SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN PAI (KE-2)
PROGRAM PASCA SARJANA STAIN SALATIGA
12/09/2014
1
MERUMUSKAN TUJUAN EVALUASI (Apakah tujuan evaluasi yang akan saya lakukan?)
Rincian (luas) pengetahuan yang akan diukur. Aspek mental yang akan diukur berdasarkan rincian pengetahuan tersebut di atas. Jenis pengetahuan (Bloom): 1. Kognitif : pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi. 2. Afektif: penerimaan, partisipasi, penilaian dan penentuan sikap, organisasi, pembentukan pola hidup. 3. Psikomotor: kepekaan, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, kreativitas.
12/09/2014
2
Hierarkhi Aspek Kognitif (Cognitive) tinggi Evaluasi
Kemampuan berpendapat/ menilai berdasar norma/kriteria tertentu. Mis. menilai hasil karangan, dsb.
Sintesis Kemampuan membentuk/menyusun suatu pola baru, mis. program kerja Analisis
Kemampuan memerinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian, hubungan, dsb.
Kemampuan menerapkan konsep/teori/kaidah/prinsip Penerapan dalam menghadapi masalah nyata.
Pemahaman rendah Pengetah.
12/09/2014
Kemampuan menangkap arti dan makna tentang sesuatu hal yang dipelajari.
Kemampuan mengingat tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan mengenai peristiwa, pengertian, kaidah, teori, fakta, aturan, prinisip, urutan, dsb. 3
Hierarkhi Aspek Afektif tinggi Kemampuan menghayati nilai dan Pembentukan membentuknya menjadi pola nilai pola hidup kehidupan pribadi. Organisasi
Kemampuan membentuk sistem nilai sebagai pedoman hidup.
Penilaian & pe- Mencakup menentukan sikap, menerima suatu nilai, nentuan sikap menghargai, mengakui, dan menerima pendapat.
Partisipasi Penerimaan
Kerelaan, kesediaan memperhatikan, dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Misalnya mematuhi aturan.
Kepekaan terhadap sesuatu dan kesediaan memperhatikan sesuatu tsb. Misalnya kemampuan mengakui adanya perbedaan-perbedaan.
rendah
12/09/2014
4
Hierarkhi Aspek Psikomotor tinggi
Kemampuan melahirkan poKreativitas la gerak-gerik yg baru atas dasar prakarsa sendiri. Penyes. pola Kemampuan melakukan perubahan dan penyesuaian gerak-gerik gerakan dengan persyaratan yg berlaku Gerakan kompleks Gerakan terbiasa Gerakan terbimbing Kesiapan
Kemampuan melakukan gerakan/keterampilan yg terdiri dari banyak tahap secara lancar, efisien, dan tepat.
Kemampuan melakukan gerakan tanpa contoh. Misalnya lompat tinggi dg tepat.
Kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh atau gerakan meniru. Misalnya gerak tari.
Kemampuan menempatkan diri dalam suatu keadaan baik jasmani maupun rokhani.
rendah Kemampuan memilah hal-hal yg khas dan menyadari perbedaannya. Persepsi Misalnya angka 6 dan angka 9, macan dengan kucing, huruf b dg d. 12/09/2014
5
MENETAPKAN METODE EVALUASI (Tergantung aspek yang akan diukur)
A. TES: 1. Jumlah testee: individual > < kelompok 2. Pembuatnya: buatan guru > < standar 3. Bentuk respon: tindakan > < verbal (lisan/tertulis) 4. Bentuk pertanyaan: obyektif > < uraian 5. Isi & Tujuan: a. Tes hasil belajar/achievement test (formatif, sumatif) b. Tes diagnostik c. Tes psikologis (kecerdasan, minat, bakat, sikap, kepribadian)
B. NONTES: 1. Observation (alat check list) 2. Questionare (angket) 3. Interview (wawancara)
12/09/2014
4. Rating-Scale 5. Sosiometri
6
TES OBJEKTIF & TES ESSAY Tes objektif (pilih alternatif jwb yang telah disediakan) Ragam/tipe 1. True-false (ingatan/fakta) 2. Multiple choice (pemahaman) 3. Matching (mengasosiasikan) 4. Completion (ingat fakta) Kelebihan 1. Dapat dijawab dg cepat 2. Mencakup materi yg luas 3. Objektif/reliabilitas tinggi 4. Koreksi mudah cepat 5. Bisa diperiksa orang lain
12/09/2014
Tes essay (menjawab pertanyaan secara rinci/terurai)
Ragam/tipe 1. Essay terbatas (jawaban yang dikehendaki jelas) 2. Essay bebas (jawaban bebas tidak dibatasi)
Kelebihan 1. Tepat menilai proses belajar yang kompleks 2. Melatih testee mengemukakan jwb dg pikiran yg teratur 3. Testee tdk berspekulasi.
7
TES OBJEKTIF & TES ESSAY • Kelemahan 1. Testee main spekulasi, me nerka-nerka 2. Menyusunnya sukar 3. Biaya administrasi besar 4. Kerjasama mengerjakan lebih terbuka
• Kelemahan 1. Pemberian skor subjektif
2. Materi tes terbatas 3. Jwb panjang, waktu lama 4. Mengoreksinya sukar 5. Kadar validitas & reliabilitas soal rendah
UPAYA APA YANG BISA DILAKUKAN UNTUK MENGATASI KELEMAHAN-KELEMAHAN TERSEBUT? Kerjakan/diskusikan dengan teman sekelompok. Satu kelompok maksimum 5 orang
12/09/2014
8
I. TES OBJEKTIF A. TRUE-FALSE TEST 1. Cara Menyusun Tes True-False a. Setiap butir berisi satu konsep, jangan dobel b. Gunakan kalimat pendek, yang tidak membingungkan testee c. Statemen harus disusun sendiri jangan ambil seperti di buku d. Hindarkan dari kalimat negatif rangkap (dobel)
2. Ragam Tes True-False a. T-F tanpa koreksi (biasa, memilih di antara T-F) b. T-F dengan koreksi (jika F harus mencantumkan jawaban T-nya) c. T-F berumpun (satu pertanyaan jwb multiple ada T/F-nya) d. T-F bersyarat (T dengan syarat tertentu yang disilang TS)
12/09/2014
9
3. Contoh Tes True-false a. T-F tanpa koreksi Berbuat baik terhadap orang tua termasuk sikap terpuji ( T – F ) b. T-F dg koreksi Membaca Fatikhah termasuk salah satu syarat sholat ( T – F ) ----- rukun c. T-F berumpun Setiap Rosul yang diutus Allah diberikan kitab suci 1). Al Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW ( T - F ) 2). Injil kepada Nabi Isa A.S. (T-F) 3). Zabur kepada Nabi Musa A.S. (T-F) 4). Taurat kepada Nabi Daud (T-F) d. T-F bersyarat Sholat dinyatakan sah, jika telah suci dari hadas besar dan kecil ( T – F – TS )
12/09/2014
10
B. MULTIPLE CHOICE TEST 1. Cara Menyusun Tes Multiple Choice a. Setiap item berisi satu konsep, jangan dobel b. Panjang option hrs lebih pendek dari stem dan relatif sama c. Semua option hrs berhubungan gramatika yg benar & relevan d. Jawaban yg benar harus disusun secara acak/random
2. Ragam Tes Multiple Choice a. M-C biasa (ada satu jawaban yang paling benar) b. M-C bentuk negatif (ada satu jawaban yang salah yang harus dipilih) c. M-C asosiasi/kombinasi (jawaban yang benar lebih dari satu) d. M-C sebab akibat (ada 2 pernyataan yg ada/tdk ada hub.sebab akibat)
12/09/2014
Evaluasi Hasil Belajar Grand Permata Bandung Prof. Eko
11
3. Contoh Tes Multiple Choice M-C biasa: (Pilih satu yang tepat!) Penemu mesin jahit adalah : a. Singer d. White
b. Howe c. Fulton e. Whitney
M-C bentuk negatif: (Pilih satu yang salah!) Di antara hal-hal berikut ini yang tidak sama dengan (p + q + r) s adalah: a. s (p + q) + rs c. ps + s (q + r). e. p (q + r + s). b. ps + qs + rs d. (p + r) s + (q) s M-C asosiasi: (Pilihan yang benar lebih dari satu) Jenis tes berdasarkan aspek yang akan diungkap meliputi : a. Tes hasil belajar b. Tes bakat c. Tes minat d. Tes inteligensi e. Tes kepribadian M-C sebab akibat: (2 statemen menunjukkan sebab akibat) Undang-undang No.2 Tahun 1989 tentang Sisdiknas sudah tidak berlaku. sebab Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas sudah diberlakukan. 12/09/2014
12
C. MATCHING TEST 1. Cara Menyusun Tes Matching a. Masalah yg di-matching hendaknya sejenis b. Nomor item dg angka Arab, option-nya dg alfabetis c. Jumlah option hendaknya lebih banyak daripada jml item. d. Jangan menyusun matching bersambung ke halam berikutnya
2. Ragam Tes Matching a. Bentuk biasa: setiap satu item jawabannya hanya satu b. Bentuk majemuk: satu item jawabannya dua 12/09/2014
13
3. Contoh Tes Matching Jodohkan bagian kiri dengan bagian kanan dg cara menuliskan huruf bagian kiri pada titik-titik kosong yg terletak di depan nomor di bagian kanan! 1. Percobaan 2. Layar Terkembang 3. Salah Pilih 4. Siti Nurbaya 5. Tenggelamnya Kapal van der Wijk
..... ..... ..... ..... .....
a. Nur St. Iskandar b. HAMKA c. Marah Rusli d. Tulis St. Sati e. Abdul Muis f. Suman Hs. g. St. Takdir Alisyahbana
Tuliskanlah kata-kata jawaban yang cocok untuk pertanyaan sebelah kiri dengan kata-kata yang ada di sebelah kanan kotak kedua dan ketiga! 1. 2. 3. 4. 5.
12/09/2014
........ ........ ........ ........ ........
Piagam Jakarta Pancasila Mukaddimah Proklamasi Kemerdekaan Perang Kemerdekaan
A. Belanda B. Moh. Hatta C. BPUPKI D. Moh. Yamin E. Soekarno F. BP-KNIP
a. 1945 - 1949 b. 1 Juni 1945 c. 22 Juni 1945 d. 17 Agustus 1945 e. 1 Oktober 1945
14
D. COMPLETION TEST 1. Cara Menyusun Completion a. Bagian kalimat yang dihilangkan diganti titik-titik hendaknya bagian yang dianggap penting b. Gunakan kalimat yang sederhana dan jelas c. Kalimat yg diisikan pada titik-titik jangan terlalu panjang. d. Panjang pendeknya titik-titik hendaknya sebanding dengan panjang isian yang dikehendaki e. Bagian kalimat yang dihilangkan hendaknya di bagian tengah atau akhir kalimat
2. Ragam Tes Completion a. Bentuk biasa: setiap satu item jawabannya hanya satu b. Bentuk majemuk: satu item jawabannya dua 3. Contoh Tes Completion a. Amerika diketemukan oleh ............................. b. IQ diperoleh dengan jalan membagi .................. dengan ........................
12/09/2014
Evaluasi Hasil Belajar Grand Permata Bandung Prof. Eko
15
E. SHORT-ANSWER TEST 1. Cara Menyusun Tes Short-Answer a. Disusun dalam bentuk kalimat tanya b. Gunakan kalimat yang sederhana dan jelas c. Jawaban yang dikehendaki hendaknya cukup singkat, tidak memerlukan uraian panjang d. Setiap soal hendaknya dapat dijawab secara mutlak, tidak dapat diperdebatkan lagi. e. Bagian kalimat yang dihilangkan hendaknya di bagian tengah atau akhir kalimat 2. Contoh Tes Short-Answer a. Siapakah Menteri Olahraga pertama kita? b. Tahun berapa perang Diponegoro terjadi? c. Karya siapakah buku “Layar Terkembang” itu? Catatan Model tes short-answer identik dengan completion. 12/09/2014
16
II. TES ESSAY (SUBJEKTIF) 1. Cara Menyusun a. Pilih materi pelajaran yang tepat untuk diukur dengan tes essay b. Item tes hendaknya dibuat secara jelas dan definitif sehingga tidak menimbulkan keragu-raguan testee c. Semua testee harus mengerjakan soal yang sama, jangan memberikan perintah pada testee untuk memilih di antara beberapa pertanyaan essay d. Pertanyaan harus bervariatif antara “Uraikan”, “Jelaskan”, “Mengapa”, “Bagaimana”, dsb. 2. Ragam Tes Essay : Essay Bebas (Uraian Nonobjektif) dan Essay Terbatas (Uraian Objektif). 12/09/2014
17
3. Contoh Item Tes Essay a. Uraian Bebas (Uraian Nonobjektif) 1. “Jelaskan mengapa Kurikulum dan Evaluasi Pendidikan itu mutlak harus dikuasai oleh setiap guru?” 2. “Uraikan bagaimana proses terjadinya Gerhana Bulan!” 3. “Mengapa evaluasi diperlukan dalam proses pendidikan?” b. Uraian Terbatas (URAIAN OBJEKTIF) 1. “ Sebutkan perbedaan antara evaluasi dengan pengukuran?” 2. “ Sebutkan secara urut tahapan metamoforsa pada kupukupu!” 3. “ Apa bedanya evaluasi hasil belajar dengan evaluasi pembelajaran?” Contoh Essay tidak baik (Mid Smester Kelas IV MI) PPKn “ Apa yang kamu ketahui tentang hak dan kewajiban?”
12/09/2014
18
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN ALAT EVALUASI 1. Membuat Kisi-kisi (Lay-out/Blue-print) yang memuat: a. Scope pengetahuan yang akan diukur b. Proporsi tiap-tiap submateri sesuai luas masingmasing c. Aspek yang akan diukur (CAP) d. Ragam/bentuk soal tes yang digunakan. 2. Menulis/menyusun soal berpedoman pada cara-cara menyusun untuk tiap ragam/bentuk soal. 3. Manata soal dikelompokkan menurut bentuk/ragamnya dan berdasarkan tingkat kesukurannya dari yang paling mudah ke yang paling sukar. Rasio: 3 : 5 : 2 4. Menetapkan skor (cara penskoran) 5. Mereproduksi soal/tes 12/09/2014
Evaluasi Hasil Belajar Grand Permata Bandung Prof. Eko
19
KISI-KISI BUTIR SOAL IPA PB “PANAS” Materi Pelajaran
Proporsi
Sumber panas
14%
Mengukur suhu
32%
Pengaruh panas
33%
Perpindahan panas
21%
JUMLAH
100%
12/09/2014
Aspek yg diukur Pengetahuan (C1) Pemahaman (C2) Aplikasi (C3) Pengetahuan Pemahaman Aplikasi Pengetahuan Pemahaman Aplikasi Pengetahuan Pemahaman Aplikasi
Bentuk Soal Jml. T.F M.C Mch Butir 1 1 2 1 1 1 1 1 1
1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1
1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 -
3 3 4 6 3 4 5 4 2 4 2
10
15
15
40
20
PENSKORAN TES OBJEKTIF 1. True-False (R-W) S = Σ (R – W) x Wt S = skor, R = jml jawaban yg benar, W = jml jawaban yg salah, W = weight (bobot)
2. Multiple Choice S=Σ(R –
W ) x Wt n-1
3. Matching S = ΣR –
W x Wt (n1-1)(n2-1)
n1 = jml statemen pada kolom sebelah kiri n2 = jml option pada kolom sebelah kanan
4. Completion/Short Answer S = ΣR x Wt
n = jml option tiap item
12/09/2014
21
PENSKORAN TES ESSAY (SUBJEKTIF) 1. Metode analisis, kunci jawaban dipecah menjadi beberapa bagian terpisah kemudian diberi skor tertentu 2. Metode sortir, jawaban dibaca secara keseluruhan dibagi-bagi menjadi tumpukan terpisah untuk jawaban yang baik sekali, baik, sedang, kurang, dan kurang sekali PERLU DIPERHATIKAN a. Setiap jawaban hendaknya diperiksa tanpa melihat identitas testee, agar objektif. b. Memeriksa jawaban per butir untuk seluruh testee. c. Tetapkan berapa skor yang akan diberikan untuk bagian/ elemen jawaban yang benar, dan untuk tiap-tiap klasifikasi 12/09/2014
22
ANALISIS HASIL TES A. Mengubah skor mentah menjadi standar NORMA ABSOLUT (PAP)
NORMA RELATIF (PAN)
SKALA: 5, 9, 11, 100, Z
1. Norma absolut/ standar mutlak (Criterion Referenced Test) , membandingkan skor yang diperoleh testee dengan standar mutlak/kompetensi (penguasaan materi/ mastery learning/konsep belajar tuntas) 2. Norma relatif (Norm Referenced Test), membandingkan skor individu dengan individu lain dalam kelompok/rata-rata kelompok (status individu dlm kelompok) 3. Norma kombinasi, gabungan norma mutlak dan relatif 12/09/2014
23
NORMA ABSOLUT SKALA 5 Skala 5 artinya skor yang diperoleh anak kita bagi menjadi 5 kategori (tingkatan) dengan langkah-langkah sbb: 1. Mencari Skor Maksimal Ideal (SMI), yaitu skor tertinggi yang dicapai anak jika ia dapat mengerjakan semua soal kali bobot 2. Mencari Mean Ideal (MI), dg rumus = ½ x SMI 3. Mencari Standar Deviasi Ideal (SDI) dg rumus = 1/3 x MI 4. Membuat daftar daerah norma pola konversi berdasarkan taraf penguasaan dengan rumus sbb: - M + 1,5 SD
A
- M + 0,5 SD
B
- M - 0,5 SD
C
- M - 1,5 SD
D
Keterangan: Anak yang mendapatkan skor di atas rata-rata (Mean) + 1,5 SD mendapat nilai A.
E 12/09/2014
24
CONTOH NORMA ABSOLUT SKALA 5 Contoh seperangkat tes suatu mata pelajaran terdiri dari ragam soal sebagai berikut:
T-F (Benar-Salah) 10 nomor diberi bobot 1
M-C (Pilihan-Ganda) 15 nomor diberi bobot 3 Matching (Menjodohkan) 15 nomor diberi bobot 2 Essay (Uraian) 1 nomor diberi bobot 5
(1). Mencari SMI (Skor Maksimal Ideal) 10 item T.F bobot 1 15 item M.C bobot 3 15 item Matching bobot 2 1 item Essay bobot 5
12/09/2014
skor = 10 x 1 = 10 skor = 15 x 3 = 45 skor = 15 x 2 = 30 skor = 1 x 5 = 5 SMI = 90 25
NORMA ABSOLUT SKALA 5 (Lanjutan) (2). Mencari MI MI = ½ x SMI = ½ x 90 = 45 (3). Mencari SDI SDi= 1/3 x MI = 1/3 x 45 = 15 (4). Pola Konversi 45 + (1,5 x 15) = 45 + 22,5 = 67,5 ----- nilai 45 + (0,5 x 15) = 45 + 7,5 = 52,5 ----- nilai 45 - (0,5 x 15) = 45 - 7,5 = 37,5 ----- nilai 45 - (1,5 x 15) = 45 – 22,5 = 22,5 ----- nilai Keterangan: Skor 67,5 – 90,00 mendapat Skor 52,5 – 67,49 mendapat Skor 37,5 - 52,49 mendapat Skor 22,5 - 37,49 mendapat Skor 00,0 - 22,49 mendapat 12/09/2014
nilai nilai nilai nilai nilai
A B C D E
A B C D E 26
NORMA ABSOLUT SKALA 9 (4). Pola Konversi skala 9 M + 1,75 SD
9
M + 1,25 SD
8
M + 0,75 SD
7
M + 0,25 SD
6
M - 0,25 SD
5
M - 0,75 SD
4
M - 1,25 SD M - 1,75 SD
3
Untuk skala 11 seperti skala 9 ditambah satu skala di atasnya ( M + 2,25 SD) dan satu skala di bawahnya ( M – 2,25 SD)
2 1
12/09/2014
27
CONTOH PERHITUNGAN NORMA ABSOLUT SKALA 9 4). Pola Konversi 45 + (1,75 x 15) = 45 + 26,50 = 71,50 ----- nilai 45 + (1,25 x 15) = 45 + 18,75 = 63,75 ----- nilai 45 + (0,75 x 15) = 45 + 11,25 = 56,25 ----- nilai 45 + (0,25 x 15) = 45 + 3,75 = 48,75 ----- nilai 45 - (0,25 x 15) = 45 - 3,75 = 41,25 ----- nilai 45 - (0,75 x 15) = 45 - 11,25 = 33,75 ----- nilai 45 - (1,25 x 15) = 45 – 18,75 = 26,25 ----- nilai 45 - (1,75 x 15) = 45 – 26,50 = 18,50 ----- nilai Keterangan: - Skor 71,50 – 90,00 = 9 - Skor 63,75 – 71,49 = 8 - Skor 56,25 - 63,74 = 7 - Skor 48,75 – 56,24 = 6 - Skor 41,25 – 48,74 = 5 12/09/2014
- Skor - Skor - Skor - Skor
9 8 7 6 5 4 3 2 1
33,75 – 41,24 = 4 26,25 – 33,74 = 3 18,50 – 26,24 = 2 00,00 – 18,49 = 1
28
CONTOH PERHITUNGAN NORMA ABSOLUT SKALA 11
4). Pola Konversi 45 + (2,25 x 15) = 45 + 33,75 = 78,75 45 + (1,75 x 15) = 45 + 26,25 = 71,25 45 + (1,25 x 15) = 45 + 18,75 = 63,75 45 + (0,75 x 15) = 45 + 11,25 = 56,25 45 + (0,25 x 15) = 45 + 3,75 = 48,75 45 - (0,25 x 15) = 45 - 3,75 = 41,25 45 - (0,75 x 15) = 45 - 11,25 = 33,75 45 - (1,25 x 15) = 45 - 18,75 = 26,25 45 - (1,75 x 15) = 45 - 26,25 = 18,75 45 - (2,25 x 15) = 45 - 33,75 = 11,25 12/09/2014
10
9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 29
CONTOH PERHITUNGAN NORMA ABSOLUT SKALA 100 DENGAN T SKOR a. Menggunakan rumus T skor T 50
X M x10 SD
X = nilai yang diperoleh siswa tertentu M = mean ideal SD = standar deviasi Contoh
12/09/2014
X M x10 SD 70 45 T 50 x10 15 T 50 16,67 T 66,67 T 50
30
CONTOH PERHITUNGAN NORMA ABSOLUT SKALA 100 DENGAN Z SKOR b. Menggunakan Z skor X M Z SD
X = nilai yang diperoleh siswa tertentu M = mean ideal SD = standar deviasi
Contoh: salah satu siswa dapat skor 33 Z
33 45 15
Z
12 15
Z 0,8
12/09/2014
31