EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN ARCS (ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, SATISFACTION) BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Matematika
Oleh : SULISTIYANI NIM: 073511072
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Sulistiyani
NIM
: 073511072
Jurusan/Program Studi
: Tadris Matematika
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 13 Desember 2011 Saya yang menyatakan,
Sulistiyani NIM: 073511072
ABSTRAK Sulistiyani (NIM. 073511072). Efektivitas pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) Berbantuan Alat Peraga terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Pokok Bahasan Segiempat. Skripsi. Semarang: Program Strata 1 Jurusan Pendidikan Matematika IAIN Walisongo, 2012 Matematika merupakan bidang studi yang memiliki obyek yang abstrak. Sifat abstrak menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan dalam belajar matematika. Pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) diharapkan dapat mengurangi kesulitan peserta didik sehingga belajar matematika lebih menyenangkan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) efektif untuk meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik kelas VII semester II MTs NU Sunan Katong Kaliwungu? Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas VII MTs NU 05 Sunan Katong Kaliwungu tahun ajaran 2010/2011. Sampel penelitian ini ditentukan dengan teknik cluster random sampling, kelas VIIA sebagai kelas kontrol dikenai model pembelajarn konvensional, VIIC sebagai kelas kontrol dikenai pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) berbantuan alat peraga. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi dan metode tes. Analisis data meliputi uji normalitas, homogenitas, uji perbedaan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari perhitungan hasil penelitian, uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar diperoleh t hitung 3,918 t tabel 1,662 , menunjukkan rata-rata kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas eksperimen lebih dari rata-rata pemecahan masalah kelas kontrol. Simpulan penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang diberi perlakuan pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) lebih efektif dari pada peserta didik yang diberi perlakuan model pembelajaran konvensional.
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul “Efektivitas Pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) berbantuan Alat Peraga terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik pada Pokok Bahasan Segiempat”. Penelitian ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana S-1 pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang jurusan Tadris Matematika. Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada: 1.
Dr.
Suja’i,
M.Ag., iyah selaku Institut Agama Dekan Islam NegeriFakultas
Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini. 2.
Drs. Wahyudi, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi.
3.
Hj. Minhayati Saleh, M.Sc., selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.
4.
H. Abdul Kholiq, M.Ag., selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.
5.
Saminanto, S.Pd, M.Sc., selaku dosen wali yang memotivasi dan memberi arahan selama kuliah.
6.
Dosen Tadris Matematika, dosen dan staf pengajar di Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang yang membekali berbagai pengetahuan.
7.
H. Ahadun, S.Pd.I., selaku kepala MTs NU Sunan Katong Kaliwungu Kendal yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
8.
Segenap guru , kepala TU beserta staf, karyawan dan peserta didik MTs NU Sunan Katong Kaliwungu Kendal yang selalu membantu dan memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi.
9.
Ayahanda dan Ibunda tercinta (Bapak Sukarno, ibu Chayatun) dan keluarga tercinta
terima
kasih
atas la do’a, pengorbanan nasihat
dan kasih saying, baik moril maupun materiil dan tulus ikhlas berdoa demi terselesainya skripsi ini. 10. Kakak dan Adikku tercinta (Siti Zulaikah dan Ahmad Farid Hermawan, Rina Wijayanti, Hanin Zulfanicha Maulida serta keponakanku yang paling imut Ghania Zamzami Elfatih) yang selalu memotivasi penulis demi terselesainya skripsi ini. 11. Kekasihku tercinta dan tersayang (Imamul Hakim) yang selalu menemaniku suka maupun duka dalam tercapainya skripsi ini. 12. Teman- teman
seperjuangan
(mb’
umi, yang
penulis banggakan. 13. Teman seperjuangan Tadris Matematika 2007 (Ery, Emi, Umi, dkk ) yang senantiasa menjadi penyemangat dan tempat bertukar pikiran dalam proses penulisan skripsi ini. 14. Teman-teman seperjuangan yang telah menemani penulis dalam suka dan duka bersama selama melaksanakan perkuliahan di kampus tercinta Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. 15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis hingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini. Semarang, 13 Desember 2011 Penulis,
Sulistiyani 073511072
indri,
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL...........................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................
ii
PENGESAHAN .................................................................................................. iii NOTA PEMBIMBING ....................................................................................... iv ABSTRAK .......................................................................................................... vi KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
BAB I
: PENDAHULUAN ............................................................................
1
A. Latar Belakang ............................................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................
3
C. Manfaat Penelitian ......................................................................
3
BAB II : LANDASAN TEORI.......................................................................
5
A. Kajian Pustaka.............................................................................
5
B. Kerangka Teoritik .......................................................................
5
C. Rumusan Hipotesis ..................................................................... 24
BAB III : METODE PENELITIAN ............................................................... 25 A. Jenis Penelitian ............................................................................ 25 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 26 C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................. 27 D. Variabel Penelitian ...................................................................... 29 E. Pengumpulan Data Penelitian ..................................................... 30 F. Analisis Data Penelitian .............................................................. 31
BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ....................................... 42 A. Deskripsi data Hasil Penelitian ................................................... 42 B. Analisis data ................................................................................ 48 C. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 64 D. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 65
BAB V : PENUTUP ........................................................................................ 67 A. Simpulan .....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Pembelajaran matematika memiliki beberapa tujuan khusus yang harus dicapai diantaranya adalah mengembangkan kemampuan pemecahan masalah. Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu bentuk kemampuan berpikir tingkat tinggi. Suatu soal yang dianggap sebagai “masalah” adalah soal yang memerlukan keaslian berpikir tanpa adanya contoh penyelesaian sebelumnya. Masalah berbeda dengan soal latihan. Pada soal latihan, peserta didik telah mengetahui cara menyelesaikannya, karena telah jelas hubungan antara yang diketahui dengan yang ditanyakan, dan biasanya telah ada contoh soal. Pada masalah, peserta didik tidak tahu bagaimana cara menyelesaikannya, tetapi peserta didik tertarik dan tertantang untuk menyelesaikannya. Peserta didik menggunakan segenap pemikiran, memilih strategi pemecahannya, dan memproses hingga menemukan penyelesaian dari suatu masalah.1 Mengingat karakteristik peserta didik kelas VII yang merupakan masa peralihan dari jenjang sekolah dasar ke sekolah menengah, tentu hal ini harus diperhatikan agar peserta didik mampu berkembang sesuai dengan jenjangnya. Hal ini menjadi tantangan bagi guru matematika di kelas VII untuk bisa membuat peserta didiknya mampu meningkatkan pola berfikir matematika. MTs NU sunan Katong Kaliwungu juga memiliki visi dan misi yang bisa menunjang kegiatan belajar mengajar khususnya mata pelajaran matematika. Dimana visi tersebut adalah terciptanya sumber daya manusia 1
Amin Suyitno, Dasar-Dasar Proses Pembelajaran Matematika I, (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2004) hlm. 34
1
berkualitas dan unggul dalam prestasi berlandaskan iman dan taqwa, sedangkan misinya adalah menjadikan peserta didik madrasah tsanawiyah kreatif, berwawasan luas dan percaya diri, menjadikan peserta didik yang mampu menjaga dan melestarikan ajaran Islam Ahlus Sunnah wal Jama’ah, menjadikan peserta didik madrasah tsanawiyah anak sholih dan sholihah yang berguna bagi Agama, Nusa dan Bangsa. Pendidikan Matematika di MTs NU Sunan Katong Kaliwungu masih kurang memenuhi target dalam belajar mengajar, dimana masih ada peserta didik yang kurang mampu memenuhi standar nilai yang diharapkan. Dalam hal ini menjadikan peneliti agar bisa membangkitkan peserta didik untuk lebih giat lagi dalam belajar matematika. Hal tersebut juga ditunjukan dengan nilai rata-rata ulangan harian pada materi persegi panjang dan persegi yaitu dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yakni sebesar 55. Menurut Teori Gagne belajar matematika terdiri dari objek langsung dan objek tak langsung. Objek langsung antara lain kemampuan menyelidiki, kemampuan memecahkan masalah, ketekunan, ketelitian, disiplin diri, bersikap positif terhadap matematika. Sedangkan objek tak langsung berupa fakta, keterampilan, konsep, dan prinsip. Dengan adanya teori gagne peneliti berharap bisa meningkatkan hasil belajar sesuai terget yang ingin di capai. Dalam penelitian ini, peneliti akan memfokuskan pada materi Keliling dan Luas Persegi Panjang dan Persegi, dimana peserta didik dituntut untuk memahami rumus agar dapat menyelesaikan soal-soal dengan baik dan benar. Supaya konsep tentang Keliling dan Luas Persegi Panjang dan Persegi tertanam kuat di benak peserta didik, mereka harus tahu dari mana rumus itu berasal. Untuk itu peserta didik harus berpikir dan mencari tahu sendiri dengan media yang mendukung. Proses berpikir disini sangat penting karena proses berpikir merupakan proses dimana pengetahuan tidak diperoleh sebagai hasil transfer dari orang lain, melainkan diperoleh melalui interaksi mereka dengan objek, fenomena, pengalaman, dan lingkungan yang ada. Pembelajaran
ARCS
sangat
cocok
digunakan
karena
dapat
membangkitkan motivasi peserta didik yang rendah. Dalam penelitiannya 2
terbukti pembelajaran ARCS berguna dalam perencanaan pembelajaran. Dengan tujuan untuk meningkatkan perhatian peserta didik, pembelajaran harus berdasarkan pengalaman relevan dan minat peserta didik untuk mengembangkan kepercayaan dan memberikan kepuasan. Pembelajaran ini dibagi menjadi empat bagian yaitu: attention (perhatian), relevance (relevansi), confidence (kepercayaan diri), satisfaction (kepuasan). Pada pembelajaran ini, peserta didik dibawa untuk mengikuti proses belajar yang menyenangkan. Mula-mula pembelajaran ditekankan pada ketertarikan peserta didik dengan pelajaran matematika. Kemudian materi pelajaran dikaitkan dengan lingkungan di sekitar peserta didik. Langkah selanjutnya adalah menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik, misalnya dengan cara peserta didik mengemukakan pendapat dan ide-idenya, dan langkah terakhir adalah memberikan pujian, memberikan hadiah dan memberikan nilai yang bagus sebagai upaya menimbulkan kepuasan pada diri peserta didik. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti efektivitas pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) berbantuan alat peraga terhadap peningkatan hasil belajar matematika peserta didik kelas VII semester II pokok bahasan segiempat MTs NU Sunan Katong Kaliwungu tahun pelajaran 2010/2011.
B. RUMUSAN MASALAH Apakah
pembelajaran
matematika
dengan
menggunakan
pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) berbantuan alat peraga efektif untuk meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik kelas VII pokok bahasan segiempat MTs NU Sunan Katong Kaliwungu ?
C. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi peserta didik a. Peserta didik dapat lebih mudah dalam belajar materi matematika. 3
b. Dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII MTs NU Sunan Katong Kaliwungu pada pokok bahasan segiempat. 2. Bagi guru a. Guru memperoleh variasi pembelajaran yang lebih variatif terhadap matematika yaitu dengan menggunakan pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction). b. Sebagai alternatif untuk meningkatkan keterampilan yang bervariasi bagi guru sehingga dapat memperbaiki sistem pembelajaran. 3. Bagi sekolah a. Sebagai bahan acuan penelitian. b. Mengembangkan pengetahuan dan wawasan dalam dunia pendidikan khususnya bidang matematika. 4. Bagi peneliti a. Memberikan pengalaman mengajar secara langsung. b. Mempunyai
dasar-dasar
kemampuan
mengajar
dan
memperoleh pemecahan masalah dalam penelitian sehingga diperoleh suatu pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan dalam pemecahan masalah peserta didik.
4
BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA Berdasarkan penelitian yang dilakukan Galih Rosita Dewi dengan judul “ Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) terhadap Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa” menunjukkan adanya peningkatan pembelajaran. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Juliati yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Gagne dan Model Motivasi ARCS untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD 018 Kembang Harum Pasir Penyu” juga menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar. Berangkat dari hasil penelitian tersebut, peneliti akan mencoba menggunakan pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) berbantuan alat peraga terhadap peningkatan hasil belajar matematika peserta didik kelas VII semester II pokok bahasan segiempat MTs NU Sunan Katong Kaliwungu, yang di dalamnya berisi rumusrumus. Dengan ini, diharapkan akan meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pokok Keliling dan Luas Persegi Panjang dan Persegi.
B. KERANGKA TEORITIK 1. Belajar dan Pembelajaran a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi hingga liang lahat. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan ketrampilan (psikomotorik) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Menurut H.C, Witherington dalam Educational Psychology menjelaskan pengertian belajar sebagai suatu 5
perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian. Gage Berlinger mendefinisikan belajar sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Adapun pengertian belajar yang diberikan oleh beberapa ahli pendidikan ialah sebagai berikut: a. Clifford T.Morgan “Learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience” Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil pengalaman yang lalu. b. Harold Spears “Learning is to observe, to read, to imitate, to try some thing themselves, to listen, to follow direction”. Belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sendiri tentang sesuatu, mendengar, mengikuti petunjuk2 c. Menurut Howard L. Kingsley sebagai berikut: Learning is the process by which behavior (in the broadersense) is originated changed through practice or training. (belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan).3 Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta
2
Mustaqim , Psikologi Pendidikan, (Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009) hlm. 39-40 3
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), Ed. Revisi, hlm. 127
6
didik serta antara peserta didik dengan peserta didik.4
Pembelajaran
merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik, di mana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya.5 Jadi, pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang dengan sengaja dilakukan dengan menciptakan berbagai kondisi yang diarahkan untuk mencapai tujuan, yaitu tujuan kurikulum.
b. Teori- Teori Belajar 1) Teori Belajar Gagne Menurut Gagne belajar matematika terdiri dari objek langsung dan objek tak langsung. Objek langsung antara lain kemampuan menyelidiki, kemampuan memecahkan masalah, ketekunan, ketelitian, disiplin diri, bersikap positif terhadap matematika. Sedangkan objek tak langsung berupa fakta, keterampilan, konsep, dan prinsip. Fase-fase belajar menurut Gagne melalui empat fase utama yaitu: a) Fase pengenalan (apprehending phase). Pada fase ini peserta didik memperhatikan stimulus tertentu kemudian menangkap artinya dan memahami stimulus tersebut untuk ditafsirkan sendiri dengan berbagai cara. b) Fase perolehan (acqusition phase). Pada fase ini peserta didik memperoleh pengetahuan baru dengan menghubungkan informasi yang diterima dengan pengetahuan sebelumya. Dengan kata lain pada fase ini peserta didik membentuk asosiasi-asosiasi antara informasi baru dan informasi lama.
4
Amin Suyitno, Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matemátika I, (Semarang: Pendidikan Matemátika Unnes, 2004), hlm. 2. 5
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), hlm. 17.
7
c) Fase pemanggilan (retrieval phase). Fase Retrieval/Recall, adalah fase mengingat kembali atau memanggil kembali informasi yang ada dalam memori. Kadang-kadang dapat saja informasi itu hilang dalam memori atau kehilangan hubungan dengan memori jangka panjang. Untuk lebih daya ingat maka perlu informasi yang baru dan yang lama disusun secara terorganisasi, diatur dengan
baik
atas
pengelompokan-pengelompokan
menjadi
katagori, konsep sehingga lebih mudah memanggil. d) Fase penyimpanan (storage phase). Fase storage/retensi adalah fase penyimpanan informasi, ada informasi yang disimpan dalam jangka pendek ada yang dalam jangka panjang, melalui pengulangan informasi dalam memori jangka pendek dapat dipindahkan ke memori jangka panjang.6 2) Teori Belajar Bruner Bruner mengusulkan teorinya yang disebut free disovery learning. Menurut teori ini, proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan suatu aturan (termasuk konsep, teori, definisi, dan sebagainya) melalui contoh-contoh yang menggambarkan (mewakili) aturan yang menjadi sumbernya. Dengan kata lain, peserta didik dibimbing secara induktif untuk memahami suatu kebenaran umum. Menurut pendapat Bruner, teori belajar itu bersifat deskriptif, sedangkan teori pembelajaran bersifat preskriptif.7 Misalnya, teori belajar memprediksikan berapa keliling dan luas pintu yang ada disekolahan dan bagaimana cara-cara mengajarkan penghitungan keliling dan luas persegi panjang dan persegi. Bruner mendeskripsikan pembelajaran hendaknya dapat 6
http://pmat.uad.ac.id/teori-belajar-gagne.html
7
Hamzah B. Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), hlm. 12
8
menciptakan situasi agar peserta didik dapat belajar dari diri sendiri melalui pengalaman dan eksperimen untuk menemukan pengetahuan dan kemampuan yang khas baginya.
2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah peserta didik menerima pengalaman belajar. Hasil belajar matematika merupakan hasil kegiatan dari belajar matematika dalam bentuk pengetahuan sebagai akibat dari perlakuan atau pembelajaran yang dilakukan peserta didik.8 Menurut Bloom yang dikutip oleh Sardiman, ranah belajar terdiri dari tiga yaitu ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. a) Ranah Kognitif (Cognitive Domain), meliputi: 1) Knowledge (pengetahuan dan ingatan); 2) Comprehension
(pemahaman,
menjelaskan,
meringkas,
contoh); 3) Analysis (menguraikan, menentukan hubungan); 4) Synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru); 5) Evaluation (menilai); dan 6) Application (menerapkan). b) Ranah Psikomotorik (psycomotor domain), meliputi: 1) Perception (persepsi); 2) Set (kesiapan); 3) Adaptation (penyesuaian); dan 4) Originality (kreativitas). c) Ranah Afektif (affective domain), meliputi: 1) Receiving (sikap menerima); 8
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, (Jakarta: Bumi Akasara, 2008), hlm. 139.
9
2) Responding (memberikan respon); 3) Valuing (menilai); 4) Organization (organisasi); dan 5) Characterization (karakterisasi). 9 Dalam pembelajaran materi segiempat ini, hasil belajar yang akan dicapai adalah hasil belajar ranah kognitif. Hasil belajar ranah ini dapat dillihat dari hasil tes yang diberikan di akhir pembelajaran materi Keliling dan Luas persegi panjang dan persegi. Dari hasil tes tersebut akan tampak sejauh mana peserta didik mengingat materi yang sudah disampaikan dan sejauh mana pemahaman mereka terhadap materi. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Hasil belajar yang diperoleh peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi: a) Faktor jasmani, meliputi kesehatan dan cacat tubuh. b) Faktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.10 c) Faktor kelelahan Faktor eksternal, meliputi: a) Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan b) Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
9
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2006),
hlm. 23. 10
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 54-59.
10
sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. c) Faktor masyarakat, meliputi kegiatan peserta didik dalam masyarakat, media masa, teman bergaul, serta bentuk kehidupan masyarakat. 11 Diantara faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor sekolah, yang salah satunya berupa metode mengajar. Pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) ini termasuk dalam metode mengajar yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik, agar mereka menemukan dan memahami konsep Keliling dan Luas persegi panjang dan persegi. Sedangkan alat peraga bangun datar adalah termasuk dalam alat pelajaran. Alat pelajaran yaitu alat yang dipakai oleh guru saat mengajar dan juga dipakai oleh peserta didik untuk menerima materi yang diajarkan. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat dapat memperlancar penerimaan materi pelajaran kepada peserta didik. Alat peraga bangun datar merupakan alat pelajaran yang digunakan untuk menemukan konsep Keliling dan Luas persegi panjang dan persegi. Dengan alat peraga ini diharapkan dapat memudahkan peserta didik dalam membangun pengetahuan tentang materi pelajaran tersebut. 4. Model pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) dalam Matematika Dari berbagai teori motivasi yang berkembang, keller telah menyusun seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, yang disebut sebagai model ARCS yaitu Attention (perhatian), Relevance (relevansi), Convidance (kepercayaan diri), Satisfaction (kepuasan). Dalam proses belajar dan pembelajaran 11
Slameto, Belajar, hlm. 60-71.
11
keempat kondisi motivasional tersebut sangat penting dipraktekan untuk terus dijaga sehingga motivasi peserta didik terpelihara selama proses belajar dan pembelajaran berlangsung. a. Attention (perhatian) Attention (perhatian) adalah bentuk pengarahan untuk memusatkan tenaga dan energi psikis dalam menghadapi suatu obyek, dalam hal ini proses mengajar belajar di kelas. Munculnya perhatian di dorong oleh rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu seseorang ini muncul karena dirangsang melalui elemen-elemen baru, aneh, lain dengan yang sudah ada, dan kontradiktif/kompleks. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat Al- Mulk ayat 10:
ÎÏè¡¡9$# É=≈ptõ¾r& þ’Îû $¨Ζä. $tΒ ã≅É)÷ètΡ ÷ρr& ßìyϑó¡nΣ $¨Ζä. öθs9 (#θä9$s%uρ "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghunipenghuni neraka yang menyala-nyala". Menurut WS. Winkel sikap perhatian peserta didik diharap dapat menimbulkan minat yaitu kecenderungan untuk subyek yang menetap untuk merasa tertarik pada pelajaran atau pokok pelajaran tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu melahirkan semangat yang baru dan dapat berperan positif dalam proses belajar mengajar selanjutnya. Terdapat beberapa strategi untuk merangsang minat dan perhatian, yaitu sebagai berikut: 1) Gunakan metode penyampaian yang bervariasi. 2) Gunakan media untuk melengkapi pembelajaran. 3) Gunakan humor untuk melengkapi pembelajaran. 4) Gunakan peristiwa nyata, dan contoh-contoh untuk memperjelas konsep yang telah diutarakan.
12
5) Gunakan teknik bertanya untuk melibatkan peserta didik. b. Relevance (relevansi) Relevance
(relevansi)
yaitu
adanya
hubungan
yang
ditunjukkan antara materi pembelajaran, kebutuhan dan kondisi pesrta didik. Ada tiga strategi yang dapat digunakan untuk menunjukkan relevansi dalam pembelajaran, yaitu sebagai berikut: 1) Sampaikan kepada peserta didik apa yang akan dapat mereka lakukan setelah mempelajari materi pembelajaran. 2) Jelaskan
manfaat
pengetahuan/ketermpilan
yang
akan
dipelajari. 3) Berikan contoh, latihan/tes yang langsung berhubungan dengan kondisi peserta didik atau profesi tertentu. Seperti hanya proses belajar umumnya jika seseorang tidak memiliki motivasi yang kuat dalam belajar, maka mustahil mereka akan mampu menangkap pelajaran dengan baik. Relevansi menunjukkan adanya hubungan antara materi yang
dipelajari
dengan kebutuhan kondisi peserta didik. Peserta didik akan termotivasi bila mereka merasa bahwa apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi atau bermanfaat dan sesuai dengan nilai yang dipegang. c. Confidence (kepercayaan diri) Confidence (kepercayaan diri) yaitu merasa diri kompeten atau mampu merupakan potensi untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan.
Motivasi
akan
meningkat
sejalan
dengan
meningkatnya harapan untuk berhasil. Ada sejumlah strategi untuk meningkatkan kepercayaan diri, yaitu sebagai berikut: 1) Meningkatkan harapan peserta didik untuk berhasil dengan memperbanyak pengalaman berhasil. 2) Menyusun pembelajaran ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, sehingga peserta didik tidak di tuntut mempelajari banyak konsep sekaligus. 13
3) Meningkatkan harapan untuk berhasil dengan menggunakan persyaratan untuk berhasil. 4) Menggunakan
strategi
yang
memungkinkan
kontrol
keberhasilan di tangan peserta didik. 5) Tumbuh kembangkan kepercayaan diri peserta didik dengan pernyataan-pernyataan yang membangun. 6) Berikan umpan balik konstruktif selama pembelajaran, agar peserta didik mengetahui sejauh mana pemahaman dan prestasi belajar mereka. d. Satisfaction (kepuasan) Satisfaction (kepuasan) adalah perasaan gembira, perasan ini
dapat
positif
yaitu
timbul
kalau
orang mendapatkan
penghargaan dalam dirinya. Perasaan ini meningkat kepada perasaan harga diri kelak, membangkitkan semangat belajar di antaranya dengan: 1) Mengucapkan baik, bagus dan memberikan senyum bila peserta didik menjawab atau mengajukan pertanyaan. 2) Menunjukkan sikap non verbal positif pada saat menanggapi pertanyaan atau jawaban peserta didik. 3) Memuji dan memberi dorongan dengan senyuman, anggukan dan pandangan yang simpatik atas prestasi peserta didik. 4) Memberi tuntunan pada peserta didik agar dapat memberi jawaban yang benar. 5) Memberi pengarahan sederhana agar peserta didik memberi jawaban yang benar. Keberhasilan
dalam
mencapai
suatu
tujuan
akan
menghasilkan kepuasan, peserta didik akan termotivasi untuk terus berusaha mencapai tujuan yang serupa. Ada sejumlah strategi untuk mencapai kepuasan, yaitu sebagai berikut: 1) Gunakan pujian secara verbal, umpan balik yang informatif, bukan ancaman atau sejenisnya. 14
2) Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk segera mengunakan/mempratikkan pengetahuan yang baru dipelajari. 3) Minta kepada peserta didik yang telah menguasai untuk membantu teman-temannya yang belum berhasil. 4) Bandingkan prestasi peserta didik dengan prestasinya sendiri di masa lalu dengan suatu standar tertentu, bukan peserata didik lain.12
5. Langkah-langkah Pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction): Adapun langkah-langkah model pembelajaran ARCS adalah sebagai berikut: a. Mengingatkan kembali peserta didik pada konsep yang telah dipelajari Pada langkah ini, guru menarik perhatian peserta didik dengan cara mengulang kembali pelajaran atau materi yang telah dipelajari peserta didik dan mengaitkan materi tersebut dengan materi pelajaran yang akan disajikan. Dengan cara ini, peserta didik akan merasa tertarik serta termotivasi untuk memperoleh pengetahuan yang baru yaitu materi pelajaran yang akan disajikan. b. Menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran (R) Pada langkah ini, guru mendeskripsikan tujuan dan manfaat pembelajaran yang akan disajikan. Penyampaian tujuan dan manfaat pembelajaran ini dapat dilakukan dengan cara yang bervariasi tapi masih tetap mengacu pada prinsip perbedaan individual peserta didik sehingga keseluruhan peserta didik dapat menangkap tujuan dan manfaat pembelajaran yang akan disajikan serta dapat mengetahui hubungan atau keterkaitan 12
Evelina Siregar, Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010), hlm. 52-53.
15
antara materi pembelajaran yang disajikan dengan pengalaman belajar peserta didik tersebut. c.
Menyampaikan materi pelajaran (R) Pada langkah ini, guru menyampaikan materi pembelajaran secara jelas dan terperinci. Penyampaian materi ini dilakukan dengan cara atau strategi yang dapat memotivasi peserta didik yaitu dengan cara menyajikan pembelajaran tersebut dengan menarik sehingga dapat menumbuhkan atau menjaga perhatian peserta
didik,
memberikan
keterkaitan
antara
materi
pembelajaran yang disajikan dengan pengalaman belajar peserta didik ataupun berhubungan dengan kehidupan seharihari peserta didik, menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik dengan cara memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, memberikan tanggapan, ataupun mengerjakan soal/latihan, dan menciptakan rasa puas di dalam diri peserta didik dengan cara memberikan penghargaan atas kinerja atau hasil kerja peserta didik. d. Menggunakan contoh-contoh yang konkrit (A dan R) Pada langkah ini, guru memberikan contoh-contoh yang nyata serta ada hubungannya dengan kehidupan sehari-hari peserta didik sehingga peserta didik merasa tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Adapun manfaat yang didapatkan dari penggunaan contoh yang konkrit ini adalah peserta didik mudah memahami materi
yang disajikan
dan mudah
mengingat materi tersebut. Tujuan penggunaan contoh yang konkrit ini adalah untuk menumbuhkan atau menjaga perhatian peserta didik (attention) dan memberikan kesesuaian antara pembelajaran yang disajikan dengan pengalaman belajar peserta didik ataupun kehidupan sehari-hari peserta didik (relevance). e. Memberi bimbingan belajar (R) 16
Pada langkah ini, guru memotivasi dan mengarahkan peserta didik agar lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran yang disajikan. Secara langsung, langkah ini dapat meningkatkan rasa percaya diri peserta didik sehingga peserta didik tidak merasa ragu dalam memberikan respon ataupun mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru. Pemberian bimbingan belajar ini juga bermanfaat bagi peserta didik yang lambat dalam memahami suatu materi pembelajaran
sehingga
peserta
didik
tersebut
merasa
termotivasi untuk memahami materi pembelajaran yang disajikan. f. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi dalam pembelajaran (C dan S) Pada langkah ini, guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik
untuk
bertanya,
menanggapi,
ataupun
mengerjakan soal-soal mengenai materi pembelajaran yang disajikan. Dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk
berpartisipasi
ini,
peserta
didik
akan
berkompetensi secara sehat dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi dalam pembelajaran ini juga dapat menumbuhkan ataupun meningkatkan rasa percaya diri peserta didik dan akhirnya juga dapat menimbulkan rasa puas di dalam diri peserta didik karena merasa ikut terlibat dalam proses pembelajaran tersebut. g. Memberi umpan balik (S) Pada langkah ini, guru memberikan suatu umpan balik yang tentunya dapat merangsang pola berfikir peserta didik. Setelah pemberian umpan balik ini, peserta didik secara aktif menanggapi feedback dari guru tersebut. Pemberian feedback
17
ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik dan menimbulkan rasa puas dalam diri peserta didik. h.
Menyimpulkan setiap materi yang telah disampaikan di akhir pembelajaran (S) Pada
langkah
ini,
guru
menyimpulkan
materi
pembelajaran yang baru saja disajikan dengan jelas dan terperinci. Langkah ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara diantaranya memberikan kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk membuat kesimpulan tentang materi yang baru mereka pelajari dengan menggunakan bahasa mereka sendiri. Secara tidak langsung, langkah ini dapat menciptakan rasa puas di dalam diri peserta didik.13
6. Hubungan antara pembelajaran ARCS dengan Hasil Belajar dalam Pembelajaran Matematika Hasil
Belajar
merupakan
pola-pola
perbuatan,
nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan. Dimana peserta didik akan memperoleh hasil yang baik jika mereka mampu menerima
pelajaran
dengan
baik
khususnya
mata
pelajaran
matematika. Tujuan penggunaan model pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) dengan hasil belajar dalam pembelajaran matematika adalah akan memberikan kemudahan pada peserta didik dalam memahami materi kelilling dan luas persegi panjang dan persegi, dengan memperhatikan penjelasan melalui alat peraga peserta didik akan mampu mencari relevansi antara materi dan realita dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan itu peserta didik bisa percaya diri dalam mengerjakan soal di papan tulis dengan tenang dan tidak grogi. Dengan hasil yang dicapai dalam mengerjakan soal dengan 13
http://learningtheori.wordpress.com/2010/03/08/model-arcs-keller/
18
benar maka peserta didik merasa puas atas kerja yang selama ini dilakukan. Dengan demikian hubungan antara model pembelajaran ARCS dengan hasil belajar dalam pembelajaran matematika memiliki arti penting dalam menghitung keliling dan luas persegi panjang dan persegi, karena peserta didik mengalami kesulitan dalam mempelajari dan
menghitung rumus
matematika,
maka
diperlukan
model
pembelajaran ARCS agar peserta didik lebih mudah dalam belajar matematika.
7. Tinjauan Materi a. Persegi panjang Persegi panjang adalah segiempat yang dapat menempati bingkainya dengan tepat empat cara dan tiap-tiap sudutnya dapat menempati sudut yang lain secara tepat.14 1) Sifat-sifat persegi panjang
D
C
O A
B
a) Sisi-sisi yang berhadapan pada persegi panjang sama panjang dan sejajar. AB = CD dan AB // CD AD = BC dan AD // BC
14
M. Cholik adinawan dan sugijono, Seribu Pena matematika Kelas VII SMP/MTs, (Jakarta: Erlangga, 2008), hlm. 175
19
b) Setiap sudut pada persegi panjang sama besar dan merupakan sudut siku-siku.
c) Diagonal-diagonal pada persegi panjang sama panjang. AC = BD d) Diagonal-diagonal persegi panjang berpotongan dan saling membagi dua sama panjang. OA = OC dan OB = OD karena AC = BD, maka OA = OB = OC = OD
2) Keliling dan Luas persegi panjang D
C
l
A
p
B
a) Rumus keliling persegi panjang adalah: K = 2p + 2l, atau K = 2 (p + l) b) Rumus luas persegi panjang adalah: L = p x l, atau L = pl
b. Persegi Persegi
adalah
segiempat
yang
dapat
menempati
bingkainya dengan tepat delapan cara dan tiap-tiap sudutnya dapat menempati sudut yang lain secara tepat.
20
1) Sifat-sifat persegi D
C
O A
B
a) Semua sisi setiap persegi sama panjang. AB = BC = CD = AD b) Diagonal-diagonal persegi sama panjang dan saling membagi dua sama panjang. AC = BD OA = OB = OC = OD c) Diagonal-diagonal persegi berpotongan membentuk sudut siku-siku.
d) Setiap sudut persegi sama besar dan merupakan sudut siku-siku.
e) Setiap sudut persegi di bagi dua sama besar oleh diagonalnya, atau diagonal-diagonalnya merupakan garis bagi.15
15
M. Cholik adinawan dan sugijono, Seribu Pena matematika, hlm. 176
21
2) Keliling dan Luas persegi D
C
s
A
s
B
a) Rumus keliling persegi adalah: K =4s b) Rumus luas persegi adalah: L = s x s, atau L = s2
C. PENERAPAN PEMBELAJARAN ARCS
(Attention, Relevance,
Confidence, Satisfaction) PADA MATERI KELILING DAN LUAS PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI Langkah- langkah penerapan pembelajaran ARCS pada materi keliling dan luas persegi panjang dan persegi: 1.
Guru mengulang kembali materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya. (A)
2.
Peserta didik diberi alat peraga berupa persegi panjang dan persegi yang telah disediakan oleh guru. (A)
3.
Peserta didik menghubungkan dengan kehidupan nyata dengan menyebutkan contoh- contoh benda yang berbentuk persgi panjang dan persegi. (R)
4.
Peserta didik menghitung keliling dan luas persegi panjang dan persegi pada alat peraga yang telah disediakan. (C) 22
5.
Guru dan peserta didik mengoreksi jawaban yang telah dikerjakan peserta didik di papan tulis. (C)
6.
Peserta didik merasa senang dengan hasil yang dicapai dalam mengerjakan soal tersebut.(S)
D. KERANGKA BERPIKIR Sebagian
besar
pembelajaran
matematika
disekolah
masih
menggunakan metode ceramah, hal tersebut mengakibatkan peserta didik jenuh dalam kegiatan belajar mengajar. Pendekatan mengajar yang menempatkan
peserta
didik
sebagai
penerima
informasi
dapat
meminimalkan peserta didik dalam pembelajaran. Padahal belajar itu sendiri merupakan proses perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, ketrampilan maupun sikap melalui pengalaman latihan dan terlibat langsung atau mengalami sendiri dalam proses pembelajarannya, oleh karena itu kegiatan pembelajaran harus diupayakan untuk mewujudkan suasana yang kondusif sehingga mampu menggunakan kemampuan, potensi, minat, bakat dan dorongan motivasi kepada peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar agar tercapai kompetensi dasar yang diharapkan. Hal
yang
penting
dalam
kegiatan
pembelajaran
adalah
menciptakan kondisi atau suatu proses yang mengarahkan peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar. Guru harus melakukan usaha-usahanya untuk dapat menumbuhkan dan memberikan semangat agar peserta didiknya melakukan aktivitas belajarnya dengan baik. Jika melalui proses dengan didasari motif yang tidak baik, atau mungkin karena rasa takut, terpaksa atau sekedar formalitas, akan menghasilkan hasil belajar yang jenuh, tidak otentik dan tidak bertahan lama agar proses pembelajaran menjadi menyenangkan. Peserta didik lebih aktif dan antusias, maka guru memberikan dorongan dan rangsangan pada peserta didik untuk melakukan aktifitas belajar. Menumbuhkan rasa ingin tahu, mendorong
23
peserta didik merasakan kebutuhan atau kepentingannya dalam proses belajar. Hal itulah yang dinamakan pemberian motivasi. Keller menyusun seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, yang disebut sebagai model ARCS. Keempat kondisi tersebut antara lain perhatian (Attention), relevansi (Relevance), kepercayaan diri (Confident), dan kepuasan (Satisfaction). Keempat kondisi tersebut dapat digunakan sebagai model pembelajaran untuk membangkitkan semangat belajar peserta didik. Sehingga dapat mengoptimalkan hasil belajar yang dapat dicapai peserta didik, baik dari segi aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Untuk menguji apakah pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confident, Satisfaction) lebih baik dibandingkan metode pembelajaran yang sering dipakai yaitu metode pembelajaran informasi, demonstrasi, dan tanya jawab. Pembelajaran ARCS dimulai dengan mendengarkan materi keliling dan luas persegi panjang dan persegi yang telah di ajarkan oleh guru, peserta didik menghubungkan contoh yang telah diajarkan oleh guru pada kehidupan nyata dan mengerjakan soal yang telah disediakan oleh guru, kemudian peserta didik menulis pekerjaannya di papan tulis dengan benar.
E. HIPOTESIS Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka hipotesis penelitian ini adalah : Pembelajaran ARCS berbantuan alat peraga efektif untuk meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik kelas VII semester II pokok bahasan segiempat MTs NU Sunan Katong Kaliwungu.
24
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol. Bentuk eksperimen dalam penelitian ini adalah true experimental design (Eksperimental sungguhan) jenis Control group pre test-post test. Dalam bentuk ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan strategi pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) dengan alat peraga disebut kelompok eksperimen, pembelajaran
dan
kelompok
konvensional
kedua disebut
diberi
perlakuan
kelas
kontrol.
model Prosedur
pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:16 1. Mengambil data ulangan harian bersama kelas VII semester genap 2010/2011 MTs NU 05 Sunan Katong Kaliwungu untuk uji normalitas dan uji kesamaan tiga varians (homogenitas). 2. Menentukan sampel penelitian dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Cluster random sampling adalah memilih secara acak satu kelas sebagai kelas eksperimen, satu kelas sebagai kelas kontrol, dan satu kelas sebagai kelas uji coba instrumen.17 Sampel terdiri dari tiga kelas yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen yang dikenai pemberian strategi pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) dengan alat peraga satu kelas sebagai kelas kontrol yang dikenai metode 16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineke Cipta, 2006), hlm. 306 17
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian , hlm. 134
25
pembelajaran ekspositori, dan satu kelas sebagai kelas uji coba instrumen. 3. Membuat alat peraga persegi panjang dan persegi. 4. Menyusun kisi-kisi tes uji coba dan menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-kisi yang ada. 5. Menguji cobakan instrumen tes uji coba pada kelas uji coba, yang mana tes instrumen tersebut akan digunakan sebagai tes akhir. 6. Menganalisis data hasil uji coba instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. 7. Menentukan soal-soal yang memenuhi syarat. 8. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan strategi pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) menggunakan alat peraga. 9. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan metode pembelajaran konvensional. 10. Peneliti melaksanakan pembelajaran pada kelas eksperimen. Pada pelaksanaan
ini
diterapkan
strategi
pembelajaran
ARCS
(Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) menggunakan alat peraga. 11. Peneliti melaksanakan pembelajaran pada kelas kontrol. Pada pelaksanaan ini diterapkan metode pembelajaran konvensional . 12. Peneliti menganalisis/mengolah data yang telah dikumpulkan dengan metode yang telah ditentukan. 13. Peneliti menyusun dan melaporkan hasil-hasil penelitian. B. Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dimulai 17 Maret 2011 dengan mendata nama-nama peserta didik dan nilai sebelum eksperimen, sedangkan kegiatan pembelajaran mulai dilaksanakan pada tanggal 2 April 2011 sampai dengan 22 Mei 2011 di kelas VII MTs NU Sunan Katong Kaliwungu Kendal. Dalam penelitian ini diambil dua kelas sebagai 26
sampel, yaitu kelas VIIC sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIA sebagai kelas kontrol dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling yaitu dengan memilih secara acak satu kelas sebagai kelas eksperimen, satu kelas sebagai kelas kontrol. Sebelum pelaksanaan penelitian, dilakukan observasi terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik di MTs NU Sunan Katong Kaliwungu Kendal, menguji normalitas dan homogenitas populasi kelas VII yang terdiri dari 3 kelas. Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas terhadap populasi diputuskan untuk memilih kelas VIIC sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIA sebagai kelas kontrol. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.18 Populasi juga dapat diartikan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.19 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII MTs. NU 05 Sunan Katong Kaliwungu berjumlah 132 peserta didik. 2. Sampel Pengambilan sampel dari populasi yang ada dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling. Hal ini dilakukan setelah populasi diuji kelayakannya dengan uji homogenitas dan normalitas. Selain itu, teknik cluster random sampling itu juga memperhatikan ciri-ciri antara lain: peserta didik mendapat materi kurikulum yang sama, jumlah peserta didik tiap
18
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), ,hlm. 130. 19
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 117.
27
kelas hampir sama dan penempatan peserta didik tidak berdasarkan rangking. Karena populasi homogen, maka pemilihan kelas sampel menggunakan teknik cluster random sampling diperoleh dua kelas sebagai kelas sampel yaitu kelas VII A sebagai kelas kontrol, kelas VII B sebagai kelas uji coba dan kelas VII C sebagai kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction). Sedangkan pada kelas kontrol diterapkan pembelajaran dengan metode ekspositori.20
D. Teknik Pengambilan Data Dalam penelitian ini akan diambil sampel sebanyak tiga kelas. Sampel akan diambil dengan teknik cluster random sampling yaitu dengan memilih secara acak satu kelas sebagai kelas eksperimen, satu kelas sebagai kelas kontrol, dan satu kelas lagi sebagai kelas uji coba instrumen. Pengambilan sampel dilakukan dengan pertimbangan bahwa peserta didik mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama, peserta didik yang menjadi objek penelitian duduk pada kelas yang sama, dan dalam pembagian kelas tidak ada kelas unggulan. Sebelumnya juga akan dilakukan uji normalitas dan homogenitas terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol. Memilih sampel dengan menggunakan teknik random sampling mempunyai beberapa langkah sebagai berikut:21
20
1.
Identifikasi populasi yang hendak digunakan dalam studi
2.
Tentukan besar sampel yang diinginkan
3.
Tentukan dasar logika untuk menentukan klaster
4.
Perkirakan jumlah rata-rata subjek yang ada pada setiap klaster
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,hlm. 130.
21
Sukardi, Metodelogi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: Ikrar Mandiriabadi, 2009), cet. 7, hlm.61-62
28
5.
Daftar semua subjek dalam setiap klaster dengan membagi antara jumlah sampel dengan jumlah klaster yang ada
6.
Secara random, pilih sejumlah anggota sampel yang diinginkan untuk setiap klaster
7.
Jumlah sampel adalah jumlah klaster dikalikan jumlah anggota populasi per klaster
E. Variabel Penelitian Ada dua macam variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). 1. Variabel Bebas (Independen) Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah strategi pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) dengan alat peraga dan indikatornya adalah: a. Pengetahuan awal peserta didik mengenai topik yang dibahas yaitu persegi panjang dan persegi. b. Topik dipelajari melalui alat-alat yang disiapkan (alat peraga). c. Kemampuan peserta didik dalam menghitung keliling dan luas persegi panjang dan persegi menggunakan alat peraga d. Keberanian peserta didik dalam menghitung keliling dan luas persegi panjang dan persegi dengan tepat. e. Cara peserta didik untuk menyelesaikan soal. f. Kesimpulan peserta didik mengenai materi yang dipelajari. 2. Variabel Terikat (Dependen) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.22 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika pada sub materi keliling dan luas persegi panjang dan persegi kelas VII MTs NU 05 Sunan Katong Kaliwungu 22
Sukardi, Metodelogi, hlm. 64
29
F. Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat data yang sudah ada. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai namanama dan nilai awal peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang diperoleh dianalisis untuk menentukan normalitas, homogenitas, dan kesamaan rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 2. Metode Observasi Metode ini juga digunakan untuk mengamati proses pembelajaran dengan memanfaatkan strategi pembelajaran ARCS (Attention,
Relevance,
Confidence,
Satisfaction)
di
kelas
eksperimen. Pengambilan data diperoleh melalui lembar observasi. 3. Metode Tes Metode ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol pada materi pokok keliling dan luas persegi panjang dan persgi. Tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar penetapan skor. Tes yang diberikan pada peserta didik dalam penelitian ini berbentuk pilihan ganda Tes ini merupakan tes akhir yang diadakan secara terpisah terhadap masing-masing kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol) dalam bentuk tes yang sama. Akan tetapi sebelum tes diujikan, terlebih dahulu diujikan kepada kelas uji untuk mengetahui taraf kesukaran soal , daya beda soal, validitas butir soal dan reliabelitas soal. Setelah terpenuhi maka dapat diujikan ke 30
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes yang diberikan berupa tes pilihan ganda. Data ini digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian. G. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.23 Penulis akan mengolah dan membandingkan data hasil belajar antara peserta didik yang diajar dengan
strategi
pembelajaran
ARCS
(Attention,
Relevance,
Confidence, Satisfaction) berbantuan alat peraga dan peserta didik yang menggunakan metode konvensional untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar matematika antara pembelajaran dengan strategi dan pembelajaran konvensional. Untuk menganalisis data yang telah ada, diperlukan adanya analisis statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Analisis Tahap Awal a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menentukan statistik yang akan digunakan dalam mengolah data, yang paling penting adalah untuk menentukan penggunaan statistik parametrik atau non parametrik. Untuk menguji normalitas data sampel yang diperoleh yaitu nilai akhir tengah semester matematika dapat digunakan uji Chi-Kuadrat. Hipotesis yang digunakan untuk uji nomalitas:
H0 = data berdistribusi normal H1 = data tidak berdistribusi normal
Langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut. 23
Sugiyono, Metode Penelitian, hlm. 169.
31
1) Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan terendah. 2) Membuat interval kelas dan menentukan batas kelas. 3) Menghitung rata-rata dan simpangan baku. 4) Membuat tabulasi data kedalam interval kelas. 5) Menghitung nilai z dari setiap batas kelas dengan rumus: Zi =
xi − x S
,
di mana S adalah simpangan baku dan x adalah rata-rata sampel. 6) Mengubah harga Z menjadi luas daerah kurva normal dengan menggunakan tabel. 7) Menghitung frekuensi harapan berdasarkan kurva K
(Oi − E i )2
Ei
Ei
χ =∑ 2
dengan:
χ 2 = Chi–kuadrat Oi = frekuensi pengamatan Ei = frekuensi yang diharapkan 8) Membandingkan harga Chi–kuadrat dengan tabel Chi– kuadrat dengan taraf signifikan 5%. 9) Menarik kesimpulan, jika χ 2 hitung < χ 2 tabel, maka data berdistribusi normal24 b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berawal dari kondisi yang sama atau 24
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2002), hlm.273.
32
homogen, yang selanjutnya untuk menentukan statistik t yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Untuk menguji homogenitas data sampel yang diperoleh yaitu nilai akhir tengah semester matematika. Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut.
H0 : σ12 = σ 2
2
H1 : σ1 ≠ σ 2 2
2
Untuk menguji kesamaan dua varians digunakan rumus sebagai berikut. Fhitung =
Varians terbesar Varians terkecil
Untuk menguji kedua varians tersebut sama atau tidak maka Fhitung dikonsultasikan dengan Ftabel dengan α = 5 % dengan dk pembilang ( v1 ) = banyaknya data terbesar dikurangi satu dan dk penyebut ( v2 ) = banyaknya data yang terkecil dikurangi satu. Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima.25 Berarti kedua kelompok tersebut mempunyai varians yang sama atau dikatakan homogen. c. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hipotesis yang digunakan adalah:
H 0 : µ1 = µ 2 H a : µ1 ≠ µ 2
25
Sudjana, Metode Statistika, hlm. 250.
33
Untuk uji kesamaan dua rata-rata digunakan uji t, dengan rumus:
26
1. Jika variansi kedua kelas sama (σ 1 = σ 2 ) , rumus yang digunakan 2
2
adalah:
x1 − x 2
t= s
(n − 1) s1 + (n2 − 1) s 2 dengan s = 1 n1 + n 2 − 2 1 1 + n1 n 2 2
2
2
Keterangan:
x1 : Skor rata – rata dari kelompok eksperimen x 2 : Skor rata – rata dari kelompok kontrol n1 : Banyaknya subyek kelompok eksperimen n2 : Banyaknya subyek kelompok kontrol 2
s1 : Varians kelas eksperimen 2
s 2 : Varians kelas kontrol s 2 : Varians gabungan
Kriteria
pengujian:
H0
ditolak
dk = n1 + n2 − 2 dan peluang (1 −
jika
t hitung = t tabel
dengan
α ) dan H 0 diterima untuk harga 2
lainnya. 2. Jika varians kedua kelas berbeda (σ 1 ≠ σ 2 ) , rumus yang digunakan:
26
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008)., hlm. 273.
34
x1 − x 2
t=
s1 2 n 1
s2 2 + n 2
Keterangan:
x1 : Skor rata – rata dari kelompok eksperimen x 2 : Skor rata – rata dari kelompok kontrol n1 : Banyaknya subyek kelompok eksperimen n2 : Banyaknya subyek kelompok kontrol 2
s1 : Varians kelas eksperimen 2
s 2 : Varians kelas kontrol
Kriteria pengujian: diterima jika
H0
t' =
t' <
w1 .t1 + w2 .t 2 w1 + w2
dan
H0
ditolak jika
w1 .t1 + w2 .t 2 w1 + w2 2
dengan w1 =
2
s1 s , w2 = 2 n1 n2
, t1 = t
α (1− )( n1 −1) 2
dan t 2 = t (1−α )( n2 −1)
2. Analisis Instrumen Tes a. Validitas Soal Untuk mengetahui validitas soal maka digunakan rumus korelasi point biserial. Rumus yang digunakan adalah:27
27
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 185.
35
di mana: rpbi = Koefisien korelasi point biserial yang melambangkan
kekuatan korelasi antara variabel I dengan variabel II, yang dalam hal ini dianggap sebagai Koefisien Validitas Item Mp = Skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh testee, yang untuk
butir item yang bersangkutan telah dijawab dengan betul Mt = Skor rata-rata dari skor total SDt = Deviasi standar dari skor total
p = Proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir item yang sedang diuji validitasnya q = Proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya Setelah diperoleh nilai rxy, selanjutnya dibandingkan dengan hasil r pada tabel product moment dengan taraf signifikan 5%. Butir soal dikatakan valid jika rhitung > rtabel b. Reliabilitas Soal Untuk mengetahui reliabilitas perangkat tes bentuk objektif maka digunakan rumus K-R.20, yaitu:28 2 k S − ∑ pq r11 = S2 k − 1
28
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, hlm. 100-101.
36
Keterangan: r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi jumlah peserta didik yang menjawab salah q = proporsi jumlah peserta didik yang menjawab salah (q = 1 p) k = banyaknya butir soal S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varian) Setelah diperoleh harga r11 kemudian dikonsultasikan dengan rtabel apabila r11 < rtabel, maka instrumen tersebut dikatakan reliabel. c. Tingkat Kesukaran Soal Untuk menghitung tingkat kesukaran soal digunakan rumus:29
P= keterangan: P = indeks kesukaran B = jumlah peserta didik yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh peserta didik peserta tes Adapun indeks kesukaran soal dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 0,00 < P ≤ 0,30 (Soal sukar) 0,30 < P ≤ 0,70 (Soal sedang) 0,70 < P ≤ 1,00 (Soal mudah) Indek kesukaran di atas dapat diartikan bahwa soal dengan p = 0.70 lebih mudah jika di bandingkan dengan , p = 0.20 29
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, hlm. 208-210.
37
sebaliknya soal dengan P = 0,30 lebih sukar dari pada soal dengan p = 0, 80. d. Daya Beda Soal Untuk mengetahui daya beda setiap peserta didik maka digunakan rumus :30
D=
B A BB − = PA − PB JA JB
keterangan:
J
= jumlah peserta
J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab
soal dengan benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab
soal dengan benar PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab
dengan benar PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab
dengan benar Selanjutnya daya pembeda soal yang diperoleh diinterpretasikan dengan klasifikasi daya pembeda soal. daya beda diklasifikasikan sebagai berikut:
30
0,00
D ≤ 0,20 (jelek)
0,20
D ≤ 0,40 (cukup)
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, hlm. 214-218.
38
0,40
D ≤ 0,70
0,70
D ≤ 0,100 (baik sekali)
(baik)
Semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang. 3. Analisis Data Tahap Akhir a. Uji Normalitas Uji kenormalan ini dilakukan untuk mengetahui apakah data nilai tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik berdistribusi normal atau tidak. Langkah-langkah uji normalitas sama dengan langkah-langkah uji normalitas pada analisis data tahap awal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berangkat dari kondisi yang sama atau homogen. Rumus yang digunakan untuk menguji homogenitas sama dengan rumus pada analisis data tahap awal. c. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Uji Perbedaan dua rata-rata dilakukan untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada perbedaan yang signifikan atau tidak antara hasil belajar kelas peserta didik dengan strategi pembelajaran
ARCS
(Attention,
Relevance,
Confidence,
Satisfaction) berbantuan alat peraga dengan hasil belajar kelas
peserta didik dengan pembelajaran konvensional. Langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 1) Merumuskan hipotesis H0
: µ1 ≤ µ2
H1
: µ1
µ2
39
Keterangan:
µ1 = rata-rata kelas peserta didik dengan strategi pembelajaran
ARCS
(Attention,
Relevance,
Confidence, Satisfaction) dengan alat peraga
µ2 = rata-rata kelas peserta didik dengan pembelajaran Konvensional 2) Menentukan statistik yang dipakai Rumus yang digunakan untuk menguji kesamaan dua ratarata yaitu uji dua pihak 3) Menentukan α Taraf signifikan (α) yaitu dipakai dalam penelitian ini adalah 5 % dengan peluang (1- α) dan derajat kebebasan dk = (n1 + n2 - 2). 4) Menentukan kriteria pengujian hipotesis : µ1 ≤ µ2 diterima bila -ttabel < thitung < ttabel : µ1
µ2 diterima bila untuk harga t lainnya
5) Menentukan statistik hitung Apabila varian kedua kelompok sama (σ12 = σ22), maka rumus yang digunakan adalah:31
t
=
x
2
S
1
n
31
−
1
1
x +
2 2
S
2
n
2
Sugiyono, Metode Penelitian, hlm. 138.
40
Keterangan: x1 : mean sampel kelas eksperimen yang diajar dengan
strategi pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) dengan alat peraga x 2 : mean sampel kelas control yang diajar dengan
pembelajaran Konvensional S1 : simpangan baku kelas eksperimen yang diajar dengan strategi pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) dengan alat peraga
S2 : simpangan baku kelas control yang diajar dengan pembelajaran Konvensional n1 : jumlah peserta didik pada kelas eksperimen yang diakar
dengan
strategi
pembelajaran
ARCS
(Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction)
dengan alat peraga n2 : jumlah peserta didik pada kelas kontrol yang diajar dengan pembelajaran Konvensional 4. Kesimpulan Data hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan t tabel dengan taraf signifikan (α) yang dipakai dalam penelitian ini adalah 5% dengan peluang (1- α) dk = (n1 + n2 - 2), jika –ttabel
thitung
ttabel, maka Ho diterima yang berarti tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas dengan pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) dengan kelas pembelajaran
konvensional, dan Ho ditolak untuk harga t lainnya.
41
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA HASIL PENELITIAN Sebelum
proses
kegiatan
pembelajaran,
disusun
instrumen
pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan soal tes uji coba. Materi pokok dalam penelitian ini adalah Luas dan Keliling pada sub materi Persegi Panjang dan Persegi.
1. Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran yang diterapkan di kelas eksperimen adalah pembelajaran dengan menggunakan alat peraga, sedangkan kelas kontrol adalah pembelajaran konvensional dengan metode ceramah. Pembelajaran materi “Luas dan Keliling Persegi Panjang dan Persegi” dalam penelitian ini dilaksanakan dalam empat pertemuan untuk kelas eksperimen, lima pertemuan untuk kelas kontrol, dan satu pertemuan untuk tes akhir.
a.
Pembelajaran ARCS berbantuan alat peraga pada Kelas Eksperimen Pelaksanaan pembelajaran di kegiatan inti pada kelas eksperimen dengan menggunakan ARCS berbantuan alat peraga adalah sebagai berikut.
1) Pertemuan ke-1 Pertemuan
pertama
pembelajaran
kelas
eksperimen
dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 5 April 2011 dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Pembelajaran berlangsung dengan metode ARCS berbantuan alat peraga. Di awal pembelajaran guru mengingatkan kembali materi sebelumnya yaitu menentukan keliling dan luas persegi panjang dan persegi.
42
Pada kegiatan inti, peserta didik sama teman sebangku diminta mempelajari materi keliling dan luas persegi panjang dan persegi. Setelah peserta didik mempelajari materi tersebut, guru membagikan alat peraga yang telah dibuat oleh guru. Masih berpasangan dengan teman sebangku, peserta didik menghitung keliling
dan
luas
persgi
panjang
dan
persegi
dengan
menggunakan lembar jawab yang telah tersedia. Setelah selesai menghitung, perwakilan dari peserta didik menuliskan hasil jawabannya di papan tulis. Peserta didik dipandu oleh guru mengoreksi hasil pekerjaannya.
2) Pertemuan ke-2 Pertemuan
kedua
pembelajaran
kelas
eksperimen
dilaksanakan pada tanggal 26 April 2011 dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Pembelajaran berlangsung dengan mengerjakan soal yang telah disediakan oleh guru. Setelah peserta didik mengerjakan soal tersebut, salah satu dari peserta didik perwakilan maju kedepan untuk menuliskan jawabannya di papan tulis. Peserta didik dipandu
oleh guru
mengoreksi hasil pekerjannya.
b. Pembelajaran pada Kelas Kontrol Pembelajaran ARCS pada kelas kontrol dilaksanakan secara konvensional. Guru menyampaikan materi dengan metode ceramah, peserta didik mendengarkan informasi dari guru, kemudian mencatat dan guru memberikan soal latihan. Pada kelas kontrol ini, peserta didik tidak diminta untuk mempelajari terlebih dahulu materi yang akan dibahas. Mereka hanya menunggu informasi dari guru.
43
1) Pertemuan ke-1 Pertemuan pertama pada kelas kontrol dilaksanakan pada hari Minggu, 17 April 2011 dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Pembelajaran
berlangsung
dengan
metode
ceramah.
Guru
menjelaskan materi keliling persegi panjang. Selama kegiatan pembelajaran, guru yang menyampaikan semua materi pelajaran, kemudian peserta didik diberikan soal.
2) Pertemuan ke-2 Pertemuan kedua pada kelas kontrol dilaksanakan pada hari Selasa, 19 April 2011 dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Pembelajaran
berlangsung
dengan
metode
ceramah.
Guru
menjelaskan materi luas persegi panjang. Selama kegiatan pembelajaran, guru yang menyampaikan semua materi pelajaran, kemudian peserta didik diberikan soal.
3) Pertemuan ke-3 Pertemuan ketiga pada kelas kontrol dilaksanakan pada hari Selasa, 23 April 2011 dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Pembelajaran
berlangsung
dengan
metode
ceramah.
Guru
menjelaskan materi keliling dan luas persegi panjang dan persegi. Selama kegiatan pembelajaran, guru yang menyampaikan semua materi pelajaran, kemudian peserta didik diberikan soal. Pembelajaran dengan pembelajaran ekspositori dapat membuat peserta didik lebih tenang karena guru yang mengendalikan peserta didik. Namun, peserta didik yang belum jelas kadang tidak berani, malu atau malas untuk bertanya pada guru. Hal ini terbukti setelah guru berkeliling untuk mengamati peserta didik mengerjakan soal, masih banyak peserta didik yang diam dan tidak mampu mengerjakan soal, dan tidak berusaha bertanya pada guru. Saat mengerjakan latihan 44
soal hanya peserta didik yang pandai saja yang serius mengerjakan soal yang diberikan oleh guru sedangkan yang lain cenderung pasif tidak berusaha mengerjakan apabila dirasa sulit untuk mengerjakan.
c. Pelaksanaan Tes Akhir Sebelum soal tes diberikan ke kelas eksperimen dan kelas kontrol, soal terlebih dahulu diujicobakan di kelas VII B sebagai kelas uji coba instrumen untuk diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Tes uji coba dilaksanakan pada tanggal 12 April 2011. Setelah diperoleh soal yang valid, soal tersebut diberikan ke kelas eksperimen hari Selasa, 26 April 2011 dan kelas kontrol pada hari Sabtu, 07 Mei 2011. Dari tes inilah perbedaan hasil belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat.
Tabel 1 Nilai tes akhir kelas Eksperimen dan kelas Kontrol No
Kode
Nilai
Kode
Nilai
1
E-1
70
K-1
73
2
E-2
73
K-2
53
3
E-3
70
K-3
67
4
E-4
77
K-4
67
5
E-5
67
K-5
80
6
E-6
77
K-6
73
7
E-7
70
K-7
93
8
E-8
80
K-8
53
9
E-9
70
K-9
73
45
10
E-10
73
K-10
87
11
E-11
70
K-11
67
12
E-12
77
K-12
73
13
E-13
80
K-13
60
14
E-14
80
K-14
73
15
E-15
67
K-15
80
16
E-16
70
K-16
73
17
E-17
80
K-17
87
18
E-18
67
K-18
87
19
E-19
73
K-19
57
20
E-20
70
K-20
67
21
E-21
80
K-21
67
22
E-22
73
K-22
47
23
E-23
73
K-23
87
24
E-24
73
K-24
67
25
E-25
87
K-25
63
26
E-26
73
K-26
57
27
E-27
80
K-27
60
28
E-28
73
K-28
60
29
E-29
80
K-29
53
46
30
E-30
87
K-30
73
31
E-31
73
K-31
57
32
E-32
83
K-32
60
33
E-33
73
K-33
53
34
E-34
80
K-34
80
35
E-35
80
K-35
93
36
E-36
73
K-36
67
37
E-37
83
K-37
63
38
E-38
80
K-38
43
39
E-39
83
K-39
47
40
E-40
83
K-40
73
41
E-41
67
K-41
67
42
E-42
73
K-42
47
43
E-43
73
K-43
53
44
E-44
67
K-44
73
45
E-45
67
K-45
60
47
B. ANALISIS DATA 1. Analisis Awal a. Uji Normalitas Untuk menguji normalitas data tahap awal, digunakan nilai ulangan tengah semester matematika. Statistik yang digunakan adalah Chi-Kuadrat.
Pengujian Hipotesis χ2 = ∑ k
i =1
(Oi − Ei ) 2 Ei
Kriteria Pengujian 2 2 H 0 diterima jika χ hitung < χ tabel
Berikut hasil perhitungan χ 2 nilai awal untuk kelas VII A sampai VII C.
TABEL 2 Hasil Perhitungan χ 2 Nilai Awal Kelas
2 χ hitung
2 χ tabel
Keterangan
1.
VII A
9,2073
12,5916
Normal
2.
VII B
12,5916
Normal
3.
VII C
12,5916
Normal
No.
6,6464 10,7360
Perhitungan lebih lengkapnnya dapat dilihat di lampiran 11, lampiran 12, dan lampiran 13.
48
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berawal dari kondisi yang sama atau homogen, untuk menentukan statistik t yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji homogenitas menggunakan uji Barlet dengan hipotesis statistiknya sebagai berikut.
Hipotesis H 0 : σ 12 = σ 22 (data homogen) H 1 : σ 12 ≠ σ 22 (data tidak homogen)
Kriteria pengujian 2 2 H 0 diterima jika χ hitung ≤ χ tabel
Tabel 3 Nilai Variansi Sumber variasi
VII C
VII A
Jumlah
2443
2283
N
45
45
X
54,2889
50,7333
Varians ( S 2 )
111,301
73,8818
Standar deviasi ( S )
10,5499
8,5955
49
Tabel 4 Tabel Uji Barlett Sampel
dk = ni − 1
Si
Eksperimen
44
Kontrol
44
Jumlah
88
S2 =
∑ (n − 1)S ∑ (n − 1) i
2 i
=
i
Log S i2
dk . log S i2
dk .S i2
111,301
2,046
90,024
4897,244
73,8818
1,868
82,192
3250,799
172,216
8148,043
2
8148,043 = 92,591 88
B = (log S 2 ) × ∑ (ni − 1) = (log 92,591) × 88 = 1,967 × 88 = 173,096 2 χ hitung = (ln 10)( B − ∑ dk log S i2
= 2,3 × (173,096 − 172,216) = 2,3 × 0,88 = 2,024 2 = 3,841 . Dengan α = 5% dan dk = 2 − 1 = 1 , diperoleh χ tabel
2 2 Karena χ hitung = 2,024 < χ tabel = 3,841 , maka H 0 diterima. Artinya
kedua data homogen.
50
c. Uji Kesamaan Rata-Rata Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah perbedaan rata-rata kedua sampel signifikan atau tidak. Statistik yang digunakan adalah uji t dengan hipotesis sebagai berikut.
Hipotesis
Ho : µ1 = µ 2 (perbedaan rata-rata tidak signifikan) H 1 : µ1 ≠ µ 2 (perbedaan rata-rata signifikan). Karena telah diketahui bahwa kedua sampel homogen ( σ 1 = σ 2 ), maka statistik t yang digunakan adalah:
x1 − x 2
t= s
1 1 + n1 n 2
Kriteria Pengujian H 0 diterima jika: − t
1 (1− α ) 2
< thitung < t
1 (1− α ) 2
Tabel 5 Kesamaan Rata-rata Sampel
xi
S i2
n
S
Eksperimen
54,2889
111,301
45
9,622
Kontrol
50,7333
73,8818
45
x1 − x 2
t= s
1 1 + n1 n 2 51
=
54,2889 − 50,7333 9,622
1 1 + 45 45
3,5556 1,9244 = 1,8476
=
Dengan
α = 5%
dk = 45 + 45 − 2 = 88
dan
diperoleh
t ( 0,975;88) = 1,9944 . Karena − t = −1,9944 < t hitung = 1.8476 < t = 1,9944 , maka tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2. Analisis Uji Coba a. Validitas Soal tes uji coba terdiri dari 20 buah soal pilihan ganda, dengan n = 42 dan taraf nyata α = 5% diperoleh rtabel = 0,44 . Soal dikatakan valid jika rxy > rtabel . Hasil perhitungan validitas soal uraian diperoleh sebagai berikut.
Tabel 6 Analisis Validitas Butir Soal No.
Perbandingan Keterangan
rxy
rtabel
1
0,74
0,44
rxy > rtabel
Valid
2
0,49
0,44
rxy > rtabel
Valid
3
0,52
0,44
rxy > rtabel
Valid
4
0,65
0,44
rxy > rtabel
Valid
Butir
52
5
0,49
0,44
rxy > rtabel
Valid
6
0,48
0,44
rxy > rtabel
Valid
7
0,59
0,44
rxy > rtabel
Valid
8
0,56
0,44
rxy > rtabel
Valid
9
0,76
0,44
rxy > rtabel
Valid
10
-0,55
0,44
rxy > rtabel
Tidak Valid
11
-0,59
0,44
rxy > rtabel
Tidak Valid
12
0,88
0,44
rxy > rtabel
Valid
13
-0,35
0,44
rxy > rtabel
Tidak Valid
14
0,45
0,44
rxy > rtabel
Valid
15
-0,87
0,44
rxy > rtabel
Tidak Valid
16
-0,89
0,44
rxy > rtabel
Tidak Valid
17
-0,77
0,44
rxy > rtabel
Tidak Vallid
18
3,67
0,44
rxy > rtabel
Valid
19
-0,46
0,44
rxy > rtabel
Tidak Valid
20
0,51
0,44
rxy > rtabel
Valid
Karena masih ada butir soal yang tidak valid, maka harus diujikan uji validitas tahap dua, dengan butir soal yang tidak valid dibuang. 53
Tabel 7 Analisis Validitas tahap 2 No.
Perbandingan Keterangan
rxy
rtabel
1
0,74
0,44
rxy > rtabel
Valid
2
0,49
0,44
rxy > rtabel
Valid
3
0,52
0,44
rxy > rtabel
Valid
4
0,65
0,44
rxy > rtabel
Valid
5
0,49
0,44
rxy > rtabel
Valid
6
0,48
0,44
rxy > rtabel
Valid
7
0,59
0,44
rxy > rtabel
Valid
8
0,56
0,44
rxy > rtabel
Valid
9
0,76
0,44
rxy > rtabel
Valid
12
0,88
0,44
rxy > rtabel
Valid
14
0,45
0,44
rxy > rtabel
Valid
18
3,67
0,44
rxy > rtabel
Valid
20
0,51
0,44
rxy > rtabel
Valid
Butir
Dengan perhitungan manual menggunakan Microsoft Excel diperoleh 13 soal yang valid.
54
b. Reliabilitas Dengan menggunakan rumus: k ∑σ i r11 = 1− 2 k −1 σt Diperoleh
2
= 1,41. Karena r11 > 0,7 maka soal reliabel.
c. Tingkat Kesukaran Uji tingkat kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal tersebut apakah sukar, sedang atau mudah. Hasil perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 8 Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal No.
Tingkat
Keterangan
Butir Kesukaran 1
0,60
Sedang
2
0,81
Mudah
3
0,88
Mudah
4
0,88
Mudah
5
0,88
Mudah
6
0,69
Sedang
7
0,69
Sedang
8
0,69
Sedang
9
0,69
Sedang
55
10
0,67
Sukar
11
0,69
Sedang
12
0,52
Sukar
13
0,60
Sedang
14
0,60
Sedang
15
0,52
Sukar
16
0,60
Sedang
17
0,33
Sukar
18
0,38
Sukar
19
0,29
Sukar
20
0,88
Mudah
d. Daya Pembeda Hasil perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 9 Analisis Daya Pembeda Butir Soal No.
Daya
Keterangan
Butir
Pembeda
1
0,71
Baik sekali
2
0,38
Cukup
3
0,24
Cukup
56
4
0,24
Cukup
5
0,24
Cukup
6
0,62
Baik
7
0,33
Cukup
8
0,43
Baik
9
0,62
Baik
10
0,67
Baik
11
0,52
Baik
12
0,29
Cukup
13
0,05
Jelek
14
0,33
Cukup
15
0,00
Jelek
16
0,43
Baik
17
0,29
Cukup
18
0,57
Baik
19
-0,38
Sangat Jelek
20
0,24
Cukup
57
Tabel 10 Hasil Analisis Tes No.
Validitas
Butir
Tingkat
Daya Beda
Keterangan
Kesukaran
1
Valid
Sedang
Baik sekali
Dipakai
2
Valid
Mudah
Cukup
Dipakai
3
Valid
Mudah
Cukup
Dipakai
4
Valid
Mudah
Cukup
Dipakai
5
Valid
Mudah
Cukup
Dipakai
6
Valid
Sedang
Baik
Dipakai
7
Valid
Sedang
Cukup
Dipakai
8
Valid
Sedang
Baik
Dipakai
9
Valid
Sedang
Baik
Dipakai
10
Tidak Valid
Sukar
Cukup
Tidak dipakai
11
Tidak Valid
Sedang
Cukup
Tidak dipakai
12
Valid
Sukar
Baik
Dipakai
13
Tidak Valid
Mudah
Cukup
Tidak dipakai
14
Valid
Sukar
Cukup
Dipakai
15
Tidak Valid
Sukar
Jelek
Tidak dipakai
16
Tidak Valid
Sedang
Baik
Tidak dipakai
58
17
Tidak Valid
Sukar
Cukup
Tidak dipakai
18
Valid
Sukar
Baik
Dipakai
19
Tidak Valid
Sukar
Jelek
Tidak dipakai
20
Valid
Mudah
Cukup
Dipakai
Dari hasil perhitungan 20 butir soal di atas diperoleh 13 soal yang valid. Sehingga, yang dipakai di kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 14, 18, 20.
3. Analisis Akhir a. Uji Normalitas Hipotesis yang diuji adalah: H 0 : data berdistribusi normal
H 1 : data tidak berdistribusi normal Pengujian hipotesis
χ2 = ∑ k
i =1
(Oi − Ei ) 2 Ei
2 2 Kriteria pengujian: H 0 diterima jika χ hitung < χ tabel
Tabel 11 Hasil Perhitungan χ 2 Nilai Akhir
Nilai maksimal
Kelas
Kelas
Eksperimen
Kontrol
(VII C)
(VII A )
87
93
59
Nilai minimal
67
43
x
75,0667
66,9556
Standar deviasi
5,6745
9,04
Panjang kelas
7
7
Banyak kelas
3
3
N
45
45
2 χ hitung
11,9495
11,2686
Dari hasil perhitungan untuk kelas eksperimen diperoleh 2 χ hitung = 11,9495 . Banyaknya data 45, dk untuk distribusi Chi-Kuadrat 2 7 - 1 = 6 , diperoleh χ tabel = 12,5916 .
2 2 Karena χ hitung = 11,9495 < χ tabel = 12,5916 , maka H 0 diterima, artinya
hasil belajar kelas eksperimen berdistribusi normal. Dari
hasil
perhitungan
untuk
kelas
kontrol
diperoleh
2 χ hitung = 11,2686 . Banyaknya data 45, dk untuk distribusi Chi-Kuadrat 2 = 12,5916 . 7 - 1 = 6 , diperoleh χ tabel
2 2 Karena χ hitung = 11,2686 < χ tabel = 12,5916 , maka H 0 diterima, artinya
hasil belajar kelas kontrol berdistribusi normal. Perhitungan lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15 dan lampiran 16.
60
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas menggunakan uji Barlet dengan hipotesis yang diuji adalah: H 0 : σ 12 = σ 22 (data homogen) H 1 : σ 12 ≠ σ 22 (data tidak homogen) 2 2 Kriteria pengujian: H 0 diterima jika χ hitung < χ tabel
Tabel 12 Sumber Data Homogenitas Sumber Variasi
Jumlah
n Varians ( s 2 ) Standar deviasi ( s ) 2 χ hitung
Kelas
Kelas
Eksperimen
Kontrol
(VII C)
(VII A)
3378
3013
45
45
32,20000
161,72525
5,6745
12,7171 25,9946
61
Tabel 13 Tabel Uji Barlett
Sampel
dk = ni – 1
Si2
Log Si2
dk.Log Si2
dk * Si2
Eksperimen
44
32,2000
1,5079
66,3457
1416,8000
Kontrol
44
161,7253
2,2088
97,1862
7115,9111
Jumlah
88
163,532
8532,711
S2 =
∑ (n − 1)S ∑ (n − 1) i
2 i
i
=
8532,711 = 96,9626 88
B = (log S 2 ) × ∑ (ni − 1) = log(1,9866) x88 = 174,821 2 χ hitung = (ln 10)( B − ∑ dk log S i2 )
= 2,3 × (174,82 - 163,53) = 25,97 Hasil perhitungan hasil belajar matematika kelas eksperimen didapat varians = 92,9019 dan untuk kelas kontrol didapat varians = 81,7519, sehingga didapat χ 2 hitung = 25,97. Banyaknya sampel = 2, dk untuk distribusi Chi-kuadrat = 1, dan taraf signifikansi α = 5% , diperoleh
χ 2 tabel =
2 demikian χ 2 hitung = 25,97 < χ tabel = 3,841 .
3,841. Ini
berarti
Dengan H 0 diterima
sehingga hasil belajar Matematika antara kelas eksperimen dan kelas
62
kontrol tidak berbeda secara signifikan atau dikatakan kedua sampel tidak homogen.
c. Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan uji prasyarat kemudian dilakukan pengujian hipotesis. Data atau nilai yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah nilai kemampuan akhir (nilai akhir). Hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan pada kemampuan akhir setelah peserta didik diberi perlakuan. Untuk mengetahui terjadi tidaknya perbedaan perlakuan maka digunakan rumus t-test dalam pengujian hipotesis kemampuan akhir adalah sebagai berikut. H 0 : µ1 ≤ µ 2
H1 : µ1 > µ 2
t' =
x1 − x 2
s12 s 22 + n1 n 2
Kriteria Pengujian H 0 diterima jika: t hitung > t (1−α )( n1 + n2 − 2)
t' =
=
x1 − x 2
s12 s 22 + n1 n 2
75,0667 − 66,9556
32,2 161,7253 + 45 45 8,1111 = 2,07 = 3,918
63
Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen = 75,0667 dan rata-rata hasil belajar matematika kelas kontrol = 66,9556, dengan n1 = 45 dan n2 = 45 didapat t hitung = 3,918. Taraf signifikansi α = 5% dan dk = n1 + n2 - 2 = 88, diperoleh t ( 0.95)(88) = 1,662; dengan demikian t hitung > t ( 0.95)(88) . Ini berarti H 0 ditolak dan H 1 diterima, berarti rata-rata hasil belajar matematika dengan menggunakan pembelajaran ARCS lebih efektif daripada rata-rata hasil belajar matematika dengan pembelajaran ekspositori. Kemudian
berdasarkan
daerah
penerimaan
H0
dapat
digambarkan sebagai berikut:
1,662
3,918
C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) berbantuan alat peraga terhadap peningkatan hasil belajar Matematika pada pokok bahasan Segiempat peserta didik kelas VII MTs NU Sunan Katong Kaliwungu Kendal. Masingmasing
kelas
diberi
perlakuan
berbeda.
Kelas
eksperimen
dikenai
pembelajaran dengan menggunakan alat peraga, sedangkan kelas kontrol dikenai pembelajaran dengan metode ceramah. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis hasil dari analisis diperoleh t hitung = 3,918 dan t ( 0.95)(88) = 1,662 , dengan demikian t hitung > t ( 0.95)(88) . Hasil ini menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik yang diajar dengan
64
menggunakan pembelajaran ARCS lebih baik daripada pembelajaran ekspositori. Karena itu guru yang memberikan pelajaran sebaiknya mengadakan variasi dalam mengajar. Pembelajaran matematika yang menggunakan media yang tepat dapat memudahkan peserta didik dalam mengingat materi.
D. KETERBATASAN PENELITIAN Dalam penelitian
yang telah dilakukan tentunya mempunyai
keterbatasan-keterbatasan antara lain : 1. Keterbatasan Tempat Penelitian Penelitian yang telah dilakukan terbatas pada satu tempat, yaitu MTs Sunan Katong Kalliwungu sebagai tempat penelitian. Apabila penelitian dilakukan di tempat lain yang berbeda, mungkin akan memberikan hasil yang berbeda. 2. Keterbatasan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan. Waktu yang singkat ini termasuk sebagai salah satu faktor yang dapat mempersempit ruang gerak penelitian. Sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan. 3. Keterbatasan Materi Karena keterbatasan waktu, maka dalam penelitian ini peneliti hanya membatasi penggunaan pembelajaran ARCS dalam pembelajaran Segiempat pada sub materi Keliling dan Luas persegi panjang dan persegi. Pembelajaran ARCS sebenarnya dapat digunakan dalam pembelajaran Matematika untuk materi pokok lain yang dirasa cocok memakai Pembelajaran ARCS. 4. Keterbatasan dalam Objek Penelitian Dalam penelitian ini hanya diteliti tentang efektivitas pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) berbantuan alat
65
peraga terhadap peningkatan hasil belajar Matematika pada pokok bahasan Segiempat.
66
BAB V SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Pembelajaran matematika melalui Pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) pada pokok bahasan Segiempat kelas VII semester genap MTs NU Sunan Katong Kaliwungu Kendal efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Besar keefektifannya terbukti dari hasil uji thitung = 3,918 dan ttabel = 1,662. Daerah penerimaan Ho -1,662 < thitung < 1,662, jelas bahwa thitung ditolak. Hal ini berarti hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hal ini juga terbukti nilai rata-rata kelas eksperimen ( 75,0667 ) lebih tinggi daripada rata-rata kelas kontrol ( 66,9556 ).
B. Saran Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di MTs NU Sunan Katong Kaliwungu maka diperlukan saran sebagai berikut. 1. Hendaknya
guru
mempunyai
kemampuan
yang
cukup
terutama
menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. 2. Belajar jangan hanya pada ranah kognitif saja melainkan juga pada ranah afektif dan psikomotoriknya.
C. Penutup Alhamdulillah penyusunan skripsi ini telah selesai. Ini semua berkat Rahmat, Taufiq, Hidayah dan Inayah-Nya. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini, mulai dari awal, proses sampai akhir. 67
Walaupun sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi peneliti menyadari bahwa kekurangan dan kelemahan masih ada dalam diri peneliti. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan, dan diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua. Amin.
68
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2004 Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Cholik adinawan dan sugijono, Seribu Pena matematika Kelas VII SMP/MTs, Jakarta: Erlangga, 2008. Evelina Siregar, Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010. Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009. Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers, 2006 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2002. Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2008. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2008. Sukardi, Metodelogi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: Ikrar Mandiriabadi, 2009. Suyitno, Amin, Dasar-Dasar Proses Pembelajaran Matematika I, Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2004. Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Prenada Media Group, 2009. Uno, Hamzah B., Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, Jakarta: Bumi Akasara, 2008.
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Nilai tes akhir kelas Eksperimen dan kelas Kontrol.
Tabel 2
Hasil Perhitungan 2 Nilai Awal.
Tabel 3
Nilai Variansi.
Tabel 4
Tabel Uji Bartlett.
Tabel 5
Kesamaan Rata-rata.
Tabel 6
Analisis Validitas Butir Soal.
Tabel 7
Analisis Validitas tahap 2.
Tabel 8
Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal.
Tabel 9
Analisis Daya Pembeda Butir Soal.
Tabel 10
Hasil Analisis Tes.
Tabel 11
Hasil Perhitungan 2 Nilai Akhir.
Tabel 12
Sumber Data Homogenitas.
Tabel 13
Tabel Uji Bartlett.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Daftar Nama Peserta Didik MTs NU Sunan Katong Kaliwungu Kelas VII (Kelas Uji Coba)
Lampiran 2
Daftar Nama Peserta Didik MTs NU Sunan Katong Kaliwungu Kelas VII (Kelas Uji Coba)
Lampiran 3
Daftar Nama Peserta Didik MTs NU Sunan Katong Kaliwungu Kelas VII (Kelas Uji Coba)
Lampiran 4
Kisi-kisi Soal
Lampiran 5
Soal Uji Coba Keliling dan Luas Persegi Panjang dan Persegi
Lampiran 6
Lembar Kerja Soal Penelitian
Lampiran 7
Soal Tes Akhir
Lampiran 8
Kunci Jawaban Soal Uji Coba
Lampiran 9
Lembar Kerja Soal Penelitian
Lampiran 10 Kunci Jawaban Lampiran 11 Uji Normalitas Uji Awal Kelas VII A Lampiran 12 Uji Normalitas Uji Awal Kelas VII B Lampiran 13 Uji Normalitas Uji Awal Kelas VII C Lampiran 14 Uji Kesamaan Rata-Rata Lampiran 15 Uji Normalitas Kelas Pesttest Kelompok Eksperimen Lampiran 16 Uji Normalitas Kelas Pesttest Kelompok Kontrol Lampiran 17 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Antara Kelompok Kontrol Dan Eksperimen Lampiran 18 Uji Perbedaan Rata-rata Hasil Belajar Antara Kelompok Kontrol Dan Eksperimen Lampiran 19 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran MTs Sunan Katong Kaliwungu Kendal Kelas Eksperimen
Lampiran 20 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran MTs Sunan Katong Kaliwungu Kendal Kelas Kontrol Lampiran 21 Tabel Nilai-Nilai r Product Moment Lampiran 22 Luas Di Bawah Lengkungan Kurva Normal Standar Dari 0 Sd. Z
Lampiran 1
DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK MTS NU SUNAN KATONG KELAS VII (KELAS KONTROL) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Nama Abdul Gafur Abdul Hamid Abdul Malik Prabowo Agus Asyhadi Ahmad Ainul Siyam Alfadiya Intani Rahesti Amalia Khusnul Khotimah Arini Nihayah Bhayu Ariawan Debi Kurnia Robi Izati Dewi Nur Anisah Dian Septiani Doni Fajar Mirianto Dwi Apriliani Dwi Indrayanto Dyah Ayu Uswatun Khasanah Eli Saputri Fitri Yuliani Husni Mubarok Indah Wahyuningsih Isfarikha Keked Krishna Adila Khafidhotul Afifah Lailatul Qodriyah Maftuh Ahnan Mahmudin Moh Rizqi Mubarok Mohamad Imron Mohammad Suntoro Muhajrin Muhamad Nasrul Bahtiar Muhammad Ade Abdur Rohman Muhammad Afif Aziz Nala Naufia Aqilia Ngatimah
Nilai K-1 K-2 K-3 K-4 K-5 K-6 K-7 K-8 K-9 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33 K-34 K-35
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Pangestu Bero Riki Apandi Suntoro Cahyono Putro Vina Nailul Muna Yufika Zakiyatul Fakhiroh Zanuar Rahmadhani Ulil Absor Bagus Ahmad Iskandar Muhammad Gita Ustadztama
K-36 K-37 K-38 K-39 K-40 K-41 K-42 K-43 K-44 K-45
Lampiran 2
DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK MTS NU SUNAN KATONG KELAS VII (KELAS UJI COBA) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Abdul Azziz Akhmad Nadzirin Arina Fardiana Darsono Fajar Nurdianto Ihya Ulumudin Kharis Minurirrokhmah Khasanudin Khusnun Nasikhati Lailatul Maghfiroh M.Agus Kurniawan M.Ainur Rohman M.Ratno Sugandi Mahzunatul Aeni Mailia Layyinatun Mega Fatmawati Muhamad Zainaul Muttaqin Muhamad Abdul Aziz Muhammad Aris Muhammad Choilidin Muhammad Habibi Muhammad Khoirul Umam Mujahidin Mukhammad Nafisal Aula Mukhammad Najikhin Mursidi Nita Anggraini Nur Afifah Nur Laila Tutasrikah Nurul Mustofiyah Ratna Juliani Romadhonah Septiyani Amalia Sigit Adrianto
Nilai U-1 U-2 U-3 U-4 U-5 U-6 U-7 U-8 U-9 U-10 U-11 U-12 U-13 U-14 U-15 U-16 U-17 U-18 U-19 U-20 U-21 U-22 U-23 U-24 U-25 U-26 U-27 U-28 U-29 U-30 U-31 U-32 U-33 U-34
35 36 37 38 39 40 41 42
Siti Nur Kalisah Siti Rahiatun Umi Dyikriyah Winda Lailatul To'ah Yoki Rizki Antoro Yuliana Fadhilah Zumaerotul Wafiroh Ade Fahma Fauhati
U-35 U-36 U-37 U-38 U-39 U-40 U-41 U-42
Lampiran 3
DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK MTS NU SUNAN KATONG KELAS VII (KELAS EKSPERIMEN) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Nama Abu Salam Ahamad Khairul Muttaqin Akhmad Fachrudin Alya Nurul Zakia Amir Hamzah Anang Ma'ruf Arif Hidayat Deni Setiawan Eko Edi Saputro Filliyal Aini Handaru Sukma Hendriyanto Ikbal Suhandi Latifatul Muna Liqmanul Hakim M.Fajar Sidiq Mahmudah Moh.Khunaifi Indra Saputra Muhamad Riziq Cheoerul Umam Muhamad Rizqi Mauidi Muhamad Faiz Dhulfikar Muhammad Fikriamsyar Muhammad Mu'tashim Billah Muhammad Sifaur Rosyidin Muhammad Toriq Aziz N.M.Ulin Nuha. A Nasrudin Adi Kurniawan Didi Nining Hidayatul Fitriah Nur Annisa' Nur Fandila Nurul Hikmah Siska Silviana Ulfa Ulil Luha
Nilai E-1 E-2 E-3 E-4 E-5 E-6 E-7 E-8 E-9 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Umi Laila Wahyu Nur Fitriyah Yosi Virmanjaya Suliyanto Yunia Sari Zida Hawwin Nishrina Siti Latifah Putri Azimatun Nafiah Abu Salam Muhamad Agus Al Jawad Layyinatun Niswa Bayu Handhika Mukti Adib Maulana Mastur Mustakim
E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 E-41 E-42 E-43 E-44 E-45 E-46
Lampiran 4 KISI-KISI SOAL TES UJI COBA Satuan Pendidikan Sub Materi Pokok Kelas/Semester Standar Kompetensi Banyak Soal Alokasi Waktu
Kompetensi Dasar 4.4 Menghitung keliling dan luas segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
Materi Keliling dan luas persegi dan persegi panjang
: MTs. NU Sunan Katong Kaliwungu Kendal : keliling dan luas persegi dan persegi panjang : VII/2 : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya : 20 : 2 X 40 menit
Kegiatan Indikator Pembelajaran Menghitung keliling 4.4.1. Menentukan sifat-sifat persegi dan dan luas persegi dan persegi panjang persegi panjang serta menyelesaikan soalsoal yang berkaitan 4.4.2. Menghitung keliling persegi dan persegi panjang dengan keliling dan luas persegi dan persegi panjang 4.4.3. Menghitung luas persegi dan persegi panjang
No. Soal
Bentuk Soal
1
Pilihan ganda
5, 16, 18
Pilihan ganda
2, 6, 7, 9, 10, 12, 15
Pilihan ganda
4.4.4. Menghitung sisi segiempat jika luas dan 3, 4 8, 11, 13, 14, kelilingnya diketahui 17, 19,20
Pilihan ganda
Lampiran 7
SOAL TES AKHIR Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / semester
: VII/ Genap
Materi Pokok
: persegi panjang dan persegi
Waktu
: 40 Menit
Petunjuk mengerjakan: 1. Sebelum mengerjakan soal, tulislah identitas diri anda pada lembar jawaban. 2. Soal terdiri dari pilihan ganda. 3. Bacalah dan perhatikanlah soal dengan baik sebelum mengerjakan. 4. Jawaban dikerjakan di lembar jawaban yang telah disediakan. 5. Waktu yang disediakan 40 menit. 6. Gunakan waktu sebaik mungkin, sesuai yang telah disediakan. 7. Kerjakan sendiri dengan tenang 8. Bacalah dengan teliti petunjuk cara mengerjakan soal. 9. Berdo’alah semoga sukses. I.
Untuk soal nomor 1 sampai dengan 13, pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Pernyataan-pernyataan berikut adalah sifat-sifat persegi panjang, kecuali . . . a. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar b. Diagonal-diagonalnya saling berpotongan tegak lurus c. Diagonal-diagonalnya sama panjang d. Diagonal-diagonalnya berpotongan dan membagi dua sama panjang 2. Luas persegi yang kelilingnya 100 cm adalah . . . a. 200 cm2 b. 225 cm2 c. 625 cm2 d. 825 cm2 3. Keliling sebuah persegi panjang 80 cm dan lebarnya 15 cm. Panjang persegi panjang tersebut adalah . . . a. 25 cm b. 40 cm c. 45 cm
d. 35 cm 4. Panjang diagonal-diagonal persegi panjang adalah (7x – 8) cm dan (4x + 7) cm. Panjang digonal persegi panjang tersebut adalah . . . a. 10 cm b. 18 cm c. 27 cm d. 66 cm 5. Luas suatu persegi 16a2 cm2. Keliling persegi tersebut dinyatakan dengan a adalah . . . a. 4a cm b. 8a cm c. 16a cm d. 32a cm 6. Keliling persegi panjang 44 cm, sedangkan panjangnya 12 cm. Luas persegi panjang tersebut adalah . . . a. 60 cm2 b. 120 cm2 c. 192 cm2 d. 384 cm2 7. Keliling sebuah persegi panjang 64 cm, sedangkan panjangnya 3 kali lebarnya. Luas persegi panjang tersebut adalah . . . a. 192 cm2 b. 250 cm2 c. 195 cm2 d. 200 cm2 8. Luas persegi panjang 60 cm2 dan panjangnya 10 cm2. Lebar persegi panjang tersebut adalah . . . a. 12 cm b. 10 cm c. 8 cm d. 6 cm 9. Keliling sebuah persegi adalah 28 cm. Luas persegi tersebut adalah . . . a. 55 cm b. 49 cm c. 45 cm
d. 40 cm 10. Keliling sebuah persegi 60 cm. Luas persegi tersebut adalah . . . a. 425 cm2 b. 325 cm2 c. 225 cm2 d. 125 cm2 11. Panjang diagonal-diagonal suatu persegi panjang adalah (5y – 3) cm dan (2y + 9) cm. Berapa panjang diagonal persegi panjang tersebut . . . a. 15 cm b. 17 cm c. 19 cm d. 21 cm 12. Panjang diagonal-diagonal sebuah persegi adalah (4x + 6) cm dan (2x + 18) cm. Luas persegi tersebut adalah . . . a. 288 cm2 b. 450 cm2 c. 576 cm2 d. 900 cm2 13. Luas sebuah persegi adalah 64 cm2. Panjang sisinya adalah . . . a. 7 cm b. 6 cm c. 9 cm d. 8 cm
Lampiran 6
LEMBAR KERJA SOAL UJI COBA PENELITIAN Nama
: ……………………………….
Kelas
: ……………………………….
No. Absen
: ……………………………….
Hari/Tanggal : ………………………………. PILIHAN GANDA 1.
a
b
c
d
18. a
b
c
d
2.
a
b
c
d
19. a
b
c
d
3.
a
b
c
d
20. a
b
c
d
4.
a
b
c
d
5.
a
b
c
d
6.
a
b
c
d
7.
a
b
c
d
8.
a
b
c
d
9.
a
b
c
d
10. a
b
c
d
11. a
b
c
d
12. a
b
c
d
13. a
b
c
d
14. a
b
c
d
15. a
b
c
d
16. a
b
c
d
17. a
b
c
d
Lampiran 6
LEMBAR KERJA SOAL UJI COBA PENELITIAN Nama
: ……………………………….
Kelas
: ……………………………….
No. Absen
: ……………………………….
Hari/Tanggal : ………………………………. PILIHAN GANDA 1.
a
b
c
d
18. a
b
c
d
2.
a
b
c
d
19. a
b
c
d
3.
a
b
c
d
20. a
b
c
d
4.
a
b
c
d
5.
a
b
c
d
6.
a
b
c
d
7.
a
b
c
d
8.
a
b
c
d
9.
a
b
c
d
10. a
b
c
d
11. a
b
c
d
12. a
b
c
d
13. a
b
c
d
14. a
b
c
d
15. a
b
c
d
16. a
b
c
d
17. a
b
c
d
Lampiran 8
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA 1. B 2. C 3. A 4. C 5. B 6. B 7. A 8. D 9. B 10. D 11. C 12. C 13. A 14. B 15. B 16. D 17. D 18. D 19. C 20. D
Lampiran 9 LEMBAR KERJA SOAL UJI COBA PENELITIAN Nama
: ……………………………….
Kelas
: ……………………………….
No. Absen
: ……………………………….
Hari/Tanggal : ………………………………. PILIHAN GANDA 1.
a
b
c
d
2.
a
b
c
d
3.
a
b
c
d
4.
a
b
c
d
5.
a
b
c
d
6.
a
b
c
d
7.
a
b
c
d
8.
a
b
c
d
9.
a
b
c
d
10. a
b
c
d
11. a
b
c
d
12. a
b
c
d
13. a
b
c
d
Lampiran 10
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA 1. B 2. C 3. A 4. C 5. B 6. B 7. A 8. D 9. B 10. C 11. B 12. D 13. D
Lampiran 8
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA 1. B 2. C 3. A 4. C 5. B 6. B 7. A 8. D 9. B 10. D 11. C 12. C 13. A 14. B 15. B 16. D 17. D 18. D 19. C 20. D
Lampiran 9 LEMBAR KERJA SOAL UJI COBA PENELITIAN Nama
: ……………………………….
Kelas
: ……………………………….
No. Absen
: ……………………………….
Hari/Tanggal : ………………………………. PILIHAN GANDA 1.
a
b
c
d
2.
a
b
c
d
3.
a
b
c
d
4.
a
b
c
d
5.
a
b
c
d
6.
a
b
c
d
7.
a
b
c
d
8.
a
b
c
d
9.
a
b
c
d
10. a
b
c
d
11. a
b
c
d
12. a
b
c
d
13. a
b
c
d
Lampiran 10
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA 1. B 2. C 3. A 4. C 5. B 6. B 7. A 8. D 9. B 10. C 11. B 12. D 13. D
Lampiran 11 Uji Normalitas Kelas VII A Rentang nilai maks - nilai min 6 Rentang Panjang kelas Banyak kelas
Nilai maks = 75 Nilai min = 40 k=1+3.3 log n = 6 6,1751
35
Tabel Distribusi Frekuensi F.xi
Kelas Interval 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-75 0 ∑
Oi
xi Oi .xi
xi x 2 Oi .xi x2
3 3 13 7 6 2 3 37
42 47 52 57 62 70 0 ∑
65,7414 9,66034 3,57925 47,4982 141,417 395,687 2510,82 ∑
126 141 676 399 372 140 0 1854
Hasil yang diperoleh:
2
O . x s2 i n1 EiFLuas.kexlZin
197,224 28,981 46,5303 332,487 848,503 791,375 7532,47 9777,57
x s2 s
5%
Batas xx kelas ( x ) i 39,5 -11 44,5 -5,6 49,5 -0,6 54,5 4,39 59,5 9,39 64,5 14,4 -0,5 -51
F .x
Z -0,65 -0,34 -0,04 0,27 0,58 0,89 -3,11
Peluang Z 0,257 0,3651 0,4851 0,6065 0,7183 0,812 0,0009
Rumus : Rata-rata : x Varians :
Oi .xi Oi 2 Oi .xi x s2
Luas Kelas Z 0,10803 0,12003 0,12141 0,1118 0,09373 0,81108
Ei 4,10528 4,56104 4,61341 4,24831 3,56162 30,8212 0
Pembul 2 O Ei 2 atan Ei 1hitung6 i 2 2hitungabel, 1 5 4 9 16 9 4 7 1 4 4 0 9 ∑
50,10811 264,2586 16,25603
Oi Ei 2 Ei
0,5 0,8 1,777778 0,444444 0,142857 1 0 4,665079
Chi Kuadrat : 2 Oi Ei Ei
2
n 1
Frekuensi Harapan : Ei F.xi Luas kelas Z n Peluang untuk Z : lihat Tabel Kurve Normal Luas kelas Z : selisih antar interval pada kolom peluang Z Kriteria : Dengan 5% dan dk = (7- 1) = 6, Diperoleh 2 1 3 12,5916 2 hitung Jadi, 2 hitung 2tabel , Ho diterima, ini berarti data berdistribusi normal.
4,665
Lampiran 12 Uji Normalitas Kelas VII B Rentang nilai maks - nilai min 5 Rentang Panjang kelas Banyak kelas
Nilai maks = 67 Nilai min = 40 k=1+3.3 log n = 6 6,1358
27
Tabel Distribusi Frekuensi F.xi
xi x 2 Oi .xi x2
Kelas Interval 40-47 48-55 56-63 63-70 71-78 79-86
Oi 8 16 11 0 0 1
43,5 51,5 59,5 66,5 74,5 82,5
348 824 654,5 0 0 82,5
90,7785 2,3341 41,8897 181,501 461,056 868,612
726,228 37,3457 460,786 0 0 868,612
∑
36
∑
1909
∑
2092,97
xi Oi .xi
Hasil yang diperoleh:
2
O . x s2 i n1 EiFLuas.kexlZin
x s2 s
5%
Batas xx kelas ( x ) i 39,5 -14 47,5 -5,5 55,5 2,47 62,5 9,47 70,5 17,5 78,5 25,5
F .x
Z -1,80 -0,73 0,33 1,26 2,32 3,39
Peluang Z 0,036 0,2312 0,6288 0,8961 0,9899 0,9996
Luas Pembul 2 Ei O Ei 2 Kelas Z atan Ei 1hitung6 i 0,19514 7,02509 7 2hitungabel, 1 0,39763 14,3147 13 9 0,26725 9,621 14 9 0,09385 3,37868 0,47 0,2209 0,00973 0,3504 0,031 0,00096 0 0 1 ∑
Rumus : Rata-rata : x Varians :
Oi .xi Oi 2 Oi .xi x s2
53,02778 56,56682 7,521091
Oi Ei 2 Ei
0,142857 0,692308 0,642857 0,47 0,031 0 1,979022
Chi Kuadrat : 2 Oi Ei Ei
n 1
Frekuensi Harapan : Ei F.xi Luas kelas Z n Peluang untuk Z : lihat Tabel Kurve Normal Luas kelas Z : selisih antar interval pada kolom peluang Z Kriteria : Dengan 5% dan dk = (7 -1) = 6, Diperoleh 2 1 3 12,592 2 hitung 1,97902 Jadi, 2 hitung 2tabel , Ho diterima, ini berarti data berdistribusi normal.
2
Lampiran 13 Uji Normalitas Kelas VII C Nilai maks = Nilai min = k=1+3.3 log n =
Rentang nilai maks - nilai min 6 Rentang Panjang kelas Banyak kelas
75 40 6
6,135798
35
Tabel Distribusi Frekuensi F.xi
Kelas Interval 40-47 48-55 56-63 63-70 71-78 79-86
Oi
∑
xi
Oi .xi
8 16 11 0 0 0
43,5 51,5 59,5 66,5 74,5 82,5
348 824 654,5 0 0 0
35
∑
1826,5
xi x 2Oi .xi x2
Hasil yang diperoleh:
2
O . x s2 i n1 EiFLuas.kexlZin
75,44163 603,5331 0,470204 7,523265 53,49878 588,4865 204,8988 0 497,9273 0 918,9559 0 ∑
52,18571 32,42008 5,693863
x s2 s
1199,543 5%
Batas xx kelas ( x ) i 39,5 -12,6857 47,5 -4,68571 55,5 3,314286 62,5 10,31429 70,5 18,31429 78,5 26,31429
F .x
Z
Peluang Z
-2,23 -0,82 0,58 1,81 3,22 4,62
0,012942 0,205271 0,719744 0,964966 0,999351 0,999998
Luas Kelas Z 0,192329 0,514473 0,245223 0,034385 0,000647
Ei 6,923852 18,52103 8,828012 1,237857 0,023289 0
Pembulat 2 O Ei 2 an Ei 1hitung6 i 7 1 2hitungabel, 13 9 14 9 0,47 0,2209 0,031 0,000961 0 0 ∑
Rumus : Rata-rata : Varians :
O .x x i i Oi 2 Oi .xi x s2
Chi Kuadrat :
n 1
Ei F.xi Luas kelas Z n Frekuensi Harapan : Peluang untuk Z : lihat Tabel Kurve Normal Luas kelas Z : selisih antar interval pada kolom peluang Z
Kriteria : Dengan 5% dan dk = (7 -1) = 6, Diperoleh 2 1 3 12,59159 2 hitung 1,979022 Jadi, 2 hitung 2tabel , Ho diterima, ini berarti data berdistribusi normal.
2
Oi Ei 2 Ei
0,142857 0,692308 0,642857 0,47 0,031 0 1,979022
Oi Ei 2 Ei
Lampiran 14
Uji Kesamaan Rata-Rata Hipotesis 1 2 Ho : 1 2 H1 : Rumus :
t
x1 x2 1 1 s n1 n2
s
n1 1s12 n2 1s22 n1 n2 2
Kriteria : t t t1 1 Ho diterima jika 1 12 2 5% dan dk n1 n2 2 dengan Sampel 1 2
xi si 2 58,26316 134,5775 59,21795 130,4184
n 45 46
= s
89 t
11,27575 0,403857
Diperoleh : t= 0,403857 ttabel 1,9921 t Jadi, 0.975 75 t t 0.975 75 Karena t berada pada daerah penerimaan, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan.
Lampiran 16
Uji Normalitas Nilai Pesttest Kelompok Kontrol (Kelas VII A) Hipotesis Ho: Data berdistribusi normal H1: Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis
X2
k
i 1
(Oi E i ) 2 Ei
Kriterian yang digunakan diterima jika Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang nilai (R) Banyaknya kelas (k) Panjang kelas (P)
Ho
X
2
hitung
= = = = =
X
2
tabel
93 43 93- 34 = 50 = 1 + 3,3 log 45 50/7 = 7,14286 =
Tabel mencari Rata-rata dan Standar Deviasi (X X )2 No. X X X 1 73 6,04 36,54 2 53 -13,96 194,7575 3 67 0,04 0,0020 4 67 0,04 0,0020 5 80 13,04 170,1575 6 73 6,04 36,5353 7 93 26,04 678,3131 8 53 -13,96 194,7575 9 73 6,04 36,5353 10 87 20,04 401,7798 11 67 0,04 0,0020 12 73 6,04 36,5353 13 60 -6,96 48,3798 14 73 6,04 36,5353 15 80 13,04 170,1575 16 73 6,04 36,5353 17 87 20,04 401,7798 18 87 20,04 401,7798 19 57 -9,96 99,1131 20 67 0,04 0,0020 21 67 0,04 0,0020 22 47 -19,96 398,2242 23 87 20,04 401,7798 24 67 0,04 0,0020 25 63 -3,96 15,6464 26 57 -9,96 99,1131 27 60 -6,96 48,3798 28 60 -6,96 48,3798 29 53 -13,96 194,7575 30 73 6,04 36,5353 31 57 -9,96 99,1131 32 60 -6,96 48,3798 33 53 -13,96 194,7575 34 80 13,04 170,1575 35 93 26,04 678,3131 36 67 0,04 0,0020 37 63 -3,96 15,6464 38 43 -23,96 573,8686 39 47 -19,96 398,2242 40 73 6,04 36,5353 41 67 0,04 0,0020 42 47 -19,96 398,2242 43 53 -13,96 194,7575 44 73 6,04 36,5353 60 45 -6,96 48,3798 3013 7115,91
6,456 8
= 7 kelas
Lampiran 16
Rata-rata (X) =
X
Standar deviasi (S): 2
S =
3013 45
=
N
(X
i
X)
=
66,9556
2
n 1
7115,91 = (45-1) 2 S = 161,725 S = 12,7171 Daftar nilai frekuensi observasi kelompok eksperimen Kelas
Bk 42,5
43
–
50 50,5
51
–
58 58,5
59
–
66 66,5
67
–
74 74,5
75
–
82 82,5
83
–
90 90,5
91
P(Zi)
-1,92 7,03 -1,29 8,35 -0,66 9,68 -0,04 11,00 0,59 12,33 1,22 13,65 1,85
0,4946
2,48 #REF!
0,4945
Luas Daerah
Oi
Ei
0,0897
1
0,1563
3
0,2366
13
0,2204
10
0,1638
9
0,0751
7
0,0232
2
3,6 2,3362 6,3 4,0707 9,5 6,1621 8,8 5,7402 6,6 4,2661 3,0 1,9559 0,9
0,4049 0,2486 0,0120 0,2324 0,3962 0,4713
98 98,5
Jumlah
Zi
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh X² tabel = Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
45
Oi
Ei Ei
2
1,8667 1,6915 1,3211 0,1590 0,9146 5,3156 1,2383
X² = 11,2686 12,59
Lampiran 17 UJI HOMOGENITAS DATA HASIL BELAJAR ANTARA KELOMPOK KONTROL (VII A) DAN EKSPERIMEN (VII C) Sumber Data Kelas Sumber variasi Kelas Kontrol Eksperime n Jumlah 3013 3378 n 45 45 X 66,9556 75,0667 161,72525 32,20000 Varians (S2) Standart deviasi (S) 12,7171 5,6745 Tabel Uji Barlett dk = ni 1 44 44 88
Sampel 1 2 Jumlah S
2
1/dk
Si2
Log Si2
0,0227 0,0227
161,7253 32,2000
2,2088 1,5079
8532,711 88
=
n 1 Si n 1
2
i
i
=
dk.Log dk * Si2 2 Si 97,1862 7115,9111 66,3457 1416,8000 163,532 8532,711 96,96263
B = (Log S2 ) S(ni - 1) B = 1,9866 88 B = 174,821 X 2 hitung = (Ln 10) { B - S(ni-1) log Si2} 2,3 174,821 163,532 X 2 hitung = X 2 hitung = 25,9946 Untuk a = 5% dengan dk = k-1 = 2-1 = 1 diperoleh X 2
2
Karena X hitung < X tabel maka homogen
2
tabel =
3,841
Lampiran 18
UJI PERBEDAAN RATA-RATA HASIL BELAJAR ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN (VII C) DAN KONTROL (VII A)
Hipotesis Ho :
s1 2 =
s2 2
Ha :
s1 2 =
s2 2
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Varians terbesar Varians terkecil
F=
Ho diterima apabila F < F 1/2a (nb-1):(nk-1)
Daerah penerimaan Ho
F 1/2a (nb-1):(nk-1) Dari data diperoleh: Sumber variasi
Eksperimen
Kontrol
Jumlah n x
3378,0 45 75,0667
3013,0 45 66,9556
Varians (S2) Standart deviasi (S)
32,2000 5,6745
161,7253 12,7171
Berdasarkan rumus di atas diperoleh: F
=
161,7253 = 5,023 32,2000
Pada a = 5% dengan: dk pembilang = nb - 1 = dk penyebut = nk -1 = F (0.05)(39:41) = 1,65
45 45 -
1 = 1 =
44 44
Daerah penerimaan Ho
5,0225
1,65
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama.
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN (VII C) DAN KONTROL (VII A)
Hipotesis Ho : m1 < m1 > Ha :
m2 m2
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
x
t =
s n
x
1
2 1 1
2
s n
2 2 2
Dimana,
s=
n 1 1s12 n 2 1s 22 n1 n 2 2
Ha diterima apabila t > t(1-a)(n1+n2-2) Daerah penerimaan Ho
t(1-a)(n1+n2-2) Dari data diperoleh: Sumber variasi
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Jumlah n x
3378 45 75,0667
3013 45 66,9556
Varians (s2) Standart deviasi (s)
32,2000 5,6745
161,7253 12,7171
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
t=
75.07 66,96 32,2 161,7253 45 45
= 3,918
Pada a = 5% dengan dk = 45+ 44 - 2 = 74 diperoleh t (0.95)(88) = 1,662 Daerah penerimaan Ho
1,662 3,981 Karena t berada pada daerah penerimaan Ha, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol.
Lampiran 19 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi
: MTs NU Sunan Katong Kaliwungu : Matematika : VII/Genap : 2 x 40 menit : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya
Kompetensi Dasar
: 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang. 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.
Indikator : 6.2.1 Dapat menjelaskan pengertian persegi panjang dan persegi menurut sifatsifatnya 6.3.1 Dapat menghitung luas segiempat 6.3.2 Dapat menghitung keliling segiempat 6.3.3 Dapat menghitung sisi segiempat jika luas dan kelilingnya diketahui PERTEMUAN KE-1 dan 2: (indikator 6.2.1: Dapat menjelaskan pengertian persegi panjang dan persegi menurut sifat-sifatnya) I. Tujuan Pembelajaran: Dengan memahami pengertian persegi panjang dan persegi, Peserta didik dapat membedakan mana persegi panjang dan mana yang persegi secara benar. II. Materi Ajar: Pengertian Persegi Panjang dan Persegi a. Persegi panjang adalah segiempat yang dapat menempati bingkainya dengan tepat empat cara dan tiap-tiap sudutnya dapat menempati sudut yang lain secara tepat. 1) Sifat-sifat persegi panjang D
C
O A
B
a) Sisi-sisi yang berhadapan pada persegi panjang sama panjang dan sejajar. AB = CD dan AB // CD AD = BC dan AD // BC b) Setiap sudut pada persegi panjang sama besar dan merupakan sudut siku-siku.
c) Diagonal-diagonal pada persegi panjang sama panjang. AC = BD d) Diagonal-diagonal persegi panjang berpotongan dan saling membagi dua sama panjang. OA = OC dan OB = OD karena AC = BD, maka OA = OB = OC = OD b. Persegi Persegi adalah segiempat yang dapat menempati bingkainya dengan tepat delapan cara dan tiap-tiap sudutnya dapat menempati sudut yang lain secara tepat. 1) Sifat-sifat persegi D
C
O A
B
a) Semua sisi setiap persegi sama panjang. AB = BC = CD = AD b) Diagonal-diagonal
persegi
sama
panjang
dan
saling
membagi dua sama panjang. AC = BD OA = OB = OC = OD c) Diagaonal-diagonal persegi berpotongan membentuk sudut siku-siku.
d) Setiap sudut persegi sama besar dan merupakan sudut sikusiku.
e) Setiap sudut persegi di bagi dua sama besar oleh diagonalnya, atau diagonal-diagonalnya merupakan garis bagi.
III. Metode Pembelajaran: ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction), tanya jawab, tugas kelompok IV. Langkah-langkah Pembelajaran: No Kegiatan Pembelajaran
1 2 3
Kegiatan Awal Salam dan presensi Apersepsi : menjelaskan pengertian persegi panjang dan persegi Motivasi (dengan mengkontekstualkan materi persegi panjang dan persegi dengan kehidupan sehari-hari) Kegiatan inti
Pengorganisasian Siswa Waktu K K K
5 menit
Eksplorasi : Guru dan peserta didik membahas pertemuan kemarin Guru menyampaikan materi
4 5
Elaborasi : Masing- masing peserta didik mengerjakan soal yang diberikan oleh guru Guru berkeliling membantu peserta didik yang mengalami kesulitan
6 7
Konfirmasi: Peserta didik mengerjakan di papan tulis sesuai yang ditunjuk guru
8
9
Peserta didik bersama dengan guru mengoreksi hasil kerja peserta didik Penutup 10 Peserta didik dipandu oleh guru menyimpulkan tentang definisi persegi panjang dan persegi 11 Evaluasi/tes akhir ( terlampir ) 12 Pemberian PR ( terlampir ) Keterangan: i = Individual; k = klasikal.
K K
10 menit 20 menit
I
10 menit
K
5 menit
I
5 menit
K
10 menit
K
2 menit
I K
8 menit 5 menit
V. Bahan ajar: MDF, penggaris, Buku paket matematika kelas VII, LKS kelas VII
VI. Penilaian: 1. -
Prosedur Tes: Tes awal : tidak ada Tes Proses : ada Tes Akhir : ada
2. -
Jenis Tes: Tes awal : tidak ada Tes Proses : Pengamatan Tes Akhir : Tertulis
3. Alat Tes: NO
Tes awal: tidak ada Tes proses Indikator 1
1 2
Keaktifan peserta didik dalam menerima materi Keaktifan dalam bertanya
2
NILAI 3
4
5
3 4
Keaktifan dalam berdiskusi Keberanian dalam mempresentasikan tugas di depan kelas -
Tes akhir: Terlampir
Semarang, 5 April 2011 Kepala Sekolah
( H. AHADUN,S.Pd.I )
Peneliti
( Sulistiyani )
Lampiran 20 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi
: MTs NU Sunan Katong Kaliwungu : Matematika : VII/Genap : 2 x 40 menit : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya
Kompetensi Dasar
: 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang. 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.
Indikator : 6.2.1 Dapat menjelaskan pengertian persegi panjang dan persegi menurut sifatsifatnya 6.3.1 Dapat menghitung luas persegi panjang dan persegi 6.3.2 Dapat menghitung keliling persegi panjang dan persegi 6.3.3 Dapat menghitung sisi segiempat jika luas dan kelilingnya diketahui PERTEMUAN KE-3: (indikator 6.3.1 dan 6.3.2: Dapat menghitung luas dan keliling persegi panjang dan persegi) I. Tujuan Pembelajaran: Dengan menghitung luas dan keliling persegi panjang dan persegi, Peserta didik dapat menentukan nilai persegi panjang dan persegi secara benar. II. Materi Ajar: Keliling dan Luas Persegi Panjang dan Persegi 1) Keliling dan Luas persegi panjang D C
l A
p
B
a) Rumus keliling persegi panjang adalah: K = 2p + 2l, atau K = 2 (p + l)
b) Rumus luas persegi panjang adalah: L = p x l, atau
L = pl 2) Keliling dan Luas persegi D
C
s
A
s
B
a) Rumus keliling persegi adalah: K = 4s b) Rumus luas persegi adalah: L = s x s, atau L = s2 III. Metode Pembelajaran: ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction), tanya jawab, tugas individu IV. Langkah-langkah Pembelajaran: No Kegiatan Pembelajaran
1 2 3
4 5
6 7
8
Kegiatan Awal Salam dan presensi Apersepsi : menjelaskan pengertian persegi panjang dan persegi Motivasi (dengan mengkontekstualkan materi persegi panjang dan persegi dengan kehidupan sehari-hari) Kegiatan inti Eksplorasi : Guru dan peserta didik membahas pertemuan kemarin Guru menyampaikan materi Elaborasi : Masing- masing peserta didik mengerjakan soal yang diberikan oleh guru Guru berkeliling membantu peserta didik yang mengalami kesulitan Konfirmasi: Peserta didik mengerjakan di papan tulis sesuai yang ditunjuk guru
Pengorganisasian Siswa Waktu K K
5 menit
K
K K
10 menit 20 menit
I
10 menit
K
5 menit
I
5 menit
9
Peserta didik bersama dengan guru mengoreksi hasil kerja peserta didik Penutup 10 Peserta didik dipandu oleh guru menyimpulkan tentang definisi persegi panjang dan persegi 11 Evaluasi/tes akhir ( terlampir ) 12 Pemberian PR ( terlampir ) Keterangan: i = Individual; k = klasikal.
K
10 menit
K
2 menit
I K
8 menit 5 menit
V. Bahan ajar: Buku paket matematika kelas VII, LKS kelas VII
VI. Penilaian: 1. -
Prosedur Tes: Tes awal : tidak ada Tes Proses : ada Tes Akhir : ada
2. -
Jenis Tes: Tes awal : tidak ada Tes Proses : Pengamatan Tes Akhir : Tertulis
3. Alat Tes: - Tes awal: tidak ada - Tes proses NO
Indikator 1
1
2
NILAI 3
Keaktifan peserta didik dalam menerima materi Keaktifan dalam bertanya Keaktifan dalam berdiskusi Keberanian dalam mempresentasikan tugas di depan kelas
2 3 4
-
Tes akhir: Terlampir
Kepala Sekolah
( H. AHADUN,S.Pd.I )
Semarang, Praktikan
( Sulistiyani )
4
5
Lampiran 21
TABEL NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
3 4 5
Taraf Signifikan 5% 1% 0.997 0.999 0.950 0.990 0.878 0.959
27 28 29
6 7 8 9 10
0.811 0.754 0.707 0.666 0.632
0.917 0.874 0.834 0.798 0.765
30 31 32 33 34
0.361 0.355 0.349 0.344 0.339
11 12 13 14 15
0.602 0.576 0.553 0.532 0.514
0.735 0.708 0.684 0.661 0.641
35 36 37 38 39
16 17 18 19 20
0.497 0.482 0.468 0.456 0.444
0.623 0.606 0.590 0.575 0.561
21 22 23 24 25
0.433 0.423 0.413 0.404 0.396
26
0.388
N
55 60 65
Taraf Signifikan 5% 1% 0.266 0.345 0.254 0.330 0.244 0.317
0.463 0.456 0.449 0.442 0.436
70 75 80 85 90
0.235 0.227 0.220 0.213 0.207
0.306 0.296 0.286 0.278 0.270
0.334 0.329 0.325 0.320 0.316
0.430 0.424 0.418 0.413 0.408
95 100 125 150 175
0.202 0.195 0.176 0.159 0.148
0.263 0.256 0.230 0.210 0.194
40 41 42 43 44
0.312 0.308 0.304 0.301 0.297
0.403 0.398 0.393 0.389 0.384
200 300 400 500 600
0.138 0.113 0.098 0.088 0.080
0.181 0.148 0.128 0.115 0.105
0.549 0.537 0.526 0.515 0.505
45 46 47 48 49
0.294 0.291 0.288 0.284 0.281
0.380 0.376 0.372 0.368 0.364
700 800 900 1000
0.074 0.070 0.065 0.062
0.097 0.091 0.086 0.081
0.496
50
0.729
0.361
N
Taraf Signifikan 5% 1% 0.381 0.487 0.374 0.478 0.367 0.470
N
Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendeklatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung: CV. Alfabeta, 2009), hlm. 455.
Lampiran 22
LUAS DI BAWAH LENGKUNGAN KURVA NORMAL STANDAR DARI 0 sd. Z z 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8 1,9 2 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8 2,9 3 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8 3,9
0 0,0000 0,0398 0,0793 0,1179 0,1554 0,1915 0,2257 0,2580 0,2881 0,3159 0,3413 0,3643 0,3849 0,4032 0,4192 0,4332 0,4452 0,4554 0,4641 0,4713 0,4772 0,4821 0,4861 0,4893 0,4918 0,4938 0,4953 0,4965 0,4974 0,4981 0,4987 0,4990 0,4993 0,4995 0,4997 0,4998 0,4998 0,4999 0,4999 0,5000
1 0,0040 0,0438 0,0832 0,1217 0,1591 0,1950 0,2291 0,2611 0,2910 0,3186 0,3438 0,3665 0,3869 0,4049 0,4207 0,4345 0,4463 0,4564 0,4649 0,4719 0,4778 0,4826 0,4864 0,4896 0,4920 0,4940 0,4955 0,4966 0,4975 0,4982 0,4987 0,4991 0,4993 0,4995 0,4997 0,4998 0,4998 0,4999 0,4999 0,5000
2 0,0080 0,0478 0,0871 0,1255 0,1628 0,1985 0,2324 0,2642 0,2939 0,3212 0,3461 0,3686 0,3888 0,4066 0,4222 0,4357 0,4474 0,4573 0,4656 0,4726 0,4783 0,4830 0,4868 0,4898 0,4922 0,4941 0,4956 0,4967 0,4976 0,4982 0,4987 0,4991 0,4994 0,4995 0,4997 0,4998 0,4999 0,4999 0,4999 0,5000
3 0,0120 0,0517 0,0910 0,1293 0,1664 0,2019 0,2357 0,2673 0,2967 0,3238 0,3485 0,3708 0,3907 0,4082 0,4236 0,4370 0,4484 0,4582 0,4664 0,4732 0,4788 0,4834 0,4871 0,4901 0,4925 0,4943 0,4957 0,4968 0,4977 0,4983 0,4988 0,4991 0,4994 0,4996 0,4997 0,4998 0,4999 0,4999 0,4999 0,5000
4 0,0160 0,0557 0,0948 0,1331 0,1700 0,2054 0,2389 0,2704 0,2995 0,3264 0,3508 0,3729 0,3925 0,4099 0,4251 0,4382 0,4495 0,4591 0,4671 0,4738 0,4793 0,4838 0,4875 0,4904 0,4927 0,4945 0,4959 0,4969 0,4977 0,4984 0,4988 0,4992 0,4994 0,4996 0,4997 0,4998 0,4999 0,4999 0,4999 0,5000
5 0,0199 0,0596 0,0987 0,1368 0,1736 0,2088 0,2422 0,2734 0,3023 0,3289 0,3531 0,3749 0,3944 0,4115 0,4265 0,4394 0,4505 0,4599 0,4678 0,4744 0,4798 0,4842 0,4878 0,4906 0,4929 0,4946 0,4960 0,4970 0,4978 0,4984 0,4989 0,4992 0,4994 0,4996 0,4997 0,4998 0,4999 0,4999 0,4999 0,5000
6 0,0239 0,0636 0,1026 0,1406 0,1772 0,2123 0,2454 0,2764 0,3051 0,3315 0,3554 0,3770 0,3962 0,4131 0,4279 0,4406 0,4515 0,4608 0,4686 0,4750 0,4803 0,4846 0,4881 0,4909 0,4931 0,4948 0,4961 0,4971 0,4979 0,4985 0,4989 0,4992 0,4994 0,4996 0,4997 0,4998 0,4999 0,4999 0,4999 0,5000
7 0,0279 0,0675 0,1064 0,1443 0,1808 0,2157 0,2486 0,2794 0,3078 0,3340 0,3577 0,3790 0,3980 0,4147 0,4292 0,4418 0,4525 0,4616 0,4693 0,4756 0,4808 0,4850 0,4884 0,4911 0,4932 0,4949 0,4962 0,4972 0,4979 0,4985 0,4989 0,4992 0,4995 0,4996 0,4997 0,4998 0,4999 0,4999 0,4999 0,5000
8 0,0319 0,0714 0,1103 0,1480 0,1844 0,2190 0,2517 0,2823 0,3106 0,3365 0,3599 0,3810 0,3997 0,4162 0,4306 0,4429 0,4535 0,4625 0,4699 0,4761 0,4812 0,4854 0,4887 0,4913 0,4934 0,4951 0,4963 0,4973 0,4980 0,4986 0,4990 0,4993 0,4995 0,4996 0,4997 0,4998 0,4999 0,4999 0,4999 0,5000
9 0,0359 0,0753 0,1141 0,1517 0,1879 0,2224 0,2549 0,2852 0,3133 0,3389 0,3621 0,3830 0,4015 0,4177 0,4319 0,4441 0,4545 0,4633 0,4706 0,4767 0,4817 0,4857 0,4890 0,4916 0,4936 0,4952 0,4964 0,4974 0,4981 0,4986 0,4990 0,4993 0,4995 0,4997 0,4998 0,4998 0,4999 0,4999 0,4999 0,5000
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap 2. Tempat & Tgl. Lahir 3. NIM 4. Alamat Rumah HP
: Sulistiyani : Pati, 05 Desember 1989 : 073511072 : Ds. Bendar Rt: 02 Rw: 01 Juwana Pati 59185 : 085740954551
B. Riwayat Pendidikan 1. TK Pertiwi VI Bendar Lulus 1995 2. SD Negeri Bendar Lulus 2001 3. SMP Negeri 1 Kaliori Rembang Lulus 2004 4. SMA Muhammadiyah 1 Pati Lulus 2007
Semarang, Januari 2012
Sulistiyani NIM: 073511072