SISTEM DAN PROSEDUR PEMBERIAN PEMBIAYAAN DI BMT BERKAH MAKMUR TAHUN 2010 TUGAS AKHIR
Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Perbankan Syariah
Oleh FITRI SRI WAHYUNI NIM 20108017
JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI DIPLOMA 111 PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2011
i
ii
iii
PERNYATAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Fitri Sri Wahyuni
NIM
: 20108017
Jurusan
: Syariah
Program Studi
: Diploma III Perbankan Syariah
Menyatakan bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tugas akhir ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 22 Agustus 2011 Yang menyatakan,
Fitri Sri Wahyuni
iv
MOTTO
Jangan anggap masalah sebagai hambatan yang harus dihindari, Tetapi anggaplah masalah sebagai tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya kamu dikembalikan” (Surat Al Baqarah : ayat 245)
“Tugas utama pemimpin adalah berpikir dan persiapan terbaik untuk memimpin adalah berpikir” (David J. Schwartz)
Sesungguhnya Allah indah dan senang keindahan (Hadits)
v
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini penulis persembahkan kepada : 1.
Bapak dan ibu tercinta yang senantiasa mencurahkan kasih sayang berupa moril serta materi juga doa yang tiada hentinya dipanjatkan bagi penulis.
2.
Seluruh anggota keluarga, yang selalu memberi dorongan semangat, inspirasi, dan motivasi.
3.
Dosen-dosen STAIN yang telah memberikan ilmu kepada penulis.
4.
Teman-teman yang telah memberikan persahabatan yang begitu erat.
5.
Almamater tercinta.
vi
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum Wr. Wb Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah, rahmat, dan inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada beliau Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akherat kelak. Penulisan Tugas Akhir ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Perbankan Syariah STAIN Salatiga. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, oleh karena itu melalui ruang ini penulis mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Abdul Aziz NP,S.Ag.,MM selaku Ketua Program Studi Diploma III Perbankan Syariah sekaligus sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan penuh selama penyusunan Tugas Akhir ini dan juga telah memberikan motivasi serta dukungan penuh kepada penulis. 3. Bapak Ahmad Mifdol Muthohar,Lc.,M.Si selaku dosen pembimbing lapangan yang sering mengunjungi penulis saat praktik magang dan memberikan masukan-masukan tentang Tugas Akhir. 4. Segenap dosen pengajar di Program Studi Diploma III Perbankan Syariah yang telah memberikan bekal ilmu dan wacana pengetahuan.
vii
5. Segenap staf dan karyawan perpustakaan STAIN Salatiga yang berada di kampus II. 6. Bapak Muhammad Nafis Kamal,S.Ag selaku pemimpin pengelola BMT Berkah Makmur yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melaksanakan magang. 7. Seluruh staf karyawan BMT Berkah Makmur; Bu Darsini, Mbak Sri, Mbak Haryati, Pak Tarjo, Pak Rohmani dan juga Mas Andi yang bisa jadi teman baik serta menyayangi penulis seperti keluarga serta telah banyak membantu dan bersedia mengajari segala sesuatu yang belum penulis ketahui. 8. Ibunda dan Ayahnda penulis yang dengan kasih sayangnya yang tulus ikhlas dan tak putus selalu memberikan do’a, semangat, dan dukungannya. 9. Kakak-kakakku; Mbak Parti dan Mas Silo yang senantiasa memberikan keceriaan dalam menjalani hidup. 10. Suami tercinta yang tak henti-hentinya memberikan dorongan, motivasi, dukungan, dan bantuan yang tiada tara. 11. Seluruh teman-teman STAIN Salatiga Jurusan Syariah Program studi D III Perbankan Syariah yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang juga telah banyak membantu. 12. Jeng Yani yang selalu menemaniku kemana-mana serta menjadi teman makan sekaligus curhat saat di BMT Berkah Makmur. 13. Segenap pihak yang telah mendukung dan membantu terlaksananya penulisan Tugas Akhir ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
viii
Penulis menyadari atas keterbatasan yang dimiliki dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, sehingga masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat penulis harapkan supaya menjadi lebih baik. Akhirnya penulis berharap bahwa hasil penulisan Tugas Akhir ini akan bermanfaat bagi pembaca semua terutama akan dapat membantu meningkatkan kinerja lembaga dimana penulis melakukan magang. Amien. Wassalaamualaikum wr.wb
Salatiga, Agustus 2011
Penulis
ix
ABSTRAK
Wahyuni, Fitri Sri. 2011. Sistem dan Prosedur Pemberian Pembiayaan di BMT Berkah Makmur Tahun 2010. Tugas Akhir. Jurusan Syariah. Progam Studi Diploma III Perbankan Syariah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Abdul Aziz NP, S.Ag.,MM. Kata kunci: Sistem dan Prosedur Pemberian Pembiayaan di BMT Berkah Makmur Tahun 2010. Tujuan penelitian ini adalah upaya untuk mengetahui sistem dan prosedur pemberian pembiayaan di BMT Berkah Makmur pada Tahun 2010. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah (1) Bagaimanakah sistem dan prosedur pemberian pembiayaan di BMT Berkah Makmur ? dan (2) Bagaimana perkembangan pembiayaan di BMT Berkah Makmur pada Tahun 2010 ? Penelitian ini menunjukkan bahwa nasabah BMT Berkah Makmur menggunakan akad mudharabah dan bai bitsaman ajil dalam melaksanakan pembiayaan. Akad tersebut bisa dilakukan apabila pembiayaan digunakan untuk sektor usaha, bukan untuk keperluan yang bersifat konsumtif. Kondisi ini berdampak pada peningkatan loyalitas para nasabah yang umumnya berprofesi sebagai pedagang dan pengusaha kecil terhadap pembiayaan di BMT Berkah Makmur. Pembiayaan di BMT Berkah Makmur telah sesuai dengan sistem dan prosedur yang ditetapkan oleh BMT Berkah Makmur. Kebanyakan nasabah yang melakukan pembiayaan kurang amanah dalam menggunakan pinjaman dana yang diajukan sesuai saat terjadinya akad.
x
DAFTAR ISI
Hal. HALAMAN JUDUL ………………………………………………………..
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………………………..
ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN……………………………...
iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……………………
iv
MOTTO …………………………………………………………………….
v
PERSEMBAHAN …………………………………………………………..
vi
KATA PENGANTAR ……………………………………………………..
vii
ABSTRAK ………………………………………………………………….
x
DAFTAR ISI ………………………………………………………………..
xi
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………...…………...
xiv
DAFTAR TABEL …………………………………………………………...
xv
DAFTAR GAMBAR .……………………………………………………....
xvi
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………..
1
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………
1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………….
5
C. Tujuan dan Kegunaan …………………………………………………
5
D. Metode Penulisan ……………………………………………………..
6
E. Sistematika Penulisan …………………………………………………
8
xi
BAB II KAJIAN PUSTAKA……………………………… ……………….
9
A. Telaah pustaka ………..……………………………………………..
9
B. Kerangka Teoritik …………………………………………………..
11
BAB III LAPORAN OBYEK ………………….. …………………………
30
A. Gambaran Umum ……... ………………………………………….
30
B. Data – Data Deskriptif . …………………………………………...
43
BAB IV ANALISA …………………… …………………………………
57
A. Sistem dan Prosedur Pemberian Pembiayaan …………………….
57
B. Kelebihan dan Kekurangan Prosedur Pembiayaan ……………….
62
C. Perhitungan Angsuran BMT Berkah Makmur ……………………
63
D. Perkembangan Angsuran Pembiayaan.…………………………….
64
E. Perkembangan Nasabah Pembiayaan ………………………………
65
F. Perkembangan Pembiayaan khusus Pengusaha Kecil ……………..
81
G. Mengatasi Kredit Bermasalah ……………………………….….....
85
H. Manfaat Pembiayaan ………………………………………………
86
I. Dampak Pembiayaan ………………………………………………
87
BAB V PENUTUP ……………………………………………………….
88
A. Kesimpulan ……………………………………………………….
88
B. Saran ………………………………………………………………
89
xii
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….
90
DAFTAR INFORMAN ……………………………………………………
91
DAFTAR RIWAYAT HIDUP …………………………………………….
93
LAMPIRAN ……………………………………………………………….
94
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal. Pembimbing dan asisten pembimbing Tugas akhir .………………………..
94
Akta pendirian koperasi Berkah Makmur ………………………………….
95
Anggaran Dasar Koperasi Berkah Makmur …....…………………………
97
Produk-produk BMT Berkah Makmur ………..…………………………...
119
Surat permohonan pembiayaan …………………………………………. ..
120
Surat persetujuan permohonan pembiayaan (SPPP) ……………..………..
122
Form persetujuan pembiayaan ……………………………………………..
123
Lembar check list BPKB………………………………………………......
124
Formulir permohonan pembukaan simpanan pokok anggota…………..…..
125
Slip angsuran ……………………………………………………………….
126
Slip penyetoran ……………………………………………………………..
127
Slip penarikan ……………………………………………………………….
128
Foto BMT …………………………………………………………………....
129
xiv
DAFTAR TABEL
Hal. Tabel 3.1 Jumlah aset di BMT Berkah Makmur …………………………….
54
Tabel 3.2 Angsuran pembiayaan pada Tahun 2009 …………………………
55
Tabel 3.3 Angsuran pembiayaan pada Tahun 2010 ……………………........
56
Tabel 4.1 Data jumlah nasabah yang terealisasi pembiayaan ……………….
65
Tabel 4.2 Data jumlah nasabah yang terealisasi pembiayaan Tahun 2010 ….
66
Tabel 4.3 Data nasabah Tahun 2010 …………………………………………
67
Tabel 4.4 Jumlah realisasi pembiayaan Tahun 2010 ………………………...
82
Tabel 4.5 Penggolongan nasabah pada jumlah realisasi Tahun 2010 …..……
83
Tabel 4.6 Penggolongan nasabah menurut waktu jatuh tempo Tahun 2010 ...
84
xv
DAFTAR GAMBAR
Hal. Gambar 3.1 Skema Pembiayaan Mudharabah ………………………………
48
Gambar 3.2 Skema Pembiayaan Musyarakah ………………………………
49
Gambar 3.3 Skema Pembiayaan Ijarah ……………………………………...
50
Gambar 3.4 Skema Pembiayaan Bai Bitsaman Ajil …………………………
51
Gambar 3.5 Skema Pembiayaan Murabahah ……………………………......
52
Gambar 3.6 Skema Pembiayaan Qord ……………………………………….
53
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah BMT merupakan lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil (syari’ah), menumbuh kembangkan bisnis usaha mikro dan kecil dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela kepentingan fakir miskin. Konsep BMT sebenarnya sudah ada sejak zaman Rosulullah SAW yang dikenal dengan nama bait al-maal dan berfungsi sebagai pengelola dana amanah dan harta rampasan perang (ghonimah) pada masa awal islam yang diberikan kepada yang berhak dengan pertimbangan kemaslahatan umat. Secara kongkrit kelembagaan Baitul Maal baru dilakukan pada masa Umar Bin Khatab ketika kebijakan pendistribusian dana yang terkumpul mengalami perubahan. Lembaga Baitul Maal itu berpusat di ibu kota Madinah dan memiliki cabang di propinsi-propinsi wilayah islam. Sejarah munculnya BMT di Indonesia sendiri dimulai Tahun 1984 yang dikembangkan mahasiswa ITB di Masjid Salman yang mencoba menggulirkan lembaga pembiayaan berdasarkan syari’ah bagi usaha kecil. Kemudian BMT lebih diberdayakan oleh ICMI sebagai sebuah gerakan yang secara operasional ditindak lanjuti oleh Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK). BMT secara resmi sebagai lembaga keuangan syari’ah dimulai dengan disahkannya UU No 7 Tahun 1992 tentang perbankan yang
1
2
mencantumkan kebebasan penentuan imbalan dan sistem keuangan bagi hasil, juga dengan terbitnya Peraturan Pemerintah No 72 Tahun 1992 yang memberikan batasan tegas bahwa bank diperbolehkan melakukan kegiatan usaha dengan berdasarkan prinsip bagi hasil. Maka mulailah bermunculan perbankan yang menggunakan sistem syari’ah, seperti Bank Muamalat Indonesia (BMI), BNI Syari’ah, BPRS, dan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT). Munculnya BMT sebagai lembaga mikro keuangan islam yang bergerak pada sektor riil masyarakat bawah dan menengah adalah sejalan dengan lahirnya Bank Muamalat Indonesia (BMI). BMI sendiri secara operasional tidak dapat menyentuh kalangan masyarakat kecil ini, maka BMT menjadi salah satu Lembaga Mikro Keuangan Islam yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Menurut Arsyad dalam bukunya, Lembaga Keuangan Mikro Institusi Kinerja dan Sustanabilitas, 2008 menjelaskan bahwa sektor ekonomi mikro mempunyai ketahanan yang kuat dalam krisis tetapi diimbangi dengan adanya dukungan dalam hal permodalan, melalui Lembaga Keuangan Mikro yang disingkat LKM baik yang dibentuk pemerintah atau swasta. Tujuan LKM sebagai organisasi pembangunan adalah untuk melayani kebutuhan finansial dari pasar yang tidak terlayani.1 Lubis, S dalam bukunya, Hukum Ekonomi Islam, 2004 menjelaskan bahwa koperasi merupakan satu bentuk dari LKM yang berasas kekeluargaan. Modal usaha koperasi didapatkan dari uang simpanan pokok, 1
Lincolin Arsyad, Lembaga Keuangan Mikro Institusi Kinerja dan Sustanabilitas, CV. Andi Offset, 2008, Hlm 1
3
simpanan wajib, simpanan sukarela, pinjaman, pengumpulan hasil usaha, dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat gerak koperasi. Setiap tahun tutup buku koperasi harus ada laporan secara tertulis oleh pengurus laporan keuangan menyangkut kerugian atau keuntungan.2 Salah satu koperasi yang berasas kekeluargaan dan berdasarkan syari’ah adalah baitul maal wa tamwil pada umumnya disingkat BMT. Koperasi yang berdasarkan prinsip syari’ah sangat diperlukan masyarakat khususnya kaum muslim. Kegiatan utama dari BMT adalah mengumpulkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat. Penyaluran dana yang dilakukan BMT adalah dengan pemberian pembiayaan kepada nasabah yang kekurangan modal. Aktivitas yang tidak kalah pentingnya dalam manajemen dana BMT adalah pelemparan dana atau pembiayaan yang sering juga disebut dengan lending – financing. Istilah ini dalam keuangan konvensional dikenal dengan sebutan kredit. Pembiayaan sering digunakan untuk menunjukkan aktivitas utama BMT, karena berhubungan dengan rencana memperoleh pendapatan.3 Berdasarkan UU No 7 Tahun 1992, yang dimaksud pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan atau yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan tujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu ditambah dengan sejumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil. Sedangkan menurut PP No 9 Tahun 1995 Tentang 2
Suhrawati Lubis, Hukum Ekonomi Islam, ( Jakarta : Sinar Grafika, 2004 ) hal. 123. Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwill, ( Yogyakarta : UII Press, 2004 ) hal. 163. 3
4
pelaksanaan simpan pinjam oleh koperasi, pengertian pinjaman adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan tujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan disertai pembayaran sejumlah imbalan.4 Agar pemberian pembiayaan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan, maka dibuatlah prosedur yang mudah dan tidak berbelit-belit. Sebelum nasabah mengajukan permohonan pembiayaan, nasabah harus mengetahui sistem dan prosedur yang telah ditetapkan oleh BMT. Setiap BMT sesekali tentu akan menjumpai pinjaman yang membawa resiko besar daripada yang diperkirakan saat memberikan persetujuan permohonan pembiayaan, misalnya angsuran pembiayaan mengalami kemacetan, sehingga hal itu dapat merugikan pihak BMT. Dalam penerapan pembiayaan berprinsip bagi hasil disuatu BMT itu biasanya masih mengalami berbagai kendala. Kendala tersebut bisa berasal dari nasabah sendiri, misalnya masalah kejujuran. Kejujuran merupakan faktor yang penting dalam melakukan pembiayaan. Untuk itu pihak BMT harus jeli sebelum memberikan realisasi pembiayaan kepada setiap nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan. Dengan melihat uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan analisa mengenai sistem dan prosedur pemberian pembiayaan, kelebihan dan kekurangan prosedur pembiayaan, perhitungan angsuran,
4
Ibid, hal. 164.
5
perkembangan angsuran pembiayaan, perkembangan nasabah pembiayaan, perkembangan pembiayaan khusus untuk pengusaha kecil, mengatasi kredit bermasalah, manfaat pembiayaan, serta dampak pembiayaan. Disini penulis menjadikan BMT Berkah Makmur sebagai obyek dalam melakukan penelitian.
Dalam
penelitian
ini
penulis
membatasi
ruang
lingkup
penelitiannya pada Tahun 2010. Permasalahan tersebut di atas belum pernah dibahas oleh orang lain dan cukup menarik untuk dianalisa dan diteliti. Penelitian tersebut dilakukan untuk memperlancar dalam penulisan Tugas Akhir. Sesuai dengan masalah yang akan dibahas, maka penulis mengambil Judul “Sistem dan Prosedur Pemberian Pembiayaan di BMT Berkah Makmur Tahun 2010”
B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah di atas dapat diajukan beberapa rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimana sistem dan prosedur pemberian pembiayaan di BMT Berkah Makmur ? 2. Bagaimana perkembangan pembiayaan di BMT Berkah Makmur pada Tahun 2010 ?
6
C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan Tujuan penulisan ini mencakup beberapa hal sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui sistem dan prosedur pemberian pembiayaan di BMT Berkah Makmur. 2. Untuk mengetahui perkembangan pembiayaan di BMT Berkah Makmur pada Tahun 2010. Kegunaan penulisan ini mencakup beberapa hal yang meliputi : 1. Memberikan informasi pada pembaca mengenai sistem dan prosedur pemberian pembiayaan di BMT Berkah Makmur pada Tahun 2010. 2. Memberikan
informasi
pada
pembaca
mengenai
perkembangan
pembiayaan di BMT Berkah Makmur pada Tahun 2010.
D. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan proses penemuan kebenaran yang dijabarkan dalam bentuk kegiatan yang sistematis dan berencana dengan dilandasi metode ilmiah. Penjabaran yang sistematis akan menjadikan Tugas Akhir ini memiliki kualitas dan mutu yang berbobot. Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menggunakan beberapa metode yaitu : 1. Tepi penelitian Penelitian dilakukan secara intensif dan terperinci. Perlu diketahui bahwa idealnya seseorang melakukan penelitian ilmiah adalah untuk memperoleh suatu interpelasi yang sistematik dari faktor-faktor yang
7
menunjang. Dengan penelitian diharapkan bisa diketahui prosedur yang telah diterapkan oleh BMT Berkah Makmur. 2. Jenis-jenis data a. Data primer Data primer diperoleh langsung dari perusahaan. Sedangkan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
Data register nasabah.
Data perkembangan pembiayaan dan angsuran.
Data laporan keuangan.
b. Data sekunder Data sekunder merupakan data untuk melengkapi data pokok yang diperoleh dari perpustakaan BMT meliputi : 1. Sejarah dan perkembangan BMT Berkah Makmur. 2. Jenis-jenis produk. 3. Struktur organisasi. 4. Pelayanan pembiayaan. 3. Interview (wawancara) Wawancara dilakukan secara langsung dengan karyawan dan pimpinan perusahaan. Teknik pengumpulan data ini digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui percakapan.
8
E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari 5 BAB yaitu : BAB I
: PENDAHULUAN Terdiri dari Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan dan kegunaan penulisan, Metode penelitian,
serta Sistematika
penulisan. BAB II
:KAJIAN PUSTAKA Terdiri dari Telaah Pustaka dan Kerangka Teoritik.
BAB III
: LAPORAN OBYEK Terdiri dari Gambaran umum serta Data-data deskriptif.
BAB IV
: ANALISA Terdiri dari Sistem dan prosedur pembiayaan di BMT Berkah Makmur, Kelebihan dan kekurangan prosedur pembiayaan di BMT Berkah Makmur, Perhitungan angsuran BMT Berkah Makmur, Perkembangan angsuran pembiayaan, Perkembangan nasabah pembiayaan, Perkembangan pembiayaan khusus untuk pengusaha kecil, Mengatasi kredit bermasalah, Manfaat pembiayaan, serta Dampak pembiayaan.
BAB V
: PENUTUP Terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Telaah Pustaka Penelitian tentang Bank Syariah telah demikian banyak dilakukan. Penelitian tentang Sistem dan Prosedur Pemberian Pembiayaan di BMT Berkah Makmur belum pernah dilakukan dan penelitian ini menarik untuk dilakukan. Penelitian yang terkait dengan tema tersebut diuraikan dalam teoriteori atau penjelasan di bawah ini. Drs Muhammad dalam bukunya, Manajemen Bank Syariah, 2002 secara terperinci membahas tentang pengertian pembiayaan secara luas dan sempit. Secara luas, pembiayaan berarti financing atau pembelanjaan yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh orang lain. Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai unuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan, seperti bank syariah kepada nasabah.5 Menurut
Jhonson,
pembiayaan
adalah
kemampuan
untuk
memperoleh barang-barang atau jasa dengan memberikan janji akan membayarkan sejumlah uang seketika diminta pembayarannya atau pada suatu hari tertentu dikemudian hari.6 Mac Leod menyimpulkan bahwa pembiayaan (kredit) adalah reputasi pribadi seseorang yang menyebabkan ia dapat
5
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, ( Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 2002 ), hal. 260. R. Latumaerissa, Julius, Mengenai Aspek-Aspek Operasi Bank Umum, ( Jakarta : Bumi Aksara, 1999 ), hal. 44. 6
9
10
membeli uang atau barang atau tenaga kerja dengan memberi pengganti suatu janji untuk membayarkan pada suatu waktu dikemudian hari.7 Menurut M. Syafi’i Antonio menjelaskan bahwa pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit.8 Pembiayaan adalah suatu fasilitasi yang diberikan bank syariah kepada masyarakat yang membutuhkan untuk menggunakan dana yang telah dikumpulkan oleh bank syariah dari masyarakat yang surplus dana.9 Penelitian yang lain menyebutkan peran lembaga keuangan bank dan non bank. Dalam pembiayaan komoditas terpilih UMKM dari tiga sektor penyumbang PDRB terbesar di Jawa Tengah yang dilakukan oleh Bank Indonesia Semarang bekerjasama dengan Center for Micro and Small Enterprise Dynamics (CEMSED) Fakultas Ekonomi UKSW Salatiga menemukan bahwa lembaga keuangan bank semakin mendapat tempat dihati masyarakat. Lembaga keuangan bank menjadi sumber pembiayaan prioritas yang dipilih oleh 418 (43,36%) dari 964 responden untuk pengajuan pinjaman diwaktu yang akan datang. Hal ini ditemui pada semua sektor baik pertanian, industri, maupun perdagangan. Prioritas selanjutnya adalah lembaga keuangan informal dan sumber dana institusi seperti BUMN. Hal ini dapat dimengerti karena sumber dana informal dinilai mempunyai prosedur yang lebih mudah dan sifatnya tidak mengikat.
7
Ibid. Http: // pandidikan . blogspot . com / 2011 / 03/ pengertian - kredit - dan - pembiayaan . html 9 Muhammad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syariah, ( Yogyakarta : UII Press, 2001 ), hal. 10. 8
11
Sementara itu, sebagian besar responden (41%) menginginkan adanya kegiatan pendampingan usaha oleh pihak lembaga keuangan. Kebutuhan untuk mendapat pendampingan paling banyak muncul pada sektor industri,
disusul
sektor
pertanian.
Sebagian
besar
responden
yang
membutuhkan pendampingan berharap konsultasi kewirausahaan merupakan bentuk pendampingan yang dapat mereka peroleh dari pihak pendamping terlebih pada sektor industri dan pada sektor pertanian, konsultasi teknik produksi merupakan bentuk pendampingan yang paling diharapkan. Berdasarkan uraian-uraian tersebut nampak bahwa penelitian tentang Sistem dan Prosedur Pemberian Pembiayaan di BMT Berkah Makmur belum pernah dilakukan sehingga penting untuk dilakukan.
B.
Kerangka Teoretik Pembiayaan adalah bentuk kata lain dari kredit. Secara etimologi istilah kredit berasal dari bahasa latin yaitu “credere” yang berarti kepercayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kredit adalah pinjaman sampai batas tertentu, jumlah tertentu yang diizinkan oleh bank atau badan lain. Sistem merupakan seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Sedangkan prosedur merupakan serangkaian aksi yang spesifik , tindakan atau operasi yang harus dijalankan dengan baik dan benar sesuai aturan. Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998, pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan dana atau uang yang
12
dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Menurut Arifin Zainul dalam bukunya, Memahami Bank Syari’ah, 2003 menjelaskan bahwa pemberdayaan dan keberpihakan pemerintah terhadap koperasi, usaha kecil dan menengah masih kecil kepada sumbersumber pendanaan, sehingga kuantitas dan kualitas penyaluran pembiayaan pada usaha kecil belum dapat dilaksanakan secara optimal. Permasalahan yang mendasar dalam penyaluran pembiayaan kepada usaha kecil selain aspek permodalan adalah kurangnya jiwa kewirausahaan, terbelakang teknis produksi, serta lemahnya kemampuan dan pemasaran. Oleh karena itu pola pembinaan, pengawasan, dan pendampingan secara teknis harus selalu dilaksanakan dalam setiap aktivitas penyaluran pembiayaan.10 1. Macam-Macam Pembiayaan Produk-produk pembiayaan dalam penyaluran dana yang berhasil dihimpun dari nasabah atau masyarakat. Lembaga keuangan syariah menawarkan beberapa produk perbankan yang meliputi :11 1. Prinsip Jual Beli (Ba’i) Tiga jenis jual beli yang telah banyak dikembangkan sebagai sandaran pokok dalam pembiayaan modal kerja dan investasi dalam perbankan syari’ah yaitu :
10 11
Arifin Zainul, Memahami Bank Syari’ah, (Jakarta : Alvabet, 2003 ) hal. 123. http://idoycdt.wordpress.com.2011/04/19/produk-pembiayaan-bank-syariah/
13
a. Bai’Al-Murabahah Murabahah (al-ba’i bitsaman ajil) lebih dikenal sebagai Murabahah berasal dari kata ribhu (keuntungan). Ba’i al-murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan. Kedua pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah disepakati tidak dapat berubah selama berlakunya akad. Dalam perbankan, Murabahah lazimnya dilakukan dengan cara pembayaran cicilan (bitsaman ajil). Dalam transaksi ini barang diserahkan segera setelah akad, sedangkan pembayaran dilakukan secara tangguh / cicil. Bai’ al-Murabahah dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan usaha. Syarat Bai’al-Murabahah a. Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah. b. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan c. Kontrak harus bebas dari riba. d. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah pembelian. e. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.
14
Secara prinsip, jika syarat dalam (a), (d) atau (e) tidak dipenuhi, pembeli memiliki pilihan : a. Melanjutkan pembelian seperti apa adanya b. Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidaksetujuan atas barang yang dijual c. Membatalkan kontrak Skema Bai’ Al-Murabahah 1. Negosiasi dan Persyaratan 2. Akad Jual Beli 3. Beli Barang 4. Kirim Barang dan dokumen 5. Terima 6. Bayar b. Pembiayaan Salam Bai’
As-Salam
berarti
pembelian
barang
yang
diserahkan
dikemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan dimuka. Bank bertindak sebagai pembeli, sementara nasabah sebagai penjual. Dalam transaksi ini kuantitas, kualitas, harga, dan jangka waktu penyerahan
barang
Rukun Bai’ As-Salam: a.
Muslam (Pembeli)
b.
Muslam ilai (penjual)
c.
Modal atau uang
harus
ditentukan
secara
pasti.
15
d. Muslam fiih (barang) e. Sighat atau ucapan Syarat Bai’ as-Salam: a. Berkaitan dengan modal transaksi bai’ as-salam, maka modal transaksinya harus diketahui dan berbentuk uang tunai serta pembayaran salam harus dilakukan di tempat kontrak. b. Berkaitan dengan barang, maka barang -
Harus spesifik dan dapat diakui sebagai utang.
-
Harus bisa diidentifikasi secara jelas.
-
Kebanyakan dilakukan
ulama
mensyaratkan
dikemudian
hari,
penyerahan
namun
mazhab
barang Syafi’i
membolehkan penyerahan barang segera. -
Dibolehkan menentukan tanggal waktu dimasa datang untuk penyerahan barangnya.
-
Tempat penyerahan barang harus disepakati pihak-pihak yang berakad.
-
Tidak dibolehkan mengganti barang dengan barang lain yang berbeda. Tetapi jika barang tersebut diganti dengan barang lain yang memiliki spesifikasi dan kualitas yang sama, hal tersebut dibolehkan
Ketentuan umum Salam -
Pembelian hasil produksi harus diketahui spesifikasinya secara jelas, seperti jenis, macam, ukuran, mutu, dan jumlahnya.
16
Misalnya jual beli 1 ton cabe merah keriting dengan harga Rp. 10.000-/kg, akan diserahkan pada panen dua bulan mendatang. -
Apabila hasil produksi yang diterima ternyata tidak sesuai dengan akad maka nasabah (produsen) harus bertanggung jawab, dengan cara antara lain mengembalikan dana yang telah diterimanya atau mengganti barang yang sesuai dengan pesanan.
-
Mengingat bank tidak menjadikan barang yang dibeli atau dipesannya sebagai persediaan (inventory), maka dimungkinkan bagi bank untuk melakukan akad salam kepada pihak ketiga (pembeli kedua). Mekanisme seperti ini disebut dengan salam paralel.
c. Pembiayaan Istishna Transaksi bai’ al-istishna’ merupakan kontrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang. Dalam kontrak ini, pembuat barang menerima pesanan dari pembeli. Lalu pembuat barang berusaha melalui orang lain untuk membuat atau membeli barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya kepada pembeli akhir. Menurut jumhur fuqaha, merupakan suatu jenis khusus dari akad bai’ as-salam. Dengan demikian, ketentuan bai’ al-istishna mengikuti ketentuan dan aturan bai’ as-salam. Istishna dalam Bank Syariah umumnya diaplikasikan pada pembiayaan manufaktur dan konstruksi.
17
Ketentuan Umum Spesifikasi barang pesanan harus jelas seperti jenis, macam, ukuran, mutu, dan jumlah. Harga jual yang telah disepakati dicantumkan dalam akad Istishna dan tidak boleh berubah selama berlakunya akad. Jika terjadi perubahan dari kriteria pesanan dan terjadi perubahan harga setelah akad ditandatangani, maka seluruh biaya tambahan tetap ditanggung nasabah. 2. Prinsip Sewa 1. Al- Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Transaksi Ijaroh dilandasi adanya perpindahan manfaat. Jadi pada dasarnya prinsip Ijaroh sama saja dengan prinsip jual beli, namun perbedaannya terletak pada objek transaksinya. Bila pada jual beli objek transaksinya adalah barang, maka pada Ijaroh objek transaksinya adalah jasa. 2. Al-ijarah Muntahiya Biltamlik/wa Iqtina Adalah perjanjian sewa menyewa suatu barang yang diakhiri dengan perpindahan kepemilikan barang dari pihak yang memberikan sewa kepada pihak penyewa.12
12
http://sovi70-ovi.blogspot.com/2010/04/jenis-jenis-produk-pembiayaan-bank-htm
18
Skema al-Ijarah Pada akhir masa sewa, bank dapat menjual barang yang disewakannya pada nasabah. Karena itu dalam perbankan Syariah dikenal Ijaroh Muntahhiyah Bittamlik (sewa yang diikuti dengan berpindahnya kepemilikan). Harga sewa dan harga jual disepakati pada awal perjanjian. 3. Prinsip Bagi Hasil (Syirkah) Secara umum, prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah dapat dilakukan dalam empat akad utama, yaitu : Produk pembiayaan yang didasarkan prinsip bagi hasil diantaranya adalah a. Pembiayaan Musyarakah Al-Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau amal atau expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah Musyarakah (Syirkah atau Syarikah atau serikat atau kongsi). Transaksi Musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerjasama untuk meningkatkan nilai aset yang mereka miliki secara bersama-sama.
19
Jenis-Jenis Al-Musyarakah: i. Musyarakah pemilikan. Tercipta karena warisan, wasiat atau kondisi lainnya yang mengakibatkan pemilikan satu aset oleh dua orang atau lebih. ii. Musyarakah akad, tercipta dengan adanya kesepakatan dimana dua orang atau lebih setuju bahwa tiap orang dari mereka memberikan modal musyarakah dan sepakat berbagi keuntungan dan kerugian. Syirkah akad dibagi menjadi: -
Syirkah al-’Inan
-
Syirkah Muwafadhah
-
Syirkah A’maal
-
Syirkah Wujuh
-
Syirkah al-Mudharabah
Ketentuan umum - Semua modal disatukan untuk dijadikan modal proyek Musyarakah dan dikelola bersama-sama. - Setiap pemilik modal berhak turut serta dalam menentukan kebijakan usaha yang dijalankan oleh pelaksana proyek. - Pemilik modal dipercaya untuk menjalankan proyek musyarakah tidak boleh melakukan tindakan seperti : • Menggabungkan dana proyek dengan harta pribadi.
20
• Menjalankan proyek musyarakah dengan pihak lain tanpa izin pemilik modal lainnya. • Memberi pinjaman kepada pihak lain. - Setiap pemilik modal dapat mengalihkan penyertaan atau digantikan oleh pihak lain. - Setiap pemilik modal dapat dianggap mengakhiri kerjasama apabila; Menarik diri dari perserikatan, meninggal dunia, atau menjadi tidak cakap hukum - Biaya yang timbul dalam pelaksanaan proyek dan jangka waktu proyek harus diketahui bersama, keuntungan dibagi sesuai kesepakatan sedangkan kerugian dibagi sesuai dengan porsi kontribusi modal. - Proyek yang akan dijalankan harus disebutkan dalam akad. Setelah proyek selesai nasabah mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati untuk bank. b. Pembiayaan Mudharabah Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola (mudharib). Rukun Mudharabah: a. Ada shahibul maal (modal/nasabah) b. Adanya mudharib (pengusaha/bank) c. Adanya amal (usaha/pekerjaan)
21
d. Adanya hasil (bagi hasil/keuntungan) dana. e. Adanya aqad (ijab-qabul) Syarat-syarat mudharabah : a. Modal / barang yang diserahkan ini berbentuk uang tunai. b. Modal harus diketahui dengan jelas. c. Keuntungannya harus jelas persentasenya. d. Melafazkan ijab dari pemilik modal. Jenis-jenis Mudharabah: a. Mudharabah Muthlaqah yakni kerja sama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas tanpa dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis. b. Mudharabah Muqayyadah yakni kerja sama antara shahibul maal dan mudharib dimana terdapat pembatasan atas jenis usaha, waktu, atau tempat usaha. Ketentuan umum : • Jumlah modal yang diserahkan kepada Mudharib harus diserahkan tunai, dapat berupa uang atau barang. • Hasil dari pengelolaan modal pembiayaan Mudharabah dapat diperhitungkan dengan dua cara : 1. Perhitungan dari pendapatan proyek (revenue sharing). 2. Perhitungan dari keuntungan proyek (profit sharing). • Hasil usaha dibagi dalam prosentase yang disetujui dalam akad, pada setiap bulan atau waktu yang disepakati.
22
• Bank berhak melakukan pengawasan terhadap pekerjaan nasabah namun tidak berhak mencampuri urusan pekerjaan / usaha nasabah. 4. Prinsip Jasa Pembiayaan ini disebut jasa karena pada prinsipnya dasar akadnya adalah ta’awuni atau tabarru’i yakni akad yang tujuannya tolong menolong dalam hal kebaikan. Berbagai perkembangan dari akad ta’awuni meliputi: Al Wakalah, Al Kafalah, Al Qord, Al Hawalah, Ar Rahn.13 a) Al Wakalah Wakalah atau wikalah berarti penyerahan, pendelegasian, maupun pemberian mandat atau amanah. Dalam kontrak BMT, al wakalah berarti BMT menerima amanah dari investor yang akan menanamkan modalnya kepada nasabah. b) Al Kafalah Kafalah berarti jaminan yang diberikan oleh penenggung kepada pihak lain untuk memenuhi kewajibannya kepada pihak yang ditanggung. Dari pengertian ini, kafalah berarti mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin kepada orang lain yang menjamin.
13
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil, ( Yogyakarta : UII Press, 2004 ) hal. 171.
23
c) Al Qord Al Qord adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih kembali. Dengan kata lain al qord adalah pemberian pinjaman tanpa mengharap imbalan tertentu. d) Al Hawalah Al Hawalah atau Hiwalah berarti pengalihan hutang dari orang yang berhutang kepada si penanggung. e) Ar Rahn (gadai) Ar Rahn adalah menahan salah satu harta milik peminjam sebagai jaminan atas pembiayaan yang diterimanya. Tentu saja yang ditahan adalah barang-barang yang memiliki nilai ekonomis sesuai dengan standar yang ditetapkan. 2. Unsur-Unsur Kredit atau Pembiayaan Menurut Kasmir (2004:74) yang menyampaikan lima unsur kredit atau pembiayaan yaitu kepercayaan, kesepakatan, jangka waktu, resiko, dan balas jasa.14 a. Kepercayaan Kepercayaan yaitu suatu keyakinan pemberian kredit atau pembiayaan bank bahwa kredit yang diberikan baik berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima kembali dimasa yang akan datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, karena sebelum dana dikucurkan sudah dilakukan penelitian dan penyelidikan yang
14
Kasmir, Manajemen Perbankan, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004 ) hal. 74.
24
mendalam tentang nasabah. Penelitian dan penyelidikan dilakukan untuk mengetahui kemauan dan kemampuannya dalam membayar kredit yang disalurkan. b. Kesepakatan Disamping unsur kepercayaan didalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing. Kesepakatan penyaluran kredit dituangkan dalam akad kredit yang ditandatangani oleh kedua belah pihak yaitu bank dan nasabah. c. Jangka Waktu Setiap waktu yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu. Jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Hampir dapat dipastikan bahwa tidak ada kredit yang tidak memiliki jangka waktu. d. Resiko Faktor resiko kerugian dapat diakibatkan dua hal yaitu, resiko kerugian yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kreditnya padahal mampu dan resiko kerugian yang diakibatkan karena nasabah tidak sengaja yaitu akibat terjadinya musibah seperti bencana alam. Penyebab tidak tertagih sebenarnya dikarenakan adanya suatu tenggang waktu pengambilan (jangka waktu). Semakin
25
panjang jangka waktu suatu kredit semakin besar resikonya tidak tertagih, demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi tanggungan bank, baik resiko yang disengaja maupun resiko yang tidak disengaja. e. Balas Jasa Akibat dari pemberian fasilitas kredit bank, bank mengharap suatu keuntungan dalam jumlah tertentu. Keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga bagi bank konvensional. Balas jasa dalam bentuk bunga, biaya provisi dan komisi serta biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan utama bank. Bagi bank yang berdasarkan prinsip syari’ah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil. 3. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit atau Pembiayaan Menurut Kasmir, prinsip-prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan yaitu dengan analisis 5 C dan analisis 7P.15 a. Character Character adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini debitur. Tujuannya adalah untuk memberikan keyakinan kepada bank bahwa sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya. Keyakinan ini tercermin dari latar belakang si nasabah baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi, seperti : cara 15
Kasmir, Manajemen Perbankan, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004 ) hal. 91.
26
hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hobi, dan social standing. Maksud dari social standing adalah kedudukan sosial disuatu daerah misalnya seorang pemuka agama pasti mempunyai pengaruh yang besar di dalam masyarakat. Character merupakan ukuran untuk melihat kemauan nasabah untuk membayar kreditnya dengan berbagai cara. b. Capacity Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit, maka penting untuk melihat kemampuan peminjam untuk mengelola bisnis serta kemampuan mencari laba. Pada akhirnya akan terlihat kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang disalurkan. Semakin banyak sumber pendapatan seseorang maka kemampuan untuk membayar kredit semakin baik. c. Capital Biasanya bank tidak akan bersedia untuk membayar usaha 100% artinya setiap nasabah yang mengajukan permohonan kredit harus pula menyediakan dana dari sumber lainnya atau modal sendiri. Dengan kata lain capital untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank. d. Collateral Collateral merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik misalnya sertifikat tanah dan BPKB
27
kendaraan motor maupun non fisik misalnya kepercayaan, tanggung jawab, dan kejujuran. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi suatu masalah maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin. Fungsi jaminan adalah sebagai pelindung bank dari resiko kerugian. e. Condition Dalam menilai kredit hendaknya juga
dinilai kondisi
ekonomi sekarang dan untuk dimasa yang akan datang sesuai sektor masing-masing. Dalam kondisi perekonomian yang kurang stabil sebaiknya pemberian kredit untuk sektor tertentu. Contoh : Bila bahan bakar minyak dinaikkan oleh pemerintah maka industri otomotif akan lesu. Perbankan sebaiknya berhatihati dalam memberikan kredit yang menyangkut industri otomotif. Bila perlu jangan diberikan terlebih dahulu dan kalaupun jadi diberikan sebaiknya juga dengan melihat prospek usaha tersebut dimasa yang akan datang. Penilaian dengan 7 P adalah sebagai berikut : a. Personality Personality yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap, emosi tingkah laku, dan
28
tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah. Personality hampir sama dengan character dari 5 C. b. Party Party yaitu mengklasifikasi nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya. Kredit untuk pengusaha lemah sangat berbeda dengan kredit usaha yang kuat modalnya, baik dari segi jumlah, bunga, dan persyaratan lainnya. c. Purpose Purpose yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam-macam apakah untuk tujuan konsumtif atau tujuan produktif atau untuk tujuan perdagangan. d. Prospect Prospect yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospect atau sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai tanpa mempunyai prospect, bukan hanya bank yang rugi tetapi juga nasabah.
29
e. Payment Payment merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengambilan kredit yang diperolehnya. Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka semakin baik, sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh sektor lainnya. f. Profitability Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya dari bank. g. Protection Tujuannya
adalah
bagaimana
menjaga
kredit
yang
dikucurkan oleh bank namun melalui suatu perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.
BAB III LAPORAN OBYEK
A. Gambaran Umum 1. Sejarah Berdirinya BMT Berkah Makmur BMT Berkah Makmur adalah salah satu unit usaha dari Koperasi Berkah Makmur Desa Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. BMT Berkah Makmur mempunyai Badan Hukum dengan Nomor 013/BH/KWK.11-1/X/1998 tanggal 2 Oktober 1998. BMT Berkah Makmur juga memiliki beberapa usaha. Usaha yang dilakukan oleh BMT Berkah Makmur dari tahun ketahun semakin meningkat, maka anggota koperasi berkeinginan untuk mengembangkan usaha baru yaitu unit simpan pinjam. Tujuan simpan pinjam tersebut digunakan untuk memberikan kemudahan kepada anggota dalam mengembangkan usahanya khususnya yang berkaitan dengan permodalan. Berdasarkan keinginan tersebut maka pengurus koperasi mengajukan permohonan untuk unit usaha simpan pinjam yang kemudian mendapat ijin dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dengan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Koperasi dengan nomor 111726500109 Tanggal 9 September 2004. Mengingat kondisi permodalan yang dibutuhkan sangat besar dan perencanaan yang matang serta unit simpan pinjam ini merupakan unit baru yang dijadikan andalan dari unit-unit usaha yang lain, maka setelah
30
31
persiapan dirasa cukup baik dari sisi teknis, manajemen dan sumber daya manusianya, maka diresmikanlah unit simpan pinjam oleh Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Semarang dengan nama BMT Berkah Makmur, yang dalam prinsip usahanya menggunakan sistem syariah, tepatnya pada tanggal 11 Januari 2006. Unit simpan pinjam syariah dimulai sejak tanggal 11 Januari 2006, yang dinamakan dengan Unit Jasa Keuangan Syariah BMT Berkah Makmur dengan modal awal 15 juta rupiah. Pada akhir periode 2006, modalnya berkembang menjadi kurang lebih 90 juta rupiah dan total aset yang dimiliki BMT Berkah Makmur pada periode tersebut sebanyak 191 juta rupiah. Pada tutup buku tahun 2010, modalnya mencapai 315 juta rupiah dengan total aset lebih dari 1 milyar rupiah.16 Sumber dana BMT Berkah Makmur sementara ini berasal dari modal Koperasi Berkah Makmur, modal dari anggota koperasi berupa penanaman saham, bantuan dari Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Semarang, simpanan anggota koperasi berupa simpanan wajib. Dana yang ada disalurkan untuk pembiayaan usaha-usaha yang produktif di sekitar BMT Berkah Makmur baik anggota maupun calon anggota, yaitu usaha pertukangan, peternakan, pertanian, dan warung.
16
Sumber : Laporan Keuangan Tahunan BMT Berkah Makmur
32
2. Obyek Tempat Praktek Lokasi BMT Berkah Makmur terletak di Dusun Ngangrung, Desa Klero, Kecamatan Tengaran tepatnya di Jalan Raya Salatiga – Solo Km. 10 Klero. Lokasi BMT Berkah Makmur sangat strategis, karena terletek di pinggir jalan raya dan dekat dengan pusat keramaian. Letak BMT Berkah Makmur sangat mudah dijangkau dengan sarana transportasi dari berbagai jurusan, baik dari Kota Salatiga maupun Kabupaten Boyolali. Letak BMT Berkah Makmur dekat dengan aktivitas masyarakat, yaitu pasar tengaran, pabrik rindang, PT MAS, dan kompleks indomart. 3. Visi dan Misi BMT Berkah Makmur17 Visi BMT Berkah Makmur Menjadikan lembaga bisnis keuangan syariah yang mandiri dan profesional dalam menyelenggarakan layanan pembiayaan dan manajemen kewirausahaan serta memberikan manfaat kepada anggota, calon anggota dan masyarakat pada umumnya. Misi BMT Berkah Makmur
Memberikan layanan bisnis kepada anggota dan menciptakan sinergi bisnis yang positif.
Berperan serta dalam meningkatkan taraf hidup perekonomian umat islam.
17
Sumber : BMT Berkah Makmur
33
Memberikan kontribusi yang layak pada manajemen, dan seluruh karyawan.
Berperan serta dalam gerakan merubah dari ekonomi ribawi ke ekonomi syariah.
4. Struktur Organisasi Suatu kegiatan usaha agar berjalan sesuai dengan tujuan suatu lembaga atau perusahaan, maka diperlukan adanya struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi yang ditentukan dengan baik juga harus didukung dengan moral karyawan untuk membentuk kerja yang loyal dan harmonis. Struktur organisasi menunjukkan susunan dan kerangka pola tetap hubungan diantara fungsi, bagian-bagian dan menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam organisasi. Dalam menentukan bentuk struktur organisasi, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan pertumbuhan lembaga atau perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar pekerjaan yang ada dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. Adapun struktur organisasi BMT Berkah Makmur sebagai berikut : BADAN PENGAWAS SYARIAH Ketua
: H.M.zaenal
Anggota
: Amir cholis Handono,M.Ag
34
BADAN PENGURUS Ketua
: Joko Triyono
Sekretaris
: Joko Jafar
Bendahara
: Joko Agus Saputro,S.Pd
SEKSI-SEKSI Unit Kemitraan
: Drs.H.Eko Yudiyanto
Unit Saprodi
: Sri Partini,S.Pt
Unit Waserda
: Sri Wahyuni
Unit Jasa Keuangan Syariah : Sunaryo,S.Pd BADAN PENGELOLA Manager
: Muhammad Nafis Kamal,S.Ag
Accounting (pembukuan)
: Sri Lestari SE
Kabag. Dana dan Marketting : Sutardjo Marketting
: Haryati, Andi Fitriyanto,A.Md
Teller
: Darsini,A.Md
Bagian Pembiayaan
: Rochmani,S.Si
5. Tugas dan Wewenang Masing-Masing Bagian 1. Ketua Tugas-tugas ketua BMT : a. Menyelenggarakan RAT. b. Menyusun atau merumuskan kebijakan umum untuk mendapatkan persetujuan rapat anggota. c. Mengevaluasi kegiatan BMT.
35
d. Mensosialisasiakan BMT. e. Menyelenggarakan rapat pengurus. f. Evaluasi bulanan dan perkembangan BMT. g. Menentukan dan membuat kebijakan strategi BMT bersama pengelola. h. Menandatangani dokumen dan surat yang berhubungan dengan lembaga lain. Wewenang ketua BMT : a. Mengangkat dan memberhentikan Manajer BMT. b. Menyetujui atau menolak : 1. Pembiayaan yang nilainya di atas wewenang manajer. 2. Kebijakan baru BMT dengan pertimbangan dari pengurus yang lain. 3. Kerjasama dengan pihak lain yang diusulkan pengurus yang lain. 4. Anggaran yang diajukan manajer dengan pertimbangan bendahara. c. Mengesahkan laporan bulanan yang diajukan manajer. d. Mendelegasikan tugas dan wewenang kepada petugas yang ditunjuk jika berhalangan. e. Memilih dan memutuskan Kantor Akuntan Publik yang ditugaskan untuk mengaudit laporan pengelola (bersama Manajer).
36
2. Sekretaris Tugas-tugas sekretaris BMT : a. Mengagendakan acara pada kegiatan, rapat pengurus, rapat anggota dan pertemuan pengurus dengan pengelola. b. Kunjungan pengurus ke instansi atau lembaga. c. Menyusun konsep surat-surat keluar dan kedalam dari pengurus. d. Menerima dan melayani tamu yang berhubungan dengan ketua pengurus BMT. e. Menyampaikan amanat dari ketua dalam pertemuan apabila ketua berhalangan hadir. f. Menyerap dan menyampaikan aspirasi anggota koperasi. g. Menerima masukan (saran dan kritik) yang diajukan oleh para pengelola kepada pengurus. h. Menyusun konsep kebijakan (policy) pengurus atas BMT. Wewenang sekretaris BMT : a. Memberi pertimbangan kepada ketua mengenai masalah legalitas hukum dan protokoler. b. Meminta laporan bulanan, kuartal, semester, dan tahunan yang belum diaudit yang diajukan manajer. c. Mencari masukan dan aspirasi dari anggota yang lain yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi BMT.
37
3. Bendahara Tugas-tugas bendahara BMT : a. Menelaah anggaran yang diajukan oleh manajer yang nantinya akan dibahas dalam RAT. b. Memberikan masukan atau saran atas anggaran yang diajukan manajer. c. Menyusun anggaran kompensasi dan keperluan lain yang dibutuhkan pengurus. d. Memberikan konsep kebijakan bagi hasil yang diperoleh pemegang investasi bersama manajer. e. Memeriksa laporan keuangan yang sudah diaudit. Wewenang bendahara BMT : a. Memberikan pendapat kepada ketua mengenai aspek keuangan terhadap
usulan
pembukaan
cabang,
kerjasama
(misalnya
pembentukan afilitasi) atau unit usaha baru. b. Meminta manajer untuk mengoreksi anggaran yang diajukan. c. Meminta manajer untuk menjelaskan dampak keuangan yang ada dari aktivitas yang akan diajukan pengelola. d. Meminta akuntan publik untuk memberikan masukan aspek keuangan BMT.
38
4. Badan Pengawas Tugas-tugas badan pengawas BMT : a. Menelaah peraturan lembaga yang berlaku apakah sesuai dengan aturan hukum dan syariah, peraturan lain yang berlaku, ahlak serta tak ada benturan kepentingan maupun unsur-unsur yang melanggar kepatuhan (misconduct). b. Menelaah masalah perilaku manajemen atau karyawan yang menyangkut :
Benturan kepentingan
Melanggar kepatuhan
Melakukan kecurangan
Manipulasi (fraud)
Apakah sesuai dengan syariah.
c. Menilai kebijakan akuntansi dan penerapannya. Wewenang badan pengawas BMT : a. Menilai keserasian antara kebijakan akuntansi apakah sesuai dengan syariah. b. Memberikan solusi dan diajukan kepada pengurus sebagai saran dan masukan kepada pengelola dan jajaran manajemen. c. Merekomendasi akuntan public kepada pengurus. d. Merumuskan konsep good wealth corporate govermence.
39
5. Manajer Tugas-tugas manajer BMT : a. Menyusun rencana Operasional Baitul Maal Wa Tamwil dalam setahun yang mencakup :
Rencana anggaran
Rencana
pemasaran
berupa
:
target
funding,
lending,
dan
distribusi
konfirmasi dan bagi hasil.
Target asset
Target Cash Flow
Pengembangan wilayah potensial
b. Rancana
pengembangan
produk,
promosi
(berdasarkan pemetaan segmen dan petensi pasar). c. Rencana Organisasi Salesforce (gugusan marketer). d. Mengusulkan rencana operasional kepada pengurus untuk dibahas dan disahkan oleh pengurus pada RAT. e. Memimpin rapat koordinasi dan evaluasi bulanan yang diadakan pada pekan terakhir dengan agenda. f. Pembacaan laporan tertulis dari koordinator mengenai laporan akuntansi dan keuangan umum dan RAT. g. Pengambilan keputusan untuk perencanaan perbaikan atau mengatasi masalah yang ada. h. Memberikan tandatangan sebagai validasi pada berkas pembiayaan yang diajukan.
40
Wewenang manajer BMT : a. Menyetujui pembiayaan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Mengajukan usulan produk baru pembiayaan dan tabungan. c. Mengusulkan promosi, mutasi, demosi dan pemberhentian berdasarkan masukan dan pertimbangan. 6. Accounting atau Kabag Pembukuan Tugas-tugas accounting atau kabag pembukuan BMT : a. Melaporkan laporan keuangan bulanan pada pertemuan tingkat manajemen bersama manajer. b. Membuat analisis rentabilitas, solvabilitas dan profitabilitas yang dibahas pada pertemuan bulanan dengan pimpinan maupun pertemuan dengan pihak lain yang berkepentingan. c. Memberikan masukan-masukan yang berkaitan dengan kebijakan yang berkaitan dengan akutansi dan keuangan. d. Mengatur manajemen arus kas (cash flow) dengan memantau arus kas masuk-keluar, mengatur jadwal pembayaran utang, kebijakan uang minimal, perhitungan funding yang harus dicapai untuk menutup penarikan dari konsumen atau nasabah. e. Mengadakan pertermuan intern kusus untuk para teller guna menyamapikan kebijakan akuntansi.
41
Wewenang accounting atau kabag pembukuan BMT : a. Mengusulkan pembenahan dan desain sistem informasi akuntansi apabila sudah tidak sesuai dengan kebutuhan. b. Mengusulkan kebijakan keuangan BMT. c. Menolak usulan pengajuan anggaran yang tidak jelas. d. Membuat kebijakan mengenai prosedur pemyampaian informasi akuntansi. e. Mengendalikan pelaksanaan anggaran. 7. Teller Tugas-tugas Teller BMT : a. Memberikan pelayanan kepada anggota baik penarikan maupun penyetoran (tabungan atau angsuran). b. Memberikan gambaran produk syariah (product knowledge) kepada para calon anggota atau anggota BMT. c. Menandatangani formulir keanggotaan atau simpanan serta slip dari anggota serta mendokumentasikannya. d. Melayani keluhan nasabah, baik yang berkenaan dengan funding maupun lending. Wewenang Teller BMT : a. Menunda penarikan bila persyaratan yang ditetapkan kurang. b. Memberikan dan menyetujui kelengkapan persyaratan transaksi.
42
8. Kepala Kantor Kas Tugas-tugas kepala kantor kas BMT : a. Melaporkan posisi kas ditangan (on hand atau brankas) dan di Bank terakhir. b. Mengeluarkan uang yang telah disetujui oleh KABAG pembukuan dan manajer. c. Menghitung setoran uang-uang dari para teller. d. Menyimpan uang dalam brankas atau menyetor ke Bank. e. Mengelola kas kecil (petty kas). Wewenang kepala kantor kas BMT : a. Mengusulkan masukan untuk kebijakan keuangan kepada kabag pembukuan. b. Mengusulkan penanganan keamanan keuangan perusahaan. 9. Kabag Pemasaran Tugas-tugas kabag pemasaran BMT : a. Menyusun draft rencana operasional yang mencakup:
Rencana anggaran pemasaran.
Rencana pemasaran berupa : target funding, lending dan konfirmasi.
Pengembangan wilayah potensial.
Rencana pengembangan produk, promosi dan distribusi (berdasarkan pemetaan segmen dan potensi pasar).
43
b. Mengusulkan rencana anggaran dan rencana kerja. c. Mengembangkan database pelanggan jasa keuangan BMT untuk menyusun profil dari nasabah dan pengembangan pemasaran.. d. Mengembangkan strategi pemasaran. e. Melaksanakan surve berdasarkan wewenang dan atau atas persetujuan. Wewenang kabag pemasaran BMT : a. Mengusulkan pola insentif kepada manajer. b. Menyetujui pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
B. Data-Data Deskriptif 1. Produk-Produk BMT Berkah Makmur a. Produk Simpanan Syarat pembukaan rekening simpanan : - Mengisi formulir permohonan pembukaan simpanan - Pembukaan rekening atas nama perseorangan atau lembaga - Calon anggota membayar simpanan pokok Rp 10.000,00 sebagai setoran awal - Foto copy kartu identitas (KTP/SIM/Pasport) Macam produk simpanan di BMT Berkah Makmur : i.
SI Rela (Simpanan Sukarela) Si Rela merupakan bentuk simpanan mudharabah biasa, yaitu simpanan pihak ketiga yang di simpan di BMT atas dasar
44
akad wadi’ah (titipan) dan BMT berkewajiban memelihara dana tersebut. Simpanan ini dapat ditarik ataupun disetor oleh penyimpan setiap saat pada jam kas buka. - Bagi hasil diberikan setiap akhir bulan yang langsung ditambahkan pada saldo Si Rela. - Bebas biaya pembukuan dan biaya administrasi bulanan. - Setoran minimal Rp 5.000,00 (Khusus pelajar minimal Rp 1.000,00) - Tutup rekening dikenakan biaya Rp 1.000,00 - Nisbah bagi hasil
ii.
25 persen bagi nasabah
75 persen bagi BMT
Simpanan Berencana Simpanan Berencana merupakan simpanan berjangka yang memberikan kepastian bagi penabung maupun ahli waris untuk memperoleh dananya sesuai dengan target waktu yang diinginkan . Simpanan ini dapat berupa simpanan qurban, simpanan pendidikan, simpanan aqiqoh, simpanan nikah dan lain-lain. Ketentuan-ketentuan dalam simpanan berencana : -
Penyetoran dapat dilakukan mingguan atau bulanan sesuai dengan kesepakatan.
45
-
Penyetoran dapat pula dengan mendebet dari simpanan si rela.
-
Penarikan pada saat jatuh tempo sesuai dengan target yang ditentukan nasabah.
iii.
-
Bagi hasil lebih kompetitif.
-
Bagi hasil 30 persen bagi nasabah dan 70 persen bagi BMT.
Si Suka (Simpanan Sukarela Berjangka) Si Suka merupakan bentuk simpanan berupa deposito yang penarikannya hanya dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah dengan BMT. Jangka waktu jatuh tempo sebagai berikut : 1. Satu (1) bulan, dengan prosentase nisbah bagi hasil 25 % untuk penabung dan 75 % untuk BMT. 2. Tiga (3) bulan, dengan prosentase nisbah bagi hasil 35 % untuk penabung dan 65 % untuk BMT. 3. Enam (6) bulan, dengan prosentase nisbah bagi hasil 40 % untuk penabung dan 60 % untuk BMT. 4. Dua belas (12) bulan, dengan prosentase nisbah bagi hasil 50 % untuk penabung dan 50 % untuk BMT. Ketentuan-ketentuan dalam simpanan berjangka : -
Pembukaan rekening minimal satu juta.
-
Jangka waktu jatuh tempo satu bulan, tiga bulan, enam bulan, dan dua belas bulan.
46
-
Bagi hasil lebih kompetitif dan dapat diambil setiap bulan atau bisa ditambahkan dalam rekening si rela.
iv.
Simpanan Hari Raya Simpanan hari raya merupakan simpanan yang hampir sama dengan arisan namun pembagiannya hanya dapat dilakukan saat menjelang hari raya idul fitri. Ketentuan-ketentuan dalam simpanan hari raya : -
Penyetoran simpanan dilakukan setiap periode tertentu (mingguan atau bulanan) sesuai kesepakatan.
-
Besarnya setoran minimal lima ribu rupiah atau ssuai kesepakatan
-
Pengambilan dapat dilakukan saat jatuh tempo, yaitu menjelang hari raya idul fitri (satu minggu sebelumnya)
-
Keuntungan dalam simpanan hari raya :
Sebagai tabungan menghadapi hari raya idul fitri, sehingga meringankan belanja tiap tahun.
Pengambilan simpanan diwujudkan dalam bentuk uang.
Mendapatkan bagi hasil yang kompetitif sesuai ketentuan yang berlaku (30 % : 70 %)
b. Produk Layanan Selain produk-produk di atas, Koperasi BMT Berkah Makmur juga mempunyai produk baru. Produk baru tersebut digunakan oleh pihak BMT berkah Makmur untuk melayani
47
masyarakat terhadap hal-hal yang penting dan bersangkutan langsung dengan masyarakat. Produk tersebut berupa produk layanan terhadap masyarakat yang bertujuan untuk lebih mempermudah nasabah Koperasi BMT Berkah Makmur yang meliputi : -
Pembayaran rekening listrik dan speedy
-
Pembayaran telepon rumah
-
Pembelian pulsa
-
Transfer bank
-
Rental mobil
-
Produksi pertanian Produk-produk layanan tersebut dilaksanakan pada jam-jam
kerja di BMT Berkah Makmur setiap hari. Hari kerja di BMT Berkah Makmur adalah hari senin sampai hari jumat yang dimulai pada jam 08.00 sampai jam 15.30 WIB Pembayaran rekening listrik dan telepon di BMT Berkah Makmur dikenakan biaya administrasi yang berbeda. Biaya administrasi rekening listrik sebesar Rp 1.600,00. Adapun biaya administrasi pembayaran telepon sebesar Rp 1.500,00. Program layanan pembelian pulsa berupa IM3, mentari, simpati, XL, dan sebagainya. Transfer bank sampai sekarang belum banyak digunakan oleh masyarakat. Rental mobil di BMT Berkah Makmur berupa persewaan mobil innova, avansa, APV, dan mobil pengantin. Produk pertanian berupa penjualan pupuk yang dikelola oleh unit saprodi.
48
c. Produk Pembiayaan 1. Pembiayaan Mudharabah Mudharabah yaitu suatu perjanjian usaha antara pemilik modal dengan pengusaha, di mana pihak pemilik modal menyediakan seluruh dana yang diperlukan dan pihak pengusaha melakukan pengelolaan atas usaha. Hasil usaha bersama ini dibagi sesuai dengan kesepakatan. skema : Gambar : 3.1 PERJANJIAN BAGI HASIL
NASABAH
BMT
KEAHLIAN
MODAL
USAHA
NISBAH X%
NISBAH PEMBAGIAN NI KEUNTUNGAN
Y%
PENGAMBILAN MODAL
MODAL
Sumber : Bank Syari’ah dari Teori ke Praktek (Muhammad Syafi’I Antonio) 2001
49
BMT Berkah Makmur telah menggunakan sistem pembiayaan mudharabah dalam menjalankan kegiatannya. 2. Pembiayaan Musyarakah Musyarakah atau syirkah yaitu suatu perjanjian usaha antara dua atau beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya pada suatu proyek, dimana masing-masing pihak mempunyai hak untuk ikut serta, mewakilkan, atau menggugurkan haknya dalam manajemen proyek. Skema: Gambar : 3.2 NASABAH
BMT
USAHA
KEUNTUNGAN
BAGI HASIL KEUNTUNGAN SESUAI PORSI KONTRIBUSI MODAL (NISBAH) Sumber : Bank Syari’ah dari Teori ke Praktek (Muhammad Syafi’I Antonio) 2001
50
BMT Berkah Makmur belum menggunakan sistem pembiayaan musyarakah dalam menjalankan kegiatannya. 3. Pembiayaan Ijarah Ijarah atau pure leasing adalah pemberian kesempatan kepada penyewa untuk mengambil kemanfaatan dari barang sewaan untuk jangka waktu tertentu dengan imbalan yang besarnya telah disepakati bersama. Adapun skemanya sebagai berikut : Gambar : 3.3 PENJUAL
NASABAH
OBJEK SEWA
KEUNTUNGAN Sumber : Bank Syari’ah dari Teori ke Praktek (Muhammad Syafi’I Antonio) 2001 BMT Berkah Makmur tidak menggunakan sistem pembiayaan ijarah dalam menjalankan kegiatannya.
51
4. Pembiayaan Bai Bitsaman Ajil (BBA) Bai Bitsaman Ajil artinya pembelian barang dengan pembayar cicilan. Pembiayaan Bai Bitsaman ajil artinya pembelian barang dengan pembayaran cicilan. Pembiayaan Bai Bitsaman Ajil adalah pembiayaan yang diberikan kepada nasabah dalam rangka pemenuhan kebutuhan barang modal. Skema : Gambar : 3.4 BMT PENYEDIA BARANG
BBA
NASABAH PEMBELI
ANGSURAN dan MARK UP
PEMBELI
PENYERAHAN
BARANG
Sumber : Bank Syari’ah dari Teori ke Praktek (Muhammad Syafi’I Antonio) 2001 BMT Berkah Makmur menggunakan sistem pembiayaan Bai Bitsaman Ajil (BBA) dalam menjalankan kegiatannya.
52
5. Pembiayaan Murabahah Murabahah berarti pembelian barang dengan pembayaran ditangguhkan. Pembiayaan murabahah adalah pembiayaan yang diberikan kepada nasabah dalam rangka pemenuhan kebutuhan produksi. Adapun skemanya sebagai berikut : Gambar : 3.5 BMT PENYEDIA BARANG
MBA
NASABAH PEMBELI
TUNAI dan MARK UP
PEMBELI
PENYERAHAN
BARANG Sumber : Bank Syari’ah dari Teori ke Praktek (Muhammad Syafi’I Antonio) 2001 BMT Berkah Makmur tidak menggunakan sistem pembiayaan murabahah dalam menjalankan kegiatannya.
53
6. Pembiayaan Qordh Al Qardul Hasan atau Benevolent Loan adalah suatu pinjaman lunak yang diberikan atas dasar kewajiban sosial semata dimana si peminjam tidak dituntut untuk mengembalikan apapun kecuali modal pinjaman. Adapun skemanya sebagai berikut : Gambar : 3.6 PERJANJIAN PERJANJIAN QORDH QORDH
NASABAH
BMT
TENAGA KERJA
MODAL 100%
PROYEK USAHA KEMBALI MODAL
KEUNTUNGAN Sumber : Bank Syari’ah dari Teori ke Praktek (Muhammad Syafi’I Antonio) 2001 BMT Berkah Makmur belum menggunakan sistem pembiayaan Qord dalam menjalankan kegiatannya.
54
2. Jumlah Aset Jumlah aset BMT berkah Makmur dari waktu ke waktu mengalami perkembangan yang sangat pesat. Terlihat dari tabel di bawah : Tabel : 3.1 Jumlah aset di BMT Berkah Makmur Keterangan
Desember 2009
Desember 2010
Prosentase
Aset
Nominal
Nominal
Kenaikan
Kas
218.268.851
234.231.902
7,31%
Pembiayaan
577.652.017
744.900.851
28,95%
Aktiva tetap
19.955.200
150.072.000
65,20%
Akumulasi
14.744.105
15.241.000
3,37%
0
1.995.000
-
17.302.604
17.340.990
0,22%
penyusutan Beban
dibayar
dimuka Cadangan penghapusan pembiayaan Sumber : Laporan Keuangan Tahunan BMT Berkah Makmur Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah kas di BMT Berkah Makmur mengalami kenaikan sebesar 7,31 persen bila dibandingkan dengan tahun 2009. Prosentase kenaikan terbesar dialami oleh aktiva tetap sebesar 65,2 persen sedangkan kenaikan terendah dialami oleh cadangan penghapusan pembiayaan, yakni sebesar 0,22 persen.
55
3. Perkembangan Angsuran Pembiayaan BMT Berkah Makmur memberikan pembiayaan kepada nasabah dalam bentuk akad mundharabah dan bai bitsaman ajil. Keadaan tersebut dapat digambarkan melalui tabel angsuran pembiayaan sebagai berikut : Tabel : 3.2 Angsuran pembiayaan pada Tahun 2009 Bulan
Mudhorobah
BBA
Januari
87.218.112
280.043.193
Februari
116.734.081
270.262.432
Maret
107.263.392
306.807.308
April
88.223.816
324.699.750
Mei
106.095.894
310.448.441
Juni
104.238.212
296.804.705
Juli
131.069.357
343.478.116
Agustus
176.291.249
366.888.587
September
199.768.225
387.170.179
Oktober
202.315.483
378.870.307
November
191.337.446
391.964.746
Desember
283.652.760
293.999.257
Sumber : Laporan Keuangan Tahun 2009 BMT Berkah Makmur Angsuran pembiayaan terendah di BMT Berkah Makmur Tahun 2009 terjadi pada pada bulan Januari 2009 yakni sebesar Rp
56
367.261.305,00. Angsuran pembiayaan
tertinggi terjadi pada bulan
November 2009, yakni sebesar Rp 583.302.192,00. Tabel : 3.3 Angsuran pembiayaan pada Tahun 2010 Bulan
Mudhorobah
BBA
Januari
311.315.077
266.970.398
Februari
334.236.281
314.854.681
Maret
324.424.543
329.450.757
April
292.725.940
320.168.189
Mei
324.985.948
310.279.779
Juni
267.569.086
462.668.204
Juli
242.259.082
492.480.160
Agustus
209.245.637
578.776.087
September
181.808.856
531.307.371
Oktober
144.881.062
578.244.495
November
124.900.501
647.006.304
Desember
112.552.988
632.347.863
Sumber : Laporan Keuangan Tahun 2010 BMT Berkah Makmur Dari tabel di atas terlihat jelas bahwa angsuran pembiayaan terendah di BMT Berkah Makmur Tahun 2010 terjadi pada pada bulan Januari 2010 yakni sebesar Rp 578.285.475,00. Angsuran pembiayaan tertinggi
terjadi
788.021.724,00.
pada
bulan
Agustus
2010,
yakni
sebesar
Rp
BAB IV ANALISA B. em dan Prosedur Pemberian Pembiayaan C. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan 1. Prosedur Permohonan Pembiayaan Mengisi formulir dan menandatangani permohonan menjadi anggota BMT kemudian permohonan pembiayaan yang intinya adalah modal yang diperlukan nasabah. Nasabah pembiayaan yang mengajukan permohonan dilengkapi dengan persyaratan-persyaratan sebagai berikut: a. Foto copy KTP suami istri yang masih berlaku sebanyak 2 lembar. b. Foto copy KK sebanyak 2 lembar. c. Foto copy surat nikah bagi yang sudah menikah sebanyak 2 lembar. d. Foto copy BPKB yang dijadikan agunan sebanyak 2 lembar. e. Foto copy STNK sebanyak 2 lembar. Untuk mendapatkan pembiayaan, nasabah harus menjadi calon anggota dengan membuka rekening tabungan sirela. 2. Prosedur Pemeriksaan dan Proses Pengajuan Setelah melalui prosedur permohonan di BMT Berkah Makmur, maka dilanjutkan dengan prosedur pemeriksaan dan proses pengajuan pembiayaan. Secara terperinci, prosedur tersebut tertera di bawah ini : a. Memeriksa surat permohonan pembiayaan dan kelengkapan persyaratan. b. Mencocokkan foto copy berkas pengajuan dengan aslinya.
57
58
c. Mengisi formulir surat permohonan pembiayaan d. Mencatat permohonan kredit ke dalam buku permohonan pembiayaan e. Permohonan tersebut disampaikan kepada kabag pembiayaan untuk diproses lebih lanjut f. Memasukkan file calon debitur tersebut dalam daftar proses pembiayaan dan digolongkan dalam nasabah baru atau lama. Ada ketentuan yang berbeda utuk nasabah baru dan nasabah lama. i. Nasabah baru
Mengisi surat permohonan pembiayaan
Melengkapi syarat-syarat
Harus membayar simpanan pokok sebesar Rp 10.000,- sebagai anggota
Harus diadakan survey terhadap nasabah pembiayaan
ii. Nasabah lama
Mengisi surat permohonan pembiayaan.
Melengkapi berkas-berkas yang sudah ada.
Petugas akan mengadakan penilaian terhadap nasabah apakah termasuk nasabah yang lancar atau bermasalah pada pembiayaan sebelumnya.
Diadakan survey kembali jika pembiayaan yang diajukan jauh lebih besar dari sebelumnya.
59
3. Prosedur Survey BMT Berkah Makmur dalam melakukan pembiayaan melalui prosedur survey. Kegiatan survey tersebut dilakukan terhadap nasabah, baik yang bersifat perorangan maupun kelompok. Prosedur survey mengedentifikasi nasabah melalui pihak ketiga (tetangga, teman, rekan seprofesi, saudara pemohon, orang tua, ketua RT dan sebagainya). Berdasarkan identifikasi tersebut maka dilakukan pendataan tempat usaha (analisis usaha) dengan cara mewawancarai pemohon yang meliputi kondisi usaha, sistem manajemen, data keuangan, teknik produksi, faktorfaktor yang mempengaruhi kelancaran produksi, siklus produksi, karakter pemohon, dan sumber pendapatan, melakukan transaksi jaminan dan penilaian kelayakan usaha. Penilaian jaminan dapat dilakukan sebagai berikut : a. Jaminan berbentuk BPKB BPKB harus diwilayah Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali dan Kota Salatiga. Nilai jaminan 50% dari harga jual kendaraan. Sebagai misal, nasabah A menjaminkan Yamaha Mio 2007 yang mempunyai nilai jual pada saat ini Rp 10.000.000,-. Maka BMT dapat merealisasi pembiayaan Rp 5.000.000,-. b. Jaminan berbentuk Sertifikat Tanah Sertifikat tanah harus diwilayah Kecamatan Tengaran dan harus atas nama sendiri. Nilai jaminan 50% dari harga jual tanah. Sebagai misal, nasabah B menjaminkan tanahnya seluas 1.000 meter persegi. Harga jual
60
pada saat ini Rp 100.000.000,-. Maka BMT dapat merealisasi pembiayaan sebesar Rp 50.000.000,-. 4. Persiapan Realisasi Pembiayaan Dalam suatu pembiayaan sebelum ada realisasi harus ada persiapan terlebih dahulu. Persiapan realisasi pembiayaan dilakukan dengan
cara
sebagai berikut : a. Mengisi dan melengkapi form persetujuan pembiayaan yang berisi nama, jumlah pengajuan, dan alamat. b. Membuat persetujuan pembiayaan rangkap 2, yakni lembar pertama untuk arsip dan lembar kedua untuk nasabah dan membuat berkas kartu angsuran untuk nasabah serta angsuran, akad, tanda terima agunan, dan slip pencairan. c. Memberitahu kepada nasabah tentang waktu (waktu peminjaman maksimal 3 tahun) dan jumlah realisasinya dan dijelaskan saat pencairan pemohon harus hadir bersama suami atau istri. 5. Realisasi Pembiayaan Tahapan realisasi pembiayaan di BMT Berkah Makmur meliputi : a. BMT Berkah Makmur menerima jaminan dari nasabah. b. Nasabah menerima tanda terima jaminan dari BMT Berkah Makmur. c. Bagian pembiayaan melakukan akad dengan nasabah, kemudian kedua belah pihak melakukan persetujuan pembayaran. d. Kegiatan tersebut membubuhkan stempel BMT Berkah Makmur setelah ditandatangani oleh para saksi.
61
e. Debitor memberikan tandatangan pada slip pembiayaan. f. Bagian pembiayaan membubuhkan tandatangan, cap stempel lembaga dan tanggal pencairan pada persetujuan pembiayaan. g. Petugas teller memberikan dana berdasarkan perintah bagian pembiayaan kepada debitor sejumlah nominal yang disepakati. h. Permohonan kredit yang sudah direalisasi harus dicatat pada buku realisasi pembiayaan. Kemudian teller memberikan dana sesuai dengan realisasi kepada debitor yang telah dipotong dengan biaya administrasi, biaya survey dan biaya materai. Biaya administrasi adalah 2% dari realisasi pembiayaan. Sedangkan biaya survey adalah tergantung jarak yang ditempuh. Jika dekat sebesar Rp 15.000,00 dan jika jauh Rp 25.000,00. 6. Pelayanan angsuran Kredit Debitor yang datang langsung ke BMT harus membawa kartu angsuran. Kartu angsuran diserahkan pada teller untuk dicek serta diisi dan memberi slip angsuran pada debitor. Setelah itu petugas teller memvalidasi dengan komputer slip angsuran. Jika debitor tidak dapat mendatangi ke BMT atau telah jatuh tempo maka petugas pembiayaan dan petugas lain yang ditunjuk oleh manajer akan mendatangi debitur kerumah. 7. Pelunasan Pembiayaan dan Pengambilan Jaminan Pada akhir periode pembayaran hutang yang telah ditentukan, nasabah membawa uang pelunasan terakhir beserta kartu angsuran ke BMT Berkah Makmur. Teller akan menerima kartu angsuran yang diserahkan oleh nasabah dan mengecek jumlah uang pembayaran terakhir. Teller kemudian membuat
62
slip angsuran dan memvalidasi pada komputer serta selanjutnya menyetempel “ LUNAS “. Stempel “ LUNAS “ juga dibubuhkan pada kartu angsuran setelah diisi terlebih dahulu. Termasuk mengisi arsip kartu angsuran serta menyetempel “ LUNAS “. Setelah selesai teller memberikan slip angsuran terakhir berstempel lunas dan kartu angsuran berstempel lunas kepada nasabah. Sebelum menyerahkan barang jaminan, terlebih dahulu nasabah menandatangani pengambilan jaminan pada kolom “yang mengambil“. Kemudian petugas (pihak BMT) menandatangani pada kolom “yang menyerahkan“. Petugas memberikan barang jaminan ke nasabah.
B. Kelebihan dan Kekurangan Prosedur Pembiayaan BMT Berkah Makmur dalam menjalankan kegiatannya mengalami pasang surut jumlah nasabahnya. Keadaan ini disebabkan karena kondisi ekonomi nasabah yang berlainan dan kegunaan pembiayaan yang berlainan pula bagi nasabah. Pada Tahun 2010 BMT Berkah Makmur mengalami lonjakan jumlah nasabah bila dibandingkan Tahun 2009. Fluktuatif tersebut disebabkan karena BMT memiliki kelebihan dan kelemahan bila dibandingkan dengan lembaga keuangan konvensional. Berikut ini kami sampaikan kelebihan dan kelemahan BMT Berkah Makmur: a. Kelebihan -
Syarat mudah dan proses cepat.
63
-
Terdapat layanan jemput bola untuk nasabah membayar angsuran tidak harus langsung ke BMT.
b. Kekurangan -
Biaya administrasi menggunakan prosentase (2% dari pencairan)
-
Tidak terdapat cadangan resiko dalam pembiayaan
-
Sertifikat tidak melibatkan notaris (jika jumlah pinjaman lebih dari Rp 50.000.000,00 maka baru melibatkan notaris)
C. Perhitungan Angsuran BMT Berkah Makmur BMT
Berkah
Makmur
mayoritas
pemberian
pembiayaan
menggunakan akad mudharabah dan bai bitsaman ajil. Mayoritas dari nasabah BMT Berkah Makmur adalah kalangan pengusaha kecil sehingga cocok menggunakan akad pembiayaan tersebut. Perhitungan bagi hasil maksimal 1,8 % bisa kurang tergantung hasil survey dan kekuatan sumber pendapatan. Pemberlakuan bagi hasil hanya berlaku pada saat modal itu terlihat dalam usaha tersebut bila modal itu dikembalikan semua dilunasi angsurannya maka bagi hasil hanya pada bulan tersebut, walaupun jatuh dilunasi angsurannya maka bagi hasil hanya pada bulan tersebut, walaupun jatuh tempo masih lama. Khusus di BMT Berkah Makmur semua nasabah pembiayaan apapun akadnya tidak
menggunakan
cadangan
resiko.
Hanya
menerapkan
simpanan
pembiayaan itu pun bila nasabah meminta. Simpanan pembiayaan akan kembali ke rekening si rela nasabah.
64
Contoh : Nasabah A pembiayaan terealisasi sejumlah Rp 1.500.000,00 mengambil angsuran 1 tahun dan nasabah meminta ada simpanan pembiayaan Rp 5.000,00. Nasabah A mempunyai kewajiban mengangsur setiap bulan kepada BMT yaitu angsuran pokok Rp 125.000,00 ditambah 1,8 % untuk bagi hasil. Nilai 1,8 % diperoleh melalui kesepakatan dari nasabah dengan kabag pembiayaan, sesuai juga dengan hasil survey. Angsuran pokok sebesar Rp 125.000,00 ditambah bagi hasil sebesar Rp 27.000,00 serta simpanan pembiayaan Rp 5.000,00 sehingga total angsuran Rp 157.000,00. Jika nasabah A menutup angsuran dengan membayar pada bulan ke-6 sejumlah angsuran pokok Rp 750.000,00 ditambah bagi hasil bulan ke enam yang dibayarkan sebesar Rp 27.000,00 dan ditambah pinalti sekali sebesar Rp 27.000,00. Jadi total angsuran untuk menutup angsuran adalah Rp 804.000,00
D. Perkembangan Angsuran Pembiayaan Dari data angsuran pembiayaan tahun 2009 dan 2010 seperti yang tertera pada halaman 55 dan 56 memperlihatkan bahwa dana angsuran di BMT Berkah Makmur mengalami peningkatan. Angsuran tersebut merupakan pembiayaan yang dilakukan oleh nasabah pada Tahun 2008 dan 2009. Kebanyakan nasabah membayar angsuran dalam kurun waktu 12 bulan sampai 24 bulan. Ada juga nasabah yang membayar angsuran tidak dalam kurun waktu tersebut, namun jumlahnya hanya sedikit. Banyak nasabah yang menggunakan pinjaman tersebut untuk pengadaan barang dan modal usaha.
65
Perkembangan angsuran di BMT Berkah Makmur dari bulan ke bulan cukup baik walaupun terjadi naik turun. Pada semester kedua tahun 2010 mengalami peningkatan yang signifikan dari segi jumlah nominal angsuran. Kondisi ini memperlihatkan bahwa jumlah nasabah maupun jumlah nominal angsuran di BMT Berkah Makmur mengalami perkembangan.
E. Perkembangan Nasabah Pembiayaan BMT Berkah Makmur dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang baik di mata masyarakat. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah nasabah yang melakukan pembiayaan dari tahun 2008, 2009, dan 2010. Jumlah nasabah realisasi pembiayaan di BMT Berkah Makmur pada tahuntahun tersebut tercatat dalam data sebagai berikut : Tabel : 4.1 Data jumlah nasabah yang terealisasi pembiayaan
Pembiayaan baru Prosentase perubahan
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
188
202
278
-
7,44 %
37,62 %
Sumber : Laporan Pembukuan Kabag Pembiayaan Dari tabel tersebut terlihat bahwa jumlah pembiayaan yang terjadi di BMT Berkah Makmur
pada tahun 2010 sebanyak 278 nasabah. Jumlah ini
mengalami kenaikan sebanyak hampir empat puluh persen bila dibandingkan pada tahun 2009 yang hanya 202 nasabah.
66
Pada tahun 2010 banyak nasabah yang melakukan transaksi di BMT Berkah Makmur. Masing masing pihak memiliki tujuan yang berbeda dalam melakukan transaksi. Berikut ini kami sajikan jumlah nasabah yang terealisasi pembiayaannya selama kurun waktu 2010. Tabel : 4.2 Data jumlah nasabah yang terealisasi pembiayaan Tahun 2010 Bulan
Jumlah Nasabah
Januari
16
Februari
30
Maret
24
April
26
Mei
28
Juni
34
Juli
27
Agustus
23
September
8
Oktober
19
November
20
Desember
23
TOTAL
278
Sumber : Laporan Pembukuan Kabag Pembiayaan Respon masyarakat terhadap pembiayaan di BMT Berkah Makmur terlihat baik, tercermin dari makin banyaknya nasabah yang ingin bermitra
67
dengan BMT Berkah Makmur. Nasabah tersebut tidak hanya berasal dari wilayah Kecamatan Tengaran, tetapi meluas hingga Kota Salatiga dan Kabupaten Boyolali. BMT Berkah Makmur melakukan pemetaan terhadap masyarakat untuk menjaring nasabah. Selain itu juga menjalin hubungan dengan sekolahsekolah di wilayah Kecamatan Tengaran. Sehingga menjadikan BMT Berkah Makmur memiliki nasabah yang cukup banyak dan bervariatif. Secara lengkap data nasabah yang melakukan pembiayaan pada tahun 2010 sebagai berikut : Tabel : 4.3 Data nasabah pembiayaan tahun 2010 BULAN JANUARI NO
NAMA
TANGGAL CAIR
JATUH TEMPO
JUMLAH
1
NU
06 Januari 2010
06 Januari 2011
2.000.000
2
Sali
08 Januari 2010
08 Januari 2012
3.000.000
3
Dali
12 Januari 2010
12 Juli 2012
2.000.000
4
Mul
12 Januari 2010
12 Januari 2011
2.000.000
5
Sur
13 Januari 2010
13 Januari 2011
2.000.000
6
Sis
13 Januari 2010
13 Januari 2011
1.500.000
7
Ju
14 Januari 2010
14 Juli 2012
3.500.000
8
Ali
14 Januari 2010
14 Januari 2011
5.000.000
9
Irfan
14 Januari 2010
14 Januari 2011
3.500.000
10
Irul
15 Januari 2010
15 Januari 2011
3.500.000
11
Har
18 Januari 2010
18 November 2010
1.500.000
68
12
Mar
19 Januari 2010
19 Juli 2012
1.500.000
13
Sri
19 Januari 2010
19 Januari 2011
5.000.000
14
Armi
21 Januari 2010
21 Januari 2011
6.500.000
15
Yono
27 Januari 2010
27 Januari 2011
20.000.000
16
Anto
28 Januari 2010
28 Januari 2013
20.000.000
BULAN FEBRUARI NO
NAMA
TANGGAL CAIR
JATUH TEMPO
JUMLAH
1
Yanto
02 Februari 2010
02 Februari 2011
2.500.000
2
Madi
02 Februari 2010
02 April 2010
5.000.000
3
DAS
02 Februari 2010
02 Februari 2012
2.500.000
4
Budi
02 Februari 2010
20 Februari 2011
2.500.000
5
Tri
03 Februari 2010
03 Februari 2011
1.000.000
6
Muri
03 Februari 2010
03 Februari 2011
2.500.000
7
Muh
05 Februari 2010
05 Februari 2011
2.500.000
8
Arjo
05 Februari 2010
05 Februari 2011
1.500.000
9
Sur
09 Februari 2010
09 Agustus 2012
10.000.000
10
Nur
09 Februari 2010
09 Februari 2011
2.500.000
11
Sur
10 Februari 2010
10 Februari 2011
4.000.000
12
Jum
10 Februari 2010
10 Desember 2010
3.000.000
13
Sum
11 Februari 2010
11 Februari 2011
6.000.000
14
Ardi
11 Februari 2010
11 Agustus 2010
15.000.000
69
15
Wah
12 Februari 2010
12 Agustus 2011
7.000.000
16
Mul
12 Februari 2010
12 Desember 2010
1.500.000
17
Manto
15 Februari 2010
15 Februari 2011
1.500.000
18
Adi
15 Februari 2010
15 Februari 2011
3.000.000
19
Suli
17 Februari 2010
17 Februari 2012
5.000.000
20
Joko
17 Februari 2010
17 Februari 2012
7.000.000
21
Madi
18 Februari 2010
18 Februari 2012
5.000.000
22
Ahmad
18 Februari 2010
18 Februari 2011
2.500.000
23
Dar
22 Februari 2010
22 Agustus 2012
4.000.000
24
Sap
23 Februari 2010
23 Februari 2011
1.500.000
25
Supri
23 Februari 2010
23 Februari 2012
15.000.000
26
Sumi
23 Februari 2010
23 Februari 2012
2.000.000
27
Nur
24 Februari 2010
24 Februari 2011
3.500.000
28
Ito
24 Februari 2010
24 Februari 2011
3.000.000
29
Aidi
24 Februari 2010
24 Februari 2012
3.000.000
30
Rini
25 Februari 2010
25 Februari 2012
15.000.000
TANGGAL CAIR
JATUH TEMPO
BULAN MARET NO
NAMA
JUMLAH
1
Imin
01 Maret 2010
01 Maret 2011
1.000.000
2
Eka
03 Maret 2010
03 April 2010
10.000.000
3
Kus
03 Maret 2010
03 September 2012
2.000.000
70
4
Nur
05 Maret 2010
05 September 2012
2.000.000
5
Tugi
09 Maret 2010
09 Januari 2011
1.000.000
6
Larso
09 Maret 2010
09 Maret 2011
3.000.000
7
Ujo
10 Maret 2010
10 Maret 2012
2.500.000
8
Riy
11 Maret 2010
11 Maret 2011
1.000.000
9
TJ
12 Maret 2010
12 Maret 2012
5.000.000
10
Ju
12 Maret 2010
12 Maret 2011
5.000.000
11
Tha
12 Maret 2010
12 September 2012
15.000.000
12
Umi
12 Maret 2010
12 Oktober 2010
13
Bar
15 Maret 2010
15 Maret 2011
1.500.000
14
Ria
18 Maret 2010
18 September 2011
2.500.000
15
Anik
19 Maret 2010
15 April 2010
600.000
16
Pur
19 Maret 2010
19 Maret 2011
2.250.000
17
Gun
23 Maret 2010
23 Maret 2013
6.000.000
18
Mur
25 Maret 2010
25 September 2013
10.000.000
19
Cip
25 Maret 2010
25 Januari 2011
2.000.000
20
Pram
25 Maret 2010
25 Maret 2011
1.000.000
21
Mahmud
25 Maret 2010
25 Maret 2011
5.000.000
22
Rin
25 Maret 2010
25 September 2010
23
Im
26 Maret 2010
26 Januari 2011
4.000.000
24
Far
26 Maret 2010
26 Maret 2010
1.000.000
500.000
550.000
71
BULAN APRIL NO
NAMA
TANGGAL CAIR
JATUH TEMPO
JUMLAH
1
Pri
05 April 2010
05 April 2011
1.500.000
2
Giyan
06 April 2010
06 April 2011
2.000.000
3
Ahmad
06 April 2010
06 Juli 2010
6.000.000
4
Imam
06 April 2010
06 April 2011
1.000.000
5
Sulis
07 April 2010
07 Oktober 2011
2.500.000
6
Rin
07 April 2010
07 Desember 2011
5.000.000
7
Gun
08 April 2010
08 April 2011
2.000.000
8
Bejo
08 April 2010
08 April 2011
5.000.000
9
Nafi
09 April 2010
09 April 2011
3.500.000
10
Sol
09 April 2010
09 April 2011
2.500.000
11
Margi
09 April 2010
09 April 2012
2.500.000
12
Har
12 April 2010
12 Oktober 2011
2.500.000
13
Komed
12 April 2010
12 Juli 2010
1.200.000
14
Sho
12 April 2010
12 Oktober 2011
1.500.000
15
Siti
14 April 2010
14 April 2012
3.000.000
16
Sudi
16 April 2010
16 April 2011
1.000.000
17
Jas
16 April 2010
16 April 2011
1.500.000
18
Sutar
19 April 2010
19 Oktober 2011
2.000.000
19
Mar
21 April 2010
21 Februari 2011
12.000.000
20
Khom
22 April 2010
22 Februari 2011
3.500.000
72
21
Sri
23 April 2010
23 November 2010
750.000
22
SN
23 April 2010
23 April 2011
1.000.000
23
Tau
23 April 2010
23 Oktober 2011
1.500.000
24
Sal
27 April 2010
27 April 2011
1.500.000
25
Ham
27 April 2010
27 April 2011
3.500.000
26
Supri
28 April 2010
28 April 2012
3.000.000
TANGGAL CAIR
JATUH TEMPO
BULAN MEI NO
NAMA
JUMLAH
1
Kimin
03 Mei 2010
03 Mei 2011
4.000.000
2
Fiun
04 Mei 2010
04 November 2011
3.000.000
3
Surat
04 Mei 2010
04 Mei 2012
3.500.000
4
Sar
05 Mei 2010
05 Mei 2011
1.500.000
5
Zuh
05 Mei 2010
05 November 2011
1.500.000
6
Tar
05 Mei 2010
05 Maret 2011
1.500.000
7
Tri
05 Mei 2010
05 Mei 2011
1.500.000
8
Im
05 Mei 2010
05 Desember 2010
1.200.000
9
Suji
06 Mei 2010
06 November 2011
2.000.000
10
Edi
06 Mei 2010
06 Mei 2012
15.000.000
11
San
07 Mei 2010
07 Mei 2011
2.000.000
12
Sri
10 Mei 2010
10 Maret 2011
1.000.000
13
Suka
11 Mei 2010
11 Mei 2011
1.000.000
73
14
Dhan
11 Mei 2010
11 Agustus 2010
500.000
15
Mar
11 Mei 2010
11 Mei 2011
1.000.000
16
Su
11 Mei 2010
11 Mei 2012
3.000.000
17
Eko
12 Mei 2010
12 Juni 2010
5.000.000
18
Miko
14 Mei 2010
14 Mei 2011
2.500.000
19
Ju
17 Mei 2010
17 Mei 2011
1.000.000
20
Suti
17 Mei 2010
17 Mei 2012
2.500.000
21
Muna
18 Mei 2010
18 Mei 2011
2.500.000
22
Suhar
19 Mei 2010
19 November 2010
30.000.000
23
Gi
20 Mei 2010
20 Mei 2011
4.000.000
24
Sumar
20 Mei 2010
20 Mei 2011
2.000.000
25
Mahmud
21 Mei 2010
21 November 2010
1.500.000
26
Zuh
24 Mei 2010
24 Mei 2011
6.000.000
27
Ngudi
25 Mei 2010
25 Mei 2011
1.500.000
28
Akri
25 Mei 2010
25 Mei 2011
2.500.000
TANGGAL CAIR
JATUH TEMPO
BULAN JUNI NO
NAMA
JUMLAH
1
Wah
01 Juni 2010
01 Juni 2011
8.000.000
2
EY
02 Juni 2010
02 Juni 2013
70.000.000
3
Naryo
03 Juni 2010
03 Juni 2012
3.000.000
4
Sare
04 Juni 2010
04 Juni 2011
2.500.000
74
5
Sri
04 Juni 2010
04 Juni 2011
3.500.000
6
Endro
04 Juni 2010
04 September 2010
2.500.000
7
Joko
07 Juni 2010
07 Juni 2012
3.000.000
8
Sun
07 Juni 2010
07 Juni 2011
4.000.000
9
Joko
07 Juni 2010
07 Juni 2011
4.000.000
10
Suta
07 Juni 2010
07 Juni 2012
3.000.000
11
Tri
08 Juni 2010
08 Desember 2010
30.000.000
12
Gina
08 Juni 2010
08 Januari 2012
2.000.000
13
Giya
09 Juni 2010
09 Juni 2011
3.000.000
14
Mug
09 Juni 2010
09 April 2011
3.000.000
15
Sutija
10 Juni 2010
10 Juni 2012
4.000.000
16
Siswa
11 Juni 2010
11 Januari 2012
2.500.000
17
Suwa
14 Juni 2010
14 Juni 2012
3.000.000
18
SP
14 Juni 2010
14 Juni 2013
5.000.000
19
Fauzan
14 Juni 2010
14 Juni 2011
1.000.000
20
Rus
14 Juni 2010
14 Juni 2011
1.500.000
21
Ali
15 Juni 2010
15 Januari 2012
10.000.000
22
Han
16 Juni 2010
16 April 2011
3.000.000
23
Mas
16 Juni 2010
16 Juni 2011
1.000.000
24
Harya
17 Juni 2010
17 April 2011
2.000.000
25
Muh
18 Juni 2010
18 April 2010
2.000.000
26
Ag
21 Juni 2010
21 Juni 2012
3.000.000
75
27
Dwi
21 Juni 2010
21 Juni 2011
5.000.000
28
Endro
22 Juni 2010
22 September 2010
2.500.000
29
Waki
22 Juni 2010
22 Juni 2011
2.500.000
30
Soni
23 Juni 2010
23 Juni 2011
3.500.000
31
Murni
23 Juni 2010
23 September 2012
2.000.000
32
Siti
25 Juni 2010
25 Desember 2010
600.000
33
MS
25 Juni 2010
25 Januari 2012
10.000.000
34
Ngat
25 Juni 2010
25 Juni 2011
1.000.000
TANGGAL CAIR
JATUH TEMPO
BULAN JULI NO
NAMA
JUMLAH
1
Ansor
02 Juli 2010
02 Juli 2011
1.500.000
2
Zuh
02 Juli 2010
02 Juli 2011
4.000.000
3
Ngat
02 Juli 2010
02 Juli 2011
1.000.000
4
Harto
06 Juli 2010
06 Januari 2012
3.000.000
5
Ahmad
06 Juli 2010
06 Juli 2011
2.000.000
6
Par
06 Juli 2010
06 Juli 2011
2.500.000
7
Sunar
06 Juli 2010
06 Agustus 2010
5.000.000
8
Sarbi
07 Juli 2010
07 Juli 2011
3.000.000
9
Abi
09 Juli 2010
09 Juli 2011
1.000.000
10
Marju
09 Juli 2010
09 Juli 2011
1.000.000
11
Bero
09 Juli 2010
09 Januari 2012
3.000.000
76
12
Suka
12 Juli 2010
12 Mei 2011
1.000.000
13
Sukar
12 Juli 2010
12 Juli 2011
1.500.000
14
Tri
14 Juli 2010
14 Juli 2011
2.000.000
15
Sarman
14 Juli 2010
14 Juli 2013
20.000.000
16
Erna
14 Juli 2010
14 Juli 2011
1.500.000
17
Marto
14 Juli 2010
14 Juli 2011
8.000.000
18
Rudi
15 Juli 2010
15 Juli 2011
1.500.000
19
Sumi
16 Juli 2010
16 Januari 2011
20
Tau
19 Juli 2010
19 Juli 2011
1.000.000
21
Ach
19 Juli 2010
19 Desember 2010
6.000.000
22
Mulyono
20 Juli 2010
20 Januari 2012
3.500.000
23
Muh
22 Juli 2010
22 Juli 2011
2.500.000
24
Budi
22 Juli 2010
22 Juli 2011
10.000.000
25
Giyan
22 Juli 2010
22 Juli 2011
3.000.000
26
Mur
23 Juli 2010
23 Juli 2012
4.000.000
27
Hani
23 Juli 2010
23 September 2010
TANGGAL CAIR
JATUH TEMPO
500.000
500.000
BULAN AGUSTUS NO
NAMA
JUMLAH
1
M Nur
04 Agustus 2010
04 Februari 2012
1.500.000
2
Fahrudin
04 Agustus 2010
04 Agustus 2011
1.500.000
3
Laela
04 Agustus 2010
04 Agustus 2012
10.000.000
77
4
AM
05 Agustus 2010
05 Agustus 2011
1.000.000
5
Sarwa
05 Agustus 2010
05 Agustus 2013
10.000.000
6
P Sri
09 Agustus 2010
09 Agustus 2011
2.500.000
7
Do
10 Agustus 2010
10 Agustus 2011
1.500.000
8
Judi
11 Agustus 2010
11 Juni 2011
3.000.000
9
Khu
12 Agustus 2010
12 Agustus 2011
3.500.000
10
Suhar
12 Agustus 2010
12 Khundori 2011
18.000.000
11
April
13 Agustus 2010
13 Februari 2012
7.000.000
12
Suwo
16 Agustus 2010
16 Agustus 2013
15.000.000
13
Muha
19 Agustus 2010
19 Agustus 2011
2.000.000
14
Turyo
19 Agustus 2010
19 Agustus 2012
2.000.000
15
Marwi
20 Agustus 2010
20 Februari 2011
10.000.000
16
Mis
20 Agustus 2010
20 Agustus 2011
1.500.000
17
Sum
20 Agustus 2010
20 Agustus 2011
1.000.000
18
Yat
23 Agustus 2010
23 Februari 2011
3.000.000
19
Par
23 Agustus 2010
23 Agustus 2011
8.000.000
20
SS
25 Agustus 2010
25 Juni 2011
1.000.000
21
Su
26 Agustus 2010
26 Agustus 2011
1.500.000
22
Suyat
26 Agustus 2010
26 Agustus 2011
1.000.000
23
DHEY
26 Agustus 2010
26 Juni 2011
35.000.000
78
BULAN SEPTEMBER NO
NAMA
TANGGAL CAIR
JATUH TEMPO
JUMLAH
1
Siti
03 September 2010
03 April 2011
2
Giyan
03 September 2010
03 Juli 2011
1.000.000
3
Dar
03 September 2010
03 September 2011
4.000.000
4
Sri
03 September 2010
03 September 2011
10.000.000
5
Umi
03 September 2010
03 September 2011
800.000
6
Jal
22 September 2010
22 Maret 2012
7.000.000
7
Nur
22 September 2010
22 September 2011
4.000.000
8
Warso
24 September 2010
24 September 2011
2.000.000
500.000
BULAN OKTOBER NO
NAMA
TANGGAL CAIR
JATUH TEMPO
JUMLAH
1
Wahyu
01 Oktober 2010
01 Oktober 2011
2.500.000
2
Maryat
04 Oktober 2010
04 Oktober 2011
2.000.000
3
Tru
04 Oktober 2010
04 Oktober 2011
1.500.000
4
Supar
04 Oktober 2010
04 Oktober 2011
1.500.000
5
Jumar
05 Oktober 2010
05 April 2012
1.500.000
6
Muh
05 Oktober 2010
05 Oktober 2011
1.500.000
7
Sut
06 Oktober 2010
06 Oktober 2011
5.000.000
8
Suk
06 Oktober 2010
06 Agustus 2011
500.000
9
Hani
06 Oktober 2010
06 November 2010
300.000
79
10
Budi
06 Oktober 2010
06 Oktober 2011
2.000.000
11
Ida
08 Oktober 2010
08 Oktober 2012
6.000.000
12
Udi
12 Oktober 2010
12 Oktober 2011
1.500.000
13
Idi
13 Oktober 2010
13 Oktober 2012
5.000.000
14
Rifa
14 Oktober 2010
14 Oktober 2010
60.000.000
15
Ihsan
14 Oktober 2010
14 Oktober 2012
1.500.000
16
Nur
20 Oktober 2010
20 Oktober 2011
2.500.000
17
Khoe
21 Oktober 2010
21 Oktober 2011
4.000.000
18
Adi
21 Oktober 2010
21 Desember 2010
1.500.000
19
Jumi
26 Oktober 2010
26 Oktober 2011
1.500.000
BULAN NOVEMBER NO
NAMA
TANGGAL CAIR
JATUH TEMPO
JUMLAH
1
Sa’ni
02 November 2010
02 Desember 2010
25.000.000
2
Herny
02 November 2010
02 April 2011
8.500.000
3
Juna
03 November 2010
03 Mei 2011
4.000.000
4
Yusdia
03 November 2010
03 November 2011
1.000.000
5
Saryo
03 November 2010
03 Mei 2011
3.500.000
6
Ngadi
04 November 2010
04 November 2012
6.000.000
7
Djoni
04 November 2010
04 Desember 2011
2.500.000
8
Achma
04 November 2010
04 Januari 2011
16.000.000
9
Sri
04 November 2010
04 November 2012
5.000.000
80
10
Mawi
05 November 2010
05 November 2011
1.000.000
11
Muji
08 November 2010
08 November 2011
1.500.000
12
Juwar
12 November 2010
12 November 2012
2.500.000
13
Su
18 November 2010
18 Mei 2011
15.000.000
14
Piya
19 November 2010
19 Februari 2011
5.000.000
15
Nur
19 November 2010
19 Mei 2012
5.000.000
16
Suta
23 November 2010
23 November 2012
31.000.000
17
Heni
23 November 2010
23 November 2011
1.000.000
18
Suwa
24 November 2010
24 November 2012
3.000.000
19
Sum
24 November 2010
24 November 2012
5.000.000
20
Juwe
24 November 2010
24 November 2012
12.000.000
BULAN DESEMBER NO
NAMA
TANGGAL CAIR
JATUH TEMPO
JUMLAH
1
Ari
03 Desember 2010
03 Desember 2011
2.000.000
2
Sudir
03 Desember 2010
03 Juni 2012
5.000.000
3
Sur
03 Desember 2010
03 Juni 2012
2.500.000
4
Ma
06 Desember 2010
06 Juli 2012
2.000.000
5
Tiya
06 Desember 2010
06 Desember 2012
21.000.000
6
Har
06 Desember 2010
06 Desember 2011
2.500.000
7
Par
08 Desember 2010
08 November 2012
6.000.000
8
Sri
13 Desember 2010
13 Januari 2011
1.000.000
81
9
Suda
14 Desember 2010
14 Juli 2012
5.000.000
10
Susan
14 Desember 2010
14 Desember 2011
1.500.000
11
Insi
14 Desember 2010
14 Desember 2011
1.000.000
12
Ded
14 Desember 2010
14 Desember 2011
2.500.000
13
Suna
16 Desember 2010
16 Juli 2012
3.000.000
14
Naf
16 Desember 2010
16 Desember 2011
3.000.000
15
Mar
17 Desember 2010
17 Juli 2011
2.000.000
16
Ruka
21 Desember 2010
21 Desember 2011
3.500.000
17
Rozi
21 Desember 2010
21 Desember 2011
1.500.000
18
Dar
23 Desember 2010
23 Desember 2011
3.000.000
19
Wahyu
23 Desember 2010
23 Desember 2011
1.000.000
20
Rokh
23 Desember 2010
23 Desember 2012
4.000.000
21
Mar
24 Desember 2010
24 Desember 2011
12.500.000
22
Fauzan
29 Desember 2010
29 Desember 2011
2.870.000
23
Sunar
31 Desember 2010
31 Desember 2011
3.830.000
Sumber : Laporan Pembukuan Kabag Pembiayaan F. Perkembangan Pembiayaan Khusus Pengusaha Kecil BMT mempunyai tanggung jawab untuk membangkitkan ekonomi umat islam melalui lembaga keuangan mikro sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat dengan sasaran utama para pedagang, usaha rumah tangga, dan pengusaha kecil. Untuk meningkatkan keuntungan maka kegiatan UKM harus ada modal usaha dan pembinaan untuk mereka. Modal dan pembinaan tersebut bisa didapat dari
82
pemerintah maupun non pemerintah. BMT Berkah Makmur sangat memperhatikan kalangan pengusaha kecil yang mengajukan pembiayaan untuk meningkatkan kegiatan usahanya. Keadaan tersebut terlihat dari data : Tabel : 4.4 Jumlah realisasi pembiayaan Tahun 2010 Bulan
Jumlah
Januari
82.500.000
Februari
140.000.000
Maret
84.400.000
April
72.950.000
Mei
104.200.000
Juni
203.600.000
Juli
93.500.000
Agustus
140.500.000
September
29.500.000
Oktober
101.800.000
November
153.500.000
Desember
92.200.500
Sumber : Laporan Pembukuan Kabag Pembiayaan Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah nominal pembiayaan terendah terjadi pada bulan April 2010, yakni sebesar Rp 72.950.00,00. Jumlah nominal pembiayaan tertinggi terjadi pada bulan Juni 2010, yakni sebesar Rp 203.600.000,00. Hal ini terjadi karena persiapan orang tua yang akan
83
membayar uang sekolah anak-anaknya yang akan memasuki tahun akademik baru pada bulan tersebut. Pada bulan November 2010 juga mengalami lonjakan sebesar Rp 153.500.000,00 karena adanya hari raya idul qurban. Banyak nasabah melakukan pembiayaan untuk membeli hewan kurban. Tabel : 4.5 Penggolongan nasabah pembiayaan pada jumlah realisasi Tahun 2010 Bulan
Sampai
>1.000.000
>2.500.000
>5.000.000 Lebih dari
1.000.000,00
sampai
sampai
sampai
2.500.000
5.000.000
7.500.000
7.500.000
Januari
-
7
6
1
2
Februari
1
12
10
3
4
Maret
8
7
5
1
3
April
4
13
7
1
1
Mei
5
14
6
1
2
Juni
4
10
15
-
5
Juli
7
8
8
1
3
Agustus
4
8
3
1
7
September
3
1
2
1
1
Oktober
2
12
3
1
1
November
3
3
7
1
6
Desember
3
8
9
1
2
Sumber : Laporan Pembukuan Kabag Pembiayaan
84
Nasabah BMT Berkah Makmur pada Tahun 2010 melakukan realisasi pembiayaan yang beragam jumlah nominalnya. Kebanyakan nasabah melakukan realisasi pembiayaan dengan kisaran dana antara Rp 1.000.000,00 sampai Rp 2.500.000,00 yakni 103 nasabah. Realisasi pembiayaan terendah terjadi pada kisaran antara Rp 5.000.000,00 sampai Rp 7.500.000,00 yakni 13 nasabah. Pembiayaan sampai Rp 1.000.000,00 sebanyak 44 nasabah.Lebih dari Rp 2.500.000,00 sampai Rp 5.000.000,00 sebanyak 81 nasabah. Pembiayaan dengan nominal lebih dari Rp7.500.000,00 sebanyak 37 nasabah. Tabel : 4.6 Penggolongan nasabah menurut waktu jatuh tempo Tahun 2010 Bulan
<12 bulan
12 bulan
18 bulan
20 bulan
24 bulan
36 bulan
Januari
1
10
1
-
3
1
Februari
4
15
1
-
8
2
Maret
7
8
1
-
3
5
April
3
14
4
2
3
-
Mei
6
13
5
-
4
-
Juni
8
13
4
-
7
2
Juli
5
17
3
-
1
1
Agustus
6
11
2
-
2
2
September
2
5
1
-
-
-
Oktober
3
12
1
-
3
-
November
7
5
1
-
7
-
Desember
1
13
6
-
3
-
Sumber : Laporan Pembukuan Kabag Pembiayaan
85
Pada Tahun 2010 nasabah BMT Berkah Makmur yang melakukan pembiayaan dengan waktu di bawah satu tahun sebanyak 53 orang nasabah. Jumlah nasabah yang melakukan pembiayaan selama satu tahun sebanyak 136 orang nasabah. Jumlah nasabah yang melakukan pembiayaan selama 18 bulan sebanyak 30 orang nasabah. Jumlah nasabah yang melakukan pembiayaan selama 20 bulan sebanyak 2 orang nasabah. Jumlah nasabah yang melakukan pembiayaan selama 2 tahun sebanyak 44 orang nasabah. Jumlah nasabah yang melakukan pembiayaan selama 3 tahun sebanyak 13 orang nasabah.
G. Menangani Kredit Bermasalah BMT Berkah Makmur sangat memperhatikan angsuran yang dilakukan oleh nasabah. BMT Berkah Makmur dalam keadaan tertentu mengalami hambatan dari para nasabah. Salah satu kendala yang dihadapi tersebut adalah kredit bermasalah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pengelola BMT Berkah Makmur mengambil langkah strategis pada nasabah. Tahapan yang digunakan guna mengatasi kredit bermasalah tersebut adalah : 1. Didatangi kerumah (panagihan dan analisa permasalahan). 2. Buat
kesepakatan
dengan
debitur,
debitur
diberi
waktu
untuk
menyelesaikan angsuran. 3. Bila dalam waktu yang ditentukan debitur belum bisa melunasi maka debitur diberi surat teguran yang pertama. Bila belum bisa melunasi lagi kemudian debitur diberi surat teguran yang kedua. Jika sudah diberi surat teguran yang kedua masih belum bisa dilunasi maka debitur diberikan
86
waktu utuk menjadwal ulang pembiayaan yang ada (pembiayaan diperbarui). 4. Jika debitur belum bisa melunasi lagi, maka diberikan kesempatan terakhir untuk menyelesikan pembiayaan dan diberi batas waktu. Dan kalau tetap tidak diindahkan agunan akan diambil alih secara sementara oleh BMT Berkah Makmur. Prosedur penanganan pembiayaan bermasalah telah dilakukan secara profesional. Angsuran merupakan pendapatan terbesar dari suatu lembaga keuangan. Oleh karena itu, untuk memperlancar jalannya lembaga keuangan maka harus dikelola secara maksimal dan optimal.
H. Manfaat Pembiayaan Pada tahun 2010 BMT Berkah Makmur menangani pembiayaan yang cukup banyak. Aneka ragam alasan para nasabah dalam mengajukan pembiayaan. Pembiayaan tersebut dilakukan karena alasan yang sangat mendesak dialami oleh para nasabah. Secara umum dapat disimpulkan beberapa manfaat nasabah mengajukan pembiayaan di BMT Berkah Makmur: 1. Dapat membantu orang-orang yang butuh modal untuk usaha 2. Membantu meringankan biaya sekolah bila pembiayaan dipakai untuk membayar biaya sekolah 3. Membantu nasabah mendapat keuntungan dari perniagaannya jika pembiayaan dilakukan untuk kegiatan dagang.
87
4. Membeli hewan ternak berupa kambing ataupun sapi yang dipelihara oleh nasabah. 5. Membantu nasabah untuk membangun rumah pribadi atau membuat warung disamping rumahnya.
I. Dampak Pembiayaan Pembiayaan yang dilakukan di BMT Berkah Makmur memiliki pengaruh yang bermacam-macam bagi para nasabah. Sebagian besar para nasabah memiliki dampak yang amat positif, namun ada saja yang berdampak kurang baik. Secara umum dampat tersebut dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Dampak Positif a. Bagi BMT
: Jika pembiayaan lancar, maka dapat laba maksimal
b. Bagi Nasabah
: - Meneruskan dan memperlebar usaha. - Meringankan beban nasabah.
2. Dampak Negatif a. Bagi BMT
: Jika pembiayaan kurang lancar, maka laba kecil.
b. Bagi Nasabah
: - Tidak sesuai dengan niat awal. - Untuk kegiatan konsumtif. - Biaya administrasi sama.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan BMT Berkah Makmur telah berdiri sejak lima tahun yang lalu. Dilihat dari umurnya yang masih relatif muda tersebut, banyak harapan dan keinginan yang ditumpukan pada BMT Berkah Makmur. Pada Tahun 2010 banyak nasabah yang telah melakukan pembiayaan di BMT Berkah Makmur. Pembiayaan tersebut banyak yang digunakan untuk pengadaan barang dan modal usaha. Sebagian nasabah menggunakan dana dari BMT tidak sesuai dengan kesepakatan saat melakukan akad pembiayaan. Dari Tugas Akhir ini kesimpulan yang dapat kami uraikan adalah sebagai berikut : 1. Kebanyakan nasabah di BMT Berkah Makmur melakukan pembiayaan dengan menggunakan akad Mudharabah dan Bai Bitsaman Ajil. Dalam masalah pembiayaan di BMT Berkah Makmur masih banyak nasabah yang tidak amanah dalam menggunakan dana yang dipinjam. Banyak nasabah menggunakan dana tidak sesuai dengan akad yang disampaikan diawal waktu mengajukan peminjaman. Dana yang diberikan seharusnya digunakan sesuai dengan akad yang sudah disampaikan pada saat transaksi.. 2. Jumlah nasabah di BMT Berkah Makmur padaTahun 2010 mengalami peningkatan yang cukup banyak. Jumlah nasabah pada Tahun 2010
88
89
sebanyak 278 orang, jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan Tahun 2009 yang hanya 202 orang dan Tahun 2008 yang juga lebih sedikit hanya 188 orang. Hal yang demikian menunjukkan bahwa perkembangan pembiayaan pada Tahun 2010 mengalami peningkatan yang sangat bagus.
B. Saran Guna meningkatkan mutu dan kualitas BMT Berkah Makmur maka perlu perbaikan yang bersifat intern maupun ekstern. Adapun saran penulis untuk melaksanakan perbaikan tersebut yaitu : 1. Tingkatkan kerjasama diantara karyawan sehingga dapat meningkatkan kinerja dan daya saing yang tinggi. 2. Tingkatkan kedisiplinan sehingga setiap kegiatan dapat berjalan sesuai dengan harapan. 3. Tingkatkan pelayanan sehingga nasabah semakin percaya dan tertarik dengan BMT Berkah Makmur. 4. Kelengkapan brosur untuk mengembangkan dan mengenalkan BMT Berkah Makmur di masyarakat. 5. Peningkatan mutu karyawan BMT (Studi banding secara berkala, training, seminar, dan sebagainya)
93
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku Arsyad, Lincolin. 2008. Lembaga Keuangan Mikro Institusi Kinerja dan Sustanabilitas. Yogyakarta: Andi Offset. Julius, R. Latumaerissa. 1999. Mengenai Aspek-Aspek Operasi Bank Umum. Jakarta: Bumi Aksara. Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Lubis, Suhrawati. 2004. Hukum Ekonomi Islam. Jakarta: Sinar Grafika. Muhammad. 2000. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Islam. Yogyakarta: UII Press. 2001. Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syariah. Yogyakarta: UII Press. ,
2002. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Ridwan, Muhammad. 2004. Manajemen Baitul Maal Wa Tamwill. Yogyakarta: UII Press. Zainul, Arifin. 2003. Memahami Bank Syari’ah. Jakarta: Alvabet. B. Internet http://pandidikan.blogspot.com.html. Pembiayaan.
Maret
2011.
Pengertian
Kredit
dan
http://idoycdt.wordpress.com. 19 April 2011. Produk Pembiayaan Bank Syariah. http://sovi70-ovi.blogspot.com.htm. April 2010. Jenis-jenis Produk Pembiayaan Bank. C. Lain-lain Laporan Keuangan Tahunan BMT Berkah Makmur
94
DAFTAR INFORMAN
1. Nama
: M Nafis Kamal
Alamat
: Desa Tengaran Kecamatan Tengaran
Usia
: 34 Tahun
Pekerjaan
: Manager BMT Berkah Makmur
2. Nama
: Darsini
Alamat
: Desa Tengaran Kecamatan Tengaran
Usia
: 36 Tahun
Pekerjaan
: Karyawan BMT Berkah Makmur
3. Nama
: Sri Lestari
Alamat
: Desa Tengaran Kecamatan Tengaran
Usia
: 30 Tahun
Pekerjaan
: Karyawan BMT Berkah Makmur
4. Nama
: Handoko
Alamat
: Desa Kenteng Kecamatan Susukan
Usia
: 24 Tahun
Pekerjaan
: Pelukis
95
5. Nama
: Juman
Alamat
: Desa Klero Kecamatan Tengaran
Usia
: 62 Tahun
Pekerjaan
: Petani
6. Nama
: Komedi
Alamat
: Dusun Kaliwaru Desa Tengaran
Usia
: 48 Tahun
Pekerjaan
: Swasta
7. Nama
: Sutarno
Alamat
: Desa Klero Kecamatan Tengaran
Usia
: 52 Tahun
Pekerjaan
: Perangkat Desa
8. Nama
: Dhanis F
Alamat
: Desa Sruwen Kecamatan Tengaran
Usia
: 22 Tahun
Pekerjaan
: Mahasiswa