Vol. 2 l No. 22 l Oktober 2011
S
Di LN dan Daerah-daerah Perlu Gerak Cepat
ituasi dan kondisi pasar pariwisata internasional dewasa ini menuntut gerak cepat yang harus dilakukan oleh para pemasar pariwisata. Dalam setiap kesempatan, Menbudpar Jero Wacik selalu memberikan ‘benang merah’ dari capaian yang bersejarah dalam pariwisata Indonesia sampai sekarang. Dirjen Pemasaran Pariwisata
Sapta Nirwandar mengingatkan kerja cepat dituntut oleh pasar internasional. Para VITO di negara-negara Eropa menyadari perlunya mereka ‘berpadu’ dalam menggarap kawasan Euro-zone. Laporan dari pasar LN pun meng isyaratkan instansi dan praktisi pariwisata di daerah-daerah di Indonesia perlu ‘menampilkan destinasi dan produk’ yang se-
makin rinci mendekati karakter dan perilaku konsumen di pasar setiap negara. Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Pemasaran Pariwisata Indonesia 2012 telah dilaksanakan di Jakarta pada 15 September 2011. Bagi Disparda dan praktisi pariwisata, membaca rangkuman dari VITO dalam laporan ini, seperti mendapatkan ‘guide book’ memasarkan destinasi dan produk.
Remehkan 18 Jangan Jakarta! Sungguh, 20 Diperlukan, Tenaga Pramuwisata
Menjual 22 Bersiap Taman Buru dan Penjualan 26 Promosi Paket Domestik
ISI NOMOR INI
11 Mengantisipasi Kebutuhan Pasar 14 Wisman dan TMII
www.newsletter-pariwisataindonesia.com
2
utama
Vol. 2
l
No. 22
l
Oktober 2011
Mari Meningkatkan Capaian Bersejarah Ini Ketika membuka Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Pemasaran Pariwisata 2012, di Jakarta pada 15 September 2011, Menbudpar Jero Wacik menekankan betapa kunjungan wisman ke Indonesia pada bulan Juli 2011 telah mencapai 4,3 juta orang, atau meningkat sebesar 745.451 orang dari bulan sebelumnya. “Tidak pernah ada lonjakan wisman sebesar ini dalam kurun waktu sebulan,” kata Menteri. Berkata Menteri selanjutnya: Selama bulan Juli 2011 capaian Indonesia 745.451 wisatawan, ini adalah rekor baru bagi pariwisata Indonesia. Me ngacu pada angka tersebut, jika setiap
bulan 700 ribu wisatawan datang, maka dalam setahun akan mencapai 8,4 juta. Saya berpikir kenapa kita tidak bisa mempertahankan angka 108 ribu orang Singapura yang datang ke Indonesia setiap bulannya, atau mencapai 92 ribu bahkan lebih wisatawan Australia jika kita bisa mengintensifkan promosi di Australia di Melbourne, Sydney, Adelaide dan lain-lain, misalnya. Penerbangan internasional yang langsung menuju Lombok harus diperbanyak, khsususnya dari Australia, karena jaraknya lebih dekat. Airasia, Garuda, Lion, Batavia, dan lain sebagai nya. silakan langsung terbang ke Lom-
bok apakah dari Malaysia atau Australia, dan lain-lain. Saya minta angka wisatawan pada bulan Juli 2011 sebagai acuan untuk menghadapi semester kedua. Wisatawan asal Korsel masuk dalam 6 besar, Singapura, Malaysia, Australia, Cina, Jepang dan Korsel. Jepang tadi nya menempati peringkat keempat, tapi karena situasi mereka setelah bencana alam, mereka menempati urutan kelima. Tempat Jepang diambil alih Cina, tapi jumlahnya masih relatif kecil mengingat banyak orang RRC yang sangat ingin ke Indonesia. Pasar Timteng juga pasar ‘gemuk’ buat Indonesia.
Koordinasi dan Sinkronisasi Pemasaran Pariwisata Indonesia
R
apat Koordinasi dan Sinkro nisasi Pemasaraan Pariwisata Indonesia 2012 dilaksanakan di Kemenbudpar pada 15 September 2011. Tahun ini “Sinkronisasi” tampak lebih ditekankan lagi bersamaan dengan koordinasi. Hampir semua Dinas Pariwisata Daerah menghadiri, bersama wakil-
wakil dari berbagai instansi lintas sektoral, semua 13 VITO (Visit Indonesia Tourism Officer) dari Eropa, Asia, Australia,Timteng, dan secara khusus Dubes RI untuk Korea Selatan ikut aktif dengan satu presentasi. Sehari sebelumnya pada 14 September 2011, Dirjen Pemasaran Pariwisata Sapta Nirwandar memimpin rapat koordinasi
khusus dengan seluruh pimpinan dari 12 VITO, dengan satu calon VITO dari Seoul, Korea Selatan. Pakar pemasaran Hermawan Kertajaya mengisi satu forum berdiskusi terbuka dengan para perwakil an VITO ini. Ide-ide memperkuat strategi pemasar an, analisis dan saran segar untuk meng atasi kendala-kendala yang dihadapi di pasar, serta rencana-rencana untuk me ningkatkan kinerja tahun 2012 bermuncul an dalam dua hari Rakornis tersebut. Menbudpar Jero Wacik membuka de ngan resmi Rakornis pada 15 September 2011. Dirjen Pemasaran Pariwisata Sapta Nirwandar memimpin jalannya Rakornis sehari penuh. Dirjen Pengembangan Destinasi Firmansyah Rahim menguraikan apa yang dilakukan di sektornya untuk dikaitkan dengan program-program pemasaran pariwisara Indonesia.
Vol. 2
l
No. 22
l
utama
Oktober 2011
3
Kata Menteri :
S
aya minta kepada Asosiasi mari kita saling kerja sama dan dukung-mendukung. Kadis (Kepala Dinas Pariwisata Daerah) harus lebih cerdas untuk menghimbau kepada gubernurnya untuk lebih menaruh perhatian kepada sektor pariwisata. Menteri mengingatkan, tahun 2008 kita mencanang kan Visit Indonesia Year tahun II setelah tahun 1991 (yang I), dan pada tahun 2009 kita bisa mencapai USD 7,5 miliar. Pada tahun tersebut jumlah wisatawan mencapai 6,4 juta dan masuk ke dalam MURI. Saya mengomandani pekerjaan saudara semua, kalau kita bekerja keras sesuatu yang sulit dan tidak mungkin, kita akan bisa kejar. Tujuan kita adalah kesejahteraan rakyat. Tahun ini kita targetkan bisa mendatangkan 7,7 juta wisatawan dan pendapatan USD 8,5 miliar. n
Menbudpar Jero Wacik.
Melangkah Cepat
Kita harus melangkah cepat, kata Dirjen Pemasaran Pariwisata Sapta Nirwandar, baik pada saat memimpin rapat hari pertama maupun di hari kedua. Kalau bersikap lambat, peluang akan diambil pihak lain. Dalam pemasaran, kita bergerak cepat, fleksibel, tingkatkan kualitas di destinasi, karena kita berada dalam pasar persaingan yang hebat di pasar internasional, bahkan di antara ASEAN. Dirjen menunjuk pada kenyataan bebe rapa destinasi ASEAN yang ‘agresif’ dalam pemasaran, walaupun Indonesia sudah tidak kalah ‘agresif’-nya. Dari dua hari Rakornis itu juga ditarik satu pesan, dari Industri diperlukan agresifitas yang ‘pleasantly aggressive’. Sementara itu para VITO umumnya semakin menyadarkan bahwa mereka perlu memasarkan destinasi bukan hanya Bali, karena amat banyak ‘destinasi di Indonesia yang berkarakter’ dan bisa mereka pasarkan. “Do not under estimate Jakarta,” kata Ms. Craig Gibbons, pimpinan VITO di Australia. Country Manager-nya, Alison RobertsBrown, menggarisbawahi: “Yes, we have been seeing Jakarta is exciting, for shopping, dining, some spots. Good for Australian tou rist to stay 2 nights in Jakarta and 4 to five days in Bali”. Sekembali dari Jakarta di Australia
mereka akan mengkampanyekan ‘beyond Bali trips’ ini. Yang juga terdengar segar dengan usul an strategi baru disuarakan oleh VITO dari Eropa. Selain menyatakan tekad akan mempromosikan semakin banyak destinasi di daerahh-daerah se-Indonesia, me reka akan ‘memadukan’ langkah, antara VITO yang ada di beberapa negara Eropa, untuk menggarap ‘pasar Euro-zone’ secara sinkron. Dirjen pun meng ingatkan bagaimana target jumlah wisman 7,7 juta akan dicapai. Yakni dengan langkah-langkah ‘cepat’, didukung oleh gejala bisnis pariwisata di mana akan terdapat antara lain penambahan kapasitas penerbangan. Dan dinas-dinas pariwisata daerah maupun pelaku binis diingatkan memanfaatkan peluang akhir tahun meningkatkan jumlah kunjungan wisman.
Perlu Beberapa Terobosan
Jakarta memang masih ‘menderita’, ditegaskan oleh Dirjen Sapta Nirwandar. Mengapa? Karena jumlah kunjungan wisman melalui bandaranya minus 19%. Mungkin disebabkan oleh kemacetan lalu lintas yang membuat ibukota ini kurang salesable. “Jika kita dapat mengurangi kemacetan lalu lintas di Jakarta, kita
dapat meningkatkan pertumbuhan, ujar Sapta Nirwandar. Tapi baik mencoba untuk memecahkan kemacetan lalu lintas tersebut. Mungkin mencoba, suatu hari nanti, city tour di malam hari, night museum tour, atau mePenanggung jawab : Sapta Nirwandar Penerbit/Pemimpin Redaksi : Arifin Hutabarat Dewan Redaksi : Sadar Pakarti Budi Faried Moertolo T. Burhanuddin Wisnu B. Sulaeman Reporter : Benito Lopulalan Alamat : Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Jl. Medan Merdeka Barat No.17 Lantai 3 Jakarta 10110 Telp : 021 383 8220 Fax : 021 380 8612, Email :
[email protected] www.newsletter-pariwisataindonesia.com
Jika Anda mempunyai informasi dan pendapat untuk Newsletter ini, silakan kirim ke alamat tersebut di atas.
4
Vol. 2
utama
l
No. 22
l
Oktober 2011
Dirjen Pemasaran Pariwisata, Sapta Nirwandar (tengah) memimpin sesi Rakornis, didampingi Dirjen Pengembangan Destinasi, Firmansyah Rahim (kiri) dan Dubes RI di Korea Selatan, Nicholas Damen (kanan).
Para VITO di tengah peserta Rakornis.
nikmati pagi matahari terbit di kawasan spot Mionumen Nasional (Monas). Penjualan destinasi pariwisata di Yog yakarta dan Makassar juga masih minus, kata Dirjen seraya melanjutkan bahwa penjualan destinasi wisata di Manado adalah minus terbesar. Kedatangan wisatawan di Manado yang menurun itu harus digarisbawahi. Juga tujuan pariwisata seperti Toraja yang harus ditempuh selama 10 jam perjalanan, ini harus dipertimbangkan baik oleh pemerintah provinsi maupun pusat. Itulah mengapa dari jumlah wisatawan yang tiba di Makassar, di antaranya kurang dari 10 persen yang pergi ke Toraja. “Sebenarnya banyak orang ingin melihat Toraja namun kesulitan aksesibilitas tersebut menjadi masalah yang harus segera bisa diatasi,” katanya. Perihal pencapaian target tahun 2011, Dirjen menyatakan wisatawan dari negaranegara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Australia, bahkan mungkin dari Korea Selatan, dapat membantu tercapainya target pada bulan Juli–Desember 2011. Mulai bulan November mendatang akan bertambah penerbangan langsung Jakarta–Melbourne, Australia 2 kali sehari dan ini dapat mening katkan target turis dari Australia. Itu merupakan hasil dari kinerja dan upaya yang dilakukan selama periode Januari–Juli 2011. n
Peserta Rakornis menyimak pidato sambutan Menbudpar.
Target 7,7 Juta Wisman Tahun 2011Akan Tercapai dengan Catatan: 1. Tidak ada krisis ekonomi di fokus pasar. 2. Tidak ada gangguan terorisme, konflik politik, wabah penyakit, bencana alam. 3. Harga minyak dunia tidak naik melampaui 95 USD/barrel dan mempengaruhi harga tiket secara signifikan. 4. Kunjungan wisman Malaysia bisa tumbuh kumulatif 8% dibanding tahun 2010. 5. AirAsia terbang ke Lombok 4x seminggu, sehingga ada tambahan 12,400 seats mulai Oktober 2011. 6. November dan Desember Garuda menambah frekuensi penerbangan 2x sehari atau 30,000 seats dari Melbourne. 7. Seluruh airlines mengupayakan load factor wisman inbound di atas 50%. 8. Seluruh stake holders sinergi memasarkan pariwisata ke pasar Cina, Malaysia, Singapura, Australia, Korea dan Rusia. 9. Seluruh stake holders mendukung promosi event pada perbatasan dengan Malaysia, Singapura dan Timor Leste. 10. KTT ASEAN dan Sea Games mendatangkan wisman secara signifikan.
Peringkat Jumlah Kedatangan Wisman di 19 Pintu Masuk Periode Januari–Juli 2011
Sumber: BPS, by Nationality 19 pintu masuk
Periode Januari-Juli 2011 RANK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
PINTU MASUK UTAMA
Bali Jakarta Batam Tj. Uban Medan Surabaya Bandung Tj. Balai Karimun Tj. Pinang Tj. Priok Yogyakarta Padang Entikong Solo Pekanbaru Menado Mataram Balikpapan Makassar Jumlah 19 Pintu Pintu Lainnya Seluruh Pintu
2011
2010
+/- (%)
1,570,055 1,111,201 660,282 192,607 107,313 104,059 69,201 63,225 60,833 37,858 29,497 18,261 13,697 13,816 12,906 10,816 10,516 9,328 7,730 36.081 239,882 4,343,083
1,421,281 1,116,026 583,488 177,980 94,357 97,554 51,538 60,831 56,989 35,854 30,371 15,473 13,411 12,988 8,873 12,164 9,202 5,979 8,904 31.895 225,757 4,039,020
10.47 -0.43 13.16 8.22 13.73 6.67 34.27 3.94 6.75 5.59 -2.88 18.02 6.38 2.13 45.45 -11.08 14.28 56.01 -13.19 13,12 6.26 7.53
Sumber: BPS, by Nationality 19 pintu masuk
10
Vol. 2
l
No. 22
l
Oktober 2011
utama
5
Rapat pleno dengan VITO.
Rakornis Memberikan Perhatian bagi Daerah-daerah dan Praktisi Bisnis
D
paling umum diantara orang Singapura irektur Pengembangan Pasar dan 400 penerbangan Singapura–Kuala yang datang ke Jakarta, Palembang, Kemenbudpar, Sadar Pakarti Lumpur dalam seminggu, itu frekuensi Pekanbaru, Lombok, Solo dan Bandung. Budi memaparkan pada para yang tinggi dan bisa jadi lebih. Jumlah Itulah mengapa perusahaan penerbangan pimpinan VITO mengenai orang Singapura mengunjungi Malaysia dari Singapura membuka rute baru ke Peprakiraan niaga kedatangan wisatawan lebih sedikit daripada jumlah orang Singa kanbaru. oleh travel agent pada tahun 2012. Total pura ke Indonesia. Indonesia juga menjadi tujuan bagi Batam–Bintan masih merupakan tujuan target 8 juta wisatawan, diantara jumlah wisatawan bisnis, menarik buat investaitu 1,6 juta dari Singapura, dari Malaysia paling populer untuk perjalanan pendek si dari Singapura, yang pada 2010 total 1,2 juta, dari Australia 1,1 juta; dari Cina di akhir pekan. Bali masih merupakan tuinvestasi sekitar USD 5 miliar. Jadi pasar 600.000; kami masih berharap dapat men- juan utama, khususnya bagi kelompok tur untuk perjalanan bisnis dari Singapura insentif. Bali dihubungkan langsung dari capai yang lebih tinggi, kata Budi. tetap baik di masa depan. Singapura masih menjadi pasar pro- Singapura oleh Singapore Airlines dan Air Indonesia dapat membuat program duser wisatawan tertinggi bagi Indonesia Asia. Mengunjungi teman dan keluarga seperti konferensi untuk VIP, petualang diikuti oleh Malaysia dan Australia. Turis merupakan maksud kedatangan yang an sekolah dan perdari Cina akan lebih Perbandingan Investasi Promosi Pariwisata tukaran program setinggi dari Jepang. lama liburan sekolah Penerbangan langke tujuan yang telah sung pada tahun 2011 populer di kalangan mengalami pertumwarga Singapura. buhan 4,6% tetapi Biaya Promosi US$ 15 Juta Kami menyaran kita masih bisa berUS$ 100 Juta US$ 85 Juta US$ 90 Juta US$ 8,5 Juta Pariwisata 2007 (‘09:US$17Jt) kan agar lebih banyak harap itu akan tumJumlah Wisman diadakan awareness buh hingga 10%. Jadi, 20,97 Juta 14,46 Juta 7,96 Juta 3,09 Juta 5,51 Juta 2007 show di Singapura tingkat pertumbuhan Penerimaan atau famtrip bagi para pariwisata masih bisa US$ 14,05 Miliar US$ 15,57 Miliar US$ 8,66 Miliar US$ 4,93 Miliar US$ 5,35 Miliar Devisa 2007 guru sekolah tentang lebih tinggi daripada Indonesia. tingkat pertumbuhan Average Expenditure US$ 669,7 US$ 1.076,6 US$ 1.088,0 US$ 1.594,0 US$ 970,9 Per Visit Kami berencana penerbangan langmembawa guru-guru sung. Target Kunjungan sekolah dan lebih 21,50 juta 15,00 juta 11,00 juta 3,50 juta 7,00 juta Wisman 2008 banyak agen perja VITO Singapore lanan dalam famtrip menguraikan: 30 Branded Offices Branded / 22 Branded 9 Representative & 18 Branded Offices 12 Branded Offices Representative Offices Offices untuk membangun Ada 500 penerbang 10 Rep. Offices Offices di LN kesadaran mengenai an Singapura–Jakarta Sumber: UNWTO ,
Sumber: UNWTO
6
Vol. 2
utama
VITO Perancis dan Belanda menjelaskan rencana sinkronisasi se-Eropa.
2011
2010
(+/-) %
JANUARI
BULAN
548.821
493.799
11,14%
FEBRUARI
568.057
523.135
8,59%
MARET
598.068
594.242
0,64%
APRIL
608.093
555.915
9,39%
MEI
600.191
600.031
0,03%
JUNI
674.402
613.422
JAN-JUN
3.597.632
3.380.544
JULI AGUSTUS*
745.451 620.000
658.476 586.530
SEPTEMBER*
640.000
560.367
OKTOBER*
662.000
594.654
NOVEMBER*
690.000
578.152
DESEMBER*
745.000
644.221
7.700.083
7.002.944
TOTAL*
9,94%
6.42% 13.12%
Sumber: BPS. *Perkiraan dengan asumsi tertentu
Indonesia dan mengedepankan tujuantujuan wisata baru. Kami juga berencana bekerja sama dengan maskapai penerbang an untuk sponsor, hotel dan agen perjalanan yang akan menangani wisatawan inbound. Kita bisa mempersiapkan petua langan liburan sekolah dari sekarang untuk tahun depan 2012. Karena pada bulan November–Desember ada libur sekolah selama enam minggu di Singapura. Informasi pariwisata Indonesia di internet dirasakan masih kurang. Maksudnya adalah dari agen dan operator perjalanan lokal dan maskapai penerbangan. Mereka dapat mengirim itinerary atau paket wisata mereka ke agen dan maskapai pener bangan di Singapura secara online. Penduduk Singapura sangat bergantung pada internet. Karena maskapai pe nerbangan di Singapura menerima banyak paket wisata murah dari banyak orang secara real time. Misalnya, sebelum kita per-
gi, kita berbicara dengan Garuda dan agen perjalanan di Bali dan kami pun langsung mendapat paket akomodasi murah, misalnya Sin$ 299 untuk 3 malam di Bali. Yang kami maksud adalah dukungan lebih dari agen lokal dan perusahaan penerbangan.
Dari VITO Malaysia:
Sekarang kami memiliki penerbangan langsung dari Kuala Lumpur, Penang, Kinabalu ke Jakarta dan tujuan lainnya di Indonesia seperti Medan–Penang, Kuala Lumpur–Bali; perjalanan kapal rutin Pe nang–Sumatera; ke Batam melalui feri dan penerbangan; Surabaya–Johor merupakan rute baru yang subur sekarang; Yogya– Kuala Lumpur, Bandung–Kuala Lumpur merupakan rute baru yang menjanjikan untuk ekspansi. Ferry Johor–Tanjung Balai Karimun rute baru untuk transportasi laut. Banda Aceh, Pekanbaru, Padang, Palembang, Solo, Makassar dan Balikpa-
l
No. 22
l
Oktober 2011
pan akan menjadi tujuan ekspansi penerbangan. Lintas perbatasan jalur darat oleh penduduk dari Pontianak dan Tarakan. Maskapai penerbangan yang melayani rute Indonesia-Malaysia adalah Malaysia Airlines, AirAsia, Garuda, Lion dan Sriwijaya. Kami akan akan ikut serta pada Expo untuk pertama kali di Kinabalu. Kami berpartisipasi dalam pameran konsumen di Berjaya Time Square. Kita harus mendorong dan terus me ngembangkan pasar diving. Kami juga ingin mendorong pasar tradisional di Kalimantan Selatan, Sumatera, Nusa Tenggara. Kami menyarankan kepada pemerintah daerah agar lebih aktif mempromosikan daerah tujuan pariwisatanya. Seperti Lombok, kita mendekati maskapai penerbangan agar bisa melaksanakannya. Karena pesaing kita bukan hanya Thailand, tetapi juga Vietnam, Makau dan Australia dan Korea Utara akan menjadi pesaing baru. Ada penerbangan langsung Pyongyang-Kuala Lumpur sekarang. Kita harus menyadari ini dan sudah menjadi keharusan mendorong memperkuat promosi untuk mengantisipasi promosi pasar dari India, Cina dan Korea. Mungkin jika Anda dapat membuat Kota Banda Aceh semenarik Bandung di samping memiliki penerbangan langsung dari Malaysia, itu akan lebih bagus.
VITO Jepang:
Ada tren di Jepang yang meminta tujuan wisata dengan pemandangan pegu nungan. Pulau Komodo juga menarik wisatawan Jepang belakangan ini. Tetapi Bali masih merupakan tujuan yang paling diinginkan. Pasar Jepang tidak hanya memerlukan promosi secara online melalui internet tetapi mereka juga membutuh-
Vol. 2
l
No. 22
l
Oktober 2011
utama
7
V
ITO yang menghadiri Rakornis dan semua sesi diskusi: Singapura, Sulaiman Shehdek; Malaysia, Mohd. Shafei Obet; Jepang, Tadahiko Narita dan Naomi Takahashi; Beijing, Cynthia Y. Zhou; Guangzhou, Janet Huang; India, Sanjay Sondhi; Timur Tengah, Trevor Owen dan Nour Aridi; Australia, Craig J Gibbons dan Alison Roberts-Brown; Rusia, Robert Obolgogiani dan Maria Sladkova; Jerman, Monika Blachian; Perancis, Gael de la Porte du Theil; Belanda, Susan van Egmond dan Mark Denslagen; Korea Selatan, Kim Soo-Il.
kan alat tradisional (fisik) seperti marketing kit. Ketertarikan mereka memilih destinasi Bali ialah karena kebudayaannya, museum, dan lain-lain.
Dari VITO China-Beijing :
No. FOKUS PASAR COR 2010
1 SINGAPURA
1,373,126
2 MALAYSIA
1,277,476
PERKIRAAN PERTUMBUHAN COR 2011 2011 1,518,128 10.56%
PERKIRAAN
1,140,786
-10.70%
2012 PESIMIS
MODERAT
1,580,000
1,590,000
1,180,000
1,185,000
PROYEKSI PERTUMBUHAN OPTIMIS 2012 1,600,000 5.39% 1,200,000
5.19%
Turis dari Cina (Beijing) masih pergi 771,792 955,864 1,050,000 1,090,000 1,100,000 3 AUSTRALIA 23.85% 15.08% utamanya ke Korea Selatan, Thailand dan 469,365 518,554 590,000 595,000 600,000 4 CINA 10.48% 15.71% Hongkong. Indonesia tergolong tujuan 418,971 417,672 440,000 445,000 450,000 5 JEPANG -0.31% 7.74% baru bagi mereka. Tapi seharusnya itu tidak 274,999 290,426 310,000 315,000 320,000 6 KORSEL 5.61% 10.18% 189,486 233,598 260,000 270,000 280,000 7 FILIPINA 23.28% 19.86% masalah karena maskapai penerbangan 213,442 211,158 216,000 218,000 220,000 8 TAIWAN -1.07% 4.19% seperti Thai Airways dan Eastern China 192,259 199,161 198,000 199,000 200,000 9 INGGRIS 3.59% 0.42% terbang ke Bangkok, ke Korea, dan dari 144,661 159,855 190,000 195,000 200,000 10 TIM-TENG 10.50% 25.11% sana tersedia penerbangan penghubung 163,110 178,067 193,000 194,000 195,000 11 PERANCIS 9.17% 9.51% ke Indonesia. 137,027 161,020 173,000 175,000 180,000 12 INDIA 17.51% 11.79% Wisatawan belanja dari Cina menin151,836 148,420 152,000 153,000 155,000 13 BELANDA -2.25% 4.43% gkat. Jumlah wisatawan dari Cina tum145,244 145,694 146,000 148,000 150,000 14 JERMAN 0.31% 2.96% buh 19%. Jadi akan lebih baik jika Garuda 79,398 94,611 110,000 114,000 120,000 15 RUSIA 19.16% 26.84% menjual paket lengkap untuk pasar Cina 1,000,752 1,079,517 1,012,000 1,014,000 1,030,000 LAINNYA 7.87% -4.59% karena maskapai penerbangan di Cina be7,002,944 7,452,533 7,800,000 7,900,000 8,000,000 JUMLAH 6.42% 7.35% lum mengambil pasar ini. Pada semester 14 pertama wisatawan Cina yang datang ke Turis China yang ke Indonesia 77% ingin kat. Operator tur di Guangzhou yang terIndonesia 234.000 atau bertumbuh 10%. tarik menjual Indonesia juga meningkat pergi ke Bali. Selain Bali, mereka juga Kami menyarankan agar ada hubungan ingin pergi ke Yogyakarta dan Lombok. selama tahun ini. Sekarang kita memproantara agen/operator perjalanan di Cina Kebanyakan ingin menghabiskan 4–5 hari mosikan Indonesia kepada masyarakat dan agen lokal Indonesia untuk membuat perjalanan high end di Guangzhou. Kami mempromopaket menarik bagi pasar Cina. China Airsikan Indonesia ke daerah lain di daratan Kami menemukan bahwa wisatawan lines sekarang melakukan pemasaran ber- Cina ingin pergi ke Bali untuk merasakan Cina terutama di Cina tenggara. Kami sama dengan salah satu bank di Cina un- pengalaman dari kebudayaan tradisional. mencoba untuk membuat persahabatan tuk memperkenalkan Indonesia. antara Asia dan Cina khususnya dengan Juga yang paling mereka cari adalah spa, Pelanggan pemegang kartu bank terse- gunung berapi, dan lain-lain. Indonesia. but dianjurkan pergi ke Indonesia untuk Para agen di Cina juga sudah mengataWisatawan Cina telah meningkat 11% menginap dan berbelanja menggunakan dalam semester pertama 2011 atau setara kan bahwa mereka mencoba untuk menkartu bank yang mereka pegang. Hal dengan 574.000 pengunjung. Itinerary ke jual Indonesia bukan hanya Bali. Agen semacam ini sedang dikembangkan terus Jakarta, Surabaya, Lombok juga meningperjalanan juga mencoba untuk menjual sekarang ini. PERKIRAAN DANPerolehan PEROLEHAN DEVISA Jakarta, Surabaya, Solo, dan Perkiraan WISMAN Wisman dan Devisa lain-lain. PENGELUARAN Adalah target kami memVITO China– +/JUMLAH DEVISA +/JUMLAH +/PER KUNJUNGAN TAHUN (%) (Milyar USD) (%) WISMAN (%) buat paket kombinasi. Kami Guangzhou: (USD) harap kami dapat membuat Turis China ke Indonesia 2007 5,505,759 970.98 5.34 materi promosi dalam dua 30%–35% berasal dari Bei2008 6,234,497 13.24 1,178.54 7.35 37.44 21,38 bahasa, bahasa Indonesia jing, Guangzhou dan Shang2009 6,323,730 1.43 995.93 6.30 -14.29 -15,49 dan Mandarin. hai. Hal ini dimungkinkan 2010 7,002,944 10.74 1,085.75 7.60 20.73 9,02 Pasar Cina adalah pasar karena Garuda beroperasi yang besar. Kami sedang dengan penerbangan lang2011 1,100 8.47 7,700,000 bekerja sama dengan bank sung antara Indonesia dan untuk menciptakan paket kota-kota utama tersebut. 2012 8.96 1,120 8,000,000 Top Six yang berbeda bagi Rute langsung Jakarta dan 2013 9.87 1,135 8,700,000 anggota kartu mereka da Bali dilayani oleh Garuda 2014 10.93 1,150 9,500,000 lam setengah tahun ke dedan Cathay Pacific yang terpan. Jakarta, Solo, Bandung, bang ke kota-kota utama di Jan-Agt 1,100 5.46 4,963,083 2011 dan lain-lain, termasuk Cina itu, dan Hongkong. Sumber: Ditjen Pemasaran Pariwisata, Kembudpar.
Sumber : Ditjen Pemasaran Pariwisata, Kembudpar
8
Vol. 2
utama
daerah yang sedang kami promosikan. Kerjasama pemasaran dengan bank adalah dengan kita menganggap bank memiliki karyawan sendiri, nasabah dan pemegang kartu yang berarti mereka memiliki banyak tabungan dan itu potensi pasar yang pasti. Sebagai contoh, ICBC memiliki 200.000 pemegang kartu. Penerbit kartu ini akan membuat paket untuk anggota mereka misalnya dengan berbagai jenis diskon untuk belanja, akomodasi, dan lain-lain. Pemegang kartu adalah orang-orang kaya. Kita bernegosiasi dengan bank. Dengan mereka mendapatkan diskon khusus, wisatawan itu akan membelanjakan uang di Indonesia, shopping makan di restoran, spa dan seterusnya. Jadi, jika ada pihak operator lokal di Indonesia ingin mempromosikan wilayah mereka, bank akan mengambilnya sebagai destinasi baru. Maka pemegang kartu akan memperoleh banyak keuntungan bila menggunakan kartu di Indonesia. Bank akan memilih 5 atau 6 tujuan wisata utama sebagai paket perdana mereka. Paket dari Beijing, Shanghai, Guangzhou, Chengdu, Xinyang dan Wuhan ke Indonesia merupakan target utama bagi promosi kami.
Dari VITO India :
Kota-kota utama yang memiliki kontribusi besar untuk turis outbound India adalah New Delhi dan Mumbai, sebagai kotakota besar, juga pusat kegiatan ekonomi, dan kemudian Bangalore, sebuah kota kecil tapi pendapatan masyarakatnya semakin tinggi setiap tahun. Wisatawan outbound India berjumlah 15 juta orang tahun ini. Tujuan destinasi wisata utama dari tur outbound India adalah Asia Tenggara, Asia dan Eropa. Eropa memang tujuan yang paling diinginkan.
l
No. 22
l
Oktober 2011
8,00
7,00
7,00
6,23
6,00 5,00
5,03
5,19
4,32
4,61
4,73
5,06
5,15
5,32
5,03 4,47
5,00
6,32
5,51 4,87
4,00
3,00 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Sumber : BPS dan Kembudpar Angka dalam juta orang
Tahun
Realisasi
2010 2011 2012
7,002,944 7,700,000* 8,000,000**
Renstra Kemenbudpar Target % 6,750,000 103.75 7,100,000 104.23 7,500,000 106.67
Target Akselerasi Target % 7,000,000 100.04 7,700,000 100.00 8,000,000 100.00
Sumber : Ditjen Pemasaran Pariwisata dan Renstra Kemenbudpar 2010-2014 * Perkiraan berdasarkan realisasi wisman Jan-Juli 2011, ** Perkiraan sesuai target akselerasi 7
Namun Asia dan Asia Tenggara banyak dipilih lantaran keterkaitan budaya dan aksesibilitas. Singapura, Malaysia, Thailand dan Cina merupakan destinasi yang paling banyak dipilih karena konektivitas dan promosi yang agresif. Sekitar 30% dari pasar India adalah perjalanan bisnis dan bersenangsenang. Sisanya untuk mengikuti MICE, mengunjungi keluarga dan teman, honeymoon, liburan, dan lain-lain. Saat ini ada 35 penerbangan langsung India-Singapura, hampir sebanyak itu juga ke Malaysia. Sekarang kami menunggu adanya penerbangan langsung ke Indonesia. Memang dibutuhkan perwakil an perusahaan internasional untuk memaksimalkan wisatawan India masuk ke Indonesia. Aktivitas tahun 2011: bekerja sama dengan kedutaan memberikan pelatihan kepada operator tur dan agen perjalanan di India mengenai kegiatan menjual destinasi wisata Indonesia, famtrip, sales mission, dan lain-lain. Maka dari itu kami melakukan pemasaran bersama dengan Singapore Airlines dan Malaysia Airlines. Kami membuat perjanjian kerja sama dengan Malaysia Airlines yang sudah me miliki penerbangan langsung ke India dan penerbangan langsung ke Jakarta dan selanjutnya ke Bandung mulai Oktober–November mendatang. Selain itu kami ada perjanjian dengan Singapore Airlines. Ada kesempatan besar untuk membuka pasar dengan AirAsia yang sekarang juga memiliki penerbangan Indonesia– Malaysia–India, dan AirAsia telah ter-
bang ke Bali. Ada permintaan agar ope rator tur lokal di Indonesia mendukung ground handling bagi famtrip dari India. Kami akan bekerja sama dengan agen perjalanan yang bersedia di Indonesia. Jakarta, Bali dan Manado adalah kotakota yang menjadi target kami untuk fasili tas MICE dan membawa wisatawan India ke Indonesia dalam setiap kesempatan.
VITO Dubai :
Kami fokus di tiga Negara, Qatar, UEA, Arab Saudi, karena memberikan jumlah wisatawan tertinggi. Penduduk Arab Saudi ada 40 juta orang tetapi 40% dari mere ka adalah ekspatriat. Penduduk UEA ada 4,2 juta, warga lokal hanya 700,000 orang. Jadi sebagian besar kami kontak dengan orang asing. Tujuan wisata paling menarik perhatian untuk pasar ini adalah destinasi yang memiliki fasilitas kesehatan medis dan spa. Minat mereka untuk bersantai, bisa meng adakan pesta pribadi dan menyaksikan atraksi untuk keluarga. Karena biasanya mereka berobat medis selama musim panas. Mereka mencintai kesehatan dan spa. Saya pikir Bali akan cocok bagi mereka ka rena memiliki banyak tempat-tempat spa. Turis dari Timur Tengah menyukai bepergian dalam kelompok keluarga dan menggunakan akomodasi mewah, jadi, high end profile. Ekspatriatnya menyukai pantai, kebudayaan dan pemandangan alam. Fokus kami di tahun 2011-2012 adalah memper erat kerja sama dengan kedutaan dan konsulat Indonesia.
Vol. 2
l
No. 22
l
Dari VITO Australia:
Tahun lalu tercatat tujuh juta wisatawan outbound Australia. Wisatawan Australia sangat mencintai Bali, dan kami baru saja mengatur promosi Indonesia dengan Credit Holiday baru-baru ini. Kita juga ha rus fokus untuk meningkatkan wisatawan Australia ke Jakarta agar penerbangan langsung yang sudah ada menjadi efektif (bagi pariwisata). Kami juga mempersiapkan insentif dengan penerbangan nasional Indonesia. Kami mencoba untuk mendapatkan insentif untuk membuat film mengenai surfer Indonesia yang saat ini sedang belajar di Australia. Film ini rencananya akan diikutkan dalam festival film. Kami bekerja sama dengan Garuda, berencana melakukan famtrip lebih sering lagi mengingat banyaknya tanggapan atas promosi online di website kami yang me minta paket-paket wisata. Duta Besar pun akan mendorong Garuda agar lebih agresif berpromosi.
VITO Rusia:
9
UTAMA
Oktober 2011
para agen perjalanan di Jerman. Operator tur yang menjual Indonesia juga mening kat. Kami pun memberikan pelatihan kepada agen perjalanan dan operator tur untuk mempromosikan dan menjual Indonesia.
VITO Perancis:
GDP kami stabil dan tahun ini kami mempunyai 42 hari libur di Perancis yang kini menjadi rekor dunia. Ada 25 juta orang bepergian per tahun. Sebagian besar wisatawan Perancis pergi ke Bali, kebalikan dengan wisatawan Perancis yang datang ke Thailand hanya untuk transit dan tidak pergi ke pantai. Mereka memilih Bali karena pantainya. Sekarang kami menginformasikan dan meminta mereka untuk pergi ke tempat lainnya selain Bali karena Indonesia memiliki 17.000 pulau. Indonesia akan menjadi tujuan wisata pertama bagi wistawan Pe rancis sebelum Cina dan Thailand, Jepang dan Vietnam. Wisatawan Perancis sekarang menghabiskan waktu selama 13 hari dan USD 1.400 per perjalanan. Ketika kami mengadakan media workshop bulan Juni lalu, kami kaget dengan kedatangan 80 orang Jerman di hari yang sama untuk mendiskusikan tujuan-tujuan dan paket-paket wisata yang berbeda dari apa yang kami tampilkan dalam website kami. Kami berencana melakukan lebih se ring famtrip bagi operator tur Perancis ke
daerah tujuan wisata lain di Indonesia selain Bali, bukan berarti kami ingin menciptakan operator tur yang lebih banyak, tapi agar mereka bisa mempromosikan dan menjual lebih banyak daerah tujuan wisata lainnya di Indonesia. Kami akan bekerja sama dengan Belanda dan Jerman untuk membuat promosi Indonesia untuk basis Eropa dan kami akan mengatur road show di Eropa dan mungkin melakukannya setelah ITB. Mengorganisasi delegasi Eropa untuk lebih sering datang ke Manado dan Indonesia. Kami ingin meminta kepada Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata untuk bernegosiasi dengan Air France dan Garuda membuka penerbangan langsung ke Indonesia.
VITO Belanda:
Penduduk Belanda hanya 60 juta orang tapi menghabiskan USD 16 miliar untuk travelling. Sekitar 16 juta orang Belanda sangat akrab dengan Indonesia, jadi kami tidak memesan Bali sebagai negara tapi kami memesan Indonesia lalu pergi ke Bali. Bagi orang Belanda Indonesia menjadi tujuan wisata favorit yang berulangulang. Rata-rata wisatawan Belanda tinggal selama 13 hari dan menghabiskan EUR 60 per hari. Data ini kami dapatkan dari tur operator. Perdagangan online sekarang sangat penting dan tidak ada usaha yang akan sukses tanpanya.
Bali masih menjadi daerah tujuan wisata utama bagi wisatawan dari Rusia. Tapi ada juga yang pergi ke daerah lainnya sejak tahun lalu. Wisatawan Rusia datang ke Indonesia melalui Singapura atau Dubai. (Ini tentu di luar yang datang dengan charter flight). Singapore Airlines akan melayani rute dari kota lain selain Moscow ke Jakarta. Internet sangat penting di Rusia. 30% penduduk Rusia, atau sekitar 50 juta KAPASITAS TEMPATTEMPAT DUDUK PENERBANGAN LANGSUNG KAPASITAS DUDUK PENERBANGAN LANGSUNGKE KE INDONESIA INDONESIA orang, menggunakan internet. Internet telah membangun industri pariwisata dan NO NEGARA ASAL 2011 2010 +/masyarakat mengumpulkan informasi tu3,363,984 1 Malaysia 3,929,848 16.82% 3,776,708 2 Singapura 3,923,452 3.89% juan wisata di ‘ujung jari’ mereka. 1,340,040 3 Australia 1,566,084 16.87% Kami bekerja sama dengan kedutaan 812,188 4 Hong Kong 916,552 12.85% KBRI. 1,013,064 5 Arab Saudi 765,336 -24.45%
VITO Jerman:
Di Jerman, Austria dan Swiss ada 24 juta pengguna Facebook. Kami membuat website dalam bahasa Jerman untuk memudahkan pengguna internet yang berada di Jerman, Austria dan Swiss yang berbahasa Jerman. Kami memanfaatkan dukungan perusahaan dan pemasaran bersama seperti dengan Singapore Airlines, untuk melakukan famtrips untuk Belanda dan Jerman, dan lain-lain, karena Garuda tidak ber operasi ke Jerman. Fokus pemasaran bersama dengan Singapore Airlines adalah untuk MICE agents dan famtrips. Sejauh ini Indonesia dihormati oleh
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Taiwan Thailand Korea UAE Jepang Belanda China Qatar Jerman Brunei DS Philipina Turkey Vietnam Yemen Kuwait Rusia Sri Lanka Macau Timor Leste
TOTAL
723,892 627,172 461,864 459,368 408,616 311,896 301,860 243,880 147,420 128,076 127,712 108,836 70,928 57,616 42,432 34,528 32,760 N.A. N.A.
15,390,128
882,284 534,664 314,496 527,072 422,084 311,896 286,364 243,880 147,420 120,588 119,600 77,740 114,972 57,616 42,432 120,848 22,464 52,416 14,704,820
Sumber: Kemhub, diolah oleh Ditjen Pemasaran Pariwisata Kembudpar Sumber: Kemhub, diolah oleh Ditjen Pemasaran Pariwisata Kembudpar. eff. 27 Maret 2011 s/d 29 Oktober 2011 Arahan dari Dirjen Pemasaran Pariwisata.
-17.95% 17.30% 46.86% -12.85% -3.19% 0.00% 5.41% 0.00% 0.00% 6.21% 6.78% 40.00% -38.31% 0.00% 0.00% -71.43% 0.00% 0.00%
4.66 %
4.66%
17
10
Vol. 2
utama
Lebih dari 200 operator tur beroperasi di Belanda yang menjual langsung Indonesia ke konsumen. Kebanyakan orang yang datang kepada kami bertanya bagaimana pergi ke Papua, Sulawesi Selatan dan pulau-pulau lainnya. Ini sangat menarik. Kami membutuhkan kerja sama dengan Kedutaan Besar.
VITO-Eropa (France, Netherland, Germany), presentasi atas nama bersama:
Karena tipe pasar di Perancis, Jerman dan Belanda sama, kami memutuskan untuk bekerja sama. Kami bertukar pengalaman dan memperhatikan rute yang berbeda ke Indonesia. Kami mempertimbangkan tidak hanya jumlah wisatawan, tetapi juga berapa pendapatan yang bisa diraih dari tipe wisatawan yang berbeda-beda. Beberapa orang menghabiskan biaya lebih, bebe rapa orang lainnya tinggal lebih lama. Ada 25% wisatawan outbound Eropa datang ke lima pasar utama di Asia. Kita bisa melihat bahwa Belanda menghabiskan biaya dua kali lebih banyak dibandingkan dengan wisatawan outbound Eropa lainnya. Karena pendapatan dari masuknya wisatawan adalah tujuan akhir dari industri ini dan itu juga merupakan hal penting. Peran VITO adalah otak, mata, dan telinga Indonesia di negara kami. Maksimalkan peran VITO untuk meningkatkan wisatawan outbound ke Indonesia. Yang penting adalah membuat VITO mampu memaksimalkan fungsi untuk mempromosikan dan menjual Indonesia. Sekarang kita melakukan pemasaran bersama dan rekanan dengan operator tur. VITO di Eropa harus bekerja lebih keras dan lebih sering bekerja sama de ngan Kedutaan. Selain itu kami pun harus bekerja keras menggarap konsumen juga. Hal kedua adalah kami mencoba menjual Indonesia bukan hanya Bali, walaupun permintaan mereka tetaplah Bali.
VITO, Korea Selatan (Calon):
Sampai dengan saat ini sekitar tiga ratus ribuan wisatawan Korea Selatan yang datang ke Indoneia. Ini hanya 3% dari total outbound Korea Selatan. Kurangnya informasi mengenai Indonesia bagi masyarakat Korea Selatan adalah salah satu masalah yang harus diatasi. Jumlah penduduk Korea Selatan 49 juta orang. Bandara udara internasional Incheon adalah salah satu bandra tersibuk di dunia.
No. 22
l
Oktober 2011
l
1. Penyebarluasan Wonderful Indonesia 2. Product match market 3. Segmented product 4. Perkuatan sosiaslisasi kegiatan pemasaran 5. Perluasan jaringan mitra operator luar negeri 6. Pembentukan VITO di fokus-fokus pasar
Vertical Marketing
Horizontal Marketing Trend Memperbanyak Kerumunan (Crowd)
Above The Line
(ATL) : B&C, Co :
Advertising Elektronik dan Cetak, Direct Selling Below The Line (BTL) : B2B ,
Co : Production, Marketing, Branding, Selling
Connected Komunitas ke Komunitas C2C
Incentive Selling: Konsumen ke Konsumen C2C
Off Line : Gathering mobil&motor,
On Line :
WWW, face Book, twitter
sepeda,kuliner sport,seni, lingkungan
20
Instansi Terkait : Imigrasi Bea Cukai Perhubungan BUMN BPS
Instansi Terkait : Kemen Budpar Kemen LN
KBRI/ KJRI
Asosiasiasosiasi Industri
VITO Dinas-dinas Propinsi Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota
Asosiasiasosiasi Daerah
Industri Daerah Arahan dari Dirjen Pemasaran Pariwisata.
Cina menerima 30% wisatawan Korea Selatan, kemudian Singapura yang me nerima 23% dan Hongkong yang mene rima 19%. Tipe wisatawan Korea Selatan adalah mereka tidak menghabiskan uang banyak dan tinggal lama tapi mereka membutuhkan fasilitas yang bagus dan tujuan wisata yang aman. Ketertarikan mereka terhadap tujuan wisata adalah dari social media, media online dan siaran televisi, serta ‘words of mouth’ dari kolega mereka. Jadi sangat penting buat Indonesia untuk menekankan promosi di online media untuk meraih pasar Korea Selatan.
Pasar Korea Selatan terbuka untuk wisata petualangan, gaya hidup dan bulan madu. Kegiatan petualangan seperti selancar, menyelam, snorkeling, dan lain-lain; gaya hidup seperti kegiatan kebudayaan dan lain-lain; orang-orang yang merayakan bulan madu, dan lain-lain. Kami juga memerlukan informasi keselamatan tujuan wisata di Indonesia. Kami akan mencoba bekerja sama dengan Kedutaan Besar Indonesia di Korea Selatan. Kami akan mencoba untuk berekanan dengan penerbangan lokal untuk mempromosikan Indonesia di Korea S elatan. n
Vol. 2
l
No. 22
l
Oktober 2011
UTAMA
11
Mengantisipasi Kebutuhan Pasar
M
enurut Dirjen Pemasaran Pariwisata, Sapta Nirwandar, dengan pertumbuhan ekonomi global sekitar 5% di tahun ini, kita masih bisa optimis pertumbuhan ekonomi dunia akan semakin membaik di tahun depan sehingga makin banyak orang yang melakukan wisata dan salah satu tujuan wisata adalah Indonesia. Saingan utama Indonesia tetaplah Thailand, walau pun didera berbagai persoalan dalam negeri tapi masih bisa mendatangkan 11 juta wisatawan sampai Juli 2011. Trend wisata sekarang ini yang perlu diantisipasi oleh industri pariwisata Indonesia, dinyatakan: Ecotourism dengan semangat go green dan wildlife seperti res pon yang positif terhadap promosi komodo, orang utan, bird watching, butterfly, dan sebagainya; MICE event dan sebagainya. Beberapa sport event yang kita garap sekarang termasuk SEA Games. Dirjen pun mengingatkan tur luxurious yang masih belum tergarap dengan baik padahal segmen ini walaupun kecil tapi memberikan income yang besar. Turis luxurious dari Jepang misalnya, bisa menghabiskan US$ 5 ribu per visit. Heritage tourism juga belum dikembang kan padahal sangat penting karena merupakan bagian dari kebudayaan yang menjadi ikon promosi pariwisata Indonesia. Paket tur shopping masih belum terintegrasi dengan baik seperti misalnya untuk promosi great sale; atau cultural night performances.
Strategi
Kita sedang menekankan pada pema saran online, tanpa mengesampingkan pe masaran offline, below and above the line tentunya, kata Dirjen. Website kita pun sudah mulai bagus, yaitu website Indonesia.travel atau budpar.go.id. Kita mengembangkan prinsip low cost-high impact sesuai saran Pak Hermawan, mengingat keterbatasan dana dan keefektifan promosinya. Integrasi yang pertama harus dilakukan adalah dengan pihak imigrasi, demikian pula bea cukai yang sudah mulai jelas menerapkan red & green line, kementerian
Sapta Nirwandar, Dirjen Pemasaran Pariwisata.
perhubungan sudah mulai memperlihatkan perbaikan melalui Angkasa Pura, sementara itu effort yang dilakukan oleh KBRI dan KJRI sudah mulai bisa kami rasakan, kata Dirjen. Ini tentu berkaitan dengan adanya himbauan agar dubes RI sekarang selain sebagai representasi negara juga sebagai salesman Indonesia. Dan kegiatan VITO, GIPPI dan asosiasi-asosiasi harus kompak. Berbicara tentang Wisnus, Dirjen Pemasaran Pariwisata menguraikan Jatim, Jateng, Jabar dan DKI merupakan pasar utama wisata domestik dan penyumbang terbesar wisnus. Berkaitan dengan libur nasional tahun 2012, yang perlu mendapat perhatian dan kesepakatan dari sekarang adalah kesiapan sebelum dan selama
bulan puasa serta libur Idul Fitri dan Idul Adha. Ini penting diperhatikan buat wisnus dimana semua obyek wisata meng alami over load. Ada 300 event pariwisata tahun depan, kata Dirjen Sapta, beberapa diantaranya kami akan genjot untuk menarik wisnus dan cross border tourist. Tantangannya adalah fasilitas dan in frastruktur seperti pelayanan imigrasi, bea cukai dan kontinyuitas pelayanan informasi online terutama bagi pelaku industri pariwisata. Kita ingin meningkatkan promosi pariwisata Indonesia dengan meningkatkan informasi mengenai Indonesia sehingga bisa menaikkan awareness terhadap Indonesia dan untuk mengantisipasi kebutuh an pasar. n
12
Vol. 2
ATRAKSI
l
No. 22
l
Oktober 2011
Apa Kabar dengan Kebun Raya Bogor?
I
ni satu reportase mutakhir. Di tengah suhu udara panas musim kemarau yang cukup panjang tahun 2011 ini, sangat menyenangkan saat mema suki Kebun Raya Bogor yang sejuk. Ke sejukan turun dari pepohonan yang sudah berusia puluhan bahkan ratusan tahun, berjajar rapi di sepanjang jalan utama dari gerbang masuk utama Kebun Raya ini. Tampak sekelompok ibu-ibu sedang arisan, tampak pula satu rombongan anakanak sekolah sedang menikmati bekal makan siang di tepi kolam. Mereka baru saja usai menonton film mengenai flora di gedung audio visual. Di tempat lainnya beberapa turis asing sedang menikmati jalan-jalan melihat-lihat kebun raksasa. Tidak menyangka tempat ini juga ramai dikunjungi pada hari kerja. Sebuah shuttle car yang sedang parkir di dekat loket penjualan karcis pun tidak lama kemudian penuh terisi oleh pengunjung yang memanfaatkannya untuk mengelilingi kebun raya. Ada lagi pemandangan lain. Tampak sisa-sisa bungkus makanan dan botol bekas minuman, bererakan di bawah pohon atau di pinggir kolam. Agaknya sulit juga mencari tempat sampah terdekat untuk membuang sampah. Ketika turis Jerman
mendekati pohon untuk tahu jenis tanam an apa, papan nama mengenai informasi pohon itu sudah tidak bisa terbaca. Kebun Raya Bogor tetap menarik perhatian untuk dikunjungi. Tahun 2011 ini Kebun Raya ini punya berita agak bagus. Periode Januari–Agustus 2011 sudah mencatat jumlah kunjung an wisman yang meningkat sehingga mencapai tiga persen dari jumlah seluruh pengunjung. Kendati sejatinya itu pun belumlah mencerminkan ‘kehebatan’, pada tahun-tahun sebelumnya porsi wisman di antara keseluruhan kunjungan hanya mencatat paling tinggi 2%. Dilihat dari sudut perniagaan pariwisata, Kebun Raya Bogor sangat patut ditonjolkan kembali oleh para operator tur inbound. Obyek daya tarik wisata ini baik dijadikan ‘keharusan’ masuk dalam setiap itinerary tur di Jakarta yang dijual ke konsumen wisman. Pasar wisman di abad XXI ini kembali menuntut produk wisata alamiah, termasuk meninjau kekayaan atau kekhususan flora dan fauna. Sementara itu, Jakarta terasa kekurang an tourist spots untuk wisman, jika hanya mengandalkan Kota Tua, TMII dan Monumen Nasional.
Pengelola KRB
Kapat Yuriawan dari pengelola Kebun Raya Bogor mengatakan, memang betul perbandingan sangat timpang antara jumlah kunjungan wisatawan asing dengan domestik. “Ada beberapa faktor,” kata Yuriawan. Antara lain: l Berdasarkan visi dan misi Kebun Raya Bogor (KRB), sektor pariwisata berada paling akhir setelah yang utama Konservasi, Penelitian dan Pendidikan. Jadi sesuai dengan urutannya kegiatan pariwisata bukan merupakan prioritas tujuan utama didirikanya KRB. Termasuk hal-hal yang berkaitan dengan promosi; l Secara institusi KRB berada di bawah LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Jadi dana yang didapat dari APBN dicurahkan hampir seluruhnya untuk penelitian, eksplorasi serta konservasi tumbuhan langka dan menumbuhkan ke-
Vol. 2
l
No. 22
l
Oktober 2011
ATRAKSI
13
orang wisnus dan jumlah wisman 14.000 orang. Pada periode minggu liburan lebar an 2011 kemarin pengunjung mencapai 78.169 orang. Perbandingan pengunjung wisnus (98%) dan wisman (2%) dalam kurun waktu empat tahun terakhir menunjukkan kebun raya yang multifungsi ini sesungguhnya menyimpan potensi untuk dipromosikan guna membidik wisman. Tapi ada beberapa catatan.
Masuk Itinerary
sadaran masyarakat akan arti pendidikan lingkungan. Dominannya jumlah wisatawan domes tik tentu didukung oleh beberapa faktor. Itu antara lain, selama ini KRB masih menjadi alternatif utama kegiatan rekreasi bagi masyarakat, ya dengan sejuknya, keindah an tamannya, ataupun harga tiket yang relatif murah dibandingkan dengan obyek dan daya tarik wisata lainnya. Kebun Raya seluas 87 ha ini barada di tengah kota Bogor, dulu bernama Buiten zorg, sudah menjadi ikon kota ini yang juga dikenal dengan julukan ‘kota hujan’. Kebun raya digagas oleh Dr. Reinward dan didirikan pada 18 Mei 1817, sampai dengan saat ini bukan hanya menjadi tempat untuk melindungi dan mereservasi sebanyak 3.397 spesies flora dan 550 spesies anggrek dari seluruh Indonesia, tapi juga menjadi sarana edukasi dan rekreasi
bagi masyarakat. Bagi wisnus, memang, berkunjung ke KRB sekarang bukan lagi sekedar menikmati udara sejuk dan keasrian hijaunya pepohonan. Pengunjung bisa mengikuti Wisata Flora. Program ini sasaran utamanya adalah para pelajar, terdiri dari pemutaran film, praktek perbanyakan tumbuhan, dasar-dasar botani dan eksplorasi tumbuhan. Bagi pengunjung umum, de ngan biaya tambahan Rp 10.000 per orang, sudah bisa menikmati tur keliling kebun raya dengan menggunakan shuttle car yang disediakan. KRB menjadi salah satu primadona destinasi wisata terutama bagi masyarakat di daerah Jabodetabek karena karcis masuk yang terjangkau Rp 10.000 per orang dan jarak yang mudah dicapai. Jumlah pe ngunjung periode Januari sampai dengan Agustus 2011 telah mencapai 482.211
Kebersihan di dalam kebun raya harus ditingkatkan, perlu mengganti papan nama tanaman yang sudah tidak terbaca, dan, mungkin juga mengadakan acara ke senian tradisional dan kebudayaan untuk memberikan warna entertainment dari kebun raya. Pengelolaan cara ini membawa KRB bukan lagi terkesan semata sebagai tempat penelitian atau sekedar untuk pe ngunjung duduk bercengkrama bersama keluarga di bawah pepohonan. Satu lagi, manakala ada grup turis berkunjung, alangkah mengesankan jika diadakan menit-menit penyambutan “Welcome” di pintu masuk oleh tuan rumah alias pengelola Kebun Raya. Greetings dengan beberapa menit memberikan penjelasan ringkas pada tetamu, ---sebagaimana lazim ditemui di negara lain,--tentulah amat mengesankan dan menjadi “words of mouth promotion” bagi wisman yang menceritakannya kembali di tempat tinggalnya. Beberapa aspek pengelolaan boleh jadi tidak bisa lagi dibebankan semata pada pengelola kebun raya tapi diperlukan uluran tangan Pemerintah Kota. Dan industri pariwisata terutama para operator tur, mestinya berperan “memanfaatkan obyek ini untuk dijual menjadi spot dan masuk dalam paket itinerary bagi kunjungan wisatawan”. Para pengelola museum ataupun semacam kebun raya ini tidaklah berkewajiban mempromosikan diri agar dikunjungi wisatawan. Tetapi ‘demand’ wisatawan selaku konsumen semakin meningkat terhadap obyek daya tarik semacam Kebun Raya Bogor berkaitan dengan fenomena ekowisata, wisata flora dan fauna, nature and culture tourism. Para operator tur di Jakarta Raya berpeluang meningkatkan peran sebagai supplier. n
14
Vol. 2
ATRAKSI
Wisman dan
TMII
Jumlah Pengunjung TMII
S
epasang suami isteri bersama dua putera puteri yang beranjak remaja, mereka rupanya dari Jerman, sedang berjalan meninggalkan pintu keluar Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Pada jam itu mata hari belum mencapai titik kulminasi, dua bulan yang lalu. Nama TMII sudah lama mereka dengar. Namanya sendiri Mr and Mrs Klaus Paetch. Mereka sedang berwisata libur di Indonesia. Nah, ihwal atraksi wisata untuk desti nasi ibukota Jakarta, kita tak bisa lepas dari TMII. Bagaimana pula kabarnya sekarang? Di tengah menjamurnya mal dan tempat rekreasi yang bahkan menawarkan permainan outbound, tren dewasa ini, TMII pada hakekatnya mempertahankan eksistensi sebagai tempat rekreasi sekaligus pelestari sejarah, kesenian dan kebudayaan Indonesia. Visi dan misinya melestarikan dan mengembangkan kesenian dan kebudayaan suku bangsa dari semua provinsi Indonesia, untuk membangkitkan kebanggaan dan rasa cinta terhadap tanah air dan
2008
3.892.055
2009
2010
4.180.921 4.492.655
Jumlah Pengunjung Wisatawan Libur Lebaran TMII 2010-2011 2009 2009 2010 2011
321.784
299.641
269.098
bangsa serta memperkenalkan Indonesia kepada bangsa-bangsa lain. Di area 150 ha tetap ditampilkan rumah-rumah adat daerah dari 33 provinsi, juga ada 15 museum, delapan taman menampilkan ragam flora dan fauna Indonesia, satu taman budaya Tionghoa, beberapa gedung pertunjukan, dua diantaranya untuk memutar film yakni Teater Imax dan teater 4 dimensi, bangunan tempat ibadah tiap agama yang hidup di Indonesia, kolam renang di Istana anak-anak dan Snow Bay Water Park, miniatur monorail dan kereta serta kereta gantung (skylift) untuk digunakan pengunjung. Bahkan disediakan fasilitas akomodasi Desa Wisata Hotel & Resor yang dikelola swasta, dan Graha Remaja yang dikelola Taman Mini. Shuttle car dengan pemandu wisata, minibus, sepeda sewa bahkan ojek
l
No. 22
l
Oktober 2011
motor siap digunakan oleh pengunjung untuk berkeliling. Harga karcis masuk hanya Rp 9.000 per orang, tiket mobil Rp 10.000 dan motor Rp 6.000. Tapi mengapa ya? Menurut pengelola TMII, jumlah pengunjung keseluruhan setiap tahun sejak tahun 2007 mengalami penurunan. Total pengunjung tahun 2010 berjumlah 4.792.296 orang. Tidak ada rincian jumlah wisman, maka Manajemen memperkirakan saja bahwa wisman ber kisar 10% dari total. Di libur lebaran tahun 2011 jumlah pengunjung 269.098 orang, turun 10% dibandingkan dengan libur lebaran tahun 2010 yang mencapai 299.641 orang. Wisata museum di Indonesia memang terasa belum populer jika TMII dipersepsi kan kini sebagai museum terbesar di Indonesia (mungkin juga di dunia?). Persepsi tentang museum sebagai tem pat yang muram dan kusam dalam penyajiannya dari hasil menyimpan dan memamerkan barang-barang bersejarah, sudah saatnya direvisi. Setiap rumah adat daerah yang mewakili provinsi, juga berfungsi museum jejak manusia yang mempunyai cerita. Cerita itu bisa berwujud dalam kriya, kegiatan seni, kuliner, adat istiadat kebia saan dan lain-lain. Itu semua menjadi ‘produk’ yang bernama budaya (culture). Jadi sebenarnya setiap daerah di Indonesia sudah memiliki, menunjukkan dan memperkenalkan ‘produk’-nya di TMII. Dari sudut pariwisata, ia menjadi obyek daya tarik. Dalam hal TMII, khususnya bagi Jakarta sebagai kota destinasi. Dari situ tampak bagaimana perlunya usaha, kreatifitas dan semangat kerja sama antara pemerintah daerah dengan management TMII untuk mengemas dan mengelola, dengan harapan jumlah pengunjung baik wisnus dan wisman mestinya meningkat dari tahun ke tahun. TMII sungguh harus efektif masuk dalam itinerary wisatawan di Jakarta. Keluarga Mr Klaus Paetch tadi meng ingatkan. Para pedagang berjualan makan an dan suvenir sehingga tampak hampir memenuhi area anjungan. Di sekeliling mereka ramai spanduk terpasang mengu mumkan jadwal kegiatan. Mobil dan motor berlalu lalang di dalam taman. Al hasil suasana keseluruhan Taman Museum ini dirasakan wisatawan tak berbeda dari tempat rekreasi yang biasa-biasa saja. Kerapih an, keanggunan, kebersihan, keteraturan, bahkan respek terhadap suatu Museum Besar, diperhatikannya benar lalu diceritakan kembali oleh wisman Jerman itu. n
Vol. 2
l
No. 22
l
ATRAKSI
Oktober 2011
Menggelorakan Bromo
Ke arah barat, kita memandang dengan decak kagum.
P
engelolaan obyek daya tarik wisata di gunung Bromo sudah maju selangkah. Di situ ada ‘greeting room to welcome you on arrival’. Sebelum memulai berkeliling, Anda bisa datang ke ‘teater’ mini di mana Anda bisa meminta di putarkan slide presentation berdurasi 30 atau 45 atau 60 menit. Itu menjelaskan riwayat Gunung Bromo dan masyarakatnya. Sebanyak 60 kursi disediakan di teater ini. Presentasi itu bisa merupakan ‘welcome greeting’. Setiap grup wisatawan sebaiknya memanfaatkannya, tersedia di kantor Taman Nasional Bromo dan Semeru, di desa Ngadisari, letaknya persis di hadapan salah satu hotel. Inilah faktor plus dari pengelolaan kawasan ini. Bukankah welcome greeting akan memba ngun kesan pertama yang menyenangkan setiap kali Anda berkunjung ke suatu tempat yang diharapkan memenuhi ‘curiosity’ alias keingintahuan kita? Rindukah anda melihat tampilan desa dengan pegunungan indah di Eropa? Kunjungilah Bromo. Ke arah timur anda memandang lembah dan perbukitan yang tampak mirip keindahan sebagian permukiman pedalaman Eropa, tapi di Bromo memberi efek lebih dramatis dan menakjubkan dengan melihat ke arah barat. Hamparan laut pasir dan menjulangnya gunung Bromo, sekarang tampak kelabu oleh debu yang memenuhi sekitar dari erupsi yang terjadi delapan bulan yang lalu. tapi justru menambah rasa kekaguman atas kehebatan alam ini. Setiap hari wisman dan wisnus tetap datang menyaksikannya. Namun Taman Alam yang sepenuhnya masih asli dengan ritme kehidupan desa ini, tetap perlu digelorakan.
Setiap hari tampak wisman check-in dan check-out.
Kuda dan sang guide.
15
16
ATRAKSI
Vol. 2
l
No. 22
l
Oktober 2011
Pemandangan ke arah timur.
pengecekan kelayakan kendaraan dilakukan teratur. Di musim puncak turis perio de Juli–Agustus, setiap mobil bisa memperoleh tiga kali mengangkut wisman pp dari penginapan ke gunung Bromo. Tarif sewa jip Rp 300 ribuan pp, bisa mengangkut empat orang, dan biasanya berdurasi empat jam pemakaian. Di luar musim bukan peak season, setiap pemilik jip memperoleh giliran rata-rata sekali dalam dua atau tiga hari. Menunggang kuda, satu pengalaman unik di sini, sewanya sekitar Rp 100 ribu untuk rute yang sama. Para pemilik kuda adalah petani lokal, yang sehari-hari bercocok tanam sayur mayur, kol, kentang, bawang dan lainnya. Masyarakat setempat tampak bersemangat dengan hasil yang bisa dibawa oleh kegiatan pariwisata. Demikian pula tampaknya Nursidik, salah satu staf pengelola Taman Nasio nal ini. “Seluruhnya kami berjumlah 21 orang pegawai Kementerian Kehutanan, sebagai tim yang mengelola kawasan ini,” kata dia. Di Sewalah mobil jip tentu saja dengan pengemudi hari-hari biasa Taman Nayang terlatih. sional ini memperoleh ratarata 2 sampai 3 juta rupiah per hari dari karcis masuk yang dibayar pengunjung. Saat peak season di bulan Juli–Agustus, hasil itu menjadi sekitar Rp 10 juta setiap hari. Tiket untuk wisnus Rp 6.000 dan wisman Rp 25.000 per orang. Singkat kata, wisnus dan wisman akan senang berkunjung ke sini. Perlu kesabaran saja untuk me
Terdapat kini sekitar 300-an ekor kuda, dan 183 mobil jip hardtop, siap disewa pe ngunjung untuk turun ke laut pasir dan naik ke gunung. Menyaksikan kaldera, mendaki 250 anak tangga. Lalu, dari puncak berketinggian sekitar 2000-an meter di atas permukaan laut ini, pemandangan pun semakin menampilkan ‘keindahan dan kekuatan alam’ dari gunung yang meletus lebih satu juta tahun yang silam. Tapi sebelum itu, wisnus dan wisman biasanya bangun pukul empat pagi untuk berangkat menuju satu ketinggian, nama lokasinya Penanjakan 2. Dari situlah dinikmati pemandangan mempesona saat fajar menyingsing ketika pelahan matahari tampak terbit di balik pegunungan sebelah timur. Sebelum matahari terbit, kita diselimuti oleh hawa dingin di bawah 15 derajat Celcius. Huhh, dinginnya. Di siang hari temperatiur berkisar 20 derajat. Hampir 200 jumlah jip milik warga lokal diatur operasinya melalui koperasi,
Petugas koperasi pengatur giliran jip sewa.
nempuh sekitar empat jam perjalanan dari bandara Juanda Surabaya, atau lima jam dari kota Surabaya. Satu kesabaran lain diperlukan terha dap banyaknya lalat beterbangan di setiap tempat. Orang acuh saja. Rupanya lantaran pupuk alami diolah dari kotoran kuda, umumnya digunakan petani. Nursidik dari Kementerian Kehutanan termasuk yang menunggu akan dilakukannya penelitian bagaimana menguranginya. Dan itu rasanya perlu sekali. n
Kesimpulan : Dari reportase-reportase ‘Atraksi’ ini baik juga ditarik salah satu ke simpulan, bahwa di setiap obyek daya tarik wisata yang merupakan satu kawasan khusus, atau satu unit khusus, tersedianya acara penyambutan atau ruangan untuk ‘welcome greeting’ merupakan fasilitas yang menyenangkan bagi tetamu wisatawan. n
Vol. 2
l
No. 22
l
Oktober 2011
BISNIS
17
Harapan Baru dari Jepang Bagaimana memasuki pasarnya?
A
da harapan baru lagi dari Jepang. Jika pemerintah negeri sakura itu mengizinkan, maka Garuda Indonesia akan menambah penerbangan satu kali setiap hari dari Tokyo mulai tahun 2011 ini. Istimewanya, rencana ini akan mener bangi rute langsung dari Tokyo ke Denpasar pp, dan, menggunakan bandara Haneda. Bandara ini berlokasi di tengah kota Tokyo, jauh lebih disukai bagi penduduk kota megapolitan ini. Bandara Narita yang kebanyakan digunakan untuk penerbangan internasional, berjarak satu jam lebih dengan mobil dari kota Tokyo. Selama ini Garuda melayani penerbangan Tokyo–Jakarta melalui bandara Narita dua kali setiap hari, mengoperasikan pesawat Airbus A-330-300. Dengan begitu nanti akan ada tiga penerbangan per hari oleh Garuda dari Tokyo ke Indonesia, satu penerbangan per hari dari Osaka ke Jakarta, dan tiga penerbangan per minggu dari Nagoya ke Jakarta. Boleh dibilang ini luar biasa. Itu berarti penerbangan 2 x sehari TYO-JKT sudah berada di atas rata-rata Load Factor 70 persen.
Beda Tokyo dan Osaka
Dari Osaka diperoleh informasi baru. General Manager tour operator Garuda Indonesia Holidays (GOH) cabang Osaka, Jepang, Mitsuhiro Takemura, meihat persaingan terhadap destinasi Bali masih saja terletak pada faktor harga penjualan paket wisata di pasar, disaingi dalam hal itu oleh destinasi Hawaii, Saipan dan Guam. Demikian pula persaingan harga di Osaka datang dari destinasi Thailand. Dengan paket wisata misalnya 4 malam 5 hari berwisata ke Bali, beda harga bisa mencapai 30 ribu Yen atau sekitar US$ 300, dibandingkan ke destinasi di AS itu.
Tiga brosur di pasar Osaka, Jepang, masing-masing menjual paket wisata Bali, Hawaii dan Angkor Wat dan Vietnam (kanan ke kiri).
Pada brosur pemasaran paket wisata untuk pasar konsumen di Osaka, head-to-head competition berlangsung dengan diadunya pilihan ke Bali, Cebu di Filipina, Serawak (Borneo), atau ke Phuket, Pattaya, Langkawi, atau Penang. Praktisi bisnis mengakui pasar Osaka jauh lebih ‘price sensitive’ ketimbang di Tokyo, sehingga harga paketnya lebih rendah 15 sampai 20 persen.
Penerbangan dari Jepang (Tokyo, saka, Nagoya) ke Jakarta sekitar tujuh O jam, ditambah dua jam penerbangan dari Jakarta ke Bali. Sedangkan penerbangan langsung ke Hawaii delapan jam, maka dari sudut harga tiket pesawat mestinya tidaklah terpaut jauh. Fuel surcharge diizinkan oleh pemerintah di manapun, untuk dibebankan pada konsumen oleh maskapai penerbangan selama ini setelah terjadinya fluktuasi kenaikan harga minyak dunia. Besaran
pengenaan surcharge tersebut ditentukan menurut kebijakan masing-masing airlines, dan, mereka menyesuaikannya dengan fluktuasi harga minyak dunia. Tapi di lain sisi diakui oleh Takemurasan, wisatawan Jepang sebenarnya kian cenderung ingin mengunjungi destinasi yang belum pernah didatangi, termasuk daerah-daerah lain di luar Bali. Kalau mereka mengetahui dengan baik informasi tentang destinasi lain, di pulau Jawa atau di luar pulau Jawa, dia yakin,
18
BISNIS
Jadi, head-to-head competition yang di wisatawan Jepang akan tertarik untuk hadapi lebih terasa datang dari Thailand, datang. Tetapi, ya, dia tetap melihat faktor har- menurut Takemura-san, dalam hal penga ga yang akhirnya menentukan. Di Jepang, ruh faktor harga. Lainnya ialah Filipina, untuk penerbangan ke Indonesia, fuel sur- yang menarik wisman Jepang dengan charge mencapai sekitar 30 ribu Yen (ketika jarak penerbangan lebih pendek hampir tiga jam dibandingkan terlaporan ini dibuat akhir bang ke Bali. September 2011), merupaFakta di pasar sendiri kan tambahan biaya yang mengindikasikan, untuk harus dibayar konsumen produk pantai, pulau Bali terhadap harga tiket biasa langsung dihadapkan beruntuk ke terbang ke Indosaing dengan pulau Cebu nesia pp. Filipina, Phuket dan Patta GOH merupakan operaya di Thailand, Penang tor tur wholesaler, berstatus dan Langkawi di Malayanak perusahaan Garuda sia, bahkan juga Serawak Indonesia. Tentu saja yang di Borneo Malaysia (pulau dipaketkan dan dijualnya Kalimantan bagian utara). hanyalah penerbangan Ga Brosur penjualan paruda. ket wisata yang saat ini di “Mendekati jumlah 400 edarkan oleh NTA (Nippon agen retailer di seluruh Travel Agent),—- salah satu Jepang yang menjadi agen Mitsuhiro Takemura di antara sepuluh besar tour GOH menjual langsung wholesaler Jepang,—- di seke konsumen,” menurut luruh Jepang, seperti terlihat pada gambar, Takemura. Sedangkan di Indonesia, sebagian di menyodorkan pilihan-pilihan dimaksud. tangani langsung oleh cabangnya, di beberapa daerah di sub kontrakan pe Memasuki pasar Jepang nanganan grup turisnya pada agen-agen Empat kawasan pasar utama untuk operator lokal. bisnis outbound berada di daerah Kanto Informasi lain menyebutkan bisnis mencakup Tokyo dan sekitarnya, dengan Garuda sendiri pada penerbangan rute pintu uttama Tokyo. Kawasan Kansai meOsaka–Jakarta dikabarkan berjalan ‘baik’. liputi Osaka dan sekitarnya dengan pintu Ini mengandung arti tentunya seat load utama Kansai Airport. Jepang Tengah/Bafactor-nya pun cukup tinggi. rat dengan pintu utama Nagoya, dan SeAdapun maskapai penerbangan Jepang latan Jepang meliputi Fukuoka sekitarnya, yang terbang langsung ke Indonesia ialah dengan pintu utama Fukuoka. Pasar lain JAL dan ANA, beroperasi pada rute bagian utara Jepang. Tokyo–Jakarta saja. Event konferensi dan trade show JATA
Saingan siapa?
Di Tokyo maupun di Osaka, para pelaku bisnis Jepang mengakui terdapat beda karakter antara pasar Tokyo dan Osaka. Antara lain, konsumen di Osaka jauh lebih sensitif terhadap harga (price sensitive). Perhatikanlah, kata mereka, rata-rata harga penjualan tiket dan paket wisata ke destinasi luar negeri, di Osaka harga nya berada 15 sampai 20 persen di bawah harga-harga jual di Tokyo. Selain beda pasarnya, perbedaan karakter destnasi tentu juga membedakan minat manakala membandingkan Bali, misalnya, dengan Hawaii, Guam, Saipan. Tiga destinasi di AS ini sudah ‘melekat’ sebagai destinasi terfavorit bagi masyarakat Jepang sejak empat dasawarsa hingga kini.
Vol. 2
l
No. 22
l
Oktober 2011
(Japan Association of Travel Agents) diadakan sekali dua tahun, ini merupakan ajang utama untuk kesempatan penjualan dan pembelian. Jika Anda ingin membuka dan meluaskan penjualan di Jepang, meng ikuti JATA terasa satu keharusan. Tapi sebagaimana memasuki pasar Jepang, agaknya tidak banyak berubah. Sebelum ikut ke Trade Show JATA, bisa dilakukan kontak individual dengan agen, yang dicari dari daftar anggota JATA. Korespondensi sampai mengundang calon partner fam trips ke Indonesia (destinasi), bisa dengan mengajak kerjasama atau dukungan maskapai penerbangan untuk fasilitas tiket, dapat dilakukan. Salah satu pertimbangan penting ialah anda perlu sedikitnya mempunyai satu staf mampu bicara bahasa Jepang yang mumpuni, apalagi lisan dan tulisan. Tahap awal tentulah dimulai dari kontak sebagai Retailer dengan Retailer. Paket dengan itinerary yang rinci, jelas tegas biasanya disusun bersama dengan agen Jepang tersebut. Selain isi itinerary akan sesuai dengan obyek daya tarik yang diminati dan harga pun sesuai, sang warga Jepang itu sekaligus sebagai penerapan quality control dari kacamata dan ‘feeling’ Jepang. Efek psikologis bagi orang Jepang, ketika bertemu dilayani oleh orang yang berbahasa Jepang, beberapa macam perasaan mereka alami: rasa aman, nyaman, percaya, dan “tidak capek!” Wah, kenapa? Bicara bahasa asing mempercepat kita lelah, ada yang bilang begitu. Anyway, instansi dan praktisi pariwisata di daerah baiknya maju terus menggarap pasar Jepang yang ‘lucrative’ itu. n
Vol. 2
l
No. 22
l
Oktober 2011
Jangan Remehkan
Jakarta!
Alison Roberts-Brown dan Craig Gibbons (ki-ka).
P
akar pemasaran Hermawan Ker di Australia. Apa benar yang dimaksukannya? tajaya menunjukkan penuh gai rah dan menyemangati ketika Kita ajak dia berbincang esok harinya di memberikan paparan di hadap Kemenbudpar. Saya yakin orang Australia akan an 15 orang dari 13 negara, dan, jajaran pemasaran Ditjen Pemasaran Pariwisa- senang ke Jakarta, kalau mereka suta. Hari itu 14 September 2011, semua dah tahu. Kalau mereka sudah mengalami pimpinan Visit Indonesia b a n y a k Tourism Officer (VITO) dari ‘ excitem ent’ 13 negara menghadiri rayang me pat koordinasi internal reka bisa di Jakarta, dipimpin oleh dapatkan Dirjen Pemasaran, Sapta di Jakarta. Pe Nirwandar. nerbangan langsung Di sela-sela bahasannya dari Australia ke Jatentang pemasaran masa karta tersedia setiap kini dan kaitannya dengan hari, bahkan lebih pariwisata Indonesia, Herdari sekali. “Ini ha mawan mengutip salah satu Hermawan Kertajaya rus dimanfaatkan,” pernyataan yang didengarnya. Pernyataan itu, “do not underestimate kata Craig. Alison Roberts-Brown, country Jakarta”. Itu pernyataan mengejutkan, menurut manager VITO yang mendampingi Hermawan, tetapi perlu diperhatikan, ka- nya, lalu menimpali, bahwa Bangtanya dengan serius. Sebab sudah cukup kok juga kota dengan heavy traffic lama juga opini berkembang bagaimana jam, jadi bukan hanya Jakarta, kaibukota Jakarta susah untuk dipasarkan lau hal lalu lintas kota dikatakan sebagai hambatan. sebagai destinasi wisata internasional. Kedua orang Australia ini ke Di antara hadirin, seseorang menyelutuk: “Saya yang menyatakan itu.” Ternyata mudian saling membenarkan, bedia adalah Craig Gibbons, direktur VITO tapa di Jakarta terdapat hotel-hotel
BISNIS
19
bagus untuk tinggal, untuk dining, shopping di Jakarta mengasyikkan karena barang bagus dan harga menarik. Beberapa museum pun menarik untuk mereka kunjungi. Craig dan Alison hampir serentak mengucapkan “And the people here are so pleasantly welcoming you.” Karenanya mereka dengan serius me ngatakan akan memasarkan Jakarta. Bagaimana? Mereka akan meminta operator tur membuat itinerary dua hari tur di Jakarta, lalu diteruskan ke Bali tiga atau empat hari. Atau diteruskan lagi ke tempat lain. Jadi, selain berbicara tentang ibukota, mereka pun sepaham dengan banyak VITO dari negara lain tentang destinasi Indonesia. Negeri ini sungguh memiliki begitu banyak destinasi, di samping Bali, kata Craig. “Selama ini orang Australia sudah banyak ke Bali, dan kini mereka menginginkan lain-lain tempat di Indonesia. Mereka perlu diberitahu tentang Jakarta kini,” menegaskan Craig Gibbons. Sebenarnya mulai meningkat jumlah orang Australia ke Jakarta, kata Craig, dan itu berarti direct flight ke sini sudah mulai dimanfaatkan.
Revitalisasi Jakarta
Dirjen Pemasaran Pariwisata Sapta Nirwandar menerangkan bahwa Jakarta memang berusaha mengatasi masalah traffic jam. Tetapi di samping itu, juga di pikirkan langkah taktis lain untuk menjadikan Jakarta punya daya tarik menahan wisman untuk tinggal dan tur di Jakarta. Boleh jadi satu saat nanti diciptakan evening city tour, bahkan evening museum visit, juga kemungkinan sunrise morning tour di kawasan Monumen Nasional (Monas)? kata Dirjen. Sementara itu beberapa wisman ada yang baru saja tur ke Taman Mni Indonesia Indah (TMII) dan Kebun Raya Bogor. Mereka merasakan dua obyek ini sebagai daya tarik wisata perlu ditonjolkan kembali menjadi tourist spots bagi wisman. “Seperti duapuluh tahun silam,” sepasang suami isteri warga Jerman menyarankan. n
20
Vol. 2
BISNIS
l
No. 22
l
Oktober 2011
Merinci Diperlukan, Target Konsumen Jumlah warga Jepang ke luar negeri menurut Airport, February 2011
Jumlah warga Jepang ke luar negeri menurut Airport, Maret 2011
Data: Japan Tourism Marketing
M
emang ada kekawatiran bahwa jumlah warga Jepang bepergian ke luar negeri cenderung menurun. Terindikasi juga gejala itu dari jumlah pemegang paspor Jepang yang menurun selama lima tahun terakhir. Setidaknya, terdapat empat juta orang warga Jepang yang tidak memperpanjang masa berlaku paspor selama sekitar periode itu. Namun bagi Indonesia khususnya dan ASEAN umumnya pasar wisatawan Jepang masih tetap ‘menjanjikan’. Daerah-daerah sebagai destinasi di Indonesia pun pada dasarnya cukup banyak yang cocok untuk diminati wisman Jepang, seperti Sulawesi Utara, Sumatera Utara, Jawa Timur selain Bali dan Yogyakarta. Para agen inbound perlu memperhatikan hal detil, seperti gejala kesukaan warga metropolitan Tokyo memilih terbang dari bandara Haneda ketimbang Narita (lihat statistik). Menggunakan penerbangan dari Haneda, tentu mengurangi harga jual paket, selain lebih ‘convenient’ bagi konsumen warga kota Metropolitan T okyo. Tingkat kenaikan penumpang outbound pada bandara Kansai—Osaka dan Nagoya, tampak landai saja. Namun peningkatan relatif kecil itu dari bulan ke bulan tetap lah memberikan ‘janji’ perrtumbuhan. Secara keseluruhan jumlah outbound
warga Jepang adalah 17.403.565 tahun 2005, 17.534.565 (2006), 17.294.935 (2007), 15.987.250 (2008) dan 15.445.684 (2009). Ketika jumlah outbound traveler sekitar 17 juta per tahun selama tiga tahun 2005– 2007, jumlah paspor yang berlaku memang menurun terus: 34.934.463 (2005), 33.547.168 (2006) dan 32.576.539 (2007). Sejak Oktober 2010 bandara Haneda digunakan kembali untuk penerbangan internasional. Sebelumnya bandara yang berlokasi di tengah kota Tokyo itu dikhususkan bagi penerbangan domestik sejak penerbangan internasional dipindahkan ke bandara baru Narita tahun 1983. Ketika di-survey bulan Juni yang lalu, 63% penduduk metropolitan Tokyo mau menggunakan bandara Haneda untuk bepergian ke luar negeri, 34% travelers yang berpengalaman dari penduduk lokal Tokyo ingin terbang dari Haneda dengan pertimbangan biaya tentu lebih murah dan lebih convenient. Kondisi pasar konsumen di tengah perkembangan Jepang umumnya dan metropolitan Tokyo khususnya, yang masih ‘subur’ untuk destinasi Asia Tenggara termasuk Indonesia, mengisyaratkan perlunya kejeliann rinci bagi agenagen supplier memilih lokasi dan perilaku konsumen yang sedang ‘in’. n
I
nilah informasi dari Manager Pemasaran Indonesia Airasia, Widiastoro Nugroho. Dia mengikuti Rakornis Pemasaran Pariwisata 2012 di Kemenbudpar Pesan-pesan informasinya berharga bagi para pelaku bisnis dan instansi pariwisata di daerah. Maskapainya telah memiliki rute Jakarta—Bangkok 1 kali seminggu, Medan—Bangkok 4 kali seminggu, Surabaya—Bangkok 4 kali seminggu, Denpasar—Bangkok 1 kali seminggu, Denpasar—Phuket 4 kali seminggu. Dari pengalaman, alasaan mengapa tidak banyak outbound Thailand ke Indonesia, itu karena mereka membutuhkan penterjemah/guide yang bisa bahasa Thailand. Itu juga berlaku dengan pasar Vietnam. Airasia telah membuka rute Saigon—Jakarta 4 kali seminggu. Keadaannya sekarang ini adalah lebih banyak outbound Indonesia ke Vietnam daripada Vietnam ke Indonesia karena problemnya sama yaitu guide yang bisa berbahasa Vietnam. Kami membuka Phuket—Denpasar karena melihat Phuket sebagai pusat wisman yang dikunjungi 7 juta direct visitor dari seluruh dunia setiap tahun. Indonesia juga harus memikirkan guide yang bisa berbahasa Thailand dan Vietnam agar bisa mendatangkan wisman dari kedua negara ini. Keadaan sebaliknya adalah banyak sekali guide berbahasa Indonesia di Thailand dan
Salah satu contoh pembinaan dan pelatihan SDM pariwis
Vol. 2
l
No. 22
l
Oktober 2011
BISNIS
Sungguh, Tenaga Pramuwisata Vietnam, bahkan Vietnam mengirim guide untuk belajar bahasa Indonesia di Yogyakarta. Kita perlu akui mereka lebih siap. Airasia juga sudah berwacana membuka Bandung—Bangkok dan Yogyakarta— Bangkok dengan daya tarik Borobudur dan Budhist. Solusinya adalah mengirim kan training guide ke kedua negara tersebut untuk belajar bahasa mereka. Cara Thailand men-training guide adalah dengan mempekerjakan mereka di kedutaan Thailand di Indonesia selama 6 bulan. Setahun kemudian mereka akan kembali untuk menjadi tour guide berbahasa Indonesia.
Berbagai destinasi
Indonesia juga harus memperhatikan Vietnam karena sekarang ini pertumbuh an ekonominya tinggi. Jakarta punya pangsa pasar bagus untuk outbound traveler business, tapi di Medan dan Surabaya Airasia lebih banyak mengangkut outbound Indonesia yang ke Bangkok. Sebagai airlines kami membutuhkan komposisi 50–50. Sebenarnya kami juga ingin mempromosikan Bromo tapi masih melihat perkembangan aktivitas gunung tersebut, kata Widiastoro. Maskapainya juga telah membuka Jakarta—Singapura 6 kali seminggu, Bandung—Singapura 2 kali seminggu dan Yogyakarta—Singapura 1 kali se minggu dan semuanya direct flight. Jadi sebetulnya pasar sudah sangat terbuka
sata di Kabupaten Sleman.
untuk memaksimalkan Bandung karena sudah tersedia direct flight-nya. Dia memperkirakan akan ada pertumbuhan seat capacity 10—15% tahun depan untuk semua rute yang telah dibuka tersebut. Untuk penerbangan Singapura, sam pai dengan saat ini komposisi penum pangnya masih 60% outboud Indonesia dan 40% inbound Singapura. Perlu diperhatikan 30—40% penduduk Singapura adalah ekspatriat, jika dilihat dari passport maka para ekspatriat ini tidak akan dihitung sebagai warga Singapura, namun dari hasil pemantauan ekspatriat dari Perancis dan Inggris yang tinggal di Singapura menempati 30—40% seat Yogyakarta—Singapura. Ada dua direct flight yang melayani rute Denpasar—Singapura, Airasia dan Jetstar, sisanya dibawa oleh Singapore Airlines tapi kebanyakan adalah penum pang transit, karena harga direct flight Singapore Airlines sangat tinggi. Dia mohon agar promosi tentang Bandung lebih diperbanyak di Singapura. Promosi Jakarta dan Denpasar sudah
cukup. Untuk Lampung, Airasia belum bisa karena bandar udaranya masih terlalu kecil untuk pesawatnya. Sarannya untuk Bandung adalah mempersiapkan infratruktur mulai dari bandara dan sebagainya untuk menerima wisnus dan wisman yang sudah pasti akan meningkat terus. Ketersediaan loket imigrasi pun perlu diperhatikan, dengan adanya direct flight dari Singapura dan Malaysia yang sudah mencapai lima kali sehari dari Airasia, belum lagi dari airlines lainnya, harus diantisipasi antrian penumpang yang panjang dan akan membuat tidak nyaman. Bandung juga mempunyai banyak spot ecotourism seperti Kawah Putih, hiking, bicycling, dan lain-lain yang akan sangat diminati terutama oleh para ekspat di Singapura. Memang promosinya harus lebih ditambah lagi. Airasia ingin masuk Lombok sejak dua tahun yang lalu tapi terhambat oleh kesiapan bandara. Tahun 2012 sudah bisa masuk karena semua pesawatnya Airbus 320. Harus juga mempertimbangkan traffic rights Malaysia—Indonesia. n
21
22
Vol. 2
ekowisata
l
No. 22
l
Oktober 2011 Harimau Sumatra
Bersiap Menjual
Taman Buru I
ni rasanya akan menjadi taman berburu terluas dan terkaya di Indonesia, dinamakan Taman Buru Linge Isaq dengan luas 80.000 ha di Kabupaten Aceh Tengah, berada di dalam area Kawasan Ekosistem Leuser. Tahun depan, mulai bisa dipasarkan sebagai produk wisata. Bisa jadi pengganti taman buru atau wisata safari di Afrika bagi wisman yang merasa terlalu jauh untuk terbang ke Afrika sana.
Kijang
Institut Green Aceh yang didanai oleh USAID melalui Lem-baga TFCA (Tropical Forest Conservation Action), kini tengah mendesain suatu konsep ekowisata melalui pengembangan Taman Buru Linge Isaq itu. Sasarannya adalah terjaganya fungsi kawasan konservasi dan keanekaragaman hayati serta perbaikan taraf hidup masyarakat yang berada di dalam kawasan. Kera ekor panjang
Kancil
Kawasan yang akan menjadi Taman Buru dan Safari ini terletak di Kecamatan Takengon dan Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah Nanggroe Aceh Darus salam. 4Keadaan Lapangan: Ketinggian: 450–2.830 m.dpl; Topografi: Bergelombang, berbukit dan bergunung; Iklim: Tipe B; Tanah: Podsolik merah ku ning, reuzina, podsolik merah, laterik. 4Kekayaan Flora: Meranti Merah, Merawan, Bacan, Melur, Bayur, Durian Hutan, Jambu, Tusam. Lalu, bagaimana Fauna? Beraneka spesies dan jenis binatang hidup di situ: Sambar, Babi Hutan, Kijang, Kancil, Harimau Sumatera, Gajah, Badak, Kambing Hutan, Owa, Orang Utan, Kera ekor panjang, LuKambing hutan
tung, Siamang, Napu dan Macan dahan. 4Tipe Ekosistem: Hutan Primer; Hutan; Hujan: Tropika Basah; Hutan Alam Pinus sp. (sumber http://www.bi.go.id) “Kawasan Taman Buru ini sebenarnya sudah eksis sejak zaman Belanda,” kata Desrizal, “namun tidak begitu terurus.” Awalnya di tahun 1997 didirikan yayasan bernama Yayasan Ekowisata Aceh atas prakarsa beberapa aktifis lingkungan, salah satunya adalah Desrizal.
Sambar
Idenya mengusung misi menyelamatkan sumber daya alam hutan terutama dari penebangan liar atau illegal logging. Penebangan liar menjadikan masyarakat berpikir praktis seakan yang bisa dijadikan uang dari hutan hanyalah kayu. Belakangan dengan paradigma baru bahwa hutan pun bisa produktif bagi masyarakat dengan menjual potensi keindahan alam, hasil hutan non kayu dan lain sebagainya tanpa harus merusak hutan itu sendiri. Yayasan ini bergerak di bidang eko wisata dan pengelolaan sumber daya alam. Bekerja sama dengan Konsorsium
Di Taman Buru dan sekitarnya ini terdapat jalan jaring laba-laba yang dimanfaatkan oleh berbagai lapisan masyarakat untuk berbagai tujuan. Banyak enclave (kawasan pemukiman pedesaan di Kawasan Hutan) di sepanjang jalan penghubung tersebut. Enclave yang semula berupa desadesa dalam kawasan hutan berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya. Lambat laun enclaveenclave menjadi ibu kota kecamatan yang terus berkembang. Karenanya, bila tidak ditangani dan dikelola dengan tepat akan berakibat pada perluasan perambahan kawasan hutan Taman Buru dan kawasan konservasi di sekitarnya. Tujuan utama kini adalah bagaimana mendorong peningkatan perlindungan kawasan dan habitat satwa di TB Linge Isaq, serta meningkatkan taraf hidup ma syarakat lokal di sekitar hutan. Yayasan Ekowisata Aceh saat ini mendampingi 5 desa yang berada di dalam kawasan Taman Buru tersebut bersama dengan mitra konsorsium lainnya. Adapun ke 5 desa tersebut adalah desa Jamat, Kute
Vol. 2
l
No. 22
l
Oktober 2011
Reje, Delung Sekinel, Reje Payung dan Kampung Linge. Karena masyarakat desa juga merupa kan bagian dari konservasi, maka ma syarakat tidak akan dikeluarkan dari kawasannya. Yayasan akan membina kerja sama dengan penduduk di 5 desa tersebut untuk menjalankan pengelolaan Taman Buru. Babi hutan
“Tapi pengelolaannya tidak akan di lepaskan begitu saja. Kami percaya bahwa komponen masyarakat serta fauna dan flora adalah bagian dari siklus mata rantai. Jadi itu tergantung dari bagaimana kita memberikan pemahaman kepada masyarakatnya, apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Jika masyarakat yang tinggal di dalam kawasan itu dikeluarkan maka akan terjadi kepincangan,” Desrizal menerangkan selanjutnya. Napu
Pendekatan eco-development yang dipakai bertujuan menciptakan Taman Buru sebagai ekowisata. Masyarakat yang ber ada di dalam kawasan suaka margasatwa dan di sekitar Taman Buru, selain menjaga kelestarian alam dan konservasi hutan, juga bisa membuat paket-paket wisata termasuk salah satunya adalah paket wisata berburu rusa. Wah, menurut Desrizal, masih banyak jumlah rusa di habitat kawasan ini, dan tidak dikawatirkan mengenai kepunahan. Dengan kata lain, taman ini bukan dimaksudkan seperti bisnis Taman Safari yang diselenggarakan di Puncak, Jawa Barat yang dikelola swasta dan lebih mirip seba-
ekowisata
23
menempatkan lebih banyak orang dari gai kebun binatang, tapi di sini nanti akan Yayasan kami untuk berada di Taman terbina DMO (Destination Management Buru di Takengon, Aceh Tengah. Tidak Organization). tertutup kemungkinan untuk berada di Ditargetkan program pengembangan wilayah Aceh yang lain dalam upaya unTaman Buru ini selesai dalam waktu lebih tuk membangun ekowisata itu sendiri. kurang 3 tahun kedepan. Sekarang sudah Masalah yang dihadapi wilayah ini, berjalan pada tahap survey potensi. De khusus-nya Taman Buru Linge Isaq dan ngan rencana itu pula pada tahun kedua sekitarnya sangat besar karena tergolong ditargetkan ekowisata di Taman Buru ini ke dalam wilayah terancam terhadap sudah bisa dipasarkan produknya. perusakan ekosistem dan keanekaragaman Inilah peta lokasinya. Memang, untuk hayati. menjadikan produk itu sungguh layak Wilayah ini sangat terbuka dari berbajual alias salesable, rasanya di antara pergai gangguan dan perusakan karena peran jalanan jarak tempuh dari kota Banda wilayah ini sebagai simpul penghubung Aceh menuju lokasi Taman Buru memerantara wilayah Tengah dengan pesisir lukan point atraksi atau stop over points yang menghibur bagi Banda Aceh wisatawan. Perjalanan Lebih dapat dike Jamat sekitar pastikan bahwa stop 12 jam dari over di Takengon akan Banda Aceh, 3–4 jam dari dinikmati wisatawan Takengon yang bertujuan wisata buru. Takengon me nyimpan keindahan dan kesejukan alam yang belum ter-ekspose luas. Populer dikatakan orang pemuda pemudi Takengon berparas tampan dan cantik bermata biru. Motivasi dan Pendanaan Perta Utara, Barat-Selatan dan Tenggara Aceh. nyaan niscaya timbul, sejauh mana renProyek juga didesain sedemikian rupa cana ini akan terealisasi sesuai proyeksi? hingga pada akhir tahun ketiga, komunitas Yayasan tersebut rupanya sudah me telah dapat memasarkan sendiri produk ngerjakan beberapa proyek kerja sama ekowisata, merasakan manfaat dari insendengan beberapa lembaga internasional. tif produk itu sendiri, serta mendapatkan Bekerja sama dengan Conservation Inter bimbingan teknis baik dari pihak Yayasan national dan CEPF (Critical Ecosystem ataupun pihak Pemerintah dan swasta. Partnership Fund) dari AS mengerjakan Kondisi tersebut akan membuat ma proyek di Seulawah, Kabupaten Aceh Besyarakat secara mandiri melanjutkan mansar, mengerjakan proyek film dokumenter faat dari proyek. Masyarakat juga dapat mengenai kehidupan forestry di Seulawah diarahkan untuk membentuk konsorsium dan keberadaan sumber mata air. pen-yelamatan hutan agar mendapatkan Menurut Desrizal, latar belakang semua dukungan dari pihak lain. pengerjaan proyek-proyek tersebut adaHal itu juga dalam rangka membangun lah motivasi menggali potensi alam untuk Sadar Wisata di wilayah Taman Buru menghasilkan income tanpa merusaknya. tersebut, agar bisa menggarap sesuatu Dengan donor yang sama, Yayasan bekerja dari alam tanpa merusaknya dan mendapmensosialisasikan pentingnya peran hutan atkan feedback dari situ,” begitulah diungbagi lingkungan di Seulawah. Kemudian kapkan oleh Desrizal. mengubah paradigma untuk tidak meruProduk ekowisata ini akan mulai disak dan menebang hutan secara sembapasarkan tahun depan, tampaknya menrangan, tapi sebaliknya mengembangkan jelang akhir 2012 atau awal 2013. Unsur potensi hutan lainnya di Aceh Besar tanpa industri pariwisata Indonesia bolehlah harus menebang kayu. bersiap menjual produk wisata buru ini, “Maka dari itu berdasarkan pengalam atau memepersiapkan itinerary yang ‘layak an lembaga selama ini dan juga kesepakat jual’. n an bersama, kami memfokuskan diri dan
Akses Lokasi Program
24
Vol. 2
EVENT
l
No. 22
l
Oktober 2011
Citra Pesona 2011
Indahnya pesona Rinjani Trek sehingga mendapat penghargaan sebagai DTW Wisata Alam terbaik.
B
agaimana cara bunuh diri pariwisata? Menbudpar Jero Wacik punya pernyataan tajam soal hal ini. “Pariwisata yang tak ramah lingkungan sama saja dengan bunuh diri,” katanya tegas. “Hotel atau restoran yang membuang berbagai limbah ke pantai, laut atau dengan sengaja membuang limbah ke sungai akan perlahan menghancurkan daya tariknya sendiri. Siapa mau datang ke tempat kotor dan bau?” Sekitar dua puluh menit sebelum pidato itu, kelompok d’Cinnamon dari Bandung menggugah ruangan dengan lagu Indonesia Tanah Air Beta. Lagu pujaan tanah kelahiran itu seperti mengundang pendengar untuk mencintai tanah dan air yang menjadi ‘pusaka’ di dunia pariwisata berkelanjutan. Begitulah. Lagu itu, dan pernyataan itu, seperti bergaung di antara sekitar 400 hadirin yang malam itu, 27 September 2011, bersama menanti pengumuman Citra Pesona Award 2011. Ini adalah pemberian penghargaan untuk pengelolaan daya tarik wisata berwawasan lingkungan yang dikeluarkan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Penganugerahan yang diadakan tepat pada hari Pariwisata Internasional ini ber-
tujuan mendorong para pengelola DTW agar meningkatkan kualitas daya tarik pariwisata dan kapasitas pengelolaan yang berkelanjutan. Pembangunan pariwisata harus pro-growth alias pro-pertumbuhan ekonomi, pro-job atau memiliki wawasan yang menciptakan lapangan kerja, pro-poor atau berpihak pada yang miskin, dan pro-environment atau memelihara lingkungan hidup. Dalam kerangka semacam itulah, 131 daerah tujuan wisata (DTW) dari 17 provinsi di seluruh Indonesia berkompetisi dalam Cipta Award kali ini. Dari jumlah ini, 57 DTW berhasil lolos proses verifikasi. Kemudian setelah dikunjungi langsung, dilihat dan dievaluasi hasil seleksi dewan juri, menghasilkan 21 finalis DTW. “Pariwisata itu ditentukan hal-hal kecil,” kata Menbudpar Jero Wacik sebelum berpidato. “Soal kebersihan toilet, atau soal sampah, itulah yang kita teliti dalam pemberian award seperti ini. Soal yang lain adalah keterlibatan lingkungan masyarakat. Seberapa jauhkah tujuan wisata itu menguntungkan masyarakat?” Sebelum dan ketika pidato, Menteri memang beberapa kali mengungkapkan bahwa, “Pariwisata itu untuk bidang ekonomi yang dekat dengan masyarakat,
uang dari pariwisata itu langsung dirasakan masyarakat, tidak lewat mana-mana, transaksi langsung dengan rakyat dan tak mungkin dikorup.” Begitulah, penilaian dilakukan dengan menerapkan tiga kriteria, antara lain aspek lingkungan, ekonomi dan sosial budaya. Kemudian dari para finalis ini akan dipilih 7 DTW sebagai juara terbaik untuk kate gori pengelola daya tarik Wisata Alam, Daya Tarik Wisata Budaya dan Daya Tarik Wisata Buatan. Ketiga kategori ini kemudian dipisahkan dalam sub-kategori berdasarkan pengelolanya, yaitu DTW yang dikelola instansi pemerintah atau pemda, yang dikelola BUMN/BUMD, serta yang dikelola LSM, kelompok Masyarakat dan perorangan. Dalam barisan para finalis, Bali menem patkan 5 finalis, Jawa Timur menempatkan 3, DKI Jakarta menempatkan 3, NTB me nempatkan 2, DI Yogyakarta menempatkan 3, Kaltim 1, Jateng 1, Sumut 1, Jabar 2. “Memang, sepertinya Bali banyak finalis, tapi tak mungkinlah menang banyak,” kata Made Susila, salah seorang wakil dari Bali. Ramalan Made Susila menjadi kenyataan. Jika dilihat dari deretan pemenang, maka NTB pulang dengan hati
Vol. 2
l
No. 22
l
Oktober 2011
puas. Bayangkan saja, dua finalis menghasilkan dua pemenang. Jika saja ada kategori ‘juara umum’, maka malam itu adalah milik NTB, satu-satunya provinsi yang mendapat dua penghargaan di dua kategori berbeda. Kemenangan NTB seolah melengkapi kegembiraan kalangan pariwisata NTB, karena bulan ini pula airport Selaparang, Lombok, dinyatakan sebagai Airport Internasional. Kesejukan Senaru, sebuah desa di kaki Rinjani seolah memasuki ruangan. Rinjani Trek mendapat penghargaan sebagai DTW Wisata Alam terbaik yang dikelola Pemda. Kawasan Senaru memang telah lama dikenal sebagai wilayah pariwisata yang ramah. Rinjani Trek Center (RTC) di Senaru dan Rinjani Information Center di desa Sembalun Lawang, sudut utara gunung Rinjani, terkenal dengan warga yang rajin memelihara jalan setapak, mengorganisasi nangkan daya tarik wisata Budaya yang pemandu bagi para pengunjung yang dikelola oleh LSM/Masyarakat dan Peringin naik Rinjani, gunung tertinggi di pu- orangan. Semua koleksi dalam museum ini pada awalnya memang koleksi pribadi. lau Lombok. Namun perlahan tapi pasti, pihak keSudut lain NTB yang memenangkan penghargaan adalah resor Amanwana luarga menyadari bahwa banyak koleksi yang memenangkan kategori DTW Alam mereka, yang berorientasi pada pemeyang dikelola BUMN/BUMD/BUMS, yang liharaan budaya Batak, ternyata adalah terletak di kabupaten Sumbawa. Resor koleksi yang langka. “Maka kemudian ini telah lama ternama sebagai tempat kami menjadi semakin mencintai dan para selebriti berlibur. Amanwana mengguna kan fasilitas menginap dengan menggunakan tenda, terletak dekat hutan di pulau Moyo. Namun tenda mereka tentu saja mewah, tenda yang melewati standar bintang lima. Pulau Moyo adalah Museum Batak, TB Silalahi Center. surga bagi para pecinta burung. Tak kurang 86 jenis burung semakin hati-hati memelihara berbagai berumah di pulau ini. Almarhumah Lady koleksi ini.” Museum Batak yang terletak di kecaDiana, adalah salah satu yang disebutsebut sebagai penggemar Amanwana. matan Balige, Toba Samosir, ini telah menNama-nama lain adalah David Beckham jadi salah satu wisata andalan di wilayah pun kerap disebutkan. “Tapi tak ada yang Sumatera Utara. “Yah, kami senang bisa menang, tapi tahu, mereka selalu merahasiakan tamunya,” kata Eryanto, pengusaha muda Bali ini adalah kemenangan dari 15 desa wisata yang ada di sekitar Borobudur,” yang mengaku pernah menginap di sana. “Kami memulai usaha kami ini seba- ujar Agung Satria Pranoto dari Dinas Kegai usaha pribadi dari Bapak almarhum,” budayaan dan Pariwisata provinsi Jawa ujar Nyonya TB Silalahi yang mewakili Tengah. Borobudur, seperti telah diduga banyak museum TB Silalahi. Museum ini meme-
EVENT
25
kalangan, memenangkan kategori Daya tarik Wisata Budaya yang dikelola BUMN/BUMD/BUMS. Menurutnya, keberadaan berbagai desa wisata di seputaran Borobudur itulah yang membuat mereka memenangkan penghargaan ini. “Semua desa wisata itu dikelo la baik oleh masyarakat masingmasing,” katanya dengan bangga. Pemenang lainnya adalah Makam Bung Karno, untuk kate gori DTW Budaya yang dikelola Pemda, Taman Wisata Mekarsari untuk DTW Buatan yang dikelola BUMN/BUMD/BUMS. Yang mengejutkan adalah tidak ada pemenang untuk kategori DTW buatan yang dikelola LSM. Alasannya? “Tidak ada yang memenuhi kriteria,” demikian dewan juri. “Memang ini penghargaan yang penting,” kata Made Susila, yang menyatakan ‘biasa-biasa saja’ ketika ditanya perasaannya sebagai pihak yang ‘kalah’ dalam persaingan tahun ini. “Bali itu sudah banyak penghargaan, jadi kalah sekali-sekali itu penting untuk merefleksi diri,” katanya sambil tersenyum. “Tentu saja, kalau menang akan lebih senang, maklumlah kami sudah jauh-jauh datang” Bali menempatkan lima finalis, namun hanya mendapatkan satu penghargaan bagi Kebun Raya Eka Karya, yang memenangkan kategori DTW Alam yang di kelola Pemda. “Pokoknya, siapa pun yang sudah masuk final, adalah pemenang,” ujar Menbudpar Jero Wacik. “Tidak mudah melewati proses verifikasi dan proses seleksi kali ini. Jadi, siapa saja yang menjadi finalis pastilah sudah melakukan segala sesuatu dengan sangat baik.” Menbudpar yakin, bahwa jika praktekpraktek pariwisata berwawasan lingkung an dilakukan seperti para finalis, lebih banyak wisatawan akan datang. Tahun ini, total delapan miliar USD di sumbangkan sektor pariwisata di Indonesia, atau hampir 70 triliun rupiah. “Anggaran boleh kecil, tetapi manfaat pariwisata bagi rakyat dan pemasukan negara memang tetap luar biasa,” ujar Menteri. n
26
Vol. 2
Wisnus
l
No. 22
l
Oktober 2011
Promosi dan Penjualan Paket Domestik Peringkat Jumlah Perjalanan Wisnus
Sumber: BPS
I
ni satu prospektif. Ajang kegiatan untuk berpromosi sambil melaksanakan penjualan produk wisata dalam negeri langsung kepada konsumen, akan dilaksanakan tahun 2012 nanti di 12 kota. Yaitu di Medan, Batam, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Banten, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Makassar dan Balikpapan. Pada setiap ajang tersebut, sebagai Direct Promotion, selain untuk instansi pemerintah, diharapkan dan disediakan peluang justru utamanya bagi pelaku bisnis pariwisata. Para pebisnis akomodasi, pebisnis pelaksana tur di destinasi, transportasi, pengelola atraksi, katakanlah di Surabaya, Yogya, Makassar dan lainnya, misalnya, bisa ikut serta pada ajang Promosi dan Penjualan yang dilaksanakan di kota Medan, atau di Bali. Dan demikian pula sebaliknya. Badan Pusat Statistik mengindikasikan sekitar 234 juta perjalanan wisnus tahun 2010. Ditunjukkan pula volume dan asal dari provinsi mana saja pergerakan wisnus terjadi. Dari data ini terdapat petunjuk bagi pelaku bisnis, dari mana dan ke mana pemasaran paket wisata nusantara (domestik) sebaiknya diarahkan. Baik dicermati, provinsi di pulau Sumatera dan pulau Jawa sampai sekarang merupakan sumber besar yang menghasilkan perjalanan wisnus. Fakta itu tentunya mengindikasikan kawasan lainnya sekarang cenderung sebagai destinasi yang baik dijual kepada provinsi sumber-sumber penggerakan wisnus. Promosi dan Penjualan, rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat Promosi Pariwisata Dalam Negeri, bertujuan mendorong terus peningkatan wisata nusantara. Tahun 2012 ditargetkan jumlah perjalanan wisnus ditargetkan menjadi sekitar 245 juta. Paket-paket wisata yang ditawarkan oleh operator tur boleh jadi akan kian tersaingi oleh teknologi internet dengan terbukanya peluang konsumen melakukan booking atau pembelian tiket, akomodasi, sampai sewa transportasi untuk melakukan tur di dalam negeri. Namun bersamaan itu sesungguhnya terbuka kesempatan bagi operator tur menawarkan paket-paket wisata
Vol. 2
l
No. 22
l
Oktober 2011
Wisnus timur Indonesia. Manakala faktor aksesibilitas khususnya melalui udara semakin meluas dan banyak, lalu dikaitkan dengan faktor akomodasi yang juga tersedia relatif lebih dari cukup dewasa ini, maka tinggal lagi faktor
‘atraksi’ yang perlu dikelola dan ditawarkan untuk menarik wisnus berkunjung ke destinasi. Aspek lainnya: menangani grup wisnus pun menjadi ajang exercise menangani grup wisman. n
MEGA EVENT DALAM NEGERI 2012
NO
sebagai incentive tours pada perusahaanperusahaan, perkumpulan-perkumpulan masyarakat, sampai pada sekolah-sekolah semua tingkatan, dasar, menengah hingga perguruan tinggi. Perkembangan lain menunjukkan bagaimana hotel akomodasi di berbagai daerah yang bukan destinasi utama untuk wisman, justru cenderung diisi oleh wisnus. Wisnus dalam konteks itu memang sebagian besar terindikasikan sebagai business travelers dan sebagian kecil lain merupakan leisure travelers. Situasi bisnis itu pula membuka peluang bagi bisnis hotel dan operator tur untuk menciptakan paket yang menarik bagi masyarakat Indonesia dari segmen-segmen yang spesifik tadi, yakni karyawan perusahaan, kelompok komunitas dan sekolah-sekolah untuk bepergian liburan dengan paket wisnus. Paket tur wisnus yang berkelompok niscaya dapat memberikan harga-harga yang jauh lebih efisien ketimbang hargaharga tur untuk individual atau FIT (free individual tour) yang biasanya terdiri dari kelompok kecil di bawah lima orang. Gerakan maskapai penerbangan nasio nal belakangan ini positif menunjukkan kencenderungan meluaskan operasi dan frekuensi penerbangan di bagian tengah dan timur Indonesia. Garuda Indonesia misalnya, membuka jaringan penerbangan yang menghubungkan kota Makassar de ngan 13 kota lain ke arah barat dan timur. Lion Air membuka penerbangan pointto-point jarak pendek lainnya di kawasan
EVENT
27
TEMPAT
1
TOUR DE SINGKARAK
SUMATERA BARAT
4
ASEAN JAZZ FESTIVAL
BATAM
3
MUSI TRIBOATLON
PALEMBANG
4
FESTIVAL MUSIK BAMBU NUSANTARA V
BANDUNG
5
BOROBUDUR JAZZ FESTIVAL
JAWA TENGAH
6
PESTA KESENIAN RAKYAT PACITAN
JAWA TIMUR
7
FESTIVAL KINTAMANI
BALI
8
LOMBOK SUMBAWA PEARL FESTIVAL
LOMBOK
9
PESTA KESENIAN RAKYAT BULELENG
SINGARAJA-BALI
Indikator pergerakan wisnus
28
Vol. 2
indikator
l
No. 22
l
Oktober 2011
Relisasi Wisman Bulanan
JANUARI–AGUSTUS, 2011 vs 2010 Bulan
2010
(+/-) %
JANUARI
548,821
493,799
11.14%
FEBRUARI
568,057
523,135
8.59%
MARET
598,068
594,242
0.64%
APRIL
608,093
555,915
9.39%
M E I
600,191
600,031
0.03%
J U N I
674,402
613,422
9.94%
J U L I
745,451
658,476
13.21%
AGUSTUS
621,084
586,530
5.89%
4,964,167
4,625,550
7.32%
TOTAL JAN–AGS
2011
SEPTEMBER
560,367
OKTOBER
594,654
NOVEMBER
578,152
DESEMBER
644,221
GRAND TOTAL
7,002,944
Jumlah Kunjungan Tamu Mancanegara Menurut Pintu P i n t u No.
Kebangsaan
SoekarnoHatta
Ngurah Rai
Polonia
Batam
M a s u k Juanda
Sam Ratulangi
Utama Entikong
Minangkabau
Adi Sumarmo
Makassar
1. Singapura 108,338 68,151 7,254 444,889 9,217 1,362 146 198 591 244 2. Malaysia 164,975 108,146 76,556 97,911 26,581 293 12,895 15,323 5,050 4,544 3. Jepang 110,355 123,370 1,104 12,474 4,133 1,021 30 90 106 60 4. Korea Selatan 61,531 82,563 919 32,519 2,051 168 62 16 53 26 5. Taiwan 35,588 89,528 1,616 2,437 4,735 30 71 7 17 22 6. China 120,694 158,023 3,921 13,590 7,605 175 446 281 149 84 7. India 36,861 33,512 1,492 17,403 1,987 50 67 86 116 16 8. Philippina 23,403 8,788 623 22,411 1,084 196 151 19 23 27 9. Hong Kong 18,286 13,800 1,919 1,481 2,676 358 84 27 29 32 10. Thailand 21,095 21,289 1,236 2,420 1,921 157 27 46 169 18 11. Australia 48,731 490,777 2,441 6,395 1,595 790 130 1,030 184 103 12. Amerika Serikat 48,621 54,520 2,321 6,628 3,367 1,070 90 176 262 107 13. Inggris 31,254 69,394 1,731 9,057 1,449 704 97 179 172 177 14. Belanda 44,613 47,205 4,767 2,100 1,748 931 153 167 255 176 15. Jerman 23,656 53,219 1,947 2,345 1,732 1,187 44 110 319 184 16. Perancis 22,876 78,051 1,257 1,998 1,420 649 27 287 2,780 331 17. Rusia 6,342 47,173 145 356 160 167 2 4 7 17 18. Saudi Arabia 52,050 1,623 99 123 200 1 2 11 20 2 19. Mesir 1,041 918 28 45 23 - 1 2 4 1 20. Uni Emirat Arab 2,995 304 - 19 36 - - 5 - - 21. Bahrain 289 155 7 4 1 - - 7 - - 22. Lainnya 270,581 272,244 9,155 68,595 46,891 3,706 1,815 1,818 5,447 2,854 Jumlah 2011 1,254,175 1,822,753 120,538 745,200 120,612 13,015 16,340 19,889 15,753 9,025 Jumlah 2010 1,258,076 1,664,503 105,804 660,297 111,974 13,853 15,285 16,653 15,055 9,930 Pertumbuhan -0.31% 9.51% 13.93% 12.86% 7.71% -6.05% 6.90% 19.43% 4.64% -9.11% Kunjungan wisman melalui pintu masuk lainnya. Total Kunjungan Wisman melalui seluruh Pintu Masuk
Vol. 2
l
No. 22
l
Oktober 2011
indikator
29
Relisasi Wisman Berdasarkan Fokus Pasar JANUARI–AGUSTUS, 2011 vs 2010
JAN–AGS 2011 2010
FOKUS PASAR
SELISIH
(+/-) %
SINGAPURA
796,391
721,403
74,988
10.39%
MALAYSIA
659,415
709,808
-50,393
-7.10%
AUSTRALIA
565,260
459,562
105,698
23.00%
CHINA
336,452
294,732
41,720
14.16%
JEPANG
270,679
270,153
526
0.19%
KOREA SELATAN
201,899
193,247
8,652
4.48%
INGGRIS
128,120
125,879
2,241
1.78%
PERANCIS
118,544
110,066
8,478
7.70%
INDIA
109,143
94,786
14,357
15.15%
BELANDA
105,584
104,042
1,542
1.48%
JERMAN
91,267
90,826
441
0.49%
FILIPINA
83,732
68,850
14,882
21.61%
TIMUR TENGAH
60,355
51,003
9,352
18.34%
RUSIA
56,951
49,493
7,458
15.07%
LAINNYA *)
1,380,375
1,281,700
98,675
7.70%
GRAND TOTAL
4,964,167
4,625,550
338,617
7.32%
*) Kebangsaan lain dan pintu lain.
Masuk dan Kebangsaan (Periode : Januari–Agustus 2011) P i n t u Mataram
Sepinggan
St. Syarif Q-II
M a s u k Tanjung Priok
Tanjung Pinang
Utama Adi Sucipto
Husein Sas- Tanjung tranegara Uban
Balai Karimun
Jumlah 2011
2010
1,908 1,425 1,070 118 47,098 3,204 5,195 69,874 26,109 796,391 721,403 290 2,864 8,914 235 7,820 12,020 66,317 8,995 39,686 659,415 709,808 207 245 40 169 137 533 250 16,287 68 270,679 270,153 233 102 90 1,336 468 184 147 19,390 41 201,899 193,247 5 43 76 747 138 50 29 3,714 88 138,941 138,283 45 251 183 7,709 1,164 311 131 21,414 276 336,452 294,732 219 498 394 2,634 1,165 493 271 11,153 726 109,143 94,786 79 251 99 17,233 730 196 180 8,005 234 83,732 68,850 78 57 13 29 240 64 52 7,339 18 46,582 40,352 21 94 59 1,739 87 435 317 838 135 52,103 45,853 473 906 122 40 328 626 419 10,121 49 565,260 459,562 327 415 291 6 312 968 327 6,063 23 125,894 115,291 1,090 412 83 27 483 841 267 10,624 79 128,120 125,879 300 139 25 15 175 1,040 276 1,480 19 105,584 104,042 687 269 65 462 250 728 196 3,858 9 91,267 90,826 532 421 35 9 255 2,361 139 5,051 65 118,544 110,066 113 88 9 899 41 70 10 1,343 5 56,951 49,493 14 4 4 - - 27 70 72 - 54,322 44,745 1 8 4 37 11 5 3 7 - 2,169 2,213 - - - - - - 1 9 - 3,378 3,468 - - - - - - 2 21 - 486 577 5,400 1,960 3,061 9,278 7,789 9,167 1,100 19,725 1,182 741,768 686,556 12,022 10,452 14,637 42,722 68,691 33,323 75,708 225,413 68,812 4,689,080 4,370,185 11,373 6,820 9,778 41,797 64,082 34,559 58,756 204,633 66,957 5.71% 53.26% 49.69% 2.21% 7.19% -3.58% 28.85% 10.15% 2.77% 275,087 255,365 4,964,167 4,625,550
Pertumbuhan (%) 10.39% -7.10% 0.19% 4.48% 0.48% 14.16% 15.15% 21.61% 15.44% 13.63% 23.00% 9.20% 1.78% 1.48% 0.49% 7.70% 15.07% 21.40% -1.99% -2.60% -15.77% 8.04% 7.30% 7.72% 7.32%
30
EVENTS & PELUANG BISNIS
Produk Festival Sepanjang Tahun
P
ara operator tur dan maskapai sic Festival Nusantara di Bandung, Pearl penerbangan Indonesia sungguh Festival di Lombok, festival budaya di perlu ikut ‘berlari’ dalam bisnis Sentani, Ambon, Papua, dan seterusnya, demi menarik wisman berkun- yang dilancarkan atau didukung oleh Kejung semakin banyak. Pariwisata kita, menbudpar, langkah serupa diikuti pula ibarat belantika musik, sangatlah leng- oleh Pemda, yang menyelenggarakan bekap ‘genre’ produknya, dari laut, darat berapa Festival. Totalitas semua membuat dan gunung-gunung, sungai, pedalaman, Indonesia kini cenderung kembali pada keajaiban dan warisan alam, budaya, destinasi bercirikan “with all the year round ethnicity, kuliner, dan sete rusnya. Orang bilang, di kumpulkan semua apa yang diunggulkan di ma sing-masing negeri destinasi pada sembilan negara anggota ASEAN lainnya, maka akan menyamai apa yang ditemui di negeri kepulauan Indonesia. Dalam pemasaran pariwisata Indonesia, seperti yang ditekankan oleh Dirjen Pemasaran Pariwisata Sapta Nirwandar, “event-event yang kita adakan mempunyai dampak ganda, membangun citra dan persepsi tentang destinasi Indonesia, dan, sekalian menarik wisatawan berkunjung.” Event Jazz on Bromo pertama kali telah diadakan pada 23 September 2011, dan akan dijadikan event tahunan. Selama beberapa Festival Budaya Asmat, mengenalkan keindahan Papua. tahun Event Jazz tahunan telah dilaksanakan ber urutan di Batam, ASEAN JazzFestival, di festivity.” Sport event, Tour de Singkarak, Jakarta JAKJazz, di Bandung, Borobudur, kejuaraan badminton, lomba lari, lomba layang-layang, wah, demikian banyak jika Rotterdam Jazz di Makassar. Yang paling baru di Bromo itu, tampak ditulis semua! Termasuk Sea Games di berfungsi juga meningkatkan ‘sadar wisa- Palembang bulan November ini (adakah ta’ masyarakat setempat. Sebab, kemajuan operator tur dan maskapai penerbangan sudah tampak ‘lumayan’ di sana, tiada yang menjualnya dalam bentuk itineray hari tanpa kunjungan wisnus dan wisman, produk wisata? kawasan itu pun dikelola bersama oleh masyarakat setempat. Jazz on Bromo me- Musik Bambu Dunia nambah menggelorakannya. Selama dua hari pada 1–2 Oktober 2011 Dengan event lain seperti Bamboo Mu- ini, digelar lagi Bambu Nusantara World
Vol. 2
l
No. 22
l
Oktober 2011
Music Festival di Bandung. Di situ ditam pilkan 17 grup musik bambu kontemporer di antaranya Sawung Jabo, Dwiki Dharmawan, Balawan & Gamelan Maestro Project, Wallaki (Australia, Chili, dan Indonesia), Rafli Wa Saja, Samba Sunda, serta Europe in De Tropen, dan 15 kelompok indigenous di antaranya Melodi Manis, Sora Awi & Anggrek (Japan), Angklung SMAN 2, SMAN 8, SMAN 44, SMPN 2, Komunitas Hong, serta wakil Provinsi; Jateng, Jambi, Jatim, Kalteng, dan Banten. Ajang tersebut diisi juga dengan kegiatan workshop tentang Biola Bambu Abah Dasep, wayang bambu, angklung TRA-digi, hasil desain produk Itenas, karya seni bambu dari Fakultas Seni Rupa & Desain Institut Teknologi Bandung, serta pameran (exhibition), seminar, merchandise, live streaming, culinary, dan eco fashion de ngan menampilkan karya seni bambu dari Bengkel Kostum STSI Bandung. Dalam acara pembukaan ditampilkan musik karinding yang dimainkan secara massal. Ini musik tradisional masyarakat Bandung yang sudah langka maka justru kini dihidupkan kembali di kalangan generasi muda. Dirjen Pemasaran Pariwisata Sapta Nirwandar mengatakan, pagelaran Bambu Nusantara World Music Festival kelima ini akan menjadi titik awal dari regenerasi pengisi acara, karena lebih ba nyak diisi oleh kelompok muda bertalenta di bidang musik bambu. “Target pengunjung pagelaran adalah kaum muda. Untuk ini kita akan banyak menampilkan ke lompok musik bambu kaum muda,” kata Dirjen.
Festival Asmat dan Raja Ampat
Kepada pers, Fathul Bahri, Sekretaris Ditjen Pemasaran Pariwisata Kemenbud par menjelaskan, “Kita mendukung pe laksanaan dua festival (Festival Budaya Asmat dan Festival & Travel Mart Raja Ampat), selain melestarikan kebudayaan setempat, sekaligus menarik kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara, untuk
Vol. 2
l
No. 22
l
Oktober 2011
EVENTS & PELUANG BISNIS
31
alaysia dan Singapura, misalnya. FestiM val ini sendiri sudah merupakan kali kelima dilaksanakan. Jadi, sudah tergolong calender of events yang teratur, bukan? Begitulah untuk memajukan daya tarik destinasi di Papua, akan digelar dua festival budaya pada waktu yang bersamaan. Pertama, Festival Budaya Asmat, Papua, pada 20 sampai 25 Oktober 2011 ini. Ke dua, Festival & Travel Mart Raja Ampat di Pantai Wisata Waisai Raja Ampat, Papua Barat, pada 20 sampai 23 Oktober 2011. Festival Budaya Asmat tahun ini dilaksanakan untuk ke-26 kalinya, sejak 1981. Isi kegiatannya? Pentas seni budaya, lomba tari, lomba seni mengukir, lomba menganyam, lomba perahu dayung, serta diramaikan dengan lelang ukiran.
Pesta Teluk Ambon 2011
Suasana Pekan Raya di Jakarta beberapa waktu lalu.
datang ke Papua. “Kedua acara ini merupakan bagian dari program Kenali Negerimu Cintai Negerimu, yang mengenalkan keindahan Papua dan Papua Barat dalam bingkai Wonderful Indonesia,” kata Fathul. Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Asmat Elisa Kambu, pihaknya ingin membangun Asmat di atas pilar budaya. Pada festival Asmat tahun sebelumnya, lumayan jumlah wisman datang dari Australia, Jerman, Jepang dan Korea. Sementara itu rangkaian acara dalam Festival & Travel Mart Raja Ampat, yang tahun ini merupakan event kedua kalinya, akan diisi dengan pentas seni budaya, lomba foto, seminar tentang diving dan fotografi bawah air. Pemerintah setempat berniat menjadikan acara ini sebagai event tahunan. Setiap festivity, niscaya mempunyai
niche market”, dilihat dari sudut pemasar an pariwisata. Juga, mengandung ‘news value’ dilihat dari sudut publicity campaign. Pada perspektif jangka menengah dan panjang, rangkaian event itu membangun pasar ‘repeaters’ selain meng-generate new consumers. Terletaklah harapan berikutnya pada operator tur untuk memanfaatkan dalam arti ‘memasarkan dan menjual’ event-event pariwisata. Dan berikutnya lagi ialah langkah operator tur bersama airlines menjual ke konsumen di pasar, event demi event. Ketika Kemenbudpar kembali menggelar Bambu Nusantara World Music Festival di Sasana Budaya Ganesha Bandung, Jawa Barat pada 1–2 Oktober 2011, ini contoh lain, operator tur dan maskapai penerbang an berpeluang menjual paket tur khusus, di
Untuk kawasan Indonesia bagian timur ini, Kemenbudpar mendukung Pesta Teluk Ambon 2011 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Maluku. Tempatnya di di Tanjung Marthafons, Teluk Ambon, pada 29 September hingga 1 Oktober 2011. Penyelenggaraan Pesta Teluk Ambon ini sekaligus untuk mendukung dan mensukseskan rencana dilaksanakannya ajang bahari internasional Sail Morotai 2012. Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kemenbudpar M. Faried Moertolo menerangkan kepada pers, program pendukungan berupa promosi dan publikasi pada event ini adalah dimaksudkan untuk lebih mengenalkan secara luas kegiatan tersebut sehingga obyek wisata Maluku akan lebih dikenal luas oleh wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman). Jika Anda datang, akan menyaksikan di Festival ini atraksi seni dan budaya, lomba pembersihan lingkungan, lomba
32
EVENTS & PELUANG BISNIS
Vol. 2
l
No. 22
l
Oktober 2011
Musik Jazz berkolaborasi dengan lokal di gunung Bromo. dayung perahu tradisional, acara Arumbai Manggurebe; lomba renang menyeberang Teluk Ambon; pameran budaya dan kerajinan usaha masyarakat. “Pesta Teluk Ambon kali ini tidak hanya difokuskan di Kota Ambon, akan tetapi juga di Kabupaten Seram Bagian Barat,” kata Kadis Budpar Provinsi Maluku Florence Sahusilawane. Ada lagi. Pada pekan pertama Oktober 2011 juga akan berlangsung Pertemuan Pemuda Dunia (World Assembly of Youth), Komite Nasional Pemuda Indoensia (KNPI) akan menggelar seminar sehari yang mengangkat tema Peranan Pemuda dalam Mengembangkan Kawasan Pariwisata dan Obyek Wisata. Seminar internasional ini akan diikuti oleh perwakil an pemuda dari 120 negara yang menghadiri World Assembly of Youth tersebut. Perhatikanlah: pesertanya dari 120 negara di dunia!
Festival Danau Batur, 10–11 Oktober 2011
Pulau Bali bagian utara yang sedang berkembang dengan pantai Lovina-nya, kini dipromosikan berkesinambung an. Berkaitan itu Kembudpar akan menyelenggarakan satu Festival Danau Batur di Kintamani pada 10–11 Oktober 2011, setelah awal tahun ini dilaksanakan Pesta Seni Rakyat Buleleng di Buleleng, Bali Utara. Di Kintamani itu akan digelar dua hari multi-programs, mulai dari konser musik Koes Plus, Ebiet G. Ade, seminar dan loka karya pariwisata, dan lomba perahu di danau. Inilah acaranya: pagelaran Koes Plus group show; Festival makanan dan Buah; Lokakarya Pariwisata bertema: Batur Volcanic Museum; Lomba perahu di danau. Diselenggarakan juga Tur Pendakian (Hiking) gunung Batur; Penyambutan peserta “Tour D’Indonesia” oleh Menbudpar; show penyanyi Ebiet G. Ade; Acara Quiz dan Pengumuman Pemenang Lomba. Akhirnya, Cultural Performance. Jadi, ditambahkan dengan semua rangkaian event di awal dan pertengahan tahun di berbagai destinasi di luar Jawa dan Bali, maka semua membentuk satu pola peluang menjual produk “Indonesia, a destination with all year round festivals.” n
Siapa Sangka? Siapa yang menyangka di gunung Bromo, Jawa Timur, konser Jazz diadakan, sehingga mengkombinasikan keindahaan alam dan musik, menggetarkan harmoni kehidupan bagi mereka yang datang menikmati? Siapa menyangka seorang Violis cantik dari Hongaria, namanya Helga Sedli (tampak di gambar sedang beraksi) didatangkan ke event Jazz on Bromo, berkolaborasi dengan musisi tradisional Jawa, lalu menggemakan Jazz internasional? Di situ juga ada musisi Jazz ber asal dari beberapa negara, bersama dengan musisi Jazz dari beberapa daerah Indonesia. Event serupa ini dan di lokasi seperti ini tampak patut digelar dengan persiapan rinci yang berkelas internasional. Dan ini akan berlanjut, setiap tahun, di berbagai destinasi pariwisata di daerah-daerah seluruh Indonesia. Ooh, para penulis dan pewarta akan senang memberitakannya. 4(Lihat juga halaman 15–16)