PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP TAYANGAN REALITY SHOW ( Studi Deskriptif Ibu Rumah Tangga Di RT 01 Benua Indah Tangerang terhadap tayangan termehek-mehek)
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (SI) Ilmu Komunikasi Bidang Studi Jurnalistik
Di susun Oleh : Nama
: Elya Kumalasari
Nim
: 44105010-113
Jurusan
: Broadcasting
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2009
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BROADCASTING
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI
Nama
: Elya Kumalasari
Nim
: 44105010-113
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Program Studi
: Broadcasting
Judul Skripsi
: Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Reality Show ( Studi Deskriptif Ibu Rumah Tangga Di RT 01 Benua Indah Tangerang terhadap tayangan termehek-mehek)
Jakarta, 20Agustus 2009
Mengetahui
Pembimbing I
(Afdal Makkuraga, M,Si)
Pembimbing II
(Tri Diah C, M,Si)
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BROADCASTING LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Nama
: Elya Kumalasari
Nim
: 44105010-113
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Program Studi
: Broadcasting
Judul Skripsi
: Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Reality Show ( Studi Deskriptif Ibu Rumah Tangga Di RT 01 Benua Indah Tangerang terhadap tayangan termehek-mehek)
Jakarta, 20 Agustus 2009 Disetujui dan diterima oleh, Pembimbing I
(Afdal Makkuraga P, Msi) Pembimbing II
(Tri Diah Cahyowati,Msi)
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
(Dra. Diah Wardhani, M.Si) M.Comm)
Ketua Bidang Studi
(Ponco Budi Sulistyo, S.Sos,
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BROADCASTING LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
Nama
: Elya Kumalasari
Nim
: 44105010-113
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Program Studi
: Broadcasting
Judul SkripsI
: Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Reality Show ( Studi Deskriptif Ibu Rumah Tangga Di RT 01 Benua Indah Tangerang terhadap tayangan termehek-mehek)
Jakarta,20 Agustus 2009 Disetujui dan diterima oleh, Pembimbing I
(Afdal Makkuraga P, Msi) Pembimbing II
(Tri Diah Cahyowati,Msi)
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
(Dra. Diah Wardhani, M.Si) M.Comm)
Ketua Bidang Studi
(Ponco
Budi
Sulistyo,
S.Sos,
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BROADCASTING
LEMBAR LULUS SIDANG SKRIPSI
Nama
: Elya Kumalasari
Nim
: 44105010-113
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Program Studi
: Broadcasting
Judul Skripsi
: Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Reality Show ( Studi Deskriptif Ibu Rumah Tangga Di RT 01 Benua Indah Tangerang terhadap tayangan termehek-mehek)
Jakarta, 20 Agustus 2009
1. Ketua Sidang Nama : Feni Fasta,Msi
(
)
(
)
(
)
(
)
2. Penguji Ahli Nama : Ponco Budi Sulistyo, S.Sos, M.Comm
3. Pembimbing I Nama : Afdal Makkuraga P, Msi
4. Pembimbing II Nama : Tri Diah Cahyowati,Msi
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BROADCASTING ABSTRAKSI Nama
: Elya Kumala Sari
Nim
: 44105010-113
Judul
: Persepsi khalayak terhadap tayangan Reality Show ( studi deskriptif ibu rumah tangga RT 01 benua indah tangerang terhadap tayangan TerMehek-Mehek)
bibliografi
: 37 (1970 - 2004)
Reality show salah satu program yang dapat memberikan kesenangan bagi khalayak. Karena sifat dan faktanya bahwa pekerjaan media massa adalah menceritakan peristiwa – peristiwa, maka kesibukan utama media massa adalah mengkonstruksikan berbagai realitas yang akan disiarkan. Media menyusun realitas dari berbagai peristiwa yang terjadi hingga menjadi cerita atau wacana yang bermakna. Persepsi adalah salah satu inti dari komunikasi, bila persepsi kita tidak akurat , maka kita tidak mungkin dapat berkomunikasi dengan efektif, karena persepsi yang menentukan kita memilih suatu pesan dan menyampaikan pesan. Jadi persepsi sangat di butuhkan bagi kehidupan manusia untuk berkomunikasi dengan yang lainnya. Penelitian ini bersifat Deskriptif dengan metode survey, mengunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Kuantitatif , dan alat ukurnya mengunakan skala Likert, dengan jumlah populasinya adalah 77 ibu rumah tangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu rumah tangga RT 01 benua indah tangerang mempunyai persepsi positif terhadap tayangan termehek-mehek di trans tv.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan banyak kesempatan, Hidayah
dan Rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi dengan baik. Dalam menjalankan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan masukkan, bimbingan dan dukungan dari orang-orang di seliling, dengan ketulusan dan keikhlasan. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan Terima Kasih dan menyampaikan Penghargaan sebesar- besarnya kepada berbagai pihak yang telah banyak membimbing serta membantu penulis, baik yang bersifat Moril maupun Materiil. dengan demikian pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga skripsi ini telah terselesaikan dengan baik. 2. Bapak Afdal Makkuraga p, M,si selaku pembimbing 1, Terima kasih banyak atas masukkan dan saran serta dukungan semangatnya 3. Ibu Tri Diah Cahyowati,m,si, selaku pembimbing II, terima kasih banyak atas bantuan yang di berikan kepada penulis 4. Feni Fasta, M,Si selaku ketua sidang 5. Ponco Budi Sulistyo, S, M.Comm selaku dosen penguji ahli 6. Orang Tua tercinta, terima kasih atas nasehat, dukungan serta doanya
7. Adikku Nita yang selalu memberikan pesan baik, kakakku Yeni dan kaka ipar ku Hari saudara-saudaraku yang telah memberikan masukan untuk kemajuan ku. Untuk Nenek dan Kakek yang selalu mendoakan aku setiap Sholat dan Tahajud, dan menyemangati setiap ke Tanah Tinggi ( smoga cepet lulus kuliahnya). 8. Brader Irvan Rosya, dan brader Abruce, yang selalu memberikan semangat, terimakasih atas semuanya 9. Sayangku Ichsan Septiawan, yang selalu sabar untuk menghadapi penulis, dan terima kasih atas waktunya, Moril, Materiil dan Caci Makinya, (aku sll sayang kamu) 10. Sahabat SMA dan sahabat KULIAH Broad’05 ku ( Marta,kaka Tondy, Arie, aa Itink,Yuli, Chi2, Mega, Baplank, bambang, Arief, Anya, Oemie, Rinnie, Silvi, K’ruth, Cihuy, cihuy, Kris, Rey, Gina, Pipit, Eliza, muph yang belum kesebut) kalian memang is the besttttt. thank for all.. 11. Teman ku Ani dan Tusi makasih atas bantuan serta semangatnya 12. Untuk Ipunk, Badak, Yana, Omroy, Sigit, Aloy, Alid, Anton, zaky, Jack, makasih atas kesenangan di hari-hari dan semangatnya. 13. Kepada semua pihak yang tidak bisa di sebutkan satu persatu, penulis banyak mengucapkan terima kasih banyak atas semangat dan doa yang telah di berikan.
Akhirnya Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat di harapkan. tidak lupa harapan penulis semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penulis sendiri.. Jakarta, 20 Agustus 2009
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI.....................................................i LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.....................................................................ii LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI............................................iii LEMBAR LULUS SIDANG SKRIPSI..................................................................iv ABSTRAK..............................................................................................................v KATA PENGANTAR............................................................................................vi DAFTAR ISI..........................................................................................................vii DAFTAR TABEL................................................................................................viii
I.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang......................................................................................1 1.2 Perumusan Masalah...............................................................................9 1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................9 1.4 Signifikansi Penelitian...........................................................................9 1.4.1 Signifikansi Akademis.................................................................9 1.4.2 Signifikansi Praktis....................................................................10
II.
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa..............................................................................11 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa..................................................11 2.1.2 Karakteristik Komunikasi Massa..............................................12 2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa........................................................13 2.2 Televisi Sebagai Media Massa...........................................................14 2.2.1 Pengertian Televisi Sebagai Media Massa................................14 2.2.2 Karakteristik Televisi................................................................16 2.2.3 Fungsi Televisi..........................................................................17 2.2.4 Jenis – Jenis Televisi…………….............................................18 2.3 Program Televisi……………............................................................19 2.3.1 Pengertian Program Televisi.....................................................19
2.3.2 Jenis – Jenis Program Televisi..................................................20 2.4 Program Reality Show........................................................................21 2.4.1 Pengertian Reality Show…………………..............................21 2.4.2 Karakteristik Reality Show......................................................22 2.4.3 Jenis/Genre Reality Show........................................................23 2.5 Persepsi..............................................................................................25 2.5.1 Pengertian Persepsi..................................................................25 2.5.2 Proses Terjadinya Persepsi......................................................29 2.5.3 Jenis Persepsi...........................................................................33 2.6 Stimulus Respon................................................................................35 2.7 Khalayak Televisi..............................................................................37 2.6.1 Pengertian Khalayak...............................................................37 2.6.2 Karakteristik Khalayak............................................................38 2.6.3 Jenis – Jenis Khalayak.............................................................39
III.
METODELOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian....................................................................................41 3.2 Metode Penelitian................................................................................42 3.3 Teknik Pengumpulan Data..................................................................43 3.3.1 Data Primer..............................................................................43 3.3.2 Data Sekunder..........................................................................43 3.4 Populasi dan sampel............................................................................44 3.4.1 Populasi.....................................................................................44 3.4.2 Sampel.......................................................................................45 3.5 Definisi dan Operasional Konsep........................................................45 3.5.1 Definisi Konsep.........................................................................45 3.5.1.1 Persepsi............................................................................45 3.5.1.2 Khalayak..........................................................................45 3.5.1.3 Tayangan Reality Show..................................................46 3.5.2 Operasionalisasi Konsep...........................................................46 3.6 Teknik analisa Data...........................................................................53
IV.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum TRANS TV...........................................................55 4.1.2 Struktur Jajaran Redaksi Trans Tv........................................62 4.2 Hasil Penelitian................................................................................65 4.2.1 Karekteristik Responden........................................................65 4.2.2 Frekuensi Menonton Tv Dan Reality Show...........................66 4.2.3 Persepsi Terhadap Tayangan Termehek-Mehek....................70 4.3 Pembahasan.....................................................................................86
V.
PENUTUP 5.1 Kesimpulan..........................................................................................91 5.2 Saran....................................................................................................93
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Coding Sheet
Lampiran 2
Kuesioner
Lampiran 3
Surat Permohonan Pengumpulan Data
Lampiran 4
Surat Pernyataan RT 01 Benua Indah Tangerang
Lampiran 5
Surat izin Penyebaran kuesioner
Lampiran 6
Curriculum Vitae
DAFTAR TABEL Tabel 3.1
Jumlah populasi ibu-ibu rumah tangga.........................................44
Tabel 4.1
Usia Responden............................................................................ 65
Tabel 4.2
Frekuensi menonton TV.................................................................66
Tabel 4.3
Acara yang sering di tontonton......................................................67
Tabel 4.4
Pernah Menonton Tayangan Termehek-mehek.............................68
Tabel 4.5
Frekuensi Menonton Tayangan Termehek-Mehek........................69
Tabel 4.6
Lama Menonton Tayangan Termehek-mehek...............................69
Tabel 4.7
Perhatian pembawa acara (Host)...................................................70
Tabel 4.8
Perhatian terhadap jam tayang.......................................................71
Tabel 4.9
Perhatian terhadap alur cerita.........................................................72
Tabel 4.10
Perhatian sounDtrek tayangan termehek-mehek............................73
Tabel 4.11
Penafsiran terhadap pembawa acara (Host)...................................73
Tabel 4.12
Penafsiran terhadap suasana yang di buat oleh Host sesuai dengan alur cerita.......................................................74
Tabel 4.13
Penafsiran bahwa tayangan termehek-mehek memberikan informasi tentang perkembangan politik dan perkembangan yang lainnya...................................................................................75
Tabel 4.14
Penafsiran bahwa tayangan termehek-mehek bisa mempersatukan orang yang sudah terpisah lama bertemu kembali....................................................................76
Tabel 4.15
Penafsiran terhadap tayangan termehek-mehek di publikasikan...............................................................................76
Tabel 4.16
Penafsiran bahwa isi alur cerita memiliki unsur kekerasan.........77
Tabel 4.17
Penafsiran bahwa tayangan termehek-mehek memberikan pesan moral untuk perilaku yang baik.......................78
Tabel 4.18
Penafsiran bahwa tayangan termehek-mehek selalu memperlihatkan unsur merendahkan posisi wanita.......................78
Tabel 4.19
Pengetahuan terhadap nama pembawa acara Cewek termehek-mehek............................................................................79
Tabel 4.20
Pengetahuan terhadap nama pembawa acara Cowok
termehek-mehek............................................................................80 Tabel 4.21
Pengetahuan terhadap hari di tayangkan termehek-mehek...........80
Tabel 4.22
Pengetahuan terhadap jam tayang termehek-mehek..................... 81
Tabel 4.23
Pengetahuan terhadap soundtrek termehek-mehek.......................81
Tabel 4.24
Pengetahuan terhadap alur cerita termehek-mehek.......................82
Tabel 4.25
Pengetahuan bahwa tayangan termehek-mehek adalah tayangan rekayasa........................................................................ 83
Tabel 4.26
Akumulasi Dimensi Perhatian.......................................................84
Tabel 4.27
Akumulasi Dimensi penafsiran......................................................84
Tabel 4.28
Akumulasi Dimensi pengetahuan..................................................85
Tabel 4.39
Akumulasi Persepsi.......................................................................86
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar
dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap masyarakat manusia
baik
yang
primitif
maupun
modern,
berkeinginan untuk
mempertahankan suatu persetujuan mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Dikatakan vital karena setiap individu mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan individu lainnya, sehingga bila seseorang tidak bisa berkomunikasi dianggap sebagai suatu bentuk patologi yang serius . Proses ini begitu mendasar bagi kehidupan sosial manusia, sehingga membuat komunikasi menjadi subjek penelitian sepanjang sejarah manusia.. Salah
satu bentuk
komunikasi adalah komunikasi massa,
Pool
mendefenisikan komunikasi massa sebagai “ Komunikasi “ yang berlangsung dalam situasi interpored ketika antara narasumber dan penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan-pesan komunikasi mengalir kepada penerima melalui saluran-saluran media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, film atau televisi.1 . Media massa merupakan salah satu tempat dimana informasi itu bisa didapatkan. Media massa merupakan salah satu bentuk komunikasi sosial
1
Wiryanto, Teori Komunikasi Massa ( Jakarta : Grasindo), 1999, hal 60
yang memiliki
sifat
khusus, dikarenakan komunikan merupakan
khalayak yang luas, heterogen dan anonim.2 Pada kebutuhan
dasarnya, khalayak menggunakan media massa atas dasar yang
kebutuhannya
didorong
adalah
oleh
karena
motivasi.
kegiatan
Alasan
setiap
manusia
individu
memenuhi
terus
menerus
mengalami perubahan selama hidupnya melalui proses belajar sejak lahir sampai mati. Motivasi atau dorongan, mempengaruhi perbuatan dan tingkah laku seseorang, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial. Selain
itu,
rangsangan
dari
luar
yang
sifatnya
rumit,
juga
turut
mempengaruhi pikiran, pendapat, perasaan, kebiasaan, sikap dan perilaku.3 Kebutuhan dasar
manusia
menurut
Abraham Maslow diantaranya
adalah kebutuhan akan aktualisasi diri ( Self actualization ) dan kebutuhan akan pengalaman baru ( New experience ) . kebutuhan akan aktualisasi diri yaitu
kebutuhan
Pengembangan
diri
mempertinggi secara
potensi – potensi
maksimum,
Sedangakan kebutuhan akan
kreatifitas
pengalaman
baru
yang
dan
dimiliki,
ekspresi
yaitu kebutuhan
diri. ingin
sesuatu yang baru, sesuatu yang menggetarkan hati, sesuatu yang lain.4 Berkat media massa, maka informasi, pengetahuan, dan perundang – undangan
disosialisasikan
dipertukarkan.
2
Berkat
diri
generasi
media
ke
massa
generasi pula
dan
pengalaman
melalui
fungsinya
Ibid, hal 16 Karl S. Bernhardt. M. D. Pratical Psycology,see. Ed Me Graw – Hill Book Company, Ine.),1953, hal 261, Ibid, hal 2 4 M Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, ( PT. Remaja Rosdakarya, Bandung:), 1990, hal 87 3
menginformasikan, mendidik, dan menghibur khalayak, membantu mengejar dan mencapai kebutuhan manusia sesuai dengan motif kegiatannya.5 Televisi sebagai salah satu bentuk teknologi komunikasi massa yang canggih, informasi
merupakan
sumber
dalam proses penyampaian pesan. Karena yang
menyajikan
yang
memiliki
menyangkut
gambar – gambar
visual
teknik
secara
keunikan produksi
khusus
serta
membutuhkan indera penglihatan dan pendengaran. Itulah sebabnya televisi dapat
dikatakan
disampaikan
sebagai
melalui
media
televisi
visual.6
audio
ditujukan
Pesan – pesan
yang
untuk khalayak umum, sehingga
siapa saja bisa menyaksikan apa yang ditayangkan oleh televisi, dengan demikian televisi dimanfaatkan oleh para penontonnya. Menonton televisi, menurut Wilson, juga merupakan sebuah proses dimana pemirsa terlibat dalam “ Permainan ” kognitif dengan sumber – sumber semiotis program, Manakala kita menonton sebuah program tertentu,
terjadi gerak identifikasi
pemirsa dari seorang penonton ke ruang hidup hidup program tersebut. Didalam
identifikasi
itu
pemirsa
dapat
berperan
sebagai
seorang
investigator, detektif, atau juga jurnalis.7 Persepsi adalah Proses Internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses
mempengaruhi
perilaku.
Persepsi
adalah
inti
dari
komunikasi,
sedangkan penafsiran adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian – 5
Hadley. Communications Handbook, ( Denville, Illinois : The Interstate Printers & Publishers, inc.), 1970, hal 4-5 6 Soewardi Indris,Jurnalistik Televisi, Remaja Rosdakarya, 1978, hal 145 7 V. Haryanto S. “seminggu tanpa televisi”dalam seminar hermeneutika filsafat.Jumat, 25 April 2003
balik ( decoding ) dalam proses komunikasi. Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif, Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan
mengabaikan
pesan
yang
lain. Brian Fellows mendefenisikan
Persepsi adalah proses yang memungkinkan dan
menganalisis
suatu
organisme
menerima
informasi.8 Cohen Fisher mengemukakan Persepsi adalah
sebagai interpretasi terhadap berbagai sensasi sebagai representasi dari objek – objek eksternal, jadi persepsi itu adalah pengetahuan tentang apa yang dapat ditanggap oleh indera kita.9
Acara – acara televisi sekarang ini sangat beragam , berbagai acara tersebut digolongkan kedalam
jenis action, drama, komedi situasi, kartun
anak - anak, olah raga, variety show, reality show, berita, talk Show, kuis, dan lain – lain. Salah satu jenis acara televisi baru pertama di Indonesia adalah
berbagai Reality show yang saat ini sangat merebak diberbagai stasiun
televisi. salah satunya Reality Show yang tayang Sabtu & Minggu pkl. 18.15 di Trans TV ini.
Program ini selalu menduduki top up rating program TV menggeser dominasi sinetron. Reality Show yang mulai berkibar 3 Mei 2008 lalu cukup mendapat respons positif dari masyarakat. Dalam program ini seorang client diceritakan sedang mencari seseorang yang telah hilang entah kemana setelah suatu perjumpaan atau pertemanan yang cukup lama. Dalam upaya pencariannya 8 9
Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Remaja Rosdakarya,2002, hal 167-168 Cohen Fisher,Modul 1Memahami Diri Pribadi dalam Komunikasi,1987 ; 118, hal 2.13
inilah si client meminta bantuan tim Acara TerMehek-Mehek untuk mencarikan si orang hilang dimaksud. Sebuah perjalanan - yang terkadang dibikin sedramatis mungkin - akhirnya berujung pada sebuah pertemuan dengan si orang yang dicari. Dan terkadang pencarian berakhir pada sebuah cerita duka, misalnya si orang yang dicari ternyata sudah meninggal.
Program ini menginginkan kisah yang berbeda di tiap episode, Acara ini lahir dari tangan Helmy Yahya, yang telah 10 tahun mengelola rumah produksi Triwarsana. istilah ‘Termehek-mehek’ kurang-lebih berarti menangis tersedu-sedu atau merasa tidak berdaya akibat sesuatu atau seseorang. Konsep Termehekmehek sebenarnya tidak baru-baru amat. Reality show tentang kisah pencarian seseorang dengan bantuan tim pengelola acara memang sudah pernah ada sebelumnya, tapi khusus remaja yakni Katakan Cinta, Harap-harap Cemas, atau Playboy Kabel yang dikemas sedikit beda yakni dengan jebakan. Dalam acara ini Hostnya atau pembawa acaranya adalah
Via dan Mandala, berperan mirip
detektif. Mereka membantu klien, orang yang minta tim penggarap Termehekmehek mencari seseorang (target) yang telah putus hubungan selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun. Tim berusaha mencari informasi dari mana saja, lalu melacak keberadaan sang target. Beberapa kisah mengharu-biru tampil. Seperti sebuah episode yang berkisah tentang seorang klien perempuan mendapati kekasihnya sudah meninggal karena sakit. Ada lagi klien laki-laki menemukan bekas kekasihnya sakit jiwa setelah putus cinta. Atau perempuan menemui kenyataan kalau kekasihya pacaran dengan seorang tante girang, atau kebalikannya sang kekasih jadi simpanan om-om senang.
Apakah Tayangan Termehek – Mehek yang tayang di Trans TV ini benar-benar Realita atau sekadar rekayasa belaka. Yang didasarkan pada skenario alias sama dengan sinetron yang bertebaran di beragam televisi Indonesia. Termehek-mehek mampu mengalahkan dominasi sinetron di dalam urusan perolehan rating, seperti popularitas Cinta Fitri Season 3 di SCTV yang pada sesi sebelumnya terus berada di puncak. Berkat peringkat tinggi, iklan pun penuh memadati penayangan acara yang durasinya sejak November diperpanjang dari 30 menjadi 45 menit itu. Jam tayang pun ditambah sejak 19 Juli lalu, dari tiap Sabtu menjadi dua kali seminggu, Sabtu dan Minggu.10
Termehek-mehek yang dimulai pukul 18.15 dan merupakan kerja sama rumah produksi Triwarsana dan Trans TV pada 2008 ini memang adalah satu acara yang sedang naik daun dan jadi perhatian tinggi dari pemirsa. Program yang dimulai awal Mei 2008 itu, segera meroket sebagai tayangan favorit pemirsa. Share dan rating terus beranjak naik. Pada minggu ke-47 tahun 2008, tayangan itu memperoleh rating dan share tertinggi dari semua acara yang ditayangkan di semua stasiun televisi, yakni 7,2 dan 27,3. Termehek-mehek sebagai reality show yang diambil dari kisah nyata. Hingga akhirnya, program ini menjadi tayangan yang memperoleh pencapaian rating tinggi. Program yang dipandu Mandala Soji dan Via ini ditonton lebih dari 3.961.000 pemirsa setia TV.
10
PollDaddy.com: Anugerah Bintang Indonesia 2008
Dengan rating 9.3 % dengan share pemirsa di jam tersebut 33.5% tak heran posisi nomor 1 masih dipegang Termehek-mehek.11
Hubungan Ibu Rumah Tangga RT 01 Benua Indah Tangerang dengan termehek-mehek adalah karena setiap menonton tayangan tersebut kebanyakan dari khalayak ibu-ibu, maka dari itu peneliti memilih meneliti target audiencenya para ibu-ibu yang sering menonton tayangan termehek-mehek. Target market tayangan termehek- mehek sebenarnya adalah semua orang terkecuali anak-anak dibawah umur. tetapi penulis memilih para Ibu rumah tangga karena mereka membutuhkan hiburan, secara mereka sudah seharian mengerjakan rumah. acara Termehek – mehek dan beberapa tujuan media massa yaitu menghibur, yang merupakan beberapa diantara kebutuhan manusia, dikiranya menarik untuk di teliti seberapa efektif ibu rumah tangga RT 01 menonton tayangan Reality Show Termehek – mehek dalam memenuhi kebutuhan khalayak.12
Dalam hal ini persepsi merupakan unsur yang penting, yang akan menunjukkan sikap positif terhadap suatu masalah, maka di harapkan akan terdapat tindakan yang cenderung sejalan dengan sikap positif tersebut. Dimana sebuah tayangan tersebut dikatakan efektif apabila tujuan tayangan Reality Show berhasil di capai dan efektif pada khalayak.13
Dalam
diri
pribadi
adalah
sesuatu
ukuran
/ kualitas
yang
memungkinkan seseorang untuk dianggap dan dikenali sebagai individu yang 11
www.blogvoters memilih;TerMehek - Mehek AC Nielsen Media Research,Minggu Ke Empat Bulan April 2004 13 Werner J. Serverin Dan Arnes W. Tankard Jr. Communication Theoties-Origin 12
berbeda
dengan
individu
lainnya.
Kualitas
yang
membuat
seseorang
memiliki kekhasan tersendiri sebagai manusia, tumbuh dan berkembang melalui interaksi sosial, yaitu berkomunikasi dengan orang lain. Individu tidak dilahirkan dengan membawa kepribadian. Seperti halnya fisik kita, maka diri sosial dan diri psikologis manusia akan terus berkembang dan menjadi
matang
sejalan
dengan
usia
hidup
kita.
Pengalaman
dalam
kehidupan akan membentuk diri pribadi setiap manusia, tetapi setiap orang juga harus menyadari apa yang sedang terjadi dan apa yang telah terjadi pada diri pribadinya. Kesadaran terhadap diri pribadi ini pada dasarnya adalah suatu proses persepsi yang ditujukan pada dirinya sendiri.
Persepsi merupakan unsur yang penting yang akan menunjang sikap positif terhadap suatu masalah, maka diharapkan akan terdapat tindakan dan tingkah laku yang cenderung sejalan dengan sikap positif tersebut
14
.
Mengapa Persepsi karena untuk mengetahui seberapa banyak ibu- ibu rumah tangga di RT 01 Benua Indah Tangerang menyukai Tayangan termehek – mehek. biasanya khalayak suka menonton tayangan Reality show sebagai hiburan semata, tetapi
adakala khalayak menonton sebagai mencari-cari trend.
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan
-
hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
14
NY Communication Arts Book, Hasting Houses Publisher 1979 hal 129
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang
masalah
tersebut yang
menjadi pokok masalah skripsi ini adalah “ Bagaimana Persepsi Khalayak ibu rumah tangga di RT 01 Benua Indah terhadap tayangan Reality Show Termehek – Mehek di Trans TV ?? ”.
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan penulis melakukan ini adalah, untuk mengetahui Persepsi Khalayak ibu rumahtangga di RT 01 Benua Indah Terhadap Tayangan Termehek Mehek.
1.4
Signifikansi Penelitian
Melalui penelitian ini dapat memberikan positif baik secara akademis maupun secara praktis.
1.4.1 Signifikansi Akademis
Penelitian ini di harapkan memperkaya kajian – kajian teori persepsi , khususnya yang berdekatan dengan program di Televisi. dan fungsinya untuk memberikan khalayak hiburan.
1.4.2 Signifikansi Praktis
Secara praktis,
hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan dan bahan masukan yang berarti khususnya kepada pihak yang memproduksi Tayangan Termehek – mehek, agar terus menerus dapat memberikan
sajian
menghibur masyarakat.
tontonan
yang
lebih
bermanfaat,
informatif
dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
Komunikasi Massa
2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa
Berbicara
komunikasi
massa tidak
lepas dari
elemen - elamen
komunikasi massa seperti: komunikator, isi pesan, saluran, komunikan, dampak,
dan
feedback.
Komunikator
diartikan
sebagai
pemberi
atau
penyampai informasi atau sebagai narasumber terhadap khalayak. Melvin Defluer dan Dennis Mc Quail merumuskan bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana komunikator mengunakan media untuk menyebarkan pesan – pesan secara luas, dan secara terus menerus menciptakan makna – makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda – beda dengan melalui berbagai cara.15 Pada dasarnya komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari komunikator ( source ) kepada komunikan ( receiver) melalui suatu media. Informasi
merupakan salah satu
proses
komunikasi yang
dapat
diterapkan secara umum melalui formula Harold D. Laswell ( 1984).16 Formula Laswell yaitu Who Say What In Which Channel To Whom With What Effect ( Siapa, mengatakan apa, dengan saluran mana, kepada siapa, dengan efek bagaimana ).
15 16
Sasa Djuarsa Sendjaja, Dkk, Pengantar Komunikasi, Universitas Terbuka,1999, hal. 158 A. M. Hoeta Soehoet, Teori Komunikasi 2. Yayasan Kampus Tercinta HSIP.2002, hal 4
Formula Laswell menunjukkan kecenderungan awal model – model komunikasi menganggap bahwa komunikator pasti
mempunyai keinginan
untuk mempengaruhi receiver ( penerima ) dari karenanya komunikasi harus semata – mata dianggap sebagai sebuah proses persuasif. Selain itu, hal ini juga selalu dianggap sebagai pesa – pesan yang pasti ada efeknya. Model – model yang demikian tentu saja mendorong kecenderungan yang membesar - besarkan efek, terutama efek terhadap khalayak.
2.1.2. Karakteristik Komunikasi Massa
Untuk
memahami
pengertian
pokok
yang
berkenan dengan
komunikasi massa, maka diperlukan pemahaman mengenai karakteristik yang melekat dalam komunikasi massa.
Ada tujuh ciri khas atau karakteristik
dari komunikasi massa antara lain :
1) Komunikasi melalui
media massa
diajukan kepada khalayak luas,
heterogen, anonim, tersebar, serta tidak mengenal batas geografis kultural. 2) Bentuk komunikasi
melalui media
massa bersifat
umum bukan
pribadi. 3) Pola penyampaian pesan
secara
cepat dan mampu menjangkau
khalayak luas bahkan mungkin tidak terbatas baik secara geografis maupun kultural. 4) Penyampaian pesan melalui media massa cenderung berjalan satu arah, Umpan balik dari penerima ( khalayak) lazimnya tertunda.
5) Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal, dan terorganisasi. 6) Penyampaian pesan melalui media massa dilakukan secara berkala, tidak bersifat temporer. 7) Isi pesan yang disampaikan melalui media massa dapat mencakup berbagai aspek kehidupan manusia ( social, ekonomi, politik, budaya, dll). Baik yang bersifat informatif dan edukatif maupun hiburan.17
Karakteristik terpenting komunikasi massa adalah sifatnya yang satu arah. Memang ada televisi atau radio yang mengadakan dialog interaktif yang
melibatkan
keperluan
khalayak
secara
langsung,
namun
itu
hanya
untuk
terbatas. Dalam komunikasi massa, umpan balik relative tidak
ada atau bersifat tunda. Komunikator cenderung sulit mengetahui umpan balik komunikan dengan segera, untuk mengetahuinya maka biasanya harus dilakukan survei atau penelitian.18
2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa Memahami fungsi komunikasi massa secara khusus ada dua hal yang harus dipahami, kedua hal tersebut adalah:19
a. Setiap tindakan harus berkaitan dengan komunikasi, termasuk mengkonsumsi media, dilandasi oleh alasan yang unik.
17
Sasa Djuarsa Sendjaja, Op. Cit. Hal. 159-160 Dani Vardiansyah, Pengantar Ilmu Komuniaksi.Ghalia Indonesia,2004. hal.33 19 Joseph.A.Devinto,Komunikasi Antar Budaya,ed kelima terjemahan Agus Mualana.Profesional Book,1997,hal 518 18
b. Setiap komunikasi massa menjalankan fungsi yang berbeda lagi setiap khalayak secara individual.
Berikut ini adalah fungsi khusus dari komunikasi massa, menurut Joseph.A. devito, diantaranya :20
1. Menghibur Media massa memberi hiburan untuk mendapatkan perkataan
dari
khalayak sebanyak mungkin sehingga dapat
menjual kepada para pengiklan. 2. Menyakinkan Media khalayak atas suatu
berusaha
menyakinkan
( to Persuade )
peristiwa persuasi ini dapat dalam banyak
bentuk yaitu: Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan / nilai seseorang, mengubah sikap, kepercayaan, sikap atau nilai seseorang mengerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu. 3. Memberikan Informasi Media memberikan informasi kepada khalayak
baik
berupa pengetahuan tentang musik, maupaun
ekonomi.
2.2.
Televisi Sebagai Media Massa
2.2.1. Pengertian Televisi Sebagai Media Massa
.
Pengertian televisi di sini ialah televisi siaran ( broadcast television ), merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri – ciri yang dimiliki komunikasi massa, berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga,
20
Ibid, hal 519
pesannya
bersifat
umum,
sasarannya
menimbulkan
keserempakan,
dan
komunikannya heterogen, homogen, dan cluster.21 Istilah televisi berasal dari kata “ tele” yang berarti jauh dan “ visi ” yang berarti penglihatan. Jauhnya ditransmisikan dengan prinsip – prinsip segi penglihatannya diwujudkan dengan kamera gambar, baik gambar hidup maupun gambar diam. Prinsip kamera televisi adalah prinsip kamera film.22 Televisi adalah komunikasi massa yang digunakan dalam proses komunikasi. Televisi merupakan media elekronik yang paling sempurna dan mempunyai efek yang paling besar terhadap khalayak dibandingkan dengan media elektronik lainnya, seperti radio, karena televisi merupakan media audiovisual yang bersifat informative, hiburan, pendidikan dan juga sebagai kontrol sosial. Televisi pada saat ini merupakan salah satu sarana media yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini karena melalui media televisi orang atau masyarakat mendapatkan sebagian dari kebutuhan hidupnya. Kebutuhan tersebut antara lain informasi, hiburan, pengetahuan, pendidikan, dan sebagainya. Ellen Wartella dan Byron Reeves memandang televisi sebagai sesuatu yang unik, keunikan itu bukan saja dari isi pesan yang ada dalam televisi, tetapi juga dari segi visualisasi, pergerakan kamera, teknik mengedit, dan juga bahasanya.23
21
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi,Penerbitnya Erlangga,1998.hal.21 Ibid, hal.22 23 Ellen Wartella, Byron Reeves, Hanbook Of Community Science, Charles R. Berger & Steven I,Chaffe,1989. hal. 632 22
2.2.2.
Karakteristik Televisi Televisi sebagai salah satu sarana komunikasi massa memiliki
karakteristik sebagai berikut :24 1.
Informasi
disampaikan
kepada
komunikan
melalui
proses
pemancaran atau transmisi. 2.
Isi pesan audiovisual artinya dapat didengar dan dilihat pada waktu bersamaan.
3.
Sifatnya periodik atau tidak dapat diulang.
4.
Sifatnya Transitory ( hanya meneruskan). Pesan – pesan yang diterima hanya bisa dilihat dan didengar secara sekilas
5.
Serentak dan global.
6.
Meniadakan jarak dan waktu.
7.
Dapat menyajikan peristiwa atau pendapat yang sedang terjadi, secara langsung atau orisinil dan tunda ( Perekaman ).
8.
Bahasa yang digunakan formal dan non formal ( bahasa tutur)
9.
Kalimat singkat, padat, jelas, dan sederhana.
10. Tujuan
akhir
dari
penyampaian
pesan
untuk
menghibur,
mendidik, control social, dan menghubungkan atau sebagai bahan informasi.
24
JB Wahyudi, Komunikasi Jurnalistik dalam Wawan Kusnad, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi, PT Rineka Cipta, 1996. hal.8-9
2.2.3.
Fungsi Televisi Televisi yang merupakan gabungan dari media dengar dan media
gambar yang bisa bersifat politis bisa pula informative, hiburan dan pendidikan. Televisi menciptakan suasana tertentu yaitu para pemirsanya dapat melihat sambil duduk santai tanpa kesenjangan untuk menyaksikan. Penyampaian
isi
komunikan.
pesan
Informasi
seolah-olah yang
langsung
disampaikan
antara
oleh
komunikator
televisi
akan
dan
mudah
dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat secara visual.25 Televisi pada pokoknya
mempunyai
fungsi
Televisi
yakni Fungsi
Perangan, fungsi Pendidikan dan fungsi hiburan.26 1. Fungsi Penerangan ( the information function ) Televisi merupakan media yang mampu menyiarkan informasi yang amat memuaskan. Hal ini disebabkan dua factor yang terdapat didalamnya yaitu : Immediacy
mencakup
pengertian
langsung
dan
dekat.
Peristiwa
yang
disiarkan oleh stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh para pemirsa pada saat peristiwa itu berlangsung dan Realism mengandung makna kenyataan, dimana televisi menyiarkan informasi secara audio visual sesuai dengan fakta. 2. Fungsi Pendidikan ( the educational function ) Sebagai media
massa
televisi
merupakan
sarana
yang
ampuh
untuk
menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak 25
secara
simultan. Sesuai
dengan
makna
pendidikan,
yakni
Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi. PT. Rineka Cipta,1996, hal.8 26 Wawan Kuswandi, op cit, hal.8
meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat, televisi menyiarkan acara – acara tertentu secara implicit mengandung pendidikan seperti film, kuis dan sebagainya yang disebut Educational Televisi ( ETV ), yaitu acara pendidikan yang disisipkan kedalam siaran yang sifatnya umum. 3. Fungsi Hiburan ( the entertainment funcation ) Fungsi hiburan yang melekat pada televisi siaran sangat dominan. Sebagian besar dari alokasi waktu masa siaran diisi oleh seacara – acara hiburan, hal ini dapat dimengerti karena pada layar televisi televisi dapat ditampilkan gambar hidup serta suara bagaikan kenyataan, dan dapat dinikmati sekalipun oleh khalayak yang tidak mengerti bahasa asing, bahkan yang tuna aksara.
2.2.4 Jenis – Jenis Televisi. Lampiran Undang-Undang Penyiaran Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 di Indonesia ada 4 jenis Lembaga Penyiaran, yakni : 1. Lembaga Penyiaran Publik. Adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh Negara, bersifat independent, netral, tidak komersial, dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat.27 2. Lembaga Penyiaran Swasta. Adalah lembaga penyiaran yang bersifat komersial berbentuk badan hukum Indonesia, yang bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau televisi.28
27 28
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Penerbit Ramdina Prakarsa, 2003, Hal : 319 Morissan, op.cit, Hal : 320
3. Lembaga Penyiaran Komunitas. Adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum Indonesia, didirikan oleh komunitas tertentu, bersifat independent, dan tidak komersial, dengan daya pancar rendah, luas jangkauan
wilayah
terbatas,
serta
untuk
melayani
kepentingan
komunitasnya.29 4. Lembaga Penyiaran Berlangganan. Adalah lembaga penyiaran berbentuk badan hukum Indonesia, yang bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran berlangganan dan wajib terlebih dahulu memperoleh izin penyelenggaraan penyiaran berlangganan.30
2.3
Program Televisi
2.3.1. Pengertian Program Televisi Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan di sukai audiens. Kata
“ Program ” berasal dari bahasa
inggris Programme
atau
program yang berarti acara atau rencana. Program televisi adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiensnya. Dengan demikian program televisi memiliki pengertian yang sangat luas. Program televisi atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan oleh stasiun 29 30
Morissan, op.cit, Hal : 321 Morissan, op.cit, Hal : 323
penyiaran televisi. Dengan demikian Program Televisi adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya.31
2.3.2 Jenis – Jenis Program Televisi Televisi merupakan suatu media massa yang mempunyai banyak kelebihan dari segi audio visual. Untuk itu diperlukan program acara yang menarik dalam penyajiannya, Dalam dunia televisi ada beberapa jenis Program Televisi yaitu : 1. Talk show
adalah
jenis
program
acara
televisi
mengenai
perbincangan, percakapan orang perorang atau beberapa orang tentang suatu masalah yang hangat dan menarik. 2. Reportase adalah jenis program acara televisi yang menyajikan berita – berita teraktual atau peristiwa yang terjadi pada saat itu dan disiarkan melalui televisi. 3. Feature adalah jenis program acara televisi yang khas dalam penyajian baik dari
segi narasi, suara latar maupaun pengambilan
sudut gambar. 4. Drama
adalah
jenis
program
televisi
yang
menyajikan
cerita
mengenai kehidupan atau karakteristik seseorang atau beberapa orang. Yang diperankan oleh artis – artis papan atas.
31
Morissan, Buku Kuliah Programming 1, Manajemen Media Penyiaran,Ramdina Prakarsa. Hal.60
5. Quis Show adalah jenis program televisi yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok ( tim ) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu.32
2.4
Program Reality Show
2.4.1. Pengertian Reality Show Media massa khususnya televisi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Semua hal bisa disiarkan secara luas melalui televisi. Karena
sifat
dan
faktanya
bahwa
pekerjaan media
massa
adalah
menceritakan peristiwa – peristiwa, maka kesibukan utama media massa adalah mengkonstruksikan berbagai realitas yang akan disiarkan. Media menyusun realitas dari berbagai peristiwa yang terjadi hingga menjadi cerita atau wacana yang bermakna. Realitas bukan hanya dalam pemberitaan saja, tetapi bisa dikemas dalam suatu acara yang menghibur, yang saat ini lebih dikenal dengan Reality Show. John Hartley (1992 ) berpendapat bahwa televisi adalah sebuah usaha kapitalitas, alat control sosial, sekaligus sumber kesenangan yang popular.33 Televisi memberikan kesenangan bagi khalayak ,dan program kesenangan atau biasa sering disebut program hiburan atau eintertainment paling diminati khalayak. Reality TV dianggap salah satu program yang dapat memberikan kesenangan bagi khalayak.
32
Morissan, Buku Kuliah Programming 1, Manajemen Media Penyiaran,Ramdina Prakarsa. Hal.67-72. 33 Graeme Burton, op.cit, hal.116
Menurut Teuku Kemal Fasya, sebuah
kekeliruan mengganggap
hadirnya acara reality show adalah wujud kreativitas dan dinamika kesenian insan pertelevisian Indonesia akibat logis dari yang telah melanda struktur dan kultur
kehidupan. Menjamurnya produk reality show di Indonesia
bukanlah buah kreativitas atau kecerdasan sang sutradara ( biasa disebut ide cerita atau acara ) karena semuanya hanya mengimpor dari acara yang 34
pernah muncul dibelahan dunia lain.
2.4.2.
Karakteristik Reality Show Awalnya
reality
show
konsepnya
sederhana
sekali,
memotret
kehidupan orang awam bukan selebritis kemudian disiarkan dan ditonton oleh banyak orang, kemudian seiring dengan perkembangannya, reality show sekedar memotret kehidupan orang tetapi reality show pun menjadi ajang kompetisi.35 Kompetisi pertama dalam bentuk reality show yang mendapat sambutan luar biasa adalah Survivor yang berlangsung sedikit bergeser menjadi kontes pencarian bakat. Sebuah Tayangan reality show kebanyakan bersifat menghibur, sebagai bermakna dan memberi manfaat, sedangkan sebagian lagi hanyalah memberi kesenangan semata. Tayangan Reality Show yang bersifat menggugah emosi penonton, membuat orang jadi terharu, sedih bahkan menangis, kemudian ada reality show yang membuat orang tersenyum, bahkan tertawa terpingkal pingkal menyaksikan perilaku presenter. 34 35
Fasya, Teuku Kamal. “Paranoid” dan Banalitas Dunia “Reality Show”,Reality show. kompas.com.htm judul artikel : Reality Show,Muti siahaan
2.4.3. Jenis / Genre Reality Show Mencakup program hiburan yang bekerja pada suatu formula, yang memasukkan karakteristik, peran utama, tema, latar belakang, serta situasi yang
berulang – ulang.
Pengertian
Genre
ialah
suatu
kategori
yang
kebanyakan lebih longgar, dimana tidak ada yang menyerupai satu formula yang subtansial, melainkan hanya gambaran yang berulang – ulang dan sangat umum. Produk – produk genre terutama relevan dengan gagasan ihwal kesenangan ( pleasure ) pemirsa.36 Reality show termasuk acara hiburan yang lebih banyak banyak memberikan pleasure atau kesenagan bagi pemirsanya. Reality show suatu program acara televisi yang berisikan hiburan realitas kehidupan manusia atau sekelompok orang
yang natural atau tidak dibuat – buat, yang mau
dijual dari sebuah reality show ialah sisi kehidupan yang menarik dan segi emosional. Reality Show mempunyai Dampak Positif : 1) Seperti tujuan semua dari Reality Show yaitu untuk hiburan, maka tayangan reality show dapat memberikan aspek hiburan untuk melepaskan diri dari permasalahan yang berkembang. 2) Reality show dapat menumbuhkan rasa sosial dikalangan pemirsa terhadap orang lain yang menderita yang ditampilkan dalam tayangan tersebut.
36
Graeme Buron, op cit, hal 141
3) Reality show memberikan pengajaran kepada pemirsa untuk tidak cepat menyerah
apabila mendapatkan kesulitan, dan tidak mementingkan diri
sendiri. 4) Menjadi salah satu jalan untuk mencapai cita-cita sebagian masyarakat menjadi seorang bintang melalui Reality Show yang bertajuk kontes bakat atau pencarian bintang. 5) Dampak positif luar biasa dirasakan oleh media yang menayangkan reality show adalah peningkatan rating dan share. Rating adalah persentase penonton acara itu dari keseluruhan pemirsa yang menonton televisi. Share adalah persentase penonton acara itu dari keseluruhan pemirsa yang menonton televisi saat itu. 6) Peningkatan Rating dan Share menyebabkan meningkatkan pemasang iklan dalam tayangan tersebut, sehingga pendapatan stasiun televisi bertambah. Reality Show juga mempunyai dampak Negatif Reality menjadi satu fenomena dalam tayangan televisi di Indonesia, saat
ini hampir semua televisi menanyangkan tayangan reality ini. Diantara
begitu banyaknya orang yang menyukai tayangan ini, muncul pula kecaman terhadap reality show. Kecaman bertubi - tubi ini berkenaan dengan dampak buruk dari tayangan televisi tersebut.37
37
[email protected],”Reality Show”
2.5
Persepsi
2.4.2. Pengertian Persepsi Banyak Para Ahli yang mencoba membuat definisi
tentang persepsi
beberapa diantaranya : Menurut ”John R. Wenburg dan William W Wilmot” persepsi adalah sebagai cara organisme memberi makna, Sementara itu ”Rudolph F, Ferderber” mengatakan persepsi itu adalah proses penafsiran informasi indrawi, lalu ”J. Cohen” mengatakan persepsi yaitu interpretasi bermakna atas sensasi sebagai representatif objek eksternal ; persepsi adalah pengetahuan yang tampak mengenai apa yang ada di luar sana.38 sedangkan Brian Fellows berasumsi persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu organisme menerima dan menganalisis informasi.39 Persepsi merupakan proses yang terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu sehingga individu dapat mengenali dirinya sendiri dan keadaan
di
sekitarnya
(Bimo
Walgito).
Persepsi
merupakan
proses
pengorganisasian dan penginterpretasian terhadap stimulus oleh organisme atau individu sehingga didapat sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam diri individu (Davidoff). Persepsi ialah interpretasi tentang apa yang diinderakan atau dirasakan individu (Bower). Persepsi merupakan suatu proses pengenalan maupun proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu (Gibson).
38 39
S. Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi.; modul 1, hal 2.13 Deddy mulyana, Ilmu Komunikasi suatu Pengantar, Remaja Rosdakarya,2005
Persepsi juga mencakup konteks kehidupan sosial, sehingga dikenallah persepsi sosial. Persepsi social merupakan suatu proses yang terjadi dalam diri seseorang yang bertujuan untuk mengetahui, menginterpretasi, dan mengevaluasi orang lain yang dipersepsi, baik mengenai sifatnya, kualitasnya, ataupun keadaan lain yang ada dalam diri orang yang dipersepsi sehingga terbentuk gambaran mengenai orang lain sebagai objek persepsi tersebut (Lindzey & Aronson). Persepsi merupakan proses pemberian arti terhadaplingkungan oleh seorang individu (Krech). Persepsi merupakan suatu proses yang dimulai dari penglihatan hingga terbentuk tanggapan yang terjadi dalam diri individu sehingga individu sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya.40 Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita.Persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran ( Interpretasi ) adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian - balik ( decoding ) dalam proses komunikasi. Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsi mencakup penginderaan ( sensasi ) melalui alat – alat / panca indera (mata, telingga, hidung, kulit, dan lidah ),
Atensi,
dan
Interpretasi.
Sensasi
merujuk
pada
pesan
yang
dikirimkan ke otak melalui alat – alat panca indera manusia. Panca indera
40
id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1837978-definisi-persepsi/
adalah reseptor yang berfungsi sebagai penghubung antara otak manusia dengan lingkungan sekitar. Persepsi yang timbul dari sebuah tayangan terlebih dahulu akan melalui
berbagai
macam
indikator.
Sedangkan
persepsi
itu
sendiri
didefinisikan sebagai proses internal yang kita lakukan untuk memilih, mengevaluasikan dan mengasumsikan rangsangan dari lingkungan eksternal. persepsi adalah cara kita mengubah energi fisik lingkungan
kita menjadi
pengajaran yang bermakna.41 Peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan yang kemudian dikenal dengan persepsi.42 Persepsi kita sering tidak cermat. Salah satu penyebabnya adalah asumsi atau pengharapan kita. Kita mempersepsikan sesuatu atau seseorang sesuai dengan pengharapan kita. Beberapa bentuk kekeliruan dan kegagalan persepsi tersebut adalah Kesalahan
Atribusi proses
internal
dalam
diri
kita
untuk
memahami
penyebab perilaku orang lain. Dalam usaha mengetahui orang lain, kita menggunakan
beberapa
sumber
informasi
Misalkan,
kita
mengamati
penampilan fisik mereka, karena faktor – faktor seperti usia, gaya pakaian, dan daya tarik dapat memberikan isyarat mengenai sifat – sifat utama mereka. Salah satu sumber kesalahan atribusi lainnya adalah pesan yang dipersepsikan
tidak
utuh
atau
tidak
lengkap,
sehingga
kita
berusaha
menafsirkan pesan tersebut dengan menafsirkan sendiri kekurangannya, atau “mengisi” kesenjangan dan mempersepsikan rangsangan Atau pola 41 42
Deddy mulyana dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antar Budaya ;1989, hal 25 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi,Remaja Rosdakarya,2004, hal 51
yang
tidak lengkap itu sebagai kurangnya
informasi
lengkap.
dapat
Maka
menimbulkan
dapat
disimpulkan bahwa
persepsi
yang
salah
dan
kelengkapan informasi akan membantu penerima informasi untuk memiliki persepsi yang lebih cermat.43 Persepsi terjadi didalam benak individu yang mempersepsi,bukan didalam objek, dan selalu merupakan pengetahuan tentang penampakan. Persepsi mempunyai sifat -sifat : 1. Persepsi Pengalama, makna pada pengalaman masa lalu dengan orang lain, objek, atau peristiwa. 2. Persepsi selektif , ketika mempersepsikan hanya bagian – bagian tertentu dari suatu objek atau orang lain. Dengan kata lain, kita melakukan seleksi hanya pada karakteristik tertentu dari objek persepsi kita dan mengabaikan yang lain. 3. Persepsi
penyimpulan,
proses
psikologi
yang
mencakup
penarikan
penyimpulan melalui suatu proses indukasi secara logis. 4. Persepsi akurat, setiap persepsi yang kita lakukan, akan mengandung kesalahan
dalam kadar tertentu. Hal ini disebabkan oleh pengaruh
pengalaman masa lalu, selektivitas, dan penyimpulan. Biasanya ketidak akuratan
terjadi
karena
penyimpulan
yang
terlalu
mudah
atau
menyamaratakan. 5. Persepsi evaluatif, persepsi tidak akan pernah objektif, karena kita melakukan interpretasi berdasarkan pengalaman dan merefleksikan sikap, 43 Baron dan Paulus , hal 40-41dan Deddy Mulyana, ilmu Komunikasi Suatu Pengantar,PT Remaja Rosdakarya,2004,hal 211-213
nilai, dan keyakinan
pribadi yang digunakan untuk
memberi makna
pada objek persepsi.44
2.5.2. Proses Terjadinya Persepsi Jalaludin Rakhmat menggambarkan proses terjadinya persepsi dengan skema model45 : Stimulus-------- Atensi------ Interprestasi------ Kognisi 1. Perhatian (attention) faktor yang sangat mempengaruhi persepsi adalah Perhatian, tahap dimana kita memperhatikan stimuli ( tahap penyaringan perhatian ) yang didahului oleh tereksposnya seseorang pada rangsangan tertentu. Oleh karena proses ini terjadi dalam alam sadar, maka sebelumnya ia harus menyadari adanya rangsangan itu melalui mekanisme panca indera. Atensi atau perhatian berarti sebelum manusia
merespons atau
menafsirkan objek atau kejadian atau rangsangan apapun, manusia atau kita terlebih dahulu memperhatikan kejadian atau rangsangan tersebut. Jadi persepsi mensyaratkan kehadiran suatu objek untuk dipersepsi, termasuk orang lain atau diri sendiri.46 Dalam
banyak
kasus, rangsangan yang
menarik perhatian, cenderung dianggap lebih penting daripada yang tidak menarik perhatian. Rangsangan seperti ini biasanya menjadi penyebab kejadian - kejadian berikutnya. itulah sebabnya orang yang paling kita perhatikan cenderung dianggap orang 44
yang
S Djuarsa Sendjaja,Teori komunikasi,.hal 2.14 - 2.16 Jalaludin Rakhmat,Psikologi Komunikasi,hal;55 46 Deddy Mulyana, op.cit, Hal: 168 45
paling berpengaruh. Dengan
perkataan lain, kita akan memperhatikan apa yang kita anggap bermakna bagi kita, dan kita
tidak akan memperhatikan apa yang tidak bermakna
bagi kita. Keaneth A. Anderson memberikan devinisi tentang perhatian yang merupakan proses mental ketika stimuli / rangkaian stimuli menjadi menonjol pada saat stimuli lainnya melemah.47 Pada tahap perhatian
setiap individu dalam memberikan perhatian
terhadap suatu stimuli di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor situasioanal yang lebih menitik beratkan pada apa yang ada pada stimuli itu sendiri dan faktor proposal yang berasal dari individu itu sendiri, dan faktor yang ada pada stimuli antara lain ukuran, arahan kontras, warna bentuk dan posisi. Atensi rangsangan terbagi dalam dua faktor ( Persepsi bersifat selective) yaitu: a. Faktor internal Faktor – faktor sosial, budaya, biologis, pisiologis dan psikologis b. Faktor Eksternal Berupa atribut – atribut objek yang dipersepsikan seperti gerakan intensitas,kontras, kebaruadan perulangan objek yang dipersepsikan48
47 48
Dedi Sudiana, Komunikasi Periklanan, Remaja Rosda karya, 1986, hal 39 Dedy Mulyana,Ilmu Komunikasi, Remaja Rosdakarya, 2000, hal 483
2. Penafsiran (Interpretation) Persepsi juga sering di sebut dengan tindakan memberi makna melalui indera-indera kita untuk menafsirkan suatu informasi dalam bentuk yang lebih berarti. penafsiran adalah inti dari persepsi (Identik dengan Decoding/ penyandian balik dalam proses komunikasi ).49 Interpretasi adalah tahap terpenting dari persepsi, yaitu menafsirkan atau memberi makna atau informasi yang sampai kepada kita melalui panca indera. sebuah perhatian dalam tahap interpretasi mengandung makna dan persepsi pada tahap ini terjadi proses penyederhanaan ( simplification), pengolahan ( distort ), serta penyusunan ( organize ). persepsi menurut Alie Djahri adalah merupakan proses dimana rangsangan terhadap alat indera mendapat makna lain pengertian. dalam proses inilah segala macam pengalaman atas objek, peristiwa atau hal – hal lain ditafsirkan dan disimpulkan sehingga menjadi informasi, kegiatan proses ini melibatkan unsur – unsur seperti harapan, motivasi, dan memori.50 proses pembentukan kesan / persepsi : a. Stereotyping, yaitu pengalaman – pengalaman baru akan dimasukkan pada laci kategori yang ada dalam memori kita. b. Implicit personality theory, yaitu setiap orang mempunyai konsepsi tentang sifat – sifat apa yang berkaitan dengan sifat – sifat apa. 49 50
Fenny saptiani; Modul Metode Penelitian Komunikasi,2007 Alie Djahri, Modul psikologi Komunikasi,Fisip UI 1992, hal 27
c. Atribusi, yaitu proses penyimpulan motif, maksud dan karakteristik orang lain dengan melihat pada perilakunya tampak.
3. Pengetahuan/Organisasi kemudian, setelah tahap perhatian dan Interpretasi, akan muncul respon yang di sebut kognitif. yaitu meletakkan sesuatu rangsangan bersama rangsangan lainnya sehingga menjadi suatu keseluruhan yang bermakna.51 kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang di ketahui, dipahami,atau dipersepsikan. kognitif terjadi pada diri komunikan yang sifatnya informatif. kognitif membahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajar informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan pengetahuannya ( kognitif ) , melalui media massa, dapat diperoleh berbagai informasi tentang tempat yang belum pernah dikunjungi, orang teknologi baru atau benda. pada saat mempresepsikan, hal ini berkaitan dengan kebutuhan kognitif, yaitu usaha untuk memperkuat informasi, pengetahuan, serta pengertian tentang lingkungan eksternal. 52 Beberapa sumber yang ada mengenai definisi tentang persepsi, saya cenderung ke definisi persepsi jalaludin rakhmat karena persepsi yang di katakannya merupakan cara pandang seseorang terhadap sesuatu atau informasi, seseorang akan memiliki pandangan yang berbeda dengan orang lain dan setiap orang akan melihat sesuatu hal melalui panca indera dalam memberikan perhatian dan penafsirannya. 51 52
Deddy Mulyana, ilmu Komunikasi Suatu Pengantar,PT Remaja Rosdakarya,2004, hal. 169 Rhenald Kasali, Manajemen Publik Relations, PT.Grafiiti,1994, hal 24
2.5.3 Jenis Persepsi Persepsi mempunyai dua jenis yaitu Persepsi lingkungan fisik dan Persepsi sosial atau persepsi terhadap manusia. Persepsi terhadap lingkungan fisik
berbeda
dengan
persepsi
sosial.
Persepsi
terhadap
objek
atau
lingkungan fisik melalui lambang – lambang fisik, sedangkan persepsi terhadap orang melalui lambang – lambang verbal dan non verbal. Orang lebih aktif daripada kebanyakan objek, dan lebih sulit diprediksi. Persepsi terhadap objek menanggapi sifat – sifat, sedangkan persepsi terhadap orang menanggapi sifat – sifat luar dan dalam ( Seperti perasan, motif, harapan, keyakinan, dan sebagainya ).53 Persepsi orang terhadap lingkungan fisik tidaklah sama, karena dipengaruhi oleh beberapa faktor :54 -
Latar belakang Pengalaman
-
Latar belakang budaya
-
Latar belakang psikologis
-
Latar belakang nilai, keyakinan, dan harapan
-
Kondisi faktual alat – alat panca indera dimana informasi yang sampai kepada orang.
Persepsi sosial atau persepsi orang terhadap orang lain adalah proses menangkap arti objek – objek sosial dan kejadian – kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Oleh karena manusia mempunyai aspek emosi, maka persepsi atau penilaian kita terhadap orang akan mengancung resiko. 53 54
Ibid.hal. 171 Ibid.hal. 175
Persepsi saya terhadap Anda mempengaruhi persepsi Anda terhadap saya, dan pada gilirannya persepsi Anda terhadap saya juga akan mempengaruhi persepsi saya terhadap anda. Dan begitu seterusnya.55 Setiap orang memiliki gambaran yang berbeda mengenai realitas di sekelilingnya. Karena setiap orang mempunyai persepsi
yang berbeda
terhadap lingkungan sosialnya. Kegiatan atau upaya komunikasi dilakukan pihak sumber tentunya juga diharapkan menimbulkan suatu akibat atau hasil pada diri penerima yang sesuai dengan keinginan pihak sumber. Persepsi yang timbul setelah menonton suatu tayangan dipengaruhi oleh berbagai macam indikator. Terdapat banyak indikator yang menjelaskan tentang hal – hal yang dapat dijadikan sebagai indikator dari akibat atau hasil yang terjadi pada pihak penerima. Model yang paling popular untuk menjelaskan indikator – indikator yang mempengaruhi akibat atau hasil komunikasi adalah model
AIDA ( Attention,
Interest,
Desire,
dan
Action ). Model AIDA
memberikan gambaran bahwa dampak atau hasil komunikasi yang terjadi pada seseorang setelah menerima suatu pesan akan menyangkut empat hal, yakni: Perhatian ( attention), Minat ( interest), Keinginan ( desire), dan tingkah laku (action). Hal ini mengasumsikan bahwa tindakan yang diambil pada dasarnya didorong oleh adanya perhatian, minat, dan keinginan.56
55 56
Deddy Mulyana, ilmu Komunikasi Suatu Pengantar,PT Remaja Rosdakarya,2004, hal 176 Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antar Budaya:1989, hal 25
2.6.
Stimulus –Respon Prinsip stimulus respon pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar
yang sederhana, di mana efek merupakan suatu reaksi terhadap stimuli tertentu. Dengan demikian seseorang mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan erat antara pesan-pesan media dan reaksi audience. Elemen-elemen utama dari teori ini adalah : 1. Pesan (stimulus), 2. Penerima/receiver (organisme), dan 3. Efek (respon). Prinsip stimulus-respon merupakan dasar dari teori jarum hipodermik, teori klasik mengenai proses terjadinya efek media massa yang sangat berpengaruh. dalam teori ini isi media massa di pandang sebagai obat yang di suntikan kedalam pembuluh darah audience, yang kemudian diasumsikan akan bereaksi seperti yang di harapkan. Proses stimulus- respon bekerja dalam menghasilkan efek media massa, namun hasil penelitian menunjukkan sebaliknya. efek media massa ternyata rendah, dan asumsi stimulus-respon tidak cukup mengambarkan realitas audience media massa dalam penyebaran arus informasi dan pembentukan pendapat umum.57
57
S. Djuarsa sendjaja,Teori Komunikasi, hal 5.14
Di balik konsepsi ini sesungguhnya terdapat dua pemikiran yang mendasarinya:
2 Gambaran suatu masyarakat modern yang merupakan agregasi dari individuindividu yang relatif terisolasi yang bertindak berdasarkan kepentingan pribadinya, yang tidak terlalu terpengaruh oleh kendala dan ikatan sosial. 3 Suatu pandangan yang dominan mengenai media massa yang seolah-olah sedang melakukan kampanye untuk memobilisasi perilaku sesuai dengan tujuan dari berbagai kekuatan yang ada dalam masyarakat (biro iklan, pemerintah, parpol, dsb).
Dari pemikiran tersebut, dikenal apa yang disebut masyarakat massa, di mana prinsip stimulus respon mengasumsikan bahwa pesan disiapkan dan didistribusikan secara sistematik dan dalam skala yang luas. Sehingga secara serempak pesan tersebut dapat tersedia bagi sejumlah besar individu, dan bukannya ditujukan pada orang perorang. Pengunaan teknologi untuk reproduksi dan distribusi diharapkan dapat memaksimalkan jumlah penerimaan dan respon khalayak. Dalam hal ini tidak diperhitungkan adanya intervensi dari struktur sosial atau kelompok dan seolah-olah tedapat kontak langsung antara media dan individu. Konsekuensinya seluruh inidividu yag menerima pesan dianggap sama/seimbang. Jadi hanya agregasi jumlah yang dikenal seperti konsumen, suporter, dsb. Selain itu diasumsikan juga bahwa pesan-pesan media dalam tingkat tertentu akan menghasilkan efek. Jadi kontak dengan media cenderung
diartikan adanya pengaruh tertentu dari media, sedangkan individu yang tidak terjangkau oleh terpaan media tidak akan terpengaruh.
Pada tahun 1970, Melvin DeFleur melakukan modifikasi terhadap teori stimulus respon dengan teorinya yang dikenal sebagai perbedaan individu dalam komunikasi massa (individual differences). Di sini diasumsikan bahwa pesanpesan media berisi stimulus tertentu yang berinteraksi secara berbeda-beda dengan karakteristik pribadi dari para anggota khalayak. Teori DeFleur ini secara eksplisit telah mengakui adanya intervensi variabel-variabel psikologis yang berinteraksi dengan terpaan media massa dalam menghasilkan efek.
Berangkat dari teori perbedaan individu dan stimulus respon ini, DeFleu mengembangkan model psiko-dinamik yang didasarkan pada keyakinan bahwa kunci dari persuasi yang efektif terletak modifikasi struktur psikologis internal dari individu. Melalui modifikasi inilah respon tertentu yang diharapkan muncul dalam perilaku individu akan tercapai. Esensi dari model ini adalah fokus pada variabel-variabel yang berhubungan dengan individu sebagai penerima pesan, suatu kelanjutan dari asumsi sebab akibat dan mendasarkan pada perubahan sikap sebagai ukuran bagi perubahan perilaku.58
58
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.
2.7
Khalayak Televisi
2.7.1 Pengertian Khalayak Konsep khalayak menunjuk pada sekumpulan orang – orang yang menonton atau melihat suatu pertunjukkan. Dengan demikian pengertian khalayak adalah sekumpulan orang yang terorganisir dalam tempat dan waktu tertentu, dimana masing – masing memiliki perhatian yang sama dan tujuan yang sama pula, yaitu memperoleh hiburan. Istilah Khalayak media berlaku universal dan secara sederhana dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, pemirsa berbagai media. Kumpulan ini disebut sebagai khalayak dalam bentuk yang paling dikenali dan versi yang diterapkan dalam hampir seluruh penelitian media itu sendiri. Calusse ( 1968 ) menunjukkan beberapa kerumitan untuk membedakan beberapa kadar keikutsertaan dan keterlibatan khalayak. 1. Khalayak pertama dan terbesar adalah populasi yang tersedia untuk menerima tawaran komunikasi tertentu. Dengan demikian semua yang memiliki pesawat televisi adalah audiens televisi dalam artian tertentu. 2. Khalayak kedua merupakan khalayak yang menerima hal – hal yang ditawarkan dengan kadar yang berbeda – beda seperti pemirsa, televisi regular, pembeli surat kabar dan sebagainya. 3. Khalayak ketiga adalah khalayak yang mencatat penerimaan isi pesan masih dalam bagian lebih kecil yang mengedepankan pesan yang ditawarkan.59
59
Dennis McQuail,Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar: erlangga,1996.Hal.203
2.7.2 Karakteristik Khalayak Bagi khalayak yang diperhatikan hanyalah siaran. Khalayak tidak mau tahu liku – liku penyelenggaraan siaran. Bagi khalayak, hanya ada satu sikap yaitu “ siaran harus baik ” dan mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan
mereka
tentang
informasi
konsumen
bersifat
heterogen.
Sehingga
dan
hiburan.
sangat
sulit
Khalayak memenuhi
sebagai selera
khalayak melalui siaran. Bagi khalayak siaran yang baik adalah wajar. Namun kalau siaran tidak baik bahkan salah maka khalayak akan langsung menuding kesalahan siaran itu. Keinginan dan kebutuhan khalayak harus menjadi salah satu acuan dalam merencanakan siaran, namun pengelola siaran siaran pun harus bijaksana. Jangan selalu mengacu pada selera khalayak, mengingat sifat khalayak yang heterogen, homogen, dan cluster. Di satu pihak khalayak menghendaki siaran yang berkualitas, menarik, dan menghibur.60
2.7.3 Jenis Khalayak Menurut stuart Hall, kulturalis media, kategori atau jenis khalayak dibagi dalam tiga klasifikasi, yaitu : 1)
Dominant Reader
adalah kategori khalayak yang mengikuti arus
dominant pemberitaan media, artinya apa pun kata media dikunyah habis – habisan, tanpa kecuali.
60
JB Wahyudi, op. cit. hal.5
2)
Oppositional Reader adalah sebaliknya, kategori khalayak yang selalu bertentangan sikap dengan arus dominant media. Media jadi sejenis public enemy yang banyak menghasut masyarakat untuk mengganti nilai – nilai luhur dengan nilai – nilai modern.
3)
Negotiated Reader adalah yang merujuk pada khalayak media yang moderat. Bila yang ditampilkan media sesuai dengan keyakinannya, mereka akan memanfaatkan media. Namun, ketika bertentangan, media akan
ditinggalkan.
Jenis
khalayak
terakhir
bersikap
kritis
menyikapi media.61
61
Nawiroh Vera, Kekerasan Dalam Media Massa, Artikel Kompas, Januari, 2008
dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Sifat Penelitian Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah sifat deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Kuantitatif adalah penelitian yang lebih menekankan kepada
realitas
dan
objektifitas
terhadap
objek
penelitian. dan harus
mementingkan aspek keluasan data sehingga data atauhasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi.62
Sedangkan sifat Deskriptif
adalah
variabel
metode
yang
berusaha
melukiskan
satu
demi
satu.
Mohammad Nazir mengatakan metode deskriptif adalah suatu metode dalam suatu kelompok
manusia, suatu objek, suatu setiap kondisi, suatu sistem
pemikiran ataupun kelas peristiwa pada masyarakat sekarang.63 Deskriptif bertujuan untuk : 1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang menggambarkan gejala yang ada. 2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan prakterprakter yang berlaku. 3. Membuat perbandingan atau evaluasi. 4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah
62 63
yang
sama
dan
belajar
pengalaman
Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis;Riset Komunikasi:, Hal 55 Mohammad Nazir,metode Penelitian, Ghalia indonesia, 1988,Hal 141
mereka
untuk
menetapkan
rencana
dan
keputusan
pada
waktu
yang
akan
datang.64 Sifat deskriptif bukan saja menjabarkan ( analistis ), tetapi juga memadukan dan tidak hanya melakukan klarifikasi, tetapi juga organisasi. Penelitian deskriptif timbul karena adanya suatu peristiwa yang menarik penelitian, tetapi belum ada kerangka teoritis untuk menjelaskan. Dengan metode ini penulis mencoba untuk mendeskripsikan persepsi pada ibu rumah tangga RT. 01 Benua Indah Tangerang dalam menyaksikan tayangan Termehek – Mehek di Trans TV.
3.2
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, yaitu
penelitian yang mengambil sample dari satu populasi dan mengunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.65 Karena pengumpulan
dalam data
metode
sangatlah
survei penting.
ini Maka
peran
kuisioner
penulis
akan
sebagai membuat
pertanyaan – pertanyaan yang semudah mungkin yang dapat dipahami oleh responden. Agar bisa mendapatkan data – data yang dibutuhkan dengan lebih akurat. Penyebaran kuisioner dilakukan untuk mengetahui sejauh mana persepsi tentang Reality Show TerMehek – Mehek yang akan di isi oleh responden ibu rumah tangga yang ada di RT 01 Benua Indah Tangerang. 64 65
Jalaluddin Rahmat, Metode Penelitian Komunukasi, PT. Gramedia Pustaka Utama, 1993.hal 26 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survai, LP3ES,1991. hal 3
3.3
Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pemgumpilan data yang digunakan oleh penulis
adalah : 3.3.1 Data Primer Cara
pengumpulan
data
pertanyaan
yang
disusun
pertanyaan
guna
memperoleh
dengan
secara
menyebarkan
tertulis,
data
biasanya
berupa
kuesioner
yaitu
merupakan
daftar
jawaban – jawaban
dari
responden.66 Wawancara adalah dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan Reality Show TerMehek – Mehek kepada orang yang terlibat langsung dalam Reality Show tersebut.
3.3.2 Data Sekunder Pengumpulan data dilakukan dengan membaca buku – buku literatur ( Perpustakaan ), surat kabar, majalah dan artikel – artikel yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas, digunakan untuk melengkapi data – data yang sudah ada.
66
Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Gramedia,1994.Hal 173
3.4
Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi Populasi adalah kumpulan objek untuk penelitian. Dalam penelitian, objek biasanya disebut satuan analisis ( units of analisis ) atau biasa disebut juga unsur – unsur populasi.67 Populasi keseluruhan satuan analisis yang hendak di teliti, dalam hal ini adalah individu – individu responden unit analisis suatu penelitian dalam kajian komunikasi bisa berupa individu,
kelompok
individu, serta teks media massa. Populasi dalam penelitian ini yang dipilih oleh penulis adalah ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di wilayah RT. 01 Komplek Benua Indah Tangerang. Jumlah ibu rumah tangga yang telah terdata berjumlah 77 ibu.68 ibu – ibu yang diambil oleh penulis untuk penelitian yaitu ibu – ibu rumah tangga yang murni tidak bekerja dikantoran atau wiraswasta karena ibu – ibu tersebut memiliki kesenggangan waktu yang cukup banyak Berikut ini adalah data ibu rumah tangga yang tercatat di RT 01:
BlokC1
BlokC2
BlokC3
Tabel 3.1 BlokC4 BlokC5
BlokC6
Jumlah
20 IRT
13 IRT
15 IRT
9 IRT
5 IRT
77 IRT
15 IRT
Sumber : Data terakhir dari RT 01 Komplek Benua Indah
67 68
Bambang Setiawan, Metode Penelitian Komunikasi,Universitas Terbuka,1995.hal.40 Data Ketua Rt 01 Komplek Benua Indah Tangerang
3.4.2 Sampel Sampel satu hal yang menakjubkan dalam penelitian adalah bahwa kita dapat menduga sifat – sifat suatu kumpulan objek penelitian hanya dengan mempelajari dan mengamati sebagian dari kumpulan. Bagian yang diamati disebut Sampel.69 Dalam pengambilan
sampel penulis mengunakan teknik populasi
sampling atau total sampling, dimana yang menjadi sampel adalah jumlah keseluruhan dari populasi atau unit analisa yang ciri – cirinya akan diduga.70 Alasan
penulis
memakai
total
sampling
karena
populasi
yang
akan
digunakan hanya sedikit dan data yang didapat lebih akurat. Jadi, jumlah sampel yang diambil adalah sejumlah populasi ibu rumah tangga RT.01 Benua indah tangerang Sebanyak 77 ibu.
3.5
Definisi dan Operasional Konsep
3.5.1 Definisi Konsep 3.5.1.1 Persepsi ialah penilaian yang diberikan individu terhadap objek
tertentu.
mengorganisasikan,
Yang dan
memungkinkan menafsirkan
kita
memilih,
rangsangan
dari
lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita. 3.5.1.2 Khalayak
adalah
penerima,
decoder, dan komunikan 69 70
Jalaluddin Rahmat, Op.Cit. Hal. 78 Masri Singarimbun,Op.Cit. Hal.152
saran,
audience,
pendengar,
3.5.1.3 Tayangan Reality Show yang cenderung dipaksakan dan dibuatbuat. sungguh di luar rasa pesimistis, Namun kehadiran ‘Termehek-Mehek’, sungguh membuka makna reality show itu sendiri, yang hadir dengan semangat “real”, dan tanpa dibuat atau diskenario sebelumnya..Itulah kenapa, mungkin pada akhirnya tayangan ini ditayangkan dua kali dalam sepekan. Selain memang mampu membawa hanyut pemirsanya, juga membangun konsep seutuhnya tanpa adanya kesan dibuat-buat. Mengalir apa adanya71.
3.5.2 Operasionalisasi Konsep Persepsi ini ditujukan kepada ibu Tangerang
dalam
tahap
rumah tangga RT. 01 Benua indah
Perhatian, Penafsiran, dan
pengetahuan
mereka
terhadap Tayangan TerMehek - mehek. Sebagai lingkungan eksternal mereka, yang merupakan ukuran bagi operasionalisasi konsep tentang persepsi. a) Perhatian ( attention ) Bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera kita, dan mengesampingkan masukan – masukan melalui alat indera lain, maka akan terjadi yang namanya perhatian. Sedangkan perhatian adalah proses mental ketika stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah.
71
Am www.wawasandigita
b) Penafsiran ( interpretation ) persepsi sebagai suatu proses dimana individu menggorganisasikan dan menafsirkan pesan-pesan indera mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka. c) Pengetahuan ( Kognisi ) Kognisi terjadi bila ada perubahan pada apa
yang
diketahui,
dipahami,
atau
dipersepsikan
khalayak.
Keingintahuan komunikasi terhadap sesuatu yang informatif bagi dirinya maka dinamakan proses kognitif. Tayangan
Reality
Show
adalah
tayangan
yang
acara
televisi
yang
menggambarkan adegan yang seakan-akan benar-benar berlangsung tanpa skenario, dengan pemain yang umumnya khalayak umum biasa.
No 1.
Operasionalisasi Konsep Variabel Indikator 1. Memperhatikan tayangan Perhatian Termehek-mehek? (Attetion)
Skala Sangat Memperhatikan (skor = 5) Memperhatikan( skor = 4) Ragu – Ragu (skor = 3) Tidak memperhatikan (skor = 2) Sangat tidak memperhatikan (skor = 1)
2. Memperhatikan pembawa Sangat Memperhatikan (skor = 5) acaranya selama di Memperhatikan( skor = 4) tayangkan? Ragu – Ragu (skor = 3) Tidak memperhatikan (skor = 2) Sangat tidak memperhatikan (skor = 1) 3. Memperhatikan alur cerita Sangat Memperhatikan (skor = 5) dari tayangan termehek – Memperhatikan( skor = 4) mehek? Ragu – Ragu (skor = 3) Tidak memperhatikan (skor = 2) Sangat tidak memperhatikan (skor = 1) 4. Memperhatikan jam tayang Sangat Memperhatikan (skor = 5) termehek – mehek? Memperhatikan( skor = 4) Ragu – Ragu (skor = 3)
5. Berapa kalikah ibu menonton tayangan Termehek – mehek
2.
Penafsiran (interpretatio n)
6. Mengetahui apa arti dari program acara Termehekmehek?
Tidak memperhatikan (skor = 2) Sangat tidak memperhatikan (skor = 1) Menonton setiap acara di siarkan (skor =5) Menonton 5 -7 kali (skor = 4) Menonton 2 – 4 kali (skor = 3) Menonton sekali setiap di siarkan ( skor = 2) Tidak pernah sama sekali (skor = 1) Sangat mengetahui (skor = 5 ) Mengetahui (skor = 4) Ragu – ragu (skor= 3) Tidak mengetahui (skor =2) Sangat tidak mengetahui (skor =1)
7. tayangan termehek – mehek Sangat memberikan ( skor = 5) memberikan pesan moral bagi Memberikan ( skor = 4) yang menontonnya? Ragu – ragu (skor= 3) Tidak memberikan (skor =2) Sangat tidak memberikan (skor = 1) 8. setujukah tayangan ini sangat setuju ( skor = 5 ) menjadi kepentingan publik , setuju ( skor = 4 ) sedangkan ini kepentingan ragu – ragu (skor = 3) pribadi? Tidak setuju (skor= 2) Sangat tidak setuju (skor=1) 9. Tayangan Termehek- sangat mempunyai skor ( skor =5) mehek mempunyai unsur mempunyai (skor = 4) mendidik? Ragu – Ragu (skor= 3) Tidak mempunyai (skor = 2) sangat tidak mempunyai (skor=1)
10.Menyukai tema yang di Sangat suka (skor=5) kemas di dalam tayangan Suka (skor=4) termehek-Mehek? Ragu – Ragu (skor=3) Tidak suka (skor=2) Sama sekali tidak suka (skor=1)
3.
Pengetahuan 11. Mengetahui presenter laki- Sangat mengetahui ( skor = 5 ) Mengetahui( skor= 4 ) ( Kognitif / laki? Ragu – ragu (skor =3) Organisasi ) Tidak mengetahui (skor=2) Sama sekali tidak mengatahui
( skor=1 )
12.. siapakah nama presenter Mandala ( skor =5 ) laki-laki di acara termehe- Anjasmara ( skor = 4) mehek? Raffi achmad ( skor =3 ) Olga saputra (skor=2) Andika pratama(skor=1) 13. Mengetahui presenter Sangat mengetahui ( skor = 5 ) perempuan? Mengetahui( skor= 4 ) Ragu – ragu (skor =3) Tidak mengetahui (skor=2) Sama sekali tidak mengatahui ( skor=1 ) 14. Siapakah nama presenter Via( skor =5) perempuan di acara termehek- Luna maya ( skor = 4) mehek? Nirina zubir ( skor = 3 ) Oki lukman (skor= 2) Alya rohali (skor=1) 15. Mengetahui jam tayang Sangat mengetahui ( skor = 5 ) acara termehek-mehek? Mengetahui( skor= 4 ) Ragu – ragu (skor =3) Tidak mengetahui (skor=2) Sama sekali tidak mengatahui ( skor=1 ) 16. jam berapakah tayangan 18.15 ( skor = 5 ) termehek – mehek disiarkan? 18.30 ( skor= 4) 18.35 ( skor =3 ) 18.25 (skor= 2) 18.00 (skor= 1) 17. hari apa tayangan sabtu dan minggu(skor = 5) termehek-mehek di senin dan rabu (skor = 4) tayangkan? selasa dan jumat (skor = 3) kamis dan rabu (skor = 2) selasa dan minggu (skor =1)
Penelitian ini mengunakan tingkat ukuran yang mencoba mengurutkan responden dari tingkat yang paling rendah ke tingkat paling tinggi. Maka penelitian ini terdapat tiga tingkatan, dimulai dari Positif ( memperhatikan/
Suka/ tahu ), dilanjutkan dengan netral ( tidak berpendapat ), dan terakhir adalah negative ( tidak memperhatikan/ tidak suka/ tidak tahu ). Untuk mengukur persepsi seseorang, peneliti mengunakan Skala Likert, yaitu setiap pilihan jawaban yang diberikan atas setiap pertanyaan dari setiap item variabel mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. dan untuk mengetahui secara akumulatif data keseluruhan, maka dilakukan perhitungan dengan mengunakan rumus interval, yaitu72
Interval =
( NT X P) – ( NR X P ) Skala
Keterangan: NT
= Nilai Tertinggi
NR
= Nilai Terendah
P
= Pertanyaan
Akumulasi perhatian: interval
= ( NT X P) – ( NR X P ) Skala = (5X5)–(1X5) 5 =
25 - 5 5
72
Prof. Sutrisno. Hadi, Statistik, Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, 1995.hal 12
=
20 5
=
4
Jadi skala Perhatian yaitu : a. Sangat Memperhatikan
: 24 - 28
b. Memperhatikan
: 19 - 23
c. Ragu-ragu
: 14 - 18
d. Tidak memperhatikan
: 9- 13
e. Sangat tidak Memperhatikan
: 5-8
Akumulasi penafsiran: interval
= ( NT X P) – ( NR X P ) Skala = (5X5)–(1X5) 5 =
25 - 5 5
=
20 5
=
4
Jadi skala Penafsiran yaitu : a. Sangat Tinggi
: 24 - 28
b. Tinggi
: 19 - 23
c. Sedang
: 14 - 18
d. Rendah
: 9- 13
e. Sangat rendah
: 5-8
Akumulasi Pengetahuan : interval
= ( NT X P) – ( NR X P ) Skala = (5X7)–(1X7) 5 =
35 - 7 5
=
28 5
=
6
Jadi skala Pengetahuan yaitu : a. Sangat Tinggi
: 34 - 40
b. Tinggi
: 27 - 33
c. Sedang
: 20 - 26
d. Rendah
: 13 - 19
e. Sangat rendah
: 7 – 12
Untuk Persepsi secara Keseluruhan, yaitu : Interval
= ( NT X P) – ( NR X P ) Skala = ( 5 X 17 ) – ( 1 X 17 ) 5 =
85 - 17 5
=
68 5
=
13.6 = 14
Jadi, Persepsi secara Keseluruhan, Yaitu : a. Sangat Positif
: 84 - 98
b. Positif
: 69 – 83
c. Netral
: 54 – 68
d. Negatif
: 39 – 53
e. Sangat Negatif
: 15 - 28
3.6
Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk
yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterprestasikan karena metode yang akan digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, artinya setalah semua data dihimpun dan disusun secara sistematis, cermat untuk
kemudian
dipelajari
dan
di
analisa
secara
deskriptif,73 hanya
memaparkan situasi atau peristiwa tanpa mencari atau menjelaskan hubungan tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Maka pada penelitian ini, analisa data dapat dilakukan setelah data – data yang dibutuhkan telah terkumpul dan kemudian diolah melalui tahap – tahap : 1. Data diolah dari jawaban para responden yang telah masuk setelah kuesioner dibagikan.
73
Jalaludin Rahmat, Op.Cit. Hal. 24
2. Menyederhanakan data ke dalam bentuk tabel terlebih dahulu dengan membuat coding book ,hal ini dilakukan untuk memudahkan pembuatan tabel tunggal. 3. Kemudian,
data
dianalisa
secara
kuantitatif,
dengan
memperoleh angka – angka yang menunjukan frekuensi penyebaran data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran umum TRANS TV Televise Transformasi Indonesia atau TRANS TV adalah sebuah stasiun televise swasta Indonesia , yang di miliki oleh PARA group (PT Para Inti Investindo). Kelompok usaha ini di miliki oleh pengusaha Chairul Tanjung, selain memiliki Trans TV, dan Trans 7, PARA Group juga bergerak di bidang usaha perbankan seperti Bank Mega dan Bank Tugu serta beberapa usaha lainnya. Bentuk usaha TRANS TV adalah perseroan terbatas atau PT dengan nama PT Televisi Transformasi Indonesia. Stasiun ini melakukan siaran pertama kali pada 15 Desember 2001. memperoleh ijin siaran pada bulan Oktober 1998 setelah dinyatakan lulus dari ujian kelayakan yang di lakukan tim antar departemen pemerintahan. Stasiun ini merupakan stasiun televisi swasta ke 8 yang memperoleh ijin mengudara secara nasioanl di indonesia. format acara siaran televisi ini tidak berbeda dengan stasiun televisi swasta lainnya yakni dengan format produksi yang bervariasi seperti news,infotainment,reality show, film dan drama. Pada dasarnya siaran trans tv menganut konsep general entertainment sehingga pemirsa bisa menikmati berbagai tayangan hiburan drama maupun non drama. pada tahun pertama atau 2001, 50 persen tayangan stasiun ini berhasal dari luar negeri dan sisanya berasal dari produk lokal. Di akhir tahun 2005 Trans TV
telah memperkuat lini dan jam tayang dengan produksi inhouse. Menurut catatan, 67% dari acara stasiun ini merupakan produksi sendiri atau inhouse program.
Dalam profil stasiun ini disebutkan, logo TRANS TV berbentuk berlian,yang menandakan keindahan dan keabadian. kilaunya merefleksikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di indonesia sebagai symbol pantulan kehidupan serta budaya masyarakat indonesia, huruf dari jenis sherrif yang mencerminkan karakter abadi, klasik, namun akrab dan mudah di kenali. seperti perusahaan lainnya, stasiun TRANS TV juga memiliki MoTTo adalah ”MILIK KITA BERSAMA” dan Stasiun TRANS TV juga mempunyai Visi dan Misi, yaitu: Visi : ”Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan program-program berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-niali moral budaya kerja yang dapat di terima oleh stakeholders serta mitra kerja dan memberikan kontribusi
dalam
peningkatan
kecerdasan masyarakat.”
kesejahteraan
serta
Misi : ”Menjadi wadah bagi gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan bangsa, memperkuat persatuan dan penumbuhan nilai –nilai demokrasi.” TRANS TV di bangun dengan modal investasi sebesar Rp. 600 miliar. Dana sebesar itu berasal dari PARA Group sebesar Rp. 300 Miliar, sisanya berupa pinjaman dana komersial dari Bank Mandirisebesar Rp. 300 miliar. Studio TRANS TV terletak di jalan Kapten Piere Tendean Kavling 1214A, Jakarta Selatan diatas tanah seluas 2 hektar. gedung TRANS TV merupakan gedung pertama di Indonesia yang di rancang Khusus bagi stasiun televisi. Gedung ini di tanam kabel-kabel termasuk kabel serat optic sepanjang 1.300 meter guna menunjang system siaran digital. Gedung ini berdiri dengan sembilan lantai, Lantai Pertama di gunakan untuk memproduksi program drama dan non drama. Lantai Kedua diisi oleh ruang Control utama atau MCR (Master Control Room), inilah jantung operasi penyiaran TRANS TV. di bangun dengan teknologi digital penuh ruang control utama mampu beroperasi nyaris tanpa pita atau Tapeless operation. Lantai Tiga diisi oleh divisi pemberitaan termasuk Studio Keempat yang dilengkapi dengan virtual set, yaitu teknologi pendukung yang di gunakan oleh divisi ini untuk menunjang siaran pemberitaan. serta Lantai Empat hingga ke Sembilan diisi oleh divisi lain seperti perpustakaan, produksi, pemasaran, programming, serta ruang Direksi.
TRANS TV mulai mengudara secara teknis pada tanggal 22 oktober 2001 di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi dengan pola teknik selama beberapa jam sehari. Pada tanggal 25 oktober mulai menayangkan program bertajuk Trans Time-in, sekaligus meluaskan jangkuan hingga wilayah Bandung dan Sekitarnya. Program Trans TV Time-in di kemas dengan gaya radio untuk memperkenalkan Trans TV pada masyarakat. Pada tahap ini dua pembawa acara membawakan kuis interaktif
guna memikat calon penonton, sambil
menyuguhkan rangkaian Video Klip. Divisi pemberitaan menyajikan program jelajah yang berisi paket-paket Feature. Pada 15 Desember 2001 TRANS TV memulai siaran perdana Tepatnya pukul 17.00 WIB dengan mengawali siaran langsung launching dari gedung TRANS TV secara berurutan menara-menara pemancar didirikan seperti di Jakarta, Solo, Jogyakarta, Semarang, Surabaya, Medan sehingga memperluas jangkauan siaran kewilayah- wilayah utama di indonesia. Tabel 1 STASIUN PEMANCAR TRANS TV WILAYAH
FREKU
PEMANCAR
MENARA
Tangerang, 29 UHF
80 KW
250 METER
Jawa Barat (Bandung)
42 UHF
10 KW
250 METER
Jawa Tengah (Semarang)
29 UHF
20 KW
100 METER
DI Yogyakarta dan Solo
24 UHF
20 KW
100 METER
ENSI Jakarta,
Bogor,
Bekasi
Surabaya, dan Gerbang Kartasila
22 UHF
30 KW
200 METER
Surabaya, dan Gerbang Kartasila
27 UHF
20 KW
100 METER
Medan
27 UHF
20 KW
85 METER
Makasar
45 UHF
15 KW
100 METER
Batam
45 UHF
1 KW
100 METER
Cirebon
40 UHF
5 KW
100 METER
Palembang
30 UHF
15 KW
100 METER
Pekan Baru
24 UHF
1 KW
60 METER
Madiun
40 UHF
1 KW
100 METER
Denpasar
43 UHF
5 KW
100 METER
Jayapura
47 UHF
1 KW
100 METER
Sumber: Highlights PT. TransFormasi Indonesia Perubahan jam tayang mulai di lakukan hingga 1 maret 2002 saat Trans TV mulai siaran hingga 18 jam sehari pada Senin hingga Jumat, pada September 2002 TRANS TV mulai mengudara 20 jam setipa hari, kecuali hari Sabtu dan hari Minggu TRANS TV melakukan siaran non stop selama 24 jam. Mulai 12 Juli hingga Desember 2005 di keluarkan Surat Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi NO 11/ P/ M kom inf/ 2005 dimana dalam peraturan tersebut di berlakukan pembatasan jam siaran hingga pukul 01.00 WIB dan mulai siaran pukul 05.00 WIB TRANS TV mulai di berlakukan Pelaksanaan itu juga melakukan pembatasan jam siaran hingga jam 01.00 WIB dan mulai siaran pukul 05.00 WIB TRANS TV mulai di perlakukan peraturan itu juga, melakukan
pembatasan siaran dengan SIGH OOF pukul 02.00 dan SIGH OON pukul 04.00 WIB sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu siaran non stop. Siaran TRANS TV di bangun untuk bisa menggunakan teknologi digital, mulai dari tahap pra produksi hingga tahap pasca produksi serta siaran. tetapi karena pengerjaan di Indonesia masih mengunakan sistem dengan nama analog, keluaran output
bersifat digital pada trasmisi dirubah jadi analog kembali.
TRANS TV hingga 2006 ini memiliki 30 transmisi yang tersebar dari Deli serdang di Sumatera Utara hingga di Ternate Selatan dan yang berada di maluku utara.74 STASIUN TRANSMISI
sumber: Satelite: TELKOM 1 | Transponder: 10 H | Orbital Position: 108 degree East | Downlink Freq.: 4084 MHz | Polarization: Horisontal | Symbol rate : 6000 | FEC : 3/4 | Video PID: 33 | Audio PID: 36
Sebagai stasiun Televisi yang usianya Muda , TRANS TV berkembang Sangat Pesat sejumlah Penghargaan Di raih oleh stasiun Televisi diantaranya:
74
Highlights PT. TransFormasi Indonesia
1. Asian Television Award 2004 Kategori Best Reality Program Dunia Lain - Lawang Sewu dalam nominasi best musik program. dan Diva Dangdut Nirwana. 2. for All Nation (FAN) Campus pada bulan Oktober 2004 dalam kategori
media elektonik yang peduli pada korban penguna
narkoba. 3. penghargaan dari Majalah periklanan Cakram Pada 2003 kategori televisi terbaik. 4. MUI anugerah syiar Ramadhan 1424 H pada kategori menjelang buka puasa 5. Penghargaan dari majalah Periklanan Cakram pada 2002 kategori pendatang potensial. 6. Anugerah Kebudayaan 2005 : Kementerian Kebudayaan & Pariwisata ”Anugerah Kebudayaan Untuk Acara Anak Surat Sahabat” 7. Abu / Casbaa Unicef Child Right Award 2005 ”Finalis Surat Sahabat Eposide Daman Anak Dayak Ngaju” 8. Sertifikat ISO 9001 : 2000 Revenue Cycle- Divisi Sales & Marketing, Divisi Finance & Resource Development In House Production, Divisi Produksi, Divisi News TRANS TV menjadi stasiun Pertama di Indonesia yang seluruh Program Newsnya meraih ISO 9001 : 2000 Penghargaan ini di nilai oleh lembaga Internatioanal mencangkup tujuh prosedur dalam proses operasi
Divisi News, Divisi Production & Technical Services, dan Dept. Budget Management Accounting. 9. Panasonic Award 2006 Talkshow Terfavorit Ceriwis, Presenter Talkshow Indi Barends (Ceriwis) 10. Penghargaan Jawa Pos “Variety Show ExtraVaganza” Pemenang Group Lawak Terfavorit 2006 11. Panasonic Award 2006 “Program Current Affair” Terfavorit “Kejamnya dunia”. Program Komedi / Lawak Terfavorit Extravaganza. 12. Panasonic Award 2008 “Reality show Termehek-Mehek” Keberhasilan stasiun Televisi Trans TV memperoleh sejumlah penghargaan tidak lepas dari rekruitmen SDM TRANS TV melalui dengan tekad merekrut sebagian besar karyawan dari tenaga-Tenaga yang baru lulus, program ini disebut dengan Broadcast Development (BPD) dengan cara ini melakukan road show kesejumlah kampus dan melaksanakan perekrutan terhadap bakat-bakat terbaik.
4.1.2 Struktur Jajaran Redaksi TRANS TV 1) Presiden Commisioner
: Chairul Tanjung
2) Presiden Director
: Ishak SK
3) Vice President Director
: Wishnutama
4) Finance & Human Resource Director
: Dudi Hendra K
5) Sales & Marketing Director
: Atik Nurwahyuni S
4.1.3 TERMEHEK-MEHEK Program Reality show yang zaman sekarang lagi trend dan selalu melonjak ratingnya adalah reality show Termehek-Mehek. Tayang setiap hari Sabtu & Minggu pkl. 18.15 di Trans TV. “Termehek-Mehek” adalah reality show yang menerima permintaan dari seorang klien untuk menemukan orang "hilang" yang dicari oleh klien tersebut. Alhasil selama 45 menit, penonton akan disajikan pencarian ala detektif. Berbekal informasi (biasanya) seadanya dari klien, tim termehek-mehek, tayangan termehek-mehek sempat mengganti presenternya mulai dari Cici Panda dan sekarang diganti dengan Via dan Mandala, Mulai menelusuri satu persatu petunjuk yang diperoleh. Tidak semua sumber memberikan informasinya dengan baik, terkadang team termehek-mehek, melalui Via dan Mandala, harus memberikan pengertian terlebih dahulu kepada sang sumber. Bahkan terkadang bisa menimbulkan keributan, jika sang sumber tetep keukeuh tidak mau memberikan informasi yang dibutuhkan. Banyak hal tidak terduga yang muncul di tiap akhir episodenya, misalnya orang yang menghilang sekilan lama setelah ditemukan ternyata sudah meninggal atau sang pacar yang ternyata berselingkuh dengan sang ayah klien.
4.1.3.1 Logo Termehek-mehek dan lirik lagu
4.1.3.2 Lirik lagu The Sabian Band - Cinta Harus Dimengerti (ost.Termehek Mehek)
saat cinta memang harus diakhiri saat cinta takkan bisa di mengerti engkau tak lagi beri aku kesempatan lagi reff: aku bukanlah malaikat jika bukan makhluk dari surga maafkanlah aku yang tak sempurna di hadapanmu hapus rasa hapus cinta hapus kisah kini engkau bukanlah milikku meski takkan mudah untuk dilupakan semua kenangan indah back to reff 2x saat cinta memang harus diakhiri www.wawasandigita
4.2
Hasil Penelitian Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 18-22
Juli 2009 pada Ibu- Ibu RT 01 Benua Indah Tangerang adalah sebagai berikut: 4.2.1. Karakteristik Responden Gambaran hasil penelitian ini akan di jelaskan tentang usia, status pernikahan, yaitu sebagai berikut: Hasil penelitian mengenai usia responden dapat diketahui pada tabel di bawah ini: Tabel 4.1 Usia Responden No
Usia Responden
f
%
1
30-40 Tahun
4
5.19
2
45-50 Tahun
63
81.8
3
40-45 Tahun
7
9.09
4
50 Tahun ke atas
3
3.89
77
100
JUMLAH
Sebagian besar responden pada tabel ini berusia 45-50 tahun yang berjumlah 63 ibu rumah tangga atau sebesar 81.81% dari total seluruhnya. Responden yang berusia 40-45 tahun berjumlah 7 ibu rumah tangga atau sebesar 9.09%, sedangkan yang berusia 30-40 tahun berjumlah 4 ibu rumah tangga atau sebesar 5.194%. dan terakhir untuk usia 50 tahun keatas berjumlah 3 ibu rumah tangga atau sebesar 3.89%. Peneliti mengambil sampel perempuan dengan usia antara 30-50 tahun keatas, karena mereka adalah target audien dari tayangan Termehek-mehek , selain itu mereka
juga merupakan ibu-ibu rumah tangga yang biasa mengurusi kebutuhan rumah sehari-hari. 4.2.2 Frekuensi Menonton TV dan Reality Show Penelitian ini juga mengukur frekuensi menonton televisi dan Tayangan Termehek-Mehek di Trans TV, dapat diketahui sebagai berikut:
Tabel 4.2 Lama menonton TV dalam sehari No
Lama Menonton TV
f
%
1
< 2 jam
3
3.89
2
2-3 jam
31
40.2
3
4-5 jam
37
48.5
4
6-8 jam
4
5.19
5
> 8 jam
2
2.59
77
100
JUMLAH
Hasil penelitian pada tabel 4.2 diketahui bahwa lamanya waktu responden menonton televisi dalam sehari yang paling dominan yakni sekitar 4-5 jam sebanyak 37 Responden atau sebesar 48.5%, lama menonton 2-3 jam sebanyak 31 Responden atau sebesar 40.2%, yang menjawab 6-8 jam sebanyak 4 Responden atau sebesar 5.19%, sedangkan yang menjawab kurang dari 2 jam sebanyak 3 Responden atau sebesar 3.89%, dan terakhir memilih jawaban lebih dari 8 jam sebanyak 2 Responden atau sebesar 2.60%.
Tabel 4.3 Acara Yang Sering Ditonton No
Acara yang sering di tonton
1
Kuis
2
Reality show
3
f
% 1
1.29
64
83.11
Sinetron
4
5.19
4
Berita
4
5.19
5
Musik
4
5.19
77
100
JUMLAH
Hasil penelitian pada tabel 4.3 diketahui bahwa acara yang sering di tonton oleh ibu rumah tangga adalah Reality Show yang menjawab sebanyak 64 Responden atau sebesar 83.11%. yang menjawab Sinetron,Berita, Musik masing – masing 4 Responden atau sebesar 5.19%,dan terakhir menjawab acara Kuis sebanyak 1 responden saja sebesar 1.30%. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar Ibu Rumah Tangga Di RT 01 Benua Indah Tangerang sering menonton acara Reality show karena mereka memenuhi kebutuhan informasi dan hiburan.
Tabel 4.4 Pernah Menonton Tayangan Termehek-mehek
No
Pernah Menonton Tayangan Termehekmehek
1
Ya
2
Tidak JUMLAH
f
% 77
100
0
0
77
100
Hasil penelitian pada tabel 4.4 diketahui bahwa Tayangan TermehekMehek dikenal oleh semua Ibu rumah tangga di RT01 Benua Indah Tangerang. Ini berarti semua responden pernah menonton Tayangan Termehek-Mehek. Walaupun belum tentu mereka selalu menyaksikan Tayangan ini, tetapi mereka sudah pernah melihat tayangan tersebut. Tidak menutup kemungkinan responden menyukai Tayangan tersebut. Tetapi tidak juga menutup kemungkinan Responden tidak menyukai tayangan Termehek-mehek. Ini dapat diartikan bahwa responden yang menyaksikan tayangan Termehek-Mehek belum tentu menyukai tayangan ini.
Tabel 4.5 Frekuensi Menonton Tayangan Termehek-Mehek
No
Frekuensi Menonton Tayangan TermehekMehek
f
%
1
Lebih dari 6 X
34
44.15
2
Jarang (3 - 6 X dalam sebulan)
28
36.36
3
Kurang (1 – 3 X dalam sebulan )
15
19.50
4
Tidak pernah
0 JUMLAH
77
0 100
Hasil penelitian pada tabel 4.5 diketahui bahwa rata-rata Responden sering (setiap tayang) menonton Tayangan Termehek-mehek di Trans TV sebanyak 34 atau sebesar 44.15%, Responden yang menjawab jarang sebanyak 28 atau sebesar 36.36%, sedangkan 15 responden menjawab kurang sebesar 19.50%. Jawaban ini dapat menjadi dasar kemungkinan penonton menyukai tayangan Termehekmehek. Karena semakin sering menonton tayangan ini, semakin besar kemungkinan responden menyukai tayangan tersebut.
Tabel 4.6 Lama Menonton Tayangan Termehek-mehek
No
Lama Menonton Tayangan TermehekMehek
f
%
1
Dari awal – sampai akhir tayang
40
51.94
2
Setengah tayang saja
26
33.76
3
¼ tayang saja
11
14.28
77
100
JUMLAH
Hasil penelitian pada tabel 4.6 diketahui sebanyak 40 responden yang menonton Tayangan Termehek-mehek dari awal sampai akhir tayang sebesar 51.94%. serta yang menonton Setengah tayang saja sebanyak 26 responden atau sebesar 33.76%. dan terakhir yang menonton ¼ tayang sebanyak 11 ibu rumah tangga RT 01 Benua indah Tangerang sebesar 14.28%. Hal tersebut mengindikasikan bahwa, Ibu rumah tangga RT 01 Benua indah Tangerang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi tentang Tayangan Termehek-mehek.
4.2.3 Persepsi Terhadap Tayangan Termehek-Mehek Persepsi Ibu rumah tangga RT 01 Benua Indah Tangerang terhadap Tayangan Termehek-mehek dapat dimulai dengan mengetahui persepsi terhadap perhatian, penafsiran, Pengetahuan. berikut disajikan hasil analisa data primer responden. 1. Tahap Perhatian terhadap Tayangan Termehek-mehek Tabel 4.7 Memperhatikan pembawa acara (Host) No 1.
Kategori Jawaban Sangat Memperhatikan
2.
66
% 85.71
Memperhatikan
3
3.89
3. 4.
Ragu-ragu Tidak Memperhatikan
3 3
3.89 3.89
5.
Sangat tidak Memperhatikan
2
2.60
JUMLAH
f
77
100 %
Hasil penelitian pada tabel 4.7 diketahui bahwa Ibu rumah tangga RT 01 benua indah tangerang memperhatikan pembawa acara termehek-mehek sebanyak
66 responden atau sebesar 85.71%, Memperhatikan, kurang memperhatikan, dan tidak memperhatikan jawabannya rata- rata sama masing-masing menjawab 3 responden sebesar 3.89%. dan yang menjawab Sama sekali tidak memperhatikan sebanyak 2 responden atau sebesar 2.60%.
Tabel 4.8 Memperhatikan terhadap jam tayang No 1.
Kategori Jawaban Sangat Memperhatikan
2.
Memperhatikan
3. 4. 5.
60
% 77.92
10
12.98
Ragu-ragu Tidak Memperhatikan
4 3
5.19 3.89
Sangat tidak Memperhatikan
0
0
JUMLAH
f
77
100 %
Hasil penelitian pada tabel 4.8 diketahui bahwa ibu rumah tangga RT 01 Benua indah tangerang lebih banyak menjawab sangat memperhatikan 60 atau sebesar 77.92%, lalu yang menjawab memperhatikan 10 responden atau 12.98%, sedangkan kurang memperhatikan hanya 4 responden atau sebesar 5.19%, dan yang terakhir tidak memperhatikan 3 responden sebesar 3.89%, pada tingkat memperhatikan jam tayang, tidak ada satu pun yang menjawab sama sekali tidak memperhatikan.
Tabel 4.9 Memperhatikan terhadap alur cerita No 1.
Kategori Jawaban Sangat Memperhatikan
2.
64
% 83.11
Memperhatikan
6
7.79
3. 4.
Ragu-ragu Tidak Memperhatikan
4 2
5.19 2.59
5.
Sangat tidak Memperhatikan
1
1.29
JUMLAH
f
77
100 %
Hasil penelitian pada tabel 4.9 diketahui bahwa yang menjawab sangat memperhatikan sebanyak 64 responden atau sebesar 83.11%, 6 responden yang telah menjawab memperhatikan sebesar 7.79%, serta menjawab kurang memperhatikan sebanyak 4 responden 5.19 %. sedangkan yang menjawab tidak memperhatikan adalah 2 responden sebesar 2.59%.dan terakhir yang menjawab Sama sekali tidak memperhatikan hanya 1 responden sebesar 1.29%. hal ini menunjukkan ketertarikan responden akan tayangan Termehek-mehek, karena setiap tayangannya alur cerita yang di tampilkan selalu berbeda, sehingga tidak membuat penontonnya bosan.
Tabel 4.10 Memperhatikan sounDtrek tayangan termehek-mehek No 1.
Kategori Jawaban Sangat Memperhatikan
2.
45
% 60.44
Memperhatikan
15
19.50
3. 4.
Ragu-ragu Tidak Memperhatikan
11 4
14.28 5.20
5.
Sangat tidak Memperhatikan
2
2.60
JUMLAH
f
77
100 %
Dari hasil di tabel 4.10 di ketahui bahwa yang menjawab sangat memperhatikan sounterk termehek-mehek adalah 45responden atau sebesar 60.44%, lalu menjawab memperhatikan sebanyak 15 responden atau 19.50%, memilih ragu-ragu sebanyak 11responden atau 14.28%, memilih Tidak Memperhatikan 4responden atau sebesar 5.20%, dan yang terakhir menjawab 2 responden atau sebesar 2.60%. hal ini membuktikan bahwa yang sangat memperhatikan hanya sebagian saja.
2. Tahap Penafsiran terhadap Tayangan Termehek-mehek Tabel 4.11 Penafsiran terhadap pembawa acara (Host) No 1.
Kategori Jawaban Sangat Sesuai
2.
65
% 84.41
Sesuai
4
5.19
3. 4.
Ragu-ragu Tidak sesuai
4 3
5.19 3.89
5.
Sangat tidak sesuai
1
1.29
JUMLAH
f
77
100 %
Hasil penelitian pada tabel 4.11 diketahui sebanyak 65 responden yang sangat sesuai sebesar 84.41%, yang menjawab sesuai dan ragu-ragu, rata-rata sama masing- masing 4 responden atau 5.19%, jawaban tidak sesuai yakni 3 responden sebesar 3.89%, dan yang terakhir menjawab sama sekali tidak menyukai berjumlah 1 responden 1.29%. dan hasilnya setengah dari jawaban di atas rata-rata menyukai pembawa acaranya, karena beranggapan pembawa acaranya Termehek-mehek tampan dan cantik.
Tabel 4.12 Penafsiran terhadap suasana yang di buat oleh Host sesuai dengan alur cerita No 1.
Kategori Jawaban Sangat sesuai
2.
Sesuai
3. 4. 5.
43
% 55.84
28
36.36
Ragu- ragu Tidak sesuai
3 2
3.89 2.59
Sangat tidak sesuai
1
1.29
JUMLAH
f
77
100 %
Hasil penelitian pada tabel 4.12 diketahui yang menjawab sangat sesuai sebanyak 43 sebesar 55.84%, menjawab sesuai berjumlah 28 Responden sebesar 36.36%, menjawab kurang sesuai 3 responden 3.89%, lalu tidak sesuai sebanyak 2 responden 2.59%, dan yang terakhir jawaban sangat tidak sesuai berjumlah 1 responden 1.29%. hal ini dapat di artikan bahwa penafsiran ibu terhadap alur
cerita tayangan tersebut sesuai dengan suasana yang di buat oleh presenternya atau pembawa acara.
Tabel 4.13 Penafsiran bahwa tayangan termehek-mehek memberikan informasi tentang perkembangan politik dan perkembangan yang lainnya. No 1.
Kategori Jawaban Sangat sesuai
2.
35
% 45.45
Sesuai
20
25.97
3. 4.
Ragu- ragu Tidak sesuai
14 6
18.18 7.79
5.
Sangat tidak sesuai
2
2.59
JUMLAH
f
77
100 %
Tabel 4.13 menunjukkan 45.45% responden menyatakan sangat sesuai bahwa tayangan termehek-mehek memberikan informasi tentang perkembangan politik dan perkembangan yang lainnya, 25.97% sesuai, sedangkan 18.18% kurang sesuai lalu 7.79% tidak sesuai dan terakhir sangat tidak sesuai 2.59% Ini berarti yang tidak pernah menonton tayangan termehek-mehek.
Tabel 4.14 Penafsiran bahwa tayangan termehek-mehek bisa mempersatukan orang yang sudah terpisah lama bertemu kembali No 1.
Kategori Jawaban Sangat percaya
2.
65
% 84.41
Percaya
9
11.68
3. 4.
Ragu-ragu Tidak percaya
1 1
1.29 1.29
5.
Sangat tidak percaya
1
1.29
JUMLAH
f
77
100 %
Hasil penelitian pada tabel 4.14 diketahui yang menjawab sangat tidak percaya,tidak percaya, dan ragu –ragu masing-masing 1responden atau sebesar 1.29%, yang menjawab percaya berjumlah 9 Responden sebesar 11.68%, dan yang menjawab sangat percaya 65responden atau 84.41%, hal ini dapat di artikan bahwa penafsiran ibu terhadap tayangan termehek-mehek bisa mempersatukan orang yang sudah terpisah lama bertemu kembali, sudah jelas banyak di percaya, karena setiap tayangannya benar-benar terjadi, dan bisa membuat yang menontonnya percaya dan yakin.
Tabel 4.15 Setuju Penafsiran terhadap tayangan termehek-mehek di publikasikan No 1.
Kategori Jawaban Sangat setuju
2.
Setuju
3. 4. 5.
58
% 75.32
10
12.98
Ragu- ragu Tidak setuju
5 3
6.49 3.89
Sangat tidak setuju
1
1.29
JUMLAH
f
77
100 %
Hasil penelitian pada tabel 4.15 diketahui sebanyak 58responden yang sangat setuju terhadap tayangan termehek-mehek di publikasikan atau sebesar 75.32%, yang menjawab setuju 10responden atau sebesar 12.98%,lalu yang menjawab Ragu-ragu 5responden 6.49%, sedangkan tidak setuju berjumlah 3responden 3.89%, dan terakhir menjawab sama sekali tidak setuju adalah 1responden 1.29%. sudah jelas bahwa tayangan termehek-mehek banyak yang setuju di karenakan tayangan tersebut bukan orang aslinya, melainkan peran yang dipragakan oleh model (orang lain).
Tabel 4.16 Penafsiran bahwa isi alur cerita memiliki unsur kekerasan No 1.
Kategori Jawaban Sangat sesuai
2.
sesuai
3. 4. 5.
48
% 62.33
18
23.37
Ragu-ragu Tidak sesuai
6 3
7.79 3.89
Sangat tidak sesuai
2
2.59
JUMLAH
f
77
100 %
Pada tabel 4.16 diketahui responden yang menjawab sangat sesuai sebanyak 48 atau 62.33%, responden yang menjawab sesuai berjumlah 18 atau 23.37%, lalu yang menjawab ragu-ragu sebanyak 6 responden atau 7.79%, sedangkan yang menjawab tidak sesuai 3 responden atau sebesar 3.89%, dan yang terakhir menjawab sangat tidak sesuai adalah 2 responden atau 2.59%.
Tabel 4.17 Penafsiran memberikan pesan moral untuk perilaku yang baik No 1.
Kategori Jawaban Sangat sesuai
2. 3. 4. 5.
f 7
% 9.10
Sesuai
12
15.60
Ragu-ragu Tidak sesuai Sangat tidak sesuai JUMLAH
10 40 8
13 52 10.38 100 %
77
Hasil penelitian pada tabel 4.17 diketahui yang memilih jawaban sangat sesuai sebanyak 7 responden atau 9.10%, yang memilih jawaban sesuai sebanyak 12responden atau sebesar15.60%, lalu memilih ragu- ragu 10 responden atau 13%, kemudian yang memilih jawaban tidak sesuai sebanyak 40 responden atau 52%, dan yang terakhir yang menjawab sangat tidak sesuai adalah 8responden atau 10.38%.
Tabel 4.18 Penafsiran bahwa tayangan termehek-mehek selalu memperlihatkan unsur merendahkan posisi wanita No 1. 2. 3.
Kategori Jawaban
f
Iya
40
Kadang- kadang Tidak sama sekali JUMLAH
22 15 77
% 51.94 28.57 19.48 100 %
Hasil penelitian pada tabel 4.18 diketahui yang memilih jawaban Iya sebanyak 40responden atau 51.94%, yang menjawab Kadang – Kadang dengan jumlah 22responden atau 28.57%. dan terakhir memilih jawaban Tidak sama sekali 15responden atau sebesar 19.48%, hal ini dapat di artikan bahwa Ibu-ibu
rumah tangga RT 01 benua indah tangerang menafsirkan bahwa tayangan termehek-mehek adalah tayangan yang selalu memperlihatkan unsur yang merendahkan posisi wanita.
3. Tahap pengetahuan terhadap Tayangan Termehek-mehek Tabel 4.19 Pengetahuan terhadap nama pembawa acara Perempuan termehek-mehek No 1
Kategori Jawaban Sangat mengetahui
f 60
% 77.92
2
Mengetahui
5
6.49
3 4
Ragu-ragu Tidak Mengetahui
8 4
10.38 57.14
5
Sangat tidak mengetahui
0
0
JUMLAH
77
100 %
Dari tabel 4.19 menyatakan bahwa ibu rumah tangga di RT 01 Benua indah Tangerang menjawab jawaban sangat mengetahui sebanyak 60responden sebesar 77.92, di karenakan ibu-ibu selalu menonton tayangan termehek-mehek, Menjawab Mengetahui 5responden atau 6.49%, ragu-ragu 8 responden atau sebesar 10.38%, lalu yang menjawab Tidak mengetahui 4Responden atau sebesar 57.14%.
Tabel 4.20 Pengetahuan terhadap nama pembawa acara Laki-laki termehek-mehek No 1
Kategori Jawaban Sangat mengetahui
f 66 0
% 85.71
2
Mengetahui
3 4
Ragu-ragu Tidak Mengetahui
4 7
5.19 9.09
5
Sangat tidak mengetahui
0
0
JUMLAH
0
77
100 %
Dari tabel 4.20 menyatakan bahwa ibu rumah tangga di RT 01 Benua indah Tangerang menjawab Sangat mengetahui sebanyak 66responden, sebesar 85.71%, di karenakan ibu-ibu selalu menonton tayangan termehek-mehek, Menjawab Ragu-ragu 4 responden atau 5.19%, lalu yang menjawab Tidak Mengetahui 7responden atau sebesar 9.09%.
Tabel 4.21 Pengetahuan terhadap hari di tayangkan termehek-mehek No 1
Kategori Jawaban Sangat mengetahui
f 57
% 74.02
2
Mengetahui
14
18.18
3 4
Ragu-ragu Tidak Mengetahui
4 2
5.19 2.59
5
Sangat tidak mengetahui
0
0
JUMLAH
77
100 %
Pada tabel 4.22 diketahui bahwa para ibu-ibu di RT 01 Benua indah tangerang megetahui tentang hari di tayangkannya tayangan termehek- mehek, di karenakan sebagian besar memilih jawaban Sangat mengetahui sebanyak
57responden 74.02%, lalu yang menjawab Mengetahui hanya 14responden atau sebesar 18.18%, sedangkan Ragu-ragu sebanyak 4responden atau 5.19%, sedangkan Tidak Mengetahui hanya 2responden saja atau 2.59%.
Tabel 4.22 Pengetahuan terhadap jam tayang termehek-mehek No 1
Kategori Jawaban Sangat mengetahui
f 48
% 62.33
2
Mengetahui
18
23.37
3 4
Ragu-ragu Tidak mengetahui
6 3
7.79 3.89
5
Sangat tidak mengetahui
2
2.59
JUMLAH
77
100 %
Hasil penelitian pada tabel 4.22 diketahui yang menjawab Sangat mengetahui sebanyak 48 responden 62.33%, yang menjawab Mengetahui 18responden atau sebesar 23.37%, lalu yang menjawab Ragu-ragu 6responden 7.79%, sedangkan Tidak mengetahui berjumlah 3 responden 3.89%, dan terakhir menjawab Sangat tidak mengetahui adalah 2responden 2.59%. Tabel 4.23 Pengetahuan terhadap soundtrek termehek-mehek No 1
Kategori Jawaban Sangat mengetahui
f 35
% 45.45
2
Mengetahui
20
25.97
3 4
Ragu-ragu Tidak Mengetahui
14 6
18.18 7.79
5
Sangat tidak mengetahui
2
2.59
JUMLAH
77
100 %
Hasil penelitian pada tabel 4.23 diketahui bahwa yang menjawab Sangat mengetahui sebanyak 35 atau 45.45%, lalu yang memilih jawaban Mengetahui sebanyak 20 responden atau 25.97%, memilih jawaban Ragu-ragu 14 Responden atau sebesar 18.18%, sedangkan yang menjawab Tidak Mengetahui dengan jumlah 6responden atau 7.79%. dan yang terakhir menjawab Sangat tidak mengetahui hanya 2responden atau 2.59%, Hal ini dapat di artikan bahwa Ibu-ibu rumah tangga RT 01 benua indah tangerang mengetahui sountrek tayangan termehek-mehek.
Tabel 4.24 Pengetahuan terhadap alur cerita termehek-mehek No 1
Kategori Jawaban Sangat Mengetahui
f 64
% 83.11
2
Mengetahui
6
7.79
.3 4
ragu – ragu tidak mengetahui
4 2
5.19 2.59
5
Sangat tidak mengetahui
1
1.29
JUMLAH
77
100 %
Hasil penelitian pada tabel 4.24 diketahui bahwa pengetahuan terhadap alur cerita termehek-mehek pada ibu-ibu rumah tangga di RT 01 benua indah Tangerang adalah sebagian besar memilih sangat mengetahui, 64 responden atau sebesar 83.11%, menjawab Mengetahui 6 responden 7.79%, lalu menjawab ragu – ragu 4 Ibu atau 5.19%, tidak mengetahui 2responden 2.59%, dan terakhir jawaban sama sekali tidak mengetahui adalah 1 atau 1.29%.ini dapat diartikan bahwa ibu-
ibu rumah tangga di RT 01 benua indah Tangerang sebagian besar menonton sehingga mereka tahu tentang alur cerita tayanan termehek-mehek.
Tabel 4.25 Pengetahuan bahwa tayangan termehek-mehek adalah tayangan rekayasa No 1
Kategori Jawaban Sangat Mengetahui
f 44
% 57.14
2
Mengetahui
15
19.48
3 4
Ragu – ragu Tidak Mengetahui
14 3
18.18 3.89
5
Sangat Tidak Mengetahui
1
1.29
JUMLAH
77
100 %
Hasil penelitian pada tabel 4.25 diketahui bahwa pengetahuan ibu-ibu terhadap tayangan termehek-mehek adalah rekayasa sebesar 44responden atau sebesar 57.14%, yang menjawab mengetahui 15responden atau sebesar 19.48%, lalu yang menjawab ragu – ragu dengan jumlah 14responden atau 18.18%, sedangkan yang menjawab tidak mengetahui Cuma 3responden atau sebesar 3.89%, dan terakhir menjawab sama sekali tidak mengetahui adalah 1responden saja sebesar 1.29 %. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar Ibu Rumah Tangga Di RT 01 Benua Indah Tangerang, sudah mengetahui bahwa tayangan termehek-mehek memiliki tayangan rekayasa,walaupun rekayasa tetapi kebanyakan para ibi rumah tangga masuih banyak yang menontonnya karena termehek-mehek hanyalah tayangan menghibur.
4.2.4 Tabel Akumulasi Dimensi Perhatian Tabel 4.26 Akumulasi Dimensi Perhatian No 1. 2. 3.
Persepsi Sangat Memperhatikan Memperhatikan Ragu-ragu
Interval 24 - 28 19 - 23 14 - 18
f 0 70 6
% 0 90.91 7.8
4. 5.
Tidak memperhatikan Sangat tidak Memperhatikan JUMLAH
9 - 13 5-8
1 0
1.30 0
77
100 %
Berdasarkan tabel diatas, diketahui responden yang memilih dan menjawab dari keseluruhan pertanyaan perhatian terhadap tayanganTermehek – mehek berjumlah 70Responden atau 90.91%. maka dari hasil penelitian , peniliti menyimpulkan bahwa ibu rumah tangga RT 01 Benua indah tangerang pada dimensi Perhatian menunjukkan memperhatikan atau positif.
4.2.5 Tabel Akumulasi Dimensi Penafsiran Tabel 4.27 Akumulasi Dimensi penafsiran No 1. 2. 3.
Persepsi Sangat tinggi Tinggi Sedang
Interval 24 - 28 19 - 23 14 - 18
f 68 7 2
% 88.3 9.10 2.60
4. 5.
Rendah Sangat rendah
9 - 13 5-8
0 0
0 0
77
100 %
JUMLAH
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa Responden yang memberikan jawaban dari keseluruhan pertanyaan dari dimensi Penafsiran terhadap Tayangan Termehek-Mehek sebanyak 68 Responden atau 88.3%, jadi dari hasil penelitian peneliti dapat menyimpulkan bahwa Ibu rumah tangga RT 01 benua indah Tangerang pada dimensi ini menunjukkan sangat tinggi atau sangat positif.
2.2.6 Tabel Akumulasi Dimensi pengetahuan Tabel 4.28 Akumulasi Dimensi pengetahuan No 1.
Persepsi Sangat Mengetahui
Interval 34 - 40
f 26
% 33.80
2.
Mengetahui
27 - 33
48
62.33
3. 4. 5.
Ragu - ragu Tidak Mengetahui Sangat tidak mengetahui
20 - 26 13 - 19 7 - 12
3 0 0
3.9 0 0
77
100 %
JUMLAH
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden yang memberikan jawaban dari seluruh pertanyaan dari dimensi Pengetahuan Terhadap Tayangan Termehek-Mehek sebanyak 48 Responden atau 62.33%. Jadi dari hasil penelitian peneliti dapat menyimpulkan bahwa Ibu rumah tangga RT 01 benua indah Tangerang pada dimensi Pengetahuan menunjukkan mengetahui atau positif.
2.2.7 Tabel Akumulasi Persepsi
No 1.
Tabel 4.29 Akumulasi Persepsi Persepsi Interval Sangat positif 84 - 98
f 1
% 1.30
2.
Positif
69 - 83
39
50.65
3.
Netral
54 - 68
14
18.20
4. 5.
Negatif Sangat Negatif
39 - 53 15 - 28
8 15
10.38 19.50
77
100 %
JUMLAH
Berdasarkan dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa akumulasi keseluruhan Persepsi terhadap tayangan Termehek-mehek adalah 50.65 % atau 39 Responden Ibu rumah tangga RT 01 Benua Indah Tangerang. Jadi dari hasil penelitian peneliti menyimpulkan bahwa Persepsi Terhadap Tayangan Reality Show Termehek- Mehek menunjukkan Persepsi positif.
4.3
Pembahasan Tayangan reality show "Termehek-Mehek” adalah program reality show
yang menerima permintaan dari seorang klien untuk menemukan orang "hilang" yang dicari oleh klien tersebut . Ahasil selama 45 menit, pemirsa akan disajikan pencarian ala detektif. Berbekal informasi (biasanya) seadanya dari klien, tim termehek-mehek, yang dipandu oleh Via dan mandala, mulai menelusuri satu persatu petunjuk yang diperoleh. Tidak semua sumber memberikan informasinya dengan baik, terkadang team termehek-mehek, melalui Via dan Mandala, harus memberikan pengertian
terlebih dahulu kepada sang sumber. Bahkan terkadang bisa menimbulkan keributan, jika sang sumber tetep keukeuh tidak mau memberikan informasi yang dibutuhkan. Banyak hal tidak terduga yang muncul di tiap akhir episodenya, misalnya orang yang menghilang sekilan lama setelah ditemukan ternyata sudah meninggal atau sang pacar yang ternyata berselingkuh dengan sang ayah klien. seorang client diceritakan sedang mencari seseorang yang telah hilang entah kemana setelah suatu perjumpaan atau pertemanan yang cukup lama. Dalam upaya pencariannya inilah si client meminta bantuan tim acara Termehek-mehek untuk mencarikan si orang hilang dimaksud. Sebuah perjalanan - yang terkadang dibikin sedramatis mungkin - akhirnya berujung pada sebuah pertemuan dengan si orang yang dicari. Dan terkadang pencarian berakhir pada sebuah cerita duka, misalnya si orang yang dicari ternyata sudah meninggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi Ibu-Ibu rumah tangga Di RT 01 Benua iIndah Tangerang terhadap tayangan Termehek-Mehek di TRANS TV, pada tahap perhatian, penafsiran, dan pengetahuan. Persepsi, menurut Rakhmat Jalaludin (1998: 51), adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.75 Komunikasi Massa identik dengan media massa. Ini karena komunikasi massa menggunakan media massa untuk mengkomunikasikan informasi kepada masyarakat yang bersifat heterogen. Pada dasarnya media memiliki fungsi penting. Asumsi tersebut ditopang oleh dalil media sering berperan sebagai
75
edwi.dosen.upnyk.ac.id/psikom.3.05.b.doc
wahana pengembangan kebudayaan bukan saja dalam pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup dan norma-norma. Selain itu media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif, media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan. Persepsi meliputi tiga tahap, yaitu tahap Perhatian , penafsiran, dan Pengetahuan. Perhatian adalah, pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan dan, proses kognitif lainnya.proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumberdaya mental yang terbatas yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu. dari hasil kuesioner bahwa tingkat perhatian sebagian besar responden Ibu –Ibu RT 01 benua indah tangerang memberikan jawaban Memperhatikan. Penafsiran merupakan proses dimana penerima memberikan arti terhadap pesan yang di terimanya, mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya. Pada tingkat Penafsiran, penafsiran dengan alur cerita sehngga terbawa emosi, para responden kebanyakan saat menonton termehek-mehek banyak yang terpancing
suasana,di
karenakan
penafsiran
terhadap
presenter
selalu
membawakan kesan emosi sehingga para penontonnya ikut terbawa emosi. responden juga memberikan penafsiran bahwa tayangan termehek-mehek memberikan informasi tentang perkembangan politik dan perkembangan yang
lainnya. banyak yang memberikan jawaban sangat oercaya ketika penafsiran bahwa tayangan termehek-mehek memberikn kesan bahwa bisa mempersatukan orang yang sudah terpisah bisa bertemu kembali, itu kenapa para responden selalu menonton tayangan termehek-mehek karena percaya bahwa suatu tayangan reality show bisa mengembalikan orang yang sudah terpish lama akhirnya kembali dalam 1 minggu. Responden juga memberikan penafsiran bahwa banyak yang menjawab setuju dengan adanya tayangan termehek-mehek adalah masalah pribadi tetapi kenapa di publikasikan, banyak orang bertanya-tanya apakah sebenarnya tayangan termehek-mehek adalah tayangan nyata atau Cuma sekedar bohong belaka, dan kebanyakan orang menilai tayangan termehek-mehek itu nyata atau riil karena setiap tayang wajah si korban atau teman-temannya atau target di blurkan supaya identitas tersebut tidak akan diketahui oleh pihak mana pun. Jadi para responden Ibu-ibu rumah tangga di RT 01 Benua indah Tangerang, memiliki Penafsiran sebagian besar sangat tinggi. Pengetahuan terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsikan khalayak. pada tingkat Pengetahuan responden cukup mengetahui bahwa tayangan termehek-mehek adalah tayangan rekayasa, para responden yang targetnya ibu rumah tangga sangat mengetahui bahwa tayangan termehek-mehek adalah tayangan rekayasa, walau begitu masih saja ibu rumah tangga yang masih menontonnya. Jadi para responden sebagian besar Megetahui.
Setelah memperoleh hasil dari tiap-tiap tahap pada persepsi, peneliti kemudian membuat akumulasi dari tiap tahapan tersebut, yang hasilnya adalah sebagai berikut: Pada
persepsi, sebagian besar Mayoritas responden pada penelitian ini
memberikan persepsi positif terhadap tayangan Termehek-mehek. karena Para responden ini sering menonton dan menyukai tayangan tersebut. Mereka menganggap tema –tema dan alur ceritanya dapat memberikan pesan bagi yang menontonnya, selain itu tayangan termehek-mehek dapat menghibur para penontonnya. Sebagian para responden pada penelitian ini, memberikan persepsi netral terhadap tayangan termehek-mehek. Dari hasil tersebut , akhirnya dapat di ketahui bahwa Tayangan termehekmehek di persepsikan secara positif oleh para responden ibu-ibu rumah tangga di RT 01 tangerang Benua indah Tangerang. hal tersebut di ketahui dari tinggi tingkat perhatian, penafsiran, dan pengetahuan terhadap tayangan termehekmehek.
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan Setelah melakukan penelitian, untuk memperoleh gambaran mengenai
Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Reality Show (studi deskriptif ibu rumah tangga RT 01 Benua indah terhadap Tayangan Reality Show Termehek-Mehek di TRANS TV), pada tahap perhatian, penafsiran dan pengetahuan, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada tahap perhatian, kebanyakan responden menaruh perhatian yang tinggi terhadap tayangan reality show termehek-mehek di TRANS TV, hal tersebut di tunjukkan pada 90% responden yang menaruh perhatian tinggi terhadap presenter,alur cerita,jam tayang, dan soundtrek yang ada di tayangan termehek-mehek. 2. Pada tahap Penafsiran, Responden yang memberikan penafsiran sangat tinggi terhadap tayangan Termehek-mehek sebanyak 88% Responden. hal ini menunjukkan bahwa para responden mempunyai rasa menarik mereka terhadap tayangan termehek-mehek terhadap memberikan informasi tentang perkembangan politik dan perkembangan yang lainnya, suasana yang di buat oleh Host sesuai dengan alur cerita, tayangan termehek-mehek bisa mempersatukan orang yang sudah terpisah lama bertemu kembali, tayangan termehek-mehek di publikasikan, terhadap isi alur cerita memiliki unsur
kekerasan,
tayangan termehek-mehek memberikan pesan moral untuk perilaku yang baik, tayangan termehek-mehek selalu memperlihatkan unsur merendahkan posisi wanita, yang ada di tayangan termehek-mehek. 3. Pada
tahap
Pengetahuan,
mayoritas
responden
sebesar
62%
responden.ini juga menunjukkan pengetahuan mengetahui terhadap tayangan termehek-mehek. ini menujukkan mereka mengetahui terhadap nama pembawa acara Cewek, Nama pembawa acara Cowok, terhadap hari di tayangkan termehek-mehek, terhadap soundtrek termehek-mehek, terhadap alur cerita termehek-mehek, dan terhadap bahwa tayangan termehek-mehek adalah tayangan rekayasa. yang ada dalam Tayngan termehek-mehek. 4. Setelah mengetahui hasil dari ketiga tahapan tersebut, kemudian dapat di simpulkan bahwa keseluruhan
dari masing-masing dimensi
sebanyak 50%, memberikan persepsi positif terhadap tayangan termehek-mehek di trans tv.
5.2
Saran
Untuk saran yang dapat di berikan peneliti berdasarkan penelitian yang di lakukan adalah: a) Tayangan “Termehek-mehek” lebih bisa menampilkan tayangan yang benar -benar rill dan nyata jangan semata-mata membohongi penontonnya. Maka dari itu pihak dari Termehek-mehek di harapkan untuk lebih baik lagi dalam mencari suatu cerita atau masalah kliennya, supaya bagi yang menontonnya agar bisa percaya bahwa tayangan reality show termehek-mehek benar-benar tidak di rekayasa. b) Tayangan termehek-mehek agar bisa memperhatikan isi alur cerita yang memiliki unsure kekerasan. c) Tayangan Termehek-mehek agar bisa memperhatikan isi cerita yang selalu memperlihatkan unsure merendahkan wanita. d) Tayangan Termehek- mehek agar bisa mempertahankan tayangan yang positif, salah satunya mempertahankan alur cerita yang sesuai dibawakan oleh presenter. e) Tayangan Termehek-mehek, agar bisa mempertahankan klien yang wajahnya sudah di blur.
DAFTAR PUSTAKA
Baron dan Paulus , hal 40-41dan Deddy Mulyana, ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung, PT Remaja Rosdakarya,2004,hal 211-213 Bernhardt. Karl S. M. A., Ph. D. Pratical Psycology,see. Ed (New York: Me Graw – Hill Book Company, Ine.),1953, Hal 261 Dennis McQuail,Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar: Jakarta: erlangga,1996.Hal.203 Devinto, A. Joseph.,Komunikasi Antar Budaya,ed kelima terjemahan Agus Mualana.Jakarta Profesional Book,1997,Hal 518 Djahri Alie, Modul psikologi Komunikasi,Fisip UI Jakarta 1992, Hal 27 Effendy Uchjana Onong, Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi, Jakarta Penerbitnya Erlangga,1998.Hal.21 Fisher Cohen,Modul 1Memahami Diri Pribadi dalam Komunikasi,1987 118, hal 2.13 Hadley Communications Handbook, ( Denville, Illinois : The Interstate Printers & Publishers, inc.), 1970, Hal 4-5 Soehoet Hoeta A. M., Teori Komunikasi 2. Jakarta: Yayasan Kampus Tercinta HSIP.2002, Hal 4 Indris Soewardi,Jurnalistik Televisi, (Bandung : Remaja Rosdakarya),1978, Hal 145 Kamal Teuku Fasya,. “Paranoid” dan Banalitas Dunia “Reality Show”. Kasali Rhenald, Manajemen Publik Relations, PT.Grafiiti, jakarta. 1994, Hal 24 Kuswandi Wawan, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi. PT. Rineka Cipta,1996, hal.8 Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat,Gramedia,Jakarta. 1994.Hal 173 Kriyantono Rahmat,S.Sos., M.Si,Teknik Praktis;Riset Komunikasi:, Hal 55 Mulyana Dedy, M.A., ph.d. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, ( Bandung: Remaja Rosdakarya),2002, Hal 167-168 Mulyana Dedy,Ilmu Komunikasi, Remaja Rosdakarya, bandung, 2000, Hal 483 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Penerbit Ramdina Prakarsa, Jakarta,2003,
Hal : 319 Morissan, M.A,Buku Kuliah Programming 1, Manajemen Media Penyiaran,Ramdina Prakarsa. Hal.60 Nazir Mohammad,metode Penelitian, Ghalia indonesia, Jakarta 1988, Hal 141 NY Communication Arts Book, Hasting Houses Publisher 1979; Hal 129 Purwanto M Ngalim, Psikologi Pendidikan, ( PT. Remaja Rosdakarya, Bandung:), 1990, Hal 87 Rakhmat Jalaluddin dan Mulyana Deddy , Komunikasi Antar Budaya ;Jakarta,1989, Hal 25 Rakhmat Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya,2004, Hal 51 Rakhmat Jalaluddin, Metode Penelitian Komunukasi, (Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 1993.hal 26 ) Saptiani Fenny.Msi;Buku Metode Penelitian Komunikasi Sendjaja Djuarsa Sasa, Dkk, Pengantar Komunikasi, Jakarta : Universitas Terbuka,1999, Hal. 158 dan Teori Komunikasi:hal.2.13 Serverin Werner J. Dan Tankard Jr Arnes W.. Communication TheotiesOrigin Singarimbun Masri, Metode Penelitian Survai, LP3ES,Jakarta, 1991. Hal 3 S Haryanto. V. “seminggu tanpa televisi”dalam seminar hermeneutika filsafat.Jumat, 25 April 2003 Sudiana Dedi, Komunikasi Periklanan, Remaja Rosda karya, 1986, Hal 39 Sutrisno. Hadi, Statistik, Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, 1995.hal 12 Vardiansyah Dani, Pengantar Ilmu Komuniaksi. Bogor: Ghalia Indonesia,2004. Hal.33 Vera Nawiroh, Kekerasan Dalam Media Massa, Artikel Kompas, Januari, 2008 Wahyudi JB, Komunikasi Jurnalistik dalam Wawan Kusnad, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996. Hal.8-9 Wartella Ellen, Reeves Byron, Hanbook Of Community Science,Charles R. Berger & Steven I,Chaffe, Newbury Park, London: New Delhi, 1989. Hal. 632
Wiryanto, Teori Komunikasi Massa ( Jakarta : Grasindo), 1999
SUMBER LAIN
http//
[email protected],”Reality Show” http//Am www.wawasandigita.com http//id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1837978-definisi-persepsi/ http//www.kompas.com.htm judul artikel : Reality Show,Muti siahaan www.blogvoters.co.id/memilih;TerMehek - Mehek http// www.PollDaddy.com. Anugerah Bintang Indonesia 2008 http// edwi.dosen.upnyk.ac.id/psikom.3.05.b.doc AC Nielsen Media Research,Minggu Ke Empat Bulan April 2004
DAFTAR LAMPIRAN
1. Coding Sheet 2. Quesioner 3. Permohonan Pengumpulan Data 4. Surat Dari Rt 01 Benua Indah Tangerang 5. Izin Penyebaran Kuisioner 6. Cv Elya Kumalasari
JUDUL PENELITIAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP TAYANGAN REALITY SHOW ( Studi Deskriptif Ibu Rumah Tangga Di RT 01 Benua Indah Tangerang terhadap tayangan termehek-mehek) DAFTAR KUISIONER RESPONDEN ---------------------------------------------------------------------------------petunjuk pengisian : 1. Mohon anda membaca setiap pertanyaan dengan teliti 2. Pilihan salah satu jawaban dengan memberi tanda silang (x) pada jawaban yang paling cocok 3. Mohon anda mengisi semua pertanyaan tanpa terkecuali
I.
IDENTITAS RESPONDEN 1. Jenis kelamin a. Perempuan 2. berapa Usia ibu saat ini: a. 30 – 40 Tahun b. 45 – 50 tahun c. 40 – 45 Tahun d. 50 Keatas 3. Status Pernikahan: a. Menikah b. Cerai c. Tidak menikah 4. Jumlah anak : a. Tidak punya anak b. 1 anak c. 2 anak d. 3 anak e. 4 keatas
II.
Pola Menonton Televisi Dan Tayangan Termehek-Mehek 5. Berapa jam ibu menonton televisi dalam sehari? a. < 2 jam b. 2-4 jam c. 4-6 jam d. 6-8 jam e. > 8 jam 6. Acara apa yang Ibu tonton? a. Kuis b. Reality show c. Sinetron d. Berita e. Musik 7. Apakah ibu menonton tv dalam satu minggu terakhir? a. ya b. tidak 8. Apakah ibu Pernah Menonton tayangan termehek-mehek? a. ya
b. tidak menonton
9. Apakah Ibu sering menonton tayangan Termehek-mehek? a. Lebih dari 6 X b. Jarang ( 3 – 6 x dalam sebulan) c. Kurang ( 1 -3 x dalam sebulan) d. tidak pernah 10. Berapa jam dalam satu hari ibu menonton Tayangan termehek-mehek? a. dari awal – akhir tayang b. setengah tayang saja c. ¼ tayang saja 11. Dengan siapa ibu menonton tayangan termehek-mehek? a. sendiri b. suami c. anak –anak
d. sekeluarga(ayah,anak,nenek,kakek dan saudara) e. seisi rumah (ayah,anak,pembantu) III.
PERSEPSI PERHATIAN TERHADAP TAYANGAN TERMEHEK – MEHEK 12. bagaimana perhatian tentang Presenter (host) termehek-mehek? a. sangat memperhatikan b. memperhatikan c.ragu-ragu d. tidak memperhatikan e. sangat tidak memperhatikan 13. Selama Ibu menonton, perhatian Ibu dengan jam tayangan termehek- mehek? a. sangat memperhatikan b. memperhatikan c. ragu-ragu d. tidak memperhatikan e. sangat tidak memperhatikan 14. Selama menonton tayangan termehek-mehek, perhatian ibu dengan alur ceritanya? a. sangat memperhatikan b. memperhatikan c. ragu-ragu d. tidak memperhatikan e. sangat tidak memperhatikan 15. Perhatian terhadap sountrek Tayangan termehek-mehek a. sangat memperhatikan b. memperhatikan c. ragu-ragu d. tidak memperhatikan e. sangat tidak memperhatikan
PENAFSIRAN TERHADAP TAYANGAN TERMEHEK - MEHEK
16. Saat menonton termehek-mehek ,penafsiran Ibu ,apakah ibu suka dengan Presenter (host? a. sangat menyukai b. menyukai c. ragu- ragu d. tidak menyukai e. Sangat tidak menyukai 17. Saat menonton termehek-mehek, penafsiran ibu apakah suasana yang di buat oleh Presenter sesuai dengan alur cerita? a. sangat sesuai b. sesuai c.ragu-ragu d. tidak sesuai e. sangat tidak sesuai 18. Menurut ibu, apakah tayangan termehek- mehek memberikan informasi tentang perkembangan politik dan perkembangan yang lainnya? a. sangat memberikan informasi b. memberikan informasi c. ragu – ragu d. tidak memberikan informasi e. Sangat tidak memberikan informasi 19. Setelah menonton termehek- mehek, percayakah ibu dengan tayangan tersebut, yang bisa mempersatukan orang yang sudah terpisah lama bertemu kembali? a. Sangat percaya b. Percaya c. ragu – ragu d. tidak percaya e. sangat tidak percaya
20. Setujukah ibu, tayangan termehek-mehek di publikasikan, sedangkan itu menceritakan pribadi seseorang? a. sangat setuju b. setuju c. ragu- ragu d. tidak setuju e. Sangat tidak setuju 21. Saat menonton termehek – mehek, menurut penafsiran ibu apakah suasana dalam tayangan tersebut memiliki unsur kekerasan? a. sangat memiliki b. memiliki c. ragu – ragu d. tidak memiliki e. Sangat tidak memiliki 22. Menurut ibu, apakah tayangan termehek- mehek memberikan pesan-pesan moral untuk perilaku yang baik? a. sangat setuju b. Setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. Sangat tidak setuju 23. Menurut ibu, apakah tayangan termehek-mehek selalu memperlihatkan unsur merendahkan posisi wanita? a. ya b. tidak c. kadang-kadang d. tidak sama sekali PENGETAHUAN TERHADAP TAYANGAN TERMEHEK - MEHEK 24. Siapa nama pembawa acara perempuan termehek- mehek di TRANS TV? a. Via
b. Luna maya c. Indi barens d. Nirina e. Thalita latif 25. Siapa nama pembawa acara laki-laki termehek-mehek di TRANS TV? a. Mandala b. Olga saputra c. Raffi achmad d. Mario e. Ivan gunawan
26. Hari apakah Reality show Termehek – mehek di tayangkan di TRANS TV? a. Sabtu dan Minggu b. Jumat – Kamis c. Senin dan Rabu d. Selasa dan Minggu e. Rabu dan selasa 27. Setiap jam berapa acara Reality show Termehek- mehek di tayangkan di TRANS TV? a. 18.15 WIB b. 18.30 WIB c. 18.00 WIB d. 18.25 WIB e. 18. 35 WIB 28. Apakah judul soundtrek tayangan termehek-mehek? a. Cinta Harus Dimengerti b. Berhenti Berharap c. Betapa d. cari jodoh
e. Mudah Saja 29. Pengetahuan terhadap alur ceritanya? a. Sangat Mengetahui b. mengetahui c. ragu – ragu d. tidak mengetahui e. Sangat tidak mengetahui 30. Mengetahui tentang tayangan Termehek-mehek adalah tayangan rekayasa? a. sangat Mengetahui b. mengetahui c. ragu – ragu d. tidak mengetahui e. Sangat tidak mengatahui
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI DAN WAKTUNYA UNTUK MENJAWAB KUISIONER SEBAGAI RESPONDEN.
! "
! #$ % &% $ & $
*
& $' ( )
! # +
,
) - ) .
* )-+ ,,,+ 1, * *-2
4 6 69
& !!! 7 8 ! ( '$'$ 7 8! * 9 : 6 3 & #% # & $ #3
+
6
< #
+
6
< #
+
6
< #
+
6
< #
+
6
'
+
6
'
+6
# 6
$#
# ?
, 5 5 ** * * 5 ** ) & ' ! $ . * * ) ;# * * /
> # $ $ $
3 8?
$$%3$
=
'$
> #
/
, .0 /
4 6
%$$# '
(
'