SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BEASISWA PADA SMA NEGERI 1 JOGONALAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING Mashuri Aryadi Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang 50131 Telp : (024) 3517261, Fax : (024) 3520165 E-mail :
[email protected]
ABSTRAK
Menyadari bahwa pendidikan sangat penting, negara sangat mendukung setiap warga negaranya untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. Beberapa di antaranya melakukan program pendidikan gratis dan program beasiswa. Beasiswa dapat dikatakan sebagai pembiayaan yang tidak bersumber dari pendanaan sendiri atau orang tua, akan tetapi diberikan oleh pemerintah, perusahaan swasta, kedutaan, universitas, serta lembaga pendidik atau peneliti. Biaya tersebut diberikan kepada yang berhak menerima sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Dengan terjadinya transisi tersebut, penulis mencoba menganalisa sebuah Sekolah yang dijadikan untuk bahan Sistem Pendukung Keputusan dalam pemberian beasiswa. Analisa yang dilakukan dengan survey lapangan, wawancara dengan narasumber untuk menganalisa sistem yang ada. Bahan analisis akan dijadikan sebuah pedoman untuk perancangan suatu pendukung keputusan secara digital. Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat digunakan oleh Sekolah dengan metode Profile Matching, Miscrosoft Visual Basic sebagai programnya, MySQL sebagai database server sehingga dapat membantu pihak Koperasi dalam memberikan suatu pendukung keputusan. Kesimpulan dari pembuatan skripsi ini adalah Sistem Pendukung Keputusan yang dibangun sebagai sistem pendukung dari sistem manual yang sedang berjalan saat ini, menjadi sarana untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pemberian beasiswa pada sebuah sekolah bagi masa mendatang. Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Pemberian beasiswa, Metode Profile Matching, MySQL, Miscrosoft Visual Basic
dengan
I. PENDAHULUAN
kecerobohan-kecerobohan
manusia lainnya. Untuk itu diperlukan Menyadari
bahwa
pendidikan
sangat
suatu Sistem Pendukung Keputusan
penting, negara sangat mendukung setiap
yang
dapat
guna
membantu,
warga negaranya untuk meraih pendidikan
mempercepat dan mempermudah proses
setinggi-tingginya. Beberapa di antaranya
pengambilan keputusan.
melakukan program pendidikan gratis dan Metode yang dipakai dalam
program beasiswa. Beasiswa dapat dikatakan sebagai pembiayaan yang tidak bersumber dari pendanaan sendiri atau orang tua, akan tetapi diberikan oleh pemerintah, perusahaan swasta, kedutaan, universitas, serta lembaga pendidik atau peneliti. Biaya tersebut diberikan kepada yang berhak menerima sesuai dengan kriteria
pengambilan keputusan seleksi beasiswa adalah menggunakan metode Profile Matching. Metode Profile Matching dipilih karena dapat membandingkan antara kompetensi yang dimiliki para siswa
dengan
kompetensi
yang
ditentukan oleh pihak sekolah sehingga
yang ditentukan.
diperoleh
perbedaan
kompetensinya
Demikian halnya dengan SMA
atau disebut gap. Metode ini dilakukan
Negeri 1 Jogonalan yang telah memiliki
dengan menentuan nilai bobot untuk
program pemberian beasiswa terhadap
setiap kriteria, kemudian dilanjutkan
siswa-siswanya.
dengan proses perangkingan yang akan
Beasiswa
harus
diberikan kepada penerima yang layak
menyeleksi
dan
sejumlah alternatif yang ada[1].
pantas
untuk mendapatkannya.
alternatif
terbaik
dari
Akan tetapi, dalam melakukan seleksi beasiswa tersebut tentu akan mengalami kesulitan karena banyaknya pelamar beasiswa dan adanya beberapa kriteria yang
digunakan
untuk
menentukan
siapa penerima beasiswa yang sesuai dengan yang diharapkan. Tidak semua yang mendaftarkan diri sebagai calon penerima beasiswa akan diterima, hanya yang memenuhi kriteria-kriteria saja yang
akan
memperoleh
beasiswa
tersebut. Data yang ada masih disimpan dalam bentuk file kertas memungkinkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti hilangnya kertas dan rawan
Jika pengolahan
dibandingkan data
secara
dengan manual,
pengolahan data secara komputerisasi memiliki kelebihan, seperti pengolahan data yang cepat, tepat dan akurat, memudahkan pengolahan data dalam skala besar, memudahkan pengaksesan data dan informasi antar bagian, dan masih banyak kelebihan yang lainnya. Dalam suatu perusahaan atau intansi yang baik membutuhkan sistem yang terkomputerisasi dalam mengumpulkan, menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi yang dapat membantu
dalam
melakukan
perencanaan strategi dan pengambilan
data yang relevan untuk situasi dan
suatu keputusan secara efektif.
dikelola oleh perangkat lunak sistem manajemen
Untuk memperbaiki sistem yang sedang berjalan pada SMA Negeri 1 Jogonalan, maka penulis mencoba untuk menawarkan suatu sistem baru yang didukung dengan peralatan komputer serta diharapkan dapat membantu proses penyeleksian calon penerima beasiswa agar sistem yang selama ini ada dapat berjalan lebih baik. Dari latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Sistem Pendukung Beasiswa
Keputusan pada
SMA
Pemberian Negeri
1
Jogonalan Menggunakan Metode Profile Matching”.
database
Manajement Sistem/DBMS). 2. Subsistem Manajemen Model (Model Subsistem) Merupakan paket perangkat lunak
yang
memasukkan
atau model kuantitatif lainya yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat. Sistem manajemen dan metode solusi model diimplementasikan pada sistem pengembangan web (seperti java) untuk berjalan pada server aplikasi. 3. Subsistem
antar
muka
pengguna
Pengguna berkomunikasi dengan dan
ini. Pengguna adalah bagian yang
Sistem
Pendukung
Pendukung
Keputusan
adalah
Sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk
dari
sistem.
Para
peneliti menegaskan bahwa beberapa kontribusi
Keputusan Sistem
model
keuangan, statistik, ilmu manajemen,
dipertimbangkan Dasar
Base
memerintahkan DSS melalui subsistem
II. LANDASAN TEORI Konsep
(Data
dari
DSS
berasal
dari
interaksi yang intensif antara komputer dan pembuat keputusan. 4. Subsistem
manajemen
berbasis
menggunakan data dan berbagai model untuk
pengetahuan.Subsistem
memecahkan
mendukung semua subsistem lain atau
masalah-masalah
tidak
terstruktur.[1]
bertindak
sebagai
Komponen-komponen Sistem
independent
Pendukung Keputusan
intelegensi
ini
suatu
dapat
komponen
dan
memberikan
untuk
memperbesar
pengetahuan pengambil keputusan. Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari tiga komponen utama, yaitu : [1] 1. Subsistem
Manajemen
Data
(Data
Subsistem) Subsistem manajemen data memasukkan satu database yang berisi
Metode Profile Matching Metode
profile
2.
matching
atau
pencocokan profil adalah metode yang sering digunakan sebagai mekanisme dalam pengambilan
keputusan
dengan
mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variabel prediktor yang ideal yang harus dipenuhi
oleh
subyek
yang
diteliti,
bukannya tingkat minimal yang harus dipenuhi atau dilewati. Dalam proses profile
matching
secara
garis
besar
merupakan proses membandingkan antara nilai data aktual dari suatu profile yang
Pengelompokan
Core
dan
Secondary Factor Setelah menentukan bobot nilai gap kriteria yang dibutuhkan, kemudian tiap
kriteria
dikelompokan
lagi
menjadi dua kelompok yaitu core factor
dan
secondary
factor.Core
factor merupakan aspek (kompetensi) yang
paling
menonjol/paling
dbutuhkan oleh suatu jabatan yang diperkirakan
dapat
menghasilkan
kinerja optimal. Untuk menghitung core factor digunakan rumus : NCI =
akan dinilai dengan nilai profil yang diharapkan,
sehingga
dapat
diketahui
Keterangan :
perbedaan kompetensinya (disebut juga
NCI = Nilai rata-rata core factor aspek
gap), semakin kecil gap yang dihasilkan
kapasitas intelektual
maka bobot nilainya semakin besar[2].
NC = Jumlah total nilai core factor
Tahapan Profile Matching
aspek kapasitas intelektual IC = Jumlah item core factor
Berikut adalah beberapa tahapan dan perumusan perhitungan dengan metode
Secondary factor adalah item-item
profile matching :
selain aspek yang ada pada core factor. Untuk menghitung secondary
1.
Pembobotan
factor digunakan rumus :
Pada tahap ini, akan ditentukan bobot nilai masing-masing aspek dengan
NCI =
menggunakan bobot nilai yang telah ditentukan bagi masing-masing aspek
Keterangan :
itu sendiri. Dalam penentuan peringkat
NSI = Nilai rata-rata secondary factor
pada aspek kapasitas intelektual, sikap
aspek kapasitas intelektual
kerja dan perilaku untuk jabatan yang
NS = Jumlah total nilai secondary
sama pada setiap gap.
factor aspek kapasitas intelektual NSI = Jumlah item secondary factor
3.
Perhitungan Nilai Total
yang dikembangkan oleh Microsoft sejak
Dari perhitungan core factor dan
tahun 1991 ini merupakan pengembangan
secondary factor dari tiap-tiap aspek,
dari bahasa pemrograman BASIC yang
kemudian dihitung nilai total dari tiap-
dikembangkan pada era 1950-an.[8]
tiap
aspek
yang
diperkirakan
berpengaruh pada kinerja tiap-tiap
Kelebihan Microsoft Visual Basic 6.0 :
profile. Untuk menghitung nila total
1. Kompiler yang sangat cepat.
dari masing- masing aspek, digunakan
2. Control data object untuk activex yang
rumus : N = (X) % NCI +(X) % NSI Keterangan :
baru. 3. Dapat
mendukung
database
yang
N = Nilai Total Tiap Aspek
terintegrasi dengan variasi aplikasi yang
NCI = Nilai Core Factor
sangat luas. 4. Dapat
NSI = Nilai Secondary Factor
menangani
bermacam-macam
format database, yaitu format database
(X)% = Nilai Persentase
Microsoft Access, Microsoft Excel,
4.
Perangkingan Hasil
akhir
matching
DBASE, FoxPro, Paradox, ODBC, dan dari
adalah
proses
profile
rangking
dari
kandidat yang diajukan untuk mengisi suatu
jabatan/posisi
file teks. 5. Perancangan data laporan yang lebih baru.
tertentu.
Penentuan mengacu rangking pada hasil perhitungan yang ditujukan pada
Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem yang
rumus dibawah ini :
digunakan yaitu metode waterfall. Metode
Rangking = 20% NKI + 30% NSK +
Waterfall
50% NP
menyarankan sebuah pendekatan yang
Keterangan :
sistematis dan sekuensial melalui tahapan –
adalah
metode
yang
tahapan yang ada untuk membangun NKI = Nilai Kapasitas Intelektual
sebuah perangkat lunak.
NSK = Nilai Sikap Kerja NP = Nilai Perilaku
Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan bahasa
pemrograman
berbasis
MS-
Windows yang mendukung pemrograman berorientasi objek. Bahasa pemrograman
Tahap – tahap dalam waterfall terdiri dari :
Perawatan
1. Tahap Perencanaan Sistem
sistem
merupakan
proses
Perencanaan sistem merupakan tahap untuk
pemeliharaan suatu sistem agar dapat
mempersiapkan
beroperasi
pelaksanaan
pengembangan
sistem
yang
akan
dilakukan.
dengan
baik
dan
optimal
mungkin tanpa adanya keluhan-keluhan dari pemakai sistem.
2. Tahap Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian - bagian komponennya dengan maksud
untuk
mengidentifikasi
dan
mengevaluasi permasalahan.
diberikan kepada user tentang sistem atau tentang kegiatan yang akan dilakukan sebagai tindak lanjut dari analisis sistem.
penerjemahan desain sistem yang telah dibuat ke dalam bentuk perintah-perintah komputer bahasa
dengan
pemrograman
yang
Jogonalan,
Klaten
dan
merupakan salah satu SMA negeri yang ada di Klaten. Metode Pengumpulan Data pustaka
pengumpulan
data
adalah dengan
metode cara
membaca buku atau majalah dan sumber lainnya
yang
berhubungan
dengan
masalah yang diteliti.
pemrograman,
middleware dan database tertentu di atas yang
Negeri 1 Jogonalan, yang beralamat di
Studi
Penulisan kode program merupakan tahap
platform
Penelitian dilakukan pada SMA
a. Studi Pustaka
4. Pembuatan Sistem
mempergunakan
Obyek Penelitian
Prawatan,
Desain sistem merupakan gambaran yang
dimengerti
PENELITIAN
Jln Raya Klaten Yogya KM 7/23,
3. Tahap Desain Sistem
yang
III. METODE
menjadi bahasa
b. Studi Lapangan Studi
lapangan
adalah
metode
dalam
pengumpulan data dengan cara pengamatan
membuat Sistem Pendukung Keputusan
langsung pada objek penelitian untuk
Realisasi
mendapatkan data-data dengan cara sebagai
Kredit
digunakan
adalah
Visual
Basic
berikut :
dengan database SqlYog Enterprises.
1. Pengamatan (Obsevasi)
5. Tahap Penerapan Sistem tahap
Pengamatan adalah cara pengumpulan
meletakkan atau menerapkan sistem supaya
data yang dilakukan dengan mengamati
sistem tersebut siap untuk di operasikan.
obyek penelitian secara langsung. Data
Tahap
spesifikasi
yang didapatkan dari metode observasi
bahasa
ini berupa prosedur sistem secara detail.
Penerapan
ini
sistem
merupakan
menterjemahkan
perancangan
ke
pemrograman. 6. Tahap Perawatan
dalam
2. Wawancara (Interview) Wawancara adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan bertatap
muka langsung atau tidak langsung dengan melakukan tanya jawab dengan
c) Dekomposisi Diagram
responden.
0 SPK Beasiswa
Top Level
3. Dokumentasi Metode pengumpulan data dengan cara mengambil
membaca,
literature
serta
mempelajari
buku-buku
yang
berkaitan dengan penulisan tugas akhir
1 Pengajuan Beasiswa
2 Prosedur Penilaian
3 Realisasi Beasiswa
Level 0
ini Level 1
1.1 Daftar Siswa
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1.2 Catat Pengajuan Beasiswa
Perancangan Sistem a) Contex Diagram
Implementasi Sistem 1.Halaman Utama
2. Halaman Login
b) Entity Relantionship Diagram Jns_kelamin
telp
nis Tgl_lahir
alamat Tgl_pengajuan
nama
keterangan Nm_petugas
Kd_pengajuan
nis
agama nm_ortu M
Siswa
Pengajuan
M
Petugas
kelas
3. Pendataan siswa
kelamin
tempat
M M
tgl_lahir Skor alamat
Skor_kebersihan
Skor_kedisiplinan
Skor_ketrampilan
Kd_pengajuan
telp
Skor_akademik
Kd_skor Kd_kerapian
Skor_kerajinan
M
M
Realisasi1
Kd_skor
Jumlah_total Tgl_realisasi
4. Halaman Pengajuan
DAFTAR PUSTAKA [1]. Turban, E., J. E. Aronson, dan T. Liang.
2005.
Sistem
Pendukung
Keputusan dan Sistem Cerdas, Andi Offset, Jogyakarta. [2]. Kusrini. (2007). Konsep dan Aplikasi Sistem
Pendukung
Keputusan.
Yogyakarta: Andi Offset. 5. Tampilan Cetak Hasil Akhir [3]. Jumadi, 2011. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Siswa Penerima Beasiswa. http://www.blog.tp.ac.id/wpcontent/uploads/4299/download-spk dssbeasiswa.pdf Diakses Tanggal : [07 Maret 2013] Jam : 15.35 6. Hasil Cetak Nilai Akhir [4]. Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem
Informasi,
Andi
Offset,
Yogyakarta [5]. Janner Perancangan
Simarmata.
2007.
Basis
Andi
Data,
Offset, Yogyakarta V. KESIMPULAN Sistem yang selama ini digunakan belum mempermudah pemberian informasi mengenai
[6]. Oetomo, 2002, Budi Sutedjo Dharma, Perencanaan
dan
Pembangunan
Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta
data seleksi siswa yang menerima beasiswa berprestasi, sehingga diperlukan sebuah sistem yang dapat memberikan kemudahan dalam pengambilan keputusan realisasi beasiswa berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh pihak sekolah.Sistem pendukung keputusan yang dirancang merupakan sistem pendukung keputusan berbasis komputer yang dapat
[7]. Fatansyah,
2004.
Basis
Data,
Informatika, Bandung [8]. Kusumo, Ario Suryo, 2000, Microsoft Visual Basic 6.0, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta [9]. Kompas Media, 2013. Macam-macam
memberikan informasi yang akurat terkait
Penerima Beasiswa dan Jenis
dengan kriteria penerima beasiswa berprestasi.
Beasiswa.
http://www.edukasi.kompas.com/read/ 2012/01/09/09071249/Mengenal.Jenisj enis.Beasiswa Diakses Tanggal : [07 Maret 2013] Jam: 15.35 [10]. Petroutsos
Evangelos.
2002.
Menguasai Pemrograman Database dengan Visual Basic 6. buku 1 dan buku 2. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.