SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN PAI (KE-3)
PROGRAM PASCA SARJANA STAIN SALATIGA
12/09/2014
1
CONTOH PERHITUNGAN NORMA ABSOLUT SKALA 100 DENGAN Z SKOR b. Menggunakan Z skor X M Z SD
X = nilai yang diperoleh siswa tertentu M = mean ideal SD = standar deviasi
Contoh: salah satu siswa dapat skor 33 Z
33 45 15
Z
12 15
Z 0,8
12/09/2014
2
NORMA RELATIF a. Langkah-langkah 1. Mencari Mean Aktual (MA) dengan rumus statistik 2. Mencari SD Aktual (SDA) dengan rumus statistik 3. Membuat pedoman konversi, seperti Norma Absolut Dapat juga menggunakan rumus Persentil (Buku Statistik) P
1 fp 2 x100 N
cfb
P = Persentil, cfb = jml freq yg mendapat skor di bawah skor yg akan dicari persentilnya, fp = jml freq yg mendapat skor sama dg skor yg akan dicari persentilnya, N = subjek
b. Contoh data: Hasil Ujian Akhir Smester 46 39 32 31 43 32 44 37 24 38 58 17 48 38 51 49 40 45 41 25 42 30 35 36 35 20 34 11 28 27 33 53
Konversikan ke skala 5, 9, 11, dan 100 !!!
12/09/2014
3
Contoh Norma Relatif Skala 5 Mean Aktual dari data di slide 45 adalah : 36,32 M
X N
M
1162 32
M 36,3215
SD Aktual dari data di slide 45 adalah : 12, 10 (SD = 36,3215 : 3 = 12,10) Pedoman Konversi: M + 1,5 SD = 36,32 + 1,5 x 12,10 = 54,47 M + 0,5 SD = 36,32 + 0,5 x 12,10 = 42,37 M - 0,5 SD = 36,32 - 0,5 x 12,10 = 30,27 M - 1,5 SD = 36,32 - 1,5 x 12,10 = 18,17
A B C D E
Untuk skala 9, 11, dan seterusnya langkah-langkahnya sama seperti di atas, yang berbeda hanya pedoman konversi 12/09/2014
4
KUALITAS TES YANG BAIK A. Validitas B. Reliabilitas
C. Tingkat Kesukaran D. Daya Pembeda
A. VALIDITAS 1. Pengertian Suatu alat ukur dikatakan valid jika dapat mengukur secara tepat apa yang seharusnya diukur. Contoh: Termometer – suhu badan, Barometer – tekanan udara, dsb. 2. Jenis Validitas a. Content Validity b. Predictive Validity 12/09/2014
c. Construct Validity d. Concurent Validity 5
a. Content Validity (Validitas Isi) Materi atau bahan yang diteskan sesuai
dengan isi kurikulum. Untuk menilai apakah suatu tes memiliki validitas isi atau tidak dapat dilakukan dengan cara membandingkan materi tes dengan analisis rasional terhadap bahan/materi yang ada pada kurikulum
12/09/2014
6
b. Predictive Validity (Validitas
Ramalan)
Ketepatan tes ditinjau dari kemampuan tes tersebut untuk me-
ramalkan prestasi yang dicapai kemudian. Misalnya tes hasil belajar dikatakan mempunyai validitas ramalan yang tinggi jika hasil yang dicapai anak dalam tes tersebut benar-benar dapat meramalkan sukses tidaknya anakanak dalam pelajaran yang akan datang. Cara yang dipergunakan adalah mencari korelasi antara nilainilai yang dicapai oleh anak-anak dalam tes tersebut dengan nilai-nilai yang dicapainya kemudian. Secara statistik dapat menggunakan rumus korelasi product moment sbb: N. XY - (X) (Y)
r xy
12/09/2014
{(N.X 2 - (X)2 }{N.Y 2 - (Y) 2 } 7
c. Construct Validity (Validitas Susunan) Ketepatan tes dilihat dari susunannya. Misalnya tes matematika soal harus dibuat ring-
kas, benar-benar mengukur kecakapan mateatika, bukan mengukur kemampuan bahasa dg bahasa yang panjang Untuk mengetahui kita dapat membandingkan susunan tes tersebut dengan syarat-syarat penyusunan tes yang baik. Jika tes tersebut telah disusun dengan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan berarti tes tersebut memenuhi syarat construct validity. 12/09/2014
8
d. Concurent Validity (Validitas Bandingan) Ketepatan tes dilihat dari korelasinya terhadap
kecakapan yang dimiliki saat ini secara riil. Caranya mengkorelasikan hasil riil yang diperoleh saat ini dengan tes sejenis yang sudah standar Rumus yang digunakan seperti pada slide sebelumnya atau dengan rumus pendek sbb: rxy
12/09/2014
xy (x 2 )(y 2 )
Menggunakan simpangan baku (SD)
x=X-X
9
Catatan
Validitas ramalan dan validitas bandingan sering disebut Validitas Empiris (Empirical Validity), karena didasarkan atas perhitungan secara empiris. Validitas isi dan validitas susunan disebut juga validitas rasional (Logical Validity), sebab pengujian terhadap validitas ini didasarkan pada analisis rasional.
12/09/2014
10
Contoh mencari validitas butir soal No.
X1
Y
X1 2
Y2
X1 Y
1
1
66
1
4356
66
2
1
67
1
4489
67
3
1
60
1
3600
60
4
3
78
9
6084
234
5
1
66
1
4356
66
6
1
80
1
6400
80
7
1
61
1
3721
61
8
2
104
4
10816
208
Y = skor total seluruh butir soal yang diperoleh oleh seluruh subjek uji coba
9
3
79
9
6241
237
Atau
10
4
71
16
5041
284
11
1
99
1
9801
99
12
1
69
1
4761
69
13
1
63
1
3969
63
14
1
56
1
3136
56
JML
22
1019
48
76771
1650
12/09/2014
Keterangan X = skor butir soal nomor 1 yang diperoleh oleh seluruh subjek uji coba
X = hasil tes riil saat ini Y = tes yang standar
11
Dari data pada tabel di atas dimasukkan ke dalam rumus rxy rxy
NXY (X)(Y) [ NX 2 (X) 2 ][ NY 2 (Y) 2 ] 14 x1650 (22)(1019) [14 x 48 (22) 2 ][14 x76771 (1019) 2 ]
rxy
23100 22418 [672 484][1074794 1038361]
rxy
682 [188][36433]
rxy
682 6849404
rxy
682 2617,1366043
rxy 0,2606
12/09/2014
12
Hasil dari perhitungan tersebut rxy = 0,2606 Untuk mengetahui apakah hasil tersebut signifikan atau tidak, perlu dikonsultasikan dengan tabel r product moment pada taraf signifikansi 5%. Jika r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel maka hasilnya signifikan berarti butir soal nomor 1 tes tersebut adalah valid. Berikut ini cuplikan sebagian dari tabel r Product Moment N
TS 5%
N
TS 5%
3 s.d. 13
0,997, dst
32
0,349
14
0,532
33
0,344
15
0,514
34
0,339
16
0,497
35
0,334
17
0,482
36
0,329
18
0,468
37 dst.
0,325,dst.
12/09/2014
Ternyata r hitung : 0,2606 lebih kecil dari r tabel : 0,532 Jadi butir soal tes nomor 1 tersebut tidak valid
13
Contoh mencari validitas butir soal No.
X
Y
X2
Y2
XY
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
8 9 8 10 7 8 10 6 9 10 7 8 9 9 8 10 9 7
1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
64 81 64 100 49 64 100 36 81 100 49 64 81 81 64 100 81 49
8 9 0 10 0 8 10 6 9 10 7 8 9 9 8 10 9 0
JML
15
152
15
1308
130
12/09/2014
Keterangan X = skor butir soal nomor 6 yang diperoleh oleh seluruh subjek uji coba Y = skor total seluruh butir soal yang diperoleh oleh seluruh subjek uji coba
14
B. RELIABILITAS TES 1. Pengertian Suatu tes dikatakan reliabel jika tes tersebut menunjukkan hasil-hasil yang mantap dan konsisten (tetap). 2. Cara mencari reliabilitas a. Teknik Belah Dua, hasil tes dibagi dua kelompok item ganjil jil dan kelompok item genap, hasilnya dikorelasikan menggunakan rumus seperti pada slide sebelumnya,dilanjutkan dengan rumus Spearman Brown. b. Teknik Bentuk Paralel, dua jenis tes yg identik diberikan secara berturut-turut, hasilnya dikorelasikan. c. Teknik Ulangan, tes dua kali waktu berbeda, hasilnya dikorelasikan. rxy
xy (x 2 )(y 2 )
Product Moment 12/09/2014
r
11
2 x rxy ( 1 rxy )
Spearman Brown 15
Contoh mencari relibilitas butir soal Split - Half No.
Nama
Butir soal/Item Ganjil 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Skor Total butir soal Ganjil
1
A
1
1
1
1
1
5
2
B
0
1
1
1
1
4
3
C
1
1
1
1
0
4
4
D
1
1
1
1
1
5
5
E
1
1
1
1
1
5
6
F
1
0
1
0
1
3
7
G
1
1
1
1
1
5
8
H
1
1
0
0
1
3
9
I
1
1
1
1
1
5
10
J
1
1
1
1
1
5
11
K
1
0
1
1
1
4
12
L
0
1
1
1
0
3
13
M
1
1
1
1
1
5
14
N
1
1
1
1
1
5
15
O
1
0
0
1
1
3
16
P
1
1
1
1
1
5
17
Q
1
1
0
1
1
4
18
R
0
1
1
1
1
4
12/09/2014
16
Contoh mencari reliabilitas split-half No.
Nama
Butir soal/Item Genap 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Skor Total Nomor Genap
1
A
1
0
1
0
1
3
2
B
1
1
1
1
1
5
3
C
1
1
0
1
1
4
4
D
1
1
1
1
1
5
5
E
0
1
0
1
0
2
6
F
1
1
1
1
1
5
7
G
1
1
1
1
1
5
8
H
1
0
1
1
0
3
9
I
0
1
1
1
1
4
10
J
1
1
1
1
1
5
11
K
0
1
1
0
1
3
12
L
1
1
1
1
1
5
13
M
1
1
1
1
0
4
14
N
1
0
1
1
1
4
15
O
1
1
1
1
1
5
16
P
1
1
1
1
1
5
17
Q
1
1
1
1
1
5
18
R
1
1
0
0
1
3
12/09/2014
17
Contoh mencari reliabilitas split-half No.
X
Y
X2
Y2
XY
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
5 4 4 5 5 3 5 3 5 5 4 3 5 5 3 5 4 4
3 5 4 5 2 5 5 3 4 5 3 5 4 4 5 5 5 3
25 16 16 25 25 9 25 9 25 25 16 9 25 25 9 25 16 16
9 25 16 25 4 25 25 9 16 25 9 25 16 16 25 25 25 9
15 20 16 25 10 15 25 9 20 25 12 15 20 20 15 25 20 12
JML
77
75
341
329
329
12/09/2014
X = skor kelompok butir soal belahan ganjil Y = skor kelompok butir soal balahan genap
18
Dari data pada tabel di atas dimasukkan ke dalam rumus rxy rxy
NXY (X )(Y ) [ NX 2 (X ) 2 ][ NY 2 (Y ) 2 ] 18 x329 (77)(75) [18 x341 (77) 2 ][18 x329 (75) 2 ]
rxy
5922 5775 [6138 5929][5922 5625]
rxy
147 [209][297]
rxy
147 62073
rxy
147 249,144
rxy 0,590
12/09/2014
Untuk selanjutnya hasil tersebut dianalisis dengan rumus Spearman Brown sbb: r
11
2 x rxy ( 1 rxy )
19
Untuk selanjutnya hasil tersebut dianalisis dengan rumus Spearman Brown sbb: r 11
r
11
r 11
2 x rxy ( 1 rxy )
2 x 0,590 ( 1 0,590)
1,18 1,590
r 11 0,742
Dari hasil r hitung dikonsultasikan tabel r Ternyata r hitung lebih besar dari r tabel ( 0,742 > 0,468 ), berarti signifikan. Dapat disimpulkan bahwa item tes tersebut adalah reliabel. 12/09/2014
20