STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI PETA KONSEP BERBASIS CARD SORT DENGAN STRATEGI PETA KONSEP BERBASIS INDEX CARD MATCH PADA MATERI POKOK INVERTEBRATA KELAS X DI SMA NEGERI 1 MRANGGEN TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Biologi
Oleh:
NIKEN ARI SETYAWATI 073811015
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Niken Ari Setyawati
NIM
: 073811015
Jurusan/Program Studi
: Tadris Biologi
menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, November 2011 Saya yang menyatakan,
Niken Ari Setyawati NIM: 073811015
ii
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan: Judul
:Studi Komparasi Menggunakan Strategi Peta Konsep Berbasis Card Sort dengan Strategi Peta Konsep Berbasis Index Card Match pada Materi Pokok Invertebrata Kelas X di SMA Negeri 1 Mranggen Tahun Ajaran 2010/ 2011 Nama : Niken Ari Setyawati NIM : 073811015 Jurusan : Tadris Biologi Program Studi : Tadris Biologi Telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Biologi. Semarang, 12 Desember 2011
DEWAN PENGUJI Ketua
Sekretaris
Lianah, M.Pd. NIP : 13191497 30000 2 000
Andi Fadlan, M.Si. NIP : 19800915 20050 1 006
Penguji I
Penguji II
Drs. Abdul Wahid, M.Ag. NIP : 19691114 199403 1 003
Hj. NurKhasanah, S.Pd., M.Kes NIP : 19751311 200501 2 001
Pembimbing I
Pembimbing II
Lianah, M.Pd. NIP: 13191497 30000 2 000
Drs. Sajid Iskandar S. NIP: 19480212 2198703 1 001
iii
NOTA PEMBIMBING Semarang, 24 November 2011
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang Assalamu’alaikum wr. wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah dengan: Judul
: Studi Komparasi Hasil Belajar Menggunakan Strategi Peta Konsep Berbasis Card Sort dengan Strategi Peta Konsep Berbasis Index Card Match Pada Materi Pokok Invertebrata Kelas X di SMA Negeri 1 Mranggen Tahun Ajaran 2010/2011 Nama : Niken Ari Setyawati NIM : 073811015 Jurusan : Tadris Program Studi : Biologi Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah. Wassalamu’alaikum wr. wb.
Pembimbing I,
Lianah, M.Pd. NIP : 1319149730000020
iv
NOTA PEMBIMBING Semarang, 24 November 2011 Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang Assalamu’alaikum wr. wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah dengan: Judul
: Studi Komparasi Hasil Belajar Menggunakan Strategi Peta Konsep Berbasis Card Sort dengan Strategi Peta Konsep Berbasis Index Card Match Pada Materi Pokok Invertebrata Kelas X di SMA Negeri 1 Mranggen Tahun Ajaran 2010/2011 Nama : Niken Ari Setyawati NIM : 073811015 Jurusan : Tadris Program Studi : Biologi Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah. Wassalamu’alaikum wr. wb.
Pembimbing II,
Drs. Sajid Iskandar S
v
ABSTRAK Judul
: Studi Komparasi hasil belajar antara strategi peta konsep berbasis card sort dengan strategi peta konsep berbasis index card match pada materi pokok Invertebrata kelas X di SMA Negeri 1 Mranggen Tahun Ajaran 2010/2011 Penulis : Niken Ari Setyawati NIM : 073811015 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara hasil belajar biologi siswa melalui strategi peta konsep berbasis card sort dan melalui strategi peta konsep berbasis index card match pada materi pokok Invertebrata di SMA Negeri 1 Mranggen Demak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen murni (true experimental). Desain eksperimen dalam penelitian ini yaitu pretestposttest comparison group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Mranggen Demak. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen 1, kelas X-3 sebagai kelas eksperimen 2 dan kelas XI IPA 1 sebagai kelas uji coba. Dalam penelitian ini kedua kelompok diberi tes awal pretest untuk mengetahui keadaan awal. Selanjutnya pada kelompok eksperimen diberi perlakuan berupa pembelajaran biologi materi pokok Invertebrata dengan menggunakan model pembelajaran yang berbeda. Kelompok eksperimen 1 dengan menggunakan model strategi peta konsep berbasis card sort dan kelompok eksperimen 2 dengan strategi peta konsep berbasis index card match. Setelah pembelajaran selesai, kedua kelompok eksperimen diberi posttest yang sama. Posttest inilah yang digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara hasil belajar kognitif biologi siswa melalui strategi peta konsep berbasis card sort dan melalui strategi peta konsep berbasis index card match. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan metode tes. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh gambaran umum dan data siswa dan metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar kognitif siswa. Untuk mendapatkan data yang obyektif terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen meliputi pengujian validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran. Data hasil penelitian yang terkumpul, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik. Pengujian hipotesis menggunakan analisis uji-t. Rata-rata nilai posttes kelompok eksperimen 1 strategi peta konsep berbasis card sort adalah 80,82 dan kelompok eksperimen 2 strategi peta konsep berbasis index card match adalah 77,73. Berdasarkan uji kesamaan dua rata-rata dua pihak, diperoleh thitung = 2,171 dan ttabel = 1,67 karena thitung > ttabel, maka Ho di tolak dan Ha diterima. Artinya hasil belajar kelompok eksperimen 1 lebih baik dari kelompok eksperimen 2, dan kemudian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar menggunakan strategi peta konsep berbasis card sort dan strategi peta konsep berbasis index card match pada materi pokok Invertebrata di SMA Negeri 1 Mranggen.
vi
TRANSLITERASI ARAB LATIN Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini berpedoman pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor: 158/1987 dan Nomor: 0543b/Untuk1987. Penyimpangan penulisan kata sandang (al-) disengaja secara konsisten agar sesuai teks Arabnya. a
t}
b
z}
t
‘
s|
gh
j
f
h}
q
kh
k
d
l
z|
m
r
n
z
w
s
h
sy
’
s}
y
d} Bacaan mad:
Bacaan diftong:
a> = a panjang
= au
i> = I panjang
=a
u> = u panjang
vii
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Dengan mengucap Alhamdulillahirobbil’alamin, penulis panjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah pada setiap ciptaan-Nya. Tak lupa shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada nabi agung Muhammad SAW atas syafa’at yang diberikan kepada seluruh umatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Studi Komparasi Hasil Belajar Menggunakan Strategi Peta Konsep berbasis Card Sort dengan Strategi Peta Konsep Berbasis Index Card Match Pada Materi Pokok Invertebrata Kelas X Di SMA Negeri 1 Mranggen Tahun Ajaran 2010/2011”. Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak lepas dari bantuan dan peran serta dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih kepada: 1) Dr. Sujai, M.Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo. 2) Ibu Hj. Nur Khasanah, M.Kes., selaku Ketua Prodi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 3) Ibu Lianah, M.Pd., selaku pembimbing I dan Drs. Sajid Iskandar selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 4) Segenap dosen Fakultas Tarbiyah yang telah membekali banyak pengetahuan kepada penulis dalam menempuh studi di Fakultas Tarbiyah. 5) Bapak Drs. Slamet Hartoyo selaku kepala SMA Negeri 1 Mranggen yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian. 6) Bapak Irwan Sutaka, S.Pd, selaku guru mata pelajaran biologi kelas X di SMA Negeri 1 Mranggen yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian. 7) Kedua orang tua (H. Drs Syamsul Ma’arif, M.Ag. & Hj. Mukaromah S.Pd.), yang tidak henti-hentinya memberikan dorongan baik moril maupun materiil dan tidak pernah bosan mendoakan penulis dalam menempuh studi dan mewujudkan cita-cita.
viii
8) Kelurga ( Mz Arif, Enny, Ima ) yang senantiasa memberikan keceriaan seharihari. 9) Yan- Nugh yang selalu memberi motivasi dan setia menunggu. 10) Teman teman PPL MAN 1 Semarang & KKN Posko 63 (Mb luluk, firoh, rahmi, fahmi, sahal, aziz, ayu, eva, qowim. 11) Teman- teman seperjuangan angkatan 2007. 12) Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan, dorongan serta bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada beliau-beliau yang telah bersedia membantu. Atas kebijaksanaannya kepada penulis dalam penyusunan skripsi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih perlu penyempurnaan baik dari segi substansi (isi) maupun metodologi. Oleh karena itu, penulis mengaharap kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak guna kesempurnaan skripsi ini. Amin. Terima kasih.
Semarang, November 2011
Penulis
ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL......................................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN........................................................................ ii PENGESAHAN............................................................................................ iii NOTA PEMBIMBING 1.................................................................................. iv NOTA PEMBIMBING 2.............................................................................. v ABSTRAK.................................................................................................... vi TRANSLITERASI............................................................................. vii KATA PENGANTAR...................................................................................... viii DAFTAR ISI..................................................................................................... x BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................... B. Rumusan Masalah .................................................................... C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................
1 5 5
BAB II
LANDASAN TEORI ...................................................... A. Kajian Pustaka ............................................................ B. Kerangka Teoritik................................................................ 1. Belajar ……………………………............................. 2. Pembelajaran Biologi ................................................... 3. Hasil Belajar………………………………………….. 4. Strategi Peta Konsep.................................................... 5. Card Sort...................................................................... 6. Index Card Match........................................................ 7. Materi Pokok Invertebrata….............................….. ... C. Rumusan Hipotesis ................................................................
6 6 7 7 10 13 15 19 20 21 36
BAB III
METODE PENELITIAN ............................................................ A. Jenis Penelitian .................................................................... B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. C. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................. D. Variabel Penelitian ................................................................ E. Pengumpulan Data ................................................................... F. Analisis Data Penelitian....................................................... 1. Analisis Data Tahap Awal............................................. 2. Analisis Data Tahap Akhir.............................................
38 38 39 39 40 41 42 42 46
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN.......................... A. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................ B. Pengujian Hipotesis..................................................... C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. D. Keterbatasan Penelitian .........................................................
49 49 50 60 61
x
BAB V
PENUTUP ............................................................................... A. Simpulan ............................................................................. B. Saran ........................................................................................ C. Penutup ...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
xi
62 62 62 63
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), merupakan kurikulum yang memberi kewenangan masing-masing satuan pendidikan untuk mengembangkan pembelajaran yang ada sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki satuan pendidikan. Dengan demikian memudahkan guru untuk mencari dan menemukan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan penyampaian materi yang diajarkan, agar materi tersampaikan dengan
mudah dan pembelajaran menjadi
menyenangkan. Proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antara siswa yang belajar dengan guru yang mengajar. Pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan melainkan suatu proses penemuan. Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.1 Pemilihan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran harus berorientasi pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Selain itu, juga harus disesuaikan dengan jenis materi, karakteristik peserta didik, serta situasi atau kondisi dimana proses pembelajaran tersebut akan berlangsung. Terdapat beberapa metode dan teknik pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru, tetapi
1
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm.5
1
tidak semuanya sama efektifnya dapat mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itu dibutuhkan kreativitas guru dalam memilih strategi pembelajaran2. Tujuan utama pengajaran strategi adalah membelajarkan siswa untuk belajar atas kemauan dan kemampuan diri sendiri (pembelajaran mandiri). Ada empat hal penting yang dilakukan guru agar siswa dapat belajar mandiri, yaitu: secara cermat mendiagnosis suatu situasi pembelajaran tertentu, memilih suatu strategi belajar tertentu untuk menyelesaikan masalah belajar tertentu yang dihadapi, memonitor keefektifan strategi tersebut, cukup termotivasi untuk terlibat dalam situasi belajar tersebut terselesaikan3. Untuk mempermudah belajar peserta didik metode yang dipakai oleh guru harus disesuaikan dengan kemampuan siswa. Pembelajaran dengan menggunakan peta konsep dapat membantu mempermudah belajar peserta didik untuk mensitesis atau membuat gambar atau diagram tentang konsep-konsep yang saling berhubungan yang ditandai dengan garis panah ke arah bawah ditulis level yang membunyikan bentuk hubungan antarkonsep-konsep utama tersebut.4 Pemetaan konsep merupakan inovasi baru yang penting untuk membantu anak menghasilkan pembelajaran bermakna dalam kelas.. Peta konsep membantu guru memahami macam-macam konsep yang ditanamkan di topik lebih besar yang diajarkan. Pemahaman ini akan memperbaiki perencanaan dan instruksi guru. Pemetaan yang jelas dapat membantu menghindari minskonsepsi yang dibentuk siswa.5 Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi di SMA Negeri 1 Mrangggen yang dilakukan pada tanggal 9 November 2010 dapat disimpulkan bahwa di SMA Negeri 1 Mranggen selama ini pembelajaran yang dilaksanakan kurang variatif, guru masih mengandalkan metode ceramah, sehingga hanya siswa 2
Hamzah B.Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 7-8 3
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007),hlm.155. 4
Hisyam Zaini,dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Intan Madani, 2008), hlm. 168 5
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovetif Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group.2010), hlm157
2
yang aktif yang maju dan berkembang. Siswa yang belum aktif akan menerima begitu saja penjelasan yang diberikan oleh guru. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran di kelas X belum pernah menggunakan metode pembelajaran dengan strategi ataupun dengan model pembelajaran. Berawal dari masalah itu kemudian terfikir penulis untuk menggunakan strategi peta konsep. Karena strategi peta konsep merupakan salah satu alternative yang dapat membuat siswa mempunyai pemahaman yang lebih bermakna dan tidak mudah terlepas dari ingatan. Kemudian penulis bandingkan menggunakan metode card sort dan index card match. Jadi alasan penulis menggunakan card sort karena card sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan, sifat, fakta tentang suatu obyek, atau mengulang informasi. Gerakan fisik yang dilakukan siswa dapat membantu untuk memberi energi kepada kelas yang telah letih.6 Sedangkan untuk index card match karena cara menyenangkan lagi aktif untuk meninjau ulang materi pembelajaran. Strategi ini memberi kesempatan pada peserta didik untuk berpasangan dan memainkan kuis kepada kawan sekelas.7 Jadi card sort dan index card match itu mempunyai kesamaan yaitu sama- sama menggunakan kartu dalam proses pembelajarannya. Strategi peta konsep berbasis card sort & index card match penulis terapkan pada materi pokok dunia hewan (Invertebrata) karena materinya mencakup pengklasifikasian dan juga hafalan sehingga mempersulit siswa untuk memahami materi dunia hewan ini. Jadi melalui peta konsep ini siswa dilatih untuk belajar yang bermakna sehingga siswa tidak hanya menghafal tetapi juga dapat berusaha menemukan hubungan antara materi yang sedang dipelajari. Di samping itu dalam mata pelajaran biologi ada materi pokok dunia hewan (invertebrata). Di dalam Al-Qur’an telah dijelaskan berbagai jenis hewan, surat AlBaqoroh ayat 164 :
6
Hamruni, Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif Menyenangkan, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009), hlm.280Mel Silberman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2007), hlm. 240 7
Mel Silberman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2007), hlm. 240
3
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”. (QS. Al-Baqarah: 164) Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah SWT mencurahkan air yang dapat menyuburkan bumi yang kering dan tandus, serta menyebarkan di bumi ini berbagai binatang. Baik binatang yang merayap ataupun hewan yang melata. 9 Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengadakan penelitian yang berjudul
“STUDI
KOMPARASI
HASIL
BELAJAR
MENGGUNAKAN
STRATEGI PETA KONSEP BERBASIS CARD SORT DENGAN STRATEGI PETA KONSEP BERBASIS INDEX CARD MATCH PADA MATERI POKOK INVERTEBRATA KELAS X DI SMA NEGERI 1 MRANGGEN TAHUN AJARAN 2010/2011.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah ada perbedaan hasil belajar biologi materi pokok
8
Departemen Agama RI, Mushaf Al-Qur’an dan Terjemah, (Jakarta: Lentera Hati, 2002),
hlm.40 9
As’ad Yasin, Fi Zhilalil-Qur’an, (Jakarta : Gema Insani, 2000), hlm.182
4
invertebrata antara pembelajaran dengan menggunakan strategi peta konsep berbasis card sort dengan strategi peta konsep berbasis index card match pada materi pokok Invertebrata dunia hewan di SMA Negeri 1 Mranggen? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara hasil belajar kognitif biologi siswa melalui strategi peta konsep berbasis card sort dan melalui strategi peta konsep berbasis index card match pada materi pokok Invertebrata kelas X di SMA Negeri 1 Mranggen-Demak. Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah 1. Bagi Siswa Terciptanya suasana pembelajaran aktif inovatif kreatif efektif yang menyenangkan, menarik dalam mengikuti pembelajaran biologi, sehingga ada nuansa baru dalam pembelajaran. 2. Bagi Guru Sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi guru dalam memilih strategi dan media pembelajaran yang efektif dan efisien dalam kegiatan belajarmengajar Biologi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Bagi Sekolah Dapat digunakan sebagai masukan mengenai sistem pembelajaran yang dilaksanakan dan sebagai bahan pertimbangan metode yang ditawarkan sesuai dengan kondisi yang ada di sekolah. 4. Bagi Peneliti Peneliti dapat memperoleh pengalaman langsung dalam pembelajaran dan peneliti mengetahui strategi mana yang lebih cocok digunakan untuk mengajar.
5
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Penelitian yang dilakukan oleh Naskuriyah IAIN Walisongo Semarang dengan judul “Pengaruh penggunaan peta konsep terhadap hasil belajar biologi materi pokok plantae di MA NU Nurul Huda Semarang”. Dalam penelitian ini dikatakan bahwa hasil belajar biologi materi pokok plantae dengan menggunakan peta konsep dapat mencapai batas ketuntasan minimum.1 2. Penelitian yang dilakukan oleh Eni Nuraini (063811035) IAIN Walisongo Semarang dengan judul “Studi komparasi hasil belajar siswa antara menggunakan peta konsep dan pemberian tugas dalam pembelajaran biologi materi pokok sistem gerak pada manusia kelas VII Mts Al-Miftah Sendang jaya Ketanggungan Brebes”. Dalam penelitian ini dikatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar biologi materi pokok sistem gerak pada manusia.2 3. Penelitian yang dilakukan oleh Yuliani Universitas Negeri Semarang dengan judul “Efektivitas Guided Discovery Learning dengan Index Card Match pada pembelajaran struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di SMP Negeri 1 Winong Pati”. Dalam penelitian ini dikatakan bahwa pembelajaran melalui Guided Discovery Learning dengan Index Card Match efektif diterapkan pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di SMP Negeri 1 Winong Pati.3 4. Penelitian yang dilakukan oleh Titan Ajijaya dengan judul “Penerapan model pembelajaran Card Sort berbantu multimedia interaktif pada materi klasifikasi makhluk hidup di SMP Negeri 1 Jambu Kabupaten Semarang”. Dalam penelitian 1
Naskuriyah, Pengaruh Penggunaan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Plantae di MA Nurul Huda Semarang,(Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,2009),t.d. 2
Eni Nuraini, Studi Komparasi Hasil Belajar Siswa Antara Menggunakan Peta Konsep dan Pemberian Tugas dalam Pembelajaran Biologi Materi Pokok Sistem Gerak pada Manusia kelas VII Mts Al-Miftah Sendangjaya Ketanggungan Brebes, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,2010),t.d. 3
Yuliani, Efektivitas Guided Discovery Learning dengan Index Card Match pada Pembelajaran Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan di SMP Negeri 1 Winong Pati, (Semarang : UNNES),t.d.
6
ini dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran CSBMI pada materi klasifikasi makhluk hidup berpengaruh positif meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa di SMP negeri 1 Jambu Kabupaten Semarang.4
B. Kerangka Teoritik 1. Belajar a. Definisi Belajar Belajar sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya.5 Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa. Begitu pentingnya belajar bagi manusia, Allah SWT menempatkan perintah belajar pada tempat pertama kali sebagaimana ayat yang pertama kali turun adalah perintah untuk membaca. Hal ini dinyatakan dalam QS. Al-Alaq 15:
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Ada beberapa definisi tentang belajar antara lain sebagai berikut : 1) Menurut Chaplin dalam Dictionary of Psychology belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi …. Acquisition of any relatively permanent change in behavior as a result of practice and experience. Belajar 4
Titan Ajijaya, Penerapan Model Pembelajaran Card Sort Berbantu Multimedia Interaktif pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup di SMP Negeri 1 Jambu Kabupaten Semarang, (Semarang: UNNES),t.d. 5 6
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfa Beta, 2009),hlm.35 Departemen Agama RI, Mushaf Al-Qur’an dan Terjemah, (Jakarta: Lentera Hati, 2002),
hlm.107
7
adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan keduanya process of acquiring responses as a result of special practice, belajar ialah proses memperoleh responsrespons sebagai akibat adanya latihan khusus.7 2) Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan.8 3) Menurut Cronbach, ”Learning is shown by change in behavior as result of experience”. Belajar yang terbaik adalah melalui pengalaman.Dengan pengalaman tersebut pelajar menggunakan seluruh panca indranya.9 4) Menurut Howard L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed through practice or training. Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.10 5) Menurut Morgan, dalam buku Introduction to Psychology mengemukakan: ”Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan/ pengalaman.11 6) Menurut Dr. Musthofa Fahmi
Sesungguhnya belajar adalah ungkapan yang menunjukkan aktifitas yang menghasilkan perubahan atau modifikasi di dalam tingkah laku atau pengalaman.12 7
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009),hlm.65
8
Oemar, Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm.27
9
Baharudin, Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), hlm.13 10
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm.13
11
Ngalim Purwanto, Psikologi Belajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), hlm.84
8
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. b. Teori Belajar 1) Teori Gestalt Teori dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari jerman yang sekarang menjadi tenar di seluruh dunia. Hukum yang berlaku pada pengamatan adalah sama dengan hukum dalam belajar yaitu: Gestalt mempunyai sesuatu yang melebihi jumlah unsur- unsurnya, Gestalt timbul terlebih dahulu dari pada bagian- bagiannya. Jadi dalam belajar yang penting adalah adanya penyesuaian pertama yaitu memperoleh response yang tepat untuk memecahkan problem yang dihadapi. Belajar yang penting bukan mengulangi hal- hal yang harus dipelajari tetapi mengerti atau memperoleh insight. 2) Teori Belajar Menurut J. Brunner Dalam proses belajar Brunner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk meningkatkan proses belajar perlu lingkungan yang dinamakan “discover learning environment”, ialah lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan- penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui, hubungan- hubungan dan hambatan yang dihayati oleh siswa secara berbeda- beda pada usia yang berbeda pula. 3) Teori Belajar dari Piaget Pendapat Piaget mengenal perkembangan proses belajar pada anakanak adalah sebagai berikut. a) Anak mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang dewasa. b) Perkembangan mental anak melalui tahap- tahap tertentu menurut suatu urutan yang sama bagi semua anak.
12
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2001),hlm.34
9
c) Walaupun berlangsungnya tahap- tahap perkembangan itu melalui suatu urutan tertentu, tetapi jangka waktu untuk berlatih dari tahap ke tahap lain tidaklah selalu sama pada setiap anak. d) Perkembangan mental anak dipengaruhi empat faktor yaitu: kematangan, pengalaman, interaksi sosial, equilibration (proses dari ketiga faktor bersama- sama untuk membangun dan memperbaiki struktur mental).13 c. Prinsip- prinsip Belajar Di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru perlu memperhatikan
beberapa
prinsip
belajar
berikut
(Soekamto
dan
Winataputra,1997). 1) Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang lain. Untuk itu, siswalah yang harus bertindak aktif. 2) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya. 3) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar. 4) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti. 5) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.14
2. Pembelajaran Biologi a. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian- kejadian ekstrim yang berperanan terhadap rangkaian kejadian- kejadian intern yang berlangsung
dialami siswa. Sementara Gagne (1985), mendefinisikan
13
Daryanto, Belajar dan Mengajar, (Bandung: CV.Yrama Widya,2010),hlm.8-11
14
Baharudin, Teori Belajar & Pembelajaran, hlm.16
10
pembelajaran sebagai pengaturan peristiwa secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan membuatnya berhasil guna.15
b. Hakikat Biologi Biologi merupakan ilmu yang sudah cukup tua, karena sebagian besar berasal dari keingintahuan manusia tentang dirinya, tentang lingkungannya dan tentang kelangsungan jenisnya.16 Biologi bukan hanya sekedar penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip
saja
tetapi
juga
merupakan
suatu
proses
penemuan.
Proses
pembelajarannya menitikberatkan pada pemberian pengalaman langsung kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pengalaman langsung dapat dilakukan melalui kegiatan observasi ke alam sekitar.17 Seorang guru biologi perlu menyadari bahwa biologi pada hakikatnya merupakan ilmu pengetahuan alam (IPA) yang lahir dan berkembang melalui proses observasi dan eksperimen. Jadi biologi berkaitan erat dengan cara mencari tahu atau proses penemuan untuk memahami alam secara sistematis. Dalam pembelajaran biologi, guru harus memberi pengalaman belajar kepada siswa melalui kegiatan pengamatan dan eksperimen, mendiskusikan hasilnya, dan menarik kesimpulan. Dalam pembelajaran biologi materi yang diajarkan tidak lepas dari kegiatan praktikum baik di laboratorium maupun alam sekitar, sehingga pemahaman materi secara mendalam dapat tercapai melalui kegiatan tersebut.18 Guru biologi juga perlu memotivasi siswanya agar senang belajar
15
Eveline Siregar, Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010)hlm.12 16
Nuryani Y.Rustaman,et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Universitas Pendidikan Indonesia: Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas MIPA, 2003), hlm.13 17
Sih Santo, Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning terhadap Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Bahasan Virus pada Siswa Kelas X MAN 2 banjarnegara (Semarang: Fakultas Tarbviyah IAIN Walisongo),t.d. 18
Musahir, Panduan Pengajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Biologi untuk Guru SMA/MA, (Jakarta: CV.Irfan Putra, 2003) hlm. 1-3.
11
biologi, memberi penguatan dan memperlihatkan bahwa belajar biologi, memberi penguatan dan memperlihatkan bahwa belajar biologi yang baik bukan dengan cara menghafal.19
c. Tujuan Pembelajaran Biologi Mata pelajaran biologi berfungsi untuk menanamkan kesadaran terhadap keindahan dan keteraturan alam semesta sehingga siswa dapat meningkatkan keyakinan dan keimanan terhadap keagungan tuhan, serta menumbuhkan kesadaran untuk melestarikan dan menjaganya dari kerusakan. Selain itu, agar menjadikan warga negara yang menguasai sains dan teknologi demi meningkatkan taraf kehidupan yang lebih baik dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Mata pelajaran biologi juga bertujuan untuk : 1) Meningkatkan kesadaran akan kelestarian lingkungan, kebanggaan nasional dan kebanggaan nasional dan kebesaran serta kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. 2) Memahami konsep-konsep biologi dan saling berkaitan dengan bidang yang lain. 3) Mengembangkan daya penalaran untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari- hari. 4) Mengembangkan
ketrampilan proses untuk memperoleh konsep-konsep
biologi dan menumbuhkan nilai dan sikap ilmiah. 5) Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia. 6) Memberikan bekal pengetahuan dasar untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.20
19
Nuryani Y.Rustaman,et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm.15
20
Nuryani Y.Rustaman,et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi , hlm.36
12
3. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan hasil belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Anak yang berhasil belajar ialah yang berhasil mencapai tujuan- tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan instruksional.21 Hasil belajar juga dapat diartikan sebagai kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.22 Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Untuk mengaktualisasikan hasil belajar tersebut diperlukan serangkaian pengukuran menggunakan alat evaluasi yang baik dan memenuhi syarat.23 b. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Faktor- faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal yang ada diluar individu. 1) Faktor Internal Di dalam membicarakan faktor intern ini, akan dibahas menjadi tiga faktor yaitu. a) Faktor Jasmaniah Dalam faktor jasmaniah ini terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh. Kesehatan seseorang sangat berpengaruh terhadap belajarnya. Agar seseorang dapat belajar dengan baik maka harus mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan selalu mengindahkan ketentuan- ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, makan, olahraga, rekreasi dan ibadah. 21
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta:PT Rineka Cipta ), hlm.37-38 22
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2008),hlm.22 23
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010), hlm.44
13
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang
sempurna
mengenai
tubuh/badan.
Keadaan
cacat
juga
mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. b) Faktor psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor- faktor itu adalah: inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kelelahan. c) Faktor Kelelahan Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan ini sangat terasa pada bagian kepala dengan pusing sehingga sulit untuk berkonsentrasi seolah-olah otak kehabisan daya untuk bekerja. 2) Faktor eksternal Faktor
eksternal
yang
berpengaruh
terhadap
belajar
dapat
dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu: a) Faktor Keluarga Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. b) Faktor Sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
14
c) Faktor masyarakat Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaannya siswa dalam masyarakat. Kegiatan siswa dalam masyarakat berupa mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat, yang semuanya itu mempengaruhi belajar.24 Hamman
Nasiruddin
menjelaskan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi hasil belajar dalam Ta’lim Muta’alim, ada 6 yaitu:
“Ingatlah, kamu tidak akan berhasil dalam memperoleh ilmu pengetahuan kecuali dengan enam perkara ; yang akan kujelaskan semua kepadamu secara ringkas. Yaitu kecerdasan, cinta pada ilmu, kesabaran, bekal biaya, petunjuk guru dan masa yang lama.”25 4. Strategi Peta Konsep a.
Pengertian Strategi Peta Konsep Strategi pembelajaran merupakan hal yang baru yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran. Paling tidak ada tiga jenis strategi yang berkaitan dengan pembelajaran, yakni strategi pengorganisasian pembelajaran, strategi penyampaian pembelajaran, dan strategi pengelolaan pembelajaran.26 Konsep merupakan suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-
ciri
karakter atau atribut yang sama dari sekelompok objek dari suatu fakta, baik merupakan suatu proses, peristiwa, benda atau fenomena di alam yang membedakannya dari kelompok lainnya. Menurut Flavel (1970, dalam Ratn WD, 1989) bahwa konsep- konsep dapat berbeda dalam tujuh dimensi yaitu: atribut, struktur, keabstrakan, keinklusifan, keumuman (generalitas), ketepatan, dan
24
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT.Rineka Cipta),hlm.54-70 25
Abdul Kadir Aljufri, Terjemah Ta’lim Muta’allim, (Surabaya: Mutiara Ilmu,1995), hlm.23
26
Hamzah B.Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 45
15
kekuatan.27 Dalam pembelajaran, siswa harus dapat memahami konsep dan menghubungkan antar konsep. Peta konsep adalah salah satu alternative yang dapat membuat siswa mempunyai pemahaman yang lebih bermakna dan tidak mudah terlepas dari ingatan. Peta konsep merupakan inovasi baru yang penting untuk membantu anak menghasilkan pembelajaran bermakna dalam kelas. Peta konsep menyediakan bantuan visual konkret untuk membantu mengorganisasikan informasi sebelum informasi tersebut dipelajari.28Peta konsep juga bisa diartikan sebagai strategi yang meminta peserta didik mensintesis atau membuat satu gambar atau diagram tentang konsep-konsep utama yang saling berhubungan, yang ditandai dengan garis panah yang membunyikan bentuk hubungan antar konsep utama itu.29 Agar pemahaman terhadap peta konsep lebih jelas, Dahar (1989) dalam Trianto mengemukakan ciri- ciri peta konsep sebagai berikut. 1) Peta konsep atau pemetaan konsep adalah suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dan proposisi- proposisi suatu bidang studi, apakah itu bidang studi fisika, kimia, biologi, matematika. 2) Suatu peta konsep merupakan gambar dua dimensi dari suatu bidang studi, atau suatu bagian dari bidang studi. 3) Tidak semua peta konsep mempunyai bobot yang sama. Ini berarti ada konsep yang lebih inklusif dari pada konsep- konsep yang lain. 4) Bila dua atau lebih konsep digambarkan di bawah suatu konsep yang lebih inklusif, terbentuklah suatu hirarki pada peta konsep tersebut.30
b. Cara Menyusun Peta Konsep Pembuatan peta konsep dapat dilakukan dengan membuat suatu sajian visual atau suatu diagram tentang bagaimana ide-ide penting atau suatu topik 27
Nuryani Y.Rustaman,et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm.61-62
28
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), hlm. 157 29
Hisyam Zaini, et.al, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008),
hlm.168 30
Trianto, Model- model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktif, hlm. 159
16
tertentu dihubungkan satu sama lain. Penyusunan peta konsep berbeda dengan mencatat, tetapi ada beberapa hal yang hampir sama. Pada peta konsep tidak semua penjelasan dari guru atau isi dari buku pelajaran yang dipahami di catat semua. Maksudnya bahwa peta konsep biasanya berupa catatan ringkasan dari satu pelajaran tetapi berbentuk seperti bagan, grafik dan lain-lain mengenai suatu pelajaran. Sedangkan mencatat yang efektif adalah salah satu kemampuan terpenting yang pernah dipelajari orang. Alasan pertama untuk mencatat adalah bahwa mencatat meningkatkan daya ingat. Tujuannya dari mencatat adalah membantu diri anda mengingat apa yang tersimpan dalam memori.31 Ada beberapa langkah untuk menyusun peta konsep atau membuat peta konsep, sebagai berikut. 1 ) Memilih suatu bahan bacaan. 2 ) Menentukan konsep-konsep yang relevan. 3 ) Mengurutkan konsep- konsep dari yang inklusif ke yang kurang inklusif. 4 ) Menyusun konsep- konsep tersebut dalam suatu bagan, konsep yang inklusif diletakkan di bagian atas atau puncak peta lalu dihubungkan dengan kata penghubung misalnya ”terdiri atas”, ”menggunakan” dan lain-lain.32 Hisyam zaini juga mengemukakan langkah-langkah untuk menyusun peta konsep, yaitu : 1) Memilih satu masalah atau topik atau wacana. 2) Mintalah peserta didik melakukan curah gagasan (brain storming) tentang masalah atau topik atau wacana sebanyak mungkin (25-40 konsep). 3) Mintalah peserta didik memilih 10-12 konsep- konsep utama dari 25-40 konsep di atas. 4) Mintalah kembali peserta didik untuk menuliskan konsep- konsep utama diatas kartu- kartu terpisah.
31
Bobbi Deporter, Mike Hernacki, Quantum Learning, (Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2009),
hlm.146 32
Trianto, Model- model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktif, hlm. 160
17
5) Mintalah peserta didik untuk mencoba beberapa kali membuat satu gambar yang saling berhubungan antar konsep- konsep. Pastikan peserta didik membuat garis penghubung antar konsep- konsep utama. 6) Sebelum mengakhiri tugas peserta didik, mintalah mereka menulis satu kata atau level di atas setiap garis penghubung. 7) Tampilkan satu peta konsep yang anda buat sendiri sebagai bahan perbandingan dengan apa yang dikerjakan. Setelah peserta didik mengerjakan tugas, anda mengumpulkannya dan siap untuk melakukan koreksi dengan kriteria yang sudah dibuat. 8) Setelah dikoreksi, guru mengembalikannya kepada peserta didik.33 c.
Macam-macam Peta Konsep 1) Pohon Jaringan (Network tree) Ide- ide pokok dibuat dalam persegi empat, sedangkan beberapa kata yang lain dituliskan pada garis- garis penghubung. Garis- garis pada peta konsep menunjukkan hubungan antara ide- ide itu. Kata- kata yang ditulis pada garis memberikan hubungan antara konsep-kosep. Pada saat mengkontruksi suatu pohon jaringan, tulislah topik itu dan daftarlah konsepkonsep utama yang berkaitan dengan konsep itu. 2) Rantai Kejadian (Events chain) Peta konsep rantai kejadian dapat digunakan untuk memberikan suatu urutan kejadian, langkah- langkah dalam suatu prosedur, atau tahap- tahap dalam suatu proses. Dalam membuat rantai kejadian, pertama temukan satu kejadian yang mengawali rantai itu. Kejadian ini disebut kejadian awal. Kemudian, temukan kejadian berikutnya dalam rantai itu dan lanjutkan sampai mencapai suatu hasil. 3) Peta Konsep Siklus (Cycle concept map ) Dalam peta konsep siklus, rangkaian kejadian tidak menghasilkan suatu hasil final. Kejadian terakhir pada rantai itu menghubungkan kembali dari kejadian awal. Karena tidak ada hasil dan kejadian terakhir itu
33
Hisyam Zaini, et.al, Strategi Pembelajaran Aktif, hlm.168
18
menghubungkan kembali ke kejadian awal, siklus itu berulang dengan sendirinya.
4) Peta Konsep Laba- Laba (Spider concept map) Peta konsep laba-laba dapat digunakan untuk curah pendapat. Melakukan curah pendapat ide-ide berangkat dari suatu sentral, sehingga dapat memperoleh sejumlah besar ide yang bercampur aduk. Banyak ide-ide dan ini berkaitan dengan ide sentral itu namun belum tentu jelas hubungannya satu sama lain.34
5. Card Sort Ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek, atau mengulangi informasi. Gerakan fisik yang diutamakan dapat membantu untuk memberi energi kepada kelas yang telah letih.35 Prosedur card sort sebagai berikut. a. Berilah masing- masing peserta didik kartu indeks yang berisi informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih kategori. b. Mintalah peserta didik untuk berusaha mencari temannya di ruang kelas dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan kategori sama. (anda bisa mengumumkan kategori tersebut sebelumnya atau biarkan peserta mencarinya) c. Membiarkan peserta didik dengan kartu kategorinya yang sama menyajikan sendiri kepada orang lain. d. Selagi masing-masing kategori dipresentasikan, buatlah beberapa poin mengajar yang anda rasa penting. Untuk membuat variasi: a. Meminta setiap kelompok untuk membuat presentasi mengajar tentang kategori tersebut.
34
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif, (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), hlm.161-163 35
Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Intan Madani, 2009). hlm 157-158
19
b. Pada awal kegiatan, membentuk tim. Kemudian memberi masing-masing tim satu set kartu yang lengkap. Memastikan kartu tersebut dikocok, sehingga kartu kategori yang mereka sortir tidak jelas. Meminta setiap tim untuk menyortir kartu ke dalam kategori. Setiap tim bisa memperoleh nilai untuk nomor kartu yang disortir dengan benar. Card sort menciptakan sebuah kondisi pembelajaran yang bersifat bekerja sama dalam setiap tim. Hal ini bukanlah hal baru dalam Islam, karena Islam mengajarkan untuk tolong menolong dalam kebaikan. Dalam surat al-Maidah ayat 2:
dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya. (QS. Al-Maidah: 2) Ayat di atas menjelaskan bahwa tolong menolonglah dalam kebaikan tetapi janganlah tolong- menolong dalam dosa dan pelanggaran, karena itu merupakan prinsip dasar dalam menjalin kerja sama dengan siapapun selama tujuannya adalah kebajikan dan ketaqwaan.37
6. Index Card Match Ini adalah cara menyenangkan lagi aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran. Ia membolehkan peserta didik untuk berpasangan dan memainkan kuis dengan kawan sekelas Prosedur : a. Pada kartu indeks terpisah, menuliskan pertanyaan tentang apa yang diajarkan dalam kelas. Buatlah kartu pertanyaan yang cukup untuk menyamai satu setengah jumlah siswa. b. Pada kartu terpisah, tulislah jawaban bagi setiap pertanyaan-pertanyaan tersebut. 36
Departemen Agama RI, Mushaf Al-Qur’an dan Terjemah, hlm.156
37
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Jakarta:Lentera Hati,2002),hlm.17
20
c. Mencampurkan dua lembar kartu dan kocok beberapa kali sampai benar-benar tercampur. d. Memberikan satu kartu kepada setiap peserta didik. Jelaskan bahwa ini adalah latihan permainan. Sebagian memegang pertanyaan review dan sebagian lain memegang jawaban. e. Memerintahkan kepada peserta didik untuk menemukan kartu permainannya. Ketika permainan dibentuk, perintahkan peserta didik yang bermain untuk mencari tempat duduk bersama ( beritahu mereka jangan menyatakan kepada siswa lain apa yang ada pada kartunya) f. Ketika semua pasangan permainan telah menempati tempatnya, perintahkan setiap pasangan menguji peserta didik yang lain dengan membaca keras pertanyaan dan menantang teman sekelas untuk menginformasikan jawaban kepadanya. Variasi a. Kembangkan kartu yang memuat kalimat dengan kata yang hilang yang harus dijodohkan dengan kartu yang memuat kata yang hilang. b. Kembangkan kartu yang memuat pertanyaan dengan beberapa kemungkinan jawaban. Jodohkan semua itu dengan kartu yang memuat bermacam-macam jawaban yang sesuai. Ketika setiap pasangan menyampaikan kuis kelompok, mintalah mereka mendapatkan beberapa jawaban dari siswa lain.38
7. Materi Pokok Invertebrata Bila kita identifikasi, umumnya hewan memiliki karakter atau menunjukkan ciri sebagai berikut. a. Hewan tidak berklorofil dan bersifat heteretrof karena tidak dapat menyintesis makanannya sendiri. b. Pada seluruh atau sebagian dari kehidupannya mampu berpindah tempat atau menggerakkan satu bagian tubuhnya yang berhubungan dengan bagian yang lain. c. Multiselular. 38
Agus Suprijono, Cooperative Learning teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010), hlm. 120-121
21
d. Sel bernukleus, tetapi tidak memilik dinding sel.39 Disamping itu dalam mata pelajaran biologi terdapat materi pokok dunia hewan. Di dalam Al-Qur’an telah dijelaskan jenis hewan surat An-Nuur ayat 45: 40
Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, Maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. An-Nuur: 45) Dalam ayat diatas Allah SWT menyebutkan kekuasaan-Nya yang Maha Sempurna dan kerajaan-Nya yang Maha Agung menciptakan berbagai jenis makhluk dalam bentuk, rupa, warna dan gerak- gerik yang berbeda dari satu unsur yang sama yaitu air.42 Invertebrata terdiri atas delapan filum. 1) Filum Porifera Pada sekujur tubuh porifera atau hewan spons terdapat pori- pori, hal tersebut menjadi sebab utama penamaannya. Bentuk tubuhnya beragam, misalnya bulat, pipih, dan mirip tumbuhan atau vas bunga. Ciri- ciri filum Porifera antara lain sebagai berikut. a. Tubuh tidak bisa bergerak aktif dan melekat di dasar perairan. b. Kerangka tubuh tersusun dari zat kapur, silikat atau spongin. c. Memiliki daya regenerasi yang tinggi. d. Makanan diperoleh dengan mengalirkan air melalui ostium kedalam spongosol. Sisa pencernaan juga dikeluarkan melalui ostium.
39
Moch, Anshori, Biologi X, (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009), hlm.179-180 40
Siddiq Amien, Buku Pintar Al-Qur’an, (Jakarta: Qultummedia,2008), hlm.179
41
Departemen Agama RI, Mushaf Al-Qur’an dan Terjemah , hlm.552
42
M. Abdul Ghoffar, Tafsir Ibnu Katsir, (Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2008), hlm.150
22
Tubuh porifera tersusun dari banyak bagian, di antaranya sebagai berikut. a. Oskulum, yaitu saluran penyebaran air dari tubuh. b. Ostium, yaitu lubang untuk masuknya air kedalam tubuh dan keluarnya sisa pencernaan. c. Spongosoel, yaitu saluran yang terdapat di bagian tengah tubuh d. Dinding tubuh, tersusun dari bagian-bagian sebagai berikut. 1) Pinakosit, yaitu sel pelapis tubuh bagian luar. 2) Porosit, yaitu sel berlubang yang didalamnya terdapat ostia. 3) Miosit, sel yang berfungsi untuk mebuka dan menutup sel porosit dan oskulum. 4) Koanosit, yaitu sel pencernaan makanan. 5) Amebosit, yaitu sel yang mengedarkan zat makanan dan dapat berubah menjadi ovum dan sperma. 6) Skleroblas, yaitu sel penghasil spikula (rangka tubuh).43
Gambar 2.1. Anatomi porifera.44 Klasifikasi Filum Porifera Porifera dikelompokkan berdasarkan tipe saluran air ataupun jenis zat penyusun rangka tubuh.
43 44
Arif, Priadi. Biologi SMA Kelas X., (Jakarta:Yudhistira.2009),hlm.110
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/10/mengenal-seluk-beluk-phylum-porifera/ Maret 2011 diakses pukul 11:47
4
23
a. Tipe Saluran Air Porifera memiliki tiga tipe saluran air yaitu askon, sikon, dan leukon. 1) Tipe askon (paling sederhana) terdiri atas ostia, spongiosel, dan oskulum. Terdapat pada Leucosolema dan Clathrina blanca. 2) Tipe sikon meliputi ostia, saluran radial yang tidak bercabang, spongiosel, dan oskulum. Terdapat pada Pheronema sp. 3) Tipe leukon (paling kompleks) terdiri atas ostia, saluran radial bercabang spongiosel dan oskulum.
Terdapat pada Euspongia
officinalis.45 b. Jenis Zat Penyusun Rangka Tubuh Berdasarkan jenis zat penyusunnya rangka tubuhnya, porifera dapat dibagi
menjadi
tiga
kelas,
yaitu
Calcarea,
Hexactinelida,
dan
Demospongiae. Contohnya, Clathrina balanca, Pheronema sp., Euspongia sp., Spongila carteri (rangka dari spongin). Peranan Filum Porifera a. Rangka tubuh porifera memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena dapat dimanfaatkan sebagai alat pembersih alami ataupun sebagai pengisi jok. b. Euspongia oficinalis digunakan untuk mencuci. c. Euspongia mollisima digunakan sebagai alat pembersih toilet yang harganya mahal.46 2) Filum Coelenterata Filum coelenterata (cnidaria) disebut juga hewan berongga atau hewan karang. Pada umumnya, hewan tersebut hidup di laut. Filum Coelenterata memiliki ciri- ciri sebagai berikut. a. Merupakan hewan triploblastik. b. Sistem saraf jala atau sistem saraf difus. c. Reproduksi secara aseksual dan seksual. d. Pencernaan makanan secara intraseluler dan ekstraseluler di dalam rongga gastrovaskuler (usus). e. Bentuk tubuh ada dua macam, yaitu polip dan medusa..47 45
Bagod Sudjadi, Siti Laila, Biologi Kelas X, (Jakarta: Yudhistira, 2002),hlm.209
46
Arif, Priadi, Biologi SMA Kelas X , hlm.111
24
Klasifikasi Filum Coelenterata a. Kelas Hydrozoa Anggota kelas Hydrozoa (hidrozoa) memilikiukuran tubuh kecil. Senagian besar hidup di laut, tetapi merupakan satu-satunya Coelenterata yang memiliki spesies hidup di air tawar. Contohnya, Hydra viridis, Obelia genialata dan Physalia. b. Kelas Scyphozoa Schypozoa hidup dilaut. Selama hidupnya mengalami metagenesis dan didominasi oleh generasi medusa, yaitu ubur- ubur. Pada tubuhnya terdapat tentakel yang dipenuhi dengan nematosa, contohnya, ubur-ubur kuping (Aurelia aurita).
Gambar 2.2. Ubur- ubur48 c. Kelas Anthozoa Anthozoa hanya memiliki bentuk polip dan tidak mengalami metagenesis. Tubuhnya menyerupai bunga dan umumnya memiliki rangka zat kapur. Anggota kelas Anthozoa antara lain, anemon laut, koral, akar bahar, dan pena laut.49
47
Arif, Priadi, Biologi SMA Kelas X , hlm.112
48
http://www.google.co.id/images ubur-ubur? diakses 4 Maret 2011 pukul 11:47
49
Moch Anshori, Biologi X, hlm.186
25
Gambar 2.3. koral (karang laut)50 Peranan Filum Coelenterata Rangka tubuh anggota filum Coelenterata memiliki nilai ekonomi dan ekologi yang penting sebagai berikut. a. Melindungi pantai dari abrasi pantai. b. Sebagai tempat perkembangbiakan dan perlindungan ikan. c. Dapat dibuat menjadi perhiasan. d. Sebagai daya tarik wisata bahari.51 3) Filum Platyhelminthes Filum Platyhelminthes (platy = pipih dan helminthes = cacing) merupakan cacing yang tingkatannya paling rendah.
Filum Platyhelminthes
memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a. Merupakan hewan triploblastik aselomata. b. Tubuh berbentuk pipih, tidak bersegmen, dan bertipe simetri bilateral. c. Tidak memiliki sistem peredaran darah, sistem pernafasan, dan sistem rangka tubuh. d. Sistem ekskresi berupa sel api. e. Telah memiliki alat reproduksi. Reproduksi dapat dilakukan secara seksual ataupun aseksual.52
Gambar 2.4 Cacing Planaria53
50
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/10/mengenal-seluk-belukphylum-coelenterata/ 4 Maret 2011 diakses pukul 11:47 51
Istamar Syamsuri, Biologi untuk SMA Kelas X,(Jakarta: Erlangga, 2004),hlm.14
52
Arif Priadi, Biologi SMA Kelas X , hlm.114
53
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://1.bp.blogspot.com/Platyhelminthes_Planaria_ 2.gif&imgrefurl=http://1dunia-biologi-sma.blogspot.com/2010/05/platyhelminthes.html diakses tanggal 4 Maret 2011 pukul 11:47
26
Klasifikasi Filum Platyhelminthes a. Kelas turbelaria Ciri khas Turbellaria, misalnya planaria, adalah pada saat dewasa memiliki silia sehingga disebut cacing bulu getar. Kebanyakan hidup bebas di air tawar, air laut, tanah basah, dan parit. b. Kelas Trematoda Anggota kelas Trematoda (cacing isap) merupakan parasit pada manusia dan hewan ternak. Permukaan tubuhnya dilapisi oleh kutikula berduri. Trematoda dilengkapi dengan mulut isap untuk menyerap makanan dari tubuh inang.54 c. Kelas Cestoda Kelas Cestoda (cacing pita) berbentuk pita pipih yang panjang dan tidak bersilia. Tubuhnya terdiri dari kepala, leher, dan rangkaian segmen. Cacing pita bersifat hemafrodit. Contohnya, cacing pita sapi (Taenia saginata). Peranan Filum Platyhelminthes Sebagian besar cacing pipih merupakan parasit penyebab berbagai penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.55
4) Filum Nemathelminthes Filum Nemathelminthes berarti cacing gilig (nematos= benang dan helminthes = cacing). Filum Nemathelminthes memiliki ciri- ciri sebagai berikut. a. Triploblastik pseudoselomata. b. Tidak bersegmen. c. Permukaan tubuh dilapisi kutikula. d. Sistem pencernaan makanan sempurna. e. Tidak memiliki sistem pernafasan dan peredaran. Pertukaran gas dilakukan secara difusi.56
54
Arif Priadi, Biologi SMA Kelas X, hlm.115
55
Bagod Sudjadi, Biologi Kelas X, hlm.219
27
Gambar 2.5 Cacing gilig memiliki tubuh tidak bersegmen.57 Klasifikasi Filum Nemathelminthes a. Cacing perut (Ascaris lumbricoides) Cacing ini merupakan parasit pada saluran pencernaan manusia. b. Cacing kremi (Enterobius vermicularis) Cacing kremi merupakan parasit di dalam usus besar. Cacing kremi menuju ke anus untuk bertelur dan hal tersebut menyebabkan rasa gatal di anus. c. Cacing tambang (Ancylostoma duodenale) Spesies tersebut bersama Necator americanus merupakan penyebab penyakit ansilostomiasis di Indonesia. Penularan terjadi melalui larva yang hidup di tanah lembab, seperti daerah pertambangan batu bara. d. Cacing otot (Trichinella spiralis) Cacing otot merupakan penyebab penyakit trikinosis. Larva cacing masuk ke tubuh manusia jika memakan daging yang belum matang. Cacing dewasa selanjutnya menyerang jaringan otot atau otak. e. Cacing Filaria Larva cacing filaria masuk ke tubuh manusia lewat gigitan nyamuk Culex. Cacing tersebut menjadi parasit di dalam kelenjar limfa dan menyebabkan penyakit kaki gajah.58 Peranan Filum Nemathelminthes.
56
Arif, Priadi, Biologi SMA Kelas X, hlm117
57
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://1.bp.blogspot.com/Nemathelminthes_2.gif&i mgrefurl=http://1dunia-biologi-sma.blogspot.com/2010/05/nemathelminthes.htmldiakses tanggal 4 Maret 2011 pukul 11:47. 58
Moch,Anshori, Biologi X, hlm.188
28
Merupakan parasit penyebab berbagai penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. 5) Filum Annelida (cacing bersegmen) Ciri- ciri anelida antara lain sebagai berikut. a. Merupakan hewan triploblastik selomata. b. Permukaan tubuhnya ditutupi oleh kutikula. c. Pernafasan melalui kulit. d. Sistem ekskresi terdiri atas nefridium. e. Biasanya hidup di tanah lembap atau berpasir, pohon, perairan asin. f. Tubuhnya bersegmen tipe metameri karena pada setiap segmen dilengkapi alat tubuh berupa seta. Seta adalah bulu- bulu kaku yang berfungsi sebagai alat gerak, alat ekskresi dan alat reproduksi.59
Gambar 2.6 Anatomi Annelida yang diwakili oleh cacing tanah60
Klasifikasi Filum Annelida
59
Arif, Priadi, Biologi SMA Kelas X, hlm119
60
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://1.bp.blogspot.com/annelida_2.gif&imgrefurl= http://1dunia-biologi-sma.blogspot.com/2010/05/annelida.htmldiakses tanggal 4 Maret 2011 pukul 12:00
29
a. Kelas Polychaeta Kelas Polychaeta atau kelabang laut memiliki banyak seta di bagian parapodia. Yaitu tonjolan kaki yang berfungsi sebagai alat gerak, contohnya, cacing palolo (Eunice viridis). b. Kelas Oligochaeta Oligochaeta memiliki sedikit seta. Cacing tersebut hidup di tanah yang lembap. Contohnya, cacing tanah (Lumbricus terestris). c. Kelas Hirudinea Hirudinea merupakan hewan penghisap darah. Pada sekeliling mulut dan anus hewan tersebut dilengkapi dengan alat penghisap. Tubuhnya mengandung sel-sel kelenjar yang menghasilkan hirudin, yaitu zat antikoagulan (anti pembekuan darah).61 Peranan Filum Annelida a. Sebagai bahan makanan untuk ternak (cacing wawo, palolo, dan cacing tanah. b. Cacing tanah bermanfaat untuk menyuburkan tanah pertanian. c. Lintah bermanfaat bagi dunia pengobatan untuk membersihkan nanah pada luka. 6) Filum Mollusca Sesuai dengan namanya, Mollusca (mollus) berarti hewan bertubuh lunak. Filum mollusca memiliki ciri- ciri sebagai berikut. a. Merupakan hewan triploblastik. b. Memiliki mantel yang dapat membuat cangkang dari kalsium karbonat dan kelenjar lendir. c. Sistem pencernaan sempurna. d. Alat ekskresi berupa ginjal. e. Alat pernafasan berupa insang, pulmonum, epidermis, atau mantel. f. Pembuahan dilakukan secara ekternal.62
61
Istamar Syamsuri, Biologi untuk SMA Kelas X, hlm.39
62
Arif, Priadi, Biologi SMA Kelas X , hlm121
30
Gambar 2.7 Anatomi mollusca63 Klasifikasi Filum Mollusca a. Kelas Amphineura Tubuh Amphineura berbentuk pipih dan oval, contohnya Chyton. Hewan tersebut memiliki fase larva yang disebut trokofor. Kamu dapat menemukan hewan tersebut pada batuan sepanjang tepi pantai yang dangkal. b. Kelas Scaphopoda Kelas Scaphopoda memiliki cangkang berbentuk gading yang pada ujungnya terdapat lubang atau mantel.Contohnya, siput gading (Centalium entale) c. Kelas Gastropoda Kelas gastropoda memiliki perut yang juga berfungsi sebagai kaki. Tubuh gastropoda terdiri atas kepala, leher, kaki, dan alat-alat dalam. Pada kepala terdapat dua pasang antena, yang pendek berfungsi sebagai indra pembau, sedangkan pada ujung antena yang panjang terdapat bintik mata. Bintik mata berfungsi untuk membedakan intensitas cahaya. Contohnya, bekicot, siput, dan siput telanjang. d. Kelas Pelecypoda Kelas pelecypoda memiliki kaki berbentuk kapak. Contoh bivalvia adalah remis (Buccinus sp) dan kerang mutiara (Melengrima margaritivera). e. Kelas Cephalopoda
63
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://1.bp.blogspot.com/mollusca_2.gif&imgrefurl= http://1dunia-biologi-sma.blogspot.com/2010/05/mollusca.htmldiakses tanggal 4 Maret 2011 pukul 12:02
31
Kelas Cephalopoda memiliki kaki yang terdapat di kepala. Kaki tersebut berfungsi sebagai alat gerak dan penangkap mangsa. Kulit tubuhnya mengandung zat kromatofor sehingga dapat berubah warna sesuai dengan lingkungannya. Contohnya, cumi- cumi (Loligo paiii), sotong (Sepia officinalis), gurita (Octopus), dan nautilus (Nautilus pompilus).64 Peranan Filum Mollusca a. Mollusca sebagai bahan makanan (cumi, cumi, sotong, kerang dan siput). b. Sebagai perhiasan (kerang dan tiram). c. Bekicot dan keong dalam jumlah banyak dapat menjadi hama tanaman.65 7) Filum Arthropoda Filum Arthropoda merupakan filum terbesar di dalam kingdom Animalia. Arthropoda berarti hewan yang memiliki kaki beruas-ruas. Ciri- ciri Filum Arthropoda sebagai berikut. a. Tubuh bersegmen dan memiliki rangka luar (eksoskeleton) dari zat kitin. b. Bernafas menggunakan insang, trakhea, atau paru- paru buku. c. Sistem peredaran darah terbuka dan berwarna biru. d. Sistem saraf tangga tali. e. Biasanya hidup bebas di tanah dan air, serta sebagai parasit pada hewan dan tumbuhan.
Gambar 2.8 Anatomi arthropoda66 Klasifikasi Filum Arthropoda. 64
Bagod Sudjadi, Biologi Kelas X, hlm.224-226
65
Moch Anshori, Biologi X, hlm.193
66
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://1.bp.blogspot.com/anatomi_arthropoda_2.gif &imgrefurl=http://1dunia-biologi-sma.blogspot.com/2010/05/arthrpoda.htmldiakses tanggal 4 Maret 2011 pukul 11:49
32
a. Kelas Crustacea Kelas Crustacea memiliki karapas (kulit pembungkus dada). Alat ekskresi hewan tersebut berupa kelenjar hijau, sedangkan alat pernafasan berupa insang dan permukaan tubuh..Kelas Crustacea dikelompokkan menjadi subkelas Entomostraca (tingkat rendah) atau subkelas Malacostraca (tingkat tinggi). Contohnya, kutu ikan, udang, kepiting. b. Kelas Chilopoda Chilopoda memiliki tubuh bersegmen yang memanjang agak gepeng. Pada setiap segmen terdapat sepasang kaki, kecuali segmen dibelakang kepala dan dua segmen terakhir. Pada segmen di belakang kepala terdapat maksiliped, yaitu cakar beracun untuk membunuh mangsa. Hewan tersebut hidup di darat dan bernafas dengan trakhea, contohnya kelabang dan lipan. c. Kelas Diplopoda Diplopoda memiliki tubuh yang silinder, terbagi atas sefalotoraks yang pendek dan perut yang panjang. Seperti halnya Chilopoda, hewan darat tersebut bernafas menggunakan trakhea, contohnya kaki seribu. d. Kelas Insecta Kelas Insecta (serangga) memiliki enam kaki yang melekat di bagian dada sehingga disebut heksapoda. Tubuhnya terdiri atas tiga bagian yaitu kepala, dada, dan perut. Rangka tubuh yang dimiliki berupa eksoskeleton. Pada bagian kepala terdapat sepasang mata majemuk, sepasang alat peraba, dan tiga pasang mulut. Dalam siklus hidupnya, serangga mengalami metamorfosis. Ada dua macam metamorfosis, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
e. Kelas Arachnoidea Tubuh Arachnoidea terdiri atas sefalotoraks dan abdomen, kecuali caplak Tubuh bagian depan dilengkapi dengan pedipalus (berfungsi untuk alat indra dan peraba) dan rahang kelisera untuk memegang. Alat pernafasan
33
berupa paru- paru buku atau trakhea, sedangkan sistem peredaran darahnya tertutup. Peranan filum Arthropoda a. Udang dan kepiting sebagai bahan makanan,kulitnya mengandung kitin dan kitosan untuk obat anti kosterol. b. Lebah dapat menghasilkan madu. c. Serangga membantu penyerbukan tumbuhan.67 8) Filum Echinodermata Filum Echinodermata berarti hewan berkulit duri. Filum Echinodermata memiliki ciri- ciri sebagai berikut. a. Merupakan hewan triploblastik. b. Alat pernafasan berupa paru-paru kulit, kaki ambulakral atau pohon respirasi. c. Daya regenerasi tinggi. d. Rangka tubuh endoskeleton, permukaan tubuh dipenuhi dengan duri. e. Tubuh bertipe simetri radial, tetapi pada saat larva bertip simetri bilateral. f. Susunan saraf terdiri atas cincin saraf dan tali saraf. g. Alat gerak berupa kaki ambulakral (kaki pembuluh; sistem pembuluh air). Sistem tersebut terdiri atas madreporit (lubang masuknya air), saluran batu, saluran cincin yang bercabang menjadi saluran radial dan saluran lateral, dan berujung pada kaki tabung. Kaki tabung tersebut memiliki cakram hisap. Perbedaan kloaka dan anus. Kloaka : Bagian akhir alat pencernaan makanan sebagai tempat bermuaranya saluran kencing dan saluran reproduksi pada hewan vertebrata, amfibi, dan unggas.68 Anus
: Dubur, bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan sisa metabolisme pada tubuh manusia.69
67
Arif Priadi, Biologi SMA Kelas X, hlm.123-125
68
Tim Reality, Kamus Biologi, Surabaya : Reality Publiser. hlm, 335
69
Tim Reality, Kamus Biologi, hlm. 46
34
Gambar 2.9 Anatomi bintang laut70 Klasifikasi Filum Echinodermata a. Kelas Asteroidea Kelas Asteroidea dikenal sebagai bintang laut. Bintang laut memiliki lima lengan. b. Kelas Echinoidea Kelas Echinoidea disebut juga landak laut. Tubuhnya bulat atau gepeng dan tidak memiliki lengan. Contohnya, bulu babi. c. Kelas Ophiuroidea Bentuk kelas Ophiuroidea atau bintang ular menyerupai bintang laut, tetapi memiliki lengan yang lebih panjang. Jumlah lengannya lima atau kelipatannya. Contohnya, Ophioderma brevispinum. d. Kelas Crinoidea Kelas Crinoidea disebut juga bakung laut atau lili laut karena menyerupai
tumbuhan.
Lengannya
berjumlah
lima
atau
kelipatannya.Contohnya bakung laut bertangkai Metacrinus interruptus. e. Kelas Holothuriodea Tubuh kelas Holothuroidea (teripang atau ketimun laut) tidak dapat ditegakkan karena mengandung banyak lemak dan sedikit zat kapur.71
70
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://1.bp.blogspot.com/bintang laut_2.gif&imgrefurl=http://1dunia-biologi-sma.blogspot.com/2010/05/bintang_laut.htmldiakses tanggal 4 Maret 2011 pukul 11:47 71
Istamar Syamsuri, Bilogi untuk SMA Kelas X, hlm.80-81
35
Peranan Filum Echinodermata a. Peranan terbesar Echinodermata adalah menjaga kebersihan ekosistem laut dengan memakan bangkai organik. b. Kerangka hewan tersebut dapat dijadikan barang perhiasan. c. Jenis Echinodermata yang dapat dikonsumsi tidak banyak, misalnya kerupuk teripang.72
C. Rumusan Hipotesis Hipotesis berasal dari dua penggalan kata yaitu “hypo” yang artinya “di bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”. Jadi hipotesis yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis.73 Dalam metode penelitian, hipotesis adalah alat yang mempunyai kekuatan dalam proses inkuiri, karena hipotesis dapat menghubungkan dari teori yang relevan dengan kenyataan yang ada atau fakta, atau dari kenyataan dengan teori yang relevan.74 Hipotesis penelitian ini adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih diuji secara empiris. Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.75 Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara yang harus dibuktikan kebenarannya lewat penelitian. Dalam hal ini, maka peneliti mengajukan hipotesis bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan strategi peta konsep berbasis card sort dengan strategi peta konsep yang berbasis index card match.
72
Bagod Sudjadi, Siti Laila, Biologi Kelas X, hlm.243-244
73
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta: PT Rineka Cipta,2002),hlm.66 74
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi Aksara,2003),hlm.41 75
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2002),
hlm.21
36
Ho
: Tidak ada perbedaan hasil belajar antara menggunakan strategi peta konsep berbasis card sort dengan strategi peta konsep yang berbasis index card match.
Ha
: Ada perbedaan hasil belajar antara menggunakan strategi peta konsep berbasis card sort dengan strategi peta konsep yang berbasis index card match.
37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara- cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel dan terpercaya.1 Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen murni (true experimental), dengan membagi kelompok penelitian menjadi dua kelompok eksperimen, yaitu kelompok pertama adalah kelompok eksperimen 1 yang diberi pembelajaran dengan menggunakan strategi peta konsep berbasis card sort dan kelompok kedua adalah kelompok eksperimen 2 yang diberi pembelajaran dengan menggunakan strategi peta konsep berbasis index card match. Rancangan penelitian yang digunakan adalah : pretest-posttest control group design. Rancangan tersebut berbentuk seperti pada tabel 3.1 berikut. Kelompok
Pre test
K E card sort
O1
Perlakuan X E strategi peta konsep
Post test O2
berbasis card sort K E index card match
O3
X E strategi peta konsep
O4
berbasis index card match Tabel 3.1 Desain penelitian2 Keterangan K E card sort
: Kelompok eksperimen strategi peta konsep berbasis card sort
K E index card match : Kelompok eksperimen strategi peta konsep berbasis index card match 1
Ibnu Hadjar, Dasar- Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), cet 1, hlm.10 2
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV.Alfabeta, 2008), hlm. 76
38
X1
: Perlakuan dengan strategi peta konsep berbasis card sort
X2
: Perlakuan dengan strategi peta konsep berbasis index card match
O1 dan O3
: Pemberian pre- test
O2
:
Hasil belajar kelompok menggunakan eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan strategi peta konsep berbasis card sort
O4
: Hasil belajar kelompok menggunakan eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan strategi peta konsep berbasis index card match.
B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini adalah penelitian yang dilaksanakan mulai tanggal 29 Maret- 14 April 2011. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negri 1 Mranggen-Demak
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.3 Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negri 1 Mranggen Demak tahun ajaran 2010/2011 yang terdiri dari kelas X1, X2, X3, X4, X5, X6. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.4 Pada penelitian ini diambil dua kelas sebagai kelas sampel yaitu kelas X1 sebagai kelas eksperimen 1 yang dikenai strategi peta konsep berbasis card sort dan kelas X3
3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), Cet. 13, hlm.130 4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 131
39
sebagai kelas eksperimen 2 yang dikenai strategi peta konsep berbasis index card match, sehingga dengan demikian penelitian ini disebut sebagai
penelitian
sampel. 3. Teknik Pengambilan Sampel Sampel dalam penelitian diambil dengan teknik Cluster Random Sampling. Teknik ini adalah teknik pengambilan sampel dengan cara kelompok, dilakukan dengan cara memilih sampel secara acak yang didasarkan pada kelompoknya bukan pada individu. Jadi, semua kelompok dalam populasi mempunyai kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel ini
dilakukan setelah memperhatikan ciri – ciri antara lain siswa
mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama, siswa diampu oleh guru yang sama, siswa yang dijadikan obyek duduk pada kelas yang sama dan pembagian kelas tidak ada kelas unggulan.
D. Variabel Penelitian Secara teoritis, variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan orang lain atau satu obyek dengan obyek lain. Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu.5 Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi dan gejala tersebut merupakan obyek penelitian.6 Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud menjelaskan bahwa yang dimaksud variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan dijadikan objek pengamatan penelitian.7 Variabel juga dapat diartikan sebagai fenomena yang diteliti.8 Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya
1.
variabel terikat. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah 5
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2008), Cet,1V,hlm.38 6 7
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktik, hlm.116
Amirul Hadi, Setia,2005),hlm.205 8
Haryono,
Metodologi
Penelitian
Pendidikan,
(Bandung:
Pustaka
Ibnu Hadjar, Dasar- Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan, hlm 156.
40
penggunaan strategi peta konsep berbasis card sort dengan strategi peta konsep berbasis index card match pada materi pokok Invertebrata. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena
2.
adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar kognitif mata pelajaran biologi materi pokok Invertebrata kelas X SMA Negri 1 Mranggen.
E. Pengumpulan Data Penelitian Metode yang digunakan untuk mengambil data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda dan sebagainya.9 Metode ini digunakan untuk memperoleh data nama peserta didik yang termasuk populasi dan sampel penelitian dan untuk memperoleh data hasil belajar serta data lain yang berkaitan dengan penelitian.
2.
Metode Tes Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.10 Pengumpulan data dengan metode tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti.11 Metode tes digunakan untuk mendapatkan data nilai hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 1 Mranggen. Perangkat test yang digunakan adalah test berbentuk pilihan ganda dan sebelumnya akan diujicobakan terlebih dahulu pada kelas diluar sampel penelitian untuk memperoleh alat test yang memenuhi syarat.
9
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 231
10 11
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktik hlm.150 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 223
41
F. Teknik Analisis Data Dalam analisis data yang terkumpul dari penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data kuantitatif yang meliputi analisis pendahuluan dan analisis tahap akhir. 1.
Analisis Tahap Awal Sebelum peneliti menentukan teknik analisis statistik yang digunakan terlebih
dahulu keabsahan sampel. Cara yang digunakan adalah dengan uji normalitas dan uji homogenitas.12 a. Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji ini digunakan apabila peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan proporsi subjek, objek, kejadian, dan lainlain. Pengujiannya menggunakan rumus Chi kuadrat. Rumus yang dipakai adalah: 13 k
f o f h 2
i 1
fh
2
Keterangan : χ2 = Chi kuadrat fo = frekuensi yang diobservasi fh = frekuensi yang diharapkan Kriteria pengujian ditolak jika 2 hitung > 2 tabel. 2 tabel dicari menggunakan distribusi 2 dengan derajat kebebasan dk= k-1 dan taraf signifikan 5%. Harapan sampel dalam penelitian normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui varians yang dimiliki sama atau tidak. Yaitu yang menyelidiki kesamaan dua varians. Rumus yang digunakan adalah:
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm.314
13
Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007), Cet.12.hlm.107
42
Dengan rumus varians untuk sampel adalah: S2
(x
i
x) 2
(n 1)
Kelas dikatakan homogen jika
Fhitung Ftabel
, dengan 5% .
v1 n1 1 dk pembilang v2 n2 1 dk penyebut 14 c. Uji Instrumen Penelitian Uji instrumen penelitian untuk mengetahui hasil belajar peserta didik berupa tes akan diuji melalui uji validitas dan reliabilitas. 1) Uji Validitas Digunakan untuk menentukan validitas item soal menggunakan rumus korelasi product moment.15
rxy
N x
N xy x y
2
x N y 2 2
y 2
Keterangan: rxy
: Koefisien korelasi item soal
N
: Banyaknya peserta tes
X
: Jumlah skor item
Y
: Jumlah skor total
Dengan taraf signifikan 5%, apabila dari hasil perhitungan didapat rhitung ≥ rtabel maka dikatakan butir soal nomor itu telah signifikan atau telah valid. Apabila rhitung < rtabel, maka dikatakan butir soal tersebut tidak signifikan atau tidak valid.
14
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktik , hlm.57
15
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktik, hlm.356
43
2) Uji Reliabilitas Reliabilitas instrumen adalah ketepatan alat evaluasi dalam mengukur. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.16 Untuk menghitung reliabilitas tes menggunakan rumus K-R. 20 yaitu sebagai berikut 17 2 n S pq r11 S2 (n 1)
Keterangan: r11
: reliabilitas tes secara keseluruhan
n
: Banyaknya butir item
1
: Bilangan konstan
S2
: Varian total
P
: Proporsi test yang menjawab dengan benar butir item yang bersangkutan
q
: Proporsi test yang jawabannya salah, atau : q = 1 - p
∑pq : Jumlah dari hasil perkalian antara p dengan q Klasifikasi reliabilitas soal adalah: r11 ≤ 0, 20
: sangat rendah
0, 20 < r11 ≤ 0, 40 : rendah 0, 40 < r11 ≤ 0,60 0, 60 < r
11
≤ 0,70
0, 70 < r11 ≤ 1
: sedang : tinggi : sangat tinggi
Kriteria pengujian reliabilitas yaitu setelah didapatkan harga r11. instrumen dikatakan reliabel apabila r11 > 0, 50.
3) Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang meliputi aspek kognitif dan tidak terlalu mudah atau terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang 16
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), Cet. 7, hlm. 86. 17
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan , hlm 100-101
44
peserta didik untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dapat digunakan rumus: P
B JS
Keterangan: P
: Indeks kesukaran
B
:Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS
:Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria yang digunakan:18 P < 0,30
Terlalu sukar
0,30 ≤ 0,70
Cukup (sedang)
P > 0,70
Terlalu mudah
4) Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan untuk membedakan peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan peserta didik yang kurang pandai (berkemampuan rendah). Angka itu menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi. Dalam penelitian ini untuk mencari daya pembeda dengan menggunakan metode split half, yaitu dengan membagi kelompok yang di tes menjadi dua bagian, kelompok pandai atau kelompok atas dan kelompok kurang pandai atau kelompok bawah. Rumus yang digunakan untuk mencari daya pembeda soal dengan menggunakan rumus sebagai berikut:19 D
BA BB JA JB
18
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 210.
19
Suharsimi Arikunto, Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm.213
45
Keterangan: D
: Indeks daya beda
JA
: Banyaknya peserta kelompok atas
JB
: Banyaknya peserta kelompok bawah
BA
:Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB
:Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
Kriteria yang digunakan dalam menentukan daya pembeda adalah: P < 0,0 jelek sekali 0,0
p < 0,20 lemah sekali (jelek)
0,20
p < 0,40 cukup (sedang)
0,40
p < 0,70 baik
0,70
p < 1,00 baik sekali.
2. Analisis Tahap Akhir Analisis tahap akhir digunakan untuk membuat interpretasi lebih lanjut. Pada dasarnya analisis tahap akhir sama dengan analisis tahap awal, tetapi data yang digunakan adalah data hasil tes setelah diberi perlakuan. Analisis tahap akhir meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Langkah-langkah uji normalitas dan homogenitas data hasil belajar sama seperti langkah-langkah pada uji data awal sampel. a. Uji Normalitas Belajar Langkah- langkah pada uji normalitas data sama dengan langkah- langkah pada uji normalitas pada uji normalitas data awal. b. Uji Homogenitas Langkah- langkah pada uji data homogenitas sama dengan langkahlangkah pada uji homogenitas pada uji homogenitas data awal c. Uji perbedaan dua rata- rata Uji hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini yaitu apakah ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil belajar kognitif melalui strategi peta konsep berbasis card sort dan rata-rata hasil belajar kognitif
46
melalui strategi peta konsep berbasis index card match. Digunakan uji t dengan hipotesis: H0 : 1 = 2 Ha : 1 ≠ 2 Keterangan: 1 = Rata-rata hasil belajar biologi kelas eksperimen 1 strategi peta konsep berbasis card sort 2 = Rata-rata hasil belajar biologi kelas eksperimen 1 strategi peta konsep berbasis index card match Bentuk rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.20
t
X1 X 2 1 1 S n1 n2
Dengan
(n1 1) S1 (n2 1) S 2 n1 n2 2 2
S
2
Keterangan: X 1 = rata-rata data kelas eksperimen 1 strategi peta konsep berbasis card
sort X 2 = rata-rata data kelas eksperimen 2 strategi peta konsep berbasis index
card match n1 = banyaknya peserta didik kelas eksperimen 1 strategi peta konsep berbasis card sort n2 = Banyaknya peserta didik kelas eksperimen 2 strategi peta konsep berbasis index card match S
= Simpangan baku gabungan
S1 = simpangan baku kelas eksperimen 1 strategi peta konsep berbasis card sort 20
Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung: CV. Alfabeta , 2007), hlm. 138
47
S2 = simpangan baku kelas eksperimen 2 strategi peta konsep berbasis index card match Kriteria pengujian: H0 ditolak jika
thitung ≥ ttabel dengan
dk n1 n2 2 dan peluang (1 ) dan H0 diterima untuk harga t lainnya. Jika varians kedua kelas berbeda ( 1 2 ) , rumus yang digunakan:21 2
t '
2
x1 x 2 s12 n 1
s 22 n 2
Keterangan: x1
: skor rata-rata dari kelompok eksperimen 1
x2
: skor rata-rata dari kelompok eksperimen 2
n1
: banyaknya subyek kelompok eksperimen 1
n2
: banyaknya subyek kelompok eksperimen 2
s12
: varians kelompok eksperimen 1
s 22
: varians kelompok eksperimen 2
Kriteria pengujian:22 Ho diterima jika: t ' Ho ditolak jika t’ ≥
dengan w1 =
w1t1 w2t2 dan w1 w2
w1t1 w2 t 2 . w1 w2
s12 s2 , w2 = 2 , t1 = t(1- )( n1 -1), dan t2 = t(1- )( n 2 -1). n1 n2
21
Sudjana, Metode Statistika , (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 241.
22
Sudjana, Metode Statistika, hlm. 243.
48
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Setelah diteliti memperoleh hasil studi lapangan untuk memperoleh data dengan teknik tes setelah dilakukan suatu pembelajaran antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan menggunakan strategi peta konsep berbasis card sort dengan strategi peta konsep berbasis index card match terhadap hasil belajar peserta didik kelas X di SMA Negri 1 Mranggen Demak pada materi pokok Invertebrata. Pelaksanaan pembelajaran di SMA Negri 1 Mranggen Demak, meliputi: 1. Tahap Persiapan Pelaksanaan pembelajaran pada penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 29 Maret sampai tanggal 14 April 2011 pada kelas X-1 sebagai kelompok eksperimen 1 dan kelas X-3 sebagai eksperimen 2. Sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan, ditentukan materi pelajaran dan disusun rencana pembelajaran. Materi yang dipilih adalah Invertebrata. Instrumen yang dijadikan evaluasi dalam penelitian ini adalah instrumen tes objektif dalam bentuk pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban, tetapi hanya satu pilihan yang tepat dan benar. Pembelajaran yang digunakan pada kelompok eksperimen 1 menggunakan strategi peta konsep berbasis card sort sedangkan untuk kelompok eksperimen 2 digunakan strategi peta konsep berbasis index card match. 2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran
biologi (Invertebrata) dengan menggunakan strategi pembelajaran
strategi peta konsep berbasis card sort untuk kelompok eksperimen 1 dan strategi peta konsep berbasis index card match pada kelompok eksperimen 2. a. Proses Pembelajaran pada Kelas Eksperimen 1. Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen adalah pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran strategi peta konsep berbasis 49
card sort. Dalam pelaksanaan penelitian ini waktu yang digunakan dalam penelitian adalah 4 kali pertemuan (8 jam pelajaran). Pelaksanaan pembelajaran pada kelompok eksperimen pada awalnya dilakukan pretest dengan jumlah soal sebanyak 25 soal. Tes tersebut dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal dari masing-masing peserta didik. Selanjutnya pendidik memberikan pengantar tentang strategi pembelajaran peta konsep berbasis card sort. Dan dilanjutkan dengan pembentukkan kelompok belajar, yang masing-masing kelompok belajar beranggotakan 4-5 orang yang mempunyai kemampuan heterogen. b. Proses Pembelajaran pada Kelas Eksperimen 2. Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen 2 adalah pembelajaran menggunakan strategi peta konsep berbasis index card match. Pelaksanaan penelitian ini adalah 4 kali pertemuan (8 jam pelajaran). Sama dengan kelompok eksperimen, sebelum pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pretest dengan jumlah soal sebanyak 25 soal, untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah itu pendidik mengajarkan materi pokok Invertebrata dengan menggunakan strategi peta konsep berbasis index card match. Kemudian pendidik bersama dengan peserta didik menyimpulkan hasil pembahasan materi Invertebrata. Kemudian setelah proses pembelajaran dilakukan pendidik memberikan tes kepada kelas eksperimen 2 untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara kelas yang menggunakan strategi peta konsep berbasis card sort dengan kelas yang menggunakan pembelajaran strategi peta konsep berbasis index card match. Ternyata terdapat perbedaan hasil belajar. Pada kelas kontrol memperoleh rata-rata 66,53. Dengan demikian pada kelas eksperimen 2 tidak ada kenaikan yang lebih dibandingkan dengan kelas eksperimen 1.
B. Pengujian Hipotesis 1.
Analisis Uji Coba Soal sebelum dilakukan analisis data hasil penelitian terlebih dahulu dilakukan analisis uji coba yang digunakan untuk menganalisis tes sebagai instrumen dalam penelitian ini. Hasil analisis butir soal adalah sebagai berikut.
50
a.
Analisis Validitas Tes Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya item-item tes soal yang tidak valid akan dibuang dan tidak digunakan. Item yang valid berarti item tersebut dapat merepresentasikan materi terpilih yaitu klasifikasi makhluk hidup. Berdasarkan perhitungan validitas soal, dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Kriteria Valid
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor Soal Jumlah Prosentase 1, 2, 3,4,6, 7, 8,10,13, 14, 16,
26
65 %
14
35%
18, 19, 20, 22, 23, 25, 28, 29,31, 33,34,36,37,39 40. Tidak Valid
5,9,11,12,15,17,21,24,26,27, 30,32,35,38
Perhitungan validitas butir soal selengkapnya dapat dilihat di lampiran dan untuk contoh perhitungan validitas soal nomor 1 dapat dilihat pada lampiran7. b. Analisis Reliabilitas Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas pada instrumen tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi jawaban instrumen. Instrumen yang baik secara akurat memiliki jawaban konsisten untuk kapanpun instrumen itu disajikan. Berdasarkan hasil perhitungan konsisten reliabilitas butir soal diperoleh r11 = 0,881. Perhitungan reliabilitas soal terdapat di lampiran10. c. Analisis Indeks Kesukaran Uji indeks kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal itu apakah sedang, sukar atau mudah .Perhitungan tingkat kesukaran terdapat di lampiran 8. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien indeks kesukaran butir soal diperoleh :
51
Tabel 4.2 Prosentase Kesukaran Butir Soal No
Kriteria
Nomor Soal
Jumlah (∑)
Prosentase (%)
1
Sukar
4,8,27
3
7,5%
2
Cukup
2,5,7,9,10,11,13,15,
29
72,5%
(sedang)
16,17,18,19,20,21,2
8
20%
2,23,24,25,27,28,30 ,31,32,33,35,36,38, 3
Mudah
39,40 1,3,6,12,14,26,29, 34
d.
Analisis Daya Beda Perhitungan daya beda soal terdapat pada lampiran 9. Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal diperoleh hasil sebagai berikut.
No 1
Tabel 4.3 Prosentase Daya Beda Butir Soal Jumlah Kriteria Nomor Soal (∑) Baik
2,13,18,20,34,36,37
Prosentase (%)
7
17,5%
26
65%
7
17,5%
. 2
Cukup
3
Jelek
1,3,4,6,7,8,10,14,16,17, 19,21,22,23,24,25,26,2 7,28,29,31,33,35,38,39, 40 5,9,11,12,15,30,32
Setelah instrumen penelitian yang berupa tes diujicobakan dan dianalisis kemudian dilakukan pengujian hipotesis dari data hasil belajar.
52
2. Tahap Evaluasi Tujuan evaluasi ini adalah untuk mengetahui penguasaan materi setelah melakukan proses pembelajaran. Nilai pretest dan nilai posttest kelompok eksperimen dan kontrol disajikan dalam lampiran. a. Uji Normalitas Pengujian kenormalan distribusi populasi digunakan uji chi kuadrat. Nilai awal yang digunakan untuk menguji normalitas distribusi F adalah nilai pre test peserta didik SMA Negri1 Mranggen kabupaten Demak kelas X semester 2 materi pokok Invertebrata. 1) Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen 1 Berdasarkan hasil penelitian X-3 sebelum diajar dengan menggunakan strategi peta konsep berbasis card sort mencapai nilai tertinggi 68 dan nilai terendah 40. Rentang nilai (R) = 28, dan banyak interval kelas diambil 6, terdapat pada lampiran 13. Dari hasil pengelompokan tersebut, dapat diketahui rentang nilai terbanyak yang dicapai peserta didik pada rentang nilai 65-69 yakni sebanyak 16 siswa dengan presentase 41%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pre test Kelas Eksperimen 1 No
Interval Kelas
Frekuensi
Prosentase (%)
1
40 – 44
1
2,5
2
45 – 49
3
7,5
3
50 – 54
4
10,2
4
55 – 59
4
10,2
5
60– 64
11
28,2
6
65 – 69
16
41,02
39
100
Jumlah
53
2) Data Nilai Pre test Kelas Eksperimen 2. Berdasarkan hasil penelitian kelas X-3 sebelum diajar dengan menggunakan strategi peta konsep berbasis index card match mencapai nilai tertinggi 72 dan nilai terendah 52. Rentang nilai (R) = 20, dan banyak interval kelas diambil 6, terdapat pada lampiran 14. Dari hasil pengelompokan tersebut, dapat diketahui rentang nilai terbanyak yang dicapai peserta didik pada rentang nilai 52-55, yakni sebanyak 12 siswa, dengan presentase 26,3%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pre test Kelas Eksperimen 2 No
Interval Kelas
Frekuensi
Prosentase (%)
1
52 – 55
12
26,3
2
56 – 59
8
21,05
3
60 – 63
7
18,42
4
64 – 67
5
13,15
5
68 – 71
4
10,5
6
72 - 75
1
2,6
38
100
Jumlah
3) Data Nilai Post test Kelas Eksperimen 1. Berdasarkan hasil penelitian kelas X-1 setelah diajar dengan menggunakan strategi peta konsep berbasis card sort mencapai nilai tertinggi 92 dan nilai terendah 72. Rentang nilai (R) = 20, dan banyak interval kelas diambil 6, terdapat pada lampiran 19. Dari hasil pengelompokan tersebut, dapat diketahui rentang nilai terbanyak yang dicapai peserta didik pada rentang nilai 72-75, yakni sebanyak 9 siswa, dengan prosentase 23.07%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.6
54
Tabel 4.6 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Post test Kelas Eksperimen 1 No
Interval Kelas
Frekuensi
Prosentase (%)
1
72 – 75
9
23,07
2
76-79
8
20,51
3
80-82
4
10,2
4
83-86
8
20,51
5
89-91
4
10,2
6
92-95
6
15,3
39
100
Jumlah
4) Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen 2 Berdasarkan hasil penelitian kelas X-3 setelah diajar dengan menggunakan strategi peta konsep berbasis index card match mencapai nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 68. Rentang nilai (R) = 20, dan banyak interval kelas diambil 6, terdapat pada lampiran 20. Dari hasil pengelompokkan tersebut, dapat diketahui rentang nilai terbanyak yang dicapai peserta didik pada rentang nilai 76-79, yakni sebanyak 12 siswa, dengan prosentase 36,8%.
Tabel 4.7 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Post test Kelas Eksperimen 2. No
Interval Kelas
Frekuensi
Prosentase (%)
1
68-71
3
7,89
2
72-75
5
13,15
3
76-79
14
36,8
4
80-83
7
18,42
5
84-87
7
18,42
6
88-89
2
5,26
38
100
Jumlah
55
3. Analisis Data Awal Analisis tahap awal dilakukan sebelum pelaksanaan perlakuan kepada kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui adanya kondisi awal populasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 berawal dari titik tolak yang sama. Data yang digunakan pada analisis tahap awal adalah nilai pretest. Pada analisis tahap awal dilakukan uji normalitas, dan uji homogenitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data sebelum perlakuan dan setelah perlakuan dan untuk menentukan uji hasil penelitian selanjutnya. Rumus yang digunakan adalah chi kuadrat. Dengan kriteria pengujian adalah tolak H0 2hitung ≥ 2 tabel untuk taraf nyata α =0,05 dan dk = k - 1 dan terima H0 2hitung < 2 tabel. Hasil uji normalitas data pre test kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat tabel 4.8. Tabel 4.8 Daftar Uji Chi Kuadrat Nilai Pre test Kelas Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2 No
Kelas
Kemampuan
2 hitung
2 tabel
Keterangan
1.
Eksperimen1
Pretest
10,81
11,07
Normal
Pretest
5,92
11,07
Normal
(X-1) 2.
Eksperimen 2 (X-3)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa kedua kelompok yaitu kelas eksperimen 1 (X-1) dan kelas eksperimen 2 (X-3) dalam kondisi normal dan tidak berbeda.
b. Uji Homogenitas Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data nilai awal mempunyai varians yang sama (homogen). Pengujian homogenitas data 56
dilakukan dengan Uji Varians. Suatu populasi dikatakan homogen jika F hitung < F tabel. Langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut. Tabel 4.9 Sumber Data Perhitungan Varians Sumber variasi X
X-1 (Eksperimen 1) 2396
X-3 (Eksperimen 2) 2206
N Varians (S2)
39 56,4103
38 36,4296
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh Fhitung untuk pretest kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 sebesar 1,129. Untuk hasil tersebut, selanjutnya dikonsultasikan dengan Ftabel dimana α = 5% dengan dkpembilang = nb- 1 = 39-1 = 38 dan dkpenyebut = nk – 1 = 38-1 = 37 diperoleh Ftabel = 1,92. Karena Fhitung < F1/2α(nb-1)(nk-1) maka dapat disimpulkan data yang diuji untuk pretest antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 adalah homogen atau mempunyai varians yang sama. Perhitungan uji homogenitas dapat dilihat secara terperinci pada lampiran 15. c. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai rata-rata yang tidak jauh berbeda pada tahap awal ini. Rata-rata kedua kelompok dikatakan tidak berbeda apabila -ttabel < thitung < ttabel. Tabel 4.10 Ringkasan Analisis Uji t-test Sumber variasi
Eksperimen 1
Eksperimen 2
Jumlah N
2396 39
2206 38
X Varians (S2) Standart deviasi (S)
61,44 56,4103 7,51
58,05 36,4296 6,04
57
Dari perhitungan diperoleh thitung = 2,034 dan ttabel = ttabel (0.975) (79) = 1,99 dengan taraf signifikansi α = 5%, dengan dk = (39+ 38) – 2 = 75, peluang = 1 – 1/2 α = 1 – 0,025 = 0,975, maka dikatakan bahwa rata-rata pretest kedua kelompok tidak berbeda. Artinya kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 yang dipilih, mempunyai kondisi yang sama. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 16. 4. Analisis Tahap Akhir Analisis tahap akhir bertujuan untuk menjawab hipotesis penelitian yang telah dikemukakan. Data yang digunakan pada analisis tahap akhir ini adalah data nilai posttest peserta didik kelas X-1 diberi pembelajaran dengan strategi peta konsep berbasis card sort dan kelas X-3 pembelajaran menggunakan strategi peta konsep berbasis index card match. Analisis tahap akhir meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data sebelum perlakuan dan setelah perlakuan dan untuk menentukan uji hasil penelitian selanjutnya. Rumus yang digunakan adalah chi kuadrat. Dengan kriteria pengujian adalah tolak H0 2hitung ≥ 2 tabel untuk taraf nyata α =0,05 dan dk = k - 1 dan terima H0 2hitung < 2 tabel. Hasil uji normalitas data posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat tabel 4.10. Tabel 4.11 Daftar Uji Chi Kuadrat Nilai Post test No
Kelas
1.
Eksperimen 1
Kemampuan 2 hitung
2 tabel
Keterangan
Post test
7,40
11,07
Normal
Post test
2,86
11,07
Normal
(X-1) 2.
Eksperimen 2 (X-3)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa kedua kelompok yaitu kelas eksperimen 1 (X-1) dan kelas eksperimen 2 (X-3) dalam kondisi normal dan tidak berbeda. Untuk lebih jelasnya perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 19. 58
b. Uji Homogenitas Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data nilai awal mempunyai varians yang sama (homogen). Pengujian homogenitas data dilakukan dengan Uji Varians. Suatu populasi dikatakan homogen jika F hitung < F tabel.
Langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut: Tabel 4.12 Sumber Data Perhitungan Varians Sumber variasi X
X-1 (Eksperimen 1) 3152
X-3 (Eksperimen 2) 2661
N Varians (S2)
39 50,67
38 27,28
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh Fhitung untuk posttest kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 sebesar 1,858.Untuk hasil tersebut, selanjutnya dikonsultasikan dengan Ftabel dimana α = 5% dengan dkpembilang = nb 1 = 39-1 = 38 dan dkpenyebut = nk – 1 = 38-1 = 37 diperoleh Ftabel = 1,92. Karena Fhitung < F1/2α(nb-1)(nk-1) maka dapat disimpulkan data yang diuji untuk posttest antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 adalah tidak homogen atau mempunyai varians yang berbeda. Untuk lebih jelasnya perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 21.
c. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji perbedaan ratarata dua pihak. Uji ini untuk mengetahui perbedaan dan taraf peningkatan hasil belajar kognitif antara kelompok eksperimen 1 peta konsep berbasis card sort dan kelompok eksperimen 2 peta konsep berbasis index card match. Sedangkan nilai yang digunakan adalah nilai akhir (posttest). Dengan mengambil taraf signifikan 5% dan dk = (39 + 38 – 2) = 75 didapat ttabel =1,67. Berdasarkan perhitungan hasil penelitian diperoleh thitung = 2,171. Kriteria pengujian Ho diterima jika thitung < ttabel. Karena pada penelitian ini thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen 1 peta konsep berbasis card sort lebih baik atau tidak sama 59
dengan rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen 2 peta konsep berbasis index card match. Dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kognitif melalui strategi peta konsep berbasis card sort dan melalui strategi peta konsep berbasis index card match. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 22.
C. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan analisis data awal dengan menggunakan nilai tes awal yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa kelompok eksperimen 1 peta konsep berbasis card sort dan kelompok eksperimen 2 peta konsep berbasis index card match berdistribusi normal, mempunyai varians homogen, dan rata-rata skor awal yang sama. Hal ini berarti sampel berasal dari kondisi atau keadaan yang sama. Selanjutnya kedua kelompok diberikan pembelajaran materi pokok Invertebrata dengan perlakuan yang berbeda. Pada kelompok eksperimen 1 kelas X1 diberi perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran peta konsep berbasis card sort sedangkan pada kelompok eksperimen 2 kelas X-3 dengan strategi pembelajaran peta konsep berbasis index card match. Setelah pembelajaran selesai, kelompok eksperimen peta konsep berbasis card sort dan kelompok eksperimen peta konsep berbasis index card match diberi tes akhir yang sama. Dari hasil tes akhir yang telah dilakukan diperoleh rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen 1 peta konsep berbasis card sort adalah 80,82 sedangkan rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen 2 peta konsep berbasis index card match ssadalah 77,73. Berdasarkan uji perbedaan rata-rata dua pihak diperoleh thitung = 2,167 dan ttabel = 1,67. Karena pada penelitian ini thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen 1 peta konsep berbasis card sort lebih baik atau tidak sama dengan kelompok eksperimen 2 peta konsep berbasis index card match. Dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kognitif melalui strategi peta konsep berbasis card sort dengan peta konsep berbasis index card match.
60
D. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak terlepas adanya kesalahan dan kekurangan. Adapun keterbatasan yang dialami peneliti dalam penelitian ini ada dalam beberapa tinjauan, yang meliputi tinjauan pengumpulan data, analisa data dan objek penelitian. Dilihat dari tinjauan pengumpulan data, penelitian ini hanya menggunakan tiga metode yaitu observasi, metode tes dan metode dokumentasi. Dalam hal ini, akan berbeda hasilnya jika penelitian berikutnya ditambah menggunakan metode angket. Dilihat dari tinjauan analisis data, penelitian ini hanya menggunakan hasil belajar dari aspek kognitif yang diambil dari nilai pre test dan post test peserta didik. Oleh karena itu, dalam penelitian ini terdapat kekurangan dalam menganalisis data dari aspek afektif dan psikomotor. Sehingga data yang diperoleh kurang variatif. Selain itu, tempat penelitian hanya terbatas di SMA Negri 1 Mranggen Demak, sehingga apabila dilakukan di sekolah lain, hasil penelitian ini dimungkinkan berbeda Demikianlah
beberapa
keterbatasan
penelitian
ini.
Untuk
selanjutnya
pelaksanaan strategi peta konsep berbasis card sort dan strategi peta konsep berbasis index card match tidak terbatas pada hasil belajar biologi materi pokok Invertebrata saja, melainkan dapat ditetapkan pada materi biologi lain yang dianggap sesuai dengan model pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan adanya tindak lanjut dari strategi peta konsep berbasis card sort dan strategi peta konsep berbasis index card match sehingga mampu membantu mengarahkan pengetahuan guru dalam memudahkan pemahaman peserta didik dalam menuntut ilmu.
61
BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar melalui strategi peta konsep berbasis card sort dengan strategi peta konsep berbasis index card match pada mata pelajaran biologi materi pokok Invertebrata kelas X SMA Negri 1 Mranggen Demak, dengan nilai thitung > ttabel yaitu 2,171 > 1,67.Strategi peta konsep berbasis card sort
lebih dapat meningkatkan hasil
belajar dibanding strategi peta konsep berbasis index card match pada mata pelajaran biologi materi pokok Invertebrata, dengan rata-rata nilai hasil belajar kognitif kelompok eksperimen 1 peta konsep berbasis card sort adalah 80,82 dan kelompok eksperimen 2 strategi peta konsep berbasis index card match adalah 77,73.
B. SARAN-SARAN Berdasarkan pada simpulan diatas maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut: 1.
Dalam pembelajaran biologi, proses pembelajaran disarankan menggunakan model, strategi dan metode pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan situasi di dalam kelas dan materi yang diajarkan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran.
2.
Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah strategi peta konsep berbasis card sort dan strategi peta konsep berbasis index card match dapat diterapkan pada topik maupun mata pelajaran yang lain, serta bagaimanakah perbedaannya. Dengan demikian memberikan sumbangan yang lebih baik bagi dunia pendidikan.
62
C. PENUTUP Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dalam pembuatan skripsi ini, tentunya peneliti tidak luput dari kekurangan-kekurangan. Hal itu disebabkan oleh keterbatasan yang peneliti miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat peneliti harapkan untuk perbaikan. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti sendiri pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.
63
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:PT Rineka Cipta.1999. Ajijaya, Titan. Penerapan model pembelajaran Card Sort berbantu multimedia interaktif pada materi klasifikasi makhluk hidup di SMP Negeri 1 Jambu Kabupaten Semarang, (Semarang: UNNES),t.d. Aljufri, Abdul Kadir. Terjemah Ta’lim Muta’allim. Surabaya: Mutiara Ilmu. 1995. Anshori, Moch. Biologi X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2007. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2002. Aunurrahman. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfa Beta. 2009 Baharudin, Esa Nur Wahyuni. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2010. Daryanto. Belajar dan Mengajar. Bandung: CV.Yrama Widya. 2010. Departemen Agama RI. Mushaf Al-Qur’an dan Terjemah. Jakarta: Lentera Hati. 2002. Deporter Bobbi, Hernacki Mike. Quantum Learning, Bandung: PT. Mizan Pustaka. 2009. Djamarah Syaiful Bahri, Zain Aswan. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2006. Ghoffar, M. Abdul. Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i. 2008. __________. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2008. Hadi Amirul, Haryono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. 2005. Hadjar ,Ibnu. Dasar- Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 1996. Hamruni. Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga. 2009.
Menyenangkan.
Musahir. Panduan Pengajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Biologi untuk Guru SMA/MA. Jakarta: CV.Irfan Putra. 2003.
Mustaqim. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar. 2001. Naskuriyah. Pengaruh penggunaan peta konsep terhadap hasil belajar biologi materi pokok plantae di MA Nurul Huda Semarang. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo. 2009. Nuraini, Eni. Studi komparasi hasil belajar siswa antara menggunakan Peta Konsep dan pemberian tugas dalam pembelajaran biologi materi pokok sistem gerak pada manusia kelas VII Mts Al-Miftah Sendangjaya Ketanggungan Brebes. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo. 2010). Purwanto, Ngalim. Psikologi Belajar. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. 2007. _________. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar. 2010. Rustaman Nuryani, dkk. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Universitas Pendidikan Indonesia: Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas MIPA. 2003. Shihab, M Quraish. Tafsir Al-Misbah. Jakarta:Lentera Hati. 2002. Siddiq Amien, Siddiq. Buku Pintar Al-Qur’an. Jakarta: Qultummedia. 2008. Silberman, Mel. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. 2007. Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.Rineka Cipta. 1995. Sudjadi Bagod, Laila Siti, Biologi Kelas X. Jakarta: Yudhistira. 2002. Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2008. Sudjana. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. 2005. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. CV.Alfabeta. 2008.
Bandung:
_________. Statistik untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. 2007. Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. 2003. Suprijono, Agus. Cooperative Learning teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar. 2010. Suryabrata, Sumardi. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. 2002.
Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2009. Syamsuri, Istamar. Biologi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga. 2004. Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Media Group. 2010.
Jakarta: Prenada
__________. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. 2007. Uno, Hamzah B. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara. 2008. Yasin, As’ad. Fi Zhilalil-Qur’an. Jakarta : Gema Insani. 2000. Zaini Hisyam, dkk. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Intan Madani. 2008. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/10/mengenal-seluk-beluk-phylumporifera/ 4 Maret 2011 diakses pukul 11:47 http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://1.bp.blogspot.com/bintang laut_2.gif&imgrefurl=http://1dunia-biologisma.blogspot.com/2010/05/bintang_laut.htmldiakses tanggal 4 Maret 2011 pukul 11:47 http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://1.bp.blogspot.com/mollusca_2.gif&i mgrefurl=http://1dunia-biologisma.blogspot.com/2010/05/mollusca.htmldiakses tanggal 4 Maret 2011 pukul 12:02
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Desain Penelitian Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal Tabel 4.2. Prosentase Kesukaran Butir Soal Tabel 4.3. Prosentase Daya Beda Butir Soal Tabel 4.4. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen 1 Tabel 4.5. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen 2 Tabel 4.6. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen 1 Tabel 4.7. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen 2 Tabel 4.8. Daftar Uji Chi Kuadrat Nilai Pretest Kelas Eksperimen 1 & Eksperimen 2 Tabel 4.9. Sumber Data Perhitungan Varians Pretest Tabel 4.10. Ringkasan Analisis Uji T-Test Tabel 4.11. Daftar Uji Chi Kuadrat Nilai Postest Kelas Eksperimen 2 & Eksperimen 2 Tabel 4.12. Sumber Data Perhitungan Varians Postest
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Anatomi Porifera Gambar 2.2. Ubur- ubur Gambar 2.3. Koral ( Karang Laut) Gambar 2.4. Cacing Planaria Gambar 2.5. Cacing Gilig Gambar 2.6. Anatomi Annelida Gambar 2.7. Anatomi Mollusca Gambar 2.8. Anatomi Arthropoda Gambar 2.9. Anatomi Bintang Laut
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nama Peserta Didik Uji Coba (XI IPA 1) Lampiran 2 Daftar Nilai Pretest & Postest Kelas Eksperimen 1 ( Card Sort) Lampiran 3 Daftar Nilai Pretest & Postest Kelas Eksperimen 2 ( Index Card Match) Lampiran 4 Soal Uji Coba Lampiran 5 Kisi- Kisi Soal Uji Coba Lampiran 6 Hasil Analisis Uji Coba Lampiran 7 Perhitungan Validitas Lampiran 8 Perhitungan Tingkat Kesukaran Lampiran 9 Perhitungan Daya Beda Soal Lampiran 10 Perhitungan Realibilitas Lampiran 11 Soal Pretest Lampiran 12 Kisi- Kisi Soal Pretest Lampiran 13 Uji Normalitas Awal Eksperimen 1 (Card Sort) Lampiran 14 Uji Normalitas Awal Eksperimen 2 (Index Card Match) Lampiran 15 Uji Homogenitas Lampiran 16 Uji Persamaan Awal Lampiran 17 Soal Post Test Lampiran 18 Kisi- Kisi Soal Post test Lampiran 19 Uji Normalitas Akhir Eksperimen 1 (Card Sort) Lampiran 20 Uji Normalitas Akhir Eksperimen 2 (Index Card Match) Lampiran 21 Uji Homogenitas Akhir Lampiran 22 Uji Hipotesis Lampiran 23 Silabus Eksperimen 1 ( Card Sort)
Lampiran 24 RPP Eksperimen 1 (Card Sort) Lampiran 25 Silabus Eksperimen 2 ( Index Card Match) Lampiran 26 RPP Eksperimen 2 (Index Card Match) Lampiran 27 Kartu Card Sort Lampiran 28 Kartu Index Card Match Lampiran 29 Peta Konsep Materi Invertebrata Lampiran 30 Hasil SPSS Lampiran 31 Surat Izin Riset Lampiran 32 Surat Keterangan Riset
Lampiran 1 DAFTAR NAMA SISWA UJI COBA No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kode UC-01 UC-02 UC-03 UC-04 UC-05 UC-06 UC-07 UC-08 UC-09 UC-10 UC-11 UC-12 UC-13 UC-14 UC-15 UC-16 UC-17 UC-18 UC-19 UC-20 UC-21 UC-22 UC-23 UC-24 UC-25 UC-26 UC-27 UC-28 UC-29 UC-30
Nama Siswa Abdul Ghofur Adi Rohadi Ahmad Shodik Ainun Ni’mah Alfiyatur Rohmah Ali Royikin Amalia Nur Kholida Ana Rochiayatun Dewi Lestari Diah Setiowati Dias Sopiyana Eni Kuwoso Erna Wati Evi Indah Wiyanto Fathimatuz Zahro Hadi Kurniawan Hendra Kurniawan Indri Ariyani Intan Permatasari Isnaini Aqidah Kukuh Cahyo Kukuh Rohmanto Lilis Marliya Mona Lisa Muhlisin Nunik Wahyu Ningsih Nur Hidayati Rhisa Asri Grismawati Ria Rahmawati Safia’ah
L/P L L L P P L P P P P P P P P P L L P P P L L P P L P P P P P
Lampiran 2 KELAS X1 (EKSPERIMEN) No
Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
∑ N X S2 S
E1-01 E1-02 E1-03 E1-04 E1-05 E1-06 E1-07 E1-08 E1-09 E1-10 E1-11 E1-12 E1-13 E1-14 E1-15 E1-16 E1-17 E1-18 E1-19 E1-20 E1-21 E1-22 E1-23 E1-24 E1-25 E1-26 E1-27 E1-28 E1-29 E1-30 E1-31 E1-32 E1-33 E1-34 E1-35 E1-36 E1-37 E1-38 E1-39 = = = = =
Nama AGUS RAMDHANI AHMAD IMAM SUPRAJA AHMAD RIZQI AINUN NAJIB ALIEF PUTRI KHUSUMA ANITA SARI ANZU VICTARIA ARDIYANTI YULI ASTUTI ASTI SEPTIANA CHOERUNNISA BAYU AJI SETIAWAN DWI NURIN ARIFIYAH DYAH KHOERUNNISA EKO TEGUH PRASETYO EVI AYU APRIYANI EVI FIDRIARTI GALUH SYETYAWATI IKA LISTIYANI IKA NUR SALIMAH INDAH FITRIANI IRNA BUDI ASTUTI ISNI AFIFAH JAMI'ATUL KHOIRIYAH LIANA FITRI LILIS FAJARWATI M. MUNIF M.YAHYA MALINDA DWI SAPUTRA MEGA KURNIAWAN NUR HAYATI NUR KHABIB MAULANA NUR ROKHIM PUJI SULISTYANINGRUM RAHAYU WINARSIH RENI HANDAYANI RIA ADHOTUL KHASANAH ROFI'ANA SITI RIFATUL MUNAWAROH SITI ROKHAYATI TAUFIK ISMAIL YUNI KARTIKASARI
Nilai Posttest 40 72 48 76 64 76 60 80 68 76 64 72 68 72 60 84 68 84 68 88 62 88 64 76 68 72 68 72 68 80 52 76 60 84 68 84 68 76 56 88 68 72 52 92 56 92 48 72 68 92 54 92 68 72 54 72 48 76 68 80 56 84 64 84 64 80 68 76 68 88 64 84 62 92 56 92 68 84 2396 3152 39 39 61,4359 80,82051 56,41026 50,67746 7,510676 7,11881
Pretest
Lampiran 3 KELAS X3 (KONTROL)_ (EKSPERIMEN 2) No
Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
∑ N X S2 S
E2-01 E2-02 E2-03 E2-04 E2-05 E2-06 E2-07 E2-08 E2-09 E2-10 E2-11 E2-12 E2-13 E2-14 E2-15 E2-16 E2-17 E2-18 E2-19 E2-20 E2-21 E2-22 E2-23 E2-24 E2-25 E2-26 E2-27 E2-28 E2-29 E2-30 E2-31 E2-32 E2-33 E2-34 E2-35 E2-36 E2-37 E2-38 = = = = =
Nama AGUNG PRASETYO AGUS ALI MAHMUD AINI NUR AFIFAH AINU ULFIYAH AINUL YAQIN ANGGUN PRATIWI ANI MUSLIMAH DIAN SEPTIANI PUTRI DINA KURNIA EVI FITRIYANTI FEBRIA TIA FITRIANA HIDAYAT ULLAH JAELLANI IMAM BAYDHOWI INDAH EVADATUL ULYA ITA PURNAWATI JAMILATUS SA'ADAH LISA ARIANA DEWI MUHAMMAD ABDUL WAHAB MUHAMMAD FAUZI MUHAMMAD RISBIYANTO MUNTIATUL LAELI AULIYAH MUSTOFIAH MUSYAROFAH
NUR LAILI RAHMA WATI NURIYATUS SANIAH RIYAN LUTHFI HAKIM SAADATUL KHANIF SAHAL MAHFUD SITI NURAINI SITI NUR SAIKAH SITI ZUHRIYAH DWI MARTINA ULLIN NIKMAH UMI SOLEKAH UMI SUROYA USWATUN KHASANAH YOGA KUSUMA WIJAYA YULIANI ZHOLINDA APRILLIANI
Nilai Posttest 52 76 60 76 52 80 64 84 68 76 52 68 64 78 60 84 56 80 52 84 60 84 60 76 52 68 56 76 56 88 56 76 64 84 52 88 56 80 60 80 48 68 68 80 56 76 52 72 64 80 52 72 56 76 64 76 68 84 56 72 52 76 60 80 68 76 52 72 72 84 54 76 60 72 52 76 2206 2954 38 38 58,05263 77,73684 36,42959 27,28023 6,035693 5,223048
Pretest
Lampiran 4
SOAL UJI COBA Mata Pelajaran : Biologi Waktu
:
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang! 1. Menurut asal katanya, Porifera berarti............. a. Hewan berongga b. Hewan berpori c. Hewan berspora d. Hewan berflagela e. Hewan bersel satu 2. Pada tubuh hewan porifera,air yang mengalir akan keluar melewati...... a Oskulum b Spongosol c Ostium d Ascon e Leucon 3. Salah satu tipe saluran air pada porifera adalah leucon, yaitu........ a Ostium dihubungkan dengan saluran bercabang-cabang ke rongga yang dilapisi sel leher b Tipe saluran pada porifera yang paling sederhana c Ostium berhubungan dengan spongosol d Ostia keluar melaui oskulum e Ostia langsung berhubungan dengan spongosol 4. Sel penyengat yang dimiliki oleh coelenterata disebut.......... a Gastrodermis b Nematosista c Mesoglea d Gastrovaskuler e Polip 5. Sistem saraf jala dimiliki oleh filum......... a Chordata b Coelenterata c Annelida d Echinodermata e Platyhelminthes 6. Hewan pembersih laut yang memakan bangkai dan kotoran organisme laut adalah........ a Porifera b Coelenterata c Mollusca d Echinodermata e Polychaeta
7. Pasangan jenis hewan dan alat penafasan berikut yang benar adalah......... a Cacing tanah bernafas dengan kulit b Bekicot bernafas dengan insang c Udang bernafas dengan trakhea d Teripang bernafas papulae e Lumba-lumba bernafas dengan insang 8. Filum hewan yang memiliki cangkang dari zat kapur yang dihasilkan oleh mantel adalah.......... a Chordata b Mollusca c Echinodermata d Arthropoda e Nematoda 9. Cacing yang bersifat parasit dalam tubuh manusia dengan hospes dengan perantara sapi adalah......... a Planaria b Fasciola hepatica c Taenia solium d Taenia saginata e Polychaeta 10. Berikut adalah upaya pencegahan terhadap infeksi manusia,kecuali......... a Memutuskan daur hidup cacing b Mencegah infeksi dari larva melaui inang perantara c Pembuangan feses pada tempatnya d Memasak daging setengah matang e Daging babi,sapi,ikan harus dimasak sampai matang
cacing
pada
tubuh
11. Sebagian ciri cacing pipih ialah........... a Simetri bilateral,tidak bersifat parasit sama sekali b Selom bersifat pseudoselomata c Bersifat parasit,diploblastik d Tubuh dapat dibedakan menjadi anterior dan posterior e Memiliki mulut dan anus 12. Penduduk di cina banyak menderita penyakit yang disebabkan cacing Clonobichis sinensis karena mereka memiliki kebiasan mengkonsumsi........ a Hewan laut kurang masak b Daging babi kurang masak c Daging sapi kurang masak d Daging ikan kurang masak e Daging siput kurang masak
13. Hewan berikut ini dimasukkan dalam filum arthropoda karena.......... a Jumlah kakinya b Segmentasinya c Cara hidupnya d Jenis makanannya e Habitatnya 14. Dibawah ini yang tidak termasuk salah satu kelas dalam arthropoda adalah......... a Insecta b Diplopoda c Echinodermata d Arachnoidea e Crustacea 15.
Luing yang memiliki sebutan kaki seribu termasuk kelompok hewan......... a Arachnoidea b Invertebrata c Diplopoda d Crustacea e Insecta 16.
Kepiting termasuk ordo....... a Dekapoda b Stomatopoda c Isopoda d Copepoda e Branchiopoda 17. Berikut ini, yang merupakan ciri-ciri anggota crustacea adalah............ a Sistem saraf tangga tali b Alat pengeluaran berupa badan malphigi c Bernafas dengan trakhea d Bernafas dengan insang e Bernafas dengan paru-paru buku
18. Di bawah ini, yang tidak terdapat pada tubuh arthropoda adalah........... a Sistem saraf b Lapisan kutikula c Kaki bersebdi d Tubuh bersegmen e Tubuh tidak bersegmen 19.
Walaupun lambat, echinodermata dapat berpindah tempat dengan menggunakan....... a Perut b Kepala c Tentakel d Ambulakral e Pilorik 20. Sistem ambulakral berkaitan dengan alat........ a Pencernaan b Transportasi c Gerak d Reproduksi e Indra 21.
Kelas echinodermata yang tidak berlengan adalah...... a Asteroidea b Holothuroidea c Echinoidea d Crinodia e Ophiuroidea 22. Jenis echinodermata yang berbentuk menyerupai tumbuhan termasuk kelas........ a Asteroidea b Holothuroidea c Echinoidea d Ophiuroidea e Crinoidea
23. Respirasi anelida dilakukan dengan alat........ a. Insang b.gelembung renang c. Paru-paru d.paru-paru buku e. permukaan tubuh 24. Yang dipunyai oleh semua jenis Mollusca adalah . . . a. kaki b. mantel c. cangkok d. ruas tubuh 25. Suatu hewan berbentuk bilateral simetris, tidak mempunyai rangka, bersegmensegmen, dan hidup di air tawar. Berdasarkan sifat-sifat tersebut hewan itu dapat digolongkan ke dalam filum......... a. Coelenterata b. Platyhelmintes c. Annelida d. Mollusca e. Arthropoda 26.
Ubur-ubur merupakan binatang lunak yang hidup di lautan termasuk dalam golongan...... a. mollusca b. echinodermata c. porifera d. coelenterata e. chordata 27. Diantara serangga-serangga di bawah ini yang dalam pertumbuhannya mengalami metamorfosis sempurna....... a. kecoak (Periplaneta americana) b. lalat rumah (Musca domestica) c. wereng (Nilaparva lugens) d. kutu kepala (Pediculus capitis) e. capung kuning (Pantala flavencens)
28. Melalui apakah cacing tambang dapat masuk ke dalam tubuh manusia? a. Sistem pencernaan makanan b. Sistem pengeluaran c. Kulit kaki d. Sistem pernafasan e. Kulit tangan 29.
Mollusca yang mempunyai alat gerak di bagian kepala adalah kelompok....... a. Amphineura b. Bivalvia c. Cephalopoda d. Gastropoda e. Scaphopoda 30. Yang berfungsi sebagai indera peraba dan pembau pada bekicot adalah...... a. kaki b. kepala c. radula d. tentakel pendek e. tentakel panjang 31. Yang bukan merupakan bagian tubuh mollussca adalah......... a. mantel b. kaki c. radula d. organ dalam e. sendi tulang 32. Lidah parut pada bekicot berfungsi untuk...... a. membasahi tanah b. membasahi makanan c. memotong daun-daunan d. menggigit mangsa e. menggigit pasangannya 33. Hewan yang bernafas dengan trakhea adalah...... a. lalat b. udang c. laba-laba d. kelabang e. kepiting
34. Klasifikasi serangga dilakukan berdasarkan pada........ a. segmen tubuhnya b. sayapnya c. jumlah kakinya d. alat geraknya e. jenis makanannya 35. Ciri khas serangga atau insekta adalah....... a. kakinya enam b. memiliki dua antena c. bersayap d. bertelur e. bermata faset 36.
Kaki tabung Asteroidea berfungsi untuk........ a. bergerak dan melekat pada karang b. mengisi tubuh dengan air laut c. berenang di dalam air laut d. bergerak dan melakukan perkawinan e. membuka cangkang kerang dan berenang 37. Diantara Echinodermata yang dapat dimakan adalah kelas......... a. crinoidea b. Asteroidea c. Ophiuroidea d. Holothuroidea e. Arachnoidea 38. Hal berikut yang merupakan perbedaan antara asteroidea dengan Ophiuroidea adalah....... a. jumlah lengannya b. letak madrepotit c. keberadaan anus d. panjang lengannya e. bentuk durinya
39.
Udang bernafas dengan....... a. insang b. trakhea c. paru-paru buku d. trakhea dan insang e. paru-paru buku dan insang 40. Berikut ini merupakan urutan reproduksi Obelia adalah........ a. zigot-planula-gastrula-blastula b. zigot-blastula-gastrula-planula c. zigot-gastrula-blastula-planula d. zigot-planula-blastula-gastrula e. zigot-planula-medusa-polip
Selamat Mengerjakan
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
B C A B B D A B B C E D A C C A D E D C
21. C 22. E 23. E 24. B 25. C 26. D 27. B 28. C 29. D 30. B 31. E 32. C 33. D 34. C 35. A 36. A 37. D 38. D 39. A 40. D
Lampiran 5
KISI-KISI SOAL UJI COBA SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN KELAS/ SEMESTER STANDAR KOMPETENSI
: SMA : BIOLOGI :X/2 : Memahami manfaat keanekaragaman hayati
Jenjang Soal dan Penyebarannya Kompetensi Dasar
Indikator C1
Mendeskripsikan a. Siswa dapat mendiskripsikan ciri ciri-ciri Filum umum dunia hewan dalam Dunia Hewan b. Siswa dapat menjelaskan dasar dan peranannya klasifikasi dunia hewan bagi kehidupan c. Siswa dapat membandingkan
Arthropoda berdasarkan pengamatan Jumlah
C3 6
1,5,8,25
13, 22,29
11, 23
40, 38, 21, 20, 24, 3, 2, 26, 31 15, 17,35, 33
9,10,37, 12, 32, 30
16
7
ciri-ciri umum filum-filum dalam dunia hewan d. Siswa mendeskripsikan ciri
C2
14, 16, 18,34,39
11
Jumlah Soal
Kunci Jawaban
C4 1
D
7, 19
9
B, B, B, C, A, E, D, A, D,
36, 4, 28
20
E, E, D, D, C,C, B, A, C, D, E, B,C, D, D, C, B, A, B, C
27
10
C, A, E, C, A , C, D, A, D, B
6
40
Lampiran 6 HASIL UJI COBA SOAL No Soal
Kode No
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tingkat Reliabilit Kesukar as an
Daya Pembeda
Validitas
Kriteria soal
UC-22 UC-16 UC-10 UC-02 UC-21 UC-23 UC-12 UC-07 UC-09 UC-04 UC-30 UC-03 UC-13 UC-05 UC-17 UC-06 UC-11 UC-27 UC-15 UC-18 UC-19 UC-08 UC-28 UC-14 UC-25 UC-01 UC-29 UC-24 UC-26 UC-20 SX SXY rxy rtabel Kriteria BA BB JA JB DP Kriteria B TK Kriteria p q pq
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
24 18 617 465 0,455 0,815 0,361 0,361 Valid Valid 15 16 9 3 15 15 15 15 0,40 0,87 Cukup Baik sekali 24 0,80 Mudah 0,80 0,20 0,160 Dipakai
19 0,63 Sedang 0,63 0,37 0,232 Dipakai
3
4
No Soal
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0
1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0
1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0
1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0
26 593 0,421 0,361 Valid 17 10 15 15 0,47 Baik
9 313 0,374 0,361 Valid 7 2 15 15 0,33 Cukup
15 455 0,283 0,361 Tidak 10 5 15 15 0,33 Cukup
22 510 0,421 0,361 Valid 15 8 15 15 0,47 Baik
19 436 0,449 0,361 Valid 13 7 15 15 0,40 Cukup
8 296 0,436 0,361 Valid 7 1 15 15 0,40 Cukup
19 453 0,187 0,361 Tidak 12 7 15 15 0,33 Cukup
17 427 0,462 0,361 Valid 13 5 15 15 0,53 Baik
20 594 0,210 0,361 Tidak 13 8 15 15 0,33 Cukup
25 653 0,244 0,361 Tidak 16 10 15 15 0,40 Cukup
19 393 0,530 0,361 Valid 15 5 15 15 0,67 Baik
24 634 0,641 0,361 Valid 17 8 15 15 0,60 Baik
14 456 0,249 0,361 Tidak 9 5 15 15 0,27 Cukup
21 522 0,454 0,361 Valid 15 7 15 15 0,53 Baik
20 517 0,348 0,361 Tidak 14 7 15 15 0,47 Baik
18 501 0,361 0,361 Valid 13 5 15 15 0,53 Baik
18 19 422 502 0,477 0,720 0,361 0,361 Valid Valid 13 16 6 4 15 15 15 15 0,47 0,80 Baik Baik sekali
27 0,90 Mudah 0,90 0,10 0,090 Dipakai
9 0,30 Sukar 0,30 0,70 0,210 Dipakai
15 0,50 Sedang 0,50 0,50 0,250 Dibuang
23 0,77 Mudah 0,77 0,23 0,179 Dipakai
20 0,67 Sedang 0,67 0,33 0,222 Dipakai
8 0,27 Sukar 0,27 0,73 0,196 Dipakai
19 0,63 Sedang 0,63 0,37 0,232 Dibuang
18 0,60 Sedang 0,60 0,40 0,240 Dipakai
21 0,70 Sedang 0,70 0,30 0,210 Dibuang
26 0,87 Mudah 0,87 0,13 0,116 Dibuang
20 0,67 Sedang 0,67 0,33 0,222 Dipakai
25 0,83 Mudah 0,83 0,17 0,139 Dipakai
14 0,47 Sedang 0,47 0,53 0,249 Dibuang
22 0,73 Mudah 0,73 0,27 0,196 Dipakai
21 0,70 Sedang 0,70 0,30 0,210 Dibuang
18 0,60 Sedang 0,60 0,40 0,240 Dipakai
19 0,63 Sedang 0,63 0,37 0,232 Dipakai
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
20 0,67 Sedang 0,67 0,33 0,222 Dipakai
No Soal 21
22
23
24
25
26
27
No Soal
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Y2
Y
37
38
39
40
1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1
1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1
1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1
1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0
0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0
1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
17 508 0,348 0,361 Tidak 13 5 15 15 0,53 Baik
18 445 0,379 0,361 Valid 13 6 15 15 0,47 Baik
16 431 0,424 0,361 Valid 12 5 15 15 0,47 Baik
21 597 0,301 0,361 Tidak 15 7 15 15 0,53 Baik
20 505 0,478 0,361 Valid 14 7 15 15 0,47 Baik
22 548 0,204 0,361 Tidak 14 9 15 15 0,33 Cukup
14 402 0,327 0,361 Tidak 10 4 15 15 0,40 Cukup
21 450 0,387 0,361 Valid 13 8 15 15 0,33 Cukup
22 506 0,382 0,361 Valid 14 8 15 15 0,40 Cukup
17 407 0,295 0,361 Tidak 11 7 15 15 0,27 Cukup
20 588 0,450 0,361 Valid 14 7 15 15 0,47 Baik
12 455 0,351 0,361 Tidak 9 4 15 15 0,33 Cukup
14 357 0,476 0,361 Valid 11 4 15 15 0,47 Baik
23 611 0,616 0,361 Valid 17 7 15 15 0,67 Baik
16 439 0,258 0,361 Tidak 10 6 15 15 0,27 Cukup
15 361 0,553 0,361 Valid 12 3 15 15 0,60 Baik
9 265 0,402 0,361 Valid 8 1 15 15 0,47 Baik
15 360 0,327 0,361 Tidak 11 5 15 15 0,40 Cukup
18 324 0,477 0,361 Valid 13 6 15 15 0,47 Baik
14 289 0,388 0,361 Valid 11 3 15 15 0,53 Baik
18 0,60 Sedang 0,60 0,40 0,240 Dibuang
19 0,63 Sedang 0,63 0,37 0,232 Dipakai
17 0,57 Sedang 0,57 0,43 0,246 Dipakai
22 0,73 Mudah 0,73 0,27 0,196 Dibuang
21 0,70 Sedang 0,70 0,30 0,210 Dipakai
23 0,77 Mudah 0,77 0,23 0,179 Dibuang
14 0,47 Sedang 0,47 0,53 0,249 Dibuang
21 0,70 Sedang 0,70 0,30 0,210 Dipakai
22 0,73 Mudah 0,73 0,27 0,196 Dipakai
18 0,60 Sedang 0,60 0,40 0,240 Dibuang
21 0,70 Sedang 0,70 0,30 0,210 Dipakai
13 0,43 Sedang 0,43 0,57 0,246 Dibuang
15 0,50 Sedang 0,50 0,50 0,250 Dipakai
24 0,80 Mudah 0,80 0,20 0,160 Dipakai
16 0,53 Sedang 0,53 0,47 0,249 Dibuang
15 0,50 Sedang 0,50 0,50 0,250 Dipakai
9 0,30 Sukar 0,30 0,70 0,210 Dipakai
16 0,53 Sedang 0,53 0,47 0,249 Dibuang
19 0,63 Sedang 0,63 0,37 0,232 Dipakai
14 0,47 Sedang 0,47 0,53 0,249 Dipakai
36 33 33 33 32 31 31 30 30 29 29 29 28 27 27 27 26 21 20 20 19 19 18 16 16 13 13 13 11 9 719
k Spq Vt r11
1296 1089 1089 1089 1024 961 961 900 900 841 841 841 784 729 729 729 676 441 400 400 361 361 324 256 256 169 169 169 121 81 18987
= = = =
40 8,548 58,499 0,876
Lampiran 7 Perhitungan Validitas Test Rumus:
NåXY- (åX)(åY)
rXY =
{NåX -(åX) }{NåY -(åY) } 2
2
2
2
Kriteria: Butir soal valid jika rXY > r tabel Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama. No Kode X Y X2 Y2 XY 1
UC-22
1
36
1
1296
36
2
UC-16
1
33
1
1089
33
3
UC-10
1
33
1
1089
33
4
UC-02
1
33
1
1089
33
5
UC-21
1
32
1
1024
32
6
UC-23
1
31
1
961
31
7
UC-12
1
31
1
961
31
8
UC-07
1
30
1
900
30
9
UC-09
1
30
1
900
30
10
UC-04
1
29
1
841
29
11
UC-30
1
29
1
841
29
12
UC-03
1
29
1
841
29
13
UC-13
1
28
1
784
28
14
UC-05
1
27
1
729
27
15
UC-17
0
27
0
729
0
16
UC-06
1
27
1
729
27
17
UC-11
0
26
0
676
0
18
UC-27
1
21
1
441
21
19
UC-15
1
20
1
400
20
20
UC-18
1
20
1
400
20
21
UC-19
1
19
1
361
19
22
UC-08
1
19
1
361
19
23
UC-28
1
18
1
324
18
24
UC-14
1
16
1
256
16
25
UC-25
0
16
0
256
0
26
UC-01
1
13
1
169
13
27
UC-29
1
13
1
169
13
28
UC-24
0
13
0
169
0
29
UC-26
0
11
0
121
0
30
UC-20
0
9
0
81
0
24
719
24
18987
617
S
30 617 24 2 30 24 24 30 = 0,996 Pada a = 5% dengan n = 30 diperoleh r tabel = rxy
=
Karena rXY > r tabel, maka soal no 1 valid
719 18987 0,361
719
2
Lampiran 8 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Rumus
P
B JS
Keterangan: P : Tingkat kesukaran B : Jumlah siswa yang menjawab benar Js : Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes
Kriteria
0,00 < 0,30 < 0,70 <
Interval P IK < IK < IK <
Kriteria Sukar Sedang Mudah
0,30 0,70 1,00
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. Kelompok Atas Kode Skor
No
No
Kelompok Bawah Kode Skor
1
UC-22
1
1
UC-06
1
2
UC-16
1
2
UC-11
0
3
UC-10
1
3
UC-27
1
4
UC-02
1
4
UC-15
1
5
UC-21
1
5
UC-18
1
6
UC-23
1
6
UC-19
1
7
UC-12
1
7
UC-08
1
8
UC-07
1
8
UC-28
1
9
UC-09
1
9
UC-14
1
10
UC-04
1
10
UC-25
0
11
UC-30
1
11
UC-01
1
12
UC-03
1
12
UC-29
1
13
UC-13
1
13
UC-24
0
14
UC-05
1
14
UC-26
0
15
UC-17
0
15
UC-20
Jumlah
P
=
14 14
+ 30
Jumlah
0
10
10
= 0,80 Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang mudah
Lampiran 9 Perhitungan Daya Pembeda Soal Rumus
D
BA BB JA JB
Keterangan: D : Daya Pembeda BA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas BB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah JA : Banyaknya siswa pada kelompok atas JB : Banyaknya siswa pada kelompok bawah Kriteria Interval DP DP < 0,00 < DP < 0,20 < DP < 0,40 < DP < 0,70 < DP <
Kriteria Sangat jelek Jelek Cukup Baik Sangat Baik
0,00 0,20 0,40 0,70 1,00
Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. Kelompok Atas Kode Skor
No
No
Kelompok Bawah Kode Skor
1
UC-22
1
1
UC-06
1
2
UC-16
1
2
UC-11
0
3
UC-10
1
3
UC-27
1
4
UC-02
1
4
UC-15
1
5
UC-21
1
5
UC-18
1
6
UC-23
1
6
UC-19
1
7
UC-12
1
7
UC-08
1
8
UC-07
1
8
UC-28
1
9
UC-09
1
9
UC-14
1
10
UC-04
1
10
UC-25
0
11
UC-30
1
11
UC-01
1
12
UC-03
1
12
UC-29
1
13
UC-13
1
13
UC-24
0
14
UC-05
1
14
UC-26
0
15
UC-17
0
15
UC-20
Jumlah DP
=
14 14 15
Jumlah
0
10
10 15
= 0,27 Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda cukup
Lampiran 10 Perhitungan Reliabilitas Test
Rumus: 2 æ k ö æç S - å pq ö÷ r11 = ç ÷ç ÷ S2 è k -1 ø è ø
Keterangan: k : Banyaknya butir soal Spq : Jumlah dari pq s2 : Varians total Kriteria Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh: Spq = pq1 + pq2 + pq3 + . . .+ pq40 = 0,1600 + 0,2322 + 0,0900 + . . .+ = 8,5478
719 30
18987 S2
=
r11
=
30
40 40
1
0,2489
2
= 58,499
58,499 8,548 58,499
= 0,876
Pada a = 5% dengan n = 40 diperoleh r tabel = 0,3338 Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel
Lampiran 11 SOAL PRE-TEST Mata Pelajaran Waktu
: Biologi : 30 menit
1. Menurut asal katanya, porifera berarti............. a. Hewan berongga b. Hewan berpori c. Hewan berspora d. Hewan berflagela e. Hewan bersel satu 2. Pada tubuh hewan porifera, air yang mengalir akan keluar melewati...... a Oskulum b Spongosol c Ostium d Ascon e Leucon 3. Salah satu tipe saluran air pada porifera adalah leucon, yaitu........ a Ostium dihubungkan dengan saluran bercabang-cabang ke rongga yang dilapisi sel leher b Tipe saluran pada porifera yang paling sederhana c Ostium berhubungan dengan spongosol d Ostia keluar melaui oskulum e Ostia langsung berhubungan dengan spongosol 4. Sel penyengat yang dimiliki oleh coelenterata disebut.......... a Gastrodermis b Nematosista c Mesoglea d Gastrovaskuler e polip 5. Hewan pembersih laut yang memakan bangkai dan kotoran organisme laut adalah........ a Porifera b Coelenterata c Mollusca d Echinodermata e Polychaeta
6. Pasangan jenis hewan dan alat penafasan berikut yang benar adalah......... a Cacing tanah bernafas dengan kulit b Bekicot bernafas dengan insang c Udang bernafas dengan trakhea d Teripang bernafas papulae e Lumba-lumba bernafas dengan insang 7. Filum hewan yang memiliki cangkang dari zat kapur yang dihasilkan oleh mantel adalah.......... a Chordata b Mollusca c Echinodermata d Arthropoda e Nematoda 8. Berikut adalah upaya pencegahan terhadap infeksi cacing pada tubuh manusia,kecuali......... a Memutuskan daur hidup cacing b Mencegah infeksi dari larva melaui inang perantara c Pembuangan feses pada tempatnya d Memasak daging setengah matang e Daging babi,sapi,ikan harus dimasak sampai matang 9. Hewan berikut ini dimasukkan dalam filum arthropoda karena.......... a Jumlah kakinya b Segmentasinya c Cara hidupnya d Jenis makanannya e Habitatnya 10. Dibawah ini yang tidak termasuk salah satu kelas dalam arthropoda adalah......... a Insecta b Diplopoda c Echinodermata d Arachnoidea e Crustacea 11.
Kepiting termasuk ordo....... a Dekapoda b Stomatopoda c Isopoda d Copepoda e branchiopoda
12. Di bawah ini, yang tidak terdapat pada tubuh arthropoda adalah........... a Sistem saraf b Lapisan kutikula c Kaki bersebdi d Tubuh bersegmen e Tubuh tidak bersegmen 13.
Walaupun lambat, echinodermata dapat berpindah tempat dengan menggunakan....... a Perut b Kepala c Tentakel d Ambulakral e Pilorik 14. Sistem ambulakral berkaitan dengan alat........ a Pencernaan b Transportasi c Gerak d Reproduksi e Indra 15. Jenis echinodermata yang berbentuk menyerupai tumbuhan termasuk kelas........ a Asteroidea b Holothuroidea c Echinoidea d Ophiuroidea e Crinoidea 16. Suatu hewan berbentuk bilateral simetris, tidak mempunyai rangka, bersegmen-segmen, dan hidup di air tawar. Berdasarkan sifat-sifat tersebut hewan itu dapat digolongkan ke dalam filum......... a Coelenterata b Platyhelmintes c Annelida d Mollusca e Arthropoda
17. Melalui apakah cacing tambang dapat masuk ke dalam tubuh manusia? a Sistem pencernaan makanan b Sistem pengeluaran c Kulit kaki d Sistem pernafasan e Kulit tangan 18.
Mollusca yang mempunyai alat gerak di bagian kepala adalah kelompok....... a Amphineura b Bivalvia c Cephalopoda d Gastropoda e Scaphopoda 19. Yang bukan merupakan bagian tubuh mollussca adalah......... a mantel b kaki c radula d organ dalam e sendi tulang 20. Hewan yang bernafas dengan trakhea adalah...... a lalat b udang c laba-laba d kelabang e kepiting 21. Klasifikasi serangga dilakukan berdasarkan pada........ a. segmen tubuhnya b. sayapnya c. jumlah kakinya d. alat geraknya e. jenis makanannya
22.
Kaki tabung asteroidea berfungsi untuk........ a. bergerak dan melekat pada karang b. mengisi tubuh dengan air laut c. berenang di dalam air laut d. bergerak dan melakukan perkawinan e. membuka cangkang kerang dan berenang 23. Diantara echinodermata yang dapat dimakan adalah kelas......... a. crinoidea b. Asteroidea c. Ophiuroidea d. Holothuroidea e. Arachnoidea 24.
Udang bernafas dengan....... a. insang b. trakhea c. paru-paru buku d. trakhea dan insang e. paru-paru buku dan insang 25. Berikut ini merupakan urutan reproduksi Obelia adalah........ a. zigot-planula-gastrula-blastula b. zigot-blastula-gastrula-planula c. zigot-gastrula-blastula-planula d. zigot-planula-blastula-gastrula e. zigot-planula-medusa-polip
KUNCI JAWABAN PRE TEST
1. B 2. D 3. A 4. B 5. D 6. A 7. B 8. C 9. A 10. C 11. A 12. E 13. D 14. C 15. E
16. C 17. C 18. D 19. E 20. D 21. C 22. A 23. A 24. A 25. D
Lampiran 12 KISI-KISI SOAL PRETEST SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN KELAS/ SEMESTER STANDAR KOMPETENSI
: SMA : BIOLOGI :X/2 : Memahami manfaat keanekaragaman hayati
Jenjang Soal dan Penyebarannya Kompetensi Dasar
Indikator C1
Mendeskripsikan a. Siswa dapat mendiskripsikan ciri ciri-ciri Filum umum dunia hewan dalam Dunia Hewan b. Siswa dapat menjelaskan dasar dan peranannya klasifikasi dunia hewan bagi kehidupan
1,7, 16
Jumlah
C3 5
9, 15, 18
25, 14, 2, 3, 19
c. Siswa dapat membandingkan
ciri-ciri umum filum-filum dalam dunia hewan d. Siswa mendeskripsikan ciri Arthropoda berdasarkan pengamatan
C2
10, 11, 12, 24, 21
20
8
9
23, 8
3
Jumlah Soal
Kunci Jawaban
C4 1
D
6,13
8
B, B, B, C, A, E, D, A, D,
22,4,17
10
E, E, D, D, C,C, B, A, C, D, E, B,C, D, D, C, B, A, B, C
6
C, A, E, C, A , C, D, A, D, B
5
25
Lampiran 13
UJI NORMALITAS DATA AWAL KELAS EKSPERIMEN 1( X.1) Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian hipotesis: Rumus yang digunakan: k
2
fo
fh
2
fh
i 1
Kriteria yang digunakan: Ho diterima jika χ2 < χ2 tabel
Pengujian hipotesis Nilai maksimal= Nilai minimal = Rentang = Banyak kelas = Panjang kelas =
68 40 68-40 = 1 + 3,3 log 39 28/6
28 6
=
=
4,666667
Tabel distribusi nilai pre test kelas eksperimen Kelas fi Xi
4
X i2
f i .X i
f i .X i2
40
–
44
1
42
1764
43,5
1892,25
45
–
49
3
47
2209
141
6627
50
–
54
4
52
2704
208
10816
55
–
59
4
57
3249
228
12996
60
–
64
11
62
3844
682
42284
65
–
69
16
67
4489
1072
71824
2552,5
171501,75
Jumlah
39
X X=
f f i
i
=
i
n f i i
2552,5 39 2
f i i =
65,448718
2
n( n 1)
S2 =
39*171501.75 - (2552.5)2 39(39 - 1) S 2 = 116,94467 S = 10,814096 Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen Kelas
Bk 39,5
40 –
44 44,5
45 –
49 49,5
50 –
54 54,5
55 –
59 59,5
60 –
64 64,5
65 –
69 69,5
Zi -2,40 #VALUE! -1,66 #VALUE! -0,92 #VALUE! -0,18 #VALUE! 0,56 #VALUE! 1,30 #VALUE! 2,04 #REF!
P(Zi)
Luas Daerah
Fh
F0
( fo fh ) 2 fh
-0,4918 0,0403
1,7
1
0,2568
0,1303
5,3
3
2,5035
0,2497
10,2
4
3,8007
0,2836
11,6
4
0,4837
0,1910
7,8
11
0,0880
0,0762
3,1 1,0667 X²
16
0,2457
=
7,3785
-0,4515 -0,3212 -0,0715 0,2121 0,4031 0,4793
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh X² tabel = Karena X² hitung < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
11,07
Lampiran 14
UJI NORMALITAS DATA AWAL KELAS EKSPERIMEN 2 (X.3) Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian hipotesis: Rumus yang digunakan: k
2
fo
fh
2
fh
i 1
Kriteria yang digunakan: Ho diterima jika χ2 < χ2 tabel
Pengujian hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas Panjang kelas
= = = = =
72 52 20 6 3,218909
Tabel distribusi nilai pre test kelas eksperimen Kelas fi
3
Xi
X i2
f i .X i
f i .X i2
52
–
55
12
53,5
2862,25
642
34347
56
–
59
8
57,5
3306,25
460
26450
60
–
63
7
61,5
3782,25
430,5
26475,75
64
–
67
5
65,5
4290,25
327,5
21451,25
68
–
71
4
69,5
4830,25
278
19321
72
–
75
1
73,5
5402,25
73,5
5402,25
2211,5
133447,25
Jumlah
37
XX
=
f f i
i
=
i
n f i i
2211,5 37 2
f i i =
59,77027
2
n( n 1)
S2 =
38*162469.5 - (2473)2 38(38 - 1) S 2 = 35,147147 S = 5,9285029 Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen Kelas
Bk 51,5
52 –
55 55,5
56 –
59 59,5
60 –
63 63,5
64 –
67 67,5
68 –
71 71,5
72 –
75 75,5
Zi -1,40 #VALUE! -0,72 #VALUE! -0,05 #VALUE! 0,63 #VALUE! 1,30 #VALUE! 1,98 #VALUE! 2,65 #REF!
P(Zi)
Luas Daerah
Fh
F0
( fo fh ) 2 fh
-0,4185 0,1542
6,3
12
5,1029
0,2461
10,1
8
0,4337
0,2535
10,4
7
1,1090
0,1685
6,9
5
0,5270
0,0722
3,0
4
0,3648
0,0199
0,8 0,0997 X²
1
0,0406
=
7,5780
-0,2643 -0,0182 0,2354 0,4039 0,4761 0,4960
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh X² tabel = Karena X² hitung < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
11,07
Lampiran 15 UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA PRE TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN 1 (X.1) DAN EKSPERIMEN 2 (X.3)
Hipotesis Ho :
s12 =
s22
Ha :
s12 =
s22
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
F=
Varians terbesar Varians terkecil
Ho diterima apabila F < F 1/2a (nb-1):(nk-1)
Daerah penerimaan Ho F 1/2a (nb-1):(nk-1) Dari data diperoleh: Sumber variasi
Eksperimen 1
Eksperimen 2
Jumlah n x Varians (s2) Standart deviasi (s)
2396,00 39,00 61,44 56,41 7,51
2206,00 38,00 58,05 49,98 6,04
Berdasarkan rumus di atas diperoleh: F
=
56,4103 49,9801
= 1,129
Pada a = 5% dengan: dk pembilang = nb - 1 dk penyebut = nk -1 F (0.05)(38:37) = 1,73
= 39 = 38 -
1 = 38 1 = 37
Daerah penerimaan Ho 1,1287 1,73 Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama.
Lampiran 16 UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA PRE TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN 1 (X.1) DAN EKSPERIMEN 2 (X.3)
Hipotesis Ho : m1
=
m2
m1
≠
m2
Ha :
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
x
t =
1
- x
2 2
1 1 + n1 n2
s Dimana,
s=
(n 1 - 1)s12 + (n 2 - 1)s 22 n1 + n 2 - 2
Ho diterima apabila -t(1-1/2a)< t < t(1-1/2a)(n1+n2-2) Daerah penerimaan Dari data diperoleh: Sumber variasi
Eksperimen 1
Eksperimen 2
Jumlah n x Varians (S2) Standart deviasi (S)
2396,0 39 61,44 56,4103 7,51
2206,0 38 58,05 36,4296 6,03
Berdasarkan rumus di atas diperoleh: s
=
39
1
56,4103
39
+
+
38 38
1 2
36,4296
= 6,82299
58,05 = 2,175 1 1 6,82299 + 39 38 Pada a = 5% dengan dk =39 + 38 - 2 = 75 diperoleh t(0.975)(75) = t
=
61,44
1,99
Daerah penerimaan -1,99 2,175 1,99 Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pre test dari kedua kelompok.
Lampiran 17 SOAL POST-TEST Mata Pelajaran Waktu
: Biologi : 30 menit
1. Salah satu tipe saluran air pada porifera adalah leucon, yaitu........ a Ostium dihubungkan dengan saluran bercabang-cabang ke rongga yang dilapisi sel leher b Tipe saluran pada porifera yang paling sederhana c Ostium berhubungan dengan spongosol d Ostia keluar melaui oskulum e Ostia langsung berhubungan dengan spongosol 2. Menurut asal katanya, porifera berarti............. a. Hewan berongga b. Hewan berpori c. Hewan berspora d. Hewan berflagela e. Hewan bersel satu 3. Pada tubuh hewan porifera, air yang mengalir akan keluar melewati...... a Oskulum b Spongosol c Ostium d Ascon e Leucon 4. Hewan pembersih laut yang memakan bangkai dan kotoran organisme laut adalah........ a Porifera b Coelenterata c Mollusca d Echinodermata 5. Sel penyengat yang dimiliki oleh coelenterata disebut.......... a Gastrodermis b Nematosista c Mesoglea d Gastrovaskuler e polip e Polychaeta 6. Berikut adalah upaya pencegahan terhadap infeksi cacing pada tubuh manusia,kecuali......... a Memutuskan daur hidup cacing b Mencegah infeksi dari larva melaui inang perantara c Pembuangan feses pada tempatnya d Memasak daging setengah matang e Daging babi,sapi,ikan harus dimasak sampai matang
7. Pasangan jenis hewan dan alat penafasan berikut yang benar adalah......... a Cacing tanah bernafas dengan kulit b Bekicot bernafas dengan insang c Udang bernafas dengan trakhea d Teripang bernafas papulae e Lumba-lumba bernafas dengan insang 8. Hewan berikut ini dimasukkan dalam filum arthropoda karena.......... a Jumlah kakinya b Segmentasinya c Cara hidupnya d Jenis makanannya e Habitatnya 9. Filum hewan yang memiliki cangkang dari zat kapur yang dihasilkan oleh mantel adalah.......... a Chordata b Mollusca c Echinodermata d Arthropoda e Nematoda 10.
Walaupun lambat, echinodermata dapat berpindah tempat dengan menggunakan....... a Perut b Kepala c Tentakel d Ambulakral e Pilorik 11. Sistem ambulakral berkaitan dengan alat........ a Pencernaan b Transportasi c Gerak d Reproduksi e Indra 12. Dibawah ini yang tidak termasuk salah satu kelas dalam arthropoda adalah......... a Insecta b Diplopoda c Echinodermata d Arachnoidea e Crustacea
13. Di bawah ini, yang tidak terdapat pada tubuh arthropoda adalah........... a Sistem saraf b Lapisan kutikula c Kaki bersebdi d Tubuh bersegmen e Tubuh tidak bersegmen
14.
Kepiting termasuk ordo....... a Dekapoda b Stomatopoda c Isopoda d Copepoda e Branchiopoda 15. Melalui apakah cacing tambang dapat masuk ke dalam tubuh manusia? a Sistem pencernaan makanan b Sistem pengeluaran c Kulit kaki d Sistem pernafasan e Kulit tangan
16.
Jenis echinodermata yang berbentuk menyerupai tumbuhan termasuk kelas........ a Asteroidea b Holothuroidea c Echinoidea d Ophiuroidea e Crinoidea 17.
Mollusca yang mempunyai alat gerak di bagian kepala adalah kelompok....... a Amphineura b Bivalvia c Cephalopoda d Gastropoda e Scaphopoda
18. Suatu hewan berbentuk bilateral simetris, tidak mempunyai rangka, bersegmensegmen, dan hidup di air tawar. Berdasarkan sifat-sifat tersebut hewan itu dapat digolongkan ke dalam filum......... a Coelenterata b Platyhelmintes c Annelida d Mollusca e Arthropoda 19.
Kaki tabung asteroidea berfungsi untuk........ a bergerak dan melekat pada karang b mengisi tubuh dengan air laut c berenang di dalam air laut d bergerak dan melakukan perkawinan e membuka cangkang kerang dan berenang 20. Diantara echinodermata yang dapat dimakan adalah kelas......... a crinoidea b Asteroidea c Ophiuroidea d Holothuroidea e Arachnoidea 21. Hewan yang bernafas dengan trakhea adalah...... a lalat b udang c laba-laba d kelabang e kepiting 22. Yang bukan merupakan bagian tubuh mollussca adalah......... a mantel b kaki c radula d organ dalam e sendi tulang
23. Klasifikasi serangga dilakukan berdasarkan pada........ a segmen tubuhnya b sayapnya c jumlah kakinya d alat geraknya e jenis makanannya 24. Berikut ini merupakan urutan reproduksi Obelia adalah........ a. zigot-planula-gastrula-blastula b. zigot-blastula-gastrula-planula c. zigot-gastrula-blastula-planula d. zigot-planula-blastula-gastrula e. zigot-planula-medusa-polip
25. Udang bernafas dengan.......
a b c d e
insang trakhea paru-paru buku trakhea dan insang paru-paru buku dan insang
Selamat Mengerjakan
KUNCI JAWABAN POST-TEST
1. A 2. B 3. D 4. D 5. B 6. C 7. A 8. A 9. B 10. D 11. C 12. C 13. E 14. A 15. C
16. E 17. D 18. C 19. A 20. D 21. D 22. E 23. C 24. D 25. A
Lampiran 18 KISI-KISI SOAL POSTTEST SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN KELAS/ SEMESTER STANDAR KOMPETENSI
: SMA : BIOLOGI :X/2 : Memahami manfaat keanekaragaman hayati
Jenjang Soal dan Penyebarannya Kompetensi Dasar
Indikator C1
Mendeskripsikan a. Siswa dapat mendiskripsikan ciri ciri-ciri Filum umum dunia hewan dalam Dunia Hewan b. Siswa dapat menjelaskan dasar dan peranannya klasifikasi dunia hewan bagi kehidupan
2, 9, 18
Jumlah
C3 4
8,16,17
1, 3, 11, 22, 24
c. Siswa dapat membandingkan
ciri-ciri umum filum-filum dalam dunia hewan d. Siswa mendeskripsikan ciri Arthropoda berdasarkan pengamatan
C2
12,13,14,2 3, 25
21
8
9
6,20
3
Jumlah Soal
Kunci Jawaban
C4 1
D
7,10
8
B, B, B, C, A, E, D, A, D,
5, 15, 19
10
D, C, D, A, E, C, C, A, B, C
7
C, A, E, A, C, D
5
25
Lampiran 19
UJI NORMALITAS DATA AKHIR KELAS EKSPERIMEN 1 (X.1) Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian hipotesis: Rumus yang digunakan: k
2
fo
fh
2
fh
i 1
Kriteria yang digunakan: Ho diterima jika χ2 < χ2 tabel
Pengujian hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
= = = =
92 72 20 6
Panjang kelas Rata-rata s n
Tabel distribusi nilai pre test kelas eksperimen Kelas fi Xi X i2
= = = =
f i .X i
f i .X i2
72
–
75
9
73,5
5402,25
661,5
48620,25
76
–
79
8
77,5
6006,25
620
48050
80
–
83
4
81,5
6642,25
326
26569
84
–
87
8
85,5
7310,25
684
58482
88
–
91
4
89,5
8010,25
358
32041
92
–
95
6
93,5
8742,25
561
52453,5
3130,5
252535,75
Jumlah
39
X =X
f f i
i
i
=
n f i i
3130,5 39 2
f i i =
3 60,49 6,82 41
80,26923077
2
n( n 1)
S2 =
39*252535.75 - (3130.5)2 39(39 - 1) S2 =
32,97166
S = 5,7420954 Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen Kelas
Zi
Bk 71,5
72 –
75 75,5
76 –
79 79,5
80 –
83 83,5
84 –
87 87,5
88 –
91 91,5
92 –
95 95,5
-1,53 #VALUE! -0,83 #VALUE! -0,13 #VALUE! 0,56 #VALUE! 1,26 #VALUE! 1,96 #VALUE! 2,65 #REF!
P(Zi)
Luas Daerah
Fh
2 F0 ( fo fh )
fh
-0,4366 0,1397
5,7 9
1,8665
0,2436
10,0 8
0,9083
0,2664
10,9 4
4,3889
0,1829
7,5 8
0,0337
0,0787
3,2 4
0,1847
0,0212
0,9 6 0,1700 X² =
0,0191
-0,2969 -0,0533 0,2132 0,3960 0,4748 0,4960
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh X² tabel = Karena X² hitung < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
7,4012 11,07
Lampiran 20
UJI NORMALITAS DATA AKHIR KELAS EKSPERIMEN 2 (X.3) Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian hipotesis: Rumus yang digunakan: k
2
fo
fh
2
fh
i 1
Kriteria yang digunakan: Ho diterima jika χ2 < χ2 tabel
Pengujian hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
= = = =
88 68 20 6
Panjang kelas Rata-rata s n
Tabel distribusi nilai pre test kelas eksperimen Kelas fi Xi X i2
= = = =
f i .X i
f i .X i2
3
69,5
4830,25
208,5
14490,75
75
5
73,5
5402,25
367,5
27011,25
79
14
77,5
6006,25
1085
84087,5
–
83
7
81,5
6642,25
570,5
46495,75
84
–
87
7
85,5
7310,25
598,5
51171,75
88
–
91
2
89,5
8010,25
179
16020,5
3009
239277,5
68
–
71
72
–
76
–
80
Jumlah
38
X =X
f f i
i
=
i
n f i i
3009 38
2
f i i =
3 30,10 6,82 38
79,184211
2
n( n 1)
S2 =
38*239277.5 - (3009)2 38(38 - 1) S 2 = 27,357041 S = 5,2303959 Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen Kelas
Bk 67,5
68 –
71 71,5
72 –
75 75,5
76 –
79 79,5
80 –
83 83,5
84 –
87 87,5
88 –
91 91,5
Zi -2,23 #VALUE! -1,47 #VALUE! -0,70 #VALUE! 0,06 #VALUE! 0,83 #VALUE! 1,59 #VALUE! 2,35 #REF!
P(Zi)
Luas Daerah
Fh
F0
( fo fh ) 2 fh
-0,4873 0,0582
2,4
3
0,1590
0,1697
7,0
5
0,5508
0,2835
11,6
14
0,4863
0,2713
11,1
7
1,5280
0,1487
6,1
7
0,1336
0,0467
1,9 0,3266 X²
2
0,0040
=
2,8618
-0,4291 -0,2594 0,0241 0,2954 0,4441 0,4907
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh X² tabel = Karena X² hitung < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
11,07
Lampiran 21 UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA HASIL BELAJAR ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN 1(X.1) DAN EKSPERIMEN 2 (X.3)
Hipotesis Ho :
s12 =
s22
Ha :
s12 =
s22
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
F=
Varians terbesar Varians terkecil
Ho diterima apabila F < F 1/2a (nb-1):(nk-1)
Daerah penerimaan Ho F 1/2a (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh: Sumber variasi
Eksperimen 1
Eksperimen 2
Jumlah n x Varians (S2) Standart deviasi (S)
3152,0 39 80,82 50,6775 7,11
2954,0 38,0 77,7 27,3 5,2
Berdasarkan rumus di atas diperoleh: F
=
50,6775 27,2802
= 1,858
Pada a = 5% dengan: dk pembilang = nb - 1 = 39 dk penyebut = nk -1 = 38 F (0.05)(38:37) = 1,73
Daerah penerimaan Ho 1,73
1 = 38 1 = 37
1,8577
Karena F berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang berbeda
Lampiran 22 UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN 1 (X.1)DAN EKSPERIMEN 2 (X.3)
Hipotesis Ho : m1
<
m2
m1
>
m2
Ha :
Uji Hipotesis karena data yang digunakan tidak homogen maka untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
t '=
x1 x 2 s12 n 1
s 22 n 2
Ha diterima apabila t > t(1-a)(n1+n2-2) Daerah penerimaan
Dari data diperoleh: Sumber variasi
Eksperimen 1
Eksperimen 2
Jumlah n x Varians (s2) Standart deviasi (s)
3152,0 39 80,82 50,6775 7,11
2954,0 38 77,74 27,2802 5,22
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
77,74 = 2,171 51 27 + 39 38 Pada a = 5% dengan dk = 39+ 38 - 2 = 75 diperoleh t(0.95)(75) = t'
=
80,82
1,67
Daerah penerimaan
1,67 2,171 Karena t berada pada daerah penerimaan Ha, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen 1lebih baik daripada kelompok eksperimen 2.
Lampiran 23 SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN (KELAS ESPERIMEN 1– PETA KONSEP BERBASIS CARD SORT)
SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER STANDAR KOMPETENSI ALOKASI WAKTU Kompetisi Dasar
: SMA Negeri 1 Mranggen : BIOLOGI : X ( Sepuluh) / II : 3.4 Mendeskripsikan Ciri- Ciri Filum dalam dunia hewan dan Peranannya Bagi Kehidupan : 4 x 45 menit
Materi Pokok dan Uraian Dunia Hewan :
Mendeskripsik an Ciri- Ciri Filum dalam dunia hewan dan Peranannya Bagi Kehidupan
Indikator 1) Siswa dapat
Strategi Pembelajaran Pengalaman Tatap Muka Belajar o Strategi peta
konsep yang mendiskripsikan ciri A. Ciri umum dunia dikombinasik umum dunia hewan hewan an dengan 2) Siswa dapat B. Dasar klasifikasi card sort menjelaskan dasar dunia hewan o penyajian C. Macam filum klasifikasi dunia suatu materi dalam dunia hewan pelajaran hewan 3) Siswa dapat melalui (Invertebrata) di membandingkan metode bagi menjadi ceramah dan ciri-ciri umum porifera, membahas filum-filum dalam Coelenterata, buku teks dunia hewan Platyhelminthes,N o diskusi 4) Siswa emathelminthes. menggenunak mendeskripsikan Annelida, n kartu. Mollusca, ciri Arthropoda o Tes / kuis Arthropoda, berdasarkan yang harus Echinodermata pengamatan dikerjakan D. Peranan dunia hean bagi kehidupan
o Strategi peta konsep berbasis card sort o melakukan diskusi sesuai arahan guru berdasarkan LKS, buku paket, dan bentuk tugas lain yang telah tersedia
Alokasi Waktu 2 JP (2 x 45 menit)
Sumber Bahan o LKS o Buku Biologi X,Arif Priadi. 2007. o Ringkasan materi
Tipe Tagihan o Hasil belajar diskusi o Pretest o Postest.
Penilaian Bentuk Contoh Instrumen Tagihan o Laporan hasil belajar diskusi o Hasil jawaban tes kognitif.
1. Menurut asal katanya, porifera berarti..... a. Hewan berongga b. Hewan berpori c. hewan bersporsa d. Hewan berflagela e. Hewan bersel satu 2.Pada tubuh porifera, air mengalir akan melewati..... a. Oskulum b. Spongosol c. Ostium d. Ascon e. Leucon
oleh siswa secara individu.
Mengetahui Kepala SMA Negeri 1 Mranggen
Mengetahui Guru Mata Pelajaran Biologi SMA Negeri 1 Mranggen
Demak, 29 Maret 2011 Peneliti
Drs. Slamet Hartoyo NIP: 19560813 198803 1 004
Irwan Sutaka,S.Pd.. NIP: 19710322 200604 1 007
Niken Ari Setyawati NIM. 073811015
hewan yang keluar
Lampiran 24 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN 1
Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Tujuan
: : : : : :
Biologi X/2 1 dan 2 4 x 45 menit 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati. 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi : Siswa dapat mendeskripsikan ciri umum dunia hewan Siswa dapat menjelaskan dasar klasifikasi dunia hewan Siswa dapat menjelaskan filum dalam Invertebrata
I. Indikator
Mendeskripsikan ciri umum dunia hewan
Menjelaskan dasar klasifikasi dunia hewan
Menjelaskan filum dalam Invertebrata
II. Materi Ajar 1. Ciri umum dunia hewan : a. Tidak berklorofil b. Bersifat heterotrof c. Mampu berpindah tempat d. Multiseluler e. Sel bernukleus, tetapi tidak memiliki dinding sel 2. `Dasar klasifikasi dunia hewan a. Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang (Invertebrata, Vertebrata) b. Berdasarkan tipe simetri tubuh (simetri bilateral dan simetri radial) c. Berdasarkan jumlah lapisan lembaga ( diploblastik, triploblastik) d. Berdasarkan selomata)
tipe
rongga
tubuh
(Aselomata,
pseudoselomata,
e. Berdasarkan cara pengaturan suhu tubuh ( hewan poikiloterm dan hewan homeoterm) 3. Filum Invertebrata antara lain : a
Filum Porifera
b
Filum Coelentarata
c
Filum platyhelminthes
d
Filum nemathelminthes
e
Filum annelida
f
Filum mollusca
g
Filum arthropoda
h
Filum echinodermata
III. Metode/model/pendekatan pembelajaran Model
: Strategi peta konsep (concept mapping), card sort
Metode
: Ceramah, diskusi, dan penugasan
Pendekatan
: Pemahaman konsep
VI. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Ke 1 (2 Jam Pelajaran) No 1
Kegiatan pembelajaran
Waktu
TATAP MUKA 10 menit Kegiatan awal Presensi Apersepsi - Sebutkan ciri dunia hewan? Motivasi - Pernahkan kalian memikirkan berbagai macam hewan yang ada di dunia ini? Dan bagaimana cara mengelompokkan hewan hewan tersebut sesuai dengan kemiripan ciri berbagai hewan?
Metode / model Tanya jawab
2
70 menit Kegiatan Inti Eksplorasi - Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang filum dunia hewan Elaborasi - Siswa aktif yaitu dengan penerapan strategi peta konsep - .Guru mengidentifikasi ide pokok atau prinsip yang melingkupi sejumlah konsep - Guru mengidentifikasi ide-ide atau konsep- konsep sekunder yang menunjang ide utama. - Guru menempatkan ide-ide utama ditengah atau di puncak 10 menit peta tersebut - Guru mengelompokkan ideide sekunder di sekeliling ide utama yang secara visual menunjukkan hubungan ideide tersebut dengan ide utama
Tanya jawab, penugasan, strategi peta konsep
Konfirmasi - Refleksi dilakukan dengan mengambil kesimpulan tentang ciri umum dunia hewan dan klasifikasi dunia hewan. 3
Kegiatan Akhir - Evaluasi / Tanya jawab
Pertemuan Ke 2 (2 Jam Pelajaran) No 1.
Kegiatan pembelajaran
Waktu
TATAP MUKA 5 menit Kegiatan Awal Persensi Apersepsi - Guru menanyakan kembali tentang materi yang sudah dipelajari, yaitu ciri umum dan cara klasifikasi dunia hewan.
Metode / model Tanya jawab
2.
75 menit Kegiatan Inti Eksplorasi - Guru membagi beberapa team dalam satu kelas - Guru memberikan kartu yang berisi soal kepada setiap kelompok Elaborasi - Guru memberi masing- masing peserta didik kartu indeks yang berisi informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih kategori. - Guru meminta peserta didik untuk berusaha mencari temannya di ruang kelas dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan kategori sama. ( anda bisa mengumumkan kategori tersebut sebelumnya atau biarkan peserta mencarinya) - Membiarkan peserta didik dengan kartu kategorinya yang sama menyajikan sendiri kepada orang lain. - Selagi masing-masing kategori di presentasikan, guru membuat beberapa poin mengajar yang anda rasa 10 menit penting. Untuk membuat variasi: - Meminta setiap kelompok untuk membuat presentasi mengajar tentang kategori tersebut. - Pada awal kegiatan, membentuk tim. Kemudian guru memberi masing-masing tim satu set kartu yang lengkap. Memastikan kartu tersebut dikocok, sehingga kartu kategori yang mereka sortir tidak jelas. Meminta setiap tim untuk menyortir kartu ke dalam kategori. Setiap tim bisa meperoleh nilai untuk
Card sort
nomor kartu yang disortir dengan benar
3.
. Konfirmasi - Guru bersama siswa menyimpulkan macam filum dunia hewan.. Kegiatan Akhir Evaluasi / Tanya jawab
V. Alat/Bahan/Sumber - Buku Paket Biologi SMA Kelas X, Arif Priadi. - Buku Paket Biologi Kelas X, Istamar Syamsuri. - LKS IPA Biologi kelasX, Tim penulis MGMP Biologi. - Potongan kertas card
VI. Penilaian Hasil Belajar - Soal pilihan ganda - Hasil persentasi - Kekompakan dalam berdiskusi
Semarang, 10 April 2011 Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Irwan Sutaka, S.Pd. NIP:19710322 200604 1 007
Niken Ari Setyawati NIM: 073811015
Lampiran 25 SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN (KELAS ESPERIMEN 2– PETA KONSEP BERBASIS INDEX CARD MATCH)
SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER STANDAR KOMPETENSI ALOKASI WAKTU Kompetisi Dasar
: SMA Negeri 1 Mranggen : BIOLOGI : X ( Sepuluh) / II : 3.4 Mendeskripsikan Ciri- Ciri Filum dalam dunia hewan dan Peranannya Bagi Kehidupan : 4 x 45 menit
Materi Pokok dan Uraian Dunia Hewan :
Mendeskripsik an Ciri- Ciri Filum dalam dunia hewan dan Peranannya Bagi Kehidupan
Indikator 1) Siswa dapat
Strategi Pembelajaran Pengalaman Tatap Muka Belajar o Strategi peta
konsep yang mendiskripsikan ciri A. Ciri umum dunia dikombinasik umum dunia hewan hewan an dengan 2) Siswa dapat B. Dasar klasifikasi Index Card menjelaskan dasar dunia hewan Match C. Macam filum klasifikasi dunia o penyajian dalam dunia hewan suatu materi hewan 3) Siswa dapat pelajaran (Invertebrata) di membandingkan melalui bagi menjadi metode ciri-ciri umum porifera, ceramah dan filum-filum dalam Coelenterata, membahas dunia hewan Platyhelminthes,N buku teks 4) Siswa emathelminthes. o diskusi mendeskripsikan Annelida, menggenunak Mollusca, ciri Arthropoda n kartu. Arthropoda, berdasarkan o Tes yang Echinodermata pengamatan harus D. Peranan dunia hean bagi kehidupan
o Strategi peta konsep berbasis Index Card Match o melakukan diskusi sesuai arahan guru berdasarkan LKS, buku paket, dan bentuk tugas lain yang telah tersedia
Alokasi Waktu 2 JP (2 x 45 menit)
Sumber Bahan o LKS o Buku Biologi X,Arif Priadi. 2007. o Ringkasan materi
Tipe Tagihan o Hasil belajar diskusi o Pretest o Postest.
Penilaian Bentuk Contoh Instrumen Tagihan o Laporan hasil belajar diskusi o Hasil jawaban tes kognitif.
1. Menurut asal katanya, porifera berarti..... a. Hewan berongga b. Hewan berpori c. hewan bersporsa d. Hewan berflagela e. Hewan bersel satu 2.Pada tubuh porifera, air mengalir akan melewati..... a. Oskulum b. Spongosol c. Ostium d. Ascon e. Leucon
dikerjakan oleh siswa secara individu.
Mengetahui Kepala SMA Negeri 1 Mranggen
Mengetahui Guru Mata Pelajaran Biologi SMA Negeri 1 Mranggen
Demak, 29 Maret 2011 Peneliti
Drs. Slamet Hartoyo NIP: 19560813 198803 1 004
Irwan Sutaka,S.Pd.. NIP: 19710322 200604 1 007
Niken Ari Setyawati NIM. 073811015
hewan yang keluar
Lampiran 26 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN 2
Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Tujuan
: : : : : :
Biologi X/2 1 dan 2 4 x 45 menit 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati. 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi : Siswa dapat mendeskripsikan ciri umum dunia hewan Siswa dapat menjelaskan dasar klasifikasi dunia hewan Siswa dapat menjelaskan filum dalam Invertebrata
I. Indikator
Mendeskripsikan ciri umum dunia hewan
Menjelaskan dasar klasifikasi dunia hewan
Menjelaskan filum dalam Invertebrata
II. Materi Ajar 1. Ciri umum dunia hewan : a. Tidak berklorofil b. Bersifat heterotrof c. Mampu berpindah tempat d. Multiseluler e. Sel bernukleus, tetapi tidak memiliki dinding sel 2. `Dasar klasifikasi dunia hewan a. Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang (Invertebrata, Vertebrata) b. Berdasarkan tipe simetri tubuh (simetri bilateral dan simetri radial) c. Berdasarkan jumlah lapisan lembaga ( diploblastik, triploblastik) d. Berdasarkan selomata)
tipe
rongga
tubuh
(Aselomata,
pseudoselomata,
e. Berdasarkan cara pengaturan suhu tubuh ( hewan poikiloterm dan hewan homeoterm) 3. Filum Invertebrata antara lain : a
Filum Porifera
b
Filum Coelentarata
c
Filum platyhelminthes
d
Filum nemathelminthes
e
Filum annelida
f
Filum mollusca
g
Filum arthropoda
h
Filum echinodermata
III. Metode/model/pendekatan pembelajaran Model
: Strategi peta konsep (concept mapping), Index card match
Metode
: Ceramah, diskusi, dan penugasan
Pendekatan
: Pemahaman konsep
VI. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Ke 1 (2 Jam Pelajaran) No 1
Kegiatan pembelajaran
Waktu
TATAP MUKA 10 menit Kegiatan awal Presensi Apersepsi - Sebutkan ciri dunia hewan? Motivasi - Pernahkan kalian memikirkan berbagai macam 70 menit hewan yang ada di dunia ini? Dan bagaimana cara mengelompokkan hewan hewan tersebut sesuai dengan kemiripan ciri berbagai hewan?
Metode / model Tanya jawab
Tanya jawab, penugasan, strategi peta konsep
2
Kegiatan Inti Eksplorasi - Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang filum dunia hewan Elaborasi - Siswa aktif yaitu dengan 10 menit penerapan strategi peta konsep - .Guru mengidentifikasi ide pokok atau prinsip yang melingkupi sejumlah konsep - Guru mengidentifikasi ide-ide atau konsep- konsep sekunder yang menunjang ide utama. - Guru menempatkan ide-ide utama ditengah atau di puncak peta tersebut - Guru mengelompokkan ideide sekunder di sekeliling ide utama yang secara visual menunjukkan hubungan ideide tersebut dengan ide utama Konfirmasi - Refleksi dilakukan dengan mengambil kesimpulan tentang ciri umum dunia hewan dan klasifikasi dunia hewan.
3
Kegiatan Akhir - Evaluasi / Tanya jawab
Pertemuan Ke 2 (2 Jam Pelajaran) No 1.
Kegiatan pembelajaran
Waktu
TATAP MUKA 10 menit Kegiatan Awal Persensi Apersepsi - Guru menanyakan kembali tentang materi yang sudah dipelajari, yaitu ciri umum dan cara klasifikasi dunia hewan.
Metode / model Tanya jawab
2.
70 menit Kegiatan Inti Eksplorasi - Guru membagi beberapa team dalam satu kelas - Guru memberikan kartu yang berisi soal kepada setiap kelompok Elaborasi - Pada kartu indeks terpisah, menutuliskan pertanyaan tentang apa yang diajarkan dalam kelas. Buatlah kartu pertanyaan yang cukup untuk menyamai satu setengah jumlah siswa. - Pada kartu terpisah, tulislah jawaban bagi setiap pertanyaan-pertanyaan tersebut. - Mencampurkan dua lembar kartu dan kocok beberapa kali sampai benar-benar tercampur. - Memberikan satu kartu kepada setiap peserta didik. Jelaskan bahwa ini adalah latihan permainan.Sebagian memegang pertanyaan review dan sebagaian lain memegang jawaban. - Memerintahkan kepada peserta didik untuk menemukan kartu permainannya. Ketika permainan dibentuk, perintahkan peserta didik yang bermain untuk mencari tempat duduk bersama ( beritahu mereka jangan menyatakan kepada siswa lain apa yang ada pada kartunya) - Ketika semua pasangan permainan telah menempati tempatnya, perintahkan setiap pasangan menguji peserta didik yang lain dengan membaca keras
Index card match
pertanyaan dan menantang teman sekelas untuk menginformasikan jawaban kepadanyaBerilah masingmasing peserta didik kartu indeks yang berisi informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih 10 menit kategori. - Mintalah peserta didik untuk berusaha mencari temannya di ruang kelas dan menemukan orang yang memiliki kartu 10 menit dengan kategori sama. ( anda bisa mengumumkan kategori tersebut sebelumnya atau biarkan peserta mencarinya) - Membiarkan peserta didik dengan kartu kategorinya yang sama menyajikan sendiri kepada orang lain. - Selagi masing-masing kategori di presentasikan, buatlah beberapa poin mengajar yang anda rasa penting. Untuk membuat variasi: Variasi - Mengkembangkan kartu yang memuat kalimat dengan kata yang hilang yang harus dijodohkan dengan kartu yang memuat kata yang hilang. - Mengkembangkan kartu yang memuat pertanyaan dengan beberapa kemungkinan jawaban. Jodohkan semua itu dengan kartu yang memuat bermacam-macam jawaban yang sesuai. Ketika setiap pasangan menyampaikan kuis kelompok, mintalah mereka mendapatkan beberapa jawaban dari siswa. Konfirmasi - Guru bersama siswa menyimpulkan macam filum dunia hewan..
3.
Kegiatan Akhir Evaluasi / Tanya jawab
V. Alat/Bahan/Sumber - Buku Paket Biologi SMA Kelas X, Arif Priadi. - Buku Paket Biologi Kelas X, Istamar Syamsuri. - LKS IPA Biologi kelasX, Tim penulis MGMP Biologi. - Potongan kartu Index card match (soal dan jawaban)
VI. Penilaian Hasil Belajar - Soal pilihan ganda - Hasil persentasi - Mencocokkan jawaban dengan siswa lain
Semarang, 10 April 2011 Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Irwan Sutaka, S.Pd. NIP:19710322 200604 1 007
Niken Ari Setyawati NIM: 073811015
Lampiran 27
Filum Platyhelminthes (cacing pipih)
Klasifikasi Filum Platyhelminthes
Kelas Turbellaria Kebanyakan hidup bebas di air tawar,air laut, tanah basah, dan parit, Ukuran planaria 5-25 mm, Sistem pencernaan adalah sistem gastrovaskuler, Reproduksi aseksual, Sistem saraf tangga tali
Kelas Trematoda Merupakan parasit pada manusia dan hewan ternak, Permukaan tubuhnya dilapisi kutikula berduri, Dilengkapi mulut isap
Kelas Cestoda Berbentuk pita pipih yang panjang dan tidak bersilia, Bersifat hemafrodit
Peranan Filum Platyhelminthes : Merupakan parasit penyebab berbagai penyakit pada manusia,hewan, dan tumbuhan
Filum Nemathelminthes
Klasifikasi Filum Nemathelminthes
Cacing Perut (Ascaris lumbricoides) Merupakan parasit pada saluran pencernaan
Cacing Kremi ( Enterobius vermicularis) Cacing tersebut merupakan parasit dalam usus halus . cacing kremi menuju ke anus untuk bertelur dan hal tersebut menyebabkan rasa gatal pada anus
Cacing tambang ( Ancylostoma duodenale) Penularan larva melalui larva yang hidup di tanah lembab spt tambang batu bara dan perkebebunan karet
Cacing otot (Trichinella spiralis) Penyebab penyakit trikinosis. Larva cacing masuk ke dalam tubuh manusia jika memakan daging yg blm matang
Cacing Filaria Cacing tersebut menjadi parasit di dalam kelenjar limfa dan menyebabkan penyakit elefantiasia (kaki gajah)
Peranan Filum Nemathelminthes : Menyebabkan berbagai jenis penyakit yang di derita oleh manusia, hewan, ataupun tumbuhan.
Lampiran 28
Sebutkan ciri-ciri Filum Plathyhelminthes?
Sebutkan klasifikasi Filum Plathyhelminthes?
Sebutkan ciri- ciri kelas
Turbellaria?
Sebutkan ciri- ciri kelas
Trematoda?
Sebutkan ciri- ciri kelas Cestoda?
Sebutkan peranan filum platyhelminthes?
Sebutkan ciri-ciri
filum nemathelminthes?
Sebutkan klasifikasi
filum nemathelminthes?
Jelaskan ciri-ciri cacing perut (Ascaris lumbricoides)?
Jelaskan ciri-ciri cacing kremi ( Enterobius vermicularis)?
Jelaskan ciri-ciri cacing tambang (Ancylostoma duodenale)?
Jelaskan ciri-ciri cacing otot ( Trichinella spiralis)?
Jelaskan ciri-ciri cacing Filaria?
Cacing apa yang menyebabkan penyakit gajah?
Bagaimana peranan filum nemathelminthes?
Ciri- ciri Filum Platyhelminthes : Merupakan hewan triploblastik aselomata Tubuh berbentuk pipih,tidak bersegmen, dan bertipe simetri bilateral Tidak memiliki sistem peredaran darah, sistem pernafasan,dan sistem rangka tubuh
Ciri- ciri Filum Platyhelminthes : Sistem saraf berupa sistem tangga tali Sistem ekskresi berupa sel api Reproduksi dapat dilakukan secara seksual maupun aseksual Sistem pencernaan berupa sistem gastrovaskuler, mulut juga berfungsi sbg anus
Klasifikasi Filum Platyhelminthes : Kelas Tubellaria, Kelas Trematoda, Kelas Cestoda
Ciri-ciri kelas Tubellaria : Kebanyakan hidup bebas di air tawar, air laut, tanah basah, dan parit. Ukuran planaria 5-25 mm Sistem pencernaan sistem gastrovaskuler Reproduksi aseksual Sistem saraf tangga tali
Ciri-ciri kelas Trematoda: Merupakan parasit pada manusia dan hewan ternak Permukaan tubuhnya dilapisi kutikula berduri Dilengkapi mulut isap
Ciri-ciri kelas Cestoda: Berbentuk pita pipih yang panjang dan tidak bersilia Bersifat hemafrodit
Peranan Filum Platyhelminthes : Merupakan parasit penyebab berbagai Penyakit pada manusia,hewan, dan tumbuhan
Ciri-ciri Filum Nemathelminthes: Tiploblastik pseudoselomata Tubuh simetri bilateral Tidak bersegmen Permukaan tubuh dilapisi oleh kutikula
Ciri-ciri Filum Nemathelminthes: Sistem pencernaan makanan sempurna Sistem saraf terdiri atas cincin saraf Tidak memiliki sistem pernafasan dan peredaran Sistem ekskresi berupa sel kelenjar ekskresi
Klasifikasi Filum Nemathelminthes : Cacing perut Cacing kremi Cacing tambang Cacing otot Cacing filaria
Ciri-ciri cacing perut (Ascaris lumbricoides): Merupakan parasit pada saluran Pencernaan manusia
Ciri cacing kremi (Enterobius vermicularis): Merupakan parasit dalam usus besar Cacing kremi menuju ke anus dan menyebabkan rasa gatal di anus, saat digaruk telur akan menempel pada tangan dan dapat masuk melalui makanan yang dapat dipegang oleh tangan tersebut
Ciri cacing tambang (Ancylostoma duodenale): Merupakan penyebab penyakit ansilostokmiasis
Penularan terjadi melalui larva yang hidup di tanah lembab seperti perkebunan dan daerah tambang
Ciri-ciri cacing otot (Trichinella spiralis): Merupakan penyebab penyakit trikinosis Larva cacing masuk ke tubuh manusia jika memakan daging yang belum matang Larva berkembang dalam usus halus dan kemudian menyerang jaringan otot dan otak
Ciri-ciri cacing filaria: Larva cacing filaria masuk ke tubuh manusia lewat gigitan nyamuk Culex Cacing tersebut menjadi parasit di dalam kelenjar limfa dan menyebabkan penyakit elefantasis (kaki gajah)
Cacing apa yang menyebabkan
penyakit gajah adalah spesies dari cacing filaria Wuchereria bancrofi
Peranan Filum Nemathelminthes : Yang bersifat menyebabkan berbagai jenis penyakit yang diderita oleh manusia,hewan, dan tumbuhan
Lampiran 29 Peta Konsep Materi Dunia Hewan
Invertebrata
1
2
3
4
5
6
7
8
1 Filum Porifera
Filum Coelenterata
F. Platyhelminthes
F. Nemathelminthes
F. Annelida
F. Mollusca
F. Arthropoda
F. Echinodermata
Tipe Saluran Air
Kelas Hydrozoa
K. Turbellaria
Cacing Perut
K. Polychaeta
K. Amphineura
Kelas Crustacea
Asteroidea
Jenis Zat Penyusun Rangka Tubuh
Kelas Scyphozoa
K. Trematoda
Cacing Kremi
K. Oligochaeta
K. Scaphopoda
Kelas Chilopoda
Echinoidea
Kelas Anthozoa
K. Cestoda
Cacing Tambang
K. Hirudinea
K. Gastropoda
Kelas Diplopoda
Ophiuroidea
Cacing Otot
K. Pelecypoda
Kelas Insecta
Crinoidea
Cacing Filaria
K. Cephalopoda
Kelas Arachnoide
Holothuriodea
RIWAYAT HIDUP A. Identitas Diri 1. Nama
: Niken Ari Setyawati
2. Tempat & Tanggal Lahir
: Demak, 18 Desember 1989
3. NIM
: 073811015
4. Alamat Rumah
: Ds. Ngemplak No. 17 RT:11/ RW:02 Mranggen- Demak
HP
: 085 740 241 740
B. Riwayat Pendidikan 1. Pendidikan Formal : a. RA Futuhiyyah, tahun 1995 b. SD Negeri 2 Mranggen, tahun 2001 c. SMP Negeri 1 Mranggen, tahun 2004 d. MA Negeri 1 Semarang, tahun 2007 e. IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah 2. Pendidikan Non-Formal a. TPQ Asy- Syarifah, tahun 1996 b. Madrasah Diniyyah Islahiyyah, tahun 2002
Semarang, Novemberi 2011
Niken Ari Setyawati NIM. 073811015