Penerapan Metode Penugasan Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pokok Segiempat Semester II Kelas VII MTs Fatahillah Beringin Ngaliyan Semarang tahun pelajaran 2008/2009 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika
Oleh: Ifa Luthfia 3105112
FAKULTAS TARBIYAH INTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010
DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG FAKULTAS TARBIYAH Jl. Alamat : Jl. Prof. Dr. Hamka Telp/Fax (024) 7601295, 7615387 PENGESAHAN
Skripsi Saudara Nomor Induk Jurusan Judul
: Ifa Luthfia : 3105112 : Tadris Matematika : Penerapan Metode Penugasan Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pokok Segiempat Semester II Kelas VII MTs Fatahillah Beringin Ngaliyan Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009. Telah dimunaqasyahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus pada tanggal: 30 Juni 2010 dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar sarjana Strata 1 (S. 1) tahun akademik 2009/2010.
Ketua Sidang
Semarang, 30 Juni 2010 Sekretaris Sidang
Siti Tarwiyah, M. Hum NIP. 19721108 199903 2001
Saminanto,S.Pd,M.Sc NIP. 19720604 200312 1002
Penguji I
Penguji II
Hj. Minhayati Shaleh, S. Si, M. Sc NIP. 150378228
Lift Anis Ma’shumah, M.Ag NIP.19720928 199703 2001
DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Alamat: Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fak. 7615387 Semarang
PERSETUJUAN PEMBIMBING Semarang, 16 Juni 2010 Lamp : 4 (Empat) Eksemplar Hal : Naskah Skripsi An Sdr. Ifa Luthfia
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang
Assalamu alaikum Wr. Wb Setelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, maka saya menyatakan bahwa skripsi saudara: Nama NIM Jurusan Judul Skripsi
: Ifa Luthfia : 3105112 : Tadris Matematika : Penerapan Metode Penugasan Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pokok Segiempat Semester II Kelas VII Mts Fatahillah Beringin
Ngaliyan
Semarang
Tahun
Pelajaran
2008/2009 Telah melalui proses bimbingan, selanjutnya saya mohon agar skripsi saudara tersebut dapat dimunaqosahkan. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Pembimbing I
Pembimbing II
Hj. Minhayati Saleh, S.Si,M.Sc NIP. 19760426 200604 2 001
Drs. H. Jasuri, M.si NIP.196710141994031005
MOTTO $ygyèó™ãr žwÎ) $²¡øÿtR ª!$# ß#Ïk=s3ムw Allah tidak membebani kesanggupannya.”1
1
seseorang
melainkan
sesuai
dengan
Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, (Bandung : CV. Penerbit J-ART, 2004), hal 50
PERSEMBAHAN Dengan tidak mengurangi rasa syukurku kepada Allah swt, Tuhan sumber segala muara esensi. Kupersembahkan totalitas usaha, karya, dan buah pikiran Skripsi ini untuk: •
Abah Achmad Yasro,S.Pd dan Umi Maskanah tersayang, yang senantiasa mendidik ananda dengan penuh pengorbanan, do a dan restu Panjenengan adalah hidup ananda meniti langkah menuju ridloNya. Robbighfir lii waaliwaalidayya warhamhuma kama Robbayaanii shoghiro
•
Suamiku yang selalu menghibur diriku ketika susah dan memberi semangat yang tiada kira dalam pembuatan skripsi ini
•
Putraku tercinta Achmad Rafa Fadhlurrohman, Jadilah cahaya mata dan hatiku di dunia hingga akhirat.
•
Adik-adikku tercinta, Naelis Sa adah, Ulfatun Nisa , Muhammad Adcham Habib ukirlah karya hidupmu melebihi aku .
•
Kakak-kakakku dan keluargaku, Muhlisin, M.A.Muqit, Siti Khoiriyah (juga si kecil najwa) yang selalu memberikan bantuan juga semangat yang tiada kira.
•
Teman- teman TM 05, yang telah memberikan dorongan dan membantu dalam penyusunan skripsi ini.
•
Almamaterku, IAIN Walisongo Semarang, Kampus yang berbasis, Diniyah, Ukhuwah dan Ilmiah.
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 17 Juni 2010 Deklarator
Ifa luthfia NIM. 3105112
ABSTRAK IFA LUTHFIA (NIM: 3105112). Penerapan Metode Penugasan Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil belajar Matematika Pada Materi Pokok Segiempat Semester II Kelas VII MTs Fatahillah Bringin Ngaliyan Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009. Skripsi. Semarang: Fakultas Tarbiyah Tadris Matematika IAIN Walisongo Semarang 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimanakah penerapan metode penugasan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik kelas VII MTs Fatahillah Bringin Ngaliyan Semarang pada materi pokok segiempat. (2) Apakah penerapan metode penugasan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik kelas VII MTs Fatahillah Bringin Ngaliyan Semarang pada materi pokok segiempat Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (clasroom action research) pada peserta didik kelas VII B MTs Fatahillah Bringin Ngaliyan Semarang. Dari hasil observasi secara langsung di kelas VII B melalui prasiklus penelitian tindakan dapat diketahui metode yang digunakan oleh guru bidang studi mata pelajaran matematika yang belum secara penuh mengedepankan pembelajaran aktif dan cenderung terjadi komunikasi satu arah artimya peserta didik cenderung pasif dalam pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari kesiapan dan keaktifan pada saat pembelajaran berlangsung, hal ini juga tampak dengan adanya hasil belajar yang belum optimal artinya belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kesiapan dalam pembelajaran dan keaktifan peserta didik menggambarkan semangat untuk mengikuti pembelajaran. Obyek penelitian ini adalah di MTs Fatahillah Bringin Ngaliyan Semarang dengan populasi 198 peserta didik, yang terdiri dari kelas VII 74 peserta didik, kelas VIII 70 peserta didik, kelas IX 54 peserta didik. Subyek yang akan diteliti adalah peserta didik pada kelas VII B yang berjumlah 36 peserta didik Setelah dilaksanakan tindakan melalui pembelajaran dengan menggunakan metode penugasan dengan materi yang belum diajarkan menciptakan suasana pembelajaran aktif serta hasil belajar maksimal. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap prasiklus, siklus I dan siklus II. Pada tahap prasiklus, keaktifan belajar peserta didik mempunyai persentase 48% dan rata-rata tes akhir 54,03. pada siklus I setelah dilaksanakan tindakan keaktifan belajar peserta didik meningkat menjadi 55,6% dan rata-rata tes akhir 68,89. Sedangkan pada siklus II setelah diadakan evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus II keaktifan belajar peserta didik mengalami peningkatan yaitu dapat dipersentasekan menjadi 76% dan rata-rata tes akhir peserta didik adalah 74,23. Dari tiga tahap tersebut jelas bahwa ada peningkatan setelah diterapkan metode penugasan dengan sebelumnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti membuktikan bahwa ada peningkatan keaktifan dan hasil belajar peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran dengan metode penugasan. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada semua pihak (peserta didik, guru, orang tua) untuk dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika. Dorongan belajar atau motivasi atau semangat belajar juga bisa berasal dari faktor orang tua atau keluarga yang dapat mempengaruhi kondisi psikologi anak.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillâhilladzî nawwaranâ bi al ilmi wa al aqli. Segenap puja dan puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, dan bimbingan serta kekuatan lahir batin kepada diri peneliti, sehingga skripsi ini yang merupakan hasil dari sebuah usaha ilmiah dan proses akademik yang cukup panjang dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Sholawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, sosok historis yang membawa proses transformasi dari masa uncivilized yang gelap gulita ke arah alam yang sangat terang benderang dan berperadaban ini, juga kepada para keluarga, sahabat serta semua pengikutnya yang setia disepanjang zaman. Penelitian yang berjudul ” Penerapan Metode Penugasan Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil belajar Matematika Pada Materi Pokok Segiempat Semester II Kelas VII MTs Fatahillah Bringin Ngaliyan Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009” ini pada dasarnya disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. Oleh karena itu, karya ilmiah ini merupakan kulminasi-formal akademik yang sudah barang tentu tetap disertai akuntabilitas akademik juga dan bukan hanya untuk memenuhi kewajiban akademik (scholar duty) tetapi juga sebagai media untuk memberikan wacana dan solusi dalam dunia kependidikan. Cukup terkesan rasanya ketika penulis telah menyelesaikan proses akademik dan penyusunan skripsi ini. Karena dengan media ini penulis telah banyak belajar, berfikir, berimajinasi, mencurahkan segenap kemampuan dalam hal pemikiran, kreativitas dan ketelitian untuk memenuhi kebutuhan curiosity (rasa ingin tahu) penulis atas problematika hasil belajar peserta didik yang rendah dalam mengarungi suatu setting pertempuran intelektualitas yang cukup menantang sehingga dapat mencari dan menemukan identitas diri sebagai seorang manusia yang dianugerahi akal oleh Sang Kholiq. Oleh karenanya,
penulis semakin sadar akan berbagai kelemahan, kebodohan dan keterbatasan yang ada dalam diri penulis, wamâ ûtîtum min al ilmi illa qalîlan . Dalam
proses
penyusunan
penelitian
tersebut,
peneliti
banyak
mendapatkan bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, oleh karena itu izinkan peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada hamba-hamba Allah yang telah membantu peneliti sehingga karya sederhana ini bisa menjadi kenyataan, bukan hanya angan dan keinginan semata. Peneliti ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Prof. DR. H. Abdul Jamil, MA., Rektor IAIN Walisongo Semarang. 2. Prof. DR. H. Ibnu Hadjar, M. ED., Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo. 3. H. Abdul Wahid, M.Ag, Ketua Jurusan Tadris. 4. H. Mursyid, M.Ag., Sekretaris Jurusan Tadris. 5. Hj.Minhayati Shaleh, S.Si, M.Sc dan Yulia Romadiastri, S.Si., selaku Pembimbing I (Bidang Materi), yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan fikirannya serta dengan tekun dan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Drs.H. Jasuri,M.Si., selaku Pembimbing II (Bidang Metodologi), yang juga telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan fikirannya serta dengan tekun dan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 7. Drs. Marasuddin Siregar, selaku Wali Studi selama Penulis menuntut ilmu di IAIN Walisongo Semarang. 8. Bapak dan Ibu Dosen yang telah membimbing, mendidik dan memberikan
pencerahan
untuk
selalu
berpikir
kritis-edukatif,
transformatif-inovatif dalam menggali ayat-ayat qauliyyah dan kauniyyah selama berada di lingkungan Kampus IAIN Walisongo Semarang. 9. H. Lukmanul Amin AH.Lc.MSi, selaku kepala sekolah MTs. Fatahillah Bringin Ngaliyan Semarang yang telah memberikan ijin kepada peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini
10. Slamet Santoso,S.Si, Guru Mata Pelajaran Matematika MTs. NU Nurul Huda Mangkang yang telah memberikan informasi dan membantu penelitian ini. 11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, namun tak terlupakan bantuannya yang turut dalam penyelesaian penelitian ini.
Akhirnya, semoga segala bantuannya yang tidak ternilai ini mendapatkan balasan dari Allah SWT dengan balasan yang sepantasnya, dan semoga penelitian ini bermanfaat khususnya bagi peneliti sendiri.
Semarang, 16 Juni 2010
Penulis
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL......................................................................................... i ABSTRAK........................................................................................................ ii MOTTO............................................................................................................. iv PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................................... v PENGESAHAN................................................................................................ vi PERSEMBAHAN............................................................................................. vii DEKLARASI.................................................................................................... viii KATA PENGANTAR....................................................................................... ix DAFTAR ISI..................................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xi v BAB I
: PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang.............................................................................. 1 B. Penegasan Istilah........................................................................... 3 C.Perumusan Masalah........................................................................4 D. Tujuan Penelitian.......................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5
BAB II : DESKRIPSI TEORI........................................................................... 7
A. Metode Penugasan....................................................................... 7 B. Belajar……………….…………………………………............ 9 1. Pengertian belajar......................................................…......... 9 2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi belajar……....................11 3. Makna keaktifan peserta didik dalam pembelajaran…..........15 4. Definisi Hasil Belajar…………………………….................18 C. Metode Penugasan Dalam Pembelajaran Matematika…….........19 1. Pembelajaran Matematika..................................................... 19 2. Penugasan
dan
Relevansinya
dengan
pembelajaran
matematika............................................................................ 21
D. Materi Pokok Segiempat.............................................................. 23 E. Kajian Pustaka............................................................................. 28 F. Hipotesis Tindakan...................................................................... 29 BAB III : METODOLOGI PENELITIAN....................................................... 30 A. Metode Penelitian.......................................................... ............ 30 1. Model Penelitian.................................................................... 30 2. Rancangan Penelitian.............……………………………… 31 3. Kolaborator………................................................................ 35 4. Subjek penelitian......................……………… ……………. 35 5. Waktu dan Tempat penelitian……………………………… 35 B. Indikator Keberhasilan…………………………….................. 35 C. Teknik Pengumpulan Data……………………………………. 36 D. Metode Analisis Data………………………………………… 37 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………... 40 A. Gambaran Umum Madrasah........................………………... .. 40 1. Sejarah Berdirinya Madrasah............................................. 2. Identitas
40
Madrasah................................................................
41 3. Keadaan Guru Tata Usaha (TU) dan Peserta Didik.............. 42 4. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar(KMB)..................... 42 B. Hasil Penelitian tindakan............................................................ 43 C. Pembahasan Penelitian...................... ………………................ 60 BAB V : PENUTUP........................................................................................ 65 A. Simpulan..................................................................................... 65 B. Saran........................................................................................... 65 C. Penutup....................................................................................... 66 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
: Daftar Nama subjek penelitian Siswa kelas VII B MTs Fatahillah Bringin Ngaliyan Semarang tahun pelajaran 2008/2009
Lampiran 2
: Lembar observasi pengamatan peserta didik
Lampiran 3
: Lembar observasi pengelolaan kelas pembelajaran
Lampiran 4
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pra siklus
Lampiran 5
: Lembar Pretes
Lampiran 6
: Pembahasan Pretes
Lampiran 7
: Daftar nilai pretes
Lampiran 8
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I
Lampiran 9
: Lembar Kerja Siswa (LKS)siklus I
Lampiran 10 : Pembagian Kelompok Siklus I Lampiran 11 : Tugas (PR) siklus I Lampiran 12 : pembahasan PR siklus I Lampiran 13 : Lembar Soal Tes Evaluasi Siklus I Lampiran 14 : pembahasan Soal Tes Evaluasi Siklus I Lampiran 15 : Pensekoran Soal Evaluasi Siklus I Lampiran 16 : Hasil Tes Evaluasi Siklus I Lampiran 17 : Nilai PR Siklus I Lampiran 18 : Hasil Observasi Untuk Guru Terhadap Pengelolaan Kelas Pada Siklus I Lampiran 19 : Hasil Observasi Keaktifan untuk Peserta Didik pada Siklus I Lampiran 20 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II Lampiran 21 : Lembar Kerja Siswa (LKS)siklus II Lampiran 22 : Pembagian kelompok Siklus II Lampiran 23 : Tugas (PR) siklus II Lampiran 24 : Pembahasan PR siklus II Lampiran 25 : Lembar Soal Tes Evaluasi Siklus II Lampiran 26 : Pembahasan Soal Tes Evaluasi Siklus II Lampiran 27 : Pensekoran Soal Evaluasi Siklus I
Lampiran 28 : Hasil Tes Evaluasi Siklus I Lampiran 29 : Nilai PR Siklus I Lampiran 30 : Hasil Observasi Untuk Guru Terhadap Pengelolaan Kelas Pada Siklus II Lampiran 31 : Hasil Observasi Keaktifan untuk Peserta Didik pada Siklus I
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam interaksi antara guru dan peserta didik. Interaksi terjadi saat guru mengajar didalam kelas. Proses pengajaran yang optimal memungkinkan hasil belajar yang optimal pula. Semakin besar usaha untuk menciptakan kondisi dalam pembelajaran, makin tinggi pula hasil atau produk dari pengajaran itu. Salah satu yang diduga mempengaruhi kualitas pengajaran adalah variabel guru.2sebab guru adalah sutradara dan sekaligus aktor dalam proses pengajaran. Oleh karenanya, seorang guru harus mampu memilih strategi yang paling efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi, antara guru dan peserta didik. Suatu komunikasi dikatakan baik apabila terjadi respon dari dua arah. Saat proses belajar mengajar di dalam kelas baik guru maupun peserta didik telah mempersiapkan materi yang akan dipelajari. Namun, umumnya peserta didik datang ke sekolah dalam keadaan tidak tahu materi yang akan dipelajari dengan kata lain peserta didik belum mempunyai persiapan materi yang cukup untuk dipelajari dalam proses belajar mengajar. Hal ini mengakibatkan proses komunikasi ini tidak bisa berlangsung efektif. Peserta didik cenderung pasif, lebih banyak mendengar penjelasan guru daripada mengemukakan kesulitan dan ketidak pahaman mereka terhadap materi. Kepasifan peserta didik dalam kelas mungkin sekali terjadi disebabkan karena peserta didik tidak mempunyai persiapan materi yang cukup saat proses belajar mengajar. Padahal kesiapan merupakan suatu hal 2
Nana sudjana, dasar-dasar proses belajar mengajar, (Bandung : Sinar Baru algensindo, 1995)hlm. 41
yang harus dimiliki seseorang ketika melakukan sesuatu agar hasil yang diperoleh menjadi lebih optimal. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru mata pelajaran matematika di MTs Fatahillah Bringin Ngaliyan Semarang, yaitu bapak Slamet Santoso,S.si menyatakan bahwa daya tangkap peserta didik dalam menerima pelajaran, keberanian peserta didik dalam mengemukakan dan menjawab pertanyaan dirasa belum sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Kegiatan pembelajaran dalam kelas, dan kegiatan peserta didik secara individu masih sangat bergantung pada guru. Nilai rata-rata peserta didik MTs Fatahillah Beringin kelas VII dalam menyelesaikan soal-soal segiempat dari tahun ke tahun masih dibawah nilai KKM, tahun pelajaran 2006/2007 dengan nilai 56, tahun pelajaran 2007/2008 dengan nilai 55. Sedangkan kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditentukan oleh sekolah adalah 60. Melihat kondisi rendahnya hasil belajar siswa tersebut beberapa upaya dilakukan salah satunya adalah pemberian tugas pada peserta didik. Dalam usaha meningkatkan hasil belajar peserta didik para ahli pendidikan bekerja keras menemukan metode pembelajaran yang dianggap efektif. Seperti ceramah, Tanya jawab, demonstrasi, inquiri, problem solving, dll. Namun metode apapun yang akan digunakan guru dalam mengajar alangkah baiknya bila peserta didik paham materi terlebih dulu sebelum berinteraksi dengan metode-metode tersebut. Senada dengan hal yang sedang dibahas bahwa, persiapan merupakan salah satu hal penting yang diperlukan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Maka pengenalan materi sebelum materi diajarkan dapat dilakukan dengan metode pemberian tugas. Dengan pemberian tugas ini diharapkan baik peserta didik maupun guru terdorong untuk mempersiapkan diri sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Disamping itu, pemberian tugas sebelum materi diajarkan agar membuat hasil belajar peserta didik lebih mantap, karena disamping melaksanakan latihan-latihan selama mengerjakan tugas peserta didik juga
akan mengalami proses pengulangan setelah materi itu dibahas didalam kelas bersama guru. Disamping itu dengan metode ini diharapkan dapat menimbulkan keaktifan dan motivasi peserta didik. Berdasarkan uraian diatas, penulis akan melakukan penelitian dengan judul” Penerapan Metode Penugasan Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pokok Segiempat Semester II Kelas VII MTs Fatahillah Beringin Ngaliyan Semarang tahun pelajaran 2008/2009” Adapun alasan yang mendasari pengambilan judul diatas adalah: 1. Dari pengalaman peneliti ketika menjadi peserta didik, ternyata banyak peserta didik yang mau belajar hanya ketika diberi pekerjaan rumah. Sehingga pemberian tugas dirasakan sangatlah perlu dalam upaya pembelajaran peserta didik. 2. Kesiapan adalah salah satu unsur penting dalam proses pembelajaran, oleh karenanya sangatlah diperlukan adanya persiapan materi baik guru maupun peserta didik. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran peserta didik tidak seperti botol kosong, yakni semata-mata hanya menjadi lahan penuangan ilmu dari guru. 3. Pemberian tugas merupakan bagian dari salah satu kurikulum yang diberikan pada peserta didik untuk mengukur tercapainya ketuntasan pembelajaran
B. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami judul diatas dan demi menghindarkan dari bermacam-macam penafsiran, maka penulis memberikan penjelasan tentang pengertian beberapa kata yang tercantum dalam judul sehingga diketahui arti dan makna dalam pembelajaran yang diadakan. 1. Metode Penugasan
Metode penugasan biasa disebut metode pemberian tugas atau resitasi. Tugas yang paling sering diberikan dalam pembelajaran matematika adalah PR yang diartikan sebagai latihan menyelesaikan soal-soal.
2. Keaktifan Keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti kegiatan3. Jadi keaktifan belajar berarti kegiatan peserta didik dalam belajar. Keaktifan yang dimaksud disini adalah sebuah proses yang diupayakan dalam meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran dalam kelas ditandai dengan peningkatan nilai yang cukup signifikan yang diperoleh oleh peserta didik. 3. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya.4Hasil belajar ini dapat diketahui setelah guru memberikan evaluasi belajar. 4. Materi Pokok Segiempat Materi pokok segiempat sesuai dengan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang ada, yang sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), materi ini merupakan salah satu materi pokok dalam mata pelajaran matematika kelas VII tingkat menengah pertama (SMP/MTs) yang diajarkan pada semester genap. Pada penelitian ini, peneliti memfokuskan materi pada sub bahasan persegi panjang, jajargenjang, dan belah ketupat dengan standar Kompetensi
: Memahami konsep segiempat dan segitiga serta
menentukan ukurannya dan kompetensi dasar: Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.
3
Kamisa, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya:kartika,1997),hlm.22 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999), cet. 6, hlm. 22. 4
C. Perumusan Masalah Berdasarkan latarbelakang tersebut diatas, maka dapat dimunculkan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah penerapan metode penugasan dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika pada materi pokok segiempat di MTs Fatahillah? 2. Apakah pembelajaran dengan metode penugasan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika pada materi pokok segiempat di MTs Fatahillah?
D. Tujuan penelitian Sejalan dengan rumusan masalah diatas. Tujuan Penelitian ini adalah: 1. Ingin mengetahui penerapan metode penugasan dalam meningkatkan keaktifan han hasil belajar matematika materi pokok segiempat di MTs Fatahillah? 2. Pembelajaran
matematika
dengan
metode
penugasan
dapat
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa materi pokok segiempat kelas VII MTs Fatahillah.
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat memberi manfaat; 1. Bagi Peserta didik a. Sebagai masukan bagi peserta didik untuk memanfaatkan pekerjaan rumah dalam rangka meningkatkan prestasi belajarnya b. Sebagai masukan bagi peserta didik memanfaatkan pekerjaan rumah sebagai pengetahuan dasar pada materi yang akan di ajarkan guru selanjutnya. c. Diharapkan dapat meningkatkan aktifitas belajar peserta didik. d. Diharapkan peserta didik terampil menyelesaikan soal dan memecahkan masalah dilingkungan sekitar.
2. Bagi guru a. Dapat memilih atau menentukan metodel pembelajaran yang tepat dalam mengajarkan materi. b. Sebagai informasi bagi semua tenaga pengajar mengenai metode pembelajaran penugasan. 3. Bagi Sekolah Dengan hasil penelitian ini MTs Fatahillah Bringin Ngaliyan Semarang dapat meningkatkan pemberdayaan penugasan agar prestasi belajar peserta didik meningkat dan perlu diterapkan pada pelajaran lain. 4. Bagi Peneliti a. Mendapatkan
pengalaman
langsung
pelaksanaan
pembelajaran
penugasan untuk materi pokok segitiga segiempat di jenjang SMP/MTs, sekaligus sebagai contoh yang dapat dilaksanakan dan dikembangkan kelak di lapangan. b. Sebagai metode acuan dalam pembelajaran ketika peneliti telah terjun didunia pendidikan sebagai guru.
BAB II DESKRIPSI TEORI
A. Metode Penugasan Dalam menyampaikan suatu materi, seorang guru diharapkan mampu menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan kemampuan peserta didik dalam menerima materi. Apabila kita ingin mengajarkan sesuatu kepada anak atau peserta didik dengan baik dan berhasil pertama-tama yang harus diperhatikan adalah metode atau cara pendekatan yang akan dilakukan, sehingga sasaran yang diharapkan dapat tercapai atau terlaksana dengan baik, karena metode atau cara pendekatan yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Metode atau cara atau pendekatan yang diharapkan dapat terlaksana dengan baik, jika materi yang akan diajarkan dirancang terlebih dahulu. Dengan kata lain bahwa untuk menerapkan suatu metode atau cara atau pendekatan dalam pengajaran matematika sebelumnya menyusun strategi belajar mengajar, dengan strategi belajar mengajar, atau tehnik mengajar dan akhirnya dapat dipilih alat peraga atau media pelajaran sebagai pendukung materi pelajaran yang akan diajarkan.5 Menurut wina sanjaya, strategi atau metode adalah komponen yang mempunyai fungsi yang sangat menentukan. Keberhasilan pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh komponen ini. Bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa dpat diimplementasikan melalui strategi yang tepat, maka komponen-komponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan. 6 Metode penugasan biasa disebut metode pemberian tugas atau metode tugas. Tugas adalah suatu pekerjaan yang seharusnya dilaksanakan untuk 5
Lisnawaty Simanjuntak, dkk, Metode Mengajar Metematika, (jakarta:Rineka Cipta, 1993)hlm. 81 6 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (jakarta: kencana prenada media, 2008), hlm. 60
diselesaikan. 7 tugas yang diberikan guru kepada peserta didik bersifat edukatif yaitu dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran. Metode pemberian tugas – belajar adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan menugaskan pelajar-pelajar mempelajari sesuatu yang kemudian harus dipertanggung jawabkan.8 Teknik pemberian tugas atau resitasi biasanya digunakan dengan tujuan agar peserta didik memiliki hasil belajar yang lebih mantap karena peserta didik melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas; sehingga pengalaman peserta didik dalam
mempelajari sesuatu
dapat
lebih
terintegrasi.9 Tugas yang paling sering diberikan dalam pembelajaran matematika adalah PR yang diartikan sebagai latihan menyelesaikan soal-soal. Melalui pemberian PR kepada peserta didik diharapkan proses pencapaian tujuan pembelajaran berjalan dua arah, dirumah dan disekolah. PR bisa dipergunakan sebagai pengantar untuk masuk kedalam materi baru atau mengelaborasi atas sejumlah kemampuan anak atas materi belajar yang baru selesai diajarkan.10 Dalam penelitian ini yang dimaksud penugasan adalah pemberian tugas pekerjaan rumah (PR)berupa soal-soal latihan, dimana materi itu belum diajarkan kepada peserta didik. Menurut Marzano, R.J dkk yang dikutip oleh Thomas yang tersaji dalam situs http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/30/04305249/pr.apakah.perlu dalam bukunya yang berjudul classsroom instruction that works menunjukkan bahwa setidaknya ada 4hal penting yang perlu diperhatikan ketika guru memberikan pekerjaan rumah kepada peserta didik, yaitu:
7
Ulih Bukit Karo-karo, dkk, Metodologi Pengajaran, (Salatiga:CV, Saudara, 1981) hlm. 38 Ibid, hlm. 39 9 Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (jakarta:rineka cipta, 1991) hlm. 133 10 Thomas,“PR apakah perlu?” http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/30/04305249/pr.apakah.perlu [senin,30 maret 2009/04:30] 8
1. Banyaknya pekerjaan rumah sebaiknya berbeda untuk setiap levelnya. Banyaknya PR bagi peserta didik SD atau SMP tidak perlu sebanyak dan seberat dengan PR yag diberikan kepada peserta didik SMA. 2. Keterlibatan orang tua diusahakan seminimal mungkin. 3. Tujuan setiap PR harus jelas dan dapat diterjemahkan secara konkret. 4. guru harus memberikan umpan balik (Feedback) atas setiap PR yang diberikan.11 Menurut Hartono Kasmadi, terdapat dua bentuk latihan pekerjaan rumah, yaitu:12 a) Latihan yang bersifat preporatori Disini tugas rumah ditujukan untuk mempersiapkan materi sebelum belajar dikelas dan guru menunjukkan bab atau bagian dari buku pelajaran yang harus dibaca dirumah, atau tugas-tugas lain. b) Latihan Lanjutan Tugas ini bermaksud untuk melengkapi bahan yang sudah diajarkan dan peserta didik menyusun tugas latihan untuk memperkaya pelajaran diluar kelas.
B. Belajar 1. Pengertian Belajar Menurut Clifford T. Morgan berpendapat bahwa “Learning may be defined as any relatively permanent change in behaviour which occurs as a result of experience or practice”, 13 belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap sebagai akibat dari pengalaman atau latihan. Winkel berpendapat, belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
11
perubahan-perubahan
dalm
pengetahuan-pemahaman,
Ibid Hartono Kasnadi, Taktik Mengajar, (Semarang: IKIP Semarang Press, 1989) hlm. 137 13 Clifford T. Morgan dan Richard A. King, Introduction to Psychology, (Tokyo: Grow Hill, 1971), hlm. 63. 12
keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif dan berbekas.14 Menurut para ahli psikologi, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 15 Meskipun dikalangan ahli psikologi terdapat keragaman dalam cara menjelaskan dan mendefinisikan makna belajar (learning). Namun, baik secara eksplisit maupun implisit pada akhirnya terdapat kesamaan maknanya, ialah bahwa definisi manapun konsep belajar itu selalu menunjukkan kepada sesuatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu.16 Menurut syekh Abdul Aziz dan Abdul Majid dalam kitab AtTarbiyatul wa Thuruqut Tadris mendenifisikan belajar sebagai berikut:
(Belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku pada hati (jiwa) Si pelajar berdasarkan yang sudah dimiliki menuju perubahan baru) Dalam perspektif Islam, belajar atau menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap orang Islam. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW:
:
14
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta:Gramedia, 1989) hlm. 36 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),hlm. 2 16 Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 157 17 Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid, At-tarbiyah wa Thuruqut Tadris, Juz I, (Mesir: Darul Ma’arif, t.th), hlm. 169. 15
) ....
: (
Dari Hisyam bin Ammar, dari Hafsh bin Sulaiman, dari Katsir bin Syindhir, dari Muhammad bin Sirin, dari Anas bin Malik r.a. berkata : Rasulullah SAW bersabda: “Menuntut ilmu adalah fardhu (kewajiban) bagi tiap-tiap muslim...” (HR. Imam Ibnu Majah) Pandangan islam tentang proses memperoleh ilmu pengetahuan menempatkan aktivitas pendidikan dan pengajaran pada derajat ibadah dan kesucian.
,
,
,
(
): 19
“Dari
Hurairah
RA,
sesungguhnya
(
) Rosulullah
SAW
bersabda: Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya menuju surga. (HR. Muslim) 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.20 Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu.faktor yang datang dari diri peserta didik terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan peserta didik besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Seperti dikemukakan oleh clark bahwa hasil belajar peserta didik disekolah 70%
18
Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, (Mesir : Darul Fikr, t.t.), hlm. 81. Imam Abu Zakaria Yahya bin Syaraf AnNawawi, Riyadhus Shalihin, (Libanon : Darul Kutub Al Ilmiah, 676 Hijriyah). Hlm. 370. 20 OP.Cit, Slameto, hlm. 54
19
dipengaruhi oleh kemampuan peserta didik dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.21 a. Faktor Intern 1) Faktor jasmaniah a) Faktor kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. b) Cacat tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baaik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan. Cacat itu dapat berupa buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, patah kaki, dan patah tangan, lumpuh, dll. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Peserta didik yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatan itu. 2) Faktor Psikologis Faktor psikologis yang mempengaruhi belajar ada 7 faktor, yaitu: a) Inteligensi Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, peserta didik yang mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi akan lebih behasil daripada yang mempunyai inteligensi yang rendah. b) Perhatian Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Untuk dapat 21
Nana Sudjana, dasar-dasar proses belajar mengajar, (bandung : sinar baru algensindo, 1995)hlm. 39
menjamin hasil belajar yang baik, maka peserta didik harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian peserta didik, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. c) Minat Hilgard memberi rumusan tentang minat adalah sebagai berikut: interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity or content. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Berbeda dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara (tidak dalam waktu yang lama) dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan. d) Bakat Bakat atau aptitude menurut hilgard adalah: “The capacity to learn”. Dengan perkataan lain bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar/berlatih. Jika bahan pelajaran yang dipelajari peserta didik sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya. e) Motif Motif erat sekali hubugannya dengan tujuan yang akan dicapai. Didalam menentukan tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak/ pendorongnya. f) Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk
melaksanakan kecakapan baru. Anak yang sudah siap(matang) belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang). Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar. g) Kesiapan Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau bereaksi. Kesediaan timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika peserta didik belajar dan padanya sudah ada persiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. 3) Faktor kelelahan Kelelahan dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemahnya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak/kurang lancar pada bagian-bagian tertentu. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. b. Faktor Ekstern Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. 1) Faktor keluarga a) Cara orangtua mendidik Cara orangtua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap
belajar
anaknya.
Keluarga
pendidikan yang pertama dan utama.
adalah
lembaga
b) Relasi antaranggota keluarga Relasi antaranggota keluarga ini erat hubungannya dengan cara orangtua mendidik. Relasi antaranggota keluarga yang tidak baik akan menebabkan perkembangan anak terhambat, belajarnya terganggu dan bahkan dapat menimbulkan masalahmasalah psikologis yang lain. c) Suasana rumah Suasana ruamh dimaksudkan sebagai situasi/kejadiankejadian yang sering terjadi didalam keluarga dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah juga merupakan faktor yang penting yang tidak termasuk faktor yang disengaja. Suasana rumah yang gaduh/ ramai dan semrawut tidak akan memberi ketenangan kepada anak yang belajar. d) Keadaan ekonomi keluarga Keadaan ekonomi keluarga juga erat hubungannya dengan belajar anak. Selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, juga membutuhkan fasilitas belajar. Terlebih lagi jika keadaan keluarga menjadikan anak harus ikut bekerja membantu perekonomian keluarga, hal itu juga akan mengganggu belajar anak. e) Pengertian orangtua. Anak belajar perlu dorongan dan pegertian orangtua. Anak terkadang mengalami lemah semangat, disinilah perlunya dorongan dan pengertian orangtua, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak disekolah. 2) Faktor sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, dan tugas rumah. 3) Faktor Masyarakat
Faktor
masyarakat
meliputi
kegiatan
siswa
dalam
masyarakat, media massa, teman bergaul, serta bentuk kehidupan masyarakat, semuannya mempengaruhi belajar.
3. Makna Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran Keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti giat. Jadi keaktifan belajar berarti kegiatan peserta didik dalam belajar22. Peserta didik adalah sosok anak yang merupakan milik sang pencipta dan milik dirinya sendiri. Keberhasilanya akan sangat bergantung dari pemanfaatan potensi yang dia miliki. Karenanya keaktifan peserta didik dalam menjalani KBM (kegiatan belajar mengajar) merupakan salah satu kunci keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan. Peserta didik akan aktif dalam kegiatan belajarnya apabila ada motivasi, baik motivasi ekstrinsik maupun intrinsik23. Untuk itu guru perlu menciptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya proses interaksi yang baik dengan peserta didik, agar mereka dapat melakukan berbagai aktivitas belajar dengan efektif. Ilham berpendapat bahwasanya dalam menciptakan interaksi yang baik diperlukan profesionalisme dan tanggung jawab yang tinggi dari guru dalam usaha untuk membangkitkan serta mengembangkan keaktifan belajar peserta didik. Sebab segala keaktifan peserta didik dalam belajar sangat menentukan bagi keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasatya mengemukakan bahwa “proses belajar yang bermakna adalah proses belajar yang melibatkan berbagai aktivitas para peserta didik. Untuk itu guru harus berupaya untuk mengaktifkan kegiatan belajar mengajar tersebut.24”
22
Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Popular, (Surabaya: Arkola, 1994), hal 17 Masnur Muslich, KTSP Dasar Pemikiran dan Pengembangan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal 67 24 Ilham, Mengembangkan Keaktifan Belajar Peserta didik, http:// abangilham. wordpress.com /2009/03/31/pentingnya-upaya-guru-dalam-mengembangkan-keaktifan-belajar-peserta didik/. diakses tanggal 4 Agustus 2009 pada jam 09.00 WIB. 23
Agar peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran, maka diperlukan berbagai upaya dari guru untuk dapat membangkitkan keaktifan mereka. Sehubungan dengan pentingnya upaya guru dalam membangkitkan keaktifan peserta didik dalam belajar, R. Ibrahim dan Nana Syaodih mengemukakan bahwa: Mengajar merupakan upaya yang dilakukan oleh guru agar peserta didik belajar. Dalam pengajaran peserta didiklah yang menjadi subjek, dialah pelaku kegiatan belajar. Agar peserta didik berperan sebagai pelaku dalam kegiatan belajar, maka hendaknya guru merencanakan pengajaran, yang menuntut peserta didik banyak melakukan aktivitas belajar. Hal ini tidak berarti peserta didik dibebani banyak tugas. Aktivitas atau tugas-tugas yang dikerjakan peserta didik hendaknya menarik minat peserta didik, dibutuhkan dalam perkembangannya, serta bermanfaat bagi masa depannya25. Menurut Dimyati Dalam setiap proses belajar, peserta didik selalu menampakan keaktifan. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang susah kita amati. Kegiatan fisik biasanya berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan, dan sebagainya. Contoh kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan suatu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan, dan kegiatan psikis yang lain26. Dalam proses pembelajaran, peserta didik mengaktifkan berbagai macam inderanya untuk dapat menyerap dan mencapai hasil belajar yang maksimal. Keaktifan belajar peserta didik ini akan mempengaruhi hasil belajar yang ia peroleh. Semakin tinggi tingkat keaktifan diharapkan semakin besar hasil yang diperoleh. Sebenarnya terdapat berbagai macam aktivitas peserta didik yang dilakukan ketika kegiatan pembelajaran
25 26
Ibid Dimyati. Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hal 45
berlangsung, tetapi dapat dikelompokkan mengingat banyak aktivitas yang sejenis. Di lain pihak, Sudjana mengatakan bahwa keaktifan peserta didik dapat dilihat dalam hal turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, terlibat dalam pemecahan masalah, bertanya kepada peserta didik lain atau kepada guru jika tidak memahami persoalan yang dihadapinya. Selain itu, keaktifan peserta didik ditandai pula dengan berusaha mencari berbagai
informasi yang
diperlukan untuk
pemecahan
masalah,
melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru, menilai kemampuan
dirinya
dan
hasil-hasil
yang
sejenis,
kesempatan
menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperoleh dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapi27. 4. Definisi Hasil Belajar Menurut WS. Winkel, mendefinisikan hasil belajar sebagai perubahan sikap atau tingkah laku setelah anak melalui kegiatan belajar.28 Sedangkan
menurut
sudjana,
hasil
belajar
adalah
kemampuan-
kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 29 Kemampuan-kemampuan peserta didik dalam pencapaian hasil belajar peserta didik dalam proses belajar oleh Benyamin Bloom mengklasifikasikan secara garis besar menjadi 3 ranah sebagai berikut. a. Ranah kognitif, berkenaan dengan sikap hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu ingatan, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. b. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari 5 aspek yaitu penerimaan,
jawaban
atas
reaksi,
penilaian,
organisasi
dan
internalisasi. c. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan skilsl (keterampilan).30 27
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2007), hal. 175-176 WS. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia, 1983), hlm. 48. 29 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999), cet. 6, hlm. 22. 28
30
Catharina Tri Anni, dkk, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 2006), hlm. 7-10.
Dari beberapa uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah nilai yang dicapai seseorang dengan kemampuan maksimal. Hasil belajar merupakan hal yang penting yang akan dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan peserta didik dalam belajar dan sejauh mana sistem pembelajaran yang diberikan guru berhasil/tidak. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berupa kemampuan kognitif dalam memecahkan masalah dan aktifitas belajar peserta didik pada sub pokok bahasan keliling dan luas bangun datar segiempat di kelas VIIB MTs Fatahillah.
C. Metode Penugasan Dalam Pembelajaran Matematika 1. Pembelajaran Matematika “Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi yang optimal antara guru dengan peserta didik serta antara peserta didik dengan peserta didik”.31 Sedangkan matematika secara etimologi, istilah mathematics (Inggris), mathematic (Jerman), mathematique (Perancis), matematicio (Itali), matematiceski (Rusia), atau mathematic/wiskunde (Belanda), berasal dari bahasa Latin mathematica, yang mulanya diambil dari bahasa Yunani mathematike, yang berarti “relating to learning”. Mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Kata mathematike sangat berhubungan erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar (berfikir).32 Jadi pembelajaran matematika adalah proses atau kegiatan guru mata pelajaran matematika dengan mengajarkan matematika kepada peserta didik yang di dalamnya terkandung upaya untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan 31
Amin Suyitno, “Pemilihan Model-Model Pembelajaran dan Penerapannya di Smp”, bahan ajar, pelatihan (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2004), hlm. 1, t.d. 32 Mutadi, Pendekatan Efektif Dalam Pembelajaran Matematika, (Jakarta: PUSDIKLAT Tenaga Teknis Keagamaan-DEPAG, 2007), hlm. 14.
kebutuhan peserta didik tentang matematika yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antara peserta didik dengan peserta didik lainnya dalam mempelajari matematika. Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi pengukuran dan
geometri,
trigonometri.
aljabar,
peluang
Matematika
dan
juga
statistika,
berfungsi
kalkulus
dan
mengembangkan
kemampuan mengkomunikasikan gagasan melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan matematika, diagram, grafik atau tabel.33 Tujuan pembelajaran matematika adalah:34 1) Melatih cara berpikir dan bernalar secara matematis. 2) Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi dan penemuan. 3) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah. 4) Mengembangkan
kemampuan
menyampaikan
informasi
atau
mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain. Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua peserta didik dari SD hingga perguruan tinggi. Ada beberapa alasan tentang
perlunya
peserta
didik
belajar
matematika.
Cornelius
mengemukakan 5 alasan perlunya belajar matematika. 35 a. Matematika merupakan sarana berpikir yang jelas. b. Matematika merupakan sarana pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.
33
Arini Math, “Definisi Matematika”, http://arinimath.blogspot.com./2008/02/definisimatematika, html (diakses tanggal 14 Desember 2009). 34 Ibid. 35 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999), hlm. 253.
c. Matematika merupakan sarana mengenal pola-pola hubungan generalisasi pengalaman. d. Matematika
merupakan
sarana
untuk
mengembangkan
kreativitas. e. Matematika merupakan sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. Untuk mempelajari matematika hendaklah berprinsip pada hal-hal berikut: a. Mengulangi pelajaran yang telah dipelajari atau diajarkan merupakan suatu kebutuhan dan bukan suatu beban sehingga Materi matematika disusun menurut urutan tertentu atau setiap topik matematika berdasarkan subtopik tertentu. b. Seorang peserta didik dapat memahami suatu topik matematika jika telah memahami subtopik pendukung atau pra Syaratnya. c. Perbedaan kemampuan antar peserta didik dalam mempelajari atau memahami suatu topik matematika ditentukan oleh perbedaan penguasaan subtopik pra syaratnya. d. Penguasaan topik baru oleh peserta didik tergantung pada topik sebelumnya. e. Dilaksanakan dengan ikhlas dalam mengerjakan tugas yang berupa latihan soal-soal. 2. Penugasan dan Relevansinya dengan Pembelajaran Matematika Belajar dan mengajar adalah dua kegiatan yang tunggal tetapi memiliki makna yang berbeda. Belajar diartikan sebagai suatu perubahan tingkah laku karena hasil dari pengalaman yang diperoleh sedangkan mengajar adalah
kegiatan
menyediakan
mengarahkan kegiatan
belajar
kondisi peserta
yang didik
merangsang untuk
serta
memperoleh
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang dapat membawa perubahan tingkah laku. Seperti yang dikemukakan oleh Sudjana bahwa mengajar pada hakekatnya adalah suatu proses yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar anak didik sehingga dapat
menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses belajar mengajar.36 Nasution mengemukakan bahwa mengajar pada hakekatnya adalah suatu proses yakni proses mengatur, mengorganisasikan lingkungannya sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar.37 Metode penugasan biasa disebut metode pemberian tugas atau metode tugas. Metode ini merupakan salah satu metode yang ingin menerapkan learning by doing dari John Dewey. Tugas tersebut diberikan kepada individu maupun kelompok. Mereka akan melaksanakannya di dalam maupun di luar kelas dan di luar jam pelajaran. Adapun tugas yang bisa diberikan oleh guru itu banyak macamnya antara lain PR untuk Bidang Studi Matematika. Efektivitas metode ini sudah pernah dibuktikan di Singapura pada tahun 1993 sehingga membuat negara tersebut menjadi nomor satu di dunia untuk bidang matematika dan IPA (Science). Di Singapura pada tahun 1993, untuk bidang matematika dan sains, keberhasilan siswanya adalah nomor satu di dunia. AS termasuk nomor 27 dan 17 untuk bidang studi yang sama. Alasannya sangat sederhana, para siswa di sana sangat rajin mengerjakan PR di bawah bimbingan gurunya. Guru memiliki dedikasi yang tinggi untuk membuat soal dan memeriksa PR anak didiknya. Setiap minggu guru-guru menghabiskan waktu ± 10 jam untuk membuat soal PR, setiap siswa disana menghabiskan waktu 4,6jam perhari untuk mengerjakan PR, sementara para siswa di dunia berkisar 23 jam38 36
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta; Rineka Cipta, 2002), hlm.45.
37
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 182. 38
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2008/07/pengaruh-pemberian-pr-dalam.html 2008]
[30 des
Dalam penelitian ini PR ini diberikan kepada peserta didik pada akhir pelajaran, dimana materi PR merupakan materi yang akan dipelajari peserta didik pada pertemuan pembelajaran berikutnya. PR ini berupa soal-soal latihan, yang akan dikerjakan peserta didik diluar jam pelajaran khususnya dirumah. Tugas
atau
PR
tersebut
ditujukan
untuk
membekali
dan
mempersiapkan peserta didik dalam pembelajaran selanjutnya agar pemahaman peserta didik pada materi yang diberikan akan lebih mendalam. Dengan dasar learning by doing, diharapkan kesan pada diri anak akan lebih mendalam dan mudah diingat. Dengan adanya PR ini, pengalaman peserta didik atas suatu masalah akan dapat dibina lebih kuat dengan bimbingan dari guru dan belajar kelompok bersama teman. Disamping itu, adanya kesempatan untuk bertanya setelah menghadapi soal/perintah yang tak terpecahkan saat pembelajaran berlangsung, akan menambah pemahaman peserta didik pada materi yang dipelajari. Dengan demikian keterbatasan waktu di kelas untuk memecahkan suatu masalah atau pemahaman suatu materi akan terpecahkan dengan adanya penambahan waktu belajar peserta didik dirumah. Disamping itu, dengan adanya PR peserta didik didorong untuk mencari sendiri bahan/sumber pengetahuan yang berkaitan dengan apa yang mereka pelajari. adapun langkah-langkah pembelajaran melalui pemberian tugas PR adalah : 1. Guru memberikan salam kepada semua peserta didik 2. Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran peserta didik 3. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik 4. PR dikumpulkan 5. peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok kecil 6. Guru memberikan lembar kerja kepada peserta didik. 7. Setiap kelompok mendiskusikan untuk mengisi lembar kerja 8. Perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil diskusi
9. Pembahasan PR sekaligus pendalaman materi 10. peserta didik diminta merangkum kembali materi yang telah dipelajari hari itu. 11. Guru memberikan PR tentang soal-soal materi selanjutnya.
D. Materi pokok segi empat Segiempat merupakan salah satu materi yang diajarkan di kelas VII semester genap dengan Standar Kompetensi
: Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar
: Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat
serta
menggunakannya
dalam
pemecahan masalah Segiempat adalah bangun datar yang memiliki
empat buah sisi.
Segiempat yang diteliti adalah persegi panjang, jajargenjang, dan belah ketupat. a. Persegi panjang Sifat-sifat persegi panjang: 1) Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar ( // ) 2) Kedua diagonal sama panjang dan saling berpotongan dan membagi dua diagonal sama panjang 3) Keempat sudutnya siku-siku.
Gambar 2.1
Keliling dan Luas persegi panjang K = 2(p+l) l p Gambar 2.2
b. Jajargenjang
L=pxl
keterangan: K = Keliling L = Luas P = Panjang L = Lebar
Jajargenjang adalah suatu segiempat dengan sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.39 Sifat-sifat jajargenjang: 1) Sisi-sisi yang berhadapan sama D panjang dan sejajar. C AB // CD, BC // AD O
2) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar A ∠A = ∠C, dan ∠B = ∠D
Gambar 2.3
B
0
3) Jumlah sudut-sudut yang berdekatan adalah 180 ∠A+ ∠B = 1800 ∠C+ ∠D =1800 ∠B+ ∠C =1800 ∠D+ ∠A =1800 4) Kedua diagonal saling berpotongan membagi diagonal menjadi dua sama panjang AO = CO, dan BO = D
Keliling Jajargenjang D C q A
p
B
Gambar 2.4
Keliling jajargenjang adalah jumlah panjang sisinya. Lihat gambar jajargenjang diatas, panjang CD = p dan AD = q,sehingga Keliling ABCD = AB+ BC+ CD +DA =p+q+p+q =2(p+q) Simpulan: Untuk setiap jajargenjang ABCD jika keliling K, maka K = 2 x (p + q)
Luas jajargenjang a 39
Cucun cunayah,dkk, pelajaran matematika untuk SMP/MTs kelas VII, (Bandung: Yrama Widya,2007)hlm,349
t
Gambar 1
a t
t
Gambar 2
Gambar 2.5
1. Perhatikan Gambar (1) a. Bangun datar diatas adalah jajargenjang b. Alasnya= 5 satuan c. tingginya = 3 satuan 2. Gambar (1) diubah dengan sedemikian rupa menjadi bangun (2) 3. Perhatikan Gambar (2) a. Bangun datar yang terbentuk adalah persegi panjang b. Panjangnya 5 satuan c. Lebarnya 3 satuan 4. Bangun datar pada gambar (1) dan gambar (2) adalah sama Jadi : Luas gambar (1) = Luas gambar (2) = Luas daerah persegi panjang =pxl =5x3 = 15 satuan Simpulan : Jika sebuah Jajar Genjang dengan alas(a), tinggi (t), dan luas daerah (L), maka, L = a x t c. Belahketupat Belahketupat dibentuk dari gabungan segitiga sama kaki dan bayangannya setelah dicerminkan terhadap alasnya. Sifat-sifat belah ketupat: 1) Semua sisi sama panjang 2) Kedua diagonal merupakan sumbu simetri 3) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar dan dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya.
a. Keliling Belah ketupat
Gambar 2.6
Keliling belahketupat adalah jumlah panjang keempat sisinya D
C
Keliling belahketupat ABCD = AB + BC + CD + DA
A
B Gambar 2.7
b. Luas Belah ketupat D
Belahketupat ABCD disamping dibentuk oleh dua buah segitiga A sama kaki yang kongruen, maka luas daerah belahketupat adalah: L = luas ABC + luas ADC B 1 1 = . AC. BO + . AC . DO 2 2 Gambar 2.6 1 = . AC ( BO + DO) 2 1 = . AC . BD 2 Misalkan AC disebut diagonal ke–1 dan dinotasikan d1, sedangkan BD disebut diagonal ke-2 dan dinotasikan d2. Jadi rumus luas daerah belahketupat adalah : 1 L= . d1 . d2 2 O
C
Dengan ringkasan materi diatas maka peserta didik harus mampu menentukan langkah-langkah yang tepat dan sistematis dalam setiap penyelesaian masalah sub pokok bahasan segiempat. Materi segiempat ini membutuhkan pemahaman konsep yang matang, sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, terlebih lagi pemahaman
konsep ini sangat dibutuhkan saat peserta didik menemukan soal berupa soal cerita. Berdasarkan keterangan diatas maka peneliti menggunakan Metode penugasan karena metode ini mengedepankan pemahaman konsep yang dituangkan dalam bentuk Pekerjaan Rumah (PR), dengan adanya PR ini peserta didik dapat belajar sendiri, sehingga mereka akan menemukan konsep yang dianggap sulit. kemudian saat proses belajar mengajar berlangsung, peserta didik hanya memantapkan konsep materi. Karena metode pembelajaran ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Kesiapan awal yang ditemukan oleh peserta didik akan besar pegaruhnya bagi pendalaman pada materi selanjutnya. Sehingga metode pemberian tugas sebelum materi diajarkan ini akan sangat membantu dalam kesiapan awal dan pemahaman konsep materi bagi peserta didik.
E. Kajian Pustaka Dalam Tesis yang ditulis oleh mahasiswa pascasarjana UNNES, Parmin yang berjudul
Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Bologi
dengan Metode Pemberian Tugas Berwawasan SETS pada siswa kelas X Madrasah Aliyah Matholi ul Huda Pati , penelitian ini mengkaji pemberian tugas berwawasan lingkungan atau SETS ( Science Environment Technology and society) pada mata pelajaran Biologi untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar. Disamping itu juga terdapat Tesis penelitian oleh mahasiswa pascasarjana Universitas Negeri Malang (UNM), Erman Syarif yang berjudul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Geografi Fmipa Unm Melalui Penerapan Metode Pemberian Tugas Untuk Analisis Data Kependudukan” penelitian ini mengkaji tentang analisis data
kependudukan dengan pemberian tugas secara individu pada program studi geografi dengan tujuan meningkatkan hasil belajar. Dalam skripsi yang ditulis oleh seorang mahasiswa IKIP PGRI Semarang, Misronah yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Kubus dan Balok Menggunakan Metode Penugasan tipe Pemberian Tugas Rumah Sebelum Materi Diajarkan Pada Siswa Kelas VIIA Semester II SMP Dondong Mangkang Semarang tahun ajaran 2006/2007 memaparkan tentang penerapan materi Kubus dan Balok melalui metode Penugasan tipe pemberian Tugas Rumah, sebelum materi diajarkan dengan tujuan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan
beberapa
penelitian
tersebut,
sebagai
bahan
perbandingan yang sudah teruji keshahihannya. Dengan materi yang berbeda pada pelajaran matematika maka penulis mengambil judul penelitian “ Penerapan Metode Penugasan Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pokok Segiempat Semester II Kelas VII Mts Fatahillah Bringin Ngaliyan Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009”maksudnya yaitu bagaimana penerapan metode peugasan pada materi pokok segiempat untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika, sehingga pembelajaran dikelas menjadi lebih aktif dan bermakna bagi peserta didik dalam mendapatkan pengalaman belajar yang mempengaruhi keberhasilan belajar.
F. Hipotesis Tindakan Melalui Strategi penugasan keaktifan dan hasil belajar Peserta Didik Kelas VII B MTs Fatahillah Beringin Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009 Materi Pokok segiempat dapat ditingkatkan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar dengan sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.40 1. Model Penelitian Konsep penelitian ini terdiri dari beberapa siklus tindakan dalam pembelajaran berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan pada siklus sebelumnya. Dalam setiap siklus terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Prosedur PTK ini terditi dari 4 tahap, secara rinci sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Menyiapkan satuan tindakan 2) Membuat lembar pengamatan 3) Membuat lembar tes dan penilaian 4) Persiapan alat dokumentasi b. Pelaksanaan Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan tindakan penerapan metode penugasan dalam menyelesaikan materi pokok segiempat khususnya persegi panjang, jajar genjang, dan belah ketupat untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik yang telah direncanakan. c. Pengamatan Dalam tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan.
Peneliti
mempersiapkan
lembar
pengamatan
untuk
mengetahui kondisi kelas terutama keaktifan belajar peserta didik 40
Panitia sertifikasi guru rayon XII, Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Sertifikasi Guru Dalam Jabatan, (semarang:UNNES, 2008)hlm.9-5
yang berpengaruh pada hasil belajar peserta didik dalam materi pokok segiempat. Disamping itu, peneliti juga melaksanakan pengamatan terhadap tindakan guru dalam pembelajaran. d. Refleksi Data–data yang diperoleh melalui observasi dianalisis dan didiskusikan dengan guru mitra sebagai kolaborator. Dalam penelitian ini hasil pengamaatn kemudian didiskusikan dengan kolaborator yaitu guru pelajaran matematika dan dicari solusi dari permasalahan pembelajaran yang telah berlangsung. Berdasarkan hasil observasi guru dapat merefleksi diri tentang penerapan metode penugasan dalam materi pokok segiempat untuk meningkatkan hasil peserta didik dalam pembelajaran matematika. Dengan melihat dan mengamati apakah tindakan yang telah dilakukan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik dalam materi pokok segiempat.
2. Rancangan Penelitian Tahapan langkah penelitian ini disusun dalam siklus. Penelitian ini dirancang dalam 3 siklus, yang terdiri dari pra siklus, siklus 1, dan siklus 2. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai berikut: a. Pra siklus Dalam pra siklus ini peneliti akan melihat pembelajaran matematika dengan materi persegi panjang didalam kelas. Pada pelaksanaan pra siklus ini guru belum memberikan tugas atau pekerjaan rumah(PR) pada akhir pertemuannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran pra siklus ini juga akan diukur dengan indikator penelitian yaitu keaktifan dan hasil belajar peserta didik (rata-rata kelas dan ketuntasan belajar klasikal). Hal ini dilakukan sebagai dasar
untuk
membandingkan
keberhasilan
pembelajaran
penerapan metode penugasan pada siklus 1 dan siklus 2.
dengan
b. Siklus 1 1. Perencanaan a) Peneliti dan guru merencanakan materi ” jajar jenjang” dengan menerapkan metode penugasan b) Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada materi yang telah direncanakan c) Peneliti menyiapkan PR sebagai tugas peserta didik pada pertemuan selanjutnya. d) Peneliti menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) sebagai bahan diskusi peserta didik. e) Peneliti menyiapkan lembar pengamatan yang meliputi lembar pengamatan aktivitas peserta didik dan lembar pengamatan guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran. f) Peneliti menyiapkan evaluasi sebagai tes akhir siklus. 2. Tindakan a) Guru memberikan salam kepada semua peserta didik b) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran peserta didik c) Guru memberikan appersepsi dan motivasi kepada peserta didik d) PR dikumpulkan e) Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok kecil f) Guru memberikan lembar kerja kepada siswa. g) Setiap kelompok mendiskusikan untuk mengisi lembar kerja h) Perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil diskusi i) Pembahasan PR sekaligus pendalaman materi j) Siswa diminta merangkum kembali materi yang telah dipelajari hari itu. k) Pemberian soal evaluasi pada siswa. l) Mengumpulkan hasil evaluasi. m) Guru memberikan PR tentang soal-soal materi selanjutnya, yaitu belah ketupat.
3. Pengamatan a) Pengamatan terhadap peserta didik Penelitian mengamati aktivitas belajar baik peserta didik dengan guru maupun peserta didik dengan peserta didik dalam proses pembelajaran b) Pengamatan terhadap guru Peneliti mengamati guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan metode penugasan. 4. Refleksi Refleksi merupakan analisis dan evaluasi yang berkaitan dengan pelaksanan kegiatan pembelajaran metode penugasan pada tahap siklus I yang dilakukan peneliti bersama kolaborator. a) Menganalisis hasil pengamatan siklus 1 untuk membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan pengajaran di siklus 2 b) Mendiskusikan dengan guru tentang hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada pelaksanaan kegiatan penelitian dalam siklus 2 c. Siklus 2 1. Perencanaan a) Peneliti dan guru merencanakan materi ”belah ketupat” dengan menerapkan metode penugasan b) Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada materi yang telah direncanakan c) Peneliti menyiapkan PR sebagai tugas peserta didik pada pertemuan selanjutnya. d) Peneliti menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) sebagai bahan diskusi peserta didik. e) Peneliti
menyiapkankembali
lembar
pengamatan
yang
meliputi lembar pengamatan aktivitas peserta didik dan lembar pengamatan guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran.
f) Peneliti menyiapkan evaluasi sebagai tes akhir siklus. 2. Tindakan a) Guru memberikan salam kepada semua peserta didik b) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran peserta didik c) Guru memberikan appersepsi dan motivasi kepada peserta didik d) PR dikumpulkan e) Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok kecil f) Guru memberikan lembar kerja kepada siswa. g) Setiap kelompok mendiskusikan untuk mengisi lembar kerja h) Perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil diskusi i) Pembahasan PR sekaligus pendalaman materi j) Siswa diminta merangkum kembali materi yang telah dipelajari hari itu. k) Pemberian soal evaluasi pada siswa. l) Mengumpulkan hasil evaluasi. 3. Pengamatan a) Pengamatan terhadap peserta didik Penelitian mengamati aktivitas belajar baik peserta didik dengan guru maupun peserta didik dengan peserta didik dalam proses pembelajaran b) Pengamatan terhadap guru Peneliti mengamati guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan metode penugasan. 4. Refleksi Refleksi merupakan analisis dan evaluasi yang berkaitan dengan pelaksanan kegiatan pembelajaran metode penugasan pada tahap siklus 1 yang dilakukan peneliti bersama kolaborator. a) Menganalisis hasil pengamatan siklus 2 untuk membuat simpulan terhadap pelaksanaan pengajaran di siklus 2.
b) Mendiskusikan hasil analisis dalam pelaksanaan siklus 2 untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Pada siklus 2 ini melalui metode penugasan diharapkan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs Fatahillah Ngaliyan Semarang lebih meningkat dari siklus 1. 3. Kolaborator Kolaborator dalam penelitian tindakan kelas adalah orang yang membantu mengumpulkan data-data tentang penelitian yang sednag digarap bersama-sama dengan peneliti. Kolaborator dalam penelitian ini adalah guru matematika kelas VII-B di MTs. Fatahillah yaitu bapak Slamet santoso, S.Si. 4. Subjek Penelitian Subjek yang akan diteliti pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII-B di MTs Fatahillah Ngaliyan Semarang, sejumlah 36 siswa, yang terdiri dari 19 peserta didik laki-laki, dan 17 peserta didik perempuan. 5. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 18 Mei sampai 4 Juni 2009 di kelas VII-B MTs. Fatahillah Bringin Ngaliyan Semarang.
B. Indikator Keberhasilan 1. Tercapainya tujuan ke 1, yaitu ada peningkatan keaktifan belajar pada peserta didik kelas VII-B MTs. Fatahillah Bringin dalam menyelesaikan soal pada materi segiempat, dengan rata-rata aktifitas adalah 75%. Dengan jenis aspek sebagai berikut: a) Keaktifan peserta didik dalam mengerjakan dan mengumpulkan tugas (PR) b) Ketuntasan peserta didik dalam menyelesaikan tugas PR c) Keaktifan
peserta
siswa(LKS).
didik
dalam
mendiskusikan
lembar
kerja
d) Kecekatan peserta didik dalam membentuk kelompok. e) Keseriusan peserta didik dalam berdiskusi. f) Keaktifan dalam bertanya. g) Keterampilan saat menjawab pertanyaan. h) Keberanian peserta didik dalam menuliskan jawaban soal di papan tulis. i) Kecakapan dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. j) Kemampuan peserta didik dalam menarik kesimpulan tentang solusi masalah yang dihadapi. 2. Tercapainya tujuan ke 2, yaitu ada peningkatan hasil belajar peserta didik kelas VII-B MTs. Fatahillah Bringin dalam menyelesaikan soal pada materi segiempat, yang ditandai rata-rata hasil belajar adalah 60 dengan ketuntasan belajar 85%.
C. Teknik Pengumpulan Data Dasar untuk mencapainya suatu penelitian ini, maka diperlukan data yang mempunyai validitas yang tinggi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode yaitu: 1) Metode observasi “Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung”.41 Metode ini digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga dapat diketahui apakah proses pembelajaran berlangsung efektif.
41
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Tehnik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 149.
2) Metode dokumentasi Dokumentasi adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau peristiwa pada waktu yang telah lalu. Metode ini digunakan untuk mengetahui dan mendapatkan daftar nama peserta didik yang akan diteliti. 3) Metode wawancara Metode ini dilakukan untuk memperoleh data-data tentang permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran sebelum pemberian tindakan, diantaranya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajarn matematika, aktivitas dan hasil belajar peserta didik sebelum pemberian tindakan. 4) Metode Tes Tes
dipakai
untuk
mengukur
kemampuan
siswa
baik
kemampuan awal, perkembangan atau peningkatan kemampuan selama dikenai tindakan, dan kemampuan siswa pada akhir tindakan.42 Metode ini digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik dalam belajar dan pembelajaran matematika, tes dilaksanakan pada setiap pembelajaran dan akhir siklus.
D. Metode Analisis Data Data hasil pengamatan diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk
menggambarkan
keberhasilan
pembelajaran
melalui
strategi
penugasan. 1. Data keaktifan peserta didik Adapun perhitungan persentase keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran adalah sebagai berikut: Persentase(%) =
n x100% N
Keterangan: n = skor yang diperoleh tiap peserta didik 42
Op.cit, hlm. 9-23.
N = jumlah seluruh skor 2. Data mengenai hasil belajar Data mengenai hasil belajar diambil dari kemampuan kognitif peserta
didik
dalam
memecahkan
masalah
dianalisis
dengan
menghitung rata-rata nilai ketuntasan belajar. a.
Menghitung rata-rata Untuk menghitung nilai rata-rata digunakan rumus:43
x=
∑x N
Keterangan: x = rata-rata nilai
∑ x = jumlah seluruh nilai N = jumlah peserta didik b.
Menghitung ketuntasan belajar 1) Ketuntasan belajar individu Data yang diperoleh dari hasil belajar peserta didik dapat ditentukan ketuntasan belajar individu menggunakan analisis deskriptif persentase dengan perhitungan: Ketuntasan belajar individu:
∑ nilai yang diperoleh x100% ∑ nilai maksimum Peserta didik dikatakan tuntas belajar secara individu apabila nilai mereka mencapai minimal 6,0. 2) Ketuntasan belajar klasikal Data yang diperoleh dari hasil belajar dapat ditentukan ketuntasan
belajar klasikal
menggunakan analisis
persentase dengan perhitungan. Ketuntasan belajar klasikal:
43
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 1996), hlm. 67.
deskriptif
∑ peserta didik yang tuntas belajar x100% ∑ seluruh peserta didik Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimum 6,0 sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Madrasah 1. Sejarah Berdirinya Madrasah Keberadaan MTs Fatahillah dilatarbelakangi atas keprihatinan akan nasib dan masa depan anak-anak usia sekolah di lokasi MTs, khususnya yang berhubungan dengan pendidikan formal. Kurangnya perhatian orang tua terhadap dunia pendidikan menjadikan banyak anak yang putus sekolah. Sehingga setelah menyelesaikan pendidikan di MI atau SD, sebagian besar dari mereka tidak melanjutkan ke jenjang selanjutnya (SMP/MTs). Ironisnya untuk anak-anak putri ada yang harus menikah di usia dini yang merupakan kebiasaan pada saat itu. Walaupun ada sebagian yang melanjutkan ke pendidikan formal atau ke pesantren. Melihat kondisi tersebut para pendiri MTs yang dipelopori oleh 5 tokoh masyarakat, yaitu Bapak Nashori S.Pd.I, Bapak Nur Cholis, S.Pd.I, Bapak
Abdul
Djalal,
Bapak
Ahmad
Munaji,
Bapak
Sualim,
bermusyawarah untuk mendirikan sebuah MTs. Niat baik ini mendapat dukungan dari tokoh masyarakat, ulama dan orang tua peserta didik. Kemudian maksud mulia ini ditindaklanjuti dengan permohonan SK sebagai tanda legalitas ke departemen agama kota Semarang, dan pada tahun 1984 resmi berdiri MTs Fatahillah dibawah naungan yayasan Miftahul Huda. Ketika pertama kali berdiri, MTs Fatahillah hanya memiliki 16 peserta didik, dengan gurunya adalah lima tokoh tadi, dan pada tahun 1986/1987 meluluskan 12 peserta didik, karena 4 peserta didik lainnya keluar sekolah. Pada saat itu lokasi MTs Fatahillah masih menjadi satu atau menumpang dengan MI Miftahul Akhlaqiyah, sehingga peserta didik MTs Fatahillah masuk siang. Selanjutnya untuk tenaga pengajar dibantu oleh Bapak Ali Kasmiran, Bapak Suhari , Bapak Budi Hardjo, Bapak Ali Sofwan, Bapak Purwadi.
Kepala madrasah pertama kali adalah Bapak Nur Cholis S.Pd.I. Beliau memegang jabatan sejak tahun 1984 sampai tahun 1990. pada tahun 1990 MTs Fatahillah telah memiliki lokal dan gedung sendiri. Selanjutnya kegiatan belajar mengajar dilakukan mulai pagi hari, adapun kepala sekolah MTs Fatahillah yang kedua adalah Bapak Achmad Chalimin yang menjabat mulai tahun 1990 sampai tahun 1994/1995. karena kesadaran masyarakat akan kebutuhan pendidikan formal meningkat, akhirnya jumlah peserta didik MTs Fatahillah juga meningkat. Selanjutnya untuk menampung peserta didik, sebagian lokal menumpang MI Miftakhul Akhlaqiyah. Kepala sekolah MTs Fatahillah yang ketiga adalah Bapak KH Thohir Abdullah al Hafidz, yang menjabat mulai tahun 1995 sampai tahun1998, selanjutnya tahun 1999 sampai tahun 2002 Ibu Qurrutul Aini al Hafidzoh yang juga berprofesi sebagai dosen fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang menjadi kepala sekolah MTs Fatahillah yang keempat. Pada tahun 2002/2003 jabatan kepala sekolah MTs Fatahillah vakum, dan yang ditunjuk menjadi pejabat sementara kepala MTs Fatahillah adalah Bapak Zainul Muttaqim S.Ag karena prestasinya baik dan grafik perkembangan MTs Fatahillah terus positif. Pada tahun 2004 ada penambahan gedung baru untuk kelas VII, IX A dan IX B. selanjutnya pada bulan Agustus 2008 jabatan kepala sekolah MTs Fatahillah dipegang oleh Bapak Nashori S.Pd.I. Namun mulai bulan Agustus 2009 ini yang menjadi kepala sekolah MTs Fatahillah adalah bapak H Lukmanul Amin AH.Lc.MSi sampai sekarang. 2. Identitas Madrasah Nama Madrasah
: MTs Fatahillah
Alamat Madrasah
: Jl. Falatehan no. 9 Beringin
Kecamatan
: Ngaliyan
Kota
: Semarang
Tahun Berdiri
: 1984
Status Yayasan
: Milik Miftakhul Huda
Luas Lokasi
: 500 m2
3. Keadaan Guru, Tata Usaha (TU) dan Peserta Didik Jumlah guru di MTs Fatahillah adalah sebagai berikut a. Mata Pelajaran Umum
: 10 Orang
b. Mata Pelajaran PAI
: 9 Orang
c. Tata Usaha (TU)
: 1 Orang
Jumlah keseluruhan guru di MTs Fatahillah adalah 19 orang dan 1 orang Tata Usaha (TU) Adapun jumlah peserta didik MTs Fatahillah untuk tahun ajaran 2008/2009 adalah sebagai berikut: a. Kelas VII, Laki-Laki
: 34 Orang
Perempuan
: 40 Orang
b. Kelas VIII Laki-Laki
: 32 Orang
Perempuan
: 38 Orang
c. Kelas IX Laki-Laki Perempuan
: 21 Orang : 33 Orang.
Jumlah keseluruhan peserta didik MTs Fatahillah adalah 198 orang, yang terbagi dalam 2 kelas VII (A,B), 2 kelas VIII (A,B), dan 2 kelas IX (A,B). 4. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Kegiatan belajar mengajar di MTs Fatahillah dimulai dengan pembiasan doa bersama, pelajaran dimulai pukul 07.00 WIB. Pada pukul 09.20 WIB sampai pukul 09.45 merupakan jam istirahat, peserta didik dibiasakan untuk sholat dhuha berjamaah, setelah itu dilanjutkan dengan pelajaran sampai pukul 12.05 WIB. Pada pukul 12.05 WIB sampai pukul 12.35 WIB peseta didik istirahat ke 2 dan sholat dzuhur berjamaah, kemudian pelajaran dilanjutkan kembali sampai pukul 13.45 WIB. Pembelajaran diakhiri dengan pembacaan doa bersama. Keterangan: a. Jam 1
: Pukul 07.00 – 07.40 WIB
b. Jam 2
: Pukul 07.40 – 08.20 WIB
c. Jam 3
: Pukul 08.20 – 09.00 WIB
d. Jam 4
: Pukul 09.00 – 09.40 WIB
e. Istirahat 1 : Pukul 09.40 – 10.00 WIB f.
Jam 5
: Pukul 10.00 – 10.40 WIB
g. Jam 6
: Pukul 10.40 – 11.20 WIB
h. Jam 7
: Pukul 11.20 – 12.00 WIB
i.
Istirahat 2 : Pukul 12.00 – 12.40 WIB
j.
Jam 9
k. Jam 10
: Pukul 12.40 – 13.20 WIB : Pukul 13.20 – 14.00 WIB
B. Hasil Penelitian Tindakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan, untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika materi pokok segiempat peserta didik kelas VII MTs Fatahillah Semarang, penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus yaitu Pra siklus, siklus I dan siklus 2. Pra siklus merupakan persiapanpersiapan yang dilakukan peneliti sebelum menerapkan strategi penugasan, siklus I terdiri dari dua kali pertemuan dan siklus 2 juga terdiri dari dua kali pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari yang dimulai pada pertengahan bulan Mei tahun 2009. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas VIIA yang terdiri dari 36 peserta didik, tetapi selama penelitian tidak semua peserta didik dapat mengikuti dari awal sampai akhir penelitian. Hal ini dikarenakan ada peserta didik yang tidak hadir pada saat pembelajaran. Pelaksanaan penelitian ini mencakup empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/pengamatan dan refleksi. Untuk Hasil Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut. 1. Pra siklus Berdasarkan informasi yang diperoleh dari wawancara (27 maret 2009) dengan Bapak Slamet Santoso,S.Si selaku guru matematika kelas VIIB MTs. Fatahillah Bringin menyatakan bahwa pembelajaran matematika memang telah menerapkan metode penugasan, namun penugasan yang selama ini diterapkan berupa latihan soal dengan materi yang telah diajarkan. Dengan kata lain metode penugasan dengan materi
belum diajarkan belum diterapkan pada pembelajaran matematika di MTs fatahillah ini. Disamping itu, pembelajaran matematika masih terjadi komunikasi satu arah artinya peserta didik cenderung pasif. Sehingga peserta didik kurang menyukai pelajaran matematika dan menyebabkan hasil belajar rendah. Hal ini terbukti dengan nilai pretes pada prasiklus. Daftar Nilai Pretes Peserta Didik MTs Fatahillah Materi Pokok Segiempat No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Nama Peserta Didik Moch. Yanuar Abdillah Ahmad Nadir Ahmad Sholeh Ahmad Thohirin Ali Maksum Anita Dwi Isnayati Ardika Danu Saputra Atina Fitriana Avinda Deviyanti Ayu Sofiana Putri Budi Purnomo Cintya Yulinda Putri Deni Fachrus Syakirin Doddy Ircham Pambudi Eko Aji Setiawan Eko Prasetiyo Eva Tri Rohmayani Ferri Rizki Ramadhan Khoirul Marom Lisa Umi Hanik M. Fatachul Alim Maftuchah Mar'atul Muazizah Melinda Gita Dewi Muchamad Nadhirin Muhammad Shidiq Ma'ani Rizki Surya Saputra Safa'atun Ulfa Siti Nur Qori'ah
Nilai 40 40 45 60 60 55 30 60 75 50 50 50 55 30 50 70 60 50 50 45 60 65 40 45 45 70 45 60 65
Keterangan TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS
30 31 32 33 34 35 36
Soffi Wunaizzah Sri Bekti Sulasih Supiati Ainun Ni'mah Tutik Quratu Aini Umi Chabibah Hisyam Abdurrahman Subeki Jumlah
Rata-rata =
75 60 60 65 60 45 60 1945
∑ nilai
∑ peserta didik
=
TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS
1945 = 54.03 36
Hal ini juga diperkuat dengan pengamatan keaktifan peserta didik MTs Fatahillah tahun pelajaran 2008-2009 saat pelaksanaan prasiklus belangsung. Hasil Pengamatan Keaktifan Prasiklus No
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Aspek Pengamatan
Keaktifan peserta didik dalam mendengarkan instruksi atau penjelasan dari guru Keaktifan peserta didik dalam mendiskusikan lembar kerja siswa(LKS) Keaktifan peserta didik dalam bertanya Kepiawaiyan saat menjawab pertanyaan Kecakapan dalam mempresentasikan hasil diskusi Kemampuan peserta didik dalam menarik kesimpulan Jumlah
Presentase keaktifan (%) 50 40 45 50 50 55 290
Untuk hasil pengamatan oleh peneliti yang dilihat dari indikator kesiapan dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran matematika pada tahap prasiklus dapat diprosentasekan bahwa keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran sebelum diterapkan metode penugasan yaitu:
Prosentase Keaktifan (%) =
∑ prosentase
∑ aspek pengama tan
=
290% 6
= 48 % Pada siklus I penelitian yang telah dilakukan akhirnya diperoleh datadata sebagai berikut.
2. Siklus I a. Perencanaan Sebelum memasuki siklus I guru dan peneliti melakukan kolaborasi untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan pada kegiatan siklus I, dalam kolaborasi tersebut dapat dihasilkan komponen-komponen sebagai berikut: a. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I b. Lembar kerja siswa (LKS) siklus I c. Lembar observasi peserta didik siklus I d. Lembar observasi guru siklus I e. Soal PR f. Soal evaluasi siklus I b. Pelaksanaan Tindakan Penelitian siklus I ini dilaksanakan dalam dua kali tatap muka atau dua pertemuan, seperti dalam tabel dibawah ini : Jadwal Pelaksanaan Siklus I Hari/ Tanggal
Waktu
Pertemuan ke-
Senin, 25 Mei 2009
2 x 40’
1
Rabu, 27 Mei 2009
2 x 40’
2
Materi Ø Mengidentifikasi sifat-sifat jajar genjang Ø Menemukan rumus dan menghitung keliling jajargenjang Ø Menemukan rumus dan menghitung luas jajargenjang. Ø Evaluasi siklus I
Deskripsi pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut: Pertemuan I Pertemuan I dilaksanakan pada: Hari/Tanggal
: Senin, 25 Mei 2009
Waktu
: 12.40-14.00 WIB
Materi
: Mengidentifikasi sifat-sifat, menemukan rumus dan menghitung keliling jajargenjang
Pada pertemuan I ini, guru masuk kelas VII-B pada jam 12.40 WIB. Saat guru masuk sebagian peserta didik masih dalam perjalanan dari mushola karena usai melaksanakan sholat dhuhur berjama’ah. Setelah semua peserta didik masuk dalam ruang kelas guru melakukan absensi, dan ternyata semua peserta didik hadir dalam pembelajaran. Sebelum memasuki materi, guru memberikan appersepsi materi sebelumnya yaitu menghitung keliling dan luas daerah persegi panjang. Setelah appersepsi dilakukan guru menanyakan pekerjaan rumah yang diberikan kemarin dan dikumpulkan. Guru bertanya, “ Siapa yang belum mengerjakan PR? silahkan angkat tangan!?” dengan ragu beberapa peserta didik mengangkat tangannya, ternyata ada 9 peserta didik yang belum mengerjakan PR. Pembelajaran dilanjutkan dengan pembagian peserta didik menjadi beberapa kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 peserta didik, pembagian kelompok dilakukan secara acak. Guru mengumumkan pembagian kelompok dan meminta peserta didik berkumpul dengan kelompoknya masingmasing. Suasana kelas menjadi gaduh saat peserta didik berpindah tempat untuk berkelompok, ada yang saling berebut tempat duduk untuk
kelompoknya, ada pula
yang ribut
mencari anggota
kelompoknya. Setelah peserta didik tenang, guru meminta peserta didik mendiskusikan lembar kerja yang telah diberikan. Selama proses diskusi ada beberapa anak yang masih bercanda dengan temanya dan bermain melipat-lipat kertas. Kemudian guru menegur mereka
sehingga mereka menjadi tenang dan konsentrasi berdiskusi. Meskipun masih saja ada peserta didik yang tetap bermain melipat kertas, peserta didik itu adalah Moch.Yanuar Abdillah. Setelah diskusi selesai, guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kedepan kelas. Namun belum ada perwakilan kelompok yang berani untuk mempresentasikan, setelah menunggu beberapa waktu akhirnya ada satu kelompok yang berani presentasi, mereka yaitu kelompoknya Shiddiq Ma’ani. Setelah presentasi selesai, kelompok yang lain boleh menanggapi hasil presentasi. Pembelajaran dilanjutkan dengan pembahasan PR. Guru meminta peserta
didik
menuliskan
jawaban PR
dipapan tulis.
Guru
bertanya,”silahkan siapa yang mau maju ke depan untuk menuliskan jawaban PR dipapan tulis?”. Namun tidak ada seorang peserta didik yang menjawab. Akhirnya guru menunjuk peserta didik agar menuliskan jawaban PR di papan tulis, mereka adalah Lisa Umi Hanik dan Ali Maksum. Setelah peserta didik menuliskan jawaban PR, guru dan peserta didik lain mengkoreksi jawaban sekaligus pendalaman materi. Setelah pendalaman materi oleh guru kepada peserta didik selesai. Guru bertanya”sampai disini ada yang belum paham dan ada yang ingi bertanya?”. Peserta didik menjawab “ tidak pak”, guru sekali lagi menekankan kepahaman peserta didik dengan bertanya, “paham?”. Peserta didik menjawab “paham”. Karena dirasa peserta didik sudah paham, guru meminta peserta didik menyimpulkan materi. “ada yang bisa menyimpulkan sifat-sifat jajargenjang?” guru bertanya. Seorang peserta didik mengangkat tangan, dia adalah siti Nur Qori’ah “saya pak, sifat-sifat jajar genjang adalah Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Jumlah sudut-sudut yang berdekatan adalah 1800. Kedua diagonal saling berpotongan membagi diagonal menjadi dua sama panjang” ”bagus, bagaimana dengan rumus keliling jajar genjang?”guru kembali
bertanya, ” 2 kali panjang tambah lebar, pak”. Setelah menarik kesimpulan, guru memberikan tugas yang berisi soal-soal latihan menghitung luas daerah jajar genjang. Dalam siklus I pertemuan 1 ini kegiatan peserta didik masih tergantung
pada
guru.
Saat
guru
meminta
peserta
didik
mempresentasikan hasil diskusi, peserta didik masih harus ditunjuk guru agar mau maju ke depan. Selain itu suasana kelas juga masih ramai dan banyak yang bercanda sendiri saat pembelajaran. Pertemuan II Pertemuan II dilaksanakan pada: Hari/Tanggal
: Rabu, 27 Mei 2009
Waktu
: 10.40 – 12.00 WIB
Materi
: Menemukan rumus dan menghitung luas daerah jajargenjang.
Guru masuk seperti biasa dan mengucapkan salam kepada peserta didik dan semua peserta didik menjawabnya dengan serempak. Kemudian guru mengabsen mereka, kemudian guru mengabsensi semua peserta didik. Sebelum pembelajaran dimulai guru memberikan apersepsi materi sebelumnya yaitu mengidentifikasi sifat-sifat jajar genjang, dan menghitung keliling jajargenjang. Setelah itu guru bertanya tentang PR yang diberikan kemarin. “Siapa yang belum mengerjakan PR, jangan takut silahkan angkat tangan?!”. Ternyata masih ada 5 peserta didik yang tidak mengerjakan PR. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan jawaban PR dipapan tulis. Dua orang peserta didik, yaitu Umi Chabibah dan Subki maju kedepan kelas dan menuliskan jawaban PR. guru bertanya apakah ada peserta didik lain yang mempunyai jawaban yang berbeda, ternyata tidak ada jawaban dari peserta didik. Kemudian guru mengkoreksi soal nomor1 dan 2 yang ternyata kurang sempurna. Guru memberikan pendalaman materi dengan sarana LKS. Guru bersama peserta didik melengkapi LKS. Guru bertanya”apakah ada yang ingin bertanya?”, seorang peserta
didik mengangkat tangan, yaitu Supiati.”maaf pak, saya kurang paham dengan soal PR yang nomor2 tadi, cara mencari banyak genteng”. Kemudian guru meminta Supiati untuk membaca soal PR yang dimaksud. “Atap sebuah rumah akan diberi genteng berbentuk jajar genjang dengan panjang alas 30 cm dan tinggi 20 cm. Jika luas atap 120 cm2. Berapa banyak minimum genteng yang dibutuhkan?”. Sebelum guru kembali menjelaskan pertanyaan itu, guru melemparkan kepada peserta didik untuk menjawabnya dan ada salah satu peserta didik yaitu Shiddiq Ma’ani yang bisa menjawab pertanyaan itu “saya pak”, guru meminta
Shiddiq menerangkan jawaban sambil
menuliskanya di papan tulis.”pertama dicari luas gentengnya dulu, baru kemudian luas atap dibagi luas genteng”. Guru langsung membenarkan jawaban Shiddiq. Pembelajaran dilanjutkan dengan evaluasi selama 20 menit. Setelah evaluasi selesai, jawaban dikumpulkan dan guru memberikan PR materi selanjutnya, yaitu soalsoal tentang mengidentifikasi sifat-sifat, menemukan dan menghitung keliling belah ketupat. Dalam siklus I pertemuan ke-2 kegiatan peserta didik mulai ada peningkatan walaupun yang aktif kebanyakan anak-anak yang sudah terbiasa berkomentar terhadap pertanyaan guru dan suasana kelas mulai dapat dikendalikan oleh guru. c. Hasil Pengamatan Hasil Pengamatan yang didapatkan oleh peneliti dalam siklus I, adalah sebagai berikut: 1) Hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran a) Peserta didik yang mengerjakan dan mengumpulkan PR cukup baik, terbukti dari 35 peserta didik ada 9 peserta didik pada pertemuan 1 dan 5 peserta didik pada pertemuan 2 yang tidak mengumpulkan PR.
b) Ketuntasan peserta didik dalam menyelesaikan tugas PR mencapai prosentase sebanyak 48.6% yang mendapatkan kriteria cukup baik. c) Peserta didik sudah cukup aktif dalam berdiskusi d) Rata-rata
Peserta
didik
sudah
cukup
cekatan
dalam
membentuk kelompok. e) Peserta didik rata-rata sudah serius dalam dalam berdiskusi. f) Masih banyak Peserta didik yang masih takut untuk bertanya. g) Peserta didik sudah cukup baik dalam menjawab pertanyaan baik dari guru maupun dari peserta didik lain. h) Banyak peserta didik yang masih takut untuk menuliskan jawaban soal di papan tulis. i) Peserta didik masih takut untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, sehingga guru harus menunjuk terlebih dahulu peserta didik untuk maju mewakili kelompoknya masing-masing.. j) Kemampuan peserta didik dalam menarik kesimpulan materi sudah cukup baik. 2) Hasil pengamatan aktivitas guru a) Kemampuan guru dalam membuka pelajaran, mengkondisikan kelas dan memberi apersepsi sudah baik Guru belum maksimal dalam membimbing peserta didik dalam diskusi kelompok. b) Guru sudah melatih peserta didik untuk bekerja secara kelompok dengan baik. c) Guru belum memberikan bimbingan baik pada individual maupun kelompok yang mengalami kesulitan. d) Guru kurang memberikan motivasi peserta didik untuk menyampaikan hasil diskusi di depan kelas. e) Guru belum memberikan penghargaan terhadap kelompok yang berhasil mendiskusikan Lembar Kerja Siswa dan
memberikan motivasi kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam mendiskusikan Lembar Kerja Siswa f) Guru sudah memfasilitasi pembahasan PR dengan baik g) Guru bersama peserta didik sudah menyimpulkan materi yang diajarkan pada pertemuan tersebut h) Guru sudah memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada peserta didik i) Guru belum memberikan motivasi pada peserta didik untuk mengerjakan PR j) Guru sudah melakukan evaluasi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. k) Guru kurang memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengerjakan PR dan aktif dalam kegiatan pembelajaran. d. Hasil Refleksi Setelah melaksanakan pembelajaran pada siklus I, guru bersama peneliti berdiskusi tentang pelaksanaan pembelajaran dengan metode penugasan dan menyimpulkan hal-hal yang masih kurang dalam siklus I dan perlu diadakan perbaikan adalah: 1) Peserta didik yang mengumpulkan PR sudah cukup baik, namun harus ditingkatkan. 2) Guru kurang memberikan bimbingan dan motivasi pada peserta didik. 3) Masih
banyak
peserta
didik
yang
belum
berani
untuk
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. 4) Masih banyak Peserta didik yang masih takut untuk bertanya. 5) Guru belum memberikan penghargaan terhadap kelompok yang berhasil mendiskusikan Lembar Kerja Siswa dan memberikan motivasi kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam mendiskusikan Lembar Kerja Siswa 6) Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.
Perencanaan perbaikan yang akan dilakukan oleh peneliti dan guru untuk pelaksanaan siklus II berdasarkan kekurangan-kekurangan pada siklus I adalah sebagai berikut: 1) Guru akan memberikan motivasi pada peserta didik agar menggunakan PR sebagai sarana belajar. 2) Guru akan lebih maksimal dalam membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan. 3) Guru akan memberikan motivasi pada peserta didik agar berani mempresentasikan hasil diskusi dan berani untuk bertanya. 4) Guru akan memberikan penghargaan kepada kelompok yang mau mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. 5) Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator keberhasilan sehingga perlu dilakukan siklus II.
3. Siklus II a. Perencanaan Berdasarkan hasil Refleksi pada siklus I, guru dan peneliti melakukan kolaborasi untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan pada kegiatan siklus 2, dalam kolaborasi tersebut dapat dihasilkan komponen-komponen sebagai berikut: a. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II b. Lembar kerja siswa (LKS) siklus II c. Lembar observasi peserta didik siklus II d. Lembar observasi guru siklus II e. Soal PR f. Soal evaluasi siklus II
b. Pelaksanaan Tindakan Seperti pada penelitian siklus I, penelitian siklus II ini dilaksanakan dalam dua kali tatap muka atau dua pertemuan, seperti dalam tabel dibawah ini :
Jadwal Pelaksanaan Siklus II Hari/ Tanggal
Waktu
Pertemuan ke-
2 x 40' Kamis, 28 Mei 2009
1
2 x 40' Senin, 1 juni 2009
2
Materi Ø Mengidentifikasi sifatsifat belahketupat Ø Menemukan rumus dan menghitung keliling belahketupat Ø Menemukan rumus dan menghitung luas daerah belahketupat Ø evaluasi
Deskripsi pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut: Pertemuan I Pertemuan I dilaksanakan pada: Hari/Tanggal
: Senin, 25 Mei 2009
Waktu
: 12.40-14.00 WIB
Materi
: Mengidentifikasi sifat-sifat, menemukan rumus dan menghitung keliling belahketupat. Pertemuan I ini, guru masuk kelas VII-B pada jam 12.40
WIB. Berbeda dengan pertemuan lalu, saat guru masuk seluruh peserta didik telah siap dibangku mereka masing-masing. Kegiatan pembelajaran diawali oleh guru mengucapkan salam, dilanjutkan peserta didik menjawab salam dengan serempak. Guru mengabsen peserta didik. Pada pertemuan 1, semua peserta didik masuk sekolah sehingga jumlah peserta didik genap 36 peserta didik. Setelah mengabsen, guru memberikan appersepsi tentang materi sebelumnya yaitu menghitung luas jajargenjang. Kemudian guru menanyakan pekerjaan rumah yang diberikan kemarin dan dikumpulkan. Dari 36 peserta didik, hanya 1 peserta didik yang tidak mengerjakan PR. Guru memberikan motivasi pada peserta didik dengan mengatakan bahwa “pada tahun 1993, untuk bidang matematika dan sains, Singapura
adalah nomor satu di dunia. Alasannya sangat sederhana, para siswa di sana sangat rajin mengerjakan PR di bawah bimbingan gurunya, makanya jangan bosan dengan PR. Justru dengan PR kalian akan semakin pintar” Pembelajaran dilanjutkan dengan pembagian peserta didik menjadi beberapa kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 peserta didik, pembagian kelompok dilakukan secara acak. guru mengumumkan pembagian kelompok dan meminta peserta didik berkumpul dengan kelompoknya masing-masing. Sama seperti pada siklus 1, pada siklus 2 Suasana kelas juga menjadi gaduh saat peserta didik berpindah tempat untuk berkelompok, ada yang saling berebut tempat duduk untuk kelompoknya, ada pula yang ribut mencari anggota kelompoknya. Namun ketika guru meminta peserta didik untuk tenang, tidak lama kemudian peserta didik menjadi tenang dan mulai mendiskusikan LKS yang telah diberikan. guru berkeliling dan mendampingi kelompok yang mengalami kesulitan. Beberapa peserta didik sudah mulai berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing, berbeda dengan siklus satu, pada siklus 2 peserta didik sudah mulai bertanya jika ada yang belum dipahami. Guru meminta peserta didik yang telah selesai berdiskusi untuk menuliskan hasil kerja mereka pada lembar jawaban yang telah disediakan. guru meminta dua kelompok untuk mempresentasikan LKS dan akan memberi hadiah kepada kelompok yang berani, serentak semua kelompok berebut untuk mempresentasikan hasil diskusinya, dan kelompok yang akhirnya maju di depan kelas adalah kelompoknya Fatahul ‘alim dan Siti Nur Qori’ah, sementara kelompok yang lain boleh menanggapi hasil presentasi. Guru memberikan tepuk tangan pada kedua peserta didik yang telah berpresentasi. setelah itu guru membimbing dan bersama-sama mengoreksi tulisan yang ada di papan tulis. Pembelajaran dilanjutkan dengan pembahasan PR. Guru meminta peserta didik menuliskan jawaban PR dipapan tulis. Berbeda dengan
siklus I, pada pertemuan ini peserta didik terlihat antusias dan berlomba menuliskan jawaban PR di papan tulis. Setelah peserta didik menuliskan jawaban PR, guru dan peserta didik lain mengkoreksi jawaban sekaligus pendalaman materi. Guru bertanya, “jadi, apa saja sifat-sifat belah ketupat?” dengan bergantian peserta didik menjawab” semua sisinya sama panjang, setiap sudutnya dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya, diagonal-diagonalnya berpotongan saling tegak lurus, diagonal-diagonalnya berpotongan sama panjang”.tibatiba seorang peserta didik yaitu Subki bertanya”pak, lalu apakah belahketupat itu sama dengan persegi?”. Sebelum guru menjawab pertanyaan dari peserta didik guru menawarkan kepada semua peserta didik siapa saja yang bisa menjawab pertanyaan dari temannya tadi. Teryata ada beberapa yang mengacungkan tangan, dan guru memilih satu peserta didik, yaitu Maftuchah. “sama pak, kan keempat sisinya sama panjang”. “baik, ada yang mau berpendapat lain?”guru memberikan umpan balik pada peserta didik yang lain. “posisinya beda pak” peserta didik yang lain yaitu Avinda berpendapat. “baik, pada dasarnya belah ketupat dan persegi itu sama, tapi ada yang membedakan yaitu; kalau persegi sudut-sudutnya harus 900, diagonal belahketupat salah satunya lebih panjang dari diagonal yang lain.” Guru memberikan penghargaan pada peserta didik yang telah bertanya dan berpendapat dari awal pembelajaran. Pembelajaran diakhiri dengan pemberikan tugas yang berisi soal-soal latihan menghitung luas daerah belah ketupat. Pada siklus II pertemuan ke-1 kegiatan peserta didik di kelas mulai tenang dan aktif serta suasana kelas lebih dapat terkontrol dengan baik. Pada pertemuan ini semakin banyak peserta didik yang bertanya. Pertemuan II Pertemuan II dilaksanakan pada: Hari/Tanggal
: Senin, 1 Juni 2009
Waktu
: 12.40-14.00 WIB
Materi
: Menemukan rumus dan menghitung luas daerah belahketupat.
Seperti pada pertemuan-pertemuan biasanya, pembelajaran pada pertemuan 2 dibuka oleh guru dengan mengucapkan salam yang dijawab dengan serempak oleh peserta didik. Setelah itu, guru melakukan
absensi
peserta
didik
yang
hadir
dalam
pembelajaran,ternyata ada 1 peserta didik yang tidak hadir pada pertemuan itu, yaitu ardika danu saputra dikarenakan sedang sakit. Guru bertanya tentang PR yang diberikan kemarin. “Siapa yang belum mengerjakan PR, jangan takut silahkan angkat tangan?!”, berbeda dengan pertemuan sebelumnya, ternyata semua peserta didik telah
mengerjakan
PR,
kemudian
guru
meminta
agar
PR
dikumpulkan.guru dan peserta didik membahas PR. Guru memberikan LKS pada setiap peserta didik, kemudiandengan demonstrasi dan tanya jawab peserta didik melengkapi LKS. Guru memberikan 6 buah soal dan meminta peserta didik untuk maju kedepan kelas untuk menuliskan jawaban soal. Beberapa saat tenang dan peserta didik terlihat berkonsentrasi mengerjakan soal.tidak lama kemudian 5 orang peserta didik maju kedepan kelas dan mengerjakan soal. Guru mengkoreksi ke-5 jawaban dan meluruskan jawaban-jawaban yang kurang tepat. Guru memberikan penghargaan pada peserta didik yang telah maju. Tertinggal 1soal yaitu D
Perhatikan gambar disamping! jika ∠ OBC = AA
O B
CC
(2x +10 )0, dan besar ∠ ADO= (5x – 20 )
0
tentukan nilai x!
Kata peserta didik sulit, guru meyakinkan bahwa mereka bisa mengerjakan dan memberikan penguatan bahwa bila jawaban salah
tidak bermasalah. Kemudian seorang peserta didik, yaitu Ali Maksum maju mengerjakan soal tersebut. Ternyata jawabannya benar, kemudian guru menjelaskan kedua sudut tersebut adalah sama besar jadi untuk menghitung nilai x,
∠ OBC = ∠ ADO, kemudian
disubtitusikan. Peserta didik meminta soal lagi, karena mereka sudah mulai paham. Akhirnya guru menambahkan 2soal lagi. Seorang peserta didik bertanya”boleh maju pak?”, guru mempersilahkan dan peserta didik berlomba mengerjakan soal. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik lain yang mau mengkoreksi jawaban soal temannya. Guru memberikan penghargaan pada peserta didik yang telah aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran dilanjutkan dengan evaluasi selama 20 menit, setelah evaluasi selesai lembar jawaban dikumpulkan. Ketika guru akan mengakhiri pertemuan dengan salam, seorang peserta didik yang bernama Anita Dwi Isnayati ”lho pak, PR nya mana?”, dengan tersenyum guru menjawab” apa tidak bosan dikasih PR terus?”, peserta didik lain yang bernama Budi Purnomo menjawab,”tidak pak, malah kalau tidak dikasih PR malas belajar”. Pembelajaran diakhiri dengan salam. Pada pertemuan ke-2 kegiatan peserta didik dikelas sudah sangat terkontrol oleh guru dan peserta didik sangat aktif dalam pembelajaran serta suasana kelas tenang dan peserta didik mengikuti semua instruksi guru saat pembelajaran.pada pertemuan ini juga terjadi peningkatan antusias yang luar biasa, terbukti dengan permintaan soal dan PR oleh peserta didik sendiri. c. Hasil Pengamatan Hasil Pengamatan yang didapatkan oleh peneliti dalam siklus II, adalah sebagai berikut: 1. Hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran
a) Peserta didik yang mengumpulkan PR sudah sangat baik, terbukti dari 35 peserta didik hanya ada 1 peserta didik yang tidak mengumpulkan PR dan pada pertemuan 2 seluruh peserta didik mengumpulkan PR. b) Prosentase ketuntasan peserta didik dalam menyelesaikan tugas PR mencapai 73% dengan kriteria baik, ketuntasan ini lebih meningkat dibandingkan dengan siklus I. c) Peserta didik lebih aktif dalam berdiskusi. d) kecekatan peserta didik dalam membentuk kelompok lebih baik. e) Peserta didik lebih serius dalam dalam berdiskusi. f) Banyak Peserta didik sudah berani bertanya kepada teman atau guru tentang hal-hal yang kurang jelas. g) Peserta didik sudah menjawab pertanyaan dari guru dengan baik. h) Peserta didik berlomba-lomba menuliskan jawaban soal di papan tulis. i) Peserta didik menjadi lebih berani mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. j) Kemampuan peserta didik untuk membuat kesimpulan materi pelajaran sudah sangat baik. 3) Hasil pengamatan aktivitas guru a) Kemampuan guru dalam membuka pelajaran, mengkondisikan kelas dan memberi apersepsi sudah baik. b) Guru sudah melatih peserta didik untuk bekerja secara kelompok dengan baik. c) Guru sudah memberikan bimbingan baik pada individual maupun kelompok yang mengalami kesulitan, hal ini bisa dilihat pada saat diskusi kelompok guru sudah berkeliling untuk membimbing peseta didik/kelompok yang mengalami kesulitan secara keseluruhan.
d) Guru sudah memberikan motivasi peserta didik untuk menyampaikan hasil diskusi di depan kelas dengan baik. e) Guru sudah memberikan penghargaan terhadap kelompok yang telah presentasi. f) Guru sudah memfasilitasi pembahasan PR dengan baik g) Guru bersama peserta didik sudah menyimpulkan materi yang diajarkan pada pertemuan tersebut h) Guru sudah memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada peserta didik i) Guru sudah memberikan motivasi pada peserta didik untuk mengerjakan PR j) Guru sudah Melakukan evaluasi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. k) Guru telah memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengerjakan PR dan aktif dalam kegiatan pembelajaran. d. Hasil refleksi Berdasarkan
data-data
yang
diperoleh
dari
penelitian
menunjukkan bahwa pada siklus II pembelajaran sudah sangat baik dari pada siklus sebelumnya. Target meningkatnya hasil belajar peserta didik yang ditandai dengan rata-rata hasil belajar peserta didik di atas 6,0 dengan ketuntasan belajar klasikal 85,71% sudah tercapai pada siklus II. Sehingga peneliti dan guru memutuskan tidak perlu diadakan siklus berikutnya
C. Pembahasan Penelitian Pembahasan yang dilakukan berdasarkan atas hasil pengamatan yang dilanjutkan dengan refleksi pada setiap siklus tindakan. Pada Pra siklus, pembelajaran yang dilakukan belum mendapatkan metode penugasan sebagai usaha membuat peserta didik menjadi lebih siap dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik kurang aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Pada pra siklus masih banyak peserta didik yang memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan. Nilai peserta didik pada prasiklus ini menunjukkan bahwa dari 36 peserta didik terdapat 19 peserta didik yang nilainya belum tuntas yakni masih di bawah KKM, yaitu 60, sedangkan peserta didik yang nilainya tuntas hanya 17 peserta didik sehingga ketuntasan belajar klasikal hanya mencapai 47,2%. Adapun rata-rata nilai pada prasiklus ini sebesar 54,03. Sedangkan untuk hasil nilai keaktifan peserta didik sebesar 48% Pada siklus 1 kegiatan pembelajaran matematika sudah cukup baik. Guru sudah memberikan pembelajaran yang cukup baik, namun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, guru belum memberikan motivasi kepada peserta didik sehingga beberapa peserta didik masih banyak peserta didik yang takut untuk
bertanya,
dan
peserta
didik
juga
masih
canggung
dalam
mempresentasikan hasil diskusi kedepan kelas. Guru juga kurang maksimal dalam membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan. Aktivitas belajar peserta didik cukup baik yaitu 55,6%, namun prosentase keaktifan belum berada diatas indikator yang ditetapkan sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian belum berhasil meningkatkan aktivitas belajar peserta didik, sehingga ada beberapa hal yang masih perlu ditingkatkan. Hal ini bisa dilihat dari jumlah peserta didik yang berani bertanya atas penjelasan guru masih sedikit, dalam diskusi kelompok masih didominasi oleh peserta didik yang pandai, dengan demikian masih perlu adanya upaya untuk lebih meningkatkan aktifitas peserta didik diantaranya dengan memberikan motivasi kepada peserta, khususnya dalam mengerjakan PR sebagai bahan membuat peserta didik menjdi siap dalam proses kegiatan belajar mengajar. Hasil belajar peserta didik pada siklus 1 yang diperoleh mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar pada pra siklus, hal ini dapat dilihat dari hasil nilai evaluasi pada siklus 1 (terlampir ). Nilai rata-rata hasil belajar peserta didik kelas VIIB pada siklus 1 sebesar 68,89 dengan ketuntasan belajar klasikal 66,67% dan yang tidak
tuntas sebanyak 33,33%. Dari 36 peserta didik yang tuntas sebanyak 24 peserta didik, sedangkan yang belum tuntas sebanyak 12 peserta didik yakni masih di bawah KKM. Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa untuk indikator penelitian pertama (rata-rata kelas) sudah terpenuhi. Namun untuk indikator penelitian kedua (ketuntasan belajar klasikal) masih di bawah ketentuan yang ditentukan oleh peneliti. Dengan demikian diperlukan perbaikan ke tahap siklus selanjutnya yakni pada siklus 2. Adapun hasil belajar peserta didik pada pelaksanaan siklus I dapat dilihat dalam tabel dan grafik berikut: Tabel 4.1 Keaktifan dan Hasil Belajar Siklus I No Indikator
Pra Siklus
Siklus I
1.
Rata-Rata Kelas
54,03
68,89
2.
Ketuntasan Belajar Klasikal
47,2%
66,67%
3.
Keaktifan
48%
55, 6%
Pada pelaksanaan siklus II sudah menunjukkan adanya hasil yang diharapkan dari penerapan metode pembelajaran penugasan pada materi pokok segiempat. Peserta didik sudah terbiasa dengan PR yang materinya belum diajarkan. sehingga dengan tugas ini peserta didik lebih siap dalam proses pembelajaran.hal ini terlihat Dari Suasana kelas yang terlihat lebih kondusif dibandingkan dengan siklus I. Peserta didik sudah terlihat aktif pada proses pembelajaran. Beberapa peserta didik sudah ada yang berani bertanya kepada guru tentang kesulitan mereka. Peserta didik pun lebih berani maju untuk mempresentasikan hasil diskusi tanpa ditunjuk oleh guru. Bahkan, mereka berebutan dalam menuliskan jawaban soal di papan tulis sampai guru harus menambahkan soal karena banyak peserta didik yang tidak kebagian menjawab soal. Nilai rata-rata hasil belajar peserta didik kelas VIIA pada siklus II sebesar 74,23 dengan ketuntasan belajar klasikal 85,71% yang sudah berada di atas ketentuan yaitu nilai rata-rata kelas lebih dari 60 dan ketuntasan
belajar klasikal di atas 85 %. Jumlah peserta didik yang tuntas sebanyak 30 sedangkan yang belum tuntas sebanyak 5 peserta didik yang masih di bawah KKM. Pada siklus II ini aktivitas belajar peserta didik juga sudah baik yaitu 76%. Hasil belajar peserta didik pada siklus II yang diperoleh mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus I, hal ini dapat dilihat dari hasil nilai evaluasi pada siklus II (terlampir). Pada pelaksanaan siklus II hasil belajar sudah mencapai indikator yang diinginkan oleh peneliti yakni nilai rata-rata kelas ketuntasan belajar klasikal
60 dengan
85%. Dengan demikian tidak perlu dilakukan
siklus 3. Adapun hasil evaluasi pada pelaksanaan siklus II, hasil belajar dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut: Tabel 4.2 Keaktifan dan Hasil Belajar Siklus II No Indikator
Pra Siklus
Siklus I
siklusII
1.
Rata-Rata Kelas
54,03
68,89
74,23
2.
Ketuntasan Belajar Klasikal
47,2%
66,67%
85,71%
3.
Keaktifan
48%
55,6%
76%
80 70 60 50 40
rata-rata kelas
30 20 10 0 pra siklus siklus 1
siklus 2
Diagram 4.1 Perbandingan Nilai Rata-Rata Kelas Pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00%
ketuntasan belajar klasikal
prasiklus
siklus1
siklus2
Diagram 4.2 Perbandingan Ketuntasan Belajar Klasikal Pada Pra Siklus, Siklus I,dan Siklus II
80% 70% 60% 50% 40%
keaktifan
30% 20% 10% 0% pra siklus siklus 1
siklus 2
Diagram 4.3 Perbandingan Keaktifan Pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
BAB V PENUTUP A. Simpulan Dari deskripsi dan analisis penelitian tindakan kelas yang telah diuraikan pada bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dengan metode penugasan peserta didik mempunyai kesiapan materi yang lebih matang pada saat proses Kegiatan Belajar Mengajar(KBM) berlangsung, sehingga proses pembelajaran lebih aktif. 2. Metode penugasan dapat meningkatkan keaktifan dan Hasil belajar matematika pada materi pokok segiempat.hal ini terbukti dengan adanya peningkatan dari pra siklus dengan nilai rata-rata 54,03 dengan ketuntasan belajar klasikal 47,2%, meningkat menjadi 68,89 dengan ketuntasan belajar klasikal 66,67% pada siklus I, dan pada siklus II rata-rata kelas VIIA meningkat menjadi 74,23 dengan ketuntasan belajar klasikal mencapai 85,71%. Begitu juga dengan keaktifan peserta didik mengalami peningkatan dengan prosentase keaktifan sebesar 56,04% pada siklus I, meningkat menjadi 76% pada siklus II. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan metode penugasan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika pada materi pokok segiempat di MTs Fatahillah B. Saran Berkaitan dengan pembahasan hasil penelitian, bahwa model pembelajaran
penugasan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Berdasarkan kenyataan yang ada, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: Setelah peneliti mengambil kesimpulan diatas, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Agar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika peserta didik, sebaiknya guru memilih model atau strategi pembelajaran yang tepat.
2. Dalam proses pembelajaran matematika peserta didik diharapkan selalu aktif, pembelajaran tidak hanya terpusat pada guru sementara peserta didik hanya diam dan mendengarkan saja. 3. Hendaknya
pembelajaran
melalui
strategi
penugasan
ini
dapat
dikembangkan pada materi-materi lainnya khususnya pada pembelajaran matematika.
C. PENUTUP Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, peneliti tak lupa mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya. Peneliti menyadari adanya kekurangan dan kelemahan yang ada dalam skripsi ini, oleh karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak tetap peneliti harapkan. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi peneliti pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Akhirnya tak lupa peneliti sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sepenuhnya dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Amien.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999 Arini, Math, “Definisi Matematika”, http://arinimath.blogspot.com./2008/02/definisi-matematika, html (diakses tanggal 14 Desember 2009). Anni, Catharina Tri, dkk, Psikologi Belajar, Semarang: UPT MKK UNNES, 2006 Aqib, Zainal, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung:yrama widya, 2008 Bukit Karo-karo, Ulih, dkk, Metodologi Pengajaran, Salatiga: CV Saudara, 1981 Cunayah,Cucun,dkk, pelajaran matematika untuk SMP/MTs kelas VII, Bandung: Yrama Widya,2007 Djamarah,Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta; Rineka Cipta, 2002 Ilham, Mengembangkan Keaktifan Belajar Peserta didik, http:// abangilham. wordpress.com /2009/03/31/pentingnya-upaya-guru-dalammengembangkan-keaktifan-belajar-peserta didik/. diakses tanggal 4 Agustus 2009 pada jam 09.00 WIB. Kamisa, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Kartika,1997 Kasnadi, Hartono, , Taktik Mengajar, Semarang: IKIP Semarang Press,1989 Makmun, Abin Syamsuddin, Psikologi Kependidikan,Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002 Majah, Ibnu, Sunan Ibnu Majah, Mesir : Darul Fikr, t.t. Muslich, Masnur, KTSP Dasar Pemikiran dan Pengembangan,Jakarta: Bumi Aksara, 2008 Mutadi, Pendekatan Efektif Dalam Pembelajaran Matematika,Jakarta: PUSDIKLAT Tenaga Teknis Keagamaan-DEPAG, 2007 Nursidik, Pengaruh Pemberian PR Dalam Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika,http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2008/07/pengaruhpemberian-pr-dalam.html [30 des 2008]
Panitia Sertifikasi Guru Rayon XII, Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Sertifikasi Guru Dalam Jabatan, (semarang:UNNES, 2008 Purwanto, Ngalim, Prinsip-Prinsip dan Tehnik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002 Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka cipta, 1991 Sanjaya, Wina,Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: kencana prenada media, 2008 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2001 Simanjuntak, Lisnawaty, dkk,Metode Mengajar Metematika, Jakarta:Rineka Cipta,1993 Slameto,Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta,1995 Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 1996 Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya,1999 _____, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar,Bandung : Sinar Baru algensindo, 1995 Suyitno, Amin, “Pemilihan Model-Model Pembelajaran Dan Penerapannya Di SMP”, Bahan Ajar penelitian, Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2004 Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005 Thomas, “PR Apakah Perlu?” http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/30/04305249/pr.apakah.perlu [senin,30 maret 2009/04:30] Umar, Muhammad Ali Hasan, Alhadis Lilmadrosatid Diniyyatil Awwaliyyah juz2, Semarang:Toha Putera, 1992 Winkel, W.S.,Psikologi Pengajaran, Jakarta:Gramedia,1989 _____, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia, 1983
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Ifa Luthfia
Tempat Tanggal Lahir
: Semarang, 30 Mei 1987
Alamat
: Tapak Tugurejo 3/IV Tugu Semarang
Pendidikan Formal
:
1. TK AL-Hidayah, Lulus tahun 1993 2. SDN Tugurejo 02 , Lulus tahun 1999 3. SMP N 18 Semarang, Lulus tahun 2002 4. MAN 1 Semarang, Lulus tahun 2005
Lampiran 1 SUBJEK PENELITIAN KELAS VII B TAHUN PELAJARAN 2008/2009 No . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama Moch. Yanuar Abdillah Ahmad Nadir Ahmad Sholeh Ahmad Thohirin Ali Maksum Anita Dwi Isnayati Ardika Danu Saputra Atina Fitriana Avinda Deviyanti Ayu Sofiana Putri Budi Purnomo Cintya Yulinda Putri Deni Fachrus Syakirin Doddy Ircham Pambudi Eko Aji Setiawan Eko Prasetiyo Eva Tri Rohmayani Ferri Rizki Ramadhan Khoirul Marom Lisa Umi Hanik M. Fatachul Alim Maftuchah Mar'atul Muazizah Melinda Gita Dewi Muchamad Nadhirin Muhammad Shidiq Ma'ani Rizki Surya Saputra Safa'atun Ulfa Siti Nur Qori'ah Soffi Wunaizzah Sri Bekti Sulasih Supiati Ainun Ni'mah Tutik Quratu Aini Umi Chabibah Hisyam Abdurrahman Subeki
Jenis kelamin L/P L L L L L P L P P P L P L L L L P L L P L P P P L L L P P P P P P P L L
Keterangan Jumlah siswa = 36 Laki-laki= 19 Perempuan = 17
Lampiran 2
Lembar Observasi Aktivitas Untuk Peserta Didik dalam Mengikuti Pembelajaran
Sekolah
: MTs Fatahillah
Hari/ Tanggal
:
Nama Siswa
:
Petunjuk: Berilah penilaian dengan tanda (√ ) pada kolom yang sesuai dengan ketentuan sebagai berikut. Skor
No.
Aspek Pengamatan
A
Keaktifan peserta didik dalam mengerjakan dan
1
mengumpulkan tugas (PR) B
Ketuntasan dalam menyelesaikan tugas PR
C
Keaktifan peserta didik dalam mendiskusikan lembar kerja siswa(LKS).
D
Kecekatan
peserta
didik
dalam
membentuk
kelompok. E
Keseriusan peserta didik dalam berdiskusi.
F
Keaktifan dalam bertanya.
G
Keterampilan saat menjawab pertanyaan.
H
Keberanian
peserta
didik
dalam
menuliskan
jawaban soal di papan tulis I
Kecakapan dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.
J
Kemampuan
peserta
didik
dalam
menarik
kesimpulan tentang solusi masalah yang dihadapi.
2
3
4
Keterangan: Aspek A, skor 1: jika peserta didik tidak mengumpulkan PR skor 2: jika peserta didik terlambat mengumpulkan PR, dan ada soal yang tidak dikerjakan skor3: jika peserta didik mengumpulkan PR tepat waktu, tapi ada soal yang tidak dikerjakan. Skor 4: jika peserta didik mengumpulkan PR tepat waktu, dan seluruh soal dikerjakan semua. Aspek B,skor 1: jika nilai rata-rata PR ≤ 40 Skor 2: jika nilai rata-rata PR 41-60 Skor 3: jika nilai rata-rata PR 61-80 Skor 4: jika nilai rata-rata PR ≥ 81 Aspek C,skor 1: mengikuti diskusi, namun bermain sendiri. Skor 2: mengikuti diskusi, diam dan tidak berpendapat Skor 3: mengikuti diskusi, sedikit berpendapat Skor 4: aktif berdiskusi Aspek D,skor 1: tidak cekatan Skor 2: kurang cekatan Skor 3:cukup cekatan Skor 4: sangat cekatan Aspek E,skor 1: ramai sendiri Skor 2: kurang serius, tidak berpendapat tapi tenang Skor 3: serius, namun kurang berpendapat Skor 4: serius, tenang, berpendapat. Aspek F, skor 1: tidak bertanya sama sekali. Skor 2: bertanya, tapi malu, dan takut Skor 3: Bertanya cukup sering Skor 4: sering bertanya Aspek G, skor 1: tidak terampil Skor 2: menjawab tapi salah
Skor 3: menjawab tapi kurang tepat Skor 4; menjawab dan benar Aspek H, skor 1: tidak berani menulis Skor 2: berani menulis tapi dipaksa Skor 3; berani menulis dan tidak dipaksa Skor 4: berani menulis dan terlihat antusias. Aspek I, skor 1: tidak maju dan tidak ingin maju Skor 2: tidak maju tapi punya keinginan untuk maju Skor 3:maju tapi dipaksa Skor 4: cakap Aspek J, skor 1: tidak cakap Skor 2: kurang cakap Skor 3: cukup cakap Skor 4: cakap
Lampiran 3 LEMBAR OBSERVASI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN Penerapan Metode Penugasan Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pokok Segiempat Sekolah Hari/ Tanggal Nama Guru Jam Ke Tindak mengajar No 1.
: MTs Fatahillah : : :
Aspek pengamatan
Guru membuka pelajaran, mengkondisikan kelas dan memberi apersepsi
2.
Guru membimbing peserta didik dalam diskusi kelompok.
3.
Guru melatih peserta didik untuk bekerja secara kelompok.
4.
Guru memberikan bimbingan baik pada individual maupun kelompok yang mengalami kesulitan.
5.
Guru memberikan motivasi peserta didik untuk menyampaikan hasil diskusi di depan kelas.
6.
Guru memberikan penghargaan terhadap kelompok yang berhasil mendiskusikan Lembar Kerja Siswa dan memberikan motivasi kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam mendiskusikan Lembar Kerja Siswa
7.
Guru memfasilitasi pembahasan PR
8.
Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang diajarkan pada pertemuan tersebut
9.
Guru memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada peserta didik
Pelaksanaan Ya Tidak
10. Guru memberikan motivasi pada peserta didik untuk mengerjakan PR 11.
Guru melakukan evaluasi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran.
12.
Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengerjakan PR dan aktif dalam kegiatan pembelajaran
Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRA SIKLUS Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi waktu Standar Kompetens Kompetensi Dasar
: MTs Fatahillah : Matematika : VII/2 : 2 x 40 menit (1 pertemuan). : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. : 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
Indikator
: 1. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang 2. Menemukan rumus keliling dan luas persegi panjang 3. Menghitung keliling dan luas daerah persegi panjang.
A. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang 2. Peserta didik dapat menemukan rumus keliling dan luas daerah persegi panjang 3. Peserta didik dapat menghitung keliling dan luas daerah persegi panajng dengan menggunakan rumus B. Materi Pokok pembelajaran
Persegi Panjang Sifat-sifat persegi panjang: 4) Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar ( // ) 5) Kedua diagonal sama panjang dan saling berpotongan dan membagi dua diagonal sama panjang 6) Keempat sudutnya siku-siku.
Keliling dan Luas persegi panjang K = 2(p+l) l p
L=pxl
C. Model Pembelajaran Ceramah, Diskusi, dan Tanya jawab D.Langkah Pembelajaran: No
1. 2. 3.
4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kegiatan pembelajaran Pendahuluan : Apersepsi: Guru memberikan salam kepada semua peserta didik Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran peserta didik Guru memberikan motivasi kepada peserta didik Kegiatan Inti : Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 4 – 5 siswa Guru memberikan lembar kerja kepada siswa. Setiap kelompok mendiskusikan untuk mengisi lembar kerja Perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil diskusi Guru bersama siswa mengkoreksi hasil diskusi, sekaligus pandalaman materi. Bagi siswa yang belum paham dapat bertanya agar dapat memahaminya
Penutup : 10. Siswa diminta merangkum kembali materi yang telah dipelajari hari itu. 11. Guru memberikan PR tentang soal-soal materi selanjutnya, yaitu jajargenjang. Keterangan : K = Kasikal,
Pengorganisasian Peserta Waktu didik
K
15 menit
K
15 menit
I
10 menit
K
15 menit
I
10 menit
K
15 menit
I = individu
E.Media, Sarana dan Sumber Belajar. 1. Media Belajar : LKS 1 (Lembar Kerja Siswa). 2. Sarana Belajar : Penggaris, kapur/spidol, penghapus dan papan tulis. 3. Sumber Belajar : a. Buku Paket Matematika SMP kelas VII, dari Pemerintah Kota.
b. Buku Matematika untuk SMP/MTs kelas VII, penerbit YRAMA WIDYA. F. Penilaian : 1. Prosedur Tes: a. Tes Awal : Ada b. Tes Proses : Ada c. Tes Akhir : Ada 2. Jenis Tes: a. Tes Awal : lisan b. Tes Proses : pengamatan c. Tes Akhir : Pilihan ganda dan Uraian 3. Alat Tes: Terlampir
Guru Mapel matematika
Slamet Santoso, S.Si
Semarang, 18 Mei 2009 Peneliti
Ifa Luthfia NIM. 3105112
Lampiran 5
Lembar Pretes A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. pernyataan yang benar adalah... a. persegi panjang adalah segiempat yang sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar b. persegi panjang adalah bangun yang dibatasi empat sisis garis lurus c. persegi panjang adalah segiempat yang mempunyai dua sisi yang sama panjang. d. Persegi panjang adalah segiempat yang dua sudutnya 900 2. Pernyataan tentang diagonal persegi panjang yang benar adalah... a. berpotongan tegak lurus b. membagi dua persegi panjang menjadi dua segitiga yang siku-siku c. membagi dua sama panjang d. berpotongan membagi daerah persegi panjang menjadi empat daerah yang luasnya sama 3. keliling suatu persegi panjang adalah 36 cm. Lebar persegi panjang itu 8 cm. Luas persegi panjang itu adalah.... a. 64 cm2 c. 80 cm2 2 D C b. 72 cm d. 70 cm2 4. panjang BE pada persegi panjang disamping 7 cm. Maka panjang diagonal E AC = ... a. 7 cm c. 13 cm A B b. 12 cm d. 14 cm 5.
D
C x
A
16cm
B
luas persegi panjang ABCD = 192 cm2.jika panjang AB = 16cm, dan BC = x. Maka panjang diagonalnya adalah....... a. 25 cm b. 20 cm c. 15 cm d. 10 cm
B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Pak tono akan menjual sawah, keliling sawah pak tono 240 m. jika panjang sawah pak tono 70 m, dan harga setiap m2 adalah 25.000, maka berapa uang pak tono dari hasil menjual sawahnya? 2. Seorang atlet sedang berlari mengelilingi lapangan yang berbentuk persegi panjang, panjang lapangan itu 150 m dan lebar 70 m. Bila atlet berlari mengelilingi lapangan sebanyak tiga kali. Berapa meterkah jarak yang ditempuh atlet tersebut?
Lampiran 6 PEMBAHASAN PRETES I. 1. -Pernyataan A (Benar) -Pernyataan B (Salah) -Pernyataan C (Salah) -Pernyataan D (Salah), Sehingga jawaban yang benar adalah A. 2. - Pernyataan A (Salah) - Pernyataan B (Salah) - Pernyataan C (Benar) - Pernyataan D (Salah), Sehingga jawaban yang benar adalah C. 3. Diket : Kell = 36 Luas = 8 cm Ditanya :Luas ? Jawab: Kell = 2 (P + l) 36 = 2 (P + 8) 36 = 2P + 16 2P = 20 P = 10 Luas = P x l = 10 x 8 = 80 cm2 Jadi jawaban yang benar adalah C 4. Diketahui: BE = 7cm Ditanya: panjang AC ? Jawab : AC = 2 x Panjang BE AC = 2 x 7 = 14 , jadi jawaban yang benar adalah (D) 5. Diketahui: Luas = 192 AB = 16cm BC = x Ditanya : Panjang diagonal? Jawab : Luas = AB . BC 192 = 16 . (x) 192 x = = 12 16 panjang diagonal = AB 2 + BC 2 = 16 2 + 12 2 = 256 + 144
= 400 = 20 Jadi jawaban yang benar adalah (B) II. 1. Diketahui : kell = 240 m p = 70 m harga sawah = 25.000/m2 Ditanya : uang hasil menjual sawah? Jawab: kell = 2 (p+l) L=pxl 240 = 2 (70 +l) = 70 x 50 240 = 140 + 2l = 3500 100 = 2 l l = 50 uang hasil penjualan sawah = 3500 x 25.000 = 87.500.000 Jadi uang hasil penjualan sawah pak Tono sebesar Rp. 87.500.000 2. Diketahui : P = 150 cm l = 70 cm keliling 3 kali putaran Ditanya:jarak yang ditempuh? Jawab: Keliling = 2 ( p +l) = 2(150 + 70) = 2(220) = 440 jarak yang ditempuh = 3(440) = 1320 m. Jadi, jarak yang ditempuh sejauh 1320 m
Lampiran 7 DAFTAR NILAI TES PRA SIKLUS KELAS VII B No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama peserta didik Moch. Yanuar Abdillah Ahmad Nadir Ahmad Sholeh Ahmad Thohirin Ali Maksum Anita Dwi Isnayati Ardika Danu Saputra Atina Fitriana Avinda Deviyanti Ayu Sofiana Putri Budi Purnomo Cintya Yulinda Putri Deni Fachrus Syakirin Doddy Ircham Pambudi Eko Aji Setiawan Eko Prasetiyo Eva Tri Rohmayani Ferri Rizki Ramadhan Khoirul Marom Lisa Umi Hanik M. Fatachul Alim Maftuchah Mar'atul Muazizah Melinda Gita Dewi Muchamad Nadhirin Muhammad Shidiq Ma'ani Rizki Surya Saputra Safa'atun Ulfa Siti Nur Qori'ah Soffi Wunaizzah Sri Bekti Sulasih Supiati Ainun Ni'mah
Nilai 40 40 45 60 60 55 30 60 75 50 50 50 55 30 50 70 60 50 50 45 60 65 40 45 45 70 45 60 65 75 60 60
Keterangan TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
33 34 35 36
Tutik Quratu Aini Umi Chabibah Hisyam Abdurrahman Subeki Jumlah Rata-rata
65 60 45 60 1945
TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS
54.027
Keterangan : Rata-rata (x) = ∑
N
∑P
==
1945 = 54.027 36
Persentase Ketuntasan Klasikal =
∑ T x100% = 17 x100% = 47.2 % 36
36
Semarang, 20 Mei 2010 Peneliti
Guru Mapel Matematika
Ifa Luthfia
Slamet Santoso, S.Si
Lampiran 8 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I (Pertemuan ke-1) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi waktu Standar Kompetens Kompetensi Dasar
: MTs Fatahillah : Matematika : VII/2 : 2 x 40 menit (1 pertemuan). : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. : 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
Indikator
: 1. Mengidentifikasi sifat-sifat jajargenjang 2. Menemukan rumus keliling jajargenjang 3. Menghitung keliling jajargenjang
A. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui metode penugasan peserta didik dapat memperdalam konsep tentang sifat-sifat jajargenjang 2. Peserta didik dapat menemukan rumus keliling Jajargenjang 3. Melalui metode penugasan peserta didik dapat termotivasi untuk belajar tentang sifat-sifat dan menghitung keliling jajargenjang B. Materi Pokok pembelajaran Jajargenjang Sifat-sifat jajargenjang: 5) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar. AB // CD, BC // AD
D
C O
6) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar A ∠A = ∠C, dan ∠B = ∠D
B 0
7) Jumlah sudut-sudut yang berdekatan adalah 180 ∠A + ∠B =1800 ∠C + ∠D =1800 ∠B + ∠C =1800 ∠D + ∠A =1800
8) kedua diagonal saling berpotongan membagi diagonal menjadi dua sama panjang AO = CO, dan BO = DO
Keliling Jajargenjang
K
q
=p+q+p+q = 2 x (p + q)
p Contoh soal: D
C
Perhatikan jajargenjang ABCD disamping! Jika panjang BC =6cm dan AB : BC = 4:3, maka berapakah kelilingnya? Jawab: B A AB : BC = 4 : 3 AB : 6 =4:3 4 AB = × 6 = 8 3 Keliling ABCD = 2( AB + BC ) = 2(8+ 6) = 2 (14) = 28 Jadi, kelilingnya adalah 28 cm. C. Model Pembelajaran Pemberian tugas, diskusi, dan tanya jawab D. Langkah Pembelajaran: No
Kegiatan pembelajaran
3.
Pendahuluan : Apersepsi: Guru memberikan salam kepada semua peserta didik Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran peserta didik Guru mengulang sedikit materi sebelumnya
4.
PR dikumpulkan
1. 2.
Pengorganisasian Peserta Waktu didik
K
12 menit
I
3 menit
Kegiatan Inti : 5. Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 4 – 5 siswa 6. Guru memberikan lembar kerja kepada siswa. Setiap kelompok berdiskusi untuk mengisi 7. lembar kerja Perwakilan dari kelompok mempresentasikan 8. hasil diskusi Kelompok lain menanggapi presentasi 9. 10. Pembahasan PR sekaligus pendalaman materi Penutup : 11. Siswa diminta merangkum kembali materi yang telah dipelajari hari itu. 12. Guru memberikan PR tentang soal-soal materi selanjutnya, yaitu menemukan rumus dan menghitung luas jajargenjang
K
5 menit
K G
15 menit
I
10 menit
I K
5 menit 20 menit
K
10 menit
Keterangan : K = Kasikal, I = individu E. Media, Sarana dan Sumber Belajar. 1. Media Belajar : LKS 1 (Lembar Kerja Siswa). 2. Sarana Belajar : Penggaris, kapur/spidol, penghapus dan papan tulis. 3. Sumber Belajar : a. Buku Paket Matematika SMP kelas VII, dari Pemerintah Kota. b. Buku Matematika untuk SMP/MTs kelas VII, penerbit YRAMA WIDYA. F. Penilaian : 1. Prosedur Tes: a. Tes Awal : Tidak Ada b. Tes Proses : Ada c. Tes Akhir : Ada 2. Jenis Tes: a. Tes Awal : b. Tes Proses : Uraian c. Tes Akhir : Pilihan ganda dan Uraian 3. Alat Tes: Terlampir
Guru Mapel matematika
Slamet Santoso, S.Si
Semarang, 25 Mei 2009 Peneliti
Ifa Luthfia
NIM. 3105112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I (Pertemuan ke-2) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi waktu Standar Kompetens Kompetensi Dasar Indikator
: MTs Fatahillah : Matematika : VII/2 : 2 x 40 menit (1 pertemuan). : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. : 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah : 1. Menemukan rumus luas jajargenjang 2. Menghitung luas daerah jajargenjang
A. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui metode penugasan peserta didik dapat memperdalam konsep tentang luas jajargenjang 2. Peserta didik dapat menemukan rumus luas daerah Jajargenjang 3. Melalui metode penugasan peserta didik memiliki keterampilan 4. menghitung luas daerah jajargenjang B. Materi Pokok Pembelajaran
Luas jajargenjang a t
Gambar 1
a t
5. Perhatikan Gambar (1)
t
Gambar 2
a. Bangun datar diatas adalah jajargenjang b. Alasnya= 5 satuan c. tingginya = 3 satuan 6. Gambar (1) diubah dengan sedemikian rupa menjadi bangun (2) 7. Perhatikan Gambar (2) a. Bangun datar yang terbentuk adalah persegi panjang b. Panjangnya 5 satuan c. Lebarnya 3 satuan 8. Bangun datar pada gambar (1) dan gambar (2) adalah sama Jadi : Luas gambar (1) = Luas gambar (2) = Luas daerah persegi panjang =pxl =5x3 = 15 satuan
L=axt Contoh soal: Luas daerah jajargenjang ABCD adalah 42
1 2 cm . Jika tingginya 2
5 cm, berapakah alas jajargenjang? Jawab: 1 cm2 dan t = 5 cm 2 L =axt 1 42 =ax5 2 42 12 852 85 85 a = = = 8⋅5 = = 5 5 2 × 5 10 C. Model Pembelajaran Pemberian tugas, diskusi, dan tanya jawab
Diketahui, L = 42
D. Langkah Pembelajaran: No
Kegiatan pembelajaran
3.
Pendahuluan : Apersepsi: Guru memberikan salam kepada semua peserta didik Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran peserta didik Guru mengulang sedikit materi sebelumnya
4.
PR dikumpulkan
1. 2.
Pengorganisasian Peserta Waktu didik
K
12 menit
I
3 menit
Kegiatan Inti : Perwakilan siswa menuliskan jawaban PR di 5. papan tulis Siswa lain dan guru mengkoreksi jawaban PR 6. yang telah ditulis Dengan sarana LKS guru menyampaikan 7. pendalaman materi 8. Bagi siswa yang belum paham dapat bertanya agar dapat memahaminya Pemberian soal evaluasi pada siswa. 9. 10. Siswa mengerjakan evaluasi. Penutup : Mengumpulkan hasil evaluasi. Guru memberikan PR materi selanjutnya, yaitu belah ketupat. Keterangan : K = Kasikal, I = individu
11. 12.
I
5 menit
K
10 menit
K
15 menit
K
5 menit
K
20 menit
K
5 menit
E. Media, Sarana dan Sumber Belajar. 1. Media Belajar : LKS 1 (Lembar Kerja Siswa). 2. Sarana Belajar : Penggaris, kapur/spidol, penghapus dan papan tulis. 3. Sumber Belajar : a. Buku Paket Matematika SMP kelas VII, dari Pemerintah Kota. b. Buku Matematika untuk SMP/MTs kelas VII, penerbit YRAMA WIDYA. F. Penilaian : 1. Prosedur Tes: a. Tes Awal : Tidak Ada b. Tes Proses : Ada c. Tes Akhir : Ada 2. Jenis Tes: a. Tes Awal :b. Tes Proses : Pengamatan c. Tes Akhir : Pilihan ganda dan Uraian 3. Alat Tes: Terlampir
Guru Mapel matematika
Slamet Santoso, S.Si
Semarang, 27 Mei 2009 Peneliti
Ifa Luthfia NIM. 3105112
Lampiran 9 Kelompok 1. 2. 3. 4. 5.
Lembar Kerja Siswa (LKS) siklus I
Menemukan Sifat
sifat jajar genjang
D
C
O A
B
Perhatikan gambar diatas! Untuk lebih memahami Sifat-sifat jajar genjang, lengkapilah lembar kerja berikut ini! 1. Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar( // ) AB = ..., BC = .... AB// CD, ...//... 2. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar ∠ A = ∠ …dan ∠ B = ∠ …. 3. Dua sudut yang berdekatan saling berpelurus Ukurlah A, B ,C , dan D! ∠ A + ∠ B = 1800 ∠ B + ∠ C = ... ... + ... = ... ... + ... = ... ∠ C +∠ D = … ∠ A + ∠ D = 1800 ... + ...= ... ... + ... = ... 4. Diagonal jajargenjang saling membagi dua sama panjang Dengan penggaris ukurlah panjang AO =..., CO =..., BO = …, DO =… Apakah panjang AO sama dengan CO ? Apakah panjang BO sama dengan DO? Jadi, sifat –sifat jajargenjang :
1..................................................................................... 2.................................................................................... 3..................................................................................... 4.....................................................................................
Menemukan rumus keliling jajaran genjang Perhatikan gambar dibawah ini dan isilah titik-titik dibawah ini! D
C q
A
B p Keliling jajaran genjang adalah jumlah panjang sisinya. Lihat gambar jajaran genjang diatas, mengingat sifat jajargenjang yang pertama, maka panjang AB = dan BC = , jika panjang AB = p dan BC = q sehingga Keliling ABCD = . + + + = + + + =2x( + ) Simpulan: Untuk setiap jajaran genjang ABCD jika keliling K, maka K = 2 x (
+ )
Menemukan Luas daerah Jajaran Genjang Ingatkah Kalian? Sebuah persegi panjang dengan panjang (p), lebar (l) dan luas (L) maka luas daerah persegi panjang adalah l
L = …….. x ……… p
Kerjakan langkah-langkah kerja dibawah ini dengan baik dan benar! a t Gambar 1 a
a
a
t
t
t
t
Gambar 2
1. Perhatikan Gambar (1) a. Bangun datar apakah diatas? b. Berapa alasnya? . satuan c. Berapa tingginya ? .. satuan 2. Gambar (1) diubah dengan sedemikian rupa menjadi bangun (2) ! 3. Perhatikan Gambar (2) a. Bangun datar apakah yang terbentuk? b. Berapa panjangnya? . satuan c. Berapa lebarnya ? .. satuan 4. Apakah luas bangun datar pada bangun (1) sama dengan gambar (2) ? ..... Jadi : Luas gambar (1) = Luas gambar (2) Luas daerah... = Luas daerah .... = .... x .... = ...x ..... = .... satuan Simpulan : Jika sebuah Jajaran Genjang dengan alas(a), tinggi (t), dan luas daerah (L), maka, L = .... x .....
Lampiran 10 Pembagian Kelompok Siklus I
Kelompok 1: 1. Moch. Yanuar Abdillah 2. Anita Dwi Isnayati 3. Ali Maksum 4. Ahmad Nadir
Kelompok 2: 1. Tutik Quratu Aini 2. Umi Chabibah 3. Ayu Sofiana Putri 4. Avinda Deviyanti
Kelompok 3: 1. Ahmad Sholeh 2. Ahmad Thohirin 3. Budi Purnomo 4. Doddy Ircham Pambudi
Kelompok 4: 1. Atina Fitriana 2. Cintya Yulinda Putri 3. Eva Tri Rohmayani 4. Melinda Gita Dewi
Kelompok 5: 1. Deni Fachrus Syakirin 2. Eko Aji Setiawan 3. Eko Prasetiyo 4. Ferri Rizki Ramadhan
Kelompok 6 : 1. Khoirul Marom 2. Muhammad Shidiq Ma'ani 3. Rizki Surya Saputra 4. Muchamad Nadhirin
Kelompok 7:
Kelompok 8 :
1. Lisa Umi Hanik 2. Hisyam Abdurrahman 3. Subeki 4. M. Fatachul Alim
Kelompok 9: 1. Soffi Wunaizzah 2. Supiati Ainun Ni'mah 3. Sri Bekti Sulasih 4. Ardika Danu Saputra
1. 2. 3. 4.
Maftuchah Mar'atul Muazizah Safa'atun Ulfa Siti Nur Qori'ah
Lampiran 11
Tugas Rumah (PR) Siklus I (pertemuan 1) Petunjuk : a. Bacalah basmasah sebelum mengerjakan. b. Dianjurkan membuka buku dari beberapa sumber. c. Boleh dikerjakan individu maupun kelompok Kerjakan dengan baik dan benar! 1. Pada jajar genjang PQRS diketahui ∠ P = (3x + 2 ) dan ∠ S = (x + 30 ). Tentukan Nilai x , ∠ sudut P dan ∠ S! 2. Pada jajar genjang ABCD diketahui panjang AB = ( 3m +5 ) cm dan CD = ( m + 8)cm. Jika keliling jajar genjang ABCD = 58 cm. Tentukan nilai m, panjang AB dan CD!
Tugas Rumah (PR) Siklus I (pertemuan 2) Petunjuk : a. Bacalah basmasah sebelum mengerjakan. b. Dianjurkan membuka buku dari beberapa sumber. c. Boleh dikerjakan individu maupun kelompok Kerjakan dengan baik dan benar! 1. Diketahui PQRS adalah suatu jajar genjang dengan diagonal PR dan QS yang berpotongan di titik T. Jika PQ = (x +5 ) cm, SR = (3x -3 )cm QR = (2x – 2 ) cm maka hitung : a. Nilai x b. Luas PQRS jika tinggi 5 cm c. Keliling PQRS 2. Atap sebuah rumah akan diberi genteng berbentuk jajar genjang dengan panjang alas 30 m dan tinggi 20 m. Jika luas atap 120 m2. Berapa banyak minimum genteng yang dibutuhkan?
Lampiran 12 Pembahasan PR Siklus I pertemuan 1 S 1. Diketahui: (x+30 ∠ P = (3x + 2 ) ) ∠ S = (x + 30 ) (3x+2) Ditanya: nilai x, ∠ P, dan ∠ S? P Jawab: Ø Sudut yang berdekatan bejumlah 180(Sifat jajargenjang) ∠ P+ ∠ S = 1800 (3x + 2 ) + (x + 30 ) = 1800 4x +32 = 1800 4x = 1800 x = 450 Jadi nilai x = 450, subtitusikan x ∠ P = 3x + 2 ∠ S = x + 30 = 3(45) + 2 = 45 +30 = 135 + 2 = 75 = 137 Jadi, ∠ P = 1370dan ∠ S = 750 D 2. Diketahui: AB = (3m + 5 ) cm BC = (m + 8 ) cm Keliling ABCD = 58 cm (3m+5) A Ditanya: nilai m, panjang AB dan ∠ BC? Jawab: Keliling = 2 (AB + BC) 58 = 2(3m + 5 + m + 8) 58 = 2(4m + 13) 58 = 8m + 26 8m = 58 – 26 8m = 32 m =4 subtitusikan m, AB = (3m + 5 ) BC = (m + 8 ) cm = 3(4) + 5 = 4 +8 = 12 +5 = 12 = 17 Jadi, Panjang AB = 17cm, dan panjang BC = 12 cm.
R
Q
C (m+8)
B
Lampiran 13
Lembar Soal Tes Evaluasi siklus I
I. Pilihlah jawaban yang paling benar! 1. Dari pernyataan berikut ini: (1) sisi –sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar (2) diagonal-diagonalnya sama panjang dan saling tegak lurus (3) sudut-sudut yang berhadapan sama besar (4) jumlah sudut yang berdekatan adalah 1800 yang merupakan sifat-sifat jajaran genjang adalah? b. (1), (2), (3) c. (1), (3), (4) c. (1), (2), (4) d. (2), (3), (4) 2. Pada gambar disamping diketahui jajaran genjang ABCD dengan ∠ A : ∠ B = 17 : 28. besar ∠ A = ... a.510 D C b.680 c.700 d.850 B A 3. Pada jajar genjang PQRS diketahui panjang PQ = (3m +5)cm dan QR = (m+8)cm. Jika keliling jajar genjang PQRS = 58 cm, maka nilai m adalah... a. 6 c. 3 b. 5 d. 4 4. Sebuah jajar genjang mempunyai panjang sisi 21cm dan 15cm. Berapakah kelilingnya? a. 72 cm c. 102 cm b. 82 cm d. 54 cm 5. Bila diketahui tinggi jajar genjang = 7 cm dan panjang alas = 13 cm. Berapakah luas jajar genjang? a. 90cm2 c. 92 cm2 2 b. 91cm d. 93 cm2 II. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. Diketahui sebuah jajar genjang dengan ukuran sebagai berikut! No Alas Tinggi Keliling Luas 12 cm 16 cm ... cm ... cm2 a. ... cm 8 cm ... cm 36 cm2 b.
c.
9 cm
... cm
108 cm2
... cm
2. Atap sebuah rumah akan diberi genteng berbentuk jajar genjang dengan panjang alas 20 cm dan tinggi 16 cm. Jika luas atap 192 m2. Berapa banyak genteng yang dibutuhkan? Lampiran 14 PEMBAHASAN SOAL EVALUASI SIKLUS I I. 1. Pernyataan berikut ini: (1) sisi –sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar(benar) (2) diagonal-diagonalnya sama panjang dan saling tegak lurus( salah) (3) sudut-sudut yang berhadapan sama besar(benar) (4) jumlah sudut yang berdekatan adalah 1800(benar) jadi, jawaban yang benar adalah C, yaitu (1,3,4) 2. Pada gambar disamping diketahui jajaran genjang ABCD dengan ∠ A : ∠ B = 17 : 28. besar ∠ A = ... ∠ A dan ∠ B adalah sudut yang berdekatan, menurut sifatnya jumlah sudut yang berdekatan adalah 1800. Misalkan ∠ A =17x, ∠ B = 28x, berarti ∠ A + ∠ B = 1800 17x + 28x = 1800 45x = 1800 x=4 ∠ A =17x = 17(4) = 68, jadi, jawaban yang benar adalah B 3. Diketahui: AB = (3m + 5 ) cm BC = (m + 8 ) cm Keliling ABCD = 58 cm Ditanya: nilai m, panjang AB dan ∠ BC? Jawab: Keliling = 2 (AB + BC) 58 = 2(3m + 5 + m + 8) 58 = 2(4m + 13) 58 = 8m + 26 8m = 58 – 26 8m = 32 m =4 jadi, jawaban yang benar adalah D 4. Diketahui: P = 21cm dan q = 15cm. Ditanya:Berapakah kelilingnya? Jawab: K = 2 (p+q)
D
C (m+8)
A
(3m+5)
B
= 2 (21 +15) = 2 ( 36) = 72 cm, jadi, jawaban yang benar adalah A
5. Diketahui: alas = 13cm dan tinggi = 7cm. Ditanya:Berapakah luasnya? Jawab:L = a x t = 13 x 7 = 91, jadi, jawaban yang benar adalah B II. 1. Lengkapilah tabel dibawah ini No a. b. c.
Alas 12 cm 6 9 cm
Tinggi 16 cm 8 cm 12
Keliling 64 32 54 cm
Luas 192 cm2 36 cm2 108 cm2
a. Alas = 12cm, tinggi = 16cm, sisi miring = 12 2 + 16 2 = 144 + 256 = 144 + 256 = 400 = 20 Keliling = 2(alas+sisimiring) =2 (12 + 20) = 2 (32) = 64 Luas = 12 x 16 = 192 cm2 luas 36 b. tinggi = 8 cm, Luas = 36cm. Alas = = 6cm = tinggi 8 sisi miring = 6 2 + 8 2 = 36 + 64 = 100 = 10 cm keliling = 2(alas+sisimiring) = 2 (6 +10) = 2 (16) = 32 cm luas 108 c. alas = 9 cm, Luas = 108 cm2, tinggi = = = 12 cm tinggi 9 sisi miring = 12 2 + 9 2 = 144 + 81 = 225 = 15 Keliling = 2(alas+sisimiring) = 2 (12 +15) = 2 (27) = 54 cm 2. Diketahui: luas atap 192 m2, akan di beri genteng berbentuk jajar genjang dengan panjang alas 20 cm, dan tinggi 16 cm Ditanya : banyak genteng yang dibutuhkan ? Jawab : Luas jajar genjang = a x t = 20 x 16 = 320 cm2
Luas atap adalah 192 m2 atau 1920000cm2 luas atap Banyak genteng yang dibutuhkan = luas jaj arg enjang 1920000 = 320 = 6000 Jadi, banyaknya genteng yang dibutuhkan sebanyak 6000 buah.
Lampiran 15 PENSEKORAN SOAL-SOAL EVALUASI SIKLUS I
1. Skor 10 untuk soal evaluasi yang pilihan ganda bernomor 1,2,3,4,5 2. Skor 25 untuk soal evaluasi yang uraian bernomor 1 dan 2
Keterangan Rumus : Rata-rata (x) = ∑
N
∑P
Nilai (N) = skor soal pilihan ganda + skor soal uraian Persentase Ketuntasan Klasikal =
∑ T x100% ∑P
Keterangan : N
= Nilai Peserta Didik
P
= Peserta Didik
T
= Peserta Didik yang Tuntas
Lampiran 16 DAFTAR NILAI TES EVALUASI SIKLUS I KELAS VII B
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Nama peserta didik Moch. Yanuar Abdillah Ahmad Nadir Ahmad Sholeh Ahmad Thohirin Ali Maksum Anita Dwi Isnayati Ardika Danu Saputra Atina Fitriana Avinda Deviyanti Ayu Sofiana Putri Budi Purnomo Cintya Yulinda Putri Deni Fachrus Syakirin Doddy Ircham Pambudi Eko Aji Setiawan Eko Prasetiyo Eva Tri Rohmayani Ferri Rizki Ramadhan Khoirul Marom Lisa Umi Hanik M. Fatachul Alim Maftuchah Mar'atul Muazizah Melinda Gita Dewi Muchamad Nadhirin Muhammad Shidiq Ma'ani Rizki Surya Saputra Safa'atun Ulfa Siti Nur Qori'ah
Nilai
Keterangan
55
TIDAK TUNTAS
50
TIDAK TUNTAS
60
TUNTAS
40
TIDAK TUNTAS
95
TUNTAS
50
TIDAK TUNTAS
45
TIDAK TUNTAS
90
TUNTAS
75
TUNTAS
55
TIDAK TUNTAS
75
TUNTAS
100
TUNTAS
40
TIDAK TUNTAS
45
TIDAK TUNTAS
85
TUNTAS
80
TUNTAS
55
TIDAK TUNTAS
55
TIDAK TUNTAS
30
TIDAK TUNTAS
65
TUNTAS
80
TUNTAS
80
TUNTAS
70
TUNTAS
90
TUNTAS
60
TUNTAS
95
TUNTAS
70
TUNTAS
50
TIDAK TUNTAS
65
TUNTAS
30 31 32 33 34 35 36
Soffi Wunaizzah Sri Bekti Sulasih Supiati Ainun Ni'mah Tutik Quratu Aini Umi Chabibah Hisyam Abdurrahman Subeki Jumlah
80
TUNTAS
100
TUNTAS
80
TUNTAS
80
TUNTAS
80
TUNTAS
80
TUNTAS
75
TUNTAS
2480
Rata-rata
68.88889
Keterangan : Rata-rata (x) = ∑
N
∑P
==
2480 = 68.89 36
Persentase Ketuntasan Klasikal =
∑ T x100% = 24 x100% = 66.67 % 36
36
Semarang, 27 Mei 2009 Peneliti
Ifa Luthfia
Guru Mapel Matematika
Slamet Santoso, S.Si
Lampiran 17 Nilai PR Siklus I NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama Moch. Yanuar Abdillah Ahmad Nadir Ahmad Sholeh Ahmad Thohirin Ali Maksum Anita Dwi Isnayati Ardika Danu Saputra Atina Fitriana Avinda Deviyanti Ayu Sofiana Putri Budi Purnomo Cintya Yulinda Putri Deni Fachrus Syakirin Doddy Ircham Pambudi Eko Aji Setiawan Eko Prasetiyo Eva Tri Rohmayani Ferri Rizki Ramadhan Khoirul Marom Lisa Umi Hanik M. Fatachul Alim Maftuchah Mar'atul Muazizah Melinda Gita Dewi Muchamad Nadhirin Muhammad Shidiq Ma'ani Rizki Surya Saputra Safa'atun Ulfa Siti Nur Qori'ah Soffi Wunaizzah Sri Bekti Sulasih Supiati Ainun Ni'mah Tutik Quratu Aini Umi Chabibah Hisyam Abdurrahman Subeki
pertemuan1 0 0 0 40 50 35 0 40 50 40 60 65 40 0 50 45 50 0 0 65 50 70 70 45 0 60 0 70 70 70 55 70 50 60 60 55
Nilai pertemuan 2 0 0 35 40 75 65 0 70 50 40 60 55 40 0 70 75 70 45 0 60 70 70 70 45 45 65 50 65 55 70 65 75 70 60 65 65
rata-rata 0 0 17.5 40 62.5 50 0 55 50 40 60 60 40 0 60 60 60 22.5 0 62.5 60 70 70 45 22.5 62.5 25 67.5 62.5 70 60 72.5 60 60 62.5 60
Rata-rata (x) =
nilai pertemuan 1 + nilai pertemuan 2 2
Lampiran 18
LEMBAR OBSERVASI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Penerapan Metode Penugasan Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pokok Segiempat Sekolah Hari/ Tanggal Nama Guru Jam Ke Tindak mengajar No 1.
: MTs Fatahillah : Senin, 25 Mei 2009 : Bapak Slamet Santoso, S.si : IX – X (dari jam 12.40 s/d jam 14.000
Aspek pengamatan
Guru membuka pelajaran, mengkondisikan kelas dan memberi apersepsi
2.
Guru membimbing peserta didik dalam diskusi kelompok.
3.
Guru melatih peserta didik untuk bekerja secara kelompok.
4.
Guru memberikan bimbingan baik pada individual maupun kelompok yang mengalami kesulitan.
5.
Guru memberikan motivasi peserta didik untuk menyampaikan hasil diskusi di depan kelas.
6.
Guru memberikan penghargaan terhadap kelompok yang berhasil mendiskusikan Lembar Kerja Siswa dan memberikan motivasi kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam mendiskusikan Lembar Kerja Siswa
7.
Guru memfasilitasi pembahasan PR
8.
Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang
Pelaksanaan Ya Tidak
diajarkan pada pertemuan tersebut 9.
Guru memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada peserta didik
10.
Guru memberikan motivasi pada peserta didik untuk mengerjakan PR
11. Guru melakukan evaluasi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. 12. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengerjakan PR dan aktif dalam kegiatan pembelajaran Penarikan Kesimpulan: Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan disiklus I kurang optimal, hal ini terbukti dengan adanya beberapa langkah pembelajaran yang belum terlaksana. Oleh karena itu, diharapkan adanya pelaksanaan pembelajaran siklus II sebagai perbaikan untuk mengoptimalkan penerapan metode penugasan dalam pembelajaran.
Lampiran 19 ANALISIS HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN SIKLUS I
NO
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Moch. Yanuar Abdillah Ahmad Nadir Ahmad Sholeh Ahmad Thohirin Ali Maksum Anita Dwi Isnayati Ardika Danu Saputra Atina Fitriana Avinda Deviyanti Ayu Sofiana Putri Budi Purnomo Cintya Yulinda Putri Deni Fachrus Syakirin Doddy Ircham Pambudi Eko Aji Setiawan Eko Prasetiyo Eva Tri Rohmayani Ferri Rizki Ramadhan Khoirul Marom Lisa Umi Hanik M. Fatachul Alim Maftuchah Mar'atul Muazizah Melinda Gita Dewi Muchamad Nadhirin Muhammad Shidiq Ma'ani
26
Aspek Pengamatan
A 1 1 1 1 3 2 1 3 3 3 3 3 2 1 2 3 2 1 1 3 3 3 3 2 3
B 1 1 1 1 3 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 3 2 3 3 2 1
C 1 2 2 1 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 1
D 1 1 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 3 1 2 3 2 3 3 2 2
E 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3
F 1 1 1 1 3 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1
G 2 2 2 2 2 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3
H 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 3 1 1 1 3 2 2 2 2 1
3
3
3
3
3
2
4
3
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Rizki Surya Saputra Safa'atun Ulfa Siti Nur Qori'ah Soffi Wunaizzah Sri Bekti Sulasih Supiati Ainun Ni'mah Tutik Quratu Aini Umi Chabibah Hisyam Abdurrahman Subeki Jumlah Prosentase Kriteria
2 3 3 3 3 3 3 3 2 3
85 59
Cukup
1 3 3 3 2 3 2 2 3 2 70 48.6
1 2 3 3 2 3 3 3 2 3
2 3 3 2 3 3 3 3 2 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 4
1 1 3 1 1 3 1 2 1 2
3 3 4 3 3 3 3 3 3 4
1 1 2 2 2 2 2 2 1 2
86
80
99
51
102
57
59.7
55.56
68.75
Cukup Cukup Cukup Baik
35.4
70.8
KETERANGAN : •
ASPEK PENGAMATAN
A. Keaktifan peserta didik dalam mengerjakan dan mengumpulkan PR B. Ketuntasan peserta didik dalam menyelesaikan PR C. Keaktifan peserta didik dalam menyelesaikan lembar kerja siswa (LKS). D. Kecekatan dalam membentuk kelompok. E. Keseriusan peserta didik dalam berdiskusi. F. Keaktifan dalam bertanya. G. Kepiawaiyan saat menjawab pertanyaan. H. Keberanian peserta didik dalam menuliskan jawaban soal di papan tulis. I. Kecakapan dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. J. Kemampuan peserta didik dalam menarik kesimpulan tentang solusi masalah yang dihadapi. •
KRITERIA PENILAIAN, 1= Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4=SangatBaik
KLASIFIKASI KEAKTIFAN, ≤ 40%
=Kurang
39.6
Kurang Baik Kurang K
41-60 % 61% - 80% ≥ 81% •
=Cukup = Baik = Sangat Baik
ANALISIS DATA AKTIVITAS Berdasarkan data pada siklus I ini maka, diperoleh: ü
∑ Aktivitas seluruh peserta didik = 801
ü
∑ peserta didik = 36
ü
Skor Maksimum = 40
Maka, Ø
rata –rata keaktifan ( x ) =
=
∑ Keaktifan seluruh peserta didik ∑ peserta didik 801 36
= 22.25 Ø
Prosentase (%) =
=
∑ Keaktifan rata − rata peserta didik Skor Maksimum
x 100%
22.25 x 100% 40
= 55.6 %.
Semarang, 27 Mei 2009 Peneliti
Guru Mapel Matematika
Ifa Luthfia
Slamet Santoso, S.Si.
Lampiran 20 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II (Pertemuan ke-1) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi waktu Standar Kompetens Kompetensi Dasar
: MTs Fatahillah : Matematika : VII/2 : 2 x 40 menit (1 pertemuan). : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. : 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
Indikator
: 2. Mengidentifikasi sifat-sifat belahketupat 3. Menemukan rumus keliling belahketupat 4. Menghitung keliling belahketupat
A. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui metode penugasan peserta didik dapat memperdalam konsep tentang sifat-sifat belahketupat 2. Peserta didik dapat menemukan rumus keliling belahketupat 3. Melalui metode penugasan peserta didik dapat termotivasi untuk belajar tentang sifat-sifat dan menghitung keliling belahketupat B. Materi Pokok pembelajaran Belahketupat Belahketupat dibentuk dari gabungan segitiga sama kaki dan bayangannya setelah dicerminkan terhadap alasnya. Sifat-sifat belah ketupat: 4) Semua sisi sama panjang 5) Kedua diagonal merupakan sumbu simetri 6) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar dan dibagi dua sama besar oleh diagonaldiagonalnya. Contoh soal: D y
0 A 65
x
C Tentukan besar sudut x,y, dan z pada gambar disamping!
z B Jawab : Pada belahketupat, sudut yang berhadapan sama besar, sehingga x = 650. ∆ BAD adalah segitiga samakaki, sehingga ∠ ADB = ∠ ABD ∠ BAD + ∠ ADB + ∠ ABD = 1800 650 + y + y = 1800 650 + 2y = 1800 2y = 1800 – 650 y = 57.50 Karena AD // BC , maka z = y = 57.50 Keliling Belah ketupat Keliling belahketupat adalah jumlah panjang keempat sisinya D
A
C
AB = s, dan AB = BC = CD = AD sehingga keliling ABCD = AB + BC + CD + DA =s+s+s+s = 4s Contoh soal: Suatu belahketupat memiliki panjang sisi 8 cm, berapakah kelilingnya? Jawab: Diketahui panjang sisi = s = 8 cm K= 4s = 4 x 8 cm = 32 cm Jadi, Kelilingnya adalah 32 cm. III. Model Pembelajaran Pemberian tugas, diskusi, dan tanya jawab s
B
IV. Langkah Pembelajaran: No
1. 2.
Kegiatan pembelajaran Pendahuluan : Apersepsi: Guru memberikan salam kepada semua peserta didik Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran peserta didik
Pengorganisasian Peserta Waktu didik
K
12 menit
3.
Guru mengulang sedikit materi sebelumnya
4.
PR dikumpulkan
Kegiatan Inti : 5. Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 4 – 5 siswa 6. Guru memberikan lembar kerja kepada siswa. Setiap kelompok berdiskusi untuk mengisi 7. lembar kerja Perwakilan dari kelompok mempresentasikan 8. hasil diskusi Kelompok lain menanggapi presentasi 9. 10. Pembahasan PR sekaligus pendalaman materi Penutup : 11. Siswa diminta merangkum kembali materi yang telah dipelajari hari itu. 12. Guru memberikan PR tentang soal-soal materi selanjutnya, yaitu menemukan rumus dan menghitung luas belahketupat
Keterangan : K = Kasikal,
I
3 menit
K
5 menit
K G
15 menit
I
10 menit
I K
5 menit 20 menit
K
10 menit
I = individu
V. Media, Sarana dan Sumber Belajar. 1. Media Belajar : LKS 1 (Lembar Kerja Siswa). 2. Sarana Belajar : Penggaris, kapur/spidol, penghapus dan papan tulis. 3. Sumber Belajar : a) Buku Paket Matematika SMP kelas VII, dari Pemerintah Kota. b) Buku Matematika untuk SMP/MTs kelas VII, penerbit YRAMA WIDYA. VI. Penilaian : 4. Prosedur Tes: a. Tes Awal : Tidak Ada b. Tes Proses : Ada c. Tes Akhir : Ada 5. Jenis Tes: a. Tes Awal : b. Tes Proses : pengamatan c. Tes Akhir : Pilihan ganda dan Uraian 6. Alat Tes: Terlampir
Guru Mapel matematika
Semarang, 28 Mei 2009 Peneliti
Slamet Santoso, S.Si
Ifa Luthfia NIM. 3105112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II (Pertemuan ke-2) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi waktu Standar Kompetens
: MTs Fatahillah : Matematika : VII/2 : 2 x 40 menit (1 pertemuan). : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. : 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan
Kompetensi Dasar
segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah : 1. Menemukan rumus luas belahketupat 2. Menghitung luas daerah belahketupat
Indikator
A. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui metode penugasan peserta didik dapat memperdalam konsep tentang luas jajargenjang 2. Peserta didik dapat menemukan rumus luas daerah Jajargenjang 3. Melalui metode penugasan peserta didik memiliki keterampilan 4. menghitung luas daerah jajargenjang B. Materi Pokok pembelajaran
Luas Belah ketupat D
Belahketupat ABCD disamping dibentuk oleh dua buah segitiga sama kaki yang kongruen, maka luas daerah belahketupat adalah: O L = luas ABC + luas ADC A C 1 1 = . AC. BO + . AC . DO 2 2 1 = . AC ( BO + DO) 2 B 1 = . AC . BD 2 Misalkan AC disebut diagonal ke–1 dan dinotasikan d1, sedangkan BD disebut diagonal ke-2 dan dinotasikan d2. Jadi rumus luas daerah belahketupat adalah :
L=
1 . d1 . d2 2
C. Model Pembelajaran Pemberian tugas, diskusi, dan tanya jawab D. Langkah Pembelajaran: No
Kegiatan pembelajaran
3.
Pendahuluan : Apersepsi: Guru memberikan salam kepada semua peserta didik Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran peserta didik Guru mengulang sedikit materi sebelumnya
4.
PR dikumpulkan
1. 2.
Kegiatan Inti : Perwakilan siswa menuliskan jawaban PR di papan tulis Siswa lain dan guru mengkoreksi jawaban PR 6. yang telah ditulis Dengan sarana LKS guru menyampaikan 7. pendalaman materi 8. Bagi siswa yang belum paham dapat bertanya agar dapat memahaminya Pemberian soal evaluasi pada siswa. 9. 10. Siswa mengerjakan evaluasi. 5.
Penutup : 11. Mengumpulkan hasil evaluasi. 12. Guru memberikan PR materi selanjutnya, yaitu belah ketupat. Keterangan : K = Kasikal, I = individu
Pengorganisasian Peserta Waktu didik
K
12 menit
I
3 menit
I
5 menit
K
10 menit
K
15 menit
K
5 menit
K
20 menit
K
5 menit
E. Media, Sarana dan Sumber Belajar. 1. Media Belajar : LKS 1 (Lembar Kerja Siswa). 2. Sarana Belajar : Penggaris, kapur/spidol, penghapus dan papan tulis. 3. Sumber Belajar : a. Buku Paket Matematika SMP kelas VII, dari Pemerintah Kota. b. Buku Matematika untuk SMP/MTs kelas VII, penerbit YRAMA WIDYA. F. Penilaian : 1. Prosedur Tes:
a. Tes Awal : Tidak Ada b. Tes Proses : Ada c. Tes Akhir : Ada 2. Jenis Tes: a. Tes Awal : b. Tes Proses : Pengamatan c. Tes Akhir : Pilihan ganda dan Uraian 3. Alat Tes: Terlampir
Guru Mapel matematika
Slamet Santoso, S.Si
Semarang, 1 Juni 2009 Peneliti
Ifa Luthfia NIM. 3105112
Lampiran 21
Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II Kelompok … 1. 2. 3. 4. D
A
C
B 1. Gambar diatas adalah………… AB sejajar dengan ……..dan AD sejajar dengan……… Apakah AB = DC ?...... Apakah BC = DA?..... Jadi, AB = BC = … = … 2. Ukurlah ∠ A dan ∠ C. Apakah ∠ A berhadapan dengan ∠ C? ∠ A = ...., ∠ C = .... Apakah besar ∠ A sama dengan ∠ C? Ukurlah sudut ∠ B dan ∠ D. Apakah ∠ B berhadapan dengan ∠ D? ∠ B = ...., ∠ D = .... Apakah besar ∠ B sama dengan ∠ D? 3. Berapakah ∠ A + ∠ B = ....., ∠ C + ∠ D = … 4. Buatlah garis dari A ke C, dan dari B ke D, berilah huruf O diperpotongan kedua garis itu! Ukurlah dengan penggaris garis AO, CO, BO, dan DO. Apakah sama panjang? Ukurlah dengan busur derajat ∠ AOB, ∠ AOD, ∠ COB, dan ∠ COD. Berapakah besarnya? Karena AOB, AOD, COB, dan COD = … , maka kedua diagonalnya saling…
Kesimpulan: Sifat-sifat Belahketupat: 1………………………………………………………………………… 2………….……………………………………………………………… 3………………………………………………………………………… 4………………………………………………………………………… Menemukan rumus keliling Belah Ketupat Perhatikan gambar dibawah ini dan isilah titik-titik dibawah ini! D
A
C s
B Keliling belah ketupat adalah jumlah panjang sisinya. Pada belah ketupat ABCD, panjang AB = = = ABCD = AB + + + =s+ + + = s
= s, sehingga Keliling
Simpulan: Untuk setiap jajaran genjang ABCD jika keliling K, maka K = 2 x (
+ )
Menemukan Luas daerah Belah Ketupat Ingatkah Kalian? Sebuah persegi panjang dengan panjang (p), lebar (l) dan luas (L) maka luas daerah persegi panjang adalah l
L = …….. x ……… p
Kerjakan langkah-langkah kerja dibawah ini dengan baik dan benar!
d2
Gambar 1
d1
Gambar 2 1. Perhatikan Gambar 1! a. Bangun datar apakah diatas? b. Berapakah panjang d1?......... Satuan c. Berapakah panjang d2?.......... Satuan 2. Gambar 1 diubah menjadi bangun seperti Gambar 2 ! 3. Perhatikan Gambar (2) a. Bangun apakah yang terbentuk? b. Berapakah panjangnya? ..... Satuan c. Berapakah lebarnya? .....= ½ x ..... Satuan 4. Apakah luas bangun datar pd gambar 1 sama dengan gambar 2?..... Jadi, Luas gambar 1 = Luas gambar 2 Luas daerah ketupat = L daerah ..... = .. x .. = .. x ½ . = Satuan Simpulan : Jika Sebuah Belah ketupat dengan diagonal berturut-turut d1 dan d2, mempunyai luas daerah (L) Maka: L = ½ x .. x ..
Lampiran 22
Pembagian Kelompok Siklus II Kelompok 1: 1. Anita Dwi Isnayati 2. Ahmad Thohirin 3. Ahmad Nadir 4. Atina Fitriana
Kelompok 2: 1. Tutik Quratu Aini 2. Ayu Sofiana Putri 3. Eva Tri Rohmayani 4. Moch. Yanuar Abdillah
Kelompok 3: 1. Ahmad Sholeh 2. Ali Maksum 3. Budi Purnomo 4. Deni Fachrus Syakirin
Kelompok 4: 1. Avinda Deviyanti 2. Cintya Yulinda Putri 3. Melinda Gita Dewi Umi Chabibah
Kelompok 5: 1. Doddy Ircham Pambudi 2. Eko Aji Setiawan 3. Eko Prasetiyo 4. Ferri Rizki Ramadhan
Kelompok 6 : 1. Khoirul Marom
Kelompok 7: 1. Lisa Umi Hanik 2. Hisyam Abdurrahman 3. Muchamad Nadhirin 4. Sri Bekti Sulasih
Kelompok 8 : 1. Maftuchah 2. Muhammad Shidiq Ma'ani 3. Mar'atul Muazizah 4. Subeki
2.
Safa'atun Ulfa 3. Rizki Surya Saputra
Kelompok 9: 1. Soffi Wunaizzah 2. Supiati Ainun Ni'mah 3. M. Fatachul Alim 4. Siti Nur Qori'ah
Lampiran 23
Tugas Rumah (PR) Siklus II (pertemuan 1) Petunjuk : a. Bacalah basmalah sebelum mengerjakan. d. Dianjurkan membuka buku dari beberapa sumber. e. Boleh dikerjakan individu maupun kelompok Kerjakan dengan baik dan benar! 1. Sebuah belah ketupat EFGH diketahui panjang EF = (5x – 3) cm dan panjang GH ( 2x + 3 ) cm. Maka panjang EF adalah? 2. Diketahui diagonal belah ketupat masing-masing 10cm dan 24 cm. Berapakah Keliling belah ketupat tersebut?
Tugas Rumah (PR) Siklus II (pertemuan 2) Petunjuk : a. Bacalah basmalah sebelum mengerjakan. b. Dianjurkan membuka buku dari beberapa sumber. c. Boleh dikerjakan individu maupun kelompok Kerjakan dengan baik dan benar! 1. Diketahui luas daerah belah ketupat 44cm dan panjang salah satu diagonalnya 8cm. Hitunglah panjang diagonal yang lain.
2. keliling sebuah belahketupat adalah 40 cm. Jika panjang salah satu diagonalnya 12 cm, maka berapakah luas belahketupat tersebut ?
Lampiran 24
Pembahasan soal PR siklus II pertemuan 1 1. Diketahui: EF = 5x – 3 GH = 2x +3 Ditanya: panjang EF? Jawab: Berdasarkan sifatnya, EF=GH 5x – 3 = 2x +3 5x-2x = 3 + 3 3x =6 x =2 Subtitusikan x ke EF, EF = 5x -3 = 5 (2 ) – 3 = 10 – 3 =7 Jadi, panjangnya EF = 7 cm
H 2x+3 E
G
5x-3 F
D
2. Diketahui: d1 = 10 cm d2= 24 cm Ditanya: keliling? Jawab: s = AB = 12 2 + 5 2 = 144 + 25 = 169 = 13
5
A
12
O
5
5
5 B
12
C
Keliling = 4s = 4 x 13 = 52 cm
Pembahasan soal PR siklus II pertemuan 2
1. Diketahui: Luas = 44 cm d1 = 8 cm Ditanya : d2 ? 1 Jawab: L = . d1. d2 2 1 44 = . 8 . d2 2 44 = 4 d2 44 d2 = 4 d2 = 11cm
H 2x+3 E
G
5x-3 F
Jadi, panjang d2 = 11cm 2. Diketahui : Keliling = 40 cm d1 =12 cm Ditanya : luas? Jawab : Keliling = 4s 40 = 4s 40 s = 4 s = 10 cm s =CD d2= 2(OD), OD =
CD 2 − OC 2
= 10 2 − 6 2 = 100 − 36
D 5
A
6
O
6
B
s C
= 64 = 8 cm d2= 2 (8) = 16 cm 1 L = . d1. d2 2 1 L = . 12 . 16 2 = 96 cm2 Jadi luasnya adalah = 96 cm2 Lampiran 25 Lembar Evaluasi siklus II
Pilihlah jawaban yang benar ! 1. Berapakah sisi belah ketupat yang mempunyai diagonal 16 cm dan 12 cm. a.10 cm c.20 cm b.15 cm d.25 cm 2. Sebuah meja berbentuk belahketupat mempunyai panjang diagonal 8cm dan 6cm. Berapakah keliling meja tersebut? a.15 cm c.35 cm b.20 cm d.40 cm 3. Panjang diagonal-diagonal suatu belah ketupat adalah 8 dan (x + 1)cm.Jika belahketupat tersebut mempunyai luas 44cm, maka nilai x adalah . . . a.10 cm c.5 cm b.20 cm d.15 cm D 4. Perhatikan gambar disamping jika besar ∠ ABC = 900. berapakah ∠ ABD a. 450 A O C b. 350 c. 250 B d. 150 5. Pak Joko mempunyai tanah berbentuk belahketupat dengan panjang sisinya 25m. berapakah keliling tanah pak joko? a. 50 m c. 100 m b. 25 m d. 200 m D 6. Perhatikan gambar disamping! Jika 0 ∠ BDC = 30 , berapakah ∠ ADC a. 300 A O C b. 130 0 c. 15 B d. 600
7. Sebuah belahketupat mempunyai keliling 96 cm. berapakah panjang sisi belah ketupat itu? a. 22 cm c. 24 cm b. 23 cm d. 25 cm H 8. Jika ∠ E = (2x +13) 0, dan ∠ F =(3x +2) 0 tentukan ∠ E! a. 790 b. 830 O E G c. 850 d. 1010 F
9. Ita mempunyai taman berbentuk belahketupat yang sisinya 6m, jika ita ingin menanam pohon disekeliling taman itu, berapa banyak pohon yang dibutuhkan? a. 10 buah c. 30 buah b. 24 buah d. 15 buah 10. Belahketupat ABCD pada gambar disamping ini D diketahui ∠ DAB : ∠ ABC = 2 : 4. besar ∠ DAB =... a. 600 A O b. 300 C 0 c. 90 d. 150 B
Jawablah uraian dibawah ini dengan benar! 1. Deni mempunyai kebun berbentuk belahketupat dengan ukuran panjang 1 diagonalnya 10 m dan 8 m. jika bagian dari kebun tersebut ditanami nangka. 8 Berapakah luas tanah yang ditanami nangka? 2. Tanah pak ikhsan berbentuk belahketupat dengan panjang diagonalnya adalah 8 m dan 12 m. jiak tanah tersebut akan ditanami rumput seharga Rp. 1500,00 per m dan biaya tukang rumput sebesar Rp. 25.000,00, berpakah biaya untuk penanaman rumput pada tanah tersebut
Lampiran 26 Pembahasan Soal Evaluasi siklusII I. 1. d1 = 16 cm, d2= 12 cm, s = 16 2 + 12 2 = 256 + 144 = 400 = 20 , (C) 2. d1 = 8 cm, d2= 6cm, s = 8 2 + 6 2 = 64 + 36 = 100 = 10 Keliling = 4s = 4(10) = 40 , (D) d .d 3. d1 = 8 cm, d2= (x+1), keliling = 44, Luas = 1 2 2 8. ( x + 1) a. = 2 44 = 4x + 4 4x = 40 x = 10 , (A) 1 1 4. ∠ ABC = 900, ∠ ABD = . ∠ ABC = . 900 = 450, (A) 2 2 5. sisi = 25, keliling = 4s = 4 (25) = 100, (C) 6. ∠ BDC = 300, ∠ ADC = 2 x ∠ BDC = 2 x 300 = 600, (D) keliling 96 7. keliling = 96 cm, s = = = 24 , (C) 4 4 8. ∠ E = (2x +13) 0, ∠ F = (3x +2) 0, ∠ E+ ∠ F = 1800 (2x+13) 0+(3x+2) 0 = 1800 5x +150 = 1800 5x = 1800-150 5x = 1650 x = 330 ∠ E = (2x +13) 0= 2(33) + 13 = 66 + 13 = 79 , (A) 9. Sisi = 6 cm, keliling = 4s = 4x 6 = 24 , (B) 10. ∠ DAB : ∠ ABC = 2 : 4, misal ∠ DAB= 2y, ∠ ABC= 4y ∠ DAB : ∠ ABC = 1800 2y : 4y = 1800 6y = 1800 y = 300
∠ DAB= 2y, 2(30) = 600, (A) II. 1.
diketahui : d1 = 10 cm, d2= 8 cm luas duren = 5 m ditanya : Luas yang ditanami nangka? d .d 10 x 8 Jawab : L = 1 2 = = 40 2 2 1 Lduren = x 40 = 5 8 Luas yang ditanami nangka = L- Lduren = 40 -5 = 35 m
2.
diketahui : d1 = 8 cm, d2= 12cm harga rumputRp. 1500,00 biaya tukang kebun Rp. 25.000,00 ditanya : biaya penanaman rumput? d .d 8 x 12 Jawab : L = 1 2 = = 48 2 2 Harga rumput = 48 x 1.500 = 72.000 Biaya penanaman rumput = harga rumput + biaya tukang rumput = 72.000 + 25.000 = 97.000
Lampiran 27
PENSEKORAN SOAL-SOAL EVALUASI SIKLUS II
1. Skor 5 untuk soal evaluasi yang pilihan ganda bernomor 1,2,3,4,5,6,7,8,9,dan 10 2. Skor 25 untuk soal evaluasi yang uraian bernomor 1 dan 2
Keterangan Rumus : Rata-rata (x) = ∑
N
∑P
Nilai (N) = Skor Soal Pilihan Ganda + Skor Soal Uraian Persentase Ketuntasan Klasikal =
∑ T x100% ∑P
Keterangan : N
= Nilai Peserta Didik
P
= Peserta Didik
T
= Peserta Didik yang Tuntas
Lampiran 28 DAFTAR NILAI TES SIKLUS II KELAS VII B No 1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama peserta didik Moch. Yanuar Abdillah Ahmad Nadir Ahmad Sholeh Ahmad Thohirin Ali Maksum Anita Dwi Isnayati Atina Fitriana Avinda Deviyanti Ayu Sofiana Putri Budi Purnomo Cintya Yulinda Putri Deni Fachrus Syakirin Doddy Ircham Pambudi Eko Aji Setiawan Eko Prasetiyo Eva Tri Rohmayani Ferri Rizki Ramadhan Khoirul Marom Lisa Umi Hanik M. Fatachul Alim Maftuchah Mar'atul Muazizah Melinda Gita Dewi Muchamad Nadhirin
Nilai 40 45 60 65 100 60 93 83 65 90 70 65 45 85 80 60 40 55 65 93 90 80 80 60
Keterangan TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Muhammad Shidiq Ma'ani Rizki Surya Saputra Safa'atun Ulfa Siti Nur Qori'ah Soffi Wunaizzah Sri Bekti Sulasih Supiati Ainun Ni'mah Tutik Quratu Aini Umi Chabibah Hisyam Abdurrahman Subeki Jumlah Rata-rata
100 90 75 75 88 93 90 85 78 75
TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
80
TUNTAS
2598 72.16667
Keterangan : Rata-rata (x) =
∑N ∑P
==
2598 = 74.23 35
Persentase Ketuntasan Klasikal =
∑ T x100% = 30 x100% = 85.71 % 35
35
Semarang, 1 Juni 2009 Peneliti
Ifa Luthfia
Guru Mapel Matematika
Slamet Santoso, S.Si
Lampiran 29 Nilai PR Siklus II No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Moch. Yanuar Abdillah Ahmad Nadir Ahmad Sholeh Ahmad Thohirin Ali Maksum Anita Dwi Isnayati Atina Fitriana Avinda Deviyanti Ayu Sofiana Putri Budi Purnomo Cintya Yulinda Putri Deni Fachrus Syakirin Doddy Ircham Pambudi Eko Aji Setiawan Eko Prasetiyo Eva Tri Rohmayani Ferri Rizki Ramadhan Khoirul Marom Lisa Umi Hanik M. Fatachul Alim Maftuchah Mar'atul Muazizah Melinda Gita Dewi Muchamad Nadhirin Muhammad Shidiq Ma'ani Rizki Surya Saputra Safa'atun Ulfa Siti Nur Qori'ah
Prtm 1 0 45 45 40 75 60 100 65 60 75 65 60 55 75 55 70 55 55 45 70 65 75 50 50 85 55 65 65
nilai Prtm2 70 70 70 70 80 70 85 85 85 80 85 70 70 60 65 80 70 70 80 80 85 85 85 70 85 65 75 60
rata-rata 35 57.5 57.5 55 77.5 65 92.5 75 72.5 77.5 75 65 62.5 67.5 60 75 62.5 62.5 62.5 75 75 80 67.5 60 85 60 70 62.5
29 30 31 32 33 34 35
Soffi Wunaizzah Sri Bekti Sulasih Supiati Ainun Ni'mah Tutik Quratu Aini Umi Chabibah Hisyam Abdurrahman Subeki
Rata-rata (x) =
80 55 55 50 100 75 80
85 75 75 85 85 70 85
82.5 65 65 67.5 92.5 72.5 82.5
nilai pertemuan 1 + nilai pertemuan 2 2
Lampiran 30 LEMBAR OBSERVASI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Penerapan Metode Penugasan Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pokok Segiempat Sekolah Hari/ Tanggal Nama Guru Jam Ke Tindak mengajar No 1.
: MTs Fatahillah : Kamis, 28 Mei 2009 : Bapak Slamet Santoso, S.si : IX– X (dari jam 12.40 s/d jam 14.00)
Pelaksanaan Ya Tidak
Aspek pengamatan
Guru membuka pelajaran, mengkondisikan kelas dan memberi apersepsi
2.
Guru membimbing peserta didik dalam diskusi kelompok.
3.
Guru melatih peserta didik untuk bekerja secara kelompok.
4.
Guru memberikan bimbingan baik pada individual maupun kelompok yang mengalami kesulitan.
5.
Guru memberikan motivasi peserta didik untuk menyampaikan hasil diskusi di depan kelas.
6.
Guru memberikan penghargaan terhadap kelompok yang berhasil mendiskusikan Lembar Kerja Siswa dan
memberikan
motivasi
kelompok
yang
dipandang kurang berhasil dalam mendiskusikan Lembar Kerja Siswa 7. 8.
Guru memfasilitasi pembahasan PR Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang diajarkan pada pertemuan tersebut
9.
Guru memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada peserta didik
10.
Guru memberikan motivasi pada peserta didik untuk mengerjakan PR
11. Guru melakukan evaluasi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. 12. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengerjakan PR dan aktif dalam kegiatan pembelajaran Penarikan kesimpulan : Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di siklus II sudah optimal, hal ini terbukti dengan adanya beberapa langkah pembelajaran yang sudah terlaksana. Oleh karena itu, dengan adanya pengelolaan pembelajaran yang optimal, maka siklus II ini sudah cukup dalam menerapkan metode penugasan dalam pembelajaran.
Lampiran 31 ANALISIS HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN SIKLUS II NO
Aspek Pengamatan
Nama A
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Moch. Yanuar Abdillah Ahmad Nadir Ahmad Sholeh Ahmad Thohirin Ali Maksum Anita Dwi Isnayati Atina Fitriana Avinda Deviyanti Ayu Sofiana Putri Budi Purnomo Cintya Yulinda Putri Deni Fachrus Syakirin Doddy Ircham Pambudi Eko Aji Setiawan Eko Prasetiyo Eva Tri Rohmayani Ferri Rizki Ramadhan Khoirul Marom Lisa Umi Hanik M. Fatachul Alim Maftuchah Mar'atul Muazizah
B
Jum
C
D
E
F
G
H
I
J
2 2 2 2 4 3 4 4 4 3 3
1 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3
2 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4
2 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4
2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
1 1 2 2 3 2 3 2 3 2 2
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 4
2 2 3 2 4 3 4 2 3 3 3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
3 3 3 4 2 2 4 4 4 4
2 3 2 3 3 3 3 3 3 3
2 3 4 3 3 3 4 4 4 3
2 3 4 3 3 3 4 4 4 3
2 2 3 3 3 2 3 4 3 3
3 3 3 3 3 3 4 3 4 4
2 2 2 2 2 2 3 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
2 3 3 3 3 2 3 3 3 3
2 2 3 3 3 2 4 3 4 3
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Melinda Gita Dewi Muchamad Nadhirin Muhammad Shidiq Ma'ani Rizki Surya Saputra Safa'atun Ulfa Siti Nur Qori'ah Soffi Wunaizzah Sri Bekti Sulasih Supiati Ainun Ni'mah Tutik Quratu Aini Umi Chabibah Hisyam Abdurrahman Subeki Jumlah
3 2
4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 117
4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 101
3 3
3 3
3 3
4 3
2 2
3 3
3 3
3 3
4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 115
4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 115
3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 102
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 111
3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 84
4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 105
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 104
4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 106
KETERANGAN : •
ASPEK PENGAMATAN A. Keaktifan peserta didik dalam mengerjakan dan mengumpulkan PR B. Ketuntasan peserta didik dalam menyelesaikan PR C. menyelesaikan lembar kerja siswa (LKS). D. Kecekatan dalam membentuk kelompok. E. Keseriusan peserta didik dalam berdiskusi. F. Keaktifan dalam bertanya. G. Kepiawaiyan saat menjawab pertanyaan. H. Keberanian peserta didik dalam menuliskan jawaban soal di papan tulis. I. Kecakapan dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. J. Kemampuan peserta didik dalam menarik kesimpulan tentang solusi masalah yang dihadapi.
•
KRITERIA PENILAIAN,
KLASIFIKASI KEAKTIFAN,
1 = Kurang
≤ 40%
= Kurang
2 = Cukup
41 – 60 %
= Cukup
3 = Baik
61% - 80%
= Baik
4 = Sangat Baik
≥ 81%
= Sangat Baik
1
•
ANALISIS DATA AKTIVITAS Berdasarkan data pada siklus II ini maka, diperoleh:
ü
∑ Aktivitas seluruh peserta didik = 1057 ∑ peserta didik = 35
ü
Skor Maksimum = 40
ü
Maka, Ø
rata –rata keaktifan ( x ) =
=
∑ Keaktifan seluruh peserta didik ∑ peserta didik 1057 35
= 30
Ø
Prosentase (%) =
=
∑ Keaktifan rata − rata peserta didik Skor Maksimum 30 x 100% 40
= 76 %.
Semarang, 1 Juni 2009 Peneliti
Ifa Luthfia
x 100%