Sinopsis Buku Tarbiyah Syakhsiyah Qur'aniyah Sesi - I Tarhib Ramadhan 1426H InsyaAllah akan diisi bedah buku (oleh Ust. Rahmadi Kurnia)
Tarbiyah Syakhsiyah Qur’aniyah (Membangun Kepribadian Qur’ani) Penulis : Ustadz Abdul Aziz Abdur Rouf, LC. Penerbit : Markaz Al-Qur’an
Bab 1. FADHA’IL AL QUR’AN (Kelebihan atau Keutamaan)
1.
(a)
Fadha’il Al Qur’an Di Dunia
Allah Swt mengangkat derajat Ahl al Qur’an (manusia yang senantiasa berinteraksi dengan Alqur’an)
menjadi keluarga Allah Swt. (HR. Imam Ahmad)
(b)
Alqur’an adalah kenikmatan yang harus didamba-dambakan.
(c)
Allah Swt menyandingkan derajat Ahlul Qur’an dengan para malaikat atau nabi yang telah diberi wahyu.
Adapun yang kemampuan membaca Alqurannya masih terbata-bata, Allah Swt memberinya dua pahala. (HR. Imam Muslim)
(d)
Ahl al Qur’an adalah orang yang paling berhak menjadi imam dalam sholat.
(e)
Ahl al Qur’an adalah orang yang selalu mendapat kerenangan, rahmat, naungan malaikat, dan namanya
disebut-sebut Allah Swt. (HR. Imam Muslim)
(f)
Ahl al Qur’an adalah orang yang mendapatkan kebaikan dari Allah Swt. (HR. Imam Bukhari)
2.
Fadha’il Al Qur’an Di Akhirat
(a)
Alquran menjadi syafa’at bagi manusia yang menjadi sahabatnya. (HR. Imam Bukhari)
(b)
Alquran menjadi pembela bagi manusia saat menghadapi pengadilan Allah Swt. (HR. Imam Muslim)
(c)
Alquran mengangkat kedudukan manusia di surga.(HR. Imam Abu Daud dan Imam Turmudzi)
(d)
Alquran sumber pahala bagi orang yang beriman.(HR. Imam Turmudzi - sanad hasan shahih)
(e)
Alquran mengangkat derajat orangtua di akhirat bagi orangtua yang berhasil mendidik anaknya dengan
Alquran. (HR. Imam Abu Dawud, Imam Ahmad dan Imam Ibnu Hakim)
Bab 2. MENGAPA HARUS SATU JUZ SETIAP HARI?
Alquran diturunkan agar menjadi tazwid (bekal) bagi peningkatan dan penyegaran ruh, fikri serta minhaji.
1.
(a)
Kiat Mujahadah dalam Tilawah Satu Juz Perhari
Berusahalah melancarkan tilawah jika tilawah kita belum lancar karena ukuran normal tilawah satu juz
adalah 30-40 menit.
(b)
Aturlah dalam halaqah kita, kesepakatan bersama membuat komitmen ibadah satu juz ini.
(c)
Lakukanlah qadha tilawah setiap kali program itu tidak berjalan!
(d)
Sering-seringlah mengadukan keinginan itu kepada Allah Swt, Pemilik Alquran.
(e)
Perbanyaklah amal saleh karena setiap amal saleh menghasilkan energi baru untuk amal saleh berikutnya
seperti halnya satu maksiat yang akan menghasilkan maksiat lain jika kita tidak bertaubat kepada Allah Swt.
2.
(a)
Kendala yang Harus Diwaspadai
Perasaan menganggap sepele saat sehari tidak membaca Alquran sehingga berdampak pada tidak adanya
keinginan untuk segera kembali kepada Alquran
(b)
Lemahnya wawasan ber-Alquran sehingga tidak termotivasi untuk mujahadah dan istiqomah dalam
membaca Alquran.
(c)
Tidak memiliki waktu wajib bersama Alquran dan terbiasa membaca Alquran sesempatnya, sehingga ketika
tidak sempat Alquran pun ditinggalkan.
(d)
Lemahnya keinginan untuk memiliki kemampuan tilawah sehingga tidak pernah memohon kepada Allah Swt
sekalipun agar dimudahkan tilawah Aquran setiap hari.
(e)
Terbawa lingkungan sekeliling yang tidak memiliki perhatian terhadap tilawah Alquran.
(f)
Tidak tertarik dengan majelis yang menghidupkan Alquran.
3.
Akibat tidak Serius Melakukan Tilawah
(a)
Sedikitnya barakah dakwah atau ’amal jihad kita dan menjadi sebab lemahnya hubungan kita dengan Allah
Swt.
(b)
Kemungkinan akan tertundanya pertolongan Allah Swt dalam amal jihadi kita.
(c)
Semakin jauhnya ashshalah (orisinalitas) dakwah.
(d)
Semakin jauhnya dakwah yang memiliki jawwul ’ilmi (nuansa ilmu).
(e)
Semakin jauhnya dakwah dari shalatul manhaj.
Bab 3. MENYEMAI IMAN DI HATI ANAK DENGAN AL QUR’AN
1.
Jaminan Allah Swt dan Rasul-Nya kepada diri dan keluarga yang melukis putih hati anaknya dengan Alquran
(a)
Jaminan hidup yang terang dan lurus serta terbebas dari gelap gulita. (QS Ibrahim : 1)
(b)
Jaminan kebahagiaan di akhirat
(c)
Jaminan pribadi mukmin dengan keimanan yang sesungguhnya. (QS al Anfal : 2 dan 4)
(d)
Jaminan sifat alim yang sesungguhnya. (QS al Ankabut : 49)
(e)
Jaminan derajat tinggi yang mirip para nabi atau malaikat.
(f)
Jaminan syafaat pada hari kiamat.
2.
Mengapa tilawah dan tahfizh merupakan langkah pertama dalam pembinaan iman dan islam pada diri anak?
(a)
Masa kanak-kanak adalah masa yang paling tepat mengakrabkan anak dengan nash-nash Alquran sehingga
menjadi hafalan yang melekat di dalam otaknya.
(b)
Masa kanak-kanak adalah masa yang paling tepat untuk mengaktifkan bagian kiri (hemisphere) otak yang
cenderung untuk mengafal dan berfikir.
(c)
Masa kanak-kanak adalah masa kondisi fitrah yang suci dan bersih.
(d)
Spiritualitas anak akan tumbuh sehat jika keakrabannya dengan Alquran sangat intensif sehingga mudah
menyerap nilai positif yang diridhai Allah Swt.
Bab 4. MENGUAK CAKRAWALA HIDUP DI BAWAH NAUNGAN AL QUR’AN
1.
Kunci hidup di bawah naungan Alquran yaitu khusyu’ bersama-Nya
2.
Tiga tujuan pokok misi diturunkannya Alquran :
(a)
Agar selalu dibaca sebagai bentuk ibadah dan upaya manusia mendekatkan diri kepada Rabbnya.
(b)
Agar dijadikan sebagai sumber hukum agama dan syariat.
(c)
Agar dijadikan sebagai asas hukum kehidupan dunia.
3.
Imam Ghazali dalam Ihya’ ’Ulumuddin menjelaskan kiat-kiat hidup di bawah cakrawala Alquran :
(a)
Memahami kandungan ayat
(b)
Merasakan keagungan Alquran
(c)
Keterlibatan hati saat bersama Alquran
(d)
Merenungi dan menghayati ayat-ayat nya
(e)
Berupaya memahami
(f)
Membersihkan diri dari hal-hal yang mencegah kita memahami Alquran
(g)
Berusaha merasakan khitab (instruksi) Allah Swt untuk dirinya
(h)
Berusaha reaktif sesuai dengan kandungan ayatnya
(i)
Berusaha meningkatkan ruhnya bersama Allah Swt
(j)
Berusaha tidak memandang diri sendiri dengan pandangan yang positif
Bab 5. HIFDZUL QUR’AN DAN TARBIYAH IMANIYAH
1.
Hifzhul Qur’an dalam Pandangan Mukmin
Menghafal Alquran merupakan bagian pembinaan akidah dan sebaliknya.
Melalui Alquran manusia beriman merasa dipanggil, ditegur, diancam, atau diiming-imingi Rabb-nya.
Kesadaran tilawah Qur’an à kesadaran menghafal à kesadaran berinteraksi
2.
Pengertian Hifzhul Qur’an
Akar kata Hifzhul adalah hafazha yang artinya menjaga. (at-Taubah : 112). Hafazha juga bermakna kemampuan mengingat maklumat dalam otak. Hifzhul Qur’an adalah upaya untuk menghafal Alquran sampai tertanam benar dalam ingatan dan siap menjaganya agar tidak hilang dari ingatan.
3.
Hukum dan Urgensi Hifzhul Qur’an
Menghafal Qur’an hukumnya fardhu kifayah, namun perlu diperhatikan juga prosentasenya. Urgensinya yaitu demi kepentingan penegakan Islam, yang akan terwujud lebih cepat dengan tilawah dan pengamalan kandungannya.
4.
Keutamaan Hifzhul Qur’an
(a)
Jaminan mendapatkan kebajikan dan keunggulan dari Rasulullah Saw.
(b)
Terbentuknya pribadi yang memiliki jiwa yang hidup.
(c)
Jaminan jannah dari Rasulullah Saw.
(d)
Peluang yang luas untuk meningkatkan kualitas shalat.
(e)
Penghargaan mahkota allah Swt pada hari kiamat.
(f)
Kenikmatan dunia dan akhirat yang tidak tertandingi.
5.
Kiat dan Proses Hifdzul Qur’an
(a)
Tumbuhkan kecintaan tilawah Alquran yang tinggi dengan istiqamah dalam tilawah.
(b)
Tingkatkan amal shalih
(c)
Berdoa sebanyak-banyaknya agar mendapat kemudahan dari Allah
(d)
Mulailah menghafal dengan memahami ayat-ayatnya.
(e)
Tentukan batasan tingkatan yang cocok bagi kuantitas hafalan Anda.
(f)
(g)
Lakukan proses hifzhul Qur’an dengan rutin walaupun sedikit.
Pahamilah bahwa muraja’ah(pengulangan) adalah keharusan.
Bab 6. AL IMAN QOBLAL QUR’AN (menumbuhkan keimanan sebelum berinteraksi dengan Alquran)
1.
Sebagian besar umat Islam belum tergugah untuk sekedar merasa ingin tahu terhadap isi Alquran, apalagi
mengamalkannya. Fungsi pokok Alquran adalah sebagai hudan (petunjuk).
2.
Langkah-langkah untuk mempersiapkan keimanan :
(a)
Perdalam pengenalan kita kepada Allah. Renungi kehidupan ini, tumbuhkan kecintaan, kerinduan, takut dan
patuh kepada Allah.
(b)
Perdalam pengetahuan kita tentang akhirat dengan mengkaji Alquran dan Assunnah
Bab 7. MEMBEKALI DIRI DENGAN AL QUR’AN
1.
”Perumpamaan mukmin yang aktif membaca Alquran bagaikan buah Utrujah. Baunya harum dan rasanya
lezat.” (HR. Muttafaqun ‘Alaih)
Dengan Alquran kita harus dapat memberi sibghah, mewarnai diri kita menjadi orang yang “harum baunya dan lezat rasanya” seperti utrujah.
2.
Setelah kita sadar betapa pentingnya Alquran bagi kehidupan, kedekatan yang kuat kepada Allah Swt akan
terbentuk dalam diri kita karena Alquran akan menumbuhkan Quwwatudz Dzikr, Quwwatul Munajat dan Quwwatul Hub yang membuat diri kita peka dalam menerima taujihaat (pengarahan) Allah Swt.
3.
Tahapan-tahapan hingga muncul kesadaran akan interaksi dengan Alquran
(a)
Tumbuhkan keimanan sedalam-dalamnya kepada Allah Swt.
(b)
Membiasakan diri tadabbur Alquran melalui terjemahan, kitab tafsir, atau mengikuti kajian tafsir di masjid.
(c)
Berusaha segera merespon seruan-seruan Allah
(d)
Berusaha merasakan bahwasannya semua instruksi Allah adalah instruksi untuk dirinya, bukan orang lain.
Bab 8. BERAPA LAMA ANDA AKAN ISTIQOMAH BERSAMA AL QUR’AN
1.
”Bermu’ahadahlah (pertahankan dirimu) bersama Alquran! Demi jiwa Muhammad yang ada di tangan Nya!
Sesungguhnya Alquran ini lebih cepat hilangnya daripada ikatan tali unta yang terlepas.” (Muttafaqun ’Alaih)
2.
Lama kita akan istiqomah tergantung pada berapa lama kita akan mempertahankan kebersamaan dengan
Alquran. Kesiapan bertekad akan terus bersama Alquran inilah yang disebut Mu’ahadah.
3.
Mu’ahadah aslinya adalah perintah bagi orang yang menghafal Alquran agar siap mempertahankan hafalan
sepanjang hidupnya. Tanpa mu’ahadah, tidak mungkin seseorang mencapai istiqomah dan husnul khatimah.
4.
Mu’ahadah artinya trkad yang kuat untuk selalu melaksanakan suatu pekerjaan sampai mendapatkan
sesuatu yang diinginkan.
5.
Dampak positif sikap mu’ahadah dalam berinteraksi dengan Alquran :
(a)
Dampak keilmuan
(b)
Dampak peningkatan ruhiyyah
6.
Hikmah Allah Swt menjadikan Alquran memiliki karakter cepat hilang :
(a)
Agar motivasi kaum muslimin untuk mengulangnya tinggi
(b)
Sebagai sarana seleksi manusia pilihan Allah Swt.
(c)
Agar kita bisa banyak mengambil pelajaran sabar.
Bab 9. KEASLIAN AL QUR’AN ADALAH BUKTI KEBENARANNYA
1.
Alquran akan terus terpelihara keasliannya karena Allah Swt sendiri yang menjamin untuk memeliharanya.
(QS. Al Hijr : 9)
2.
Di dunia ini, tidak ada satu kitab sucipun yang dihafal oleh ratusan ribu bahkan mungkin jutaan
penganutnya dalam hati mereka kecuali Alquran yang telah dimudahkan Allah untuk dihafal.
3.
Alquran tidak hanya dijaga makna, kalimat dan lafalnya, tetapi cara membaca dan makharij hurufnya pun
terpelihara.
4.
Alquran mengungguli kitab-kitab suci sebelumnya dengan mengoreksi dan meluruskan tambahan dan
perubahan.
Bab 10. MENGAPA KITA HARUS MEMBACA AL QUR’AN?
1.
Di antara tugas Rasulullah Saw adalah membacakan Alquran kepada umatnya (QS. al Jumu’ah : 2)
2.
Tilawah yang berasal dari kata tala-yatsu dimaksudkan adanya tuntutan membaca yang harus diikuti
dengan amal sesuai ayatnya.
3.
Talaqqi adalah metode pengajaran Alquran yang diterapkan Rasulullah Saw dengan seorang guru dan
seorang murid yang berinteraksi secara langsung dan ada proses koreksi dan menyimak dalam metode itu.
4.
Urgensi tilawah bagi mukmin :
(a)
Menjaga kesucian jiwanya (QS. al Bacará : 2 dan an Naml : 92)
(b)
Menambah simpanan pala baginya di sisi Allah Swt
(c)
Tilawah dapat menumbuhkan motivasi amal saleh lainnya.
(d)
Tilawah menjadi pembela bagi pembacanya di akhirat.
Bab 11. BAGAIMANA MENGATASI RASA MALAS, JENUH DAN FUTUR DALAM BERINTERAKSI DENGAN AL QUR’AN?
1.
Sikap malas, jenuh dan futur adalah sifat yang manusiawi dan wajar bagi setiap manusia.Namun manusia
harus melatih jiwanya untuk berusaha melawannya. Semakin terlatih jiwa kita untuk mengatasinya, semakin singkat masa malas dan futur yang menimpa kita. Dan kita perlu untuk memahami penyebab kelelahan jiwa dengan baik agar dapat mengatasinya dengan baik pula.
2.
Beberapa penyebab rasa malas dan futur serta cara menanganinya :
(a)
Tidak seimbangnya kelemahan jiwa dan kekuatan ruhiyyah kerap membuat jiwa kita tidak siap menghadapi
Alquran. Lemah jiwa dikarenakan lemah iman, dan lemah iman dikarenakan sedikitnya ketaatan atau banyak maksiat. Solusinya tingkatkan keimanan dengan memperbanyak amal saleh dan istighfar.
(b)
Jenuh karena kegiatan yang monoton. Solusinya dengan membuat situasi dan suasana yang baru. Bahkan
jika memang diperlukan, boleh melakukan kegiatan2 yang mubah asal jangan berlebihan.
(c)
Beban kehidupan yang berat. Cara mengatasinya dengan memperbanyak amalan saleh dan semakin
mendekatkan diri kepada Allah dan berdoa agar Allah memberikan kekuatan untuk menghadapinya.
3.
Hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga semangat berinteraksi dengan Alquran :
(a)
Jujur akan niat kita dan selalu yakin bahwa Allah menolong hamba-Nya yang punya kemauan keras.
(b)
Keseriusan dalam berdoa kepada Allah Swt. dan menjaga diri dari sifat ghurur.
(c)
Meningkatkan ukhuwah dengan saudara kita yang memiliki cita-cita yang sama.
Bab 12. TUGASKU MENYAMPAIKAN AL QUR’AN
1.
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang relajar dan mengajarkan Alquran”(HR Imam Bukhari dan Imam
Muslim)
2.
Hakikat dakwah rasul di antaranya adalah membacakan Alquran (QS. an Naml : 91-92)
3.
Mukmin mujahid mendapatkan bekal ruh dan fikrinya dari Alquran. Mustahil dia berdakwah dengan Alquran
jika tidak memiliki Zadu (bekal) Qur’ani yang cukup.
4.
Alasan klasik adalah kita terlalu sibuk dan tidak ada waktu untuk Alquran, tetapi kita selalu ada waktu dan
siap untuk urusan lain selain Alquran.
Bab 13. JANGAN SIA-SIAKAN NIKMAT AL QUR’AN YANG SUDAH ADA DI TANGAN ANDA
1.
“Tidak boleh didamba-dambakan kecuali dua kenikmatan. Orang yang telah diberi Allah Alquran, lalu ia
melaksanakannya pada waktu malam dan siang. Dan orang yang diberi Allah harta, lalu ia membelanjakannya pada waktu malam dan siang.”(Hadits. Muttafaqun Alaih)
2.
Jika sudah ada keinginan yang kuat, perjuangan selanjutnya adalah mewujudkan dan mempertahankan
keinginan suci itu.
3.
Kenikmatan sebesar Alquran harus ada konsekuensinya, yaitu sabar, istiqomah, doa yang banyak, dan
shuhbatus shalihah.
Bab 14. KIAT SUKSES MENGIKUTI PROGRAM TAHSIN TILAWAH DAN TAHFIZH AL QUR’AN
Membenahi dulu semua yang ada di hati untuk mengikuti program2 tsb.
1.
Tanyakan kepada diri kita pertanyaan-pertanyaan :
(a)
Benarkah saya ingin relajar dengan serius?
(b)
Untuk apa saya belajar program ini jika saya berhasil?
(c)
Siapkah saya menghadapi tantangan selama proses belajar?
(d)
Dapatkah saya mengatur waktu jika suatu saat kesibukan bertambah dan semakin padat?
(e)
Mampukah saya mempertahankan keinginan dan semangat yang ada saat ini, minimal lima bulan kedepan?
(f)
Sudahkan saya berdoa kepada Allah Swt dengan khusyu’ dan serius agar kuat dan sukses dalam mengikuti
program ini?
2.
Kiat dalam bentuk usaha tahsin Qur’an:
(a)
Usahakan untuk hadir dengan rajin dan disiplin.
(b)
Hormati pembimbing dengan sewajarnya.
(c)
Belajar untuk mengikuti semua petunjuk belajar tahsin tilawah atau tahfidz al Qur’an dengan
sebaik-baiknya. Kesuksesan ada pada keaktifan lidah dalam berinteraksi dengan Alquran dan keaktifan pendengaran untuk mendengarkan tilawah yang baik.
(d)
Fokuskan diri pada pembenahan kemampuan tilawah dari bagian tajwid yang paling tidak kita kuasai.
(e)
Hasilnya akan lebih baik jika dalam proses belajar kita sudah bertekad untuk mengajarkannya kepada orang
lain.
3.
Tambahan kiat bagi yang mengikuti program tahfidz :
(a)
Kesadaran menghafal Alquran adalah hidayah Allah Swt yang jauh lebih tinggi daripada hidayah sekedar
membaca Alquran.
(b)
Upayakan untuk membacanya sebanyak mungkin. ratusan bahkan ribuan.
(c)
Hargai diri sendiri saat kita sudah berhasil menghafal halaman-halaman alquran, meskipun hanya sedikit.
(d)
Istiqomah untuk menghafal dan mempertahankannya sampai kembali kepada Allah Swt.
(e)
Usahakan untuk selalu terikat dengan lingkungan tahfidz
Bab 15. MANA YANG HARUS DIUTAMAKAN, TILAWAH ATAU TAHFIDZ?
1.
Tilawah dan tahfizh sebenarnya mempunyai kesamaan, yaitu membaca. Dan kedua-duanya utama untuk
dilaksanakan.
2.
Seharusnya setiap muslim memiliki waktu untuk tilawah, tadabbut dan menghafal.
3.
Kiat menyiasati waktu agar bisa tilawah, tadabbur, dan tahfidz Alquran :
(a)
Yakin bahwa pada prinsipnya setiap orang mukmin dituntut membaca dan menghafal Alquran.
(b)
Secara bertahap, tentukan target yang ingin dicapai dalam tilawah.
(c)
Tentukan jangka waktu yang kita inginkan.
(d)
Lakukan upaya meng-qadha setiap kali kita menyalahi waktu yang telah ditetapkan.
Bab 16. YATLUNAHU HAQQA TILAWATIH (Tilawah al Qur’an yang sesuai dengan harapan Allah Swt.)
1.
Agar tilawah mempunyai dampak kepada yang membaca dan yang mendengarkannya, maka tilawah harus
dilakukan dengan Haqqut tilawah, sesuai dengan harapan Allah Swt.
2.
Haqqut tilawah adalah tilawah yang melibatkan 3 unsur, lidah, akal dan hati. Keterlibatan lidah yaitu
membaca dengan baik dan istiqomah. Keterlibatan akal adalah upaya memahami makna yang diucapkan. dari setiap ayat yang dibaca. Hati terlibat dengan mengikuti pesan-pesan Allah Swt saat membaca Alquran. Dan keterlibatan hati ini yang paling menentukan tilawah.