SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE PROMETHEE PADA PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI Muhammad Mahendra Saputra Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. H. M. Jhoni no. 70 Medan, Indonesia
[email protected]
Abstrak Pada PT Permodalan Nasional Madani penyeleksian untuk pemilihan calon nasabah penerima kredit menggunakan cara manual, dalam hal ini belum ada sistem terkomputerisasi yang membantu untuk menentukan kelayakan calon nasabah dalam mendapatkan kredit pinjaman dana, sehingga kurang efisien dalam pengerjaannya. Maka dari itu, dibutuhkan sebuah sistem untuk memperbaiki dan memperbaharui cara kerja sistem yang sedang berjalan. Sistem baru ini menggunakan logika fuzzy dengan metode Promethee yaitu fuzzifikasi sebagai pengubah input sistem menjadi nilai variabel yang kemudian dibentuk rule-rule untuk diinferensi, sehingga akan menghasilkan nilai tegas atau crisp dan kemudian didefuzzifikasi dengan metode ratarata sehingga menghasilkan informasi untuk keputusan calon konsumen yang layak untuk menerima kredit pinjaman tersebut. Hasil yang diharapkan dari sistem yang dibangun yaitu agar dapat mendukung keputusan kelayakan nasabah mendapatkan kredit dengan kriteria yang ditentukan serta dapat mempercepat proses penyeleksian nasabah dalam memberikan rekomendasi dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk merealisasikan kredit berdasarkan kriteria yang diproses oleh sistem yang menggunakan metode promethee agar tidak ada yang dirugikan baik pihak pemberi kredit maupun pihak nasabah. Kata kunci: fuzzy, sistem pendukung keputusan, kredit.
Abstract In PT Permodalan National Madani, selection of prospective customer credit received use the manual method, in this terms system computerization that can help to determine advisability of prospective customers to get the credit fund. It will make less efficient in the process. So, it needs a new system to repairing and renewing the working of the current system. This new system uses fuzzy logic with PROMETHEE method that is fuzzification. As a modifier input into a system of variable values which then set up some rules for inference. So, that would produce firm or crisp value. And then defuzzification with the average method so as to produce information for the prospective decision of customer eligible to received such loans. The expected result of the new system can support decision prospective customer to get credit with the specified criteria and can accelerate the selection process. Provide recommendation and consideration in decision making for the realization of the credit based on the criteria in the process by the system using the PROMETHEE method. So that no one harmed both the lender and the customer. Keywords : fuzzy, Decision support system, credit. 1. PENDAHULUAN Dewasa ini permintaan kredit melalui Bank sudah berkembang dengan sangat pesat. Kredit bukan hanya digunakan bagi masyarakat golongan menengah ke bawah saja melainkan oleh semua lapisan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Salah satu jenis kredit yang cukup banyak peminatnya saat ini adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR adalah jenis kredit yang diberikan oleh pemerintah bagi pelaku Usaha, Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK).
masyarakat untuk mendapatkan KUR, membuat pihak badan usaha kesulitan dalam menentukan siapa yang layak menerima KUR atau tidak. Selain itu, proses penentuan siapa yang layak menerima KUR masih dilakukan secara manual, sehingga kurang efisien dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, penulis berinisiatif untuk merancang suatu sistem yang dapat membantu pihak Bank dalam menentukan siapa yang layak menerima KUR, sehingga dapat lebih efisien dalam pelaksanaannya. Ada beberapa model yang dapat digunakan untuk membangun sebuah SPK salah satunya adalah dengan metode promethee. Promethee adalah salah satu metode penentuan urutan atau prioritas dalam MCDM ( Multi Criterion Decision
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) adalah salah satu badan usaha yang dipercaya oleh pemerintah untuk memberikan fasilitas KUR kepada masyarakat. Semakin tingginya minat 1
Making ) atau pengambilan keputusan kriteria majemuk yang merupakan disiplin ilmu yang sangat penting dalam pengambilan keputusan atas suatu masalah yang memiliki lebih dari satu kriteria ( multikriteria ). Adapun batasan - batasan pada pembuatan Tugas Akhir ini antara lain :
d. Menciptakan dan mengidentifikasi alternatif yang mungkin. e. Mencoba alternatif pilihan yang ada, apakah sudah mampu memenuhi tujuan yang akan dicapai.
proses
f. Menganalisa dampak alternatif pilihan yang ada.
Sistem Pendukung Keputusan ini hanya sebagai alat bantu bagi pihak badan usaha dalam menentukan siapa yang layak menerima KUR atau tidak, berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh pihak badan usaha. Namun keputusan akhir tetap berada di pihak badan usaha sampai Output dari SPK ini yang merupakan urutan prioritas global calon nasabah yang layak menerima KUR mulai dari yang tertinggi sampai terendah.
g. Menimbang dan mengurutkan dari alternatif pilihan sesuai dengan preferensi pengambil keputusan. Promethee adalah salah satu metode penentuan urutan atau prioritas dalam MCDM ( Multi Criterion Decision Making). Penggunaan promethee adalah menentukan dan menghasilkan keputusan dari beberapa alternative. Promethee berfungsi untuk mengolah data, baik data kuantitatif dan kualitatif sekaligus. Dimana semua data digabung menjadi satu dengan bobot penilaian yang telah diperoleh melalui penilaian atau survey. Promethee adalah satu dari beberapa metode penentuan urutan atau prioritas dalam analisis multikriteria. Metode ini dikenal sebagai metode yang efisien dan simple, tetapi juga yang mudah diterapkan dibanding dengan metode lain untuk menuntaskan masalah multikriteria. Metode ini mampu mengakomodir kriteria pemilihan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Masalah utamanya adalah kesederhanaan, kejelasan dan kestabilan. Dugaan dari dominasi kriteria yang digunakan dalam Promethee adalah penggunaan nilai dalam hubungan outranking.
Rancangan sistem adalah suatu sistem yang dapat membantu pihak Bank dalam mengambil keputusan untuk menentukan siapa yang layak menerima KUR berdasarkan urutan nilai prioritas global yang tertinggi di PT. Permodalan Nasional Madani. Untuk melakukan perbaikan sistem terhadap sistem informasi, terlebih dahulu harus dipahami dengan jelas kondisi sistem yang ada sekarang dan yang dihadapi, setelah itu sasaran dan kebutuhan sistem dimasa yang akan datang. Kemudian baru dapat dimasukkan ide-ide secara bersama-sama kedalam suatu desain yang akan memenuhi tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Nachtnebel oleh Ziller et. al. (2008:1), MCDM bertujuan memilih alternatif terbaik dari suatu set alternatif yang harus memenuhi beberapa tujuan yang telah memilki beberapa kriteria. Serta sebagaimana yang dikemukakan Howard oleh Ziller et. al. (2008:1), MCDM sebagai prosedur sistematis untuk mengubah suatu keputusan masalah yang kompleks dengan urutan langkah-langkah tertentu yang dapat membantu pengambil keputusan dalam sebuah keputusan yang rasional.
a.
Pengertian Kredit
Kredit merupakan cara menjual produk/barang tidak secara tunai atau membayar hutang dengan cara berangsur-angsur sampai dengan waktu yang sudah ditentukan. Fuzzyfikasi merupakan proses untuk mengubah input sistem yang mempunyai nilai tegas menjadi variabel linguistik menggunakan fungsi keanggotaan yang disimpan dalam basis pengetahuan fuzzy. Sistem Pemberian Kredit ini dibangun berdasarkan 5 kriteria penilaian variabel. Variabel tersebut terdiri dari 4 variabel input dan 1 variabel output. Yang menjadi tolok ukur dari penilaian adalah 4 variabel yaitu karakter konsumen/wirausaha (Character), kemampuan konsumen untuk melunasi kredit/laba(Capacity), kemampuan modal yang dimiliki konsumen/modal awal (Capital), dan kondisi keuangan konsumen yang dilihat dari omzet 2 bulan terakhir (Condition). Dan variabel output terdiri dari Evaluasi Penilaian. Menurut Sutojo dkk (2011:211) “Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input kedalam suatu ruang output”. Logika fuzzy merupakan metodologi sistem kontrol pemecahan masalah, yang cocok untuk diimplementasikan pada sistem mulai dari
Serta sebagaimana yang dikemukakan Howard oleh Ziller et. al. (2008:1), MCDM sebagai prosedur sistematis untuk mengubah suatu keputusan masalah yang kompleks dengan urutan langkah-langkah tertentu yang dapat membantu pengambil keputusan dalam sebuah keputusan yang rasional. MCDM memiliki beberapa langkah proses. Menurut Jung oleh Ziller et. al. (2008:1), mengusulkan proses sebagai berikut: a. Membangun model untuk menjelaskan sistem testruktur, komponen, dan interaksi antar kriteria. b. Definisi tujuan. c. Spesifikasi kriteria yang relevan untuk mengidentifikasi tujuan diinginkan dan tidak diinginkan. 2
sistem yang sederhana, sistem kecil, embedeed system, jaringan PC, multi channel atau workstation berbasis akuisisi data sistem kontrol. [2]
b.
mengakibatkan kerugian yang banyak baik finansial maupun non-finansial. Untuk mencegah dan meminimalkan kesalahankesalahan yang dapat terjadi di dalam sebuah sistem informasi, seorang programmer dapat menerapkan teknik-teknik analisis pengujian. Semua kriteria digolongkan sebagai fuzzy, karena data tidak bersifat mutlak melainkan bersifat subjektif. Ada tiga himpunan fuzzy yang digunakan untuk menilai setiap variabel input, yaitu: Sangat Bagus, Cukup Bagus dan Tidak Bagus. Sedangkan himpunan fuzzy yang digunakan untuk menilai variabel output adalah Layak dan Tidak Layak.
Aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0
Menurut Andi (2008:1) “Microsoft Visual Basic merupakan salah satu aplikasi pemrograman yang cukup populer dan mudah untuk dipelajari. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam Visual Basic adalah bahasa BASIC (Beginners AllPurpose Symbolic Instruction Code) yang merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi yang sederhana dan mudah dipelajari. Dengan Visual Basic dapat membuat program dengan aplikasi GUI (Graphical User Interface) atau program yang memungkinkan pengguna komputer berkomunikasi dengan komputer tersebut menggunakan grafik atau gambar. Berikut ini adalah point-point penting dalam sejarah perkembangan Visual Basic sebagai berikut :
2.1. Use Case Diagram Dalam perancangan ini dilakukan perancangan sistem dan perangkat lunak untuk menggambarkan prosedur dan proses kerja dari sistem aplikasi tersebut. Sistem dirancang dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language).Yang terdiri dari usecasediagram, activity diagram, dan class diagram. Usecase diagram dapat dilihat pada gambar berikut:
1. Visual Basic pertama kali diperkenalkan tahun 1991 yaitu Program Visual Basic untuk DOS dan untuk Windows. 2. Visual Basic 3.0 dirilis tahun 1993. 3. Visual Basic 4.0 diliris pada akhir tahun 1995 (tambahan dukungan untuk aplikasi 32 bit). 4. Visual Basic terbaru adalah versi 6.0 yang diliris pada akhir tahun 1998. 5. Microsoft umumnya membuat tiga versi Visual Basic, yaitu : a. Standart Edition merupakan produk dasar. b. Professional Edition berisi tambahan Microsoft Jet Data Access Engine (Database) dan pembuatan Server OLE Automation. c. Enterprise Edition adalah edisi client server. [1]
L o g in * « e x te n d s »
D a t a P e la n g g a n *
* *
*
« e x te n d s »
* *
N ila i K r it e r ia
A d m in
* « e x te n d s »
* P r o s e s P e r h it u n g a n P ro m e th e e
« e x te n d s »
* L a p o ra n
2. METODE PENELITIAN Penerapan sistem informasi dengan menggunakan basis data saat ini sudah sangat menyatu dalam segala aspek kehidupan kita sebagai manusia modern. Kita menggunakan sistem informasi secara langsung ataupun tidak langsung mulai dari hal yang kecil seperti mengurus kartu tanda penduduk, sampai dengan yang besar seperti proses pemilihan umum. Dalam mengimplementasikan sistem informasi tersebut, kita harus dapat merancang algoritma-algoritma pemrograman yang benar dan sesuai dengan fungsionalitas yang diharapkan. Kesalahan dalam merancang dan mengimplementasikan algoritma dalam sistem informasi yang digunakan secara publik dapat
Gambar 1. Use Case Diagram
2.2. Activity Diagram Pada activity diagram yang pertama yang dapat dilihat pada gambar 2. menjelaskan bagaimana alur jalannya user menjalankan aplikasi. Saat pertama membuka aplikasi, user akan melihat form login, pada form login, user dapat memilih apakah login dengan menggunakan user admin atau sistem, kemudian user dapat memilih login yang diinginkan.
3
Metode
Admin
Login
Sistem
Pilih Promethee
Validasi Login
Menu Utama
Masukkan nilai
tidak
tidak
Gambar 2. Activity Diagram tidak
Proses analisis pemberian kredit memberikan gambaran umum mengenai proses saat memasuki metode promethee yang penulis rancang sebagaimana terlihat pada gambar 3. berikut :
ya
ya
5
Tahap
2
ya
Tahap
4
ya
tidak
ya
1
NEXT
Tahap
Tahap
tidak
Tahap
3
tidak
Tahap
6 ya
Hasil Penghitungan dan kesimpulan
End Gambar 3. Proses Analisis Pemberian Kredit
4
tidak
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Analisa Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem dilakukan untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan agar sebuah sistem dapat berjalan dengan baik dan dapat dimanfaatkan sesuai dengan yang diinginkan.
3.5. Mekanisme Menjalankan Aplikasi Pemberian Kredit Aplikasi pemberian kredit merupakan suatu aplikasi yang mampu menampilkan Berikut sistem kerja aplikasi pemberian kredit yang penulis rancang :
3.2. Spesifikasi Perangkat Keras Pendukung Perangkat keras yang telah diuji selama pembangunan sistem ini memiliki spesifikasi sebagai berikut : 1. Perangkat Komputer dengan spesifikasi: 1) Personal Computer dengan minimal intel pentium IV 2) Memory minimal 1 GB 3) Harddisk 4) Monitor 5) Keyboard dan Mouse
processor Gambar 5. Tampilan Halaman Menu Utama Pada menu utama terdapat beberapa pilihan yaitu : 1. Form Input Data Pelanggan 2. Form Proses (Kriteria Dan Perhitungan) 3. Form Laporan
3.3. Spesifikasi Perangkat Lunak Pendukung Perangkat lunak yang telah diuji selama pembangunan sistem ini adalah sebagai berikut:
4. 1) Minimal dengan menggunakan sistem operasi Windows XP 2) Aplikasi software yang dibutuhkan Microsoft Visual Basic 6.0 3) Aplikasi software yang dibutuhkan Microsoft Access 4) Aplikasi Software yang dibutuhkan Crystal Report
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil perancangan, pembuatan dan implementasi yang telah dikerjakan oleh penulis dan berdasarkan rumusan masalah yang ada. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa: Metode Promethee dapat digunakan sebagai alternatif untuk mendapatkan hasil dari pengambilan keputusan dalam menentukan kelayakan nasabah yang akan diberikan fasilitas kredit modal usaha. Dengan menggunakan metode Promethee untuk menentukan pemberian kredit berdasarkan variabel kriteria yang ditentukan dan mengkombinasikan himpunan fuzzy, diperoleh aturan-aturan fuzzy. Output hasil inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan secara tegas (crisp) berdasarkan α-predikat (fire strength). Dan menentukan nilai output crisp berupa layak atau tidaknya calon nasabah mendapatkan kredit (Z) dengan cara mengubah input (berupa himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy) menjadi suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut atau disebut dengan metode defuzifikasi. Metode defuzifikasi yang digunakan dalam metode Promethee adalah metode defuzifikasi rata-rata terpusat. Dengan adanya sistem pendukung keputusan untuk menentukan kelayakan pemberian kredit pada PT Permodalan Nasional Madani akan membantu dalam memberikan rekomendasi dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan kredit berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
3.4. Tampilan Akhir Aplikasi Pemberian Kredit Setelah semua proses dikerjakan dengan baik maka tahap selanjutnya adalah menguji coba dan mengkompilasi semua program apakah telah bekerja dengan baik. Kompilasi disini bertujuan agar listing program yang dibuat dapat berinteraksi dengan bahasa mesin komputer. Adapun bentuk tampilan akhir dari aplikasi yang dimaksud adalah:
4.2. Saran Sebaiknya melakukan penambahan kriteria yang lain yang dapat mendukung penyeleksian calon
Gambar 4. Tampilan Akhir Aplikasi Pemberian Kredit 5
nasabah yang layak mendapatkan kredit. Sistem yang dirancang merupakan sistem pendukung keputusan penilaian kelayakan kredit, untuk pengembangan sistem dapat dilakukan dengan merancang sistem informasi pembayaran kredit pada pemohon kredit yang telah diterima. Sistem berbasis Web menjadi pengembangan yang tepat agar aplikasi dapat diakses dimana saja oleh para nasabah yang hendak melakukan kredit peminjaman dana 5.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Andi, Microsoft Visual Basic 6.0 Untuk Pemula, Yogyakarta. CV. Andi Offset dan MADCOMS, 2008 [2] T.Sutojo dkk, Kecerdasan Buatan/Arificial Intelligence, Yogyakarta. CV. Andi Offset, 2011 [3] Jurnal Logic Vol. 12 No.2 Juli 2012, Sistem Pendukung Keputusan Dalam Penentuan Penerima Beasiswa [4] Jurnal Informatika Vol. 2 Maret 2011, Penerapan Metode Promethee (Logika Fuzzy) Dalam Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Jumlah Produksi Barang Berdasarkan Data Persediaan Dan Jumlah Permintaan. Oleh: Ginanjar Abdurrahman [5] Kusrini. 2007. Decision Support Sistem. Yogyakarta: Andi. [6] Surbakti, Irfan. 2002. Buku Panduan Sistem Pendukung Keputusan, Jurusan, Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November.
6