SISTEM BISNIS CERDAS BERBASIS INTERNET (INTELLIGENT EBUSINESS) UNTUK AGROINDUSTRI KELAPA BERORIENTASI EKSPOR
SKRIPSI
ZAFIRA KANARA F34070116
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
INTELIGENT E-BUSINESS FOR EXPORT ORIENTED COCONUT AGROINDUSTRY Zafira Kanara, Yandra Arkeman, and Taufik Djatna Department of Agroindustrial Technology, Faculty of Agricultural Technology, Bogor Agricultural University, IPB, Darmaga Campus, PO BOX 220 Bogor. West Java, Indonesia phone: +62856 971 336 88, email:
[email protected]
ABSTRACT E-business, such as coconut based industry, has changed the whole outlook of traditional trading behavior especially for export oriented. However, the massive product information provided by the Internet Merchants causes the problem of information overload and this will reduces the customer’s satisfaction and interest. To overcome this problem, an intelligent e-business based on web mining using K-Means method and radar chart is proposed in this research. K-Means method is an algorithm to classify attributes or specific characteristics into the number of clusters. Radar chart uses graphic displayed in a Web form to evaluate multiple alternatives based on multiple criteria. This work helps to categorize and evaluate the product quality of customer preference. The results of this study show that the proposed system is potentially to give sensible recommendations, and be able to help customers make decisions. This research aims to design a web based intelligent business systems (intelligent e-business) for coconut commodities through developing an online transaction system, recommendation, and customer services. Scope of this research was a system designed internet business system for coconut commodities that include to give recommendation, customer service, products information, sale and purchase transactions. This website was built using Adobe Dreamweaver CS4 (Adobe, 2008), Adobe Photoshop CS3 (Adobe, 2007), MySQL (Oracle, 2009), and Sybase Power Designer 15.3 (Sybase, 2010). In the package of programs, there are two interface. First is the appearance of the user interface that can be accessed by customers and prospective customers or commonly called user front-end. The second view is a display interface exclusively accessed by the administrator or commonly called the user back-end. Keywords: clustering, radar chart, export oriented coconut trade, e-business
ZAFIRA KANARA. F34070116. Sistem Bisnis Cerdas Berbasis Internet (Intelligent E-Business) Untuk Agroindustri Kelapa Berorientasi Ekspor. Di bawah bimbingan Yandra Arkeman dan Taufik Djatna
RINGKASAN Pelanggan sering dihadapkan dengan informasi produk yang terlampau melimpah di internet. Dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan, salah satu cara untuk mengatasi masalah memilih dan menemukan produk yang paling cocok adalah mengembangkan sistem rekomendasi cerdas berdasarkan pada web mining dan radar chart. Web mining adalah sebuah teknik untuk menggali informasi tersembunyi dalam sejumlah data dengan tujuan untuk mendapatkan pola tertentu. Pola yang akan diambil pada penelitian ini adalah pola transaksi pelanggan untuk menghasilkan sebuah rekomendasi produk. Web mining digunakan untuk memprediksi kesukaan pelanggan berdasarkan perilaku pelanggan sebelumnya. Metode web mining yang digunakan dalam penelitian ini adalah clustering dengan metode K-Means. Metode K-Means dapat mengklasifikasikan produk sesuai dengan kesamaan antar data produk dengan perhitungan jarak perbedaan menggunakan rumus Euclidean. Radar chart ditampilkan dalam bentuk grafik seperti jaring laba-laba untuk mengevaluasi beberapa alternatif berdasarkan beberapa kriteria. Radar chart dapat mengevaluasi kualitas produkproduk dalam bentuk grafik yang dapat membandingkan antara lima sampai sepuluh kriteria. Kedua metode tersebut berperan memberikan rekomendasi dalam sistem bisnis cerdas pada penelitian ini. Sistem bisnis cerdas berbasis internet (intelligent e-business) untuk agroindustri kelapa berorientasi ekspor merupakan sistem bisnis berbasis website yang membantu pelanggan dengan memberi kemudahan, keamanan, kecepatan, dan kenyamanan dalam melakukan pemilihan dan pembelian produk agroindustri kelapa. Dalam situs belanja, sistem ini dapat membantu pelanggan menemukan produk yang paling cocok dengan mengelompokkan produk dan menunjukkan grafik radar untuk setiap produk. Oleh karena itu, sistem rekomendasi dalam e-bisnis cerdas membantu pelanggan mencari yang mereka butuhkan dan menyarankan produk yang cocok untuk dibeli. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sistem bisnis cerdas berbasis website (intelligent e-business) untuk komoditas agroindustri kelapa. Mengembangkan pelayanan sistem transaksi online, pelayanan pelanggan dan kerjasama dengan rekan bisnis yang dapat menunjang pemasaran komoditas kelapa di Indonesia. Penelitian ini merupakan sebuah layanan website simulasi untuk menyediakan fasilitas pelayanan jual beli produk-produk yang terbuat dari kelapa. Data mengenai spesifikasi produk dan harga didapatkan dari 40 perusahaan. Program tersebut berjudul E-Cocotrade. Pada perancangan program ini, tidak semua diagram yang terdapat pada UML (Unified Modeling Language) dibuat karena kebutuhan permodelan sistem yang tidak terlalu kompleks. Diagram-diagram UML yang dibuat pada perancangan sistem ini meliputi diagram kasus (use case), aktivitas (activity), status (state chart) dan kelas (class). Setelah diagram kelas selesai dibuat, generate Physical Data Model (PDM) dilakukan agar kelas dan atribut dapat dikirim ke database MySQL (Oracle, 2009). Beberapa kelebihan dari perancangan sistem berbasis UML ini adalah perancangan sistem lebih terstruktur, pembagian dan pengolahan database lebih cepat, serta implementasi ke pemrograman lebih efisien sehingga memudahkan proses permodelan. Pengembangan lebih lanjut terhadap program E-Cocotrade perlu dilakukan untuk menyempurnakan paket program sehingga pengguna akan semakin mudah dalam melakukan transaksi dan pemilihan produk yang diinginkan. Penerapan sistem E-Cocotrade pada tahap desain sistem menggunakan Microsoft Visio 2007 (Microsoft, 2007) dan Sybase Power Designer 15.3 (Sybase, 2010) sedangkan pada tahap pembuatan paket program menggunakan perangkat lunak Adobe Dreamweaver CS4 (Adobe, 2008) dan Adobe Photoshop CS3 (Adobe, 2007) untuk perancangan antarmuka. Sedangkan MySQL (Oracle, 2009) digunakan sebagai sistem manajemen basis data dinamis. Antarmuka program E-Cocotrade bagi calon pelanggan dan pelanggan terdiri dari menu: Home, Product, Payment, Contact, Customer Services, Sign In, Sign Up, Food, Baverage ,Organic, Personal Care, Others dan Recommended. Pengguna umum atau calon pelanggan dapat melakukan pemesanan dan masuk ke menu Customer Service setelah mendaftar terlebih dahulu melalui menu Sign In. Antarmuka program E-Cocotrade bagi administrator terdiri dari tujuh menu yaitu : Sales Graph, Orders, Manage, Users, Recommendation, Comment, dan Sales Profit.
SISTEM BISNIS CERDAS BERBASIS INTERNET (INTELLIGENT EBUSINESS) UNTUK AGROINDUSTRI KELAPA BERORIENTASI EKSPOR
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh: ZAFIRA KANARA F34070116
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
Judul Skripsi
: Sistem Bisnis Cerdas Berbasis Internet (Intelligent E-Business) untuk Agroindustri Kelapa Berorientasi Ekspor
Nama
: Zafira Kanara
NIM
: F34070116
Menyetujui, Bogor,
Juni 2011
Pembimbing I,
Pembimbing II,
(Dr. Ir. Yandra Arkeman, M. Eng.) NIP 19650914 199002.1.001
(Dr. Eng. Taufik Djatna,S.TP, M.Si.) NIP 19700614 199512.1.001
Mengetahui: Ketua Departemen
(Prof. Dr. Ir. Nastiti Siswi Indrasti) NIP: 19621009 198903 2 001
Tanggal Lulus :
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi dengan judul Sistem Bisnis Cerdas Berbasis Internet (Intelligent E-Business) untuk Agroindustri Kelapa Berorientasi Ekspor adalah karya asli saya sendiri, dengan arahan dosen pembimbing akademik, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan rujukannya. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Juni 2011 Yang membuat pernyataan
Zafira Kanara F34070116
©Hak cipta milik Zafira Kanara, tahun 2011 Hak cipta dilindungi
Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotokopi, mikrofilm, dan sebagainya
BIODATA PENULIS
Penulis lahir di Jakarta, pada tanggal 15 Juni 1989 sebagai anak ketiga pasangan Kautsar Azhari Noer dan Afni Rasyid. Penulis memulai pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan IAIN Jakarta pada tahun 1995. Selanjutnya pada tahun 2001 penulis melanjutkan studi di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 85 Pondok Labu. Pada tahun 2007, penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri 70 Bulungan dan diterima di Institut Pertanian Bogor, Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, melalui jalur SPMB. Selama menjalankan studi di IPB penulis aktif mengikuti kegiatan di luar akademik, diantaranya adalah menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri (HIMALOGIN) sebagai staff Kewirausahaan dan anggota Paduan Suara Mahasiswa IPB Agriaswara. Penulis pernah menjadi asisten praktikum Teknologi Pengemasan Distribusi Transportasi (TPDT) pada tahun 2009 serta menjadi asisten praktikum Teknik Optimasi (TO) dan asisten praktikum Analisis Sistem Penunjang Keputusan (ASPK) pada tahun 2011. Pada tahun 2010, penulis melaksanakan Praktek Lapangan di PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Bogasari Flour Mills, Cilincing, Jakarta Utara untuk mempelajari Teknologi Proses Produksi dan Good Halal Manufacturing Practices (GHMP). Penulis menyelesaikan skripsi dengan judul “Sistem Bisnis Cerdas Berbasis Internet (Intelligent E-Business) untuk Agroindustri Kelapa Berorientasi Ekspor” untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknologi Pertanian di bawah bimbingan Dr. Ir. Yandra Arkeman, M. Eng. dan Dr. Eng. Taufik Djatna, S.TP, M.Si.
KATA PENGANTAR Segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya sehingga skripsi ini bisa diselesaikan.
Penelitian dengan judul “Sistem Bisnis Cerdas Berbasis
Internet (Intelligent E-Business) untuk Agroindustri Kelapa Berorientasi Ekspor” dilaksanakan di laboratorium komputer Teknologi Industri Pertanian sejak bulan Februari sampai Mei 2011. Pada kesempatan ini, penulis ingin menghaturkan rasa terima kasih atas dukungan, bimbingan serta motivasi dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini sampai terselesaikan. Ucapan terimakasih disampaikan kepada : 1.
Dr. Ir. Yandra Arkeman, M.Eng sebagai Dosen Pembimbing Pertama atas segenap bimbingan yang telah diberikan,
2.
Dr. Eng. Taufik Djatna, S.TP, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Kedua atas segenap bimbingan yuang telah diberikan,
3.
Ir. Sugiarto, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberi masukan kepada penulis,
4.
Ayah dan Ibuku tersayang Bapak Kautsar Azhari Noer dan Ibu Afni Rasyid serta kakakkakakku Nahda dan Taqi yang selalu memberikan doa dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini,
5.
Sahabat sebimbingan Gigi, Icha, Dede, Vina, Yoda, Ayu, dan Agung,
6.
Sahabat-sahabatku Muthi, Anita, Fahri, Mali, Eva, Ismet, Faiz, Arya, Gentong, Awe, Depe, Manda, Herga, Niken, Bibir, Sangun, Pandu, Ija, Iza, Geng Does, Geng GB, dan Geng SAS,
7.
Pak Tosan, Ka Cicit dan Ka Sai atas segala arahan dan bimbingannya,
8.
Teman-teman TIN 44 yang telah memberi semangat kepada penulis,
9.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangan,
tetapi penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat serta menambah pengetahuan bagi pihakpihak yang membutuhkan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan.
Bogor, Juni 2011 Penulis
Zafira Kanara
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN C. RUANG LINGKUP II. TINJAUAN PUSTAKA A. E-BUSSINESS DAN E-COMMERCE B. SISTEM CERDAS C. SISTEM REKOMENDASI D. METODE PENGELOMPOKKAN (CLUSTERING METHOD) E. RADAR CHART F. UNIFIED MODELING LANGUAGE G. KELAPA H. AGROINDUSTRI KELAPA I. PEMASARAN EKSPOR J. PENELITIAN TERDAHULU III. METODOLOGI PENELITIAN A. KERANGKA PENELITIAN B. TAHAPAN PENDEKATAN SISTEM C. TATA LAKSANA 1. Pencarian dan Pengumpulan Data Sekunder 2. Analisa Sistem 2.1 Metode Pengelompokkan (Clustering Method) 2.2 Radar Chart 3. Perancangan Sistem 4. Penerapan Sistem 5. Evaluasi Sistem 5.1 Verifikasi 5.2 Validasi IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISA SISTEM 1. Deskripsi Sistem 2. Analisa Kebutuhan Informasi 3. Kebutuhan Fungsional Sistem 3.1 Clustering Method 3.2 Radar Chart B. PERANCANGAN SISTEM 1. Permodelan Objek & Basis Data 1.1 Use Case Diagram 1.2 Activity Diagram
Halaman i iv v vii 1 1 2 2 3 3 5 5 6 7 7 8 10 13 13 15 15 17 18 19 19 19 20 20 21 21 21 22 23 23 23 23 24 26 28 28 29 29 30
ii
1.3 Statechart Diagram 1.4 Class Diagram 1.5 Physical Data Model (PDM) 2. Kebutuhan Perangkat Keras 3. Kebutuhan Perangkat Lunak dan Kebutuhan Jaringan C. PENERAPAN SISTEM 1. Transformasi Desain 2. Pembuatan Program 3. Sistem Pembayaran 4. Pengujian Sistem D. PAKET PROGRAM E-COCOTRADE 1. Struktur Antar Muka Pengguna 2. Struktur Antar Muka Administrator 3. Rencana Implementasi dan Pengembangan Sistem V. SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
32 32 35 36 36 36 37 37 48 48 49 50 68 78 79 80 83
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Ekspor Produk Agroindustri Kelapa Tahun 2008 Tabel 2. Karakteristik Varietas Kelapa Tabel 3. Komposisi Buah Kelapa Tabel 4. Matriks Ketersediaan Kebutuhan Informasi Pengguna Sistem E-Cocotrade Tabel 5. Contoh Hasil Clustering Produk Kelapa Tabel 6. Tabel Database (dbcocotrade) Tabel 7. Menu/Link untuk Pelanggan dan Calon Pelanggan Tabel 8. Menu untuk Administrator
Halaman 2 10 10 25 27 37 41 42
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1. Struktur E-Commerce Gambar 2. Sebaran Potensi Kelapa Indonesia Gambar 3. Peta Penyebaran Industri Besar Pengolahan Kelapa Gambar 4. Pohon Industri Kelapa Gambar 5. Kerangka Penelitian Gambar 6. Metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem Gambar 7. Urutan Tata Laksana Penelitian Gambar 8. Algoritma K-Means Clustering Gambar 9. Contoh Hasil Radar Chart Produk Kelapa Gambar 10. Diagram Kasus dari E-Cocotrade Gambar 11. Diagram Aktivitas Customer Process Order Gambar 12. Diagram Status Recommendation (Radar Chart) Gambar 13. Diagram Kelas E-Cocotrade Gambar 14. Physical Data Model E-Cocotrade Gambar 15. Sketsa Tampilan E-Cocotrade Gambar 16. Desain Tampilan E-Cocotrade Menggunakan Ms.Visio Gambar 17. Diagram Alir Sign In Gambar 18. Diagram Alir Memasukkan Komentar di Halaman Contact Gambar 19. Diagram Alir Pemesanan Produk Gambar 20. Diagram Alir Pemberian Rekomendasi dan Radar Chart Gambar 21. Diagram Alir Pengisian Forum Diskusi Gambar 22. Penggunaan Sistem oleh Administrator Gambar 23. Struktur Antar Muka Pengguna Gambar 24a. Tampilan Halaman Utama (Bagian Atas) Gambar 24b. Tampilan Halaman Utama (Bagian Bawah) Gambar 25. Tampilan Menu Product Gambar 26. Tampilan Menu Sign Up Customer Gambar 27. Tampilan Kotak Dialog “Incorrect confirmed password!” Gambar 28. Tampilan Kotak Dialog “Cannot process, there’s field empty” Gambar 29. Tampilan Pendaftaran Pelanggan Berhasil Gambar 30. Tampilan Menu Log In Pelanggan Gambar 31. Tampilan Peringatan untuk Sign Up atau Sign In Gambar 32. Tampilan Menu Food Gambar 33. Tampilan Menu Beverage Gambar 34. Tampilan Menu Organic Gambar 35. Tampilan Menu Personal Care Gambar 36. Tampilan Menu Others Gambar 37. Tampilan Menu Recommended Gambar 38. Tampilan Proses Pembelian Produk Gambar 39. Tampilan Peringatan Produk Kosong Gambar 40a. Tampilan Menu Cocotrade Purchase Guide (Tampilan Atas) Gambar 40b. Tampilan Menu Cocotrade Product Purchase Guide (Tampilan Bawah) Gambar 41. Tampilan Proses Payment Method
5 9 9 12 15 17 18 20 28 39 31 32 34 35 40 41 43 44 45 46 47 47 50 51 51 52 52 53 53 54 54 55 55 56 56 57 57 58 59 59 60 60 61
v
Gambar 42. Tampilan Thanks For Buy dan Link See Invoice Gambar 43. Tampilan Tagihan Gambar 44. Tampilan Proses Saving Invoice Gambar 45. Tampilan Proses Download Invoice Gambar 46. Tampilan Menu Contact Gambar 47 Tampilan Customer Service Jika Belum Sign In Gambar 48. Tampilan Menu Customer Service Gambar 49. Tampilan Link Add Topic Gambar 50a. Tampilan Membuka Topic Gambar 50b. Tampilan Memberi Komentar pada Topic Gambar 51. Tampilan Give Rate Gambar 52. Tampilan Radar Chart Gambar 53. Struktur Antar Muka Administrator Gambar 54. Tampilan Awal Administrator Gambar 55. Tampilan Kotak Dialog “Username or Password is incorrect!” Gambar 56. Menu Administrator Gambar 57. Tampilan Sales Graph Gambar 58. Tampilan Menu Orders Gambar 59a. Tampilan Sub Menu Product Gambar 59b. Tampilan Update Product Gambar 60a. Tampilan Sub Menu Industries Gambar 60b. Tampilan Update Industries Gambar 61a. Tampilan Daftar Ongkos Kirim (Delivery Cost) Gambar 61b. Tampilan Update Delivery Cost Gambar 62a. Tampilan Sub Menu Edit User Gambar 62b. Tampilan Update User Gambar 63a. Tampilan Sub Menu Admin Gambar 63b. Tampilan Update Administrator Gambar 64. Tampilan Menu Recommendation Gambar 65. Tampilan Menu Comment Gambar 66. Tampilan Menu Sales Profit
61 62 62 63 63 64 64 65 65 66 66 67 67 69 69 70 70 71 71 71 72 72 73 74 74 75 75 76 76 77 77
vi
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Prosedur Sistem E-Cocotrade 85 Lampiran 2. Rincian Coding Halaman Utama E-Cocotrade (home.php) 87 Lampiran 3. Panduan Pemakaian Program Simulasi Website PT. Cocotrade Indonesia 96
vii
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi informasi saat ini sangatlah pesat salah satunya melalui internet. Bisnis perdagangan berbasis teknologi informasi pada tahun-tahun mendatang diperkirakan akan mendominasi dunia. Berdasarkan statistik yang dipublikasikan oleh US Census Bureau, nilai transaksi retail secara online pada 3 bulan (quarter) pertama tahun 2008 mencapai 33 milyar USD (Admin, 2010). Melalui aplikasi internet, penjual dan pelanggan dapat dengan mudah berinteraksi satu sama lain, dan bertransaksi dalam waktu singkat. Namun, tidak mudah bagi pelanggan untuk memilih toko dan menemukan produk yang paling cocok jika mereka dihadapkan dengan informasi produk yang terlampau melimpah di internet. Ketika berbelanja online, pelanggan menghabiskan banyak waktu untuk mengunjungi toko-toko di situs web, dan mengumpulkan informasi yang berharga dengan sendirinya. Proses ini memakan banyak waktu, bahkan terkadang isi dokumen web hasil pencarian pelanggan tidak ada hubungannya dengan yang mereka butuhkan. Salah satu cara untuk mengatasi masalah di atas adalah mengembangkan sistem rekomendasi cerdas. Menurut Sanjung (2011), sistem rekomendasi adalah salah satu aplikasi sebagai pengolah dari banyaknya informasi yang tersedia di internet. Misalnya, dulu orang sering berdiskusi mengenai film favorit mereka, kemudian dari hasil diskusi tersebut tidak sedikit dari mereka yang memiliki kesukaan terhadap film yang sama. Dari sini dapat dilihat bahwa tiap-tiap orang dalam sebuah komunitas cenderung memiliki tingkat kesukaan terhadap sesuatu yang sama. Hal inilah yang memunculkan adanya sistem rekomendasi. Sistem rekomendasi bekerja dengan memberikan rekomendasi item-item tertentu kepada user sesuai dengan selera user masing-masing. Sistem rekomendasi cerdas yang akan digunakan pada studi ini adalah web mining dan radar chart. Web mining digunakan untuk memprediksi kesukaan pelanggan berdasarkan perilaku pelanggan sebelumnya. Salah satu metode web mining adalah metode Clustering K-Means yang dapat mengelompokkan produk sesuai dengan kesamaan antar data produk dengan perhitungan jarak perbedaan menggunakan rumus Euclidean. Berbeda dengan web mining, radar chart ditampilkan dalam bentuk grafik seperti jaring laba-laba untuk mengevaluasi beberapa alternatif berdasarkan beberapa kriteria. Radar chart dapat mengevaluasi kualitas produk-produk dalam bentuk grafik yang dapat membandingkan antara lima sampai sepuluh kriteria. Sistem rekomendasi tersebut merupakan sistem bisnis berbasis website yang membantu pelanggan dengan memberi kemudahan, keamanan, kecepatan, dan kenyamanan dalam melakukan pemilihan dan pembelian produk. Dalam situs belanja, sistem ini dapat membantu pelanggan menemukan produk yang paling cocok dengan mengelompokkan produk dan menunjukkan radar chart setiap produk. Sistem bisnis cerdas berbasis internet (intelligent e-business) di atas dapat digunakan untuk agroindustri kelapa berorientasi ekspor dan berpeluang besar mengembangkan produk agroindustri kelapa yang bernilai ekonomi tinggi. Alternatif produk yang dapat dikembangkan antara lain Virgin Coconut Oil (VCO), Oleo Chemical (OC), Desiccated Coconut (DC), Coconut Milk/Cream (CM/CC), Coconut Charcoal (CCL), Activated Carbon (AC), Brown Sugar (BS), Coconut Fiber (CF) dan Coconut Wood (CW), yang diusahakan secara parsial maupun terpadu. Pelaku agroindustri tersebut mampu meningkatkan pendapatannya 5-10 kali dibandingkan dengan bila hanya menjual produk kopra. Berangkat dari kenyataan luasnya potensi pengembangan produk, kemajuan
ekonomi perkelapaan di tingkat makro (daya saing di pasar global) maupun mikro (pendapatan petani, nilai tambah dalam negeri dan substitusi impor) tampaknya akan semakin menuntut dukungan pengembangan industri kelapa secara cluster sebagai prasyarat. Tingginya peluang pengembangan agroindustri kelapa di Indonesia berbanding terbalik dengan volume ekspor produk agroindustri kelapa. Rendahnya jumlah ekspor produk agroindustri kelapa Indonesia terbukti dari data jumlah ekspor produk agroindustri kelapa Indonesia dibanding Filipina pada tahun 2008 yang dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Data Ekspor Produk Agroindustri Kelapa Tahun 2009 (APCC, 2009) Indonesia Filipina Produk Agroindustri (ton) (ton) Minyak Kelapa
570.311
826.237
Dessicated Coconut
46.699
116.421
Arang Tempurung dan Karbon Aktif
199.045
34.747
Saat ini, di Indonesia hanya sedikit industri / perusahaan kelapa yang memiliki website dalam mempromosikan produknya, selain itu melihat kondisi di atas maka diperlukan penerapan strategi implementasi sistem bisnis yang terpadu, agar terjadi perbaikan dan perkembangan pada industri kelapa yang berorientasi teknologi masa depan yaitu melalui e-business.
B. TUJUAN
1.
2. 3.
Penelitian ini bertujuan untuk : Merancang bangun sistem bisnis cerdas berbasis internet (intelligent e-business) untuk komoditas agroindustri kelapa yang memberi rekomendasi bagi pengguna dalam menentukan keputusan bertransaksi. Mengembangkan pelayanan sistem bisnis dalam bentuk customer service yang dapat menunjang pemasaran komoditas kelapa berbasis ekspor. Mengimplementasikan sistem e-business yang memberikan kemudahan terhadap administrator.
C. RUANG LINGKUP Ruang lingkup dari penelitian ini adalah perancangan sistem bisnis cerdas berbasis internet (intelligent e-business) untuk komoditas agroindustri kelapa yang mencakup penginformasian produk, sistem rekomendasi produk, transaksi jual beli, serta pelayanan pelanggan berupa pertukaran data dan informasi.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. E-BUSINESS DAN E-COMMERCE Bisnis dengan media elektronik atau electronic bussiness (e-business) merupakan kegiatan berbisnis di internet yang tidak hanya meliputi pembelian, penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis (baik individual maupun instansi) (Rachmat, 2009). E-business dapat juga didefinisikan sebagai pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam mendukung semua kegiatan bisnis (Anonim, 2007). Menurut Rachmat (2009), metode bisnis elektronik memungkinkan perusahaan untuk menghubungkan internal dan eksternal sistem pengolahan data lebih efisien dan fleksibel, untuk bekerja lebih erat dengan pemasok dan mitra, serta dapat lebih memuaskan kebutuhan dan harapan pelanggan. E-business melibatkan proses bisnis yang mencakup seluruh rantai nilai, yaitu pembelian elektronik dan manajemen rantai suplai, pemrosesan order elektronik, penanganan pelayanan pelanggan, dan bekerja sama dengan mitra bisnis. Perangkat lunak bisnis memungkinkan integrasi intra dan inter proses bisnis perusahaan. E-business dapat dilakukan dengan menggunakan web, internet, intranet, extranet, atau beberapa kombinasi dari ini. Aplikasi e-business antara lain (Rachmat, 2009): 1. ERP (Enterprise Resource Planning). Sistem informasi pendukung e-business, yang menyediakan berbagai macam kebutuhan perusahaan seperti supply chain, CRM, marketing, warehouse, shipping, dan payment, serta mampu melakukan otomatisasi proses. 2. CRM (Customer Relationship Management). Sistem kustomisasi dan melakukan personalisasi produk dan servis berdasarkan keinginan pelanggan. 3. EAI (Enterprise Application Integration). Konsep integrasi berbagai proses bisnis dengan memperbolehkan mereka saling bertukar data berbasis message. 4. SCM (Supply Chain Management). Manajemen rantai supply secara otomatis terkomputerisasi Dalam penelitian ini, aplikasi e-business yang digunakan adalah CRM (Customer Relationship Management). E-commerce merupakan kepanjangan dari electronic commerce atau perdagangan yang dilakukan secara elektronik. Menurut Turban (2005), e-commerce berarti perdagangan elektronik yang mencakup proses pembelian, penjualan, transfer, atau pertukaran produk, layanan, atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet. E-business atau bisnis elektronik merujuk pada definisi e-commerce yang lebih luas, tidak hanya pembelian dan penjualan barang serta jasa, tetapi juga pelayanan pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis, e-learning, dan transaksi elektronik dalam perusahaan. Electronic commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik (Purbo dan Wahyudi, 2001). Menurut Trepper (2009), e-commerce (perdagangan elektronik) adalah suatu transaksi bisnis yang melalui proses jaringan digital atau internet. Area e-commerce konvensional meliputi pencarian informasi produk, pemesanan produk, pembayaran produk dan pelayanan terhadap konsumen.
Menurut Safitri (1999), perkembangan yang sangat pesat dari e-commerce disebabkan oleh : 1. E-Commerce memiliki kemampuan menjangkau lebih banyak pelanggan. Selain itu, pelanggan dapat mengakses seluruh informasi terkini (up to date) setiap saat 2. E-Commerce dapat mendorong kreatifitas dari pihak penjual. Pendistribusian informasi yang disampaikan dapat berlangsung secara periodik. 3. E-Commerce dapat menciptakan efisiensi yang tinggi, murah dan informatif. 4. E-Commerce dapat meningkatakan kepuasan pelanggan dengan pelayanaan yang cepat, mudah, aman dan akurat. Menurut O’Brien (2002), e-commerce memiliki enam kelebihan utama bagi perusahaan dan pelanggan, yaitu: menghasilkan nilai tambah baru dari penjualan secara online; mengurangi biaya melalui penjualan secara online dan adanya costumer support; menarik pelanggan dengan pemasaran melalui internet, iklan dan penjualan online; meningkatkan kesetiaan pelanggan dan meningkatakan layanan pelanggan melalui media internet; mengembangkan pasar berbasis internet dan saluran distribusi baru untuk produk yang sudah ada; serta mengembangkan informasi berbasis produk yang dapat diakses melalui internet. Menurut Rahardjo (2002 ), e-commerce memberikan beberapa keuntungan, antara lain : 1. Meningkatkan market exposure 2. Menurunkan biaya operasi 3. Memperpendek waktu product cycle 4. Meningkatkan supplier management 5. Melebarkan jangkauan pasar (global reach market) 6. Meningkatkan kesetiaan pelanggan. Pemesanan secara online banyak menggunakan konsep shopping chart untuk menyimpan data tentang barang-barang yang telah dipilih dan akan dibayar. Konsep shopping chart ini meniru kereta belanja yang biasanya digunakan orang untuk berbelanja di pasar swalayan. Shopping chart berupa formulir dalam website dan dapat dibuat dengan pemrograman script (PHP atau ASP) dan basis data (MySQL atau Ms.Access). Apabila seorang pembeli ingin membayar barang yang telah dipilih, ia harus mengisi form transaksi. Form transaksi ini menanyakan identitas pembeli serta cara pembayaran yang diinginkan. Untuk menghindari penyalahgunaan informasi, pihak penyedia jasa ecommerce telah mengusahakan agar pengiriman data-data tersebut berjalan secara aman, dengan menggunakan standar security tertentu. Setelah pembeli mengadaan transaksi, retailer akan mengirimkan barang yang dipesan melalui jasa pos langsung ke rumah pembeli (Bardiyah, 2002). Menurut Reynolds (2004), pemilihan transaksi online semestinya menyediakan sistem keamanan yang terpercaya dengan sistem pembayaran yang efektif untuk melakukan otorisasi pembayaran dan pengaturan transaksi. Sistem keamanan terbaik adalah Secure Socket Layer (SSL) dan atau Secure Electronic Transaction (SET), yang menyediakan enkripsi data dan hasil tampilan kepada pelanggan yang bertransaksi. Gambar struktur e-commerce dapat dilihat pada Gambar 1. E-Commerce secara umum merupakan kegiatan bisnis (perniagaan/perdagangan) atau jasa yang berhubungan erat dengan pelanggan, manufaktur, Internet Service Provider (ISP) dan pedagang perantara (intermediateries) dengan menggunakan media elektronik. Dalam hal ini media elektronik utama dengan menggunakan internet. Struktur e-commerce terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu: penyedia barang, perusahaan, dan pelanggan. Penyedia barang dapat terdiri dari beberapa peserta yaitu: para penjual, perantara, pemerintah, serta peserta lainnya. Penyedia barang tersebut terhubung kepada pelanggan melalui perusahaan yang memiliki koneksi internet dan memberi pelayanan seperti: penjualan, pembelanjaan, pemberian informasi, dan kegiatan rantai pasok kepada bagian pelanggan yaitu: industri, bisnis, dan pemerintahan (Gambar 1).
4
Gambar 1. Struktur E-Commerce (Rachmat, 2009)
B. SISTEM CERDAS Sistem cerdas (system intelligence) merupakan tindakan manusia yang menghubungkan kepekaan tentang lingkungan yang sistemik dengan sistem pemikiran sehingga memacu kemampuan pemecahan masalah meningkatkan kinerja dan produktivitas dalam situasi sehari-hari (Anonim,2010). Sistem cerdas merupakan upaya untuk menggabungkan kepekaan manusia dengan engineering yang dapat memecahkan masalah dengan suatu gagasan. Sistem ini multidisiplin, aplikatif dan filosofis dalam orientasinya yang melibatkan thinking-in-action, elemen tak terucap, kesadaran situasional dan sentuhan untuk kompleks keutuhan sekitar kita. Penekanan adalah pada partisipasi interaktif dalam sistem dengan umpan balik dan interelasi. Ini adalah bentuk pemikiran holistik dan insting yang memang dasar sifat manusia (Raimo, 2004).
C. SISTEM REKOMENDASI Sistem rekomendasi merupakan sistem yang dirancang untuk memprediksi sekumpulan item yang sesuai dengan preferensi pengguna yang mana nantinya item tersebut akan direkomendasikan pada pengguna. Sistem ini dibangun dengan tujuan membantu pengguna untuk memilih item-item yang disukainya dari sekian banyak item yang tersedia. Tugas dari sistem rekomendasi meliputi analisa data pengguna dan mengekstrak informasi yang berguna untuk melakukan prediksi (Sanjung, 2011) Dalam membangun data pengguna, sistem rekomendasi melakukannya secara eksplisit atau implisit. Eksplisit dapat dilakukan misalnya dengan meminta pengguna untuk memberi rating pada item dari jangkauan tertentu, merangking berdasarkan yang paling disukai sampai yang paling tidak disukai, ataupun dengan meminta pengguna untuk melakukan list terhadap item-item yang mereka sukai. Implisit dilakukan misalnya dengan mengamati pola kecenderungan pelanggan melalui observasi jejaring sosial atau dengan mengamati item-item yang sering dilihat atau didengar oleh pengguna, atau dengan kata lain jika secara eksplisit pengguna memberikan penilaian preferansi terhadap item secara langsung, sedangkan implisit secara tidak langsung (Sanjung, 2011).
5
Menurut Francesco (2011), sistem rekomendasi adalah perangkat lunak dan teknik yang dapat memberikan saran untuk produk yang akan berguna bagi pelanggan. Saran yang diberikan ditujukan untuk mendukung pelanggan dalam proses pengambilan keputusan, seperti produk apa saja yang cocok untuk dibeli, musik apa saja yang cocok didengarkan, atau berita apa saja yang cocok untuk dibaca. Sistem rekomendasi telah terbukti sangat bermanfaat bagi pengguna online untuk mengatasi kelebihan beban informasi dan telah menjadi salah satu alat yang paling kuat dan populer diperdagangan elektronik.
D. METODE PENGELOMPOKKAN (CLUSTERING METHOD) Pengelompokan data (clustering) adalah teknik umum untuk analisis data statistik, yang digunakan dalam banyak bidang, termasuk pembelajaran mesin, data mining, pengenalan pola, analisis gambar dan bioinformatika. Clustering adalah klasifikasi objek serupa ke dalam beberapa kelompok. Lebih tepatnya, partisi dari kumpulan data ke subset (cluster). Secara ideal, data dalam setiap subset memiliki beberapa ciri umum yang berdekatan melalui metode pengukuran jarak (János, 2007). Data clustering (atau hanya clustering), juga disebut analisis klaster, analisis segmentasi, taksonomi analisis, atau klasifikasi tak terawasi, adalah sebuah metode untuk menciptakan kelompokkelompok objek, atau cluster, sedemikian rupa sehingga objek dalam satu cluster yang sangat mirip dan objek di berbagai cluster cukup berbeda. Data clustering berbeda dengan klasifikasi, di mana objek ditugaskan untuk kelas standar. Pada data clustering, kelas juga harus didefinisikan. Untuk menguraikan konsep sedikit, kami mempertimbangkan beberapa contoh. Kesamaan ukuran atau jarak (ukuran perbedaan) digunakan untuk menghitung kesamaan atau ketidaksamaan dua titik data atau dua kelompok. Kesamaan dan jarak merupakan elemen dasar dari algoritma clustering, dengan kemungkinan analisis kelompok. Secara umum, jarak dan kesamaan adalah konsep timbal balik. Seringkali, kesamaan langkah dan koefisien kesamaan yang digunakan untuk menggambarkan secara kuantitatif seberapa mirip dua titik data yang atau bagaimana serupa dua cluster adalah: semakin besar kesamaan koefisien, yang lebih mirip adalah dua titik data. Ketidaksamaan ukuran dan jarak adalah sebaliknya: semakin besar ketidaksamaan ukuran atau jarak, semakin berbda adalah titik data dua atau dua cluster. Pertimbangkan dua titik data
x ( x1 , x2 ,..., xd )T dan y ( y1 , y2 ,..., yd )T .
Jarak Euclidean mungkin jarak yang paling umum kita yang pernah digunakan untuk numerik data. Selama dua titik data x dan y dalam ruang d-dimensi, jarak Euclidean antara mereka didefinisikan sebagai : 1
d 2 2 d ( x, y ) ( x j y j ) j 1 dimana x j dan y j adalah nilai-nilai atribut ke- j dari x dan y , masing-masing (Gan et all., 2011). Transaksi data juga disebut sebagai data keranjang pasar, yang telah dipelajari secara ekstensif dalam peraturan pertambangan asosiasi untuk menemukan set item yang sering dibeli. Clustering transaksi mengacu pada partisi satu set transaksi menjadi cluster sehingga transaksi serupa yang berada di cluster yang sama dan transaksi berbeda berada dalam cluster yang berbeda. Clustering transaksi memainkan peran penting dalam perkembangan terakhir dari pencarian informasi, teknologi web, dan penggalian data. Clustering transaksi memiliki aplikasi banyak potensi kecerdasan e-commerce, industri ritel, aplikasi dan website (Gan et all., 2011).
6
E. RADAR CHART Radar chart adalah grafik dan atau plot yang terdiri dari beberapa cabang yang merepresentasikan salah satu variabel pada tiap cabangnya. Sebuah garis digambar menghubungkan nilai data untuk setiap cabang. Grafik ini memberikan penampilan seperti bintang sesuai asal-usul nama grafik tersebut, yaitu radar. Radar chart dapat digunakan untuk menjawab pertanyaanpertanyaan berikut (NIST/SEMATECH, 2003): (i) Variabel apa yang dominan untuk diamati? (ii) Apakah ada kelompok yang mirip pada pengamatan? (iii) Apakah ada outliers? Radar chart adalah sebuah cara untuk menampilkan pengamatan multivariat dengan jumlah variabel yang disesuaikan. Setiap hasil observasi direpresentasikan sebagai sosok berbentuk bintang dengan satu garis untuk setiap variabel. Panjang setiap garis dibuat proporsional dengan ukuran variabel tersebut (Friendly, 1991). Setiap bintang merupakan observasi tunggal. Biasanya, radar chart dihasilkan dalam format multi-plot dengan banyak bintang pada setiap halaman dan setiap bintang mewakili satu pengamatan (NIST/SEMATECH, 2003). Berikut adalah langkah-langkah untuk mengembangkan radar chart (Rogers, 1995): 1. Tentukan faktor-faktor kritis yang dibutuhkan untuk menilai. 2. Gambar radar dan identifikasi karakteristik sesuai nilai faktor. 3. Tentukan skala (biasanya 0-5) dan definisi arti setiap angka. 4. Gandakan grafik, satu per observasi. 5. Tambahkan observasi berikut, dan tandai radar chart awal dengan simbol yang menunjukkan pengukuran pertama. 6. Menentukan titik pengukuran berikutnya dan ulangi langkah 5. 7. Analisis data dan bandingkan hasilnya, jika sesuai dapat dipilih untuk dihitung rata-rata kumulatif kelompok dengan menjumlahkan dan menghitung rata-rata seluruh kelompok itu.
F. UNIFIED MODELING LANGUAGE Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam pemodelan untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak (Syaifudin, 2011). UML adalah bahasa visual yang menyediakan cara bagi orang untuk menganalisis dan mendesain sebuah sistem berorientasi obyek yang bertujuan untuk menvisualisasi, konstruksi, dan dokumentasi proses pembuatan sistem. Keunggulan utama yang dimiliki pemodelan ini adalah kemampuannya dalam memodelkan menyerupai kehidupan nyata, sehingga sistem yang dihasilkan mempunyai kelebihan sebagai berikut (Bennet, (2001): 1. Mempunyai sifat lebih natural karena umumnya manusia berfikir dalam bentuk objek 2. Pembuatan sistem memakan waktu lebih cepat. 3. Memudahkan dalam proses pemeliharaa sistem, karena jika ada kesalahan, perbaikan hanya dilakukan pada bagian tersebut, tidak perlu mengurutkan dari awal. UML mendefinisikan notasi dan syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu sedangkan syntax UML mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: Grady
7
Booch-OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh-OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson-OOSE (Object-Oriented Software Engineering). Pada era tahun 1990-an banyak metodologi pemodelan berorientasi objek bermunculan, diantaranya adalah (1) metodologi Booch, (2) metodologi Coad, (3) metodologi OOSE, (4) metodologi OMT, (5) metodologi Shlaer-Mellor, (6) metodologi Wirfs-Brock, dan sebagainya. Masing-masing metodologi membawa notasi sendiri-sendiri, yang mengakibatkan timbul masalah baru apabila kita bekerjasama dengan group/perusahaan lain yang menggunakan metodologi yang berlainan. Oleh karena itu, pada bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh dan Jacobson, yang merupakan tiga tokoh yang metodologinya banyak digunakan, mempelopori usaha untuk penyatuan metodologi pendesainan berorientasi objek. Pada tahun 1995 diluncurkan draft pertama dari UML (versi 0.8). Sejak tahun 1996 pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh Object Management Group (OMG). Tahun 1997 UML versi 1.1 muncul, dan saat ini telah mencapai versi 2.0. Sejak saat itulah UML telah menjadi standar bahasa pemodelan untuk aplikasi berorientasi objek. Pada dasarnya, UML memuat diagram-diagram pemodelan sistem yang terdiri dari : 1. Use case diagram (diagram kasus). 2. Class diagram (diagram kelas). 3. Object diagram (diagram objek). 4. Statechart diagram (diagram keadaan). 5. Activity diagram (diagram aktivitas). 6. Sequence diagram (diagram urutan ). 7. Component diagram (diagram komponen). 8. Deployment diagram (diagram penyebaran). 9. Collaboration diagram (diagram kolaborasi). Namun dalam prakteknya, tidak semua diagram harus dibuat, disesuaikan dengan kebutuhan dan kompleksitas sistem yang akan dikembangkan (Syaifudin, 2011)
G. KELAPA Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan tanaman perkebunan di Indonesia yang areal penanamannya lebih luas dibandingkan dengan kelapa sawit. Tanaman ini diusahakan melalui perkebunan rakyat, perkebunan swasta maupun perkebunan pemerintah. Jenis kelapa yang dibudidayakan di Indonesia pada umumnya adalah varietas Dalam dan Hibrida. Dengan pemeliharaan intensif, produksi dapat mencapai 2,5 ton kopra/ha/thn untuk varietas Dalam dan 4 ton kopra/ha/thn untuk varietas Hibrida (Allolerung dan Mahmud, 2002). Populasi tanaman kelapa Indonesia adalah yang terbesar di dunia. Luas penanaman kelapa adalah 3 juta hektar di Indonesia atau 31% dari total luas penanaman kelapa dunia. Seharusnya, Indonesia bisa menguasai produk berbahan dasar kelapa, misalnya minyak kelapa, nata de coco, sabut, dan tempurung. Semua produk dan bahan baku kelapa sebenarnya sangat berpotensi besar baik di pasar lokal maupun Internasional. Potensi lainnya, hampir semua bagian buah dan pohon kelapa bisa dimanfaatkan (Ulum, 2010). Gambaran ringkas sebaran potensi kelapa Indonesia ini dapat dilihat pada Gambar 2. Wilayah dengan luas areal penghasil kelapa dari yang terluas berturut-turut Propinsi Riau, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, Jawa Timur, Maluku Utara dan Sulawesi tengah. Wilayah dengan hasil produksi butir buah kelapa berturut-turut dari yang terbanyak yaitu Propinsi Riau, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Jawa Timur, Maluku Utara dan Jawa Tengah.
8
Sulawesi Utara 270.770 Ha 293.002 Ton
Riau 542.249 Ha 546.773 Ton
Jawa Tengah 281.470 Ha 180.299 Ton
Sulawesi Tengah 182.773Ha 276.633 Ton
Maluku Utara 222.148 Ha 244.591 Ton
Jawa Timur 233.652 Ha 250.491 Ton Gambar 2. Sebaran Potensi Kelapa Indonesia (APCC, 2009) Wilayah-wilayah tersebut memiliki sejumlah industri dengan skala besar yang mengolah buah kelapa menjadi produk olahan lain seperti minyak kelapa, nata de coco, santan krim dan tepung kelapa. Lokasi beberapa industri dengan skala besar tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.
PT. Permata Hijau PT. Sorintalo PT. Bimoli CV. Kairagi
Sumatera Barat PT. Coco mas
Riau PT. Pulau Sambu Lampung PT. Nimpindo Prima Coconut PT Sari Segar Husada
Jatim PT. Ikan Dorang PT. Vegetable Oil
Jabar & DKI PT. Barco PT. PMK Mangga Dua PT. Airland Hilman Abadi
Gambar 3. Peta Penyebaran Industri Besar Pengolahan Kelapa (APCC, 2009) Jenis tanaman kelapa pada awal mulanya hanya dikenal dua varietas yaitu varietas dalam (tall variety) dan varietas genjah (dwarf variety). Seiring dengan perkembangan pemuliaan tanaman, dikenal juga varietas kelapa hibrida yang merupakan hasil persilangan kelapa dalam dan kelapa genjah (Palungkun, 2003). Ketiga varietas tersebut memiliki ciri karakteristik tersendiri. Ciri-ciri secara garis besar tersebut nampak pada Tabel 2.
9
Tabel 2. Karakteristik Varietas Kelapa Karakteristik 1.Batang 2. Tinggi
3. Umur mulai berbuah 4. Umur ekonomis 5. Jumlah produksi tandan 6. Produktivitas 7. Produksi kopra
Varietas Kelapa Kelapa Dalam Tinggi dan besar Rata-rata 15-18 m bahkan mencapai 30 m atau lebih 6-7 tahun setelah tanam Mencapai 90-100 tahun 11 tandan/pohon/tahun 90 butir/pohon/tahun 1 ton kopra/Ha/tahun pada umur 10 tahun
Kelapa Genjah Ramping Mencapai 5 m atau lebih
Kelapa Hibrida Ramping dan pendek Mencapai 5 m
3-4 tahun setelah tanam Mencapai 50 tahun 18 tandan/pohon/tahun
4 tahun 35 tahun 20 tandan/pohon/tahun
100 butir/pohon/tahun 0.5 ton kopra/ha/tahun pada umur 10 tahun
140 butir/pohon/tahun 6-7 ton/ha/tahun pada umur 10 tahun
Sumber : Palungkun ( 2003) Indonesia memang menempati urutan pertama dalam luas areal tanaman kelapa dan total produksi dibandingkan dengan Philipina. Namun, dalam pemanfaatan hasil tanaman kelapa, Indonesia masih kurang sebanding dengan Philipina. Industri hilir di Philipina yang sudah mencapai pasar ekspor lebih dari 100 jenis, sedangkan Indonesia baru mencapai kurang lebih 10 jenis. Pada usaha rakyat, kelapa hanya dimanfaatkan dalam bentuk produk primernya, baik kelapa segar maupun kopra untuk bahan baku minyak goreng. Pengembangan menjadi produk hilir belum banyak dilakukan, demikian juga pemanfaatan hasil sampingnya masih kurang. Oleh sebab itu wajar apabila peran tanaman kelapa sebagai pendukung perekonomian belum optimal di beberapa daerah di Indonesia. Usaha pengolahan kelapa yang banyak dilakukan di Indonesia, sebagian besar masih merupakan penerapan dalam bentuk diversifikasi vertikal dari daging buah kelapa. Bila ditelusuri lebih lanjut, ternyata daging buah kelapa hanya sekitar 30% dari bobot buah kelapa utuh. Komposisi tanaman kelapa dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Komposisi Buah Kelapa Bagian Buah Sabut Tempurung Daging Buah Air Buah (Sumber: Palungkun, 2003)
% Bagian 35 12 28 25
H. AGROINDUSTRI KELAPA Agroindustri merupakan industri yang mengolah bahan baku pertanian yang berasal dari tanaman atau hewan menjadi barang setengah jadi atau produk akhir. Pengolahan yang dimaksud meliputi transformasi dan pengawetan melalui perubahan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan, dan distribusi (Brown, 1994) Menurut Tajudin (2007), agroindustri dalam sistem pertanian merupakan penyempurnaan yang merangkai semua komponen menjadi satu kesatuan yang kuat. Ini berarti bahwa pengembangan
10
agroindustri mempunyai keterkaitan ke depan memenuhi permintaan pasar melalui penguatan industri hilir dan ke belakang memberikan nilai tambah terhadap produk pertanian. Keterpaduan yang dibangun melalui pengembangan agroindustri mempunyai dimensi yang amat luas mulai dari penguatan pasar hasil pertanian sampai dengan pembentukan nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian. Komoditi kelapa memerankan peranan penting untuk kehidupan masyarakat dan devisa negara terutama di daerah tropis. Menurut Aswani dan Darwis (1995), selain sebagai sumber minyak nabati, berbagai kegunaan dari bagian tanaman kelapa menyebabkan tanaman ini mempunyai kedudukan khas di dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia. Kelapa atau Cocos Nucifera L. yang termasuk jenis palmae dari genus Cocos, sering juga disebut sebagai pohon kehidupan atau tanaman serbaguna. Hampir seluruh bagian dari tanaman ini dapat diolah dalam skala industri untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat, seperti yang dapat dilihat pada pohon industri kelapa pada Gambar 4. Minyak kelapa dapat diolah lagi sehingga dapat menghasilkan bioenergi dan produk-produk oleokimia seperti alkohol berlemak (fatty alcohol), asam lemak (fatty acid) dan metil ester (methyl ester). Selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan untuk margarin, es krim, bahan pelumas, kembang gula, shampoo, sabun cuci, dan minyak rambut. Minyak kelapa kasar memiliki keunggulan dibandingkan dengan CPO yang terletak dari hasil pemrosesan yaitu oleokimia menjadi fatty acid, fatty alkohol, dan glicerin. Pada pembuatan alkohol berlemak, misalnya, kandungan rantai menengah hydro carbon pada Crude Coconut Oil C-12 dan C-14 mencapai 54% sedangkan Crude Palm Oil hanya mencapai 1%. Produk-produk inilah yang lebih lanjut akan diolah oleh industri sabun, deterjen, farmasi, kosmetik dan tekstil. Bunga kelapa yang belum mekar dapat disadap untuk menghasilkan nira kelapa. Nira ini digunakan sebagai bahan baku produk antara lain gula kelapa, asam cuka, ragi, minuman beralkohol dan juga untuk industri kerajinan hiasan dinding dan dekorasi. Pelepah kelapa dapat dibuat sebagai industri kerajinan, seperti topi, kipas, gabus dan bahan bakar. Air kelapa, selain dapat diminum langsung dapat diolah menjadi sirup, nata de coco, kecap, minuman isotonik dan lain-lain. Tempurung kelapa dapat dimanfaatkan berbagai industri seperti arang dan karbon yang berfungsi untuk mengabsorbsi gas selain sebagai barang kerajinan, alat rumah tangga dan barangbarang seni lainnya, seperti ikat pinggang, gelang, sendok, asbak, kancing dan hiasan dinding. Sabut kelapa dapat dijadikan sebagai bahan baku aneka industri, seperti karpet, sikat, bahan pengisi jok mobil, tali dan lain-lain. Sabut gabus kelapa dapat dibuat pot bunga dan mulsa. Sabut berkaret bisa dibuat batako, kasur, dan mebeler. Pemanfaatan sabut kelapa yang tidak kalah menarik adalah sebagai cocopeat yaitu sabut kelapa yang diolah menjadi butiran-butiran gabus sabut kelapa. Cocopeat dapat menahan kandungan air dan unsur kimia pupuk serta dapat menetralkan keasaman tanah. Karena sifat tersebut, sehingga cocopeat dapat digunakan sebagai media yang baik untuk pertumbuhan tanaman hortikultura dan media tanaman rumah kaca. Bagian-bagian kelapa seperti bunga, daun, buah kelapa, dan batang dapat dimanfaatkan menjadi produk-produk industri yang memiliki nilai tambah tinggi. Pada bagian bunga dapat diolah menjadi nira yang dapat dimanfaatkan menjadi kecap, sirup, dan gula kelapa. Bunga utuh dapat dimanfaatkan menjadi barang-barang kerajinan seperti tas, tirai atau aksesoris. Pada bagian daun terdapat helai daun, lidi, dan pelepah yang dapat dimanfaatkan menjadi barang kerajinan. Pada buah kelapa sangat luas cakupannya. Air kelapa dapat dimanfaatkan menjadi nata de coco, asam cuka, kecap, dan minuman. Daging kelapa dapat dimanfaatkan menjadi crude coconut oil, refined coconut oil, pakan ternak, dessicated coconut, virgin coconut oil, dan coconut milk powder. Tempurung kelapa dapat menjadi asap cair dan karbon aktif. Sabut kelapa dapat menjadi media tumbuh tanaman
11
(cocopeat) dan jok mobil. Dan batang kelapa juga dapat dimanfaatkan menjadi bahan bangunan dan furniture (Gambar 4). Kecap Kelapa Sirup Kelapa Nira Gula Kelapa
Bunga Bunga Utuh
Daun
Helai Daun Lidi Pelepah
Air Kelapa Buah Kelapa
Barang Kerajinan Barang Kerajinan Barang Kerajinan Barang Kerajinan Nata de Coco Asam Cuka
Kelapa
Kecap Kelapa Minuman dari Kelapa Crude Coconut Oil Daging Kelapa
Kopra
Minyak Kelapa Refined Coconut Oil Bungkil Kopra
Pakan Ternak
Dessicated Coconut Daging Kelapa Parut
Virgin Coconut Oil Coconut Milk and Powder
Tempurung
Tepung Tempurung Arang Tempurung
Minyak Goreng
Asap Cair
(Liquid)
Karbon Aktif
Briket Kelapa Sabut Kelapa
Cocopeat Sabut Berkaret
Batang
Bahan Bangunan
Media Tumbuh Tanaman Jok Mobil
Furniture Gambar 4. Pohon Industri Kelapa ( BPPP, 2007 dan Dekindo, 2010)
12
I.
PEMASARAN EKSPOR Menurut Amir (2004), ekspor adalah kegiatan memasok suatu komoditi ke negara lain atau
kepada orang asing, dengan mengharapkan pembayaran menggunakan valuta asing, dan kadangkala terpaksa berkomunikasi dengan bahasa asing. Sedangkan pemasaran ekspor adalah penjualan suatu komoditi ke negara lain dengan kondisi yang sudah disesuaikan dengan keinginan dan selera pembeli di pasar sasaran ekspor. Dalam pengertian tersebut, pemasaran ekspor merupakan pemasaran yang berorientasi pada selera pelanggan dan kondisi lingkungan, dimana perusahaan memproduksi komoditi sesuai dengan keinginan dan selera pembeli. Ekspor dapat bersifat langsung maupun tidak langsung. Dengan ekspor langsung (direct exporting), perusahaan dapat menjual kepada konsumen di negara berbeda. Ekspor langsung merupakan pendekatan paling umum yang digunakan perusahaan yang mengawali langkah internasional mereka karena risiko kerugian finansial dapat diminimalisasi. Kebalikannya, ekspor tidak langsung (indirect exporting) umumnya berarti perusahaan menjual kepada pembeli (importir atau distributor) di negara asal, yang kemudian mengekspornya kembali (Cateora dan Graham, 2007). Cateora dan Graham (2007) menyatakan bahwa strategi memasuki pasar internasional menggambarkan analisis karakteristik pasar (seperti potensi penjualan, tingkat kepentingan strategis, kekuatan sumber daya lokal, perbedaan budaya, dan rintangan negara) dan kemampuan serta karakteristik perusahaan termasuk tingkat pengetahuan mendekati pasar, keterlibatan pemasaran, dan komitmen yang siap diambil oleh manajemen. Memiliki website adalah langkah pertama yang harus dilakukan untuk menembus ekspor via internet. Melalui website inilah calon pembeli mendapatkan informasi selengkap mungkin mengenai siapa kita, barang apa saja yang diproduksi, berapa besar kapasitas produksi, bagaimana kualitas barang, serta informasi pendukung lainnya. Untuk bahasa, apa boleh buat, bahasa Inggris adalah sebuah keharusan. Namun jika ingin lebih efektif lagi menembus Eropa, buat beberapa versi bahasa untuk negara-negara yang lebih nyaman dengan bahasa ibunya, misalnya Perancis dan Spanyol (Luthfi, 2010).
J.
PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan teknologi internet antara lain adalah “Pengembangan Electronic Commerce untuk Pemberdayaan Agroindustri Minyak Kelapa Sawit (CPO)” oleh Moko (2002). Penelitian tersebut bertujuan untuk mengembangkan sebuah sistem aplikasi e-commerce untuk agroindustri minyak kelapa sawit (CPO). Aplikasi-aplikasi yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah aplikasi pada proses aktivasi awal, verifikasi pelanggan, pengajuan order, penerimaan order, pemrosesan order dan pengiriman order. Selanjutnya adalah lima penelitian yang terdapat dalam jurnal “Journal of E-Business, Volume IV, No 1, June 2004”. Penelitian pertama dilakukan oleh Noboa (2004) yang berjudul “A Framework for Examining Creation and Appropriation of Value”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan pengkajian terhadap potensi e-business dan mengusulkan sebuah metodologi untuk menganalisis penciptaan dan penggunaan nilai dalam e-commerce. Hasilnya berupa kerangka yang diusulkan dalam makalah ini dapat membantu untuk menentukan apakah sebuah perusahaan, dan agen tertentu jaringan, menciptakan atau menyediakan nilai. Penelitian lain berjudul “Impact of Information Technology and E-Commerce on Supply Chain Management: Survey Evidence from Manufacturing Companies in Michigan” oleh
13
Palaniswami (2004). Hasil survei terhadap perusahaan manufaktur di Michigan mengungkapkan bahwa sebagian besar perusahaan yang disurvei memiliki kemampuan atau niat untuk menggunakan aplikasi e-commerce, baik itu EDI, ERP, e-procurement atau e-marketing. Berikutnya adalah penelitian ketiga oleh Balsmeier (2004) yang berjudul “Internet Fraud: A Global Perspective”. Tujuan makalah ini adalah untuk membahas berbagai aspek penipuan internet: bagaimana hal itu bisa terjadi, ke mana harus mencari bantuan, dan apa yang bisa dilakukan tentang hal ini. Penelitian keempat dilakukan oleh Rhee (2004) yang berjudul “Information Technology and E-Commerce Strategy of Entrepreneurial Ventures: A Contingency Approach Based on InformationProcessing Theory”. Penelitian ini meneliti kondisi tertentu di mana efek positif yang diharapkan dari teknologi informasi pada daya saing usaha kewirausahaan adalah lebih mungkin terjadi. Dengan demikian, kerangka yang dikembangkan dalam makalah ini dapat berfungsi sebagai pondasi pedoman yang optimal dalam investasi teknologi informasi dan penggunaan dapat dikembangkan untuk strategi e-commerce usaha kewirausahaan. Selanjutnya penelitian kelima berjudul “Testing An E-Loyalty Conceptual Framework” oleh Allagui (2004). Makalah ini menyediakan kerangka kerja konseptual untuk penyelidikan kesetiaan website media komputer lingkungan dimediasi. Kesimpulan yang didapatkan adalah antarmuka pengguna dan kustomisasi efektif berkontribusi untuk menghasilkan kepuasan dan hubungan jangka panjang dengan website. Penelitian selanjutnya dilaksanakan oleh Harjanto (2005) dengan judul “Perancangan ECommerce Pada PT. Fajar Surya Wisesa, Cibitung”. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem e-commerce PT FASW yang menggambakan keterkaitan antar elemen di dalam sistem tersebut. Aplikasi yang dikembangkan pada penelitian ini adalah pendaftaran pelanggan baru, pemesanan secara online, pemberitahuan tagihan, pelacakan status pesanan dan informasi status pembayaran. Penelitian yang berhubungan dengan clustering ditulis oleh Ahn ( 2006) yang berjudul “A Recommender System Using GA K-means Clustering in An Online Shopping Market”. Penelitian ini menerapkan pengelompokan K-Means yang yang dioptimalkan dengan GA dan diaplikasikan ke dunia nyata pada kasus segmentasi pasar belanja online. Zeng (2009) menulis tentang “Intelligent E-Commerce Recommender System Based on Web Mining”. Penelitian ini menggunakan teknik web mining untuk melacak perilaku belanja pelanggan dan preferensi yang up-to-date. Percobaan ini telah dilakukan untuk mengevaluasi kualitas rekomendasi dan hasilnya menunjukkan bahwa sistem dapat memberikan rekomendasi yang masuk akal, dan mampu membantu pelanggan menghemat waktu yang sangat besar untuk berbelanja di Internet. Penelitian lain terkait e-commerce oleh Wanurmarahayu (2011) dengan judul “Rancang Bangun Sistem Bisnis Berbasis Internet (E-Business) untuk Agroindustri Kulit Samak (Leather)”. Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu sistem bisnis berbasis internet (e-business) untuk komoditi kulit, melalui pengembangan sistem transaksi online dan layanan pelanggan. Penelitian saat ini difokuskan pada sistem bisnis cerdas yang berorientasi pemberian rekomendasi dan pelayanan pelanggan dan kemudahan bagi administrator untuk melakukan penghitungan laba perbulan. Aplikasi yang dikembangkan pada penelitian ini adalah adanya rekomendasi menggunakan clustering dan radar chart dan terdapat aplikasi perhitungan laba untuk masing-masing item produk per-bulannya.
14
III. METODOLOGI A. KERANGKA PENELITIAN Sistem bisnis cerdas berbasis internet (intelligent e-business) untuk agroindustri kelapa berorientasi ekspor merupakan sistem bisnis berbasis website yang membantu pelanggan dengan memberi kemudahan, keamanan, kecepatan, dan kenyamanan dalam melakukan pemilihan dan pembelian produk agroindustri kelapa. Mulai
Autentifikasi
Database transaksi pelanggan 1.Id Produk 2.Frequency (F) Database Rating 3.Rating (1-5) a)design, b)price, c)brand, d)product reliable, e)stock
Clustering produk (High, Medium, Low Recommended)
Database transaksi pelanggan (quantity) dan rating
Menghitung rata-rata alternatif 1) Frequency 2).Rating (1-5) a)design, b)price, c)brand, d)product reliable, e)stock dengan rumus Euclidean :
Radar Chart database transaksi
Menghitung rata-rata rating database Alternatif: 1) Frequency 2).Rating (1-5) a)design, b)price, c)brand, d)product reliable, e)stock
Menghitung rata-rata rating kriteria untuk radar chart
+
-
Database transaksi pelanggan (quantity) dan rating
+
-
Menampilkan rekomendasi produk kepada pelanggan selanjutnya 1. Hasil Cluster Produk 2. Hasil Radar Chart Produk
Selesai
: Mulai/Selesai : Proses
: Keputusan
Gambar 5. Kerangka Penelitian Dalam situs belanja, sistem ini dapat membantu pelanggan menemukan produk yang paling cocok dengan mengelompokkan produk dan menunjukkan grafik radar untuk setiap produk agroindustri kelapa. Oleh karena itu, sistem rekomendasi dalam e-bisnis cerdas membantu pelanggan untuk mencari produk yang mereka butuhkan dan menyarankan produk yang cocok untuk dibeli.
15
Pola yang akan diambil pada penelitian ini adalah pola transaksi pelanggan dan sebagai tujuannya adalah rekomendasi produk. Web mining digunakan untuk memprediksi kesukaan pelanggan berdasarkan perilaku pelanggan sebelumnya. Metode web mining yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah clustering menggunakan metode K-Means. Metode K-Means dapat mengklasifikasikan produk sesuai dengan kesamaan antar data produk dengan perhitungan jarak perbedaan menggunakan rumus Euclidean. Radar chart ditampilkan dalam bentuk grafik seperti jaring laba-laba untuk mengevaluasi beberapa alternatif berdasarkan beberapa kriteria. Radar chart dapat mengevaluasi kualitas produk-produk dalam bentuk grafik yang dapat membandingkan antara lima sampai sepuluh kriteria. Gambar 5 menjelaskan kerangka penelitian untuk menampilkan rekomendasi produk yang dimulai dengan proses autentifikasi, proses ini adalah suatu mekanisme untuk memastikan apakah pengguna berhak masuk ke dalam sistem atau tidak. Implementasinya berupa log in. Dalam hal ini , pengguna yang berhak mengakses harus memasukkan username dan password terlebih dahulu sebelum pengguna melakukan transaksi/pembelanjaan online. Setelah melalui proses autentifikasi, pengguna menjadi pelanggan dan berhak untuk melakukan pembelanjaan dengan memilih produk yang diinginkan. Setelah melakukan pemilihan produk, data pemilihan akan masuk ke database transaksi pelanggan. Di dalam database ini terdapat ID produk, dan banyaknya jumlah item pembelian (frequency) yang nantinya akan berhubungan dengan database rating. Database rating merupakan database yang berisi nilai (1-5) yang berasal dari rating pelanggan. Kriteria-kriteria rating yang dimasukkan adalah : desain (design), harga(price), merek (brand), kepercayaan terhadap produk (product reliable), dan ketersediaan stok (stock). Database transaksi pelanggan dan database rating kemudian dihubungkan dengan melakukan penggabungan terhadap ID produk. Data yang akan diolah adalah hasil input pelanggan yaitu : frequency, design, price, brand, product reliable, dan stock yang didapatkan diolah dalam bentuk clustering dan radar chart. Clustering produk adalah proses pengelompokkan produk berdasarkan persamaan atau kedekatan antar produk dengan cara menghitung jarak perbedaan. Semakin tinggi jarak, semakin jauh persamaan antar produk. Cluster produk yang akan dibuat berjumlah tiga cluster, yaitu: rekomendasi tinggi (high recommended), rekomendasi menengah (medium recommended), dan rekomendasi rendah (low recommended). Pada proses ini perhitungan rata-rata dilakukan dari setiap data yang dimasukkan oleh tiap pelanggan. Data akan terus bertambah dan berubah setiap kali pelanggan berbelanja dan memasukkan rating. Perhitungan yang dilakukan menggunakan metode K-Means yaitu dengan menggunakan rumus Euclidean. Setelah dilakukan perhitungan, hasil cluster akan masuk ke database cluster. Selanjutnya database cluster tersebut dipanggil pelanggan untuk menampilkan cluster yang ingin dipanggil. Hasil cluster produk merupakan rekomendasi produk berdasarkan kriteria banyaknya penjualan dan kriteria pada database rating. Radar chart pada E-Cocotrade ini adalah grafik yang berbentuk seperti jaring laba-laba yang akan menampilkan evaluasi kualitas tiap produk dalam bentuk grafik yang dapat membandingkan antara enam kriteria. Kriteria-kriteria tersebut berasal dari data hasil input pelanggan yaitu: frequency, design, price, brand, product reliable, dan stock. Sama seperti clustering, perhitungan rata-rata dilakukan dari setiap data yang dimasukkan oleh tiap pelanggan. Data dapat terus bertambah dan berubah setiap kali pelanggan berbelanja dan memasukkan rating. Hasil akhir dari proses ini adalah tampilan grafik radar chart produk yang berguna untuk memberi rekomendasi. Grafik ini memaparkan evaluasi kriteria sebagai perbandingan bagi pelanggan. Sistem e-business ini diharapkan mampu mengatasi lemahnya arus informasi antara produsen, konsumen, supplier sehingga mampu memberikan informasi yang cepat dan tepat serta
16
mempermudah transaksi menjadi lebih efektif dan efisien. Selain itu, sistem aplikasi e-business ini diharapkan dapat menerapkan konsep pemasaran baru dalam dunia perdagangan.
B. TAHAPAN PENDEKATAN SISTEM Pendekatan sistem merupakan metode pengkajian masalah dimulai dari analisa atau identifikasi kebutuhan yang akan menghasilkan suatu sistem operasional yang efisien. Pendekatan sistem dicirikan dengan adanya metodologi dalam perencanaan atau pengelolaan, bersifat multidisiplin, terorganisir serta mampu berpikir secara disiplin non kuantitatif (Moko, 2000). Pendekatan serta pengembangan sistem terdiri dari beberapa tahap yaitu: investigasi, analisis, perancangan, penerapan, penggunaan dan pemeliharaan (Gambar 6). Tahap Investigasi Sistem Tahap Analisa Sistem Tahap Perancangan Sistem Tahap Penerapan Sistem Tahap Pemeliharaan Sistem
Gambar 6. Metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem (O’Brien, 2002) Pada tahap investigasi sistem, aktivitas yang pertama kali dilakukan adalah menentukan prioritas dan keuntungan penggunaan sistem. Prioritas dan keuntungan diperuntukkan bagi pelanggan dan administrator sebagai pengguna dari sistem yang akan dirancang. Aktivitas selanjutnya adalah membuat rencana proyek. Rencana proyek meliputi rencana mengenai input yang masuk ke dalam sistem, proses yang terjadi dalam informasi serta output yang akan dihasilkan dan digunakan oleh pengguna. Aktivitas yang dilakukan pada tahap analisis sistem adalah menganalisis kebutuhan informasi meliputi pelanggan, pegawai perusahaan dan pihak lain yang berperan dalam proses bisnis. Proses analisis ini dilakukan dengan melakukan wawancara dan studi pustaka terkait dengan kondisi industri kelapa di Indoneisa. Selanjutnya mengembangkan kebutuhan fungsional sistem sesuai permintaan dan prioritas pihak yang terlibat dalam sistem. Pihak yang terlibat dalam hal ini adalah produsen dan konsumen industri kelapa. Pada tahap perancangan sistem, aktivitas yang dilakukan antara lain: menentukan spesifikasi perangkat keras, perangkat lunak, sumber daya manusia, jaringan dan sumber data serta menentukan informasi produk sesuai kebutuhan fungsional sistem. Pada tahap penerapan sistem, aktivitas yang dilakukan adalah penggunaan dan pengujian sistem. Pengujian ini dilakukan untuk menguji sejauh mana kehandalan sistem yang telah dirancang. Apakah sesuai dengan rencana dan rancangan yang telah dibuat dan dapat digunakan sebagai mana mestinya. Aktivitas yang dilakukan pada tahap pemeliharaan sistem adalah menelaah penerapan sistem untuk mengawasi, mengevaluasi dan memodifikasi sistem sesuai kebutuhan.
17
C. TATA LAKSANA Urutan tata laksana penelitian secara umum adalah: pencarian dan pengumpulan data sekunder, analisis sistem, perancangan sistem, penerapan sistem, dan evaluasi sistem. Alur rincian tata laksana dapat dilihat pada Gambar 7 dengan rincian sebagai berikut:
Mulai Sumber data: -Industri Agroindustri Kelapa, Dekindo dan APCC -Buku, Jurnal, Internet
Pencarian dan pengumpulan data sekunder
Analisa kebutuhan informasi Analisa Sistem
Analisa organisasional Pengembangan kebutuhan fungsional
Perancangan Sistem Output: Use Case Diagram Activity Diagram Statechart Diagram Class Diagram Physical Data Model (PDM) Penerapan Sistem Dreamweaver CS4 Adobe Photoshop CS3 MySQL Ms. Visio 2007 Power Designer 15.3 Output: E-Cocotrade
Unified Modeling Language
Pengujian kinerja website Pengujian kesalahan perangkat lunak Pengujian kesalahan perangkat keras
Evaluasi Sistem : Mulai/Selesai : Proses Sesuai
: Keputusan
: data Selesai
Gambar 7. Urutan Tata Laksana Penelitian
18
1. Pencarian dan Pengumpulan Data Sekunder Pada tahap ini dilakukan pencarian pustaka yang berhubungan dengan prinsip dasar ebusiness, intelligent e-business, recommender system, clustering K-Means method, radar chart , dan cara pembuatan e-business, serta studi mengenai produk-produk kelapa dan turunannya. Sumber data pustaka berasal dari buku, jurnal, artikel, skripsi, dan penulusuran melalui internet sehingga memperoleh pembahasan yang lebih luas. Sumber data untuk produk kelapa dan turunannya akan diambil dari data APCC (Asean Pasific Coconut Community) dan Dekindo (Dewan Kelapa Indonesia) . Konten data yang digunakan adalah nama perusahaan produsen produk agroindustri kelapa, alamat, email, nomor telepon, contact person, dan produk yang dihasilkan perusahaan. Data produk turunan kelapa didapat pula dari internet dengan konten nama produk, spesifikasi, harga dan foto produk yang dijual.
2. Analisis Sistem Tahapan analisis sistem antara lain adalah analisis organisasional yang meliputi pihak yang terlibat dan aktivitas yang dilakukan. Langkah selanjutnya adalah menganalisa kebutuhan informasi dan mengembangkan kebutuhan fungsional. Pada analisa kebutuhan informasi dipelajari informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem dengan melakukan pengumpulan informasi. Dokumentasi aliran informasi dapat berupa bagan arus (flowchart) dan grafik serta penjelasan naratif dari proses dan data. Sementara it kebutuhan fungsional (berhubungan dengan fitur software yang ingin dibuat) sistem sesuai permintaan dan prioritas pihak yang terlibat (O’Brien, 2002). Pada sistem bisnis cerdas ini, metodologi yang digunakan adalah clustering dengan K-Means dan radar chart yang bertujuan untuk memberikan rekomendasi kepada pelanggan. 2.1 Metode Pengelompokkan (clustering method) Sebelum ke tahap clustering, ditentukan atribut-atribut apa saja yang mempengaruhi sebagai pembeda pada setiap produk. Pada proses pembentukan cluster produk-produk kelapa, dipilih algoritma K-Means clustering sebagai dasar algoritmanya. Adapun tahap-tahap pada K-Means clustering adalah sebagai berikut: 1. Menentukan jumlah klaster yang akan dibuat. 2. Menentukan jumlah centroid, sama dengan jumlah klaster yang akan dibuat. 3. Centroid tiap produk dikalkulasi jaraknya menggunakan rumus Euclidean:
d ( x, y )
p
(x
j
yj)
2
j 1
4. 5.
Keterangan: d = jarak x = data produk y = data centroid j = atribut data x dan j Kelompokkan produk berdasarkan jarak minimum. Lakukan proses pembentukan ulang cluster dengan nilai centroid yang baru hingga nilai centroid tidak berubah atau mendekati nilai centroid sebelumnya (Gambar 8).
19
Gambar 8. Algoritma K-Means Clustering (Teknomo, 2006) 2.2 Radar Chart Radar chart adalah grafik dan / atau plot yang terdiri dari cabang yang merepresentasikan salah satu variabel pada tiap cabangnya. Sebuah garis digambar menghubungkan nilai data untuk setiap cabang. Plot ini memberikan penampilan seperti bintang sesuai asal-usul namanya. Berikut adalah tahapan dari pembuatan radar chart (Rogers, 1995) 1. Identifikasi alternatif-alternatif sebagai perbandingan. 2. Ciptakan kriteria untuk menilai tiap alternatif. 3. Nilai tiap alternatif berdasarkan kriteria-kriteria. 4. Gambar dan beri label lengan aksis pada grafik (satu lengan satu kriteria). 5. Gambar dan beri label tiap nilai alternatif pada grafik kemudian hubungkan tiap lengan. 6. Analisis grafik.
3. Perancangan Sistem McLeod (2002) menyatakan bahwa rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Pada tahap perancangan sistem metode yang digunakan adalah UML (Unified Modeling Language). Pada tahapan ini dibuat berbagai diagram yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem. Diagram-diagram yang dibutuhkan meliputi: a. Use case diagram (diagram kasus) Diagram ini digunakan untuk menggambarkan fungsional sistem dari sudut pandang pengguna. Diagram ini menekankan pada apa yang dikerjakan sistem. Diagram ini juga menggambarkan interaksi sistem dengan pelaku (aktor) diluar sistem.
20
b. Activity diagram (diagram aktivitas) Diagram aktivitas digunakan untuk menggambarkan aliran kerja aktivitas di dalam sistem atau dengan kata lain adalah bagaimana sistem itu mengerjakan fungsionalitas tertentu. c. Statechart diagram (diagram status) Mendeskripsikan bagaimana suatu objek mengalami perubahan status adanya trigger dari eventevent. d. Class diagram (diagram kelas) Diagram kelas merupakan diagram utama dalam permodelan berorientasi objek. Diagram kelas digunakan untuk memperlihatkan struktur staatis sistem tersebut. Kelas adalah kumpulan objek yang mempunyai atribut dan tingkah laku (operasi) yang mirip. e. Physical Data Model (model data fisik) Menurut Halimsetiawan (2009), model data fisik merupakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel membunyai sejumlah kolom dimana setiap kolom, memiliki nama yang unik. Model data fisik merupakan konsumsi spesialis komputer yang mencakup detail penyimpanan data di komputer. Pada konsep ini data direpresentasi dalam bentuk record format, record ordering, dan access path.
4. Penerapan Sistem Tahap penerapan sistem meliputi penyediaan perangkat keras, perangkat lunak, pengembangan perangkat lunak, pengujian program dan prosedur, dokumentasi dan pemilihan alternatif konversi (O’Brien, 2002). Perangkat keras yang digunakan untuk mengoperasikan sistem E-Cocotrade adalah processor AMD Athlon (tm) Neo X2 Dual Core Processor L335 1,60 GHz, RAM sebesar 2 GB, dan sistem operasi Windows 7 Home Premium 32-bit, hardisk eksternal sebesar 500GB, CD/CDRW, modem internet, mouse, dan printer. Perangkat lunak yang diterapkan sistem E-Cocotrade pada tahap desain sistem menggunakan Microsoft Visio 2007 (Microsoft, 2007) dan Sybase Power Designer 15.3 (Sybase, 2010) sedangkan pada tahap pembuatan paket program menggunakan perangkat lunak Adobe Dreamweaver CS4 (Adobe, 2008) dan Adobe Photoshop CS3 (Adobe, 2007) untuk perancangan antarmuka. Sedangkan MySQL (Oracle, 2009) digunakan sebagai sistem manajemen basis data dinamis. Perangkat lunak internet browser yang dibutuhkan adalah Mozilla Firefox atau yang setingkat. Pengujian program menggunakan server lokal, yaitu dengan menggunakan localhost /xampp. Pengujian program meliputi pengujian kinerja website, pengujian kesalahan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras.
5. Evaluasi Sistem 5.1 Verifikasi Menurut Hoover dan Perry (1989) dalam Didi (2010), verifikasi adalah proses pemeriksaan apakah logika operasional model (program komputer) sesuai dengan logika diagram alur. Kalimat sederhananya adalah apakah ada kesalahan dalam program. Verifikasi dilakukan untuk memeriksa penerjemahan model simulasi konseptual (diagram alur dan asumsi) ke dalam bahasa pemrograman secara benar (Law dan Kelton, 1991 dalam Didi, 2010). Proses verifikasi dilakukan selama pembuatan dan setelah selesai. Tahapan verifikasi merupakan tahapan yang berfungsi untuk mengetahui apakah program/model yang telah dibuat
21
berhasil menghasilkan output yang diinginkan. Tahapan yang dilakukan adalah pengujian dan pelacakan kesalahan sistem (testing and debuging).
5.2 Validasi Validasi adalah proses penentuan apakah model, sebagai konseptualisasi atau abstraksi merupakan representasi berarti dan akurat dari sistem nyata (Hoover dan Perry, 1989 dalam Didi, 2010). Validasi adalah penentuan apakah model konseptual simulasi (sebagai tandingan program komputer) adalah representasi akurat dari sistem nyata yang sedang dimodelkan (Law dan Kelton, 1991 dalam Didi, 2010).
22
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS SISTEM Menurut Primashanti (2010), analisis sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasilan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. Analisis organisasional merupakan langkah pertama dalam melakukan analisis sistem (O‟Brien, 2002). Analisis organisasional meliputi deskripsi sistem yang menjelaskan tentang struktur organisasi, pihak yang terlibat dan aktivitas yang dilakukan. Tahap analisis sistem dilanjutkan dengan analisis kebutuhan informasi dan mengembangkan kebutuhan fungsional.
1. Deskripsi Sistem Sistem bisnis cerdas berbasis internet untuk agroindustri kelapa berorientasi ekspor yang dibuat dinamakan E-Cocotrade. Sistem ini adalah sistem cerdas berbasis internet yang dirancang menggunakan UML (Unified Modeling Language) untuk menyajikan informasi produk agroindustri kelapa dan pemberian rekomendasi produk sebagai pelayanan bisnis bagi pelanggan. Pihak yang terlibat dalam sistem e-business E-Cocotrade adalah distributor (PT. Cocotrade Indonesia), calon pelanggan dan pelanggan. Calon pelanggan adalah pengguna umum baik perseorangan atau perusahaan yang belum terdaftar sebagai anggota PT. Cocotrade Indonesia dan memiliki potensi untuk menjadi pembeli. Pelanggan adalah perseorangan atau perusahaan yang telah atau sedang menjalani transaksi dengan PT. Cocotrade Indonesia. Pembedaan pihak ini disebabkan perbedaan kebutuhan informasi dari kedua pihak tersebut.
2. Analisis Kebutuhan Informasi McLeod (2002) menyatakan bahwa analisis informasi adalah mempelajari informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi seperti wawancara, pengamatan, pencarian catatan dan survei. Analisis kebutuhan informasi merupakan dasar dalam penyusunan spesifikasi sistem. Analisis kebutuhan informasi meliputi kebutuhan informasi bagi PT. Cocotrade Indonesia, calon pelanggan dan pelanggan. Awal pengkajian dari suatu sistem adalah tahap analisis kebutuhan. Suatu sistem memiliki beberapa komponen yang saling berinteraksi. Komponen-komponen tersebut mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan masing-masing dan saling berhubungan satu sama lain serta memiliki pengaruh terhadap sistem yang ada. Komponen yang terlibat dalam aplikasi sistem ebusiness ini adalah produsen produk turunan kelapa (industri/perusahaan/UKM). a. Produsen produk kelapa (industri/perusahaan/UKM) 1. Mendapatkan keuntungan niaga yang tinggi 2. Penguasaan jaringan distribusi dan pemasaran produk 3. Kemudahan informasi pasar 4. Mencari dan mempertahankan pelanggan 5. Mendapatkan kemudahan pasokan bahan baku
23
6. Kemudahan bekerja sama dengan mitra bisnis b. Konsumen kelapa 1. Mendapat rekomendasi produk 2. Kemudahan dalam transaksi jual beli 3. Informasi yang cepat, tepat dan akurat 4. Kemudahan memperoleh produk Kebutuhan informasi yang dikembangkan dalam E-Cocotrade, terbagi dalam beberapa kelompok informasi yaitu : 1. Informasi produk Informasi produk dibutuhkan untuk mempromosikan produk kepada calon pelanggan dan pelanggan. Calon pelanggan hanya dapat melihat saja namun tidak dapat melakukan transaksi pembelian sebelum melakukan pendaftaran pelanggan (registrasi pelanggan), sedangkan pelanggan dapat melakukan transaksi pembelian, setelah melakukan sign in terlebih dahulu. Atribut informasi yang diperlukan adalah nama produk, spesifikasi produk, stok, harga serta gambar produk. 2. Informasi identitas pelanggan Informasi ini dibutuhkan untuk mengetahui identitas pelanggan secara detail. Informasi ini diharapkan dapat mempermudah komunikasi, pengiriman produk, pelayanan pelanggan, dan konfirmasi apabila ada kesalahan. Pengisian informasi identitas pelanggan hanya dilakukan satu kali saat pendaftaran awal. Atribut informasi yang diperlukan terbagi meliputi nama lengkap (full name), alamat email (email address), password, tanggal lahir (date of birth), jenis kelamin (gender), nomor telepon (phone number), alamat (address), kode pos (zip code), propinsi (province), dan negara (country). 3. Informasi rekomendasi produk Informasi yang dibutuhkan adalah database transaksi pelanggan dengan atribut: ID pelanggan, nama produk, tanggal pembelian, kuantitas (amount), dan database rekomendasi yang meliputi rating pelanggan terhadap produk terdiri dari: desain (design), harga (price), merek (brand), ketersediaan produk (product reliable), ketersediaan stok (stock), yang kemudian dilakukan penghubungan data antara database transaksi dan database rekomendasi. Data yang diambil pada database transaksi hanya data amount sedangkan data yang diambil dari database rekomendasi adalah seluruh data yaitu: design, price, brand, product reliable, stock yang kemudian diolah dengan teknik clustering dan radar chart. 4. Informasi transaksi dan status pesanan Informasi status pesanan dibutuhkan untuk memberikan fasilitas pengawasan pengerjaan pesanan terhadap pelanggan. Atribut informasi yang dibutuhkan adalah nomor transaksi, nama lengkap pelanggan, tanggal pembelian, produk yang dibeli, total pembelian, biaya pengiriman dan status pesanan. 5. Informasi tagihan (invoice) Atribut informasi yang terdapat pada informasi ini adalah tujuan tagihan pelanggan, alamat, nomor telepon, tujuan pengiriman, biaya pengiriman, metode pembayaran, produk yang dibeli, total pembelian, serta total biaya yang harus dibayar (biaya produk ditambah biaya pengiriman).
3. Kebutuhan Fungsional Sistem O‟Brien (2002) menyatakan pengembangan kebutuhan fungsional sistem sesuai dengan permintaan dan prioritas pihak yang terlibat dalam sistem. Kebutuhan fungsional sistem menentukan
24
kebutuhan informasi bagi pengguna akhir. Contoh kebutuhan fungsional bagi aplikasi e-commerce adalah kebutuhan antar muka, kebutuhan proses, kebutuhan penyimpanan dan kebutuhan kontrol. Pada kebutuhan antar muka dijelaskan kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang terlibat pada sistem. a. Kebutuhan antar muka Kebutuhan antar muka bagi calon pelanggan dapat dibagi sebagai berikut : 1. Kebutuhan mengenai informasi perusahaan PT. Cocotrade Indonesia 2. Kebutuhan mendapatkan rekomendasi produk 3. Kemudahan melihat informasi produk kelapa yang ditawarkan 4. Kemudahan melakukan pendaftaran sebagai pelanggan baru 5. Kemudahan melakukan komunikasi dengan PT. Cocotrade Indonesia Kebutuhan antar muka bagi pelanggan adalah sebagai berikut : 1. Kebutuhan mengenai informasi perusahaan PT. Cocotrade Indonesia 2. Kebutuhan mendapatkan rekomendasi produk 3. Kemudahan melakukan pembelian secara online 4. Kebutuhan informasi pengerjaan pesanan 5. Kemudahan berkomunikasi dengan PT. Cocotrade Indonesia, 6. Kemudahan berdiskusi dengan pelanggan lain b. Kebutuhan proses Meliputi proses penghitungan secara otomatis total penjualan dan biaya pengiriman secara cepat, selain itu juga melakukan penghitungan transaksi serta nilai laba. c. Kebutuhan penyimpanan Meliputi penerimaan dan update data produk, harga dan data pelanggan serta melihat keuntungan per item produk perbulan secara cepat. d. Kebutuhan kontrol Meliputi peringatan kesalahan pemasukan data dan konfirmasi secara cepat kepada pelanggan serta peringatan mengenai batas stok produk. Adapun matriks kebutuhan informasi pengguna sistem E-Cocotrade antara calon pelanggan, calon pelanggan, dan PT. Cocotrade Indonesia terpapar pada Tabel 4 yang menjelaskan matriks ketersediaan kebutuhan informasi berdasarkan kelompok informasi yaitu: informasi produk, informasi identitas pelanggan, informasi rekomendasi produk, informasi transaksi dan status pesanan, dan informasi tagihan. Kelompok informasi tersebut dibandingkan terhadap pengguna sistem yaitu: PT. Cocotrade Indonesia, calon pelanggan, dan pelanggan. Tabel 4. Matriks Ketersediaan Kebutuhan Informasi Pengguna Sistem E-Cocotrade Pengguna Sistem Kelompok Informasi PT. Cocotrade Calon Pelanggan Indonesia Pelanggan I. Informasi produk 1. Nama produk tersedia tersedia tersedia 2. Spesifikasi produk tersedia tersedia tersedia 3. Stok produk tersedia tersedia tersedia 4. Harga produk tersedia tersedia tersedia 5. Gambar produk tersedia tersedia tersedia
25
II.Informasi identitas pelanggan 1. Nama lengkap 2. Alamat email 3. Password 4. Tanggal lahir 5. Jenis kelamin 6. Telepon 7. Alamat 8. Kode pos 9. Propinsi 10. Negara III. Informasi rekomendasi produk 1.Clustering produk a. High recommended b. Medium recommendation c. Low recommendation 2. Radar chart IV. Informasi transaksi dan status pesanan 1. Identitas pelanggan (nama lengkap) 2. Tujuan pengiriman 3. Tanggal pembelian 4. Produk yang dibeli 5. Metode pembayaran 6. Status pesanan V. Informasi tagihan 1. Identitas pelanggan 2. Alamat pelanggan 3. No telepon pelanggan 4. Tujuan pengiriman 5. Biaya pengiriman 6. Metode pembayaran 7. Produk yang dibeli 8. Jumlah produk yang dibeli 9. Total pembelian 10.Total biaya yang harus dibayar
tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia
tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia
tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia
tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia
tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia
tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia
tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia
tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia
tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia
tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia
tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia
tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia
3.1 Clustering Method Beberapa data produk kelapa diperoleh dari APCC (Asian Pacific Coconut Community), Dekindo (Dewan Kelapa Indonesia) dan industri-industri kelapa di Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi. Pada program E-Cocotrade, sistem rekomendasi adalah aplikasi yang berperan penting. Pada sistem ini diprediksi kesukaan pelanggan dari perlakuan para pelanggan sebelumnya dalam memberikan rating produk dan pembelanjaan produk sehingga menjadi rekomendasi bagi pelanggan selanjutnya. Menurut Jianxin (2006), jarak antara dua kebutuhan fungsional menggambarkan ketidaksamaan diantaranya. Dalam rangka mengambil kesamaan antara desain produk, contoh dari kebutuhan fungsional harus dianalisa dan dikelompokkan menurut tingkat kesamaannya (Tseng, 1998).
26
Pada Tabel 5, digambarkan contoh clustering dari 15 produk kelapa yang berbeda. Produk Kelapa tersebut mendapatkan atribut amount (dari database transaksi). Sedangkan design, price, brand, reliable, dan stock adalah atribut-atribut yang diperoleh dari database rekomendasi yang merupakan hasil rating dari pengguna. Produk-produk kelapa akan dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yang berbeda. C1 adalah perhitungan terhadap centroid pertama yang didapat dari kalkulasi menggunakan rumus Euclidean. Begitu pula C2 dan C3 yang berturut-turut merupakan perhitungan terhadap centroid kedua dan centroid ketiga yang didapat dari kalkulasi rumus Euclidean pula. Kemudian diperoleh nilai minimum pada tiap centroid yang dipaparkan dalam bentuk matriks. Nilai matriks 1 akan diberikan pada nilai paling minimum dan matriks 0 untuk nilai lainnya. Proses kalkulasi akan terus berlangsung dan berhenti sampai nilai matriks pada iterasi terakhir sama dengan nilai matriks pada iterasi sebelumnya. Tabel 5 merupakan hasil clustering setelah matriks hasil iterasi sama dengan matriks sebelumnya. Diperoleh 3 kelompok cluster yaitu produk high recommended, yaitu produk dengan kode ID 4, 5, 8, dan 15. Cluster medium recommended diperoleh oleh produk dengan kode ID 2, 12. Cluster Low Recommended diperoleh oleh produk dengan kode ID 1, 3, 6, 7, 9, 10, 11, 13, dan 14. Pada program E-Cocotrade, data akan terus berubah sesuai dengan perubahan data transaksi dan data rekomendasi hasil rating dari pelanggan. Proses clustering yang berdasarkan pada data yang terus berubah sesuai perilaku konsumen inilah yang disebut dengan web mining. Tabel 5. Contoh Hasil Clustering Produk Kelapa ID
Amount
Design
Price
Brand
Reliable
Stock
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
3 10 5 25 41 0 3 34 1 5 6 10 2 5 43
5 4 3 2 4 5 2 3 2 3 3 5 3 3 5
5 4 4 5 4 3 5 3 5 4 3 5 3 3 5
4 3 2 3 5 3 5 3 5 3 5 5 5 5 3
2 3 1 2 5 2 3 3 3 3 2 3 5 4 5
5 3 4 3 2 3 2 4 2 3 1 4 3 2 4
C1
C2
C3
3,17 6,81 3,46 21,8 37,8 4,12 2,07 30,7 3,1 2,04 3,54 7,15 2,9 2,55 39,8
32,9 25,8 30,9 11 5,77 35,9 32,9 2,5 34,9 30,8 30 25,9 33,8 30,8 7,6
7,26 1,32 5,98 15,3 31,1 10,2 7,66 24,1 9,53 5,36 5,36 1,32 8,59 5,81 33,1
Matriks
1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0
0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
Low Medium High
27
3.2 Radar Chart
Gambar 9. Contoh Hasil Radar Chart Produk Kelapa (Chart Director, 2009) Dalam radar chart, titik yang dekat dengan pusat pada setiap sumbu menunjukkan nilai yang rendah. Sebuah titik dekat tepi adalah nilai tinggi. Pada Gambar 9, terpapar radar chart hasil pemanggilan database rekomendasi dan database transaksi menggunakan modul chart director pada bahasa PHP (Hypertext Preprocessor). Alternatif grafik tersebut adalah Activated Carbon ANK102 Karbosorb (8x30 mesh) sebagai produk industri kelapa dan kriteria-kriterianya adalah: desain (design), harga (price), merek (brand), kepercayaan terhadap produk (product reliability), ketersediaan produk (stock on hand) dan banyaknya produk terjual (amount). Dari enam kriteria, kriteria amount adalah penilaian jumlah produk yang telah terjual yang dipanggil dari database transaksi dan lima kriteria lainnya merupakan hasil rata-rata rating yang dipanggil dari database rekomendasi produk. Database rekomendasi produk terhubung ke database produk, sehingga setiap produk yang dibeli memiliki radar chart sebagai sistem rekomendasi untuk membantu pelanggan dalam pengambilan keputusan. Pada Gambar 9, kriteria desain memiliki nilai 3, kriteria harga bernilai 5, kriteria merek bernilai 3, kriteria kepercayaan terhadap produk bernilai 4, kriteria ketersediaan produk bernilai 3, dan banyaknya produk terjual bernilai 3. Statistik berikut juga dapat dihitung dari radar chart : 1. Rata-rata dari semua nilai dalam alternatif. 2. Nilai maksimum dalam alternatif. 3. Nilai minimum dalam alternatif. 4. Ukuran sampel sebagai jumlah total nilai dalam alternatif. 5. Range sebagai nilai maksimum dikurangi nilai minimum. 6. Standar deviasi menunjukkan berapa banyak data tersebar di sekitar rata-rata.
B. PERANCANGAN SISTEM Menurut O‟Brien (2002), tahapan perancangan sistem meliputi penyediaan perangkat keras, perangkat lunak, pengembangan perangkat lunak, pengujian program dan prosedur, dokumentasi dan pemilihan alternatif konservasi pengujian program meliputi kinerja website, pengujian kesalahan
28
perangkat lunak dan perangkat keras. Pada tahap perancangan awal sistem E-Cocotrade digunakan metode permodelan objek dan basis data atau yang disebut dengan UML (Unified Modeling Language). Tahapan perancangan sistem selanjutnya adalah penyediaan kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak dan kebutuhan jaringan yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Pemodelan Objek dan Basis Data Pada perancangan program E-Cocotrade, tidak semua diagram yang terdapat pada UML dibuat, karena kebutuhan permodelan sistem yang tidak terlalu kompleks. Diagram-diagram yang dibuat pada perancangan sistem ini meliputi diagram kasus (use case), aktivitas (activity), status (state chart), kelas (class). Setelah class diagram selesai dibuat, dilakukan generate Physical Data Model (PDM) agar kelas dan atribut dapat digenerate ke database MySQL. 1.1 Use case diagram (diagram kasus)
Sign Up
View Store
Customer Applicant
Comment
Discuss on Forum Pay Fee
<
>
Log In Order
Credit Card System Validation
Customer Edit Account Details Give Product Data View Account Details
Distributor
Recommendation Maintain Inventory
<>
Generate Report Admin Maintain User
Report Invoice
Gambar 10. Diagram Kasus dari E-Cocotrade
29
Langkah awal dalam perancangan sistem berorientasi objek adalah dengan membuat diagram kasus. Diagram kasus menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem yang memperlihatkan apa yang akan dilakukan oleh sistem dan bukan bagaimana sistem itu melakukan. Diagram tersebut dihasilkan karena adanya interaksi pelaku yang berinteraksi dengan sistem tersebut atau dapat juga dihasilkan dari kebutuhan pengguna terhadap sistem. Diagram kasus dapat digunakan sebagai prosedur awal pengujian sistem, membantu dalam menyusun kebutuhan sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan pihak lain, dan merancang semua fitur yang ada pada sistem. Diagram kasus terdiri dari tiga buah notasi utama yaitu pelaku, kejadian/perilaku, dan relasi/hubungan. Sebuah sistem dibatasi oleh area berbentuk persegi yang diberi nama sesuai sistem tersebut. Selanjutnya aktor yang berperan terhadap sistem berada di luar area tersebut. Aksi atau perilaku yang dapat dilakukan sistem diletakkan dalam sebuah elips. Gambar 10 menyajikan contoh diagram kasus keseluruhan sistem E-Cocotrade. Aktor utama pada E-Cocotrade adalah calon pelanggan (customer applicant) , pelanggan (customer),administrator (admin), sistem kartu kredit (credit card system), dan distributor (distributor). Administrator dapat bertindak membuka sistem database, dan aksi yang dilakukan adalah: diskusi pada forum pelanggan dalam menu Customer Service, melihat akun pelanggan, memberi rekomendasi dengan mengolah database transaksi, mengatur stok persediaan, mengatur laporan keuangan dan keuntungan, mengatur database pelanggan, dan memberikan tagihan belanja kepada pelanggan (Gambar 10).
2.1 Activity diagram (diagram aktivitas) Diagram aktivitas merupakan diagram alir untuk mendeskripsikan aliran kerja atau aktivitas di dalam sistem. Kelebihan diagram aktivitas dibandingkan dengan diagram alir biasa adalah adanya dukungan konkurensi (pelaksanaan aktivitas secara bersama), pengiriman pesan dan swimlane (pelaku aktivitas). Diagram aktivitas diawali dengan lingkaran hitam, dan diakhiri dengan lingkaran putih bersilang. Aktivitas digambarkan dengan bentuk persegi panjang bersudut lengkung. Setiap aktivitas dihubungkan dengan anak panah dari awal hingga akhir diagram aktivitas. Sama halnya dengan diagram alir biasa, diagram aktivitas pun memiliki simbol yang sama untuk menggambarkan keputusan. Keputusan digambarkan dengan bentuk belah ketupat, namun deskripsi kondisi yang menyertai keputusan diletakkan di luar simbol tersebut. Berdasarkan diagram aktivitas pada Gambar 11 dapat diketahui bahwa aktivitas pertama kali dilakukan oleh calon pelanggan yaitu melihat-lihat, kemudian dapat memilih untuk mendaftar (sign up) atau tidak. Jika tidak, calon pelanggan tersebut hanya melihat-lihat saja, jika ya, maka calon pelanggan akan mengisi formulir pendaftaran dilanjutkan dengan kegiatan memasukkan akun (log in). Pada aktivitas log in aktor telah berubah menjadi pelanggan dan dilanjutkan dengan validasi akun pelanggan oleh sistem admin. Seperti kegiatan belanja konvensional, pelanggan dapat memilih produk dan memutuskan berapa jumlah pembelian yang dimasukan ke keranjang pembelian. Pada proses pembelanjaan, pelanggan juga mendapat rekomendasi produk (high recommendation, medium recommendation, dan low recommendation). Proses dilanjutkan dengan pengesahan order oleh pelanggan dan pemilihan metode pembayaran. Pada proses pemilihan pembayaran terdapat percabangan, pelanggan dapat memilih pembayaran menggunakan Paypal atau kartu kredit. Dilanjutkan dengan memasukan akun kredit pelanggan dan memasukkan password. Pihak sistem
30
kartu kredit kemudian melakukan verifikasi kecocokan akun dan password, jika terjadi masalah, maka sistem pembayaran akan tertutup dan kembali ke awal, namun jika proses verifikasi berhasil, dilanjutkan ke administrator dengan memproses pengiriman produk.
Gambar 11. Diagram Aktivitas Proses Order Pelanggan
31
3.1 State chart (diagram status) Menurut Kholik (2007), diagram status menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu status ke status lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimulus yang diterima. Pada umumnya digram status menggambarkan kelas (class) tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu diagram status).
Rating [fill rating]
entry/ rating ... [next] Calculated
[error]
Cancel entry/ record cancellation ... [cancel]
[success]
Request Completed entry/ recommendation ...
[uncomplete]
[complete]
Radar Chart do/ recommendation ... [continue]
[success] Recommendation
Gambar 12. Diagram Status Rekomendasi (Radar Chart) Gambar 12 menjelaskan kondisi/status ketika pengguna melakukan rating, yang dilanjutkan dengan proses kalkulasi terhadap database rekomendasi sebelunya dengan mencari nilai rata-rata. Setelah proses kalkulasi dinyatakan selesai (completed), maka radar chart yang ingin ditampilkan siap untuk tampil dan memberikan rekomendasi Dalam UML, status digambarkan berbentuk segi empat dengan sudut membulat dan memiliki nama sesuai kondisinya saat itu. Transisi antar status umumnya memiliki kondisi guard yang merupakan syarat terjadinya transisi yang bersangkutan, dituliskan dalam kurung siku. Action yang dilakukan sebagai akibat dari event tertentu dituliskan dengan diawali garis miring. Titik awal dan akhir digambarkan berbentuk lingkaran berwarna penuh dan berwarna setengah (Kholik, 2007) 4.1 Class diagram (diagram kelas) Diagram kelas merupakan diagram utama dalam perancangan sistem berorientasi objek. Hal ini disebabkan karena diagram kelas adalah diagram yang menggambarkan keadaan statis sebuah sistem sebagai sebuah objek seperti di kehidupan nyata. Objek menurut Nugroho (2002) di dalam Syaifudin (2011) didefinisikan sebagai konsep abstraksi atau sesuatu yang dianggap memiliki arti bagi sebuah sistem. Objek dapat berupa kata benda seperti orang, hewan, tumbuhan, komputer, printer,
32
ataupun entitas-entitas konseptual seperti rumus persamaan kuadrat, liberalism, marxisme, dan lain sebagainya. Setiap objek akan dilengkapi dengan atribut-atribut dan operasi yang dapat dilakukannya. Sebagai contoh seorang yang bernama Adi akan mempunyai atribut misalnya tinggi, berat badan, alamat, dan lain sebagainya. Sedangkan contoh perilaku misalnya berjalan, berbicara, makan, minum, dan sebagainya. Selanjutnya objek-objek yang mempunyai atribut dan perilaku yang hampir mirip dikelompokkan dalam kelas yang sama yaitu kelas manusia begitu juga manusia dan kera termasuk dalam kelas yang lebih tinggi yaitu kelas primata. Gambar 13 merupakan kesuluruhan kelas yang terdapat pada E-Cocotrade. Pada diagram tersebut digambarkan kelas atau objek yang menyusun sistem. Setiap kelas umumnya terdapat tiga bagian utama yaitu bagian pertama berisi nama kelas, bagian kedua merupakan atribut dari kelas tersebut, dan bagian ketiga adalah operasi yang dapat dilakukan oleh kelas tersebut. Tujuan pembuatan diagram kelas adalah untuk memetakan objek-objek penyusun dari sistem tersebut. Sehingga jika pada saat pemeliharaan sistem ditemukan kesalahan, programmer hanya memperbaiki pada kelas yang salah tersebut dan tidak harus merubah keseluruhan sistem. Begitu juga jika sistem tersebut akan dikembangkan, tidak perlu merubah dari awal sistem, tetapi cukup menambahkan objek-objek yang dikembangkan. Di dalam diagram kelas terdapat pula hubungan/ relasi antar kelas yang disebut CRC (Cardinality Ratio Constraint ). CRC berfungsi untuk menjelaskan jumlah hubungan dari entitasentitas yang berpastisipasi. Terdapat 3 macam CRC yaitu : 1. Hubungan 1 : 1 (One to One Relationship) Suatu entitas yang berada di himpunan A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan B, dan entitas pada himpunan B berhubungan dengan paling banyak satu entitas di himpunan A. 2. Hubungan 1 : M (One to Many/Many to One Relationship) Suatu entitas pada himpunan A dapat berhubungan dengan sejumlah entitas pada himpunan B, tetapi entitas yang berada pada himpunan B hanya dapat berhubungan dengan hanya satu entitas dari himpunan A atau sebaliknya. 3. Hubungan M : N (Many to Many Relationship) Suatu entitas yang berada di himpunan A dapat berhubungan dengan banyak entitas di himpunan B, dan sebaliknya. Pada diagram kelas terdapat 14 entitas data yaitu: admin, contact, credit card, customer, reply, reply admin, order, order detail, payment, paypal, product, product recommendation, recommendation, dan data topic. Pada entitas tersebut, ada atribut yang ditetapkan sebagai primary key. Primary key merupakan sebuah atribut unik yang terdapat pada entiti tersebut. Primary key tidak dapat diisikan lebih dari satu kali. Semua entiti dalam penelitian ini memiliki primary key, berupa ID. Entitas data customer memiliki hubungan one to many dengan data order. Hubungan ini menunjukan satu customer dapat memiliki satu atau beberapa data order. Entitas data order memiliki hubungan one to many dengan data product. Hubungan ini berarti dalam satu data order dapat memiliki satu atau beberapa data product. Entitas data order memiliki hubungan one to one dengan data order detail, yang berarti dalam satu data order hanya dapat memiliki satu data order detail. Entitas data order memiliki hubungan one to one dengan data payment, yang berarti dalam satu data order hanya dapat memiliki satu data payment. Entitas data order memiliki hubungan one to one dengan data paypal dan data credit card yang berarti dalam satu data order hanya dapat memiliki satu data credit card atau data paypal. Entitas data customer memiliki hubungan one to many dengan data recommendation yang berarti dalam satu data customer dapat memiliki lebih dari satu data recommendation.
33
Entitas customer memiliki hubungan many to many or null terhadap data topic dan data reply. Hal tersebut menunjukkan satu atau lebih atau tidak ada customer yang mengisi satu atau lebih atau tidak ada data topic dan data reply. Entitas admin memiliki hubungan one to many terhadap data topic dan data reply admin, hal tersebut menunjukkan bahwa hanya ada satu admin yang mengisi satu atau lebih atau tidak ada data topic dan data reply.
Recomendation
0..* Line Recommendation
-
Id Product Product Name Produsen Company Spec Selling Price Product Photo Rate by Design Rate by Quality Rate by Price Rate by Brand Rate by Produsen Company Rate by Product Reliability Rate by Stock/Continuity Rate by People Opinion Comment
: int : String : String : String : int : byte : int : int : int : int : int : int : int : int : String
+ calcRate () : int ... 0..* Line Product Rec
0..1
0..1
Product Recommendation -
Contact -
Contact Id Name Address Phone E-mail
: int : String : String : int : String
1..1 Line Contact
Product Id Product Name Produsen Company Spec Stock Purchasing Price Selling Price Product Photo Rating Product
: int : String : String : String : int : int : int : byte : int
1..* Data Product Rec
+ calcPrice () : int + getRate () : int ...
0..* Line Order Product
0..1 0..* Data Customer
0..1 0..1 0..* Line Customer
Customer
0..* Line Customer
Topic -
Topic Id Customer Id Discussion Title Date Content
0..* Data topic
: int : int : String : Date : String
0..* Data Topic
-
Customer Id First Name Last Name Email Address Password Date of Birth Phone Number Fax Number Gender Photo Company Name Address Zip Code CIty Province Country
: int : String : String : String : String : int : int : int : String : int : int : int : int : String : String : String
0..* Line Product Product
0..1
-
0..* Line Product
Product Id Product Name Spec Stock Purchasing Price Selling Price Product Photo Rating Product
Order -
0..* Data Topic 0..* Data Order 0..* Line Reply
-
Reply Id Topic Id Customer Id Date Content
Payment
0..* Line ReplyAdmin
Credit Card Data Reply Admin -
Replyadmin Id Toipc Id Content Date
: int : int 0..* : String Data Reply Admin : Date
0..* Line Payment
Transaction Id Customer Id Product Id Amount Product Payment Id Delivery Id Date
-
Account Id Number Type expDate PIN
: int : int : int : int : int
: int : int : int : int : int : int : Date
+ calcTax () : int + calcTotal () : int + calcWeight () : int ...
- amount : int - transaction : boolean
: int : int : int : Date : String
0..1 Data Product
+ calcPrice () : int + getRate () : int ...
+ authorized () : int + get recommendation () : int ...
Data Reply
: int : String : String : int : int : int : byte : int
0..* 0..* Line Order Line Order Order Detail 0..* Line Order 0..*
Product Id Product Name Price Quantity Total Price Status
: int : String : int : int : int : boolean
+ calcSubtotal () : int + calcWeight () : int ...
Paypal - Account Paypal : int - Password : int + authorized () : int ...
+ authorized () : int ... 1..* Line Admin Admin - Admin Id : int - Username : String - Password : String
Gambar 13. Diagram Kelas E-Cocotrade
34
5.1 Physical Data Model (model data fisik) Model data ini dibuat dengan cara men-generate diagram data konseptual di atas. Diagram data fisik ini menghasilkan table-tabel yangh digunakan dalam mengimplememntasi aplikasi. Dengan Physical Data Model kita dapat mengetahui model fisik hasil pengembangan dari sebuah konsep. Recomendation Id Product Product Name Produsen Company Spec Selling Price Product Photo Rate by Design Rate by Quality Rate by Price Rate by Brand Rate by Produsen Company Rate by Product Reliability Rate by Stock/Continuity Rate by People Opinion Comment ...
Contact Contact Id Name Address Phone E-mail ...
int varchar(254) varchar(254) int varchar(254)
Line Contact FK_contact Data Customer
int varchar(254) varchar(254) varchar(254) int tinyint int int int int int int int int varchar(254) Line Recommendation
Customer Customer Id int First Name INT Last Name varchar(254) Email Address varchar(254) Password varchar(254) Date of Birth int Phone Number int Fax Number int Gender varchar(254) Photo int Company Name int Address int Zip Code int CIty varchar(254) Province varchar(254) Country varchar(254) ... FK_customer Line Customer
FK_recommendation
FK_linerecommendation Line Product Rec FK_lineproduct Line Customer Product Recommendation FK_product_rec Product Id int Product Name varchar(254) Line Order Product FK_linecustomer Produsen Company varchar(254) Spec varchar(254) Stock int Purchasing Price int Selling Price int Product Photo bit Rating Product int ... FK_customer
Line Product Line Product
Order Recommendation Product Id int ProductName INT ProdusenCompany varchar(0) Spec varchar(0) FK_association5 Data Product RecStock int SellingPrice int Photo bit RatingProduct int ... FK_lineorder Line Order
Disscuss Topic Topic Topic Id Customer Id Discussion Title Date Content ...
int int varchar(254) datetime varchar(254)
Data Topic
Data topic TopicId int CustomerId int FK_datatopic DiscussionTitle INT Date date Content varchar(0) ...
Data Topic
FK_replytopic
Order Detail
Product Product Id Product Name Spec Stock Purchasing Price Selling Price Product Photo Rating Product ...
FK_topic
int varchar(254) varchar(254) int int int tinyint int
FK_lineorder Data Product Line Order
Product Id Product Name Price Quantity Total Price Status ...
int varchar(254) int int int bool
FK_order_detail Reply Topic Reply Topic by Admin ReplyadminId int TopicId int Content varchar(0) Date date ... Line ReplyAdmin FK_replyadmin Data Reply Admin Replyadmin Id Toipc Id Content Date ...
int int varchar(254) datetime
ReplyId TopicId CustomerId Date Content ...
int int int date varchar(0)
Transaction Id Customer Id Product Id Amount Product Payment Id Delivery Id Date
Line Reply FK_reply Data Reply Reply Id Topic Id Customer Id Date Content ...
Detail Quantity Order
Order
int int int datetime varchar(254)
ProductId int ProductName int FK_lineorder Line Order Price int Quantity int TotalPrice int Status int ... datetime
int INT int int int bool
Data Order FK_order Payment Method amount BOOL transaction INT
Data Reply Admin FK_replyadmin Data Admin Id Admin int Username int Password varchar(0) ...
Payment amount int transaction bool FK_payment_creditcard
Line Payment FK_payment
FK_payment_paypal
Line Admin FK_lineadmin Admin Admin Id int Username varchar(254) Password varchar(254) ...
Credit Card Account Id Number Type expDate PIN ...
BOOL int int int int
Paypal Account Paypal BOOL Password int
Gambar 14. Physical Data Model E-Cocotrade
35
2. Kebutuhan Perangkat Keras Perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengoperasikan dan mengembangkan E-Cocotrade adalah 1. Laptop dengan spesifikasi : a. Processor : AMD Athlon (tm) Neo X2 Dual Core Processor L335 1,60 GHz b. RAM : 2,00 GB c. Operating System : Windows7 Home Premium, 32 bit Operating System d. Harddisk Eksternal : 500 GB 2. CD/CDRW. 3. Modem internet 4. Mouse 5. Printer.
3. Kebutuhan Perangkat Lunak dan Kebutuhan Jaringan Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk pengembangan E-Cocotrade adalah Adobe Dreamweaver CS4 (Adobe, 2008) sebagai perangkat lunak pembangun program berbasis internet, Sybase Power Designer 15.3 (Sybase, 2010) sebagai sistem perancangan UML, MySQL (Oracle, 2009) untuk pembuatan basis data dinamis, Adobe Photoshop CS3 (Adobe, 2007) dan Microsoft Visio 2007 (Microsoft, 2007) untuk pengolahan gambar dan foto. Perangkat lunak internet browser yang dibutuhkan minimal Mozilla Firefox atau yang setingkat. Untuk kebutuhan jaringan saat ini, pengoperasian E-Cocotrade membutuhkan hubungan dengan jaringan internet. Namun saat uji coba, masih menggunakan server lokal, yaitu dengan menggunakan localhost / xampp.
C. PENERAPAN SISTEM Tahap akhir dalam proses pengembangan perangkat lunak adalah penerapan sistem. Penerapan sistem merupakan tahap merubah desain arsitektur sistem menjadi sebuah perangkat lunak. Tahap ini dimulai dengan mengidentifikasi atribut setiap objek yang terdapat pada diagram kelas. Atribut-atribut tersebut akan digunakan sebagai acuan pembuatan rancangan database yang dikumpulkan dalam sebuah tabel besar. Selanjutnya, tabel besar tersebut dinormalisasi agar sesuai dengan relasi keadaan nyata. Tahap-tahap dalam penerapan paket program E-Cocotrade meliputi pembuatan struktur data, pembuatan kerangka pengkodean dan tahap pembuatan perangkat lunak.
1. Transformasi Desain E-Cocotrade merupakan program aplikasi simulasi transaksi bisnis produk agroindustri kelapa secara online. Selama tahap pengembangan, E-Cocotrade diimplementasikan pada laptop dengan sistem operasi Windows7 Home Premium, AMD Athlon (tm) Neo X2 Dual Core Processor L335(1,60 GHz, 2,00 GB 32 bit Operating System) Perangkat lunak yang digunakan dalam mengembangkan program E-Cocotrade adalah Microsoft Visio 2007 (Microsoft, 2007) dan Sybase Power Designer 15.3 (Sybase, 2010) sedangkan
36
pada tahap pembuatan paket program menggunakan perangkat lunak Adobe Dreamweaver CS4 (Adobe, 2008) dan Adobe Photoshop CS3 (Adobe, 2007) untuk perancangan antarmuka. Sedangkan MySQL (Oracle, 2009) digunakan sebagai sistem manajemen basis data dinamis.
2. Pembuatan Program a. Database Sistem Tahapan pertama pembuatan program adalah pembuatan struktur database yang dihasilkan dari diagram kelas. Pembuatan struktur database diawali dengan membuat diagram kelas yang kemudian di generate menjadi model data fisik (Physical Data Model) yang sesuai dengan kenyataan. Model data fisik yang dibuat merupakan database sesungguhnya yang selanjutnya digenerate menjadi perintah SQL untuk diaplikasi pada Database Management System (DBMS) MySQL. MySQL merupakan Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribussikan secara garis dibawah lisensi GPL (General Public Lisence). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial MySQL. Jenis database di atas sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Lenguage). SQL adalah sebuah konsep operasi database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data. Konsep ini memungkinkan operasi data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Kehandalan suatu sistem DBMS diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah SQL, yang dibuat oleh pengguna maupun programmer. Rancangan data konseptual yang telah dipetakan pada diagram akan diimplementasikan ke dalam lingkungan basis data MySQL. Database yang terdapat pada table merupakan daftar isi database yang tedapat pada program E-Cocotrade. Database juga telah terisi sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan oleh program. Rancangan database ini akan memudahkan pengguna karena data yang digunakan akan tersimpan otomatis pada program tersebut. Tabel-tabel basis data yang dibuat dijelaskan pada Tabel 6. Tabel 6. Tabel Database (dbcocotrade) Nama Tabel Tbaddtochart
Keterangan menyimpan data keranjang belanja
Tbadmin
menyimpan data admin
Tbcontact
menyimpan data contact
Tbcustomer
menyimpan data pelanggan
Nama Kolom idaddtochart idcustomer idproduct date quantity idamin username password idcontact name email content idcustomer fullname email password
Type Data int(10) int(10) int(10) date int(15) int(10) varchar(30) varchar(15) int(10) varchar(20) varchar(25) varchar(250) int(10) char(25) varchar(30) varchar(10)
37
Tbdatareply
menyimpan data reply forum
tbdatareplyadmin
menyimpan data reply admin forum
tbdeliverycost
menyimpan data biaya pengiriman
tbdestination
menyimpan data list biaya kirim
tbindustry
menyimpan data industri kelapa
tbpayment
menyimpan data metode pembayaran
tbproduct
menyimpan data produk kelapa
tbrecommendation
menyimpan data rating
tbtopic
menyimpan data topik
birth phone gender address zipcode province country idreply idtopic idcustomer date content idreplyadmin idtopic content sate idcost iddestination weight price status iddestination destination duration cost ln idindustry company address phone cp email product
Date Text char(20) varchar(50) int(5) char(30) char(30) int(10) int(10) int(10) Date varchar(550) int(10) int(10) varchar(550) Date int(10) int(10) int(10) int(10) varchar(15) int(20) varchar(20) int(4) int(15) int(4) int(10) varchar(50) varchar(100) Text varchar(25) varchar(25) varchar(100)
idpayment
int(10)
metode idproduct productname idindustry spec stock purchasingprice sellingprice photo idrecommendation idproduct rtdesign rtprice rtproductreliability rtstock idtopic idcustomer
varchar(15) int(10) varchar(40) idindustry(10) varchar(100) int(4) int(20) int(20) Longblob int(5) int(10) int(1) int(1) int(1) int(1) int(10) int(10)
38
tbtransaction
menyimpan data transaksi
tbvalas
menyimpan data nilai tukar
tbtempcluster
menyimpan hasil akhir clustering
cluster
menyimpan data centroid awal
matrixacuan
menyimpan matriks acuan dan selalu di update
isicluster
menyimpan data kriteria cluster
iklan
menyimpan data iklan
discussiontitle date content idtransaction idcustomer idproduct quantity date idpayment idcost idvalas currency value idtemp idproduct c1 c2 c3 matrix1 matrix2 matrix3 grup idcluster amount design price brand product stock idproduct matrix1 matrix2 matrix3 compare idproduct amount design price brand product stock idiklan idcustomer iklan approve url
varchar(50) Date varchar(550) int(10) int(10) int(10) int(10) Date int(10) int(10) int(10) varchar(10) int(10) int(11) int(11) float float float int(11) int(11) text int(11) float float float float float float int(11) int(11) int(11) int(11) text int(11) int(11) int(11) int(11) int(11) int(11) int(11) int(11) int(11) longblob int(11) text
cu
b. Desain Halaman Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah halaman yang menarik dan interaktif adalah ruang gerak mata, sarana komunikasi dan kemudahan penggunaan. Dari segi keergonomisan, beberapa faktor yang perlu diperhatikan adalah penentuan jenis ukuran dan warna huruf, pemilihan warna latar belakang serta tulisan. Latar belakang pada tampilan antar muka website ini berwarna biru. Pemilihan warna biru digunakan untuk memberikan kesan tegas dan elegan serta enak dipandang mata. Penggunaan animasi
39
dan gambar seminimal mungkin untuk mempercepat pemindahan antar halaman. Link menu utama berwarna biru muda, sedang link untuk produk di sisi kiri berwarna biru tua dengan latar sama-sama berwarna biru. Sketsa tampilan E-Cocotrade dapat dilihat pada Gambar 15.
Menu Utama Logo PT. Cocotrade Logo Website Sign In dan Sign Up
Link Menu Produk dan Kolom Iklan Isi Menu Utama
Link Menu Utama Gambar 15. Sketsa Tampilan E-Cocotrade Gambar 15 merupakan sketsa tampilan E-Cocotrade. Pada bagian pojok kiri atas tercantum logo dari PT. Cocotrade Indonesia. Pada bagian ini tercantum logo website, yakni “Cocotrade”. Penulisan logo berwarna coklat kayu dan hijau menandakan warna dari pohon kelapa. Hal ini dimaksudkan untuk menarik perhatian pelanggan. Bagian atas tampilan merupakan tempat menumenu, ada 5 menu utama yang disediakan yaitu: Home, Product, Payment, Contact dan juga Customer Service. Di bawah logo PT. Cocotrade Indonesia terdapat menu yang langsung tehubung melakukan Sign In dan Sign Up. Pada bagian samping kiri tampilan terdapat tempat menaruh kolom iklan dan link menu produk: Food, Beverage, Organic, Personal Care, Others, dan Recommended. Selanjutnya adalah isi menu utama yang terletak di bagian tengah halaman. Isi menu utama merupakan pusat dari penglihatan sehingga penulisan informasi, penempatan untuk isian, dan aktivitas e-commerce lainnya diletakkan pada bagian ini. Hal ini dimaksudkan agar pengguna dapat berkonsentrasi penuh pada bagian tengah halaman untuk melakukan aktivitas, seperti transaksi, memberikan rating, menampilkan radar chart, dan sebagainya. Bagian bawah merupakan link menuju menu Home , Product, Payment, Contact dan juga Customer Service guna mempermudah pelanggan membuka menu-menu utama melalui jalur pintas. Tampilan tersebut kemudian diimplementasikan pada Ms.Visio guna mendesain tahap awal tampilan antar muka E-Cocotrade. Desain tampilan menu utama, form Sign In dan link menu produk (Gambar 16) yang terlihat jelas dapat memberikan acuan programmer dalam mendesain tampilan
40
antarmuka pada pemrograman bahasa PHP (Hypertext Preprocessor) menggunakan Adobe Dreamweaver CS4 (Adobe, 2008).
Gambar 16. Desain Tampilan E-Cocotrade Menggunakan Ms.Visio b. Struktur Program 1. Antar Muka Pengguna Antar muka program E-Cocotrade bagi calon pelanggan dan pelanggan terdiri dari Home, Product, Payment, Contact, dan Customer Services. Pengguna umum atau calon pelanggan hanya dapat membuka menu Home, Product (Food, Beverage, Organic, Personal Care, Others, Recommended), Payment, dan Contact namun tidak dapat melakukan pemesanan (transaksi pembayaran) dan berdiskusi di menu Customer Service sebelum mendaftar terlebih dahulu melalui menu Sign Up atau membuka akun melalui Sign In (Tabel 7).
No 1 2
Tabel 7. Menu/Link untuk Pelanggan dan Calon Pelanggan Menu/ Link Pelanggan Calon Pelanggan Home dapat diakses dapat diakses Product dapat diakses dapat diakses namun tidak dapat berinteraksi -Food dapat diakses dapat diakses namun tidak dapat berinteraksi -Beverage dapat diakses dapat diakses namun tidak dapat berinteraksi -Organic dapat diakses dapat diakses namun tidak dapat berinteraksi -Personal Care dapat diakses dapat diakses namun tidak dapat berinteraksi
41
3 4 5 6 7 8 9
-Others -Recommended Payment Contact Customer Services Sign Up Sign In Give Rate Radar Chart
dapat diakses dapat diakses dapat diakses dapat diakses dapat diakses dapat diakses dapat diakses dapat diakses dapat diakses
dapat diakses namun tidak dapat berinteraksi dapat diakses dapat diakses dapat diakses tidak dapat diakses dapat diakses tidak dapat diakses dapat diakses dapat diakses
2. Antar Muka Administrator Saat pertama kali membuka sistem, antar muka yang disediakan adalah antar muka untuk log in. Administrator harus mengisi username dan password dengan benar. Jika log in berhasil, administrator dapat mengakses halaman menu yang di dalamnya tedapat menu-menu pilihan, yaitu menu Sales Graph, Orders, Manage, User, Recommendation, Comment,dan Sales Profit. Tabel 8 menjelaskan keterangan dan sub menu pada tiap menu pilihan. Tabel 8. Menu untuk Administrator No 1
Menu Sales Graph
Sub Menu -
Keterangan Menu untuk menampilkan grafik penjualan produk keseluruhan setiap bulan dalam setahun
2
Orders
-Transaction Report -Shipment
Menu untuk melihat laporan transaksi dan status pengiriman
3
Manage
-Products -Industries -Delivery Cost
Menu untuk memperbarui data produk, meliputi harga, stok, spesifikasi, gambar, memperbarui data perusahaan industri kelapa, dan biaya pengiriman
4
Users
-Edit User -Admin
Menu untuk memperbaharui akun pelanggan dan memperbaharui akun administrator
5
Recommendation
-Rating -Radar Chart -Clustering
Menu untuk mengecek rating produk, radar chart, dan clustering
6
Comment
-
Menu untuk mengecek komentar pengguna
7
Sales Profit
-
Menu untuk menampilkan keuntungan penjualan tiap produk
Menu Home menyajikan gambaran umum perusahaan PT. Cocotrade Indonesia sebagai wahana e-business produk agroindustri kelapa di Indonesia yang berorientasi ekspor. Menu Product berisi data tentang informasi produk dan menampilkan produk keseluruhan. Jumlah produk keseluruhan adalah sebanyak 97 item. Informasi produk yang disediakan berbentuk tabel yang berisi nama produk, spesifikasi produk, stok produk, harga produk (dalam bentuk rupiah dan dolar) serta gambar produk. Menu produk di kelompokkan menurut kesamaan produknya, terdiri dari menu: Food, Beverage, Organic, Personal Care, Others, dan Recommended. Sesuai dengan namanya, menu Food memaparkan produk agroindustri kelapa yang dapat diklasifikasikan sebagai makanan; menu
42
Beverage memaparkan produk agroindustri kelapa yang dapat diklasifikasikan sebagai minuman; menu Organic adalah menu yang memaparkan produk agroindustri kelapa yang diklasifikasikan sebagai produk mentah, olahan setengah jadi, atau produk kesehatan organik; menu Personal Care memaparkan produk toiletries, kecantikan, dan perawatan tubuh; menu Others memaparkan produk kerajinan tangan dan produk lain diluar klasifikasi menu-menu sebelumnya; sedangkan menu Recommended menawarkan produk-produk dengan penjualan terbaik yang banyak terbeli atau memiliki rating yang baik. Menu Payment berisi panduan cara pembayaran. Terdapat dua tipe pilihan pembayaran yaitu menggunakan kartu kredit atau Paypal dan daftar delivery cost yang berisi pemilihan metode pembayaran sekaligus pemilihan tujuan pengiriman beserta waktu dan biaya pengiriman. Menu Contact dapat diisi oleh pelanggan maupun calon pelanggan yang belum mendaftar untuk melakukan kontak dengan administrator. Terakhir adalah menu Customer Service yang merupakan salah satu bagian dari Customer Relationship Management. Menu ini hanya dapat dibuka oleh pelanggan yang telah mendaftar. Pada menu ini terdapat forum diskusi yang merupakan tempat untuk para pelanggan melakukan diskusi dengan pelanggan lainnya. Untuk detail langkah penggunaan program, akan dibahas lebih lanjut di PAKET PROGRAM E-COCOTRADE (halaman 49). Tahapan Sign In, pengisian komentar, pemesanan produk, pemberian rekomendasi dan radar chart, pengisian forum diskusi, dan penggunaan sistem oleh administrator dapat dilihat berturut-turut pada Gambar 17, 18, 19, 20, 21 dan 22. Cara melakukan Sign In dalam bentuk diagram alir dapat di lihat pada Gambar 17. Pertamatama pengguna memasukan username dan password pada menu Sign In. Kemudian terjadi proses pemanggilan database pelanggan yang kemudiann mencocokkannya dengan username dan password yang dimasukkan pelanggan. Program kemudian menghubungkan pelanggan ke menu Product (Gambar 17).
Start
Sgn In (Masukkan user name dan password)
Program memanggil database customer, jika cocok masuk ke menu product : Mulai/Selesai : Proses
End
: Data
Gambar 17. Diagram Alir Sign In
43
Gambar 18 menggambarkan cara memberi komentar kepada E-Cocotrade. Pertama-tama pengguna membuka menu Contact. Kemudian pengguna mengisi nama, alamat email, beserta saran dan komentar pada kotak yang tersedia. Setelah semua kotak terisi dan dimasukkan, data tersimpan pada program.
Start
Membuka halaman contact
Memasukkan nama, email, saran / komentar
Program menyimpan data : Mulai/Selesai : Proses
End
: Data
Gambar 18. Diagram Alir Memasukkan Komentar di Halaman Contact Selanjutnya adalah proses pemesanan produk pada menu Product. Pertama-tama pelanggan melakukan Sign In terlebih dahulu dengan cara memasukkan username dan password. Kemudian program membuka halaman menu Product. Kemudian pelanggan memili produk yang diinginkan dan melanjutkan proses pembelian dengan menekan tombol “Buy” yang disertai gambar keranjang. Kemudian data pembelian masuk ke keranjang belanja. Pelanggan dapat memilih untuk menambah produk atau membatalkan produk pada keranjang belanja. Selanjutnya proses belanja diakhiri dengan menekan tombol “Check Out”. Proses berlanjut ke pemilihan metode pembayaran dan biaya pengiriman dengan memilih tujuan pengiriman, dan kegiatan penyimpanan tagihan belanja oleh pelanggan (Gambar 19).
44
Start
Melakukan Sign In (memasukkan username dan password
Program membuka halaman product
Memilih produk (Buy) Membeli produk (memasukkan ke keranjang belanja)
Data masuk ke shopping chart
Menambah produk
Membatalkan produk
Mengakhiri proses belanja (Check out)
Memilih cara pembayaran
Memilih tujuan pengiriman
Penyimpanan Invoice : Mulai/Selesai : Proses
End
: Data
Gambar 19. Diagram Alir Pemesanan Produk Diagram alir pemberian rekomendasi dan radar chart dimulai dengan masuk ke halaman produk (menu Product). Dilanjutkan dengan memilih link Give Rating yang masuk ke halaman pemberian rating. Pada halaman tersebut pelanggan dapat memasukkan rating (1-5) dengan meenekan tombol bintang atau menggesernya sesuai dengan tingkatan rating yang diinginkan. Program selanjutnya memasukkan hasil rating ke dalam database. Kemudian pelanggan memilih menu produk dilanjutkan dengan membuka link radar chart. Pada halaman radar chart, program menunjukkan radar chart beserta penjelasannya sebagai bentuk rekomendasi (Gambar 20).
45
Start
Masuk ke halaman produk
Memilih give rating
Memasukkan rating A) Design B) Price C) Product Reliable D) Brand E) Stock on Hand
Program memasukkan rating ke data recommendation
Memilih menu produk
Membuka link radar chart
Program menunjukkan radar chart sebagi rekomendasi : Mulai/Selesai : Proses
End
: Data
Gambar 20. Diagram Alir Pemberian Rekomendasi dan Radar Chart Halaman forum diskusi yang terdapat pada menu Customer Service hanya dapat diakses oleh pelanggan yang telah melakukan sign in yaitu dengan cara memasukkan username dan password. Setelah menu Customer Service dibuka oleh pelanggan, terdapat pilihan dalam forum diskusi. Pilihan pertama adalah membalas diskusi yang sudah ada dengan memilih judul topik dan menekan tombol Reply setelah mengisi formulir untuk membalas. Selanjutnya program akan memasukkan data tersebut ke dalam data reply. Pilihan kedua adalah melakukan pengisisan topik dan mengisi formulir diskusi. Selanjutnya program akan memasukkan data tersebut ke data topic (Gambar 21).
46
Start
Melakukan Sign In (memasukkan username dan password
Membuka halaman customer service
Membalas diskusi yang sudah ada
Pengisian topik dan isi diskusi
Program memasukkan ke data reply
Program memasukkan ke data topic : Mulai/Selesai : Proses
End
: Data
Gambar 21. Diagram Alir Pengisian Forum Diskusi Pengunaan sistem oleh administrator dimulai dengan memasukkan username dan password pada tampilan awal administrator. Selanjutnya administrator dapat memilih tujuh menu utama yaitu: Sales Graph, Orders, Manage, Recommendation, Comment, Users, dan Sales Profit. Pada menu Sales Graph administrator dapat menampilkan laporan penjualan setiap bulan yang disajikan dalam grafik batang. Pada menu Orders administrator dapat melihat laporan transaksi penjualan dan data pengiriman. Pada menu Manage administrator dapat memperbaharui data produk, data industri, dan biaya pengiriman. Pada menu Recommendation administrator dapat mengecek rating produk, radar chart, dan biaya clustering. Pada menu Comment administrator dapat mengecek komentar pengguna. Pada menu Users administrator dapat memperbaharui akun pengguna dan akun administrator. Pada menu Sales Profit administrator dapat menampilkan keuntungan penjualan produk (Gambar 22).
Start Administrator
Log In Admin (memasukkan username password)
Menampilkan laporan penjualan (sales graphic)
Melihat laporan transaksi dan pengiriman
Memperbarui data produk, data industri, dan biaya pengiriman
Mengecek rating produk, radar chart, dan clustering
Mengecek komentar pengguna
Mengedit akun pengguna dan akun admin
Menampilkan keuntungan penjualan produk
End
Gambar 22. Penggunaan Sistem oleh Administrator
47
3. Sistem Pembayaran Sistem pembayaran yang digunakan dalam E-Cocotrade ada dua jenis, yaitu menggunakan kartu kredit (credit card) serta Paypal. Sistem kartu kredit adalah suatu jenis penyelesaian transaksi ritel dan sistem kredit yang namanya berasal dari kartu plastik yang diterbitkan kepada pengguna sistem tersebut. Sebuah kartu kredit berbeda dengan kartu debit di mana penerbit kartu kredit meminjamkan konsumen uang dan bukan mengambil uang dari rekening (Anonim, 2011). Kartu kredit digunakan pada sistem E-Cocotrade karena sistem ini berorientasi ekspor dan dapat digunakan diseluruh dunia yang memiliki otoritas penerbit kartu. Demi kenyamanan pelanggan yang berasal dari manca negara digunakan sistem kartu kredit sebagai salah satu pilihan transaksi pelanggan. PayPal Inc. adalah perusahaan dalam jaringan yang menyediakan jasa transfer uang melalui surat elektronik, menggantikan metode lama yang masih menggunakan kertas, seperti cek dan wesel pos. PayPal juga menyediakan jasa untuk para pemilik situs e-commerce, lelangan, dan jenis usaha lain. Markas perusahaan ini terletak di San Jose, California, Amerika Serikat. (Anonim, 2011). Paypal digunakan pada sistem ini karena paypal merupakan pihak ketiga yang dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pelanggan. Pelanggan dapat bertransaksi tanpa memberikan nomor kartu kredit. Saat ini Paypal telah banyak digunakan di seluruh dunia. Menurut Anonim (2011), melihat masa depan PayPal yang menjanjikan, eBay (merchant jual beli online) menyimpulkan PayPal cocok digunakan sebagai perantara pembayaran lelang online mereka. Sebelumnya, ebay telah membeli Billpoint pada bulan Mei 1999 dan menjadikannya sebagai perantara pembayaran satu-satunya yang diakui oleh eBay walaupun pilihan untuk menggunakan metode pembayaran lain masih diizinkan. Pada bulan Februari 2000, rata-rata ada sekitar 200.000 penawaran barang per hari yang menggunakan PayPal, sedangkan yang menggunakan Billpoint hanya mencapai 4.000 penawaran saja. Bahkan pada bulan April 2000, sudah ada lebih dari satu juta penawaran yang menggunakan PayPal
4. Pengujian Sistem Berdasarkan penerapan sistem, program E-Cocotrade telah berfungsi dengan baik. Semua fasilitas pada menu telah dapat dijalankan. Serangkaian pengujian dilakukan untuk memeriksa kesalahan pada sistem E-Cocotrade. Hasil pengujian ini menjadi acuan dalam perbaikan sistem.Pengujian pertama dilakukan dengan mengecek alur sistem secara keseluruhan, apakah sudah benar dan sesuai harapan. Pengujian meliputi peringatan kesalahan apabila terjadi salah input atau kekosongan formulir isian. Pengujian kedua meliputi pengecekan dengan sampel data dan dilakukan penelusuran, apakah prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi sudah benar dan beroperasi sesuai dengan logika sistem yang tepat. Pengujian dengan menggunakan perhitungan matematis pada jumlah pembayaran telah dilakukan dan menunjukkan hasil yang sama antara perhitungan dengan E-Cocotrade dan perhitungan di luar sistem yang dilakukan secara manual.
48
E. PAKET PROGRAM E-COCOTRADE Pada paket program, terdapat dua tampilan antarmuka. Pertama adalah tampilan antar muka pengguna yang dapat diakses oleh pelanggan dan calon pelanggan atau yang biasa disebut dengan frontend user. Tampilan kedua adalah tampilan antar muka administrator yang dapat diakses khusus oleh administrator atau yang biasa disebut dengan backend user. Gambar 23 memaparkan struktur antar muka pengguna (web mapping) atau yang biasa disebut tampilan frontend user. Struktur tampilan di mulai dari menu Home yang merupakan menu awal yang akan terbuka ketika pengguna masuk ke website E-Cocotrade. Terdapat beberapa pilihan menu dan link. Menu Recommended akan memberi pilihan link high recommended, medium recommended, dan low recommended sebagai bentuk hasil iterasi pada proses clustering. Pada menu Sign Up pelanggan akan memasukan data pribadi dan menyimpannya ke data customer. Pada menu Sign In terjadi proses pengecekkan apakah pengguna memasukkan username dan password yang benar. Jika benar maka proses akan membuka menu Product yang beisi tabel produk-produk kelapa dan juga sub dan link menu. Sub menu produk terdiri dari : Food, Beverage, Organicm Personal Care, dan Others. Pelanggan dapat melakukan proses pembelian dengan memilih produk kemudian melanjutkannya dengan melakukan pemilihan metode pembayaran. Link pada menu Product adalah: Radar Chart, dan Give Rate. Pada link Radar Chart akan dimunculkan data berupa grafik radar sedangkan pada link Give Rate pengguna dapat memberikan rating pada produk yang ingin diberi penilaian. Menu Contact merupakan sarana bagi pengguna yang ingin memberi komentar dan pesan. Menu Customer Service hanya dapat diakses oleh pelanggan yang telah melakukan Sign In. Setelah menu Customer Service dibuka oleh pelanggan, terdapat pilihan dalam forum diskusi. Pilihan pertama adalah membalas diskusi yang sudah ada dengan memilih judul topik dan menekan tombol Reply setelah mengisi formulir untuk membalas. Selanjutnya program akan memasukkan data tersebut ke dalam data reply. Pilihan kedua adalah melakukan pengisisan topik dan mengisi formulir diskusi. Selanjutnya program akan memasukkan data tersebut ke data topic (Gambar 23).
49
1.Struktur Antar Muka Pengguna Antar muka pengguna (Home)
Recommended
Sign Up
Cek Iterasi
High Recommended
Medium Recommended
Product
Sign In
+
Food
Beverage
Organic
Payment
Personal Care
Others
Low Recommended
Proses pembelian (Buy)
Menyimpan data customer
produk cluster High Recommended
produk cluster High Recommended
x
Option
Cek Masukkan komentar / pesan
Rating
Menyimpan data rating
Keranjang Belanja
Customer Service
Give Rate
Masukkan data pribadi
Cek produk cluster High Recommended
Radar Chart
Contact
Menyimpan data comment
Forum
Add Topic
Reply
Submit
Menyimpan data reply
Menyimpan data topic
+
Check Out
Payment Method
: Mulai / Selesai
: Keputusan
: Input Data Manual
: Dokumentasi
: Proses
Invoice
Print
Antar muka pengguna
: Penyimpanan Data Save
Gambar 23. Struktur Antar Muka Pengguna
50
Halaman utama (menu Home) E-Cocotrade memaparkan tentang deskripsi perusahaan yang menjual produk-produk turunan kelapa di Indonesia dari beragam merek, dan perusahaan berbeda. Pada bagian paling atas halaman, tercantum logo dan nama perusahaan. Kemudian di bagian bawahnya terdapat 5 menu, yaitu Home, Product, Payment, Contact, dan Customer Services. Sementara itu di bagian samping kiri halaman utama terdapat menu Sign In dan Sign Up. Terdapat menu produk yang telah dibagi menjadi 6 kategori submenu antara lain Food, Beverage, Organic, Personal Care, Others, dan Recommended (Gambar 24a).
Gambar 24a. Tampilan Halaman Utama (Bagian Atas) Jika tampilan halaman utama digeser ke bawah, maka akan tampil tempat iklan dan 5 menu jalan pintas (shortcut) yang sama dengan 5 menu utama, yaitu menu Home, Product, Payment, Contact, dan Customer Service. Kelima menu shortcut tersebut akan terhubung ke menu utama sesuai dengan judulnya masing-masing (Gambar 24b).
Gambar 24b. Tampilan Halaman Utama (Bagian Bawah)
51
Tampilan menu selanjutnya adalah menu Product, E-Cocotrade menawarkan 97 jenis produk dengan rincian spesifikasi, harga, radar chart, dan link pemberian rating. Pada menu product ini, terdapat mesin pencari (search engine) yang akan mencari produk yang dimasukkan ke dalam kotak pencarian. Selain itu, pengguna juga dapat mencari produk dengan memilih halaman produk, seperti membuka lembaran katalog produk. Tampilan menu Product dapat dilihat pada Gambar 25.
Gambar 25. Tampilan Menu Product Produk-produk tersebut dapat dilihat oleh calon pelanggan yang belum mendaftar, namun untuk melakukan pembelian, maka calon pelanggan tersebut harus mendafar menjadi anggota terlebih dahulu di menu Sign Up atau memasukkan akun di link Sign In. Formulir Sign Up seperti terlihat pada Gambar 26.
Gambar 26. Tampilan Menu Sign Up
52
Jika calon pelanggan salah mengisi konfirmasi password (confirmed password), maka akan keluar kotak dialog yang bertuliskan “Incorrect confirmed password!” seperti yang terlihat pada Gambar 27 di bawah ini.
Gambar 27. Tampilan Kotak Dialog “Incorrect confirmed password!” Jika calon pelanggan tidak mengisi semua form (field), maka akan keluar kotak dialog bertuliskan “Cannot process, there’s field empty” seperti yang terlihat pada Gambar 28.
Gambar 28. Tampilan Kotak Dialog “Cannot process, there’s field empty”
53
Setelah melakukan pendaftaran, maka akan muncul tulisan yang menandakan bahwa registrasi telah berhasil dilakukan, pelanggan di sarankan untuk melakukan log in dan ditampilkan pula isi data diri pengguna sesuai yang dimasukkan oleh pengguna seperti terlihat pada Gambar 29.
Gambar 29. Tampilan Pendaftaran Pelanggan Berhasil Setelah mendaftar, maka calon pelanggan otomatis menjadi pelanggan tetap, dan dapat melakukan pembelian serta dapat berinteraksi dengan pelanggan lainnya melalui submenu discussion forum. Untuk masuk ke dalam web, pelanggan harus melakukan sign in dengan memasukkan email address dan password seperti Gambar 30.
Gambar 30. Tampilan Menu Log In Pelanggan
54
Jika pelanggan melakukan pembelian, tanpa melakukan registrasi terlebih dahulu, maka akan muncul peringatan “You Have To Sign Up or Sign In First” beserta form pendaftaran (Sign Up) seperti yang terlihat pada Gambar 31.
Gambar 31. Tampilan Peringatan untuk Sign Up atau Sign In Berikut tampilan menu produk yang terbagi ke dalam 6 jenis, tersedia menu di sebelah kiri halaman utama, hal ini dimaksudkan agar pelanggan dapat dengan mudah mengakses produk yang diinginkan sesuai dengan klasifikasi produk tersebut. Menu produk terbagi menjadi menu Food, Baverage, Organic, Personal Care, Others, dan Recommended. Tampilan menu produk dapat dilihat pada Gambar 32 sampai 37 seperti Gambar di bawah ini. Tampilan menu Food (Gambar 32) merupakan tampilan produk-produk yang memiliki IDindustri=1 pada database produk. Pada bahasa pemrograman dipanggil produk-produk yang memiliki IDindustri=1 sebagai perwakilan dari produk-produk yang tergolong makanan.
Gambar 32. Tampilan Menu Food
55
Tampilan menu Beverage merupakan tampilan produk-produk yang memiliki IDindustri=2 pada database produk. Pada bahasa pemrograman dipanggil produk-produk yang memiliki IDindustri=2 sebagai perwakilan dari produk-produk yang tergolong minuman (Gambar 33).
Gambar 33. Tampilan Menu Beverage Tampilan menu Organic merupakan tampilan produk-produk yang memiliki IDindustri=3 pada database produk. Pada bahasa pemrograman dipanggil produk-produk yang memiliki IDindustri=3 sebagai perwakilan dari produk-produk yang tergolong produk organik, yaitu produk yang berfungsi untuk kesehatan seperti VCO (Virgin Coconut Oil) dan HCO (Hydrogenated Coconut Oil) (Gambar 34).
Gambar 34. Tampilan Menu Organic
56
Tampilan menu Personal Care merupakan tampilan produk-produk yang memiliki IDindustri=4 pada database produk. Pada bahasa pemrograman dipanggil produk-produk yang memiliki IDindustri=4 sebagai perwakilan dari produk-produk yang tergolong kebutuhan pribadi, seperti perlengkapan mandi (toiletries) dan produk kecantikan (Gambar 35).
Gambar 35. Tampilan Menu Personal Care Tampilan menu Others merupakan tampilan produk-produk yang memiliki IDindustri=5 pada database produk. Pada bahasa pemrograman dipanggil produk-produk yang memiliki IDindustri=5 sebagai perwakilan dari produk-produk yang tidak termasuk golongan makanan, minuman, organik, ataupun kebutuhan pribadi (Gambar 36).
Gambar 36. Tampilan Menu Others
57
Tampilan menu Recommended merupakan tampilan produk-produk hasil clustering pada database hasil iterasi cluster (Gambar 37). Pada menu ini pengguna dapat memilih produk berdasarkan kelompok produk yaitu: high recommended, medium recommended, dan low recommended. Pada bahasa pemrograman dipanggil database dari database transaksi dan database rating yang kemudian dilakukan iterasi sehingga matriks data sama dengan matriks sebelumnya.
Gambar 37. Tampilan Menu Recommended Tampilan rekomendasi akan berubah sesuai dengan perubahan database transaksi dan database rating. Semakin banyak pelanggan yang membeli produk dan semakin tinggi rating yang diberikan, maka produk tersebut akan menjadi produk yang rekomendasi baik bagi pelanggan (high recommended). Setelah melihat produk, pelanggan dapat melakukan pembelian dengan menekan gambar keranjang yang bertuliskan “Buy”. Setelah menekan gambar tersebut maka produk yang dibeli akan muncul di bagian bawah daftar produk (disebut shopping cart), seperti terlihat pada Gambar 38. Pada halaman ini tercantum gambar, nama serta spesifikasi produk yang akan dibeli, beserta jumlah serta harga dan harga total produk. Jika pelanggan ingin menambah produk ke keranjang belanjaan maka bisa menekan tombol add to chart. Jika pelanggan ingin membatalkan pembelian maka bisa menekan tombol cancel yang bergambar tanda silang merah. Namun, jika pembelian sudah pasti (fixed) maka pelanggan akan dipersilahkan menekan perintah check out, yang terletak di sisi kiri bawah.
58
Gambar 38. Tampilan Proses Pembelian Produk Jika produk stoknya sudah habis, maka produk tidak akan dapat dibeli, karena tidak terdapat icon keranjang “Buy” dan digantikan dengan tulisan seperti terlihat pada Gambar 39.
Gambar 39. Tampilan Peringatan Produk Kosong
59
` Langkah selanjutnya setelah melakukan check out adalah memilih jenis metode pembayaran yang akan dilakukan. Info panduan metode pembayaran dapat dilihat di menu Payment seperti terlihat dalam Gambar 40a dan 40 b.
Gambar 40a. Tampilan Menu Cocotrade Purchase Guide (Tampilan Atas) Pada Gambar 40a terdapat link Paypal agar pengguna dapat terhubung ke www.paypal.co.id sehingga pengguna yang belum memiliki akun Paypal, namun ingin mendaftarkan diri dapat memilih link tersebut sehingga terhubung ke website Paypal untuk melakukan pendaftaran. Gambar 40b merupakan perincian cara pembayaran dengan menggunakan Paypal atau Credit Card. Kedua sistem ini merupakan pilihan metode pembayaran yang dapat dipilah dan digunakan oleh pelanggan. Pada menu ini disebutkan bahwa pengguna akan menerima produk pemesanan dengan proses waktu maksimal 4 x 24 jam dari proses transaksi.
Gambar 40b. Tampilan Menu Cocotrade Product Purchase Guide(Tampilan Bawah)
60
Pelanggan akan memilih metode pembayaran yang dilakukan. Kemudian memasukkan berat dari produk. Nilai berat produk yang dimasukkan disesuaikan dengan jumlah produk yang dibeli. Kemudian pelanggan melakukan pemilihan tujuan pengiriman dalam list yang telah disediakan ada 2 kategori tujuan pengiriman, yaitu domestik dan luar negeri. Di dalam pemilihan tujuan pengiriman, telah ada info lama waktu pengiriman dan juga biaya pengiriman. Jika pelanggan ingin kiriman semalam sampai maka dapat memilih menu „one day arrive’. Kemudian, biaya akan dikirimkan secara otomatis ke e-mail pelanggan. Tampilan proses Payment Method dapat dilihat pada Gambar 41.
Gambar 41. Tampilan Proses Payment Method Setelah men-submit data di atas maka akan muncul tulisan “Thaks for Buy” dan link “See Invoice” untuk melihat bukti tagihan seperti pada Gambar 42.
Gambar 42. Tampilan Thanks for buy dan Link See Invoice
61
Pelanggan yang telah menekan link See Invoice seperti gambar di atas maka akan dapat melihat tagihan yang berisi nama pelanggan, alamat, nomor telepon, tujuan pengiriman, biaya pengiriman, metode pengiriman serta daftar produk yang dibeli dan total yang harus dibayar (Gambar 43).
Gambar 43. Tampilan Tagihan Setelah itu, pelanggan dapat menyimpan dan mencetak tagihan tersebut sebagai bukti pembelian dengan menekan link Print Invoice. Setelah memilih link Print Invoice, maka akan muncul kotak penyimpanan (Save As) seperti terlihat pada Gambar 44. Pelanggan dapat memilih lokasi tempat penyimpanan dan judul file bukti pembayaran sesuai keinginan pelanggan dengan format document.
Gambar 44. Tampilan Proses Saving Invoice
62
Setelah menyimpan bukti transaksi pembayaran, proses penguduhan dapat terlihat pada Gambar 45.
Gambar 45. Tampilan Proses Download Invoice Untuk melakukan kontak dengan administrator perusahaan maka pelanggan dan calon pelanggan dapat mengisi di formulir contact seperti Gambar 45. Pengguna baik pelanggan dan calon pelanggan dapat berhubungan secara langsung denga menghubungi contact person yang ada di menu Contact atau dapat pula mengirimkan komentar dan pesan dengan cara mengisi formulir contact terlebih dahulu.
Gambar 46. Tampilan Menu Contact Menu lainnya yaitu Customer Services, menu ini memiliki forum diskusi. Menu Customer Services menjadi ciri khas yang membedakan antara e-commerce dengan e-business. Dalam ebusiness ada sebuah bentuk CRM (Customer Relationship Management). Menu Customer Services
63
merupakan salah satu aplikasi dari CRM, disini pelanggan dapat melakukan diskusi dengan pelanggan lainnya. Topik yang telah ada dapat dilihat di menu, pelanggan juga dapat menambah topik baru yang kemudian nantinya dapat dibalas oleh pelanggan lain. Menu Customer Service dapat dilihat pada Gambar 48. Sebelumnya, pelanggan harus melakukan sign in terlebih dahulu untuk memasuki menu ini, jika tidak, akan keluar kotak dialog yang bertuliskan “ You Have to Sign Up or Sign In First” yang terlihat pada Gambar 47.
Gambar 47. Tampilan Customer Service Jika Belum Sign In
Gambar 48. Tampilan Menu Customer Service Jika pelanggan memilih link Add Topic, maka akan keluar tampilan seperti pada Gambar 49. Menu ini berfungsi untuk menambah topik yang ada pada menu Customer Service. Setelah topik diisi dan dimasukkan, maka akan masuk ke forum diskusi yang ada pada menu Customer Service seperti yang tertera pada Gambar 48.
64
Gambar 49. Tampilan Link Add Topic Jika pelanggan memilih membuka link Topic (judul topik), maka akan keluar tampilan seperti Gambar 50a di bawah ini. Setelah pelanggan mengisi kotak komentar, maka data tersebut akan masuk ke database reply dan tampil di topik tersebut sebagai pemberi tanggapan terhadap komentar sebelumnya. Gambar 50b menunjukkan hasil tanggapan yang telah masuk ke database reply dan tampil di topik yang dipilih.
Gambar 50a. Tampilan Membuka Topic Setelah membuka topik yang dipilih, pelanggan dapat memberikan komentarnya terhadap topik yang ada. Komentar tersebut akan menyantumkan nama pelanggan dan tanggal pemberian komentar. Tampilan hasil pemberian komentar dari pelanggan dapat dilihat pada Gambar 50b.
65
Gambar 50b. Tampilan Memberi Komentar pada Topic Pada menu Product terdapat link Give Rate yang terletak pada baris setiap produk. Link ini digunakan pelanggan untuk memberikan rating produk dengan kriteria-kriteria sebagai berikut: desain (design), harga (price), merek (brand), kepercayaan terhadap produk (product reliability), dan ketersediaan produk (stock on Hand). Gambar 51 merupakan tampilan dari link Give Rate. Rating yang diberikan nantinya akan berpengaruh pada radar chart dan clustering dari tiap produk. Nilai rating akan terus berubah setiap diisi kembali oleh pelanggan selanjutnya.
Gambar 51. Tampilan Give Rate Selain link Give Rate terdapat pula link Radar Chart di setiap produk. Link ini digunakan pelanggan untuk menampilkan radar chart dari kriteria-kriteria hasil rating yaitu: desain (design), harga (price), merek (brand), kepercayaan terhadap produk (product reliability), ketersediaan produk (stock on hand) dan banyaknya produk terjual (amount) yang diambil dari database transaksi. Amount
66
disini berarti banyaknya (dalam persen) produk terjual. Jika di atas atau sama dengan 50% maka akan tertera 5 bintang. Jika diantara 40%-50% , maka akan tertera 4 bintang. Jika diantara 30%-40%, maka akan tertera 3 bintang. Jika diantara 20%-30%, maka akan tertera 2 bintang. Jika diantara 10%-20%, maka akan tertera 1 bintang. Jika di bawah 10 %, maka tidak tertera bintang. Tampilan radar chart dan penjelasannya dapat dilihat pada Gambar 52 di bawah ini.
Gambar 52. Tampilan Radar Chart Setelah membahas tampilan antar muka pengguna atau frontend, selanjutnya akan dibahas tampilan antar muka administrator atau yang biasa disebut backend. Struktur antar muka administrator terdiri dari halaman awal administrator yaitu index. Pada halaman awal administrator dilakukan pengecekkan username dan password untuk melanjutkan ke halaman administrator. Pada halaman tersebut terdapat tujuh pilihan menu yaitu: Sales Graph, Orders, Manage, Recommendation, Comment, Users, dan Sales Profit. Pada menu Sales Graph administrator dapat menampilkan laporan penjualan setiap bulan yang disajikan dalam grafik batang. Pada menu Orders terdapat dua pilihan sub menu, yaitu menu Transaction dan Shipment. Administrator dapat melihat laporan transaksi penjualan pada sub menu Transaction dan data pengiriman pada menu Shipment. Pada menu Manage terdapat tiga sub menu yaitu: Product, Industry, dan Delivery Cost. Administrator dapat memperbaharui data produk pada sub menu Product, memperbaharui data perusahaan industri pada sub menu Industry, dan memperbaharui biaya pengiriman pada menu Delivery Cost. Pada menu Recommendation terapat tiga sub menu yaitu: Rating, Radar Chart, dan Clustering. Administrator dapat mengecek rating produk pada sub menu Rating, mengecek radar chart pada sub menu Radar Chart, dan mengecek clustering pada sub menu Clustering. Pada menu Comment administrator dapat mengecek komentar pengguna dan menghapus data tersebut. Pada menu Users terdapat dua sub menu yaitu: Customer dan Admin. Administrator dapat memperbaharui akun pengguna pada sub menu Customer dan memperbaharui akun administrator pada sub menu Admin. Pada menu Sales Profit administrator dapat menampilkan keuntungan penjualan produk (Gambar 53).
67
2. Struktur Antar Muka Administrator
Antar muka administrator (index)
Cek
Sales Graph
Order
Transaction
Manage
Shipment
Product
Hapus
Update
Menyimpan data produk
: Mulai / Selesai
: Keputusan
: Input Data Manual
: Dokumentasi
: Proses
Recommendation
Industry
Hapus
Update
Menyimpan data industri
Delivery Cost
Hapus
Rating
Radar Chart
Update
Menyimpan data delivery cost
Comment
Clustering
Hapus
Menyimpan data comment
Users
Customer
Hapus
Update
Menyimpan data customer
Sales Profit
Admin
Hapus
Update
Menyimpan data admin
: Penyimpanan Data
Gambar 53. Struktur Antar Muka Administrator
68
Pada tampilan khusus administrator (Gambar 54), disediakan kotak untuk memasukkan user name dan password.
Gambar 54. Tampilan Awal Administrator Jika administrator salah memasukkan username atau password maka akan keluar kotak dialog yang bertuliskan “Username or Password is incorrect!”. Tampilannya dapat dilihat di Gambar 55 di bawah ini. Sebaliknya, jika username dan password sesuai, maka akan masuk ke menu administrator seperti yang terlihat pada Gambar 56.
Gambar 55. Tampilan Kotak Dialog “Username or Password is incorrect!” Kotak dialog pada gambar di atas dibuat menggunakan coding javascript yang dimasukkan ke dalam bagian tubuh PHP (Hypertext Preprocessor). Proses yang dilakukan adalah proses autentiikasi yaitu pencocokan username dan password yang ada pada database pelanggan.
69
Pada menu administrator, terdapat tujuh menu, yaitu: Sales Graph, Orders, Manage, Users, Recommendation, Comment, dan Sales Profit. Tampilan menu administrator dapat dilihat pada Gambar 56 di bawah ini.
Gambar 56. Menu Administrator Pada menu Sales Graph, administrator dapat melihat dalam bentuk grafik perbulan dalam hitungan tahun. Tampilan Sales Graph seperti terlihat pada Gambar 57.
Gambar 57. Tampilan Sales Graph Tampilan Sales Graph di atas menggunakan modul grafik yang disisipkan pada folder htdocs dan di ubah variabelnya sesuai dengan variabel yang ada pada database transaksi.
70
Menu selanjutnya adalah Orders. Pada menu ini, administrator dapat melihat laporan transaksi, seperti terlihat dalam Gambar 58.
Gambar 58. Tampilan Menu Orders Menu selanjutnya adalah Manage. Pada menu ini, terdapat sub menu Products (gambar 59a), sub menu Industries (Gambar 60a), dan sub menu Delivery Cost (Gambar 61a). Administrator dapat menambah produk terbaru, mengupdate, atau menghapus data stok produk yang lama. Tampilan sub menu Product terdapat pada Gambar 59a dan tampilan update product dapat terlihat pada Gambar 59b.
Gambar 59a. Tampilan Sub Menu Product Tampilan sub menu Product ini tidak berbeda jauh dengan tampilan menu Product pada antar muka pelanggan. Yang membedakannya hanya terdapat tombol untuk menghapus (delete) berbentuk silang dan tombol memperbaharui (update) berbentuk pensil.
71
Gambar 59b menampilkan formulir update product yaitu kegiatan untuk memperbaharui data produk berupa nama produk, spesifikasi, ketersediaan stok dan gambar.
Gambar 59b. Tampilan Update Product Administrator dapat pula menambah data industri terbaru, memperbaharui, atau menghapus data industri yang lama. Tampilan sub menu Industries terdapat pada Gambar 60a dan tampilan update industries dapat terlihat pada Gambar 60b.
Gambar 60a. Tampilan Sub Menu Industries Gambar60b menampilkan formulir update industry yaitu kegiatan untuk memperbaharui data industri berupa nama perusahaan, alamat, nomor telepon, contact person, alamat email, dan produk kelapa apa saja yang dijual .
72
Gambar 60b. Tampilan Update Industries Sub menu Delivery Cost berisi daftar ongkos kirim ke berbagai kota, kabupaten dan negara serta mencantumkan lama waktu pengiriman. Tampilan daftar ongkos kirim dapat dilihat pada Gambar 61a. Pada sub menu ini, administrator dapat menambah tujuan pengiriman terbaru, mengupdate, atau menghapus biaya atau tujuan pengiriman yang lama. Tampilan sub menu Delivery Cost terdapat pada Gambar 61a dan tampilan update destination dapat terlihat pada Gambar 61b.
Gambar 61a. Tampilan Daftar Ongkos Kirim (Delivery Cost) Administrator dapat melakukan koreksi jika terdapat perubahan data atau nilai ongkos kirim, begitupula jika ada penambahan info tempat tujuan pengiriman yang baru. Tampilan update add delivery cost dapat dilihat pada Gambar 59b.
73
Gambar 61b. Tampilan Update Delivery Cost Saat ini terdapat 944 data daerah tujuan pengiriman, dari dalam negeri maupun luar negeri, urutan didasarkan pada abjad. Data tersebut meliputi nama daerah (kota, kabupaten, negara), lama waktu pengiriman dan biaya pengiriman. Data diambil dari jasa ekspedisi pengiriman barang, yaitu TIKI JNE dan PT POS INDONESIA. Menu selanjutnya adalah menu Users. Pada menu ini, terdapat sub menu Edit User (Gambar 62a), dan sub menu Admin (Gambar 63a). Administrator dapat menambah user baru, mengupdate, atau menghapus data user yang lama. Tampilan sub menu Edit User terdapat pada Gambar 62a dan tampilan update user dapat terlihat pada Gambar 62b.
Gambar 62a. Tampilan Sub Menu Edit User
74
Gambar 62b. Tampilan UpdateUser Administrator dapat pula menambah data administrator baru, mengupdate, atau menghapus data administrator yang lama pada sub menu Admin. Tampilan sub menu Admin terdapat pada Gambar 63a dan tampilan update administrator dapat terlihat pada Gambar 63b.
Gambar 63a. Tampilan Sub Menu Admin
75
Gambar 63b. Tampilan Update Administrator Menu selanjutnya adalah menu Recommendation. Pada menu ini tertera rata-rata rating dari seluruh pelanggan yang mengisi form rating dan telah tersimpan di database recommendation (Gambar 64).
Gambar 64. Tampilan Menu Recommendation
76
Pada menu Comment, terdapat komentar-komentar pelanggan terhadap E-Cocotrade. Administrator berhak dan dapat menghapus komentar-komentar ini. Tampilan menu Comment dapat dilihat pada Gambar 65.
Gambar 65. Tampilan Menu Comment Menu yang terakhir adalah Sales Profit. Pada menu ini, administrator dapat melihat laporan transaksi sekaligus perhitungan keuntungan setiap item produk. Di bawah ini merupakan menu Sales Profit per item produk yang tersaji dalam bentuk tabel. Tampilan dari menu Sales Profit dapat dilihat pada Gambar 66.
Gambar 66. Tampilan Menu Sales Profit Segmen pasar E-Cocotrade adalah dalam dan luar negeri, sehingga situs ini seluruhnya menggunakan Bahasa Inggris. Data produk didapat dari 40 perusahaan yang berasal dari data APCC
77
(Asian Pacific Coconut Community), Dekindo (Dewan Kelapa Indonesia), internet dan toko online perusahaan produk kelapa. Prosedur sistem E-Cocotrade dapat dilihat pada Lampiran 1. Seluruh coding utama (home.php) dapat dilihat pada Lampiran 2. Sementara itu, panduan pemakaian program simulasi ECocotrade disajikan pada Lampiran 3.
3. Rencana Implementasi dan Pengembangan Sistem Perencanaan dan pengembangan sistem ini masih perlu penyempurnaan. Masih banyak hal yang dapat dikembangkan untuk melengkapinya. Uji coba sistem website E-Cocotrade masih menggunakan server lokal yaitu menggunakan localhost/xampp. Sistem ini direncanakan untuk diterbitkan (upload) ke jaringan internet dengan nama www.cocotrade.net. Proses transaksi yang digunakan adalah sistem kartu kredit dan Paypal. PT. Cocotrade Indonesia pertama-tama harus memiliki akun kartu kredit. Selanjutnya, kerjasama dengan pihak bank yang memiliki otoritas kartu kredit tersebut dapat dilakukan. Tahap kerjasama berbentuk pemasangan sistem kartu kredit dan keamanan pada website E-Cocotrade. Pada sistem Paypal, perusahaan cukup mendaftarkan diri ke www.paypal.com dengan memasukkan akun kartu kredit perusahaan dan memesan otorisasi pelayanan Paypal pada website E-Cocotrade. Sehingga Paypal dapat menjadi mitra transaksi online E-Cocotrade. Oleh karena itu, rencana implementasi yang diperlukan selanjutnya adalah kerjasama dengan pihak bank dan Paypal Inc. Program ini dapat dikembangkan dengan penambahan aplikasi e-business lainnya seperti ERP (Enterprise Resource Planning). ERP adalah sistem informasi pendukung e-business, yang menyediakan berbagai macam kebutuhan perusahaan seperti supply chain, marketing, warehouse, shipping, dan payment. Sebagai salah satu aplikasi e-business, ERP merupakan aplikasi terlengkap jika dilihat dari segi kelengkapan fasilitasnya. Pengembangan sistem ini dapat dilakukan pada penelitian selanjutnya. Selain itu, sistem ini dapat dikembangkan menjadi situs pelelangan (auction web) sehingga memungkinkan orang-orang dari seluruh dunia dapat membeli dan menjual berbagai barang dan jasa produk untuk agroindustri kelapa. Selama ini, sistem pelelangan yang ada seperti www.e-bay.com, www.amazone.com, dan lain sebagainya terlalu luas karena mencakup berbagai komoditas mulai dari barang elektronik, buku, kebutuhan rumah tangga, produk kesehatan sampai perlengkapan pribadi. Tak menutup kemungkinan untuk meningkatkan E-Cocotrade menjadi sistem pelelangan khusus produk agroindustri kelapa dari seluruh dunia. Peningkatan sistem pelelangan E-Cocotrade ini dapat dilakukan pula pada penelitian selanjutnya.
78
V. SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Penelitian ini menghasilkan rancangan dalam bentuk simulasi paket program E-Cocotrade, sebuah simulasi paket program yang digunakan oleh PT. Cocotrade Indonesia (perusahaan buatan) untuk agroindustri kelapa. Penerapan intelligent e-business pada sistem ini adalah sistem rekomendasi menggunakan radar chart dan clustering. Rekomendasi ini dikelompokkan berdasarkan preferensi pelanggan dalam memberikan rating terhadap kriteria: design, price, brand, product reliability dan stock on hand. Clustering membantu pelanggan untuk membuat keputusan dengan memberikan rekomendasi produk terbaik dari semua produk. Terdapat tiga cluster pada program ini, yaitu: high recommended, medium recommended, dan low recommended. Selanjutnya, radar chart berfungsi memberi perbandingan kriteria pada setiap produk dengan menampilkan grafik dan penjelasan rating. Perbedaan e-business dengan e-commerce dalam penelitian ini adalah adanya pelayanan pelanggan. Pada pelayanan pelanggan terdapat forum diskusi antar pelanggan dan pemberian komentar kepada administrator. Forum diskusi berfungsi sebagai sarana komunikasi antar pelanggan E-Cocotrade sedangkan pemberian komentar berfungsi sebagai sarana komunikasi antara pelanggan deengan administrator. Fasilitas yang dimiliki PT. Cocotrade Indonesia secara umum terbagi dua, yaitu tampilan antar muka pelanggan (frontend) dan tampilan antar muka administrator (backend) untuk meningkatkan sistem keamanan. Informasi yang tersedia untuk administrator adalah pengaturan data produk, data pengguna, data biaya pengiriman, status pesanan, pengecekan transaksi, serta penghitungan keuntungan per bulan per item produk, nilai rating produk dan juga informasi grafik penjualan per tahun.
B. SARAN Saran yang digunakan untuk implementasi dan pengembangan penelitian e-business selanjutnya adalah: 1. Diterbitkan (upload) ke jaringan internet dengan nama www.cocotrade.net. 2. Diperlukan kerjasama dengan pihak bank dan Paypal Inc untuk mempermudah proses transaksi. 3. Penambahan aplikasi e-business lainnya seperti ERP (Enterprise Resource Planning) 4. Mengembangkan sistem toko online menjadi situs pelelangan (auction web).
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2010. Perdagangan elektronik (e-commerce), perkembangan dan prospeknya di Indonesia.http://www.resep.web.id/bisnis-keuangan/perdagangan-elektronik-e-com merce perkembangan-dan-prospeknya-di-indonesia.htm. [8 Jan 2011] Adobe. 2007. Adobe Photoshop CS3. Adobe. 2008. Adobe Dreamweaver CS4. Ahn Hyunchul, Kim Kyoung-jae. 2006. A recommender system using ga k-means clustering in an online shopping market. http://www.sciencedirect.com/. [23 Mar 2011] Allagui A. 2004. Testing an e-loyalty conceptual framework. University of Newyork. Journal of EBusiness Volume IV, No 1 Allorerung D, Mahmud Z. 2002. Dukungan kebijakan iptek dalam pemberdayaan komoditas kelapa. Prosiding Konferensi Nasional Kelapa V: halaman 70-82. Amir. 2004. Strategi Masuk Pasar Ekspor. Jakarta: PPM. Anonim. 2007. E-business. www.wikipedia.com. [22 Feb 2011] Anonim. 2010. System intelligence. http://en.wikipedia.org/wiki/Systems_intelligence. [26 Jan 2011] Anonim . 2011. Kartu kredit. http://id.wikipedia.org/wiki/KartuKredit. [5 Jun 2011] Anonim. 2011. Paypal Inc. http://id.wikipedia.org/wiki/PayPal. [5 Jun 2011] [APCC] Asean Pasific Coconut Community. 2009. Coconut Satistical Yearbook 2009. Jakarta: APCC Aswani S, Darwis SN. 1995. Prospek Ekonomi Kelapa dan Masalahnya di Indonesia. Departemen Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Manado: Balai Penelitian Kelapa. [BPPP] Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2007. Prospek dan arah pengembangan agribisnis kelapa. http://www.litbang.deptan.go.id/special/publikasi/doc_perkebunan /kelapa/kelapa-bagian-b.pdf. [17 Feb 2011] Balsmeier. 2004. Internet fraud: a global perspective. Nicholls State University. Journal of EBusiness Volume IV, No 1.
80
Bardiyah T. 2002. Electronic commerce (e-commerce). http//www.its.edu/tessy/incountry_ecommerce.pdf. [19 Jan 2011] Bennet S, Skelton J, Lunn K. 2001. Schaum's Outlines "UML". Vicenza: McGraw Hill. Brown J. 1994 . Agroindustrial Investment and Operations. Washington DC: The World Bank. Cateora PR, Graham JL. 2007. Pemasaran Internasional. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Chart Director. 2009. Advance software engineering limited. Didi. 2010. Verifikasi dan validasi model simulasi. http://didi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads /files/5040/VERIFIKASI+DAN+VALIDASI+MODEL+SIMULASI.pdf. [5 Jun 2011] [Dekindo] Dewan Kelapa Indonesia. 2010. Diagram Pohon Industri Kelapa. http://dekindo.com/ content/potensi/tanaman/diagram_pohon.pdf. [17 Feb 2011] Francesco R, Lior R, Bracha S, Paul BK. 2011. Recommender Systems Handbook. New York: Springer. Friendly M. 1991. Statistical graphics for multivariate wiki/Radar_chart#cite_ref-3. [1 Apr 2011]
data.
http://en.wikipedia.org/
Gan G, et all. 2007. Data Clustering Theory, Algorithms, and Applications. Philadelphia: ASSIAM. Halimsetiawan JH. 2009. Konsep conceptual dara model (CDM) dan physical data model (PDM). http://tutorialpemrograman.wordpress.com/2009/08/08/konsep-conceptual-data-modelcdm-dan-physical-data-model-pdm/ Harjanto I. 2005. Perancangan E-Commerce Pada PT. Fajar Surya Wisesa, Cibitung [skripsi]. Bogor: Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor. János A, Balázs F. 2007. Cluster Analysis for Data Mining and System Identification. Berlin: Birkhäuser Verlag AG. Jianxin J, Yiyang Z, Martin H. 2006. Analytical customer requirement analysis based on data mining. Idea Group Inc. Kholik A. 2007. Makalah analisis & perancangan sistem II use case diagram. awardspace.com/tugas/T02_c.pdf. [14 Mei 2011]
http://ikyoesan.
Knox B. 1999. Introduction to information systems. Washington University. http://faculty. washington.edu/beccak/Lectures/Lect17.html. [23 April 2011]
81
Luthfi N. 2010. Menembus pasar luar negeri melalui internet. http://www.kiwod.com/search/caraekspor-melalui-internet/. [13 Mei 2011] McLeod R. 2002. Management Information Systems. New Jersey: Prentice Hall. Microsoft. 2007. Microsoft Office. Moko E. 2002. Pengembangan Electronic Commerce Untuk Pemberdayaan Agroindustri Minyak Kelapa Sawit [skripsi]. Bogor: Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor.. NIST/SEMATECH. 2003. Star plot in: e-handbook of statistical methods. http://en.wikipedia.org/ wiki/Radar_chart. [23 Mar 2011] Noboa F. 2004. E-business: a framework for examining creation and appropriation of value. IDE Business School. Journal of E-Business Volume IV No 1, . O’Brien, James A. 2002. Management Information Systems. New York: McGraw-Hill. Oracle. 2009. MySQL. Oracle Palaniswarni S. 2004. Impact of information technology and e-commerce on supply chain management: survey evidence from manufacturing companies in michigan. Central Michigan University. Journal of E-Business Volume IV, No 1, June 2004. Palungkun R. 2003. Aneka Produk Olahan Kelapa. Jakarta: Penebar Swadaya. Primashanti, IA. 2010. Catatan kuliah analisis sistem informasi. http://iaprima.staff.gunadarma. ac.id/Downloads/files/5440/D3_3b_Analisis_Sistem.pdf. [9 Juni 2011], Purbo O, Wahyudi AA . 2001. Mengenai Electronic Commerce. Jakarta: Elex Media Komputindo. Rachmat AC. 2009. E-business and e-commerce. http://lecturer.ukdw.ac.id/anton/download/amti5. pdf. [22 Januari 2011] Rahardjo B. 2002. Mengimplementasikan electronic commerce di Indonesia. http://budi.insan .co.id/articles/1999-02.pdf. [22 Januari 2011], Raimo H, Esa S. 2004. Systems Intelligence - Discovering a hidden competence in human action and organizational life. Helsinki: Helsinki University of Technology. Reynolds J. 2004. The Complete E-Commerce Book. San Francisco: CMP Books. Rhee J. 2004. Information technology and e-commerce strategy of entrepreneurial ventures: a contingency approach based on information-processing theory. Korea University. Journal of E-Business Volume IV, No 1.
82
Rogers CB. 1995. The Spider Chart: A Unique Tool for Performance Appraisal. ASQC. Safitri I. 1999. E-commerce dalam perspektif hukum. http://business.fortunecity.com/buffet /842/art080399_ecommerce.htm. [22Januari 2011] Sanjung A. 2011. Perbandingan Semantic Classification dan Cluster-based Smoothed pada Recommender System berbasis Collaborative Filtering. Teknik Informatika. Bandung: Institut Teknologi Telkom. Syaifudin A. 2011. Sistem Informasi Bisnis Berbasis UML (Unified Modeling Language) untuk Agroindustri Biopelet Limbah Pelepah Sawit [skripsi]. Bogor: Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Sybase. 2010. Power Designer Studio Enterprise Standalone Local. 15.3.0.3248 ed. Tajudin. 2007. Inovasi dalam akselerasi agroindustri perdesaan. Makalah Semiloka Menuju Desa 2020. Bogor, LPPM IPB. Teknomo, Kardi. 2006. Numerical example of K-Means clustering. http://people.revoledu.com /kardi/tutorial/kMean/NumericalExample.htm. [14 Mei 2011] Trepper. 2009. E-Commerce Strategies. USA: Microsoft Press. Tseng MM, Jiao J. 1998. Computer-aided requirement management for product definition: a methodology and implementation. Cocurrent Engineering: Research and Application 6: 145-160. Turban E, Rainer K, Potter RE. 2005. Introduction to Information Technology. Jakarta: Salemba Infotek. Ulum B. 2010. Peluang usaha kelapa. http://www.bahrul-ulum.com/peluang-usaha-kelapa. [7 Desember 2010] Wanurmarahayu C. 2011. Rancang Bangun Sistem Bisnis Berbasis Internet (E-Business) untuk Agroindustri Kulit Samak (Leather)[skripsi]. Bogor: Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Zeng Z. 2009. An Intelligent E-Commerce Recommender System Based on Web Mining. International Journal of Business and Management. Vol 4,7, hal 10. www.ccsnet.org/journal.html. [21 Maret 2011]
83
LAMPIRAN
84
Lampiran 1. Prosedur Sistem E-Cocotrade A. Pembuatan desain layout 1. Buat layout menggunakan CSS 2. Buat nama website 3. Atur warna background homepage, jenis tulisan, ukuran tulisan 4. Masukkan gambar logo serta nama perusahaan B. Pembuatan Menu utama dan submenu 1. Masukkan lima menu utama dan 6 submenu beserta link yang akan dituju 2. Masukkan menu pencarian produk secara cepat di bagian kanan halaman 3. Masukkan Sign In dan Sign Out customer C. Pembuatan Menu “Home” 1. Masukkan deskripsi tentang PT. Cocotrade Indonesia di Indonesia 2. Masukkan gabungan gambar produk-produk kulit yang dijual D. Pembuatan Menu “Product” 1. Masukkan tabel dan juga atribut nomer, nama produk, spesifikasi, stok, harga dan gambar produk 2. Masukkan ‘product chart’ (gambar keranjang bertuliskan ‘buy’), agar customer dapat melakukan pembelian secara langsung 3. Lakukan paging (pembuatan halaman) agar tampilan menjadi rapi E. Pembuatan Menu “Payment” 1. Buat tata cara pembayaran 2. Buat pemilihan metode pembayaran 3. Buat daftar daerah dan negara pengiriman serta biaya dan lama waktu pengiriman F. Pembuatan Menu “Contact” 1. Buat formulir isian untuk mengontak admin 2. Buat contact person perusahaan, meliputi alamat dan nomor kontak G. Pembuatan Menu “Customer services” 1. Buat forum diskusi 2. Buat menu add topic yang dapat mengakomodir customer untuk membuka topik diskusi baru 3. Buat menu reply yang memfasilitasi customer menanggapi topik yang sudah ada H. Pembuatan menu pencarian produk secara cepat yang diklasifikasikan ke dalam lima jenis produk 1. Buat link menu untuk tampilan masing-masing lima jenis produk (Food, Baverage, Organic, Personal Care, dan Others) 2. Langkah selanjutnya sama seperti pembuatan menu product I. Pembuatan Menu “Sign Up” 1. Buat formulir registrasi yang berisi data personal berupa nama, tanggal lahir, jenis kelamin, alamta email, telepon, dan alamat lengkap
85
J. Pembuatan Menu “Sign In” 1. Buat formulir login yang berisi email dan username 2. Buat link logout K. Pembuatan Link “Radar Chart” 1. Buat tampilan radar chart menggunakan modul radar chart 2. Tambahkan penjelasan radar chart berbentuk kalimat dan rating bintang L. Pembuatan Menu “Recommended” 1. Buat database cluster yang berasal dari database transaksi dan database rating 2. Iterasi database cluster sampai matriks akhir sama dengan matriks sebelumnya 3. Buat List Box untuk memilih kelompok cluster 4. Tampilkan produk hasil clustering berdasarkan kelompok yang dipilih M. Pembuatan Link “Give Rate” 1. Buat tampilan bintang menggunakan Adobe Photoshop 2. Buat tampilan radio button yang dihubungkan ke tampilan bintang menggunakan CSS N. Pembuatan menu Delivery cost (untuk admin) 1. Buat data nilai ongkos kirim untuk 944 daerah dan negara tujuan 2. Buat menu delete dan juga update untuk menghapus dan memperbarui data ongkos kirim O. Pembuatan menu Update product (untuk admin) 1. Buat data tampilan produk, seperti dalam membuat menu product 2. Tambah menu delete dan update untuk menghapus dan memperbarui data-data produk P. Pembuatan menu Transaction (untuk admin) 1. Masukkan data – data transaksi meliputi data customer, total harga pembelian, tujuan pengiriman, dan metode pembayaran 2. Buat status pemesanan, yang dapat diubah – ubah oleh admin, agar customer dapat memantau kondisi pesannnya Q. Pembuatan menu Profit and graph (untuk admin) 1. Buat data pilihan bulan dan tahun untuk memilih waktu tampilan profit 2. Buat penghitungan nilai untung atau rugi dengan cara mengalikan biaya produksi/pembelian barang dengan stok barang dan menguranginya dengan hasil perkalian antara nilai penjualan barang dengan barang yang terjual
86
Lampiran 2. Rincian Coding Halaman Utama E-Cocotrade (home.php)
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=windows-1251"> <style type="text/css">
87
.orange1 { font-family: verdana; font-size: 10px; font-weight: bold; color: #FF8A00; text-decoration: underline; } .a { color: #A57E57; } .z { font-size: 20px; } .green1 { font-size: 20px; } .Z { font-size: 20px; } a{ font-family: Comic Sans MS, cursive; font-size: 8px; color: #5BA225; } a:link { text-decoration: none; } a:visited { text-decoration: none; color: #5BA225; } a:hover { text-decoration: none; color: #aa7b51; } a:active { text-decoration: none; color: #5BA225; } .f .d { font-family: Comic Sans MS, cursive; } .f strong { font-family: Comic Sans MS, cursive; } body,td,th { font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; } h1,h2,h3,h4,h5,h6 { font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; } body { background-color: #A0D8F9; } .f { font-family: Georgia, Times New Roman, Times, serif; } .f strong {
88
font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; } .gede { font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; } .green2 { font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 9px; color: #5BA225; text-decoration: underline; border: none; font-weight: normal; } --> <script type="text/javascript"> 0&&parent.frames.length) { d=parent.frames[n.substring(p+1)].document; n=n.substring(0,p);} if(!(x=d[n])&&d.all) x=d.all[n]; for (i=0;!x&&i | | | | | | | | |
89
| | |
<map name="Map6Map"> <area shape="rect" coords="201,7,354,26" href="#"> <area shape="rect" coords="366,5,523,28" href="#"> <map name="Map6"> <area shape="circle" coords="16,28,11" href="#"> <area shape="rect" coords="201,7,354,26" href="#"> <area shape="rect" coords="366,5,523,28" href="#"> | |
<marquee class="f"> <span class="f"><strong>Welcome to COCOTRADE<strong>
91
|
|
93
<style type="text/css"> | <map name="Map4"> <area shape="rect" coords="7,12,66,32" href="home.php"> <area shape="rect" coords="87,11,151,30" href="product.php"> <area shape="rect" coords="181,13,241,32" href="paymentmethod.php"> <area shape="rect" coords="270,14,335,33" href="contact.php"> <area shape="rect" coords="363,14,486,34" href="support.php"> <area shape="rect" coords="508,15,534,31" href="home.php"> | | | |
94
| | | | | |
| <map name="Map3"> <area shape="rect" coords="31,32,121,46" href="#"> <area shape="rect" coords="146,29,258,44" href="#"> <area shape="rect" coords="274,30,370,42" href="#"> <area shape="rect" coords="397,29,531,45" href="#"> | |
<map name="Map5"> <area shape="circle" coords="24,17,10" href="#"> <map name="Map8"> <area shape="rect" coords="72,13,118,33" href="signin.php"> <area shape="rect" coords="6,12,61,33" href="signup.php">
95
Lampiran 3. Panduan Pemakaian Program Simulasi Website PT. Cocotrade Indonesia Menu Customer A. Link Sign Up Sign Up adalah proses pendaftaran/registrasi customer baru. Registrasi dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Melalui link menu Sign Up yang terdapat di samping kiri pengguna di atas form Sign In dan seelah link Sign In b. Customer diminta mengisi beberapa data (yang diberi tanda * berarti wajib untuk diisi) B. Link Sign In Setelah mengisi form registrasi, berarti customer telah terdaftar sebagai customer tetap, dan apabila ingin melakukan pemesanan produk, harus melalukan login, dengan memasukkan alamat email dan password. Setelah selesai bertransaksi, customer diharuskan melakukan logout. C. Menu Home Merupakan deskripsi dari PT. Cocotrade Indonesia sebagai perusahaan penjualan (trading) Agroindustri Kelapa di Indonesia yang berorientasi ekspor dan menjual berbagai produk turunan kelapa. D. Menu Product Terdiri dari 5 submenu, yaitu Food, Beverage, Organic, Personal Care, dan Others. Menu ini memperlihatkan 97 jenis produk turunan kelapa yang diklasifikasikan sesuai dengan judul submenu. Berikut langkah-langkah untuk melakukan pemesanan produk : a. Setelah melakukan Sign In, customer dapat membeli produk, dengan menekan link Buy yang bergambar keranjang, kemudian akan muncul daftar barang yang dibeli beserta jumlah, gambar dan harga, di bawah list produk tersebut b. Jumlah barang yang dibeli sesuai dengan berapa kali menekan tombol Buy c. Jika ingin membatalkan pemesanan, bisa menekan cancel, yang bergambar tanda silang d. Setelah pemilihan produk selesai, klik tombol check out e. Kemudian customer melakukan pemilihan jenis pembayaran dan juga tujuan pengiriman f. Setelah itu akan muncul daftar invoice, dan dapat langsung dicetak. E. Menu Payment Menu ini berisi cara-cara dan tahapan metode pembayaran dalam melakukan transaksi. Terdapat dua metode pembayaran, yaitu dengan menggunakan fasilitas Credit Card atau Paypal. F. Menu Contact Menu ini dapat diisi oleh customer dan juga calon customer (belum mengisi form registrasi) untuk berkomunikasi dengan perusahaan. Customer dipersilahkan untuk mengisi nama, alamat email, no telepon, topik yang ingin ditanyakan, dan isi pertanyaan.
96
G. Menu Customer Services Pada menu ini, customer dapat saling berdiskusi dalam sebuah forum antar customer dengan customer lain. a. Jika ingin memulai judul topik yang baru, klik menu add topic. Lalu masukkan Judul topik dan konten (isi) nya, kemudian klik tombol submit. b. Jika ingin me-reply / menjawab atau menanggapai isi topik yang sudah ada, klik di link judul topik, kemudian masukkan jawaban, atau tanggapan dan klik submit, maka akan tertera identitas / nama customer serta tanggal penulisan. H. Link Give Rate Pada menu ini, baik customer atau calon customer dapat memeberikan penilaian, seperti polling berbentuk rating bintang (1-5 bintang). Pengguna hanya cukup menggeser dan mngklik jumlah bintang yang ingin dipilih berdasarkan nilai yang ingin dimasukkan. Setelah di submit , maka data tersebut sudah masuk ke dalam database rating untu acuan dalam pembuatan radar chart dan rekomendasi dari perhitungan clustering. I. Link Radar Chart Pada menu ini, baik customer atau calon customer dapat melihat grafik berupa radar yang menyerupai bentuk jaring laba-laba guna mendapatkan perbandingan nilai rating dari kriteria design, brand, price, amount, product reliability, dan stock on hand. Radar chart tersebut dapat menjadi rekomendasi bagi customer sebelum melakukan transaksi. J. Menu Recommended Pada menu ini, baik customer atau calon customer dapat melihat produk rekomendasi dengan cara memiilih kelompok (cluster) produk. Terdapat tiga pilihan yaitu High Recommended, Medim Recommended, dan Low Recommended.
Menu Administrator 1. Delivery Cost Menu ini menyediakan fasilitas untuk mengedit data tujuan pengiriman beserta biaya dan juga lama waktu pengiriman. Langkah yang ditempuh adalah : a. Jiak ingin mengedit data yang sudah ada, klik menu edit yang ditandai dengan gambar pensil, kemudian edit data-datanya b. Jika ingin menghapus data tujaun yang sudah ada, klik menu delete yang ditandai dengan gambar silang c. Jiak ingin menambahkan tujuan pengiriman yang baru, klik add destination, kemudian masukkan data-data yang dibutuhkan,. 2. Transaction Menu ini menyajikan daftar transaksi yang dilakukan oleh customer, yang berisi nama customer, tujaun pengirirman, produk yang dibeli, total pembelian, dan metode pembayaran yang digunakan. Dalam hal ini, admin dapat meng-update status pesanan / pengiriman agar dapat dilihat oleh customer. Langkah- langkahnya antara lain : a. Menekan link tombol yang berada dalam menu order status
97
b. Link pertama adalah pending, lalu jika sudah dalam proses mengirim, klik link pending tersebut, maka akan berubah menjadi link on process c. Jika barang sudah tiba, maka link on process, dapat diubah menjadi link delivered. 3. Update Product Menu ini merupakan fasilitas bagi admin utnuk mengi data terbaru mengenai produk yang ditawarkan, meliputi data spek, stok serta harga produk. Langkah-langkahnya adalah : a. Klik menu Update yang ditanda dengan gambar pensil, lalu lakukan pengupdate-an atau pengeditam informasi b. Jika ingin menghapus produk, klik menu Delete yang ditandai dengan gambar silang, maka otomatis, produk akan terhapus dari list/daftar produk yang ditawarkan kepada customer. 4. Sales Profit and Sales Graph Menu ini dibuat untuk membantu admin dalam menghitung profit (keuntungan) atau loss (kerugian) penjulaan per item produk per bulannya dan juga untuk melihat grafik penjualan per tahun . Langkah-langkah yang ditempuh antara lain : a. Pilih bulan dan tahun berapa yang ingin dilihat informasi penjualannya, lalu klik tombol show b. Secara otomatis akan keluar data perhitungan profit atau loss per item produknya. c. Lalu untuk melihat grafik penjualnnya, klik link Sales Graph, di pojok kiri tampilan form d. Kemudian pilih tahun yang akan dilihat data penjualannya. Klik tombol show e. Secara otomatis akan keluar gambar grafik penjualan produk per tahun.
98