SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA PT BANK JATENG SEMARANG MENGGUNAKAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS (AHP) Eka Riani Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang 50131 Telp : (024) 3517261, Fax : (024) 3520165
ABSTRAK
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sistem yang dapat membantu seseorang dalam mengambil keputusan yang akurat dan tepat sasaran. Banyak permasalahan yang dapat diselesaikan dengan menggunakan SPK, salah satunya adalah penentuan kelayakan nasabah penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR). Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam membangun suatu SPK diantaranya analytical hierarchy process (AHP). AHP merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam memecahkan permasalahan yang bersifat multikriteria, seperti dalam SPK penentuan kelayakan nasabah penerima KUR. Penelitian ini menggunakan metode AHP dalam menentukan kelayakan nasabah penerima KUR pada PT Bank Jateng Semarang. Dalam penentuan kelayakan nasabah penerima KUR, ada beberapa kriteria yang menjadi dasar pengambilan keputusan antara lain status kredit, produktivitas usaha, kondisi usaha, jaminan, dan kolektibilitas. Status kredit berarti calon penerima KUR tidak sedang menerima KUR di tempat lain. Produktivitas berarti apakah usaha yang dijalankan tersebut produktif atau tidak, dilihat dari lokasi usaha, jenis usaha, dan pendapatan perbulan. Kondisi usaha berarti apakah usaha yang dijalankan tersebut berjalan dalam kondisi yang baik atau tidak, dilihat dari manajemen usaha, peralatan usaha, dan Sumber Daya Manusia (SDM). Jaminan berarti agunan dalam bentuk apa yang akan dijadikan agunan, seperti rumah/ruko, tanah, dan BPKB. Sedangkan kolektibilitas berarti kelancaran calon penerima KUR dalam membayar angsuran tiap bulannya. Adapun hasil akhir dalam penelitian ini adalah hasil prioritas global kriteria nasabah, yang diurutkan dari yang tertinggi hingga terendah, sehingga pihak bank dapat dengan mudah mengambil keputusan dengan melihat hasil tersebut. Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan (SPK), pengajuan kredit, Metode (AHP),MySQL,Microsof Visual Basic
membantu
1. PENDAHULUAN
2. Permintaan kredit melalui Bank
pihak
menentukan
Bank
dalam
yang
layak
siapa
sudah berkembang dengan sangat
menerima KUR, sehingga dapat
pesat.
lebih
Kredit
digunakan
bukan
bagi
hanya
masyarakat
golongan menengah ke bawah saja melainkan oleh masyarakat
semua
untuk
lapisan
memenuhi
efisien
dalam
pelaksanaannya. 4. Ada beberapa model yang dapat digunakan
untuk
membangun
sebuah SPK salah satunya adalah
kebutuhan hidup mereka.Salah satu
Analytical
jenis kredit yang cukup banyak
(AHP). Dalam penelitian Dewi
peminatnya saat ini adalah Kredit
(2009) disebutkan bahwa AHP
Usaha Rakyat (KUR). KUR adalah
dapat
jenis kredit yang diberikan oleh
pengambilan
pemerintah bagi pelaku Usaha,
multikriteria dan cukup baik dalam
Mikro,
menyelesaikan
Kecil,
Menengah
dan
Koperasi (UMKM-K).
Hierarchy
digunakan
Process
dalam
keputusan
yang
permasalahan
identifikasi customer funding yang
3. Bank Pemerintahaan Daerah adalah
membutuhkan
banyak
kriteria.
(2008)
juga
penelitian
dengan
salah satu Bank yang dipercaya
Amborowati
oleh pemerintah untuk memberikan
melakukan
fasilitas KUR kepada masyarakat.
metode
Semakin
tingginya
Penunjang Keputusan Pemilihan
masyarakat
untuk
KUR,
membuat
minat
mendapatkan pihak
AHP
pada
Sistem
5. Perumahan Menggunakan Expert
Bank
Choice untuk memilih perumahan
kesulitan dalam menentukan siapa
berdasarkan kriteria-kriteria yang
yang layak menerima KUR atau
telah ditentukan. Selain itu, di
tidak. Selain itu, proses penentuan
dalam metode AHP perbandingan
siapa yang layak menerima KUR
masing-masing
masih dilakukan secara manual,
diperoleh dari perhitungan aktual
sehingga kurang efisien dalam
maupun perhitungan relatif dari
pelaksanaannya. Oleh karena itu,
derajat
penulis
maupun
berinisiatif
untuk
merancang suatu sistem yang dapat
kriteria
kesukaan, perasaan.
dapat
kepentingan Dengan
demikian metode AHP ini dapat
diterapkan untuk mengukur hal-hal
yang layak menerima KUR dari
yang
BSM dengan mempertimbangkan
dianggap
penilaiannya
sulit
seperti
dalam pendapat,
kriteria-kriteria
yang
oleh
telah
perasaan, perilaku dan kepercayaan
ditentukan
pihak
Bank
(Teknomo et al, 1999).
tersebut. Adapun kriteria-kriteria
6. Di dalam penelitian Saaty (2008)
yang menjadi dasar pengambilan
disebutkan bahwa metode AHP
keputusan oleh pihak Bank dalam
telah
menentukan
banyak
diterapkan
oleh
calon
debiturnya
banyak pihak seperti perusahaan-
adalah status kredit, produktivitas
perusahaan
dunia,
usaha, kondisi usaha, jaminan, dan
pemerintah, lembaga pendidikan,
kolektibilitas. Walaupun pemilihan
dan
mencari
calon nasabah yang akan menerima
keputusan yang tepat dalam setiap
KUR tetap ditentukan sepenuhnya
permasalahan.
contoh
oleh pihak Bank, namun Sistem
salah satu perusahaan komputer
Pendukung Keputusan ini akan
terbesar
IBM
menampilkan nilai prioritas global
dalam
dari yang tertinggi hingga terendah
bisnis
dari
besar
lainnya
dalam
Sebagai
di
menggunakan merancang
dunia AHP
kesuksesan
calon
nasabah
tersebut,
komputer kelas menengah pada
sehingga akan memudahkan dan
tahun 1991. British Airway:1998
membantu
juga menggunakan AHP untuk
mengambil
memilih perusahaan sistem hiburan
efektif dan efesien jadi dalam
untuk seluruh pesawat miliknya.
penelitian ini penulis mengambil
Bourgeois
judul
menggunakan menyusun
(2005)
juga
AHP
untuk
prioritas
pihak
Bank
keputusan
“Sistem
dalam secara
Pendukung
Keputusan Pemberian Kredit Pada
topik-topik
PT
BANK
JATENG
SEMARANG”
penelitian yang akan diusulkan oleh UNCAPSA, sebuah lembaga riset
yang dikelola oleh UN-
ESCAP. 7. Berdasarkan
II. LANDASAN TEORI Konsep
maka
Keputusan
metode AHP digunakan dalam
Sistem
penelitian
hal-hal
ini
ini,
yaitu
untuk
menentukan calon debitur mana
Dasar
Sistem
Pendukung
Pendukung
Keputusan
adalah
sekumpulan prosedur berbasis model untuk data
pemrosesan
dan
penilaian
guna
membantu
para
manajer
mengambil
keputusan.[1]
mendukung semua subsistem lain atau bertindak
sebagai
suatu
komponen
independent dan memberikan intelegensi Komponen-komponen Sistem
untuk
Pendukung Keputusan
Data
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
dari tiga komponen utama, yaitu : [1] Manajemen
pengetahuan
pengambil keputusan.
Sistem Pendukung Keputusan terdiri
1. Subsistem
memperbesar
(Data
Metode
Analaytical
Hierarchy
Subsistem) Subsistem manajemen data
Process (AHP) merupakan sebuah hirarki
memasukkan satu database yang berisi
fungsional dengan input utamanya persepsi
data yang relevan untuk situasi dan
manusia. Dengan hirarki, suatu masalah
dikelola oleh perangkat lunak sistem
kompleks dan tidak terstruktur dipecahkan
manajemen
salah satu model pengambilan keputusan
database
(Data
Base
yang sering digunakan. AHP digunakan
Manajement Sistem/DBMS). 2. Subsistem Manajemen Model (Model
dengan tujuan untuk menyusun prioritas
Subsistem) Merupakan paket perangkat
dari berbagai alternative atau pilke dalam
lunak
kelompok-kelompok
yang
memasukkan
model
keuangan, statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lainya yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat. Sistem manajemen dan metode solusi model diimplementasikan pada sistem pengembangan web (seperti java) untuk berjalan pada server aplikasi. 3. Subsistem
antar
muka
pengguna
Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan DSS melalui subsistem
tersebut
diatur
menjadi suatu bentuk hirarki.[2] Analaytical Hierarchy Process (AHP) merupakan
salah
satu
metode
untuk
membantu menyusun suatu prioritas dari berbagai pilihan dengan menggunakan beberapa kriteria (multi criteria). Karena sifatnya yang multi kriteria, AHP cukup banyak
digunakan
dalam
penyusunan
prioritas. Disamping bersifat multi kriteria, AHP juga didasarkan pada suatu proses yang terstruktur dan logis.[2]
ini. Pengguna adalah bagian yang dipertimbangkan
Para
AHP memiliki banyak keunggulan
peneliti menegaskan bahwa beberapa
dalam menjelaskan proses pengambilan
kontribusi
dari
keputusan. Salah satunya adalah dapat
interaksi yang intensif antara komputer
digambarkan secara grafis sehingga mudah
dan pembuat keputusan.
dipahami oleh semua pihak yang terlibat
4. Subsistem
dari
dari
DSS
sistem.
berasal
manajemen
pengetahuan.Subsistem
berbasis ini
dapat
dalam pengambilan keputusan. [2]
Tahapan AHP (Analitical Hierarchy Process) 1. Mendefinisikan
masalah
dan
menentukan solusi yang diinginkan, lalu menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi. 4. Mengukur konsistensi
2. Menentukan prioritas elemen. Langkah pertama adalah membuat perbandingan
seberapa
baik
elemen
secara
konsistensi yang ada karena kita tidak
yang
menginginkan keputusan berdasarkan
sesuai
kriteria
pertimbangan dengan konsistesi yang rendah.
3. Sintesis
5. Menghitung Consistency Index (CI)
Pertimbangan-pertimbangan perbandingan
disintersis
untuk
berpasangan
dengan rumus.
memperoleh
CI = (λ maks-n)/n di mana n = banyaknya elemen.
keseluruhan prioritas. Tabel : Skala Penilai Perbandingan
6. Menghitung
Rasio
Konsistensi/
Consistency Rasio(CR)
Berpasangan Intensitas
mengetahui
yaitu
digunakan.
terhadap
untuk
pasangan,
membandingkan berpasangan
Dalam pembuatan keputusan penting
CR = CI/RC
Keterangan
di mana
Kepentingan 1
Kedua elemen sama pentingnya
3
Elemen yang satu sedikit lebih
CR = Consistency Rasio
CI = Consistency Index
penting daripada elemen yang
IR = Index Random Consistency
lainnya 5
Elemen yang satu lebih penting
7. Memeriksa konsistensi hirarki.
daripada yang lainnya. 7
9
Satu elemen jelas lebih mutlak
Jika nilainya lebih dari 10%, maka
penting daripada elemen lainnya.
penilaian data judgment harus diperbaiki,
Satu
namun jika rasio konsistensi (CI/IR)
elemen
mutlak
penting
daripada elemen lainnya 2,4,6,8
Nilai-nilai
antara
dua
kurang atau sama dengan 0,1, maka hasil nilai
pertimbangan-pertimbangan yang berdekatan Kebalik
Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka dibanding dengan aktivitas j
perhitungan bisa dinyatakan benar. Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan bahasa
pemrograman
berbasis
MS-
Susunan dari elemen-elemen yang
Windows yang mendukung pemrograman
dibandingakan tersebut dapat dilihat
berorientasi objek. Bahasa pemrograman
pada tabel berikut :[2]
yang dikembangkan oleh Microsoft sejak
tahun 1991 ini merupakan pengembangan
Perencanaan sistem merupakan tahap untuk
dari bahasa pemrograman BASIC yang
mempersiapkan
dikembangkan pada era 1950-an.[8]
pengembangan
pelaksanaan sistem
yang
akan
dilakukan.
Kelebihan Microsoft Visual Basic 6.0 :
2. Tahap Analisis Sistem
1. Kompiler yang sangat cepat.
Analisis sistem merupakan penguraian dari
2. Control data object untuk activex yang
suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian - bagian komponennya dengan
baru. 3. Dapat
mendukung
database
yang
terintegrasi dengan variasi aplikasi yang
maksud
untuk
mengidentifikasi
dan
mengevaluasi permasalahan. 3. Tahap Desain Sistem
sangat luas. bermacam-macam
Desain sistem merupakan gambaran yang
format database, yaitu format database
diberikan kepada user tentang sistem atau
Microsoft
tentang kegiatan yang akan dilakukan
4. Dapat
menangani
Access, Microsoft Excel,
DBASE, FoxPro, Paradox, ODBC, dan
sebagai tindak lanjut dari analisis sistem.
4. Pembuatan Sistem
file teks. 5. Perancangan data laporan yang lebih baru.
Penulisan kode program merupakan tahap penerjemahan desain sistem yang telah dibuat ke dalam bentuk perintah-perintah
Metode Pengembangan Sistem
yang
Metode pengembangan sistem yang
dimengerti
mempergunakan
komputer bahasa
dengan
pemrograman,
digunakan yaitu metode waterfall. Metode
middleware dan database tertentu di atas
Waterfall
platform
yang
menyarankan sebuah pendekatan yang
pemrograman
yang
sistematis dan sekuensial melalui tahapan –
membuat Sistem Pendukung Keputusan
tahapan yang ada untuk membangun
Realisasi
sebuah perangkat lunak.
dengan database SqlYog Enterprises.
adalah
metode
yang
Kredit
menjadi bahasa digunakan
adalah
Visual
dalam
Basic
5. Tahap Penerapan Sistem Penerapan
sistem
merupakan
tahap
meletakkan atau menerapkan sistem supaya sistem tersebut siap untuk di operasikan. Tahap
ini
menterjemahkan
perancangan
ke
pemrograman. Tahap – tahap dalam waterfall terdiri dari : 1. Tahap Perencanaan Sistem
6. Tahap Perawatan
dalam
spesifikasi bahasa
Perawatan
sistem
merupakan
proses
3. Dokumentasi
pemeliharaan suatu sistem agar dapat
Metode pengumpulan data dengan cara
beroperasi
mengambil
dengan
baik
dan
optimal
membaca, serta
mempelajari
mungkin tanpa adanya keluhan-keluhan
literature
buku-buku
yang
dari pemakai sistem.
berkaitan dengan penulisan tugas akhir ini
III. METODE
PENELITIAN
Obyek Penelitian Dalam
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
penyusunan
tugas
akhir
ini
Perancangan Sistem
mengambil objek penelitian pada PT Bank
a) Contex Diagram
Jateng Semarang Metode Pengumpulan Data Debitur
data_pengajuan_kredit akad_kredit
a. Studi Pustaka Studi
pustaka
pengumpulan
data
adalah dengan
cara
1
data_jaminan
metode
Spk pengajuan kredit
daf tar_pengajuan_pinjaman
data_petugas data_kredit dt_perjanjian_kredit
membaca buku atau majalah dan sumber lainnya
yang
berhubungan
dengan
masalah yang diteliti. b. Studi Lapangan Studi
lapangan
lap_portof olio
Kepala Pemasaran
adalah
lap_portof olio
Kcu
metode
pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung pada objek penelitian untuk
b) Entity Relantionship Diagram
mendapatkan data-data dengan cara sebagai
No_kredit
Kd_petugas
No_nasabah
Nilai_jaminan No_nasabah
berikut :
Nama_penang gung
Nama Tgl_pengajuan
Jangka_waktu Alamat
1. Pengamatan (Obsevasi)
Kota No_telp
Pengamatan adalah cara pengumpulan
Debitur
M
Memiliki
N
Jaminan
Tmp_lhr Tgl_lhr No_nasabah
data yang dilakukan dengan mengamati
Kd_petugas Status_perkawinan
obyek penelitian secara langsung. Data
Nama_penang gung
No_ktp
Nm_suami_istri
Nama_peugas
Petugas
Mengajukan
Jml_kredit No_kredit
Alamat Jangka_waktu
Pekerjaan No_transaksi
yang didapatkan dari metode observasi
Jaminan
Nilai_jaminan Tgl_pengajuan
ini berupa prosedur sistem secara detail.
kredit
blafon Jenis_kredit
2. Wawancara (Interview)
No_kredit
Wawancara adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan bertatap muka langsung atau tidak langsung dengan melakukan tanya jawab dengan responden.
c) Dekomposisi Diagram
Top LeveL
0 Spk Pengajuan Kredit
LeveL 0 1 Pendataan
1.1 Pendataan debitur
1.2 Pendataan jaminan
1.3 Pendataan petugas
2 Transaksi
1.4 Pendataan kredit
2.1 Pendataan jaminan
2.2 Pendataan debitur
2.3 Pendataan kredit
2.4 Pendataan petugas
LeveL 1
Implementasi Sistem 1.Halaman Utama 4. Halaman Analisa
2. Halaman Login
5. Tampilan Penilaian
3. Halaman Nasabah 5. Hasil Cetak Penilaian
[3]. Janner Simarmata. 2007. Perancangan Basis Data, Andi Offset, Yogyakarta [4]. Fatansyah,
2004.
Basis
Data,
Informatika, Bandung [5]. Madcoms. 2002. Database Visual Basic 6.0 dengan Crystal Reports, Yogyakarta : Penerbit Andi. [6]. Petroutsos Evangelos. 2002. Menguasai Pemrograman Database dengan Visual Basic 6. buku 1 dan buku 2. Jakarta : PT.
V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian penulis dapat
Elex Media Komputindo. [7]. Tim
menyimpulkan bahwa :
Penelitian
dan
Pengembangan
Sistem lama yang digunakan oleh PT.Bank
Wahana K. 2004. Tutorial Membuat
Jateng Semarang masih menggunakan sistem
Program dengan Visual Basic. Salemba
yang sederhana sehingga pihak bank kesulitan
Empat.
dalam menentukan siapa yang layak menerima
[8]. Kadarsah Suryadi dan Ali Ramdhani.
Kredit Usaha Rakyat (KUR).selain itu dalam
2000, Sistem Pendukung Keputusan,
prosesnya masih dilakukan secara manual
Remaja Rosda Kerja, Bandung.
sehingga penentuan kelayakan menjadi kurang
Visual Basic 6.0, PT. Elex Media
efektif. Dengan
[9]. Kusumo, Ario Suryo, 2000, Microsoft
sistem
pendukung
keputusan
Komputindo, Jakarta
pengajuan kredit yang telah dibuat,dapat
[10]. Kusrini, 2007, Konsep dan Aplikasi
membantu pihak bank dalam menentukan
Sistem Pendukung Keputusan, Andi,
siapa yang layak menerima Kredit Usaha
Yogjakarta
Rakyat (KUR) berdasarkan kriteria yang telah
[11]. Oetomo, 2002, Budi Sutedjo Dharma, Perencanaan dan Pembangunan Sistem
ditentukan oleh pihak bank.
Informasi, Andi, Yogyakarta DAFTAR PUSTAKA
[12]. Sutabri, Tata, 2004,
[1]. Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem
Informasi,
Andi
Offset,
[2]. Turban, E., J. E. Aronson, dan T. Liang. 2005. Sistem Pendukung Keputusan Sistem
Jogyakarta.
Informasi, Andi, Yogyakarta [13]. Turban, Efraim; Aronson, Jay E. Dan Liang, Ting-Peng, 2005,
Yogyakarta
dan
Analisa Sistem
Cerdas,
Andi
Offset,
Support
Systems
and
Decision Intelligent
Systems, Andi, Yogjakarta [14]. Rahmat
Firdaus,
2009,
Manajemen
Perkreditan, ALFABETA, Ikapi