RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BUDIDAYA TANAMAN DALAM GREENHOUSE BERBASIS WEB
Oleh : VENI NURCAHYANI F 14102045
2006 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BUDIDAYA TANAMAN DALAM GREENHOUSE BERBASIS WEB
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh : VENI NURCAHYANI F14102045
2006 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BUDIDAYA TANAMAN DALAM GREENHOUSE BERBASIS WEB SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh : VENI NURCAHYANI F 1412045 Dilahirkan pada tanggal 10 Februari 1984 Di Probolinggo Tanggal lulus : Disetujui, Bogor,
Agustus 2006
Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, MSc. Dosen Pembimbing I
Dr. Ir Arief Sabdo Yuwono MSc. Dosen Pembimbing II
Mengetahui
Dr. Ir Wawan Hermawan, MS Ketua Departemen Teknik Pertanian
Veni Nurcahyani. F14102045. Rancang Bangun Sistem Informasi Budidaya Tanaman dalam Greenhouse Berbasis Web. Di bawah bimbingan Kudang Boro Seminar dan Arief Sabdo Yuwono. 2006. RINGKASAN Laju pertumbuhan penduduk Indonesia masih cukup tinggi, meskipun program nasional Keluarga Berencana telah mengalami kesuksesan. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2000 sudah mencapai 205,84 juta jiwa kemudian pada tahun 2003 jumlah penduduk Indonesia bertambah menjadi 215,28 juta jiwa. Pertambahan jumlah penduduk ini menyebabkan peningkatan perluasan lahan untuk industri dan perumahan. Ini berarti lahan untuk pertanian menjadi berkurang sementara jumlah penduduk terus bertambah. Hal ini juga berakibat pada meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap komoditas sayuran baik kebutuhan dalam negeri maupun permintaan untuk ekspor. Pemenuhan kebutuhan pangan tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan produktivitas per unit lahan. Untuk meningkatkan produktivitas tanaman diperlukan kondisi lingkungan yang sesuai dengan syarat optimum pertumbuhan tanaman. Salah satu cara pengendalian untuk pertumbuhan diantaranya dengan penggunaan greenhouse (rumah kaca) untuk budidaya tanaman. Untuk mendapatkan hasil tanaman yang diinginkan, informasi teknik budidaya tanaman harus dapat diketahui secara benar. Oleh karena itu, pembangunan sistem informasi budidaya tanaman di dalam greenhouse menjadi penting agar dapat diakses oleh pihak – pihak yang memerlukan pengetahuan tersebut seperti petani, pengusaha pertanian, pengusaha greenhouse, peneliti, mahasiswa dan sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah membangun suatu Sistem Informasi Budidaya Tanaman dalam Greenhouse yang mampu menyajikan informasi dengan cepat, mudah dalam pemakaiannya dan mampu diakses di manapun dan kapanpun melalui internet. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk membuat prototipe sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Juli 2006 di Laboratorium Teknik Sistem Informatika Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Insitut Pertanian Bogor. Metode yang digunakan dalam membangun sistem informasi ini adalah System Development Life Cycle (SDLC) yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu : investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, dan perawatan sistem. Penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap implementasi dan pengujian dengan skala terbatas. Sistem Informasi Budidaya Tanaman dalam Greenhouse Berbasis Web menyajikan informasi tentang data-data beberapa tanaman sayuran dan tanaman hias yang dibudidayakan dalam greenhouse meliputi data tentang tanaman, potensi tanaman, jenis tanaman, teknis budidaya, panen dan pascapanen, hama dan penyakit tanaman serta daftar alamat pengusaha tanaman hias dan pakar. Selain itu, sistem informasi ini juga menyajikan daftar pengusaha benih tanaman, eksportir, importir, dan pustaka. Sistem Informasi Budidaya Tanaman dalam Greenhouse Berbasis Web dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP 5.1. Sistem informasi ini dapat diakses melalui internet dengan alamat url :
http://green6.100webspace.net. Hasil pengujian performansi pada internet menggunakan beberapa browser engine, yaitu Internet Explorer 6.0, Mozilla Firefox 1.0.6, Opera 8.0, dan Netscape Browser 8.1. menunjukan bahwa sistem informasi dapat bekerja cukup baik dan desain web cukup sesuai dengan rancangan, seperti yang telah dilakukan pada server local intranet. Hasil terbaik diperoleh dengan menggunakan browser engine Internet Explorer 6.0 resolusi 1024 × 768 pixels, semua fungsi dalam sistem informasi ini berjalan dengan baik. Perawatan sistem ini dilakukan oleh pengelola sistem yang sudah terdaftar di administrator. Secara umum, penilaian responden yang meliputi mahasiswa dan masyarakat pengguna internet, terhadap desain grafis pada sistem informasi sudah bagus (80%), kecepatan akses sistem cepat (60%), sistem mudah digunakan (85%), kelengkapan isi sistem informasi sudah cukup (70%), dan hal baru yang didapat dari sistem informasi banyak (75%).
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul ” Rancang Bangun Sistem Informasi Budidaya Tanaman dalam Greenhouse Berbasis Web ” dengan baik. Dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berperan dalam penyelesaian tugas akhir ini, antara lain : 1. Bapak Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, MSc, dan bapak Dr. Ir. Arief Sabdo Yuwono, MSc sebagai Dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran dan perhatian serta kesabarannya dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis. 2. Bapak Dr. Ir. I Dewa Made Subrata, M.Agr sebagai dosen penguji yang telah meluangkan waktu untuk menghadiri sidang skripsi penulis. 3. Bapak dan Ibu, kakak dan adikku atas kasih sayang, doa, dukungan, biaya dan semua pengorbanan yang tak ternilai. 4. Riki dan Anjar yang telah banyak membantu, motivasi dan dukungannya, mbak Nazilah untuk dukungan dan perhatian kepada penulis untuk melakukan yang terbaik. 5. Terima kasih untuk teman-teman Diah, Ika, Vera, Yuni, Rudi, Endah, Ely, Rifa, Dias yang selalu memberikan dukungan kepada penulis. Untuk Kak Satria terima kasih bantuannya. 6. Terima kasih untuk warga wisma ayu untuk dukungan dan motivasi serta kebersamaan selama ini. 7. Terima kasih untuk teman-teman sedaerah untuk kebersamaan dan dukungan sampai saat ini. 8. Untuk semua pihak : dosen, staf , pegawai perpustakaan, dan teman-teman TEP 39 terutama TSIP, serta teman-teman sedaerah yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah meridhoi kita semua. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnaan di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Bogor, 22 Agustus 2006
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ....................................................................................... i DAFTAR ISI
................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR
....................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................vii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... viii I. PENDAHULUAN 1.
Latar Belakang.......................................................................................... 1
2.
Tujuan...................................................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA 3.
TANAMAN............................................................................................. 4 1.1. Tanaman Tomat ................................................................................. 4 1.2. Tanaman Paprika................................................................................ 5 1.3. Tanaman Sawi.................................................................................... 5 1.4. Tanaman Selada................................................................................. 6 1.5. Tanaman Anggrek.............................................................................. 6 1.6. Tanaman Krisan................................................................................. 7
4.
GREENHOUSE........................................................................................ 8
5.
SISTEM INFORMASI………………………………………………….. 10 8.1. Data, Informasi dan Sistem…............................................................ 10 8.2. Sistem Informasi................................................................................ 10 8.3. Sistem Informasi Berbasis Komputer……………………………….11
6.
INTERNET……………………………………………………………… 11
7.
WORLD WIDE WEB………………………………………………….... 12
8.
DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS).................................... 13
9.
PERSONAL HOME PAGE (PHP) DAN MYSQL……………………. . 14
10. SERVER-SIDE…………………………………………………………… 15
11. PENELITIAN TERDAHULU………………………………................. 16 III.METODOLOGI PENELITIAN 1. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN................................................. 18 2. ALAT DAN BAHAN PENELITIAN....................................................... 18 3. PENGEMBANGAN SISTEM.................................................................. 19 3.1. Tahapan Investigasi Sistem ............................................................... 20 3.2. Tahapan Analisis Sistem.................................................................... 21 3.3. Tahapan Desain Sistem...................................................................... 22 3.4. Tahapan Implementasi Sistem........................................................... 23 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 12. INVESTIGASI SISTEM……………………………………………….. 24 1.1. Kelayakan Teknis .............................................................................. 24 1.2. Kelayakan Ekonomis.......................................................................... 24 1.3. Kelayakan Operasional...................................................................... 25 13. ANALISIS SISTEM ............................................................................. 26 2.1. Identifikasi Kebutuhan ...................................................................... 26 2.2. Identifikasi Fungsional....................................................................... 27 2.3. Produk Sistem Informasi yang Ada................................................... 28 3. DESAIN SISTEM .................................................................................... 28 3.1. Deskripsi Sistem ................................................................................ 28 3.2. Domain Sistem................................................................................... 30 3.3. Desain Sistem..................................................................................... 30 4. IMPLEMENTASI SISTEM .................................................................... 41 4.1. Tampilan Sistem ................................................................................ 41 4.2. Pengujian Sistem................................................................................ 49 5. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM...................................... 57 5.1. Kelebihan Sistem .............................................................................. 57 5.2. Kekurangan Sistem............................................................................ 58 V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 59 1. KESIMPULAN.......................................................................................... 59 2. SARAN..................................................................................................... 59 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 60 LAMPIRAN ...................................................................................................... 64
iv
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Arsitektur aplikasi web......................................................................... 14 Gambar 2. Tahapan System Development Life Cycle (O’Brien, 1999).................. 20 Gambar 3. Frame tampilan halaman index............................................................ 31 Gambar 4. Link submenu untuk tanaman tomat..................................................... 33 Gambar 5. Tabel user............................................................................................. ..........................................................................................................35 Gambar 6. Tabel polling........................................................................................ ..........................................................................................................35 Gambar 7. Tabel jawaban...................................................................................... ..........................................................................................................36 Gambar 8. Tabel guest........................................................................................... ..........................................................................................................36 Gambar 9. Tabel tanya........................................................................................... ..........................................................................................................36 Gambar 10. Basis data relasional............................................................................. ..........................................................................................................37 Gambar 11. Tabel tanam.......................................................................................... 37...................................................................... Gambar 12. Tabel relasi pada menu potensi tanaman.............................................. ..........................................................................................................38 Gambar 13. Tampilan utama sistem informasi........................................................ ..........................................................................................................42 Gambar 14. Tampilan submenu tanaman tomat....................................................... ..........................................................................................................43 Gambar 15. Tampilan submenu potensi tomat......................................................... ..........................................................................................................43 Gambar 16. Tampilan submenu jenis paprika.......................................................... ..........................................................................................................44 v
Gambar 17. Tampilan submenu budidaya krisan..................................................... ..........................................................................................................44 Gambar 18. Tampilan submenu panen selada.......................................................... ..........................................................................................................45 Gambar 19. Tampilan submenu hama dan penyakit tomat...................................... ..........................................................................................................45 Gambar 20. Tampilan submenu analisis usaha budidaya tomat.............................. ..........................................................................................................46 Gambar 21. Tampilan submenu informasi............................................................... ..........................................................................................................46 Gambar 22 Form untuk admin............ .................................................................... 47 Gambar 23 Tampilan halaman admin pada submenu potensi............................ 47 Gambar 24. Halaman penambahan data pada menu pengusaha benih................ 48 Gambar 25. Tampilan hasil penambahan data......................................................... 48 Gambar 26. Desain input pengeditan data................................................................ 49 Gambar 27. Tampilan utama dengan menggunakan browser engine Internet Explorer 6.0………………………………………………………….. 51 Gambar 28. Tampilan utama dengan menggunakan browser engine Mozilla firefox 1.0.6…………………………………………………………... 52 Gambar 29. Tampilan utama dengan menggunakan browser engine Opera 8.1…. 53 Gambar 30. Tampilan sistem di internet dengan browser engine Mozilla firefox 1.0.6…………………………………………………………………... 54 Gambar 31. Grafik Penilaian responden terhadap desain grafis dalam sistem informasi............................................................................................... ..........................................................................................................55 vi
Gambar 32. Grafik Penilaian responden terhadap kecepatan akses sistem informasi............................................................................................... 55 Gambar 33. Grafik Penilaian responden terhadap kemudahan
penggunaan
sistem informasi ................................................................................... 56 Gambar 34. Grafik Penilaian responden terhadap kelengkapan isi sistem informasi............................................................................................... 56 Gambar 35. Grafik penilaian responden terhadap hal baru yang didapat dalam sistem informasi.................................................................................... ..........................................................................................................57
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah dan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia (1971-2003)......... 1 Tabel 1. Perkembangan ekspor dan impor produk sayuran Indonesia tahun 19972001 ......................................................................................................... 2 Tabel 3. Perkembangan ekspor dan impor tanaman anggrek (seedling) Indonesia tahun 1997-2001........................................................................................ .................................................................................................................3 Tabel 4. Alat yang digunakan dalam penelitian serta kegunaannya......................... 19
viii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Analisis biaya pembangunan dan perawatan sistem informasi budidaya
tanaman
dalam
greenhouse
berbasis
web................................................................................................... 64 Lampiran 2. Basis
data
sistem
informasi
budidaya
tanaman
dalam
greenhouse... ................................................................................. 66.............................................................................. Lampiran 3. Tabel-tabel dalam basis data sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse............................................................................ 67 Lampiran 4. Diagram alir sistem (desain proses)................................................. 71 Lampiran 5. Diagram alir sistem untuk administrator......................................... 75 Lampiran 6. Tampilan home sistem informasi budiaya tanaman dalam greenhouse 78 Lampiran 7. Form kuisioner................................................................................. 79 Lampiran 8. Diagram pohon sistem……………………………………………. 81
ix
I. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Dalam rangka meningkatkan efisiensi manajemen pada proses produksi dan mendukung pengambilan keputusan pada setiap tahapan proses diperlukan informasi-informasi di bidang pertanian yang dapat dengan mudah dan cepat tersedia bagi masyarakat yang membutuhkan informasi tersebut. Selama ini ketersediaan informasi untuk bidang pertanian masih sangat terbatas dan masyarakat masih sulit untuk mengakses informasi tersebut. Untuk mendayagunakan informasi yang sudah tersedia dan mengembangkan alternatif sarana penyedia informasi tersebut, pembangunan sistem informasi pertanian berbasis web patut dilakukan. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia masih cukup tinggi, meskipun program nasional Keluarga Berencana telah mengalami kesuksesan. Jumlah dan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Jumlah dan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia (1971-2003) Tahun Jumlah penduduk (juta) Tingkat pertumbuhan per tahun (%) 1971 119,21 1980 146,94 2,32 1990 178,50 1,97 2000 205,84 1,49 2003 215,28 1,51 Sumber : Sensus penduduk dan pendaftaran pemilih dan pendataan penduduk berkelanjutan (P4B) 2003.
Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia tahun 2000 sudah mencapai 205,84 juta jiwa yang menempatkan Indonesia sebagai negara yang berpenduduk terbanyak keempat di dunia. Kemudian pada tahun 2003 jumlah penduduk Indonesia bertambah menjadi
215,28 juta jiwa dan
diperkirakan jumlah penduduk bertambah setiap tahun. Jumlah penduduk yang selalu bertambah ini menyebabkan peningkatan perluasan lahan untuk industri dan perumahan. Ini berarti lahan untuk pertanian menjadi berkurang sementara jumlah penduduk terus bertambah. Hal ini juga berakibat pada meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap komoditas sayuran baik kebutuhan dalam negeri maupun permintaan untuk
ekspor. Pemenuhan kebutuhan pangan tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan produktivitas per unit lahan. Tabel 2. Perkembangan ekspor dan impor produk sayuran Indonesia tahun 19972001 Tahun
Ekspor
Impor
Volume (kg) Nilai (US $) 1997 45.480.093 7.289.201 1998 28.667.103 3.870.799 1999 30.839.759 4.733.961 2000 33.700.727 4.604.036 2001 27.992.626 3.571.364 Sumber : Badan Pusat Statistik, 1997-2001.
Volume (kg) 7.526.175 346.856 399.248 865.685 226.518
Nilai (US $) 14.252.906 369.879 352.81 335.574 219.861
Pada tabel menunjukkan jumlah volume dan nilai ekspor dan impor produk sayuran Indonesia yang meliputi tomat, kubis dan selada kepala selama periode 1997-2001. Perkembangan ekspor dan impor produk sayuran ini cenderung mengalami peningkatan pada tahun 1998-2000. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan produk sayuran belum mampu dipenuhi baik dalam negeri maupun luar negeri. Volume ekspor dan impor produk sayuran yang bertambah memberikan peluang terbuka bagi pengusaha-pengusaha pertanian Indonesia untuk meningkatkan produktivitas. Selain komoditas sayuran, tanaman hortikultura lain yang menjadi perhatian masyarakat adalah tanaman hias. Perhatian masyarakat ini berdampak positif pada produksi tanaman hias yang semakin meningkat. Tabel 3. Perkembangan ekspor dan impor tanaman anggrek (seedling) Indonesia tahun 1997-2001 Tahun
Ekspor Volume (kg)
Impor Nilai (US $)
Volume (kg)
Nilai (US $)
1997
29
2.874
20.498
93.102
1998
5.112
53.4
34.738
260.887
1999
214.044
173.107
15.803
49.288
2000
153.787
318.569
30.050
291.372
253.904
23.699
227.875
2001 313.187 Sumber : Badan Pusat Statistik, 1997-2001.
Perkembangan ekspor tanaman anggrek pada Tabel 3 menunjukkan volume ekspor yang bertambah dari tahun 2000 ke tahun 2001 sebesar
2
159.300 kg. Hal ini menjadikan peluang ekspor masih terbuka lebar bagi pengusaha-pengusaha tanaman hias di Indonesia. Untuk meningkatkan produktivitas tanaman diperlukan kondisi lingkungan yang sesuai dengan syarat optimum pertumbuhan tanaman. Salah satu cara pengendalian untuk pertumbuhan diantaranya dengan penggunaan greenhouse (rumah kaca) untuk budidaya tanaman. Di dalam greenhouse kondisi lingkungan optimum untuk pertumbuhan tanaman dapat dikendalikan, melindungi tanaman dari siraman hujan secara langsung dan intensitas cahaya yang berlebihan serta mengurangi serangan hama dan penyakit yang umumnya banyak menyerang pertanaman hortikultura di negara tropis, seperti Indonesia. Untuk mendapatkan hasil tanaman yang diinginkan, informasi teknik budidaya tanaman harus dapat diketahui secara benar. Oleh karena itu, pembangunan sistem informasi budidaya tanaman di dalam greenhouse menjadi penting agar dapat diakses oleh pihak–pihak yang memerlukan pengetahuan tersebut seperti pengusaha pertanian, pengusaha greenhouse, peneliti, mahasiswa dan sebagainya. 2. TUJUAN Tujuan pengkajian masalah khusus ini adalah : 2.1.Merancang bangun sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse berbasis web. 2.2.Membuat prototipe sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA 1. TANAMAN Berdasarkan kegunaannya, tanaman hortikultura dibagi menjadi dua yaitu tanaman pangan yang terdiri dari sayuran dan buah-buahan dan tanaman hias. Sayuran dibedakan lagi menjadi dua yaitu sayuran daun seperti sawi, selada, kangkung dan bayam serta sayuran buah seperti tomat dan paprika (Harjadi 1989). Sistem informasi ini menyajikan informasi tentang budidaya tanaman hortikultura yaitu sayuran daun (selada dan sawi), sayuran buah (paprika dan tomat), dan tanaman hias (bunga anggrek dan krisan). Pemilihan jenis tanaman dalam sistem ini karena jenis tanaman ini bernilai ekonomi tinggi, dan kebutuhan akan sayuran dan tanaman hias terus meningkat. Di Indonesia jenis tanaman dalam sistem informasi ini banyak dibudidayakan dalam greenhouse oleh pengusaha dan petani. Saung Mirwan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang agroindustri, memilih menanam cabai, tomat dan paprika karena bernilai ekonomi tinggi (Trubus, 1995). Budidaya tanaman di kebun secara tradisional telah lama dikenal oleh masyarakat, namun pada masa-masa tertentu beberapa tanaman tidak dapat diproduksi karena kondisi iklim tidak mendukung untuk produksi. Untuk meningkatkan produksi tanaman diperlukan kondisi lingkungan yang sesuai dengan syarat pertumbuhan tanaman. 1.1. Tanaman Tomat Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan genus Lycopersicon yang berasal dari benua Amerika. Menurut Harjadi (1989), tanaman tomat sangat peka terhadap faktor lingkungan tempat tumbuhnya. Tomat dapat ditanam langsung bila persaingan gulma dapat dikendalikan, namun lebih sering disemai dan dipindah-tanam (transplant) untuk tujuan produksi dan mutu yang baik. Tanaman tomat memerlukan sinar matahari minimal 8 jam per hari dan curah hujan pada kisaran 750 mm–1.250 mm/tahun (Rukmana, 1994).
Menurut Tugiyono (2002), suhu terbaik bagi pertumbuhan tomat adalah 23 0
C pada siang hari dan 17 0C pada malam hari, selisihnya adalah 6 0C serta
kadar keasaman (pH) antara 5-6. 1.2. Tanaman Paprika Tanaman paprika atau cabai manis yang mempunyai nama ilmiah Capsicum grossum berasal dari Amerika Tropis (Prihmantoro dan Indriani, 2003). Tanaman ini termasuk satu keluarga dengan tanaman tomat dan terung, yaitu famili Solanaceae karena mempunyai bentuk bunga seperti terompet. Berbeda dengan tanaman cabai lainnya, tanaman paprika tumbuh lebih kompak dan rimbun. Daun umumnya berukuran lebih besar dan berwarna hijau gelap. Bentuk buah paprika sangat unik karena mirip cabai besar atau tomat tapi lebih bulat, pendek dan tampak berbentuk seperti genta dengan permukaan bergelombang besar atau bersegi-segi yang jelas. Ketinggian yang baik untuk pertumbuhan tanaman paprika berkisar 5001.500 m dpl dengan tingkat keasaman tanah antara 5,5-6,5. Tanaman ini tumbuh baik pada kisaran suhu antara 16-250 C. Namun demikian, paprika masih dapat tumbuh baik pada suhu sampai 300 C (Prihmantoro dan Indriani, 2003). Menurut Hendrawati (2001), paprika sangat baik jika ditanam pada daerah dengan ketinggian di atas 800 m dpl dengan suhu ratarata 180-270 C. 1.3. Tanaman Sawi Tanaman sawi termasuk sayuran daun dari keluarga Cruciferae yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Daerah asal tanaman sawi diduga dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur, menyebar luas ke Filipina dan Taiwan (Rukmana, 1994). Di Indonesia dikenal tiga jenis sawi yaitu sawi putih, sawi hijau dan sawi huma. Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5-1.200 m dpl. Namun, biasanya tanaman ini dibudidayakan di daerah yang
5
berketinggian 100-500 m dpl. Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat keasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya berkisar antara 6-7 (Haryanto, 2003). Kisaran suhu untuk pertumbuhan tanaman sawi ialah antara 15-250 C. 1.4. Tanaman Selada Tanaman selada termasuk sayuran daun dari keluarga Compositae atau Asteraceae yang berasal dari daerah
beriklim sedang. Tanaman selada
termasuk tanaman setahun atau semusim yang banyak mengandung air (herbaceous). Batangnya pendek berbuku-buku, tempat kedudukan daun. Daun-daun selada bentuknya bulat Haryanto (1998) menjelaskan selada termasuk jenis sayuran yang banyak digemari di Indonesia. Selada dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupun olahan dan mengandung beragam zat gizi yang penting bagi kesehatan tubuh. Selada mengandung serat yang tinggi untuk memperbaiki dan memperlancar pencernaan, mempunyai sifat mendinginkan badan yang berfungsi sebagai obat penyakit panas dalam. Tanaman selada tumbuh baik pada tanah yang subur dan banyak mengandung humus. Derajat keasaman tanah (pH) yang ideal untuk pertumbuhan selada adalah berkisar antara 6,5-7. Daerah-daerah yang dapat ditanami selada terletak pada ketinggian antara 50-2.200 m dpl. Suhu udara optimum umtuk pertumbuhan tanaman selada adalah antara 15-200 C (Haryanto, 2003). 1.5. Tanaman Anggrek Suatu tanaman diidentifikasikan berdasarkan bentuk daun, letak daun pada batang, batang, akar, bunga dan buah. Tiap-tiap tanaman mempunyai bagian-bagian tersebut. Pada tanaman tertentu bagian-bagian tersebut sudah dimodifikasi sesuai dengan lingkungan hidupnya. Ciri pembeda yang utama adalah bunga.
6
Seperti bunga lainnnya bunga anggrek terdiri dari lima bagian utama yaitu sepal (kelopak bunga), petal (mahkota bunga), benang sari, putik dan ovari (bakal buah). Pelindung bunga terluar waktu bunga masih kuncup adalah sepal. Anggrek mempunyai tiga helai sepal yang berwarna indah, berlainan dengan sepal bunga lain yang umumnya berwarna hijau. Letaknya membentuk segitiga. Pada jenis anggrek tertentu seperti Slipper Orchid, sepal yang bawah bertaut menjadi satu (Gunawan, 1998). Faktor-faktor dalam persyaratan pertumbuhan yaitu cahaya matahari, suhu, kelembaban dan aliran udara. Menurut Setiawan (2002), setiap jenis anggrek membutuhkan cahaya matahari, suhu dan kelembaban yang berbeda. Adapun persyaratan aliran udara untuk semua jenis anggrek sama, yaitu membutuhkan udara yang bergerak terus dan dapat mengalir dengan baik. 1.6. Tanaman Krisan Tanaman bunga krisan sering pula disebut dengan bunga seruni diklasifikasikan ke dalam family Compositae. Menurut Rismunandar (1995), bunga krisan yang banyak diusahakan di dunia saat ini adalah Chrysanthemum indicum dan Chrysanthemum morifolium yang berasal dari daratan Cina dan Jepang. Dari cara penanamannya, krisan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu krisan yang ditanam di dalam pot sebagai bunga hias dan krisan yang diusahakan di kebun. Bila dilihat dari jenis bunganya, dikenal jenis krisan yang krisan yang berbunga banyak tetapi kecil-kecil pada suatu tangkai. Menurut Rismunandar (1995), krisan dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki pH 6-8 atau sediktnya berada pada pH sekitar 6.5. Daerah yang sesuai untuk tanaman krisan adalah yang memiliki temperatur pada malam hari sekitar 16 – 18 0C dan siang hari antara 25 – 35 0C (Cahyono,1999). Tanaman krisan digolongkan ke dalam tanaman hari pendek yang berarti tanaman akan berinisiasi dan berbunga hanya bila malam (fase gelap) lebih lama dan panjang hari yang lebih pendek. Untuk menunda fase generatif dan
7
memacu pertumbuhan vegetatif, tanaman krisan harus mendapatkan penyinaran antara 14-16 jam (Cahyono, 1999). Krisan termasuk tanaman yang mudah sekali penanamannya, dapat dilakukan dengan stek batang atau anakan. Cara sederhana ini dapat menghasilkan bunga dalam waktu sekitar tiga bulan. Jarak tanamnya sangat bervariasi tergantung dari situasi lokasi penanaman; tetapi penanaman Krisan tergolong sangat efisien (Soekartawi,1996). 2. GREENHOUSE Istilah greenhouse menurut Widyastuti (1993) berasal dari kata ”green” yang berarti hijau dan ”house” yang berarti rumah. Oleh karena itu greenhouse bisa diterjemahkan sebagai rumah hijau, karena tanaman yang ditanam di dalamnya selalu tampak hijau sepanjang tahun. Pada mulanya greenhouse menggunakan kaca sebagai atap dan dindingnya sehingga di Indonesia greenhouse diistilahkan sebagai rumah kaca. Tetapi dengan perkembangan material saat ini atap dan dinding greenhouse banyak menggunakan bahan plastik, sehingga sering disebut sebagai serra. Serra dapat terbuat dari plastik, net, maupun kasa (Sutiyoso, 2004). Fungsi greenhouse di daerah tropis berbeda dengan greenhouse di daerah subtropis. Iklim di negara–negara subtropis sangat fluktuatif, pada musim dingin sulit sekali dilakukan kegiatan pertanian dengan hasil yang optimal sehingga pertanian di negara–negara subtropis sangat tergantung pada musim. Dengan adanya greenhouse yang dilengkapi sistem pengendalian lingkungan seperti pengaturan suhu, angin, cahaya, kelembaban, dan kadar karbondioksida, maka keadaan tersebut dapat diatasi. Fungsi greenhouse di daerah tropis seperti di Indonesia lebih ditekankan sebagai sarana pelindung tanaman terhadap iklim ekstrim, terutama mengurangi intensitas cahaya matahari, terpaan curah hujan, dan mengurangi intensitas serangan hama penyakit (Widyastuti, 1993). Sistem pengendalian lingkungan di dalam greenhouse merupakan faktor penting dalam pemeliharaan tanaman. Hal ini dilakukan agar tanaman mendapatkan lingkungan yang sesuai di dalam greenhouse. Elemen-elemen
8
lingkungan di dalam greenhouse yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman meliputi cahaya, temperatur udara, kelembaban udara, kadar CO2 di dalam udara, ketersediaan air dan unsur nutrisi di dalam media tumbuh, serta kondisi keasaman tanah (Widyarti, 2001). Konsekuensi dari diberinya perlindungan berupa greenhouse menimbulkan efek rumah kaca, yaitu suatu kondisi lingkungan di dalam greenhouse menjadi tidak optimal bagi pertumbuhan tanaman, terutama temperatur udara yang terlalu tinggi. Untuk itu perlu dilakukan berbagai upaya pengendalian terhadap lingkungan di dalam greenhouse (Widyarti, 2001). Indonesia yang beriklim panas dan lembab mempunyai kebutuhan yang berbeda untuk budidaya tanaman. Masalah utama yang terjadi adalah tingginya suhu udara di dalam bangunan sehingga perbedaan suhu antara di dalam dan luar bangunan menjadi besar sehingga terkadang melebihi interval yang diizinkan untuk pertumbuhan tanaman. Untuk mengatasi hal tersebut greenhouse di Indonesia harus mempunyai sistem ventilasi yang baik dan mempergunakan penutup atap yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Di Indonesia dibutuhkan greenhouse untuk kondisi spesifik. Greenhouse tinggi dengan keadaan terbuka, sesuai untuk area beriklim hangat, di daerah berangin kuat greenhouse rendah lebih sesuai, di daerah berawan diperlukan greenhouse yang sedikit mungkin menutupi sinar agar tanaman mendapat cahaya yang optimal, dan untuk daerah beriklim dingin sebaiknya membangun greenhouse tertutup (Serhalawan, 2004). Ada beberapa model rumah plastik, diantaranya model terowongan, multispan, tusuk gigi, dan piggy back system. Berdasarkan pengalaman pekebun hidroponik, model yang sesuai di Indoensia adalah piggy back system. Udara panas bisa keluar dari keempat sisi dan atap (Untung, 2004). 3. SISTEM INFORMASI 3.1. Data, Informasi dan Sistem
9
Untuk menuju pengertian sistem informasi secara utuh, diperlukan pemahaman yang tepat tentang konsep data dan informasi. Data merupakan bentuk dasar dari sebuah informasi, sedangkan informasi merupakan elemen yang dihasilkan dari suatu bentuk pengolahan data (Wahyono, 2004). Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai (Kadir, 2002). Menurut Davis (1999), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas system (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran atau tujuan (objectives) (Jogiyanto, 1990). 3.2. Sistem Informasi O’Brien (1999) mendefinisikan sistem informasi sebagai sistem yang menerima data–data sebagai masukan (input) dan memprosesnya sehingga menghasilkan produk informasi sebagai keluaran (output). Sistem informasi dapat tergolong sebagai sistem kompleks atau sederhana tergantung pada implementasinya. Sistem informasi digolongkan sebagai sistem probabilistik karena kondisi masa depan sistem ini tidak dapat diramalkan dengan pasti (Wilkinson, 1992). Sistem informasi tergantung pada sumberdaya manusia (pengguna akhir dan pelaksana sistem informasi), perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data (data dan pengetahuan dasar) dan jaringan (perangkat komunikasi dan jaringan pendukung) yang melakukan proses pemasukan, pemrosesan, pengeluaran, penyimpanan, dan aktifitas pengendalian yang
10
mengubah data–data mentah menjadi suatu hasil berupa informasi. Komponen–komponen sistem informasi tersebut saling terkait dan berhubungan (O’Brien, 1999). 3.3. Sistem Informasi Berbasis Komputer Menurut Wahyono (2004), sistem informasi berbasis komputer merupakan sebuah sistem yang terintegrasi, sistem manusia-mesin yang memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur dan basis data yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Terdapat hubungan yang erat antara sistem komputer dengan sistem informasi. Kedua sistem terdiri dari tiga komponen dasar, yaitu : input, pengolahan (processing) dan output. Namun sistem informasi lebih luas daripada sistem komputer, sistem komputer merupakan bagian sistem informasi. 4. INTERNET Internet merupakan contoh jaringan terbesar yang menghubungkan jutaan komputer tersebar di seluruh penjuru dunia dan tak terikat pada satu organisasipun. Dengan menggunakan jaringan ini, sebuah organisasi dapat melakukan pertukaran informasi secara internal ataupun melakukan pertukaran informasi secara eksternal dengan organisasi-organisasi lain. Dalam hal ini, jaringan tersusun atas berbagai jenis komputer dan sistem operasi (Kadir, 2002). Menurut Febrian (2003) tak ada satu jaringan tunggal yang dikenal sebagai internet, tetapi merupakan gabungan dari jaringan-jaringan regional seperti SuraNet, PrepNet, NearNet, AARNET, dll, yang saling dikoneksikan bersama sebagai satu kesatuan dengan menggunakan TCP/IP Protocol. Seluruh aktivitas dilaksanakan secara real time. Jaringan-jaringan komputer tersebut saling berkomunikasi melalui gateway atau terkadang disebut dengan router. 5. WORLD WIDE WEB (WWW)
11
World Wide Web (WWW) atau yang sering dikenal dengan nama web adalah aplikasi pertama yang berbasis internet. WWW dikembangkan oleh Tim Berner Lee. Web adalah aplikasi berbasis GUI (Graphic User Interface) (Divisi Penelitian dan Pengembangan, 2003). Pertama kali web diciptakan pada 1991 di CERN, Laboratorium Fisika Partikel Eropa, Jenewa, Swiss. Tujuan awalnya adalah untuk menciptakan media yang mudah untuk berbagi informasi diantara para fisikawan dan ilmuan. Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994. Web menggunakan protokol yang disebut HTTP (HyperText Transfer Protocol) yang berjalan pada TCP/IP. Adapun dokumen web ditulis dalam format HTML (HyperText Markup Language). Dokumen ini diletakkan dalam web server (server yang melayani permintaan halaman web) dan diakses oleh klien (pengakses informasi) melalui perangkat lunak yang disebut web browser atau sering disebut browser saja. Web browser adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi dari web server. Web browser yang populer adalah Internet Explorer dan Netscape Navigator. Arsitektur aplikasi database dapat dilihat pada Gambar 1.
Relational Database MySQL, Oracle, MS SQL
Middleware PHP, Cold Fusion, ASP, JSP
Web Server Apache, IIS
Web Browser Internet Explorer, Netscape
12
Gambar 1. Arsitektur aplikasi web (Greenspan & Brad, 2001). Penggunaan hypertext yang digunakan pada web juga telah dikembangkan lebih jauh menuju ke hypermedia. Dengan menggunakan pendekatan hypermedia, tak hanya teks yang dapat dikaitkan, melainkan gambar, suara dan video. Informasi yang terdapat pada web disebut halaman web (web page). Untuk mengakses sebuah halaman web dari browser pemakai perlu menyebutkan URL (Uniform Resource Locator). URL tersusun atas tiga bagian yaitu format transfer, nama host dan path berkas dokumen. Pada awalnya aplikasi web dibangun hanya dengan menggunakan bahasa yang disebut HTML. Pada perkembangan berikutnya, sejumlah script dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML. 6. DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS) Database adalah sekumpulan data yang terdiri dari satu atau lebih tabel yang saling berhubungan. Database dapat didefinisikan sebagai kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu, untuk memnuhi berbagai kebutuhan. Database Management System atau sistem manajeman basis data didefinisikan sebagai suatu perangkat lunak untuk membangun database, penyimpanan data, mendukung bahasa kueri, pembuatan laporan dan membuat proses pemasukan data (Post, 1999). Menurut Fathansyah (1999), DBMS juga menerapkan mekanisme pengamanan
data,
pemakaian
data
secara
bersama,
pemaksaan
keakuratan/konsistensi data, dan sebagainya. Perangkat lunak yang termasuk DBMS seperti dBase III+, dBase IV, FoxBase, Rbase, MS-Access dan BorlandParadox (untuk kelas sederhana) atau Borland-Interbase, MS-SQL Server, CAOpen Ingres, Oracle, Informix, dan Sybase (untuk kelas kompleks/berat). Sebuah bahasa database biasanya dapat dipilah menjadi dua yaitu Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). DDL
13
didefinisikan sebagai struktur/skema database yang menggambarkan desain database secara keseluruhan. Sedangkan DML merupakan bentuk bahasa database yang berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu database. 7. PERSONAL HOME PAGE (PHP) DAN MySQL PHP (Personal Home Page Tools) adalah pemrograman internet berbasis server-client untuk membuat halaman web yang dinamis. Script PHP dapat berjalan pada aplikasi web server seperti Apache, PWS, IIS, Netscape dan iPlanet servers, Oreilly Website Pro server, Caudium, Xitami, OmniHTTPd, dan lain-lain. Database yang mendukung PHP diantaranya MySQL, PostgreSQL, dBase, Oracle, mSQL dan semua database yang mempunyai provider ODBC. Pada lingkungan windows script apache dapat berjalan pada PWS atau IIS dengan menginstal aplikasi PHP Installer. Sedangkan pada Linux/Unix PHP berjalan pada Apache web server. Teknik pemrograman PHP mirip dengan pemrograman C dan JavaScript. PHP disebut dengan pemrograman server-client karena script PHP ini dieksekusi di server dan hasilnya dikembalikan ke client. Dengan menggunakan PHP maka maintenance suatu situs web menjadi lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dimuat dengan menggunakan script PHP (Fayruz, 2004). SQL merupakan kependekan dari Structured Query Language (Bahasa Query yang Terstruktur). SQL mula-mula dibuat pada tahun 1970 dan standarisasi yang pertama dibuat pada tahun 1986 oleh ANSI (American National Standards Institute) dan ISO (International Standards Organization), yang disebut sebagai SQL-86. MySQL adalah bagian database dari teknologi web yang mempunyai fiturfitur database pada umumnya dan mempunyai performa yang tinggi. MySQL adalah implementasi client/server yang terdiri dari server daemon mysql dan beberapa program client yang berbeda. MySQL terdapat dalam berbagai platform. Fitur-fitur yang terdapat pada MySQL antara lain :
14
•
Dukungan standar ANSI SQL 92 dan ODBC level 0-2 SQL Standar
•
Dukungan berbagai bahasa untuk pesan error
•
Bahasa pemrograman API untuk client dalam mengakses database
•
Tabel berukuran besar, ukuran maksimum tabel dapat mencapai minimal 4 GB dan maksimal maksimum ukuran file dalam sistem operasi
•
Cepat, kuat dan mudah digunakan serta gratis.
8. SERVER-SIDE Di dalam internet pemrograman dibagi menjadi dua yaitu server side script dan client side script. 8.1. Server side script merupakan bahasa pemrograman yang dieksekusi di server dan hasilnya akan dikirim kepada pihak pengguna dalam bentuk file html. Contohnya adalah PHP, CGI/Perl, ASP dan Java Server Pages. Server yang digunakan harus memiliki kemampuan untuk menterjemahkan kode-kode script. Keamanan lebih tinggi karena listing program atau kode script tidak bisa terbaca. 8.2. Server client script merupakan bahasa pemrograman yang diolah oleh client yaitu web browser. Bahasa yang dipakai pada client side script yaitu Javascript, vbscript, jscript. Script yang berjenis client-side bisa diletakkan di server manapun. Hal ini disebabkan karena server tidak bertanggung jawab dalam mengolah kode-kode script. Keamanan kurang karena kode-kode script client-side dapat dilihat dengan mudah oleh orang lain. 9. PENELITIAN TERDAHULU Penelitian tentang pengembangan sistem informasi yang mirip atau terkait dengan sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse telah banyak dilakukan, diantaranya oleh Mulyawan (1998), Purwanto (2001), dan Poernama (2005). Mulyawan (1998) merancang dan membangun sistem informasi budidaya tanaman buah-buahan tropis menggunakan Microsoft Visual Basic Professional
15
4.0. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun basis data budidaya buah-buahan dan membuat program yang dapat menyajikan informasi tentang budidaya buahbuahan tropis sebagai informasi penunjang untuk usaha budidaya buah-buahan tropis. Purwanto (2001) merancang bangun perangkat lunak sistem informasi untuk irigasi tetes (trickle) dalam rumah kaca (greenhouse) yang berbasis komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0. Pengguna akan mendapatkan informasi tentang keragaan (performance) irigasi tetes untuk suatu jenis tanaman dan waktu tanam yang dinilai berdasarkan data-data iklim yang tercatat dan kebijakan manajemen irigasi yang diterapkan serta dapat digunakan untuk real time dalam operasi sehari-hari. Disamping itu pengguna juga akan memperoleh informasi tentang rancangan hidrolik jaringan perpipaan yang ideal berdasarkan data-data yang diperlukan. Poernama (2005) merancang sistem informasi budidaya jamur tiram (pleurotus spp.) menyajikan informasi tentang sejarah, jenis, manfaat, kelemahan, dan kebutuhan nutrisi jamur tiram. Pengembangan sistem informasi ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP. Dari sistem informasi yang telah dibuat, belum ada yang mengembangkan sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse sebagai informasi penunjang untuk usaha budidaya tanaman dalam greenhouse.
16
III. METODE PENELITIAN 1. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Sistem Informatika Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Dilaksanakan pada bulan Februari 2006 sampai bulan Juli 2006. 2. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data-data sekunder dan informasi yang diperoleh dari studi pustaka (buku, hasil penelitian, data statistik), browsing internet serta pengambilan gambar langsung. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat yang digunakan dalam penelitian serta kegunaannya No Alat 1. Personal komputer Perangkat (spesifikasi:
keras
Kegunaan untuk membangun
dan
AMD menjalankan sistem informasi
+2400, HardDisk 20 2. 3.
G, RAM 256) Scanner Perangkat keras untuk scanning gambar Sistem operasi Perangkat lunak untuk membangun
4.
Windows XP Macromedia
menjalankan sistem informasi. Perangkat lunak untuk membuat tampilan antar
5.
Dreamweaver MX SWiSH v2.0
muka (halaman web). Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat
6.
Adobe
dan
animasi yang mendukung tampilan web. PhotoShop Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat
7.0
dan mengedit gambar serta foto yang digunakan untuk tampilan web.
Lanjutan Tabel 4. Alat yang digunakan dalam penelitian serta kegunaannya No Alat 7. Xampp-win32-
Kegunaan Perangkat lunak sebagai web server lokal untuk
1.5.12-installer
mengeksekusi sistem dalam jaringan intranet. Web server ini terdiri dari Web Scripting PHP 5.1.1
sebagai bahasa program dan berfungsi sebagai pengolah data pada server serta Database MySQL 5.0.18 untuk desain basis data dalam sistem informasi. 8.
Apache. Browser Engine : Perangkat Internet
Web server yang digunakan adalah lunak
untuk
implementasi
dan
Explorer pengujian sistem.
6.0 Mozilla Firefox 9.
1.0.6 Opera 8.1 FTP
Perangkat lunak yang digunakan sebagai media upload sistem ke internet.
3. PENGEMBANGAN SISTEM Pembangunan sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse ini dilakukan dalam beberapa tahapan seperti dijelaskan oleh O’Brien (1999), yaitu menggunakan System Development Life Cycle (SDLC) yang meliputi tahapan
penelitian masalah (investigasi sistem), analisis sistem,
desain
sistem, implementasi sistem dan perawatan sistem. Tahapan SDLC disajikan pada Gambar 2.
19
Gambar 2. Tahapan System Development Life Cycle (O’Brien, 1999). 3.1. Tahapan Investigasi Sistem Investigasi sistem, dimaksudkan untuk melakukan kajian terhadap permasalahan dan pengembangan yang akan dilakukan dalam sistem yang dirancang. Hasil dari tahap investigasi adalah : •
Penetapan tujuan sistem, sasaran pengembangan dan konfigurasinya.
•
Penetapan kendala sistem.
•
Penentuan kebutuhan informasi
•
Penentuan sumber-sumber informasi. Setelah melakukan investigasi sistem, langkah selanjutnya adalah
melakukan studi kelayakan baik secara teknis, ekonomis dan operasional untuk mengetahui sistem yang akan dikembangkan layak atau tidak untuk diteruskan. Studi kelayakan dapat dilakukan oleh analis sistem dengan melakukan penelitian pendahuluan yang tidak terlalu terinci terhadap sistem yang lama dan yang diinginkan dari sistem baru. Penilaian
terhadap
kelayakan
teknis
dengan
mempertimbangkan
ketersediaan teknologi di masyarakat dan pengenalan masyarakat
20
terhadap media penyampaian informasi serta ketersediaan ahli yang dapat mengoperasikannya. Penilaian terhadap kelayakan ekonomi dengan mempertimbangkan besarnya biaya yang diperlukan untuk mengembangkan sistem dan manfaat yang diperoleh dari sistem dibandingkan dengan biaya pengembangannya. Penilaian terhadap kelayakan operasional digunakan untuk mengukur apakah sistem yang akan dikembangkan nantinya dapat dioperasikan dengan baik, mudah digunakan dan diakses oleh pengguna. 3.2. Tahapan Analisis Sistem Tahap ini bertujuan melakukan analisis terhadap informasi yang dibutuhkan dengan pengkajian kebutuhan informasi secara detail dari organisasi dan end user, kemampuan sistem yang akan dibangun untuk mempertemukan kebutuhan pengguna dengan fungsi operasional sistem yang akan dikembangkan dengan melakukan identifikasi kebutuhan dan identifikasi fungsional. Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan sistem yang meliputi : •
Output yang diinginkan Output yang diinginkan dari sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse ditinjau dari pengguna sistem. Pengguna akan memperoleh informasi tentang tanaman sayuran dan tanaman hias yang dibudidayakan dalam greenhouse berdasarkan data-data yang diperoleh dari sumber-sumber informasi. Selain itu pengguna juga akan memperoleh informasi tentang alamat pengusaha tanaman, pakar, pengusaha benih, eksportir, dan importir.
•
Data yang dibutuhkan Data-data yang diperlukan dalam sistem informasi ini meliputi data-data budidaya tanaman dan data-data lain yang mendukung. Datadata pendukung meliputi data sejarah, jenis, kandungan senyawa, informasi pertumbuhan, hama dan penyakit tanaman, panen dan pascapanen, data statistik produksi, ekspor dan impor. Selain itu diperlukan juga data analisis usaha yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memulai usaha. Data pelengkap juga
21
dibutuhkan dalam sistem informasi ini yaitu data alamat pengusaha tanaman, pakar, pengusaha benih, eksportir dan importir. •
Keperluan perangkat keras Perangkat
lunak
yang
diperlukan
untuk
merancang
dan
menjalankan sistem ini adalah Xampp-win32-1.5.12-installer dan beberapa perangkat lunak lain. Perangkat keras yang digunakan adalah komputer dengan minimal memory RAM 128 MB. 3.3. Tahapan Desain Sistem Desain sistem merupakan proses perancangan program yang sesuai dengan kebutuhan. Tujuan utama dari kegiatan desain sistem adalah untuk memberikan gambaran tentang model sistem yang akan diterapkan baik dari sisi input, proses maupun output sistem tersebut. Dengan demikian dapat mempermudah proses implementasi. Pada tahap ini dibuat rancangan program dan desain tampilan sistem terlebih dahulu, kemudian dibuatkan programnya.. Rancangan ini meliputi pembuatan database menggunakan MySQL dan rencana tampilan (user interface). Tampilan sistem dibuat dalam bentuk deskripsi (narrative), tabel dan grafik Sistem informasi yang dihasilkan diuji apakah telah memenuhi kebutuhan atau tidak. Hasil pengujian ini digunakan sebagai bahan untuk pengembangan sistem selanjutnya. Pembuatan database dimaksudkan untuk perancangan desain input yang digunakan untuk meng-update data sehingga data dapat diperbarui. Data-data yang disimpan dalam database meliputi : data potensi, data jenis tanaman, data hama dan penyakit tanaman, data informasi alamat pengusaha benih sayuran, pengusaha greenhouse, pakar, dan data pustaka. Data yang disimpan dalam database kemudian akan dimanipulasi untuk ditampilkan pada halaman HTML di layar komputer melalui internet.
3.4. Tahapan Implementasi Sistem
22
Tahapan selanjutnya adalah implementasi sistem yang dihasilkan kepada pihak–pihak yang membutuhkan informasi tersebut. Implementasi sistem yang dimaksud merupakan proses pembuatan program berdasarkan desain sistem yang telah ditentukan. Beberapa aktifitas yang dilakukan dalam implementasi sistem meliputi pengembangan program dan prosedur, pengadaan perangkat keras, instalasi dan set up, dan pengujian sistem. Selanjutnya sistem informasi ini diuji pada beberapa server internet agar memungkinkan untuk pengguna dapat mengakses informasi tersebut melalui internet. Penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap implementasi dan pengujian dengan skala terbatas, sehingga tahap perawatan tidak dilakukan.
23
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. INVESTIGASI SISTEM Studi kelayakan akan menilai dari berbagai sisi, apakah sistem memang layak untuk diimplementasikan. Penilaian tersebut antara lain mencakup : 1.1.Kelayakan teknik Ketersediaan informasi di bidang pertanian yang lengkap, akurat mudah diakses dan cepat tersedia menjadi penting bagi masyarakat yang membutuhkan informasi tersebut. Seiring dengan perkembangan teknologi, internet menjadi salah satu media penyampaian informasi yang cepat dan mudah diakses oleh masyarakat. Keberadaan teknologi internet ini sudah berkembang dan meluas di seluruh dunia. Masyarakat dengan mudah mendapatkan informasi, melakukan komunikasi dan melakukan interaksi melalui internet. Sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse, secara teknis layak untuk dikembangkan karena di bangun berbasis web dengan menggunakan teknologi komputer yang pada umumnya masyarakat telah mengetahui pengoperasian komputer dan pengenalan media internet. Saat ini sudah banyak orang-orang yang ahli dalam desain dan pengoperasian suatu sistem informasi. 1.2.Kelayakan Ekonomis Pembangunan sistem informasi ini tidak memerlukan investasi peralatan yang mahal. Semua peralatan yang digunakan dapat diperoleh dengan mudah dan murah. Sistem ini dapat memberikan keuntungan riil secara ekonomis dimana biaya untuk mengakses internet tidak terlalu mahal dibandingkan dengan biaya penelusuran informasi secara langsung dan melalui pustaka. Sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse ini juga mendukung pemenuhan kebutuhan informasi di bidang pertanian. Dari segi ekonomis, sistem informasi ini memberikan keuntungan riil.
Dengan biaya jasa internet yang murah dan terjangkau yaitu antara Rp 2.500–Rp 5.000, masyarakat akan dengan mudah memperoleh informasi yang dibutuhkan tanpa harus bersusah payah dan membutuhkan waktu yang lama mencari informasi ke suatu tempat menggunakan alat transportasi atau mendapatkan informasi dengan menelusuri pustaka, membeli buku, dan jurnal-jurnal pertanian yang tersebar di berbagai sumber informasi. Akses internet juga dapat dilakukan di rumah melalui komputer yang terhubung dengan telepon dan biaya Rp 165/menit. Selain itu, saat ini internet dapat diakses melalui telepon seluler yang terdapat fasilitas internet dengan biaya Rp 7-Rp 25 per kilobyte. Sistem informasi ini bisa dikelola dan dikembangkan untuk tujuan pendidikan oleh instansi atau lembaga pertanian. Untuk itu diperlukan rincian biaya untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi ini. Rincian biaya pembangunan sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse dapat dilihat pada Lampiran 1. 1.3.Kelayakan Operasional Studi kelayakan operasional mencakup beberapa permasalahan yang harus dipertimbangkan untuk menentukan layak atau tidaknya sistem dioperasikan. Secara operasional sistem informasi yang dibangun ini layak
untuk
diaplikasikan
karena
sistem
informasi
ini
mempertimbangkan beberapa aspek-aspek antara lain : •
Kemudahan penggunaan jasa pelayanan internet oleh pengguna informasi dan operator yang dipilih.
•
Sistem yang dikembangkan mudah diakses dan ditampilkan dalam bentuk halaman HTML di layar komputer yang terkoneksi ke internet.
•
Sistem yang dikembangkan ini mudah untuk diperbaharui (update) dan mudah untuk dilakukan pemeliharaan (maintenance), bila komponen sistem informasi telah dipersiapkan dengan baik.
2. ANALISIS SISTEM
25
Kegiatan analisis sistem meliputi identifikasi kebutuhan dan fungsional, untuk mengetahui kebutuhan sistem yang mampu memberikan alternatif informasi yang berhubungan dengan budidaya tanaman dalam greenhouse. 2.1.Identifikasi Kebutuhan Pakar, peneliti, mahasiswa, pengusaha greenhouse dan orang–orang yang ingin memulai melakukan usaha budidaya tanaman di dalam greenhouse membutuhkan sistem informasi alternatif pelengkap untuk membantu memperoleh
informasi budidaya tanaman di dalam
greenhouse tanpa harus bersusah payah mendapatkan informasi tersebut. Jenis informasi yang dibutuhkan untuk membangun sistem informasi ini terdiri dari : 2.1.1. Informasi Potensi Informasi ini menyajikan data-data tentang potensi pasar, produksi, volume dan nilai ekspor dan impor. 2.1.2. Informasi Tanaman Informasi ini menyajikan data-data tentang sejarah, jenis, kandungan senyawa, informasi pertumbuhan, hama dan penyakit tanaman. 2.1.3. Informasi Budidaya Informasi ini menyajikan data-data tentang budidaya tanaman diantaranya sayuran daun : sawi, selada; sayuran buah : tomat, paprika; tanaman hias : anggrek dan krisan. Informasi budidaya meliputi persiapan sarana produksi, pengolahan media tanam, pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman, panen dan pasca panen. 2.1.4. Informasi Analisis biaya Informasi ini menyajikan data-data tentang gambaran analisis biaya usaha budidaya tanaman di dalam greenhouse.
2.1.5. Informasi Greenhouse
26
Informasi ini menyajikan data-data tentang agroklimat dan desain greenhouse yang bisa dikembangkan di Indonesia. 2.1.6. Informasi Lainnya Informasi ini menyajikan data-data tentang daftar alamat pengusaha greenhouse, pengusaha benih, eksportir, importir, pakar dan pustaka. Pengguna informasi akan memperoleh data yang terbaru tentang data potensi, data jenis tanaman, data hama dan penyakit, dan data alamat perusahaan, pakar serta pustaka. Data-data pada informasi tersebut dapat di-update dengan menghapus, mengedit, dan menambah dengan datadata baru yang hanya dapat dilakukan oleh administrator. 2.2.Identifikasi Fungsional Pengguna sistem informasi ini adalah pakar, peneliti, mahasiswa, pengusaha greenhouse dan orang–orang yang ingin memulai melakukan usaha budidaya tanaman di dalam greenhouse. Sistem yang ada dapat mempermudah proses pencarian informasi tanaman yang dibudidayakan di dalam greenhouse dan memperoleh informasi yang diinginkan. Data-data yang dibutuhkan sebagai acuan pembangunan sistem informasi ini diperoleh dari referensi buku, hasil penelitian, data statistik, artikel, majalah, informasi dari pengusaha greenhouse, Balai penelitian, dan Pusat informasi pertanian. Fungsi-fungsi yang dikembangkan dalam sistem informasi ini adalah fungsi log in, fungsi pemanggilan menu dan submenu, fungsi fungsi pengisian polling dan fungsi log out. Fungsi log in digunakan oleh administrator untuk menampilkan halaman admin dan melakukan update data. Fungsi pemanggilan menu dan submenu digunakan untuk menampilkan menu atau submenu yang dipilih. Fungsi pengisian polling digunakan dalam pengisian polling oleh pengguna. Fungsi log out digunakan oleh administrator untuk keluar dari halaman admin.
2.3. Produk Sistem Informasi yang Ada
27
Penyampaian informasi-informasi di bidang pertanian pada saat sekarang ini telah tersedia dalam beragam media penyampaian informasi. Bentuk produk-produk sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse yang sudah ada antara lain buku, artikel, panduan pelatihan, jurnal pertanian, laporan survey pertanian, brosur, dan sebagainya. Selain itu telah banyak dilakukan seminar dan pelatihan budidaya tanaman oleh instansi-instansi pertanian. Bentuk-bentuk media penyampaian informasi tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan. Produk-produk seperti buku, artikel, panduan pelatihan, jurnal penelitian, laporan survey pertanian, brosur dan sebagainya dapat dibawa dan digunakan di mana saja berada, dan tidak terganggu oleh kerusakan sistem. Media informasi dalam bentuk seminar dans pelatihan lebih efisien karena dilakukan dengan praktik langsung. Kekurangan produk tersebut adalah informasi yang disajikan tidak dapat di-update, mudah hilang dan rusak karena faktor kekuatan, memerlukan biaya yang besar untuk mendapatkan informasi tersebut yang tersebar di beberapa tempat, dan tidak praktis jika harus dibawa dalam jumlah banyak. 3. DESAIN SISTEM Tahapan selanjutnya adalah tahap mendesain sistem sehingga pengguna dapat dengan mudah mengakses informasi yang dibutuhkan. Dalam mendesain sistem diperlukan keahlian, kecermatan dan ketelitian dari seorang ahli desainer dan programmer agar menghasilkan desain sistem yang baik dan tujuan dari pembangunan sistem informasi ini tercapai yaitu memberikan suatu bentuk media penyampaian informasi yang akurat, cepat dan mudah diakses. 3.1. Deskripsi Sistem Sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse berbasis web ini adalah suatu bentuk media penyampaian informasi tentang budidaya tanaman dalam greenhouse. Pembangunan sistem ini bertujuan untuk menyajikan informasi mengenai data-data beberapa tanaman yang
28
dibudidayakan dalam greenhouse dengan cepat, mudah pemakaiannya dan mampu diakses dimanapun dan kapanpun melalui internet. Agar sistem yang dikembangkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut, maka sistem harus dapat dijalankan dengan cepat dan memberikan kemudahan dalam tampilan ketika diakses oleh pengguna. Sistem informasi ini juga menyajikan informasi tentang greenhouse, alamat pengusaha bunga anggrek, pengusaha bunga krisan, pakar tanaman, pengusaha benih sayuran, eksportir, importir dan pustaka yang digunakan untuk informasi yang digunakan. Pada sistem informasi ini disajikan informasi beberapa tanaman yaitu tanaman hias : bunga anggrek dan bunga krisan; tanaman sayuran yang dibudidayakan secara hidroponik : tanaman tomat, tanaman paprika, tanaman sawi dan tanaman selada. Pada masing-masing tanaman disajikan data-data mengenai tanaman itu sendiri yang meliputi data sejarah tanaman, klasifikasi, syarat pertumbuhan, kandungan gizi; data jenis masing-masing tanaman; data potensi yang meliputi data produksi, data ekspor dan data impor; data budidaya tanaman; data panen, pascapanen dan perbanyakan pada bunga krisan; data hama dan penyakit tanaman; data informasi alamat pengusaha tanaman hias dan pakar tanaman sayuran. Sistem informasi ini dibangun dengan pertimbangan dapat menjadi suatu
alternatif
media
penyampaian
informasi
kepada
yang
membutuhkan informasi tersebut dengan mudah dan biaya yang terjangkau oleh masyarakat. Selain itu masyarakat pada umumnya telah mengenal internet sebagai suatu media penyampaian informasi yang mudah dalam pemakaian dan cepat diakses. Desain sistem informasi ini memungkinkan data dapat terus diperbarui oleh seorang administrator yang dipilih, sehingga sistem ini dapat terus menjadi sumber informasi bagi yang membutuhkan informasi tersebut. Administrator adalah satu atau lebih orang yang terdaftar sebagai pengelola sistem dan mempunyai hak penuh dalam proses update data. Data-data yang dapat diperbarui meliputi data potensi, data jenis tanaman, data hama dan penyakit, data informasi pengusaha, pakar, dan pustaka. Proses meng-update atau perbaruan yang
29
dapat dilakukan adalah proses penambahan data, modifikasi dan penghapusan data yang disajikan. 3.2. Domain Sistem Dalam pengembangan suatu sistem informasi diperlukan adanya batasan sistem atau domain sistem agar sistem menjadi lebih terarah dan sesuai dengan tujuan serta pengguna dapat lebih mudah dalam pemakaian. Batasan dalam sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse ini mempertimbangkan kebutuhan pengguna, tujuan sistem dan alur sistem yang dikembangkan. Domain pada sistem informasi ini adalah menyajikan informasi tentang data-data budidaya tanaman beserta data lain yang mendukung dan data-data pengusaha, pakar, eksportir, importir dan pustaka. Sistem ini terdiri dari aplikasi utama (program dan desain tampilan) dan database untuk penyimpanan data dalam bentuk tabel. Sistem ini dikelola oleh administrator untuk perawatan sistem dan penambahan data atau update. 3.3. Desain Sistem Setelah program yang akan dibuat dinilai layak untuk diaplikasikan, maka tahap selanjutnya adalah desain sistem. Tujuan utama dari desain sistem adalah untuk memberikan gambaran tentang model sistem baru yang akan diterapkan baik dari sisi input, proses maupun output sistem tersebut. Desain sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse terdiri dari desain user interface, desain database dan desain proses.
3.3.1.
Desain User Interface Desain user interface dikembangkan untuk membuat tampilan sistem informasi menjadi lebih menarik dan mudah dalam pemakaian. Desain user interface sistem ini berorientasi pada kebutuhan calon pengguna dan kemudahan dalam pencarian informasi yang dibutuhkan. Halaman web pada sistem ini
30
dirancang menggunakan Macromedia® Dreamweaver® MX 2004 karena pada perangkat lunak ini telah disediakan fitur-fitur dalam pembuatan web desain. Untuk memodifikasi dan perbaikan script digunakan Notepad. Pada pembuatan halaman index, dirancang dalam bentuk frame yang terdiri dari frame atas, frame tengah dan frame bawah. Untuk lebih jelasnya frame halaman index dapat dilihat pada Gambar 3. Pada frame atas terdiri dari header dan menu atas, frame tengah terdiri dari menu samping dan bagian isi serta frame bawah yang merupakan footer. Selain menu samping, pada frame tengah (bagian left) terdapat form admin, gambar greenhouse, link ke situs-situs pertanian, dan form polling.
Gambar 3. Frame tampilan halaman index. Bagian isi pada
frame tengah terdapat script PHP yaitu
yang dapat memanggil setiap halaman yang berbeda, sehingga menyebabkan perubahan halaman. Halaman menu dan submenu ditampilkan pada frame tengah. Pada setiap halaman submenu tanaman dibuat link submenu yang akan menampilkan halaman submenu yang dipilih. Desain link submenu ini berada di bagian atas setiap
31
halaman submenu. Link submenu masing-masing tanaman meliputi submenu tanaman, submenu potensi, submenu jenis tanaman, submenu budidaya, submenu panen, submenu analisis, submenu hama dan penyakit, serta submenu informasi. Pada desain ini juga dilengkapi dengan gambar tanaman sehingga memperjelas submenu yang dipilih. a. Desain Tampilan Awal Desain tampilan halaman awal (home) pada sistem informasi ini dirancang dalam bentuk gambar dan keterangan objek yang disusun berurutan sehingga pengguna mengetahui menu tanaman yang ada dalam sistem. Halaman ini menyajikan informasi tentang jenis tanaman yang ada dalam sistem yaitu bunga anggrek, bunga krisan, tomat, paprika, sawi, selada serta greenhouse sebagai informasi tambahan. b. Desain Tampilan Menu dan Submenu Sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse ini terdiri dari beberapa menu yaitu menu home, menu tentang situs, menu buku tamu, menu kuisioner, menu bunga anggrek, menu bunga krisan, menu tomat, menu paprika, menu sawi, menu selada, menu greenhouse, menu eksportir, menu importir, menu pengusaha benih, dan menu literatur. Submenu dalam sistem ini antara lain submenu tanaman, submenu potensi tanaman, submenu jenis tanaman, submenu budidaya, submenu panen dan pascapanen, submenu analisis, submenu hama dan penyakit, dan submenu informasi. Desain halaman menu dan submenu menggunakan fasilitas lay out dan tabel. Bentuk output (tampilan) pada sistem ini berupa keterangan-keterangan (narrative) dan tabel. Pada masingmasing halaman diberikan link untuk submenu, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.
32
Gambar 4. Link submenu untuk tanaman tomat. Halaman submenu tanaman menampilkan deskripsi tentang tanaman yang dipilih meliputi sejarah tanaman, klasifikasi, kandungan gizi, syarat pertumbuhan, tata nama dan bagian tanaman untuk bunga anggrek. Desain dibuat berdasarkan data yang diperoleh sehingga pengguna dapat membedakan masing-masing data. Untuk data kandungan gizi tanaman dibuat dalam bentuk tabel. Halaman submenu potensi tanaman berisi data produksi, data ekspor dan data impor tanaman berdasarkan data statistik yang diperoleh selama beberapa tahun. Data-data tersebut dapat digunakan oleh pengguna informasi sebagai pertimbangan penentuan jenis tanaman dimana permintaan pasar tinggi sehingga memberikan keuntungan untuk usaha budidaya. Penyajian data dalam bentuk tabel sehingga pengguna dapat mengetahui rincian data dengan mudah. Desain tampilan pada halaman submenu jenis tanaman dibuat dalam bentuk tabel yang menyajikan data dalam tiga kolom yaitu nama, deskripsi dan gambar. Selain itu juga dilengkapi dengan scrolling auto. Halaman informasi
submenu
mengenai
budidaya
teknik
tanaman
budidaya
menyajikan
tanaman
dalam
greenhouse. Tampilan halaman ini disajikan dalam bentuk keterangan teknis budidaya dan dilengkapi dengan gambar. Halaman submenu panen tanaman menyajikan informasi mengenai penanganan panen dan pascapanen tanaman. Tampilan halaman ini disajikan dalam bentuk keteranganketerangan dan dilengkapi dengan gambar. Halaman
submenu
analisis
menyajikan
informasi
mengenai usaha budidaya tanaman. Informasi ini berguna untuk mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk usaha budidaya dan keuntungan yang diperoleh. Tampilan
33
halaman ini disajikan dalam bentuk keterangan-keterangan dan tabel. Halaman
submenu
hama
dan
penyakit
tanaman
menyajikan informasi mengenai hama dan penyakit yang menyerang tanaman, penyebab dan gejalanya sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan. Tampilan halaman ini disajikan dalam bentuk keterangan-keterangan yang terpisah secara berurutan. Halaman submenu informasi menyajikan data alamat pengusaha dan pakar tanaman. Desain tampilan dibuat berurutan dari nama, alamat, telepon, faksimil, email, dan kontak personal. 3.3.2. Desain Database Desain database yaitu merancang basis data untuk proses penyimpanan dan manajemen data dalam bentuk tabel dan relasi antar tabel. Dalam pembangunan desain database pada sistem informasi ini dibuat dengan PHPMyAdmin 2.7.0 yang ter-install pada Xampp 5.0.1-installer. Pada dasarnya PHPMyAdmin adalah bahasa pemograman MySQL yang berbasis web, artinya pembuatan basis data dengan menggunakan tampilan seperti halnya pada tampilan halaman web. Database yang dibangun dalam sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse ini adalah satu buah database yang terdiri dari 56 tabel relasional dan 5 tabel pendukung. Tabel pendukung dalam database ini adalah tabel user, tabel polling, tabel jawaban, tabel guest, dan tabel tanya. Tabel user terdiri dari dua field yaitu field username sebagai primary key dan field password. Tabel user dapat dilihat pada Gambar 5.
34
Gambar 5. Tabel user. Tabel polling merupakan tabel yang berisi pertanyaan dan jawaban untuk form polling dan terdiri dari 10 field dengan filed id sebagai primary key. Tabel polling dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Tabel polling. Tabel jawaban berisi jawaban dan jumlah responden pada halaman questioner. Tabel ini terdiri dari lima field yaitu field id_tanya sebagai primary key, field id_jawab, field jawaban dan field jml_responden. Tabel jawaban dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Tabel jawaban. Tabel guest berisi data-data untuk buku tamu dari pengguna yang mengunjungi situs ini. Tabel guest ini terdiri dari lima field
35
yaitu field id sebagai primary key, field nama, field pekerjaan, field email dan field komentar. Tabel jawaban dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Tabel guest. Tabel tanya berisi pertanyaan yang terdapat pada halaman questioner. Tabel ini terdiri dari id_tanya sebagai primary key dan field tanya. Tabel tanya dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Tabel tanya. Tujuan dari pembuatan tabel ini menjadi beberapa tabel ialah memudahkan dalam manajemen data dan meng-update data. Basis data sistem informasi ini berisi beberapa tabel dapat dilihat pada Lampiran 2. Basis data relasional dapat dilihat pada Gambar 10.
36
Gambar 10. Basis data relasional sebagian dari jumlah tabel keseluruhan (61 tabel). Relational database sistem informasi ini dirancang untuk jenis tanaman yang ada di dalam sistem. Pembuatan tabel untuk data-data tersebut dilakukan karena data-data tersebut dapat diupdate oleh administrator bila ada perubahan data di kemudian hari. Basis data relasional pada sistem informasi budidaya tanaman terdiri dari beberapa tabel-tabel. Tabel tanam terdiri dari dua field yaitu field id_tanaman dan nama tanaman. Tabel ini dihubungkan dengan tabel-tabel lainnya sehingga membentuk suatu relasi database. Tabel tanam dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11. Tabel tanam. Pada database sistem informasi ini terdapat tabel relasi tanaman yang berfungsi sebagai penghubung antara tabel tanam
37
dengan tabel-tabel pada masing-masing tanaman meliputi RAnggrek, R-Krisan, R-Tomat, R-Paprika, R-Sawi dan R-Selada. Tabel pada menu potensi tanaman terdiri atas tabel ekspor, tabel impor, tabel produksi serta tabel potensi tanaman sebagai tabel relasi. Tabel-tabel ini akan dihubungkan dengan submenu potensi berdasarkan tahun. Dalam tabel potensi terdiri atas tiga field yaitu field id untuk masing-masing tanaman, field id potensi sebagai primary key, dan field potensi untuk menampung potensi seperti ekspor, impor dan produksi. Tabel ini menghubungkan tabel ekspor, tabel impor, tabel produksi dengan tabel tanam. Tabel Ekspor terdiri atas field id potensi, field id ekspor, field tahun, field volume, dan field nilai. Relasi dari tabel–tabel dapat dilihat pada Gambar 12. Tujuan dari pembangunan tabel-tabel pada menu potensi ialah untuk memudahkan dalam meng-update, hal ini sangat berguna untuk pengembangan sistem informasi yang lebih luas ke depan.
Gambar 12. Tabel relasi pada menu potensi tanaman. Tabel hama dan penyakit tanaman berisikan nama-nama hama dan penyakit pada masing-masing tanaman. Tabel hama
38
dan penyakit ini memiliki hubungan dengan tabel tanam yang dihubungkan dengan tabel relasi pada masing-masing tanaman. Tabel hama dan penyakit ini akan dihubungkan dengan submenu hama dan penyakit berdasarkan id. Tabel jenis tanaman berisikan jenis-jenis tanaman yang dihubungkan pada submenu jenis tanaman berdasarkan id. Tabel jenis tanaman ini juga memiliki hubungan dengan tabel tanam yang dihubungkan dengan tabel relasi pada masing-masing tanaman. Tabel praktisi, pengusaha, eksportir, dan importir berisikan daftar alamat pengusaha, pakar, eksportir, dan importir. Tabel praktisi,
tabel
pengusaha
dihubungkan
dengan
submenu
informasi berdasarkan nama atau nama perusahaan. Tabel-tabel dalam basis data sistem informasi tanaman akan dibentuk relasi antar tabel. Tabel-tabel dalam basis data dapat dilihat pada Lampiran 3. 3.3.3. Desain Proses Desain
sistem
merupakan
tahap
yang
kritis
dalam
pengembangan sistem informasi. Fungsi desain proses dari sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse adalah untuk mengetahui program dan prosedur dari sistem informasi tersebut. Sistem ini didesain menggunakan bahasa pemrograman PHP 5.1.1 yang ter-install dalam Xampp-win32-1.5.12-installer. Pada halaman web yang dijalankan terdapat script PHP yang akan dieksekusi oleh web server dalam hal ini adalah Apache web server. Script PHP tersebut dapat berisi perintah untuk mengeksekusi file PHP lain maupun untuk melakukan interaksi dengan database yang dibangun dengan menggunakan MySQL pada PHPMyAdmin. Pengguna memilih menu atas atau samping yang tersedia dalam sistem dengan meng-klik menu untuk menampilkan halaman yang dipilih. Pada menu tanaman disediakan link submenu yang dapat dipilih untuk menampilkan
39
halaman submenu tersebut. Diagram alir sistem (desain proses) dapat dilihat pada Lampiran 4. Untuk berinteraksi dengan basis data diperlukan suatu proses query melalui penulisan script PHP pada halaman web. Query adalah suatu bahasa yang dapat digunakan oleh pengguna untuk melacak informasi dalam basis data. Bahasa query ini akan berinteraksi dengan Data Manipulation Language (DML) yaitu bahasa yang digunakan untuk memanipulasi data seperti menambah, menghapus, menampilkan dan mengubah suatu data. Sebelum membuat basis data diperlukan script PHP yang bisa terkoneksi
ke
MySQL,
yaitu
menggunakan
fungsi
mysql_connect() dengan hosting localhost, user id root dan password. Script koneksi ke basis data diberi nama cn.inc dan disimpan dalam folder inc. Pada setiap halaman web yang terkoneksi ke basis data menggunakan script include("inc/cn.inc.php");, seperti pada halaman potensi berikut : ?php include("inc/cn.inc.php"); $query=mysql_query("SELECT prodanggrek.id,prodanggrek.id_prod,prodanggrek.tahun,prodang grek.luas,prodanggrek.produksi,prodanggrek.produktivitas FROM prodanggrek ORDER BY prodanggrek.tahun asc"); ?> Sistem informasi ini dilengkapi dengan desain input data sehingga dapat melakukan interaksi dengan database untuk melakukan proses update data. Proses update data ini dilakukan oleh seorang administrator yang terdaftar bila ada penambahan dan modifikasi data yang ada. Desain input pada sistem ini meliputi desain input pada submenu potensi, submenu jenis tanaman, submenu hama dan penyakit tanaman, submenu informasi, submenu pengusaha greenhouse, menu pegusaha benih sayuran, menu eksportir, menu importir, menu literatur, dan menu buku tamu.
40
Proses update data terdiri dari proses tambah data, edit data, dan menghapus data. Proses update ini hanya dapat dilakukan apabila telah masuk kedalam halaman admin dengan mengisi nama user dan password pada form admin. Desain input pada sistem informasi ini terdiri dari proses penambahan data, penghapusan dan pengeditan data. Diagram alir sistem untuk administrator dapat dilihat pada Lampiran 5. Desain input penambahan data dirancang dalam bentuk form yang harus diisi dengan pengetikan data kemudian menekan button save, reset atau back. Desain pengeditan data juga dibuat dalam bentuk form dimana hanya terdapat button save dan back. 4. IMPLEMENTASI SISTEM Tahap implementasi merupakan tahap inti dari pekerjaan sebuah proyek. Pada tahap ini sistem akan diimplementasikan ke dalam media penyampaian informasi dan siap untuk dioperasikan. 4.1. Tampilan Sistem 4.1.1.
Tampilan Awal Halaman pertama yang muncul ketika pengguna berkunjung ke alamat situs ini adalah halaman home. Pada halaman ini menyajikan informasi tentang jenis tanaman yang ada dalam sistem yaitu bunga anggrek, bunga krisan, tomat, paprika, sawi, selada serta greenhouse sebagai informasi tambahan. Penjelasan informasi berupa keterangan objek dan dilengkapi dengan gambar. Tampilan halaman utama keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 6. Tampilan halaman utama dapat dilihat pada Gambar 13.
41
Gambar 13. Tampilan utama sistem informasi. 4.1.2. Tampilan Menu dan Submenu Sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse ini terdiri dari beberapa menu yaitu menu home, menu tentang situs, menu buku tamu, menu kuisioner, menu bunga anggrek, menu bunga krisan, menu tomat, menu paprika, menu sawi, menu selada, menu greenhouse, menu eksportir, menu importir, menu pengusaha benih, dan menu literatur. Menu tanaman terdiri dari submenu-submenu yaitu submenu tanaman, submenu potensi tanaman, submenu jenis tanaman, dan submenu informasi. Halaman submenu tanaman menampilkan deskripsi tentang tanaman yang dipilih meliputi sejarah tanaman, klasifikasi, kandungan gizi, syarat pertumbuhan, tata nama dan bagian tanaman untuk bunga anggrek. Tampilan submenu tanaman dapat dilihat pada Gambar 14.
42
Gambar 14. Tampilan submenu tanaman tomat. Halaman submenu potensi tanaman berisi data produksi, data ekspor dan data impor tanaman berdasarkan data statistik yang diperoleh selama beberapa tahun. Tampilan submenu potensi tanaman dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 15. Tampilan submenu potensi tomat. Halaman submenu jenis tanaman menyajikan informasi jenis tanaman meliputi nama, deskripsi dan gambar. Tampilan submenu jenis tanaman dapat dilihat pada Gambar 16.
43
Gambar 16. Tampilan output submenu jenis paprika. Halaman submenu budidaya tanaman menyajikan informasi teknis budidaya tanaman dalam greenhouse. Tampilan submenu budidaya tanaman dapat dilihat pada Gambar 17.
Gambar 17. Tampilan output submenu budidaya krisan. Halaman submenu panen menyajikan informasi panen dan pascapanen tanaman. Tampilan submenu panen dapat dilihat pada Gambar 18.
44
Gambar 18. Tampilan output submenu panen selada. Halaman submenu hama dan penyakit tanaman menyajikan informasi tentang hama dan penyakit tanaman, gejala, penyebab dan cara pengendaliannya. Tampilan submenu hama dan penyakit tanaman dapat dilihat pada Gambar 19.
Gambar 19. Tampilan output submenu hama dan penyakit tomat. Halaman analisis menyajikan gambaran analisis usaha budidaya tanaman dalam greenhouse. Tampilan submenu analisis
45
usaha dapat dilihat pada Gambar 20.
Gambar 20. Tampilan output submenu analisis usaha budidaya tomat. Halaman submenu informasi menyajikan data alamat pengusaha dan pakar tanaman. Tampilan submenu informasi dapat dilihat pada Gambar 21.
Gambar 21. Tampilan output submenu informasi.
46
4.1.3.
Tampilan Halaman Admin Halaman admin dibuat untuk meng-update data oleh seorang administrator yang dipilih. Halaman admin pada sistem informasi ini meliputi halaman submenu potensi, submenu jenis tanaman, submenu hama dan penyakit tanaman, submenu informasi, menu pengusaha benih, menu eksportir, menu importir dan menu pustaka. Halaman admin hanya bisa ditampilkan setelah melakukan log in pada form admin. Form admin dapat dilihat pada Gambar 22.
Gambar 22. Form untuk admin. Contoh tampilan halaman admin dalam sistem ini dapat dilihat pada Gambar 23.
Gambar 23. Tampilan halaman admin pada submenu potensi. Penambahan data untuk halaman admin pada submenu potensi dapat dilakukan dengan meng-klik pada link ”Lakukan penambahan data”. Tampilan halaman admin untuk penambahan data dapat dilihat pada Gambar 24.
47
Gambar 24. Halaman penambahan data pada menu pengusaha benih. Setelah halaman tersebut diisikan dan klik save, maka data akan tersimpan ke dalam database. Tampilan hasil penambahan data tersebut dapat dilihat pada Gambar 25.
Gambar 25. Tampilan hasil penambahan data. Proses penghapusan dan pengeditan data juga merupakan kegiatan dalam update data. Proses pengeditan juga hanya dapat dilakukan oleh administrator terpilih yang telah melakukan log in terlebih dahulu. Pengeditan data dapat dilakukan
dengan
meng-klik teks ”ubah” pada data yang akan dilakukan pengeditan. Proses penghapusan data dilakukan dengan meng-
48
klik teks ”hapus” maka sistem akan menghapus data yang terpilih secara otomatis. Desain input pengeditan data dapat dilihat pada Gambar 26.
Gambar 26. Desain input pengeditan data. 4.2. Pengujian Sistem Untuk mengetahui kinerja sistem yang telah didesain pada tahap ini dilakukan pengujian sistem. Beberapa pengujian yang dilakukan antara lain : 4.2.1. Pengujian pada Local Server Intranet dengan berbagai Browser Engine Sebelum diimplementasikan, sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse dilakukan pengujian pada local server intranet menggunakan berbagai browser engine. Browser merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk melakukan browsing di internet. Sistem disimpan di dalam local server yaitu server yang terinstal dalam Xampp yaitu Apache kemudian dijalankan oleh server. Program disimpan ke dalam file C:/Program Files/Xampp/htdocs dan database disimpan pada MySQL yang telah ter-install dalam folder data. Sistem diuji-
49
coba dengan menggunakan beberapa browser engine yang umum digunakan di internet yaitu Internet Explorer 6.0, Mozilla Firefox 1.0.6, dan Opera 8.1. Hasil pengujian Sistem Informasi Budidaya Tanaman dalam Greenhouse adalah sebagai berikut : a.
Internet Explorer 6.0 Pengujian
sistem
menggunakan
browser
Internet
Explorer 6.0 ini secara keseluruhan menunjukkan hasil yang baik.. Hasil pengujian menunjukkan tidak adanya perubahan tata letak dari layout, margin teks pada semua halaman, namun penggunaan tabel terdapat warna beberapa teks yang tidak sesuai dengan desain pada program. Kecepatan akses dalam membuka setiap halaman tergantung pada kapasitas komputer. Pengujian dilakukan dengan resolusi layar yaitu 800 x 600 pixel dan 1024 x 768 pixel hasilnya desain tampilan dengan resolusi 800 x 600 pixel tidak dapat ditampilkan secara keseluruhan dan membutuhkan horizontal scroll untuk melihat tampilan secara keseluruhan. Gambar dan animasi flash (*.swf) dapat ditampilkan 100% dengan baik. Untuk desain tampilan terbaik sebaiknya menggunakan browser Internet Explorer 6.0 dengan resolusi layar 1024 x 768 pixel. Semua fungsi dalam sistem informasi ini berjalan dengan baik namun pada beberapa tampilan, tulisan menjadi berbeda warna dengan penulisan pada program. Tampilan utama menggunakan browser engine Internet Explorer 6.0 dapat dilihat pada Gambar 27.
50
Gambar 27. Tampilan utama dengan menggunakan browser engine Internet Explorer 6.0. b.
Mozilla Firefox 1.0.6 Hasil pengujian dengan browser Mozilla Firefox 1.0.6 juga menunjukkan tampilan halaman berjalan baik pada browser ini, tidak terjadi perubahan tata letak layout dan pada teks namun beberapa teks juga menunjukkan hasil yang berbeda dari desain programnya. Resolusi terbaik dalam menampilkan halaman sistem informasi ialah 1024 x 768 pixel. Untuk gambar dan beberapa animasi yang terdapat dalam sistem dapat berjalan dengan baik (100%) pada browser Mozilla firefox yang sudah ter-install plugin untuk menampilkan animasi flash (*.swf). Semua fungsi dalam sistem informasi ini berjalan dengan baik namun pada beberapa tampilan, tulisan menjadi berbeda warna dengan penulisan pada program. Tampilan desain sistem informasi pada browser ini dapat dilihat pada Gambar 28.
51
Gambar 28. Tampilan utama dengan menggunakan browser engine Mozilla firefox 1.0.6. c. Opera 8.1 Hasil pengujian sistem dengan browser Opera 8.1 menunjukkan tampilan pada tiap halaman dapat berjalan dengan baik. Tampilan index terdapat sedikit perubahan pada menu samping yaitu pada button, tanggal dan letaknya bergeser ke bawah. Kecepatan akses dalam menampilkan halaman pada browser ini lebih cepat daripada browser lain. Dengan browser Opera 8.1 juga telah dapat menjalankan animasi-animasi serta button menu yang berekstensi flash (*.swf). Gambar dan animasi pada halaman sistem informasi dapat ditampilkan dengan baik (100%). Resolusi yang terbaik digunakan ialah 1024 x 768 pixel. Semua fungsi dalam sistem informasi ini berjalan dengan baik namun pada beberapa tampilan, tulisan menjadi berbeda warna dengan penulisan pada program. Tampilan sistem informasi menggunakan browser ini dapat dilihat pada Gambar 29.
52
Gambar 29. Tampilan utama dengan menggunakan browser Opera 8.1. 4.2.2. Pengujian Performansi pada Internet Sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse akan diimplementasikan ke internet. Upload sistem ini menggunakan layanan
free
web
hosting
yang
ada
di
internet
yaitu
www.100webspace.com. Alamat URL sistem informasi ini adalah http://green6.100webspace.net. Pada sistem ini dilengkapi dengan banner dari server. Pengujian dilakukan dengan menggunakan beberapa web browser engine, yaitu Internet Explorer 6.0, Mozilla Firefox 1.0.6, Opera 8.1, dan Netscape Browser 8.1. Upload sistem ini menggunakan software FTP yang melakukan pengiriman data program ke server. MySQL yang digunakan untuk menyimpan database sebaiknya mempunyai versi yang sama atau lebih rendah dari MySQL yang terdapat dalam server. PHPMyAdmin pada server yang digunakan adalah versi PHPMyAdmin 2.6.4. Setelah melakukan login pada web hosting yang digunakan kemudian akan mendapatkan nama localhost, username dan password untuk interaksi dengan database serta alamat URL web.
53
Tampilan gambar dan animasi di internet dapat berjalan dengan baik. Tidak ada perubahan pada layout desain sistem. Semua fungsi dalam sistem informasi ini berjalan dengan baik namun pada beberapa tampilan, tulisan menjadi berbeda warna dengan penulisan pada program. Tampilan sistem di internet dengan browser mozilla firefox 1.0.6 dapat dilihat pada Gambar 30.
Gambar 30. Tampilan sistem di internet dengan browser engine Mozilla firefox 1.0.6. 4.2.3. Pengujian Performasi oleh Pengguna Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem. Pengujian dilakukan terhadap 20 orang pengguna dengan cara pemberian akses sistem informasi secara langsung dan pengisian kuisioner yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kinerja sistem. Responden dalam pengujian ini adalah mahasiswa dan masyarakat umum pengguna internet. Hasil penilaian sistem informasi dari responden dapat dilihat pada Gambar 31, 32, 33, 34, dan 35.
54
Sedang 5%
Sangat tidak menarik 0%
Tidak menarik 0% Sangat bagus 15%
Bagus 80%
Gambar 31. Grafik Penilaian responden terhadap desain grafis dalam sistem informasi. Secara umum, penilaian responden terhadap desain grafis sistem informasi sudah bagus (80%) bahkan 15 % diantaranya menilai sangat bagus. Responden menilai bahwa desain grafis sudah sesuai dalam hal tata letak dan kombinasi warna.
Sedang 25%
Sangat cepat 0% Lambat 0%
Sangat Lambat 0%
Cepat 75%
Gambar 32.
Grafik Penilaian responden terhadap kecepatan akses sistem informasi.
Dalam melakukan akses sistem informasi ini, responden menilai cepat (60%) dan sedang (25%). Responden menilai bahwa kecepatan ketika mengakses sistem informasi tersebut tergantung kapasitas komputer yang digunakan, kecepatan akses internet dan waktu dilakukan pengaksesan. Pada saat jaringan internet sibuk dan yang sedang mengakses banyak maka waktu yang diperlukan untuk mengakses sistem menjadi bertambah.
55
Sedang 0%
Sangat sulit 0%
Sulit 0%
Sangat mudah 15%
Mudah 85%
Gambar 33. Grafik Penilaian responden terhadap kemudahan penggunaan sistem informasi. Secara umum responden menilai mudah (85%) penggunaan sistem. Dalam sistem informasi ini disediakan menu navigasi menuju ke masing-masing halaman sehingga pengguna hanya meng-klik menu yang tersedia. Responden juga menilai bahwa desain menu pada tampilan tidak mempersulit pengguna untuk memperoleh informasi.
Kurang 10%
Sangat kurang 0%
Sangat lengkap 10%
Lengkap 10%
Cukup 70%
Gambar 34. Grafik Penilaian responden terhadap kelengkapan isi sistem informasi. Secara umum, responden menilai kelengkapan isi sistem informasi sudah cukup (70%). Dari hasil penilaian responden, informasi dalam sistem informasi tersebut perlu ditambah. Penambahan data terbaru sangat diperlukan untuk melengkapi informasi yang terdapat dalam sistem informasi.
56
Sedikit 15%
Sangat sedikit 0%
Sangat banyak 10%
Banyak 75%
Gambar 35. Grafik penilaian responden terhadap hal baru yang didapat dalam sistem informasi. Secara umum, responden (75%) menilai banyak mendapat hal baru dari sistem informasi ini. Responden dapat mengetahui informasi yang diperlukan dalam suatu usaha budidaya tanaman. 5. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM 5.1. Kelebihan Sistem Sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse memiliki kelebihan dalam kemudahan pemakaian sistem. Sistem informasi ini menyajikan informasi mengenai budidaya tanaman yang dilengkapi dengan potensi tanaman tersebut di pasar. Selain itu juga terdapat informasi alamat pengusaha, pakar, eksportir dan importir yang dapat dihubungi dan digunakan dalam pengembangan usaha. Sistem informasi ini berbasis web sehingga mampu menyajikan informasi dengan cepat dan dapat diakses oleh pengguna di manapun dan kapanpun. Sistem ini dilengkapi dengan proses penambahan dan perbaikan data dengan data-data yang lebih baru sesuai dengan kebutuhan pengguna.
5.2. Kekurangan Sistem
57
Kekurangan sistem ini terdapat pada tampilan yang kurang dalam fasilitas multimedia seperti gambar dan video. Tampilan desain sistem ini terdapat teks yang berbeda warna dengan desain program. Penggunaan sistem informasi ini hanya dapat dilakukan apabila terdapat fasilitas untuk mengakses internet seperti komputer dan jaringan internet.
58
V. KESIMPULAN DAN SARAN 1. KESIMPULAN 1.1. Pada penelitian ini telah dirancang dan diimplementasikan sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse yang menyajikan informasi mengenai data-data potensi, jenis tanaman, teknis budidaya, hama dan penyakit tanaman yang meliputi tanaman tomat, tanaman paprika, tanaman sawi, tanaman selada, tanaman anggrek, dan tanaman krisan serta informasi greenhouse, daftar alamat pengusaha benih, eksportir, importir, pakar dan pustaka. 1.2. Dari hasil pengujian prototipe sistem informasi ini di berbagai browser engine ternyata berjalan dengan baik. Hasil terbaik diperoleh dengan menggunakan browser engine Internet Explorer 6.0 dengan resolusi 1024 × 768 pixels, semua fungsi dalam sistem informasi ini berjalan dengan baik. Sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse dapat
diakses
di
internet
http://green6.100webspace.net.
dengan
alamat
url
:
Hasil penilaian pengguna terhadap
desain grafis sistem informasi sudah bagus (80%), kecepatan akses sistem cepat (60%), penggunaan sistem mudah (85%), kelengkapan isi sistem informasi cukup (70%), dan hal baru yang didapat dari sistem informasi banyak (75%). 2. SARAN 2.1.Perlu dilakukan penambahan data potensi, jenis tanaman, hama dan penyakit tanaman, serta informasi perusahaan di kemudian hari sesuai dengan perkembangan. 2.2.Desain grafis sistem perlu ditingkatkan agar dapat ditampilkan dengan baik pada semua browser engine dan pengguna dapat dengan jelas mengetahui informasi yang ada dalam sistem. 2.3.Perawatan dan pengembangan sistem dilakukan secara kontinyu agar sistem informasi dapat dipergunakan dan berkesinambungan baik desain maupun kelengkapan informasi yang disajikan.
DAFTAR PUSTAKA Anonim .1995. Hidroponik Makin Trendy. Trubus No. 303 TH XXVI Hal 6-9. Jakarta. . 2003. Indikator Kesejahteraan Rakyat (Welfare Indications). BPS. Jakarta. . 1997-2001. Buletin Perdagangan Luar Negeri Indonesia Ekspor. BPS. Jakarta. . 1997-2001. Buletin Perdagangan Luar Negeri Indonesia Impor. BPS. Jakarta. Cahyono, Bambang. 1998. Tomat Budidaya dan Usaha Tani. Kanisius. Jakarta. Cahyono, F. B. 1999. Chrysanthemum. Hal 235-259 dalam Supari D. H, (ed). Seri Praktik Ciputri Hijau Tuntunan Membangun Agribisnis. PT ElexMedia Komputindo. Gramedia. Jakarta. Davis, Gordon B. 1999. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian I: Pengantar. Diterj. oleh Andreas S. Adiwardana. Cetakan kesebelas, PT Ikrar Mandiriabadi. . 2002. Data Ekspor dan Impor Produksi Sayuran Indonesia Tahun 1971-2001. Jakarta. Fathansyah. 1999. Basis Data. CV Informatika. Bandung. Fayruz,
Mohammad. 2004. Rancang Bangun Sistem Informasi Ternak Kambing/Domba Berbasis Web. Skripsi. Departemen Sosial Ekonomi Industri Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
Febrian, Jack. 2003. Menggunakan Internet. Informatika Bandung. Bandung.
Greenspan, J and Brad B. 2001. MySQL/PHP Database Applications. New Delhi : IDG Books India (P) Ltd. Gunawan, Livy Winata. 1998. Budidaya Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta. Harjadi, Sri Setyati. 1989. Dasar Hortikultura. PAU Biologi Institut Pertanian Bogor. Bogor. Haryanto, Eko. 1998. Sawi dan Selada. Penebar Swadaya. Jakarta. . 2003. Sawi dan Selada. Penebar Swadaya. Jakarta. Hendrawati. 2001. Teknik Produksi dan Penanganan Pasca Panen Paprika. Skripsi. Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, Bogor. Jogiyanto, H. M. 1990. Pengenalan Komputer : Dasar Ilmu Komputer, Pemrograman Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan. Andi Offset. Yogyakarta. Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Mulyawan, Aditya Budi. 1998. Rancang Bangun Sistem Informasi Budidaya Tanaman Buah-buahan Tropis. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. O’Brien, J.A. 1999. Management Information System : A Managerial End User Perspective. Richard D. Irwin, Inc., Boston, USA. Poernama, Satria. 2005. Rancang Bangun Sisten Informasi Budidaya Jamur Tiram (Pleurotus spp.) Berbasis Web. Skripsi. Departemen Teknik Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Post, Gerald V., 1999. Database Management Sistem : Designing and Building Bussines Applications. The McGraw-Hill Companies, Inc.Singapore
61
Prihmantoro, Heru dan Yovita Hety Indriani. 2003. Páprika Hidroponik dan Nonhidroponik. PT. Penebar Swadaya. Jakarta. Purwanto, Ali. (2001). Rancang Bangun Perangkat Lunak Sistem Informasi untuk Irigasi Tetes (Trickle) dalam Rumah Kaca (Greenhouse). Skripsi. Jurusan Keteknikan Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Rismunandar, R. 1995. Budidaya Bunga Potong. Penebar Swadaya. Jakarta. Rukmana, Rahmat. 1994. Tomat dan Cherry. Kanisius. Yogyakarta. . 1994. Bertanam Petsai dan Sawi. Kanisius. Yogyakarta. Setiawan, Herman. 2002. Usaha Pembesaran Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta. Serhalawan, Ronald JPJ. 2004. Strategi Membangun Rumah Tanam. Trubus No. 413 TH XXXV Hal 104-105. Jakarta. Soekartawi. 1996. Manajemen Agribisnis Bunga Potong. Universitas Indonesia. Jakarta. Sutiyoso, Yos. 2004. Hidroponik ala Yos. Penebar Swadaya. Jakarta. Teguh, Wahyono. 2004. Sistem Informasi (Konsep Dasar, Analisis Desain dan Implementasi). Graha Ilmu. Yogyakarta. Tugiyono, Herry. 2002. Bertanam Tomat. Penebar Swadaya. Jakarta. Untung, Onny. 2004. Hidroponik Sayuran: Sistem NFT (Nutrient Film Technique). Penebar Swadaya. Jakarta. Widyarti, Meiske. 2001. Konstruksi Greenhouse. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
62
Widyastuti, Yustina E. 1993. Greenhouse : Rumah untuk Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta. Wilkinson, Joseph W. 1992. Accounting and Information System. John Wiley & Sons, Inc.
63
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS Nama lengkap penulis adalah Veni Nurcahyani, dilahirkan pada tanggal 10 februari 1984 di Probolinggo, Jawa Timur. Penulis adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Atmari dan Sunarsih. Penulis memulai pendidikan formal di Sekolah Dasar Negeri Jati II Probolinggo pada tahun 1990 lalu pada tahun 1996 melanjutkan ke Sekolah Menegah Pertama di SLTPN 3 Probolinggo dan lulus pada tahun 1999. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Umum di SMUN 1 Probolinggo dan lulus tahun 2002. Pada tahun 2002 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dengan mengambil Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian dan memilih sub program studi Teknik Sistem Informatika Pertanian. Penulis melakukan Praktek Lapangan di PT. Perkebunan Tambi Wonosobo, Jawa Tengah tahun 2005 dengan judul Laporan Praktek Lapangan “Mempelajari Sistem Manajemen Distribusi Teh di PT. Perkebunan Tambi Wonosobo”.
Home Tentang Kami BukuTamu
Anggrek
Krisan
Tomat
Paprika
Selada
Sawi
Eksportir Importir
Potensi
Potensi
Potensi
Potensi
Potensi
Potensi Greenhouse
Jenis Anggrek
Jenis Krisan
Jenis Tomat
Jenis Anggrek
Jenis Anggrek
Jenis Anggrek
Budidaya
Budidaya
Budidaya
Budidaya
Budidaya
Budidaya
Kuisioner
Pengusaha Benih Literatur
Panen & Pasca Panen
81
Panen & Pasca Panen
Panen & Pasca Panen
Panen & Pasca Panen
Panen & Pasca Panen
Panen & Pasca Panen
Analisis
Analisis
Analisis
Analisis
Analisis
Analisis
Hama & Penyakit
Hama & Penyakit
Hama & Penyakit
Hama & Penyakit
Hama & Penyakit
Hama & Penyakit
Informasi
Informasi
Informasi
Informasi
Informasi
Informasi
Perusahaan /Instansi
Lampiran 8. Diagram pohon sistem
Menu