PENERAPAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI POKOK PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I MI MIFTAHUL HUDA TEGALSAMBI TAHUNAN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2009/2010
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Biologi
Oleh: NURUL AFIYATI NIM. 053811290
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010
ABSTRAK Nurul Afiyati (NIM. 053811290). Penerapan Media Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Pokok Pencernaan Makanan Pada Manusia Kelas V Semester I MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana penggunaan media visual untuk mengajarkan IPA kelas V semester I di MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara tahun pelajaran 2009/2010? 2) Apakah penggunaan media visual dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas V semester I di MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara tahun pelajaran 2009/2010? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Untuk mengetahui penggunaan media visual dalam pembelajaran IPA kelas V semester I di MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara tahun pelajaran 2009/2010. 2) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V semester I MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara tahun pelajaran 2009/2010. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas V MI Miftahul Huda pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa sebanyak 39 orang. Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap di setiap siklusnya, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Proses pembelajaran biologi dilaksanakan dengan menggunakan media visual. Indikator hasil belajar pada penelitian ini berupa tercapainya ketuntasan belajar secara individual maupun klasikal. Pengumpulan data dilakukan dengan metode: wawancara, observasi, dokumentasi dan tes prestasi (achievement test). Data hasil pengamatan tes prestasi (achievement test) atau nilai evaluasi diolah dengan statistik deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian keberhasilan tiap siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penggunaan media visual dalam penelitian ini menggabungkan dengan metode demonstrasi dan diskusi. Penyampaian materi pencernaan makanan pada manusia dengan menggunakan media visual yaitu berupa bagan skematik alat pencernaan manusia yang dibuat dalam ukuran besar yang ditempel di depan kelas. 2) Sebagai indikator keberhasilan dari penellitian tindakan kelas ini adalah jika 80% siswa telah memperoleh hasil belajar idividu minimal 70. Hasil belajar IPA siswa dengan menggunakan media visual mengalami peningkatan, khususnya pada materi pokok pencernaan makanan pada manusia. Pada pra siklus diperoleh nilai rata-rata 63,33 dengan ketuntasan belajar 35,89%. Pada siklus I diperoleh nilai nilai ratarata 68,46 dengan ketuntasan belajar 58,97% dan pada siklus II meningkat menjadi 81,54 dengan ketuntasan 82,05%. Sehingga bisa disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata dari pra siklus ke siklus I kemudian ke siklus II dan tidak perlu dilakukan siklus ke III.
ii
iii
iv
PERNYATAAN Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi dalam referensi yang penulis jadikan bahan rujukan.
Semarang, Juni 2010 Deklarator,
Nurul Afiyati NIM: 053811290
v
MOTTO
﴾4﴿ ﻦ َﺗ ْﻘﻮِﻳ ٍﻢ ِﺴ َﺣ ْ ن ﻓِﻲ َأ َ ﺧَﻠ ْﻘﻨَﺎ ا ْﻟِﺈ ْﻧﺴَﺎ َ َﻟ َﻘ ْﺪ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (Q.S. At- Tin: 4)1
1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Kudus: Mubarokatan Toyyibah, 2004), hlm. 598.
vi
PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1. Ibunda Hj. Mu’asyaroh, S. Ag. dan Ayahanda H. M. Yusuf, S. Hi yang selalu mengiringi setiap langkah penulis dalam setiap untaian do’a. 2. Teman-teman seperjuangan Tadris Biologi angkatan 2005.
vii
KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga menjadikan kita lebih bermakna dalam menjalani hidup ini. Terlebih lagi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa cahaya illahi kepada umat manusia sehingga dapat mengambil manfaatnya dalam memenuhi tugasnya sebagai khalifah di muka bumi. Ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, dengan moral dan bantuan apapun yang sangat besar artinya bagi penulis. Ucapan terima kasih terutama penulis sampaikan kepada: 1. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M. Ed. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo yang telah merestui pembahasan skripsi ini. 2. Lianah, M. Pd. dan Drs. H. Abdul Wahid, M. Ag. pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 3. Drs. Yusro, S. Pd. selaku Kepala MI Miftahul Huda yang telah memberikan ijin terhadap pelaksanaan penelitian ini. 4. Bapak Nur Baidi selaku guru IPA yang telah menjadi kolaborator dalam pelaksanaan penelitian ini. 5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen beserta karyawan di lingkungan fakultas tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. 6. Ayahanda H.M. Yusuf, S.Hi dan Ibunda Hj. Mu’asyaroh, S. Ag. dan kakakku M. Akhyar yang telah mencurahkan kasih sayang, perhatian dan do’anya untuk keberhasilan penulis.
viii
7. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan bantuan, baik moril maupun materil selama proses penulisan skripsi ini. Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa hanya ucapan terima kasih dengan tulus serta iringan do’a, semoga Allah membalas semua amal kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya dan semoga skripsi yang berjudul MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SEMESTER I MI MIFTAHUL PELAJARAN
HUDA
TEGALSAMBI
2009/2010
ini
dapat
TAHUNAN
bermanfaat
bagi
JEPARA siapa
TAHUN saja
yang
berkesempatan membacanya. Pada akhirnya penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Amin. Semarang, Juni 2010
Penulis
ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i ABSTRAK ...................................................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii PENGESAHAN PENGUJI .......................................................................... iv PERNYATAAN ............................................................................................. v MOTTO ......................................................................................................... vi PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv BAB I
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1 B. Identifikasi Masalah .......................................................... 4 C. Rumusan Masalah ............................................................. 4 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................... 4 E. Penegasan Istilah................................................................ 5
BAB II
: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Landasan Teori................................................................... 8 1. Penggunaan Media Visual Dalam Pembelajaran ......... 8 a. Fungsi media visual................................................ 8 b. Jenis media visual ................................................. 10 c. Bagan sebagai media visual ................................... 13 2. Hasil Belajar IPA ............ ............................................ 14 a. Pengertian Hasil Belajar………………………….. 14 b. Macam-Macam Hasil Belajar……………………. 18 x
c. Instrumen Evaluasi Hasil Belajar………………… 19 d. Hakikat Pembelajaran IPA……………………. …. 21 e. Tujuan dalam Pembelajaran IPA…………………. 22 f. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Materi Pokok, Materi Ajar……………………....... 24 g. Pemanfaatan Media Visual Pada Pembelajaran Materi Pencernaan
Makanan
Pada
Manusia…………………….……………………. 36 B. Kajian Relevan ................................................................... 36 C. Hipotesis Tindakan ……………………………………… 37 BAB III
: METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ............................................................. 38 1. Tujuan Penelitian ......................................................... 38 2. Model Penelitian ......................................................... 38 3. Rancangan Penelitian .................................................. 39 1. Siklus I .................................................................. 40 2. Siklus II ................................................................. 42 4. Kolaborator ................................................................. 43 5. Subjek Penelitian.......................................................... 44 6. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................... 44 7. Jadwal Pelaksanaan Penelitian..................................... 44 B. Indikator Keberhasilan ...................................................... 45 C. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 45 D. Metode Analisis Data ........................................................ 47
BAB IV
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Madrasah ............................................. 48 B. Pra Penelitian .................................................................... 49 C. Hasil Penelitian 1. Siklius I ....................................................................... 51 2. Siklus II ....................................................................... 56 D. Pembahasan ....................................................................... 60 xi
BAB V
: KESIMPULAN A. Simpulan ........................................................................... 65 B. Saran .................................................................................. 66 C. Penutup .............................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN
xii
1. Struktur Organisasi MadrasahDAFTAR LAMPIRAN 1. Daftar nama siswa kelas V MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara tahun pelajaran 2009/2010 2. Struktur organisasi MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara 3. Denah lokasi MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara 4. Soal pra siklus 5. Kunci jawaban pra siklus 6. Daftar hasil belajar pra siklus 7. RPP siklus I 8. Lembar observasi pengelolaan pembelajaran siklus I 9. Lembar tes hasil belajar siklus I 10. Kunci jawaban tes hasil belajar siklus I 11. Daftar hasil belajar siklus I 12. RPP siklus II 13. Lembar observasi pengelolaan pembelajaran siklus II 14. Lembar tes hasil belajar siklus II 15. Kunci jawaban tes hasil belajar siklus II 16. Daftar hasil belajar siklus II 17. Surat penunjukan pembimbing 18. Surat izin riset 19. Surat pengesahan dari Madrasah
xiii
DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 2.1
: Alat pencernaan manusia.
2. Gambar 2.2
: Gigi
3. Gambar 2.3
: Lidah
4. Gambar 2.4
: Lambung.
5. Gambar 2.5
: Usus halus
6. Gambar 2.6
: Usus besar
7. Gambar 2.7
: Usus buntu
8. Gambar 3.1
: Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
xiv
DAFTAR TABEL 1. Tabel 3.1 : Jadwal penelitian 2. Tabel 4.1 : Daftar nilai pra siklus 3. Tabel 4.2 : Daftar nilai siklus I 4. Tabel 4.3 : Daftar nilai siklus II 5. Tabel 4.4 : Hasil penelitian 2.
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda bahwa seorang telah belajar sesuatu adalah perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan ketrampilan (psikomotorik) maupun yang menyangkut nilai dan sikap(afektif). 1 Perubahan tersebut hendaknya terjadi sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya melalui proses belajar mengajar. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Dalam suatu proses komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan (guru), komponen penerima pesan (siswa), dan komponen pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Terkadang dalam proses pembelajaran terjadi kegagalan komunikasi. Artinya, materi pelajaran atau pesan yang disampaikan guru tidak dapat diterima oleh siswa dengan optimal, artinya tidak seluruh materi pelajaran dapat dipahami dengan baik oleh siswa, lebih parah lagi siswa sebagai penerima pesan salah menangkap isi pesan yang disampaikan. Untuk menghindari semua itu maka guru dapat menyusun strategi pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar. 2 Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola proses belajar mengajar, sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. 3 Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi, sangatlah berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi 1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2005), hlm.1. Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta : kencana prenada media group, 2006), hlm.162. 3 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 20. 2
1
2
strategi
pembelajaran.
Melalui
kemajuan
tersebut
para
guru
dapat
menggunakan berbagai media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan media komunikasi bukan saja dapat mempermudah dan mengefektifkan proses pembelajaran, akan tetapi juga bisa membuat proses pembelajaran lebih menarik. 4 Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Di samping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran. 5 Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. Gagne dan Briggs dalam Azhar Arsyad mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri antara lain buku, tape-recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan computer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. 6 Media juga dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkritkan
4
Wina sanjaya, op.cit hlm.162. Azhar Arsyad, op.cit hlm. 2. 6 Ibid, hlm 4. 5
3
dengan kehadiran media. Dengan demikian anak didik akan lebih mudah mencari bahan yang akan dipelajari melalui media. 7 Pembelajaran sains (IPA Biologi) lebih menekankan kepada pemberian pengalaman secara langsung. Untuk itu pembelajaran dengan menggunakan media, khususnya media visual dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk pembelajaran IPA. Bukan karena media visual itu banyak dan murah melainkan media tersebut mudah dipahami oleh siswa dari pada kata-kata atau pengertian verbal. Akan tetapi dewasa ini masih ada lembaga pendidikan yang belum mengaplikasikan strategi pembelajaran dengan menggunakan media visual, kecenderungan pembelajarannya adalah siswa hanya mempelajari IPA sebagai teori dan menghafal. Salah satunya di MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara. Berdasarkan wawancara dengan
guru di MI Miftahul Huda
Tegalsambi Tahunan Jepara menyatakan bahwa pembelajaran di Madrasah tersebut masih menggunakan metode ceramah, dimana media-media pembelajaran
tidak
dipergunakan.
Padahal
pembelajaran
IPA
lebih
menekankan pada pengalaman langsung. Apabila dalam proses belajar mengajar IPA guru tidak menggunakan media pembelajaran, maka sulit bagi siswa untuk menyerap konsep-konsep pelajaran yang disampaikan guru sehingga berdampak pada kurangnya tingkat keberhasilan siswa dalam belajar. Berdasarkan uraian di atas mendorong penulis untuk membantu guru IPA di Madrasah tersebut menerapkan strategi pembelajaran dengan menggunakan media visual. Karena dalam pembelajaran setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda, ada yang unggul dalam aspek non verbal. Oleh karena itu, Edge Dale dalam Azhar Arsyad mengemukakan bahwa prosentase keberhasilan pembelajaran sebesar 75% berasal dari indera pandang, melalui indera dengar sebesar 13% dan melalui indera lainnya
7
hlm.20.
Asnawi dan M. Basyiruddin, media pembelajaran (Jakarta : Ciputat Perss,2002),
4
sebesar 12%. 8 Dengan demikian peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul ”Media Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V Semester I MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara Tahun Pelajaran 2009/2010” B. Identifikasi Masalah Berdasarkan wawancara secara langsung dengan guru IPA kelas V di MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara, sehingga penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut. 1. Kurangnya variasi dalam pelaksanaan pembelajaran IPA. 2. Tidak menggunakan media dalam proses belajar mengajar IPA. 3. Banyaknya mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa baik yang umum maupun yang agama sedangkan alokasi waktunya sama.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana penggunaan media visual untuk mengajarkan IPA kelas V semester I di MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara tahun pelajaran 2009/2010? 2. Apakah penggunaan media visual dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V
semester I di MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan
Jepara tahun pelajaran 2009/2010?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dengan memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui penggunaan media visual dalam pembelajaran IPA kelas V
semester I di MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara
tahun pelajaran 2009/2010. 8
Azhar Arsyad, op.cit, hlm 11.
5
2. Media visual untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa kelas V semester I di MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara tahun pelajaran 2009/2010. Sedangkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut :
1. Bagi siswa MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara a. Adanya perubahan variasi dalam proses pembelajaran sehingga mendorong siswa senang belajar biologi. b. Hasil belajar siswa MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara dalam mata pelajaran IPA Biologi dapat meningkat. 2. Bagi Guru MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara a. Adanya perubahan model pada pembelajaran IPA biologi. b. Sumbangan pemikiran dan pengabdian guru dalam turut serta mencerdaskan kehidupan anak bangsa melalui profesi yang ditekuni. c. Dengan dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas ini guru dapat mengembangkan secara kreatif terutama dalam pemilihan media pembelajaran yang tepat dengan materi. 3. Bagi Pihak MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara Diharapkan
dengan
Penelitian
Tindakan
Kelas
ini
dapat
memberikan sumber pemikiran sebagai alternatif meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya kualitas pembelajaran IPA biologi di MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara.
E. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran judul penelitian ini, maka diperlukan penegasan istilah untuk membatasi ruang lingkup permasalahan dalam penelitian. 1. Media Visual Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu
6
perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. 9 Sedangkan menurut Ibrahin Nashir pengertian media yaitu:
ِ اﻟﻮﺳﺎﺋﻞ اﻟﺘﱠـﺮ ِﱠ ِ ٍ وﺳﺎﺋﻞ ِ ﱢ ﱠ ِ ِ َ ِ ِ ْ إدرك ِ ِ َ َ ﻣﻦ اﻟﻤﻌﺎن ﻫﻲ ُ ﱡ َ َ ُ َ ْ ِ ﺣﺴﻴﺔ ﺑِﻐَﺒﱠﺔ ُ ْ ْ َ َ ﻛﻞ ْ ﻣﺎﻳﺴﺘﺨﺪم َ ْ ُ َ َ َْ َ ُﺑﻮﻳﺔ ٍ ٍ وﺳﺮﻋﺔ َ ُْ َ ﺑُِﺪﻗﱠﺔ “Media pembelajaran adalah setiap sesuatu yang disajikan dari panca indra dengan tujuan memahami makna secara teliti dan cepat”. 10 “Visual adalah dapat dilihat dengan indra penglihat (mata).” 11 Menurut Sri Anitah media visual disebut juga sebagai media pandang, karena
seseorang
dapat
menghayati
media
tersebut
melalui
penglihatannya. 12 Dapat disimpulkan media visual adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dengan indra penglihatan (mata) dan dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Media visual yang penulis maksud disini adalah media visual yang tidak diproyeksikan yaitu berupa bagan skematik. 2. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami proses belajar. Hasil belajar ini dapat diketahui setelah guru memberikan evaluasi belajar. 3. IPA Dalam pembelajaran IPA di tingkat SD/MI yang mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di semester I membahas
9
AkhmadSudrajat,“Media Pembelajaran”http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/1 2/media-pembelajaran/, hlm.1. kamis, 7 Mei 2009. 10 Ibrahim Nashir, Muqaddimati fi –tarbiyah (Aman : Ardan,tt),hlm 169. 11 http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php/, sabtu, 9 Mei 2009. 12 Sri Anitah, Media Pembelajaran, (Surakarta : UNS Press, 2008), hlm. 7.
7
tentang materi IPA biologi dan di semester II membahas tentang materi IPA fisika. Sehingga penulis memilih penelitian di semester I dan lebih mengkhususkan pada materi pokok pencernaan makanan pada manusia.
4. MI Miftahul Huda MI Miftahul Huda merupakan salah satu lembaga pendidikan berstatus swasta yang terletak di desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara, dimana dalam sekolah tersebut belum menggunakan berbagai macam media pembelajaran.
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. LANDASAN TEORI 1. Penggunaan Media Visual Dalam Pembelajaran Dalam suatu proses pembelajaran unsur yang amat penting ada dua yaitu metode pengajaran dan media pengajaran, kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi media yang sesuai. 1 Untuk mencapai tujuan pembelajaran seorang guru dapat memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Pemilihan media pembelajaran ini mempunyai peranan penting dalam menyampaikan materi ajar kepada siswa dan mampu menciptakan komunikasi dua arah sehingga suasana kelas menjadi lebih efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Belajar secara verbal terkadang kurang membawa hasil bagi siswa. Sehingga penulis mencoba menerapkan media visual dalam pembelajaran IPA di MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara. Menurut Azhar Arsyad, visual dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. 2 Pada pembelajaran IPA lebih menekankan kepada pengalaman langsung sehingga membutuhkan suatu media yaitu media visual. Sebelum menerapkan strategi pembelajaran tersebut, seorang guru harus memahami pembelajaran dengan menggunakan media visual. a. Fungsi media visual Berikut ini penulis kemukakan tentang fungsi media khususnya media visual menurut Levie dan Lentz yang dikutip Azhar Arsyad yaitu:
1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003), hlm 15. Ibid., hlm 89.
2
8
9
1) Fungsi Atensi Media
visual
merupakan
inti,
yaitu
menarik
dan
mengarahkan perhatian peserta didik untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh siswa sehingga siswa tidak memperhatikan. Media visual dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian siswa kepada pelajaran
yang
akan
mereka
terima.
Dengan
demikian,
kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar. 2) Fungsi Afektif Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap peserta didik. 3) Fungsi Kognitif Media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4) Fungsi Kompensatoris. Media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain untuk mengakomodasi peserta didik yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal. 3
3
Ibid., hlm. 16-20.
10
Dari kutipan di atas dapat penulis simpulkan media visual dapat membangkitkan minat siswa, dapat memotivasi siswa untuk belajar, bahkan membawa pengaruh psikologis bagi siswa. Sehingga tujuan untuk memahami dan mengingat materi pelajaran tercapai. b. Jenis media visual Media visual dapat dibedakan menjadi dua yaitu media visual yang tidak diproyeksikan dan media visual yang diproyeksikan. Jenisjenis dari media visual yang tidak diproyeksikan antara lain: gambar mati atau gambar diam (still picture), ilustrasi, karikatur, poster, bagan, grafik, peta datar, realia dan model, dan berbagai jenis papan. Sedangkan jenis-jenis dari media visual yang diproyeksikan antara lain: overhead projector(OHP), slide (film bingkai), filmstrip (film rangkai), dan opaque projector. 4 Media visual yang penulis maksud disini adalah media visual yang tidak diproyeksikan yaitu berupa bagan. c. Bagan sebagai media visual Bagan adalah suatu media visual yang tidak diproyeksikan yang menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butirbutir penting dari penyajian. 5
Menurut Sri Anitah, bagan adalah
gambaran dari sesuatu yang dilukiskan dengan garis, gambar, dan katakata. 6 Maksudnya untuk memperagakan suatu pokok pelajaran yang menunjukkan adanya hubungan, perkembangan, atau perbandingan tentang sesuatu. Beberapa jenis bagan antara lain: 1) Bagan organisasi Bagan organisasi adalah bagan yang menjelaskan hubungan fungsional antara bagian-bagian dalam suatu organisasi.
4
Sri Anitah, Media Pembelajaran, (Surakarta : UNS Press, 2008), hlm. 7. http://warungpendidikan.blogspot.com/2009/04/media-visual.html, selasa, 12-01-2010. 6 Sri Anitah, op.cit., hlm. 14. 5
11
2) Bagan bergambar Bagan lukisan merupakan bagan yang disampaikan dalam bentuk lukisan atau gambar. 3) Bagan perbandingan atau perbedaan Bagan ini menunjukkan perbandingan atau perbedaan sesuatu yang ditunjukkan dengan lukisan dan kata-kata. 4) Bagan pandang tembus Bagan yang menerangkan keadaan di dalam suatu benda. 5) Bagan keadaan Bagan keadaan adalah bagan yang menerangkan keadaan suatu benda dengan bermacam-macam ukuran. 6) Bagan terurai Bagan terurai merupakan bagan yang memberikan gambaran seandainya sesuatu diurai tetapi tetap dalam posisi dan urutan semula. 7) Bagan petunjuk Bagan petunjuk adalah bagan yang memberikan petunjuk pembuatan sesuatu. 8) Bagan waktu Bagan waktu merupakan bagan yang melukiskan keadaan waktu tertentu terjadi suatu proses. 9) Bagan pertumbuhan Bagan
pertumbuhan
adalah
bagan
yang
menerangkan
hubungan antara fakta-fakta, terdiri dari bagan pohon yang berpangkal pada sesuatu dan berpangkal pada sesuatu dan berakhir pada bagian-bagian kecil. 10) Bagan skematik Bagan yang menerangkan jalannya sesuatu atau menerangkan bagian-bagian yang penting.
12
11) Lembaran balik (flip chart) Bagan lembaran balik merupakan susunan gambar-gambar yang
digantung
pada
suatu
tiang
gantungan
kecil,
cara
menunjukkan dengan dibalik satu per satu. 7 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bagan skematik. Bagan skematik merupakan salah satu alat bantu atau media yang dapat
dimanfaatkan
dalam
proses
belajar
mengajar.
Alasan
penggunaan bagan skematik adalah karakteristiknya yang visual dan sering dipakai dalam pembelajaran Biologi, selain itu juga karena media ini sesuai dengan materi yang sedang diajarkan yaitu sistem pencernaan pada manusia. Berikut ini penulis paparkan kelebihan, kelemahan, cara implementasi, dan prinsip penggunaan bagan skematik. a) Kelebihan bagan skematik sebagai media visual 1) Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata 2) Menimbulkan daya tarik bagi siswa 3) Siswa lebih memahami apa yang dimaksud 4) Memperjelas bagian bagian yang penting 5) Menyingkat suatu uraian panjang b) Kelemahan bagan skematik sebagai media visual 1) Tidak dapat menunjukkan gerak 2) Siswa tidak selalu mengetahui bagaimana membaca bagan 3) Hanya bisa dipakai pada materi tertentu c) Cara implementasi Menunjukkan pada siswa hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu mempelajari gambar bagan skematik pencernaan makanan pada manusia, antara lain: 1) Apa yang harus dicari siswa dalam gambar (bagan skematik)
7
Ibid., hlm.14-20.
13
2) Siswa harus mengerti bagaimana mempelajari gambar (bagan skematik) 3) Bagaimana siswa memberi kritik terhadap gambar (bagan skematik) 4) Bagaimana hubungan gambar (bagan skematik) tersebut dengan materi pelajaran lain 5) Bila gambar (bagan skematik) terlampau luas, berikan dalam seri-seri gambar gambar yang mempunyai ukuran logis 6) Waktu melihat gambar (bagan skematik), mungkin tidak semua siswa dapat melihat dengan jelas, maka sesudah pembelajaran berakhir hendaknya gambar (bagan skematik) diletakkan ditempat yang dapat dijangkau oleh siswa. 8 d) Prinsip penggunaan Sebelum menggunakan bagan skematik, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: 1) Pengetahuan apa yang akan diperlihatkan melalui gambar (bagan skematik) itu, halus jelas terlebih dahulu 2) Kemungkinan salah pengertian yang akan ditimbulkan oleh gambar (bagan skematik) 3) Persoalan apa yang hendak dijawab oleh gambar (bagan skematik) 4) Reaksi emosional apa yang hendak dibina oleh gambar (bagan skematik) 5) Apakah gambar (bagan skematik) itu membawa siswa kepenyelidikan lebih lanjut 6) Apakah sekiranya ada media lain yang lebih tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. 9 Pendapat diatas jelaslah, bahwa media visual (bagan skematik) mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan media visual dapat 8Ibid. hlm 10-11. 9 Ibid. hlm 10.
14
memperjelas bagian-bagian yang penting yang tidak bisa diuraikan dengan kata-kata sehingga siswa dapat memahami yang dimaksud dalam bentuk nyata. Media ini akan dapat membantu tercapainya tujuan pengajaran yang diinginkan oleh pengajar. Kelemahan media visual yang berupa bagan skematik ini bagi guru dituntut benar-benar menguasai konsep-konsep dasar sehingga dapat menunjukkan dengan jelas bagan yang disajikan. Selain itu media ini tidak dapat digunakan pada materi yang lain sehingga untuk sekali pakai. Implementasi media visual ini guru harus dapat menunjukkan pada siswa hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu mempelajari gambar bagan skematik sistem pencernaan pada manusia sehingga pembelajaran menjadi
lebih
menarik.
Dan
sebelum
menggunakannya
harus
memperhatikan prinsip penggunaan sebagaimana disebutkan diatas. 2. Hasil Belajar IPA a. Pengertian Hasil Belajar Untuk mencapai hasil belajar yang ideal, kemampuan para pendidik terutama guru dalam membimbing belajar murid-muridnya sangat dituntut. Jika guru dalam keadaan siap dan memiliki kemampuan
tinggi
dalam
menunaikan
kewajibannya,
harapan
terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas sudah tentu akan tercapai. 10 Berikut penulis kemukakan beberapa definisi dari hasil belajar. Menurut
Mulyono
Abdurrahman,
hasil
belajar
adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. 11 Nana Syaodih Sukmadinata menyatakan hasil belajar adalah realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas
10
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), Cet. 5, hlm. 96. 11 Mulyono Abdurrahman, op. cit., hlm. 37.
15
yang dimiliki seseorang. 12 Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 13 Menurut Dimyati dan Mudjino, hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. 14 Menurut Charles E. Skinner dalam bukunya Essentials of educational
psycology
disebutkan
bahwa
“Measurement
and
evaluation in education are primarily concerned with the gathering of evidence of pupil growth that will make it posible to evalute the outcomes of instruction and learning”. 15 Artinya pengukuran dan penilaian evaluasi dalam belajar adalah hal yang utama mengenai perkiraan bukti perkembangan siswa yang mungkin dapatmenilai hasil pengajaran dan pembelajaran. Jadi berdasarkan pengertian-pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah keadaan akhir yang diamati pada tiap satu bahasan sebagai hasil kegiatan pembelajaran yang dicapai individu yang ditandai dengan tingkah laku yang dapat diamati, misalnya ketrampilan, pemahaman dan pengetahuan yang dapat diukur dari skor nilai yang diperoleh siswa. Penilaian hasil belajar dapat dilakukan sekali setelah suatu kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Penilaian hasil belajar ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran telah berjalan dengan efektif. Dari segi guru, penilaian hasil belajar sangat membentuk gambaran mengenai penerapan pembelajarannya, apakah strategi pembelajaran yang
12
Nana Syodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. 2, hlm. 102. 13 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999), cet. 6, hlm. 22. 14 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 3. 15 Charles E. Skinner, Essentials Of Educational Psycology, (Tokyo: Meruzen company, 1958), hlm. 439.
16
digunakan mampu meningkatkan hasil belajar siswa yang telah terjadi sebelumnya. Pada dasarnya hasil belajar merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu. Beberapa faktor tersebut sangat penting untuk dikenalkan kepada siswa dengan tujuan untuk membantu mencapai hasil yang sebaikbaiknya. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Abu Ahmadi yaitu: a) Faktor-faktor stimulus belajar. Segala sesuatu di luar individu yang merangsang individu untuk
mengadakan
dikelompokkan
reaksi
dalam
atau
faktor
perbuatan
stimulus
belajar.
belajar
antar
Yang lain;
Panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas, suasana lingkungan eksternal. b) Faktor-faktor metode belajar. Metode belajar yang dipakai guru sangat mempengaruhi metode belajar yang dipakai oleh peserta didik, faktor-faktor metode belajar menyangkut hal-hal berikut; kegiatan berlatih atau praktek, overlearning dan drill, resitasi belajar, pengenalan tentang hasil belajar, belajar dengan keseluruhan dan dengan bagianbagian, penggunaan modalitas indera, bimbingan dalam belajar, kondisi-kondisi intensif. c) Faktor-faktor individual. Faktor-faktor individu meliputi; kematangan, faktor usia kronologis, perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani, dan motivasi. 16 Menurut Muhibbin Syah, faktor- faktor yang mempengaruhi belajar siswa dibedakan menjadi tiga macam, antara lain: 16
Abu Ahmadi, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm.
139.
17
a) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. b) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan disekitar siswa. c) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa meliputi strategi dan metode yang digunakan dalam pembelajaran. 17 Sedangkan menurut Nana Syaodih Sukmadinata faktor-faktor yang mempengaruhi belajar antara lain: a) Faktor-faktor dalam diri individu Faktor-faktor dalam diri individu menyangkut aspek jasmaniah maupun rohaniah dari diri individu. Aspek jasmaniah mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dari individu. Aspek psikis atau rohaniah menyangkut kondisi kesehatan psikis, kemampuan-kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta kondisi afektif dan konatif dari individu. b) Faktor-faktor lingkungan Keberhasilan belajar juga sangat dipengaruhi oleh faktorfaktor diluar diri siswa, baik faktor fisik maupun sosial-psikologis yang berada pada lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. 18 Jadi keberhasilan belajar tidak hanya dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri siswa tetapi juga dari luar siswa. Faktor dalam diri siswa antara lain faktor intelektual, motivasi atau semangat dalam diri siswa,
gangguan-gangguan
perasaan,
dan
kondisi
fisik
yang
menyangkut kelengkapan indra. Sedangkan faktor dari luar siswa adalah faktor keluarga maupun lingkungan sekitar rumah dan lingkungan di sekolah. Jika lingkungan di luar diri siswa itu tidak mendukung untuk belajar dapat berpengaruh terhadap semangat siswa dalam belajar. Selain itu strategi 17
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), Cet. 5, hlm132. 18 Nana Syodih Sukmadinata, op.cit., hlm. 162-163.
18
belajar mengajar di sekolah juga sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga semakin variatif dan menarik strategi pembelajaran di sekolah maka semakin baik hasilnya. b. Macam-Macam Hasil Belajar Macam-macam hasil belajar menurut Benyamin Bloom adalah sebagai berikut: a) Kognitif Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.
19
Sebagai contoh
pengetahuan atau ingatan adalah menghapal nama-nama ilmiah dalam IPA. Hasil belajar berupa pemahaman
siswa mampu
menjelaskan dengan susunan kalimat sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya. Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongret atau situasi khusus bisa disebut juga penerapakan abstraksi (ide, petunjuk khusus, teori)
dalam situasi baru. 20
Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsurunsur
atau
bagian-bagian
sehingga
jelas
hirarkinya
atau
susunannya. b) Afektif Afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ada beberapa jenis kategori afektif sebagai hasil belajar. Reciving/attending yakni semacam kepekaan, kesadaran
dalam menerima rangsang
(stimulan) yang datang dari luar kepada peserta didik dalam bentuk masalah, situasi dan gejala. Responding/ jawaban yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar atau menjawab stimulan yang datang dari luar kepada dirinya. Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai terhadap gejala atau stimulan. Organisasi adalah pengembangan nilai kedalam satu 19 20
Ibid. Ibid., hlm. 26
19
sistem organisasi. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai yakni keterpaduan semua sistem yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. 21 Tipe hasil belajar afektif tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku seperti perhatianya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru, kebiasan belajar dan hubungan sosial. c) Psikomotoris Tipe hasil belajar psikomotoris berkenaan dengan ketrampilan atau kemampuan bertindak setelah ia menerima pengalaman belajar tertentu. 22 Hasil belajar yang penulis maksud disini adalah hasil belajar kognitif dari tingkat keberhasilan dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai ulangan harian. Hasil belajar ini dapat diketahui setelah guru melakukan evaluasi. Hasil dari evaluasi belajar tersebut diharapkan dapat memberikan informasi tentang kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mempelajari suatu mata pelajaran. c. Instrumen Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. 23 Banyak teknik dan metode yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar siswa, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Teknik atau metode pengumpulan informasi. Teknik atau metode pengumpulan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan dan perkembangan belajar 21
Ibid.,hlm 30 Ibid.,hlm 31 23 Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 22
159.
20
siswa berdasarkan standar kompetensi, kompetensi dasar serta pencapaian indicator yang harus dicapai. Penilaian kompetensi dapat dilakukan atas dasar pencapaian indikator yang harus dicapai. Penilaian kompetensi dapat dilakukan atas dasar pencapaian indikatorindikator yang telah ditetapkan yang memuat satu atau lebih ranah. Berdasarkan pencapaian indikator-indikator yang dapat ditentukan cara penilaian yang sesuai dan tepat. Ada tujuh pendekatan teknik atau yang dapat digunakan yaitu teknik atau metode penilaian unjuk kerja, project work, tertulis, produk, portofolio, sikap dan penilaian diri. 1) Teknik penilaian unjuk kerja Teknik penilaian unjuk kerja merupakan proses penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa dalam melakukan suatu hal. Teknik ini sangat cocok untuk menilai ketercapaian ketuntasan belajar (kompetensi) yang menuntut siswa untuk melakukan tugas/gerak (psikomotor). 2) Project work Project work merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas
yang
mencakup
beberapa
kompetensi
yang
harus
diselesaikan oleh siswa dalam periode atau waktu tertentu. 3) Penilaian tertulis Penilaian tertulis (pencil and paper test) yaitu jenis tes dimana guru dalam mengajukan butir-butir pertanyaan atau soal dilakukan secara tertulis dan jawaban yang diberikan oleh siswa dilakukan secara tertulis pula. 4) Penilaian produk Penilaian
produk
adalah
penilaian
terhadap
proses
pembuatan dan kwalitas suatu produk. Penilaian jenis ini meliputi penilaian kemampuan siswa terhadap proses pembuatan suatu produk. 5) Penilaian portofolio
21
Penilaian
portofolio
merupakan
penilaian
yang
berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan
perkembangan
kemampuan
khususnya
aspek
psikomotor/unjuk kerja siswa dalam periode tertentu. 6) Penilaian sikap Aspek afekif sangat menentukan keberhasilan siswa untuk mencapai ketuntasan dalam pembelajaran. Seorang siswa yang tidak memiliki minat terhadap mata pelajaran tertentu, maka akan kesulitan
untuk
mencapai
ketuntasan
belajar
secara
maksimal.sedangkan siswa yang memiliki minat terhadap mata pelajaran tertentu, maka akan sangat membantu untuk mencapai ketuntasan belajar secara maksimal. 7) Penilaian diri Penilain diri atau evaluasi diri merupakan teknik/metode penilaian dimana siswa diminta untuk menilai dirinya sendiri yang berkaitan dengan status, proses, dan tingkat ketercapaian kompetensi yang sedang dipelajarinya dari suatu mata pelajaran tertentu. 24 Dalam penelitian ini penulis menggunakan penilaian tertulis (pencil and paper test). Dalam penilaian tertulis ini soalsoal diberikan dalm bentuk tertulis dan jawaban tes juga tertulis. d. Hakikat Pembelajaran IPA Sebelum penulis membahas lebih lanjut tentang Biologi terlebih dahulu perlu mengkaji tentang Ilmu Pengetahuan Alam. IPA/ sains merupakan pengetahuan yang sistematis (tersusun), urutan dan terorganisir dengan karakter tertentu. Sistematika itu diperoleh berdasarkan temuan fenomena alam sehingga membentuk satu bangunan pengetahuan sains(body of knowledge) yang memiliki ciri
24
Mimin Haryati, Model Dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), hlm.67.
22
yang khas, ciri khas sains adalah dapat diuji ulang oleh siapapun dan kapanpun. Misalnya fisika, biologi, kimia. 25 Biologi adalah ilmu mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari bahasa Belanda "biologie", yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, βίος, bios ("hidup") dan λόγος,logos ("lambang", "ilmu"). Dahulu sampai tahun 1970-an digunakan istilah ilmu hayat (diambil dari bahasa Arab, artinya "ilmu kehidupan"). Obyek kajian biologi sangat luas dan mencakup semua makhluk hidup. 26 Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pokok pembelajaran IPA memiliki materi yang memuat kajian dimensi objek, tingkat organisasi objek dan tema atau persoalan aspek fisis, kimia dan biologi. Pada aspek biologi, IPA mengkaji berbagai persoalan yang berkait dengan berbagai fenomena pada makhluk hidup berbagai tingkat organisasi kehidupan dan interaksinya dengan faktor lingkungan. 27 Biologi sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan memiliki kekhasan dibandingkan dengan ilmu alam yang lain. Sebagai ilmu, objek yang dipelajari dalam biologi adalah makhluk hidup dan segala peristiwa yang berkaitan dengan mahluk hidup. Dalam pembelajaran IPA di tingkat SD/MI yang mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan IPA Terpadu. 28 Di semester I membahas tentang materi IPA biologi dan di semester II membahas tentang materi IPA fisika. Sehingga penulis memilih penelitian di semester I dan lebih mengkhususkan pada materi pokok pencernaan makanan pada manusia. e. Tujuan dalam Pembelajaran IPA
25
Wahidin, Metode Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Untuk D-II dan S-I PGSD/PGMI Pada LPTK PTAI, (Bandung: Sangga Buana Bandung, 2006), hlm.6. 26 http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi, selasa, 12-01-2010. 27 Juhji, “Menakar Integrasi IPA dalam KTSP” http://alix.sch.id/alix/sd/artikel/menakarintegrasi-ipa-dalam-ktsp.html, senin, 8-02-2010. 28
Khaeruddin dan Mahfud Junaedi, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsep dan Implementasinya di Madrasah, (Jogjakarta: Nuansa Aksara, 2007), Cet. 2, hlm. 335.
23
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisir tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melaluai serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan. Pembelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: a) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan,
keindahan
dan
keteraturan
alam
ciptaanNya. b) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat. d) Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. e) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memeliara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan tuhan. g) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. 29 Tujuan pembelajaran IPA adalah untuk menjadikan siswa tidak sekedar tahu dan hafal tentang materi biologi melainkan harus menjadikan siswa mengerti dan memahami materi IPA dan menghubungkan keterkaitan materi tersebut untuk dapat memecahkan masalah yang terkait dengan kehidupan sehari-hari.
29
E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), hlm.111.
24
f. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Materi Pokok (Materi Pencernaan Makanan Pada Manusia) Dalam Kurikukulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) materi tentang Pencernaan Makanan Pada Manusia merupakan materi dalam mata pelajaran IPA terpadu kelas V semester I dengan
Standar
Kompetensi (SK): Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan. Kompetensi Dasar (KD): Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan. 30 Indikator: Mengidentifikasi alat pencernaan makanan pada manusia dan macam penyakit pada alat pencernaan. 31 Pembahasan dalam materi Pencernaan Makanan Pada Manusia adalah sebagai berikut: a) Alat Pencernaan Manusia Alat yang berfungsi untuk menghancurkan makanan disebut alat pencernaan. Saluran pencernaan makanan (tractus gastro intestinal) adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang memegang peranan menerima makanan dari luar, mencerna, dan menyerap bahan tang dapat diserap, serta mengeluarkan sisa-sisa pencernaan. Sistem ini meliputi alat-alat tubuh mulai dari mulut sampai anus. 32 Alat-alat pencernaan manusia terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. 33
30
Ibid., hlm. 120. Silabus dari MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara. 32 Daniel S. Wibowo, Anatomi Tubuh Manusia, (Jakarta: Gramedia, 2008), hlm. 78. 33 Choiril Azmiyawati, dkk, IPA 5 Salingtemas, (Jakarta: Depdiknas, 2008), hlm. 14. 31
25
Gambar 2.1 Alat Pencernaan Manusia 34 (1) Mulut (cavum oris) Makanan masuk kedalam tubuh melalui mulut. Di dalam mulut terdapat gigi, lidah dan air ludah (air liur). Ketiga komponen itu berperan untuk mencerna makanan di dalam mulut. Gigi berfungsi menghancurkan makanan yang masuk dalam rongga mulut. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi dibedakan menjadi tiga yaitu gigi seri, gigi taring dan gigi geraham. 35 Jumlah gigi anak-anak ada 20 buah (gigi susu), terdiri atas gigi seri (incisive) 8, taring (canin) 4, geraham (molar) 8, yang kemudian akan tanggal pada usia sekitar 7 tahun dan berganti dengan gigi tetap yang berjumlah 32 buah (gigi dewasa) dengan susunan 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 gigi premolar dan 12 gigi geraham. 36 Gigi tertanam pada rahang 34
Aribudiyanto, “Pencernaan Manusia Dan Kesehatan“ http://images.google.com/ imgres?imgurl=http://aribudiyanto.ictjogja.net/btkpsd/SD5_pencernaan/images/makanan_ dan_ kesehatan_clip_image002.jpg&imgrefurl=http://aribudiyanto.ictjogja.net/btkpsd/SD5_pencernaan/ alat_pencernaan_makanikkimiawi.php&usg=__DxBsPdKDKwQFzQXx1LF9i5GhzPc=&h=279& w=276&sz=8&hl=en&start=6&um=1&tbnid=qiA8TRpUhREIKM:&tbnh=114&tbnw=113&prev= /images%3Fq%3Dalat%2Bpencernaan%26hl%3Den%26sa%3DN%26um%3D1,rabu, 09-122009. 35 Choiril Azimiyawati, op. cit, hlm. 14. 36 Daniel S. Wibowo, op. cit., hlm. 78.
26
dan diperkuat oleh gusi. Bagian-bagian gigi yaitu mahkota gigi (corona) dan akar gigi (root, radix) gigi. 37 Korona ditutupi oleh email yang sangat keras, sedangkan radix oleh sementum. 38
Gambar 2.2 Gigi 39 Lidah mempunyai beberapa fungsi yaitu mengatur letak makanan saat dikunyah, membantu menelan makanan dan mengecap rasa makanan. Lidah peka terhadap rasa panas, dingin dan adanya tekanan. Lidah dapat mengecap makanan karena pada permukaannya terdapat bintil-bintil lidah. Pada bintil-bintil lidah terdapat syaraf pengecap. Setiap permukaan lidah mempunyai kepekaan rasa yang berbeda.
37
Ibid., hlm. 79. L. Calros Junquera, dkk, Histologi Dasar Jilid 8, (Jakarta: EGC, 1998), hlm. 283. 39 http://www.google.co.id/imglanding?q=gigi&imgurl=http://medicastore.com/images/an atomi_gigi2.jpg&imgrefurl=http://medicastore.com/penyakit/141/Pulpitis_radang_pulpa_gigi.html &usg=__8avvPJukmHy5lMzceLaTSnEAjGQ=&h=320&w=400&sz=32&hl=id&um=1&itbs=1&t bnid=SJQDTfvSjF89VM:&tbnh=99&tbnw=124&prev=/images%3Fq%3Dgigi%26um%3D1%26h l%3Did%26sa%3DN%26tbs%3Disch:1&um=1&sa=N&tbs=isch:1&start=4#tbnid=SJQDTfvSjF8 9VM&start=8, rabu, 09-06-2010. 38
27
Gambar 2.3 Lidah 40 Kuncup pengecap di lidah disebut papilla. Pada papilla terdapat alat pengecap (taste bud) untuk mengenal rasa manis, pahit, asin dan asam. Daerah lidah yang peka terhadap rasa manis terletak di bagian ujung lidah, peka asam dan asin di pinggir lidah serta yang peka terhadap rasa pahit terletak di pangkal lidah. 41 Saliva atau air ludah yang dihasilkan oleh kelenjar ludah, berfungsi untuk melunakkan makanan serta membantu dalam menelan makanan. Saliva mengandung enzim ptialin. 42 Enzim ptialin atau amilase berfungsi untuk mencerna zat tepung (amilum) secara kimiawi menjadi zat gula. 43 Makanan dari rongga mulut menuju ke kerongkongan melalui faring. Faring berupa saluran memanjang di belakang rongga mulut. Pada pangkal faring terdapat epiglottis. Epiglotismerupakan suatu katup yang mencegah makanan
40
http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=374&fname=materi2.html, rabu, 09-
06-2010. 41
Daniel S. Wibowo, op. cit., hlm. 80 42 http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=374&fname=materi2.html, rabu, 0906-2010. 43
John W. Kimbal, Biologi edisi kelima, Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 1983), hlm. 444
28
masuk trakea ke paru-paru. 44 Jadi fungsi epiglotis yaitu untuk menutup saluran pernapasan pada saat menelan makanan. (2) Kerongkongan (oesophagus) Kerongkongan merupakan penghubung antara rongga mulut dan lambung. Kerongkongan berupa saluran yang panjangya kira-kira 20 cm. Kerongkongan terdiri atas otot yang lentur. Makanan yang ada di dalam kerongkongan akan didorong oleh dinding kerongkongan menuju lambung. Gerakan ini dinamakan gerak peristaltik. 45 Gerak peristaltik merupakan gerak mengembang dan menyempit. Gerak peristaltik berkontraksi secara bergelombang seperti meremasremas. 46 (3) Lambung (ventriculus) Lambung adalah sebuah kantung besar yang terletak di bagian di dalam rongga perut sebelah kiri atas. Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian atas (fundus), bagian tengah (kardiak), dan bagian bawah (pilorus). 47 Bagian dalam dinding lambung berlipat-lipat. Bagian ini berguna untuk mengaduk makanan yang berasal dari kerongkongan. Dinding lambung juga menghasilkan asam klorida. Asam klorida atau asam lambung berguna untuk membunuh kuman-kuman yang masuk bersama makanan. Selain itu, di dalam lambung terdapat enzim pepsin dan renin. Enzim renin berfungsi mengendapkan protein susu menjadi kasein. Enzim pepsin berguna untuk mengubah protein
44
Sunita Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002), Cet. 2, hlm. 16. 45 Choiril Azmiyawati, dkk, op. cit., hlm.15. 46 John W. Kimbal, op.cit, Jilid 2, hlm. 445. 47 Tim Sainducation, Ensiklopedia Seri Anatomi Tubuh, (Semarang: CV. Aneka Ilmu, 2008) hlm.25.
29
menjadi asam amino. Di dalam lambung ini terjadi pencernaan makanan secara mekanis dan kimiawi. 48
Gambar 2.4 Lambung 49 (4) Usus halus (intestinum) Usus
halus
merupakan
tempat
pencernaan
dan
penyerapan nutrisi, panjang usus halus kurang lebih 5 m. Di dalam usus halus terdapat 3 bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (yeyenum) dan usus penyerap (ileum). 50
48
Choiril Azmiyawati, dkk, op.cit., hlm.16. Aribudiyanto, “Pencernaan Manusia Dan Kesehatan“ http://images.google.com/ imgres?imgurl=http://aribudiyanto.ictjogja.net/btkpsd/SD5_pencernaan/images/makanan_ dan_ kesehatan_clip_image002.jpg&imgrefurl=http://aribudiyanto.ictjogja.net/btkpsd/SD5_pencernaan/ alat_pencernaan_makanikkimiawi.php&usg=__DxBsPdKDKwQFzQXx1LF9i5GhzPc=&h=279& w=276&sz=8&hl=en&start=6&um=1&tbnid=qiA8TRpUhREIKM:&tbnh=114&tbnw=113&prev= /images%3Fq%3Dalat%2Bpencernaan%26hl%3Den%26sa%3DN%26um%3D1,rabu, 09-122009. 50 L. Calros Junquera, dkk, hlm. 300. 49
30
Gambar 2.5 Usus halus 51 Duodenum mempunyai panjang yang hampir sama dengan ukuran dua belas jari tangan orang dewasa. Makanan yang masuk di dalam duodenum dicerna lagi dengan bantuan getah pankreas dan getah empedu yang dihasilkan dari hati. Getah pankreas berguna membantu proses menguraikan makanan menjadi zat gizi. Getah empedu berfungsi untuk mencerna lemak. 52 Di dalam yeyunum makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus. Yeyunum menghasilkan getah usus yang mengandung lendir dan bermacam-macam enzim. Enzim-enzim tersebut dapat memecah molekul makanan menjadi lebih sederhana.di dalam ileum terjadi penyerapan sari-sari makanan. Permukaan dinding ileum dipenuhi oleh jonjot-jonjot usus atau villi yang menyebabkan permukaan ileum menjadi luas sehingga proses penyerapan sari-sari makanan dapat berjalan baik. 53 51
Aribudiyanto, “Pencernaan Manusia Dan Kesehatan“ http://images.google.com/ imgres?imgurl=http://aribudiyanto.ictjogja.net/btkpsd/SD5_pencernaan/images/makanan_ dan_ kesehatan_clip_image002.jpg&imgrefurl=http://aribudiyanto.ictjogja.net/btkpsd/SD5_pencernaan/ alat_pencernaan_makanikkimiawi.php&usg=__DxBsPdKDKwQFzQXx1LF9i5GhzPc=&h=279& w=276&sz=8&hl=en&start=6&um=1&tbnid=qiA8TRpUhREIKM:&tbnh=114&tbnw=113&prev= /images%3Fq%3Dalat%2Bpencernaan%26hl%3Den%26sa%3DN%26um%3D1,rabu, 09-122009. 52 Tim Sainducation, op.cit, hlm. 26. 53 Ahmad Abtokhi, Sains untuk PGMI dan PGSD, (Malang:UIN Malang press, 2008), hlm. 67.
31
Didalam
usus
halus
terdapat
kelenjar
yang
menghasilkan getah usus yang menyempurnakan makanan yaitu: a) Enterokinase, yang berfungsi mengurai protein tripsinogen pancreas menjadi tripsin yang kemudian mengurai protein dan peptida yang lebih kecil. b) Aminopeptidase, tetrapeptidase dan dipeptidase yang berfungsi mengurai peptida menjadi asam amino bebas. c) Amilase yang berfungsi menghidrolisa zat tepung menjadi disakarida (maltosa, sukrosa dan laktosa). d) Maltase, isomaltase, lactase, dan sukrase yang berfungsi memecah disakarida (maltosa, sukrosa dan laktosa) menjadi monosakarida. e) Lipase yang berfungsi monogliserilida menjadi asam lemak dan gliserol. f) erepsin yang berfungsi menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino. g) laktase
yang
berfungsi
mengubah
laktase
menjadi
monosakarida. h) maltosa yang berfungsi mengubah maltosa menjadi monosakarida. i) sukrosa yang berfungsi mengubah sukrosa menjadi monosakarida. 54 (5) Usus besar (colon) Setelah melewati usus halus, sisa makanan masuk ke usus besar. Usus besar berperan sebagai tempat mengumpulkan sisa makanan padat, tempat mengabsorbsi air dan mineral tertentu serta tempat pertumbuhan bakteri. 55 Colon terdiri dari
54
Setiadi, Anatomi dan Fisiologi Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), hlm. 76 Sunita Almatsier, op.cit., hlm. 19.
55
32
colon ascendens (naik), colon transcendens (mendatar) dan colon descendens (menurun).
Apendiks
Gambar 2.6 Usus besar 56 Di dalam usus besar, sisa makanan mengalami pembusukan. Pembusukan ini dibantu oleh bakteri Escherichia coli. Setelah itu, sisa makanan dikeluarkan melalui anus dalam bentuk tinja (feses). (6) Muara pelepasan (anus). Bagian akhir dari saluran pencernaan berupa lubang keluar yang disebut anus. Sisa pencernaan dari usus besar dikeluarka melalui anus. 57 Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa proses pencernaan manusia dimulai dari mulut, didalam mulut makanan dicerna secara mekanis oleh gigi dan air ludah mencerna makanan secara kimiawi. Setelah makanan dicerna di mulut makanan kemudian melewati kerongkongan menuju lambung, di dalam lambung makanan diaduk. Dinding lambung menghasilkan asam klorida yang berguna untuk membunuh kuman-kuman yang masuk bersama makanan. Setelah makanan dicerna di lambung makanan masuk keusus halus, di usus halus inilah terjadi penyerapan sari-sari makanan. Kemudian
06-2010.
56
http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=374&fname=materi2.html ,rabu, 09-
57
Choiril Azmiyawati, dkk, op. cit., hlm.17.
33
makanan masuk ke dalam usus besar, di usus besar ini terjadi penyerapan air garam-garam mineral kemudian makanan dibusukkan oleh bakteri pembusuk di dalam usus besar. Hasil pembusukan berupa zat padat, cair dan gas. Bahan padat hasil pembusukan dikeluarkan sebagai tinja dan gas melalui anus, sisa pencernaan yang berupa cairan disalurkan dan disaring dalam ginjal. Cairan yang tidak berguna dikeluarkan melalui lubang kemih berupa air seni. b) Penyakit pada alat pencernaan Berbagai
penyakit
dan
gangguan
(kelainan)
dapat
menyerang alat pencernaan. Penyakit dan gangguan itu dapat disebabkan oleh kebiasaan mengkonsumsi makanan yang tidak sehat. Selain itu, juga karena masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh seperti bakteri dan virus. Di bawah ini beberapa penyakit yang dapat menyerang alat-alat pencernaan. (1) Mag (Radang lambung) Penyakit ini ditandai dengan gejala lambung terasa perih dan mual. Penyakit mag disebabkan kebiasaan makan yang tidak teratur. Jika kita tidak segera makan pada saat lapar, lambung menjadi kosong. Akibatnya, asam lambung (asam klorida) yang dihasilkan untuk mencerna makanan melukai lambung. (2) Apendisitis (radang umbai cacing) Radang pada umbai cacing ditandai dengan sakit pada perut sebelah kanan bawah dan biasanya disertai demam. Umbai cacing adalah tonjolan kecil pada usus buntu (sekum). Penyakit ini desebabkan adanya makanan yang masuk di apendiks dan membusuk. Pembusukan makanan tersebut di apendiks mengakibatkan radang.
34
Gambar 2.7 Usus buntu 58 (3) Disentri Penyakit
disentri
disebabkan
oleh
bakteri.
Alat
pencernaan yang diserang yaitu usus. Penyakit ini ditandai dengan muntah-muntah dan buang air besar terus menerus. Disentri dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan makanan dan perlengkapan makanan. (4) Diare Diare merupakan penyakit yang menyerang saluran pencernaan. Salah satu penyebab diare adalah makanan yang tercemar. Pencemaran makanan dapat disebabkan oleh racun dan infeksi oleh bakteri atau parasit seperti cacing gelang dan amoeba. Gejala penyakit ini yaitu sakit perut, buang air besar berkali-kali dengan tinja lunak atau cair. Jika tidak diobati penderita dapat mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh. Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang,
58
http://www.google.co.id/imglanding?q=Apendisitis%20%28radang%20umbai%20caci ng%29&imgurl=http://upload.wikimedia.org/wikipedia/ms/0/04/Stomach_colon_rectum_diagram. gif&imgrefurl=http://www.indonesiaindonesia.com/f/38659-fungsiapendiks/&usg=__vD8sl_3_07oWQZMXcTCOeN12oNQ=&h=285&w=273&sz=18&hl=id&um= 1&itbs=1&tbnid=KV27zsrGcP4pqM:&tbnh=115&tbnw=110&prev=/images%3Fq%3DApendisiti s%2B%28radang%2Bumbai%2Bcacing%29%26um%3D1%26hl%3Did%26sa%3DG%26tbs%3D isch:1&um=1&sa=G&tbs=isch:1&start=0#tbnid=qlioWufKjx1r1M&start=3
35
penderita dapat meminum larutan oralit. Larutan oralit adalah larutan gula dan garam. 59 (5) Sembelit Gejala penyakit sembelit yaitu susah buang air besar. Penyakit ini disebabkan makanan yang kita makan kurang berserat. Makanan kurang serat dapat mengganggu proses pencernaan. Serat makanan membantu penyerapan air di usus besar. Jika kadar serat makanan berkurang, sisa makanan kurang menyerap air. Akibatnya, sisa makanan menjadi padat sehingga sulit dikeluarkan. Contoh makanan berserat adalah sayur-sayuran dan buah-buahan. 60 Supaya terhindar dari penyakit-penyakit tersebut maka harus merawat alat pencernaan dengan cara berikut ini: a. Makan makanan yang bergizi. b. Menjaga kebersihan alat-alat makan dan bahan makan. c. Minum air putih dalam jumlah cukup. d. Makan secara teratur. e. Menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan cara menggosok gigi secara teratur. f. Menghindari makanan yang terlalu panas dan dingin. g. Mungurangi makanan yang mengandung banyak gula, misalnya permen dan coklat. h. Mencuci tangan sebelum makan. i. Biasakan mengunyah makanan sampai halus agar mudah dicerna oleh lambung. j. Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak serat, misalnya buah-buahan dan sayur-sayuran. 61 Alat-alat pencernaan mempunyai peranan yang sangat penting. Diantaranya untuk mencerna makanan yang masuk kedalam tubuh 59
Ibid., hlm. 27. Choiril Azmiyawati, dkk, op. cit. hlm.18. 61 Ibid., hlm 19. 60
36
kita. Makanan ini berguna untuk menjaga kesehatan tubuh kita. Agar terhindar dari penyakit alat pencernaan, harus merawat alat pencernaan. Ada beberapa penyakit pada alat pencernaan yaitu mag atau radang lambung yang disebabkan makan tidak teratur, apendisitis yang disebut juga dengan usus buntu, disentri atau disebut juga muntaber, diare, dan sembelit. g. Pemanfaatan Media Visual Pada Pembelajaran Materi Pokok Pencernaan Makanan Pada Manusia Salah satu kriteria yang sebaiknya digunakan dalam pemilihan media adalah dukungan terhadap isi bahan pelajaran dan kemudahan memperolehnya. 62 Guru perlu menyiapkan media dan materi untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang telah di rencanakan. Langkah yang dilakukan yaitu menyiapkan seluruh materi dan peralatan yang dibutuhkan dan menentukan urutan apakah yang akan digunakan untuk memanfaatkan media visual pada materi pencernaan makanan pada manusia.. Media visual dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata, untuk itu media visual dapat digunakan pada pembelajaran materi pencernaan manusia. Media visual juga menimbulkan daya tarik bagi siswa sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar sehingga siswa lebih memahami apa yang dimaksud. Selain itu media visual juga dapat memperjelas bagian bagian yang penting karena materi pencernaan makanan pada manusia tidak hanya dijelaskan
dengan
metode
ceramah,
tetapi
juga
dengan
mendemonstrasikan gambar alat pencernaan manusia B. Kajian Penelitian Yang Relevan Kajian penelitian mahasiswa yang relevan dengan judul penelitian yang penulis ajukan diantaranya adalah:
62
Azhar Arsyad, op. cit., hlm. 103
37
1. Skripsi yang berjudul ”Peran media gambar dalam pembelajaran PAI pada anak usia dini di TK Islamic Centre Semarang” oleh Rina Astuti (3103109) mahasiswa fakultas tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. Pada penelitian ini merupakan penelitian yang mengkaji tentang pembelajaran PAI dengan menggunakan media gambar dalam pembelajaran anak usia dini. 2. Skripsi yang berjudul “Pengaruh penggunaan media pembelajaran visual terhadap motivasi belajar fisika materi listrik dinamis siswa kelas X MAN I Semarang” oleh Catur Hadi Prasetyo (053611188) mahasiswa fakultas tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui motivasisi siswa setelah belajar dengan menggunakan media visual. Berdasarkan beberapa penelitian tersebut, sebagai bahan perbandingan yang sudah teruji kesahihannya. Diantaranya skripsi oleh Rina Astuti membahas tentang penggunaan media gambar pada anak usia dini dan skripsi oleh Catur Hadi Prasetyo yang membahas Pengaruh penggunaan media pembelajaran visual terhadap motivasi belajar fisika materi listrik dinamis siswa kelas X MAN I Semarang. Dengan materi yang berbeda maka penulis mengambil judul penelitian “Peranan Media Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Pokok Pencernaan Makanan Pada Manusia Kelas V Semester I MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara Tahun Pelajaran 2009/2010” maksudnya yaitu bagaimana penggunaan media visual di madrasah tersebut sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswanya. Dimana penelitian yang penulis ambil belum pernah diteliti oleh beberapa penelitian diatas.
C. Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”. 63 63
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), Cet. 12, hlm. 64.
38
Atau Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap suatu masalah yang akan dibuktikan secara statistik. 64 Berdasarkan pengertian di atas, maka penulis mengajukan hipotesis tindakan bahwa media visual dapat membantu meningkatkan hasil belajar IPA materi pokok pencernaan makanan pada manusia siswa kelas V semester I MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara tahun pelajaran 2009/2010.
64
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. 1, hlm. 316.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran. 1 1. Tujuan Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V semester I MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara tahun pelajaran 2009/2010 dengan menggunakan media visual. 2. Model Penelitian Model dari penelitian tindakan kelas yaitu melalui beberapa siklus, dimana masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan dan (4) refleksi. Dan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua (2) siklus. Adapun modelnya adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas 2 1
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008),
hlm. 58. 2
Ibid, hlm 16.
39
40
Prosedur penelitian tindakan kelas ini adalah terdiri dari 4 tahap, secara rinci sebagai berikut: a. Perencanaan 1). Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dan indikator keberhasilan penelitian. 2). Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas. 3). Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis proses dan hasil tindakan. b. Pelaksanaan Kegiatan
yang
dilaksanakan
dalam
tahap
ini
adalah
melaksanakan tindakan penerapan pembelajaran dengan menggunakan media visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang telah direncanakan. c. Pengamatan Dalam tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan. Peneliti mempersiapkan lembar pengamatan yang telah disiapkan untuk mengetahui kondisi kelas terutama pengamatan terhadap tindakan guru dalam pembelajaran yang berpengaruh pada hasil belajar siswa. d. Refleksi Refleksi merupakan upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi atau tidak terjadi. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan PTK. 3 Data-data yang diperoleh melalui pengamatan dikumpulkan, dianalisis dan didiskusikan dengan kolaborator yaitu guru pelajaran IPA dan dicari solusi dari permasalahan pembelajaran yang telah berlangsung. Berdasarkan hasil observasi guru dapat merefleksi diri
3
Zainal Aqib, dkk., Penelitian Tindakan Kelas Untuk SD, SLB dan TK, (Bandung : Yrama Widya, 2009), hlm. 107
41
tentang penerapan pembelajaran dengan menggunakan media visual yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Rancangan Penelitian Menurut Asmadi Alsa, menyatakan bahwa rancangan penelitian tindakan merupakan prosedur sistematik yang dicapai oleh peneliti untuk mengumpulkan data kualitatif dan atau data tentang cara-cara mereka bekerja, bagaimana mereka mengajar, dan bagaimana baiknya siswa belajar. 4 Penelitian tindakan ini berbentuk kolaboratif, dimana peneliti bekerja sama dengan guru mata pelajaran IPA. Guru bertindak sebagai penyaji yang berinteraksi secara langsung dengan siswa ketika di lapangan. Sedangkan peneliti sebagai mitra yang ikut serta mengobservasi lapangan. Tahapan langkah penelitian ini disusun dalam siklus. Penelitian ini dirancang dalam 2 siklus. Sebagaimana langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Siklus I a. Perencanaan 1) Peneliti mengobservasi pembelajaran yang diterapkan dengan mengamati kegiatan belajar mengajar di kelas V MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara . 2) Peneliti merencanakan materi Pencernaan makanan pada manusia. 3) Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran pada materi yang telah direncanakan. 4) Peneliti menyiapkan media visual yang berupa bagan skematik alat pencernaan manusia. b. Tindakan 1) Guru memberikan salam kepada semua siswa. 4
Asmadi Alsa, Pendekatan Kualitatif Dan Kuntitatif Serta Kombinasinya Dalam Peneltian Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm. 56.
42
2) Guru mengadakan absensi terhadap kehadiran siswa. 3) Guru menjelaskan kepada siswa tentang pembelajaran yang akan dilakukan yaitu pembelajaran menggunakan media visual. 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu diharapkan adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah mempelajari materi alat pencernaan manusia dengan media visual. 5) Guru menyajikan materi pembelajaran (pencernaan makanan pada manusia) dengan mendemonstrasikan media visual yang berupa bagan skematik alat pencernaan manusia. 6) Guru menjelaskan macam penyakit yang berhubungan dengan pencernaan. 7) Guru membagikan soal evaluasi. 8) Guru meminta siswa mengumpulkan jawaban dari soal tes alat pencernaan manusia. 9) Guru membimbing siswa agar menjaga alat pencernaan. 10) Guru menutup pelajaran dan memberikan salam. c.
Pengamatan 1) Pengamatan terhadap guru Peneliti mengamati guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media visual. 2) Pengamatan terhadap siswa Peneliti mengamati aktivitas dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media visual.
d. Refleksi Refleksi merupakan analisis dari hasil pengamatan dan evaluasi dari tahapan-tahapan dalam siklus I. 1) Menganalisis hasil pengamatan siklus I untuk membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan pengajaran di siklus II.
43
2) Mendiskusikan dengan guru tentang hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada pelaksanaan kegiatan penelitian dalam siklus II. 2. Siklus II a. Perencanaan 1) Peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran pada materi yang sama dengan siklus I dengan pengelolaan kelas yang lebih efektif. 2) Peneliti menyiapkan media visual yang berupa bagan skematik alat pencernaan manusia. 3) Peneliti menyiapkan kembali lembar pengamatan kegiatan pembelajaran. 4) Guru diharapkan mampu memperbaiki pengelolaan kegiatan pembelajaran dan lebih memberikan bimbingan kepada setiap siswa. b. Tindakan 1) Guru memberikan salam kepada semua siswa. 2) Guru mengadakan absensi terhadap kehadiran siswa. 3) Guru menjelaskan kepada siswa tentang pembelajaran yang akan dilakukan yaitu pembelajaran menggunakan media visual. 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu diharapkan adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah mempelajari materi alat pencernaan manusia dengan media visual. 5) Guru menyajikan media visual yang berupa bagan skematik alat pencernaan manusia di depan kelas. 6) Guru membagikan lembaran media visual dalam ukuran kecil (kertas A4) kepada tiap siswa. 7) Guru meminta salah satu siswa maju kedepan kelas untuk menyebutkan alat pencernaan sesuai dengan bagan skematik alat pencernaan manusia.
44
8) Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang telah berani maju kedepan kelas. 9) Guru
meminta
siswa
untuk
berdiskusi
dengan
teman
sebangkunya tentang fungsi alat pencernaan dan macam penyakit yang berhubungan dengan pencernaan. 10) Guru
meminta
siswa
maju
kedepan
kelas
untuk
mempersentasikan hasil diskusinya secara bergantian. 11) Guru bersama siswa membahas hasil diskusi dan sambil mengulang hal-hal yang dianggap sulit sekaligus memberikan kesimpulan tentang alat pencernaan manusia. 12) Guru memberikan tugas individu untuk mengetahui tingkat pemahaman dalam mempelajari alat pencernaan manusia. 13) Guru meminta siswa mengumpulkan jawaban dari soal tes alat pencernaan manusia. 14) Guru membimbing siswa agar menjaga alat pencernaan. 15) Guru menutup pelajaran dan memberikan salam. c. Pengamatan 1) Pengamatan terhadap guru Peneliti mengamati guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media visual. 2) Pengamatan terhadap peserta didik Peneliti mengamati aktivitas dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media visual. d. Refleksi Peneliti menganalisis dan mendiskusikan hasil pengamatan dengan kolaborator. Setelah akhir siklus II ini maka diharapkan strategi pembelajaran dengan menggunakan media visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA. 4. Kolaborator Kolaborator dalam Pelaksanaan Tindakan Kelas (PTK) adalah orang yang membantu mengumpulkan data-data tentang penelitian yang
45
sedang digarap bersama-sama dengan peneliti. Kolaborator dalam penelitian ini adalah guru IPA kelas V MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara yaitu bapak Nur Baidi. 5. Subjek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. 5 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara yang berjumlah 39 orang. 6. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 2009 sampai 10 September 2009, di kelas V MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara. 7. Jadwal Pelakanaan Penelitian Berikut ini merupakan jadwal rencana kegiatan penelitian tindakan kelas di MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No 1.
Kondisi Awal (Observasi Awal)
2.
Persiapan
1
2
3
4
5
6
7
X
Menyusun Konsep Pelaksanaan pembelajaran
X
Menyusun penelitian.
X
instrumen
Menyepakati jadwal tugas penelitian.
3
Waktu (Minggu) ke-
Rencana Kegiatan
dan
X
Diskusi Konsep pelaksanaan penelitian.
X
Pelaksanaan
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V (Yogyakarta : Rineka Cipta 2002) hlm. 108.
8
46
Mempersiapkan pembelajaran.
bahan
Pelaksanaan siklus 1.
X
Melakukan tindakan siklus I.
X
Refleksi
Pelaksanaan Siklus II Melakukan tindakan siklus II. 4.
X
Refleksi
X X
Pembuatan Laporan Menyusun konsep laporan penelitian.
X
Penyelesaian laporan
X
B. Indikator Keberhasilan Sebagai indikator keberhasilan dari penellitian tindakan kelas ini adalah jika 80% siswa telah memperoleh nilai minimal 70. Seorang siswa dikatakan telah mencapai ketuntasan belajar secara individu apabila siswa tersebut telah mencapai ketentuan belajar secara individu dan mendapat nilai > 70. Dari indikator tersebut, maka peneliti berharap agar hasil belajar biologi siswa dapat mengalami peningkatan setelah dilakukan tindakan. Pada kondisi awal (sebelum dilaksanakan tindakan), prosentase hasil belajar siswa kelas V hanya mencapai 35,89% dengan nilai rata-rata 63,33. 6 Diharapkan dengan adanya ini, prosentase hasil belajar biologi siswa dapat ditingkatkan menjadi 80%. Khususnya pada materi pokok pencernaan makanan pada manusia. C. Teknik Pengumpulan Data Dasar untuk tercapainya suatu penelitian ini, maka diperlukan data yang mempunyai validitas yang tinggi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode yaitu: 6
Berdasarkan daftar nilai siswa dari guru mata pelajaran IPA, bapak Nur Baidi, hari selasa 4 Agustus 2009.
X
47
1) Metode Observasi Metode observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan perhatian seluruh panca indra. 7 Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang kegiatan belajar mengajar, keadaan gedung sekolahan, letak geografis, keadaan guru, keadaan siswa, dan fasilitas lain di MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara. 2) Metode Tes prestasi atau achievement test Tes prestasi atau achievement test yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. 8 Metode ini di gunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar Biologi siswa. 3) Metode Wawancara Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari narasumber, dengan bertatap muka secara langsung. 9 Wawancara dilakukan untuk memperoleh data-data tentang permasalahan yang dihadapi sebelum pemberian tindakan. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum madrasah yang akan diberi tindakan oleh peneliti. Selain itu juga digunakan untuk mengetahui strategi dan metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar sehari-hari. 4) Metode Dokumentasi Metode ini dilakukan untuk memperoleh daftar nama siswa yang termasuk dalam subjek penelitian, data-data yang berkaitan dengan madrasah mulai dari struktur organisasi, nilai formatif materi nilai terakhir sebelum pemberian tindakan dan sebagainya. 10
7
Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 113. Ibid., hlm. 128. 9 Ibid., hlm. 202. 10 Ibid. 8
48
Metode ini digunakan untuk memperoleh hasil belajar siswa pada materi pokok sistem pencernaan pada manusia, jadwal pembelajaran IPA di kelas yang bersangkutan, nama siswa, hasil belajar siswa sebelum adanya tindakan, profil sekolah secara umum, dan gambaran proses pembelajaran IPA dengan menggunakan media visual. D. Metode Analisis Data Sebagaimana dalam pelaksanaan PTK, analisis data yang digunakan adalah : 1. Analisis kualitatif digunakan untuk memberikan informasi yang menggambarkan peningkatan hasil belajar siswa dan proses belajar mengajar. 2. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis nilai hasil belajar siswa. Dalam hal ini peneliti menggunakan statistik deskriptif dengan mencari nilai rata-rata dan prosentase dari hasil belajar siswa, sebagaimana rumus :
X = P=
∑Χ ∑N
∑ siswa yang tuntas belajar x100% ∑ siswa
X
: Nilai rata-rata
ΣX
: Jumlah semua nilai siswa
ΣN
: Jumlah siswa 11
11
Zainal Aqib, dkk., Penelitian Tindakan Kelas Untuk SD, SLB dan TK, (Bandung : Yrama Widya, 2009), hlm. 40.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM MADRASAH 1. Sejarah Berdirinya Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda ini merupakan Yayasan Tarbiyatul Islamiyah Miftahul Huda. Madrasah ini berdiri pada tanggal 16 Maret 1966 yang dirintis oleh H. Ridlwan, K. Sayuti, Bapak Kholil, H. Amar Syahid, H. Taslem, H. Anwar, Bapak Syahid kastam, H. Fadil, H. Abdul Sja’ban, H. Asmita, dan Bapak Muhyi. Kemudian madrasah ini mulai dibuka sebagai lembaga pendidikan islam dengan tujuan untuk membentuk kader-kader muslim. 1 2. Letak Geografi Madrasah MI Miftahul Huda terletak di Jl. Sunan Mantingan Tegalsambi Tahunan Jepara. Bagian utara berbatasan dengan RA Nahdlatul Ulama’, bagian timur, selatan dan barat madrasah berbatasan dengan pemukiman warga. Madrasah ini terletak di pinggir jalan raya jadi jangkauannya mudah. Walaupun tidak ada transportasi umum yang melewati madrasah ini tetapi siswa dapat menjangkau dengan berjalan kaki atau naik sepeda, karena kebanyakan siswa berasal dari desa tegalsambi. 3. Struktur Organisasi Madrasah, Keadaan Guru dan siswa MI Miftahul Huda sebagai lembaga formal dalam pendidikan mempunyai banyak kegiatan yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai keberhasilan disekolah maka dibentuklah struktur organisasi madrasah. Adapun struktur organisasi MI Miftahul Huda sebagaimana (terlampir). Para guru yang mengajar di MI Miftahul Huda ini berjumlah 17 guru. Dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda mulai SMA sampai sarjana. Sedangkan jumlah siswa berdasarkan data 2009/2010 1
Hasil dokumentasi MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara, yang diperoeh pada hari minggu tanggal 27 Agustus 2009.
49
50
adalah 205. Dengan rincian kelas I = 33 siswa, Kelas II = 33 siswa, Kelas III = 33 siswa , Kelas IV = 41 siswa, Kelas V = 39 siswa, sedangkan kelas VI = 26 siswa. 2 Jumlah siswa termasuk sedikit karena dalam satu desa terdapat satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan dua Sekolah Dasar (SD). Ratarata siswa berasal dari desa tegalsambi, sehingga jumlah siswa tidak terlalu banyak dan hanya terdapat satu kelas pada tiap-tiap tingkatan yaitu satu kelas untuk kelas I, satu kelas untuk kelas II, satu kelas untuk kelas III, satu kelas untuk kelas IV, satu kelas untuk kelas V, dan satu untuk kelas VI.
B. PRA PENELITIAN Sebelum melakukan tindakan, peneliti terlebih dahulu melakukan pengamatan di kelas V MI Miftahul Huda. Hasil pengamatan tersebut adalah sebagai berikut: Dari 39 orang yang tercatat sebagai siswa di kelas V MI Miftahul Huda di antaranya 35 siswa lama dan 4 siswa baru menunjukkan sikap yang kurang bersemangat terhadap pelajaran IPA. Hal ini dikarenakan pada saat penyampaian materi pelajaran, guru menggunakan menggunakan metode ceramah dan tidak menggunakan media pembelajaran. Pelaksanaan pembelajarannya didominasi oleh guru yang berbicara secara aktif atau berceramah, dan siswa hanya mendengarkan dan mencatat. Sehingga siswa merasa jenuh dan beberapa dari mereka tidak memperhatikan penjelasan materi yang diberikan oleh guru mereka. Beberapa dari mereka melakukan aktivitas-aktivitas yang lain, misalnya mengantuk, dan mengobrol dengan teman sebangku. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah kelas tersebut terdapat beberapa orang siswa yang kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran IPA. Oleh karena itu, dicarilah cara agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa tersebut termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran. 2
Ibid
51
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari bapak Nur Baidi selaku guru IPA kelas V MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara menyatakan bahwa
pelaksanaan
pembelajaran
IPA
belum menggunakan
strategi
pembelajaran yang sudah ada. Hal ini terbukti dengan strategi pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah dalam semua bagian materi IPA baik dalam membangun konsep maupun penerapan dalam kehidupan nyata. Padahal pembelajaran IPA lebih menekankan pada pengalaman langsung. Disamping terletak pada strategi pembelajaran yang masih bersifat tradisional dan kurang bervariasi. Hal tersebut juga karena kurangnya persediaan buku panduan dan tidak adanya media yang digunakan menyebabkan hasil belajar yang kurang optimal. Terbukti dengan nilai pra siklus pada penelitian ini menghasilkan nilai rata-rata 63,33 dengan ketuntasan belajar 35,89%. Sebagaimana dapat dilihat dalam tabel 4.1 daftar hasil belajar berikut ini: Tabel 4.1 Daftar Hasil Belajar Pra Siklus Satuan penidikan : MI Miftahul Huda Mata pelajaran : IPA Materi pokok : Pencernaan Makanan Pada Manusia Sub materi pokok : Alat Pencernaan pada Manusia Jumlah peserta didik yang diteliti : 39 anak Tahun pelajaran : 2009/ 2010 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Responden R.1 R.2 R.3 R.4 R.5 R.6 R.7 R.8 R.9 R.10 R.11 R.12 R.13
Nilai 40 50 80 100 50 80 60 100 80 40 80 50 90
Keterangan Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas
52
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
R.14 R.15 R.16 R.17 R.18 R.19 R.20 R.21 R.22 R.23 R.24 R.25 R.26 R.27 R.28 R.29 R.30 R.31 R.32 R.33 R.34 R.35 R.36 R.37 R.38 R.39
40 30 40 50 50 60 40 60 50 80 90 60 80 60 60 60 60 60 90 50 40 60 80 80 80 60
Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas
Keterangan: KRITERIA HASIL BELAJAR < 70 = Tidak tuntas > 70 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 80% Berdasarkan nilai prasiklus diatas maka didapat: Jumlah semua nilai siswa ( ∑ Χ ) = 2520 Jumlah siswa ( ∑ N ) = 39 Jumlah semua siswa yang tuntas belajar = 14 siswa Sehingga nilai rata-ratanya ( X ) =
∑Χ ∑N
=
2470 39
= 63.33
53
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus: Ketuntasan belajar(%) Ρ = =
∑ siswayangtuntasbelajar x100% ∑ siswa
14 x100% 39
= 35,89%
C. HASIL PENELITIAN
1. Siklus I Penelitian tindakan kelas ini direncanakan berlangsung sebanyak dua siklus, dimana setiap siklus dilaksanakan selama dua jam pelajaran(2 X 35 menit). Pada setiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. a. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan selama proses penelitian berlangsung, diantaranya adalah: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2) Membuat media visual yang berupa bagan skematik ukuran besar. 3) Membuat daftar nama siswa untuk absensi dan penilaian. 4) Membuat soal evaluasi dan kunci jawaban untuk siklus I. b. Tindakan Untuk pelaksanaan siklus I pada pertemuan pertama ini dipusatkan untuk menyampaikan materi pokok pencernaan makanan pada manusia, pada sub bab alat pencernaan manusia (mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, anus). Sedangkan untuk sub bab kedua, yaitu penyakit pada alat pencernaan akan dijelaskan pada pertemuan disiklus II. Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam kepada siswa, kemudian guru mengadakan absensi terhadap kehadiran siswa. Sebelum masuk pada penjelasan materi, guru melakukan
54
apersepsi,
menempel
menjelaskan
materi
media alat
visual
didepan
pencernaan
pada
kelas,
kemudian
manusia
dengan
mendemonstrasikan bagan skematik alat pencernaan manusia. Proses ini kurang lebih memakan waktu 45 menit. Untuk kegiatan selanjutnya masih ada sisa waktu 25 menit, ini akan dipergunakan untuk mengadakan evaluasi siklus I. Guru membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan oleh siswa tanpa ada yang membuka buku maupun catatan ringkasan pelajaran yang telah diberikan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi pokok pencernaan makanan pada manusia pada sub bab alat pencernaan manusia. c. Pengamatan Siklus I dilaksanakan selama dua jam pelajaran (2 X 35 menit) pada tanggal 11 Agustus 2009 dan diikuti oleh 39 siswa. Berdasarkan
hasil
pengamatan
di
siklus
I
ini
guru
menyampaikan materi alat pencernaan manusia. Guru mampu melaksanakan tindakan pembelajaran cukup baik. Secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Hasil pengamatan terhadap guru Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I, diperoleh data bahwa kinerja guru kurang optimal(terlampir). Hal ini terbukti dengan pelaksanaan proses pembelajaran belum terlaksana secara utuh, masih terdapat langkah-langkah pembelajaran dalam rencana pembelajaran yang belum dilaksanakan yaitu tidak membimbing siswa dalam menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan tidak memotivasi siswa. Sehingga masih terdapat siswa yang kesulitan. 2) Hasil pengamatan terhadap siswa Selama proses pembelajaran siklus I ini berlangsung, masih ada beberapa orang siswa mengobrol dengan teman sebangkunya atau
pun
melakukan
aktivitas-aktivitas
di
luar
kegiatan
55
pembelajaran, misalnya ada yang menjaili teman yang duduk di sekitar tempat duduknya atau melihat ke luar kelas. 3) Hasil evaluasi Tahap ini merupakan evaluasi pembelajaran berupa pelaksanaan tes formatif materi alat pencernaan manusia. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar. Pada siklus ini hasil belajar siswa yang diperoleh sudah mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan kondisi awal sebelum pelaksanaan tindakan, namun masih belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Hasil belajar yang diperoleh pada siklus I adalah nilai rata-rata 68,46 dengan ketuntasan belajar 58,97%. Sebagaimana dapat dilihat dalam tabel 4.2 daftar hasil belajar berikut ini: Tabel 4.2 Daftar Hasil Belajar Siklus I Satuan penidikan Mata pelajaran Materi pokok Sub materi pokok Jumlah siswa yang diteliti Tahun pelajaran No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Responden R.1 R.2 R.3 R.4 R.5 R.6 R.7 R.8 R.9 R.10 R.11 R.12 R.13 R.14 R.15 R.16
Nilai 40 80 80 100 50 80 90 80 80 80 80 70 90 90 50 50
: MI Miftahul Huda : IPA : Pencernaan Makanan Pada Manusia : Alat Pencernaan pada Manusia : 39 anak : 2009/ 2010 Keterangan Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas
56
17 R.17 80 Tuntas 18 R.18 70 Tuntas 19 R.19 90 Tuntas 20 R.20 60 Tidak tuntas 21 R.21 60 Tidak tuntas 22 R.22 20 Tidak tuntas 23 R.23 60 Tidak tuntas 24 R.24 80 Tuntas 25 R.25 60 Tidak tuntas 26 R.26 80 Tuntas 27 R.27 70 Tuntas 28 R.28 60 Tidak tuntas 29 R.29 60 Tidak tuntas 30 R.30 40 Tidak tuntas 31 R.31 50 Tidak tuntas 32 R.32 50 Tidak tuntas 33 R.33 80 Tuntas 34 R.34 80 Tuntas 35 R.35 80 Tuntas 36 R.36 80 Tuntas 37 R.37 50 Tidak tuntas 38 R.38 80 Tuntas 39 R.39 40 Tidak tuntas Keterangan: KRITERIA HASIL BELAJAR < 70 = Tidak tuntas > 70 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 80% Berdasarkan nilai prasiklus diatas maka didapat: Jumlah semua nilai siswa ( ∑ Χ ) = 2670 Jumlah siswa ( ∑ N ) = 39 Jumlah semua siswa yang tuntas belajar = 23 siswa Sehingga nilai rata-ratanya ( X ) = =
∑Χ ∑N
2670 39
= 68,46 Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus: Ketuntasan belajar(%) Ρ =
∑ siswayangtuntasbelajar x100% ∑ siswa
57
23 x100% 39 = 58,97% Hasil tes yang diperoleh tersebut digunakan untuk mengetahui =
peningkatan hasil belajar siswa setelah penggunaan media visual selain itu juga digunakan untuk membangkitkan semangat siswa dalam mempelajari biologi, khususnya pada materi pencernaan makanan pada manusia. Dengan demikian diharapkan diharapkan siswa dapat memahami tentang alat pencernaan secara lebih jelas karena ditampilkan secara visual. d. Refleksi Berdasarkan hasil penelitian siklus I, kemudian dilakukan refleksi guna memperbaiki pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan.. Hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut: 1) Guru diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan waktu sehingga kegiatan pembelajaran lebih terencana. 2) Guru harus lebih aktif memotivasi siswa untuk belajar. Agar siswa tidak melakukan aktivitas-aktivitas di luar kegiatan pembelajaran 3) Adanya penambahan media visual dalam bentuk lembaran untuk masing-masing siswa agar lebih jelas dalam memahami gambar. 4) Guru diharapkan dapat menggunakan metode yang berbeda sehingga pembelajaran menjadi bervariatif. 5) Hasil belajar siswa belum mencapai indikator yang ditentukan sehingga perlu peningkatan pembelajaran di siklus II.
2. Hasil Siklus II a. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan selama proses penelitian berlangsung, diantaranya adalah: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2) Membuat media visual yang berupa bagan skematik ukuran besar.
58
3) Membuat media visual yang berupa bagan skematik ukuran kecil (ukuran kertas A4)untuk dibagikan pada tiap siswa. 4) Membuat soal evaluasi dan kunci jawaban untuk siklus II. b. Tindakan Untuk pelaksanaan siklus II ini dipusatkan untuk penyampaian materi pencernaan makanan pada manusia, sub bab penyakit pada alat pencernaan (mag, apendisitis, disentri, diare, sembelit). Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam kepada siswa, kemudian guru mengadakan absensi terhadap kehadiran siswa. Sebelum masuk pada penjelasan materi, membagikan media visual dalam ukuran kecil kemudian guru melakukan apersepsi,
menempel media visual didepan kelas, guru meminta salah satu siswa untuk maju kedepan kelas mendemonstrasikan alat pencernaan manusia. Selanjutnya guru membimbing siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya tentang materi fungsi alat pencernaan dan macam-macam penyakit yang berhubungan dengan pencernaan. Guru meminta siswa maju kedepan kelas untuk mempersentasikan hasil diskusinya. Untuk menyimpulkan
selanjutnya materi
yang
guru telah
membimbing
siswa
dipelajari.
Kemudian
dalam guru
membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan oleh siswa. c. Pengamatan Pelaksanaan pembelajaran siklus II dikelas V yang diampu oleh bapak Nur Baidi dilaksanakan selama dua jam pelajaran (2X35 menit) pada hari kamis 13 Agustus 2009. pada siklus II ini, guru menambahkan media visual dalam bentuk lembaran untuk masingmasing siswa agar siswa lebih jelas dalam memahami gambar. Guru juga sudah mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan antusias secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut:
59
a) Hasil pengamatan terhadap tindakan guru Berdasarkan
hasil
pengamatan
terhadap
pengelolaan
tindakan guru pada siklus II, diperoleh data bahwa kinerja guru sudah optimal (terlampir). Hal ini dikarenakan guru sudah mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik sesuai tahapantahapan yang ada dalam pembelajaran. b) Hasil pengamatan terhadap siswa Dari
hasil
observasi
selama
proses
pembelajaran
berlangsung, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang melakukan indikator-indikator negatif, misalnya mengobrol dengan teman pada saat pembelajaran, mengantuk selama proses pembelajaran sudah berkurang bahkan tidak ada yang melakukan hal-hal tersebut. Dari hasil tersebut dapat diperoleh gambaran bahwa siswa merasa lebih senang dengan pembelajaran dengan metode diskusi. Dengan adanya rasa senang selama proses pembelajaran ini, maka dengan sendirinya siswa lebih termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, dengan metode diskusi dapat memberikan suasana kelas yang menyenangkan dan ini merupakan salah satu bentuk motivator, sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. c) Hasil evaluasi Pada siklus II ini hasil belajar siswa meningkat bila dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada siklus sebelumnya yaitu rata-rata nilai siswa adalah 81,54 dengan ketuntasan 82,05%. Sebagaimana dapat dilihat dalam tabel daftar hasil belajar berikut ini:
60
Tabel 4.3 Daftar Hasil Belajar Siklus II Satuan penidikan : MI Miftahul Huda Mata pelajaran : IPA Materi pokok : Pencernaan Makanan Pada Manusia Sub materi pokok : Penyakit pada Alat Pencernaan Jumlah peserta didik yang diteliti : 39 anak Tahun pelajaran : 2009/ 2010 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Responden R.1 R.2 R.3 R.4 R.5 R.6 R.7 R.8 R.9 R.10 R.11 R.12 R.13 R.14 R.15 R.16 R.17 R.18 R.19 R.20 R.21 R.22 R.23 R.24 R.25 R.26 R.27 R.28 R.29 R.30 R.31 R.32 R.33
Nilai 50 60 100 100 80 100 100 100 90 80 100 40 100 50 80 80 100 50 100 100 100 100 80 100 80 80 100 90 80 80 80 50 80
Keterangan Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas
61
34 35 36 37 38 39
R.34 R.35 R.36 R.37 R.38 R.39
80 100 100 100 90 50
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas
Keterangan: KRITERIA HASIL BELAJAR < 70 = Tidak tuntas > 70 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 80% Berdasarkan nilai prasiklus diatas maka didapat:
Jumlah semua nilai siswa ( ∑ Χ ) = 3180 Jumlah siswa ( ∑ N ) = 39 Jumlah semua siswa yang tuntas belajar = 32 siswa Sehingga nilai rata-ratanya ( X ) = =
∑Χ ∑N
3180 39
= 81,54 Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus: Ketuntasan belajar(%) Ρ =
∑ siswayangtuntasbelajar x100% ∑ siswa
32 X 100% 39 = 82,05%
= d. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian siklus I kemudian dilakukan refleksi terhadap langkah-langkah yang telah dilaksanakan. Hasil refleksi tersebut dilaksanakan pada siklus II. Hasil nilai siswa sudah memenuhi indikator keberhasilan, dapat dilihat pada nilai rata-rata kelas yang sudah mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II, maka tak perlu dilaksanakan siklus ke III.
62
D. PEMBAHASAN 1. Pembelajaran dengan menggunakan media visual
Dari pengamatan siklus I diperoleh temuan antara lain guru sudah menggunakan media visual dengan tahap penyajian materi di kelas dengan metode demonstrasi yang dilakukan cukup baik, tetapi pengelolaan waktu kegiatan pembelajaran kurang baik karena ada tahapan-tahapan yang tidak dilakukan. Selain itu juga dalam memberikan motivasi dan bimbingan terhadap siswa kurang merata sehingga siswa merasa kesulitan dalam memahami maksud dari gambar yang berupa media visual dan masih ada beberapa orang siswa mengobrol dengan teman sebangkunya atau pun melakukan aktivitas-aktivitas di luar kegiatan pembelajaran, misalnya ada yang menjaili teman yang duduk di sekitar tempat duduknya atau melihat ke luar kelas. Berdasarkan refleksi pada siklus I, pelaksanaan tindakan pada siklus II oleh guru sudah baik dengan bukti pengelolaan waktu yang sudah sesuai dengan rencana pembelajaran dan pemberian semangat oleh guru kepada siswa sudah merata. Disamping itu, siswa juga sudah tidak melakukan aktivitas-aktivitas diluar pembelajaran karena pembelajaran pada siklus II ini tidak hanya menggunakan metode demonstrasi tetapi juga digabung dengan menggunakan metode diskusi. Sehingga siswa mampu memahami maksud dari media visual pencernaan makanan pada manusia dengan baik. Berikut ini adalah langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media visual yang diterapkan dalm proses pembelajaran IPA pada materi pokok pencernaan makanan pada manusia pada siklus I: a. Guru menjelaskan kepada siswa tentang pembelajaran yang akan dilakukan yaitu pembelajaran menggunakan media visual. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu diharapkan adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah mempelajari materi alat pencernaan manusia dengan media visual.
63
c. Guru menyajikan materi pembelajaran (pencernaan makanan pada manusia) dengan mendemonstrasikan media visual yang berupa bagan skematik alat pencernaan manusia. d. Evaluasi. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media visual yang diterapkan dalm proses pembelajaran IPA pada materi pokok pencernaan makanan pada manusia pada siklus II sebagai berikut: a. Guru menjelaskan kepada siswa tentang pembelajaran yang akan dilakukan yaitu pembelajaran menggunakan media visual. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu diharapkan adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah mempelajari materi alat pencernaan manusia dengan media visual. c. Guru menyajikan media visual yang berupa bagan skematik alat pencernaan manusia di depan kelas. d. Guru membagikan lembaran media visual dalam ukuran kecil (kertas A4) kepada tiap siswa. e. Guru meminta salah satu siswa maju kedepan kelas untuk menyebutkan alat pencernaan sesuai dengan bagan skematik alat pencernaan manusia. f. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang telah berani maju kedepan kelas. g. Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya tentang fungsi alat pencernaan dan macam penyakit yang berhubungan dengan pencernaan. h. Guru meminta siswa maju kedepan kelas untuk mempersentasikan hasil diskusinya secara bergantian. i. Guru bersama siswa membahas hasil diskusi dan sambil mengulang halhal yang dianggap sulit sekaligus memberikan kesimpulan tentang alat pencernaan manusia. j. Evaluasi.
64
2. Hasil belajar siswa (nilai evaluasi)
Hasil belajar siswa pada siklus I terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan pra siklus, tetapi belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Pada pra siklus diperoleh nilai sebesar 63,33 dengan ketuntasan belajar 35,89% sedangkan pada siklus I nilai rata-rata evaluasi adalah 68,46 dengan ketuntasan belajar 58,97%, dengan demikian, perlu dilanjutkan siklus II agar hasil belajar siswa dapt diharapkan meningkat. Pada siklus II ini hasil belajar siswa terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus I nilai rata-rata evaluasi siswa adalah 68,46 dengan ketuntasan belajar 58,97%, setelah diberikan tindakan pada siklus II nilai rata-rata evaluasi siswa adalah 81,54 dengan ketuntasan 82,05%. Sehingga terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus II, hasil belajar siswa sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan (80%). Dari data tersebut dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, sehingga siklus II dirasa cukup, tanpa harus dilanjutkan siklus III. Ini berarti dengan penggunaan media visual dalam pembelajaran IPA kelas V materi pokok pencernaan makanan pada manusia di MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara. Peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.4 Hasil Penelitian Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Hasil Belajar
63,33
68,46
81,54
Ketuntasan belajar
35,89%
58,97%
82,05%
BAB V SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. SIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penggunaan media visual dalam penelitian siklus I menggunakan bagan skematik alat pencernaan manusia yang dibuat dalam ukuran besar yang ditempel di depan kelas sehingga dapat dilihat semua siswa yang ada di dalam kelas. Pada siklus selanjutnya untuk menambah kejelasan gambar media visual yang berupa bagan skematik dibuat juga dalam ukuran kecil yang dibagikan pada tiap siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar. Agar pembelajaran dengan menggunakan media visual ini lebih bervariasi dalam siklus II ini, pembelajaran tidak hanya menggabungkan penggunaan media visual dengan metode demonstrasi seperti pada siklus I tetapi juga dengan menggunakan metode diskusi. Penggabungan media dengan metode yang tepat dapat membuat siswa lebih termotivasi sehingga hasil belajar mereka dapat meningkat. 2. Hasil belajar siswa dengan penggunaan media visual khususnya pada materi pokok sistem pencernaan mengalami peningkatan yaitu dari nilai pra siklus pada penelitian ini menghasilkan nilai rata-rata 63,33 dengan ketuntasan belajar 35,89% meningkat menjadi rata-rata 68,46 dengan ketuntasan belajar 58,97% pada siklus I. Akan tetapi hasil tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan yaitu siswa telah memperoleh nilai minimal 70 dengan ketuntasan belajar 80%. Sehingga dilaksanakan siklus II
yang mengahasilkan rata-rata nilai siswa 81,54 dengan ketuntasan
82,05%.
65
66
B. SARAN Berdasarkan penelitian di atas dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut. 1. Dalam pembelajaran biologi guru harus mampu memilih media dan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa agar peserta didik merasa mudah dalam memahami materi. 2. Bagi sekolah, diharapkan sedikit demi sedikit dapat melengkapi sumber belajar (buku/ alat peraga) sehingga siswa lebih termotivasi untuk meningkatkan prestasi belajarnya dengan fasilitas yang ada.
C. PENUTUP Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, peneliti tak lupa mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya. Peneliti menyadari adanya kekurangan dan kelemahan yang ada dalam skripsi ini, oleh karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak tetap peneliti harapkan. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi peneliti pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Akhirnya tak lupa peneliti sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sepenuhnya dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Amin.
DAFTAR PUSTAKA Abtokhi, Ahmad, Sains untuk PGSD/PGMI, Yogyakarta: UIN Malang Press, 2008. Ahmadi, Abu, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2004. Alfitroh, Nia, “Penerapan pembelajaran tipe CIRC dalam menyelesaikan soal cerita materi himpunan untuk meningkatkan hasil belajar kelas VIIA di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara”, skripsi IAIN Walisongo Semarang, Semarang: Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang, 2009. Almatsier, Sunita, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002, Cet. 2. Alsa, Asmadi, Pendekatan Kualitatif Dan Kuntitatif Serta Kombinasinya Dalam Peneltian Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003. Anitah, Sri, Media Pembelajaran, Surakarta : UNS Press, 2008. Aqib, Zainal, dkk., Penelitian Tindakan Kelas Untuk SD, SLB dan TK, Bandung : Yrama Widya, 2009. Aribudiyanto, “Pencernaan Manusia Dan Kesehatan“ http://images.google.com/ imgres?imgurl=http://aribudiyanto.ictjogja.net/btkpsd/SD5_pencernaan/i mages/makanan an esehatan_clip_image002.jpg&imgrefurl=http://aribudiyanto. ctjogja. et/btkpsd/SD5_pencernaan/alat_pencernaan_makanikkimiawi.php&usg= __DxBsPdKDKwQFzQXx1LF9i5GhzPc=&h=279&w=276&sz=8&hl=e n&start=6&um=1&tbnid=qiA8TRpUhREIKM:&tbnh=114&tbnw=113& prev=/images%3Fq%3Dalat%2Bpencernaan%26hl%3Den%26sa%3DN %26um%3D1. Arikunto, Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008. _________________, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, Cet. 12. Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2005. ____________, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raj aGrafindo Persada, 2003. Asnawi dan M. Basyiruddin, Media Pembelajaran Jakarta : Ciputat Perss, 2002. Aziz, Sholeh Abdul, dan Abdul Aziz Abdul Majid, At Tarbiyah wa Turuqu al Tadris Juz I, Mesir: Darul Ma’arif, 1979.
Azmiyawati, Choiril, dkk, IPA 5 Salingtemas, Jakarta: Depdiknas, 2008. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Kudus: Mubarokatan Toyyibah, 2004. Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1993. Hamalik, Oemar, Proses Belajar mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2004. Juhji, “Menakar Integrasi IPA dalam KTSP” http://alix.sch.id/alix/sd/artikel/ menakar-integrasi-ipa-dalam-ktsp.html. Junquera, L. Calros, dkk, Histologi Dasar Jilid 8, Jakarta: EGC, 1998. Khaeruddin dan Mahfud Junaedi, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsep dan Implementasinya di Madrasah, Jogjakarta: Nuansa Aksara, 2007. Kimbal, John W.,Biologi edisi kelima, Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 1983. Morgan, Clifford T, Introduction to Psychology, New York: Mc. Grow Hill Book Company,1971. Mulyasa, E., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007. Nashir, Ibrahim, Muqaddimati fi –Tarbiyah, Aman : Ardan,tt. Poerwadaninta, W .J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka Jakarta, 1982. Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : kencana prenada media group, 2006. Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung; Remaja Rosdakarya, 2004. Sudrajat, Akhmad, “Media Pembelajaran”http://akhmadsudrajat.wordpress.com/ 2008/01/12/ media-pembelajaran/. Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, Cet. 1. ________________________, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, Cet. 2. Suryosubroto, B., Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000, Cet. 5. Wahidin, Metode Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Untuk D-II dan S-I PGSD/PGMI Pada LPTK PTAI, Bandung: Sangga Buana Bandung, 2006. Wibowo, Daniel S., Anatomi Tubuh Manusia, Jakarta: Gramedia, 2008. http://dara9.wordpress.com/wacana/. http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi. http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php/. http://warungpendidikan.blogspot.com/2009/04/media-visual.html. http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=374&fname=materi2.html. http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=374&fname=materi2.html. http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=374&fname=materi2.html. http://www.google.co.id/imglanding?q=Apendisitis%20%28radang%20umbai%2 0cacing%29&imgurl=http://upload.wikimedia.org/wikipedia/ms/0/04/Sto mach_colon_rectum_diagram.gif&imgrefurl=http://www.indonesiaindon esia.com/f/38659-fungsiapendiks/&usg=__vD8sl_3_07oWQZMXcTCOeN12oNQ=&h 285&w= 73&sz=18&hl=id&um=1&itbs=1&tbnid=KV27zsrGcP4pqM:&tbnh=115 &tbnw=110&prev=/images%3Fq%3DApendisitis%2B%28radang%2Bu mbai%2Bcacing%29%26um%3D1%26hl%3Did%26sa%3DG%26tbs%3 Disch:1&um=1&sa=G&tbs=isch:1&start=0#tbnid=qlioWufKjx1r1M&st art=3 http://www.google.co.id/imglanding?q=gigi&imgurl=http://medicastore.com/ima ges/anatomi_gigi2.jpg&imgrefurl=http://medicastore.com/penyakit/141/P ulpitis_radang_pulpa_gigi.html&usg=__8avvPJukmHy5lMzceLaTSnEAj GQ=&h=320&w=400&sz=32&hl=id&um=1&itbs=1&tbnid=SJQDTfvSj F89VM:&tbnh=99&tbnw=124&prev=/images%3Fq%3Dgigi%26um%3 D1%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbs%3Disch:1&um=1&sa=N&tbs=isc h:1&start=4#tbnid=SJQDTfvSjF89VM&start=8.
Lampiran 6 DAFTAR HASIL BELAJAR PRA SIKLUS Satuan penidikan : MI Miftahul Huda Mata pelajaran : IPA Materi pokok : Pencernaan Makanan Pada Manusia Sub materi pokok : Alat Pencernaan pada Manusia Jumlah peserta didik yang diteliti : 39 anak Tahun pelajaran : 2009/ 2010 No. L/P Nama Peserta Didik 1 P Rohmatul Yuni 2 L Aldy Wahyu Maulana 3 L Abdul Khafid Al Amin 4 P Azma Zuhayda Arsyada 5 P Arum Rahmawati 6 L Bagus Kuncoro 7 P Devi Radita Sari 8 P Dwi Laeni Jana 9 P Evi Ratna Putri Dwi Wahyuni 10 L Firzhqi Maulana 11 P Fitra Zuliyati 12 P Handayani 13 P Hajar isti Faiyah 14 L Hanif Hidayanto 15 L Ivan Efendi 16 L Muhammad Anwaruddin Romli 17 L Muhammad Erik Taqwim 18 L Muhammad Fathur Rohim 19 L Muhammad Ikhsan Fauzi 20 L Muhammad Syarifuddin 21 L Muhammad Syaiful Aziz 22 P Nailis Sa’adah 23 P Nur Latifatuz Zahro 24 P Noviadita Anggraini 25 L Nur Khamid Aminullah 26 P Panuti Nur Setianah 27 P Putri Nur Maulida 28 P Riza Zuliyanah 29 P Riski Alfiani 30 P Tria Apriliana 31 P Zukhrutun Niswah 32 P Zulia Lu’luil Malika 33 P Ahlis Safa’at 34 L Ahmad Tohir 35 L Muhammad Runal Azmi
Nilai 40 50 80 100 50 80 60 100 80 40 80 50 90 40 30 40 50 50 60 40 60 50 80 90 60 80 60 60 60 60 60 90 50 40 60
Keterangan Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas
36 37 38 39
P P P L
PutriAyu Lestari Ika Nurul Azizah Siti Nur Rosyidah M. Faishol Ma’rufa
80 80 80 60
Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas
Keterangan: KRITERIA HASIL BELAJAR > 70 = Tidak tuntas ≤ 70 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 80% Berdasarkan nilai prasiklus diatas maka didapat: Jumlah semua nilai siswa ( ∑ Χ ) = 2520 Jumlah siswa ( ∑ N ) = 39 Jumlah semua siswa yang tuntas belajar = 14 siswa Sehingga nilai rata-ratanya ( χ ) =
∑Χ ∑N
=
2470 39
= 63.33
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus: Ketuntasan belajar(%) Ρ = =
∑ siswayangtuntasbelajar x100% ∑ siswa
14 x100% 39
= 35,89%
Lampiran 11 DAFTAR HASIL BELAJAR SIKLUS I Satuan penidikan : MI Miftahul Huda Mata pelajaran : IPA Materi pokok : Pencernaan Makanan Pada Manusia Sub materi pokok : Alat Pencernaan pada Manusia Jumlah peserta didik yang diteliti : 39 anak Tahun pelajaran : 2009/ 2010 No. L/P Nama Peserta Didik 1 P Rohmatul Yuni 2 L Aldy Wahyu Maulana 3 L Abdul Khafid Al Amin 4 P Azma Zuhayda Arsyada 5 P Arum Rahmawati 6 L Bagus Kuncoro 7 P Devi Radita Sari 8 P Dwi Laeni Jana 9 P Evi Ratna Putri Dwi Wahyuni 10 L Firzhqi Maulana 11 P Fitra Zuliyati 12 P Handayani 13 P Hajar isti Faiyah 14 L Hanif Hidayanto 15 L Ivan Efendi 16 L Muhammad Anwaruddin Romli 17 L Muhammad Erik Taqwim 18 L Muhammad Fathur Rohim 19 L Muhammad Ikhsan Fauzi 20 L Muhammad Syarifuddin 21 L Muhammad Syaiful Aziz 22 P Nailis Sa’adah 23 P Nur Latifatuz Zahro 24 P Noviadita Anggraini 25 L Nur Khamid Aminullah 26 P Panuti Nur Setianah 27 P Putri Nur Maulida 28 P Riza Zuliyanah 29 P Riski Alfiani 30 P Tria Apriliana 31 P Zukhrutun Niswah 32 P Zulia Lu’luil Malika 33 P Ahlis Safa’at 34 L Ahmad Tohir 35 L Muhammad Runal Azmi
Nilai 40 80 80 100 50 80 90 80 80 80 80 70 90 90 50 50 80 70 90 60 60 20 60 80 60 80 70 60 60 40 50 50 80 80 80
Keterangan Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
36 37 38 39
P P P L
PutriAyu Lestari Ika Nurul Azizah Siti Nur Rosyidah M. Faishol Ma’rufa
80 50 80 40
Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas
Keterangan: KRITERIA HASIL BELAJAR > 70 = Tidak tuntas ≤ 70 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 80% Berdasarkan nilai prasiklus diatas maka didapat: Jumlah semua nilai siswa ( ∑ Χ ) = 2670 Jumlah siswa ( ∑ N ) = 39 Jumlah semua siswa yang tuntas belajar = 23 siswa Sehingga nilai rata-ratanya ( χ ) =
∑Χ ∑N
=
2670 39
= 68,46 Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus: Ketuntasan belajar(%) Ρ =
∑ siswayangtuntasbelajar x100% ∑ siswa
23 x100% 39 = 58,97% =
Lampiran 16 DAFTAR HASIL BELAJAR SIKLUS II Satuan penidikan : MI Miftahul Huda Mata pelajaran : IPA Materi pokok : Pencernaan Makanan Pada Manusia Sub materi pokok : Penyakit pada Alat Pencernaan Jumlah peserta didik yang diteliti : 39 anak Tahun pelajaran : 2009/ 2010 No. L/P Nama Peserta Didik 1 P Rohmatul Yuni 2 L Aldy Wahyu Maulana 3 L Abdul Khafid Al Amin 4 P Azma Zuhayda Arsyada 5 P Arum Rahmawati 6 L Bagus Kuncoro 7 P Devi Radita Sari 8 P Dwi Laeni Jana 9 P Evi Ratna Putri Dwi Wahyuni 10 L Firzhqi Maulana 11 P Fitra Zuliyati 12 P Handayani 13 P Hajar isti Faiyah 14 L Hanif Hidayanto 15 L Ivan Efendi 16 L Muhammad Anwaruddin Romli 17 L Muhammad Erik Taqwim 18 L Muhammad Fathur Rohim 19 L Muhammad Ikhsan Fauzi 20 L Muhammad Syarifuddin 21 L Muhammad Syaiful Aziz 22 P Nailis Sa’adah 23 P Nur Latifatuz Zahro 24 P Noviadita Anggraini 25 L Nur Khamid Aminullah 26 P Panuti Nur Setianah 27 P Putri Nur Maulida 28 P Riza Zuliyanah 29 P Riski Alfiani 30 P Tria Apriliana 31 P Zukhrutun Niswah 32 P Zulia Lu’luil Malika 33 P Ahlis Safa’at 34 L Ahmad Tohir 35 L Muhammad Runal Azmi
Nilai 50 60 100 100 80 100 100 100 90 80 100 40 100 50 80 80 100 50 100 100 100 100 80 100 80 80 100 90 80 80 80 50 80 80 100
Keterangan Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
36 37 38 39
P P P L
PutriAyu Lestari Ika Nurul Azizah Siti Nur Rosyidah M. Faishol Ma’rufa
100 100 90 50
Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas
Keterangan: KRITERIA HASIL BELAJAR > 70 = Tidak tuntas ≤ 70 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 80% Berdasarkan nilai prasiklus diatas maka didapat: Jumlah semua nilai siswa ( ∑ Χ ) = 3180 Jumlah siswa ( ∑ N ) = 39 Jumlah semua siswa yang tuntas belajar = 32 siswa Sehingga nilai rata-ratanya ( χ ) =
∑Χ ∑N
=
3180 39
= 81,54 Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus: Ketuntasan belajar(%) Ρ =
∑ siswayangtuntasbelajar x100% ∑ siswa
32 X 100% 39 = 82,05% =
Lampiran 1 DAFTAR SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA TEGALSAMBI TAHUNAN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
L/P P L L P P L P P P L P P P L L L L L L L L P P P L P P P P P P P P L L P P P L
Nama Peserta Didik Rohmatul Yuni Aldy Wahyu Maulana Abdul Khafid Al Amin Azma Zuhayda Arsyada Arum Rahmawati Bagus Kuncoro Devi Radita Sari Dwi Laeni Jana Evi Ratna Putri Dwi Wahyuni Firzhqi Maulana Fitra Zuliyati Handayani Hajar isti Faiyah Hanif Hidayanto Ivan Efendi Muhammad Anwaruddin Romli Muhammad Erik Taqwim Muhammad Fathur Rohim Muhammad Ikhsan Fauzi Muhammad Syarifuddin Muhammad Syaiful Aziz Nailis Sa’adah Nur Latifatuz Zahro Noviadita Anggraini Nur Khamid Aminullah Panuti Nur Setianah Putri Nur Maulida Riza Zuliyanah Riski Alfiani Tria Apriliana Zukhrutun Niswah Zulia Lu’luil Malika Ahlis Safa’at Ahmad Tohir Muhammad Runal Azmi PutriAyu Lestari Ika Nurul Azizah Siti Nur Rosyidah M. Faishol Ma’rufa
Lampiran 8 LEMBAR OBSERVASI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Media Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V Semester I MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara Tahun Pelajaran 2009/2010
Nama Guru yang diamati
: Bapak Nur Baidi
Satuan Pendidikan/ Kelas
: MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara/ V
Mata Pelajaran
: IPA
Materi Pokok
: Pencernaan Makanan pada Manusia
Kompetensi Dasar
: Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan.
Indikator
: mengidentifikasi alat pencernaan manusia
Diamati Hari/ Tanggal
: Selasa/ 11 Agustus 2009
Jam Pelajaran Ke
: Jam ke III-IV jam 08.25s/d 09.50
Jumlah Siswa Waktu diamati : 39 siswa Tindak Mengajar No. 1.
Aspek Pengamatan Apersepsi ¾ Menyampaikan tujuan pembelajaran. ¾ Memberikan gambaran umum materi pelajaran. ¾ Memberikan gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran. ¾
2.
Memotivasi dan membangkitkan peserta didik untuk belajar.
Penyampaian materi pokok ¾ Materi yang disampaikan benar, tidak ada yang menyimpang. ¾ Menekankan bagian-bagian terpenting dalam pelajaran. ¾ Penyampaian materi sistematis disertai contoh yang sesuai dengan materi pelajaran. ¾ Mengajukan pertanyaan atau tugas selama penyampaian materi. ¾ Mendorong peserta didik untuk menyamapaikan ide atau bertanya.
3.
Penerapan pembelajaran dengan menggunakan media visual
Pelaksanaan YA TIDAK
¾ Menjelaskan jalannya pembelajaran dengan menggunakan media visual ¾ Memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya kepada guru. ¾ Memberikan umpan balik dan evaluasi atas materi yang telah disampaikan. ¾ Mengevaluasi pembelajaran dengan menggunakan media visual.
4.
Menutup pelajaran ¾ Memberikan tes tertulis individu untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik sesuai kompetensi yang ditentukan. ¾ Menyimpulkan materi diakhir pembelajaran.
Penarikan Kesimpulan: Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di siklus I kurang optimal, hal ini terbukti dengan adanya beberapa langkah penerapan pembelajaran yang belum terlaksana. Oleh karena itu, diharapkan adanya pelaksanaan pembelajaran siklus II sebagai perbaikan untuk mengoptimalkan penerapan pembelajaran dengan menggunakan media visual dalam meningkatkan hasil belajar IPA.
Lampiran 13 LEMBAR OBSERVASI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Media Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V Semester I MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara Tahun Pelajaran 2009/2010
Nama Guru yang diamati
: Bapak Nur Baidi
Satuan Pendidikan/ Kelas
: MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara/ V
Mata Pelajaran
: IPA
Materi Pokok
: Pencernaan Makanan pada Manusia
Kompetensi Dasar
: Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan.
Indikator
: Mengidentifikasi alat pencernaan manusia
Diamati Hari/ Tanggal
: Selasa/ 13 Agustus 2009
Jam Pelajaran Ke
: Jam ke III-IV jam 08.25s/d 09.50
Jumlah Siswa Waktu diamati : 39 siswa Tindak Mengajar No. 1.
Aspek Pengamatan Apersepsi ¾ Menyampaikan tujuan pembelajaran. ¾ Memberikan gambaran umum materi pelajaran. ¾ Memberikan gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran. ¾
2.
Memotivasi dan membangkitkan peserta didik untuk belajar.
Penyampaian materi pokok ¾ Materi yang disampaikan benar, tidak ada yang menyimpang. ¾ Menekankan bagian-bagian terpenting dalam pelajaran. ¾ Penyampaian materi sistematis disertai contoh yang sesuai dengan materi pelajaran. ¾ Mengajukan pertanyaan atau tugas selama penyampaian materi. ¾ Mendorong peserta didik untuk menyamapaikan ide atau bertanya.
3.
Penerapan pembelajaran dengan menggunakan media visual
Pelaksanaan YA TIDAK
¾ Menjelaskan jalannya pembelajaran dengan menggunakan media visual ¾ Memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya kepada guru. ¾ Memberikan umpan balik dan evaluasi atas materi yang telah disampaikan. ¾ Mengevaluasi pembelajaran dengan menggunakan media visual.
4.
Menutup pelajaran ¾ Memberikan tes tertulis individu untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik sesuai kompetensi yang ditentukan. ¾ Menyimpulkan materi diakhir pembelajaran.
Penarikan Kesimpulan: Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di siklus II sudah optimal, hal ini terbukti dengan adanya beberapa langkah penerapan pembelajaran yang sudah terlaksana. Oleh karena itu, dengan adanya pengelolan pembelajaran yang optimal, maka siklus II ini sudah cukup dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media visual dalam meningkatkan hasil belajar IPA.
Lampiran 9 Instrumen Test hasil belajar (achievement test) Nama : Kelas/semester : Mata pelajaran : Hari/tanggal : Waktu : 20 menit Berilah tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban yang paling benar ! 1. Proses pencernaan makanan dibedakan menjadi dua, yaitu secara .... dan .... a. Kinetik dan mekanik b. Kimiawi dan kinetik c. Mekanik dan kimiawi d. Kimiawi dan alami 2. Organ-organ pencernaan yang dilewati oleh makanan secara urut adalah .... a. Mulut – tenggorokan – lambung – usus halus – usus besar – anus b. Mulut – kerongkongan – usus halus – lambung – usus besar – anus c. Mulut – kerongkongan – lambung – usus besar – usus halus – anus . d. Mulut – kerongkongan – lambung – usus halus – usus besar – anus 3. Berdasarkan bentuk dan fungsinya gigi dibedakan menjadi tiga, ketiga gigi tersebut adalah .... a. Gigi seri, gigi taring, gigi geraham b. Gigi seri, gigi susu, gigi taring c. Gigi seri, gigi susu, gigi rapuh d. Gigi geraham, gigi taring, gigi berlubang 4. Pada anak-anak, jumlah gigi keseluruhan adalah .... buah a. 23 b. 22 c. 32 d. 20 5. Perhatikan gambar lidah berikut !
Pengecap rasa manis ditunjukkan oleh huruf .... a. A b. B c. C d. D 6. Berikut ini yang merupakan alat pencernaan adalah .... a. Paru-paru
b. Trakhea c. Mulut d. Hidung 7. Alat pencernaan berotot yang berbentuk seperti kantung disebut .... a. Lambung b. Usus halus c. Usus besar d. Kerongkongan 8. Perhatikan gambar berikut !
Gambar diatas adalah gambar .... a. Usus halus b. Usus besar c. Kerongkongan d. Lambung 9. Fungsi dari usus halus adalah .... a. Penyerapan air dan garam mineral b. Pengeluaran feses c. Penyerapan sari-sari makanan d. Tempat pembusukan sisa makanan 10. Gerakan peristaltik dilakukan oleh otot dinding .... a. Lambung b. Mulut c. Lidah d. Kerongkongan
Lampiran 14 Instrumen Test hasil belajar (achievement test) Nama Kelas/semester Mata pelajaran Hari/tanggal Waktu
: : : : : 20 menit
Berilah tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban yang paling benar ! 1. Proses pemecahan makanan menjadi sari-sari makanan sehingga dapat digunakan oleh tubuh disebut proses .... a. Pernapasan b. Pencernaan c. Pertumbuhan d. Perkembangan 2. Perhatikan gambar berikut !
Organ tubuh lambung ditunjukkan oleh huruf .... a. A b. B c. C d. D 3. Saluran pencernaan makanan pada manusia secara urut adalah .... a. Mulut – tenggorokan – lambung – usus halus – usus besar – anus b. Mulut – kerongkongan – lambung – usus halus – usus besar – anus c. Mulut – kerongkongan – usus halus – lambung – usus besar – anus d. Mulut – kerongkongan – lambung – usus besar – usus halus – anus 4. Perhatikan gambar berikut !
Bagian anak panah yang ditunjjukkan pada gambar diatas adalah .... a. Lambung b. Usus dua belas jari c. Usus halus d. Usus besar 5. Berikut yang bukan cara memelihara kesehatan alat pencernaan adalah .... a. Makan makanan yang bergizi b. Melaksanakan pola makan teratur c. Makan dengan cepat dan banyak d. Menjaga kebersihan makanan 6. Kerongkongan melewatkan makanan dari mulut ke lambung dengan cara .... a. Gerak peristaltik b. Gerak mekanik c. Gerak balistik d. Gerak sistematik 7. Yang tidak termasuk alat pencernaan makanan adalah .... a. Lambung b. Kerongkongan c. Usus besar d. Jantung 8. Susah buang air besar adalah gejala dari penyakit .... a. Mag b. Diare c. Sembelit d. Usus buntu 9. Perhatikan gambar berikut !
Mahkota gigi ditunjukkan oleh nomor…. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 10. Bagian pangkal lidah berfungsi untuk mengecap rasa …. a. Manis b. Pahit c. Asam d. Asin
Lampiran 5 Kunci jawaban pra siklus 1. C 2. D 3. A 4. D 5. B 6. B 7. C 8. B 9. B 10. B
Lampiran 10 Kunci jawaban siklus I 1. C 2. D 3. A 4. D 5. D 6. C 7. A 8. B 9. C 10. D
Lampiran 15 Kunci jawaban siklus II 1. B 2. A 3. B 4. C 5. C 6. A 7. D 8. C 9. A 10. B
Lampiran 7 SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/ semester Alokasi waktu Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator
: SAINS : Organ Tubuh Manusia dan Hewan :V/I : 1 Pertemuan (2 jam pelajaran) : Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan. : Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan. : Mengidentifikasi alat pencernaan makanan pada manusia.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa dapat mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan. II. MATERI PEMBELAJARAN Pencernaan Makanan Pada Manusia III. METODE PEMBELAJARAN Demonstrasi IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Alokasi No Tahap
Kegiatan Guru
Pengorganisasian
waktu
Siswa Awal
Salam dan presensi.
Klasikal
10 menit
Klasikal
35 menit
Guru menanyakan kepada siswa tentang sarapan pagi dan mengaitkan dengan materi alat pencernaan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Inti
Guru memasang bagan skematik alat pencernaan manusia didepan
kelas. Guru menjelaskan kepada siswa tentang materi alat pencernaan manusia dan fungsinya dengan mendemonstrasikan bagan skematik alat pencernaan manusia. Akhir
Guru bersama siswa menyimpulkan
Klasikal
5 menit
Individual
20 menit
materi alat pencernaan manusia. Guru memberikan tes formatif berdasarkan materi yang telah diberikan. V. ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN ¾ Buku Paket Sains kelas V ¾ Bagan skematik alat pencernaan manusia VI. PENILAIAN 1. Prosedur tes: ¾ Tes awal : ¾ Tes proses: ¾ Tes akhir : Ada 2. Jenis tes ¾ Tes awal : ¾ Tes proses: ¾ Tes akhir : Tertulis 3. Alat tes: ¾ Tes awal : ¾ Tes proses: ¾ Tes akhir : Terlampir
Pengampu kelas V Nur Baidi
Jepara, 11 Agustus 2009 Pengamat, Nurul Afiyati
Lampiran 4 Instrumen Test hasil belajar (achievement test) pra siklus Nama Kelas/semester Mata pelajaran Hari/tanggal Waktu
: : : : : 20 menit
Berilah tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban yang paling benar ! 1. Alat yang berfungsi untuk menghancurkan makanan disebut …. a. Alat peredaran darah b. Alat pernapasan c. Alat pencernaan d. Alat makan 2. Setiap permukaan lidah mempunyai kepekaan rasa yang berbeda. Pengecap rasa manis terdapat pada bagian …. a. Pangkal lidah b. Seluruh permukaan lidah c. Pinggir lidah d. Ujung lidah 3. Fungsi gigi seri adalah …. a. Untuk memotong makanan b. Untuk mengoyak makanan c. Untuk mengunyah makanan d. Untuk menelan makanan 4. Saluran yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan lambung adalah …. a. Usus halus b. Usus besar c. Lambung d. Kerongkongan 5. Makanan setelah dicerna akan diserap dan disalurkan ke seluruh bagian tubuh. Penyerapan sari-sari makanan terjadi pada…. a. Lambung b. Usus halus c. Usus besar d. Kerongkongan 6. Pembusukan makanan oleh bakteri terjadi di dalam …. a. Usus halus b. Usus besar c. Lambung d. Kerongkongan 7. Pencernaan makanan secara kimiawi terjadi di …. a. Mulut dan kerongkongan b. Kerongkongan dan lambung
c. Lambung dan usus halus d. Lambung dan usus besar 8. Lambung menghasilkan beberapa cairan yang membantu pencernaan makanan. Salah satunya yaitu asam klorida yang berfungsi untuk …. a. Menyerap sari makanan b. Membunuh kuman yang masuk bersama makanan c. Melarutkan makanan yang keras d. Menghaluskan makanan 9. Perhatikan alat-alat pencernaan dibawah ini! I. Kerongkongan II. mulut III. usus halus IV. lambung V. usus besar VI. anus urutan alat pencernaan diatas adalah …. a. II-III-I-IV-V-VI b. II-I-IV-III-V-VI c. I-II-III-IV-V-VI d. II-I-IV-V-III-VI 10. Hasil pembusukan sari makanan bahan padat dan gas dikeluarkan melalui …. a. Lubang kemih b. Anus c. Usus besar d. Usus halus
DENAH LOKASI MI MIFTAHUL HUDA TEGALSAMBI TAHUNAN JEPARA
KE JEPARA
KE PANTAI TELUK AWUR
KE JEPARA
JL. SUNAN MANTINGAN
Lampiran 3
LOKASI
Masjid Mantingan
KE TAHUNAN
Lampiran 2 STRUKTUR ORGANISASI MI MIFTAHUL HUDA
Ketua yayasan
: Akhmad Khumaidi
Penasehat
: M. Akrim, S.H
Kepala sekolah
: Drs. Yusro, S.pd
Wakil Kepala Sekolah
: Nur Baidi
Tata Usaha
: Umi Azizah, S.E
Sie. Kesiswaan/ BP
: Aminatur Rohmah
Sie. Kesenian
: Siti Mudrikah, S.Ag
Sie. Pramuka
: Nur Ahmad, S.pd
Sie. UKS
: Nur Baidi