PENGARUH PENGUASAAN PENGGUNAAN MIKROSKOP TERHADAP NILAI PRAKTIKUM IPA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN PADA SISWA KELAS VII DI MTs NEGERI KETANGGUNGAN BREBES TAHUN PELAJARAN 2011-2012
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Biologi
Oleh: ANA MARIYANA NIM: 083811031
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Ana Mariyana
NIM
: 083811031
Jurusan/Program Studi
: Tadris Biologi/ SI
menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 29 Mei 2012 Saya yang menyatakan,
ANA MARIYANA NIM: 083811031
ii
KEMENTERIAN AGAMA R.I INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang Telp 024-7601295 Fax. 7615387 PENGESAHAN Naskah skripsi dengan: Judul : Pengaruh Penguasaan Penggunaan Mikroskop Terhadap Nilai Praktikum IPA Materi Pokok Organisasi Kehidupan pada Siswa Kelas VII di MTs Negeri Ketanggungan Brebes Tahun Pelajaran 2011/ 2012. Nama NIM Jurusan Program Studi
: Ana Mariyana : 083811031 : Tadris Biologi : SI
Telah diujikan dalam sidang munaqosyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Biologi. Semarang, 29 Mei 2012 DEWAN PENGUJI Ketua,
Sekretaris,
Hj. Nur Khasanah, S. Pd., M. Kes. NIP. 19751113 200501 2 001
Yunita Rahmawati, M.A. NIP. 19780627 200501 2 004
Penguji I,
Penguji II,
Lianah, M. Pd. NIP. 19590313 198103 2 007
Lift Anis Ma’shumah, M. Ag. NIP. 19720928 199703 2 001
Pembimbing I
Pembimbing II,
Hj. Nur Khasanah, S. Pd., M. Kes. NIP. 19751113 200501 2 001
Dr. Hj. Nur Uhbiyati, M. Pd. NIP.19520208 197612 2 001
iii
NOTA PEMBIMBING Semarang, 29 Mei 2012
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang
Assalamu ’alaikum wr.wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul
: Pengaruh Penguasaan Penggunaan Mikroskop Terhadap Nilai Praktikum IPA Materi Pokok Organisasi Kehidupan pada Siswa Kelas VII di MTs Negeri Ketanggungan Brebes Tahun Pelajaran 2011/ 2012.
Nama
: Ana Mariyana
NIM
: 0838110
Jurusan
: Tadris Biologi
Program Studi : SI Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah. Wassalamu‘alaikum wr.wb. Pembimbing I,
Hj. Nur Khasanah, S.Pd, M.Kes. NIP. 19751113 200501 2001
iv
NOTA PEMBIMBING Semarang, 29 Mei 2012
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang
Assalamu’alaikum wr.wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul
: Pengaruh Penguasaan Penggunaan Mikroskop Terhadap Nilai Praktikum IPA Materi Pokok Organisasi Kehidupan pada Siswa Kelas VII di MTs Negeri Ketanggungan Brebes Tahun Pelajaran 2011/ 2012.
Nama
: Ana Mariyana
NIM
: 0838110
Jurusan
: Tadris Biologi
Program Studi : SI Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah. Wassalamu‘alaikum wr.wb.
Pembimbing II,
Dr. Hj. Nur Uhbiyati, M. Pd. NIP.195202081976122001
v
ABSTRAK Judul
Penulis NIM
: Pengaruh Penguasaan Penggunaan Mikroskop Terhadap Nilai Praktikum IPA Materi Pokok Organisasi Kehidupan pada Siswa Kelas VII di MTs Negeri Ketanggungan Brebes Tahun Pelajaran 2011/ 2012. : Ana Mariyana : 083811031
Skripsi ini ditulis berdasarkan latar belakang yang ditemukan penulis di lapangan bahwa siswa merasa kesulitan dalam menggunakan mikroskop dan nilai praktikum yang berkaitan dengan penggunaan mikroskop pun kurang baik. Skripsi ini membahas pengaruh penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII di MTs Negeri Ketanggungan Brebes tahun pelajaran 2011-2012. Tujuannya untuk mengetahui adakah pengaruh yang positif antara penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai praktikum IPA. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan teknik analisis regresi. Variabel dependen adalah penguasaan penggunaan mikroskop siswa kelas VII, sedangkan variabel independennya adalah nilai praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII. Teknik pengumpulan data menggunakan: 1) Metode dokumentasi yang berupa hasil dokumentasi siswa selama kegiatan praktikum berlangsung. 2). Metode observasi dengan menggunakan lembar observasi penguasaan penggunaan mikroskop siswa kelas VII. 3). Metode tes yang berupa pre test dan post test untuk mengetahui nilai praktikum IPA siswa kelas VII. Setelah diketahui dari hasil perhitungan statistic dengan koefisien korelasi dan analisis regresi, dimana terdapat korelasi yang positif antara penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII di MTs Negeri Ketanggungan Brebes. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi rxy = 0,601 > rtabel 5% = 0,329, ini berarti signifikan. Sementara dari perhitungan Freg hitung : 19,25 > F tabel 5% : 4,130, F reg hitung : 19,25 > F tabel 1% : 7,44. Ini berarti signifikan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan peneliti diterima dikarenakan terdapat pengaruh positif antara penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII di MTs Negeri Ketanggungan Brebes tahun pelajaran2011-2012.
vi
TRANSLITERASI ARAB LATIN Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini berpedoman pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor: 158/1987 dan Nomor: 0543b/Untuk1987. Penyimpangan penulisan kata sandang (al-) disengaja secara konsisten agar sesuai teks Arabnya.
ﺍ
a
ﻁ
t}
ﺏ
b
ﻅ
z}
ﺕ
t
ﻉ
‘
ﺙ
s
ﻍ
gh
ﺝ
j
ﻑ
f
ﺡ
h
ﻕ
q
ﺥ
kh
ﻙ
k
ﺩ
d
ﻝ
l
ﺫ
z
ﻡ
m
ﺭ
r
ﻥ
n
ﺯ
z
ﻭ
w
ﺱ
s
ﻩ
h
ﺵ
sy
ﺀ
’
ﺹ
s}
ﻱ
y
ﺽ
d}
Bacaan madd:
Bacaan diftong:
a = a panjang
ﻭ =ﹶﺍau ﻱ =ﹶﺍai
i = i panjang u = u panjang
vii
PERSEMBAHAN
Dengan rendah hati karya sederhana ini kupersembahkan: 1. Ayahanda dan Ibunda tercinta, beliau orang tua yang arif dan bijaksana serta memiliki peran yang sangat penting dan tak terhingga dalam membantuku dengan do’a, kasih sayang dan semangat. 2. Guru - guruku mulai dari TK sampai Kuliah yang senantiasa memberi teladan, nasihat dan sabar dalam membimbingku, serta rela mencurahkan segenap kemampuan agar diriku memahami hakikat ilmu. 3. Kakakku Ani Rusmawati terima kasih atas kasih saying dan doanya. 4. Adikku Agus Priyanto terima kasih atas kasih sayang dan doanya. 5. Teman-teman
seperjuangan
“Tadris
Biologi
2008”
terimakasih
atas
kekompakan, kerjasama, dan kebersamaan kita serta motivasi. 6. Teman-temanku kos Bu Lili dan Kos mas Khaerul terimakasih atas kasih sayang, dukungan, pengertian, perhatian dan semangatnya. 7. Teman-temanku PPL dan KKN terima kasih untuk persahabatan, kasih sayang, dukungan, dan semangatnya. 8. Almamaterku.
viii
KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah yang telah memberikan petunjuk, kekuatan, dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Penguasaan Penggunaan Mikroskop terhadap Nilai Praktikum IPA Materi Pokok Organisasi kehidupan pada Siswa Kelas VII di MTs Negeri KetanggunganBrebes Tahun Pelajaran 2011 /2012” ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan Islam pada Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. Dalam
Kesempatan
ini,
perkenankanlah
penulis
mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik dalam penelitian maupun penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada: 1. Dr. H.Suja’i, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 2. Hj. Nur Khasanah, S. Pd., M. Kes. selaku Ketua Prodi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang sekaligus sebagai pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penulisan skripsi dan sebagai Wali Studi Tadris Biologi sebagian mahasiswa 2008. 3. Drs. Listyono, M. Pd. Sekretaris Prodi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 4. Dr. Hj. Nur Uhbiyati, M.Pd. sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penulisan skripsi. 5. Subikhayati, S.Pd.I. selaku guru IPA MTs Negeri Ketanggungan dan selalu membantuku dalam penelitian. 6. Semua pihak dan instansi terkait yang telah membantu selama dilaksanakannya penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini Penulis menyadari bahwa pengetahuan yang penulis miliki masih kurang, sehingga skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan
ix
segala kerendahan hati penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna perbaikan dan penyempurnaan tulisan berikutnya. Bukanlah hal yang berlebihan apabila penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, amin.
Semarang, 29 Mei 2012
Ana Mariyana NIM: 083811031
x
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN..........................................................................
ii
PENGESAHAN ............................................................................................... iii NOTA PEMBIMBING..................................................................... ............... iv ABSTRAK ....................................................................................................... vi TRANSLITERASI …………………………………………………………… vii PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii KATA PENGANTAR ................................................................................. .. . ix DAFTAR ISI................................................................................................... . xi BAB I
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Rumusan Masalah ....................................................................
4
C. Batasan Masalah …………………………………………….
4
D. Tujuan Penelitian....................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian.................................................................... BAB II
4
: LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka..........................................................................
6
B. KerangkaTeoritik .....................................................................
7
1. Keterampilan Proses Sains .................................................
7
2. Observasi ............................................................................ 11 3. Mikroskop .......................................................................... 12 4. Penguasaan Pengggunaan Mikroskop ................................ 15 5. Nilai Praktikum IPA........................................................... 17 6. Materi Pokok Organisasi Kehidupan ................................. 22 a. Organisasi Kehidupan …………………………………. 22 b. Sel ……………………………………………………… 22 c. Jaringan ………………………………………………… 25 d. Organ …………………………………………………... 26
xi
7. Hubungan Penguasaan Penggunaan Mikroskop Terhadap Nilai Praktikum IPA Materi Pokok Organisasi Kehidupan ........ 27 C. Pengajuan Hipotesis...................................................................29 BAB III : METODE PENELITIAN A.
Jenis Penelitian ............................................................... 31
B.
Tempat Dan Waktu Penelitian. ....................................... 31
C.
Prosedur Penelitian ......................................................... 31
D.
Populasi dan Sampel ....................................................... 33
E.
Variabel dan Indikator Penelitian.................................... 34
F.
Teknik Pengumpulan Data Penelitian ............................. 35
G.
Teknik Analisis Data ....................................................... 40
H.
AnalisisLanjut ................................................................ 43
BAB IV :HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Deskripsi Hasil Penelitian .............................................. 44
B.
Analisis Data .................................................................. 47
C.
Pengujian Hipotesis ......................................................... 56
D.
Analisis Lanjut ................................................................ 60
E.
Pembahasan Hasil Penelitian .......................................... 61
F.
Keterbatasan Penelitian .................................................. 63
BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................. 64 B. Saran ......................................................................................... 65 C. Penutup..................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dinyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu. Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan
pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan proses penemuan yang lebih menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan mendalami alam sekitar.1 Kegiatan praktikum dalam pembelajaran sains merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Woolnough dan Allsop kegiatan praktikum dapat berperan : 1) membangkitkan motivasi belajar, 2) mengembangkan keterampilanketerampilan dasar melaksanakan eksperimen, 3) menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah dan 4) menunjang pemahaman materi ajar.2Berdasarkan pendapat Woolnough dan Allsop pada poin 2 dan 3, kegiatan praktikum dapat melatihkan keterampilan proses bagi siswa. Dari beberapa kurikulum yang pernah berlaku sampai dengan yang sekarang pun keterampilan proses selalu dijadikan acuan dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini dikarenakan keterampilan proses dapat membekali seseorang untuk mampu belajar sendiri, mengembangkan diri sendiri, menjadi modal bagi keterampilan tingkat tinggi (melakukan penelitian dan memecahkan masalah) dan merupakan bekal untuk belajar sepanjang hayat (long life education). Keterampilan proses sains yang dilatihkan kepada siswa akan mampu memberikan pengalaman belajar langsung kepada siswa dalam
1
Depdiknas, Kurikulum KTSP, (Jakarta: Depdiknas, 2006)
2
Nuryani Y. Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Bandung: UPI, 2003), hlm. 160-161
1
memahami alam disekitarnya. Hal seperti inilah yang diharapkan terjadi dalam kegiatan belajar mengajar oleh pemerintah.3 Observasi merupakan salah satu keterampilan proses sains yang menggunakan berbagai indera penglihatan, pembau, pendengaran, pengecap dan peraba untuk menemukan fakta-fakta yang relevan dan memadai.4 Dengan demikian, seluruh indera yang dimiliki manusia dapat dikembangkan melalui observasi.Tapi, observasi tidak harus menggunakan seluruh alat indera. Faktafakta yang relevan sering tidak dapat diamati dengan menggunakan alat indera khusus karena alat indera memiliki keterbatasan. Penggunaan alat bantu observasi sangat diperlukan untuk mengatasi keterbatasan indera serta memperluas jangkauan observasi atau meningkatkan kualitas fakta yang diperoleh. Alat bantu observasi yang dimaksud adalah mikroskop. Sel sebagai unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup memiliki ukuran yang sangat kecil(mikroskopis). Untuk mengetahui bentuk, struktur, dan bagian-bagian lain yang terdapat dalam sel, maka mikroskop merupakan satu-satunya gerbang pembuka misteritentang sel. Materi sel dipelajari siswa SMP kelas VII semester II. Sel merupakan materi yang cukup sulit bagi siswa, karena materi yang tersaji pada buku-buku paket cenderung abstrak, sedangkan perkembangan mental siswa SMP berada pada fase transisi dari kongkrit ke formal/abstrak. Biasanya materi ini diperoleh siswa melalui kegiatan membaca dari berbagai literatur, sehingga siswa tidak memperoleh informasi yang jelas dan utuh tentang sel dan kaitannya dengan makhluk hidup yang disusunnya. Pengamatan langsung terhadap objek asli, misalnya sel, bakteri, atau jamur uniseluler, merupakan solusi untuk mengkonkretkan pemahaman siswa terhadap objek tersebut serta memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna.Untuk mengetahui bentuk sel makhluk hidup secara langsung, maka peserta didik diwajibkan memiliki keterampilan menggunakan mikroskop. Tanpa keterampilan ini maka pengalaman belajar siswa untuk mengamati langsung bentuk sel tidak 3
Departemen Pendidikan Nasional, Materi Pelatihan Terintegrasi Mata Pelajaran Sains, (Jakarta: Bagian Proyek Pengembangan Sistem dan Pengendalian Program, 2004), hlm.1 4
N Rustaman, et al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: UM Press, 2005), hlm 23
2
akan bisa tercapai. Melalui kegiatan praktikum, bukan hanya keterampilan menggunakan mikroskop yang bisa dilatihkan, tetapi juga penguasaan konsep siswamengenai mikroskop. Penggunaan mikroskop sebagai alat dalam praktikum biologi menjadi sangat penting karena dapat mendukung keterampilan-keterampilan lain dari keterampilan proses sains.Keterampilan penggunaan mikroskop akan melibatkan tiga ranah sekaligus, yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik.5 Aspek kognitif meliputi pengetahuan mengenai mikroskop dan prosedur penggunaannya. Aspek afektif yang dimaksud menunjukkan segala sikap yang di tunjukkan
selama pengamatan berlangsung.
Aspek psikomotorik dalam
menggunakan mikroskop menunjukkan kesanggupan siswa dalam menggunakan anggota badan sehingga menampakkan rangkaian yang teratur dan luwes. Fakta di lapangan menunjukkan siswa jarang menggunakan mikroskop. Jarangnya penggunaan mikroskop umumnya karena keterbatasan mikroskop di sekolah. Hal ini berhubungan erat dengan penguasaan mikroskop siswa, karena jarang menggunakan mikroskop siswa kurang tahu tentang mikroskop serta kurang luwes
dalam
menggunakannya sehingga hasil praktikum
yang
berhubungan dengan praktikum penggunaan mikroskop kurang baik. Penggunaan mikroskop di sekolah menengah merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki siswa agar terbiasa dalam melakukan observasi.Dari latar belakang masalah di atas perlu dikaji lebih lanjut, oleh karena itu peneliti berminat mengadakan penelitian dengan judul “ PENGARUH PENGUASAAN PENGGUNAAN
MIKROSKOP TERHADAP NILAI PRAKTIKUM IPA
MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN SISWA KELAS VII DI MTs NEGERI KETANGGUNGAN BREBES TAHUN PELAJARAN 2011-2012.
B. Rumusan Masalah 5
Sukardi, “Profil Keterampilan Kerja Laboratorium IPA Siswa SMP dalam Praktikum Biologi”, Thesis, (Bandung: UPI,2010) 2004
3
Berkaitan dengan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana penguasaan penggunaan mikroskop siswa kelas VII di MTs Negeri KetanggunganBrebes Tahun Pelajaran2011-2012? 2. Bagaimana nilai praktikum IPAmateri pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII di MTs Negeri KetanggunganBrebesTahun Pelajaran 20112012? 3. Bagaimana pengaruh penguasaan mikroskop terhadap nilai praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII di MTs Negeri KetanggunganBrebes 2011-2012?
C. Batasan Masalah
Mengingat permasalahan di atas cukup luas, maka peneliti membatasi penelitian pada: 1. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII MTs Negeri KetanggunganBrebes. 2. Materi pembelajaran yang dijadikan sebagai bahan penelitian adalah sel sampai dengan organ yang terdapat pada materi pokok organisasi kehidupan.
D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakansuatu hal yang sangat besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan arahan pokok-pokok yang akan penulis teliti sehingga memudahkan penulis untuk mengerjakan dan mencari data-data sebagai langkah permasalahan. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan dan menganalisapenguasaan penggunaan mikroskop siswa kelas VII di MTs Negeri KetanggunganBrebes. 2. Mendeskripsikan dan menganalisa nilai praktikum IPAmateri pokok organisasi
kehidupan
pada
siswa
kelas
VII
di
MTs
Negeri
KetanggunganBrebes.
4
3. Mendeskripsikan
dan
menganalisapengaruh
penguasaan
penggunaan
mikroskop terhadap nilai praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII di MTs Negeri KetanggunganBrebes.
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: a. Peneliti Penelitian ini dapat mengetahui besarnya pengaruh penguasaan penggunaan mikroskop terhadap ketrampilan penggunaan mikroskop dalam praktikum sel tumbuhan siswa kelas VII. b. Guru MTs Penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang penguasaan siswa dalam menggunakan mikroskop. c. Siswa Kelas VII Penelitian ini dapat dijadikan sebagai wadah untuk mengetahui penguasaan siswa dalam menggunakan mikroskop. Sehingga dapat meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan mikroskop. d. Peneliti lain Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai penguasaan siswa dalam menggunakan mikroskop sesuai prosedur dan dapat memberikan informasi kepada peneliti lainnya sehingga penelitian ini dapat mendasari penelitian lain mengenai kemampuan penggunaan mikroskop. 2. Manfaat Teoritik Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada ilmu pendidikan, khususnya tentang penggunaan mikroskop dalam praktikum IPA.
5
BAB II PENGUASAAN PENGGUNAAN MIKROSKOP TERHADAP NILAI PRAKTIKUM IPA MATERI POKOKORGANISASI KEHIDUPAN PADA SISWA KELAS VII A. Kajian Pustaka Telah menjadi ketentuan akademis, bahwa tidak ada satupun bentuk karya seseorang yang terputus dari usaha intelektual yang dilakukan oleh generasi sebelumnya. Penulisan ini juga merupakan mata rantai dari karya-karya ilmiah yang lahir sebelumnya. Diantaranya adalah penelitian - penelitian terdahulu dan buku-buku yang relevan dalam penelitian skripsi. Yaitu penelitian dari : 1. L. Trisnayanti, mahasiswa UPI tahun 2010 dengan judul “ Pembelajaran Materi Tingkat Kehidupan melalui Kegiatan Praktikum Di SMP Negeri 2 Paseh Kabupaten Sumedang”. Hasil penelitian ini menginformasikan tentang kemampuan siswa SMP dalam membawa mikroskop 100% telah sesuai dengan prosedur, akan tetapi ketidaksesuaian prosedur kerja dalam membuat preparat, penggunaan lensa objektif pada perbesaran terkecil diawal penggunaan mikroskop, tidak memutar pengaturan fokus secara perlahan
untuk
memperoleh objek pada perbesaran terkuat, dan saling bersentuhan antara lensa objektif dengan permukaan kaca penutup (Cover Glass) pada saat mengganti perbesaran lensa objektif.1 2. Siti Maryam, mahasiswa UPI tahun
2006 dengan judul “ Penerapan
AssessmentKesulitan Belajar Siswa untuk Menilai Kesulitan Siswa SMP dalam Menggunakan Mikroskop”. Hasil penelitian ini menginformasikan tentang kemampuan siswa SMP dalam menggunakan mikroskop sudah bisa dikatakan baik karena mampu menggunakan mikroskop sesuai dengan prosedurnya.2
1
L. Trisnayanti, “ PembelajaranMateri Tingkat Kehidupan melalui Kegiatan Praktikum di SMP Negeri 2 Paseh Kabupaten Sumedang”,Skripsi,(Bandung: UPI, 2010) 2
Siti Maryam, “ Penerapan Asasmen Kesulitan Belajar Siswa untuk Menilai kesulitan Siswa SMP dalam Menggunakan Mikroskop”, Thesis,(Bandung: UPI, 2010)
6
3. AnnisaRachmiWulandari, mahasiswa UPI tahun 2006 dengan judul “ Profil Kemampuan Psikomotorik Siswa Sekolah Menengah Atas Kelas XII dalam Praktikum Struktur Tumbuhan”. Hasil Penelitian ini menginformasikan tentang kemampuan psikomotorik siswa dalam praktikum struktur tumbuhan dalam kategori cukup. Siswa cukup mampu dalam membuat preparat tumbuhan, menggunakan mikroskop, dan menggambar hasil pengamatan.3 Dari ketiga judul skripsi di atas belum ada yang menyebutkan sama persis dengan judul. Persamaan kelima judul di atas dengan judul yang peneliti tulis adalah dalam hal penggunaan mikroskop. Ketiga judul di atas berfungsi menguatkan penelitian yang peneliti tulis. B. Kerangka Teoritik 1. Keterampilan Proses Sains Prosedur
yang
dilakukan
oleh para
ilmuwan
untuk
melakukan
penyelidikan dalam usaha mendapatkan pengetahuan tentang alam biasa dikenal dengan istilah metode ilmiah. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan ilmuwan untuk mendapatkan atau menemukan suatu ilmu pengetahuan membutuhkan kecakapan dan keterampilan dasar untuk melakukan kegiatan ilmiah tersebut. Kemampuan dasar tersebut dikenal dengan
istilah
keterampilan proses IPA. Keterampilan proses sains merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip, ataupun teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan.4 Menurut Rustaman, Keterampilan proses sains yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterampilan-keterampilan yang dapat dimunculkan oleh siswa yang melibatkan keterampilan- keterampilan kognitif atau intelektual,
3
AnnisaRachmiWulandari, Profil Kemampuan Psikomotorik Siswa Sekolah Menengah Atas kelas XII dalam Praktikum Struktur Tumbuhan”, Skripsi, (Bandung: UPI, 2010) 4
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam KTSP, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hlm. 144
7
manual, dan sosial. Keterampilan kognitif atau intelektual terlibat karena dengan melakukan keterampilan proses siswa menggunakan pikirannya. Keterampilan
manual
jelas
terlibat
dalam
keterampilan
proseskarenamelibatkan penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan atau perakitan alat. Dengan keterampilan sosial dimaksudkan untuk berinteraksi dengan sesamanya dalam kegiatan belajar mengajar dengan keterampilan proses, misalnya mendiskusikan hasil pengamatan.5 Dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan keterampilan proses, sebaiknya guru bertindak sebagai fasilitator dan berprinsip bagaimana belajar bukan apa yang harus dipelajari siswa. Implementasi pembelajaran yang menggunakan pendekatan ini, sebaiknya guru tidak memberikan konsep langsung kepada siswa,tetapi berusaha untuk membimbing dan menciptakan kondisi
belajar
yang
memungkinkan
siswa dapat
menemukan
dan
mengembangkan fakta atau konsep-konsep baru serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Sehingga menciptakan kondisi cara belajar siswa yang aktif (CBSA).6
5
N Rustaman, et al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Bandung: UPI, 2003)
6
ConnySemiawan, Pendekatan Keterampilan Proses: Bagaimana Mengaktifkan siswa dalam belajar, (Jakarta: Gramedia, 1990), hlm. 18
8
PENDEKATAN PROSES
CBSA
SIKAP
KONSEP
KETERAMPILAN MEMPROSESKAN PEROLEHAN
Gambar 2.1 Inti Keterampilan Pendekatan Proses Sains Keterampilan proses terdiri atas sejumlah keterampilan yang satu sama lain sebenarnya tidak dapat dipisahkan, namun ada penekanan khusus dalam masing-masing keterampilan proses tersebut. Jenis-jenis keterampilan proses dan karakteristiknya dapat dilihat pada table 2.2
No. 1.
Tabel 2.1 Keterampilan Proses Sains dan Karakteristiknya Keterampilan Proses Karakteristik Sains Melakukan • Menggunakan indera penglihat, Pengamatan pembau, pendengar, pengecap, dan (Observasi) peraba. • Menggunakan fakta yang relevan dan memadai.
9
2.
• •
Menafsirkan pengamatan (Interpretasi)
•
3.
Mengelompokkan (Klasifikasi)
4.
Meramalkan (Prediksi)
5.
Berkomunikasi
• • • • • • •
• • • •
6.
•
Berhipotesis
•
7.
Merencanakan pengamatan penyelidikan
atau
• • • •
8.
Menerapkan atau prinsip
konsep
• • •
9.
Mengajukan pertanyaan
•
Mencatat setiap hasil pengamatan Manghubung-hubungkan hasil pengamatan Menemukan pola atau keteraturan dari satu seri pengamatan Menyimpulkan Mencari perbedaan Mengontraskan cirri-ciri Mencari kesamaan Membandingkan Mencari dasar penggolongan Mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu kecenderungan atau pola yang sudah ada. Membaca grafik, tabel, atau diagram Menggambarkan data empiris dengan grafik, tabel atau diagram Menjelaskan hasil percobaan Menyusundan menyampaikan laporan secara sistematis dan jelas Menyatakan hubungan antar dua variabel Mengajukan perkiraan penyebab sesuatu terjadi Menentukan alat dan bahan Menentukan variabel atau peubah Menentukan variabel control dan bebas Menentukan apa yang diamati, ditulis dan diukur Menentukan cara atau langkah kerja Menjelaskan peristiwa baru dengan konsep yang telah dimiliki Menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru Pertanyaan yang diajukan dapat meminta penjelasan, tentang apa, mengapa, atau menanyakan latar belakang hipotesis
10
Keterampilan-keterampilan ini justru berproses dalam kerja ilmiah; prosesproses ini digunakan oleh para ahli dalam kerjanyadan keterampilan proses yang akan digunakan adalah observasi. 2. Observasi Observasi atau pengamatan adalah salah satu keterampilan ilmiah yang mendasar . Mengobservasi atau mengamati tidak sama dengan melihat. Dalam mengobservasi atau mengamati kita memilah-milahkan mana yang penting dari yang kurang penting atau tidak penting. Kita menggunakan semua indera untuk melihat, mendengar, merasa, mengecap dan mencium.Didalam observasi tercakup berbagai kegiatan seperti menghitung, mengukur, klasifikasi, maupun mencari ruang antara ruang dan waktu.7 Kegiatan observasi meliputi: a. Penghitungan Keterampilan menghitung biasanya dilatih dan dibina melalui pelajaran matematika, namun dalam ilmu pengetahuan alam, ilmu-ilmu sosial, dan bahasa Indonesia keterampilan ini dapat dikembangkan pula. Hasil penghitungan dapat dikomunikasikan dengan cara membuat tabel, grafik atau histogram. b. Pengukuran Keterampilan mengukur sangat penting dalam kerja ilmiah. Dasar dari pengukuran adalah pembanding. Kita perlu membandingkan luas, kecepatan, suhu, volume dan sebagainya. c. Klasifikasi Keterampilan mengklasifikasi atau menggolong-golongkan adalah salah satu kemampuan yang penting dalam kerja ilmiah. Dalam kehidupan seharihari kita perlu mengenal perbedaan dan persamaan antara benda-benda. Dalam membuat klasifikasi perlu diperhatikan dasar klasifikasi, misalnya menurut cirri khusus, tujuan atau kepentingan tertentu.
7
Connysemiawan, Pendekatan Keterampilan Proses: Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar, (Jakarta: Gramedia.1990), hlm. 19-20
11
d. Hubungan ruang/waktu Mencari hubungan ruang/waktu adalah salah satu keterampilan yang penting dalam kerja ilmiah. Observasi merupakan salah satu keterampilan proses sains yang memakai berbagai indera penglihatan, pembau, pendengaran, pengecap, dan peraba untuk menemukan fakta-fakta yang relevan dan memadai. 8Tapi, observasi tidak harus selalu menggunakan alat indera karena alat indera memiliki keterbatasan terutama bila mengamati objek yang sangat kecil. Penggunaan alat bantu observasi sangat diperlukan untuk memperluas jangkauan observasi atau meningkatkan kualitas fakta yang diperoleh. Alat bantu observasi yang dimaksud adalah mikroskop. 3. Mikroskop Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.9Jadi, mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya.Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil.
IξsùãΝÅ¡ø%é&$yϑÎ/tβρçÅÇö6è?∩⊂∇∪$tΒuρŸωtβρçÅÇö6è?∩⊂∪ Artinya: “Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat. Dan dengan apa yang tidak kamu lihat.” (QS. Al- Haqqah: 38-39) 8
N Rustaman, et al.,Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 94
9
Annisasyabatini. Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop dan Sel-sel Penyusun jaringan Tumbuhan.2007. [Online]: Http: Annisafunshie’s. Weblog/pengenalan dan Penggunaan Mikroskop dan Sel-sel Penyusun Jaringan TUmbuhan/. Diakses pada tanggal 12 Januari 2012.
12
Jenis mikroskop beranekaragam, diantaranya mikroskop satu okuler (monokuler) dengan tabung tegak dan miring, mikroskop dua okuler (binokuler) atau tiga okuler (trinokuler). Selain itu, keragaman mikroskop juga bergantung pada kekuatan lensa yang digunakan, sumber cahaya atau sinar, ataupun mikroskop yang dipasang kamera.
*ª!$#â‘θçΡÅV≡uθ≈yϑ¡¡9$#ÇÚö‘F{$#uρã≅ 4 sWtΒÍνÍ‘θçΡ;ο4θs3ô±Ïϑx.$pκÏùîy$t6óÁÏΒßy ( $t6ó
ÁÏϑø9$#’Îû>πy_%y`ã—èπ( y_%y`–“9$#$pκ¨Ξr(x.Ò=x.öθx.A“Íh‘ߊ߉s%θãƒÏΒ;οtyfx©7πŸ2t≈t6•Β7 πtΡθçG÷ƒy—āω7π§‹Ï%÷Ÿ°Ÿωuρ7π¨ŠÎ/óxîߊ%s3tƒ$pκçJ÷ƒy—âûÅÓãƒöθs9uρóΟs9çµó¡|¡ôϑs?Ö‘$tΡî‘4 θœΡ4’n?tã9 ‘θçΡ3“ωöκu‰ª!$#ÍνÍ‘θãΖÏ9tΒâ!$t±o„ÛU 4 ÎôØo„uρª!$#Ÿ≅≈sWøΒF{$#Ĩ$¨Ψ=Ï93ª!$#uρÈe≅ä3Î/>ó x«ÒΟŠÎ=tæ∩⊂∈∪ Artinya: “Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus 10, yang di dalamnya ada Pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakanakan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya)11, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”(Q.S. An-Nuur: 35)
10
yang dimaksud lubang yang tidak tembus (misykat) ialah suatu lobang di dinding rumah yang tidak tembus sampai kesebelahnya, Biasanya digunakan untuk tempat lampu, atau barangbarang lain. 11
Maksudnya: pohon zaitun itu tumbuh di puncak bukit ia dapat sinar matahari baik di waktu matahari terbit maupun di waktu matahari akan terbenam, sehingga pohonnya subur dan buahnya menghasilkan minyak yang baik.
13
Mikroskop terdiri dari bagian optic yang meliputi kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler serta bagian non-optik yang meliputi kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya. Komponen-komponen suatu mikroskop cahaya diantaranya sebagai berikut: a. Lensa Okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif b. Lensa Objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif. c. Tabung Mikroskop (Tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungkan lensa objektif dengan lensa okuler. d. Makrometer (Pemutar Kasar), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
14
e. Mikrometer (Pemutar Halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer. f. Revolver, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya. g. Refkektor, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya. h. Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk. i. Kondensor, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan. j. Meja Mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati. k. Penjepit, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser. l. Lengan Mikroskop, berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop. m. Kaki Mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop. n. Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop. 4. Penguasaan Penggunaan Mikroskop Menurut BurhanNurgiyantoro penguasaan adalah tingkatan yang diharapkan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar yang telah dianalisis dan dipersiapkan dengan matang.
15
Penggunaan merupakan suatu proses atau cara menggunakan sesuatu.12Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya. Jadi penguasaan penggunaan mikroskop merupakan suatu tingkat pencapaian seorang siswa dalam menggunakan mikroskop misalnya untuk mengamati sel tumbuhan. Mikroskop yang sering digunakan di sekolah adalah mikroskop cahaya konvensional. Pada dasarnya mikroskop cahaya bekerja sebagai suatu alat pembesar dua tingkat. Suatu lensa objektif melakukan pembesaran awal, dan suatu lensa okuler ditempatkan sedemikian rupa sehingga memperbesar bayangan benda untuk kedua kalinya. Perbesaran seluruhnya diperoleh dengan mengalikan kekuatan pembesaran seluruhnya diperoleh dengan mengalikan kekuatan pembesaran lensa objektif dan lensa okuler. Suatu lensa kondensor tambahan biasanya ditempatkan di bawah mikroskop untuk memusatkan cahaya dari sumbernya menjadi suatu berkas sangat terang yang menyinari objek, sehingga memberikan cahaya yang cukup untuk mengamati bayangan yang diperbesar itu. 13 Langkah-langkah dalam
menggunakan mikroskop adalah sebagai
berikut: a. Meletakkan mikroskop pada meja yang sesuai,untuk memudahkan pengamatan melalui tabung mikroskop. b. Mengatur pencahayaan dengan mengarahkan bagian cermin pada mikroskop pada datangnya sumber cahaya matahari. c. Menggunakan lensa objektif paling rendah untuk dapat melihat objek preparat. d. Meletakkan objek glass beserta sediaan yang telah ditutup dengan cover glass pada meja objek. e. Menjepitkan objek glass dengan penjepit yang terletak di atas meja objek.
12
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka: 2005), hlm. 375
13
C. Roland Leeson, Buku Teks Histologi, (Jakarta: EGC, 1996), Hlm. 2
16
f. Sambil melihat dari samping, turunkan lensa objektif secara perlahan dengan menggunakan pengatur kasar(makrometer) hingga jarak lensa objektif dengan preparat yang akan diamati 5 mm. lakukan hal tersebut hingga preparat terlihat jelas. g. Setelah preparat terlihat jelas, gunakanlah pemutar halus(mikrometer) dengan menaik turunkan lensa objektif agar tepat pada focus lensa sehingga preparat terlihat lebih jelas. h. Mendapatkan perbesaran yang lebih kuat, ubahlah lensa objektif dengan cara mengatur revolver, usahakan agar preparat tidak bergeser.14 Hal-hal yang perlu diperhatikan bila akan menggunakan mikroskop adalah sebagai berikut: a. Selalu membawa mikroskop dengan dua tangan, salah satu tangan memegang bagian bawah kakimikroskop dan yang lainnya memegang lengan mikroskop. b. Preparat basah yang akan diamati harus selalu menggunakan gelas penutup saat dilihat di bawah mikroskop. c. Selalu menjaga kebersihan lensa-lensa mikroskop termasuk cermin. . d. Bila ada bagian mikroskop yang bekerja kurang baik/hilang segera laporkan kepada laboran. e. Tidak dibenarkan melepas lensa-lensa mikroskop dari tempatnya. Setelah selesai menggunakan mikroskop, pasang lensa objektif dengan perbesaran paling rendah pada kedudukan lurus ke bawah.15 5. Nilai Praktikum IPA Nilai adalah angka ubahan dari skor dengan menggunakan acuan tertentu, yakni acuan normal atau acuan standar. Praktikum adalah bagian dari pendidikan dan pengajaran yang bertujuan agar siswa memperoleh peluang untuk memeriksa, menguji, dan melaksanakan, dalam keadaan nyata apa yang
14
AnnisaRachmiWulandari, Profil Kemampuan Psikomotorik Siswa Sekolah Menengah Atas kelas XII dalam Praktikum Struktur Tumbuhan”, Skripsi, (Bandung: UPI, 2010), hlm.25-26. 15
Siti Maryam, “ Penerapan Asasmen Kesulitan Belajar Siswa untuk Menilai kesulitan Siswa SMP dalam Menggunakan Mikroskop”, Thesis,(Bandung: UPI, 2010), hlm. 23-24.
17
diperoleh dalam teori.16 Dalam pendidikan IPA praktikum merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar, khususnya biologi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peranan praktikum untuk mencapai tujuan pendidikan IPA. Menurut Woolnough dan Allsop dalam NuryaniRustaman, mengemukakan 4 pentingnya kegiatan praktikum a. Praktikum akan memotivasi peserta didik dalam belajar IPA b. Praktikum mengembangkan ketrampilan dasar melakukan eksperimen. c. Praktikum sebagai cara belajar ilmiah d. Praktikum akan menunjang materi pelajaran yang memberi kesempatan peserta didikuntuk menemukan dan membuktikan teori. :17 Kegiatan praktikum memiliki beberapa bentuk sesuai yang ditentukan oleh Woolnoughdalam NuryaniRustaman, yaitu berupa praktikum bentuk latihan yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan dasar, praktikum bersifat investigasi(penyelidikan) untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah
serta
praktikum
bersifat
pengalaman
untuk
meningkatkan
pemahaman terhadap materi pelajaran.18 Bentuk praktikum yang sesuai dengan penelitian adalah bentuk praktikum latihan yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan dasar terutama keterampilan dasar dalam menggunakan mikroskop. Di dalam biologi terdapat kerja ilmiah atau praktikum. Praktikum bertujuan agar peserta didik dapat mengenal alat-alat percobaan biologi dan dapat menggunakan alat-alat tersebut untuk melakukan percobaan biologi. Oleh karena itu, agar dapat belajar biologi dengan baik tidak harus dilakukan dengan selalu membaca dan menghafal. Tetapi harus dikembangkan pola dan cara pikir layaknya seorang ilmuwan biologi yang berpikir secara ilmiah
16
Komaruddin, Djuparnah, Kamus Karya Tulis Ilmiah, (Jakarta: bumi Aksara, 2000),
hlm. 200. 17
Nuryani Y. Rustaman,et.al.,Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 160-161.
18
Nuryani Y. Rustaman et al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 162-163
18
melalui penelitian atau percobaan. Percobaan berarti mengubah sesuatu untuk mengetahui apa yang terjadi akibat adanya perubahan tersebut. Keterampilan ilmiah dalam melakukan praktikum atau percobaan antara lain: a. Perencanaan Dalam merencanakan praktikum atau percobaan harus berdasarkan langkah-langkah ilmiah. Jika percobaan dalam bentuk eksperimen maka langkah-langkah yang harus ada adalah menentukan masalah, menyusun hipotesis, melakukan eksperimen, dan menarik kesimpulan.Hail ini sesuai dengan kutipan yang dikemukakan oleh Woolnough dan Allso dalam NuryaniRustaman: “…to teach the art of planning Scientific Investigation, the formulation of question, and the design of experiments (particularly the use of control)”19 Dari kutipan diatas jelas bahwa kegiatan praktikum tidak sekedar melakukan kegiatan manual dengan alat atau tanpa alat, melainkan juga mentransfer keterampilan merencanakan penyelidikan ilmiah, merumuskan pertanyaan serta merancang percobaan, khususnya menggunakan kontrol. b. Pelaksanaan (Pengamatan) Pengamatan berarti menggunakan semua indra dan juga menggunakan peralatan ukur seperti penggaris, meteran, gelas ukur, pH idikator, thermometer dan lain-lain. Menggunakan peralatan yang memperkuat rangsangan yang diterima indra seperti teleskop, mikroskop.20Dalam praktikum sel tumbuhan alat yang digunakan adalah mikroskop. Penguasaan penggunaan mikroskop mempengaruhi hasil dari pengamatan terhadap sel tumbuhan yang diamati.
19
N Rustaman, Peranan Praktikum dalam Pembelajaran Biologi,1995, online: http://jurnal jpi. Wordpress.com/peranan praktikum dalam pembelajaran biologi/pdf/ 24 Desember 2011 20
Thomas Moorman, Bagaimana Membuat Proyek Ilmu Pengetahuan Menjadi Ilmiah,
hlm. 9.
19
c. Pengkomunikasian data Agar data yang telah didapat dari hasil praktikum atau percobaan dapat terbaca dan dapat dikomunikasikan dengan baik maka data tersebut harus diatur, disusun, dan disajikan dalam bentuk yang baik, jelas dan dengan bahasa yang dapat dipahami. Data tersebut dapat disusun dalam bentuk tabel, grafik maupun secara deskriptif (uraian).21 Data tersebut selanjutnya disusun dalam bentuk laporan yang disebut laporan praktikum. Laporan praktikum adalah perpaduan hasil pengamatan lapangan dihubungkan dengan teori-teori yang telah diperoleh.22 Dalam laporan praktikum terdapat pendahuluan yang berisi abstraksi/intisari pada permulaan laporan. Pendahuluan akan membantu pembaca yang ingin membaca keseluruhan laporan. Dalam pendahuluan juga tertulis hipotesis yang akan mempersempit tujuan.23 Dalam laporan terdapat cara kerja yaitu suatu langkah kerja yang menjelaskan metode kerja serta alat dan bahan yang digunakan. Selain cara kerja, laporan juga harus ada hasil yaitu pengolahan dari data kasar hasil percobaan/ praktikum. Hasil berupa fakta, data, atau pengukuran yang akan disusun menjadi sebuah laporan akhir. Data hasil tersebut akan lebih bagus kalau diringkas dalam bentuk grafik atau tabel, atau ke dalam bentuk lain yang cocok untuk menjelaskan bukti yang didapat dengan jelas dan meyakinkan.24 Dengan demikian, dalam kegiatan praktikum guru harus memberi kesempatan pada peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik yaitu dalam berfikir rasional dan dalam berargumentasi. Sehingga peserta didik harus dapat mengkomunikasikan data hasil percobaan dalam bentuk laporan.25
21
Karnadi, et.al.,Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, hlm. 479.
22
ParyatiSudarman, Belajar efektif di Perguruan tinggi (Jakarta: Remaja Rosda Karya ,2004 ), hlm. 14. 23
Thomas Moorman, Bagaimana Membuat Proyek Ilmu Pengetahuan Menjadi Ilmiah,
24
Thomas Moorman, Bagaimana Membuat Proyek Ilmu Pengetahuan Menjadi Ilmiah,
hlm. 84. hlm. 84. 25
Musahir, Panduan Pengajaran Biologi, (Jakarta: Irfandi Putra, 2003), hlm. 21.
20
Tabel 2.2 Prosedur kerja ilmiah dalam praktikum No 1.
2.
3.
Kompetensi Kerja Subkompetensi Kerja Ilmiah Ilmiah dalam Dalam Praktikum Praktikum Merencanakan a. Peserta didik dapat menentukan Percobaan faktor-faktor yang berubah dan faktor-faktor yang harus tetap dipertahankan/konstan dalam praktikum/percobaan. b. Peserta didik dapat menentukan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum. c. Peserta didik dapat menentukan masalah pokok atau objek yang diteliti. d. Peserta didik dapat menentukan tujuan dan ruang lingkup percobaan/praktikum. e. Peserta didik dapat menentukan langkah kerja praktikum. f. Peserta didik mempunyai bekal konsep atau pengalaman yang relevan untuk merumuskan hipotesis. Melakukan a. Peserta didik dapat Percobaan menggunakan alat dan bahan dalam praktikum. b. Peserta didik dapat mengukur variabel bebas dan tidak bebas dalam praktikum. Mengkomunikasi a. Peserta didik dapat kan Data mengutarakan suatu gagasan atau menghubungkan gagasan yang satu dengan yang lain secara tertulis. b. Peserta didik dapat menyajikan data hasil praktikum dalam bentuk tabel/grafik. c. Peserta didik dapat mendiskusikan hasil kegiatan atau masalah. d. Peserta didik dapat menafsirkan data dan menghubungkan satu sama lain untuk menarik
Keterangan Kemampuan Kognitif dalam kematangan penguasaan konsep dan persiapan sebelum praktikum.
Kemampuan Psikomotor dan Performance Peserta didik Kemampuan tingkat kognitif Peserta didik dalam membuat laporan yaitu kemampuan dalam: membuat hasil pengamatan, menjawab pertanyaan,
21
kesimpulan. e. Peserta didik dapat membuat laporan secara sistematis dan jelas.
dan membuat kesimpulan yang disajikan dalam suatu bentuk laporan tertulis
6. Materi Pokok Organisasi Kehidupan a. Organisasi kehidupan Organisme yang ada dipermukaan bumi ini sangat beragam mulai dari organisme yang paling sederhana sampai organisme yang kompleks yaitu terdiri banyak sel(sel-jaringan-organ-sistem organ-organisme). Organisasi kehidupan yang akan dibahas yaitu sel.26 b. Sel Sel merupakan unit terkecil tempat berlangsungnya aktivitas kehidupan suatu organisme. Sel sebagai dasar penyusun suatu organisme yang terdiri dari inti (nukleus) yang terbungkus oleh membran atau struktur serupa tanpa membran. Tidak ada kehidupan dalam satuan yang lebih kecil dari pada sel. Untuk melihat harus menggunakan alat bantu berupa mikroskop.
þ’ÎûÄd“r&;οu‘θß¹$¨Βu!$x©št7©.u‘∩∇∪ Artinya: “Dalam bentuk apa saja yang dia kehendaki, dia menyusun tubuhmu.” (Q.S. Al Infithaar: 8) Sel pertama kali ditemukan ditemukan oleh Robert Hook pada tahun 1665 dan menyebutkan sel itu seperti kotak sarang lebah atau sel penjara. Di dalam sel terdapat tiga bagian utama yaitu: 1) Membran sel atau selaput sel Merupakan selaput yang membungkus seluruh isi sel (yang membatasi bagian dalam sel dengan lingkungan luar). Berfungsi untuk 26
Dwi SunarP, Bimbingan Cepat dan Praktis IPA TERPADU SMP Kelas VII,(Jogjakarta: Tunas Publishing, 2010), hlm. 300
22
melakukan pertukaran zat dalam sel. Zat itu antara lain oksigen, zat makanan dan sisa metabolism. Membran plasma merupakan lapisan rangkaplipoprotein (lemak dan protein).27Pada sel tumbuhan, selain membran sel juga terdapat dinding sel. Dinding sel tumbuhan tersusun oleh selulosa (serat) sehingga bentuknya tetap dan kuat. Sel hewan dan manusia tidak berdinding. 2) Inti sel atau nucleus Merupakan Inti atau bahan inti berisi informasi genetik berupa DNA yang berperan dalam mengatur kegiatan sel dan dapat melakukan replikasi dalam reproduksi sel. Inti dilapisi membran inti yang susunannya sama dengan susunan membran plasma. Inti sel umumnya terletak di tengah sel. membrane membrane dalam
Gbr.2.3Nukleus28 3) Sitoplasma Merupakan cairan yang mengisi seluruh bagian sel. Di dalam sitoplasma terlarut zat makanan dan zat-zat lainnya. Selain itu terdapatbenda-benda khusus yang disebut dengan organelsrongga sel. Organel tersebut antara lain ribosom, badan golgi, mitokondria.
27
Dwi sunar P, Bimbingan Cepat dan Praktis IPA TERPADU SMP Kelas VII, hlm. 300
28
WindaRistiyani, Sel,2009, 0nline: http//: organisasi kehidupan. wordpress.com. Diakses pada tanggal 12 Januari 2012.
23
Ribosomadalah parikel berbentuk bulat didalam sitoplasma. Fungsinya berhubungan dengan proses sintesis protein. a) RetikulumEndoplasma Retikulum endoplasma adalah saluran kecil yang terdapat didalam sitoplasma. Fungsinya melaksanakan sintesis dan sekresi proteon, lemak, dan lain-lain. b) Badan Golgi Badan golgi berupa kantong pipih, dikelilingi oleh gelembung yang berfungsi untuk menyelesaikan pembuatan susunan reticulum endoplasma dan membuang sisanya dari sel. c) Mitokondria Mitokondria merupakan benda sel yang berukuran antara 0,2 – 0,3 mikron. Mitokondria berfungsi sebagai tempat terjadiny proses oksidasi sel.
Gbr.2.4a. Sel Hewan
Gbr.2.4b. Sel Tumbuhan29
29
WindaRistiyani, Sel,2009, 0nline: http//: organisasi kehidupan. wordpress.com. Diakses pada tanggal 12 Januari 2012.
24
Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan No.
Sel Tumbuhan
Sel Hewan
Memiliki dinding sel dan membran sel Dinding sel terdiri atas selulosa sehingga dindingnya kuat
1
2
Umumnya
memiliki
Tidak memiliki dinding sel,
hanya
memiliki
membran sel yang tipis
plastida Tidak memiliki plastida
terutama kloroplas 3
Mempunyai rongga sel
Tidak
memiliki
rongga
(vakuola)yang lebar
sel(vakuola), atau apabila adavakuola sangat kecil
4
Tidak memiliki sentriol
Memiliki sentriol
5
Tidak memiliki lisosom
Memiliki lisosom
c. Jaringan Sel-sel tersebut akan membentuk suatu kesatuan yang disebut jaringan. Pada Jaringan hewan terdapat jaringan otot, jaringan saraf, jaringan ikat, jaringan darah dan jaringan epitel. Pada jaringan tumbuhan terdapat beberapa jaringan antara lain: 1) Jaringan Meristem Jaringan meristem tersusun atas sel-sel yang kecil dan berdinding tipis tanpa rongga sel. Fungsi jaringan meristem merupakan titik tumbuh tanaman pada akar dan batang. Pada tumbuhan dikotil, kambium juga merupakan jaringan meristem. 2) Jaringan Epidermis Jaringan epidermis adalah jaringan yang menutupi organ-organ pada tumbuhan, misalnya akar, batang, dan daun. Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel yang berbentuk pipih dengan permukaan atas dan permukaan bawah sejajar, sedangkan sisinya dapat tersusun tidak beraturan. Fungsi jaringan epidermis melindungi sel-sel yang ada di bawahnya, karena itu disebut juga jaringan pelindung (protektif).
25
3) Jaringan Pengangkut Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh tapis (floem). Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dan mineral (unsur hara) dari akar ke daun. Pembuluh kayu terletak pada bagian kayu. Sel-sel yang menyusun jaringan initerdiri atas beberapa tipe sel, diantaranya berbentuk pembuluh dan trakeid. 4) Pembuluh Tapis Pembuluh tapis terdiri atas beberapa tipe sel, antara lain tabung, sel tetangga, dan sel pengiring. Ujung dinding pembuluh tapis lubang. Fungsi pembuluh tapis adalah mengalirkan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Jaringan Penyokong 5) Jaringan penyokong pada tumbuhan terdiri atas kolenkim dan sklerenkim. Se-sel kolenkim berdinding tebal dan menunjang kekuatan bagian tertentu pada tumbuhan, misalnya tangkai daun. Sklerenkim sel-selnya juga menebal, antara lain terdapat pada batang dan tulang daun serta penutup luar buah atau biji yang keras. 6) Jaringan Tiang (Palisade) dan Jaringan Bunga Karang Kedua macam jaringan ini fungsinya berhubungan dengan proses fotosintesis. Jaringan tiang lebih banyak mengandung klorofil dibandingkan jaringan bunga karang. d. Organ Beberapa macam jaringan bekerja sama membentuk suatu alat tubuh yang melakukan pekerjaan tertentu. Alat tubuh makhluk hidup disebut organ. Pada tubuh manusia dan hewan menyusuiterdapat beberapa organ, antara lain jantung, paru-paru, mata, telinga, dan ginjal. Jantung dan paru-paru tersusun atas jaringan otot dan jaringan saraf. Jantung berfungsi memompa darah dan paru-paru berfungsi sebagai alat pernapasan. Mata tersusun atas beberapa jaringan, antara lain jaringan otot, jaringan saraf, dan jaringan ikat. Telinga tersusun atas beberapa
26
jaringan, antara lain jaringan tulang rawan, tulang keras, jaringan saraf, dan jaringan epitel. Tumbuhan memiliki tiga batang utama yaitu: (1). Akar merupakan organ tumbuhan yang berfungsi menyerap air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya dari dalam tanah. (2). Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi menyerap air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya.
Gbr.2.5a BatangMonokotil
Gbr. 2.5b. Batang Dikotil30
(3). Daun adalah tempat berlangsungnya fotosintesis. Struktur daun dari atas ke bawah meliputi epidermis atas, jaringan bunga karang, berkas pengangkut dan epidermis bawah.
C. Hubungan
Penguasaan
Penggunaan
Mikroskop
Terhadap
Nilai
Praktikum IPA Penguasaan pengggunaan mikroskop menurut Taxonomi Bloom berada pada jenjang mengaplikasikan. Mengaplikasikan merupakan kemampuan menggunakan suatu prosedur untuk menyelesaikan suatu masalah atau mengerjakan tugas-tugas keterampilan tertentu.31 Aplikasi atau penguasaan pengggunaan
mikroskop
berarti
menggunakan
prosedur
penggunaan
mikroskop berdasarkan aturan penggunaannya dan sesuai dengan teori atau
30
WindaRistiyani, Sel,2009, 0nline: http//: organisasi kehidupan. wordpress.com. Diakses pada tanggal 12 Januari 2012. 31
N Rustaman, et al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Bandung: UPI, 2003), hlm. 185
27
konsep tertentu yang dapat mempengaruhi kemampuan dalam menggunakan mikroskop. Keterampilan siswa dalam menggunakan mikroskop erat kaitannya dengan aspek psikomotorik. Ada dua cara untuk mengukur aspek psikomotorik yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Pada metode langsung pengukuran hasil belajar dilakukan secara langsung melalui observasi terhadap siswa yang sedang memperlihatkan keterampilan-keterampilan yang menjadi hasil proses belajar. Pada metode tidak langsung, keterampilan diukur melalui tes tertulis yang dirancang secara khusus.32 Mikroskop merupakan sumber belajar, menurut Edgar Dale sumber belajar itu pengalaman. Ia juga mengklasifikasikan pengalaman yang dapat dipakai sebagai sumber belajar menurut jenjang tertentu yang berbentuk cone of experience (kerucut pengalaman) yang disusun dari yang konkret sampai dengan yang abstrak yang tercantum di dalam audio visual methods in teaching.
Gbr. 2.6. Kerucut Pengalaman Belajar Edgar Dale33
32
N Rustaman, et al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 186
33
EkaCrud, Kerucut Pengalaman Dale dan Belajar Berbasis Aneka Sumber, 2011, Online: Http//: Ekacrudh/Weblog.com. Diakses pada tanggal 22 Juni 2012.
28
Pengggunaan mikroskop berdasarkan kerucut pengalaman belajar Edgar merupakan
pengalaman
langsung
(Direct
–
Purposeful
Experiences)merupakan penggambaran realitas secara langsung sebagai pengalaman yang kita temui pertama kalinya. Ibarat ini seperti fondasi dari kerucut pengalaman ini, dimana dalam hal ini masih sangat konkrit.34 Dalam tahap ini pembelajaran dilakukan denngan cara memegang dan merasakan atau lebih dikenal dengan observasi. Dalam
praktikum
IPA
penggunaan
mikroskop
ini
penilaiannya
menggunakan dua metode tersebut yaitu metode langsung menggunakan lembar observasi penguasaan penggunaan mikroskop
dan metode tidak
langsung menggunakan tes berupa Pre test dan Post test. Pre test digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa mengenai mikroskop sebelum praktikum dan Post Test digunakan untuk mengetahui bagaimana hasil dari praktikum yang telah dilakukan. Terdapat hubungan antara penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai praktikum IPA.Ungkapan “I hear and I forget, I see and I remember, I do and I understand” adalah hal yang tepat dalam penggunaan mikroskop, karena jika tidak tahu apa itu mikroskop, bagian-bagiannya dan fungsi bagian-bagian tersebut penggunaan mikroskop menjadi kurang sempurna. Sehingga hasil yang diamati menggunakan mikroskop pun tidak akan terlihat dengan jelas dan mengakibatkan siswa tidak mengetahui nama bagian yang terlihat dan tidak mengetahui fungsi dari bagian tersebut(penilaian post test).
D. Rumusan Hipotesis Hipotesis berasal dari dua kata, “hypo” yang artinya dibawah dan “thesa” yang artinya kebenaran.35 Dalam penelitian dapat diartikan sebagai jawaban
34
EkaCrud, Kerucut Pengalaman Dale dan Belajar Berbasis Aneka Sumber, 2011, Online: Http//: Ekacrudh/Weblog.com. Diakses pada tanggal 22 Juni 2012. 35
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT AsdiMahasatya. 2006), hlm. 71.
29
sementara terhadap rumusan masalah penelitian.36 Maka hipotesis dari penelitian ini adalah: “Ada pengaruh yang signifikan antara penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII di MTs Negeri KetanggunganBrebes.”
36
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: CV Alfabeta. 2007), hlm. 84.
30
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.1 Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode penelitian yang berusaha untuk menggambarkan dan menginterpretasikan objek dengan apa adanya.2 Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.3 Jenis penelitian deskriptif yang dilakukan adalah penelitian survei yaitu penelitian yang dilakukan untuk mencari informasi faktual secara detail untuk memecahkan masalah insidental, dan untuk mendapatkan justifikasi keadaan.4 B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di MTs Negeri Ketanggungan yang beralamat di Jl. A.Yani 135KetanggunganBrebes. Penelitian akan dilaksanakan oleh peneliti bulan Februari- Maret 2012. C. Prosedur penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dari penyusunan proposal hingga pembuatan laporan adalah sebagai berikut: 1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: CV Alfabeta. 2009), hlm. 8. 2
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 157. 3
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), hlm. 54.
4
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 47-48.
31
1. Sebelum Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan sebelum melakukan penelitian adalah sebagai berikut: a. Merumuskan permasalahan yang akan dijadikan jadikan sebagai judul penelitian b. Mencari sumber literatur yang sesuai dengan penelitian c. Menyusun proposal penelitian d. Menyusun instrument berupa rubrik penilaian kerja siswa, soal pre test dan soal post test e. Melakukan judgment instrument penelitian f. Mencari lokasi penelitian sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan g. Melakukan uji coba instrument penelitian h. Membuat perizinan penelitian dengan sekolah yang akandijadikan lokasi penelitian i. Mempersiapkan instrument dan peralatan laboratorium yang akan digunakan siswa dalam praktikum. 2. Selama Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan selama penelitian adalah sebagai berikut: a. Siswa yang digunakan sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas VII sebanyak 36 siswa. Terdapat tujuh penilaian kerja siswa, setiap kloter terdapat 6 siswa. Setiap observer akan menilai 3 siswa dalam satu kloter praktikum. b. Siswa yang melakukan kegiatan praktikum sebelumnya diberi pengarahan untuk melakukan kegiatan praktikum sel tumbuhan yang meliputi pembuatan preparat segar hingga menggambar hasil pengamatan dari mikroskop ke dalam LKS c. Sebelum memulai praktikum siswa mengerjakan soal pretest yang berkaitan dengan praktikum selama 5 menit.. d. Untuk menyelesaikan kegiatan praktikum masing-masing siswa diberi waktu 15 menit.
32
e. Ketika kegiatan praktikum, peneliti dan observer melakukan penilaian kinerja siswa dengan menggunakan lembar format penilaian kinerja yang telah disiapkan oleh peneliti. Observer menilai setiap kinerja yang dilakukan siswa. f. Setelah kegiatan praktikum siswa menjawab soal posttest yang telah disiapkan peneliti selama 5 menit.
3. Setelah Penelitian Setelah memperoleh kinerja siswa adalah menggunakan mikroskop, membuat preparat tumbuhan dan menggambar hasil pengamatan data disajikan dalam bentuk presentase darisetiap indicator yang diamati. Presentase tersebut disajikan dalam bentuk table dan grafik batang pada setiap kategori menggunakan mikroskop, , dan menggambar hasil pengamatan.
D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian.5 Dalam penelitian ini yang mempunyai kedudukan sebagai populasi adalah semua siswa kelas VII. 2. Sampel Sampel merupakan sebagian atau wakil yang diteliti.6 Dalam penelitian ini karena teknik pengambilan sampling menggunakan Cluster Random Sampling, yaitu teknik yang digunakan bila sumber yang diteliti sangat luas sehingga pengambilan sampelnya berdasarkan kelas yang telah ditetapkan yaitu kelas VII sebanyak 40 anak.
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT AsdiMahasatya. 2006), hlm. 130 6
Suharsimi Arikunto,hlm. 131
33
E. Variabel dan Indikator Penelitian Variabel dalam penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok objek yang diteliti yang memiliki variasi antara objek dengan objek yang lain dalam kelompok tersebut.7 Pada penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu: 1. Variabel independen Variabel ini sering disebut sebagai variabel prediktor. Dalam bahasa Indonesia disebut variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).8 Pada penelitian ini yang berfungsi sebagai variabel bebas adalah penguasaan penggunaan
mikroskop siswa kelas VII di MTs Negeri KetanggunganBrebes
atau variabel X. Untuk mengetahui penguasaan siswa dalam menggunakan mikroskop, indikatornya sebagai berikut: a. Siswa mampu membawa mikroskop dengan dua tangan, tangan satu memegang kaki mikroskop dan tangan yang satu lagi memegang lengan mikroskop b. Siswa mampu mempersiapkan mikroskop untuk pengamatan dengan cara meletakkan mikroskop pada meja yang datar dan kokoh dan mengatur posisi cermin sambil kedua mata melihat ke dalam okuler, sehingga didapat lingkaran pandang yang terang c. Siswa mampu memasang kaca objek pada meja preparat dengan cara meletakkan preparat yang akan diamati pada meja preparat dan menjepit sediaan agar tidak bergeser-geser d. Siswa mampu mendapatkan fokus untuk perbesaran lemah dengan cara menggunakan pemutar kasar untuk mendapatkan focus dan menggunakan pemutar halus dengan melihat melalui lensa okuler, sehingga obyek pada sediaan nampak jelas
7
Sugiarto, et al., Teknik Sampling, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2003), hlm. 13
8
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: CV Alfabeta. 2009), Cet., VII, hlm. 39
34
e. Siswa mampu mendapatkan fokus untuk perbesaran kuat dengan cara menggunakan perbesaran kuat untuk mendapatkan hasil yang lebih jelas dan pada waktu mengganti lensa ,ujung lensa tidak menyentuh permukaan kaca penutup. 2. Variabel dependen Variabel ini sering disebut variabel output, kriteria, konsekuensi. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini yang berfungsi sebagai variabel terikat adalah nilai praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan siswa kelas VII di MTs Negeri KetanggunganBrebes atau variabel Y. Indikator dari variabel Y yaitu nilai praktikum IPA. F. Pengumpulan Data Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah) dengan sumber data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dan melalui observasi partisipatif moderat yaitu peneliti melakukan penelitian terhadap apa yang dilakukan oleh sumber data dan ikut melakukan apa yang dilakukan oleh sumber data tetapi tidak semuanya atau penelitian yang seimbang antara menjadi orang dalam dan orang luar. 9Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa cara, yaitu: a. Metode Observasi Observasi atau yang sering disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan
9
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm. 310-312.
35
seluruh alat indera.10Observasi adalah pengamatan terhadap suatu proses kegiatan baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.11 Metode ini digunakan untuk mengamati kegiatan guru, siswa, fenomena yang berkaitan dengan penelitian dan berbagai aktivitas di lapangan sehingga dapat diketahui bagaimana keadaan sekolah tersebut. b. Metode Tes Tes yang digunakan berupa pretes yaitu evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akan memulai penyajian materi baru.12Pretest ini dilakukan sebelum kegiatan praktikum dimulai yaitu untuk mengetes penguasaan penggunaan mikroskop peserta didik terhadap materi yang telah diajarkan guru sebagai modalitas peserta didik dalam melakukan praktikum dan untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap petunjuk praktikum. Sedangkan posttest adalah evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akan mengakhiri materi. Tujuan posttest adalah untuk mengetahui apakah semua materi yang tergolong penting sudah dikuasai oleh peserta didik atau belum.13 c. Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data-data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku-buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda dan sebagainya.14 2. Uji Coba Instrumen Penelitian Instrumen yang telah disusun kemudian diujicobakan pada kelas lain yaitu kelas uji coba. Dari hasil uji coba kemudian dianalisis untuk menentukan soal-soal yang layak dipakai untuk instrumen penelitian. Tujuannya adalah
10
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cet.II, (Jakarta: Rineka Cipta,1998),hlm.146 11
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Rosda karya, 2010), hlm. .64. 12
Muhibbin Syah, Psikologi pendidikan Dengan Pendekatan Baru, hlm. 142.
13
AnasSudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006),
hlm. 70. 14
Moh.Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998),hlm.234
36
untuk mengetahui apakah item-item tes tersebut sudah memenuhi syarat tes yang baik atau tidak. Analisis yang digunakan dalam pengujian instrumen tes uji coba meliputi: analisis validitas, analisis reliabilitas, analisis taraf kesukaran, dan analisis daya pembeda a. Validitas butir soal Validitas butir soal yang akan digunakan untuk mengetahui dukungan suatu butir soal terhadap skor total. Untuk menguji validitas setiap butir soal, skor tiap butir soal yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Sebuah soal akan memiliki validitas tinggi jika skor soal tersebut memiliki dukungan yang besar terhadap skor total. Dukungan setiap butir soal dinyatakan dalam bentuk korelasi, sehingga untuk mendapatkan validitas butir soal digunakan melalui rumus korelasi. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus Produk moments Pearson.: NΣxy − (Σx )(Σy )
rxy =
{NΣy
2
− (Σx )
2
}{Ny
2
− (Σy )
2
}
Keterangan: rxy = Koefisien korelasi antara x dan y
x
= Skor butir soal nomor tertentu
y
= Skor total
N
= Banyak data Hasil yang diperoleh kemudian diinterpretasikan menurut aturan sebagai
berikut: a) 0, 00 – 0, 20 korelasi hampir tidak ada b) 0, 21 – 0, 40 korelasi rendah c) 0, 41 – 0, 60 korelasi Sedang d) 0, 61 – 0, 80 korelasi tinggi e) 0, 81 – 1, 00 korelasi sempurna.
37
b. Uji reliabilitas Uji reliabilitas berhubungan derajat konsistensi item atau butir soal yang diujikan dalam penelitian. Seperangkat tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan hasil tes yang tetap, artinya apabila tes tersebut dikenakan pada sejumlah subjek yang sama pada waktu lain, maka hasilnya akan tetap sama atau relatif sama. Analisis reliabilitas tes pada penelitian ini diukur dengan menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:15 k ∑σ i r11 = 1− k −1 σt2
2
Keterangan:
r11
∑σ
= reliabilitas instrumen 2
= jumlah varians skor tiap-tiap item
i
σt2
= varians total
k
= banyak item soal
Rumus varians item soal yaitu:
σ i2 =
∑X
2
−
(∑ X ) 2 N
N
Keterangan:
N = banyaknya sumber data Rumus varians total yaitu:
σt2 =
∑Y 2 −
(∑ Y ) 2 N
N
Dengan:
∑Y
= Jumlah skor item
15
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 196.
38
∑Y
2
= Jumlah kuadrat skor item = Banyak sumber data16
N
Nilai r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga r productmoment pada tabel dengan taraf signifikan 5%. Jika r11 > rtabel maka item tes tersebut dinyatakan reliabel.
c. Daya pembeda Dengan: Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai (kemampuan tinggi) dan peserta didik yang bodoh (kemampuan rendah). Soal dikatakan baik bila peserta didik yang pandai dapat menjawab dengan benar. Semakin besar harga daya pembeda soal, maka soal tersebut semakin baik. Dalam menentukan daya pembeda soal (D), peserta tes dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok atas dan kelompok bawah. Rumus untuk mmenentukan daya pembeda adalah:
D=
D A BB − JA JB
Keterangan: D = Daya pembeda Ja = Banyaknya peserta kelompok atas Jb = Banyaknya peserta kelompok bawah Ba = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar Bb = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar Kriteria soal-soal yang dapat dipakai sebagai instrumen berdasarkan daya pembedanya digunakan kllarifikasi sebagai berikut:17 a) ≤ 0, 00 = sangat jelek b) 0, 10 – 0, 20 = jelek c) 0, 21 – 0, 40 = cukup
16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Panduan Praktek, hlm. 196.
17
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1989, hlm. 206
39
d) 0, 41 – 0, 70 = baik e) 0, 71 – 1, 00 = baik sekali
G. Teknik Analisis Data 1. Analisa Pendahuluan Pada analisis pendahuluan ini penulis memasukkan data yang sudah diperoleh ke dalam tabel distribusi frekuensi dan diberi skor atau bobot nilai pada setiap alternatif jawaban responden yaitu dengan menggunakan data tersebut dalam angka-angka kuantitatif yang menggunakan kriteria sebagai berikut: a) Untuk skor 4 jika dilakukan dengan baik dan sempurna b) Untuk skor 3 jika dilakukan dengan baik c) Untuk skor 2 jika dilakukan dengan cukup baik d) Untuk skor 1jika dilakukan dengan kurang baik
2. Analisa Uji Hipotesis a. Regresi Linear Digunakan karena terjadi fenomena yang terjadi dari sebuah variabel independen (x) dan variabel dependen (y). Dalam hal ini x adalah pengaruh penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII di MTs Negeri Ketanggungan Brebes. Untuk regresi linier yang terdiri dari satu variabel bebas, persamaan yang digunakan adalah:18 2
a=
∑ y ∑ x −∑ x ∑ x n (∑ x ) − (∑ x ) i
i
i
i
yi
2
2
i
i
Yˆ = a + bx ,
b=
n∑ xi yi − n
18
(∑ x
2 i
∑x∑y ) − (∑ x ) i
i
2
i
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,hlm. 206
40
b. Uji Keberartian dan Kelinieran Regresi Uji keberartian digunakan untuk menguji keberartian koefisien regresi, apakah koefisien-koefisien tersebut mempunyai harga tertentu yang dihipotesiskan atau tidak. Ha: ”Ada pengaruh penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII di MTs Negeri Ketanggungan Brebes tahun Pelajaran 2011-2012”. Selanjutnya untuk keperluan uji empiris, maka dimunculkan Ho yang berbunyi: Ho: ”Tidak ada pengaruh penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII di MTs Negeri Ketanggungan Brebes tahun Pelajaran 20112012.” Dari tabel dapat digunakan rumus:
F=
S 2 reg S 2 res
Hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan tabel distribusi F dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut (n-2). Berdasarkan ini, hipotesis HO ditolak jika F ≥ F (1 − 2)(n − 2) dan diterima dalam hal lainnya. Sedangkan uji kelinieran regresi digunakan untuk menguji apakah model linier yang telah diambil benar-benar sudah cocok dengan keadaan sebenarnya atau tidak digunakan analisis varians. Ho = Model linier regresi yang digunakan sesuai Ha = Model linier regresi yang digunakan tidak sesuai Rumus yang digunakan: 2 y i ∑ 2 Jika ( E ) = ∑ ∑ y i − ni x
41
Sb. Variansi Total
dk N
Jk
∑y
∑y
2 i
∑y
Regresi (a)
KT
1
Jk reg = Jk (b / a )
-
S 2 reg S 2 res
2 Jk reg = ∑ ( yi − yˆ i ) n-2
Residu
Jika F =
2 i
1
2 i
n Regresi (b/a)
F
S 2 Tc ≥ F (1 − 2)(k − 2, n − k ) maka Ho ditolak S 2E
c. Koefisien Kolerasi Dicari untuk menentukan derajat hubungan antara variabel-variabel pada penelitian ini; Untuk mencari harga koefisien korelasi digunakan rumus:
rxy
N ∑ xy − ∑ x∑ y
{N ∑ x
2
}{
− (∑ x) 2 N ∑ y 2 − (∑ y ) 2
}
Keterangan: rxy = korelasi variabel x dan y N = banyak sampel
x = pengaruh penguasaan penggunaan mikroskop x2 = kuadrat pengaruh penguasaan penggunaan mikroskop y = nilai praktum IPA peserta didik kelas VII
y 2 = kuadrat nilai praktum IPA peserta didik kelas VII Dengan Kriteria: Harga r = -1, menyatakan adanya hubungan linier sempurna tidak langsung r = +1, menyatakan adanya hubungan linier sempurna langsung r = 0, ditafsirkan tidak terdapat hubungan antara variabel-variabel.
42
Harga-harga r lainnya yang bergerak antara -1 dan +1 dengan tanda negatif menyatakan adanya korelasi tidak langsung atau korelasi negatif dan tanda positif.
3. Analisa lanjut Dari penghitungan dengan menggunakan rumus di atas, maka dapat diketahui Freg. Setelah diketahui Freg maka dapat dilakukan uji hipotesis dengan membandingkan nilai hasil regresi dengan nilai tabel, sehingga terdapat 2 kemungkinan : a. Jika Freg yang diperoleh itu sama atau lebih besar dari harga Ft yang ada pada (F teoritis). Pada taraf signifikan 1% atau 5% maka harga Freg yang diperoleh adalah signifikan atau hipotesis diterima. b. Bila harga Freg yang diperoleh lebih kecil dari Ft yang ada pada tabel pada signifikasi 1% atau 5% maka Fregyang diperoleh berarti tidak signifikan atau hipotesis ditolak.
43
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Sejarah berdirinya MTs Negeri Ketanggungan MTs Negeri Ketanggungan berawal dari PGA NU 4 Tahun , yang kemudian diubah menjadi PGAN 4 Tahun. Kemajuan yang sangat pesat diraih oleh PGAN 4 Tahun. Pada tanggal 16 Maret 1976 PGAN 4 Tahun berubah menjadi MTs Negeri Ketanggungan, yang merupakan MTs Negeri Pertama di Kabupaten Brebes. Pada awal berdirinya MTs Negeri Ketanggungan dipimpin oleh Bapak Nurkholis, beberapa tahun kemudian dibawah kendali Bpk. Drs. H. Sucipto. Di bawah kendali Bapak Drs. H. Sucipto MTs Negeri Ketanggungan menjadi semakin berkembang dan menjadi Madrasah Koordinator se Kabupaten Brebes, membawahi MTs Swasta se Kabupaten Brebes. Pembangunan gedung dan disiplin siswa secara menyeluruh adalah prestasi yang diraih oleh Bapak Drs. H. Sucipto. Setelah sekian lama memimpin, untuk penyegaran dan pengkaderan, Bpk. Drs. H. Sucipto mutasi ke MTsN Slawi , dan digantikan oleh Bapak Tamjid, BA. Pada tahun 1996 Bapak Tamjid BA diganti Oleh Drs. Achfas sampai tahun 1998. Prestasi yang diraih antara lain pembangunan gedung 12 lokal lantai 2 yang membuat MTs Negeri Ketanggungan semakin megah dan dapat menampung murid sampai 1000. Selama 3 tahun kepemimpinan beliau mencatat prestasi antara lain menjadi MTs Penyelenggara Ebtanas bersama terbaik Se Kabupaten Brebes. Pada tahun 1998 Drs. Achfas digantikan oleh Bapak Drs. H. Muharrom Hasan Hadiwijaya, beliau memimpin MTs Negeri Ketanggungan sampai dengan tahun 2001. Pada tahun 2001 terjadi pergantian kepemimpinan, Bapak Drs. H. Muharrom Hasan Hdw digantikan oleh Bapak Drs. Sahruddin Hasibuan, dibawah
44
tangan dingin bapak keturunan batak ini, MTsN Ketanggungan semakin megah dengan dibangunnya Aula dan gedung olahraga seluas 150 M, dan 6 lokal gedung baru 2 lantai serta prestasi akademik dengan tingkat kelulusan 100 %. Dua tahun kemudian Drs. Sahruddin Hasibuan diganti oleh Drs. Oeoeng Syamsuri, dengan gaya kepemimpinan yang low profile Drs. Oeoeng Syamsuri mencatat prestasi yang gemilang. Diantaranya menjadi MTs Terbaik se-Jawa Tengah dalam bidang keikutsertaan / partisipasi masyarakat. Dua tahun kemudian Drs. Oeoeng Syamsuri diganti oleh Bpk Drs. Tobari, M.Ag, dibawah kepemimpinan bapak muda 2 anak ini, MTs Negeri Ketanggungan semakin melebarkan sayapnya untuk menjadi Madrasah yang Islami dan Ilmiah yang melahirkan generasi muda yang pintar dan mampu bersaing dalam dunia global.
2. Visi dan Misi MTs Negeri Ketanggungan a.
Visi 1) Islami 2) Kualitas 3) Produktivitas 4) Populis
b.
Misi 1) Menyelenggarakan pendidikan islami untuk membentuk peserta didik yang berbudaya islam dan berakhlakul karimah menuju kemandirian. 2) Mengembangkan pendidikan dan pengajaran yang dinamis pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan islam. 3) Meningkatkan sumber daya hasil produk yang mampu bersaing di jenjang pendidikan selanjutnya. 4) Membangun sinergi antar lembaga pendidikan yang ada dalam rangka mempercepat peningkatan dan pengembangan MTs Negeri Ketanggungan
45
5) Menumbuh kembangkan kesadaran orang tua murid dan masyarakat tentang pentingnya pendidikan dan keikutsertaannya untuk mensukseskan pendidikan MTs Negeri Ketanggungan
3. Letak Geografis MTs Negeri Ketanggungan Secara Geografis MTs negeri Ketanggungan terletak di desa Dukuhturi Kecamatan Ketanggungan kabupaten Brebes. Tepatnya di Jalan Ahmad Yani No.135. Adapun Batas teritorialnya sebagai berikut: a. Sebelah Utara berbatasan dengan tanah persawahan milik Bapak Rosidi b. Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan raya Dukuh Turi c. Sebelah Barat berbatasan dengan kantor kecamatan dan SD Negeri 7 Ketanggungan d. Sebelah Timur berbatasan dengan rumah Bapak Jauhari
4. Fasilitas Sekolah Madrasah ini memiliki fasilitas-fasilitas sebagai berikut: a. Lokal / ruang belajar Ruang belajar yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar sebanyak 23 kelas reguler dengan fasilitas white board ,kursi dan meja serta berlantai keramik dan 1 buah kelas unggulan yang dilengkapi dengan multimedia, Laptop dan LCD serta komputer untuk 1 anak 1 komputer . b. Ruang guru dan ruang tata usaha yang representatif c. Ruang Laboratorium IPA, Fisika dan Biologi dengan kelengkapan alat - alat laboratorium untuk penelitian anak didik. d. Ruang Laboratorium Komputer dan Internet dengan 30 unit komputer klien dan 1 komputer server Pentium 4 yang dilengkapi dengan pendingin udara dan kipas angin, serta ruangan yang nyaman e. Ruang Perpustakaan sebanyak 3 lokal dengan koleksi buku ribuan judul
46
f. Ruang Aula dan gedung olahraga tertutup(indoor) yang dapat menampung sekitar 800 orang, digunakan untuk gedung pertemuan dan olahraga, bulutangkis, basket dan lain – lain. g. Ruang Osis dan Ruang UKS h. Ruang BP/BK i. Masjid yang berdiri megah dengan konstruksi baja yang dapat menampung jamaah 1000 orang.
B. Analisis Data 1. Analisis Butir Soal Dalam penelitian penguasaan penggunaan mikroskop instrumen yang digunakan untuk memecahkan rumusan masalah adalah tes, pedoman observasi, dan dokumentasi. Supaya tes yang digunakan untuk mengetahui kesiapan peserta didik terhadap materi dan pemahaman peserta didik terhadap petunjuk praktikum berkualitas maka harus diuji dengan uji validitas, reliabilitas, dan sensitivitas item soal supaya memenuhi kriteria tes yang baik. a. Validitas butir soal Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal tes. Butir soal yang tidak valid akan dibuang atau tidak digunakan. Sedangkan butir soal yang valid berarti butir soal tersebut dapat digunakan peneliti. Hasil analisis perhitungan validitas butir soal (
rhitung
) dikonsultasikan
dengan harga kritik rproduct momen, dengan taraf signifikan 5%. Apabila harga
rhitung > rtabel
maka butir soal tersebut dikatakan valid. Sebaliknya apabila
harga
rhitung < rtabel
maka butir soal tersebut dikatakan tidak valid.
47
Tabel 4.1 Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal Validitas
No. soal
r hitung 0.496 0.424 0.310. 0.404 0.361 0.406 -0.179 0.417 0.328 0.357 0.366 0.312 0.324 0.402 0.374
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Keterangan
r tabel 0.312
Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0.312
Tabel 4.2 Persentase Validitas Butir Soal No.
Kriteria
1.
Valid
2.
Tidak Valid
No. Soal 1,2,4,5,6,8,9,10, 11,12,13,14,15.
Jumlah
Persentase
13
86,67%
3,7
2
13,33%
Setelah diketahui ada soal yang tidak valid maka soal tersebut dibuang dan tidak digunakan. b. Reliabilitas Butir soal Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas pada instrumen tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi jawaban.Harga r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga rtabel product moment dengan taraf signifikan 5 %. Soal dikatakan reliabilitas jika harga r11 > rtabel .
48
Berdasarkan hasil perhitungan, koefisien reliabilitas butir soal diperoleh r11 = 1.058, sedang rtabel product moment dengan taraf signifikan 5 % dan n = 40 diperoleh rtabel = 0.7, karena r11 > rtabel artinya koefisien reliabilitas butir soal telah memiliki kriteria pengujian yang tinggi (reliabel). c. Daya pembeda Setelah diadakan perhitungan sebagaimana yang ada pada lampiran13 terhadap 15 butir soal uji coba ternyata diperoleh 2 butir soal termasuk dalam kategori soal dengan daya pembeda sangat jelek yaitu nomor 3,7, terdapat 3 butir soal dengan daya pembeda cukup yaitu nomor 2,8,14, dan terdapat 2 butir soal dengan daya pembeda baik yaitu nomor 1 dan 4, serta pembeda sangat baik terdapat pada butir nomor 5,6,9,10,11,12,13, dan 15.Hasil perhitungan daya pembeda soal uji coba selengkapnya terdapat pada lampiran.
2. Deskripsi Hasil Penelitian a. Data tentang penguasaan Penggunaan mikroskop siswa kelas VII materi pokok Organisasi Kehidupan Tahun Pelajaran 2011-2012 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, memperoleh hasil nilai observasi tentang penguasaan penggunaan mikroskop siswa kelas VII.berikut adalah hasil observasi yang diperoleh peserta didik. Tabel 4.3 Observasi Penguasaan Penggunaan Mikroskop Siswa
1
S-1
NILAI PENGGUNAAN MIKROSKOP 70
2
S-2
60
3
S-3
75
4
S-4
70
5
S-5
78
6
S-6
63
7
S-7
60
NO.
KODE
49
8
S-8
58
9
S-9
70
10
S-10
70
11
S-11
65
12
S-12
70
13
S-13
65
14
S-14
68
15
S-15
60
16
S-16
70
17
S-17
68
18
S-18
73
19
S-19
70
20
S-20
73
21
S-21
68
22
S-22
70
23
S-23
53
24
S-24
68
25
S-25
73
26
S-26
82
27
S-27
65
28
S-28
63
29
S-29
60
30
S-30
63
31
S-31
68
32
S-32
70
33
S-33
70
34
S-34
68
35
S-35
63
36
S-36
68
Jumlah
2428
Ket: S1- S36= Sampel 1-36
Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa Penguasaan Penggunaan Mikroskop Siswa Kelas VII MTs. Negeri Ketanggungan adalah sebagai berikut:
50
Nilai Tertinggi = 82 Nilai Terendah = 56 R = H -L Keterangan: R = Range H = Nilai tertinggi L = Nilai terendah R=H–L R = 82-53 = 29 Dari perhitungan ini (yaitu R = 29), sedangkan penulis akan menjadikan interval kelas sebesar 6 atau i = 6, sehingga jumlah kelas intervalnya dapat diketahui yaitu: Jumlah kelas interval
= = 4,83
Dari perhitungan di atas yaitu R = 34, jumlah intervalnya = 5. dan untuk mempermudah penulis menentukan jumlah kelas intervalnya = 6 dan i = 5, sehingga dapat diperoleh tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 4.4 Daftar Frekuensi Observasi Penguasaan Penggunaan Mikroskop Siswa Kelas VII Interval
F
X
FX
53-57
2
55
110
58-62
4
60
240
63-67
17
65
1105
68-72
7
70
490
73-77
5
75
375
78-82
1
80
80
Jumlah
36
405
2400
51
Keterangan F
: Frekuensi
X
: Nilai Tengah
FX
: Produk perkalian antara F pada tiap interval data dengan X
Berdasarkan data pada tabel di atas, langkah selanjutnya adalah mendiskripsikan data yang ada dengan tujuan untuk mendiskripsikan mengenai objek penelitian berdasarkan data yang telah diperoleh dan dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Mencari mean (rata-rata) a) Mean dapat dicari dengan cara sebagai berikut b) ∑ N = 2400 36 = 66,67 2) Menentukankualitas variabel
Tabel 4.5 Kualifikasi Penguasaan Penggunaan Mikroskop Interval
Kategori
80 ke atas
Baik sekali
70-79
Baik
60-69
Cukup baik
50-59
Baik sekali
50 ke bawah
Kurang Baik
52
Rata-rata nilai observasi penggunaan mikroskop siswa kelas VII MTs N Ketanggungan =66.67. karena nilai 66,67 terletak antara 60-69 maka penguasaan penggunaan mikroskop siswa kelas VII MTs N Ketanggungan cukup baik. b. Data tentang Nilai Praktikum IPA siswa kelas VII Materi Pokok Organisasi Kehidupan Tahun Pelajaran 2011-2012 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, memperoleh hasil nilai praktikum IPA siswa kelas VII.berikut adalah hasil yang diperoleh peserta didik. Tabel 4.6 Nilai Praktikum IPA Siswa Kelas VII NILAI PRAKTIKUM NO. KODE MIKROSKOP SISWA 1 S-1 75 2 S-2 60 3 S-3 76 4 S-4 66 5 S-5 80 6 S-6 70 7 S-7 76 8 S-8 65 9 S-9 80 10 S-10 76 11 S-11 80 12 S-12 70 13 S-13 65 14 S-14 70 15 S-15 60 16 S-16 90 17 S-17 75 18 S-18 75 19 S-19 66 20 S-20 80
53
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-26 S-27 S-28 S-29 S-30 S-31 S-32 S-33 S-34 S-35 S-36 Jumlah
75 65 56 66 80 85 70 85 56 70 80 75 66 70 70 73 2597
Ket: S1- S36= Sampel 1-36 Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa Nilai Praktikum IPA Siswa Kelas VII MTs. Negeri Ketanggungan adalah sebagai berikut : Nilai Tertinggi = 90 Nilai Terendah = 56 R=H–L Keterangan: R = Range H = Nilai tertinggi L = Nilai terendah R=H–L R = 90-56 = 34
54
Dari perhitungan ini (yaitu R = 34), sedangkan penulis akan menjadikan interval kelas sebesar 6 atau i = 6, sehingga jumlah kelas intervalnya dapat diketahui yaitu: 34
Jumlah kelas interval = 6 = 5,66 Dari perhitungan di atas yaitu R = 34, jumlah intervalnya = 5.66dan untuk mempermudah penulis menentukan jumlah kelas intervalnya = 6 dan i = 6, sehingga dapat diperoleh tabel distribusi frekuensi sebagaiberikut: Tabel 4.7 Distribusi frekuensi Nilai praktikum IPA Nilai
F
X
FX
56-61
3
58,5
175,5
62-67
6
64,5
387
68-73
11
70,5
775,5
74-79
4
76,5
306
80-85
10
83,5
835
86-91
2
88,5
177
Jumlah
36
442
2656
Interval
Keterangan: F
: jumlah data/ sampel
X
: Nilai rata-rata dari nilai terendah dan nilai tertinggi setiap interval data
FX
: produk perkalian antara F dengan X
55
1) Mencari mean (rata-rata) Mean dapat dicari dengan cara sebagai berikut: ∑ N = 2656 36 = 73,78 2) Menentukan kualitas variabel Tabel 4.8 kualifikasinilai praktikum IPA Interval Kategori 90 ke atas
Baik sekali
80-89
Baik
70-79
Cukup baik
60-69
Kurang baik
50ke bawah
Kurang sekali
Rata-rata nilai praktikum IPA siswa kelas VII MTsN Ketanggungan =73,78. karena nilai 73,78 terletak antara 70-79 maka nilai praktikum siswa kelas VII MTs N Ketanggungan dalam kategori cukup baik.
C. Pengujian Hipotesis Pembahasan ini digunakan peneliti untuk menguji hipotesis yakni ada pengaruh positif antara penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai praktikum siswa kelas VII materi pokok organisasi kehidupan di MTs Negeri Ketanggungan Brebes Tahun Ajaran 2011-2012.Dengan menggunakan rumus regresi linear sederhana.
56
Tabel persiapan analisis regresi No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Kode S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8 S-9 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-26 S-27 S-28 S-29 S-30 S-31 S-32 S-33 S-34 S-35 S-36 S
X
70 60 75 70 78 63 60 58 70 70 65 70 65 68 60 70 68 73 70 73 68 70 53 68 73 82 65 63 60 63 68 70 70 68 63 68 2428
Y 75 60 76 66 80 70 76 65 80 76 80 70 65 70 60 90 75 75 66 80 75 65 56 66 80 85 70 85 56 70 80 75 66 70 70 73 2597
x2
4900 3600 5625 4900 6084 3969 3600 3364 4900 4900 4225 4900 4225 4624 3600 4900 4624 5329 4900 5329 4624 4900 2809 4624 5329 6724 4225 3969 3600 3969 4624 4900 4900 4624 3969 4624 164912
y2 5625 3600 5776 4356 6400 4900 5776 4225 6400 5776 6400 4900 4225 4900 3600 8100 5625 5625 4356 6400 5625 4225 3136 4356 6400 7225 4900 7225 3136 4900 6400 5625 4356 4900 4900 5329 189603
XY 5250 3600 5700 4620 6240 4410 4560 3770 5600 5320 5200 4900 4225 4760 3600 6300 5100 5475 4620 5840 5100 4550 2968 4488 5840 6970 4550 5355 3360 4410 5440 5250 4620 4760 4410 4964 176125
Ket: x = nilai penguasaan penggunaan mikroskop y = nilai praktikum IPA x2= nilai perkalian X dengan X y2
= nilai perkalian Y dengan Y
xy= nilai perkalian antara X dengan Y Adapun langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mencari persamaan regresi Persamaan regresi dirumuskan:
57
Keterangan: Ŷ=
Subjek variabel terikat yang diproyeksikan
X=
Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan
a =
Nilai konstanta harga Y jika X = 0
b =
Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y.
Dimana,
∑ ∑∑ . ∑ ∑
36176125 24282597 36.164912 2428 3498 41648
0,839ibulatkan 0,84 dan,
∑ . ∑ 2597 0,84.2428 36 2597 2039,52 36 557,48 36
15,489
Dari penghitungan di atas dapat diketahui bahwa harga a = 15,48 dan harga b = 0,84, dengan demikian persamaan garis regresinya adalah 15,48 0,84.Semakin tinggi penguasaan penggunaan mikroskop
siswa semakin tinggi pula nilai praktikum IPA siswa.
2. Uji Keberartian dan Keliniaran Persamaan regresi
58
Berdasarkan data yang diperoleh dari penguasaan penggunaan mikroskop dan nilai prakttikum IPA terdapat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.9 Analisis Varian Regresi Linier Sederhana %&, '( ), ('* $ Sumber Variasi Total
dk
JK
36
189603
1
187344
Regresi (a)
Fhitung
1
816,29
816,29
34
1442,02
42,41
(a|b)
Ftabel
Kesimpulan
5%
1%
4,13
7,44
187344 19,25
Regresi
Residu
RJK
Signifikan
Ket: dk
: Derajat kesalahan
JK
: Jumlah Kuadrat regresi
RJK
:Jumlah Kuadrat Siswa Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung= 19,25. karena
Fhitung>F
tabel
Perhitungan
atau 19,25>4,13 maka hasil perhitungan ini signifikan. kelinieran
persamaan
regresi
Fhitung=
19,25
karena
Fhitung>Ftabel atau 19,25>7,44 linier. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. 3. Koefisien korelasi pada regresi linier +, +12
∑ ∑∑
-. . ∑2 – ∑2 0. . . ∑2 – ∑2 0
36176125 24282597
34 36 . 164912– 2428 5. 4 36 . 189603– 2597 5
59
6340500 6305516
34 5936832– 58951845. 46825708 67444095
6787 = 34 79785.4 895
34984
√3385940754 34984 58188,84
= 0,601 Koefisien korelasi antara penguasaan penggunaan mikroskop (X) dan nilai praktikum IPA (Y) diperoleh nilai r= 0,601. 4. Analisa Lanjut Setelah Freg hasilnya telah diketahui maka dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf signifikan 5% dan 1%. Untuk memudahkan perhitungan F maka dibuat tabel di bawah ini: Sumber Variasi Regresi (a|b)
dk
JK
RJK
1
816,29
816,29
Residu
34
Total
35
1442,0 2 2258,3 1
Fhitung
Ftabel
Kesimpulan
5%
1%
19,25
3,14
7,44
signifikan
-
-
-
-
42,41
-
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwasanya Freg= 19,25. Kemudian dikonsultasikan pada Ftabel pada taraf signifikan 5% = 4,13dan 1%= 7,44. Karena Freg19,25> 5%= 4,13 dan 1%= 7,44 maka hipotesis diterima yaitu ada pengaruh antara penguasaan penggunaan mikroskop
60
terhadap nilai praktikum IPA siswa kelas VII di MTs Negeri Ketanggungan. 5. Mencari Signifikasi dengan Uji t <=>√?@A ; -%
;
), B)%√CB@A
√% ), CB%
t = 4,385 Setelah diketahui harga thit=4,385 selanjutnya dibandingkan dengan derajat kesalahan 5% Uji Dua Pihak dan dk= N-2=36-2= 34, maka diperoleh ttabel= 2,042(ternyata thit=4,385 > dari ttabel= 2,042). maka koefisien korelasi ini signifikan. D. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan data dari hasil penelitian di atas, data hasil observasi penguasaan penggunaan mikroskop siswa telah dihitung rata-rata (mean) sebesar 66.67 dalam kategori cukup baik pada interval 60-69. Kemudian data hasil nilai praktikum siswa di MTs Negeri Ketanggungan Brebes, telah dihitung rata-rata (mean)sebesar
73,78dalam
kategori
cukup
baik
pada
interval
70-79.
dimanapersamaan garis regresinya adalah Y = 15,48 + 0,84 X. Dari hasil analisis di atas dapat diketahui bahwa rxy adalah 0,601 ,untuk menjadi rxy signifikan atau tidak. Dapat berkonsultasi dengan rtabel, dengan N = 36. Dari tabel ditemukan taraf signifikan 5% atau rtabelα 5% = 0.3291. Sehingga dapat disimpulkan bahwa korelasi antara variabel X dan Y signifikan. Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa Fhitung(1) = 19,25, untuk mengetahui Fhitung (1) signifikan atau tidak, dapat dikonsultasikan Ftabel, Dengan α = 5% dan dk pembilang = 1, dk penyebut = 36, maka Ftabel(1) = 4,130. Karena Fhitung (1) = 19,25>Ftabel(1) = 4,130, dan F
reg=
19,25> 1% = 7,44, maka dapat
61
dinyatakan model persamaan regresi linier sederhana signifikan. Kemudian diketahui Fhitung (2) = 0,707 untuk mengetahui Fhitung (2) linier atau tidak, dapat dikonsultasikan Ftabel Dengan α = 5% dan dk pembilang = 18 , dk penyebut = 19, maka Ftabel(2) = 2,234. Karena Fhitung (2) = 0,707 5% = 4, 130 dan 1% = 7,44, maka hipotesis diterima. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh dikonsultasikan pada Ftabel dan r
tabel.
Bahwa F
reg
dan r xy> F
tabel
dan rtabel pada
taraf signifikan 5% dan 1% adalah signifikan.Dengan ini hipotesis yang diajukan yaitu, ada pengaruh yang signifikan antara Penguasaan Penggunaan mikroskop terhadap nilai praktikum IPA siswa kelas VII MTs Negeri Ketanggungan Brebes diterima. Hipotesis yang diterima di atas masih berlaku pada sampel.Untuk mengetahui apakah kesimpulan juga berlaku untuk seluruh populasi di MTs. Ketanggungan Brebes 360, dapat diketahui melalui uji t. Berdasarkan data di atas dapat diketahui harga t
hitung
= 4,64 selanjutnya dibandingkan dengan harga t
tabel.
Untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan dk = N – 2 = 36 – 2 = 34, maka diperoleh t tabel
= 2, 042. Ternyata harga t hitung=4,385> dari t
tabel
= 2, 042, berarti kesimpulan
pada sampel dapat digeneralisasikan pada populasi. Ada pengaruh yang signifikan antara Penguasaan Penggunaan mikroskop dengan nilai praktikum IPA siswa Kelas VII MTs Negeri Ketanggungan Brebes. Hal ini ditunjukkan dengan meanpenguasaan penggunaan mikroskop siswa sebesar 66,67 dan mean nilai praktikum siswa sebesar 73,78. Dengan melihat hasil pengujian hipotesis variabel X dan variabel Y pada taraf signifikansi 1% dan 5%, keduanya menunjukkan arah yang signifikan, hal ini
62
menunjukkan bahwa variabel penguasaan penggunaan mikroskop positif dan signifikan terhadap nilai praktikum IPA siswa kelas VII MTs Negeri Ketanggungan Brebes tahun ajaran 2011/2012. E. Keterbatasan Penelitian Dalam
penelitian
yang
penulis
lakukan
tentunya
mempunyai
banyakketerbatasan-keterbatasan yang dimaksud antara lain: 1. Keterbatasan tempat penelitian Penelitian yang penulis lakukan hanya terbatas pada satu tempat, yaitu MTs Negeri Ketanggungan Brebes untuk dijadikan tempat penelitian. 2. Keterbatasan waktu penelitian Alokasi waktu dalam pelaksanaan penelitian ini menjadi suatu hambatan yang cukup signifikan yang berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dan bertepatan juga dengan ujian sekolah kelas IX dengan sehingga kelas satu bayak liburnya. 3. Keterbatasan dalam Objek Penelitian Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti tentang sejauh mana pengaruh penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai praktikum IPA siswa kelas VII MTs pada materi pokok Organisasi Kehidupan.
63
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang diperoleh selama penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1. Penguasaan
Penggunaan
Mikroskop
Siswa
Kelas
VII
MTs
Negeri
Ketanggungan dalam kategori “ cukup baik” ditunjukkan dari data hasil observasi penguasaan penggunaan mikroskop siswa telah dihitung rata-rata (mean) sebesar 66,67 pada interval 60-69. 2. Nilai Praktikum siswa kelas VII di MTs. Negeri Ketanggungan Brebes dalam kategori cukup baik, hal ini ditunjukkan dari data hasil nilai praktikum yang telah dihitung rata-rata (mean) sebesar 73,78 pada interval 70 - 79. 3. Setelah diketahui dari perhitungan statistik dengan koefisien korelasi dan analisis regresi, dimana terdapat korelasi yang positif antara penguasaan penggunaan mikroskop (X) terhadap nilai praktikum IPA (Y) siswa kelas VII di MTs. Negeri Ketanggungan Brebes. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi rxyhitung = 0,601>rtabel 5% = 0.3291, ini berarti signifikan. Sedangkan dari perhitungan F
reg=
19,25 > 5% = 4, 130 dan Freg= 19,25> 1% = 7,44, ini
berarti signifikan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pengaruh penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai praktikum IPA siswa kelas VII dalam materi pokok Organisasi Kehidupan di MTs. Negeri Ketanggungan Brebes. Artinya, semakin baik penguasaan penggunaan mikroskop, maka akan semakin baik pula nilai praktikum IPA siswa kelas VIII prestasi belajar biologi dalam Materi Organisasi Kehidupan di MTs. Negeri Ketanggungan Brebes.
64
B. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mempunyai saran-saran sebagai berikut: 1.
Bagi guru Hendaknya seorang guru yang baik, guru melakukan identifikasi terhadap
kesulitan
siswa
dalam
menggunakan
mikroskop
dalam
pembelajaran IPA, sehingga siswa- siswa yang mengalami kesulitan dalam menggunakan mikroskop menjadi terbiasa dan terlatih serta luwes dalam menggunakan mikroskop dan hasil dari pengamatannya dapat terlihat dengan baik dan jelas. Hal ini merupakan upaya guru untuk membantu siswa dalam mencapai ketuntasannya. 2.
Bagi Siswa Siswa diharapkan turut aktif dalam praktikum IPA khususnya dalam praktikum menggunakan mikroskop sehingga siswa menyadari
mengenai
kelemahannya dalam menggunakan mikroskopdan dapat mengatasi kelemahan tersebut serta penggunaan mikroskop tidak hanya sekali saja dalam pembelajaran menggunakan mikroskop tetapi dilakukan berulang-ulang agar keterampilannya dalam menggunakan mikroskop dapat terasah.
C. Penutup Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dalam pembuatan skripsi ini, tentunya peneliti terdapat khilaf yang terucap oleh lisan maupun dalam tulisan. Hal itu disebabkan karena keterbatasan yang peneliti miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat peneliti harapkan untuk perbaikan. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti sendiri pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.
65
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. 2006. Departemen Pendidikan Nasional. Materi Pelatihan Terintegrasi Mata Pelajaran Sains. Jakarta: Bagian Proyek Pengembangan Sistem dan Pengendalian Program. 2004. Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2005. _________. Kurikulum KTSP. Jakarta: Depdiknas. 2006. Djuparnah,Komaruddin. Kamus Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: bumi Aksara. 2000. Karnadi, et.al.Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Leeson, C. Roland. Buku Teks Histolog. Jakarta: EGC.1996. Maryam, Siti. Penerapan Asasmen Kesulitan Belajar Siswa untuk Menilai kesulitan Siswa SMP dalam Menggunakan Mikroskop. Thesis. Bandung: UPI. 2010 Moorman,Thomas. Bagaimana Membuat Proyek Ilmu Pengetahuan Menjadi Ilmiah. Musahir. Panduan Pengajaran Biologi. Jakarta: Irfandi Putra. 2003 Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. 2005. P, Dwi sunar. Bimbingan Cepat dan Praktis IPA TERPADU SMP Kelas VII. Jogjakarta: Tunas Publishing. 2010. Rustaman,Nuryani Y. et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: UPI, 2003. _________, Peranan Praktikum dalam Pembelajran Biologi,1995, online: http://jurnal jpi. Wordpress.com/peranan praktikum dalam pembelajaran biologi/pdf/ 24 Desember 2011. Semiawan,Conny. Pendekatan Keterampilan Proses: Bagaimana Mengaktifkan siswa dalam belajar. Jakarta: Gramedia.1990. Sudjana,Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Rosda karya. 2010.
Sudjiono,Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2006. Sugiarto, et al.Teknik Sampling. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2003. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.Bandung: CV Alfabeta. 2009. Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. 2008. Syabatini, Annisa. Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop dan Sel-sel Penyusun jaringan Tumbuhan. 2007. [Online]: Http: Annisafunshie’s. Weblog/pengenalan dan Penggunaan Mikroskop dan Sel-sel Penyusun Jaringan TUmbuhan/. Diakses pada tanggal 12 Januari 2012 Syah,Muhibbin. Psikologi pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam KTSP, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), Trisnayanti, L. PembelajaranMateri Tingkat Kehidupan melalui Kegiatan Praktikum Di SMP Negeri 2 Paseh Kabupaten Sumedan. Skripsi. Bandung: UPI. 2010. Wulandari, Annisa Rachmi. Profil Kemampuan Psikomotorik Siswa Sekolah Menengah Atas kelas XII dalam Praktikum Struktur Tumbuhan. Skripsi. Bandung: UPI. 2010. Zuriah,Nurul. Metodelogi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2007.
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Keterampilan Proses Sains dan Karakteristiknya Tabel 2.2 Prosedur Kerja Ilmiah dalam Praktikum Tabel 4.1 Tabel Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal Tabel 4.2 Tabel Persentase Validitas Butir Soal Tabel 4.3 Tabel Nilai Observasi Penguasaan Penggunaan Mikroskop Siswa Tabel 4.4 Daftar Distribusi Frekuensi Penguasaan Penggunaan Mikroskop Siswa Tabel 4.5 Kualifikasi Penguasaan Penggunaan Mikroskop Tabel 4.6 Tabel Nilai Praktikum IPA Tabel 4.7 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Praktikum IPA Tabel 4.8 Kualifikasi Nilai Praktikum IPA Tabel 4.9 Analisis Variasi Regresi Linier Sederhana
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Inti Keterampilan Pendekatan Proses Sains
Gambar 2.2
Mikroskop
Gambar 2.3
Nukleus
Gambar 2.4a. Sel Hewan Gambar 2.4b. Sel Tumbuhan Gambar 2.5a. Batang Monokotil Gambar 2.5b. Batang Dikotil Gambar 2.6.
Kerucut Pengalaman Belajar Edgar Dale
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Peta Kabupaten Brebes
Lampiran 2
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 3
: Silabus
Lampiran 4
: Soal Pretes
Lampiran 5
: Kunci Jawaban Pre Test
Lampiran 6
: Kisi-kisi Pre Test
Lampiran 7
: Petunjuk Praktikum Penggunaan Mikroskop
Lampiran 8
: Soal Post Test
Lampiran 9
: Kunci Jawaban Post Test
Lampiran 10 : Kisi-kisi Post Test Lampiran 11 : Pedoman Observasi Penguasaan Penggunaan Mikroskop Lampiran 12 : Lembar Observasi Penguasaan Penggunaan Mikroskop Lampiran 13 : Subjek Penelitian Lampiran 14 : Nilai Praktikum IPA Lampiran 15 : Nilai Observasi Penguasaan Penggunaan Mikroskop Siswa Lampiran 16 : Perhitungan Analisis Instrumen Butir Soal Lampiran 17 : Perhitungan Validitas Lampiran 18 : Perhitungan Reabilitas Lampiran 19 : Perhitungan Daya beda Lampiran 20 : Persiapan Regresi Lampiran 21 : Uji SPSS Laboratorium Tadris Matematika IAIN Walisongo Semarang Lampiran 22 : Foto penelitian
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Ana Mariyana
Tempat/Tanggal Lahir: Brebes, 29Januari 1990 Alamat Asal
: Desa Dukuh Tengah 03/3 Kec. KetanggunganBrebes
Jenjang Pendidikan
: SD Negeri 3 Dukuh Tengah MTS NegeriKetanggungan SMA Negeri 2 Brebes Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
Demikian daftar riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenarbenarnya.
Semarang, 29 Mei 2012
Penulis
Lampiran 1 Peta Kabupaten Brebes
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran
: IPA (Biologi)
Kelas/Semester
: VII/2
Mata Pelajaran
: IPA (IlmunPengetahuan Alam)
Alokasi Waktu
: 4 X 40’
Standar Kompetensi
: 6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup
Kompetensi Dasar
: 6.3 Mendeskripsikan keragaman pada sistem
organisme kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme. . Indikator Pembelajaran
: 1. Mengetahui nama dan fungsi bagian-bagian mikroskop 2. Menggunakan mikroskop dengan benar 3. Mendeskripsikan keragaman tingkat jaringan menurut
sel-sel
penyusunnya
berdasarkan
pengamatan menggunakan mikroskop.
Tujuan Pembelajaran
: Peserta didik dapat: 1.Menggunakan mikroskop dengan benar 2.menggambar
jaringan
tumbuhan
melalui
pengamatan dengan mikroskop;
Karakteristik yang diharapkan
: Disiplin (Discipline) Rasa Hormat dan perhatian (respect) Tekun (diligent) Tanggungjawab (responsibility) Ketelitian (carefullness)
II. Materi Pokok • Jaringan KTSP Sains Biologi SMP 1 35
III. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan adalah A. Eksplorasi sumber bacaan yang relevan; B. Praktik pengamatan jaringan tumbuhan;
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Pendahuluan •
Motivasi dan Apersepsi
Apakah kalian pernah melihat sel ataupun jaringan?
Alat apa yang kalian gunakan unttuk dapat melihat sel dan jaringan tersebut?
Apakah kalian tahu fungsi mikroskop dan cara menggunakannya?
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi guru: Menjelaskan nama dan fungsi bagian-bagian mikroskop Menggunakan cara menggunakan mikroskop Memfasilitasi peserta didik melekukan percobaan di laboratorium
Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Guru membimbing peserta didik dalam melakukan praktikum Guru mempersiapkan pretes yang akan dikerjakan oleh peserta didik Peserta didik mengerjakan pretes yang telah disiapkan oleh guru Setelah selesai pretes, guru mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaan
mikroskop,
pengamatan
pada
suatu
objek,
cara
menggambar hasil, menentukan bangun benda dan ukuran benda di bawah mikroskop. Peserta didik melakukan eksperimen dengan menggunakan mikroskop, preparat awetan jaringan tumbuhan Guru memeriksa dan menilai kegatan eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. Peserta didik membuat kesimpulan dari hasil praktikum.
Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru
bersama
siswa
bertanya
jawab
meluruskan
kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan C. Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: Bersama-sama dengan peserta didik membuat simpulan pelajaran Mempersiapkan soal-soal postes Siswa mengerjakan soal postes V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: a. Buku Konsep dan Penerapan Sains Biologi 1, Tiga Serangkai, halaman b. 89-106’ c. Alat-alat Praktikum
VI. Penilaian Penilaian meliputi tes tertulis dan kinerja. a. Tes Tertulis
Soal Pretes 1. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikun menggunakan mikroskop! Jawab : 2. Jelaskan tujuan praktikum menggunakan mikroskop! Jawab : b c d f g d
e h
i
3. Sebutkan bagian-bagian mikroskop pada gambar di atas! Jawab : 4. Jelaskan fungsi bagian mikroskop yang ada pada gambar (minimal 4)! Jawab : 5.
Jelaskan secara singkat cara menggunakan mikroskop! Jawab :
6. Apa yang kamu lakukan jika preparat basahmu terdapat gelembung udara? Jawab : 7. Sebutkan tiga cara untuk merawat mikroskop! Jawab :
Kunci Jawaban Pretes 1. Alat
: mikroskop, objek glass, deg glass, pinset, pisau, pipet tetes
Bahan : umbi bawang merah, batang bayam, dan daun Rhoeo discolor 2. Tujuan praktikum:
Melatih siswa terampil menggunakan mikroskop. Melatih siswa mampu membuat objek pengamatan jaringan tumbuhan 3. Nama bagian-bagian mikroskop: a. Lensa objektif b. Tubus c. Makrometer d. Micrometer e. Revolver f. Lengan mikroskop g. Lensa objektif h. Meja preparat i. Cermin 5
Fungsi bagian-bagian mikroskop: a. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif b. Tubus berfungsi menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif c. Makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat d. Micrometer berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, e. Revolver berfungsi sebagai temapt melekatnya lensa objektif f. Lengan mikroskop berfungsi untuk memegang mikroskop pada saat memindah mikroskop. a. Lensa objektif berfungsi pembentukn bayangan pertama dan memperbesar bayangan objek b. Meja preparat berfungsi sebagai temapt meletakan ojek yang akan diamati c. Cermin berfungsi untuk memantulkan sinar dari sumber sinar
6
Cara menggunakan mikroskop a. Meletakkan mikroskop diatas meja yang datar dengan bagian lengan tepat berada dihadapan kita.
b. Mengatur posisi cermin sambil kedua mata melihat ke dalam okuler, sehingga didapat lingkaran pandang yang terang c. Meletakkan preparat di atas meja preparat d. mengatur pengatur fokus untuk menurunkan tabung mikroskop, sehingga lensa objektif hampir menyentuh preparat. e. Sambil melihat lensa okuler memutar pengatur fokus untuk menaikkan tabung mikroskop perlahan-lahan sehingga preparat bisa terlihat jelas. 7
Jika preparat basah terdapat gelembung udara maka hisap dengan menggunakan tissu
8
Cara merawat mikroskop a. Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari uap asam-basa.Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop yang dilengkapi silica gel,yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam almari yang diberi lampu b. Bagian mikroskop non-optik dapat dibersihkan dengan kain flanel. Untuk membersihkan debu yang terselip dapat dengan kuas kecil atau kuas lensa kamera, serta alat semprot atau kuas lembut. c. Bersihkan kotoran, berkas jari, minyak dan lain-lain pada lensa dengan menggunakan kain lensa, tissue atau kain lembut yang dibasahi sedikit alkohol-ether atau isopropyl alkohol. Jangan sekali-kali membersihkan lensa dengan saputangan atau kain
Skor Penilaian Skor nomor: 1+2+3+4+5+6+7+8 =100 Jadi : 10+10+10+20+10+20+10+20 =100
Soal Postest 1. Pada saat keadaan kurang terang sebaiknya menggunakan cermin? Jawab :
2. Jika dalam pengamatan sudah digunakan lensa objektif perbesaran kuat, tetapi bayangan benda belum dapat terlihat dengan jelas maka digunakan? Jawab : 3. Pada saat mengamati objek dengan menggunakan mikroskop cahaya, apa langkah selanjutnya setelah pencahayaan diatur dan objek mikroskopis telah disiapkan? Jawab : 4. Jika saat pengamatan kita dan lensa objektif perbesaran menggunakan lensa okuler perbesaran 10x 40x, maka berapa perbesaran bayangan yang terlihat dibanding objek yang sesungguhnya? Jawab : 5. Bagaimana posisi penyimpanan mikroskop yang benar? Jawab : 6. Bila ingin mengatur banyak sedikitnya cahaya yang diinginkan dalam mikroskop maka menggunakan bagian mikroskop bagian mana? Jawab : KUNCI JAWABAN POSTEST 1. Cermin cembung 2. Pemutar halus (mikrometer) 3. Langkah-langkahnya: Mengatur fokus untuk menurunkan tabung mikroskop, sehingga lensa objektif hampir menyentuh preparat. Sambil melihat lensa okuler putar pengatur fokus untuk menaikkan tabung mikroskop perlahan-lahan sehingga preparat bisa terlihat jelas. 4. 400X 5. Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari uap asam-basa.Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop yang dilengkapi silica gel, yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam almari yang diberi lampu 6. Diafragma Skor Penilaian: Nomor soal: 1+2+3+4+5+6= 100
Jadi: b. Tes Unjuk Kerja NO. 1.
3.
4.
5.
Aspek yang Diamati Membawa Mikroskop Dengan dua tangan, tangan satu memegang kaki mikroskop dan tangan yang satu lagi memegang lengan mikroskop Mempersiapkan mikroskop untuk pengamatan a. Meletakkan mikroskop pada meja yang datar dan kokoh b. Mengatur posisi cermin sambil kedua mata melihat ke dalam okuler, sehingga didapat lingkaran pandang yang terang Memasang kaca objek pada meja preparat Meletakkan preparat yang akan diamati pada meja preparat dan menjepitnya agar tidak bergeser Mendapatkan fokus untuk perbesaran lemah a. Menggunakan pemutar kasar untuk mendapatkan focus b. Menggunakan pemutar halus dengan melihat melalui 7 okuler, sehingga obyek pada sediaan nampak jelas Mendapatkan fokus untuk perbesaran kuat a. Menggunakan perbesaran kuat untuk mendapatkan hasil yang lebih jelas b. Pada waktu mengganti lensa ,ujung lensa tidak menyentuh permukaan kaca penutup
Skor 4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
Total 40 Setiap indikator diberi skor 1 - 4, dengan ketentuan sebagai berikut: 4 : jika dilakukan dengan baik dan sempurna 3 : jika dilakukan dengan baik 2 : jika dilakukan dengan cukup baik 1 : jika dilakukan kurang baik Jumlah skor 32
Cara menghitung nilai keterampilan penggunaan mikroskop:
Nilai = Jumlah Nilai × 100% 32
Ketanggungan, 28 April 2012 Mengetahui Guru Ilmu Pengetahuan Alam
Peneliti,
Subikhayati, S. Pd.I NIP.197211142007102001
Ana Mariyana NIM. 083811031
Kepala MTs Negeri Ketanggungan
Drs. Ahsan Aminudin, M.Pd. NIP.196504091994031001
LAMPIRAN 4
Nama:
Soal Pretes
Kelas :
8. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikun menggunakan mikroskop! Jawab : 9. Jelaskan tujuan praktikum menggunakan mikroskop! Jawab : 10. Apa nama ilmiah dari bawang merah dan bayam? Jawab : a b c d f g d
e h
i
11. Sebutkan bagian-bagian mikroskop pada gambar di atas! Jawab : 12. Jelaskan fungsi bagian mikroskop yang ada pada gambar! Jawab : 13. Jelaskan secara singkat cara menggunakan mikroskop! Jawab : 14. Jelaskan secara singkat cara membuat preparat! Jawab : 15. Apa yang kamu lakukan jika preparat basahmu terdapat gelembung udara? Jawab : 16. Sebutkan tiga cara untuk merawat mikroskop! Jawab : 17. Bagaimana kesimpulanmu dari praktikum menggunakan mikroskop?
LAMPIRAN 5 Kunci Jawaban Pretes 4. Alat
: mikroskop, objek glass, deg glass, pinset, pisau, pipet tetes
Bahan : umbi bawang merah, batang bayam, dan daun Rhoeo discolor 5. Tujuan praktikum: Melatih siswa terampil menggunakan mikroskop. Melatih siswa mampu membuat objek pengamatan sel epidermis bawang merang, batang bayam, dan daun Rhoe discolor 6. Nama ilmiah bawang merah Allium cepa dan nama ilmiah bayam adalah Amaranthus sp 7. Nama bagian-bagian mikroskop: j. Lensa objektif k. Tubus l. Makrometer m. Micrometer n. Revolver o. Lengan mikroskop p. Lensa objektif q. Meja preparat r. Cermin 9
Fungsi bagian-bagian mikroskop: g. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkanoleh lensa objektif h. Tubus berfungsi menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif i. Makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat j. Micrometer berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, k. Revolver berfungsi sebagai temapt melekatnya lensa objektif
l. Lengan mikroskop berfungsi untuk memegang mikroskop pada saat memindah mikroskop. d. Lensa objektif berfungsi pembentukn bayangan pertama dan memperbesar bayangan objek e. Meja preparat berfungsi sebagai temapt meletakan ojek yang akan diamati f. Cermin berfungsi untuk memantulkan sinar dari sumber sinar 10 Cara menggunakan mikroskop f. Meletakkan mikroskop diatas meja yang datar dengan bagian lengan tepat berada dihadapan kita. g. Mengatur posisi cermin sambil kedua mata melihat ke dalam okuler, sehingga didapat lingkaran pandang yang terang h. Meletakkan preparat di atas meja preparat i. mengatur pengatur fokus untuk menurunkan tabung mikroskop, sehingga lensa objektif hampir menyentuh preparat. j. Sambil melihat lensa okuler memutar pengatur fokus untuk menaikkan tabung mikroskop perlahan-lahan sehingga preparat bisa terlihat jelas. 11 Cara membuat preparat Menyiapkan alat dan bahan Potonglah 1 siung bawang merah menjadi 4 bagian Lepaskan salah satu lapisan siungnya yang berdaging Peganglah lapisan siungnya dengan permukaan yang cekung menghadap kalian, lalu patahkan menjadi 2 sehingga pada pinggiran patahan terlihat selaput tipis. Dengan pinset, jepitlah selaput yang tampak, kemudian dengan hati-hati lepaskan dari lapisan siung tersebut. Letakkan selaput pada tetesan air di objek glass, kemudian tutup dengan dengan deck glass. Usahakan jangan sampai ada gelembung. Amatilah dengan mikroskop, mula-mula dengan perbesaran lemah 8. Jika preparat basah terdapat gelembung udara maka hisap dengan menggunakan tissu
9. Cara merawat mikroskop d. Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari uap asam-basa.Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop yang dilengkapi silica gel,yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam almari yang diberi lampu e. Bagian mikroskop non-optik dapat dibersihkan dengan kain flanel. Untuk membersihkan debu yang terselip dapat dengan kuas kecil atau kuas lensa kamera, serta alat semprot atau kuas lembut. f. Bersihkan kotoran, berkas jari, minyak dan lain-lain pada lensa dengan menggunakan kain lensa, tissue atau kain lembut yang dibasahi sedikit alkohol-ether atau isopropyl alkohol. Jangan sekali-kali membersihkan lensa dengan saputangan atau kain 10. Kesimpulan dari praktikum mikroskop Sel tumbuhan memiliki bagian-bagian yang sangat kecil sehingga hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop. Dengan adanya mikroskop mempermudah dalam mengamati sel tumbuhan
LAMPIRAN 6 KISI-KISI SOAL PRETEST Jenjang/ dimensi No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Indicator
Siswa mengetahui alat , bahan yang digunakan dalam praktikum Siswa mengetahui tujuan praktkum Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang mikroskop (pemahaman) Siswa mampu menerapkan penggunaan mikroskop Siswa mampu mengetahui objek yang diamati dengan menggunakan mikroskop Siswa mampu memelihara mikrosko
Submateri
Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum
Tujuan praktikum menggunaka n mikroskop Bagianbagian mikroskop Fungsi bagianbagian mikroskop Langkahlangkah penggunaan mikroskop Cara
CI
C2
faktua
prosedur
l
al
No. soal
Jum lah soal
2
1,3
2
1
2
1
1
4
1
1
5
1
1
6
1
1
7,8
1
1
9
1
membuat preparat dan objek
1
yang
diamati Cara memelihara mikroskop
7,
Siswa mampu Kesimpulan menyimpulkan dari hasil praktikum praktikum Total
1
10
1
10
LAMPIRAN 7 PPRAKTIKUM MIKROSKOP Menggunakan Mikroskop 2. TUJUAN
:
Melatih siswa terampil menggunakan mikroskop. 3. ALAT DAN BAHAN A. Alat 1) Mikroskop
(1buah)
2) Objek glass
(1buah)
3) Deg glass
(1buah)
4) Pipet tetes
(1buah)
5) Pinset
(1buah)
6) Silet
(1buah)
B. Bahan 1) Preparat Awetan 4. CARA KERJA A. Cara menggunakan mikroskop 1) Letakkan mikroskop diatas meja yang datar dengan bagian lengan tepat berada dihadapanmu. 2) Perhatikan lensa okuler. Dilensa itu tertera perbesaran 10 kali. Dengan perbesaran ini berarti objek akan diperbesar 10 kali dari ukuran objek sesungguhnya. 3) Perhatikan lensa objektif. Gunakan perbesaran lemah pada lensa okuler maupun lensa objektif untuk pengamatan awal. 4) Aturlah diafragma agar lensa okuler mendapatkan cahaya yang cukup terang.
5) Aturlah
cermin
yang
berada
dibawah
meja
preparat
agar
mendapatkan cahaya terang. 6) Letakkan kaca preparat diatas meja objek. 7) Aturlan pengatur fokus untuk menurunkan tabung mikroskop, sehingga lensa objektif hampir menyentuh preparat. 8) Sambil melihat lensa okuler putarlah pengatur fokus untuk menaikkan tabung mikroskop perlahan-lahan sehingga preparat bisa terlihat jelas. 5. DATA PENGAMATAN No. Gambar
Keterangan Gambar
KESIMPULAN ————————————————————————————————— —————————————————————————————————
LAMPIRAN 8
Nama: Kelas :
Soal Postest 7. Pada saat keadaan kurang terang sebaiknya menggunakan cermin? Jawab : 8. Jika dalam pengamatan sudah digunakan lensa objektif perbesaran kuat, tetapi bayangan benda belum dapat terlihat dengan jelas maka digunakan? Jawab : 9. Pada saat mengamati objek dengan menggunakan mikroskop cahaya, apa langkah selanjutnya setelah pencahayaan diatur dan objek mikroskopis telah disiapkan? Jawab : 10. Jika saat pengamatan kita dan lensa objektif perbesaran menggunakan lensa okuler perbesaran 10x 40x, maka berapa perbesaran bayangan yang terlihat dibanding objek yang sesungguhnya? Jawab : 11. Bagaimana posisi penyimpanan mikroskop yang benar? Jawab : 12. Bila ingin mengatur banyak sedikitnya cahaya yang diinginkan dalam mikroskop maka menggunakan bagian mikroskop bagian mana? Jawab : 13. Gambarkan sebuah sel tumbuhan (bawang merah) yang kamu lihat dengan menggunakan mikroskop! Jawab : 14. Sebutkan bagian-bagian yang ada pada sel bawang merah yang terdapat pada gambar! Jawab : 15. Jelaskan fungsi bagian-bagian yang terdapat dalam sel bawang merah! Jawab :
LAMPIRAN 9 KUNCI JAWABAN POSTEST 7. Cermin cembung 8. Pemutar halus (mikrometer) 9. Langkah-langkahnya: Mengatur fokus untuk menurunkan tabung mikroskop, sehingga lensa objektif hampir menyentuh preparat. Sambil melihat lensa okuler putar pengatur fokus untuk menaikkan tabung mikroskop perlahan-lahan sehingga preparat bisa terlihat jelas. 10. 400X 11. Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari uap asam-basa.Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop yang dilengkapi silica gel, yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam almari yang diberi lampu 12. Diafragma 13. Gambar bawang merah 14. Bagian sel bawang merah a. Dinding sel b. Inti sel c. sitoplasma 15. Fungsi bagian-bagian sel tumbuhan a. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang tetap b. Inti sel berfungsi dalam mengatur kegiatan sel dan dapat melakukan replikasi dalam reproduksi sel c. Sitoplasma berfungsi mencerna makanan secara ekstraseluler dan untuk melakukan prosesmetabolisme tubuh
LAMPIRAN 10 KISI-KISI POSTEST Jenjang/ dimensi No.
Indicator
Submateri
CI
No.
Jumlah
soal
soal
6
1
1
1,4
2
1
2
1
1
3
1
1
5
1
1
7
1
8,9
2
C3
faktual prosedural 1.
2.
4.
5.
Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang mikroskop (pemahaman) Siswa mampu menerapkan penggunaan mikroskop
Bagianbagian mikroskop
1
menggunakan cermin menggunakan makrometer dan mikrometer Langkahlagkah penggunaan mikroskop Siswa mampu Cara memelihara memelihara mikrosko mikroskop Siswa mampu Hasil menggambar pengamatan hasil pengamatan Member keterangan
2
pada gambar Total
9
LAMPIRAN 11 KISI-KISI LEMBAR PENILAIAN OBSERVASI PENGGUNAAN MIKROSKOP NO. 1.
2.
3.
Aspek yang Diamati Membawa Mikroskop Dengan dua tangan, tangan satu memegang kaki mikroskop dan tangan yang satu lagi memegang lengan mikroskop Mempersiapkan mikroskop untuk pengamatan c. Meletakkan mikroskop pada meja yang datar dan kokoh
Skor 4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
Mendapatkan fokus untuk perbesaran kuat c. Menggunakan perbesaran kuat untuk mendapatkan hasil yang lebih jelas
4
3
2
1
d. Pada waktu mengganti lensa ,ujung lensa tidak menyentuh permukaan kaca penutup
4
3
2
1
d. Membuka difragma sampai maksimum e. Mengatur posisi cermin sambil kedua mata melihat ke dalam okuler, sehingga didapat lingkaran pandang yang terang Memasang kaca objek pada meja preparat Meletakkan preparat yang akan diamati pada meja preparat menjepitnya agar tidak bergeser Mendapatkan fokus untuk perbesaran lemah c. Menggunakan pemutar kasar untuk mendapatkan focus
4. d. Menggunakan pemutar halus dengan melihat melalui 7 okuler, sehingga obyek pada sediaan nampak jelas
5.
Total
40
Setiap indikator diberi skor 1 - 3, dengan ketentuan sebagai berikut: 4 : jika dilakukan dengan baik dan sempurna 3 : jika dilakukan dengan baik 2 : jika dilakukan kurang baik 1 : jika dilakukan kurang baik Jumlah skor 40 Cara menghitung nilai keterampilan penggunaan mikroskop:
Nilai = Jumlah Nilai × 100% 40
LAMPIRAN 12
Nama Siswa
a 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
2 a
b
Indikator 4
3 c
a
b
a
b
5 a
b
Nilai Siswa
No.
1
Jumlah Siswa
LEMBAR OBSERVASI PENGUASAAN PENGGUNAAN MIKROSKOP
Keterangan: 1. Membawa mikroskop : a. Dengan dua tangan, tangan satu memegang kaki mikroskop dan tangan yang satu lagi memegang lengan mikroskop 2. Mempersiapkan mikroskop untuk pengamatan a. Meletakkan mikroskop pada meja yang datar dan kokoh b. Membuka diafragma sampai maksimum c. Mengatur posisi cermin sambil kedua mata melihat ke dalam okuler, sehingga didapat lingkaran pandang yang terang 3. Memasang kaca objek pada meja preparat a. Meletakkan preparat yang akan diamati pada meja preparat b. Menjepit sediaan agar tidak bergeser-geser 4. Mendapatkan fokus untuk perbesaran lemah a. Menggunakan pemutar kasar untuk mendapatkan focus b. Menggunakan pemutar halus dengan melihat melalui lensa okuler, sehingga obyek pada sediaan nampak jelas 5. Mendapatkan fokus untuk perbesaran kuat a. Menggunakan perbesaran kuat untuk mendapatkan hasil yang lebih jelas b. Pada waktu mengganti lensa ,ujung lensa tidak menyentuh permukaan kaca penutup Setiap indikator diberi skor 1 - 4, dengan ketentuan sebagai berikut: 4 : jika dilakukan dengan baik dan sempurna 3 : jika dilakukan dengan baik 2 : jika dilakukan dengan cukup baik 1 : jika dilakukan kurang baik Jumlah skor 40 Cara menghitung nilai keterampilan penggunaan mikroskop:
Nilai = Jumlah Nilai × 100% 40
SUBJEK PENELITIAN PRAKTIKUM PENGGUNAAN MIKROSKOP
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama Abdul Rois Ahmad Fauzan Anisatul wahdah Anisawati Ayu Ratnasari Azharul Faizin Desi Safitri Dimas Fathurrozaq Ega Lu'luil Khasanah Egi Aldyan Ella Yulia Rahmawati Edin Sudrajat Erwin Afrian Wibowo Faqih Azzuri Firya hasanah Afika Ibnu Nurkholik Ika Amelia Nurjanah Imam Ramadahni Istianatun Nida Ita Nur Fadilah Kiki Komalasari M.Khoero Ardli M. Rizki Prasetyo Maulana Yusuf M Miftahul Falaq Mutia Khumairoh Nur Amalia Safitri Rafika Cahaya Sukma Rini Khaerunnisa Rista Ni'amatul Maula Rojikin Siti Khumaeroh Siti Maftukhatul KH Tuti Mafiyanah Umi Puput Fitriyani Wahyuningsih
Kode S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8 S-9 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-26 S-27 S-28 S-29 S-30 S-31 S-32 S-33 S-34 S-35 S-36
NILAI PRAKTIKUM SISWA KELAS VII
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
KODE
S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8 S-9 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-26 S-27 S-28 S-29 S-30 S-31 S-32 S-33 S-34 S-35 S-36 Jumlah
NILAI PRAKTIKUM MIKROSKOP 75 60 76 66 80 70 76 65 80 76 80 70 65 70 60 90 75 75 66 80 75 65 56 66 80 85 70 85 56 70 80 75 66 70 70 73 2597
Perhitungan Validitas Test Rumus:
rXY =
N∑XY- (∑X)(∑Y)
{N∑X −(∑X) }{N∑Y −(∑Y) } 2
2
2
2
Kriteria: Butir soal valid jika rXY > r tabel Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama. Y2 XY No Kode X Y X2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
UC-36 UC-38 UC-40 UC-1 UC-11 UC-14 UC-34 UC-16 UC-18 UC-9 UC-21 UC-26 UC-24 UC-17 UC-3 UC-6 UC-7 UC-10 UC-19 UC-23 UC-29 UC-31 UC-5 UC-13 UC-20 UC-30 UC-40 UC-22 UC-33 UC-28 UC-35 UC-15 UC-8 UC-12 UC-25 UC-2 UC-32 UC-27 UC-39 UC-37
rxy
=
Σ
5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 3 5 3 5 5 3 0 5 3 0 0 3 5 5 5 5 0 5 0 5 0 5 5 0 5 0 0 0 136
40
100 98 97 90 90 85 85 82 79 77 76 70 69 68 67 65 64 63 62 62 62 62 61 61 61 58 56 56 56 55 55 53 51 51 51 50 48 44 35 32 2607
40 638
25 25 25 25 25 25 25 9 25 25 9 25 9 25 9 25 25 9 0 25 9 0 0 9 25 25 25 25 0 25 0 25 0 25 25 0 25 0 0 0 638
9535
136 136
2
10000 9604 9409 8100 8100 7225 7225 6724 6241 5929 5776 4900 4761 4624 4489 4225 4096 3969 3844 3844 3844 3844 3721 3721 3721 3364 3136 3136 3136 3025 3025 2809 2601 2601 2601 2500 2304 1936 1225 1024 180359
2607 40 180359
= 0.496 Pada α = 5% dengan n = 40 diperoleh r tabel = Karena rXY > r tabel, maka soal no 1 valid
0.312
500 490 485 450 450 425 425 246 395 385 228 350 207 340 201 325 320 189 0 310 186 0 0 183 305 290 280 280 0 275 0 265 0 255 255 0 240 0 0 0 9535
2607
2
Perhitungan Reliabilitas Test Rumus:
r11
2 k S − ∑ pq = S2 k - 1
Keterangan: k : Banyaknya butir soal Σpq : Jumlah dari pq : Varians total s2 Kriteria Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh: Σpq = pq1 + pq2 + pq3 + . . .+ pq35 0.2180 + 0.1740 + 0.2040 + . . .+ = 3.3210 =
2607 40
178110 S2
=
r11
=
40
15 15
1
0.2480
2
= 204.969
204.969 3.321 204.969
= 1.054
Pada α = 5% dengan n = 35 diperoleh r tabel = 0.514 Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel
Perhitungan Daya Pembeda Soal Rumus
D=
BA BB − JA JB
Keterangan: D : Daya Pembeda BA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas BB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah JA : Banyaknya siswa pada kelompok atas JB : Banyaknya siswa pada kelompok bawah Kriteria Interval DP DP 0.00 < DP 0.20 < 0.40 < DP DP 0.70 <
DP < < < < <
Kriteria Sangat jelek Jelek Cukup Baik Sangat Baik
0.00 0.20 0.40 0.70 1.00
Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. Kelompok Atas Kode Skor
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
UC-36 UC-38 UC-40 UC-1 UC-11 UC-14 UC-34 UC-16 UC-18 UC-9 UC-21 UC-26 UC-24 UC-17 UC-3 UC-6 UC-7 UC-10 UC-19 UC-23
Jumlah DP
=
5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 3 5 3 5 5 3 0 5
85 85 20
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kelompok Bawah Kode Skor UC-29 UC-31 UC-5 UC-13 UC-20 UC-30 UC-4 UC-22 UC-33 UC-28 UC-35 UC-15 UC-8 UC-12 UC-25 UC-2 UC-32 UC-27 UC-39 UC-37
Jumlah
3 0 0 3 5 5 5 5 0 5 0 5 0 5 5 0 5 0 0 0
51
51 20
= 1.70 Berdasarkan kriteria, No. soal 1 mempunyai daya pembeda baik sekali
Tabel persiapan analisis regresi No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Kode S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8 S-9 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-26 S-27 S-28 S-29 S-30 S-31 S-32 S-33 S-34 S-35 S-36 S
X
70 60 75 70 78 63 60 58 70 70 65 70 65 68 60 70 68 73 70 73 68 70 53 68 73 82 65 63 60 63 68 70 70 68 63 68 2428
Y 75 60 76 66 80 70 76 65 80 76 80 70 65 70 60 90 75 75 66 80 75 65 56 66 80 85 70 85 56 70 80 75 66 70 70 73 2597
x2
4900 3600 5625 4900 6084 3969 3600 3364 4900 4900 4225 4900 4225 4624 3600 4900 4624 5329 4900 5329 4624 4900 2809 4624 5329 6724 4225 3969 3600 3969 4624 4900 4900 4624 3969 4624 164912
y2 5625 3600 5776 4356 6400 4900 5776 4225 6400 5776 6400 4900 4225 4900 3600 8100 5625 5625 4356 6400 5625 4225 3136 4356 6400 7225 4900 7225 3136 4900 6400 5625 4356 4900 4900 5329 189603
XY 5250 3600 5700 4620 6240 4410 4560 3770 5600 5320 5200 4900 4225 4760 3600 6300 5100 5475 4620 5840 5100 4550 2968 4488 5840 6970 4550 5355 3360 4410 5440 5250 4620 4760 4410 4964 176125
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran
: IPA (Biologi)
Kelas/Semester
: VII/2
Mata Pelajaran
: IPA (IlmunPengetahuan Alam)
Alokasi Waktu
: 4 X 40’
Standar Kompetensi
: 6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup
Kompetensi Dasar
: 6.3 Mendeskripsikan keragaman pada sistem
organisme kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme. . Indikator Pembelajaran
: 1. Mengetahui nama dan fungsi bagian-bagian mikroskop 2. Menggunakan mikroskop dengan benar 3. Mendeskripsikan keragaman tingkat jaringan menurut
sel-sel
penyusunnya
berdasarkan
pengamatan menggunakan mikroskop.
Tujuan Pembelajaran
: Peserta didik dapat: 1.Menggunakan mikroskop dengan benar 2.menggambar
jaringan
tumbuhan
melalui
pengamatan dengan mikroskop;
Karakteristik yang diharapkan
: Disiplin (Discipline) Rasa Hormat dan perhatian (respect) Tekun (diligent) Tanggungjawab (responsibility) Ketelitian (carefullness)
II. Materi Pokok • Jaringan KTSP Sains Biologi SMP 1 35
III. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan adalah A. Eksplorasi sumber bacaan yang relevan; B. Praktik pengamatan jaringan tumbuhan;
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Pendahuluan •
Motivasi dan Apersepsi
Apakah kalian pernah melihat sel ataupun jaringan?
Alat apa yang kalian gunakan unttuk dapat melihat sel dan jaringan tersebut?
Apakah kalian tahu fungsi mikroskop dan cara menggunakannya?
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi guru: Menjelaskan nama dan fungsi bagian-bagian mikroskop Menggunakan cara menggunakan mikroskop Memfasilitasi peserta didik melekukan percobaan di laboratorium
Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Guru membimbing peserta didik dalam melakukan praktikum Guru mempersiapkan pretes yang akan dikerjakan oleh peserta didik Peserta didik mengerjakan pretes yang telah disiapkan oleh guru Setelah selesai pretes, guru mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaan
mikroskop,
pengamatan
pada
suatu
objek,
cara
menggambar hasil, menentukan bangun benda dan ukuran benda di bawah mikroskop. Peserta didik melakukan eksperimen dengan menggunakan mikroskop, preparat awetan jaringan tumbuhan Guru memeriksa dan menilai kegatan eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. Peserta didik membuat kesimpulan dari hasil praktikum.
Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru
bersama
siswa
bertanya
jawab
meluruskan
kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan C. Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: Bersama-sama dengan peserta didik membuat simpulan pelajaran Mempersiapkan soal-soal postes Siswa mengerjakan soal postes V. Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa: a. Buku Konsep dan Penerapan Sains Biologi 1, Tiga Serangkai, halaman b. 89-106’ c. Alat-alat Praktikum
VI. Penilaian Penilaian meliputi tes tertulis dan kinerja. a. Tes Tertulis
Soal Pretes 1. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikun menggunakan mikroskop! Jawab : 2. Jelaskan tujuan praktikum menggunakan mikroskop! Jawab : b c d f g d
e h
i
3. Sebutkan bagian-bagian mikroskop pada gambar di atas! Jawab : 4. Jelaskan fungsi bagian mikroskop yang ada pada gambar (minimal 4)! Jawab : 5.
Jelaskan secara singkat cara menggunakan mikroskop! Jawab :
6. Apa yang kamu lakukan jika preparat basahmu terdapat gelembung udara? Jawab : 7. Sebutkan tiga cara untuk merawat mikroskop! Jawab :
Kunci Jawaban Pretes 1. Alat
: mikroskop, objek glass, deg glass, pinset, pisau, pipet tetes
Bahan : umbi bawang merah, batang bayam, dan daun Rhoeo discolor 2. Tujuan praktikum:
Melatih siswa terampil menggunakan mikroskop. Melatih siswa mampu membuat objek pengamatan jaringan tumbuhan 3. Nama bagian-bagian mikroskop: a. Lensa objektif b. Tubus c. Makrometer d. Micrometer e. Revolver f. Lengan mikroskop g. Lensa objektif h. Meja preparat i. Cermin 5
Fungsi bagian-bagian mikroskop: a. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif b. Tubus berfungsi menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif c. Makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat d. Micrometer berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, e. Revolver berfungsi sebagai temapt melekatnya lensa objektif f. Lengan mikroskop berfungsi untuk memegang mikroskop pada saat memindah mikroskop. a. Lensa objektif berfungsi pembentukn bayangan pertama dan memperbesar bayangan objek b. Meja preparat berfungsi sebagai temapt meletakan ojek yang akan diamati c. Cermin berfungsi untuk memantulkan sinar dari sumber sinar
6
Cara menggunakan mikroskop a. Meletakkan mikroskop diatas meja yang datar dengan bagian lengan tepat berada dihadapan kita.
b. Mengatur posisi cermin sambil kedua mata melihat ke dalam okuler, sehingga didapat lingkaran pandang yang terang c. Meletakkan preparat di atas meja preparat d. mengatur pengatur fokus untuk menurunkan tabung mikroskop, sehingga lensa objektif hampir menyentuh preparat. e. Sambil melihat lensa okuler memutar pengatur fokus untuk menaikkan tabung mikroskop perlahan-lahan sehingga preparat bisa terlihat jelas. 7
Jika preparat basah terdapat gelembung udara maka hisap dengan menggunakan tissu
8
Cara merawat mikroskop a. Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari uap asam-basa.Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop yang dilengkapi silica gel,yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam almari yang diberi lampu b. Bagian mikroskop non-optik dapat dibersihkan dengan kain flanel. Untuk membersihkan debu yang terselip dapat dengan kuas kecil atau kuas lensa kamera, serta alat semprot atau kuas lembut. c. Bersihkan kotoran, berkas jari, minyak dan lain-lain pada lensa dengan menggunakan kain lensa, tissue atau kain lembut yang dibasahi sedikit alkohol-ether atau isopropyl alkohol. Jangan sekali-kali membersihkan lensa dengan saputangan atau kain
Skor Penilaian Skor nomor: 1+2+3+4+5+6+7+8 =100 Jadi : 10+10+10+20+10+20+10+20 =100
Soal Postest 1. Pada saat keadaan kurang terang sebaiknya menggunakan cermin? Jawab :
2. Jika dalam pengamatan sudah digunakan lensa objektif perbesaran kuat, tetapi bayangan benda belum dapat terlihat dengan jelas maka digunakan? Jawab : 3. Pada saat mengamati objek dengan menggunakan mikroskop cahaya, apa langkah selanjutnya setelah pencahayaan diatur dan objek mikroskopis telah disiapkan? Jawab : 4. Jika saat pengamatan kita dan lensa objektif perbesaran menggunakan lensa okuler perbesaran 10x 40x, maka berapa perbesaran bayangan yang terlihat dibanding objek yang sesungguhnya? Jawab : 5. Bagaimana posisi penyimpanan mikroskop yang benar? Jawab : 6. Bila ingin mengatur banyak sedikitnya cahaya yang diinginkan dalam mikroskop maka menggunakan bagian mikroskop bagian mana? Jawab : KUNCI JAWABAN POSTEST 1. Cermin cembung 2. Pemutar halus (mikrometer) 3. Langkah-langkahnya: Mengatur fokus untuk menurunkan tabung mikroskop, sehingga lensa objektif hampir menyentuh preparat. Sambil melihat lensa okuler putar pengatur fokus untuk menaikkan tabung mikroskop perlahan-lahan sehingga preparat bisa terlihat jelas. 4. 400X 5. Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari uap asam-basa.Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop yang dilengkapi silica gel, yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam almari yang diberi lampu 6. Diafragma Skor Penilaian: Nomor soal: 1+2+3+4+5+6= 100
Jadi: b. Tes Unjuk Kerja NO. 1.
3.
4.
5.
Aspek yang Diamati Membawa Mikroskop Dengan dua tangan, tangan satu memegang kaki mikroskop dan tangan yang satu lagi memegang lengan mikroskop Mempersiapkan mikroskop untuk pengamatan a. Meletakkan mikroskop pada meja yang datar dan kokoh b. Mengatur posisi cermin sambil kedua mata melihat ke dalam okuler, sehingga didapat lingkaran pandang yang terang Memasang kaca objek pada meja preparat Meletakkan preparat yang akan diamati pada meja preparat dan menjepitnya agar tidak bergeser Mendapatkan fokus untuk perbesaran lemah a. Menggunakan pemutar kasar untuk mendapatkan focus b. Menggunakan pemutar halus dengan melihat melalui 7 okuler, sehingga obyek pada sediaan nampak jelas Mendapatkan fokus untuk perbesaran kuat a. Menggunakan perbesaran kuat untuk mendapatkan hasil yang lebih jelas b. Pada waktu mengganti lensa ,ujung lensa tidak menyentuh permukaan kaca penutup
Skor 4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
Total 40 Setiap indikator diberi skor 1 - 4, dengan ketentuan sebagai berikut: 4 : jika dilakukan dengan baik dan sempurna 3 : jika dilakukan dengan baik 2 : jika dilakukan dengan cukup baik 1 : jika dilakukan kurang baik Jumlah skor 32
Cara menghitung nilai keterampilan penggunaan mikroskop:
Nilai = Jumlah Nilai × 100% 32
Ketanggungan, 28 April 2012 Mengetahui Guru Ilmu Pengetahuan Alam
Subikhayati, S. Pd.I Mariyana NIP.197211142007102001
Kepala MTs Negeri Ketanggungan
Drs. Ahsan Aminudin, M.Pd. NIP.196504091994031001
Peneliti,
Ana NIM. 083811031
SILABUS
LAMPIRAN 3
Sekolah : MTs Negeri Ketanggungan Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Semester : 2 (Dua) Standart Kompetensi : 6. Keanekaraganman Makhluk Hidup
Kompetensi Dasar 6.3
Materi Pokok/Pembelajar an
Mendeskripsikan keragaman pada jaringan sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme
Kegiatan pembelajaran
Indikator Mengetahui nama
Tatap Muka Melakukan pengamatan jaringan tumbuhan menggunakan mikroskop Tugas mandiri Mencari literature mengenai jaringan
dan fungsi bagian mikroskop Menggunakan mikroskop dengan benar
Penilaian Bentuk Instrumen
Tehnik Tes tertulis dan tes unjuk kerja
Uraian
Uji petik kerja produk
Contoh Instrumen Produk (laporan hasil pengamatan),pe ngamatan unjuk kerja, pengamatan sikap, tes pilihan ganda, tes uraian.
Alokasi Waktu 4X40’
Sumber Belajar Buku Lembar kerja siswa Preprat awetan
Mendeskripsikan keragaman tingkat
Tugas terstruktur Membuat laporan pengamtan jaringan tumbuhan menggunakan mikroskop
jaringan menurut sel penyusunnya berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop .
Mengetahui Kepala MTs Negeri Ketanggungan
Drs. Ahsan Aminuddin, M. Pd. NIP. 196504091994031001
Ketanggungan 8 Feruari 2012 Guru Ilmu Pengetahuan Alam
Subikhayati, S.Pd.I NIP. 197211142007102001
nilai karakter Disiplin Rasa hormat dan perhatian Tekun Tanggung jawab Ketelitian
LAMPIRAN 4
Nama:
Soal Pretes
Kelas :
1. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikun menggunakan mikroskop! Jawab : 2. Jelaskan tujuan praktikum menggunakan mikroskop! Jawab : 3. Apa nama ilmiah dari bawang merah dan bayam? Jawab : a b c d f g d
e h
i
4. Sebutkan bagian-bagian mikroskop pada gambar di atas! Jawab : 5. Jelaskan fungsi bagian mikroskop yang ada pada gambar! Jawab : 6.
Jelaskan secara singkat cara menggunakan mikroskop! Jawab :
7. Jelaskan secara singkat cara membuat preparat! Jawab : 8. Apa yang kamu lakukan jika preparat basahmu terdapat gelembung udara? Jawab : 9. Sebutkan tiga cara untuk merawat mikroskop! Jawab : 10. Bagaimana kesimpulanmu dari praktikum menggunakan mikroskop?
Jawab :
LAMPIRAN 5 Kunci Jawaban Pretes 1. Alat
: mikroskop, objek glass, deg glass, pinset, pisau, pipet tetes
Bahan : umbi bawang merah, batang bayam, dan daun Rhoeo discolor 2. Tujuan praktikum: Melatih siswa terampil menggunakan mikroskop. Melatih siswa mampu membuat objek pengamatan sel epidermis bawang merang, batang bayam, dan daun Rhoe discolor 3. Nama ilmiah bawang merah Allium cepa dan nama ilmiah bayam adalah Amaranthus sp 4. Nama bagian-bagian mikroskop: a. Lensa objektif b. Tubus c. Makrometer d. Micrometer e. Revolver f. Lengan mikroskop g. Lensa objektif h. Meja preparat i. Cermin 5
Fungsi bagian-bagian mikroskop: a. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkanoleh lensa objektif b. Tubus berfungsi menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif c. Makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat d. Micrometer berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, e. Revolver berfungsi sebagai temapt melekatnya lensa objektif
f. Lengan mikroskop berfungsi untuk memegang mikroskop pada saat memindah mikroskop. a. Lensa objektif berfungsi pembentukn bayangan pertama dan memperbesar bayangan objek b. Meja preparat berfungsi sebagai temapt meletakan ojek yang akan diamati c. Cermin berfungsi untuk memantulkan sinar dari sumber sinar 6
Cara menggunakan mikroskop a. Meletakkan mikroskop diatas meja yang datar dengan bagian lengan tepat berada dihadapan kita. b. Mengatur posisi cermin sambil kedua mata melihat ke dalam okuler, sehingga didapat lingkaran pandang yang terang c. Meletakkan preparat di atas meja preparat d. mengatur pengatur fokus untuk menurunkan tabung mikroskop, sehingga lensa objektif hampir menyentuh preparat. e. Sambil melihat lensa okuler memutar pengatur fokus untuk menaikkan tabung mikroskop perlahan-lahan sehingga preparat bisa terlihat jelas.
7
Cara membuat preparat Menyiapkan alat dan bahan Potonglah 1 siung bawang merah menjadi 4 bagian Lepaskan salah satu lapisan siungnya yang berdaging Peganglah lapisan siungnya dengan permukaan yang cekung menghadap kalian, lalu patahkan menjadi 2 sehingga pada pinggiran patahan terlihat selaput tipis. Dengan pinset, jepitlah selaput yang tampak, kemudian dengan hati-hati lepaskan dari lapisan siung tersebut. Letakkan selaput pada tetesan air di objek glass, kemudian tutup dengan dengan deck glass. Usahakan jangan sampai ada gelembung. Amatilah dengan mikroskop, mula-mula dengan perbesaran lemah
8. Jika preparat basah terdapat gelembung udara maka hisap dengan menggunakan tissu
9. Cara merawat mikroskop a. Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari uap asam-basa.Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop yang dilengkapi silica gel,yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam almari yang diberi lampu b. Bagian mikroskop non-optik dapat dibersihkan dengan kain flanel. Untuk membersihkan debu yang terselip dapat dengan kuas kecil atau kuas lensa kamera, serta alat semprot atau kuas lembut. c. Bersihkan kotoran, berkas jari, minyak dan lain-lain pada lensa dengan menggunakan kain lensa, tissue atau kain lembut yang dibasahi sedikit alkohol-ether atau isopropyl alkohol. Jangan sekali-kali membersihkan lensa dengan saputangan atau kain 10. Kesimpulan dari praktikum mikroskop Sel tumbuhan memiliki bagian-bagian yang sangat kecil sehingga hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop. Dengan adanya mikroskop mempermudah dalam mengamati sel tumbuhan
LAMPIRAN 6 KISI-KISI SOAL PRETEST Jenjang/ dimensi No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Indicator
Siswa mengetahui alat , bahan yang digunakan dalam praktikum Siswa mengetahui tujuan praktkum Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang mikroskop (pemahaman) Siswa mampu menerapkan penggunaan mikroskop Siswa mampu mengetahui objek yang diamati dengan menggunakan mikroskop Siswa mampu memelihara mikrosko
Submateri
Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum
Tujuan praktikum menggunaka n mikroskop Bagianbagian mikroskop Fungsi bagianbagian mikroskop Langkahlangkah penggunaan mikroskop Cara
CI
C2
faktua
prosedur
l
al
No. soal
Jum lah soal
2
1,3
2
1
2
1
1
4
1
1
5
1
1
6
1
1
7,8
1
1
9
1
membuat preparat dan objek
1
yang
diamati Cara memelihara mikroskop
7,
Siswa mampu Kesimpulan menyimpulkan dari hasil praktikum praktikum Total
1
10
1
10
HASIL ANALISIS UJI COBA SOAL No
UC-28 UC-27 UC-37 UC-13 UC-17 UC-30 UC-39 UC-41 UC-01 UC-23 UC-16 UC-11 UC-25 UC-02 UC-19 UC-32 UC-15 UC-18 UC-22 UC-24 UC-26 UC-06 UC-07 UC-08 UC-12 UC-21 UC-35 UC-40 UC-03 UC-04 UC-05 UC-09 UC-33 UC-31 UC-10 UC-20 UC-34 UC-14 UC-29 UC-36 UC-38
ΣX ΣXY rxy rtabel Kriteria BA BB JA JB DP
Tingkat Kesukaran
Kriteria B
Reliabilita s
Daya Pembeda
Validitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Kode
p
TK Kriteria
q pq Kriteria soal
1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0
3 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0
4 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21
No Soal 6 7
5 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0
8 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0
10 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
12 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
7
22
36
12
32
30
8
29
20
30
31
30
210 0,439 0,308
660 0,354 0,308
630 1080 0,331 -0,260 0,308 0,308
360 0,312 0,308
960 0,608 0,308
900 0,397 0,308
240 0,273 0,308
870 0,502 0,308
600 0,355 0,308
900 0,509 0,308
930 0,372 0,308
900 0,336 0,308
Valid 7 0 21 20 0,33
Valid 15 7 21 20 0,36
Valid 14 7 21 20 0,32
Tidak 16 20 21 20 -0,24
Valid 8 4 21 20 0,18
Valid 20 12 21 20 0,35
Valid 19 11 21 20 0,35
Tidak 6 2 21 20 0,19
Valid 20 9 21 20 0,50
Valid 14 6 21 20 0,37
Valid 19 11 21 20 0,35
Valid 18 13 21 20 0,21
Valid 19 11 21 20 0,35
Cukup Cukup Cukup
Sangat jelek
Jelek Cukup Cukup
Jelek
Baik Cukup Cukup Cukup Cukup
7
22
21
36
12
32
30
8
29
20
30
31
30
0,17
0,54
0,51
0,88
0,29
0,78
0,73
0,20
0,71
0,49
0,73
0,76
0,73
Sukar Sedang Sedang Mudah 0,17
0,54
0,51
0,88
Sukar Mudah Mudah 0,29
0,78
0,73
Sukar Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah 0,20
0,71
0,49
0,73
0,76
0,73
0,83
0,46
0,49
0,12
0,71
0,22
0,27
0,80
0,29
0,51
0,27
0,24
0,27
0,142
0,249
0,250
0,107
0,207
0,171
0,196
0,157
0,207
0,250
0,196
0,184
0,196
Dipakai
Dipakai
Dipakai Dibuang Dibuang
Dipakai
Dipakai Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
No
UC-28 UC-27 UC-37 UC-13 UC-17 UC-30 UC-39 UC-41 UC-01 UC-23 UC-16 UC-11 UC-25 UC-02 UC-19 UC-32 UC-15 UC-18 UC-22 UC-24 UC-26 UC-06 UC-07 UC-08 UC-12 UC-21 UC-35 UC-40 UC-03 UC-04 UC-05 UC-09 UC-33 UC-31 UC-10 UC-20 UC-34 UC-14 UC-29 UC-36 UC-38
ΣX ΣXY rxy rtabel Kriteria BA BB JA JB DP
Tingkat Kesukaran
Kriteria B
Reliabilita s
Daya Pembeda
Validitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Kode
p
TK Kriteria
q pq Kriteria soal
14 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
15 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0
16 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
17 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1
No Soal 19 20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1
21 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1
23 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
26 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0
11
18
24
3
31
34
33
29
10
28
21
8
330 0,439 0,308
540 0,333 0,308
720 0,466 0,308
90 0,175 0,308
930 0,340 0,308
1020 0,245 0,308
990 0,400 0,308
870 0,363 0,308
1050 300 0,343 -0,109 0,308 0,308
840 0,352 0,308
630 0,693 0,308
240 0,307 0,308
Valid 9 2 21 20 0,33
Valid 12 6 21 20 0,27
Valid 16 8 21 20 0,36
Tidak 2 1 21 20 0,05
Valid 19 12 21 20 0,30
Tidak 19 15 21 20 0,15
Valid 20 13 21 20 0,30
Valid 17 12 21 20 0,21
Valid 21 14 21 20 0,30
Valid 17 11 21 20 0,26
Valid 18 3 21 20 0,71
Tidak 5 3 21 20 0,09
Sangat jelek Cukup
Baik sekali
Jelek
Cukup Cukup Cukup
Jelek Cukup
35
24 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0
Jelek Cukup Cukup Cukup
Tidak 2 8 21 20 -0,30
11
18
24
3
31
34
33
29
35
10
28
21
8
0,27
0,44
0,59
0,07
0,76
0,83
0,80
0,71
0,85
0,24
0,68
0,51
0,20
Sukar Sedang Sedang
Sukar
Sukar Sedang Sedang 0,27
0,44
0,59
Sukar Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah 0,07
0,76
0,83
0,80
0,71
0,85
0,24
0,68
0,51
0,20
0,73
0,56
0,41
0,93
0,24
0,17
0,20
0,29
0,15
0,76
0,32
0,49
0,80
0,196
0,246
0,243
0,068
0,184
0,142
0,157
0,207
0,125
0,184
0,217
0,250
0,157
Dipakai
Dipakai
Dipakai Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dipakai Dibuang
Dipakai
Dipakai Dibuang
Dipakai Dibuang
No
UC-28 UC-27 UC-37 UC-13 UC-17 UC-30 UC-39 UC-41 UC-01 UC-23 UC-16 UC-11 UC-25 UC-02 UC-19 UC-32 UC-15 UC-18 UC-22 UC-24 UC-26 UC-06 UC-07 UC-08 UC-12 UC-21 UC-35 UC-40 UC-03 UC-04 UC-05 UC-09 UC-33 UC-31 UC-10 UC-20 UC-34 UC-14 UC-29 UC-36 UC-38
ΣX
27 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
28 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0
No Soal 30 31 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1
32 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0
33 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
34 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1
1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1
12
31
26
33
29
23
30
17
360 0,421 0,308
930 0,382 0,308
780 0,333 0,308
990 0,366 0,308
870 0,413 0,308
690 0,368 0,308
900 0,346 0,308
510 0,213 0,308
Valid 7 4 21 20 0,13
Valid 9 3 21 20 0,28
Valid 18 13 21 20 0,21
Valid 16 10 21 20 0,26
Valid 19 14 21 20 0,20
Valid 17 12 21 20 0,21
Valid 14 9 21 20 0,22
Valid 19 11 21 20 0,35
Tidak 12 5 21 20 0,32
Kriteria
Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Tingkat Kesukaran
11 330 0,377 0,308
B
p
TK Kriteria
q pq Kriteria soal
11
12
31
26
33
29
23
30
17
0,27
0,29
0,76
0,63
0,80
0,71
0,56
0,73
0,41
Sukar 0,27
Y2
Y
35
ΣXY rxy rtabel Kriteria BA BB JA JB DP
Reliabilita s
Daya Pembeda
Validitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Kode
30 29 28 28 27 26 26 25 25 24 24 23 22 21 21 21 21 21 21 20 20 19 19 19 18 18 17 17 17 17 16 15 15 15 13 13 13 12 10 10 9 805
900 841 784 784 729 676 676 625 625 576 576 529 484 441 441 441 441 441 441 400 400 361 361 361 324 324 289 289 289 289 256 225 225 225 169 169 169 144 100 100 81
17001
Sukar Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang 0,29
0,76
0,63
0,80
0,71
0,56
0,73
0,41
k
Σpq = 6,758 Vt = 29,159 r11 = 0,791
0,73
0,71
0,24
0,37
0,20
0,29
0,44
0,27
0,59
0,196
0,207
0,184
0,232
0,157
0,207
0,246
0,196
0,243
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai Dibuang
=
35
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Rumus
B JS
P =
Keterangan: P : Tingkat kesukaran B : Jumlah siswa yang menjawab benar Js : Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes Kriteria Interval P 0,00 < 0,30 < 0,70 <
IK IK IK
< < <
Kriteria 0,30 0,70 1,00
Sukar Sedang Mudah
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kode Skor
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
UC-36 UC-38 UC-40 UC-1 UC-11 UC-14 UC-34 UC-16 UC-18 UC-9 UC-21 UC-26 UC-24 UC-17 UC-3 UC-6 UC-7 UC-10 UC-19 UC-23
5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 3 5 3 5 5 3 0 5
Jumlah P
=
85 85
+ 41
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kelompok Bawah Kode Skor UC-29 UC-31 UC-5 UC-13 UC-20 UC-30 UC-4 UC-22 UC-33 UC-28 UC-35 UC-15 UC-8 UC-12 UC-25 UC-2 UC-32 UC-27 UC-39 UC-37
Jumlah
3 0 0 3 5 5 5 5 0 5 0 5 0 5 5 0 5 0 0 0
51
51
= 3,32 Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang
Perhitungan Daya Pembeda Soal Rumus
D=
BA BB − JA JB
Keterangan: D : Daya Pembeda BA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas BB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah JA : Banyaknya siswa pada kelompok atas JB : Banyaknya siswa pada kelompok bawah Kriteria Interval DP DP < 0,00 < DP < 0,20 < DP < 0,40 < DP < 0,70 < DP <
Kriteria Sangat jelek Jelek Cukup Baik Sangat Baik
0,00 0,20 0,40 0,70 1,00
Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. Kelompok Atas Kode Skor
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
UC-36 UC-38 UC-40 UC-1 UC-11 UC-14 UC-34 UC-16 UC-18 UC-9 UC-21 UC-26 UC-24 UC-17 UC-3 UC-6 UC-7 UC-10 UC-19 UC-23
Jumlah DP
=
5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 3 5 3 5 5 3 0 5
85 85 20
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kelompok Bawah Kode Skor UC-29 UC-31 UC-5 UC-13 UC-20 UC-30 UC-4 UC-22 UC-33 UC-28 UC-35 UC-15 UC-8 UC-12 UC-25 UC-2 UC-32 UC-27 UC-39 UC-37
Jumlah
3 0 0 3 5 5 5 5 0 5 0 5 0 5 5 0 5 0 0 0
51
51 20
= 1,70 Berdasarkan kriteria, No. soal 1 mempunyai daya pembeda baik sekali
Perhitungan Validitas Test Rumus:
rXY =
N∑XY- (∑X)(∑Y)
{N∑X −(∑X) }{N∑Y −(∑Y) } 2
2
2
2
Kriteria: Butir soal valid jika r XY > r tabel Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama. No Kode X Y X2 Y2 XY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
UC-36 UC-38 UC-40 UC-1 UC-11 UC-14 UC-34 UC-16 UC-18 UC-9 UC-21 UC-26 UC-24 UC-17 UC-3 UC-6 UC-7 UC-10 UC-19 UC-23 UC-29 UC-31 UC-5 UC-13 UC-20 UC-30 UC-40 UC-22 UC-33 UC-28 UC-35 UC-15 UC-8 UC-12 UC-25 UC-2 UC-32 UC-27 UC-39 UC-37
rxy
=
Σ
5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 3 5 3 5 5 3 0 5 3 0 0 3 5 5 5 5 0 5 0 5 0 5 5 0 5 0 0 0 136
40
100 98 97 90 90 85 85 82 79 77 76 70 69 68 67 65 64 63 62 62 62 62 61 61 61 58 56 56 56 55 55 53 51 51 51 50 48 44 35 32 2607
40 638
25 25 25 25 25 25 25 9 25 25 9 25 9 25 9 25 25 9 0 25 9 0 0 9 25 25 25 25 0 25 0 25 0 25 25 0 25 0 0 0 638
9535
136 136
2
10000 9604 9409 8100 8100 7225 7225 6724 6241 5929 5776 4900 4761 4624 4489 4225 4096 3969 3844 3844 3844 3844 3721 3721 3721 3364 3136 3136 3136 3025 3025 2809 2601 2601 2601 2500 2304 1936 1225 1024 180359
2607 40 180359
= 0,496 Pada α = 5% dengan n = 40 diperoleh r Karena rXY > r
tabel, maka soal no 1 valid
tabel
=
0,312
500 490 485 450 450 425 425 246 395 385 228 350 207 340 201 325 320 189 0 310 186 0 0 183 305 290 280 280 0 275 0 265 0 255 255 0 240 0 0 0 9535
2607
2
Perhitungan Reliabilitas Test Rumus: 2 k S − ∑ pq r11 = S2 k -1
Keterangan: k : Banyaknya butir soal Σpq : Jumlah dari pq 2 s : Varians total Kriteria Apabila r11 > r
tabel,
maka instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh: Σpq = pq1 + pq2 + pq3 + . . .+ pq35 0,2180 + 0,1740 + 0,2040 + . . .+ = 3,3210 =
2607 40
178110 S
2
r11
=
=
40
15 15
1
0,2480
2
= 204,969
204,969 3,321 204,969
= 1,054
Pada α = 5% dengan n = 35 diperoleh r tabel = 0,514 Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel
ANALISIS UJI COBA INSTRUMEN
No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
UC-36 UC-38 UC-40 UC-1 UC-11 UC-14 UC-34 UC-16 UC-18 UC-9 UC-21 UC-26 UC-24 UC-17 UC-3 UC-6 UC-7 UC-10 UC-19 UC-23 UC-29 UC-31 UC-5 UC-13 UC-20 UC-30 UC-4 UC-22
1 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 3 5 3 5 5 3 0 5 3 0 0 3 5 5 5 5
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 0 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5
3 5 5 5 0 0 0 5 0 0 5 0 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 3 0 0 0
4 8 10 8 7 10 7 6 8 10 8 7 10 5 5 8 7 7 7 4 8 5 4 4 4 10 7 10 8
5 9 8 10 10 6 7 8 10 9 8 8 7 10 5 6 8 5 5 8 7 7 6 7 5 10 3 4 5
6 10 6 10 8 8 10 8 10 10 5 8 5 6 8 6 4 5 10 6 8 10 8 6 6 8 6 10 6
7 10 6 6 10 3 6 10 3 8 8 6 3 6 3 3 5 7 10 3 5 10 8 10 3 4 8 4 6
8 5 5 5 5 5 5 0 5 5 0 5 0 5 0 5 0 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 0 0
No. Soal 9 10 10 5 8 5 10 5 10 5 10 5 10 0 5 5 5 5 8 0 8 5 8 0 8 5 8 0 8 5 5 5 5 0 8 5 8 5 10 5 8 5 8 5 10 0 8 5 10 5 5 0 8 5 8 0 5 0
11 5 5 5 5 5 0 5 5 0 0 0 0 0 5 0 5 0 5 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0
12 5 10 8 10 10 10 5 5 8 5 10 5 3 5 5 8 6 5 3 5 3 3 8 5 5 5 5 3
13 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 0 0 0 0 5 0 0 0 0
14 8 10 5 10 8 10 8 8 6 5 6 4 8 6 6 8 6 5 8 6 6 8 8 5 6 6 5 8
15 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 5
y y2 100 10000 98 9604 97 9409 90 8100 90 8100 85 7225 85 7225 82 6724 79 6241 77 5929 76 5776 70 4900 69 4761 68 4624 67 4489 65 4225 64 4096 63 3969 62 3844 62 3844 62 3844 62 3844 61 3721 61 3721 61 3721 58 3364 56 3136 56 3136
0 5 0 5 0 5 5 0 5 0 0 0
5 5 5 0 5 5 5 0 0 5 0 0
5 0 5 0 0 3 0 0 5 0 0 0
8 8 10 7 5 5 4 5 6 7 7 3
6 6
5 8 10 10 3 4 10 5 5 7
5 4 7 8 8 6 8 7 6 4 4 8
8 8 5 6 6 3 5 6 10 5 4 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 8 5 5 5 8 5 10 10 5 3 5
0 0 0 5 0 0 5 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 3 3 3 6 3 5 3 3 3 6 3
0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0
6 8 10 6 6 3 6 5 3 10 6 3
0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0
56 55 55 53 51 51 51 50 48 44 35 32
3136 3025 3025 2809 2601 2601 2601 2500 2304 1936 1225 1024 178110
SX rxy rtabel
136 0,496 0,312
155 57 277 280 286 243 65 289 105 55 214 90 265 90 2607 0,424 0,310 0,404 0,416 0,406 0,214 0,678 0,419 0,472 0,592 0,718 0,574 0,397 0,601 0,991 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312
Kriteria
UC-33 UC-28 UC-35 UC-15 UC-8 UC-12 UC-25 UC-2 UC-32 UC-27 UC-39 UC-37
Valid
Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
85 51 20 20 1,70
85 70 20 20 0,75
BA BB JA JB DP Kriteria
Daya Pembeda
Validitas
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
p
31 150 154 151 121 55 160 75 50 131 80 26 127 126 135 122 10 129 30 5 83 10 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 0,25 1,15 1,40 0,80 -0,05 2,25 1,55 2,25 2,25 2,40 3,50 Sanga Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cuku Baik Baik Baik t sekali sekali sekali sekali sekali sekali sekali sekali p sekali sekali sekali jelek 0,68
0,78
0,29 0,69 0,70 0,72
0,61
0,33
0,72
0,53
0,28
0,54 0,45
141 124 20 20 0,85
80 10 20 20 3,50
Baik Baik sekali sekali
0,45
0,45
0,28
0,48
0,73
0,47 0,55
0,55
0,55
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
0,204 0,238 0,219 0,200 0,249 0,199 0,249 0,248 0,248 0,248 Dipakai
Dipakai
= = = =
0,68
Dipakai
0,210
Dibuang
k Spq Vt r11
0,39
Dibuang
0,174 0,204 0,213
Dipakai
0,218
15 3,321 204,969 1,054
0,72 0,31 0,30 0,29
Dipakai
pq
Dipakai
0,23
Dipakai
0,32
Kriteria soal
Reliabilitas
q
LAMPIRAN 7 PPRAKTIKUM MIKROSKOP Menggunakan Mikroskop 1. TUJUAN
:
Melatih siswa terampil menggunakan mikroskop. 2. ALAT DAN BAHAN A. Alat 1) Mikroskop
(1buah)
2) Objek glass
(1buah)
3) Deg glass
(1buah)
4) Pipet tetes
(1buah)
5) Pinset
(1buah)
6) Silet
(1buah)
B. Bahan 1) Preparat Awetan 3. CARA KERJA A. Cara menggunakan mikroskop 1) Letakkan mikroskop diatas meja yang datar dengan bagian lengan tepat berada dihadapanmu. 2) Perhatikan lensa okuler. Dilensa itu tertera perbesaran 10 kali. Dengan perbesaran ini berarti objek akan diperbesar 10 kali dari ukuran objek sesungguhnya. 3) Perhatikan lensa objektif. Gunakan perbesaran lemah pada lensa okuler maupun lensa objektif untuk pengamatan awal. 4) Aturlah diafragma agar lensa okuler mendapatkan cahaya yang cukup terang.
5) Aturlah
cermin
yang
berada
dibawah
meja
preparat
agar
mendapatkan cahaya terang. 6) Letakkan kaca preparat diatas meja objek. 7) Aturlan pengatur fokus untuk menurunkan tabung mikroskop, sehingga lensa objektif hampir menyentuh preparat. 8) Sambil melihat lensa okuler putarlah pengatur fokus untuk menaikkan tabung mikroskop perlahan-lahan sehingga preparat bisa terlihat jelas. 4. DATA PENGAMATAN No. Gambar
Keterangan Gambar
KESIMPULAN ————————————————————————————————— —————————————————————————————————
LAMPIRAN 8
Nama: Kelas :
Soal Postest 1. Pada saat keadaan kurang terang sebaiknya menggunakan cermin? Jawab : 2. Jika dalam pengamatan sudah digunakan lensa objektif perbesaran kuat, tetapi bayangan benda belum dapat terlihat dengan jelas maka digunakan? Jawab : 3. Pada saat mengamati objek dengan menggunakan mikroskop cahaya, apa langkah selanjutnya setelah pencahayaan diatur dan objek mikroskopis telah disiapkan? Jawab : 4. Jika saat pengamatan kita dan lensa objektif perbesaran menggunakan lensa okuler perbesaran 10x 40x, maka berapa perbesaran bayangan yang terlihat dibanding objek yang sesungguhnya? Jawab : 5. Bagaimana posisi penyimpanan mikroskop yang benar? Jawab : 6. Bila ingin mengatur banyak sedikitnya cahaya yang diinginkan dalam mikroskop maka menggunakan bagian mikroskop bagian mana? Jawab : 7. Gambarkan sebuah sel tumbuhan (bawang merah) yang kamu lihat dengan menggunakan mikroskop! Jawab : 8. Sebutkan bagian-bagian yang ada pada sel bawang merah yang terdapat pada gambar! Jawab : 9. Jelaskan fungsi bagian-bagian yang terdapat dalam sel bawang merah! Jawab :
LAMPIRAN 9 KUNCI JAWABAN POSTEST 1. Cermin cembung 2. Pemutar halus (mikrometer) 3. Langkah-langkahnya: Mengatur fokus untuk menurunkan tabung mikroskop, sehingga lensa objektif hampir menyentuh preparat. Sambil melihat lensa okuler putar pengatur fokus untuk menaikkan tabung mikroskop perlahan-lahan sehingga preparat bisa terlihat jelas. 4. 400X 5. Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari uap asam-basa.Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop yang dilengkapi silica gel, yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam almari yang diberi lampu 6. Diafragma 7. Gambar bawang merah 8. Bagian sel bawang merah a. Dinding sel b. Inti sel c. sitoplasma 9. Fungsi bagian-bagian sel tumbuhan a. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang tetap b. Inti sel berfungsi dalam mengatur kegiatan sel dan dapat melakukan replikasi dalam reproduksi sel c. Sitoplasma berfungsi mencerna makanan secara ekstraseluler dan untuk melakukan prosesmetabolisme tubuh
LAMPIRAN 10 KISI-KISI POSTEST Jenjang/ dimensi No.
Indicator
Submateri
CI
No.
Jumlah
soal
soal
6
1
1
1,4
2
1
2
1
1
3
1
1
5
1
1
7
1
8,9
2
C3
faktual prosedural 1.
2.
4.
5.
Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang mikroskop (pemahaman) Siswa mampu menerapkan penggunaan mikroskop
Bagianbagian mikroskop
1
menggunakan cermin menggunakan makrometer dan mikrometer Langkahlagkah penggunaan mikroskop Siswa mampu Cara memelihara memelihara mikrosko mikroskop Siswa mampu Hasil menggambar pengamatan hasil pengamatan Member keterangan
2
pada gambar Total
9
LAMPIRAN 11 KISI-KISI LEMBAR PENILAIAN OBSERVASI PENGGUNAAN MIKROSKOP NO. 1.
2.
3.
Aspek yang Diamati Membawa Mikroskop Dengan dua tangan, tangan satu memegang kaki mikroskop dan tangan yang satu lagi memegang lengan mikroskop Mempersiapkan mikroskop untuk pengamatan a. Meletakkan mikroskop pada meja yang datar dan kokoh
Skor 4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
Mendapatkan fokus untuk perbesaran kuat a. Menggunakan perbesaran kuat untuk mendapatkan hasil yang lebih jelas
4
3
2
1
b. Pada waktu mengganti lensa ,ujung lensa tidak menyentuh permukaan kaca penutup
4
3
2
1
b. Membuka difragma sampai maksimum c. Mengatur posisi cermin sambil kedua mata melihat ke dalam okuler, sehingga didapat lingkaran pandang yang terang Memasang kaca objek pada meja preparat Meletakkan preparat yang akan diamati pada meja preparat menjepitnya agar tidak bergeser Mendapatkan fokus untuk perbesaran lemah a. Menggunakan pemutar kasar untuk mendapatkan focus
4. b. Menggunakan pemutar halus dengan melihat melalui 7 okuler, sehingga obyek pada sediaan nampak jelas
5.
Total
40
Setiap indikator diberi skor 1 - 3, dengan ketentuan sebagai berikut: 4 : jika dilakukan dengan baik dan sempurna 3 : jika dilakukan dengan baik 2 : jika dilakukan kurang baik 1 : jika dilakukan kurang baik Jumlah skor 40 Cara menghitung nilai keterampilan penggunaan mikroskop:
Nilai = Jumlah Nilai × 100% 40
LAMPIRAN 12
Nama Siswa
a 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
2 a
b
Indikator 4
3 c
a
b
a
b
5 a
b
Nilai Siswa
No.
1
Jumlah Siswa
LEMBAR OBSERVASI PENGUASAAN PENGGUNAAN MIKROSKOP
Keterangan: 1. Membawa mikroskop : a. Dengan dua tangan, tangan satu memegang kaki mikroskop dan tangan yang satu lagi memegang lengan mikroskop 2. Mempersiapkan mikroskop untuk pengamatan a. Meletakkan mikroskop pada meja yang datar dan kokoh b. Membuka diafragma sampai maksimum c. Mengatur posisi cermin sambil kedua mata melihat ke dalam okuler, sehingga didapat lingkaran pandang yang terang 3. Memasang kaca objek pada meja preparat a. Meletakkan preparat yang akan diamati pada meja preparat b. Menjepit sediaan agar tidak bergeser-geser 4. Mendapatkan fokus untuk perbesaran lemah a. Menggunakan pemutar kasar untuk mendapatkan focus b. Menggunakan pemutar halus dengan melihat melalui lensa okuler, sehingga obyek pada sediaan nampak jelas 5. Mendapatkan fokus untuk perbesaran kuat a. Menggunakan perbesaran kuat untuk mendapatkan hasil yang lebih jelas b. Pada waktu mengganti lensa ,ujung lensa tidak menyentuh permukaan kaca penutup Setiap indikator diberi skor 1 - 4, dengan ketentuan sebagai berikut: 4 : jika dilakukan dengan baik dan sempurna 3 : jika dilakukan dengan baik 2 : jika dilakukan dengan cukup baik 1 : jika dilakukan kurang baik Jumlah skor 40 Cara menghitung nilai keterampilan penggunaan mikroskop:
Nilai = Jumlah Nilai × 100% 40
SUBJEK PENELITIAN PRAKTIKUM PENGGUNAAN MIKROSKOP
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama Abdul Rois Ahmad Fauzan Anisatul wahdah Anisawati Ayu Ratnasari Azharul Faizin Desi Safitri Dimas Fathurrozaq Ega Lu'luil Khasanah Egi Aldyan Ella Yulia Rahmawati Edin Sudrajat Erwin Afrian Wibowo Faqih Azzuri Firya hasanah Afika Ibnu Nurkholik Ika Amelia Nurjanah Imam Ramadahni Istianatun Nida Ita Nur Fadilah Kiki Komalasari M.Khoero Ardli M. Rizki Prasetyo Maulana Yusuf M Miftahul Falaq Mutia Khumairoh Nur Amalia Safitri Rafika Cahaya Sukma Rini Khaerunnisa Rista Ni'amatul Maula Rojikin Siti Khumaeroh Siti Maftukhatul KH Tuti Mafiyanah Umi Puput Fitriyani Wahyuningsih
Kode S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8 S-9 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-26 S-27 S-28 S-29 S-30 S-31 S-32 S-33 S-34 S-35 S-36
NILAI PRAKTIKUM SISWA KELAS VII
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
KODE
S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8 S-9 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-26 S-27 S-28 S-29 S-30 S-31 S-32 S-33 S-34 S-35 S-36 Jumlah
NILAI PRAKTIKUM MIKROSKOP 75 60 76 66 80 70 76 65 80 76 80 70 65 70 60 90 75 75 66 80 75 65 56 66 80 85 70 85 56 70 80 75 66 70 70 73 2597
Perhitungan Validitas Test Rumus:
rXY =
N∑XY- (∑X)(∑Y)
{N∑X −(∑X) }{N∑Y −(∑Y) } 2
2
2
2
Kriteria: Butir soal valid jika rXY > r tabel Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama. Y2 XY No Kode X Y X2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
UC-36 UC-38 UC-40 UC-1 UC-11 UC-14 UC-34 UC-16 UC-18 UC-9 UC-21 UC-26 UC-24 UC-17 UC-3 UC-6 UC-7 UC-10 UC-19 UC-23 UC-29 UC-31 UC-5 UC-13 UC-20 UC-30 UC-40 UC-22 UC-33 UC-28 UC-35 UC-15 UC-8 UC-12 UC-25 UC-2 UC-32 UC-27 UC-39 UC-37
rxy
=
Σ
5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 3 5 3 5 5 3 0 5 3 0 0 3 5 5 5 5 0 5 0 5 0 5 5 0 5 0 0 0 136
40
100 98 97 90 90 85 85 82 79 77 76 70 69 68 67 65 64 63 62 62 62 62 61 61 61 58 56 56 56 55 55 53 51 51 51 50 48 44 35 32 2607
40 638
25 25 25 25 25 25 25 9 25 25 9 25 9 25 9 25 25 9 0 25 9 0 0 9 25 25 25 25 0 25 0 25 0 25 25 0 25 0 0 0 638
9535
136 136
2
10000 9604 9409 8100 8100 7225 7225 6724 6241 5929 5776 4900 4761 4624 4489 4225 4096 3969 3844 3844 3844 3844 3721 3721 3721 3364 3136 3136 3136 3025 3025 2809 2601 2601 2601 2500 2304 1936 1225 1024 180359
2607 40 180359
= 0.496 Pada α = 5% dengan n = 40 diperoleh r tabel = Karena rXY > r tabel, maka soal no 1 valid
0.312
500 490 485 450 450 425 425 246 395 385 228 350 207 340 201 325 320 189 0 310 186 0 0 183 305 290 280 280 0 275 0 265 0 255 255 0 240 0 0 0 9535
2607
2
Perhitungan Reliabilitas Test Rumus:
r11
2 k S − ∑ pq = S2 k - 1
Keterangan: k : Banyaknya butir soal Σpq : Jumlah dari pq : Varians total s2 Kriteria Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh: Σpq = pq1 + pq2 + pq3 + . . .+ pq35 0.2180 + 0.1740 + 0.2040 + . . .+ = 3.3210 =
2607 40
178110 S2
=
r11
=
40
15 15
1
0.2480
2
= 204.969
204.969 3.321 204.969
= 1.054
Pada α = 5% dengan n = 35 diperoleh r tabel = 0.514 Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel
Perhitungan Daya Pembeda Soal Rumus
D=
BA BB − JA JB
Keterangan: D : Daya Pembeda BA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas BB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah JA : Banyaknya siswa pada kelompok atas JB : Banyaknya siswa pada kelompok bawah Kriteria Interval DP 0.00 < DP 0.20 < DP 0.40 < DP 0.70 < DP
DP < < < < <
Kriteria Sangat jelek Jelek Cukup Baik Sangat Baik
0.00 0.20 0.40 0.70 1.00
Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. Kelompok Atas Kode Skor
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
UC-36 UC-38 UC-40 UC-1 UC-11 UC-14 UC-34 UC-16 UC-18 UC-9 UC-21 UC-26 UC-24 UC-17 UC-3 UC-6 UC-7 UC-10 UC-19 UC-23
Jumlah DP
=
5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 3 5 3 5 5 3 0 5
85 85 20
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kelompok Bawah Kode Skor UC-29 UC-31 UC-5 UC-13 UC-20 UC-30 UC-4 UC-22 UC-33 UC-28 UC-35 UC-15 UC-8 UC-12 UC-25 UC-2 UC-32 UC-27 UC-39 UC-37
Jumlah
3 0 0 3 5 5 5 5 0 5 0 5 0 5 5 0 5 0 0 0
51
51 20
= 1.70 Berdasarkan kriteria, No. soal 1 mempunyai daya pembeda baik sekali
Tabel persiapan analisis regresi No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Kode S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8 S-9 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-26 S-27 S-28 S-29 S-30 S-31 S-32 S-33 S-34 S-35 S-36 S
X
70 60 75 70 78 63 60 58 70 70 65 70 65 68 60 70 68 73 70 73 68 70 53 68 73 82 65 63 60 63 68 70 70 68 63 68 2428
Y 75 60 76 66 80 70 76 65 80 76 80 70 65 70 60 90 75 75 66 80 75 65 56 66 80 85 70 85 56 70 80 75 66 70 70 73 2597
x2
4900 3600 5625 4900 6084 3969 3600 3364 4900 4900 4225 4900 4225 4624 3600 4900 4624 5329 4900 5329 4624 4900 2809 4624 5329 6724 4225 3969 3600 3969 4624 4900 4900 4624 3969 4624 164912
y2 5625 3600 5776 4356 6400 4900 5776 4225 6400 5776 6400 4900 4225 4900 3600 8100 5625 5625 4356 6400 5625 4225 3136 4356 6400 7225 4900 7225 3136 4900 6400 5625 4356 4900 4900 5329 189603
XY 5250 3600 5700 4620 6240 4410 4560 3770 5600 5320 5200 4900 4225 4760 3600 6300 5100 5475 4620 5840 5100 4550 2968 4488 5840 6970 4550 5355 3360 4410 5440 5250 4620 4760 4410 4964 176125
LAMPIRAN 10 KISI-KISI POSTEST Jenjang/ dimensi No.
1.
2.
4.
5.
Indicator
Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang mikroskop (pemahaman) Siswa mampu menerapkan penggunaan mikroskop
Siswa mampu memelihara mikrosko Siswa mampu menggambar hasil pengamatan
Submateri
Bagianbagian mikroskop
CI
C3
faktual
prosedural
1
menggunakan cermin menggunakan makrometer dan mikrometer Langkahlagkah penggunaan mikroskop Cara memelihara mikroskop Hasil pengamatan
No. soal
Jumlah soal
6
1
1
1,4
2
1
2
1
1
3
1
1
5
1
1
7
1
8,9
2
Member keterangan
2
pada gambar Total
9
LAMPIRAN 11 KISI-KISI LEMBAR PENILAIAN OBSERVASI PENGGUNAAN MIKROSKOP NO. 1.
2.
3.
Aspek yang Diamati Membawa Mikroskop Dengan dua tangan, tangan satu memegang kaki mikroskop dan tangan yang satu lagi memegang lengan mikroskop Mempersiapkan mikroskop untuk pengamatan a. Meletakkan mikroskop pada meja yang datar dan kokoh
Skor 4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
Mendapatkan fokus untuk perbesaran kuat a. Menggunakan perbesaran kuat untuk mendapatkan hasil yang lebih jelas
4
3
2
1
b. Pada waktu mengganti lensa ,ujung lensa tidak menyentuh permukaan kaca penutup
4
3
2
1
b. Membuka difragma sampai maksimum c. Mengatur posisi cermin sambil kedua mata melihat ke dalam okuler, sehingga didapat lingkaran pandang yang terang Memasang kaca objek pada meja preparat Meletakkan preparat yang akan diamati pada meja preparat menjepitnya agar tidak bergeser Mendapatkan fokus untuk perbesaran lemah a. Menggunakan pemutar kasar untuk mendapatkan focus
4. b. Menggunakan pemutar halus dengan melihat melalui 7 okuler, sehingga obyek pada sediaan nampak jelas
5.
Total
40
Setiap indikator diberi skor 1 - 3, dengan ketentuan sebagai berikut: 4 : jika dilakukan dengan baik dan sempurna 3 : jika dilakukan dengan baik 2 : jika dilakukan kurang baik 1 : jika dilakukan kurang baik Jumlah skor 40 Cara menghitung nilai keterampilan penggunaan mikroskop:
Nilai = Jumlah Nilai × 100% 40
LAMPIRAN 12
Nama Siswa
a 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
2 a
b
Indikator 4
3 c
a
b
a
b
5 a
b
Nilai Siswa
No.
1
Jumlah Siswa
LEMBAR OBSERVASI PENGUASAAN PENGGUNAAN MIKROSKOP
Keterangan: 1. Membawa mikroskop : a. Dengan dua tangan, tangan satu memegang kaki mikroskop dan tangan yang satu lagi memegang lengan mikroskop 2. Mempersiapkan mikroskop untuk pengamatan a. Meletakkan mikroskop pada meja yang datar dan kokoh b. Membuka diafragma sampai maksimum c. Mengatur posisi cermin sambil kedua mata melihat ke dalam okuler, sehingga didapat lingkaran pandang yang terang 3. Memasang kaca objek pada meja preparat a. Meletakkan preparat yang akan diamati pada meja preparat b. Menjepit sediaan agar tidak bergeser-geser 4. Mendapatkan fokus untuk perbesaran lemah a. Menggunakan pemutar kasar untuk mendapatkan focus b. Menggunakan pemutar halus dengan melihat melalui lensa okuler, sehingga obyek pada sediaan nampak jelas 5. Mendapatkan fokus untuk perbesaran kuat a. Menggunakan perbesaran kuat untuk mendapatkan hasil yang lebih jelas b. Pada waktu mengganti lensa ,ujung lensa tidak menyentuh permukaan kaca penutup
Setiap indikator diberi skor 1 - 4, dengan ketentuan sebagai berikut: 4 : jika dilakukan dengan baik dan sempurna 3 : jika dilakukan dengan baik 2 : jika dilakukan dengan cukup baik 1 : jika dilakukan kurang baik Jumlah skor 40 Cara menghitung nilai keterampilan penggunaan mikroskop:
Nilai = Jumlah Nilai × 100% 40
SUBJEK PENELITIAN PRAKTIKUM PENGGUNAAN MIKROSKOP
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama Abdul Rois Ahmad Fauzan Anisatul wahdah Anisawati Ayu Ratnasari Azharul Faizin Desi Safitri Dimas Fathurrozaq Ega Lu'luil Khasanah Egi Aldyan Ella Yulia Rahmawati Edin Sudrajat Erwin Afrian Wibowo Faqih Azzuri Firya hasanah Afika Ibnu Nurkholik Ika Amelia Nurjanah Imam Ramadahni Istianatun Nida Ita Nur Fadilah Kiki Komalasari M.Khoero Ardli M. Rizki Prasetyo Maulana Yusuf M Miftahul Falaq Mutia Khumairoh Nur Amalia Safitri Rafika Cahaya Sukma Rini Khaerunnisa Rista Ni'amatul Maula Rojikin Siti Khumaeroh Siti Maftukhatul KH Tuti Mafiyanah Umi Puput Fitriyani Wahyuningsih
Kode S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8 S-9 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-26 S-27 S-28 S-29 S-30 S-31 S-32 S-33 S-34 S-35 S-36
NILAI OBSERVASI PENGGUNAAN MIKROSKOP
NO.
KODE
1 S-1 2 S-2 3 S-3 4 S-4 5 S-5 6 S-6 7 S-7 8 S-8 9 S-9 10 S-10 11 S-11 12 S-12 13 S-13 14 S-14 15 S-15 16 S-16 17 S-17 18 S-18 19 S-19 20 S-20 21 S-21 22 S-22 23 S-23 24 S-24 25 S-25 26 S-26 27 S-27 28 S-28 29 S-29 30 S-30 31 S-31 32 S-32 33 S-33 34 S-34 35 S-35 36 S-36 Jumlah
NILAI Penguasaan Penggunaan Mikroskop Siswa 70 60 75 70 78 63 60 58 70 70 65 70 65 68 60 70 68 73 70 73 68 70 53 68 73 82 65 63 60 63 68 70 70 68 63 68 2428
NILAI PRAKTIKUM SISWA KELAS VII
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
KODE
S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8 S-9 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-26 S-27 S-28 S-29 S-30 S-31 S-32 S-33 S-34 S-35 S-36 Jumlah
NILAI PRAKTIKUM MIKROSKOP 75 60 76 66 80 70 76 65 80 76 80 70 65 70 60 90 75 75 66 80 75 65 56 66 80 85 70 85 56 70 80 75 66 70 70 73 2597
NILAI PRAKTIKUM SISWA KELAS VII
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
KODE
S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8 S-9 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-26 S-27 S-28 S-29 S-30 S-31 S-32 S-33 S-34 S-35 S-36 Jumlah
NILAI PRAKTIKUM MIKROSKOP 75 60 76 66 80 70 76 65 80 76 80 70 65 70 60 90 75 75 66 80 75 65 56 66 80 85 70 85 56 70 80 75 66 70 70 73 2597
ANALISIS HASIL UJI COBA INSTRUMEN
No Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
UC-1 UC-2 UC-3 UC-4 UC-5 UC-6 UC-7 UC-8 UC-9 UC-10 UC-11 UC-12 UC-13 UC-14 UC-15 UC-16 UC-17 UC-18 UC-19 UC-20 UC-21 UC-22 UC-23 UC-24 UC-25 UC-26 UC-27 UC-28 UC-29 UC-30 UC-31 UC-32 UC-33 UC-34
1 5 0 3 5 0 5 5 0 5 3 5 5 3 5 5 3 5 5 0 5 3 5 5 3 5 5 0 5 3 5 0 5 0 5
2 5 0 5 5 5 0 0 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 0 5 5
3 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 3 0 0 0 0 3 0 0 3 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 5 5 5 5
4 7 5 8 10 4 7 7 5 8 7 10 5 4 7 7 8 5 10 4 10 7 8 8 5 4 10 7 8 5 7 4 6 8 6
5 10 4 6 4 7 8 5 10 8 5 6 10 5 7 8 10 5 9 8 10 8 5 7 10 3 7 5 6 7 3 6 10 6 8
6 8 7 6 10 6 4 5 8 5 10 8 6 6 10 8 10 8 10 6 8 8 6 8 6 8 5 4 4 10 6 8 6 5 8
7 10 6 3 4 10 5 7 6 8 10 3 3 3 6 6 3 3 8 3 4 6 6 5 6 5 3 5 8 10 8 8 10 8 10
8 5 0 5 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 5 0 5 0 5 0 0 5 0 0 5 0 0 0 0 5 0 5 0 0 0
No. Soal 9 10 10 5 8 8 5 8 5 8 8 10 8 10 10 5 5 8 8 10 5 8 5 8 8 5 8 5 8 8 8 10 10 8 5
10 5 0 5 0 5 0 5 0 5 5 5 0 5 0 5 5 5 0 5 0 0 0 5 0 5 5 0 0 5 5 0 0 0 5
11 5 0 0 0 0 5 0 0 0 5 5 0 5 0 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
12 10 3 5 5 8 8 6 6 5 5 10 3 5 10 3 5 5 8 3 5 10 3 5 3 5 5 3 3 3 5 3 3 5 5
13 0 5 5 0 0 5 5 0 5 0 5 0 5 5 0 5 5 0 5 0 5 0 0 5 0 5 0 0 0 0 0 0 0 5
14 10 5 6 5 8 8 6 6 5 5 8 3 5 10 6 8 6 6 8 6 6 8 6 8 6 4 10 8 6 6 8 3 6 8
15 0 5 5 0 0 5 5 0 5 0 5 0 0 5 0 5 0 5 5 0 5 5 0 5 0 5 0 0 0 0 0 0 0 5
y 90 50 67 56 61 65 64 51 77 63 90 51 61 85 53 82 68 79 62 61 76 56 62 69 51 70 44 55 62 58 62 48 56 85
y2 8100 2500 4489 3136 3721 4225 4096 2601 5929 3969 8100 2601 3721 7225 2809 6724 4624 6241 3844 3721 5776 3136 3844 4761 2601 4900 1936 3025 3844 3364 3844 2304 3136 7225
Kriteria
UC-35 UC-36 UC-37 UC-38 UC-39 UC-40 SX rxy rtabe l
Kriteria
BA BB JA JB DP
p q pq
k = Spq = Vt = r11 =
Kriteria soal
Reliabilitas
Daya Pembeda
Validitas
35 36 37 38 39 40
280 0.416 0.312
7 10 8 6 4 10 286 0.406 0.312
5 10 3 6 4 6 243 0.214 0.312
0 5 0 5 0 5 65 0.417 0.312
5 10 5 8 3 10 289 0.328 0.312
0 5 0 5 0 5 105 0.357 0.312
0 5 0 5 0 5 55 0.366 0.312
3 5 3 10 6 8 214 0.312 0.312
0 5 0 5 0 5 90 0.374 0.312
10 8 3 10 6 5 265 0.402 0.312
3025 0 55 5 100 10000 1024 0 32 9604 5 98 1225 0 35 9409 5 97 90 2607 180359 0.374 0.312
Valid 145 132 20 20 0.65
Valid 153 127 20 20 1.30
Valid 157 129 20 20 1.40
Tidak 117 126 20 20 -0.45
Valid 35 30 20 20 0.25
Valid 162 127 20 20 1.75
Valid 60 45 20 20 0.75
Valid 35 20 20 20 0.75
Valid Valid 128 60 86 30 20 20 20 20 2.10 1.50
Valid 136 129 20 20 0.35
Valid 55 35 20 20 1.00
Sangat jelek
Baik
Baik Baik Sangat Cukup sekali sekali jelek
Baik sekali
Baik Baik Baik Baik Baik Cukup sekali sekali sekali sekali sekali
0.29 0.72 0.204
0.69 0.31 0.213
0.70 0.30 0.210
0.72 0.28 0.200
0.53 0.48 0.249
0 5 0 5 0 5 136 0.496 0.312
5 5 0 5 0 5 155 0.424 0.312
5 5 0 5 0 5 57 0.310 0.312
10 8 3 10 7 8 277 0.404 0.312
Valid 75 61 20 20 0.70
Valid 80 75 20 20 0.25
Tidak 14 43 20 20 -1.45
Baik
Cukup
0.68 0.32 0.218
0.78 0.23 0.174
5 9 7 8 5 10
0.72 0.29 0.204
0.61 0.39 0.238
0.33 0.68 0.219
0.28 0.73 0.199
0.54 0.47 0.249
0.45 0.55 0.248
0.45 0.55 0.248
0.45 0.55 0.248
Dipakai Dipakai Dibuang DipakaiDipakaiDipakaiDibuang Dipakai Dipakai DipakaiDipakaiDipakaiD ipakaiDipakaiDipakai 15 3.321 261.194 1.058
Perhitungan Validitas Test Rumus:
rXY =
N∑XY- (∑X)(∑Y)
{N∑X −(∑X) }{N∑Y −(∑Y) } 2
2
2
2
Kriteria: Butir soal valid jika rXY > r tabel Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama. Y2 XY No Kode X Y X2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
UC-36 UC-38 UC-40 UC-1 UC-11 UC-14 UC-34 UC-16 UC-18 UC-9 UC-21 UC-26 UC-24 UC-17 UC-3 UC-6 UC-7 UC-10 UC-19 UC-23 UC-29 UC-31 UC-5 UC-13 UC-20 UC-30 UC-40 UC-22 UC-33 UC-28 UC-35 UC-15 UC-8 UC-12 UC-25 UC-2 UC-32 UC-27 UC-39 UC-37
rxy
=
Σ
5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 3 5 3 5 5 3 0 5 3 0 0 3 5 5 5 5 0 5 0 5 0 5 5 0 5 0 0 0 136
40
100 98 97 90 90 85 85 82 79 77 76 70 69 68 67 65 64 63 62 62 62 62 61 61 61 58 56 56 56 55 55 53 51 51 51 50 48 44 35 32 2607
40 638
25 25 25 25 25 25 25 9 25 25 9 25 9 25 9 25 25 9 0 25 9 0 0 9 25 25 25 25 0 25 0 25 0 25 25 0 25 0 0 0 638
9535
136 136
2
10000 9604 9409 8100 8100 7225 7225 6724 6241 5929 5776 4900 4761 4624 4489 4225 4096 3969 3844 3844 3844 3844 3721 3721 3721 3364 3136 3136 3136 3025 3025 2809 2601 2601 2601 2500 2304 1936 1225 1024 180359
2607 40 180359
= 0.496 Pada α = 5% dengan n = 40 diperoleh r tabel = Karena rXY > r tabel, maka soal no 1 valid
0.312
500 490 485 450 450 425 425 246 395 385 228 350 207 340 201 325 320 189 0 310 186 0 0 183 305 290 280 280 0 275 0 265 0 255 255 0 240 0 0 0 9535
2607
2
Perhitungan Reliabilitas Test Rumus: 2 k S − ∑ pq r11 = S2 k -1
Keterangan: k : Banyaknya butir soal Σpq : Jumlah dari pq s2 : Varians total Kriteria Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh: Σpq = pq1 + pq2 + pq3 + . . .+ pq35 = 0.2180 + 0.1740 + 0.2040 + . . .+ = 3.3210
2607 40
178110 S2
=
r11
=
40
15 15
1
0.2480
2
= 204.969
204.969 3.321 204.969
= 1.054
Pada α = 5% dengan n = 35 diperoleh r tabel = 0.514 Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel
Perhitungan Daya Pembeda Soal Rumus
D=
BA BB − JA JB
Keterangan: D : Daya Pembeda BA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas BB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah JA : Banyaknya siswa pada kelompok atas JB : Banyaknya siswa pada kelompok bawah Kriteria Interval DP DP 0.00 < DP 0.20 < 0.40 < DP 0.70 < DP
DP < < < < <
Kriteria Sangat jelek Jelek Cukup Baik Sangat Baik
0.00 0.20 0.40 0.70 1.00
Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. Kelompok Atas Kode Skor
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
UC-36 UC-38 UC-40 UC-1 UC-11 UC-14 UC-34 UC-16 UC-18 UC-9 UC-21 UC-26 UC-24 UC-17 UC-3 UC-6 UC-7 UC-10 UC-19 UC-23
Jumlah DP
=
5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 3 5 3 5 5 3 0 5
85 85 20
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kelompok Bawah Kode Skor UC-29 UC-31 UC-5 UC-13 UC-20 UC-30 UC-4 UC-22 UC-33 UC-28 UC-35 UC-15 UC-8 UC-12 UC-25 UC-2 UC-32 UC-27 UC-39 UC-37
Jumlah
3 0 0 3 5 5 5 5 0 5 0 5 0 5 5 0 5 0 0 0
51
51 20
= 1.70 Berdasarkan kriteria, No. soal 1 mempunyai daya pembeda baik sekali
Tabel persiapan analisis regresi No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Kode S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8 S-9 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-26 S-27 S-28 S-29 S-30 S-31 S-32 S-33 S-34 S-35 S-36 S
X
70 60 75 70 78 63 60 58 70 70 65 70 65 68 60 70 68 73 70 73 68 70 53 68 73 82 65 63 60 63 68 70 70 68 63 68 2428
Y 75 60 76 66 80 70 76 65 80 76 80 70 65 70 60 90 75 75 66 80 75 65 56 66 80 85 70 85 56 70 80 75 66 70 70 73 2597
x2
4900 3600 5625 4900 6084 3969 3600 3364 4900 4900 4225 4900 4225 4624 3600 4900 4624 5329 4900 5329 4624 4900 2809 4624 5329 6724 4225 3969 3600 3969 4624 4900 4900 4624 3969 4624 164912
y2 5625 3600 5776 4356 6400 4900 5776 4225 6400 5776 6400 4900 4225 4900 3600 8100 5625 5625 4356 6400 5625 4225 3136 4356 6400 7225 4900 7225 3136 4900 6400 5625 4356 4900 4900 5329 189603
XY 5250 3600 5700 4620 6240 4410 4560 3770 5600 5320 5200 4900 4225 4760 3600 6300 5100 5475 4620 5840 5100 4550 2968 4488 5840 6970 4550 5355 3360 4410 5440 5250 4620 4760 4410 4964 176125
Lampiran Foto Penelitian