JURNAL
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BEASISWA BERPRESTASI PADA SDN PARANG 3 MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIERARCHI PROCESS)
DECISION SUPPORT SYSTEM IN SCHOLARSHIP ACHIEVEMENT SDN PARANG 3 USING AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)
Oleh: UMI FITRIATUL HAWA 12.1.03.03.0038
Dibimbing oleh : 1. Ahmad Bagus Setiawan, ST., MM., M.Kom 2. Aidina Ristyawan, MKom
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI
2017
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Umi Fitriatul Hawa |12.1.03.03.0038 Teknik –Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BEASISWA BERPRESTASI PADA SDN PARANG 3 MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIERARCHI PROCESS) UMI FITRIATUL HAWA 12.1.03.03.0038 Teknik – Sistem Informasi Email
[email protected] Ahmad Bagus Setiawan, ST., MM., M.Kom¹ dan Ahmad Bagus Setiawan, ST., MM., M.Kom² UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Adapun permasalahan yang terjadi pada SDN Parang 3 Kab, Kediri yaitu adanya pengolahan data siswa yang mengajukan beasiswa yang masih menggunakan pencatatan secara manual. Sehingga proses pengambilan keputusan membutuhkan waktu yang lama. Sulitnya menentukan dalam pengambilan keputusan pemberian beasiswa disebabkan banyaknya siswa yang mengajukan. Untuk membantu mempercepat dan mempermudah proses pengambilan keputusan, diperlukan suatu bentuk Sistem Pendukung Keputusan. Untuk program pengambilan keputusan yang akan di buatkan menggunakan metode AHP (Analitical Hierarchy Process). Dimana metode AHP ini mampu mengelompokkan data berdasakan kriteria-kriteria untuk menentukan pemberian beasiswa dapat diproses dengan lebih terstruktur dan sistematis. Dengan menyusun semua kriteria dalam matriks perbandingan berpasangan dimana dalam penilaian setiap elemen melibatkan seorang analisis beasiswa dan mengacu pada teori yang benar maka sistem ini akan menghasilkan keputusan yang objektif. Kata kunci: sistem pendukung keputusan, beasiswa, AHP
1. Pendahuluan mengajukan beasiswa banyak dan
A. Latar Belakang Kemajuan
teknologi
admin
kesulitan
untuk
informasi dapat mempermudah dan
menentukannya. Di sekolah ini
mempercepat dalam penyelesaian
ingin sisiwa yang berprestasi dan
suatu
yang
pekerjaan,
juga
dapat
mempermudah dalam pengambilan suatu
keputusan.
Beasiswa
merupakan bantuan yang ada di sekolah
–
sekolah
untuk
kurang
mampu
yang
mendapatkan beasiswa. Sistem
Pendukung
Keputusan
(SPK)
menggunakan
metode
dengan Analytic
meringankan beban siswa yang
Hierarchy Process (AHP) ini untuk
kurang mampu. Seiring dengan
menyelesaikan proses pengambilan
berjalannya waktu siswa yang ingin
keputusan
Umi Fitriatul Hawa |12.1.03.03.0038 Teknik –Sistem Informasi
dalam
melakukan
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
penerimaan beasiswa kepada siswa
mengikuti perkuliahan di suatu
yang berprestasi dan siswa yang
perguruan
kurang mampu. Lebih spesifik lagi
Kamus
penulis
Indonesia, beasiswa dimaknai
mengarah
pada
sistem
tinggi.
Dalam
Besar
Bahasa
pemberian beasiswa yang masih
sebagai
menggunakan cara manual dan
diberikan kepada pelajar atau
menghabiskan
mahasiswa
waktu
untuk
tunjangan
sebagai
yang
bantuan
mendata siswa yang mendapatkan
biaya belajar. Beasiswa juga
beasiswa
bisa
Maka
untuk
membantu
memudahkan kepala sekolah dan
dimaknai
sebagai
dana
lain
yakni
siswa
atau
dharma siswa.
admin dalam pemberian beasiswa
Beasiswa adalah bantuan
dapat disesuaikan dengan prestasi
untuk
membantu
orang
siswa pada setiap tahunnya dan
terutama
bagi
yang
masih
melalui kriteria-kriteria terstruktur.
sekolah
atau
kuliah
Maka
harus
ditentukan
mereka dapat menyelesaikan
kriteria-kriteria yang dibutuhkan
tugasnya
untuk
mencari
mendukung
keputusan
pengambilan
penerimaan
agar
dalam ilmu
rangka
pengetahuan
beasiswa
hingga selesai. Bantuan ini
kepada siswa yang berprestasi dan
biasanya berbentuk dana untuk
yang kurang mampu. Maka penulis
menunjang biaya atau ongkos
merancang aplikasi yang dapat
yang harus dikeluarkan oleh
membantu kepala sekolah atau
anak sekolah atau mahasiswa
admin untuk memilih siswa yang
selama
mendapat beasiswa
pendidikan di tempat belajar
dalam waktu
yang lebih singkat.
menempuh
masa
yang diinginkan. Menurut Lahinta (2009)
2. Landasan Teori a. Kajian Teori
mengatakan
pengertian
1. Pengertian Beasiswa
beasiswa
pemberian
adalah
Beasiswa pada umumnya
berupa bantuan keuangan yang
merupakan pemberian biaya
diberikan kepada perorangan
untuk
yang
pendidikan
bagi
mahasiswa yang masih aktif Umi Fitriatul Hawa |12.1.03.03.0038 Teknik –Sistem Informasi
digunakan
bertujuan
untuk demi
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
keberlangsungan
pendidikan
Little
Man
dan
Watson
yang ditempuh. Beasiswa dapat
memberi definisi bahwa Sistem
diberikan
Pendukung
oleh
pemerintah,
lembaga perusahaan
ataupun yayasan
Keputusan (Decision Support System) Konsep
Sistem Keputusan
Support
/
System
pertama kali diungkapkan pada awal
tahun
Michael
S.
dengan
1970-an Scott
istilah
oleh
Morton
Management
Decision System. Definisi dari Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem berbasis computer yang ditujukan untuk membantu
pengambilan
keputusan
dalam
memanfaatkan data dan model tertentu
untuk
memecahkan
berbagai persoalan yang tidak terstruktur (Daihani, 2001). Sistem
Pendukung
Keputusan mengacu pada suatu sistem
yang
dukungan
memanfaatkan
komputer
dalam
proses pengambilan keputusan. Hal
ini
beberapa
dikemukakan ahli,
oleh
diantaranya
Umi Fitriatul Hawa |12.1.03.03.0038 Teknik –Sistem Informasi
yang
membantu
pengambil keputusan melalui
1. Pengertian Sistem Pendukung
Decision
merupakan suatu sistem yang interaktif,
bSistem Pendukung Keputusan
Pendukung
Keputusan
penggunaan data dan modelmodel
keputusan
untuk
memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur (Suryadi, 2000). Dari berbagai definisi di atas dapat dikatakan bahwa Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistam informasi spesifik yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam mengambil
keputusan
berkaitan
dengan
yang
persoalan
yang bersifat semi terstruktur (hukum
sebab-akibat
dari
adanya suatu variabel belum pasti/bukan
suatu
Sistem
ini
menghasilkan
rutinitas). mampu berbagai
alternatif yang secara interaktif dapat digunakan oleh pemakai (Davis, 1999). 2. Pengertian AHP Analytical
Hierarchy
Process adalah proses berpikir sistematis
dalam
pemecahan
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
masalah
dan
pengambilan
disusun prioritasnya (Bougeois,
keputusan, analisis situasi, analisis
2005).
persoalan, analisis keputusan dan
a. Prinsip dasar AHP
analisis persoalan potensial pada
Prosedur
Analytical
berbagai kondisi yang mengandung
Hierarchy Process terdiri dari
resiko tertentu. (Thomas L. Saaty)
tiga tahap :
Merupakan
teknik
pengambilan
1. Menyusun Hirarki
keputusan
matematis
yang
mempertimbangkan
aspek
Pada dilakukan
definisi
suatu
Untuk
teknik
ini
ini,
penyusunan
hirarki setelah diketahui
kualitatif dan kuantitatif dari keputusan,
tahap
permasalahan. mendapat
hasil
mengurangi kompleksitas untuk
yang akurat, pemecahan
memperoleh
keputusan
juga dilakukan terhadap
dengan membuat perbandingan
unsur-unsur sampai tidak
satu per satu dari berbagai kriteria
mungkin lagi dilakukan
(multiple criteria) yang dipilih
pemecahan lebih lanjut,
untuk kemudian mengolah dan
sehingga
memperoleh hasilnya. Teknik ini
beberapa tingkatan dari
tidak
permasalahan
hanya
pengambil
suatu
membantu keputusan
para
didapatkan
tadi.
untuk
Sehingga didapatkan dua
memperoleh alternatif solusi yang
jenis hirarki yakni hirarki
terbaik, tetapi juga memberikan
lengkap
pemahaman rasional yang jelas
lengkap. Dalam hirarki
untuk pilihan yang diambil.
lengkap, semua elemen
dan
tidak
Disamping bersifat multi
pada satu tingkat memiliki
kriteria, AHP juga didasarkan
elemen yang ada pada
pada suatu proses yang terstruktur
tingkat berikutnya. Jika
dan
tidak demikian dinamakan
logis.
Kegiatan
tersebut
dilakukan oleh ahli-ahli yang representatif
berkaitan
alternatif-alternatif
hirarki tidak lengkap.
dengan
yang
Umi Fitriatul Hawa |12.1.03.03.0038 Teknik –Sistem Informasi
akan
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tabel 2.1 Skala Prioritas Skala Verbal
Gambar 2.1 Hierarki Keputusan 2. Menentukan Prioritas Pada proses ini dilakukan penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen pada suatu
Nilai
Penting atau lebih disukai
1
Lebih penting, lebih disukai
3
Paling penting atau lebih disukai
5
Sangat penting atau lebih disukai
7
Sangat sangat penting atau lebih
9
disukai Nilai rata-rata
2,4,6
tingkat tertentu yang dalam kaitannnya
dengan
tingkat
diatasnya. Proses penilaian ini merupakan
pokok
dari
3. Konsistensi Logis Dalam melakukan penilaian, perlu diperhatikan
mengenai
prinsip
kegiatan AHP, karena ia akan
ini, yaitu konsistensi. Konsistensi
bepengaruh terhadap prioritas
ini mengandung dua makna, yang
elemen-elemen.
pertama yaitu bahwa objek-objek
Hasil
dari
penilaian ini dapat ditampilkna
yang
dalam bentuk matriks pairwise
menurut
comparison.
relevansinya,
Dari
setiap
serupa
dikelompokkan
homogenitas
dan
sehingga
tidak
matriks pairwise comparison,
terjadi penilaian antara objek
kemudian dicari eigenvector
yang berbeda jenis. Misalkan
untuk
local
ketika
priority. Prosedur melakukan
antara
sintesa
berbeda
berdasarkan
kriteria
rasanya,
bentuk
hirarki. Pengurutan
maka
tersebut
tidaklah
mendapatkan
elemen-elemen kepentingan prosedur
relatif sintesa
menurut
menurut
ingin
membandingkan
melon
hal
dan
bola
konsisten dan penilaian yang
melalui
dilakukan akan tidak valid.
disebut
Makna konsisten yang kedua
priority setting.
adalah bahwa intensitas hubungan antargagasan yang
Umi Fitriatul Hawa |12.1.03.03.0038 Teknik –Sistem Informasi
atau
didasarkan
antarobjek pada
suatu
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kriteria
tertentu
membenarkan Konsistensi
secara logis
saling
prioritas
logis.
disebut matriks Y).
merupakan
(misalnya
d) Menghitung
nilai
indikator pendekatan matematis
maksimum
yang merupakan acuan penilaian
Maximum
untuk
Value (max), sebagai
berpasangan
digunakan
yang
dalam
AHP.
Eigen
/
Eigen
berikut :
Perhitungan ini dilakukan pada atribut utama dari hirarki
yang
kerangka
disusun,
(1)
yaitu
e) Menghitung nilai
apabila nilai yang didapat dari hasil
perhitungan
konsistensi
0.1,
Consistency Index (CI)
maka
penilaian
secara (2)
umum dapat dinilai baik atau dapat
diterima
dan
f) Menghitung
dapat
Consistency Ratio (CR)
dilakukan perhitungan pada tahap berikutnya. Prosedur
perhitungan
(3)
Consistency Ratio (CR)
Nilai Random Index diambil dari
sebagai berikut :
kesesuaian pada ukuran matriks.
a) Membuat
matriks
perbandingan,
dilanjutkan. Namun bila CR 0.1,
kemudian
diubah
dalam bentuk desimal. b) Mengalikan
Jika CR 0.1, maka proses dapat
matriks
perbandingan tersebut
maka
proses
kuisioner
akan
digugurkan atau proses kuisioner harus diulang. Hampir
sulit
mengambil
dengan matriks bobot
keputusan yang konsisten 100%,
prioritas.
karena dunia nyata memperhatikan
c) Membagi
setiap
masalah situasi dan kondisi yang
elemen matriks hasil
terjadi di lapangan. Oleh karena itu
dengan
elemen
beberapa pakar menyatakan jika
matriks
bobot
inkonsistensi yang didapat kurang atau sama dengan 10% maka
Umi Fitriatul Hawa |12.1.03.03.0038 Teknik –Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
keputusan
itu
masih
konsisten.
Hal-hal
dianggap
yang
Dsn.Goliman
Ds.Parang
menyebabkan ketidakkonsistensian
Kec.Banyakan
Kab.Kediri
dalam
terdiri
pengambilan
dapat
mampu di SDN PARANG 3
keputusan,
diantaranya:
dari
kriteria, yaitu:
a) Kesalahan
pemberian
Tabel 2.3 Kriteria
nilai oleh pengguna. b) Kurang
penerima beasiswa
konsentrasi
dalam pemberian nilai. c) Kurangnya
Kriteria
Sub Kriteria 1. 70 – 80 2. 80 - 90 3. >= 90
Nilai Rapot
pemahaman akan data yang dinilai. d) Kesalahan
dalam
Penghasilan Orang Tua
penentuan hirarki. Oleh karena itu untuk dapat menghasilkan solusi yang
Jumlah saudara Kandung
dan seorang expert untuk dapat melakukan
penilaian
yang
objektif sehingga solusi yang dihasilkan dianggap konsisten. Meskipun begitu terdapat cara menghitung
sebuah
konsistensi
penilaian
didefinisikan
yang
dalam
rasio
konsistensi. 2. Perhitungan
>= 2 juta
2. 3.
500 – 2 juta < 500 ribu
1.
2 anak
Kriteria penerimaan beasiswa tersebut untuk siswa yang ingin mendapatkan beasiswa. Kriteria tersebut berdasarkan ketentuan dari pihak sekolah. b. Menentukan Nilai Skala Berikut adalah aturan skala penilaian sub kriteria dari masing – masing kriteria
menggunakan
metode AHP
untuk
mengetahui
siswa
yang akan mendapaatkan
a. Analisa Sistem Untuk
beasiswa. penelitian
penerimaan kepada
1.
2. 3 anak 3. Lebih dari 3 anak
konsisten diperlukan konsentrasi
untuk
beberapa
beasiswa siswa
yang
berprestasi dan yang kurang Umi Fitriatul Hawa |12.1.03.03.0038 Teknik –Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tabel 2.4 Bobot Kriteria penerima beasiswa
d. Membentuk
matrik
Pairwise Kriteria
Nilai Rapot
Parameter
Jumlah saudara Kandung
Variable
Nilai
kriteria.
Terlebih
melakuakan
dahulu penilaian
perbandingan
dari
a.
70 – 80
Cukup
1
b.
80 - 90
Baik
2
c.
>= 90
Sangat baik
3
ditentukan
a.
>= 2 juta
Cukup
1
mengamati kebijakan yang
b.
500 – 2 juta
Baik
2
dianut oleh penilai) adalah :
c.
< 500 ribu
Sangat Baik
3
a.
2 anak
Cukup
1
b.
3 anak
Baik
2
Penghasilan Orang Tua
Ukuran
Comparison,
c.
Lebih dari 3
anak
kriteria.(perbandingan
1. kriteria nilai rapot
dari
3
kali lebih penting dari penghasilan ortu, dan 3
Sangat Baik
3
kali
nilai
rapot
yang
lebih
penting
dengan jumlah saudara
Hasil yang di keluarkan adalah
dengan
2. Kriteria
penghasilan
tertinggi dan penghasilan orang tua
orang tua 1 kali lebih
yang sedikit dan jumlah saudara
penting
kandung yang banyak. Hasil akhir
saudara kandung.
di peroleh dari setiap kriteria,
Sehingga matrik matrik
karena kriteria memiliki bobot yang
Pairwise
berbeda.
untuk kriteria adalah :
c. Menentukan
dari
jumlah
Comparison
Hierarki
Sistem
3. Pemrograman Web PHP Hypertext (PHP)
Preprocessor
adalah
pemrograman
script
bahasa yang
paling banyak dipakai saat ini. PHP pertama kali dibuat oleh
Rasmus
Lerdorf
pada
tahun 1995. Pada waktu itu Gambar 2.2 Hierarki
PHP masih bernama FI (Form
Keputusan Pemberian Beasiswa
Interpreted), yang wujudnya
Umi Fitriatul Hawa |12.1.03.03.0038 Teknik –Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
berupa sekumpulan script yang
setelah
digunakan untuk mengolah data
HTML diawali dengan
form dari web. PHP banyak
isi program, lalu ditutup dengan
dipakai untuk membuat situs
?>, lalu tag penutup html.
web yang dinamis, walaupun
Interpreter PHP bekerja dengan
tidak
mencari tanda pembuka
tertutup
digunakan
kemungkinan
untuk
pemakaian
tag
body
didalam
di baris-baris file skrip lalu
lain. PHP biasanya berjalan
mengkompilasi
pada sistem operasi linux (PHP
mengeksekusi teks didalamnya
juga bisa dijalankan dengan
hingga
hosting windows).
dijumpai.
Personal
Hypertext
PreProcessor
adalah
Variabel
tanda
dan
penutup
pada
PHP
?>
harus
suatu
diawali dengan tanda $, tipe
bahasa pemrograman yang bisa
data yang dimiliki PHP terbagi
digunakan
bahasa
menjadi dua yaitu text (string)
HTML maupun dokumennya
dan numeric (integer, double),
secara
untuk
PHP bersifat case sensitive,
membangun sebuah aplikasi di
yakni penggunaan huruf besar
web. Pemrograman ini juga
dan
merupakan bahasa web open
berbeda, sehingga berpengaruh
source yang bisa diperoleh
pada tampilan, selain itu juga
secara
PHP memiliki beberapa fungsi
dengan
bersamaan
gratis
dari
website
huruf
kecil
resminya, sehingga selalu dapat
bawaan
diperbaharui
berfungsi
untuk
perkembangan terbaru untuk
tanggal
sistem
menghindari bug dan hole.
berhubungan dengan database
setiap
ada
Skrip PHP dapat ditulis pada text editor dan disimpan
yang
dianggap
antara
lain
mengambil ataupun
seperti MySQL, Oracle, dan software database lainnya.
dengan menggunakan akhiran .php dan dibuka pada browser. Skrip PHP yang digunakan dengan HTML diawali dengan tag html, skrip PHP diketik Umi Fitriatul Hawa |12.1.03.03.0038 Teknik –Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
3, Perancangan Sistem A. Implementasi 1. Desain Alur Sistem a. Alur Menu
Menu yang pertama kali muncul
adalah
menu
halaman utama/ home. Gambar 5.11 Tampilan Menu Halaman Utama b. Halaman Login Halaman membahas
Gambar 5.6 Alur Menu
login
ini
tentang
cara
masuk kedalam program, dimana tampilan di bawah Pemberian Beasiswa Pada
awal
penggunaan
ini adalah halaman login user
utama
sistem, admin diminta melakukan
program.Seorang user harus
log
memasukkan username dan
in
dengan
username
dan
mengunakan
password.
Jika
proses log in gagal sistem akan memberikan
konfirmasi.
Jika
proses log in berhasil, admin akan dihadapkan
pada
program.
Proses
tatap
muka
berikutnya
program akan menjalankan proses
password untuk masuk.
menu sesuai dengan yang dipilih.
Ada pun tampilan halaman
2. Tampilan Program
login sebagai beriku:
a. Halaman Utama
Gambar 5.12 Tampilan Menu Halaman Login c. Halaman Menu Data Siswa
Umi Fitriatul Hawa |12.1.03.03.0038 Teknik –Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Pada halaman ini admin input
data
siswa
mengajukan
yang
beasiswa.
Adapun
tampilannya
sebagai berikut:
Gambar 5.14 Tampilan Menu Pengajuan Beasiswa d. Halaman Menu Seleksi Pada halaman menu seleksi
Gambar 5.17 Tampilan Menu Hasil Seleksi
ini admin memilih skala priotitas
kriteria
yang
dimiliki
siswa
dan
perbandingan matrik untuk menentukan
pemberian
beasiswa.
3. Saran dan Kesimpulan a. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian sesuai rumusan masalah dan tujuan
dapat
disimpulkan
sebagai berikut : Gambar 5.16 Tampilan Menu Seleksi a. Halaman Hasil Seleksi Halaman ini berisikan tentang hasil seleksi beasiswa
1. Dalam
sistem
keputusan
pendukung
penentuan
proses
penerimaan beasiswa dilakukan dengan aplikasi pemrograman berbasis web dalam pemberian beasiswa.
Dengan
adanya
sistem ini dapat membantu kinerja guru dan admin dalam proses pemberian beasiswa. 2. Dengan AHP, Umi Fitriatul Hawa |12.1.03.03.0038 Teknik –Sistem Informasi
penerapan kriteria-kriteria
metode untuk
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
menentukan
pemberian
Keputusan.
Jakarta: PT Elex
beasiswa dapat diproses dengan
Media Komputindo Gramedia
lebih terstruktur dan sistematis
3. Juliyanti, Mohammad Isa Irawan
sehingga
menghasilkan
keputusan yang lebih objektif.
&
Imam
Pemilihan
Mukhlas.2011. Guru
Berprestasi
Menggunakan Metode AHP dan
b. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh,
dikemukakan
beberapa saran sebagai berikut. 1. Bagi
instansi
menggunakan
dapat
program
ini
untuk mengevaluasi data data siswa
yang
beasiswa
mengajukan
yang
berefek
sistematis.
Topsis. Surabaya : ITS 4. Suryadi,
Kadarsah
Rahmadhani.
1998.
dan Sistem
Pendukung Keputusan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya 5. Kusrini.
2007.
Aplikasi
Konsep
Sistem
dan
Pendukung
Keputusan. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
2. Penelitian ini hendaknya dapat
6. Viatri.2010.
Sistem
Penunjang
diteruskan
oleh
peneliti
Keputusan Pemilihan Penerimaan
selanjutnya
dengan
tempat
Beasiswa dengan Metode AHP.
lokasi
dan
metode
yang
berbeda. 3. Bagi
Bali : IBI Dharma Jaya 7. Saaty, T.L., 1990, The Analytic
peneliti
selanjutnya,
hendaknya
melakukan
penilaian lebih dari tiga aspek.
Hierarchy Process, McGraw-Hill, New York 8. Sutarman.2007.
Membangun
Sehingga hasil yang diperoleh
Aplikasi Web dengan PHP MysQl
dapat
edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu
maksimal
guna
perbaikan.
9. Denny, H, Frame Work Sistem Pendukung
4. DAFTAR PUSTAKA 1. Gafur, A 2008. Cara Mudah
Keputusan
Menggunakan
MetodeAHP,
Mendapatkan Beasiswa. Jakarta:
Yogyakarta,
Penebar Plus
FMIPA UGM, 2006.
2. Daihani, Komputerisasi
D.U.
Skripsi
Ilkom
(2001). Pengambilan
Umi Fitriatul Hawa |12.1.03.03.0038 Teknik –Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 11||