UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN CARA MEMBACA AL-QUR’AN PADA MATA PELAJARAN TAJWID MELALUI METODE DRILL SISWA KELAS II MADRASAH DINIYAH DARUL HIKMAH BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010/2011
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana (SI) dalam Ilmu Pendidikan Islam
oleh: SURAYA LUTFATUL AFIDAH NIM: 093111294
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Suraya Lutfatul Afidah
NIM
: 093111294
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 1 Juni 2011 Saya yang menyatakan,
KEMENTERIAN AGAMA R.I. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang Telp. 024-7601295 Fax. 7615387
PENGESAHAN Naskah skripsi dengan: Judul : UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN CARA MEMBACA AL-QUR’AN PADA MATA PELAJARAN TAJWID MELALUI METODE DRILL SISWA KELAS II MADRASAH DINIYAH DARUL HIKMAH BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010/2011 Nama : Suraya Lutfatul Afidah NIM : 093111294 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Program studi : Pendidikan Agama Islam telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam ilmu pendidikan Islam. Semarang, 1 Juni 2011 DEWAN PENGUJI
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 1 Juni 2011
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang Assalamu’alaikum wr.wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul
: Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Tajwid Melalui Metode Drill Siswa Kelas II
Madrasah
Diniyah
Darul
Hikmah
Bancak
Kabupaten Semarang Tahun 2010/2011 Nama
: Suraya Lutfatul Afidah
NIM
: 093111294
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah. Wassalamu’alaikum wr.wb.
ABSTRAK
Judul
Penulis NIM
:
Upaya Meningkatkan Pemahaman Cara Membaca AlQur’an pada mata Pelajaran Tajwid Melalui Metode Drill Siswa Kelas II Madrasah Diniyah Darul Hikmah Bancak Kabupaten Semarang : Suraya Lutfatul Afidah : 093111294
Skripsi ini membahas upaya meningkatkan pemahaman cara membaca Al-Qur‟an pada mata pelajaran tajwid melalui metode Drill. Untuk itu guru harus benar-benar memahami tujuan mengajar secara khusus yaitu memilih metode mengajar yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan (1) Bagaimana penerapan metode drill pada mata pelajaran tajwid di kelas II Madrasah Diniyah Darul Hikmah Bancak Kabupaten Semarang tahun ajaran 2010/2011? (2) Apakah metode drill dapat meningkatkan pemahaman cara membaca Al-Qur‟an mata pelajaran tajwid pada siswa kelas II Madrasah Diniyah Darul Hikmah Bancak Kabupaten Semarang tahun 2010? Permasalahan tersebut di bahas melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui 3 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data penelitian diperoleh melalui observasi dikelas dan dokumentasi hasil tindakan yang dilakukan maupun data tentang gambaran, dengan penelitian tindakan ini akan diketahui peningkatan atau penurunan setelah tindakan kelas dilakukan persiklus. Kajian ini menunjukkan bahwa : (1) Penerapan metode drill pada mata pelajaran tajwid pokok materi membaca dan menulis huruf idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfak, dan iqlab di kelas II Madrasah Diniyah Darul Hikmah Banaran, Bancak Kabupaten Semarang Tahun 2010/2011 dilakukan dengan berbagai siklus yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, perencanaan dilakukan peneliti yaitu peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (terlampir), merancang pembentukan kelompok, dan menggunakan media, peneliti menyiapkan lembar observasi (terlampir) dan pendokumentasian. 2) Peningkatan pemahaman cara membaca Al-Qur‟an mata pelajaran tajwid pokok materi membaca dan menulis huruf idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfak, dan iqlab di kelas II Madrasah Diniyah Darul Hikmah Banaran, Bancak Kabupaten Semarang Tahun 2010/2011 setelah menggunakan metode drill dapat di lihat dari peningkatan hasil belajar dari siklus I (27,27%), siklus II (45,45%), siklus III (90,90%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah kemampuan membaca dan menulis huruf idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah,ikhfak, dan iqlab siswa kelas II dengan menggunakan metode drill dapat meningkat.
TRANSLITERASI ARAB-LATIN Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam disertai ini berpedoman pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor: 0543b/U/1987. Penyimpangan penulisan kata sandang [al-] disengaja secara konsisten supaya sesuai teks Arabnya. Huruf Arab ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز ش ش ص ض
Huruf Latin a b t s j h kh d z r z s, sy s d
Huruf Arab ط ظ ع غ ف ق ك ل و ٌ و ِ ء ي
Huruf Latin t z, „ gh f q k l m n w h ` y
MOTTO
“Janganlah putus asa dalam belajar. Bersabarlah dan berlatihlah terus-menerus. Ibarat batu yang terus-menerus kejatuhan tetesan air, maka lama-lama akan membekas jua”
PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahkan kepada: 1. Orang tuaku, Buya (Abdur Rochim) & sibu (Takyidatul Birroh) yang sekarang dalam keadaan sakit,dan semoga cepat sembuh. Serta ibu mertua (ibu Tasliyem) yang telah memberikan segalanya buatku yang takkan terhitung nilainya. Saya hanya bisa mengucapkan Jazakumullah Khoirul Jaza”. 2. Suamiku tercinta (M. Kubet Al fauzy, A.Ma) yang telah memberikan segalanya baik berupa motivasi maupun materi atau bahkan segalanya diberikan hanya untuk penyelesaian study saya dibangku perkuliahan. 3. Anakku yang sangat saya banggakan dedek opik (Nafiah Maulidatul Fauziyah), serta anak-anakku kelak diemudian hari
yang telah
memberikan segalanya buat ibu, walaupun saat ditinggal kuliah dedek opik selalu menangis, tetapi dedek opik adalah penyemangat buat ibu. 4. Kakak-kakakku yang saya hormati, (mas Agus hakim Nawasih, mas Maskur Edi Nabhan) serta adikku yang sangat saya banggakan dan yang sangat saya rindukan, yang sekarang ada diperantauan (dek Bahak Ulhaq)
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya. Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, peneliti sampaikan bahwa skripsi ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu. Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada : 1. Prop. Dr. Muhibbin, selaku Rektor Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo semarang, 2. Dr. Suja‟i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo semarang, beserta staf yang telah memberikan pengarahan dan pelayanan dengan baik 3. Prof. Dr.Moh Erfan Soebahar, M. Ag.selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan yang sangat peneliti perlukan dalam penyusunan skripsi ini 4. Ustad Abdul Cholik Ketua Madrasah Diniyah Darul Hikmah Desa Banaran Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang. Yang telah memberikan izin dan memberikan bantuan dalam penelitian. 5. Segenap Civitas Akademik IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan bimbingan kepada penulis untuk meningkatkan ilmu. Kepada semuanya, peneliti mengucapkan terima kasih disertai do‟a semoga budi baiknya diterima oleh Allah SWT, dan mendapatkan balasan berlipat ganda dari Allah SWT.
Kemudian penyusun mengakui kekurangan dan keterbatasan kemampuan dalam menyusun skripsi ini, maka diharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif, evaluatif dari semua pihak guna kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya semoga dapat bermanfaat bagi diri peneliti khususnya.
Semarang, 1 Juni 2011
Peneliti
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................
i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .........................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................
iii
LEMBAR NOTA PEMBIMBING..................................................................
iv
HALAMAN ABSTRAK ......................................................................................
v
TRANSLITERASI..............................................................................................
vi
MOTTO.................................................................................................................
vii
PERSEMBAHAN..................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR...........................................................................................
ix
DAFTAR ISI .........................................................................................................
xi
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................
1
B. Penegasan Istilah……………………………………………..
2
C. Rumusan Masalah ...................................................................
4
D. Tujuan Penelitian ....................................................................
4
E. Manfaat Penelitian ..................................................................
4
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka.......................................................................... 6 B. Kerangka Berfikir..................................................................... 7 1. Pemahaman Cara Membaca.................................................
7
2. Al-Qur‟an............................................................................... 7 3. Tajwid………………………………………………………. 10 4. Metode Drill.......................................................................... 13 BAB III
C. Hipotesis Tindakan................................................................... 15 METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ........................................................................ 17 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................
17
C. Pelaksana dan Kolabolator…………………………………..
18
D. Rancangan Penelitian………………………………………...
18
E. Tehnik Pengumpulan Data ......................................................
29
F. Tehnik Analisis Data…………………………………………
30
G. Indikator Pencapaian ............................................................... 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data………………………………………………. 32 B. Hasil Penelitian .......................................................................
35
C. Pembahasan dari Setiap Siklus................................................
47
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................
50
B. Saran ........................................................................................
50
C. Penutup....................................................................................
51
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Madrasah telah muncul sebagai lembaga pendidikan didunia pendidikan sejak abad kesebelasan Masehi dan telah tumbuh berkembang pada masa kejayaan pendidikan Islam. Mulai sejak itu Islam semakin berkembang dalam mencintai dunia Islam. Cinta dalam berbagai macam kegiatan islamiyah, diantaranya mengikuti belajar Al-Qur‟an dengan semangat. Membaca Al-Qur‟an termasuk ibadah dan karenanya harus sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Sikap memperbaiki bacaan Al-Qur‟an dengan menata huruf sesuai dengan tempatnya merupakan suatu ibadah, sama halnya meresapi, memahami dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur‟an merupakan ibadah. Oleh karena itu, sangat penting sekali mengajarkan membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar sejak dini, bila tidak maka akan sulit belajar ketika membacanya bila terlanjur dewasa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan diatas dapat diwujudkan dalam praktek belajar mengajar mata pelajaran tajwid di kelas. Dalam ruang lingkup mata pelajaran tajwid di Madrasah Diniyah adalah untuk meningkatkan membaca dalam Al-Qur‟an dengan tartil sesuai dengan Maharijul hurufnya. Dalam pembelajaran tajwid di Madrasah cara memberikan materi yang sering dilakukan yaitu metode tanya jawab maka peneliti akan menggunakan metode drill yang bisa mengangkat hasil pelajaran tersebut yang maksimal. Dengan proses pendidikan yang ideal adalah proses pendidikan yang dikemas dalam memperhatikan adanya berbagai aspek yang baik itu kognitif, efektif, maupun psikomotorik. Hal ini bahwa melaksanakan pendidikan harus tetap mengupayakan terpenuhinya berbagai aspek baik itu kognitif, afektif, psikomotorik dengan kata penulisan ketiga aspek tersebut diharapkan agar terbentuk manusia yang berkwalitas, kwantitas dengan inilah kunci utama dalam keberhasilan pembaharuan dimasa mendatang.
Madrasah sebagai lembaga pendidikan seharusnya dapat menjadi sarana efektif bagi terciptanya pemahaman yang kritis dan kreatif menjadi tampat bagi anak didiknya dalam upaya pembangunan dan penggarahan potensimya agar mampu menjadi generasi mandiri. Madrasah Diniyah Darul Hikmah Bancak, Semarang merupakan suatu lembaga pendidikan yang didirikan oleh masyarakat yang mengembangkan misi sesuai dengan dakwah Amar Ma‟ruf Nahi Mungkar yaitu berlombalomba kebaikan dan mencegah kemungkaran pastilah juga berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam berbagai macam kegiatan Madrasah Diniyah telah berusaha meningkatkan kwalitas pendidikan seperti lembaga yang lain. Salah satunya upaya yang dilakukannya proses belajar yang baik dan menggunakan metode yang tepat dan menerapkan metode dalam proses mengajar sebagai usaha dalam rangka mencapai tujuan belajar Madrasah Diniyah Darul Hikmah, peneliti ingin mengajukan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Pemahaman Cara Membaca Al-Qur‟an pada Mata Pelajaran Tajwid Melalui Metode Drill Siswa Kelas II Madrasah Diniyah Darul Hikmah Bancak Kabupaten Semarang Tahun 2010/2011” B. Penegasan Istilah Agar tidak terjadi persepsi terhadap judul penelitian ini maka perlu di definisi hal-hal sebagai berikut: 1. Pemahaman Cara Membaca Pemahan yaitu suatu tingkatan yang lebih tinggi dari pada pengetahuan sifatnya hanya hafalan sedangkan pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna dari suatu konsep. Oleh sebab itu diperlukan adanya hubungan antara konsep dan makna yang ada didalamnya.1 Cara
yaitu jalan (aturan, sistem) melakukan (berbuat) sesuatu.2
Sedangkan membaca yaitu melihat serta memahami isi dari pada yang
1
Rama Yulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: 2002), hlm. 58. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hlm. 194. 2
tertulis dengan melisankan, atau mengucapkan, mengeja atau melafalkan apa yang tertulis.3 2.Al-Qur.an Al-Qur‟an adalah kalam Allah yang menjadi mukjizat, diturunkan kepada Nabi dan Rosul terakhir dengan perantara malaikat Jibril, tertulis dalam mushaf yang dinukilkan kepada kita secara mutawatir, membacanya merupakan ibadah, yang dimulai dari surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas.4 4.Mata Pelajaran Tajwid Mata pelajaran tajwid adalah bagian dari mata pelajaran pada Madrasah Diniyah yang dimaksudkan untuk memberikan bimbingan, pemahaman, terhadap cara membaca Al-Qur,an dengan baik dan benar yang terkandung dalam tajwid. Sehingga dapat diwujudkan atau dipraktekkan dalam membaca Al-Qur‟an dalam kehidupan sehari-hari.5 5.Metode Drill Metode drill atau latihan adalah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih anak-anak terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. Metode ini berasal dari metode pengajaran Herbart, yaitu metode asosiasi dan ulangan tanggapan, yang dimaksudkan untuk memperkuat tanggapan pelajaran pada murid-murid. Pelaksanaannya secara mekanis untuk mengajarkan berbagai mata pelajaran dan kecakapan, sehingga menimbulkan verbalisme pengetahuan, murid kebiasaan menghafal secara mekanis, tanpa pengertian.6
3
Purwadaminta W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakara: Balai Pustaka, 2002), hlm. 722 4 Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hlm. 3. 5 Dokumen Mata Pelajaran Madrasah Diniyah Darul Hikmah 6 Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Malang: Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah AIN Sunan Ampel, 1981), hlm. 106.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan metode drill pada mata pelajaran tajwid di kelas II Madrasah Diniyah Darul Hikmah Bancak Kabupaten Semarang tahun ajaran 2010/2011? 2. Apakah metode drill dapat meningkatkan cara pemahaman membaca AlQur‟an mata pelajaran tajwid pada siswa kelas II Madrah Diniyah Darul Hikmah Bancak Kabupaten Semarang tahun 2010? D. Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dapat dicapai kegiatan penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk
mendeskripsikan penerapan metode drill pada mata pelajaran
tajwid di kelas II Madrasah Diniyah Darul Hikmah Bancak Kabupaten Semarang tahun ajaran 2010/2011? 2. Untuk mengetahui apakah metode drill dapat meningkatkan cara pemahaman membaca Al-Qur‟an siswa mata pelajaran tajwid kelas II Madrasah Dinyiah Darul Hikmah Bancak Kabupaten Semarang tahun 2010/2011 E. Manfaat Penelitian Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti, siswa, guru, sekolah, orang tua. a. Bagi Peneliti Untuk menambah pengetahuan dan berbagai sarana untuk menerapkan pembelajaran yang belum difahami maka akan jadi faham. b. Bagi Siswa Hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar. c. Bagi Guru
Melalui penelitian tindakan kelas, guru dapat menemukan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. d. Bagi Sekolah Hasil penelitian sebagai masukan pihak Madrasah Diniyah yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam proses pembelajaran. e. Bagi Orang tua Hasil penelitian ini akan menambah kepercayaan orang tua terhadap sekolah yang bersangkutan, karena putra-putrinya cenderung lebih meningkatkan prestasi belajarnya.
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Dalam tinjauan pustaka ini peneliti akan mendeskripsikan beberapa penelitian yang dilakukan terdahulu relevansinya dengan judul skripsi ini. Adapun karya-karya skripsi tersebut adalah 1. Penelitian Djuwariyah tahun 2010, yang berjudul Upaya Strategi Reading Guide Dalam Meningkatkan Penguasaan Pembelajaran Ilmu Tajwid pada Siswa Kelas IV Rejosari III Bandongan Magelang Tahun pelajaran 2009/2010. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan penguasaan
ilmu tajwid belajar siswa
dalam pembelajaran Tajwid diketahui dari peningkatan hasil belajar baik per siklus. Dimana sebelum melaksanakan tindakan 6,13. Nilai rata-rata penilaian kemampuan ilmu tajwid siklus I adalah 6,15 yang berarti terdapat peningkatan sebesar 0,02 poin atau 2%. Nilai rata-rata penilaian siklus II adalah 7,13 berarti meningkatkan nilai rata-rata siklus I sebesar 1 poin atau 10%. Nilai rata-rata siklus III adalah 7,53 berarti meningkat 0,4% kenaikan dari siklus I sebesar 1,35 poin atau 13,8% dan kenaikan dari penilaian sebelum pelaksanaan tindakan adalah 1,4 poin atau 14%. Siswa sudah banyak yang bisa menguasai pembelajaran Tajwid dengan menggunakan strategi Reading Guide persiklus.7 2. Penelitian Khoerun Mahmudah tahun 2010, berjudul
Penguasaan Materi
Pelajaran Al-Qur’an Hadits (Materi Tajwid) Melalui metode Kartu Kata (Kard Sort) pada Siswa Kelas IV MI Gondoriyo Bergas Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, dimana tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Nilai kriteria ketuntasan minimal yang harus dicapai siswa yaitu 60. Adapun yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Gondoriyo Bergas Semarang. Hasil penelitian yang dapat sajikan adalah sebagai berikut: pada siklus I skor rata-rata siklus tingkat motivasi siswa adalah 11,33 dengan kategori cukup, skor rata-rata tingkat keaktifan siswa adalah 3,8 dengan kategori baik, siswa yang 7
Mahmudah, “Penguasaaan Materi Pelajaran Al-Qur‟an Hadits (Materi Tajwid) Melalui Metode Kartu Kata (Card Sort) pada Siswa Kelas IV MI Gondoriyo”, Skripsi (Salatiga: Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga, 2010), hlm. Vii.
tuntas belajar sebanyak 80%. Sedangkan pada siklus II skor rata-rata tingkat motivasi siswa adalah 13,67 dengan kategori baik, skor rata-rata siklus tingkat keaktifan siswa adalah 4,5 dengan kategori baik dan siswa yang tuntas adalah 100%. Simpulan yang dapat diambil adalah penerapan metode kartu kata (Card Sort) dapat meningkat hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur`an Hadits.8
B. Kerangka Berpikir 1. Pemahaman Cara Membaca Pemahaman berasal dari kata paham yang berarti mengerti atau benarbenar
menguasai sesuatu. Pemahaman yaitu proses, cara, perbuatan
memahami atau memahamkan.9Cara yaitu jalan (aturan, sistem) melakukan (berbuat) sesuatu.10 Sehingga pemahaman cara membaca dapat diartikan sebagai memahami atas apa yang dibaca atau yang dipelajari. Dwi Sunar Prasetyo berpendapat bahwa membaca adalah kegiatan otak untuk mencerna dan memahami serta memaknai simbol-simbol.11 Sedangkan menurut Klien yang dikutip Farida Rahim, mengemukakan bahwa definisi membaca mencakup: a. Membaca merupakan suatu proses Yang dimaksud adalah informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan utama dalam membentuk makna b. Membaca adalah strategi Pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi membaca yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka mengonstruk makna ketika membaca. c. Membaca adalah interaktif
8
Djuwariyah, ”Upaya Strategi Reading Guide dalam Meningkatkan Penguasaan Pembelajaran Ilmu Tajwid pada Siswa Kelas IV Rejosari III Bandongan Magelang” Skripsi (Salatiga: Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga, 2010), hlm. Vii. 9 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm. 895. 10 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hlm. 194. 11 Dwi Sunar Prasetyo, Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca pada Anak Sejak Dini, (Yogyakarta: Penerbit Think, 2008), hlm. 57.
Keterlibatan pembaca dengan teks tergantung pada konteks orang yang senang membaca suatu teks yang bermanfaat, akan menemui beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus mudah dipahami sehingga terjadi antara pembaca dan teks.12 Dari Pengertian diatas, yang dimaksud dengan membaca dalam pembahasan ini adalah melisankan tulisan yang tertulis. 2. Al-Qur‟an a. Pengertian Al-Qur‟an Menurut Syekh Ali Ash-Shabuni yang dikutif Ahmad Lutfi bahwa AlQur‟an adalah kalam Allah yang menjadi mukjizat, diturunkan kepada Nabi dan Rosul terakhir dengan perantara malaikat Jibril, tertulis dalam mushaf yang dinukilkan kepada kita secara mutawatir, membacanya merupakan ibadah, yang dimulai dari surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat AnNas.13 Al-Qur‟an adalah mukjizat Nabi Muhammad yang bersifat abadi. Tidak akan hilang dengan berlalunya masa dan tidak akan mati dengan wafatnya Rasulullah.14 Pendapat Az-Zajaj yang dikutip Moh. Chadziq Charisma mengemukakan bahwa kata “Qur‟an” berasal dari kata Qori atau Qoru yang berarti mengumpulkan ayat-ayat atau surat-surat, serta menghimpun intisari dari ajaran Rasul-Rasul yang diberi kitab suci terdahulu.15 Sedangkan menurut Abdul Majid Khan, secara etimologi Al-Qur‟an berasal dari kata
)انًقروء.
قرأ يقرأ قراءة وقراَا
yang berarti sesuatu yang dibaca (
Jadi arti Al-Qur‟an secara lughawi adalah sesuatu yang dibaca.
Berarti menganjurkan kepada umat agar membaca Al-Qur‟an tidak hanya 12
Ahmad Lutfi, Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2004), hlm. 35. 13 Farida Rahim,Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Slnar Grafika, 2008), hlm. 3. 14 Chabib Thoha, dkk, Reformasi Filsafat Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 1996), hlm. 271. 15 Moh. Chazik Charisma, Tiga Aspek Kemukjizatan Al-Qur’an, (Surabaya: PT Bima Ilmu, 1991), hlm. 1
dijadikan hiasan rumah saja. Atau arti Al-Qur‟an sama dengan bentuk masdar (bentuk kata benda) yakni انقراءةyang berarti menghimpun dan mengumpulkan (وانجًع
)انضى.
Oleh karena itu, Al-Qur‟an harus dibaca dengan benar sesuai dengan makhraj (tempat keluarnya huruf) dan sifat-sifat hurufnya, dipahami, dihayati, dan diresapi makna-makna yang terkandung didalamnya kemudian diamalkan.16 Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan membaca Al-Qur‟an adalah melihat tulisan kitab suci Al-Qur‟an dengan cara melisankan. b. Dalam Pemahaman Cara Membaca Al-Qur‟an Meliputi Tiga Komponen, yaitu: 1) Makharijul huruf Makharijul huruf artinya membaca huruf-huruf sesuai dengan tempat keluarnya seperti ditenggorokan, ditengah lidah, antara bibir dan lainlain.17yang berkaitan dengan pengucapan huruf-huruf Al-Qur‟an secara benar dan jelas. 2) Ketepatan pada Tajwidnya Sebagian besar ulama mengatakan bahwa tajwid adalah suatu cabang ilmu yang sangat penting untuk dipelajari sebelum mempelajari ilmu qira‟at Al-Qur‟an. Tajwid yaitu ilmu pengetahuan cara membaca AlQur‟an dengan baik tertib menurut makhrajnya, panjang pendeknya, tebal tipisnya, berdengung atau tidaknya, irama dan nadanya secara benar dan tartil.18 3) Tartil Tartil artinya membaca Al-Qur‟an dengan perlahan-lahan tidak terburu-buru dengan bacaan yang baik dan benar sesuai dengan makhraj 16
Abdul Majid Khan, Praktikum Qira’at Keanehan Al-Qur’an Qira’at Ashim dari Hafash, (Jakarta: Sinar Grafik, 2008), hlm. 58 17 Abdul Majid Khan, Praktikum Qira’at, (Jakarta: Amzah, 2008), hlm. 44. 18 Tombak Alam, Ilmu Tajwid Populer 17 Kali Pandai, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002), hlm. 15.
dan sifat-sifatnya sebagaimana yang dijelaskan dalam ilmu tajwid. Allah berfirman:
Atau lebih dari seperdua itu. dan Bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.(Q.S. AlMuzammil: 4)19
Bacaan dengan tartil ini akan membawa pengaruh kelezatan, kenikmatan, serta ketenangan baik bagi para pembaca ataupun ataupun bagi para pendengarnya. 3.Tajwid Tajwid adalah melafalkan huruf-huruf Al-Qur‟an sesuai
dengan
makhraj dan sifatnya serta memenuhi hukum bacaannya.20 Ilmu tajwid sangat perlu diajarkan kepada orang yang ingin membaca Al-Qur‟an. Sebab, kesalahan satu huruf atau panjang pendek dalam AlQur‟an dapat berakibat fatal, yakni perubahan arti.21 Sebagian besar ulama mengatakan bahwa tajwid adalah suatu cabang ilmu yang sangat penting untuk dipelajari sebelum mempelajari ilmu qira‟at Al-Qur‟an. Ilmu tajwid adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya membunyikan huruf-huruf dengan betul, baik huruf yang berdiri sendiri maupun dalam rangkaian. Dalam pelajaran tajwid ini yang akan dibahas yaitu: iz,har, idhom bighunah, idhom bilaghunah,iqlab, ikhfak. a. Idhar Idhar artinya menerangkan atau menjelaskan.22 Idhar artinya jelas, bacaan idhar adalah jika ada nun mati ( )نatau tanwin (---------
)
19
Soenarjo, Al-Qur`an dan terjamahnya, (Jakarta: Yayasan penterjemah al-Qur`an,1971),
hlm. 988. 20
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an, Pedoman Tajwid Transliterasi Al-Qur’an (PTTQ), (Jakarta: Departemen Agama RI, 2007), hlm. 3 . 21 Fahmi Amrullah, Ilmu Al-Qur’an untuk Pemula, (Jakarta Barat: CV Artha Rivera, 2008), hlm. 71.
bertemu dengan salah satu huruf khalqi, yaitu
ءِحعغخ
maka
dibaca jelas. Contohnya:
يٍ غير
غ-ٌ
ٍيٍ اي
أ-ن
يٍ حيث
ح-ٌ
اٌ هو
ِ-ٌ
يٍ خير
خ-ٌ
يٍ عهق
ع-ن
b. Idhom bighunah Idhom bighunah artinya memasukkan bunyi dengan dengung, yaitu bila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ya, mim, nun, wawu
( ) ى ٌ و وatau disingkat ي نمو. Idhom artinya memasukkan atau mentasydidkan, sedangkan bighunah artinya dengan mendengung. Jadi cara membacanya harus dimasukkan atau ditasydidkan kedalam salah satu huruf yang empat itu dengan suara mendengung. Contoh:
يٍ يعًم
نٍ َدعو
يٍ يرقدَا
وني
ول Akan tetapi apabila nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf yang empat tersebut diatas didalam satu perkataan (kalimat) maka bukanlah bacaan idghom, artinya tidak dibaca idghom, dan tidak ditasydidkan, bahkan harus dibaca dengan erang dan jelas (idhar wajib).23 Contohnya:
ٌ بُيا.ٌ صُوا.دَيا
c. Idhom bilaghunah Idhom artinya memasukkan atau mentasydidkan, bilaghunah artinya dengan tidak mendengung. Jadi idhom bilaghunah artinya memasukkan bunyi tanpa dengung. Yaitu jika ada nun mati ( )نatau tanwin ( --------- ) bertemu dengan salah satu huruf lam ( )لdan ro‟()ر. Contoh: 22
23
هًسة نًسة
رزقانكى
Imam Zarkasyi, Pelajaran Tajwid, (Jawa Timur: Trimurti, 1955), hlm.1. Imam Zarkasyi, Pelajaran Tajwid, (Jawa Timur: Trimurti, 1955), hlm. 2.
d. iqlab Bacaan iqlab adalah jika ada nun mati ( )نatau tanwin ( -------- ) bertemu dengan huruf ba‟()ب, maka bunyinya dimasukkan ke bunyi huruf ba‟()ب. Iqlab artinya membalik atau menukar .Tegasnya huruf nun atau tanwin itu membacanya ketika itu dibalik atau ditukar menjadi mim ()و. Contoh:
مه بعد: ب- ن
كراو بررة:
ب- --
e. Ikhfa‟ Ikhfak artinya menyamar atau menyembunyikan. Bacaan ikhfak adalah jika ada nun mati ( )نatau tanwin ( ------- ) bertemu dengan salah satu huruf 15 yaitu:
ش ص ض ط ظ ف ق ك ت ث ج د ذ ز ش, maka
suara huruf yang didepan disamakan.24 Cara membacanya samar-samar antara idhar dengan idhom, aryinya harus terang tetapi disambung dengan huruf yang lain dimukanya dengan mendengung. Contoh:
مه قوو
عُداهلل
ونًٍ جاء
4.Metode Drill a. Pengertian Metode Drill Metode drill atau disebut metode latihan dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan atau ketrampilan latihan terhadap apa yang dipelajari, karena hanya dengan melakukannya secara praktis suatu pengetahuan
dapat
disempurnakan
dan
disiap-siagakan.
Latihan
bermaksud agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat dimiliki dan dikuasai sepenuhnya oleh peserta didik.25
24
Tim Annur, Qur’an Hadits, (Semarang: CV. Aneka ilmu anggota IKAPI, 2007), hlm.
52-66. 25
Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis P.A.I.K.E.M, (Semarang: RaSAIL Media Group, 2009), hlm. 21.
Pengertian pembelajaran berlangsung bilamana terjadi suatu proses interaksi antara guru dan siswa sehingga terdapat suatu perubahan tingkah laku. Jadi suatu pengulangan terhadap apa yang terjadi belum dapat dikatakan suatu proses pembelajaran, oleh karena itu perlu dipahami dalam situasi yang bagaimanakah cara pelaksanaannya. Metode drill juga disebut metode “latihan” merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu ketrampilan tertentu. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu diulang-ulang, akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis menyebabkan siswa melatih ketrampilannya. Apabila situasi belajar itu berubah-ubah kondisinya maka menuntut respons yang berubah sehingga ketrampilan akan lebih disempurnakan. 26 Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan metode latihan siap (drill) sebagai berikut: 1) Harus disadari bahwa pengertian belajar bukan berarti pengulangan yang persis sama dengan apa yang telah dipelajari sebelumnya oleh siswa, akan tetapi terjadinya suatu proses belajar dengan latihan siap adalah adanya situasi yang berbeda serta pengaruh latihan pertama, maka latihan kedua, ketiga dan seterusnya akan lain sifatnya. 2) Situasi belajar itulah yang mula-mula harus diulangi untuk dapat memperoleh respons dari siswa. Bilamana siswa dihadapkan dengan berbagai situasi belajar, maka dalam diri siswa akan timbul alasan untuk
memberi
respons,
sehingga
menyebabkan
dia
melatih
ketrampilannya. b. Keunggulan metode latihan (drill) adalah: 26
Bambang Setiyadi, Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), hlm. 4.29.
1) Siswa akan memperoleh ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dipelajarinya 2) Dapat menimbulkan rasa percaya diri bahwa para siswa yang berhasil dalam belajarnya telah memiliki suatu ketrampilan khusus yang berguna kelak dikemudian hari 3) Guru lebih mudah mengontrol dan dapat membedakan mana siswa yang
disiplin dalam belajarnya dan mana yang kurang dengan
memperhatikan tindakan dan perbuatan siswa disaat berlangsungnya pengajaran. c. Kelemahan metode latihan (drill) antara lain: 1) Dapat menghambat inisiatif siswa, dimana inisiatif dan minat siswa yang berbeda dengan petunjuk guru dianggap suatu penyimpangan dan pelanggaran dalam pengajaran yang diberikannya. 2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan. Dalam kondisi belajar ini pertimbangan inisiatif siswa selalu disorot dan tidak diberikan keleluasaan. Siswa menyelesaikan tugas secara status sesuai dengan apa yang diinginkan oleh guru. 3) Membentuk kebiasaan yang kaku, artinya seolah-olah siswa melakukan sesuatu secara mekanis, dan dalam memberikan stimulus siswa dibiasakan bertindak secara otomatis 4) Dapat menimbulkan verbalisme, terutama pengajaran yang bersifat menghafal dimana siswa dilatih untuk dapat menguasai bahan pelajaran secara hafalan dan secara otomatis mengingatkannya bila ada pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan hafalan tersebut tanpa suatu proses berfikir secara logis. d. Prinsip-prinsip yang digunakan dalam metode drill antara lain: 1) Drill hanyalah untuk bahan atau perbuatan yang bersifat otomatis 2) Latihan harus memiliki makna dalam rangka yang lebih luas, yakni: b) Sebelum dilaksanakan latihan siswa perlu mengetahui terlebih dahulu arti latihan tersebut
c) Siswa perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna bagi kehidupan mereka kelak d) Siswa perlu mempunyai sikap bahwa latihan itu diperlukan untuk melengkapi belajar.27 C. Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah suatu kesimpulan tetapi kesimpulan tersebut belum final yang masih har us dibuktikan kebenarannya, atau dugaan yang dianggap benar. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris.28 Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitin telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan guru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.29 Dari permasalahan tersebut peneliti mengemukakan hipotesis sebagai berikut: 1. Penerapan metode drill pada mata pelajaran tajwid pokok materi membaca dan menulis huruf idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfak, dan iqlab di kelas II Madrasah Diniyah Darul Hikmah Banaran, Bancak Kabupaten Semarang Tahun 2010/2011dilakaukan dengan berbagai siklus yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. 2. Penerapan metode drill dapat meningkatkan pemahaman membaca AlQur,an mata pelajarn tajwid pada siswa kelas II Madrasah Diniyah Darul Hikmah Banaran, Bancak Kabupaten Semarang Tahun 2010/2011.
27
Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Ciputat: Ciputat Press, 2010), hlm. 55-58. 28 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995), hlm. 69. 29 Sugiyono, Penelitian Pendidikan, (Bandung: ALFABETA, 2006), hlm. 96.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar mengajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukakan oleh siswa.30 Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran dikelas.31 B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dikelas II semester 2 yang dilaksanakan di Madrasah Diniyah Darul Hikmah Desa Banaran Kecamatan Bancak. Waktu pelaksanaannya adalah tanggal 2 februari 2011 untuk siklu I, tanggal 9 februari 2011 untuk siklus II, dan tanggal 16 februari 2011 untuk siklus III. Dalam bagian ini peneliti ingin paparkan lokasi dilaksanakannya penelitian ini. Hal ini peneliti pandang perlu karena untuk menghindari persepsi yang salah tentang lokasi penelitian yang nantinya juga sangat berpengaruh pada analisa data yang akan dilakukan. Secara garis besar lokasi penelitian dapat peneliti sampaikan hal-hal sebagai berikut: Nama Madrasah
: Madrasah Diniyah Darul Hikmah
Alamat
: Dusun Banaran, Desa Bancak, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang
30
Status Madrasah
: Swasta
Tahun berdiri
: 1990
Suharsimi Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2008) cet.5, hlm. 3- 4. 31 H. M. Basrowi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2008), hlm. 25.
Bangunan
: Tanah wakaf
Luas Bangunan
: 100 M2
C. Pelaksana dan Kolaborator Yang melaksanakan pembelajaran adalah guru kelas II, sebagai peneliti adalah Suraya Lutfatul Afidah A.ma. sebagai guru kelas I. Sedangkan sebagai kolaborator adalah Bapak Moh. Soleh S.Ag, bapak Syaifudin, A.Ma, dan bapak M. Kubet alfauzy, Ama. D. Rancangan Penelitian Kegiatan dirancang dengan penelitian tindakan kelas. Kegiatan diterapkan dalam upaya menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sebagai langkah untuk memahamkan mata pelajaran tajwid (iz,har, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfa‟ dan iqlab) demi tercapainya kompetensi dasar yang diharapkan. Langkah-langkah
siklus
dalam
penelitian
tindakan
kelas
ini
menggunakan penelitian dari Saminanto yaitu secara garis besar prosedur penelitian tindakan mencakup empat taraf: planning (perencanaan), action (tindakan), observing (pengamatan), dan reflekting (refleksi) yang dapat digambarkan sebagai berikut (Ahmad HP,1999).
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas32
S permasalahan
Alternatif pemecahan
Pelaksanaan Tindakan I
I K L U
Refleksi I
Belum
Analisis Data
Observasi I
Alternatif pemecahan
Pelaksanaan Tindakan II
S I
S I K L
Refleksi II
Analisis Data
Observasi II
U S II
Belum
Alternatif pemecahan
Observasi III
S I K L
Refleksi III
Analisis Data
Pelaksanaan Tindakan III
U S III
32
Saminanto, Ayo Praktik PTK (Penelitian Tindakan Kelas), (Semarang: RaSAIL Media Group, 2010), hlm. 8-9.
1. Siklus I a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri
dari
rencana
pembelajaran.
Selain
itu
juga
mempersiapkan: 1) Rencana Persiapan mengajar (RPP) 2) Menyusun alat evaluasi 3) Menyiapkan bahan pembelajaran 4) Menyiapkan alat observasi b. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan 2 februari 2011 di Madrasah Darul Hikmah Desa Banaran Kecamatan Bancak yang meliputi seluruh kegiatan belajar mengajar yaitu memberikan materi tanwin atau nun mati beserta contohnya. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengacu rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan yaitu: 1) Kegiatan pendahuluan a) Guru mengucap salam awal pelajaran b) Absensi siswa, perkenalan c) Memulai pelajaran dengan berdoa (membaca basmalah) d) Tanya jawab tentang materi pelajaran e) Memberitahukan pelajaran tentang materi tajwid yang akan dipelajari yaitu bacaan idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfak, dan iqlab 2) Kegiatan inti a) Guru menerangkan materi bacaan idhar, idhom bighunah, dan idhom bilaghunah, siswa menyimak penjelasan guru b) Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya tentang materi c) Guru memberikan contoh tentang bacaan idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah
d) Guru menyuruh siswa untuk mencari bacaan idhar, idhom bighunah, dan idhom bilaghunah didalam Al-Qur‟an e) Guru memberikan tes soal seputar materi yang telah dipelajari 3) Kegiatan Penutup a) Guru
membimbing
siswa
secara
bersama-sama
untuk
menyimpulkan materi atau pelajaran yang telah dipelajari b) Mengakhiri pelajaran dengan bacaan hamdalah c) Mengucap salam akhir pelajaran c. Pengamatan atau observasi Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut: 1) Tanggapan dari Guru a) Guru kurang optimal dalam memotivasi siswa dalam menyampaikan pembelajaran b) Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu dan kelas c) Siswa kurang antusias selama pembelajaran berlangsung d) Siswa kurang aktif dan kreatif dalam menjawab soal karena siswa baru mengenal metode yang diberikan. 2) Tanggapan dari Teman atau Guru Sejawat: a) Guru belum mampu dalam menghidupkan suasana kelas sehingga siswa kurang tertarik dengan metode yang diberikan guru belum mampu menguasai siswa sepenuhnya selama pembelajaran berlangsung sehingga siswa masih ada yang tidak diperhatikan. b) Siswa masih bermain sendiri atau berbicara dengan teman sebelahnya ketika guru menerangkan. c) Suasana pembelajaran dengan metode yang baru membuat siswa nampak tegang. 3) Tanggapan dari Siswa a) Siswa merasa senang dengan metode yang baru b) Siswa belum bisa paham benar dengan metode yang baru
c) Guru kurang dalam menyampaikan materi pada siswa d) Guru terlalu panjang dalam menerangkan metode drill. d. Refleksi Hasil kegiatan belajar mengajar pada siklus I dinilai bila mencapai target yang
direncanakan, hasil pada siklus I dapat dirumuskan
sebagai berikut yaitu: 1) Guru belum optimal dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, maka guru perlu lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan. 2) Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu dan kelas, maka perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan informasi-informasi yang yang dirasa perlu dan mamberikan catatan. 3) Siswa kurang antusias selama pembelajaran berlangsung, maka guru
harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi
siswa, sehingga siswa lebih antusias. 4) Siswa kurang aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran karena siswa belum paham dengan metode yang baru pertama kali diberikan. Maka guru harus menerangkan dengan bahasa yang mudah dicerna, sehingga siswa lebih mudah mengingat materi guru harus tahu seberapa jauh materi yang telah diberikan dalam pembelajaran,
sehingga
siswa
atau
siswi
bisa
langsung
melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus ini, dapat disimpulkan bahwa kondisi siswa belum terlihat adanya peningkatan yang ditandai dengan aktivitas dari siswa. Oleh karena itu maka perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan siklus II.
2. Deskripsi Siklus II a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti menyajikan materi yang berkelanjutan dengan siklus I yaitu: 1) Menyusun Rencana Kegiatan Pembelajaran (RPP) 2) Menyusun alat evaluasi 3) Menyiapkan bahan pembelajaran yaitu pengertian tentang ikhfak dan iqlab 4) Menyiapkan alat observasi b. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan 9 februari 2011 di Madrasah Darul Hikmah Desa Banaran Kecamatan Bancak. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I. Sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II, kegiatan tersebut: 1) Kegiatan Pendahuluan a) Guru mengucap salam awal pelajaran b) Absensi siswa, menyapa siswa dengan penuh keakraban c) Memulai pelajaran dengan berdoa (membaca basmalah) d) Tanya jawab tentang materi pelajaran yang telah lalu e) Memberitahukan pelajaran tentang materi tajwid yang akan dipelajari yaitu bacaan ikhfak dan iqlab 2) Kegiatan Inti a) Guru menerangkan materi bacaan ikhfak dan iqlab, siswa menyimak penjelasan guru b) Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya tentang materi c) Guru memberikan contoh tentang bacaan ikhfak dan iqlab
d) Guru menyuruh siswa untuk mencari bacaan ikhfak dan iqlab didalam Al-Qur‟an e) Guru memberikan tes soal seputar materi yang telah dipelajari 3) Kegiatan Penutup a) Guru
membimbing
siswa
secara
bersama-sama
untuk
menyimpulkan materi atau pelajaran yang telah dipelajar b) Mengakhiri pelajaran dengan bacaan hamdalah c) Mengucap salam akhir pelajaran c. Pengamatan atau observasi Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut: 1) Tanggapan dari Guru a) Guru dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan pembelajaran sudah ada perubahan dari siklus I b) Guru dalam pengelolaan waktu sudah lebih efektif dan efesien c) Siswa sudah merasa senang dengan adanya perubahan metode dari sebelumnya d) Siswa sudah ada gambaran tentang materi yang disampaikan sehingga sudah sedikit lancar mengucapkan huruf idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah beserta contohnya. 2) Tanggapan dari Teman atau Guru Sejawat a) Guru telah bisa mengkondisikan suasana kelas sehingga siswa sudah sedikit tenang dan menerima metode yang disampaikan. b) Guru masih terlalu menuntun siswa dalam mengerjakan soalsoal yang diberikan c) Siswa dalam mengerjakan soal-soal masih kurang terkendali sehingga masih banyak kekeliruan dalam mengerjakan d) Suasana pembelajaran dengan metode yang baru membuat siswa lebih mudah menerima materi, dibandingkan dengan metode yang sebelumnya.
3) Tanggapan dari Siswa a) Guru terlalu cepat dalam menyampaikan materi b) Metode drill mudah dipahami c) Kreativitas dari siswa sangat bervariatif sehingga hasilnya menarik d) Menjadi menyenangkan belajar dengan metode drill d. Refleksi Hasil kegiatan belajar mengajar pada siklus II dinilai bisa mencapai target yang direncanakan, hasil pada siklus II dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Guru sudah ada perubahan dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, maka guru perlu lebih terampil lagi dalam memotivasi siswa dan yang lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, sehingga prestasi belajar pada mata pelajaran tajwid 2) Pengelolaan kelas dan waktu sudah sedikit bisa dikendalikan tetapi perlu diperbaiki lagi dalam mendistribusikan waktu tersebut agar waktu tidak terlalu lama. 3) Guru harus berupaya untuk mengalihkan keterbiasaan siswa dalam penggunaan metode sebelumnya beralih dengan metode yang baru. 4) Siswa menjadi lebih mudah dalam menerima apa yang telah diajarkan oleh guru, sebab siswa langsung mempraktekkan apa yang telah dipelajarinya. Berdasarkan hasil yang diperolehnya dari siklus II ini, dapat disampaikan bahwa kondisi siswa sudah terlihat adanya perubahan dan peningkatan yang ditandai dengan aktivitas dan kreatifitas dari siswa. Dalam mengerjakan soal pada materi yang disampaikan. Namun demikian belum tercapai target dan tujuan yang ingin dicapai, sehingga masih dilakukan pada siklus III.
3. Deskripsi Siklus III a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti menyajikan materi yang berkelanjutan dari siklus II, yaitu peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran menurut pedoman kitab Sifaul Jinan soal-soal dari metode drill, selain itu juga dipersiapkan: 1) Menyusun Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP) 2) Menyusun alat evaluasi 3) Menyiapkan bahan pembelajaran yaitu iz,har, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfa‟, iqlab 4) Menyiapkan alat observasi b. Pelaksanaan Pelaksanaan
kegiatan
belajar
mengajar
untuk
siklus
III
dilaksanakan pada tanggal 16 februari 2011 di Madrasah Darul Hikmah Desa Banaran Kecamatan Bancak. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu kepada rencana pembelajaran dengan revisi pada siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III. Pengamatan (observasi) siklus III ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar, sebagai pengamat adalah guru kelas II. Yang bertindak sebagai pengamat siklus I, II, III, kegiatan tersebut yaitu; 1) Kegiatan Pendahuluan a) Guru mengucap salam awal pelajaran b) Absensi siswa, menyapa siswa dengan penuh keakraban c) Memulai pelajaran dengan berdoa (membaca basmalah) d) Tanya jawab tentang materi pelajaran yang telah lalu e) Mengulang pelajaran tentang materi tajwid yang akan dipelajari yaitu bacaan bacaan iz,har, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfa‟, dan iqlab
2) Kegiatan inti a) Guru menerangkan atau mengingatkan kembali materi bacaan iz,har, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfak dan iqlab, siswa menyimak penjelasan guru b) Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya tentang materi c) Guru menyuruh siswa untuk mencari bacaan idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfak dan iqlab didalam AlQur‟an d) Guru memberikan tes soal seputar materi yang telah dipelajari e) Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab soal dan jawaban yang telah dikerjakan oleh anak 3) Kegiatan Penutup a) Guru
membimbing
siswa
secara
bersama-sama
untuk
menyimpulkan materi atau pelajaran yang telah dipelajar b) Mengakhiri pelajaran dengan bacaan hamdalah c) Mengucap salam akhir pelajaran c. Pengamatan atau observasi Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil
pengamatan, sebagai berikut:
1) Tanggapan dari Guru a) Pembelajaran berjalan dengan baik b) Guru sudah optimal dalam pengelolaan kelas dan waktu c) Siswa sudah paham dengan materi yang disampaikan sehingga siswa lebih aktif dan kreatif dalam mengerjakan soal-soal yang ada d) Siswa dapat menyebutkan huruf idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfak, iqlab, dengan benar dan lancar e) Peningkatan pada setiap siklus f) Optimalnya hasil belajar siswa
2) Tanggapan dari Teman atau Guru Sejawat a) Guru mampu mengoptimalkan suasana kelas sehingga tertarik dengan metode yang diberikan b) Guru telah bisa melepaskan siswa dalam mengerjakan soal-soal sehingga tidak dituntun lagi c) Siswa sudah aktif dan kreatif dalam mengerjakan soal sehingga kekeliruan bisa dianalisis d) Metode drill yang telah digunakan oleh guru sangat membantu dan mempermudah siswa dalam mempelajari huruf idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfak, iqlab. 3) Tanggapan dari Siswa a) Guru bisa menghidupkan suasana kelas b) Metode drill yang diberikan guru mudah dipahami c) Metode drill membuat siswa senang belajar membaca huruf iz,har, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfak, iqlab, dengan benar dan lancar d) Metode drill sangat menarik untuk diterapkan pada mata pelajaran yang lain d. Refleksi Hasil kegiatan belajar mengajar pada siklus III dinilai bila mempunyai target yang direncanakan. Hasil pada siklus III dapat dirumuskan sebagai berikut yaitu: 1) Selama proses pembelajaran guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. 2) Guru sudah baik dalam pengelolaan kelas dan waktu. 3) Guru berhasil dalam upayanya mengalihkan keterbiasaan siswa dalam membaca huruf iz,har, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfak, iqlab disertai dengan contoh-contohnya dengan metode drill.
4) Siswa menjadi bertambah aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran, sehingga prestasi belajar tajwid dapat tercapai sesuai dengan tujuan. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Dokumentasi Dokumentasi dari asal katanya dokumen yang artinya barang-barang tertulis.33 Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.34 Metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui dan mendapatkan daftar nama siswa dari kelas II Madrasah Diniyah Darul Hikmah Bancak. 2. Tes Metode tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penentu skor angka.35 Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tes tertulis. Tes digunakan untuk mendapatkan hasil belajar siswa setelah melakukan pembelajaran tajwid pokok bahasan untuk memahamkan mata pelajaran tajwid (iz,har, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfak dan iqlab) dengan menggunakan metode drill baik pada siklus I, siklus II, dan siklus III 3. Wawancara Wawancara atau interview merupakan salah satu bentuk tehnik pengumpulan data.36 Wawancara adalah instrumen pengumpul data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.37 Yang langsung mengadakan tanya jawab kepada objek yang diteliti atau kepada perantara yang mengetahui persoalan dari objek yang sedang
33
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Sebuah Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), hlm 23. 34 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 240. 35 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 158. 36 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 216. 37 Subana,dkk, Statistik Pendidikan (Bandung: CV Pustaka Setia, 2000), hlm. 29.
diteliti.38 Wawancara dilaksanakan secara lisan yang ditujukan untuk memperoleh data dari individu maupun kelompok. 4. Pengamatan (Observasi) Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadukan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.39 Dalam buku lain, observasi adalah suatu tehnik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.40 Observasi adalah kegiatan pengamatan untuk memotret sejauh mana efektifitas kepemimpinan atas tindakan telah mencapai sasaran.41 Metode ini digunakan untuk mengamati kegiatan siswa dalam proses pelaksanaan penerapan metode drill pada mata pelajaran tajwid di kelas II Madrasah Diniyah Darul Hikmah Banaran Bancak Kabupaten Semarang. Pengamatan dilakukan pada tiap siklus. Pengamatan siklus I dipakai untuk direfleksikan pada siklus II, dan seterusnya. F. Tehnik Analisis Data Kemudian Data-data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes atau dengan menggunakan metode yang lain kemudian diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan belajar menggunakan metode drill pada mata pelajaran tajwid pokok materi membaca dan menulis huruf idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfak, dan iqlab di kelas II Madrasah Diniyah Darul Hikmah Banaran, Bancak, Kabupaten Semarang. Adapun tehnik pengumpulan data yang berbentuk kuantitatif berupa data-data yang disajikan berdasarkan angka-
38
M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik I (Statistik Deskriptif) (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002), hlm. 17. 39 M Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Tehnik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1984), hlm. 149. 40 Suharsini Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hlm. 30. 41 Saminanto, PTK (Penelitian Tindakan Kelas), (Semarang: RaSAIL Media Group, 2010), hlm. 12.
angka. maka analisis yang digunakan yaitu dengan mencari nilai rata-rata dan prosentase dengan rumus sebagai berikut: ∑X X= ∑N X = rata-rata ∑X = jumlah nilai semua siswa ∑N = jumlah siswa
Skor yang dicapai Nilai =
X 100 % Jumlah siswa
G. Indikator Pencapaian Indikator dalam penelitian ini adalah kemampuan dalam membaca dan menulis huruf Iz,har, idhom bighunah, idhom bilaghunah ketuntasan yang dikehendaki yakni sebesar 70%.
presentase
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data/Profil Madrasah 1. Sejarah berdirinya Madrasah Diniyah Madrasah Diniyah Darul Hikmah, Desa Bancak, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang
merupakan sekolah non formal yang
dilaksanakan di sore hari. Madrasah Diniyah Darul Hikmah berdiri pada tahun 1990 yang merupakan lembaga pendidikan agama yang di dirikan oleh para tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat, diantaranya; Bpk. Muhlis, Bpk. Nusha. Madrasah Diniyah Darul Hikmah didirikan oleh masyarakat sekitar dengan tujuan untuk tempat mendidik anak didik menjadi siswa yang berprestasi, beriman dan bertaqwa. Madrasah Diniyah Darul Hikmah didirikan di atas tanah wakaf seluas 100 m2 Adapun visi dan misi dari Madrasah Diniyah Darul Hikmah adalah sebagai berikut: a. Visi Terdidik berakhlaqul karimah berdasarkan iman dan taqwa. b. Misi 1) Menanamkan dasar-dasar perilaku, budi pekerti dan berakhlaqul karimah. 2) Menumbuhkembangkan penghayatan terhadap ajaran agama dan budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak. 2. Letak geografis dan sarana prasarana a. Letak geografis Madrasah Diniyah Darul Hikmah, Desa Bancak, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang
terletak di Dusun Banaran, Desa
Bancak, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang. Lokasi Madrasah Diniyah Darul Hikmah berbatasan dengan desa-desa terdekat, yaitu :
1) Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bancak. 2) Sebelah timur beerbatasan dengan Desa Rejosari. 3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Gunung Jayan. 4) Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Banjarsari. b. Sarana dan prasarana Sarana dan prasarana merupakan salah satu hal yang sangat penting dan merupakan fasilitas pendidikan yang sangat menunjang bagi berlangsungnya proses belajar mengajar demi pencapaian tujuan pendidikan. Sarana dan prasarana yang telah dimiliki Madrasah Diniyah Darul Hikmah, Desa Bancak, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang sampai dengan tahun ajaran 2010/2011 secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 1 Daftar Bangunan / Ruang Kelas Madrasah Diniyah Darul Hikmah Banaran, Kecamatan Bancak Tahun Pelajaran 2010/2011 Nama Bangunan / Ruang
Jumlah
1
Ruang guru, dan kepala sekolah
1 ruang
2
Ruang kelas
4 ruang
3
Kamar mandi / wc putra
1 ruang
4
Kamar mandi / wc putri
1 ruang
c. Keadaan guru Jumlah guru atau staf pengajar pada Madrasah Diniyah Darul Hikmah, Desa Bancak, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011 berjumlah 5 orang. Adapun nama-nama pengajar atau guru pada Madrasah Diniyah Darul Hikmah, Desa Bancak, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011 secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2 Daftar Nama Guru Madrasah Diniyah Darul Hikmah Banaran, Kecamatan Bancak Tahun Pelajaran 2010/2011 N O
JENJANG NAMA
PENDIDIKA N
1
Abdul Cholik
2
TUGAS MENGAJAR
MAD
Kepala Madin
M. Kubet al fauzy
D II
Guru Kelas IV
3
Moh. Soleh, S.Ag
SI
Guru Kelas III
4
Syaifudin, A.Ma
DII
Guru Kelas II
5
Suraya Lutfatul A.Ma
DII
Guru Kelas I
KET
d. Keadaan siswa Siswa adalah salah satu faktor yang sangat mempengaruhi dan menentukan dalam suatu pembelajaran, sebab siswa merupakan subyek dalam pendidikan, terlebih lagi bila diinginkan hasil belajar/prestasi siswa yang maksimal, maka sebaiknya siswa tidak hanya dipandang sebagai obyek saja tetapi juga sebagai subyek. Siswa pada Madrasah Diniyah Darul Hikmah, Desa Bancak, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, berjumlah siswa dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 3 Data Siswa Madrasah Diniyah Darul Hikmah Banaran, Kecamatan Bancak Tahun Pelajaran 2010/2011 NO
KELAS
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
1
I
8
3
11
2
II
8
3
11
3
III
2
2
4
4
IV
3
3
6
JUMLAH
21
11
32
B. Hasil Penelitian 1. Siklus I Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus I a. Data hasil pengamatan Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi soal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar membaca bacaan idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah yang digunakan ialah soal-soal materi dari kitab sifaul jinan yang telah diterapkan dari metode drill, yang berupa tertulis dengan cara siswa mengucapkan salah satu pengertian idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah dengan metode drill yang telah dilakukan. Intumen idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah beserta contohnya dengan baik, lancar dan benar.
Tabel 4 Nilai Hasil Pemahaman cara Membaca Al-Qur‟an Nilai
Keterangan
No
Nama
1
Ahmad bima R
60
K
2
Abdur rokhim
70
S
3
Ali musafak
70
S
4
Eva nurdiana
80
L
5
Ferry rizal
60
K
Inayatul
70
S
80
L
6
7
mukaromah Krisna
bayu
alfaruq
8
M.ulin nuha
60
K
9
M. Nasir
80
L
10
M. irfan najib
60
K
11
Putri puji lestari
60
K
Jumlah Nilai
750
KKM
65
Rata-rata Kelas
68,18
Keterangan : Kriteria Hasil Pemahaman cara Membaca Al-Qur‟an < 65 = Kurang 65-70 = Sedang 70-100= Lancar
Tabel 5 Hasil Belajar Mengajar Membaca Bacaan Id,har, idhom bighunah, idhom bilaghunah N o
Membaca
Mencari contoh
Nama L
S
k
l
s
k
v
v
1
Ahmad bima R
2
Abdur rokhim
v
v
3
Ali musafak
v
v
4
Eva nurdiana
5
Ferry rizal
6
v
v v
Inayatul
v
v
v
mukaromah
7
Krisna bayu alfaruq
8
M.ulin nuha
9
M. Nasir
v
v v
v
v v
10 M. irfan najib
v
v
11 Putri puji lestari
v
v
Jumlah
3
3
5
3
3
5
27,27% 27,27% 45,45% 227,27% 27,27% 45,45%
Keterangan : 1.Siswa kategori lancar dalam membaca dan menulis huruf iz,har, idhom bighunah, idhom bilaghunah 3 siswa dari 11 siswa 2.Siswa kategori sedang dalam membaca dan menulis huruf iz,har, idhom bighunah, idhom bilaghunah 3 siswa dari 11 siswa 3.Siswa kategori kurang dalam membaca dan menulis huruf iz,har, idhom bighunah, idhom bilaghunah 5 siswa dari 11 siswa
Tabel 6 Presentase Hasil Belajar Mengajar Membaca dan Menulis Huruf iz,har, idhom bighunah, idhom bilaghunah No
Uraian
Hasil Siklus I Jumlah
Presentase
1
Siswa sudah lancar
3
27,27%
2
Siswa yang taraf menengah
3
27,27%
3
Siswa yang masih kurang
5
45,45%
Tingkat keberhasilan pada siklus I adalah 27,27% Siswa yang masih kurang mampu dalam membaca dan menulis huruf iz,har, idhom bighunah, idhom bilaghunah bila sebanyak 45,45%. Hal ini menunjukkan siswa kurang memahami penjelasan guru. Hasil observasi masih kurangmemuaskan, karena perhatian siswa diperoleh secara paksa, sebab siswa merasa asing dengan metode yang diberikan. Meskipun baru tahap awal, perhatian siswa tidak tumbuh secara alamiah. Menurut guru wali kelas II ustad Saifudin bahwa melakukan penelitian tindakan kelas itu sangat bagus sekali, karena bisa mencari metode yang tepat dalam mengajarkan sebuah materi dengan metode yang tepat. Sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara optimal baik untuk keberhasilan guru maupun siswa. Selama ini siswa tidak aktif dan kreatif, namun dengan metode baru ini siswa dapat berubah menjadi aktif dan kreatif. Menurut penilaian ustad Syaifudin sebagai guru wali kelas II, dalam siklus I ini masih banyak kekurangan dalam proses pembelajaran diantaranya: 1) Guru belum optimal dalam memotivasi siswa 2) Guru belum optimal dalam mengelola waktu 3) Siswa kurang antusias selama pembelajaran berlangsung 4) Siswa belum aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
b. Refleksi Dari data dan proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan maka dapat diketahui jika hasil yang ditunjukkan pada siklus I secara umum siswa belum dapat tuntas belajar, karena siswa yang sudah lancar dalam membaca dan menulis dengan metode drill hanya sebesar 27,27% lebih kecil dari presentase ketuntasan yang dikehendaki yakni sebesar 70%. Hal ini didebabkan karena siswa masih baru dengan metode yang diberikan, dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan model dari metode drill sebagai metode pembelajaran dalam membaca dan menulis idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah. Kegagalan pada siklus I ini perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya yaitu: 1) Guru belum terampil dalam memotivasi siswa dengan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa yang sudah terlanjur terbiasa dengan metode tradisional diupayakan untuk beralih dengan metode drill yang lebih memudahkan dalam mempelajari tatacara dalam membaca dan menulis iz,har, idhom bighunah, idhom bilaghunah. 2) Guru
perlu
mendistribusikan
waktu
secara
optimal
dengan
menambahkan informasi yang dirasa perlu. 3) Guru harus lebih terampil dan semangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa lebih antusias. 4) Guru harus menerangkan dengan bahasa yang mudah dicerna, sehingga siswa lebih mudah mengigat materi yang diberikan, dan dalam mengalihkan cara pengucapan setiap hurufnya agar lebih sabar karena siswa menjadi bingung dengan apa yang telah dipelajarinya. Ini disebabkan siswa telah terbiasa dengan metode tradisional, sementara metode drill sedikit banyak nampak adanya perbedaan.
2. Siklus II Deskripsi Pelaksanaan Siklus II a. Data hasil pengamatan Hasil pengamatan pada akhir proses belajar mengajar siklus II siswa diberi soal yang berkesinambungan dari siklus I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar membaca dan menulis huruf idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah dengan metode drill yang telah dilakukan. Intrumen yang digunakan ialah soal-soal materi yang telah ditetapkan dari metodedrill, yang berupa tes tertulis, kelompok dengan metode drill dan tes lisan dengan cara siswa mengucapkan salah satu huruf ikhfa‟ dan iqlab dengan baik dan benar. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 7 Nilai Hasil Pemahaman cara Membaca Al-Qur‟an No
Nilai
Nama
1
2
Keterangan 3
4
1
Ahmad bima R
80
L
2
Abdur rokhim
65
K
3
Ali musafak
70
S
4
Eva nurdiana
85
L
5
Ferry rizal
70
S
Inayatul
80
L
85
L
6
7
mukaromah Krisna
bayu
alfaruq
8
M.ulin nuha
65
K
9
M. Nasir
85
L
10
M. irfan najib
65
K
11
Putri puji lestari
60
K
1
2
3
Jumlah Nilai
810
KKM
65
Rata-rata Kelas
4
73,63
Tabel 8 Hasil Belajar Mengajar Membaca dan Menulis Ikhfak dan Iqlab Mencari contoh
Membaca No
Nama L
1
2
1
Ahmad bima R
2
Abdur rokhim
3
Ali musafak
4
Eva nurdiana
5
Ferry rizal
6
Inayatul
s 3
k 4
l 5
v
s 6
k 7
8
v v
v
v
v
v
v v
v
v
v
v
v
Mukaromah
7
Krisna bayu alfaruq
8
M.ulin nuha
9
M. Nasir
10
M. irfan najib
11
Putri puji lestari Jumlah
v v
5
v v
2
v
v
v
v
4
5
2
4
45,45% 18,18% 36,36% 45,45% 18,18% 36,36%
Keterangan: 1) Siswa kategori lancar dalam membaca dan menulis bacaan ikhfak dan iqlab berjumlah 5 siswa dari 11 siswa. 2) Siswa kategori sedang dalam membaca dan menulis bacaan ikhfak dan iqlab berjumlah 2 siswa dari 11 siswa. 3) Siswa kategori kurang dalam membaca dan menulis bacaan ikhfak dan iqlab berjumlah 4 siswa dari 11 siswa.
Tabel 9 Presentase Hasil Belajar Mengajar Membaca dan Menulis Ikhfak dan Iqlab No
Uraian
Hasil Siklus I Jumlah
Presentase
1
Siswa sudah lancar
5
45,45%
2
Siswa yang taraf menengah
2
18,18%
3
Siswa yang masih kurang
4
36,36%
Tingkat keberhasilan pada siklus II adalah 45,45% Siswa yang masih kurang mampu dalam membaca dan menulis huruf ikhfak dan iqlab sebanyak 36,36%. Hal ini menunjukkan siswa sudah bisa memahami penjelasan guru. Walaupun masih banyak kekurangan yang selama proses pembelajaran berlangsung. Menurut guru kelas IV bahwa melakukan PTK itu sangat bagus sekali, karena dengan metode drill siswa siswi bisa langsung tahu kesalahan mereka, dan siswa bisa bertambah tingkat keberhasilan dalam belajar membaca dan menulis huruf ikhfak, dan iqlab sebab metode langsung bisa dipraktikkan baik itu secara lisan maupun tertulis dan kelompok menurut penilaian sebagai guru kelas IV ustad M Kubet Alfauzy dalam siklus II ini masih banyak kekurangannya dalam proses pembelajarannya diantaranya: 1) Guru belum optimal dalam memotivasi siswa 2) Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu 3) Siswa kurang antusias dalam pembelajaran berlangsung
4) Siswa belum aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. b. Refleksi Dari data dan proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan maka dapat diketahui jika hasil yang ditunjukkan pada siklus II secara umum siswa belum dapat tuntas belajar, karena siswa yang sudah lancar dalam membaca dan menulis huruf ikhfak dan iqlab dengan metode drill hanya sebesar 45,45% lebih kecil dari presentase ketuntasan yang dikehendaki yakni sebesar 70%. Hal ini didebabkan karena siswa masih baru dengan metode yang diberikan, dan belum mengerti apa yang digunakan guru dengan menerapkan model dari metode drill sebagai metode pembelajaran dalam membaca dan menulis ikhfak dan iqlab. Kegagalan pada siklus II ini perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya, yaitu: 1) Guru belum terampil dalam memotivasi siswa dengan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa yang sudah terlanjur terbiasa dengan metode tradisional diupayakan untuk beralih dengan metode drill yang lebih memudahkan dalam mempelajari tatacara dalam membaca dan menulis idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah. 2)
Guru perlu mendistribusikan waktu secara optimal dengan menambahkan informasi yang dirasa perlu.
3) Guru harus lebih terampil dan semangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa lebih antusias. 4) Guru harus menerangkan dengan bahasa yang mudah dicerna, sehingga siswa lebih mudah mengigat materi yang diberikan, dan dalam mengalihkan cara pengucapan setiap hurufnya agar lebih sabar karena siswa menjadi bingung dengan apa yang telah dipelajarinya. Ini disebabkan siswa telah terbiasa dengan metode tradisional, sementara metode drill sedikit banyak nampak adanya perbedaan.
3. Siklus III Deskripsi pelaksanaan siklus III a. Data Hasil Pengamatan Hasil pengamatan pada akhir proses belajar mengajar siklus III siswa diberi soal yang berkesinambungan dari siklus I dan siklus II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar membaca dan menulis huruf idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfak dan iqlab dengan metode drill yang telah dilakukan. Intrumen yang digunakan ialah soal-soal materi yang telah ditetapkan dari metodedrill, yang berupa tes tertulis, kelompok dengan metode drill dan tes lisan dengan cara siswa mengucapkan salah satu huruf ikhfak dan iqlab dengan baik dan benar. Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah sebagai berikut:
Tabel 10 Nilai Hasil Pemahaman cara Membaca Al-Qur‟an No
Nilai
Nama
1
2
Keterangan 3
4
1
Ahmad bima R
80
L
2
Abdur rokhim
80
L
3
Ali musafak
85
L
4
Eva nurdiana
90
L
5
Ferry rizal
80
L
Inayatul
85
L
90
L
6
7
mukaromah Krisna
bayu
alfaruq
8
M.ulin nuha
80
L
9
M. Nasir
90
L
10
M. irfan najib
80
L
1 11
2
3
4
Putri puji lestari
70
S
Jumlah Nilai
910
KKM
65
Rata-rata Kelas
82,72
Tabel 11 Hasil Belajar Mengajar Membaca dan Menulis Huruf Idhar, Idhom Bighunah, Idhom Bilaghunah,Ikhfak dan Iqlab Membaca
Mencari contoh
No
Nama
1
Ahmad bima R
v
v
2
Abdur rokhim
v
v
3
Ali musafak
v
v
4
Eva nurdiana
v
v
5
Ferry rizal
v
v
Inayatul
v
v
6
L
S
k
l
S
k
mukaromah
7
Krisna bayu alfaruq
v
v
8
M.ulin nuha
v
v
9
M. Nasir
v
v
10
M. irfan najib
v
v
11
Putri puji lestari Jumlah
v 10
1
0
90,90%
9.09%
0%
v
v
10
1
90,90% 9.09%
0 0%
Keterangan: 1) Siswa kategori lancar dalam membaca dan menulis bacaan ikhfak dan iqlab berjumlah 10 siswa dari 11 siswa.
2) Siswa kategori sedang dalam membaca dan menulis bacaan ikhfak dan iqlab berjumlah 1 siswa dari 11 siswa. 3) Siswa kategori kurang dalam membaca dan menulis bacaan ikhfak dan iqlab berjumlah 0 siswa dari 11 siswa.
Tabel 12 Presentase Hasil Belajar Mengajar Membaca dan Menulis Huruf Idhar, Idhom Bighunah, Idhom Bilaghunah,Ikhfak dan Iqlab No
Uraian
Hasil Siklus I Jumlah
Presentase
1
Siswa sudah lancar
10
90,90%
2
Siswa yang taraf menengah
1
9.09%
3
Siswa yang masih kurang
0
0%
Tingkat keberhasilan pada siklus III adalah 90,90% Siswa yang masih kurang mampu dalam membaca dan menulis huruf Huruf Idhar, Idhom Bighunah, Idhom Bilaghunah,Ikhfak dan Iqlab sudah bisa ditingkatkan semua, sehingga hal ini menunjukkan siswa sudah bisa memahami penjelasan guru, walaupun masih terdapat sedikit kekurangan selama proses pembelajaran berlangsung. Menurut guru kelas III bahwa melakukan PTK itu sangat bagus sekali, karena dengan metode drill siswa siswi bisa langsung tahu kesalahan mereka, dan siswa bisa bertambah tingkat keberhasilan dalam belajar membaca dan menulis huruf ikhfak, dan iqlab sebab metode langsung bisa dipraktikkan baik itu secara lisan maupun tertulis dan kelompok menurut penilaian ustad M. Soleh, S.Ag sebagai wali kelas III dalam siklus III ini kekurangan pada siklus sebelumnya telah dapat diperbaiki. b. Refleksi Dari data dan proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan maka dapat diketahui jika hasil yang ditunjukkan pada siklus III secara umum siswa telah dapat tuntas belajar, karena siswa yang sudah
lancar dalam membaca dan menulis bacaan idhar, Idhom Bighunah, Idhom Bilaghunah,Ikhfak dan Iqlab dengan metode drill 90,90%. Dengan demikian menurut kesepakatan penelitian dan para teman guru atau Ustadah sejawat, presentase yang telah diperoleh telah memenuhi indicator yang digunakan. B. Pembahasan dari Setiap Siklus Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cara belajar membaca dan menulis huruf idhar, Idhom Bighunah, Idhom Bilaghunah,Ikhfak dan Iqlab dengan menggunakan metode drill memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari beberapa nilai rata-rata siswa pada siklus yang terus mengalami peningkatan. Pembahasan dari setiap siklus pembelajaran yang telah dilakukan yaitu: 1. Siklus I Berdasarkan analisa data dalam proses wawancara yang telah dilakukan, maka pada siklus I ini masih mempunyai banyak kekurangan, dimana guru belum bisa memotivasi siswa dengan baik, sehingga siswa belum aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran. Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu, sehingga proses belajar kurang optimal. Dan siswa kurang aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran karena siswa masih bercanda dengan teman sebangku ketika guru menerangkan materi pembelajaran yang diberikan. Sehingga dalam siklus I belum mencapai indicator penelitian yang diharapkan, karma hasil penelitian pada siklus I adalah 27,27% sementara indikatornya adalah 70%. 2. Siklus II Berdasarkan analisis data dan proses wawancara yang telah dilakukan dalam siklus II ini sedikit mencapai peningkatan dari siklus I. Namun ada juga kekurangan dalam penerpan dalam pembelajaran membaca dan menulis huruf iz,har, Idhom Bighunah, Idhom Bilaghunah,Ikhfak dan Iqlab.
Peneliti siklus II ini menggunakan system yang sama dengan siklus I hanya pembagian kelompoknya saja yang dibuat berbeda dari siklus I. Diantara kekurangan pada sikus II ini adalah guru belum optimal dalam memotivasi siswa selama proses belajar mengajar berlangsung guru masih belum sabar dalam menuntun siswa mengucapkan huruf idhar, Idhom Bighunah, Idhom Bilaghunah,Ikhfak dan Iqlab satu persatu. Guru belum bisa menghidupkan suasana kelas sehingga guru hanya terpacu pada materi pembelajaran, namun demikian siswa sudah bisa mengikuti sepenuhnya proses pembelajaran yang diberikan oleh guru. Dalam siklus II ini, masih belum mencapai indicator yang peneliti harapkan, karena prestasi pada siklus II ini adalah 45,45%, belum mencapai 70% dari hasil yang peneliti harapkan. 3. Siklus III Berdasarkan analisis data dan proses wawancara yang telah dilakukan dalam siklus III dengan metode drill ini, diperoleh peningkatan motivasi belajar siswa melalui peran siswa yang ditunjukkan dengan sikap siswa menjadi lebih meningkat dalam kreatifitas dan aktivitas selama pembelajaran berlangsung. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa karena pembelajaran dilakukan secara optimal. Pada siklus III peningkatan belajar siswa telah mencapai indicator yang diharapkan, karena hasil penelitian pembelajaran membaca dan menulis huruf idhar, Idhom Bighunah, Idhom Bilaghunah,Ikhfak dan Iqlab dengan metode drill berjalan dengan baik dan dilihat dari antusias siswa dan juga dari peningkatan kreatifitas dan aktifitas siswa serta hasil belajar siswa. Pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka diperlukan revisi, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pelaksanaan proses belajar mengajar membaca dan menulis huruf iz,har, Idhom Bighunah, Idhom Bilaghunah,Ikhfak dan Iqlab dengan metode drill ini dapat meningkatkan proses belajar mengajar.
Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sehingga nanti bisa diterapkan dalam mata pelajaran tajwid dalam Madrasah Diniyah Darul Hikmah Bancak.
BAB V PENUTUP
D. Kesimpulan Setelah menganalisis dari hasil penelitian, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa: 1. metode drill dapat meningkatkan pembelajaran membaca dan menulis huruf iz,har, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfa‟ dan iqlab. 2. Metode drill dapat meningkatkan aktivitas dan kreatifitas siswa, selain itu metode drill mampu mengubah sikap siswa yang tadinya merasa kesulitan dengan cara yang biasa digunakan yakni dengan metode tradisional, menjadi mudah dipahami dan dimengerti termasuk dalam cara-cara pengucapan yang benar maupun dalam cara menulisnya. Dengan metode drill, siswa diberi contoh kemudian langsung menirukan ucapan tersebut dan selanjutnya siswa langsung disuruh untuk menulisnya. 3. Peningkatan hasil belajar mata pelajaran tajwid pokok materi membaca dan menulis huruf iz,har, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfa‟ dan iqlab di kelas II Madrasah Diniyah Darul Hikmah Banaran, Bancak, Kabupaten Semarang tahun ajaran 2010/2011 setelah menggunakan metode drill dapat di lihat dari peningkatan hasil belajar per siklus dimana pada siklus Tingkat keberhasilan pada siklus I adalah 27,27% naik lagi menjadi 69,6% pada siklus II dan di akhir siklus III sudah menjadi 93,5%, jadi indikator terpenuhi. Peningkatan juga terjadi pada keaktifan belajar siswa dimana pada siklus I keaktifan belajar siswa pada kategori baik sekali dan baik ada 36,9% naik menjadi 60,8% dan di akhir siklus III sudah menjadi 91,3%. B. Saran Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses pembelajaran dengan membaca dan menulis melalui metode drill lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:
1. untuk melaksanakan model pengajaran membaca dan menulis melalui metode drill memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan pembelajaran metode drill dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal. 2. dalam rangka meningkatkan pemahaman membaca Al-Qur‟an siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai media yang ada dan sekiranya dapat diterapkan, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan ketrampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. 4. perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas II Madrasah Diniyah Darul Hikmah Banaran, Bancak Kabupaten Semarang tahun 2010/2011. 5. untuk peneliti yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik. C. Penutup Syukur alhamdulillah peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan harapan semoga bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Dalam pembahasan-pembahasan skripsi ini tentunya tak luput dari kesalahan
dan
ketidaksempurnaan,
hal
ini
dikarenakan
keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan yang peneliti dapatkan. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada peneliti maupun kepada pembaca yang budiman. Amin.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abdul Majid Khan, Praktikum Qira’at, Jakarta: Amzah, 2008 Alam, Tombak, Ilmu Tajwid Populer 17 Kali Pandai, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002 Amrullah, Fahmi, Ilmu Al-Qur’an untuk Pemula, Jakarta Barat: CV Artha Rivera, 2008 Charisma, Moh. Chazik, Tiga Aspek Kemukjizatan Al-Qur’an, Surabaya: PT Bima Ilmu, 1991 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002 Djuwariyah, ”Upaya Strategi Reading Guide dalam Meningkatkan Penguasaan Pembelajaran Ilmu Tajwid pada Siswa Kelas IV Rejosari III Bandongan Magelang” Skripsi Salatiga: Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga, 2010 H.M. Basrowi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2008 Hasan, M. Iqbal, Pokok-Pokok Materi Statistik I (Statistik Deskriptif) Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002 Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis P.A.I.K.E.M, Semarang: RaSAIL Media Group, 2009 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an, Pedoman Tajwid Transliterasi Al-Qur’an (PTTQ), Jakarta: Departemen Agama RI, 2007 Lutfi, Ahmad, Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits, Jakarta: Departemen Agama RI, 2004 Mahmudah, “Penguasaaan Materi Pelajaran Al-Qur‟an Hadits (Materi Tajwid) Melalui Metode Kartu Kata (Card Sort) pada Siswa Kelas IV MI Gondoriyo”, Skripsi (Salatiga: Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga, 2010
Majid Khan, Abdul, Praktikum Qira’at Keanehan Al-Qur’an Qira’at Ashim dari Hafash, Jakarta: Sinar Grafik, 2008 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000 Prasetyo, Dwi Sunar, Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca pada Anak Sejak Dini, Yogyakarta: Penerbit Think, 2008 Purwadaminta W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakara: Balai Pustaka, 2002 Purwanto, M Ngalim, Prinsip-prinsip dan Tehnik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1984 Rahim, Farida, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, Jakarta: Sinar Grafika, 2008 Saminanto, Ayo Praktik PTK (Penelitian Tindakan Kelas), Semarang: RaSAIL Media Group, 2010 Setiyadi, Bambang Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007 Soenarjo, Al-Qur`an dan terjamahnya, Jakarta: Yayasan penterjemah alQur`an,1971 Subana,dkk, Statistik Pendidikan Bandung: CV Pustaka Setia, 2000 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Bandung: Alfabeta, 2010 Sugiyono, Penelitian Pendidikan, Bandung: ALFABETA, 2006 Suharsimi Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Bumi Aksara,2008 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Sebuah Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004 Suharsini Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2010 Suharsini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Malang: Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah AIN Sunan Ampel, 1981 Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008
Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995 Thoha, Chabib, dkk, Reformasi Filsafat Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 1996 Tim Annur, Qur’an Hadits, Semarang: CV. Aneka ilmu anggota IKAPI, 2007 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007 Usman, Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Ciputat: Ciputat Press, 2010 Yulis, Rama, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta, 2002 Zarkasyi,
Imam, Pelajaran Tajwid, Jawa Timur: Trimurti, 1955
Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Malang: Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah AIN Sunan Ampel, 1981
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Daftar Bangunan/Ruang Kelas Madrasah Diniyah Darul Hikmah Banaran, Kecamatan Bancak Tahun Pelajaran 2010/2011, 33. Tabel 2 Daftar Nama Guru Madrasah Diniyah Darul Hikmah Banaran, Kecamatan BancakTahun Pelajaran 2010/2011, 34. Tabel 3 Data Siswa Madrasah Diniyah Darul Hikmah Banaran, Kecamatan Bancak Tahun Pelajaran 2010/2011, 35. Tabel 4 Nilai Hasil Pemahaman cara Membaca Al-Qur‟an, 36. Tabel 5 Hasil Belajar Mengajar Membaca Bacaan Idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah, 37. Tabel 6 Presentase Hasil Belajar Mengajar Membaca dan Menulis Huruf Idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah, 38. Tabel 7 Nilai Hasil Pemahaman cara Membaca Al-Qur‟an, 40. Tabel 8 Hasil Belajar Mengajar Membaca dan Menulis Ikhfak dan Iqlab,41. Tabel 9 Presentase Hasil Belajar Mengajar Membaca dan Menulis Ikhfak dan Iqlab, 42. Tabel 10 Nilai Hasil Pemahaman cara Membaca Al-Qur‟an,44. Tabel 11 Hasil Belajar Mengajar Membaca dan Menulis Huruf Idhar, Idhom Bighunah, Idhom Bilaghunah,Ikhfak dan Iqlab, 45. Tabel 12 Presentase Hasil Belajar Mengajar Membaca dan Menulis Huruf Idhar, Idhom Bighunah, Idhom Bilaghunah,Ikhfak dan Iqlab, 46.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I
Nama Madrasah
: Madrasah Diniyah Darul Hikmah
Kelas / Semester
: II / II
Mata Pelajaran
: Tajwid
Alokasi Waktu
: 1x 60 Menit
A. Standar Kompetensi
: Mampu memahami kaidah ilmu tajwid
B. Kompetensi Dasar
: - Memahami hukum bacaan idhar, idhom bighunah idhom bilaghunah, ikhfaq dan iqlab
C. Indikator
: - Siswa mampu menyebutkan satu persatu tentang huruf idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah - Siswa mampu membaca satu persatu tentang bacaan idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah - Siswa dapat menulis satu persatu tentang bacaan idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah - Siswa dapat mencarikan contoh bacaan idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah.
D. Tujuan Pembelajaran
: Melalui pembelajaran ilmu tajwid diharapkan siswa mampu memahami dan menerapkan membaca dan menulis huruf idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah
E. Materi Pembelajaran
:
- Idhar adalah apabila ada nun mati atau tanwin yang bertemu dengan غ ء
ِعخح - Idhom bighunah adalah apabila ada nun mati atau tanwin yang bertemu dengan ن م و ى - Idhom bilaghunah adalah apabila ada nun mati atau tanwin yang bertemu denganر ال
- ikhfak adalah apabila ada nun mati atau tanwin yang bertemu denganة ز
ظطكتششضصثقفِجدذ - Iqlab adalah apabila ada nun mati atau tanwin yang bertemu dengan ب
F. Metode Pembelajaran : Metode Drill G. Langkah-langkah Pembelajaran:
No 1.
2.
4
Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian Kegiatan Pendahuluan Peserta Waktu Guru mengucap salam awal pelajaran Absensi siswa, perkenalan Memulai pelajaran dengan berdoa (membaca basmalah) Tanya jawab tentang materi pelajaran K 10 Memberitahukan pelajaran tentang materi tajwid yang akan dipelajari yaitu bacaan idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfak, dan iqlab Kegiatan Inti Guru menerangkan materi bacaan idhar, idhom bighunah, dan idhom bilaghunah, siswa menyimak penjelasan guru Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya tentang materi Guru memberikan contoh tentang bacaan idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah K 40 Guru menyuruh siswa untuk mencari bacaan idhar, idhom bighunah, dan idhom bilaghunah didalam Al-Qur‟an Guru memberikan tes soal seputar materi yang telah dipelajari Guru membimbing siswa secara bersamasama untuk menyimpulkan materi atau pelajaran yang telah dipelajari Mengakhiri pelajaran dengan bacaan hamdalah Mengucap salam akhir pelajaran
K
15
H. Sumber Belajar - Kitab sifaul jinan - Buku Al-Qur‟an Hadits I. Penilaian Bentuk tes: Tes tertulis
Semarang, 2 Februari 2011 Peneliti
Mengetahui
Soal Siklus I 1. Apakah yang dimaksud dengan bacaan idhar? 2. Sebutkan huruf-huruf idhar! 3. Berikan 3 contoh bacaan idhar! 4. Kapankah bacaan idhom bihunnah terjadi? 5. Jelaskan pengeertian idhom bilahunah? 6. Sebutkan huruf-huruf idhom bihunah! 7. Berikan 3 contoh idhom bihunah! 8. Berikan 3 contoh idhom bilahunah! 9. Bagaimanakah cara membaca nun mati atau tanwin bertemu yak ()ي, dalam satu kalimat? 10. Sebutkan huruf-huruf idhom bilahunah!
Kunci Jawaban 1. Bacaan idhar adalah apabila ada nun sukun/tanwin bertemu dengan salahsatu huruf ِ ءح خ ع غ
2. ءح خ ع غ 3. Kebijakan guru 4. Apabila ada nun sukun/tanwin bertemu dengan salah satu huruf ي ٌ و و 5. Apabila ada nun sukun/tanwin bertemu dengan salah satu huruf ل ر
6. ي ٌ و و 7. Kebijakan guru 8. Kebijakan guru 9. dibaca idhom bighunah (berdengung)
10.ل ر
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS SIKLUS III No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Komponen Siswa dapat membaca huruf-huruf hijaiyah yang terdapat dalam surah Al-`Alaq dan Al-Qadar Siswa dapat membedakan huruf-huruf hijaiyah yang bunyinya hampir sama Siswa dapat membaca perkata dari surah al-`Alaq dan Al-Qadar Siswa dapat membaca sesuai dengan makhrajnya Siswa dapat membaca sesuai dengan hukum tajwidnya Siswa dapat membaca sesuai panjang pendeknya bacaan Siswa aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran Siswa dapat membaca tetapi belum sesuai dengan hukum tajwidnya Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran Siswa dapat membaca tetapi belum mengetahui pangjang pendeknya bacaan Siswa dapat membaca tetapi belum sesuai dengan makhrajnya
Ya
Tidak
ket
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus II
Nama Madrasah
: Madrasah Diniyah Darul Hikmah
Kelas / Semester
: II / II
Mata Pelajaran
: Tajwid
Alokasi Waktu
: 1x 60 Menit
A. Standar Kompetensi : Mampu memahami kaidah ilmu tajwid B. Kompetensi Dasar : -Memahami hukum bacaan idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfaq dan iqlab C. Indikator
: - Siswa mampu menyebutkan satu persatu tentang huruf ikhfak dan iqlab - Siswa mampu membaca satu persatu tentang bacaan ikhfak dan iklab - Siswa dapat menulis satu persatu tentang bacaan ikhfak dan iqlab - Siswa dapat mencarikan contoh bacaan ikhfak dan iqlab
D. Tujuan Pembelajaran: Melalui pembelajaran ilmu tajwid diharapkan siswa mampu memahami dan menerapkan membaca dan menulis
huruf
idhar,
idhom
bighunah,
idhom
bilaghunah
E. Materi Pembelajaran
:
- Idhar adalah apabila ada nun mati atau tanwin yang bertemu dengan غ ء ِعخح - Idhom bighunah adalah apabila ada nun mati atau tanwin yang bertemu dengan ن م و ى
- Idhom bilaghunah adalah apabila ada nun mati atau tanwin yang bertemu denganر ال - ikhfak adalah apabila ada nun mati atau tanwin yang bertemu denganة ز ظطكتششضصثقفِجدذ - Iqlab adalah apabila ada nun mati atau tanwin yang bertemu dengan ب F. Metode Pembelajaran : Metode Drill G. Langkah-langkah Pembelajaran:
No 1.
2.
4
Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian Kegiatan Pendahuluan Peserta Waktu - Guru mengucap salam awal pelajaran - Absensi siswa, menyapa siswa dengan penuh keakraban - Memulai pelajaran dengan berdoa (membaca basmalah) K 10 - Tanya jawab tentang materi pelajaran yang telah lalu - Memberitahukan pelajaran tentang materi tajwid yang akan dipelajari yaitu bacaan ikhfak dan iqlab Kegiatan Inti - Guru menerangkan materi bacaan ikhfak dan iqlab, siswa menyimak penjelasan guru - Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya tentang materi - Guru memberikan contoh tentang bacaan ikhfak dan iqlab K 40 - Guru menyuruh siswa untuk mencari bacaan ikhfak dan iqlab didalam AlQur‟an - Guru memberikan tes soal seputar materi yang telah dipelajari -Guru membimbing siswa secara bersamasama untuk menyimpulkan materi atau pelajaran yang telah dipelajar -Mengakhiri pelajaran dengan bacaan hamdalah -Mengucap salam akhir pelajaran
K
15
H. Sumber Belajar - Kitab sifaul jinan - Buku Al-Qur‟an Hadits I. Penilaian Bentuk tes: Tes tertulis
Semarang, 9 Februari 2011
Soal Siklus II 1. Kapan hukum bacaan iqlab terjadi? 2. Kapan bacaan ikhfak terjadi? 3. Sebutkan huruf-huruf ikhfak! 4. Berilah contoh bacaan iqlab? 5. Berilah contoh bacaan ikhfak?
Kunci Jawaban 1. Apabila ada nun sukun/tanwin bertemu dengan huruf ba‟ (
)ب
2. Apabila ada nun sukun/tanwin bertemu dengan salah satu huruf ص ض ط
شظفقكتثجدذزش 3. ش ص ض ط ظ ف ق ك ت ث ج د ذ ز ش 4. Kebijakan guru 5. Kebijakan guru
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS SIKLUS III No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Komponen Siswa dapat membaca huruf-huruf hijaiyah yang terdapat dalam surah Al-`Alaq dan Al-Qadar Siswa dapat membedakan huruf-huruf hijaiyah yang bunyinya hampir sama Siswa dapat membaca perkata dari surah al-`Alaq dan Al-Qadar Siswa dapat membaca sesuai dengan makhrajnya Siswa dapat membaca sesuai dengan hukum tajwidnya Siswa dapat membaca sesuai panjang pendeknya bacaan Siswa aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran Siswa dapat membaca tetapi belum sesuai dengan hukum tajwidnya Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran Siswa dapat membaca tetapi belum mengetahui pangjang pendeknya bacaan Siswa dapat membaca tetapi belum sesuai dengan makhrajnya
Ya
Tidak
ket
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus III
Nama Madrasah
: Madrasah Diniyah Darul Hikmah
Kelas / Semester
: II / II
Mata Pelajaran
: Tajwid
Alokasi Waktu
: 1x 60 Menit
A. Standar Kompetensi
: Mampu memahami kaidah ilmu tajwid
B. Kompetensi Dasar
: - Memahami hukum bacaan idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfaq dan iqlab
C. Indikator
: - Siswa mampu menyebutkan satu persatu tentang huruf
idhar, idhom bighunah, idhom
bilaghunah, ikhfak dan iqlab - Siswa mampu membaca satu persatu tentang bacaan idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfak dan iqlab - Siswa dapat menulis satu persatu tentang bacaan idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfak dan iqlab - Siswa dapat mencarikan contoh bacaan idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfak dan iqlab
D. Tujuan Pembelajaran
: Melalui pembelajaran ilmu tajwid diharapkan siswa mampu memahami dan menerapkan membaca dan menulis huruf idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah
E. Materi Pembelajaran
:
- Idhar adalah apabila ada nun mati atau tanwin yang bertemu dengan غ ء
ِعخح - Idhom bighunah adalah apabila ada nun mati atau tanwin yang bertemu dengan ن م و ى - Idhom bilaghunah adalah apabila ada nun mati atau tanwin yang bertemu denganر ال - ikhfak adalah apabila ada nun mati atau tanwin yang bertemu denganة ز
ظطكتششضصثقفِجدذ - Iqlab adalah apabila ada nun mati atau tanwin yang bertemu dengan ب
F. Metode Pembelajaran : Metode Drill G. Langkah-langkah Pembelajaran: No 1.
Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian Kegiatan Pendahuluan Peserta Waktu Guru mengucap salam awal pelajaran Absensi siswa, menyapa siswa dengan penuh keakraban Memulai pelajaran dengan berdoa (membaca basmalah) Tanya jawab tentang materi pelajaran yang telah lalu K 10 Mengulang pelajaran tentang materi tajwid yang akan dipelajari yaitu bacaan bacaan idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfak, dan iqlab
2.
Kegiatan Inti Guru menerangkan atau mengingatkan kembali materi bacaan idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah, ikhfak dan iqlab, siswa menyimak penjelasan guru Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya tentang materi Guru menyuruh siswa untuk mencari bacaan idhar, idhom bighunah, idhom bilaghunah,
K
40
ikhfak dan iqlab didalam Al-Qur‟an Guru memberikan tes soal seputar materi yang telah dipelajari Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab soal dan jawaban yang telah dikerjakan oleh anak
4
Guru membimbing siswa secara bersamasama untuk menyimpulkan materi atau pelajaran yang telah dipelajar Mengakhiri pelajaran dengan bacaan hamdalah -Mengucap salam akhir pelajaran
K
15
H. Sumber Belajar - Kitab sifaul jinan - Buku Al-Qur‟an Hadits I. Penilaian Bentuk tes: Tes tertulis
Semarang, 2 Februari 2011
Soal Siklus III 1. Apa arti bacaan idhar? 2. Berikan 3 contoh bacaan idhar! 3. Jelaskan yang dimaksud idhom bihunah? 4. Berikan 3 contoh bacaan idhom bihunah! 5. Ada berapa huruf idhom bilahunah? Sebutkan! 6. Berikan 2 contoh bacaan idhom bilahunah! 7. Jelaskan apa yang dimaksud bacaan ikhfak? 8. Berikan 2 contoh bacaan ikhfak! 9. Ada berapa huruf iqlab? Sebutkan! 10. Berikan contoh bacaan iqlab!
Kunci Jawaban 1. Bacaan idhar adalah apabila ada nun sukun/tanwin bertemu dengan salahsatu huruf ِ ءح خ ع غ 2. Kebijakan guru 3. Apabila ada nun sukun/tanwin bertemu dengan salah satu huruf ي ٌ و و 4. Kebijakan guru 5. ada 4 ي ٌ و و 6. Kebijakan guru 7. Apabila ada nun sukun/tanwin bertemu dengan salah satu huruf ص ض ط
شظفقكتثجدذزش 8. Kebijakan guru 9. ada 1 ب 10. Kebijakan guru
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS SIKLUS III No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Komponen Siswa dapat membaca huruf-huruf hijaiyah yang terdapat dalam surah Al-`Alaq dan Al-Qadar Siswa dapat membedakan huruf-huruf hijaiyah yang bunyinya hampir sama Siswa dapat membaca perkata dari surah al-`Alaq dan Al-Qadar Siswa dapat membaca sesuai dengan makhrajnya Siswa dapat membaca sesuai dengan hukum tajwidnya Siswa dapat membaca sesuai panjang pendeknya bacaan Siswa aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran Siswa dapat membaca tetapi belum sesuai dengan hukum tajwidnya Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran Siswa dapat membaca tetapi belum mengetahui pangjang pendeknya bacaan Siswa dapat membaca tetapi belum sesuai dengan makhrajnya
Ya
Tidak
ket
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini kepala Madrasah Diniyah Darul Hikmah menerangkan bahwa: Nama
: Suraya Lutfatul Afidah
Tempat/tanggal lahir
: Boyolali, 1 Nopember 1984
NIM
: 093111294
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam Alamat
:
Banaran rt. 04 / 07 Desa Bancak Kecamatan Bancak kabupaten Semarang
Benar-benar melakukan Penelitian Tindakan Kelas di Madrasah Diniyah Darul Hikmah Banaran, Bancak, Kabupaten Semarang mulai tanggal 2 pebruari sampai 16 pebruari 2011 dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Tajwid Melalui Metode Drill Siswa Kelas II Madrasah Diniyah Darul Hikmah Bancak Kabupaten Semarang Tahun 2010/2011. Demikian surat pemberitahuan ini saya buat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Bancak, 1 Juni 2011
RIWAYAT HIDUP A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap
: Suraya Lutfatul Afidah
2. Tempat & Tgl. Lahir
: Kab. Boyolali, 01 Nopember 1984
3. NIM
: 093111294
4. Alamat Rumah
: Banaran rt. 04 / 07 Desa Bancak Kecamatan Bancak kabupaten Semarang.
5. Nomor HP
: 081225547012
B. Riwayat Pendidikan 1. Pendidikan Formal
:
a. Madrasah Ibtidaiyah Kedungpilang b. MTsN Wonosegoro c. Madrasah Aliyah Negeri Salatiga d. Fakultas Agama Islam ( Undaris ) e. Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo 2. Pendidikan Non-Formal : a. Pondok Pesantren Al-Hasan Salatiga
Semarang, 1 Juni 2011