Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN BEHAVIORAL (BEHAVIORAL THERAPY) TEKNIK PENGUATAN POSITIF (POSITIVE REINFORCEMENT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK KELAS XBBT SMKN 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014 – 2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Bimbingan Konseling
Oleh : MUH. ARIEF HIDAYATULLOH NPM : 11.1.01.01.0196
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
MUH. ARIEF HIDAYATULLOH/11.1.01.01.0196 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Skripsi Oleh : MUH. ARIEF HIDAYATULLOH NPM : 11.1.01.01.0196
JUDUL :
EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN BEHAVIORAL (BEHAVIORAL THERAPY) TEKNIK PENGUATAN POSITIF (POSITIVE REINFORCEMENT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK KELAS XBBT SMKN 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014 – 2015 Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diajukan kepada : Panitia ujian/sidang jurusan Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tanggal : 10 Agustus 2015
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dra. Endang Ragil W.P, M.Pd NIDN : 0726125801
Vivi Ratnawati., S.Pd., M.Psi NIDN : 0728038306
MUH. ARIEF HIDAYATULLOH/11.1.01.01.0196 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Skripsi Oleh : MUH. ARIEF HIDAYATULLOH NPM :11.1.01.01.0196
JUDUL
EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN BEHAVIORAL (BEHAVIORAL THERAPY) TEKNIK PENGUATAN POSITIF (POSITIVE REINFORCEMENT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK KELAS XBBT SMKN 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014 – 2015 Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian/Sidang Skripsi Program Studi Bimbingan dan Konseling UNP Kediri Pada Tanggal : 19 Agustus 2015
Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Persyaratan TANDA TANGAN
PANITIA PENGUJI 1. Ketua : Drs. Setya Adi Sancaya, M.Pd
1. …………………………
2. Penguji 1 : Vivi Ratnawati, S.Pd, M.Psi
2.
3. Penguji II : Dra. Endang Ragil W.P, M.Pd
3. …………………………
MUH. ARIEF HIDAYATULLOH/11.1.01.01.0196 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN BEHAVIORAL (BEHAVIORAL THERAPY) TEKNIK PENGUATAN POSITIF (POSITIVE REINFORCEMENT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK KELAS XBBT SMKN 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014 – 2015 Muh. Arief Hidayatulloh 11.1.01.01.0196 FKIP – Pendidikan Bimbingan dan Konseling
[email protected] Vivi Ratnawati, S.Pd, M.Psi dan Dra. Endang Ragil W.P, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya efektifitas layanan konseling kelompok dengan pendekatan behavioral terapy (therapy behavioral) teknik penguatan positif (positive reinforcement) sebagai upaya meningkatkan kedisiplinan peserta didik, serta untuk menemukan alternatif bantuan layanan bimbingan dan konseling yang sesuai untuk peserta didik yang memiliki perilaku tidak disiplin dalam belajar Kelas X-BBT SMKN 1 Kediri Tahun pelajaran 2015-2016. Konseling behavioral dengan teknik positive reinforcement adalah pendekatan yang bertujuan mengubah perilaku maladaptive menjadi adaptif dengan melibatkan pemberian ganjaran kepada individu atas pemunculan tingkah lakunya (yang diharapkan) pada saat tingkah laku itu muncul agar tingkah laku yang diinginkan cenderung akan diulang, meningkat dan menetap di masa akan datang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus yang mengambil lokasi di SMKN 1 Kediri. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis domain, analisis taksonomi dan analisis komponensial. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap subjek penelitian sebelum treatment yaitu: a) Kurangnya kesadaran peserta didik untuk memahami pentingnya disiplin, b) Kurangnya motivasi orang tua kepada anak, c) Belum bisa membuat jadwal kegiatan sehari-hari secara teratur, d) Pelaksanaan konseling dan sanksi yang di koordinasikan oleh pihak yang terkait kurang maksimal. Dan setelah diberikan treatment selama 3 tahapan dengan memberikan konseling, kontrak tingkah laku, dan jadwal sehari-hari serta lembar komitmen maka diperoleh kedisiplinan yang meningkat terbukti dari absensi kelas dan daftar pelanggaran tata tertib yang berkurang secara signifikan. Jadi alternatif layanan bimbingan dan konseling yang dapat diberikan untuk mengatasi perilaku tidak disiplin peserta didik melalui konseling kelompok dengan pendekatan behavioral terapy (therapy behavioral) teknik penguatan positif (positive reinforcement) sebagai upaya meningkatkan kedisiplinan peserta didik efektif dilakukan atau diberikan.
Kata Kunci: Layanan konseling kelompok, behavioral terapy teknik penguatan positif, kedisiplinan peserta didik.
MUH. ARIEF HIDAYATULLOH/11.1.01.01.0196 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
LATAR BELAKANG Sekolah adalah wahana kegiatan
adalah
proses
berlangsung
layanan penguasaan konten dan layanan
(Tu’u 2004:18). Di dalam sekolah
konseling kelompok. Layanan konseling
kegiatan pendidikan, pembelajaran dan
kelompok
latihan tentunya menjadi prioritas utama
berkembangnya kemampuan sosialisasi
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
peserta didik, khususnya kemampuan
Untuk mewujudkan itu semua perlu
berkomunikasinya.(Tohirin, 2011:173).
dan
didukung
pendidikan
sebuah
peraturan
yang
melalui
layanan
informasi,
bertujuan
Dalam
untuk
memberikan
layanan
mengikat dan wajib di patuhi semua
konseling kelompok, tentunya tidak
peserta didik yang bertujuan untuk
lepas dari yang namanya teknik atau
membentuk prbadi yang disiplin demi
pendekatan
terciptanya lingkungan yang kondusif.
menyelesaikan permasalahan konseli.
yang
digunakan
untuk
Istilah disiplin sebagai kepatuhan
(McLeod, 2006 dalam Komalasari dkk,
dan ketaatan yang muncul karena adanya
2014: 20) terdapat tiga pendekatan besar
kesadaran
dan
luar
dalam konseling yaitu: psikodinamik,
individu.
Ketika
belum
kognitif – behavioral, dan humanistik
dorongan
dari
kesadaran
muncul dalam diri setiap peserta didik
yang
maka sekolah seharusnya membantu
sangat
menumbuhkan kesadaran itu, dan salah
manusia, masalah emosional dan tingkah
satunya dengan cara membuat tata tertib.
laku mereka.
Sepintas
bila
kita
mendengar
merepresentasikan berbeda
dalam
cara
yang
memandang
kata
Pendekatan yang kedua (kognitif
disiplin maka yang selalu terbayang
– behavioral) adalah pendekatan yang
adalah usaha untuk menyekat, mengawal
berorientasi pada behavioral kognitif.
dan menahan.
Pendekatan ini meliputi tingkah laku
Beragam alternatif dilakukan oleh
(behavioral theory), rasional emotive
jenjang pendidikan formal (sekolah)
behavioral theory, dan teori realitas
untuk mendisiplinkan peserta didik agar
(Komalasari dkk, 2014: 22). Pendekatan
terciptanya tingkah laku yang positif dan
tingkah
bertanggung
menekankan
jawab
atas
semua
laku pada
behavioral
dimensi
kognitif
menawarkan
berbagai
keputusan yang di ambil. Dan salah satu
individu
alternatif
metode yang berorientasi pada tindakan
untuk
meningkatkan
kedisiplinan peserta didik diantanya MUH. ARIEF HIDAYATULLOH/11.1.01.01.0196 FKIP – Bimbingan dan Konseling
dan
atau
(action–Oriented)
untuk
membantu
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mengambil langkah yang jelas dalam
pengetahuan ilmiah untuk menemukan
merubah tingkah laku. Selain itu, dalam
solusi dan persoalan individu. Konselor
pendekatan
behavioral biasanya berfungsi sebagai
sebagai
ini
manusia
individu
dipandang
yang
mampu
guru,
pengaruh
dan
ahli
yang
melakukan refleksi atas tingkah lakunya
mendiagnosa tingkah laku individu.
sendiri, mengatur serta dapat mengontrol
Dalam proses konseling, konseli yang
perilakunya, dan dapat belajar tingkah
menentukan tingkah laku apa (what)
laku baru atau dapat mempengaruhi
yang akan di ubah, sedangkan konselor
perilaku orang lain (Walker & Shea,
menentukan cara yang digunakan untuk
1998 dalam Komalasari dkk , 2014: 141)
mengubahnya (how) (Corey, 1986 dalam
Sedangkan konseling behavioral dengan
teknik
positive
Komalasari dkk, 2014: 157). Disinilah
konselor
berusaha
reinforcementadalah pendekatan yang
membantu individu untuk berani dalam
bertujuan mengubah perilaku maladaptif
berkomunikasi,
menjadi
pendapat,
adaptif
dengan
melibatkan
mengemukakan membantu
pemberian ganjaran kepada individu atas
mengoptimalisasikan dari potensi yang
pemunculan
ada dalam individu yang utamanya
tingkah
lakunya
(yang
diharapkan) pada saat tingkah laku itu
berkaitan
muncul
pembahasan
agar
tingkah
laku
yang
dengan
penyesuaian
masalah
pribadi
diri, yang
diinginkan cenderung akan diulang,
sedang dialami,dan sikap disiplin pada
meningkat dan menetap di masa akan
peserta didik untuk dapat mentaati
datang. Ganjarannya berupa pemerkuat-
peraturan dengan baik, serta dapat
pemerkuat positif baik primer, sekunder
menyesuaikan diri dengan lingkungan,
maupun contingency reinforcement.
sadar akan tugas perkembangannya dan
Penelitian
tentang
efektivitas
layanan konseling kelompok dengan pendekatan therapy)
behavioral teknik
penguatan
positif
meningkatkan keisiplinan peserta didik layak dilakukan karna dalam proses konseling kelompok dengan pendekatan
aktif,direktif
ini
konselor dan
kedisiplinan
diri
yang
meningkat di lingkungan sekolah.
(behavioral
(positive reinforcement) sebagai upaya
behavioral
memiliki
berperan
menggunakan
II. METODE Dalam
penelitian
ini
penulis
menggunakan pendekatan kualitatif yaitu untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti sehingga memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam rangka mengetahui efektivitas layanan
MUH. ARIEF HIDAYATULLOH/11.1.01.01.0196 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
konseling kelompok dengan pendekatan
Dilihat
dari
setting-nya
data
behavioral (behavioral therapy) teknik
penelitian ini dikumpulkan pada seting
penguatan positif (positive reinforcement)
alamiah
sebagai upaya meningkatkan keisiplinan
mengikutsertakan peserta didik sebagai
peserta didik kelas X-BBT SMKN 1
sumber primer dan informan lain sebagai
Kediri.
sumber sekunder. Selanjutnya dilihat
(natural
setting),
dengan
Jenis penelitian yang digunakan
dari segi cara atau teknik pengumpulan
penulis dalam menyusun skripsi ini
data, maka teknik pengumpulan data
adalah menggunakan penelitian deskriptif
dapat
dengan metode R & D (Research and
(pengamatan),
development),
interview (wawancara), dokumentasi dan
penelitian
yaitu
jenis
pengembangan
yag
metode dapat
dilakukan
dengan
observasi
penilaian
angket,
tringaluasi teknik.
diartikan sebagai kegiatan pengumpulan,
Di
dalam
bukunya
Metode
pengolahan, analisis, dan penyajian data
Penelitian Kualitatif dan R&D dijelaskan
yang dilakukan secara sistematis dan
(Sugiyono, 2010 : 241) Tringaluasi
objektif yang disertai dengan kegiatan
teknik, berarti peneliti menggunakan
mengembangkan suatu produk untuk
teknik pengumpulan data yang berbeda-
memecahkan
beda untuk mendapatkan data dari
suatu
persoalan
yang
dihadapi.
sumber
yang
sama.
Peneliti
Pengambilan data dilaksanakan
menggunakan observasi terus terang dan
saat semester genap di kelas X-BBT
tersamar, wawancara mendalam dan
SMKN 1 Kediri. Sumber data dalam
dokumentasi untuk sumber data yang
penelitian ini adalah Guru BK, Wali
sama secara serempak.
Kelas, Guru Mapel, Konseli (peserta didik)
Teknik
penjaringan
Teknik Analisa data dilakukan
data
selama proses penelitian berlangsung
dilakukan secara periodik. Data yang
dengan teknik analisis domain, analisis
dikumpulkan meliputi catatan lapangan,
taksonomi dan analisis komponensial.
wawancara, angket dan hasil instrumen lain yang mendukung hasil penelitian yang baik dan valid. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
observasi
siswa,
lembar
observasi guru, lembar soal tes, dan lembar angket respons siswa.
III. HASIL DAN KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan selanjutnya peneliti melakukan analisis treatmen yang sudah dijalankan. Treatmen pertama peneliti menemukan
permasalahan
dasar
6
peserta didik kurang mematuhi tata tertib MUH. ARIEF HIDAYATULLOH/11.1.01.01.0196 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
atau disiplin. Dalam hal ini peneliti
peserta
melakukan konseling kelompok dengan
Kurniawan dan Aditya Surya S. Tidak
pendekatan behavioral teknik penguatan
melakukan pelanggaran tata tertib lagi
positif
dan disiplin dalam menaati peraturan.
sekaligus
membuat
kontrak
didik
kususnya
tingkah laku pertama dan pembuatan
Treatmen
jadwal sehari- hari.
melakukan konseling kelompok dengan
Kemudian
setelah
yang
ketiga
Anggi
konselor
kontrak
membuat kontrak tingkah laku ke tiga
tingkah laku pertama sudah dibuat dan
dan memberikan reinforcement berupa
jalankan, peneliti dalam waktu 7 hari
barang dan reinforcement positif agar
atau satu minggu mengecek daftar
nantinya perilaku disiplin dapat di ulang
kehadiran peserta didik dan pelanggaran
lagi dan dalam tahap terakhir pembuatan
tata tertib. Dari usaha yang dilakukan di
komitmen
untuk
temukan dua peserta didik yang bernama
kurangnya
disiplin
Anggi Kurniawan dan Aditya Surya
peraturan yang ada di sekolah.
tidak
mengulangi
dalam
menaati
yang masih kurang disiplin. Langkah
Dari semua treatment yang sudah
selanjutnya dalam jangka waktu satu
dilakukan dapat ditarik kesimpulan dan
minggu peneliti melakukan treatmen
menjawab pertanyaan peneliti tentang
kedua.
“Efektifitas
Layanan
Kelompok
Dengan
Treatmen
ke
dua
dilakukan
Konseling Pendekatan
minggu pertama bulan mei pada tanggal
Behavioral (Behavioral therapy) Teknik
6 mei 2015, dalam treatmen ke dua
Penguatan
peneliti menemukan perubahan tingkah
Reinforcement)
laku pada 6 peserta didik, selanjutnya
Meningkatkan
konselor
Didik Kelasx-BBT SMK N 1 Kediri”.
memberikan
reinforcement
berupa barang dan reinforcement positif
Positif Sebagai Kedisiplinan
(Positive Upaya Peserta
Dan hasilnya adalah Efektif.
serta kontrak tikah laku ke dua. Setelah treatment ke dua sudah diberikan,
konselor
melanjutkan
treatment ke tiga yang dilakukan minggu terakhir bulan mei pada tanggal 29 mei 2015. Dalam treatmen ke tiga konselor menemukan perubahan dari peserta didik secara signifikan dilihat dari daftar hadir dan daftar pelanggaran tata tertib. Enam MUH. ARIEF HIDAYATULLOH/11.1.01.01.0196 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tohirin.
IV. DAFTAR PUSTAKA Sukardi, Dewa Ketut. 2000. Pengantar
2011.
Konseling
Bimbingan
dan
di
dan
Sekolah
Pelaksanaan Program
Madrasah.
Bimbingan dan Konseling di
Rajagrafindo Persada.
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Jakarta:
Tu’u, Tulus. (2004). Peran Disiplin Pada Peri-laku dan Prestasi
Wibowo,
Mungin
Eddy.
Siswa.
Jakarta:
2002. Konseling
Kelompok
Grasindo(Psikoanalitik,
Perkembangan.
Semarang:
AladerianJ, Client Centered,
UPT UNNES.
Gestal,
Nasution, S. 1995. Kurikulum dan Pengajaran.
Jakarta:
Bumi
Aksara
Analisis
Emotif,
Transaksional,
Behavioral,
Realitas
dan
Cognitive Behavior). Jakarta: Gramedia widiasarana
Prayitno & Erman Amti. 2008. DasarDasar
Bimbingan
Konseling.
Jakarta:
Undang-undang No.20 Tahun 2003,
dan
Tentang: Sistem Pendidikan
Rineka
Nasional, Jakarta: C.V Eka
Cipta.
Jaya
Prayitno. 2012. Seri Panduan Layanan dan
Rasional
Kegiatan
Pendukung
Konseling. Padang: FIP UNP.
Vitalis DS, 2008. Layanan Konseling Kelompok. Diktat Mata Kuliah Bimbingan
Konseling
IKIP
PGRI Madiun Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &D,
cet
ke-3,
Bandung:
Wibowo,
Mungin
Edi.
2005.
“Konseling
Kelompok
Perkembangan”.
Semarang:
UNNES Press.
Alfabeta.
Winkel, W.S dan M.M Sri Hastuti. Thantawy.
(2005).
Bimbingan
Kamus dan
Istilah
Konseling.
Jakarta: Grasindo.
2004.
Bimbingan
Konseling
di
Pendidikan.
dan Institusi
Yogyakarta:
Media Abadi.
MUH. ARIEF HIDAYATULLOH/11.1.01.01.0196 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 9||