PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN SISWA KELAS VII MTS N KARANGAWEN TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Biologi
Oleh : SRI RISTANTI NIM : 073811057
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
ii
iii
iv
v
ABSTRAK Judul
Penulis Nim
: Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media Visual Terhadap Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Organisasi Kehidupan Siswa Kelas VII MTs N Karangawen Tahun Ajaran 2010/2011 : Sri Ristanti : 073811057
Skripsi ini ditulis berdasarkan latar belakang nilai hasil belajar siswa rendah pada tahun sebelumnya, ini disebabkan proses pembelajaran masih terpusat, guru masih menggunakan metode ceramah sehingga membuat peserta didik merasa bosan. Skripsi ini membahas tentang pengaruh motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar biologi materi pokok organisasi kehidupan siswa kelas VII MTs N Karangawen tahu ajaran 2010/2011. Tujuannya untuk mengetahui adakah pengaruh yang positif media visual dalam pembelajaran biologi materi pokok organisasi kehidupan terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana. Dengan variabel dependen hasil belajar siswa, sedangkan variabel independennya adalah motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual. Adapun tempat penelitiannya di MTs N Karangawen. Pengumpulan data menggunakan angket untuk mengetahui motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual. Sedangkan hasil belajar dengan tes. Setelah diuji hipotesis ternyata terdapat pengaruh yang positif antara motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar biologi materi pokok organisasi kehidupan, hal ini ditunjukkan dengan Freg hitung : 29,578> F1 tabel 5% (4,17), Freg hitung : 29,578> F1 tabel 1% (7,56). Dengan demikian hipotesis yang diajukan peneliti diterima dikarenakan terdapat pengaruh positif antara motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual terhadap terhadap hasil belajar biologi materi pokok Organisasi Kehidupan siswa kelas VII MTs N Karangawen.
vi
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah selalu terpanjatkan kepada sang Khalik Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat, inayah dan hidayahNya kepada penulis yang tidak memiliki kekuatan sedekit sehingga hanya berkat rahmatNya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam selalu terlimpahkan kepada seorng hamba yang paling pandai bersyukur sayidina Nabi Muhammad SAW yang telah meluruskan umat manusia ke jalan yang diridhoi oleh Allah SWT. Skripsi ini yang berjudul “PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN BIOLOGI SISWA KELAS VII MTS N KARANGAWEN TAHUN AJARAN 2010/2011”, yang disusun untuk
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini sangat sulit terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dukungan dan doa’ dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengaturkan banyak terima kasih kepada : 1. DR. Suja’i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang 2. Hj. Nur Khasanah, M.Kes, selaku pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya, untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 3. DR. Hj. Nur Uhbiyati, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya, untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Segenap dosen pengajar di lingkungan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, terkhusus Segenap dosen Biologi yang tidak bosan-bosannya memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini.
vii
5. Bapak dan Ibu karyawan Perpustakaan baik di Institut maupun di Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan pelayanan kepustakaan dengan yang diperlukan penulis untuk menyusun skripsi ini. 6. Ayahanda Mulyono dan Ibunda Sunarti selaku orang tua penulis, yang telah memberikan segalanya baik doa’ semangat, cinta, kasih sayang, ilmu dan bimbingan, yang tidak dapat penulis ganti dengan apapun, serta dukungan materil dan spritualnya. 7. Adik-adikku tercinta (Toko, Risti, Faris, Lia), yang telah memberikan dorongan untuk menjadi yang terbaik beserta keluarga. 8. Buat Mas Hadis tercinta yang selalu memberi semangat hidupku. 9. Teman-teman biologi semua angkatan, terkhusus Anak-anak Biologi kelas B (Ma’nyik, Naning, Eny, Ujang, Canty, Cucy, Watikoh, Ropi’i, Amien, TamTam, Iis, erin, Jeng Imam, Bu Erna, Qoqom, Nisma ) dan anak-anak kelas Biologi A yang telah memberikan fasilitas dan dukungan yang tidak ternilai harganya, sehingga skripsi ini selesai. 10. Seluruh staf MTs N Karangawen yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian. 11. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu, baik moral maupun materi dalam penyususnan skripsi ini. Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dalam arti sebenarnya. Oleh sebab itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif penulis harapkan. Penulis berharap semoga penyusunan skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan para pembaca.
Semarang, 30 November 2011 Penulis
Sri Ristanti
viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN..........................................................................
ii
PENGESAHAN ...............................................................................................
iii
NOTA PEMBIMBING ....................................................................................
iv
ABSTRAK .......................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR .....................................................................................
vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xiii
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah............................................................
1
B. Rumusan Masalah .....................................................................
4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................
4
BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka..........................................................................
6
B. Kerangka Teoritik 1. Pengertian Belajar..............................................................
7
2. Motivasi dan Hasil Belajar..................................................
11
3. Media Visual.....................................................................
21
4. Materi Organisasi Kehidupan............................................
24
C. Rumusan Hipotesis.................................................................
39
BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian ..........................................................................
40
B. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................
40
C. Populasi dan Sampel Penelitian ...............................................
41
D. Variabel dan Indikator Penelitian .............................................
41
E. Pengumpulan Data Penelitian ...................................................
42
F. Analisis Data Penelitian ...........................................................
43
ix
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ..........................................................
51
B. Pengujian Hipotesis...................................................................
55
C. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................
67
D. Keterbatasan Penelitian .............................................................
68
BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ...............................................................................
70
B. Saran-saran ................................................................................
70
C. Penutup .....................................................................................
71
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
x
DAFTAR TABEL Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Nilai Mid Semester kelas ujicoba...............
41
Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi Nilai Mid Semester kelas penelitian............
42
Tabel 4.3 : NilaiMid Semester kelas ujicoba ..................................................
43
Tabel 4.4 : NilaiMid Semester kelas penelitian ..............................................
45
Tabel 4.5 : Hasil analisis validitas soal Aritmatika Sosial ..............................
46
Tabel 4.6 : Prosentase tingkat kesukaran soal Aritmatika Sosial....................
47
Tabel 4.7 : Prosentase daya pembeda soal Aritmatika Sosial .........................
48
Tabel 4.8 : Distribusi frekuensi angket ..........................................................
50
Tabel 4.9 : Kualitas angket..............................................................................
50
Tabel 4.10: Nilai distribusi frekuensi angket ...................................................
51
Tabel 4.11: Distribusi frekuensi hasil belajar Matematika ..............................
52
Tabel 4.12: Kualitas hasil belajar Matematika.................................................
53
Tabel 4.13: Nilai distribusi frekuensi hasil belajar Matematika ......................
53
Tabel 4.14: Ringkasan hasil Analisis Regresi ..................................................
60
xi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Daftar nama peserta didik kelas uji coba Lampiran 2 : Daftar nama peserta didik kelas VIIA Lampiran 3 : Kisi-kisi soal uji coba Lampiran 4 : Soal uji coba Lampiran 5 : Jawaban soal uji coba Lampiran 6 : Silabus Lampiran 7 : RPP Lampiran 8 : Kisi-kisi Angket Lampiran 9 : Soal Angket Motivasi Lampiran 10 : Analisis uji Instrument soal Lampiran 11 : Perhitungan validitas Lampiran 12 : Perhitungan reliabilitas Lampiran 13 : Perhitungan tingkat kesukaran Lampiran 14 : Perhitungan daya pembeda Lampiran 15 : Perhitungan uji normalitas Lampiran 16 : Perhitungan homogenitas
xii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan peserta didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.1 Aktivitas belajar sangat berkaitan erat dengan proses pencarian ilmu, dalam Al-Quran dan Al-hadist yang memerintahkan kaum Muslim untuk mencari ilmu. Beberapa ayat pertama yang diwahyukan kepada Rasulullah, menyebutkan pentingnya membaca, pena dan ajaran untuk manusia.2 Ayat tersebut adalah (QS Al‘Alaq, 1)
∩⊇∪ t,n=y{ “Ï%©!$# y7În/u‘ ÉΟó™$$Î/ ù&tø%$# Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.3 Pembelajaran yang baik dan efektif adalah yang mampu memberikan kemudahan belajar kepada siswa secara adil dan merata, sehingga mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal.4 Tugas dan peranan guru sebagai pendidik sangatlah komplek tidak terbatas pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar saja, tetapi juga sebagai fasilitator, administrator, evaluator dan konselor dalam kegiatan mengajar peserta didik.5 Sedangkan aktivitas guru dan peserta didik sebagai pelaku utama dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan demi tercapainya tujuan belajar. Aktivitas guru yang mampu membangkitkan aktivitas 1
Saiful Bahri Djamaroh, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:PT RINEKA CIPTA, 2006), cet. 3, hlm. 1. 2
Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), Cet 4, hlm. 23. 3
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bogor:Sygma, 2007), hlm. 597.
4
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 28. 5
Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009), cet.
2, hlm. 2.
1
peserta didik dan memancing kreatifitas peserta didik itu merupakan guru yang mampu bertanggung jawab terhadap tugasnya sehingga terciptalah interaksi edukatif antara guru dan peserta didik. Untuk mencapai hasil pembelajaran yang sesuai dengan harapan dibutuhkan kreatifitas guru dalam memilih metode dan model pembelajaran, sehingga dapat mempermudah siswa dalam menerima pesan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam proses perkembangan belajar, peserta didik membutuhkan motivasi, karena motivasi merupakan syarat mutlak dalam belajar. Motivasi merupakan kebutuhan penting bagi peserta didik untuk menambah semangat dalam belajar, untuk itu sebagai guru harus dapat memotivasi peserta didiknya. Dengan demikian hasil belajar peserta didik disamping kemauan dari diri sendiri juga ditentukan oleh kuat lemahnya motivasi itu sendiri. Untuk meningkatkan motivasi siswa yaitu salah satunya dengan cara pemilihan media yang tepat dalam pembelajaran. Dimana fungsi media disini adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.6 Beberapa yang melatar belakangi penelitian di MTs N Karangawen di antaranya adalah rendahnya hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa pada tahun ajaran sebelumnya. Kurang maksimalnya guru dalam menggunakan fasilitas yang ada , yang seharusnya fasilitas tersebut dapat digunakan untuk menampilkan gambar, sehingga dalam proses pembelajaran itu tidak bersifat abstrak. Akan tetapi proses pembelajaran yang berlangsung selama ini hanya menekankan pada metode ceramah. Sehingga pembelajarannya bersifat abstrak. Alternatif
pemilihan
menggunakan
metode
pembelajaran
dengan
menggunakan media visual pada materi organisasi kehidupan adalah berdasarkan hal berikut: Bahwa selama ini proses pembelajaran hanya sebatas dengan menggunakan metode ceramah yang tidak dirancang dengan baik sehingga hasilnya tidak memuaskan. Materi pembelajaran biologi pada materi organisasi kehidupan yang dikenal siswa sebagai hal yang abstrak, sehingga untuk memahaminya diperlukan metode yang tepat diharapkan dengan menggunakan media visual dapat
6
Azhar Arsyad, media Pembelajaran, (jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2010), hlm. 15.
2
meminimalisasi kesulitan belajar sehingga ketuntasan belajar dapat tercapai. Bertolak dari pengalaman bahwa siswa cepat lupa pada materi yang diberikan dalam satu konsep, namun dengan menggunakan media visual siswa bisa mengingat materi dalam jangka waktu yang lebih lama. Karena siswa tidak hanya mendengar saja tetapi juga bisa melihat. Dengan menggunakan media visual pada materi organisasi kehidupan akan lebih menarik siswa, karena siswa dapat pengalaman baru yang belum pernah di dapat sebelumnya dan karenanya siswa dituntut aktif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dalam memahami materi organisasi kehidupan dan meminimalisasi tingkat kesulitan siswa dalam belajar. Salah satu fungsi dari media visual merupakan inti yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi teks pelajaran. Khususnya media gambar yang diproyeksikan dapat menyenangkan
dan mengarahkan perhatian
mereka pada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar. Penggunaan variasi media pembelajaran dan model pembelajaran yang tepat diharapkan dapat membantu memecahkan masalah dalam memberikan materi-materi yang sulit atau materi yang tidak dapat dipraktekkan. Untuk itu diperlukan strategi yang tepat dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada materi organisasi kehidupan. Dengan menggunakan media visual diharapkan akan memberi suatu pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi khususnya pada materi pokok organisasi kehidupan. Dari latar belakang tersebut maka penulis terdorong untuk mengadakan penelitian yang berjudul “pengaruh motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar biologi materi pokok organisasi kehidupan biologi siswa kelas VII MTs N Karangawen Tahun Ajaran 2010/2011”
3
B. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “ Apakah ada pengaruh motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar biologi materi pokok organisasi kehidupan
biologi siswa kelas VII MTs N
Karangawen ?”
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1.
Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VII pada materi pokok organisasi kehidupan
di MTs N
Karangawen tahun ajaran 2010/2011 . 2.
Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan keilmuan baru. Sehingga dapat memperbaiki pembelajaran biologi b. Manfaat Praktis 1) Siswa Obyek penelitian siswa, dengan menggunakan media visual dapat meningkatkan dalam kegiatan belajar, dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok organisasi kehidupan, serta dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. 2) Guru Dapat mengetahui peran media pembelajaran yang dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas sehingga dapat meminimalkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran. Dapat menambah kreatifitas untuk meningkatkan sistem pembelajaran. Diperolehnya strategi pembelajaran yang lebih menarik.
4
3) Sekolah Memberikan sumbangan kepada sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran khususnya bagi tempat penelitian dan sekolah lain pada umumnya. Menumbuhkan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif di MTs N Karangawen.
5
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. KAJIAN PUSTAKA
Untuk menghindari terjadinya pengulangan hasil temuan yang membahas permasalahan yang sama dari seseorang, baik dalam bentuk skripsi ataupun dalam bentuk tulisan lainnya, maka penulis dalam pembahasan ini akan mendeskripsikan tentang hubungan antara permasalahan yang penulis teliti dengan penelitian terdahulu yang relevan. Yaitu penelitian dari: Husni Robith, NIM 063611004 mahasiswa fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. Yang berjudul “ Penerapan Pendekatan Reciprocal Teaching Berbasis Media Pembelajaran Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Pokok Cahaya Siswa Kelas VIII-A MTs Negeri Jeketro tahun ajaran 2009/2010. Hasil penelitian ini menginformasikan bahwa dengan menggunakan pendekatan reciprocal teaching berbasis media pembelajaran visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa terlihat dari naiknya presentasi ketuntasan naik. Nilai aspek kognitif yang awalnya 63,55% menjadi 69,35. Dari aspek psikomotorik dari 64,03% menjadi 65,97, kemudian dari aspek afektif yang pada awalnya 76,29% menjadi 86,13%.7 Nurul Afiyati, NIM
053811290 mahasiswi fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang. Dengan judul “ Penerapan Media Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Pokok Pencernaan Makanan Pada Manusia Kelas V Semester I MI Miftahul Huda Tegal Sambi Tahunan Jepara Tahun Pelajaran 2009/2010. Hasil penelitian ini menginformasikan bahwa dengan menggunakan media visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa
7
Husni Robith (063611004 l ), “ Penerapan Pendekatan Reciprocal Teaching Berbasis Media Pembelajaran Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Pokok Cahaya Siswa Kelas VIII-A MTs Negeri Jeketro tahun ajaran 2009/2010”, skripsi, (Semarang: Perpustakaan Tarbiyah, 2010).
6
perubahan hasil belajar dapat terlihat pada saat pra siklus 63,31 tuntas 30,89, siklus 1 68,46 tuntas 58,97, siklus II 81,54 tuntas sebesar 82,05.8 Dalam beberapa penelitian di atas terdapat perbedaan seperti penelitian yang dilakukan oleh Husni Robith, pada penelitiannya lebih menitik beratkan pada penerapan Reciprocal Teaching berbasis media pembelajaran visual. Sedangkan yang akan diteliti pada penelitian kali lebih menitik beratkan media visual itu sendiri. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Afiyati menggunakan media visual, akan tetapi media visual yang dimaksud adalah berupa grafik. Sedangkan pada penilitian yang kali ini media visual menggunakan gambar yang di proyeksikan. Sedangkan persamaan antara penelitian kali ini dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama menggunakan media visual. Sehingga terdapat relevansi dan signifikasi untuk dilakukan penelitian.
B. KERANGKA TEORITIK 1. Pengertian Belajar Dalam kamus besar bahasa indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”.9 Sedangkan secara terminologi pengertian belajar adalah sebagai berikut: Belajar menurut Oemar Hamalik adalah terjadinya perubahan dari presepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku. Tidak semua perubahan tingkah laku itu belajar. Misalnya orang yang tangannya patah karena kecelakaan mengubah tingkah lakunya namun kehilangan tangannya itu bukan belajar.10 Menurut Slameto belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
8
Nurul Afiyati (053811290), “Penerapan Media Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Pokok Pencernaan Makanan Pada Manusia Kelas V Semester I MI Miftahul Huda Tegal Sambi Tahunan Jepara Tahun Pelajaran 2009/2010”, skripsi, (Semarang: Perpustakaan Tarbiyah , 2010). 9
Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: ArRuzz Media, 2010), Cet. 4, hlm. 13. 10
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar Membantu Guru Dalam Perencanaan Pengajaran, Penilaian Perilaku, dan Memberi, Kemudahan Bagi Siswa Dalam Belajar, (Bandung: Sinar Baru Algasindo, 2009), Cet. 6, hlm. 45.
7
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Soleh Abdul Aziz dan Abdul Majid memberikan pengertian belajar sebagai berikut:
ﺕ
ا$ "ث# أن ا ه ﺕ
ذه ا ی أ ة ﺏ ١١
"ی"ا%
“sesungguhnya belajar adalah suatu perubahan dalam pemikiran siswa yang dihasilkan atas pengalaman terdahulu kemudian terjadi perubahan yang baru” Menurut John W Santrock Learning is a relatively permanent change in behavior due to experience.12 Belajar adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan (apakah dalam laboratorium atau dalam lingkungan alamiah) yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh faltor-faktor yang tidak termasuk misalnya perubahan karena mabuk atau minum ganja bukan termasuk hasil belajar.13 Dari beberapa pendapat para ahli diatas tentang pengertian belajar dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu yang didapatkan dari interaksi dengan lingkungannya yang terdiri dari kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam Al-Quran juga menganjurkan bahwa kita diperintahkan untuk belajar dan Allah akan menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada derajat yang tinggi. Hal ini terdapat pada Al-Quran surat Al- Mujadallah ayat 11:
11
Soleh Abdul Aziz dan Abdul Majid, At Tarbiyah wa Turuqut Tadris, (Mesir: Darul Ma’arif, t.th.), hlm. 169. 12 John W. Santrock, Psycology Essentials, (New York: Mc Graw-Hill, 2005), hlm. 137. 13
Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), Cet. 4, hlm.
35.
8
(#θßs|¡øù$$sù ħÎ=≈yfyϑø9$# †Îû (#θßs¡¡xs? öΝä3s9 Ÿ≅ŠÏ% #sŒÎ) (#þθãΖtΒ#u tÏ%©!$# $pκš‰r'¯≈tƒ öΝä3ΖÏΒ (#θãΖtΒ#u tÏ%©!$# ª!$# Æìsùötƒ (#ρâ“à±Σ$$sù (#ρâ“à±Σ$# Ÿ≅ŠÏ% #sŒÎ)uρ ( öΝä3s9 ª!$# Ëx|¡øtƒ ∩⊇⊇∪ ×Î7yz tβθè=yϑ÷ès? $yϑÎ/ ª!$#uρ 4 ;M≈y_u‘yŠ zΟù=Ïèø9$# (#θè?ρé& tÏ%©!$#uρ “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.14 Dari definisi diatas dapat disimpulakan ciri-ciri belajar meliputi: Selain itu, berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yang bisa mempengaruhi pencapaian hasil belajar, baik dari dalam diri seseorang yang melakukan aktifitas belajar maupun dari luar dirinya.
Faktor yang
mempengaruhi proses belajar mengajar yaitu: a. Faktor internal (yang berasal dari dalam diri) 1) Kesehatan
Kesehatan dapat berpengaruh pada kemampuan belajar, karena seseorang yang selalu tidak sehat, sakit kepala, pilek, batuk, dan sebagainya, akan tidak semangat dalam aktifitas belajar. Kesehatan disini tidak hanya kesehatan jasmani saja. Kesehatan rohani (jiwa) yang kurang baik juga bisa mengganggu semangat belajar. Misalnya seseorang itu sedang mengalami gangguan fikiran, perasaan kecewa karena ada konflik dengan pacar, orang tua atu karena sebab lainnya tentu saja ini bisa mengurangi semangat seseorang untuk belajar.15 2) Minat dan motivasi
Minat dapat berpengaruh besar tehadap belajar, karena bila suatu bahan pembelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik 14
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bogor:Sygma, 2007), hlm. 543.
15
Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,2007), Cet. 4, hlm. 55.
9
baginya. Ia tidak akan mendapatkan kepuasan dari pembelajaran. Bebeda dengan suatu bahan pembelajaran yang diminati siswa akan lebih mudah memahami bahn pembelajaran dan mudah menyimpan, karena minat dapat menambah kegiatan belajar.16 Motivasi berbeda dengan minat. Motivasi bisa berasal dari dalam diri (intrinsik) yaitu dorongan yang berasal dari hati sanubari, biasanya karena kesadaran akan sesuatu. Sedangkan yang dari luar (ekstrinsik) biasanya berasal dari dukungan orang tua, guru, teman, dan anggota masyarakat. Motivasi dapat mempengaruhi belajar, karena seseorang yang motivasinya kuat akan melakukan semua kegiatan dengan sungguhsungguh, penuh semangat, sebaliknya orang yang motivasinya lemah, akan malas melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pembelajaran. 3) Cara Belajar
Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Cara belajar yang tanpa memperhatikan teknik-teknik serta faktor fisiologi, psikologi, dan ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang
memuaskan.
Misalnya
saja
teknik
belajar
yang
tidak
memperhatikan teknik dan kesehatan dengan cara belajar siang malam tanpa memberi kesempatan untuk istirahat kepada mata, otak dan organ tubuh lainnya. Cara belajar seperti ini tidak baik. Penggunaan teknik pembelajaran yang tepat akan mempermudah siswa untuk menyimpan pelajaran kedalam memori.17 b. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri) 1) Keluarga
Dalam sebuah keluarga tentunya ada keluarga yang kaya miskin, ada keluarga yang selalu tenteram dan damai dan ada pula sebaliknya, kemudian ada kelurga yang terpelajar dan ada pula keluarga yang kurang pengetahuannya. Berbagai suasana dan keadaan keluarga yang bermacam16
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet. 5, hlm. 57. 17
Dalyono, Psikologi, hlm. 57-58
10
macam ini akan menentukan bagaimana dan sampai sejauh mana belajar dialami dan dapat dicapai oleh anak-anak. Termasuk fasilitas yang ada dalam keluarga memegang peranan penting dalam belajar.18 2) Sekolah
Keadaan sekolah tempat belajar siswa turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. Misalnya saja kualitas guru, metode mengajar, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas sekolah, dan sebagainya. Semua ini bisa mempengaruhi keberhasilan belajar anak. Bila suatu sekolah tidak memperhatikan tata tertib atau kedisiplinan akibatnya murid-muridnya juga kurang mematuhi perintah guru sehingga mereka tidak belajar dengan sunggu-sungguh. Sehingga prestasi siswa akan turun.19 3) Masyarakat
Kondisi masyarakat tempat tinggal bisa berpengaruh pada aktivitas belajar siswa. Apabila lingkungan masyarakat yang ditempati oleh siswa terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri, dan memiliki kebiasan yang tidak baik, maka akan berdampak tidak baik bagi siswa yang tinggal disitu karena siswa dapat tertarik untuk melakukan aktivitas yang sama dilakukan oleh lingkungan sekitar, akibatnya belajarnya terganggu dan semangat belajarnya berkurang.20 2. Motivasi dan Hasil Belajar a. Motivasi Belajar 1) Pengertian motivasi belajar
Dalam proses belajar mengajar, seorang pendidik dituntut untuk bisa membangkitkan motivasi belajar peserta didiknya. Seorang tidak akan pernah belajar jika pada dirinya tidak memilki motivasi, seseorang tidak
18
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. 24, hlm. 104 19
Dalyono, Psikologi, hlm.59.
20
Slameto, Belajar, hlm. 71.
11
bisa dipaksa untuk belajar, peserta didik harus termotivasi untuk bisa melibatkan dirinya dalam proses belajar.21 ”Motivasi berasal dari kata”motif” yang artinya kekuatan yang terdapat pada diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, akan tetapi dapat diinterprestasikan dalam tingkah lakunya, yang berupa rangsangan, dorongan ataupun pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tetentu. Sebelum menagacu kepada pengertian motivasi, terlebih dahulu kita menelaah pengidentifikasian kata motivasi. Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Maka motivasi dapat diartikan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha merubah tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.22 Beberapa pendapat menurut para ahli tentang pengertian motivasi, yaitu: Menurut John W. Santrock, motivation is involves the proceses that energize, direct, and sustain behavior. That is, motivated behavior that is energized, directed, and sustained.23 Menurut Muhibbin Syah, motivasi adalah keadaan internal organisme baik organisme maupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Jadi, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara searah.24
21
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka Cipta,2008), Cet. 1, hlm. 80. 22
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan , (Jakarta:Bumi Aksara, 2011), Cet. 7, hlm. 3. 23
John W. Santrock, educational psychology, ( New York: Mc Graw-Hill, 2006), hlm.
414. 24
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakrya,2010. Cet.15, hlm.134
12
Mc. Donald dalam Oemar Hamalik mengemukakan bahwa motivasi adalah: motivation is an energy change within the person characterized by affektifve arousal and anticypatory goal reaction.25 Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan dengan penggerak di dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar mengajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai. Motivasi memiliki fungsi yang sangat penting dalam suatu kegiatan, akan mempengaruhi suatu kekuatan dari kegiatan tersebut, akan tetapi motivasi jauga dipengaruhi oleh tujuan, semakin tinggi suatu tujuan maka makin tinggi pula motivasinya, dan makin besar motivasi akan makin kuat kegiatan dilaksanakan. Ketiga komponen tersebut saling berkaitan yang disebut proses motivasi. Proses motivasi ini meliputi: a) Adanya suatu kondisi yang terbentuk dari tenaga-tenaga pendorong (desakan, motif, kebutuhan, dan keinginan) yang menimbulkan suatu ketegangan atau tension. b) Berlangsungnya kegiatan atau tingkah laku yang diarahkan kepada pencapaian suatu tujuan yang akan mengendurkan atau menghilangkan ketegangan. c) Pencapaian tujuan dan berkurangnya atau hilangnya ketegangan. 26 2) Fungsi motivasi belajar ada tiga, yaitu: a) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. b) Sebagai pengarah artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan dalam belajar. c) Sebagai penggerak, yang berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Jadi besar kecilnya suatu motivasi akan menentukan arah cepat dan lambatnya suatu motivasi belajar siswa.27 25
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), Cet. 9, hlm.
26
Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung:
158. . Nana Syaodih Sukmadinata, Rosda, 2009), cet. 5, hlm. 62. 27
Oemar Hamalik, Proses, hlm. 161.
13
Motivasi
juga
dapat
berfungsi
untuk
mengaktifkan
atau
meningkatkan kegiatan. Suatu perbuatan yang motivasinya lemah maka dalam melakukan sesuatu tidak akan sungguh-sungguh. Sebaliknya jika motivasi seseorang tinggi mak dalam melakukan suatu hal akan sungguhsungguh, terarah, dan penuh rasa semangat.28 3) Macam-macam motivasi, yaitu: a) Motivasi dilihat dari dari dasar pembentukannya. (1) Motif-motif bawaan.
Motivasi ini sudah ada sejak lahir. Misalnya saja dorongan untuk makan, dorongan untuk bekerja, dorongan untuk istirahat, dorongan seksual. Motif-motif ini sering kali disebut motif yang diisyaratkan secara biologis. (2) Motif-motif yang dipelajari.
Motif ini timbul karena sengaja dipelajari. Misalnya saja dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu dalam masyarakat. Motif-motif ini biasanya disebut motif-motif yang diisyaratkan secara sosial.29 b) Motivasi dilihat dari sifatnya (1) Motivasi intrinsik
Motivasi melakukan
intrinsik
sesuatu
demi
adalah sesuatu
motivasi itu
internal
sendiri
untuk
(tujuan
itu
sendiri).30contoh dari motivasi intrinsik seseorang siswa membaca buku karena ia ingin mengetahui kisah seoarang tokoh bukan karena tugas dari sekolah. Kemudian seorang siswa tersebut setelah selesai membaca buku tersebut sampai tamat ia akan mencari buku lain untuk dibaca agar ia tahu kisah tokoh yang lainnya. Dalam hal ini motivasi intrinsik ini mengarahkan pada timbulnya motivasi berprestasi. 28
Nana Syaodih Sukmadinata , Landasan , hlm. 63.
29
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), Cet. 18, hlm. 86. 30
John W.Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), cet. 2, hlm. 514.
14
(2) Motivasi Ekstrinsik.
Motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya.31 Motivasi ekstrinsik sering kali dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman. Seperti contoh seseorang itu belajar karena besok pagi akan dilaksanakan ujian ia mengharapkan nilainya baik, karena jika nilainya baik ia akan mendapatkan sebuah imbalan dari orang tua atau temannya.32 Intrinsic and extrinsic motivation are both important in classroom. How teachers can us both to accomplish desirable behavior and learning is discussed more thoroughly later in the chapter.33 4) Cara menggerakkan motivasi a) Memberi angka
Pada umumnya setiap siswa ingin mengetahui hasil belajarnya, yaitu berupa angka yang diberikan oleh guru. Apabila siswa mendapatkan angka baik maka motivasi untuk melakukan belajar semakin besar, sebaliknya siswa yang mendapatkan angka kurang akan menimbulkan frustasi atau dapat juga bisa menjadi pendorong ia untuk lebih giat belajar agar mendapatkan angka yang lebih baik. b) Pujian
Pemberian pujian kepada murid atas apa yang telah dikerjakannya dapat menambah motivasi belajar siswa. Karena dengan pujian siswa bisa merasa senang dan puas atas apa yang telah dilakukannya. c) Hadiah
Cara dengan memberi hadiah dapat menambah motivasi belajar siswa. Misalnya saja seorang guru akan memberikan hadiah pada muridnya yang berprestasi. 31
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm.
32
Sardiman, Interaksi, hlm. 91.
33
Richard I, Learning to Teach, (New York: Mc Graw-Hill, 2007), hlm. 138.
91.
15
d) Kerja kelompok
Kerja kelompok dapat menambah motivasi belajar, misalnya saja kerja kelompok untuk melakukan sebuah pekerjaan, maka setiap kelompok
tersebut
pasti
akan
mempertahankan
nama
baik
kelompoknya, sehingga dapat mendorong kuat dalam belajar. e) Persaingan
Saingan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Baik persaingan individual maupun persaingan kelompok kedua-duanya dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.34 f) Memberi ulangan
Siswa akan lebih giat belajar jika ia mengetahui akan diberi ulangan. Sehingga dapat menambah semangat belajar siswa. g) Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan dapat menambah motivasi belajar siswa apalagi jika hasilnya mengalami kemajuan, tentu saja seorang siswa itu akan lebih giat belajar agar hasilnya terus meningkat. h) Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk melakukan aktivitas belajar tentu saja akan menambah motivasi belajar siswa. Karena dalam diri siswa tersebut sudah terdapat keinginan untuk belajar, sehingga hasilnya sudah tentu akan lebih baik. i)
Minat
Proses belajar akan lebih lancar apabila disertai dengan minat belajar. j)
Tujuan yang diakui
Tujuan yang diakui akan menambah minat belajar siswa. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa akan bermanfaat dan menguntungkan, maka seoarang siswa akan timbul semangat untuk terus belajar.
34
Oemar Hamalik, Proses, hlm. 167
16
k) Ego- involvemen
Dengan memberikan tugas siswa kepada siswa dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Karena siswa akan menyadari pentingnya tugas dan dianggap sebagai tantangan, sehingga dengan begitu ia akan bekerja keras untuk mengerjakan tantangan yang diberikan.35 b. Hasil Belajar 1) Pengertian Hasil Belajar
Apabila berbicara mengenai hasil belajar, maka tidak lepas dari yang namanya kegiatan belajar mengajar atau pelaksanaan pembelajaran, mengingat proses pembelajaran adalah suatu hal yang sangat penting. Hasil belajar sering digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai suatu bahan yang sudah diajarkan. Hasil belajar Pengertian
hasil
terdiri dari dua kata yaitu: hasil dan belajar.
(product)
adalah
sesuatu
yang
diperoleh
dari
36
dilakukannya suatu aktivitas. Sedangkan belajar adalah suatu proses dari seseorang
yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan
perilaku yang relatif menetap. Jadi hasil belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk mengubah perilaku. Perubahan hasil proses belajar mengajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya kecakapan dan kemampuannya, daya reaksi, daya penerimaannya, serta aspek-aspek lain yang ada pada diri individu.37 Dengan belajar, seseorang mengalami perubahan tingkah laku. Namun demikian, tidak semua perubahan tingkah laku itu dikatakan sebagai hasil dari belajar.
35
Sardiman, Interaksi, hlm. 93-95
36
Purwanto, evaluasi hasil belajar, (Yogyakarta:pustaka belajar, 2009), cet. 1, hlm. 44.
37
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses-Proses Belajar Mengajar, (Bandung, Sinar Baru Algesindo, 2010). hlm. 28.
17
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah suatu akibat dari dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan, maupun tes perbuatan. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar.38 Menurut Bloom dalam Agus Suprijono, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik. Domain kognitif adalah (pengetahuan,
knowledge
ingatan),
comprehension
(pemahaman,
menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain
afektif
(memberikan
adalah
respons),
receiving valuing
(sikap
(nilai),
menerima), organization
responding (organisasi),
initiatory, pre-routine, dan rountinized psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, menejerial, dan intilektual. Untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian terhadap siswa yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai materi atau belum.39 2) Aspek-aspek hasil belajar
Tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat dikategorikan menjadi tiga bidang yakni bidang kognitif (penguasaan intelektual), bidang afektif (berhubungan dengan sikap dan nilai) serta bidang psikomotor (kemampuan atau keterampilan bertindak ataupun berperilaku). Ketiganya tidak berdiri sendiri, tapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, bahkan membentuk hubungan hirarki. Sebagai tujuan yang hendak dicapai, ketiganya harus tampak sebagai hasil belajar siswa di sekolah. Oleh sebab itu ketiga aspek tersebut, harus dipandang sebagai hasil belajar siswa dari proses pembelajaran. Hasil belajar tersebut nampak dalam perubahan tingkah laku, secara teknik dirumuskan dalam sebuah 38 39
Nana Sudjana, Dasar-dasar., hlm. 45. Agus suprijono, cooperative learning, (yogyakarta: pustaka pelajar, 2010), cet.3, hlm. 7
18
pernyataan verbal melalui tujuan pengajaran (tujuan instruksional). Dengan perkataan lain rumusan tujuan pengajaran berisikan hasil belajar yang diharapkan dikuasai siswa yang mencakup ketiga aspek tersebut. 40 Berikut ini dikemukakan unsur- unsur yang terdapat dalam ketiga aspek hasil belajar tersebut. a) Aspek hasil belajar bidang kognitif
Aspek hasil belajar bidang kognitif meliputi pengetahuan hafalan
(knowledge),
pemahaman
(comprehension),
penerapan
(application), analisis, sintesis, dan evaluasi. (1) Pengetahuan hafalan yang dimaksud adalah tingkat kemampuan yang hanya meminta responden mengenal konsep, fakta, istilah-istilah tanpa harus memahami, atau menilai, atau dapat menggunakannya. (2) Pemahaman yang dimaksud adalah mampu memahami arti atau konsep, situasi, dan fakta yang diketahuainya. (3) Penerapan (aplikasi) yaitu mampu menerapkan atau menggunakan apa yang telah diketahuinya dalam situasi yang baru baginya.41 (4) Analisis yaitu usaha untuk memilah suatu integrasi menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga menjadi jelas susunannya. Dengan menganalisis seseorang diharapkan dapat memilah integrasi menjadi bagian-bagian secara terpadu.42 (5) Sintesis merupakan kemampuan menggabungkan unsur-unsur pokok kedalam struktur yang baru. (6) Evaluasi adalah kemampuan menilai isi pelajaran untuk suatu maksud atau tujuan tertentu43
40
Nana Sudjana, Dasar-dasar, hlm. 50
41
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), cet. 16, hlm. 44-45 42
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. 14, hlm. 27. 43
Dimyati dan Mudjiono, Belajar, hlm. 204
19
b) Aspek hasil belajar bidang afektif
Aspek hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti atensi atau perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru, teman, dan sebaginya. Ada beberapa tingkatan aspek afektif sebagai tujuan dan aspek hasil belajar. Tingkatan tersebut dimulai dari tingkat yang dasar atau sederhana sampai tingkatan yang kompleks yaitu: (1) Receiving/attending,
yakni
semacam
kepekaan
dalam
menerima
rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang pada siswa, baik dalam bentuk masalah, situasi, gejala.
(2) Responding atau jawaban. Yakni reaksi yang diberikan seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. (3) Valuing (penilaian), yakni berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. (4) Organisasi, yakni pengembangan nilai sebagai suatu sistem organisasi, termasuk menentukan hubungan satu nilai yang telah dimilikinya. (5) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai yakni keterpaduan dari semua
sistem nilai
yang
telah
dimiliki
seseorang,
yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.44 c) Aspek hasil belajar bidang psikomotor
Hasil belajar bidang psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan (skill), kemampuan bertindak individu (seseorang). Ada 6 tingkatan keterampilan yakni: (1) Gerakan refleks ( ketrampilan pada gerakan yang tidak sadar) (2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar. (3) Kemampuan perseptual termasuk didalamnya membedakan visual, membedakan auditif motorik dan lain-lain. (4) Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, ketepatan. 44
Nana Sudjana, Dasar-dasar, hlm. 53
20
(5) Gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada ketrampilan yang kompleks. (6) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non diskursif (hubungan tanpa bahasa, melainkan melalui gerakan).45
3. Media visual a. Pengertian Media
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media, maka masingmasing media memiliki karakteristik yang berbeda pula. Untuk itu dibutuhkan pemilihan yang tepat dan cermat dalam memilih media agar dapat digunakan secara tepat guna.46 Secara harfiah media berarti perantara, pengantar, atau wahana, penyalur pesan, informasi belajar.47 Media adalah sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. b. Kriteria Pemilihan Media
Media adalah satu sarana untuk meningkatkan proses belajar mengajar. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain: 1) Media yang dipilih hendaknya selaras dan dapat menunjang pembelajaran yang telah dicapai. 2) Aspek materi sangat menjadi pertimbangan dalam memilih media. 3) Kondisi audien (siswa) dari segi subjek belajar. 4) Ketersediaan media di sekolah.
45
Nana Sudjana, Dasar-dasar , hlm. 31.
46
Basyrudin Usman dan Asnawir, media pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet. 1, hlm. 11. 47
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Misaka Galiza, 2003), Cet. 2, hlm. 103.
21
5) Media yang dipilih harus bisa menjelaskan apa yang akan disampaikan dan penggunaanya tepat. 6) Biaya yang dikeluarkan harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai.48 c. Pengertian Media Visual
Pengajarkan akan lebih efektif apabila objek dan kejadian yang menjadi bahan pengajaran dapat divisualisasikan secara realistik menyerupai keadaan yang sebenarnya. Studi mengenai penggunaan pesan visual berhubungan dengan hasil belajar menunjukan bahwa pesan-pesan visual yang moderat (berada dalam rentangan abstrak dan realistik) memberikan pengaruh tinggi terhadap prestasi belajar siswa.49 Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar lukisan dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film diksi, dan film kartun.50 Salah satu aplikasi media visual dapat diperoleh dengan menggunakan program komputer, seperti : Microsoft Office (Word, Power Point, Excel), Flash,
Adobe
Reader,
dan
sebagainya.
Setiap
progarm
memiliki
keuntungannya sendiri-sendiri. Peneliti menggunakan media visual dengan menggunakan Microsoft Power Point. Microsoft Power Point adalah sebuah sofwer yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan microsoft, dan merupakan program berbasis multimedia. Pada prinsipnya program ini terdiri dari dari beberapa unsur rupa dan pengontrolan operasionalnya. Unsur rupa terdiri dari slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia.51 Kelebihan microsoft power point, antara lain: 48
Basyrudin Usman dan Asnawir, media, hlm. 16.
49
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2009), Cet. 8. hlm. 9. 50
Saiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006),
hlm. 124. 51
Daryanto, Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava media, 2010), Cet. 1, hlm. 163
22
1) Penyajiannya menarik karena terdapat permainan warna, huruf, dan animasi. 2) Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi mengenai bahan ajar yang disajikan. 3) Pesan visualnya lebih mudah dipahami. 4) Dapat diperbanyak sesuai denagn kebutuhan, bisa dipakai berulang-ulang. 5) Dapat disimpan melalui (cd, disket, flasdisk), sehingga mudah untuk dibawa kemana-mana.52 d. Fungsi dan kelebihan media visual
Menurut Levie dan Lents (1982) dalam Azhar Arsyad fungsi media visual ada empat yaitu: 1) Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Sering kali siswa diawal pelajaran tidak tertarik pada materi pelajaran yang disajikan oleh guru, sehingga mereka tidak memperhatikan. Dengan media gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat mengarahkan mereka pada mata pelajaran sehingga kemungkinan untuk mengingat isi pelajaran semakin besar. 2) Fungsi Afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. 3) Fungsi kognitif
media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4) Fungsi kompensatoris media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks yang lemah membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan bisa mengingatnya kembali.53
Dari keempat fungsi yang dikemukakan Levie dan Lentz, maka media visual memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Karena dengan menggunakan media visual dapat membangkitkan motivasi belajar
52
Daryanto, Media, hlm. 164.
53
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: RajaGrafindo Persada,2010), Cet. 11,
hlm. 17.
23
siswa, sehingga tujuan untuk mengingat dan memahami materi pembelajaran tercapai. e. Teknik-teknik Menggunakan Media Visual
Dalam menerima pesan visual memerlukan keterampilam, oleh karena itu seseorang tidak akan mampu memahaminya dengan sendirinya. Oleh karena itu siswa perlu bimbingan untuk memahami pesan-pesan visual. Ada beberapa teknik untuk memahami pesan-pesan visual, yaitu: 1) Fase differensiasi yaitu awalnya siswa mengamati, mengidentifikasi dan menganalisis terlebih dahulu unsur-unsur suatu unit pengajaran dalam bentuk pesan-pesan visual. 2) Fase integrasi yaitu para pengamat (siswa) menempatkan unsur-unsur visual dengan serempak, kemudian menghubung-hubungkan semua pesan visual dengan pengalaman-penglamannya, kemudian menyimpulkan gambaran dari media visual untuk menciptakan konseptualisasi baru dari apa yang telah dipelajari sebelumnya.54 f.
Jenis-jenis media visual 1) Gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan tampaknya suatu benda. 2) Diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi dan struktur isi materi. 3) Peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi. 4) Grafik seperti tabel, grafik dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran atau kecenderungan data hubungan seperangkat gambar atau angka-angka.55
4. Organisasi Kehidupan a. Sel
Teori tentang sel dikemukakan pertama kali oleh ahli botani dari Jerman JacobSchlleiden (1804-1881) pada tahun 1883. Yang mengemukakan bahwa tubuh tumbuhan tersusun oleh sel-sel. Kemudian teori tersebut diperluas lagi oleh Theodor schwann (1810-1882) yang mengemukakan 54
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media, hlm. 11.
55
Azhar Arsyad, Media , hlm. 91-92.
24
bahwa semua mahluk hidup tesusun oleh sel-sel. Teori sel selanjutnya dikemukakan oleh Rudolph Virchow (1821-1902) menurut Virchow sel hanya dapat terjadi dari sel yang sudah ada.56 Sel merupakan unit dasar suatu organisme. Pada organisme multisel, sel tidak semata-mata mengelompok, tetapi dihubungkan dan dikoordinasikan dalam satu keseluruhan yang harmonis. Ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi sel bermacam-macam.57 Didalam sel terdapat 3 struktur dasar yaitu: 1) Inti sel
Inti sel merupakan organel terbesar yang berada dalam sel. Nukleus berdiameter sekitar 10 mikrometer.58 Struktur inti sel bulat padat, yang terdiri dari massa protoplasma yang lebih kompak, dikelilingi oleh membran dan membawa partikel gen yang mengandung kromatin. Letak inti sel ditengah, yang intinya mengandung asam deoksiribosanukleat dalam jumlah besar.59 Didalam inti terjadi pembelahan sel. Pada waktu sel akan membelah, kromatin yang berbentuk benang akan menebal disebut kromosom. Kromosom merupakan faktor pembawa keturunan (gen). 2) Membran Sel Membran sel merupakan bagian luar sel yang melindungi isi sel. Membran sel terdiri dari dua lapisan yang tersususn atas lipoprotein. Membran sel berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel. Membran sel ini bersifat semipermiabel.60 Membran sel mempunyai cri-ciri yaitu: bersifat elastis, tersususn oleh protein dan lipid, susunanya terdiri dari 55% protein, 25% fosfolipid, 13% kolesterol, 4% lipid lain, 3% karbohidrat.61 3) Plasma Sel
56
Daroji dan Haryati, Jelajah Fakta Biologi 1 untuk Kelas VII SMP dan MTs, (Solo: TigaSerangkai Pustaka mandiri, 2009), hlm. 96. 57
Sri Mulyani E.S. Anatomi Tumbuhan, (Yogyakarta : Kanisius, 2010), Cet. 5, hlm. 33.
58
Istamar syamsuri, Biologi untuk SMA kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2004), hlm. 8.
59
Sumadi, Aditya Marianti, Biologi sel, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), Cet 1, hlm.4.
60
Daroji dan Haryati, Jelajah, hlm. 97.
61
Setiadi, Anatomi dan Fisiologi Manusia, (yogyakarta: graha ilmu, 2007), Cet. 1, hlm.
14.
25
Plasma sel merupakan cairan sel yang terdapat pada bagian kantong sel yang dibatasi oleh membran sel. Plasma sel terdiri dari dua bagian yaitu nukleoplasma dan sitoplasma. Nukleoplasma adalah plasma atau cairan yang terletak dalam inti sel. Sitoplasma adalah cairan kental yang mengisi ruangan antara membran sel dan inti sel.62 Didalam sitoplasma ini adalah tempat berlangsungnya hampir semua reaksi enzimatis dari metabolisme sel. Di dalam sel terdapat organel-organel sel, diantaranya adalah: a) Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein atau pembentukan protein.63 b) Mitokondria berfungsi untuk melakukan respirasi sel atau pernafasan sel untuk mendapatkan energi. c) Badan Golgi berfungsi sebagai alat pengeluaran. d) Retikulum Endoplasma berfungsi sebagai pembentukan lemak dan menghubungkan inti sel dan sitoplasma. e) Vakuola merupakan tempat penyimpanan makanan. f) Kloroplas berfungsi dalam proses fotosintesis.64 Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan adalah: Tabel 2.1 Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan.65 No
62
Bagian Sel
Sel Tumbuhan
Sel Hewan
1.
Dinding sel
Ada
Tidak ada
2.
Membran plasma
Ada
Ada
3.
Organel sel
Ada
Ada
Daroji dan haryati, Jelajah, hlm. 98
63
Teguh Sugiarto dan Eni Ismawati, Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/ MTs VII, (Jakarta: pusat), hlm. 221. 64
Mikrajuddin Abdullah, et,al, Ipa Terpadu SMP dan MTs Jilid 1B, (Jakarta: Erlangga, 2006), hlm. 82. 65
Nunung Nurhayati, Biologi Bilingual SMA/MA, (Bandung: Yrama Widiya, 2007), Cet.
5, hlm. 45.
26
a. Nukleus
Ada
Ada
b. Retikulum endoplasma
Ada
Ada
c. Ribosom
Ada
Ada
1) Peroksisom
Ada
Ada
2) Glikosisom
Ada
Tidak ada
e. Komplek golgi
Ada
Ada
f.
Ada
Ada
g. Lisosom
Tidak ada
Ada
h. Sentriol
Tidak ada
Ada
i.
Ada
Tidak ada
Ada
Kecil/ tidak ada
d. Badan mikro
4.
Mitokondria
Plastida
Vakuola
Gambar 2.1 Sel hewan dan sel tumbuhan.66 b. Jaringan
Jaringan adalah kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama. Dalam tubuh hewan dan tumbuhan memiliki bermcam-macam jaringan. 66
http: //biologi. Blogsome.com/2007/08, diakses 3 April 2011.
27
1) Jaringan pada Hewan. a) Jaringan Epitel merupakan jaringan penutup atau pelapis pada tubuh, baik permukaan dari luar tubuh (membentuk kulit) maupun pada permukaan dalam tubuh (melapisi berbagai rongga di dalam tubuh).67 Fungsi jaringan epitel diantaranya adalah: (1) Untuk melindungi sel dari kerusakan mekanis, serangan mikroorganisme yang menyusup masuk, dan kehilangan cairan. (2) Sebagai kelenjar, penyerap, dan penerima rangsangan dari tubuh. b) Jaringan Ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan bagian tubuh dengan bagian tubuh lain.68 Jaringan ikat berfungsi untuk mengikat dan mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan mempersatukan organ-organ menjadi sistem organ, jaringan ini disebut juga jaringan penyokong karena berfungsi untuk menyokong dan melindungi organ-organ yang lemah. Bedasarkan struktur dan ikat longgar, jaringan ikat liat, jaringan ikat lemak, jaringan ikat tulang yang terdiri dari tulang keras dan rawan, serta jaringan darah.69 c) Jaringan Otot
Jaringan otot merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel otot dan bersifat lentur. Jaringan otot ada 3 macam yaitu: (1) Otot polos Otot ini disebut otot polos karena protoplasmanya licin yang tidak mempunyai garis-garis melintang. Otot ini terdapat pada alat-alat dalam seperti usus, kandung kemih, pembuluh darah, dan lain-lain.70
67
Neil A. Campbell, et. al., Biologi Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2002), hlm. 5.
68
Teguh Sugiarto dan Eni Ismawati, Ilmu , hlm. 223.
69
Arianto Nugroho, The Essentials Biologi 1, (Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri),
hlm. 103. 70
Setiadi, Anatomi, hlm.254.
28
Gambar 2.2 otot polos71 (2) Otot Rangka Otot rangka didalam satu serabut otot rangka terdapat terdapat banyak inti yang letaknya dipinggir, miofibril otot ini memiliki garis-garis gelap dan garis-garis terang. Otot ini melekat pada rangka, sifat gerakannya menurut kehendak kita dan tidak tahan kelelehan.72
Gambar 2.3 otot rangka73 (3) Otot Jantung Struktur Otot jantung hampir mirip sel otot lurik. Akan tetapi pada sel ini terdapat percabangan sel yang menghubungkan sel satu dengan sel yang
71
http://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-otot-dankarakteristiknya.html, diakses 3April 2011. 72
Mikrajuddin Abdullah, et. al., Ipa, hlm. 86.
73
http://www.bing.com/images/search?q=otot+lurik&view=detail&id=D3CB11465F289 9637788C636594760804D1C8D7E&first=1&FORM=IDFRIR, diakses 3 April 2011
29
lain. Inti pada otot jantung terdapat di tengah, sifatnya tahan terhadap kelelahan dan bergerak tidak menurut kehendak kita.
Gambar 2.4 otot jantung.74 d) Jaringan Syaraf
Jaringan saraf berfungsi untuk merasakan adanya stimulus atau rangsangan dan menghantarkan sinyal satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. Unit fungsional jaringan saraf adalah neuron. Neuron atau sel saraf ini berfungsi untuk menghantarkan sinyal yang disebut impuls saraf.75 Neuron terdiri dari badan sel, neurit, dan akson.76
74
http://ongkosetunggal.blogspot.com/2011/04/trigger-1-hipertrofi-otot.html, diakses 3
April 75
Neil A. Cambell, Biolgi jilid 3, (Jakarta: Erlangga, 2004), hlm. 8.
76
Arianto Nugroho, The Essentials, hlm. 104.
30
Gambar 2.5 sel syaraf77
e) Jaringan Penyokong
Jaringan penyokong atau jaringan penunjang ini terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang. Jaringan penyokong ini berfungsi untuk memberi bentuk tubuh dan menguatkan tubuh. 2) Jaringan pada Tumbuhan a) Jaringan Epidermis
Jaringan
epidermis
merupakan
jaringan
yang
melapisi
permukaan organ-organ tumbuhan, misalnya saja akar, batang, daun. Jaringan epidermis tersusun oleh sel-sel yang berbentuk pipih dengan permukaan atas dan permukaan atas sejajar. Fungsi dari jaringan eidermis yaitu untuk melindungi sel-sel yang ada dibawahnya sehingga jaringan epidermis dapat disebut sebagai jaringan pelindung.78 b) Jaringan Meristem
Jaringan meristem tersusun oleh sel-sel yang selalu membelah. Biasanya terdapat pada embrio di ujung akar, ujung batang, ujung kambium.79 c) Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut ini terdiri dari dua macam jaringan, yaitu Xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis).80 Posisi
77
http://www.google.co.id/imglanding?q=jaringan+saraf&hl=id&client=firefoxa&rls=org.mozilla:en-US:official&gbv=2&tbs=isch:1&tbnid=aCpH09UiRaC, diakses 3 April 2011 78
Daroji dan Haryati, Jelajah, hlm. 102
79
Teguh Sugiyarto dan Eni Ismawati, Ilmu , hlm. 222.
80
Arianto Nugroho, The Essentials, hlm. 106
31
Pembuluh xilem dan pembuluh floem biasanya berdampingan.81 Fungsi dari pembuluh xilem yaitu untuk transpor air dan garam-garam mineral, serta sebagai penunjang tumbuhan.82 Sedangkan fungsi dari pembuluh floem adalah mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.83 d) Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim atau jaringan dasar tersebar diseluruh tubuh tumbuhan, baik pada akar, batang, daun, biji, maupun buah. Ada dua macam jaringan parenkim, yaitu jaringan tiang (palisade) dan jaringan bunga karang. Jaringan parenkim banyak mengandung kloroplas yang berperan dalam proses fotosintesis, sedangkan yang tidak mengandung kloroplas berfungsi untuk menyimpan makanan.84 e) Jaringan Penguat
Jaringan
penguat pada tumbuhan, yaitu kolenkim dan
sklerenkim. Jaringan kolenkim yakni jaringan yang berdinding tebal dan sel tetap hidup. Sklerenkim adalah terdiri dari sel-sel mati. berdinding tebal, kuat dan mengandung lignin(komponen utama kayu) contohnya adalah pada tempurung kelapa.85 c. Organ Organ Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan untuk melaksanakan fungsi tertentu.86 Adanya berbagai jaringan yang membentuk suatu organ, memungkinkan suatu organ tersebut mempunyai kemampuan untuk melaksanakan fungsi hidup yang beraneka ragam.87
81
Benyamin lakitan, Dasar-dasar fisiologi tumbuhan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 43. 82
Nunung Nurhayati, Biologi, hlm. 34.
83
Arianto Nugroho, The Essentials hlm. 107.
84
Mikrajuddin abdullah, et. al., Ipa, hlm. 88.
85
Istamar Syamsuri, Biologi, hlm. 43
86
Teguh Sugiyarto dan Eny Ismawati, ilmu, hlm. 224
87
Nunung Nurhayati, , Biologi, hlm. 36
32
1) Organ pada Tumbuhan Organ pada tumbuhan terdiri dari akar, batang, dan daun. Lihat gambar bunga dan buah tidak termasuk dalam katagori pokok pada tumbuhan, melainkan cabang yang berubah bentuk dan tumbuh terbatas.
Gambar 2.6 organ pada tumbuhan.88 a) Akar
Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan dan biasanya berkembang di bawah permukaan tanah, meskipun terdapat juga akar yang tumbuh di atas tanah. Akar terbentuk dari jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan xilem, dan jaringan floem. Jaringan tersebut saling bekerja sama sehingga dapat berfungsi untuk menyerap air dan zat hara mineral.89 Akar juga berfungsi untuk memperkuat berdirinya tumbuhan , mengangkut air dan zat-zat
88
http://www.agrilands.net/read/full/agriwacana/2010/11/18/organ-vegetatif-dan-organgeneratif-tanaman.html, diakses tanggal 3 April 2011. 89
Mikrajuddin abdullah, et. Al.,ipa, hlm. 90.
33
makanan ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan, sebagai tempat untuk penimbunan makanan.90
Gambar 2.7 bagian pada akar.91 b) Batang
Batang terbentuk oleh jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan korteks, jaringan xilem, dan jaringan floem. Fungsibatang adalah untuk mengangkut air dan zat-zat hara dari akar ke daun, serta mengedarkannya keseluruh tubuh tumbuhan. Akar juga berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.92 c) Daun
Daun terdiri dari beberapa jaringan yaitu jaringan epidermis, jaringan pagar, jaringan bunga karang, jaringan pengangkutan.93 2) Organ pada manusia a) Jantung
Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga dada(thorax), diantara kedua paru. Dua pertiga jantung berada di sebelah kiri sternum. Apeks jantung, berada di sela iga keempat atau kelima pada garis tengah klavicula. Pada dewasa rata-rata panjangnya
90
Gembong Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005), Cet. 15, hlm. 91. 91
http://starscientist.wordpress.com/sains-1/struktur-dan-fungsi-tubuh-tumbuhan/, diakses 3 April 2011. 92
Mikrajuddin abdullah, et. Al.,ipa, hlm. 91.
93
Teguh Sugiyarto dan Eni Ismawati, ilmu, hlm. 224.
34
kira-kira 12 cm dan lebar 9 cm dengan berat 300 sampai 400 gram.94 Jantung terdiri dari jaringan epitel, otot, ikat, dan syaraf.
Gambar 2.8 jantung.95 b) Mata
Bola mata terbentuk bulat seperti bola yang agak benjol dengan diameter depan-belakang lebih kecil dari diameter kiri-kanan. Bagian luar bola mata dibentuk oleh lapisan sclera berwarna putih dan dengan bagian yang bening transparans dibagian depan di bentuk oleh cornea.96
94
Setiadi, anatomi, hlm. 164
95
http://factoidz.com/heart-function-how-the-heart-works/, diakses 3 April 2011.
96
Daniel S. Wibowo, Anatomi Tubuh Manusia, (Jakarta: PT Grasindo, 2005), cet. 1, hlm.
174
35
Gambar 2.9 mata.97
c) Paru-paru
Paru-paru terletak pada rongga torak, yang terkandung dalam susunan tulang-tulang iga dan terletak pada sisi kiri dan sisi kanan mediastinum yaitu struktur blok padat yang berada dibelakang tulang dada.98 d) Hati Organ terbesar pada tubuh kita adalah hati, warnanya coklat dan beratnya 1500kg. Hati terletak pada di bagian atas dalam rongga abdomen sebelah kanan bawah diafragma.99 d. Sistem Organ
Berbagai organ di dalam tubuh mahluk hidup multiseluler bekerja sama menjalankan suatu fungsi tertentu, koordinasi antar organ disebut sistem organ.100
1) Sistem Organ pada Tumbuhan 97
http://www.google.co.id/imglanding?q=anatomi+mata&hl=id&client=firefoxa&rls=org.mozilla:en-US:official&gbv=2&tbs=isch:1&tbnid=nVw2ejyya3T94M:&imgrefurl, diakses 3 april 2011. 98
Setiadi, anatomi, hlm.
99
Setiadi, anatomi, hlm. 77.
100
Mikrajuddin abdullah, et. Al., ipa, hlm.92.
36
a) Sistem reproduksi
Sistem reproduksi pada tumbuhan biji adalah bunga. Setelah terjadi fertilisasi maka akan menghasilkan buah. Pada buah terdapat embrio. Embrio ini yang nantinya akan menjadi tumbuhan baru.101 b) Sistem fotosintetik senyawa organik untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. c) Sistem absorbsi Sistem adsorbsi pada tumbuhan organ yang berperan adalah akar.102 2) Sistem Organ pada manusia
Sistem organ yang terdapat pada manusia antara lain sistem otot, sistem rangka, sistem rangka, sistem hormon, sistem transportasi, sistem pencernaan, sistem ekskresi, sistem reproduksi. Jadi sebenarnya mahluk hidup sebenarnya merupakan suatu organisasi kehidupan yang terbentuk dari beberapa sistem organ.103 Berikut adalah tabel beberapa sistem organ, yaitu: Tabel 2.2 Sistem organ No 1
Sistem organ Sistem saraf
Organ penyusun
Fungsi
Otak, sumsum tulang
Menerima dan
belakang, serabut
menghantarkan rangsang
saraf, dan simpul saraf. 2
Sistem respirasi
Rongga hidung,
Menyuplai oksigen dan
laring, batang
membuang zat sampah
tengkorak, dan paruparu 3
Sistem otot
Otot dan tendon
101
Nunung Nurhayati, biologi, hlm. 39.
102
Nunung Nurhayati, biologi, hlm. 38.
103
Mikrajuddin abdullah, et. Al., ipa, hlm.92.
Untuk gerak akktif
37
4
Sistem reproduksi
Testis, ovarium, dan
perkembangbiakan
uterus. 5
6
7
Kulit
Sistem transportasi
Sistem hormon
Kulit, rambut, dan
Melindungi tubuh dari
kelenjar keringat
infeksi dan dehidrasi.
Jantung, pembuluh
Mengedarkan zat
darah, dan pembuluh
makanan dan melindungi
limfa.
tubuh dari penyakit
Tiroid, pituitari, dan
Mengontrol tubuh secara
kelenjar adrenal
kimia dan mengintegrasikan fungsi organ tubuh
8
Sistem ekskresi
Ginjal, ureter, uretra,
Mengeluarkan zat-zat
dan kandung kemih
sampah hasil metabolisme dan menjaga keseimbangan sel dengan lingkungannya.
9
Sistem pencernaan
Mulut, farring,
Menyiapkan makanan
esofagus, usus, hati,
untuk digunakan tubuh.
kantong empedu, dan pankreas. 10
Sistem rangka
Tulang tengkorak,
Melindungi dan
tulang punggung,
menguatkan tubuh,
tulang rusuk dan
tempat melekatnya otot,
tulang anggota gerak.
dan tempat terbentuknya sel-sel darah.
38
C. PENGAJUAN HIPOTESIS
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat
pertanyaan.104 Berdasarkan uraian di atas, penulis mengajukan hipotesis sebagai acuan atau ruang lingkup permasalahan yang ada. Sehingga hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut: Ada pengaruh positif yang signifikan antara motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar biologi kelas VII pada materi pokok organisasi kehidupan di MTs N Karangawen.
104
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatatif dan R&D, Bandung: Alfa Beta,2008. hlm. 64.
39
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian merupakan upaya dalam bidang ilmu pengetahuan dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dalam prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk menjawab kebenaran.105 Jadi metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan mengajukan prosedur yang reliabel dan terpercaya.106 Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penalitian kuantitatif dengan metode korelasi yang menggunakan teknik analisis regresi. Sedangkan analisis regresi yang digunakan adalah teknik analisis regresi 1 prediktor dengan skor deviasi .teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai taraf hubungan yang terjadi antara variabel kriterium dan prediktor. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengaruh motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar siswa, penelitian dirancang sebagai berikut: Variabel Bebas (X) X:
motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual
Variabel Terikat (Y)
Uji
Y: Hasil belajar
B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai bulan 24 Maret sampai bulan 12 April 2011.
105
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 24. 106
Sutrino Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), hlm. 1
40
2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs N Karangawen. C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif dan kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifatsifatnya.107 Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di MTs N Karangawen pada tahun pelajaran 2010/2011. 2. Teknik Pengambilan sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.108 Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik random sampling.109 Pengambilan dilakukan dengan cara undian karena keadaan dari masing-masing kelas relatif sama. Asumsi
tersebut didasarkan pada alasan: peserta didik
mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama, peserta didik yang menjadi obyek penelitian duduk pada tingkat kelas yang sama, dan pembagian kelas tidak berdasarkan ranking. Pertimbangan yang lain didasarkan pada uji normalitas, homogenitas. Data nilai awal yang digunakan adalah nilai mid semester. Tujuan tiga analisis tersebut sebagai uji prasyarat dalam menentukan subyek penelitian. D. Variabel Penelitian Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian.110 Adapun variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu:
107
Sudjana, Metoda Statistik, (Bandung: Tarsito, 2006), cet. 6, hlm. 6
108
Suharsimi arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), Cet. 13. , hlm. 131. 109
Suharsimi arikunto, Prosedur, hlm. 134.
110
Suharsimi Arikunto, Prosedur, hlm. 116.
41
1. Variabel Pengaruh (Independent variable) atau variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Yang menjadi variabel pengaruh dalam penelitian ini adalah motivasi siswa dengan menggunakan media visual. Dengan indikator meliputi: a. Adanya keinginan berhasil dengan menggunakan media visual. b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar dengan menggunakan media visual. c. Adanya kegiatan yang menarik dengan menggunakan media visual.111 2. Variabel Terpengaruh (dependent variable) atau variabel terikat.
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.112 Yang menjadi variabel terpengaruh dalam penelitian ini adalah hasil belajar dengan indikator nilai postest peserta didik meningkat. E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam bagian ini, akan dibahas mengenai bagaimana cara pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti. Adapun metode yang digunakan peneliti dalam teknik pengumpulan datanya, sebagai berikut: 1. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal/ variable yang berupa catatan transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.113 Dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi tentang jumlah dan nama-nama peserta didik keseluruhan sebagai populasi penelitian dan daftar nilai ulangan harian kelas VII MTs N Karangawen.
111
Hamzah B. Uno, teori motivasi dan pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), cet 7, hlm. 23. 112 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: ALFABETA, 2008), hlm. 39. 113
Suharsimi Arikunto, Prosedur , hlm. 231.
42
2. Metode Angket. Metode angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara seperangkat pertanyaan tertulis pada responden untuk dijawab. Responden dalam penelitian ini adalah siswa yang akan diberikan pada kelas VIIA. Dengan memberikan angket yang berisi indikator-indikator tentang motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual. Sehingga akan diketahui motivasi belajar siswa yang menggunakan media visual. 3. Metode Tes Tes merupakan seperangkat rangsangan stimuli yang diberikan pada seseor
rang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka.114 Metode tes ini digunakan untuk mengambil data nilai tes pada kelas sampel yang sebelumnya telah diujicobakan pada peserta didik kelas uji coba. Data ini digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian. Tes diberikan kepada kelas VIIA di MTs N Karangawen. Hasil pengolahan data ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian. F. Teknik Analisis Data 1. Analisis Pendahuluan
1. Uji Prasyarat 1) Uji Normalitas
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahuinya dapat diuji dengan menggunakan statistik chi kudrat.115 k
χ2 =∑ i =1
(O i
− Ei ) Ei
Keterangan:
χ 2 = Normalitas sampel Oi = Frekuensi yang diharapkan 114
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm.
115
Sudjana, Metoda , hlm. 273.
170.
43
Ei
= Frekuensi pengamatan
K = Banyaknya kelas interval 2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berawal dari kondisi yang sama atau homogen. Untuk menguji apakah sampel-sampel yang diambil secara acak berasal dari populasi yang sama dilakukan uji Bartlett. Langkah-langkah uji Bartlett sebagai berikut: a) Menyusun data sampel hasil pengamatan kedalam daftar b) Menghitung varians masing-masing sampel dengan rumus
Keterangan: : varians sampel : data ke-i : rata-rata – 1 : banyaknya data dikurangi 1 c) Mendaftar harga-harga yang perlu untuk uji Bartlett
d) Menghitung varians gabungan untuk semua sampel dengan rumus
e) Menghitung harga chi-kuadrat menggunakan rumus
44
Keterangan: Ln 10 = 2,3026 disebut logaritma asli dari bilangan 10. Satuan B = Akan diuji hipotesis
: paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku Kriteria:
Dengan
taraf
nyata
,
tolak
didapat distribusi chi-kuadrat dengan peluang (
) dan dk = (
hipotesis dari
daftar
)116.
2. Analisis Uji Instrumen Untuk mendapatkan data yang valid, maka instrumen yang digunakan juga harus valid. Untuk mengetahui valid tidaknya suatu instrumen perlu diadakan pengukuran validitas dan reliabilitas terhadap instrumen tersebut. 1) Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Uji validitas untuk pilihan ganda digunakan korelasi point biserial karena skor 1 dan 0 saja. Adapun Uji validitas butir pilihan ganda menggunakan korelasi point biseral sebagai berikut. rpbis =
116
Mp − Mt St
p q
Sudjana, Metoda , hlm. 261.
45
Keterangan: rpbis
= Koefisien korelasi point biseral
Mp
= Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal
Mt
= Rata-rata skor total
St
= Standar deviasi skor total
p
= Proporsi peserta didik yang menjawab benar (p =
q
banyaknya siswa yang menjawab benar ) jumlah seluruh siswa
= Proporsi peserta didik yang menjawab salah = (q = 1 - p) Setelah dihitung rhitung dibandingkan dengan rtabel dengan taraf
signifikansi 5%, jika rhitung > rtabel maka dikatakan soal valid.117 2) Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut: 2 k S − ∑ pq r11 = S2 k − 1
Dimana : r11
= reliabilitas instrumen
p
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q= 1- p)
Σpq
= jumlah hasil perkalian antara p dan q
K
= banyaknya item/ butir soal
S2
= varian total118
117
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), Cet, 7., hlm 79. 118
Suharsimi Arikunto, Dasar, hlm. 100.
46
Rumus varian:
(∑ x ) −
2
∑X
2
2
S =
N
N
Kemudian hasil r11 yang didapat dari perhitungan dibandingkan dengan harga tabel r product moment. Harga rtabel dihitung dengan taraf signifikansi 5% dan kepada sesuai dengan butir soal, jika r11 > rtabel, maka dapat dinyatakan butir soal tersebut reliabel. 3) Taraf Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Untuk perhitungan taraf kesukaran soal dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut:
P =
B JS
Dimana: P = indeks kesukaran JB = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS= jumlah seluruh siswa peserta tes119 4) Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi), dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Untuk perhitungan daya pembeda soal dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut: D=
B A BB − = PA − PB JA JB
Dimana: D 119
=
Daya pembeda soal
Suharsimi Arikunto, Dasar, hlm. 208.
47
J
=
Jumlah peserta tes
JA
=
Banyaknya peserta kelompok atas
JB
=
Banyaknya peserta kelompok bawah
BA
=
Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB
=
Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
PA
=
Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB
=
Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.120
Dalam penelitian ini, peneliti akan menguji pengaruh penggunaan media visual terhadap hasil belajar siswa. Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan teknik analisis regresi. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi sebelum peneliti menganalisa data dengan t-test, peneliti terlebih dahulu harus memeriksa keabsahan sampel dengan uji normalitas, uji homogenitas. 2. Analisis Akhir a. Analisis Regresi
Analisis regresi dilakukan untuk menunjukkan besar pengaruh antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Analisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Mencari korelasi antara predictor x dengan kreterium y dengan menggunakan rumus, sebagai berikut:
∑ xy = ∑ xy
2
−
(∑ x ). (∑ y ) N
(∑ x ) −
2
∑x
2
∑y
2
=
∑x
=
∑y
2
N
(∑ y )
2
120
2
−
N
Suharsimi Arikunto, Dasar, hlm. 213.
48
∑ xy (∑ x ) (∑ y
rxy =
2
2
)
2) Langkah selanjutnya menguji apakah ada korelasi signifikan atau tidak, menggunakan rumus uji t sebagai berikut: th =
r
n −2 1 −r2
3) Analisis regresi sederhana Analisis linear sederhana digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Jadi penelitian ini digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual melalui (x) terhadap hasil belajar siswa (y) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Persamaan Regresi.121 Ŷ = a + b X , dimana
(∑ X ). (∑ Y ) N . ∑ X − (∑ X ) (∑ Y ). (∑ X ) − (∑ X ). (∑ X .Y ) a= N . ∑ X − (∑ X )
b=
N . ∑ X .Y −
2
2
2
2
2
Keterangan : Ŷ
= Subyek variabel terikat yang diproyeksikan
X
= Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan
a
= Nilai konstan harga Y
b
= Nilai arah penentu prediksi yang menunjukkan nilai peningkatan.
Y
= Nilai rata-rata variabel Y
X
= Nilai rata-rata variabel X
4) Analisis variasi regresi Uji variasi regresi digunakan analisis regresi bilangan F (uji F) dengan rumus.122 121
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007) cet 12, hlm. 262
49
Freg =
RK reg RK res
Keterangan Freg
= harga bilangan f untuk garis regresi
RKreg = rerata kuadrat hasil regresi RKres = Rerata kuadrat residu Untuk memudahkan perhitungan bilangan F maka dibuat tabel ringkasan analisis garis regresi. Sumber variasi
Db
Jk
Rk
Regresi (reg)
1
(∑ xy ) ∑x
2
JK reg dbreg
2
Residu (res)
Total (T)
N–2
N–1
∑
y2
−
Freg
(∑ xy) 2
∑x
-
2
JK res dbres
-
RK reg RK res
-
Harga F diperoleh (Freg) kemudian dikonsultasikan dengan harga F tabel pada taraf signifikan 1% dan 5 % db = N – 2 hipotesis diterima jika Freg hitung > Ftabel. 5) Analisis lanjut Setelah mencari kolerasi dan memperoleh persamaan regresi antara variabel (x) dan Variabel (y), maka langkah selanjutnya adalah menghubungkan antara nilai Fhitung dengan nilai Ftabel baik pada taraf signifikan 5% atau 1%. Apabila nilai yang dihasilkan dan Fhitung > Ftabel, maka hipotesis yang diajukan diterima. Dan apabila nilai yang dihasilkan dari Freg < Ftabel , maka hasil yang diperoleh adalah non signifikan yang berarti hipotesis yang dilakukan ditolak.
122
Sutrisno Hadi, Analisis, hlm. 18.
50
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN DI MTs N KARANGAWEN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan data nilai hasil belajar dari hasil tes. Kemudian setelah data terkumpul dianalisis dengan menggunakan tehnik analisis berikut : melakukan penskoran dan kualifikasi dari masing-masing variabel. Untuk mendapatkan data tentang keadaan motivasi belajar dengan media visual kelas VII MTs N Karangawen pada tahun ajaran 2010/2011 dengan menggunakan angket. Dalam instrument pembuatan angket ini terdapat empat alternatif jawaban dalam setiap satu pertayaan. Langkah-langkah yang diambil penulis dalam menyajikan data tentang keadaan motivasi belajar dengan media visual di MTs N Karangawen pada tahun ajaran 2010/2011 sebagai berikut : 1. Mengadakan penjumlahan dari setiap item yang telah dijawab oleh siswa. 2. Melakukan penilaian dari tiap-tiap jawaban responden dengan cara memberikan skor 4 untuk jawaban selalu, skor 3 untuk jawaban sering, skor 2 untuk jawaban jarang sekali, skor 1 untuk jawaban tidak pernah. 3. Dalam menghitung skor dari tiap-tiap item dengan cara menjumlahkan hasil penilaian pada langkah-langkah seperti di atas. Adapun deskripsi data mengenai motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual dan deskripsi data tentang hasil belajar adalah sebagai berikut: 1. Deskripsi Data Motivasi Belajar Siswa Menggunakan Media Visual Untuk memperoleh data tentang Keadaan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIIA Dengan media visual, peneliti menggunakan metode angket, dengan cara memberikan pertanyaan secara tertulis kepada siswa yang berjumlah 32 siswa dengan 20
item pertanyaan dengan model checklist. Dengan masing-masing
pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban.
51
Untuk mengetahui nilai yang diperoleh dari keadaan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII A menggunakan media visual dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.1 Nilai hasil angket motivasi belajar dengan media visual Responden H-01 H-02 H-03 H-04 H-05 H-06 H-07 H-08 H-09 H-10 H-11 H-12 H-13 H-14 H-15 H-16 H-17 H-18 H-19 H-20 H-21 H-22 H-23
Jumlah 42 45 41 32 65 68 35 57 55 60 64 57 65 61 58 56 68 66 62 79 63 61 67
52
H-24 H-25 H-26 H-27 H-28 H-29 H-30 H-31 H-32
47 57 68 67 48 56 51 54 49
Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa Keadaan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII A tahun ajaran 2010/2011 Dengan media visual, adalah sebagai berikut : Nilai Tertinggi = 72 (jumlah responden 1) Nilai Terendah = 32 (jumlah responden 1) a. Mencari mean Mencari panjang kelas interval dengan rumus 1+3.3 log N = 1 + 3,3 log 32 = 1 + 4,967 = 5,967 = 5,967(dibulatkan menjadi 6) b. Mencari range (skor terbesar dikurangi skor terkecil) = 79-32= 47 c. Menentukan lebar kelas interval (jumlah range dibagi kelas jumlah interval) I =47: 6 = 7,833 Dari perhitungan diatas, diperoleh data sebagai berikut :
53
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi skor mean Variabel motivasi belajar peserta didik Dengan Media visual Kelas Interval
Titik Tengah (X)
F
FX
32-37
34,5
2
69
38-43
40,5
2
44-49
46,5
4
186
50-55
52,5
3
157,5
56-61
58,5
9
526,5
62-67
64,5
8
516
68-73
70,5
3
211,5
74-79
76,5
1
76,5
32
1824
Jumlah
81
Tabel 4.3 Nilai Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar Dengan Media visual Kelas Interval
F
F%
32-37
2
6,25%
38-43
2
44-49
4
12,5
50-55
3
9,375
56-61
9
28,125
62-67
8
25
68-73
3
9,375
74-79
1
3,125
Jumlah
32
100
6,25%
Dari hasil data tersebut dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa dengan media visual dapat dikatakan baik, dengan rata-ratanya adalah 57.
54
2. Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi Materi Organisasi Kehidupan Data tentang hasil belajar siswa mata pelajaran Biologi materi pokok organisasi kehidupan, peneliti mengambil data dari nilai tes ulangan. siswa untuk mengukur keberhasialan siswa pada pelajaran biologi. Untuk daftar nilai postes dapat dilihat pada lampiran. B. Pengujian Hipotesis 1. Analisis pendahuluan a. Uji prasyarat analisis 1) Uji Normalitas Pengujian normalitas menggunakan Chi Kuadrat dengan kriteria sebagai berikut. Hipotesis: H0
: data berdistribusi normal
H1
: data tidak berdistribusi normal 2 2 Dengan kriteria pengujian adalah H0 diterima jika χ hitung < χ tabel
dengan taraf nyata α = 5% dan dk = k – 1. Data yang digunakan adalah data nilai mid semester dari kelas VII. Dengan perhitungan Chi Kuadrat diperoleh hasil perhitungannya sebagai berikut. Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Chi Kuadrat Nilai Awal No
Kelas
2 χ hitung
2 χ tabel
Keterangan
1
VII A
7,582
11,07
Normal
2
VII B
1,199
11,07
Normal
3
VII C
5,723
11,07
Normal
4
VII D
2,246
11,07
Normal
5
VII E
2,965
11,07
Normal
6
VII F
10.424
11,07
Normal
7
VII G
9,634
11,07
Normal
55
Diperoleh kelompok berdistribusi normal adalah kelas VII A, VIIB, VIIC, VIID, VIIE, VIIF, dan VIIG. Adapun perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2. 2) Uji Homogenitas Analisis prasyarat selanjutnya adalah uji homogenitas yang menggunakan uji Bartlett. Dengan kriteria pengujian adalah H0 diterima jika
2 χ hitung
<
2 χ tabel
untuk taraf nyata α = 5% dengan dk = k – 1. Data yang digunakan hanya data nilai awal dari kelas yang normal. Di bawah ini disajikan sumber data awal. Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Sumber variasi
VII A
VII B
VII C
VII D
VII E
VII F
VII G
Jumlah
1747
2354
2403
2327
2364
2198
2210
N
32
41
40
40
40
38
38
X
54,60
57,42
60,08
58,18
59,1
57,84
58,16
Varians (s2)
177,67
115,05
152,17
106,66
116,913
139,001
137,05
Standart deviasi (s)
13,33
10,73
12,34
10,33
10,8126
11,78
11,07
2 = 3,421 dan Dilakukan perhitungan uji Bartlett diperoleh χ hitung
2 2 χ tabel = 12,592 dengan α = 5% , dengan dk = k – 1 = 7– 1 = 6. Jadi χ hitung 2 < χ tabel berarti ketujuh kelompok memiliki varians yang homogen. Untuk
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran . b. Uji instrumen Tes terlebih dahulu harus diujicobakan untuk selanjutnya dianalisis tiap butir soal sesuai dengan ketentuan kriteria soal yang memenuhi kualitas yang telah ditentukan. Soal-soal tersebut akan diujicobakan pada kelas IX yaitu kelas yang sudah pernah mendapatkan materi organisasi kehidupan. Tes uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal tersebut sudah
56
memenuhi kriteria soal yang baik atau belum untuk layak diujikan pada kelas yang dijadikan obyek penelitian. Analisis butir soal yang digunakan dalam pengujian meliputi validitas tes, reliabilitas tes, tingkat kesukaran, dan daya beda. 1) Analisis Validitas Tes Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya butir-butir
soal tes. Peneliti hanya akan menggunakan soal-soal yang
terbukti valid dari hasil analisis instrumen, sedangkan soal yang tidak valid tidak dapat digunakan dalam mengukur tingkat kemampuan peserta didik. Hasil
analisis
perhitungan
validitas
butir
soal
(
rhitung
)
dikonsultasikan dengan rtabel, dengan taraf signifikan 5 %. Bila harga rhitung > rtabel
harga
maka butir soal tersebut dikatakan valid. Sebaliknya bila
rhitung < rtabel
maka butir soal tersebut dikatakan tidak valid.
Berdasarkan hasil analisis perhitungan validitas butir soal pada lampiran 9 diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.6 Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal Validitas No Soal
Keterangan
rhitung
rtabel
1
0,61
0.355
2
0,45
Valid
3
0,38
Valid
4
0, 23
Tidak Valid
5
0,48
Valid
6
-0,07
Tidak valid
7
0,56
Valid
8
0,51
Valid
9
0,68
Valid
Valid
57
10
0,60
Valid
11
0,44
Valid
12
0,54
Valid
13
0,47
Valid
14
0,68
Valid
15
0,54
Valid
16
0,27
Tidak Valid
17
0,37
Valid
18
0,39
Valid
19
0,36
Valid
20
0,77
Valid
21
0,43
Valid
22
0,74
Valid
23
0,68
Valid
24
0,05
Tidak Valid
25
0,45
Valid
26
0,66
Valid
27
0,54
Valid
28
0,37
Valid
29
0,77
Valid
30
0,36
Valid
31
0,39
Valid
32
0,38
Valid
33
-0,33
Tidak Valid
34
0,59
Valid
35
1,22
Valid
58
Tabel 4.7 Prosentase Validitas Butir Soal No
Kriteria
No. Soal
Jumlah
Prosentase
30
86%
5
14%
1, 2, 3,5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 1
Valid
19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35
2
Tidak Valid
4, 6, 16, 24, 33
Dari hasil uji validitas instrumen di atas, maka soal yang dapat digunakan sebagai evaluasi hasil belajar kognitif peserta didik adalah solsoal yang valid, sedangkan soal yang tidak valid tidak dapat digunakan untuk diujikan. 2) Analisis Reliabilitas Tes Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas pada instrumen tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi jawaban tetap atau konsisten untuk diujikan kapan saja instrumen tersebut disajikan. Harga r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga rtabel product moment dengan taraf signifikan 5 %. Soal dikatakan reliabilitas jika harga r11 > rtabel . Koefisien reliabilitas butir soal diperoleh r11 = 0,875, sedang rtabel product moment dengan taraf signifikan 5 % dan n = 32 diperoleh rtabel = 0.355, karena r11 > rtabel artinya koefisien reliabilitas butir soal uji coba memiliki kriteria pengujian yang tinggi (reliabel).
59
3) Analisis Tingkat Kesukaran Uji tingkat kesukaran merupakan cara untuk mengetahui tingkat kesukaran soal tersebut termasuk dalam kategori sukar, sedang, atau mudah. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Tingkat Kesukaran Soal Besarnya Tigkat Kesukaran
Interpretasi
1,00 - 0,30
Sukar
0,30 - 0,70
Cukup (sedang)
0,70 - 1,00
Mudah
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien tingkat kesukaran butir soal diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.9 Prosentase Tingkat Kesukaran Butir Soal No
Kriteria
No. Soal
Jumlah
Prosenta se
1,2,3,4,,6,7,8,9,12,14,16,1 1
Sedang
7,19,20,21,22,23,24,25,26,
26
74%
9
26%
0
0%
28,29,30,31,32,33 2
Mudah
3
Sukar
5,10,11,13,15,18,27, 34,35 0
4) Analisis Daya Beda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Soal dikatakan baik, bila soal dapat dijawab dengan benar oleh peserta didik yang berkemampuan tinggi. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D.
60
Kriteria Daya Pembeda (D) untuk kedua jenis soal adalah sebagai berikut. Tabel 4.10 Kriteria Daya Pembeda Besarnya D
Klasifikasi
0,00 – 0,20
Poor (jelek)
0,20 – 0,40
Satisfactory (cukup)
0,40 – 0,70
Good (baik)
0,70 – 1,00
Exellent (baik sekali)
Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.11 Prosentase Daya Beda Butir Soal No
Kriteria
No. Soal
Jumlah
Prosentase
1
Baik
16
1
2%
24
69%
10
29%
1,2,3,4,7,8,9,10,1 2
1,13,14,15,19,20,
Cukup
21,22,23,26,27,2 8,29,31,32,34,35.
3
5,6,12,16,17,18,2
Jelek
4,25,30,33
2. Analisis Akhir a. Regresi Linier Sederhana 1) Mencari Hubungan antara Prediktor dengan Kriterium Korelasi antara prediktor x dengan kriterium y dapat dicari melalui teknik korelasi moment tangkar dari Pearson dengan rumus: rxy =
∑
xy
(∑ x )(∑ y ) 2
2
61
Telah diketahui bahwa:
∑
xy = ∑ XY −
∑
x =∑ X
2
∑
y =∑ Y
2
(∑ x)(∑ y ) N
(∑ X ) −
2
2
, dan
N
(∑ Y ) −
2
2
N
Untuk mencari nilai hubungan di atas, data dibantu dengan tabel sebagai berikut: Tabel 4.12 Tabel penolong untuk menghitung persamaan regresi Responden
X
Y
X^2
Y^2
XY
42
66
1764
4356
2772
45
60
2025
3600
2700
41
60
1681
3600
2460
32
53
1024
2809
1696
65
83
4225
6889
5395
68
83
4624
6889
5644
35
60
1225
3600
2100
57
73
3249
5329
4161
55
76
3025
5776
4180
60
73
3600
5329
4380
64
76
4096
5776
4864
57
73
3249
5329
4161
65
66
4225
4356
4290
61
53
3721
2809
3233
58
80
3364
6400
4640
56
76
3136
5776
4256
68
66
4624
4356
4488
66
76
4356
5776
5016
62
70
3844
4900
4340
62
79
86
6241
7396
6794
63
70
3969
4900
4410
61
63
3721
3969
3843
67
80
4489
6400
5360
47
63
2209
3969
2961
57
66
3249
4356
3762
68
83
4624
6889
5644
67
73
4489
5329
4891
48
60
2304
3600
2880
56
60
3136
3600
3360
51
60
2601
3600
3060
54
66
2916
4356
3564
49
56
2401
3136
2744
1824
2209
107406
155155
128049
Keterangan : X
= Motivasi Belajar Dengan Media Visual
Y
= hasil belajar
X2
= Kuadrat X
Y2
= Kuadrat Y
XY
= perkalian X dan Y Berdasarkan tabel koefisien hubungan, diketahui bahwa hasil
koefisien hubungan nilai tersebut ditentukan bahwa:
∑N ∑X ∑Y
∑ X = 107406 ∑ Y = 155155 ∑ XY = 128049 2
= 32
2
= 1824 = 2209 Untuk
mencari
hasil
masing-masing
rumus
di
atas
menggunakan rumus skor deviasi dengan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
63
(a)
∑x = ∑X
(b)
∑ y = ∑Y
(c)
∑ xy
2
2
(∑ X ) − N
2
= 107406-
(∑ Y ) −
3326976 = 3438 32
2
2
=
2
= 155155 −
N
∑ XY −
4879681 = 2664,9687 32
(∑ X )(∑ Y ) 4029216 = 128049 − N
32
= 128049-125913=2136 Sehingga harga rxy adalah sebagai berikut:
rxy
=
∑ xy (∑ x )(∑ y )
=
2136 = 0,706 3026,906
2
2
Jadi rxy = 0,706
r 2 xy
= 0,498 Berdasarkan uji hubungan antara variabel motivasi belajar
siswa dengan menggunakan media visual dengan hasil belajar dalam pembelajaran biologi materi pokok Organisasi Kehidupan peserta didik kelas VII MTs N Karangawen diperoleh indeks korelasi r = 0,706, sedangkan indeks korelasi determinasinya adalah r2 = 0,498. Hal ini berarti bahwa nilai rata-rata hasil belajar peserta didik yang menggunakan media visual pada pembelajaran biologi materi pokok Organisasi Kehidupan meningkat 49%. Untuk selanjutnya nilai r = 0,706 akan diuji signifikansinya melalui uji t. 2) Mencari signifikasi korelasi dengan uji ”t” Kemudian
untuk
mengetahui
siknifikan
atau
tidaknya
menggunakan uji t sebagai berikut:
th =
=
r
(n − 2)
(1 − r ) 2
0,706 30
(1 − 0,498 )
64
= 5,457 Kemudian kita cocokan dengan t tabel pada taraf kepercayaan 5% (2,042), dan taraf kepercayaan 1% (2,750), ternyata t h > t tabel, ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan media visual dengan hasil belajar siswa. 3) Mencari persamaan garis regresi dengan rumus : Untuk mencari persamaan garis regresi yaitu dengan rumus skor deviasi sebagai berikut: Ŷ = a + bX di mana b =
∑ xy ∑x 2
dan
a = Y − bX
X =
Y =
=
∑X
=
N
1824 32
= 57
∑Y N 2209 32
= 69,031 b =
∑ xy = ∑x 2
2136 = 0,621 3438
Jadi, b = 0,621 a = Y − bX
= 69,03 – 0,621(57)=69,03-35,414 = 33,616 Jadi persamaan regresinya adalah Ŷ = a + bX = 33,616+ 0,621 X
65
4) Analisis Varians Garis Regresi Setelah
diketahui
persamaan
garis
regresinya,
langkah
selanjutnya adalah mencari varian regresi atau sering disebut anava yang menghasilkan harga F. Untuk analisis regresi dari rumus sebagai berikut:
Freg =
RK reg RK res
Keterangan: Freg
: Harga F regresi
RKreg
: Rerata kuadrat regresi
RKres
: Rerata kuadrat garis residu. Sedangkan langkah-langkah untuk menghitung uji signifikasi
pada persamaan regresi dengan menggunakan hitungan-hitungan yang sudah dimiliki atau skor deviasi, yaitu:
∑ xy
= 2136
∑x
2
= 3438
∑y
2
= 2664,97
Selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus:
(∑ xy ) ∑x
2
4562496 = 1327,079 3438
JK reg
=
JK res
(∑ xy ) = ∑y − ∑x
RK reg
=
RK res
=
Freg
=
2
=
2
2
2
JK reg dbreg
=
= 2664,9687 − 1327 ,079 = 1337,8897
1327,079 = 1327,079 1
JK res 1337,8897 = = 44,596 dbres 32 − 2
RK reg RK res
=
1327,079 = 29,758 44,596
66
Setelah F atau Freg diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan F tabel pada taraf signifikan 1% maupun 5%. Hipotesis diterima jika Freg hitung > F tabel, baik pada taraf 1% maupun 5%. Untuk mengetahui lebih lanjut dapat dilihat dalam tabel 4.10 berikut ini:
Tabel 4. 13 Ringkasan Hasil Analisis Regresi Sumber variansi Dk/db
JK
RK
Regresi (reg)
1
1327,079 1327,079
Residu (res)
30
1337,8897 44,596
Total (Σ)
31
Freg
Ftabel 5% 1%
Kriteria
29,578 4,17 7,56 Signifikan
-
-
-
-
Sehingga dari tabel di atas hipotesis yang mengatakan bahwa ada pengaruh positif antara penggunaan media visual pada pembelajaran biologi materi pokok Organisasi Kehidupan terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII MTs N Karangawen dapat diterima. C. Pembahasan Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian telah diolah melalui tahapan-tahapan dan ketentuan-ketentuan yang sudah ditentukan, dan hasil akhir yang diperoleh tersebut menentukan apakah hipotesis yang diajukan oleh penulis diterima atau ditolak. Dari data penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa dengan menggunkan media visual berpengaruh terhadap hasil belajar biologi materi pokok organisasi kehidupan. Hal ini dapat diketahui dari analisis dari hasil kolerasi determinasinya r2 =0,498, yang berarti motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual mempengaruhi hasil belajar 49,8%. Kemudian diuji t dan diperoleh thitung sebesar 5,455. Pada taraf signifikan 5% didapatkan
67
ttabel adalah 2,04, maka hasilnya signifikan. Ini berarti ada pengaruh antara motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar biologi materi pokok organisasi kehidupan. Hal tersebut juga dibuktikan dengan persamaan garis linear regresinya adalah Y= 33,618+ 0,621 Χ Sementara itu dari hasil analisis varians regresi diperoleh nilai Freg sebesar 29,758. Kemudian nilai tersebut dikonsultasikan dengan Ftabel,
pada taraf
signifikan 5% diperoleh nilai sebesar 4,17 dan taraf signifikan 1% sebesar 7,56. Karena harga Freg > Ftabel , maka persamaan garis regresi tersebut menunjukkan signifikan. Ini berarti Ho ditolak sedangkan Ha diterima. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan media visual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
sehingga berpengaruh dalam
meningkatkan hasil belajar siswa di MTs N Karangawen tahun pelajaran 2010/2011 materi pokok organisasi kehidupan. D. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa keterbatasan yang dialami selama penelitian berlangsung, antara lain : 1. Keterbatasan Tempat Penelitian Penelitian yang penulis lakukan hanya terbatas pada satu tempat, yaiu MTs N Karangawen untuk dijadikan tempat penelitian. 2. Keterbatasan Waktu Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti terpancang oleh waktu, Karena waktu yang digunakan terbatas. Maka peneliti hanya memiliki waktu sesuai keperluan yang berhubungan dengan penelitian saja. Walaupun waktu yang peneliti gunakan cukup singkat akan tetapi bisa memenuhi syarat-syarat dalam penelitian ilmiah 3. Keterbatasan dalam Objek Penelitian Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti tentang sejauhmana pengaruh motivasi belajar menggunakan media visual terhadap hasil belajar siswa materi pokok organisasi kehidupan.
68
4. Pemahaman angket Penulis merasa responden banyak yang belum memahami maksud dari semua item pertanyaan dari angket. Dari beberapa penjelasan tentang keterbatasan selama peneliti melakukan penelitian merupakan suatu kekurangan yang dapat menjadi bahan evaluasi yang dinamis dan progesif untuk ke depannya. Meskipun banyak hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam melakukan penelitian ini, penulis merasa sangat bersyukur bahwa penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang sudah ditentukan peneliti.
69
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang diperoleh selama penelitian dapat disimpulkan bahwa : “Ada pengaruh yang positif motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar biologi materi pokok organisasi kehidupan kelas VII di MTs N Karangawen tahun ajaran 2010/2011. Ini dapat dilihat Berdasarkan uji hubungan antara variabel motivasi beljar siswa dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar diperoleh indeks korelasi r =0,706, sedangkan indeks korelasi determinasinya adalah
r2 = 0,498. Hal ini berarti motivasi dengan
menggunakan media visual mempengaruhi hasil belajar sebesar 49,8%. Selain itu juga dapat diketahui dari hasil analisis Freg sebesar = 29,758 dengan perbandingan 5% = 4,09, sedangkan untuk perbandingan 1% = 7,33. Hipotesis diterima jika Freg hitung > F tabel, baik pada taraf 1% maupun 5%, maka Freg signifikan pada taraf signifikansi 5% ataupun taraf signifikansi 1%. B. SARAN-SARAN Berdasarkan pada simpulan diatas maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut: 1. Dalam pembelajaran biologi, dibutuhkan perencanaan, proses, dan evaluasi hasil pembelajaran yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Dimana salah satu komponen dalam tujuan pembelajaran adalah penerapan strategi, metode dan model pembelajaran yang mampu menstimulus potensi berpikir peserta didik secara progesif dan terarah sesuai dengan konsep materi yang ada, sehingga aspek kognitif berkembang sesuai dengan fungsinya untuk mendasari konsep perkembangan kemampuan psikomotorik dan afektif peserta didik. 2. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan media visual dapat berperan efektif pada materi dan mata
70
pelajaran lain sebagaimana hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Sehingga dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan terutama dalam kajian sains dan teknologi. 3. Kepada para siswa hendaknya selalu menghayati dan mengamalkan apa yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar. 4. Orang tua peserta didik hendaknya pro-aktif dalam memantau anaknya, khususnya dalam masalah belajar, dikarenakan orang tua merupakan orang yang paling banyak bertatap muka dengan peserta didik dibandingkan tatap muka dengan guru dilingkungan sekolah.
C. PENUTUP Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dalam pembuatan skripsi ini, tentunya peneliti terdapat khilaf yang terucap oleh lisan maupun dalam tulisan baik yang disengaja maupun tidak. Hal itu disebabkan karena keterbatasan yang peneliti miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat peneliti harapkan untuk perbaikan di kemudian hari. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti sendiri pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.
71
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Mikrajuddin, et,al, Ipa Terpadu SMP dan MTs Jilid 1B, Jakarta: Erlangga, 2006. Afiyati, Nurul, 053811290, “Penerapan Media Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Pokok Pencernaan Makanan Pada Manusia Kelas V Semester I MI Miftahul Huda Tegal Sambi Tahunan Jepara Tahun Pelajaran 2009/2010”, skripsi, Semarang: Perpustakaan Tarbiyah , 2010. Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, Cet, 7. --------, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006. Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: RajaGrafindo Persada,2010, Cet. 11. Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010. Campbell, Neil A., et. al., Biologi Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 2002. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta,2007, Cet. 4. Daroji dan Haryati, Jelajah Fakta Biologi 1 untuk Kelas VII SMP dan MTs, Solo: TigaSerangkai Pustaka mandiri, 2009. Daryanto, Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran, Yogyakarta: Gava media, 2010, Cet. 1. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bogor:Sygma, 2007. Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2009. Djamarah, Saiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.. Hadi, Sutrino, Analisis Regresi, Yogyakarta: Andi Offset, 2004. Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, Cet. 9. -------, Psikologi Belajar dan Mengajar Membantu Guru Dalam Perencanaan Pengajaran, Penilaian Perilaku, dan Memberi, Kemudahan Bagi Siswa Dalam Belajar, Bandung: Sinar Baru Algasindo, 2009, Cet. 6.
http: //biologi. Blogsome.com/2007/08, diakses 3 April 2011. http://factoidz.com/heart-function-how-the-heart-works/, diakses 3 April 2011. http://ongkosetunggal.blogspot.com/2011/04/trigger-1-hipertrofi-otot.html, diakses 3 April http://starscientist.wordpress.com/sains-1/struktur-dan-fungsi-tubuh-tumbuhan/, diakses 3 April 2011. http://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-otot-dankarakteristiknya.html, diakses 3April 2011. http://www.agrilands.net/read/full/agriwacana/2010/11/18/organ-vegetatif-danorgan-generatif-tanaman.html, diakses tanggal 3 April 2011. http://www.bing.com/images/search?q=otot+lurik&view=detail&id=D3CB11465 F2899637788C636594760804D1C8D7E&first=1&FORM=IDFRIR, diakses 3 April 2011 http://www.google.co.id/imglanding?q=anatomi+mata&hl=id&client=firefoxa&rls=org.mozilla:enUS:official&gbv=2&tbs=isch:1&tbnid=nVw2ejyya3T94M:&imgrefurl, diakses 3 april 2011. http://www.google.co.id/imglanding?q=jaringan+saraf&hl=id&client=firefoxa&rls=org.mozilla:enUS:official&gbv=2&tbs=isch:1&tbnid=aCpH09UiRaC, diakses 3 April 2011 Lakitan, Benyamin, Dasar-dasar fisiologi tumbuhan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007. Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara, 2006. Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005. Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Misaka Galiza, 2003, Cet. 2. Mulyani, Sri, Anatomi Tumbuhan, Yogyakarta : Kanisius, 2010, Cet. 5. Mulyasa, E., Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, Cet. 4.
Nugroho, Arianto, The Essentials Biologi 1, Solo: Tiga Serangkai Mandiri.
Pustaka
Nurhayati, Nunung, Biologi Bilingual SMA/MA, Bandung: Yrama Widiya, 2007, Cet. 5. Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta:pustaka belajar, 2009, cet. 1. Purwanto, Ngalim, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010, cet. 16. -------, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, Cet. 24. Richard I, Learning to Teach, New York: Mc Graw-Hill, 2007. Robith, Husni, 063611004 l , “ Penerapan Pendekatan Reciprocal Teaching Berbasis Media Pembelajaran Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Pokok Cahaya Siswa Kelas VIII-A MTs Negeri Jeketro tahun ajaran 2009/2010”, skripsi, Semarang: Perpustakaan Tarbiyah, 2010. Santrock, John W., educational psychology, New York: Mc Graw-Hill, 2006. -------, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010, cet. 2. --------, Psycology Essentials, New York: Mc Graw-Hill, 2005. Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali,2010.. Setiadi, Anatomi dan Fisiologi Manusia, yogyakarta: graha ilmu, 2007, Cet. 1. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, Cet. 5. Subroto, Suryo, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009, cet. 2. Sudjana, Metoda Statistik, Bandung: Tarsito, 2006, cet. 6. Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2009, Cet. 8. Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses-Proses Belajar Mengajar, Bandung, Sinar Baru Algesindo, 2010. -------, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, Cet. 14.
Sugiarto, Teguh dan Eni Ismawati, Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/ MTs VII, Jakarta: pusat. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: ALFABETA, 2008. -------, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2007 cet 12. Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: Rosda, 2009, cet. 5. Sumadi, Aditya Marianti, Biologi sel, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007, Cet 1. Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakrya,2010. Cet.15. Syamsuri, Istamar, Biologi untuk SMA kelas XI, Jakarta: Erlangga, 2004. Tjitrosoepomo, Gembong, Morfologi Tumbuhan, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005, Cet. 15. Uno, Hamzah B., Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan , Jakarta:Bumi Aksara, 2011, Cet. 7. Usman, Basyrudin dan Asnawir, media pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, Cet. 1. Warsita, Bambang, Teknologi Pembelajaran dan Aplikasinya, Jakarta: Rineka Cipta,2008, Cet. 1. Wibowo, Daniel S., Anatomi Tubuh Manusia, Jakarta: PT Grasindo, 2005, cet. 1.
LAMPIRAN 1 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
DAFTAR NAMA SISWA KELAS UJI COBA Kode Nama Siswa AHMAD MUNDZIR ANI SUSANTI ENI SAPUTRI PUSPITASARI ERVINA KUSMUARIFAH FAIQ ULUL FAHMI HENI HEFIFAH IRNA KUMALASARI KASAN ASNGARI KHOLIQ OCTO GUMELAR KURNIAWAN ANGGA EKA SAPUTRA M. ZAINUL MURTADHO M.ROFIUDIN MAHMUDATUL KHASANAH MAMLUATUN NIKMAH MUHAMAD SAIFUL ANAM MUTHOHAROH NUR AINI NUR MARINA NUR MARISA NURUS SA'ADAH PUJI DEWI LESTARI RATNASARI PUTRI HIDAYAT RIKA NUR HAYATI RINA WIDYASTUTI RINI ATMA NINGRUM SITI ARINA MANASIKANA SITI ROHMAH SRI PRATI REJEKI ST. NUR ASYIYAH TEMU MUSLIHATUL FITRIANI ULFA SA'ADAH ZAHROTUL MUAFIDAH
UC-01 UC-02 UC-03 UC-04 UC-05 UC-06 UC-07 UC-08 UC-09 UC-10 UC-11 UC-12 UC-13 UC-14 UC-15 UC-16 UC-17 UC-18 UC-19 UC-20 UC-21 UC-22 UC-23 UC-24 UC-25 UC-26 UC-27 UC-28 UC-29 UC-30 UC-31 UC-32
LAMPIRAN 2 DAFTAR NAMA SISWA KELAS VII A NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
NAMA A. RIZAL FUADI ANA NUR WAHIDAH ARIAN DANA YUDHA DIDIK EKO PRASETYO DYAH AYU PUTRI SETYONINGSIH ELLIYA SITI ISTHIFAIYATUS FAJAR SAIFUDDIN FARIDATUN NISA FITRIA RACHIM HENI SUSANTI HILMA ROFIQOTUL HUSNA IQBALUL HAQQORIDHO IZZA FADLILATUL MAULIDA LIYA SOFIYANA M. HARUN ARROSYD M. HIDAYATULLAH M. SUPRIYADI NAMAJUL JANNAH NANIK NURHANA NURLAILIYA MAULIDA NUR RIKHIM RINI EKAYANTI RIYADLUL JANNAH SALSABILA LATHIFATUL K. SARIFATUL NGULUM SHOFIATUL ALIYAH SYAIFATUS SA'ADAFI TRI SETIANINGSIH ULFA NURUL HIKMAH ULFATUL BASIROH ZULFA AIMUNAH YULI SRIYANTI
KODE A-1 A-2 A-3 A-4 A-5 A-6 A-7 A-8 A-9 A-10 A-11 A-12 A-13 A-14 A-15 A-16 A-17 A-18 A-19 A-20 A-21 A-22 A-23 A-24 A-25 A-26 A-27 A-28 A-29 A-30 A-31 A-32
LAMPIRAN 3
Kisi-kisi Soal Uji Coba Materi Pokok Organisasi Kehidupan Siswa Kelas VII MTs N Karangawen
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Nomor Soal
Bentuk Soal
Memahami keanekaragam an makhluk hidup
Mendeskripsikan kergaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme
Menjelaskan pengertian sel
1
Pilihan ganda
Menjelaskan sejarah sel
2
Pilihan ganda
Mendeskripsikan bagian-bagian sel.
3, 4, 6, 7, 9
Pilihan ganda
Menyebutkan organel-organel sel
5, 8, 10
Mendeskripsikan macam-macam jaringan hewan, manusia dan tumbuhan
11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20
Pilihan ganda
Mengidentifikasi macam-macam organ pada tumbuhan, manusia, dan hewan.
21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31
Pilihan ganda
Mendeskripsikan macam-macam sistem organ.
32, 33, 34
Pilihan ganda
Mengaitkan hubungan sel, jaringan, organ, dan
35
sistem organ penyusun organ tubuh organisme
LAMPIRAN 4 SOAL UJI COBA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN WAKTU: 80 MENIT Nama : ..................................... Kelas : ...................................... No. Absen : ....................................... 1. Bagian terkecil dari tingkatan organisasi pada mahluk hidup disebut...... a. Sel b. Jaringan c. Organ d. Individu 2. Ilmuan yang pertama kali menemukan sel dalam pengamatannya terdapat sel gabus adalah......... a. Roobert Hooke b. Robert Brown c. Carolus Linnaeus d. Francesco Redi 3. Tumbuhan bersel banyak disebut ... a. Uniseluler
c. Jumlah banyak
b. Multiseluler
d. Sel besar
4. Hewan yang terdiri dari satu sel disebut ... a. Sel berjumlah satu
c. Monoseluler
b. Hanya satu
d. Sel besar
5. Organel sel yang berfungsi untuk tempat pembentukan lemak adalah.......... a. Badan golgi b. Mitokondria
c. Retikulum endoplasma d. Ribosom 6. Makhluk hidup yang termasuk uniseluler adalah ... a. Bakteri, amoeba, jamur b. Cacing, jamur, bakteri c. Serangga, cacing, bakteri d. Amoeba, bakteri, ganggang biru 7. Dibawah ini adalah gambar sel hewan dan sel tumbuhan, bagian sel yang hanya terdapat pada tumbuhan adalah.................
a. Plasma sel b. Membran plasma c. Dinding sel d. Mitokondria 8. Bagian sel yang berfungsi untuk respirasi sel adalah.............. a. Mitokondria
c. Rongga sel
b. Inti sel
d. Membran
9. Bagian sel yang mengatur semua kegiatan sel disebut......... a. Sitoplasma b. Inti sel
c. Membran sel d. Anak inti sel 10. Pembentukan protein di dalam sel dilakukan oleh......... a. Vakuola
c. Membran sel
b. Ribosom sel
d. Dinding sel
11. Sekelompok sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama disebut........ a. Organ
c. Sistem organ
b. Sel
d. Jaringan
12. Jaringan pembuluh berfungsi untuk.............. a.
Melapisi permukaan tubuh
b. Membuat makanan c. Menyokong tubuh d. Mengangkut zat makanan 13. Gambar jaringan pada tunbuhan dibawah ini merupakan jaringan...........
a.
Jaringan epidermis
b.
Jaringan ikat
c.
Jaringan meristem
d.
Jaringan parenkim
14. Gambar dibawah ini adalah jaringan...........
a. Pelindung
c. Penyokong
b. Palisade
d. Floem
15. Jaringan yang berfungsi untuk menerima dan meneruskan rangsangan adalah............. a. Jaringan otot
c. Epitel
b. Darah
d. Saraf
16. Gambar Serabut saraf dibawah ini yang berfungsi meneruskan rangsangan menjauhi badan sel adalah ............
a. Dendrit
c. Akson
b. Neuron
d. Sinapsis
17. Perhatikan gambar berikut ini!
Gambar di atas adalah macam-macam dari jaringan..................
a. Epitel
c. Otot
b. Kulit
d. Ikat
18. Jaringan tumbuhan yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan adalah......... a. Jaringan pengangkut b. Jaringan parenkim c. Jaringan meristem d. Jaringan epidermis 19. Lihatlah gambar di bawah ini!
Dari gambar diatas sebutkan ciri-ciri otot polos............................ a. Terdapat pada bagian dalam tubuh, bekerja secara sadar b. Melekat pada tulang, bekerja secara sadar c. Terdapat pada organ bagian dalam tubuh, bekerja secara tidak sadar d. Tedapat pada jantung, bekerja secara tidak sadar 20. Jaringan muda pada tumbuhan yang selnya selalu membelah diri adalah............. a. Pembuluh kayu b. Epidermis c. Meristem d. Kolenkim
21. Tugas daun adalah sebagai berikut, kecuali............. a. Transpirasi
c. Pertukaran gas
b. Transportasi
d. Fotosintesis
22. Dari gambar di bawah ini, manakah organ pada tumbuhan yang berfungsi untuk pernafasan adalah............
a. Stomata
c. Epidermis
b. Mesofil
d. Xilem
23. Berikut ini adalah jaringan-jaringan penyusun akar, kecuali............... a. Epidermis
c. Sklerenkim
b. Korteks
d. Xilem
24. Organ tubuh manusia yang berfungsi untuk mengeluarkan air dan sisa metabolisme adalah.............. a. Hati
c. Jantung
b. Ginjal
d. Pangkreas
25. Jaringan yang terdapat pada titik tumbuh akar dan batang adalah........... a. Jaringan parenkim b. Jaringan sklerenkim c. Jaringan meristem d. Jaringan kolenkim
26. Organ yang berfungsi untuk memompa darah pada manusia adalah....... a. Ginjal
c. Hati
b. Jantung
d. Paru-paru
27. Organ pada tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat fotosintesis adalah...... a. Akar
c. Daun
b. Batang
d. Bunga
28. Organ berikut ini tersusun dari otot polos, kecuali................ a. Usus
c. Lambung
b. Jantung
d. Lidah
29. Berikut ini yang merupakan organ pokok pada tumbuhan adalah........... a. Akar, batang, dan bunga b. Batang, bunga, dan buah c. Akar, batang, dan biji d. Akar, batang, dan daun 30. Organ yang ikut dalam sistem transportasi adalah......... a. Jantung
c. Lambung
b. Paru-paru
d. Hati
31. Dibawah ini yang tidak termasuk organ manusia adalah....... a. Lambung dan usus b. Mata, telinga, dan hidung c. Jantung dan paru-paru d. Epitel dan saraf
32. Pengangkutan oksigen dan sari-sari adalah fungsi dari......... a. Peredaran darah
c. Pernafasan
b. Pencernaan
d. Syaraf
33. Tenggorokan merupakan salah satu organ sistem....... a. Pernafasan
c. Pengeluaran
b. Pencernaan
d. Peredaran darah
34. Yang termasuk organ penyusun sistem pernafasan manusia adalah............. a. Ginjal
c. Paru-paru
b. Kandung kemih
d. Uretra
35. Urutan sistem organisasi dalam tubuh mahluk hidup multiseluler dari tingkatan paling rendah sampai paling tinggi adalah........ a. Sel-organ-jaringan-sistem organ-organisme b. Sel-jaringan-organ-sistem organ-organisme c. Jaringan-sel-organ-sistem organ-organisme d. Organisme-sistem organ-organ-jaringan-sel
SOAL POSTEST MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN WAKTU: 80 MENIT Nama
: .....................................
Kelas
: ......................................
No. Absen : ....................................... 1. Bagian terkecil dari tingkatan organisasi pada mahluk hidup disebut...... a. Sel b. Jaringan c. Organ d. Individu 2. Ilmuan yang pertama kali menemukan sel dalam pengamatannya terdapat sel gabus adalah......... a. Roobert Hooke b. Robert Brown c. Carolus Linnaeus d. Francesco Redi 3. Tumbuhan bersel banyak disebut ... a. Uniseluler
c. Jumlah banyak
b. Multiseluler
d. Sel besar
4. Organel sel yang berfungsi untuk tempat pembentukan lemak adalah.......... a. Badan golgi b. Mitokondria c. Retikulum endoplasma d. Ribosom
5. Dibawah ini adalah gambar sel hewan dan sel tumbuhan, bagian sel yang hanya terdapat pada tumbuhan adalah.................
a. Plasma sel b. Membran plasma c. Dinding sel d. Mitokondria 6. Bagian sel yang berfungsi untuk respirasi sel adalah.............. a. Mitokondria c. Inti sel
c. Rongga sel d. Membran
7. Bagian sel yang mengatur semua kegiatan sel disebut......... a. Sitoplasma b. Inti sel c. Membran sel d. Anak inti sel 8. Pembentukan protein di dalam sel dilakukan oleh......... a. Vakuola
c. Membran sel
b. Ribosom sel
d. Dinding sel
9. Sekelompok sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama disebut........ a. Organ
c. Sistem organ
b. Sel
d. Jaringan
10. Jaringan pembuluh berfungsi untuk.............. a. Melapisi permukaan tubuh b. Membuat makanan c. Menyokong tubuh d. Mengangkut zat makanan 11. Gambar jaringan pada tunbuhan dibawah ini merupakan jaringan...........
a.
Jaringan epidermis
b.
Jaringan ikat
c.
Jaringan meristem
d.
Jaringan parenkim
12. Gambar dibawah ini adalah jaringan...........
a. Pelindung
c. Penyokong
b. Palisade
d. Floem
13. Jaringan yang berfungsi untuk menerima dan meneruskan rangsangan adalah............. a. Jaringan otot
c. Epitel
b. Darah
d. Saraf
14. Perhatikan gambar berikut ini!
Gambar di atas adalah macam-macam dari jaringan.................. a. Epitel
c. Otot
b. Kulit
d. Ikat
15. Jaringan tumbuhan yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan adalah......... a. Jaringan pengangkut b. Jaringan parenkim c. Jaringan meristem d. Jaringan epidermis 16. Lihatlah gambar di bawah ini!
Dari gambar diatas sebutkan ciri-ciri otot polos............................
a. Terdapat pada bagian dalam tubuh, bekerja secara sadar b. Melekat pada tulang, bekerja secara sadar c. Terdapat pada organ bagian dalam tubuh, bekerja secara tidak sadar d. Tedapat pada jantung, bekerja secara tidak sadar 17. Jaringan muda pada tumbuhan yang selnya selalu membelah diri adalah............. a. Pembuluh kayu b. Epidermis c. Meristem d. Kolenkim 18. Tugas daun adalah sebagai berikut, kecuali............. a. Transpirasi
c. Pertukaran gas
b. Transportasi
d. Fotosintesis
19. Dari gambar di bawah ini, manakah organ pada tumbuhan yang berfungsi untuk pernafasan adalah............
a. Stomata
c. Epidermis
b. Mesofil
d. Xilem
20. Berikut ini adalah jaringan-jaringan penyusun akar, kecuali............... a. Epidermis
c. Sklerenkim
b. Korteks
d. Xilem
21. Jaringan yang terdapat pada titik tumbuh akar dan batang adalah........... a. Jaringan parenkim b. Jaringan sklerenkim c. Jaringan meristem d. Jaringan kolenkim 22. Organ yang berfungsi untuk memompa darah pada manusia adalah....... a. Ginjal
c. Hati
b. Jantung
d. Paru-paru
23. Organ pada tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat fotosintesis adalah...... a. Akar
c. Daun
b. Batang
d. Bunga
24. Organ berikut ini tersusun dari otot polos, kecuali................ a. Usus
c. Lambung
b. Jantung
d. Lidah
25. Berikut ini yang merupakan organ pokok pada tumbuhan adalah........... a. Akar, batang, dan bunga b. Batang, bunga, dan buah c. Akar, batang, dan biji d. Akar, batang, dan daun
26. Organ yang ikut dalam sistem transportasi adalah......... a. Jantung
c. Lambung
b. Paru-paru
d. Hati
27. Dibawah ini yang tidak termasuk organ manusia adalah....... a. Lambung dan usus b. Mata, telinga, dan hidung c. Jantung dan paru-paru d. Epitel dan saraf 28. Pengangkutan oksigen dan sari-sari adalah fungsi dari......... a. Peredaran darah
c. Pernafasan
b. Pencernaan
d. Syaraf
29. Yang termasuk organ penyusun sistem pernafasan manusia adalah............. a. Ginjal
c. Paru-paru
b. Kandung kemih
d. Uretra
30. Urutan sistem organisasi dalam tubuh mahluk hidup multiseluler dari tingkatan paling rendah sampai paling tinggi adalah........ a. Sel-organ-jaringan-sistem organ-organisme b. Sel-jaringan-organ-sistem organ-organisme c. Jaringan-sel-organ-sistem organ-organisme d. Organisme-sistem organ-organ-jaringan-sel
LAMPIRAN 6 SILABUS
Nama Sekolah
: MTs N Karangawen
Kelas / Semester : VII / II Mata Pelajaran
: IPA
SK
: Memahami Keanekaragaman Makhluk Hidup PENILAIAN
KOMPETENSI
MATERI
KEGIATAN
DASAR
POKOK
PEMBELAJARAN
INDIKATOR TEKNIK
BENTUK
CONTOH
INSTRUMEN
INSTRUMEN
Mendeskripsikan
Organisasi
Mengamati gambar sel Membedakan sel Keaktifan Lisan
Apakah yang
keragaman pada
kehidupan
hewan dan sel
hewan dan sel
dimaksud organ?
sistem organisasi
tumbuhan melalui
tumbuhan
kehidupan mulai dari
power point.
tingkat sel sampai organisme
Melakukan identifikasi organ-organ pada tumbuhan dan
siswa
organ pada tumbuhan dan
SUMBER
BELAJAR
BELAJAR
4 X 40
LKS Buku biologi yang relevan.
Sebutkan fungsi Mengidentifikasi
ALOKASI
Tes tertulis
organ pada Pilihan Ganda
tumbuhan (akar,daun, dan
manusia melalui
batang)?
manusia.
power point. Membuat tabel sistem organ beserta fungsinya serta organ penyusunnya.
Sebutkan fungsi sistem organ
Mengkaitkan hubungan antara sel, jaringan, organ dan sistem
pencernaan Tes tertulis
beserta besrta Pilihan Ganda
organ penyusun
organ penyusunnya?
tubuh
Semarang, 01 April 2011 Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Luluk Kharisma, S.Pd
Sri Ristanti NIM : 073811057 Mengetahui Kepala Sekolah
Drs. Ali Murtandlo, M.Pd.I. NIP. 196307261993031001
LAMPIRAN 7 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: MTs N KARANGAWEN
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: VII / II
Alokasi waktu
: 2 x 40
Standar Kompetensi : Memahami keanekaragaman makhluk hidup Kompetensi Dasar
: Mendeskripsikan
keragaman
pada
sistem
organisasi
kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme. Indikator
: 1. Mendeskripsikan bagian-bagian sel. 2. Menyebutkan organel-organel sel 3. Membedakan sel hewan dan sel tumbuhan. 4. Menyebutkan Macam-macam jaringan hewan dan sel tumbuhan beserta fungsinya.
I.
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat mendeskripsikan bagian-bagian sel. 2. Siswa dapat menyebutkan organel-organel pada sel. 3. Siswa dapat membedakan sel tumbuhan dan sel hewan. 4. Siswa dapat mendeskripsikan macam-macam jaringan hewan dan tumbuhan beserta fungsinya.
II.
MATERI AJAR 1. Sel. Sel adalah unit dasar suatu organisme. Pada organisme multisel, sel tidak semata-mata mengelompok, tetapi dihubungkan dan dikoordinasikan dalam satu keseluruhan yang harmonis. Ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi sel bermacam-macam. Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan a) Tumbuhan memiliki dinding sel, sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel.
b) Sel tumbuhan memiliki plastida terutama kloroplas yang berfungsi untuk fotosintesis, sedangkan sel hewan tidak memiliki plastida. c) Sel hewan memiliki sentrosom, sedangkan sel hewan tidak memiliki sentrosom. 2. Jaringan Beberapa sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama membentuk organisasi kehidupan yang setingkat lebih tinggi daripada sel, yaitu jaringan. Pada manusia terdapat empat macam jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat (penyokong), jaringan otot, dan jaringan saraf. Sedangkan pada tumbuhan juga di temui beberapa macam jaringan, yaitu jaringan meristem, parenkim, kolenkim, sklerenkim, jaringan penutup, jaringan pengangkut, duktus kelenjar, dan pembuluh getah. III.
METODE PEMBELAJARAN Media 1.
Tanya jawab
2. Ceramah 3. Visual. IV.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Kegiatan awal ( 10 menit ) a. Melakukan apersepsi 1) Memberi salam 2) Mengabsen siswa 3) Apersepsi Siapa yang mau menderita kanker? 2. Kegiatan inti ( 60 menit ) a. Eksplorasi 1) Guru bertanya kepada peserta didik tentang pengertian sel. 2) Guru melengkapi jawaban dari peserta didik. 3) Guru menjelaskan serta menampilkan gambar melalui media visual berbasis power point. 4) Peserta didik Mengamati gambar melalui media visual berbasis power point.
b. Elaborasi 1) Guru meminta peserta didik untuk menuliskan perbedaan sel hewan sel tumbuhan. 2) Guru menjelaskan macam-macam jaringan pada hewan dan pada tumbuhan. b. Konfirmasi 1) Salah satu peserta didik maju mempresentasikan hasil diskusi. 2) Guru menjelaskan kembali materi yang telah dipresentasikan oleh peserta didik. 4) Kegiatan penutup (10 menit ) a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya. b. Siswa menyimpulkan materi dengan dibimbing guru. c. Guru memberi salam pada siswa V.
PENILAIAN 1.
Penilaian Afektif Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan.
2.
Penilaian Kognitif. Tugas Terstruktur.
VI.
SUMBER BELAJAR 1. Buku biologi untuk SMP/MTs 2. LKS (Lembar Kerja Siswa) 3. Buku-buku yang relevan.
VII.
ALAT EVALUASI 1. Jelaskan perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan. 2. Sebutkan macam-macam jaringan pada tumbuhan.
Jawaban: 1. Sel Hewan
Sel Tumbuhan
Tidak memiliki dinding sel, hanya Memiliki dinding sel dan membran, memiliki membran sel yang tipis
dinding sel terdiri dari selulosa sehingga dindingnya kuat.
Tidak memiliki plastida
Umumnya
memiliki
plastida
terutama kloroplas. Tidak
memiliki
(vakuola),
atau
rongga apabila
sel Mempunyai ronnga sel (vakuola) ada yang besar.
ukurannya sangat kecil. Memiliki sentriol
Tidak memiliki sentriol.
Memiliki lisosom
Tidak memiliki lisosom.
2. Jaringan meristem, parenkim, kolenkim, sklerenkim, jaringan penutup, jaringan pengangkut, duktus kelenjar, dan pembuluh getah
Semarang, 01 April 2011 Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Luluk Kharisma, S.Pd
Sri Ristanti NIM : 073811057 Mengetahui Kepala Sekolah
Drs. Ali Murtandlo, M.Pd.I. NIP. 196307261993031001
Lampiran 8
KISI-KISI INSTRUMEN YANG DIPERLAKUKAN UNTUK MENGUKUR MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL
Variabel Penelitian
No. Item Instrumen
Indikator 1. Adanya keinginan berhasil.
2, 3, 4, 10, 17
2. Adanya
1, 5, 6, 7, 8,
dorongan
dan
kebutuhan dalam belajar.
15, 16, 18, 19,20
Motivasi
3. Adanya menarik .
kegiatan
yang
9, 11, 12, 13, 14
LAMPIRAN 9 ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA 1. Petunjuk Pengisian a. Kepada saudara-saudari, dimohon untuk menjawab pertanyaan yang ada dengan jujur dan sebenarnya. Pengisian angket ini tidak berpengaruh pada nilai pelajaran biologi saudarasaudari, karena semata-mata hanya untuk kepentingan ilmiah di lingkungan terbatas. b. Berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia pada salah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan keadaan sebenarnya. c. Alternatif jawaban yang tersedia memiliki 4 (empat) kemungkinan dengan skala: SL
: Selalu
SR
: Sering
JS
: Jarang Sekali
TP
: Tidak Pernah
No
Pertanyaan
1.
Saya tertarik belajar biologi materi organisasi kehidupan dengan menggunakan media visual (power point).
2.
Saya memperhatikan penjelasan guru saat pelajaran berlangsung.
3.
Saya bertanya kepada guru saat menemui kesulitan pada pelajaran biologi?
Jawaban SL
SR
JS
TP
4.
Saya ikut berpartisipasi saat ada diskusi.
Saya mengerjakan sendiri tugas dari guru. 5. Saya belajar setiap waktu tanpa nunggu adanya ujian. 6. Saya rajin belajar biologi untuk mendapatkan nilai yang baik.
7.
Saya belajar karena takut dimarahi orang tua?
8.
Saya senang belajar jika dapat melihat gambar dari media visual (power point) pada materi
9.
10.
organisasi kehidupan.
Apakah dalam pelajaran organisasi kehidupan dengan menggunakan media visual (power point) ini
11.
merangsang keingintahuan kamu.
Dengan menggunakan media visual 12. (power point) pembelajaran menjadi sangat membosankan.
13. Isi pembelajaran yang disampaikan sangat abstrak, sehingga saya susah memahaminya.
14. Saya senang belajar jika pembelajarannya menggunakan media visual (power point).
15. Saya tertarik belajar jika dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
16. Saya kurang memahami materi organisasi kehidupan dengan menggunakan media visual (power point).
17. Saya telat mengumpulkan tugas dari guru.
18. Saya belajar terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai.
19. Saya dapat mengerjakan tugas dengan baik setelah mendapatkan pembelajarn dengan media visual materi pokok organisasi kehidupan.
20. Saya langsung membaca dan mempelajari kembali di rumah setelah menerima pelajaran dari guru setelah pulang dari sekolah.
Saya meminjam buku di perpustakaan untuk menambah wawasan materi yang diajarkan guru biologi.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Sri Ristanti
Tempat /Tanggal Lahir
: Grobogan, 12 Januari 1989
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Tlogorejo Rt. 02 Rw. 02 Tegowanu, Grobogan.
Riwayat Pendidikan
:
1. SDN III Tlogerejo Lulus 2001 2. MTs N Karangawen Lulus 2004 3. SMA N I Godong Lulus 2007 4. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Jurusan Tadris Biologi. Lulus 2010/2011
Pengalaman Organisasi
:
Semarang, 16 Maret 2011
Sri Ristanti