SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA TOKO BANGUNAN BINTANG BESAR WATES
Naskah Publikasi
diajukan oleh Beny Rahmantoko 11.22.1377
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2014
SALES INFORMATION SYSTEM ON THE BINTANG BESAR BUILDING STORE WATES SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA TOKO BANGUNAN BINTANG BESAR WATES Beny Rahmantoko Bambang Sudaryatno Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Along with the development of today's business world, where data processing is critical computerized information. One is a system of accounting services, the sales information system. Benefits of having a sales information system is to support the flow of financial information "purchasing, sales, inventory stock, and other documentation." Store building "BINTANG BESAR" is a business that sells a wide range of building materials. To improve its service, the system needs a relevant, interactive, and certainly easy to use. Existence shop building "BINTANG BESAR" which is quite a walk long enough, must maintain image that is embedded in the hearts of consumers, for example by way of a transaction. It is expected the service to run more efficiently and faster, but it also had no provision of goods sold prices, consumers will surely feel the comfort of the service shop building "BINTANG BESAR" and simplify data processing penjualan.yang transaction will generate sales reports information correctly and can save time and effort in preparation. Keywords: Cash Sales Information System
1. Pendahuluan Pada saat ini perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat. Dengan perkembangan teknologi terutama dalam bidang informatika, maka telah banyak pengembangan komputerisasi yang lebih mempermudah dan mempercepat serta menghemat waktu atau dengan kata lain lebih efektif dalam penyelesaian pekerjaan yang pada awalnya dilakukan secara konvensional. Oleh karena itu sudah banyak pula perusahaan-perusahaan atau instansi-instansi yang menggunakan sistem informasi untuk meningkatkan usahanya. Cara untuk meningkatkan usaha suatu ialah dengan cara membangun system informasi yang baik. Syarat untuk membangun system informasi yang baik yaitu dengan adanya kecepatan serta ketepatan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Komputer adalah sarana yang digunakan untuk dapat menyimpan dan mengolah data serta memberikan informasi yang diinginkan secara cepat dan akurat untuk kemajuan usaha. Pada Toko Bintang Besar, pencatatan dan pengolahan data barang, masih menggunakan sistem komputer yang masih sederhana atau dapat disebut juga cara manual. Hal ini dapat dikatakan kurang efektif dan efisien karena sulit untuk mencatat dan menghitung banyaknya jenis dan jumlah barang yang ada, maupun besarnya jumlah harga . 2. Landasan Teori 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem diambil dari asal mula sistem yang berasal dari bahasa Latin (sistema)
dan bahasa
Yunani (sustema)
terdiri komponen atau elemen yang
dihubungkan
adalah
suatu
bersama
kesatuan
untuk
yang
memudahkan
aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, dimana suatu model matematika seringkali bisa dibuat 2.2. Konsep Dasar Informasi Menurut Henry C.Lucas, Jr “Informasi adalah kenyataan yang tampak maupun yang tidak tampak yang tersedia untuk mengurangi ketidakpastian tentang beberapa keadaan atau kejadian”. (Jogiyanto 1997:24) Menurut Robert N. Antohny dan John Dearden “Informasi merupakan suatu kenyataan, data-item, observasi, perhatian atau yang lainnya yang menambah pengetahuan”. (Jogiyanto 1997:25)
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sebuah data mentah yang sudah melewati proses pengolahan data tersebut sehinga bisa menghasilkan sesuatu yang bisa menambah wawasan. 2.3. Sistem Informasi Manajemen Menurut Barry E.Cushing “Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari manusia dan sumber daya modal didalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen didalam kegiatan perencanaan dan pengendalian” (Jogiyanto 1997:40) Menurut Gordon B.Davis “Sistem Informasi Manajemen adalah sistem manusia atau mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi” (Jogiyanto 1997:40) Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah perpaduan antara manusia dan sistem informasi yang bertanggung jawab untuk mengolah data sehingga dapat menghasilkan sebuah informasi yang bermanfaat. 2.4. Sistem Informasi Penjualan Sistem Informasi Penjualan adalah suatu kumpulan informasi yang mendukung proses penjualan, yang bertanggung jawab menyediakan informasi data barang maupun data transaksi. Sehingga mampu menampikan informasi yang relevan bagi pelaku usaha itu sendiri maupun konsumennya. Menurut Niswonger (1999:242) “Sistem Informasi Penjualan diartikan sebagai suatu pembuatan pernyataan penjualan, kegiatan akan dijelaskan melalui prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang yang disertai dengan pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan atas penjualan yang berlaku”. 3. Analisis 3.1. Analisis Kinerja (Performance) Adalah kemampuan dalam menyelesaikan tugas bisnis dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Tabel Analisis Kinerja Faktor
Hasil Analisis
Throughput
Pembuatan laporan harian membutuhkan waktu hingga 20 menit, yaitu pencatatan kas masuk dan kas keluar. Untuk pembuatan laporan bulanan membutuhkan waktu hingga 1 jam.
Respon Time
Response
Time
keterlambatan
pemberian
informasi
mengenai jumlah transaksi dan laporan keuangan. 3.2. Analisis Informasi (Information) Informasi merupakan salah satu faktor yang sangat vital, sebab informasi merupakan titik awal untuk mengoreksi keadaan dalam organisasi: Tabel Analisis Informasi Faktor
Hasil Analisis
Akurat
Tidak
akuratnya
informasi
laporan
yang
dihasilkan
karena
pencatatan, perhitungan waktu dan transaksi dilakukan secara manual. Data transaksi dapat dimanipulasikan, sehingga banyak terjadi kesalahan-kesalahan. Tepat Waktu
Informasi yang dibutuhkan tidak mampu didapatkan pada saat itu juga, karena membutuhkan proses tersendiri. Misalkan informasi keuangan toko pada saat tertentu.
Relevan
Kurangnya informasi yang bermanfaat bagi si penerima. Misalnya data biaya jasa lama yang sudah usang, tidak bermanfaat bagi pegawai untuk pengolahan data transaksi pada saat sekarang.
3.3. Analisis Ekonomi (Economy) Adalah penilaian sistem dalam pengurangan dan keuntungan yang akan didapatkan dari sistem yang dikembangkan Tabel Analisis Ekonomi Faktor
Hasil Analisis
Keuntungan(Profit) Adanya pemborosan media yang digunakan, seperti ATK, biaya ongkos tenaga, dan perawatan data. Sehingga ini menyebabkan membengkaknya biaya operasional dalam toko tersebut..
3.4. Analisis Keamanan (Control) Pengendalian atau control dalam sebuah sistem sangat diperlukan untuk menghindari dan mendeteksi secara dini terhadap penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi yang dihasilkan. Tabel Analisis Keamanan Faktor
Hasil Analisis
Pengendalian
Adanya pemalsuan atau pengubahan data oleh pegawai
terhadap hak akses
yang tidak bertanggung jawab karena tidak adanya proteksi terhadap data dan informasi.
Back up Data
Tidak adanya back up data dalam bentuk softcopy, maka bila ada data yang hilang, akan membutuhkan waktu yang lama
lagi untuk memproses semuanya 3.5. Analisis Effisiensi (Eficiency)
Analisis ini berfokus pada hubungan sumber daya yang ada dan penggunaan dengan biaya minimal. Berhubung dengan sumber daya yang ada guna meminimalkan pemborosan. Tabel Analisis Efisiensi Faktor
Hasil Analisis
Waktu dan
Proses pencatatan dan perhitungan dalam sistem lama tidak efisien
tenaga
waktu dan tenaga karena masih digunakannya metode manual.
Tempat/ruang
Kurang efisiennya tempat, sehingga membutuhkan ruang yang lebih
penyimpanan
untuk penyimpanan data (tidak menghemat tempat).
data
3.6. Layanan (Services) Layanan yang baik akan memeberi dapak positif kepada konsumen untuk kembali berbelanja pada toko ini. Tabel Layanan Faktor
Hasil Analisis
Pelayanan
Pelayanan yang diberikan kepada pihak yang bersangkutan menjadi kurang memuaskan karena sering terjadinya kesalahan dalam pengolahan data.
3.7. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis terhadap kebutuhan sistem bertujuan untuk memahami apa yang dibutuhkan oleh sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem untuk memenuhi kebutuhan sistem tersebut, atau memutuskan bahwa pengembangan suatu sistem baru sebenarnya tidak perlu dilakukan. 3.7.1. Kelayakan Ekonomi 1. Biaya Pengadaan a. Perangkat Lunak
Tabel Pengadaan Perangkat Lunak Jenis
Harga
Windows Xp Sp 3+office 2007
Rp.1.538.000
Microsoft SQL Server 2000
Rp.712.000
Total
Rp.2.250.000
Sumber : http://icecat.biz diakses pada 4 mei 2013
b. Perangkat Keras Tabel Pengadaan Perangkat Keras Jenis
Harga
Motherboard Biostar
Rp.500.000
Prosessor Intel Core 2 Duo e5400
Rp.425.000
Harddisk Seagate 160 Gb
Rp.310.000
RAM 1 Gb
Rp.175.000
Casing Dan Power Suplly Sim Cool
Rp.130.000
Monitor LG 16’
Rp.650.000
Mouse dan Keyboard
Rp.95.000
Printer Canon IP 2700
Rp.450.000
Total
Rp2.735.000
Sumber : http://anandamcomputer.com diakses pada 9 April 2013 2. Analisis Biaya dan Manfaat Tabel Biaya dan Manfaat Keterangan I. BIAYA-BIAYA 1. Biaya Pengadaan a. Biaya Software b. Biaya Hardware Total Biaya Pengadaan 2. Biaya Penerapan Sistem a. Biaya Konversi Sistem b. Biaya Pelatihan Personil Total Biaya Penerapan 3. Biaya Operasi dan Perawatan a. Biaya Overhead (Listrik) b. Biaya Perawatan Sistem Total Biaya Operasional dan Perawatan TOTAL BIAYA II. MANFAAT-MANFAAT
Tahun 0
Tahun 1
Tahun 2
Rp 2.250.000 Rp 2.735.000 Rp 4.985.000 Rp Rp Rp
185.000 99.000 284.000
Rp 5.269.000
Rp Rp
957.200 240.000
Rp Rp
1.053.000 264.000
Rp Rp
1.197.200 1.197.200
Rp Rp
1.317.000 1.317.000
1. Keuntungan Berwujud a. Pengurangan B. Operasi b. Pengurangan B. Kesalahan Operasi c. Peningkatan Operasi Total Keuntungan Berwujud 2. Keuntungan Tak Berwujud a. Peningkatan Kinerja Personil b. Peningkatan Informasi Total Keuntungan Tak Berwujud TOTAL MANFAAT SELISIH TOTAL BIAYA DAN MANFAAT
Rp
(Rp 5.269.000)
924.000
Rp 1.016.400
Rp 444.000 Rp 1.800.000 Rp 3.168.000
Rp 488.400 Rp 1.980.000 Rp 3.484.400
Rp 650.000 Rp 500.000 Rp 1.150.000 Rp 4.318.000
Rp 750.000 Rp 550.000 Rp 1.300.000 Rp 4.784.400
Rp 3.120.800
Rp 3.467.400
3. Uji Kuantitatif Kelayakan Biaya dan Manfaat Untuk menentukan standar kelayakan proyek dari analisis biaya dan manfaat dapat diuji dengan menggunakan metode kuantitatif : a. Metode Periode Pengembalian (Payback Period)
Total Biaya tahun 0 : 5.269.000 Proceed tahun I
: 3.120.800
Sisa biaya tahun I
: 2.148.200
Payback Period
= 1+ (sisa tahun 1 x 1 tahun) Proceed tahun 2
Payback Period
= 1+ (2.148.200 x 1 tahun) 3.467.400 = 1,62 tahun
Periode pengembalian sudah dapat dicapai pada tahun kedua, secara detailnya adalah 1,62 tahun. Karena lebih kecil dari masa operasi sistem yang kita tentukan maka proyek dinyatakan layak. b. Metode Pengembalian Investasi (Return On Investment) Biaya Rumus ROI (Return on Investment) adalah sebagai berikut: Total Manfaat – Total Biaya ROI =
x 100 % Total Biaya
Manfaat :
Biaya :
Manfaat Tahun 1
= Rp 4.318.000
Biaya Tahun 0
= Rp 5.269.000
Manfaat Tahun 2
= Rp 4.784.400 (+)
Biaya Tahun 2
= Rp 1.197.200
Total Manfaat
= Rp 9.102.400
Biaya Tahun 3
= Rp 1.317.000 (+)
Total Biaya
= Rp 7.783.200
9.102.400 - 7.783.200 ROI =
x 100 % 7.783.200
= 16,95 % Sistem yang layak nilai ROI nya harus di atas 0%. Karena nilai ROI pada sistem ini 16,95%. Maka dapat dikatakan sistem tersebut memenuhi syarat.
c.
NPV
Metode Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value)
=
- Nilai Proyek
+
Proceed 1 (n+1)
+
1
Proceed 2 (n+1)
2
Proceed n
+
(n+1)
n
Keterangan: NPV
: Net PresentValue
i
: tingkat bunga diskonto diperhitungkan
n
: umur proyek investasi Bila NPV lebih besar dari nol (NPN > 0) berarti investasi yang ditanamkan menguntungkan dan dapat diterima. Perhitungan NPV dengan tingkat bunga diskonto 10% per tahun adalah sebagai berikut:. NPV
=
-Rp 5.269.000
+
=
-Rp 5.269.000
+
=
Rp 433.709
Rp 3.120.800 (1+0,1)
1
Rp 2.837.090
Rp 3.467.400
+ +
(1+0,1)
2
Rp 2.865.619
Di dapat nilai NPV di atas 0, berarti proyek dinyatakan layak. Hasil perhitungan dengan ketiga metode tersebut di atas tercantum pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.9 Hasil Kesimpulan Analisis Biaya dan Manfaat No.
Metode Biaya dan Manfaat
1.
Payback Period
2.
Return of Invesment
3.
Net Present Value
Nilai
Keputusan
1,62 tahun
Layak
16,95%
Layak
Rp 433.709
Layak
Berdasarkan analisis biaya dan manfaat yang telah disebutkan di atas, maka proyek pembangunan aplikasi toko Bintang Besar layak diteruskan secara ekonomi.
4. Implementasi dan Pembahasan 4.1. Rencana Implementasi Implementasi merupakan tahapan dimana sistem sudah selesai dan telah melalui tahap pengujian program sehingga system tersebut siap untuk digunakan. Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui apakah system telah bebas dari kesalahankesalahan sebelum program diterapkan. 4.2. Implementasi Database Pada tahap ini akan dibahas mengenai pembuatan database untuk aplikasi penjualan tunai dan kredit pada Toko Bintang Besar 1. Membuat Tabel Barang 2. Membuat Tabel Pemasok 3. Membuat Tabel Item beli 4. Membuat Tabel NotaPembelian 5. Membuat Tabel ItemJual 6. Membuat Tabel NotaPenjualan 7. Membuat Tabel Pelanggan 8. Membuat Tabel Satuan 9. Membuat Tabel Jenis
4.3
Implementasi Program Pengujian program dilakukan untuk mengetahui apakah program sudah bebas dari
kesalahan-kesalahan sebelum program diaplikasikan.
4.3.1 Listing Database Database merupakan sekumpulan data yang saling berinteraksi satu sama lain dan terorganisasi berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu dan tersimpan pada sebuah hardware komputer. Untuk membuat database melalui query analyzer, gunakan perintah SQL yang diketikkan pada jendela kode editor yang ada pada query analyzer. Jika akan membuat database dengan model GUI silahkan menggunakan Enterprise Manager berikut ini langkahnya : Masuk pada menu start → All programs → Microsoft SQL Server 2000 → Enterprise Manager lalu klik kanan pada menu database dan pilih New database.
Setelah itu beri nama pada database yang akan dibuat, pada database kali ini diberi nama PenjualanToko. Setelah itu klik Ok. Langkah berikutnya masuk ke database PenjualanToko klik kanan pada menu tabel pilih new tabel. Isikan kriteria dan ketentuan tabel yang akan dibuat. Hal yang sama juga dilakukan untuk pembuatan tabel-tabel yang lainnya. 4.3.2 Pengujian Program Pengujian program dilakukan untuk mengetahui apakah program sudah bebas dari kesalahan-kesalahan sebelum program diaplikasikan. Kesalahan-kesalahan tersebut yaitu Syntax error,Logical error,Run-time error . 1. Syntax Error Yaitu kesalahan di dalam penulisan source program yang tidak sesuai dengan yang telah diisyaratkan.Kesalahan ini relative mudah ditemukan dan diperbaiki,karena compier akan member tahu letak dan sebab kesalahan sewaktu program dikompilasi. Berikut adalah contoh pada kesalahan bahasa :
Gambar 4.1 Kesalahan bahasa
2. Logical Error kesalahan karena logika pemrograman (algoritma) tidak benar. Jenis error yang paling susah dideteksi karena terjadinya bukan karena kesalahan penulisan (sintaks) atau kesalahan proses runtime, namun kesalahan dari sisi programmer, dalam hal ini algoritma yang digunakan. Karena logikanya salah, tentunya output yang dihasilkan juga akan salah. Untuk mendeteksi letak kesalahannya, bukanlah hal yang mudah. Terkadang kita harus merunut algoritma yang digunakan baris per baris (line-by-line).
3. Run-time error Adalah kesalahan yang terjadi sewaktu program dijalankan. Kesalahan ini akan menyebabkan proses program berhenti sebelum selesai pada saatnya,
karena komplier menemukan kondisi-kondisi yang belum terpenuhi yang tidak bisa dierjakan. Kesalahan ini juga ditunjukkan letak serta sebab kesalahan. Berikut ini adalah contoh bentuk tampilan kesalahan sewaktu proses:
Gambar 4.2 kesalahan saat error 4.3.3 Pengujian Sistem Pengujian sistem dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan. Pada laporan ini digunakan metode pendekatan testing sistem, yaitu model whitebox dan black box.
1. Blackbox Testing Blackbox testing berfokus pada unit program apakah sudah memenuhi kebutuhan yang disebutkan dalam spesifikasi. Digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang. Kebenaran perangkat lunak yang diuji dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut. Pengujian blackbox testing program ini ialah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Backbox Testing Nama Masukan Login
Proses Login
Pengamatan
Hasil tes Berhasil
Transaksi : 1. Transaksi Penjualan 3. Transaksi Pembelian
Form up pelanggan, form up barang, Bayar Form up pemasok, form up barang, Bayar
Berhasil Berhasil
Master Data : 1. Form Barang 2. Form Pelanggan 3. Form Pemasok 4.Form Keterangan Barang
Tombol Simpan, Tambah, Edit, Hapus, Keluar Tombol Simpan, Tambah, Edit, Hapus, Keluar Tombol Simpan, Tambah, Edit, Hapus, Keluar Tombol Simpan, Tambah, Edit, Hapus, Keluar
Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil
Halaman Laporan : 1.Laporan Penjualan 2.Laporan Pembelian 3.Laporan Data Barang 4.Laporan Data Pelanggan 5.Laporan Data Pemasok
Menampilkan laporan penjualan berdasarkan periode. Menampilkan laporan pembelian berdasarkan periode. Menampilkan laporan data-data barang. Menampilkan laporan data-data pelanggan. Menampilkan laporan data-data Pemasok
Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil
Exit
Proses Exit
Berhasil
2. Whitebox Testing White Box Testing adalah metode desain test case yang menggunakan struktur kontrol desain prosedural untuk memperoleh test case. Tes ini digunakan untuk meramal cara kerja perangkat lunak secara rinci karena logic path ( jalur logika ), perangkat lunak dites dengan kondisi dan perulangan secara fisik. Contoh pengujian white box testing ini merupakan perinngatan ketika user menginputkan password user yang salah, untuk kesalahan semacam ini sistem akan memberikan suatu informasi kepada user mengenai kesalahan yang dilakukan, berikut informasi yang muncul saat user melakukan kesalahan karena salah menginputkan passwordnya pada menu login program.
Gambar 4.3 kesalahan input password 4.3.4
Pembuatan File Package dan Setup Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Klik Start → Program→Microsoft Visual basic 6.0→Microsoft Visual Basic 6.0 Tools→Package & Deployment wizard.
2. Pilih project yang akan dibuat Deploy. Project yang dipilih harus dalam keadaan tertutup.
3. Klik Package 4. Pilih Compile 5. Pilih Standart Setup package, klik Next 6. Pilih Letak Hasil file Deploy. 7. Pilih File-file yang dibutuhkan dengan mengklik tombol Add dan memilih file-file yang dibutuhkan.
8. Pilih single cab jika hasil instalasi terbentuk dalam satu file.
9. Lalu berikan nama untuk installation tittle klik next. 10. Ikuti wizard sampai tampilan sukses. 4.3.5
Konversi Sistem
4.3.6
Manual Program Antar muka adalah komponen penting dalam suatu perancangan sistem,
karena desain antar muk a ini dapat mem udahkan pemakai dalam memilih suatu sistem informasi yang di inginkan. 1. Menu Login
Gambar 4.4 Menu Login Tampilan menu login ini pemakai bisa memasukan user id dan pasword untuk membuka tampilan menu utama. 2. Halaman Utama Form menu utama ini berisi menu utama, transaksi, laporan dan sistem. Berikut adalah tampilan halaman menu utama :
Gambar 4.5 Halaman Utama
4.3.7
Pemeliharaan Sistem
Pemeliharran system harus dilakukan untuk menjaga perangkat keras dan perangkat lunak dari masalah. Hal ini untuk menjaga kestabilan system yang diterapkan di Toko Bintang Besar. 1. Pemeliharaan softwere a. Pembuatan backup data/ penyimpanan data cadangan dalam media lain. b. Mencatat berbagai permasalahan yang muncul, jika sewaktu – waktu terjadi permasalahan yang sama maka bisa disesuaikan. c. Menginstal anti virus 2. Pemeliharaan hardware a. Melakukan perawatan terhadap perangkat keras, misalnya dibersihkan dari debu. b. Pengecekan kipas pada power supply dan kipas pending pada prosessor agar perangkat keras dapat bekerja dengan baik. 5. Kesimpulan
Dari hasil pembuatan aplikasi penjualan tunai dan kredit secara multi user pada Toko Bintang Besar. dan sebagai akhir dari laporan, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Sistem Informasi Penjualan pada Toko Bintang Besar dapat membantu pengguna, khususnya karyawan untuk mengolah data guna mempermudah transaksi penjualan. sekaligus saling membantu antara pihak penjual dan pembeli agar transaksi dapat dilakukan lebih cepat dan efisien. 2. Program dapat digunakan sebagai alat bantu untuk meningkatkan kinerja Administratsi di bagian keuangan atau kasis pada umumnya. 3. Kelemahan sistem adalah belum mencakup semua bidang administrasi penjualan secara lengkap, seperti adanya perhitungan mengenai pajak. Kelebihan sistem sistem ini adalah mampu menggabungkan kerja karyawan kasir pada khususnya dan pihak pemilik toko dalam sebuah database terpadu.
Daftar Pustaka
Al Fatta, Hanif.2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi. Gordon B Davis.1995.Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Pt Pustaka Binaman Presindo. Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Penerbit Andi. Kusrini. 2007. Strategi dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta : Penerbit Andi. Suntanta, Edhy. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sunyoto, Andi, 2007. Pemograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL. Yogyakarta : Penerbit Andi. Tim Penelitian dan Pengembangan Mad Coms. 2003. Database Visual Basic 6.0 dengan SQL. Yogyakarta : Penerbit Andi.