimbing II, yang berkenan meluangkan waktunya, tenaga dan pikirannya untuk membimbing, mengarahkan penulis dalam penyususnan skripsi ini hingga selesai. 3. Dosen Tadris Biologi, dosen dan staf pengajar di IAIN Walisongo Semarang yang membekali berbagai pengetahuan. 4. Kepala perpustakaan IAIN Walisongo Semarang serta seluruh staf dan karyawan yang telah memberikan pelayanan yang terbaik. 5. Amar Luqman Hakim, S.Hi, selaku kepala sekolah SMA Sultan Fatah Wedung Demak yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMA Sultan Fatah. 6. Segenap guru, kepala TU beserta staf, karyawan dan peserta didik kelas XI SMA Sultan Fatah yang selalu membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak ibu tercinta, terima kasih atas do’a, nasihat, dukungan dan segala pengorbanan serta kasih sayang selama ini dalam mendidik penulis dengan penuh kesabaran. 8. Suamiku tercinta yang senantiasi memberikan motivasi dan dukungan baik moral maupun material. 9. Kakak-kakakku tersayang(Mb Khusnah, Mas Rozi, Mb Qomariyah, Mb dhiroh) dan keponakan ku (Ayu, Bagus, Rotul) terimakasih atas motivasinya 10. Teman perjuangan Tadris Biologi 2007 yang senantiasa menjadi penyemangat penulis. 11. Ikhwah Darul Mukharibin angkatan 2007 (Damay, Romi, Mur, Sair, Ari, Novi, Nafi’, Dewi, Ais, Kandu, Multazam, Pamuji, Ella,Mut) yang selalu menjadi inspiring in my life
12. Ikhwah Al-kautsar (Faiz, Imas, Mur, Ferri, Tuti’, Aris, Sair, Ziaul, Ilmi, Isni, Imah, Faid, Kholid, Re) yang selalu memberikan motivasi dan menjadi inspirasi 13. Ikhwah perjuangan KAMMI Komosariat IAIN Walisongo Semarang, Pesantren Mahasiswa Qolbun Salim, Tim PPL dan keluarga SMAN 5 semarang, Tim KKN posko 55 Cacaban, terimakasih telah memberikan banyak pengalaman. Kepada mereka semua, penulis ucapkan “ Jazakullah Khoiroti wa Saatiddunya wal Akhiroh” semoga amal baik dan jasa-jasanya di berikan oleh Allah balasan yang sebaik-baiknya. Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin. Semarang, 17 Mei 2011 Penulis
Khumaidah NIM. 073811032
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii NOTA PEMBIMBING ........................................................................................ iii DEKLARASI ....................................................................................................... v ABSTRAK ............................................................................................................ vi KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 3 C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 3 D. Perumusan Masalah .................................................................................. 4 E. Penegasan Istilah ...................................................................................... 4 F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5 BAB II : LANDASAN TEORI DAN HEPOTISIS A. Diskripsi Teori .......................................................................................... 6 1. Metode Diskusi .................................................................................. 6 a. Pengertian Metode Diskusi ........................................................... 6 b. Tujuan Metode Diskusi ................................................................ 6 c. Faktor yang Berkaitan dengan Metode Diskusi ........................... 7 d. Jenis-jenis Diskusi ........................................................................ 9 e. Kelebihan Metode Diskusi ........................................................... 11 f. Kelemahan dan Hambatan dalam Diskusi .................................... 12 2. Media Pembelajaran ........................................................................... 13 a. Pengertian Media Pembelajaran ................................................... 13 b. Ciri-ciri Media Pembelajaran ....................................................... 15 c. Klasifikasi Media Pembelajaran ................................................... 17
d. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Media Pembelajaran ................................................................................ 19 e. Media Leaflet ................................................................................ 20 3. Metode Diskusi dengan Media Ajar Jenis Leaflet ............................. 20 4. Pembelajaran Biologi ......................................................................... 21 5. Hasil Belajar ....................................................................................... 22 a. Pengertian Hasil Belajar ............................................................... 22 b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................................... 23 6. Materi Pokok Sistem Pencernaan Pada Manusia ............................... 24 a. Saluran Pencernaan ...................................................................... 24 b. Kelenjar Pencernaan ..................................................................... 29 c. Kelainan pada Sistem Pencernaan ................................................ 32 7. Efektivitas Metode Diskusi dengan Media Ajar Jenis Leaflet terhadap Hasil Belajar Biologi ........................................................... 33 B. Kajian Penelitian yang Relevan ............................................................... 34 C. Hipotisis Penelitian .................................................................................. 35 BAB III : METODE PENELITIAN A. Tujuan penelitian ...................................................................................... 36 B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................. 36 C. Variabel Penelitian .................................................................................... 36 D. Metodologi Penelitian .............................................................................. 37 E. Populasi .................................................................................................... 38 F. Analisis Uji Coba Instrumen ..................................................................... 38 G. Teknik Analisis Data ................................................................................ 41 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 48 B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 54 C. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 55 BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................... 56 B. Saran ......................................................................................................... 56
C. Penutup ..................................................................................................... 57 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
: Daftar Peserta Didik Kelompok Eksperimen
Lampiran 2
: Daftar Peserta Didik Kelompok
Lampiran 3
: Instrumen Soal Uji Coba Hasil Belajar
Lampiran 4
: Kunci Jawaban Soal Uji Coba Hasil Belajar
Lampiran 5
: Analisis Validitas Soal
Lampiran 6
: Contoh Perhitungan Validitas Soal
Lampiran 7
: Analisis Reliabelitas Butir Soal
Lampiran 8
: Contoh Perhitungan Reliabelitas Butir Soal
Lampiran 9
: Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba
Lampiran 10
: Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Lampiran 11
: Analisis Daya Pembeda Soal Instrumen
Lampiran 12
: Contoh Perhitungan Daya Pembeda Soal Instrumen
Lampiran 13
: Instrumen Tes Hasil Belajar Biologi
Lampiran 14
: Kunci Jawaban Soal Tes Hasil Belajar Biologi
Lampiran 15
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 16
:Silabus
Lampiran 17
: Lembar Soal Diskusi
Lampiran 18
: Data Awal Nilai Ulangan Kelas Eksperimen
Lampiran 19
: Data Awal Ulangan Kelas Kontrol
Lampiran 20
: Uji Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen
Lampiran 21
: Uji Normalitas Data Awal Kelas Kontrol
Lampiran 22
: Uji Homogenitas Data Awal
Lampiran 23
: Data Nilai Hasil Belajar Biologi Kelompok Eksperimen
Lampiran 24
: Data Nilai Hasil Belajar Biologi Kelompok Kontrol
Lampiran 25
: Uji Normalitas Tes Hasil Belajar Kelompok Eksperimen
Lampiran 26
: Uji Normalitas Tes Hasil Belajar Kelompok Kontrol
Lampiran 27
: Uji Homogenites Hasil Belajar
Lampiran 28
: Pengujian Hipotesis
Lampiran 29
: Kisi-kisi Soal
Lampiran 30
: Media Leaflet
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Organ Pencernaan ....................................................................... 25
Gambar 2.2
Mulut ........................................................................................... 26
Gambar 2.3
Lidah ........................................................................................... 26
Gambar 2.4
Esophagus ................................................................................... 27
Gambar 2.5
Lambung ..................................................................................... 27
Gambar 2.6
Usus Halus .................................................................................. 29
Gambar 2.7
Colon ........................................................................................... 30
Gambar 2.8
Rektum dan Anus ........................................................................ 31
Gambar 2.9
Kelenjar Saliva ............................................................................ 31
Gambar 2.10
Pankreas ...................................................................................... 32
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Pendidikan bukan hanya proses transfer of knowledge (menambah pengetahuan pada siswa) tapi juga transfer of value, yaitu nilai-nilai moral Islam. Sebagi firman Allah surat Al-Imran ayat 110
Ìx6Ζßϑø9$# Çtã šχöθyγ÷Ψs?uρ Å∃ρã÷èyϑø9$$Î/ tβρâ÷ß∆ù's? Ĩ$¨Ψ=Ï9 ôMy_Ì÷zé& >π¨Βé& uöyz öΝçGΖä. ãΝßγ÷ΖÏiΒ 4 Νßγ©9 #Zöyz tβ%s3s9 É=≈tGÅ6ø9$# ã≅÷δr& š∅tΒ#u öθs9uρ 3 «!$$Î/ tβθãΖÏΒ÷σè?uρ ∩⊇⊇⊃∪ tβθà)Å¡≈xø9$# ãΝèδçsYò2r&uρ šχθãΨÏΒ÷σßϑø9$# Artinya “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. (QS. Alimran:110)1 Hasil yang diharapkan dari sebuah pembelajaran tidak hanya satu aspek yaitu siswa menjadi tahu, namun meliputi tiga aspek yaitu aspek kognitif meliputi perubahan dalam segi penguasaan ilmu pengetahuan , aspek afektif meliputi perubahan segi mental, perasaan dan kesadaran, aspek psikomotor meliputi perubahan dalam segi tindakan berbentuk psikimotorik. Pemerintah
sebenarnya
telah
merencanakan
bahwa
fokus
pembangunan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan pendidikan sebagai kunci utamanya. Meski terbilang sulit untuk menentukan ukuran mutu pendidikan , tetapi ada beberpa indikator yang dapat digunakan yaitu kualitas guru dan alat Bantu proses pendidikan2. Untuk meningkatkan mutu
pendidikan
maka
seorang
pendidik
harus
dapat
mengelolah
pembelajaran dengan baik dalam beberapa aspek, antara lain segi pemilihan metode, media, pendekatan dan tehnik mengajar. 1
Depertemen Agama RI, Mushaf Al-Qur’n Alhuda, (Jakarta: Alhuda, 2002) hlm.65 . Munawar Shaleh, Politik Pendidikan, (Jakarta : IPE Grafindo Khasanah Ilmu, 2005)cet1, hlm 91-92 2
1
2
Pada hakikatnya pembelajaran adalah suatu proses komunikasi. Dalam proses komunikasi, kehadiran media sangatlah penting agar pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima oleh komunikan secara efektif dan efesien, maka diperluka media pembelajaran yang memudahkan peserta didik belajar. Apalagi pembelajaran biologi yang cenderung bersifat abstrak. Sejalan dengan hal tersebut, di dalam bukunya Azhar Arsyad menyatakan bahwa dalam suatu proses pembelajran, ada dua unsur yang sangat penting, yaitu metode mengajar, dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan metode mengajar tertentu akan mempengaruhi metode mengajar yang akan digunakan. Media pembelajaran merupakan alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan guru.3 Pemilihan dan penggunaan metode dalam pembelajaran bertujuan untuk mecapai tujuan dalm sebuah pembelajaran, jadi sagatlah penting bagi seorang guru untuk memiliki multi metode agar dalam proses pembelajaran tidak membosankan, dan belajar terasa bermakna dan menyenangkan bagi mereka. Namun kenyataannya, dalam proses pembelajaran biologi di SMA Sultan Fatah para guru masih cenderung menggunakan metode konvensional, sehingga hal ini menyebabkan kurangnya motivasi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran biologi. Permasalan lain yang sering terjadi adalah kurangnya perhatian peserta didik terhadap materi yang disampaikan oleh guru, hal ini karena siswa susah untuk membayangkan materi-materi biologi yang bersifat abstrak dan peserta didik juga sering lupa terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru, sehingga hal ini menjadi masalah yang serius bagi sekolah khususnya para guru yang mengajar disana. Melihat permasalah tersebut, maka perlu adanya solusi yang tepat untnk mengatasi hal tersebut. Berdasarkan diskusi yang dilakukan muncullah suatu hasil diskusi yaitu perlu adanya media pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran. Dengan demikian peneliti menawarkan solusi untung 3
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakasrta: Raja Grafindo Persada, 2003), hlm 15
3
menerapkan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet dalam materi pokok sistem pencernaan pada manusia. Demikian sedikit gambaran latar belakang ini, bahwa pemilihan metode yang sesuai dengan kebutuhan dan media ajar yang efektif, efesian dan menarik mampu meningkatkan motivasi membaca siswa sehingga tujuan dari proses pembelajaran yaitu meningkatnya hasil pembelajaran bisa tercapai. Maka atas dasar itulah saya berusaha untuk membahas bagaimana efektivitas metode diskusi dengan bahan jenis leaflet dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan melakukan penelitian yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi dengan Media Ajar Jenis Leaflet Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Pencernan pada Manusia pada Siswa Kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak” B. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat masalah yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut 1. Metode pembelajaran memiliki peranan penting dalam menentukan hasil belajar siswa, sehingga, perlu ada metode pembelajaran yang tepat 2. Materi pembelajaran yang bersifat abstrak menyebabkan munculnya suatu permasalahan. Peserta didik merasa kesulitan dalam memahami konsep tersebut sehingga diperlukan metode dan media pembelajaran yang lebih efektif agar materi lebih mudah di pahami oleh siswa C. PEMBATASAN MASALAH Dari latar belakan masalah yang telah dipaparkan di muka, maka masalah dalam sekripsi ini akan peneliti batasi pada pembelajaran biologi yang menggunakan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet. Sedangkan hasil belajar peserta didik, peneliti batasi pada aspek kognitif atau penguasaan peserta didik, dan peserta didik yang menjadi obyek penelitian adalah kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak. D. PERUMUSAN MASALAH
4
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan masalah “Seberapa besar efektivitas penggunaan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet dalam meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok sistem pencernaan pada manusia pada siswa kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak?” E. PENEGASAN ISTILAH 1. Metode Diskusi dengan Media Ajar Jenis Leaflet Dengan menggunakan metode diskusi dimana siswa belajar menemukan
masalah
dan
memecahkan
masalah
tersebut
secara
berkeloimpok serta diberi kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya di depan kelas, sehingga siswa merasa senang karena dapat bertukar pikiran dan akhirnya siswa akan mendapatkan wawasan pengetahuan yang lebih luas dan pembelajaranpun lebih bermakna dengan bantuan media pembelajaran yang relevan misalnya media pembelajaran jenis leaflet, dengan media jenis tersebut, siswa mendapatkan suplemen materi yang akan dibahas dalam forum diskusi, sehingga siswa tidak merasa bosan saat proses pembelajaran karena sebelumnya siswa sudah mendapatkan bekal pengetahuan, dengan demikian akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai. 2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar4. 3. Sistem Pencernaan pada manusia Sistem pencernaan pada manusia adalah salah satu materi pokok dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan SMA atau sederajat kalas XI semester genap. Materi pokok sistem pencrnaan manusia mempelajari zat makan, pencernaan mekanis dan kimiawi, dan kelainan serta penyakit pada sistem pencernaan manusia
4
St, Vembrianto,dkk, Kamus Pendidikan, (Jakarta:Grasindo, 1994) hlm 22
5
F. MANFAAT PENELITIAN Dengan adanya penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi seluruh komponen akademik, sebagai berikut 1. Membantu siswa dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi khususnya materi pokok sistem pencernaan pada mausia. 2. Menambah inovasi dan mempermudah guru dalam menerapkan strategi pengajaran agar siswa tidak merasa bosan, sehingga pelajaran dapat diterima dengan mudah oleh siswa khususnya pembelajaran biologi materi pokok sistem pencrnaan padamanusia. 3. Membantu sekolah dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode diskusi dengan media ajar leaflet
6
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTISIS
A. Diskripsi teori 1. Metode Diskusi a. Pengertian metode diskusi Kata diskusi berasal dari bahasa latin discusses, yang terdiri dari 2 kata yaitu “dis” yang artinya terpisah dan “curture” yaitu menggunjang atau memikul. Secara etimologi discuture berarti suatu pukulan yang menjadikan sesuatu berpisah dengan kata lain membuat sesuatu menjadi lebih jelas dengan cara memecah atau menguraikan. Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa yang bergabung dalam satu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan untuk mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu masalah.5 Diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna menyampaikan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas sesuatu masalah6 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode diskusi adalah suatu cara penyampaian pelajaran melalui cara pertukaran pikiran untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. b. Tujuan Metode Miskusi Teknik diskusi sebagai metode belajar mengajar lebih cocok dan diperlukan apabila guru hendak melibatkan siswa dalam proses belajar secara aktif, dimana guru dapat memanfaatkan kemampuan yang dimliki oleh setiap peserta didik dengan memberi kesempatan kepada para siswa untuk menyalurkan kemampuannya masing-masing. 5 6
Surya Subroto, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : PT Rineka Cipto, 2002), hlm. 129 Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Isalam I, (Jakarta : Logis, 1997), hlm.104
7
Selain itu juga metode diskusi sangat bagus ketika seorang guru ingin membantu para siswa agar dapat menghadapi dan merumuskan berbagai masalah yang dilihat baik dari pengalaman diri sendiri maupun pelajaran sekolah dengan berfikir secara teoristis dan praktis lewat berbagai mata pelajaran dan kegiatan sekolah. Tujuan metode diskusi 1) Dengan metode diskusi mendorong siswa untuk menyalurkan kemampuannya
untuk
memecahkan
masalah
tanpa
selalu
bergantung pada pendapat orang lain7 2) Siswa mampu menyatakan pendapatnya secara lisan karena hal itu perlu untuk melatih kehidupan yang demokratis. 3) Diskusi memberi kemungkinan kepada siswa untuk belajar berpartisipasi dalam pembicaraan untuk memecahkan suatu masalah bersama.8 c. Faktor yang berkaitan dengan metode diskusi Salah satu faktor yang berkaiatan dengan metode diskusi adalah peran guru. Guru mempunyai peranan yang berbeda-beda dalam diskusi, diantaranya guru sebagai ahli, guru sebagai pengawas, guru sebagai penghubung kemasyarakatan, guru sebagai pendorong9 Dalam diskusi guru berperan sebagai seorang ahli yang mengetahui lebih banyak mengenai berbagai hal dari pada siswanya, dan guru juga berperan sebagai pengawas agar diskusi dalam masingmasing kelompok kecil berjalan lancar dan benar serta mencapai tujuanya, guru bertindak sebagai pengawas untuk menentukan tujuannaya dan prosedur untuk mencapainya. Tujuan yang telah ditetapkan oleh guru untuk didiskusikan para siswa, meski bagaimanapun dicoba dikhususkan, masih juga mempunyai sangkut paut yang luas dengan hal-hal lain dalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini guru dapat memperjelasnya dan 7
Suryo Subroto, op. cit, hlm. 181 NK. Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008) hlm. 5 9 Surya Subroto, op.cit, hlm 182
8
8
menunjukan jalan-jalan pemecahannya sesuai dengan kreteria yang ada dan hidup dalam masyarajkat. Perana guru disini adalah sebagai Guru sebagai penghubung kemasyarakatan (sosializing agen), sehingga dengan berdiskusi siswa dapat berfikir secara rasional dan obyektif10 Tugas seorang guru dalam forum diskusi selain di atas adalah sebagai pemdorong11 dimana seorang guru memotivasi siswa Terutama bagi siswa yang belum cukup mampu untuk mencerna pengetahuan dan pendapat orang lain maupun merumuskan serta mengeluarkan pendapatnya sendiri maka agar formasi diskusi dapat diselenggarakan dengan baik, guru masih perlu membantu dan mendorong setiap (anggota) kelompok untuk menciptakan dan mengembangkan kreatifitas seipa siswa seoptimal mungkin Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan diskusi adalah : 1) Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan
pengarahan
seperlunya
mengenai
cara-cara
pemecahannya. 2) Dengan pimpinan guru para siswa membentuk kelompok diskusi. Memilih pemimpin diskusi (ketua dan sekretaris), mengatur tempat duduk, ruangan, sasaran dan sebagainya. Pemimpin diskusi sebaiknya dipilih dari siswa 3) Para siswa berdiskusi di dalam kelompoknya masing-masing, sedangkan guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lain (jika dalam di dalam diskusi terdiri lebih dari satu kelompok), dan memberikan arahan bagi siswa yang belum paham agar diskusi berjalan dengan lancar , agar hal tersebut terlaksana maka setiap anggota diskusi harus paham betul tentang apa yang didiskusikan. Selain itu diskusi harus berjalan dalam suasana bebas dimana setiap anggota diskusi memeliki hak bicara yanag sama. 10
M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta ; Ciputat Pres, 2002), hlm 36 11 Surya Subroto, op.cit, hlm 183
9
4) Kemudian setiap kelompok melaporkan hasil diskusinya , hasil yang dilaporkan tesebut ditanggapi oleh semua peserta diskusi, guna memberi alasan atau penjelasan terhadap laporan tersebut. 5) Para siswa mencatat hasil diskusi dan guru melaporkan atau menyampaikan hasil diskusi dari tiap kelompok sesudah para anggota diskusi mencatatnya untuk file.12Serta guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi. d. Jenis-Jenis Diskusi Ada beberapa jenis diskusi yang dapat dilakukan oleh guru dalam membimbing belajar siswa, antara lain ; 1) Whole group Whole group merupakan bentuk diskusi kelas dimana pesertanya duduk setengah lingkaran. Dalam diskusi ini guru bertindak sebagai pemimpin dan topik yang akan dibahas direncanakan sebelumnya.13 2) Diskusi kelompok Dalam diskusi klompok biasanya dapat berupa diskusi kelompok kecil terdiri dari 4-6 orang peserta, dan juga diskusi kelompok besar terdiri dari 7-15 orang anggota. Dalam diskusi tersebut dibahas sesuatu topic tertentu dan didampingi oleh seorang ketua dan seorang sekretaris. Para anggota diskusi diberikan kesempatan berbicara atau mengemukakan pendapat dalam pemecahan masalah14 3) Buzz Group Bentuk diskusi ini terdiri dari kelas yang dibagi-bagi menjadi kelompok-kelompok kecil 3-4 orang peserta. Tempat duduk diatur sedemikian rupa agar para siswa dapat bertukar pikiran dan bertatap muka dengan mudah. Diskusi ini biasanya 12
Suryosubroto, op.cit, hlm 182 M. Basyiruddin Usman, op. cit, hlm 39 14 Dr. Prasetya Irwan, M.Sc, Suciati, Dr. Wardani, Teori Belajar, Motivasi, dan Keterampilan Mengajar, (Jakarta : Universitas Terbuka,2000), hlm.147 13
10
diadakan ditengah-tengah pelajaran atau diakhiri pelajaran dengan maksud untuk memperjelas dan mempertanjam kerangka bahan pelajaran atau sebagai jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang muncul.15 Hasil belajar yang diharapkan adalah agar segenap individu membandingkan persepsinya yang membandingkan interpretasi dan informasi yang diperoleh masing-masing. Dengan demikian masing-masing individu dapat saling memperbaiki pengertian presepsi, informasi, interprestasi, sehingga dapat dihindarkan kekeliruan-kekeliruan. 4) Panel Yang dimaksud panel disini adalah suatu bentuk diskusi yang terdiri dari 3-6 orang peserta untuk mendiskusikan suatu topic tertentu dan duduk dalam bentuk semi melingkar yang dipimpin oleh seorang moderator. 16 5) Syndicate Group Dalam bentuk diskusi ini kelas dibagi menjadi bebera;pa kelompok kecil yang terdiri dari 3-6 peserta, masing-masing kelompok mengerjakan tugas tertentu atau tugas yang bersifat komplementer.17
Guru
menjelaskan
garis
permasalahan,
menggambarkan aspek-aspeknya dan kemudihan tiap kelompok diberi tugas untuk mempelajari aspek-aspek tetentu 6) Symposium Dalam symposium biasanya terdiri dari pembawa makalah, penyanggah, moderator dan notulis, serta beberapa peserta symposium.
Pembawa
makalah
diberi
kesempatan
untuk
menyampaikan makalahnya di mika peserta dengan singkat antara (10-15 menit). Selanjutnya diikuti oleh penyanggah dan tanggapan
15
Ibid M. Basyiruddin Usman, hlm 40 Dra. Roestiyah, Strategi belajar Mengajar, (Jakarta :PT.Rineka Cipta, 2008), hlm 141 17 M. Basyiruddin Usman, op. cit, hlm 41
16
11
para audien. Bahasan diskusi kemudian dikumpulkan dalam bentuk rumusan hasil symposium.18 7) Informal Debate Biasanya untuk diskusi ini kelas dbagi menjadi 2 tim yang agak berimbang besarnya dan mendiskusikan subyek yang cocok untuk diperdebatkan tanpa memperhatikan peraturan perdebatan formal.19 8) The Open Discussion Group Jumlah aggota kelompok terdiri antara 3-9 orang peserta. Dengan
diskusi
ini
dapat
membantu
para
siswa
belajar
mengemukakan pendapat secara jelas, memecahkan masalah, memahami apa yang
dikemukakan oleh orang lain, dan dapat
menilai kembali pendapatnya.20 9) Brainstorming Jumlah anggotanya terdiri 8-12 orang peserta. Setiap anggota kelompok diharapkan dapat menyumbangkan ide dalam pemecahan masalah. Hasil belajar yang diinginkan adalah menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasa percaya diri dalam upaya mengembangkan ide-ide yang ditentukan atau dianggap benar.21 e. Kelebihan Metode Diskusi Kelebihan metode diskusi adalah ; 1) Suasana kelas lebih hidup sebab siswa menyerahkan perhatian atau pikirannya kepada masalah yang sedang didiskusikan. 2) Dapat menaikkan prestasi kepribadian individu seperti sikap toleran, demokrasi, berfikir kritis, sistematis, sabar dan sebagainya. 3) Kesimpulan diskusi mudah dipahami siswa karena mereka mengikuti proses berfikir sampai pada proses kesimpulan. 18
Dr. Prasetya Irwan, M.Sc, Suciati, Dr. op. cit. Wardani, hlm.149 Dra. Roestiyah. Op. cit hlm 14. 20 M. Basyiruddin Usman, op. cit . hlm 42 21 Ibid. hlm43
19
12
4) Adanya kesadaran para siswa dalam mengikuti dan mematuhi aturan-aturan yang berlaku dalam diskusi merupakan refleksi kejiwaan dan sikap mereka untuk berdisiplin dan menghargai pendapat orang lain. 5) Membantu murid dalam mengambil keputusan yang lebih baikt. 6) Tidak terjebak dalam pemikiran individu yang terkadang sudah penuh prasangka dan sempit.
Dengan diskusi seseorang dapat
mempertimbangkan alasan-alasan atau pikiran-pikiran orang lain.22 f. Kelemahan dan hambatan dalam diskusi Kelemahan metode diskusi adalah : 1) Adanya sebagian siswa yang kurang berpartisipasi secara aktif dalam diskusi, acuh tak acuh dan tidak ikut bertanggung jawab terhadap hasil diskusi. 2) Sulit meramalkan hasil yang ingin dicapai karena penggunaan waktu yang terlalu panjang. 3) Para siswa megalami kesulitan mengeluarkan ide-ide atau pendapat mereka secara ilmiah dan sistematis.23 Selain
kelemahan
tersebut
juga
terdapat
factor-faktor
penghambat dalam mencapai tujuan belajar lewat formasi diskusi, baik yang ada pada pihak siswa maupun materi (bahan yang didiskusikan). Factor-faktor penghambat dari pihak siswa sudah jelas persoalannya, mereka memang sedang belajar dan latar belakang mereka jelas-jelas berbeda , adalah tugas guru untuk membimbing mereka melalui berbagai macam peranan. Namun janganlah dilupakan hendaknya guru membatasi diri dari kebiasaan atau kecenderungan dalam mencampuri (intervese) proses pemikiran atau percakapan para siswa dan seorang guru tidak boleh tergesah-gesah memberikan atau memecahkan masalah
sebelum siswa mencoba mencari sendiri.
Kecuali siswa itu sendiri yang perlu mendapat perhatian guru. 22
Arma’arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam,(Jakarta : ciputat pres, 2002), hlm. 149 23 M.Basyiruddin, op. cit, hlm 38
13
Hambatan lain dalam diskusi biasanya ialah setiap orang menginginkan segera dicapai nya persetujuan atau kesimpulan. Sikap seperti ini menghalangi jalan menuju terjadinya perubahan sikap para siswa oleh mereka sendiri. Perubahan sikap ini lebih penting dari pada yang lain dalam proses belajar mengajar lewat formasi diskusi. Perubahan sikap yang dimaksudkan antara lain ialah agar setiap siswa mau mendengarkan pendapat orang lain, sensitive dan kritis terhadap pendapat yang berbeda, maupun menghadapi pendapat orang lain yang berbeda, dalam konteks yang sama dan sebagai nya. Dalam hubungan ini sama sekali tidak bijaksana apabila guru selalu mengkritik pendapat siswa, apalagi kritik secara pribadi kepada siswa.24 Untuk mengatasi kelemahan ini maka diperlukan 1) Pemimpin diskusi diberikan kepada murid dan diatur secara pergantian 2) Pemimpin diskusi yang diberikan kepada murid perlu bimbingan dari pihak guru. 3) Guru mengupayakan agar seluruh siswa ikut berpartisipasi dalm diskusi. 4) Mengusahakan agar semua siswa dapat giliran bicara, sementara siswa lain belajar mendengarkan pendapat teman-temannya. 5) Mengoptimalkan waktu yang ada untuk mendaptkan hasil atau kesimpilan yang diinginkan.25 Dengan memperhatikan hal tersebut kelemahan-kelemahan dalam diskusi dapat dikurangi, tentu saja pada akhirnya berhasil atau tidaknya penggunaan metode diskusi ini banyak bergantung pada guru. 2. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medias yang secara harfiah berarti “tengah, perantara, atau pengantar” dalam bahasa arab 24 25
Suryosubroto, op.cit, hlm 18 Arma’ Arif, op. cit, hlm 145
14
(HIJK )وyang berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.26 Sedang AECT (Association of Education and Communication Technology) memberi batasan mengenai media sebagai segala bentuk
yang digunakan untuk menyampaikan
informasi.27 Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.28 Sehingga dapat diartikan sebagai alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.29 Belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya.30 Sedangkan Azhar Arsyad mengartikan belajar adalah suatu proses komplek yang terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, ketrampilan, atau sikapnya. 31 Media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan peserta didik.32 Sedangkan Gagne dan Briggs secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape-recorder, kaset, video camera, film, slide, foto, gambar, grafik, dan komputer. Dengan kata lain media adalah komponen 26
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 3. Asnawir dan M. Basyarudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm. 11. 28 Azhar Arsyad, loc. cit, hlm.3. 29 Ibid, hlm. 4. 30 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1986), Cet. I, hlm. 22. 31 Azhar Arsyad, op. cit, hlm. 1. 32 Sudarman Denim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet. I, hlm. 7 27
15
sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.33 Proses pembelajaran itu sendiri memegang peranan penting untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas.34 Oleh karena itu hal utama yang seyogyanya mendapat perhatian serius oleh para pendidik adalah menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas. Untuk menghasilkan proses pembelajaran yang berkualitas terdapat banyak aspek yang mempengaruhinya. Aspek tersebut meliputi: guru yang profesional, metode pengajaran, kondisi dan suasana belajar yang kondusif untuk belajar, dan penggunaan media pembelajaran.35 Hal ini menunjukkan betapa pentingnya media dalam proses belajar mengajar. b. Ciri-Ciri Media Pembelajaran Gerlach dan Ely mengemukakan tiga ciri media, yaitu: 1) Ciri Fixative Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. 2) Ciri Manipulatif Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada peserta didik dalam waktu dua atau tiga menit, misalnya bagaimana proses metamorfosis kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotografi. Disamping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat pula diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman video.
33
Ibid, hlm. 4. Winarno, dkk, Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran, (Genius Prima Media, 2009), cet. I, hlm. 2. 35 Loc. cit, hlm. 2. 34
16
3) Ciri Distributif Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek/ kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar peserta didik dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.36 c. Fungsi Media Dan Manfaat Media Pembelajaran Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan
sangat
membantu
keefektifan
proses
pembelajaran
dan
penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Disamping membangkitkan motivasi dan minat peserta didik, media pembelajaran juga dapat membantu peserta didik meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik, dan memadatkan informasi.37 Fungsi media pembelajaran diantaranya: 1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalis 2) Meningkatkan motivasi dan perhatian siswa untuk belajar 3) Menjadikan proses pembelajaran lebih bersifat interaktifi 4) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu 5) Memberikan pengalaman yang konkret bagi hal-hal yang abstrak, dan sebagainya.38 Sedang Levie Lentz dalam Azhar Arsyad mengemukakan empat fungsi media pengajaran, yaitu: 1) Fungsi Atensi, yaitu: menarik perhatian peserta didik untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang ditampilkan 2) Fungsi Afektif, yaitu: media dapat menggugah emosi dan sikap peserta didik, dan peserta didik dapat menikmati pembelajaran 36
Ibid, hlm. 12-13. Ibid, hlm. 15-16. 38 Winarno, op. cit, hlm. 3. 37
17
3) Fungsi Kognitif, yaitu: media memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar (media visual) 4) Fungsi Kompensatoris, yaitu: media mengakomodasi peserta didik yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks/ secara verbal.39 Beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar sebagai berikut: 1) Media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2) Media pengajaran dapat meningkatkan motivasi belajar 3) Media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu Media pengajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada peserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka.40 d. Klasifikasi Media Pembelajaran Leshin, Pollock, dan Reigeluth mengklasifikasikan media pembelajaran kedalam lima kelompok, yaitu: 1) Media berbasis manusia : guru, instruktur, tutor, kegiatan kelompok. 2) Media
berbasis
cetak,
meliputi
:
buku
penuntun,
buku
latihan,brosur,komik, leaflet. 3) Media berbasis visual : buku, alat Bantu kerja, charts, grafik, peta, gambar. 4) Media berbasis audio visual : film, video, program slide, televisi. 5) Media berbasis komputer : interaktif video.41
39
Azhar Arsyad, op. cit, hlm. 16-17. Ibid, hlm. 26-27. 41 Ibid, hlm. 36. 40
18
Sedang Oemar Hamalik membagi media pembelajaran menjadi empat, yaitu: 1) Media Auditif, yaitu: radio, telepon, kaset recorder, piringan audio, dan sebagainya. 2) Media Visual: foto, gambar, lukisan, cetakan, grafik, dan sebagainya. 3) Media Audio-visual: film suara, televisi, video kaset. 4) Dramatisasi: bermain peran, sandiwara, boneka.42 Menurut
Gagne,
media
diklasifikasikan
menjadi
tujuh
kelompok, yaitu: 1) Benda untuk didemonstrasikan 2) Komunikasi lisan 3) Media cetak 4) Gambar diam 5) Gambar bergerak 6) Film bersuara 7) Mesin belajar.43 Berdasarkan ciri-ciri fisiknya, Gerlach dan Ely membagi media menjadi delapan kelompok yaitu: 1) Benda sebenarnya 2) Presentasi verbal 3) Presentasi grafis 4) Gambar diam 5) Gambar bergerak 6) Rekaman suara 7) Rekaman terprogram 8) Simulasi.44
42
Asnawir dan Basyirudin Usman, op. cit, hlm. 29 Daryanto, Media Pembelajaran,(yogyakarta: gava media, 2010), hlm. 17 44 Ibid, hlm, 18.
43
19
e. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Media Pembelajaran Penggunaan
suatu
media
pembelajaran
harus
mempertimbangkan faktor-faktor yang menyeluruh dan umum sebagai berikut : 1) Dana, fasilitas yang tersedia, dan waktu. 2) Isi dan jenis pembelajaran, setiap kategori pembelajaran menuntut perilaku yang berbeda sehingga akan memerlukan teknik dan media penyajian yang berbeda pula. 3) Hambatan dari sisi peserta didik dengan mempertimbangkan kemampuan seperti membaca, mengetik, menggunakan komputer, dan sebagainya. 4) Media mampu mengakomodasi penyajian stimulus, respon peserta didik, umpan balik, sehingga peserta didik memiliki kesempatan belajar/ berinteraksi sesuai kebutuhan belajar mereka secara perorangan.45 Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah: 1) Motivasi 2) Tujuan pembelajaran 3) Persiapan sebelum belajar 4) Emosi 5) Partisipasi 6) Umpan balik 7) Penerapan 8) Latihan dan pengulangan46 Kriteria pemilihan media, meliputi: 1) Sesuai tujuan yang ingin dicapai
45 46
Ibid, hlm. 68-69. Ibid, hlm. 70-71
20
2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip. 3) Guru terampil menggunakannya 4) Pengelompokan sasaran47 f. Media leaflet Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak dimatikan atau dijahit. Media ajar jenis leaflet merupakan jenis media cetak. Media cetakan meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi. Kelibihan media cetakan termasuk leaflet adalah 1) Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masingmasing. Materi pelajaran dapat dirancang sedamikian rupa sehingga mampu memenuhi kebutuhan siswa, baik yang cepat maupun yang lamban membaca dan memahami. Namun, pada akhirnya siswa diharapkan dapat menguasai nateri pelajaran itu. 2) Di samping dapat mengulangi materi dalam media berbentuk cetakan khususnya leaflet, siswa akan mengikuti urutan pikiran secara logis 3) Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak yang dikemas sedemikian rupa dapat menambah daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan. Keterbatasan media cetakan termasuk leaflet 1) Tidak dapat menampilkan gerak dalam media leaflet 2) Biaya percetakan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi, gambar, atau foto yang berwarna. 3) Proses percetakan media sering kali memakan waktu lama. 3. Metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa yang bergabung dalam satu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan untuk mendapatkan 47
Ibid, hlm. 73-74
21
jawaban dan kebenaran atas suatu masalah. Namun tidak jarang saat proses diskusi berlangsung banyak peseta didik yang diam, hal ini di disebabkan karena peserta didik tidak meliki pengetahuan tentang topic yang dibahas, dan sulit untuk membayangkan materi biologi yang cenderung bersifat abstrak. Maka dari itu dibutuhkan alat pengantar atau media yang dapat membantu. Metode diskusi Dengan memanfaatkan media ajar jenis leaflet di harapkan agar siswa mendapatkan suplemen sebelum mereka melakukan diskusi sehingga proses diskusi dapat brjalan dengan lanjar dan hasil dari sebuah pembelajaran akan tercapai dengan maksimal. Selain itu diskusi dengan menggunakan media ajar jenis leaflet bertujuan agar siswa tidak merasa bosan karena tidak tahu tentang apa yang dibahas dan diskusi berjalan sesuai dengan tujuan. Sedangkan kelemahan dan kelebihan dari metode diskusi dan media ajar jenis leaflet telah dijelaskan diatas. Adapun implementasinya adalah (1). Media leaflet dibagikan kesiswa untuk dipelajari sehari sebelumnya, (2) Pada awal proses pembelajaran guru memberi gambaran umum tentang topik yang akan dibahas serta menggali sejauh mana pengetahuan siswa tentang bab yang akan dibahas, (3) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan mendiskusikan sub bab yang diberikan, (4) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya dan siswa lain memberi sanggahan serta mengajukan pertanyaan, (5) Guru memberi penegasan materi. 4. Pembelajaran Biologi Biologi merupakan wahana untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan sikap dan nilai serta tanggung jawab kepada lingkungan masyarakat, bangsa, negara dan agama. Biologi berkaiatan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga pembelajaran bilogi bukan hanya penguasaan kumpulan-kumpulan pengetahuan yang berupa
22
fakta-fakta, konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.48 Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Istilah biologi diambil dari bahasa Yunani “bios” (hidup) dan “logos” (ilmu).jadi biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang keadaan dan sifat-sifat makhluk hidup.49 dalam bahasa arab ilmu biologi dikenal dengan istilah ilmu hayat yaitu ilmu kehidupan. 5. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar berasal dari dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil berarti sesuatu yang diadakan oleh usaha.50 Sedangkan kata belajar memiliki beberapa pengertian : 1) Belajar adalah tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.51 2) Gage mendefinisikan belajar sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. 3) Menurut Morgan, belajar adalah: setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.52 Benjamin S. Bloom membagi kawasan hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu: 1) Ranah Kognitif, adalah: ranah yang mencakup kemampuan intelektual mengenal lingkungan yang terdiri atas enam macam kemampuan yang disusun secara hierarki dari yang paling 48
. Pusat Kurikilum, Perangkat Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI, SMP/Mts, dan SMA, (Jakarta : Balitbang Depdiknas, 2006 ), hlm4 49 Dr. Abdul Kahfi Assidig, M.Sc, Kamus Langkap Biologi, (Yogyakarta:Panji Pustaka, 2008), hlm48 50 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), Cet. III, hlm. 391. 51 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Sebagai Pendekatan Baru, (Bandung,: Remaja Rosda Karya, 2003), Cet. V, hlm. 92. 52 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2003), hlm. 13.
23
sederhana sampai yang paling kompleks, yaitu : pengetahuan atau ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.53 2) Ranah Afektif, adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilainilai, ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam
berbagai
tingkah
laku,
seperti
:
menerima
atau
memperhatikan, menanggapi, menilai atau menghargai, mengatur atau mengorganisir, karakterisasi dengan satu nilai komplek nilai 3) Ranah Psikomotorik, adalah ranah yang berkaitan dengan ketrampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.54 b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar 1) Faktor Internal, adalah: faktor yang berasal dari diri siswa sendiri, yang meliputi dua aspek, yaitu aspek psikologis dan aspek fisiologis. a) Aspek psikologis, yang meliputi: (1) Intelegensi siswa (2) Bakat siswa. (3) Sikap siswa (4) Minat siswa. (5) Motivasi siswa.55 b) Aspek fisiologis, kondisi jasmani yang kurang sehat akan mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.56 2) Faktor Eksternal, adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa, faktor eksternal meliputi : a) Faktor Lingkungan, meliputi : alam dan social
53
Ibid, hlm. 33. Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 49-57. 55 Muhibbin Syah, op. cit hlm. 135-136. 56 Ibid, hlm. 132. 54
24
b) Faktor instrumental, meliputi : kurikulum atau bahan ajar, guru atau
pengajar,
sarana
dan
fasilitas,
administrasi
dan
manajemen.57 6. Materi Pokok System Pencernaan pada Manusia Pencernaan adalah proses pemecahan bahan makanan secara fisik dan enzimatis menjadi zat gizi yang siap diserap oleh tubuh.
Gambar 2.158 a. Saluran pencernaan 1) Rongga mulut Di dalam rongga mulut terdapat lidah, kelenjar ludah, dan gigi. Pada rongga mulut terjadi proses pencernaan secara mekanik dengan bantuan gigi dan lidah, dan terjadi pencernaan makanan secara kimiawi dengan bantuan enzim amilase yang berfungsi mengubah amilum menjadi glukosa.59 a) Gigi Berdasarkan fungsinya gigi dibedakan menjadi empat yaitu: gigi seri (incicivus), gigi taring (caninus), gigi geraham depan (premolar), gigi geraham belakang (molar)
57
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, , (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. XIV, hlm. 107. 58 http//matanews. Com/system pencernaan pada manusia. html/saluran pencernaan/21-02-2011 59 D.A Pratiwi dkk, Biologi untuk SMA Kelas XI, (Jakarta : Erlangga,2007), hlm 133
25
Gambar 2.260 b) Lidah Lidah mempunyai beberapa fungsi yaitu membantu mengaduk makanan yang ada di dalam rongga mulut, membantu
mendorong
makanan
pada
waktu
menelan,
membantu membersihkan ulut, sebagai indra pengecap.
Gambar 2.361 2) Esofagus Kerongkongan atau esophagus berupa tabung otot yang panjangnya sekitar 25cm, memanjang dari akhir rongga mulut hingga lambung.62 Pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.
Gambar 2.463 60
http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/bagian-bagian mulut/20-10-2010 61 http://www.google.co.id/imglanding?q=sistem pencernaan makananpada manusia/2012-2010 62 Slamet Prawirohartono, Sri Hidayati, Sains Biologi 2, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) hlm.159 63 http://www.google.co.id/imglanding?q=alat+pencernaan&hl=id&sa
26
3) Lambung Lambung yaitu bagian saluran pencernaan yang berupa kantong besar terletak di dalam rongga perut sebelah bawah tulang rusuk terakhir agak kekiri Lambung berupa kantong yang besar yang terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut a) Kardia, terletak disebelah atas dekat jantung b) Fundus, bagian yang membulat dan terletak ditengah c) Pilorus, bagian yang berada didekat usus.
Gambar 2.564 Lambung merupakan tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung menghasilkan enzim-enzim. Enzim adalah zat kimia yang menimbulkan perubahan susunan kimia terhadap zat lain, tanpa enzim itu sendiri mengalami suatu perubahan.65 Fungsi lambung: a) menampung makanan, menghancurkan, dan menghaluskan makanan oleh gerak peristaltik lambung dan getah lambung. b) Tempat produksi kimus, aktifitas lambung menyebabkan terbentuknya kimus.66
64
http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/ bagian-bagian lambung/20-10-2010 65 Evelyn pearce, Anatomi dan Fisiologi Untuk Para Medis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002), cet 24, hlm 177 66 Setiadi, op. cit, hlm. 71.
27
c) Produksi mucus, mucus yang dihasilkan oleh kelenjar mucus lambung berfungsi untuk melindungi lambung dari aksi pencernaan dan sekresinya.67 Beberapa getah/ enzim yang dihasilkan lambung, meliputi: a) pepsin, berfungsi memecah albumin dan peptone menjadi asam amino. b) HCL / asam klorida, berfungsi untuk mengasamkan makanan, sebagai antiseptik dan desinfektan c) Rennin, berfungsi sebagai ragi untuk membekukan susu dan membentuk kasein dari kasinogen yang larut . d) Lipase gastritis, jumlahnya sedikit, berfungsi memecah lemak menjadi asam lemak yang merangsang getah lambung.68 4) Usus halus Usus halus terbagi menjadi tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), usus penyerap (ileum) Fungsi usus halus, meliputi: a) Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe. b) Secara selektif mengabsorbsi produk digesti dan juga air, garam, vitamin. Kelenjar yang dihasilkan usus halus, yaitu: a) Enteroknase,
mengaktifkan
enzim
tripsinogen
pancreas
menjadi tripsin kemudian mengurai protein dan peptide yang lebih kecil. b) Aminopeptidase, tetrapeptidase, dipeptidase, yang mengurai peptide menjadi asam amino bebas. c) Amylase usus yang menghidrolisis tepung menjadi disakarida (maltosa, sukrosa, laktosa)
67 68
Loc. cit. Ibid, hlm. 72.
28
d) Maltase, isomaltase, lactase dan sukrase, yang memecah diasakarida maltosa, sukrosa, laktosa menjadi monosakarida e) Lipase usus yang memecah monogliserida menjadi asam lemak dan gliserol f) Erepsin, menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.69
Gambar 2.670 5) Usus besar (colon) Usus besar terdiri dari Kolon dan rektum. Makanan yang kita makan tidak semua masuk kedalam illium, makanan yang tidak di serap ini akan masuk ke dalam kolon, dan didalam kolon sisa makanan akan dibusukkan oleh bakteri Escherichia coli. Fungsi usus besar antara lain adalah: a) Menyerap air dan elektrolit 80%-90% dari makanan dan mengubah dari cair menjadi padat b) Tempat tinggal sejumlah bakteri koli. c) Memproduksi vitamin antara lain, vitamin K, ribovlafin, dan tiamin serta berbagai gas. d) Penyimpan selulosa yang berupa hidrat arang dan tumbuhtumbuhan, buah-buahan, dan sayuran hijau.71
69
Setiadi, op. cit, hlm. 74-76. http// radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia html/anatomi isi lambung dan usus halus/20-10-2010 71 Ibid, hlm. 87. 70
29
Gambar 2.772 6) Rektum dan anus Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingterani) menjaga agar anus tetap tertutup.73
Gambar 2.874 b. Kelenjar pencernaan Kelenjar pencernaan berfungsi menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Kelenjar pencernaan pada sistem pencernaan manusia antara lain kelenjar saliva (parotis, submaksilaris, sublingualis), pancreas, dan hati. 1) Kelenjar ludah Di dalam rongga mulut terdapat tiga kelenjar ludah, yaitu kelenjar parotis, sub maksilaris, dan kelenjar sub lingualis75 72
http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/gambar anatomi usus besar/20-10-2010 73 Slamet Prawirohartono, Sri Hidayat Op cit . hlm 156 74 http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/anatomi rektu/20-102010
30
Gambar 2.976 Fungsi saliva: a) Memudahkan makanan untuk dikunyah oleh gigi dan dibentuk menjadi bolus. b) Membuat mulut dan lidah tetap basah sehingga memudahkan lidah bergerak saat berbicara c) Mengandung enzim ptyalin atau amylase d) Sebagai zat buangan seperti asam urat dan urea, serta berbagai zat lain seperti obat, virus, dan logam diekskresi kedalam saliva.77 2) Pankreas Kelenjar pankreas mensekresi beberapa enzim pencernaan, antara lain: enzim amylase pankreatik, tripsin, kemotripsin, dan karboksi polipeptidase78
Gambar 2.1079 75
Setiadi, Anatomi dan Fisiologi Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007) Cet. 1, hlm.
66. 76
http://lawalangy.wordpress.com/2007/06/28/kelainan-pada-bibir-mulut-lidah/ Setiadi, op. cit, hlm. 67. 78 Soewoto, dkk, Fisiologi Manusia, (Malang: JIKA, Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematika Dan Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang) edisi revisi, hlm. 309 79 http://www.google.co.id/imglanding?q=alat+pencernaan&hl=id&sa 77
31
Fungsi pankreas antara lain: a) Fungsi eksokrin, yaitu membentuk getah pankreas yang berisi enzim-enzim pencernaan dan larutan berair yang mengandung ion bikarbonat dalam konsentrasi tinggi b) Fungsi endokrin, sel epitelium yang berbentuk pulau-pulau kecil/ pulau langenhans, bersama-sama membentuk organ endokrin yang mensekresi insulin dan glukagon yang langsung dialirkan ke dalam peredaran darah dibawa kejaringan tanpa melewati duktus untuk membantu metabolisme karbohidrat. Cairan pankreas mengandung enzim untuk mencerna protein, karbohidrat dan lemak, yaitu: a) Enzim
Proteolitik
Pancreas
meliputi:
Tripsinogen,
Kimotripsin, Karboksi peptidase, Aminopeptidase. b) Lipase Pancreas c) Amylase Pancreas d) Ribonuklease dan Deoksiribonuklease.80 3) Hati Hati adalah organ paling besar dalam tubuh manusia, warnanya coklat dan beratnya 150 gr. Terletak di bagian atas abdomen tepatnya dibawah diafragma yang dilindungi costae.81 Hati memiliki fungsi yang sangat kompleks yaitu meliputi: membentuk empedu, hati merupakan tempat penyimpanan dan pelepasan karbohidrat, tempat pembentukan urea, dll.82 4) Empedu Empedu memiliki fungsi sebagai tempat persediaan getah empedu dan membuat getah empedu menjadi kental, menetralkan racun, dll.83
80
Setiadi, op. cit, hlm. 84-85. Setiadi,op. cit, hlm. 79 82 Soewoto, dkk, op. cit, hlm. 309. 83 Setiadi, op. cit, hlm. 82. 81
32
c. Kelainan pada sistem pencernaan Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. 1) Diare Diare adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri maupun protozoa pada usus besar. Karena infeksi tersebut, proses penyerapan air di usus besar terganggu, akibatnya feses menjadi encer.84 2) Konstipasi (Sembelit) Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. 3) Tukak Lambung (Ulkus) Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. 4) Peritonitis Merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium). Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang
lambung,
seperti
alkohol
dan
cabe
yang
mengakibatkan rasa nyeri. 5) Gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.85
84
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/09/10/berbagai-kelainan-dan-penyakit-saluranpencernaan/ 85 Fitri, Idatul, Mini Ensiklopedi Sistem Pencernaan, Yogyakarta: Gara Ilmu, 2010, hlm 63
33
6) Kanker usus besar Kanker usus besar atau kanker kolorektal, termasuk pertumbuhan sel kanker pada usus, anal dan usus buntu. Banyak kanker usus besar yang diketahui berasal dari polip adenoma pada usus dan penumpukan tinja akibat konstipasi yang terlalu lama.86 7. Efektivitas Metode Diskusi dengan Media Ajar Jenis Leaflet terhadap Hasil Belajar Biologi Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompokkelompok
siswa)
untuk
mengadakan
perbincangan
ilmiah
guna
menyampaikan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas sesuatu masalah. Sedangkan media ajar jenis leaflet adalah media yang berbentuk selembar kertas yang diberi gambar dan tulisan serta pada kedua sisi kertas dilipat sehingga berukuran kecil dan praktis dibawa dan praktis untuk menyampaikan pesan atau materi pembelajaran. Hasil be;lajar pada dasarnya merupakan perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik Kalangan pendidik harus menyadari bahwa peserta didik meiliki bermacam cara belajar. Perlu kita sadari bahwa proses pembelajaran di dalam kelas merupakan bagian yang sangat penting dari pendidikan. Sehingga pembelajaran yang tidak bermutu yang pada dasarnya berasal dari kelas itu akan berdampak sangat luas. Pembelajaran di dalam kelas yang bermutu tentu akan menghasilkan hasil yang lebih baik. Dalam hal ini guru memiliki peran yang sangat besar dalam mengorganisasikan kelas sebagai bagian dari proses pembelajaran dan siswa sebagai subyek yang sedang belajar. Pilihan strategi dalam pembelajaran menjadi sangat penting ketika guru dalam menyiapkan proses pembelajaran 86
http://www.facebook.com/topic.php?uid=266613487856&topic=12310
34
Pemilihan metode dan media ajar yang tepat dalam pembelajaran biologi akan mengaktifkan peserta didik serta menyadarkan peserta didik bahwa biologi tidak selalu membosankan. Melelu metode pembelajaran diskusi dengsn media ajar jenis leaflet siswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berfikir dan motivasi dalam belajar bilogi. Di muka telah dijelaskan bahwa untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal bagi peserta didik perlu adanya unsure-unsur yang mendukung dalam proses pembelajaran, seperti pemilihan metode dan media ajar yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian pemelihan motode pembelajaran dan media pembelajaran yang tepat sangat berpengaruh, baik pada proses belajar mengajar maupun hasil belajaranya. Artinya antara pemilihan metode diskusi dan media ajar yang tepat terhadap hasil belajar biologi merupakan kegiatan yang saling menunjang, dimana hasil belajar biologi tidak dapat dicapai dengan maksimal jika dalam pemilihan metode dan media pembelajaran yang digunakan tidak tepat.
B. Kajian Penelitian Yang Relevan Dari
penelitian
yang
dilakukan
Afifatul
khaurok
(053811200)”Efektifitas pembelajaran STAD dengan media komik terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VII MTs Yarobi Brobogan materi pokok sistm pencernan pada manusia” menyimpulkan bahwa pembelajaran STAD dengan mengunakan media komik lebih efektif dari pada pembelajaran dengan metode ceramah tehadap hasil belajar biologi materi pokok system pencernaan pada manusia di MTs Yarobbi tahun ajaran 2009/2010 Imam kustono (3104066) efektifitas penggunaan metode diskusi terhadap hasil belajar siswa pada peljaran biologi materi pokok sel hewan dan sel tumbuhan di MTs Nu Nurul Hikmah Polaman Mijen” dengan menggunakan metode diskusi di MTs ternya dapat meningkatkan mutu proses belajar mengajar, kegiatan belajar mengajar jadi lebih efectif dengan metode
35
diskusi, sarana dan bahan ajar serta pengetahuan siswa dapat digunakan sebagai media dalam diskusi. C. Hipotisis Penelitian Hipotesis adalah jawaban yang masih bersifat sementara dan bersifat teoritis. Hipotesis dikatakan sementara karena kebenarannya masih perlu diuji kebenarannya.87 Hipotesis juga dapat dipandang sebagai konklusi, akan tetapi konklusi tersebut sifatnya sangat sementara. Sebagai konklusi, hipotesis tidak dibuat dengan sembarangan, melainkan atas dasar pengetahuan-pengetahuan tertentu. Maka hipotesis pada penelitian ini adalah Pemggunaan metode diskusi dengan media jenis leaflet lebih efektif delam meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok sistem pencernaan pada manusia.
87
hlm. 41.
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009). Cet. VII,
36
BAB III METODE PENELITIAN
A. TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetehui seberapa besarkah efektivitas penggunaan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet untuk meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok sistem pencernaan pada manusia pada siswa kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak. B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN 1. Waktu penelitian Penelitian ini dimulai tanggal 7 Januari 2011 sampai dengan tanggal 30 januari 2011 2. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Sultan Fatah Wedung Demak tahun ajaran 2010/2011 C. VARIABEL PENELITIAN Variable dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Variabel Independen Variabel independen atau veriabel bebas dalam penelitian ini adalah efektivitas penggunaan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet. Dan indikator dari keefektivan metode diskusi adalah dimana siswa belajar secara berkelompok, siswa belajar bekerja sama untuk menemukan permasalahan dan memecahkan bersama, saling bertukar pendapat. 2. Variabel dependen Variabel dependen atau variabil terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik kelas XI SMA Sultan Fatah Demak Wedung materi poko system pencernaan pada manusia. Dan indikatornya adalah tes atau hasil tes dari siswa.
37
D. METODOLOGI PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data, yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan pengajuan prosedur yang reliabel dan terpercaya.88 Jenis
penelitian
yang
digunakan
adalah
jenis
penelitian
eksperimen,yaitu penelitian yang mengungkap hubungan antara dua variabel atau lebih untuk mencari pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainya.89 Yang berdesain ”postest-only control design” karena tujuan dari penelitian ini untuk mencari pengaruh treatment90 2. Teknik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data dalam peneliti menggunakan metode tes. Tes adalah alat yang prosedural yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian .Metode ini di gunakan dengan cara memberikan 20 soal kepada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing berjumlah 32 siswa , soal tersebut berupa soal pilihan ganda. Tes ini digunaka untuk untuk memperoleh data hasil belajar siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol. Tes di sini diberikan setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan. Sebelum tes di berikan , soal tes terlebih dahulu dicobakan untuk mengetahui validitas reliabilitas, daya perbedaan dan taraf kesukaran dari tiap butir soal. Jika ada butir soal yang tidak valid maka dilakukan perbaikan pada butir soal tersebut. Tes yang sudah melewati tahap perbaikan dan valid, akan diberikan pada kelas eksperimen.
88
Ibnu Hajar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan (Jakarta : Raja grafindo,2006), hlm10 89 Dr. Nana sudjana dan Dr, Ibrahim,M.A, Penelitian Dan Penilaian Pendidikan (Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2007)cet IV, hlm 19 90 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R& D, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm 112
38
E. POPULASI Populasi adalah wilaya generelisasi yang terdiri atas obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.91 Dalam penilian ini populasi yang digunakan adalah siswa kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak tahun ajaran 2010/2011 semester genap, yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas yang akan dijadikan kelas eksperiment dan kelas kontrol, kedua kelas tersebut memiliki varians yang sama (homogen). F. ANALISIS UJI COBA INSTRUMEN Perangkat tes yang telah disusun harus dilakukan analisa dengan langkah-langkah sebagai berikut 1. Validitas Untuk mengetahui validitas soal maka digunakan rumus korelasi product moment.92 Rumus yang digunakan adalah :
rxy =
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{N ∑ X
2
}{
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
2
}
Keterangan : rxy
: Koefisien korelasi
X
: skor butir soal
Y
: skor total butir soal
N
: jumlah peserta didik Apabila harga rxy > rtabel maka butir soal tersebut adalah valid. Soal
yang tidak valid akan didrop (dibuang) dan tidak digunakan. Butir soal yang valid berarti butir soal tersebut dapat mempresentasikan materi terpilih yaitu system pencernaan pada manusia. Untuk perhitungannya terlampir. 91
Prof,Dr,Sugiyono, Metode Peneletian Pendidikan, (Bandung : CV.Alfabeta,2008), cet,VI,hlm, 80 92 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, edisi revisi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm.72
39
2. Reliabilitas Untuk mengetahui reliabilitas perangkat tes bentuk obyektif maka digunakan rumus K-R.2093 2 k S − ∑ pq r11 = S2 k − 1
Keterangan : r11
: reliabilitas tes secara keseluruhan
p
: proporsi jumlah peserta didik yang menjawab benar
q
: proporsi jumlah peserta didik yang menjawab salah (q=1-
k
: banyaknya butir soal
S
: standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varian) Setelah diperoleh harga r11 kemudian dikonsultasikan dengan
rtabel.apabila r11 >rtabel, maka instrument tersebut dikatakan reliable. 3. Tingkat kesukaran94 Untuk menghitung tingkat kesukaran soal digunakan rumus
P=
B JS
Keterangan: P
: indeks kesukaran
B
: jumlah peserta didik yang menjawab soal dengan benar
JS
: jumlah seluruh peserta didik peserta te Adapun indeks kesukaran soal dapat diklasifikasikan sebagai
berikut 0,00 < P < 0,30
(Soal Sukar)
0,30 < P < 0,70
(Soal Sedang)
0,70 < P < 1,00
(Soal mudah)
93
Ibid, hlm. 100-101 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet. 9, hlm. 208-210. 94
40
Indeks kesukaran di atas dapat diartikan bahwa soal dengan P= 0,70 lebih mudah jika dibandingkan dengan P=0,20, sebaliknya soal dengan P=0,30 lebih sukar dari pad soal dengan p=0,80. 4. Daya pembeda95 Untuk mengetahui daya pembeda setiap peserta didik maka digunakan rumus ;
D=
B A BB − = PA − PB JA JB
Keterangan J
: jumlah peserta didik
JA
: jumlah peseta didik kelompok atas
JB
: jumlah peserta didik kelompok bawah
BA
: jumlah peserta didik kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB
: jumlah peserta didik kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
PA
: proporsi peserta didik atas yang menjawab soal dengan benar kelompok
PB
: proporsi peserta didik bawah yang menjawab soal dengan benar kelompok Selanjutnya daya pembeda soal yang diperoleh diinterpretasikan
dengan klasifikasi daya pembeda soal. Daya beda diklasifikasikan sebagai berikut. 0,00 < D < 0,20
(jelek)
0,20 < D < 0,40
(cukup)
0,40 < D < 0,70
(baik)
0,70 < D < 1,00
(baik sekali)
Semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang. Menurut Suharsimi butir-butur soal yang baikadal butir-butir soal yang menpunyai indeksdiskriminasi 0,4 sampai 0,7. 95
Suharsimi, Op. cit. hlm. 213-314
41
G. TEKNIK ANALISIS DATA Tehnik analisis data yang yang digunakan merupakn data kuantitatif 1. Uji tahap awal Tehnik dilakukan untuk menguji populasi yang akan digunakan, apakah sudah memenuhi atau belum.adapun uji yang digunakan adalah sebagai berikut a. Uji Normalitas Untuk mengetahui apakah sempel yang digunakan dalam penelitian, berdistribusi normal atau tidak, dengan menggunakan uji normalitas menggunakan pretest, dan untuk mengetahuinya dapat diuji dengan menggunakan Chi-kuadrat a. Menentukan rentang (R) yaitu data terbesar dikurangi data terkecil b. Menentukan banyak kelas interval (K) dengan rumus K= 1+ (3,3) log n c. Menentukan panjang interval (PK) Membuat tabel distribus PK :
ren tan g banyakkelas
d. Menghitung rata-rata dengan rumus Χ:
∑ fi.xi ∑ fi
Keterangan : X : nilai rata-rata
i : 1, 2, 3......k fi : frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas xi xi : nilai tengah kelas interval ke-i e.
Menghitung harga Z disetiap batas kelas Xi dengan rumus Ζ:
Χ−Χ s
keterangan: Z : Nilai standar Deviasi X : Batas kelas
42
Χ : Nilai rata-rata f. Menentukan luas S (nilai simbangan baku) daerah tiap kelas interval g. Menghitung frekuensi ekspositori (fh) dengan rumus : n x Id dengan n jumlah sempel h. Membuat daftar frekuensi observasi (fo), dengan frekuensi ekspositori sebagai berikut Daftar frekuensi observasi Kelas
BK Z
P
L
fo fh Fo-fh
(Fofh)2
fo − fh fh
2
i. Menghitung nilai Chi kuadrat fo − fh χ = ∑ fh
2
2
χ : Nilai Chi-Kuadrat Fo : Frekuensi atau jumlah data hasil observasi Fh : Frekuensi atau jumlah yang diharapkan j. Menentukan daftar kebebasan (dk) k. Menghitung X2tabel l. Menentukan distribusi normalitas dengan kreterianpengujian jika X2hitung>X2tabel maka data tidak berdistribusi normal dan sebaliknya jika X2hitung<X2tabel maka data berdistribusi normal96 b. Uji Homoginetas Uji homoginetas dilakukan untuk memastikan apakah asumsi homogenitas pada masing-masing katagori data sudah terpenuhi atau belum Ho = Varian Homogeny Ha = Varian Non Homogeny
96
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bamdung: Alvabeta, 2005), hlm 136
43
Adapun rumus yang digunakan adalah97 F=
VarianTerb esar Varianterkecil
Dimana rumus varian yang digunakan adalah S2 =∑
(xi − x ) 2 (n − 1)
Keterangan S2 : Varian Sampel X : Rata-rata Xi : Nilai x ke i sampai ke n n : banyak atau jumlah sampel Untuk menguji kedua varian tersebut homogen atau tidak, maka F hitung dibandingkan dengan F tabel. Jika Fhitung
Ftabel, maka Ho ditolak itu berarti kedua kelompok tidak mempunyai varian yang sama atu tidak homogen. c. Uji kesamaan dan rata-rata data awal Uji kesamaan dan rata-rata data awal ini bertujuan untuk mnegetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai rata-rata yang tidak berbeda pada tahap awal. Jika rata-rata kedua kelompok tersebut tidak berbeda berarti kedua kelompok itu mempunyai kondisi yang sama. Dan dalam analisis data menggunakan teknik t-test. Yaitu tehnik statistik yang digunakan untuk menguji signifikasi perbedaan kedua kelompok.
t:
Χ1 − Χ 2 s12 s 22 + n1 n2
dengan S
2
n1 − 1)S12 + (n2 − 1)S 22 ( : n + n2 − 2
Keterangan :
x1 : rata-rata sampel 1 (kelas eksperimen) x2 : rata-rata sampel 2 (kelas kontrol)
97
Ibid, hlm.140
44
S1 : simpangan kelas eksperiomen S2
: simpangan kelas kontrol
S12
: nilai varian data awal kelas eksperiomen
S 22
: nilai varian data awal kelas kontrol
S2
: varian gabungan
n1
: jumlah individu sampel eksperimen
n2
: jumlah individu sampel kontrol
r
: korelasi antara dua sampel.
Ho diterima, jika-t (1-1/2 α
)< thitung
)
dari daftar distribusi t
dengan dk : n1+n2-2 dan peluang (1-1/2 α ). Untuk harga-harga lainnya Ho ditolak. 2. Uji tahap akhir Langkah analisis tahap akhir pada dasarnya sama dengan analisis tahap awal, akan tetapi data yang digunakan adalah data hasil tes setelah diberi perlakuan atau post test. a. Uji Normalitas Hasil Tes Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan data yang berdistribusi normal atau tidak. Adapun rumus yang digunakan adalah uji Chi kuadrat, dengan langkah-langkah sebagi berikut 1) Menentukan rentang (R) yaitu data terbesar dikurangi data terkecil 2) Menentukan banyak kelas interval (K) dengan rumus K= 1+ (3,3) log n 3) Menentukan panjang interval (PK) Membuat tabel distribus PK :
ren tan g banyakkelas
4) Menghitung rata-rata dengan rumus Χ:
∑ fi.xi ∑ fi
Keterangan : X : nilai rata-rata
45
i : 1, 2, 3......k fi : frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas xi xi : nilai tengah kelas interval ke-i 5) Menghitung harga Z disetiap batas kelas Xi dengan rumus Ζ:
Χ−Χ s
keterangan: Z : Nilai standar Deviasi X : Batas kelas Χ : Nilai rata-rata
6) Menentukan luas S (nilai simbangan baku) daerah tiap kelas interval
∑(Xi − X ) S: n −1
2
7) Menghitung frekuensi ekspositori (fh) dengan rumus : n x Id dengan n jumlah sempel 8) Membuat daftar frekuensi observasi (fo), dengan frekuensi ekspositori sebagai berikut Daftar frekuensi observasi Kelas
BK Z
P
L
fo fh Fo-fh
(Fofh)2
m. Menghitung nilai Chi kuadrat fo − fh χ = ∑ fh
2
2
χ : Nilai Chi-Kuadrat Fo : Frekuensi atau jumlah data hasil observasi Fh : Frekuensi atau jumlah yang diharapkan 9) Menentukan daftar kebebasan (dk) 10) Menghitung X2tabel
fo − fh fh
2
46
11) Menentukan distribusi normalitas dengan kreterianpengusjian jika X2hitung>X2tabel maka data tidak berdistribusi normal dan sebaliknya jika X2hitung<X2tabel maka data berdistribusi normal b. Uji homoginitas hasil belajar Uji homoginetas dilakukan untuk memastikan apakah asumsi homogenitas pada masing-masing katagori data sudah terpenuhi atau belum Ho = Varian Homogeny Ha = Varian Non Homogeny Adapun rumus yang digunakan adalah F=
VarianTerb esar Varianterkecil
Dimana rumus varian yang digunakan adalah S
2
2 xi − x ) ( =∑ (n − 1)
Keterangan S2 : Varian Sampel X : Rata-rata Xi : Nilai x ke i sampai ke n n
: banyak atau jumlah sampel Untuk menguji kedua varian tersebut homogen atau tidak,
maka F hitung dibandingkan dengan F tabel. Jika Fhitung Ftabel, maka Ho ditolak itu berarti kedua kelompok tidak mempunyai varian yang sama atu tidak homogen. c. Pengujian hepotisis Uji hipotisis digunakan untuk menguji hipotisis yang dikemukakan peneliti yaitu pembelajaran dengan metode diskusi dengan bahan ajar jenis leaflet lebih efektif terhadap peningkatan hasil belajar biologi materi pokok sistem pencernaan pada manusia, dengan menggunakan uji t yaitu uji t satu pihak yaitu pihak kiri. Digunakan apabila rumusan Ho dan Ha adalah sebagai berikut
47
Ho :
Ditertima apabila hasil belajar dengan metode diskusi dengan media
ajar jenis leaflet lebih besar atau sama dengan 63
(KKM) Ha :
Ditertima apabila hasil belajar dengan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet lebih kecil dari 63 (KKM)
Ho :
µo ≥ 63
Ha :
µo < 63
Rumus yang dipakai adalah t=
X − µο s n
Keterangan t : nilai t yang dihitung X : rata-rata xi
µo : nilai yang dihipotesiskan S : Simpangan baku N : Jumlah anggota sampel/populasi Kreteria pengujian : Ho diterima jika thitung >ttabel, jika Ho diterima maka ada perbedaan antara hasil belajar peserta didik yang menggunakan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet dengan pembelajaran yang konvensional, dalam arti hasil belajar peserta didik kelas XI SMA Sultan Fatah sebagai kelompok eksperimen semester genap pada materi pokok sistem pencernaan pada manusia dengan menggunakan metode diskusi dengan media jar jenis leaflet lebih baik dari pada kelas XIB sebagi kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional.
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan penelitia eksperimen dengan desain “postes-only control design”, yakni menempatkan subyek penelitian kedalam dua kelompok
(kelas) yang dibedakan, yaitu kelompok eksperimen atau yang memperoleh perlakuan dengan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet dan kelompok kontrol yang tidak memperoleh perlakuan. A. HASIL PENELITIAN 1. Diskripsi pelaksanaan pembelajaran Proses pembelajaran pada kelompok eksperimen dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan (6 jam pembelajaran) untuk menyelesaikan materi sistem pencernaan pada manusia dan satu kali pertemuan untuk evaluasi guna memperoleh nilai tes hasil belajar peserta didik pada materi pokok sistem pencernaan pada manusia. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet adalah a. Lefalet dibagikan ke siswa sehari sebelum pembelajaran untuk dipelajari b. Pada awal proses pembelajaran guru memberi gambaran umum tentang topik yang akan dibahas serta menggali sejauh mana pengetahuan siswa tentang bab yang akan dibahas c. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan mendiskusikan sub bab yang diberikan d. Tiap kelompok mendiskusikan sub bahasan yang diberikan e. Tiap kelompok mengirimkan wakil untuk mempresentasikan hasil diskusinya f. Kelompok lain memberi tanggapan dan mengajukan pertanyaan. g. Guru menyimpulkan hasil diskusi
49
Adapun lebih lengkapnya untuk pelaksanaan pembelajaran ditunjukan dengan RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran). Sedangkan pembelajaran pada kelompok kontrol dilaksanakan seperti biasa, Pada pembelajaran dikelas eksperimen peserta didik terlihat aktif, kretif dan senang mengikuti proses pembelajaran , sehinggga pembelajaran sangat bermakana bagi mereka. Akan tetapi pembelajaran di kelas kontrol merupakan pembelajaran satu arah sehingga peserta didik cenderung pasif, tidak ada motivasi dan jenuh. Hal ini kemudian mengakibatkan pembelajaran kurang bermakana bagi mereka. 2. Diskripsi hasil belajar Setelah pembelajaran dilaksanakan pada kedua kelompok dengan treatment yang berbeda, diperoleh data-data akhir penelitian untuk dianalisa. Di antaranya lembar kerja kelompok, lembar kerja individu, dan hasil belajar peserta didik yang ditunjukan dengan nilai tes akhir pada materi pokok sistem pencernaan pada manusia. Adapun data nila tes hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada table berikut Table 4.1 Data nilai hasil belajar kelompok eksperimen No
Student Code
NAMA
Nilai
1
E-001
Ahmad Afiyandi
60
2
E-002
Ahmad Shoim
70
3
E-003
Ahmad Sholikul huda
80
4
E-004
Aldi Reza
60
5
E-005
Anik Rhohmawati
95
6
E-006
Aris Setiawan
65
7
E-007
Atika Wulandari
65
8
E-008
Ayu Wulandari
80
9
E-009
Dewi Puspita sari
70
10
E-010
Fitriyah
70
11
E-011
Habibur rahman
70
50
12
E-012
Helfa Yanti Safitri
60
13
E-013
Ida Lailatil R.
70
14
E-014
Ika Zulana
70
15
E-015
Ike Yunita
50
16
E-016
Ikrar Ali Fandi
70
17
E-017
Ismainah
90
18
E-018
Isyatun Musya’adah
50
19
E-019
Karina Wijayanti
60
20
E-020
Khotimatun
65
21
E-021
Khusniyah
95
22
E-022
Mustofiah
75
23
E-023
Mutiara Hafita
90
24
E-024
Nur Afiyanti
75
25
E-025
Rifqiana Azizah
70
26
E-026
Rohmatul Adhimah
80
27
E-027
Sri Endang Wati
75
28
E-028
Sri Rahayu Ningsih
70
29
E-029
Susiyanti
70
30
E-030
Syaiful Ambiya’
65
31
E-031
Uswatun Khasanah
60
32
E-032
Wiwik Nur Hidayatur
70
Table 4.2 Data nilai hasil belajar kelompok kontrol No
Student Code
NAMA
Nilai
1
C-001
Ana Amalia
55
2
C-002
Anika Rif’atun
65
3
C-003
Anis Wulan Sari
70
4
C-004
Arus Nashir Muttaqin
50
5
C-005
Farida Nur Santi
60
51
6
C-006
Faridhotis Sholikhah
75
7
C-007
Fatmala Dewi Wiranti
70
8
C-008
Febri Eko Stiyawan
65
9
C-009
Hevi Mariyana
65
10
C-010
Khosiatun
55
11
C-011
Linda Meliyana
70
12
C-012
M. Abdul Ghofur
60
13
C-013
Masruroh
65
14
C-014
Maulana Habib
50
15
C-015
Maulida Zaidatur R
70
16
C-016
Muamaroh
55
17
C-017
Nur Azizah
60
18
C-018
Nur Khasanah
50
19
C-019
Nur Layli
55
20
C-020
Nurul Wulan Sari
75
21
C-021
Rifa’an
75
22
C-022
Rikha Ukhrowati
50
23
C-023
Rizky maulana
55
24
C-024
Robiatul Adawiyah
75
25
C-025
Rofi’atun
65
26
C-026
Selamet rozikin
65
27
C-027
Sholikul Huda
55
28
C-028
Siti Malikhah
60
29
C-029
Siti Rohmah
50
30
C-030
Tri Mahmudah Isnaini
65
31
C-031
Wilia Hariyanti
65
32
C-032
Yuni Rahmawati
60
Dari tabel diatas dapat dilihat prosentase ketuntasan belajar siswa baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen
52
Grafik Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa 90% 80% 70% 60% 50% 40%
Prosentase
30% 20% 10% 0% Nilai Awal Eksperimen
Hasil Belajar Eksperimen
Nilai Awal Kontrol
Hasil Belajar Kontrol
3. Analisis data a. Analisis awal Analisis awal dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa kedua kelompok berangkat dari titik tolak yang sama. Apabila hal ini dipenuhi langkah selanjutnya adalah memberi treatmen (perlakuan) tertentu yaitu pada pembelajaran kelompok eksperimen diterapkan dengan menggunakan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet pada materi pokok sistem pencenaan pada manusia kelas XI SMA Sultan Fatah semester genap tahun ajaran 2010/2011, sedangkan kelompok kontrol diberi treatment seperti keadaan biasanya Adapun analisa awal yang dilakukan adalah sebagai berikut 1) Uji normalitas Berdasarkan
hasil
perhitungan
normalitas
dengan
2
menggunakan uji Chi kuadrat diperoleh kelas XIA χ = 10,4202 dan kelas XIB χ2= 3,3073 dengan taraf signifikan 5% dari table Chi kuadrat diperleh χ2tabel= 11.07 ternyata χ2hitung< χ2tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. 2) Uji homogenitas Berdasarkan hasil perhitungan pada pada lampiran, diperoleh harga Fhitung=1,0846 harga tersebut dikonsultasikan
53
ketabel distribusi F dengan dk pembilang n-1=32-1=31 dan dk penyebut n-1=32-1=31, didapat Ftabel= 2.38 dengan demikian Fhitung
hasil
perhitungan
normalitas
dengan
menggunakan uji Chi kuadrat diperoleh kelompok eksperimen χ2= 3.2099 dan kelompok kontrol χ2= 5.3962 dengan taraf signifikan 5% dari table Chi kuadrat diperleh χ2tabel= 11.07 ternyata χ2hitung< χ2tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. 2) Uji homogenitas Berdasarkan hasil perhitungan pada pada lampiran, diperoleh harga Fhitung=2.002 harga tersebut dikonsultasikan ketabel distribusi F dengan dk pembilang n-1=32-1=31 dan dk penyebut n-1=32-1=31, didapat Ftabel= 2.38 dengan demikian Fhitung
maka
menggunakan
analisis
uji-t.
Berdasarkan
54
perhitungan yang telah diperoleh dalam penelitian menunjukan bahwa rata-rata nilai kelompok eksperimen diperoleh X1= 70.7813 sedangkan X2= 61.2500 dan standar deviasi gabungan S=9.5929 setelah perhitungan akhir dengan uji t diperoleh thitung= 3,9693 kemudian dikonsultasikan table distribusi t dengan dk=32-1=31 dan taraf signifikan 5% diperoleh ttabel=1.697. Dengan demikian thitung>ttabel maka hipotesis Ho diterima, sehingga ada perbedaan antara hasil belajar peserta didik yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet materi pokok sistem pencernaan pada manusia dengan hasil belajar peserta didik yang tidak mendapat pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet. Dengan demikian hasil belajar kelompok ekspermen lebih baik dari pada kelompok kontrol. B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1. Skor kemampuan awal (nilai awal) Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas pada nialai awal, dari kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah berdistribusi normal dan homogen. Hal ini dapat dikatakan bahwa kondisi kemampuan awal peserta didik sebelum dikenai perlakuan adalah homogen. 2. Skor kemampuan akhir (nilai akhir) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung=3.9693 sedangkan ttabel=1.697, hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran biologi dengan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet lebih baik dari pada pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional. Selain itu dapat dilihat nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mempunyai nilai ratarata X1=70.7812sedangkan kelompok kontrol X2=61.2500 dari data awal
55
nilai rata-rata kelompok eksperimen X1=59.1875, sehingga rata-rata kelompok eksperimen ada peningkatan. Dari hasil uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi peserta didik yang mendapatkan pembelajaran menggunakan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet lebih baik dari pada hasil belajar peseta didik yang mendapatkan pembelajaran konvensional pada materi pokok sistem pencernaan pada manusia kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak tahun ajaran 2010/2011. C. KETERBATASAN PENELITIAN Meskipun penelitian ini telah dilakukan secara optimal, namun penelitian menyadari bahwa penelitian ini tidak terlepas dari adanya kekurangan-kekurangan. Hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan dalam penelitian sebagai berikut. 1. Keterbatasan kemampuan Dalam melakukan penelitian tidak lepas dari pengetahuan, dengan demikian penelitian menyadari keterbatasan kemampuan khususnya dalam pengetahuan untuk membuat karya ilmiah. Tetapi peneliti sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan penelitian sesuai dengan kemampuan keilmuan serta bimbingan dari dosen pembimbing. 2. Keterbatasan materi dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan hanya sebatas materi system pencernaan pada manusia kelas XI SMA Sulta Fatah Wedung Demak. Apabiala dilakukan pada materi dan tempat yang berbeda kemungkinan hasilnya tidak sama. 3. Keterbatasan biaya Hal terpenting yang menjadi faktor penunjang dalam sebuah penelitian adalah biaya, sehinga peneliti menyadari bahwa dengan biaya yang dikeluarkan yang dapat peneliti sajikan walaupun penelitian ini sudah layak, akan tetapi masih terdapat banyak kekurangan, hal itu semata-mata adalah karena keterbatasan biaya dalam melakukan penelitian.
56
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan halhal sebagai berikut: Rata-rata awal nilai kelompok eksperimen dengan pembelajarn konvensional adalah 59,18 setelah menggunakan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet, nilai rata-rata kelompok eksperimen adalah 70,7812, dan setelah , di uji-t hasil thitung:3,9693 dan ttabel dengan taraf signifikan 5% :1,697 jadi thitung>ttabel,jadi Ho diterima, Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet efektif untuk meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok sistem pencernaan pada manusia pada siswa kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak. B. Saran-saran Dari kesimpulan penelitian yang dilakukan, ada beberapa saran yang ditunjukan kepada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan antara lain: 1. Bagi guru a. Diharapkan guru dapat menggunakan metode diskusi di dalam proses pembelajaran. b. Diharapkan guru dapat memanfaatkan media leaflet sebagai media untuk menyampaikan sebuah konsep biologi c. Diharapkan guru lebih inovatif dalam hal menggunakan metode di dalam pembelajaran, supaya pembelajaran biologi menjadi suatu pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. 2. Bagi peserta didik a. Diharapkan peserta didik dapat memotivasi diri supaya dapat meningkatkan hasil belajar secara optimal.
57
b. Diharapkan peserta didik sebagai generasi yang cerdas dan penerus bangasa dapat mengubah sikap untuk lebih aktif, kreatif dan kritis untuk mencapai prestasi dan hasil belajar yang optimal. 3. Bagi pembaca, dapat memberikan khasanah dan wawasan pengetahuan tentang proses pembelajaran di dalam dunia pendidikan. C. Penutup Segala puji bagi Allah SWT zat yang Maha luas akan ilmu-Nya meliputi seluruh alam raya yang tiada batas serta karena dengan rahmat, karunia dan cinta kasih-Nya, peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini. Akhirnya hanya kepada Allah peneliti berdo’a, semoga bermanfaat bagi semuapihak yang berkepentingan serta bagi para pembaca. Amin Ya Robbal Alamin. Semoga Allah meridhoinya.
Lampiran 1 Daftar Kelompok Eksperimen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Student Code E-001 E-002 E-003 E-004 E-005 E-006 E-007 E-008 E-009 E-010 E-011 E-012 E-013 E-014 E-015 E-016 E-017 E-018 E-019 E-020 E-021 E-022 E-023 E-024 E-025 E-026 E-027 E-028 E-029 E-030 E-031 E-032
NAMA Ahmad Afiyandi Ahmad Shoim Ahmad Sholikul huda Aldi Reza Anik Rhohmawati Aris Setiawan Atika Wulandari Ayu Wulandari Dewi Puspita sari Fitriyah Habibur rahman Helfa Yanti Safitri Ida Lailatil R. Ika Zulana Ike Yunita Ikrar Ali Fandi Ismainah Isyatun Musya’adah Karina Wijayanti Khotimatun Khusniyah Mustofiah Mutiara Hafita Nur Afiyanti Rifqiana Azizah Rohmatul Adhimah Sri Endang Wati Sri Rahayu Ningsih Susiyanti Syaiful Ambiya’ Uswatun Khasanah Wiwik Nur Hidayatur
Lampiran 2 Daftar Kelompok Kontrol No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Student Code C-001 C-002 C-003 C-004 C-005 C-006 C-007 C-008 C-009 C-010 C-011 C-012 C-013 C-014 C-015 C-016 C-017 C-018 C-019 C-020 C-021 C-022 C-023 C-024 C-025 C-026 C-027 C-028 C-029 C-030 C-031 C-032
NAMA Ana Amalia Anika Rif’atun Anis Wulan Sari Arus Nashir Muttaqin Farida Nur Santi Faridhotis Sholikhah Fatmala Dewi Wiranti Febri Eko Stiyawan Hevi Mariyana Khosiatun Linda Meliyana M. Abdul Ghofur Masruroh Maulana Habib Maulida Zaidatur R Muamaroh Nur Azizah Nur Khasanah Nur Layli Nurul Wulan Sari Rifa’an Rikha Ukhrowati Rizky maulana Robiatul Adawiyah Rofi’atun Selamet rozikin Sholikul Huda Siti Malikhah Siti Rohmah Tri Mahmudah Isnaini Wilia Hariyanti Yuni Rahmawati
Lampiran 3
NAMA
:
No.Absen
:
INSTRUMEN SOAL UJI COBA Pilihlah salah satu jawaban yang benar (a,b,c atau d) 1. Unsur berikut yang bukan termasuk penyusun lemak adalah…. a. Karbon c. Sulfur b. Hydrogen d. Oksigen 2. Gambar makan disamping banyak mengandung zat makan berupa…. a. Protein c. Lemak b. Karbohidrat d. Vitamin 3. Apabila kita makan nasi, maka nasi tersebut akan mengalami penguraia di dalam tubuh kita prosespenguraiannya adalah…. a. Nasimaltose glikosa energy b. Nasigliserolglukosa.energy c. Nasiasam lemakasam aminoenergy d. Nasipeptonglukosaenergy 4. Kekurangan vitamin….pada tubuh seseorang akan menunjukan gejala adanya gangguan pada pertukaran karbohidrat syaraf pusat, jantung, transport cairan a. B1 c. B6 b. B2 d. B12 5. Zat makanan yang menghasilkan energy tertinggi untuk satuan berat adalah…. a. Karbohidrat c. Protein b. Lemak d. Mineral 6. Setelah mengalami proses pencernaan makanan akan diangkut oleh darah setelah terlebih dahulu diserap oleh…. a. Yeyenum c. Lambung b. Illeum d. Sektum 7. Rasa lapar disebabkan karena… a. Tidakd adanya makan dalam tubuh b. Berkurangnya zat makann dalam tubuh
c. Menurunnya kadar gula darah d. Menuunnya persediaan energy dalam tubuh
8. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi dari protein yaitu…. a. Pembentukan sel-sel baru c. Pembentukan enzim b. Sebagai cadangan energy utama d. Pembentukan zat antibody 9. Berikut ini yang termasuk senyawa mono sakarida yaitu… a. Glukosa, fruktosa dan galaktosa c. Glukosa dan maltose b. Glukosa dan sukrosa d. Glukosa dan laktosa
10. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kelenjar prankeas yang mampu mengubah pepton menjadi asam amino adalah …. a. Amylase c. Tripsin b. Lipase d. Ptialin 11. Nilai gizi suatu makan dideskripsikan dari hal-hal dibawah ini kecuali…. a. Kandungan, protein, lemak dan c. Kandungan serat nabati karbohidrat d. Kandungan zat aditif b. Kandungan, vitamin dan mineral 12. Makan yang mengandung protein akan mengalami proses pencernaan secara mekanisa dan kimiawi, kemudian diserap oleh usus dalam bentut…. a. Glukosa c. Asam lemak b. Asam amino d. Gliserol 13. Fungsi makan yang paling utama bagi tubuh kita adalah…. a. Mengenyangkan perut c. Sebagai sumber energy b. Menambah nutrisi d. Pembentuk body 14. Enzim-enzim dibawah ini yang tidak dihasilkan oleh lambung adalah…. a. HCl c. Pepsin b. Asam amino d. Renin 15. Kekurangan protein pada makan menyebabkan busung lapar karena protein selain merupakan penyusus enzim juga berfungsi dalam…. a. Menyusun penimbunan lemak c. Memelihara keseimbangan tekanan b. Merusak zat bersifat racun osmosis darah d. Menjaga keseimbangan energy 16. Proses pencernaan makan dibedakan menjadi dua, yaitu secara …dan …. a. Kenetik dan mekanik c. Alami dan kimiawi b. Kimiawi dan kinetic d. Mekanik dan kimiawi 17. Kebanyakan zat besi akan menyebabkan penyakit…. a. Asam urat c. Maag b. Kencing manis d. Lumpuh 18. Sisa-sisa pencernaan dalam usus besar mengalami proses …dan,..oleh bakteri Escherichia coli, yang akhirnya akan menjadi feses a. Reabsorbsi dan pembusukan c. Pembusukan dan pemadatan b. Pencernaan dan pembusukan d. Produksi enzim dan pencernaan 19. Bagian usus halus yang paling panjang adalah…. a. Deudenum b. Yeyenum
c. Illeum d. Sektum
20. Zat makanan yang diperlukan untuk pembentukan tulang a. Ca dan vitamin D b. Ca dan Fe
c. Fe dan vitamin D d. Kalsium dan vitamin C 21. Gambar disamping banyak mengandung lemak,yang tersusun dari senyawa …dan… a. Asam amino dan gliserol c. Asam lemak dan gliserol b. Protein dan karbohidrat d. Asamlemak dan vitamin 22. Hati dalam system bencernaan berfunsi sebagai… a. Menghasilkan empedu c. Menghasilkan sel darah b. Menghasilkan zat makana d. Menghancurkan eritrosit tua 23. Eterokinase yang dihasilkan oleh usus halus berfungsi untuk …. a. Mengubah amilum menjadi glukosa c. Mengangtifkan erepsinogen menjadi b. Mengemulasi lemak menjadi asam erepsin lemak dan gliserol d. Memecah pepton menjadi asam amino 24. Organ yang dapat terkena penyakit appendiksitis merupakan peradangan yang terjadi pada… a. Usus besar c. Lambung b. Usus halus d. Hati 25. Berikut ini adalah organ-organ pencernaan yang dilewati makan secara urut…. a. Mulutlambungkerongkonganusus besarusus halusanus b. Mulutkerongkonganlambungusus halususus besaranus c. MulutKerongkonganlambungusus halususus besaranus d. Mulutkerongkonganusus haluslambungusus besaanus 26. Rasa nyeri pada lambung akibat salah cerna disebut… a. Parotitis c. Onstipasi b. Peritonitis d. Kolik 27. Lapisan gigi yang terluar yang terdirir dari bahan yang lebih keras dari tulang adalah… a. Karang gigi c. Email b. Dentin d. Semen 28. Hubungan makanan yang benar antara organ enzim,yang dihasilkan serta fungsinya adalah…. a. Mulutptialinamilummenjadi glukosa b. Lambungpepsin,renninproteinmenjadi glukosa c. Pankreaslipasegliserolmenjadi asam lemak d. Usus 12 jarisakarasesukrosaasam amino 29. Organ pencernaa yang merupakan pencernaan lemak…. a. Kolon c. Pankreas b. Hati d. Lambung
30. Proses pencernaan yang terjadi dimulut berlangsung secara mekanik dan kimiawi dengan menggunakan enzim sebagai katalisatornya. Zat yang diubah didalam mulut dengan perantara enzim adalah…. a. Protein b. Lemak c. Karbohidrat d. Vitamin
Selamat mengerjakan!!!
Lampiran 4
1. C 2. A 3. A 4. A 5. B 6. A 7. C 8. B 9. A 10. C
KUNCI JAWABAN 11. D 12. B 13. C 14. B 15. C 16. D 17. A 18. A 19. C 20. B
21. C 22. A 23. C 24. A 25. C 26. D 27. C 28. A 29. A 30. C
Nama
:
No. Absen :
LampirIan 13 Soal Tes Pilihlah salah satu jawaban yang benar (a,b,c atau d)
1. Apabila kita makan nasi, maka nasi tersebut akan mengalami penguraia di dalam tubuh kita prosespenguraiannya adalah…. a. Nasimaltose glikosa energy b. Nasigliserolglukosa.energy c. Nasiasam lemakasam aminoenergy d. Nasipeptonglukosaenergy 2. Kekurangan protein pada makan menyebabkan busung lapar karena protein selain merupakan penyusus enzim juga berfungsi dalam…. a. Menyusun penimbunan lemak b. Merusak zat bersifat racun c. Memelihara keseimbangan tekanan osmosis darah d. Menjaga keseimbangan energy 3. Setelah mengalami proses pencernaan makanan akan diangkut oleh darah setelah terlebih dahulu diserap oleh…. a. Yeyenum c. Lambung b. Illeum d. Sektum 4. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi dari protein yaitu… c. Pembentukan enzim a. Pembentukan sel-sel baru b. Sebagai cadangan energy d. Pembentukan zat antibody utama 5. Berikut ini yang termasuk senyawa mono sakarida yaitu… a. Glukosa, fruktosa dan c. Glukosa dan maltose galaktosa d. Glukosa dan laktosa b. Glukosa dan sukrosa 6. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kelenjar prankeas yang mampu mengubah pepton menjadi asam amino adalah …. a. Amylase c. Tripsin b. Lipase d. Ptialin 7. Nilai gizi suatu makan dideskripsikan dari hal-hal dibawah ini kecuali…. a. Kandungan, protein, lemak c. Kandungan serat nabati dan karbohidrat d. Kandungan zat aditif b. Kandungan, vitamin dan mineral
8. Makan yang mengandung protein akan mengalami proses pencernaan secara mekanisa dan kimiawi, kemudian diserap oleh usus dalam bentut…. a. Glukosa c. Asam lemak b. Asam amino d. Gliserol 9. Enzim-enzim dibawah ini yang tidak dihasilkan oleh lambung adalah…. a. HCl c. Pepsin b. Asam amino d. Renin 10. Unsur berikut yang bukan termasuk penyusun lemak adalah…. a. Karbon c. Sulfur b. Hydrogen d. Oksigen 11. Proses pencernaan makan dibedakan menjadi dua, yaitu secara …dan …. a. Kenetik dan mekanik c. Alami dan kimiawi b. Kimiawi dan kinetic d. Mekanik dan kimiawi 12. Sisa-sisa pencernaan dalam usus besar mengalami proses …dan,..oleh bakteri Escherichia coli, yang akhirnya akan menjadi feses a. Reabsorbsi dan pembusukan b. Pencernaan dan pembusukan c. Pembusukan dan pemadatan d. Produksi enzim dan pencernaan 13. Organ yang dapat terkena penyakit appendiksitis merupakan peradangan yang terjadi pada…. a. Usus besar c. Lambung b. Usus halus d. Hati 14. Bagian usus halus yang paling panjang adalah…. a. Deudenum c. Illeum b. Yeyenum d. Sektum 15. Gambar disamping banyak mengandung lemak,yang tersusun dari senyawa …dan… a. Asam amino dan gliserol c. Asam lemak dan gliserol b. Protein dan karbohidrat d. Asam lemak dan vitamin 16. Hati dalam system bencernaan berfunsi sebagai…. a. Menghasilkan empedu c. Menghasilkan sel darah b. Menghasilkan zat makanan d. Menghancurkan eritrosit tua 17. Rasa lapar disebabkan karena…. a. Tidakd adanya makan dalam tubuh b. Berkurangnya zat makann dalam tubuh c. Menurunnya kadar gula darah
d. Menuunnya persediaan energy dalam tubuh 18. Berikut ini adalah organ-organ pencernaan yang dilewati makan secara urut…. a. Mulutlambungkerongkonganusus besarusus halusanus b. Mulutkerongkonganlambungusus halususus besaranus c. MulutKerongkonganlambungusus halususus besaranus d. Mulutkerongkonganusus haluslambungusus besaanus 19. Eterokinase yang dihasilkan oleh usus halus berfungsi untuk …. a. Mengubah amilum menjadi glukosa b. Mengemulasi lemak menjadi asam lemak dan gliserol c. Mengangtifkan erepsinogen menjadi erepsin d. Memecah pepton menjadi asam amino 20. Hubungan makanan yang benar antara organ enzim,yang dihasilkan serta fungsinya adalah…. a. Mulutptialinamilummenjadi glukosa b. Lambungpepsin,renninproteinmenjadi glukosa c. Pankreaslipasegliserolmenjadi asam lemak d. Usus 12 jarisakarasesukrosaasam amino
Innallaha Ma’a
Lampiran 14 KUNCI JAWABAN 1. A 2. C 3. B 4. B 5. A 6. C 7. D 8. B 9. B 10. C
11. D 12. A 13. A 14. C 15. C 16. A 17. C 18. C 19. C 20. A
Lampiran 23
Data Nilai Hasil Belajar Kelompok Eksperimen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Student Code E-001 E-002 E-003 E-004 E-005 E-006 E-007 E-008 E-009 E-010 E-011 E-012 E-013 E-014 E-015 E-016 E-017 E-018 E-019 E-020 E-021 E-022 E-023 E-024 E-025 E-026 E-027 E-028 E-029 E-030 E-031 E-032
NAMA Ahmad Afiyandi Ahmad Shoim Ahmad Sholikul huda Aldi Reza Anik Rhohmawati Aris Setiawan Atika Wulandari Ayu Wulandari Dewi Puspita sari Fitriyah Habibur rahman Helfa Yanti Safitri Ida Lailatil R. Ika Zulana Ike Yunita Ikrar Ali Fandi Ismainah Isyatun Musya’adah Karina Wijayanti Khotimatun Khusniyah Mustofiah Mutiara Hafita Nur Afiyanti Rifqiana Azizah Rohmatul Adhimah Sri Endang Wati Sri Rahayu Ningsih Susiyanti Syaiful Ambiya’ Uswatun Khasanah Wiwik Nur Hidayatur
Nilai 60 70 80 60 95 65 65 80 70 70 70 60 70 70 50 70 90 50 60 65 95 75 90 75 70 80 75 70 70 65 60 70
Lampiran 24
Data Nilai Hasil Belajar Kelompok Kontrol No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Student Code C-001 C-002 C-003 C-004 C-005 C-006 C-007 C-008 C-009 C-010 C-011 C-012 C-013 C-014 C-015 C-016 C-017 C-018 C-019 C-020 C-021 C-022 C-023 C-024 C-025 C-026 C-027 C-028 C-029 C-030 C-031 C-032
NAMA Ana Amalia Anika Rif’atun Anis Wulan Sari Arus Nashir Muttaqin Farida Nur Santi Faridhotis Sholikhah Fatmala Dewi Wiranti Febri Eko Stiyawan Hevi Mariyana Khosiatun Linda Meliyana M. Abdul Ghofur Masruroh Maulana Habib Maulida Zaidatur R Muamaroh Nur Azizah Nur Khasanah Nur Layli Nurul Wulan Sari Rifa’an Rikha Ukhrowati Rizky maulana Robiatul Adawiyah Rofi’atun Selamet rozikin Sholikul Huda Siti Malikhah Siti Rohmah Tri Mahmudah Isnaini Wilia Hariyanti Yuni Rahmawati
Nilai 55 65 70 50 60 75 70 65 65 55 70 60 65 50 70 55 60 50 55 75 75 50 55 75 65 65 55 60 50 65 65 60
Lampiran 17
Pertanyaan Diskusi Soal Kelompok A 1. 2. 3. 4. 5.
MULUT
Jelaskan anatomi mulut (gigi,lidah)? Sebutkan fungus mulut (gig,lidah) Bagai manakak proses makan yang terjadi Sebutkan dan jelaskan jenis sekresi yang terjadi Sebutkan dan jelaskan penyakit yang mungkin terjadi
Soal Diskusi Kelompok B
ESOPHAGUS
1. Jelaskan anatomi eshofagus 2. Sebutkan fungsi esophagus 3. Jelaskan proses pencernaan yang terjadi pada esophagus 4. Sebutkan dan jelaskan jenis sekresi yang terjadi 5. Sebutkan dan jelaskan penyakit yang kemungkinan terjadi Soal Diskusi Kelompok C 1. 2. 3. 4. 5.
LAMBUNG
Jelaskan anatomI lambung Sebutkan fungsi lambung Jelaskan proses pencernaan pada lambung Sebut dan jelaskan jenis sekresi yang terjadi Sebut dan jelaskan penyakit yang mungkin terjadi
Soal Diskusi Kelompok D
USUS
1. Jelaskan anatomi usus 2. Sebutkan fungsi usus 3. Jelaskan proses pencernaan yang terjadi pada usus 4. Sebutkan dan jelaskan jenis sekreso yang terjadi 5. Sebutkan penyakit yang mungkin terjadi
Soal Diskusi Kelompok E “Kelenjar”
1. Apa yang disebut kelenjar pencernaan 2. Sebutkan fungsi kelenjar pencernaan 3. Jelaskan anatomi organ yang termasuk kelenjar pencernaan 4. Sebutkan penyakit yang kemungkinan terjadi
Lampiran 17
Pertanyaan Diskusi
KARBOHIDRAT
PROTEIN
1. Apa yang disebut karbohidrat 2. Sebutkan dan jelaskan pembagian karbohidrat berdasarkan gugus gulanya 3. Jelaskan fungsi karbohidrat 4. Sebutkan contoh makan yang mengandung karbohidrat 5. Sebutkan kelainan yang desebabkan jika kekurangan atau kelebihan karbohidrat
1. Apa yang disebut protein 2. Sebutkan dan jeaskan jenis protein 3. Jelaskan fungsi protein 4. Sebutkan contoh makann yang mengandung protein 5. Sebutkan kelainan yang disebabkan jika kekurangan atau kelebihan protein
LEMAK 1. 2. 3. 4. 5.
Apa yang disebut mineral dan air Sebutkan dan jelaskan macam-macam mineral Jelaskan fungsi mineral dan air Sebutkan makana yang mengandung mineral Sebutkan kelainan yang disebabkan jika kekurangan atau kelebihan mineral
VITAMIN
1. Apa yang disebut vitamin 2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam vitamin 3. Jelaskan fungsi vitamin 4. Sebutkan makan yang mengandung vitamin 5. Sebutkan kelaianan yang disebabkan jika kekuranagan atau kelebiha vitamin
MINERAL 1. Apa yang disebut mineral dan air 2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam mineral 3. Jelaskan fungsi mineral dan air 4. Sebutkan makana yang mengandung mineral 5. Sebutkan kelainan yang disebabkan jika kekurangan atau kelebihan mineral
Lampiran 18 DATA AWAL NILAI ULANGAN KELOMPOK EKSPERIMENT No Student Code NAMA Nilai 70 1 E-001 Ahmad Afiyandi 66 2 E-002 Ahmad Shoim 60 3 E-003 Ahmad Sholikul huda 63 4 E-004 Aldi Reza 50 5 E-005 Anik Rhohmawati 70 6 E-006 Aris Setiawan 60 7 E-007 Atika Wulandari 65 8 E-008 Ayu Wulandari 50 9 E-009 Dewi Puspita sari 70 10 E-010 Fitriyah 70 11 E-011 Habibur rahman 65 12 E-012 Helfa Yanti Safitri 63 13 E-013 Ida Lailatil R. 63 14 E-014 Ika Zulana 53 15 E-015 Ike Yunita 57 16 E-016 Ikrar Ali Fandi 60 17 E-017 Ismainah 50 18 E-018 Isyatun Musya’adah 50 19 E-019 Karina Wijayanti 50 20 E-020 Khotimatun 50 21 E-021 Khusniyah 40 22 E-022 Mustofiah 60 23 E-023 Mutiara Hafita 65 24 E-024 Nur Afiyanti 53 25 E-025 Rifqiana Azizah 50 26 E-026 Rohmatul Adhimah 50 27 E-027 Sri Endang Wati 75 28 E-028 Sri Rahayu Ningsih 53 29 E-029 Susiyanti 70 30 E-030 Syaiful Ambiya’ 63 31 E-031 Uswatun Khasanah 60 32 E-032 Wiwik Nur Hidayatur
DATA AWAL NILAI ULANGAN KELOMPOK KONTROL No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Student Code C-001 C-002 C-003 C-004 C-005 C-006 C-007 C-008 C-009 C-010 C-011 C-012 C-013 C-014 C-015 C-016 C-017 C-018 C-019 C-020 C-021 C-022 C-023 C-024 C-025 C-026 C-027 C-028 C-029 C-030 C-031 C-032
NAMA Ana Amalia Anika Rif’atun Anis Wulan Sari Arus Nashir Muttaqin Farida Nur Santi Faridhotis Sholikhah Fatmala Dewi Wiranti Febri Eko Stiyawan Hevi Mariyana Khosiatun Linda Meliyana M. Abdul Ghofur Masruroh Maulana Habib Maulida Zaidatur R Muamaroh Nur Azizah Nur Khasanah Nur Layli Nurul Wulan Sari Rifa’an Rikha Ukhrowati Rizky maulana Robiatul Adawiyah Rofi’atun Selamet rozikin Sholikul Huda Siti Malikhah Siti Rohmah Tri Mahmudah Isnaini Wilia Hariyanti Yuni Rahmawati
Nilai 55 65 70 50 60 75 70 65 65 55 70 60 65 50 70 55 60 50 55 75 75 50 55 75 65 65 55 60 50 65 65 60
Lampiran 20 UJI NORMALITAS DATA AWAL KELOMPOK EKSPERIMEN
Hipotesis H0
: Data berdistribusi normal
H1
: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
f − fh X = ∑ o f h i =1 k
2
2
Kriteria yang Digunakan 2 2 Diterima jika H0 X hitung < X tabel
Pengujian Hipotesis Nilai maksimal
: 75
Nilai minimal
: 40
Rentang nilai (R)
: 75 – 40 = 35
Banyaknya kelas (k)
: 1 + 3,3 log 32 = 5,966 = 6 kelas
Panjang kelas
: 35/6 = 5,8333 = 5 atau 6 = 6
Tabel Penolong Mencari Simpangan Baku −
− X1 − X
NO
X
X1 − X
1
70
10,81
116,91
2
66
6,81
46,41
3
60
0,81
0,66
4
63
3,81
14,54
5
50
-9,19
84,41
6
70
10,81
116,91
7
60
0,81
0,66
8
65
5,81
33,79
2
9
50
-9,19
84,41
10
70
10,81
116,91
11
70
10,81
116,91
12
65
5,81
33,79
13
63
3,81
14,54
14
63
3,81
14,54
15
53
-6,19
38,29
16
57
-2,19
4,79
17
60
0,81
0,66
18
50
-9,19
84,41
19
50
-9,19
84,41
20
50
-9,19
84,41
21
50
-9,19
84,41
22
40
-19,19
368,16
23
60
0,81
0,66
24
65
5,81
33,79
25
53
-6,19
38,29
26
50
-9,19
84,41
27
50
-9,19
84,41
28
75
15,81
250,04
29
53
-6,19
38,29
30
70
10,81
116,91
31
63
3,81
14,54
32
60
0,81
0,66
1894
− Rata-rata X =
2206,93
∑X
Standar deviasi (s)
n
=
1894 = 59,1875 32
− X1 − X ∑ S2 = n −1
S2 =
2
2206,88 (32 − 1)
S 2 = 71,19
S = 8,4374 Daftar Nilai Frekuensi Observasi Kelas
BK
2
P (21)
39,5
-2.33
0,4901
40 – 45 45,5
-1,62
-0,91
-0,20
0,51
1,22
1,93
f0 – fh
(f0 – fh)
0,0427
1
1,4
-0,4
0,16
0,1142
0,1288
8
4,1
3,9
15,21
3,7097
0,2393
4
7,7
-3,7
13,69
1,7779
0,2743
9
8,8
0,2
0,04
0,0045
0,1938
4
6,2
-2,2
4,84
0,7806
0,0844
6
2,7
3,3
10,89
4,0333
fh
0,3888
70 – 75 75,5
fh
0,1950
64 – 69 69,5
f0
Daerah
0,0793
58 – 63 63,5
( f 0 − f h )2
0,3186
52 – 57 57,5
2
0,4474
46 – 51 51,5
Luas
0,4732 32
2 = 11,07 Untuk α = 5% dengan dk = 6 – 1 = 5 diperoleh X tabel 2 2 Karena X hitung maka data tersebut berdistribusi normal. < X tabel
X 2 = 10,4202
Lampiran 21
UJI NORMALITAS DATA AWAL KELOMPOK KONTROL
Hipotesis H0
: Data berdistribusi normal
H1
: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
f − fh X = ∑ o f h i =1 k
2
2
Kriteria yang Digunakan 2 2 Diterima jika H0 X hitung < X tabel
Pengujian Hipotesis Nilai maksimal
: 78
Nilai minimal
: 45
Rentang nilai (R)
: 78 – 4 = 33
Banyaknya kelas (k)
: 1 + 3,3 log 32 = 5,966 = 6 kelas
Panjang kelas
: 33/6 = 5,5 = 5 atau 6 = 6
Tabel Penolong Mencari Simpangan Baku −
− X1 − X
NO
X
X1 − X
1
50
-8,41
70,67
2
53
-5,41
29,23
3
54
-4,41
19,42
4
56
-2,41
5,79
5
56
-2,41
5,79
6
59
0,59
0,35
7
47
-11,41
130,10
8
47
-11,41
130,10
2
9
47
-11,41
130,10
10
78
19,59
383,92
11
70
11,59
134,42
12
57
-1,41
1,98
13
65
6,59
43,48
14
66
7,59
57,67
15
59
0,59
0,35
16
45
-13,41
179,73
17
60
1,59
2,54
18
66
7,59
57,67
19
73
14,59
212,98
20
78
19,59
383,92
21
65
6,59
43,48
22
49
-9,41
88,48
23
52
-6,41
41,04
24
59
0,59
0,35
25
58
-0,41
0,17
26
65
6,59
43,48
27
49
-9,41
88,48
28
55
-3,41
11,60
29
55
-3,41
11,60
30
65
6,59
43,48
31
59
0,59
0,35
32
52
-6,41
41,04
1869
− Rata-rata X =
2393,76
∑X
Standar deviasi (s)
n
=
1869 = 58,40625 32
− X1 − X ∑ S2 = n −1
S2 =
2
2393,72 (32 − 1)
S 2 = 77,21673
S = 8,787305 Daftar Nilai Frekuensi Observasi Kelas
BK
2
P (2)
44,5
-1,58
0,4429
45 – 50 50,5
-0,90
-0,22
0,47
1,15
1,83
2,51
f0 – fh
(f0 – fh)
0,1270
7
4,1
-2,9
8,41
2,0512
0,2288
8
7,3
0,7
0,49
0,0671
0,2679
7
8,6
-1,6
2,56
0,2976
0,1941
6
6,2
-0,2
0,04
0,0072
0,0915
2
2,9
-0,9
0,81
0,2793
0,0276
2
0,9
1,1
1,21
0,6050
0,4940 32
BK
= Batas kelas −
2
fh
0,4664
75 – 80 80,5
fh
0,3749
69 – 74 74,5
f0
Daerah
0,1808
63 – 68 68,5
( f 0 − f h )2
0,0871
57 – 62 62,5
2
0,3159
51 – 56 56,5
Luas
X −X = 1 s
P (2)
= Luas kurva norma
Luas daerah
= Selisi antara peluang ≥ 2 , kecuali untuk peluang 2 yang
f0
= Frekuensi hasil pengukuran
X 2 = 3,3073
fh
= Selisi kelas × n
2 = 11,07 0 Untuk α = 5% dengan dk = 6 – 1 = 5 diperoleh X tabel 2 2 Karena X hitung maka data tersebut berdistribusi normal. < X tabel
Lampiran 22
DAFTAR UJI HOMOGENITAS DATA AWAL
Hipotesis
H o = σ 12 = σ 22 H a = σ 12 ≠ σ 22 Pengujian Hipotesis Untuk menguji kesamaan dua varians data digunakan rumus :
F=
Varians terbesar Varians terkecil
Kriteria Uji yang Digunakan H o diterima jika Fhitung < F1 / 2 α (n1 − 1)(n 2 − 1) Varians Kelompok Eksperimen − X − X ∑ 1 2 σ = n −1
σ2 =
2
2393,72 32 − 1
σ 2 = 77,21673 Varians Kelompok Kontrol − X − X ∑ 1 2 σ = n −1
σ2 =
2206,88 32 − 1
σ 2 = 71,19 F=
77,21673 71,19
= 1,0846
2
Untuk α = 5% untuk dk pembilang = (32 – 1) dan dk penyebut = (32 – 1), diperoleh homogen.
Ftabel = 2,38 . Karena
Fhitung < F1 / 2 α (n1 − 1)(n 2 − 1) , kedua varian
Lampiran 22
UJI PERSAMAAN RATA – RATA
Sumber Variansi
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
1869
1894
32
32
Rata-Rata
58,4062
59,1875
Varians (S2)
77,2167
71,19
Standar Deviasi
8,7873
8,4374
Jumlah n
Varian Total Kelompok Eksperimen S
2
∑ (n − 1)S + (n − 1)S = ∑ (n + n − 2) 2 1
1
1
S2 =
2
2 2
2
(32 − 1)(77,2167) + (32 − 1)(71,19) 64 − 2
S2 =
31.(77,2167) + 31.(71,19) 62
S2 =
2393,7177 + 2206,89 62
S2 =
4600,6077 62
S 2 = 74,20335
Varian Total Kelompok Kontrol S
2
∑ (n − 1)S + (n − 1)S = ∑ (n + n − 2) 2 1
1
1
S2 =
2
2 2
2
(32 − 1)(71,19) + (32 − 1)(77,2167) 64 − 2
S2 =
31.(71,19) + 31.(77,2167) 62
S2 =
2206,89 + 2393,7177 62
S2 =
4600,6077 62
S 2 = 74,20335
Signifikasi Perbedaan −
t=
t=
t=
−
X 1− X 2 S12 S 22 + n1 n 2 58,4062 − 59,1875 71,19 77,2167 + 32 32 0,7813 4,6377
t = 0,3628 Jika taraf signifikan 5% dk (n1 + n2 ) – 2 = 62 di dapat ttabel = 1,671
t hitung < t tabel jadi data homogen.
Lampiran 25
UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR KELOMPOK EKSPERIMEN
Hipotesis H0
: Data berdistribusi normal
H1
: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
f − fh X = ∑ o f h i =1 k
2
2
Kriteria yang Digunakan 2 2 Diterima jika H0 X hitung < X tabel
Pengujian Hipotesis Nilai maksimal
: 95
Nilai minimal
: 50
Rentang nilai (R)
: 95 – 50 = 45
Banyaknya kelas (k)
: 1 + 3,3 log 32 = 5,966 = 6 kelas
Panjang kelas
: 45/6 = 7,5 = 6 atau 7 = 7
Tabel Mencari Rata – Rata dan Standar Deviasi −
− X1 − X
NO
X
X1 − X
1
70
-0,78
0,61
2
60
-10,78
116,24
3
65
-5,78
33,42
4
70
-0,78
0,61
5
70
-0,78
0,61
6
75
4,22
17,80
7
80
9,22
84,99
8
60
-10,78
116,24
2
9
70
-0,78
0,61
10
80
9,22
84,99
11
60
-10,78
116,24
12
95
24,22
586,55
13
65
-5,78
33,42
14
65
-5,78
33,42
15
80
9,22
84,99
16
70
-0,78
0,61
17
70
-0,78
0,61
18
70
-0,78
0,61
19
60
-10,78
116,24
20
70
-0,78
0,61
21
70
-0,78
0,61
22
50
-20,78
431,86
23
70
-0,78
0,61
24
90
19,22
369,36
25
50
-20,78
431,86
26
60
-10,78
116,24
27
65
-5,78
33,42
28
95
24,22
586,55
29
75
4,22
17,80
30
90
19,22
369,36
31
75
4,22
17,80
32
70
-0,78
0,61
2265
− Rata-rata X =
3805,47
∑X
Standar deviasi (s)
n
=
2265 = 70,7812 32
− X1 − X ∑ S2 = n −1
S2 =
2
3805,47 (32 − 1)
S 2 = 122,76
S = 11,0796 Daftar Nilai Frekuensi Observasi Kelas
BK
2
P (2)
49,5
-1,92
0,4726
50 – 57 57,5
-1,20
-0,48
0,25
0,97
1,69
2,41
f0 – fh
(f0 – fh)
0,0877
2
2,8
-0,8
0,64
0,2285
0,2005
9
6,4
2,6
6,76
1,0562
0,2831
11
9,1
1,9
3,61
0,3967
0,2353
6
7,5
-1,5
2,25
0,3
-0,1134
0
-3,6
3,6
12,96
-3,6
0,0446
4
1,4
2,6
6,76
4,8285
fh
0,4474
90 – 97 97,5
fh
0,3340
82 – 89 89,5
f0
Daerah
0,0987
74 – 81 81,5
( f 0 − f h )2
0,1844
66 – 73 73,5
2
0,3849
58 – 65 65,5
Luas
0,4920
Jumlah 2 = 11,07 Untuk α = 5% dengan dk = 6 – 1 = 5 diperoleh X tabel 2 2 Karena X hitung maka data tersebut berdistribusi normal. < X tabel
X 2 = 3,2099
Lampiran 26
UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR KELOMPOK KONTROL
Hipotesis H0
: Data berdistribusi normal
H1
: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
f − fh X = ∑ o f h i =1 k
2
2
Kriteria yang Digunakan 2 2 Diterima jika H0 X hitung < X tabel
Pengujian Hipotesis Nilai maksimal
: 75
Nilai minimal
: 50
Rentang nilai (R)
: 75 – 50 = 25
Banyaknya kelas (k)
: 1 + 3,3 log 32 = 5,966 = 6 kelas
Panjang kelas
: 25/6 = 4,16667 = 4 atau 5 = 5
Tabel Mencari Rata – Rata dan Standar Deviasi −
− X1 − X
NO
X
X1 − X
1
60
-1,25
1,56
2
65
3,75
14,06
3
65
3,75
14,06
4
50
-11,25
126,56
5
60
-1,25
1,56
6
55
-6,25
39,06
7
65
3,75
14,06
8
70
8,75
76,56
2
9
50
-11,25
126,56
10
60
-1,25
1,56
11
75
13,75
189,06
12
70
8,75
76,56
13
65
3,75
14,06
14
65
3,75
14,06
15
55
-6,25
39,06
16
70
8,75
76,56
17
60
-1,25
1,56
18
65
3,75
14,06
19
50
-11,25
126,56
20
70
8,75
76,56
21
55
-6,25
39,06
22
55
-6,25
39,06
23
60
-1,25
1,56
24
50
-11,25
126,56
25
55
-6,25
39,06
26
75
13,75
189,06
27
50
-11,25
126,56
28
55
-6,25
39,06
29
75
13,75
189,06
30
65
3,75
14,06
31
65
3,75
14,06
32
55
-6,25
39,06
1960
− Rata-rata X =
1900,00
∑X
Standar deviasi (s)
n
=
1960 = 61,2500 32
− X1 − X ∑ S2 = n −1
S2 =
2
1900,00 (32 − 1)
S 2 = 61,2903
S = 7,8288 Daftar Nilai Frekuensi Observasi Kelas
BK
2
P (2)
49,5
-1,50
0,4332
50 – 54 54,5
-0,86
-0,22
0,42
1,05
1,69
2,33
f0 – fh
(f0 – fh)
0,1281
5
4,1
0,9
0,81
0,1975
0,2180
7
7,0
0
0
0,0001
0,2499
5
8,0
-3
9
1,1250
0,1903
8
6,1
1,9
3,61
0,5918
0,1014
4
3,2
0,8
0,64
0,2
0,0356
3
1,1
1,9
3,61
3,2818
fh
0,4545
75 – 79 79,5
fh
0,3531
70 – 74 74,5
f0
Daerah
0,1628
65 – 69 69,5
( f 0 − f h )2
0,0871
60 – 64 64,5
2
0,3051
55 – 59 59,5
Luas
0,4901
Jumlah 2 = 11,07 Untuk α = 5% dengan dk = 6 – 1 = 5 diperoleh X tabel 2 2 Karena X hitung maka data tersebut berdistribusi normal. < X tabel
X 2 = 5,3962
Lampiran 27
DAFTAR UJI HOMOGENITAS NILAI TES HASIL BELAJAR
Hipotesis
H o = σ 12 = σ 22 H a = σ 12 ≠ σ 22 Pengujian Hipotesis Untuk menguji kesamaan dua varians data digunakan rumus :
F=
Varians terbesar Varians terkecil
Kriteria Uji yang Digunakan H o diterima jika Fhitung < F1 / 2 α (n1 − 1)(n 2 − 1) Varians Kelompok Eksperimen − X − X ∑ 1 2 σ = n −1
σ2 =
2
3805,47 32 − 1
σ 2 = 122,76 Varians Kelompok Kontrol − X − X ∑ 1 2 σ = n −1
σ2 =
1900,00 32 − 1
σ 2 = 61,2903 F=
122,76 61,2901
= 2,002
2
Untuk α = 5% untuk dk pembilang = (32 – 1) dan dk penyebut = (32 – 1), diperoleh Ftabel = 2,38 . Karena Fhitung < Ftabel 1 / 2 α (n1 − 1)(n 2 − 1) , kedua varians homogens.
Lampiran 28
UJI PERBEDAAN RATA – RATA HASIL BELAJAR ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis H o = µ1 = µ 2 H a = µ1 ≠ µ 2
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus −
−
X1 − X 2
t=
S
1 1 + n1 n2
Dimana :
S=
(n1 − 1)S12 + (n2 − 1)S 22 n1 + n2 − 2
H a diterima apabila t ≥ t (1− a )(n1 + n2 − 2 ) Dari data diperoleh
Sumber Variansi
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
2265
1960
32
32
70,78
61,25
122,7571
61,2903
11,1
7,8288
Jumlah
n Rata-Rata Varians (S2) Standar Deviasi
Berdasarkan rumus di atas diperoleh : S=
t=
(32 − 1)122,7571 + (32 − 1)61,2903 32 + 32 − 2
70,78 − 61,25 1 1 9,5929 + 32 32
= 3,9743
= 9,5929
Pada a = 5% dengan dk 32 + 32 – 2 = 62 diperoleh t (0,95 )(82 ) = 1,67
Daerah Penerimaan Ho
1,6698
3,974
Karena t berada pada daerah penerimaan H a , maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol.
Lampiran 28
ANALISIS UJI t
Hipotesis H o : µ 0 ≥ 63 H a : µ 0 < 63
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus uji fihak kiri −
t=
X − µ0 S
− X1 − X dengan S = n −1
2
n
Kriteria Pengujian H o diterima jika t hitung > t tabel , H a diterima jika t hitung < t tabel
Pengujian Hipotesis −
X − µ0 t= S n
=
70,78 − 63 = 3,9693 11,1 32
Dengan taraf signifikan 5% dan dk n-1 = 32 -1 = 31 untuk uji satu fihak diperoleh
ttabel = 1,697. Karena t hitung > t tabel , maka H o diterima artinya rata-rata nilai kelompok eksperimen meningkat. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet efektif dalam meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok sistem pencernaan pada siswa kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak.
Lampiran 6
PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL HASIL BELAJAR BIOLOGI
Rumus : n∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
rxy =
{n∑ X
}{
− (∑ X ) n∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
2
2
}
Kriteria Butir tes valid jika rxy hitung > rtabel Perhitungan Contoh perhitungan validitas no. 1
n
: 32
∑X ∑X ∑ XY
: 25 : 25
Y
: 335
2
∑Y
2
: 335
: 5165
Dengan menggunakan rumus di atas diperoleh
rxy = = =
32(335 ) − 25(355)
{32(25) − 625}{32(5165) − (126025 )} 1845
{250}{39255} 1845 9813750
= 0,6132137 Dengan taraf signifikan 5% dan n = 32 = 0,349
Lampiran 8
PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL HASIL BELAJAR BIOLOGI
Rumus 2 k S − ∑ Pa r11 = S2 k − 1
Kriteria Instrumen tersebut dikatakan reliabel apabila r11 > rtabel , maka perhitungan : k
: 20
∑ Pa
: 4,251953
S2
: 31,06
Dengan menggunakan rumus diatas diperoleh : 2 k S − ∑ Pa r11 = S2 k − 1
20 31,06 − 4,251953 = 31,06 20 − 1 =
536,16094 590,14
= 0,9085 Dengan taraf signifikansi 5% dan n = 32 diperoleh rtabel = 0,349 karena r11 > rtabel , maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tes tersebut adalah reliabel.
Lampiran 10
PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR BIOLOGI
Rumus
P=
B Js
Kriteria Soal dengan P = 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar Soal dengan P = 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang Soal dengan P = 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah
Perhitungan Contoh perhitungan butir soal no.7
B
: 18
n
: 32
dengan menggunakan rumus di atas diperoleh
P= =
B Js
18 32
= 0,5625 Berdasarkan kriteria di atas, maka soal no.7 mempunyai tingkat kesukaran sedang.
Lampiran 12
PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR BIOLOGI
Rumus
D=
Ba Bb − Ja Jb
Kriteria 0,00 – 0,20 kategori soal jelek 0,20 – 0,40 kategori soal sedang 0,40 – 0,70 kategori soal baik 0,70 – 1,00 kategori soal baik sekali
Perhitungan Contoh perhitungan soal tes no.3
Ba
: 15
Bb
:8
Ja
: 16
Jb
: 16
Dengan menggunakan rumus diatas diperoleh
D=
Ba Bb − Ja Jb
=
15 8 − 16 16
=
7 16
= 0,4375 Berdasarkan kriteria di atas maka, soal no.3 mempunyai daya pembeda baik. Perhitungan butir soal yang lain analog dengan cara diatas.
SURAT KETERANGAN No.0 /SMA-SULFA/VI/20011s
Assalamualaikum Wr. Wb. Yang bertanda tangan dibawah ini Nama
: Umar Luqman Hakim
Jabatan
: Kepalah SMA Sultan Fatah Wedung Demak
Menerangkan bahwa Nama
: Khumaidah
NIM
: 073811032
Fakultas
: Tarbiyah
Jurusan
: Tadris Biologi
Benar-benar telah melaksanakan penelitian untuk keperluan penulisan sekripsi dengan judul “Efektifitas Penggunaan Metode Diskusi dengan Media Ajar
Jenis Leaflet Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Pencernaan pada Manusia pada Siswa Kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak”
Waktu penelitian
: 3 Januari 2011- 28 Januari 2011
Guru Pembimbing
: Ana Mardhiana, S.Pd
Wassalamualaikum Wr. Wb
Wedung, 9 April 2011 Kepala Sekolah
Umar Luqman Hakim
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
: : : : :
SMA Sultan Fatah Biologi XI IPA / II 5 x 45 menit (pertemuan ke1, 2 dan ke 3) Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas : Menjelaskan keterkaitan antara struktu, fungsi dan proses serta kelainan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem gerak pada manusia : 1. Siswa mampu menjelaskan cirri - ciri makanan sehat 2. Siswa dapat menerangkan contoh makanan sehat 3. Siswa mampu menjelaskan struktur pencernaan pada manusia 4. Siswa dapat menjelaskan fungsi organ pencernaan pada manusia. 5. Siswa mampu menerangkan proses pencernaan makanan pada manusia 6. Siswa dapat mendeskripsikan kelainan pada system pencernaan pada manusia dan cara pencegahannya
I. Tujuan Pembelajaran Siswa diharapkan mampu: 1. Siswa mampu menjelaskan ciri - ciri makanan sehat 2. Siswa dapat menerangkan contoh makanan sehat 3. Siswa mampu menjelaskan struktur pencernaan pada manusia 4. Siswa dapat menjelaskan fungsi organ pencernaan pada manusia. 5. Siswa mampu menerangkan proses pencernaan makanan pada manusia 6. Siswa dapat mendeskripsikan kelainan pada system pencernaan pada manusia dan cara pencegahannya II. Materi 1. Zat makanan 2. Sistem pencernaan pada manusia 3. Kelainan pada system pencernaan makann pada manusia III. Metode Pembelajaran Diskusi denga Media Ajar Jenis Leaflet IV. Langkah Pembelajaran Pertemuan pertema A. Kegiatan Pembukaan Guru Memberi motivasi agar siswa bersemangat dalam belajar Guru mereview materi kemarin
Guru menanyakan hal-hal yang masih berkaitan dengan mata pelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti Eksplorasi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang makanan sehat,melalui beberapa pertanyaan Guru memberi gambaran umum materi tentang zat-zat makanan dengan media leaflet Guru membagi siswa menjadi lima kelompok Masing-masing mendiskusikan zat makanan yang dibutuhkan tubuh dan kemungkinan yang terjadi jika kekurangan atau kelabihan zat makanan Elaborasi: Maing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi, dan kelompok lain menanggapi Guru sebagai moderator Konfirmasi: Guru memberi penegasan C. Kegiatan Penutup Guru merefleksikan materi dan hal-hal yang masih belum tepat Guru memberikan post tes Pertemuan kedua A. Kegiatan Pembukaan Guru Memberi motivasi agar siswa bersemangat dalam belajar Guru mereview materi kemarin Guru menanyakan hal-hal yang masih rkaitan dengan mata pelajaran beGuru menyampaikan tujuan pembelajaran B. Kegiatan Inti Eksplorasi: Guru menggali seberapa jauh pengetahuan siswa terkait materi sistem pencernaan pada manusia Guru menjelaskan materi struktur fungsi dan proses serta kelainan/penyakit yng dapat terjadi pada sistem pencernaan pada manusia Guru membagi siswa menjadi lima kelompok Masing-masing mendiskusikan anatomi, fisiolog, proses terjadinya pencernaan, dan penyakit yang kemungkinan terjadi. Elaborasi:
Maing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi,dan kelompok lain menanggapi Guru sebagai moderator Konfirmasi: Guru memberi penegasan C. Kegiatan Penutup Guru merefleksikan materi dan hal-hal yang masih belum tepat Guru meminta siswa untuk mencari dari beberapa sumber tentang kelainan sistem pencernaan pada manusia dan pencegahannya Guru memberikan post tes Pertemuan ketiga B. Kegiatan Pembukaan Guru Memberi motivasi agar siswa bersemangat dalam belajar dengan memberi beberapa pertanyaan Guru mereview materi kemarin Guru menanyakan hal-hal yang masih rkaitan dengan mata pelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran C. Kegiatan Inti Eksplorasi: Guru menggali pengetahuan siswa dengan memberi beberapa pertanyaan terkait materi yang dibahas Guru menjelaskan materi kelenjar pencernaan dan kelainan pada sisitem pencernaan pada manusia dengan media leflet Guru membagi siswa menjadi lima kelompok besar Masing-masing mendiskusikan kelainan system pencernaan pada manusia Elaborasi: Maing-masing kelompok mempresentasikan kelompok lain menanggapi Guru sebagai moderator Konfirmasi: Guru memberi penegasan D. Kegiatan Penutup Guru merefleksikan materi dan hal-hal yang masih belum tepat Guru memberikan post tes V. Sumber/Media Pembelajaran 1. Sumber: b. Syamsuri,istamar. Biologi SMA XI 2A:Malang. Erlangga. 2007 c. Riandary,Henny. Theory and aplication Biology 2: Solo. Tiga serangkai. 2009 d. Tim penyusun buku biologi. BiologiXI 2A: Jakarta. Sunda
e. Amin,mohammad. Biologi SMA/MA XI: Jakarta. Bailmu. 2009 f. LKS 2. Alat dan Bahan Gambar , LKS, Power point, Laeflet VI. Penilaian 1. Jenis Tagihan: a. Kognitif Paper & pensil (Tes Tertulis) b. Psikomotor Proyek (Penugasan) c. Afektif Performence (Unjuk Kerja) 2. Bentuk Instrumen: a. Uraian b. Meringkas materi c. Keaktifan
Demak, 3 Maret 2011 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Peneliti SMA Sultan fatah
Ana Mardhiana, S.Pd Khumaidah NIM: 073811032
Kepala Sekolah SMA Sultan Fatah Wedung
Amar Luqman Hakim, S.Hi
SILABUS
Lampiran 16 Nama Sekolah
: SMA Sultan Fatah
Mata pelajaran
: Biologi
Kelas
: XI
Semester
:2
Standar kompetensi pada salingtemas.
: Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan / atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya
Kompetensi dasar Materi Pokok Menjelaskan • Makanan keterkaiatan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang terjadi pada system pencernaan makanan pada manusia (misalnya : riminansia) •
System pencernaan pada manusia
•
Sub Materi Ciri dan contoh makanan sehat
Langkah Kegiatan Indikator • Siswa menjelaskan ciri – • Siswa mampu ciri makanan sehat menjelaskan melalui diskusi dan cirri - ciri menerangkan contoh makanan makanan sehat dengan sehat Tanya jawab. • Siswa dapat menerangkan contoh makanan sehat
Sumber Belajar • Makanan, buku, Literatur,
•
Kandungan dalam makanan
• Siswa melakukan uji • Siswa mampu kandungan zat makaanan melakukan uji (karbohidrat,protein dan coba lemak) dari berbagai kandaungan makanan yang umum zat pada dikonsumsi dengan kerja makanan kelompok (praktek) (karbohidrat, protein,dan lemak)
• Makan
•
Struktur pencernaan pada manusia
• Menjelaskan struktu • Siswa pencernaan pada manusia mampu melalui penjelasan guru menjelaskan dengan menggunakan struktur turso pencernaan
• Manusia, model,buku,lea flet
Bahan Ajar Makanan, LKS. Leaflet • LKS, bahanbahan kimia, makanan , alat-alat praktikum • LKS, Turso
• leaflet ,LKS,
pada manusia •
•
Fungsi alat pencernaan
•
Proses pencernaan
•
Kelainan pada pencernaan
System pencernaan pada hewan rumaninsia
• Menjelaskan fungsi alat • Siswa dapat pencernaan melalui menjelaskan diskusi dengan media CD fungsi organ interaktif pencernaan pada manusia.
• Manusia,buku, leflat
• LKS, Siswa, leaflet
•
• Manusia, buku,
• LKS, lingkungan, leflet
Menjelaskan proses • Siswa pencernaan makanan mampu pada manusia melalui menerangkan metode play rool dan proses diskusi pencernaan makanan pada manusia
• Melakukan study leteratur • Siswa dapat tentang berbagai penyakit mendeskripsi pada pencernaan dan kan kelainan mendiskusikannya. pada system pencernaan pada manusia dan cara pencegahann ya
• Manusia lingkungan, buku,
,
•
Struktur pencernaan pada hewan rumaninsia
• Menjelaskan struktu • Siswa pencernaan mampu padarumaninsia melalui menjelaskan penjelasan guru dengan struktur menggunakan power point pencernaan interaktif pada hewan rumaninsia
• kerbau, model,buku, LKS
•
Perbedaan sistem pencernaan pada
• Menjelaskan Perbedaan sistem pencernaan pada
• Buku, imternet, gambar
• Siswa menjelaskan
• LKS, bahan presentasi (Powr point)
• LKS, bahan diskusi
• Leaflet, gambar
manusia hewan rumaninsia
dan
manusia dan rumaninsia diskusi.
hewan melalui
Perbedaan sistem pencernaan pada manusia dan hewan rumaninsia
SIS DAYA PEMBEDA SOAL UJI COBA Butir Soal 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 12 0,75
14 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 12 0,75
15 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 11 0,6875
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 13 0,8125
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 13 0,8125
21 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 12 0,75
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 14 0,875
23 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 8 0,5
24 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15 0,9375
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 15 0,9375
28 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 9 0,5625
0 1 1 0 1 1 0 0
0 1 1 1 0 0 1 0
1 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 1 0 0 0 0
0 0 1 1 1 1 1 0
0 1 0 1 1 1 1 0
1 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 1 1 1 1 0
0 1 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 1 1 0
1 1 1 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0
20 20 19 19 19 18 17 17 17 16 16 15 14 14 12 12
12 11 11 11 10 10 8 8
0 0
0 0 1 0 1 0 0 0 6 0,375 0,375
1 0 0 0 0 0 0 0 5 0,313 0,438
p
Cukup
Baik
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0,063 0,625 Baik Skl
0 1 0 0 1 0 0 0 5 0,313 0,500
0 0 0 1 1 1 0 0 8 0,500 0,500
0 0 1 0 0 0 0 0 6 0,375 0,438
0 1 1 0 0 0 0 0 3 0,188 0,563
0 1 0 0 1 0 0 0 8 0,500 0,375
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0,063 0,438
1 0 0 0 0 1 0 0 8 0,500 0,438
1 0 0 0 0 1 0 0 6 0,375 0,563
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,000 0,563
Baik
Baik
Baik
Baik
Cukup
Baik
Baik
Baik
Baik
6 6 6 5 5 4 2 0
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, edisi revisi, Jakarta: Bumi Aksara, 2006. Arma’arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam,Jakarta : Ciputat pres, 2002. Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003. Asnawir dan M. Basyarudin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press, 2002. Assidig, Abdul Kahfi, Kamus Langkap Biologi, Yogyakarta:Panji Pustaka, 2008. Daryanto, Media Pembelajaran,yogyakarta: gava media, 2010. Denim, Sudarman, Media Komunikasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, Cet. I. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, Cet. III. Depertemen Agama RI, Mushaf Al-Qur’n Alhuda, Jakarta: Alhuda, 2002. Fitri, Idatul, Mini Ensiklopedi Sistem Pencernaan, Yogyakarta: Gara Ilmu, 2010. Hajar, Ibnu, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan Jakarta : Raja grafindo, 2006. http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia html/anatomi isi lambung dan usus halus/20-10-2010 http//matanews. Com/system pencernaan/21-0-2-2011
pencernaan
pada
manusia.
html/saluran
http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/ bagian-bagian lambung/20-10-2010 http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/anatomi rektu/2010-2010 http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/bagian-bagian mulut/20-10-2010 http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/gambar anatomi usus besar/20-10-2010
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/09/10/berbagai-kelainan-dan-penyakitsaluran-pencernaan/ http://lawalangy.wordpress.com/2007/06/28/kelainan-pada-bibir-mulut-lidah/ http://www.facebook.com/topic.php?uid=266613487856&topic=12310 http://www.google.co.id/imglanding?q=alat+pencernaan&hl=id&sa http://www.google.co.id/imglanding?q=sistem manusia/20-12-2010
pencernaan
makanan
pada
Irwan, Prasetya, dkk., Teori Belajar, Motivasi, dan Keterampilan Mengajar, Jakarta : Universitas Terbuka,2000. M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta ; Ciputat Pres, 2002. Mulyasa, E., Menejemen Berbasis Sekolah, Bandung : Remaja Rodaskarya, 2002, cet 7. Nata, Abudin, Filsafat Pendidikan Isalam I, Jakarta : Logis, 1997. Pearce, Evelyn, Anatomi dan Fisiologi Untuk Para Medis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002, cet 24. Pratiwi, D.A dkk, Biologi untuk SMA Kelas XI, Jakarta : Erlangga,2007. Prawirohartono, Slamet, Sri Hidayati, Sains Biologi 2, Jakarta: Bumi Aksara, 2007. Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, , Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002, Cet. XIV. Roestiyah, NK., Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008. Sagala, Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2003. Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1986, Cet. I. Setiadi, Anatomi dan Fisiologi Manusia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007 Cet. 1. Shaleh, Munawar, Politik Pendidikan, Jakarta : IPE Grafindo Khasanah Ilmu, 2005, cet1.
Soewoto, dkk, Fisiologi Manusia, Malang: JIKA, Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematika Dan Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang edisi revisi. Subrata, Surya, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Reneka Cipta, 2002. Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006. Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2007cet IV. Sugiyono, Metode Peneletian Kuantitatif, Kualitatif R & D, Bandung : CV. Alfabeta, 2008. __________, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R& D, Bandung: Alfabeta, 2009. Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, Bamdung: Alvabeta, 2005. Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Cet. VII. Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Sebagai Pendekatan Baru, Bandung,: Remaja Rosda Karya, 2003, Cet. V.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Khumaidah
Tempat/Tgl Lahir
: Demak, 27 Mei 1989
NIM
: 073811032
Jurusan
: Tadris Biologi
Alamat Asal
: Ds. Tambak Seklenting No.55 RT.01 RW XI Wedung Demak
Pendidikan
:
1. SD N Wedung IV
Tahun 1998.
2. Mts Roudlotul Mu’alimin
Tahun 2001
3. SMA Sultan Fatah
Tahun 2004.
4. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
Tahun 2011
Semarang, 22 Mei 20101 Yang menyatakan;
Khumaidah NM: 073811032