Sistem Penggajian Pada Perusahaan
Arief Budi Pratomo,S.Kom,MMSI
SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN Arief Budi Pratomo *) Abstract In the current era of information technology, where the computer system is a tool that is widely used to solve problems related to the system's performance is good public and private companies. Yet another bag for industrial companies, even though the computer is not a luxury. At these companies are still doing the job manually. Indeed, the company is still prioritizing laborintensive system. One of the jobs that do not use the computer as a tool is on the payroll system. A system of computer assistance in helping to efficiently and speed of processing payroll system governance will be completed quickly and ensure data accuracy. Keywords: payroll system, erd, normalization. A. PENDAHULUAN Perubahan kondisi sistem perekonomian nasional dalam beberapa tahun terakhir ini telah menjangkau berbagai lini sektor. Pada kondisi tersebut nampak dengan jelas setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan deregulasi yang cenderung memberikan kemudahan-kemudahan dalam upayanya memacu pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan bangsa. Situasi yang demikian ini secara langsung menumbuhkan suatu iklim investasi yang kompetensif. Hal inilah terutama yang mendorong pertumbuhan investasiinvestasi baru. Dimana pertumbuhan investasi-investasi baru tersebut pada umumnya tidak terlepas dari peran pemerintah untuk berusaha memajukan perusahaan industri kerajinan tas skala menengah, yang berfungsi sebagai pengembangan sistem perekonomian rakyat, dalam hal ini adalah industri kreatif berbasis UKM. Dengan kondisi demikian, maka dampak persaingan yang lebih ketat secara otomatis tidak dapat dihindari lagi, dan hal tersebut tidak terkecuali bagi perusahaanperusahaan industri kerajinan tas. Pokok permasalahan yang diangkat dalam penelitian ilmiah ini, bersumber pada masalah intern yang dihadapi oleh perusahaan industri Kerajinan tas, yaitu dalam proses pengolahan data penggajian karyawan. Dimana sistem pengolahan data penggajian karyawan tersebut sampai saat ini masih dilakukan secara manual. Hal tersebut tentunya sering menimbulkan lambatnya informasi yang dihasilkan, terutama yang menyangkut laporan-laporan kepada pimpinan perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. ___________________ Penulis*) adalah Dosen STIE Nusa Megarkencana Yogyakarta
ISSN-1411 – 3880
38
Sistem Penggajian Pada Perusahaan
Arief Budi Pratomo,S.Kom,MMSI
B. LANDASAN TEORI 1. Konsep Dasar Pengembangan Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Pengembangan sistem (system development) berarti melakukan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki disebabkan karena beberapa hal, seperti adanya permasalahan-permasalahan pada sistem yang lama, pertumbuhan organisasi, perkembanganteknologi informasi dan adanya instruksi-instruksi baru. Pada prinsipnya, pengembangan sistem ini ditujukan untuk manajemen dan merupakan investasi modal yang besar, sehingga memerlukan tenaga-tenaga yang terdidik serta tahapan-tahapan tugas yang harus dilakukan. Dalam pelaksanaan pengembangan suatu sistem, terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, yang terutama adalah analisis sistem, desain sistem, dan implementasi sistem. Desain sistem terbagi atas dua tahapan yang terpisah, yaitu desain sistem secara umum (general systems design) dan desai sistem secara rinci (detailed systems design). Desain sistem secara umum memberikan gambaran secara umum kepada user mengenai sistem yang akan dikembangkan dan merupakan persiapan dari desain terinci. Sedangkan desain sistem secara rinci (detailed systems design) merupakan tahap lanjutan setelah desain sistem secara umum. 2. Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (diagram aliran data), adalah suatu metode atau teknik grafik yang dapat menggambarkan aliran informasi dan transformasinya, yang bergerak dimulai dari adanya masukan (input) sampai menjadi suatu keluaran (output), seperti tampak pada gambar sederhana berikut:
External entity
Input Information
Output Information
Process
External entity
ISSN-1411 – 3880
Input Information
External entity
Output External entity Information
Output Information
External entity
39
Sistem Penggajian Pada Perusahaan
Arief Budi Pratomo,S.Kom,MMSI
Dalam pembentukan data flow diagram (DFD) ini, digunakan 4 buah notasi dasar, yang masing-masing mewakili : a. Proses (Process) Menggambarkan suatu kegiatan yang dapat berubah bentuk input menjadi output. Notasi yang digunakan adalah persegi panjang yang sudut-sudutnya tumpul atau lingkaran. Nama pada proses menggunakan kata kerja tunggal ataupun suatu kalimatb sederhana. Contoh :
atau
b. Arus Data (Data Flow) Menggambarkan tempat mengalirnya data ke dalam ataupun keluar dari suatu proses. Dengan kata lain, aliran data ini menggambarkan perpindahan data dari suatu bagian ke bagian lainnya dalam suatu sistem. Arus data ini digambarkan dengan anak panah. Contoh : c. Tempat Penyimpanan Data (Data Store) Menggambarkan tempat untuk penyimpanan data-data yang akan digunakan, dan berfungsi sebagai database pada sistem komputer, catatan manual, tabel acuan manual, agenda ataupun buku. Notasi data store ini digambarkan sebagai garis paralel yang tertutup pada salah satu ujungnya atau berupa garis paralel. Contoh :
atau
atau
d. Kesatuan Luar (External Entity) / Terminator Menggambarkan bagian luar dari sistem yang akan dikembangkan, sebagai sumber ataupun tujuan data. Pada DFD ia digambarkan dengan bujur sangkar. Contoh : Tiga hal penting tentang external entity / terminator : 1. Bagian luar dari sistem yang sedang dikembangkan. Ataupun aliran data yang menghubungkannya dengan proses atau data store pada sistem menunjukkan antara dunia luar dengan sistem. 2. Sistem analisis tidak dapat mengubah isi ataupun cara kerja dari external entity. 3. Hubungan antar external entity tidak dapat ditunjukkan dalam model DFD. Jadi, external entity dapat berupa satu atau sekelompok orang dari suatu organisasi, tetapi diluar kendali dari sistem yang sedang dikembangkan, dan suatu kantor, departemen atau divisi di dalam sebuah perusahaan, tetapi di luar kendali dari sistem yang sedang dikembangkan.
ISSN-1411 – 3880
40
Sistem Penggajian Pada Perusahaan
Arief Budi Pratomo,S.Kom,MMSI
3. Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram adalah suatu model atau teknik pendekatan yang dapat menyatakan atau menggambarkan hubungan antar entity di dalam sebuah sistem. Dimana hubungan tersebut dinyatakan sebagai relasi satu ke satu (one to one), relasi satu ke banyak (one to many) ataupun relasi banyak ke banyak (many to many). Komponen-komponen yang digunakan: a. Entity, adalah suatu obyek yang dapat dibedakan dengan obyek yang lainnya, atau sesuatu yang dapat dibedakan secara unik. Obyek tersebut dapat berupa orang, barang, tempat, peristiwa ataupun konsep yang informasinya direkam. Simbol yang digunakan dalam gambar entity pada teknik ERD adalah berupa persegi panjang. Contoh : b. Atribut, adalah ciri, sebutan ataupun karakteristik yang mewakili suatu entity, atau kumpulan dari beberapa atribut. Simbol yang dgunakan pada atribut adalah berupa elips ataupun lingkaran.
Contoh :
c. Relationship, adalah relasi atau hubungan yang terjadi di antara satu atau beberapa entity. Simbol tersebut adalah berupa dimensi (belah ketupat). Contoh :
d. Indikator type, adalahsuatu kegiatan dengan memberi nama pada suatu relasi, sehingga ia dapat membedakan dengan relasi lainnya, ataupun suatu relasi dapat juga mempunyai beberapa atribut, yaitu atribut yang didapat karena berelasi (berhubungan)-nya suatu entity dengan entity yang lainnya. Indikator tipe ini terdiri dari 2, yaitu: 1. Indikator Type Associative Object. Menunjukkan suatu objek yang dapat berfungsi sebagai suatu entity dan suatu relasi.
ISSN-1411 – 3880
41
Sistem Penggajian Pada Perusahaan
Arief Budi Pratomo,S.Kom,MMSI
Contoh :
2. Indikator Super Type / Sub Type Terdiri dari suatu obyek atau satu sub kategori atau lebih, yang menghubungkannya dengan satu relationship yang tidak bernama. Contoh :
4. Normalisasi Merancang database adalah hal yang sangat penting, dimana database yang dirancang tersebut harus dapat menunjang penggunannya di masa kini maupun di masa mendatang, agar tidak terjadi masalah terhadap struktur data yang dibutuhkan oleh para analisis pada pengembangan sistem selanjutnya. Pendekatan yang digunakan untuk mempermudah perancangan struktur data logical dari database adalah teknik normalisasi. Yaitu proses pengelompokan data elemen menjadi tabeltabel yang menunjukkan entity atau relasinya, dan berguna dalam menghilangkan kerangkapan data, menentukan kunci yang unik, serta menentukan hubungan antar data yang diperlukan. Adapun tingkatan-tingkatan dalam teknik normalisasi, antara lain : a. Bentuk Normal Kesatu ( First Normal Form) 'Sebuah relasi adalah dalam bentuk normal kesatu (1NF), jika dan hanya jika nilai / harga dari setiap atributnya adalah atomik'. b. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form) 'Sebuah relasi adalah dalam bentuk normal kedua (2NF), jika dan hanya jika relasi tersebut dalam bentuk normal kesatu (1NF), dan setiap atribut bukan kunci haruslah fully functionally dependent pada primary key'. c. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form) 'Sebuah relasi adalah dalam bentuk normal ketiga (3NF), jika dan hanya jika relasi
ISSN-1411 – 3880
42
Sistem Penggajian Pada Perusahaan
Arief Budi Pratomo,S.Kom,MMSI
tersebut dalam bentuk normal kedua (2NF) dan setiap atribut yang bukan kunci adalah non transitifly dependent pada primary key'. C. METODE PENELITIAN Dalam metode ini, memerlukan penelitian dapat dipertimbangkan, yaitu: - Metode permulaan/dasar, menurut sumber (Surachmad) merupakan metode deskriptif yang memusatkan pada pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan data yang ada pada saat sekarang ini dan data yang telah terkumpul, dan kemudian melakukan analisis data tersebut. - Mengumpul data merupakan Proses dan metode pengumpulan data dilakukan setelah mengetahui data apa yang dibutuhkan. Beberapa metode pengumpulan data di antarannya adalah metode pengumpulan data dari arsip (data sekunder) meliputi penganalisa pada diagram alir, hubungan antar entity serta penentuan normalisasi, wawancara (data primer) dan eksperimen (data primer) meliputi data karyawan, absensi, sistem gaji. Dalam hal ini penelitian melakukan sampel data permasalahan yang ada pada industri-industri tas terkait dengan proses penggajiannya. D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Perusahaan Pertumbuhan perekonomian bangsa semakin lama semakin menunjukkan peningkatan yang pesat, dan hal ini lah merupakan landasan yang kuat bagi pertumbuhan dunia usaha. Sebagai perusahaan swasta skala menengah yang bergerak dibidang pembuatan tas, cukup berperan dalam memproduksi tas yang bermutu. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya beberapa orang staff ahli yang bekerja sebagai konsultan asing. Dalam suatu perusahaan, struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting, karena dengan struktur organisasi perusahaan dapat menjalankan segala aktivitasnya dengan berpedoman pada sistem organisasi yang ada pada perusahaan sesuai dengan arah dan tujuany ang harus dicapai. COMISARIES
GENERAL MANAGER SECRETARY PERSONEL MANAGER
ACCOUNTING MANAGER
CASH SALES ADMINISTRATION
OPERASIONEL MANAGER
LOGISTIC
SUPERVISOR
FOREMAN
FOREMAN
PERSONEL MANAGER
BUDGET & CONTROL
SALES
SALES
ISSN-1411 – 3880
INSURANCES & TAXES
43
Sistem Penggajian Pada Perusahaan
Arief Budi Pratomo,S.Kom,MMSI
2. GAJI Gaji adalah salah satu hak yang harus diberikan kepada pegawai yang telah bekerja. Selain merupakan hak, gaji juga merupakan balas jasa atau penghargaan atas jerih payah hasil kerja seseorang pegawai. Pada dasarnya seorang pegawai harus memenuhi standar penghidupan yang layak bersama dengan keluarganya dari gaji yang diperolehya sehingga seorang pegawai tersebut dapat memusatkan pikiran dan kegiatannya untuk melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya dengan memanfaatkan sebaik-baiknya. Gaji dapat diketahui beberapa rincian ketentuan mengenai dasar perhitungan nilai gaji setiap pegawai. Adapun rinciannya, sebagai berikut: a. Gaji pokok setiap karyawandidasarkan pada jabatan atau keahliannya masingmasing. Beberapa tenaga kerja asing dengan jabatan tertentu, standar gajinya adalah dalam bentuk kurs $US Dollar(mata uang Amerika Serikat), sehingga dalam perhitungannya harus selalu mengacu pada kurs yang berlaku pada saat itu. b. Selain gaji pokok, perusahaan juga memberikan beberapa jenis tunjangan, dimana tunjangan-tunjangan ini diberikan pada kondisi-kondisi tertentu, yaitu: (1) Tunjangan Variabel, adalah bonus yang diberikan pada karyawan yang berprestasi. Nilai dari tunjangan ini bervariasi dan disesuakan dengan prestasi dari karyawan yang bersangkutan. Selain bonus, tunjangan variabel ini juga berupa sisa hasil usaha yang dibagikan kepada seluruh karyawan pada waktuwaktu tertentu. (2) Tunjangan Keluarga, tunjangan ini diberikan khusus untuk para karyawan yang telah berkeluarga. Jumlah tunjangan ditentukan berdasarkan kebijakan perusahaan berdasarkan status perkawinan dari karyawan yang bersangkutan. Selain itu, bagi yang mempunyai anak, tunjangan keluarga ini ditambah lagi dengan tunjangan anak dengan ketentuan sampai anak yang ketiga. (3) Tunjangan jabatan, merupakan jenis tunjangan yang diberikan kepada seluruh karyawan. Besar tunjangan ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan berdasarkan besarnya tanggung jawab dan resiko dari setiap jenis pekerjaan. (4) Tunjangan Transportasi dan Makan, tunjangan ini diberikan sebagai pengganti pengeluaran yang dilakukan karyawan untuk transportasi dan makan. c. Selain itu, perusahaan juga memberikan kebijakan berupa tambahan pendapatan yang merupakan penghasilan tidak tetap. Karena pendapatn ini diberikan hanya pada karyawan tertentu berdasarkan tertentu pula. d. Berdasarkan beberapa peraturan tertentu, perusahaan akan memotong sebagian dari gaji karyawannya. Potongan yang dimaksud disini adalah potongan yang berasal dari perusahaan dan potongan yang berdasarkan ketentuan serta peraturan dari pemerintah. Untuk lebih jelasnya, maka potongan-potongan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a) Potongan Pajak Penghasilan (Pph 21), jenis potongan ini merupakan pengenaan pajak terhadap penghasilan yang diterima dari pekerjaan tetap (hubungan kerja) dan pekerjaan bebas. Pungutan pajak penghasilan ini dilakukan oleh pemberi kerja dan disetorkan kepada Kantor Kas Negara,
ISSN-1411 – 3880
44
Sistem Penggajian Pada Perusahaan
Arief Budi Pratomo,S.Kom,MMSI
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Besarnya pajak penghasilan dari pekerjaan adalah : - 15% dari Penghasilan Kena Pajak (PKP), bila jumlah kurang dari 10 juta rupiah. - 25% dari Penghasilan Kena (PKP), bila jumlah antara 10 sampai 40 juta rupiah. - 35% dari Penghasilan Kena Pajak (PKP), bila jumlah lebih dari 40 juta rupiah Sedangkan Penghasilan Kena Pajak (PKP) dapat dihitung dari penghasilan netto (bersih) dikurang dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) PKP = Netto - PTKP Penghasilan Netto adalah berasal dari penghasilan bruto dikurang dengan biaya jabatan. Jumlah dari biaya jabatan ini sebesar 5% dari penghasilan bruto, dengan batas maksiimum untuk biaya jabatan adalah sebesar Rp. 45.000,00 Netto = Bruto – (5% * Bruto)
b) c)
d)
e)
Jumlah dari Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) adalah sebesar : - Rp. 120.000,00 untuk setiap karyawan (individu), - Ditambah Rp. 60.000,00 untuk karyawan beristri, - Ditambah Rp. 60.000,00 untuk per anak bagi karyawan yang mempunyai anak, dengan batas maksimum 3 anak. Potongan Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK), potongan ini telah ditentukan setiap tahunnya oleh pemerintah, yaitu sebesar 2% dari PKP. Potongan Tabungan Karyawan, potongan ini merupakan kebijakan yang dijalankan oleh perusahaan terhadap para karyawannya. Dan tabungan tersebut bebas diambil sesuai dengan keperluannya masing-masing. Perusahaan menetapkan jumlah potongan tabungan ini adalah sebesar Rp. 50.000,00 setiap bulan. Potongan Pinjaman Karyawan, jenis potongan ini hanya berlaku bagi karyawan yang meminjam uang perusahaan untuk keperluan pribadi, karena berbagai sebab yang tidak dapat ditentukan sebelumnya. Sehingga besarnya potongan ini sesuaikan dengan besarnya pinjaman yang dilakukan oleh karyawan yang bersangkutan. Potongan Kendaraan, jenis potongan ini berlaku untuk karyawan yang menggunakan kendaraan perusahaan juga sebagi kendaraan pribadi.
3. RANCANGAN SISTEM Berawal dari adanya kebutuhan akan informasi yang menyebabkan perlunya suatu perubahan yang dikembangkan dari hal-hal yang efektif. Karena itu perlu untuk
ISSN-1411 – 3880
45
Sistem Penggajian Pada Perusahaan
Arief Budi Pratomo,S.Kom,MMSI
memodifikasikan sistem penggajian karyawan yang telah ada menjadi sistem yang lebih efektif dan efisien. Adapun gambaran umum dari rancangan sistem penggajian karyawan ini, akan dijelaskan melalui beberapa data flow diagram berikut ini. Data karyawan Karyawan
Sistem Penggajian Karyawan
Slip gaji
Kartu Absensi
laporan
Manager
Data absensi karyawan
Sistem penggajian karyawan ini, terdiri dari beberapa proses pengolahan data yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, yaitu proses pengolahan data karyawan, proses pengolahan data absensi, proses perhitungan gaji dan proses pembuatan laporan. Untuk lebih jelasnya, maka data flow diagram di atas dapat terperinci menjadi : a
Data karyawan
Karyawan
1
Proses Pengolahan Data Karyawan
d.1 Karyawan NIP
2
b
Kartu Absensi
Data Absensi
Proses Pengolahan Data Absensi
d.2
Absensi
Total Absensi d.3 Jabatan d.1 Karyawan
Kode Jabatan
NIP
3
Proses Perhitungan Gaji Karyawan
d.4
Gaji
Detail Gaji NIP 4
d.2 Absensi
Proses Pembuatan Slip & Laporan
c Laporan
Manager
Slip gaji karyawan
ISSN-1411 – 3880
46
Sistem Penggajian Pada Perusahaan
Arief Budi Pratomo,S.Kom,MMSI
Adapun uraian dari masing-masing proses di atas adalah; a. Proses Pengolahan Data Karyawan 1
a
Karyawan
Data karyawan
1.1
1.2
Proses Penambahan Data
Proses Edit/Delete Data
d.1 Karyawan
b. Proses Pengolahan Data Absensi Karyawan d.1 Karyawan
NIP
NIP
2
b Kartu Absensi
Data Absensi
2.1
2.2
Proses Penambahan Data
Proses Edit/Delete Data
d.2 Absensi
ISSN-1411 – 3880
47
Sistem Penggajian Pada Perusahaan
Arief Budi Pratomo,S.Kom,MMSI
c. Proses Perhitungan Gaji Karyawan 3
d.3 Jabatan b.1 Karyawan
3.1
Kode Jabatan NIP
Penetapan Gaji Pokok Berdasarkan Jabatan
Gaji Pokok
NIP d.2 Absensi d.3 Jabatan
3.2
Jml Absensi Kode Jabatan
Perhitungan Tunjangan & Tambahan Pendapaatan Gaji Kotor 3.3
d.1 Karyawan
NIP
Perhitungan Potongan Pendapatan
Gaji Bersih d.4
Gaji
d. Proses Pembuatan Laporan Gaji Karyawan 4
d.1 Karyawan d.3 Jabatan d.1 Karyawan d.2 Absensi d.1 Karyawan d.4
Gaji
ISSN-1411 – 3880
4.1
Data Karyawan Data Jabatan
Pembuatan Laporan Data Karyawan
Laporan Data Karyawan
4.2
Data Karyawan Data Absensi
Data Karyawan Data Gaji
Pembuatan Laporan Data Absensi
Laporan Data Absensi
c Manager
4.3
Pembuatan Laporan Data Gaji
Laporan Data Gaji
48
Sistem Penggajian Pada Perusahaan
Arief Budi Pratomo,S.Kom,MMSI
Entity Relationship Diagram (ERD) Pada ERD menyediakan notasi-notasi grafis untuk merepresentasikan model-model data dalam bentuk Entity Relationship Diagram.
NIP
Hadir
Lembur Bonus
J_Hari
Nama
Upah_L
Bulan
Jen_Kel
Tgl Gapok
Alamat Absensi
PUNYA
Negara
Var
1
Warga
Rumah
1 Karyawan
1
Gaji
DAPAT
Medical
1
Tgl_lhr N
Pinjam
Agama Tabung Kawin
Jabatan
PUNYA
1
Kend
J_Anak T_Masuk S_Kary
Pisah Kd_Jbt
T_Jbt N_Jbt
Std_Gj
Normalisasi Database Dalam dunia basis data perlunya relasional yang membutuhkan normalisasi, normalisasi digunakan sebagai teknik untuk merancang tabel-tabel basis data relasional gunanya meminimalkan redundansi data. Pada dasarnya, normalisasi merupakan proses dua langkah yang meletakkan data dalam bentuk tabulasi dengan menghilangkan kelompok berulang lalu menghilangkan data yang terduplikasi dari tabel relasional (Janner Simarmata & Iman Peryudi 2010). Adapun bentuk-bentuk normalisasi adalah sebagai berikut : a. Bentuk Normal Pertama (first normal form) Tabel Karyawan NIP Nama Alamat Jen_Kel Warga Negara Tgl_lhr Agama Kawin J_Anak T_Masuk S_Kary
ISSN-1411 – 3880
49
Sistem Penggajian Pada Perusahaan
Arief Budi Pratomo,S.Kom,MMSI
Tabel Jabatan Kd_Jbt
N_Jbt
Std_Gj
T_Jbt
Tabel Absensi Bulan
J_Hari
Hadir
Lembur
Bonus
Upah_L
Tabel Gaji Tgl Gapok Var Rumah Medical Pinjam Tabung Kend
Pisah
Data pada diatas masih berupa data un normalisasi, data beracak-acak sehingga besar kemungkinan terjadi redundansi data, maka dibentuk analisa data ke bentuk normal kedua (second normal form). b. Bentuk Normal Kedua (second normal form) Bentuk normal kedua memungkinkan suatu relasi memiliki composite key, yaitu relasi dengan primary key yang terdiri dari dua atau lebih atribut. Suatu relasi yang memiliki single atribut untuk primary keynya secara otomatis pada akhirnya menjadi 2-NF. Primary key tersebut haruslah lebih sederhana, lebih unik, dapat mewakili atribute lain yang menjadi anggotanya, dan lebih sering digunakan pada tabel atau relasi tersebut. Karyawan Nama Jen_Kel Alamat Warga NIP
Negara Tgl_Lhr Agama Kawin J_Anak T_Masuk S_Kary
ISSN-1411 – 3880
50
Sistem Penggajian Pada Perusahaan
Arief Budi Pratomo,S.Kom,MMSI
Jabatan N_Jbt Kd_Jbt
Std_Gj T_Jbt
Absensi Bulan J_Hari NIP
Hadir Lembur Bonus Upah_L
Gaji Tgl Gapok Var Rumah NIP
Medical Pinjam Tabung Kend Pisah
ISSN-1411 – 3880
51
Sistem Penggajian Pada Perusahaan
Arief Budi Pratomo,S.Kom,MMSI
E. KESIMPULAN Perubahan suatu system diagram berbasis manual menjadi suatu system berbasis komputer pada era informasi yang bergerak semakin cepat ini adalah sangat tepat. Dimana teknologi komputer memang sangat mendukung suatu proses yang efisien dan sangat cepat serta tepat guna. Dengan dilakukan perubahan system penggajian karyawan dari system manual ke system berbasis komputer, yang dilakukan Perusahaan, maka segala permasalahan yang menyangkut efisiensi dan kecepatan kerja telah dapat terpecahkan dan terselesaikan tepat waktu serta terjamin terakurasi data perusahaan. Selain itu, dengan penggunaan system yang baru, segala kewajiban perusahaan terhadap pemerintah, dalam hal ini pengelolaan Jamsostek dan pajak penghasilan (PPH21), dapat dilaksanakan sejalan dengan proses penggajian karyawan. F. DAFTAR PUSTAKA Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta, 2005. Hariyanto Kristanto, Konsep dan Perancangan Database, Andi Offset, Yogyakarta, 2004. Edhy Sutanta, Sistem Basis Data, Graha Ilmu, 2004. Jeffery L. Whitten et al. Metode Desain dan Analisis Sistem, Andi Offset, Yogyakarta 2004. Mcleod, Raymond, Sistem Informasi Manajemen, Salemba Empat, Jakarta, 2008. Simarmata, Janner & Iman Prayudi, Basis Data, Andi Offset, Yogyakarta, 2010. http://www.globalkomputer.com/Bahasan/Database/Topik/Normalisasi.html, 15 Januari 2011.
ISSN-1411 – 3880
52