PENGARUH NILAI MATEMATIKA PADA HASIL UAS-BN SD/MI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII MTs HASAN KAFRAWI MAYONG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Matematika
Oleh : IMAMUL HAKIM NIM: 073511076
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Imamul Hakim
NIM
: 073511076
Jurusan/Program Studi
: Tadris Matematika
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 12 Desember 2011 Saya yang menyatakan,
Imamul Hakim NIM: 073511076
ii
iii
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 29 November 2011
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang Assalamu ’alaikum wr. wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: : “Pengaruh Nilai Matematika Pada Hasil UAS-BN SD/MI Terhadap Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik di Kelas VII MTs Hasan Kafrawi Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011” Nama : Imamul Hakim NIM : 073511076 Jurusan : Tadris Matematika Program Studi : Tadris Matematika Judul
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam sidang munaqasyah. Wassalamu ’alaikum wr. wb.
Saminanto, S.Pd., M. Sc. NIP. 19720604 200312 1 002
iv
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 29 November 2011
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang Assalamu ’alaikum wr. wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: : “Pengaruh Nilai Matematika Pada Hasil UAS-BN SD/MI Terhadap Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik di Kelas VII MTs Hasan Kafrawi Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011” Nama : Imamul Hakim NIM : 073511076 Jurusan : Tadris Matematika Program Studi : Tadris Matematika Judul
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam sidang munaqasyah. Wassalamu ’alaikum wr. wb.
H. Fakhrur Rozi, M.Ag NIP. 19691220 199503 1 0
v
ABSTRAK Judul
: Pengaruh Nilai matematika pada hasil UAS-BN SD/MI Terhadap Prestasi Belajar matematika Peserta Didik Kelas VII M.Ts. Hasan Kafrawi Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011 Penulis : Imamul Hakim NIM : 073511076
Skripsi ini membahas pengaruh nilai matematika pada hasil UAS-BN terhadap prestasi belajar matematika. Kajiannya dilatarbelakangi oleh banyaknya penyimpangan-penyimpangan pada pelaksanaan UAS-BN sehingga nilai yang di dapat pada hasil UAS-BN bukan dari kemampuanya sendiri tetapi masih banyak juga yang melaksanakan UAS-BN sesuai dengan peraturan sehingga nilai yang di peroleh berasal dari kemampuannya sendiri. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan: adakah pengaruh nilai matematika pada hasil UAS-BN terhadap prestasi belajar matematika. Permasalahan tersebut dibahas melalui penelitian kuantitatif. Sampel penelitian sebanyak 27 peserta didik yang di peroleh dari 25% seluruh populasi, sampel diambil dengan menggunakan teknik random sampling, yang terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas pada seluruh populasi. Pengumpulan data diperoleh hanya dengan metode dokumentasi yaitu pengumpulan nilai matematika pada raport semester ganjil yang digunakan untuk menguji normalitas dan homogenitas, nilai matematika pada hasil UAS-BN serta nilai matematika murni pada hasil ujian semester genap. Data penelitian yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa: ada pengaruh nilai matematika pada hasil UAS-BN terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII MTs. Hasan kafrawi Mayong Jepara tahun pelajaran 2010/2011, ditunjukkan oleh Fhitung > Ftabel, yaitu Fhitung = 14,93 dan Ftabel = 4,24 pada taraf kesalahan 5% dan Ftabel = 7,77 pada taraf kesalahan 1%. Besar pengaruh nilai matematika pada hasil UAS-BN terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII MTs. Hasan kafrawi Mayong Jepara tahun pelajaran 2010/2011 adalah sebesar 37,38%, ditunjukkan oleh koefisien determinasi 0,3738 pada taraf signifikan 0,05 . Hal ini menunjukkan bahwa 37,38% prestasi belajar matematika kelas VII dipengaruhi oleh nilai matematika pada hasil UAS-BN SD/MI dengan variasi skor nilai matematika pada hasil UAS-BN terhadap prestasi belajar matematika melalui fungsi taksiran Yˆ 11,37 6,09 X .
vi
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul “Pengaruh Nilai Matematika pada Hasil UAS-BN SD/MI terhadap Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik Kelas VII MTs Hasan Kafrawi Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011”. Penelitian ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana S-1 pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang Program Studi Matematika. Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada: 1.
Dr. Suja’i, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini.
2.
Drs. Wahyudi, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi.
3.
Saminanto, S.Pd, M.Sc., selaku dosen wali dan pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan dan motivasi sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.
4.
H. Fakhrur Rozi, M.Ag., selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.
5.
Dosen Tadris Matematika, dosen dan staf pengajar di Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang yang membekali berbagai pengetahuan.
6.
KH. Tahrir Nawawi, selaku kepala MTs Hasan Kafrawi Mayong Jepara yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
7.
Segenap guru, kepala TU beserta staf, karyawan dan peserta didik MTs Hasan Kafrawi Mayong Jepara yang selalu membantu dan memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi.
vii
8.
Bapak dan ibu tersayang yang tiada hentinya, tidak ada rasa capeknya memberikan do’a, nasihat, dan motivasi serta kasih sayang dalam mendidik penulis dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.
9.
Mbak ichwati dewi yang selalu memberikan dukungan materi dan spiritnya dengan penuh keikhlasan dan tanpa sedikitpun diiringi dengan keluhan.
10. Saudara-saudara (Mbak Siti dan Kang Muhamad, Mbak Zul dan kang Mukhlis, Kak Kamal dan Mbak Maludah) yang selalu memberikan do’a dan dukungan. 11. Keponakan-keponakan (Rizky serta kakak-kakaknya, Sidiq serta kakakkakaknya , Intan, dan ziyad) yang selalu mengembangkan senyum keceriaan. 12. Calon Isteri tersayang dan tercinta (Sulistiyani) yang tiada henti dan tiada capeknya
memberikan
motivasi,
dukungan,
serta
bantuan
sampai
terselesaikannya skripsi. 13. Bapak dan Ibu dari Juwana serta Mas dan Mbak dari Kudus yang telah memberikan do’a serta dukungan. 14. Bapak Sarwono beserta Isteri dan kedua putrinya (Mbak Diah dan Tutik) yang telah mmberi tempat tinggal kepada penulis selama menuntut ilmu IAIN Walisongo Semarang. 15. Teman seperjuangan Tadris Matematika 2007 yang senantiasa menjadi penyemangat dan tempat bertukar pikiran dalam proses penulisan skripsi ini. 16. Bang Nadhif yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis, serta teman-teman kos (Dapid, Kholis, Pudin, dan Billa) yang menjadi teman seperantauan. 17. Rombongan sarung (Fa’an, ghofur, Bekan, Likun, Qomar, huda, Zabidi, Alamin, Lubis, dan Alm. Azhar Aniq) yang banyak memberikan inspirasi. 18. Teman-teman seperjuangan yang telah menemani penulis dalam suka dan duka bersama selama melaksanakan perkuliahan di kampus tercinta Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. 19. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis hingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini. Semarang, Desember 2011 Penulis, viii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL...........................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................
ii
PENGESAHAN .................................................................................................. iii NOTA PEMBIMBING ....................................................................................... iv ABSTRAK .......................................................................................................... vi KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
BAB I
: PENDAHULUAN............................................................................
1
A. Latar Belakang ............................................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................
4
C. Manfaat Penelitian ......................................................................
4
BAB II : LANDASAN TEORI.......................................................................
5
A. Kajian Pustaka.............................................................................
5
B. Kerangka Teoritik .......................................................................
6
C. Rumusan Hipotesis ..................................................................... 18
BAB III : METODE PENELITIAN ............................................................... 19 A. Jenis Penelitian ............................................................................ 19 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 19 C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................. 20 D. Variabel Penelitian ...................................................................... 20 E. Pengumpulan Data Penelitian ..................................................... 21 F. Analisis Data Penelitian .............................................................. 22 ix
BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ....................................... 28 A. Deskripsi data Hasil Penelitian ................................................... 28 B. Phasil Penelitian .......................................................................... 29 C. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 47 D. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 49
BAB V : PENUTUP ........................................................................................ 50 A. Simpulan ..................................................................................... 50 B. Saran ............................................................................................ 50 C. Penutup........................................................................................ 51
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
x
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Ujian nasional yang dilaksanakan oleh pemerintah melalui BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) mempunyai sejarah yang cukup panjang. Sampai dengan tahun 2000, pemerintah (Departemen Pendidikan Nasional) telah menyelenggarakan apa yang disebut dengan Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (EBTANAS). Namun evaluasi ini masih banyak kelemahan-kelemahan di dalam pelaksanaanya sehingga mendapat kritikan dari masyarakat.1 Berdasarkan kritikan yang terjadi dan masukan-masukan dari berbagai pihak yang terkait, akhirnya pemerintah menghapus EBTANAS untuk SD, SDLB, SLB tingkat dasar, dan MI dengan SK. Mendiknas Nomor 011/U/2002 tanggal 28 Januari 2002. Selanjutnya Mendiknas mengeluarkan SK.No.047/U/2002 tanggal 04 April 2002 dan istilah EBTANAS untuk SMP, SMPLB, SMU, SMLB, MA dan SMK diganti menjadi Ujian Akhir Nasional (UAN). Namun demikian UAN juga masih banyak mendapat kritikan sama halnya dengan EBTANAS. Mengingat begitu gencarnya kritikan terhadap UAN, maka dikeluarkanlah Peraturan pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang standar pendidikan, terutama pada pasal 66 sampai dengan pasal 72 yang tentang BSNP. Dengan kata lain, untuk menyelenggarakan ujian nasional tersebut, maka Menteri Pendidikan Nasional membentuk suatu badan yang bersifat mandiri dan independen yang disebut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Pada tahun 2006/2007 mulai dilaksanakan UN yang diperkuat oleh Permendiknas No.22/2006 tentang standar isi, Permendiknas No.23/2006
tentang
Standar
Kompetensi
Lulusan,
Permendiknas
No.45/2006 tentang Kriteria Kelulusan. 1
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rodaskarya, 2009), hlm.
61-67
1
Pelaksanaan UN juga tidak sepenuhnya sempurna dan masih banyak kritikan yang bermunculan maka berdasarkan kritikan dan masukan dari masyarakat tentang UN dan memperhatikan pula program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, pada tahun 2008/2009 mulai dilaksanakan Ujian Akhir Sekolah Bertaraf Nasional (UAS-BN) untuk sekolah dasar dan yang sederajat. Maksudnya, pembuatan soal dilakukan oleh guru SD di bawah bimbingan dan pengarahan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah serta BSNP. Dari berbagai perubahan yang terjadi dari bentuk ujian nasional, dalam pelaksanaannya dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dan hasil belajar selama mengikuti pendidikan di sekolah, mata pelajaran yang diikutkan dalam ujian nasional meliputi Matematika, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dari berbagai mata pelajaran yang diujikan, yang paling mendapat sorotan adalah matematika. Matematika merupakan ilmu pasti dan ilmu dasar dari berbagai ilmu lain. Matematika sering dijadikan momok oleh peserta didik karena mereka kesulitan untuk mempelajarinya sehingga dalam pelaksanaan ujian nasional peserta didik muncul rasa ketakutan serta tidak percaya diri dalam mengerjakan soal ujian dan akhirnya banyak peserta didik yang menggantungkan dan menunggu jawaban dari peserta didik lain yang dianggap lebih bisa. Hal itu menunjukkan hasil nilai yang dicapai tidak berasal dari potensi/kemampuan diri sendiri. Di samping itu juga dari berbagai perubahan bentuk dan pelaksanaan ujian nasional masih banyak guru yang melakukan kecurangan. Seperti, memberikan jawaban pada saat ujian, pengaturan tempat duduk sebagai strategi untuk mempermudah kerja sama seperti yang baru-baru ini terjadi di SDN Gadel II Surabaya sesuai dengan berita yang ditulis dalam surat kabar Jawa Pos terbitan hari Rabu, 15 Juni 2011. Di situ disebutkan bahwa pada saat pelaksanaan Ujian Nasional di SDN Gadel II Surabaya salah satu peserta didiknya disuruh untuk memberikan jawaban kepada teman-temannya sehingga terjadilah sontek massal. Selain
2
itu juga penyimpangan yang sering terjadi adalah membocorkan soal ujian, dan yang lebih parah lagi ada juga yang mengkatrol nilai ujian supaya peserta didiknya dapat lulus dengan nilai yang bagus. Tentu hal itu menunjukkan hasil yang akan dicapai peserta didik tidak berasal dari potensi/kemampuannya sendiri dan peserta didik juga nantinya pasti akan merasa terpaksa mengikuti skema/strategi yang menyimpang dalam menghadapi ujian. Keadaan seperti itu tentu tidak sesuai dengan semangat pendidikan nasional. Semua itu dilakukan supaya peserta didiknya dapat melampaui standar kelulusan mimimal yang telah ditetapkan oleh pemerintah dengan mudah serta bertujuan memberikan modal awal bagi peserta didik untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya karena pada masa sekarang nilai hasil ujian yang terkumpul dalam suatu wadah yang disebut DANEM menjadi modal awal dan dijadikan tolok ukur kemampuan peserta didik ketika melanjutkan ke jenjang sekolah berikutnya. MTs Hasan Kafrawi Mayong Jepara merupakan salah satu sekolah lanjutan dari
SD/MI. MTs Hasan Kafrawi Mayong juga mempunyai
karakteristik peserta didik yang heterogen dan tersebar di masing-masing kelas. MTs Hasan Kafrawi Mayong tidak menerapkan sistem kelas unggulan sehingga peserta didik mempunyai kemampuan kelas yang relatif sama. Berdasarkan uraian di atas dan melihat kecurangan-kecurangan pada pelaksanaan ujian nasional,
peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Pengaruh Nilai Matematika pada Hasil UAS-BN SD/MI terhadap Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik di Kelas VII MTs Hasan Kafrawi Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011.
3
B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana nilai matematika pada hasil UAS-BN SD/MI? 2. Bagaimana prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII? 3. Apakah ada pengaruh nilai matematika pada hasil UAS-BN terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII MTs Hasan Kafrawi Mayong Jepara?
C. MANFAAT PENELITIAN Sesuai dengan judul yang telah diangkat oleh peneliti, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui: 1. Nilai matematika pada hasil UAS-BN masih dapat dijadikan tolok ukur kemampuan peserta didik/tidak. 2. Prestasi belajar matematika kelas VII berbanding lurus dengan nilai matematika pada hasil UAS-BN/tidak. 3. Ada/tidaknya pengaruh antara nilai matematika pada hasil UAS-BN terhadap prestasi belajar Matematika peserta didik kelas VII MTs Hasan Kafrawi Mayong Jepara.
4
BAB II LANDASAN TEORI
A. KAJIAN PUSTAKA Kajian pustaka ini digunakan sebagai bahan pertimbangan baik mengenai kelebihan maupun kekurangan yang sudah ada sebelumnya. Selain itu, kajian terdahulu juga mempunyai andil besar dalam mendapatkan informasi yang ada sebelumnya mengenai teori yang berkaitan dengan judul yang digunakan sebagai landasan teori ilmiah, kajian terdahulu juga bisa digunakan untuk membedakan antara penelitian ini dengan penelitian-penelitian yang sudah ada (distingsi), disamping itu juga digunakan untuk menghindari duplikasi dengan penelitian-penelitian yang sudah ada. Dalam skripsi yang ditulis oleh Siti Khomsatun NIM 0701060097 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang Jurusan Matematika angkatan 2007 dengan judul “Hubungan antara Danem SMP dengan prestasi belajar peserta didik di SMA”, menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Nur Hamiyah NIM 0103550039 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang Jurusan Matematika angkatan 2001 yang berjudul “Hubungan antara Nilai Matematika pada Danem SD dengan Prestasi Belajar Siswa di kelas 1 SLTP Negeri 2 Malang pada Materi Segitiga”, juga menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan. Berangkat dari hasil penelitian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian “Pengaruh Nilai Matematika pada Hasil UAS-BN SD/MI terhadap Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik di Kelas VII MTs Hasan Kafrawi Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011, diharapkan akan adanya pengaruh yang positif. Perbedaan antara penelitian ini dengan kedua penellitian di atas adalah:
5
1. Penelitian ini bersifat global artinya tidak terpaku pada suatu materi matematika tertentu. 2. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sedangkan kedua penelitian di atas untuk mengetahui hubungan atau korelasi. 3. Variabel bebas dalam penelitian ini diambil dari hasil nilai semesteran, sedangkan pada penelitian yang dilakukan Nur Hamiyah variabel bebasnya diambil dari salah satu materi pokok matematika.
B. KERANGKA TEORITIK 1. Belajar dan Pembelajaran a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan upaya sadar atau upaya yang disengaja untuk mendapat kepandaian. Banyak definisi belajar yang dikemukakan oleh para ahli. Belajar merupakan suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman/pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku.2 “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya dalam interaksi dengan lingkungan”.3 Belajar diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir.4 Dari pengertian belajar yang sudah dikemukakan, dapat dikatakan bahwa belajar merupakan suatu proses yang dialami oleh individu dalam pengalamannya yang menghasilkan perubahan tingkah laku. Salah satu pertanda bahwa seorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah
2
Herman Hudojo, Pengembangnan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, (Malang: Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang, 2003), ed. Revisi, hlm. 83. 3 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet. 5, hlm.2. 4 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), Cet. 2, hlm. 16
6
laku pada diri orang itu yang disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antara peserta didik dengan peserta didik.5
Pembelajaran
merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik, di mana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya.6 Jadi, pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang dengan sengaja dilakukan dengan menciptakan berbagai kondisi yang diarahkan untuk mencapai tujuan, yaitu tujuan kurikulum. Adapun pengertian belajar yang diberikan oleh beberapa ahli pendidikan ialah sebagai berikut:
a. Clifford T.Morgan (dalam Drs. H. Mustaqim, M.Pd, 2009) “Learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience” Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil pengalaman yang lalu. b. Harold Spears (dalam Drs. H. Mustaqim, M.Pd, 2009) “Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction”. Belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sendiri tentang sesuatu, mendengar, mengikuti petunjuk7 c. Menurut Howard L. Kingsley (dalam Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, 2004) sebagai berikut:
5
Amin Suyitno, Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matemátika I, (Semarang: Pendidikan Matemátika Unnes, 2004), hlm. 2. 6 Trianto, Mendesain, hlm. 17. 7 Drs. H. Mustaqim, M.Pd., Psikologi Pendidikan, (Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009)hlm. 39-40
7
Learning is the process by which behavior (in the broader sense) is originated changed through practice or training. (belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan).8
b. Teori-teori belajar 1) Teori Belajar Humanistik Proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia. Pada kenyataannya teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan dan proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain, teori ini lebih tertarik pada gagasan tentang belajar dalam bentuknya yang paling ideal daripada belajar seperti apa yang telah diamati dalam dunia keseharian. Karena itu, teori ini bersifat eklektif, artinya teori apapun dapat dimanfaatkan asal tujuannya untuk memanusiakan manusia (mencapai aktualisasi diri) dapat tercapai. Empat pakar lain yang termasuk ilmuwan kubu humanistik adalah Kolb, Honey, Mumford, Hubermas dan Carl Rogers.9 2) Teori Belajar Carl Rogers Carl Roger mengemukakan bahwa peserta didik yang belajar hendaknya tidak dipaksa, melainkan dibiarkan belajar bebas, peserta didik diharapkan mengambil keputusan sendiri dan berani bertanggung jawab atas keputusan-keputusan yang diambilnya
sendiri.
mengemukakan
5
Dalam hal
konteks
penting
daalam
tersebut proses
Rogers belajar
humanistik, yaitu sebagai berikut: a) Hasrat untuk belajar: hasrat untuk belajar disebabkan adanya hasrat ingin tahu manusia yang terus menerus
8
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), Ed. Revisi, hlm. 127 9 Evelina Siregar, Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), hlm. 34-35.
8
b)
c)
d)
e)
terhadap dunia sekelilingnya. Dalam proses mencari jawabnya, seseorang mengalami aktivitas belajar. Belajar bermakna: seseorang yang beraktivitas akan selalu menimbang-nimbang apakah aktivitas tersebut mempunyai makna bagi dirinya. Jika tidak, tentu tidak akan dilakukannya. Belajar tanpa hukuman: belajar yang terbebas dari ancaman hukuman mengakibatkan anak bebas melakukan apa saja, mengadakan eksperimentasi hingga menemukan sendiri sesuatu yang baru. Belajar dengan inisiatif sendiri: menyiratkan tingginya motivasi internal yang dimiliki. Peserta didik yang banyak berinisiataif, mampu mengarahkan dirinya sendiri, menentukan pilihannya sendiri, serta berusaha menimang sendiri hal yang baik bagi dirinya. Belajar dan perubahan: dunia terus berubah, karena itu peserta didik harus belajar untuk menghadapi kondisi dan situasi yang terus berubah dengan demikian belajar yang hanya sekedar mengingat fakta atau menghafal sesuatu dipandang tak cukup.10
2. Evaluasi belajar dan pembelajaran Scriven, seorang teoritisi evaluasi mengamati bahwa evaluasi terdiri dari penetapan nilai. Karena itu, evaluasi pendidikan terdiri dari penetapan nilai sehubungan dengan fenomena pendidikan. Penetapan nilai yang kita maksudkan adalah penentuan manfaat atau kebaikan relatif dari segala sesuatu yang kita evaluasi. Misalnya para evaluator pendidikan seringkali berusaha mengetahui nilai atau manfaat prosedur-prosedur
instruksional
dari
berbagai
bentuk
yang
brekembang. Dalam hal ini evaluator tersebut melakukan kegiatan yang sama dengan peneliti pendidikan. Bedanya tugas seorang evaluator tidaklah hanya mengukur perlakuan instruksional yang memberikan hasil lebih besar, tetapi untuk sampai pada suatu pertimbangan seberapa baiklah hasil yang diperoleh.sekali yang perlu kita ingat bahwa evaluasi terdiri dari penentuan manfaat dan pengkuran terdiri penentuan status.
10
Evelina Siregar, Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, hlm. 37.
9
Pelaksanaan evaluasi dalam pendidikan mempunyai manfaat yang luas, tidak sekedar mengukur keberhasilan proses belajar akan tetapi dapat memberikan manfaat dalam berbagai kegiatan lain baik dari guru maupun bagi peserta didik (Nurkancana, 1986). Beberapa fungsi atau manfaat evaluasi pendidikan dan pembelajaran tersebut adalah untuk; a. Mengetahui taraf kesiapan anak untuk menempuh suatu pendidikan tertentu. b. Mengetahui seberapa jauh hasil yang telah di capai dalam proses pendidikan. c. Mengetahui apakah suatu mata pelajaran yang kita ajarkan dapat dilanjutkan dengan bahan yang baru ataukah harus mengulang pelajaran-pelajaran yang telah lampau. d. Mendapatkan bahan-bahan informasi dalam memberikan bimbingan tentang jenis pendidikan dan jabatan yang sesuai untuk pesrta didik. e. Mendapatkan bahan-bahan informasi apakah seorang anak dapat dinaikkan ke kelas yang lebih tinggi atau harus mengulang di kelas semula. f. Membandingkan apakah prestasi yang di capai anak sudah sesuai dengan kapasitasnya atau belum. g. Untuk menafsirkan apakah seorang anak telah cukup matang untuk dilepaskan ke dalam masyarakat atau untuk melanjutkan ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi. h. Untuk mengadakan seleksi. i. Untuk mengetahui taraf efisiensi metode yang dipergunakan dalam pendidikan.11 3. Hasil UAS-BN Hasil UAS-BN sering disebut dengan Danem. Danem adalah wadah dari berbagai nilai mata pelajaran yang diujiankan/di-UASBNkan. Danem mulai dikenal pada saat Ujian Nasional menggunakan nama EBTANAS (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasonal) di mana Danem memiliki kepanjangan Daftar Nilai Ebtanas Murni. Di dalamnya hanya terdapat nilai-nilai mata pelajaran yang diEBTANAS-kan, namun Danem tidak hanya digunakan pada saat EBTANAS saja sampai sekarangpun pada UAS-BN (Ujian Akhir Sekolah Bertaraf Nasional) istilah Danem masih digunakan untuk 11
Aunurahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 211-214
10
menyebutkan daftar nilai Mata Pelajaran yang telah diuji. Ini tidak melihat kepanjangan dari Danem itu sendiri tetapi karena kesamaan fungsi, yaitu sama-sama sebagai wadah dari nilai-nilai yang diujiankan. Pada Danem hanya terdapat empat mata pelajaran saja untuk SD/MI. Yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) . Danem yang terangkum dalam Surat Keterangan Hasil Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional sering dijadikan patokan, tolok ukur prestasi peserta didik. Ini terbukti pada masa sekarang Danem memiliki peranan penting untuk masuk jenjang sekolah selanjutnya, karena banyak sekolah yang menjadikan Danem sebagai prasyarat. Banyak sekolah yang memasang target Danem untuk bisa memasuki sekolah tersebut. Danem memang bukan puncak prestasi tapi salah satu indikator yang mudah untuk mengukur tingkat kemampuan peserta didik. Terbukti mereka yang memiliki NEM tinggi mudah menerima materi pelajaran sedangkan yang memiliki NEM rendah susah menerima materi pelajaran. Peserta didik yang memperoleh NEM tinggi tentunya menguasai dan memahami seluruh materi yang diujikan, karena soal-soal yang telah diujikan tentunya mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006 Tanggal 23 Mei 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL), yang di dalamnya berisi tentang Standar Kompetensi Lulusan Matematika SD/MI yaitu: a. Memahami konsep bilangan bulat dan pecahan, operasi hitung dan sifat-sifatnya, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari. b. Memahami bangun datar dan bangun ruang sederhana, unsurunsur dan sifat-sifatnya, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari. c. Memahami konsep ukuran dan pengukuran berat, panjang, luas, volume, sudut, waktu, kecepatan, debit, serta mengaplikasikannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.
11
d. Memahami konsep koordinat untuk menentukan letak benda dan menggunakannya dalam pemecahan masalah sehari-hari. e. Memahami konsep pengumpulan data, penyajian data dengan tabel, gambar dan grafik (diagram), mengurutkan data, rentangan data, rerata hitung, modus, serta menerapkannya dalam pemecahan kehidupan sehari-hari. f. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan. g. Memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif.12 Di samping itu juga sebelum pelaksanaan Ujian Nasional tiap sekolah mendapatkan Kisi-kisi soal Ujian Nasional yang sudah disesuaikan menurut Standar kompetensi, Kompetensi Dasar beserta indikator-indikatornya dan juga sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Mata Pelajaran yang telah diujikan. Hal itu tentunya sangat membantu guru dalam penyampaian materi agar lebih efisien, lebih mengarah ke target sehingga peserta didik lebih siap dan mudah dalam menghadapi Ujian Nasional. Melihat
fenomena
tersebut
sangat
jelas
bahwa
Danem
merupakan indikator prestasi dari peserta didik, dan menandakan yang menjadi acuan keberhasilan pendidikan di negeri kita adalah angkaangka yang tertulis dalam berbagai laporan penilaian pendidikan. Dengan berkembang dan berakarnya sistem nilai sosial masyarakat kita yang memandang keberhasilan pendidikan melalui data angka kuantitatif baik dalam raport, ijazah ataupun Danem, jadilah nilai kantitatif yang berupa angka-angka mati yang tidak menginformasikan keseluruhan kualitas seseorang menjadi orientasi utama dalam proses pendidik. 4. Prestasi Belajar Matematika Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi belajar” (achievement) berbeda dengan
12
Anggota IKAPI perpustakaan nasional, Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), (Bandung: NUANSA AULIA, 2010), hal. 256
12
“hasil belajar” (learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, di samping itu juga banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olah raga, dan pendidikan, khususnya pembelajaran.13 Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Prestasi belajar (achievement) semakin terasa penting untuk dibahas, karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain: a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik. b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai “tendensi keingintahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum manusia”. c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feedback) dalam meningkatkan mutu pendidikan. d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan peserta didik di masyarakat. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan masyarakat. e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik. Dalam proses pembelajaran, peserta didik menjadi fokus utama yang harus diperhatikan, karena peserta didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran.14 Jika dilihat dari beberapa fungsi prestasi belajar di atas, maka betapa pentingnya kita mengetahui dan memahami prestasi belajar 13 14
Zaenal Arifin, Evaluasi, hlm. 12. Zaenal Arifin, Evaluasi, hlm. 13.
13
peserta didik, baik secara perseorangan maupun secara kelompok. Sebab fungsi peserta didik tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan. Di samping itu, prestasi belajar juga bermanfaat sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga dapat menentukan apakah perlu melakukan diagnosis, penempatan, atau bimbingan terhadap peserta didik. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Cronbach bahwa kegunaan prestasi belajar banyak ragamnya, antara lain “sebagai umpan balik bagi guru dalam mengajar, untuk keperluan diagnostik, untuk keperluan bimbingan dann penyuluhan, untuk keperluan seleksi, untuk keperluan penempatan atau penjurusan, untuk menentukan isi kurikulum, dan untuk menentukan kebijakan sekolah”.15 Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahwa pembelajaran sebagai suatu sistem memiliki berbagai komponen yang saling berinteraksi dan beriterpendensi. Salah satu komponen pembelajaran adalah evaluasi. Begitu juga dalam prosedur pembelajaran, salah satu langkah yang harus ditempuh guru adalah evaluasi. Dengan demikian, dilihat dari berbagai konteks pembelajaran, evaluasi mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis karena evaluasi merupakan suatu bagian yang tak terpisahkan dari pembelajaran itu sendiri.16 Prestasi belajar adalah hasil belajar seseorang yang dicapai dengan kemampuan maksimal yang akhirnya mengalami perubahan tingkah laku secara tetap baik kognitif, afektif, dan psikomotorik.17 Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, atau diciptakan secara individu maupun secara kelompok. Usaha-usaha
yang
perlu
dilakukan
oleh
guru
untuk
meningkatkan prestasi belajar peserta didik dengan memanfaatkan 15
Zaenal Arifin, Evaluasi, hlm. 14. Zaenal Arifin, Evaluasi, hlm. 12-13 17 Ardhi Prabowo, Keefektifan , hlm. 10 16
14
fasilitas-fasilitas serta kelebihan-kelebihan yang ada di lingkungan sekolah antara lain sebagai berikut: a. Meningkatkan ketrampilan guru atau peserta didik
dengan
menggunakan alat bantu belajar. b. Meningkatkan ketrampilan guru dalam menggunakan metode yang tepat. c. Memanfaatkan alat bantu yang tersedia dan mudah didapat sebagai sumber belajar.18 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut: a. Faktor-faktor stimulasi belajar, meliputi: panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas, suasana lingkungan eksternal. b. Faktor-faktor metode belajar, maliputi: Kegiatan berlatih atau praktek, overlearning dan driil, resitasi selama belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, belajar dengan keseluruhan dan dengan bagianbagian, penggunaan modalitet indera, bimbingan dalam belajar (bimbingan belajar), kondisi-kondisi insentif. c.
Faktor-faktor
individual,
meliputi:
kematangan,
faktor
usia
kronologis, faktor perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani, motivasi.19
C. KERANGKA BERPIKIR Dari berbagai perubahan bentuk ujian nasional mulai dari EBTANAS, UAN, UN, sampai dengan UAS-BN yang berlaku pada saat sekarang setiap perubahannya itu dimaksudkan untuk mendapatkan suatu 18
Zaenal Arifin,Evaluasi, hlm. 10 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm. 138-146. 19
15
sistem bentuk ujian nasional yang paling baik serta efisien dan dalam pelaksanaannya dimaksudkan untuk mengukur dan mengetahui hasil belajar selama dalam suatu sekolah. Hal itu dapat dilihat dari hasil Ujian Nasional atau yang sekarang dikenal dengan istilah UAS-BN (Ujian Akhir Sekolah Bertaraf Nasional) berupa nilai yang terangkum dalam suatu wadah yang dikenal dengan Danem. Danem dapat digunakan untuk melihat gambaran tentang peta mutu pendidikan dan peta mutu tamatan antar jenis satuan pendidikan dan antar wilayah dari waktu ke waktu, dan bisa juga untuk melihat kemampuan awal peserta didik pada permulaan jenjang sekolah. Danem memang bukan puncak prestasi tapi salah satu indikator yang mudah untuk mengukur tingkat kemampuan peserta didik. Terbukti mereka yang memiliki nilai ujian tinggi mudah menerima materi pelajaran sedangkan yang memiliki nilai ujian yang rendah susah menerima materi pelajaran. Pada masa sekarang Danem juga memiliki peranan penting untuk masuk jenjang sekolah selanjutnya, karena banyak sekolah yang menjadikan Danem sebagai prasyarat. Banyak sekolah yang memasang target Danem untuk bisa memasuki sekolah tersebut. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan sekolah-sekolah tertentu berambisi agar peserta didiknya dapat lulus dengan mudah melampaui standar minimal kelulusan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah (Departemen Pendidikan) serta memperoleh nilai ujian tinggi supaya masuk disekolah favorit. Untuk mememenuhi ambisi itu banyak sekolah melalui gurunya melakukan penyimpangan dan kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional di antaranya: memberikan jawaban pada saat ujian berlangsung, peserta didik disuruh mengikuti skema pengaturan tempat duduk supaya mudah memperoleh jawaban dari yang peserta didik yang pintar, membocorkan soal, dan mengkatrol nilai ujian nasional agar memperoleh nilai yang tinggi dan memuaskan walaupun tidak dari hasil pengerjaan peserta didik itu sendiri.
16
Keadaan yang seperti itu tidak sesuai dengan teori belajar Carl Roger mengemukakan bahwa peserta didik yang belajar hendaknya tidak dipaksa, melainkan dibiarkan belajar bebas, peserta didik diharapkan mengambil keputusan sendiri dan berani bertanggung jawab atas keputusan-keputusan yang diambilnya sendiri.20 Keadaan seperti itu juga menunjukkan suatu bentuk belajar yang tidak memanusiakan manusia karena peserta didik tentunya merasa terpaksa dan tidak diberi kebebasan untuk menentukan pilihan sesuai pemikirannya, hal ini juga tidak sesuai dengan teori belajar Humanistik. Di samping itu masalah ketakutan dan ketidak percayaan diri juga menjadi penyebab peserta didik melakukan penyimpangan, ketakutan dan ketidak percayaan diri ini sering terjadi pada salah satu mata pelajaran yang diujikan yaitu matematika. Matematika sering dianggap sebagai momok peserta didik karena mereka merasa sulit untuk mempelajarinya. Oleh sebab itu banyak peserta didik yang tidak percaya pada jawabannya sendiri karena merasa tidak bisa dan mereka cenderung minta dan menunggu jawaban dari peserta didik lain yang dianggap bisa, tentunya hasil yang telah di capai bukan dari hasil pengerjaannya sendiri dan hal itu tidak bisa dijadikan tolok ukur presasi belajar. Namun, jika melihat usaha pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan
dengan
adanya
Peraturan-peraturan
pemerintah
yang
mencakup Kriteria Kelulusan, Standar Kompetensi Kelulusan tentunya penyimpangan-penyimpangan itu tidak akan mungkin terjadi karena di dalam Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) terdapat poin-poin yang mengatur syarat kelulusan peserta didik serta rangkuman dari keseluruhan materi. Di samping itu juga sebelum pelaksanaan Ujian Nasional tiap sekolah mendapatkan kisi-kisi soal yang akan diujikan sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar serta indikator-indikatornya. Hal itu jelas sangat membantu guru dalam memberikan materi agar lebih mengarah ke target kelulusan. Di samping itu juga peserta didik 20
Evelina Siregar, Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, hlm. 37.
17
akan merasa lebih siap dan mudah dalam menghadapi ujian nasional. Peserta didik akan lebih merasa percaya diri dalam mengerjakan soal karena sudah mendapatkan tempaan materi dari guru sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan kisi-kisi Ujian Nasional dari Pemerintah serta hasil yang telah dicapai tentu merupakan hasil dari kemampuannya sendiri. Melihat hal-hal yang demikian tentu akan memberikan banyak pengalaman yang berupa pengetahuan-pengetahuan sehingga sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik karena materi dalam Mata Pelajaran Matematika hirarki di mana materi yang telah di dapat dari SD/MI merupakan modal awal dalam mempelajari materi-materi Matematika di MTs terutama kelas VII. Hal ini jelas menunjukkan hasil yang telah di capai pada UAS-BN berpengaruh terhadap prestasi belajar karena UAS-BN memberikan pengalaman yang berupa pengetahuanpengetahuan
sedangkan
pengalaman
yang
berupa
pengetahuan-
pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik.
D. HIPOTESIS Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka hipotesis penelitian ini adalah: 1. Nilai matematika pada hasil UAS-BN SD/MI dapat dijadikan tolok ukur kemampuan peserta didik. 2. Prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII berbanding lurus dengan nilai matematika pada hasil UAS-BN SD/MI. 3. Terdapat pengaruh nilai matematika pada hasil UAS-BN terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII MTs. Hasan Kafrawi Mayong Jepara.
18
BAB III METODE PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN 1. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.21 Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VII MTs Hasan Kafrawi Mayong Jepara tahun pelajaran 2010/2011, yang terbagi dalam tiga kelas yaitu: - VIIA sebanyak 35 anak, - VIIB sebanyak 35 anak, dan - VIIC sebanyak 35 anak. Jumlah seluruh peserta didik kelas VII sebanyak 105 anak. b. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi.22Sampel dipilih secara acak dari 3 kelas yang ada di MTs. Hasan Kafrawi pada kelas VII. Dalam penelitian ini sampel diperoleh dengan menggunakan teknik random sampling. Apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi apabila subjeknya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih. 23
Setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas yang perhitungannya
dapat di lihat secara lengkap pada lampiran 10, lampiran 11, lampiran 12 dan lampiran 13, maka pemilihan sampel pada tiap kelas dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Melihat populasi dari penelitian ini yang berjumlah 105 peserta didik maka sampel yang diambil adalah 25% tiap kelas. Kelas VIIA
: 25% X 35 peserta didik = 8,75 dibulatkan 9
21
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 130. 22 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, hlm. 133 23 Suharsimi Arikunto , cet.3, Prosedur Penelitian, hlm.134.
19
Kelas VIIB
: 25% X 35 peserta didik = 8,75 dibulatkan 9
Kelas VIIC
: 25% X 35 peserta didik = 8,75 dibulatkan 9
Jadi jumlah seluruh sampel adalah 27 peserta didik. Berikut ini adalah nama-nama peserta didik yang menjadi sampel dalam penelitian ini: Tabel 1 Daftar Nama-Nama Sampel
NO
KODE
NAMA
KELAS
1
S-1
ANITA FITRIANA
VII-A
2
S-2
LAELATUL IMATUNNASIROH
VII-A
3
S-3
M. NUR EFENDI
VII-A
4
S-4
MILATUSSA‟DIYAH
VII-A
5
S-5
SELAMET KHOIRUL AMIN
VII-A
6
S-6
SITI NURROHMAWATI
VII-A
7
S-7
SRI SALAMAH SAKDIYAH
VII-A
8
S-8
TITIK INTAN FITRIYANINGRUM
VII-A
9
S-9
JAUZA UNAL AUFAQI
VII-A
10
S-10
AHMAD REZA MAULANA
VII-B
11
S-11
FATHIYATUN NISROH
VII-B
12
S-12
INTAN ULFIANA ASSALAFI
VII-B
13
S-13
MILATUZZAHRO
VII-B
14
S-14
MUHAMAD RIFQI AL HILMI
VII-B
15
S-15
MUHAMAD SYAMSUDIN AWS
VII-B
16
S-16
PUTRI MURSYADAH
VII-B
17
S-17
SITI LILIS NAFI‟ATUN NI‟MAH
VII-B
18
S-18
WIRDATUL HIDAYAH
VII-B
19
S-19
ANI‟MATUL NIKMAH
VII-C
20
S-20
KHOIRUL FATIHIN
VII-C
21
S-21
MILA ARUNNISAH
VII-C
20
22
S-22
MINSAROH
VII-C
23
S-23
MUHAMAD FERI FAHRUDIN
VII-C
24
S-24
NILA KAMALA
VII-C
25
S-25
SITI FITROTUL „AINI
VII-C
26
S-26
UMMU SALAMAH
VII-C
27
S-27
WAHYU HASANUDIN AL FARIQ
VII-C
B. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas (Independen) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.24 Dalam penelitian ini variabel bebasnya yaitu nilai matematika pada hasil UAS-BN yang akan dinyatakan dalam X. Untuk daftar nama dan nilai matematika pada hasil UASBN dapat di lihat pada lampiran 1, lampiran 2, dan lampiran 3. 2. Variabel Terikat (Dependen) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.25 Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar matematika peserta didik, yang diambil dari nilai matematika murni pada ujian akhir semester genap dan akan dinyatakan dalam Y. Adapun daftar nama dan nilai matematika murni pada ujian semester genap masingmasing kelas dapat di lihat pada lampiran 4, lampiran 5 dan lampiran 6. C. Metode Pengumpulan Data Metode Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh daftar nama dan jumlah peserta didik yang menjadi populasi penelitian serta untuk penentuan sampel. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar nama dan daftar nilai seluruh peserta didik kelas VII MTs Hasan Kafrawi Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011.
24 25
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 4 Sugiyono, Statistika, hlm. 5
21
D. Metode Analisis Data 1. Analisis Tahap Awal Sehubungan dengan adannya persyaratan yang harus dipenuhi sebelum menentukan teknik analisis statistik yang akan digunakan, maka untuk memeriksa keabsahan sampel untuk diterapi teknik tertentu ada dua cara yaitu: uji normalitas dan uji homogenitas.26 a) Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data yang akan dianalisis. Uji statistik yang akan digunakan adalah uji chi-kuadrat dengan rumus:27 i Ei Ei i 1 k
2
Keterangan:
2 = harga chi kuadrat i = frekuensi hasil pengamatan Ei = frekuensi yang diharapkan Rumusan hipotesis uji normalitas adalah sebagai berikut:
H 0 = data berdistribusi normal
H1 = data tidak berdistribusi normal H0 ditolak jika 2 hitung > 2 tabel. 2 tabel dicari dengan menggunakan distribusi 2 dengan dk = k – 1 dan taraf signifikan 5%. b) Uji Homogenitas Untuk menguji apakah sampel-sampel yang diambil secara acak berasal dari populasi yang sama dilakukan uji Bartlett. Langkah-langkah uji Barlett sebagai berikut: 1) Menyusun data sampel hasil pengamatan ke dalam daftar 2) Menghitung varians masing-masing sampel dengan rumus: 26 27
Suharsimi arikunto, prosedur penelitian, hlm. 314. Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2002), hlm. 273.
22
S2
( Xi X )
2
n 1
Keterangan: S 2 : varians sampel
X i : data ke-i X : rata-rata n-1: banyaknya data dikurangi 1 3) Mendaftar harga-harga yang perlu untuk uji Barlett
Ho : 12 22 ......... k2 4) Menghitung varians gabungan untuk semua sampel dengan rumus: (ni 1) si2 s2 (n 1) i
5) Menghitung harga chi-kuadrat menggunakan rumus
2 (ln 10 ){B (ni 1) log s12 } Keterangan: ln 10 = 2,3026 disebut logaritma asli dari bilangan 10. Satuan B = (log s 2 ) (ni 1) Akan diuji hipotesis
Ho : 12 22 ........ k2
H1 : paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku Kriteria: Dengan
taraf
nyata
5%, tolak
hipotesis
Ho
jika
2 2 (i )(k 1) dimana 2 (i )( k 1) didapat dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan peluang (1- ) dan dk = (k-1).
2. Analisis Akhir Untuk menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y), maka dilakukan analisis regresi linier sederhana. Analisis
23
regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna, atau untuk mengetahui variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena yang kompleks.28 Pada dasarnya analisis regresi dan analisis korelasi keduanya punya hubungan yang sangat kuat dan mempunyai keeratan. Setiap analisis regresi otomatis ada analisis korelasinya, tetapi sebaliknya analisis korelasi belum tentu diuji regresi atau diteruskan dengan analisis regresi.29 Ada beberapa langkah yang dilakukan dalam analisis regresi linier sederhana ini, yaitu sebagai berikut. a. Menentukan Persamaan Regresi Linier Sederhana Persamaan umum regresi linier sederhana yaitu: 30 Y a bX Keterangan: = subjek dalam variabel yang dipediksikan Y a
= harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)
b
= angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen.
X
= subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tetentu.
a
( Yi )( X i2 ) ( X i )( X i Yi )
b
n X i Yi ( X i )( Yi )
n X i2 ( X i ) 2
n X i2 ( X i ) 2
Pada penelitian ini:
28
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2009), Cet. 1, hlm. 87. 29 Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistika untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 96. 30 Sugiyono, Statistika, hlm. 261.
24
Yi = nilai matematika pada hasil UAS-BN SD/MI X i = prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII
b. Uji Keberartian dan Linieritas Regresi Untuk melakukan uji keberartian dan linieritas reresi, menggunakan rumus sebagai berikut.
Tabel 2 Daftar Rumus Analisis Varians (ANAVA) Regresi Linier Sederhana31 Sumber
Dk
JK
KT
F
variansi Total
N
Y
Koefisien (a)
1
JK(a) =
Regresi (b|a)
1
Y Y : n 2
2
Yi : n 2
JKreg = JK (b|a)
-
2
S 2 reg = JK (b|a)
Yi Yi
S 2 reg S 2 res
2
Residu (sisa)
n–2
Tuna cocok
k–2
JKres = Yi Yi
2
S
2 res
2 STC
JK (TC)
Galat
n–k
JK (G)
JK total
= ∑Y2
JK (a)
= (∑Y) 2 : n
31
S G2
n2
JK TC k 2 JK G nk
S 2 TC S 2G
Sugiyono, Statistika, hlm. 266.
25
JK b|a
X Y = b XY n
JK (G)
Y 2 2 = Y ni x
JK
= JK total – JK(a) – JK (ba)
res
JK (TC)
= JK res - JK (E)
1) Uji Keberartian H0 : Koefisien arah regresi tidak berarti (b = 0) Ha : Koefisien arah regresi berarti (b ≠ 0) Untuk menguji hipotesis nol (H0), dipakai statistik F=
2 S reg 2 S res
(Fhitung)
dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = n – 2. H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel berdasarkan taraf kesalahan yang dipilih dan dk yang bersesuaian. 2) Uji Linieritas H0 : Regresi linier Ha : Regresi non-linier Untuk menguji hipotesis nol (H0), dipakai statistik F=
2 S TC (Fhitung) S G2
dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang = (k – 2) dan dk penyebut = (n – k). H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel berdasarkan taraf kesalahan yang dipilih dan dk yang bersesuaian.
c. Uji Hipotesis Hubungan Antara Dua Variabel H0 : Tidak ada hubungan antara nilai matematika pada hasil UAS-BN SD/MI terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII. Ha : Ada hubungan antara nilai matematika pada hasil UAS-BN SD/MI terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII.
26
Korelasi antara nilai matematika pada hasil UAS-BN SD/MI terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII dihitung menggunakan rumus:32 rxy
N XY ( X )( Y )
N X
2
( X ) 2 N Y 2 ( Y ) 2
d. Menghitung Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besar pengaruh nilai matematika pada hasil UAS-BN SD/MI terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII. Koefisien determinasi = r2.
32
Sugiyono, Statistika, hlm. 274.
27
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1.
Profil Singkat MTs. Hasan Kafrawi MTs. Hasan Kafrawi berdiri pada tahun 1976 yang terletak di Desa Pancur Kecamatan Mayong Kebupaten Jepara. MTs. ini mempunyai Visi “Berprestasi, berilmu, berbudi luhur, kreatif, dan mampu berkompetisi pada era global” dan Misinya: a. Melaksanakan
pembelajaran,
bimbingan
dan
pembinaan
secara
menyeluruh dan efektif sehingga setiap peserta didik dan mampu berkembang sesuai dengan potensi yang telah dimiliki secara optimal. b. Menumbuhkan dan menanmkan budi pekerti yang luhur sehingga terjadi internalisasi dalam kehidupan sehari-hari. c. Menciptakan situasi yang kondusif untuk mendukung tercapainya visi sekolah. d. Membekali peserta didik dengan ketrampilan agar mampu berkompetisi dalam era global.
Sedangkan tujuan didirikannya MTs ini adalah: a. Melestarikan dan mengembangkan ajaran islam. b. Mendidik dan mencetak kader-kader tokoh agama yang mampu menguasai dan mampu menggali hasil karya-karya Ulama salaf sebagai acuan pemahaman islam. c. Membina generasi yang berwawasan sosial budaya yang luas sesuai dengan perkembangan IPTEK.
3. Keadaan Peserta Didik Jumlah peserta didik MTs. Hasan Kafrawi pada tahun pelajaran 2010/2011 adalah sebanyak 376 anak. Adapun data jumlah peserta didik MTs. Hasan Kafrawi adalah sebagai berikut:
28
Tabel 3 Rincian Jumlah Peserta Didik MTs. Hasan Kafrawi Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011 No
Kelas
Jumlah Peserta Didik
1
VII
105 anak
2
VIII
128 anak
3
IX
143 anak
Jumlah Total
376 anak
Adapun kelas VII dibagi dalam tiga kelas, yaitu kelas VII-A sebanyak 35 peserta didik, VII-B sebanyak 35 peserta didik, dan VII-C sebanyak 35 peserta didik.
B. Hasil penelitian 1.
Uji Pra-syarat Untuk menentukan sampel penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dan uji homogenitas ini dilakukan dengan menggunakan data nilai matematika pada raport semester ganjil dari kelas VII-A, VII-B, dan VII-C. Adapun daftar nama dan nilai matematika pada raport masing-masing kelas tersebut dapat dilihat pada lampiran 7, lampiran 8, dan lampiran 9.
a. Normalitas Setelah memperoleh data ulangan masing-masing kelas, peneliti membuat distribusi frekuensi nilai ulangan tersebut dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1) Menentukan rentang (R), yaitu nilai tertinggi dikurangi nilai terendah. 2) Menentukan banyak kelas interval (k) k = 1 + 3,3 log n 3) Menentukan panjang kelas interval (p)
p
ren tan g panjangkelas
29
Dengan langkah-langkah di atas, diperoleh tabel distribusi frekuensi masing-masing kelas sebagai berikut.
Tabel 4 Tabel distribusi nilai kelas VII-A Kelas
fi
Xi
Xi2
fi.Xi
fi.Xi2
45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 – 64 65 – 69 70 – 74 Jumlah
2 4 8 9 10 2 35
47 52 57 62 67 72
2209 2704 3249 3844 4489 5184
94 208 456 558 670 144 2130
4418 10816 25992 34596 44890 10368 131080
=
S = 6,54011538
Tabel 5 Daftar Nilai Frekuensi VII A Kelas
Bk 44,5
45
–
49
–
54
–
59 64
0,4938
-1,74
-0,97
-0,21 -0,21
Luas Daerah
Ei
0,0347
1,4
Oi
Oi Ei 2 Ei
2
0,2698
4
0,2014
1,2145
0,4591 0,1251
5,0 4,3785
0,3340
-0,97 59,5
60
-2,50
-1,74 54,5
55
P(Zi)
-2,50 49,5
50
Zi
0,4172
16,7
8
4,5231
0,1291
14,6020 5,2
9
2,8495
0,0832
30
– 64,5 65
–
0,56
69
0,56 69,5
70
–
1,32
4,5185
0,2123 0,1943
0,0751 74,5
2,09 #REF!
10
0,6387
2
0,3356
=
8,8182
#REF!
0,4066
74
7,8
3,0
0,4817 X²
Berdasarkan penghitungan diperoleh: 2 hitung 8,8182
2 11,07 Untuk 5% dengan dk = 5, diperoleh tabel
2 15,09 Untuk 1% dengan dk = 5, diperoleh tabel 2 2 tabel Karena hitung , maka data tersebut berdistribusi normal.
Tabel 6 Tabel Distribusi Nilai kelas VII-B Kelas
fi
Xi
Xi2
40 – 45 46 – 51 52 – 57 58 – 63 64 – 69 70 – 75 Jumlah
5 4 8 5 10 3 35
42,5 48,5 54,5 60,5 66,5 72,5
1806,3 2352,3 2970,3 3660,3 4422,3 5256,3
fi.Xi
fi.Xi2
212,5 9031,3 194 9409 436 23762 302,5 18301 665 44223 217,5 15769 2027,5 120495
=
S = 9,4629
31
Tabel 7 Daftar Nilai Frekuensi VII-B Kelas
Bk 39,5
40
–
45
–
51
–
57
–
63
–
69
–
0,59
1,22
2,8
Ei 5
1,7728
6,1
4
0,7390
10,9
8
0,7550
5
1,1864
10
1,6800
3
0,0115
=
6,1448
9,5060
0,0199 0,2025
8,1 7,0875
0,2224 0,1664
6,7 #REF!
0,3888 0,0798
1,86 #REF!
Oi Ei 2
5,3620 0,2716
75 75,5
Oi
2,4325
0,2517
0,59 69,5
70
-0,05
0,0695
0,1532
-0,05 63,5
64
-0,68
Ei
0,4049
-0,68 57,5
58
-1,31
Luas Daerah
0,4744
-1,31 51,5
52
-1,95
P(Zi)
-1,95 45,5
46
Zi
3,2
0,4686 X²
Berdasarkan penghitungan diperoleh: 2 hitung 6,1448
2 11,07 Untuk 5% dengan dk = 5, diperoleh tabel 2 15,09 Untuk 1% dengan dk = 5, diperoleh tabel 2 2 tabel Karena hitung , maka data tersebut berdistribusi normal.
32
Tabel 8 Tabel Distribusi Frekuensi Kelas VII-C Kelas
fi
Xi
Xi2
55 – 58 59 – 62 63 – 66 67 – 70 71 – 74 75 – 78 Jumlah
4 8 5 9 4 5 35
56,5 60,5 64,5 68,5 72,5 76,5
3192,3 3660,3 4160,3 4692,3 5256,3 5852,3
fi.Xi2
fi.Xi
226 12769 484 29282 322,5 20801 616,5 42230 290 21025 382,5 29261 2321,5 155369
=
S = 6,387
Tabel 9 Daftar Nilai Frekuensi VII-C
Kelas
Bk 54,5
55
–
58
–
62
–
66
–
70
–
74
0,03
0,65 0,65
0,0790
3,2
Oi
Oi Ei 2 Ei
4
0,2233
8
0,3360
5
2,1403
9
0,0047
4
0,8397
2,7650 0,1630
6,5 5,7050
0,2258 0,2378
9,5 8,3230
0,0120
0,03 70,5
71
-0,60
Ei
0,3888
-0,60 66,5
67
-1,23
Luas Daerah
0,4678
-1,23 62,5
63
-1,85
P(Zi)
-1,85 58,5
59
Zi
0,2302
9,2 8,0570
0,2422 0,1575
6,3
33
74,5 75
–
1,28
#REF!
0,3997
78
0,0722 78,5
1,91 #REF!
2,9
5
1,5445
=
5,0884
0,4719 X²
Berdasarkan penghitungan diperoleh: 2 hitung 5,0884
2 11,07 Untuk 5% dengan dk = 5, diperoleh tabel
2 15,09 Untuk 1% dengan dk = 5, diperoleh tabel 2 2 tabel Karena hitung , maka data tersebut berdistribusi normal.
b. Homogenitas Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian homogenitas adalah sebagai berikut. 1) Data dikelompokkan untuk menentukan frekuensi varians dan jumlah kelas. 2) Membuat tabel uji Barlett. 3) Menguji varians gabungan dari semua sampel 4) Menghitung satuan B dengan rumus:
B log S 2
n
i
1
5) Menghitung 2 dengan rumus:
2 ln10 B n i 1log Si 2
Berdasarkan penghitungan pada lampiran 13, diperoleh: Adapun uji homogenitasnya dengan uji barlett adlah sebagai berikut:
Tabel 10 Sumber data Sumber variasi Jumlah N
VII-A 2111 35
VII-B 2024 35
VII-C 2309 35
34
Varians (S2) Standart deviasi (S)
60,31
57,83
65,97
42,77 6,50
89,55 9,46
40,79 6,39
Tabel 11 Tabel Uji Barlett Sampel 1 2 3 Jumlah
2
S
=
dk= n1-1 1/dk 34 34 34 102
(n 1).S (n 1) i
0,0294 0,0294 0,0294
Si2 42,77 89,55 40,79
Log Si2 1,631 1,952 1,611
dk.Log Si2 55,460 66,370 54,760 176,589
dk . Si2 1454,286 3044,569 1386,962 5885,812
2 i
i
=
5885 ,812 102
= 57,70404 B
= (log S 2 ). (ni 1) = (1,761206)(102) = 179,643
2 hitung (ln 10 ).{B (ni 1). log S 2 }
= (2,3025).(179,643 – 176,589) = 7,031499 2 9,210. Untuk 1% dengan dk = (3 – 1) = 2, diperoleh tabel 2 2 Karena hitung < tabel , maka populasi homogen.
2.
Pengujian Hipotesis Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Adapun data hasil penelitian untuk nilai matematika pada hasil
35
UAS-BN (X) dan prestasi belajar matematika peserta didik (Y)
adalah
sebagai berikut.
Tabel 12 Daftar Nilai Matematika pada Hasil UAS-BN (X) dan Nilai Prestasi Belajar Matematika (Y)
No
Kode
X
Y
1
S-1
5
38
2
S-2
3,5
35
3
S-3
4,5
43
4
S-4
4
40
5
S-5
5,5
43
6
S-6
4
35
7
S-7
3,75
35
8
S-8
3,75
35
9
S-9
3,25
34
10
S-10
5
40
11
S-11
3,25
32
12
S-12
4,5
48
13
S-13
5
50
14
S-14
3,5
34
15
S-15
4,5
42
16
S-16
3,5
26
17
S-17
4,5
48
18
S-18
3,5
32
19
S-19
6
50
20
S-20
4,5
26
21
S-21
3,25
28
36
22
S-22
3,25
26
23
S-23
4,5
28
24
S-24
4,5
26
25
S-25
3
26
26
S-26
3,5
40
27
S-27
3,5
40
Beberapa langkah yang dilakukan dalam analisis regresi linier sederhana ini, yaitu sebagai berikut. a. Menentukan Persamaan Regresi Linier Sederhana Persamaan umum regresi linier sederhana: Y a bX dengan: a
( Yi )( X i2 ) ( X i )( X i Yi )
b
n X i Yi ( X i )( Yi )
n X i2 ( X i ) 2
n X i2 ( X i ) 2
Keterangan:
Yi = prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII X i = nilai matematika pada hasil UAS-BN
Tabel 13 Nilai-nilai yang diperlukan Untuk Menghitung a dan b No
Kode
X
Y
X.Y
X2
Y2
1
S-1
5
38
190
25
1444
2
S-2
3,5
35
122,5
12,25
1225
3
S-3
4,5
43
193,5
20,25
1849
4
S-4
4
40
160
16
1600
37
5
S-5
5,5
43
236,5
30,25
1849
6
S-6
4
35
140
16
1225
7
S-7
3,75
35
131,25
14,0625
1225
8
S-8
3,75
35
131,25
14,0625
1225
9
S-9
3,25
34
110,5
10,5625
1156
10
S-10
5
40
200
25
1600
11
S-11
3,25
32
104
10,5625
1024
12
S-12
4,5
48
216
20,25
2304
13
S-13
5
50
250
25
2500
14
S-14
3,5
34
119
12,25
1156
15
S-15
4,5
42
189
20,25
1764
16
S-16
3,5
26
91
12,25
676
17
S-17
4,5
48
216
20,25
2304
18
S-18
3,5
32
112
12,25
1024
19
S-19
6
50
300
36
2500
20
S-20
4,5
26
117
20,25
676
21
S-21
3,25
28
91
10,5625
784
22
S-22
3,25
26
84,5
10,5625
676
23
S-23
4,5
28
126
20,25
784
24
S-24
4,5
26
117
20,25
676
25
S-25
3
26
78
9
676
26
S-26
3,5
40
140
12,25
1600
27
S-27
3,5
40
140
12,25
1600
110,5
980
4106
467,875
37122
Dari tabel di atas, dapat diperoleh: a= =
(980 )(467 ,875 ) (110 ,5)(4106 ) (27 )(467 ,875 ) (12210 ,25) 4804 ,5 422 ,375
38
= 11,37 b= =
(27 )(4106 ) (110 ,5)(980 ) (27 )(467 ,875 ) (12210 ,25) 2572 422 ,375
= 6,09 Jadi persamaan regresi nilai matematika pada hasil UAS-BN dan prestasi belajar matematika adalah sebagai berikut: Y 11,37 6,09 X Dari persamaan regresi di atas, dapat diartikan bahwa jika nilai matematika pada hasil UAS-BN bertambah 1, maka nilai prestasi belajar matematika bertambah 6,09. Sedangkan apabila tidak memliki nilai matematika pada hasil UAS-BN maka prestasi belajar bernilai 11,37. b. Uji Keberartian dan Linieritas Regresi Untuk
melakukan
uji
keberartian
dan
linieritas
regresi,
menggunakan rumus sebagai berikut.
Tabel 14 Daftar Rumus Analisis Varians (ANAVA) Regresi Linier Sederhana Sumber
Dk
JK
KT
F
Total
N
Yi
Regresi (a)
1
Yi /n
Yi Yi /n
Regresi (b|a)
1
JKreg = JK (b|a)
S 2 reg = JK (b/a)
Residu
n–2
variansi 2
-
2
2
2
JKres = Yi Yi
2
S 2 reg S 2 res
Yi Yi
2
S
2 res
n2
39
Tuna cocok
k–2 n–k
Galat
JK (TC)
2 STC
JK (G) S G2
JK TC k 2
S 2 TC S 2C
JK G nk
Keterangan: JK total
= ∑Y i 2
JK (a)
= (∑Yi) 2 : n
JK b|a
X Y = b XY n
JK (G)
2 Y1 2 = Y1 n x
JK
= JK total – JK(a) – JK (ba)
res
JK (TC)
= JK res - JK (E)
Dengan menggunakan rumus di atas dan juga berdasarkan tabel 19, diperoleh: JK total
= 37.122
JK (a)
=
(980 ) 2 27
=
960 .400 27
= 35.570,37 JK (b|a)
= 6,09 .{4106
108 .290 } 27
= 580,12 JK (S)
= 37.122 – 35.570,37 – 580,12 = 971,51
Untuk mempermudah menghitung JK(G), diperlukan tabel berikut.
40
Tabel 15 Nilai Matematika pada Hasil UAS-BN (X) dan Prestasi Belajar Matematika Peserta didik kelas VII (Y) setelah X dikelompokkan berdasarkan nilai yang sama
X
Kelompok
ni
Y
3
I
1
26
3,25
34
3,25
32
3,25
II
4
28
3,25
26
3,5
35
3,5
34
3,5
26
3,5
III
6
32
3,5
40
3,5
40
3,75
35
3,75
IV
2
35
4
V
2
40
4
35
4,5
43
4,5
48
4,5
42
4,5
48
4,5
VI
7
26
4,5
28
4,5
26
41
5
38
5
VII
3
5
Kelompok I
40 50
5,5
VIII
1
43
6
IX
1
50
= 262 – =0
Kelompok II
= 342 + 322 + 282 + 262 –
= 1156 + 1024 + 784 + 676 -
= 3640 – 3600 = 40 Kelompok III
= 352 + 342 + 262 + 322 + 402 + 402 –
= 1225 + 1156 + 676 + 1024 + 1600 + 1600 – = 7281 -7141,5 = 139,5 Kelompok IV
= 352 + 352 – = 1225 + 1225 – = 2450 – 2450 =0
Kelompok V
= 402 + 352 – = 1600 + 1225 – = 2825 – 2812,5
42
= 12,5 Kelompok VI
= 432 + 482 + 422 + 482 + 262 + 282 + 262 –
= 1849 + 2304 + 1764 + 2304 + 676 + 784 + 676 –
= 10357 –9731,6 = 625,4 Kelompok VII
= 382 + 402 + 502 – = 1444 + 1600 + 2500 – = 5544 – 5461,3 = 82,7
Kelompok VIII
= 432 – = 1849 – 1849 =0
Kelompok IX
= 502 – = 2500 – 2500 =0
JK(G)
= (0 + 40 + 139,5 + 0 + 12,5 + 625,4 + 82,7 + 0 + 0) = 900,1
JK(TC)
= 971,51 – 900,1 = 71,41
43
Tabel 16 Daftar Hasil Analisis Varians (ANAVA) Regresi Linier Sederhana Sumber
Dk
JK
KT
F
Total
27
37122
-
-
Regresi (a)
1
35570,37
Regresi (b|a)
1
580,14
variansi
580,14 14,93
Residu
25
971,51
38,86
Tuna cocok
7
71,41
10,20 0,20
Galat
18
900,1
50
1) Uji Keberartian H0
: Koefisien arah regresi tidak berarti (b = 0)
Ha
: Koefisien arah regresi berarti (b ≠ 0) Untuk menguji hipotesis nol (H0), dipakai statistik F=
2 S reg 2 S res
(Fhitung) dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = n – 2. H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel berdasarkan taraf kesalahan yang dipilih dan dk yang bersesuaian. Berdasarkan tabel 16, diperoleh: Fhitung =
2 S reg 2 S res
580 ,14 1 Fhitung = 971,51 25
44
= 14,93 Untuk taraf kesalahan 5%, Ftabel (1,25) = 4,24 Untuk taraf kesalahan 1%, Ftabel (1,25) = 7,77 Fhitung > Ftabel, baik untuk taraf 5% maupun 1%, maka H0 ditolak. Jadi koefisien arah regresi berarti (b ≠ 0). 2) Uji Linieritas H0
: Regresi linier
Ha
: Regresi non-linier Untuk menguji hipotesis nol (H0), dipakai statistik F=
2 S TC S G2
(Fhitung) dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang = (k – 2) dan dk penyebut = (n – k). H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel berdasarkan taraf kesalahan yang dipilih dan dk yang bersesuaian. Berdasarkan tabel 16, diperoleh:
71,41 Fhitung = 7 900 ,1 18 = 0,20 Untuk taraf kesalahan 5%, Ftabel (7,18) = 2,58 Untuk taraf kesalahan 1%, Ftabel (7,18) = 3,84 Fhitung < Ftabel, baik untuk taraf 5% maupun 1%, maka H0 diterima. Jadi regresi linier. a) Uji Hipotesis Hubungan Antara Dua Variabel H0 : Tidak ada hubungan antara nilai matematika pada hasil UASBN terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII. Ha : Ada hubungan antara nilai matematika pada hasil UAS-BN terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII.
45
Korelasi antara nilai matematika pada hasil UAS-BN terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII menggunakan rumus: rxy
N XY ( X )( Y )
N X
2
( X ) 2 N Y 2 ( Y ) 2
Nilai-nilai yang telah ditemukan pada tabel 19 dapat dimasukkan dalam rumus di atas, sehingga: r=
=
(27 )(4106 ) (110 ,5)(980 ) {( 27 )(467 ,875 ) (110 ,5) 2 }{( 27 )(37122 ) (980 ) 2 }
2572 4206 ,54
= 0,6114 Harga rtabel untuk taraf kesalahan 5% dengan n= 27 diperoleh rtabel = 0,381 dan untuk taraf kesalahan 1% diperoleh rtabel = 0,487 Karena rhitung > dari rtabel baik untuk taraf kesalahan 5% maupun 1% (0,6114 > 0,487 > 0,381), maka dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan sebesar 0,6114 antara nilai matematika pada hasil UAS-BN SD/MI dengan prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII.
b) Menghitung Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besar pengaruh antara nilai matematika pada hasil UAS-BN SD/MI dengan prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII. Koefisien determinasi = r2 Telah diperoleh nilai r = 0,6114 Maka r2 = (0,6114)2 = 0,3738 Hal ini berarti bahwa prestasi belajar matematika kelas VII dipengaruhi oleh nilai matematika pada hasil UAS-BN SD/MI sebesar 37,38%.
46
C. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, menunjukkan adanya pengaruh nilai matematika pada hasil UAS-BN SD/MI dengan prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII. M.Ts. Hasan Kafrawi Mayong Jepara tahun pelajaran 2010/2011, ditunjukkan oleh Fhitung > Ftabel, yaitu Fhitung = 14,93 dan Ftabel = 4,24 pada taraf kesalahan 5% dan Ftabel = 7,77 pada taraf kesalahan 1%. Besar pengaruh nilai matematika pada hasil UAS-BN SD/MI dengan prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII. M.Ts. Hasan Kafrawi Mayong Jepara tahun pelajaran 2010/2011 adalah sebesar 37,38%, ditunjukkan oleh koefisien determinasi 0,6114 pada taraf signifikan 0,05 . Hal ini menunjukkan bahwa nilai matematika pada hasil UAS-BN SD/MI dapat dijadikan tolok ukur kemampuan peserta didik, prestasi belajar matematika kelas VII berbanding lurus dengan nilai matematika pada hasil UAS-BN SD/MI dan 37,38% kemampuan prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII dipengaruhi oleh nilai matematika pada hasil UAS-BN dengan variasi skor nilai matematika pada hasil UAS-BN terhadap
prestasi
belajar
matematika
melalui
fungsi
taksiran
Yˆ 11,37 6,09 X . Sehingga dapat diartikan bahwa semakin tinggi nilai
matematika pada hasil UAS-BN, semakin tinggi pula prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII. Hal ini semakin memperjelas apa yang dikemukakan oleh Scriven dan Nurkancana tentang evaluasi, bahwa evaluasi terdiri dari penetapan nilai, penetapan nilai yang dimaksudkan adalah penentuan manfaat atau kebaikan relatif dari segala sesuatu yang dievaluasikan. Di samping itu Nurkancana juga berpendapat bahwa pelaksanaan evaluasi dalam pendidikan mempunyai manfaat yang luas, tidak sekedar mengukur keberhasilan proses belajar akan tetapi akan memberikan manfaat dalam berbagai kegiatan lain baik bagi guru maupun bagi peserta didik salah satunya adalah untuk menafsirkan apakah seorang anak telah cukup matang untuk dilepaskan ke masyarakat atau untuk melanjutkan ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi. Dengan demikian sangatlah jelas tanpa harus melakukan penyimpangan47
penyimpangan tetapi cukup memberikan materi pelajaran dengan baik pada persiapan ujian nasional tentu akan memberikan hasil/nilai ujian yang baik juga dan tentunya itu akan mempengaruhi terhadap kemajuan prestasi belajar peserta didik di tingkat pendidikan selanjutnya karena nilai yang telah di capai pada UAS-BN merupakan modal dasar untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Seperti halnya pada nilai matematika pada hasil UAS-BN SD/MI dan prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII. Prestasi belajar matematika akan baik jika nilai matematika yang di capai pada hasil UAS-BN juga baik. Dari pembahasan di atas dapat diartikan bahwa hipotesis terdapat pengaruh antara nilai matematika pada hasil UAS-BN terhadap prestasi belajar matematika peserta didik teruji kebenarannya. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini terbukti, yaitu ada pengaruh nilai matematika pada hasil UAS-BN terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII. D. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian yang telah dilakukan masih terdapat beberapa keterbatasan. Adapun keterbatasan-keterbatasan yang dialami peneliti antara lain sebagai berikut: 1. Keterbatasan waktu Karena waktu yang digunakan dalam penelitian sangat terbatas, maka peneliti hanya memiliki waktu sesuai keperluan yang berhubungan dengan penelitian saja. Meskipun demikian, peneliti tetap berusaha memenuhi syarat-syarat dalam penelitian ilmiah. 2. Keterbatasan Kemampuan Peneliti
menyadari
adanya
keterbatasan
kemampuan
dalam
pengetahuan untuk membuat karya ilmiah. Akan tetapi peneliti berusaha secara maksimal untuk melakukan penelitian sesuai dengan arahan dari dosen pembimbing.
48
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Berdasarkan kajian teoritis dan penelitian yang telah dilaksanakan untuk membahas pengaruh nilai matematika pada hasil UAS-BN terhadap prestasi belajar matematika pada peserta didik kelas VII MTs. Hasan Kafrawi Mayong Jepara tahun pelajaran 2010/2011, dapat disimpulkan sebagai berikut nilai matematika pada hasil UAS-BN SD/MI dapat dijadikan tolok ukur kemampuan peserta didik, prestasi belajar matematika kelas VII MTs Hasan kafrawi Mayong Jepara berbanding lurus dengan nilai matematika pada hasil UAS-BN SD/MI dan ada pengaruh nilai matematika pada hasil UAS-BN terhadap prestasi belajar matematika pada peserta didik kelas VII MTs. Hasan Kafrawi Mayong Jepara tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan oleh Fhitung > Ftabel, baik untuk taraf 5% maupun 1%. Fhitung = 14,93 sedangkan Ftabel = 4,24 pada taraf kesalahan 5% dan Ftabel = 7,77 pada taraf kesalahan 1%. Besar pengaruh matematika pada hasil UAS-BN terhadap prestasi belajar matematika pada peserta didik kelas VII MTs. Hasan Kafrawi Mayong Jepara tahun pelajaran 2010/2011 adalah 37,38%,sedangkan sisanya dipengaruhi oleh stimulasi belajar dan metode belajar ditunjukkan oleh koefisien determinasi (r2) = 0,3738 dengan variasi skor hasil nilai matematika pada hasil UAS-BN terhadap prestasi belajar matematika pada peserta didik kelas VII MTs. Hasan Kafrawi Mayong Jepara tahun pelajaran 2010/2011 melalui fungsi taksiran Y 11,37 6,09 X .
49
B. Saran 1. Bagi Guru a. Dalam menghadapi UAS-BN hendaknya guru mempersiapkan dengan baik dengan cara memberikan materi-materi matematika dengan jelas sesuai dengan kisi-kisi UAS-BN. b. Guru tidak perlu melakukan penyimpangan-penyimpangan sehingga prestasi yang telah di capai merupakan kemampuan dari peserta didik itu sendiri. c.
Dalam materi matematika, guru diharapkan dapat mengajarkan secara maksimal karena materi matematika bersifat hirarkhi sehingga materi yang di peroleh dapat dijadikan modal untuk mempelajari materi matematika pada jenjang pendidikan berikutnya.
2. Bagi Peserta Didik a. Peserta didik diharapkan dapat menguasai semua materi matematika yang diajarkan oleh guru. b. Peserta didik diharapkan dapat menguasai materi matematika SD/MI yang menjadi modal
untuk mempelajari materi matematika pada
jenjang pendidikan selanjutnya. 3. Peserta didik diharapkan benar-benar menguasai semua materi matematika yang telah diUAS-BN-kan, agar tidak muncul rasa ketakutan dalm menghadapi UAS-BN. 4. Bagi Pembaca Dapat memberikan wawasan pengetahuan tentang adanya keterkaitan materi matematika SD/MI dengan materi matematika pada tingkat jenjang pendidikan selanjutnya.
C. Penutup Alhamdulillah atas rahmat yang telah dilimpahkan oleh Allah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, hal ini karena keterbatasan kemampuan dan juga pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis sangat
50
mengharapkan kritik dan saran untuk penelitian berikutnya agar lebih baik dari sebelumnya. Kemudian penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan banyak manfaat serta dapat memberikan sumbangan yang positif bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.
51
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1991. ------, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2004. Anggota IKAPI perpustakaan nasional, Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), Bandung: NUANSA AULIA, 2010. Arifin, Zaenal Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rodaskarya, 2009. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Aunurahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2009. Evelina Siregar, Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010. Hudojo, Herman Pengembangnan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, Malang: Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang, 2003. Mustaqim.H, Psikologi Pendidikan, Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009. Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian, Bandung: CV Pustaka Setia, 2009. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Suyitno, Amin Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matemátika I, Semarang: Pendidikan Matemátika Unnes, 2004. Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2007. Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistika untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2009. Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Prenada Media Group, 2009.
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Daftar Nama-Nama Sampel.
Tabel 2
Daftar Rumus Analisis Varians (ANAVA) Regresi Linier Sederhana.
Tabel 3
Rincian Jumlah Peserta Didik MTs. Hasan Kafrawi Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011.
Tabel 4
Tabel distribusi nilai kelas VII-A.
Tabel 5
Daftar Nilai Frekuensi VII A.
Tabel 6
Tabel Distribusi Nilai kelas VII-B.
Tabel 7
Daftar Nilai Frekuensi VII-B.
Tabel 8
Tabel Distribusi Frekuensi Kelas VII-C.
Tabel 9
Daftar Nilai Frekuensi VII-C.
Tabel 10
Sumber data.
Tabel 11
Tabel Uji Bartlett.
Tabel 12
Daftar Nilai Matematika pada Hasil UAS-BN (X) dan Nilai Prestasi Belajar Matematika (Y).
Tabel 13
Nilai-nilai yang diperlukan Untuk Menghitung a dan b.
Tabel 14
Daftar Rumus Analisis Varians (ANAVA) Regresi Linier Sederhana.
Tabel 15
Nilai Matematika pada Hasil UAS-BN (X) dan Prestasi Belajar
Matematika
Peserta didik kelas VII (Y) setelah X dikelompokkan berdasarkan nilai yang sama. Tabel 16
Daftar Hasil Analisis Varians (ANAVA) Regresi Linier Sederhana.
Lampiran 1
Uji Normalitas Nilai Awal Kelompok Pijar Hipotesis Ho: Data berdistribusi normal H1: Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis k
X2 i 1
(Oi Ei ) 2 Ei
Kriterian yang digunakan diterima jika H o
X 2 hitung X 2 tabel
Tabel mencari Rata-rata dan Standar Deviasi No. (X X )2 X X X 2,49 70 1 1,58 75 2 6,58 43,28 75 3 6,58 43,28 75 4 6,58 43,28 80 11,58 5 134,07 75 6 6,58 43,28 60 7 -8,42 70,91 65 8 -3,42 11,70 60 9 -8,42 70,91 70 10 1,58 2,49 65 11 -3,42 11,70 70 12 1,58 2,49 60 13 -8,42 70,91 65 14 -3,42 11,70 65 15 -3,42 11,70 65 16 -3,42 11,70 60 17 -8,42 70,91 85 16,58 18 274,86 60 19 -8,42 70,91 1300 1002,63
Rata-rata (X) =
X
Standar deviasi (S): S2 =
1300 19
=
N
(X
i
X)
=
68,421
2
n 1
= 1002,63 (19-1) S 2 = 55,7018 S=
X
2
k
i 1
X
2
7,46336
(O i E i ) 2 Ei
794 , 74 74 , 474
14,65385
Untuk a = 5%, dengan dk = 19 - 1 = 18 diperoleh X² tabel = 28,87 Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
Lampiran 1 DAFTAR NAMA DAN NILAI MATEMATIKA PADA UAS-BN KELAS VII A MTs HASAN KAFRAWI MAYONG JEPARA NAMA ADITYO AGUS ZULIANTO ANIK SURANTI ANITA FITRIANA DESIANA TRI HIDAYATI DEVITA NUR INSANI DIDIK NUR FAIZIN EVA MELA WATI HANIK ZULFIA HENDRI ARIYANTO LAELATUL IMATUNNASIROH LAELATUS SOFI'AH M. NUR EFENDI M. NURUL FAIZ MILATUSSA'DIYAH MUHAMMAD ALI MUSTAKIR MUHAMMAD ANIQ AMIR YAHYA MUHAMMAD FARIH RIFQI MUHAMMAD HUDAL LISYAILIN MUHAMMAD LAILI KHUNAIFI MUHAMMAD RIZAL PRASETYO NAILIS SAADAH NIKMATUL KHASANAH NILA NIFDATUN NISWAH NILA SARI NUR ARIFIN NUR HAFIDHOH RISMA AMRIAH ROMI SETYAWAN PURNOMO SELAMET KHOIRUL AMIN SITI ILMIYATUSSYAFI'AH SITI NURROHMAWATI SRI SALAMAH SAKDIYAH TITIK INTAN FITRIANINGRUM JAUZA UNAL AUFAQY ELA FITRIYANI
NILAI UAS-BN 8,25 8,50 5,00 4,00 6,25 9,00 7,25 3,50 4,26 3,50 5,00 4,50 2,50 4,00 3,50 2,25 3,75 7,75 7,25 3,75 5,75 7,25 2,25 8,25 2,50 2,75 7,00 5,75 5,50 2,50 4,00 3,75 3,75 3,25 4,75
Lampiran 2 DAFTAR NAMA DAN NILAI MATEMATIKA PADA UAS-BN KELAS VII B MTs HASAN KAFRAWI MAYONG JEPARA NAMA AHMAD MUSLIHUN AHMAD REZA MAULANA AHMAD SAIFUL EKA LENI WIDYA NINGSIH ERVINA DAMAYANTI EVA FITRIYANI NAZHA FATHIYATUN NISROH FITRI MASRUROH HASAN SYAFI'I INTAN ULFIANA ASSALAFI KHAMID NALARIDLO ILLAHI LAILATUL MAGHFIROH LIA AUFA MILLATUZZAHRO MUHAMMAD AGUS DENI SAPUTRA MUHAMMAD ANIQ MUHAMMAD JAUHARI MUHAMMAD MAZIDATUS SYAFI' MUHAMMAD RIFQI AL HILMI MUHAMMAD SAIFUL MUJAB MUHAMMAD SYAMSUDIN AWS MUHAMMAD WAHYU AJI SANTOSO NURITA IKA WIDIYANTI PUTRI MUSAYADAH RIFQIANA RIYAN AFRIYANTO RUSDAH ATIKA SAFIQUL LUBAB SILVIA ASLIHATUNNIDA SITI LILIS NAFI'ATUN NIKMAH SULISTIYO ULIN NA'MAH ULIN NUHA WIRDATUL HIDAYAH ZAZIROTUL ATOK
NILAI UAS-BN 4,00 5,00 6,50 4,75 4,50 3,25 3,25 4,50 3,66 4,50 4,50 6,00 4,00 5,00 3,00 5,75 2,25 3,75 3,50 3,75 4,50 4,25 4,75 3,50 3,00 8,00 5,25 8,00 4,25 4,50 6,75 4,50 3,00 3,50 3,50
Lampiran 3 DAFTAR NAMA DAN NILAI MATEMATIKA PADA UAS-BN KELAS VII C MTs HASAN KAFRAWI MAYONG JEPARA NAMA ABDUR ROHIM AHMAD NURUL HAKIM ANDI FAHRUL ANWAR AN'IMATUL NIKMAH DIDIK SETIAWAN DINA AMALIYAH IFKA UMAMI FITRIANI IMAROTUL MASYROFAH JAMAL LUTFI KHOIRUL UMAM KHOIRUL FATIHIN LAILY NUR FITRIYAH M. AJI RESA NAUFAL MILA ARUNNISA MINSAROH MUHAMMAD AFSOHI AFNAN FUADI MUHAMMAD ATRUDIN MUHAMMAD FERI FAHRUDIN MUHAMMAD IRHAM MUHAMMAD SIHABUL MA'WA NALILA NIFDA AMALIA NILNA KAMALA NOOR KHASANAH RIFKI AFIYANTO ROHMAN SHOFA ANISSA'ADAH SITI FITROTUL 'AINI SYAFAATUL JANAH ULYA AMALIA UMMU SALAMAH USNUL NIKMAH WAHYU HASANUDDIN ALFARIQ YATMAN YULI FAIZATUL JANNAH SAMSUL DUHA ASTITIK QISMA
NILAI UAS-BN 3,75 4,25 4,50 6,00 4,00 4,75 2,50 4,75 6,50 5,50 4,50 5,25 3,00 3,25 3,25 5,50 1,75 4,50 6,75 4,25 9,25 4,50 5,00 4,00 4,50 3,00 7,75 5,00 3,50 2,50 3,50 3,00 3,50 3,00 5,50
Lampiran 2 Uji Normalitas Nilai Awal Kelompok Galatika
Hipotesis Ho: Data berdistribusi normal H1: Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis k
X2 i 1
(Oi Ei ) 2 Ei
Kriterian yang digunakan Ho X 2 hitung X 2 tabel diterima jika Tabel mencari Rata-rata dan Standar Deviasi No. (X X )2 X X X 56,25 75 1 7,50 65 2 -2,50 6,25 60 3 -7,50 56,25 80 12,50 4 156,25 60 5 -7,50 56,25 75 6 7,50 56,25 70 7 2,50 6,25 75 8 7,50 56,25 75 9 7,50 56,25 60 10 -7,50 56,25 70 11 2,50 6,25 65 12 -2,50 6,25 70 13 2,50 6,25 70 14 2,50 6,25 60 15 -7,50 56,25 65 16 -2,50 6,25 65 17 -2,50 6,25 60 18 -7,50 56,25 70 19 2,50 6,25 60 20 -7,50 56,25 1350 775,00
Rata-rata (X) =
X
Standar deviasi (S): 2
S =
1350 20
=
N
(X
i
X)
=
67,5
2
n 1
= 775,00 (20-1) 2 S = 40,7895 S=
2
X = =
6,38666
775,00 67,5 11,48148148
Untuk a = 5%, dengan dk = 20 - 1 = 19 diperoleh X² tabel = 30,14 Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
Lampiran 3 Uji Normalitas Nilai Awal Kelompok Uji Coba Soal Hipotesis Ho: Data berdistribusi normal H1: Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis k
X2 i 1
(Oi Ei ) 2 Ei
Kriterian yang digunakan Ho X 2 hitung X 2 tabel diterima jika Tabel mencari Rata-rata dan Standar Deviasi No. (X X )2 X X X 5,33 70 1 2,31 59,17 60 2 -7,69 7,25 65 3 -2,69 5,33 70 4 2,31 59,17 60 5 -7,69 53,40 75 6 7,31 151,48 80 12,31 7 7,25 65 8 -2,69 53,40 75 9 7,31 59,17 60 10 -7,69 59,17 60 11 -7,69 59,17 60 12 -7,69 5,33 70 13 2,31 5,33 70 14 2,31 7,25 65 15 -2,69 53,40 75 16 7,31 151,48 80 12,31 17 59,17 60 18 -7,69 59,17 60 19 -7,69 53,40 75 20 7,31 7,25 65 21 -2,69 5,33 70 22 2,31 59,17 60 23 -7,69 53,40 75 24 7,31 7,25 65 25 -2,69 59,17 60 26 -7,69 7,25 65 27 -2,69 5,33 70 28 2,31 59,17 60 29 -7,69 53,40 75 30 7,31 151,48 80 12,31 31 7,25 65 32 -2,69 53,40 75 33 7,31 151,48 80 12,31 34 7,25 65 35 -2,69 59,17 60 36 -7,69 53,40 75 37 7,31 59,17 60 38 -7,69 59,17 60 39 -7,69 2640 1892,31
Rata-rata (X) =
X
Standar deviasi (S): S2 =
2640 39
=
N
(X
i
X)
=
67,69
2
n 1
= 1892,31 (39-1) S2 = 49,80 S=
X2 = =
7,057
1892,31 67,69 27,95
Untuk a = 5%, dengan dk = 39 - 1 = 38 diperoleh X² tabel = Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
53,38
Lampiran 4
DAFTAR NAMA DAN NILAI MATEMATIKA MURNI SEMESTER GENAP KELAS VII A MTs HASAN KAFRAWI MAYONG JEPARA NAMA ADITYO AGUS ZULIANTO ANIK SURANTI ANITA FITRIANA DESIANA TRI HIDAYATI DEVITA NUR INSANI DIDIK NUR FAIZIN EVA MELA WATI HANIK ZULFIA HENDRI ARIYANTO LAELATUL IMATUNNASIROH LAELATUS SOFI'AH M. NUR EFENDI M. NURUL FAIZ MILATUSSA'DIYAH MUHAMMAD ALI MUSTAKIR MUHAMMAD ANIQ AMIR YAHYA MUHAMMAD FARIH RIFQI MUHAMMAD HUDAL LISYAILIN MUHAMMAD LAILI KHUNAIFI MUHAMMAD RIZAL PRASETYO NAILIS SAADAH NIKMATUL KHASANAH NILA NIFDATUN NISWAH NILA SARI NUR ARIFIN NUR HAFIDHOH RISMA AMRIAH ROMI SETYAWAN PURNOMO SELAMET KHOIRUL AMIN SITI ILMIYATUSSYAFI'AH SITI NURROHMAWATI SRI SALAMAH SAKDIYAH TITIK INTAN FITRIANINGRUM JAUZA UNAL AUFAQY ELA FITRIYANI
NILAI MATEMATIKA MURNI SEMESTER GENAP 30 45 38 40 58 63 38 48 35 35 38 43 60 40 45 45 28 30 40 43 45 35 43 53 35 35 35 48 43 40 35 35 35 34 40
Lampiran 5
DAFTAR NAMA DAN NILAI MATEMATIKA MURNI SEMESTER GENAP KELAS VII B MTs HASAN KAFRAWI MAYONG JEPARA NAMA AHMAD MUSLIHUN AHMAD REZA MAULANA AHMAD SAIFUL EKA LENI WIDYA NINGSIH ERVINA DAMAYANTI EVA FITRIYANI NAZHA FATHIYATUN NISROH FITRI MASRUROH HASAN SYAFI'I INTAN ULFIANA ASSALAFI KHAMID NALARIDLO ILLAHI LAILATUL MAGHFIROH LIA AUFA MILLATUZZAHRO MUHAMMAD AGUS DENI SAPUTRA MUHAMMAD ANIQ MUHAMMAD JAUHARI MUHAMMAD MAZIDATUS SYAFI' MUHAMMAD RIFQI AL HILMI MUHAMMAD SAIFUL MUJAB MUHAMMAD SYAMSUDIN AWS MUHAMMAD WAHYU AJI SANTOSO NURITA IKA WIDIYANTI PUTRI MUSAYADAH RIFQIANA RIYAN AFRIYANTO RUSDAH ATIKA SAFIQUL LUBAB SILVIA ASLIHATUNNIDA SITI LILIS NAFI'ATUN NIKMAH SULISTIYO ULIN NA'MAH ULIN NUHA WIRDATUL HIDAYAH ZAZIROTUL ATOK
NILAI MATEMATIKA MURNI SEMESTER GENAP 36 40 20 38 28 30 32 38 30 48 44 30 28 50 32 38 26 38 34 28 42 34 24 26 22 20 20 26 20 48 28 21 23 32 22
Lampiran 6
DAFTAR NAMA DAN NILAI MATEMATIKA MURNI SEMESTER GENAP KELAS VII C MTs HASAN KAFRAWI MAYONG JEPARA NAMA ABDUR ROHIM AHMAD NURUL HAKIM ANDI FAHRUL ANWAR AN'IMATUL NIKMAH DIDIK SETIAWAN DINA AMALIYAH IFKA UMAMI FITRIANI IMAROTUL MASYROFAH JAMAL LUTFI KHOIRUL UMAM KHOIRUL FATIHIN LAILY NUR FITRIYAH M. AJI RESA NAUFAL MILA ARUNNISA MINSAROH MUHAMMAD AFSOHI AFNAN FUADI MUHAMMAD ATRUDIN MUHAMMAD FERI FAHRUDIN MUHAMMAD IRHAM MUHAMMAD SIHABUL MA'WA NALILA NIFDA AMALIA NILNA KAMALA NOOR KHASANAH RIFKI AFIYANTO ROHMAN SHOFA ANISSA'ADAH SITI FITROTUL 'AINI SYAFAATUL JANAH ULYA AMALIA UMMU SALAMAH USNUL NIKMAH WAHYU HASANUDDIN ALFARIQ YATMAN YULI FAIZATUL JANNAH SAMSUL DUHA ASTITIK QISMA
NILAI MATEMATIKA SEMESTER MURNI GENAP 24 32 24 50 28 22 20 2,0 22 24 26 28 28 28 26 24 20 28 22 20 54 26 20 26 24 26 22 24 40 26 40 26 28 23 24
LAMPIRAN 7 Uji Normalitas Nilai Akhir Kelompok Eksperimen Hipotesis Ho: Data berdistribusi normal H1: Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis
X
2
k
i 1
(O i E i ) 2 Ei
Kriterian yanng digunakan diterima jika H o X 2 hitung Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang nilai (R) Banyaknya kelas (k) Panjang kelas (P)
= = = = =
X
2
tabel
78 60 78-60 = 1 + 3,3 log 30 18/5 = 3,6
18 = =
Tabel distribusi nilai nilai awal keompok Eksperimen Kelas fi Xi f i .X i X i2 f i .X i2 60 – 63 6 61,5 3782,25 369 22693,5 64 – 67 4 65,5 4290,25 262 17161 68 – 71 7 69,5 4830,25 486,5 33811,75 72 – 75 8 73,5 5402,25 588 43218 76 – 79 5 77,5 6006,25 387,5 30031,25 Jumlah 30 2093 146915,5 f X = f i
i
i
2
S =
n f i i
2093 69,76667 30 = f
n( n 1)
32*115591 - (1904,5)2 32(32 - 1) S 2 = 30,823 S = 5,55185 =
2
2
i
i
5,875 4
=5 kelas
LAMPIRAN 8 Daftar nilai frekuensi observasi kelas Ekperimen Luas Zi P(Zi) Kelas Bk Daerah -1,85 0,4678 59,5 60 – 63 -1,85 0,0970 63,5 -1,13 0,3708 64 – 67 -1,13 0,2117 67,5 -0,41 0,1591 68 – 71 -0,41 0,2808 71,5 0,31 0,1217 72 – 75 0,31 0,2268 75,5 1,03 0,3485 76 – 79 1,03 0,1114 79,5 1,75 0,4599 #REF!
Ei 2,9 2,9100 6,4 6,3510 8,4 8,4240 6,8 6,8040 3,3 3,3420 X²
Untuk a = 5%, dengan dk = 5 - 1 = 4 diperoleh X² tabel = Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
Oi
Oi
Ei Ei
6
3,2811
4
0,8703
7
0,2407
8
0,2102
5
0,8226
=
5,4249
9,49
2
Lampiran 7 DAFTAR NAMA DAN NILAI RAPORT SEMESTER GANJIL KELAS VII A MTs HASAN KAFRAWI MAYONG NAMA ADITYO AGUS ZULIANTO ANIK SURANTI ANITA FITRIANA DESIANA TRI HIDAYATI DEVITA NUR INSANI DIDIK NUR FAIZIN EVA MELA WATI HANIK ZULFIA HENDRI ARIYANTO LAELATUL IMATUNNASIROH LAELATUS SOFI'AH M. NUR EFENDI M. NURUL FAIZ MILATUSSA'DIYAH MUHAMMAD ALI MUSTAKIR MUHAMMAD ANIQ AMIR YAHYA MUHAMMAD FARIH RIFQI MUHAMMAD HUDAL LISYAILIN MUHAMMAD LAILI KHUNAIFI MUHAMMAD RIZAL PRASETYO NAILIS SAADAH NIKMATUL KHASANAH NILA NIFDATUN NISWAH NILA SARI NUR ARIFIN NUR HAFIDHOH RISMA AMRIAH ROMI SETYAWAN PURNOMO SELAMET KHOIRUL AMIN SITI ILMIYATUSSYAFI'AH SITI NURROHMAWATI SRI SALAMAH SAKDIYAH TITIK INTAN FITRIANINGRUM JAUZA UNAL AUFAQY ELA FITRIYANI
NILAI RAPORT 45 68 68 65 66 65 67 65 48 50 66 52 60 60 55 55 56 58 58 57 68 66 61 50 63 63 73 61 55 61 50 73 61 63 59
Lampiran 8
DAFTAR NAMA DAN NILAI RAPORT SEMESTER GANJIL KELAS VII B MTs HASAN KAFRAWI MAYONG NAMA AHMAD MUSLIHUN AHMAD REZA MAULANA AHMAD SAIFUL EKA LENI WIDYA NINGSIH ERVINA DAMAYANTI EVA FITRIYANI NAZHA FATHIYATUN NISROH FITRI MASRUROH HASAN SYAFI'I INTAN ULFIANA ASSALAFI KHAMID NALARIDLO ILLAHI LAILATUL MAGHFIROH LIA AUFA MILLATUZZAHRO MUHAMMAD AGUS DENI SAPUTRA MUHAMMAD ANIQ MUHAMMAD JAUHARI MUHAMMAD MAZIDATUS SYAFI' MUHAMMAD RIFQI AL HILMI MUHAMMAD SAIFUL MUJAB MUHAMMAD SYAMSUDIN AWS MUHAMMAD WAHYU AJI SANTOSO NURITA IKA WIDIYANTI PUTRI MUSAYADAH RIFQIANA RIYAN AFRIYANTO RUSDAH ATIKA SAFIQUL LUBAB SILVIA ASLIHATUNNIDA SITI LILIS NAFI'ATUN NIKMAH SULISTIYO ULIN NA'MAH ULIN NUHA WIRDATUL HIDAYAH ZAZIROTUL ATOK
NILAI RAPORT 59 55 55 40 43 46 40 61 58 55 75 46 49 67 73 73 64 65 67 59 58 68 67 44 66 56 56 65 50 66 68 45 55 55 55
Lampiran 9
DAFTAR NAMA DAN NILAI RAPORT SEMESTER GANJIL KELAS VII C MTs HASAN KAFRAWI MAYONG NAMA ABDUR ROHIM AHMAD NURUL HAKIM ANDI FAHRUL ANWAR AN'IMATUL NIKMAH DIDIK SETIAWAN DINA AMALIYAH IFKA UMAMI FITRIANI IMAROTUL MASYROFAH JAMAL LUTFI KHOIRUL UMAM KHOIRUL FATIHIN LAILY NUR FITRIYAH M. AJI RESA NAUFAL MILA ARUNNISA MINSAROH MUHAMMAD AFSOHI AFNAN FUADI MUHAMMAD ATRUDIN MUHAMMAD FERI FAHRUDIN MUHAMMAD IRHAM MUHAMMAD SIHABUL MA'WA NALILA NIFDA AMALIA NILNA KAMALA NOOR KHASANAH RIFKI AFIYANTO ROHMAN SHOFA ANISSA'ADAH SITI FITROTUL 'AINI SYAFAATUL JANAH ULYA AMALIA UMMU SALAMAH USNUL NIKMAH WAHYU HASANUDDIN ALFARIQ YATMAN YULI FAIZATUL JANNAH SAMSUL DUHA ASTITIK QISMA
NILAI RAPORT 72 67 55 63 73 71 75 75 60 62 61 64 59 60 61 70 70 71 65 67 77 68 68 58 70 67 60 59 64 70 63 56 56 76 76
Lampiran 10 Uji Normalitas Kelas VII-A Hipotesis Ho: Data berdistribusi normal H1: Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis k 2
(Oi Ei )2 Ei i 1
Kriteria yang digunakan H o diterima jika X 2 hitung Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang nilai (R) Banyaknya kelas (k) Panjang kelas (P)
X
2
= = = = =
Tabel Distribusi Nilai Kelas VII-A Kelas fi Xi 45 – 49 2 47 50 – 54 4 52 55 – 59 8 57 60 – 64 9 62 65 – 69 10 67 70 – 74 2 72 Jumlah 35 X =X
f f i
i
=
i
2
S = 2
n f i i
2
2130 35
73 45 73 - 45 1 + 3,3 log 35 28 : 6
X i2 2209 2704 3249 3844 4489 5184
f i .X i 94 208 456 558 670 144 2130 60,857
=
f i i
n( n 1)
S = 42,77310924 S = 6,540115385
tabel
2
= = =
f i .X i2 4418 10816 25992 34596 44890 10368 131080
28 6,095 dibulatkan menjadi 6 4,6667 dibulatkan menjadi 5
Daftar Nilai Frekuensi Kelas VII-A Kelas
Bk 44,5
45 –
49 49,5
50 –
54 54,5
55 –
59 59,5
60 –
64 64,5
65 –
69 69,5
70 –
Zi
P(Zi)
-2,50 -2,50 -1,74 -1,74 -0,97 -0,97 -0,21 -0,21 0,56 0,56 1,32
0,4938
2,09 #REF!
0,4817
0,0347 0,4591 0,3340 0,0832
0,1251 0,4172 0,1291
0,2123 0,1943 0,4066
74 74,5
Luas Daerah
0,0751
Oi Ei 2
Ei
Oi
1,4 1,2145 5,0 4,3785 16,7 14,6020 5,2 4,5185 7,8 #REF! 3,0
2
0,2698
4
0,2014
8
4,5231
9
2,8495
10
0,6387
2
0,3356
=
8,8182
X²
Untuk alpha = 5%, dengan dk = (6 - 1) = 5 diperoleh X² tabel = Untuk alpha = 1%, dengan dk = (6 - 1) = 5 diperoleh X² tabel = Karena X² hitung < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
Ei
11,07 15,09
Lampiran 11 Uji Normalitas Kelas VII-B Hipotesis Ho: Data berdistribusi normal H1: Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis
2
k
i 1
(O i E i ) 2 Ei
Kriteria yang digunakan H o diterima jika X 2 hitung Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang nilai (R) Banyaknya kelas (k) Panjang kelas (P)
X 2 tabel
= = = = =
75 40 75 - 40 1 + 3,3 log 35 35 : 6
= = =
Tabel Distribusi Nilai Kelas VII-B Kelas fi Xi f i .X i f i .X i2 X i2 40 – 45 5 42,5 1806,25 212,5 9031,3 46 – 51 4 48,5 2352,25 194 9409 52 – 57 8 54,5 2970,25 436 23762 58 – 63 5 60,5 3660,25 302,5 18301 64 – 69 10 66,5 4422,25 665 44223 70 – 75 3 72,5 5256,25 217,5 15769 Jumlah 35 2027,5 120495 X =X
2028 f f = 35 i
n f i i 2
S2 = 2
57,929
i
i
n(n 1)
S = 89,5462 S = 9,46289
= 2 fi i
35 6,095 dibulatkan menjadi 6 5,8333 dibulatkan menjadi 6
Daftar Nilai Frekuensi Kelas VII-B Kelas 40 – 45 46 – 51 52 – 57 58 – 63 64 – 69
Bk
Zi
P(Zi)
39,5 -1,95 -1,95 45,5 -1,31 -1,31 51,5 -0,68 -0,68 57,5 -0,05 -0,05 63,5 0,59 0,59 69,5 1,22
0,4744
75,5
0,4686
0,4049 0,2517 0,0199 0,2224 0,3888
70 – 75 1,86 #REF!
Luas Daerah 0,0695 0,1532 0,2716 0,2025 0,1664 0,0798
Oi Ei 2
Ei
Oi
2,8 2,4325 6,1 5,3620 10,9 9,5060 8,1 7,0875 6,7 #REF! 3,2
5
1,7728
4
0,7390
8
0,7550
5
1,1864
10
1,6800
3
0,0115
=
6,1448
X²
Ei
Untuk alpha = 5%, dengan dk = (6 - 1) = 5 diperoleh X² tabel = 11,07 Untuk alpha = 1%, dengan dk = (6 - 1) = 5 diperoleh X² tabel = 15,09 Karena X² hitung < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
Lampiran 12 Uji Normalitas Kelas VII-C Hipotesis Ho: Data berdistribusi normal H1: Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis
2
k
i 1
(O i E i ) 2 Ei
Kriteria yang digunakan H o diterima jika X 2 hitung Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang nilai (R) Banyaknya kelas (k) Panjang kelas (P)
X 2 tabel
= = = = =
77 55 77 - 55 1 + 3,3 log 35 22 : 6
Tabel Distribusi Nilai Kelas VII-C Kelas fi Xi f i .X i X i2 55 – 58 4 56,5 3192,25 226 59 – 62 8 60,5 3660,25 484 63 – 66 5 64,5 4160,25 322,5 67 – 70 9 68,5 4692,25 616,5 71 – 74 4 72,5 5256,25 290 75 – 78 5 76,5 5852,25 382,5 Jumlah 35 2321,5 X =X
2322 f f = 35 i
n f i i 2
S2 = 2
66,329
i
i
n(n 1)
S = 40,7933 S = 6,38696
= 2 fi i
= = =
f i .X i2 12769 29282 20801,3 42230,3 21025 29261,3 155369
22 6,095 dibulatkan menjadi 6 3,6667 dibulatkan menjadi 4
Daftar Nilai Frekuensi Kelas VII-C Kelas 55 – 58 59 – 62 63 – 66 67 – 70 71 – 74
Bk
Zi
P(Zi)
54,5 -1,85 -1,85 58,5 -1,23 -1,23 62,5 -0,60 -0,60 66,5 0,03 0,03 70,5 0,65 0,65 74,5 1,28
0,4678
78,5
0,4719
0,3888 0,2258 0,0120 0,2422 0,3997
75 – 78 1,91 #REF!
Luas Daerah 0,0790 0,1630 0,2378 0,2302 0,1575 0,0722
Oi Ei 2
Ei
Oi
3,2 2,7650 6,5 5,7050 9,5 8,3230 9,2 8,0570 6,3 #REF! 2,9
4
0,2233
8
0,3360
5
2,1403
9
0,0047
4
0,8397
5
1,5445
=
5,0884
X²
Ei
Untuk alpha = 5%, dengan dk = (6 - 1) = 5 diperoleh X² tabel = 11,07 Untuk alpha = 1%, dengan dk = (6 - 1) = 5 diperoleh X² tabel = 15,09 Karena X² hitung < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
Lampiran 13 Adapun perhitungan homogenitasnya dengan uji Barlett adalah sebagai berikut: Sumber Data VII-A VII-B VII-C 2111 2024 2309 35 35 35 60,31 57,83 65,97 42,77 89,55 40,79 6,50 9,46 6,39
Sumber variasi Jumlah n X Varians (S2) Standart deviasi (S)
Tabel Uji Bartlett
1 2 3 Jumlah
S
2
Si2
dk = ni - 1 1/dk
Sampel
34 34 34 102
0,0294 0,0294 0,0294
n 1 Si n 1
2
i
i
=
Log Si2 dk.Log Si2
42,77 89,55 40,79
5885,81 102
1,631 1,952 1,611
55,460 66,370 54,760 176,589
=
57,70404
dk . Si2 1454,286 3044,564 1386,962 5885,812
B = (Log S2 ) S(ni - 1) B = B = X
2
1,761206 179,643
102
= (Ln 10) { B - S(ni-1) log Si } = 2,302585 179,643 176,589 2
hitung
X 2 hitung
X 2 hitung =
7,031499
Untuk a = 1% dengan dk = k-1 = 3-1 = 2 diperoleh X2tabel = 2
2
Karena X hitung < X tabel maka homogen
9,210
RIWAYAT HIDUP
Nama
: Imamul Hakim
Temat/tanggal Lahir : Demak, 12 Oktober 1987 NIM
: 073511076
Alamat Asal
: Margolinduk RT: 03/II Bonang, Demak
Alamat Sekarang
: Jln. Nusa Indah No. 34 Tambak Aji, Ngaliyan, Kota Semarang
Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri Margolinduk Bonang, Lulus Tahun 1999 2. MTs Al-Mubarok Bonang, Lulus Tahun 2002 3. MA Negeri Demak, Lulus Tahun 2005
Semarang, 12 Desember 2011
Penulis,
Imamul Hakim NIM: 073511076