SISTEM PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PERIKANAN LAUT
:
SUATU KAJIAN KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DI PROVINSI JAWA TENGAH
GIY AT MI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2005
2
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi, dalam bentuk salinan cetakan dan/atau dokumen elektronik program aplikasi komputer pendukungnya, yang berjudul : SISTEM PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PERIKANAN LAUT : SUATU KAJIAN KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DI PROVINSI JAWA TENGAH merupakan hasil karya sendiri dan belum pernah diserahkan untuk pencapaian prestasi akademik apapun melalui perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang dipergunakan dalam penyusunan disertasi ini, telah dinyatakan secara jelas dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Bogor, Juni 2005
GIYATMI P09600006/IPN
3 ABSTRACT GIYATMI, 2005. Development System for Marine Fishery Agroindustry : an Assessment for Feasibility and Development Strategy in the Province of Central Java. Under supervision: MUSA HUBEIS as the chief of the commission, with RIZAL SYARIF and AGUS HERI PURNOMO as the members of the commission. The objective of this study was to assess the feasibility and development strategy for marine fishery agroindustry and described as follows: (1) to assess and to formulate method for grouping of development area and determining of development center for marine fishery agroindustry, (2) to identify and to formulate selection methods for potential commodities and and lead products for marine agroindustry as well as financial feasibility in each area development, (3) to construct development strategy and empowerment technique of institution in marine fishery agroindustry, and (4) to formulate an alternative development model for marine fishery agroindustry based on Decision Supporting System (DSS). Development system was designed in decision support system (DSS) based on computer program package called as AGRIPAL. Grouping of marine agroindustry development area and determining of development center was carried out using Cluster Analysis Method. Selection of priority potential commodity and determination of lead product were performed using Independent Preference Evaluation Method in the norm of Fuzzy Group Decision Making. Criteria applied to find out feasibility level of the lead products were Net Present Value, Internal Rate of Return, Benefit Cost Ratio, Break Even Point and Pay Back Period. Strategic analysis performed using Analysis Hierarchy Process Method. Analysis of elements interrelationship using Interpretative Structural Modelling Method. Verification of the DSS AGRIPAL in Central Jawa Province showed that Central Java Province, in terms of marine fish resource, was divided into three development areas. Potential commodities for the City of Pekalongan (Development Area I) were scads, sardine and indian mackerel, with dried salted scads as a lead product. Potential commodities for Pati Regency (Development Area II) were scads, indian mackerel and marine catfish with boiled salted scads as a lead product. Cilacap regency (Development Area III) had tuna, skipjack and shrimp as potential commodities and canned tuna as a lead product. In terms of financial perspective, those lead products were suitable for condition and potency of the development areas and feasible to be implemented. Strategic analysis informed that development of marine fishery agroindustry was to strengthen existing agroindustry. Determinative factors in the development of marine fishery agroindustry were market, human resources, and finance. Meanwhile, the objective of marine fishery agroindustry development should be directed to provide job opportunity, to widen business and to increase the added value products. The key elements of the players in the development of marine fishery agroindustry were Local and Central Governments. Raw material availability, investment fund and educated and skillful human resource were the key element of program requirements. Investment fund limitation was the key element for development constrain. The measures of the achivement were the reduction of unemployment and poverty levels, the increase of production volume and the increase of local government income. Activities needed for action plan were identification of feasible product to be developed, coordination among sectors and formation of government regulation as development support. Keywords:
decision support system, marine fisheries, agroindustry, development area, potential commodity, lead product, feasibility, strategy, AGRIPAL
ABSTRAK GIYATMI, 2005. Sistem Pengembangan Agroindustri Perikanan Laut: Suatu Kajian Kelayakan dan Strategi Pengembangan di Provinsi Jawa Tengah. Di bawah bimbingan MUSA HUBEIS sebagai Ketua Komisi, dengan anggota RIZAL SYARIEF dan AGUS HERI PURNOMO. Agroindustri perikanan laut merupakan salah satu jenis industri pengolahan hasil perikanan yang sangat potensial untuk dikembangkan, mengingat potensi sumber daya ikan dari perairan laut nasional sangat besar. Namun demikian terdapat sejumlah persoalan yang menghambat pengembangannya, baik dari aspek produksi bahan baku (industri penangkapan) maupun aspek pengolahan produk (agroindustri). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem pengembangan agroindustri perikanan laut. Secara khusus tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : (1) Mengkaji dan merumuskan cara pengelompokan wilayah pada kawasan pengembangan dan pusat pertumbuhan agroindustri perikanan laut; (2) Mengidentifikasi dan merumuskan cara pemilihan komoditas potensial dan produk unggulan agroindustri perikanan laut, serta kelayakan usahanya di masingmasing kawasan pengembangan; (3) Menyusun strategi pengembangan dan cara pemberdayaan kelembagaan agroindustri perikanan laut; dan (4) Mengembangkan alternatif model pengembangan agroindustri perikanan laut berbasis Sistem Penunjang Keputusan. Sistem pengembangan agroindustri perikanan laut dirancang dalam suatu program komputer dengan nama AGRIPAL (Agroindustri Perikanan Laut). Sub Model Kawasan untuk pengelompokan kawasan pengembangan agroindustri perikanan laut dan penentuan pusat pertumbuhan masing-masing kawasan dirumuskan dengan Metode Cluster Analysis; Sub Model Pemilihan untuk pemilihan prioritas komoditas potensial dan pemilihan produk unggulan dirumuskan berdasarkan Metode Independent Peference Evaluation (IPE) dalam kaidah Fuzzy Group Decision Making (FGDM); Sub Model Kelayakan untuk mengetahui tingkat kelayakan produk unggulan agroindustri perikanan laut dirumuskan dengan kriteria Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Break Even Point (BEP), dan Pay Back Period (PBP); Sub Model Strategi untuk memilih alternatif strategi pengembangan dirumuskan dengan metode Analysis Hierarchy Process (AHP); dan Sub Model Kelembagaan untuk menetapkan struktur elemen kelembagaan pengembangan agroindustri perikanan laut dirumuskan dengan metode Interpretative Structural Modelling (ISM). Berdasarkan verifikasi model AGRIPAL di Provinsi Jawa Tengah, Sub Model Kawasan menunjukkan bahwa wilayah di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki potensi perikanan laut dapat dikelompokkan menjadi tiga Kawasan Pengembangan, yaitu Kawasan Pengembangan I dengan Pusat Pertumbuhan di Kota Pekalongan; Kawasan Pengembangan II dengan Pusat Pertumbuhan di Kabupaten Pati; dan Kawasan Pengembangan III dengan Pusat Pertumbuhan di Kabupaten Cilacap.
1
Berdasarkan analisis pada Sub Model Pemilihan diketahui bahwa komoditas potensial di Kota Pekalongan (KP I) adalah ikan layang, lemuru, kembung dan tongkol, dengan produk unggulan agroindustri ikan layang asin. Komoditas potensial di Kabupaten Pati (KP II) adalah ikan layang, kembung, manyung, selar, tembang dan lemuru, dengan produk unggulan ikan layang pindang. Kabupaten Cilacap yang merupakan pusat pertumbuhan di Kawasan Pengembangan III, komoditas perikanan potensialnya adalah ikan tuna, ikan cakalang dan udang, serta produk agroindustri unggulan adalah ikan tuna kaleng. Pada perhitungan analisis kelayakan usaha produk unggulan (Sub Model Kelayakan), komoditas yang diperhitungkan merupakan campuran 2-4 komoditas potensial yang umumnya digunakan sebagai bahan baku oleh industri terkait. Perencanaan produksi bagi industri ikan asin dan ikan pindang masing-masing 1.800 ton/th dan 1.200 ton/th. Dengan asumsi umur proyek dan bunga kredit perbankan masing-masing 10 tahun dan 18%, usaha ikan asin dan pindang dinyatakan layak dengan NPV Rp 719,7 juta dan Rp 470 juta; IRR masing-masing 48,63% ; Net B/C 1,95 dan 1,89; PBP 3,76 tahun dan 4,10 tahun; serta BEP 1.127 ton untuk ikan asin dan 912 ton untuk ikan pindang. Bahan baku industri pengalengan ikan di Kabupaten Cilacap adalah ikan tuna Baby Yellow Fin, tuna Albacore, cakalang dan tongkol Thunnus. Melalui perencanaan produksi sebesar 10.500 ton/th atau 35 ton/hari, umur proyek 20 tahun dan bunga kredit 18%, industri pengalengan ikan di Kabupaten Cilacap dinyatakan sebagai industri yang layak. Keputusan kelayakan didasarkan pada nilai NPV sebesar Rp 51 milyar; IRR 45,16%; Net B/C 1,97; PBP 3,59 tahun dan BEP 6.308 ton/th (+ 21 ton/hr). Dari analisis sensitivitas didapatkan bahwa kelayakan finansial dari agroindustri ikan asin masih layak bila terjadi penurunan produksi sampai 55,56%, adanya kenaikan harga bahan baku tidak melebihi 3,63%, atau harga bahan produk turun sampai 3,06%. Usaha ikan pindang masih layak bila penurunan produksi tidak lebih dari 55,34%, kenaikan harga bahan baku maksimal 2,68% atau harga produk turun sampai 2,11%. Agroindustri ikan kaleng masih mampu menahan kelayakan bila terjadi penurunan produksi sampai 50,97% dan kenaikan harga bahan baku 19,51%, atau terjadi penurunan harga produk 10,36%. Berdasarkan analisis strategi (Sub Model Strategi) diketahui pengembangan agroindustri perikanan laut diprioritaskan untuk memperkuat agroindustri yang ada. Pada analisis ini diketahui pula bahwa faktor determinatif dalam pengembangan agroindustri perikanan laut, yaitu penyerapan produk oleh pasar, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang menguasai teknologi pasca panen dan memiliki jiwa kewirausahaan, serta ketersediaan permodalan yang mendukung pengembangan usaha. Sedangkan tujuan pengembangan agroindustri perikanan laut harus diarahkan pada peningkatan lapangan kerja, meluasnya kesempatan berusaha dan peningkatan nilai tambah yang berorientasi pada aplikasi teknologi yang sesuai dengan potensi bahan baku dan kondisi wilayah. Pada analisis keterkaitan antar elemen dalam pengembangan agroindustri (Sub Model Kelembagaan) diketahui bahwa pelaku yang memiliki peran sebagai elemen kunci untuk menjadi pendorong pengembangan adalah Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat. Jaminan kesinambungan bahan baku, permodalan dan tersedianya SDM terampil dan terdidik merupakan elemen kunci dari elemen kebutuhan yang harus terpenuhi untuk mendorong perkembangan agroindustri
2
perikanan laut. Keterbatasan modal merupakan elemen kunci dari kendala pengembangan yang harus diatasi. Untuk pencapaian tujuan pengembangan, tolok ukur yang dapat dijadikan elemen kunci adalah penurunan angka pengangguran dan kemiskinan, peningkatan volume produksi usaha dan peningkatan pendapatan daerah. Aktivitas kunci yang dibutuhkan guna perencanaan tindakan dalam pengembangan dimulai dengan kemampuan mengidentifikasi produk agroindustri perikanan laut yang layak untuk dikembangkan, diikuti dengan melakukan koordinasi antar sektor terkait, serta perumusan peraturan-peraturan (pusat/daerah) yang relevan untuk mendukung pengembangan agroindustri perikanan laut. Model konseptual dalam sistem pengembangan agroindustri perikanan laut ini dapat digunakan sebagai acuan pertimbangan kebijakan bagi para pengambil keputusan baik di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota maupun pelaku usaha untuk mengembangkan agroindustri perikanan laut. Keluaran hasil penelitian ini diharapkan akan mempermudah tahapan proses pengambilan keputusan secara transparan dan mudah ditelusuri sistematika ilmiahnya, khususnya untuk mengkaji pembentukan klaster wilayah berdasarkan sumber daya alam atau bentuk klaster lainnya, membuat urutan prioritas pilihan kebijakan dalam menentukan produk unggulan daerah dan strategi pengembangannya, determinasi elemen penting dalam pengembangan, serta membuat analisis kelayakan dan resiko usaha terkait. Selain itu, metodologi dan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti berikutnya. Sistem pengembangan agroindustri perikanan laut yang direkayasa melalui Model SPK AGRIPAL didesain secara fleksibel, artinya Model AGRIPAL tidak hanya dapat diaplikasikan di Provinsi Jawa Tengah, tetapi dapat juga diaplikasikan di daerah lain sesuai dengan permasalahan yang ingin dipecahkan. Penyesuaian dalam aplikasi model ini dapat dilakukan melalui serangkaian identifikasi awal terhadap potensi, kondisi dan harapan yang hendak dicapai oleh masing-masing wilayah. Implementasi dari alternatif model dan hasil penelitian ini masih membutuhkan kajian yang mendalam terhadap berbagai faktor pendukungnya, seperti model kemitraan antar wilayah berdasarkan tingkat kepentingan yang serupa dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki, tinjauan kritis terhadap potensi sumber daya ikan yang lebih akurat, serta dukungan kebijakan yang nyata dari pemerintah terhadap pengembangan agroindustri bernilai tambah.
3
SISTEM PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PERIKANAN LAUT
:
SUATU KAJIAN KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DI PROVINSI JAWA TENGAH
GIYATMI
Disertasi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Ilmu Pangan Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2005
4
Judul Disertasi
:
Sistem Pengembangan Agroindustri Perikanan Laut : Suatu Kajian Kelayakan dan Strategi Pengembangan di Provinsi Jawa Tengah
Nama Mahasiswa
:
Giyatmi
Nomor Pokok
:
P09600006
Program Studi
:
Ilmu Pangan
Disetujui Komisi Pembimbing
____________________________________________ Prof. Dr. Ir. H. MUSA HUBEIS, MS, Dipl. Ing., DEA Ketua
_________________________________ Prof. Dr. Ir. H. RIZAL SYARIEF, DESS Anggota
Ketua Program Studi Ilmu Pangan
________________________________ Prof.Dr.Ir. B. SRI LAKSMI JENIE, MS. Tanggal Ujian : 30 Juni 2005
________________________________ Dr. Ir. AGUS HERI PURNOMO, MSc. Anggota
Dekan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
_______________________________________ Prof.Dr.Ir. Hj. SYAFRIDA MANUWOTO, MSc. Tanggal Lulus :
5
Persembahan untuk kedua orang tua yang tiada lelah mendoakan Serta suami dan buah hati tercinta yang penuh keikhlasan mendukung dan berkorban :
Dr. Ir. H. Hari Eko Irianto, Dipl. Tech., APU Husna Izz zzaahnisa Omegita, Muhammad Izz zzaahislam Masseyga, Shabira Nurulilizzzah Sahida
6
PRAKATA And if all the trees on earth were pens and the ocean (were ink), with seven oceans behind it to add to its (supply), yet would not the words of Allah be exhausted (in the writing) : for Allah is Exalted in power, full of Wisdom (The Holly Qur’an 31 : 27) Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang mencoba mengangkat setitik dari kalam Illahi yang dikaruniakan di negara tercinta ini. Karya ilmiah dalam bentuk disertasi merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar doktor di Institut Pertanian Bogor. Tulisan ini disusun berdasarkan serangkaian penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Oktober 2002 hingga bulan Maret 2005 di bawah bimbingan Bapak Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl. Ing., DEA, Bapak Prof. Dr. Ir. H. Rizal Syarief, DESS dan Bapak Dr. Ir. Agus Heri Purnomo, MSc. Penghargaan dan ucapan terima kasih dari hati terdalam penulis sampaikan kepada ketiga pembimbing yang penuh kesabaran telah mencurahkan waktu dan perhatian bagi penulis dalam menyelesaikan pendidikan di Institut Pertanian Bogor. Pelaksanaan penelitian ini melibatkan begitu banyak pihak, diantaranya para praktisi, asosiasi, akademisi dan birokrat baik yang berada di pemerintahan pusat, maupun yang berada di Provinsi Jawa Tengah selaku pakar atau nara sumber. Nara sumber dari industri, diantaranya Ibu Esther Satyono (Dirut PT Ocean Mitramas), Bapak Ir. Tachmid WP (Dir. PT Bonecom), Bapak Hayono (Man. Prod. PT Juifa International Foods), Bapak Wukir Sudrajat (Man. Pengadaan PT Toxindo Prima), Bapak Ibrahim (Hasil Samudera), Bapak Wahirin (UD Mina Jaya Cipta Sentosa), Bapak Riswanto (SDP), dan Ibu Hj. Romlah Wagiman (Mina Artha). Dari pihak asosiasi, penulis diterima dengan sangat baik oleh Bapak Ir. Bambang Suboko (Dir. Eks. Gappindo) dan Bapak Hendri Sutandinata, MBA (Ka. APIKI). Dari pihak akademisi tercatat Bapak Prof. Dr. H. Suwarno T. Sukarto (TPG-FatetaIPB) dan Ibu Dr. Mita Wahyuni (PHP-FPIK-IPB). Bapak Dr. Achmad Poernomo (Ses Ditjen P2KP) dan Bapak Dr. Widodo Farid Ma’ruf (Ka. PRPPSE) merupakan birokrat di lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan yang banyak memberi masukan mengenai keadaan agroindustri perikanan laut di Indonesia. Di tingkat Provinsi, penulis banyak mendapat masukan dari Bapak Prof. Dr. S. Budi Prayitno (Ka. Diskanlut Prov. Jateng), Bapak Drs. Danudojo Hastjarjo (Ka. Dinas Perindag Prov. Jateng), Bapak Ir. Boedi Setyana (Ka Sub Dit Pertanian Bappeda Jateng), dan Bapak Ir. Galih Rasiono, MPi (Ka Sub Dit Renbang Diskanlut Jateng). Penulis mengunjungi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki potensi perikanan laut, dimana peran Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan beserta jajarannya sangat membantu penulis dalam mengakses data dan menemui berbagai pihak terkait. Secara intensif penulis mendapat bantuan dari Bapak Ir. Sofwan (Ka Diskanlut Rembang), Bapak Ir. Gunawan, MM (Ka Diskanlut Cilacap), Bapak Ir. Ashar (Ka Diskanlut Pati), Bapak Ir. Boediono (Ka Diskanlut Pekalongan), Bapak Sartono, APi (Ka LPPMHP Cilacap), Bapak Ir. Jumala Saragih (Diskanlut Pati), Bapak Ir. Nanang Kusbiyantoro (Diskanlut Cilacap), Bapak Ir. Sochib Rochmat, M.Pi (Diskanlut Pekalongan), Ketua KUD, dan Kepala TPI masing-masing Dati II.
7
Kepada seluruh nara sumber tersebut di atas, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Dr. W. Farid Mar’ruf, MSc. dan Dr. Hartrisari Hardjomidjojo, DEA yang meluangkan waktu dan berkenan menjadi penguji pada ujian terbuka, serta Dr. Ir. Sukarno selaku penguji pada ujian tertutup. Penghargaan yang tinggi penulis sampaikan kepada Bapak Prof. DR. H. Sukamdani Sahid Gitosardjono dan Ibu Hj. Juliah Sukamdani, kedua orang tua kami yang tergabung di Yayasan Sahid Jaya, beliau berdua mengajarkan kepada penulis untuk tidak takut bermimpi untuk terus berkarya dan mengajarkan pada kami bagaimana membangun etos kerja dalam kerangka bahwa ‘hidup untuk saling menghidupi’. Penulis juga men yampaikan terima kasih atas restu dan ijin untuk meneruskan pendidikan di tengah tugas yang beliau amanahkan kepada penulis. Biaya pendidikan penulis diantaranya didukung oleh beasiswa dari Universitas Sahid, kepada Bapak Rektor dan Pembantu Rektor Universitas Sahid Jakarta penulis mengucapkan terima kasih. Penulis juga mendapat beasiswa BPPS dari Dirjen DIKTI dan dukungan dana selama pengambilan data dari Proyek APBN di lingkungan Pusris Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi, DKP, untuk kebaikan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada pimpinan di kedua instansi tersebut. Kepada Rektor Institut Pertanian Bogor, Dekan Sekolah Pascasarjana, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Ketua Program Studi Ilmu Pangan, Ketua Departemen Teknologi Pangan dan Gizi, serta seluruh pejabat, dosen dan karyawan di dalamnya yang terlibat, penulis mengucapkan terima kasih atas ilmu dan pelayanan administratif yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan tanpa kendala berarti. Memberikan spirit dan teman diskusi yang penuh kenangan, Ir. H. Farhat Umar, MSi., Ir. Rindam Latief, MSi., dan Dr. Ir. Kohar Sulistyadi, MSIE. Untuk rekan seperjuangan S2/S3 di IPN khususnya Sub Program Manajemen Industri Pangan dan untuk mas Roni Wijaya, terima kasih banyak atas segala dukungan dan bantuan yang telah diberikan. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh rekan kerja di Fakultas Teknologi Industri Pertanian dan Fakultas Teknik, atas segala dukungan moral dan doanya. Untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang tiada terbilang jasanya dalam mendukung penulis untuk menyelesaikan pendidikan di Institut Pertanian Bogor, kiranya tidak ada sesuatu yang pantas penulis berikan, kecuali doa dan harapan bahwa Allah SWT akan mencatat dan membalas semua kebaikan tersebut. Tak lupa permohonan maaf bila penulis melakukan kesalahan baik yang disengaja atau tidak. Bogor, Juni 2005 PENULIS
8
RIWAYAT HIDUP GIYATMI, dilahirkan di Sragen, Jawa Tengah pada tanggal 6 Desember 1965 dari ayah pensiunan pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Sragen bernama Minto Pawiro dan ibu Siyem seorang pedagang yang ulet. Penulis merupakan anak keenam dari sembilan bersaudara. Pendidikan Dasar diselesaikan penulis di SD Negeri 3 Sragen dan tamat pada tahun 1977, melanjutkan studi di SMP N 1 Sragen dan tamat pada tahun 1981. Pendidikan selanjutnya dijalani di SMA N 1 Sragen hingga tamat pada tahun 1984. Pada tahun yang sama, melalui program PMDK penulis diterima sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor. Pada tahun kedua, penulis menetapkan pilihan di Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian hingga lulus pada tanggal 17 Desember 1988. Tahun 1995, penulis melanjutkan kuliah di Program Studi Ilmu Pangan, dengan mengambil kajian di bidang Mikrobiologi Pangan. Pendidikan Strata Dua tersebut diselesaikan pada tanggal 25 Mei 1998. Pada tahun 2000, penulis kembali mengambil pendidikan formal untuk Strata Tiga di Program Studi Ilmu Pangan. Penulis tertarik dengan bidang kajian Manajemen Industri Pangan. Tiga bulan setelah lulus dari Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi – FATETA - IPB, penulis diterima sebagai staf pengajar di Akademi Gizi Muhammadiyah Semarang hingga penulis pada pertengahan tahun 1990 memutuskan untuk mengundurkan diri karena harus mendampingi suami tugas belajar di New Zealand. Melalui SK Rektor USAHID tanggal 31 Januari 1994, penulis kembali mengabdikan diri di dunia pendidikan, yaitu sebagai staf pengajar di Jurusan Teknologi Pangan Fakultas Teknik Universitas Sahid Jakarta. Jabatan sebagai tenaga akademik Lektor Muda diperoleh penulis tanggal 1 Juli 1998, kemudian pada tanggal 9 Agustus 2000 meningkat menjadi Lektor Madya. Terhitung mulai tanggal 1 Juli 2002 hingga saat ini penulis meraih jabatan Lektor Kepala di bidang Mikrobiologi Pangan. Penulis mengawali karir dalam jabatan struktural sebagai Ketua Jurusan Teknologi Pangan pada bulan September tahun 1998, dan setahun kemudian pada bulan September 1999 diangkat untuk menduduki jabatan Dekan Fakultas Teknik. Kebijakan Universitas untuk mendirikan Fakultas Pertanian pada tahun 2001 (kini Fakultas Teknologi Industri Pertanian) membawa penulis pindah fakultas dengan tetap menduduki jabatan Dekan Fakultas Teknologi Industri Pertanian hingga sekarang. Penulis menikah dengan Dr. Ir. H. Hari Eko Irianto, Dipl. Tech, APU. pada tanggal 25 Maret 1990 dan sampai saat ini telah dikaruniai tiga orang anak, yaitu Husna Izzahnisa Omegita (14 tahun), Muhammad Izzahislam Masseyga (12 tahun) dan Shabira Nurulizzah Sahida (7 tahun).
9
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL...........................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... v
xvii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xxi
I.
PENDAHULUAN
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1 1 B. Tujuan Penelitian..................................................................................... 7 6 C. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 6 A. Potensi dan Produksi Perikanan Laut ............ ..............………………….. B. Agroindustri Perikanan Laut .................................................................. 13 C. Penanganan Pascapanen Perikanan Laut ............................................... 18 D. Pengembangan Agroindustri Perikanan Laut .......................................... E. Teori Sistem ............................................................................................... F. Sistem Penunjang Keputusan ................................................................. 32 G. Analisis Klaster ........................................................................................ H. Evaluasi Pilihan Bebas ............................................................................. I. Proses Hirarki Analitik ......................................................................... 34 J. Permodelan Struktural Interpretatif ........................................................... K. Analisis Kelayakan Finansial .................................................................... L. Konsep Strategi .......................................................................................... M. Tinjauan Studi Terdahulu yang Relevan ...................................................
III. METODOLOGI PENELITIAN A. B. C. D.
Kerangka Pemikiran .............................................................................. 44 Metode Penelitian ...................................................................................... Pendekatan Sistem.................................................................................. 45 Konfigurasi Model ....................................................................................
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
8 12 16 25 27 28 31 34 38 40 43 46 48 51 53 59 66
A. Pengelompokan Kawasan Pengembangan dan Penentuan Pusat Pertumbuhan ............................................................................................. 68 B. Pemilihan Komoditas Potensial dan Produk Unggulan Agroindustri Perikanan Laut ................................................................... 88 C. Analisis Kelayakan Finansial Produk Unggulan Agroindustri Perikanan laut ...........................................................................................119 D. Strategi Pengembangan Agroindustri Perikanan Laut ..............................130 E. Kelembagaan Agroindustri Perikanan Laut ..............................................134 F. Implementasi Sistem Pengembangan Agroindustri Perikanan Laut ……………………………………………………………. 146
10
Halaman V.
KESIMPULAN DAN SARAN ........... ………………………………
153
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................157 LAMPIRAN .................................................................................164
11
DAFTAR TABEL Halaman 1. Produksi perikanan tangkap menurut sub sektor perikanan tangkap pada tahun 1993 – 2002 ......…………………………………………...
8
2. Potensi lestari dan pemanfaatan sumber daya perikanan laut pada Wilayah Pengelolaan Perikanan di Indonesia .....……………..............
10
3. Produksi perikanan laut menurut jenis ikan dan daerah perairan pantai Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2002 ……………………….
11
4. Kategori agroindustri berdasarkan tingkat transformasi bahan baku .....
12
5. Perlakuan produksi perikanan laut menurut cara perlakuan pada tahun 2002 ………………………………………….………………....
15
6. Bentuk-bentuk penanganan pascapanen perikanan laut ……………….
17
7. Komparasi penilaian berdasarkan skala Saaty ………………………...
40
8. Inventarisasi kebutuhan pelaku dalam sistem pengembangan agroindustri perikanan laut .............................………………………...
61
9. Bobot kriteria penentuan pusat pertumbuhan agroindustri perikanan laut ...................................................................................................................
74
10. Volume produksi perikanan laut Provinsi Jawa Tengah pada tahun 1999 - 2003 ......................................................................................................
77
11. Kelompok wilayah dan pusat pertumbuhan kawasan pengembangan agroindustri perikanan laut Provinsi Jawa Tengah ..........................................
82
12. Jumlah alat tangkap, armada penangkapan dan nelayan di Kabupaten Pati pada tahun 1998 – 2002 ...........................................................................
86
13. Bobot kriteria pemilihan komoditas perikanan laut potensial .........................
89
14. Skala prioritas komoditas perikanan laut potensial terpilih pada masing-masing kawasan pengembangan .........................................................
91
15. Bobot kriteria pemilihan produk unggulan agroindustri perikanan laut
104
16. Skala prioritas pemilihan produk unggulan agroindustri perikanan laut Kota Pekalongan .............................................................................................
107
12
Halaman 17. Skala prioritas pemilihan produk unggulan agroindustri perikanan laut Kabupaten Pati ...............................................................................................
111
18. Data pengolah hasil perikanan laut di Kabupaten Pati ....................................
113
19. Skala prioritas pemilihan produk unggulan agroindustri perikanan laut Kabupaten Cilacap ..........................................................................................
114
20. Asumsi kelayakan usaha produk unggulan agroindustri perikanan laut .........
120
21. Modal usaha produk unggulan agroindustri perikanan laut ............................
121
13
DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Struktur dasar sistem penunjang keputusan ............................................................. 30 2. Ilustrasi transformasi-z ............................................................................................ 32 3. Pembentukan jarak euclideus .................................................................................. 33 4. Profil hirarki grup-grup hasil analisis klaster .......................................................... 34 5. Kerangka manajemen strategik ................................................................................ 47 6. Diagram alir tahapan penelitian pengembangan agroindustri perikanan laut .......................................................................................................... 56 7. Diagram lingkar sebab akibat sistem pengembangan agroindustri perikanan laut ........................................................................................................... 63 8. Diagram input-output sistem pengembangan agroindustri perikanan laut di Provinsi Jawa Tengah ................................................................................... 65 9. Konfigurasi model sistem pengambilan keputusan pengembangan agroindustri perikanan laut ....................................................................................... 66 10. Hasil analisis pengelompokan kawasan pengembangan agroindustri perikanan laut di Provinsi Jawa Tengah .......................................................... 70 11. Volume produksi perikanan per kawasan pengembangan Jawa Tengah pada tahun 1994-2003 ......................................................................... 72 12. Hasil analisis pengelompokan wilayah untuk pemilihan pusat pertumbuhan masing-masing kawasan di Provinsi Jawa Tengah .................... 76 13. Volume produksi perikanan laut di kabupaten/kota unggulan pada masing-masing kawasan pengembangan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 1994 – 2003 .................................................................................. 78 14. Nilai produksi perikanan laut di kabupaten/kota unggulan pada masing-masing kawasan pengembangan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 1994 – 2003 ................................................................................... 79 15. Harga rataan komoditas perikanan laut di kabupaten/kota unggulan pada masing-masing kawasan pengembangan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 1998 – 2003 ...................................................................... 80
14
Halaman 16. Laju peningkatan produksi perikanan laut di kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah pada tahun 1993 – 2002 ............................................... 81 17. Volume produksi komoditas perikanan laut potensial Kota Pekalongan pada tahun 1994-2003 .................................................................. 92 18. Nilai produksi komoditas perikanan laut potensial Kota Pekalongan pada tahun 1994-2003 ...................................................................................... 93 19. Harga rataan komoditas perikanan laut potensial Kota Pekalongan pada tahun 1994-2003 ...................................................................................... 94 20. Volume produksi komoditas perikanan laut potensial Kabupaten Pati pada tahun 1994-2003 .............................................................................. 96 21. Produksi perikanan laut Kabupaten Pati tahun 2003 ....................................... 97 22. Nilai produksi komoditas perikanan laut potensial Kabupaten Pati pada tahun 1994-2003 ...................................................................................... 98 23. Harga rataan komoditas perikanan laut potensial Kabupaten Pati pada tahun 1994-2003 ...................................................................................... 99 24. Volume produksi komoditas perikanan laut potensial Kabupaten Cilacap pada tahun 1994-2003 ........................................................................100 25. Nilai produksi komoditas perikanan laut potensial Kabupaten Cilacap pada tahun 1994-2003 ........................................................................101 26. Harga rataan komoditas perikanan laut potensial Kabupaten Cilacap pada tahun 1994-2003 ........................................................................102 27. Volume produksi ikan yang diolah menurut cara perlakuan di Kota Pekalongan pada tahun 1993 – 2002 ..............................................................107 28. Volume produksi hasil pengolahan perikanan laut di Kabupaten Pati pada tahun 1996 – 2002 ............................................................................112 29. Perkembangan volume dan nilai ekspor ikan kaleng Kabupaten Cilacap pada tahun 2000 – 2004 ......................................................................116 30. Perkembangan volume dan nilai ekspor udang dan tuna beku Kabupaten Cilacap pada tahun 1997 – 2003 ...................................................118 31. Perubahan nilai IRR usaha ikan asin terhadap perubahan volume bahan baku, harga bahan baku dan harga produk ............................................127
15
Halaman 32. Perubahan volume bahan baku, harga bahan baku dan harga produk pada masing-masing jenis ikan terhadap nilai IRR usaha ikan asin ................123 33. Perubahan nilai IRR usaha ikan pindang terhadap perubahan volume bahan baku, harga bahan baku dan harga produk ...............................125 34. Perubahan volume bahan baku, harga bahan baku dan harga produk pada masing-masing jenis ikan terhadap nilai IRR usaha ikan 125 pindang ............................................................................................................ 35. Perubahan nilai IRR usaha ikan kalengterhadap perubahan volume bahan baku, harga bahan baku dan harga produk ............................................127 36. Perubahan volume bahan baku, harga bahan baku dan harga produk pada masing-masing jenis ikan terhadap nilai IRR usaha ikan kaleng ...............................................................................................................127 37. Hasil peramalan volume bahan baku dan volume produksi ikan kaleng ...............................................................................................................129 38. Hasil analisis strategi pengembangan agroindustri perikanan laut ..................131 39. Hirarki elemen pelaku pengembangan agroindustri perikanan laut ................135 40. Grafik Dependence–Driver Power pelaku pengembangan agroindustri perikanan laut ..............................................................................136 41. Hirarki elemen kebutuhan untuk pelaksanaan program pengembangan agroindustri perikanan laut .....................................................138 42. Grafik Dependence–Driver Power kebutuhan untuk pelaksanaan program pengembangan agroindustri perikanan laut ......................................139 43. Hirarki elemen kendala dalam pengembangan agroindustri perikanan laut ...................................................................................................140 44. Grafik Dependence–Driver Power kendala dalam pengembangan agroindustri perikanan laut ..............................................................................141 45. Hirarki elemen tolok ukur untuk pencapaian tujuan pengembangan agroindustri perikanan laut ..............................................................................142 46. Grafik Dependence–Driver Power tolok ukur untuk pencapaian tujuan pengembangan agroindustri perikanan laut ..........................................143
16
Halaman 47. Hirarki elemen aktivitas yang dibutuhkan guna perencanaan tindakan pengembangan agroindustri perikanan laut .....................................144 48. Grafik Dependence – Driver Power aktivitas yang dibutuhkan guna perencanaan tindakan pengembangan agroindustri perikanan laut .................145 49. Elemen kunci yang mendukung strategi pengembangan agroindustri perikanan laut .............................................................................150
17
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Teknis penggunaan model AGRIPAL ............................................................ 164 2. Batas-batas Provinsi Jawa Tengah .................................................................. 178 3. Kabupaten/Kota di Pantai Utara Jawa Tengah yang memliki potensi sumber daya perikanan laut dan peta penyebaran lokasi pendaratan ikan .................................................................................................................. 179 4. Kabupaten/Kota di Pantai Selatan Jawa Tengah yang memiliki potensi sumber daya perikanan laut dan peta penyebaran lokasi 179 pendaratan ikan ............................................................................................... 5. Pengelompokan kawasan pengembangan daerah berpotensi produksi 180 perikanan laut di Provinsi Jawa Tengah .......................................................... 6. Data produksi perikanan laut pada masing-masing kawasan dan kota 181 unggulan di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 1994-2003 ............................. 7. Pelabuhan Perikanan dan Pusat Pendaratan Ikan di Provinsi Jawa Tengah ............................................................................................................. 182 8. Bobot kriteria penentuan pusat pertumbuhan agroindustri perikanan laut .......................................................................................................
183
9. Data pendukung penentuan pusat pertumbuhan agroindustri perikanan laut Provinsi Jawa Tengah .............................................................. 183 10. Penentuan pusat pertumbuhan antar kawasan pengembangan agroindustri perikanan laut Provinsi Jawa Tengah ..............................
187
11. Produksi perikanan laut di kabupaten/kota yang diunggulkan ............
188
12. Laju pertumbuhan volume produksi perikanan laut per kabupaten di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 1993-2002 ……………………….
189
13. Laju pertumbuhan nilai produksi perikanan laut per kabupaten di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 1993-2002 ……………………….
190
14. Bobot kriteria pemilihan komoditas perikanan laut potensial ......................... 191 15. Volume produksi perikanan menurut jenis ikan di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 1994-2002 ……………………………………….
192
18
Halaman 16. Nilai produksi perikanan menurut jenis ikan di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 1994-2002 .............................................................
193
17. Pemilihan komoditas perikanan laut potensial Kota Pekalongan .....
194
18. Pemilihan komoditas perikanan laut potensial Kabupaten Pati ……..
195
19. Pemilihan komoditas perikanan laut potensial Kabupaten Cilacap ….
196
20. Produksi komoditas agroindustri perikanan laut potensial Kota Pekalongan pada tahun 1994-2003…………………………………...
197
21. Produksi komoditas agroindustri perikanan laut potensial Kabupaten Pati pada tahun 1994-2003………………………………………......
198
22. Produksi komoditas agroindustri perikanan laut potensial Kabupaten Cilacap pada tahun 1994-2003 ……………………………………....
199
23. Bobot kriteria pemilihan produk unggulan agroinustri perikanan laut ........... 200 24. Pemilihan produk unggulan agroindustri perikanan laut Kota Pekalongan …………………………………………………………...
201
25. Produksi ikan yang diolah menurut cara perlakuan di Kota Pekalongan pada tahun 1993-2002…………………………………...
203
26. Hasil analisis ikan layang segar, asin dan pindang …………………..
203
27. Pemilihan produk unggulan agroindustri perikanan laut Kabupaten Pati ……………………………………………………….………..
204
28. Produksi ikan yang diolah menurut cara perlakuan di Kota Pekalongan pada tahun 1993-2002…………………………………...
206
29. Pemilihan produk unggulan agroindustri perikanan laut Kabupaten Cilacap …………………………………………………….………..
207
30. Perkembangan volume dan nilai ekspor ikan kaleng Kabupaten Cilacap pada tahun 2000 – 2004……………………………………..
209
31. Perkembangan volume dan ekspor udang dan tuna beku Kabupaten Cilacap pada tahun 1997 – 2003 ..........................................................
209
19
Halaman 32. Tetapan umum, investasi, modal usaha dan arus uang AIPL ikan asin ........... 210 33. Tetapan umum, investasi, modal usaha dan arus uang AIPL ikan pindang ……………………………………………………………….
213
34. Tetapan umum, investasi, modal usaha dan arus uang AIPL ikan kaleng ………………………………………………………………...
216
35. Peramalan volume bahan baku dan produksi ikan kaleng …………
221
36. Perkembangan tingkat konsumsi ikan di Provinsi Jawa Tengah ….....
222
37. Reachability matriks dan interpretasinya dari elemen struktur kelembagaan ………………………………………………………....
223