SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BEASISWA PADA STIE BANK BPD JATENG MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING Lela Rahmawati Program Studi Sistem Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang 50131 Telp : (024) 3517261, Fax : (024) 3520165 E-mail :
[email protected]
ABSTRAK Dalam penentuan beasiswa terdapat beberapa kriteria yang merupakan syarat dalam proses penilaian diantaranya yaitu : nilai indek prestasi kumulatif (IPK), karya tulis ilmiah, keikutsertaan dalam organisasi / ekstrakulikuler dan kemampuan berbahasa inggris. Demi efisiensi dan efektifitas kerja maka pengambilan keputusan yang tepat sangat diperlukan. Metode Profile Matching digunakan untuk membantu pengambil keputusan dalam menentukan mahasiswa yang nantinyaakan mendapatkan beasiswa. Metode Profile Matching bekerja dengan cara mencari selisih kompetensi dari setiap kriteria dengan kompetensi yang dimiliki oleh setiap mahasiswa. Kriteria seleksi penerimaan beasiswa meliputi kriteria kapasitas intelektual, aspek sikap kerja, dan aspek perilaku, Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah terciptanya sistem pendukung keputusan yang dapat memberikan alternatif pengambilan keputusan dengan hasil akhir berupa perangkingan para mahasiswa calon penerima beasiswa yang diharapkan mengurangi kesalahan sehingga pemberian beasiswa tepat dan dapat di terima mahasiswa. Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Beasiswa, Profile Matching
satu dengan lainnya. Artinya hasil
I. PENDAHULUAN Pengambilan keputusan tidak semua
perhitungan yang ada belum mampu
dapat dilakukan berdasar akal pikiran
membantu
manusia,
komponen
melakukan pengambilan keputusan
variabel penunjang keputusan akan
seleksi penerimaan beasiswa. Dalam
mempersulit pengambil keputusan
tulisan ini saya mengusulkan perlu
dalam
dikembangkan
banyaknya
memastikan keputusannya.
Sistem
pengambilan
dikembangkan
keputusan
berdasarkan
secara
baik
sistem
untuk
pendukung
keputusan untuk pemilihan calon
fakta
penerima beasiswa dengan Metode
diatas, dimana manusia sudah merasa
Profile Matching. Metode Profile
kesulitan
menentukan
Matching
penerimaan
mencari
dalam
pilihannya.
Seleksi
bekerja selisih
dengan
kompetensi
cara dari
beasiswa pada STIE Bank BPD
setiap kriteria dengan kompetensi
Jateng dilakukan hanya berdasarkan
yang dimiliki oleh setiap mahasiswa.
besaran nilai akademik, hal ini belum
Kriteria seleksi penerimaan beasiswa
menjamin
meliputi
hasil
pemilihan
yang
kriteria
kapasitas
merata dan sesuai dengan kondisi
intelektual, aspek sikap kerja, dan
asli pada setiap mahasiswa. Sistem
aspek perilaku, kemudian dilakukan
pendukung keputusan akan memberi
proses
nilai
menentukan alternatif yang optimal.
penting
dalam
seleksi
perankingan
akhir
untuk
penerimaan beasiswa berdasarkan beberapa kriteria yang mendukung. Dalam
menganalisis
II. TINJAUAN PUSTAKA
untuk
Keputusan adalah hasil pemecahan
menentukan siapa saja yang lolos
masalah yang dihadapinya dengan
seleksi penerimaan beasiswa, ketua
tegas. Suatu keputusan merupakan
STIE Bank BPD Jateng selama ini
jawaban yang paling pasti terhadap
menggunakan
Microsoft
suatu pertanyaan. Keputusan harus
Excel. Hasil akhir dari perhitungan
dapat menjawab tentang apa yang
yang ada belum berupa perangkingan
dibicarakan
yang
masih
dengan perencanaan [4]. Keputusan
banyaknya data yang kurang tepat
adalah suatu pengakhiran daripada
akibat dari terpisahnya data penilaian
proses
tepat
bantuan
dikarenakan
dalam
pemikiran
hubungannya
tentang
suatu
masalah
atau
problema
untuk
keputusan adalah sebuah proses
menjawab pertanyaan apa yang harus
memilih tindakan ( diantara berbagai
diperbuat guna mengatasi masalah
alternatif ) untuk mencapai suatu
tersebut, dengan menjatuhkan pilihan
tujuan atau beberapa tujuan. [4]
pada suatu alternative. Keputusan merupakan kegiatan memilih suatu strategi
atau
tindakan
dalam
pemecahan suatu masalah. Tindakan memilih strategi atau aksi yang diyakini manajer akan memberikan
Sistem
pendukung
pengambilan
keputusan ( decision support system ) adalah suatu sistem yang membantu seorang manager atau sekelompok kecil manager dalam memecahkan suatu masalah.[4]
solusi yang terbaik atas sesuatu itu disebut pengambilan keputusan.
Sistem
Tujuan
adalah
pertama kali diperkenalkan pada
mencapai target atau aksi tertentu
awal tahun tahun 1970-an oleh
yang harus dilakukan. [4]
Michael S.Scott
Ada
dari
keputusan
beberapa
keadaan
yang
pendukung
keputusan
Morton dengan
istilah Management Decision System.
mungkin dialami oleh pengambil
Konsep
keputusan
Keputusan ditandai dengan sistem
ketika
mengambil
kepastian,
dalam
membantu pengambilan keputusan
alternative
memanfaatkan data dan model untuk
keputusan semua
menyelesaikan masalah – masalah
diketahui secara pasti. 2. Pengambilan berbagai
keputusan
tingkat
resiko
dalam yang
kondisi
yang
keputusan
ketidakpastian,
tidak
terstruktur.
Sistem
Pendukung Keputusan merupakan sistem
dipilih. 3. Pengambilan
Pendukung
interaktif berbasis komputer yang
keputusan, yaitu : 1. Pengambilan
Sistem
informasi
interaktif
yang
dalam
menyediakan informasi, pemodelan
ada
dan pemanipulasian data. Sistem ini
alternative yang tidak diketahui
digunakan
dengan jelas.
mengambil keputusan dalam situasi
Tentu saja pengambilan keputusan akan menjadi mudah jika dilakukan dengan suatu kepastian. Pengambilan
untuk
membantu
yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur dimana tak seorang
pun tahu secara pasti bagaimana
penerima yang layak dan pantas
keputusan seharusnya dibuat.[4]
untuk mendapatkannya. Akan tetapi,
Ciri utama sekaligus keunggulan dari Sistem Pendukung Keputusan adalah kemampuannya
untuk
menyelesaikan masalah – masalah
dalam melakukan seleksi beasiswa tersebut
tentu
akan
mengalami
kesulitan karena banyaknya pelamar beasiswa dan banyaknya kriteria yang digunakan untuk menentukan
yang tidak terstruktur.
keputusan penerima beasiswa yang Beasiswa
sesuai dengan yang diharapkan.
Beasiswa dapat dikatakan sebagai
Pemberian
pembiayaan yang tidak bersumber
mahasiswa
dari pendanaan sendiri atau orang
merupakan wujud dari partisipasi
tua, akan tetapi diberikan oleh
masyarakan,
pemerintah,
perusahaan-perusahaaan
perusahaan
swasta,
beasiswa di
kepada
Sekolah
Tinggi
instansi, pemerintah, swasta
kedutaan, universitas, serta lembaga
dalam ikut serta membangun bangsa
pendidik atau peneliti, atau juga dari
khususnya dalam bidang pendidikan.
kantor tempat bekerja yang karena
Pada
prestasi seorang karyawan dapat
terdapat
diberikan
untuk
pemerintah (BUMN) dan perusahaan
meningkatkan kapasitas sumber daya
swasta yang menyalurkan bantuan
manusianya
beasiswa kepada STIE Bank BPD
kesempatan
melalui
Biaya tersebut
pendidikan.
diberikan kepada
STIE
Jateng.
Bank
BPD
beberapa
Jateng instansi
Mahasiswa
yang
yang berhak menerima terutama
mendapatkan beasiswa dari berbagai
berdasarkan klasifikasi, kualitas, dan
macam beasiswa yang disalurkan
kompetensi si penerima beasiswa.
melalui
(Gafur, Abdul, 2008).
Mahasiswa di STIE Bank BPD
Demikian halnya dengan STIE Bank
Beasiswa
program
Pemerintah
beasiswa
terhadap mahasiswa. Oleh karena itu beasiswa harus diberikan kepada
Pembinaan
Jateng.
BPD Jateng yang telah memiliki pemberian
Bagian
yang
diberikan
oleh
(KOPERTIS)
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Beasiswa
Bantuan
Belajar
Syarat Penerima Beasiswa
Mahasiswa (BBM)
Ada beberapa persyaratan untuk
Beasiswa
mahasiswa itu sendiri jika ingin
ini diberikan pihak
pemerintah bagi mahasiswa yang
mengajukan
kurang mampu untuk membiayai
persyaratannya
kuliah dengan syarat tidak sedang
berikut :
menerima beasiswa dari manapun
a. Masih
dan melampirkan surat keterangan tidak mampu serta nilai Indeks
beasiswa, adalah
aktif
sebagai
kuliah
(belum
dinyatakan lulus) b. Memiliki
Indeks
Prestasi
Prestasi Kumulatif minimal 2,75.
Kumulatif (IPK) minimal 2,75
Besarnya beasiswa sesuai dengan
untuk BBM dan 3,00 untuk
keputusan dari Direktorat Jendral
beasiswa PPA.
Perguruan
Tinggi
(DIKTI)
melalui Kopertis.
c. Tidak terdaftar sebagai penerima beasiswa lain atau tidak sedang mengajukan beasiswa lain.
b. Beasiswa Peningkatan Prestasi
sebagai
mahasiswa
program Sarjana semester 5.
Akademik (PPA) Beasiswa
d. Terdaftar
ini diberikan pihak
Apabila calon penerima beasiswa
pemerintah bagi mahasiswa yang
melebihi kuota yang telah ditetapkan,
kurang mampu untuk membiayai
maka STIE Bank BPD Jateng dapat
kuliah dengan syarat tidak sedang
menentukan
menerima beasiswa dari manapun
beasiswa
dan melampirkan surat keterangan
prioritas sebagai berikut :
tidak mampu serta nilai Indeks
a. Mahasiswa yang mempunyai IPK
Prestasi Kumulatif minimal 3,00. Besarnya beasiswa sesuai dengan keputusan dari Direktorat Jendral Perguruan
Tinggi
melalui Kopertis.
(DIKTI)
mahasiswa
sesuai
dengan
penerima urutan
paling tinggi b. Mahasiswa yang paling mendekati lulus c. Mahasiswa yang paling tidak mampu Pemutusan bantuan beasiswa dapat dilakukan apabila :
a. Mahasiswa
telah
lulus
atau
diwisuda
mendapatkan
beasiswa.
Adapun
sistem program yang dibuat adalah
b. Mahasiswa berhalangan tetap
software
c. Mahasiswa mengundurkan diri
berfungsi sebagai alat bantu untuk
atau cuti tahunan atau semesteran d. Tidak memenuhi syarat yang telah ditetapkan
matching
profil
beasiswa
proses yang sangat penting dalam permilihan
untuk
kompetensi
Profile matching merupakan suatu
calon
prasayarat
beasiswa.
penerimaan
Kompetensi/kemampuan
tersebut haruslah dapat dipenuhi oleh mahasiswa selaku calon penerima beasiswa. [4] Dalam
gap
mahasiswa
pemilihan mahasiswa yang paling sesuai untuk menerima beasiswa.
GAP Kompetensi
suatu
dapat
dengan beasiswa maupun dalam
dahulu
(kemampuan) yang diperlukan oleh
sehingga
antara
Proses
kompetensi
profil
mengetahui
penerima mahasiswa dimana terlebih ditentukan
dengan
memperoleh informasi lebih cepat, baik
Metode Profile Matching
yang
mempercepat proses matching antara
mahasiswa
e. Telah menerima beasiswa lain
manajemen
profile
Perhitungan
Pemetaan
Yang dimaksud dengan gap disini adalah beda antara profil event seleksi penerimaan beasiswa dengan profil
mahasiswa
atau
dapat
ditunjukkan pada rumus di bawah ini.
proses
profile
matching
secara garis besar merupakan proses
Gap = Profile Beasiswa – Profile Mahasiswa
membandingkan antara kompetensi individu
ke
dalam
kompetensi
beasiswa
sehingga dapat diketahui
perbedaan kompetensinya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang dihasilkan
maka
bobot
nilainya
semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk mahasiswa
Pembobotan Selisih GAP Setelah didapatkan tiap gap dari masing-masing
mahasiswa
maka
tiap-tiap profil diberi bobot nilai dengan patokan tabel bobot nilai
gap. Seperti bisa dilihat pada tabel
b. Secondary Factor
berikut
Sedangkan
Tabel 3.1 : Tabel Pembobotan Sumber : [4]
untuk
perhitungan
secondary factor dapat ditunjukkan pada rumus di bawah ini: NSI = 60% x bobot (Bahasa Inggris + IPK)
Keterangan : NSI
: Nilai secondary factor
Bobot
: Bobot dari Gap setelah
dikonversikan pada table GAP Bobot
NSI
diambil
dari
60%
dikalikan bobot dari (Bahasa Inggris Perhitungan Core dan Secondary
dan IPK)
Factor Perhitungan Nilai Total Aspek
a. Core Factor Untuk perhitungan core factor dapat ditunjukkan pada rumus di bawah ini
Dari hasil perhitungan tiap aspek diatas kemudian dihitung nilai total berdasar
NCI = 40% x Bobot (Karya Tulis Ilmiah + Ekstra Kurikuler)
nilai
dari
core
dan
secondary factor yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja tiap-
Keterangan :
tiap profil. Contoh perhitungan dapat
NCI
: Nilai core factor
Bobot
: Bobot dari Gap setelah
dilihat pada rumus di bawah ini : Nilai Total Aspek = NSI + NCI
dikonversikan pada table GAP Bobot
NCI
diambil
dari
40%
dikalikan bobot dari (Karya Tulis Ilmiah dan Ekstra Kurikuler).
III. METODOLOGI PENELITIAN
B. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung
Objek Penelitian Obyek
Penelitian
dalam
yang dapat berupa kebijakan
penyusunan tugas akhir ini adalah
serta ketentuan umum pengajuan
STIE Bank BPD Jateng yang beralamatkan di Jl.Pemuda No.4A Semarang.
Metode Pengumpulan Data Dalam penyusunan tugas akhir ini perlu adanya suatu metode tertentu
Jenis Data Data
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah data kualitatif yaitu data yang dinyatakan tidak dalam bentuk angka, tetapi dalam bentuk
informasi
yang
berupa
sejarah STIE Bank BPD Jateng dan struktur organisasi.
yang
akan
digunakan
dalam
data.
Metode
pengumpulan pengumpulan wawancara,
data observasi
terdiri
dari
dan
studi
pustaka. a. Wawancara Merupakan
metode
pengumpulan
data yang mengadakan pertanyaan tertulis responden.
Sumber Data Dalam usaha untuk mendapatkan
b. Observasi
data-data
yang
Dengan
tercapai
maksud
benar
sehingga
dan
penyusunan Tugas Akhir Penulis
menggunakan
tujuan
langsung terhadap objek yang diteliti
ini ,
tentang bagaimana proses seleksi
metode
pengumpulan data dari jenis data sebagai berikut :
c. Studi Pustaka penelitian
menggunakan
Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dapat dilakukan melalui wawancara pengamatan
penerimaan beasiswa berlangsung.
Yaitu
A. Data Primer
maupun
mengadakan pengamatan
secara
langsung dengan Ketua BAAK
dan
dengan mempelajari
buku-buku maupun literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti sebagai landasan teori bagi penulis.
IV. ANALISA DANPERANCANGAN SISTEM
c. ERD
(
Entity
Relationship
Diagram )
a. Context Diagram
b. Diagram Dekomposisi V. KEIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Sistem
pendukung
keputusan
pemberian beasiswa pada STIE Bank Pembangunan
Jawa
Tengah
dilakukan secara perhitungan detail berdasarkan urutan algortima Metode Profile sistem
Matching.
Hasil aplikasi
pendukung
memberikan
hasil
keputusan berupa
perangkingan mahasiswa dari nilai perolehan tertinggi sampai terendah. Sistem ini juga mengacu pada skala bobot yang dimiliki oleh setiap mahasiswa yang mendaftar pada program beasiswa dan juga nilai
profile dari setiap kriteria. Kriteria yang dipakai antara
lain
indek
prestasi komulatif, nilai karya ilmiah, nilai ekstra kurikuler, nilai bahasa Inggris.
Semua
menilai
kriteria
dihimpun dalam sebuah database yang menampung tabel-tabel nilai kriteria di dalamnya.
Saran Agar hasil benar-benar sesuai dengan yang
diharapkan
maka
perlu
mempersiapkan : 1. Segera diadakan perubahan ke
sistem pendukung keputusan yang diharapkan
akan
memberikan
hasil yang maksimal. 2. Semakin banyak kriteria maka
hasil
yang
didapatkan
semakin maksimal.
juga
[5] Roger
DAFTAR PUSTAKA ” Sistem
[1] Dedy Puji Atmoko, Pendukung
Keputusan
Membantu
Pihak
Untuk
Manajemen
Toko Hardware Komputer dalam Menentukan Motherboard yang sesuai
dengan
Kebutuhan
Pelanggan”, 2010 [2] Fathansyah, Sistem Basis Data,
[3] Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta, 2005 Dwi
Jaya,
”
Sistem
Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan
Pada
Menggunakan Matching”, 2010
“Rekayasa
Perangkat Lunak”, Andi Offset, 2009 [6] Hermanto
“Penerapan
Undjila,
Metode Profile Matching Untuk Menentukan
Kelayakan
Pemberian Kredit Sepeda Motor”, 2012 [7] Suci Angraeni Limbalo, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
Informatika, Bandung , 2004
[4] Ilman
Pressman,
PT.
Sysmex
Metode
Profile
Mahasiswa
Berprestasi
Menggunakan
Metode
Profile
Matching”, 2012 [8] Andreas
Handojo,
“Pembuatan
Aplikasi
Sistem
Pendukung
Keputusan
Untuk
Kenaikan
Jabatan
Proses dan
Perencanaan Karir pada PT.X”, 2011