1
KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN KEPALA SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI DI KECAMATAN HILIRAN GUMANTI KABUPATEN SOLOK
SKRIPSI \
Oleh RENI OKTAVIA 11513/2009
ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014
2
3
4
5
ABSTRAK Judul
: Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok Penulis : Reni Oktavia Pembimbing : 1. Dra. Elizar Ramli, M.Pd 2. Sulastri, S.Pd. M.Pd Penelitian ini dilatar belakangi oleh penguasaan kompetensi kewirausahaan kepala sekolah yang kurang optimal menurut pendapat guru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kompetensi kewirausahaan kepala sekolah pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok, dalam hal: 1) Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah, 2) Bekerja keras mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif, 3) Memiliki motivasi yang kuat sukses menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah, 4) Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik. Adapun yang menjadi pertanyaan penelitian adalah: 1) Bagaimana kompetensi kepala sekolah dalam hal menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah? 2) Bagaimana kompetensi kepala sekolah dalam hal bekerja keras mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif? 3) Bagaimana kompetensi kepala sekolah dalam hal memiliki motivasi yang kuat sukses menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah? 4) Bagaimana kompetensi kepala sekolah dalam hal pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik? Jenis penelitian ini adalah deskriptif,yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui gambaran yang terjadi di lapangan sehubungan dengan variabel penelitian ini. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala SMPN di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok. Sedangkan sumber data adalah seluruh guru yang berjumlah 76. Penelitian ini dinamakan penelitian populasi sehingga tidak dilakukan penarikan sampel penelitian. Alat pengumpul datanya adalah angket. Hasil perhitungan uji coba angket yang dilakukan pada SMPN 1 Kecamatan Lembah Gumanti yang dianggap memiliki karakteristik yang sama dengan sekolah tempat penelitian ini, untuk validitasnya diperoleh Rho = 0,894 sedangkan Rho tabel= 0,648 dengan N=10 pada taraf kepercayaan 95% maka hasilnya adalah valid. Untuk reliabilitas diperoleh r hasil = 0,819 sedangkan r tabel = 0,632 dengan N=10 pada taraf kepercayaan 95% maka hasilnya adalah reliabel. Data dianalisis dengan menghitung Mean atau skor rata-rata, Yaitu: 1) Kompetensi kepala sekolah dalam hal menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah, berada pada kategori kurang baik dengan skor rata-rata 2.28. 2) Kompetensi kepala sekolah dalam hal bekerja keras mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif, berada pada kategori cukup baik, dengan skor 3.47. 3) Kompetensi kepala sekolah dalam hal memiliki motivasi yang kuat sukses menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah , berada pada kategori cukup baik, dengan skor 3.49. 4) Kompetensi kepala sekolah dalam hal pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik, berada pada kategori baik, dengan skor 3.97. 5) Hasil analisis data secara keseluruhan menunjukkan bahwa kompetensi kewirausahaan kepala sekolah pada kategori cukup baik, dengan skor rata-rata 3.36
i
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok”. Selanjutnya shalawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW sebagai contoh dan suri tauladan umat manusia. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan terakhir sampai pada tahap penyelesaian melibatkan banyak pihak, tidak sedikit bantuan baik secara moril maupun materil yang penulis terima. Untuk itu pada kesempatan kali ini ijinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Rektor Universitas Negeri Padang 2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan 3. Ketua Jurusan Administrasi Pendidikan 4. Ibu Dra. Elizar Ramli. M.Pd, selaku pembimbing akademik sekaligus dosen pembimbing I yang telah membimbing dan mengarahkan penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. 5. Ibu Sulastri, S.Pd. M.Pd selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam perencanaan dan penyelesain skripsi ini.
ii
7
6. Kedua orang tua penulis yang begitu banyak memberikan arahan kepada penulis secara moril dan materil serta kasih sayang yang tidak ternilai harganya. 7. Kepala Dinas Pelayanan dan Penanaman Modal Kabupaten Solok yang telah dengan senang hati mengijinkan dan menerima penulis untuk melakukan penelitian. 8. Bapak-bapak kepala sekolah SMPN di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok yang telah memberikan ijin dalam pelaksanaan penelitian. 9. Guru-guru SMPN di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk mengisi angket penelitian ini. 10. Seluruh dosen dan pagawai tata usaha jurusan Administrasi Pendidikan yang telah memberikan bantun dan kemudahan dalam penyelesaian skripsi ini. 11. Semua pihak yang turut memberikan sumbangan pemikiran, tenaga yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak dibalasi oleh Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda, amin. Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan yang menunjukkan ketidaksempurnaan penulis dengan berbagai kelemahan. Maka dari itu penulis membuka diri untuk menerima saran, kritikan dan masukan yang bermanfaat demi perbaikan penulisan dimasa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca dan ikut serta dalam pengembangan khasanah ilmu pengetahuan, Amin. Padang, April 2014
Penulis Reni Oktavia iii
8
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN ABSTRA .......................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ....................................................................................
iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ..........................................................................
3
C. Pembatasan Masalah .........................................................................
4
D. Perumusan Masalah ..........................................................................
5
E. Pertanyaan Penelitian..................................................................... ....
5
F. Tujuan Penelitian .............................................................................. ..
6
G. Kegunaan Penelitian ......................................................................... ..
7
BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Kompetensi ........................................................................ ..
9
B. Kompetensi Kepala Sekolah.............................................................. .. ..
9
C. Kompetensi Kewirausahaan .................................................................
12
D. Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah.......................................
13
1. Menciptakan Inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah ...............
15
2. Bekerja Keras dalam mencapai keberhasilan sekolah ................................
22
sebagai organisasi pembelajaran yang efektif 3. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam ........................... melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai
iv
25
9
pemimpin sekolah/madrasah 4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik .........................
36
dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian………………………………………………………...
44
B. Variabel Penelitian…………………………………………………….. 43 C. Populasi Penelitian…………………………………………………... 44 D. Instrumen Penelitian…………………………………………………..
45
E.Jenis dan Sumber Data ………………………………………………..
46
F. Teknik Analisis Data ……………………………………………….... .
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian …………………………………………….
51
B. Pembahasan …………………………………………………………..
58
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..........................................................................................
72
B. Saran ………………………………………………………………….
73
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
10
DAFTAR TABEL Tabel 1. Rekapitulasi Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian .................................. 45 2. Tabel Nilai Rho ............................................................................................ 87 3. Tabel Nilai Product Momen ......................................................................... 88
11
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian Tentang Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah pada Sekolah Menengah Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok ........................................................................................ 44
12
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Kisi-Kisi Instrumen ...................................................................................... 88 2. Surat Angket Penelitian ............................................................................... 89 3. Petunjuk Pengisian Angket ......................................................................... 90 4. Angket Penelitian ....................................................................................... 91 5. Data Hasil Uji Coba Angket Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah 92 6. Skor Mentah Hasil Penelitian ....................................................................... 93 7. Pengolahan Data ........................................................................................... 94 8. Surat Izin Permintaan Data dari Jurusan ...................................................... 95 9. Surat Izin Penelitian dari Fakultas Ilmu Pendidikan ................................... 96 10. Surat Izin Penelitian dari KP3M Kabupaten Solok ...................................... 97 11. Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah .................................................... 98
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepala sekolah memegang tanggung jawab penuh untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.Kepala Sekolah mengendalikan jalannya penyelenggaraan pendidikan karena pada dasarnya pendidikan itu sendiri berfungsi sebagai sebuah transformasi yang mengubah input menjadi output. Hal ini menentukan suatu proses yang berlangsung secara benar, terjaga sesuai dengan ketentuan dari tujuan kependidikan itu sendiri. Selain itu sekolah juga harus dijadikan lembaga yang akan menghasilkan peserta didik yang terampil dan ulet yang siap pakai dilapangan pekerjaan sebagai sumber daya manusia yang kompeten disamping menjalankan tugas pokok sebagai manusia seutuhnya. Untuk menjamin terselenggaranya pendidikan di sekolah seorang kepala sekolah berperan sebagai top manajer sekolah yang harus mampu memimpin dan mengarahkan personil sekolah untuk bisa membangun sebuah kemampuan dan menggali kompetensi yang dimiliki sebagai acuan untuk menata kehidupan yang lebih baik dimasa depan. Dalam hal ini Kepala Sekolah tentunya juga memerlukan kompetensi kewirausahaan yang baik disamping kompetensi yang lainnya dalam rangka menjamin kualitas agar sesuai dengan tujuan pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, beberapa kompetensi yang harus dikuasai oleh kepala sekolah, sebagaimana tertulis dalam Peraturan Menteri
1
2
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007, tentang Standar Kepala Sekolah / Madrasah , ada lima kompetensi yang harus dikuasi oleh seorang Kepala Sekolah yaitu: 1) kompetensi kepribadian, 2) kompetensi manajerial, 3) kompetensi kewirausahaan, 4) kompetensi supervisi, dan 5) kompetensi sosial . Kompetensi Kewirausahaan adalah Kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah, dimana dengan menguasai komptensi tersebut kepala sekolah akan mudah mengembangkan sekolah agar lebih efektif dan efisien, karena melalui kompetensi kewirausahaan tersebut, kepala sekolah mampu: 1) Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah, 2) Bekerja keras mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif, 3) Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pemimpin sekolah/madrasah, 4) Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik. Melalui kompetensi kewirausahaan kepala sekolah akan menjadi pemimpin yang inovatif dan kreatif disamping memiliki kompetensi yang lainnya untuk mengembangkan sekolah yang menjadi tanggung jawabnya sebagai sekolah yang bermutu. Namun dari hasil observasi yang penulis lakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok pada tanggal 5 februari s/d 25 Februari 2013 terlihat bahwa masih ada Kepala Sekolah yang belum menguasai kompetensi kewirausahaan. Hal ini terlihat dari beberapa fenomena yang ditemukan yaitu:
3
1. Masih ada sebagian kecil kepala sekolah yang belum menerapkan dan menanamkan jiwa kewirausahaan dalam hal menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah. Hal ini terlihat dari tidak adanya tim khusus yang dibentuk kepala sekolah dalam bidang pengembangan kurikulum untuk menyusun kegiatan baru dalam upaya pengembangan sekolah itu sendiri. 2. Masih ada sebagian kecil kepala sekolah yang belum memiliki sikap bekerja keras dalam melakukan kegiatan sekolah dalam upaya mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif. Hal ini terlihat dari tidak adanya bentuk kegiatan baru yang dilakukan disekolah, kegiatan sekolah hanya dilaksanakan berdasarkan kegiatan rutin bukan untuk memulai kegiatan baru. Kepala sekolah menyelesaikan tugas hanya berdasarkan alur kegiatan yang lama, yang sudah sering dilakukan oleh kepala sekolah sebelumnya. 3. Masih ada sebagian kecil kepala sekolah yang belum menjalankan tugasnya sebagai seorang motivator yang memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pemimpin sekolahHal ini terlihat dari adanya kepala sekolah yang kurang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai pemimpin di sekolah. 4. Masih ada kepala sebagian kecil sekolah yang belum menerapkan dan menanamkan jiwa pantang menyerah dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah, dalam hal pelaksanaan kegiatan sekolah. Hal ini terlihat dari tidak adanya peningkatan rangking sekolah .
4
Dari beberapa permasalahan itu, penulis tertarik untuk meneliti dan membahas permasalahan tentang “Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah di SMP Negeri Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok”. B. Identifikasi Masalah Kompetensi Kepala Sekolah merupakan kemampuan yang harus dimiliki seorang kepala sekolah untuk dapat menjalankan tugasnya sebagai pemimpin pendidikan di tingkat sekolah.Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah berdasarkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007, tentang Standar Kepala Sekolah / Madrasah adalah kompetensi kewirausahaan.Kompetensi ini meliputi kemampuan kepala sekolah dalam memajukan dan menciptakan keinginan serta kemampuan untuk menjadi lebih produktif dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Beberapa persoalan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut: (1) Kepala Sekolah mampu menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah, (2) Kepala Sekolah mampu bekerja keras mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif, (3) Kepala Sekolah memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan
tugas
pokok
dan
fungsinya
sebagai
pemimpin
sekolah/madrasah, (4) Kepala Sekolah memiliki sikap pantang menyerah dalam menghadapi kendala yang dihadapi Sekolah/madrasah sebagai sumber belajar eserta didik, (5) Kepala Sekolah memiliki naluri
5
kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik. C. Pembatasan Masalah Berdasarkanidentifikasi masalah dan agar terfokusnya maka penulis mencoba membatasi permasalahan yang akan diteliti tentang kompetensi kewirausahaan kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok, dalam hal: 1) Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah, 2) Bekerja keras mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif, 3) Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah, 4) Memiliki sikap pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik. D. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana kompetensi kewirausahaan Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok, dalam hal: 1) Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah, 2) Bekerja keras mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif, 3) Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah, 4) Memiliki sikap pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.
6
E. Pertanyaan Penelitian Adapun yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan –pertanyaan sebagai berikut ini: 1. Bagaimana kompetensi Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok dalam menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah? 2. Bagaimana kompetensi Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok dalam bekerja keras mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif? 3. Bagaimana kompetensi Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok dalam memiliki motivasi yang kuat untuk sukses menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah? 4. Bagaimana kompetensi Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok dalam memiliki sikap pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik? F. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi dan mendeskripsikan tentang:
7
1. Inovasi yang diciptakan kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok dalam mengembangkan sekolah 2. Sikap kerja keras yang dimiliki kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok dalam
mencapai
keberhasilan
sekolah/madrasah
sebagai
organisasi pembelajaran yang efektif 3. Motivasi yang dimiliki kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah 4. Sikap pantang menyerah yang dimiliki kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok untuk selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah sebagai sumber belajar peserta didik G. Kegunaan Penelitian Penelitian ini nantinya akan berguna bagi: 1. Kepala Sekolah, sebagai masukan dalam upaya meningkatkan penguasaan kompetensi kewirausahaannya sebagai pemimpindi sekolah. 2. Pengawas sekolah, sebagai masukan dalam memberikan bantuan atau pembinaan kepada Kepala Sekolah dalam penguasaan kompetensi kewirausahaan.
8
3. Peneliti sendiri, sebagai masukan untuk dapat memberikan solusi terhadap upaya peningkatan penguasaan kompetensi kewirausahaan Kepala Sekolah, serta pengembangan ilmu peneliti sendiri.
9
BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Kompetensi Upaya memberdayakan lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar, kepala sekolah merupakan kunci keberhasilan, menaruh perhatian tentang apa yang terjadi pada peserta didik disekolah dan apa yang dipikirkan orang tua dan masyarakat tentang sekolah. Untuk itu seorang kepala sekolah harus memiliki kompetensi, Istilah kompetensi berasal dari bahasa Inggris yaitu competency yang berarti kecakapan, kemampuan dan wewenang.Seseorang dinyatakan kompeten di bidang tertentu jika menguasai kecakapan bekerja sebagai suatu keahlian selaras dengan bidangnya.Sahertian dalam Wahyudi
(2012:28) menyatakan
kompetensi sebagai “kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan. Dimana pendidikan dan latihan dalam pengertian itu ditentukan dengan standar dan kualitas tertentu sesuai dengan tugas yang akan dilaksanakan”. Hal yang senada dikemukakan oleh Supadi dalam Wahyudi (2012:28) bahwa “kompetensi adalah seperangkat kemampuan untuk melaksanakan suatu jabatan, dan bukan semata-mata pengetahuan saja. Kompetensi menuntut kemampuan kognitif, kondisi afektif, nilai-nilai, dan keterampilan tertentu yang berkaitan dengan tugas dan jabatan yang dilaksanakan”.
9
10
Spencer dalam Suhardiman (2012:104) mengatakan bahwa “kompetensi adalah bagian yang cukup mendalam dari kepribadian seseorang dan dapat memprediksi prilaku dalam berbagai macam situasi dan tugas pekerjaan”. Dengan demikian kompetensi seseorang akan mempengaruhi perilaku dan kinerja, semakin tinggi kompetensi seseorang maka akan semakin baik kinerja dan perilakunya. Selanjutnya kompetensi juga dijelaskan oleh Roe dalam Suhardiman (2012:105) sebagai “kemampuan yang cukup untuk melakukan tugas atau peran.Kompetensi merupakan integrasi pengetahuan, keterampilan, niai pribadi dan sikap”. Karena kompetensi akan membangun pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pengalaman kerja. Dari
beberapa
pendapat
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
kompetensi adalah kemampuan , keterampilan, dan kecakapan yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seseorang untuk dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan yang dipersyaratkan pada jabatan tersebut. B. Kompetensi Kepala Sekolah Sebelumnya telah dikemukakan beberapa konsep mengenai defenisi kompetensi. Dimana dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan kemampuan seseorang yang menggambarkan keterampilan, nilai-nilai serta kecakapan yang ada pada diri seseorang dalam melaksanakan tugasnya. Sehubungan dengan hal tersebut, kompetensi kepala sekolah dapat diartikan sebagai sejumlah kemampuan yang harus dimiliki oleh kepala sekolah. Kemampuan tersebut dapat diaktualisasikan
11
dalam perilaku kepala sekolah sebagai seorang top menejer disekolah. Untuk itu kepala sekolah dituntut harus memiliki beberapa kompetensi sebagaimana disebutkan dalam Permendiknas No. 13 Tahun 2007, ada lima kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang kepala sekolah, yaitu: 1. Kompetensi Kepribadian Adapun indikator dari kompetensi kepribadian antara lain berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia dan menjadi teladan bagi komunitas disekolah, memiliki integritas kepribadian sebagai
pemimpin,
memiliki
keinginan
yang
kuat
dalam
pengembangan diri sebagai kepala sekolah, bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta mengendalikan diri dalam menghadapi masalah sebagai kepala sekolah. 2. Kompetensi Manajerial Kompetensi
manajerial
memiliki
indikator
diantaranya
adalah
menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan, mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan, memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah secara optimal, mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju organisasi pembelajaran yang efektif, menciptakan budaya dan iklim sekolah menjadi kondusif dan inivatif bagi pembelajaran peserta didik, mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal, mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka penggunaan secara optimal, mengelola hubungan
12
sekolah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik serta mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan. 3. Kompetensi Kewirausahaan Indikator dari kompetensi kewirausahaan ialah, menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah, bekerja keras untuk mencapai
keberhasilan
sekolah/madrasah
sebagai
organisasi
pembelajaran yang efektif, memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pemimpin sekolah/madrasah, pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah dan memiliki
naluri
kewirausahaan
dalam
mengelola
kegiatan
produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik. 4. Kompetensi Supervisi Sementara itu juga dikatakan bahwa indikator dari kompetensi supervisi adalah.Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru, melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat, menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru. 5. Kompetensi Sosial
13
Kompetensi sosial sebagai mana dijelaskan dalam Permendiknas No 13 tahun 2007 memiliki beberapa indikator yang sangat penting yaitu, bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah, berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan dan memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain. C. Kompetensi Kewirausahaan Sehubungan dengan Permendiknas No. 13 Tahun 2007, salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah adalah kompetensi kewirausahaan.Kompetensi kewirausahaan menurut Suhardiman (2012:47) yaitu “kemampuan kepala sekolah dalam hal menerapkan jiwa-jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki kepala sekolah.Selain itu kepala sekolah juga harus menjalin kemitraan dengan pengusaha atau donatur serta mampu membuat sekolah menjadi mandiri”. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa kompetensi kewirausahaan merupakan kemampuan dalam bidang kewirausahaan yang bertujuan untuk memajukan dan menciptakan keinginan serta kemauan untuk menjadi lebih produktif dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. D. Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah Sebelum
dijelaskan
lebih
lanjut
mengenai
kompetensi
kewirausahaan kepala sekolah, dapat dilihat terlebih dahulu apa itu wirausaha dan kewirausahaan. Secara etimologis wirausaha berasal dari kata ‘wira’ dan ‘usaha’.‘Wira’, berarti pejuang, pahlawan, manusia
14
unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung.‘Usaha’, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Keputusan Menteri Koperasi dan
Pembinaan
mencantumkan
Pengusaha pengertian
Kecil
wirausaha
Nomor dan
961/KEP/M/XI/1995,
kewirausahaan
sebagai
berikut."Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku
dan
kemampuan
kewirausahaan.
Kewirausahaan
adalah
semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar". Jadi wirausaha
mengarah kepada orang yang melakukan
usaha/kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan. Kewirausahaan menurut Hendro (2011:29) adalah berasal dari kata emterpreneurship dalam bahasa inggris yang berarti petualangan, pengambil resiko, kontraktor, penguaaha dan pencipta yang menjual hasil ciptaannya. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.
15
Sikap dan perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat maju atau sukses. Sebagai seorang pimpinan yang akan memimpin personil, kepala sekolah juga harus menjadi motivator yang mampu mendorong personil untuk menjadi lebih baik tidak hanya dibidang yang berkaitan dengan kegiatan sekolah, melainkan juga kegiatan yang akan menumbuhkan jiwa usahawan sebagai seorang generasi bangsa. Dalam hal ini kecakapan yang masih dapat dikatakan baru dituntut menjadi sebuah kompetensi bagi seorang kepala sekolah.Kompetensi yang dimaksud adalah kompetensi kewirausahaan kepala sekolah.Hal ini dapat diartikan sebagai sebuah kemampuan kepala sekolah dalam menumbuhkan sikap, nilai-nilai serta keterampilan menyeimbangi
dibidang tujuan
kewirausahaan dari
pelaksanaan
yang
bertujuan
pembelajaran
untuk
disekolah.
Kompetensi kewirausahaan ini sebagaimana dikatakan oleh Suhardiman (2012:109) meliputi: 1. Menciptakan Inovasi yang Berguna bagi Pengembangan Sekolah. Sekolah akan berkembang apabila pemimpin sekolah mampu menciptakan inovasi yang berguna bagi sekolah. Mampu menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan dalam menciptakan inovasi yang
16
berguna bagi pengembangan sekolah adalah salah satu cara yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam upaya pengembangan sekolah sebagaimana dikatakan oleh Jerry (2012:78) yang meliputi: a) Mampu bertindak kreatif dan inovatif dalam
melaksanakan pekerjaan melalui cara berfikir dan cara bertindak b) Mampu memberdayakan potensi sekolah secara optimal ke dalam berbagai kegiatankegiatan produktif yang menguntungkan sekolah c) Mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan (kreatif, inovatif,dan produktif) di kalangan warga sekolah. Maslow
dalam
Mulyasa
(2012:196)
juga
mengatakan
“Kreatifitas dan Inovasi merupakan manifestasi dari individu yang memiliki fungsi penuh”. Dan terobosan baru yang diciptakan kepala sekolah dalam segala bidang yang menjadi acuan pelaksanaan kegiatan disekolah sangat menentukan kemajuan sekolah itu sendiri yang dapat diciptakan melalui cara berfikir yang kreatif. Rogers dalam Arifin (2011:294) mengatakan bahwa inovasi merupakan “ide, praktik atau objek yang dianggap baru oleh individu atau unit penerima lainnya”. Disambung oleh pendapat Miles dalam Arifin (2011:294) yang mengatakan bahwa inovasi adalah “sesuatu yang disengaja, baru, perubahan khusus yang dianggap lebih manjur untuk mewujudkan tujuan dari sebuah system”. Selanjutnya dalam kamus oxford dijelaskan bahwa inovasi adalah memperkenalkan sesuatu yang baru atau perubahan dari apa yang ada sekarang, praktik baru atau perubahan terhadap metode yang telah ada. Sehingga dapat
17
disimpulkan bahwa inovasi berarti usaha menemukan sesuatu yang baru dengan jalan melakukan pembaruan maupun dengan menemukan suatu kegiatan yang baru. Inovasi pengembangan sekolah dapat dilihat dari beberapa hal yaitu: a) Menciptakan inovasi terhadap pengelolaan kurikulum. Inovasi kurikulum berkenaan dengan inovasi terhadap sistem kurikulum itu sendiri.Fokus inovasi adalah ide atau rangkaian ide.Inovasi kurikulum harus dilakukan secara sengaja dan terencana, dalam arti bukan karena faktor kebetulan atau sekedar hobi.Inovasi kurikulum adalah usaha melakukan pembaruan sistem kurikulum untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Arifin (2011:313) mengatakan inovasi kurikulum terdiri atas:(1) tujuan kurikulum, (2) struktur kurikulum, (3) isi/materi pelajaran, (4) proses pembelajaran, dan (5) sistem penilaian. Tujuan inovasi kurikulum antara lain: (1) lebih meratanya kesempatan belajar, (2) adanya keserasian antara kegiatan pembelajaran dengan tujuan kurikulum, (3) implementasi kurikulum menjadi lebih efisien dan efektif, (4) menghargai kebudayaan lokal dan daerah, (5) tumbuhnya sikap, minat, dan motivasi belajar peserta didik, (6) tersebarnya paket kurikulum yang menarik dan menyenangkan semua pihak, (7) terpenuhinya kebutuhan tenaga pendidik dan terlatih yang bermutu. Jerry (2012:76) menjelaskan dalam kegiatan
18
pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional yang meliputi: (1) menguasai seluk beluk tujuan nasional, tujuan pengembangan nasional, regional, dan lokal secara tepat dan komprehensif sehingga memiliki sikap positif akan pentingnya tujuan-tujuan tersebut sebagai
arah
penyelenggaraan
pendidikan
dan
terampil
menjabarkannya menjadi kompetensi lulusan dan kompetensi dasar, (2) memiliki wawasan yang tepat dan komprehensif tentang kedirian
peserta
didik
sebagai
manusia
yang
berkarakter,
berharkat,dan bermatabat, dan mampu mengembangkan layanan pendidikan sesuai dengan karakter, harkat, dan martabat manusia, (3) memiliki pemahaman yang komprehensif dan tepat, dan sikap yang benar tentang esensi dan tugas professional guru sebagai pendidik, (4) menguasai seluk beluk kurikulum dan pengembangan kurikulum nasional sehingga memiliki sikap positif terhadap keberadaan
kurikulum
nasional
yang
selalu
mengalami
pembaharuan, (5) mampu mengembangkan rencana dan program pembelajaran sesuai dengan komptensi lulusan yang diharapkan, (6) menguasai
metode
pembelajaran
efektif
yang
dapat
mengembangkan kecerdasan intelektual, spiritual, dan emosional sesuai dengan materi pelajaran, (7) mampu mengelola kegiatan pengembangan sumber dan alat pembelajaran di sekolah dan mendukung pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan,
19
(8)
menguasai
teknik-teknik
penilaian
hasil
belajar
dan
menerapkannya dalam pembelajaran, (9) mampu menyusun program pendidikan per tahun dan per semester, (10) mampu mengelola penyusunan jadwal pelajaran per semester, (11) mampu melaksanakan monitoring dan evaluasi program pembelajaran dan melaporkan hasinya kepada stakeholders sekolah. b)
Inovasi terhadap pengembangan sumber daya sekolah dalam rangka pendayagunaan
sumber
daya
manusia
secara
optimal.
Makawimbang ( 2012:75) menyatakan bahwa kepala sekolah harus mampu mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal. Selanjutnya Jerry (2012:75) juga mengatakan bahwa dalam rangka pengembangan sumber daya manusia secara optimal beberapa hal yang harus dilakukan oleh kepala sekolah, (1) merencanakan kebutuhan guru dan staf berdasarkan rencana pengembangan sekolah, (2) melaksanakan rekrutmen dan seleksi guru dan staf sesuai tingkat kewenangan yang dimiliki oleh sekolah, (3) mengelola kegiatan pembinaan dan pengembangan profesional guru dan staf, (4) melaksanakan mutasi dan promosi guru dan staf sesuai kewenangan yang dimiliki sekolah, (5) mengelola pemberian kesejahteraan kepada guru dan staf sesuai kewenangan dan kemampuan sekolah. Kepala sekolah dalam mengelola personel harus bisa merencanakan kebutuhan personel yang baik dan tepat, harus mempunyai informasi yang
20
lengkap dan jelas tentang pekerjaan dan tugas yang harus dilakukan di
sekolah
sampai
pada
pengembangkan
karier
personel
disekolahnya. c)
Inovasi pengembangan sarana dan prasarana Selain kurikulum dan sumber daya manusia satu komponen penting yang juga harus dikelola dengan pembaharuan agar keberhasilan sekolah tercapai dengan efektif, yaitu sarana dan prasarana sekolah. Pengembangan
sarana
dan
prasarana
sekolah
sebagaimana
dikatakan Syahril (2002:88) merupakan upaya atau kegiatankegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki sistem pengelolaan yang telah ada dan disesuaikan dengan tuntutan yang belum terpenuhi dalam kondisi masa sekarang dan masa yang akan datang. Kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana ini meliputi: kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi, dan penghapusan serta penataan.Mulyasa (2011: 87)“Keberhasilan suatu sekolah secara langsung dipengaruhi oleh ketepatan kepemimpinan kepala sekolah dalam mengusahakan sumber daya material atau sarana prasarana yang ada pada suatu sekolah”.Kepala sekolah harus mampu untuk menganalisis indikator-indikator dalam mengelola sarana dan prasarana yaitu: (1) ketersediaan dan kesiapan sarana dan prasarana sekolah (laboratorium, perpustakaan, kelas, peralatan, perlengkapan, dsb.), (2) mengelola program perawatan preventif, pemeliharaan, dan perbaikan sarana dan
21
prasarana, (3) mengidentifikasi spesifikasi sarana dan prasarana sekolah, (4) merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana sekolah, (5) mengelola pembelian/pengadaan sarana dan prasarana serta asuransinya, (6) mengelola administrasi sarana dan prasarana sekolah, (7) memonitor dan mengevaluasi sarana dan prasarana sekolah .Dalam mengelola sarana dan prasarana ini kepala sekolah harus mampu menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan oleh sekolah, menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana sekolah, memelihara sarana dan prasarana tersebut, sampai pada mengevaluasi penggunaan sarana dan prasarana. Berkaitan dengan tiga hal tersebut sekolah berkembang secara optimal melalui usaha yang dilakukan kepala sekolah melalui pemikiran dan tindakan yang inovatif karena inovasi sebagaimana dikemukakan oleh seorang ahli yang bernama Kanter dalam Ancok (2012:34) adalah “sebuah hasil karya pemikiran baru yang diterapkan dalam kehidupan manusia”. Setiap karya kreatif dan inovatif kepala sekolah akan mendorong potensi kerja dan kepuasan pribadi yang besar. Mulyasa (2012:196) mengatakan: terobosan kreatif kepala sekolah dapat mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki untuk mengubah tantangan menjadi peluang dalam memajukan sekolah.Sehingga kepala sekolah sebagai inovator harus mampu mencari, menemukan dan melaksanakan berbagai pembaharuan di sekolah.
22
Wibowo dalam Wahyudi (2012:84) mengatakan bahwa “pada organisasi pendidikan yang tidak memproduksi barang melainkan memberikan pelayanan jasa pendidikan, maka tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan produktivitas atau mutu lulusan”.Secara lebih spesifik Satori dalam Wahyudi (2012:84) menegaskan bahwa “hasil yang dicapai lembaga pendidikan secara umum adalah para lulusannya, dan ini mencakup berbagai segi nila-nilai didalamnya.Kecerdasan, pengetahuan, kecakapan, keterampilan, sikap dan pola kecendrungan perilaku.Dalam hal ini kewirausahaan dalam pendidikan merupakan kerja keras yang terus- menerus yang dilakukan pihak sekolah terutama kepala sekolah dalam menjadikan sekolahnya bermutu. Sehingga terlihat jelas bahwa seorang kepala sekolah juga harus memiliki kompetensi kewirausahaan yang baik, dimana sikap yang dimiliki kepala sekolah harus seperti seorang wirausahawan yang tidak mudah menyerah dan mampu menciptakan inovasi yang baru secara efektif dan efisien dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan sekolah yang dipimpinnya. 2. Bekerja Keras untuk Mencapai Keberhasilan Sekolah/ Madrasah sebagai Organisasi Pembelajaran yang Efektif. Usaha mengembangkan sekolah/madrasah memerlukan banyak tenaga, pikiran, dan biaya serta membutuhkan kemampuan bekerja dalam rentang waktu yang lama. Kerja keras adalah berusaha sekuat daya dan tenaga, pantang menyerah, tidak pernah ada kata putus asa untuk mencapai hasil yang maksimal. Kepala sekolah/madrasah bekerja keras
23
untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif. Sekolah dapat dikatakan sebagai organisasi pembelajaran yang efektif apabila ada kerja keras dari seluruh komponen sekolah, terutama kepala sekolah. Marquardt dalam Benedicta (1996:77) mengatakan organisasi pembelajaran merupakan, organisasi yang terus belajar sungguh-sungguh dan secara bersama-sama, dan tak henti-henti mentransformasikan diri agar dapat memperoleh, mengelola, dan menggunakan pengetahuan dengan lebih baik demi keberhasilan organisasi. Ismail dalam benedicta (1996:77) mengartikan organisasi pembelajaran sebagai organisasi yang mampu menjawab berbagai kondisi lingkungan yang mempengaruhi keberhasilannya. Merquardt dalam Benedicta (1996:77) menyebutkan beberapa dimensi organisasi pembelajaran diantaranya sebagai berikut: a) belajar dilakukan oleh sebuah system dalam organisasi seakan-akan organisasi itu merupakan otak tunggal, b) anggota organisasi memahami betapa pentingnya pembelajaran yang sedang terjadi diseluruh organisasi demi keberhasilan organisasi saat ini maupun masa yang akan datang, c) belajar merupakan proses berkelanjutan secara strategis digunakan secara terpadu dan bersamaan dengan proses kerja organisasiadanya perhatian terhadap kreativitas dan terciptanya pembelajaran, d) organisasi pembelajaran memiliki kemampuan beradaptasi, memperbarui diri, dan merevitalisasi diri guna menanggapi perubahan lingkungan.
24
Bekerja keras artinya bekerja dengan mengerahkan seluruh kemampuan secara optimal dan semaksimal mungkin untuk mencapai hasil terbaik sebagai sasaran dari pelaksanaan suatu kegiatan. Memperhatikan pendapat didepan dapat disimpulkan bahwa kerja keras merupakan sikap atau tingkah laku kesungguhan dalam melaksanakan tugas dan tidak merasa puas hanya sekedar apa yang ada. Kepala sekolah yang bekerja keras untuk kemajuan sekolah akan tercermin dalam tingkah laku bahwa kepala sekolah tersebut tidak akan merasa puas dari sekedar apa yang diperolehnya. Kepala sekolah tersebut akan selalu mengadakan
evaluasi
terhadap
hasil
kerjanya,
ia
akan
selalu
memperbaiki kekurangan-kekurangannya itu dan akan melalukannya secara terus menerus. Dalam melakukan pekerjaannya kepala sekolah mencintai apa yang dikerjakannya, memiliki keteguhan hati, dan ketekunan. Ndara (1999:91) berpendapat bahwa kerja keras yang dilakukan kepala sekolah dapat menumbuhkan etos kerja yang kuat (keras) atau tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kerja keras merupakan dorongan atau keinginan untuk bekerja lebih giat, tekun dan tidak mudah merasa puas dengan apa yang sudah ada melainkan terus menerus melakukan upaya untuk selalu mendapatkan yang terbaik. Begitu juga dengan kerja keras yang dilakukan oleh kepala sekolah, dorongan untuk terus berupaya melakukan yang terbaik untuk memajukan sekolah sangat menentukan keberhasilan sekolah itu sendri karena Keberhasilan
25
pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola dan memberdayagunakan seluruh warga sekolah, termasuk pengembangan guru dan staf. Personil sekolah ini harus dikelola agar bisa berdayaguna dengan mencapai hasil yang optimal namun mereka tetap dalam kondisi yang menyenangkan. 3. Memiliki Motivasi yang Kuat untuk Sukses dalam Melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya sebagai Pemimpin Sekolah/Madrasah Kepala sekolah sebagai pemimpin tertinggi di sekolah mempunyai tugas dan fungsi yang kompleks dan sangat menentukan maju mundurnya suatu sekolah. Fungsi Kepala sekolah memegang peranan penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang diberikan tanggung
jawab
untuk
melakukan
pengelolaan
penuh
terhadap
pengaturan jalannya roda kependidikan di sekolah. Adapun tugas pokok kepala
sekolah
menurut
direktori
pendidikan
(http://blogger.com/mengenaltupoksikepala-sekolah):
a)
dalam menyusun
program kerja, b) pelaksanaan rencana kerja, c) supervisi dan evaluasi, d) kepemimpinan sekolah, e) sistem informasi manajemen. Berikut penjelasan dari masing-masing aspek. a) Menyusun program kerja Sebagai pemimpin sekolah kepala sekolah memiliki tugas untuk: 1.Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan visi sekolah. 2.Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan misi sekolah. 3.Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan tujuan sekolah.
26
4.Membuat Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). 5. Membuat perencanaan program kegiatan b) Pelaksanaan rencana kerja Dalam pelaksanaan rencana kerja tugas yang harus dilakukan kepala sekolah yaitu: 1. Menyusun pedoman kerja 2. Menyusun struktur organisasi sekolah 3. Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan sekolah per semester dan Tahunan 4. Menyusun pengelolaan kesiswaan yang meliputi: (a) melaksanakan penerimaan peserta didik baru, (b) memberikan layanan konseling kepada peserta didik, (c) melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk para peserta didik, (d) melakukan pembinaan prestasi unggulan, (e) melakukan pelacakan terhadap alumni 5. Menyusun KTSP, kalender pendidikan, dan kegiatan pembelajaran 6. Mengelola pendidik dan tenaga kependidikan 7. Mengelola sarana dan prasarana 8. Membimbing guru pemula 9. Mengelola keuangan dan pembiayaan 10. Mengelola budaya dan lingkungan sekolah 11. Memberdayakan peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah 12. Melaksanakan program kegiatan
27
c) Supervisi dan Evaluasi Dalam melakukan supervisi dan evaluasi kepala sekolah bertugas: 1. Menyusun program supervise 2. Melaksanakan program supervisi. 3. Melaksanakan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) 4. Melaksanakan evaluasi dan pengembangan KTSP 5. Mengevaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan. 6. Menyiapkan kelengkapan akreditasi sekolah d) Kepemimpinan sekolah Kepala sekolah melaksanakan tugas kepemimpinan sebagai berikut: 1.menjabarkan visi ke dalam misi target mutu 2.merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai 3.menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan sekolah/madrasah 4. membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja tahunan untuk pelaksanaan peningkatan mutu 5.bertanggung
jawab
dalam
membuat
keputusan
anggaran
sekolah/madrasah 6.melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan keputusan penting
sekolah/madrasah.
Dalam
hal
sekolah/madrasah,
pengambilan keputusan tersebut harus melibatkan penyelenggara sekolah/madrasah
28
7.berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif dari orang tua peserta didik dan masyarakat 8.menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga kependidikan dengan menggunakan sistem pemberian penghargaan atas prestasi dan sangsi atas pelanggaran peraturan dan kode etik 9.menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik 10.bertanggung jawab atas perencanaan partisipatif mengenai pelaksanaan kurikulum 11.melaksanakan
dan
merumuskan
program
supervisi,
serta
memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja sekolah/madrasah 12.memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya 13.memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunitas sekolah/madrasah 14.membantu,
membina,
dan
mempertahankan
lingkungan
sekolah/madrasah dan program pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan pertumbuhan profesional para guru dan tenaga kependidikan
29
15.menjamin manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah/ madrasah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien, dan efektif 16.menjalin kerja sama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat, dan komite sekolah/madrasah menanggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam, dan memobilisasi sumber daya masyarakat 17.memberi contoh/teladan/tindakan yang bertanggung jawab 18.mendelegasikan sebagian tugas dan kewenangan kepada wakil kepala sekolah sesuai dengan bidangnya 19.merencanakan pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula (PIGP) di Sekolah/ Madrasah 20.menyiapkan Buku Pendoman Pelaksanaan Program Induksi di sekolah dan dokumen terkait seperti KTSP, silabus, peraturan dan tata tertib sekolah baik bagi guru maupun bagi siswa, prosedurprosedur P3K, prosedur keamanan sekolah 21.melakukananalisis kebutuhan guru pemula 22.menunjuk
pembimbing
dari
guru
yang
dianggap
layak
(profesional) 23.membuat surat keputusan pengangkatan guru menjadi pembimbing bagi guru pemula
30
24.menjadi
pembimbing,
jika
pada
satuan
pendidikan
yang
dipimpinnya tidak terdapat guru yang memenuhi kriteria sebagai pembimbing 25.mengajukan pembimbing dari satuan pendidikan lain kepada dinas pendidikan terkait jika tidak memiliki pembimbing dan kepala sekolah/ madrasah tidak dapat menjadi pembimbing 26.memantau secara reguler proses pembimbingan dan perkembangan guru pemula 27.memantau
kinerja
guru
pembimbing
dalam
melakukan
pembimbingan 28.melakukan observasi kegiatan mengajar yang dilakukan guru pemula dan memberikan masukan untuk perbaikan 29.memberi penilaian kinerja kepada guru pemula 30.menyusun Laporan Hasil Penilaian Kinerja untuk disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dengan mempertimbangkan masukan dan saran dari pembimbing, pengawas sekolah/ madrasah, dan memberikan salinan laporan tersebut kepada guru pemula 31.memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya 32.memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunitas sekolah/madrasah
31
33.membantu,
membina,
dan
mempertahankan
lingkungan
sekolah/madrasah dan program pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan pertumbuhan profesional para guru dan tenaga kependidikan 34.menjamin manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah/ madrasah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien, dan efektif 35.menjalin kerja sama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat, dan komite sekolah/madrasah menanggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam dan memobilisasi sumber daya masyarakat 36.memberi contoh/teladan/tindakan yang bertanggung jawab 37.mendelegasikan sebagian tugas dan kewenangan kepada wakil kepala sekolah sesuai dengan bidangnya. e) Sistem informasi manajemen Kepala sekolah, dalam sistem informasi sekolah perlu: 1. Menciptakan
atmosfer
akademik
yang
kondusif
dengan
membangun budaya sekolah untuk menciptakan suasana yang kompetitif bagi siswa, rasa tanggung jawab bagi guru dan karyawan, menimbulkan rasa nyaman dalam bekerja dan belajar, menumbuhkan kesadaran tentang arti penting kemajuan, dan menumbuhkan kedisiplinan tinggi
32
2. Melakukan penataan tugas dan tanggung jawab yang jelas bagi warga sekolah berbasis kinerja 3. Menjalinan kerjasama dengan pihak lain 4. Didukung oleh penerapan TIK dalam manajemen sekolah 5. Didukung oleh kepemimpinan/manajerial yang kuat, dan memiliki tingkat sustainabilitas tinggi 6. Penguatan eksistensi lembaga dengan melakukan sosialisasi kepada
semua
pihak
untuk
memberikan
informasi
dan
pemahaman yang sama sehingga sekolah/madrasah memperoleh dukungan secara maksimal 7. Penguatan manajemen sekolah dengan melakukan restrukturisasi dan reorganisasi intern sekolah apabila dipandang perlu (tanpa mengubah atau bertentangan dengan peraturan yang ada) sebagai bentuk pengembangan dan pemberdayaan potensi sekolah 8. Melakukan penguatan kerjasama dengan membangun jaringan yang lebih luas dengan berbagai pihak baik di dalam maupun di luar negeri yang dibuktikan dengan adanya nota kesepahaman (MoU) 9. Meminimalkan masalah yang timbul di sekolah melalui penguatan rasa kekeluargaan dan kebersamaan untuk memajukan sekolah 10. Melakukan penguatan input sekolah dengan melengkapi berbagai fasilitas (perangkat keras dan lunak) manajemen sekolah, agar
33
implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis TIK lebih efektif. Prestasi kepala sekolah hanya akan dicapai melalui kerja keras, dorongan, keinginan untuk sukses dari usaha nyata. Seseorang akan memikirkan atau mencari suatu hal apabila dia merasa membutuhkan sesuatu yang perlu segera dipenuhi. Karena motivasi itu sendiri didefenisikan oleh Suhardiman (2012:104) sebagai sesuatu yang difikirkan seseorang secara konsisten tentang keinginan untuk bertindak atau melakukan sesuatu. Selain itu Siagian dalam Komariah (2011:209) juga mengatakan bahwa motivasi sebagai keseluruhan proses pemberian motif bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan iklhas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis. Dari sisi lain motivasi dapat dibedakan atas motivasi kompetensi dan motivasi berprestasi. Danim (2009:36) mengatakan motivasi berprestasi itu merupakan dorongan untuk sukses dan mencapai keunggulan kerja, meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, dan berusaha keras untuk inovatif. Sedangkan Smith dalam Danim(2009:36)
memperlihatkan
bahwa
motivasi
berprestasi
berhubungan dengan tingkat pengorbanan seseorang dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Karena semakin tinggi motivasi seseorang maka akan semakin besar pula tujuan yang mereka miliki. Pendapat lain juga mengatakan motivasi berprestasi adalah pola motivasi yang
34
sangat berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas dan perbaikan kinerja. Motivasi itu tumbuh melalui proses persepsi yang diterima kepala sekolah. Persepsi tersebut dipengaruhi kepribadian, sikap, pengalaman, dan harapan-harapan. Motivasi berprestasi dapat tumbuh dan berkembang pada berbagai bidang lapangan kerja seperti, organisasi kemasyarakatan, perusahaan, usaha sendiri, sekolah dan lain sebagainya. Di institusi pendidikan, seorang kepala sekolah dikatakan memiliki motivasi berprestasi apabila ia memiliki dorongan dalam melakukan kegiatan sekolah untuk mencapai tujuan dengan sukses, yaitu tujuan dari pendidikan. Adapun indikator dari motivasi berprestasi adalah: a) suka mengatasi rintangan, b) ingin maju, c) menyelesaikan tugas dengan cepat, d) bekerja keras, e) berusaha menjadi yang terbaik, f) senang menyelesaikan tugas yang sulit, g) pantang menyerah. Memimpin sekolah merupakan peranan kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah yang harus dikerjakan dengan penuh semangat dan tanggung jawab kerja yang besar. Menurut tim dosen administrasi pendidikan Upi (2011:128) keterampilan yang harus dimiliki pemimpin adalah: a) keterampilan dalam memimpin, b) keterampilan dalam hubungan insani, c) keterampilan dalam proses kelompok, d) keterampilan dalam administrasi personil, dan e) keterampilan dalam menilai. Berdasarkan pendapat diatas, jelas
35
bahwa seorang pemimpin harus mempunyai keterampilan dalam memimpin. Memimpin
mempunyai
menuntun,mengarahkan
dan
arti
memberikan
berjalan
di
depan
bimbingan, (precede)
Wahjosumidjo (2008:120). Seorang kepala sekolah harus mampu memimpin sekolahnya agar sekolah tersebut bisa mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Menurut Wahjosumidjo (2008:104) “Kepemimpinan adalah suatukekuatan penting dalam rangka pengelolaan”. Sehubungan dengan itu, menurut tim dosen administrasi pendidikan (2011: 128) pimpinan harus menguasai bagaimana caranya: menyusun rencana bersama, mengajak anggota berpartisipasi, memberi bantuan kepada anggota kelompok, membentuk morale kelompok, bersama-sama membuat keputusan. Jadi motivasi dan kemampuan memimpin secara efektif merupakan kunci untuk menjadi seorang manajer yang efektif dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah. Kepala sekolah harus bisa menjadi tauladan yang baik bagi masyarakat sekolah, membuat keputusan secara cepat dan tepat dengan melibatkan guru dan komite sekolah.
36
4. Pantang Menyerah dan Selalu Mencari Solusi Terbaik dalam Menghadapi Kendala yang Dihadapi Sekolah Sebagai Sumber Belajar Peserta Didik Organisasi dapat mencapai tujuan dengan efektif dan efisien jika adanya kerja sama dan kerja keras dari semua anggota organisasi tersebut, begitu juga sekolah, sebagai organisasi pembelajaran maka sekolah merupakan organisasi yang memiliki tujuan pokok yakni mencapai tujuan nasional pendidikan, yang dapat dicapai dengan kerja sama seluruh komponen sekolah. Namun tidak jarang terjadi pertentangan ataupun perbedaan pendapat dari anggota organisasi tersebut, yang kemudian dapat menimbulkan konflik atau masalah pada pelaksanaan kegiatan dalam organisasi tersebut. Sebagaimana dikatakan
Rivai
(2012:274),
konflik
merupakan
“perbedaan,
pertentangan dan perselisihan. Konflik merupakan masalah yang serius dalam setiap anggota organisasi yang mungkin tidak menimbulkan kematian suatu firma seperti pada shea dan gould, tetapi pasti dapat merugikan kinerja suatu organisasi maupun mendorong kerugian bagibanyak karyawan yang baik.”Selanjutnya Rivai (2012:279) juga mengatakan “ konflik pada hakikatnya adalah segala sesuatu interaksi pertentangan atauantagonistik antara dua pihak atau lebih. Selain itu konflik dikatakan juga sebagai suatu proses yang bila satu pihak lain telah memengaruhi secara negatif sesuatuyang diperhatikan pihak pertama.”
37
Dengan demikian, konflik pada hakikatnya mengandung arti segala macam bentuk hubungan antara manusia yang menandai sifat berlawanan. Konflik yang terjadi dapat bersumber dari beberapa faktor menurut Rivai (2012:283) yaitu: a) Biososial, para pakar manajemen menempatkan frustasi-agresi sebagai sumber komflik. Berdasarkan pendekatan ini frustasi sering menghasilkan agresi yang mengarah pada terjadinya konflik. Frustasi juga dihasilkan dari kecendrungan ekspektasi pencapaian yang lebih cepat dari apa yang seharusnya. b) Kepribadian dan interaksi. Termasuk di dalamnya kepribadian yang abrasif (suka menghasut), gangguan psikologi, kemiskinan, keterampilan interpersonal, kejengkelan, persaingan (rivatilitas), perbedaan gaya interaksi, ketidaksederajatan hubungan. c) Struktural. Banyak konflik yang melekat pada struktur organisasi dan masyarakat. Kekuasaan, status dan kelas merupakan hal-hal yang berpotensi menjadi konflik, seperti tentang hak asasi manusia, gender, dan sebagainya. d) Budaya dan ideologi. Intensitas konflik dari sumber ini sering dihasilkan dari perbedaan polotik, sosial, agama dan budaya. Konflik ini juga timbul di antara masyarakat karena perbedaan sistem nilai.
38
e) Konvergensi (gabungan). Dari situasi tertentu sumber-sumber konflik itu menjadi satu, sehingga menimbulkan kompleksitas konflik itu sendiri. Konflik atau masalah yang sering kali terjadi seperti yang diungkapkan di atas bahwa konflik merupakan pertentangan hubungan
kemanusian,
baik
secara
interpersonal
ataupun
intrapersonal yang dapat diibaratkan seperti api yang dapat membakar dan menjalar kemana-mana dan memusnahkan jika tidak ditangani secara baik. Proses pengendalian konflik itu bermula
dari
persepsi
tentang
konflik
itu
sendiri,
apa
komponennya, dan bersumber dari mana, kemudian menuju ke tahap realisasi, penghindaran, intervensi, pemilihan strategi dan implementasi, dan evaluasi dampak yang ditimbulkan oleh konflik. Rivai (2012:286) menjelaskan cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan konflik yaitu: a) memberikan kesempatan
kepada
semua
anggota
kelompok
untuk
mengemukakan pendapat. b) meminta satu pihak menempatkan diri pada posisi orang lain, dan memberikan argumentasi kuat mengenai posisi tersebut. c) kewenangan pimpinan sebagai kekuatan kelompok. Seorang manajer yang bertugas memimpin suatu kelompok, untuk mengambil keputusan, atau memecahkan masalah secara efektif, perlu memiliki kemahiran menggunakan kekuasaan atau kewenangan yang melekat pada perannya.
39
Dalam mengendalikan konflik yang terjadi dalam sebuah organisasi peran pemimpin sangat penting. Karena pengendalian konflik
merupakan
salah
satu
tugas
pemimpin
dalam
kepemimpinannya. Efektivitas kepemimpinan seseorang dapat dinilai dari bagaimana ia mampu mengendalikan dan mengelola konflik. Konflik merupakan masalah yang serius yang harus segera dicarikan solusinya, namun selain itu Rivai (2012:306) mengatakan jika konflik bisa dikelola dengan baik maka konflik tersebut akan bermanfaat terutama dalam: a) menciptakan kreativitas, b) perubahan sosial yang konstruktif, c) membangun keterpaduan kelompok, dan d) peningkatan fungsi kekeluargaan atau kebersamaan. Sehingga terlihat jelas konflik merupakan perbedaan yang dapat menimbulkan masalah jika tidak segera teratasi dengan baik karena akan menghambat pelaksanaan dan efektifitas kegiatan dalam sebuah organisasi. Namun jika konflik dapat dikelola dengan baik akan sangat bermanfaat bagi porganisasi tersebut maka dari itu peranan pemimpin sangat diperlukan sehingga konflik yang terjadi dapat berdampak positif bagi organisasi yang dipimpinnya. Sekolah sebagai organisasi tidak menutup kemungkinan akan menjumpai konflik atau perbedaan pendapat di antara personilnya maka dari itu kepala sekolah sebagai manajer sangat
40
berperan penting karena salah satu tugas Kepala sekolah/madrasah adalah menemukan solusi terbaik dalam menghadapi tantangan, permasalahan, dan kendala-kendala di sekolah/madrasah. Untuk menemukan solusi terbaik tersebut, berikut disampaikan dua teori yang dapat dilakukan kepala sekolah dalammenghadapi masalah di sekolah/madrasah , yaitu kreativitas dan pemecahan/solusi masalah. Kreativitas
diartikan
sebagai
proses
menggunakan
imajinasi dan keahlian untuk melahirkan gagasan baru, asli, unik, berbeda atau bermanfaat. Kreativitas adalah kemampuan untuk merancang, membentuk, membuat, atau melakukan sesuatu yang baru Anonim (2005:3). Agar memiliki kreativitas, Kepala sekolah/madrasah perlu membuka pikiran dan mata agar berpandangan: a. cenderung melihat suatu persoalan sebagai tantangan untuk menunjukkan kemampuan diri b. cenderung memikirkan alternatif solusi/tindakan yang tidak dilakukan oleh orang-orang pada umumnya atau bukan sesuatu yang sudah biasa dilakukan c. tidak takut untuk mencoba hal-hal baru d. tidak takut dicemoohkan oleh orang lain karena berbeda dari kebiasaan e. tidak cepat puas terhadap hasil yang diperoleh f. toleran terhadap kegagalan dan frustasi g. memikirkan apa yang mungkin dapat dilakukan atau dikerjakan dari suatu kondisi, keadaan atau benda
41
h. melakukan berbagai cara yang mungkin dilakukan dengan tetap berdasar pada integritas, kejujuran Kepala sekolah/madrasah harus memiliki kreativitas agar apa yang dilakukan membawa perubahan-perubahan baru kearah yang lebih baik bagi sekolahnya/madrasahnya dan memiliki alternatif solusi terbaik untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi. Seperti yang juga telah dijelaskan dalam salah satu tugas kepala sekolah, dimana kepala sekolah harus: (a) mampu mengendalikan konflik yang terjadi. Wahjosumidjo (2011:48) mengatakan “Konflik atau masalah terjadi melalui suatu proses kondisi yang mendahului, konflik yang dapat dirasakan, konflik yang dapat diamati, konflik timbul, tekanan dan penyeleseian”. Akibat faktor-faktor tersebut seorang pemimpin harus mampu mengantisipasi serta mengendalikannya sehingga konflik dapat ditertibkan. (b) kemampuan menemukan solusi adalah kemampuan yang penting dimiliki oleh seorang inovator, pemimpin yang mampu menemukan solusi akan mudah menghadapi berbagai permasalahan yang berat sekalipun. Menurut Sondang (2003:87) menyatakan bahwa cara berpikir yang berorientasi pada pemecahan masalah menuntut kemampuan analitik, mulai dari identifikasi hakikat masalah yang dihadapi, pengumpulan dan penelaahan informasi yang diperlukan, analisis berbagai alternatif pemecahan
42
yang mungkin ditempuh, penentuan pilihan pemecahan sedemikian rupa sehingga pelaksanaannya benar-benar dapat dipertanggung jawabkan. Pemimpin harus mampu menemukan solusi dari setiap permasalahan yang dihadapinya, karena sangat dibutuhkan untuk kemajuan organisasi dimasa mendatang. Sebab perubahan akan selalu terjadi dan dari perubahan tersebut masalah akan selalu ada. Kemampuan ini memang tidak terlihat nyata melainkan harus ditunjukkan kepada orang lain. Sikap pantang menyerah dalam mengatasi segala kelemahan dan permasalahan yang ditemukan, sangat dibutuhkan oleh seorang kepala
sekolah
sebagai
pimpinan
disekolah.Sikap
pantang
menyerah terlihat dari adanya keberanian seorang pemimpin dalam mengambil resiko, semangat dalam melakukan segala kegiatan, serta selalu percaya diri untuk memajukan sekolah menjadi lebih baik.Berbagai masalah bisa saja terjadi disekolah, baik masalah internal maupun masalah eksternal sekolah. Sesuai dengan uraian diatas maka terlihat jelas kepala sekolah harus mampu memecahkan masalah yang terjadi dilingkungan sekolah serta mencari solusi terbaik agar kedepannya tidak ada lagi masalah yang sama muncul dan menghambat pelaksanaan kegiatan sekolah.
43
E. Kerangka Penelitian Pengembangan dan peningkatan mutu sekolah adalah upaya yang tidak terlepas dari kepemimpinan kepala sekolah.Dalam hal ini kompetensi ataupun kemampuan kepala sekolah dalam mengelola sekolah dalam segala aspek sangat dituntut sebagaimana yang telah disebutkan dalamPeraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007, tentang Standar Kepala Sekolah/ Madrasah , ada lima kompetensi yang harus dikuasi oleh seorang Kepala Sekolah yaitu: 1)
kompetensi kepribadian, 2) kompetensi
manajerial, 3) kompetensi kewirausahaan, 4) kompetensi supervisi, dan 5) kompetensi sosial. Dari berbagai kompetensi diatas salah satu kompetensi yang termasuk kompetensi yang baru bagi seorang kepala sekolah adalah kompetensi
kewirausahaan,adapun
kerangka
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
konseptual
dalam
44
Kerangka Konseptual Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah
Kompetensi kewirausahaan kepala sekolah
Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif
Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanankan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah
Pengembangan sekolah akan efektif dan efisien
Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta
Gambar 1. Kerangka konseptual Kompetensi Kepala Sekolah SMPN di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok
45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif yaitu mencoba menggambarkan, menuturkan dan menafsirkan data yang ada pada masa sekarang. Sebagaimana dikatakan oleh Arikunto (2007:234), Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variable, gejala atau keadaan. Sesuai dengan tujuan dan pembatasan masalah yang akan diteliti, penelitian ini akan menggambarkan dan menafsirkan data yang diperoleh tentang Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok. B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian Kompetensi kewirausahaan kepala sekolah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan kepala sekolah dalam menangani aktivitas yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik kepada stakeholder.Kemampuan kepala sekolah dalam menumbuhkan sikap, nilainilai serta keterampilan dibidang kewirausahaan yang bertujuan untuk menyeimbangi tujuan dari pelaksanaan pembelajaran disekolah.
45
46
Adapun indikator yang diteliti adalah: 1. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah 2. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif 3. Motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanankan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah 4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik C. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah kepala sekolah SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3 dan SMPN 4. Sedangkan yang menjadi sumber data adalah seluruh guru yang ada pada masing-masing sekolah, terdiri dari guru tetap dan guru tidak tetap yang berjumlah 76 orang. Penyebaran populasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Tabel 1 Tabel Populasi Daftar guru pada Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok No
Nama Sekolah
Jumlah Guru Guru tetap
1 2 3 4
SMP N 1 Hiliran Gumanti SMP N 2 Hiliran Gumanti SMP N 3 Hiliran Gumanti SMP N 4 Hiliran Gumanti Jumlah
20 orang 15 orang 12 orang 12orang 59 orang
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Solok
Jumlah Seluruh Guru
Guru Bantu 6 orang 3 orang 5 orang 3 orang 17 orang
26 orang 18 orang 17 orang 15 orang 76 orang
47
D. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data penelitian, dalam penelitian ini penulis melakukan pendekatan kepada kepala sekolah dan guru-guru disekolah tempat penelitian berlangsung, sebelum angket diisi oleh responden terlebih dahulu penulis mengikuti kegiatan sekolah yang bertujuan untuk melihat serta memperoleh informasi tentang kompetensi kewirausahaan kepala sekolah. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian dari tanggal 27 Maret 2014 sampai dengan 15 April 2014. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian untuk mengumpulkan data variabel penelitian adalah angket model skala Likert dengan 5 alternatif jawaban. Alternatif jawaban yang digunakanselalu (SL), sering (SR), kadang (KD), jarang (JR) dan tidak pernah (TP). Penyusunan angket dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan variabel yang akan diteliti dan indikator penelitian 2. Membuat kisi-kisi angket 3. Menyusun butir-butir pernyataan berdasarkan indikator yang ditetapkan 4. Mengkonsultasikan dengan pembimbing item yang dibuat 5. Melakukan uji coba 10 buah angket di SMP Negeri 1 di Kecamatan lainya yang berdekatan dengan tempat penelitian (Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok), penulis menduga SMP N I di
48
Kecamatan ini mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan SMP N di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. 6. Menganalisis hasil uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket berdasarkan pendapat Arikunto (2010:321) , sebagai berikut: a) Uji validitas Untuk mencari validitas angket, penulis menggunakan rumus Korelasi Spearman Rank (rho), Rumus Korelasi Spearman Rank yang digunakan yaitu:
rho xy = 1 −
6∑ D2 N ( N 2 − 1)
Keterangan: rhoxy
∑d2
= nilai korelasi = jumlah kuadrat selisih rangking = banyaknya subjek (jumlah sampel)
N
Dari hasil perhitungan jika diperoleh r hitung > dari r table, rho = 0,894 > rtabel 0,648 maka alat pengumpul data kompetensi kewirausahaan kepala sekolah adalah valid. b) Uji reliabilitas Sedangkan untuk mencari reliabilitas angket, penulis menggunakan rumus Alpha yaitu, Arikunto (2010: 239)
49
2 ⎛ k ⎞⎛⎜ ∑ σ b − r11 = ⎜ 1 ⎟ σ t2 ⎝ k − 1 ⎠⎜⎝
⎞ ⎟ ⎟ ⎠
Keterangan : r11
=
reliabilitas instrumen
Σσb2 = jumlah varians butir σt2
= varians total
k
= jumlah butir pertanyaan
Dari hasil perhitungan jika diperoleh rho hasil > rho tabel 0,819 > 0,632 maka instrument penelitian adalah reliabel. F. Jenis Data Penelitian
ini
menggunakan
jenis
data
sekunder
dimana
informasidiperoleh dari guru yang dijadikan sampel dalam penelitian. G. Sumber Data Berdasarkan jenis data yang diperlukan maka yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah guru pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok. H. Teknik Analisis Data Data yang terkumpul akan diolah dan dianalisis sesuai dengan tujuan dan pertanyaan penelitian. Adapun prosedur analisis data adalah sebagai berikut: 1. Verifikasi data yaitu memeriksa semua angket yang telah diisi responden dicek kembali kelengkapannya.
50
2. Klasifikasi dan tabulasi data, yaitu mengelompokkan data yang telah diverifikasi ke dalam tabel. 3. Pengolahan data dan analis data yang dilakukan dengan menggunakan rumus rata-rata: ∑ Keterangan : X
= rata-rata (mean)
F
= frekwensi jawaban responden
x
= pilihan jawaban
N
= jumlah responden
∑
= jumlah
4. Untuk mendapatkan beberapa kesimpulan yang dijadikan sebagai hasil penelitian, dapat diketahui denganmenggunakan klasifikasi Widodo (2004:78) sebagai berikut: Skor
Kategori
4.6 – 5.0
Sangat Baik
3.6 – 4.5
Baik
2.6 – 3.5
Cukup
1.6 – 2.5
Kurang
1.0 – 1.5
Sangat Kurang
BAB IV
51
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan deskripsi data dan pembahasan tentang kompetensi kewirausahaan kepala sekolah pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok ditinjau dari aspek: (1) menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembnagan sekolah, (2) bekerja keras untuk mencapai keberhasilah sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif, (3) memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pemimpin sekolah/madrasah, (4) pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik. A. Hasil Penelitian
Deskripsi data untuk masing-masing variabel tersebut dapat dilihat pada bagian berikut: 1. Menciptakan Inovasi yang Berguna bagi Pengembangan Sekolah Data mengenai kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam hal menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah pada SMP N di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok, dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 51
52
Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah Dalam Hal Menciptakan Inovasi Yang Berguna Bagi Pengembangan Sekolah Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok No
Alternatif jawaban Responden Pernyataan
Item
SL f
1
Kepala sekolah menerapkan jiwa kewirausahaan dalam melakukan pengembangan kurikulum
2
kepala sekolah menerapkan penilaian hasil belajar siswa dengan menggunakan portofolio
3
Kepala sekolah memberikan alternatif metode pembelajaran yang lebih efektif kepada guru
4
Kepala sekolah mengembangkan rencana dan program pembelajaran sekolah sesuai dengan kompetensi lulusan
5
Kepala sekolah merencanakan kebutuhan sekolah berdasarkan tujuan pengembangan sekolah
6
Kepala sekolah melakukan pengembangan profesionalisme guru dengan mengadakan kegiatan seminar di sekolah
7
Kepala sekolah mengelola kesejahteraan guru sesuai dengan kewenangan dan kemampuan sekolah
8
Kepala sekolah melengkapi sekolah dengan pengadaan infokus sebagai media pembelajaran
9
Kepala sekolah meminta guru menggunakan infokus sebagai media pelaksanaan pembelajaran Rata-rata
SR
fx 5 25
f
fx 18 72
KD
jumlah
JR
f
fx 53 159
fx 0 0
f
Ratarata
0
fx 0
f 76
fx 256
3,37
0 0
76
76
76
76
1,00
0
0
0 0
0
0
0 0
46 138
30 60
0
0
76
198
2,61
0
0
0 0
49 147
27 54
0
0
76
201
2,64
0
0
0 0
44 132
32 64
0
0
76
196
2,58
0
0
0 0
26 78
41 82
9
9
76
169
2,22
1
5
10 40
62 186
3 6
0
0
76
237
3,12
0
0
0 0
4 8
72
72
76
80
1,05
0
0
0 0
52 104 14
14
76
148
1,95
0
0
0
f
TP
0
10 30
2,28
Pada Tabel 2 di atas dapat dilihat, hasil pengolahan data kompetensi kepala sekolah dalam hal menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah. Skor terendah berada pada pernyataan kepala sekolah menerapkan penilaian hasil belajar siswa dengan menggunakan portofolio, dengan skor rata-rata 1,00. Diikuti oleh pernyataan kepala sekolah melengkapi sekolah dengan pengadaan infokus sebagai media pembelajaran, dengan skor rata-rata 1,05. Selanjutnya dapat dilihat bahwa skor tertinggi berada pada pernyataan kepala sekolah menerapkan jiwa kewirausahaan dalam melakukan pengembangan kurikulum, dengan ratarata 3,37.
53
Hal ini menggambarkan bahwa tingkat capaian terhadap kompetensi kewirausahaan dalam hal menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok, secara keseluruhan berada pada kategori kurang baik, dengan rata-rata skor secara keseluruhan yaitu 2,28. 2. Bekerja Keras untuk Mencapai Keberhasilan Sekolah/Madrasah sebagai Organisasi Pembelajaran yang Efektif Data mengenai kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam hal bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif pada SMP N di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok, dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah Dalam Hal Bekerja Keras Untuk Mencapai Keberhasilan Sekolah/Madrasah Sebagai Organisasi Pembelajaran Yang Efektif Pernyataan
SL f
1
2 3
4
Rata-
Alternatif jawaban Responden
No Item
Kepala sekolah berusaha menjadikan sekolah sebagai sumber utama bagi peserta didik untuk mendapatkan pembelajaran Kepala sekolah berusaha menciptakan lingkungan sekolah yang kompetitif sebagai sumber pembelajaran Kepala sekolah berusaha menyusun tim work untuk melaksanaan kegiatan sekolah Kepala sekolah bersama dengan warga sekolah berusaha mewujudkan pembelajaran yang efektif dalam pencapaian tujuan sekolah
SR
KD
fx 5 25
f fx 23 92
f fx 44 132
6 30
12 48
55 165
1
5
15 60
0
0
JR f
fx 4 8
TP f
jumlah
rata
0
fx 0
f 76
fx 257
3,38
3 6
0
0
76
249
3,28
58 174
2 4
0
0
76
243
3,20
19 76
56 168
1 2
0
0
76
246
3,24
Kepala sekolah bersama dengan warga sekolah berusaha sungguhsungguh dalam melaksanakan tugas
12 60
23 92
41 123
0 0
0
0
76
275
3,62
5
Kepala sekolah berusaha menerima kritikan yang diberikan guru dalam pelaksanaan tugas
19 95
47 188
8 24
2 4
0
0
76
311
4,09
6
Kepala sekolah berusaha beradaptasi dengan perubahan lingkungan sekolah untuk menciptakan pembelajaran yang efektif
35 140
39 117
1 2
0
0
76
264
3,47
7
Rata-rata
1
5
3,47
54
Pada Tabel 3 di atas ini dapat dilihat, pengolahan data kepala sekolah
dalam
hal
bekerja
keras
untuk
mencapai
keberhasilan
sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif. Skor terendah terlihat pada pernyataan kepala sekolah berusaha menyusun tim work untuk melaksanaan kegiatan sekolah dengan skor rata-rata 3,20. Selanjutnya diikuti dengan kepala sekolah bersama dengan warga sekolah berusaha mewujudkan pembelajaran yang efektif dalam pencapaian tujuan sekolah dengan skor rata-rata 3,24. Sedangkan skor tertinggi berada pada pernyataan kepala sekolah berusaha menerima kritikan yang diberikan guru dalam pelaksanaan tugas dengan skor rata-rata 4,09. Secara keseluruhan kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam hal bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif berada pada kategori cukup baik. Dengan skor 3,47. 3. Memiliki Motivasi yang Kuat untuk Sukses dalam Melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi sebagai Pemimpin Sekolah/Madrasah Data mengenai kompetensi kewirausahaan kepala sekolah, dalam hal memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pemimpin sekolah/madrasah pada SMP N di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok, dapat dilihat pada Tabel 4.
55
Tabel 4 Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah dalam hal Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pemimpin sekolah/madrasah No Item
SL f
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Rata-
Alternatif jawaban Responden Pernyataan
SR
KD
0
2
0
11
55
40 160
24
72
1
2
0
0
76
289
3,80
11
55
41 164
20
60
4
8
0
0
76
287
3,78
Kep ala sekolah memiliki semangat tinggi dalam memberikan lay anan konseling bagi siswa/guru Kep ala sekolah memberikan bimbingan kep ada guru p emula dengan sabar dalam p elaksanaan tugas sekolah Kep ala sekolah bersama guru memp ersiap kan kelengkap an akreditasi sekolah dengan sungguh-sungguh
13
65
53 159
3
6
0
0
76
258
3,39
14
70
35 140
27
81
0
0
0
0
76
291
3,83
5
25
39 156
26
78
6
12
0
0
76
271
3,57
Kep ala sekolah melaksanakan evaluasi terhadap p elaksanaan kegiatan p embelajaran di sekolah dengan tekun
2
10
11
60 180
3
6
0
0
76
240
3,16
Kep ala sekolah bertanggung jawab atas p erencanaan p artisip atif mengenai p elaksanaan kurikulum kep ala sekolah memberikan teladan dan bersungguh-sungguh menjaga kep ercay aan y ang diberikan sebagai p emimp in sekolah Kep ala sekolah bertanggung jawab atas kep utusan y ang diambil sebagai p emimp in dalam p elaksanaan kegiatan sekolah Kep ala sekolah teliti dalam meny usun metode p enilaian kinerja guru di sekolah
7
35
28 112
38 114
3
6
0
0
76
267
3,51
2
10
26 104
47 141
1
2
0
0
76
257
3,38
2
10
37 148
37 111
0
0
0
0
76
269
3,54
5
25
45 180
23
3
6
0
0
76
280
3,68
Kep ala sekolah memberikan informasi kep ada guru tentang setiap kegiatan y ang akan dilaksanakan dengan sabar Kep ala sekolah sabar dalam menanamkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan terhadap p elaksanaan kegiatan di sekolah Kep ala sekolah bekerja keras mencip takan kondisi akademik y ang kondusif bagi p embentukan karakter warga sekolah
3
15
19
43 129
22
0
0
76
242
3,18
4
20
34 136
32
1
5
19
51 153
Rata-rata
44
76
76
69
96
11
f
rata
Kep ala sekolah bersungguh-sungguh dalam meny usun p erencanaan p rogram kegiatan sekolah Kep ala sekolah bertanggung jawab mengembangkan visi sekolah dengan mengacu p ada p erkembangan kebutuhan siswa dilap angan
28
f
jumlah
fx 0
7
f fx 44 132
TP fx 4
Kep ala sekolah menanamkan jiwa bertanggung jawab bagi warga sekolah dalam melaksanakan tugas
f fx 30 120
JR
fx 0
f 76
fx 256
3,37
6
12
0
0
76
264
3,47
5
10
0
0
76
244
3,21 3,49
Pada Tabel 4 di atas dapat dilihat, hasil pengolahan data mengenai kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam hal memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pemimpin sekolah/madrasah, skor terendah berada pada pernyataan kepala sekolah melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah dengan tekun dengan skor rata-rata 3,16. Selanjutnya diikuti dengan pernyataan kepala sekolah memberikan informasi kepada guru tentang setiap kegiatan yang akan dilaksanakan dengan sabar dengan skor rata-rata 3,18. Sedangkan skor tertinggi berada pada pernyataan kepala sekolah memberikan bimbingan kepada guru pemula dengan sabar dalam pelaksanaan tugas sekolah dengan skor rata-rata 3,83. Dan diikuti oleh
56
pernyataan
kepala
sekolah
bersungguh-sungguh
dalam
menyusun
perencanaan program kegiatan sekolah dengan skor rata-rata 3,80. Sehingga dapat dilihat secara keseluruhan tingkat capaian terhadap penguasaan kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam hal memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai pemimpin sekolah/madrasah berada pada kategori cukup baik dengan rata-rata 3,49. 4. Pantang Menyerah dan Selalu Mencari Solusi Terbaik dalam Menghadapi Kendala yang Dihadapi Sekolah/Madrasah sebagai Sumber Belajar Peserta Didik Berdasarkan pengolahan data mengenai kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam hal, pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik pada SMP N di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok, dapat dilihat pada Tabel 5.
57
Tabel 5 Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah Dalam Hal Pantang Menyerah dan Selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik Pernyataan
SL f
1
2 3 4 5
6
Rata-
Alternatif jawaban Responden
No Item
SR
KD
fx 17 85
f
fx 28 112
f
14 70
35 140
24 72
20 100
37 148
Kepala sekolah berusaha menemukan solusi terhadap masalah yang sedang terjadi di sekolah dengan tepat
17 85
Kepala sekolah berusaha tanggap terhadap perbahan lingkungan sekolah yang menjadi sumber belajar peserta didik Kepala sekolah memberikan kesempatan bagi seluruh guru untuk mengemukakan pendapat dalam menyelesaikan masalah yang terjadi
Kepala sekolah berusaha menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi di sekolah dengan cepat Kepala sekolah berusaha bersikap bijaksana terhadap kegagalan dalam melaksanakan tugas di sekolah Kepala sekolah tidak cepat puas terhadap prestasi yang telah diperoleh sekolah
fx 28 84
JR f
fx 3 6
TP f
jumlah
rata
0
fx 0
76
fx 287
3,78
3 6
0
0
76
288
3,79
18 54
1 2
0
0
76
304
4,00
46 184
11 33
2 4
0
0
76
306
4,03
27 135
29 116
18 54
2 4
0
0
76
309
4,07
20 100
43 172
13 39
0 0
0
0
76
311
4,09
7 35
49 196
14 42
6 12
0
0
76
285
3,75
f
7
Kepala sekolah berusaha menjadi sumber kekuatan bagi seluruh warga sekolah dalam menyelesaikan masalah
8
Kepala sekolah berusaha meningkatkan fungsi kekeluargaan dalam menyelesaikan masalah di sekolah
18 90
38 152
20 60
0 0
0
0
76
302
3,97
9
Kepala sekolah membiarkan guru untuk berkreatifitas dalam menyelesaikan masalah di sekolah
20 100
48 192
8 24
0 0
0
0
76
316
4,16
10
Kepala sekolah membangun hubungan sosial yang baik dengan seluruh warga sekolah dan masyarakat
17 85
51 204
7 21
1 2
0
0
76
312
4,11
Rata-rata
3,97
Dari hasil pengolahan data dapat dilihat, bahwa skor terendah mengenai kompetensi kewirausahaan kepala sekolah, dalam hal pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik , terdapat pada pernyataan kepala sekolah berusaha menjadi sumber kekuatan bagi seluruh warga sekolah dalam menyelesaikan masalah dengan skor rata-rata 3,75. Sedangkan skor tertinggi berada pernyataan kepala sekolah membiarkan guru untuk berkreatifitas dalam menyelesaikan masalah di sekolah dengan rata-rata 4,16.
58
Secara keseluruhan pencapaian kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam hal dalam hal pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik berada pada kategori baik. Dengan skor rata-rata 3.97 . 5. Rekapitulasi Skor Rata-Rata Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah pada SMP N di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok Rekapitulasi skor rata-rata data kompetensi kewirausahaan kepala sekolah pada SMP N di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Rekapitulasi skor rata-rata kompetensi kewirausahaan kepalasekolah pada SMP N di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok Jumlah Skor No Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah Rata-rata 1 Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah 2,28 2 Bekerja keras mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai 3,47 3 4
organisasi pembelajaran yang efektif Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas dan fungsi pokok sebagai pemimpin sekolah/madrasah
Kriteria Kurang Cukup
3,49
Cukup
Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik
3,97
Baik
Rata-rata
3,30
Cukup
Pada Tabel 7 di atas dapat dilihat, skor rata-rata terendah kompetensi kewirausahaan kepala sekolah pada SMP N di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok, berada pada indikator kepala sekolah menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah dengan hasil pengolahan data 2,28. Sedangkan skor rata-rata tertinggi berada pada indikator, kepala
59
sekolah pantang
menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam
menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik dengan hasil pengolahan data 3,97. Secara keseluruhan kepala sekolah cukup baik menguasai kompetensi kewirausahaan dengan rata-rata skor 3,30. B. Pembahasan hasil penelitian
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam kajian teori pada penelitian ini dinyatakan bahwa dalam mengembangkan sekolah, kepala sekolah harus memiliki kompetensi kewirausahaan yang mencakup 4 indikator yaitu : 1. Menciptakan Inovasi yang Berguna bagi Pengembangan Sekolah Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian, pernyataan tentang membicarakan alasan pentingnya menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah, dengan skor rata-rata 2,28, berada pada kategori kurang baik. Hal ini menunjukan bahwa kepala sekolah masih kurang baik menerapkan kompetensi dalam pengembangan sekolah, dalam hal menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah itu sendiri. Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor pemahaman yang kurang baik oleh kepala sekolah terhadap kompetensi kewirausahaan tersebut, didukung oleh faktor minimnya penunjang baik sarana maupun sumber daya yang dapat membantu pengembangan sekolah itu sendiri. Untuk itu kepala sekolah harus meningkatkan pemahaman terhadap kompetensi kewirausahaan, berusaha mengembangkan kemampuan diri agar
60
mampu menciptakan pengembangan bagi sekolah yang dipimpinnya. Sejalan dengan teori, sekolah akan berkembang apabila pemimpin sekolah mampu menciptakan inovasi yang berguna bagi sekolah. Mampu menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan dalam menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah adalah salah satu cara yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam upaya pengembangan sekolah sebagaimana dikatakan oleh Jerry (2012:78) yang meliputi: a) Mampu bertindak kreatif dan inovatif dalam
melaksanakan pekerjaan melalui cara berfikir dan cara bertindak b) Mampu memberdayakan potensi sekolah secara optimal ke dalam berbagai kegiatan-kegiatan produktif yang menguntungkan sekolah c) Mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan (kreatif, inovatif,dan produktif) di kalangan warga sekolah. Hal ini sejalan dengan pendapat Arifin (2011:313) bahwa Inovasi kurikulum adalah usaha melakukan pembaruan sistem kurikulum untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Arifin (2011:313) mengatakan inovasi kurikulum terdiri atas: (1) tujuan kurikulum, (2) struktur kurikulum, (3) isi/materi pelajaran, (4) proses pembelajaran, dan (5) sistem penilaian. Tujuan inovasi kurikulum antara lain: (1) lebih meratanya kesempatan belajar, (2) adanya keserasian antara kegiatan pembelajaran dengan tujuan kurikulum, (3) implementasi kurikulum menjadi lebih efisien dan efektif, (4) menghargai kebudayaan lokal dan daerah, (5) tumbuhnya sikap, minat, dan motivasi belajar peserta didik, (6) tersebarnya paket kurikulum yang
61
menarik dan menyenangkan semua pihak, (7) terpenuhinya kebutuhan tenaga pendidik dan terlatih yang bermutu. Selain itu Makawimbang (2012:75) menyatakan bahwa, kepala sekolah
harus
mampu
mengelola
guru
dan
staf
dalam
rangka
pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal. Selanjutnya didukung oleh pendapat Jerry (2012:75) yang juga mengatakan bahwa, dalam rangka pengembangan sumber daya manusia secara optimal beberapa hal yang harus dilakukan oleh kepala sekolah, (1) merencanakan kebutuhan guru dan staf berdasarkan rencana pengembangan sekolah, (2) melaksanakan rekrutmen dan seleksi guru dan staf sesuai tingkat kewenangan yang dimiliki
oleh
sekolah,
(3)
mengelola
kegiatan
pembinaan
dan
pengembangan profesional guru dan staf, (4) melaksanakan mutasi dan promosi guru dan staf sesuai kewenangan yang dimiliki sekolah, (5) mengelola pemberian kesejahteraan kepada guru dan staf sesuai kewenangan dan kemampuan sekolah. Arifin
(2011:313)
mengatakan
bahwa
untuk
melakukan
pengembangan sekolah, salah satu aspek yang harus dikembangkan kepala sekolah adalah bidang kurikulum. aspek yang perlu dikembangkan adalah aspek sistem penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan di sekolah. Termasuk penilaian hasil belajar siswa, namun berdasarkan temuan dilapangan kepala sekolah masih kurang mampu mengembangkan sistem penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dan prestasi siswa di sekolah.
62
Selain itu untuk mengembangkan sekolah, kepala sekolah juga harus mampu mengembangkan dan melengkapi saran penunjang pelaksanaan kegiatan di sekolah, apalagi untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, sangat perlu dikembangkan agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Sejalan dengan pendapat Syahril (2002:88), pengembangan sarana dan prasarana sekolah merupakan upaya atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki sistem pengelolaan yang telah ada dan disesuaikan dengan tuntutan yang belum terpenuhi dalam kondisi masa sekarang dan masa yang akan datang. Kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana ini meliputi: kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi, dan penghapusan serta penataan. Dilanjutkan oleh pendapat Mulyasa (2011: 87) “Keberhasilan suatu sekolah secara langsung dipengaruhi oleh ketepatan kepemimpinan kepala sekolah dalam mengusahakan sumber daya material atau sarana prasarana yang ada pada suatu sekolah”. Kepala sekolah harus mampu untuk menganalisis indikator-indikator dalam mengelola sarana dan prasarana yaitu: (1) ketersediaan dan kesiapan sarana dan prasarana sekolah (laboratorium, perpustakaan, kelas, peralatan, perlengkapan, dsb.), (2) mengelola program perawatan preventif, pemeliharaan, dan perbaikan sarana dan prasarana, (3) mengidentifikasi
spesifikasi
sarana
dan
prasarana
sekolah,
(4)
merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana sekolah, (5) mengelola pembelian/pengadaan sarana dan prasarana serta asuransinya, (6)
63
mengelola administrasi sarana dan prasarana sekolah, (7) memonitor dan mengevaluasi sarana dan prasarana sekolah . Sehingga dapat dikatakan bahwa kepala sekolah akan sangat mudah dalam melakukan pengembangan sekolah yang dipimpinnya apabila kepala sekolah tersebut menguasai dan mampu menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan sebagaimana yang dituliskan dalam kompetensi kepala sekolah itu sendiri yaitu, kompetensi kewirausahaan. 2. Bekerja Keras untuk Mencapai Keberhasilan Sekolah/Madrasah sebagai Organisasi Pembelajaran yang Efektif Dari hasil pengolahan data tentang kemampuan kepala sekolah dalam hal bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif, kepala sekolah dikategori cukup baik menerapkan prinsip bekerja keras. Dengan skor rata-rata 3,47. Hal ini mungkin disebabkan karena kepala sekolah cukup memahami dan memiliki keterampilan memimpin, sehingga kepala sekolah cukup bisa menerapkan prinsip kerja keras dalam melaksanakan tugas di sekolah. Agar keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif dapat tercapai dengan baik untuk itu kepala sekolah harus meningkatkan kemampuannya dalam memimpin sekolah, yang bisa dilakukan dengan cara mengikuti kegiatan pengembangan profesional serta menerapkan prinsip-prinsip kerja yang efektif serta menjadikan diri sebagai mahluk sosial yang mudah untuk bekerja sama dengan komponen sekolah lainnya. Karena sekolah dapat dikatakan sebagai organisasi pembelajaran
64
yang efektif apabila ada kerja keras dari seluruh komponen sekolah, terutama kepala sekolah. Marquardt dalam Benedicta (1996:77) mengatakan organisasi pembelajaran merupakan, organisasi yang terus belajar sungguh-sungguh dan secara bersama-sama, dan tak henti-henti mentransformasikan diri agar dapat memperoleh, mengelola, dan menggunakan pengetahuan dengan lebih baik demi keberhasilan organisasi. Sejalan dengan pendapat Ndara (1999:91) berpendapat bahwa kerja keras yang dilakukan kepala sekolah dapat menumbuhkan etos kerja yang kuat (keras) atau tinggi. Hal ini sejalan dengan pernyataan, untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif, seorang kepala sekolah harus bekerja keras menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran sejalan dengan pendapat Ismail dalam Benedicta (1996:77), mengartikan organisasi pembelajaran sebagai organisasi yang mampu menjawab
berbagai
kondisi
lingkungan
yang
mempengaruhi
keberhasilannya. Merquardt dalam Benedicta (1996:77) menyebutkan beberapa dimensi organisasi pembelajaran diantaranya sebagai berikut: 1) belajar dilakukan oleh sebuah system dalam organisasi seakan-akan organisasi itu merupakan otak tunggal, 2) anggota organisasi memahami betapa pentingnya pembelajaran yang sedang terjadi diseluruh organisasi demi keberhasilan organisasi saat ini maupun masa yang akan datang, 3) belajar merupakan proses berkelanjutan secara strategis digunakan secara terpadu dan bersamaan dengan proses kerja organisasi adanya perhatian
65
terhadap
kreativitas
dan
terciptanya
pembelajaran,
4)
organisasi
pembelajaran memiliki kemampuan beradaptasi, memperbarui diri, dan merevitalisasi diri guna menanggapi perubahan lingkungan. Sehingga berdasarkan teori yang mengatakan bahwa sekolah akan menjadi organisasi pembelajaran yang efektif apabila adanya kerja keras dari kepala sekolah serta usaha yang sama oleh setiap komponen sekolah untuk memajukan sekolah tersebut akan menjadi nyata apabila prinsip tersebut benar-benar terintegrasi dengan baik. 3. Memiliki Motivasi yang Kuat untuk Sukses dalam Melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi sebagai Pemimpin Sekolah/Madrasah Data mengenai kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam hal memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pemimpin sekolah/madrasah pada SMPN di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok, berdasarkan pengolahan data penelitian secara keseluruhan berada pada kategori cukup baik dengan skor rata-rata capaian 3,49. Hal ini disebabkan mungkin karena kepala sekolah cukup mencintai
pekerjaannya
dan
merasa
bertanggung
jawab
dalam
melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pemimpin sekolah yang menjadi wewenangnya. Agar kepala sekolah benar-benar memiliki motivasi yang baik dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pemimpin sekolah hendaknya kepala sekolah menanamkan jiwa kewirausahaan agar memiliki motivasi yang kuat dalam mengimplementasikan tanggung jawabnya sebagai pemimpin sekolah. Karena prestasi kepala sekolah dalam
66
melaksanakan fungsi dan tugas pokok sebagai pemimpin hanya akan dicapai melalui kerja keras, dorongan, keinginan untuk sukses dari usaha nyata, serta adanya motivasi kerja yang tinggi. Sejalan dengan pendapat Suhardiman (2012:104) bahwa motivasi sebagai sesuatu yang difikirkan seseorang secara konsisten tentang keinginan untuk bertindak atau melakukan sesuatu. Selain itu Siagian dalam Komariah (2011:209) juga mengatakan bahwa motivasi sebagai keseluruhan proses pemberian motif bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan iklhas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis. Untuk itu kepala sekolah harus meningkatkan prestasi kerja dalam pelakanaan tugas yang dapat memberikan motivasi kepada para guru untuk meningkatkan produktifitas kerja. Didukung oleh pendapat Danim (2009:36) mengatakan motivasi berprestasi itu merupakan dorongan untuk sukses dan mencapai keunggulan kerja, meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, dan berusaha keras untuk inovatif. Sedangkan Smith dalam Danim (2009:36) memperlihatkan bahwa motivasi berprestasi berhubungan dengan tingkat pengorbanan seseorang dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Karena semakin tinggi motivasi seseorang maka akan semakin besar pula tujuan yang mereka miliki. Pendapat lain juga mengatakan motivasi berprestasi adalah pola motivasi yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas dan perbaikan kinerja. Motivasi itu tumbuh melalui proses persepsi yang diterima kepala
67
sekolah. Persepsi tersebut dipengaruhi kepribadian, sikap, pengalaman, dan harapan-harapan. Sejalan dengan pendapat direktori pendidikan dalam (http://blogger.com/mengenaltupoksikepala-sekolah),
bahwa
tugas
dan
fungsi pokok kepala sekolah dalam mengembangkan sekolahnya antara lain: 1) menyusun program kerja, 2) pelaksanaan rencana kerja, 3) supervisi dan evaluasi, 4) kepemimpinan sekolah, 5) sistem informasi manajemen. Hal ini berarti tidak sejalan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kepala sekolah yang masih belum berjalan dengan baik karena motivasi yang dimiliki kepala sekolah masih belum mampu mempengaruhi produktifitas sekolah yang dipimpin. Kepala sekolah yang memiliki motivasi yang kuat dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah, akan mudah mengukir prestasi dalam pelaksanaan tugasnya serta akan membawa dampak positif bagi perkembangan sekolah. Karena kepala sekolah merupakan pemimpin yang menjadi jantung dari pelaksanaan setiap tugas yang ada di sekolah. 4. Pantang Menyerah dan Selalu Mencari Solusi Terbaik dalam Menghadapi Kendala yang Dihadapi Sekolah/Madrasah sebagai Sumber Belajar Peserta Didik Berdasarkan pengolahan data mengenai kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam hal pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik pada SMPN di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok, berada pada kategori baik. Dengan skor rata-rata 3.97. Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor adanya keinginan yang kuat dari kepala sekolah untuk menciptakan sekolah yang unggul dan
68
sekolah yang baik dibawah kepemimpinannya. Agar hal tersebut dapat terus dilaksanakan, kepala sekolah harus selalu bersikap bijaksana dan tegas dalam memimpin sekolah, sehingga tidak ada penurunan prestasi serta selalu berupaya meningkatkan kemampuan diri sebagai pemimpin yang efektif. Kepala sekolah harus mampu mengelola dan memecahkan masalah yang terjadi di sekolah serta mampu mencerminkan sikap pantang menyerah dalam meningkatkan prestasi sekolah maupun prestasi kerja. Sejalan dengan pendapat Rivai (2012:274), konflik merupakan “perbedaan, pertentangan dan perselisihan. Konflik merupakan masalah yang serius dalam setiap anggota organisasi yang mungkin tidak menimbulkan kematian suatu firma seperti pada shea dan gould, tetapi pasti dapat merugikan kinerja suatu organisasi maupun mendorong kerugian bagi banyak karyawan yang baik.” Selanjutnya Rivai (2012:279) juga mengatakan “konflik pada hakikatnya adalah segala sesuatu interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua pihak atau lebih. Selain itu konflik dikatakan juga sebagai suatu proses yang bila satu pihak lain telah memengaruhi secara negatif sesuatu yang diperhatikan pihak pertama.”Yang harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan kerugian pada organisasi. Seperti yang juga telah dijelaskan dalam salah satu tugas kepala sekolah, dimana kepala sekolah harus mampu mengendalikan konflik yang terjadi. Wahjosumidjo (2011:48) mengatakan “Konflik atau masalah terjadi melalui suatu proses kondisi yang mendahului, konflik yang dapat
69
dirasakan, konflik yang dapat diamati, konflik timbul, tekanan dan penyeleseian”. Akibat faktor-faktor tersebut seorang pemimpin harus mampu mengantisipasi serta mengendalikannya sehingga konflik dapat ditertibkan. Kemampuan menemukan solusi adalah kemampuan yang penting dimiliki oleh seorang inovator, pemimpin yang mampu menemukan solusi akan mudah menghadapi berbagai permasalahan yang berat sekalipun. Rivai (2012:306) mengatakan jika konflik bisa dikelola dengan baik maka konflik tersebut akan bermanfaat terutama dalam: 1) menciptakan kreativitas, 2) perubahan sosial yang konstruktif, 3) membangun
keterpaduan
kelompok,
dan
4)
peningkatan
fungsi
kekeluargaan atau kebersamaan. Hal ini berarti kepala sekolah dikatakan mampu dalam menerapkan sikap pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi masalah yang dihadapi sekolah dengan menumbuhkan kreativitas terhadap pemecahan masalah itu sendiri. Sehingga jelas sebagai pemimpin yang efektif, agar mampu memajukan sekolah yang dipimpinya seorang kepala sekolah harus mampu menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan kekeluargaan, sehingga tidak muncul masalah-masalah yang akan menjadi penyebab gagalnya keberhasilan sekolah sebagai organisasi yang akan melahirka generasi yang bermutu. Apabila terjadi masalah seorang kepala sekolah harus cepat tanggap dalam menyelesaikan masalah tersebut, agar tidak menimbulkan
70
masalah yang baru, baik untuk guru, siswa maupun komponen sekolah lainnya. 5. Hasil Penelitian Secara Keseluruhan Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok Kompetensi kewirausahaan merupakan kemampuan dalam bidang kewirausahaan yang bertujuan untuk memajukan dan menciptakan keinginan serta kemauan untuk menjadi lebih produktif dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Berdasarkan hasil pengolahan data, Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok, dalam hal: 1) Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah berada pada kategori kurang baik, dengan skor rata-rata 2.28. 2) Bekerja keras dalam mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif berada pada kategori cukup baik, dengan skor rata-rata 3.47. 3) Memiliki motivasi yang kuat untuk dalam
melaksanakan
tugas
dan
fungsi
pokok
sebagai
pemimpin
sekolah/madrasah, berada pada kategori cukup baik dengan skor rata-rata 3.49. 4) Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik, berada pada kategori baik, dengan skor rata-rata 3.97. secara keseluruhan kompetensi kewirausahaan kepala sekolah pada SMPN di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok, berada pada kategori cukup baik dengan rata-rata skor 3.30.
71
Hal ini menggambarkan bahwa kepala sekolah pada SMPN di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok cukup memiliki kompetensi kewirausahaan dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin sekolah.
72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, mengenai Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kompetensi kepala sekolah dalam hal menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok masih kurang tercapai, dengan skor rata-rata 2,28. 2. Kompetensi
kepala
sekolah
dalam hal
bekerja
keras
mencapai
keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok, dikategorikan cukup tercapai, yaitu dengan rata-rata capaian 3,47. 3. Kompetensi kepala sekolah dalam hal memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pemimpin sekolah/madrasah, berada pada kategori cukup tercapai dengan rata-rata 3,49. 4. Sedangkan kompetensi kepala sekolah dalam hal pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi masalah yang dihadapi
72
73
sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik berada pada kategori baik, dengan capaian rata-rata 3,97. 5. Secara keseluruhan hasil penelitian mengenai kompetensi kewirausahaan kepala sekolah pada SMPN di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok berada pada kategori cukup baik, dengan rata-rata 3.30 B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat di kemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Kepala
sekolah
sebagai
penggerak
dalam
meningkatkan
dan
mengembangkan mutu sekolah, diharapkan: a) Mampu menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah sehingga perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan sekolah dapat ditingkatkan sehingga lebih efektif dan efisien, dapat dilakukan
dengan
cara
kepala
sekolah
mengikuti
kegiatan
pengembangan diri dan lebih terbuka terhadap saran yang diberikan. b) Mampu bekerja keras dalam mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif. Dapat dilakukan dengan cara kepala sekolah lebih mengutamakan kepentingan dalam pelaksanaan kegiatan sekolah dan lebih memperhatikan pelaksanaan kegiatan sekolah. c) Mampu
memiliki
melaksanakan
motivasi
tugas
pokok
yang dan
kuat fungsi
untuk
sukses
sebagai
dalam
pemimpin
sekolah/madrasah, sehingga produktifitas sekolah meningkat. Dapat
74
dilakukan
dengan
cara kepala sekolah lebih terbuka dalam
melaksanakan tugas dan berusaha bekerja sama dengan guru untuk mencapai keberhasilan sekolah d) Mampu memiliki sikap pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi masalah yang dihadapi sekolah sebagai sumber belajar peserta didik, sehingga masalah yang terjadi tidak menimbulkan penurunan produktifitas sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif. Dapat dilakukan dengan kepala sekolah yang mau belajar dan bekerja keras terus – menerus dalam meningkatkan kemampuan diri sebagai pemimpin dan keunggulan sekolah. 2. Pengawas Sekolah sebagai salah satu tim pengawas sekolah di setiap daerah, diharapkan: a) mengadakan/ menjadwalkansecara periodik, pelatihan-pelatihan yang bisa diikuti oleh kepala sekolah dan para guru dalam rangka peningkatan kemampuan professional dan peningkatan mutu sekolah. b) melakukan monitoring secara berkala dengan tim khusus yang mengenal sekolah dengan baik. guna mengetahui kinerja sekolah dalam upaya mengembangkan dan mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajaran c) bersifat responsibility kepada sekolah sehingga mengetahui kebutuhan dan pengembangan yang harus dilakukan terhadap sekolah,
75
3. Guru sebagai objek yang akan dibina dan ditingkatkan profesionalitasnya dalam belajar diharapkan mau membuka diri, mau belajar dan mengembangkan dirinya ke arah yang lebih baik.
76
DAFTAR KEPUSTAKAAN Ancok Djamaludin. 2012. Psikologi Kepemimpinan dan Inovasi. Jakarta: Erlangga Arifin, Zainal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Benedicta, Prihatin. 2003. Kewirausahaan dari sudut pandang psikologi kepribadian. Jakarta: 2003 Danim, Sudarwan. 2009. Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional Kekepalasekolahan. Jakarta:PT Rineka Cipta file:///E:/Konsep Kewirausahaan dan PendidikanKewirausahaan di Sekolah tentang diakses pada tanggal 17 Februari 2013 di Padang Hendro. 2011. Dasar – Dasar Kewirausahaan. Ciracas: Erlangga http://blogger.com/mengenal tupoksi kepala sekolah.html diakses pada tanggal 3 desember 2013 di Padang Komariah. 2011. Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta -------------. 2012. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta Mulyasa. 2012. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara Makawimbang, Jerry H. 2012. Kepemimpinan Pendidikan Yang Bermutu. Bandung: Alfabeta Ndaraha, Taliziduhu. 1999. Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta Rivai, Veithzal. 2012. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.. Jakarta: Rineka Cipta Suhardiman, Budi. 2012. Studi Pengembangan Kepala Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta Syahril.2002. Manajemen Sarana dan Prasarana. UNP Press
77
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UNP. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. UNP Pres Tim dosen administrasi pendidikan UPI . 2011. Manajemen pendidikan. Alfabeta. Bandung Universitas Negeri Padang. 2013. Buku panduan penulisan tugas akhir dan skripsi UNP. Padang : UNP Wahyudi. 2012. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung: Alfabeta Wahjosumidjo. 2011. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
78
Lampiran 2 Padang,
Maret 2014
Yth. Bapak/Ibu Guru Di SMPN KecamatanHiliranGumanti KabupatenSolok Dengan hormat, Terlebih dahulu saya mendo’akan semoga Bapak/Ibu senantiasa dalam lindungan Allah SWT, dan senantiasa diberikan
kemudahan olehNya dalam
melaksanakan tugas , Amin. Seiring dengan itu, saya sampaikan kepada Bapak/Ibu bahwa saya bermaksud melaksanakan penelitian tentang “Kompetensi KewirausahaanKepalaSekolahpadaSekolahMenengahPertama
di
KecamatanHiliranGumantiKabupatenSolok”. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana kompetensi kewirausahaanseorang Kepala Sekolah menurut guru. Penelitian ini perlu sekali dilakukan agar bisa memberikan masukan
bagi
Kepala
Sekolah
agar
bisa
meningkatkan
kompetensi
kewirausahaannyadalam memimpin sekolah, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah yang dipimpimnya. Saya menyadari bahwa Bapak/Ibu sangat sibuk dengan tugas sehari-hari. Namun mengingat pentingnya hasil penelitian ini bagi perbaikan mutu pendidikan kita umumnya, dan perbaikan kemampuan Kepala Sekolah khususnya, maka saya mohon kesediaan Bapak/Ibu meluangkan sedikit waktu untuk mengisi angket penelitian ini. Informasi yang Bapak/Ibu berikan melalui pengisisan angket ini hanya semata-mata hanya untuk kepentingan pendidikan dan penelitian , dan sama sekali tidak mengganggu karir Bapak/Ibu . Oleh karena itu saya mohon kepada Bapak/Ibu untuk mengisi angket ini apa adanya, yaitu sesuai dengan kondisi yang Bapak/ Ibu rasakan. Kerahasiaan informasi yang Bapak/Ibu berikan. Insya Allah akan dijamin. Demikianlah permohonan ini, atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, saya sampaikan terima kasih. Peneliti
79
Lampiran 3 PETUNJUK PENGISIAN ANGKET Bacalah pernyataan-pernyataan berikut dengan seksama selanjutnya pilihlah salah satu alternatif yang disediakan sesuai dengan pendapat dan pemikiran bapak/Ibu. Setiap butir pernyataan disediakan lima kemungkinan jawaban yaitu : 1. 2. 3. 4. 5.
Selalu Sering Kadang-kadang Jarang Tidakpernah
( SL) (SR) ( KD) ( JR ) (TP)
= = = = =
5 4 3 2 1
Bapak /ibu dipersilahkan untuk memilih salah satu dari lima kemungkinan jawaban yang tersedia, sesuai dengan keadaan sesungguhnya dengan memberikan tanda silang (x) pada salah satu jawaban. Berikut ini diberikan contoh : No 1
Pernyataan Kepalasekolahmeminta
guru
AlternatifJawaban 5 4 3 2 1 menggunakan
infokus sebagai media pelaksanaan pembelajaran
X
Ataskesediandankemurahanhatibapak/ibumengisiangketpeneli tianinisayaucapkanterimakasih.
Peneliti Reni Oktavia
80
Kisi-Kisi InstrumenPenelitian Variabel Penelitian
Sub Variabel
Nomor I t e m
Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah
Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah
Indikator
Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/ madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif
Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pemimpin sekolah/ madrasah
1. Menciptakan inovasi terhadap pengelolaan kurikulum 2. Inovasi terhadap pengembangan sumberdaya sekolah 3. Inovasi pengembangan sarana dan prasarana
1-4 5-7 8-9
1. Belajar dilakukan oleh sebuah system dalam organisasi sekolah seakanakan organisasi otak tunggal 2. Anggota organisasi (warga sekolah) memahami pentingnya pembelajaran di sekolah 3. Memiliki kemampuan beradaptasi, memperbarui diri guna menanggapi perubahan lingkungan
10-11
1. 2. 3. 4. 5.
17-18
Menyusun program kerja Pelaksanaan rencana kerja Supervisi dan evaluasi Kepemimpinan sekolah Sistem informasi manajemen
12-14
15-16
19-21 22-23 24-27
Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik
1. Memiliki kreatifitas dalam menghadapi masalah yang terjadi di sekolah 2. Mampu menemukan solusi terhadap konflik yang terjadi di sekolah 3. Mengendalikan konflik 4. Memerankan diri sebagai pengelola konflik sebagai salah satu tugas kepemimpinan
28-30 31-33
34-35 36-37 38-40
81
82
83
84
UJI VALIDITAS DAN REALIBILITAS a. Uji Validitas dengan rumus tata jenjang Uji validitas angket dengan rumus korelasi tata jenjang Sperman oleh Arikunto (2010:321) sebagai berikut:
rho xy = 1 − rho
xy
6∑ D2 N ( N 2 − 1)
Keterangan: = nilai korelasi
D
= Difference
N
= banyaknya subjek (jumlah sampel)
Tabel perhitungan validitas dengan rumus korelasi tata jenjang Responde n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
rho xy = 1 −
Jumlah Skor 140 141 147 131 146 167 150 139 171 153
6∑ D2 N ( N 2 − 1)
= 1- 6 (17.5) 10 (10²-1) = 1- 0.106 = 0,894
Jml Skor Max 30 10 40 15 50 85 45 10 125 70
Ranking Skor 8 7 5 10 6 2 4 9 1 3
Rangking Skor Max 7 9,5 6 8 4 2 5 9,5 1 3
D
D²
1 -2,5 -1 2 2 0 -1 -0,5 0 0
1 6,25 1 4 4 0 1 0,25 0 0 17.5
85
Dari hasil perhitungan diperoleh Rho=0,894 , sedangkan Rho tabel pada taraf kepercayaan 95% dengan N=10 adalah 0,648. Karena r hitung (0,894) > dari r tabel (0,648), maka alat pengumpul data kompetensi kewirausahaan kepala sekolah oleh guru adalah valid. b. Uji Reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha
11
1
∑
1
Keterangan :
r11
= reliabilitas yang dicari
∑
= jumlah varian butir = varian total = banyak butir
Langkah pertama (1) Mencari varian masing-masing item dengan rumus : ∑
∑
Keterangan : = Varians yang dicari X
= Skor Jawaban masing-masing responden
N
= Jumlah Responden
Cara mencari varians butir soal: 1.
1
²
²
²
=
86
.
=
2.
1
²
3.
1
4.
1
.
1
²
6.
1
.
7.
1
8.
1
=
.
0.49
= .
=
.
0.49
²
²
= .
=
.
0.21
²
²
=
²
.
.
=
1.04
²
=
= ²
0.81
²
²
= ²
.
=
= ²
=
²
²
=
5.
0.85
=
= ²
.
²
²
= ²
=
²
=
.
²
=
.
0.49
87
.
=
9.
1
²
10. 1
= .
11. 1
12. 1
.
13. 1
14. 1
0.61
= .
.
=
0.56
²
²
= .
=
.
0.69
²
²
=
= ²
.
=
²
²
= ²
0.64
=
= ²
.
=
²
²
= ²
0.36
²
²
= ²
.
=
²
.
.
=
1.04
²
=
=
.
=
.
0.69
88
15. 1
²
²
²
= .
=
16. 1
²
17. 1
18. 1
.
19. 1
20. 1
.
21. 1
0.96
=
.
0.24
²
²
= .
=
.
0.24
²
²
= .
.
=
1.25
²
²
= .
= ²
.
=
= ²
=
²
²
=
²
0.41
=
= ²
.
²
²
= ²
=
=
.
0.84
²
²
=
=
.
=
.
1.45
89
22. 1
²
²
²
= .
=
23. 1
²
24. 1
= .
25. 1
26. 1
.
27. 1
28. 1
0.81
= .
.
=
0.25
²
²
= .
=
.
0.44
²
²
=
= ²
.
=
²
²
= ²
0.89
=
= ²
.
=
²
²
= ²
0.41
²
²
= ²
.
=
.
=
,
0.69
²
²
=
=
.
=
.
0.41
90
29. 1
²
²
²
=
=
30. 1
²
,
31. 1
= ,
32. 1
33. 1
.
34. 1
35. 1
.
0.69
= .
=
.
0.44
²
²
= .
=
.
0.76
²
²
=
= ²
= ²
²
= ²
0.96
=
= ²
.
=
²
²
= ²
0.65
²
²
= ²
,
=
²
.
.
=
1.01
²
= =
.
=
.
0.24
91
36. 1
²
²
²
= .
=
37. 1
²
38. 1
39. 1
.
²
=
.
0.49
²
²
= .
.
=
1.41
²
²
= .
=
40. 1
0.85
=
= ²
.
²
²
= ²
=
=
.
0.56
²
²
= .
=
=
.
0.44
Langkah kedua (2) Menjumlahkan semua hasil varians semua item 1
2
3
4
5………….
=0.85+0.81+0.49+0.49+0.21+1.04+0.49+0.36+0.64+0.61+0.56+0.69+1.04+0.69+ 0.41+0.96+0.24+0.24+1.25+0.84+1.45+0.41+0.9+0.81+0.25+0.44+0.69+0.41+0 .65+0.96+0.69+0.44+0.76+1.01+0.24+0.85+0.49+1.41+0.56+0.44= 26.77
92
Langkah ketiga (3) ∑
∑
220934 10 220934 10 220943
219632.4 10
1310.6 10
Langkah keempat (4) Dengan menggunakan rumus Alpha guna melihat reliabilitas. 11
1
1
40 40 1
1
40 39
0.205
1
∑
26.77 131
1,03 0.795 = 0.819 Jadi r tabel dengan α = 0,05 = 0,632 dan r hasil = 0.819> r tabel = 0,632 berarti Reliabel.
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107