RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB UNTUK PERENCANAAN PEMBUDIDAYAAN KELAPA SAWIT
SKRIPSI
ABEDNEGO SURANTA KAROSEKALI F14060099
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
DESIGN OF WEB-BASED INFORMATION SYSTEM FOR OIL PALM PLANTATION PLAN Abednego Suranta Karosekali Department of Mechanical and Biosystem Engineering, Faculty of Agricultural Technology Bogor Agricultural University, IPB Dramaga Campus, PO Box 220, Bogor West java, Indonesia Phone: 62 852 143 88 267, e-mail:
[email protected] ABSTRACT Palm oil is one of the leading plantation commodity in Indonesia. Area of palm oil plantations increased each year. This condition indicates the need of more man power supply with better understanding on palm oil cultivation. Web based information system was designed to improve the knowledge of people involving in palm cultivation. Web based information system has been developed with SDLC (System Development Life Cycle) which consists of five steps: System Investigation, System Analysis, System Design, System Implementation and System Maintenance. The system has been built with Joomla 1.5.2, which consist of four main menus : General Information, Cultivation Notes, Financial Analysis, and Community Forum. Results from the evaluation of information systems can be concluded that the information system meets users’ needs and ready for use. Keyword : palm oil, web-based information system, SDLC, Joomla
Abednego Suranta Karosekali. F14060099. Rancang Bangun Sistem Informasi Berbasis Web Untuk Perencanaan Pembudidayaan Kelapa Sawit. Di Bawah bimbingan Setyo Pertiwi. 2011.
RINGKASAN Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas unggulan perkebunan di Indonesia yang berpeluang untuk mengubah Indonesia dari negara berkembang menjadi negara industri baru (Saragih dalam Pahan, 2008). Saat ini Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di Indonesia dengan luas areal 7,824,623 ha dan produksi 19,844,901 juta ton TBS. Perkembangan industri kelapa sawit terutama pada produksi TBS menimbulkan permasalahan, yaitu kurangnya tenaga pekebun yang berkualitas dan handal. Peningkatan sumberdaya manusia pada pekebun sawit dapat ditingkatkan dengan berbagai cara seperti pembentukan kelompok-kelompok pekebun kelapa sawit, penelitian-penelitian terpadu serta pembangunan sistem yang dapat memberikan informasi pembudidayaan kelapa sawit kepada para pekebun kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun sistem informasi berbasis web pada perencanaan pembudidayaan kelapa sawit yang dapat memenuhi kebutuhan informasi para pengguna, baik masyarakat umum maupun pelaku usaha kelapa sawit, khususnya pada tahap awal (perencanaan) usaha kelapa sawit. Pembangunan sistem dilakukan dengan langkah perancangan SDLC (System Development Life Cycle) yang terdiri dari lima langkah, yaitu Investigasi Sistem, Analisis Sistem, Desain Sistem, Implementasi Sistem dan Pemeliharaan Sistem. Sistem informasi dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi para praktisi kelapa sawit. Identifikasi kebutuhan dilakukan dengan wawancara kepada praktisi sawit. Hasil wawancara dianalisis dan dihasilkan spesifikasi yang harus dimiliki sistem, yakni sistem mampu menampilkan informasi umum kelapa sawit, menampilkan informasi teknis pelaksanaan budidaya kelapa sawit, menghitung kelayakan finansial pembudidayaan kelapa sawit serta menjadi wahana diskusi bagi komunitas praktisi kelapa sawit. Sistem dibangun dengan perangkat Content Management System Joomla 1.5.2. Pemilihan CMS Joomla didasarkan pada kemudahan dan kehandalannya yang dapat memenuhi kebutuhan sistem pada proses perancangan, pembangunan dan pemeliharaan sistem informasi. Selain itu, CMS Joomla bersifat Open Source sehingga memungkinkan untuk modifikasi dan penyempurnaan sistem dengan gratis. CMS Joomla berbasis pemograman PHP dan menggunakan MySQL sebagai Database Management System. Perancangan dan pembangunan sistem informasi dilakukan pada server lokal kemudian diunggah (diupload ) pada jaringan internet. Sistem informasi diberi nama Solusi Sawit yang dapat diakses pada url www.solusisawit.com. Setelah diimplementasikan pada jaringan internet, sistem diuji aksesibilitasnya pada enam web browser yang populer. Secara umum sistem informasi dapat dijalankan pada seluruh web browser. Evaluasi sistem dilakukan dengan melibatkan 27 (dua puluh tujuh) responden melalui pengisian kuesioner. Responden terdiri dari praktisi kelapa sawit, agronom, mahasiswa kelapa sawit dan pemerhati sistem informasi berbasis web. Secara umum responden menilai tampilan sistem informasi menarik (70%), mudah digunakan (67%), informasi dapat diakses dengan mudah (74%), informasi disajikan dengan lengkap (44%) dan informasi terkandung dalam sistem disajikan dengan jelas (52%). Dengan demikian, secara umum sistem dinilai memadai untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB UNTUK PERENCANAAN PEMBUDIDAYAAN KELAPA SAWIT
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh ABEDNEGO SURANTA KAROSEKALI F14060099
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
Judul Skripsi
:
Nama
:
Rancang Bangun Sistem Informasi Berbasis Web Untuk Perencanaan Pembudidayaan Kelapa Sawit Abednego Suranta Karosekali
NIM
:
F14060099
Menyetujui, Pembimbing,
(Dr. Ir. Setyo Pertiwi, M.Agr) NIP. 19600227 198503 2.001
Mengetahui : Ketua Departemen,
(Dr. Ir. Desrial, M. Eng.) NIP 19661201 199103.1.004
Tanggal Lulus :
Februari 2011
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi Berbasis Web Untuk Perencanaan Pembudidayaan Kelapa Sawit adalah hasil karya saya sendiri dengan arahan Dosen Pembimbing Akademik, dan belum diajukan dalam bentuk apapun pada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Februari 2011 Yang membuat pernyataan
Abednego Suranta Karosekali F 14060099
Hak cipta milik Abednego Karosekali, tahun 2011 Hak cipta dilindungi Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institit Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotokopi, microfilm dan sebagainya
BIODATA PENULIS
Abednego Suranta Karosekali. Lahir di Kota Medan, 12 September 1988 dari ayah Pdt. L. Karosekali dan dr. Senang Ate Ginting, sebagai putera ketiga dari empat bersaudara. Penulis menamatkan SMA pada tahun 2006 dari SMAN 4 Medan dan pada tahun yang sama diterima di IPB melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa (SPMB). Penulis Memilih Mayor (Program Studi) Teknik Pertanian di Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. Pada Tahun 2010, Departemen Teknik Pertanian berubah menjadi Departemen Teknik Mesin dan Biosistem.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Bapa di surga yang memberikan kasih dan karuniaNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Karya ilmiah ini berjudul Sistem Informasi Berbasis Web Untuk Perencanaan Pembudidayaan Kelapa Sawit. Tulisan ini menjadi salah satu syarat kelulusan pada jenjang pendidikan Program Sarjana di Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak- pihak yang telah banyak membantu proses penyelesaian skripsi ini antara lain: 1. Dr. Ir. Setyo Pertiwi M.Agr, selaku pembimbing yang telah membimbing penulis selama mengembangkan sistem informasi dan penulisan skripsi ini. 2. Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, MSc dan Dr. Ir. Wawan Hermawan, MS yang telah menjadi penguji dan memberikan saran-saran perbaikan. 3. Kedua orang tua penulis, Pdt. Dr. Longge Karosekali, M.Th, dan dr. Senang Ate Ginting yang selalu menjadi sumber inspirasi dan memberikan dukungan moril maupun materil hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Paman penulis Martin Luther dan keluarga yang telah bersedia membantu dalam member ide dan membantu mengumpulkan responden untuk menyelesaikan sistem informasi ini. 5. Abang, kakak dan adik penulis, David Anderson Karosekali ST. M.Si, Drg. Theresia N. Tarigan, Immanuel Korselius Karosekali, ST., Mega Kartika Ginting SH. M.Hum, dan Grace Charoline Karosekali yang telah memberikan dukungan doa dan semangat selama penulis menyelesaikan skripsi ini. 6. Natalia Isura Perangin-angin, AMd yang selalu dengan sabar dan setia memberi doa dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. 7. Firman A. Perangin-angin, AMd dan Julbintor Kembaren, MBA, yang telah membantu penulis dalam mengembangkan sistem informasi berbasis web. 8. Iyung Pahan dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengeksplorasi buku karangannya sebagai sumber pustaka dalam menyelesaikan sistem informasi. 9. Para sahabat penulis, Monang Anugerah A.Md, Nehemia Sinaga SP, Benny G. Kaban SP, dr. Gratsia Oriza, Ampu Timotius, Berny Sembiring dan Boy Tarigan A.Md, yang selalu memberikan semangat dan masukan yang membangun untuk menyelesaikan skripsi ini. 10. Teman-teman Teknik Pertanian angkatan 43 terutama Dymas Gonggo, Rizky Rambey, Angga Perima dan Mada Hunter Pardede yang telah membantu dalam pengerjaan sistem informasi dan pengumpulan responden bagi pengembangan sistem informasi.
Bogor, Februari 2011
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................iii DAFTAR ISI ................................................................................................................................. iv DAFTAR GAMBAR...................................................................................................................... v DAFTAR TABEL ......................................................................................................................... vi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................ vii I. PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1 A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1 B. Tujuan ....................................................................................................................................... 3 II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................................. 4 A. Kelapa Sawit ............................................................................................................................. 4 B. Sistem Informasi ..................................................................................................................... 11 C. World Wide Web .................................................................................................................... 16 D. Php (Hypertext Preprocessor) ................................................................................................ 17 E. Content Management System (CMS) Joomla 1.5.................................................................. 18 F. Siklus Hidup Pembangunan Sistem (Systems Development Life Cycle) ............................. 19 G. Sistem Informasi Kelapa Sawit .............................................................................................. 20 III. METODE PENELITIAN ............................................................................................................. 22 A. Waktu dan Tempat .................................................................................................................. 22 B. Alat dan Bahan........................................................................................................................ 22 C. Prosedur Penelitian ................................................................................................................. 23 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................................... 26 A. Investigasi Sistem ................................................................................................................... 26 B. Analisis Sistem ....................................................................................................................... 27 C. Desain Sistem.......................................................................................................................... 29 D. Implementasi Sistem ............................................................................................................... 36 E. Pemeliharaan Sistem .............................................................................................................. 41 V. SIMPULAN DAN SARAN ......................................................................................................... 45 A. Kesimpulan ............................................................................................................................. 45 B. Saran ........................................................................................................................................ 45 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 46 LAMPIRAN ................................................................................................................................. 47
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Gambar 4. Gambar 5. Gambar 6. Gambar 7. Gambar 8. Gambar 9. Gambar 10. Gambar 11. Gambar 12. Gambar 13. Gambar 14. Gambar 15. Gambar 16. Gambar 17. Gambar 18. Gambar 19. Gambar 21. Gambar 22. Gambar 23. Gambar 24. Gambar 25. Gambar 26. Gambar 27. Gambar 28. Gambar 29. Gambar 30. Gambar 31. Gambar 32. Gambar 33.
Skema perkawinan bibit kelapa sawit ......................................................................... 5 Akar kelapa sawit kelapa sawit ................................................................................... 6 Batang kelapa sawit kelapa sawit. ................................................................................ 7 Daun kelapa sawit ........................................................................................................ 7 Irisan daun kelapa sawit ............................................................................................. 8 Bunga kelapa sawit ....................................................................................................... 9 Tandan buah segar ...................................................................................................... 10 Prinsip kerja dari suatu website .................................................................................. 17 Ruang posisi modul Template Palm One ................................................................... 30 Tampilan menu beranda .............................................................................................. 32 Tampilan index informasi umum................................................................................ 32 Tampilan informasi umum.......................................................................................... 32 Tampilan menu teknis pelaksanaan ............................................................................ 33 Tampilan penyajian kegiatan pada menu teknis pelaksanaan .................................... 33 Tampilan menu analisis finansial ............................................................................... 33 Tampilan menu forum komunitas............................................................................... 34 Diagram proses pada sistem informasi berbasis Joomla ............................................ 35 Tampilan halaman administrator (back end) .............................................................. 36 Tampilan sistem informasi pada web browser Mozila Firefox 3.6.10 ...................... 38 Tampilan sistem informasi pada web browser Mozilla Flock 2.5.6 .......................... 39 Tampilan sistem informasi pada web browser Google Crome 8.0 ............................ 39 Tampilan sistem informasi pada web browser Opera 10.62 ...................................... 39 Tampilan sistem informasi pada web browser Internet Explorer 6.0 ........................ 40 Tampilan informasi umum pada Mozila Firefox 3.6.10 ............................................ 40 Tampilan teknis pelaksanaan pada Mozila Firefox 3.6.10......................................... 40 Tampilan analisis finansial pada Mozila Firefox 3.6.10 ............................................ 41 Tampilan forum komunitas pada Mozila Firefox 3.6.10 ........................................... 41 Penilaian responden terhadap tampilan desain ........................................................... 42 Penilaian responden terhadap kemudahan penggunaan sistem informasi ................. 42 Penilaian responden pada kemudahan pengaksesan data........................................... 43 Penilaian responden pada kelengkapan isi dari sistem informasi .............................. 43 Penilaian responden pada kejelasan informasi dari sistem informasi........................ 44
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4.
Luas perkebunan kelapa sawit seluruh Indonesia .............................................................. 2 Produksi kelapa sawit di seluruh Indonesia ........................................................................ 2 Perbedaan cangkang, pericarp, cangkang, mesocrap inti dari varetas kelapa sawit.......... 5 Diagram otorisasi sistem informasi ................................................................................... 36
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Prosedur penelitian sistem informasi berbasis web .................................................... 48 Lampiran 2. Formulir Kuesioner Evaluasi Sistem Informasi ......................................................... 49 Lampiran 3. Daftar extension tambahan yang digunakan untuk mengembangkan sistem pembudidayaan............................................................................................................ 51 Lampiran 4. Tabel saran responden sebagai pengembangan sistem selanjutnya ........................... 52
vii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kelapa sawit salah satu komoditas unggulan perkebunan di Indonesia yang berpeluang untuk mengubah Indonesia dari negara berkembang menjadi negara industri baru (Saragih dalam Pahan, 2008). Kelapa sawit mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan kelapa sawit digunakan sebagai bahan baku industri dalam negeri. Selain itu, kelapa sawit juga dijadikan sebagai salah satu komoditas ekspor utama. Pada tahun 2007 total ekspor CPO Indonesia dan produk turunannya mencapai 11.8 juta ton dengan nilai US $ 7.8 milyar. Industri kelapa sawit terbukti mampu menyerap tenaga kerja langsung sebesar 3.3 juta kepala keluarga. Prospek pengembangan kelapa sawit tidak saja untuk bahan baku minyak makan, tapi juga digunakan sebagai bahan baku energi. Melihat prospek yang baik tersebut, pemerintah akan terus mendorong pengembangan kelapa sawit dengan menerapkan prinsip sustainable development. Seperti yang dimuat dalam Portal Nasional Republik Indonesia, saat ini Indonesia merupakan negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia dengan luas areal 7,824,623 ha (Tabel 1) dan produksi 19,844,901 juta ton TBS (Tabel 2). Perkembangan kelapa sawit yang sangat pesat tersebut ternyata menimbulkan permasalahan yaitu kurangnya tenaga pekebun yang berkualitas dan handal (Rankine, 1999). Hal ini juga dirasakan oleh para pengusaha kelapa sawit. Bangun dalam Pahan (2008) selaku Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, berpendapat bahwa produksi kelapa sawit di Indonesia dapat ditingkatkan apabila para pelaku usaha kelapa sawit memiliki tingkat keterampilan dan pengetahuan yang lebih baik. Permasalahan keterampilan dan informasi ini sangat dirasakan oleh para pekebun kelapa sawit. Para praktisi perkebunan sering kali mencari sumber-sumber informasi tentang teknik pengelolaan kebun yang dapat membantu dalam mengelola pembudidayaan kelapa sawit (Rankine, 1999). Upaya peningkatan keterampilan dan pengetahuan para pelaku usaha kelapa sawit dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pembentukan kelompok-kelompok pekebun kelapa sawit, penelitian-penelitian terpadu tentang kelapa sawit serta penyediaan sistem yang dapat memberikan informasi kelapa sawit kepada pelaku usaha kelapa sawit. Perancangan dan pembangunan Sistem Informasi Pembudidayaan Kelapa Sawit dibutuhkan seiring dengan peningkatan kebutuhan informasi pembudidayaan yang dipengaruhi perkembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Kebutuhan informasi membuat para praktisi kelapa sawit membutuhkan sumber informasi yang dapat menyajikan suatu informasi umum yang memperkenalkan pembudidayaan kelapa sawit, memberikan informasi teknis pelaksanaan pada tiap kegiatan pembudidayaan kelapa sawit, membantu merencanakan dan menganalisa kelayakan usaha pembudidayaan kelapa sawit serta sebagai wahana untuk berkomunikasi antar praktisi kelapa sawit. Perancangan sistem informasi berbasis komputer dapat dalam dalam dua bentuk yaitu sistem informasi berbasis desktop dan sistem informasi berbasis web. Sistem informasi berbasis desktop mempunyai beberapa kelemahan seperti, tidak dapat dioperasikan pada setiap sistem operasi, memerlukan proses instal sebelum pemakaian sistem dan seluruh data disimpan dalam suatu komputer sehingga mobilitasnya terbatas. Sistem informasi berbasis
web dipandang sebagai sistem informasi ideal yang dapat mengatasi kelemahan-kelemahan sistem informasi berbasis desktop. Pada saat ini terdapat beberapa sistem informasi berbasis web sejenis yang tersedia pada jaringan internet. Informasi yang disediakan pada sistem informasi yang ada masih terbatas pada salah satu kegiatan budidaya kelapa sawit sehingga diperlukan suatu sistem informasi berbasis web yang dapat memenuhi kebutuhan informasi yang secara lengkap yaitu, membahas memperkenalkan pembudidayaan kelapa sawit, memberikan informasi teknis pelaksanaan pada tiap kegiatan pembudidayaan kelapa sawit, membantu merencanakan dan menganalisa kelayakan usaha pembudidayaan kelapa sawit serta sebagai wahana untuk berkomunikasi antar praktisi kelapa sawit.
Tabel 1. Luas perkebunan kelapa sawit seluruh Indonesia Luas Areal (ha) Tahun
Perkebunan Rakyat
Perkebunan Negara
Perkebunan Swasta
Jumlah
2003 2004 2005
1,854,394 2,220,338 2,356,895
662,803 605,865 529,854
2,766,360 2,458,520 2,567,068
5,283,557 5,284,723 5,453,817
2006 2,549,572 687,428 3,357,914 6,594,914 2007 2,752,172 606,248 3,408,416 6,766,836 2008 2,881,898 602,963 3,878,986 7,363,847 2009 3,013,973 608,580 3,885,470 7,508,023 2010 3,314,663 616,575 3,893,385 7,824,623 Sumber : http://ditjenbun.deptan.go.id/cigraph/index.php/viewstat/komoditiutama/8Kelapa%20Sawit (diakses tanggal 4 Februari 2011)
Tabel 2. Produksi kelapa sawit di seluruh Indonesia Produksi ( Ton) Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Sumber:
Perkebunan Rakyat 3,517,324 3,847,157 4,500,769 5,783,088
Perkebunan Negara 1,750,651 1,617,706 1,449,254 2,313,729
Perkebunan Swasta 5,172,859 5,365,526 5,911,592 9,254,031
Jumlah 10,440,834 10,830,389 11,861,615 17,350,848
6,358,389 2,117,035 9,189,301 17,664,725 6,923,042 1,938,134 8,678,612 17,539,788 7,247,979 1,961,813 9,431,089 18,640,881 7,774,036 2,089,908 9,980,957 19,844,901 http://ditjenbun.deptan.go.id/cigraph/index.php/viewstat/komoditiutama/8Kelapa%20Sawit (diakses tanggal 4 Februari 2011)
2
B. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun sistem informasi pembudidayaan kelapa sawit berbasis web yang dapat memenuhi kebutuhan informasi para pengguna, baik masyarakat umum maupun pelaku usaha kelapa sawit, khususnya pada tahap awal (perencanaan) usaha kelapa sawit.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kelapa Sawit Kelapa sawit bukanlah tanaman asli Indonesia. Tanaman kelapa sawit baru ditanam komersial pada tahun 1911. Kelapa sawit pertama kali dibawa ke Indonesia pada tahun 1848 dan ditanam pertama kali di Kebun Raya Bogor.
1. Klasifikasi Kelapa Sawit Klasifikasi adalah penggolongan suatu tanaman yang berguna untuk memudahkan penelitian. Seluruh tanaman di dunia diberikan nama berdasarkan kedekatannya (taksonomi). Taksonomi kelapa sawit (Lubis, 2008) adalah sebagai berikut: Divisi : Tracheophyita. Subdivisi : Pteropsida Kelas : Angiospermeae Subkelas : Monocotyledoneae Ordo : Cocoideae Famili : Palmae Subfamili : Cocoideae Spesies : Elaeis guineensis Jacq Untuk memudahkan identifikasi kelapa sawit, para peneliti dan praktisi menggolongkan kelapa sawit menjadi beberapa golongan. Biasanya penggolongan didasarkan pada fisik kelapa sawit yaitu warna buah dan tebal-tipisnya cangkang. Berdasarkan warna buah, kelapa sawit dibagi atas tiga jenis, antara lain (Lubis, 2008): a. Nigrescens yaitu golongan kelapa sawit yang buahnya berwarna violet sampai hitam waktu muda dan menjadi merah-kuning (orange) sesudah matang. b. Albescens yaitu golongan kelapa sawit yang pada waktu muda berwarna kuning pucat, tembus cahaya karena mengandung sedikit karotein. c. Virescens yaitu buahnya berwarna hijau waktu muda dan sesudah matang berwarna merah-kuning (orange). Berdasarkan dari besar tipisnya cangkang, kelapa sawit dibagi atas tiga jenis yaitu (Vanderwemen, 1942 dalam Pahan, 2008): a.
b.
Dura, merupakan kelapa sawit yang mempunyai cangkang tebal. Ketebalan cangkang tersebut dianggap dapat memperpendek umur mesin pengolah. Keunggulan dari jenis ini adalah ukuran tandan buahnya besar-besar dan kandungan minyak per tandannya sekitar 18%. Kelapa sawit jenis dura mempunyai alela homosigot dominan yang membuatnya menghasilkan cangkang yang tebal. Pisifera, buahnya tidak memiliki cangkang namun bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tanaman jenis ini mempunyai alela homozigot resesif sehingga tidak membentuk cangkang. Beberapa jenis pisifera mempunyai kemampuan reproduksi yang tinggi dan mampu berkembang baik.
c.
d.
Tenera, merupakan hasil perrkawinan antaara dura dan pisifera. Teneera memiliki T k ketebalan canggkang di antaara keduanya. Selain itu jenis Tenera mempunyai k kandungan min nyak paling tiinggi dari varrietas lainnya. Tenera mem mpunyai alela h heterozigot. M Macrocarya, merupakan m kelap apa sawit dengaan tebal cangkaang 4 – 8.5 mm m dan daging b buah hanya 0.75 -2.5 mm sajaa. Penggunaann sangat jarang baik untuk tujuan komersil a ataupun penelittian.
Dari keemppat jenis tanam man tersebut, yang y paling seering dibudidayyakan adalah jeniss Tenera. Teneera merupakann hasil pemuliaaan dengan caara mengawinkkan dua jenis varieetas kelapa saw wit jenis dura dan pisifera. Skema S perkaw winan dari Tenera disajikan padaa Gambar 1. Dengan perrkawinan terseebut dihasilkann perbedaan sifat dengan indu uknya baik teb bal cangkang, pericarp, canngkang, mesoccrap dan inti. Perbedaan cang gkang, pericarp p, cangkang, m mesocrap dan inti dari varieetas kelapa saw wit disajikan dalam m Tabel 3.
Gambbar 1.
Skem ma perkawinan bibit kelapa saawit
Tabel 3. Perbedaan P canggkang, pericarpp, cangkang, mesocrap m inti daari varetas kelaapa sawit Varritas
gkang Cang (m mm)
Periccarp (mm m)
Duura 2--5 Pisiifera Tennera 1-2 2.5 Sumb ber : Adlin Lubbis (2008),
Cangkkang (%/buuah)
Mesoccarp (%/buuah)
2-6 25-550 20-665 5-110 92-997 3-110 3-2 20 60-990 Kellapa Sawit di In ndonesia
Inti (%/buaah) 3-200 3-8 3-155
2. Anattomi Kelap pa Sawit Tanaman kellapa sawit merrupakan tanam man yang beruumah satu atau u monoecious dimanna bunga jantann dan betina teerdapat pada saatu pohon (Pahhan 2008). Tannaman kelapa sawit terdiri dari batang, b daun, akar. Berikuut ini dipaparkkan secara sinngkat bagian tanam man dari kelapaa sawit.
5
a.
Akar (Radix) Akar kelapa sawit (Gambar 2) pada dasarnya berfungsi sebagai penunjang struktur batang di atas tanah, menyerap air dan unsur-unsur hara pada tanah dan sebagai alat respirasi. Kelapa sawit termasuk dalam subkelas monokotil (akar serabut). Akar dari kelapa sawit terbentuk dalam beberapa tahap. Pertumbuhan dan percabangannya dapat dirangsang oleh konsentrasi hara dalam tanah (terutama N dan P). Kerapatan akar yang tinggi terjadi pada gawangan dimana daun-daun (hasil tunasan) tertumpuk dan terdekomposisi.
Gambar 2.
Akar kelapa sawit kelapa sawit (Sumber : http://blogs.unpad.ac.id /algadelimaputra/ 2010/06/14/ apa-tu-kelapa-sawit/ akses pada 24 februari 2011)
b. Batang Batang kelapa sawit (Gambar 3) berfungsi sebagai struktur pendukung daun, bunga dan buah. Batang juga berfungsi sebagai sistem pembuluh yang mengangkut air, hara dan mineral dari akar ke seluruh tubuh. Selain itu, batang berperan untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian kelapa sawit. Batang kelapa sawit juga merupakan tempat penimbunan zat makanan. Batang kelapa sawit tumbuh vertikal dengan laju 35-75 cm/tahun tergantung pada keadaan lingkungan tumbuh dan keragaman genetik (Pahan, 2008). Pertumbuhan panjang batang sangat dipengaruhi oleh cahaya matahari. Apabila kekurangan cahaya, maka kelapa sawit akan tumbuh tinggi dengan diameter batang yang kecil (Lubis, 2008). Batang akan tampak setelah umur tiga tahun. Batang akan diselimuti oleh pelepah daun sampai setengah dari usia produktifnya (11-15 tahun). Setelah itu bekas pelepah daun akan rontok.
6
Gambaar 3. Batangg kelapa sawit kelapa sawit. (Sumber ( : http:://blogs.unpad..ac.id /algad delimaputra/ 20010/06/14/ apaa-tu-kelapa-saw wit/ akses padaa 24 februari 20 011)
c.
D Daun (Folium)) Daun kelapa k sawit (Gambar 4) berfungsi seebagai tempatt melakukan fotosintesis. Daun fo D pertama yang keluar pada bibit akan a berbentuk k lanceolate k kemudian diikuuti dengan bifu furcate dan meenyusul pinnate. Menurut pahan p (2008), d daun kelapa saw wit terdiri dari beberapa bagiaan (Gambar 5), sebagai berikkut : 1) 1 Kumpulan anak daun (leeaflets) yang mempunyai m heelaian (laminaa) dan tulang anak daun (midrib). ( 2) 2 Rachis yang merupakan tempat anak daaun melekat. 3) 3 Tangkai daaun (petiole) yaang merupakann bagian antaraa daun dan bataang. 4) 4 Seludang daun d (sheath) yyang berfungsii sebagai perliindungan dari kuncup serta memberi keekuatan pada batang. b 5 Spin (duri)) ,yang merupaakan serabut-sserabut seludanng yang robekk dan tercerai 5) dan membeentuk barisan.
Gambar 4.
Daun kelapa sawit (Sumber : http://blogs.uunpad.ac.id /alggadelimaputra// 2010/06/14/ apa--tu-kelapa-sawiit/ akses pada 24 2 februari 20111)
7
AD : permukaan adaksial (sebelah atas); AB : permukaan abaksial (sebelah bawah); LF : Permukaan samping SP : Duri tipe pertama RA : Rachis PE : Petiole TL : Sepasang leaflet bagian ujung VL : Leafleat vestigial LB : Bagian dasar daun FL : Daun hijau sebenarnya SH : Seludang daun yang sudah membungkus titik tumbuh daurn BS : Basal swelling (bagian bawah rachis yang melengkung LR : Bagian yang menyudut kebawah Gambar 5.
Irisan daun kelapa sawit (Sumber: Hartley (1988) dalam Pahan (2008))
Daun kelapa sawit dihasilkan dalam urutan-urutan yang teratur. Daun termuda yang sudah mengembang sempurna dinamakan daun nomor satu sedangkan yang masih terbungkus seludang disebut dengan daun nomor nol. Daun-daun yang lebih muda diberi nomor negatif. Penomoran ini ditujukan untuk mengetahui umur fisiologis tanaman kelapa sawit. Lingkaran atau spiralnya umumnya putar kanan, walaupun ada yang putar kiri. Luas daun meningkat dengan cepat pada umur 8-10 tahun. Pada umumnya akan mencapai luas maksimum pada umur 10 -13 tahun setelah tanam. Luas daun biasanya sangat beragam tergantung pada daerah tanam, lingkungan, jarak tanam, umur dan persilangan yang dipakai. Luas permukaan daun mempunyai hubungan dengan produksi kelapa sawit. Produksi akan optimal jika permukaan daun 11 m2 (Lubis, 2008). Upaya peningkatan luas daun, biasanya dilakukan dengan pengaplikasian pupuk N dan K. Daun merupakan parameter pengidentifikasian kebutuhan dan kelayakan suatu lahan kelapa sawit. Warna dari daun juga dapat digunakan sebagai parameter kecukupan nutrisi dari kelapa sawit.
8
d. Bunga (Flos) Bunga kelapa sawit akan muncul dari ketiak daun. Tanaman kelapa sawit akan berbunga pada umur 12-14 bulan. Namun akan bernilai ekonomis pada umur 29 bulan (Lubis 2008). Dari tiap ketiak pelepah daun akan keluar satu tandan bunga jantan atau betina (Gambar 6). Sebagian dari tandan bunga ini akan gugur sebelum atau sesudah anthesis (Pahan, 2008). Pada tanaman muda sering dijumpai bunga abnormal seperti bunga banci (hermaprodit). Hermaprodit berarti tandan bunga memiliki dua jenis kelamin (Lubis 2008). Menurut Pahan 2008, tandan bunga jantan atau betina baru dapat diketahui pada umur 7 - 8 bulan sebelum matang atau 1 - 2 bulan sebelum anthesis. Menurut Lubis (2008), tandan dewasa menghasilkan 600 – 2,000 buah dan pohon kelapa sawit menghasilkan 15-20 tandan /pokok/tahun.
Bunga Betina Gambar 6.
e.
Bunga Jantan Bunga kelapa sawit (Sumber Pahan, 2008)
Buah (Fructus) Bunga betina setelah dibuahi akan berkembang pada spikalet. Berat satu buah yang sudah matang tergantung pada tipe induknya. Pada tipe tertentu berat buahnya rata-rata 13 gram dan pada tipe lainnya ada yang mencapai 1 8 - 2 0 gram, bahkan ada yang dapat mencapai 30 gram dengan panjang buah 5 cm (Lubis,2008). Menurut Lubis (2008), terdapat dua jenis kematangan pada kelapa sawit, yaitu matang morfologis dan matang fisiologis. Matang morfologis adalah keadaan dimana buah telah sempurna bentuknya dan kandungan minyaknya telah optimal. Matang fisiologis adalah kematangan buah yang sudah lebih lanjut, yaitu telah siap untuk tumbuh dan berkembang. Kematangan fisiologis biasanya sebulan sesudah matang morfologis. Pada fase matang morfologis. buah akan membrondol ke piringan. Buah yang membrondol ini yang menjadi tanda tandan kelapa sawit siap dipanen. Gambar tandan kelapa sawit disajikan pada Gambar 7.
9
Gambar 7.
Tandan buah segar (sumber : pahan 2008)
3. Pembudidayaan Kelapa Sawit a.
Pembibitan Pengembangan suatu pembudidayaan kelapa sawit dipengaruhi oleh tiga hal yaitu bahan tanam (bibit), campur tangan manusia dan keadaan lingkungan. Tanpa memadukan ketiganya maka produksi tidak menjadi maximal. Pembibitan merupakan kegiatan vital dalam suatu industri budidaya kelapa sawit. Suatu sistem pembibitan ditambah dengan benih yang baik akan mengjasilkan produksi yang baik. Suatu bibit yang baik adalah bibit yang dihasilkan dari badan/institusi penghasil benih yang dilegitimasi. Menurut SK mentri pertanian Nomor KB.320/261/Kpts/5/1984, institusi penjual kecambah yang berlegitimasi di Indonesia adalah Pusat Penelitian kelapa sawit (PPKS) medan, PT Socfindo, OPSG Topaz (asian Agri), Dami mas (smart) dan Sriwijaya (Selapan Jaya). Besarnya pemesanan kecambah harus disesuaikan dengan kemampuan di lapangan. Pengiriman dilakukan sekali dalam seminggu. Sebelum bibit tiba maka kelengkapan pembibitan harus sudah siap pula seperti bedengan, pemagaran, tenaga kerja, peralatan seperti kantong plastik, pupuk, alat penyemprot dan lain-lain. Hal yang terpenting untuk diperhatikan adalah air dan alat penyiram. Satu ha pembibitan cukup untuk memenuhi kebutuhan bibit 75 ha areal. Jika kita hendak memilih double stage, maka kita memerlukan 0.03 ha untuk pembibitan awal. Perhitungan ini dapat berlaku apabila jarak tanam di pembibitan 0.9x0.9X0.9 dengan kepadatan 130/ha dengan keberhasilan 75%. Sistem pembibitan kelapa sawit dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pembibitan tunggal (single stage system) dan sistem pembibitan ganda (double stage system). Kegiatan pada pembibitan meliputi kegiatan persiapan pembibitan dan perwatan bibit. Persiapan bibit meliputi kegiatan pemilihan lokasi pembibitan, persiapkan lokasi pembibitan, pemancagan bibit, pengisian dan peletakan polibag, menanam kecambah serta pemindahan bibit (replanting). Sedangkan kegiatan perawatan bibit terdiri dari beberapa kegiatan yakni penyiraman bibit kelapa sawit,
10
pengurangan naungan, pengendalian gulma, hama dan penyakit, pemupukan, serta pensensusan bibit kelapa sawit. b. Tanaman Belum Menghasilkan Tanaman belum menghasilkan merupakan masa dimana kelapa sawit belum menghasilkan buah yang dapat diambil manfaat ekonominya. TBM ini berlangsung selama 2.5 tahun atau 30 bulan yaitu sampai tanaman mulai dipanen. Kegiatan pada tanaman belum menghasilkan terdiri dari konsolidasi, pemeliharaan infrastruktur, penyisipan tanaman, pemberantasan hama, gulma dan penyakit, pemeliharaan penutup tanah, pemupukan, kartasi dan penyerbukan. c.
Tanaman Menghasilkan Tanaman menghasilkan adalah tanaman kelapa sawit yang telah dieksploitasi untuk keuntungan ekonomi. Pada fase ini investasi yang telah ditanam akan dikembalikan setiap panen. Oleh karena itu, pada tanaman menghasilkan kita harus dapat menggali potensi dengan optimal. Kondisi kelapa sawit pada fase tanaman menghasilkan sangat bergantung pada perlakuan dan respon yang diberikan tanaman sewaktu tanaman pada fase TBM. Kegiatannya meliputi perawatan infrastruktur, pemberantasan gulma, pemangkasan pelepah daun, konsolidasi, penjarangan dan pemupukan.
B. Sistem Informasi 1. Informasi Menurut Kadir (2003), data merupakan deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitasm dan transaksi yang tidak memunyai makna dan tidak berpengaruh langsung pada pemakai. Sedangkan Amsyah (2000) berpendapat bahwa data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media. Menurut Gaol (2008) informasi merupakan segala suatu keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil keputusan/manajer dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kualitas informasi mempengaruhi kualitas keputusan yang akan diambil. Informasi yang baik dan siap pakai sangat diperlukan dalam setiap pembuatan keputusan. Menurut Nuraida (2008), karakteristik informasi yang baik dan siap pakai adalah : a.
Relevan Informasi dianggap relevan jika informasi itu berkaitan dengan keperluan pembuatan keputusan. Artinya, informasi yang diterima harus relevan dengan permasalahan yang dihadapi. Misalnya, informasi yang relevan dalam menyeleksi calon pegawai adalah latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, sertifikatsertifikat pelatihan atau kursus berkaitan dengan keterampilan dan kemampuan teknis, usia, jenis kelamin, dan status calon pegawai. Contoh lainnya adalah dalam
11
penyusunan target penjualan untuk tahun depan, maka informasi yang relevan adalah data target penjualan tahun sebelumnya, sehingga informasi mengenai kerusakan gedung atau kantor tidak relevan. b. Akurat Informasi yang diterima harus benar, merefleksikan realita/objektif, tepat, tidak bias, dan sebaiknya ada derajat kebenaran sebagai hasil analisis statistik. c.
Tepat waktu Informasi harus tersedia pada saat dibutuhkan. Misalnya, bagian pemasaran dan bagian pemesanan barang harus mengetahui berapa jenis dan jumlah barang persediaan di gudang dari bagian pemasaran. Jangan sampai terjadi bagian pemasaran menjanjikan akan mengirimkan sejumlah barang pesanan kepada konsumen secepatnya sementara barang persediaan yang dipesan sudah habis di gudang. Bagian pemasaran perlu mengetahui berapa jumlah barang yang sedang dipesan dan estimasi pengiriman barang tersebut. Bagian pemesanan barang berkoordinasi dengan bagian gudang mengenai jenis dan jumlah barang yang dipesan, berapa persediaan minimum yang diharuskan, kapan harus memesan kembali, dan lain sebagainya.
d. Lengkap dan memadai Informasi yang diterima harus lengkap dan memadai dalam kuantitas dan kualitas sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, pemegang saham ingin meninjau secara keseluruhan laporan keuangan perusahaan. Dengan demikian, perusahaan harus menyediakan informasi neraca keuangan, laporan rugi laba. laporan arus kas, dan lain sebagainya. e.
Up to date Lingkungan eksternal selalu berubah-ubah dan berbeda-beda setiap saat. Perubahan dapat mendatangkan threats dan opportunities. Perubahan tersebut tidak dapat dikendalikan melainkan harus diantisipasi secara proaktif. Dengan demikian, informasi yang diperoleh harus informasi terbaru yang mencakup dan mengakomodir perubahan-perubahan yang terjadi sehingga dapat memudahkan manajemen dalam mengambil keputusan yang tepat.
2. Sistem Stair (2010) berpendapat bahwa sistem merupakan kumpulan elemen ataupun komponen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. O’ Brien (2005) mendefinisikan sistem sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.
12
Tiga komponen atau fungsi dasar sistem yang saling berinteraksi antara lain (O’Brien, 2005): a.
Masukan (Input) Input melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen yang memasuki sistem untuk diproses. Contohnya bahan mentah, energi dan data.
b. Pemrosesan (Process) Pemrosesan melibatkan proses transformasi yang mengubah input menjadi output. Contoh dari pemrosesan adalah proses manufaktur, proses bernafasnya manusia dan peritungan matematika. c.
Keluaran (Output) Output melibatkan perpindahan elemen yang telah diproduksi oleh proses transformasi ke tujuan akhirnya. Contoh: barang jadi dan pelayanan mahasiswa.
3. Sistem Informasi Menurut Stair (2010), suatu sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling terkait yang mengumpulkan, memanipulasi, menyimpan, dan menyebarluaskan data dan informasi dan menyediakan mekanisme umpan balik untuk memenuhi tujuan. Gaol (2008) mengemukakan bahwa penggunaan program komputer (computer application) untuk pengolahan informasi dimulai pada tahun 1954 ketika satu program utama komputer pertama kali disusun untuk bidang akuntansi untuk mengolah daftar gaji (payroll) dan program ini disebut pemrosesan data akuntansi. O’brien (2005) menjelaskan bahwa beberapa sumberdaya sistem informasi terdiri dari beberapa komponen seperti: a.
Sumberdaya Manusia Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan seluruh sistem informasi. Sumberdaya manusia meliputi para pengembang (pakar SI) dan pemakai akhir. Pengembang merupakan orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi. Para pengembang sistem berperan dalam menganalisis sistem, membuat perangkat lunak, mengoperasikan sistem sesuai dengan kebutuhan pengguna akhir. Pengguna akhir merupakan orang-orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut.
b. Sumberdaya Perangkat Keras Sumberdaya perangkat keras meliputi seluruh perangkat fisik dan bahanbahan yang berkaitan dengan pengolahan informasi. Sumberdaya perangkat keras meliputi komputer dan seluruh alat perantara (media) data yang melakukan proses perekaman dan pencatatan. Sumberdaya perangkat keras terdiri dari sistem komputer dan peralatan komputer. Sistem komputer, terdiri atas unit pengolahan terpusat
13
(CPU/Central Processing Unit) yang mengandung pengolah mikro (micro processor) dan penghubung peralatan (interconnected peripheral devices), seperti kabel dan modem. Peralatan komputer merupakan seperangkat alat yang mempunyai tugas dan fungsi spesifik. Pada proses memasukkan data diperlukan peralatan papan kunci (keyboard) atau penggerak elektronik (mouse). Sedangkan untuk menampilkan keluaran (output) informasi dilakukan oleh layar video (video screen) atau pencetak (printer) dan untuk menyimpan data yang ada digunakan kepingan magnetik (magnetic disk) ataupun kepingan optik (optical disk). c.
Sumberdaya Perangkat Lunak Sumberdaya perangkat lunak meliputi perangkat perintah pengoperasian (program), yang berfungsi untuk mengarahkan dan mengendalikan perangkat keras komputer, dan perintah-perintah pengolahan informasi yang diperlukan orang yang dinamakan tata cara (procedures). Contoh dari sumberdaya perangkat lunak adalah perangkat lunak pengatur sistem (sistem operasi), perangkat lunak aplikasi, dan perangkat lunak prosedural. Perangkat lunak pengatur sistem, merupakan program sistem operasi (windows, linux, dan unix,) yang fungsinya mengendalikan dan mendukung sistem operasi komputer. Aplikasi perangkat lunak, yaitu program yang mengarahkan untuk penggunaan khusus oleh pemakai akhir tertentu. Contohnya adalah sebuah program analisis penjualan, sebuah program penggajian dan sebuah program pengolahan kata (lotus, microsoft excel, microsoft word, dan lain-Iain). Perangkat lunak prosedural, yaitu pengoperasian perintah untuk orang-orang yang akan menggunakan sebuah sistem informasi atau sebuah perangkat lunak (Pascal, HTML, dan lain-lain).
d. Sumber Daya Data Data mempunyai arti lebih dari sekadar bahan mentah sistem informasi. Konsep sumber daya data telah diperluas oleh manajer dan para ahli sistem informasi. Data merupakan sumber daya organisasi yang berharga. Data pada sistem informasi dipandang sebagai sumber daya yang harus dikelola dengan efektif untuk menguntungkan semua pemakai akhir dalam sebuah organisasi. Data dapat berupa gabungan huruf dan angka (alphanumeric), gabungan huruf abjad (alphabetical), dan jenis lainnya yang menggambarkan transaksi usaha dan kejadian lainnya, serta terbentuk kesatuan (entities) seperti data gambar, seperti bentuk grafik dan gambar; data suara (audio), suara manusia atau suara lainnya. Sumber daya-sumber daya data sistem informasi secara khusus dikelompokkan sebagai berikut: 1) Basis data, yang mengendalikan pengolahan dan pengaturan data. 2) Pengetahuan dasar, yang mengandung berbagai macam bentuk, diantaranya fakta-fakta, aturan-aturan, dan contoh- contoh kasus mengenai keberhasilan pelaksanaan bisnis/usaha.
14
e.
Sumber Daya Jaringan Konsep sumber daya jaringan menekankan bahwa jaringan komunikasi merupakan bagian sumber daya yang mendasar dari seluruh sistem informasi. Sumber daya jaringan terdiri dari perantara komunikasi dan pendukung jaringan. Beberapa contoh dari perantara komunikasi adalah kabel pasangan bersimpul (twisted-pair cable), kabel koaksial (coaxial cable), kabel serat optik (fiber-optic cable), sistem gelombang mikro (Microwave Systems) dan sistem satelit komunikasi (Communication Satellite Systems). Contoh dari pendukung jaringan adalah pengolah komunikasi yang terdiri atas modem dan pengolah kerja internet, dan perangkat lunak pengendali komunikasi yang terdiri atas sistem operasi jaringan dan paket penjelajah (browser) internet.
Kadir (2003), mengklasifikasi sistem informasi berdasarkan berberapa hal seperti, level organisasi, areal fungsional, dukungan yang diberikan dan arsitektur sistem informasi. a.
Tipe Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi Berdasarkan level organisasi, sistem informasi dibagi atas sistem informasi departemen, sistem informasi perusahaan dan sistem informasi antarorganisasi. Sistem informasi departemen merupakan sistem informasi yang hanya bekerja dalam sebuah departemen. Sistem informasi perusahaan merupakan sistem informasi yang tidak terletak pada masing-masing departemen melainkan berupa sistem informasi terpadu yang dapat dipakai dalam sejumlah departemen secara bersama-sama. Sistem informasi antar organisasi (interrorganizational information system) merupakan jenis sistem informasi yang menguhubungkan banyak organisasi. Disamping itu, dalam masyarakat juga berkembang sistem informasi yang disediakan, dikembangkan dan dikelola oleh suatu organisasi untuk digunakan oleh masyarakat di luar organisasi. Sistem informasi ini dikenal sebagai sistem informasi publik (Sundgren, 2005).
b. Tipe Sistem Informasi Berdasarkan Area Fungsional Sistem informasi menurut area fungsional diklasifikasi menjadi sistem informasi akutansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi SDM. Sistem informasi jenis ini keseluruhannya dipakai dalam lingkup organisasi. c.
Tipe Sistem Informasi Berdasarkan Area Fungsional Sistem informasi berdasarkan dukungan yang tersedia dibagi menjadi sistem pemrosesan transaksi (TPS), sistem informasi manajemen (SIM), sistem otomasi perkantoran (OAS), sistem pendukung keputusan (DSS), sistem informasi eksekutif (EIS), sistem pendukung kelompok (GSS) dan sistem pendukung cerdas (ISS). Sistem pemrosesan transaksi berfokus pada data dan transaksi. Sistem ini digunakan untuk menghimpun, menyimpan dan memproses data transaksi serta mengendalikan keputusan yang merupakan bagian dari transaksi. Sistem informasi manajemen (SIM) merupakan sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi
15
yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen dan pengambilan keputusan. SIM mengambil data dari sistem pemrosesan transaksi. Sistem informasi otamasi perkantoran (OAS) merupakan sistem yang melayani tugas pemrosesan informasi sehari-hari di kantor dan organisasi bisnis. Sistem OAS umumnya dikenal mendukung kantor tanpa kertas dimana semua dokumen kertas dihilangkan dan digantikan secara elektronis. Sistem pendukung keputusan (DSS) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi semiterstruktur dan situasi tidak tersturuktur dimana tak seoranpun tahu secara pasti bagaimana keputusan dibuat. Sistem informasi eksekutif (EIS) menyediakan fasilitas bagi para eksekutif dalam mengakses informasi eksternal dan internal yang berguna bagi pengidetifikasian masalah. EIS tidak dirancang untuk menyelesaikan masalah tertentu, EIS dirancang membantu eksekutif mencari informasi yang diperlukan manakala mereka membutuhkannya. Sistem pendukung kelompok (GSS) merupakan jenis sistem informasi yang digunakan untuk mendukung sejumlah orang yang bekerja dalam suatu kelompok pada tempat yang berbeda yang saling melakukan sumbang saran, pemberian komentar, pemilihan suara, dan melakukan evaluasi terhadap alternetif-alternatif melalui sarana komunikasi. Sistem pendukung cerdas merupakan sistem yang memiliki kemampuan menyerupai kecerdasan manusia. d. Tipe Sistem Informasi Berdasarkan Aktifitas Manajemen Klasifikasi menurut aktifitas manajemen dikelompokkan menjadi sistem informasi pengetahuanm sistem informasi operasional, sistem informasi manajerial dan sistem informasi strategis. Sistem informasi pengetahuan adalah sistem informasi yang mendukung aktivitas pekerja berpengetahuan. Sistem informasi operasional merupakan sistem yang berhubungan dengan aktifitas operasi organisasasi seharihari. Sistem informasi manajerial merupakan sistem informasi yang menunjang kegiatan-kegiatan yang bersifat manajerial. Sistem ini menyediakan ringkasan statistic, laporan perkecualian, analisis perbandingan, proyeksi, deteksi dini, keputusan dini dan hubungan antar manajer. Sistem informasi strategis merupakan sistem informasi yang digunakan untuk menangani masalah-masalah strategis dalam organisasi. e.
Tipe Sistem Informasi Berdasarkan Arsitektur Klasifikasi sistem informasi berdasar arsitekturnya dibagi menjadi tiga jenis sistem berbasis mainframe, sistem komputer pribadi dan sistem tersebar (sistem komputasi jaringan).
C. World Wide Web Menurut Sidik (2009) Web Wide Web lebih dikenal dengan web merupakan salah saru layanan yang didapat oleh. Pemakai komputer yang terhubung ke Internet. Web pad awalnya adalah ruang informasi dalam internat, dengan menggunakan teknologi hypertext. Pemakai
16
dituntun untuk u menemuk kan informasi ddengan mengik kuti link yanf disediakan dallam dokumen web yang ditampilkan dalam d browserr web. Prinsip kerja dari suaatu web diilusttrasikan pada Gambar 8. Kini internett sangat identikk dengan web, karena kepopuuleran web sebbagai standart tampilan pada p pada layyanan layanan internet dari awalnya a sebagai penyedia in nformasi, kini digunakan n juga untuk koomunikasi dan bisnis.
Gam mbar 8.
Prin nsip kerja dari suatu website (dimodifikasi ( d Sidik, 200 dari 09)
D Php (Hyypertext Prep D. processor) PH HP merupakann bahasa scrripting yang banyak diguunakan dalam m melakukan perancanggan halaman dinamis. PHP P dapat ditannamkan ke dalam dokumeen html dan diterjemahhkan oleh suatuu webserver yaang telah diinsttalasi modul prrosesor PHP. PHP P termasuk server-sidee-scripting (sccript yang dipproses di sisi server). PHP membutuhkan n web server untuk dapat menjalankan n fungsinya. W Webserver meru rupakan tempatt untuk meletaakkan file-file php dan database. d Selain tempat penyyimpanan, webb server juga berperan b dalam m memproses file-file permintaan p darri pengguna ssekaligus untuuk menampilkaan permintaann di browser client. Sellain web Brow wser, PHP mem mbutuhkan media penyimpannan data untukk menyimpan halaman-hhalaman yang dibentuk secarra dinamis. Tannpa suatu meddia penyimpanaan data, PHP tidak dap pat digunakann untuk meraancang web yang y dinamis. Pada umum mnya, media penyimpan nan data yang dipakai untuk PHP adalah MySQL. M Ap pache, MySQL, dan PHP meerupakan kesatuan yang haruus diinstalasi beersama-sama. Pada saat ini tersedia peerangkat lunakk yang menginttegrasikan ketigga perangkat luunak tersebut yaitu LAM MP, XAMPP, MAMP, M dan W WAMP. Paket integerasi i ini ddapat diunduh secara gratis. Dengan peerangkat lunakk tersebut, dalaam satu kali innstalasi, ketigaa software yanng diperlukan dapat dann dikonfiguraasi untuk keeperluan linggkungan penggembangan applikasi web. Selanjutnyya, programmeer web hanya tiinggal menuliss program PHP P dan langsung menjalankan dan atau mengevaluasi m p program yang ditulis tersebutt melalui web bbrowser.
17
E. Content Management System (CMS) Joomla 1.5 Content Management System (CMS) adalah perangkat lunak yang diinstal ke dalam sebuah webserver sehingga memungkinkan para pengembang sistem untuk mempublikasikan halaman-halaman dalam sebuah website. Selain itu CMS dapat digunakan untuk mengatur features, isi, dan memungkinkan kita merancang sebuah website dengan lebih mudah dan cepat (Shreves, 2010). Pada saat ini telah tersedia banyak perangkat lunak management system yang ditawarkan oleh pengembang web baik berbayar maupun gratis. CMS juga telah dipakai di banyak website ternama seperti NASA, MIT, French Parliament, Nokia, The U.S. Navy, National Geografic dan website-website kementrian Indonesia. Salah satu content management system yang sangat terkenal di kalangan pengembang web adalah Joomla. Joomla merupakan salah satu web CMS yang open source dan gratis. Sifat open source Joomla memungkinkan siapapun dapat menggunakan, menduplikasi, dan memodifikasi source yang telah tersedia. Joomla merupakan CMS yang mempunyai banyak fitur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Joomla mempunyai kemampuan dasar yang dapat dimanfaatkan untuk membangun sebuah sistem. Menurut Shreves (2010), kemampuan dasar Joomla, antara lain: 1. Joomla didukung oleh editor What You See Is What You Get (WYSIWYG) yang memungkinkan melakukan editing artikel dengan mudah. 2. Pengembang website dapat melakukan Content Scheduling, yakni mengatur kapan suatu berita (artikel) dimulai dan diberhentikan publikasinya. 3. Pengembang dapat melakukan pengaturan dan pengelompokan dari para pemakainya untuk kepentingan pengaksesan. 4. Joomla dapat mengidentifikasi pemakai dan batasan-batasan hak akses. 5. Joomla dapat melakukan pengunggahan dan mengatur multimedia yang ingin ditampilkan 6. Joomla juga dilengkapi oleh pengaturan bahasa sehingga dapat diatur dalam banyak bahasa. 7. Joomla dapat melakukan pengaturan iklan-iklan yang dapat menjaga keberlangsungan suatu web. Selain kemampuan dasar yang disediakan sewaktu pengembang sistem melakukan instalasi Joomla, Joomla juga dapat ditambah dengan berbagai extensions untuk memenuhi kebutuhan para pemakainya. Extensions dibagi dalam 5 tipe yaitu Component, Modules, Plugins, Languanges, dan Template. Sebagian besar extentions Joomla dapat diunduh di http://extensions.joomla.org/ baik gratis maupun berbayar. Marriot (2011) mendefenisikan extension Joomla sebagai berikut : 1. Komponen merupakan aplikasi mini yang terintegrasi dengan CMS joomla. Komponen mempunyai fungsi masing masing. Komponen joomla mempunyai struktur database sendiri dan mempunyai tampilan tersendiri. Contoh dari komponen adalah kunena forum, sistem pegunduhan dokumen dan komponen web link. 2. Modul merupakan elemen tampilan dari joomla 1.5. modul membawa informasi yang telah ada dan menampilkan dalam tampilan visual yang dapat dipindahkan dalam template secara fleksibel. Modul juga membantu untuk memperkaya komponen dengan menerima data dari komponen dan dipresentasikan secara visual. 3. Plugin merupakan kode yang bekerja di belakang layar untuk membantu bagaimana suatu web berprilaku. Pada saat suatu halaman web melakukan loading plugin melakukan scan
18
4.
5.
berdasarkan apa yang dikirimkan oleh brower. Kemudian plugin bertindak sesuai dengan instruksi yang telah diprogramkan untuk dilakukan. Contoh dari plugin dapat dilihat pada saat kita memasukkan konten. Plugin merubah tulisan menjadi kode-kode html dan menyimpannya dalam database. Template berfungsi untuk mengontrol tampilan dari website Joomla. Template dapat diganti dan ditambahkan sesuai dengan kebutuhan dengan mengunduh pada website yang menyediakan template seperti siteground (http://www.siteground.com/joomlahosting/joomla-templates.htm), Joomla24 (http://www.joomla24.com/) dan website lain. Distribusi dan pengunduhan dapat dilakukan dengan gratis maupun berbayar. Untuk beberapa keperluan, template dapat diedit dengan mengubah CSS, PHP dan XMLnya. Bahasa (Languanges) merupakan salah satu komponen penting dari suatu sistem. CMS Joomla memiliki mekanisme perubahan dan terjemahan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari pengembang.
F. Siklus Hidup Pembangunan Sistem (Systems Development Life Cycle) 1. Investigasi Sistem Terdapat dua hal yang perlu dilakukan pada tahap investigasi sistem, yakni menentukan dan merumuskan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai. Pada tahap ini juga ditentukan alternatif solusi penyelesaian masalah dan pengusulan sistem yang dapat digunakan untuk menangani permasalahan. Setelah informasi terkumpul maka dilakukan evaluasi kelayakan dalam 3 aspek yaitu: kelayakan operasional, kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Kelayakan organisasional berfokus pada sebaik apakah dukungan sistem yang diusulkan mendukung tujuan organisasasi dan rencana-rencana strategisnya. Kelayakan operasional berfokus pada kemauan dan kemampuan pengguna untuk mengoperasikan, menggunakan dan mendukung sistem yang diusulkan. Kelayakan teknis berfokus pada kemampuan, kehandalan serta ketersediaan perangkat lunak dan perangkat keras. Kelayakan ekonomi berhubungan dengan penghematan biaya peningkatan pendapatan, peningkatan keuntungan dan pengurangan investasi yang dapat dilakukan dengan membangun sistem informasi yang diusulkan.
2. Analisis Sistem Analisis sistem merupakan kelanjutan dari studi kelayakan yang dilakukan sebelumnya. Analisis sistem adalah studi yang mendalam mengenai informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir yang menghasilkan persyaratan fungsional. Persyaratan fungsional akan digunakan sebagai dasar perancangan sistem informasi yang baru maupun dasar pemodifikasian sistem yang ada. Pada tahap ini pengembang sistem menganalisis dan menentukan kebutuhan sistem informasi yang akan dirancang. Pada analisis sistem juga persyaratan fungsional dideskripsikan. Deskripsi tersebut meliputi persyaratan dan kondisi yang diinginkan oleh pemakai. Sehingga sistem dapat dipakai dan sesuai dengan kebutuhan. Contoh persyaratan fungsional seperti
19
kemudahan melakukan navigasi, perhitungan otomatis yang cepat, kemampuan interaktif antar pengguna dan lain-lain.
3. Desain Sistem Desain sistem merupakan kegiatan menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan dan persyaratan yang telah dianalisis. Desain sistem berfokus pada tiga aktifitas utama yaitu desain interface, desain data, dan desain proses. Desain menghasilkan spesifikasi yang sesuai dengan produk dan metode interface pemakai, struktur database serta pemrosesan. Aktifitas desain interface berfokus pada dukungan interaksi antara pengguna dan sistem informasi. Para pengembang sistem memfokuskan pada bentuk desain yang menarik dan efisien dari input maupun output pengguna akhir. Desain data berfokus pada struktur basis data dan berkas yang digunakan oleh sistem informasi yang diusulkan. Produk dari desain basis data secara rinci merupakan deskripsi dari atribut/karakteristik entitas, hubungan yang dimiliki entitas, elemen data spesifik dan integeritas rules. Desain proses berfokus pada desain perangkat lunak yang dipadukan dengan spesifikasi user interface.
4. Implementasi Implementasi meliputi perolehan perangkat keras dan perangkat lunak, pengembangan perangkat lunak, pengujian, pengkonversian data, dan berbagai kegiatan pemrograman. Implementasi merupakan tahap/proses yang sulit dan memerlukan waktu yang panjang. Tahap implementasi menentukan kesuksesan dari pembangunan sistem informasi yang baru.
5. Perawatan Sistem Pada tahap perawatan sistem, pengembang sistem melakukan beberapa pekerjaan seperti pengawasan, evaluasi dan modifikasi. Kegiatan perawatan sistem bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna secara terus menerus. Perubahanperubahan dimungkinkan terjadi karena perubahan perilaku dan perubahan struktur organisasi.
G. Sistem Informasi Kelapa Sawit Sistem informasi kelapa sawit merupakan suatu kegiatan mengumpulkan, mengolah dan menampilkan informasi (data) terkait kelapa sawit dari suatu tempat (server) menuju pengguna dengan bantuan komputer. Beberapa penelitian sistem informasi telah dilakukan untuk mengembangkan sistem informasi budidaya, sistem informasi produksi pabrik dan
20
informasi penjualan elektronik kelapa sawit, namun penelitian yang dilakukan selama ini tidak berbasis web. Sebagian besar sistem informasi masih menggunakan sistem informasi berbasis desktop. Sistem informasi berbasis web dapat diamati pada internet. Setelah dilakukan penelusuran, terdapat beberapa web yang berisi informasi kelapa sawit. Situs-situs tersebut antara lain : 1. Situs Resmi pusat penelitian kelapa sawit (www.iopri.org). Pada situs resmi ini terdapat informasi tentang paket teknologi, riset produk, layanan, pelatihan, publikasi, perpustakaan, statistik, industri kelapa sawit. 2. Situs Indosawit (www.ifosawit.com). Situs ini memuat berita dan informasi sosial politik dari pengembangan sawit 3. Situs resmi badan pengawas perdagangan berjangka komoditi pada http://infoharga.bappebti.go.id/komoditi/harga.php yang menyajikan informasi harga CPO. 4. Blog perorangan yang menyajikan secara singkat teknis budidaya kelapa sawit http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-kelapa-sawit. Kelemahan dari situs-situs tersebut adalah terpencarnya informasi yang mengakibatkan kurangnya fungsi pada suatu web. Hal ini menyebabkan dibutuhkan suatu sistem informasi yang lebih lengkap dan dapat langsung dipakai oleh pengusaha sawit.
21
III. METODE PENELITIAN
A.
Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan mulai Februari 2010 sampai dengan Januari 2011 di Bagian Sistem dan Manajemen Mekanisasi Pertanian, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
B.
Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Alat a. b. c. d. e. f. g. h.
Notebook Intel (R) Core (TM) Duo CPU T2450 (2.0 Ghz, Ram 1.49 GB). Adobe dreamweaver CS3 sebagai Editor Pemograman Web. WampServer V2.0 yang telah terinstal Apache 2.28, MySQL 5.0.51b dan PHP 5.2.6 sebagai Host Local untuk rancang bangun Web. Joomla Content Management System V1.5 sebagai pengelola dan penyedia sistem pengelolaan web. Adobe Photoshop CS3 sebagai pengolah gambar. Spreadsheet Converter V.5 sebagai pengkonversi excel 2007 menjadi halaman HTML. Microsoft Word 2007 sebagai perangkat lunak tambahan untuk mengatur halaman HTML. Microsoft Excel 2007 sebagai perangkat lunak tambahan untk mengatur formulasi perhitungan.
2. Bahan Bahan yang digunakan sebagai isi (contents) sistem informasi berbasis web dalam perencanaan budidaya kelapa sawit adalah hasil penelitian pusat penelitian kelapa sawit, sistem standar kerja yang berlaku di perkebunan dan informasi dari beberapa sumber literature lain.
C.
Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan mengikuti System Development Life Cycle (SDLC) yang merujuk kepada O’Brien (2005). Prosedur penelitian disajikan pada Lampiran 1. SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:
1. Investigasi Sistem Investigasi sistem bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan yang terjadi sehingga didapat alternatif solusi penyelesaian masalah. Hal ini dilakukan dengan wawancara terhadap calon pengguna. Dari hasil wawancara yang dilakukan langkah-langkah investigasi antara lain: a. Memformulasikan permasalahan dan peluang dari sistem. b. Melakukan studi kelayakan dalam empat aspek yakni aspek kelayakan organisasional, kelayakan teknis, aspek kelayakan operasional dan aspek kelayakan ekonomi.
2. Analisis Sistem Analisis sistem merupakan studi yang mendalam mengenai investigasi. Pada tahap ini, analisa dilakukan tehadap hasil wawancara yang dilakukan pada tahap investigasi sistem. Analisa sistem bertujuan untuk memahami dan mendokumentasikan kebutuhan sistem. Kegiatan pada analisis sistem terdiri dari dua hal yaitu: a.
Identifikasi kebutuhan Identifikasi kebutuhan terdiri dari beberapa aktifitas seperti deskripsi pengguna, tujuan dari pembangunan sistem informasi, dan pendeskripsian informasi-informasi yang akan ditampilkan pada sistem informasi baru. Pengguna akhir dari sistem informasi ditentukan dari tujuan awal pembangunan sistem yaitu para pekebun kelapa sawit dan kebutuhan diidentifikasi berdasarkan hasil wawancara kepada pekebun sawit meliputi informasi yang diinginkan untuk ditampilkan, fasilitas (fiture) apa saja yang diperlukan dalam pemenuhan kebutuhan informasi tersebut.
b. Identifikasi kebutuhan fungsional Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan mengenai proses-proses yang harus dikerjakan pada sistem dan informasi-informasi yang harus ada di dalam sistem. Kebutuhan fungsional ditentukan oleh pengguna sistem informasi yang diperoleh dari wawancara yang telah dilakukan.
23
3. Desain Sistem Desain sistem merupakan kegiatan menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan dan persyaratan yang telah dianalisis. Desain sistem berfokus pada tiga aktifitas utama yaitu desain interface, desain data, dan desain proses. Desain menghasilkan spesifikasi yang sesuai dengan produk dan metode interface pengguna, struktur database serta pemrosesan data. a.
Desain Interface (Antar Muka) Desain antar muka dari suatu website dirancang dengan memperhatikan beberapa hal seperti: 1) Menentukan hubungan antar tautan yang saling terintegrasi sehingga mempermudah pengguna melakukan akses ke setiap informasi yang dibutuhkan. 2) Web dapat diakses dengan berbagai browser. 3) Tidak mengandung muatan dan penampakan grafis yang berlebihan sehingga membuat waktu muat yang panjang. 4) Mempunyai layout yang konsisten dari halaman ke halaman. 5) Terdapat fasilitas masukan dari pengguna untuk memperkaya informasi yang terkandung di dalam web.
b. Desain Basis Data Pada sistem informasi ini digunakan basis data yang ditampilkan dalam bentuk tabel, gambar dan tulisan. Tabel yang akan ditampilkan dalam bentuk elemen data, record atau berkas sesuai dengan kebutuhan pengguna. Data dan informasi diperoleh dari literatur pembudidayaan kelapa sawit. Basis data yang dipakai adalah basis data relasional. Data ditampilkan sesuai dengan kebutuhan pengguna sehingga akan mempercepat informasi yang dibutuhkan dan mempermudah pengambilan keputusan. c.
Desain Proses Desain proses dilakukan dengan melakukan proses-proses yang terjadi pada sistem informasi baik proses pengaksesan, proses pemasukan dan proses output dari sistem informasi.
4. Implementasi Implementasi merupakan kegiatan mewujudkan desain menjadi sebuah program. Implementasi meliputi tiga hal yaitu:
24
a.
Melakukan pengkodean (Coding) Pengkodean dilakukan untuk mengkonversi seluruh desain menjadi perangkat sistem yang memenuhi kebutuhan pengguna. Sistem informasi berbasis web pada pambudidayaan kelapa sawit dibangun dengan menggunakan Content Management Systems (CMS) Joomla yang berbasis pemograman PHP. Pada penyusunan konten (artikel) sistem informasi memakai pemograman HTML dan disimpan pada basis data. Seluruh kegiatan pemograman dan konstruksi basis data dilakukan pada sistem operasi Microsoft Windows XP professional. Pada jaringan intranet.
b. Melakukan instalasi untuk membangun sistem informasi (Instalation) Setelah pengkodingan dilakukan, selanjutnya sistem diinstalasi ke jaringan internet sehingga dapat diuji aksebilitasnya. c.
Melakukan pengujian (Testing) Setelah diinstal pada jaringan internet, sistem diuji kemampuan aksebilitasnya pada beberapa web browser yang popular seperti Mozila Firefox, Internet Explorer, Mozila Flock, Mozilla Wyzo, Google Crome, dan Opera.
5. Pemeliharaan Sistem Pada tahap pemeliharaan sistem, apabila sistem telah dapat diakses, dilakukan evaluasi sehingga dihasilkan umpan balik dari pengguna akhir. Umpan balik dari pengguna akhir selanjutnya dijadikan bahan untuk pengembangan sistem. Evaluasi sistem dilakukan dengan melibatkan 27 (dua puluh tujuh) responden melalui pengisian kuesioner. Responden dalam evaluasi sistem ini berasal dari mahasiswa perkebunan kelapa sawit (10 orang), agronom (7 orang), dan praktisi sawit (10 orang). Kuesioner berisi pertanyaan yang berkaitan dengan penilaian responden terhadap sistem informasi terhada tampilan desain sistem, kemudahan penggunaan, kemudahan pengaksesan data, kelengkapan isi dari sistem informasi dan kejelasan informasi yang terkandung pada sistem informasi. Formulir kuesioner disajikan pada Lampiran 2.
25
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Investigasi Sistem Investigasi dilakukan untuk mengetahui apa yang menjadi permasalahan dan menilai kelayakan dari sistem informasi. Investigasi permasalahan yang terjadi dilakukan dengan wawancara. Pada penelitian ini, wawancara dilakukan kepada 5 responden yang mempunyai profesi sebagai pekebun (praktisi sawit) di Medan, Sumatera Utara. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa terdapat permasalahan pada pencarian informasi di kalangan pekebun kelapa sawit. Informasi yang dibutuhkan oleh para pekebun kelapa sawit terdiri dari beberapa kategori, yaitu informasi umum tentang pembudidayaan kelapa sawit, teknis pelaksanaan kelapa sawit, analisis finansial kelapa sawit dan wahana komunikasi antar pekebun kelapa sawit. Kebutuhan para praktisi tersebut dapat dipenuhi dengan pembangunan sistem informasi berbasis web yang akan membantu para praktisi kelapa sawit untuk mendapatkan informasi sesuai dengan kebutuhannya. Setelah mengetahui kebutuhan langkah selanjutnya dari investigasi sistem adalah melakukan studi kelayakan untuk menilai kelayakan pengembangan suatu sistem. Studi kelayakan meliputi kelayakan teknis, kelayakan ekonomis dan kelayakan operasional.
1. Kelayakan Teknis Sistem informasi berbasis web pada pembudidayaan kelapa sawit layak untuk dirancang dan dibangun secara teknis berdasarkan beberapa alasan seperti: a. Sistem informasi berbasis web dapat dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan para praktisi sawit. Sistem dapat dirancang untuk menampilkan informasi umum budidaya dan petunjuk teknis budidaya, melakukan analisa finansial dan menjadi wahana forum komunikasi bagi para praktisi kelapa sawit. b. Perkembangan perangkat lunak pemograman dan penyimpanan untuk merancang sistem informasi telah memadai dan berkembang dengan baik. Hal ini membuat sistem informasi berbasis web dapat dirancang, dibangun dan dikembangkan dengan mudah dan menghasilkan sistem informasi yang handal. c. Penggunaan jaringan internet telah berkembang dengan baik. Jaringan internet di Indonesia telah dipakai dalam banyak hal seperti hiburan, proses pertukaran informasi (formal maupun non formal), perdagangan dan sumber pustaka. Hal ini membuat jaringan internet telah menjangkau hampir semua daerah walaupun dalam kecepatan yang berbeda. d. Bahasa pemograman web bersifat cross platform sehingga dapat dijalankan pada banyak perangkat lunak sistem operasi (operation system). e. Sistem informasi berbasis web tidak membutuhkan spesifikasi perangkat keras (hardware) yang tinggi sehingga dapat dioperasikan pada sebagian besar komputer. f. Informasi yang dibutuhkan dari sistem sudah tersedia meskipun masih tersebar di berbagai sumber.
2. Kelayakan Opersional Sistem informasi berbasis web pada pembudidayaan kelapa sawit layak dikembangkan secara operasional karena beberapa alasan seperti: a. Teknologi berbasis web merupakan teknologi yang telah dekat pada lingkungan masyarakat. b. Sistem informasi berbasis web mempunyai tampilan yang sederhana dan dapat di operasikan dengan mudah. Sebagian besar kegiatan dapat dilakukan dengan menggunakan tetikus (mouse). c. Sistem informasi berbasis web dengan menggunakan CMS Joomla dapat diperbaharui dan dipelihara dengan mudah.
3. Kelayakan Ekonomis Beberapa alasan yang membuat sistem Informasi Berbasis Web pada Pembudidayaan Kelapa Sawit layak dikembangkan secara ekonomis adalah sebagai berikut: a. Sistem Informasi berbasis web tidak memerlukan investasi yang mahal dalam pengoperasiannya. Pada saat ini telah banyak web browser yang dapat diperoleh secara gratis. b. Biaya yang dibutuhkan untuk mengakses informasi dari internet jauh lebih rendah apabila dibandingkan mencari informasi ke suatu tempat atau suatu media cetak. Biaya tersebut meliputi transportasi, pembelian buku dan pembayaran jasa konsultasi.
B. Analisis Sistem Analisis sistem merupakan studi yang lebih mendalam mengenai sistem informasi yang dibutuhkan pengguna.
1. Identifikasi Kebutuhan Agar dapat melakukan analisa terhadap kebutuhan informasi maka dibutuhkan batasan calon pengguna sistem informasi. Sistem informasi yang akan dibangun ditujukan kepada para praktisi kelapa sawit seperti pekebun kelapa sawit, konsultan kelapa sawit, dan para pengembang studi kelapa sawit. Sistem dibangun sebagai sarana informasi yang dapat digunakan sebagai rujukan dalam mengembangkan budidaya kelapa sawit. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap para praktisi kelapa sawit, terdapat beberapa jenis informasi yang dibutuhkan para praktisi kelapa sawit, yaitu:
27
a.
Informasi Umum Kelapa Sawit Informasi umum yang dibutuhkan adalah informasi tentang pengertian, aspek botani dan informasi-informasi yang penting dalam suatu kegiatan pembudidayaan kelapa sawit.
b. Teknis Pelaksanaan Pembudidayaan Kelapa Sawit Kegiatan pembudidayaan kelapa sawit merupakan kegiatan yang berkesinambungan. Para praktisi pekebun sawit membutuhkan pedoman (teknis pelaksanaan) untuk melakukan rangkaian kegiatan pembudidayaan kelapa sawit sehingga produktifitas maksimal pada pembudidayaan kelapa sawit dapat tercapai. Pedoman yang dibutuhkan antara lain petunjuk lapangan pada masing-masing kegiatan budidaya kelapa sawit (pembibitan, pembukaan lahan, manajemen tanaman belum menghasilkan, manajemen tanaman menghasilkan, dan manajemen pemanenan). c.
Analisis Finansial Dalam melakukan perencanaan suatu proyek pembudidayaan kelapa sawit dibutuhkan suatu metode untuk menghitung kelayakan suatu proyek pembudidayaan kelapa sawit. Sistem informasi perlu dilengkapi dengan aplikasi analisis kelayakan finansial dari suatu proyek pembangunan kelapa sawit. Metode yang dipergunakan adalah perhitungan NPV (Net Present Value), dan perhitungan IRR (Internal Rate of Return). NPV (net present value) merupakan perbedaan antara nilai sekarang (present value) dari mamfaat dan biaya. Apabila NPV bernilai positif, dapat diartikan juga sebagai besarnya keuntungan yang diperoleh dari proyek. Sebaliknya, apabila NPV bernilai negatip menunjukkan kerugian dari suatu proyek. NPV dapat dihitung dengan persamaan berikut:
NPV
Bt 1
Ct i
dimana: NPV = net present value (Rp.) n = umur proyek t = tahun ke-t Bt = pendapatan pada tahun ke-t Ct = pengeluaran pada tahun ke-t Dari hasil perhitungan NPV yang diperoleh dapat diambil keputusan, yakni jika NPV ≥ 0, maka proyek layak untuk dilaksanakan. Namun jika NPV < 0, maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan. IRR (Internal Rate Return) merupakan suatu tingkat pengembalian modal yang digunakan dalam suatu proyek. Nilai IRR dinyatakan dalam persen per tahun. Suatu proyek yang layak dilaksanakan akan mempunyai nilai IRR yang lebih besar dari nilai discount rate. Nilai IRR merupakan nilai tingkat bunga, dimana nilai NPVnya sama dengan nol. Dalam persamaan dinyatakan sebagai berikut:
28
n t 1
Bt Ct 1 IRR
0
dimana: IRR = Internal Rate Return n = umur proyek t = tahun ke-t Bt = pendapatan pada tahun ke-t Ct = pengeluaran pada tahun ke-t Dari hasil perhitungan IRR yang diperoleh dapat diambil keputusan, yakni jika Nilai IRR ≥ discount rate, maka proyek layak untuk dilaksanakan. Namun jika IRR < discount rate, maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan. d. Forum Komunitas Forum komunitas diperlukan untuk meningkatkan interaksi antara satu pengguna dan pengguna lain. Dalam forum komunitas para pengguna dapat bertukar informasi antara satu dan lainnya. Selain itu, forum komunitas juga dapat dipakai sebagai wahana jual beli antar pengguna.
2. Identifikasi Fungsional Identifikasi Fungsional dari sistem informasi merupakan kondisi yang diinginkan oleh para pengguna akhir. Beberapa syarat fungsional dari sistem informasi berbasis web antara lain: a. Pengaksesan sistem informasi yang cepat sehingga dapat dapat membantu proses pengambilan keputusan tentang suatu kegiatan pembudidayaaan b. Informasi disajikan ringkas dan mempunyai format yang dapat dimengerti. c. Terdapat aplikasi sederhana yang dapat melakukan konversi dan perhitungan dari setiap kegiatan yang memerlukan perhitungan. Aplikasi ini diharapkan dapat melakukan perhitungan dengan cepat.
C. Desain Sistem Setelah sistem dinyatakan layak untuk dibangun, maka tahap selanjutnya adalah desain sistem dilakukan. Desain sistem terdiri dari desain interface, desain basis data dan desain proses.
1. Desain Antarmuka Desain antarmuka disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.Sesuai dengan kebutuhan yang telah dianalisis maka sistem informasi dibagi atas lima menu yaitu Menu Beranda, Menu Informasi Umum, Menu Bagian Teknis Pelaksanaan, Menu Analisis Finansial dan Menu Forum Komunikasi.
29
Interface darri sistem inforrmasi dirancaang dengan menggunakan m C CMS Joomla versi 1.5.8 dengan template t Palm One, lisensi General G Publicc Licence (GPL L). Template Palm One memilikii spesifikasi lebbar 1100 px dan d memiliki 22 2 ruang posisii modul yang dapat diakses pada alamat a http://ssolusisawit.com m/?tp=1. Layoout ruang posissi modul pada Template Palm one disajikan padaa Gambar 9. Ru uang posisi moodul dapat dim modifikasi dan dikoso ongkan sesuai dengan kebuttuhan. Selain itu, i pada setiaap ruang posisii modul juga dapat diletakkan leb bih dari satu moodul. Template Palm One dim modifikasi deengan mengubbah dokumenn defaultnya menggunakan editoor bahasa pem mograman (Addobe Dreamweeaver) dan penngolah grafis (Adob be Photoshop CS3). C Modifikkasi dilakukan n dengan menggurangi ruang posisi p modul, menggganti nama template ddan mengganndakan templaate. Modifikkasi tersebut menghasilkan dua teemplate yang disesuaikan d denngan menu-meenu yang diranccang, yaitu : a. Template T Inform masi Umum ddan Teknis Pelaksanaan. Tem mplate ini ditam mpilkan pada saat pengguna mengakses m meenu informasi umum u dan teknnis pelaksanaan n. Modifikasi y yang dilakukann untuk menghaasilkan templa ate ini adalah menghilangkan m n ruang posisi m modul kiri (left ) dengan cara menhapus tag
paada template deetail.xml. b. Template T Halam man Depan dann Forum Komuunitas. Template ini ditampilkkan pada saat p pengguna meng gakses menu hhalaman depann dan forum kkomunitas. Modifikasi yang d dilakukan padaa template ini adalah menghiilangkan posissi modul kiri (left) ( dan dan ruuang posisi mo odul kanan (rigght).
Gambaar 9.
Ruangg posisi modul Template Palm m One
Selain templlate, sistem infformasi pembu udidayaan kelaapa sawit ini diidukung oleh beberrapa extensionn untuk menaambah kualitas dan mempeerindah tampiilan. Seluruh extenssion yang dipaakai dalam meembangun sisttem ini bersifaat non komersiial dan dapat diundduh secara grattis pada halam man pengemban ng masing-maasing extension n. Daftar dari seluru uh extension yang y dipakai uuntuk memban ngun sistem informasi ini seecara lengkap disajik kan pada Lamppiran 3.
30
Pada setiap halaman dari sistem informasi ditampilkan gambar bergerak pada ruang posisi modul User3 dan alat pencari yang ditempatkan pada ruang posisi modul User3. Gambar bergerak dirancang dengan menggunakan Modul Rokslideshow. Modul Rokslidehow berbasis JavaScript yang memungkinkan pemunculan gambar atau ilustrasi serta translasi yang disediakan pada website. Alternatif yang akan ditampilkan pada modul ini adalah advertensi (iklan) sebagai penyandang dana sistem informasi. Alat Pencari dirancang dengan menggunakan Modul AJ Article Listing. Modul ini melakukan list terhadap semua artikel yang terdapat dalam database dengan mengelompokkan sesuai dengan hirarki isi dari sistem informasi. Listing sangat mempermudah pengguna untuk melakukan akses langsung ke dalam sistem informasi sesuai dengan kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan dan kelengkapan informasi dari sistem informasi pembudidayaan kelapa sawit dilengkapi empat menu utama yang dapat diakses dengan dua jenis menu navigasi yaitu menu navigasi atas dan menu navigasi samping. a.
Menu Navigasi Atas Menu navigasi atas dilengkapi dengan request link menuju halaman-halaman indeks dari setiap menu utama. Sistem informasi terdiri dari empat menu utama yaitu Menu Beranda, Menu Informasi Umum, Menu Analisis Finansial dan Menu Forum Komunitas. Menu Navigasi atas dirancang dengan menggunakan Modul mod_mainmenu yang diletakkan pada ruang posisi modul user3. Menu Beranda (Gambar 10) merupakan halaman awal dari sistem informasi. Halaman Menu Beranda dirancang untuk menjelaskan secara singkat hal yang dibahas dan fasilitas-fasilitas yang disediakan pada sistem informasi pembudidayaan kelapa sawit. Halaman menu beranda dirancang menggunakan modul Lofarticlesslideshow. Modul Lofarticlesslideshow merupakan modul yang menampilkan isi dari artikel pada suatu kategori yang ditentukan untuk ditampilkan. Tampilan Artikel dipadukan dengan beberapa bentuk animasi yang dapat diatur oleh administrator dari backend sistem informasi. Menu Informasi Umum (Gambar 11) menampilkan informasi tentang pembudidayaan kelapa sawit. Menu Informasi Umum terdiri dari 8 kegiatan pembudidayaan yaitu Kegiatan Aspek Botani, Kegiatan Kesesuaian Lahan, Kegiatan Pembibitan, Kegiatan Pembukaan Lahan, Kegiatan Tanaman Belum Menghasilkan, Kegiatan Tanaman Menghasilkan dan Kegiatan Pemanenan. Penyajian tiap artikel (Gambar 12) disajikan dengan menggunakan scrollbar dengan lebar 836 px dan panjang 700 px. Tiap halaman disajikan dengan scrollbar.
31
Gambar 10. Tampilan meenu beranda
Gaambar 11. Tam mpilan index innformasi umum m
Gambar 12.
Tampilan infoormasi umum
Menu Teeknis Pelaksannaan (Gambar 13) 1 menampilkkan pilihan men nuju kategori teeknis pelaksaanaan pembuddidayaan kelap pa sawit. Teerdapat 5 kattegori teknis p pelaksanaan yaang disediakann yaitu, Kateggori Teknis Peelaksanaan Pem mbibitan (17 k kegiatan), Kaategori Tekniss Pembukaan Lahan (16 kkegiatan) Kateegori Teknis T Tanaman Beluum Menghassilkan (11 kegiatan), k Kaategori Tekniis Tanaman M Menghasilkan (11 kegiataan) dan Tek knis Pemanennan (2 kegiattan). Artikel d ditampilkan deengan format tabel yang beerisi judul peekerjaan, tujuaan pekerjaan, n norma pekerjaaan, waktu pelakksanaan, peralaatan dan proseddur (Gambar 144).
32
Gam mbar 13.
Tam mpilan menu tek knis pelaksanaaan
Gaambar 14. Taampilan penyajjian kegiatan pada p menu teknnis pelaksanaann Menu Analisis A Finanssial (Gambar 15) 1 merupakann menu yang menghitung n nilai NPV (Net Present Value) e) dan IRR (Intternal Rate Retturn) dari suatu u unsur-unsur b biaya dan pend dapatan. Pada analisis finanssial pengguna m melakukan inp put dari biaya y yang dibutuhkaan secara aktuual kedalam form f yang dissediakan. Nilaii biaya yang d dimasukkan dip proses oleh sprreadsheet dan menghasilkan m o output NPV daan IRR.
Gambar 15.
Tam mpilan menu analisis a finansiaal
33
Menu Forum Komunitas (Gambar 16) merupakan wahana untuk saling bertukar pikiran dan pendapat mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kelapa sawit. Pada menu ini diharapkan terjadi pertukaran informasi antar pengunjung dalam hal penyempurnaan isi (content), penyempurnaan sistem, penawaran barang maupun jasa serta permintaan terhadap barang maupun jasa yang berhubungan dengan budidaya kelapa sawit.
Gambar 16. Tampilan menu forum komunitas
b. Menu Navigasi Samping Menu navigasi samping terdiri sub bagian menu utama. Menu navigasi samping hanya muncul pada waktu pengguna mengakses Menu Informasi Umum, Menu Teknis Pelaksanaan dan Menu Analisis Finansial. Hal ini dikarenakan fungsi menu navigasi samping pada sistem informasi berfungsi sebagai navigasi pembantu menuju halaman-halaman yang akan diakses oleh pengguna. 1) Menu Navigasi Samping Informasi umum yang terdiri dari 7 sub menu yang akan membawa pengguna mengakses langsung ke artikel-artikel informasi umum. 2) Menu Navigasi Samping teknis pelaksanaan yang terdiri dari 5 sub menu yang akan membawa pengguna mengakses ke kategori-kategori teknis pelaksanaan. 3) Menu Navigasi Samping Analisis finansial yang terdiri dari 1 sub menu yang akan membawa pengguna mengakses ke aplikasi perhitungan finansial pembudidayaan kelapa sawit.
2. Desain Basis Data Pada penelitian ini tidak dilakukan desain basis data secara khusus. Sistem informasi berbasis web untuk perencanaan pembudidayaan kelapa sawit dibangun dengan Content Management System (CMS) Joomla 1.5 yang mengintegrasikan DBMS MySQL sebagai sistem basis datanya, dimana telah tersedia tabel standart (default) yang digunakan untuk mengorganisasikan informasi.
34
Pada sistem informasi ini, informasi dann data yang diimasukkan merupakan data dan innformasi yang diperoleh darii litelature. Daata berbentuk tuulisan (alphanu umeric data), gambar dan foto.
3. Desaain Proses Pada tahap desain d proses,, prosedur daan program diirancang oleh pengembang sistem m. Secara umuum tahap dari sistem inform masi ini dimulaai dengan perm mintaan user terhaddap halaman sistem inform masi dengan cara c mengekseekusi alamat (URL) pada browsser web yang teerhubung denggan server web b. Proses ini diisebut dengan Query Q String. Pada URL yang dim minta tersebut mengandung parameter p kontten seperti baggian, katagori dan ID D artikel. Berddasarkan param meter tersebut sistem Joomlaa melakukan ko ontak dengan sistem m basis data (MySQL) ddan mengambbil konten yyang diminta berdasarkan param meternya. Seteelah permintaaan dilakukan, konten yanng diambil dari d database dipaddukan dengan teemplate sebagaai halaman htm ml. Ilustrasi prroses pada Sisteem Informasi Berbaasis Joomla dissajikan pada Gaambar 17.
Gambar 17. Diagram prosees pada sistem informasi berbbasis Joomla Proses pada sistem informasi ini juga dibbagi atas dua ssisi, yakni sisi depan (front end) dan d sisi belakaang (back end). Sisi depan merupakan m sisi pengunjung p seedangkan sisi belakaang (Gambar 18) merupakkan bagian pengembang p ((administrator) r). Pada sisi belakaang, para penngembang mellakukan pengaaturan, pemeliiharaan, pembbersihan, dan penam mbahan tulisan n pada sistem. Keanggotaann dari sistem iinformasi jugaa dibagi atas dua d kategori yang y mengisi tujuh posisi yang mempunyai ootoritasi terhaadap delapan kegiatan. Kattegori dibagi menjaadi public fron nt end yakni peengguna yang hanya mempuunyai akses padda sisi depan dari sistem s informasi, dan public back end yakni y penggunna dan pengeembang yang memppunyai akses paada sisi belakaang dari sistem informasi (tabbel 4).
35
Gambar 18. Tampilaan halaman adm ministrator (bacck end) Taabel 4. Diagram m Otorisasi Sisstem Informasii
Public Back end
Pubilc Front end
Super Admin
Admin
Manajer
Penerbit
Editor
Penulis
Terdaftar
Pengeditann Profile
.
.
.
.
.
.
.
Penulisan Artikel
.
.
.
.
.
.
Pengeditann Artikel
.
.
.
.
.
Penerbitan n artikel
.
.
.
.
Penambahhan dan pengeeditan konten
.
.
.
Pengaturann anggota
.
.
Pengistalann dan manajeemen extensioon
.
.
Pengaturann global
.
Kegiattan Pada Sisteem Informasi
D Implementasi Sistem D. mrograman Sistem S Inforrmasi 1. Pem Sistem inforrmasi web pada pembudiddayaan kelapaa sawit dibanngun dengan menggunakan CMS S Joomla yangg berbasis pem mograman PHP P. Pada penyussunan konten (inforrmasi) sistem innformasi mem makai pemogram man HTML daan disimpan padda basis data. Seluruuh kegiatan pemograman p dilakukan paada sistem opperasi Mcroseeft Windows Professional. Sistem m informasi yyang dibangunn diberi namaa Solusi Sawitt. Sistem ini termaasuk kategori siistem informassi public. Pemogramann dilakukan ppada server intranet. Seteelah dianggap sistem telah selesaai, dilakukan pengunggahan an (upload) pada p server internet. Selurruh kegiatan pemograman pada server s intranett diakomodasi oleh perangkaat lunak WAM MP Server 2.0
36
yang mengintegrasikan Apache webserver versi 2.2.8, skrip bahasa pemograman PHP versi 5.2.6 dan Database Management System MySql versi 5.0.51b. Konten disusun berdasarkan beberapa sumber pustaka yang diubah menjadi format HTML sebelum diinput ke dalam sistem basis data melalui ekstensi Joomla Content Editor. Metode pemograman HTML dilakukan dengan beberapa perangkat lunak sesuai dengan bentuk yang dibutuhkan. Pada konten Menu Informasi Umum dan Teknis Pelaksanaan, pemrograman dilakukan dengan Adobe Dreamweaver CS 3 sebelum diinput ke dalam database melalui editor Joomla. Pada Menu Analisis finansial dan kalkulator online, pemrograman dilakukan dengan Spreadsheet Converter Versi 5. Halaman HTML yang dihasilkan oleh Spreadsheet Converter Versi 5 disimpan di luar database (pada directory). Kemudian dipanggil kedalam sistem menggunakan plugin mosiframe.
2. Instalasi dan Pengujian Sistem Pada Jaringan Internet Instalasi dan pengujian pada jaringan internet dilakukan untuk mengetahui kemampuan sistem untuk diakses pada jaringan internet. Sistem informasi kelapa sawit diinstalasi pada layanan web hosting Masterweb (www.masterweb.net). Paket layanan hosting berbayar dengan kapasitas tampung 600 MB bandwith yang tidak dibatasi (unlimited). Sistem hosting memakai perangkat cPanel. Proses Instalasi pada host server meliputi 3 tahap yaitu tahap pemindahan file, tahap import dokumen database dan tahap pengaturan. Proses pemindahan file dilakukan dengan memasuki cPanel sistem informasi pada alamat http://www.solusisawit.com:2082/. Berkas sistem informasi diupload pada folder “public_html”. Setelah file dipindahkan, maka tahap selanjutnya adalah proses import database. Pada tahap ini file database pada server lokal yang telah dipersiapkan diimport ke database host server melalui phpMyadmin host server. Langkah terakhir dari proses instalasi adalah tahap pengaturan. Tahap pengaturan merupakan tahap penyesuaian folder terhadap database. Pengaturan dilakukan dengan modifikasi file configuration.php. Parameter yang disesuaikan antara lain, nama pengguna ($user pada baris 35), nama database ($db pada baris 36), email ($mailfrom pada baris 39) dan password database ($password pada baris 52).Setelah ketiga tahap dilakukan, tahap instalasi selesai dilakukan dan sistem informasi dapat diakses oleh penggunanya pada url www.solusisawit.com.
3. Pengujian Aksesibilitas Sistem Informasi Setelah sistem informasi diinstalasi pada host server, sistem informasi diuji pada beberapa web browser. Pengujian dilakukan untuk mengetahui performa dan tampilan sistem informasi pada beberapa web browser. Beberapa web browser yang dipilih pada pengujian sistem informasi antara lain Mozila Firefox 3.6.10 (Gambar 19), Mozila Wyzo 3.5.6.1(Gambar 20), Mozilla Flock 2.5.6 (Gambar 21), Google Crome 8.0 (Gambar 22), Opera 10.62 (Gambar 23), dan Internet Explorer 6.0 (Gambar 24). Pemilihan web browser didasarkan pada popularitas web browser di kalangan pengguna internet.
37
Hasil pengujian pada Moziila Firefox 3.6.10, Mozila W Wyzo 3.5.6.1, Mozilla M Flock 2.5.6, Google Crom me 8.0 dan Oppera 10.62 berjalan dengan baik. Seluruh h bagian dari sistem m informasi yaang dirancang ddapat diakses dengan baik. Seluruh S tata lettak dan lebar pada sistem s sesuai dengan d perancaangan. Pada Interneet Explorer 66.0 terjadi peerubahan dan ketidaksesuaiian terhadap rancan ngan. Beberap pa halaman sepperti menu berranda dan dafttar artikel tidakk pada posisi yang diharapkan. Hal H ini disebabbkan kegagalann web browserr ini untuk meembaca skrip CSS. Namun demikkian, segala prroses yang dihharapkan dan dirancang dappat dilakukan dengaan baik. Pengujian ak ksesibilitas jugga dilakukan pada p seluruh menu m dari sisteem informasi. Seluruuh halaman baik tampilan iinformasi umuum (Gambar 225), tampilan menu teknis pelaksanaan (Gambar 26), tampilaan menu analisis finansial (Gambar 27) dann menu forum komuunitas (Gambaar 28). Keseluuruhan menu dapat diakses dengan baik pada setiap browsser.
Gambbar 19. Tampilan sistem infoormasi pada weeb browser Moozila Firefox 3.6.10
Gam mbar 20. Tampillan sistem infoormasi pada weeb browser Moozila Wyzo 3.5..6.1
38
Gambbar 21.
Tamppilan sistem infformasi pada web w browser M Mozilla Flock 2.5.6
Gam mbar 22. Tam mpilan sistem innformasi pada web w browser Google G Crome 8.0
Gambar G 23. Tampilan T sistem m informasi padda web browseer Opera 10.62
39
Gambbar 24.
Tamppilan sistem infformasi pada web w browser Intternet Explorerr 6.0
Gambar 25. Tampilan infoormasi umum pada p Mozila Fiirefox 3.6.10
G Gambar 26.
T Tampilan tekniis pelaksanaan pada Mozila F Firefox 3.6.10
40
Gambar 27. Tampilan analisis finansial pada Mozila Firefox 3.6.10
Gambar 28. Tampilan forum komunitas pada Mozila Firefox 3.6.10
E. Pemeliharaan Sistem 1. Evaluasi Sistem Penilaian responden terhadap tampilan desain disajikan pada Gambar 29. Mayoritas dari responden (70 %) menyatakan bahwa sistem informasi ini mempunyai tampilan yang baik karena minimalis, tidak terlalu berlebihan dan tampilannya memudahkan pengguna untuk mencari objek yang diperlukan. Tampilan warna dari sistem informasipun dianggap nyaman ditangkap oleh mata.
41
Gambar 29. 2
Penilaiann responden terh hadap tampilann desain
Pada evaluassi yang dilakukkan sebagian beesar dari responnden (67 %) menilai m bahwa sistem m informasi in ni mudah untuuk digunakan Gambar 30 . Hal ini karena pembuatan menuu sudah merujjuk fungsinya masing-masin ng. Selain ittu, responden berpendapat bahwaa website dap pat digunakan oleh siapapunn dengan muddah karena ham mpir seluruh interaaksi diatur oleh h tetikus (mousse). Informasi yang disajikann secara beruruutan menurut waktu u sehingga pennggunaan sistem m informasi daapat dilakukan dengan mudahh.
Gambarr 30. Penilaiaan responden teerhadap kemuddahan penggunnaan sistem info ormasi Dari segi kem mudahan pencaarian data, 74% % dari respondden menyatakann bahwa data pada sistem inform masi yang diranncang dapat dengan mudah diakses karenna banyaknya fasilittas pencari dann navigasi. Penngaturan file diilakukan dengaan sederhana dan d sistematis membbuat penggunaa dapat melaku kukan akses innformasi yang dibutuhkan dengan d cepat. Hasil evaluasi disajiikan pada Gam mbar 31.
42
Gambar 31.
Penilaian respoonden pada kemudahan penggaksesan data
Dari segi keelengkapan infformasi, mayo oritas dari respponden menyaatakan bahwa inform masi yang dim muat dari sisttem informasii ini bersifat sedang (52% %). Penyajian dilakuukan secara ringkas dann padat meembuat penggguna dapat mempelajari pembudidayaan kelaapa sawit denggan mudah. Infformasi yang ddisajikan membbahas seluruh kegiattan pembudidaayaan kelapa saawit, sehingga para penggunaanya dapat mellakukan studi pustakka yang berh hubungan denngan kelapa sawit. s Hasil penilaian p resp ponden pada keleng gkapan isi darii sistem inform masi disajikan pada p Gambar 32.
Gam mbar 32.
Peniilaian respondeen pada kelenggkapan isi dari sistem informaasi
Dari segi kej ejelasan inform masi yang disaj ajikan, 52 % ddari responden berpendapat bahwaa informasi yaang disajikan pada sistem infoormasi ini telahh jelas dan dappat dipahami. Selainn itu respondeen juga berpenndapat bahwa informasi yanng terkandungg pada sistem inform masi banyak membantu m karenna disusun dari beberapa sum mber dan menccakup seluruh kegiattan serta disajjikan dengan format f yang teratur. t Hal inni membuat paara pengguna dapat memperoleh dan d memaham mi isi dari sistem m informasi. N Namun demikiaan masih ada sebaggian respondenn yang menilaii bahwa sistem m informasi yaang disajikan masih m terlalu umum m dan kurang rinci. r Hasil pennilaian respondden terhadap keejelasan inform masi disajikan pada Gambar G 33.
43
bar 33. Penilaaian respondenn pada kejelasan n informasi darri sistem inform masi Gamb
Dari evaaluasi yang teelah dilakukan n terdapat bebberapa saran yang y menjadi b bahan pengembbangan dan perrbaikan sistem selanjutnya. S Secara umum, para p pemakai sistem mempunnyai saran, innformasi sebaikknya dapat disajikan dengann lebih rinci sehingga dapatt dipakai oleh pemula hinggga kalangan yaang lebih proffessional dan sistem perlu dip perbaharui secara berkala agaar informasi tiddak ketinggalaan. Selain itu, reesponden mennyarankan perllu ditambah fittur-fitur yang dapat membanntu kalangan p petani sawit seeperti aplikasi real time hargga tandan buahh segar dan CPO, C aplikasi p penghubung kee lembaga-lem mbaga lain seehingga potensi sistem infoormasi dapat d ditingkatkan. D segi publikkasi, sistem harrus dirancang aagar dapat dap Dari pat memenuhi k kaedah Searchh Engine Optiimization, seh hingga dapat mungkin dalaam halamanh halaman pertam ma suatu searrch engine. Saran-saran S daari para respoonden secara leengkap disajikaan pada Lampiiran 4.
2. Pemeliharaa P an Sistem Perawataan sistem perrlu dilakukan untuk menjagga sistem infoormasi dapat b berjalan dengaan baik dann dapat menyajikan infformasi-inform masi terbaru. P Pemantauan diilakukan terhaadap perangkaat lunak mauppun perangkatt keras yang d digunakan, pen nambahan dann penghapusann data serta backup basis data. d Proses B Backup dilakuk kan dengan ekkstension Akeeeba Backup. A Akeeba Backup p merupakan ex extension yang memungkinkaan pengembangg untuk melakuukan backup seecara berkala d otomatis. dan Sistem informasi i haruus diperbaharuui secara terus menerus untuuk mengatasi k kelemahan-kele emahan yang ada pada saat ini. Sistem innformasi juga memerlukan w waktu yang lam ma untuk menncapai kepercay yaan oleh massyarakat dan penggunanya. p O Oleh karena itu, i sistem informasi ini juuga memerlukkan suatu lem mbaga untuk m mengelola, mellakukan perbaikkan-perbaikan dan menjaga aagar sistem tetaap hidup.
44
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 1.
2. 3.
Sistem informasi pembudidayaan kelapa sawit berbasis web telah dirancang dan dibangun sebagai sarana penyebaran informasi dan edukasi kepada masyarakat maupun praktisi sawit tentang pembudidayaan kelapa sawit. Sistem informasi ini menyajikan informasi umum kelapa sawit, teknis pelaksanaan kelapa sawit, analisis kelayakan finansial untuk budidaya kelapa sawit dan forum komunitas kelapa sawit. Sistem dapat berjalan dan dioperasikan pada berbagai web-browser sehingga sistem informasi ini dapat dipakai oleh penggunanya. Sistem informasi telah dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. Hasil Evaluasi terhadap 27 orang pengguna terhadap sisten adalah : tampilan desain menarik ( 70 %), sistem informasi mudah digunakan (67%), kemudahan pencarian data pada sistem informasi (74%), kelengkapan informasi pada sistem (52%), dan kejelasan informasi (52%).
B. Saran 1. 2. 3.
Pengembangan sistem harus dilakukan secara berkesinambungan untuk memastikan informasi yang disampaikan aktual dan sesuai dengan kebutuhan yang selalu berubah. Kelembagaan/ institusi diperlukan untuk pengelolaan sistem informasi secara berkelanjutan. Perlu diadakan sebuah sosialisasi sistem informasi ke berbagai lapisan masyarakat khususnya pada praktisi kelapa sawit.
DAFTAR PUSTAKA
Alfatta H. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Keuntungan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Jogjakarta: Penerbit Andi Amsyah Z. 2000. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Blog Resmi Unpad http://blogs.unpad.ac.id/algadelimaputra/2010/06/14/apa-tu-kelapa-sawit/ [24 Februari 2011] Direktorat Jendral Perkebunan Departemen Pertanian Indonesia http://ditjenbun.deptan.go.id/cigraph/index.php/viewstat/komoditiutama/8Kelapa%20Sawit [ 4 Februari 2011] Joseph L. 2007. Dreamweaver® CS3 Bible . Indiana: Wiley Publishing, Inc. Kadir A. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. L.Gaol. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo. Lanham C. 2010. Mastering Joomla! 1.5 Extension and Framework Development. Birmingham: Packt Publishing Ltd. Lubis A. 2008. Kelapa Sawit di Indonesia. Medan: Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Marriot J.2011.The Official Joomla Book. Boston: Pearson Education Nuraida I. 2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: Kanisius, O’Brien J. 2005. Pengantar Sistem Informasi. Edisi 12. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Pahan I. 2008. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Depok: Penebar Swadaya. Rahmel D. 2009. Beginning Joomla! Second Edition. New York: Apress. Sarkar S. 2010. Joomla! 1.5 Top Ekstensions Cookbook. Packt Publisher. Brimingham. Shreves R. 2010. Joomla! Bible. Indiana: Wiley Publishing. Sidik B.2009. Pemograman Web dengan HTML. Bandung : Penerbit Informatika. Stair R. 2010. Principles of Information Systems: A Managerial Appoach.. Ninth Edition. Boston: Cengage Lerning. Sundgren B. 2005. What is a public information system. International Journal of Public Information Systems Vol. 2005 , pp. 81-99. Tim Divisi Litbang. 2008. Aplikasi Web Database Menggunakan Adobe Dreamweaver CS3 dan pemograman PHP. Yogyakarta : Penerbit Andi.
LAMPIRAN
47
Lampii ran 1. Pross edur penelitian sistem informasi berbasis web b
48
Lampiran 2. Formulir Kuesioner Evaluasi Sistem Informasi Departemen Teknik Mesin dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Kuesioner ini diisi untuk melakukan evaluasi pada sistem informasi budidaya kelapa sawit Solusi Sawit. Sistem informasi ini dapat diakses pada url www.solusisawit.com . Kami memohon kepada responden untuk mengisi kuesioner ini dengan jujur sesuai dengan pilihan anda. Berilah centang pada masing-masing pertanyaan yang diberikan. A. Tempat, Waktu dan Identitas Responden Tempat dan Waktu
:
Nama Responden
:
Profesi Responden
:
Jenis Kelamin
:
Laki-Laki/ Perempuan (Coret yang tidak perlu)
B. EVALUASI TAMPILAN 1. Menurut saya, tampilan desain sistem informasi ini : a. Menarik b. Biasa-biasa saja c. Tidak menarik d. __________________ Alasan : 2. Kemudahan penggunaan sistem informasi ini : a. Mudah b. Sedang c. Sulit d. __________________ Alasan : 3. Kemudahan pencarian data dan informasi dalam sistem informasi ini : a. Mudah b. Sedang c. Sulit d. __________________ Alasan : 4. Kelengkapan sis dari sistem informasi : a. Lengkap b. Sedang c. Tidak Lengkap d. __________________ Alasan : 5. Kejelasan data dan informasi yang disajikan: a. Jelas b. Sedang c. Membingungkan d. __________________ Alasan : Lampiran2 (lanjutan). Formulir Kuesioner Evaluasi Sistem Informasi
49
C. Saran (pertanyaan opsional) Setelah melihat seluruh informasi ini, saya menyarankan beberapa pengembangan sistem informasi seperti:
50
Lampiran
3. Daftar extension tambahan yang mengembangkan sistem pembudidayaan.
Komponen No Nama Komponen 1. Akeeba Backup 2 JCE (Joomla Content Editor) 3 Kunena
digunakan
untuk
Author Nicholas K. Dionysopoulos Ryan Demmer Kunena Team
Versi 3.1.2 1.5.7.4 1.6.0
Modul No 1. 2
Nama Modul mod_aj_article_listing mod_lofarticlesslideshow
Author Luis Murcia / Stefan Hultman LandOfCoder
Versi 3.1 1.1.2
Plugin No 1. 2
Nama Plugin Content - Iframe Plugin Editor - JCE 1.5.7.4
Author Nguyen Hoang Viet Ryan Demmer
Versi 1.5 1.5.7.4
51
Lampiran 4. Tabel saran responden sebagai pengembangan sistem selanjutnya Aspek Tampilan sistem informasi
Saran 1. 2.
Kemudahan penggunaan sistem informasi
1. 2.
Kemudahan pencarian data dan informasi
-
Kelengkapan isi dari sistem informasi
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kejelasan Informasi
-
Fitur tambahan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tampilan sistem informasi perlu ditambah dengan warnawarna lain sehingga dapat lebih menarik. Tampilan sistem informasi sebaiknya ditambahkan dengan flash sehingga lebih interaktif. Perlu ditambah dengan menu dropdown pada menu utama sehingga dapat lebih mudah penggunaannya. Hubungan antar halaman perlu dirancang agar pemakaian dapat dipermudah.
Informasi pada sistem informasi masih terlalu padat. Sehingga diperlukan penambahan informasi secara rinci sehingga dapat dipakai oleh semua kalangan. Informasi pada sistem informasi perlu diambil pada beberapa sumber yang lebih banyak sehingga pengguna dapat membandingkan satu refrensi dan lainnya. Materi yang disajikan sebaiknya lebih spesifik sebagai contoh kriteria fisik seleksi dan kriteria-kriteria lain. Pengelolaan informasi sebaiknya diupdate dalam suatu jangka waktu sehingga informasi tidak statis. Informasi yang disajikan sebaiknya bersifat real time dan menyeluruh sehingga dapat dipakai oleh seluruh kalangan. Perlu ditambahkan data-data original dari perusahaan perkebunan
Perlu ditambahkan fitur-fitur seperti harga Tandan Buah segar dan CPO. Space iklan perlu ditambahkan sehingga sistem informasi dapat bernilai ekonomi. Sistem informasi hendaknya dapat mensinergikan dengan SEO agar dapat dicari pada search engine. Perlu ditambah dengan aplikasi pendeteksi kesesuaian lahan. Perlu dikembangkan kearah e-Commerce seperti jual beli tanah dan lahan kelapa sawit. Perlu ditambahkan tautan ke pihak-pihak lain. Perlu ditambah dengan format pdf, word dan lain-lain agar konten dapat didownload oleh pengguna.
52