Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0156 pp. 14- 28
15 Pages
SISTEM REKRUTMEN, SELEKSI DAN PENEMPATAN KEPALA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDA ACEH Baihaqi1, Khairuddin2, M. Husen3 1)
Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
Abstract: Recruitment, selection, and replacement of the principal conducted in accordance with competence can improve the quality of education management. This research aimed at figuring out the description of process of recruitment, selection, and replacement and also the obstacles in recruitment, selection and replacement of State Junior High School principal at Education Agency of Banda Aceh. This research employed descriptive qualitative method. Data was collected by using observation, interview, and documentation technique. Subject of the research was principal and teacher at State Junior High School. The result of the research showed that: first, the recruitment process, the Education Agency prepared a recruitment program comprising of implementation and technical guidance of recruitment implementation for the candidates of principal, then there was an official announcement from the Education Agency. Second, the selection process on the principal candidates comprised of administrative selection carried out through the assessment of the completeness of documents and academic selection carried out through the assessment of the leadership potential and initial mastery of toward competence of principal. Third, the replacement process of principal candidates was conducted because there was principal vacancy caused by the transfer, retirement, and dismissal. Fourth, the obstacles in recruitment, selection, and replacement of the principal were lack of interest of the teachers to run for principal and lack of the budget for principal recruitment. It can be concluded that the recruitment, selection, and replacement of State Junior High School principal are still ineffective and inefficient. Keywords: Recruitment, Selection, and Replacement of Principal
Abstrak: Rekrutmen, seleksi dan penempatan kepala sekolah yang sesuai dengan kompetensi dapat meningkatkan kualitas pengelolaan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang proses rekrutmen, seleksi, penempatan dan hambatan-hambatan yang terjadi pada saat rekrutmen, seleksi dan penempatan Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri pada dinas pendidikan kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi dan wawancara. Subjek penelitiannya adalah kepala dinas pendidikan kota Banda Aceh, pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru Sekolah Menengah Pertama Negeri. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: Pertama, proses rekrutmen terlebih dahulu Dinas membuat program rekrutmen yang meliputi juklak dan juknis pelaksanaan rekrutmen terhadap calon kepala sekolah pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di kota Banda Aceh kemudian adanya pemberitahuan yang diterima secara resmi dari Dinas Pendidikan. Kedua, proses seleksi terhadap calon kepala Sekolah meliputi seleksi administratif yang dilakukan melalui penilaian kelengkapan dokumen calon kepala sekolah, dan seleksi akademik yang dilakukan melalui penilaian potensi kepemimpinan dan penguasaan awal terhadap kompetensi kepala sekolah. Ketiga, proses penempatan calon kepala sekolah dilakukan jika adanya kekosongan kepala sekolah yang disebabkan oleh mutasi kepala sekolah, pensiun dan ada kepala sekolah yang diberhentikan. Keempat, hambatan dalam rekrutmen, seleksi dan penempatan kepala Sekolah Menengah Pertama yaitu kurangnya minat guru dalam mencalonkan diri sebagai kepala sekolah serta kurang tersedianya anggaran dalam hal perekrutan kepala sekolah. Maka dapat disimpulkan bahwa rekrutmen, seleksi dan penempatan kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri belum terlaksana secara efektif dan efesien sebagaimana yang diharapkan. Kata Kunci: Rekrutmen, Seleksi, Penempatan Kepala Sekolah
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
- 14
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala hanya itu tugasnya, tetapi ia harus mampu
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dengan sengaja direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sehingga menjadi salah
satu sektor
pembangunan
terpenting dari
nasional
proses
yang
turut
mengoptimalkan semua sumber daya yang ada disuatu sekolah terutama mencakup SDM. Pada tingkat paling operasional, kepala sekolah adalah orang yang berada digaris terdepan
yang
mengkoordinasikan
upaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusia
meningkatkan pembelajaran yang bermutu.
(SDM) suatu negara. Dalam meningkatkan
Wahjosumidjo (2008:349) mengatakan bahwa:
mutu pendidikan sangat berkaitan erat dengan
kunci
masalah SDM, oleh karena itu proses rekrutmen
hakikatnya
SDM merupakan hal yang sangat penting sekali
efektivitas penampilan seorang kepala sekolah.
dan hanya akan dapat diperoleh melalui upaya
Keberhasilan
rekrutmen yang efektif.
kepala sekolah dan keberhasilan kepala sekolah
Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang bermutu sangat berkaitan erat dengan
keberhasilan terletak
suatu
sekolah
pada
pada
efisiensi
dan
sekolah
adalah
keberhasilan
adalah keberhasilan sekolah. Murniati
(2008:122)
mengemukakan
kejelian dan ketepatan dalam mengidentifikasi,
bahwa: isi pokok dari laporan Bank Dunia
memformulasi, mengemas, serta menjabarkan
tentang pengelolaan sekolah adalah lemahnya
kebijakan, strategi, dan program operasional
peranan kepala sekolah dalam mengelola
pendidikan. Dalam hal ini menunjukkan bahwa
lembaganya. Selanjutnya berdasarkan hasil
kemampuan manajerial kepala sekolah dan
penelitian
layanan profesional tenaga pendidikan perlu
gambaran bahwa: ternyata prosedur rekrutmen
dikembangkan dan difungsikan secara optimal.
calon kepala sekolah kurang memperhatikan
Kepemimpinan sering dianggap sebagai suatu
faktor
yang
penting
(2008:78)
memberikan
Kepmendiknas tentang pedoman penugasan
bagi
guru sebagai kepala sekolah sehingga proses
kesuksesan atau kegagalan suatu institusi
rekrutmen dan seleksi calon kepala sekolah
semacam sekolah. Kepemimpinan bukanlah
belum terlaksana secara efisien dan efektif
sumber kekayaan untuk dinikmati atau sumber
sebagaimana
puja-puji
berdampak
untuk
paling
Zulkifli
menyenangkan
telinga,
yang kepada
diharapkan. masih
Hal
banyak
ini
kepala
melainkan sumber kewajiban dan tanggung
sekolah yang tidak menjalankan tugas dan
jawab (As-Suwaidan dan Basyarahil, 2006:22).
fungsinya sebagai pemimpin pendidikan ini
Kepala sekolah bagaikan nahoda kapal.
disebabkan
karena
dalam
proses
Nahoda mengendalikan kemana arah kapal itu
pengangkatannya
berjalan dan harus tahu akan kemana tujuan
rendahnya mental kepala sekolah yang ditandai
kapal itu. Kepala sekolah melakukan semua itu
dengan kurangnya motivasi dan semangat serta
untuk sekolah yang dipimpinnya. Bahkan tidak
kurangnya disiplin dalam melakukan tugas serta
15 -
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
tidak
ada
trasnparansi,
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala banyak faktor penghambat lainnya untuk
depan
meningkatkan kualitas pendidikan. Ketua STIP
dimaksudkan untuk mengatur berbagai sumber
Muhammadiyah
ilmiahnya
daya agar hasil yang dicapai sesuai dengan
mengatakan bahwa kondisi dunia pendidikan di
yang diharapkan. Menurut Terry (2005:43)
Abdya yang dinilai mengalami permasalahan
perencanaan adalah proses memutuskan tujuan-
serius. Di antaranya mekanisme perekrutan
tujuan apa yang akan dikejar selama suatu
kepala sekolah dinilai telah terkontaminasi
jangka waktu yang akan datang dan apa yang
dengan kepentingan pihak tertentu serta lebih
dilakukan agar tujuan-tujuan itu dapat tercapai.
dalam
orasi
bernuansa politis. (Serambi Indonesia: edisi minggu, 5 Juni 2011).
desentralisasi,
peningkatan
2006:42).
Waterson mengemukakan
Sejalan dengan arah kebijakan otonomi dan
(Siagian,
perencanaan
Kegiatan
(Sudjana, bahwa merupakan
ini
2006:57)
pada
hakikatnya
usaha
sadar,
mutu
terorganisasi, dan terus menerus dilakukan
pendidikan merupakan tanggung jawab besar
untuk memilih alternatif yang terbaik dari
yang harus dipikul daerah dalam menciptakan
sejumlah alternatif tindakan guna mencapai
SDM yang berkualitas. Mutu pendidikan pada
tujuan. Sejalan dengan pendapat ini Sudjana
berbagai jenis dan jenjang masih belum
(2006:57)
menggembirakan. Pada era otonomi pendidikan,
berbicara tentang perencanaan, maka kegiatan
pemerintah daerah memiliki kewenangan yang
ini tidak terlepas dari hal-hal yang berkaitan
amat besar bagi penentuan kualitas kepala
dengan proses pengambilan keputusan.
menjelaskan
bahwa:
apabila
sekolah yang diperlukan di daerahnya masing-
Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat
masing. Oleh karena itu, di masa yang akan
disimpulkan bahwa perencanaan pada dasarnya
datang, daerah harus benar-benar melaksanakan
merupakan pengambilan keputusan sekarang
sistem rekrutmen, seleksi, penempatan dan pola
tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa
pembinaan karir kepala sekolah agar tercipta
depan. Proses pengambilan keputusan tersebut
profesionalisme pendidikan di daerah yang
dimulai dengan perumusan tujuan, kebijakan,
berlandaskan
Peraturan
Menteri
dan sasaran secara luas, yang kemudian
Republik
Indonesia
berkembang pada tahapan penerapan tujuan dan
Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala
kebijakan dalam rencana yang lebih rinci
Sekolah/ Madrasah dan Nomor 28 Tahun 2010
berbentuk
Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala
dilaksanakan. Dengan perencanaan diharapkan
Sekolah/ Madrasah.
dapat dihindari penyimpangan sekecil mungkin
Pendidikan
pada Nasional
Perencanaan dapat diibaratkan sebagai inti manajemen,
perencanaan
pada
dasarnya
program-program
untuk
dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Beberapa prinsip yang menjadi dasar
merupakan pengambilan keputusan sekarang
perencanaan
yaitu
perencanaan
tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa
kegiatan yang sistematis untuk mencapai tujuan Volume 1, No. 1, Agustus 2012
sebagai
- 16
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala melalui sumber daya manusia dan non manusia.
kualitatif berdasarkan beberapa pertimbangan
Hal ini sejalan dengan pendapat Sudjana
sebagai
(2006:59) yang mengemukakan bahwa:
bermaksud mengembangkan konsep pemikiran,
berikut:
pertama;
penelitian
ini
Pada dasarnya perencanaan merupakan
pemahaman dari Sistem Rekrutmen, Seleksi
kegiatan yang berkaitan dengan: pertama, upaya
dan Penempatan Kepala Sekolah Menengah
sistematis yang menggambarkan penyusunan
Pertama Negeri pada Dinas Pendidikan Kota
rangkaian tindakan yang akan dilakukan untuk
Banda Aceh. Kedua; penelitian bermaksud
mencapai tujuan organisasi atau sumber-sumber
untuk menganalisis dan menafsirkan suatu fakta
yang tersedia atau sumber-sumber yang dapat
yang menghasilkan data deskriptif, yang berupa
disediakan. Sumber itu meliputi sumber daya
kata-kata, prilaku, yang dapat diobservasi baik
manusia dan sumber daya non manusia. Sumber
secara lisan maupun tulisan atau dengan kata
daya manusia mencakup pamong belajar,
lain penelitian ini hanya ingin mendeskripsikan
fasilitator, guru, peserta didik, pimpinan, dan
kenyataan di lapangan.
masyarakat. Sumber daya non manusia meliputi fasilitas,
sarana
lain
yang terjadi pada saat ini, melihat gejala-gejala
sebagainya. Kedua, perencanaan merupakan
yang tampak untuk dirangkum menjadi sebuah
kegiatan untuk mengerahkan atau menggunakan
hasil penelitian. Penelitian ini di samping
sumber-sumber yang terbatas secara efektif dan
mendeskripsikan
efisien untuk mencapai tujuan yang telah
description) tentang pelaksanaan rekrutmen
ditetapkan.
kepala sekolah, juga menganalisis kompetensi
Berdasarkan
dan
prasarana
pengertian
di
dan
Penelitian deskriptif memaparkan kejadian
atas
secara
mendalam
(deep
dapat
kepala sekolah yang hendak direkrut. Oleh
disimpulkan bahwa keputusan yang diambil dalam
karena itu, penelitian ini menggunakan metode
perencanaan berkaitan dengan rangkaian atau
kualitatif. Metode ini menjalankan proses
tindakan atau kegiatan yang akan dilaksanakan
pengumpulan data dan penyajian hasil data
untuk mencapai tujuan. Rangkaian tindakan atau
penelitian tidak hanya tertumpu pada hal yang
kegiatan itu perlu dilakukan karena dua alasan,
tampak di permukaan, tetapi juga melihat
pertama: untuk mewujudkan kemajuan atau
faktor-faktor yang melatar belakangi kualitas
keberhasilan sesuai yang diinginkan. Sedangkan
kinerja tersebut. Penelitian ini tidak bermaksud
alasan kedua ialah supaya tidak terjadi hal-hal yang
untuk menguji atau membuktikan hipotesis
tidak diharapkan, dan kondisi yang sama atau lebih
tertentu, tetapi mendeskripsikan data penelitian.
rendah dari pada keadaan saat ini.
Oleh karena itu, penelitian ini tergolong ke dalam penelitian kualitatif.
METODE PENELITIAN
Pelaksanaan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan penelitian 17 -
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
Penelitian ini dilakukan di Kota Banda Aceh, pada kantor dinas Pendidikan. Sesuai dengan permasalahan rekrutmen, seleksi dan
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala penempatan
Kepala
Sekolah
Menengah
rekrutmen kepala sekolah kemudian dinas
Pertama Negeri pada Dinas Pendidikan Kota
mengirim surat kepada masing-masing sekolah
Banda Aceh.
untuk merekomendasikan calon kepala sekolah
Dalam penelitian ini ditentukan subjek
yang akan diseleksi untuk mengikuti diklat
penelitian guna menggali informasi untuk
cakep. Setelah pengumuman diterima secara
mendapatkan data yang valid berhubungan
resmi dari Dinas Pendidikan, kepala sekolah
dengan prosedur dan proses yang terjadi dalam
melakukan identifikasi terhadap guru potensial
melakukan rekrutmen, seleksi dan penempatan
untuk dapat diusulkan sebagai calon kepala
Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri
sekolah. Guru yang memenuhi persyaratan
pada Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh.
selanjutnya
Dimana subjek penelitian ini adalah Kepala
berkas usulan dan surat lamaran yang ditujukan
Dinas Pendidikan (yang diwakili oleh Kabid.
kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda
Pendidikan Prasekolah Dasar dan Lanjutan),
Aceh melalui kepala sekolah. Surat lamaran
Pengawas sekolah, Kepala Sekolah Menengah
yang dibuat oleh guru harus dilampiri dengan
Pertama Negeri, dan Guru-Guru Sekolah
berkas
Menengah Pertama Negeri yang akan diteliti di
dibutuhkan. Selanjutnya berkas usulan yang
Kota Banda Aceh.
terdiri
Penelitian
ini
menggunakan
instrumen
dapat
mempersiapkan
kelengkapan
dari
kelengkapan
lamaran
administratif
dan
administratif
berkas secara
berkas-
yang
usulan kolektif
wawancara dan studi dokumentasi dimana kisi-kisi
diusulkan oleh kepala sekolah atau bersama-
penelitian disusun dalam lampiran yang digunakan
sama dengan pengawas sekolah kepada Kepala
sebagai
Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh.
acuan
untuk
menyusun
pedoman
wawancara terhadap Kepala Dinas Pendidikan,
Hal ini sejalan dengan hasil wawancara
Pengawas, Komite Sekolah yang bersangkutan,
dengan salah seorang pengawas sekolah yang
Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri, Ketua
menyebutkan bahwa pengusulan calon kepala
Tim Pertimbangan, dan Guru-Guru Sekolah
sekolah dilakukan oleh pengawas sekolah
Menengah Pertama Negeri yang akan diteliti di
kemudian nama calon kepala sekolah itu
Kota Banda Aceh.
dikirim ke kantor dinas pendidikan untuk diseleksi menjadi kepala sekolah, penentuan
HASIL PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil
akhir ditentukan Dinas Pendidikan. Tetapi ada dengan
pernyataan yang berbeda dengan pengawas
kabid dikdaslan tentang rekrutmen kepala
sekolah yang lain yang menyebutkan pengawas
sekolah
sekolah
mengatakan
wawancara
bahwa
sebelum
tidak
mengusulkan
calon
kepala
mengadakan rekrutmen dinas membuat rencana
sekolah namun hanya diminta pertimbangan
rekrutmen yang meliputi penyusunan program
atau rekomendasi sebagai salah satu persyaratan
rekrutmen yaitu juklak dan juknis proses
administratif. Volume 1, No. 1, Agustus 2012
- 18
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Sementara pernyataan dari salah seorang
persyaratan akan dilakukan pada tahap seleksi
kepala sekolah mengatakan bahwa pengawas
yang selanjutnya, yang dilakukan oleh tim
sekolah
pertimbangan pengangkatan kepala sekolah.
tidak
mengusulkan
calon
kepala
sekolah, pengawas sekolah hanya diminta pertimbangan
atas
pengangkatan kepala sekolah harus dibentuk
yang
sebagai tim yang independent dalam melakukan
dilakukan oleh dinas pendidikan yang diajukan
rekrutmen calon kepala sekolah. Dari beberapa
kepada
jawaban responden yang telah dilakukan tidak
pengusulan
serta calon
rekomendasi,
Dalam Permendiknas tim pertimbangan
kepala
Walikota.
sekolah
Berdasarkan
pendapat
responden yang telah diuraikan di atas tentang
mengetahui
pengusulan
pengangkatan
calon
kepala
sekolah
dapat
adanya kepala
tim
pertimbangan
sekolah.
Penjelasan
disimpulkan bahwa proses pengusulan calon
tersebut menandakan bahwa dalam melakukan
kepala sekolah belum berjalan dengan baik,
rekrutmen calon kepala sekolah masih jauh dari
karena masih menimbulkan berbagai pendapat
unsur-unsur yang terdapat dalam Permendiknas.
dari responden, sehingga diperlukan adanya
Ketidaksesuaian dalam sistem rekrutmen calon
suatu
proses
kepala sekolah dengan Permendiknas juga
pengusulan kepala sekolah untuk menghindari
terlihat pada sisi lain yaitu masa jabatan kepala
kesalahpahaman.
sekolah.
kejelasan
dan
transparasi
Pada tahun 2010 jumlah guru yang melamar
dalam
proses
Sekolah
Menengah
rekrutmen
Dalam hal ini kenyataan di lapangan masa
kepala
tugas kepala sekolah berbeda dengan apa yang
dinas
terdapat di dalam Permendiknas tersebut, ada
pendidikan kota Banda Aceh berjumlah 16
kepala sekolah yang telah ditugaskan menjadi
orang yang masing-masing diajukan oleh
kepala sekolah selama lebih dari 2 (dua)
beberapa Sekolah Menengah Pertama yang ada
periode
di kota Banda Aceh. Dalam hal ini terlihat
sebagaimana yang tertera dalam Permendiknas.
banwa tidak seluruh sekolah mengusulkan
Berdasarkan temuan-temuan di lapangan pada
calon kepala sekolah.
saat penelitian, terdapat bahwa penugasan
Pertama
pada
Dalam hal pengangkatan calon kepala sekolah untuk diangkat menjadi kepala sekolah
tanpa
masa
tenggang
waktu
kepala sekolah ada yang masih kurang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
pemerintah kabupaten/kota melalui kantor dinas
Berdasarkan hasil temuan yang didapatkan
pendidikan melakukan seleksi calon kepala
di lapangan dari beberapa nara sumber yang
sekolah
pada
telah terhimpun maka pada dasarnya banyak
Permendiknas nomor 28 tahun 2010 tentang
kendala dalam melakukan rekrutmen calon
penugasan
sekolah.
kepala sekolah. Salah satu kendala yang
Selanjutnya dari hasil seleksi yang dilakukan
dihadapi dalam melakukan rekrutmen calon
kepala
kepala sekolah pada Dinas Pendidikan Kota
19 -
dengan
guru
dinas
berpedoman
sebagai
kepala
pendidikan yang
memenuhi
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh adalah kurangnya sumber daya managerial
mengembangkan
Dalam kegiatannya, panitia seleksi calon
keterbukaan organisasi. Hal ini disebabkan
kepala sekolah melaksanakan tugas dengan
antara lain oleh budaya sistem kepemimpinan
tupoksi sebagai berikut:
topdown berdasar instruksi dari kepala atau
1.
pimpinan,
yang
mampu
kepala sekolah.
ataupun
kepala
fenomena
penempatan
calon kepala Sekolah Menengah Pertama
yang
kurang
Negeri di lingkungan pemerintah kota
sekolah
mempertimbangkan kepemimpinan. dikembangkan
faktor
Oleh
kemampuan
karena
assesment
itu
untuk
perlu
Banda Aceh 2.
mengukur
perilaku kepemimpinan para calon kepala
yang berkualitas. Salah satu assessment tersebut tes
kepemimpinan
yang
telah
dirumuskan dalam aturan yang berlaku.
3.
rekrutmen
kepala
sekolah
Menetapkan hasil seleksi calon kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri
4.
Melaporkan hasil seleksi calon kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri kepada walikota.
Faktor yang menjadi hambatan lain dalam proses
Menyelenggarakan seleksi calon kepala Sekolah Menengah Pertaman Negeri.
sekolah, untuk mendukung terciptanya sekolah
adalah
Mempersiapkan penyelenggaraan seleksi
Berdasarkan
hasil
wawancara
penulis
adalah
dengan bagian pendidikan dasar dan lanjutan
kurangnya minat guru dalam mencalonkan diri
mengatakan bahwa proses seleksi meliputi
sebagai kepala sekolah serta kurang tersedianya
seleksi administratif dan akademik. Seleksi
anggaran dalam hal perekrutan kepala sekolah
administratif meliputi penilaian kelengkapan
ini berdasarkan hasil wawancara dengan kabid
dokumen yang dikeluarkan oleh pihak yang
daslan dinas pendidikan kota Banda Aceh.
berwenang sebagai bukti bahwa calon kepala
Setelah proses rekrutmen selesai dilakukan,
sekolah
bersangkutan
telah
memenuhi
selanjutkan akan dilakukan proses seleksi.
persyaratan umum, sedangkan seleksi akademik
Calon-calon kepala sekolah yang sudah dipilih
meliputi
wawancara,
kemudian diusulkan kepada Kepala Dinas
penilaian
potensi
Pendidikan Kota Banda Aceh untuk kemudian
penguasaan awal terhadap kompetensi kepala
Kabid
Tim
sekolah sesuai dengan peraturan perundang-
pertimbangan serta seluruh panitia seleksi
undangan. Hal ini sesuai dengan apa yang
mempersiapkan penyelenggaraan seleksi untuk
tercantum dalam permendiknas nomor 28 tahun
menentukan calon kepala sekolah yang terpilih
2010 tentang penugasan guru sebagai kepala
dari sejumlah yang diusulkan. Kegiatan seleksi
sekolah dalam pasal 5 ayat (2) dan (3).
Dikdaslan
dilaksanakan
oleh
selaku
panitia
ketua
yang
tes
baca
Al-qur’an,
kepemimpinan
dan
bekerja
Dari 16 orang guru yang diajukan untuk
berdasarkan Keputusan Walikota Banda Aceh
mengikuti proses seleksi, semuanya dinyatakan
tentang pembentukan panitia seleksi calon
lulus seleksi. Para calon yang dinyatakan lulus Volume 1, No. 1, Agustus 2012
- 20
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala seleksi selanjutnya akan mengikuti pendidikan
kepala sekolah yang sedang menjabat sebagai
dan pelatihan calon kepala sekolah yang
kepala
meliputi
pangalaman
sertifikat kepala sekolah sehingga diharuskan
pembelajaran teoritik maupun praktik yang
mengikuti diklat calon kepala sekolah. Selama
bertujuan
berlangsungnya pendidikan dan pelatihan pada
kegiatan
untuk
pemberian
menumbuhkembangkan
sekolah
pengetahuan, sikap dan keterampilan pada
tahap
dimensi-dimensi
mengetahui
kompetensi
kepribadian,
akhir
tetapi
belum
dilakukan pencapaian
mempunyai
penilaian
untuk
kompetensi
calon
manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial.
kepala sekolah. Calon kepala sekolah yang
Menurut
dan
dinyatakan lulus penilaian diberi sertifikat
pelatihan calon kepala sekolah dilaksanakan
kepala sekolah oleh lembaga penyelenggara dan
dalam kegiatan tatap muka dalam kurun waktu
sertifikat kepala sekolah dicatat dicatat dalam
minimal 100 jam pelajaran dan praktek
database nasional dan diberi nomor unik oleh
pengalaman lapangan dalam kurun waktu
menteri atau lembaga yang ditunjuk.
permendiknas,
pendidikan
minimal selama 3 (tiga) bulan, tetapi kenyataan
Setelah seleksi dilaksanakan menyusullah
di lapangan kegiatan praktek tidak dilaksanakan
proses pengangkatan dan penempatan kepala
hal ini sesuai dengan wawancara penulis
sekolah. Proses ini sangat ditentukan oleh hasil
dengan salah satu peserta diklat kepala sekolah
yang dicapai dalam proses seleksi dimana di
yang ada di kota Banda Aceh.
dalam
proses
seleksi
telah
dipilih,
dan
Dari 16 orang yang mengikuti proses
ditentukan calon-calon terbaik melalui berbagai
rekrutmen kepala Sekolah Menengah Pertama
cara atau pendekatan baik melalui pemeriksaan
yang dinyatakan lulus diklat berjumlah 11
dokumen, tes dan interview.
orang peserta. Tetapi yang jadi kejanggalan
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah
disini adalah dari hasil wawancara yang penulis
seorang guru di SMP negeri kota Banda Aceh
lakukan dengan salah seorang guru calon kepala
mengatakan bahwa penempatan kepala sekolah
sekolah yang mengatakan bahwa proses seleksi
yang telah lulus diklat cakep dengan sistem
tidak dilakukan secara terbuka, seperti salah
perangkingan dan akan ditempatkan di sekolah-
satu contoh, skor hasil tes, baik berupa tes tulis
sekolah yang reguler, namun kenyataan di
dan wawancara yang tidak diumumkan hasilnya,
lapangan tidak sesuai dengan perangkingan
sehingga tidak diketahui oleh para calon kepala
dimana bahwasanya ada juga kepala sekolah
sekolah, atau hasil kelulusan yang tidak
yang hasil diklatnya rendah tapi telah diangkat
diumumkan secara terbuka, misalnya melalui
menjadi kepala sekolah.
papan pengumuman, tapi melalui amplop
Pengangkatan
calon
kepala
sekolah
tertutup, sehingga tidak tahu siapa yang lulus
merupakan agenda yang dilaksankan oleh dinas
atau tidak.
pendidikan. Jabatan kepala sekolah merupakan
Sementara itu ada juga peserta diklat 21 -
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
pengembangan karir bagi seorang guru. Seleksi
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pengangkatan calon kepala sekolah oleh dinas
optimal dan dapat bertahan di sekolah untuk
pendidikan dilakukan dalam suatu periode
waktu yang lama. Pelaksanaan rekrutmen
waktu
tertentu.
pada
periode
merupakan tugas yang sangat penting, krusial
sekolah
berhak
dan membutuhkan tanggung jawab yang besar.
mempromosikan guru-guru yang dinilai mampu
Hal ini karena kualitas sumber daya manusia
menjadi kepala sekolah. Akan tetapi tidak
yang
semua guru yang dipromosikan layak untuk
bergantung pada prosedur rekrutmen yang
menjadi kepala sekolah, hanya guru-guru yang
dilaksanakan.
pelaksanaannya,
Dan tiap-tiap
akan
digunakan
pemerintah
sangat
memiliki potensi dan prestasi yang berhak
Berdasarkan Permendiknas Nomor 28
mendapatkan kesempatan untuk menentukan
tahun 2010 tentang penugasan guru sebagai
apakah seorang guru layak atau tidak untuk
kepala sekolah pasal 4 ayat (2) calon kepala
dicalonkan untuk kepala sekolah. Oleh karena
sekolah/madrasah direkrut melalui pengusulan
itu,
oleh
upaya
untuk
penyeleksian
calon
mengoptimalkan kepala
proses
sekolah/madrasah
dan/
atau
yang
pengawas yang bersangkutan kepada dinas
memiliki potensi dan prestasi yang telah
provinsi/kabupaten/kota dan kantor wilayah
dipromosikan oleh tiap-tiap sekolah untuk
kementerian
mendapatkan
kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.
kesempatan
sekolah
kepala
menjadi
kepala
sekolah
agama/kantor
kementerian
Sedangkan hasil temuan di lapangan dari
Lembaga
pendidikan
sekolah
sejumlah responden, penulis mendapat jawaban
merupakan suatu system dimana berbagai
yang sangat berbeda dari satu responden dengan
komponen
responden lainnya.
berinteraksi,
seperti
dan
komponen system yang sangat
salah
satu
berpengaruh
Dari hasil wawancara dengan beberapa
bagi peningkatan mutu pendidikan adalah
responden di lapangan tentang pengusulan
kepala sekolah, sehingga proses perekrutan
calon kepala sekolah dapat disimpulkan bahwa
kepala sekolah merupakan suatu keharusan dan
proses pengusulan calon kepala sekolah belum
akan memberi dampak besar bagi perbaikan
berjalan
kelembagaan
tujuannya.
menimbulkan berbagai pendapat dari responden,
Dengan demikian, proses rekrutmen kepala
sehingga diperlukan adanya suatu kejelasan dan
sekolah akan mendorong pada peningkatan
transparasi proses pengusulan kepala sekolah
mutu pengelolaan dan pengembangan mutu
untuk
pendidikan di sekolah.
penulis juga menyimpulkan bahwa proses
dalam
mencapai
dengan
menghindari
baik,
karena
kesalahpahaman.
masih
Dan
Tujuan utama dalam proses rekrutmen
rekrutmen kepala sekolah menengah pertama
kepala sekolah adalah mendapatkan kepala
negeri pada dinas pendidikan kota Banda Aceh
sekolah yang tepat bagi suatu sekolah tertentu
belum dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan
sehingga orang tersebut mampu bekerja secara
peraturan perundangan yang berlaku yaitu tidak Volume 1, No. 1, Agustus 2012
- 22
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala berpedoman pada Permendiknas nomor 28
persyaratan akan dilakukan pada tahap seleksi
tahun 2010.
yang selanjutnya, yang dilakukan oleh tim
Pada dasarnya dalam setiap melakukan
pertimbangan pengangkatan kepala sekolah.
rekrutmen kepala sekolah harus berpedoman
Dalam Permendiknas tim pertimbangan
kepada perundang-undangan yang berlaku,
pengangkatan kepala sekolah harus dibentuk
diantaranya
pendidikan
sebagai tim yang independent dalam melakukan
nomor 13 tahun 2007 tentang standar kepala
rekrutmen calon kepala sekolah. Dari beberapa
sekolah/ madrasah, dan peraturan menteri
jawaban responden yang telah dilakukan tidak
pendidikan
mengetahui
penugasan
peraturan
nomor guru
menteri
162/U/2003
sebagai
tentang
kepala
sekolah/
adanya
pengangkatan
kepala
tim
pertimbangan
sekolah.
Penjelasan
madrasah yang diperbaharui dengan peraturan
tersebut menandakan bahwa dalam melakukan
menteri pendidikan nomor 28 tahun 2010 antara
rekrutmen calon kepala sekolah masih jauh dari
lain
dan
unsur-unsur yang terdapat dalam Permendiknas.
pengangkatan serta mengatur masa jabatan
Ketidaksesuaian dalam sistem rekrutmen calon
(periodesasi) Kepala Sekolah selama 4 tahun,
kepala sekolah dengan Permendiknas juga
sebenarnya merupakan salah satu strategi untuk
terlihat pada sisi lain yaitu masa jabatan kepala
meningkatkan kinerja Kepala Sekolah maupun
sekolah.
syarat-syarat,
calon
Kepala
cara
Sekolah.
seleksi
kepala
Dalam hal ini kenyataan di lapangan masa
sekolah dalam sistem yang telah disusun dalam
tugas kepala sekolah berbeda dengan apa yang
peraturan menteri sangatlah bagus diterapkan
terdapat di dalam Permendiknas tersebut, ada
karana adanya tes dan propertes dan pemaparan
kepala sekolah yang telah ditugaskan menjadi
makalah
kepala sekolah selama lebih dari 2 (dua)
manajemen
rekrutmen
pendidikan
untuk
menentukan visi dan misi kepemimpinannya
periode
yang akan datang, pada saat telah terpilih
sebagaimana yang tertera dalam Permendiknas.
menjadi kepala sekolah dalam mengembangkan
Berdasarkan temuan-temuan di lapangan pada
mutu suatu sekolah.
saat penelitian, terdapat bahwa penugasan
Dalam hal pengangkatan calon kepala sekolah untuk diangkat menjadi kepala sekolah
tanpa
masa
tenggang
waktu
kepala sekolah ada yang masih kurang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
pemerintah kabupaten/kota melalui kantor dinas
Untuk melahirkan seorang kepala sekolah
pendidikan melakukan seleksi calon kepala
yang profesional dibutuhkan sistem yang
sekolah
pada
kondusif, baik rekrutmen maupun pembinaan.
Permendiknas nomor 28 tahun 2010 tentang
Dari proses rekrutmen yang sarat KKN
penugasan
sekolah.
mustahil dilahirkan seorang kepala sekolah
Selanjutnya dari hasil seleksi yang dilakukan
yang profesional. Dibutuhkan sistem rekrutmen
kepala
yang berfokus pada kualitas dan pembinaan
23 -
dengan
guru
dinas
berpedoman
sebagai
kepala
pendidikan yang
memenuhi
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala yang berorientasi pada kinerja dan prestasi
diukur
dengan ”reward & punishment” yang tegas dan
kepemimpinan
konsekuen untuk melahirkan seorang kepala
makalah
sekolah yang tangguh.
penguasaan awal terhadap kompetensi kepala
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan
Guru
sebagai
melalui
hasil dan
penilaian
kemampuan
kepemimpinan
sekolah/madrasah
potensi meyusun
pendidikan)
sesuai
dengan
dan
peraturan
perundang-undangan.
Kepala
Seleksi merupakan tahap ketiga dalam
Sekolah/Madrasah di antaranya menguraikan
pengadaan kepala sekolah. Peraturan Menteri
syarat-syarat dan tahapan yang harus dilalui
Pendidikan Nasional nomor : 28/2010, tentang
seorang guru untuk dapat diberi tugas tambahan
Pedoman Penugasan Guru sebagai Kepala
sebagai kepala sekolah/madrasah. Salah satu
Sekolah,
tahapan tersebut adalah bahwa guru harus
kepala
mengikuti program penyiapan calon kepala
administratif, seleksi akademik, uji kompetensi
sekolah/madrasah yang meliputi rekrutmen,
dan uji akseptabilitas.
seleksi dan pendidikan dan pelatihan calon
Mengingat
menyebutkan tahap-tahap seleksi sekolah
yang
meliputi
strategisnya
:
peran
seleksi
kepala
kepala sekolah/madrasah. Pada tahap rekrutmen,
sekolah dalam peningkatan kualitas pendidikan
setelah
Pendidikan
maka proses pengadaan kepala sekolah, baik
Kabupaten/Kota memproyeksikan kebutuhan
rekrutmen maupun seleksi menjadi salah satu
kepala sekolah dua tahun mendatang kemudian
faktor terpenting dalam upaya peningkatan
Kepala
mengumumkan
mutu pendidikan di sekolah. calon calon kepala
sekolah
sekolah/madrasah
Kepala
Dinas
kepada
Dinas
Pendidikan
seluruh
kepala
agar
dan
dinyatakan
telah
menyampaikan dan mendorong guru yang
memenuhi persyaratan administratif sehingga
berpotensi (SDM terbaik yang dimiliki) untuk
berhak
mengikuti program penyiapan calon kepala
kepemimpinan.
sekolah/madrasah. Selanjutnya, calon kepala
mengikuti
Persyaratan
penilaian
administratif
asesi
potensi
(calon
sekolah diseleksi secara administratif dan
kepala sekolah) berdasarkan Pasal 2 ayat 2
akademik.
Permendiknas No.28 Tahun 2010, terdiri dari:
Seleksi
administratif
dilakukan
melalui penilaian kelengkapan dokumen yang
a)
dikeluarkan oleh pihak yang berwenang sebagai bukti bahwa calon kepala sekolah/madrasah bersangkutan
telah
memenuhi
persyaratan
Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b)
Memiliki
kualifikasi
akademik
paling
rendah sarjana (S1) atau diploma empat
umum sebagaimana dimaksudkan pada Pasal 2
(D-IV)
kependidikan
atau
ayat (2) Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010.
nonkependidikan perguruan tinggi yang
Sedangkan seleksi akademik dilakukan melalui
terakreditasi;
penilaian potensi kepemimpinan calon (yang Volume 1, No. 1, Agustus 2012
- 24
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala c)
Berusia setinggi-tingginya 56 (lima puluh
j)
Memperoleh nilai baik untuk penilaian
enam) tahun pada waktu pengangkatan
kinerja sebagai guru dalam 2 (dua) tahun
pertama sebagai kepala sekolah/madrasah;
terakhir.
atau setinggi-tingginya 54 tahun pada saat
Seleksi dilakukan dengan bertuk tertulis
mengajukan lamaran.
dan wawancara, dengan kriteria tertentu yang
Sehat jasmani dan rohani berdasarkan surat
telah ditetapkan, materi seleksi terkait dengan
keterangan dari dokter Pemerintah;
penguasaan calon kepala sekolah terhadap
Tidak pernah dikenakan hukuman disiplin
bidang pendidikan dan pengajaran, sehingga
sedang dan/atau berat sesuai dengan
diharapkan mereka yang terpilih untuk diangkat
ketentuan yang berlaku;
menjadi kepala sekolah dapat benar-benar
f)
Memiliki sertifikat pendidik;
menguasai bidang tersebut. Untuk wawancara,
g)
Pengalaman mengajar sekurang-kurangnya
arah penyeleksian menitik beratkan kepada
5 (lima) tahun menurut jenis dan jenjang
aspek kepribadian dan kesiapan secara sikap,
sekolah/madrasah masing-masing, kecuali
mental dan prilaku yang diharapkan dapat
di
memerankan kepemimpinan secara efektif jika
d)
e)
taman
athfal/taman
kanak-kanak/raudhatul kanak-kanak
(TK/RA/TKLB)
h)
i)
biasa
menjadi kepala sekolah.
pengalaman
Periodisasi masa jabatan Kepala sekolah
mengajar sekurang-kurangnya 3 (tiga)
yang dilaksanakan secara konsisten dengan
tahun di TK/RA/TKLB;
penilaian
Memiliki
memiliki
luar
golongan
ruang
kinerja
yang
akuntabel
serta
serendah-
transfaran akan mendorong peningkatan mutu
rendahnya III/c bagi guru pegawai negeri
pendidikan di sekolah-sekolah. Kepala Sekolah
sipil (PNS) dan bagi guru bukan PNS
akan bekerja keras untuk meningkatkan prestasi
disetarakan dengan kepangkatan yang
sekolahnya sebagai bukti prestasi kinerjanya,
dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga
sehingga masa jabatannya bisa diperpanjang
yang berwenang dibuktikan dengan SK
atau mendapat promosi jabatan yang lebih
inpasing;
tinggi. Prestasi yang diraih sekolah-sekolah
Memperoleh nilai amat baik untuk unsur
akan meningkatkan mutu pendidikan di daerah
kesetiaan dan nilai baik untuk unsur
dan pada akhirnya akan meningkatkan mutu
penilaian lainnya sebagai guru dalam
pendidikan nasional.
daftar penilaian prestasi pegawai (DP3)
Keberhasilan pelaksanaan periodisasi masa
bagi PNS atau penilaian yang sejenis DP3
jabatan kepala sekolah sangat tergantung pada
bagi bukan PNS dalam 2 (dua) tahun
akuntabilitas penilaian kinerja kepala sekolah.
terakhir; dan
Penilaian yang tidak obyektif
tidak akan
memberikan perubahan yang berarti bagi peningkatan mutu pendidikan. Penilaian harus 25 -
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dilakukan secara objektif, transfaran Dengan
c.
demikian objektifitas penilaian akan terjaga karena
penilaian
tidak
hanya
bersifat
administratif dari atasan saja, tetap penilaian dilakukan
secara
autentik,
sehingga
Adanya mutasi kepala sekolah ke tempat lain kejabatan struktural, dan
d.
Ada kepala sekolah yang diberhentikan. Salah satu upaya meningkatkan mutu
pendidikan
adalah
dengan
melakukan
subjektifitas penilaian seperti kedekatan dengan
rekrutmen kepala sekolah yang sesuai dengan
atasan
perundang-undangan yang berlaku. Hal ini
dapat
dihindari.
Penilaian
yang
transfaran dan objektif akan memaksa kepala
kerena
sekolah memaksimalkan kinerjanya dan akan
penggerak utama bagi sumber daya sekolah
mendorong
dalam
peningkatan
kinerja
sekolah,
kepala
suatu
sehingga prestasi sekolah dan mutu pendidikan
pendidikan
akan meningkat.
sehingga
Pengangkatan
sebagaimana dapat
pencapaian yang
dikatakan
motor
tujuan
diharapkan,
bahwa
sukses
tidaknya kegiatan sekolah sebagian besar
sekarang lebih berorientasi kepada kualitas
ditentukan oleh kualitas kepala sekolah dalam
dengan harapan agar kepala sekolah selalu
membimbing serta membina sumber daya
bersifat
Mudah-
sekolah yang ada, ini terbukti dari beberapa
mudahan bersih dari faktor meteri atau tender-
sekolah yang kepala sekolahnya berkuatitas
tenderan. Pengangkatan kepala sekolah tanpa
akan dapat membawa dampak yang sangat baik
memperhatikan kriteria telah menyebabkan
bagi peningkatan mutu pendidikan.
dan
sekolah
proses
merupakan
dimasa
kompetitif
kepala
sekolah
selektif.
mereka melakukan dosa-dosa selama menjadi
Berdasarkan hasil penelitian yang ditemui
kepala sekolah. Apalagi jabatan kepala sekolah
di lapangan dan pembahasan penelitian ini,
cenderung bersifat jabatan abadi. Pendataan dan
maka dalam sistem rekrutmen, seleksi dan
evaluasi terhadap kepala sekolah dilakukan
penempatan kepala sekolah menengah pertama
minimal dalam empat tahun sekali dan semua
negeri pada dinas pendidikan kota Banda Aceh.
kewenangan dilimpahkan kepada pengawas
Pada akhir penelitian ini akan dikemukan
sekolah. Untuk kebutuhan kepala sekolah
beberapa kesimpulan, rekomendasi dan saran-
sangatlah tergantung pada kondisi dan situasi di
saran yang didasari pada hasil penelitian.
lapangan sebagai bagian dari upaya penyegaran
Kesimpulan dalam hal ini dipandang sebagai
dan peremajaan atau promosi bagi setiap kepala
satu solusi untuk mencari jalan keluar dari hasil
sekolah dan terhadap guru yang berprestasi.
penelitian
Prosedur pengangkatan kepala sekolah haruslah
Rekomendasi merupakan anjuran implikasi dari
diperhatikan beberapa hal di antaranya:
suatu hasil penelitian, terutama bermanfaat bagi
a.
Adanya kepala sekolah yang meninggal
pengambil kebijakan yang berkaitan dengan
dunia
sistem rekrutmen kepala sekolah sedangkan
Adanya kekosongan kepala sekolah
saran merupakan suatu harapan yang diajukan
b.
yang
terdapat
di
lapangan.
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
- 26
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala untuk semua stakeholder dalam pendidikan
3.
Proses
penempatan
kepala
sekolah
yang berusaha mencari pola untuk perubahan
dilakukan jika adanya kepala sekolah yang
dalam sistem rekrutmen kepala sekolah yang
meninggal
lebih
prinsip-prinsip
kepala sekolah, adanya mutasi kepala
keterbukaan, transparansi, dan akuntabilitas.
sekolah ke tempat lain kejabatan struktural,
Dari penelitian yang dilakukan maka dapat
dan ada kepala sekolah yang diberhentikan.
baik
didasari
atas
ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
4.
adanya
kekosongan
Faktor yang menjadi hambatan lain dalam
Proses rekrutmen calon kepala sekolah
proses rekrutmen kepala sekolah adalah
dilakukan setelah pengumuman diterima
kurangnya minat guru dalam mencalonkan
secara resmi dari Dinas Pendidikan, kepala
diri sebagai kepala sekolah serta kurang
sekolah melakukan identifikasi terhadap
tersedianya anggaran dalam hal perekrutan
guru potensial untuk dapat diusulkan
kepala sekolah ini berdasarkan hasil
sebagai calon kepala sekolah. Guru yang
wawancara dengan kabid daslan dinas
memenuhi persyaratan selanjutnya dapat
pendidikan kota Banda Aceh.
mempersiapkan berkas-berkas usulan dan
Sehubungan
dengan
sebagaimana
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda
penelitian
Aceh
diimplikasikan, sebagai berikut:
melalui
kepala
sekolah.
Surat
dilampiri
dengan
berkas
1.
kelengkapan
dipaparkan
kesimpulan
surat lamaran yang ditujukan kepada
lamaran yang dibuat oleh guru harus
2.
dunia,
ini
di
secara
atas,
teoritis
maka dapat
Program rekrutmen kepala sekolah yang terencana
dari
pihak
dinas,
dengan
administratif yang dibutuhkan.
melibatkan stakeholders pendidikan, baik
Tahap-tahap proses seleksi meliputi seleksi
dari internal maupun eksternal dinas akan
administratif
dapat
dan
administratif
akademik.
meliputi
Seleksi penilaian
2.
Kriteria
kepala
mengutamakan
telah
berkemampuan
sedangkan
seleksi
persyaratan
umum,
akademik
meliputi
wawancara, tes baca Al-qur’an, penilaian
untuk
memenuhi kebutuhan.
bahwa calon kepala sekolah bersangkutan memenuhi
upaya
mendapatkan calon kepala sekolah yang
kelengkapan dokumen yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang sebagai bukti
meningkatkan
sekolah
dengan
yang
mampu
intelektual
dan
karir
dibidang pendidikan baik. 3.
Pelaksanaan seleksi dan penempatan yang
potensi kepemimpinan dan penguasaan
dilakukan melalui seleksi administrasi,
awal terhadap kompetensi kepala sekolah
wawancara dan hasil akhir dari diklat
sesuai
cakep harus diutamakan yang mempunyai
dengan
peraturan
perundang-
undangan.
27 -
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
nilai paling tinggi sesuai perangkingan.
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 4.
Berdasarkan proses seleksi calon kepala sekolah
yang
dilakukan
oleh
dinas
pendidikan kota Banda Aceh supaya
Cemerlang. Wahjosumidjo, 2008. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoretik dan Permasalahannya. Jakarta: Rajawali Pers.
membina koordinasi yang baik antara kepala dinas pendidikan dengan pengawas sekolah dan komite sekolah yaitu sebagai mitra kerja di lapangan dalam peningkatan mutu
pendidikan.
Maka
jika
terjadi
miskomunikasi kepemimpinan akan dapat terjadi pergeseran nilai-nilai yang ada dalam
tatanan
masyarakat
sehingga
merenggangkan hubungan yang harmonis antar guru, masyarakat dengan pengambil kebijakan yang ada di Dinas Pendidikan. DAFTAR KEPUSTAKAAN Adami, R., 2011. STKIP Muhammadiyah Abdya Minim Perhatian. Serambi Indonesia. 5 Juni 2011. As-Suwaidan, Thariq, M. dan Basyarahil, Faishal, U., 2006. Mencetak Pemimpin: Tips Melahirkan Orang Sukses dan Mulia. Jakarta Timur: Khalifah (Pustaka Al-Kautsar Grup). Depdiknas, 2006. Standar Kompetensi Kepala Sekolah: TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB. Jakarta: BP. Cipta Jaya. Menteri Pendidikan Nasional Indonesia, 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah/madrasah. Jakarta: BSNP. Menteri Pendidikan Nasional Indonesia, 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP. Murniati, 2008. Manajemen Stratejik, Peran Kepala Sekolah Dalam Pemberdayaan. Bandung: Citapustaka Media Perintis. Siagian, S. P., 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Simamora, H., 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Terry, R. G., dan Leslie W. R., 2005. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pedidikan Nasional Jakarta: PT
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
- 28