Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
10 Pages
ISSN 2302-0156 pp. 148- 157
PELAKSANAAN SUPERVISI MANAJERIAL PENGAWAS SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA DI KOTA BANDA ACEH
Syarwan Joni1, Dr. Djailani AR2, Sakdiah Ibrahim3 Magister Administrasi Pendidikan ProgramPascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Prodi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia 1)
Email:
[email protected]
Abstract: The school supervisor is one of the elements that have an important role in improving the quality of education through an increase in the ability of school personnel working in the management of the school administration. This study aimed to get an idea of the implementation of managerial supervision on Private High School Banda Aceh. By using descriptive research methods, qualitative approach, and data collection techniques such of observation, interviews and documentation. Research subjects to the school supervisors, headmaster, and staff at private high school in Banda Aceh. The results of research have been analyzed qualitatively show that: The school supervisors has prepared supervision program together at the beginning of the school year, coordinated by the Supervisory Coordinator, organized program assessment resultsoriented, monitoring and coaching from previous year. Managerial supervision carried out by applying a procedure that starts with pre supervision activities through coordination and socialization to target schools (sekolah binaan). Furthermore, the scope of supervision is started with the performance appraisal headmaster, teachers and educational staff focused on the management of the school administration. Monitoring activities are directed at the implementation of eight National Education Standards (NES). While development activities directed to school management in order to work in accordance with their duties and functions. Obstacles of implementation managerial supervision is supervisors's own self and from the field, namely: supervisors has not been uniform level of understanding, number of supervisors is not comparable with the number of schools that fostered. Obstacles in the field, namely; number of administrative staff of the school is not sufficient. Based on the research results, it is suggested that the implementation of managerial supervision implemented more intensively to improve job skills. Keyword: Managerial Supervision, School Supervision and School Manager
Abstrak: Pengawas sekolah merupakan salah satu elemen yang memiliki peranan penting dalam meningkatan kemampuan kerja personil sekolah terutama dalam hal pengelolaan sekolah. Salah satu tugas pengawas untuk mengendalikan pengelolaan sekolah dilakukan melalui pelaksanaan supervisi manajerial. Tujuan penelitian ini untuk mendapat gambaran pelaksanaan supervisi manajerial yang dilaksanakan pengawas pada SMA Swasta di Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini melaui observasi, wawancara dan studi dokumentasi, sedangkan yang menjadi subjek penelitian adalah pengawas sekolah, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Para pengawas sekolah menyusun program supervisi secara bersama dan dikoordinir oleh Kordinator Pengawas (KORWAS). Program yang disusun sudah mengikuti pedoman dan berorientasi pada hasil supervisi tahun sebelumnya. Supervisi manajerial dilaksanakan melalui kegiatan pra supervisi dan selanjutnya melakukan tiga tahapan kegiatan, yaitu penilaian kinerja kepala para pengelola sekolah, kegiatan pemantauan pada pelaksanaan delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Sedangkan kegiatan pembinaan mengarahkan para pengelola sekolah agar dapat bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Hambatan pelaksanaan supervisi manajerial dari pengawas sendiri dan dari lapangan, yaitu: tingkat pemahaman pengawas belum seragam, sedangkan hambatan dilapangan staf pelaksana adminsitrasi sekolah belum mencukupi. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar pelaksanaan supervisi manajerial dilaksanakan lebih intensif untuk meningkatkan keterampilan kerja tenaga kependidikan. Kata Kunci: Supervisi Manajerial, Pengawas Sekolah dan Pengelola Sekolah
Volume 4, No. 1, Februari 2016
148
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala penelitian
PENDAHULUAN
pengembangan
dan
kompetensi
Untuk mengontrol keterlaksanaan proses
sosial”. Dari kedua peraturan sebagaimana
pengelolaan pendidikan di sekolah, diperlukan
disebutkan di atas, jelas bahwa kepala sekolah
kegiatan pengawasan pendidikan yang disebut
dan pengawas memiliki kewenangan dan
dengan supervisi. Kegiatan supervisi bertujuan
tanggungjawab untuk melaksankan supervisi.
untuk membantu para personil sekolah (kepala
Sasaran
sekolah, guru, dan tenaga kependidikan) agar
meningkatkan
mereka dapat melaksanakan tugasnya secara
peningkatan kemampuan administratif tenaga
professional (Depdiknas, 2010:7).
kependidikan atau personil sekolah lainnya
Supervisi pendidikan di sekolah yang diarahkan
untuk
membantu
manajerial
manajemen
melak-sanakan
adalah
sekolah melalui
tugas-tugas
yang
dalam
mendukung terlaksananya proses pembelajaran
mengembangkan proses pembelajaran yang
dan peningkatan mutu di sekolah. Hal ini
berkualitas
dilakukan setiap pengawas pada sekolah yang
agar
pembelajaran
guru
dalam
supervisi
tercapainya
disebut
tujuan
dengan
supervisi
menjadi binaannya.
akademik, sedangkan supervisi terhadap kepala
Di kota Banda Aceh semua jenjang
sekolah dan tenaga kependidikan dalam rangka
sekolah, SMA Negeri maupun Swasta. berada
meningkatkan
di bawah binaan Dinas Pendidikan Pemuda dan
kinerja pengelolaan sekolah
disebut dengan supervisi manajerial.
Olaraga Kota Banda Aceh. Untuk pembinaan
Dalam sistem persekolahan, supervisi akademik
maupun
supervsisi
managerial
dan pengawasan sekolah ditugaskan pengawas sekolah, baik pengawas manajerial maupun
dilaksanakan oleh pengawas dan kepala sekolah.
pengawas
akademik.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
gambaran
tentang
Pe ndidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007
managerial yang disusun pengawas, begaimana
bahwa salah satu dimensi standar kompetensi
pelaksanaannya serta hambatan apa saja yang
kompetensi kepala sekolah adalah kompetensi
dialami pengawas, masih perlu dilakukan kajian
supervisi. Begitu pula halnya dengan pengawas
lebih mendalam.
sekolah yang secara tegas diatur oleh Peraturan
Namun program
bagaimana pengawasan
Berdasarkan hal tersebut penulis ingin
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun
melakukan
2007
Pengawas
“Pelaksanaan Supervisi Manajerial Pengawas
bahwa
Sekolah pada Sekolah Menengah Atas Swasta
tentang
Sekolah/Madrasah,
Standar menyebutkan
“Seorang pengawas sekolah wajib mempunyai enam dimensi
kompetensi
minimal
penelitian
yang
berjudul
di Kota Banda Aceh”
yaitu
kompetensi kepribadian, supervisi manajerial, supervisi
akademik,
evaluasi
pendidikan, Volume 4, No. 1, Februari 2016
149
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala KONSEP
MANAJEMEN,
PENDIDIKAN
DAN
SUPERVISI
KEPENGAWASAN
fungsi managemen dalam pendidikan adalah bidang
pengawasan
(monitoring)
yang
SEKOLAH
memegang peran penting untuk mengendalikan
Konsep Manajemen Pendidikan
berbagai komponen sumber daya pendidikan
Secara umum manajemen pendidikan
agar berjalan sebagaimana tujuan yang hendak
adalah suatu penataan bidang pendidikan yang
dicapai. Pengawsan di bidang pendidikan dapat
dilakukan
dilakukan dengan kegiatan supervisi pendidikan.
melalui
aktivitas
perencanaan,
pengorganisasian, penyu-sunan staf, pembinaan, pengkoordinasian,
pengkomunikasian,
Konsep Supervisi Pendidikan
pemotivasian, peng-anggaran, pengendalian,
Supervisi adalah usaha menstimulasi,
pengawasan, penilaian, dan pelaporan secara
mengkoordinasi
sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan
kontinu pertumbuhan guru-guru disekolah baik
secara berkualitas. (Engkoswara dan Komariah:
secara individual maupun secara kolektif, agar
2010:88). Sedangkan berdasarkan kegiatan
lebih
yang
mewujudkan
dilaksanakan
didefinisikan
manajemen
sebagai
pengorganisasian,
proses
pendidikan perencanaan,
pengarahan,
dan
dan
mengerti
membimbing
dan
lebih
seluruh
efektif
fungsi
secara
dalam
pengajaran.
(Suhertian, 2010:17).
pe-
Tujuan dilaksanakan supervisi adalah
ngendalian sumber daya pendidikan untuk
untuk mengumpulkan berbagai informasi untuk
mencapai tujuan pendidikan secara efektif,
dapat diberikannya bimbingan dan bantuan
efisien mandiri, dan akuntabel”. (Usman,
kepada para guru atau personil sekolah agar
2009:12).
dapat melaksankan tugas guna tercapainya
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan; bahwa salah satu kegiatan dalam managemen melaksanakan
pendidikan dan
meren-canakan,
mengawasi
tujuan dari suatu proses pendidikan dan managemen di sekolah. Dari pengertian dan tujuan supervisi
kegiatan
pendidikan, maka penulis dapat menyim-pulkan
pendidikan yang dilaksanakan di lembaga
bahwa fungsi utama supervisi bukan perbaikan
pendidikan atau sekolah dengan memanfaatkan
saja, tapi dilaksanakan untuk mengkoordinasi,
semua fasilitas yang tersedia untuk mencapai
menstimulasi,
dan
mendorong
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
pertumbuhan
dan
pengembangan
Menurut (Usman, 2009:15) ada empat fungsi
manajemen
“perencanaan
pendidikan,
(planning),
(organizing),pengarahan;
arah satuan
pendidikan.
yaitu;
Ditinjau dari fungsi utama supervisi
pengorganisasian
pendidikan, maka dalam organisasi pendidikan
(directing)
dan
pengawasan; (monitoring)”. Jadi jelas menurut penulis salah satu 150 -
ke
Volume 4, No. 1, Februari 2016
atau disebut dengan sekolah, bahwa supervisi pendidikan
dilaksankan
dalam
tiga
jenis
supervisi, sebagaimana yang dijelaskan oleh
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (Djailani, 2012:62) “Ada tiga jenis supervisi
manajerial sebagai berikut: “(1) Pembinaan,
pendidikan yang diperkenalkan dalam upaya
yaitu pembinaan kepala sekolah atau madrasah
mengem-bangkan
dan
yang bertujuan yaitu pening-katan pemahaman
Supervisi
dan pengimple-mentasian kompetensi yang
Akademik, Supervisi Manajerial, dan Supervisi
dimiliki oleh kepala sekolah/madrasah dalam
Klinis”.
melak-sanakan
pengajaran
di
Di
proses
pendidikan
sekolah,
sekolah
yaitu:
pelaksanaan
supervisi
tugasnya
sehari-hari
untuk
mencapai Standar Nasional Pendidikan. (2)
akademik lebih diarahkan untuk meningkatkan
Pemantauan, meliputi pemantuan
dan mengembangkan kemampuan guru dalam
standar nasional pendidikan di sekolah dan
melaksanakan proses pembelajaran, sedangkan
memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu
supervisi
kepala
managerial
merupakan
kegiatan
sekolah
pelaksanaan
mempersiapkan
akreditasi
penga-wasan dibidang personil pelaksana dan
sekolah, dan
manajemen
kinerja kepala sekolah tentang pengelolaan
sekolah
pengadministrasian mingkatkan
yang
sekolah
kualitas
menjalankan dalam
proses
rangka
pembelajaran.
Sementara supervisi klinis ditujukan kepada
sekolah
(3) Penilaian, yaitu penilaian
sesuai
dengan
standar
nasional
pendidikan”. Dari kutipan di atas, jelas bahwa
guru-guru atau personil sekolah yang mengalmi
supervisi
hambatan dalam melak-sankan tugas. (Djailani,
pengawas sekolah merupakan bagian dari
2012:62).
uapaya meningkatkan kemampuan personil
Sesuai dengan fokus penelitian, jenis atau macam
supervisi
pembahasan
yang
penulisan
menjadi ini
pokok
adalah
sekolah
manajerial
yang
yang
dilaksankan
dilaksankan
dalam
rangka
melakukan tugas pengawasan sekolah.
lebih
diarahkan pada jenis supervisi manajerial yang dilaksankan oleh pengawas sekolah.
Kepengawasan Sekolah Permenpan dan RB Nomor 21 Tahun 2010 menyatakan bahwa: “Pengawas sekolah merupakan salah satu tenaga kependidikan yang
Konsep Supervisi Manajerial “Supervisi
manajerial
merupakan
memegang peran strategis dalam meningkatkan
kegiatan pemantauan, pembinaan dan penilaian
profesional guru, kepala sekolah dan mutu
terhadap kepala sekolah dan elemen sekolah
pendidikan di sekolah.”
lainnya dalam mengelola, mengadministrasikan
Jadi dari kutipan di atas, dapat penulis
dan meaksanakan seluruh aktivitas sekolah”.
jelaskan bahwa kegiatan supervisi manajerial
(Darwin dan Irsan, 2012: 124).
merupakan salah satu kegiatan pengawas
Sesuai dengan pedoman pelaksanaan pengawas
sekolah
(Depdiknas,
2010:17)
dijelaskan bahwa ruang lingkup supervisi
sekolah dalam mangarahkan pelaksanaan tugas semua personil sekolah agar mereka
dapat
melaksankan tugas sesuai ketentuan yang sudah Volume 4, No. 1, Februari 2016
151
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ditentukan.
dilakukan?dan
Dalam
melaksankan
tugasnya
para
(5)
Kapan
pengawasan
dilakukan?
pengawas sekolah haruslah menyusun dan
Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan
memiliki program kepengawasan manajerial
di atas pengawas akan dapat menentukan alasan
sekolah yang diawali dengan penyusunan
perlunya pelaksanaan supervisi manajerial,
program kerja berdasarkan hasil pengawasan
tujuan dan sasaran supervisi, orang-orang yang
tahun sebelumnya. Program kerja yang disusun
akan di supervisi, isi dari program supervisi,
pengawas
teknik pelaksanaan dan jadwal pelak-sanaan
sekolah
memiliki
kegiatan inti
pengawasan dengan langkah-langkah penilaian,
supervisi manajerial.
pem-binaan, dan pemantauan pada semua
Program
kepengawasan
dalam
komponen pendidikan yang ada di sekolah
melaksanakan supervisi manajerial dimulai
binaannya (Aedi, 2014:131).
dengan menyusun program dan rincian tugas,
Program pengawasan sebagaimana yang
sasaran atau tujuan, kegiatan yang dilakukan
dijelaskan di atas, tersusun dalam program
dan metodenya, indikator dan jadwal kerja,
pengawasan tahunan, dan program pengawasan
serta hasil yang diperoleh. Program kerja
semester. Program pengawasan tahunan disusun
tersebut dapat dibuat dalam bentuk matrik atau
dengan cakupan kegiatan pengawasan pada
tabel.
semua sekolah di tingkat kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun, dan disusun dengan
Supervisi Manajerial Pengawas Sekolah Di
melibatkan sejumlah pengawas dalam wilayah
Kota Banda Aceh
kerja atau satu Kabupaten/Kota. Program
Pengawas sekolah yang ada di Kota
pengawasan semester merupakan penjabaran
Banda Aceh berada di bawah binaan Dinas
program pengawasan tahunan pada masing-
Pendidikan Pemuda dan Olehraga Kota Banda
masing sekolah binaan selama satu semester.
Aceh. Lokasi kantor pengawas sekolah berada
Program pengawasan semester disusun oleh
di jalan P. Nyak Makam No. 23 Kuta Baro atau
setiap
tepatnya di lokasi eks SMK Negeri 2 Banda
pengawas
sesuai
kondisi
sekolah
binaannya masing-masing.
Aceh. Sebagaimana
Penyusunan Program Pengawasan. Pengawas
yang
berlaku
pengawas sekolah memiliki 1 (satu) orang
mempergunakan
Koordinator Pengawas atau disebut Korwas dan
beberapa pertanyaan penting untuk mem-
memiliki 4 (empat) Kelompok Kerja Satuan
berikan penjelasan, yaitu: (1) Mengapa kegiatan
Pendidikan atau disebut Pokja. Masing-masing
pengawasan dilakukan? (2) Apa tujuan dan
Pokja koordinir oleh Ketua Pokja. Setiap Pokja
sasaran pengawasan? (3) Siapa yang menjadi
memiliki sejumlah pengawas bertugas sebagai
objek pengawasan? (4) Bagaimana pengawasan
pengawas akademik dan pengawas manajerial
152 -
dapat
aturan
Volume 4, No. 1, Februari 2016
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala sekolah. Adapun data jumlah pengawas sekolah yang ada di Kota Banda Aceh ditunjukkan pada table berikut:
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
menggunakan
metode
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Melalui metode deskriptif peneliti menelaah secara menyeluruh terhadap fenomena yang terjadi di
Tabel.1 Data jumlah pengawas sekolah Jumlah Pengawas
Kelompok
No
Kerja
Mana-
Akademik
lokasi penelitian sesuai fokus permasalahan. Jumlah
jerial
Penelitian
kualitatif
dilaksanakan
secara
alamiah, apa adanya, dalam situasi normal yang
1
SMA/SMK
12
5
17
2
SMP
10
6
16
3
SD / TK
8
6
14
menekankan pada deskriptif secara alami dan
30
17
47
dituntut keterlibatan peneliti secara langsung di
Jumlah
Sumber: Data Pengawas Sekolah Disdikpora Kota Banda Aceh
tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya,
lapangan. Penelitian
ini
dilakukan
di
Kantor
Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Pemuda Dari data di atas, menunjukkan bahwa semua
kelompok
melak-
Swasta Kota Banda Aceh. Subjek penelitian ini
maupun
adalah pengawas sekolah yang ditugaskan
manajerial baik di sekolah yang berstatus negeri
sebagai Pengawas Manajerial, Kepala Sekolah,
maupun swasta.
Staf Tata Usaha, Staf Perpustakaan dan Staf
sanakan
kerja
pengawasan
Jumlah
sekolah
pengawas
dan Olahraga Kota dan Sekolah Menengah Atas
akademik
di
bawah
binaan
pengawas sekolah sebanyak 29 sekolah, yang
Laboratorium yang bertugas di SMA Swasta. Adapun
teknik
pengumpulan
data
terdiri dari 16 SMA Negeri dan 13 SMA Swasta.
dilaksanakan dengan cara observasi, wawancara,
Seorang pengawas manajerial yang ditugaskan
dan dokumentasi
pada SMA negeri juga melaksanakan tugas di SMA swasta Kota Banda Aceh. Sesuai dengan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
SK Kepala Dinas Pendidikan Pemudan dan
Untuk dapat memahami makna di balik
Olahraga
Kota
Banda
Aceh
Nomor
fenomen yang telah diungkapkan dalam hasil
800/A1/5442.a/2014, tanggal 11 Juli 2014
penelitian berdasarkan data yang diperoleh dari
tentang Pembagian Tugas Pengawas Sekolah
hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
dibahas dan mengkonfirmasi dengan konsep
Banda Aceh.
dan teori yang dikemukakan para ahli dalam
Pelaksanaan supervisi manajerial di suatu
bidang supervisi manajerial. Pembahasan hasil
sekolah harus mengikuti aturan yang menjadi
penelitian disesuaikan dengan fokus masalah
prinsip,
penelitian ini yaitu:
aspek
dan
metode
dalam
melaksanakannya. Volume 4, No. 1, Februari 2016
153
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Program Supervisi Manajerial yang Disusun
dicapai sebelumnya menjadi sebuah acuan
Pengawas Sekolah
pengawas sekolah dalam menyususn rencana
Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pengawas sekolah yang melaksanakan supervisi
manajerial
terhadap
kerja yang hendak dilakukan. Berdasarkan paparan di atas dan hasil
tenaga
penelitian yang diuraian secara deskripsi dapat
kependidikan pada SMA Swasta Kota Banda
dipastikan bahwa pengawas SMA Swasta Kota
Aceh telah memiliki program yang disusun
Banda Aceh menyusun program pelaksanaan
bersama di bawah koordinasi Koordinator
supervisi managerial dengan memperhatikan
Pengawas
berbagai syarat dan ketentuan, yaitu:
(KORWAS)
dan
dirumuskan
berdasrkan hasil rapat kerja di awal tahun
1) Penysusnana program dilakukan
secara
pelajaran. Rapat kerja pengawas dilakukan
bersama berdasarkan hasil rapat kerja di
untuk menghasilkan program kerja dapat
awal tahaun pelajaran.
melaksanakan
dan
memenuhi
salah
satu
2) Program
yang
disusun
sesuai
dengan
kewajiban dan tanggung jawab pengawas dalam
ketentuan yang berlaku dan memuat aspek-
melaksanakan tugas fungsionalnya. Hal ini
aspek penilai kinerja, pembinaan staf,
sesuai ketentuan peraturan yang ditetapkan,
pemantaua
yaitu PERMENPAN No. 21 tahun 2010, Pasal
Pendidikan pada satuan pendidikan yang
III, tentang Kewajiban, Tanggung-jawab dan
menjadi binaan.
delapan
Standar
Nasional
Wewenang, butir (a), yang menyatakan bahwa:
3) Program yang disusun memiliki rambu-
“Kewajiban pengawas dalam melaksanakan
ramabu, tujuan, hasil yang berorien-tasikan
tugas adalah menyusun program pengawasan,
berdasarkan pro-gram yang terlaksana pada
melaksanakan
tahaun sebelumnya.
melaksankan
program evaluasi
pengawasan,
hasil
pelaksanaan
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat
pengawasan, membimbing dan melatih para
dipastikan
pendidik dan tenega kependidikan”.
melaksanakan supervisi manajerial pada SMA
Kegiatan supervisi manajerial identik
bahwa
para
pengawas
yang
Swasta Kota Banda Aceh sudah menyusun
dengan pengawasan terhadap proses pendidikan
program pelaksanaan
di sekolah, maka program supervisi manajerial
secara maksimal.
supervisi managerial
yang disusun oleh pengawas terdiri dari penilaian
kinerja,
pembinaan
tenaga
kependidkan dan pemantauan.
Pelaksanaan
Supervisi
Manajerial
oleh
Pengawas Sekolah
Menyusun program supervisi manajerial
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tidak dapat dilakukan tanpa data yang berkaitan
pengawas sekolah telah melaksanakan supervisi
dengan kegiatan supervisi manajerial yang telah
manajerial terhadap tenaga kependidikan pada
dilak-sanakan sebelumnya. Hasil yang pernah
SMA Swasta Kota Banda Aceh yang meliputi
154 -
Volume 4, No. 1, Februari 2016
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kepala sekolah, kepala tata usaha, kepala
sekolah dibina, karena esensi dari pelaksanaan
perpustakaan, dan kepala laboratorium.
supervisi
adalah
kegiatan
pemantauan,
Supervisi manajerial dengan sasarannya
pembinaan dan pengawasan terhadap kepala
adalah tenaga kependiidkan dengan tujuan
sekolah dan seluruh elemen sekolah lainnya di
untuk mengevaluasi pengelolaan manajemen
dalam mengelola, mengadministrasikan dan
sekolah dan peningkatan keterampilan kerja
melaksanakan
mereka dalam bidang masing-masing.
sehingga dapat berjalan dengan efektif dan
Mekanisme manajerial
oleh
seluruh
aktivitas
sekolah
pelaksanaan
supervisi
efesien dalam rangka mencapai tujuan sekolah
pengawasan
terhadap
serta memenuhi Standar Nasional Pendidikan
pelaksanaan tugas semua personil di sekolah
(Aedi, 2014 : 193).
untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Sesuai dengan kutipan di atas, bahwa dari
Secara umum pengawas dalam melaksanakan
hasil
penelitian
yang
telah
diuraikan
supervisi manajerial pada SMA Swasta Kota
sebelumnya dapat dikatakan tahapan supervisi
Banda Aceh telah menempuh langkah yang
managerial yang telah dilaksnakan pengawas
efektif yaitu dengan melakukan kegiatan pra
pada sekolah SMA Swasta Kota Banda Aceh,
supervisi melalui koordinasi dan sosialisasi
secara umum telah berjalan secara efektif dan
tentang rencana kegiatan supervisi sehingga hal
efesien.
ini dipandang dapat mewujudkan komunikasi
Dari informasi yang diperoleh sekolah
yang baik dari pengawas ke pengelola sekolah
SMA Swasta di Kota Banda Aceh telah
atau
pra
mendapatkan pembinaan supervisi manajerial
supervisi diyakini dapat membantu pengawas
dari pengawas dan secara umum sudah
dan pengelola sekolah untuk tercapai tujuan
mengalami
pelaksanaan supervisi managerial.
pengeloaan administrasi sekolah, sehingga apa
sebaliknya.
Selain
Dengan melaku-kan
fungsi
yang selama ini kurang berjalan dari segi
pengawas SMA Swasta Banda Aceh saat
adminstrasi sudah dapat dikendalikan. Sesuai
melaksanakan supervisi managerial di sekolah
dengan
binaan melakukan kegiatan dengan analisis
lakukan bahwa semua SMA Swasta di Kota
kondisi sekolah, sehingga menghasilkan data
Banda Aceh yang diteliti, menunjukkan ada
yang
pengawas
kemajuan dari segi pemenuhan dan pelaksnaan
menyesuaikan aspek-aspek yang disupervisi
administrasi sekolah. Tampak kemajuan yang
dengan
peneliti maksudkan dapat diidentifikasikan
disupervisi.
program
yang
pra
dalam
supervisi,
akan
melakukan
peningkatan
jumlah
sudah
disusun
sebelumnya. Dengan menganalisis kondisi sekolah, berarti pengawas telah melakukan esensi dan
observasi
lapangan
yang
peneliti
sebgai berikut : 1) Sekolah memiliki rencana kerja sekolah dalam bentuk dokumen
ruang lingkup managerial bagi para pengelola Volume 4, No. 1, Februari 2016
155
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2) Sekolah menata administrasi ke-pegawaian
kependidikan masih kurang dilaksnakan.
secara tertib, DUK dipajang di ruang
Dan (c) tingkat pemahaman pengawas
adminsitrasi, begitupula dengan administrasi
terhadap pelaksanaan kompetensi supervisi
kesiswaan terdata dan teratur.
manajerial sesama pengawas belum seragam.
3) Sekolah mempublikasikan visi, misi dan
2) Hambatan dari lapangan yaitu (a) Jumlah
tujuan sekolah, struktur organisasi, dan
tenaga kependidikan pada SMA Swasta Kota
beberapa program lainnya dalam bentuk
Banda Aceh masih kurang sehingga tidak
famplet dan dipasang di dinding.
semua tugas adminitrasi managerial sekolah
4) Pengeloaan
proses
pembelajaran
baik,
dijalankan
dengan
baik.(b)
Keserius
terlihat dari pembagian tugas guru mengajar
menanggapi teguran, nasehat atau anjuran
terarah pada potensi masing-masing guru
dari
atau staf.
dijalankan.(c) Sumber biaya yang tersedia
5) Sekolah mengisi buku induk siswa, memiliki inventaris
barang,
adanya
buku
tamu,
pengawas
disekolah
yang
belum
maksimal
berhubungan
dengan
pelaksanaaan operasional sekolah masih
adanya papan pengumu-man dan mading
terbatas
sehingga
sekolah
terkendala
sekolah
mengem-bangkan managemen sekolah.
6) Sekolah menyediakan alat-alat keber-sihan dan ada petugas kebersihan.
KESIMPULAN DAN SARAN
7) Sekolah mendapat dukungan dari orang tua yang tergabung dalam komite sekolah.
Kesimpulan 1. Program supervisi manajerial pengawas sekolah pada SMA Swasta Kota Banda Aceh,
Hambatan
Bagi
Pengawas
dalam
setiap awal tahun ajaran dalam kegiatan
Melaksanakan Supervisi Manajerial Para
pengawas
sekolah
disusun oleh pengawas secara bersama pada
yang
rapat kerja tahunan dan dikoordionir oleh
melaksanakan supervisi manajerial terhadap
Koordinator
pada SMA Swasta Kota Banda Aceh masih
Program yang disusun berbentuk dokumen
mengalami sejumlah hambatan yang dapat
program kerja dengan paparan isi dan
dibagi dalam dua kategori, yaitu hambatan dari
subtansi program sesuai buku pedoman
pengawas itu sendiri dan hambatan dari
kerja
lapangan:
program yang disusun juga berorientasi dari
1) Hambatan dari pengawas itu sendiri; yaitu;
hasil penilaian, peman-tauan dan pembinaan
(a) Jumlah pengawas yang belum cukup, (b) dalam
pembinaan
memperhatikan sekolah 156 -
para
sementara
pengawas guru
dan
untuk
Volume 4, No. 1, Februari 2016
Pengawas
pengawas
sekolah.
(KORWAS).
Selanjutnya
tahun sebelumnya.
lebih
2. Pelaksanaan supervisi manajerial oleh para
kepala
pengawas dimulai dengan kegiatan pra
tenaga
supervisi melalui koordinasi dan sosialisasi
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala untuk sekolah binaan. Tahapan supervisi
meningkatkan
diawali dengan ke-giatan penilaian kinerja
manajerial secara terus menerus.
kepala
sekolah,
kependidkan. diarahkan
guru
dan
Kegiatan
pada
pemantauan
pelak-sanaan
supervsisi
delapan
manajerial
oleh
pengawas terhadap para kepala sekolah dan tenaga kependidikan yang ada mampu mendorong peningkatkan fungsi pengeloaan administrasi sekolah. 4. Dalam pelaksanaan supervisi mana-jerial para pengawas masih mengalami hambatan baik karena kelemahan yang ada pada dirinya sendiri maupun ham-batan yang terdapat pada tenaga kependidikan sebagai sasaran supervisi manajerial.
menyusun
supervisi
program
manajerial
pelayanan
sebaiknya
tenaga
kependidikan dilibatkan dalam kegiatan tersebut agar mereka mengetahui apa yang akan dilaksanakan oleh pengawas terhadap dirinya. 2. Pelaksanaan supervisi manajerial hendaknya dilaksanakan
oleh
pengawas
yang
menguasai bidang yang disupervisi sehingga dapat memberikan pembinaan yang efektif terhadap
tenaga
DAFTAR KEPUSTAKAAN Achmad, S. S., 2011. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Pekanbaru: FKIP Universitas Riau (Depdiknas 2010:7) Aedi, N., 2014. Pengawasan Pen-didikan (Tinjauan Teori dan Praktik). Jakarta: R.G. Persada Daryanto, H. M., 2010. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Darwin dan Irsan. 2012. Penjamin Mutu Pendidikan dan Pengawasan. Medan: Unimed Press. Djailani, 2014. Supervisi Pendidikan Petunjuk Praktis Bagi Pengawas, Kepala Sekolah dan Guru. Banda Aceh: FKIP Universiras Syiah Kuala. Engkoswara dan Aan Komariah, 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Herabuddin, 2009. Administrassi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Kemendiknas, 2011. Buku Kerja Penga-was Sekolah. Jakarta: PPTK Badan BSDM dan PMP.
Saran 1. Untuk
supervisi
tenaga
Standar Nasional Pendidikan (SNP). 3. Pelaksanaan
kompetensi
kependidikan
yang
disupervisi.
Murniati dan Usman, N., 2009. Implementasi Manajemen Stratejik. Bandung: Citapustaka Media Perintis. Permen DIKNAS No. 12, 2007. Standar Pengawas Sekolah/ Madrasah. Jakarta: Kemendiknas. Permen PAN No. 21, 2010. Jabatan Fungsional Pengawas dan Angka Kreditnya. Jakarta: KEMENPAN. Suhertian, P., 2009. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan: Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta. TIM Penyusun Revisi Pedoman Tesis Prodi MAP. 2009. Pedoman Penulisan Tesis Prodi MAP. Banda Aceh: Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Usman, H., 2009. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
3. Untuk mendukung efektivitas pelak-sanaan supervisi
manajerial
terhadap
tenaga
kependidikan pada sekolah-sekolah swasta, pengawas
harus
selalu
berusaha Volume 4, No. 1, Februari 2016
157