SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT NASABAH DENGAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) PADA KOPERASI KARYA MANUNGGAL
Angga Sukmana Putra Program Studi Teknik Informatika – S1, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula 1 no 5-11 Semarang 5013, Telp. (024) 3517261, URL : http://dinus.ac.id/, email :
[email protected] Abstract Koperasi Karya Manunggal is one of the financial institutions in Indonesia in the form of cooperative that provide financial services by using the principles of Shari`ah banking. Koperasi Karya Manunggal provide funding assistance in the form of payment by credit / installment and has several systems, procedures and requirements that must be met by prospective borrowers. So in an attempt to improve profitability of banks Shari`ah the financing management needs to done to maintain financing quality from the financing problems including the risk of loss. For the sake of efficiency and effectiveness of work, the right decision is needed. Thus, in determining the creditworthiness of borrowers Cooperative Work Manunggal there be some assessment criteria. This assessment is based on the analysis of the qualitative analysis of 5C (character, capital, capacity, condition of economy, collateral). The purpose of this study is to design, apply and develop a decision support system (DSS) that is able to give a decision on the credit worthiness of prospective customers. The method used in this decision support system is the method of AHP (Analytical Hierarchy Process). The results of the test program conducted to 17 prospective customers that are tailored to the data of the Bank`s credit assessment found that 11 received prospective customers, 4 prospective customers and 2 prospective customers considered rejected. The level of validation of this system is 94.11% valid use in determining the creditworthiness of customers and 5.88% invalid. Uncertainty of the system resulting from the needs of the bank in determining the creditworthiness of prospective customers. If the Bank requires 10 recommended prospective customers to obtain credit in the prospective customer can also be considered and rejected also be recommended in getting credit. Based on the test results of the program showed that decision support systems are able to determine the credit worthiness of customers well. Keyword : Decision Support System, Giving Credit Cooperatives, Analytical Hierarchy Process Method Abstrak Koperasi Karya Manunggal adalah salah satu lembaga keuangan di Indonesia yang berbentuk koperasi yang memberikan jasa keuangan dengan menggunakan prinsip-prinsip perbankan
syari’ah. Koperasi Karya Manunggal memberikan bantuan pembiayaan dalam bentuk pembayaran secara kredit/cicilan dan mempunyai beberapa sistem, prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon debitur. Sehingga sebagai upaya untuk meningkatkan profitabilitas bank syari’ah maka perlu dilakukan pengelolaan pembiayaan untuk menjaga agar kualitas pembiayaan tetap terjaga dari pembiayaan yang bermasalah serta dari resiko kerugian. Demi efisiensi dan efektifitas kerja maka pengambilan keputusan yang tepat sangat diperlukan. Sehingga dalam penentuan kelayakan pemberian kredit kepada calon debitur Koperasi Karya Manunggal terdapat beberapa kriteria yang menjadi penilaian. Penilaian ini berdasarkan analisis kualitatif yakni analisis 5C (character, capital, capacity, condition of economy, collateral). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang, mengaplikasikan serta mengembangkan sistem pendukung keputusan (SPK) yang mampu memberikan keputusan kelayakan kredit kepada calon nasabah. Metode yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan ini adalah metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Hasil uji program yang dilakukan kepada 17 calon nasabah yang disesuaikan dengan data penilaian kredit dari Bank didapatkan bahwa 11 calon nasabah diterima, 4 calon nasabah dipertimbangkan dan 2 calon nasabah ditolak. Tingkat validasi sistem ini adalah 94.11 % valid digunakan dalam menentukan kelayakan pemberian kredit nasabah dan 5.88 % tidak valid. Ketidakvalidasian dari sistem ini disebabkan dari kebutuhan bank dalam menentukan kelayakan pemberian kredit pada calon nasabah. Jika pihak Bank membutuhkan 10 calon nasabah untuk direkomondasikan dalam mendapatkan kredit maka calon nasabah yang dipertimbangkan dan ditolak juga dapat direkomondasikan dalam mendapatkan kredit. Berdasarkan hasil uji program tersebut menunjukkan bahwa sistem pendukung keputusan ini sudah dapat menentukan kelayakan kredit nasabah dengan baik. Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Pemberian Kredit Koperasi, Metode Analytical Hierarchy Process
1. 1.1
Pendahuluan Latar Belakang Masalah Sistem yang sedang berjalan dalam Pengambilan
keputusan
di
Koperasi Karya Manunggal masih menggunakan proses manual dan database yang digunakan masih dalam bentuk kertas, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk pengolahan dan kendala yang
lainnya
adalah
kesulitan
dalam penyimpanan atau pencarian arsip yang telah tersimpan jika akan dicocokkan dengan informasi
kepada pimpinan Koperasi. Hal ini berdampak
terhadap
lamanya
nasabah dalam menunggu hasil keputusan dari pihak Koperasi. Dengan
adanya
teknologi system
perkembangan
komputer informasi
di
bidang
dan
melihat
karakteristik permasalahan di atas yang mana penilaian kelayakan terhadap nasabah dalam pemberian kredit merupakan masalah yang kurang
terstruktur
atau
semi
terstruktur dan cukup rumit dan kompleks,
juga
merupakan
tanggungjawab pihak manajemen
pemberian kredit Koperasi Karya
menengah dan puncak yang harus
Manunggal menerapkan Analisis
dilakukan secara tepat dan efisien
5C
sehingga penyaluran dana kredit
Capacity,
tepat kepada calon nasabah yang
Condition of economic).
layak menerima kredit tersebut.
1.4
Salah satu teknik pengambilan
Collateral
dan
Tujuan Penelitian
keputusan yang digunakan dalam
Sistem
analisis kebijaksanaan adalah AHP
yang dapat membantu Koperasi
(Analytic Hierarchy Process). AHP
dalam
adalah prosedur
pemberian
sesuai
untuk
yang berbasis
kondisi
Pendukung
terhadap
nasabah.
evaluasi
2. Menerapkan metode Analytical
atribut tersebut secara matematik
sebagai
dikuantitatif
pengambilan
satu
kelayakan
kredit
Hierarchy
dalam
Keputusan
menentukan
atribut-atribut kualitatif. Atribut-
set
Process salah
(AHP)
satu
metode keputusan
perbandingan berpasangan .
pemecahan
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang
multikriteria dengan membuat
telah diuraikan sebelumnya, dapat
membangun
diambil rumusan masalah, yaitu:
pendukung keputusan.
Bagaimana
merancang
membuat
Sistem
dan
Pendukung
Keputusan Kelayakan Pemberian
1.3
Capital,
1. Merancang dan membangun
matematis yang sangat baik dan
1.2
(Character,
suatu
rancangan
1.5
sistem
1. Bagi Penulis Menambah
AHP
pengalaman
Karya
lunak
Manfaat Penelitian
keilmuan,
Koperasi
dan
perangkat
Kredit Nasabah dengan metode di
masalah
khazanah
pemikiran dalam
dan bidang
Manunggal?
Teknik
Batasan Masalah 1. Program ini berisi penentuan
sebagai salah satu syarat untuk
Kelayakan Nasabah
di
Pemberian
Kredit
Koperasi
Karya
2. Analisis yang digunakan dalam kelayakan
serta
meraih gelar Sarjana Strata Satu (S-1) di Universitas Dian Nuswantoro
Manunggal
menentukan
Informatika,
Semarang. 2. Bagi Lembaga
(UDINUS)
Hasil dari penelitian ini kiranya
tagihan yang dapat dipersamakan
dapat
dengan
digunakan
tambahan
sebagai
informasi
meningkatkan
itu,
berdasarkan
dalam
persetujuan
output
pinjam meminjam antara bank
pendidikan
khususnya
perguruan
tinggi,
di
atau
kesepakatan
dengan dengan pihak lain yang
yakni
mewajibkan
pihak
meminjam
Universitas Dian Nuswantoro
melunasi utangnya setelah jangka
(UDINUS) Semarang.
waktu tertentu dengan pemberian
3. Bagi
Koperasi
bunga.
Karya
Sedangkan
pengertian
Manunggal
pembiayaan
Sistem pendukung keputusan
uang atau tagihan yang dapat
diharapkan dapat memberikan
dipersamakan
keputusan
yang
dapat
berdasarkan
membantu
Koperasi
dalam
kesepakatan antara bank dengan
kelayakan
pihak lain yang mewajibkan pihak
menentukan pemberian
kredit
Koperasi
adalah
penyediaan
dengan persetujuan
yangdibiayai
terhadap nasabah.
itu, atau
untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut
setelah
jangka
waktu
2.
Tinjauan Pustaka
tertentu dengan imbalan atau bagi
2.1
Definisi Kredit
hasil.
Menurut asal mulanya kata kredit
2.2
Sistem Pendukung Keputusan
berasal dari kata credere yang
Sistem
artinya
(decision support system atau DSS)
adalah
maksudnya
kepercayaan,
adalah
apabila
pendukung
keputusan
adalah sistem informasi berbasis
seseorang memperoleh kredit maka
komputer
berarti
dukungan informasi interaktif bagi
mereka
memperoleh
kepercayaan. Sedangkan bagi si
manajer
pemberi kredit artinya memberikan
selamam
kepercayaan
keputusan.
kepada
seseorang
yang
dan
menyediakan
praktisi
proses
bisnis
pengambilan
Sistem
pendukung
bahwa uang yang dipinjamkan
keputusan menggunakan (1) model
pasti kenbali.
analitis, (2) database khusus, (3)
Pengertian kredit menurut Undang-
penilaian dan pandangan pembuat
Undang Perbankan nomor 10 tahun
keputusan,
dan
1998 adalah penyediaan uang atau
permodelan
berbasis
(4)
proses computer
yang interaktif untuk mendukung
3.
Metode Penelitian
pembuatan keputusan bisnis yang
3.1
Gambaran Sistem
semiterstruktur dan tak terstruktur.
Sistem yang dikembangkan adalah
(O’brien, 2005: 448)
sebuah sistem berupa perangkat
Sistem pemandu keputusan (SPK)
lunak
yang
membantu
untuk
adalah
pengambilan
keputusan
yaitu
sebuah
memandu Sistem
2.3
pembuat
ini
proses
sistem
akan
yang
keputusan.
manager untuk menentukan calon
mendasarkan
debitur yang layak dan tidak layak
pembuatan
keputusan
dalam
menerima
kepada aturan yang ditetapkan oleh
berdasarkan
para perancang sistem. Sistem juga
analisis dokumen penilaian yang
akan
prosesnya
diisi oleh Manager dari tiap-tiap
kepada basis data yang ada di
calon debitur lalu diproses melalui
dalam perusahaan.
pemodelan menggunakan AHP dan
Konsep AHP
manager menilai calon debitur dari
Pada dasarnya, proses pengambilan
setiap
keputusan adalah memilih suatu
ditentukan..
alternatif. Peralatan utama AHP
Setiap
adalah sebuah hierarki fungsional
berdasarkan
dengan input utamanya persepsi
penilaian.
manusia.
dokumen
mendasarkan
Keberadaan
hierarki
analisis
kredit
criteria
form
5C.
yang
isian
Dari
telah
dianalisis
kriteria-kriteria Analisis
dokumen-
penilaian
ini
memungkinkan
dipecahnya
menghasilkan keluaran berupa nilai
masalah
atau
tidak
prioritas calon debitur. Kemudian
terstruktur dalam sub-sub masalah,
setelah semua penilaian dianalisis,
lalu menyusunnya menjadi suatu
setiap penilaian diberi bobot, untuk
bentuk hierarki.
selanjutnya dilakukan analisis pada
AHP memiliki banyak keunggulan
setiap calon debitur.
dalam
proses
Pengambil keputusan dalam hal ini
Salah
adalah manager melakukan proses
satunya adalah dapat digambarkan
komunikasi dengan sistem lewat
secara grafis sehingga mudah di
dialog
pahami oleh semua pihak yang
disediakan.
terlibat
melakukan pengolahan data dan
kompleks
menjelaskan
pengambilan
keputusan.
keputusan.
dalam
pengambilan
memberi
(GUI)
yang
Manager
perintah
pada
telah dapat
sistem
3.2
untuk mengolah data yang ada
kriteria dan menghasilkan sebuah
sesuai model yang digunakan dan
keputusan.
meminta
memberikan
b. Operator, adalah orang yang
alternatif solusi setelah dimasukkan
melakukan pengelolaan data-data
beberapa kriteria dan bobot yang
calon
diperhitungkan. Keluaran informasi
pengarsipan
sistem bisa dijadikan pertimbangan
nasabah
untuk
permohonan kredit.
sistem
menentukan
kelayakan
pemberian kredit kepada calon
3.4
debitur.
Metode AHP
Analisis
dan
melakukan
terhadap yang
data-data
mengajukan
dengan
Perhitungan
Batasan Sistem
Sebuah bank ingin menentukan
1. Program ini berisi penentuan
nasabah
yang layak menerima
Kelayakan Pemberian Kredit
kredit
Koperasi Karya Manunggal.
beberapa kriteria. Kriteria yang
2. Analisis yang digunakan dalam menentukan pemberian
kelayakan kredit
dengan
dipertimbangkan
memperhatikan
oleh
manajer
beserta penilaiannya adalah:
Koperasi
1. Collateral: Baik, Cukup baik,
Karya Manunggal menerapkan
Kurang
Analisis 5C.
2. Capacity: Baik, Cukup baik,
3. Data-data yang dikelola adalah data
kelengkapan,
Kurang
data
3. Capital: Baik, Cukup baik,
nasabah, data kriteria, data
Kurang
subkriteria,
4. Character: Baik, Cukup baik,
data
update
penilaian kredit dan data hasil
Kurang
analisa.
5. Condition of Economy: Baik,
4. Metode AHP digunakan untuk menentukan nilai bobot pada setiap criteria dan sub criteria 3.3
nasabah
digunakan
ini
dirancang oleh
4.
Hasil Dan Pembahasan Pada form set matrik perbandingan berpasangan
Pengguna Sistem Sistem
Cukup baik, Kurang.
dua
ini,
Manager
untuk
melakukan penilaian perbandingan
jenis
antara satu kriteria dengan criteria
pengguna, yaitu:
yang lain. Adapun tampilan form
a. Manager, adalah orang yang
set
melakukan pengelolaan data-data
matrik
perbandingan
berpasangan ini adalah sebagai berikut:
Nilai bobot dari Baik, Cukup baik, kurang merupakan nilai prioritas subkriteria. Dengan cara yang sama Angka 1 pada kolom condition of economy
baris
condition
of
economy mengambarkan tingkat kepentingan condition
yang sama antara
of
economy
dengan
condition of economy, sedangkan angka 3 pada baris karakter kolom condition of economy menunjukan karakter
sedikit
lebih
penting
dibandingkan dengan condition of economy. Angka 0.33 pada kolom karakter economy
baris
condition
merupakan
of hasil
perhitungan 1/nilai pada kolom condition
of
economy
baris
karakter. Angka-angka yang lain diperoleh dengan cara yang sama.
Nilai-nilai tersebut didapat seperti menghitung nilai matrik criteria pada form matrik. Hasil penilaian dari Menu Form Penilain Kredit akan ditampilkan dalam
Form
Hasil
Analisa.
Kemudian Menu Hasil Analisa akan
menghitung
keseluruhan
dari
secara
Nilai
bobot
prioritas kriteria dan Nilai bobot prioritas
subkriteria
yang
dihasilkan berdasarkan penilaian dari Menu Penilaian Kredit. Dari hasil ini akan diperoleh nilai total dari setiap calon debitur. Nilai total inilah yang dipakai sebagai dasar untuk nasabah
merangking dalam
kelayakan mendapatkan
kredit. Semakin besar nilainya, maka calon debitur tersebut akan semakin
besar
mendapatkan kredit.
peluang
pendukung keputusan ini sudah dapat menentukan kelayakan kredit nasabah dengan baik. 5.2
Saran Setelah mengembangkan sistem pendukung
5.
Kesimpulan Dan Saran
5.1
Kesimpulan
adalah
94.11
digunakan
dalam
kelayakan
%
dapat
menentukan
pemberian
kredit
nasabah dan 5.88 % tidak valid. Ketidakvalidasian dari sistem ini disebabkan dari kebutuhan bank menentukan
pemberian nasabah.
kredit Jika
kelayakan pada
pihak
calon Bank
membutuhkan 10 calon nasabah untuk
direkomondasikan
dalam
mendapatkan kredit maka calon nasabah yang dipertimbangkan dan ditolak
juga
dapat
direkomondasikan mendapatkan
dalam
kredit.
Padahal
sistem hanya bisa menentukan 9 calon
nasabah
yang
direkomondasikan
dapat dalam
mendapatkan kredit. Berdasarkan hasil
saran
diterapkan
guna
yang
ada harus
pengembangan
lanjut:
prosentase tingkat validasi sistem
dalam
beberapa
ini,
sisten pendukung keputusan lebih
Dari hasil uji program didapat
ini
keputusan
percobaan
menunjukkan
bahwa
tersebut sistem
1) Penulis
menyarankan
untuk
penelitian selanjutnya sistem ini bisa berkembang, bukan hanya dapat menentukan layak atau tidak layak nasabah dalam mendapatkan kredit tetapi dapat mencakup
seluruh
prosedur
perkreditan yang ada (kapasitas melunasi
kredit,
penagihan
kredit dan lain-lain) dan dapat menganalisa
dan
membahas
kebijakan yang akan diambil pihak bank, sehingga program dapat
dipergunakan
secara
optimal. 2) Kiranya
pengembangan
program
aplikasi
pendukung kelayakan
sistem keputusan
pemberian
kredit
nasabah dapat dijadikan media yang tepat bagi penggunanya, dalam
menerima
informasi
yang akurat, terpercaya, dan
memiliki nilai yang efektif
kompleksitas
kriteria
yang
serta efisien bagi pengguna.
diberikan,
agar
dapat
3) Pengetahuan sistem pendukung keputusan
kelayakan
pemberian kiranya
menentukan
kredit semakin
dengan
pemberian kredit kepada calon
nasabah
nasabah
diperkaya
dan
Jusuf, Jopie. 2008. Analisis Kredit untuk Account Officer. Jakarta:
James A. O’brien. 2005. Pengantar Perspektif
Manajerial
[2]
tepat
penambahan [3]
SI:
dengan
akurat.
Daftar Pustaka [1]
kelayakan
Bisnis
Gramedia Pustaka Utama.
dan
(Introduction
to
[4]
Kusrini.
2007.
Konsep
Dan
Information Systems). Jakarta: PT
Aplikasi SPK. Yogyakarta: C.V
Salemba Empat (Emban Patria).
Andi Offset.
Jogiyanto HM. 2005. Analisis dan Desain
Sistem
Informasi
[5]
Pembiayaan
:
: Andi
2005. Bank
Manajemen Syari’ah.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta
Muhammad.
[6]
http://id.wikipedia.org/