RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KELAPA SAWIT BERBASIS WEB
ANDI SETIAWAN P056110733.40e
PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
1
1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Kelapa sawit salah satu primadona sektor agribisnis Indonesia memang
telah menggairahkan perekonomian Indonesia dan sangat bermanfaat di beberapa daerah pelosok Indonesia. Kelapa sawit dengan manfaatnya yang begitu banyak dimana komoditas ini dapat dibuat menjadi beberapa produk turunan yang bernilai ekonomis sangat diminati bagi para pelaku industri dewasa ini. Industri Pengolahan kelapa sawit pun terus bergairah dikarenakan hargan CPO yang cenderung stabil. Dalam dasawarsa terakhir banya perusahaan nasional maupun multinasional menginvestasikan modalnya untuk industri ini dikarenakan prospeknya yang cukup menjanjikan. Kelapa sawit sangat bermanfaat, mulai dari industri makanan sampai industri kimia. Data selengkapnya mengenai produk dan penggunaan minyak sawit dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Pemanfaatan Industri Makanan
Keterangan Mentega, shortening, coklat, additive, es cream, pakan ternak, minyak goreng.
Produk obat-obatan
Krim, shampoo, lotion, pomade, vitamin and beta
dan kosmetik
carotene. Industri kulit (untuk membuat kulit halus dan lentur dan
Industri berat dan ringan
tahan terhadap tekanan tinggi atau temperatur tinggi), cold rolling and fluxing agent pada industri perak, dan juga sebagai bahan pemisah dari material cobalt dan tembaga di industri logam. Bahan kimia yang digunakan untuk detergen, sabun, dan
Industri Kimia
minyak. Sisa - sisa dari industri minyak sawit, dapat digunakan sebagai bahan bakar boiler, bahan semir furniture, bahan anggur.
Total produksi minyak sawit dunia diperkirakan lebih dari 45 juta ton, dengan Indonesia dan Malaysia sebagai produsen dan eksportir utama dunia. Importir utama di antaranya India, Cina, dan Uni Eropa. Industri minyak sawit
2
mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa dasawarsa terakhir, dan menjadi kontributor penting dalam pasar minyak nabati dunia. Permintaan akan minyak sawit terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan banyaknya negara maju yang beralih dari penggunaan lemak-trans ke alternatif yang lebih sehat. Minyak sawit sering digunakan sebagai pengganti lemak-trans karena merupakan salah satu lemak nabati sangat jenuh yang berbentuk semi-padat pada suhu kamar, dan relative murah. Perdagangan minyak sawit dunia meningkat secara signifikan karena kenaikan permintaan dunia. Indonesia merupakan salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia dan industri ini merupakan sector ekspor pertanian yang paling tinggi nilainya selama dasawarsa terakhir. Industri minyak sawit merupakan kontributor penting dalam produksi di Indonesia. Pada 2011 diperkirakan Indonesia memproduksi lebih dari 23.5 juta ton minyak sawit, dengan volume ekspor mencapai 16.5 – 17 juta ton CPO. Industri ini juga berkontribusi dalam pembangunan daerah, sebagai sumber daya penting untuk pengentasan kemiskinan melalui budidaya pertanian dan pemrosesan selanjutnya. Produksi minyak sawit menjadi jenis pendapatan yang dapat diandalkan oleh banyak penduduk miskin pedesaan di Indonesia. Menurut satu sumber, sektor produksi kelapa sawit di Indonesia dapat menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari 6 juta orang dan mengentaskan mereka dari kemiskinan. Lebih dari 6,6 juta ton minyak sawit dihasilkan oleh petani kecil yang memiliki lebih dari 41 persen dari total perkebunan kelapa sawit. Pada 2006, didapati sekitar 1,7-2 juta orang bekerja di industri kelapa sawit. Keberlangsungan industri kelapasawit dari hulu hingga hilir harus terus dilakukan pengembangan baik dari sisi penanaman hinga produksi tanpa melupakan dampaknya terhadap lingkungan. Kebutuhan akan informasi yang terintegrasi dan mudah diakses oleh semua stake holder dalam industri kelapa sawit dari mulai informasi lahan, system budidaya, hingga harga Tandan buah segar dan harga CPO mutlak dibutuhkan guna terciptanya industri yang presisi. Semakin majunya dunia internet sangat mendukung untuk mengakses informasi kapanpun dan dimanapun, hal ini pun sangat bermanfaat guna membangun sistem informasi agribisnis kelapa sawit berbasis web.
3
1.2
Rumusan Masalah Informasi merupakan suatu hal yang penting untuk mengetahui fakta yang
terjadi dan menggunakan fakta tersebut untuk melakukan langkah-langkah di masa yang akan datang. Minim dan tidak terintegrasinya sebuah sistem informasi agribisnis kelapa sawit menjadi sebuah permasalahan bagi petani dan stake holder lainnya guna melakukan kegiatan di industri ini. Dalam industri agribisnis kelapa sawit sistem informasi berbasis web yang terintegrasi dari kegiatan on farm hingga off farm dan mudah diakses dengan user (stake holder industri kelapa sawit) sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan industri guna tercapainya produksi yang optimal. 1.3
Tujuan Tujuan dari pembuatan tugas paper ini adalah untuk mengkaji pembuatan
sistem informasi berbasis web dari industri agribisnis kelapa sawit yang dapat memenuhi kebutuhan informasi para pelaku industri ini dimulai dari kegiatan on farm hingga off farm.
4
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan/industri berupa pohon batang
lurus dari famili Palmae. Tanaman tropis ini dikenal sebagai penghasil minyak sayur yang berasal dari Amerika. Brazil dipercaya sebagai tempat di mana pertama kali kelapa sawit tumbuh. Dari tempat asalnya, tanaman ini menyebar ke Afrika, Amerika Equatorial, Asia Tenggara, dan Pasifik Selatan. Benih kelapa sawit pertama kali yang ditanam di Indonesia pada tahun 1984 berasal dari Mauritius, Afrika. Perkebunan kelapa sawit pertama dibangun di Tanahitam, Hulu Sumatera Utara oleh Schadt (Jerman) padatahun 1911 ( 2.2
Minyak Kelapa Sawit Minyak kelapa sawit diperoleh dari pengolahan buah kelapa sawit (Elaeis
guinensis JACQ}. Secara garis besar buah kelapa sawit terdiri dari serabut buah (pericarp) dan inti (kernel). Serabut buah kelapa sawit terdiri dari tiga lapis yaitu lapisan luar atau kulit buah yang diseb but pericarp, lapisan sebelah dalam disebut mesocarp atau pulp dan lapisan paling dalam disebut endocarp. Inti kelapa sawit terdiri dari lapisan kulit biji (testa), endosperm dan embrio. Mesocarp mengandung kadar minyak rata-rata sebanyak 56%, inti (kernel) mengandung minyak sebesar 44%, dan endocarp tidak mengandung minyak . Minyak kelapa sawit seperti umumnya minyak nabati lainnya adalah merupakan senyawa yang tidak larut dalam air, sedangkan komponen penyusunnya yang utama adalah trigliserida dan nontrigliserida (Pasaribu, 2004). 2.3
Sistem Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu “systeme” yang mempunyai
pengertian : 1. Suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian. 2. Hubungan yang berlangsung diantara satuan-satuan atau komponenkomponen secara teratur. Perkataan sistem dalam bahasa Indonesia adalah cara, metode atau teknik. Pengertian sistem yang lain adalah suatu kesatuan yang terdiri dari unit-unit
5
kesatuan yang saling bekerjasama dan saling ketergantungan untuk mencapai tujuan usaha tertentu. Ciri-ciri atau sifat-sifat sistem adalah : 1. Terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi. 2. Mempunyai lingkungan luar. 3. Mempunyai interface (jalinan). 4. Terdiri dari masukan, pengolahan dan keluaran. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar dari batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Penghubung merupakan media penghubung antara suatu subsistem yang lainnya. Keluaran dari suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem dapat berupa
masukan
dimaksudkan
perawatan
supaya
sistem
dan
masukan
dapat
sinyal.
beroperasi
Masukan
sedangkan
perawatan
sinyal
untuk
mendapatkan keluaran. Keluaran adalah hasil dari energi yang diperoleh dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisi pembuangan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran sari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. (Jogiyanto dalam Sebayang, 2010) 2.4
Informasi informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang
penting bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau yang akan dating. Informasi akan memiliki arti manakala informasi tersebut memiliki unsur-unsur sebagai berikut: 1. Relevan artinya Informasi yang diinginkan benar-benar ada relevansi dengan masalah yang dihadapi. 2. Kejelasan artinya terbebas dari istilah-istilah yang membingungkan.
6
3. Akurasi artinya bahwa informasi yang hendak disajikan harus secara teliti dan lengkap. 4. Tepat waktu artinya data yang disajikan adalah data terbaru dan mutahir. (Gordon B. Davis dalam Sebayang 2010). 2.5
Sistem Informasi Sistem dalam lingkup informasi didefinisikan sebagai sekumpulan
komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan atau sasaran (Wilkinson & Cerullo dalam Mudjiati , 2008). Komponen-komponen yang saling berhubungan untuk mengumpulkan, memproses dan menyimpan informasi untuk tujuan membantu perencanaan, pengendalian, koordinasi dan pengambilan keputusan organisasi. Menurut Wilkinson dalam Mudjiati (2008) sistem informasi merupakan suatu kerangka kerja di mana sumber daya (manusia dan komputer) dikoordinasikan untuk mengubah masukan (data) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Fungsi sistem yang utama adalah menerima masukan, mengolah masukan, dan menghasilkan keluaran. Agar dapat menjalankan fungsi ini , sistem akan memiliki komponen-komponen input, proses, keluaran dan kontrol untuk menjamin bahwa semua fungsi dapat berjalan dengan baik. Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga dapat untuk pembuatan keputusan. Data adalah representasi suatu obyek. Misalnya: mahasiswa diwakili oleh Nomor Induk Mahasiswa (NIM), maka nomor induk mahasiswa adalah data. Data yang belum diolah belum dapat dipergunakan untuk pengambilan suatu keputusan. DATA
PENGOLAHAN DATA
INFORMASI
Apabila masing-masing pengertian di atas digabung, akan diperoleh pengertian sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama, yang digunakan untuk mencatat data, mengolah data dan menyajikan informasi untuk para pembuat keputusan agar dapat diperoleh suatu keputusan yang terbaik.
7
Menurut O’Brien (1996) dalam Mudjiarti (2008) di dalam sistem informasi terdapat 4 komponen utama. Keempat komponen utama tersebut adalah: 1
Sumber daya manusia Yang termasuk dalam sumber daya manusia dalam sistem informasi
adalah end user dan IT specialist. End user adalah orang-orang yang menggunakan sistem informasi, sedangkan IT specialist adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan. Yang termasuk dalam kalangan ini adalah system analyst, programer, operator komputer dan staf sistem informasi yang lainnya. Secara singkat, system analyst merancang sistem informasi berdasar permintaan informasi dari end user. Programer menyiapkan program komputer berdasarkan spesifikasi dari system analyst, sedangkan operator computer mengoperasikan sistem informasi. 2.
Sumber daya perangkat keras Perangkat keras meliputi semua perangkat fisik dan material yang
digunakan dalam pemrosesan informasi. Secara khusus, perangkat keras tidak hanya meliputi mesin-mesin seperti komputer, tetapi juga semua media penyimpanan data. Contoh dari perangkat keras dalam sebuah sistem informasi yang berbasis komputer adalah: a. Sistem komputer Misalnya komputer personal, mainframe dan server. b. Periperal komputer Misalnya alat input seperti mouse dan keyboard serta perangkat output seperti monitor, printer dan media penyimpanan data seperti disket dan harddisk. c. Jaringan telekomunikasi Jaringan telekomunikasi meliputi komputer, kartu jaringan dan perangkat
lain
yang
saling
terhubung
oleh
berbagai
media
telekomunikasi dalam sebuah organisasi. 3.
Sumber daya perangkat lunak Sumber daya perangkat lunak meliputi semua kumpulan perintahperintah
pemrosesan informasi. Konsep ini tidak hanya meliputi suatu kumpulan perintah bernama program yang mengatur dan mengontrol perangkat keras komputer,
8
tetapi juga kumpulan perintah pemrosesan informasi untuk sumber daya manusianya. Hal tersebut disebut dengan prosedur. Contoh dari perangkat lunak antara lain: a. Perangkat lunak sistem Berfungsi untuk mengontrol dan mendukung operasi dari sebuah sistem komputer. Misalnya sistem operasi (Linux, Windows dan lainlain). b. Perangkat lunak aplikasi Hal ini meliputi program-program yang secara langsung mengatur penggunaan komputer untuk keperluan tertentu oleh end users. Contohnya antara lain software pengolah data, ,spreadsheet, dan pengolah gambar. c. Prosedur Adalah
instruksi-instruksi
kepada
pengguna
sistem
informasi.
Contohnya petunjuk penggunaan sebuah perangkat lunak. 4.
Data Data lebih dari sekedar bahan mentah dari sebuah sistem informasi.
Konsep dari data telah menjadi luas bagi manajer dan profesional sistem informasi. Mereka menyadari bahwa sumber daya berharga bagi organisasinya. Sumber daya data dari sebuah sistem informasi biasanya dibagi menjadi 2, yaitu: a. Database Memproses dan mengorganisasi data b. Knowledge bases Terdiri dari berbagai macam bentuk seperti fakta dan aturan tentang sebuah subyek tertentu. Komponen sistem informasi sangat tergantung kepada proses di masingmasing perusahaan. Komponen yang paling utama adalah teknologi komunikasi, teknologi komputasi dan teknologi informasi. Teknologi komunikasi digunakan untuk mengirim data dari satu tempat ke tempat yang lain atau alat ke alat yang lain. Teknologi komputasi adalah berbagai perangkat yang digunakan untuk mengolah data-data. Teknologi informasi adalah berbagai metode untuk menyajikan berbagai bentuk informasi ke berbagai pihak yang memerlukan.
9
3 METODOLOGI Perancangan sistem agribisnis kelapa sawit ini dilakukan dengan pendekatan System Development Life Cycle (SDLC) . Berikut struktur metode SDLC dalam pengembangan sistem informasi berbasis web.
Deskripsi dalam tahapan SDLC adalah : 1.
Planning Planning (perencanaan) adalah feasibility dan wawancara sertaobservasi,.
Jika pada tahap Feasibility hasilnya baik maka langsung ketahap investigasi dan diberi form kepada client untuk mencatat kebutuhan client.
Dalam sistem
investigasi, dapat berupa wawancara, kuosiener atau observation. Dalam tahap ini hal yang pertama dilakukan adalah memberikan form ke user yang digunakan untuk mengetahui permintaan user.
10
2.
Analisa
Analisa Teknologi. Pada tahap ini Menganalisis teknologi apa yang digunakan pemilik desain Web seperti menggunakan desain grafis maka memerlukan teknologi
seperti
Adobe
Dreamweaver.Memerlukan produk,
Informasi
Berita
Photoshop,
data
Macromedia
penyimpanan
digunakan
database
secara
Flash,
informasi
seeprti
Mysql,
MSAccess.
Analisa informasi. Informasi data yang akan menjadi data tetap dan data dinamis, kategori informasi data tetap adalah : profile perusahaan, visi dan misi, sejarah perusahaan, latar belakang perusahaan. Informasi dinamis adalah informasi yang selalu berubah dalam setiap periodik dapat setiap hari atau setiap jam. Informasi dinamis dalam sistem ini adalah : 1. Informasi persediaan ( stock ) produk 2.
Informasi Harga Produk dan diskon
Analisa User. Mengkatogorikan
user
yang
digunakan
dalam
sistem
informasiWeb. User yang sudah memahami dan yang belum memahami.
Analisa Biaya dan Resiko Dalam tahap ini diperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan seperti biaya maintenance ( membayar domain ke ISP) atau biaya kirim ke user. Resiko yang terjadi adalah tidak sampainya produk ke user atau penipuan dari user.
Dalam tahap analisa menggunakan metoda prototype yang akan dilakukan iterasi oleh user, dan penggunaan dokumen disetiap iterasi untuk memudahkan dalam pengembangan kemajuan yang telah dilakukan oleh user. Prototype adalah proses membangun sebuah sistem dalam sebuah model. Dalam pengertian sistem informasi prototype digunakan untuk membantu sistem desain yang akan dibangun sistem informasi secara intitusi dan mudah diubah untuk end user,
11
prototype merupakan bagian dari proses iterative phase analisa dari metodologi SDLC. 3.
Desain
Desain Informasi Dalam tahap ini dimodelkan informasi link dari setiap halaman, jika dalam sistem tersebut terdapat database maka digunakan tahap development dan database disain..
Desain Grafis. Dalam tahap ini disesuaikan dari warna, layout, gambar dan graphic.
Database Application
Model Development Database Design PHP Library Development. Tahap untuk memodelkan seluruh peruses yang ada,seperti peruses penyimpanan data,update artikel, dan menampilkan data dari database.
4.
Implementasi
Penulisan Program dan Instalasi. Merupakan tahap penulisan program yang telah dianalisis dan diesain semua maka perogeram yang digunakan adalah PHP dan database yang digunakan MySql
Desain Review. Dalam tahap ini tidak hanya menguji desain yang digunakan namun menguji semua sistem yang telah diterapkan seperti tidak ada lokasi lingk, image yang salah, pengujian sistem seperti penyimpanan data, update artikel dan lain-lain.
Pemilihan Sumber daya Hardware dan Software. Dalam tahap ini software dan hardware digunakan untuk Web server.
Pengujian Web dan Dokumen Web. Menguji Web dengan berbagai teknologi browser yang ada, serta pemeriksaan dokumen Web.
12
4 PEMBAHASAN 4.1
Planning Pada tahap ini dilakukan pengkajian apa yang menjadi root cause dari
pembuatan sistem. Pada tahap perencanaan ini dilakukan pengumpulan segala informasi dari end user (stake hoder industri kelapa sawit) melalui wawancara atau kuesioner. Informasi dalam sistem yang dibutuhkan oleh petani dan stake holder industri kelapa sawit lainnya adalah informasi mengenai penyebaran lahan kelapa sawit di Indonesia, karakteristik tanah di kebun, penanganan tanah, teknik budidaya kelapa sawit, forecasting produksi TBS (Tandan Buah Segar), Harga TBS, dan Harga CPO. Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan stake holder industri ini dapat menyelesaikan masalah kebutuhan informasi yang terintegrasi dari off farm hingga on farm. Pada tahap perencanaan ini pun dilakukan feasible study untuk kelayakan dari sistem informasi agribisnis kelapa sawit. Studi kelayakan yang dilakukan meliputi 4 (empat) aspek, yaitu : 1. Kelayakan Organisasi Harus dilakukan studi apakah sistem informasi kelapa sawit yang akan dibangun dapat mendukng kemajuan industri kelapa sawit nasional. Tentunya dengan adanya sistem informasi agribisnis kelapa sawit dapat bermanfaat bagi industri kelapa sawit baik di industri hulu maupun hilir, dimana tersedia informasi dari penyebaran lahan kelapa sawit, jenis tanah, tatacara budidaya, produksi, hingga informasi harga guna menjadi bahan informasi bagi sector pemasaran di industri hilir. 2. Kelayakan Teknis Kemajuan teknologi internet serta teknologi perangkat lunak dan penyimpanan memungkinkan pembuatan sistem informasi berbasis web dengan informasi mengenai kelapa sawit yang terintegrasi.serta sistem yang dinamis. 3. Kelayakan Ekonomis
13
Analisa cost and benefit dilakukan pada studi kelayakan ekonomis. Harus diperhitungkang biaya dari pembuatan sistem informasi kelapa sawit ini serta keuntungannnya jika sistem ini ada. 4. Kelayakan Operasional Dengan mudahnya akses internet, melalui studi kelayakan operasional dapat diyakini bahwa nantinya sistem ini dapat diterima oleh user (stake holder industri kelapa sawit) 4.2
Analisa
Analisa Teknologi. Pada tahap ini dilakukan analisa teknologi apa yang digunakan seperti pengunaan
desain
grafis
diperlukan
teknologi
seperti
Adobe
Photoshop, Macromedia Flash, Dreamweaver. Penyimpanan data dan pengolahan database diperlukan teknologi seperti oracle, Mysql, MS access.
Analisa informasi. Analisis informasi diperlukan untuk menggali lebih jauh lagi, informasi apa yang diperlukan bagi petani sawit dan stake holder lainnya dalam industri kelapa sawit. Data yang akan menjadi sumber informasi dalam sistem ini terdiri dari data tetap dan data dinamis, kategori data tetap adalah :Teknik budidaya kelapa sawit, master jenisjenis kelapa sawit yang tumbuh di Indonesia. Informasi dinamis adalah informasi yang selalu berubah dalam setiap periodik dapat setiap jam, hari, bulan, dan tahun. Informasi dinamis dalam sistem ini adalah : 1. Peta penyebaran lahan Kelapa sawit di Indonesia 2. Produksi TBS (tandan buah segar) dan CPO serta produk turunan lainnya per bulan dan per provinsi 3. Harga TBS dan CPO serta harga produk turunan lainnya. 4. Negara tujuan eksport CPO dari Indonesia berikut nilai eksportnya per bulan 5. Forum Diskusi untuk para pelaku industri kelapa sawit (user)
14
Analisa Biaya dan Resiko. Dalam tahap ini diperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan seperti biaya maintenance ( membayar domain ke ISP)
4.3
Desain Pada tahap ini dilakukan desain tampilan tatap muka dengan user dimana
pada kasus ini tampilan pada web dan menu-menu apa saja yang dapat ditampilkan dalam sistem informasi web yang dibuat. Tahap ini juga memodelkan seluruh proses yang ada,seperti proses penyimpanan data dan menampilkan data dari database. Berikut contoh tampilan statistik kelapa sawit dari sistem yang akan dibuat :
Gambar 1. Tampilan Penyebaran lahan kelapa sawit di Indonesia
Gambar 2. Tampilan Trend Harga CPO
15
4.4
Implementasi Pada tahap ini dilakukan instalasi dan penulisan program yang telah
dianalisis dan dilakukan pemrograman data base kelapa sawit untuk ditampilkan ke dalam web. Pengujian desain menu informasi kelapa sawit dilakukan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan para stake holder industri kelapa sawit serta adanya pengujian web dan memeriksa ketepatan hasil yang dikeluarkan oleh sistem informasi kelapa sawit ini. Pemilihan hardware dan software untuk web server pun harus dilakukan dengan baik pada tahap ini guna menghindari ketidak tepatan sumber daya yang digunakan. Setelah sistem ini sudah live dan terintegrasi dengan data base perlu adanya maintenance secara berkala dan updation terhadapa database yang digunakan
16
5 PENUTUP 5.1
Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari rancang bangun sistem informasi kelapa
sawit ini adalah perlu adanya suatu pusat informasi kelapa sawit yang dapat dinikmati oleh semua stake holder industri kelapa sawit dimana informasi yang idsajikan terintegrasi dari industri hulu (on Farm) hingga industri hilir (off farm). Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan para petani dapat mengakses infomasi yang dibutuhkan guna menjadi bahan pertimbangan dalam proses budidaya kelapa sawit serta peningkatan produksi Tandan buah segar. 5.2.
Saran Perlu adanya pengembangan secara terus menerus bagi sistem informasi
ini menuju ke sistem yang lebih dinamis seperti pengembangan forum bagi para pelaku industri serta informasi industri kelapa sawit di luar negeri dan mengintergasikan dengan sistem informasi lembaga lain yang terkait dengan kelapa sawit. Keaktualan data pun harus menjadi perhatian guna menghasilkan informasi yang paling terbaru terkait dengan perkembangan agribisnis kelapa sawit
17
6 DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2007. http:// elib.unikom.ac.id [31 Desember 2011] Anonim. 2009. Peta Komoditi Utama Sektor Primer dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia. http:// regionalinvestment.com [31 Desember 2011] Mudjiati, Johanna. 2008. Studi Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Terhadap
Kinerja
Karyawan
Fakultas
Ekonomi.
Universitas
Diponegoro.Semarang.[Tesis] Pasaribu, Nurhaida. 2004. Minyak Buah Kelapa Sawit. http:// library.usu.ac.id [31 Desember 2011] Sebayang, HS. 2010. http:// repository.usu.ac.id [31 Desember 2011] Suhendra. 2011. Indonesia Industri Optimistis Ekspor Sawit RI Tetap Tumbuh di 2011 . http:// detikFinance.com [31 Desember 2011]